Pembuatan Instruksi Kerja Microbial Cleanliness di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN I

PEMBUATAN INSTRUKSI KERJA MICROBIALCLEANLINESS

DI BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN JAKARTA

DISUSUN OLEH :

Nama : Tri Retno Jumaliyani

NIP : 199203272022032004

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang maha Esa yang telah memberikan hidayah, rahmat, dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan baik, sebagai salah satu syarat kelulusan dalam melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Kesehatan RI UPELKES Jawa Barat Golongan II tahun 2022

Dalam membuat laporan aktualisasi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari banyak pihak sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Niken Wastu Palupi,MKM selaku kepala BBLK Jakarta yang telah memperbolehkan saya melaksanakan kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angakatan I.

2. Ibu S. Rivai Saragi, SKM selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan sehingga laporan aktualisasi ini dapat terselesaikan.

3. Bapak Iwan Kahadiwan selaku coach yang senantiasa membimbing, memberikan masukan dan saran dalam penyelesaian laporan aktualisasi ini.

4. Bapak dan ibu widyaswara yang telah memberikan ilmu, bimbingan, dukungan dan fasilitas selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan I yang bermanfaat.

5. Orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS.

6. Panitia pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Kesehatan RI UPELKES Jawa Barat Golongan II Tahun 2022.

7. Teman - teman Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Kesehatan RI UPELKES Jawa Barat Golongan II angkatan I Tahun 2022 yang telah memberikan masukan dan motivasi.

8. Keluarga Besar Instalasi Laboratorium Mikrobiologi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta Penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi Core Value ASN Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan kolaboratif (BerAKHLAK) dengan prinsip Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN),Pelayanan Publik dan Whole of Governmentdalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.

ii

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada laporan aktualisasi ini, karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan laporan aktualisasi ini.

Jakarta, Agustus 2022 Penulis, Tri Retno Jumaliyani

iii
iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ii BAB I 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan dan Manfaat 2 C. Ruang Lingkup 2 BAB II 3 PROFIL INSTANSI DAN PESERTA .........................................................................................3 A. Profil Instansi 3 1. Sejarah Balai Besar Laboratorium Jakarta 3 2. Tugas pokok dan Fungsi Organisasi 4 3. Visi, Misi dan Nilai Organisasi...................................................................................4 4. Nilai – Nilai Organisasi 4 5. Struktur Organisasi 5 B. Profil Peserta 5 C. Role Model 8 D. Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK.................................................................................9 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 13 A. Deskripsi Isu..............................................................................................................13 1. Isu ke satu 13 2. Isu ke dua 15 3. Isu ke tiga 16 B. Penetapan CoreIsu...................................................................................................17 C. Analisis Faktor Penyebab CoreIsu 19 D. Gagasan Kreatif Penyelesaian CoreIsu 20 E. Matrik Rancangan Aktualisasi 21 F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK) 30 G. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi.........................................................................31 BAB IV 33 CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI 33 A. Matrik Jadwal Kegiatan Aktualisasi 33 B. Capaian Penyelesaian Core Isu 35 C. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Core Value ASN BerAKHLAK 53 D. Rencana Tindak Lanjut Aktualisasi 54 BAB V 55
v PENUTUP 55 A. Kesimpulan................................................................................................................55 B. Saran.........................................................................................................................55 REFERENCES 56
vi
Tabel 3. 1 Penetapan Core Isu dengan Analisis USG............................................................17 Tabel 3. 2 Penjelasan USG 17 Tabel 3. 3 Deskripsi Kriteria Bobot USG 18 Tabel 3. 4 Faktor – faktor penyebab masalah dan upaya pencegahanya 19 Tabel 3. 5 Matrik Rancangan Aktualisasi 21 Tabel 3. 6 Matrik rekapitulasi rencana habituasi Core Valus ASN BerAKHLAK 30 Tabel 3. 7 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi 31 Tabel 4. 1 Matrik Jadwal Kegiatan Aktualisasi 33 Tabel 4. 2 Capaian Kegiatan 1 35 Tabel 4. 3 Capaian Kegiatan 2 39 Tabel 4. 4 Capaian Kegiatan 3 43 Tabel 4. 5 Capaian Kegiatan 4 51 Tabel 4. 6 Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Core Value ASN BerAKHLAK................53
DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

vii
Gambar 1 Struktur Organisasi BBLK Jakarta 5 Gambar 2 Role Model 8 Gambar 3 Sampel dengan Pelabelan Ulang 15 Gambar 4 Arsip From Manual 16 Gambar 5 Fishbone 19 Gambar 6 Catatan arahan dari mentor mengenai rancangan IK Microbial Cleanliness 36 Gambar 7 SNI 14683 37 Gambar 8 Dokumentasi pembuatan jadwal bertemu dengan mentor 37 Gambar 9 Dokumentasi dengan mentor 38 Gambar 10 Dokumen proses mencari referensi 38 Gambar 11 Format Instruksi Kerja 40 Gambar 12 Rancangan Microbial Cleanliness 41 Gambar 13 Rancangan IK Microbial Cleanliness yang disetujui oleh mentor 41 Gambar 14 Dokumentasi pembuatan format rancangan aktualisasi 42 Gambar 15 Dokumentasi pembuatan rancangan IK Microbial Cleanliness 42 Gambar 16 Dokumentasi Konsultasi dengan mentor 43 Gambar 17 Instruksi Kerja (IK) Microbial Cleanliness yang telah dicetak 45 Gambar 18 Link Instruksi Kerja (IK) Microbial Cleanliness yang telah diupload di portal 46 Gambar 19 Arsip Instruksi Kerja (IK) Microbial Cleanliness 46 Gambar 20 Alur Kerja Pengujian Microbial Cleanliness 47 Gambar 21 Dokumentasi proses mencetak IK Microbial Cleanliness 48 Gambar 22 Dokumentasi penyerahan IK Microbial Cleanliness ke bagian Mutu BIMTEK 49 Gambar 23 Dokumentasi proses mengarsipkan IK Microbial Cleanliness............................50 Gambar 24 Dokumentasi penempelan alur pengujian Microbial Cleanliness .......................50 Gambar 25 Dokumentasi proses pengujian Microbial Cleanliness 52

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara pasal 10, ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, serta perekat pemersatu bangsa. Tugas ASN sesuai pasal 11 adalah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh PPK sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Selain itu, ASN juga memiliki peran sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 12 sebagai perencana, pelaksana, dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi kolusi dan nepotisme.

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang telah ditetapkan oleh PPK dan mendapatkan Nomor Induk pegawai (NIP) sesuai dengan Peraturan pemerintah Republik

Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil pasal 34 wajib mengikuti masa percobaan atas masa prajabatan selama 1 (satu) tahun yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan. Proses Pelatihan Dasar tersebut dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang. Lebih lanjut ketentuan Pelatihan Dasar ini diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil, Keputusan Kepala LAN Nomor : 93/K.1/PDP.01/2021

Tentang Pedoman

Penyelenggaran Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan Keputusan Kepala LAN

Nomor : 94/K.1/PDP.01/2021

Sipil.

Tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Dengan mengikuti Pelatihan Dasar ini diharapkan dapat membentuk kader ASN

berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi: Berorientasi

pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adapttif dan Kolaboratif atau biasa

kita sebut BerAKHLAK serta mengetahui kedudukan dan peran ASN dalam NKRI, dan

menguasai kompetensi teknis bidang tugas, sehingga mampu melaksanakan tugas dan

1

perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat. Dengan demikian peserta

Pelatihan Dasar ini dapat menjadi Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan publik ASN bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakan. Setiap melakukan pekerjaan harus memiliki panduan kerja sehingga hasil pekerjaan bisa dipertanggungjawabkan. Sebagai pranata laboratorium kesehatan harus mengikuti Intruksi Kerja yang ada di Laboratorium dalam memeriksa sampel. Pemeriksaan Microbial Cleanliness merupakan pemeriksaan baru yang ada di BBLK Jakarta. Oleh karena itu penulis melakukan aktualisasi “ Pembuatan Intruksi Kerja (IK) Microbial Cleanliness”.

B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari laporan aktualisasi ini adalah:

1. Melakukan internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK) sebagai Aparatur Sipil Negara di instansi tempat bekerja agar mampu melaksanakan tugas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Apartur Sipil Negara;

2. Ikut berperan dalam upaya peningkatkan komitmen mutu ASN dalam rangka mengembangkan inovasi-inovasi melalui keterbukaan informasi;

3. Ikut berperan dalam upaya penambahan pengembangan ruang lingkup pengujian alat kesehatan masker medis melalui pengujian MicrobialCleanlinessyang menjadi bagian untuk mendapatkan ijin beredar di pasaran.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan ini meliputi semua proses pelaksanaan aktualisasi dalam penerapan core values ASN Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif serta nilai – nilai Smart

ASN, Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole Government (WoG). Kegiatan

aktualisasi yang akan dilaksanakan yaitu pembuatan Instruksi Kerja MicrobialCleanliness.

Instruksi kerja dalam hal ini adalah prosedur kerja atau cara melakukan pemeriksaan

MicrobialCleanliness Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta pada tanggal 6 Juli 2022 sampai dengan 16 Agustus 2022.

2

BAB II

PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi

1. Sejarah Balai Besar Laboratorium Jakarta

Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta adalah salah satu Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan. BBLK jakarta telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), Komite Akreditasi Laboratorium (KALK dan ISO 9001. BBLK Jakarta diberi amanat untuk melaksanakan program – program pemerintah dan melayani masyarakat umum dalam bidang pelayanan laboratorium kesehatan.

Berikut ini adalah sejarah singkat Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta :

▪ Berdiri pada tahun 1972 dengan nama Labkesda yang merupakan UPT Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

▪ Tahun 1978, menjadi Balai Labkes DKI Jakarta dengan status sebagai UPT

Depkes RI

▪ Tahun 2006, ditingkatkan statusnya menjadi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta (Permenkes No. 558/Menkes/Per/VII/2006)

▪ Tahun 2008, mendapatkan Sertifikat Areditasi dari KAN atas penerapan ISO/IEC 17025: 2005 sebagai Laboratorium Penguji

▪ Tahun 2010, menjadi PK Badan Layanan Umum (BLU) dengan SK Menkeu No.34/KMK.05/2010

▪ Tahun 2013, mendapat Sertifikat Akreditasi KALK

▪ Tahun 2019, Mendapat Sertifikat Akreditasi atas penerapan ISO/IEC 9001:2015

sistem Manajemen Mutu dan ISO/IEC 17043:2010 sebagai Penyelengara Uji

Profisiensi, akreditasi SNI ISO/IEC 15189:2012 sebagai Lab. Medik dan Sertifikasi

Lab. Lingkungan

▪ Tahun 2019 ditunjuk oleh DitJen Farmalkes Kemenkes sebagai Laboratorium

pemeriksa Post Market Surveillance bagi Alat Kesehatan dan Perbekalan

Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)

▪ Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan di Lingkungan Kementrian Kesehatan

tertanggal 26 Oktober 2020

3

2. TugaspokokdanFungsiOrganisasi

Berdasarkan permenkes Nomor 52 Tahun 2020 tentang organisasi dan Tata

Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan, BBLK Jakarta memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat, dan pemberian bimbingan teknis di bidang laboratorium kesehatan. Dalam melaksanakan tugas pokok, BBLK

Jakarta menyelengarakan fungsi

a. Penyusunan rencana , program dan anggaran;

b. Pelaksanaan pelayanan/ pemeriksaan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat

c. Pemantauan, analisis dan evaluasi pemantapan mutu laboratorium kesehatan

d. Pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium kesehatan di wilayah kerja

e. Pelaksanaan sistem rujukan laboratorium kesehatan

f. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang laboratorium kesehatan

g. Pengelolaan data dan sistem informasi pemantauan, evaluasi dan pelaporan

3. Visi,MisidanNilaiOrganisasi

a. VisiOrganisasi

Menjadi Laboratorium Kesehatan Pembina dan Rujukan Nasional yang unggul dan terpercaya.

b. MisiOrganisasi

1. Melaksanakan pelayanan laboratorium yang responsif, profesional, berkualitas,inovatif dan kompetitif;

2. Menerapkan sistem manajemen laboratorium kesehatan secara konsisten;

3. Meningkatkan kompetensi SDM di bidang teknis dan manajemen laboratorium kesehatan;

4. Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai perkembangan teknologi terkini;

5. Meningkatkan kemitraan dalam jejaring laboratorium kesehatan;

6. Mengembangkan tata kelola administrasi dan keuangan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

4. Nilai – NilaiOrganisasi

SMART

Semangat, Melayani dengan hati, Akurat, Responsif dan Transparan

4

5. StrukturOrganisasi

B. Profil Peserta

Nama : Tri Retno Jumaliyani

NIP : 199203272022032004

Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil

Instansi Kerja : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta

Penulis ditempatkan di unit kerja Instalasi Laboratorium Mikrobiologi dengan

Jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil. Berdasarkan Permen PAN No 08 tahun

2006 Pranata Laboratorium kesehatan tingkat terampil adalah pranata laboratorium

kesehatan keterampilan yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang berkaitan dengan penerapan konsep atau metode operasional di bidang

5
Gambar 1 StrukturOrganisasiBBLKJakarta

laboratorium kesehatan. sedangkan tugas pokoknya adalah melaksanakan tugas pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, toksikologi, kimia lingkungan , patologi anatomi (hispatologi, sipatologi, histokimia, imunopatologi, patologi molekuler) biologi dan fisika.

Berdasarkan Undang – undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 11, Tugas ASN adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat negara

b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas

c. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI

Kewajiban ASN adalah sebagai berikut ;

a. Setia dan taat kepada Pancasila , UUD 1945, NKRI dan pemerintah yang sah

b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

c. Melaksanakan kebijakan dan dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang

d. Menaati ketentuan peraturan perundang – undangan

e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab

f. Menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan

g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang – undangan

h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.

Tugas pokok dan fungsi pranata laboratorium kesehatan menurut PERMENPAN tahun 2006, yaitu ;

a. Menyusun rencana kegiatan

b. Mempersiapkan pasien secara sederhana

c. Mempersiapkan peralatan dan bahan penunjang untuk pengambilan spesimen sampel di lapangan

d. Menerima spesimen sampel

e. Mengambil spesimen sampel dengan tindakan sederhana

6

f. Mengambil spesimen/sampel di lapangan secara sederhana

g. Mempersiapkan pengiriman spesimen sampel rujukan

h. Mempersiapkan peralatan untuk pemeriksaan spesimen/sampel

i. Mempersiapkan bahan penunjang untuk pemeriksaan sampel secara khusus

j. Mempersiapkan spesimen sampel secara sederhana

k. Membuat sediaan

l. Melakukan penanganan dan pengolahan spesimen/sampel secara khusus

m. Melakukan pemeriksaan sediaan sederhana secara mikroskopik

n. Melakukan pemeriksaan spesimen sampel dengan metode cepat

o. Melakukan pemeriksaan di lapangan secara sederhana

p. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan umum

q. Melakukan perbaikan peralatan laboratorium sederhana

Tugas pokok penulis sebagai pranata laboratorium kesehatan terampil di laboratorium mikrobiologi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta, yaitu ;

a. Melakukan pengawasan pelaksanaan pengujian sampai selesai hasil pengujian di instalasi

b. Menyelesaikan setiap permasalahan/ keluhan pelanggan terkait pemeriksaan laboratorium mikrobiologi

c. Mencari dan melakukan kajian referensi

d. Menyusun prosedur / instruksi kerja pengujian

e. Melakukan uji coba metode dan validasi metode

f. Membuat laporan hasil validasi metode

g. Membuat rencana dan persiapan validasi parameter untuk akreditasi

h. Melakukan validasi metode parameter perluasan ruang lingkup akreditasi

i. Membuat laporan hasil validasi metode pengujian

j. Membuat rencana, persiapan dan pengujian parameter air minum.

7

C. Role Model

Dalam rancangan aktualisasi ini yang menjadi Role model adalah S.Rivai saragi, SKM selaku Kepala Instalansi laboatorium Mikrobiologi Balai Besar Laboratorium

Kesehatan Jakarta. Alasanya karena beliau adalah salah satu PNS yang mengimplentasikan nilai – nilai BerAKHLAK dalam melaksanakn tugasnya sebagai ASN,

diantaranya :

1. Berorientasi Pelayanan, beliau selalu baik, ramah terhadap semua pegawai.

2. Akuntabel, beliau sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaanya.

3. Kompeten, beliau sangat berpengalaman dan menguasai tentang tugasnya sebagai Kepala Instalansi Mikrobiologi BBLK Jakarta sesuai dengan kompetensinya.

4. Harmonis, beliau selalu menjaga lingkungan di laboratorium mikrobiologi selalu kondusif

5. Loyal, beliau rela mengorbankan waktunya di hari libur untuk masuk ketika ada hal yang harus di kerjakan diluar jam kerja.

6. Adaptif, beliau selalu belajar dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat

8
Gambar 2 Role Model

7. Kolaboratif, beliau juga bekerja sama dengan instalansi lain untuk tercapainya pelayanan yang prima di BBLK Jakarta.

D.Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK

Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Adapun penyelenggara pelayanan publik menurut UU Pelayanan Publik

adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang

dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Dalam batasan

pengertian tersebut, jelas bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah salah satu dari

penyelenggara pelayanan publik, yang kemudian dikuatkan kembali dalam UU Nomor 5

Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), yang menyatakan bahwa salah satu

fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik. Selain sebagai pelayan publik fungsi ASN yaitu

sebagai pelaksanan kebijakan publik dan perekat pemersatu bangsa.

Untuk membentuk pelayanan publik yang berkualitas harus berorientasi kepada pemenuhan kepuasan pengguna layanan. Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB

Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang Implementasi CoreValuesdan

EmployerBrandingAparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan

budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (WorldClassGovernment), Pemerintah telah meluncurkan

CoreValues(Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK danEmployerBranding(Bangga Melayani Bangsa). Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan CoreValuesdan

EmployerBrandingASN tersebut, yang bertepatan dengan Hari Jadi Kementerian PANRB

ke-62. CoreValuesASN yang diluncurkan yaitu ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.

CoreValuestersebut seharusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh

ASN serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dalam kehidupan seharihari.

1. Berorientasi Pelayanan

Berorientasi pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core values

ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Kata kunci dari berorientasi pelayanan

9

adalah responsivitas , kualitas dan kepuasan. Panduan prilaku berorientasi pelayanan yaitu :

a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat,

b. Ramah , cekatan , solusif dan dapat diandalkan

c. Melakukan perbaikan tiada henti

2. Akuntabel

Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitasdan Integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak pihak menjadi landasan dasar dari sebuah Administrasi sebuah negara (Matsiliza dan Zonke, 2017). Kedua prinsip tersebut harus dipegang teguh oleh semua unsur pemerintahan dalam memberikan layanang kepada masyarakat. Kata kunci dari akuntabel adalah integritas, komitmen, dapat dipercaya dan tranparan. Panduan prilaku dari akuntabel yaitu :

a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab , cermat disiplin dan berintegritas tinggi

b. Mengunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien

c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

3. Kompeten

Nilai kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Pengertian yang digunakan dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Kata kunci untuk nilai kompeten adalah kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, learning agility dan ahli dibidangnya. Panduan prilaku nilai kompeten yaitu ;

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.

b. Membantu orang lain belajar

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

10

4. Harmonis

Nilai harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan.Kata kunci dari nilai harmonis adalah peduli perbedaan (diversity) dan selaras. Panduan prilaku wujud nilai harmonis yaitu :

a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya

b. Menolong orang lain

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal

Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam CoreValuesASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Sikap loyal seorang PNS dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi PNS sebagaimana ketentuan perundang-undangangan yang berlaku. Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan pengabdian. Panduan prilaku dari wujud nilai loyal yaitu ;

a. Memegang teguh ideologi pancasila, UUD 1945 , setia pada NKRI serta pemerintah yang sah.

b. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, instansi, dan negara.

c. Menjaga rahasila jabatan dan negara

6. Adaptif

Adaptif merupakan karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Adaptif dalam Core Values ASN dimaknai bahwa terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta menghadapi perubahan. Kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan perilaku adaptif adaalh inovasi, antusias terhadap perubahan. Panduan perilaku sebagai wujud adaptif yaitu ;

a. Cepat menyesuaikan diri menghadap perubahan.

b. Terus berinovasi mengembangkan kreativitas.

c. Bertindak proaktif.

11

7. Kolaboratif

Kolaboratif dimaknai dengan membangun kerjasama yang sinergis. Kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan perilaku kolaboratif adalah kesediaan bekerja sama, sinergi untuk hasil yang lebih baik. Panduan perilaku yang menunjukan wujud nilai kolaboratif yaitu ;

a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.

b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah .

c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.

12

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu

Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena atau kejadian yang diartikan sebagai masalah, sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia sebagai masalah yang dikedepankan untuk ditanggapai/kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya/kabar angin/desas- desus. Isu yang tidak muncul di ruang publik dan tidak ada dalam kesadaran kolektif publik tidak dapat dikategorikan sebagai isu strategis (kritikal). Isu kritikal secara umum terbagi kedalam tiga kelompok berbeda berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu isu saat ini yang sedang terjadi, isu berkembang, dan isu isu potensial.

Setelah melakukan pengamatan kegiatan sehari – hari di Instalasi Laboratorium Mikrobiologi BBLK Jakarta, ditemukan beberapa isu yang bisa diangkat untuk dicari pemecahan masalahnya. Identifikasi isu dalam rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di BBLK Jakarta didasari pada masalah yang berkaitan dengan nilai – nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK). Dalam proses meningkatkan mutu pelayanan di Laboratorium Mikrobiologi BBLK Jakarta ditemukan beberapa isu yang mengganggu proses kinerja di laboratorium sehingga perlu untuk dianalisis penyebabnya dan ditemukan solusi untuk menanganinya. Diantaranya isu tersebut adalah sebagai berikut.

1. Isuke1

BelumbisadilakukanpengujianparameterMicrobialCleanlinesspada maskermedis.

Berdasarkan SNI 8489 tahun 2018 Masker medis adalah bagian dari pakaian pelindung yang didesain untuk melindungi bagian wajah pemakai, termasuk daerah membran mukosa hidung dan mulut, dari kontak dengan darah dan cairan tubuh lainya selama prosedur medis pemakaianya. Selain itu juga berfungsi membatasi penyebaran kontaminasi biologis dari pengguna masker(petugas pelayanan kesehatan) ke pasien. Hal ini karena pekerja terutama profesi di pelayana kesehatan, yang terlibat dalam pengobatan dan perawatan pasien yang terluka atau sakit dapat terpapar aerosol biologis yang dapat menularkan penyakit. Penyakit ini mungkin disebabkan oleh mikroorganisme, dapat menimbulkan risiko yang signifikan terhadap kehidupan dan

13

kesehatan. Selama rekayasa pengendalian tidak dapat menghilangkan semua kemungkinan paparan, maka perhatian difokuskan pada pengurangan potensi paparan melalui udara dengan penggunaan masker medis. Apalagi pada dua tahun terakhir adanya wabah covid 19, dimana semua orang wajib untuk menggunakan masker untuk mengurangi penyebaran covid 19. Oleh karena itu pengujian Microbial Cleanliness diperlukan untuk mengetahui cemaran bakteri di masker. Jangan sampai masker yang digunakan sudah membawa bakterinya. Untuk melakukan pemeriksaan dengan baik dan benar sehingga didapatkan hasil yang sesuai dengan keadaan sampel di perlukan IK.

Berdasarkan PP No 50 Tahun 2012 Instruksi kerja (IK) merupakan perintah tertulis atau tidak tertulis untuk melaksankan pekerjaan dengan tujuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan tujuan untuk memastikan bahwa setiap pekerjaan dilakukan sesuai persyaratan K3 yang telah di tetapkan. Selain itu juga instruksi kerja harus dilaksanakan dan ditinjau ulang secara berkala terutama jika terjadi perubahan peralatan, proses atau bahan baku yang digunakan oleh personal dengan melibatkan para pelaksana yang memiliki kompetensi kerja dalam menggunakan prosedur.

a. Data/fakta

BBLK Jakarta ditunjuk sebagai salah satu laboratorium yang ikut melaksanakan pengujian masker medis sebelum bererdar di pasaran. Berdasarkan SNI 14683 ada 4 parameter pemeriksaan untuk masker medis sebelum beredar di masyarakat yaitu BFE, differential pressure, microbial Cleanliness dan splash resistance. Setiap produk masker medis yang akan beredar minimal memenuhi standar di 3 parameter pengujian masker medis. Hanya ada 2 metode yang sudah bisa dilakukan di BBLK Jakarta untuk pengujian masker medis yaitu BFE dan differential pressure Parameter Microbial Cleanliness merupakan salah satu pemeriksaan masker medis. Namun di BBLK Jakarta belum memiliki Instruktur Kerja (IK)

MicrobialCleanliness.

b. Dampak

Belum bisa dilakukan pengujian parameter MicrobialCleanlinessmasker medis di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta. Sehingga pengujian masker medis belum bisa memenuhi minimal parameter pengujian masker medis layak untuk beredar di pasaran.

c. Terdampak

Masyarakat dan BBLK Jakarta

14

2. Isukedua

Kurangoptimalnyapenambahanlabeljenispemeriksaanpadasampel

Jenis pemeriksaan merupakan macam – macam pemeriksaan laboratorium yang ada di laboratorium. Setiap masyarakat yang datang untuk melakukan pemeriksaan laboratorium akan memilih jenis pemeriksaan yang mereka inginkan. Oleh karena itu mengetahui jenis pemeriksaan menjadi hal penting sebelum melakukan pemeriksaan laboratorium. Laboratorium mikrobiologi lingkungan di Balai Besar

Laboratorium Kesehatan Jakarta sebagian besar pengerjaanya masih manual. Sample setelah sampai di laboratorium mikrobiologi kemudian dicocokan barcode sampel dengan form laboratorium. Selanjutnya dari form laboratorium terlihat jenis pemeriksaan kemudian di tulis di label. Setelah label ditulis kemudian di tempelkan di sampel. Hal ini menyebabkan tidak efisien waktu selain itu juga menghabiskan banyak kertas. Banyak kertas form pemeriksaan yang menumpuk hanya digunakan untuk melihat jenis pemeriksaan. Selain itu juga sampel yang datang ke laboratorium tidak bisa langsung di kerjakan harus ada proses untuk pemberian label kembali

a. Data/fakta

Kurang optimalnya cara pemberian label jenis pemeriksaan pada sampel. Informasi jenis pemeriksaan masih menggunakan form laboratorium sehingga di laboratorium harus ditempel ulang label untuk mempermudah proses pendistribusian sampel. Banyaknya arsip kertas form laboratorium. Dalam sehari kurang lebih ada 100 sampel yang datang jadi butuh waktu lebih hanya untuk menempel label jenis pemeriksaan.

15
Gambar 3 Sampel dengan Pelabelan Ulang

b. Dampak

Tidak efisien waktu dan boros kertas.

c. Terdampak

Petugas laboratorium

3. Isuketiga

KurangoptimalnyapenggunaansistemSILKdiLaboratoriumMikrobiologi BalaibesarLaboratoriumKesehatanJakarta

Aplikasi SILK merupakan aplikasi yang di gunakan untuk operasional laboratorium seperti untuk pendaftaran, pembayaran, distribusi sampel, pengujian, input hasil pengujian, dan cetak hasil pengujian.

a. Data/fakta

Di laboratorium Mikrobiologi BBLK Jakarta menggunakan SILK untuk penerimaan sampel, input hasil dan mencetak hasil pengujian Di laboratorium Mikrobiologi alat yang ada seperti BFE, VITEX belum terintegrasi dengan SILK. Untuk pengisian hasil masih manual. Validasi hasil pun masih manual belum menggunakan sistem SILK.

b. Dampak

Pengisian hasil yang manual bisa menyebabkan human eror dalam pengisian hasil. Validasi hasil yang masih manual menyebabkan penumpukan kertas hasil.

c. Terdampak

Petugas laboratorium

16
Gambar 4 Arsip From Manual

B. Penetapan CoreIsu

Berdasarkan identifikasi isu diatas didapatkan tiga rumusan masalah yaitu

1. Belum bisa dilakukan pengujian parameter MicrobialCleanlinesspada masker medis

2. Kurang optimalnya penambahan label jenis pemeriksaan pada sampel

3. Kurang optimalnya penggunaan sistem SILK di Laboratorium Mikrobiologi BBLK

Jakarta

Untuk menetapkan core isu, maka dilakukan tapisan isu menggunakan metode

USG yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini

1 Belum bisa dilakukan pengujian

2 Kurang optimalnya Penambahan label jenis pemeriksaan pada sampel

3 Kurang optimalnya penggunaan sistem SILK di Laboratorium Mikrobiologi BBLK Jakarta

5 4 4 13 I

3 3 3 9 II

3 2 3 8 III

Berdasarkan analisis tapisan isu dengan metode USG di atas, maka isu yang menjadi prioritas adalah belum bisa dilakukan pengujian MicrobialCleanlinesspada masker medis.

1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut untuk dibahas dan

dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa

keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan

masalahyang menyebabkan isu

2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan

dengan akibat yang timbul dengan penundaan

pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau

akibat yang ditimbulkan masalah – masalah lain kalau

masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa

17
No Isu Kriteria Jumlah Nilai Peringkat Kualitas U S G
parameter
Tabel 3. 1 PenetapanCoreIsudenganAnalisisUSG
MicrobialCleanlinesspada masker medis
No Komponen
Tabel 3. 2 PenjelasanUSG
Keterangan

mengakibatkan masalah lain)

3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi

berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab

isu akan semakin memburuk jika dibiarkan.

Nilai Urgency/Mendesak Seriousness/Keseriusan Growth/Berkembangnya Masalah

5 Isu sangat mendesak untuk segera diselesaikan

4 Isu mendesak untuk segera diselesaikan

3 Isu cukup mendesak untuk segera diselesaikan

2 Isu kurang mendesak untuk segera diselesaikan

1 Isu tidak mendesak untuk segera diselesaikan

Isu sangat serius untuk

segera dibahas dan dicari

solusinya karena berdampak

ke hal yang lain

Isu serius untuk segera

dibahas dan dicari solusinya

karena akan berdampak ke

hal lain

Isu Cukup serius untuk

segera dibahas dan dicari

solusinya karena akan

berdampak ke hal yang lain

Isu Kurang serius untuk

segera dibahas dan di cati

solusinya karena kurang

berdampak ke hal yang lain

Isu tidak begitu serius untuk

dibahas dan dicari solusinya

karena tidak berdampak ke

hal yang lain

Isu sangat cepat berkembang harus segera dicegah

Isu cepat berkembang untuk harus segera dicegah

Isu cukup cepat berkembang harus segera dicegah

Isu Kurang cepat berkembang

Isu tidak cepat berkembang

18
Tabel 3. 3 DeskripsiKriteria BobotUSG

C. Analisis Faktor Penyebab CoreIsu

Setelah penetapan core isu menggunakan metode USG, selanjutnya dilakukan analisis core isu “ Belum bisa dilakukan pengujian parameter MicrobialCleanlinesspada masker medis “ menggunakan metode fishbone untuk mencari akar penyebab masalah dari core isu.

Belum ada IK

MicrobialCleanliness Belum ada referensi

Parameter baru

Metode baru

material

Belum tahu langkah kerja pemeriksaan icrobialCleanliness

methode man

Mechine

Gambar 5 Fishbone

Belum bisa

dilakukan

pengujian parameter

Microbial Cleanliness pada

masker medis

Berdasarkan hasil analisa isu menggunakan diagram fishbone ditemukan faktor

penyebab belum bisa dilakukan pengujian parameter MicrobialCleanlinesspada masker medis sebagai berikut :

Tabel 3. 4 Faktor – faktor penyebab masalah dan upaya pencegahanya

No Faktor – faktor penyebab belum bisa dilakukan pengujian parameter MicrobialCleanlinesspada masker medis

1 Belum ada referensi mengenai Microbial Cleanliness.

2 Pranata Laboratorium belum mengetahui langkah

kerja pemeriksaan MicrobialCleanliness

3 Belum ada IK pemeriksaan MicrobialCleanliness

4 Pemeriksaan Microbial Cleanliness merupakan metode baru.

Upaya Pencegahanya

1. Mencari referensi mengenai microbial Cleanliness

2. Membuat IK pemeriksaan

MicrobialCleanliness

19

D.Gagasan Kreatif Penyelesaian CoreIsu

Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu tersebut diatas dengan berdasarkan penyebabnya adalah pembuatan Instruksi Kerja (IK) Microbial Cleanliness. Dengan pembuatan IK MicrobialCleanlinessdiharapakan pemeriksaan MicrobialCleanlinessdapat dilakukan sehingga pengujian masker medis bisa dilakukan di BBLK Jakarta .

Gagasan tersebut terkait kedudukan, peran, kode etik, dan kode perilaku ASN yang akan dijabarkan sebagai berikut.

a. Kedudukan ASN

Sebagai unsur aparatur negara, seorang ASN memiliki kedudukan dengan menjalankan kebijakan yang ditetapkan pimpinan dan instansi pemerintah. Pembuatan Instruksi

Kerja mendukung kedudukan ASN karena dalam pelaksanaan pemeriksaan laboratorium harus memiliki aturan dan cara untuk mengerjakan sampel dan mengeluarkan hasil sesuai dengan nilai rujukan.

b. Peran ASN

Peran ASN adalah sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan yang profesional sesuai tugas dan fungsi pokok sebagai pranata laboratorium kesehatan, penulis melakukan analisis isu yang terjadi dilingkungan kerja dan merancang kegiatan untk diterapkan di tempat kerja dalam rangka mengatasi isu terkait yaitu pembuatan intruksi kerja (IK) Microbial Cleanliness.

c. Kode Etik dan Kode perilaku ASN

Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat kehormatan ASN yang berisi berbagai pengaturan perilaku diantaranya melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi. Dengan pembuatan IK Microbial Cleanliness sudah menunjukan penerapan kode etik dan kode perilaku. Pranata laboratorium dituntut untuk bekerja sesuai dengan panduan atau IK dan sesuai kompetensinya sehingga hasil yang dikeluarkan dapat dipertanggung jawabkan. Adapun bentuk kegiatan penyelesain core isu adalah sebagai berikut :

1. Melakukan persiapan pembuatan IK MicrobialCleanliness

2. Melaksanakan pembuatan IK MicrobialCleanliness

3. Mencetak dan mengarsipkan IK yang sudah dibuat dan disetujui mentor

4. Melakukan dan menerapkan pemeriksaan MicrobialCleanlinesssesuai dengan IK.

20

E. Matrik Rancangan Aktualisasi

Tabel 3. 5 MatrikRancanganAktualisasi

UnitKerja : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil , Laboratorium Mikrobiologi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta

IdentifikasiIsu :

1. Belum bisa dilakukan pengujian parameter MicrobialCleanlinessmasker medis

2. Kurang optimalnya penambahan jenis pemeriksaan di sampel

3. Kurang optimalnya penggunaan sistem SILK di Laboratorium Mikrobiologi BBLK Jakarta

Diangkat : Belum bisa dilakukan pengujian parameter MicrobialCleanlinessmasker medis

Isuyang

PemecahanIsu : :

Gagasan

Pembuatan Instruksi Kerja (IK) MicrobialCleanliness

1. Melakukan persiapan pembuatan IK MicrobialCleanliness

2. Melaksanakan pembuatan Instruksi Kerja (IK) MicrobialCleanliness

3. Mencetak dan mengarsipkan IK yang sudah dibuat dan disetujui mentor

4. Melakukan dan menerapkan pemeriksaan MicrobialCleanlinesssesuai dengan IK.

21

1 Melakukan

persiapan

pembuatan IK

Microbial

Cleanliness

Membuat janji

bertemu dengan

mentor untuk

berkonsultasi.

- Jadwal

pertemuan

- Dokumentasi

Saya mengawali kegiatan ini

dengan maksud memberikan

pelayanan prima sebagai bentuk

memahami dan memenuhi kebutuhan

masyarakat di masa pandemi covid

Melakukan

persiapan

pembuatan IK

MicrobialCleanliness

ikut berpartisipasi

Terlaksananya

kegiatan

persiapan

pembuatan IK

Mengkonsultasikan

pembuatan IK

dengan Kepala

Instalasi

Laboratorium

Mikrobiologi

- Catatan

- Dokumentasi

yang semua orang wajib

menggunakan masker, penulis

berharap bisa berpartisipasi

memastikan masker yang dipakai

aman bagi masyarakat. MP

Berorientasi Pelayanan. Sebelum

berkonsultasi dengan mentor, saya

memberikan

kontribusi terhadap

visi BBLK Jakarta

menjadi

Laboratorium

kesehatan

pembina dan

Microbial Cleanliness

menguatkan

nilai–nilai SMART

BBLK Jakarta

yaitu, semangat, melayani dengan hati,akurat,

22
Kegiatan Output /Hasil KeterkaitanSubstansiMata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
No Kegiatan Tahapan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Melaksanakan pembuatan IK

Microbial

Cleanliness

Mencari Referensi Referensi

membuat jadwal bertemu mentor dan

saya berkomitmen datang menemui

mentor. MP Akuntabel. Dalam

berkomunikasi dengan mentor ketika

berkonsultasi saya menggunakan kata

yang sopan dan santun untuk

menjaga hubungan tetap terjalin

dengan baik. MP Harmonis. Penulis

bertekad untuk mengerjakan tugas

pembuatan IK ini dengan kualitas

terbaik.MPKompeten.

Penulis mencari referensi untuk

pembuatan IK MicrobialCleanlinessini

juga untuk meningkatkan

kemampuan dan kompetensi diri

dibidangnya.MPKompeten.

rujukan nasional

yang unggul dan

terpercaya dan

MISI BBLK Jakarta

yaitu

meningkatkan

kompetensi SDM

dibidang teknis

dan manajemen

laboratorium

kesehatan

responsif dan transparan.

Menyiapkan format

rancangan

pembuatan IK

Menyusun

rancangan IK

Microbial

Dokumentasi

contoh format IK

Dokumentasi

saat sedang

menyusun

Penulis menyiapkan format

rancangan pembuatan IK Microbial

Cleanliness dengan harapan setelah

penulis melakukan pembuatan

instruksi kerja dengan benar akan

mendapatkan instruksi kerja yang

Melaksanakan

pembuatan intruksi

kerja (IK) Microbial

Cleanliness ikut

berpartisipasi

memberikan

Terlaksananya kegiatan pembuatan IK

Microbial

Cleanliness

menguatkan nilai

23
2

Cleanliness rancangan IK terbaik. MP kompeten. Penulis

melaksanakan tugas dengan baik dan

benar, ikhlas dan setulus hati agar

tercipta suasana yang nyaman dan

kondusif. MP Harmonis. Penulis

menyusun IK Microbial Cleanliness

untuk memenuhi penambahan

parameter pengujian masker medis

dalam meningkatkan kualitas

pengujian masker medis dan

kontribusi pada VISI

BBLK Jakarta

Menjadi

Laboratorium

Kesehatan

Pembina dan

rujukan nasional

yang unggul dan

terpercaya dan

misi BBLK Jakarta

– nilai SMART

BBLK Jakarta

yaitu, semangat, melayani dengan hati, akurat, responsif dan transparan.

Konsultasi terkait

IK Microbial Cleanliness

Jadwal pertemuan dengan mentor

Dokumentasi

berkontribusi dalam pengembangan

ruang lingkup pengujian masker

medis di Instalasi Mikrobiologi

lingkungan. MP. Berorientasi

Pelayanan. Penulis menyusun IK

Microbial Cleanliness sesuai dengan

kompetensi penulis sebagai pranata

laboratorium kesehatan terampil. MP

Kompeten. Dengan adanya

pengujian Microbial Cleanliness

merupakan bentuk inovasi mengikuti

perkembangan metode pemeriksaan

meningkatkan

saran dan

prasarana sesuai dengan perkembangan teknologiterkini

24

yang ada. MPAdaptif.

Selanjutnya dilanjutkan untuk

mengkonsultasikan terkait IK

Microbial Cleanliness yang telah

disusun kepada mentor, saya

membuat kejelasan janji bertemu

dengan mentor. MP Akuntabel.

Penulis mengkonsultasikan instruksi

kerja (IK) yang telah dibuat dan

disusun untuk dikoreksi agar

mendapatkan output instruksi kerja

(IK) dengan kualitas terbaik. MP

Berorientasi pelayanan. Dalam

menyusun IK ini penulis juga menjalin

kerja sama dengan teman sejawat

dan dibantu mentor. MP

Kolaboratif.

25

Mencetak dan

mengarsipkan

IK yang sudah

dibuat serta

sudah disetujui

mentor

Mencetak IK

Microbial

Cleanlinessyang

sudah disetujui

mentor

Dokumentasi

kegiatan

Setelah IK Microbial Cleanliness

disetujui oleh kepala Instalasi

Mikrobiologi selanjutnya penulis

mencetak IK menggunakan barang

milik negara secara bertanggung

jawab. MPAkuntabel. Penulis dalam

menyelesaikan tugas dilakukan

dengan Ikhlas tidak perhitungan

Mencetak dan

mengarsipkan IK

ikut berpartisipasi

memberikan

kontribusi pada Visi

BBLK Jakarta

menjadi

Terlaksananya

kegiatan

mencetak dan

mengarsipkan IK

Microbial

Cleanliness yang

Mengarsipkan IK

yang sudah

dicetak.

Dokumentasi

kegiatan

secara material. MPLoyal.

Penulis bertanggungjawab atas

hasil susunan dan cetakan IK

Microbial Cleanliness. MP

Akuntabel. IK yang sudah dicetak

selanjutnya diberikan kebagian

BIMTEK untuk di upload di portal dan

Laboratorium

Kesehatan

pembina dan

rujukan nasional

yang unggul dan

terpercaya dan

misi

sudah dibuat serta disetujui mentor menguatkan nilai

– nilai SMART

BBLK Jakarta

Memberikan file IK

kebagian Instalansi

Mutu untuk di upload di portal

Dokumentasi

kegiatan

ditinjau kembali. Penulis bersikap

santun dan sopan kepada bagian

instalasi BIMTEK dalam memberikan

file IK agar tercipta lingkungan kerja

yang kondusif . MP Harmonis.

Dalam hal ini penulis bekerja sama

dengan Instalansi BIMTEK untuk

meningkatkan

sarana dan

prasarana sesuai

dengan

perkembangan

teknologiterkini.

yaitu, semangat, melayani dengan

hati, akurat, responsif dan transparan.

26 3

Mencetak dan menempelkan alur

langkah kerja

pemeriksaan

Microbial Cleanlinessdi area laboratorium.

Dokumentasi

kegiatan

mengupload IK Microbial Cleanliness

yang telah disetujui atasan. MP

Kolaboratif. Dalam hal ini penulis

bekerja sama dengan instalasi

BIMTEK untuk mengupload IK

Microbial Cleanliness yang tealh

disteujui atasan. MP

Kolaboratif.Dalam hal ini penulis

mengikuti perubahan di era digital

dalam penyimpanan file, selain

hardcopy juga ada softcopy. MP

Adaptif.

Selanjutnya, instruksi kerja

yang tealh jadi selain di upload di

portal juga disimpan dan diarsipkan

untuk menjaga rahasia Instansi. MP

Loyal. Penulis menyelesaikan

pembuatan IK dengan kinerja terbaik

dari penulis. MPKompeten.

Mengeprint alur kerja

pemeriksaan dan ditempelkan di area

laboratorium sehingga pranata

27

Melakukan dan menerapkan

pemeriksaan

Microbial

Cleanliness

sesuai dengan IK yang sudah

dibuat.

Melakukan

pemeriksaan

laboratorium sesuai

dengan IK yang

sudah dibuat

laboratorium mengetahui langkah

kerja pemeriksaan Microbial

Cleanliness. MP.Kompeten.

Dokumentasi

kegiatan

Penulis melakukan pemeriksaan

MicrobialCleanlinesssesuai dengan IK

yang telah sehingga hasil yang

dikeluarkan bisa

dipertanggungjawabkan. MP

Akuntabel. Penulis melakukan

pemeriksaan Microbial Cleanliness

dengan kinerja terbaik sehingga

didapatkan hasil dengan kualitas

terbaik. MP Berorientasi

pelayanan.

Melakukan dan

menerapkan IK pada

pemeriksaan

laboratorium ikut

berpartisipasi

memberikan

kontribusi visi BBLK

Jakarta menjadi

laboratorium

kesehatan

pembina dan

Terlaksananya

kegiatan

melakukan dan menerapkan

pemeriksaan

Microbial

Cleanliness

sesuai IK yang

sudah dibuat

menguatkan nilai

– nilai SMART

28
4

rujukan nasional

yang unggul dan

terpercaya dan misi

meningkatkan

saran dan

prasarana sesuai

dengan

perkembangan

teknologiterkini.

BBLK Jakarta

yaitu, semangat, melayani dengan hati, akurat, responsif dan transparan.

29

F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN

30
(BerAKHLAK)
No MataPelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi perMP Ke1 Ke-2 Ke3 Ke4 1. Berorientasi Pelayanan 1 2 1 4 2. Akuntabel 1 1 2 1 5 3. Kompeten 2 2 2 6 4. Harmonis 1 1 1 3 5. Loyal 2 2 5. Adaptif 1 1 2 6. Kolaboratif 1 1 2 JumlahAktualisasi per Kegiatan 5 9 8 2 24
Tabel 3. 6 MatrikrekapitulasirencanahabituasiCoreValusASNBerAKHLAK

G. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

31
No Kegiatan Juli 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 Melakukan persiapan pembuatan IK Microbial Cleanliness 2 Melaksanakan pembuatan IK MicrobialCleanliness 3 Mencetak dan mengarsipkan IK yang sudah dibuat serta sudah disetujui mentor 4 Melakukan dan menerapkan pemeriksaan MicrobialCleanliness sesuai dengan IK yang sudah dibuat.
Tabel 3. 7 JadwalRencanaKegiatanAktualisasi

IK Microbial

pembuatan IK

MicrobialCleanliness 3

Mencetak dan mengarsipkan IK

yang sudah dibuat serta sudah

disetujui mentor

Melakukan dan menerapkan

pemeriksaan Microbial

Cleanlinesssesuai dengan IK

yang sudah dibuat.

32 No Kegiatan Agustus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 Melakukan
pembuatan
Cleanliness
persiapan
2 Melaksanakan
4

BAB IV

CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

33
Matrik
Kegiatan Aktualisasi Tabel 4. 1 Matrik Jadwal Kegiatan Aktualisasi No Kegiatan Juli 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 Melakukan persiapan pembuatan IK Microbial Cleanliness 2 Melaksanakan pembuatan IK MicrobialCleanliness 3 Mencetak dan mengarsipkan IK yang sudah dibuat serta sudah disetujui mentor
A.
Jadwal

MicrobialCleanliness

Mencetak dan mengarsipkan IK

yang sudah dibuat serta sudah

disetujui mentor

Melakukan dan menerapkan

pemeriksaan Microbial

Cleanlinesssesuai dengan IK

yang sudah dibuat.

34 No Kegiatan Agustus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1
Melakukan persiapan
2
pembuatan IK Microbial
Cleanliness
Melaksanakan pembuatan IK
3
4

B. Capaian Penyelesaian Core Isu

Kegiatan 1

Tabel 4. 2 Capaian Kegiatan 1

Jenis Kegiatan Melakukan persiapan pembuatan IK MicrobialCleanliness.

Tahapan Kegiatan

1. Membuat janji bertemu dengan mentor untuk berkonsultasi

2. Mengkonsultasikan pembuatan IK MicrobialCleanlinessdengan kepala Instalasi Mikrobiologi atau mentor

3. Mencari referensi untuk pembuatan IK MicrobialCleanliness

Tanggal Aktualisasi Kegiatan ini dilakukan tanggal 6 – 13 Juli 2022

Keterkaitan substansi mata

pelatihan

- Berorientasi pelayanan yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat di masa pandemi.

- Akuntabel yaitu kejelasan dalam membuat janji bertemu dengan mentor.

- Harmonis yaitu dalam berkomunikasi dengan mentor menggunakan kata yang sopan dan santun

untuk menjaga hubungan tetap terjalin dengan baik.

- Kompeten yaitu penulis bertekad untuk mengerjakan tugas pembuatan instruksi kerja dengan kualitas terbaik.

- Kompeten yaitu penulis mencari referensi untuk pembuatan IK Microbial Cleanliness untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi diri dibidangnya.

Hambatan Tidak ada hambatan. Proses persiapan pembuatan IK Microbial cleanlienss berjalan dengan lancar.

Kontribusi Terhadap Visi Misi

Organisasi

Melakukan persiapan pembuatan IK MicrobialCleanlinessikut berpartisipasi memberikan

kontribusi terhadap visi BBLK Jakarta menjadi Laboratorium kesehatan pembina dan rujukan nasional yang unggul dan terpercaya dan MISI BBLK Jakarta yaitu meningkatkan

35

Penguatan Nilai – nilai

Organisasi

kompetensi SDM dibidang teknis dan manajemen laboratorium kesehatan

Terlaksananya kegiatan persiapan pembuatan IK MicrobialCleanlinessmenguatkan nilai–nilai SMART BBLK

Jakarta yaitu, semangat, melayani dengan hati,akurat, responsif dan transparan.

36
Output Kegiatan Gambar 6 Catatan arahan dari mentor mengenai rancangan IK Microbial Cleanliness

Gambar 7 SNI 14683

Dokumentasi Kegiatan

37
Gambar 83 Dokumentasi pembuatan jadwal bertemu dengan mentor
38
Gambar 4 Dokumentasi dengan mentor Gambar 50 Dokumen proses mencari referensi

Kegiatan 2

Tabel 4. 3 Capaian Kegiatan 2

Jenis Kegiatan Melaksanakan pembuatan IK MicrobialCleanliness

Tahapan Kegiatan

1. Menyiapkan format rancangan pembuatan IK MicrobialCleanliness

2. Menyusun rancangan Instruksi Kerja (IK) MicrobialCleanliness

3. Konsultasi terkait IK MicrobialCleanliness

Tanggal Aktualisasi Kegiatan ini dilakukan tanggal 14 – 26 Juli 2022

Keterkaitan substansi mata

pelatihan

- Kompeten : penulis menyiapkan format rancangan pembuatan IK Microbial Cleanliness dengan

harapan setelah penulis melakukan pembuatan instruksi kerja dengan benar akan mendapatkan instruksi kerja yang terbaik

- Harmonis : penulis melaksanakan tugas dengan baik dan benar, ikhlas dan setulus hati agar tercipta suasana yang nyaman dan kondusif.

- Berorientassi Pelayanan : penulis menyusun IK Microbial Cleanliness untuk memenuhi penambahan parameter pengujian masker medis dalam pengembangan ruang lingkup pengujian di Instalasi Mikrobiologi Lingkungan.

- Kompeten : penulis menyusun IK Microbial clenaliness sesuai dengan kompetensi penulis sebagai pranata laboratorium kesehatan terampil.

- Adaptif : Dengan adanya pengujian Microbial Cleanliness merupakan bentuk inovasi terbaru mengikuti perkembangan metode pemeriksaan yang ada.

- Akuntabel : penulis mengkonsultasikan terkait IK Microbial Cleanliness yang telah disusun kepada mentor, saya membuat jadwal kepastian untuk bertemu dengan mentor.

39

- Berorientasi pelayanan : penulis mengkonsultasikan instruksi kerja (IK) yang telah dibuat dan disusun untuk dikoreksi agar mendapatkan output instruksi kerja (IK) dengan kualitas terbaik dan benar.

- Kolaboratif : dalam menyusun IK ini penulis juga menjalin kerjasama dengan teman – teman di Instalasi Mikrobiologi dan dibantu mentor.

Hambatan Tidak ada hambatan. Proses penyususunan rancangan IK MicrobialCleanlinessberjalan dengan baik.

Kontribusi Terhadap Visi Misi

Organisasi

Melaksanakan pembuatan intruksi kerja (IK) Microbial Cleanliness ikut berpartisipasi memberikan kontribusi pada VISI BBLK Jakarta Menjadi Laboratorium Kesehatan Pembina dan rujukan

nasionalyangungguldanterpercaya dan misi BBLK Jakarta meningkatkansarandanprasarana sesuaidenganperkembanganteknologiterkini

Penguatan Nilai – nilai

Organisasi

Output Kegiatan

Terlaksananya kegiatan pembuatan IK Microbial Cleanliness menguatkan nilai – nilai SMART BBLK Jakarta yaitu, semangat, melayani dengan hati, akurat, responsif dan transparan.

Gambar 61 Format Instruksi Kerja

40

Gambar 72 Rancangan Microbial Cleanliness

Gambar 83 Rancangan IK Microbial Cleanliness yang disetujui oleh mentor

41

Dokumentasi Kegiatan

42
Gambar 94 Dokumentasi pembuatan format rancangan aktualisasi Gambar 105 Dokumentasi pembuatan rancangan IK Microbial Cleanliness

Kegiatan 3

Jenis Kegiatan Mencetak dan mengarsipkan IK MicrobialCleanlinessyang sudah dibuat serta disetujui oleh mentor.

1. Mencetak IK MicrobialCleanlinessyang sudah disetujui mentor

2. Memberikan file IK MicrobialCleanlinesskebagian Instalansi Mutu untuk diupload di portal

3. Mengarsipkan instruksi kerja IK MicrobialCleanlinessyang sudah dicetak

4. Mencetak dan menempelkan alur langkah kerja pemeriksaan MicrobialCleanlinessdi

43
Gambar 116 Dokumentasi Konsultasi dengan mentor Tabel 4. 4 Capaian Kegiatan 3 Tahapan Kegiatan

area laboratorium .

Tanggal Aktualisasi Kegiatan ini dilakukan tanggal 27 Juli - 5 Agustus 2022

Keterkaitan substansi mata pelatihan

- Akuntabel : setelah IK Microbial Cleanliness disetujui oleh Kepala Instalasi Mikrobiologi selanjutnya penulis mencetak IK menggunakan barang milik negara secara bertanggungjawab.

- Loyal : penulis dalam menyelesaikan tugas dilakukan dengan ikhlas tidak perhitungan secara material.

- Akuntabel : penulis bertanggungjawab atas hasil susunan dan cetakan IK Microbial Cleanliness.

- Harmonis : IK yang sudah dicetak selanjutnya diberikan kebagian BIMTEK untuk diupload di portal dan ditinjau kembali. Penulis bersikap santun dan sopan kepada bagian instalasi BIMTEK dalam memberikan file instruksi kerja (IK) agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif.

- Kolaboratif : dalam hal ini penulis bekerja sama dengan instalansi BIMTEK untuk mengupload IK Microbial Cleanliness yang telah disetujui atasan.

- Adaptif : penulis mengikuti perubahan di era digital dalam penyimpanan file, selain hardcopy juga ada softcopy.

- Loyal : Instruksi kerja yang telah jadi selain diupload diportal juga disimpan dan diarsipkan untuk menjaga rahasia instansi.

- Kompeten : penulis menyelesaikan pembuatan IK dengan kinerja terbai dari penulis.

- Kompeten : mengeprint alur kerja pemeriksaan dan ditempelkan di area laboratorium sehingga pranata laboratorium mengetahui langkah kerja pengujian Microbial Cleanliness

Hambatan Tidak ada hambatan. Hanya tahapan kegiatan untuk pengarsipan IK baru bisa dilakukan setelah IK ditinjau dan dalam kendali bagian MUTU. Sehingga ada perubahan tahapan kegiatan.

44

Kontribusi Terhadap Visi Misi

Organisasi

Mencetak dan mengarsipkan IK ikut berpartisipasi memberikan kontribusi pada Visi BBLK

Jakarta menjadi Laboratorium Kesehatan pembina dan rujukan nasional yang unggul dan terpercaya dan misi meningkatkan sarana dan prasarana sesuai denganperkembanganteknologiterkini.

Penguatan Nilai – nilai

Organisasi

Terlaksananya kegiatan mencetak dan mengarsipkan IK MicrobialCleanlinessyang sudah dibuat serta disetujui mentor menguatkan nilai – nilai SMART BBLK Jakarta yaitu, semangat, melayani dengan hati, akurat, responsif dan transparan.

Output Kegiatan

45
Gambar 17 Instruksi Kerja (IK) Microbial Cleanliness yang telah dicetak
46
Gambar 128 Link Instruksi Kerja (IK) Microbial Cleanliness yang telah diupload di portal Gambar 19 Arsip Instruksi Kerja (IK) Microbial Cleanliness
47
Gambar 20 Alur Kerja Pengujian Microbial Cleanliness

Dokumentasi Kegiatan

48
Gambar 131 Dokumentasi proses mencetak IK Microbial Cleanliness
49
Gambar 142 Dokumentasi penyerahan IK Microbial Cleanliness ke bagian Mutu BIMTEK
50
Gambar 153 Dokumentasi proses mengarsipkan IK Microbial Cleanliness Gambar 164 Dokumentasi penempelan alur pengujian Microbial Cleanliness

Kegiatan 4

Tabel 4. 5 Capaian Kegiatan 4

Jenis Kegiatan Melakukan dan menerapkan pemeriksaan MicrobialCleanlinesssesuai dengan IK yang sudah dibuat.

Tahapan Kegiatan a. Melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan IK yang sudah dibuat.

Tanggal Aktualisasi Kegiatan ini dilakukan tanggal 8 – 16 Agustus 2022

Keterkaitan substansi mata

pelatihan

- Akuntabel : penulis melakukan pemeriksaan Microbial Cleanliness sesuai dengan Instruksi Kerja (IK) yang telah dibuat sehingga hasil yang dikeluarkan bisa dipertanggungjawabkan

- Berorientasi pelayanan : penulis melakukan pemerikaan Microbial Cleanliness dengan kinerja terbaik sehingga didapatkan hasil dengan kualitas terbaik.

Hambatan Tidak ada hambatan. Kegiatan berjalan dengan lancar.

Kontribusi Terhadap Visi Misi

Organisasi Melakukan dan menerapkan IK pada pemeriksaan laboratorium ikut berpartisipasi memberikan kontribusi visi BBLK Jakarta menjadilaboratoriumkesehatanpembinadanrujukannasionalyangunggul dan terpercaya dan misi meningkatkan saran dan prasarana sesuai dengan perkembangan teknologiterkini.

Penguatan Nilai – nilai

Organisasi

Terlaksananya kegiatan melakukan dan menerapkan pemeriksaan MicrobialCleanlinesssesuai IK yang

sudah dibuat menguatkan nilai – nilai SMART BBLK Jakarta yaitu, semangat, melayani dengan hati,akurat, responsif dan transparan.

Output Kegiatan

Pengujian Microbial Cleanliness sudah bisa dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Balai Besar

Laboratorium Kesehatan Jakarta.

51

Dokumentasi Kegiatan

52
Gambar 175 Dokumentasi proses pengujian Microbial Cleanliness

C. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Core Value ASN BerAKHLAK

53
No Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi per MP Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi 1 Berorientasi Pelayanan 1 1 2 2 1 1 4 4 2 Akuntabel 1 1 1 1 2 2 1 1 5 5 3 Kompeten 2 2 2 2 2 2 6 6 4 Harmonis 1 1 1 1 1 1 3 3 5 Loyal 2 2 2 2 6 Adaptif 1 1 1 1 2 2 7 Kolaboratif 1 1 1 1 2 2 Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 5 5 9 9 8 8 2 2 24 24
Tabel 4. 6 Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Core Value ASN BerAKHLAK

D. Rencana Tindak Lanjut Aktualisasi

Tindak lanjut kedepannya dengan adanya Instruksi Kerja Microbial Cleanliness sehingga pengujian Microbial Cleanliness bisa terus dilakukan sesuai dengan IK yang ada sebagai salah satu parameter pengujian masker medis sebagai syarat untuk mendapatkan layak edar di pasaran. Instruksi Kerja ini akan terus digunakan sampai ada metode baru dari pengujian Microbial Cleanliness. Selain itu juga dilakukan Uji Banding dengan Laboratorium lain sebagai pemantauan mutu ekternal.

54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Isu permasalahan yang penulis angkat dalam instansi yaitu belum bisa dilakukan pengujian Microbial Cleanliness di laboratorium mikrobiologi lingkungan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta. Penyelesaian masalah yang penulis lakukan berdasarkan diagram analisi fishbone serta diskusi dengan mentor adalah dengan membuat instruksi kerja (IK) MicrobialCleanliness.

Dalam pelaksanaan kegiatan penulis menerapkan nilai – nilai dasar ASN yaitu

BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif). Setelah aktualisasi dilaksanakan, pengujian MicrobialCleanlinesssudah bisa dilakukan di laboratorium mikrobiologi lingkungan BBLK Jakarta. Hal ini sebagai bentuk upaya penambahan pengembangan ruang lingkup pengujian alat masker medis untuk mendapatkan ijin beredar di pasaran.

B. Saran

Pelaksanaan program untuk penyelesaian isu masalah pada kegiatan aktualisasi ini diharapkan tidak terhenti sampai pelatihan dasar ini saja, akan tetapi diharapkan terus digunakan dan terus ditingkatkan sehingga dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

55

REFERENCES

Andi Adiyat Mirdin, S. (2021). ModulBerorientasiPelayanan.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Badan Standarisasi Nasional. (2020). Masker Medis- Persyaratan dan Metode Uji. EN SNI 14683:2019.

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta. (n.d.). From https://bblkjakarta.id: https://bblkjakarta.id

Dr.Ahmad Jalis, M. (2021). ModulKompeten.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Dra. Elly Fatimah, M. d. (2017). ModulPelatihanDasarCalonPNSManajemenAparaturSipil Negara.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Dwi Rahmanendra, S. (2021). ModulLoyal.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Jarot Sembodo, S. (2021). ModulHarmonis.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Ramah Handoko, S. (2021). ModulAkuntabel.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Rizki Amelia, S. (2021). ModulSMARTASN.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Tri Atmojo Sejati, S. (2021). Modul Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Yogi Suwarno, M. (2021). ModulAdaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

56
57 LAMPIRAN
58
59
PELATIHAN DASARCPNSKEMENKESRI GOLONGAN 2ANGKATAN I UPELKESJAWABARAT LAPORANAKTUALISASIPEMBUATAN INSTRUKSIKERJA(IK) MICROBIAL CLEANLINESS TRI RE TN O J U M A LIY A N I NIP: 19 9203272022032004

Deskripsi Isu

Belum bisa dilakukan pengujian parameter Microbial cleanliness pada masker medis

1.Data/Fakta - Ditunjuksebagaipengujimaskermedis

- Minimal3parameterpemeriksaanygharusdilakukan

- DiBBLKjakartabaruada2parameter

2.Dampak - Belumbisamemenuhisyaratminimalparameterpengujianmaskermedislayak untukberedardipasaran.

3.Terdampak Masyarakat,danBBLKJakarta

GAGASANKREATIFPEMBUATANINTSRUKSI

KERJAMICROBIAL CLEANLINESS

Adapun bentuk kegiatan penyelesain core isu adalah sebagai berikut:

1.Melakukan persiapaan pembuatan IK MicrobialCleanliness.

2.Melaksanakan pembuatan IK MicrobialCleanliness.

3.Mencetak dan mengarsipkan IK yang sudah dibuat dan disetujui mentor.

4.Melakukan dan menerapkan pemeriksaan Microbialcleanlinesssesuai dengan IK.

JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

KEGIATAN 1

CAPAIAN KEGIATAN

Melakukan persiapaan pembuatan IK Microbial Cleanliness.

Tahapan Kegiatan

1.Membuat janji bertemu

dengan mentor untuk

berkonsultasi

2.Mengkonsultasikan

pembuatan IK dengan

kepala laboratorium

Mikrobiologi

3.Mencari referensi

Hambatan

Tidak ada hambatan. Proses persiapan pembuatan IK

Microbial cleanliness berjalan dengan lancar.

Output Kegiatan

• Catatan arahan dari mentor

• Referensi → SNI 14683:2019

Keterkaitan substansi mata pelatihan

• Berorientasi pelayanan yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat di masa pandemi.

• Akuntabel yaitu kejelasan dalam membuat janji bertemu dengan mentor.

• Harmonis yaitu dalam berkomunikasi dengan mentor menggunakan kata yang

sopan dan santun untuk menjaga hubungan tetap terjalin dengan baik.

• Kompeten yaitu penulis bertekad untuk mengerjakan tugas pembuatan instruksi kerja dengan kualitas terbaik.

• Kompeten yaitu penulis mencari referensi untuk pembuatan IK Microbial cleanliness untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi diri dibidangnya.

Dokumentasi Kegiatan

KEGIATAN 2

CAPAIAN KEGIATAN

Melaksanakan pembuatan IK Microbial Cleanliness

Tahapan Kegiatan

1.Menyiapkan format

rancangan pembuatan

IK MicrobialCleanliness

2.Menyusun rancangan

Instruksi Kerja (IK)

Microbialcleanliness

3.Konsultasi terkait IK

Microbialcleanliness

Hambatan

Tidak ada hambatan. Proses pembuatan IK Microbial cleanliness berjalan dengan lancar.

Output Kegiatan

• Format Insruksi Kerja

• Rancangan IK Microbial cleanliness

• IK Microbial Cleanliness

-

Keterkaitan substansi mata pelatihan

Kompeten : penulis menyiapkan format rancangan pembuatan IK Microbial cleanliness dengan harapan setelah penulis melakukan pembuatan instruksi kerja dengan benar akan mendapatkan instruksi kerja yang terbaik

-

Harmonis : penulis melaksanakan tugas dengan baik dan benar, ikhlas dan setulus hati agar tercipta suasana yang nyaman dan kondusif.

-

Berorientassi Pelayanan : penulis menyusun IK Microbial cleanliness untuk memenuhi parameter pengujian masker medis dalam pengembangan ruang lingkup pengujian di instalasi mikrobiologi lingkungan.

-

Kompeten : penulis menyusun IK Microbial clenaliness sesuai dengan kompetensi penulis sebagai pranata laboratorium kesehatan terampil.

-

Adaptif : Dengan adanya pengujian Microbial cleanliness merupakan bentuk inovasi terbaru mengikuti perkembangan metode pemeriksaan yang ada.

-

Akuntabel : penulis mengkonsultasikan terkait IK Microbial cleanliness yang telah disusun kepada mentor, saya membuat jadwal kepastian untuk bertemu dengan mentor.

-

Berorientasi pelayanan : penulis mengkonsultasikan instruksi kerja (IK) yang telah dibuat dan disusun untuk dikoreksi agar

mendapatkan output instruksi kerja (IK) dengan kualitas terbaik dan benar.

Kolaboratif : dalam menyusun IK ini penulis juga menjalin kerjasama dengan teman – teman di instalasi mikrobiologi dan dibantu mentor.

Dokumentasi Kegiatan

KEGIATAN 3

CAPAIAN KEGIATAN

Mencetak dan mengarsipkan IK Microbial cleanliness yang sudah

dibuat serta disetujui oleh mentor.

Tahapan Kegiatan

1.Mencetak IK Microbial cleanliness yang sudah disetujui mentor

2.Memberikan file IK Microbial

cleanliness kebagian Instalansi Mutu

untuk diupload di portal

3.Mengarsipkan instruksi kerja IK

Microbial cleanliness yang sudah

dicetak

4.Mencetak dan menempelkan alur

langkah kerja pemeriksaan Microbial

cleanlinessdi area laboratorium .

Hambatan

Tidak ada hambatan. Hanya tahapan kegiatan untuk

pengarsipan IK baru bisa dilakukan setelah IK

ditinjau dan dalam kendali bagian MUTU. Sehingga

ada perubahan tahapan kegiatan.

Output Kegiatan

• Instruksi Kerja Microbial cleanliness

• Link Instruksi Kerja Microbial

cleanliness pada portal

• Alur Pengujian Microbial cleanliness

-

Keterkaitan substansi mata pelatihan

Akuntabel : setelah IK Microbialcleanlinessdisetujui oleh kepala instalasi mikrobiologi selanjutnya penulis mencetak IK menggunakan barang milik negara secara bertanggungjawab.

- Loyal : penulis dalam menyelesaikan tugas dilakukan dengan ikhlas tidak perhitungan secara material.

-

Akuntabel : penulis bertanggungjawab atas hasil susunan dan cetakan IK Microbialcleanliness.

-

Harmonis : IK yang sudah dicetak selanjutnya diberikan kebagian BIMTEK untuk diupload di portal dan ditinjau kembali. Penulis bersikap santun dan sopan kepada bagian instalasi BIMTEK dalam memberikan file instruksi kerja (IK) agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif.

-

Kolaboratif : dalam hal ini penulis bekerja sama dengan instalansi BIMTEK untuk mengupload IK Microbial cleanlinessyang telah disetujui atasan.

-

Adaptif : penulis mengikuti perubahan di era digital dalam penyimpanan file, selain hardcopy juga ada softcopy.

- Loyal : Instruksi kerja yang telah jadi selain diupload diportal juga disimpan dan diarsipkan untuk menjaga rahasia instansi.

-

Kompeten : penulis menyelesaikan pembuatan IK dengan kinerja terbai dari penulis.

• Kompeten : mengeprint alur kerja pemeriksaan dan ditempelkan di area laboratorium sehingga pranata laboratorium mengetahui langkah kerja pengujian Microbialcleanliness.

DOKUMENTASI KEGIATAN

KEGIATAN 4

CAPAIAN KEGIATAN

Melakukan dan menerapkan pemeriksaan Microbialcleanlinesssesuai dengan IK yang sudah dibuat.

Hambatan

Tidak ada hambatan. Kegiatan berjalan

dengan lancar.

Tahapan Kegiatan

1.Melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan IK yang sudah dibuat.

Output Kegiatan

Pengujian Microbial cleanliness sudah

bisa dilakukan di laboratorium

mikrobiologi Balai Besar Laboratorium

Kesehatan Jakarta.

-

Keterkaitan substansi mata pelatihan

Akuntabel : penulis melakukan pemeriksaan Microbialcleanlinesssesuai

dengan Instruksi Kerja (IK) yang telah dibuat sehingga hasil yang dikeluarkan

bisa dipertanggungjawabkan

- Berorientasi pelayanan : penulis melakukan pemerikaan

Microbialcleanliness

dengan kinerja terbaik sehingga didapatkan hasil dengan kualitas terbaik.

DOKUMENTASI KEGIATAN

MATRIK REKAPITULASI REALISASI HABITUASI CORE VALUE ASN

Rencana Tindak Lanjut Aktualisasi

Tindak lanjut kedepannya dengan adanya Instruksi Kerja

Microbial cleanliness sehingga pengujian Microbial cleanliness

bisa terus dilakukan sesuai dengan IK yang ada sebagai salah

satu parameter pengujian masker medis sebagai syarat untuk

mendapatkan layak edar di pasaran. Instruksi Kerja ini akan

terus digunakan sampai ada metode baru dari pengujian

Microbial cleanliness. Selain itu juga dilakukan Uji Banding

dengan Laboratorium lain sebagai pemantauan mutu ekternal.

Setelah aktualisasi dilaksanakan, pengujian Microbial

cleanliness sudah bisa dilakukan di laboratorium

mikrobiologi lingkungan BBLK Jakarta. Hal ini sebagai

bentuk upaya penambahan pengembangan ruang lingkup

pengujian alat masker medis untuk mendapatkan ijin

beredar di pasaran.

Saran

Pelaksanaan program untuk penyelesaian isu masalah pada kegiatan aktualisasi ini diharapkan tidak

terhenti sampai pelatihan dasar ini saja, akan tetapi

diharapkan terus digunakan dan terus ditingkatkan sehingga dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

TERIMA KASIH

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.