LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN
GOLONGAN 2 ANGKATAN 2
TAHUN 2022
OPTIMALISASI KEGIATAN SERAH TERIMA SEDIAAN FARMASI ANTARA
PETUGAS DEPO FARMASI PUSAT DENGAN PERAWAT DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Disusun Oleh:
Nama : Maudy Nur Herdini
NIP : 199806282022032001
Jabatan : Asisten Apoteker – Terampil
Satuan Kerja : RSUP Dr. Hasan Sadikin
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI KEGIATAN SERAH TERIMA SEDIAAN FARMASI ANTARA
PETUGAS DEPO FARMASI PUSAT DENGAN PERAWAT DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah diseminarkan
Pada Hari Senin, 19 Agustus 2022 Di Upelkes Jabar
Coach Mentor
NIP. 197205252006041004 NIP. 197108291998032001
i
Yugi Mugi Rahayu, S.Psi., MMRS apt. Cherry Rahayu,S.Si., M.K.M
ii
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-nilai ASN
BerAKHLAK dengan judul “Optimalisasi Kegiatan Serah Terima Sediaan Farmasi
antara Petugas Depo Farmasi Pusat dengan Perawat Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung” , dengan baik dan tepat pada waktunya. Penyusunan Laporan Aktualisasi ini sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian pelatihan dasar di Balai Pelatihan Kesehatan
Cikarang bekerja sama dengan Unit Pelayanan Kesehatan (Upelkes) Jawa Barat. Laporan Aktualisasi ini dapat diselesaikan tentunya atas dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Suherman, M.Kes. selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang.
2. Ibu apt. Cherry Rahayu, S.Si., M.KM. selaku mentor penulis yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingan dalam menganalisa isu-isu yang dimuat dalam Rancangan Aktualisasi.
3. Bapak Yugi Mugi Rahayu, S.Psi., MMRS. selaku coach penulis yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingan dalam menganalisa isu-su yang dimuat dalam Rancangan Aktualisasi.
4. Bapak dan Ibu Staff Widyaiswara dan seluruh karyawan Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yang telah banyak memberikan pembelajaran selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Kemenkes Golongan 2 Angkatan 2 Tahun 2022.
5. Ibu apt. Dra. Rina Winarni, M.Si selaku Apoteker Penanggung Jawab Depo Farmasi Pusat RSUP Dr. Hasan Sadikin yang telah memberikan dukungan, nasehat, dan semangat.
6. Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung baik moral maupun materi serta doa bagi penulis.
7. Para Staff Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin yang telah memberi dukungan dan semangat.
8. Para Staff Depo Farmasi Pusat RSUP Dr. Hasan Sadikin yang telah memberi dukungan dan semangat.
9. Muhamad Noval yang telah memberi dukungan dan semangat.
10. Para Sahabat Penulis Widia, Rosy, Mega, Teh Eizy, Teh Hilwah, Teh Sisi dan A Opik, serta teman-teman Kelompok 2.2A yang telah mendukung dan membantu.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan Rancangan Aktualisasi ini.
iii
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Aktualisasi Nilai-nilai BerAKHLAK ini tentunya masih banyak kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf serta meminta kritik dan saran yang membangun demi pengembangan diri maupun keilmuan dari laporan ini. Semoga Laporan Aktualisasi ini dapat bermanfaat dan mampu menjadi referensi di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Bandung, September 2022
iv
Maudy Nur Herdini
v DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................ii KATA PENGANTAR....................................................................................................iii DAFTAR ISI................................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang............................................................................................ 1 1.2.Tujuan dan Mafaat...................................................................................... 2 1.2.1. Tujuan............................................................................................. 2 1.2.2. Manfaat........................................................................................... 2 1.3.Ruang Lingkup........................................................................................... 2 BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA 2.1. Profil Instansi............................................................................................ 3 2.2. Profil Peserta............................................................................................. 5 2.3. RoleModel ............................................................................................... 6 2.4. Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK ................................................................ 7 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 3.1. Deskripsi Isu............................................................................................. 8 a. Kelengkapan Penulisan Penggunaan Narkotika dan Psikotropika pada Kartu Stok Obat di Depo Farmasi Pusat................................................. 8 b. Serah Terima Sediaan Farmasi antara Petugas Depo Farmasi Pusat dengan Perawat di Ruang Perawatan.................................................... 8 c. Pencantuman Expired Date Untuk Obat-obat UDD (Unit Dose Dispensing)........................................................................................ 8 3.2.Penetapan CoreIssue................................................................................. 9 3.3.Analisis Faktor Penyebab CoreIssue...........................................................10 3.4.Gagasan Kreatif Penyelesaian CoreIssue....................................................11 3.5. Matrik Rancangan Aktualisasi.....................................................................12 3.6. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK.......20 3.7. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi..........................................................20 BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI.....................................................................21 BAB V PENUTUP.......................................................................................................46 REFERENSI ..............................................................................................................47
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu.
Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Pekerjaan kefarmasian tersebut harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan.
Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian Tenaga kefarmasian bertanggung jawab untuk menjamin keamanan dan keselamatan pasien dalam melakukan pekerjaan kefarmasian. Namun, saat ini sistem kesehatan di seluruh dunia menghadapi tantangan dalam menangani praktik yang tidak aman, profesional layanan kesehatan yang tidak kompeten, tata pemerintahan yang buruk dalam pemberian layanan kesehatan, kesalahan dalam diagnosis dan perawatan, serta ketidakpatuhan terhadap standar (CommissiononPatientSafety&QualityAssurance, 2008).
Laporan aktualisasi ini berisi mengenai upaya penerapan nilai-nilai BerAKHLAK
serta Manajemen ASN dengan bantuan bimbingan coach dan mentor. Kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan ini diharapkan mampu memecahkan isu permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan serah terima sediaan farmasi dengan perawat di ruang perawatan pasien pada kegiatan pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh petugas Depo Farmasi Pusat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin.
1
1.2. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
Untuk mengotimalkan kegiatan penyaluran sediaan farmasi pada pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh petugas Depo Farmasi Pusat RSUP Dr. Hasan Sadikin.
b. Manfaat
Dari kegiatan aktualisasi ini akan mengoptimalkan pemanfaatan buku daftar pasien yang dapat digunakan oleh petugas Depo Farmasi Pusat saat melakukan serah terima dengan perawat di ruang perawatan.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam kegiatan aktualisasi ini adalah mengoptimalkan pemanfaatan buku daftar pasien yang dapat digunakan untuk kegiatan serah terima obat antara petugas Depo Farmasi Pusat RSUP Dr. Hasan Sadikin dengan perawat di ruang perawatan yang telah dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2022 sampai dengan 6 September 2022.
2
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
2.1. Profil Instansi
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene BandoengscheZiekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het GemeenteZiekenhuijsJuliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Setelah Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“. Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit provinsi dan berada di bawah pengawasan
Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak itu pula, Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran dan merupakan awal kerjasama antara Rumah Sakit Ranca Badak dengan
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Dengan
keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan).
Tahun 2002 yang merupakan awal efektif sebagai Perjan, RSHS telah mencapai kinerja
yang baik dibandingkan dengan tahun 2001 dan tahun 2004 diprognosakan akan mencapai kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Ditengah-tengah pertumbuhannya ini RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit
Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No
HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan Rumah Sakit Rujukan
Nasional, mengampu tujuh Rumah Sakit Regional di Jawa barat dan beberapa Rumah
Sakit di luar provinsi Jawa Barat. Data terakhir menunjukkan, kini RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis dan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal.
3
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin memiliki visi/misi serta tata
nilai sebagai berikut, yaitu:
Visi
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.
Misi
Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju, dan Sejahtera.
Tata Nilai
PAMINGPIN PITUIN, yaitu Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas.
Berikut merupakan struktur organisasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Sumber: https://rshs.or.id
4
2.2. Profil Peserta
Peserta merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II dari instansi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Berikut merupakan profil lengkap peserta.
Nama : Maudy Nur Herdini
NIP : 199806282022032001
Pangkat/Gol : Pangatur – II/C
Jabatan : Asisten Apoteker Terampil
Satuan Kerja : RSUP Dr. Hasan Sadikin
Unit Kerja : Instalasi Farmasi – Depo Farmasi Pusat
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Tenaga kefarmasian bertanggung jawab untuk menjamin keamanan dan keselamatan pasien dalam melakukan pekerjaan kefarmasian. Adapun standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit, meliputi:
a. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan (Alkes), dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
b. Pelayanan Farmasi Klinik
Standar Pelayanan Kefarmasian merupakan tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian.
Pengaturan standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit bertujuan untuk:
a. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian
b. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian
c. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patientsafety)
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
(Permenpan RB) Nomer 8 Tahun 2008 tentang Jabatan Fungsional Asisten Apoteker
dan Angka Kreditnya, kegiatan penyiapan pekerjaan kefarmasian meliputi:
a. Penyiapan rencana kerja kefarmasian
b. Penyiapan pengelolaan perbekalan farmasi
c. Penyiapan pelayanan farmasi klinik.
5
2.3. RoleModel
Dr. (H.C.) H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D., lahir pada 4 Oktober 1971 dan dikenal dengan sapaan Kang Emil. Ridwan merupakan seorang arsitek dan politisi Indonesia. Saat ini, beliau menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat sejak 2018. Sebelumnya, Ridwan menduduki posisi WaliKotaBandung
Selama menjabat, Ridwan telah banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan Jawa Barat. Salah satu program kerjanya adalah membuat Bandung CommandCenter, yaitu pusat kendali Kota Bandung untuk mengatasi kemacetan di Jalan Cihampelas, Ridwan Kamil meresmikan jembatan pejalan kaki dari Cihampelas ke Tamansari pada tanggal 4 Februari 2017 yang dinamai Teras Cihampelas yang memiliki panjang 450 meter dan mampu menampung 180 pedagang.
Selain program diatas, Ridwan Kamil telah membentuk berbagai program untuk melayani kebutuhan masyarakat. Sikap Ridwan Kamil yang dapat diterapkan sebagai ASN BerAKHLAK yaitu sikap terbuka dalam koridor kapasitas diri yang baik untuk mensinergikan setiap sumber daya yang ada sehingga bisa meningkatkan mutu layanan yg diberikan. Memberikan kemudahan akses kepada masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya, serta mau dan mampu berusaha bersikap adaptif terhadap kemajuan jaman yg ditunjukkan dengan melakukan inovasi untuk memperbaiki kinerja demi tercapainya kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap fasilitas pelayanan pemerintah sehingga terwujudnya derajat kesejahteraan warga negara yang optimal.
Sikap-sikap yang ditunjukkan oleh Ridwan Kamil inilah yang berusaha diterapkan oleh Penulis dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik sesuai tugas dan fungsi yang Penulis miliki.
6
Gambar 2.2 Dr. (H.C.) H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D Sumber: www.wikipedia.org
2.4. Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
BerAKHLAK merupakan singkatan dari 7 (tujuh) nilai-nilai dasar yang perlu diterapkan oleh seorang ASN dalam menjalankan tugasnya. Bagi seorang ASN, penerapan nilai-nilai ini haruslah didasari oleh kesadaran dan kemauan diri dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Adapun nilai-nilai tersebut, yaitu:
a. Berorientasi Pelayanan, nilai ini merujuk pada suatu komitmen yang berupaya untuk senantiasa memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.
b. Akuntabel, merupakan nilai yang menunjukan sikap/perilaku tanggung jawab atas sesuatu yang telah diamanahkan.
c. Kompeten, yaitu upaya untuk terus meningkatkan kualitas diri sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat mencapai hasil yang maksimal.
d. Harmonis, nilai ini sangatlah diperlukan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan aman baik untuk masyarakat maupun untuk sesama teman sejawat di lingkungan kerja.
e. Loyal, nilai ini merujuk pada suatu sikap/perilaku yang mencerminkan kesetiaan pada instansi dan lebih-lebih lagi kepada NKRI. Sikap loyal ini dapat ditunjukan dengan sikap/perilaku menjaga nama baik dan kerahasiaan baik sesama teman sejawat maupun instansi.
f. Adaptif, yaitu kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi dan upaya berinovasi dalam menjalankan tugas. Dalam menghadapi tantangan perubahan lingkungan, seorang ASN harus mampu menyesuaikan dirinya dan proaktif dalam memberikan berbagai inovasi untuk menghadapi tantangan tersebut.
g. Kolaboratif, dalam melaksanakan tugas tentunya seorang ASN harus mampu berkolaborasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dari berbagai pihak untuk meningkatkan proses pencapaian visi dan cita-cita bersama.
7
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1. Deskripsi Isu
a. Kelengkapan penulisan penggunaan narkotika dan psikotropika pada kartu stok obat di Depo Farmasi Pusat.
1) Kurang lengkapnya informasi yang dituliskan pada kartu stok narkotika dan psikotropika seperti nama pasien dan ruangan pasien.
2) Penyebabnya, yaitu kurang tertibnya dan/atau kurangnya sosisalisai kepada seluruh petugas di Depo Farmasi Pusat terkait penulisan penggunaan narkotika dan psikotropika pada kartu stok obat.
3) Dampaknya akan menghambat kegiatan pemantauan penggunaan narkotika dan psikotropika sehingga dapat berpengaruh pada proses pembuatan laporan penggunaan narkotika dan psikotropika. Pihak yang terdampak tentunya petugas farmasi.
b. Serah terima sediaan farmasi antara petugas Depo Farmasi Pusat dengan perawat di ruang perawatan.
1) Kurang optimalnya kegiatan serah terima sediaan farmasi antara petugas Depo Farmasi Pusat dengan perawat saat pengantaran obat ke ruang perawatan yang ditandai dengan ditemukannya obat pasien di ruang perawatan lain dan baru ditemukan saat waktu pemberian obat.
2) Penyebabnya, yaitu belum terlaksananya kegiatan serah terima sediaan farmasi antara petugas Depo Farmasi Pusat dengan perawat secara optimal. Penyebab lainnya yaitu banyaknya obat yang disiapkan di depo farmasi sehingga plastik obat pasien tercampur dengan plastik obat pasien di ruangan lain.
3) Dampaknya akan membuat pemberian obat kepada pasien menjadi terhambat sehingga menurunkan ketepatan waktu pemberian obat untuk pasien. Pihak terdampak dari isu ini yaitu pasien, tenaga kesehatan seperti petugas depo dan perawat, serta pihak Rumah Sakit yang akan mendapatkan citra yang buruk.
c. Pencantumanexpireddateuntuk obat-obat UDD (unitdosedispensing).
1) Kurang lengkapnya informasi pada label obat untuk UDD seperti expireddate obat dan proses pengembalian (retur) obat yang tidak digunakan ke Depo Farmasi Pusat tidak dilakukan dengan segera sehingga obat tanpa expired datetercecer.
8
2) Penyebabnya, yaitu belum tersedianya kolom untuk pencatatan expireddate obat dalam etiket obat UDD, serta belum seluruhnya petugas depo memiliki inisiatif untuk mencatatexpireddatetersebut.
3) Dampaknya jika pasien tidak meminum obat tersebut dan petugas di ruangan tidak segera mengembalikan obat ke Depo Farmasi Pusat, waktuexpireddate obat tidak dapat ditelusuri dengan pasti. Pihak terdampak dari isu ini yaitu pihak Rumah Sakit jika obat yang tidak dapat ditelusuri expireddate-nya dalam jumlah banyak maka akan meningkatkan costpemusnahan obat, serta pasien.
3.2. Penetapan CoreIssue
Setelah mendapatkan berbagai isu kritikal yang telah dicantumkan di atas, langkah selanjutnya yaitu menentukan isu yang berkualitas dengan menggunakan suatu alat bantu. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan metode USG (urgency,seriousness,growth).
a. Urgency, yaitu berdasarkan seberapa mendesaknya suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti.
b. Seriousness, yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
c. Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak segera ditangani.
1 Tidak Mendesak Isu terjadi 1 kali dalam 1 bulan
2 Kurang Mendesak Isu terjadi 1 kali dalam 2 minggu
3 Cukup Mendesak Isu terjadi 1 kali dalam 1 minggu
4 Mendesak Isu terjadi 2-3 kali dalam seminggu
5 Sangat Mendesak Isu terjadi setiap hari
1 Tidak Serius Tidak merugikan pihak manapun
2 Kurang Serius Merugikan petugas
3 Cukup Serius Merugikan pasien secara tidak langsung
4 Serius Merugikan pasien secaralangsung dari segi pelayanan
5 Sangat Serius Merugikan pasien secaralangsung dari segi pelayanan dan materi
9
Tabel 3.1 Deskripsi KriteriaUrgency
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
Tabel 3.2 Deskripsi Kriteria Seriousness
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria Growth
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
1 Tidak Cepat Memburuk Sangat kurang cepat berkembang jika tidak segera ditangani
2 Kurang Cepat Memburuk Kurang cepat berkembang jika tidak segera ditangani
3 Cukup Cepat Memburuk Cukup cepat berkembang jika tidak segera ditangani
4 Cepat Memburuk Cepat berkembang jika tidak segera ditangani
5 Sangat Cepat Memburuk Sangat cepat berkembang jika tidak segera ditangani
Isu-isu tersebut akan diberikan nilai dengan rentang nilai (1 – 5) dengan ketentuan masing-masing kriteria di atas. Berikut merupakan hasil analisis penilaian isu-isu menggunakan metode Analisis USG.
Tabel 3.4 Penetapan CoreIssueberdasarkan Analisis USG
Serah terima sediaan farmasi antara petugas Depo Farmasi Pusat dengan perawat di ruang perawatan
obat-obat
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode analisis USG yang telah
dilakukan tersebut, maka isu yang terpilih sebagai Core Issue yaitu “serah terima sediaan farmasi antara petugas Depo Farmasi Pusat dengan perawat di ruang perawatan” dengan rumusan isu “Kurang optimalnya kegiatan serah terima
sediaan farmasi antara petugas Depo Farmasi Pusat dengan perawat” .
3.3. Analisis Faktor Penyebab CoreIssue
CoreIssueyang telah terpilih kemudian dianalisis apa sajakah faktor penyebabnya menggunakan metode Analisis Fishbone. Metode ini menekankan pada hubungan sebab-akibat, sehingga sering juga disebut dengan Cause-and-Effect. Metode ini akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari suatu efek atau masalah yang akan
10
Isu-isu USG Total Nilai Peringkat U S G Kelengkapan penulisan penggunaan narkotika dan psikotropika pada kartu stok obat di Depo Farmasi Pusat 3 3 3
9 III
4
5
4 4 12 I Pencantuman expireddateuntuk
UDD (unitdosedispensing)
3 3 11 II
dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Dalam analisis core isu ini, penulis menggunakan kategori 4S, yaitu Surroundings (lingkungan), Skills (keterampilan), Suppliers(pemasok), danSystems(sistem).
3.4. Gagasan Kreatif Penyelesaian CoreIssue
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan metode analisis fishbone, gagasan kreatif dalam menyelesaikan isu yang merujuk pada penyebab “kurang optimalnya kegiatan serah terima sediaan farmasi antara petugas Depo Farmasi Pusat dengan perawat”, yaitu mengoptimalkan pemanfaatan buku daftar pasien
sebagai buku serah terima yang dapat digunakan oleh petugas Depo Farmasi Pusat saat pengantaran sediaan farmasi sehingga diharapkan mampu meningkatkan koordinasi antara petugas Depo Farmasi Pusat dengan perawat di ruangan dan diharapkan senantiasa melakukan kegiatan double check. Gagasan tersebut terkait dengan Manajemen ASN yang memegang teguh kode etik dan kode perilaku yaitu melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin.
11
3.5. Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Depo Farmasi Pusat di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Identifikasi Isu :
1. Kelengkapan penulisan penggunaan narkotika dan psikotropika pada kartu stok obat di Depo Farmasi Pusat.
2. Serah terima sediaan farmasi antara petugas Depo Farmasi Pusat dengan perawat di ruang perawatan.
3. Pencantumanexpireddateuntuk obat-obat UDD (unitdosedispensing).
Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya kegiatan serah terima sediaan farmasi antara petugas Depo Farmasi Pusat dengan perawat
Gagasan Pemecahan
Isu : Mengoptimalkan pemanfaatan buku daftar pasien sebagai buku serah terima yang dapat digunakan oleh petugas Depo Farmasi Pusat saat pengantaran sediaan farmasi sehingga diharapkan mampu meningkatkan
koordinasi antara petugas Depo Farmasi Pusat dengan perawat di ruangan dan diharapkan senantiasa
melakukan kegiatan doublecheck.
Gagasan tersebut terkait dengan Manajemen ASN yang memegang teguh kode etik dan kode perilaku yaitu
melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi/Misi Organsasi
Penguatan Nilai Organisasi
1. Menyiapkan
kelengkapan
kegiatan serah
terima sediaan
1. Meminta izin kepada
Apoteker Penanggung
Jawab Depo Farmasi
Pusat untuk mengakses
Tersedianya
perlengkapan
yang menunjang
kegiatan serah
Rencana kegiatan ini
didasari dengan niat untuk
meningkatkan kualitas
pelayanan pasien melalui
Kegiatan menyiapkan
perlengkapan demi
terlaksananya serah
terima sediaan pasien
Dalam proses
penyiapan
kelengkapan
kegiatan serah
12
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
farmasi berkas terkait Standar
Operasional Prosedur
(SOP) serah terima
sediaan farmasi.
2. Mempelajari SOP serah
terima sediaan farmasi.
3. Mengecek ketersediaan
buku daftar pasien di Depo Farmasi Pusat.
Jika buku daftar pasien
belum tersediamaka
melakukan pengajuan
buku ke bagian logistik.
terima sediaan
farmasi yang
belum tersedia.
optimalisasi serah terima
sediaan farmasi MP.
Berorientasi Pelayanan, dalam upaya menjaga
nama baik Rumah Sakit
MP. Loyal.
Kegiatan selanjutnya, meminta izin kepada
Apoteker Penanggung
Jawab Depo Farmasi Pusat
dengan sopan dan santun
sebagai wujud sikap
menghormati dalam
menjaga keharmonisan di
lingkungan kerja MP.
Harmonis.
Selain itu, kegiatan
mempelajari SOP sebagai
salah satu upaya
meningkatkan kompetensi
MP. Kompeten.
merupakan salah satu
bentuk sikap
kemandirian dalam
upaya meningkatkan
pelayanan yang sudah
sesuai dengan VISI
RSUP Dr. Hasan
Sadikin, yaitu
terwujudnya Indonesia
maju yang berdaulat,
mandiri dan
berkepribadian
berlandaskan gotong
royong.
terima tersebut
tentulah harus
diiringi oleh sikap
inovatif dan
berintegrasi agar memberikan
pelayanan yang optimal. Hal
tersebut sejalan
dengan nilai
RSUP Dr. Hasan
Sadikin, yaitu
Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas.
13
2. Pemanfaatan
buku daftar
pasien sebagai
buku serah
terima sediaan
farmasi
1. Mengumpulkan buku
daftar pasien yang telah
ada di Depo Farmasi
Pusat, jika buku daftar
pasien masih kurang
maka melakukan
pengajuan ke bagian logistik.
2. Menentukan penambahan format
pengisian buku daftar
pasien seperti bagian
untuk menuliskan nama
dan tanda tangan/paraf
petugas Depo Farmasi
Kemudian bersikap
proaktif melakukan
pengecekan ketersediaan
buku daftar pasien di Depo
Farmasi Pusat MP.
Adaptif.
Pemanfaatan
buku daftar
pasien sebagai
buku serah
terima sediaan farmasi.
Mengumpulkan buku
daftar pasien untuk
digunakan sebagai buku
serah terima dengan sikap
proaktif dan bentuk inovasi
dalam memanfaatkan
sumber daya yang ada
MP. Adaptif. Selanjutnya, membuat
penambahan format
pengisian buku daftar
pasien agar bisa digunakan
menjadi buku serah terima
merupakan salah satu
bentuk inovasi dalam
Pemanfaatan buku
daftar pasien sebagai
buku serah terima
merupakan salah satu
bentuk sikap
kemandirian dalam
upaya meningkatkan
pelayanan yang sudah
sesuai dengan VISI
RSUP Dr. Hasan
Sadikin, yaitu
terwujudnya Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian
berlandaskan gotong
Dalam proses
pemanfaatan
buku daftar
pasien ini diiringi
sikap inovatif
sehingga dapat
memanfaatkan
sumber daya yang tersedia. Hal tersebut sejalan dengan nilai
RSUP Dr. Hasan
Sadikin, yaitu
Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus,
14
3. Melakukan
sosialisasi
kegiatan serah
terima sediaan
farmasi kepada
petugas Depo
Farmasi Pusat
Pusat dan perawat, agar
dapat digunakan
sebagai buku serah terima.
1. Meminta izin kepada
Apoteker Penanggung
Jawab Depo Farmasi
Pusat untuk
memberikan sosialisasi.
2. Memberikan sosialisasi
kepada petugas Depo
Farmasi Pusat mengenai
kegiatan serah terima
dan penambahan
format pengisian buku
daftar pasien sehingga
dapat digunakan
memanfaatkan sumber
daya yang ada MP.
Adaptif, sehingga
penggunaan barang milik
negara dapat dioptimalkan
penggunaannya secara
bertanggung jawab MP.
Akuntabel.
royong. Unggul dan Integritas.
Petugas Depo
Farmasi Pusat
mengetahui
kegiatan serah
terima sediaan
farmasi dan cara
penggunaan
buku serah terima.
Kegiatan meminta izin
kepada Apoteker
Penanggung Jawab Depo
Farmasi Pusat dengan
sopan dan santun sebagai
wujud sikap menghormati
MP. Harmonis.
Selanjutnya
menyampaikan kepada
petugas Depo Farmasi
Pusat mengenai kegiatan
Dalam proses sosialisasi
penarapan serah terima
sediaan farmasi ini
tentunya membutuhkan
kerja sama dengan
berbagai pihak
sehingga diharapkan
dapat mencapai hasil
yang optimal. Hal ini
sesuai dengan VISI
RSUP Dr. Hasan
Dalam proses
sosialisasi
penerapan serah
terima sediaan
farmasi haruslah
diiringi dengan
niat tulus dan berintegritas
tinggi dengan
harapan mampu
meningkatkan
Petugas Depo
Farmasi Pusat
berkoordinasi
serah terima sediaan
farmasi, penambahan
Sadikin, yaitu
terwujudnya Indonesia
maju yang berdaulat,
kualitas
pelayanan. Hal
tersebut sejalan
15
menjadi buku serah
terima.
3. Memberikan sosialisasi
kepada petugas Depo
Farmasi Pusat mengenai
permintaan lembar
daftar pasien di setiap
ruangan setiap harinya
pada saat pengambilan
Kartu Obat Pasien
(KOP) kepada penata
jasa.
dengan penata
jasa saat
pengambilan
KOP.
format pengisian buku
daftar pasien, serta
permintaan daftar pasien
dengan cara yang baik dan
sopan MP. Harmonis, sosialisasi ini juga sebagai
bentuk sinergi untuk
mencapai pelaksanaan
kegiatan serah terima
sediaan farmasi yang
optimal MP. Kolaboratif.
Dengan pemberian
sosialisasi ini, diharapkan
mampu menyesuaikan diri
dengan kegiatan yang
akan dilaksanakan MP.
Adaptif. Sehingga
pelaksanaan kegiatan
serah terima dapat
terlaksana dengan optimal
dan dapat dipertanggung
jawabkan MP. Akuntabel.
mandiri dan
berkepribadian
berlandaskan gotong
royong.
dengan nilai
RSUP Dr. Hasan Sadikin, yaitu
Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas.
16
4. Menerapkan
kegiatan serah
terima sediaan farmasi
1. Petugas Depo Farmasi
Pusat yang mengambil
Kartu Obat Pasien
(KOP) berkoordinasi
dengan petugas penata
jasa di setiap ruangan
untuk menerbitkan
lembar daftar pasien.
2. Petugas Depo Farmasi
Pusat mencatat daftar
nama pasien di buku
serah terima sesuai KOP
yang ada di depo, sekaligus disesuaikan
dengan daftar pasien
yang diberikan oleh
penata jasa.
3. Pada saat pengantaran
sediaan farmasi, petugas Depo Farmasi
Pusat melakukan serah
Terlaksananya
kegiatan serah
terima sediaan
farmasi antara
petugas Depo
Apotek Pusat
dengan perawat di ruang
perawatan secara optimal.
Kegiatan koordinasi
antara petugas Depo
Farmasi Pusat dengan
penata jasa di setiap
ruangan sebagai salah satu
bentuk sinergi untuk
mencapai pelaksanaan
kegiatan serah terima
sediaan farmasi yang
optimal MP. Kolaboratif.
Lalu, pencatatan daftar
nama pasien di buku serah
terima disesuaikan dengan
KOP yang ada di depo
dilakukan secara jujur,
bertanggung jawab dan
transparan MP.
Akuntabel.
Selanjutnya, kegiatan
serah terima antara
petugas Depo Farmasi
Pusat dengan perawat MP.
Kegiatan penerapan
serah terima sediaan
farmasi ini didasari
dengan niat yang tulus
untuk menghindari
adanya kesalahan
pemberian obat
sehingga diharapkan
mampu meningkatkan
kualitas pasien yang
tinggi dan sejahtera.
Hal ini sejalan dengan
Misi RSUP Dr. Hasan
Sadikin, yaitu
mewujudkan kualitas
hidup manusia
Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
Dalam proses
penerapan serah
terima sediaan
farmasi ini diiringi
dengan niat tulus, profesional dan berintegritas
tinggi dalam
rangka meningkatkan
pelayanan kepada pasien. Hal ini
sesuai dengan
nilai RSUP Dr.
Hasan Sadikin, yaitu
Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas.
17
5. Melakukan
evaluasi dan monitoring
kegiatan serah
terima sediaan
farmasi
terima sediaan farmasi
bersama perawat
menyebutkan nama
pasien yang tertera
pada KOP di masingmasing plastik obat
pasien, serta mengecek kesesuaian obat.
4. Setelah melakukan serah terima, petugas
Depo Farmasi Pusat dan perawat menuliskan
nama dan tanda
tangan/paraf di buku
serah terima.
1. Melakukan pengecekan pengisian buku serah
terima secara berkala
setiap 1 (satu) minggu
sekali.
Kegiatan serah
terima sediaan
farmasi telah
terlaksana
dengan optimal, serta memiliki
pertimbangan
Kolaboratif, dilakukan
dengan menyebutkan
nama-nama pasien dengan
teliti MP. Akuntabel.
Kegiatan selanjutnya, petugas Depo Farmasi
Pusat dan perawat
menuliskan nama serta
tanda tangan/paraf
sebagai bukti telah
dilaksanakannya kegiatan
serah terima sediaan
farmasi dengan penuh
tanggung jawab MP.
Akuntabel.
Pengecekan pengisian
buku serah terima
dilakukan dengan sikap
proaktif dan antusias
dalam rangka memberikan
perubahan positif MP.
Adaptif.
Evaluasi danmonitoring
kegiatan serah terima
sediaan farmasi
diharapkan mampu
memberikan masukan
demi perbaikan
kegiatan ini dikemudian
Dalam proses
Evaluasi dan monitoring ini
haruslah diiringi
dengan sikap
profesional dan berintegritas
18
2. Melakukansurvey
evaluasi kegiatan serah
terima kepada petugas
Depo Farmasi Pusat.
3. Membuat laporan hasil
kegiatan optimalisasi
pemanfaatan buku
daftar pasien sebagai
buku serah terima
sediaan farmasi.
dalam perbaikan
kegiatan serah
terima sediaan
farmasi tersebut.
Kegiatan survey
evaluasi dilakukan dengan
jujur dan bertanggung
jawab MP. Akuntabel,
hasil surveyevaluasi dapat
menjadi pertimbangan
dalam proses perbaikan
kegiatan serah terima
sediaan farmasi di masa
mendatang MP.
Kompeten, serta
diharapkan mampu
meningkatkan kualitas
pelayanan MP.
Berorientasi Pelayanan.
Terakhir, pembuatan
laporan hasil kegiatan
sebagai bentuk
pertanggung jawaban atas
rancangan yang telah
diajukan MP. Akuntabel.
hari sehingga mampu
ikut serta dalam
mewujudkan Misi RSUP
Dr. Hasan Sadikin, yaitu
mewujudkan kualitas
hidup manusia
Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
tinggi sehingga
mampu memberi
pertimbangan
dalam proses
perbaikan
kegiatan ini ke
depannya. Hal ini
sesuai dengan
nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin, yaitu
Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas.
19
1. Menyiapkan kelengkapan untuk kegiatan serah terima sediaan farmasi
2. Pemanfaatan buku daftar pasien sebagai buku serah terimasediaan farmasi
3. Melakukan sosialisasi kegiatan serah terima sediaan farmasi kepada petugas Depo Farmasi Pusat
4 Menerapkan kegiatan serah terima sediaan farmasi
5 Melakukan evaluasi danmonitoring kegiatan serah terima sediaan farmasi
20
No. Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi per MP 1 2 3 4 5 1. Berorientasi Pelayanan 1 0 0 0 1 2 2. Akuntabel 0 1 1 2 2 6 3. Kompeten 1 0 0 0 1 2 4. Harmonis 1 0 2 0 0 3 5. Loyal 1 0 0 0 0 1 6. Adaptif 1 2 1 0 1 5 7. Kolaboratif 0 0 1 2 0 3 Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 5 3 5 4 5 22
3.6. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi CoreValueASN (BerAKHLAK)
No. Kegiatan Juli Agustus Sept IV I II III IV I
3.7. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI
4.1.Deskripsi Kegiatan Aktualisasi
Berikut merupakan deskripsi secara umum kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan dengan menerapkan Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK , yaitu:
Tempat Pelaksanaan : Depo Farmasi Pusat – RSUP Dr. Hasan Sadikin
Waktu Pelaksanaan : 27 Juli 2022 – 06 September 2022
Judul Aktualisasi : Optimalisasi Kegiatan Serah Terima Sediaan Farmasi antara Petugas Depo Farmasi Pusat dengan Perawat di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Berikut merupakan tahapan kegiatan realisasi rancangan aktualisasi yang telah dilaksanakan terbagi menjadi 5 (lima) Kegiatan Utama, yaitu:
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterangan
1. Menyiapkan kelengkapan kegiatan serah terima sediaan farmasi
1. Meminta izin kepada APJ Depo Farmasi Pusat untuk mengakses berkas terkait SOP serah terima sediaan farmasi
2. Meminta izin kepada Apoteker yang bertanggung jawab memegang berkas SOP.
3. Mempelajari SOP serah terima sediaan farmasi.
4. Meminta izin kepada masing-masing penanggung jawab ruangan untuk mengecek ketersediaan buku daftar pasien.
5. Mengecek ketersediaan buku daftar pasien di Depo Farmasi Pusat.
1. Mendapatkan izin dari APJ Depo Farmasi Pusat untuk mengakses berkas SOP
2. Mendapatkan izin Apoteker yang bertanggung jawab memegang berkas SOP
3. Mengetahui SOP serah terima sediaan farmasi
4. Mendapatkan izin penanggung jawab ruangan untuk mengecek ketersediaan buku daftar pasien
5. Mengetahui ketersediaan buku daftar pasien di Depo Farmasi Pusat
Terlaksana.
27 Juli 2022 s/d 05 Agustus 2022
21
2. Pemanfaatan buku daftar pasien sebagai buku serah terima sediaan farmasi
1. Meminta izin kepada masing-masing penanggung jawab ruangan untuk meminjam buku daftar pasien.
2. Mengumpulkan buku daftar pasien yang telah ada di Depo Farmasi Pusat.
3. Berkonsultasi dengan APJ Depo Farmasi Pusat mengenai format pengisian buku daftar pasien, seperti penambahan nama dan tanda tangan/paraf petugas depo dan perawat, serta jam penyerahan.
1. Mendapatkan izin dari masing-masing penanggung jawab ruangan untuk meminjam buku daftar pasien
2. Terkumpulnya buku daftar pasien yang telah ada di Depo Farmasi Pusat
3. Mendapatkan masukan dari APJ Depo Farmasi Pusat mengenai format pengisian buku daftar pasien seperti jam penyerahan, tanda tangan/paraf, serta nama petugas depo dan perawat
Terlaksana.
27 Juli 2022 s/d 05
Agustus 2022
3. Melakukan sosialisasi kegiatan serah terima sediaan farmasi kepada petugas Depo Farmasi Pusat
1. Meminta izin kepada APJ Depo Farmasi Pusat untuk memberikan sosialisasi.
2. Memberikan sosialisasi kepada petugas Depo Farmasi Pusat mengenai kegiatan serah terima, penambahan format pengisian buku daftar pasien, serta permintaan lembar daftar pasien kepada petugas penata jasa di masing-masing ruang perawatan saat pengambilan KOP.
1. Mendapatkan izin dari APJ Depo Farmasi Pusat untuk memberikan sosialisasi
2. Petugas Depo Farmasi Pusat mendapatkan informasi terkait kegiatan serah terima, penambahan format pengisian buku daftar pasien, serta permintaan lembar daftar pasien kepada petugas penata jasa di masingmasing ruang perawatan saat pengambilan KOP.
Terlaksana.
27 Juli 2022 s/d 05
Agustus 2022
22
4. Menerapkan kegiatan serah terima sediaan farmasi
1. Petugas Depo Farmasi Pusat yang mengambil KOP meminta lembar daftar pasien kepada petugas penata jasa di masing-masing ruangan.
2. Petugas Depo Farmasi Pusat mencatat namanama pasien sesuai yang tertera di KOP pada buku serah terima, kemudian disesuaikan dengan lembar daftar pasien yang diberikan oleh petugas penata jasa.
3. Saat pengantaran, petugas Depo Farmasi Pusat melakukan kegiatan serah terima bersama perawat dengan menyebutkan nama pasien yang tertera di KOP dan masingmasing plastik obat pasien.
4. Setelah melakukan kegiatan serah terima, petugas Depo Farmasi Pusat dan perawat menuliskan nama serta tanda tangan/paraf. Petugas depo juga mencantumkan jam penyerahan.
1. Petugas Depo Farmasi Pusat mendapatkan lembar daftar pasien dari petugas penata jasa di masing-masing ruangan
2. Nama-nama pasien yang tertera di KOP dicatat dalam buku serah terima, kemudian disesuaikan dengan lembar daftar pasien yang diberikan oleh petugas penata jasa
3. Petugas Depo Farmasi Pusat melakukan kegiatan serah bersama perawat dengan menyebutkan nama pasien yang tertera di KOP dan masing-masing plastik obat pasien
4. Petugas Depo Farmasi Pusat dan perawat menuliskan nama serta tanda tangan/paraf.
Petugas depo juga
mencantumkan jam penyerahan
Terlaksana.
06 Agustus 2022 s/d 05 September 2022
23
5. Melakukan evaluasi dan monitoring kegiatan serah terima sediaan farmasi
1. Melakukan pengecekan pengisian buku daftar pasien secara berkala setiap 1 (satu) minggu sekali.
2. Melakukan evaluasi kegiatan berupa testimoni melalui aplikasi whatsapp pada petugas Depo Farmasi Pusat.
1. Memiliki rekap pengisian buku daftar pasien secara berkala setiap 1 (satu) minggu sekali
2. Mendapatkan testimoni dari petugas Depo Farmasi Pusat
Terlaksana.
17 Agustus 2022 s/d 06 September 2022
4.2.Capaian Kegiatan Aktualisasi Berikut merupakan hasil rekapitulasi realisasi habituasi Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK yang telah dilakukan selamamasa aktualisasi ini, yaitu:
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi dari tanggal 27 Juli 2022 sampai dengan tanggal 06 September 2022, terdapat perubahan penerapan Nilai-nilai Dasar ASN
BerAKHLAK. Pada Kegiatan 1 terdapat penambahan sebanyak 5 (lima) nilai, Kegiatan 2
terdapat penambahan sebanyak 4 (empat) nilai, Kegiatan 3 terdapat penambahan 3
(tiga) nilai, Kegiatan 4 terdapat penambahan sebanyak 5 (lima) nilai, dan Kegiatan 5
terdapat penambahan sebanyak 1 (satu) nilai. Sehingga pada akhir kegiatan aktualisasi, realisasi habituasi Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK menjadi sebanyak 40 nilai.
24
No Mata Pelatihan Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Jumlah Aktualisasi per MP RA RI RA RI RA RI RA RI RA RI RA RI 1 Berorientasi Pelayanan 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 2 4 2 Akuntabel 0 0 1 1 1 1 2 3 2 2 6 7 3 Kompeten 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 2 3 4 Harmonis 1 3 0 2 2 2 0 2 0 0 3 9 5 Loyal 1 2 0 2 0 1 0 0 0 0 1 5 6 Adaptif 1 2 2 2 1 1 0 0 0 1 4 6 7 Kolaboratif 0 1 0 0 1 1 2 3 1 1 4 6 Jumlah MP yang di Aktualisasi per Kegiatan 5 10 3 7 5 8 4 9 5 6 22 40 Keterangan RA : Rencana RI : Realisasi
Jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan sejak tanggal 27 Juli
2022 sampai dengan tanggal 06 September 2022 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No. Kegiatan Juli Agustus Sept IV I II III IV I
1. Menyiapkan kelengkapan untuk kegiatan serah terima sediaan farmasi
2. Pemanfaatan buku daftar pasien sebagai buku serah terimasediaan farmasi
3. Melakukan sosialisasi kegiatan serah terima sediaan farmasi kepada petugas Depo Farmasi Pusat
4. Menerapkan kegiatan serah terima sediaan farmasi
5. Melakukan evaluasi danmonitoring kegiatan serah terima sediaan farmasi
Berikut merupakan tahapan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama masa aktualisasi, yaitu:
1. Menyiapkan kelengkapan kegiatan serah terima sediaan farmasi
Kegiatan ini diawali dengan meminta izin untuk mengakses berkas Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berkaitan dengan kegiatan serah terima sediaan farmasi di ruang perawatan kepada Apoteker Penanggung Jawab (APJ) Depo Farmasi
Pusat dan Apoteker yang memegang berkas SOP. Setelah mendapatkan berkas SOP tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan mempelajari SOP.
Dalam tahapan kegiatan ini, dilakukan juga pengecekan buku-buku daftar pasien yang akan digunakan sebagai buku serah terima sediaan farmasi. Penulis juga meminta izin terlebih dahulu kepada Penanggung Jawab setiap ruangan untuk meminjam buku-buku daftar pasien tersebut.Outputatau hasil dari kegiatan ini yaitu berupa berkas SOP yang berkaitan dengan kegiatan serah terima dan mengetahui ketersediaan buku-buku daftar pasien di setiap ruangan.
Berikut merupakan Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK yang terdapat dalam kegiatan ini, yaitu:
a. Kegiatan meminta izin kepada APJ Depo Farmasi Pusat untuk mengakses berkas SOP dengan sikap yang sopan dan santun mencerminkan nilai Harmonis. Selain
25
itu, kegiatan ini juga mencerminkan nilai Loyal dimana dalam setiap tindakan diketahui secara langsung atasan.
b. Kegiatan meminta izin kepada Apoteker yang memegang berkas SOP dengan sikap yang sopan dan santun mencerminkan nilai Harmonis. Selain itu, kegiatan ini juga mencerminkan nilai Loyal dimana dalam setiap tindakan diketahui secara langsung oleh atasan. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk nilai Kolaboratif dengan atasan untuk mencari berkas SOP yang ada di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin.
c. Mempelajari berkas SOP yang berkaitan dengan kegiatan serah terima sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan mencerminkan nilai Kompeten.
Kegiatan ini juga mencerminkan nilai Adaptif, dimana Penulis bersikap proaktif dalam mencari dan mempelajari berkas SOP yang berkaitan dengan kegiatan serah terima. Dengan mempelajari berkas-berkas SOP tentunya menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan kompetensi diri untuk memberikan pelayanan yang prima dalam menjalankan tugas. Hal tersebut mencerminkan nilai Berorientasi Pelayanan.
d. Meminta izin kepada masing-masing penanggung jawab ruangan untuk mengecek ketersediaan buku daftar pasien dengan sopan dan santun mencerminkan nilai Harmonis.
e. Pengecekan ketersediaan buku daftar pasien dilakukan dengan sikap proaktif merupakan salah satu perwujudan nilai Adaptif.
26
Berikut merupakan bukti-bukti kegiatan yang telah dilakukan selama masa
aktualisasi ini, yaitu:
1.1.Meminta Izin dan Berkonsultasi dengan APJ Depo Farmasi Pusat
1.2.Mempelajari SOP Serah Terima
27
28
1.3.Meminta Izin Penanggung Jawab Ruangan untukMengecek Buku Daftar Pasien
1.4.Mengecek dan Mengumpulkan Buku Daftar Pasien
2. Pemanfaatan buku daftar pasien sebagai buku serah terima sediaan farmasi
Tahapan kegiatan ini terdiri dari pengumpulan buku-buku daftar pasien yang akan digunakan sebagai buku serah terima selanjutkan melakukan konsultasi dengan APJ Depo Farmasi Pusat mengenai penentuan format pengisian buku daftar pasien. Output atau hasil kegiatan ini yaitu adanya format pengisian buku daftar pasien sehingga dapat dimanfaatkan menjadi buku serah terima sediaan farmasi seperti penambahan pencantuman jam penyerahan, nama dan tanda tangan petugas Depo Farmasi Pusat serta perawat yang menerima di ruang perawatan.
Adapun Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK yang terdapat dalam kegiatan ini, yaitu:
a. Meminta izin kepada masing-masing penanggung jawab ruangan untuk meminjam buku daftar pasien mencerminkan nilai Loyal kepada penanggung jawab ruangan, dimana setiap kegiatan yang melibatkan masing-masing ruangan diketahui oleh masing-masing penanggung jawab. Dalam kegiatan ini juga terdapat nilai Harmonis yang tercerminkan dari sikap sopan dan santun saat permohonan izin tersebut.
b. Mengumpulkan buku daftar pasien yang telah ada di Depo Farmasi Pusat dengan sikap proaktif merupakan salah satu bentuk nilai Adaptif dalam mempersiapkan kebutuhan pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini. Kegiatan pengumpulan buku daftar pasien untuk dapat dijadikan sebagai buku serah terima juga merupakan salah satu bentuk penerapan nilai Adaptif karena memanfaatkan sumber daya yang telah tersedia.
a. Kegiatan berkonsultasi dengan APJ Depo Farmasi Pusat mengenai format pengisian buku daftar pasien, seperti penambahan nama dan tanda tangan/paraf petugas depo dan perawat, serta jam penyerahan merupakan bentuk nilai Loyal kepada atasan karena dalam setiap tindakan diketahui oleh atasan secara langsung. Kegiatan ini dilakukan dengan sikap sopan dan santun sebagai salah satu penerapan nilai Harmonis. Selain itu, penambahan format pengisian buku tersebut juga merupakan salah satu bentuk penerapan nilai Akuntabel, dimana dalam penggunaannya buku tersebut dapat berguna sebagai pertanggung jawaban dari kegiatan serah terima sediaan farmasi yang telah dilakukan.
29
Berikut merupakan bukti-bukti kegiatan yang telah dilakukan dalam kegiatan ini selama masa aktualisasi.
2.1.Menentukan Format Pengisian Buku Daftar Pasien dan Berkonsultasi dengan Apoteker Penanggung Jawab Depo Farmasi Pusat mengenai Format Pengisian Buku Daftar Pasien
3. Melakukan sosialisasi kegiatan serah terima sediaan farmasi kepada petugas Depo Farmasi Pusat
Dalam tahapan kegiatan ini, dilakukan 2 (dua) metode sosialisasi yaitu sosialisasi melalui aplikasi whatsapp dan sosialisasi langsung kepada petugas Depo Farmasi Pusat secara satu per satu. Hal tersebut dilakukan karena adanya perbedaan shift setiap petugas Depo Farmasi Pusat sehingga dikhawatirkan informasi sosialisasi yang diberikan tidak dapat tersampaikan kepada seluruh petugas Depo Farmasi Pusat secara optimal.
Outputatau hasil dari kegiatan aktualisasi ini yaitu petugas Depo Farmasi Pusat mengetahui mengenai penambahan format pengisian buku daftar pasien sehingga dapat dijadikan sebagai buku serah terima sediaan farmasi. Selain itu, petugas Depo Farmasi Pusat diharapkan dapat berkoordinasi dengan penata jasa di masing-masing ruangan untuk mendapatkan lembar daftar pasien di setiap ruangan sebagai bahan perbandingan petugas Depo Farmasi Pusat saat mencatat daftar nama pasien dalam buku serah terima.
30
Berikut ini merupakan Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK yang terdapat dalam
kegiatan ini, meliputi:
a. Kegiatan meminta izin kepada APJ Depo Farmasi Pusat untuk memberikan sosialisasi merupakan bentuk sikap Loyal terhadap atasan dimana setiap tindakan yang dilakukan diketahui oleh atasan secara langsung. Kegiatan ini dilakukan secara baik, sopan, dan santun menerapkan nilai Harmonis.
b. Memberikan sosialisasi kepada petugas Depo Farmasi Pusat mengenai kegiatan serah terima, penambahan format pengisian buku daftar pasien, serta permintaan lembar daftar pasien kepada petugas penata jasa di masing-masing ruang perawatan saat pengambilan KOP merupakan salah satu bentuk penerapan nilai
Kompeten dalam rangka meningkatkan kompetensi petugas Depo Farmasi Pusat sehingga diharapkan pelayanan kepada pasien dapat optimal. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa kegiatan ini salah satu upaya dalam menerapkan nilai
Berorientasi Pelayanan. Kegiatan sosialisasi ini tentunya dilakukan dengan cara yang baik, sopan dan santun sehingga tetap menjaga lingkungan pekerjaan yang harmonis sebagai bentuk penerapan nilai Harmonis. Selain itu, kegiatan ini juga
menunjukkan adanya nilai Kolaboratif dengan petugas Depo Farmasi dalam pelaksanaan kegiatan serah terima sediaan farmasi. Petugas Depo Farmasi Pusat juga diharapkan mampu ikut serta dalam kegiatan serah terima ini sebagai bentuk upaya penerapan nilai Adaptif sehingg mampu untuk dapat mempertanggung jawabkan kegiatan serah terima yang telah dilaksanakan sebagai penerapan nilai
Akuntabel.
31
Berikut merupakan bukti-bukti kegiatan yang telah dilaksanakan ini selama masa
aktualisasi, meliputi:
3.1.Memberikan Sosialisasi Mengenai Kegiatan Serah Terima Sediaan Farmasi kepada
Petugas Depo Farmasi Pusat melalui AplikasiWhatsapp
3.2.Memberikan Sosialisasi Mengenai Kegiatan Serah Terima Sediaan Farmasi kepada
Petugas Depo Farmasi Pusat secara Langsung Satu per Satu
32
3.3.Daftar
33
Kehadiran Petugas Depo Farmasi Pusat saat Sosialisasi Kegiatan Serah
Terima Sediaan Farmasi
4. Menerapkan Kegiatan Serah Terima Sediaan Farmasi
Pada tahapan kegiatan ini kegiatan serah terima sediaan farmasi menggunakan buku serah terima telah dilakukan oleh Petugas Depo Farmasi Pusat. Buku serah terima sediaan farmasi juga sudah mulai diisi oleh petugas Depo Farmasi Pusat. Selain itu, permintaan lembar daftar pasien kepada penata jasa sudah mulai dilaksanakan juga. Namun, dalam pelaksanaan permintaan lembar daftar pasien kepada petugas penata jasa terdapat kendala yaitu adanya perbedaan jam kerja petugas Depo Farmasi Pusat dengan petugas penata jasa sehingga pada saat petugas depo mengambil Kartu Obat Pasien (KOP) ke ruangan, lembar daftar pasien belum tersedia dan belum dapat digunakan oleh petugas depo. Selain itu, petugas penata jasa hanya bekerja pada hari kerja sehingga pada hari Sabtu dan Minggu petugas depo tidak dapat meminta lembar daftar pasien.
Outputatau hasil yang didapatkan dari kegiatan ini yaitu dimulainya pelaksanaan kegiatan serah terima sediaan farmasi menggunakan buku serah terima oleh petugas Depo Farmasi Pusat dengan perawat. Kegiatan serah terima ini diharapkan mampu mengurangi risiko adanya kesalahan pengantaran obat pasien sehingga dengan adanya buku serah terima petugas depo dapat melakukan kegiatan doublecheckbaik dengan sesama teman sejawat maupun dengan petugas perawat di ruang perawatan.
Berikut merupakan Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK yang terdapat dalam kegiatan ini, yaitu:
a. Pada saat petugas Depo Farmasi Pusat yang mengambil KOP meminta lembar daftar pasien kepada petugas penata jasa di masing-masing ruangan tentunya dilakukan dengan sikap yang baik, sopan dan santun sebagai salah satu bentuk sikap menghormati demi menjaga lingkungan kerja yang nyaman dan harmonis dalam menerapkan nilai Harmonis. Kegiatan ini juga menunjukkan adanya nilai
Kolaboratif yang dilakukan oleh petugas Depo Farmasi Pusat dengan petugas penata jasa di masing-masing ruangan. Permintaan lembar daftar pasien juga merujuk pada penerapan nilai Berorientasi Pelayanan yang memastikan ketepatan identitas pasien untukmenghindari adanya kesalahan pemberian obat.
b. Kegiatan petugas Depo Farmasi Pusat yang mencatat nama-nama pasien sesuai yang tertera di KOP pada buku serah terima, kemudian disesuaikan dengan lembar daftar pasien yang diberikan oleh petugas penata jasa menunjukkan sikap Akuntabel, dimana pencatatan tersebut berguna sebagai media pertangggung jawaban kegiatan serah terima yang telah dilakukan.
34
c. Saat pengantaran, petugas Depo Farmasi Pusat melakukan kegiatan serah terima
bersama perawat dengan menyebutkan nama pasien yang tertera di KOP dan masing-masing plastik obat pasien dengan benar merupakan bentuk nilai Akuntabel. Selain itu, dalam kegiatan ini juga tentunya membutuhkan bantuan
kerjasama dari perawat untuk mengoptimalkan kegiatan serah terima. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk adanya penerapan nilai Kolaboratif.
d. Setelah melakukan kegiatan serah terima, petugas Depo Farmasi Pusat dan perawat menuliskan nama serta tanda tangan/paraf, dan jam penyerahan sebagai bukti untuk pertanggung jawaban kegiatan serah terima yang telah dilakukan sebagai bentuk penerapan nilai Akuntabel. Kegiatan ini juga membutuhkan
kerjasama dari perawat untuk dapat ikut serta mengoptimalkan kegiatan serah terima sebegai bentuk penerapan nilai Kolaboratif. Meminta tanda tangan/paraf dan nama perawat dilakukan dengan cara yang baik, sopan dan santun sehingga tetap menjaga keharmonisan lingkungan kerja sebagai bagian upaya menerapkan nilai Harmonis.
Berikut merupakan bukti-bukti kegiatan yang telah dilakukan selama masa aktualisasi ini, yaitu:
4.1. Lembar Daftar Pasien pada Petugas Penata Jasa di Masing-masing Ruangan
35
4.2. Beberapa Kegiatan Serah Terima Sediaan Farmasi antara Petugas Depo Farmasi
Pusat dengan Perawat di Ruang Perawatan
36
37
4.3. Buku Daftar Pasien Sebelum Penerapan Kegiatan Serah Terima
(Ruang Kemuning 3)
(Ruang Fresia 3)
(Ruang Kana)
38
4.4. Buku Daftar Pasien Setelah Penerapan Kegiatan Serah Terima
(Ruang Kemuning 3)
(Ruang Fresia 3)
(Ruang Kana)
5. Melakukanmonitoringdan evaluasi kegiatan serah terima sediaan farmasi
Tahapan kegiatan terakhir dalam pelaksanaan aktualisasi yang telah dilakukan ini yaitu melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan serah terima di setiap ruangan kemudian membuat rekap daftar checklistruangan mana saja yang sudah melakukan kegiatan serah terima dan belum melakukan kegiatan serah terima. Kegiatan monitoringini dilakukan selama 21 hari. Berdasarkan hasil monitoringdidapatkan hasil masih adanya beberapa ruangan yang sudah melaksanakan kegiatan serah terima namun belum mengisi buku serah terima secara lengkap dan terkadang masih lupa untuk membawa buku serah terima tersebut. Hal ini kemudian menjadi bahan pertimbangan sebagai evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan evaluasi yang dilakukan yaitu dengan melakukan testimoni kepada petugas Depo Farmasi Pusat mengenai kebermanfaatan dan kendala apa saja yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan serah terima ini. Adapun hasil wawancara yang telah dilakukan yaitu buku serah terima ini memberikan manfaat karena kegiatan serah terima menjadi lebih jelas dan menjadi bukti telah dilaksanakannya kegiatan serah terima tersebut. Selain itu, dengan adanya buku serah terima ini petugas Depo Farmasi Pusat menjadi lebih baik lagi dalam melaksanakan kegiatan double check sebelum pengantaran ke ruang perawatan. Hal ini tentunya dapat meminimalisasi adanya kesalahan pengantaran obat pasien ke ruangan lain mengingat jumlah ruangan dan obat yang dilayani oleh Depo Farmasi Pusat sangat banyak. Pencatatan jam penyerahan dalam buku serah terima juga dapat menjadi evaluasi untuk mengetahui lama durasi penyiapan obat untuk pasien.
Berdasarkan hasil testimoni juga diketahui beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan serah terima ini yaitu banyaknya jumlah ruangan dan obat yang dikerjakan oleh petugas Depo Farmasi Pusat dan target waktu pengantaran terkadang membuat petugas depo terburu-buru mengantarkan ke ruang perawatan sehingga lupa membawa buku serah terima. Selain itu, waktu pengantaran terkadang bertepatan dengan waktu istirahat dan/atau perawat di ruangan sedang menangani pasien sehingga pada saat pengantaran perawat tidak sempat memberikan nama dan tanda tangan/paraf pada buku serah terima.
Output yang didapatkan dari kegiatan ini yaitu membuat rekap pemantauan pengisian buku serah terima dan mengetahui kebermanfaatan serta kendala apa saja yang dirasakan oleh petugas Depo Farmasi Pusat.
39
Berikut merupakan Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK yang terdapat dalam
kegiatan ini, meliputi:
a. Melakukan pengecekan pengisian buku daftar pasien secara berkala setiap 1 (satu) minggu sekali. Kegiatan ini dilakukan dengan sikap proaktif merupakan sebuah penerapan nilai Adaptif. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya dalam menerapkan nilai Akuntabel yaitu memastikan pencatatan kegiatan serah terima dilakukan oleh petugas Depo Farmasi Pusat. Kegiatan ini juga bertujuan sebagai upaya untuk memastikan keamanan pasien sehingga pelayanan yang diberikan dapat optimal dalam rangka menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan.
b. Melakukan evaluasi kegiatan berupa testimoni langsung dan melalui aplikasi whatsapp pada petugas Depo Farmasi Pusat. Kegiatan testimoni ini dilakukan secara jujur dan bertanggung jawab sebagai bentuk penerapan nilai Akuntabel.
Dalam kegiatan ini juga tercermin nilai Kolaboratif dengan petugas Depo Farmasi Pusat. Hasil testimoni kegiatan ini juga tentunya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka perbaikan di masa mendatang sehingga dapat meningkatkan Kompetensi.
40
Berikut merupakan bukti-bukti kegiatan monitoring dan evaluasi yang telah
selamamasa aktualisasi ini, yaitu:
(-) : Tidak membawa buku serah terima
(*) : Tidak mencantumkan jam penyerahan
(**) : Tidak ada nama dan tanda tangan/paraf petugas depo
(***) : Tidak ada nama dan tanda tangan/paraf perawat
41
dilaksanakan
RekapMonitoringPelaksanaan Minggu 1 5.1.Rekap Pemantauan Kegiatan Serah Terima Sediaan FarmasiWingBarat Ruangan Tanggal 16 17 18 19 20 21 22 MIC - √ √ √ √ - √ Fresia 1 √ √ √** √ √ √ √* Fresia 2 √ √ √ √ √ √ √ Fresia 3 √ - √* √* - - √ HCU Alamanda √ √ √ √ √ √ √ Alamanda A √ √ √ √ √ √* √ Alamanda B √ √ √ √ √ √ √ 5.2.Rekap Pemantauan Kegiatan Serah Terima Sediaan FarmasiWingTimur Ruangan Tanggal 16 17 18 19 20 21 22 Kana √* √* √* √* √* √ √* Kemuning 1 √ √ √ √ √ √ √ Kemuning 2 √ √ √ √ √ √ √ Kemuning 3 √ √ √** - √ √ √ Kemuning 4 √ √ √ √ - √ √ Kemuning 5 √ √ √ √ √* √ √ ICU Kemuning √ √ √ √ √ √ √ Burn Unit (ULB) √ √ √ √ √ √ √ RIKK √* √ √ √ √ √ √ HCU Asnawati √ √ √ √ √ √ √ GICU 2 √ √* √ √ √ √ √ Keterangan:
RekapMonitoringPelaksanaan Minggu 2
(*)
42
5.3.Rekap Pemantauan Kegiatan Serah Terima Sediaan FarmasiWingBarat Ruangan Tanggal 23 24 25 26 27 28 29 MIC -√* √ √ √ √* Fresia 1 -Fresia 2 √ √ √ √ √ √ √* Fresia 3 √ - √* √* - - √ HCU Alamanda √ √ √ √ √ √ √* Alamanda A √ √ √ √* √ √* √ Alamanda B √ √ √ √ √ √ √ 5.4.Rekap Pemantauan Kegiatan Serah Terima Sediaan FarmasiWingTimur Ruangan Tanggal 23 24 25 26 27 28 29 Kana √* √ √* √ - -Kemuning 1 √ √ √ √ √ √* √ Kemuning 2 √ √ √ √ √ √* √* Kemuning 3 √ √ √** - √ √* √ Kemuning 4 √ √* √ √ √** √ √ Kemuning 5 √ √ - √ √ √* √ ICU Kemuning - √ √ √ √ - √ Burn Unit (ULB) √ √ √ √ √ √ √ RIKK - √ √* √* √ √ √ HCU Asnawati - √ √ √* √ - √ GICU 2 √ √* √ √ √ √ √ Keterangan:
terima
(-) : Tidak membawa buku serah
: Tidak mencantumkan jam penyerahan
depo
(**) : Tidak ada nama dan tanda tangan/paraf petugas
perawat
(***) : Tidak ada nama dan tanda tangan/paraf
RekapMonitoringPelaksanaan Minggu 3
(-) : Tidak membawa buku serah terima
(*) : Tidak mencantumkan jam penyerahan
(**) : Tidak ada nama dan tanda tangan/paraf petugas depo
(***) : Tidak ada nama dan tanda tangan/paraf perawat
43
5.5.Rekap Pemantauan Kegiatan Serah Terima Sediaan FarmasiWingBarat Ruangan Tanggal 30 31 1 2 3 4 5 MIC √ - - √ √ √Fresia 1 Fresia 2 √ √ √ - - √ √ Fresia 3 √ √ √ √ √ -HCU Alamanda √ √ √ √ - √ √ Alamanda A √ √ √ √ - √ √ Alamanda B √ √ √ √ - √ √ 5.6.Rekap Pemantauan Kegiatan Serah Terima Sediaan FarmasiWingTimur Ruangan Tanggal 30 31 1 2 3 4 5 Kana √ √* √ - √* √ √ Kemuning 1 √ √ √ √ - √ √ Kemuning 2 √ √ √ √ √ √ √* Kemuning 3 √ √ √ √ √* √ √ Kemuning 4 √ √ √ √ √ - √ Kemuning 5 √ √* √ √ √ √ √ ICU Kemuning √ √ √ √ √ √ √ Burn Unit (ULB) √ √ √ √ √ √ √ RIKK √ √ √ - - √*HCU Asnawati √ √* √ √ √ √ √ GICU 2 √ √ √ √ √ √Keterangan:
5.7.Salah Satu Bukti Testimoni Petugas Depo Farmasi Pusat Mengenai Penggunaan Buku
Serah Terima melalui AplikasiWhatsapp
4.3.Kontribusi Gagasan Kreatif terhadap Pelayanan
Optimalisasi pemanfaatan buku daftar pasien sebagai buku serah terima sediaan farmasi ini mampu menjadi suatu media sebagai bukti terlaksananya kegiatan serah terima bersama perawat. Selain itu, dalam pengisian buku serah terima dicantumkan juga jam penyerahan sediaan farmasi ke ruang perawatan. Hal tersebut dapat menjadi bahan evaluasi untuk mengetahui berapa lama durasi penyiapan sediaan farmasi di Depo Farmasi Pusat.
Selain itu, dengan adanya buku serah terima ini petugas Depo Farmasi Pusat dapat meningkatkan kompetensi dengan senantiasa membiasakan diri melakukan double checksehingga meminimalisasi adanya kesalahan penyerahan obat. Hal ini tentunya akan berdampak pada mutu pelayanan yang diberikan. Petugas Depo Farmasi Pusat juga dapat menggunakan buku serah terima sebagai buku catatan seperti keterangan penggunaan antibiotik sehingga memudahkan petugas depo jika ada dokter yang membutuhkan informasi tersebut sewaktu-waktu.
44
4.4.Kendala dan Solusi Penyelesaian
Beberapa kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini, yaitu:
a. Saat akan memberikan sosialisasi kepada petugas Depo Farmasi Pusat, shiftmasingmasing petugas depo berbeda. Adapun solusi dari kendala ini yaitu memberikan sosialisasi dengan 2 (dua) metode sosialisasi secara langsung di depo dan sosialisasi melalui grupwhatsapp.
b. Jumlah ruangan dan pasien yang banyak serta target jam pengantaran ke ruangan terkadang membuat petugas Depo Farmasi Pusat menjadi terburu-buru sehingga lupa untukmembawa buku serah terima dan buku serah terima menjadi tidak diisi.
c. Jam pengantaran bertepatan dengan waktu istirahat perawat di ruangan ataupun perawat yang ada di ruangan sedang menangani pasien sehingga perawat tidak sempat mengisi buku serah terima. Solusi dari kendala ini yaitu menunggu perawat ruangan menyelesaikan penanganan terhadap pasien terlebih dahulu ataupun dengan mencari perawat lainnya yang dapat melakukan kegiatan serah terima.
4.5.Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil evaluasi dan monitoringyang telah dilakukan diketahui bahwa
salah satu faktor yang menjadi kendala terlaksananya pelaksanaan kegiatan serah terima khususnya pengisian buku serah terima dikarenakan banyaknya jumlah ruangan dan pasien yang dilayani oleh Depo Farmasi Pusat sedangkan dalam pengantaran sudah ditentukan jam-jam khusus sehingga petugas depo diharapkan mengantar ke ruangan sesuai jam-jam tersebut. Kondisi lingkungan dan beban kerja yang tinggi tentunya memungkinkan petugas depo lupa untuk membawa buku serah terima saat pengantaran sehingga hal ini mendorong Penulis untuk membuat penandaan untuk bisa ditempel di meja dispensing dan troli pengantaran agar petugas depo senantiasa membaca dan mengingat kegiatan serah terima sediaan farmasi dan membawa buku serah terima saat pengantaran.
Selain itu, rencana tindak lanjut lainnya dalam aktualisasi ini yaitu dengan membuat survey lanjutan mengenai pelaksanaan kegiatan serah terima dan kebermanfaatan buku serah terimamelalui aplikasigoogleform.
45
BAB IV PENUTUP
Kegiatan aktualisasi ini merupakan salah satu bagian dalam proses melakukan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yang nantinya akan dilakukan di unit kerja masing-masing. Dalam kegiatan aktualisasi ini, penerapan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK tersebut, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Core Issue aktualisasi yang telah dilaksanakan yaitu mengenai “Optimalisasi Serah
Terima Sediaan Farmasi antara Petugas Depo Farmasi Pusat dengan Perawat di RSUP Dr.
Hasan Sadikin”. Gagasan kreatif penyelesaian CoreIssuetersebut yaitu dengan melakukan optimalisasi pemanfaatan buku daftar pasien sebagai buku serah terima. Kegiatan aktualisasi ini telah dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2022 sampai dengan 06 September 2022. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama masa aktualisasi di Depo Farmasi Pusat RSUP Dr. Hasan Sadikin, meliputi:
1. Menyiapkan kelengkapan untuk kegiatan serah terima sediaan farmasi.
2. Pemanfaatan buku daftar pasien sebagai buku serah terima sediaan farmasi
3. Melakukan sosialisasi kegiatan serah terima sediaan farmasi kepada petugas Depo Farmasi Pusat
4. Menerapkan kegiatan serah terima sediaan farmasi
5. Melakukan evaluasi danmonitoringkegiatan serah terima sediaan farmasi
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini penerapan Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK yang telah dirancang bertambah menjadi 40 nilai. Selain itu, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini seperti adanya perbedaan shiftpetugas Depo Farmasi Pusat, jam pengantaran bertepatan dengan waktu istirahat perawat di ruangan ataupun perawat yang ada di ruangan sedang menangani pasien sehingga perawat tidak sempat mengisi buku serah terima, serta banyaknya jumlah ruangan dan pasien yang dilayani dengan jam pengantaran yang sudah terjadwal membuat petugas depo harus bekerja cepat namun hal tersebut membuat petugas depo terkadang lupa membawa buku serah terima.
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Penulis yaitu dengan membuat penandaan untuk bisa ditempel di meja dispensing dan troli pengantaran, serta membuat survey lanjutan mengenai pelaksanaan kegiatan serah terima dan kebermanfaatan buku serah terima melalui aplikasigoogleform.
46
REFERENSI
Dwi, Rahmanendra. 2021. ModulLoyalPelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Erawati, Erna dan Elly Fatimah. 2017.ModulPelatihanDasarCalonPNSManajemenAparatur SipilNegara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Handoko, Ramah. 2021. Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Idris Irfan, dkk. 2019. “Analisis Isu Kontemporer” dalam Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Jalis, Ahmad 2021. ModulKompetenPelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Mirdin, Andi Adiyat. 2021. ModulBerorientasiPelayananPelatihanDasarCalonPegawai NegeriSipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Sejati, Tri Atmojo. 2021. ModulKolaboratifPelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Sembodo, Jarot. 2021.ModulHarmonisPelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno, Yogi. 2021. ModulAdaptifPelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka Kreditnya. Jakarta: Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Tim RSHS. 2022. TentangRSHS. Diakses pada 4 Juli 2022. http://web.rshs.or.id/tentangkami/sejarah/
Wikipedia. Artikel “RidwanKamil”. Diakses pada 4 Juli 2022.
47
LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Pengesahan Rancangan Aktualisasi
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI KEGIATAN SERAH TERIMA SEDIAAN FARMASI ANTARA
PETUGAS DEPO FARMASI PUSAT DENGAN PERAWAT DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah diseminarkan
Pada Hari Selasa, 26 Juli 2022
Secara Virtual Melalui ZoomMeeting
Di Bapelkes Cikarang
Coach Mentor
Yugi Mugi Rahayu, S.Psi., MMRS apt. Cherry Rahayu,S.Si., M.K.M NIP. 197205252006041004 NIP. 197108291998032001 Penguji
Dra. Lilis Sriyani, S.Kep., Ners, MH NIP. 196609241995032003
48
Lampiran 3. Bukti Pengendalian Laporan Mingguan Coach
Nama Peserta : Maudy Nur Herdini
NIP : 199806282022032001
Unit Kerja : Depo Apotek Pusat di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Jabatan : Asisten Apoteker - Terampil
Rumusan Isu : Optimalisasi Kegiatan Serah Terima Sediaan Farmasi antara Petugas Depo Apotek Pusat dengan Perawat Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Kegiatan Ke- : I (27 Juli 2022 – 05 Agustus 2022)
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach Tahapan Kegiatan:
1. Meminta izin kepada Apoteker Penanggung Jawab Depo Apotek Pusat untuk mengakses berkas terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) serah terima sediaan farmasi.
2. Meminta izin kepada Apoteker yang bertanggung jawab memegang berkas SOP.
3. Mempelajari SOP serah terima sediaan farmasi.
4. Meminta izin kepada masing-masing penanggung jawab ruangan untuk mengecek ketersediaan buku daftar pasien.
5. Mengecek ketersediaan buku daftar pasien di Depo Apotek Pusat. Jika buku daftar pasien belum tersedia maka melakukan pengajuan buku ke bagian logistik.
Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu: Tersedianya perlengkapan yang menunjang kegiatan serah terima sediaan farmasi yang belum tersedia.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan: Berorientasi Pelayanan, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif.
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi: Kegiatan menyiapkan perlengkapan demi terlaksananya serah terima sediaan pasien merupakan salah satu bentuk sikap kemandirian dalam upaya meningkatkan pelayanan yang sudah
sesuai dengan VISI RSUP Dr. Hasan Sadikin, yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Penguatan Nilai Organisasi: Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas.
oke mantap lanjutkan (konsultasi melalui kolabjar)
Nama Peserta : Maudy Nur Herdini
NIP : 199806282022032001
Unit Kerja : Depo Apotek Pusat di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Jabatan : Asisten Apoteker - Terampil
Rumusan Isu : Optimalisasi Kegiatan Serah Terima Sediaan Farmasi antara Petugas Depo Apotek Pusat dengan Perawat Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Kegiatan Ke- : 2 (27 Juli 2022 – 05 Agustus 2022)
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach
Tahapan Kegiatan:
1. Meminta izin kepada masing-masing penanggung jawab ruangan untuk meminjam buku daftar pasien.
2. Mengumpulkan buku daftar pasien yang telah ada di Depo Apotek Pusat.
3. Menentukan penambahan format pengisian buku daftar pasien seperti menuliskan jam penyerahan, nama serta tanda tangan/paraf petugas Depo Apotek Pusat dan perawat, sehingga dapat digunakan sebagai buku serah terima.
4. Berkonsultasi dengan Apoteker Penanggung Jawab Depo Apotek Pusat mengenai penambahan format pengisian buku daftar pasien.
Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu: Pemanfaatan buku daftar pasien sebagai buku serah terima sediaan farmasi.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan: Harmonis, Akuntabel, Adaptif.
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi: Pemanfaatan buku daftar pasien sebagai buku serah terima merupakan salah satu bentuk sikap kemandirian dalam upaya meningkatkan pelayanan yang sudah sesuai dengan VISI RSUP Dr. Hasan Sadikin, yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Penguatan Nilai Organisasi: Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas.
oke mantap lanjutkan (konsultasi melalui kolabjar)
Nama Peserta : Maudy Nur Herdini
NIP : 199806282022032001
Unit Kerja : Depo Apotek Pusat di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Jabatan : Asisten Apoteker - Terampil
Rumusan Isu : Optimalisasi Kegiatan Serah Terima Sediaan Farmasi antara Petugas Depo Apotek Pusat dengan Perawat Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Kegiatan Ke- : 3 (27 Juli 2022 – 05 Agustus 2022)
Catatan Coach Paraf Coach
Penyelesaian Kegiatan
Tahapan Kegiatan:
1. Meminta izin kepada Apoteker Penanggung Jawab Depo Apotek Pusat untuk memberikan sosialisasi.
2. Memberikan sosialisasi kepada petugas Depo Apotek Pusat mengenai kegiatan serah terima dan penambahan format pengisian buku daftar pasien sehingga bisa digunakan sebagai buku serah terima.
3. Berkoordinasi dengan masing-masing penanggung jawabwingruangan dalam memberikan sosialisasi.
Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu: Petugas Depo Apotek Pusat mengetahui kegiatan serah terima sediaan farmasi dan cara penggunaan buku serah terima.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan: Harmonis, Akuntabel, Kolaboratif.
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi: Dalam proses sosialisasi penarapan serah terima sediaan farmasi ini tentunya membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak sehingga diharapkan dapat mencapai hasil yang optimal. Hal ini sesuai dengan VISI RSUP Dr. Hasan Sadikin, yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Penguatan Nilai Organisasi: Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas.
oke mantap lanjutkan (konsultasi melalui kolabjar)
Nama Peserta : Maudy Nur Herdini
NIP : 199806282022032001
Unit Kerja : Depo Apotek Pusat di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Jabatan : Asisten Apoteker - Terampil
Rumusan Isu : Optimalisasi Kegiatan Serah Terima Sediaan Farmasi antara Petugas Depo Apotek Pusat dengan Perawat Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Kegiatan Ke- : 4 (06 Agustus 2022 – 16 Agustus 2022)
Tahapan Kegiatan:
1. Petugas Depo Farmasi Pusat yang mengambil Kartu Obat Pasien (KOP) berkoordinasi dengan petugas penata jasa di setiap ruangan untuk menerbitkan lembar daftar pasien.
2. Petugas Depo Farmasi Pusat mencatat daftar nama pasien di buku serah terima sesuai KOP yang ada di depo, sekaligus disesuaikan dengan daftar pasien yang diberikan oleh penata jasa.
3. Pada saat pengantaran sediaan farmasi, petugas Depo Farmasi Pusat melakukan serah terima sediaan farmasi bersama perawat menyebutkan nama pasien yang tertera pada KOP di masingmasing plastik obat pasien, serta mengecek kesesuaian obat.
4. Setelah melakukan serah terima, petugas Depo Farmasi Pusat dan perawat menuliskan nama dan tanda tangan/paraf di buku serah terima.
Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu:
Terlaksananya kegiatan serah terima sediaan farmasi
antara petugas Depo Farmasi Pusat dengan perawat di ruang perawatan secara optimal.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan:
Akuntabel dan Kolaboratif.
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi: Kegiatan penerapan serah terima sediaan farmasi ini didasari dengan niat yang tulus untuk menghindari
adanya kesalahan pemberian obat sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pasien yang tinggi dan sejahtera. Hal ini sejalan dengan Misi
kegiatan aktualisasi sesuai dengan jadwal dalam rancangan aktualisasi, untuk dokumen format pengendalian Mentor dilengkapi lagi lainlain ok
(konsultasi melalui kolabjar)
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach
RSUP Dr. Hasan Sadikin, yaitu mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
Penguatan Nilai Organisasi: Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas.
Nama Peserta : Maudy Nur Herdini
NIP : 199806282022032001
Unit Kerja : Depo Apotek Pusat di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Jabatan : Asisten Apoteker - Terampil
Rumusan Isu : Optimalisasi Kegiatan Serah Terima Sediaan Farmasi antara Petugas Depo Apotek Pusat dengan Perawat Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Kegiatan Ke- : 5 (17 Agustus 2022 – 06 September 2022)
Tahapan Kegiatan:
1. Melakukan pengecekan pengisian buku serah terima secara berkala setiap 1 (satu) minggu sekali.
2. Melakukan evaluasi kegiatan serah terima kepada petugas Depo Farmasi Pusat.
3. Membuat laporan hasil kegiatan optimalisasi pemanfaatan buku daftar pasien sebagai buku serah terima sediaan farmasi.
Output Kegiatan Terhadap Pemecahan Isu:
Kegiatan serah terima sediaan farmasi telah
terlaksana dengan optimal, serta memiliki pertimbangan dalam perbaikan kegiatan serah terima sediaan farmasi tersebut.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan:
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Adaptif dan Kompeten.
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi:
Monitoring dan evaluasi kegiatan serah terima
sediaan farmasi diharapkan mampu memberikan
masukan demi perbaikan kegiatan ini dikemudian hari sehingga mampu ikut serta dalam mewujudkan
Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin, yaitu mewujudkan
kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
Penguatan Nilai Organisasi:
Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas.
17/08/22 – 24/08/22
mantap .. lanjutkan
untuk
menginventarisir kontribusi gagasan kreatifnya terhadap
kegiatan pelayanan ya
(konsultasi melalui kolabjar)
25/08/22 – 06/08/22
laporan dan anlisa
sederhana hasil survey atau testimoni
dari pihak yang
memanfaatkan
gagasan kreatifnya di munculkan, agar
kelihatan
kontribusinya
(konsultasi melalui kolabjar)
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach