LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN 2 ANGKATAN 1
REDESIGNWEBSITE INSTANSI
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810044401-4d2ba941d5f03adf5d99dd265c439b4e/v1/0732fe31db675305047e2a9b96cfdc82.jpeg)
SEBAGAI MEDIA INFORMASI PUBLIK
DI KKP KELAS II SAMARINDA
DISUSUN OLEH : WAHYUDI
NIP. 199605032022031001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN 2 ANGKATAN 1
REDESIGNWEBSITE INSTANSI
SEBAGAI MEDIA INFORMASI PUBLIK
DI KKP KELAS II SAMARINDA
DISUSUN OLEH : WAHYUDI
NIP. 199605032022031001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022
LAPORAN AKTUALISASI
REDESIGNWEBSITE INSTANSI
SEBAGAI MEDIA INFORMASI PUBLIK
DI KKP KELAS II SAMARINDA
Nama : Wahyudi
NIP : 199605032022031001
NDH : D06
Jabatan : Pranata Komputer Terampil
Instansi : KKP Kelas II Samarinda Bandung, 26 Agustus 2022
Abdul Samad,
NIP. 196312311992031084 NIP. 197202271998031004
LAPORAN AKTUALISASI
REDESIGNWEBSITE INSTANSI
SEBAGAI MEDIA INFORMASI PUBLIK
DI KKP KELAS II SAMARINDA
Nama : Wahyudi
NIP : 199605032022031001
NDH : D06
Jabatan : Pranata Komputer Terampil Instansi : KKP Kelas II Samarinda
Telah di seminarkan
Tanggal 26 Agustus 2022 di Upelkes Jawa Barat
Coach Mentor
Dr. Tarli Supriyatna, SE., MM.
Abdul Samad, SKM., MM. NIP. 196312311992031084 NIP. 197202271998031004
Penguji,
I Wayan Agus Suradi, SKM.,MPH. NIP. 196509301988031009
Puji dan syukur penulis haturkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena oleh karena berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK) yang berjudul “Redesign Website Instansi Sebagai Media Informasi Publik di KKP Kelas II Samarinda” ini dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ada. Dalam prosesnya, penulis mengalami serangkaian proses yang tidak akan bisa penulis lewati tanpa bantuan dari pihak-pihak lain. Pada kesempatan ini, penulis ingin berterimakasih kepada pihak-pihak yang membantu penyelesaian laporan ini sebagai berikut:
1. Keluarga yang memberikan dukungan dan doa sehingga bisa terlaksana semua kegiatan.
2. Bapak Solihin, SKM., MPH., sebagai Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda yang telah memberikan dukungan dan arahannya.
3. Bapak Abdul Samad, SKM., MM., sebagai mentor yang telah memberikan arahan dan masukkan.
4. Bapak Dr. Tarli Supriyatna, SE., MM., sebagai coach yang selalu membimbing dalam menyusun rancangan aktualisasi.
5. Bapak I Wayan Agus Suradi, SKM.,MPH., sebagai penguji yang telah memberikan masukan dan saran.
6. Rekan kerja yang telah mendukung selama proses kegiatan pelatihan dasar CPNS.
7. Teman – teman pelatihan dasar CPNS Golongan II Angkatan I untuk kebersamaan yang terjalin bersama selama kegiatan pelatihan dasar CPNS.
8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu atas segala sumbangsih ilmu pengetahuan dan pengalaman yang telah membantu proses penyusunan laporan ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.
Samarinda, 26 Agustus 2022
Berdasarkan UU No 05 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Sedangkan Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai ASN bertugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan persetujuan teknis dan penetapan nomor induk pegawai. Sesuai PerLAN no. 10 Tahun 2021 CPNS wajib menjalani
Masa Prajabatan yang dilaksanakan selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan sebagai CPNS. Selama masa prajabat, CPNS wajib mengikuti pelatihan dasar CPNS sebanyak 1 kali. Kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan Kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Kompetensi ini diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatan, mengaktualisasi kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI, dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Presiden RI Joko Widodo secara resmi meluncurkan core values Aparatur Sipil Negara ‘BerAKHLAK’ dan employer branding ASN ‘Bangga Melayani Bangsa’ pada tanggal 27 Juli 2021. Core values Aparatur Sipil Negara berperan sebagai panduan berpikir, bertutur, dan berperilaku. Adapun core values ASN diimplementasikan dalam kata “BerAKHLAK” yang merupakan akronim dari ‘Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif’.
Kemudian, employer branding yang merupakan moto Aparatur Sipil Negara dalam bekerja menggunakan semboyan “bangga melayani bangsa”. Nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara ini
dapat dibentuk melalui pembiasaan perilaku keseharian Aparatur Sipil Negara sehingga dapat terinternalisasi di dalam jiwa seorang Aparatur Sipil Negara..
Penyusunan laporan aktualisasi ini didasarkan atas isu-isu pokok yang muncul pada unit kerja penulis yaitu Sub Bagian Administrsi Umum di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Samarinda. Salah satu isu yang terjadi yaitu kurang optimalnya website instansi, tampilan User Interface (UI) yang kurang baik dan tidak updatenya informasi yang mengakibatkan minimnya informasi yang didapatkan oleh masyarakat (khususnya pengguna jasa) saat mengakses website instansi. Web instansi saat ini sudah ada, namun terbengkalai, tidak pernah update dan keterbatasan dalam menampilkan konten informasi, hal ini dikarenakan tidak adanya pegawai khusus yang merawat dan mengupdate isi/konten di website, hal ini akan berdampak pada pengguna jasa yang membutuhkan informasi terkait pelayanan (misalnya persyaratan suatu layanan) tidak mendapatkan informasi tersebut saat mengunjungi website. Adanya redesign Website Instansi diharapkan masyarakat dapat mengetahui informasi terkait pelayanan KKP Kelas II Samarinda dengan mudah.
Adapun tujuan dan manfaat dari aktualisasi ini adalah
1. Menjalankan peran dan kedudukan ASN dengan menerapkan nilai dasar Berorientasi Melayani, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK).
2. Meningkatkan kompetensi bidang calon ASN untuk berperan dalam meningkatkan kualitas unit kerja.
3. Mampu memunculkan isu-isu yang berkembang di tempat bekerja serta memberikan gagasan pemecahan masalah dengan menerapkan nilai dasar ASN Berorientasi Melayani, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK).
Ruang lingkup dalam pelaksanaan aktualisasi ini adalah bagaimana penerapan nilai dasar
ASN Berorientasi Melayani, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) dalam rangka menyelesaikan isu yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda. Khususnya yang berkaitan dengan sistem informasi.
2.1 Profil Instansi
2.1.1 Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis (UPT) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda terletak di Jalan Kapten Soedjono AJ nomor 247, Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah Unit Pelaksana Teknis yang
melaksanakan upaya mencegah dan menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau
faktor risiko kesehatan masyarakat di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara. KKP kelas II Samarinda adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang bertanggungjawab kepada DirekturJenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit yang mendukung pelaksanaan penjabaran visi misi Presiden RI yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Visi Nasional pembangunan jangka panjang Indonesia adalah terciptanya manusia yang
sehat, cerdas, produktif, dan berakhlak mulia serta masyarakat yang makin sejahtera dalam pembangunan yang berkelanjutan. Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur sesuai dengan RPJPN 2005-2025, Presiden terpilih sebagaimana tertuang dalam
RPJMN 2020-2024 telah menetapkan Visi Presiden 2020-2024 yakni “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”.
Untuk melaksanakan visi Presiden 2020-2024 tersebut, Kementerian Kesehatan menjabarkan visi Presiden di bidang kesehatan, yaitu “Menciptakan Manusia yang Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan”. Direktorat Jenderal P2P menjabarkan visi Presiden dan
Kementerian Kesehatan tersebut dalam visi bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yakni “Mewujudkan masyarakat bebas penyakit dan kesehatan lingkungan yang berkualitas”
Selaras dengan visi Ditjen P2P, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda menjabarkan visi Kantor Kesehatan Pelabuhan yakni Mewujudkan Pintu Masuk Negara dan Wilayah yang bebas penyakit dan faktor risiko.
Dalam rangka mencapai terwujudnya visi Presiden yakni “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”, maka telah ditetapkan 9 (sembilan) misi Presiden tahun 2020-2024, yakni:
1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia;
2. Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing;
3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan;
4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan;
5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa;
6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya;
7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga;
8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya;
9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.
Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, termasuk penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing khususnya di bidang farmasi dan alat kesehatan, Kementerian Kesehatan telah menjabarkan misi Presiden, sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kesehatan Reproduksi, Ibu, Anak, dan Remaja;
2. Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Meningkatkan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
4. Pembudayaan GERMAS;
5. Memperkuat Sistem Kesehatan.
Untuk mewujudkan tercapainya visi, Ditjen P2P telah menetapkan misi tahun 2022-2024 yang merupakan penjabaran misi Presiden dan Kementerian Kesehatan yakni:
1. Peningkatan Deteksi, Pencegahan dan Respon Penyakit;
2. Perbaikan Kualitas Lingkungan;
3. Penguatan sistem surveilans berbasis laboratorium penyakit dan faktor risiko;
4. Penguatan sistem tata kelola kesehatan.
Kantor Kesehatan Pelabuhan telah menetapkan misi untuk mewujudkan tercapainya visi KKP yakni:
1. Meningkatkan deteksi dini dan respon penyakit dan faktor risiko;
2. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan alat angkut di pintu masuk negara;
3. Meningkatkan tata kelola kegiatan yang bersih dan akuntabel;
4. Peningkatan Sumber Data Manusia.
2.1.2 Budaya Kerja
Nilai-nilai Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah:
1. Pro Rakyat, dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kemenkes selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat tanpa membedakan status sosial.
2. Inklusif, dalam menjalankan program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan Kemenkes saja.
3. Responsif, program pembangunan kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan kesehatan.
4. Efektif, program pembangunan kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan.
5. Bersih, penyelenggaraan program pembangunan kesehatan harus bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Nilai atau Budaya Kerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda sebagai berikut:
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan.
2. Melaksanakan tugas dengan sepenuh hati.
3. Bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja tuntas.
4. Disiplin terhadap ketentuan jam kerja.
5. Professional, aktif, knsisten, dan inovatif dalam bekerja.
6. Jujur dan Amanah dalam mengemban tanggung jawab.
7. Ramah dan menghormati sesama pegawai dan mitra kerja.
8. Mengutamakan musyawarah dan kebersamaan.
9. Menjaga nama baik Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda mempunyai motto yaitu BERSIH yang merupakan akronim dari:
B : Berbudaya – Mempunyai budaya kerja yang baik.
E : Efektif – Usaha untuk mencapai tujuan dan hasil dengan tepat waktu.
: Efisiensi – Memanfaatkan semua sumber daya yang ada dengan baik.
R : Responsif – Cepat dalam merespon.
S : Solid – Kuat dalam kebersamaan.
I : Integritas – Bertanggung jawab akan tugas dan kewajiban.
H : Handal – Menguasi tugas dan tanggung jawab yang diemban.
2.1.3 Struktur Organisasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang dibantu oleh 1 Kepala Sub Bagian dan 3 Koordinator Substansi yaitu:
1. Sub Bagian Administrasi Umum.
2. Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan.
3. Substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi.
4. Substansi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi diatas Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas II Samarinda mempunyai enam wilayah kerjayang dipimpin oleh seorang coordinator
wilayah kerja yaitu:
1. Wilayah Kerja Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Kota
Samarinda.
2. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Tanjung Santan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
3. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Tanjung Laut di Kota Bontang.
4. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Lhoktuan di Kota Bontang.
5. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Sangatta di Kabupaten Kutai Timur.
6. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Sangkulirang di Kabupaten Kutai Timur. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda, bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
2.2 Profil Peserta
Berikut merupakan profil peserta :
Nama : Wahyudi
NIP : 199605032022031001
Jabatan : Pranata Komputer Terampil
Instansi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda
TTL : Rembang, 03 Mei 1996
Merujuk kepada Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Petunjuk
Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata Komputer, unsur
kegiatan tugas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, terdiri atas unsur:
a. tata kelola dan tata laksana teknologi informasi;
b. infrastruktur teknologi informasi; dan
c. sistem informasi dan multimedia.
Sub-unsur dari unsur kegiatan sebagaimana dimaksud, terdiri atas:
a. tata kelola dan tata laksana teknologi informasi, meliputi:
1. information technology enterprise;
2. manajemen layanan teknologi informasi;
3. pengelolaan data (data management);
4. audit teknologi informasi; dan
5. manajemen risiko teknologi informasi.
b. infrastruktur teknologi informasi, meliputi:
1. sistem jaringan komputer; dan
2. manajemen infrastruktur teknologi informasi.
c. sistem informasi dan multimedia, meliputi:
1. sistem informasi;
2. pengolahan data; dan
3. area teknologi informasi khusus.
Uraian kegiatan Jabatan Fungsional Pranata Komputer Terampil, meliputi:
1. melakukan penggandaan data;
2. melakukan deteksi dan/atau perbaikan terhadap permasalahan yang terjadi pada sistem jaringan lokal (local area network);
3. melakukan pencatatan infrastruktur teknologi informasi;
4. melakukan pemasangan kabel untuk infrastruktur teknologi informasi;
5. melakukan pemeliharaan perangkat teknologi informasi end user;
6. melakukan deteksi dan/atau perbaikan terhadap permasalahan perangkat teknologi informasi end user;
7. melakukan perekaman data dengan pemindaian;
8. melakukan perekaman data tanpa validasi;
9. melakukan validasi hasil perekaman data;
10. melakukan perekaman data dengan validasi;
11. membuat query sederhana;
12. melakukan konversi data;
13. melakukan kompilasi data pengolahan;
14. melakukan perekaman data spasial; dan
15. melakukan uji coba program multimedia interaktif;
Bapak Budi Gunadi Sadikin menjabat sebagai Menteri Kesehatan Indonesia pada Kabinet
Indonesia Maju sejak 2020. Pria kelahiran 6 Mei 1963 ini banyak sekali mengimplementasikan core value BerAKHLAK. Bapak Budi Gunadi Sadikin memberikan layanan prima sebagai Menteri
Kesehatan saat ini, hal ini dibuktikan dengan peran dalam percepatan penanganan pandemi covid-
19, dimana beliau membuat kebijakan untuk mendorong percepatan alat kesehatan terserap di pasar yaitu dengan cara membuat kebijakan relaksasi izin alat kesehatan, adanya kebijakan ini Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kenaikan alat kesehatan yang signifikan.
Implementasi core value ASN Akuntabel jelas tergambar pada sosok Menteri Kesehatan Republik Indonesia Bapak Budi Gunadi Sadikin, beliau menyita perhatian publik manakala Presiden Jokowi memberikan mandat untuk mengampu Kementerian yang paling disorot sejak masa pandemi yaitu Kementerian Kesehatan. Berbekal latar belakang di luar dunia kedokteran, berkarir di perbankan hingga BUMN tidak menyurutkan antusiasme beliau untuk berani mengemban tugas tersebut. Hal itu dibuktikan dengan pekerja penuh tanggung jawab, jujur, cermat, disiplin dan kerja keras beliau mengendalikan grafik penyebaran covid 19 di Indonesia layak untuk diapresiasi.
Salah satu nilai kompeten yang dapat dipelajari dari bapak Budi Gunadi Sadikin adalah kita tidak boleh berhenti untuk terus belajar, semangat beliau untuk terus belajar hal-hal baru di luar kompetensi-kompetensi beliau sebelumnya dan bisa mendengarkan ide-ide dari orang lain menunjukkan beliau memiliki nilai kompeten. Dalam percepatan vaksinasi covid-19 beliau mengajak kelompok rawan enggan divaksinasi secara langsung. Bapak Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan vaksinasi covid-19 pada lansia, tak hanya itu beliau mengajak dan meminta setiap lansia diharapkan dapat mengajak lansia sebayanya untuk ikut mau divaksinasi. Upaya tersebut beliau lakukan agar tercipta harmonisasi masyarakat untuk mau divaksin sehingga dapat tercapai heart immunity dan Indonesia bisa melewati masa pandemi covid-19. Beliau mampu melaksanakan kebijakan dan program pemerintah, dengan adanya program 6 transformasi dan salah satunya digitalisasi penggunaan teknologi guna meningkatkan percepatan pelayanan dan juga bantuan akademik untuk SDM kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Beliau juga menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan strategi mempercepat tersebarnya vaksinasi untuk mengatasi pandemi, meski beliau tidak memiliki riwayat pendidikan dan karir di bidang kesehatan namun beliau mampu melakukan perubahan-perubahan di bidang kesehatan saat ini. Nilai adaptif dari bapak Budi Gunadi Sadikin ditunjukkan dengan beliau yang tidak memiliki riwayat pendidikan dan karir di bidang kesehatan, tapi beliau mampu membawa kebijakan-kebijakan positif di bidang kesehatan diantaranya percepatan penanganan pandemi, percepatan distribusi alat kesehatan, percepatan proses STR tenaga perawat dan percepatan vaksinasi sehingga capaian vaksinasi melebihi standar dari WHO.
Bapak menteri kesehatan seringkali menyuarakan untuk melakukan kerjasama baik kerjasama dengan satu sektor yang sama maupun lintas sektoral. Prinsip bekerja dengan kerjasama ini menjadi hal yang mencerminkan diri beliau sebagai sosok yang kolaboratif, khususnya pada penanganan covid-19 ini. Beliau banyak melakukan terobosan dan kegiatan dengan bekerjasama melibatkan masyarakat baik dari instansi pemerintah swasta dan influencer.
2.4 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Nilai Dasar ASN bertujuan sebagai panduan perilaku bagi para ASN dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai kinerja terbaik. BerAKHLAK merupakan singkatan dari core values ASN yaitu Berorientasi pelayanan, akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan adalah tindakan atau perilaku yang mencerminkan komitmen untuk
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Inti dari pelayanan prima yaitu dengan memahami kebutuhan dan mengutamakan kepuasan masyarakat, melayani dengan sikap hormat, sopan, cepat, ikhlas, dan sigap, serta melakukan perbaikan terus menerus dalam memberikan pelayanan. Oleh karena itu ASN sebagai pelayan publik harus dapat memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
2. Akuntabel
Secara definisi, akuntabilitas ASN merupakan kewajiban untuk memenuhi tanggungjawab atas tindakan atau perilakunya sebagai pelayan publik dengan menerapkan aspek integritas, konsisten, transparan, dan terpercaya. Akuntabilitas dalam pelayanan publik memiliki fungsi yaitu untuk menyediakan kontrol demokratis, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
3. Kompeten
Untuk mewujudkan ASN yang profesional, setiap ASN perlu memiliki latar belakang kualifikasi (pendidikan, pengalaman, dan pelatihan) dan kompetensi (kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural) serta memiliki kepatuhan pada etika kerja (nilai-nilai dasar ASN dan kode etik ASN). ASN perlu memiliki semangat kompeten agar dapat belajar terus menerus dengan kepekaan yang relevan terhadap dinamika lingkungan strategis (vuca) dan disrupsi teknologi serta aspek lingkungan strategis lainnya. Bentuk perilaku kompeten diantaranya meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman baik dari suku, budaya, bahasa, dan adat istiadatnya. ASN sebagai abdi negara yang melayani masyarakat perlu memahami adanya keanekaragaman bangsa Indonesia serta dampaknya. Hal ini bertujuan agar setiap ASN dapat menerapkan nilai harmonis sesuai kode etik ASN secara konseptual teoritis dengan cara saling peduli dan menghargai perbedaan, memberikan contoh perilaku menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, dan suka menolong orang lain, serta membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Loyal yang dimiliki seorang PNS merupakan sikap perilaku berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai seorang
PNS. Panduan perilaku penanaman nilai loyal diantaranya yaitu memegang teguh ideologi
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara, dan menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
Lingkungan strategis di semua tingkat baik nasional maupun global terus mengalami perubahan sehingga menjadi tantangan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas sehingga dapat terus menemukan banyak pendekatan dalam menjawab tantangan isu yang ada. Panduan perilaku nilai adaptif diantaranya yaitu cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas, dan bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Banyaknya tantangan dan perubahan yang dihadapi, birokrasi Indonesia masih bersifat fragmentasi dan silo mentality. Kolaborasi menjadi solusi untuk menghadirkanbirokrasi yang optimal. Kolaborasi merupakan sikap atau perilaku membangun kerja sama yang sinergis. Panduan perilaku nilai kolaboratif yaitu dengan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah, dan menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan Bersama.
3.1.1 Isu Ke-1 : Kurang Optimalnya Manajemen Jaringan Internet Sehingga
Pengguna Jasa Tidak Dapat Menikmati Fasilitas Internet Dengan Baik
Saat ini fasilitas internet hanya sebatas atau hanya dapat digunakan oleh karyawan, hal ini dikarenakan posisi modem yang cukup jauh dari ruang pelayanan juga belum terkoneksi dengan akses point yang ada di ruang pelayanan, hal ini akan berdampak pada komputer pelayanan yang mendapatkan sinyal yang kurang baik, juga pengguna jasa yang tidak dapat menikmati fasilitas internet melalui wifi.
3.1.2 Isu Ke-2 : Kurang Optimalnya Website KKP Kelas II Samarinda, Tampilan User
Interface (UI) Yang Kurang Baik dan Tidak Updatenya Informasi Dapat
Mengakibatkan Minimnya Informasi Yang Didapatkan Oleh Pengunjung (Pengguna Jasa) Saat Mengakses Website Instansi
Website KKP Kelas II Samarinda saat ini sudah ada, namun belum terkelola dengan baik, tidak pernah update dan keterbatasan dalam menampilkan konten informasi, hal ini dikarenakan tidak adanya pegawai khusus yang merawat dan mengupdate isi/konten di website, hal ini akan berdampak pada pengguna jasa yang membutuhkan informasi terkait pelayanan (misalnya persyaratan suatu layanan) tidak mendapatkan informasi tersebut saat mengunjungi website.
Gambar 3.1 Website KKP Kelas II Samarinda (kkpsamarinda.or.id)
3.1.3 Isu ke-3 : Kurang Optimalnya Pengolahan Data Absensi Kepegawaian Sehingga
Proses Perekapan Absensi Membutuhkan Waktu Yang Lebih Lama
KKP Kelas II Samarinda memiliki enam wilayah kerja, disetiap kantor wilayah kerja memiliki mesin absensi yang setiap bulannya harus direkap oleh kepegawaian, dikarenakan banyaknya jumlah data dari masing-masing wilker sehingga kepegawaian butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan rekap kehadiran karyawan, rekap kehadiran yang dimaksud adalah termasuk jumlah jam lembur dan jumlah jam keterlambatan, hal ini akan berdampak pada gaji uang lembur dan tunjangan kinerja.
3.2 Penetapan Core
Berdasarkan hasil identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses penapisan isu. Penapisan isu dilakukan untuk menentukan isu prioritas (core issue) yang berkualitas dan bersifat aktual sehingga selanjutnya dapat dilakukan pencarian pemecahan isunya. Proses penapisan ini menggunakan alat bantu tapisan dengan kriteria USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Urgency merupakan analisis sejauh mana isu tersebut mendesak waktunya untuk segera diselesaikan atau tidak. Seriousness merupakan analisis sejauh mana tingkat keseriusan dari masalah atau isu tersebut berdampak terhadap tujuan, sedangkan growth merupakan analisis
sejauh mana masalah atau isu tersebut akan berkembang kemudian hari sehingga sulit dihadapi (Kotler, Philip, dkk., 2001). Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan skor 1 - 5.
Tabel 3.1 Penetapan Core Isu dengan Analisis USG
1.
optimalnya manajemen jaringan internet sehingga pengguna jasa tidak dapat menikmati
Kurang optimalnya website instansi, tampilan
UserInterface(UI) yang kurang baik dan tidak updatenya informasi dapat mengakibatkan
2.
informasi yang didapatkan oleh
(pengguna jasa) saat mengakses
3. Kurang optimalnya pengelolaan data absensi
sehingga proses perekapan absensi
Kajian Nilai Tabel USG :
1. Kurang optimalnya manajemen jaringan internet sehingga pengguna jasa tidak dapat menikmati fasilitas internet.
Urgency bernilai 3 karena cukup mendesak, proses pemecahan masalah dalam kurun 3-6
bulan. Seriousness bernilai 3 karena masalah ini cukup serius contohnya ketika sedang
melakukan pendaftaran pada web sinkarkes tapi jaringan terasa lambat. Growth bernilai 3 karena perkembangan masalah cukup cepat memburuk
2. Kurang optimalnya website instansi, tampilan User Interface (UI) yang kurang baik dan tidak
updatenya informasi dapat mengakibatkan minimnya informasi yang didapatkan oleh
pengunjung (pengguna jasa) saat mengakses website instansi
Urgency bernilai 5 karena sangat mendesak, dibutuhkan pemecahan masalah dalam kurun < 1 bulan karena pelayanan publik setiap hari dilakukan. Seriousness bernilai 4 karena masalah
ini serius berdampak pada pelayanan, misalnya informasi persyaratan layanan jasa. Growth bernilai 4 karena perkembangan masalah cepat memburuk
3. Kurang optimalnya pengelolaan data absensi kepegawaian sehingga proses perekapan absensi membutuhkan waktu yang lebih lama
Urgency bernilai 4 karena dianggap mendesak dan perlu dilakukan perbaikan dalam kurun waktu 1-3 bulan. Seriousness bernilai 3 karena apabila tidak segera di perbaiki, waktu pengerjaan rekap kehadiran cukup lama. Growth bernilai 4 karena perkembangan masalah cepat memburuk
Tabel
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah dalam kurun waktu < 1 bulan
4 Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah dalam kurun waktu 1-3 bulan
3 Cukup Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah dalam kurun waktu 3-6 bulan
2 Kurang Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah dalam kurun waktu 6-12 bulan
1 Tidak Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah dalam kurun waktu > 1 tahun
Tabel 3.3
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Serius Berdampak terhadap produktivitas kerja dan keberhasilan pencapaian, serta membahayakan sistem.
4 Serius Berdampak terhadap produktivitas kerja atau keberhasilan pencapaian, serta membahayakan sistem.
3 Cukup Serius Berdampak terhadap produktivitas kerja dan keberhasilan pencapaian, namun tidak membahayakan sistem.
2 Kurang Serius Berdampak terhadap produktivitas kerja, tidak berdampak terhadap keberhasilan pencapaian, dan tidak membahayakan sistem.
1 Tidak Serius Tidak berdampak terhadap produktivitas kerja, tidak berdampak terhadap keberhasilan pencapaian, dan tidak membahayakan sistem.
5 Sangat Cepat Memburuk Perkembangan tingkat masalah tidak bisa ditekan dengan tindakan koreksi
4 Cepat Memburuk Perkembangan tingkat masalah sulit ditekan dengan tindakan koreksi
3 Cukup Cepat Memburuk Perkembangan tingkat masalah dapat ditekan dengan tindakan koreksi
2 Kurang Cepat Memburuk Perkembangan tingkat masalah tidak terlihat dengan melakukan melakukan tindakan koreksi
1 Tidak Cepat Memburuk Perkembangan tingkat masalah tidak terlihat dengan tanpa perlakuan apapun
Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang dipilih adalah sebagai berikut “Kurang optimalnya website instansi, tampilan User Interface (UI) yang kurang baik dan tidak updatenya informasi dapat mengakibatkan minimnya informasi yang didapatkan oleh pengunjung (pengguna jasa) saat mengakses website instansi”
3.3 Analisis Faktor Penyebab Core Isu
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan USG, selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam isu yang telah memenuhi kriteria USG dengan menggunakan alat bantu diagram fishbone. Analisis terhadap core issue dilakukan untuk menggambarkan akar isu atau permasalahan sehingga dapat dirumuskan alternatif pemecahan isunya. Berikut hasil analisis isu menggunakan diagram fishbone terhadap isu kurang optimalnya website instansi, tampilan User Interface (UI) yang kurang baik dan tidak updatenya informasi dapat mengakibatkan minimnya informasi yang didapatkan oleh pengunjung (pengguna jasa) saat mengakses website instansi.
Gambar 3.2 Analisis faktor penyebab core isu berdasarkan fishbone
Dalam sebuah website UI sangatlah penting, karna dapt meningkatkan keseluruhan pengalaman pengguna, UI merupakan salah satu aspek utama untuk menaikkan traffic dalam website atau menaikkan jumlah download aplikasi. UI merupakan salah satu faktor penentu apakah pengunjung tertarik untuk mengeksplorasi sebuah website. Jika pengunjung senang dengan tampilan UI, pastinya mereka akan kembali lagi untuk mengeksplorasi website tersebut. UI juga memudahkan pengguna dalam aplikasi, selain memanjakan mata, UI juga penting untuk memudahkan para penggunanya. UI tidak hanya sekadar estetik, tetapi juga harus menciptakan user experience yang baik. Tampilan yang menarik dan estetik tidak menjamin web atau aplikasi tidak akan ditinggalkan para pengunjung atau pengguna. Jika estetik tetapi malah menyusahkan pasti cepat atau lambat akan ditinggalkan. UI juga dapat meningkatkan kualitas branding, Selain untuk traffic dan pengalaman pengguna, UI juga bisa tingkatkan kualitas branding instansi. Mengapa demikian? Sebab, UI merupakan cerminan atas kualitas beserta nilai dari produk yang ditawarkan instansi/badan usaha. Elemen tampilan UI yang sesuai dengan konsep produk instansi juga akan lebih mudah untuk dikenali para pengguna.
3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Setelah diperoleh akar permasalahan dari core issue, maka gagasan yang menjadi solusi penyelesaian isu tersebut yaitu redesignWebsite Instansi KKP Kelas II Samarinda sebagai media
informasi publik, dengan melakukan redesigntampilan userinterface(UI) dapat mempermudah
pengguna atau masyarakat dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi
Tabel 3.5 Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi
Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan
1. Persiapan bahan konten yang akan ditampilkan pada website Inovasi dengan Penugasan Pimpinan
2. Merancang / mendesain website instansi Inovasi
3. Melakukan uji coba website Inovasi
4. Melakukan evaluasi dan perbaikan website Inovasi dengan penugasan pimpinan
5. Melakukan sosialisasi website kepada seluruh
karyawan dan unsur pimpinan Penugasan pimpinan
6. Laporan kegiatan Aktualisasi Penugasan Bapelkes
UnitKerja : Pranata Komputer Terampil pada Sub Bagian Administrasi
Umum, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda
IsuyangDiangkat : Kurang optimalnya website KKP Kelas II Samarinda, tampilan User Interface (UI) yang kurang baik dan tidak updatenya informasi dapat mengakibatkan minimnya informasi yang didapatkan oleh pengunjung (pengguna jasa) saat mengakses website.
Gagasan Pemecahan Isu : Redesign Website Instansi KKP Kelas II Samarinda sebagai media informasi publik
1 Pengumpulan
data konten
yang akan
ditampilkan
pada website
Konsultasi dan
koordinasi
dengan atasan
langsung terkait
konten yang akan
ditampilkan
Dokumentasi Berkordinasi dengan berbagai
pihak dalam pengumpulan
data berkuliatas (Kolaboratif)
Menyampaikan kepada
mentor dan atasan terkait
maksud dan tujuan rancangan (Akuntabel)
Menyampaikan maksud dan
tujuan dengan sopan dan santun (Berorientasi
Pelayanan)
Menyampaikan dengan sikap
ramah untuk membangun
lingkungan kerja yang kondusif (Harmonis)
Dengan membuat
sebuah rencana
aktualisasi (inovasi)
menjadi lebih baik dari
sebelumnya merupakan
perwujudan dari visi
Kementerian
Kesehatan.
Kementerian Kesehatan
menjabarkan visi
Presiden RI dibidang
kesehatan yaitu
menciptakan
manusia yang sehat,
produktif, mandiri dan berkeadilan
Kerja yang baik yaitu
menerapkan nilai – nilai
BerAKHLAK merupakan
penguatan Nilai
Berbudaya
Memaparkan rencana
aktual untuk kerja lebih
efektif dan efisien
merupakan penguatan Nilai Efektif/Efisien.
Penguatan Nilai
Responsif dapat dilihat
dari diskusi bersama
mentor.
Mengumpulan
data konten dan
Draf Konten Melakukan pengumpulan data
dalam upaya mempersipakan
Mengumpulkan data dan draf perancangan
Memiliki sebuah
komitmen dan rasa
draf perancangan yang di butuhkan (Akuntabel)
Setelah data dikumpulkan data
akan dipelajari dan dianalisa
agar bisa mengahasilkan
rancangan yang berkuliatas (Kompeten)
merupakan perwujudan
dari visi Kementerian
Kesehatan.
Kementerian Kesehatan
menjabarkan visi
Presiden RI dibidang
kesehatan yaitu
menciptakan
manusia yang sehat,
produktif, mandiri dan berkeadilan
tanggung jawab
penguatan Nilai
Integritas
Mengumpulkan data
konten dengan
tanggung jawab
merupakan penguatan
Nilai Handal
Proses review
draft rancangan konten website
oleh atasan
langsung
Dokumentasi Setelah data dikumpulkan data
direview agar bisa
mengahasilkan rancangan
yang baik (Kompeten)
Berkordinasi dengan atasan
mengenai data konten website (Kolaboratif)
review draft rancangan konten website oleh
atasan langsung
merupakan perwujudan
dari visi Kementerian
Kesehatan.
Kementerian Kesehatan
menjabarkan visi
Review rancangan website bersama atasan
merupakan penguatan
Nilai Solid. Penguatan
Nilai Responsif dapat
dilihat dari diskusi
bersama mentor.
2 Pembuatan website Pembuatan website sesuai draf rancangan
Source code pemrograman web
Membuat rancangan sistem
informasi (Kompeten)
Menyesuaikan konten website
dengan kebutuhan instansi (Adaptif)
KONTRIBUSI
TERHADAP VISI
MISI ORGANISASI
Presiden RI dibidang
kesehatan yaitu
menciptakan
manusia yang sehat, produktif, mandiri
dan berkeadilan
Pembuatan website
merupakan perwujudan
dari visi Kementerian
Kesehatan.
Kementerian Kesehatan
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
Proses review website oleh atasan langsung
Dokumentasi Menyampaikan dengan sikap
ramah untuk membangun
lingkungan kerja yang kondusif (Harmonis)
Berkordinasi dengan atasan
mengenai hasil pembuatan website (Kolaboratif)
menjabarkan visi
Presiden RI dibidang
kesehatan yaitu
menciptakan
manusia yang sehat,
produktif, mandiri
dan berkeadilan
Membuat website
sesuai rancangn
merupakan penguatan
Nilai Handal. Review website
bersama atasan
merupakan penguatan
Nilai Solid. Penguatan
Nilai Responsif dapat
dilihat dari diskusi
bersama mentor.
Integrasi rancangan website ke
subdomain web instansi
3 Melakukan uji coba website Uji coba penggunaan
website oleh atasan dan pegawai
Link website Adanya link berguna agar website dapat diakses
kapanpun dan dimanapun
selama ada koneksi internet (Adaptif)
Dokumentasi Uji coba website bersama atasan dan beberapa pegawai
(Kolaboratif)
Terus berinovasi dan mengembangkan sesuai kebutuhan (Adaptif)
Pembuatan aplikasi tidak
berhenti pada testing
meskipun aplikasi yang dibuat
bisa berjalan dengan baik.
(Kompeten)
KONTRIBUSI
TERHADAP VISI
MISI ORGANISASI
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
Uji coba penggunaan
website merupakan
perwujudan dari visi
Kementerian
Kesehatan.
Kementerian Kesehatan
menjabarkan visi
Presiden RI dibidang
kesehatan yaitu
menciptakan
manusia yang sehat,
Melakukan uji coba penggunaan website
merupakan penguatan Nilai Efektif/Efisien
dan Nilai Solid
Uji coba
penggunaan website oleh
masyarakat
Dokumentasi Uji coba website bersama
masyarakat / penguna jasa
(Kolaboratif)
Terus berinovasi dan mengembangkan sesuai
kebutuhan (Adaptif)
Pembuatan aplikasi tidak
berhenti pada testing
meskipun aplikasi yang dibuat
bisa berjalan dengan baik.
(Kompeten)
TERHADAP VISI
MISI ORGANISASI
produktif, mandiri
dan berkeadilan
4 Melakukan evaluasi dan perbaikan website
Melakukan evaluasi terkait
masukan hasil uji
coba
Laporan evaluasi dan laporan kegiatan
aktualisasi
Membuat laporan evaluasi dan perbaikan laporan kegiatan
aktualisasi merupakan
perwujudan (Akuntabel)
Melakukan evaluasi dan perbaikan website
merupakan perwujudan
dari visi Kementerian
Kesehatan.
Kementerian Kesehatan
menjabarkan visi
Presiden RI dibidang
Melakukan evaluasi dan perbaikan website merupakan penguatan
Nilai Integritas
5 Melakukan
sosialisasi website kepada
seluruh
karyawan dan
unsur
pimpinan
Perbaikan website
sesuai hasil
evaluasi
Foto dan dokumen pendukung lainnya
Mengumpulkan foto dan dokumen pelaksanaan
aktualisasi merupakan perwujudan (Akuntabel)
KONTRIBUSI
TERHADAP VISI
MISI ORGANISASI
kesehatan yaitu
menciptakan
manusia yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
Membuat undangan sosialisasi kepada seluruh pegawai
Melakukan
sosialisasi website
baru
Undangan sosialisasi
Bekerjasama dengan mentor dan berbagai pihak dalam
penentuan jadwal sosialisasi (Kolaboratif)
Dokumentasi Foto Dalam menyampaikan
sosialisasi berbicara dengan
ramah dan sopan
(Berorientasi Pelayanan)
bertanggung jawab terhadap
jadwal kegiatan sosialisasi
Melakukan sosialisai website merupakan
perwujudan dari visi
Kementerian
Kesehatan.
Kementerian Kesehatan
menjabarkan visi
Presiden RI dibidang
kesehatan yaitu
menciptakan
Mensosialisasikan website merupakan
penguatan Nilai
Efektif/Efisien dan
Nilai Handal
6 Penyusunan
Laporan
Kegiatan
Aktualisasi
Mengumpulkan
dokumentasi pelaksanaan aktualisasi
Foto dan dokumen pendukung
lainnya
(Akuntabel)
Menyampaikan dengan sikap
ramah untuk membangun
lingkungan kerja yang kondusif (Harmonis)
Sosialisasi dilakukan untuk
kepentingan bersama terutama
untuk instansi (Loyal)
Mempersiapkan segala
sesuatunya dengan baik agar
bisa berjalan dengan lancar
dan optimal (Kompeten)
Melakukan pengumpulan
dokumentasi untuk membuat
laporan (Akuntabel)
Setelah data dikumpulkan data
akan dipelajari dan difilter
sesuai kebutuhan
(Kompeten)
manusia yang sehat, produktif, mandiri
dan berkeadilan
Penyusunan laporan
kegiatan aktualisasi
merupakan perwujudan
dari visi Kementerian
Kesehatan.
Kementerian Kesehatan
menjabarkan visi
Memiliki sebuah
komitmen dan rasa
tanggung jawab
penguatan Nilai
Integritas
TAHAPAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN
Menyusun laporan
aktualisasi
Laporan
aktualisasi
KETERKAITAN SUBSTANSI
MATA PELATIHAN
Meyusun laporan kegiatan
aktualisasi secara tanggung
jawab (Akuntabel)
KONTRIBUSI
TERHADAP VISI
MISI ORGANISASI
Presiden RI dibidang
kesehatan yaitu
menciptakan
manusia yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
4.1 Pelaksanaan Aktualisasi
Pelaksanaan aktualisasi dalam penyelesaian isu kurang optimalnya website KKP kelas II samarinda, tampilan userinterface(UI) yang kurang baik dan tidak updatenya informasi dapat mengakibatkan minimnya informasi yang didapatkan oleh pengunjung (pengguna jasa) saat mengakses website instansi, dengan gagasan redesign website instansi sebagai media informasi publik di KKP kelas II samarinda dilakukan melalui enam kegiatan. Berikut penjelasan kegiatankegiatan dan tahapan kegiatan pada pelaksanaan aktualisasi:
1. Kegiatan ke 1 : Pengumpulan data konten yang akan ditampilkan pada website
Kegiatan ini telah di lakukan melalui tiga tahapan kegiatan, yaitu sebagai berikut :
1) Konsultasi dan koordinasi dengan atasan langsung terkait konten yang akan ditampilkan
Penulis menerapkan nilai Solid dan Harmonis dengan cara mengetuk dahulu pintu ruang atasan (mentor) dan meminta izin untuk masuk, kemudian penulis menyampaikan dengan sopan maksud dan tujuan bertemu mentor yaitu berkonsultasi terkait konten yang akan ditampilkan pada website, pembahasan langsung pada konten dikarenakan judul dan isu yang akan diangkat sudah disetujui sejak kegiatan MOOC dilaksanakan. Setelah berdiskusi didapatkan hasil sebagai berikut :
Konten Menu :
• Profil -> (Profil, Sejarah, Tupoksi, Visimisi)
• Berita -> (Internal, External)
• Index Berita
• Informasi Publik -> (PPID, Dipa, Akuntabilitas)
• Layanan Publik -> (Standar Pelayanan)
• Unduh
• Gallery -> (Foto, Video)
• Agenda
• Konsultasi
• Dumas
Konten Berita : Masukan 5-10 berita (sertakan sumbernya) untuk awalan dan masukan berita
kegiatan KKP Samarinda
Konten Galery : Foto dan video kegiatan KKP Samarinda
Konten Widget : Cuaca, Waktu/tanggal, Jumlah kunjungan, Poster gratifikasi, Poster info vaksinasi, Sosial media, Survey kepuasan masyarakat
Kegiatan diskusi ini dilakukan pada tanggal 6 Juli 2022 dan dibuktikan pada Gambar 4.1
2) Mengumpulan data konten dan draf perancangan
Setelah mendapatkan hasil dari konsultasi bersama mentor, penulis mengumpulkan data konten dan draf perancangan website yang akan dibuat, penulis mencari berita yang berkaitan dengan kementerian kesehatan yang dapat dilihat pada Gambar 4.3 , juga penulis membuat rancangan / draf tampilan website yang dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.3 Draf Berita dan Artikel
3) Proses review draft rancangan konten website oleh atasan langsung
Penulis menerapkan nilai Integritas, Solid dan Handal dengan melakukan review draf rancangan konten website bersama mentor pada tanggal 12 Juli 2022. Review draft rancangan bertujuan agar website dan konten yang dimasukan sesuai dengan kebutuhan instansi. Proses rivew draft rancangan konten website oleh atasan langsung dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Review Draf Rancangan Bersama Mentor
2. Kegiatan ke 2 : Pembuatan website
Kegiatan ini telah di lakukan melalui tiga tahapan kegiatan, yaitu sebagai berikut :
1) Pembuatan website sesuai draf rancangan
Pada kegiatan ini penulis menerapkan nilai Handal dan Kompeten, penulis mampu membuat website instansi secara mandiri, hal ini dapat dilakukan karena penulis memiliki kompetensi dibidang pemrograman, pada proses pembuatan website penulis menggunakan bahasa pemrograman HypertextPreprocessor(PHP), untuk memudahkan dalam pembuatan struktur website dan juga menjaga keamanan sistem penulis menggunakan framework
CodeIgniter dengan versi PHP 7.2.17, tampilan user interface website dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan bukti proses pembuatan dapat dilihat pada Gambar 4.6
Gambar 4.5 Tampilan UserInterfaceWebsite
Gambar 4.6 Pembuatan Website
2) Proses review website oleh atasan langsung
Pada proses ini penulis kembali menerapkan nilai Solid dan Harmonis dengan cara mengetuk dahulu pintu ruang atasan (mentor) dan meminta izin untuk masuk, kemudian penulis menyampaikan dengan sopan maksud dan tujuan bertemu mentor yaitu mereview website bersama mentor, pada tahap ini penulis menampilkan website menggunakan laptop penulis dikarenakan website masih bersifat local (hanya dapat diakses menggunakan laptop penulis) hal ini dapat dibuktikan pada Gambar 4.7
Gambar 4.7 Review Website Bersama Mentor
3) Integrasi rancangan website ke subdomain web instansi
Saat ini website KKP Kelas II Samarinda adalah http://kkpsamarinda.or.id, dikarenakan rancangan website ini masih tahap ujicoba agar memudahkan akses maka rancangan website yang dibuat oleh penulis diintegrasikan dengan domain website instansi, pada proses ini penulis membuat sub domain http://website.kkpsamarinda.or.id sebagai wadah sementara untuk proses uji coba dan evaluasi website yang dibuat oleh penulis. sub domain http://website.kkpsamarinda.or.id dapat dilihat pada
Gambar 4.8
Gambar 4.8 Sub Domain http://website.kkpsamarinda.or.id
3. Kegiatan ke 3 : Melakukan uji coba website
Kegiatan ini telah di lakukan melalui dua tahapan kegiatan, yaitu sebagai berikut :
1) Uji coba penggunaan website oleh atasan dan pegawai
Pada kegiatan ini penulis menerapkan nilai Kolaboratif dan Solid, website yang telah
dibuat penulis diuji coba oleh atasan dan pegawai KKP Kelas II Samarinda, selain dilakukan uji coba penulis juga meminta kesan, kritik dan saran sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan
website yang nantinya akan dijelaskan pada kegiatan ke 4, pengujian ini dilakukan oleh
Kepala Kantor, Kepala Sub Bagian Administrasi Umum juga selaku mentor, Kepala Substansi
Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE) dan beberapa pegawai jabatan
fungsional lainnya, pengujian ini dilakukan pada tanggal 26 Juli 2022 foto kegiatan dapat
dilihat pada Gambar 4.9 sampai dengan Gambar 4.13
2) Uji coba penggunaan website oleh masyarakat
Pada kegiatan ini penulis menerapkan nilai Kolaboratif dan Solid, website yang telah
dibuat penulis diuji coba oleh masyarakat, masyarakat yang menguji pada kegiatan ini adalah
selaku agen kapal, penulis meminta dengan sopan kepada agen untuk dapat meluangkan
waktunya sebentar guna menguji atau mencoba website instansi yang telah di redesignoleh
penulis, selain itu penulis meminta kesan, kritik dan saran guna sebagai feedback dari pengguna untuk memperbaiki website kedepannya.
4. Kegiatan ke 4 : Melakukan evaluasi dan perbaikan website
Kegiatan ini telah di lakukan melalui dua tahapan kegiatan, yaitu sebagai berikut :
1) Melakukan evaluasi terkait masukan hasil uji coba
Pada kegiatan ini penulis menerapkan nilai Akuntabel dan Integritas, setelah uji coba dilakukan pada kegiatan ke tiga, penulis mengumpulkan data kritik dan saran guna membuat website menjadi lebih baik, data kritik dan saran dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Data Kesan, Kritik dan Saran dari Pengguna
No Nama Kesan dan Kritik Saran
1 H. Solihin, SKM, MPH Sudah bagus, Visi Misi masih pakai yang lama Visi Misi diubah yang terbaru
2 Abdul Samad, SKM, MM Sudah bagus, Belum ada tempat untuk artikel yang dibuat pegawai
Sebaiknya bagian redaksi dialokasikan untuk artikel
3 M. Gustiansyah, S.K.M., M.Sc. Bagus, Mudah digunakan Maklumat Pelayanan dapat diupdate
4 Aditya, A.Md.Kep Tampilannya Bagus -
5 Urfa Birrohmah, S.Ak Lebih bagus dari web sebelumnya -
6 Syahril Anshari Keren, enak dilihat -
7 Muhammad Miftah Alkhairi Sangat bagus dari web sebelumnya -
8 La Adam Bagus, banyak informasinya Informasinya harus selalu update
Dari data diatas penulis berdiskusi bersama mentor terkait langkah perbaikan pada website, foto diskusi dapat dilihat pada Gambar 4.14
2) Perbaikan website sesuai hasil evaluasi
Pada kegiatan ini penulis menerapkan nilai Akuntabel dan Integritas, setelah melakukan evaluasi terkait hal yang akan diperbaiki pada website, penulis melakukan perbaikan pada wesite yang dibuat. Proses perbaikan menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna guna memberikan pelayanan yang optimal.
5. Kegiatan ke 5 : Melakukan sosialisasi website kepada seluruh karyawan dan unsur pimpinan
Kegiatan ini telah di lakukan melalui dua tahapan kegiatan, yaitu sebagai berikut :
1) Membuat undangan sosialisasi kepada seluruh pegawai
Pada kegiatan ini penulis menerapkan nilai Kolaboratif dan Handal, penulis berkoordinasi bersama atasan untuk menentukan jadwal sosialisasi website. Kemudian penulis membuat nota dinas menggunakan aplikasi srikandi, nota dinas yang bertujuan kepada seluruh pegawai untuk mengikuti sosialisasi website baru, nota dinas sosialisasi website KKP Kelas II
Samarinda dapat dilihat pada Gambar 4.16.
Gambar 4.16 Nota Dinas Sosialisasi Website
2) Melakukan sosialisasi website baru
Pada kegiatan ini penulis menerapkan nilai Akuntabel dan Solid, sebelum melakukan
sosialisasi penulis menyiapkan bahan presentasi berupa Slide PowerPoint (PPT), PPT yang
dibuat hanya sebatas untuk pembukaan dan penjelasan secara umum, selebihnya soslialisasi
dilakukan langsung melalui laman website menggunakan browser. Proses Sosialisasi dapat
dilihat pada Gambar 4.17
6.
Kegiatan ini telah di lakukan melalui dua tahapan kegiatan, yaitu sebagai berikut :
1) Mengumpulkan dokumentasi pelaksanaan aktualisasi
Pada kegiatan ini penulis menerapkan nilai Akuntabel dan Integritas, mengumpulkan dokumentasi pelaksanaan aktualisasi bertujuan sebagai bukti pelaksanaan aktualisasi juga sebagai dokumentasi dalam laporan aktualisasi, dokumentasi berupa foto dan video kegiatan aktualisasi, dok
2) Menyusun laporan aktualisasi
Pada kegiatan ini penulis menerapkan nilai Akuntabel dan Integritas, kegiatan ini merupakan kegiataan akhir dari aktualisasi penulis, setelah semua kegiatan yang di rencanakan terealisasi langkah selanjutnya penulis menyusun laporan aktualisasi, laporan ini merupakan salah satu syarat untuk kelulusan LATSAR CPNS. Laporan aktualisasi disusun berdasarkan ketentuan yang telah diberikan oleh panitia penyelenggara, dokumentasi pe
1 Persiapan bahan
konten yang akan
ditampilkan pada website
Gambar 4.19 Laporan Aktualisasi
Konsultasi dan koordinasi
dengan atasan langsung terkait
konten yang akan ditampilkan
Mengumpulan data konten dan
Proses review draft rancangan
6 Juli 2022
Terlaksana dan terselesaikan
6 Juli 2022 –11 Juli 2022 Terlaksana dan
2 Merancang / mendesain website instansi
Pembuatan website sesuai draf
6 Juli 2022 –21 Juli 2022
dan terselesaikan Proses review website oleh atasan langsung 21 Juli 2022
dan terselesaikan Integrasi rancangan website ke subdomain web instansi
3 Melakukan uji coba website Uji coba penggunaan website oleh atasan dan pegawai
22 Juli 2022 Terlaksana dan terselesaikan
26 Juli 2022 Terlaksana dan terselesaikan
4 Melakukan evaluasi dan perbaikan website
Uji coba penggunaan website oleh masyarakat
Melakukan evaluasi terkait masukan hasil uji coba
26 Juli 2022 Terlaksana dan terselesaikan
27 Juli 2022 Terlaksana dan terselesaikan
5 Melakukan
website
6 Laporan kegiatan Aktualisasi
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam laporan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi merupakan internalisasi nilai-nilai dasar ASN juga Peran
PNS dalam NKRI yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif, Nilai-nilai tersebut dilaksanakan untuk pemecahan isu yaitu kurang optimalnya website KKP Kelas II Samarinda, tampilan userinterface(UI) yang kurang baik dan tidak updatenya informasi dapat mengakibatkan minimnya informasi yang didapatkan oleh pengunjung (pengguna jasa) saat mengakses website instansi. melalui gagasan kreatif yaitu redesignwebsite instansi KKP Kelas II Samarinda sebagai media informasi publik, yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan yang telah di laksanakan, sebagai berikut :
1) Persiapan bahan konten yang akan ditampilkan pada website
2) Merancang / mendesain website instansi
3) Melakukan uji coba website
4) Melakukan evaluasi dan perbaikan website
5) Melakukan sosialisasi website kepada seluruh karyawan dan unsur pimpinan
6) Laporan kegiatan Aktualisasi
2. Kegiatan aktualisasi dlaksanakan di Unit kerja KKP Kelas II Samarinda mulai tanggal 6 Juli 2022 – 16 Agustus 2022
3. Sebelum kegiatan aktualisasi dilaksanakan website KKP Kelas II Samarinda sudah ada namun tidak terkelola dengan baik, tidak pernah update dan keterbatasan dalam menampilkan konten informasi, Setelah kegiatan aktualisasi ini dilakukan website KKP Kelas II Samarinda memiliki tampilan baru yang membuat pengguna dapat melihat informasi yang dibutuhkan dalam pelayanan.
5.2 Saran
Saran penulis seteah melaksanakan rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi ini adalah :
1. Nilai-nilai dasar ASN yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif yang diimplementasikan dalam aktivitas aktualisasi hendaknya selalu
dilaksanakan dalam setiap tugas dan fungsi setiap pegawai di KKP Kelas II Samarinda, sehingga menjadi perilaku yang melekat dan menjadi suatu kebiasaan dalam bertindak.
2. Sehubungan dengan telah dilakukannya redesain website KKP Kelas II Samarinda dengan tampilan baru disarankan untuk segera publish untuk menggantikan website saat ini, juga selalu mengupdate konten terutama informasi publik
5.3 Rencana Tindak Lanjut
Aktualisasi yang telah di laksanakan akan dilakukan tindak lanjut berdasarkan catatan dan saran dari mentor, dengan rencana pada Tabel 5.1 dibawah ini:
Tabel 5.1 Rencana Tindak Lanjut
1 Publish website baru untuk
2 Update Konten dan Informasi Tiap Minggu Pranata Komputer
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulBerorientasiPelayanan. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Akuntabel. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulKompeten. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Harmonis. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Loyal. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Adaptif. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Kolaboratif. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulSMARTASN. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Peraturan LAN Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Permenpan RB Nomor 32 Tahun 2020 Tentang Tugas Jabatan Pranata Komputer Terampil
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda Tahun 2022 – 2024
Https://glints.com/id/lowongan/apa-itu-user-interface/ Di akses pada 22 Agustus 2022
Lampiran 1 Lembar Konsultasi Mentor
LEMBAR KONSULTASI MENTOR LATIHAN DASAR CPNS
BAPELKES CIKARANG KEMENTRIAN KESEHATAN RI TAHUN 2022
REDESIGNWEBSITEINSTANSI KKPKELASII SAMARINDA SEBAGAI MEDIA
: Wahyudi, A.Md.Kom. : 06 : Pranata Komputer Terampil : KKP Kelas II Samarinda : Abdul Samad, SKM., MM. Laporan Aktualisasi Luring 6 7
Nama NDH Jabatan Instansi Coach
LEMBAR KONSULTASI COACH
PELATIHAN DASAR CPNS
BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2022
REDESIGN WEBSITE INSTANSI KKP KELAS II SAMARINDA SEBAGAI MEDIA INFORMASI PUBLIK
: Wahyudi, A.Md.Kom. : 06 : Pranata Komputer Terampil
: KKP Kelas II Samarinda
: Dr. Tarli Supriyatna, SE., MM
No. Tanggal Uraian Konsultasi Media Paraf Coach 1 7 Juli 2022 Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai rancangan aktualisasi yang akan dilakukan dan revisi bab 1 dan bab 3