LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR
ASN (BerAKHLAK)
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN ANGKATAN II TAHUN 2022
Upaya Optimalisasi Pencatatan dan Pelaporan Bulanan
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya
Disusun oleh :
Nama : Moh. Natsir
NIP : 199602162022031002
NDH : 01
Jabatan : Asisten Apoteker Terampil
Instansi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Palangka Raya
KEMENTERIAN
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/57790be19c8231d40a5220a2ef8ae479.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/9e207fce609061cd619a25e497718b6c.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/f9b4306d75991bed2239850f4cbf8ae7.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/e5c3f67ad636caa585172a194995a16d.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/845607e8cdf60203348e3e42af478369.jpeg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mewujudkan tujuan nasional dibutuhkan pegawai ASN yang unggul dan selaras dengan dinamika yang berkembang, sesuai dengan tuntutan masyarakat akan kinerja pemerintah yang transparan dan akuntabel dalam bingkai reformasi birokrasi.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) adalah lembaga pemerintah non kementrian yang diberi kewenangan melakukan pengkajian dan pendidikan dan pelatihan ASN sebagaimana diatur dalam undang - undang yang mengatur mengenai ASN menerbitkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN menurut
Undang- Undang Nomor 5 tahun 2014, ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya
manusia, aparatur negara mempunyai peranan yang menentukan
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sehingga
diperlukan sosok PNS yang professional yang saat ini dikenal dengan istilah
Aparatur Sipil Negara yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi
jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)
dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam pembentukan wawasan
kebangsaan, kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil, pengetahuan dasar
tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas dan budaya organisasinya supaya mampu melaksanakan tugas dan perannya
sebagai pelayan masyarakat pada unit kerjanya masing-masing. Latsar CPNS
bertujuan untuk menginternalisasikan dan mengimplementasikan core values
ASN yang BerAKHLAK, yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif dalam rangka mendukung employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” serta mengaktualisasikan
kedudukan dan peran PNS dalam mendukung terwujudnya Smart
Governance. Adapun dasar hukum pelaksanaan kegiatan Latsar CPNS
adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2020 tentang manajemen
Pegawai Negeri Sipil, dan Peraturan Administrasi Negara Nomor 10 Tahun
2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Peserta CPNS berasal dari berbagai profesi yang ada salah satunya
yaitu Tenaga Kesehatan yang bekerjadi di Kantor Kesehatan Pelabuhan. Menurut Permenkes RI No 33 Tahun 2021 Kantor Kesehatan Pelabuhan, yang selanjutnya disingkat KKP, adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang
melaksanakan upaya mencegah dan menangkal keluar atau masuknya
penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat di wilayah kerja
pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara.
Setiap Kantor Kesehatan Pelabuhan memiliki ASN yang berprofesi
sebagai Tenaga Kesehatan. Salah satunya adalah Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK) atau biasa disebut Asisten Apoteker (AA). Fokus kerja
Tenaga Teknis Kefarmasian di Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah
melaksanakan pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP). Tenaga Teknis Kefarmasian dalam menjalankan tugas dan fungsinya dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang disertai
pula dengan nilai-nilai dasar ASN sebagai pedoman.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 34 tahun 2021 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik, pelayanan kefarmasian terbagi
dalam dua kegiatan yaitu Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
BMHP serta Pelayanan Farmasi Klinis Kantor Kesehatan Pelabuhan
merupakan unit pelaksana teknis dilingkungan Kementerian Kesehatan yang
berada di bawah naungan sekaligus bertanggung jawab kepada Direktorat
Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (DitJen P2P). Dalam
melaksanakan tugas upaya cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit
dan/atau faktor risiko Kesehatan di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan juga menyelenggarakan fungsi dan salah satunya pelaksanaan pelayanan
Kesehatan pada kegawatdaruratan dan situasi khusus harus mempunyai sistempengelolaan persediaan yang professional.Persediaan yang ada harus dapat menunjang fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan dengan
menyediakan obat yang aman, mutu terjamin, dan mendorong penggunaan obat yang rasional, oleh karena itu persediaan tersebut harus dikelola dengan baik sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diharapkan seperti kekurangan obat (stok kosong), stok berlebih, dan obat kadaluwarsa.
Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas III Palangka Raya merupakan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III yang melaksanakan pelayanan
Kesehatan pada kegawatdaruratan dan situasi khusus. Selain itu, Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya juga melaksanakan kegiatan vaksinasi covid-19, vaksinasi meningitis, dan pelayanan Kesehatan terbatas
untuk menunjang pelayanan secara maksimal maka harus didukung dengan
pengelolaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang optimal, antara lain dengan melakukan pencatatan dan pelaporan penggunaan obat dan
BMHP seperti melakukan pencatatan pada buku penerimaan, buku pengeluaran, kartu stok dan pelaporan bulanan. Saat ini pencatatan dan pelaporan obat dan BMHP belum dilakukan secara optimal. Hal ini dapat memberikan dampak pada ketersediaan obat dan BMHP di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Palangka Raya yang akan mengganggu pelayanan
Kesehatan kepada publik. Berdasarkan hal tersebut ASN yang memilki
Tupoksi Pengelolaan obat dan BMHP, ditugaskan dapat mengoptimalisasikan pencatatan dan pelaporan bulanan terhadap penggunaan obat dan BMHP di
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya.
1.2. TUJUAN DAN MANFAAT
1.2.1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaborasi) sehingga mampu menjadi
kebiasaan dalam bekerja dan akhirnya mampu melaksanakan tugas dan perannya secara bertanggung jawab dan professional.
b. Tujuan Khusus
Melaksanakan upaya optimalisasi pencatatan dan pelaporan bulanan penggunaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya
1.2.2. Manfaat
a. Diri Sendiri
Nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK terinternalisasi dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab, sehingga mendorong terwujudnya individu yang professional dan berintegritas tinggi saat memberikan layanan
b. Organisasi/Instansi
Dapat meningkatkan pelayanan dan kinerja organisasi, serta mendukung terwujudnya visi dan misi Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Palangka Raya dalam penyelenggaraan pelayanan Kesehatan sehingga mendorong Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Palangka Raya menjadi salah satu Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III yang memberikan pelayanan prima
c. Masyarakat
Terwujudnya pelayanan kefarmasian yang bermutu serta
terpenuhinya kebutuhan masyarakat dalam penggunaan obat yang tepat.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup tempat yang akan menjadi cakupan pada rancangan aktualisasi ini adalah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya
Provinsi Kalimantan tengah. Waktu pelaksanaan habituasi dari Rancangan aktualisasi ini adalah 30 hari kerja dari tanggal 27 Juli sampai 6 september
2022. Kegiatan yang akan dilaksanakannya adalah:
1. Melaporkan ke pimpinan terkait Langkah kegiatan pemecahan isu
2. Melakukan inventarisasi obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3. Membuat buku penerimaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
4. Membuat buku pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
5. Membuat kartu Stok obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
6. Membuat format pelaporan bulanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
7. Sosialisasi pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) kepada petugas yang terlibat
8. Pengajuan permintaan laptop
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
2.1. Profil Instansi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya merupakan unit
pelaksana teknis dilingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah naungan
sekaligus bertanggung jawab kepada Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (DitJen P2P). sebelumnya, kantor Kesehatan Pelabuhan kelas
III Palangka Raya Bernama Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pulang Pisau.
Namun pada tahun 2011 berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
2348/MENKES/PER/IX/2011, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pulang Pisau
berubah menjadi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya yang berkedudukan di palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah, memiliki 7 Wilayah Kerja yaitu Wilayah
Kerja Pelabuhan Laut Pulang Pisau, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Pegatan, Wilayah
Kerja Pelabuhan Laut Kuala Kapuas, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Sebangau, Wilayah Kerja Pelabuhan Khusus Kelanis, Pos Bandara Tjilik Riwut dan Wilayah Kerja
Pelabuhan Laut Bahaur sebagai perpanjangan tangan dari kantor induk guna
mempermudah pelayanan kesehatan pelabuhan namun dari 7 wilayah kerja tersebut
terdapat 3 wilayah kerja yang tidak diaktifkan karena tidak ada lagi dan atau kurangnya kegiatan yang berhubungan dengan tupoksi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Palangka Raya yakni Wilayah Kerja Pelabuhan Pegatan, Wilayah Kerja Pelabuhan
Laut Sebangau, dan Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Bahaur. Adapun wilayah kerja yang masih aktif yaitu:
1. Wilayah Kerja Pulang Pisau
2. Wilayah Kerja Kapuas
3. Wilayah Kerja Kelanis
4. Pos di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya
Tugas pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 33 tahun 2021 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan yaitu melaksanakan upayah cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan /atau faktor resiko Kesehatan di wilayah kerja Pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara. Sedangkan fungsi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah :
1. Penyusunan rencana, kegiatan dan anggaran
2. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyakitdan faktor risiko Kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan / atau lingkungan
3. Pelaksanaa pencegahan terhadap penyakit dan faktor risiko Kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan / atau lingkungan
4. Pelaksanaan respon terhadap penyakit dan faktor risiko Kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan / atau lingkungan
5. Pelaksanaan pelayanan Kesehatan pada kegawatdaruratan dan situasi khusus
6. Pelaksanaan penindakan pelanggaran dibidang kekarantinaan Kesehatan
7. Pengelolaan data dan informasi di bidang kekarantinaan Kesehatan
8. Pelaksanaan jejaring, koordinasi, dan kerja sama di bidang kekarantinaan
Kesehatan
9. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kekarantinaan Kesehatan
10.Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kekarantinaan
11.Pelaksanaan urusan administrasi Kantor Kesehatan Pelabuhan
Visi dan misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya Mengikuti Visi dan Misi Presiden. Visi Presiden Republik Indonesia Tahun 2020-2024 yaitu
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong, dimana peningkatan kualitas manusia Indonesia menjadi prioritas utama dengan dukungan pembangunan kesehatan yang terarah, terukur, merata dan berkeadilan. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Misi Presiden tahun 2020-2024 yakni: Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia, Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing, Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan, Mencapai Lingkungan Hidup yang
Berkelanjutan, Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa, Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya, Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh
Warga, Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya dan Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.
Kekuatan pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya
berjumlah 41 orang, yang terdiri dari Kepala Kantor 1 orang, pada unit kerja sub bagian administrasi umum (ADUM) 10 orang, substansi pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi (PKSE) 10 orang dan pada substansi pengendalian risiko lingkungan dan kesehatan lintas wilayah (PRL-KLW) 20 orang, dengan jumlah
keseluruhan sebanyak 41 orang pegawai yang terdiri dari 2 orang struktural, 30 orang
tenaga teknis dan 9 orang tenaga non teknis. Kekuatan sumber daya manusia (SDM)
pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya sebagai pelaksana program/kegiatan dengan latar belakang pendidikan S2 berjumlah 5 orang, S1
berjumlah 16 orang, D3 sebanyak 17 orang, dan D1 sebanyak 1 orang dan SLTA
sederajat baik teknis dan non teknis berjumlah 2 orang.
Rincian jumlah Pegawai PNS sebagai berikut :
a. Menurut Jabatan
Jabatan Struktural : 2 Orang
Jabatan Fungsional (JF) : 23 Orang
Jabatan Pelaksana (JP) : 16 Orang
b. Tingkat dan Jenis Pendidikan
Strata 2 (S2) Kesehatan Masyarakat : 5 Orang
Strata 1 (S1) : 16 Orang, terdiri dari :
1) S1 Kedokteran Umum : 2 Orang
2) Kesehatan Masyarakat : 9 orang
3) S1 Administrasi Negara : 2 Orang
4) S1 Ekonomi Manajemen : 2 Orang
5) S1 Keperawatan + Ners : 1 Orang
Diploma 3 (DIII) : 17 Orang, terdiri dari :
1) D-III Keperawatan : 9 Orang
2) D-III Kesehatan Lingkungan : 5 Orang
3) D-III Analis Kesehatan : 1 Orang
4) D-III Akutansi : 1 Orang
5) D-III Manajemen Informatika : 1 Orang
D-I Kesehatan Sanitasi : 1 Orang
SMK Akuntansi : 1 Orang
STM : 1 Orang
Dalam menjalankan program/kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Palangka Raya ditunjang oleh beberapa sarana, prasarana dan sumber daya manusia (SDM). Sarana dan prasarana pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya secara umumkeadaannya masih dirasakurang memadai, terutama ketersediaan gedung/kantor milik sendiri untuk wilker Kelanis dan Pegatan dan fasilitas pendukungnya belumtersedia, demikian juga untuk gedung/kantor wilker Pulang Pisau
status tanah milik Pelindo-III Cabang Banjarmasin Kawasan Pulang Pisau. Sarana dan
prasarana yang lain, seperti peralatan teknis maupun non teknis serta peralatan
fungsional lainnya sudah tersedia.
Struktur organisasi kantor Kesehatan Pelabuhan kelas III Palangka Raya
mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 33 tahun 2021 tentang
Organisasi dan Tata kerja kantor Kesehatan Pelabuhan. Dimana kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Palangka Raya mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :
2.1.1. Struktur Organisasi Instansi
Struktur Organisasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
KEPALA KANTOR
UCUP SUPRIYADI,SKM,M.Kes
KEPALA SUB BAGIAN ADMINISTRASI UMUM
EMAN PRASETYO,SKM,M.Kes
INSTALASI
WILAYAH KERJA
1. Pulang pisau
2. Kapuas
3. Kelanis
4. Bandara Udara Tjilik Riwut
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
1. Koordinator Substansi PKSE
- Elvan Virgo Hoesea, SKM
2. Koordinator Substansi PRL-KLW
- Radian Nur, S.Sos,M.Kes
3. Dokter ahli muda
- dr. May Ira Sopha
4. Epidemologi Kesehatan Ahli Muda
- Hizrah Hariantor Sembiring, SKM, MKM
- Bayu Soesanto, SKM
5. Epidemolog Kesehatan Ahli Pertama
- Nani, SKM
- Nooridha Febriyanti, SKM
6. Entomology Kesehatan Penyelia
- Hendry
7. Entomolog Kesehatan mahir
- Rahmi Rumaisa
8. Sanitarian mahir
- Ahmad Riyanto
9. Sanitarian Terampil
- Nova Eriantina
- M. Fahrurraji
- Dara Christari Sijabat
10. Perawat Mahir
- Agus Mawardi
- Umariani
11. Perawat Terampil
- Dewi Sartika
- Fransiska Trivera Febe
- Brilian Samuel Dehes
12. Lab Kesehatan terampil
- Melisa Christina
2.2. Profil Peserta
Nama : Moh. Natsir
Nip : 199602162022031002
Tepat dan tanggal
lahir : Malakosa, 16 Februari 1996
Pangkat/Golongan : IIc
Jabatan : Asisten Apoteker Terampil
Instansi : Kementerian Kesehatan
Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Palangka Raya
Usia : 26 Th
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Lewu tatau XXI, Kota palangka Raya
Status : Menikah
Hobby : Sepak Bola
Nomor HP : 085395040879
Email : miconatsir@gmail.com
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
376/MENKES/PER/V/2009 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Asisten Apoteker dan Angka Kreditnya, Asisten Apoteker adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian pada unit pelayanan
Kesehatan yang diduduki oleh pegawai negeri sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan sepenuhnya oleh pejabat yang berwewenang.
Adapun tugas sebagai Asisten Apoteker di Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Palangka Raya yaitu
a. Melakukan pengumpulan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan dalam rangka penyiapan rencana kegiatan kefarmasian
b. Melakukan penyiapan perencanaan pengelolaan perbekalan farmasi yaitu mengumpulkan data-data
c. Melakukan penyiapan daftar usulan pengadaan perbekalan farmasi melalui pembelian
d. Melakukan penyiapan daftar usulan pengadaan perbekalan farmasi non pembelian yang merupakan program pemerintah
e. Melakukan penerimaan dan pemeriksaan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang ditentukan
f. Melakukan penyimpanan perbekalan farmasi sesuai dengan jenis obat dan disusun secara alfabetis
g. Melakukan pendistribusian perbekalan farmasi ke tiap ruang/unit
h. Melakukan pengumpulan dan pembuatan daftar usulan/data-data dalam rangka penghapusan perbekalan farmasi
i. Melakukan penerimaan dan seleksi persyaratan administrasi resep dalam rangka dispensing resep individual
j. Melakukan penyiapan obat dan memberi etiket dalam rangka dispensing resep individual
2.3. Sikap dan Perilaku Bela Negara
2.3.1. Wawasan kebangsaan dan sikap bela negara
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelolah kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation charater) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yan bersumber daripancasila, UUDNRI tahun
1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, Makmur, dan sejahtera.
Bela negara adalah sikap, tekad, dan perilaku serta Tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara republik Indonesia tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan negara dari berbagai ancaman.
Nilai – nilai dasar bela negara berdasarkan undang – undang nomor 23
tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber daya Nasional untuk Pertahanan negara pasal 7 ayat (3), nilai dasar bela negara meliputi: cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara,
kemampuan awal bela negara.
2.3.2. Analisis Isu Kontemporer
Isu – isu strategis kontemporer yang dihadapi Indonesia diantaranya korupsi, narkoba, terorisme dan radikalisme, money laundering, proxy war, kejahatan communication (cyber crime, hate speech, dan hoax).
Isu adalah adanya atau disadarinya suatu fenomena atau kejadian yang dianggap penting atau dapat menarik perhatian orang banyak, sehingga menjadi bahan yang layak untuk didiskusikan. Isu yang tidak muncul di ruang publik dan tidak ada dalam kesadaran kolektif publik tidak dapat dikategorikan sebagai isu strategis. Berdasarkan tingkat urgency, isu kritikal dapat dikategorikan menjadi isu saat ini, isu berkembang, dan isu potensial.
Kemampuan yang diperlukan untuk mengidentifikasi atau menetapkan isu yaitu kemampuan environmental scanning, problem solving dan perpikir analisis. Teknik mengenali isu melalui proses scan (issue scan) diantaranya media scanning, existing data, knowledgeable others, public dan private organization, dan public at large.
Pendekatan yang dapat digunakan dalamanalisis isu – isu kritikal adalah model pentahelix, elemen – elemen dalam model pentahelix yaitu government (G), academics (A), business (B), community (C), dan media (M) atau dikenal dengan GABCM. Alat bantu penerapan kriteria isu yang berkualitas diantaranya Aktualisasi Problematik Kekhalayakan Layak (APKL) dan tekhinik tapisan Urgency Seriousness Growth (USG). Teknik analisis isu yang telah memenuhi APKL dan USG diantaranya mind mapping, fishbone diagram, analisis SWOT, table frekuensi, dan analisis kesenjangan.
2.3.3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan bela negara adalah suatu keadaan siap siaga yang
dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun social dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan
kebutuhan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
NKRI berdasarkan Pancasila dan UU NKRI 1945 untuk mrenjaga,
merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Kesehatan jasmani merupakan kesanggupan dan kemampuan untuk
melakukan kerja atau aktifitas, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan (Agus Mukholid, 2007). Komponen kebugaran jasmani diantaranya komposisi tubuh, kelenturan/fleksibilitas tubuh, kekuatan otot, daya tahan jantung/paru –paru, daya tahan otot, dan pola hidup sehat. Kesehatan mental berkaitan dengan sistem berpikir, Kesehatan berpikir, kendali diri, manajemen stress, emosi positif, dan makna hidup.
Kesiapsiagaan jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk melaksanakan tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien. Kesiapsiagaan jasmani merupakanserangkaian kemampuan jasmani atau fisik yang dimiliki seseorang ASN.
2.4. Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021
tentang
Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil
Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan
berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values tersebut seharusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena tugas pelayanan publik yang sangat erat kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah penting untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya, dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Setiap ASN harus mempunyai jiwa untuk melayani, untuk membantu masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, ASN dilengkapi dengan kewenangan dan sumber daya yang diberikan oleh negara. Otoritas dan sumber daya ini harus digunakan secara akuntabel dengan loyalitas yang tinggi kepada pemerintah, bangsa, dan negara, serata menjaga kehidupan
masyarakat yang harmonis. Ditengah dunia yang mengalami perkembangan teknologi, peningkatan kapasitas dan kompetensi, serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan menjadi mutlak bagi ASN. Selain itu, diperlukan juga kolaborasi lintas organisasi karena terdapat banyak tantangan yang tidak bisa dipecahkan oleh satu dinas, satu daerah, satu kementrian atau Lembaga, maupun satu keahlian dan satu disiplin ilmu.Dengan lahirnya core values BerAKHLAK diharapkan menguatkan budaya kerja ASN yang professional dalam melayani masyarakat. Orientasi pelayanan yang berkualitas dan professional terus meningkatkan kinerja secara terus menerus untuk kemajuan bangsa.
2.1 Table Nilai-Nilai Dasar ASN
No Nilai Dasar Afirmasi Kata Kunci Panduan Perilaku
1 Berorientasi Pelayanan Kami Berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
- Responsivitas
- Kualitas
- Kepuasan
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
3. melakukan perbaikan tiada henti
2 Akuntabel Kami Bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan
- Integritas
- Konsisten
- Dapat dipercaya
1. Melaksanakan tugas denagn jujur, bertanggungjawab , cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
2. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab , efektif dan efisien
3. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3 Kompeten Kami Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
- Kinerja terbaik
- Sukses
- Keberhasilan
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
4 Harmonis Kami Saling peduli dan menghargai perbedaan
- Learning agility
- Ahli dibidangnya
tantangan yang selalu berubah
2. Membantu orang lain belajar
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
5 Loyal Kami Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara
- Peduli - Perbedaan
- Selaras
1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2. Suka menolong orang lain
3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
- Komitmen
- Dedikasi
- Kontribusi
- Nasionalisme
- Pengabdian
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia pada NKRI serta pemerintahan yang sah
2. Menjaga nama baik sesame ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara
3. Menjaga rahasia jabatan dan Negara
6 Adaptif Kami Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan
- Inovasi
- Antusias terhadap perubahan
- Proaktiv
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreaktivitas
3. Bertindak proaktiv
7 Kolaboratif Kami Membangun kerja sama yang sinergis
- Kesediaan bekerja sama
- Sinergi untuk hasil yang lebih baik
1. Memberi kesempatan pada berbagai pihak untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan
berbagai
sumberdaya untuk
tujuan Bersama
2.5. Kedudukan dan Peran ASN Menuju Smart Governance
2.5.1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profeional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik dan bersih dari praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
1. Kedudukan, Peran, Hak Kewajiban, Kode etik ASN
Kedudukan ASN berdasarkan Undang – Undang nomor 5 tahun
2014 yang terbagi atas dua yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK). Dalam manajemen ASN juga membahas peran ASN yaitu Fungsi dan tugasnya yakti sebagai pelaksana kebijakan publik, Pelayan Publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Yang memiliki hak sebagai PNS; Gaji, Tunjangan, Cuti, Jaminan Pensiun, Hari tua, Perlindungan Pengembangan Kompetensi, hak sebagai PPPK adalah Gaji, Tunjangan, Cuti, Perlindungan, Pengembangan Kompetensi, dan kewajiban setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, Pemerintah Sah, Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa, Pelaksana Kebijakan, Taat UU, Melaksanakan tugas kedinasan, Menunjukan integritas, dan teladan, menyimpan rahasia jabatan.
2. Konsep sistem Merit
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur atau kondisi kecatatan.
Manfaat sistem Merit:
- Bagi Organisasi: Mendukung keberadaan penerapan prinsip akuntabilitas, dapat mengarahkan SDM untuk dapat mempertanggungjawabkan tugas dan fungsinya, instansi
pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi dan misinya
- Bagi Pegawai: menjamin keadilan dan ruang keterbukaan dalam perjalanan karir seorang pegawai, memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan kualitas diri.
Pelaksanaan sistem merit dalam pengelolaan SDM dimulai dari perencanaan kebutuhan pegawai, pegawai ASN yang terpilih dan pegawai di tempatkan sesuai dengan perencanaan.
Jaminan sistem merit dalam monitoring, penilaian, pengembangan, yaitu: pangkat dan jabatan, Pengembangan karir, Mutasi Pegawai, Penilaian Kinerja.
3. Mekanisme pengelolaan ASN
Manajemen PNS: Penyusunan penetapan Kebutuhan, pengadaan, Pangkat dan Jabatn, Pengembangan Karir, Promosi, Mutasi, Penilaian Kinerja, Penggajian dan Tunjangan, Penghargaan, Jaminan Pensiun dan Hari Tua, Disiplin, Perlindungan.
Sementara PPPK: Penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan kompetensi, penghargaan, disiplin dan pemutusan perjanjian kinerja.
2.5.2. Smart ASN
Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsive terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi.
Berdasarkan arahan presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan SDM talenta digital,literasi digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilanya tidak terbatas mengoperasikan gawai. Kerangka kinerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics. Kerangka kurikulum literasi digital inidigunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan efektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah
yang harus dijalankan, yaitu:
1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital
2. Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sector – sector strategis, baik di pemerintahan, layanan publik, bantuan social, sector Pendidikan, sector Kesehatan, perdagangan, sector industry, dan sector penyiaran.
3. Percepatan integritas Pusat Data Nasional
4. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital
5. Persiapan terkait dengan regulasi, skema – skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital dilakukan secepat – cepatnya.
Literasi digital lebih dari sekedar masalah fungsional belajar sebagaimana menggunakan computer dan keyboard, atau cara melakukan pencarian online. Literasi digital juga mengacu pada mengajukan pertanyaan tentang sumber informasi itu, kepentingan produsenya, dan cara - cara mana ia mewakili dunia dan memahami bagaimana perkembangan teknologi ini.
2.6. Role Model
Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T merupakan Wanita pertama yang terpilih sebagai Walikota Surabaya sepanjang sejarah yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia pada kabinet Indonesia Maju. Adapun nilainilai dasar ASN Berorientasi pelayanan yang ada dalam diri ibu Risma dimana pada saat masa jabatan beliau pernah menciptakan inovasi seperti mal Pelayanan Publik Surabaya bertujuan untuk memberikan kemudahan, kecepatan, keterjangkauan, keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan. Nilai Akuntabel, dimana beliau bekerja secara transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi serta tidak segan untuk terjun langsung kelapangan. Nilai Kompeten dapat dilihat dari prestasi dan penghargaan demi penghargaan yang beliau dapatkan seperti meraih adipura secara berturut-turut mulai dari tahun 2011 sampai tahun 2017. Nilai Harmonis ditunjukan ibu Risma dengan sangat mengayomi stafnya tanpa pandang bulu dan selalu menghargai dan mengapresiasi hasil kerja keras stafnya. Ibu Risma merupakan pemimpin yang memiliki loyalitas yang tinggi. Beliau sering terlihat di berberbagai acara seperti peringatan Hari Besar Nasional di Surabaya. Nilai
Adaptif, seperti yang kita ketahui, pada tahun 2020 kota Surabaya menjadi tuan
rumah peringatan hari habitat di dunia. Dimana kegiatan tersebut bekerjasama
dengan United Nations Human Settlements Programme (UN-HABITAT) yang
merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk tempat tinggal manusia
yang bergerak dibidang pemukiman dan pembangunan kota berkelanjutan
yang mengusung tema pemukiman untuk semua kehidupan perkotaan yang lebih baik. Pada pembukaan acara tersebut ibu risma menyampaikan bahwa
pemukiman yang ada di kota Surabaya sanitasi maupun infrakstrukturnya yang
sudah tertata rapi bisa menjadi contoh pemukiman bagi negara lainyang ada di dunia. Nilai Kolaboratif, salah satu kerja sama yang dilakukan ibu Risma adalah
MOU Sister City di balai kota Surabaya pada tahun 2018 kerja sama kedua kota
ini merupakan salah satu rencananya adalah mengirimkan anak-anak Surabaya yang memiliki talenta untuk berlatih sepakbola di Liverpool supaya mereka bisa mewujudkan mimpinya menjadi pemain insternasional.
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1. Deskripsi Isu
3.1Tabel Isu Ke-1 Belum melakukan pencatatan dan pelaporan bulanan
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Palangka Raya.
melakukan
Pencatatan dan
Pelaporan
Bulanan
Obat dan
Bahan
Medis
Habis Pakai (BMHP) di
Kantor
Kesehatan
Pelabuhan
Kelas III
Palangka
Raya
Saat ini di kantor
Kesehatan
Pelabuhan
Kelas III
palangka
Raya belum
melaksanakan
pencatatan
maupun
pelaporan
bulanan Obat
dan Bahan
Medis Habis
Pakai (BMHP)
- Belum ada SDM
dengan kompetensi kefarmasian, sehinnga tidak
memahami
tentang
pencatatan dan pelaporan
bulanan Obat
dan Bahan
Medis Habis
Pakai (BMHP)
- Belum terdapat kartu stok sebagai kontrol penerimaan, penggunaan, dan sisa stok Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
- Belum ada format laporan bulanan terkait penggunaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
- Belum adanya Buku
penerimaan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
- Belum ada buku pengeluaran Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
- Penataan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP) belum sesuai aturan
Tidak dapat diketahui
Jumlah
Penerimaan, Pemakaian, dan sisa stok obat, serta yang kadaluwarsa
Perencanaan kebutuhan
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Kurang
Optimal Pengadaan belum sesuai
dengan kebutuhan
Farmasi, Dokter, Perawat, Petugas penanggungjawab barang milik negara (BMN)
Optimalnya pengadaan
Obat dan
Bahan
Medis
Habis Pakai (BMHP) di kantor
Kesehatan Pelabuhan
Kelas III
Palangka Raya
- Kelengkapan komputer/laptop
belum memadai
3.2 Tabel Isu Ke-2 Belum Optimalnya pengadaan Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP) di kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Palangka Raya
masih terdapat pengadaan
Obat dan
Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP) yang
sebenarnya obat tersebut
masih
mencukupi, bahkan berlebih
- Belum adanya
pencatatan dan
pelaporan (kartu stok, buku penerimaan & pengeluaran)
- Belum optimalnya
kolaborasi antara
petugas pengadaan, petugas
penanggungjawab
barang milik negara (BMN), dengan tenaga kesehatan lainya terkait pengadaan
Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP)
Dapat menyebabkan
penumpukan
Obat dan
Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP) yang
tidak sesuai
kebutuhan, Dapat menyebabkan kadaluwarsa
pada Obat dan
Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP) yang pengadaannya
tidak sesuai
kebutuhan, Dapat menyebabkan kerugian negara.
Farmasi, Dokter, perawat, Petugas penanggungjawab
barang milik negara (BMN), petugas pengadaan
3. 1. Obat dan
Bahan
Medis
Habis Pakai (BMHP) di
Kotak
Pertolongan
Pertama
Pada
Kecelakaan (P3K) Kapal
Ke-3 Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Kotak
Pertolongan Pertama Pada kecelakaan (P3K) Kapal belum lengkap
Berdasarkan
hasil
pemeriksaan
Kesehatan
kapal yang
dilakukan
khususnya
pemeriksaan
terhadap
kotak
Pertolongan
Pertama Pada
- Kurangnya dukungan
dari Owner dan Agen
Kapal untuk melengkapi
kebutuhan Obat dan
Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP) di kotak
Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K)
kapal
- Kurangnya
pengetahuan Anak
Dampak yang
terjadi
berpengaruh
langsung
terhadap
Kesehatan dan
keselamatan
Anak Buah
Kapal (ABK)
Owner kapal, Agen, Anak Buah
Kapal (ABK), Farmasi, petugas
lainya yang
melakukan
pemeriksaan
Kesehatan
kapal
belum lengkap Kecelakaan
P3K kapal
masih sering
ditemukan
Obat dan
Bahan Medis
Habis Pakai
(BMHP) yang
tidak lengkap di kotak
Pertolongan
Pertama Pada
Kecelakaan
(P3K) Kapal
3.2. Penetapan Core Isu
Buah Kapal (ABK)
terkait pentingnya Obat
dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP) di Kotak
Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K)
Kapal
Kurang optimalnya
penanganan
Kesehatan
terhadap
Anak Buah
Kapal (ABK)
Dalam memilah dan menapis isu yang ada pada masalah diatas yang saat ini sedang terjadi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya maka analisis penilaian yang digunakan yaitu Analisis USG.
Analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu metode skoring untuk Menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Pada saat ini masing-masing masalah dinilia tingkat risiko dan dampaknya. Bila telah didapatkan jumlah skor maka dapat menentukan prioritas masalah. Adapun matriks penilaian menggunakan analisis USG dapat dilihat pada table berikut ini.
3.4Tabel Penetapan Core Isu dengan Analisis USG
1 Belum melakukan Pencatatan dan Pelaporan bulanan Obat dan
Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Palangka Raya
2 Belum optimalnya pengadaan
Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP) di Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Palangka Raya
3 Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP) di Kotak
Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) Kapal belum lengkap
Deskripsi Kriteria Urgency
Nilai Inditor Deskripsi indikator
5 Sangat mendesak Isu sangat mendesak untuk segera di bahas dan di selesaikan
4 Mendesak Isu mendesak untuk segera di bahas dan di selesaikan
3 Cukup Mendesak Isu cukup mendesak untuk segera di bahas dan di selesaikan
2 Kurang Mendesak Isu kurang mendesak untuk segera di bahas dan di selesaikan
1 Tidak Mendesak Isu tidak mendesak untuk segera di bahas dan di selesaikan
Deskripsi Kriteria seriousness
Nilai Indikator Kriteria Indikator
5 Sangat Serius Jika isu tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak yang sangat serius
4 Serius Jika isu tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak yang serius
3 Cukup Serius Jika isu tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak yang cukup serius
2 Kurang Serius Jika isu tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak yang kurang serius
1 Tidak Serius Jika isu tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak yang tidak serius
Deskripsi Kriteria Growth
Nilai Indikator Kriteria Indikator
5 Sangat berkembang Jika isu tidak segera ditangani akan sangat berkembang menjadi masalah
4 Berkembang Jika isu tidak segera ditangani akan berkembang menjadi masalah
3 Cukup berkembang
2 Kurang Berkembang
1 Tidak Berkembang
Jika isu tidak segera ditangani akan cukup berkembang menjadi masalah
Jika isu tidak segera ditangani akan kurang berkembang menjadi masalah
Jika isu tidak segera ditangani akan tidak berkembang menjadi masalah
Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang dipilih adalah
sebagai berikut : “Belum melakukan Pencatatan dan Pelaporan bulanan
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Palangka Raya” dengan gagasan kreatifnya sebagai
berikut : Upaya Optimalisasi Pencatatan dan Pelaporan Bulanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) Di Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Palangka Raya.
3.3. Analisis Faktor Penyebab Core Isu
Analisis akar penyebab (Root Cause Analysis – RCA) didefinisikan sebagai proses atau teknik mendalam untuk menemukan faktor dasar utama yang mendasari suatu masalah. Analisis akar penyebab adalah metode untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah.
Fhisbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau maslah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi braindstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab – sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming. Adapun prosedur pembuatan fishbone diagramyaitu
1. Menyepakati pernyataan masalah
2. Mengidentifikasi kategori-kategori
3. Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara brainstorming
4. Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab yang paling mungkin
Analisis Fhisbone diagram digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama Ketika sebuah tim cenderung jatuh berpikir pada rutinitas (Tague, 2005, p. 247).
Gambar 3.1. Diagram fishbone
Material
Method
Belum terdapat kartu stok
Penataan Obat & BMHP belum sesuai
Aturan
Kelengkapan Komputer/laptop belum memadai
Belum ada format laporan bulanan
Belum adanya Buku Penerimaan
Belum
melakukan
Pencatatan
dan Pelaporan
bulanan Obat
dan Bahan
Medis Habis
Pakai (BMHP)
di Kantor
Kesehatan
Pelabuhan
Kelas III
Palangka Raya
Belum ada
SDM
dengan kompetensi kefarmasian
Belum adanya Buku Pengeluaran Man
3.4. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu tersebut di atas, dengan
merujuk pada penyebabnya adalah “Upaya Optimalisasi Pencatatan dan Pelaporan Bulanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya” Gagasan tersebut terkait
dengan mata pelatihan agenda III yaitu:
Manajemen ASN: Keterkaitan dengan manajemen ASN karena dalam
melakukan kegiatan dibutuhkan ASN yang professional dan disiplin untuk
dapat menangani masalah-masalah yang terjadi terkait dengan tugas dan tanggung jawab dalam pengelolaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP) khususnya saat melakukan pencatatan dan pelaporan
3.5.
Matrik Rancangan Aktualisasi
3.5 Tabel Matrix Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya
Identifikasi Isu :
1. Belum melakukan Pencatatan dan Pelaporan Bulanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya
2. Belum optimalnya pengadaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya
3. Obat dan Bahan Medis habis Pakai (BMHP) di Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Kapal belum lengkap
Isu yang Diangkat : Belum Melakukan Pencatatan dan Pelaporan Bulanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya
Pemecahan Isu : Upaya Optimalisasi Pencatatan dan Pelaporan Bulanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Kantor
Gagasan
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya
Kegiatan :
1. Melaporkan ke pimpinan terkait Langkah kegiatan pemecahan isu
2. Melakukan inventarisasi obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3. Membuat buku penerimaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
4. Membuat buku pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
5. Membuat kartu Stok obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
6. Membuat format pelaporan bulanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
7. Sosialisasi pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) kepada petugas yang terlibat
8. Pengajuan permintaan laptop
Keterkaitan Substansi
Kotribusi terhadap Visi/Misi
Penguatan Nilai
Pelatihan
Organisasi
Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
Visi Presiden
Sesuai
KLW
berpakaian rapi
saat konsultasi
(Berorientasi
pelayanan)
Dalam
melakukan
konsultasi
menjaga komunikasi dan
bertutur kata
dengan sopan (Harmonis)
Republik
Indonesia yaitu
Terwujudnya
Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian
Berlandaskan
Gotong Royong.
Dan Misi yaitu
1. Peningkatan
kualitas
manusia
Indonesia
2. penguatan
Budaya Kerja
Kantor
Kesehatan
Pelabuhan
Kelas III
Palangka Raya (DIHATI): Disiplin, Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, dan Ikhlas.
menjaga
komunikasi dan bertutur kata
dengan sopan (Harmonis)
Ramah dan
berpakaian rapi
saat menemui
pimpinan
(Berorientasi
pelayanan)
struktur
ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing
3. pembangunan yang merata dan berkeadilan
4. mencapai lingkungan
3. Melakukan
konsultasi dan laporan tentang
Langkah
pemecahan isu
3. Adanya foto
konsultasi dan laporan ke
pimpinan
3. Sopan dalam
dalam berbicara
saat melakukan
konsultasi untuk
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif (Harmonis)
Berkomitmen
melaksanakan
apa yang
diarahkan
pimpinan (Loyal)
Saat meminta
persetujuan
tetap menjaga
integritas
Mengemukakan
alasan dengan
sopan (Akuntabel)
hidup yang
berkelanjutan
5. kemajuan
budaya yang
mencerminkan
kepribadian
bangsa
6. penegakan
sistem hukum yang bebas
korupsi, bermartabat dan terpercaya
7. perlindungan
bagi segenap
bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh
warga
8. pengelolaan
pemerintahan
yang bersih, efektif dan terpercaya
9. sinergi
pemerintah
daerah dalam
kerangka
negara kesatuan.
2. Melakukan inventarisasi obat
dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
1. Melakukan
koordinasi
dengan petugas
sebelumnya
1. Adanya foto
koordinasi
1. Saat melakukan
koordinasi tetap
menghargai
apapun latar
belakang petugas
(Harmonis)
Ramah dalam
berkata saat
melakukan
koordinasi (Berorientasi
pelayanan)
Terbuka
bekerjasama
dengan petugas
sebelumnya (Kolaboratif)
Visi Presiden
Republik
Indonesia yaitu
Terwujudnya
Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian
Berlandaskan
Gotong Royong.
Dan Misi yaitu
1. peningkatan
kualitas
manusia
Indonesia
2. penguatan
struktur
ekonomi yang
produktif, mandiri dan
berdaya saing
3. pembangunan
yang merata
dan berkeadilan
4. mencapai
lingkungan
hidup yang
berkelanjutan
5. kemajuan
budaya yang
mencerminkan
Sesuai
Budaya Kerja
Kantor
Kesehatan
Pelabuhan
Kelas III
Palangka
Raya (DIHATI): Disiplin, Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, dan Ikhlas.
2. Menyusun obat
dan Bahan
Medis Habis
Pakai (BMHP) berdasarkan
bentuk sediaan
dan abjad
2. Adanya foto penyusunan Obat
dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP)
2. Cermat dalam
Menyusun obat
dan Bahan medis
habis Pakai (BMHP) (Akuntabel)
Dalam melakukan
penyusunan obat
dan Bahan medis
habis Pakai (BMHP) selalu
menunjukan
kualitas terbaik (Kompeten)
Berkomitmen
menyelesaikan
penyusunan obat
dan Bahan medis
habis Pakai (BMHP) tepat
waktu (Loyal)
kepribadian
bangsa
6. penegakan sistem hukum yang bebas
korupsi, bermartabat dan terpercaya
7. perlindungan
bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh
warga
8. pengelolaan
pemerintahan
yang bersih, efektif dan terpercaya
9. sinergi pemerintah
daerah dalam kerangka negara kesatuan.
3. Mencatat item
Obat dan bahan
Medis Habis
Pakai (BMHP)
3. Adanya foto
catatan item
Obat dan bahan
medis habis pakai (BMHP)
3. Mencatatat obat
dan Bahan medis
habis Pakai
(BMHP) dengan
jujur dan penuh
tanggungjawab (Akuntabel)
Dalam melakukan
pencatatan obat
dan Bahan medis
habis Pakai
(BMHP) selalu
dengan kualitas
terbaik
(Kompeten)
3. Membuat buku penerimaan
obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
1. Membuat
permintaan alat dan bahan yang
diperlukan ke bagian Kasubag
Administrasi
umum (Adum)
melalui
pengelolah
barang
persediaan
1. Adanya form permintaan dan surat bukti barang
keluar
1. Berkoordinasi
dengan petugas
pengelolah barang
persediaan dalam
penyiapan buku
penerimaan (Kolaboratif)
Ramah saat
berkomuikasi
dengan petugas
pengelolah barang
persediaan
(berorientasi
Pelayanan)
Visi Presiden
Republik
Indonesia yaitu
Terwujudnya
Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian
Berlandaskan
Gotong Royong.
Dan Misi yaitu
1. peningkatan
kualitas
manusia
Indonesia
2. penguatan
struktur
ekonomi yang
produktif, mandiri dan berdaya saing
3. pembangunan yang merata
dan berkeadilan
4. mencapai
lingkungan
hidup yang
berkelanjutan
5. kemajuan
budaya yang
mencerminkan
Sesuai
Budaya Kerja Kantor
Kesehatan
Pelabuhan
Kelas III
Palangka Raya (DIHATI): Disiplin, Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, dan Ikhlas.
2. Menyiapkan alat
dan bahan yang
diperlukan
dalam
pembuatan buku
penerimaan
obat dan Bahan
Medis Habis
Pakai (BMHP)
2. Adanya foto alat
dan bahan
berupa buku dan pulpen terkait pembuatan buku
penerimaan
2. Menggunakan alat
dan bahan
dengan penuh
tanggungjawab (Akuntabel)
Berkomitmen
menggunakan
alat dan bahan
dengan baik (Loyal)
kepribadian bangsa
6. penegakan
sistem hukum yang bebas
korupsi, bermartabat dan terpercaya
7. perlindungan
bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
pada seluruh
warga
8. pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya
9. sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.
3. Mendesain
Format buku penerimaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3. Adanya foto format buku Penerimaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3. Kreatif dan inovatif dalam mendesain buku penerimaan Adaptif)
Meminta
masukan dari
petugas lainnya
dalam mendesain
buku penerimaan (Kolaboratif)
Ramah ketika
berkomunikasi
dengan petugas
lainnya (Berorientasi Pelayanan)
Menghargai
setiap masukanmasukan dari
petugas lainnya
sehingga dapat
membangun
lingkungan kerja
kondusif (Harmonis)
Berkomitmen
menyelesaikan
desain buku
penerimaan tepat
waktu (Loyal)
4. Membuat buku pengeluaran
obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
1. Membuat
permintaan alat dan bahan yang diperlukan ke bagian Kasubag
Administrasi
umum (Adum)
melalui
pengelolah
barang
persediaan
1. Adanya form permintaan dan surat bukti barang
keluar
1. Berkoordinasi
dengan petugas
pengelolah
barang
persediaan
dalam penyiapan
buku pengeluaran (Kolaboratif)
Ramah saat
berkomuikasi
dengan petugas
pengelolah barang
persediaan (berorientasi
Pelayanan)
Visi Presiden
Republik
Indonesia yaitu
Terwujudnya
Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian
Berlandaskan
Gotong Royong.
Dan Misi yaitu
1. peningkatan
kualitas
manusia
Indonesia
2. penguatan
struktur
ekonomi yang
produktif, mandiri dan berdaya saing
3. pembangunan
yang merata
dan berkeadilan
4. mencapai
lingkungan
hidup yang
berkelanjutan
5. kemajuan
budaya yang
mencerminkan
Sesuai
Budaya Kerja
Kantor
Kesehatan
Pelabuhan
Kelas III
Palangka Raya (DIHATI): Disiplin, Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, dan Ikhlas.
2. Menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan dalam pembuatan
buku pengeluaran obat dan Bahan
Medis Habis
Pakai (BMHP)
2. Adanya foto alat dan bahan
berupa buku dan pulpen terkait pembuatan buku
pengeluaran
2. Menggunakan buku pengeluaran
dengan penuh
tanggungjawab (Akuntabel)
Berkomitmen
menggunakan alat dan bahan
dengan baik (Loyal)
kepribadian bangsa
6. penegakan
sistem hukum yang bebas
korupsi, bermartabat dan terpercaya
7. perlindungan
bagi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh
warga
8. pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya
9. sinergi pemerintah
daerah dalam kerangka negara kesatuan.
3. Mendesain format buku pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3. Adanya
format buku pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3. Kreatif dan inovatif dalam mendesain
buku pengeluaran (Adaptif)
Memintan
masukan dan saran dari
petugas lainya
dalam mendesain
Buku pengeluaran (Kolaboratif)
Ramah ketika
berkomunikasi
dengan petugas
lainnya (Berorientasi Pelayanan)
Menghargai
setiap masukan
dan saran dari
petugas lainnya
sehingga dapat
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif (Harmonis)
Berkomitmen
menyelesaikan
desain buku
pengeluaran tepat
waktu (Loyal)
5. Membuat kartu Stok obat
dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
1. Mendesain
kartu stok obat
dan Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP)
1. Adanya foto
format kartu stok
obat dan Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP)
1. Inovatif dan kreatif
dalam mendesain
kartu stok (Adaptif)
dalam mendesain
meminta masukan
dan saran dari
petugas lainnya
(Kolaboratif)
Ramah ketika
berkomunikasi
dengan petugas
lainnya (Berorientasi
Pelayanan)
Menghargai setiap
masukan dan
saran dari
petugas lainnya
sehingga dapat
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif (Harmonis)
Visi Presiden
Republik
Indonesia yaitu
Terwujudnya
Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian
Berlandaskan
Gotong Royong.
Dan Misi yaitu
1. peningkatan
kualitas
manusia
Indonesia
2. penguatan
struktur
ekonomi yang
produktif, mandiri dan
berdaya saing
3. pembangunan
yang merata dan berkeadilan
4. mencapai
lingkungan
hidup yang
berkelanjutan
5. kemajuan
budaya yang
mencerminkan
Sesuai
Budaya Kerja
Kantor
Kesehatan
Pelabuhan
Kelas III
Palangka Raya (DIHATI): Disiplin, Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, dan Ikhlas.
stok obat dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP)
mencetak kartu
stok obat dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP)
dengan petugas
Pengelolah barang
persediaan dalam
mencetak kartu stok (Kolaboratif)
Ramah dalam
berkomunikasi
dengan petugas
Pengelolah barang
persediaan (Berorientasi
Pelayanan)
Menggunakan
barang Milik
negara dengan
penuh
tanggungjawab
(Akuntabel)
kepribadian bangsa
6. penegakan
sistem hukum yang bebas
korupsi, bermartabat dan terpercaya
7. perlindungan
bagi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman
pada seluruh warga
8. pengelolaan pemerintahan
yang bersih, efektif dan terpercaya
9. sinergi pemerintah
dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP) kedalam
kartu stok
pencatatan Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai
(BMHP) di kartu stok
dalam mencatat
Obat dan Bahan
Medis Habis
Pakai (BMHP) (Akuntabel)
Mencatat obat
dan Bahan medis
Habis Pakai
(BMHP) dengan
daerah dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menyimpan kartu stok di sebelah obat dan
Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP)
4. Adanya foto kartu stok di sebelah
obat dan bahan
Medis Habis Pakai (BMHP)
kualitas terbaik (Kompeten)
4. Menyimpan kartu stok dengan
cermat (Akuntabel)
melakukan
penyimpanan
kartu stok obat
dan bahan medis
habis pakai (BMHP)dengan
kualitas terbaik (Kompeten)
6. Membuat format pelaporan
bulanan obat dan Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP)
1. Mendesian format laporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
1. Adanya foto format laporan
bulanan obat dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP)
1. Inovatif dan kreatif dalam mendesain
Format pelaporan (Adaptif)
Meminta masukan
dan saran dari
petugas lainnya (Kolaboratif)
Ramah ketika
berkomunikasi
dengan petugas
lainnya (Berorientasi
Pelayanan)
Menghargai setiap
masukan dan saran dari
petugas lainnya
sehingga dapat
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif (Harmonis)
Visi Presiden
Republik
Indonesia yaitu
Terwujudnya
Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian
Berlandaskan
Gotong Royong.
Dan Misi yaitu
1. peningkatan
kualitas
manusia
Indonesia
2. penguatan struktur
ekonomi yang
produktif, mandiri dan berdaya saing
3. pembangunan
yang merata
dan berkeadilan
4. mencapai
lingkungan
hidup yang
berkelanjutan
5. kemajuan
budaya yang
mencerminkan
Sesuai
Budaya Kerja
Kantor
Kesehatan Pelabuhan
Kelas III
Palangka Raya (DIHATI): Disiplin, Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, dan Ikhlas.
2. Menginput obat dan Bahan Medis
Habis Pakai
(BMHP) kedalam format laporan
2. Adanya foto Item obat dan Bahan
Medis habis Pakai
(BMHP) terinput dalam format laporan bulanan
2. Cermat dalam melakukan
penginputan Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai
(BMHP) (Akuntabel)
Melakukan
penginputan dengan kualitas
terbaik
(Kompeten)
Berkomitmen agar format laporan
bulanan yang
dibuat selesai tepat pada
waktunya (Loyal)
kepribadian bangsa
6. penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
7. perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga
3.
3. Bekerja
laporan
obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
laporan bulanan obat dan Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP)
dengan petugas pengelolah barang persediaan (Kolaboratif)
Menggunakan
fasilitas kantor
dengan penuh tanggungjawab (Akuntabel)
8. pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya
9. sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.
berpakaian
dan Bahan
Medis Habis
Pakai (BMHP)
ke koordinator
substansi
Pengendalian
Risiko
Lingkungan
Kesehatan
Lintas Wilayah
(PRL KLW)
obat dan Bahan
Medis Habis Pakai
(BMHP) kepada
koordinator
substansi
Pengendalian
Risiko Lingkungan
Kesehatan Lintas
Wilayah (PRL
KLW)
ketika bertemu
koordinator
Pengendalian
Risiko Lingkungan
Kesehatan Lintas
Wilayah (PRL
KLW) (Berorientasi
Pelayanan)
Menyampaikan
format laporan
dengan jujur dan
penuh
tanggungjawab
(Akuntabel)
Dalam
penyampaian
format laporan
saya
berkomitmen
melaksanakan
apa yang
diarahkan
koordinator PRL
KLW (Loyal)
Menjaga
komunikasi dan
bertutur kata
dengan sopan
dan bersedia
bekerja sama
(Kolaboratif)
pelaporan
Bahan
format laporan
bulanan obat dan
Bahan Medis
Habis Pakai
(BMHP) kepada
pimpinan
Penyampaian
format laporan ke
pimpinan
5.
cekatan serta
berpakaian rapi
ketika bertemu
pimpinan
(Berorientasi
Pelayanan)
Bertindak proaktif
dan menghargai
dan menerima
saran atasan
(Adaptif)
Dalam
penyampaian
format laporan
saya
berkomitmen
melaksanakan
apa yang
diarahkan
pimpinan
(Loyal)
Menjaga
komunikasi dan
bertutur kata
dengan sopan
dan bersedia
bekerja sama
(Kolaboratif).
Visi Presiden
Sesuai
Koordinator
substansi PRL
KLW
permintaan ijin
komunikasi yang
baik saat meminta
ijin demi
Republik
Indonesia yaitu
Terwujudnya
Budaya Kerja
Kantor
Kesehatan
(BMHP) kepada petugas
yang terlibat
2.
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
(Harmonis)
Ramah saat
meminta ijin
(Berorientasi
Pelayanan)
menyiapkan materi sosialisasi
(Akuntabel)
Menyiapkan materi sosialisasi
dengan kualitas terbaik
(Kompeten)
Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong. Dan Misi yaitu
1. peningkatan
kualitas manusia
Indonesia
2. penguatan struktur
ekonomi yang
produktif, mandiri dan berdaya saing
Pelabuhan
Kelas III
Palangka Raya (DIHATI): Disiplin, Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, dan Ikhlas.
3.
dengan korodinator substansi PRL KLW untuk pembuatan undangan
Bahasa yang
sopan saat konsultasi
(Beorientasi
Pelayanan)
Terbuka untuk
bekerjasama saat
berkonsultasi
(Kolaboratif)
3. pembangunan
yang merata dan berkeadilan
4. mencapai lingkungan
hidup yang
berkelanjutan
5. kemajuan
budaya yang
mencerminkan
sosialisasi
kepada petugas
yang terlibat
kegiatan
sosialisasi, dan absensi
4. berkomitmen
Menyelesaikan
sosialisasi tepat
waktu (Loyal)
Menghargai
pendapat atau
masukan petugas
lainnya saat
sosialisasi
(Harmonis)
Mensosialisasikan
pencatatan dan
pelaporan
bulanan obat & BMHP dengan
kualitas terbaik
(Kompeten)
kepribadian
bangsa
6. penegakan
sistem hukum
yang bebas
korupsi, bermartabat dan
terpercaya
7. perlindungan
bagi segenap
bangsa dan memberikan
rasa aman
pada seluruh
warga
8. pengelolaan
pemerintahan
yang bersih, efektif dan terpercaya
9. sinergi
pemerintah
daerah dalam kerangka
negara
kesatuan.
Visi Presiden Republik
Sesuai Budaya Kerja
KLW
dengan sopan
saat melakukan konsultasi
Indonesia yaitu
Terwujudnya
Indonesia Maju
Kantor
Kesehatan Pelabuhan
2. Membuat permintaan laptop ke Kasubag ADUM melalui koordinator substansi PRL KLW
2. Adanya surat permintaan dan berita acara serah terima laptop atau surat penunjukan penanggungjawab pengguna laptop
(berorientasi Pelayanan)
Bertindak proaktif saat melakukan konsultasi (Adaptif)
2.Berkomitmen menggunakan
laptop dengan sebaik-baiknya (loyal)
Ramah saat
berkomuikasi dengan
koordinator substansi PRL KLW
(berorientasi Pelayanan)
yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Dan Misi yaitu
1. peningkatan kualitas manusia Indonesia
2. penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing
3. pembangunan yang merata dan berkeadilan
4. mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan
5. kemajuan budaya yang
mencerminkan kepribadian bangsa
6. penegakan sistem hukum yang bebas korupsi,
Kelas III
Palangka Raya (DIHATI): Disiplin, Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, dan Ikhlas.
bermartabat dan terpercaya
7. perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga
8. pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya
9. sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.
1 Melaporkan ke Pimpinan terkait Langkah kegiatan pemecahan isu
2 Melakukan inventarisasi obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
3 Membuat buku penerimaan obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
4 Membuat buku pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
5 Membuat kartu Stok
obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
6 Membuat fomat pelaporan bulanan
Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
7 Sosialisasi pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) kepada petugas yang terlibat
8 Pengajuan permintaan Laptop
BAB IV KEGIATAN AKTUALISASI
4.1. Kegiatan Aktualisasi
Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif serta kedudukan dan peran ASN menuju Smart Governance yaitu manajemen ASN dan Smart ASN tentang upaya optimalisasi pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya terdiri dari 8 kegiatan. Nilainilai dasar PNS tersebut sangat diperlukan sebagai pedoman bagi penulis untuk menjalankan tugas dan mampu menerapkan kedudukan dan peran ASN di satuan kerja.
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan rancangan aktualisasi, output yang dihasilkan, jadwal pelaksanaan kegiatan, serta aplikasi nilai-nilai BerAKHLAK, Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
4.1 Tabel Jadwal dan Status Kegiatan
1 Melaporkan ke pimpinan terkait langkah kegiatan penyelesaian isu 27 Juli - 2
2 Melakukan Inventarisasi obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3 Membuat buku penerimaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
4 Membuat buku pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
5 Membuat kartu stok obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
6 Membuat format pelaporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
7 Sosialisasi pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
8 Pengajuan permintaan laptop
27 Juli - 2
29 Juli – 12
29 Juli – 12
3 – 12 Agustus
3 – 12 Agustus
15 – 26 Agustus
29 Agustus – 6
September
4.2 Tabel Jadwal dan Tahapan Kegiatan
No Kegiatan
1 Melaporkan ke pimpinan terkait langkah kegiatan penyelesaian isu
Tahapan Kegiatan Tanggal
1. Melakukan Konsultasi dengan koordinator substansi Pengendalian Risiko Lingkunagn (PRL KLW)
2. Melakukan pertemuan dengan pimpinan
3. Melakukan konsultasi dengan pimpinan
27 Juli - 2 Agustus
2 Melakukan Inventarisasi obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
3 Membuat buku penerimaan obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
4 Membuat buku pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
1. Melakukan koordinasi dengan petugas sebelumnya
2. Menyusun obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3. Mencatat item obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
1. Membuat permintaan alat dan bahan yang diperlukan ke Kasubag Adminstrasi Umum (ADUM) melalui pengelolah barang persediaan
2. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan buku penerimaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3. Mendesain format buku penerimaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
1. Membuat permintaan alat dan bahan yang diperlukan ke Kasubag Adminstrasi Umum (ADUM) melalui pengelolah barang persediaan
2. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan buku pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3. Mendesain format buku pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
27 Juli - 2 Agustus
29 Juli – 12 Agustus
5 Membuat kartu stok obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
1. Mendesain kartu stok obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
2. Mencetak kartu stok obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3. Mencatat obat dan Bahan
29 Juli – 12 Agustus
3 – 12 Agustus
6 Membuat format pelaporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Medis Habis Pakai (BMHP)
kedalam kartu stok
4. Menyimpan kartu stok di sebelah obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
1. Mendesain format laporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
2. Menginput obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
kedalam format laporan
bulanan
3. Mencetak format laporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
4. Menyampaikan format laporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) ke coordinator substansi Pengendalian Risiko Lingkungan Kesehatan
Lintas Wilayah (PRL KLW)
5. Menyampaikan format laporan bulanan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
kepada pimpinan
3 – 12 Agustus
7 Sosialisasi pencatatan dan pelaporan bulanan
obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
1. Meminta ijin ke coordinator substansi Pengendalian Risiko Lingkungan Kesehatan
Lintas Wilayah (PRL KLW)
2. Menyiapkan materi sosialisasi
3. Konsultasi dengan koordinatror substansi
Pengendalian Risiko
Lingkungan Kesehatan Lintas Wilayah (PRL KLW) untuk pembuatan undangan
4. Melakukan sosialisasi kepada
petugas terlibat
15 – 26 Agustus
8 Pengajuan permintaan laptop
1. Konsultasi ke koordinatror substansi Pengendalian Risiko Lingkungan Kesehatan
Lintas Wilayah (PRL KLW)
2. Membuat permintaan laptop ke kasubag Administrasi Umum (ADUM) melalui koordinatror substansi
Pengendalian Risiko
Lingkungan Kesehatan Lintas
Wilayah (PRL KLW)
29 Agustus – 6 September
4.2. Uraian kegiatan
4.2.1. Melaporkan ke pimpinan terkait langkah kegiatan pemecahan isu
Tanggal 27 Juli - 2 Agustus
Tahapan kegiatan
1. Melakukan Konsultasi dengan koordinator substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL KLW)
2. Melakukan pertemuan dengan pimpinan
3. Melakukan konsultasi dengan pimpinan Daftar lampiran Foto dokumentasi, konsultasi, pertemuan
Melakukan Konsultasi dengan koordinator substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL KLW).
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/fae64acb02f12dfd82513e0dc72a03ca.jpeg)
Output: Foto konsultasi
(Gambar 4.1 Foto konsultasi langkah kegiatan pemecahan isu pada koordinator substansi Pengendalian Risiko Lingkungan Kesehatan Lintas Wilayah (PRL KLW))
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Berorientasi pelayanan: Ramah dan berpakaian rapi saat konsultasi
dengan koordinator Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan
Kesehatan Wilayah (PRL KLW)
b) Harmonis: dalam melakukan konsultasi menjaga komunikasi dan bertutur kata dengan sopan agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif
Melakukan pertemuan dengan pimpinan
Output: Foto pertemuan
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/22a733e06299bcf65d77fa80197fb777.jpeg)
Keterkaitan dengan nilai-nilai
a) Berorientasi pelayanan: Ramah dan berpakaian rapi saat konsultasi dengan pimpinan
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/0a8104e65dd743572f4708c77d1bb103.jpeg)
b) Harmonis: dalam melakukan konsultasi menjaga komunikasi dan bertutur kata dengan sopan agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif
Melakukan konsultasi dengan pimpinan
Output: Foto konsultasi
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Harmonis: Dalam melakukan konsultasi menjaga komunikasi dan bertutur kata dengan sopan agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif
b) Loyal: Berkomitmen melaksanakan apa yang diarahkan pimpinan
c) Akuntabel: Saat meminta persetujuan tetap menjaga integritas Mengemukakan alasan dengan sopan
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/e088040f9a0768b5172e87f45480bd55.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/ea8325973b19e9f6bd217c3e7cfe5dee.jpeg)
(Gambar 4.4 Foto bukti telah melakukan pelaporan ke pimpinan terkait Langkah-langkah kegiatan)
(Gambar 4.5 Foto lembar konsultasi/pengendalian/bimbingan mentor pada kegiatan 1 terlampir dilampiran 1)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/127aa9d38b7590a6f5eca1e4e405dc58.jpeg)
A. Kontribusi terhadap visi dan misi KKP Kelas III palangka Raya
Menyampaikan gagasan atau rancangan aktualisasi upaya optimalisasi pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) dapat meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan visi KKP
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/af812bae45754ec210baf831ce6dd892.jpeg)
Kelas III palangka Raya yang sejalan dengan visi presiden yaitu terwujudnya
Indonesia maju yan berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan misi presiden.
B. Penguatan nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi KKP Kelas III Palangka Raya
DIHATI yaitu Integritas adalah nilai yang menggambarkan kejujuran, Amanah dan menjunjung tinngi profesionallisme dalam menjalankan tugas.
Akuntabel nilai yang menggambarkan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas
C. Analisis Dampak
Untuk dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi, penulis harus berkonsultasi dengan koordinasi substansi PRL KLW dan melaporkan Langkah kegiatan pemecahan is uke pimpinan instansi. Apabila dalam melaksanakan kegiatan ini tidak menerapkan nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK, serta tidak ada pemahaman akan peran dan kedudukan ASN maka tidak akan adanya kerja sama yang baik antara individu dengan atasan, tidak ada transparansi dan kejelasan saat melakukan kegiatan, serta dalam melaksanakan kegiatan diperlukan persetujuan pimpinan demi terlaksananya kegiatan aktualisasi yang efektif dan efisien serta terkoordinasi.
4.2.2. Melakukan inventarisasi obat dan bahan medis habis pakai (BMHP)
Tanggal 27 Juli - 2 Agustus
Tahapan kegiatan
1. Melakukan koordinasi dengan petugas sebelumnya
2. Menyusun obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3. Mencatat item obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Daftar lampiran Foto Dokumentasi koordinasi, penyesunan obat dan BMHP, catatan item obat dan BMHP
Melakukan koordinasi dengan petugas sebelumnya
(Gambar 4.6 Foto koordinasi dengan petugas sebelumnya)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Harmonis: sebelum melakukan inventarisasi obat dan BMHP, terlebih dahulu berkoordinasi dengan petugas sebelumnya dengan menggunakan Bahasa yang sopan dan menghargai petugas sehingga tidak menyinggung saat melakukan wawancara.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/db540949d47e33af28165dbe98061060.jpeg)
b) Berorientasi Pelayanan: Ramah saat melakukan koordinasi terutama pada saat melakukan wawancara terhadap petugas
c) Kolaboratif: Terbuka bekerjasama dengan petugas sebelumnya agar supaya dalam melakukan inventarisasi obat dan BMHP berjalan dengan baik
Menyusun obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Output: Foto Menyusun obat dan BMHP
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/33d6172964bc70f699dac6233b017e21.jpeg)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Akuntabel: Dalam menyusun obatdan BMHP dibutuhkan ketelitian, jujur dan penuh tanggungjawab terhadap tugas yang kita kerjakan
b) Kompeten: Melakukan penyusunan obat dan BMHP dengan selalu menunjukan kualitas terbaik
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/18454e84816a02642b3c99d76011e35d.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/9c81009adcdc72d56f7300875b60b3c8.jpeg)
c) Loyal: berkomitmen menyelesaikan tugas tepat waktu agar tidak
menghambat tugas maupun pekerjaan yang lainnya
Mencatat item Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/b97f5bde7f01672d4c6c978a033e3da0.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/2441cd6fd29efd34ac7df5b5ecb058a7.jpeg)
Output: Foto catatan item obat dan BMHP
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/6de28d5e802b6b05cce990743becf544.jpeg)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Akuntabel: Dalam mencatat obat dan BMHP dibutuhkan ketelitian, jujur dan penuh tanggungjawab terhadap tugas yang kita kerjakan
b) Kompeten: Melakukan pencatatan obat dan BMHP dengan selalu menunjukan kualitas terbaik
(Gambar 4.11 Foto lembar konsultasi/pengendalian/bimbingan mentor pada kegiatan 2 Terlampir dilampiran 4)
A. Kontribusi terhadap visi dan misi KKP Kelas III palangka Raya
Dalam melakukan inventarisasi obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) bertujuan untuk mempermudah petugas dalam melakukan pencatatan dan pelaporan sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan visi KKP Kelas III palangka Raya yang sejalan dengan visi presiden yaitu terwujudnya Indonesia maju yan berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan misi presiden.
B. Penguatan nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi KKP Kelas III Palangka Raya
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/60645c6c8e00980ca0ce67aa508302a6.jpeg)
DIHATI yaitu Disiplin yang menggambarkan nilai taat atau patuh terhadap tugas yang dilaksanakan. Akuntabel nilai yang menggambarkan jujur dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas.
C. Analisis dampak
Untuk dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi yaitu upaya pencatatan dan pelaporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), penulis melakukan inventarisasi terhadap obatdan Bahan MedisHabisPakai (BMHP) yang terlebih
dahulu berkoordinasi petugas sebelumnya. Apabila dalam melaksanakan
kegiatan ini tidak menerapkan nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK, serta tidak
ada pemahaman akan peran dan kedudukan ASN maka tidak akan berjalan
dengan optimal kegiatan inventarisasi obat dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP) sehingga dapat berdampak terhadap penurunan mutu pelayanan
Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas III Palangka Raya
4.2.3. Membuat buku penerimaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Tanggal 29 Juli – 12 Agustus
Tahapan kegiatan
1. Membuat permintaan alat dan bahan yang diperlukan ke Kasubag Adminstrasi Umum (ADUM) melalui pengelolah barang persediaan
2. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan buku penerimaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3. Mendesain format buku penerimaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Daftar lampiran Foto dokumentasi, form permintaan dan SBBK, foto buku penerimaan
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/8d5ce0961066065f0dce459cd3d9d203.jpeg)
Membuat permintaan alat dan bahan yang diperlukan ke Kasubag
Adminstrasi Umum (ADUM) melalui pengelolah barang persediaan
Output: Form Permintaan dan Surat bukti barang Keluar
(Gambar 4.12 foto permintaan alat dan bahan terlampir dilampiran 5)
(Gambar 4.13 foto surat bukti barang keluar Terlampir dilampiran 6)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/45652102032f49c35dd411884ffd8ccf.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/f98604299520b83de24ad470c8b6f059.jpeg)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Kolaboratif: berkoordinasi dengan petugas pengelolah barang persediaan dengan melakukan permintaan terhadap alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan buku penerimaan
b) Berorientasi Pelayanan: melakukan komunikasi yang baik dan ramah serta menggunakan bahasa yang sopan terhadap petugas pengelolah barang persediaan
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan buku
penerimaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/abea19355297e89d95b2f3d1b3367fa9.jpeg)
Output: Adanya foto alat dan bahan
(Gambar 4.14 Foto penyiapan alat dan bahan pembuatan buku penerimaan)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Akuntabel: menggunakan alat dan bahan yang telah di siapkan dengan penuh tanggungjawab
b) Loyal: Berkomitmen menggunakan alat dan bahan yang telah disiapkan dengan baik
Mendesain format buku penerimaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/0b6a061b421bc2726c95f28bbde9cc58.jpeg)
Output: Adanya foto format buku
(Gambar 4.15 Foto desain buku penerimaan terlampir dilampiran 7)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Adaptif: kreatif dan inovatif dalam mendesain buku penerimaan
b) Kolaboratif: meminta masukan dari petugas lainnya dalam mendesain buku penerimaan
c) Berorientasi Pelayanan: ramah dalam berkomuniasi dengan petugas lainnya Ketika meminta masukan
d) Harmonis: Menghargai setiap masukan sehingga dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif
e) Loyal: berkomitmen menyelesaikan desain buku penerimaan tepat waktu
(Gambar 4.16 Foto lembar konsultasi/pengendalian/bimbingan mentor pada kegiatan 3 Terlampir dilampiran 8)
A. Kontribusi terhadap visi dan misi KKP Kelas III palangka Raya
Membuat buku penerimaan merupakan salah satu cara upaya
optimalisasi pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP) sehingga kegiatan tersebut dapat dilakukan terus menerus dan dapat meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan visi KKP Kelas III
palangka Raya yang sejalan dengan visi presiden yaitu terwujudnya
Indonesia maju yan berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan misi presiden.
B. Penguatan nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi KKP Kelas III Palangka Raya
DIHATI yaitu Disiplin yang menggambarkan nilai taat atau patuh terhadap tugas dalam melakukan pencatatan dan penerimaan. Akuntabel nilai yang menggambarkan jujur dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas terkait
pencatatan penerimaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP).
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/b50c76b48f4e0cf86667a0ef8b2015e2.jpeg)
C. Analisis dampak
Untuk dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi yaitu upaya pencatatan
dan pelaporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), penulis membuat
buku penerimaan agar supaya setiap penerimaan obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP) tercatat dengan baik dan lengkap dibuku penerimaan. Apabila
dalam melaksanakan kegiatan ini tidak menerapkan nilai dasar PNS yaitu
BerAKHLAK, serta tidak ada pemahaman akan peran dan kedudukan ASN
maka kegiatan tidak akan berjalan dengan optimal sehingga dapat berdampak
terhadap penurunan mutu pelayanan Kesehatan di Kantor Kesehatan
Pelabuhan kelas III Palangka Raya
4.2.4. Membuat buku pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Tanggal 29 Juli – 12 Agustus
Tahapan kegiatan
1. Membuat permintaan alat dan bahan yang diperlukan ke Kasubag Adminstrasi Umum (ADUM) melalui pengelolah barang persediaan
2. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan buku pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3. Mendesain format buku pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Daftar lampiran Foto dokumentasi, form permintaan dan SBBK, foto buku pengeluaran
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/8d5ce0961066065f0dce459cd3d9d203.jpeg)
Membuat permintaan alat dan bahan yang diperlukan ke Kasubag
Adminstrasi Umum (ADUM) melalui pengelolah barang persediaan
Output: Form Permintaan dan Surat bukti Barang Keluar
(Gambar 4.17 foto permintaan alat dan bahan)
(Gambar 4.18 foto surat bukti barang keluar) Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/45652102032f49c35dd411884ffd8ccf.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/f98604299520b83de24ad470c8b6f059.jpeg)
a) Kolaboratif: berkoordinasi dengan petugas pengelolah barang persediaan dengan melakukan permintaan terhadap alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan buku penerimaan
b) Berorientasi Pelayanan: melakukan komunikasi yang baik dan ramah serta menggunakan bahasa yang sopan terhadap petugas pengelolah barang persediaan
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan buku
pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Output: Adanya foto alat dan bahan
(Gambar 4.19 Foto penyiapan alat dan bahan pembuatan buku pengeluaran)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Akuntabel: menggunakan alat dan bahan yang telah di siapkan dengan penuh tanggungjawab
b) Loyal: Berkomitmen menggunakan alat dan bahan yang telah disiapkan dengan baik
Mendesain format buku pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/a180ab8e37ee984e5322b909b8d5eace.jpeg)
Output: Adanya foto format buku
(Gambar 4.20 Foto desain buku pengeluaran gudang PRL KLW Terlampir dilampiran 9)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/c06489bceb069d944aa712cb570caacd.jpeg)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Adaptif: kreatif dan inovatif dalam mendesain buku pengeluaran
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/b3a8a51fed1d02ca1bb9e7ba7799f3d1.jpeg)
b) Kolaboratif: meminta masukan dari petugas lainnya dalam mendesain buku pengeluaran
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/3749b414dd5b8ebc729f8b61b7dd33f3.jpeg)
c) Berorientasi Pelayanan: ramah dalam berkomuniasi dengan petugas lainnya Ketika meminta masukan
d) Harmonis: Menghargai setiap masukan sehingga dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif
e) Loyal: berkomitmen menyelesaikan desain buku pengeluaran tepat waktu
(Gambar 4.23 Foto lembar konsultasi/pengendalian/bimbingan mentor pada kegiatan 4 Terlampir dilampiran 11)
A. Kontribusi terhadap visi dan misi KKP Kelas III palangka Raya
Membuat buku pengeluaran merupakan salah satu cara upaya optimalisasi pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP) sehingga kegiatan tersebut dapat dilakukan terus menerus dan dapat meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan visi KKP Kelas III palangka Raya yang sejalan dengan visi presiden yaitu terwujudnya Indonesia maju yan berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan misi presiden.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/b207e2840b99c8a433bf582b4188613c.jpeg)
B. Penguatan nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi KKP Kelas III Palangka
Raya DIHATI yaitu Disiplin yang menggambarkan nilai taat atau patuh terhadap tugas dalam melakukan pencatatan dan pengeluaran. Akuntabel nilai yang menggambarkan jujur dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas terkait pencatatan pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP).
C. Analisis dampak
Untuk dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi yaitu upaya
pencatatan dan pelaporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), penulis membuat buku pengeluaran agar supaya setiap pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) tercatat dengan baik dan lengkap dibuku pengeluaran. Apabila dalam melaksanakan kegiatan ini tidak
menerapkan nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK, serta tidak ada
pemahaman akan peran dan kedudukan ASN maka kegiatan tidak akan
berjalan dengan optimal sehingga dapat berdampak terhadap penurunan mutu pelayanan Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas III
Palangka Raya
4.2.5. Membuat kartu stok obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Tanggal 3 – 12 Agustus
Tahapan kegiatan
1. Mendesain kartu stok obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
2. Mencetak kartu stok obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
3. Mencatat obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) kedalam kartu stok
4. Menyimpan kartu stok di sebelah obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Daftar lampiran Foto dokumentasi, foto kartu stok
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/dd0666cd6fe9ba69b0f4d4e8d2801588.jpeg)
Mendesain kartu stok obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Output: Foto format kartu stok
(Gambar 4.24 Foto format kartu stok)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Adaptif: Kreatif dan inovatif dalam mendesain kartu stok obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
b) Kolaboratif: Meminta masukan dan saran dari petugas lain dalam mendesain kartu stok obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
c) Berorientasi Pelayanan: Ramah Ketika berkomunikasi dengan petugas lainnya
d) Harmonis: Menghargai setiap masukan dan saran sehingga dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif
Mencetak kartu stok obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/3b4aa8a8a2e2a5b9eb4e02bc16b1900b.jpeg)
Output: foto mencetak kartu stok
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/d0538a78d58fcc8452d906e858453846.jpeg)
(Gambar 4.25 Foto mencetak kartu stok)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Kolaboratif: bekerjasama dengan petugas pengelolah barang milik negara (BMN) dalam mencetak kartu stok
b) Berorientasi Pelayanan: Ramah dalam berkomunikasi dengan petugas pengelolah barang milik negara (BMN)
c) Akuntabel: Menggunakan barang milik negara dengan penuh
tanggungjawab
Mencatat obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) kedalam kartu stok
Output: Foto melakukan pencatatan obat dan bmhp di kartu stok
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar
a) Akuntabel: Cermat, jujur, dan bertanggungjawab dalam mencatat obat dan bahan medis habis pakai (BMHP)
b) Kompeten: Mencatat obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) dengan kualitas terbaik
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/6136ee1ee62091e296aab61c84f86e5b.jpeg)
Menyimpan kartu stok di sebelah obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Output: Foto kartu stok disamping obat dan BMHP
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/6996132075a60a13f7c5862096d3cbb2.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/c0b12343eaad2647c1090be989e348a7.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/d66d6c463ef0aa2fd22c448ac4d1e627.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/c86e690958c49209b88bf83b780d31c8.jpeg)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Akuntabel: Cermat dalam menyimpan kartu stok obat dan bahan medis habis pakai (BMHP)
b) Kolaboratif: Berkolaborasi dengan petugas lainnya saat menyimpan kartu stok obat dan bahan medis habis pakai (BMHP)
c) Kompeten: Mengajarkan kepada petugas lain cara menyimpan kartu stok obat dan bahan medis habis pakai (BMHP)
(Gambar 4.29 Foto lembar konsultasi/pengendalian/bimbingan mentor pada kegiatan 5 Terlampir dilampiran 13)
A. Kontribusi terhadap visi dan misi KKP Kelas III palangka Raya
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/505e774ac5cb3f76848f65bba4126551.jpeg)
Membuat kartu stok merupakan salah satu cara upaya optimalisasi pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) sehingga kegiatan tersebut dapat dilakukan terus menerus dan dapat meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan visi KKP Kelas III palangka Raya yang sejalan dengan visi presiden yaitu terwujudnya Indonesia maju yan berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan misi presiden.
B. Penguatan nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi KKP Kelas III Palangka
Raya DIHATI yaitu Disiplin yang menggambarkan nilai taat atau patuh terhadap tugas dalam melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran. Akuntabel nilai yang menggambarkan jujur dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas terkait pencatatan penerimaan pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
C. Analisis dampak
Untuk dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi yaitu upaya
pencatatan dan pelaporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), penulis membuat kartu stok agar supaya setiap penerimaan dan pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) tercatat dengan baik dan lengkap di kartu stok. Apabila dalam melaksanakan kegiatan ini tidak menerapkan nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK, serta tidak ada pemahaman akan peran dan kedudukan ASN maka kegiatan tidak akan berjalan dengan optimal sehingga dapat berdampak terhadap penurunan mutu pelayanan Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas III
Palangka Raya
4.2.6. Membuat format pelaporan bulanan obat dan bahan medis habis pakai (BMHP)
Tanggal 3 – 12 Agustus
Tahapan kegiatan
1. Mendesain format laporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
2. Menginput obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) kedalam format laporan bulanan
3. Mencetak format laporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
4. Menyampaikan format laporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) ke koordinator substansi Pengendalian Risiko Lingkungan Kesehatan Lintas Wilayah (PRL KLW)
5. Menyampaikan format laporan bulanan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) kepada pimpinan
Daftar lampiran Foto dokumentasi, foto format laporan
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/00ff7b9c542365d7a75c1dbf4be44170.jpeg)
Mendesain format laporan obat dan bahan medis habis pakai (BMHP)
Output: Foto format laporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Terlampir
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar
a) Adaptif: inovatif dan kreatif dalam mendesain format pelaporan bulanan obat dan BMHP
b) Kolaboratif: Menerima masukan dan saran dari petugas lainnya
c) Berorientasi Pelayanan: Ramah Ketika berkomunikasi dengan petugas lainnya
d) Harmonis: Menghargai setiap masukan dan saran dari petugas lainnya sehingga dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif
Menginput obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) ke dalam format laporan bulanan
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/1e43ffc687b1bcfb91aef3a76ef066fb.jpeg)
Output: Foto item obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang terinput
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/34d5b75451bed86c18ad65ae4c732df7.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/0dca024d12561da5d998242df85bd020.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/99151dbf6ce53d81b8d9e2fbd410c0a4.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/6481bb32a1c445bb358872f4b1657c09.jpeg)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Akuntabel: cermat dalam melakukan penginputan obat dan BMHP
b) Kompeten: Melakukan penginputan obat dan BMHP dengan kualitas terbaik
c) Loyal: Berkomitmen agar format laporan bulanan yang dibuat selesai tepat waktu
Mencetak format laporan obat dan bahan medis habis pakai (BMHP)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/cea82ecd350052c63bc801b485ac17c5.jpeg)
Output: Foto mencetak format laporan bulanan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/7b155b6d6d6d4fef604665c97c8a36c6.jpeg)
(Gambar 4.34 Foto mencetak format laporan bulanan obat dan BMHP) Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/5c08617b3de95f2ee8b8a55c1725952f.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/80c26db43f7b02bffc46891422915628.jpeg)
a) Kolaboratif: Bekerja sama dengan petugas pengelolah barang persediaan
b) Akuntabel: menggunakan fasilitas kantor dengan penuh tanggungjawab
Meyampaikan format laporan obat dan bahan medis habis pakai ke koordinator substansi Pengendalian Risiko Lingkungan Kesehatan Lintas Wilayah (PRL KLW)
Output: Foto penyampaian format laporan ke koordinator substansi PRL KLW
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Berorientasi Pelayanan: Ramah dan cekatan serta berpakaian rapi ketika
bertemu koordinator Pengendalian Risiko Lingkungan Kesehatan Lintas
Wilayah (PRL KLW)
b) Akuntabel: Menyampaikan format laporan dengan jujur dan penuh
tanggungjawab
c) Loyal: Dalam penyampaian format laporan saya berkomitmen melaksanakan
apa yang diarahkan koordinator PRL KLW
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/978009d53fb759f91344d8294e1b9424.jpeg)
d) Kolaboratif: Menjaga komunikasi dan bertutur kata dengan sopan dan bersedia
bekerja sama
Menyampaikan format laporan bulanan obat dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP) kepada pimpinan
Output: Foto penyampaian format laporan ke pimpinan
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Berorientasi Pelayanan: Ramah dan cekatan serta berpakaian rapi ketika
bertemu pimpinan
b) Adaptif: Bertindak proaktif dan menghargai dan menerima saran atasan
c) Loyal: Dalam penyampaian format laporan saya berkomitmen melaksanakan
apa yang diarahkan pimpinan
d) Kolaboratif: Menjaga komunikasi dan bertutur kata dengan sopan dan bersedia
bekerja sama
(Gambar 4.37 Foto lembar konsultasi/pengendalian/bimbingan mentor pada kegiatan 6 Terlampir dilampiran 15)
A) Kontribusi terhadap visi dan misi KKP Kelas III palangka Raya
Membuat format laporan bulanan merupakan salah satu cara upaya
optimalisasi pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP) sehingga kegiatan tersebut dapat dilakukan terus menerus dan dapat meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan visi KKP
Kelas III palangka Raya yang sejalan dengan visi presiden yaitu terwujudnya Indonesia maju yan berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan misi presiden.
B) Penguatan nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi KKP Kelas III Palangka
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/a88c23776d403c0d52d758828cf38e6a.jpeg)
Raya DIHATI yaitu Disiplin yang menggambarkan nilai taat atau patuh terhadap tugas dalam melakukan pelaporan bulanan penggunaan obat dan bahan medis habsi pakai(BMHP). Akuntabel nilai yang menggambarkan jujur dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas terkait pelaporan penggunaan obat dan bahan medis habis pakai (BMHP)
C) Analisis dampak
Untuk dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi yaitu upaya
pencatatan dan pelaporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), penulis membuat format laporan bulanan agar supaya setiap pemakaian
atau penggunaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) setiap
bulanya diketahui sehingga dapat dijadikan acuan dalam perencanaan dan pengadaan. Apabila dalam melaksanakan kegiatan ini tidak menerapkan
nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK, serta tidak ada pemahaman akan peran dan kedudukan ASN maka kegiatan tidak akan berjalan dengan optimal sehingga dapat berdampak terhadap penurunan mutu pelayanan
Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas III Palangka Raya
4.2.7. Sosialisasi pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan Bahan Medis
Babis Pakai (BMHP)
Tanggal 15-26 Agustus
Tahapan kegiatan
1. Meminta ijin ke koordinator substansi
Pengendalian Risiko Lingkungan Kesehatan
Lintas Wilayah (PRL KLW)
2. Menyiapkan materi sosialisasi
3. Konsultasi dengan koordinatror substansi
Pengendalian Risiko Lingkungan Kesehatan
Lintas Wilayah (PRL KLW) untuk pembuatan undangan
4. Melakukan sosialisasi kepada petugas terlibat Daftar lampiran Foto dokumentasi, foto kegiatan sosialisasi, foto undangan, foto absensi
Meminta ijin ke koordinator Pengendalian Risiko Lingkungan Kesehatan Lintas Wilayah substansi (PRL KLW)
Output: Adanya foto permintaan ijin
(Gambar 4.38 Foto meminta ijin ke coordinator substansi PRL KLW untuk melakukan sosialisasi)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/e2e199a79d340ca84e944900186e4f42.jpeg)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Harmonis: menjaga komunikasi yang baik saat meminta ijin demi membangun lingkungan kerja yang kondusif
b) Berorientasi Pelayanan: meminta ijin dengan sikap ramah dan sopan
Menyiapkan materi sosialisasi
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/15f68d7b76fdfa133d97cec40a3a20a8.jpeg)
Output: Adanya materi sosialisasi
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Akuntabel: Cermat dalam menyiapkan materi sosialisasi
b) Kompeteten: Menyiapkan materi sosialisasi dengan kualitas terbaik
Konsultasi dengan koordinatror substansi Pengendalian Risiko Lingkungan Kesehatan Lintas Wilayah (PRL KLW) untuk pembuatan undangan
Output: Adanya foto konsultasi dan undangan
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/8b75defcfe85d3260dac2f91d43f860a.jpeg)
(Gambar 4.41 Foto Undangan sosialisasi Terlampir dilampiran 16)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/f9b48fe81216eb38528aa8bf31167982.jpeg)
a) Berorientasi Pelayanan: Ramah dan menggunakan Bahasa yang sopan saat konsultasi
b) Kolaboratif: Terbuka untuk bekerjasama saat berkonsultasi
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/c35d6ea81682291e5aa39eb18aa63aaa.jpeg)
Melakukan sosialisasi kepada petugas terlibat
Output: Adanya foto kegiatan sosialisasi
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/280658d9c069956a0c229901c9c71365.jpeg)
(Gambar 4.44 Foto absensi kegiatan sosialisasi via google form terlampir di Lampiran 17)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/4725cbf235d60799bc411bbfd30d3c9c.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/5741767f7dc0c4d325a6cd06c8429709.jpeg)
(Gambar 4.45 Foto absensi kegiatan sosialisasi) Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Loyal: Berkomitmen menyelesaikan sosialisasi tepat waktu
b) Harmonis: Menghargai pendapat atau masukan petugas lainnya saat sosialisasi
c) Kompeten: Mensosialisasikan pencatatan dan pelaporan bulanan obat & BMHP dengan kualitas terbaik
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/2ec3cf18d0d73cfca253e4b6ec2cb245.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/4352db9609c0eb5dbce8729a5824f457.jpeg)
(Gambar 4.46 Foto lembar konsultasi/pengendalian/bimbingan mentor pada kegiatan 7 terlampir dilampiran 18)
A. Kontribusi terhadap visi dan misi KKP Kelas III palangka Raya
Sosialisasi pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan Bahan Medis Babis Pakai (BMHP) merupakan salah satu cara upaya optimalisasi pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan visi KKP Kelas III palangka
Raya yang sejalan dengan visi presiden yaitu terwujudnya Indonesia maju yan berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan misi presiden.
B. Penguatan nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi KKP Kelas III Palangka Raya
DIHATI yaitu Integritas nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
C. Analisis dampak
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untukmeningkatkan kualitas pelayanan
Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya. Pada kesempatan ini membahas tentang pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan BMHP. Apabila dalam kegiatan ini tidak menerapkan nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK, maka tidak aka nada Kerjasama yang baik untuk mengoptimalkan pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan BMHP padahal hal tersebut
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/d85116bc1b6528c8810060250a8f76fc.jpeg)
merupakan salah satu kegiatan untuk tertib administrasi sehingga mutu dan
pelayanan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya menuju
pelayanan prima
4.2.8. Pengajuan Permintan Laptop
Tanggal 29 Agustus- 6 September
Tahapan kegiatan
1. Konsultasi ke koordinator substansi PRL KLW
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/d43a025718ea69a111df7e57ec8c74fc.jpeg)
2. Membuat permintaan laptop ke Kasubag ADUM melalui koordinator substansi PRL KLW
Daftar lampiran Foto dokumentasi, foto surat permintaan dan berita acara serah terima laptop
Konsultasi ke koordinator substansi PRL KLW
Output: Adanya foto konsultasi
(Gambar 4.47 Foto konsultasi ke koordinator substansi PRL KLW)
Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
a) Berorientasi Pelayanan: Ramah dan berkomunikasi dengan sopan saat melakukan konsultasi
b) Adaptif: Bertindak proaktif saat melakukan konsultasi
Membuat permintaan laptop ke Kasubag ADUM melalui koordinator substansi
PRL KLW
Output: Adanya foto surat permintaan dan berita acara serah terima laptop atau surat penunjukan penanggungjawab pengguna laptop
Keterkaitan
a) Loyal: Berkomitmen menggunakan laptop dengan sebaik-baiknya
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/59cf1535014817a5089f30efb7043cee.jpeg)
b) Berorientasi Pelayanan: Ramah saat berkomunikasi dengan koordinator substansi PRL KLW
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/c2cbdefdaa4a2c0465b519d593f25db8.jpeg)
(Gambar 4.50 Foto lembar konsultasi/pengendalian/bimbingan mentor pada kegiatan 8 Terlampir dilampiran 21)
A) Kontribusi terhadap visi dan misi KKP Kelas III palangka Raya
Permintaan Laptop merupakan salah satu cara upaya optimalisasi
pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP) bertujuan untuk mempermudah petugas dalam melakukan pelaporan bulanan sehingga dapat meningkatkan pelayanan Kesehatan yang sesuai dengan visi KKP Kelas III palangka Raya yang sejalan dengan visi presiden yaitu terwujudnya Indonesia maju yan berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan misi presiden.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810062814-e2a12ee7f964011f4f3bfd5667a5e924/v1/2a8d51ec30c080f97a39fd53ed69a6ed.jpeg)
B) Penguatan nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi KKP Kelas III Palangka Raya
DIHATI yaitu Disiplin yang menggambarkan nilai taat atau patuh terhadap tugas dalam melakukan pelaporan bulanan penggunaan obat dan bahan medis habsi pakai (BMHP). Akuntabel nilai yang menggambarkan jujur dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas terkait pelaporan penggunaan obat dan bahan medis habis pakai (BMHP).
C) Analisis dampak
Untuk dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi yaitu upaya
pencatatan dan pelaporan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), penulis membuat permintaan laptop agar dapat menunjang kegiatan dalam
pembuatan laporan bulanan obat dan BMHP. Apabila dalam melaksanakan kegiatan ini tidak menerapkan nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK, serta tidak ada pemahaman akan peran dan kedudukan ASN maka kegiatan tidak akan berjalan dengan optimal kegiatan sehingga dapat berdampak terhadap penurunan mutu pelayanan Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan
kelas III Palangka Raya
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK yang Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif merupakan nilai yang membentuk seorang ASN yang profesional dan berkarakter. Penerapan nilai BerAKHLAK dalam masa aktualisasi ini memberikan dampak yang sangat besar pada setiap tahapan kegiatan aktualisasi sehingga semua tahapan
kegiatan berjalan dengan baik. Tentunya penerapan nilai dasar ASN
BerAKHLAK juga sangat penting bagi penulis dalam melakukan pelayanan publik.
Kegiatan aktualisasi Upaya Pencatatan dan Pelaporan Bulanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
III Palangka Raya dilakukan dalam 8 kegiatan yang mana nilai dasar ASN
BerAKHLAK diimplementasikan pada setiap tahapan kegiatannya. Diawali dengan kegiatan melaporkan ke pimpinan terkait langkah kegiatan pemecahan isu yang sebelumnya sudah didiskusikan dengan mentor.
Dampak apabila nilai dasar ASN BerAKHLAK serta kedudukan dan peran ASN tidak diterapkan dalam setiap kegiatan aktualisasi telah dijelaskan dalam setiap tahapan kegiatan. Pentingnya nilai dasar ASN BerAKHLAK serta kedudukan dan peran ASN dalam pelaksanaan tugas, penerapan nilai dasar ASN BerAKHLAK serta kedudukan dan peran ASN tidak cukup sampai pada tahap ini saja, namun diperlukan penerapan dalam pelaksanaan tugas lain kedepannya dan diharapkan dapat memberikan pelayanan Kesehatan yang professional dan berkualitas kepada masyarakat.
Proses aktualisasi dan penerapan nilai dasar ASN BerAKHLAK yang telah dilakukan oleh penulis mampu membuat perubahan yang lebih baik dari sebelumnya, halini yaitu mengenai pencatatan dan pelaporan bulanan obatdan
Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Palangka Raya. Dengan dilakukan kegiatan aktualisasi ini kita menjadi tahu
manfaat melakukan pencatatan dan pelaporan bulanan obat dan BMHP dalam
peningkatan Pelayanan Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Palangka Raya
5.2. Saran
1. Penulis : Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan, diharapkan penulis dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif serta keudukan dan peran ASN pada saat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan yang telah dilakukan selama aktualisasi diharapkan akan terus dijalankan dan dijadikan kebiasaan di tempat kerja.
2. Organisasi/Instansi : perlunya dukungan dan pengawasan secara terus menerus agar kegiatan yang telah dilakukan selama aktualisasi bisa terus berjalan dan menjadi kebiasaan di tempat kerja. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi dan observasi dampak dari kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan, sehingga manfaat dari kegiatan aktualisasi nilai dasar ASN BerAKHLAK, serta kedudukan dan peran ASN yang telah dilakukan CPNS di tempat kerja lebih bermanfaat.
3. Substansi PRL-KLW : diharapkan dapat mengoptimalisasikan penggunaan buku pencatatan penerimaan, pemakaian/pengeluaran serta kartu stok Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di sub unit terkait sehingga dapat terwujud pelayanan prima dan dapat meningkatkan pelayanan Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya
REFERENSI
Pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 tahun 2021 tentang “Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil”
Undang – Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang “Aparatur Sipil Negara”
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang “Manajemen Pegawai Negeri
Sipil”
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2021 tentang
”Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan”
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021 tentang
”Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik”
Tague, N. R. (2005). The quality toolbox. (2th ed.). Milwaukee, wisconsin: ASQ Quality Press.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2009 tentang “Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka Kreditnya”.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Modul III Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III tentang
“
Kesiapsiagaan Bela Negara”.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Modul II Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III tentang
“Analisis Isu Kontemporer”.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Modul I Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III tentang “
Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara”.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil “Berorientasi Pelayanan”.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil “Akuntabel”.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil “Kompeten”.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil “Harmonis”.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil “Loyal”.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil “Adaptif”.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil “Smar ASN”.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil “Manajemen ASN”.