LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN ANGKATAN II TAHUN 2022
Optimalisasi Edukasi Masyarakat Tentang
Penyakit DBD Melalui Media Sosial di Loka
Litbangkes Pangandaran
Disusun oleh :
Nama : Fadiah Asyjarina Nasrowi
NIP : 199611302022032003
NDH : 07
Jabatan : Teknisi Penelitian dan Perekayasaan Terampil
Instansi : Loka Litbangkes Pangandaran
UPTD PELATIHAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/c55195acdb9fce281c40b84a79ad1ed7.jpeg)
PROVINSI JAWA BARAT BEKERJA SAMA DENGAN BALAI
PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
2022
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/6db3901d02353162a457fd8897035692.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/c2257bf84177dce9d18080fcfd8ad3f6.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/5676e0ed9df4a9bc272b8ab54f81f2ce.jpeg)
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME karena atas berkat rahmatnya, penulisan rancangan aktualisasi pada pelatihan dasar angakatan II dapat diselesaikan dengan baik. Rancangan aktualisasi ini berisi habituasi dalam rangka penerapan nilai-nilai dasar PNS berupa
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) di unit kerja sesuai dengan profesi masing-masing ASN.
Tidaklupajuga,penulismengucapkansyukurkarenapenyelesaianlaporanaktualisasiini juga tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Rosiana Kali Kulla, SKM., MM selaku Kepala Loka Litbangkes Pangandaran,
2. Bapak Elfikananda Augustian, SIP., MPA selaku Mentor Latsar CPNS penulis,
3. Ibu Saadah Fitriany SST.,M.Keb selaku Coach kelompok II C latsar CPNS,
4. Seluruh Staff dan pegawai Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang selaku penyelenggara kegiatan latsar CPNS,
5. SeluruhStaffdanpegawai UPTD Pelatihan Kesehatan (Upelkes) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat selaku tuan rumah dimana kegiatan ini dilaksakan,
6. Seluruh Widyaiswara, yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalamanyang bermanfaat selama pelatihan dasar ini,
7. Seluruh Pegawai Loka Litbangkes Pangandaran yang telah membantu serta mendukung kegiatan latsar ini,
8. Orang tua penulis, yang selalu mendoakan dan memberi semangat kepada penulis,
9. Teman-temanCPNSLokaLitbangkesPangandaranyangmemberisemangatdandukungan dalam kegiatan pelatihan dasar CPNS ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini masih banyakkekurangandanjauhdarikesempurnaankarenakemampuandanpengetahuandaripenulis sehingga diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada penulis dan nantinya diharapkan mampu memberikan perbaikan di masa yang akan datang kepada penulis. Terlepas dari itu, penulis berharap laporan rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Pangandaran, Juni 2022
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)yang bekerja pada instansi Pemerintah. Pegawai Negeri berkedudukan sebagai aparatur negara, yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab,danmemperkuatprofesionalismesertakompetensibidang. Untuk itu, diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan Peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), serta merasakanmanfaatnya,sehinggaterpatridalamdirinyasebagaikarakterPegawai Negeri Sipil yang profesional sesuai bidang tugas. Melalui pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan Pegawai Negeri Sipil profesionalyangberkarakterdalammelaksanakantugasdanjabatannyasebagai pelaksanakebijakanpublik,pelayanpublik,danperekatdanpemersatubangsa.
DenganadanyapelatihandasarinidiharapkanASNdapatbertransformasi menjadi pegawai yangBer-AKHLAKdalam menjalankantugasnyasesuaicore values yang berlaku saat ini. Selain itu pelatihan ini untuk mewujudkan terciptanya Smart Governance.
Saat ini, perkembangan teknologi,informasidankomunikasikianpesat. Jumlah penggunaan internet pada tahun 2022 sebanyak 204,7 Juta penduduk. Perkembanganinternet saat ini cukupmembantu masyarakat dalammengakses segalainformasi,baikdisektorbisnis,pendidikan,hukum,hiburandanlayanan
kesehatan. Teknologi digital yang tersedia luas dan publik yang lebih terbuka akan perubahan tersebut mampu untuk mendorong percepatan transformasi digital kesehatan yang sedang digerakkan oleh Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan akan berfokus pada upaya promotif dan preventif. Khususnya menciptakan orang yang sehat dengan menggerakkan langkahlangkahpreventif.Saatiniupayatersebutakanmeliputipemberianedukasipada penduduk sebagai pencegahan primer di kesehatan masyarakat.
Di Loka Litbangkes Pangandaran terdapat salah satu wadah pengedukasiankesehatankhususnyatentangpenyakitvektornyamukbaiksecara digital maupun secara langsung. Dimana terdapat Museum nyamuk sebagai wadah pengedukasian ke pengunjung wisata ilmiah serta terdapat pula media sosial sebagai pengedukasian secara digital bagi masyarakat yang tidak sempat untuk berkunjung. Namun di media sosial museum nyamuk ini sangat jarang mengedukasi masalah kesehatan yang dimana dapat dilihat informasi terakhir yang diunggah pada tanggal 21 Juni 2021. Selain itu, menurut Kemenkes pada mingguke22padatahun2022,kasuspenyakitDBD(demamberdarahdengue) ituterusmeningkatsebanyak45.387kasusdanmenyebabkan432kematianyang diakibatkan penyakit DBD. Maka dari itu, penulis ingin mengangkat isu ini sebagaiupayapromotifdalampencegahankasusDBDdengancara“optimalisasi edukasi masyarakat tentang penyakit DBD melalui media sosial di Loka Litbangkes Pangandaran ” .
1.2 Tujuan Aktualisasi
1.2.1 Tujuan umum
TujuandariPelatihanDasar(Latsar)iniadalahnantinyapeserta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu BerAKHLAK dalammelaksanakantiap pekerjaanataukegiatan yang dilakukan, dan berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasiyaituLokaLitbangkesPangandaransertamenjadihabituasi dalam pekerjaan sehari-hari.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Peserta mampu bekerjasama dengan pegawai Loka Litbangkes Pangandaran dalam mengedukasi masyarakat tentang penyakit DBD.
2.Pesertamampumenghasilkansolusipencegahanpenularanpenyakit DBD melalui inovasi teknologi kesehatan dengan pembuatan video edukasi kesehatan.
3.Pesertamampumenyediakandatainformasidanpengetahuantentang masalah penyakit DBD.
4. Peserta mampu membangun jejaring dengan influencer dalam menyediakan pengetahuan tentang penyakit DBD
1.3 Manfaat Aktualisasi
1.3.1 Bagi Penulis
Manfaat aktualisasi bagi penulis adalah dapat melakukan internalisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK sesuai dengan peran, fungsi dan kedudukan ASN, serta menjadikannya sebagai habituasidalamkehidupansehari-hariterutamasaatmenjalankantugas.
1.3.2 Bagi Instansi Kerja
Melahirkan ASN yang mampu menerapkan aktualisasi nilai ASN Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sehingga mampu meningkatkan mutu pelayanan yang sesuai dengan visi dan misi organisasi.
1.3.3 Bagi Masyarakat
Manfaat aktualisasi bagi masyarakat adalah memberikan informasi kesehatan khususnya masalah kesehatan penyakit DBD saat ini, sehingga nantinya diharapkan masyarakat dapat melakukan pecegahan penyakit sesuai dengan program Kemenkes.
1.4 Ruang Lingkup
Rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu isu yang terdapat di Loka Litbangkes Pangandaran yang nantinya akan diaktualisasikan pada 27 Juli – 6 Agustus 2022 dan dilaksanakan selama 30 hari di Loka Litbangkes Pangandaran.Adapunyangakandilakukanmulaidarikonsultasikegiatanke atasan/mentor, pegawai IT dan penanggungjawab museum nyamuk. Selanjutnya dilakukan pembuatan konten mengenai penyakit DBD dan penyebabnya lalu diunggah ke media sosial museum nyamuk dan Loka Litbangkes Pangandaran. Setelah itu, dilakukan promosi kesehatan dengan caramenguploadkontentersebutkemediasosialyangcukupberpengaruhdi masyarakat agar pesan dari konten dapat tersampaikan dengan maksimal. Setelah diunggah ulang, dilakukan evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan.
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
2.1 Profil Instansi
2.1.1 Sejarah singkat
MeningkatnyaincidentratepenyakitberbasisvektordiJawaBarat membuat Departemen Kesehatan RI cq. Ditjen P2M-PL berinisiatif bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk membuat Station Lapangan Pemberantasan Vektor (SLVP). Maka diresmikanlah SLVP tahun 2001 dengan tujuan monitoringinsidenpenyakit malariadi Jawa Barat. Seiring perkembangan kelembagaan, SLVP migrasi induk keorganisasian kepada Badan Litbang Kesehatan dengan nama Unit Pelaksana Fungsional - Pengendalian Vektor dan Reservoir Penyakit (UPF-PVRP). Pada tahun 2003 melalui SK Menkes RI No. 1406/Menkes/SK/IX/2003tanggal30September2003tentangOrganisasi danTataKerja,UPF-PVRPberubahmenjadiLokaLitbangP2B2Ciamis dan ditahun 2017 berubah menjadi Loka Litbangkes Pangandaran. Permenkes no 64 tahun2017 tentang klasifikasi UPT di lingkungan Litbangkes, Loka Litbangkes Pangandaran fokus melakukan penelitian dan pengembangan tentang arbovirosis khususnya penyakit demam berdarah dengue, chikungunya, dan japanese encephalitis.
2.1.2 Visi dan Misi
2.1.2.1 Visi
MenjadikanLitbangkesSebagaiLokomotif Pembangunan Kesehatan
2.1.2.2 Misi
1. Menyediakan data informasi dan pengetahuan tentang masalah kesehatan dan penyebabnya
2. Menghasilkan solusi perbaikan pembangunan kesehatan melalui inovasi teknologi kesehatan
3. Menyediakan data informasi dan pengetahuan tentang pencapaian pembangunan kesehatan
2.1.3 Tugas pokok
Tugas Loka Litbangkes Pangandaran adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan
2.1.4 Fungsi
1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran kegiatan penelitian dan pengembangan kesehatan;
2. Pelaksanaan penelitian dan kajian di bidang kesehatan dan keunggulan tertentu;
3. Pelaksanaan pengembangan metoda, model, dan teknologi di bidang kesehatan dan keunggulan tertentu;
4. Pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan kesehatan;
5. Pelaksanaandiseminasi,publikasi,danadvokasihasil-hasilpenelitian dan pengembangan kesehatan;
6. Pelaksanaan kerja sama dan jaringan informasi penelitian dan pengembangan kesehatan;
7. Pelaksanaanbimbinganteknispenelitiandanpengembangandibidang kesehatan;
8. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan
9. Pelaksanaan ketatausahaan Loka Litbangkes Pangandaran
2.1.5 Nilai Organisasi
1. Loyal
Setiap warga Badan Litbangkes menjalankan tugas dan fungsinya dalam rangka loyalitas dan kecintaan terhadap NKRI.
2. Integritas
Setiap warga Badan Litbangkes memiliki integritas yang tinggi, professional dan jujur, dalam menjalankan tugas dan fungsinya, untuk mendukung penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan yang bermutu.
3. Tanggung Jawab
SetiapwargaBadanLitbangkesmemilikikesadaranyangtinggiuntuk menjunjung tinggi martabat diri dan organisasi.
4. Berbagi
Setiap warga Badan Litbangkes mampu saling memberi, saling menghargai, dan bekerja dalam tim, untuk menjalankan misi organisasi.
5. Amanah
Setiap warga Badan Litbangkes mampu menjalankan amanah yang dibebankan pada dirinya dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan,untuk keberhasilan misi organisasi.
6. Niatkan Ibadah
Setiap warga Badan Litbangkes dalam menjalankan tugas kelembagaandiniatkandalamrangkamenjalankanketakwaankepada
Tuhan Yang Maha Esa.
7. Goal oriented
Setiap warga Badan Litbangkes mengarahkan semua pola pikir, pola sikap, dan pola tindak untuk memajukan Badan Litbang Kesehatan sebagai lokomotif pembangunan kesehatan.
2.1.5 Susunan organisasi
Susunan organisasi Loka Litbangkes Pangandaran berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan No65 Tahun 2017tentangOrganisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, adalah sebagai berikut :
a. Kepala
b. Kepala Urusan Tata Usaha
c. Instalasi
d. Kelompok Jabatan Fungsional
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/484314a5401c9c65980c7bfcc813c6fb.jpeg)
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Loka Litbangkes Pangandaran
2.1.6 Data SDM
Sampai 31 Desember 2019 jumlah pegawai di Loka Litbangkes
Pangandaransebanyak52orangdengankomposisi36orangPNSdan16 Tenaga Kontrak. Terdiri dari 35 laki-laki dan 17 perempuan. Dari 52 orang pegawai yang ada di Loka Litbangkes Pangandaran terdapat 29
orang yang memiliki 4 orang golongan IV, golongan III, 1 orang golongan II, 2 orang golongan I dan 16 orang yang non golongan.
Dari keseluruhan pegawa Loka Litbangkes Pangandaran terbagi dari beberapa jenjang pendidikan yaitu 18 orang lulusan S2, 17 orang yang lulusan S1, 3 orang lulusan D3, 1 orang lulusan D2, 10 orang lulusan SMA, 1 orang lulusan SMP dan 2 orang lulusan SD.
Untuk Jabatan Struktural, Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) dan Jabatan Fungsional Umum (JFU) yang ada seperti pada tabel berikut:
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/97cc2114b021c09ae282b0c592664c9b.jpeg)
kotaKabupatenPangandaranyaitu Parigi adalah25kmsedangkanjarak ke daerah wisata Pangandaran adalah 3 km, jarak ke ibu kota Provinsi
Jawa Barat (Bandung) adalah 220 km dengan jarak tempuh sekitah 5-6 jam dan jarak ke ibu kota Negara (Jakarta) sekitar 500 km dengan jarak tempuh 10-11 jam. Perkantoran Loka Litbangkes Pangandaran
menempati tanah seluas 8.114 m2 yaitu 5.390 m2 pinjam pakai dengan Pemerintah Kabupaten Pangandaran, 1.308 m2 hasil pengadaan tahun
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/f8b7e719e5b167c7ece6288d6de342e8.jpeg)
2007 dan 1.416 m2 hasil pengadaan tahun 2015.
Untuk melakukan pengendalian penyakit bersumber binatang yang sesuai dengan spesifikasi masing-masing wilayah
diperlukan data ekologi dan sosial budaya beserta segala aspeknya yang akurat masing-masing wilayah secara lokal
spesifik. Dengan terbatasnya sumber daya di tingkat kabupaten dan provinsi, maka diperlukan dukungan lembaga penelitian kesehatan dalam hal ini Loka Litbangkes Pangandaran untuk melakukan kegiatan pengumpulan dan analisis data. Dengan demikian pemberantasan penyakit bersumber binatang dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan keadaan masingmasing.HasilPenelitianyangdihasilkanLokaLitbangkes
Pangandaran pada tahun 2019 sebanyak 2 buah yaitu penelitian
“JapaneseencephalitisdiKabupatenTangerang:StudiPrevalensi padaManusiadanTernak”danRisetMultisenterberjudul“Riset ImplementasiModelJuruPembasmiJentik(JURBASTIK)dalam
Penanggulangan DBD Provinsi Jawa Barat dan Banten”.
2.1.8.2 Publikasi
Hasil penelitian yang sudah dilakukan Loka Litbangkes
Pangandaran, perlu di diseminasikan kepada masyarakat yang terdiri dari kalangan ilmiah (peneliti, lembaga penelitian, perguruan tinggi, asosiasi), stakeholder (kementerian kesehatan, dinas kesehatan, pemerintah daerah), dunia usaha, sekolah serta masyarakat umum. Diseminasi hasil penelitian yang telah dilakukan di Loka Litbangkes Pangandaran melalui berbagai metoda yaitu penerbitan pamflet dan poster, seminar, pameran, penulisan artikel ilmiah di jurnal nasional dan internasional, penulisan artikel populer di media massa dan pembuatan film dokumenter. Output publikasi yang paling utama adalah penerbitanjurnal ilmiah, seminar,prosidingdanbuletinpopuler.
2.1.8.3
Program Wisata Ilmiah
Wisata Ilmiah Litbangkes merupakan salah satu kegiatan yang ada di Loka Litbangkes Pangandaran. Nama wisata ilmiah karena lokasinya ada di daerah wisata Pangandaran. Tujuan umum dari kegiatan ini adalah menyebarluaskan informasi baik ituberupahasilpenelitianmaupuninformasilainterkaitpenyakit tular vektor pada seluruh lapisan masyarakat. Sedangkan tujuan khususnya adalah :
Melayani kegiatan kunjungan Wisata Ilmiah Litbangkes
Melayani permintaan bimbingan teknis baik itu dari
pihak akademisi maupun instansi lain di Loka
Litbangkes Pangandaran
Melaksanakankegiatanpemeliharaanspesimenkoleksi museum Nyamuk
Melakukan penjajakan kerjasama dengan pihak lain sesuai dengan tugas dan fungsi kelembagaan
Berkoordinasidenganunitlaindalampenyelenggaraan kegiatan
Wisata Ilmiah Litbangkes Wisata Ilmiah Litbangkes memanfaatkan fasilitas yang dimiliki Loka Litbangkes Pangandaran, meliputi gedung Sinema (Mosquito Theatre), Museum Nyamuk, TOMPEN (Tanaman Obat Malaria dan Pengusir Nyamuk) dan Laboratorium. WisataIlmiahLitbangkes LokaLitbangkesPangandarantelahbanyakmenerimakunjungan dari berbagai pihak, terutama institusi pendidikan dan pengelolaanprogrampengendalianpenyakitbersumberbinatang (P2B2) dari dinas kesehatan yang ada di Provinsi Jawa Barat. KegiatanWisataIlmiahinibernuansapendidikankesehatanyang dikemas dalam pendekatan hiburan, promotif dan preventif. Sasaran kegiatan Wisata Ilmiah Litbangkes ini ditujukan kepada semua kalangan seperti pelajar/guru, mahasiswa/dosen, peneliti, swasta, instansi pemerintah dan masyarakat umum. Bentuk kegiatan Wisata Ilmiah Litbangkes ini berupa kunjungan, pembelajaran klasikal, pertemuan ilmiah, magang, praktek laboratorium dan penelitian lapangan. Jenis Kegiatan Wisata Ilmiah Litbangkes yang ditawarkan terdiri dari bermacam paket sesuai dengan kebutuhan pengunjung.
2.1.8.4 Layanan Penelitian Mahasiswa
Loka Litbangkes Pangandaran telah memfasilitasi kegiatan pendampingan uji penelitian tugas akhir mahasiswa. Penelitian mahasiswayangdilakukandiLokaLitbangkesPangandaranpada tahun 2019 sebanyak 17 penelitian mahasiswa dari 5 lembaga pendidikan tinggi. Kegiatan ini difasilitasi Tim Laboratorium Penelitian Kesehatan (LPK) Loka Litbangkes Pangandaran. Secara administrasi, tim pelayanan penelitian menerima surat permohonanbimbinganteknispenelitian,menunjukpembimbing,
2.2 Profil Peserta
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/b3ac332a722cfcb8d1b4ba07dfc2454a.jpeg)
dan menerbitkan surat keterangan penelitian. Bagi peneliti yang telah selesai melaksanakan penelitiannya wajib menyerahkan laporan di Loka Litbangkes Pangandaran.
Nama : Fadiah Asyjarina Nasrowi, A.Md.Farm
NIP : 199611302022032003
Jabatan/Golongan : Teknisi Litkayasa / II-C
Unit Kerja :LokaPenelitiandanPengembanganKesehatanPangandaran
Sebagai teknisi litkayasa terampil di Loka Penelitian dan Pengembangan
KesehatanPangandaran,pesertamemilikitugaspokokdanfungsinyasesuaiPermenPANRB No. 30 Tahun 2021, yaitu :
1. Melakukan pegidentifikasian kebutuhan peralatan berdasarkan data dari dokumen perencanaan kegiatan
2. Melakukan pengidentifikasian kebutuhan bahan berdasarkan data dari dokumen perencanaan kegiatan
3. Melakukanpengidentifikasiankebutuhansaranadanprasaranaberdasarkan data dari dokumen perencanaan kegiatan
4. Melakukan penyiapan kebutuhan peralatan berdasarkan data yang telah tersusun dalam daftar
5. Melakukan penyiapan kebutuhan bahan berdasarkan data yang telah tersusun dalam daftar
6. Melakukan penyiapan kebutuhan sarana dan prasarana berdasarkan data yang telah tersusun dalam daftar
7. Melakukan pencatatan tahapan pelaksanaan kegiatan percobaan
8. Melakukan pengambilan data pelaksanaan kegiatan percobaan
9. Melakukan pengambilan data pelaksanaan kegiatan eksplorasi
10. Melakukan pengukuran dan atau pengambilan data jasa teknis
11. Melakukan penyetelan hasil perakitan prototype suatu produk
12. Melakukanpemeliharaanrutindanterjadwaldarialat,fasilitas,systemdan produk
13. Melakukan perbaikan alat, fasilitas, sitem dan produk
14. Melakukan kompilasi data dan informasi penjaminan mutu
15. Melakukan pemeriksaan ulang dan penjaminan mutu layanan ilmu pengeahuan dan teknologi berdasarkan standar acuan
2.3 Role Model
Untuk Role Model pesertayangdijadikanpanutanadalahpak JokoWidodo. Bapak Joko Widodo adalah presiden ke 7 Indonesia yang dimana beliau menjabat selama 2 periode. Selain meluncurkan nilai dasar ASN BerAKHLAK, bapak Joko Widodo menerapkan nilai dasar tersebut di saat beliau menjabat. Adapun nilai-nilai BerAKHLAK yang beliau lakukan adalah sebagai berikut:
1. Berorientasi pelayanan
Pak Joko WIdodo telah banyak melayani bangsa ini salah satu contohnya adalah pembangunan infrastruktur yang merata. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat, terlebih masyarakat yang berada di Indonesia bagianTimur. Pembangunaninfrastrukturdi Papuaini bergunabukanhanya menyambungjalanantarkabupaten,tetapijugasebagaipenghubungjalanke daerah yang masih terisolasi atau susah dijangkau. Selain itu, infrastruktur juga sangat penting untuk pemulihan ekonomi, terlebih di Papua harga kebutuhanpokokyangsangattinggiakibatbiayaangkutdandistribusibarang yangmahal.Dahuludistribusibarangseringmenggunakanjalurudaraakibat jalur darat yang sangat sulit ditempuh akibat tidak meratanya pembangunan infrastruktur. Namun distribusi melalui jalur udara tidak bisa selalu
diandalkan disebabkan karena cuaca yang buruk dapat membuat terhambatnya distribusi melalui jalur udara. Hal tersebut juga sebagai salah satu mengapa harga pokok di Papua naik 2-3x lipat dari harga di daerah lain di Indonesia. Pada saat era pak Joko Widodo membangun jalan Trans Papua yang dapat membantu masyarakat di Papua dikarenakan beliau memiliki sikap berorientasi pelayanan yang memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
2. Akuntabel
Pada tahun 2021, Pak Joko Widodo menyerahkan 12 item gratifikasi seharga 8,7 Miliar dari Raja Salman ke KPK. Hal ini menandakan beliau memilikiintegritasyangtinggisertamelaksanakantugasdenganjujur.Selain itu, pada tahun 2018, Pak Joko Widodo juga pernah mengumpulkan barangbarang gratifikasi dari tahun 2017-2018 senilai 58 Miliar lalu menyerahkannya ke KPK. Beliau sebagai warga Negara yang baik dan juga sebagai pemimpinNegarayangjujursertateladantelahmengajarkankepada peserta bahwa pemimpin saja bisa melakukan gerakan pemerintah yang bersih, dan hal ini juga sebagai salah satu yang harus dicontoh oleh peserta bahwaselainharusmelaksanakantugasdenganjujurdanberintegritastinggi, sebaiknya jangan menyalahkangunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Pak Joko Widodo memiliki kompeten menjadi presiden, ini bisa dilihat dari karir beliau yang awalnya Walikota Surakarta pada tahun 2005 danmemilikikebijakan-kebijakanyangmembuatkotatersebutmajusehingga
terpilih lagi pada 2010. Setelah menjadi Walikota Surakarta, beliau mengembangkankarirnyalagididuniapolitikmenjadiGubernurJakartapada tahun2012,padahalawalnyapakJokoWidodotidakdiunggulkan.Danpada tahun 2014-sekarang terpilih menjadi presiden selama 2 periode. Seringnya
PakJokoWidodoterpilihmenandakanbeliauselalumelakukanpekerjaannya dengan sangat baik sehingga dipercaya untuk kembali menjabat sebagai pemimpin baik sebagai walikota, gubernur maupun presiden walaupun awalnya sempat diragukan tetapi beliau mampu menunjukkan bahwa beliau kompeten untuk menjadi pemimpin yang baik.
Pak Joko Widodo dikenal sangat ramah di masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa video yang beredar di dunia maya dimana pak Joko Widodo sering berinteraksi dengan masyarakat contohnya saja Pak Joko Widodoseringmelakukan“blusukan”untukmendengaraspirasimasyarakat. Hal ini mampu membantu menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat, selain itu juga mampu meningkatkan keharmonisan antara warga dengan pemimpinnya karena interaksi yang ada.
5. Loyal
Dibawah isu mengenai dirinya yang akan menjabat sebagai presiden sebanyak 3 periode. Pak jokowi sendiri dengan tegas menolak hal tersebut. Bahkan hal ini disampaikan oleh anaknya sendiri yaitu Gibran Rakabuming bahwa Ayahnya menolak untuk menjabat 3 periode dan ibunya juga telah bersiap-siap untuk pindah kembali ke kampong halamannya. Hal ini sejalan dengan nilai loyal yaitu memegang teguh ideology Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Taun 1945.
6. Adaptif
Pada tahun 2020 indonesia mengalami peningkatan penyebaran Covid-19 yang tinggi, sehingga Pak Joko Widodo membuat kebijakan penangananpenularanCovid-19diIndonesia.Adapunkebidjakanyangbeliau buatyaituPPKM(PemberlakuanPembatasanKegiatanMasyarakat)danNew Normal. Hal ini beliau lakukan untuk membatasi penularan covid-19 tetapi tidak memberhentikan laju ekonomi seluruhnya, sehingga Indonesia tidak terlalu terpuruk di tengah pandemi. Selain itu, keijakan ini juga dilakukan agar warga dan pemerintahan Indonesia mampu beradaptasi perubahan ditengah pandemi yang terjadi.
7. Kolaboratif
Pada era pak Joko Widodo banyak dilakukan kerja sama ke Negaranegaralain.Beberapacontohsepertibenda-bendasenidipamerkandiNegara republic Latvia, Presiden Jokowi dan Perdana Menteri India membahas kerjasama penguatan pangan, penyerahan surat kepercayaan ke Raja Tonga sehingga dapat meningkatkan hubungan kerjasama di bidang perdagangan, penanganan bencana dan dampak perubahan iklim, penguatan kerja sama pemulihanekonomidenganperdanamenteriSingapura,danlain-lain.Halini
bisadilihatbahwaPresidenJokoWidodosangatmemperhatikankerjasamadi berbagai bidang dengan Negara-negara lain untuk meningkatkan kualitas Negara Indonesia.
2.4 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
2.4.1 Berorientasi Pelayanan
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum
dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayananadministrativeyangdisediakanolehpenyelenggarapelayananpublik. Adapun penyelenggara pelayanan publik menurut UU Pelayanan Publik adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badanhukum lain yangdibentuksemata-matauntukkegiatanpelayananpublik. Dalam batasan pengertian tersebut, jelas bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalahsalahsatudaripenyelenggarapelayananpublik,yangkemudiandikuatkan kembali dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), yang menyatakan bahwa salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik. Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum dalam Pasal 4 UU Pelayanan Publik, yaitu:
a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan
2.4.2 Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak
mudah untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintasadalahsesuatuyangsangatpenting,tetapitidakmengetahuibagaimana cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan denganresponsibilitasatautanggungjawab.DalamkonteksASNAkuntabilitas adalahkewajibanuntukmempertanggungjawabkansegalatindakdantanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik.
Akuntabilitasmerujukpadakewajibansetiapindividu,kelompokatau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
Kemampuanmenggunakankekayaandanbarangmilik negarasecara bertanggung jawab, efektif, dan efisien
Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
2.4.3 Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan(skill),dansikap(attitude)yangterindikasikandalamkemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Pengertian yang sama juga digunakan dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1PermenpanRBNomor38Tahun2017),dankompetensi menjadifaktor pentinguntuk mewujudkan pegawai professional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya dalam kinerja.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yangdapatdiamati,diukur,dikembangkanuntukmemimpindan/ataumengelola unit organisasi; dan 3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan,
keterampilan,dansikap/perilakuyangdapatdiamati,diukur,dandikembangkan terkait denganpengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama,sukudanbudaya,perilaku,wawasankebangsaan,etika,nilai-nilai,moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
2.4.4 Harmonis
Harmoniadalahkerjasamaantaraberbagaifaktordengansedemikian rupahinggafaktor-faktortersebutdapatmenghasilkansuatukesatuanyangluhur. Sebagai contoh, seharusnya terdapat harmoni antara jiwa jasad seseorang manusia, kalau tidak, maka belum tentu orang itu dapat disebut sebagai satu pribadi. Dalam mewujudkan suasana harmoni maka ASN harus memiliki pengetahuan tentang historisitas ke-Indonesia-an sejak awal Indonesia berdiri, sejarah proses perjuangan dalam mewujudkan persatuan bangsa termasuk pula berbagai macam gerakan gerakan separatism dan berbagai potensi yang menimbulkanperpecahaandanmenjadiancamanbagipersatuanbangsa.Secara umum,menurutUndang-UndangNo.5Tahun2014Pasal11tentangASN,tugas pegawai ASN adalah sebagai berikut.
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaiansesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Beberapa peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya harmoni dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:
a. Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil. Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Adil, berarti PNS dalam melaksanakna tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan. Dengan bersikap netral dan adil dalam melaksanakan tugasanya,PNSakanmampumenciptakankondisiyangaman,damai, dantentramdilingkungankerjanyadandimasyarakatnya.Sikapnetral dan adil juga harus diperlihatkan oleh PNS dalam event politik lima tahunan yaitu pemilu dan pilkada. Dalam pemilu, seorang PNS yang
aktif dalam partai politik, atau mencalonkan diri sebagai anggota legislative (DPR, DPRD dan DPD), atau mencalonkan diri sebagai
kepala daerah, maka dia harus mundur atau berhenti sementara dari statusnya sebagai PNS. Tuntutan mundur diperlukan agar yang bersangkutan tidak menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya untuk kepentingan dirinya dan partai politiknya. Kalau PNS sudah terlibatdalamkepentingandantarikanpolitikpraktis,makadiasudah tidak bisa netral dan obyektif dalam melaksanakn tugas tugasnya. Situasiiniakanmenimbulkanketidakpercayaanmasyarakatterhadap PNS dan kelembagaan/institusi yang dipimpinnya.
b. PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok kelompok minoritas, dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut. Termasuk didalamnya ketika melakukan rekrutmen pegawai, penyusunan program tidak berdasarkan kepada kepentingan golongannya.
c. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap netral dan adil karena tidak berpihak dalam memberikan layanan.
d. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki sukamenolongbaikkepadapenggunalayanan,jugamembantukolega PNS lainnya yang membutuhkan pertolongan.
e. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya. PNS juga harus menjadi tokoh dan panutan masyarakat. Dia senantiasa menjadi bagian dari problem solver (pemberi solusi) bukan bagian dari sumber masalah (trouble maker). Oleh sebab itu , setiap ucapan dantindakannyasenantiasamenjadiikutandanteladanwarganya.Dia tidak boleh melakukan tindakan, ucapan, perilaku yangbertentangan dengan norma norma sosial dan susila, bertentangan dengan agama dan nilai local yang berkembang di masyarakat.
2.4.5 Loyal
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai dasar)ASN BerAKHLAKdan Employer Branding (BanggaMelayaniBangsa).
Nilai “Loyal” dianggap pentingdan dimasukkanmenjadi salahsatu core values yang harus dimiliki dan diimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN dikarenakan oleh faktor penyebab internal dan eksternal. Secara etimologis, istilah“loyal”diadaptasidaribahasaPrancisyaitu“Loial”yangartinyamutudari
sikap setia. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terdapat beberapa ciri/karakteristikyangdapatdigunakanolehorganisasiuntukmengukurloyalitas pegawainya, antara lain:
1. Taat pada Peraturan.
2. Bekerja dengan Integritas
3. Tanggung Jawab pada Organisasi
4. Kemauan untuk Bekerja Sama.
5. Rasa Memiliki yang Tinggi
6. Hubungan Antar Pribadi
7. Kesukaan Terhadap Pekerjaan
8. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
9. Menjadi teladan bagi Pegawai lain
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
3. Menjaga rahasia jabatan dan Negara Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan pengabdian, yang dapat disingkat menjadi “KoDeKoNasAb”. Secara umum, untuk menciptakan dan membangunrasasetia(loyal)pegawaiterhadaporganisasi,hendaknyabeberapa hal berikut dilakukan:
1. Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki
2. Meningkatkan Kesejahteraan
3. Memenuhi Kebutuhan Rohani
4. Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir
5. Melakukan Evaluasi secara Berkala Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan
sebagaiwujudloyalitasnyaterhadapbangsadannegara.AgarparaASNmampu menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan lainnya dibutuhkanlangkah-langkahkonkrit,diantaranyamelaluipemantapanWawasan Kebangsaan. Selain memantapkan Wawasan Kebangsaan, sikap loyal seorang ASN dapat dibangun dengan cara terus meningkatkan nasionalismenya kepada bangsa dan negara.
2.4.6 Adaptif
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasidanindividudidalamnyamemilikikebutuhanberadaptasiselayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif.
DanbudayaadaptifsebagaibudayaASNmerupakankampanyeuntuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkanorganisasiuntukmencapaitujuannya.Perilakuadaptifmerupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapai tujuan – baik individu maupun organisasi – dalam situasi apa pun. Salah satu tantangan membangun atau mewujudkan individua dan organisasi adaptif tersebut adalah situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Hadapi Volatility dengan Vision, hadapi uncertainty dengan understanding, hadapi complexity dengan clarity, danhadapi ambiguity dengan agility.Organisasiadaptifyaituorganisasi yang memiliki kemampuan untuk merespon perubahan lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder dengan cepat dan fleksibel. Budaya organisasi merupakan faktor yang sangat penting di dalam organisasi sehingga efektivitas organisasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan budaya yangtepat dandapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Bila budaya organisasi telah disepakati sebagai sebuah strategi perusahaan maka budaya organisasi dapat dijadikan alat untuk meningkatkan kinerja. Dengan adanya pemberdayaan budaya organisasi selain akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
2.4.7 Kolaboratif
Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapa definisi kolaborasi dan collaborative governance. DyerandSingh(1998,dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasi adalah “ value generated
from an alliance between two or more firms aiming to become more competitive by developing shared routines”.
Collaborative governance mencakup kemitraan institusi pemerintah untukpelayananpublik.Sebuahpendekatanpengambilankeputusan,tatakelola kolaboratif, serangkaian aktivitas bersama di mana mitra saling menghasilkan tujuan dan strategi dan berbagi tanggung jawab dan sumber daya.
Pada collaborative governance pemilihankepemimpinanharustepat yang mampu membantu mengarahkan kolaboratif dengan cara yang akan mempertahankantatakelolastukturhorizontalsambilmendorongpembangunan hubungan dan pembentukan ide. Selain itu, Kolaboratif harus memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama dalam menghasilkan nilai tambah, serta menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
WoG (Whole of government) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahandarikeseluruhansektordalamruanglingkupkoordinasiyanglebih luasgunamencapaitujuan-tujuanpembangunankebijakan,manajemenprogram dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
DalampengertianiniWoGdipandangmenunjukkanataumenjelaskan bagaimana instansi pelayananpublikbekerjalintasbatasataulintassektorguna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isuisu tertentu.
3.1 Deskripsi Isu
Tidak diperbaharuinya
data tentang tanaman obat
malaria dan pengusir
nyamuk di museum
nyamuk
Daftar tanaman obat
malaria dan pengusir
nyamuk di museum
nyamuk tidak pernah
diperbaharui
semenjak 2016
Dampak yang terjadi
adalah pengunjung
museum nyamuk tidak
mendapatkan informasi
yang jelas tentang
tanaman obat yang
1
dapat membantu
pengobatan penyakit
yang disebabkan oleh
nyamuk dan tanaman
obat yang berfungsi
sebagai pengusir
nyamuk
2
Tidak optimalnya
pengedukasian tentang
bahaya dan cara
penanggulangan penyakit
DBD di media sosial Loka
Litbangkes Pangandaran
Hasil penelitian
Mahasiswa yang
melakukan bimbingan
teknis di Loka Litbangkes
Meningkatnya kasus
DBD di Indonesia
sebanyak 45.387
kasus dan kematian
sebanyak 432 orang
Kurangnya edukasi
tentang penyakit DBD
dapat menyebabkan
tingkat kasus yang
meningkat sehingga
menimbulkan kematian yang meningkat juga.
3
Pangandaran tidak
dikumpulkan/diberikan di perpustakaan Loka
Litbangkes Pangandaran
Mahasiswa yang
melakukan
bimbingan teknis
sebanyak 27 orang
pada tahun 2022, tetapi hanya 10
orang yang
mengumpulkan
Dampak yang
disebabkan adalah
kurang updatenya
literatur terbaru di perpustakaan sehingga
menimbulkan tidak
terupdate pula ilmu
pengetahuan pegawai
hasil penelitiannya di Loka Litbangekas Pangandaran.
3.2 Penetapan Core Isu
Dari ketiga Isu diatas maka dilakukan penapisan isu dengan beberapa teknik penapisan salah satunya teknik analisis isu USG. Kriteria analisis USG dilakukan dengan menetapkan rentang penilaian 1-5 (5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil)
A. Urgency adalah seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
B. Seriousness adalah seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan
C. Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera, berikut penetapan isu
Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang dipilih adalah sebagai berikut:“Pembuatan Konten tentang masalah penyakit DBD untuk mengedukasi masyarakat.”, dengan rumusan isu : Tidak optimalnya pengedukasian tentang
cara penanggulangan penyakit DBD di media sosial Loka Litbangkes
3.3 Analisis Faktor Penyebab Core Isu
Methode
Pegawai hanya fokus
edukasi penyakit DBD
pada pengunjung wisata
ilmiah
Kurangnya kesadaran
pegawai tentang
edukasi di media
sosial
Masih kurangnya
konten yang menarik
untuk edukasi
penyakit DBD di media sosial Loka
Litbangkes
Pangandaran
Banyaknya hasil
penelitian tentang
masalah penyakit
DBD yang masih
berbentuk jurnal
Terdapat media
sosial yang tidak
dimanfaatkan
Konten yang berisi
edukasi penyakit
DBD masih kurang di media sosial
Loka Litbangkes
Pangandaran
Kurangnya edukasi ke masyarakat tentang bahaya dan cara penanggulangan penyakit
DBD melalui media sosial
Kurang promosinya akun media sosial
loka litbangkes pangandaran
Material
Analisa penyabab isu yang digunakan adalah metode analisis Fishbone dengan melihat faktor yang mencakup : Man, Machine, Method, Material sebagai berikut: Man Machine
3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Gagasankreatifuntukpenyelesaianisutersebutdiatas,denganmerujukpada penyebabnyaadalah“OptimalisasiedukasimasyarakattentangpenyakitDBDmelalui mediasosialdiLokaLitbangkesPangandaran”.Isuinimendapatkannilaiyangcukup tinggidibandingkanisuyanglainnyapadaanalasisUSGdikarenakanpenulismelihat isu ini cukup urgensi dari segi kasus DBD dan kematian akibat penyakit DBD yang terus meningkat pada tahun 2022 dan akan terus meningkat apabila tidak dilakukan upaya promosi kesehatan sebagai usaha preventif penyakit DBD di masyarakat.
Gagasantersebutterkaitdenganmengaktualisasikansalahsatubentuk Smart ASN yaitu digital skill dengan cara membuat konten yang menariklalumengupload kemediasosial SatuanKerjadenganpenjelasanterkaitdengangagasanyangdibuat.
3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Teknisi Penelitian dan Perekayasaan di Unit Kerja Laboratorium, Kementerian Kesehatan
Identifikasi Isu :
1. Pendataan Tanaman Obatan Malaria dan Pengusir Nyamuk
2. Pengedukasian masyarakat melalui Media sosial
3. Pembuatan alur hasil bimbingan teknis mahasiswa
Diangkat : Tidak optimalnya pengedukasian tentang bahaya dan cara penanggulangan penyakit DBD di media sosial Loka Litbangkes Pangandaran
Isu yang
Gagasan
Pemecahan
Isu
: Optimalisasi edukasi masyarakat tentang penyakit DBD melalui media sosial di Loka Litbangkes Pangandaran
1 Persiapan Rancangan Aktualisasi 1. Konsultasi kepada mentor/atasan
tentang persiapan
rancangan aktualisasi dalam
pembuatan konten edukasi
Notulen Akuntabel
Transparansi terhadap rancangan yang
akan dilakukan kepada atasan/mentor
Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri serta
dapat menerima masukan dari orang
lain sebagai pembelajaran
Harmonis
Menjaga silahturahmi dengan
pegawai di satuan kerja dengan
bertukar pendapat mengenai
rancangan aktualisasi yang akan
dilaksanakan
Adaptif
Dengan konsultasi menandakan sikap
proaktif dari peserta ke mentor atau
atasan untuk meracang kegiatan
aktualisasinya
Kolaboratif
Memberikan kesempatan kepada
atasan/mentor untuk memberikan
masukan tentang rancangan
aktualisasi
Notulen Akuntabel
Transparansi terhadap rancangan yang
Kegiatan ini
berkontribusi terhadap
visi Loka Litbangkes
Pangandaran yaitu
menjadikan Litbangkes
sebagai lokomotif
pembangunan kesehatan
dan misi organisasi
nomor 2 yaitu
menghasilkan solusi
perbaikan pembangunan
kesehatan melalui
inovasi teknologi
kesehatan, dimana
penulis berkonsultasi
serta berkoordinasi
kepada pegawai lainnya
sehingga mampu
menghasilkan solusi dari
inovasi teknologi
kesehatan dalam
perbaikan pembangunan
kesehatan.
Penguatan nilai organisasi pada
kegiatan ini adalah mampu berbagi, dimana atasan/ mentor/ pegawai lainnya memberikan masukan dan saran atas rancangan aktualisasi ini sehingga menimbulkan
kolaborasi yang baik antar pegawai.
museum nyamuk
tentang persiapan
rancangan
aktualisasi dalam
pembuatan konten
edukasi
akan dilakukan kepada
penanggungjawab museum nyamuk
Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri serta
dapat menerima masukan dari
penanggungjawab museum nyamuk
sebagai pembelajaran
Harmonis
Menjaga silahturahmi dengan
3. Koordinasi ke pegawai IT tentang persiapan rancangan aktualisasi dalam pembuatan konten edukasi
pegawai di satuan kerja dengan
bertukar pendapat mengenai
rancangan aktualisasi yang akan
dilaksanakan
Adaptif
Dengan konsultasi menandakan sikap
proaktif dari peserta ke
penanggungjawab museum nyamuk
untuk meracang kegiatan
aktualisasinya
Kolaboratif
Memberikan kesempatan kepada
penanggungjawab museum nyamuk
untuk memberikan masukan tentang
rancangan aktualisasi
Notulen Akuntabel
Transparansi terhadap rancangan yang
akan dilakukan kepada pegawai
kantor yang lainnya
Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri serta
dapat menerima masukan dari orang
lain sebagai pembelajaran
Harmonis
Menjaga silahturahmi dengan
pegawai di satuan kerja dengan
bertukar pendapat mengenai
rancangan aktualisasi yang akan
dilaksanakan
Adaptif
Dengan konsultasi menandakan sikap
proaktif dari peserta untuk meracang
kegiatan aktualisasinya
Kolaboratif
Memberikan kesempatan kepada
pegawai lain untuk memberikan
masukan tentang rancangan
aktualisasi
Pembuatan Video
Notulen Akuntabel
Kegiatan ini
dengan pegawai IT dan pegawai
entomologi dalam
penentuan tema video
Melaksanakan tugas dengan jujur dan
bertanggung jawab, cermat serta
disiplin dalam penentuan tema video.
Kompeten
Melaksanakan aktualisasi dengan
kualitas terbaik serta mau belajar dari
masukan pegawai IT dan pegawai
entomologi
Adaptif
Terus berinovasi dan kreatif atas
masukan pegawai IT dan pegawai
entomologi
Harmonis
Menjaga silahturahmi dengan
pegawai IT dan pegawai entomolgi
dengan bertukar pendapat mengenai
penentuan tema video edukasi
Kolaboratif
Memberikan kesempatan kepada
pegawai IT dan pegawai entomologi
untuk memberikan masukan dalam
penentuan tema video
Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab, cermat serta disiplin dalam pengumpulan literatur.
Kompeten
Melaksanakan aktualisasi dengan
kualitas terbaik dengan
mengumpulkan literatur
Adaptif
Terus berinovasi dengan cara mencari
literature terbaru mengenai penyakit
DBD
Melaksanakan tugas dengan jujur dan
mewujudkan visi Loka
Litbangkes Pangandaran
yaitu menjadikan
Litbangkes sebagai
lokomotif
pembangunan kesehatan
dan dari misi organisasi
yang ke 2 yaitu
menghasilkan solusi
perbaikan pembangunan
kesehatan melalui
inovasi teknologi, dimana penulis
melakukan inovasi
pembuatan konten
dalam upaya pereventif
penyakit DBD
Penguatan nilai organisasi pada kegiatan ini adalah
Goal oriented
dimana penulis mengerahkan pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam pembuatan video edukasi.
dan pegawai
entomologi dalam
pembuatan video
bertanggung jawab, cermat serta
disiplin dalam pembuatan video.
Kompeten
Melaksanakan aktualisasi dengan
kualitas terbaik serta mau belajar dari
masukan pegawai IT dan pegawai
entomologi saat pembuatan video
Adaptif
Terus berinovasi dan kreatif dalam
pembuatan video edukasi bersama
pegawai IT dan pegawai entomologi
Harmonis
Menjaga silahturahmi dengan
pegawai IT dan pegawai entomologi
dengan bertukar pendapat dalam
pembuatan video edukasi
Kolaboratif
Memberikan kesempatan kepada
pegawai IT dan pegawai entomologi
untuk memberikan kontribusi dalam
pembuatan video
4. Evaluasi Konten ke atasan, mentor dan pegawai laboratorium.
Notulen hasil evaluasi video
Akuntabel
Mengevaluasi konten ke
atasan/mentor dan pegawai lainnya
dengan jujur dan bertanggung jawab
Kompeten
Mau belajar dari masukan orang lain
pada saat evaluasi konten video
Harmonis
Menghargai tiap masukan dari hasil evaluasi orang lain.
Loyal
Memengang teguh ideology Pancasila
dengan menerapkan sila ketiga yaitu
Persatuan antar pegawai Loka
Litbangkes Pangandaran
Adaptif
Terus berinovasi dan kreatif atas
masukan dari hasil evaluasi
3. Penguploadan
Konten ke dalam
Media Sosial di Loka Litbangkes
Pangandaran
1. Meminta persetujuan atasan/mentor untuk penguploadan video
Dokumen
persetujuan
Kolaboratif
Memberikan kesempatan ke pegawai
lain untuk memberikan masukan ke konten video
Akuntabel
Meminta persutujuan atasan/mentor
secara transparan untuk mengupload
konten video ke media sosial Loka
Litbangkes Pangandaran
Harmonis
Mampu menerima keputusan dari
atasan atau mentor
Kolaboratif
Bekerjasama dengan mentor atau
atasan dalam penguploadan konten
edukasi
Kegiatan ini
berkontribusi pada visi
Loka Litbangkes
Pangandaran yaitu
menjadikan Litbangkes
sebagai lokomotif
pembangunan kesehatan
dan misi pertama
organisasi yaitu untuk
menyediakan data
informasi dan
pengetahuan tentang
masalah kesehatan dan
Penguatan nilai organisasi pada kegiatan ini adalah
1. Berintegritas: dengan cara melakukan rancangan aktualisasi secara transparan dan meminta persutujuan
pegawai lainnya
2.
Dokumen persetujuan
Akuntabel
Meminta persutujuan koordinator
secara transparan untuk mengupload
penyebabnya, dimana
pada kegiatan ini penulis
akan mengupload
dalam penguploadan video ke media sosial.
museum nyamuk untuk penguploadan video
konten video ke media sosial Loka
Litbangkes Pangandaran
Harmonis
Mampu menerima keputusan
penanggungjawab museum nyamuk
Kolaboratif
Bekerjasama dengan
penanggungjawab museum nyamuk
dalam penguploadan konten edukasi
konten yang berisi
informasi dan
pengetahuan tentang
penyakit DBD
2. Berbagi. Penulis mampu berbagi informasi dan pengetahuan
tentang penyakit DBD dengan cara mengupload konten ke media sosial
Loka Litbangkes Pangandaran
3. Penguploadan Konten ke Media
Sosial Loka Litbangkes Pangandaran melalui pegawai IT
Screenshoot dan link hasil upload
Berorientasi Pelayanan
Mampu untuk memahami dan memberikan apa yang masyarakat
butuhkan (edukasi kesehatan)
Akuntabel
Mengupload konten video ke media
sosial Loka Litbangkes Pangandaran
secara transparan dan bertanggung
jawab.
Kompeten
Melaksanakan rancangan aktualisasi
dengan kualitas terbaik dengan cara
mengupload video ke media sosial.
Adaptif
Dapat berinovasi dengan
menyebarkan edukasi melalui media
sosial.
Melakukan kegiatan rancangan
aktualisasidenganatasan/mentorsecara
transparan
Kompeten
Terus mengembangkan ilmu dengan
menerimahasilmasukanmentor/atasan
Harmonis
Melakukan konsultasi dapat
membangun keharmonisan dengan
mentor/atasan
Kolaboratif
Bekerjasama dengan mentor/atasan
dalam penguploadan ulang konten
edukasi melalui akun media sosial
influencer
Adaptif
Bertindak proaktif ke mentor dalam
meminta saran untuk membangun
jejaring dengan influencer
Kompeten
Mengembangkan ilmu dalam dunia
teknologi, informasi dan komunikasi
dengan cara membangun jejaring ke influencer
Loyal
Bekerjasama dengan influncer
walaupun tidak ada pagu anggaran
untuk kegiatan ini..
Adaptif
Bertindak proaktif dalam membangun
Kegiatan ini
berkontribusi dalam visi
Loka Litbangkes
Pangandaran yaitu
menjadikan Litbangkes
sebagai lokomotif
pembangunan kesehatan
dengan cara membangun
jejaring dengan influencer
dalam menyebarkan
konten video edukasi
penyakit DBD
Penguatan nilai organisasi pada kegiatan ini adalah Berbagi, dimana penulis mampu berbagi informasi dan pengetahuan tentang penyakit DBD dengan cara membangun jejaring dengan influencer dan mengupload ulang konten di media sosial influencer.
3.
jejaring dengan influencer
Kolaboratif
Bekerjasama dengan influencer dalam penguploadan ulang konten ke media
sosialnya
Berorientasi Pelayanan
Memberikan Informasi tentang penyakit DBD secara luas dengan upload ulang dari influencer
Kompeten
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan cara memastikan influencer merepost konten
Kolaboratif
Bekerjasama dengan influencer dalam penguploadan ulang konten ke media
sosialnya
Pembuatan Video
1. Penentuan tema dengan pegawai IT dan
pegawai entomologi
2. Pengumpulan Literatur
3. Pembuatan video dengan pegawai IT dan
pegawai entomologi
4. Evaluasi Konten ke atasan,mentor dan
1. Meminta persetujuan atasan/mentor untuk
penguploadan video
Penguploadan Konten ke
Media Sosial
pegawai lain 3
Loka
Litbangkes
Pangandaran
2. Meminta persutujuan penanggungjawab
museum nyamuk untuk
penguploadan video
3. Penguploadan
Konten ke Media
Sosial Loka Litbangkes
Pangandaran melalui
pegawai IT
1. Konsultasi dengan
Mentor/atasan untuk
meminta saran tentang influencer yang akan
4 Membangun Jejaring
diajak bekerja sama
2. Bekerja sama dengan influencer untuk
mempromosikan video
edukasi penyakit DBD.
3. . Memastikan influencer merepost konten
BAB IV HASIL AKTUALISASI
Implementasi kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan PNS dalam NKRI yang penulis lakukan di Loka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Pangandaran yaitu
OptimalisasiEdukasiMasyarakatTentangPenyakitDBDMelaluiMediaSosialdiLokaLitbangkes
Pangandaran. Implementasi ini dilakukan selama bulan 27 Juli sampai dengan 6 Agustus 2022 Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari empat kegiatan.
Dalam laporan ini bukti pendukung dilampirkan untuk menunjukkan bahwa rancangan aktualisasi telah dilakukan
Tabel 4.1 Kegiatan Aktulisasi dan Tanggal Pelaksanaan No Kegiatan Tanggal Pelaksanaan
1. Persiapan Rancangan Aktualisasi
2. Pembuatan Video
3. Penguploadan Konten ke Media Sosial Loka Litbangkes Pangandaran
4. Membangun Jejaring
1 Persiapan Rancangan Aktualisasi
2 Pembuatan Video
3 Penguploadan Konten ke Media Sosial Loka Litbangkes
Pangandaran
4 Membangun Jejaring
27 – 29 Juli 2022
1 – 26 Agustus 2022
29 Agustus – 31 Agustus 2022
31 Agustus – 6 September 2022
Rincian kegiatan aktualisasi yang penulis berhasil realisasikan sebagai berikut:
4.1 Kegiatan 1
Kegiatan Persiapan Rancangan Aktualisasi
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/f47b6080957f431970f429beec105fb9.jpeg)
Tanggal Kegiatan 27-29 Juli 2022
Tahapan Kegiatan 1. Konsultasi kepada mentor/atasan tentang persiapan rancangan aktualisasi dalam pembuatan konten edukasi
2. Konsultasi kepada koordinator museum nyamuk tentang persiapan rancangan aktualisasi dalam pembuatan konten edukasi
3. Koordinasi dengan pegawai IT tentang persiapan rancangan aktualisasi dalam pembuatan konten edukasi
Output
1. Notulen hasil konsultasi mentor
2. Notulen konsultasi museum nyamuk
3. Notulen koordinasi dengan pegawai IT
Daftar Output Kegiatan
1. Notulen hasil konsultasi mentor
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/bb0ca18b214ba7797e916353ecc8497f.jpeg)
3. Notulen koordinasi dengan pegawai IT
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/9d8ad4ef2649853deaf82dbb5f9a74c2.jpeg)
Deskripsi Kegiatan
Kegiatanaktualisasimengenaigagasanisu“Optimalisasiedukasimasyarakattentang penyakit DBD melalui media sosial di Loka Litbangkes Pangandaran” dilakukan dengan melibatkan sosial media museum nyamuk sebagai wadah penyebaran konten edukasi tentangpenyakitDBD,diawalidenganberkonsultasidenganmentor,koordinatormuseum nyamuk dan pegawai IT tentang semua rencana yang akan dilaksanaka.
DenganhasilkonsultasidenganMentor,koordinatormuseumnyamuk,danpegawai IT didapatkan hal-hal yang perlu dilakukan seperti :
a. Selain melakukan promosi kesehatan tentang masalah penyakit DBD sebaiknyamelakukanpromosiakunsosialmediadanwisatailmiahmuseum nyamuk di dalam konten yang akan dibuat
b. Melakukan koordinasi ke pegawai yang berkompeten dalam pembuatan konten yang menarik
Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK
a. Akuntabel
Transparansi terhadap rancangan yang akan dilakukan kepada atasan/mentor
b. Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri serta dapat menerima masukan dari orang lain sebagai pembelajaran
c. Harmonis
Menjaga silahturahmi dengan pegawai di satuan kerja dengan bertukar pendapat mengenai rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan
d. Adaptif
Dengan konsultasi menandakan sikap proaktif dari peserta ke mentor atau atasan untuk meracang kegiatan aktualisasinya
e. Kolaboratif
Memberikan kesempatan kepada atasan/mentor untuk memberikan masukan tentang rancangan aktualisasi
Kontribusi Terhadap Visi Misi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap visi Loka Litbangkes Pangandaran yaitu menjadikan Litbangkes sebagai lokomotif pembangunan kesehatan dan misi organisasi nomor 2 yaitu menghasilkan solusi perbaikan pembangunan kesehatan melalui inovasi teknologi kesehatan, dimana penulis berkonsultasi serta berkoordinasi kepada pegawai lainnya sehingga mampu menghasilkan solusi dari inovasi teknologi kesehatan dalam perbaikan pembangunan kesehatan.
Penguatan Nilai Organisasi
Penguatan nilai organisasi pada kegiatan ini adalah mampu berbagi, dimana atasan/ mentor/ pegawai lainnya memberikan masukan dan saran atas rancangan aktualisasi ini sehingga menimbulkan kolaborasi yang baik antar pegawai
Keterangan
Padakegiatanini,semuatahapankegiatandilakukansesuaidenganjadwal yang telah ditentukan sebelumnya, serta tidak ada kendala yang terjadi
4.2 Kegiatan 2
Kegiatan Pembuatan Video
Tanggal Kegiatan 1 – 26 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan
1. Penentuan tema dengan pegawai IT dan pegawai entomologi
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/8cab6b1f5c3bbc9bd4f110ebd770a707.jpeg)
2. Pengumpulan literature
3. Pembuatan video dengan pegawai IT dan pegawai entomologi
4. Evaluasi konten (video) edukasi kepada pegawai laboratorium
Output
1. Notulen
2. Daftar literature
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/da1758719b61f6ff25f05402596cb9d1.jpeg)
3. Notulen
4. Notulen hasil evaluasi video
Daftar Output
Kegiatan
1. Notulen penentuan tema video
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/ab8387c5abdb80873a7cbfb5ece7e435.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/d050a84b57f9fc5f4bbb7083a6b3d04e.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/47327edf8e7685f0750a309c791fc352.jpeg)
Deskripsi Kegiatan
Pada kegiatan ini, dilakukan 4 tahapan kegiatan yang dimana dimulai dengan berkoordinasi terlebih dahulu kepada pegawai IT dan pegawai entomologi dalam penentuan tema video yang akan dibuat, setelah berkoordinasi kemudian dilakukan pengumpulan literature yang materinya akan dimasukkan kedalam video. Setelah materi yang akan dimasukkan ke dalam video dimasukkan, setelah itu dilakukan pembuatan videoedukasidengantetapberkoordinasidenganpegawaiITdanpegawaientomologidan setelah video selesai, maka dilakukan evaluasi terlebih dahulu ke pegawai laboratorium sebelum di upload ke media sosial
Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/4a59a5080279703e8123d6a5689e61d6.jpeg)
a. Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab, cermat serta disiplin dalam penentuan tema video.
b.Kompeten
Melaksanakanaktualisasidengankualitasterbaiksertamaubelajardarimasukan pegawai IT dan pegawai entomologi
c. Adaptif
Terus berinovasi dan kreatif atas masukan pegawai IT dan pegawai entomologi
d.Harmonis
Menjaga silahturahmi dengan pegawai IT dan pegawai entomolgi dengan
bertukar pendapat mengenai penentuan tema video edukasi
e. Kolaboratif
Memberikan kesempatan kepada pegawai IT dan pegawai entomologi untuk memberikan masukan dalam penentuan tema video
Kontribusi Terhadap Visi Misi
KegiataninimewujudkanvisiLokaLitbangkesPangandaranyaitumenjadikan Litbangkes sebagai lokomotif pembangunan kesehatan dan dari misi organisasi yang ke 2 yaitu menghasilkan solusi perbaikan pembangunan kesehatan melalui inovasi teknologi, dimana penulis melakukan inovasi pembuatan konten dalam upaya pereventif penyakit DBD
Penguatan Nilai Organisasi
Penguatan nilai organisasi pada kegiatan ini adalah Goal oriented dimana penulis mengerahkan pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam pembuatan video edukasi.
Keterangan
Pada kegiatan ini, semua tahapan kegiatan dilakukan tetapi terdapat tahapankegiatan yangtidaksesuaidenganjadwalyangtelahdibuatsebelumnya yaitu pada tahap kegiatan pembuatan video edukasi dan evaluasi video edukasi. Kegiatan kedua ini terdapat beberapa kendala yang ditemukan pada saat melakukan kegiatan aktualisasi. Adapun kendala yang ditemukan yaitu :
1.Kurangnya alat elektronik (Kamera dan Mic condensor) yang dapat menunjang pembuatan video edukasi
2.Kurangnya pegawai yang memiliki keterampilan yang baik dalam pembuatan video
3.Banyaknya pegawai Laboratorium yangsibuk mengurusperpindahanjafungnya sehingga evaluasi video edukasi tidak maksimal.
4.3 Kegiatan 3
Kegiatan Penguploadan Konten ke Media Sosial Loka Litbangkes
Pangandaran
Tanggal Kegiatan 29 Agustus – 31 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan
1. Meminta persetujuan mentor untuk penguploadan video
2. Meminta persetujuan koordinator museum nyamuk untuk
Output
penguploadan video
3. Penguploadan Konten ke Media Sosial Loka Litbangkes
Pangandaran melalui pegawai IT
1. Dokumen persetujuan
2. Dokumen persetujuan
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/1351e0eb9b1af995b4720bcc829395b3.jpeg)
3. Screenshoot dan link hasil upload
Daftar Output
Kegiatan
1. Dokumen persetujuan mentor
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/f7c41a96c14ff1f03a234c9f99bed8a9.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/ab4b736490c6cec47bab53eb0bf47419.jpeg)
Deskripsi Kegiatan
Hasilvideoedukasiyangtelahdievaluasiolehpegawailaboratoriumkemudianakan diupload ke sosial media museum nyamuk, dimana terlebih dahulu sebelum diupload memerlukan persetujuan dari mentor dan koordinator museum nyamuk. Setelah dapat persetujuan, lalu penulis akan melakukan koordinasi dengan pegawai IT dalam penguploadan ke sosial media Loka Litbangkes Pangandaran.
Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK
1.Berorientasi Pelayanan
Mampu untuk memahami dan memberikan apa yang masyarakat butuhkan (edukasi kesehatan)
2.Akuntabel
Meminta persutujuan atasan/mentor secara transparan untuk mengupload konten video ke media sosial Loka Litbangkes Pangandaran
3.Harmonis
Mampu menerima keputusan dari atasan atau mentor
4.Kolaboratif
Bekerjasama dengan mentor atau atasan dalam penguploadan konten edukasi
5.Kompeten
Melaksanakan rancangan aktualisasi dengan kualitas terbaik dengan cara mengupload video ke media sosial.
6.Adaptif
Dapat berinovasi dengan menyebarkan edukasi melalui media sosial
Kontribusi Terhadap Visi Misi
Kegiatan ini berkontribusi pada visi Loka Litbangkes Pangandaran yaitu menjadikan Litbangkes sebagai lokomotif pembangunan kesehatan dan misi pertama organisasi yaitu untuk menyediakan data informasi dan pengetahuan tentangmasalahkesehatandanpenyebabnya,dimanapadakegiataninipenulisakan mengupload konten yang berisi informasi dan pengetahuan tentang penyakit DBD
Penguatan Nilai Organisasi
Penguatan nilai organisasi pada kegiatan ini adalah
1.Berintegritas: dengancaramelakukanrancanganaktualisasisecaratransparandan meminta persutujuan pegawai lainnya dalam penguploadan video ke media sosial.
2. Berbagi: penulis mampu berbagi informasi dan pengetahuan tentang penyakit DBD dengan cara mengupload konten ke media sosial Loka Litbangkes
Pangandaran
Keterangan
Pada kegiatan ini, semua tahapan kegiatan dilakukan tetapi terdapat
tahapan kegiatan yang tidak sesuai dengan jadwal dikarenakan kegiatan
sebelumnya sudah selesai dilakukan sebelum tanggal yang sudah ditentukan.
4.4 Kegiatan 4
Kegiatan Membangun jejaring
Tanggal Kegiatan 31 Agustus – 6 September 2022
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/b139bd73e59ae0fcabe22dbc8e5ad60d.jpeg)
Tahapan Kegiatan
1. Konsultasi dengan Mentor untuk meminta saran tentang influencer yang akan diajak bekerja sama
2. Bekerja sama dengan influencer untukk mempromosikan video edukasi penyakit DBD
3. Memastikan influencer merepost konten
Output
1. Notulen
2. Screenshoot bukti komunikasi
3. Screenshoot bukti hasil repost konten
Daftar Output
Kegiatan
1. Lembar konsultasi kepada mentor tentang influencer yang akan diajak kerjasama
Deskripsi Kegiatan
Hasil video edukasi yang telah diupload ke media sosial Loka Litbangkes
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/dbca2aae5eedba4fd9d74f9009ac40dc.jpeg)
Pangandarankemudiandisebarluaskankembalidengancaramembangunjejaringdengan influencer agar informasi di dalam video tersampaikan dengan baik ke masyarakat yang
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/fc050599c10adaa79bb5346a443e3981.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/b1c346f6dc1e7a7fb6feea7bb18ebdf0.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810055549-a3308adddbe5ad8eed709694897debbb/v1/5c46b9a8c408e66fc1bf24a55464a331.jpeg)
dimanaterlebihdahulumemintasarandarimentorinfluencermanayangakandiajakkerja
samakemudianmenghubungiinfluencertersebutuntukdibantumerepostkontenedukasi.
Keterkaitan dengan nilai BerAKHLAK
1. Berorientasi Pelayanan
Memberikan Informasi tentang penyakit DBD secara luas dengan upload ulang dari influencer
2. Kompeten
Mengembangkan ilmu dalam dunia teknologi, informasi dan komunikai dengan cara membangun jejaring ke influencer.
3. Adaptif
Bertindak proaktif dalam membangun jejaring dengan influencer
4. Akuntabel
Melakukan kegiatan rancangan aktualisasi dengan atasan/mentor secara transparan
5. Harmonis
Melakukan konsultasi dapat membangun keharmonisan dengan mentor
6. Kolaboratif
Bekerjasama dengan mentor/atasan dalam penguploadan ulang konten edukasi melalui akun media sosial influencer
Kontribusi Terhadap Visi Misi
Kegiatan ini berkontribusi pada visi Loka Litbangkes Pangandaran yaitu menjadikan Litbangkes sebagai lokomotif pembangunan kesehatan dan misi pertama organisasi yaitu untuk menyediakan data informasi dan pengetahuan tentangmasalahkesehatandanpenyebabnya,dimanapadakegiataninipenulisakan mengupload konten yang berisi informasi dan pengetahuan tentang penyakit DBD
Penguatan Nilai Organisasi
Penguatan nilai organisasi pada kegiatan ini adalah
1.Berintegritasdengancaramelakukanrancanganaktualisasisecaratransparandan meminta persutujuan pegawai lainnya dalam penguploadan video ke media sosial.
2 Berbagiyangdimanapenulismampuberbagiinformasidanpengetahuantentang penyakitDBDdengancaramenguploadkontenkemediasosialLokaLitbangkes
Pangandaran
Keterangan
Pada kegiatan ini, semua tahapan kegiatan dilakukan tetapi terdapat tahapan kegiatan yang tidak sesuai dengan jadwal dikarenakan kegiatan
sebelumnya sudah selesai dilakukan sebelum tanggal yang sudah ditentukan.
4.5 Manfaat Aktualisasi
Melalui terlaksananya aktualisasi pembuatan video edukasi tentang penyakit DBD serta diuploadnya ke media sosial Loka Litbangkes Pangandaran sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat sehingga diharapkan dapat menurunkan tingkat kasus penderita akibat penyakit DBD.
4.6 Rencana Tindak Lanjut
Dari kegiatan aktualisasi diatas maka dapat penulis akan melakukan rencana tindak lanjut sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu Pihak Terkait
1. Lebih banyak membangun jejaring dengan media sosial yang pengikutnya banyak sehingga dapat menginfluence
Jangka panjang Masyarakat
2. Lebih sering melakukan upload konten edukasi tentang masalah penyakit. 1x seminggu Pihak IT dan Humas
3 Memiliki tim editor khusus yang mengerti gaya bahasa agar konten dapat dimengerti semua kalangan
4. Mengajak pengunjung wisata ilmiah museum nyamuk untuk mengikuti media sosial Loka Litbangkes Pangandaran dan meminta untuk dibantu merepost konten edukasi di media sosial Loka Litbangkes Pangandaran
Jangka Panjang Pihak IT dan Humas
Jangka panjang Masyarakat