LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 1
SISTEM INFORMASI VERIFIKASI KLAIM
RAWAT JALAN BPJS KESEHATAN PADA INSTALASI REKAM MEDIS
DI PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG
DISUSUN OLEH :
RIZAL FERDIAN SAPUTRA
NIP. 198811012022031001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM INFORMASI VERIFIKASI KLAIM
RAWAT JALAN BPJS KESEHATAN PADA INSTALASI REKAM MEDIS
DI PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG
Telah di seminarkan
Tanggal 26 Agustus 2022 di Upelkes Jabar
Mentor
Setia Kahadiwan, ST, MM NIP. 196807071990031008
Melina Ulfah, Amd.Perkes, S.Sos NIP. 197410081999032001
Penguji
apt. Tati Nurhayati, S.Farm, MH.Kes NIP. 196608011986032006 .........................................
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, hidayah, dan bimbinganNya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-nilai dasar BerAKHLAK dan Smart ASN yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Verifikasi Klaim Rawat Jalan BPJS Kesehatan pada Instalasi Rekam Medis di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo”. Laporan Aktualisasi ini disusun untuk memenuhi syarat yang harus ditempuh oleh CPNS
Kementerian Kesehatan dalam menyelesaikan pelatihan dasar CPNS Kementerian Kesehatan tahun 2022. Dalam penyusunan Laporan Aktualisasi penulis ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak, maka pada kesempatan ini ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu penyelesai laporan ini, sebagai berikut :
1. Bapak Drs. Suherman, M.Kes. Selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang Kementerian Kesehatan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti Latihan Dasar CPNS Kementerian Kesehatan Angkatan 1 Tahun 2022.
2. dr. Irayanti, SpM. Selaku Plt. Direktur Utama Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti Latihan Dasar CPNS Kementerian Kesehatan Angkatan 1 Tahun 2022.
3. Ibu Melina Ulfah, Amd.Perkes, S.Sos. selaku mentor penulis yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingan dalam menganalisa isu-isu yang dimuat dalam Pelaksanaan Aktualisasi.
4. Bapak Setia Kahadiwan, ST, MM. selaku Coachpenulis yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingan dalam menganalisa isu-isu yang dimuat dalam Pelaksanaan Aktualisasi.
5. Bapak dan Ibu Tutor Widyaiswara serta Paniti penyelenggara pelatihan dasar Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang Kementerian Kesehatan yang telah memfasilitasi dan banyak memberikan pelajaran selama mengikuti Latihan Dasar CPNS Kementerian Kesehatan Angkatan 1 Tahun 2022.
6. Kedua orang tua, Istri dan Anak-anak penulis yang selalu memberikan dukungan, nasihat dan semangat kepada penulis.
7. Rekan-rekan Instalasi Rekam Medis dan Tim Samsat JKN PMN RS Mata Cicendo yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat.
8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu atas segala sumbangsih ilmu pengetahuan dan pengalaman yang telah membantu proses penyusunan laporan ini.
ii
Penulis sangat mengharapkan adanya masukan untuk penyempurnaan laporan aktulasasi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat ditunggu oleh penulis demi pengembangan diri maupun pengembangan keilmuan dari laporan ini. Penulis mengharapkan laporan ini dapat berguna dan mampu menjadi referensi dalam menjalankan klaim BPJS Kesehatan di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.
iii
iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................i KATA PENGANTAR................................................................................................... ii DAFTAR ISI.............................................................................................................iv DAFTAR TABEL........................................................................................................vi DAFTAR GAMBAR vii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan dan Manfaat ………………..………………………………………. 3 1.3. Ruang Lingkup ……………………………………………….……………………………… 3 BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA 2.1. Profil Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung …………………………..…..……. 5 2.1.1. Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Mata Cicendo…………………….. 11 2.1.2. Tata Nilai Rumah Sakit Mata Cicendo ………………………………..…….. 12 2.1.3. Struktur Organisasi Rumah Sakit Mata Cicendo ……… 12 2.1.4. Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis ………… 14 2.2. Profil Peserta …………………………………..……………………………………………. 14 2.3 RoleModel 15 2.4 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK ………………. 20 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 3.1. Deskripsi Isu 3.1.1 Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan ……….….. 24 3.1.2 Ketidaklengkapan pengisian catatan medis di dalam Elektronik MedicalRecord(EMR) …….……………..... 25 3.1.3 Resume Medis Rawat Jalan masih diproses secara manual….……… 26 3.2. Penetapan CoreIsu ……………………………………………….………………….. 27 3.3. Analisis Faktor Penyebab CoreIsu ………….. 29 3.4. Gagasan Kreatif Penyelesaian CoreIsu ………………………………………..… 31
v 3.5. Matrik Rancangan Aktualisasi ………………………………………………………. 33 3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi (BerAKHLAK) 47 3.7. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ………….. 48 BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI 4.1. Deskripsi Kegiatan Aktualisasi........................................................... 49 4.2. Capaian Kegiatan Aktualisasi …………………………………..………………….. 50 4.3 Hasil Aktualisasi 79 4.3.1. Sistem Informasi Verifikasi Klaim............................................... 79 4.3.2. Implementasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim.......................... 84 4.4. Kendala dan permasalahan………………………………………................... 86 4.5. Rencana Tindak Lanjut……………………………………………………………… 86 BAB IV. PENUTUP ………………………………………………………………………..… 87 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………….. 88 LAMPIRAN …………………………………………………………………………………… 90
vi
3.1. Tabel Penapisan Isu Metode USG..................................................................... 28 3.2. Tabel Faktor-Faktor penyebab kesalahan dalam proses kodifikasi dan kesalahan penginputan nomor SEP 29 3.3. Tabel Gagasan Kreatif Penyelesaian CoreIsu .................................................... 31 3.4. Matrik Rancangan Aktualisasi Peserta Latihan Dasar CPNS Tahun 2022 ............... 33 3.5. Matrik Rekapitulasi Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK) 47 3.6. Jadwal Kegiatan Aktualisasi.............................................................................. 48 4.1 Matrik Rekapitulasi Realisasi MP………………………………………………………………………50 4.2. Analisa masukan dan analisa proses.................................................................. 67 4.3. Spesifikasi Perancangan Sistem......................................................................... 74 4.4. Kamus Data..................................................................................................... 75 4.5. Rencana Tindak Lanjut…………………………………………………………………….…………….86
DAFTAR TABEL
vii DAFTAR GAMBAR 2.1. PMN RS Mata Cicendo Tahun 1909.....................................................................5 2.2. PMN RS Mata Cicendo Tahun 1945.....................................................................6 2.3. PMN RS Mata Cicendo Tahun 1978.....................................................................6 2.4. PMN RS Mata Cicendo Tahun 1992.....................................................................7 2.5. PMN RS Mata Cicendo Tahun 2007.....................................................................8 2.6. Penetapan Pusat Mata Nasional oleh Menteri Kesehatan.......................................8 2.7. PMN RS Mata Cicendo Tahun 2016.....................................................................9 2.8. Logo PMN RS Mata CIcendo............................................................................. 10 2.9. Sturktur Organisasi RS Mata Cicendo................................................................ 13 2.10. Sturktur Organisasi Instalasi Rekam Medis ...................................................... 14 3 1 Metode Fishbone 29 4.1. Bukti kegiatan konsultasi kepada atasan.............................................................51 4.2. Prosedur Pemberian Kode Penyakit dan Tindakan................................................52 4.3. Prosedur Penagihan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)...........................53 4.4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 Tahun 2016...........................................57 4.5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014...........................................58 4.6 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014...........................................59 4.7. Bukti kegiatan Diskusi dengan Tim Samsat.........................................................60 4.8. Bukti kegiatan Diskusi dengan petugas Klaim.....................................................61 4.9. Bukti surat pending klaim RS Mata Cicendo........................................................61 4.10. Aplikasi INA CBGs...........................................................................................62 4.11. Aplikasi Vclaim BPJS Kesehatan.......................................................................63 4.12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 tahun 2016.........................................64 4.13. Data TXT Un-encrypted..................................................................................65 4.14. Laporan SEP pada aplikasi Vclaim....................................................................65 4.15. Data alur sistem verifikasi klaim BPJS Kesehatan..............................................66 4.16. Metode Penelitian..........................................................................................66 4.17. Flowmap.......................................................................................................68 4.18. Diagram Konteks...........................................................................................68
viii 4.19. Data Flow Diagram........................................................................................69 4.20 Struktur Tampilan ..............................76 4.21. Sosialisasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim....................................................77 4.22. Pendampingan Sistem Informasi Verifikasi Klaim.............................................78 4.23 Tampilan Login ..............................79 4.24. Tampilan Menu Utama..................................................................................79 4.25. Tampilan ImportData SEP............................................................................80 4.26 Tampilan ImportData TXT 80 4.27. Tampilan Verifikasi Data SEP.........................................................................81 4.28. Tampilan Verifikasi Data Diagnosa.................................................................81 4.29. Tampilan Laporan Verifikasi Data SEP............................................................82 4.30. Tampilan Laporan Verifikasi Data Diagnosa....................................................82 4.31 Tampilan Cetakan Laporan Data SEP ..............................83 4.32. Tampilan Cetakan Laporan Data Diagnosa.....................................................83 4.33. Tampilan Data Inputan Excel Vclaim…………………………………………………………..84 4.34. Tampilan Verifikasi Data SEP Berbeda………………………………………………………..84 4.35. Tampilan Data Inputan TXT INA CBGs……………………………………………………….85 4.36. Tampilan Verifikasi Data Kode Diagnosa diluar kekhususan mata………………….85
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara memiliki peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan berkualitas, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan
penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Pegawai Negeri Sipil dituntut untuk menjalankan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Untuk menciptakan pegawai negeri sipil yang professional maka calon pegawai negeri sipil harus dibentuk karakternya dan diberikan penguatan kompetensi teknis sesuai dengan bidang tugas nya melalui Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil.
Pelatihan Dasar Calon PNS menerapkan sistem pembelajaran yang menuntut peserta pelatihannya untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri dengan mengagendakan pembelajaran habituasi. Kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan oleh setiap peserta pelatihan dasar yaitu merupakan kegiatan inovasi yang akan dilakukan di satuan kerja masing-masing peserta pelatihan.
Kegiatan aktualisasi yang dilakukan harus mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu BerAKHLAK Berorientasi Pelayananan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Selain itu juga harus mengimplementasikan peran dan kedudukan PNS yaitu sebagai Pelayan Publik, Pelaksana Kebijakan dan sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa serta harus berkontribusi terhadap terwujudnya visi dan misi organisasi. Tujuannya agar ASN terbiasa mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut ke dalam pekerjaan yang dilakukan sehari-hari di unit kerjanya masing-masing, sehingga dapat terwujudnya Smart ASN yaitu integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.
1
Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo merupakan rumah sakit
pemerintah milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan merupakan rumah
sakit tertinggi rujukan nasional kesehatan mata dengan kategori Rumah Sakit
Pendidikan Khusus Mata Kelas A yang berada di wilayah Regional 1 Bandung Jawa Barat
Indonesia. Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo pada tahun 2008 masuk
kedalam kategori 15 rumah sakit milik Kementerian Kesehatan yang menerapkan
pembiayaan casebasedpaymentatau casemixINA DRG untuk melayani pasien-pasien
Jaminan Kesehatan Masyarakat atau Jamkesmas, dan pada tahun 2014 metode
pembiayaan casebasedpaymentatau casemixberubah nama menjadi INA CBG yang digunakan untuk pembiayaan JKN BPJS Kesehatan.
Jumlah kunjungan rata-rata perhari pasien rawat jalan di PMN Rumah Sakit Mata
Cicendo Bandung kurang lebih sekitar 600 pasien, dengan 90% nya adalah pasien program JKN BPJS Kesehatan dan 10% lainnya adalah pasien diluar program JKN BPJS
Kesehatan, dengan banyaknya kunjungan pasien rawat jalan untuk kategori BPJS
Kesehatan maka pendapatan rumah sakit sebagian besar dihasilkan dari pasien piutang
JKN BPJS Kesehatan, oleh sebab itu maka kualitas klaim JKN BPJS dalam penerapan
aplikasi INA CBG harus dikelola dengan sangat baik agar pendapatan piutang rumah sakit tidak terhambat. Dalam implementasinya penulis mendapatkan permasalahan pada proses klaim program JKN BPJS Kesehatan diantaranya terdapat pending klaim revisi program BPJS Kesehatan, hal tersebut akan mengganggu laporan keuangan dan pendapatan rumah sakit, beberapa penyebab timbulnya pending klaim dan revisi tersebut diantaranya adalah adanya kesalahan input kodifikasi penyakit ICD 10 pada kasus pelayanan rawat jalan dimana untuk menentukan kodifikasi penyakit ICD 10 kesehatan mata yang di masukan kedalam aplikasi INA CBG harus mengacu kepada pengelompokan kodekhusus mata yang tertuangdi dalamPeraturanMenteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 76 tahun 2016 mengenai Pedoman IndonesianCaseBase Groups (INA CBGs), penyebab lainnya adalah adanya kesalahan input nomor surat eligibilitaspeserta (SEP) sehingga saat dilakukan verifikasi oleh BPJS Kesehatan tidak dapat di bayarkan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan rancakan aktualisasi dengan judul “
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
KLAIM RAWAT JALAN BPJS KESEHATAN BERBASIS WEB DI PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO KOTA BANDUNG”.
2
VERIFIKASI
1.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari rancangan aktualisasi ini, antara lain :
1. Mampu untuk menganalisa permasalahan apa saja yang terdapat dalam melakukan klaim BPJS Kesehatan di Pusat Mata Nasional RumahSakit MataCicendo Kota Bandung.
2. Mampu melaksanakan kegiatan atau memecahkan masalah dengan membuat rancangan draft SOP verifikasi klaim rawat jalan BPJS Kesehatan di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Kota Bandung.
3. Mampu melaksanakan kegiatan atau memecahkan masalah dengan membuat rancangan sistem informasi perangkat lunak verifikasi klaim rawat jalan BPJS Kesehatan di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Kota Bandung.
4. Mampumenerapkannilia-nilai BerAKHLAK didalamkegiatanaktualisasi berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai Perekam Medis.
Manfaat dari rancangan aktualisasi ini, antara lain :
1. Dapat memecahkan masalah yang terjadi pada klaim BPJS Kesehatan di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Kota Bandung.
2. Dapat menerapkan SOP verifikasi klaim rawat jalan BPJS Kesehatan sebagai pedoman untuk proses klaim agar tidak terjadi maslah saat proses klaim di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Kota Bandung.
3. Dapat mengimplementasikan sistem informasi perangkat lunak verifikasi klaim rawat jalan BPJS Kesehatan di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Kota Bandung.
4. Tebentuknya rekam medis yang berkualitas dalam proses klaim BPJS Kesehatan serta meningkatkan akuntabilitas unit kerja. Kinerja individu yng meningkat memungkinkan unit kerja untuk lebih cepat mencapai visi dan misi untuk mewujudkan citra lembaga yang lebih baik.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam rancangan Aktualisasi ini, antara lain :
1. SOP yang akan diimplementasikan adalah dalam bentuk draft SOP.
2. Sistem Informasi yang akan diimplementasikan adalah perangkat lunak Aplikasi berbasis website.
3. Dokumen SOP yang dimaksud adalah SOP proses Klaim BPJS Kesehatan dan SOP Kodifikasi Penyakit pada aplikasi INA CBGs
3
4. Sektor yang dimaksud adalah Instalasi Rekam Medis di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.
5. Pelaksanaan habituasi dilakukan di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung selama 30 hari kerja terhitung dari tanggal 06 Juli 2022 hingga 16 Agutus 2022.
4
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
2.1. Profil Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
Rumah Sakit Mata Cicendo berdiri pada tanggal 3 Januari 1909 yang diresmikan oleh Gubernur Jenderal J.B. Van Heustz dengan nama KoningenWilheminaGathuisvoor Ooglijdersdan direktur pertamanya adalah C.H.A. Westhoff, Pelayanan yang diberikan saat itu adalah pelayanan rawat jalan, rawat inap dan kegiatan operasi. Tahun 1930, mulai melakukankegiatanpelayananluar gedung(outreach)kedaerah sekitar Bandung, seperti Sumedang, Tanjungsari, Congeang, Darmaraja, Situraja, dan Legok.
Gambar
Sumber:PMNRSMataCicendoBandung
Pada tahun1942-1945saat zamanpendudukanJepangrumahsakitini mengalami perubahan fungsi pelayanan menjadi Rumah Sakit Umum. Hal ini di karenakan Rumah
Sakit Hasan Sadikin yang tadinya merupakan Rumah Sakit Umum dijadikan Rumah Sakit Militer sehingga secara tidak langsung semua kegiatan fungsi pelayanan untuk umum yang tadinya di Rumah Sakit Hasan Sadikin dialihkan ke Pusat Mata Nasional Rumah
Sakit Mata Cicendo Bandung.
5
2.1
PMN RS Mata Cicendo Tahun 1909
Sumber:PMNRSMataCicendoBandung
Sejak tahun 1961 berperan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Tahun 1976 menjadi Pusat Kegiatan Bank Mata dan Pusat Kegiatan Hari Kesehatan Sedunia dengan tema Pencegahan Kebutaan. Tahun 1977 –1979 menjadi Kantor Riset untuk Pencegahan Defisiensi Vitamin A berkolaborasi dengan AFOB dan Departemen Kesehatan. Tahun 1978 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe C oleh Departemen Kesehatan.
Sumber:PMNRSMataCicendoB
6
Gambar 2.2 PMN RS Mata Cicendo Tahun 1945
Gambar 2.3 PMN RS Mata Cicendo Tahun 1978
andung
Kemudian pada tahun 1992 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe B Non Pendidikan dan sebagai Rujukan Mata Nasional berdasarkan Keputusan Menkes No. 1040/Menkes/SK/XI/1992. Mulai saat itu berbagai fasilitas dan kualitas pelayanan serta pendidikan mulai ditingkatkan.
Tahun 2000 terakreditasi 5 pelayanan yaitu administrasi dan manajemen, pelayanan medis, perawatan, rekam medis dan emergensi. Sejak tahun 2002 dimulai peningkatan kualitas sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara teratur dan lebi bermakna sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Dikembangkan pula beberapa pusat pelayanan unggulan (center of excellence) yaitu Pediatrik
Opthalmologi, VitreoRetina, Othalmologi Komunitas, Glaukoma, dan Katarak Bedah Refraktif. Kemudian diikuti dengan pengembangan Pusat Pelatihan Oftamologi (Ofthamology Training Center) dan Pusat Penelitian Mata (Opthamology Reseach Center) melaui kerja sama dengan berbagai pihak di luar negeri.
Tahun 2005 terakreditasi 12 pelayanan yaitu administrasi dan manajemen, pelayanan medis, perawatan, rekam medik, emergensi, operasi, labolatoruim, farmasi, elektro diagnostic, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), infeksi nosocomial dan pediatrik opthalmologi. Tahun 2006 terakreditasi A untuk Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Tahun 2007 menjadi Rumah Sakit Khusus Kelas A dan menjadi Rumah Sakit dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU).
7
Gambar 2.4 PMN RS Mata Cicendo Tahun 1992 Sumber:PMNRSMataCicendoBandung
Gambar
Sumber:PMNRSMataCicendoBandung
Tahun 2009 ditetapkan sebagai PUSAT MATA NASIONAL. Tahun 2014 ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan terakreditasi Tingkat Paripurna oleh Komisi
Akreditasi Rumah Sakit (KARS), dan kembali mendapat Akreditasi Paripurna pada Tahun
2017
Gambar 2.6 Penetapan PUSAT MATA NASIONAL
Menteri Kesehatan DR.dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH.PH Sumber:PMNRSMataCicendoBandung
Rumah Sakit Mata Cicendo yang telah ditetapkan sebagai Pusat Mata Nasional
melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 059 Tahun 2009 mempunyai tanggung
jawab yang besar untuk meningkatkan derajat kesehatan mata masyarakat Indonesia
mulai dari Acehsampai denganPapua. Sebagai PMN, tanggung jawab tersebut bukan
8
2.5 PMN RS Mata Cicendo Tahun 2007
saja terletak pada kiprah pelayanan semata melainkan mencakup kemampuan rumah
sakit dalam penelitian dan pengembangan ilmu kesehatan mata.
Rumah Sakit Mata Cicendo yang meraih Akreditasi Rumah Sakit Versi Tahun 2012
dengan kelulusan “ Paripurna “, berdiri diatas lahan seluas 11.750 m2 memiliki
pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat mata, kamar bedah dan pelayanan penunjang. Pelayanan rawat jalan sendiri terdiri dari rawat jalan regular dan paviliun
dengan produk pelayanan unggulan : Katarak & Bedah Refraktif, Vitreo Retina, Pediatrik Oftalmologi, Lasik dan Oftalmologi Komunitas. Untuk pelayanan rawat inap tersedia kapasitas tempat tidur berjumlah 104, sesuai dengan Keputusan Direktur Utama PMN
Rumah Sakit Mata Cicendo nomor HK.00.07/I.1/2126/2014 Tentang Penetapan Jumlah
Tempat Tidur Rawat Inap PMN PMN Rumah Sakit Mata Cicendo telah ditetapkan sebagai
berikut : Ruang Anggrek 12 tempat tidur (11,54%), Ruang Bougenville 28 tempat tidur (26,92%), Ruang Cempaka 21 tempat tidur ( 20,2%) dan Ruang Dahlia 43 tempat tidur (41,35%).
Sumber:PMNRSMataCicendoBandung
Rumah Sakit Mata Cicendo beralamat di Jalan Cicendo Nomor 04 terletak di pusat
kota Bandung, disebelah Gedung Pakuan (kediaman resmi Gubernur Jawa Barat), dekat
dengan Statsiun Kereta Api Bandung, dekat dengan Bandara Hussen Sastranegara dan juga dekat dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin dinilai sangat strategis bagi masyarakat
kota Bandung khususnya dan masyarakat Jawa Barat umumnya.
Dalam perjalanannya Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo mengalami
pergantian pimpinan serta fungsi pelaynan dan sampai sekarang ada 17 Direktur Utama
yang telah memimpin Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Berikut
9
Gambar 2.7 PMN RS Mata Cicendo Tahun 2016
daftar nama para Direktur Utama Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo bandung :
1. Dr.C.A Westhoff menjabat pada tahun 1909 – 1915
2. Dr.G.P. Uter Mohlen menjabat pada tahun 1915 – 1928
3. DR.B. Baker menjabat pada tahun 1928 – 1931
4. Dr. FL. Hote menjabat pada tahun 1932 – 1934
5. DR.G. Fast menjabat pada tahun 1935 -1937
6. Dr.J.H.R. Dick menjabata pada tahun 1937 - 1941
7. dr. Sukiman menjabat pada tahun 1942 1945
8. Prof. Sumitro Hadisubroto menjabat pada tahun 1947 – 1948
9. dr. R. Gadroen menjabat pada tahun 1949 – 1955
10. dr. H.R. Soediro, Sp.M menjabat pada tahun 1955 – 1972
11. Prof. dr. R. Sugana Tjakrasudjatma, Sp.M menjabat pada tahun 1972 – 1980
12. Prof. Dr. dr. Gantira Natadisastra, Sp.M menjabat pada tahun 1980 – 1993
13. dr. Edi Djunaedi, Sp.M menjabat pada tahun 1993 – 2001
14. Dr. dr. Farida Sirlan, Sp.M menjabat pada tahun 2001 – 2008
15. Dr. M. Kautsar Boesoeiri, Sp.M menjabat pada tahun 2008 – 2012
16. Dr. Hikmat Wangsaatmadja, menjabat pada tahun 2012 – 2015
17. Dr. Irayanti, Sp.M (K), MARS menjabat pada tahun 2016 – sekarang
Identitas visual (logo) Rumah Sakit Mata Cicendo menerangkan jati diri lembaga secara lugas sebagai satu-satunya Rumah Sakit Mata milik Pemerintah penyelenggara pelayanan penyeluruh di bagian kesehatan mata, pelaksana kegiatan pendidikan dan pusat rujukan, pelayanan mata secara nasioanal. Visualisasi identitas menampilkan citra mata sehat adalah untuk mempermudah identifikasi, mempertegas korelasi dan relevan dan meningkatkan impresi kepada khalayak terhadap Rumah Sakit Mata Cicendo dalam mengarahkan cara pandang (pemahaman baru) terhadap brand yang lebih jelas, signifikan dan segar (RejuVenate) bahwa Rumah Kesehatan Mata dan telah berkiprah secara profesioanal serta berpengalaman di bidangnya sejak tahun 1909.
Gambar 2.8 Logo PMN RS Mata Cicendo Sumber:PMNRSMataCicendoBandung
10
2.1.1 Visi, Misi dan Motto Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo
A. Visi Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo
“ToBeExcellentEyeCare”
Memberikan Pelayanan Mata yang Paripurna
B. Misi Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo
“EyeCareforEveryoneSeeingBetterWorld”
1. Eyecare
Memberikan pelayanan kesehatan mata
2. Foreveryone
Pelayanan yang tidak diskriminatif, kepada seluruh warga
3. Betterworld
Melihat dunia dengan lebih baik
C. Motto Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo
Melihat lebih baik
2.1.2 Tata Nilai Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo
Dalam rangka kelancaran melakukan misi untuk mewujudkan Visi maka
Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung menganut nilai-nilai sebagai berikut :
1. Visioner
Setiap pegawai Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung senantiasa memiliki pandangan ke depan dan cita-cita luhur untuk menjadi pribadi yang unggul, mampu memenuhi harapan orang lain dan memiliki keyakinan serta kemampuan mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
2. Integritas
SetiappegawaiRumahSakitMataCicendoBandungsecarakonsistenbekerja dengan jujur, tertib, teliti dan disiplin, demi menjaga kredibilitas institusi dan kehormatan dirinya sebagai pegawai yang memiliki martabat dan harga diri.
3. Profesional
Berkomitmenuntukbekerjatuntas, cerdasdanakurat atas dasarkompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab.
11
4. Inovatif
Selalu mempunyai ide / gagasan baru dan berorientasi untuk memberikan solusi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan pasien serta berorientasi terhadap kemajuan institusi.
5. Proaktif
Selalu peka dan aktif untuk mengidentifikasi akan kebutuhan pelanggan/pasien sesuai berkembangan jaman.
6. Istiqomah
Bersikap sabar, lurus, jujur, bijaksana serta teguh pendirian sesuai aturan dan tuntunan hidupnya.
2.1.3 Struktur Organisasi Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo
Berdasarkan Keputusan Direktur Utama Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung Nomor : HK.02.03/II/4.2/3897/2021 tentang Struktur
Organisasi Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, bahwa PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung mempunyai susunan organisasi terdiri dari :
1. Direktur Utama : Plt. dr. Irayanti, SpM, MARS
2. Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan : Plt. dr. Antonia Kartika, SpM
3. Direktur SDM, Pendidikan & Penelitian : dr. Antonia Kartika, SpM
4. Direktur Keuangan & BMN : E.C. Subur, SE
5. Direktur Perencanaan & Umum : Hartono, SKM, M.Kes
12
Gambar 2.9 Struktur Organisasi RS Mata Cicendo
Sumber:PMNRSMataCicendoBandung
13
2.1.3 Struktur Organisasi Instaslasi Rekam Medis
Instalasi rekam medis PMN Rumah Sakit Mata Cicendo berada di bawah
Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang dengan Kepala Instalasi yaitu Melina Ulfah, Amd.Perkes. S.Sos dengan susunan organisasi sebagai berikut:
Gambar 2.10 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis
Sumber:PMNRSMataCicendoBandung
2.2. Profil Peserta Latihan Dasar CPNS
Nama : Rizal Ferdian Saputra
NIP : 198811012022031001
Jabatan/Golongan : Perekam Medis Terampil / II-C
Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis
Instansi : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Dalam melakukan pelaksanaan aktualisasi, peserta latihan dasar CPNS melakukan tugas pokok pekerjaan yang mengacu terhadap Permepan RB Nomor 30 Tahun 2013
tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis, yaitu :
14
A. Tugas Pokok
Melakukan kegiatan pelayanan rekam medis informasi kesehatan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi.
B. Uraian Tugas
1. Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan tindakan medis pasien rawat jalan ke dalam soft ware case mix.
2. Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan tindakan medis pasien rawat inap ke dalam soft ware case mix;
3. Memproses grouping untuk menentukan tarif case mix;
4. Menyiapkan dan menyerahkan laporan hasil grouping dalam bentuk txt ke bagian akuntansi untuk diverifikasi internal;
5. Menerima kembali berkas klaim/file txt hasil koreksi dari bagian akuntansi;
6. Melakukan input ulang hasil koreksi kedalam software case mix;
7. Pembuatan Laporan pertanggungjawaban data kodifikasi.
2.3. Role Model
Nilai nilai Ber-AKHLAK dari tokoh panutan adalah Bapak Prof. Dr.ing. Ir. H.
Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng atau biasa yang kita kenal dengan Bapak BJ Habibie. Beliau adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Beliau lahir tangga 25 Juni 1936 di Pare – pare, Sulawesi. Sebelum memasuki dunia politik, Beliau dikenal sebagai profesor dan ilmuwan dalam teknologi aviasi internasional dan satu-satunya presiden Indonesia berlatarbelakang teknokrat. Bapak B.J. Habibie adalah anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan Bapak Alwi Abdul Jalil Habibie dan Ibu R.A Tuti Marini Puspowardojo. Ayahnya berasal dari etnis Gorontalo sedangkan ibunya dari etnis Jawa.
Bapak B.J. Habibie menikah dengan Ibu Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962 di Rangga Malela, Bandung. Meraka di Karuniai dua orang anak yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.
Bapak B.J. habibie belajar tentang keilmuwan teknik mesin di Fakultas Teknik
Universitas Indonesia Bandung (sekarang ITB) pada tahun 1954. Kemudian melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisai kontruksi pesawat terbang di RWTH Aachen, Jerman Barat pada tahun 1955 – 1965. Menerima gelar diploma insinyur pada tahun 1960 dan gelar doctor insinyur pada tahun 1965 dengan predikat summa cumlaude.
Beliau pernah bekerja di perusahaan penerbangan di Jerman. Pada tahun 1973, ia
kembali ke Indonesia atas permintaan Presiden Soeharto. Kemudian beliau menjabat
sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998 dan
15
puncak karier beliau diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia (21 Mei 1998 – 20
Oktober 1999) setelah sebelumnya menjadi wakil presiden (14 Maret 1998 – 21 Mei 1998). Banyak hal dari Beliau yang menggambarkan nilai nilai BerAKHLAK. Selanjutanya
kita akan membahas hal-hal yang dilakukan oleh Bapak B.J. Habibie yang mengambarkan nilai-nilai BerAKHLAK, diantaranya :
A. Berorientasi Pelayanan
Dalam mengimplementasikan budaya berorientasi pelayanan, ASN perlu memahami mengenai beberapa hal fundamental mengenai pelayanan publik, yaitu Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi, Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar olehwarga Negara, dan elayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Saat B.J. Habibie menjabat sebagai presiden beliau tidak segan memberantas KKN( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
B. Akuntabel
B.J Habibie dikenal sebagai Presiden RI yang penuh dengan pengetahuan, kemudian pengetahuan yang dimiliki beliau ternyata diterapkan pula dalam Core Values
Akuntabel, antara lain :
1. Disiplin dalam membagi waktu, beragam gelar pendidikan dan kesuksesan di bidang Iptek mustahil beliau dapat tanpa kedisiplinan yang tinggi. Contoh kecil dari kedisiplinan seorang B.J. Habibie ialah caranya dalam membagi waktu. Dalam dua puluh empat jam, beliau konsisten membagi waktunya untuk ibadah, olahraga, aktivitas pribadi, atau berbincang dengan para tamunya. Namun dari semuanya, B.J. Habibie paling banyak menghabiskan waktu untuk membaca dan menulis. Total beliau mengalokasikan waktu tujuh jam untuk kedua aktivitas tersebut.
2. Penuh pengabdian, nama B.J. Habibie sangat dipandang di dunia iptek internasional. Dirinya bahkan sempat menjabat sebagai direktur perusahaan pesawat di Jerman. Namun, ketika panggilan untuk menjadi Presiden RI datang, beliau tanpa ragu memutuskan pulang ke Tanah Air. Alasan yang mendorongnya ialah, tawaran tersebut merupakan kesempatan memberikan segala ilmu nya untuk kemajuan bangsa.
3. Tekad yang kuat, B.J. Habibie adalah seorang pribadi yang memiliki tekad yang kuat, sejak kecil beliau sudah tertarik dengan pesawat terbang dan dari ketertarikan menjadi sebuah kecintaan yang harus diperjuangkan, beliau kuliah
16
di ITB dan mengambil jurusan teknik mesin lalu kemudian meneruskan kuliah di Jerman hingga S3 dengan biaya dari orangtua. Tekad beliau sangat kuat dan mengelora dalam memperjuangkan sebuah kecintaan jika kita dapat mengejar apa yang kita cintai dengan dibekali tekad yang kuat, pasti kita pun bias menggapainya sebagimana yang BJ Habibie lakukan.
C. Kompeten
Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang kerap dikenal dengan BJ Habibie merupakan seorang yang sangat berjasa dan memiliki kontribusi besar bagi Indonesia. BJ Habibie seorang teknokrat yang mendorong perkembangan sains dan industry kedirgantaraan Indonesia. Kontribusinya pada kemajuan sains di Indonesia semakin besar dengan perannya sebagai Menteri Riset dan Teknologi selama 20 tahun yakni pada tahun 1978-1997.
Tak hanya dalam bidang sains dan teknologi, BJ Habibie juga pernah mendampingi Presiden Soeharto sebagai Wakil Presiden. Karena gejolak politik dan desakan masyarakat untuk menggulingkan Presiden Soeharto saat orde baru, akhirnya BJ Habibie menggantikan posisi Soeharto sebagai Presiden dan resmi dilantik menjadi Presiden ketiga Republik Indonesia pada tahun 1998 (Supriatma, 2019).
Pada saat menjadi presiden, B.J. Habibie sangat aware terhadap hal yang sedang terjadi di masyarakat. Ia paham betul bahwa masyarakat menginginkan adanya reformasi, perubahan total sendi-sendi negara yang mengarah pada perbaikan. Masyarakat ingin pemerintah memberikan kebebasan dalam berpendapat, mendengarkan aspirasi mereka, sekaligus memperkuat partisipasi masyarakat dalam pemerintahan.
B.J. Habibie juga melakukan berbagai inovasi dalam perbaikan ekonomi. Pada masa pemerintahannya, nilai rupiah berada dalam titik terlemah sepanjang sejarah yakni mencapai Rp 16.800/US$ pada 1 Juni 1998. BJ Habibie langsung bergerak membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan unit Pengelola Aset Negara, melikuidasi bank yang bermasalah, meyakinkan pasar global, dan menjinakkan tekanan atas rupiah meski tanpa dukungan intervensi Bank Indonesia yang kalaitubelum memiliki kewenangan stabilisasi rupiah. Atas berbagai upayanya, nilai rupiah perlahan kembali naik bahkan hingga mencapai nilai terkuatnya sepanjang sejarah, yakni Rp 6.550/US$ AS pada 28 Juni 1999 (Saragih, 2019).
17
Dari sikap dan perilaku tokoh diatas tentunya kita sebagai ASN dapat mencontoh perilakunya untuk menerapkan nilai kompeten pada lingkungan pekerjaan kita.
D. Harmonis
Penerapan nilai harmonis sebagai salah satu nilai dasar ASN BerAkhlak dapat dilihat dari salah satu tokoh bangsa yaitu B.J. Habibie. B.J. Habibie merupakan presiden Republik Indonesia yang ketiga yang memiliki sifat-sifat yang menunjukkan nilai harmonis. Pada masa pemerintahan nya saat menjabat menjadi presiden, B.J. Habibie pernah menerbitkan aturan yang menghapus diskriminasi terhadap masyarakat minoritas di Indonesia. B.J. Habibie menerbitkan Instruksi Presiden
Nomor 26 Tahun 1998 yang berisi aturan untuk menghapuskan istilah pribumi dan non pribumi. Salah satu isi inpres ini memerintahkan semua unsur pemerintahan mulai dari lembaga tinggi negara sampai tingkat gubernur, bupati, dan walikota untuk tak menggunakan istilah pribumi dan non pribumi dalam semua perumusan kebijakandanpelayanan. Selainitu, B.J.HabibiejugamenerbitkanInstruksiPresiden
Nomor 4 Tahun 1999 yang berisi aturan untuk menghapus keberadaan Surat Bukti KewarganegaraanRepublik Indonesia(SKBRI). Sebeluminpres ini terbit, masyarakat Tionghoa wajib menyertakan SKBRI setiap hendak mengurus apapun.
Selainitu,B.J.Habibiejugaeratkaitannyadenganlahirnyakomnasperempuan.
Beliau menngeluarkan Keputusan Presiden No. 181 Tahun 1998 tentang pembentukan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Hal ini dilatarbelakangi olehkerusuhanyang terjadi padaMei 1998danbanyak terjadi kasus kekerasan seksual terhadap perempuan. Beliau sebagai pemimpin pada saat itu mengambil keputusan besar ditengah kondisi yang tidak kondusif dengan bijak, sehingga lahirlah Komnas Perempuan yang sangat bermanfaat untuk perempuan hingga saat ini. Dari sikap dan tindakan B.J. Habibie tersebut dapat diketahui bahwa beliau memiliki sikap toleransi yang tinggi, tidak melakukan diskriminasi, dan saling peduli terhadap sesame yang merupakan wujud dari salah satu nilai dasar ASN yaitu harmonis.
E. Loyal Habibie melakukan pengembangan industri hingga melahirkan sejumlah perusahaan negara demi memberikan sumbangsih berupa ilmu dan teknologi untuk Indonesia. Seperti itulah sikap yang dilakukan Habibie untuk menunjukkan rasa cinta Tanah Air hingga ia ditunjuk sebagai Presiden ketiga RI selama 1,4 tahun. Kecerdasan, totalitas, dan tanggung jawab terhadap negara rupanya tidak hanya
18
terlihat saat dia di Indonesia. Sebelum Indonesia sadar akan potensinya, BJ Habibie sudah beberapa kali ditawari oleh beberapa negara lain untuk menggalakan teknologi pesawat terbang. Tawaran pertama datang datang dari Jerman. Jerman yang saatitutahuBJHabibiebukanorangbiasa, langsung sajamenawarinyadengan status warga Negara kehormatan. Bukannya senang dengan status yang jarang diberikanJermanitu,BJHabibiejustrumenolak.Hal tersebutjelas menunjukansikap loyalitasnya terhadap NKRI.
F. Adaptif
Bapak B.J. Habibie merupakan salah satu contoh tokoh nasional yang bias dijadikan panutan untuk kita. Beliau menjadi satu-satunya mantan presiden yang bergelar professor. Karir beliau dibidang pengembangan pesawat menjadi salah satu kebanggan Indonesia. Berangkat dari mimpi besar beliau untuk membuat Negara Indonesia yang secara geografis berupa kepulauan, beliau ingin setiap daerah di Indonesia terkoneksi melalui jalur udara, maka terciptalah pesawat pertama buatan
Indonesia yaitu pesawat N250. Desain awal pesawat N250 berkapasitas 30 penumpang, kemudian dikembangkan menjadi berkapasitas 50 penumpang.
Sehingga dengan inovasi ini dapat menjawab tantangan kebutuhan moda transportasi udara yang dapat mengangkut penunmpang yang banyak. Selain prestasinya beliau juga layak dijadikan panutan bagi anak muda Indonesia di bidang Pendidikan. Perjalanan hidup beliau sangatlah luar biasa berasal dari kota kecil ParePare di pulau Sulawesi masa SD-SMP beliau disana. Untuk Pendidikan SMA beliau meneruskan di SMAK Dago Bandung kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi InstitutTeknologi Bandung. Karenakepintarandankecerdasanyabeliaumelanjutkan Pendidikan di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochscule Jerman dengan mengambil jurusan Teknik penerbangan spesialis kontruksi pesawat terbang. Kemudian beliau meneruskan Pendidikan di Technische Hochshule Die Fakultat de Fuer Maschinenwesen Aachen untuk meraih gelar Doktor. Karena kejeniusanya beliau menemukan teori Crack (crack propagation theory) atau yang dikenal dengan rumus Faktor Habibie. Karena kecerdasannya serta teori Crack ini beliau mendapatkan gelar Profesor Kehormatan atau predikat Guru Besar dari ITB dan penghargaan tinggi Ganesha Praja Manggala.
Dari kisah bapak BJ Habibie banyak hal yang dapat kita pelajari, bagaimanabeliau berusaha untuk terus melanjutkan Pendidikan ketingkat yang lebih tinggi untuk menjadi modal awal bagi kita untuk memberikan kontribusi kepada negara berupa hasil karya pesawat terbang pertama Indonesia.
19
G. Kolaboratif
Sikap kolaboratif yang ditunjukkan oleh bapak B.J.Habibie semasa hidupnya dikarenakan beliau adalah orang yang dikenal sebagai Mr.Crack di Industri Penerbangan dunia sehingga ada banyak tawaran kerja sama yang masuk kepada beliau untuk menyelesaikan banyak pesawat dan mengembangkan Industri Penerbangan khususnya di Indonesia.
Sebagai seorang ASN tentunya kita akan dihadapkan kepada perubahanperubahan yang tidak terduga yang mengharuskan kita untuk melakukan kerja sama dengan orang lain diluar dari institusi yang kita tempati. Maka dari itu hendaknya kita dapat mencontoh sikap kolaboratif yang ditunjukkan oleh bapak B.J.Habibie yangsangat terbuka untuk melakukan kerja sama dengan pihak manapun untuk membangun kemajuan bagi bangsa dan negara di sector mana saja.
2.4. Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Reformasi birokrasi senyatanya terus digaungkan sebagai bagian dari upaya pemerintah mewujudkan suatu sistem peyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah melalui tatanan nilai dasar aparatur sipil negara (ASN) selaku penyelenggara birokrasi pemerintahan yaitu Nilai ASN BerAKHLAK. Nilai-nilai ASN BerAKHLAK merupakan fondasi bagi Aparatur Sipil Negara demi terwujudnya satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN. Core Values ASN ini menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo “ASN yang bertugas sebagai pegawai pusat maupun pegawai daerah harus mempunyai core values yang sama.” EmployerBrandingASN adalah “Bangga Melayani Bangsa”
Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel,Kompeten,Harmonis,Loyal,Adaptif,danKolaboratif.Nilai-nilaiinidiharapkan akan dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional.
A. Berorientasi Pelayanan
Nilai dasar “berorientasi pelayanan” diletakkan pada poin pertama. Mengingat bahwa ASN yang dulu dikenal sebagai abdi negara, saat ini bertransformasi menjadi pelayan publik. Seorang ASN dituntut untuk dapat memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Selalu bersikap ramah kepada siapa saja, terutama kepada
20
masyarakat. Dapat diandalkan serta cekatan dan dapat memberikan solusi atas masalah-masalah yang ada di masyarakat. Dalam memberikan pelayanan publik, seorang aparatur sipil negara harus selalu melakukan perbaikan tiada henti, baik dari peningkatan kompetensi maupun cara pelayanan.
Kata Kunci :
1. Responsivitas
2. Kualitas Kepuasan
B. Akuntabel
Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban atau keadaan yang dapat dimintai pertanggungjawaban. Merujuk dari pengertian tersebut, akuntabel dapat dipahami sebagai sikap jujur dan bertanggungjawab, memiliki disiplin dan berintegritas yang tinggi dalam setiap pelaksanaan tugas. Dalam pelaksanaan tugas-tugas kedinasan, seorangASNdituntutuntukmenggunakankekayaandanbarangmiliknegarasecara bertanggungjawab, efektif dan efisien. Lebih penting dari itu, seorang ASN tidak boleh menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Kata Kunci :
1. Integritas
2. Konsisten
3. Dapat Dipercaya
4. Transparan
C. Kompeten
Seiring perkembangan waktu, dalam melaksanakan pelayanan publik, setiap ASN harusselaludapatmeningkatkanpotensidiriuntukmenjawabtantanganyangselalu berubah. Peningkatan kompetensi ini sangat penting, bahkan telah diamanatkan dalam ketentuan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen PNS, bahwa setiap aparatur diberikan hak 20 jam pelatihan setiap tahunnya. Hal ini semata-mata agar setiap ASN dapat melaksankan tugas dengan kualitas terbaik.
Kata Kunci :
1. Kinerja Terbaik
2. Sukses/Keberhasilan
3. Learningagility
4. Ahli dibidangnya
21
D. Harmonis
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.
Kata Kunci :
1. Peduli (caring)
2. Perbedaan (diversity)
3. Selaras
E. Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar negara Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah. Dan tidak pada satu sosok atau pihak tertentu. ASN harus dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama baik pimpinan, nama baik instansi dan tentu saja harus selalu dapat menjaga nama baik negara. Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah setiap ASN harus selalu menjaga rahasia jabatan dan Negara.
Kata Kunci :
1. Komitmen
2. Dedikasi
3. Kontribusi
4. Nasionalisme
5. Pengabdian
F. Adaptif
Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat seorang aparatur harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada. Harus selalu diingat, istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah Perubahan itu sendiri”, membuat siapapun yang tidak dapat beradaptasi akan semakin tertinggal. Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif dan tidak hanya berpangku tangan.
Kata Kunci :
22
1. Inovasi
2. Antusias terhadap perubahan
3. Proaktif
G. Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak harus dilaksanakan. Bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian suatu visi dan cita-cita. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai tujuan bersama.
Kata Kunci :
1. Kesediaan Bekerjasama
2. Sinergi untuk hasil yang lebih baik
Core values ASN BerAKHLAK juga menanamkan employer branding #BanggaMelayaniBangsa di dalam sanubari para ASN di Indonesia. Branding ini menunjukkan bahwa ASN adalah profesi yang bangga dalam melayani bangsa. Profesi ASN patut dibanggakan karena ASN diberi pengakuan dan penghargaan yang adil, diberi kesempatan meningkatkan kompetensi seluas-luasnya, dan diberi kesempatan terbuka untuk berkarier.
23
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Deskripsi Isu
3.1.1 Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim
INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan
A. Data dan Fakta
Dalam proses penagihan klaim rawat jalan BPJS Kesehatan terdapat beberapa masalah yang dihadapi yaitu adanya pending klaim rawat jalan. Jumlah klaim pasien rawat jalan BPJS kesehatan di Pusat Mata Nasional
Rumah Sakit Mata Cicendo pada bulan mei 2022 sebanyak 6349 pasien dan yang dipending oleh BPJS Kesehatan sebanyak 186 pasien.
Hal ini karena adanya kesalahan input kodifikasi penyakit ICD 10 pada kasus pelayanan rawat jalan dimana untuk menentukan kodifikasi penyakit ICD 10 kesehatan mata yang di masukan kedalam aplikasi INA CBG harus mengacu kepada pengelompokan kode khusus mata yang tertuang di dalam Permenkes nomor 76 tahun 2016. Serta adanya Kesalahan input nomor surat eligibilitas peserta (SEP) sehingga saat dilakukan verifikasi oleh BPJS Kesehatan tidak dapat di bayarkan. Hal ini tidak adanya proses verifikasi akhir terhadap kesesuaian kodifikasi penyakit dan nomor SEP yang di input kedalam aplikasi INA CBG.
B. Dampak
1. Rumah Sakit, cashflowrumah sakit akan terganggu, pembayaran klaim
BPJS Kesehatan yang seharusnya diterima oleh rumah sakit pada bulan pelayanan berjalan akan terhambat dikarenakan ada beberpa kasus klaim pasien BPJS Kesehatan yang masih bermasalah dan harus diperbaiki terlebih dahulu.
2. Pegawai dan Nakes Rumah Sakit, pegawai rumah sait dan tenaga kesehatan akan terdampak dikarenakan adanya keterlambatan klaim
BPJS Kesehatan, maka insentif jasa pelayanan petugas pun akan tertunda.
3. Petugas Klaim, Petugas klaim akan mengulang proses pekerjaan klaim
nya kembali karena ada beberapa kasus yang belum sesuai, hal ini akan mengulang proses klaim dan pengajuan klaim dari proses awal.
24
4. BPJS Kesehatan, BPJS kesehatan pun akan terdampak terhadap kasus klaim yang masih belum sesuai, capaian kinerja tidak akan tercapai target dalam penyelesain klaim ke rumah sakit setiap bulannya, karena ada klaim yang masihbelumsesuai sehinggaadaketerlambatan dalamproses verifikasi klaim.
5. Pasien, dengan adanya keterlambatan pembiayaan kesehatan yang diterima oleh rumah sakit maka akan menurunkan kualitas mutu rumah sakit tersebut, dimana beberapa AHP dan BHP yang seharusnya dapat disediakan oleh rumah sakit menjadi tidak tersedia dikarenakan rumah sakit tidak memiliki biaya untuk melakukan persediaan pengadaan tersebut, hal ini akan menjadi masalah terhadap kualitas mutu pelayanan rumah sakit terhadap pasien.
3.1.2 Ketidaklengkapan pengisian catatan medis di dalam ElektronikMedical Record(EMR)
A. Data dan Fakta
Electronic Medical Record (EMR) adalah sebuah sistem yang berisi riwayat kesehatan dan penyakit pasien, hasil tes diagnostik, data-data medis yang lain dan informasi biaya perawatan. Perkembangan teknologi informasi yang terjadi saat ini memungkinkan berkembangnya suatu cara penyimpanan maupun pengelolaan data secara elektronik, di PMN RS Mata Cicendo sudah melakukan penerapan EMR, dalam penerapannya bahwa sumber daya manusia (SDM), StandarOperasionalProsedur(SOP), Sarana Dan Prasarana menjadi faktor utama untuk mencapai kesesuain agar fungsi dari EMR berjalan dengan baik. Tujuan implementasi EMR dibuat agar mempermudah tenaga kesehatan dan agar pengunjung juga merasa puas dengan pelayanan yang tepat dan cepat serta aman. Namun berdasarkan fakta dilapangan masih ada beberapa kasus pencatatan terhadap pengisian catatan medis di EMRyang masihkurang lengkap,berdasarkanlaporankelengkapanpengisian rekam medis pada caturwulan pertama tahun 2022 jumlah kelengkapan rekam medis sebesar 88,15 % dari standar pengisian rekam medis sebesar 100%, namun dalam target capaian yang ditetapkan oleh instalasi rekam medis sebesar 86% maka kelenkapan rekam medis masih di atas capaian target. Meskipun begitu kelengkapan pengisian rekam medis harus memenuhi standar 100%.
25
B. Dampak
1. Rumah Sakit, ketidaklengkapan pencatatan data medis pada EMR memiliki dampak yang menyebabkan data administratif dan data klinis tidak akurat, sehingga rumah sakit akan kehilangan data tersebut.
2. Tenaga Kesehatan, ketidaklengkapan pencatatan didalam EMR membuat miskomunikasi antar petugas tanaga kesehatan mengenai diagnosa dan tindakan apa saja yang telah dilakukan serta rencana apa saja yang akan dilakukan
3. Instalasi Rekam Medis, ketidaklengkapan pengisian berpengaruh terhadap pengelolaan rekam medis, data yang tidak lengkap akan menghambat dalam pengelolaan data, hal tersebut menjadi penghambat kinerja petugas dan menjadi beban kerja pada saat rekapitulasi kegiatan pelaporan. Selain itu proses pengajuan klaim pun akan terhambat dikarenakan data yang akan diajukan klaim masih belum lengkap serta menyebabkan mutu pelayanan kesehatan rendah.
4. Pasien, ketidaklengkapan ini juga membuat kerugian dalam pemenuhan hak pasien terhadap isi rekam medisnya.
3.1.3 Resume Medis Rawat Jalan masih diproses secara manual
A. Data dan Fakta
Kelengkapan pengisian Rekam Medis sangat penting karena rekam medis merupakan bahan bukti tertulis terutama pada lembar resume medis. Resume medis sering digunakan untuk kepentingan klaim BPJS dan asuransi lain. Di PMN RS Mata Cicendo dalam melakuakan catatan medis sudah menerapkan Electronic Medical Record (EMR) namun untuk pembuatan resume medis rawat jalan masih dilakukan secara manual hal ini masih ditemukan resume medis yang tidak terisi lengkap berdasarkan laporan keterisian dan kesesuaian catatan formulir resume medis pada bulan mei 2022 sebesar 80%, masih ada 20% yang belum lengkap. Resume medis memiliki peran penting kelengkapannya untuk kebutuhan klaim bpjs atau asuransi lain.
B. Dampak
1. Rumah Sakit, resume medis yang ditulis secara manual tidak sejalan dengan penerapan Electronic Medical Record (EMR) hal ini menjadi kerugian pihak rumah sakit dalam proses pengembangan EMR dimana
26
tidak ada pemanfaatan prasarana yang dibangun. Selain itu proses pembuatan resume medis akan membutuhkan waktu yang lama sehingga akan memperhambat dalam proses pelayanan terhadap pasien, waktu tunggu pasien akan menjadi lama karena adanya proses pembuatan resume medis secara manual.
2. Instalasi Rekam Medis, resume medis mempunyai peran penting dalam proses kebutuhan klaim bpjs atau asuransi lain. Resume medis yanglengkapterbacadenganbaikakanmeningkatkankualitasklaimyang baik pula, dimana pihak koder akan mudah dalam menetapkan kodifikasi penyakit dan tindakan yang ditegakan oleh dokter tanpa adanya miskomunikasi sehingga hasil yang dihasilkan terhadap klaim akan baik.
3. Pasien, resume medis merupakan hak pasien untuk didapatkan selesai pasien melakukan pelayanan kesehatan, dengan proses pembuatan resume medis yang manual pasien akan menunggu lama untuk mendapatkan resume medis tersebut terlebih jika pencatatan di resume medis yang manual tersebut kelengkapan nya tidak baik ini membuat kerugian dalam pemenuhan hak pasien terhadap isi resume medis nya.
3.2 Penetapan CoreIsu
Dari beberapa isu yang ditemukan, diperlukan adanya penapisan isu untuk menentukan isu utama menggunakan alat bantu penapisan. Alat bantu yang digunakan dalam penapisan ini adalah dengan teknik metode USG (Urgency,Seriousness,Growth) yaitu salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
Teknik USG (Urgency,Seriousness,Growth) memiliki pengertian yaitu Urgency adalah indikator tentang seberapa mendesaknya isu tersebut harus diselesaikan. Seriousnessadalah Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan dampak yang timbul sedangkan Growth adalah seberapa kemungkinannya isu tersebut berkembang atau isu akan makin memburuk bila dibiarkan. Dari pengertian metode diatas, penulisan membuat penetapan coreisuSeperti yang terlihat pada tabel 3.1.
27
1
Kesalahan dalam proses
kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor
Surat Eligibilitas Peserta (SEP)
Pada aplikasi klaim INA-CBG
rawat jalan untuk klaim BPJS
Pembobotannya dimulai dari Skor 1 – 5
1 = tidak kuat 4 = kuat
2 = kurang kuat 5 = sangat kuat
3 = sedang
Berdasarkan analisis kriteria menggunakan USG, isu yang paling penting untuk diselesaikan adalah Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan
penginputan nomor Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat
jalan untuk klaim BPJS Kesehatan dengan nilai 14. Rumusan Isu dari analisis kriteria diatas meihat dari urgency nya bahwa isu tersebut sangat penting untuk diselesaikan
karena memberikan dampak yang buruk terhadap kualitas klaim di PMN RS Mata
Cicendo, dari sisi seriousnessbahwa isu ini sangat serius untuk diselesaikan mengingat dampak yang ditimbulkan akan menggangu operasional dan kualitas mutu yang
diberikan kepada pasien, serta untuk sisi growthbahwa jika hal ini dibiarkan dan tidak diselesaikan, RSMataCicendo akanterus menerus mendapatkanmasalahkasus pending klaim dan memberikan dampak buruk terhadap kualitas manajemen untuk memberikan
pelayanan yang paripurna.
28 NO ISU Urgency Seriousness Growth TOTAL Peringkat
Kesehatan 5 5 4 14 1 2 Ketidaklengkapan pengisian catatan medis di dalam Elektronik Medical Record (EMR) 4 5 4 13 2 3 Resume Medis Rawat Jalan masih diproses secara manual 4 4 3 11 3
Tabel 3.1 Tabel Penapisan Isu Metode USG
3.3 Analisa Faktor Penyebab CoreIsu
Dalam isu yang ditemukan, terdapat 4 kategori isu yaitu Man (orang), Method (metode), machine (mesin/sistem) dan Material (komponen). Pemetaan isu dengan menggunakan metode fishbone.
Petugas yang tidak kompeten
Petugas yang tidak teliti
Tidak dilakukan verifikasi akhir
Kesalahan dalam proses kodifikasi dan kesalahan
Tidak ada sistem yang mendukukung untuk membatasi kesalahan
Penulisan resume medis yang tidak lengkap
penginputan nomor SEP
PENYEBAB AKIBAT
Gambar 3.1 Metode Fishbone
Faktor-faktor penyebab
kesalahan dalam proses
No
kodifikasi dan kesalahan
penginputan nomor SEP
Upaya Pencegahan
1 Petugas yang tidak kompeten Meningkatkan kemampuan tenaga koder dandoker sertatenagakesehatanlainya, melalui:
1. Pelatihan dan edukasi koding yang benar; dan
2. Koordinasi dengan staf klinis dalam rangka memastikan diagnose primer dan sekunder
2 Petugas yang kurang teliti Melakukan Proses Pemahaman dan penggunaan sistemkoding dandiagnosis yang berlaku :
29
Man Method Machine Material
3 Tidak dilakukan proses verifikasi akhir terhadap klaim yang akan diberikan ke BPJS Kesehatan
1. Melakukan edukasi dan pemberian pemahaman tentang langkahlangkah proses kodifikasi penyakit
2. Meningkatkan ketaatan terhadap SOP; dan
1. Melakukan verifikasi akhir terhadap kesesuaian kodediagnosa pasien yang ada di dalam aplikasi INA CBGs sebelum klaim tersebut diserahkan ke BPJS Kesehatan
2. Melakukan verifikasi akhir terhadap kesesuaian nomor surat eligibiltas peseserta yang diinput kedalam aplikasi INA CBGs dengan aplikasi Vclaim pelayanan BPJS Kesehatan
4 Penulisan resume medis yang tidak lengkap Melakukan Sosialisasi secara berkala dan berkesinambungan kepada Dokter Penanggung Jawab Pelayanan dan tenaga kesehatan untuk :
1. Meningkatkan ketaatan terhadap SOP
2. Melakukan edukasi dan pemberian pemahaman terhadap proses klaim BPJS Kesehatan.
3. Mengingatkan kepada Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Pasien (DPJP) menulis dan memberikan resume medis secara jelas, lengkap dan tepat waktu.
5 Tidak ada sistem yang mendukukung untuk membatasi kesalahan
Membuat suatu sistem informasi perangkat lunak verifikasi klaim terhadap
klaim yang akan diajukan kepada BPJS
Kesehatan, perangkat lunak verifikasi klaim tersebut dirancang untuk
30
melakukan verifikasi terhadap kesesuaian
kodifikasi penyakit serta keseusian nomor surat eligibilitas yang terinput didalam
aplikasi INA CBGs dan yang terbit didalam
aplikasi Vclaim BPJS Kesehatan.
Tabel 3.2. Tabel Faktor-Faktor penyebab kesalahan dalam proses kodifikasi dan kesalahan penginputan nomor SEP
3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian CoreIsu
Berdarakananalisafaktorpenyebab coreisumenggunakanmetodefishbonediatas diketahui bahwa faktor penyebab utama dari isu tersebut ada pada kategori machine yaitu Tidak ada sistem yang mendukukung untuk membatasi kesalahan.
Unit Kerja Instalasi Rekam Medis, Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
Identifikasi Isu
1. Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan.
2. Pengisian catatan medis di dalam ElektronikMedical Recordmasih ada yang kosong.
3. Resume Medis Rawat Jalan masih diproses secara manual. Isu yang diangkat Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas Peserta (SEP)
Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan.
Gagasan yang diangkat
Perancangan Sistem Informasi Verifikasi Klaim Rawat Jalan
BPJS Kesehatan di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata
Cicendo Bandung. Gagasan tersebut terkait dengan MP.
BerAKHLAK dan SmartASN
Kegiatan 1. Melakukan telaah SOP dan kebijakan kegiatan klaim BPJS
pada aplikasi INA CBGs rawat jalan di Instalasi Rekam Medis PMN RS Mata Cicendo Bandung
31
2. Melakukan pengumpulan informasi dan database kasuskasus klaim yang dipending oleh BPJS Kesehatan
3. Melakukan perancangan sistem informasi verifikasi klaim
BPJS Kesehatan rawat jalan di Instalasi Rekam Medis PMN RS Mata Cicendo Bandung.
4. Sosialisasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan kepada teman-teman Instalasi Rekam Medis dan Manajemen PMN RS Mata Cicendo Bandung
Tujuan adanya gagasan pemecahan isu yaitu agar kesalahan dalam penginputan kodifikasi penyakit ICD-10 dan penginputan Surat Eligibilitas Peserta dapat diminimalisir sehingga aka nada Peningkatan terhadap kualitas klaim BPJS Kesehatan rawat jalan di PMN RS Mata Cicendo Bandung.
Analisis dampak jika kegiatan tidak dilaksanakan yaitu kesalahan dalam penginputan kodifikasi penyakit ICD-10 dan penginputan Surat Eligibilitas Peserta akan tetap terjadi sehingga kuaitas klaim tidak akan tercapai karena akan ada proses pending pengembalian klaim dari BPJS Kesehatan.
32
Tabel 3.3. Tabel Gagasan Kreatif Penyelesaian CoreIsu
3.5
Unit Kerja : Perekam Medis, Instalasi Rekam Medis, Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
Identifikasi Isu : 1. Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas
Peserta (SEP) Pada aplikasi Klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan
2. Pengisian catatan medis di dalam ElektronikMedicalRecordmasih ada yang kosong
3. Resume Medis Rawat Jalan masih diproses secara manual
Isu yang diangkat : Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas
Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan.
Gagasan Pemecahan Isu : Perancangan Sistem Informasi Verifikasi Klaim Rawat Jalan BPJS Kesehatan di Pusat Mata Nasional
Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Gagasan tersebut terkait dengan MP. Manajemen ASN dan Smart
ASN
1. Melakukan
telaah SOP dan
kebijakan
1) Mengkonsultasikan
kegiatan kepada atasan.
2) Meminta dokumen SOP
kegiatan klaim BPJS pada
Laporan draft SOP
Pelaksanaan
kegiatan
Keterkaitan Subtansi Mata
Terhadap
Saya mengawali kegiatan
ini dengan rasa respositifitas
dalam tujuan untuk
memperbaiki kualitas mutu
Organisasi
Dengan
melakukan
perencanaan
draft verifikasi
Perancangan
draft dan SOP
verifikasi klaim
rawat jalan
33
Matrik Rancangan Aktualisasi
No
Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan
Pelatihan Kontribusi
Visi/Misi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Penguatan Nilai Organisasi
kegiatan
klaim BPJS
pada aplikasi
INA CBGs
rawat jalan di Instalasi
Rekam Medis
PMN RS Mata
Cicendo
Bandung
aplikasi INA CBGs dalam
hal proses kodifikasi
penyakit ICD-10 dan
penginputan nomor SEP
ke Instalasi Rekam Medis.
3) Melakukan telaah
dokumen SOP kegiatan
klaim BPJS pada aplikasi
INA CBGs
4) Mengumpulkan informasi
tentang kebijakan
terhadap kegiatan klaim
BPJS pada aplikasi INA
CBGs kepada atasan dan
teman-teman profesi
perekam medis.
5) Melakukan telaahan
tentang kebijakan
kegiatan klaim BPJS pada
aplikasi INA CBGs
dikaitkan dengan
informasi yang
verifikasi klaim
BPJS Kesehatan
dalam tahap
kodifikasi
penyakit ICD-
10 rawat jalan
di Instalasi
Rekam Medis
PMN RS Mata
Cicendo.
pelayanan terhadap seluruh
pasien RS Mata Cicendo
khususnya pasien BPJS
Kesehatan, dimana hal ini
dirancang agar kualitas klaim
yang dihasilkan berkualitas
baik sehingga dalam kendali
mutu yang diberikan kepada
pasien akan semakin baik hal
ini sebagai wujud aktualisasi
MP. Berorientasi
pelayanan
Selanjutnya pada saat
melaksanakan telahaan SOP
dankebijakanpelayananklaim
BOJS Kesehatan saya akan
memperhatikan aspek
ketelitian, detail, akurat dan
bertanggung jawab sebagai
aktualisasi dari MP.
Akuntabel, sehingga akan
men|awab tuntutan seluruh
klaim rawat
jalan BPJS
Kesehatan di Instalasi Rekam
Medis PMN RS
Mata Cicendo
maka kualitas
mutu pelayanan
terhadap
seluruh pasien
RS Mata
Cicendo khususnya
pasien BPJS
Kesehatan akan
semakin baik,
dimana hal ini
dirancang agar
kualitas klaim
yang dihasilkan
berkualitas baik
sehingga dalam
BPJS
Kesehatan di Instalasi
Rekam Medis
PMN RS Mata
Cicendo
bertujuan sebagai
langkah awal
untuk
memahami
kebijakan serta
mengurangi
bahkan memperbaiki
kualitas klaim
BPJS kesehatan
yang selama ini
ada beberapa
masalah yang
memperhambat
klaim BPJS
34
dikumpulkan pada tahap
6) Menyusun draft SOP
kegiatan verifikasi klaim
BPJS Kesehatan rawat
jalan di Instalasi Rekam
Medis.
7) Melaporkan hasil kegiatan
kepada atasan.
dengan mengedepankan
ke 4. pemangku kepentingan
kepentingan umum dan
dituangkan melaluli telaahan
staf dengan kinerja terbaik.
Hal ini akan saya tuangkan
menggunakan bahasa
Indoneslayangbaikdanbenar
(baku) serta sesuai dengan
keahlian dibidang saya
sebagai wujud aktualisasi MP.
Kompeten.
Dalam hal ini saya
melakukan kegiatan dengan
berkonsultasi kepada atasan
dengan sikap sopan dan
santun serta selaras dengan
arahan atas dan kemudian
dalam melakukan komunikasi
dengan teman-teman
menciptakan suasana diskusi
yang menyenangkan serta
kendali mutu
pelayanan serta
mutu kesehatan
mata yang
diberikan
kepada pasien
akan semakin
jauh lebih baik.
Hal ini sesuai
dengan Visi dan
Misi PMN RS
Mata Cicendo
yaitu ToBe
ExcellentEye Care (Memberikan
pelayanan
kesehatan mata
secara Paripurna).
Kesehatan sehingga adanya dampak kerugian terhadap
beberapa pihak
hal ini sesuai dan sejalan dengan nilainilai filosofi
PMN RS Mata
Cicendo yaitu Visioner, Integritas, Profesional, Inovatif.
Proaktif dan Istiqomah.
35
menghargai setiap perbedaan
dari apa yang disampaikan
dan didiskusikan, hal ini
sebagai wujud aktualisasi MP.
Harmonis.
Secara subtansi
penyempurnaan yang
diusulkan secara terbuka,
jujur, dan mencerminkan rasa
dedikasi kepedulian serta
kontribusi dalam pelaksanaan
tugas jabatan atas berabagai
keluhan yang selama ini
muncul, hal tersebut
merupakan aktualisasi nilai
dasar pada MP. Loyal serta
adanya antusias didalam diri
untuk melakukan perubahan
kearah yang lebih baik secara
proaktif, sesuai dengan
aktualiasi MP. Adaptif.
36
Pada saat melakukan
telaahan, pada dasarnya
diakui tidak bisa dilakukan
secaramandiri,olehkarenaitu
saya akan bertanya dan berkomunikasi serta
berkerjasaman dengan pihakpihak terkait untuk
menghasilkan suatu system informasi verifikasi klaim BPJS
kesehatanyang bersinergi dan memberikan manfaat yang
baik, hal ini sesuai dengan MP. Kolaboratif.
Setelah selesai
melakukan telaahan dan
menyusun draft SOP verifikasi
klaim BPJS Kesehatan, saya
akan melaporkan hasil
kegiatan tersebut kepada
atasan sebagai wujud
pertanggungjawaban kinerja
37
2. Melakukan
pengumpulan informasi dan
database
kasus-kasus
klaim yang
dipending
oleh BPJS
Kesehatan
1) Mengumpulkan informasi tentang permsalahan yang dipermasalahkan
oleh BPJS Kesehatan
kepada atasan dan
teman-teman yang terkait.
2) Melakukan telaahan tentang permasalahan
dikaitkan dengan informasi yang
dikumpulkan pada tahap
ke 1
3) Meminta data klaim BPJS
Kesehatan rawat jalan
yang
dipending/dipermsalahkan
oleh BPJS Kesehatan ke
Instalasi Rekam Medis.
Data klaim
rawat jalan
serta draft
rancangan
pengolahan
verifikasi klaim
BPJS Kesehatan
rawat jalan di
Instalasi Rekam
Medis PMN RS
Mata Cicendo.
saya yang merupakan
aktualisasi dari MP.
Akuntabilitas.
Saya melaksanakan
telahaan pada informasi dan
data klaim dengan
memperhatikan aspek
ketelitian, detail, akurat dan
bertanggung jawab sebagai
aktualisasi dari MP.
Akuntabel, sehingga akan
men|awab jalan keluar dari
masalah yang dituangkan
kedalam proses perencanaan
verifikasi klaim yang sesuai
dengan keahlian dibidang
saya sebagai wujud aktualisasi
MP. Kompeten.
Dalam hal ini saya
melakukan kegiatan mencari
informasi dengan kepada
atasan dan teman-teman
Dengan
melakukan
pengumpulan
data-data kasus
klaim BPJS
Kesehatan yang
bermasalah
maka saya
dapat
melakukan
analisa
terhadap masalah
tersebut dan
sehingga dapat
memberikan
masukan
terhadap proses
pemecahan
Pengumpulan
informasi dan
data-data
kasus klaim
BPJS
Kesehatan yang
bermasalah di Instalasi
Rekam Medis
PMN RS Mata
Cicendo. bertujuan sebagai
lanjutan untuk
menelaah
kasus-kasus yang
bermasalah
38
4) Menyusun draft
pengolahan data untuk
verifikasi klaim BPJS
Kesehatan rawat jalan di
Instalasi Rekam Medis.
profesi dengan sikap sopan
dan santun dengan
mencitakan suasana diskusi
yang menyenangkan serta
menghargai setiap perbedaan
dari apa yang disampaikan
dan didiskusikan, hal ini
sebagai wujud aktualisasi MP.
Harmonis.
Dengan berubah-
ubahnya kebijakan maka dari
itu perlu dilakukan inovasi
perencanaan verifikasi klaim
untuk perubahan kearah yang
lebih baik secara proaktif,
sebagai wujud aktualiasi MP.
Adaptif.
Pada saat melakukan
pengumpulan data klaim BPJS
Kesehetan, pada dasarnya
diakui tidak bisa dilakukan
secaramandiri,olehkarenaitu
masalah guna
mencapai
kualitas klaim
yang berkualitas
baik sehingga
dalam kendali
mutu pelayanan
serta mutu
kesehatan mata
yang diberikan
kepada pasien
akan semakin
jauh lebih baik.
Hal ini sesuai
dengan Visi dan
Misi PMN RS
Mata Cicendo
yaitu ToBe
ExcellentEye
Care (Memberikan
pelayanan
untuk memberikan
masukan jalan
keluar dan
memberikan
inovasi
terhadap proses klaim
yang sedang
dilakukan Hal
ini sesuai dan sejalan dengan
nilai-nilai
filosofi PMN RS
Mata Cicendo
yaitu Visioner, Integritas, Profesional, Inovatif.
Proaktif dan Istiqomah.
39
3. Melakukan
perancangan
sistem
1) Melakukan metode
penelitian perancangan
sistem informasi verifikasi
saya akan bertanya dan
berkomunikasi serta
berkerjasaman dengan pihakpihak terkait untuk
menghasilkan kegiatan yang
bersinergi dan memberikan
manfaat yang baik, hal ini
sesuai dengan MP.
Kolaboratif.
Setelah selesai
melakukan telaahan dan
menyusun draft SOP, saya
akan melaporkan hasil
kegiatan tersebut kepada
atasan sebagai wujud
pertanggungjawaban kinerja
saya yang merupakan
aktualisasi dari MP.
Akuntabilitas
kesehatan mata secara Paripurna).
Perangkat
Lunak Sistem Informasi
Saya melaksanakan
perancangan sistem informasi
verifikasi klaim BPJS
Proses perancangan perangkat lunak
Perancangan perangkat lunak sistem
40
informasi
verifikasi
klaim BPJS
Kesehatan
rawat jalan di Instalasi
Rekam Medis
PMN RS Mata
Cicendo
Bandung.
klaim BPJS Kesehatan
rawat jalan menggunakan
metode waterfall.
2) Membuat analisa
masukan dan analisa
proses terhadap kegiatan
klaim BPJS Kesehatan di Instalasi Rekam Medis
PMN RS Mata Cicendo
Bandung.
3) Menyusun Flowmap, Data
Flow Diagram dan
diagram konteks untuk
perancangan sistem
informasi verifikasi klaim
di Instalasi Rekam Medis
PMN RS Mata Cicendo
Bandung.
4) Perancangan perangkat
lunak sistem informasi
verifikasi klaim BPJS
Kesehatan di Instalasi
Verifikasi Klaim
BPJS Kesehatan
Rawat Jalan
Instalasi Rekam
Medis PMN RS
Mata Cicendo
Bandung.
Kesehatan menggunakan
metode penelitian waterfall
dan membuat analisa proses
berupa data flow diagram
serta diagram konteks dengan
memperhatikan aspek
ketelitian, detail, akurat dan
bertanggung jawab sebagai
aktualisasi dari MP.
Akuntabel, sehingga akan
men|awab jalan keluar dari
masalah yang dituangkan
kedalam sistem informasi
verifikasi klaim yang sesuai
dengan keahlian dibidang
saya sebagai wujud aktualisasi
MP. Kompeten.
Dengan berubah-
ubahnya kebijakan maka dari
itu perlu dilakukan inovasi
perencanaan verifikasi klaim
untuk perubahan kearah yang
sistem informasi
verifikasi klaim
BPJS Kesehatan
yang dibuat
memberikan
manfaat dan
solusi terhadap
masalah yang
selama ini ada
dengan tujuan
mencapai
kualitas klaim
yang berkualitas
baik sehingga
dalam kendali
mutu pelayanan
serta mutu
kesehatan mata
yang diberikan
kepada pasien
akan semakin
jauh lebih baik.
informasi
verifikasi klaim
BPJS
Kesehatan di Instalasi
Rekam Medis
PMN RS Mata
Cicendo.
bertujuan sebagai inovasi
terhadap
proses klaim
BPJS
Kesehatan
yang dilakukan
agar tidak
terjadi kembali
permasalahanpermasalahan
yang selama ini
timbul. Hal ini
sesuai dan
41
Rekam Medis PMN RS
Mata Cicendo Bandung.
5)Ujicoba sistem informasi
verifikasi klaim BPJS
Kesehatan di Instalasi
Rekam Medis PMN RS
Mata Cicendo Bandung
lebih baik secara proaktif, sebagai wujud aktualiasi MP.
Adaptif.
Pada saat melakukan
perancangan sistem informasi
verifikasi klaim BPJS
Kesehatan, saya
berkerjasaman dengan pihak
IT terkait untuk memproses
source code sistem informasi
berdasarkan analisis sistem
yang sudah saya buat
sehingga menghasilkan sistem
informasi memberikan
manfaat yang baik, hal ini
sesuai dengan MP.
Kolaboratif. Dalam hal ini
juga kegiatan pembuatan
perancangan sistem informasi
dibuat dengan suasana
kerjasama yang
menyenangkan serta
Hal ini sesuai
dengan Visi dan
Misi PMN RS
Mata Cicendo
yaitu ToBe
ExcellentEye Care (Memberikan
pelayanan
kesehatan mata
secara Paripurna).
sejalan dengan
nilai-nilai
filosofi PMN RS
Mata Cicendo
yaitu Visioner, Integritas, Profesional, Inovatif.
Proaktif dan Istiqomah
42
4. Sosialisasi
Sistem
Informasi Verifikasi
Klaim BPJS
Kesehatan kepada
teman-teman
Instalasi
Rekam Medis
dan Manajemen
PMN RS Mata
Cicendo
Bandung
1)Mengkonsultasikan
kegiatan sosialisasi sistem informasi kepada atasan.
2) Melakukan sosialisasi
kepada teman-teman
Instalasi Rekam Medis
dan manajemen PMN RS
Mata CIcendo terkait
sistem informasi Verifikasi
Klaim yang telah di buat.
3) Menjelaskan alur proses
teknis penggunaan sistem
serta menjelaskan
kegunaan Sistem
Informasi Verifikasi Klaim
menghargai setiap masukan-
masukan yang disampaikan
saat pengembangan sistem
infromasi verifikasi klaiam
BPJS Kesehatan, hal ini
sebagai wujud aktualisasi MP.
Harmonis.
Notulensi
sosialisasi teknis
penggunaan
Sistem
Informasi
verifikasi klaim
BPJS Kesehatan
rawat jalan
PMN RS Mata
Cicendo
Bandung.
Saya mengawali
sosialisasi sistem informasi
verifikasi klaim BPJS
Kesehatan rawat jalan dengan
berkonsultasi terhadap atasan
untuk melakukan koordinasi
dan komunikasi secara sopan
dan santun agar proses
sosialisasi ini selaras dengan
arahan atasan saat awal
diskusi mengenai
pengembangan sistem
informasi verifikasi klaim BPJS
Kesehatan rawat jalan, hal ini
sebagai wujud aktualisasi MP.
Dengan
melakukan
pembuatan
sistem informasi
verifikasi klaim
rawat jalan
BPJS Kesehatan
di Instalasi
Rekam Medis
PMN RS Mata
Cicendo maka
kualitas mutu
pelayanan
terhadap
seluruh pasien
Sistem
Informasu
verifikasi klaim
rawat jalan
BPJS
Kesehatan di Instalasi
Rekam Medis
PMN RS Mata
Cicendo
bertujuan sebagai peningkatan
kualitas klaim
BPJS kesehatan
43
BPJS Kesehatan di
Instalasi Rekam Medis
PMN RS Mata Cicendo
Bandung
4) Mendampingi temanteman dalam proses
ujicoba penggunaan
sistem informasi verifikasi
klaim BPJS Kesehatan
rawat jalan PMN RS Mata
Cicendo Bandung.
Harmonis dalam proses
sosialisasi sistem informasi ini
memperhatikan aspek
ketelitian, detail, akurat dan
bertanggung jawab sebagai
aktualisasi dari MP.
Akuntabel, sehingga akan
men|awab jalan keluar dari
masalah yang dituangkan
kedalam sistem informasi
verifikasi klaim yang sesuai
dengan keahlian dibidang
saya sebagai wujud aktualisasi
MP. Kompeten.
Perancangan sistem ini
dibuat dengan maksud dan
tujuan perlu dilakukan inovasi
perencanaan verifikasi klaim
untuk perubahan kearah yang
lebih baik secara proaktif,
sebagai wujud aktualiasi MP.
Adaptif. dan sistem infromasi
RS Mata
Cicendo khususnya pasien BPJS
Kesehatan akan
semakin baik,
dimana hal ini
dirancang agar
kualitas klaim
yang dihasilkan
berkualitas baik
sehingga dalam
kendali mutu
pelayanan serta
mutu kesehatan
mata yang
diberikan
kepada pasien
akan semakin
jauh lebih baik.
Hal ini sesuai
dengan Visi dan
sehingga
kualitas mutu
pasien akan
meningkat
seiring dengan
kualitas klaim
yang dihasilkan
semakin
membaik. Hal
ini sesuai dan
sejalan dengan
nilai-nilai
filosofi PMN RS
Mata Cicendo
yaitu Visioner, Integritas, Profesional, Inovatif.
Proaktif dan Istiqomah.
44
ini bermanfaat sebagai
peningkatan mutu kualitas
klaim yang secara selaras
akan meningkatan kualitas
mutu pelatyanan pasien.ini
sesuai dengan aktualisasi MP.
Berorientasi Pelayanan. Pada saat pelaksaan
penggunaan sistem informasi
verifikasi klaim BPJS
Kesehatan, saya
berkerjasaman dengan pihak
IT dan teman-teman profesi
perekam medis untuk
memproses sistem informasi
verifikasi klaim ini
berdasarkan analisis sistem
yang sudah saya buat
sehingga menghasilkan
kualitas klaim yang baik, hal
ini sesuai dengan MP.
Kolaboratif.
Misi PMN RS
Mata Cicendo yaitu ToBe
ExcellentEye Care (Memberikan pelayanan kesehatan mata secara Paripurna).
45
Setelah selesai
melakukan perancangan
sistem informasi verifikasi
klaim BPJS Kesehatan rawat
jalan dan pembuatan SOP
verifikasi klaim, saya akan
melaporkan hasil kegiatan
tersebut kepada atasan
sebagai wujud
pertanggungjawaban kinerja
saya yang merupakan
aktualisasi dari MP.
Akuntabel
46
Tabel 3.4. Matrik Rancangan Aktualisasi Peserta Latihan Dasar CPNS Tahun 2022
47
No Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi per MP 1 2 3 4 1 Berorientasi Pelayanan 1 0 0 1 2 2 Akuntabel 2 2 1 2 7 3 Kompeten 1 1 1 1 4 4 Harmonis 1 1 1 1 4 5 Loyal 1 0 0 0 1 6 Adaftif 1 1 1 1 4 7 Kolaboratif 1 1 1 1 4 Jumlah MP yang Diaktualisasikan per Kegiatan 8 6 5 7 26
3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Tabel 3.5. Matrik Rekapitulasi Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
48
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama 30 hari kerja. Berikut ini disajikan jadwal rancangan aktualisasi NoKegiatan Tahapa Kegiatan Juli Agustus Jumlah Hari 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930311 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516 1 Melakukan telaah dokumen SOP dan kebijakan mengenai klaim Konsultasi kepada atasan 1 Meminta dokumen SOP 2 Melakukan telaah dokumen SOP 2 Melakukan telaah kebijakan klaim BPJS Kesehatan 2 Diskusi dan mencari informasi terkait SOP dan Kebijakan Klaim BPJS 1 2 Melakukan Pengumpulan Data Klaim BPJS Kesehatan Mengumpulkan informasi tentang permsalahan Klaim BPJS Kesehatan 2 Melakukan telaahan tentang permasalahan Klaim BPJS Kesehatan 2 Meminta data klaim BPJS Kesehatan di 1
3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
49 aplikasi INA CBGs dan Vclaim Menyusun draft pengolahan data untuk verifikasi klaim BPJS Kesehatan 2 3 Melakukan perancangan sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan Melakukan metode penelitian perancangan sistem informasi 1 Membuat analisa masukan dan analisa proses terhadap kegiatan klaim BPJS Kesehatan 1 Menyusun Flowmap, Data Flow Diagram dan diagram konteks untuk perancangan sistem informasi verifikasi klaim 1 Perancangan perangkat lunak sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan 7 Ujicoba sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan 1
50 4 Sosialisasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan Mengkonsultasikan kegiatan sosialisasi sistem informasi 1 Melakukan sosialisasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim 1 Menjelaskan alur proses teknis penggunaan sistem serta menjelaskan kegunaan Sistem Informasi Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan 1 Mendampingi teman-teman dalam proses ujicoba penggunaan sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan 1 Total Hari Aktualiasi 30
Tabel 3.6. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
4.1 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi
Deskripsi secara umum kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK adalah sebagai berikut:
1. Lokasi Aktualisasi : PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
2. Waktu Pelaksanaan : 06 Juli – 16 Agustus 2022
3. Judul Aktualisasi : Perancangan Sistem Informasi Verifikasi Klaim Rawat Jalan BPJS Kesehatan Pada Instalasi Rekam Medis di PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
4. Jumlah Kegiatan : 4 Kegiatan
Tahapan kegiatan dalam aktualisasi dibagi didalam 4 kegiatan utama. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
1. Melakukan telaah SOP dan kebijakan kegiatan klaim BPJS pada aplikasi INA CBGs rawat jalan di Instalasi Rekam Medis PMN RS Mata Cicendo Bandung.
2. Melakukan pengumpulan informasi dan database kasus-kasus klaim yang dipending oleh BPJS Kesehatan.
3. Melakukan perancangan sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan rawat jalan di Instalasi Rekam Medis PMN RS Mata Cicendo Bandung.
4. Sosialisasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan kepada teman-teman Instalasi Rekam Medis dan Manajemen PMN RS Mata Cicendo Bandung.
49
4.2 Capaian Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan telaah SOP dan kebijakan kegiatan klaim BPJS pada aplikasi INA CBGs
rawat jalan di Instalasi Rekam Medis PMN RS Mata Cicendo Bandung.
Kegiatan ini diawali dengan tahapan kegiatan Mengkonsultasikan kegiatan kepada atasan, Meminta dokumen SOP kegiatan klaim BPJS pada aplikasi INA CBGs dalam hal proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan penginputan nomor SEP ke Instalasi
Rekam Medis, Melakukan telaah dokumen SOP kegiatan klaim BPJS pada aplikasi
INA CBGs, Mengumpulkan informasi tentang kebijakan terhadap kegiatan klaim BPJS pada aplikasi INA CBGs kepada atasan dan teman-teman profesi perekam medis, Melakukan telaahan tentang kebijakan kegiatan klaim BPJS pada aplikasi INA
CBGs dikaitkan dengan informasi yang dikumpulkan pada tahap sebelumnya, Menyusun draft SOP kegiatan verifikasi klaim BPJS Kesehatan rawat jalan di Instalasi
Rekam Medis serta Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan.
Output dari kegiatan pertama ini adalah Laporan draft SOP Pelaksanaan kegiatan verifikasi klaim BPJS Kesehatan dalam tahap kodifikasi penyakit ICD-10
rawat jalan di Instalasi Rekam Medis PMN RS Mata Cicendo. Berikut adalah bukti
kegiatannya :
50
No Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi per MP Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi 1 Berorientasi Pelayanan 1 1 0 0 0 0 1 1 2 2 2 Akuntabel 2 2 2 2 1 1 2 2 7 7 3 Kompeten 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 Harmonis 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 5 Loyal 1 1 0 0 0 1 0 1 1 3 6 Adaftif 1 1 1 1 1 2 1 2 4 6 7 Kolaboratif 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 Jumlah MP yang Diaktualisasikan per Kegiatan 8 8 5 6 5 7 5 6 26 30
Tabel 4.1 Matrik Rekapitulasi Realisasi MP
1) Konsultasi kepada atasan
Melakukan konsultasi mengenai rumusan isu yang akan dibuat mengenai Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan.
51
Gambar 4.1 Bukti Kegiatan Konsultasi Kepada Atasan
2) Meminta dokumen SOP
Meminta dokumen SOP diantaranya (Prosedur Pemberian Kode Penyakit dan Tindakan serta Prosedur Penagihan Klaim Piutang BPJS Kesehatan).
52
Gambar 4.2 Prosedur Pemberian Kode Penyakit dan Tindakan
53
Gambar 4.3 Prosedur Penagihan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
3) Melakukan telaah dokumen SOP
1. Prosedur Pemberian Kode Penyakit dan Tindakan
Kodifikasi yaitu suatu proses pembuatan kode atas diagnose penyakit berdasarkan klasifikasi penyakit yang berlaku yaitu International Classification of Disease (ICD) revisi 10 dan jenis tindakan berdasarkan ICD9CM.
Kodifikasi Diagnosa menggunakan International Classification of DiseasesandRelatedHealthProblemsICD 10 revisi tahun 2010, dengan langkah sebagai berikut :
a. Identifikasi tipe pernyataan yang akan dikode dan lihat di buku ICD 10 Volume 3 (AlphabeticalIndex). Jika pernyataannya adalah penyakit atau cedera atau lainnya diklasifikasikan dalam BAB 1 – 19 dan 21 Section I Volume 3). Jika pernyataannya adalah penyebab luar atau cedera diklasifikasikan pada BAB 20 (Section I Volume 3);
b. Tentukan Lead Term. Untuk penyakit dan cedera biasanya adalah kata benda untuk kondisi patologis. Namun, beberapa kondisi dijelaskan dalam kata sifat atau xxx dimasukan dalam index sebagai LeadTerm;
c. Baca dan ikuti semua catatan atau petunjuk dibawah kata kunci;
d. Baca setiap catatan dalam tanda kurung setelah kata kunci (penjelasan ini tidak mempengaruhi kode) dan penjelasan indentasi dibawah Lead Term(penjelasan ini mempengaruhi);
e. Ikuti setiap petunjuk silang ("see" dan "seealso") yang ditemukan dalam index;
f. Cek ketepatan kode yang telah dipilih pada volume 1. Untuk kategori 3 karakter dengan. - (pointdash) berarti ada karakter ke 4 yang harus ditentukan pada Volume 1 karena tidak terdapat dalam index;
g. Baca setiap inclusion atau exclusion dibawah kode yang dipilih atau dibawah BAB atau dibawah blok atau dibawah judul kategori;
h. Tentukan kode.
Kodifikasi Tindakan Prosedur menggunakan ICD9CM revisi tahun 2010, dengan langkah sebagai berikut :
a. Idetifikasi tipe pernyataan tindakan prosedur yang akan dikode dan lihat dibuka ICD9CM alpabeticalindex;
b. Tentukan LeadTermuntuk tindakan prosedur;
54
c. Baca dan ikuti semua catatan atau petunjuk dibawah kata kunci;
d. Baca setiap catatan dalam tanda kurung setelah kata kunci (penjelasan in tidak mempengaruhi kode) dan penjelasan indentasi dibawah Lead Term (penjelasan in mempengaruhi kode) sampai semua kata dalam diagnosis tercantum;
e. Ikuti setiap petunjuk silang ("see" dan "seealso”) yang ditemukan dalam index;
f. Cek ketetapan kode yang telah dipilih pada tabular list;
g. Baca setiap inclusion atau exclusion dibawah kode yang dipilih atau dibawah BAB atau dibawah blok atau dibawah judul kategori;
h. Tentukan kode.
2. Prosedur Penagihan Klaim Piutang BPJS Kesehatan
Klaim BPJS adalah pengajuan biaya perawatan pasien peserta BPJS oleh pihak rumah sakit kepada pihak BPJS Kesehatan, dilakukan secara kolektif dan ditagihkan kepada pihak BPJS Kesehatan setiap bulannya.
Terdapat dua metode pembayaran rumah sakit yang digunakan yaitu metode pembayaran retrospektif dan metode pembayaran prospektif. Metode pembayaran retrospektif adalah metode pembayaran yang dilakukan atas layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien berdasar pada setiap aktifitas layanan yang diberikan, semakin banyak layanan kesehatan yang diberikan semakin besar biaya yang harus dibayarkan. Contoh pola pembayaran retrospektif adalah Fee For Services (FFS). Metode pembayaran prospektif adalah metode pembayaran yang dilakukan atas layanan kesehatan yang besarannya sudah diketahui sebelum pelayanan kesehatan diberikan. Contoh pembayaran prospektif adalah global budget, perdiem, kapitasi dan case based payment.
Dalam pelaksanaan JKN, sistem INA-CBG merupakan salah satu instrumen penting dalam pengajuan dan pembayaran klaim pembayaranpelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan oleh FKRTL yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, maka pihak manajemen maupun fungsional di setiap FKRTL tersebut perlu memahami konsep implementasi INA-CBG dalam program JKN.
Sistem INA-CBG terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Komponen yang berhubungan langsung dengan output pelayanan
55
adalah clinical pathway, koding dan teknologi informasi, sedangkan secara terpisah terdapat komponen kosting yang secara tidak langsung mempengaruhi proses penyusunan tarif INA-CBG untuk setiap kelompok kasus.
Pengelompokan tarif INA-CBG dilakukan berdasarkan penyesuaian setelah melihat besaran Hospital Base Rate (HBR) yang didapatkan dari perhitungan total biaya dari sejumlah rumah sakit. Apabila dalam satu kelompok terdapat lebih dari satu rumah sakit, maka digunakan Mean Base Rate.
Prosedur Penagihan Klaim BPJS Kesehatan :
a. Menerima berkas rincian klaim pasien dari kasir berupa : Surat Eleglibilitas Peserta, Surat keterangan Diagnosa, Rincian Biaya dan Rujukan / lembar pengantar pemeriksaan;
b. Melakukan kodifikasi Penyakit sesuai ICD 10 dan Kodifikasi Tindakan sesuai ICD 9 CM terhadap diagnosa yang telah ditegakan oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien;
c. Melakukan Grouping pada Aplikasi INA CBGs;
d. Melakukan Scan berkas klaim berupa : Rincian Biaya, Rujukan / lembar pengantar pemeriksaan pasien, Laporan Operasi dan Laporan Penunjang lainnya;
e. Melakukan Rekapitulasi jumlah pasien perbulan pelayanan;
f. Melakukan verifikasi ulang berkas yang akan ditagihkan ke BPJS Kesehatan;
g. Membuat surat pengajuan klaim dan kelengkapannya ke BPJS Kesehatan;
h. Menyerahkan berkas klaim ke kantor BPJS Kesehatan;
i. Melakukan perhitungan berkas bersama verifikator BPJS di kantor BPJS dan menerbitkan Berita Acara Serah Terima Berkas;
j. Menerima formulir persetujuan klaim dan Berita Acara verifikasi dari BPJS Kesehatan;
k. Menerima berkas dari verifikator BPJS Kesehatan jika ada berkas yang harus di revisi atau dilengkapi;
l. Berkordinasi dengan unit atau pihak terkait untuk melakukan revisi dan melengkapi berkas verifikasi;
56
m. Membuat surat penagihan, kwitansi serta menandatangani Formulir Pengajuan Klaim dan Berita Acara Verifikasi;
n. Direktur Utama memberikan tanda tangan pada berkas penagihan;
o. Mengirimkan kembali berkas penagihan, kwitansi dan Kelengkapan penagihan lainnya ke kantor BPJS Kesehatan;
p. Menyerahkan Laporan Klaim Bpjs ke bagian penagihan/keuangan;
q. Menerima laporan pembayaran klaim BPJS Kesehatan sampai dengan jatuh tempo.
4) Melakukan telaah kebijakan klaim BPJS Kesehatan
Mempelajari Kebijakan klaim BPJS Kesehatan dari SOP yang telah di dapat serta dari peraturan-peraturan yang berlaku.
57
Gambar 4.4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 Tahun 2016
58
Gambar 4.5 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014
59
Gambar 4.6 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014
5) Diskusi dan mencari informasi terkait SOP dan Kebijakan Klaim BPJS
Diskusi dengan tim Samsat JKN tentang Kebijakan klaim BPJS Kesehatan dan SOP yang berlaku
2. Melakukan pengumpulan informasi dan database kasus-kasus klaim yang dipending oleh BPJS Kesehatan.
Kegiatan tahap kedua ini Mengumpulkan informasi tentang permsalahan yang dipermasalahkan oleh BPJS Kesehatan kepada atasan dan teman-teman yang terkait, Melakukan telaahan tentang permasalahan dikaitkan dengan informasi yang dikumpulkan pada tahap sebelumnya, Meminta data klaim BPJS Kesehatan rawat jalan yang dipending/dipermsalahkan oleh BPJS Kesehatan ke Instalasi Rekam Medis dan Menyusun draft pengolahan data untuk verifikasi klaim BPJS Kesehatan rawat jalan di Instalasi Rekam Medis.
1) Mengumpulkan Informasi tentang Permasalahan Klaim
Melakukan diskusi dengan Petugas Klaim terkait kasus Pending Klaim dimana
Faktor pending klaim yang terjadi di PMN RS Mata Cicendo diantaranya adalah
adalanya kesalahan dalam proses penginputan nomor SEP yang di input kedalam
aplikasi INA CBGs, serta adanya kesalahan penetapan kodifikasi penyakit diluar
kekhususan mata sehingga hal tersebut menjadi kategori klaim pending.
60
Gambar 4.7 Bukti kegiatan Diskusi dengan Tim Samsat
Melakukan telaah terhadap data klaim yang di pending dan di tolak, dibandingkan dengan regulasi yang berlaku. Diantaranya :
Bukti Surat Pending Klaim
61
Gambar 4.8 Bukti kegiatan Diskusi dengan petugas Klaim
2) Melakukan telaahan tentang permasalahan klaim
a.
Gambar 4.9 Bukti surat pending klaim RS Mata Cicendo
b. Aplikasi INA CBGs
INA-CBGs merupakan sebuah singkatan dari Indonesia Case Base Groups yaitu sebuah aplikasi untuk digunakan rumah sakit, untuk mengajukan klaim pada pemerintah. INA-CBGs merupakan instrumen untuk menghitung pembayaran kepada rumah sakit dengan sistem "paket", berdasarkan penyakit yang diderita pasien. Arti dari Case Base Groups (CBG) itu sendiri, adalah cara pembayaran perawatan pasien berdasarkan diagnosisdiagnosis atau kasus-kasus yang relatif sama. Rumah Sakit yang melayani pasien yang dijamin pemerintah akan mendapatkan pembayaran berdasarkan rata-rata biaya untuk suatu kelompok diagnosis.
Nomor SEP yang terbit di aplikasi Vclaim dan diinputkan didalam INA CBGs menjadi Faktor utama dalam Jaminan pasien setiap kali kunjungan dalam penagihan klaimnya.
62
Gambar 4.10 Aplikasi INA CBGs
c. Aplikasi Vclaim BPJS Kesehatan
VClaim adalah aplikasi untuk membuat SEP (Surat Eligibilitas Peserta) bagi pasien BPJS Kesehatan oleh petugas rumah sakit. SEP sendiri adalah surat yang menunjukkan kecocokan peserta untuk bisa dijamin JKN-KIS. Selain untuk membuat SEP, aplikasi VClaim juga digunakan pihak rumah sakit untuk mengajukan klaim tagihan ke BPJS Kesehatan.
Gambar 4.11 Aplikasi Vclaim BPJS Kesehatan
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 tahun 2016
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 tahun 2016 merupakan
Pedoman Indonesian Case Base Groups (INA-CBG) dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional merupakan acuan bagi fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dan pihak lain yang terkait mengenai metode pembayaran INA-CBG dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
Sistem casemix pertama kali dikembangkan di Indonesia pada Tahun
2006 dengan nama INA-DRG (Indonesia- Diagnosis Related Group).
Implementasi pembayaran dengan INA-DRG dimulai pada 1 September 2008
di 15 rumah sakit milik Kementerian Kesehatan RI, dan pada 1 Januari 2009
diperluas untuk seluruh rumah sakit yang bekerja sama menjadi penyedia
pelayanan kesehatan dalam program Jamkesmas. Pada tanggal 31
September 2010 dilakukan perubahan nomenklatur dari INA-DRG (Indonesia
63
Diagnosis Related Group) menjadi INA-CBG (Indonesia Case Based Group) seiring dengan perubahan grouper dari 3M Grouper ke UNU (United Nation University) Grouper. Kemudian, dengan implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dimulai 1 Januari 2014, sistem INA-CBG kembali digunakan sebagai metode pembayaran pelayanan baik rawat jalan maupun rawat inap kepada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL). Dalam program JKN, berlaku perbedaan pembayaran kepada RS Khusus untuk pelayanan yang sesuai kekhususannya dan pelayanan di luar kekhususannya. Dalam peraturan Menteri ini, daftar kode diagnosis untuk pelayanan yang sesuai dengan kekhususan rumah sakit, diperuntukkan bagi:
1. RS Khusus Kanker
2. RS Khusus Jantung dan Pembuluh Darah
3. RS Khusus Jiwa
4. RS Khusus Paru
5. RS Khusus Kusta
6. RS Khusus Ortopedi
7. RS Khusus Mata
8. RS Khusus Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT)
9. RS Khusus Gigi dan Mulut
64
Gambar 4.12 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 tahun 2016
3) Meminta data Klaim BPJS Kesehatan di Aplikasi INA CBGs dan Vclaim
Melakukan penarikan database pasien-pasien yang terdaftar pada aplikasi vclaim serta database klaim pasien pada aplikasi INA CBGs.
a. Data TXT Un-encrypted adalah data hasil keluaran dari Aplikasi INA CBGs yang berisi dari kumpulan-kumpulan data yang ada pada aplikasi INA CBgs dari mulai tanggal kedatangan, jenis kelamin, tanggal lahir, diagnosa, tindakan, biaya, no SEP, nama dokter, dan data-data detail lainnya.
Gambar 4.13 Data TXT Un-encrypted
b. Laporan kunjungan pada Aplikasi Vclaim berbentuk Excel yang ter Encrypted dengan password pengguna yang diberikan oleh BPJS Kesehatan, didalam laporan tersebut membuat data nama pasien, no kartu BPJS, no SEP tanggal kunjungan dan data Diagnosa pasien.
Gambar 4.14 Laporan SEP pada aplikasi Vclaim
65
4) Menyusun draft pengolahan data untuk verifikasi klaim BPJS Kesehatan
Membuat draft pengolahan data verifikasi klaim BPJS Kesehatan
Gambar 4.15 Data alur sistem verifikasi klaim BPJS Kesehatan
3. Melakukan perancangan sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan rawat jalan di Instalasi Rekam Medis PMN RS Mata Cicendo Bandung.
1) Melakukan metode penelitian perancangan sistem informasi
Dalam hal ini penulis menggunakan metode pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan model waterfall, karena bisa mematangkan suatu sistem bilamana sistem tersebut dinyatakan tidak berhasil maka akan memudahkan dalam mengevaluasi kembali, dengan metode waterfall ini sistem tidak akan berjalan jika tahapan sebelumnya tidak berjalan.
Gambar 4.16 Metode Penelitian
66
2) Membuat analisa masukan dan analisa proses terhadap kegiatan klaim BPJS Kesehatan
Analisis masukan ini berisi gambaran data yang digunakan untuk bahan
penagihan klaim rawat jalan BPJS Kesehatan di PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung yang sedang berjalan.
Analisis proses ini menggambarkan proses penagihan klaim rawat jalan
BPJS Kesehatan di PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung yang sedang berjalan. pada saat ini proses verifikasi klaim masih belum dilakukan.
67
Tabel 4.2 Analisa masukan dan analisa proses
3) Menyusun Flowmap, Data Flow Diagram dan diagram konteks untuk perancangan sistem informasi verifikasi klaim
68
Gambar 4.17 Flowmap
Gambar 4.18 Diagram Konteks
Informasi Data Billing
KASIR
Data Billing
1 0 Kelola Billing Pasein
Informasi Data Berkas
Data Biling
2 0 Rekap Berkas
Data Berkas Yang akan di klaim
Piutang
CODER
Informasi Kodifikasi Penyakit
Data Kodifikasi Penyakit
Data Klaim
3 0
Berkas Klaim Berkas Klaim
Data Klaim
4 0 Kelola Hasil Klaim
Data Klaim Gambar 4.19 Data Flow Diagram
Data Klaim
BPJS KESEHATAN
69
Kelola Sistem INA CBG
4) Perancangan perangkat lunak sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan
a. Spesifikasi Perancangan Sistem No Detail Keterangan
1 No. Proses 1.0
Nama Proses Proses Login
Deskripsi Validasi data user yang digunakan untuk login
Source Administrator,User
Input Data Usernamedan Password
Output Informasi Keberhasilan Login
Destination HeadAdministrator,User
Logika Proses 1. Useratau Administratormemasukkan data username dan passwordpada formlogin.
2. Sistem mengecek validasi username dan password sesuai dengan username dan password pada databaseusers
3. Jika data usernamedanpasswordvalid, maka sistem akan menampilkan beranda sistem informasi verifikasi klaim rawat jalan BPJS Kesehatan. Sedangkan jika data username dan passwordtidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan usernamedan passwordsalah.
2 No. Proses 2.0
Nama Proses Proses ImportData TXT dan Data SEP
Deskripsi Importdata TXT hasil luaran aplikasi INACBG dan data SEP hasil luaran aplikasi Vclaim
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data TXT dan Data SEP
Output Informasi Data TXT dan Data SEP
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses 1. Petugas melakukan import data TXT hasil luaran aplikasi INACBG dan data SEP hasil luaran aplikasi Vclaim
2. Data yang di importakan tertera jumlah dan rincian nya pada table yang ada di formimportdata TXT dan form importdata SEP.
3 No. Proses 3.0
Nama Proses Kelola Verifikasi Data
Deskripsi Mengelola verifikasi data yang digunakan aplikasi ini
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data import_txt, data import_sep dan data kodefikasi
Output Informasi Verifikasi Diagnosa dan Verifikasi SEP
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses 1. Petugas Verifikator memilih menu proses verifikasi SEP dan Verifikasi Diagnosa.
2. Data yang di verifikasi akan tertera jumlah dan rincian nya pada table yang ada di form Verifikasi data SEP dan form Verifikasi data Diagnosa.
4 No. Proses 4.0
Nama Proses Kelola Laporan
Deskripsi Mengelola laporan yang digunakan aplikasi ini
70
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Pencarian Laporan, Permintaan Cetak Laporan
Output Hasil Pencarian, Laporan
Destination Petugas Verifikator
Logika Proses
1. Petugas Verifikator Klaim memilih menu laporan dan jenis laporan.
2. Pencarian dipilih sesuai dengan tanggal laporan yang dibutuhkan.
3. Sistem mengelola data yang dicari.
4. Sistem menampilkan hasil pencarian
5. Hasil pencarian dicetak dengan memilih permintaan cetak laporan.
6. Sistem akan mencetak laporan.
5 No. Proses 1.1
Nama Proses Tambah Data User
Deskripsi Menambah user
Source Administrator
Input Data User
Output Informasi User
Destination Administrator
Logika Proses 1. Administratormemilih menu master data dan data user.
2. HeadAdministratormengisi data user.
3. Jika data userdiisi sesuai, maka data userberhasil disimpan. Sedangkan jika data user diisi tidak sesuai, maka data usergagal disimpan.
6 No. Proses 1.2
Nama Proses Edit Data User
Deskripsi Mengedit user
Source Administrator
Input Data User
Output Data UserBerhasil Diubah
Destination Administrator
Logika Proses 1. Administratormemilih menu master data dan data user.
2. Administratorklik tombol Edit pada data yang akan diubah.
3. Administratormengubah data userpada formedit data user.
4. Jika data userdiisi sesuai, maka data userberhasil diubah. Sedangkan jika data userdiisi tidak sesuai, maka data usergagal diubah.
7 No. Proses 1.3
Nama Proses Hapus Data User
Deskripsi Menghapus user
Source Administrator
Input Data User
Output Data UserTerhapus
Destination Administrator
Logika Proses 1. Administratormemilih menu master data dan data user.
71
2. Administrator klik tombol Hapus pada data user yang akan dihapus.
3. Data userberhasil dihapus
8 No. Proses 2.1
Nama Proses Proses Importdata SEP
Deskripsi
Melakukan importdata SEP kedalam sistem aplikasi ini.
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data SEP
Output
Informasi SEP
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses
1. Petugas Verifikator Klaim memilih menu Import Data SEP.
2. Sistem menampilkan tampilan ImportData SEP.
3. Petugas melakukan cleardata untuk membersihkan data yang di importsebelumnya.
4. Sistem akan menghapus data sebelumnya dan tampilan kolom data SEP akan kosong.
5. Petugas mencari dan melakukan importdata SEP.
6. Data SEP berhasil di import.
7. Data SEP ya di importakan tampil di tabel data SEP
8. Sistem akan menyimpan data SEP yang di import.
9 No. Proses 2.2
Nama Proses Proses Importdata TXT
Deskripsi Melakukan importdata TXT kedalam sistem aplikasi ini.
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data TXT
Output
Informasi data TXT
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses
1. Petugas Verifikator Klaim memilih menu Import Data TXT.
2. Sistem menampilkan tampilan ImportData TXT.
3. Petugas melakukan cleardata untuk membersihkan data yang di importsebelumnya.
4. Sistem akan menghapus data sebelumnya dan tampilan kolom data TXT akan kosong.
5. Petugas mencari dan melakukan importdata TXT.
6. Data TXT berhasil di import
7. Data TXT ya diimportakan tampil di tabel data TXT
8. Sistem akan menyimpan data TXT yang di import.
10 No. Proses 3.1
Nama Proses Verifikasi SEP
Deskripsi Mengelola Verifikasi SEP
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data SEP dan Data TXT
Output
Informasi Nomor SEP yang tidak sesuai
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses
1. Petugas Verifikator Klaim memilih menu verifikasi SEP.
2. Petugas Verifikator Klaim memilih proses verifikasi.
72
3. Sistem akan mengecek nomor SEP yang ada di data TXT dengan membandingkan nomor sep yang ada di data SEP.
4. Sistem mengelola verifikasi SEP.
5. Sistem akan menampilkan data nomor SEP yang tidak sesuai pada data TXT.
6. Sistem akan menyimpan data verifikasi SEP yang diolah.
11 No. Proses 3.2
Nama Proses Verifikasi Diagnosa
Deskripsi Mengelola Verifikasi Diagnosa
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data TXT dan data kodefikasi
Output Informasi Kodifikasi Penyakit diluar kekhususan mata.
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses
1. Petugas Verifikator Klaim memilih menu Verifikasi Diagnosa.
2. Petugas Verifikator Klaim memilih proses verifikasi.
3. Sistem akan mengecek kode Diagnosa yang ada di data TXT dengan membandingkan data kodefikasi yang sesuai Permenkes 76 tahun 2016.
4. Sistem mengelola verifikasi diagnosa.
5. Sistem akan menampilkan data kode diagnosa yang ada di dalam data TXT yang tidak sesuai dengan Permenkes 76 tahun 2016.
6. Sistem akan menyimpan data Verifikasi Diagnosa yang diolah.
12 No. Proses 4.1
Nama Proses Kelola Laporan Verifikasi SEP
Deskripsi Mengelola data laporan verifikasi SEP
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data Verifikasi SEP
Output
Informasi nomor SEP yang tidak sesuai
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses
1. Petugas Verifikator Klaim memilih Laporan Verifikasi SEP.
2. Petugas memilih tanggal pelayanan pasien atau tanggal SEP yang akan di verifikasi.
3. Sistem mengelola data laporan verifikasi SEP yang tersimpan dalam aplikasi ini.
4. Sistem akan menampilkan laporan Verifikasi SEP sesuai tanggal pelayanan atau tanggal SEP yang dipilih.
13 No. Proses 4.2
Nama Proses Kelola Laporan Verifikasi Diagnosa
Deskripsi Mengelola data laporan verifikasi diagnosa
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data Verifikasi Diagnosa
Output
Informasi kode diagnosa diluar kekhususan mata.
Destination Petugas Verifikator Klaim
73
Logika Proses
1. Petugas Verifikator Klaim memilih Laporan Verifikasi Diagnosa
2. Petugas memilih tanggal pelayanan pasien atau tanggal SEP yang di verifikasi.
3. Sistem mengelola data laporan verifikasi diagnosa yang tersimpan dalam aplikasi ini.
4. Sistem akan menampilkan laporan kode diagnosa diluar kekhususan mata sesuai tanggal pelayanan atau tanggal SEP yang dipilih.
No Detail Keterangan
1 Nama users
Deskripsi Data yang digunakan untuk proses login.
Struktur data username+ password id_user username password nama status simbol
[A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z] [!|@|#|$|%|&|?|/|\|+|,|.|_|;|’|”]
2 Nama import_sep
Deskripsi Data yang digunakan menyimpan data SEP yang di importkedalam aplikasi ini.
Struktur data NOSEP + TGLSEP + NOKARTU + NAMAPESERTA +DIAGNOSA
NOSEP TGLSEP NOKARTU NAMAPESERTA DIAGNOSA simbol
[A...Z|a...z|0...9|simbol] [0...9|simbol] [0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [!|@|#|$|%|&|?|/|\|+|,|.|_|;|’|”]
3 Nama import_txt
Deskripsi Data yang digunakan menyimpan data TXT yang di importkedalam aplikasi ini.
Struktur data NOSEP + TGLSEP + NOKARTU + NAMAPESERTA +DIAGNOSA
NOSEP TGLSEP NOKARTU NAMAPESERTA DIIAGNOSA simbol
[A...Z|a...z|0...9|simbol] [0...9|simbol] [0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [!|@|#|$|%|&|?|/|\|+|,|.|_|;|’|”]
4 Nama sep_beda
Deskripsi Data yang digunakan menyimpan hasil verifikasi SEP.
Struktur data NOSEP + TGLSEP + NOKARTU + NAMAPESERTA +DIAGNOSA
74
Tabel 4.3. Spesifikasi Perancangan Sistem
b. Kamus Data
NOSEP TGLSEP NOKARTU NAMAPESERTA
DIAGNOSA simbol
[A...Z|a...z|0...9|simbol] [0...9|simbol]
[0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [!|@|#|$|%|&|?|/|\|+|,|.|_|;|’|”]
5 Nama diagnosa_beda
Deskripsi Data yang digunakan menyimpan hasil verifikasi Diagnosa.
Struktur data NOSEP + TGLSEP + NOKARTU + NAMAPESERTA +DIAGNOSA
NOSEP TGLSEP NOKARTU NAMAPESERTA DIAGNOSA simbol
[A...Z|a...z|0...9|simbol] [0...9|simbol] [0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [!|@|#|$|%|&|?|/|\|+|,|.|_|;|’|”]
6 Nama kodefikasi
Deskripsi Data kode diagnosa khusus mata sesuai Permenkes 76 tahun 2016.
Struktur data Kode+deskripsi kode deskripsi simbol
[A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [!|@|#|$|%|&|?|/|\|+|,|.|_|;|’|”]
75
Tabel 4.4 Kamus Data
4. Sosialisasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan kepada teman-teman
Instalasi Rekam Medis dan Manajemen PMN RS Mata Cicendo Bandung.
a) Sistem Informasi Verifikasi Klaim
Gambar
76
4.20 Struktur Tampilan
77
b) Melakukan sosialisasi Sistem Informasi Klaim
Gambar 4.21 Sosialisasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim
c) Pendampingan dengan teman-teman terkait sistem informasi
78
Gambar 4.22 Pendampingan Sistem Informasi Verifikasi Klaim
4.3 Hasil Aktualisasi
79
4.3.1 Sistem Informasi Verifikasi Klaim
Gambar 4.23 Tampilan Login
Gambar 4.24 Tampilan Menu Utama
80
Gambar 4.25 Tampilan ImportData SEP
Gambar 4.26 Tampilan ImportData TXT
81
Gambar 4.27 Tampilan Verifikasi Data SEP
Gambar 4.28 Tampilan Verifikasi Data Diagnosa
82
Gambar 4.29 Tampilan Laporan Verifikasi Data SEP
Gambar 4.30 Tampilan Laporan Verifikasi Data Diagnosa
83
Gambar 4.31 Tampilan Cetakan Laporan Data SEP
Gambar 4.32 Tampilan Cetakan Laporan Data Diagnosa
4.3.2 Implementasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim
Implementasi yang dilakukan melakukan verifikasi klaim BPJS Kesehatan adalah
dengan kegiatan klaim Rawat Jalan tanggal 15 Agustus – 19 Agustus tahun 2022, dengan data sebagai berikut :
Bulan Pelayanan : Augstus 2022
Jumlah data klaim : 987 Pasien
1. Data SEP yang berbeda
Gambar 4.33 Tampilan Data Inputan Excel Vclaim
Gambar 4.34 Tampilan Verifikasi Data SEP Berbeda
84
Dari hasil verifikasi mengunakan sistem aplikasi verifikasi klaim yang buat
bahwa pada kegiatan klaim Rawat Jalan tanggal 15 Agustus – 19 Agustus
tahun 2022 dengan jumlah total pasien sebanyak 987 pasien, ditemukan
sebanyak 14 pasien yang nomor SEP nya tidak sesuai dan tidak ada di dalam VClaim.
2. Data Kode Diagnosa diluar kekhususan mata
Gambar 4.35 Tampilan Data Inputan TXT INA CBGs
Gambar 4.36 Tampilan Verifikasi Data Kode Diagnosa
diluar kekhususan mata
85
Dari hasil verifikasi mengunakan sistem aplikasi verifikasi klaim yang buat bahwa pada kegiatan klaim Rawat Jalan tanggal 15 Agustus – 19 Agustus tahun 2022 dengan jumlah total pasien sebanyak 987 pasien, ditemukan sebanyak 25 pasien yang diagnosis nya tidak sesuai dan kekhususan mata.
Tidak ada permsalahan saat melakukan penyusunan pernancangan sistem aplikasi elekronik verifikasi.
Aktualisasi yang telah dilaksanakan akan dilakukan tindak lanjut berdasarkan catatan dan saran dari mentor, dengan rencana pada table 4.5. dibawah ini :
NO KEGIATAN WAKTU PIHAK TERKAIT
1 Menggunakan sistem verifikasi klaim secara harian
2 Menggunakan sistem verifikasi klaim secara mingguan
3 Menggunakan sistem verifikasi klaim sebelum klaim diserahkan kepada BPJS
Kesehatan
Setiap hari Verifikator akhir
Setiap minggu Verifikator akhir
Setiap satu bulan sekali Verifikator akhir
86
4.4 Kendala dan Permasalahan
4.5 Rencana Tindak Lanjut
Table 4.5. Rencana Tindak Lanjut
BAB V PENUTUP
Aparatur Sipil Negara memiliki peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan berkualitas, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945.
Kegiatan aktualisasi yang dilakukan ini bertujuan dapat mengimplementasikan nilainilai dasar profesi ASN yaitu BerAKHLAK Berorientasi Pelayananan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif, sehingga dapat terwujudnya Smart ASN yaitu integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.
Berdasarkan analisis kriteria menggunakan USG, isu yang paling penting untuk diselesaikan penulis dalam proses aktualisasi yang akan dilaksanakan selama 30 hari kerja adalah Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor
Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS
Kesehatan dengan nilai 14. Rumusan Isu dari analisis kriteria diatas adalah kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas Peserta
(SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan yang dilakukan di Instalasi Rekam Medis memberikan dampak yang buruk terhadap kualitas klaim di PMN RS
Mata Cicendo.
Dalam pelaksanaan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Pusat Mata Nasional Rumah
Sakit Mata Cicendo dimulai tanggal 06 Juli 2022 hingga 16 Juli 2022 dengan waktu 30 hari
kerja berjalan dengan lancar sesuai dengan agenda dan perencanaan yang telah dibuat.
Aktulisasi ini sesuai dengan wujud nilai-nilai BerAKHLAK dengan tujuan menciptakan Smart
ASN yang mampu melaksanakan kegiatan atau memecahkan masalah dengan membuat sistem informasi perangkat lunak verifikasi klaim rawat jalan BPJS Kesehatan di Pusat Mata
Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Kota Bandung.
87
DAFTAR PUSAKA
Kemenkes RI, 2013, PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNo.55Tahun2013
TentangPenyelenggaraanPekerjaanPerekamMedis, Jakarta.
Kemenkes RI, 2016, PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNo.76Tahun2016
TentangPedomanIndonesianCaseBaseGroups(INA CBGs), Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2019, WawasanKebangsaandanNilai-nilaiBelaNegara, Modul I Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negri Sipil Golongan II dan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2019,AnalisisIsuKontemporer, Modul II Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negri Sipil Golongan II dan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2019, KesiapsiagaanBelaNegara, Modul III Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negri Sipil Golongan II dan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2021, BerorientasiPelayanan, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2021, Akuntabel, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2021, Kompeten, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2021, Harmonis, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2021, Loyal, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
88
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2021, Adaptif, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2021, Kolaboratif, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2021, SmartASN, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2017, ManajemenASN, Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2017, Habituasi, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
89
LAMPIRAN
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
MINGGU KE-1
NAMA PESERTA : Rizal Ferdian Saputra
NIP : 198811012022031001
UNIT KERJA : PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
JABATAN : Perekam Medis
RUMUSAN ISU : Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas
Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan
TANGGAL PELAKSANAAN : 6 – 15 Juli 2022
BUKTI KEGIATAN : SOP, Kebijakan serta Peraturan-peraturan Pelaksanaan Kegiatan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan dan
Kodifikasi Penyakit
Dokumentasi Foto Konsultasi dan Diskusi dengan Atasan
Kontribusi Penguatan Nilai Organisasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
1. Melakukan
telaah SOP
dan kebijakan
kegiatan klaim
BPJS pada
aplikasi INA
CBGs rawat
jalan di
1) Mengkonsultasikan
kegiatan kepada atasan.
2) Meminta dokumen
SOP kegiatan klaim
BPJS pada aplikasi
INA CBGs dalam hal
proses kodifikasi
SOP Pelaksanaan kegiatan
verifikasi klaim
BPJS Kesehatan
dalam tahap
kodifikasi
penyakit ICD-10
rawat jalan di
Saya mengawali kegiatan ini
dengan rasa respositifitas dalam
tujuan untuk memperbaiki kualitas
mutu pelayanan terhadap seluruh
pasien RS Mata Cicendo khususnya
pasien BPJS Kesehatan, dimana hal ini
dirancang agar kualitas klaim yang
dihasilkan berkualitas baik sehingga
Dengan
melakukan
perencanaan
draft verifikasi
klaim rawat
jalan BPJS
Kesehatan di Instalasi Rekam
Perancangan
draft dan SOP
verifikasi klaim
rawat jalan
BPJS
Kesehatan di Instalasi
Rekam Medis
90
Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Terhadap Visi/Misi Organisasi
Instalasi
Rekam Medis
PMN RS Mata
Cicendo Bandung
penyakit ICD-10 dan penginputan nomor
SEP ke Instalasi
Rekam Medis.
3) Melakukan telaah
dokumen SOP
kegiatan klaim BPJS
pada aplikasi INA
CBGs
4) Mengumpulkan
informasi tentang
kebijakan terhadap
kegiatan klaim BPJS
pada aplikasi INA
CBGs kepada atasan
dan teman-teman
profesi perekam medis.
5) Melakukan telaahan
tentang kebijakan
kegiatan klaim BPJS
pada aplikasi INA
CBGs dikaitkan
dengan informasi yang dikumpulkan
pada tahap ke 4.
6) Menyusun draft SOP
kegiatan verifikasi
klaim BPJS
Kesehatan rawat
jalan di Instalasi
Rekam Medis.
Instalasi Rekam
Medis PMN RS
Mata Cicendo.
dalam kendali mutu yang diberikan
kepada pasien akan semakin baik hal
ini sebagai wujud aktualisasi MP.
Berorientasi pelayanan
Selanjutnya pada saat
melaksanakan telahaan SOP dan
kebijakan pelayanan klaim BOJS
Kesehatan saya akan memperhatikan
aspek ketelitian, detail, akurat dan
bertanggung jawab sebagai
aktualisasi dari MP. Akuntabel,
sehingga akan men|awab tuntutan
seluruh pemangku kepentingan
dengan mengedepankan kepentingan
umum dan dituangkan melaluli
telaahan staf dengan kinerja terbaik.
Hal ini akan saya tuangkan
menggunakan bahasa Indonesla yang
baik dan benar (baku) serta sesuai
dengan keahlian dibidang saya
sebagai wujud aktualisasi MP.
Kompeten.
Dalam hal ini saya melakukan
kegiatan dengan berkonsultasi
kepada atasan dengan sikap sopan
dan santun serta selaras dengan
arahan atas dan kemudian dalam
melakukan komunikasi dengan
teman-teman menciptakan suasana
diskusi yang menyenangkan serta
menghargai setiap perbedaan dari
apa yang disampaikan dan
Medis PMN RS
Mata Cicendo
maka kualitas
mutu pelayanan
terhadap
seluruh pasien
RS Mata
Cicendo
khususnya
pasien BPJS
Kesehatan akan
semakin baik,
dimana hal ini
dirancang agar
kualitas klaim
yang dihasilkan
berkualitas baik
sehingga dalam
kendali mutu
pelayanan serta
mutu kesehatan
mata yang
diberikan
kepada pasien
akan semakin
jauh lebih baik.
Hal ini sesuai
dengan Visi dan
Misi PMN RS
Mata Cicendo
yaitu ToBe
ExcellentEye
PMN RS Mata
Cicendo
bertujuan sebagai
langkah awal untuk
memahami
kebijakan serta
mengurangi
bahkan
memperbaiki
kualitas klaim
BPJS kesehatan yang selama ini ada beberapa
masalah yang
memperhambat
klaim BPJS
Kesehatan sehingga adanya dampak
kerugian
terhadap
beberapa pihak
hal ini sesuai dan sejalan
dengan nilainilai filosofi
PMN RS Mata
Cicendo yaitu
Visioner,
91
7) Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan.
didiskusikan, hal ini sebagai wujud aktualisasi MP. Harmonis.
Secara subtansi penyempurnaan yang diusulkan secara terbuka, jujur, dan mencerminkan rasa dedikasi
kepedulian serta kontribusi dalam
pelaksanaan tugas jabatan atas berabagai keluhan yang selama ini muncul, hal tersebut merupakan
aktualisasi nilai dasar pada MP. Loyal serta adanya antusias didalam diri untuk melakukan perubahan kearah
yang lebih baik secara proaktif, sesuai dengan aktualiasi MP. Adaptif.
Pada saat melakukan telaahan, pada dasarnya diakui tidak bisa dilakukan secara mandiri, oleh karena itu saya akan bertanya dan berkomunikasi serta berkerjasaman dengan pihak-pihak terkait untuk menghasilkan suatu system informasi
verifikasi klaim BPJS kesehatan yang
bersinergi dan memberikan manfaat yang baik, hal ini sesuai dengan MP. Kolaboratif.
Setelah selesai melakukan
telaahan dan menyusun draft SOP
verifikasi klaim BPJS Kesehatan, saya
akan melaporkan hasil kegiatan
tersebut kepada atasan sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja
saya yang merupakan aktualisasi dari MP. Akuntabilitas.
Care (Memberikan pelayanan kesehatan mata secara Paripurna).
Integritas, Profesional, Inovatif. Proaktif dan Istiqomah.
92
93 Jadwal Kegiatan Aktualisasi tanggal 6 – 15 Juli 2022 No Kegiatan Tahapa Kegiatan Juli 2022 Agustus 2022 Jumlah Hari 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728293031 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516 1 Melakukan telaah dokumen SOP dan kebijakan mengenai klaim Konsultasi kepada atasan 1 Meminta dokumen SOP 2 Melakukan telaah dokumen SOP 2 Melakukan telaah kebijakan klaim BPJS Kesehatan 2 Diskusi dan mencari informasi terkait SOP dan Kebijakan Klaim BPJS 1
Hari : Rabu
Tanggal : 06 Juli 2022
Kegiatan : Konsultasi kepada atasan
Melakukan konsultasi mengenai rumusan isu yang akan dibuat mengenai Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim
BPJS Kesehatan.
Bukti Kegiatan :
94
Hari : Kamis - Jumat
Tanggal : 07 – 08 Juli 2022
Kegiatan : Meminta dokumen SOP
Menminta dokumen SOP diantaranya (1. Prosedur Pemberian Kode Penyakit dan Tindakan, 2. Prosedur Penagihan Klaim Piutang BPJS Kesehatan)
Bukti Kegiatan :
95
96
Hari : Senin - Selasa
Tanggal : 11 – 12 Juli 2022
Kegiatan : Melakukan telaah dokumen SOP
Mempelajari SOP-SOP yang telah di dapat, dari mulai alur, proses kegiatan hingga ouput dari pekerjaan tersebut
Bukti Kegiatan :
1. Prosedur Pemberian Kode Penyakit dan Tindakan
Kodifikasi yaitu suatu proses pembuatan kode atas diagnose penyakit berdasarkan klasifikasi penyakit yang berlaku yaitu International ClassificationofDisease(ICD) revisi 10 dan jenis tindakan berdasarkan ICD9CM.
Kodifikasi Diagnosa menggunakan InternationalClassificationofDiseasesandRelatedHealthProblemsICD 10 revisi tahun 2010, dengan langkah sebagai berikut :
a. Identifikasi tipe pernyataan yang akan dikode dan lihat di buku ICD 10 Volume 3 (AlphabeticalIndex). Jika pernyataannya adalah penyakit atau cedera atau lainnya diklasifikasikan dalam BAB 1 – 19 dan 21 Section I Volume 3). Jika pernyataannya adalah penyebab luar atau cedera diklasifikasikan pada BAB 20 (Section I Volume 3);
b. Tentukan Lead Term. Untuk penyakit dan cedera biasanya adalah kata benda untuk kondisi patologis. Namun, beberapa kondisi dijelaskan dalam kata sifat atau xxx dimasukan dalam index sebagai LeadTerm;
c. Baca dan ikuti semua catatan atau petunjuk dibawah kata kunci;
d. Baca setiap catatan dalam tanda kurung setelah kata kunci (penjelasan ini tidak mempengaruhi kode) dan penjelasan indentasi dibawah LeadTerm(penjelasan ini mempengaruhi);
e. Ikuti setiap petunjuk silang ("see" dan "seealso") yang ditemukan dalam index;
f. Cek ketepatan kode yang telah dipilih pada volume 1. Untuk kategori 3 karakter dengan. - (pointdash) berarti ada karakter ke 4 yang harus ditentukan pada Volume 1 karena tidak terdapat dalam index;
g. Baca setiap inclusionatau exclusiondibawah kode yang dipilih atau dibawah BAB atau dibawah blok atau dibawah judul kategori;
h. Tentukan kode.
Kodifikasi Tindakan Prosedur menggunakan ICD9CM revisi tahun 2010, dengan langkah sebagai berikut :
a. Idetifikasi tipe pernyataan tindakan prosedur yang akan dikode dan lihat dibuka ICD9CM alpabeticalindex;
b. Tentukan LeadTermuntuk tindakan prosedur;
c. Baca dan ikuti semua catatan atau petunjuk dibawah kata kunci;
d. Baca setiap catatan dalam tanda kurung setelah kata kunci (penjelasan in tidak mempengaruhi kode) dan penjelasan indentasi dibawah
LeadTerm(penjelasan in mempengaruhi kode) sampai semua kata dalam diagnosis tercantum;
e. Ikuti setiap petunjuk silang ("see" dan "seealso”) yang ditemukan dalam index;
97
f. Cek ketetapan kode yang telah dipilih pada tabular list;
g. Baca setiap inclusionatau exclusiondibawah kode yang dipilih atau dibawah BAB atau dibawah blok atau dibawah judul kategori;
h. Tentukan kode.
2. Prosedur Penagihan Klaim Piutang BPJS Kesehatan
Klaim BPJS adalah pengajuan biaya perawatan pasien peserta BPJS oleh pihak rumah sakit kepada pihak BPJS Kesehatan, dilakukan secara kolektif dan ditagihkan kepada pihak BPJS Kesehatan setiap bulannya.
Terdapat dua metode pembayaran rumah sakit yang digunakan yaitu metode pembayaran retrospektif dan metode pembayaran prospektif. Metode pembayaran retrospektif adalah metode pembayaran yang dilakukan atas layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien berdasar pada setiap aktifitas layanan yang diberikan, semakin banyak layanan kesehatan yang diberikan semakin besar biaya yang harus dibayarkan. Contoh pola pembayaran retrospektif adalah Fee For Services (FFS). Metode pembayaran prospektif adalah metode pembayaran yang dilakukan atas layanan kesehatan yang besarannya sudah diketahui sebelum pelayanan kesehatan diberikan. Contoh pembayaran prospektif adalah global budget, perdiem, kapitasi dan case based payment.
Dalam pelaksanaan JKN, sistem INA-CBG merupakan salah satu instrumen penting dalam pengajuan dan pembayaran klaim pembayaranpelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan oleh FKRTL yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, maka pihak manajemen maupun fungsional di setiap FKRTL tersebut perlu memahami konsep implementasi INA-CBG dalam program JKN.
Sistem INA-CBG terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Komponen yang berhubungan langsung dengan output pelayanan adalah clinical pathway, koding dan teknologi informasi, sedangkan secara terpisah terdapat komponen kosting yang secara tidak langsung mempengaruhi proses penyusunan tarif INA-CBG untuk setiap kelompok kasus.
Pengelompokan tarif INA-CBG dilakukan berdasarkan penyesuaian setelah melihat besaran Hospital Base Rate (HBR) yang didapatkan dari perhitungan total biaya dari sejumlah rumah sakit. Apabila dalam satu kelompok terdapat lebih dari satu rumah sakit, maka digunakan Mean Base Rate.
Prosedur Penagihan Klaim BPJS Kesehatan :
a. Menerima berkas rincian klaim pasien dari kasir berupa : Surat Eleglibilitas Peserta, Surat keterangan Diagnosa, Rincian Biaya dan Rujukan / lembar pengantar pemeriksaan;
b. Melakukan kodifikasi Penyakit sesuai ICD 10 dan Kodifikasi Tindakan sesuai ICD 9 CM terhadap diagnosa yang telah ditegakan oleh
Dokter Penanggung Jawab Pasien;
98
c. Melakukan Grouping pada Aplikasi INA CBGs;
d. Melakukan Scan berkas klaim berupa : Rincian Biaya, Rujukan / lembar pengantar pemeriksaan pasien, Laporan Operasi dan Laporan Penunjang lainnya;
e. Melakukan Rekapitulasi jumlah pasien perbulan pelayanan;
f. Melakukan verifikasi ulang berkas yang akan ditagihkan ke BPJS Kesehatan;
g. Membuat surat pengajuan klaim dan kelengkapannya ke BPJS Kesehatan;
h. Menyerahkan berkas klaim ke kantor BPJS Kesehatan;
i. Melakukan perhitungan berkas bersama verifikator BPJS di kantor BPJS dan menerbitkan Berita Acara Serah Terima Berkas;
j. Menerima formulir persetujuan klaim dan Berita Acara verifikasi dari BPJS Kesehatan;
k. Menerima berkas dari verifikator BPJS Kesehatan jika ada berkas yang harus di revisi atau dilengkapi;
l. Berkordinasi dengan unit atau pihak terkait untuk melakukan revisi dan melengkapi berkas verifikasi;
m. Membuat surat penagihan, kwitansi serta menandatangani Formulir Pengajuan Klaim dan Berita Acara Verifikasi;
n. Direktur Utama memberikan tanda tangan pada berkas penagihan;
o. Mengirimkan kembali berkas penagihan, kwitansi dan Kelengkapan penagihan lainnya ke kantor BPJS Kesehatan;
p. Menyerahkan Laporan Klaim Bpjs ke bagian penagihan/keuangan;
q. Menerima laporan pembayaran klaim BPJS Kesehatan sampai dengan jatuh tempo.
99
Hari : Rabu - Kamis
Tanggal : 13 – 14 Juli 2022
Kegiatan : Melakukan telaah kebijakan klaim BPJS Kesehatan
Mempelajari Kebijakan klaim BPJS Kesehatan dari SOP yang telah di dapat serta dari peraturan-peraturan yang berlaku
Bukti Kegiatan :
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 Tahun 2016 Tentang Pedoman Indonesian Case Based Groups (INA-CBG) dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional
100
101
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional
102
3. Panduan Klaim BPJS Kesehatan
Hari : Jumat
Tanggal : 15 Juli 2022
Kegiatan : Diskusi dan mencari informasi terkait SOP dan Kebijakan Klaim BPJS
Diskusi dengan tim Samsat JKN tentang Kebijakan klaim BPJS Kesehatan dan SOP yang berlaku
Bukti Kegiatan :
103
BUKTI PENGENDALIAN PEMBELAJARAN AKTUALISASI MINGGU KE-1 OLEH MENTOR
NAMA PESERTA : Rizal Ferdian Saputra
NIP : 198811012022031001
UNIT KERJA : PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
JABATAN : Perekam Medis
RUMUSAN ISU : Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan
TANGGAL PELAKSANAAN : 6 – 15 Juli 2022
BUKTI KEGIATAN : SOP, Kebijakan serta Peraturan-peraturan Pelaksanaan Kegiatan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan dan Kodifikasi Penyakit
Dokumentasi Foto Konsultasi dan Diskusi dengan Atasan
PENYELESAIAN KEGIATAN
Tahapan Kegiatan :
A. Konsultasi kepada atasan
B. Meminta dokumen SOP
C. Melakukan telaah dokumen SOP
D. Melakukan telaah kebijakan klaim
BPJS Kesehatan
E. Diskusi dan mencari informasi terkait
SOP dan Kebijakan Klaim BPJS
OutputKegiatan :
A. Standar Prosedur Operasional
mengenai Kodifikasi Penyakit
B. Standar Operasional Mengenai Ina
CBGs
C. Standar Operasional Mengenai Klaim
BPJS Kesehatan
D. Dokumentasi Foto
Tahapan kegiatan rancangan aktualisasi agar dilanjutkan
Melina Ulfah, AMd.Perkes, S.Sos
NIP. 197410081999032001
104
CATATAN MENTOR TANDA TANGAN MENTOR
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN AKTUALISASI MINGGU KE-2
NAMA PESERTA : Rizal Ferdian Saputra
NIP : 198811012022031001
UNIT KERJA : PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
JABATAN : Perekam Medis
RUMUSAN ISU : Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas
Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan
TANGGAL PELAKSANAAN : 16 – 25 Juli 2022
BUKTI KEGIATAN : Bukti Permasalahan Klaim seperti Pending klaim dan penolakan klaim
Draft Alur proses verifikasi klaim
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata
Pelatihan
2. Melakukan
pengumpulan informasi dan database
kasus-kasus
klaim yang
dipending oleh
1) Mengumpulkan informasi tentang permsalahan yang dipermasalahkan
oleh BPJS Kesehatan
kepada atasan dan
teman-teman yang terkait.
Data klaim rawat
jalan serta draft
rancangan
pengolahan verifikasi klaim
BPJS Kesehatan
rawat jalan di
Saya melaksanakan telahaan
pada informasi dan data klaim
dengan memperhatikan aspek
ketelitian, detail, akurat dan
bertanggung jawab sebagai
aktualisasi dari MP. Akuntabel, sehingga akan men|awab jalan
Dengan
melakukan
pengumpulan
data-data
kasus klaim
BPJS
Kesehatan
Pengumpulan informasi dan
data-data
kasus klaim
BPJS
Kesehatan yang
105
Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
BPJS
Kesehatan
2) Melakukan telaahan tentang permasalahan
dikaitkan dengan informasi yang dikumpulkan pada tahap ke 1
3) Meminta data klaim BPJS
Kesehatan rawat jalan yang
dipending/dipermsalahkan
oleh BPJS Kesehatan ke Instalasi Rekam Medis.
4) Menyusun draft pengolahan data untuk verifikasi klaim BPJS
Kesehatan rawat jalan di Instalasi Rekam Medis.
Instalasi Rekam Medis PMN RS
Mata Cicendo.
keluar dari masalah yang
dituangkan kedalam proses
perencanaan verifikasi klaim yang
sesuai dengan keahlian dibidang saya sebagai wujud aktualisasi
MP. Kompeten.
Dalam hal ini saya melakukan
kegiatan mencari informasi
dengan kepada atasan dan temanteman profesi dengan sikap sopan dan santun dengan mencitakan
suasana diskusi yang
menyenangkan serta menghargai
setiap perbedaan dari apa yang
disampaikan dan didiskusikan, hal ini sebagai wujud aktualisasi MP. Harmonis.
Dengan berubah-ubahnya
kebijakan maka dari itu perlu
dilakukan inovasi perencanaan
verifikasi klaim untuk perubahan
kearah yang lebih baik secara
proaktif, sebagai wujud aktualiasi
MP. Adaptif.
Pada saat melakukan
pengumpulan data klaim BPJS
Kesehetan, pada dasarnya diakui
tidak bisa dilakukan secara
mandiri, oleh karena itu saya akan
bertanya dan berkomunikasi serta
berkerjasaman dengan pihak-
pihak terkait untuk menghasilkan
kegiatan yang bersinergi dan
yang
bermasalah
maka saya
dapat
melakukan
analisa
terhadap
masalah
tersebut dan
sehingga dapat
memberikan
masukan
terhadap proses
pemecahan
masalah guna
mencapai
kualitas klaim
yang
berkualitas baik
sehingga dalam
kendali mutu
pelayanan
serta mutu
kesehatan
mata yang
diberikan
kepada pasien
akan semakin
jauh lebih baik.
Hal ini sesuai
dengan Visi
dan Misi PMN
bermasalah di Instalasi
Rekam Medis
PMN RS Mata
Cicendo.
bertujuan
sebagai
lanjutan untuk
menelaah
kasus-kasus
yang
bermasalah
untuk
memberikan
masukan jalan
keluar dan
memberikan
inovasi
terhadap proses klaim
yang sedang
dilakukan Hal
ini sesuai dan
sejalan dengan
nilai-nilai
filosofi PMN RS
Mata Cicendo
yaitu Visioner, Integritas, Profesional, Inovatif.
Proaktif dan Istiqomah.
106
memberikan manfaat yang baik, hal ini sesuai dengan MP.
Kolaboratif.
Setelah selesai melakukan
telaahan dan menyusun draft SOP, saya akan melaporkan hasil
kegiatan tersebut kepada atasan
sebagai wujud
pertanggungjawaban kinerja saya
yang merupakan aktualisasi dari
MP. Akuntabilitas
RS Mata
Cicendo yaitu
ToBeExcellent
EyeCare
(Memberikan
pelayanan
kesehatan
mata secara
Paripurna).
107
108 Jadwal Kegiatan Aktualisasi tanggal 18 – 25 Juli 2022 No Kegiatan Tahapa Kegiatan Juli 2022 Agustus 2022 Jumlah Hari 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728293031 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516 2 Melakukan Pengumpulan Data Klaim BPJS Kesehatan Mengumpulkan informasi tentang permsalahan Klaim BPJS Kesehatan 2 Melakukan telaahan tentang permasalahan Klaim BPJS Kesehatan 2 Meminta data klaim BPJS Kesehatan di aplikasi INA CBGs dan Vclaim 1 Menyusun draft pengolahan data untuk verifikasi klaim BPJS Kesehatan 2
Hari : Senin - Selasa
Tanggal : 18 Juli 2022 – 19 Juli 2022
Kegiatan : Mengumpulkan Informasi tentang Permasalahan Klaim
Melakukan konsultasi kepada petugas klaim terkait data klaim yang bermasalah
Bukti Kegiatan :
1. Diskusi dengan Petugas Klaim terkait kasus Pending Klaim
Faktor pending klaim yang terjadi di PMN RS Mata Cicendo diantaranya adalah adalanya kesalahan dalam proses penginputan nomor SEP yang di input kedalam aplikasi INA CBGs, serta adanya kesalahan penetapan kodifikasi penyakit diluar kekhususan mata sehingga hal tersebut menjadi kategori klaim pending.
109
Hari : Rabu – Kamis
Tanggal : 20 – 21 Juli 2022
Kegiatan : Melakukan telaahan tentang permasalahan klaim
Melakukan telaah terhadap data klaim yang di pending dan di tolak, dibandingkan dengan regulasi yang berlaku
Bukti Kegiatan :
1. Bukti surat Pending Klaim Bulan Juni 2022
110
2. Aplikasi INA CBGs
INA-CBGs merupakan sebuah singkatan dari Indonesia Case Base Groups yaitu sebuah aplikasi untuk digunakan rumah sakit, untuk mengajukan klaim pada pemerintah. INA-CBGs merupakan instrumen untuk menghitung pembayaran kepada rumah sakit dengan sistem "paket", berdasarkan penyakit yang diderita pasien. Arti dari Case Base Groups (CBG) itu sendiri, adalah cara pembayaran perawatan pasien berdasarkan diagnosis-diagnosis atau kasus-kasus yang relatif sama. Rumah Sakit yang melayani pasien yang dijamin pemerintah akan mendapatkan pembayaran berdasarkan rata-rata biaya untuk suatu kelompok diagnosis.
Nomor SEP yang terbit di aplikasi Vclaim dan diinputkan didalam INA CBGs menjadi Faktor utama dalam Jaminan pasien setiap kali kunjungan dalam penagihan klaimnya.
111
3. VCLAIM BPJS Kesehatan
VClaim adalah aplikasi untuk membuat SEP (Surat Eligibilitas Peserta) bagi pasien BPJS Kesehatan oleh petugas rumah sakit. SEP sendiri adalah surat yang menunjukkan kecocokan peserta untuk bisa dijamin JKN-KIS. Selain untuk membuat SEP, aplikasi VClaim juga digunakan pihak rumah sakit untuk mengajukan klaim tagihan ke BPJS Kesehatan.
112
113
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 tahun 2016
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 tahun 2016 merupakan PedomanIndonesianCaseBaseGroups(INA-CBG) dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional merupakan acuan bagi fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dan pihak lain yang terkait mengenai metode pembayaran INA-CBG dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan.
Sistem casemix pertama kali dikembangkan di Indonesia pada Tahun 2006 dengan nama INA-DRG (Indonesia- Diagnosis Related Group). Implementasi pembayaran dengan INA-DRG dimulai pada 1 September 2008 di 15 rumah sakit milik Kementerian Kesehatan RI, dan pada 1 Januari 2009 diperluas untuk seluruh rumah sakit yang bekerja sama menjadi penyedia pelayanan kesehatan dalam program Jamkesmas. Pada tanggal 31 September 2010 dilakukan perubahan nomenklatur dari INA-DRG (Indonesia Diagnosis Related Group) menjadi INA-CBG (Indonesia Case Based Group) seiring dengan perubahan grouper dari 3M Grouper ke UNU (United Nation University) Grouper. Kemudian, dengan implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dimulai 1 Januari 2014, sistem INA-CBG kembali digunakan sebagai metode pembayaran pelayanan baik rawat jalan maupun rawat inap kepada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).
Dalam program JKN, berlaku perbedaan pembayaran kepada RS Khusus untuk pelayanan yang sesuai kekhususannya dan pelayanan di luar kekhususannya. Dalam peraturan Menteri ini, daftar kode diagnosis untuk pelayanan yang sesuai dengan kekhususan rumah sakit, diperuntukkan bagi:
1. RS Khusus Kanker
2. RS Khusus Jantung dan Pembuluh Darah
3. RS Khusus Jiwa
4. RS Khusus Paru
5. RS Khusus Kusta
6. RS Khusus Ortopedi
7. RS Khusus Mata
8. RS Khusus Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT)
9. RS Khusus Gigi dan Mulut
114
Hari : Jumat
Tanggal : 22 Juli 2022
Kegiatan : Meminta data Klaim BPJS Kesehatan di Aplikasi INA CBGs dan Vclaim
Melakukan penarikan database pasien-pasien yang terdaftar pada aplikasi vclaim serta database klaim pasien pada aplikasi INA CBGs
Bukti Kegiatan :
1. Data TXT Un-encrypted
Data TXT Un-encrypted adalaha data hasil keluaran dari Aplikasi INA CBGs yang berisi dari kumpulan-kumpulan data yang ada pada aplikasi
INA CBgs dari mulai tanggal kedatangan, jenis kelamin, tanggal lahir, diagnosa, tindakan, biaya, no SEP, nama dokter, dan data-data detail lainnya.
115
Laporan SEP pada aplikasi Vclaim
Laporan kunjungan pada Aplikasi Vclaim berbentuk Excel yang ter Encrypted dengan password pengguna yang diberikan oleh BPJS
Kesehatan, didalam laporan tersebut membuat data nama pasien, no kartu BPJS, no SEP tanggal kunjungan dan data Diagnosa pasien.
116
2.
Hari : Senin – Selasa
Tanggal : 25 – 26 Juli 2022
Kegiatan : Menyusun draft pengolahan data untuk verifikasi klaim BPJS Kesehatan
Membuat draft pengolahan daya verifikasi klaim BPJS Kesehatan
Bukti Kegiatan :
Rancangan Alur teknis proses Verifikasi Klaim yang dibuat
117
BUKTI PENGENDALIAN PEMBELAJARAN AKTUALISASI MINGGU KE-2 OLEH MENTOR
NAMA PESERTA : Rizal Ferdian Saputra
NIP : 198811012022031001
UNIT KERJA : PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
JABATAN : Perekam Medis
RUMUSAN ISU : Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan
TANGGAL PELAKSANAAN : 18 – 26 Juli 2022
BUKTI KEGIATAN : Bukti Permasalahan Klaim seperti Pending klaim dan penolakan klaim
Draft Alur proses verifikasi klaim
PENYELESAIAN KEGIATAN
Tahapan Kegiatan :
A. Mengumpulkan Informasi
Permasalahan Klaim
B. Melakukan telaahan tentang
permasalahan Klaim
C. Meminta data klaim BPJS Kesehatan
di aplikasi INA CBGs dan Vclaim
D. Menyusun draft pengolahan data
untuk verifikasi klaim BPJS Kesehatan Tahapan kegiatan rancangan aktualisasi agar
OutputKegiatan :
A. Data permasalahan klaim pending
dan penolakan klaim
B. Bukti Permsalahan dan regulasi yang
berlaku
C. Softcopy TXT pada aplikasi INA CBGs, dan data excel SEP pada aplikasi
Vclaim
D. Draft alur Verifikasi Klaim
dilanjutkan
Melina Ulfah, AMd.Perkes, S.Sos NIP. 197410081999032001
118
MENTOR
TANGAN MENTOR
CATATAN
TANDA
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN AKTUALISASI MINGGU KE-3
NAMA PESERTA : Rizal Ferdian Saputra
NIP : 198811012022031001
UNIT KERJA : PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
JABATAN : Perekam Medis
RUMUSAN ISU : Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas
Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan
TANGGAL PELAKSANAAN : 27 Juli – 05 Agustus 2022
BUKTI KEGIATAN : Bukti Metode Penelitian, Analisa Masukan, Flowmap, Data Flow Diagram dan Diagram Konteks
Bukti spesifikasi perancangan sistem dan kamus data
No Kegiatan
3. Melakukan perancangan sistem informasi
1) Melakukan metode
penelitian perancangan
sistem informasi verifikasi
klaim BPJS Kesehatan
Perangkat Lunak
Sistem Informasi
Verifikasi Klaim
BPJS Kesehatan
Saya melaksanakan
perancangan sistem informasi
verifikasi klaim BPJS Kesehatan
menggunakan metode penelitian
Proses
perancangan
perangkat
lunak sistem
Perancangan perangkat
lunak sistem informasi
119
Kontribusi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
verifikasi klaim
BPJS
Kesehatan
rawat jalan di
Instalasi
Rekam Medis
PMN RS Mata
Cicendo
Bandung.
rawat jalan menggunakan
metode waterfall.
2) Membuat analisa
masukan dan analisa
proses terhadap kegiatan
klaim BPJS Kesehatan di
Instalasi Rekam Medis
PMN RS Mata Cicendo
Bandung.
3) Menyusun Flowmap, Data
Flow Diagram dan diagram konteks untuk
perancangan sistem
informasi verifikasi klaim
di Instalasi Rekam Medis
PMN RS Mata Cicendo
Bandung.
4) Perancangan perangkat
lunak sistem informasi
verifikasi klaim BPJS
Kesehatan di Instalasi
Rawat Jalan
Instalasi Rekam
Medis PMN RS
Mata Cicendo
Bandung.
waterfall dan membuat analisa
proses berupa data flow diagram
serta diagram konteks dengan
memperhatikan aspek ketelitian,
detail, akurat dan bertanggung
jawab sebagai aktualisasi dari MP.
Akuntabel, sehingga akan
men|awab jalan keluar dari
masalah yang dituangkan kedalam
sistem informasi verifikasi klaim
yang sesuai dengan keahlian
dibidang saya sebagai wujud
aktualisasi MP. Kompeten.
Dengan berubah-ubahnya
kebijakan maka dari itu perlu
dilakukan inovasi perencanaan
verifikasi klaim untuk perubahan
kearah yang lebih baik secara
proaktif, sebagai wujud aktualiasi
MP. Adaptif.
informasi
verifikasi klaim
BPJS
Kesehatan
yang dibuat
memberikan
manfaat dan
solusi terhadap
masalah yang
selama ini ada
dengan tujuan
mencapai
kualitas klaim yang
berkualitas baik
sehingga dalam
kendali mutu
pelayanan
serta mutu
kesehatan
mata yang
verifikasi klaim
BPJS
Kesehatan di Instalasi
Rekam Medis
PMN RS Mata
Cicendo. bertujuan
sebagai inovasi
terhadap proses klaim
BPJS
Kesehatan yang dilakukan
agar tidak
terjadi kembali
permasalahanpermasalahan
yang selama ini
timbul. Hal ini
sesuai dan
120
Rekam Medis PMN RS
perancangan sistem informasi
Mata Cicendo Bandung. Pada saat melakukan
5)Ujicoba sistem informasi
verifikasi klaim BPJS
Kesehatan di Instalasi
Rekam Medis PMN RS
Mata Cicendo Bandung
verifikasi klaim BPJS Kesehatan, saya berkerjasaman dengan pihak
IT terkait untuk memproses source
codesistem informasi berdasarkan
analisis sistem yang sudah saya
buat sehingga menghasilkan
sistem informasi memberikan
manfaat yang baik, hal ini sesuai
dengan MP. Kolaboratif. Dalam
hal ini juga kegiatan pembuatan
perancangan sistem informasi
dibuat dengan suasana kerjasama
yang menyenangkan serta
menghargai setiap masukan-
masukan yang disampaikan saat
pengembangan sistem infromasi
verifikasi klaiam BPJS Kesehatan, hal ini sebagai wujud aktualisasi
MP. Harmonis.
diberikan
kepada pasien akan semakin
jauh lebih baik.
Hal ini sesuai
dengan Visi
dan Misi PMN
RS Mata
Cicendo yaitu
ToBeExcellent
EyeCare (Memberikan
pelayanan kesehatan mata secara Paripurna).
sejalan dengan
nilai-nilai
filosofi PMN RS
Mata Cicendo yaitu Visioner, Integritas, Profesional, Inovatif. Proaktif dan Istiqomah
121
122 Jadwal Kegiatan Aktualisasi tanggal 27 Juli – 05 Agustus 2022 No Kegiatan Tahapa Kegiatan Juli Agustus Jumlah Hari 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728293031 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516 3 Melakukan perancangan sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan Melakukan metode penelitian perancangan sistem informasi 1 Membuat analisa masukan dan analisa proses terhadap kegiatan klaim BPJS Kesehatan 1 Menyusun Flowmap, Data Flow Diagram dan diagram konteks untuk perancangan sistem informasi verifikasi klaim 1 Perancangan perangkat lunak sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan 7 Ujicoba sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan 1
Hari : Rabu
Tanggal : 27 Juli 2022
Kegiatan : Melakukan metode penelitian perancangan sistem informasi
Bukti Kegiatan :
1. Metode Penelitian
Dalam hal ini penulis menggunakan metode pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan model waterfall, karena bisa mematangkan suatu sistem bilamana sistem tersebut dinyatakan tidak berhasil maka akan memudahkan dalam mengevaluasi kembali, dengan metode waterfall ini sistem tidak akan berjalan jika tahapan sebelumnya tidak berjalan.
123
Hari : Kamis
Tanggal : 28 Juli 2022
Kegiatan : Membuat analisa masukan dan analisa proses terhadap kegiatan klaim BPJS Kesehatan
Bukti Kegiatan :
No Nama Dokumen Fungsi Sumber Frekuensi Isi
1 Surat Eligibilitas Peserta (SEP) sebagai bukti sah bahwa pasien tersebut berkunjung ke rumah sakit dan sebagai bukti validasi dalam klaim.
Aplikasi Vclaim BPJS Kesehatan Setiap hari Nomor SEP, Tanggal SEP, Nomor Kartu Peserta, Nama Peserta, Tanggal Lahir, Nomor Telepon, Sub/Spesialis, Faskes Perujuk, Diagnosa Awal, Jenis Peserta, Jenis Rawat, Tanda tangan Pasien.
2 Surat Keterangan Diagnosa Sebagai bahan untuk dokter mencatat diagnosa pasien yang telah dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Dokter pemeriksa Setiap hari Nomor rekam medis, Nama pasien, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Diagnosa, Kode Diagnosa, Tindakan, Kode Tindakan, Terapi, Tanda tangan Dokter pemeriksa.
3 Rincian Biaya Untuk mengetahui jumlah biaya kesehatan yang telah diberikan kepada pasien
SIMRS PMN Rumah
Sakit Mata Cicendo Bandung
Setiap hari Nomor rekam medis, Nama pasien, Jenis pembayaran, Tarif biaya rumah sakit, tanda tangan petugas rumah sakit.
1. Analisa Masukan
Analisis masukan ini berisi gambaran data yang digunakan untuk bahan penagihan klaim rawat jalan BPJS Kesehatan di PMN Rumah
Sakit Mata Cicendo Bandung yang sedang berjalan.
2. Analisa Proses
Analisis proses ini menggambarkan proses penagihan klaim rawat jalan BPJS Kesehatan di PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung yang sedang berjalan. pada saat ini proses verifikasi klaim masih belum dilakukan.
124
Hari : Jumat
Tanggal : 29 Juli 2022
Kegiatan : Menyusun Flowmap, Data Flow Diagram dan diagram konteks untuk perancangan sistem informasi verifikasi klaim
Bukti Kegiatan :
125
1. Flowmap
2. Data Flow Diagram
Data Billing
Data Biling
Data Klaim
Data Klaim
Data Klaim
Data
126
1 0
0
KASIR
Kelola Billing Pasein 2.0 Rekap Berkas 3.0 Kelola Sistem INA CBG 4
Kelola Hasil Klaim Piutang CODER Data Billing
Informasi
Data Berkas Yang akan di klaim Informasi Data Berkas Data Kodifikasi Penyakit Informasi Kodifikasi Penyakit
BPJS
KESEHATAN
Klaim Berkas Klaim Berkas Klaim
3. Diagram Konteks
127
Hari : Senin – Jumat
Tanggal : 01 – 05 Agustus 2022
Kegiatan : Perancangan perangkat lunak sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan
Bukti Kegiatan :
Spesifikasi Perancangan Sistem
No Detail Keterangan
1 No. Proses 1.0
Nama Proses Proses Login
Deskripsi Validasi data user yang digunakan untuk login
Source Administrator,User
Input Data Usernamedan Password
Output Informasi Keberhasilan Login
Destination HeadAdministrator,User
Logika Proses
1. Useratau Administratormemasukkan data usernamedan passwordpada formlogin.
2. Sistem mengecek validasi usernamedanpasswordsesuai dengan usernamedanpasswordpada databaseusers.
3. Jika data username dan passwordvalid, maka sistem akan menampilkan beranda sistem informasi verifikasi klaim rawat jalan BPJS Kesehatan. Sedangkan jika data usernamedan passwordtidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan usernamedan passwordsalah.
2 No. Proses 2.0
Nama Proses Proses ImportData TXT dan Data SEP
Deskripsi Importdata TXT hasil luaran aplikasi INACBG dan data SEP hasil luaran aplikasi Vclaim
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data TXT dan Data SEP
Output Informasi Data TXT dan Data SEP
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses
1. Petugas melakukan importdata TXT hasil luaran aplikasi INACBG dan data SEP hasil luaran aplikasi Vclaim
2. Data yang di importakan tertera jumlah dan rincian nya pada table yang ada di form importdata TXT dan form importdata SEP.
3 No. Proses 3.0
Nama Proses Kelola Verifikasi Data
128
Deskripsi Mengelola verifikasi data yang digunakan aplikasi ini
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data import_txt, data import_sep dan data kodefikasi
Output Informasi Verifikasi Diagnosa dan Verifikasi SEP
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses
1. Petugas Verifikator memilih menu proses verifikasi SEP dan Verifikasi Diagnosa.
2. Data yang di verifikasi akan tertera jumlah dan rincian nya pada table yang ada di form Verifikasi data SEP dan form Verifikasi data Diagnosa.
4 No. Proses 4.0
Nama Proses Kelola Laporan
Deskripsi Mengelola laporan yang digunakan aplikasi ini
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Pencarian Laporan, Permintaan Cetak Laporan
Output Hasil Pencarian, Laporan
Destination Petugas Verifikator
Logika Proses
1. Petugas Verifikator Klaim memilih menu laporan dan jenis laporan.
2. Pencarian dipilih sesuai dengan tanggal laporan yang dibutuhkan.
3. Sistem mengelola data yang dicari.
4. Sistem menampilkan hasil pencarian
5. Hasil pencarian dicetak dengan memilih permintaan cetak laporan.
6. Sistem akan mencetak laporan.
5 No. Proses 1.1
Nama Proses Tambah Data User
Deskripsi Menambah user
Source Administrator
Input Data User
Output Informasi User
Destination Administrator
Logika Proses
1. Administratormemilih menu master data dan data user.
2. HeadAdministratormengisi data user.
3. Jika data userdiisi sesuai, maka data userberhasil disimpan. Sedangkan jika data userdiisi tidak sesuai, maka data usergagal disimpan.
129
6 No. Proses 1.2
Nama Proses Edit Data User
Deskripsi Mengedit user
Source Administrator
Input Data User
Output Data UserBerhasil Diubah
Destination Administrator
Logika Proses
1. Administratormemilih menu master data dan data user.
2. Administratorklik tombol Edit pada data yang akan diubah.
3. Administratormengubah data userpada formedit data user.
4. Jika data userdiisi sesuai, maka data userberhasil diubah. Sedangkan jika data userdiisi tidak sesuai, maka data usergagal diubah.
7 No. Proses 1.3
Nama Proses Hapus Data User
Deskripsi Menghapus user
Source Administrator
Input Data User
Output Data UserTerhapus
Destination Administrator
Logika Proses
1. Administratormemilih menu master data dan data user.
2. Administratorklik tombol Hapus pada data useryang akan dihapus.
3. Data userberhasil dihapus
8 No. Proses 2.1
Nama Proses Proses Importdata SEP
Deskripsi Melakukan importdata SEP kedalam sistem aplikasi ini.
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data SEP
Output Informasi SEP
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses
1. Petugas Verifikator Klaim memilih menu ImportData SEP.
2. Sistem menampilkan tampilan ImportData SEP.
3. Petugas melakukan cleardata untuk membersihkan data yang di importsebelumnya.
130
4. Sistem akan menghapus data sebelumnya dan tampilan kolom data SEP akan kosong.
5. Petugas mencari dan melakukan importdata SEP.
6. Data SEP berhasil di import.
7. Data SEP ya di importakan tampil di tabel data SEP
8. Sistem akan menyimpan data SEP yang di import.
9 No. Proses 2.2
Nama Proses Proses Importdata TXT
Deskripsi Melakukan importdata TXT kedalam sistem aplikasi ini.
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data TXT
Output Informasi data TXT
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses
1. Petugas Verifikator Klaim memilih menu ImportData TXT.
2. Sistem menampilkan tampilan ImportData TXT.
3. Petugas melakukan cleardata untuk membersihkan data yang di importsebelumnya.
4. Sistem akan menghapus data sebelumnya dan tampilan kolom data TXT akan kosong.
5. Petugas mencari dan melakukan importdata TXT.
6. Data TXT berhasil di import.
7. Data TXT ya di importakan tampil di tabel data TXT
8. Sistem akan menyimpan data TXT yang di import.
10 No. Proses 3.1
Nama Proses Verifikasi SEP
Deskripsi Mengelola Verifikasi SEP
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data SEP dan Data TXT
Output Informasi Nomor SEP yang tidak sesuai
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses
1. Petugas Verifikator Klaim memilih menu verifikasi SEP.
2. Petugas Verifikator Klaim memilih proses verifikasi.
3. Sistem akan mengecek nomor SEP yang ada di data TXT dengan membandingkan nomor sep yang ada di data SEP.
4. Sistem mengelola verifikasi SEP.
5. Sistem akan menampilkan data nomor SEP yang tidak sesuai pada data TXT.
131
6. Sistem akan menyimpan data verifikasi SEP yang diolah.
11 No. Proses 3.2
Nama Proses Verifikasi Diagnosa
Deskripsi Mengelola Verifikasi Diagnosa
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data TXT dan data kodefikasi
Output Informasi Kodifikasi Penyakit diluar kekhususan mata.
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses
1. Petugas Verifikator Klaim memilih menu Verifikasi Diagnosa.
2. Petugas Verifikator Klaim memilih proses verifikasi.
3. Sistem akan mengecek kode Diagnosa yang ada di data TXT dengan membandingkan data kodefikasi yang sesuai Permenkes 76 tahun 2016.
4. Sistem mengelola verifikasi diagnosa.
5. Sistem akan menampilkan data kode diagnosa yang ada di dalam data TXT yang tidak sesuai dengan Permenkes 76 tahun 2016.
6. Sistem akan menyimpan data Verifikasi Diagnosa yang diolah.
12 No. Proses 4.1
Nama Proses Kelola Laporan Verifikasi SEP
Deskripsi Mengelola data laporan verifikasi SEP
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data Verifikasi SEP
Output Informasi nomor SEP yang tidak sesuai
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses
1. Petugas Verifikator Klaim memilih Laporan Verifikasi SEP.
2. Petugas memilih tanggal pelayanan pasien atau tanggal SEP yang akan di verifikasi.
3. Sistem mengelola data laporan verifikasi SEP yang tersimpan dalam aplikasi ini.
4. Sistem akan menampilkan laporan Verifikasi SEP sesuai tanggal pelayanan atau tanggal SEP yang dipilih.
13 No. Proses 4.2
Nama Proses Kelola Laporan Verifikasi Diagnosa
Deskripsi Mengelola data laporan verifikasi diagnosa
Source Petugas Verifikator Klaim
Input Data Verifikasi Diagnosa
132
Output Informasi kode diagnosa diluar kekhususan mata.
Destination Petugas Verifikator Klaim
Logika Proses
1. Petugas Verifikator Klaim memilih Laporan Verifikasi Diagnosa
2. Petugas memilih tanggal pelayanan pasien atau tanggal SEP yang di verifikasi.
3. Sistem mengelola data laporan verifikasi diagnosa yang tersimpan dalam aplikasi ini.
4. Sistem akan menampilkan laporan kode diagnosa diluar kekhususan mata sesuai tanggal pelayanan atau tanggal SEP yang dipilih.
Kamus Data
No Detail Keterangan
1 Nama users
Deskripsi Data yang digunakan untuk proses login.
Struktur data username+ password
2 Nama import_sep
Deskripsi Data yang digunakan menyimpan data SEP yang di importkedalam aplikasi ini.
Struktur data NOSEP + TGLSEP + NOKARTU + NAMAPESERTA +DIAGNOSA
NOSEP
TGLSEP NOKARTU
NAMAPESERTA
DIAGNOSA
3 Nama import_txt
|+|,|.|_|;|’|”]
Deskripsi Data yang digunakan menyimpan data TXT yang di importkedalam aplikasi ini.
Struktur data NOSEP + TGLSEP + NOKARTU + NAMAPESERTA +DIAGNOSA
133
id_user username password nama status simbol [A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z] [!|@|#|$|%|&|?|/|\|+|,|.|_|;|’|”]
[!|@|#|$|%|&|?|/|\
simbol [A...Z|a...z|0...9|simbol] [0...9|simbol] [0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol]
4 Nama sep_beda Deskripsi Data yang digunakan menyimpan hasil verifikasi SEP. Struktur data NOSEP + TGLSEP + NOKARTU + NAMAPESERTA +DIAGNOSA
5 Nama diagnosa_beda
Deskripsi Data yang digunakan menyimpan hasil verifikasi Diagnosa.
[A...Z|a...z|0...9|simbol] [0...9|simbol] [0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol]
[A...Z|a...z|0...9|simbol]
Deskripsi Data kode diagnosa khusus mata sesuai Permenkes 76 tahun 2016.
[A...Z|a...z|0...9|simbol]
[A...Z|a...z|0...9|simbol] [!|@|#|$|%|&|?|/|\|+|,|.|_|;|’|”]
134 NOSEP TGLSEP NOKARTU NAMAPESERTA DIIAGNOSA simbol [A...Z|a...z|0...9|simbol] [0...9|simbol] [0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [!|@|#|$|%|&|?|/|\|+|,|.|_|;|’|”]
NOSEP TGLSEP NOKARTU NAMAPESERTA DIAGNOSA simbol [A...Z|a...z|0...9|simbol] [0...9|simbol] [0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [A...Z|a...z|0...9|simbol] [!|@|#|$|%|&|?|/|\|+|,|.|_|;|’|”]
Struktur data NOSEP + TGLSEP + NOKARTU + NAMAPESERTA +DIAGNOSA NOSEP TGLSEP NOKARTU NAMAPESERTA DIAGNOSA simbol [!|@|#|$|%|&|?|/|\|+|,|.|_|;|’|”]
6 Nama kodefikasi
Struktur data Kode+deskripsi kode deskripsi simbol
BUKTI PENGENDALIAN PEMBELAJARAN AKTUALISASI MINGGU KE-3 OLEH MENTOR
NAMA PESERTA : Rizal Ferdian Saputra
NIP : 198811012022031001
UNIT KERJA : PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
JABATAN : Perekam Medis
RUMUSAN ISU : Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan
TANGGAL PELAKSANAAN : 27 Juli – 05 Agustus 2022
BUKTI KEGIATAN : Bukti Metode Penelitian, Analisa Masukan, Flowmap, Data Flow Diagram dan Diagram Konteks Bukti spesifikasi perancangan sistem dan kamus data
PENYELESAIAN KEGIATAN
Tahapan Kegiatan :
A. Melakukan metode penelitian
perancangan sistem informasi
B. Membuat analisa masukan dan analisa proses terhadap kegiatan klaim BPJS
Kesehatan
C. Menyusun Flowmap, Data Flow Diagram dan diagram konteks untuk perancangan sistem informasi verifikasi klaim
D. Perancangan perangkat lunak sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan
OutputKegiatan :
A. Metode Penelitian
B. Analisa Masukan
C. Flowmap, Data Flow Diagram dan diagram konteks
D. spesifikasi perancangan sistem dan kamus data
Tahapan kegiatan rancangan aktualisasi agar dilanjutkan
Melina Ulfah, AMd.Perkes, S.Sos NIP. 197410081999032001
135
CATATAN MENTOR TANDA TANGAN MENTOR
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
MINGGU KE-4
NAMA PESERTA : Rizal Ferdian Saputra
NIP : 198811012022031001
UNIT KERJA : PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
JABATAN : Perekam Medis
RUMUSAN ISU : Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas
Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan
TANGGAL PELAKSANAAN : 06 – 16 Agustus 2022
BUKTI KEGIATAN : Implementasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan
Implementasi dan Sosialisasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan
No Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
4. Sosialisasi
Sistem Informasi Verifikasi
Klaim BPJS
Kesehatan kepada
1)Mengkonsultasikan
kegiatan sosialisasi sistem informasi kepada atasan.
2) Melakukan sosialisasi kepada teman-teman
Instalasi Rekam Medis dan manajemen PMN RS
Notulensi sosialisasi
teknis
penggunaan
Sistem
Informasi
verifikasi klaim
Saya mengawali sosialisasi sistem informasi
verifikasi klaim BPJS
Kesehatan rawat jalan dengan berkonsultasi terhadap atasan
untuk melakukan koordinasi
dan komunikasi secara sopan
Dengan
melakukan
pembuatan
sistem informasi
verifikasi klaim
rawat jalan
BPJS Kesehatan
Sistem Informasu
verifikasi klaim
rawat jalan BPJS
Kesehatan di Instalasi Rekam
Medis PMN RS Mata
Cicendo bertujuan
136
Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi
Organisasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Penguatan Nilai
teman-teman Instalasi
Rekam Medis dan Manajemen
PMN RS Mata
Cicendo Bandung
Mata CIcendo terkait
sistem informasi Verifikasi
Klaim yang telah di buat.
3) Menjelaskan alur proses
teknis penggunaan sistem
serta menjelaskan
kegunaan Sistem
Informasi Verifikasi Klaim
BPJS Kesehatan di
Instalasi Rekam Medis
PMN RS Mata Cicendo
Bandung
4) Mendampingi temanteman dalam proses
ujicoba penggunaan
sistem informasi verifikasi
klaim BPJS Kesehatan
rawat jalan PMN RS Mata
Cicendo Bandung.
BPJS Kesehatan
rawat jalan
PMN RS Mata
Cicendo Bandung.
dan santun agar proses
sosialisasi ini selaras dengan
arahan atasan saat awal
diskusi mengenai
pengembangan sistem
informasi verifikasi klaim BPJS
Kesehatan rawat jalan, hal ini
sebagai wujud aktualisasi MP.
Harmonis dalam proses
sosialisasi sistem informasi ini
memperhatikan aspek
ketelitian, detail, akurat dan
bertanggung jawab sebagai
aktualisasi dari MP.
Akuntabel, sehingga akan
men|awab jalan keluar dari
masalah yang dituangkan
kedalam sistem informasi
verifikasi klaim yang sesuai
dengan keahlian dibidang
saya sebagai wujud aktualisasi
MP. Kompeten.
Perancangan sistem ini
dibuat dengan maksud dan
tujuan perlu dilakukan inovasi
perencanaan verifikasi klaim
untuk perubahan kearah yang
lebih baik secara proaktif,
sebagai wujud aktualiasi MP.
Adaptif. dan sistem infromasi
ini
bermanfaat sebagai
peningkatan mutu kualitas
klaim yang secara selaras
di Instalasi
Rekam Medis
PMN RS Mata
Cicendo maka
kualitas mutu
pelayanan
terhadap
seluruh pasien
RS Mata
Cicendo
khususnya
pasien BPJS
Kesehatan akan
semakin baik,
dimana hal ini
dirancang agar
kualitas klaim
yang dihasilkan
berkualitas baik
sehingga dalam
kendali mutu
pelayanan serta
mutu kesehatan
mata yang
diberikan
kepada pasien
akan semakin
jauh lebih baik.
Hal ini sesuai
dengan Visi dan
Misi PMN RS
Mata Cicendo
yaitu ToBe
sebagai
peningkatan
kualitas klaim BPJS
kesehatan sehingga
kualitas mutu
pasien akan
meningkat seiring
dengan kualitas
klaim yang
dihasilkan semakin
membaik. Hal ini
sesuai dan sejalan
dengan nilai-nilai
filosofi PMN RS
Mata Cicendo yaitu
Visioner, Integritas, Profesional, Inovatif. Proaktif dan Istiqomah.
137
akan meningkatan kualitas
mutu pelatyanan pasien.ini
sesuai dengan aktualisasi MP.
Berorientasi Pelayanan. Pada saat pelaksaan
penggunaan sistem informasi
verifikasi klaim BPJS
Kesehatan, saya
berkerjasaman dengan pihak
IT dan teman-teman profesi
perekam medis untuk
memproses sistem informasi
verifikasi klaim ini
berdasarkan analisis sistem
yang sudah saya buat
sehingga menghasilkan
kualitas klaim yang baik, hal ini sesuai dengan MP.
Kolaboratif.
Setelah selesai
melakukan perancangan
sistem informasi verifikasi
klaim BPJS Kesehatan rawat
jalan dan pembuatan SOP
verifikasi klaim, saya akan
melaporkan hasil kegiatan
tersebut kepada atasan
sebagai wujud
pertanggungjawaban kinerja
saya yang merupakan
aktualisasi dari MP.
Akuntabel
ExcellentEye
Care (Memberikan pelayanan kesehatan mata secara Paripurna).
138
139 Jadwal Kegiatan Aktualisasi tanggal 08 – 16 Agustus 2022 No Kegiatan Tahapa Kegiatan Juli Agustus Jumlah Hari 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728293031 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516 3 Melakukan perancangan sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan Melakukan metode penelitian perancangan sistem informasi 1 Membuat analisa masukan dan analisa proses terhadap kegiatan klaim BPJS Kesehatan 1 Menyusun Flowmap, Data Flow Diagram dan diagram konteks untuk perancangan sistem informasi verifikasi klaim 1 Perancangan perangkat lunak sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan 7 Ujicoba sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan 1
140 4 Sosialisasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan Mengkonsultasikan kegiatan sosialisasi sistem informasi 1 Melakukan sosialisasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim 1 Menjelaskan alur proses teknis penggunaan sistem serta menjelaskan kegunaan Sistem Informasi Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan 1 Mendampingi teman-teman dalam proses ujicoba penggunaan sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan 1
Hari : Senin - Selasa
Tanggal : 08 – 09 Agustus 2022
Kegiatan : Perancangan perangkat lunak sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan
Bukti Kegiatan :
141
1. Struktur tampilan
Hari : Rabu
Tanggal : 10 Agustus 2022
Kegiatan : Perancangan perangkat lunak sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan
Bukti Kegiatan :
142
1. Rancangan Tampilan Login
2. Rancangan Tampilan Menu Utama
143
3. Rancangan Tampilan Import Data SEP
4. Rancangan Tampilan Import Data TXT
144
5. Rancangan Tampilan Verifikasi Data SEP
145
6. Rancangan Tampilan Verfikasi Data Diagnosa
7. Rancangan Tampilan Laporan Verifikasi Data SEP
146
8. Rancangan Tampilan Laporan Verifikasi Data Diagnosa
9. Rancangan Tampilan Cetakan Laporan Data SEP
147
10. Rancangan Tampilan Cetakan Laporan Data Diagnosa
Hari : Kamis
Tanggal : 11 Agustus 2022
Kegiatan : Mengkonsultasikan kegiatan sosialisasi sistem informasi
Bukti Kegiatan : Laporan Sistem Informasi telah selesai dan konsultasi dengan Atasan terkait sosialisasi sistem kepada para staf
148
Hari : Jumat
Tanggal : 12 Agustus 2022
Kegiatan : Melakukan sosialisasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim
Bukti Kegiatan : Kegiatan sosialisasi kepada para manajemen dan bagian terkait
149
Hari : Senin - Selasa
Tanggal : 15 - 16 Agustus 2022
Kegiatan : Mendampingi teman-teman dalam proses ujicoba penggunaan sistem informasi verifikasi klaim
BPJS Kesehatan
Bukti Kegiatan :
150
BUKTI PENGENDALIAN PEMBELAJARAN AKTUALISASI MINGGU KE-4 OLEH MENTOR
NAMA PESERTA : Rizal Ferdian Saputra
NIP : 198811012022031001
UNIT KERJA : PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
JABATAN : Perekam Medis
RUMUSAN ISU : Kesalahan dalam proses kodifikasi penyakit ICD-10 dan kesalahan penginputan nomor Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Pada aplikasi klaim INA-CBG rawat jalan untuk klaim BPJS Kesehatan
TANGGAL PELAKSANAAN : 06 – 16 Agustus 2022
BUKTI KEGIATAN : Implementasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan Implementasi dan Sosialisasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan
PENYELESAIAN KEGIATAN
Tahapan Kegiatan :
A. Perancangan perangkat lunak sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan
B. Ujicoba dan konsultasi sosialisasi sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan.
C. Melakukan sosialisasi Sistem Informasi
Verifikasi Klaim
D. Mendampingi teman-teman dalam proses
ujicoba penggunaan sistem informasi verifikasi klaim BPJS Kesehatan
OutputKegiatan :
A. Sistem Informasi Verifikasi Klaim
B. Laporan dan Konsultasi dengan Atasan
C. Sosialisasi dengan bidang terkait
D. Pendampingan penggunaan sistem informasi
Tahapan kegiatan rancangan aktualisasi Selesai dan implementasikan
Melina Ulfah, AMd.Perkes, S.Sos NIP. 197410081999032001
151
CATATAN MENTOR TANDA TANGAN MENTOR
AKTUALISASI LATSAR
CPNS TAHUN 2022
RIZAL FERDIAN SAPUTRA
NIP. 198811012022031001
GOL. II ANGKATAN 1 KELOMPOK B
6 Juli – 16 Agustus 2022
SISTEM INFORMASI VERIFIKASI KLAIM RAWAT JALAN BPJS
KESEHATAN PADA INSTALASI REKAM MEDIS DI PUSAT MATA
NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG
z
z LATAR BELAKANG
Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo merupakan rumah sakit
pemerintah milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan merupakan
rumah sakit tertinggi rujukan nasional kesehatan mata dengan kategori Rumah
Sakit Pendidikan Khusus Mata yang melayani pasien BPJS Kesehatan
kurang lebih sebanyak 90%
Dengan banyaknya kunjungan pasien kategori BPJS Kesehatan maka
pendapatan rumah sakit sebagian besar dihasilkan dari pasien piutang BPJS
Kesehatan, oleh sebab itu maka kualitas klaim BPJS kesehatan dalam
penerapan aplikasi INA CBG harus dikelola dengan sangat baik agar
pendapatan rumah sakit tidak terhambat.
Kegiatan aktualisasi yang dilakukan harus mengimplementasikan nilai-nilai
dasar profesi ASN yaitu BerAKHLAK, sehingga dapat terwujudnya Smart ASN
salah satunya adalah penguasaan terhadap teknologi informasi
Seriousness, Growth)
Urgency : Indikator tentang seberapa mendesaknya isu tersebut harus diselesaikan
Seriousness : Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan dampak yang timbul
Growth : Seberapa kemungkinannya isu tersebut berkembang atau isu akan makin memburuk bila dibiarkan
z
CORE ISU - METODE USG (Urgency,
z
z
KEGIATAN KE-1
BUKTI KEGIATAN KE-1
Konsultasi kepada atasan
Dokumen SOP
z
z BUKTI KEGIATAN KE-1
Diskusi dan mencari informasi terkait SOP dan Kebijakan Klaim BPJS
z
KEGIATAN KE-2
BUKTI KEGIATAN KE-2
Diskusi dengan Petugas Klaim terkait kasus Pending Klaim
z
Telaahan tentang permasalahan klaim
z BUKTI KEGIATAN KE-2
Un-encrypted
Data TXT
Laporan SEP pada aplikasi Vclaim
z
KEGIATAN KE-3
z BUKTI KEGIATAN KE-3 Metode Penelitian KAS R 1 0 Ke o a B ng Pase n 2 0 Rekap Be ka 3 0 Ke o a S stem NA CBG 4 0 Ke o a Has K a m P utang CODER Da a B ng nfo mas Da a B ng Da a Berkas Yang akan d k a m n orma Data Be kas Data Kod kas Penyak In o mas Kod kas Penyak t BPJS KESEHATAN Da a K a m Berkas K a m Berkas K a m Data B ng Da a K a m Data K a m Data K a m Data
Flow Diagram
z
KEGIATAN KE-4
Mengkonsultasikan kegiatan sosialisasi sistem informasi
Melakukan sosialisasi Sistem Informasi Verifikasi KlaimMelakukan
sosialisasi Sistem Informasi Verifikasi Klaim
z BUKTI KEGIATAN KE-4
BUKTI KEGIATAN KE-4
Mendampingi teman-teman dalam proses ujicoba penggunaan sistem informasi verifikasi
klaim BPJS Kesehatan
z
Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
z
z
DATAALUR SISTEM VERIFIKASI KLAIM BPJS KESEHATAN
z
STRUKTUR TAMPILAN SISTEM VERIFIKASI KLAIM BPJS KESEHATAN
z
z TAMPILAN LOGIN
TAMPILAN MENU UTAMA
z
z TAMPILAN IMPORT DATA SEP
z
TAMPILAN IMPORT DATA TXT
z
TAMPILAN VERIFIKASI DATA SEP
TAMPILAN VERIFIKASI DATA DIAGNOSA
z
TAMPILAN LAPORAN
z
TAMPILAN LAPORAN
z
CONTOH KASUS IMPLEMENTASI BULAN AGUSTUS 2022
Implementasi yang dilakukan melakukan verifikasi klaim BPJS Kesehatan adalah dengan kegiatan klaim Rawat Jalan tanggal 15 Agustus – 19 Agustus tahun 2022, dengan data sebagai berikut :
Bulan Pelayanan : Augustus 2022
Jumlah data klaim : 987 Pasien ….
z
Simulasi Sistem….
CONTOH KASUS IMPLEMENTASI BULAN AGUSTUS 2022
Dari hasil verifikasi mengunakan sistem aplikasi verifikasi klaim yang buat bahwa pada
kegiatan klaim Rawat Jalan tanggal 15 Agustus – 19 Agustus tahun 2022 dengan jumlah total pasien sebanyak 987 pasien, diantaranya :
1. Ditemukan sebanyak 14 pasien yang nomor SEP nya tidak sesuai dan tidak ada di dalam VClaim.
2. Ditemukan sebanyak 25 pasien yang diagnosis nya tidak sesuai dan kekhususan mata.
z
z
RENCANA TINDAK LANJUT
NO KEGIATAN WAKTU PIHAK TERKAIT
1 Menggunakan sistem verifikasi
Setiap hari
Verifikator akhir
klaim secara harian
2 Menggunakan sistem verifikasi
Setiap minggu
Verifikator akhir
klaim secara mingguan
3 Menggunakan sistem verifikasi
klaim sebelum klaim
diserahkan kepada BPJS
Kesehatan
Setiap satu bulan
sekali
Verifikator akhir
z
TERIMA KASIH Riz.Fersaputra@gmail.com RIZAL FERDIAN SAPUTRA NIP. 198811012022031001 +62 8122 358 1988