LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN III
PENGGUNAAN FORMULIR UNTUK OPTIMALISASI PELAYANAN RESEP DARURAT
PASIEN TANPA IDENTITAS
DI DEPO FARMASI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. I.G.N.G
NGOERAH DENPASAR
TAHUN 2022
DISUSUN OLEH :
I GUSTI AYU AGUNG TRISNAYANTHI NEGARI, A.Md.Farm.
NIP.199301072022032002
KERJASAMA
BAPELKES CIKARANG, KEMENKES RI
DAN
UPTD BAPELKESMAS BALI, DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
2022
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PENGGUNAAN FORMULIR UNTUK OPTIMALISASI PELAYANAN RESEP DARURAT
PASIEN TANPA IDENTITAS
DI DEPO FARMASI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. I.G.N.G
NGOERAH DENPASAR
TAHUN 2022
Telah di seminarkan
Tanggal 2 September 2022 di UPTD Bapelkesmas Bali
Coach Mentor
Sinta Javani, SST, MAP apt. Drs.Anak Agung Raka Karsana, M.Biomed.
NIP. 198106282002122001
NIP. 196404121991021002
Penguji
Verawati Lenny, SKM, MKM
NIP. 197706112005012001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
GolonganII Angkatan III dan dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi yang berjudul “Penggunaan Formulir untuk Optimalisasi Pelayanan Resep Darurat Pasien Tanpa
Identitas di Depo Farmasi IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar” dengan tepat waktu.
Laporan Rancangan Aktualisasi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
sebagai tugas akhir dalam Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dalam menerima
pelatihan dasar serta mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara dan pengetahuan tentang Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara dalam Negara
Kedaulatan Republik Indonesia. Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil ini juga menekankan padakepekaan peserta pada isu-isu padainstansitempat kerja untuk dilakukan pendalaman dan pemecahan masalah terhadap isu tersebut denganmemberikan gagasan kreatif dan mengaktualisasikannya dalam bentuk kegiatan-kegiatan nyata dilapangan.
Laporan Rancangan Aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan yang telah dirancang dan menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara serta kedudukan dan peran Aparatur Sipil Negara dalam Negara Kedaulatan RepublikIndonesia di Depo farmasi IGD Instalasi Farmasi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah
Denpasar.
Terselesaikannya Laporan Rancangan Aktualisasi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak dr. I Wayan Sudana, M.Kes selaku Direktur Utama RSUP Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah Denpasar
2. Bapak apt. Drs. Anak Agung Raka Karsana, M.Biomed., selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam mengikuti kegiatan pelatihan dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil dan menyelesaikan laporan aktualisasi.
3. Ibu Sinta Javani, SST, MAP selaku coach yang senantiasa memberikan masukan, bimbingan dan semangat dalam penyusunan laporan ini.
4. Ibu Verawati Lenny, SKM, MKM selaku penguji yang telah melakukan pengujian dan perbaikan pada laporan aktualisasi.
5. Ibu apt. Anak Agung Ayu Prithadewi, S. Farm.,M.Farm.Klin selaku Kepala Instalasi
Farmasi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar yang telah bersedia membimbing
iv
dan memotivasi penulis.
6. Ibu apt.Ni Made Novianita, S.Farm.,M.Kes. selaku penanggungjawab Depo Farmasi IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah yang telah membantu dalam proses penyelesaian kegiatan aktualisasi.
7. Rekan kerja di Depo Farmasi IGD dan IGD atas bantuan,masukan dan kerjasamanya selama penulis mengikuti pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan dalam menyelesaikan laporan ini.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan menjadi fasilitator dalam kegiatan pembelajaran selama kegiatan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan III.
9. Seluruh Rekan-rekan peserta pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan III khususnya kelompok D atas kebersamaan dan kerjasama yang terjalin selama mengikuti pelatihan dasar, serta motivasi dan diskusi selama pengerjaan laporan.
10. Orang tua serta keluarga tercinta yang selalu menjadi penyemangat dan motivasi dalam mengikuti kegiatan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan III dan dalam menyelesaian laporan ini.
11. I Gusti Ngurah Adi Kurniawan yang telah memberikan perhatian serta penyemangat dalam mengikuti kegiatan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan III dan dalam menyelesaian laporan ini.
12. Serta seluruh pihak yang terlibat dan turut membantu dalam penyelesaian laporan aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan penulis selanjutnya. Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak.
Denpasar, 08 Juli 2022
Penulis
I Gusti Ayu Agung Trisnayanthi Negari
NIP. 199301072022032002
v
vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………........................…………………………...............................i LEMBAR PENGESAHAN…………………………........................……………………............................ii SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS……………………….........…………………...........................iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI.................................................................................................................. vi DAFTAR LAMPIRAN viii DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………………………………… ix DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………………………………………….. x BAB I ………………………………………………………………………………………………………………………...1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………..... 1 1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………….............. 1 1.2 Tujuan…………………………………………………………………………………………......................... 3 1.2.1 Tujuan Umum………………………………………………………………………………………….........3 1.2.2 Tujuan Khusus…………………………………………………………………………………………....... 3 1.3 Manfaat…………………………………………………………………………………………....………………... 3 1.3.1 Bagi Penulis…………………………………………………………………………………………........... 3 1.3.2 Bagi Instansi………………………………………………………………………………………….......... 3 1.3.3 Bagi Masyarakat………………………………………………………………………………….…......... 4 BAB II………………………………………………………………………………………………………………………. 5 PROFIL INSTANSI..……………………………………………………………………………………………………. .5 2.1 Visi dan Misi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar 5 2.1.1 Visi………………………………………………………………………………………....……………….. 5 2.1.2 Misi………………………………………………………………………………………....………………...... 5 2.2 Nilai RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar 5 2.2.1 Tujuan Strategis.................................................................................................5 2.2.2 Falsafah RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar...............................................5 2.2.3 Motto RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar...................................................6 2.2.4 Keyakinan Dasar.................................................................................................6 2.3 Tugas Organisasi......................................................................................................6 2.4 Tugas Pokok dan Fungsi jabatan Fungsional dan Uraian Tugas.....................................7 BAB III..........................................................................................................................8 ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI................................................8
vii 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual 8 3.1.1 Identifikasi Isu....................................................................................................8 3.1.2 Analisis dan Penetapan Core Isu Aktual 11 3.1.3 Prioritas Masalah 12 3.2 Analisis Masalah .....................................................................................................13 3.3 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance 16 3.4 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif .............................................16 BAB IV 18 RANCANGAN AKTUALISASI………………………………………………………………………………………… 18 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS……………………………………………………… 18 4.2 Penjadwalan……………………………………………………………………………………………………. 47 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya di Dalam Aktualisasi…………………………………. 49 4.4 Matrik Habituasi (BerAKHLAK) ………………………………………………………………………….. 50 4.5 Matrik Visi, Misi dan Nilai Organisasi…………………………………………………………………… 54 4.6 Matrik Kedudukan dan Peran ASN………………………………………………………………………. 55 BAB V 56 PELAKSANAAN AKTUALISASI ........................................................................................56 5.1 Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ...................................................56 5.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS 81 5.3 Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi.................................................................. 118 BAB VI ...................................................................................................................... 122 RENCANA TINDAK LANJUT ......................................................................................... 122 6.1 Penetapan Isu Lanjutan/Alternatif....................................................................... 122 6.2 Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah Lanjutan..................................................... 122 6.3 Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Lanjutan............................................... 122 BAB VII..................................................................................................................... 125 PENUTUP .................................................................................................................. 125 7.1 Kesimpulan...................................................................................................... 125 7.2 Komitmen Keberlanjutan Aktualisasi................................................................... 125 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 127 LAMPIRAN................................................................................................................. 129
viii DAFTAR
Lampiran 1. Contoh peresepan darurat pasien tanpa identitas 124 Lampiran 2. Proses pengajuan rancangan aktualisasi 125 Lampiran 3. Laporan pengendalian rancangan aktualisasi oleh mentor 125 Lampiran 4. Proses coaching secara synhcronous zoom meeting ...........................................126 Lampiran 5. Proses konsultasi dengan coach ............................................................................128 Lampiran 6. Link presentasi seminar rancangan aktualisasi 128 Lampiran 7 Notulensi Kegiatan Permohonan Izin dan Konsultasi 128 Lampiran 8.Notulensi Kegiatan Permohonan Izin dan Konsultasi 129 Lampiran 9 Notulensi Konsultasi Draft Formulir Pelayanan Resep Darurat 124 Lampiran 10. Notulensi Konsultasi Draft Formulir Pelayanan Resep Darurat.........................125 Lampiran 11.Testimoni berupa komentar pada video youtube ................................................126 Lampiran 12.Laporan pengendalian aktualisasi oleh mentor....................................................127
LAMPIRAN
ix
1. Identifikasi Isu di Instalasi Farmasi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah ......................8 Tabel 2. Analisis Pemilihan Isu dengan metode APKL ......................................................11 Tabel 3. Penentuan Prioritas Masalah dengan Metode USG ..............................................12 Tabel 4. Rencana Kigiatan Aktualisasi ............................................................................18 Tabel 5. Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi.............................................44 Tabel 6. Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi........................................................46 Tabel 7. Matrik habituasi BerAKHLAK .............................................................................50
8. Matrik Visi, Misi dan Nilai RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar....................54
9. Matrik Kedudukan dan Peran ASN.....................................................................55
10. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS.......................................81
DAFTAR TABEL Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. Draft Formulir Pelayanan Resep Darurat Pasien Tanpa Identitas
Gambar 5. Daftar Sediaan Farmasi yang Paling Banyak Digunakan untuk Pasien Darurat
Gambar 6. Konsultasi dengan Kepala Instalasi via pesan whatsapp ...............................7062
Gambar 7. Draft formulir yang diajukan .........................................................................63
Gambar 8. Draft formulir yang direvisi ...........................................................................63
Gambar 9. Draft formulir yang telah diperbaiki ...............................................................63
Gambar 10. Tahapan kegiatan sosialisasi langsung kepada petugas farmasi lain di depo IGD
Gambar 11. Tahapan kegiatan sosialisasi langsung kepada petugas IGD...........................67
Gambar 12. Contoh pelaksanaan pengisian formulir pelayanan resep darurat....................68
Gambar 13. Proses Pencarian
x
Gambar 1 Analisis Permasalahan dengan Diagram Tulang Ikan 15 Gambar
Proses
(PJ) Depo
57
2.
Konsultasi dengan Penanggung Jawab
IGD
Gambar 3. Proses Konsultasi dengan Kepala Instalasi Farmasi .........................................58
......................59
...60
..................................................................................................................................70
Referensi Video ................................................................70 Gambar 14. Proses penentuan desain video dan palete dasar video..................................70 Gambar 15. Proses pembuatan video pada aplikasi Canva ...............................................71 Gambar 16. Proses perekaman suara (voiceover)pada aplikasi Inshot.............................72 Gambar 17. Proses pengunggahan video ke kanal youtube..............................................74 Gambar 18. Link video tutorial pengisian formulir............................................................74 Gambar 19. Proses membagikan link video tutorial melalui percakapan aplikasi whatsapp..75 Gambar 20. Linkgoogle form evaluasi ...........................................................................76 Gambar 21. Tampilan evaluasi pada google form 76 Gambar 22. Percakapan via whatsapp dengan PJ terkait konsultasi form evaluasi 77 Gambar 23. Pengiriman link googleformevaluasi via percakapan pesan whatsapp 78 Gambar 24. Hasil rekapan jawaban evaluasi dalam bentuk diagram 80 Gambar 25. Testimoni berupa pendapat dalam evaluasi google form ....................................116
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
menyebutkan bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat serta
mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan
Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil khususnya pada pasal 3 menyebutkan bahwa
Pegawai Negeri Sipil wajib dalam melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan
kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2021 Setiap Instansi Pemerintah wajib memberikan Pelatihan Dasar CPNS selama
Masa Prajabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1). Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.
Terintegrasi yang dimaksud merupakan penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS yang memadukan antara jalur pelatihan klasikal dengan nonklasikal dan kompetensi sosial kultural dengan kompetensi bidang. Tujuannya adalah agar peserta dapat menginternalisasi nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Adaptif, Kolaboratif), menerapkan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sebagai upaya membangun ASN berkarakter dan profesional dalam mewujudkan SmartGovernance.
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar merupakan rumah sakit tipe A terbesar dan terlengkap milik Kementerian Kesehatan yang ada di Bali. RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah menjadi rumah sakit pusat rujukan nasional dan rumah sakit pusat rujukan Bali dan Nusa Tenggara. Disamping pelayanan konvensional seperti poliklinik, rawat inap, IGD dan bedah central, RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah juga memiliki pelayanan kesehatan tradisional seperti akupuntur, prana, hipnoterapi dan akupreasur. Selain itu sebagai rumah sakit terbesar milik kemenkes yang ada di Bali, RSUP
Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah juga memiliki layanan unggulan yakni Pelayanan Jantung
Terpadu, Pelayanan Kanker Terpadu dan Pelayanan Terpadu Kesehatan Ibu dan Anak.
1
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggungjawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah
sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinik. Standar pelayanan kefarmasian adalah
tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian (PMK 72 2016)
Instalasi farmasi bertanggungjawab untuk menjamin dan memastikan kualitas, manfaat, keamanan serta ketersediaan obat-obatan dapat tepat jenis, tepat jumlah dan tepat waktu pada saat dibutuhkan. Instalasi farmasi dalam pelayanannya dilakukan oleh satelit-satelit farmasi yang tersebar pada setiap jenis pelayanan rumah sakit dan salah satunya adalah Intalasi Farmasi Depo IGD yang betugas dalam pelayanan obat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu (PJT).
Dalam pelayanan obat untuk pasien, setiap ruang perawatan akan melakukan peresepan obat secara elektronik melalui sistem rumah sakit, kemudian petugas farmasi akan memproses permintaan, melakukan pelayanandispensingdan menyerahkan kepada petugas kesehatan lain untuk keperluan terapi saat di ruangan dan langsung ke pasien untuk obat pulang. Dalam proses tersebut masih banyak adanya sediaan farmasi yang diperlukan segera tetapi tidak bisa dibuatkan peresepan secara elektronik karena pasien darurat tidak langsung terdaftar sehingga pasien belum memiliki nomor rekam medis. Nomor rekam medis diperlukan untuk mengetahui identitas pasien dan digunakan pihak farmasi dalam melakukan pelayanan untuk memproses permintaan sediaan farmasi yang diperlukan pasien ke dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Melihat hal tersebut, dalam mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien sesuai pengertian dari pelayanan kefarmasian, penulis memiliki gagasan yang ditawarkan sebagai solusi penyelesaian isu. Maka peserta mengusulkan judul
“PENGGUNAAN FORMULIR UNTUK OPTIMALISASI PELAYANAN RESEP DARURAT PASIEN
TANPA IDENTITAS DI DEPO FARMASI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR.
I.G.N.G NGOERAH DENPASAR TAHUN 2022”
2
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Tujuan umum yang ingin dicapai yaitu menjadi ASN yang profesional dan berkarakter dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyak, Adaptif, Kolaboratif) sesuai dengan peran dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam pembuatan rancangan aktualisasi yaitu :
1. Terlaksananya gagasan kreatif sebagai alternatif penyelesaian permasalahan sesuai peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara dari aspek Manajemen dan SmartASN
2. Terlaksananya susunan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara BerAKHLAK, peran dan kedududukan Aparatur Sipil Negara untuk mewujudkan terciptanya SmartGovernance
3. Tercapainya optimalisasi pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas di Depo Farmasi IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi penulis
Manfaat yang penulis dapatkan dari pembuatan rancangan aktualisasi adalah penulis dapat mengaktualisasikan gagasan kreatif secara langsung di instansi dan dijalankan sesuai Nilai-Nilai Dasar ASN guna mewujudkan terciptanya Smart Governance.
1.3.2 Bagi Instansi
a) Bermanfaat dalam usaha pencapaian visi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar yaitu “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024” serta misi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar yaitu Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau.
b) Mengoptimalkan pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas secara efektif dan efisien di IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
c) Tercapainya peningkatan kepuasan pasien terhadap pelayanan di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
3
1.3.3 Bagi Masyarakat
1. Meningkatkan mutu kehidupan pasien darurat di IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah Denpasar
2. Pelayanan pasien darurat yang cepat di IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
4
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
Adapun visi dan misi dari Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah yaitu :
2.1.1 Visi :
Visi merupakan tujuan masa depan sebuah instansi, organisasi, atau perusahaan maka, Visi dari RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah adalah :
“Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024”
2.1.2 Misi :
Rumah sakit Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah sebagai rumah sakit pemerintah harus dikembangkan secara berkelanjutan untuk mewujudkan rumah sakit pendidikan rujukan nasional yang unggul, mandiri dan berkeadilan, maka misi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar ini dijabarkan menjadi:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau
2. Menyelenggarakan Pendidikan Terintegrasi dan Pelatihan Tenaga Kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya
3. Menyelenggarakan penelitian kesehatan berbasis rumah sakit
4. Menciptakan tata kelola RS yang baik
5. Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait.
2.2 Nilai RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
2.2.1 Tujuan Strategis Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar adalah:
a. Peningkatan sumber daya kesehatan
b. Peningkatan akses dan mutu pelayanan
c. Peningkatan Tata Kelola rumah sakit yang baik dan bersih
d. Peningkatan kepuasan Stakeholder
e. Peningkatan produktifitas rumah sakit
2.2.2 Falsafah RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah “Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dalam pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian”
5
2.2.3 Motto RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah
Motto dari Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah adalah “IKHLAS MELAYANI”
2.2.4 Keyakinan Dasar
Disamping visi, misi, falsafah dan motto di atas, RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah
telah melakukan evaluasi terhadap Keyakinan Dasar yang akan dijadikan pedoman bagi segenap pegawai Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah dalam
berinteraksi dengan segenap stakeholder di kehidupan sehari-hari. Keyakinan Dasar berjumlah lima (5) yaitu:
a) Integritas
Keselarasan Antara Ucapan, Pikiran dan Tindakan.
b) Profesional
Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri.
c) Tat Twam Asi
Peduli, belarasa, peka dalam melayani kebutuhan pelanggan, tulus, ikhlas.
d) Efektif
Memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya secara tepat.
e) Kebersamaan
Mampu bekerjasama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi.
2.3 Tugas Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja, Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, Rumah Sakit Umum Pusat
Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana program dan anggaran
b. Pengelolaan pelayanan medis
c. Pengelolaan pelayanan penunjang medis
d. Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis
e. Pengelolaan pelayanan keperawatan
6
f. Pengelolaan Pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan
g. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan Kesehatan
h. Pengelolaan keuangan dan barang miliki negara
i. Pengelolaan sumber daya manusia
j. Pelaksanaan urusan hukun, organisasi, dan hubungan masyarakat
k. Pelaksanaan kerja sama
l. Pengelolaan sistem informasi
m. Pelaksanaan urusan umum dan
n. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
2.4. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Fungsional dan Uraian Tugas Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.376/Menkes/Per/V/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka Kreditnya sebagai Asiten Apoteker Pelaksana pada pasal 5, tugas Asisten Apoteker Pelaksana meliputi:
a. Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian;
b. Mengumpulkan data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi;
c. Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Non Steril;
d. Menyiapkan ruangan, peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Steril;
e. Mengemas alat-alat dalam rangka Sterilisasi Sentral;
f. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan Perbekalan Farmasi;
g. Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan Farmasi;
h. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung harga obatnya dalam rangka Dispensing Resep Individual.
7
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
3.1.1 Identifikasi Isu
Proses Idetifikasi isu dilakukan dengan cara menentukan pokok-pokok permasalahan yang akan dilakukan tindak lanjutnya. Identifikasi isu yang didapat sebagai berikut :
Tabel 1. Identifikasi Isu di Instalasi Farmasi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah
No Uraian Tugas Permasalahan Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
1. Menyiapkan kebutuhan obat untuk tiap kali pemakaian (Dispensing Dosis Unit)
Belum optimalnya pengembalian (retur) sediaan farmasi dari ruangan ke depo farmasi IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
1. Sediaan Farmasi milik pasien yang sudah tidak terpakai menumpuk di ruangan
1. Kedisiplinan dalam melakukan pengembalian sediaan farmasi ke depo farmasi IGD, agar tidak terjadi penumpukan di ruangan
2. Pengembalian obat dari ruangan dilakukan saat sistem administrasi pasien sudah ditutup
2. Sediaan farmasi yang sudah tidak terpakai diharapkan dilakukan pengembalian segera ke depo farmasi, agar petugas farmasi bisa memproses ke dalam sistem.
2. Menyiapkan obat dan membuat
Kurang optimalnya pelayanan
Masih terjadi kesalahan dalam penyiapan obat
Petugas farmasi diharapkan lebih teliti dan berhati-
8
No Uraian Tugas Permasalahan Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
etiket (Resep individual) farmasi dalam penyiapan obat
kategori LASA di Farmasi RSUP
Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah
Denpasar
kategori LookAlike SoundAlike(LASA)
atau istilah lainnya
adalah Nama Obat
Rupa Ucapan Mirip (Norum).
hati dalam melakukan
penyiapan obat, terutama obat
kategori LASA untuk menghindari kesalahan yang dapat
membahayakan pasien
3. Menerima, menseleksi persyaratan administrasi dan menghitung
harga obat (Resep Individual)
Belum optimalnya pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas di depo farmasi
IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah Denpasar
1. Masih terjadinya peresepan dari
IGD yang tidak
lengkap dengan
identitas dan terjadi lebih dari
1 resep dengan kondisi yang sama, secara bersamaan sehingga
menyulitkan
pihak farmasi
2.Sediaan farmasi yang diperlukan
untuk pasien darurat, hanya diresepkan
seadanya di kertas, sehingga kertas itu bisa
1.Diharapkan resep yang diterima sudah lengkap dengan identitas pasien
2. Diharapkan adanya formulir yang khusus mencatat penggunaan sediaan farmasi untuk pasien darurat
9
No Uraian Tugas Permasalahan Kondisi saat ini Kondisi yang
diharapkan
4. Menyiapkan kebutuhan
obat untuk tiap kali pemakaian (Dispensing Dosis Unit)
Kurang optimalnya
penggunaan sistem
peresepan obat
secara elektronik
hilang atau
terselip
1.Petugas di ruangan masih
melanjutkan
permintaan
sediaan farmasi di Sistem Informasi
Manajemen
Rumah Sakit
(SIMARS) untuk
sediaan farmasi
yang sudah tidak
diperlukan atau
terapinya telah diberhentikan.
2.Terjadi
penumpukan obat di ruangan karena
pihak farmasi
tidak mengetahui
sediaan mana saja
yang sudah tidak
diperlukan dan tetap melakukan
pelayanan sesuai
permintaan di sistem
1. Petugas di ruangan harusnya
lebih disiplin
untuk tidak
melanjutkan
permintaan
sediaan
farmasi yang
sudah tidak
diperlukan dalam
sistem, setelah
melakukan visite
ke pasien
2. Petugas di ruangan bisa
melakukan
konfirmasi ke depo farmasi
untuk permintaan
yang terlanjur
dalam sistem. Hal ini dapat
membantu pihak
farmasi bekerja
secara efektif dan efisien dan tidak
akan terjadi
10
3.1.2 Analisis dan Penetapan Core Isu Aktual
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu :
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas.
1.
Belum optimalnya pereturan obat dari ruangan ke depo farmasi IGD RSUP Prof.
Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar ✓
2.
Kurang optimalnya pelayanan farmasi dalam penyiapan obat kategori LASA di ✓ ✓ ✓ ✓ Memenuhi syarat
11 No Uraian Tugas Permasalahan Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
ruangan.
penumpukan obat di
No Isu Kriteria Keterangan A P K L
Tabel 2. Analisis Pemilihan Isu dengan metode APKL
syarat
✓ ✓ ✓ Memenuhi
3.
Instalasi Farmasi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah Denpasar
Belum optimalnya pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas di depo farmasi IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah Denpasar
✓ ✓ ✓ ✓ Memenuhi syarat
4.
Kurang optimalnya penggunaan sistem peresepan obat secara elektronik ✓ ✓ - ✓ Tidak Memenuhi syarat
3.1.3 Prioritas Masalah
Metode USG digunakan untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan kriteria Urgency(U), Seriousness(S), Growth(G)
Tabel 3. Penentuan Prioritas Masalah dengan Metode USG
optimalnya pereturan obat
ruangan ke depo farmasi IGD
Kurang optimalnya pelayanan farmasi 3 4 3 10 II
penyiapan obat kategori LASA
Instalasi Farmasi RSUP Prof. Dr.
pasien tanpa identitas di depo
farmasi
IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G
3. Ngoerah Denpasar 4 5 5 14 I
12 No Isu Kriteria Keterangan A P K L
No Masalah Analisis USG Total Peringkat U S G
Kurang
dari
RSUP Prof.
I.G.N.G Ngoerah Denpasar 2 3 4 9 III
1.
Dr.
dalam
di
2. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
Belum optimalnya pelayanan resep
darurat
Skala:
1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya
2 = kecil pengaruhnya
3 = sedang/cukup
4 = besar/tinggi pengaruhnya
5 = sangat besar/tinggi pengaruhnya
Berdasarkan analisis dengan metode USG diperoleh urutan prioritas masalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas di depo farmasi IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
2. Kurang optimalnya pelayanan farmasi dalam penyiapan identitas obat kategori LASA di Instalasi Farmasi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
3. Kurang optimalnya pereturan obat dari ruangan ke depo farmasi IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
3.2 Analisis Masalah
Dalam analisis masalah, penulis menggunakan diagram fishbone atau diagram sebab akibat. Diagram sebab akibat adalah alat bantu yang menunjukkan hubungan sistematik antara sebuah hasil atau indikasi gejala dan penyebab kemungkinannya. Diagram ini adalah alat bantu yang efektif yang menunjukkan sebab suatu masalah dan ditunjukkan dalam bentuk yang terstruktur (Magar & Shinde, 2014). Diagram sebab akibat dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943, sehingga sering disebut dengan diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan karena bentuknya. Diagram sebab akibat menggambarkan garis dan simbol-simbol yang menunjukan hubungan antara akibat dan penyebab suatu masalah untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan. Sejak dikembangkan oleh Ishikawa diagram sebab akibat menjadi sangat populer untuk
identifikasi berbagai jenis permasalahan (Shaw & Blundell, 2014)
Berdasarkan analisis isu dengan metode USG maka diperoleh prioritas isu yaitu
Belum optimalnya pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas di depo farmasi IGD
RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah. Dalam hal ini, sebagai ASN yang profesional dan memiliki peran yaitu perencana maka dari prioritas masalah yang sudah ditentukan, selanjutnya
dikelompokkan menggunakan diagram fishbone. Dari 6M yang ada penulis hanya menggunakan 5M dalam mengelompokkannya yaitu berdasarkan faktor manusia (man),
13
management, metode (method), sarana prasarana (material), dan lingkungan kerja (means). Pengelompokkan permasalahan bertujuan agar diperoleh metode intervensi penyelesaian masalah tersebut untuk mendukung terciptanya SmartGovernancedi unit kerja.
14
Material (sarana dan prasarana)
Hanya
dilakukan
pencatatan seadanya di kertas
Management (manajemen) Man (Manusia)
Belum adanya
sistem terkait
pelayanan resep
darurat pasien
tanpa identitas
Kurangnya disiplin dari
petugas yang
melakukan peresepan
darurat pasien tanpa
identitas
Terjadi salah
Petugas lupa
memberikan
nomor rekam
medis saat
pasien sudah
terdaftar
Tidak ada
formulir khusus
untuk
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas pasien
belum ada fasilitas
dalam Sistem
Informasi
Manajemen Rumah
Sakit (SIMARS)
Tidak adanya
sanksi
informasi antar
petugas, terkait identitas pasien
Pasien darurat, datang secara bersamaan lebih
dari satu
Kurangnya koordinasi
antar petugas di unit lain
Banyak pekerjaan
sebelumnya yang
belum
diselesaikan
Belum
optimalnya
pelayanan resep
darurat pasien
tanpaidentitasdi
depo farmasi
IGD
Jumlah pasien yang
banyak
Konsentrasi
petugas menurun
Belum adanya upaya yang
dilakukan terkait pelayanan resep
darurat pasien tanpa identitas
Belum ada SPO terkait
pelayanan resep darurat pasien
tanpa identitas
Meminjam sediaan farmasi
tanpa membawa resep
ataupun identitas pasien
RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah
Denpasar
Means (Lingkungan)
Method (metode)
15
Gambar 1
Gambar 1. Analisis Permasalahan dengan Diagram Tulang Ikan
Dari pengelompokan sebab akibat dengan menggunakan diagram fishbone
ditemukan beberapa faktor penyebab terjadinya isu yaitu tidak ada formulir khusus pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas, belum adanya sistem terkait pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas, kurangnya disiplin dari petugas yang melakukan peresepan pasien darurat pasien tanpa identitas, petugas lupa memberikan nomor rekam medis saat pasien sudah terdaftar dan belum adanya upaya yang dilakukan terkait pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas.
3.3 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
Berdasarkan hasil analisis penyebab isu menggunakan diagram fishbone maka diperoleh beberapa penyebab terjadinya isu yang dianalisis dikaitkan dengan peran ASN sebagai pelaksana kebijakan tidak menunjukkan adanya sikap profesionalisme dan tanggung jawab dalam pekerjaan. Selain itu, dari penyebab terjadinya isu tidak ada formulir khusus pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas menandakan belum adanya peran ASN sebagai perencana dan melakukan penyusunan. Oleh sebab itu maka penulis melakukan penyusunan rancangan aktualisasi dengan cara membuat formulir pelayanan resep darurat untuk meningkatkan pelayanan di depo farmasi IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar. Hal ini merupakan pengamalan dari karakteristik smart ASN yaitu enterpreneurship yang ditandai dengan sikap kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya guna tercapainya pelayanan publik yang profesional dan berkualitas untuk mengoptimalkan terwujudnya SmartGovernance.
3.4 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Berdasarkan pada permasalahan di atas, penulis mengusulkan alternatif pemecahan masalah sebagai gagasan kreatif untuk menyelesaikan permasalahan belum optimalnya pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas di depo farmasi IGD RSUP
Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar. Adapun gagasan yang diambil adalah “Pengunaan Formulir untuk Optimalisasi Pelayanan Resep Darurat Pasien Tanpa Identitas di Depo Farmasi Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah
Denpasar Tahun 2022”. Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rancangan kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Permohonan izin dan konsultasi mengenai rencana pembuatan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identita
2. Pembuatan draft rancangan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas
16
3. Melakukan sosialisasi pengisian formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas identitas
4. Evaluasi kegiatan optimalisasi penggunaan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas
17
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Gagasan pemecah isu terpilih adalah pembuatan formulir untuk optimalisasi pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas. Berikut
adalah tabel tabel kegiatan aktualisasi yang merupakan wujud gagasan pemecahan isu terpilih tersebut
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Ha sil Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
1. Permohonan izin
dan konsultasi
mengenai
rancangan
pembuatan formulir
pelayanan resep
darurat pasien
tanpa identitas
Adanya izin
dan hasil
konsultasi
rancangan
aktualisasi
dalam
bentuk
notulen
persetujuan
izin dan foto
kegiatan
18
Tabel 4. Rencana Kigiatan Aktualisasi
1.1
Melakukan
konsultasi dan
meminta izin
kepada
penanggung
jawab (PJ) di
depo farmasi
IGD mengenai
rencana
pembuatan
formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
Adanya izin
dan hasil
konsultasi
rancangan
aktualisasi
berupa
notulen
persetujuan
izin dan foto
kegiatan
Berorientasi pelayanan
Saya akan membuat janji
temu dengan PJ depo
farmasi IGD secara
ramah dengan tujuan
berkonsultasi mengenai
rencana pembuatan
formulir pelayanan resep
darurat pasien tanpa
identitas. Akuntabel dan
Harmonis
Saya disiplin dengan
datang tepat waktu sesuai
janji yang telah ditentukan
dan melakukan konsultasi
untuk menciptakan
lingkungan kerja yang
kondusif (Harmonis)
Melakukan konsultasi
dan meminta izin
terhadap atasan
bertujuan agar
rencana rancangan
dapat berjalan dengan
baik dan sesuai uraian
tugas sehingga saya
dapat mewujudkan
visi RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah yaitu
Menjadi Rumah
Sakit Unggul Dan
Mandiri Tahun
2024 dan
mendukung misi RSUP
Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah yaitu
Menyelenggarakan
Pelayanan
Kesehatan Yang
Pelaksanaan
konsultasi dan meminta izin
terhadap atasan di unit
kerja mengenai
rencana pembuatan
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas, dengan mengupayakan
pengembangan diri
serta bekerja sama
untuk mencapai visi
dan misi organisasi.
Hal ini memberi
penguatan terhadap
nilai organisasi
antara lain
profesional dan kebersamaan.
Kolaboratif
19
Saya akan menerima
masukan dari PJ yang
merupakan bentuk dari
sikap terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah (Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
– Akuntabel; Menghargai
setiap orang apapun latar
belakangnya – Harmonis ; ; Terbuka dalam bekerja
sama untuk menghasilkan
nilai tambah -
Kolaboratif)
Paripurna, Mandiri
Terjangkau
20
1.2
Melakukan
konsultasi dan
meminta izin
kepada
Kepala
Instalasi
Farmasi
mengenai
rencana
pembuatan
formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
Adanya izin
dan hasil
konsultasi
rancangan
aktualisasi
berupa
notulen
persetujuan
izin dan foto
kegiatan
Berorientasi pelayanan
Saya akan membuat janji
temu dengan Kepala
Instalasi Farmasi secara
ramah.
Adaptif dan Kompeten
Saya akan bertindak
proaktif dalam
berkonsultasi dan
meminta izin mengenai
rancangan aktualisasi
serta menerima saran
yang diberikan untuk
meningkatkan
kompetensi diri
(Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
– Berorientasi
pelayanan ; ;
Bertindak proaktif –
Adaptif ; Meningkatkan
21
2. Pembuatan
rancangan formulir
pelayanan resep
darurat pasien
tanpa identitas
Adanya
Formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang
selalu berubahKompeten)
Pembuatan rancangan
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas dapat
membantu pelayanan
sediaan farmasi di
depo Farmasi IGD
RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah
menjadi lebih efektif
karena membuat alur
pelayanan menjadi
lebih baik sesuai misi
RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah yaitu
Menciptakan Tata
Kelola RS yang
Baik. Untuk
Dalam pembuatan
rancangan formulir
pelayanan resep
darurat pasien tanpa
identitas dilakukan
dengan bantuan
berbagai pihak dari
PJ, Kepala Instalasi
dalam memberi kritik
dan saran yang
membangun serta
melaksanakan tugas
dengan penuh
tanggungjawab
sesuai keahlian dan
terus mengupayakan
pengembangan diri.
Kegiatan ini
22
2.1
Menyusun
draft rancangan
formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
Tersusunny a draft rancangan
formulir
pelayanan
resep darurat
pasien
Akuntabel dan
Berorientasi pelayanan
Saya akan bertanggung
jawab atas izin yang
telah diberikan dengan
melakukan penyusunan
draft rancangan formulir
pelayanan resep darurat
mewujudkan visi
RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah yaitu
Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri Tahun
2024.
dilakukan dengan
memanfaatkan
sumber daya sesuai
kebutuhan dengan
menggunakan
waktu, tenaga dan
biaya secara tepat
untuk mencapai
hasil yang baik. Hal
ini memberi
penguatan terhadap
nilai profesional
dan efektif.
23
2.2
Menyusun
daftar sediaan
farmasi yang
paling banyak
digunakan
tanpa
identitas
pasien tanpa identitas
secara jujur dan cermat
Saya akan bekerja sama
dengan PJ depo IGD dan
kepala instalasi farmasi.
(Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan -
Berorientasi
pelayanan;
Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi
– Akuntabel)
Tersusunny a daftar
sediaan farmasi yang paling
Adaptif dan Akuntabel
Saya akan bertindak
proaktif dengan
mengumpulkan daftar
nama sediaan farmasi
24
untuk pasien
darurat yang
akan
ditampilkan
dalam
formulir
banyak
digunakan
untuk pasien
darurat
yang paling banyak
digunakan untuk pasien
darurat secara cermat
agar daftar sediaan
farmasi yang dibuat dapat
tersusun dengan baik
tanpa ada yang
terlewatkan.
Kolaboratif dan
Berorientasi pelayanan
Saya akan bekerjasama
dengan tenaga
kefarmasian lain di depo
IGD untuk memberikan
pendapat perihal sediaan
farmasi yang paling
banyak digunakan untuk
pasien darurat. Hal ini
sangat berguna dalam
memenuhi kebutuhan
pasien supaya tercipta
25
pelayanan sediaan farmasi
secara cepat dan tepat di
IGD RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah (Bertindak proaktif –
Adaptif; Melaksanakan
tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi -
Akuntabel
; Terbuka dalam bekerja
sama untuk menghasilkan
nilai tambah, Memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi
– Kolaboratif ;
Memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat –
26
2.3
Melakukan
konsultasi
draft formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
kepada
penanggungja
wab (PJ) depo
IGD RSUP
Prof. Dr.
I.G.N.G
Ngoerah
Denpasar
Berorientasi
pelayanan)
Adanya izin
berupa
notulensi
dan formulir
pelayanan
resep
darurat
pasien
tanpa
identitas
yang telah
disetujui
Harmonis dan
Berorientasi pelayanan
Saya akan melakukan
konsultasi kepada PJ Depo
IGD terlebih dahulu serta
menghargai pendapat
yang diberikan untuk
melakukan perbaikan
dengan baik sesuai
dengan arahan. (Menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya
– Harmonis ; Melakukan
perbaikan tiada henti –
Berorientasi
pelayanan)
27
2.4
Melakukan
konsultasi
draft formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
kepada
Kepala
Instalasi
Farmasi RSUP
Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah
Denpasar
Adanya izin
dan hasil
konsultasi
pembuatan
formulir
berupa
notulensi
dan formulir
pelayanan
resep
darurat
pasien
tanpa
identitas
yang telah
disetujui
Berorientasi pelayanan
Saya akan menemui ,
Kepala instalasi farmasi
secara ramah dan sopan
menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
Kolaboratif, Adaptif
dan Loyal
Saya akan menerima
masukan dan segera
menyesuaikan diri
terhadap saran yang
diberikan
agar formulir yang saya
buat dapat
dipertanggungjawabkan
demi menjaga nama
baik Pimpinan dan
Instansi (Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan –
Berorientasi pelayanan
28
3. Pelaksanaan
sosialisasi pengisian
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas
; Terbuka dalam bekerja
sama untuk menghasilkan
nilai tambah –
Kolaboratif ; Cepat
menyesuaikan diri
menghadapi perubahan –
Adaptif ;
Menjaga nama baik
sesama ASN, Pimpinan, Instansi , dan Negara –
Loyal)
Sosialisasi pengisian
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas dapat
memudahkan petugas
farmasi untuk
memantau sediaan
farmasi yang terpakai
dan memudahkan
dalam operan jaga
karena sudah tertulis
Kegiatan Sosialisasi
dilakukan dengan
memanfaatkan
sumber daya sesuai
kebutuhan dengan
menggunakan
waktu, tenaga dan
biaya secara tepat
serta bekerja sama
dengan kompetensi
yang sesuai dengan
29
Foto
kegiatan
dengan jelas. Adanya
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas juga
memudahkan petugas
IGD memperoleh
sediaan farmasi yang
diperlukan saat pasien
belum terdaftar dan
belum memiliki
identitas berupa
nomor rekam medis.
Hal ini sejalan dengan
visi RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah yaitu
“Menjadi rumah
sakit unggul dan
mandiri tahun
2024” serta
pengamalan dari misi
RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah yaitu
tugasnya. Hal ini
merupakan
pengamalan nilai
organisasi antara
lain Efektif dan
Kebersamaan.
30
Melakukan
sosialisasi
secara
langsung
perihal
penggunaan
formulir
pelayanan
Adanya
sosialisasi
secara
langsung yang
ditunjukkan
dalam
bentuk foto
Harmonis dan Berorientasi pelayanan
Saya akan menyampaikan
kepada tenaga farmasi
lain di IGD untuk
melakukan sosialisasi lalu
menentukan jadwal
sosialisasi bersama.
“Menyelenggarakan
pelayanan
Kesehatan yang
paripurna, mandiri
dan terjangkau”,
“Menciptakan tata
Kelola Rumah Sakit
yang baik” dan
“
Membangun
jejaring kesehatan
dan kerjasama
dengan pemangku
kepentingan
terkait”
31
3.1
resep darurat
pasien tanpa
identitas
kepada petugas
farmasi lain di
Depo IGD
kegiatan
bersama petugas
farmasi lain
di Depo IGD
Harmonis dan
Berorientasi pelayanan
Saya akan meminta izin
terlebih dahulu sebelum
memulai sosialisasi dan dalam penyampaiannya
menggunakan kata-kata
yang sopan serta
menghargai setiap
orang yang memberikan
pendapat untuk menjadi
masukan dalam
melakukan perbaikan
agar penggunaan formulir
dapat membantu
pelayanan resep menjadi
efektif dan efisien
(Menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya
– Harmonis ; Melakukan
perbaikan tiada henti –
32
3.2 Melakukan
sosialisasi
formulir pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
kepada
petugas di IGD
Adanya
sosialisasi
dalam
bentuk
dokumentas
i foto kegiatan
bersama
petugas di IGD
Berorientasi Pelayanan )
Adaptif & Kompeten
Saya melakukan sosialisasi
secara langsung saat ada
petugas IGD yang
melakukan permintaan
resep ke depo IGD ketika
saya sedang bertugas.
Saya akan meminta izin
terlebih dahulu dan
bertanggung jawab
dengan sosialisasi yang
saya sampaikan dan akan
menjelaskan Kembali bila
ada yang tidak dimengerti
Kolaboratif dan
Harmonis
Saya akan melakukan
sosialisasi pengisian
formulir pelayanan resep
33
secara ramah serta
dengan tujuan
menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk
tujuan bersama demi
terwujudnya lingkungan
kerja yang kondusif
(Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi –
Akuntabel ; Membantu
orang lain belajar –
Kompeten ;
Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk tujuan
bersama – Kolaboratif ;
Membangun lingkungan
34
4. Membuat video
tutorial cara
pengisian formulir
pelayanan resep
darurat pasien
tanpa identitas
Adanya video tutorial cara
pengisian
formulir pelayanan resep
darurat pasien tanpa
identitas
kerja yang kondusif -
Harmonis)
Pembuatan video
tutorial pengisian
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas dapat
membantu
pemahaman petugas
agar penggunaan
formulir dapat
berjalan secara
optimal sesuai
dengan tujuannya.
Sesuai dengan misi
RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah
Denpasar yaitu
Menciptakan Tata
Kelola RS yang
Baik untuk
mewujudkan visi
Dalam pembuatan
video tutorial
pengisian formulir
pelayanan resep
darurat pasien tanpa
identitas dilakukan
dengan penuh
tanggungjawab
sesuai keahlian dan
terus mengupayakan
pengembangan diri.
Kegiatan ini
dilakukan dengan
memanfaatkan
sumber daya sesuai
kebutuhan dengan
menggunakan
waktu, tenaga dan
biaya secara tepat
untuk mencapai
35
Menyusun
konten video
tutorial cara
pengisian
formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
Adanya
konten video
tutorial cara
pengisian
formulir
pelayanan
resep
darurat
pasien tanpa
identitas
yang telah
tersusun.
Pertama-tama saya akan
mencari referensi yang
berkaitan dengan video
turoial. Saya akan
menyusun konten video
dengan baik supaya isi
yang akan saya buat
dalam video mudah
dimengerti oleh petugas
lain. (Membantu orang lain
belajar – Kompeten)
RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah yaitu
Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri Tahun
2024.
hasil yang baik. Hal
ini memberi
penguatan terhadap
nilai profesional dan efektif.
Melakukan
proses
Adanya video
Saya akan membuat video
tutorial mengenai cara
36
4.1
4.2
pembuatan
video tutorial
cara pengisian
formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
tutorial cara
pengisian
formulir
pelayanan resep darurat
pasien tanpa
identitas
pengisian formulir
pelayanan resep darurat
pasien tanpa identitas
sebagai bentuk dari terus
berinovasi dan mengembangkan
kreativitas dan mengoptimalisasikan
aktualisasi saya.
(terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas – Adaptif ; Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik -
Kompeten)
4.3
Mengunggah
video ke kanal
youtube dan
membagikan
linkvideo
tutorial cara
Adanya Link
video tutorial cara
pengisian
formulir
pelayanan
Saya akan membagikan
link video tutorial cara
pengisian formulir
pelayanan resep darurat
pasien tanpa identitas
melalui percakapan
37
pengisian
formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
kepada petugas IGD
yang terkait
resep
darurat
pasien tanpa
identitas
kepada
petugas
IGD yang terkait
aplikasi whatsappagar
penggunaan formulir
menjadi efektif serta dapat
meningkatkan
pemahaman petugas IGD.
Video tutorial ini juga
ditujukan agar informasi
dapat tersebar merata ke
semua petugas terkait di
IGD RSUP dengan
mengakses video tutorial
melalui link dan terhubung
ke youtube yang
disediakan. (Membantu orang lain
belajar – Kompeten ;
Suka menolong orang lain
– Harmonis ;
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggungjawab,
38
5. Pela Pelaksanaan
evaluasi kegiatan
optimalisasi
penggunaan
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas di
IGD
Adanya
evaluasi
kegiatan
optimalisasi
penggunaa
n formulir
pelayanan
resep
darurat
pasien
tanpa
identitas di
IGD dalam
bentuk
link google form
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggiAkuntabel)
Evaluasi kegiatan
optimalisasi
penggunaan formulir
pelayanan resep
darurat pasien tanpa
identitas di IGD, menyebabkan adanya
peningkatan
kecepatan dalam
pelayanan pasien
darurat dan membuat
adanya tata cara
pelayanan resep
pasien darurat tanpa
identitas. Sesuai
dengan misi RSUP
Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah yaitu
“Menyelenggarakan
Dengan adanya
evaluasi kegiatan
optimalisasi
penggunaan formulir
pelayanan resep
darurat pasien tanpa
identitas di IGD, maka akan
didapatkan hasil
yang terbaik dari
penggunaan formulir
pelayanan resep
tersebut. Selain itu, dengan adanya
formulir diharapkan
keselarasan antara
ucapan, pikiran dan
tindakan dari
petugas untuk
39
5.1 Berkonsultasi
dengan Penanggung
Jawab Depo
IGD terkait
pembuatan
Adanya
evaluasi
kegiatan
optimalisasi
penggunaa
n formulir
Saya akan melakukan
konsultasi terkait kuisioner
evaluasi penilaian secara
jujur dan bertanggung
jawab (Akuntabel) serta
menerima saran untuk
pelayanan
kesehatan yang
paripurna, mandiri
dan terjangkau”
dan Menciptakan
tata Kelola RS yang
Baik” untuk
mendukung
terwujudnya visi RSUP
Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah yaitu
"
Menjadi Rumah
Sakit Unggul Dan
Mandiri Tahun
2024”
bekerja secara
profesional dan
bertanggung jawab
dalam melayani
kebutuhan pasien.
Hal ini memberi
penguatan terhadap
nilai organisasi
antara lain
Integritas, Profesional dan
Tat Twam Asi
40
kuisioner
evaluasi
penilaian
melalui link
googleform
pelayanan
resep darurat pasien tanpa
identitas di IGD dalam bentuk
link google form
meningkatkan
kompetensi diri
(Meningkatkan kompetensi
diri untuk menjawab
tantangan yang selalu
berubah – Kompeten ; Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi –
Akuntabel)
5.2 Menyebarkan
kuisioner
kepada
petugas
farmasi lain di depo IGD dan
kepada
petugas IGD
yang terkait
Adanya
rekapan
evaluasi
berdasarkan
hasil
kuisioner
yang akan
dilaporkan
dalam
Saya akan meminta tolong
petugas farmasi dan
petugas di IGD agar dapat
berkontribusi
(kolaboratif) dalam
mengisi kuisioner evaluasi
pada googleformsecara
jujur.
41
berupa link
googleform laporan
aktualisasi
Saya akan bertanggung
jawab dalam membantu
menjelaskan cara
pengisian kuisioner.
Hasil rekap yang akan
saya dapatkan nanti dapat
digunakan sebagai acuan
perbaikan (berorientasi
pelayanan)
(Memberi kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi –
Kolaboratif ;
Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi –
Akuntabel ; Membantu
orang lain belajar –
Kompeten; Melakukan
42
perbaikan tiada henti –Berorientasi pelayanan)
43
1.
4.2 Penjadwalan
Kegiatan aktualisasi dimulai pada tanggal 18 Juli 2022 sampai dengan 23 Agustus 2022. Berikut jadwal dari setiap tahapan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan dapat dilihat pada tabel 5.
4.
konsultasi dan meminta izin
rencana pembuatan formulir
formulir pelayanan
daftar sediaan farmasi yang paling banyak digunakan untuk pasien
yang akan ditampilkan dalam
konsultasi draft formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa
44
No Kegiatan/ Tahapan Kegiatan Bulan Ket/Tanggal Kegiatan Bulan Juli Bulan Agustus 1 2 3 4 1 2 3
Tabel 5. Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
pelayanan resep
tanpa identitas 18 Juli 2022 – 20 Juli
Melakukan
mengenai
darurat pasien
resep darurat
tanpa identitas 21 Juli – 22 Juli 2022
2. Membuat rancangan
pasien
Menyusun
pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas 21 Juli 2022
3.
draft rancangan formulir
22 Juli 2022
Menyusun
darurat
formulir
Melakukan
identitas 25 - 26 Juli 2022
5.
6.
Melakukan sosialisasi pengisian formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas
7.
Melakukan sosialisasi secara langsung perihal penggunaan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas kepada petugas farmasi lain di Depo IGD
8.
Melakukan sosialisasi formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas kepada petugas di IGD
9 Membuat video tutorial pengisian formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas
10.
Menyusun konten video tutorial pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas 3
5
11.
Melakukan proses pembuatan video tutorial pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas
12.
Mengunggah video ke kanal youtube dan membagikan linkvideo tutorial pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas kepada petugas IGD yang terkait
13.
Evaluasi kegiatan optimalisasi penggunaan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas di IGD
14.
Berkonsultasi dengan Penanggung Jawab Depo IGD terkait pembuatan kuisioner evaluasi penilaian melalui link googleform
15 Agustus
15 Agustus 2022
45
30 Juli -
Agustus 2022
30
Juli 2022
30
Agustus 2022
Juli - 2
10
3 Agustus –
Agustus 2022
Agustus
4-7 Agustus 2022
8 Agustus –13 Agustus 2022
– 20 Agustus 2022
15.
Menyebarkan kuisioner kepada petugas
farmasi lain di depo IGD dan kepada petugas IGD yang terkait berupa link google form
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya di Dalam Aktualisasi
17-20 Agustus 2022
Para pihak yang terlibat dan perannya masing-masing dalam kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 6. Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi
No. Para Pihak Peran dalam aktualisasi Keterangan
1. Mentor Memberikan bimbingan yang
terkait dengan rancangan aktualisasi, mendidik, membina dan mengawasi pelaksanaan
tahapan kegiatan aktualisasi
2. Coach Membina, mengawasi serta melakukan bimbingan yang
berkaitan dengan sistematika penulisan rancangan aktualisasi
3. Kepala Instalasi Farmasi
RSUP Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah
Mendukung dan menyetujui
rencana rancangan aktualisasi
serta mengawasi jalannya proses aktualisasi
4. Penanggung Jawab Depo IGD Mendukung dan menyetujui
rencana rancangan aktualisasi
serta mengawasi jalannya
proses aktualisasi
5. Petugas terkait di Instalasi Gawat darurat (dokter, perawat, mahasiswa praktek kerja lapangan)
Membantu berjalannya
aktualisasi dengan
menggunakan gagasan
pemecah isu dalam mencapai
tujuan dan manfaat
46
6. Petugas farmasi depo IGD Memberi dukungan dan ikut memantau pelaksanaan aktualisasi
47
50
4.4 Matrik Habituasi (BerAKHLAK)
No Nilai Indikator Nilai Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan V Jumlah 1 2 1 2 3 4 1 2 1 2 3 1 2 1 Berorientasi pelayanan
Tabel 7. Matrik habituasi BerAKHLAK
memenuhi kebutuhan masyarakat 1
1. Memahami dan
solutif, dan dapat diandalkan 3
perbaikan tiada henti 2
2. Ramah, cekatan,
3. Melakukan
51
2. Akuntabel
tugas
jujur, bertanggungjawab,
6
1. Melaksanakan
dengan
cermat, disiplin, dan berintegritas
tinggi
3. Kompeten
kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah 2
1.Meningkatkan
lain belajar 3
2. Membantu orang
tugas dengan kualitas terbaik 1
3. Melaksanakan
orang
latar
4. Harmonis 3
1. Menghargai setiap
apapun
belakangnya
1
2. Suka menolong orang lain
52
lingkungan kerja yang kondusif 1 5. Loyal
baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara 1
3. Membangun
1. Menjaga nama
6. Adaptif menyesuaikan diri menghadapi perubahan
1. Cepat 1
dan mengembangkan kreativitas 1
2.
Terus berinovasi
2
3. Bertindak proaktif
7. Kolaboratif pihak untuk berkontribusi
1. Memberi kesempatan kepada berbagai 2
53
bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah 3
2. Terbuka dalam
pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan Bersama 1
3. Menggerakkan
54
4.5 Matrik Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Keterkaitan Visi, Misi
Nilai Organisasi Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan Total V Visi Menjadi rumah sakit unggul dan mandiri tahun 2024 5 Misi Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Yang Paripurna, Mandiri Terjangkau 4 Menciptakan Tata Kelola RS yang Baik 3 Nilai Organisasi Integritas 2 Profesional 4 Tat Twam Asi 3 Efektif 2 Kebersamaan 2
Tabel 8. Matrik Visi, Misi dan Nilai RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar
dan
55
4.6 Matrik Kedudukan dan Peran ASN
Keterkaitan kedudukan dan peran ASN Kegiatan
Kegiatan
Total Permohonan izin dan konsultasi mengenai rancangan pembuatan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas Pembuatan rancangan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas Pelaksanaan sosialisasi pengisian formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas Membuat video tutorial pengisian formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas Pelaksanaan evaluasi kegiatan optimalisasi penggunaan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas di IGD Manajemen ASN 5 Smart ASN 5
Tabel 9. Matrik Kedudukan dan Peran ASN
I
Kegiatan II Kegiatan III
IV Kegiatan V
BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI
5.1 Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Pelaksanaan aktualisasi dimulai pada tanggal 18 Juli 2022 sampai dengan 23 Agustus
2022 di Depo IGD Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar yang
terdiri dari lima kegiatan dengan beberapa tahapan di setiap kegiatan. Kegiatan tersebut
dapat saya deskripisikan sebagai berikut :
5.1.1 Kegiatan I (18-20 Juli 2022)
Kegiatan pertama yang dilaksanakan adalah melakukan permohonan izin dan konsultasi
mengenai rancangan pembuatan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas
dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dan meminta izin kepada penanggung jawab (PJ) di depo farmasi
IGD mengenai rencana pembuatan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas
(19 Juli 2022)
a. Nilai Berakhlak : Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Kolaboratif
Saya membuat janji temu dengan PJ depo farmasi IGD secara ramah untuk
berkonsultasi mengenai rencana pembuatan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas. Saya menghormati waktu yang telah diberikan oleh PJ dengan cara
disiplin datang sesuai janji yang telah ditentukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Dari hasil konsultasi, saya menerima masukan dari PJ yang merupakan bentuk dari sikap terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
b. Analisis Dampak :
Dampak apabila saya tidak melakukan konsultasi dan memimta izin kepada
penganggung jawab (PJ) adalah proses aktualisasi yang saya kerjakan akan menyalahi aturan dan data yang saya sampaikan bisa jadi tidak valid bila dikerjakan tanpa izin dan konsultasi. Hal ini tidak mencerminkan manajemen ASN yang baik, dilihat dari peran dan kedudukan ASN. Apabila saya tidak membuat janji temu dan tidak disipilin datang tepat waktu sesuai janji yang telah ditetapkan, maka kemungkinan PJ sudah
memiliki janji sebelumnya atau kesibukan lain yang lebih penting.
56
c. Dokumentasi
Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah adanya izin dan hasil konsultasi perihal rancangan aktualisasi terkait pembuatan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas yaitu disetujuinya pelaksanaan kegiatan dengan bukti berupa notulen yang terdapat pada lampiran 7 dan foto kegiatan sebagai berikut :
2. Melakukan konsultasi dan meminta izin kepada Kepala Instalasi Farmasi mengenai rencana
pembuatan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas (18 Juli 2022)
a. Nilai Berakhlak : Berorientasi pelayanan, Adaptif, Kompeten
Saya membuat janji temu dengan Kepala Instalasi Farmasi secara ramah serta bertindak proaktif dalam berkonsultasi dan meminta izin mengenai rancangan
aktualisasi serta menerima saran yang diberikan untuk meningkatkan kompetensi
diri, agar pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat berjalan sesuai rencana yang telah dibuat.
b. Analisa Dampak
Dampak yang terjadi apabila saya tidak melakukan konsultasi dan meminta izin Ka
Instalasi adalah hasil aktualisasi yang saya kerjakan tidak bisa
57
Gambar 2. Proses Konsultasi dengan Penanggung Jawab (PJ) Depo IGD
dipertanggunggjawabkan karena tidak mendapat izin serta menyalahi aturan karena
tidak menghormati Kepala Instalasi sebagai pengambil keputusan
c. Dokumentasi
Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah adanya izin dan hasil konsultasi perihal rancangan aktualisasi terkait pembuatan formulir pelayanan resep darurat pasien
tanpa identitas yaitu disetujuinya pelaksanaan kegiatan dan disarankan untuk formulir dibuat dalam ukuran yang tidak terlalu besar. Kegiatan ini dibuktikan dengan bukti berupa notulen yang terdapat pada lampiran 8 dan foto kegiatan sebagai berikut
5.1.2 Kegiatan 2 (21 -27 Juli 2022)
Kegiatan kedua dilaksanakan dengan pembuatan rancangan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas dengan tahapan kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
1. Menyusun draft rancangan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas (21 Juli 2022)
a. Nilai Berakhlak : Akuntabel dan Berorientasi Pelayanan
Saya bertanggung jawab atas izin yang telah diberikan dengan melakukan
penyusunan draft rancangan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas
secara jujurdancermat agar dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan dalam pelayanan pasien.
58
Gambar 3. Proses Konsultasi dengan Kepala Instalasi Farmasi
b. Analisa Dampak
Apabila saya tidak menyusun draft rancangan formulir maka tidak akan ada gambaran seperti apa formulir yang akan saya buat nantinya. Adapun jika saya tidak cermat dalam menyusun draft formulir, maka akan berdampak pada kurang efektifnya pada saat pelaksanaan pengisian formulir pelayanan resep tersebut. Hal ini juga akan menyulitkan pelaksanaan tahapan kegiatan berikutnya.
c. Dokumentasi
Hasil dari kegiatan ini adalah adanya adanya draft rancangan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas sebagai berikut :
Gambar 4 Draft Formulir Pelayanan Resep Darurat Pasien Tanpa Identitas
2. Menyusun daftar sediaan farmasi yang paling banyak digunakan untuk pasien darurat yang akan ditampilkan dalam formulir (22 Juli 2022)
a. Nilai Berakhlak : Akuntabel, Adaptif, Kolaboratif, Berorientasi Pelayanan
Saya melaksanakan kegiatan penyusunan dengan bertindak proaktif
mengumpulkan daftar nama sediaan farmasi yang paling banyak digunakan untuk pasien darurat secara jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan
59
berintegritas tinggi. Saya terbuka dalam bekerjasama dengan tenaga
kefarmasian lain di depo IGD, dalam memberikan pendapat perihal sediaan farmasi
yang paling banyak digunakan untuk pasien darurat. Hal ini sangat berguna dalam memenuhi kebutuhan pasien supaya tercipta pelayanan sediaan farmasi secara cepat dan tepat di IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah.
b. Analisa Dampak
Apabila penyusunan daftar sediaan farmasi yang paling banyak digunakan tidak dilakukan, maka data yang ada dalam formulir tidak tersaji dengan baik dan penggunaannya menjadi tidak efektif.
c. Dokumentasi
Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah dibuktikan dengan adanya daftar sediaan farmasi yang paling banyak digunakan, yang tersusun dalam gambar sebagai berikut :
Gambar 5. Daftar Sediaan Farmasi yang Paling Banyak Digunakan untuk Pasien
Darurat
3. Melakukan konsultasi draft formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas kepada penanggungjawab (PJ) depo IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar (25 Juli 2022)
a. Nilai Berakhlak : Harmonis, Berorientasi Pelayanan
60
Saya melakukan konsultasi kepada PJ Depo IGD terlebih dahulu serta menghargai
pendapat yang diberikan untuk melakukan perbaikan dengan baik sesuai dengan arahan.
b. Analisa Dampak
Apabila saya tidak mengkonsultasikan draft formulir kepada PJ depo IGD maka saya
tidak menunjukkan sikap menghargai atasan dan tidak akan mendapatkan masukan yang membangun untuk kelancaran kegiatan aktualisasi saya.
c. Dokumentasi
Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah dengan adanya izin dan hasil konsultasi yaitu disetujuinya format draft formulir, formulir dibiarkan kosong tanpa daftar sediaan supaya petugas tidak bingung saat pengisian formulir serta disarankan untuk
menanyakan pendapat dari petugas IGD sebagai user. Bukti dari kegiatan berupa notulensi terdapat dalam lampiran 9
4. Melakukan konsultasi draft formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas
kepada Kepala Instalasi Farmasi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar (26 Juli
2022)
a. Nilai Berakhlak : Berorientasi pelayanan, Adaptif, Loyal, Kolaboratif
Saya melakukan janji temu dengan kepala instalasi farmasi secara ramah dan sopan dalam pesan whatsapp tetapi saat beliau berhalangan saya memohon ijin menyampaikan draft formulir langsung dalam chat. Hal ini merupakan salah satu pengamalan nilai adaptif yaitu cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan dengan memanfaatkan teknologi digital. Saya terbuka untuk bekerja sama dalam menerima masukan dan segera melakukan perbaikan sesuai saran yang diberikan agar aktualisasi yang saya kerjakan dapat dipertanggungjawabkan demi menjaga nama baik Pimpinan dan Instansi.
b. Analisa Dampak Apabila saya tidak membuat janji temu terlebih dahulu, saya tidak akan tahu apakah atasan saya sedang ada kesibukan atau tidak sehingga menyebabkan waktu yang tidak efisien. Saya juga melakukan konsultasi draft formulir kepada atasan saya
karena jika tidak adanya konsultasi dan koordinasi dengan atasan maka saya tidak mendapatkan masukan yang berdampak pada formulir yang saya buat isinya menjadi kurang tepat dan akurat
61
c. Dokumen
Hasil konsultasi draft formulir pelayanan resep darurat dibuktikan dengan tangkapan layar pesan whatsappyang berisikan permohonan izin menyampaikan draft formulir melalui pesan whatsappdan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas yang telah disetujui. Selain itu adanya izin dan hasil konsultasi yaitu disarankan untuk mengisi nama sediaan farmasi pada formulir agar lebih mudah dalam pengisian, disarankan tetap ada tabel kosong untuk menulis tambahan diluar daftar, tetap memasukkan daftar sediaan farmasi yang sudah ada di daftar obat troli emergency serta daftar disusun berdasarkan alfabet. Bukti dari kegiatan berupa notulensi dalam lampiran 10 dan pada gambar berikut :
62
Gambar 6. Konsultasi via pesan whatsapp
63
Gambar 7. draft formulir yang diajukan Gambar 8. draft formulir yang direvisi
Gambar 9. Draft Formulir yang Telah Diperbaiki
5.1.3 Kegiatan 3 (30 Juli - 5 Agustus 2022)
Kegiatan ketiga yang dilaksanakan adalah melaksanakan sosialisasi pengisian formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan sosialisasi secara langsung perihal penggunaan formulir pelayanan resep
darurat pasien tanpa identitas kepada petugas farmasi lain di Depo IGD (30 Juli-1 Agustus 2022)
a. Nilai Berakhlak : Harmonis dan Berorientasi pelayanan
Saya menyampaikan kepada tenaga farmasi lain di IGD perihal kegiatan saya untuk melakukan sosialisasi kemudian saya menentukan jadwal dengan membagi sosialisasi dalam beberapa jadwal yang berbeda. Hal ini saya lakukan agar informasi dapat tersampaikan oleh semua rekan kerja saya serta untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif mengingat jadwal kerja di depo IGD yang terbagi menjadi 3 shift sehingga akan sulit jika sosialisasi dilaksanakan dalam satu waktu. Sosialisasi saya sampaikan secara cekatan serta menggunakan kata-kata yang sopan. Saya sangat menghargai setiap orang yang memberikan pendapat untuk dapat saya
jadikan masukan dalam melakukan perbaikan agar penggunaan formulir dapat membantu pelayanan resep menjadi efektif dan efisien
b. Analisa Dampak
Apabila kegiatan sosialisasi kepada tenaga farmasi lain di depo IGD tidak saya bagi dalam beberapa jadwal, maka bisa berdampak terhadap pelayanan pasien menjadi terhambat serta tidak fokus memperhatikan pada saat penyampaian sosialisasi, sehingga informasi yang didapat tidak dipahami dengan baik.
c. Dokumentasi
Hasil dari tahapan kegiatan yaitu adanya sosialisasi secara langsung yang ditunjukkan
dalam bentuk foto kegiatan bersama petugas farmasi lain di Depo IGD sebagai berikut :
64
2.
(1 Agustus - 3 Agustus 2022)
a. Nilai Berakhlak : Akuntabel, Kolaboratif, Harmonis
Saya melakukan sosialisasi secara langsung saat ada petugas IGD yang melakukan permintaan resep ke depo IGD di sela saat saya sedang bertugas jaga. Petugas IGD yang saya maksud diantara lain dokter, perawat serta mahasiswa yang melakukan
praktek kerja di IGD RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah. Saya meminta izin terlebih dahulu untuk mendokumentasikan kegiatan ini kemudian saya melakukan sosialisasi penggunaan formulir secara bertanggung jawab serta menjelaskan secara rinci
apa saja yang harus diketahui oleh petugas terkait pasien untuk keperluan kelengkapan pengisian formulir. Saya melakukan sosialisasi pengisian formulir pelayanan resep secara sopan serta dengan tujuan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama demi terwujudnya lingkungan kerja yang kondusif.
65
Gambar 10. Tahapan kegiatan sosialisasi langsung kepada petugas farmasi lain di depo IGD
Melakukan sosialisasi formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas kepada petugas di IGD
b. Analisa Dampak
Apabila saya tidak melakukan sosialisasi secara langsung saat ada petugas IGD ke depo, maka sosialisasi akan berjalan sangat lambat dan tidak efektif karena cukup sulit untuk menentukan jadwal dengan jam kerja yang berbeda-beda serta dapat menyebabkan kesalahan informasi yang berdampak pada penggunaan formulir yang tidak efektif.
c. Dokumentasi
Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah adanya sosialisasi langsung bersama petugas di IGD dan aktualisasi yang telah dilaksanakan dalam bentuk dokumentasi foto kegiatan sebagai berikut :
66
67
Gambar 11. Tahapan kegiatan sosialisasi langsung kepada petugas IGD
68
Gambar 12. Contoh Pelaksanaan Pengisian Formulir Pelayanan Resep Darurat
5.1.4.Kegiatan 4 (3 Agustus - 10 Agustus 2022)
Kegiatan keempat yang saya lakukan adalah membuat video tutorial cara pengisian formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Menyusun konten video tutorial pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas (3 Agustus
- 4 Agustus 2022)
a. Nilai Berakhlak : Adaptif & Kompeten
Pertama-tama saya mencari referensi mengenai contoh pembuatan video turoial di youtube. Hal ini saya lakukan agar saya mendapatkan inspirasi serta ide kreatif dalam penyusunan konten serta konsep video. Kegiatan tersebut berkaitan dengan pengamalan nilai adaptif yaitu terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas. Kemudian saya menyusun konten video dengan baik dengan memilih template dan palete warna agar video yang saya buat nantinya menjadi menarik untuk ditonton. Saya juga membuat video yang nantinya dapat mudah dimengerti oleh petugas yang akan menonton yang merupakan pengamalan nilai kompeten yaitu membantu orang lain belajar.
b. Analisa Dampak
Apabila saya tidak membuat konsep desain, menentukan template dan mencari referensi terlebih dahulu, maka dampak yang terjadi adalah proses pembuatan video menjadi lambat dan hasil video yang saya buat nantinya menjadi tidak menarik serta informasi yang saya sajikan dalam video tidak bisa diterima dengan baik.
c. Dokumentasi
Hasil dari tahapan kegiatan ini yaitu adanya konten video tutorial cara pengisian formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas yang telah tersusun dalam bentuk tangkapan layar sebagai berikut :
69
a. Nilai Berakhlak : Akuntabel, Kompeten, Adaptif
Saya membuat video tutorial mengenai cara pengisian formulir pelayanan resep
darurat pasien tanpa identitas dari konsep yang telah saya buat sebelumnya. Hal ini menunjukkan sikap bertanggung jawab untuk mewujudkan sebuah konsep ke
70
Gambar 6. Proses Pencarian Referensi Video
Gambar 7. Proses penentuan desain video dan palete dasar video
2. Melakukan proses pembuatan video tutorial cara pengisian formulir pelayanan resep
darurat pasien tanpa identitas (4 Agustus – 7 Agustus 2022)
dalam bentuk yang akan diterapkan nantinya. Saya membuat video dengan
menggunakan aplikasi Canva serta melakukan perekaman suara (voiceover) pada
aplikasi Inshot. Penggunaan kedua aplikasi ini saya pilih karena sudah biasa saya gunakan dan pengaplikasiannya yang mudah. Video saya buat sesederhana mungkin
supaya mudah dipahami sebagai bentuk dari terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dan dengan tujuan untuk mengoptimalisasikan aktualisasi saya agar pengaplikasiannya dapat berjalan baik sebagai bentuk pengamalan nilai kompeten yaitu melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
b. Analisa Dampak
Apabila saya tidak bertanggung jawab atas konsep yang saya buat, maka pembuatan video tidak berjalan baik dan hasil tidak optimal. Bila saya memilih aplikasi yang tidak
pernah saya gunakan, maka berdampak pada pembuatan video yang membutuhkan waktu lebih lama karena saya harus mempelajari terlebih dahulu bagaimana cara penggunaan aplikasi tersebut.
c. Dokumen
Hasil dari kegiatan ini adalah adanya video tutorial cara pengisian formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas berupa tangkapan layar sebagai berikut :
71
Gambar 85. Proses pembuatan video pada aplikasi Canva
Gambar 96. Proses perekaman suara (voiceover)pada aplikasi Inshot
3. Mengunggah video ke kanal youtube dan membagikan linkvideo tutorial cara pengisian formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas kepada petugas IGD yang terkait (8 Agustus – 13 Agustus 2022)
a. Nilai Berakhlak : Akuntabel, Harmonis, Kompeten
Saya mengunggah video ke kanal youtube sesuai jadwal kegiatan dan alasan saya memilih youtube sebagai media perantara penyampaian video adalah karena pada aplikasi youtube terdapat fasilitas dalam pemberian komentar, reaksi suka atau tidak serta dapat melihat jumlah penonton. Setelah itu saya membagikan link video tutorial cara pengisian formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas melalui percakapan aplikasi whatsappagar penggunaan formulir menjadi efektif serta dapat
meningkatkan pemahaman petugas IGD sebagai bentuk pengamalan nilai kompeten dan harmonis yaitu membantu orang lain belajar serta suka menolong orang lain. Video tutorial ini juga ditujukan agar informasi dapat tersebar merata ke semua petugas terkait di IGD RSUP dengan mengakses video tutorial melalui link dan
72
terhubung ke youtube yang disediakan. Hal ini menunjukkan rasa bertanggung
jawab saya akan aktualisasi yang saya buat untuk semakin meyakinkan bahwa inovasi
pembuatan formulir ini dapat diaplikasikan dan berjalan dengan baik dalam membantu pekerjaan di unit kerja saya.
b. Analisa Dampak
Apabila saya tidak melakukan pengunggahan video ke youtube sesuai jadwal, maka akan berdampak pada tahapan kegiatan lain menjadi mundur dan mengakibatkan
pengerjaan aktualisasi ini menjadi tidak optimal. Kemudian bila saya tidak membagikan link video yang terhubung ke youtube maka akan berdampak pada video akan susah ditemukan pada saat ingin ditonton kembali.
c. Dokumentasi
Bukti bahwa kegiatan sudah saya laksanakan adalah adanya linkvideo tutorial cara pengisian formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas yang terhubung ke
youtubeserta tangkapan layar proses pembagian link video melalui pesan whatsapp sebagai berikut :
73
Gambar 10. Proses pengunggahan video ke kanal youtube
https://youtu.be/dnGpgPrfryU
Gambar 18. Link video tutorial pengisian formulir
74
Gambar 11. Proses membagikan link video tutorial melalui percakapan aplikasi whatsapp
5.1.5 Kegiatan 5 (16 Agustus – 20 Agustus 2022)
Kegiatan kelima yang dilaksanakan adalah evaluasi kegiatan optimalisasi penggunaan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas di IGD dengan tahapan kegiatan sebagai
berikut :
1. Berkonsultasi dengan Penanggung Jawab Depo IGD terkait pembuatan kuisioner evaluasi penilaian melalui linkgoogleform(16 Agustus 2022)
a. Nilai Berakhlak : Akuntabel, Adaptif, Kompeten
Saya melakukan konsultasi terkait kuisioner evaluasi penilaian secara jujur dan bertanggung jawab serta menerima saran untuk meningkatkan kompetensi
diri. Saya melakukan tahapan kegiatan konsultasi ini melalui percakapan whatsapp
karena adanya kendala dengan waktu. Hal ini sesuai dengan nilai adaptif yaitu cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
75
Apabila saya tidak melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan penanggung jawab (PJ), maka saya tidak menunjukkan sikap menghargai atasan dan tidak akan mendapatkan masukan yang membangun untuk kelancaran kegiatan evaluasi saya.
c. Dokumentasi
Bukti bahwa kegiatan sudah saya laksanakan adalah adanya evaluasi kegiatan optimalisasi penggunaan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas di IGD dalam bentuk link googleformtangkapan layar konsultasi dengan penanggung
jawab depo IGD terkait formulir evaluasi melalui percakapan whatsappsebagai berikut :
https://forms.gle/LTLAewB1Pzr68gzr8
Gambar
76
b. Analisa Dampak
20. Link google form evaluasi
Gambar 21. Tampilan evaluasi pada google form
Gambar 12. Percakapan via whatsapp dengan PJ terkait konsultasi form evaluasi
2. Menyebarkan kuisioner kepada petugas farmasi lain di depo IGD dan kepada petugas IGD yang terkait berupa linkgoogleform(17 Agustus – 20 Agustus 2022)
a. Nilai Berakhlak : Akuntabel, Berorientasi Pelayanan, Kolaboratif
Saya meminta tolong petugas farmasi dan petugas di IGD agar dapat berkontribusi dalam mengisi kuisioner evaluasi pada googleformsecara jujur. Saya mengirimkan link melalui pesan whatsapp dengan sopan dengan mengawali dengan salam. Hasil rekap yang akan saya dapatkan nanti dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan perbaikan tiada henti.
b. Analisa dampak
Apabila saya tidak melakukan evaluasi dan merekap hasil evaluasi dengan cermat dan jelas maka saya akan kesulitan untuk mengidentifikasi hal-hal yang harus diperbaiki
karena hasil evaluasi menunjukkan sejauh mana optimalisasi penggunaan formulir pelayanan resep darurat yang saya buat
c. Dokumentasi
Hasil dari tahapan kegiatan ini dibuktikan dengan tangkapan layar percakapan via pesan whatsapp terkait pembagian link evaluasi dan rekapan evaluasi berdasarkan hasil kuisioner yang telah diisi oleh 19 responden yang terdiri dari 2 orang apoteker, 8
77
orang Tenaga Teknis Kefarmasian dan 9 orang petugas IGD yang didokumentasikan sebagai berikut :
78
Gambar 13. Pengiriman link googleformevaluasi via percakapan pesan whatsapp
Berdasarkan diagram dibawah ini, dapat dilihat bahwa sebanyak 87,5 % setuju dan 12,5% tidak setuju terkait kemudahan dalam mendapatkan formulir pelayanan resep darurat tanpa identitas, sebanyak 93,8% setuju dan 16,2% tidak setuju terkait pengisian formulir pelayanan resep darurat dapat mudah dilakukan dan dipahami, sebanyak 93,8% setuju dan 16,2% tidak setuju terkait formulir pelayanan resep darurat memberikan kemudahan dalam memperoleh sediaan farmasi, sebanyak 93,8% setuju dan 16,2% tidak setuju terkait daftar sediaan farmasi dalam formulir sudah mencakup semua keperluan pasien darurat. Hasil tersebut menunjukkan bahwa formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas dapat mempermudah dan membantu pelaksanaan pelayanan khususnya di IGD baik itu untuk petugas farmasi maupun petugas IGD.
79
80
Gambar 14. Hasil rekapan jawaban evaluasi dalam bentuk diagram
5.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilaksanakan sejak tanggal 18 Juli-23 Agustus 2022. Berikut ini adalah perbandingan antara rencana
dan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan pada tabel 10.
Tabel 10. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Ha sil
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang dilaksanakan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1. Permohonan izin
dan konsultasi
mengenai
rancangan
pembuatan formulir
pelayanan resep
darurat pasien
tanpa identitas
1.1 Melakukan
Adanya izin
dan hasil
konsultasi
rancangan
aktualisasi
dalam
bentuk
notulen
persetujuan
izin dan foto
kegiatan
konsultasi dan Adanya izin
dan hasil
Berorientasi
pelayanan
Saya membuat janji
temu dengan PJ depo
Melakukan konsultasi
dan meminta izin
Pelaksanaan konsultasi dan
81
meminta izin
kepada
penanggung
jawab (PJ) di
depo farmasi
IGD mengenai
rencana
pembuatan
formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
konsultasi
rancangan
aktualisasi
berupa
notulen
persetujuan
izin dan foto
kegiatan
Saya akan membuat janji
temu dengan PJ depo
farmasi IGD secara
ramah dengan tujuan
berkonsultasi mengenai
rencana pembuatan
formulir pelayanan resep
darurat pasien tanpa
identitas.
farmasi IGD secara
ramah untuk
berkonsultasi mengenai
rencana pembuatan
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas. Saya
menghormati waktu
yang telah diberikan
oleh PJ dengan cara
terhadap atasan
bertujuan agar
rencana rancangan
dapat berjalan dengan
baik dan sesuai uraian
tugas sehingga saya
dapat mewujudkan
visi RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah yaitu
Menjadi Rumah
meminta izin
terhadap atasan di unit kerja
mengenai
rencana
pembuatan
formulir
pelayanan resep
Akuntabel dan
Harmonis
Saya disiplin dengan
datang tepat waktu
sesuai janji yang telah
ditentukan dan
melakukan konsultasi
untuk menciptakan
lingkungan kerja yang
kondusif (Harmonis)
disiplin datang sesuai
janji yang telah
ditentukan untuk
menciptakan
lingkungan kerja
yang kondusif. Dari
hasil konsultasi, saya
menerima masukan
dari PJ yang
merupakan bentuk
dari sikap terbuka
Sakit Unggul Dan
Mandiri Tahun
2024 dan
mendukung misi RSUP
Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah yaitu
Menyelenggarakan
Pelayanan
Kesehatan Yang
Paripurna, Mandiri
Terjangkau
darurat pasien tanpa identitas, dengan mengupayakan
pengembangan
diri serta bekerja
sama untuk
mencapai visi dan misi organisasi.
Hal ini memberi
penguatan
Kolaboratif
Saya akan menerima
masukan dari PJ yang
dalam bekerja sama
untuk menghasilkan
nilai tambah
terhadap nilai organisasi antara lain profesional dan kebersamaan.
82
1.2 Melakukan
konsultasi dan
meminta izin
kepada
merupakan bentuk dari
sikap terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah (Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
– Akuntabel;
Menghargai setiap orang
apapun latar
belakangnya –
Harmonis ; ; Terbuka dalam bekerja
sama untuk
menghasilkan nilai
tambah - Kolaboratif)
(Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
– Akuntabel;
Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya –
Harmonis ; ; Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah - Kolaboratif)
Adanya izin
dan hasil
konsultasi
rancangan
Berorientasi
pelayanan
Saya akan membuat janji
temu dengan Kepala
Saya membuat janji
temu dengan Kepala
Instalasi Farmasi secara
ramah serta
83
Kepala
Instalasi
Farmasi
mengenai
rencana
pembuatan
formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
aktualisasi
berupa
notulen
persetujuan
izin dan foto
kegiatan
Instalasi Farmasi secara
ramah.
Adaptif dan Kompeten
Saya akan bertindak
proaktif dalam
berkonsultasi dan
meminta izin mengenai
rancangan aktualisasi
serta menerima saran
yang diberikan untuk
meningkatkan
kompetensi diri
bertindak proaktif
dalam berkonsultasi
dan meminta izin
mengenai rancangan
aktualisasi serta
menerima saran yang
diberikan untuk
meningkatkan
kompetensi diri, agar
pelaksanaan kegiatan
aktualisasi dapat
berjalan sesuai rencana
yang telah dibuat.
(Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
– Berorientasi
pelayanan ; ; Bertindak proaktif –
Adaptif ; Meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan
yang selalu berubah -
Kompeten)
(Ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan
– Berorientasi
pelayanan ; ;
Bertindak proaktif –
Adaptif ;
Meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan
84
2. Pembuatan rancangan formulir pelayanan resep
darurat pasien
tanpa identitas
Adanya
Formulir pelayanan resep
darurat pasien
tanpa
identitas
yang selalu berubah -
Kompeten)
Pembuatan rancangan
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas dapat
membantu pelayanan
sediaan farmasi di
depo Farmasi IGD
RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah
menjadi lebih efektif
karena membuat alur
pelayanan menjadi
lebih baik sesuai misi
RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah yaitu
Menciptakan Tata
Kelola RS yang
Baik. Untuk
mewujudkan visi
RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah yaitu
Dalam
pembuatan rancangan
formulir pelayanan resep
darurat pasien
tanpa identitas
dilakukan
dengan bantuan
berbagai pihak
dari PJ, Kepala
Instalasi dalam
memberi kritik
dan saran yang
membangun serta
melaksanakan
tugas dengan
penuh
tanggungjawab
sesuai keahlian
85
2.1
Menyusun draft rancangan
Tersusunny a draft rancangan
Akuntabel dan Berorientasi pelayanan
Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan Mandiri Tahun
2024.
dan terus mengupayakan
pengembangan diri. Kegiatan ini
dilakukan dengan memanfaatkan
sumber daya sesuai kebutuhan
dengan menggunakan
waktu, tenaga dan biaya secara
tepat untuk
mencapai hasil yang baik. Hal ini
memberi penguatan
terhadap nilai profesional dan efektif.
Saya akan
bertanggung jawab
atas izin yang telah
86
formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
formulir pelayanan resep
darurat pasien
tanpa
identitas
Saya akan
bertanggung jawab
atas izin yang telah
diberikan dengan
melakukan penyusunan
draft rancangan formulir
pelayanan resep darurat
pasien tanpa identitas
secara jujur dan
cermat (Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan -
Berorientasi
pelayanan; Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi – Akuntabel)
diberikan dengan
melakukan penyusunan
draft rancangan
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas secara
jujur dan cermat
agar dapat memenuhi
kebutuhan yang
diperlukan dalam
pelayanan pasien.
(Ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan -
Berorientasi
pelayanan; Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi – Akuntabel)
87
Menyusun
daftar sediaan
farmasi yang
paling banyak
digunakan
untuk pasien
darurat yang
akan
ditampilkan
dalam
formulir
Tersusunny a daftar
sediaan
farmasi
yang paling
banyak
digunakan untuk pasien
darurat
Adaptif dan Akuntabel
Saya akan bertindak
proaktif dengan
mengumpulkan daftar
nama sediaan farmasi
yang paling banyak
digunakan untuk pasien
darurat secara cermat
agar daftar sediaan
farmasi yang dibuat
dapat tersusun dengan
baik tanpa ada yang
terlewatkan.
Saya melaksanakan
kegiatan penyusunan
dengan bertindak
proaktif
mengumpulkan daftar
nama sediaan farmasi
yang paling banyak
digunakan untuk pasien
darurat secara jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi.
Saya terbuka dalam
bekerjasama dengan
Kolaboratif dan
Berorientasi
pelayanan
Saya akan
bekerjasama dengan
tenaga kefarmasian lain
di depo IGD untuk
memberikan
pendapat perihal
sediaan farmasi yang
tenaga kefarmasian lain
di depo IGD, dalam
memberikan pendapat
perihal sediaan farmasi
yang paling banyak
digunakan untuk pasien
darurat. Hal ini sangat
berguna dalam
memenuhi
kebutuhan pasien
88 2.2
paling banyak digunakan
untuk pasien darurat. Hal
ini sangat berguna dalam
memenuhi kebutuhan
pasien supaya tercipta
pelayanan sediaan
farmasi secara cepat dan
tepat di IGD RSUP Prof.
Dr. I.G.N.G Ngoerah (Bertindak proaktif –
Adaptif; Melaksanakan
tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi -
Akuntabel
; Terbuka dalam bekerja
sama untuk
menghasilkan nilai
tambah, Memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi
supaya tercipta
pelayanan sediaan
farmasi secara cepat
dan tepat di IGD RSUP
Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah. (Bertindak proaktif –
Adaptif; Melaksanakan
tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi -
Akuntabel
; Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah, Memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi
– Kolaboratif ; Memahami dan
memenuhi kebutuhan
89
2.3 Melakukan
konsultasi
draft formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
kepada
penanggungja
wab (PJ) depo
IGD RSUP
Prof. Dr.
I.G.N.G
Ngoerah
Denpasar
– Kolaboratif ; Memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat –Berorientasi
pelayanan)
masyarakat –
Berorientasi
pelayanan)
Adanya izin
berupa
notulensi dan formulir pelayanan resep
darurat
pasien
tanpa
identitas yang telah
disetujui
Harmonis dan
Berorientasi pelayanan
Saya akan terlebih
dahulu melakukan
konsultasi kepada PJ
Depo IGD serta
menghargai pendapat
yang diberikan untuk
melakukan perbaikan
dengan baik sesuai
dengan arahan.
Saya melakukan
konsultasi kepada PJ
Depo IGD serta
menghargai pendapat
yang diberikan untuk
melakukan
perbaikan dengan
baik sesuai dengan
arahan. (Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya –
(Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya –
Harmonis ; Melakukan
Harmonis ; Melakukan
perbaikan tiada henti –
Berorientasi
pelayanan)
90
2.4 Melakukan
konsultasi
draft formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas kepada
Kepala
Instalasi
Farmasi RSUP
Prof. Dr.
I.G.N.G
Ngoerah
Denpasar
Adanya izin
berupa
notulensi
dan formulir
pelayanan
resep
darurat
pasien
tanpa
identitas
yang telah
disetujui
perbaikan tiada henti –
Berorientasi
pelayanan)
Berorientasi
pelayanan
Saya akan menemui , Kepala instalasi farmasi
secara ramah dan
sopan
Saya melakukan janji
temu dengan kepala
instalasi farmasi secara
ramah dan sopan
dalam pesan whatsapp
tetapi saat beliau
berhalangan saya
menyesuaikan diri
menghadapi
perubahan
Kolaboratif, Adaptif
dan Loyal
Saya akan menerima
masukan dan segera
menyesuaikan diri
terhadap saran yang
diberikan
agar formulir yang saya
buat dapat
dipertanggungjawabkan
demi menjaga nama
baik Pimpinan dan
Instansi
memohon ijin
menyampaikan draft
formulir langsung
dalam chat. Hal ini
merupakan salah satu
pengamalan nilai
adaptif yaitu cepat
menyesuaikan diri
menghadapi
perubahan dengan
memanfaatkan
teknologi digital. Saya
terbuka untuk
bekerja sama dalam
91
(Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan –
Berorientasi
pelayanan ; Terbuka
dalam bekerja sama
untuk menghasilkan nilai
tambah – Kolaboratif ; Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
– Adaptif ;
Menjaga nama baik
sesama ASN, Pimpinan, Instansi , dan Negara –Loyal)
menerima masukan
dan segera
melakukan
perbaikan sesuai
saran yang diberikan
dipertanggungjawabka
n demi menjaga
nama baik Pimpinan
dan Instansi. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan –
Berorientasi
pelayanan ;
Melakukan perbaikan
tiada henti –
Berorientasi pelayanan;
Terbuka dalam bekerja
sama untuk
menghasilkan nilai
tambah – Kolaboratif
; Cepat menyesuaikan
92
3. Pelaksanaan
sosialisasi pengisian
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas
Foto kegiatan
diri menghadapi
perubahan – Adaptif ; Menjaga nama baik
sesama ASN, Pimpinan, Instansi , dan Negara –Loyal)
Sosialisasi pengisian
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas dapat
memudahkan petugas
farmasi untuk
memantau sediaan
farmasi yang terpakai
dan memudahkan
dalam operan jaga
karena sudah tertulis
dengan jelas. Adanya
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas juga
memudahkan petugas
IGD memperoleh
Kegiatan
Sosialisasi
dilakukan dengan
memanfaatkan
sumber daya
sesuai kebutuhan
dengan
menggunakan
waktu, tenaga
dan biaya secara
tepat serta
bekerja sama
dengan
kompetensi yang
sesuai dengan
tugasnya. Hal ini
merupakan
93
“
“
sediaan farmasi yang
diperlukan saat pasien
belum terdaftar dan
belum memiliki
identitas berupa
nomor rekam medis.
Hal ini sejalan dengan
visi RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah yaitu
Menjadi rumah
sakit unggul dan
mandiri tahun
2024” serta
pengamalan dari misi
RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah yaitu
Menyelenggarakan
pelayanan
Kesehatan yang
paripurna, mandiri dan terjangkau”,
“
pengamalan nilai organisasi antara lain Efektif dan Kebersamaan.
Menciptakan tata
Kelola Rumah Sakit
yang baik” dan
94
3.1 Melakukan
sosialisasi
secara langsung perihal
penggunaan
formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
kepada
petugas
farmasi lain di
Depo IGD
Dilakukanny
a sosialisasi
secara
langsung
yang
ditunjukkan
dalam
bentuk foto
kegiatan
bersama
petugas
farmasi lain di Depo IGD
Harmonis dan
Berorientasi
pelayanan
Saya akan
menyampaikan kepada
tenaga farmasi lain di
IGD untuk melakukan
sosialisasi lalu
menentukan jadwal
sosialisasi bersama.
Harmonis dan
Berorientasi
pelayanan
Saya akan meminta izin
terlebih dahulu sebelum
memulai sosialisasi dan
dalam penyampaiannya
menggunakan kata-kata
Saya menyampaikan
kepada tenaga farmasi
lain di IGD perihal
kegiatan saya untuk
melakukan sosialisasi
kemudian saya
menentukan jadwal
dengan membagi
sosialisasi dalam
beberapa jadwal yang
berbeda. Hal ini saya
lakukan agar informasi
dapat tersampaikan
oleh semua rekan kerja
saya serta untuk
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
jejaring kesehatan
dan kerjasama
dengan pemangku
kepentingan
terkait”
95 “Membangun
yang sopan serta
menghargai setiap
orang yang memberikan
pendapat untuk menjadi
masukan dalam
melakukan perbaikan
agar penggunaan
formulir dapat
membantu pelayanan
resep menjadi efektif dan
efisien (Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya –
Harmonis ; Melakukan
perbaikan tiada henti –
Berorientasi
Pelayanan )
mengingat jadwal kerja
di depo IGD yang
terbagi menjadi 3 shift
sehingga akan sulit jika
sosialisasi dilaksanakan
dalam satu waktu.
Sosialisasi saya
sampaikan secara
cekatan serta
menggunakan kata-
kata yang sopan. Saya
sangat menghargai
setiap orang yang
memberikan pendapat
untuk dapat saya
jadikan masukan dalam
melakukan
perbaikan agar
penggunaan formulir
dapat membantu
pelayanan resep
menjadi efektif dan
efisien
96
Melakukan
sosialisasi
formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
kepada
Dilakukanny
a sosialisasi
dalam
bentuk
dokumentas
i foto kegiatan
bersama
Ramah, cekatan, solutif
dan dapat diandalkan –
Berorientasi
Pelayanan; Melakukan perbaikan
tiada henti –
Berorientasi
Pelayanan;
Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya –
Harmonis ;Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif - Harmonis
Akuntabel & Kompeten
Saya melakukan
sosialisasi secara
langsung saat ada
petugas IGD yang
melakukan permintaan
resep ke depo IGD ketika
Saya melakukan
sosialisasi secara
langsung saat ada
petugas IGD yang
melakukan permintaan
resep ke depo IGD di
sela saat saya sedang
bertugas jaga. Petugas
97
3.2
petugas di IGD petugas di IGD saya sedang bertugas.
Saya meminta izin
terlebih dahulu dan
bertanggung jawab
dengan sosialisasi yang
saya sampaikan dan
akan menjelaskan
kembali bila ada yang
tidak dimengerti dengan
tujuan membantu
orang lain belajar.
IGD yang saya maksud
diantara lain dokter, perawat serta
mahasiswa yang
melakukan praktek
kerja di IGD RSUP Prof.
Dr. I.G.N.G Ngoerah.
Saya meminta izin
terlebih dahulu untuk
mendokumentasikan
kegiatan ini kemudian
saya melakukan
Kolaboratif dan
Harmonis
Saya melakukan
sosialisasi pengisian
formulir pelayanan resep
secara ramah dengan
tujuan menggerakkan
pemanfaatan
berbagai sumberdaya
untuk tujuan bersama
demi terwujudnya
sosialisasi penggunaan
formulir secara
bertanggung jawab
dengan menjelaskan
secara rinci apa saja
yang harus diketahui
oleh petugas terkait
data awal pasien untuk
keperluan kelengkapan
pengisian formulir.
Sebagai bentuk
membantu orang
98
lingkungan kerja yang
kondusif (Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi –
Akuntabel ; Membantu
orang lain belajar –
Kompeten ; Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk
tujuan bersama –
Kolaboratif ; Membangun lingkungan
kerja yang kondusif -
Harmonis)
lain belajar (Kompeten).
Saya melakukan
sosialisasi pengisian
formulir pelayanan
resep secara sopan
dan ramah serta
dengan tujuan
menggerakkan
pemanfaatan
berbagai
sumberdaya untuk
tujuan bersama demi
terwujudnya
lingkungan kerja
yang kondusif (Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi –
Akuntabel ;
Membantu orang lain
99
tutorial cara
pengisian formulir
pelayanan resep
darurat pasien
tanpa identitas
Adanya
video
tutorial cara
pengisian
formulir
pelayanan resep
darurat pasien
belajar – Kompeten ;
Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk
tujuan bersama –
Kolaboratif ;
Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif – Harmonis ; Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan –
Berorientasi
pelayanan)
Pembuatan video
tutorial pengisian
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas dapat
membantu
pemahaman petugas
agar penggunaan
formulir dapat berjalan
secara optimal sesuai
Dalam pembuatan
video tutorial
pengisian formulir
pelayanan resep
darurat pasien tanpa
identitas dilakukan
dengan penuh
tanggungjawab sesuai
keahlian dan terus
mengupayakan
100
4. Membuat video
4.1 Menyusun
konten video tutorial cara
pengisian
formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa identitas
tanpa identitas
dengan tujuannya.
Sesuai dengan misi
RSUP Sanglah
Denpasar yaitu
Menciptakan Tata
Kelola RS yang Baik
untuk mewujudkan visi
RSUP Sanglah yaitu
Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri Tahun 2024.
pengembangan diri.
Kegiatan ini dilakukan
dengan
memanfaatkan
sumber daya sesuai
kebutuhan dengan
menggunakan waktu, tenaga dan biaya
secara tepat untuk
mencapai hasil yang
baik. Hal ini memberi
penguatan terhadap
nilai profesional dan efektif.
Tersusunny a konten video tutorial cara
pengisian
formulir
pelayanan resep
darurat
Pertama-tama saya
mencari referensi
mengenai contoh
pembuatan video turoial
di youtube. Hal ini saya
lakukan agar saya
mendapatkan inspirasi
serta ide kreatif dalam
penyusunan konten serta
101
pasien tanpa identitas
konsep video. Kegiatan
tersebut berkaitan
dengan pengamalan nilai
adaptif yaitu terus
berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas. Kemudian
saya menyusun konten
video dengan baik
dengan memilih template
dan palete warna agar
video yang saya buat
nantinya menjadi
menarik untuk ditonton.
Saya juga membuat
video yang nantinya
dapat mudah dimengerti
oleh petugas yang akan
menonton yang
merupakan pengamalan
nilai kompeten yaitu
membantu orang lain
belajar
102
4.2 Melakukan proses
pembuatan
video tutorial
cara pengisian
formulir
pelayanan
resep darurat
pasien tanpa
identitas
Adanya
video
tutorial cara
pengisian
formulir
pelayanan
resep
darurat
pasien
tanpa
identitas
(Terus berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas - Adaptif; Membantu orang lain
belajar – Kompeten)
Saya akan membuat
video tutorial mengenai
cara pengisian formulir
pelayanan resep darurat
pasien tanpa identitas
sebagai bentuk dari
terus berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas dan
mengoptimalisasikan
aktualisasi saya.
Saya membuat video
tutorial mengenai cara
pengisian formulir
pelayanan resep
darurat pasien tanpa
identitas dari konsep
yang telah saya buat
sebelumnya. Hal ini
menunjukkan sikap
bertanggung jawab
untuk mewujudkan
sebuah konsep ke
(terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas – Adaptif ; Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik -
Kompeten)
dalam bentuk yang
akan diterapkan
nantinya. Saya
membuat video dengan
menggunakan aplikasi
Canva serta melakukan
perekaman suara
103
(voiceover)pada
aplikasi Inshot.
Penggunaan kedua
aplikasi ini saya pilih
karena
pengaplikasiannya
yang mudah. Video
saya buat sesederhana
mungkin supaya
mudah dipahami
sebagai bentuk dari
terus berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas dan
dengan tujuan untuk
mengoptimalisasikan
aktualisasi saya agar
pengaplikasiannya
dapat berjalan baik
sebagai bentuk
pengamalan nilai
kompeten yaitu
melaksanakan tugas
104
Mengunggah
video ke kanal
youtube dan
membagikan
linkvideo
tutorial cara
pengisian
formulir pelayanan
Adanya Link video tutorial cara
pengisian
formulir pelayanan resep
darurat
pasien
dengan kualitas
terbaik. (Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan
berintgeritas tinggi –
Akuntabel ; Terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas – Adaptif ;
Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
- Kompeten)
Saya akan membagikan
link video tutorial cara
pengisian formulir
pelayanan resep darurat
pasien tanpa identitas
melalui percakapan
aplikasi whatsappagar
penggunaan formulir
menjadi efektif serta
Saya mengunggah
video ke kanal youtube
sesuai jadwal kegiatan
dan alasan saya
memilih youtube
sebagai media
perantara penyampaian
video adalah karena
pada aplikasi youtube
105
4.3
resep darurat
pasien tanpa
identitas
kepada
petugas IGD
yang terkait
tanpa
identitas
kepada
petugas
IGD yang
terkait
dapat meningkatkan
pemahaman petugas
IGD. Video tutorial ini
juga ditujukan agar
informasi dapat tersebar
merata ke semua
petugas terkait di IGD
RSUP dengan mengakses
video tutorial melalui link
dan terhubung ke
youtube yang
disediakan.
terdapat fasilitas untuk
memberikan komentar, reaksi suka atau tidak
serta dapat melihat
jumlah penonton.
Setelah itu saya
membagikan link video
tutorial cara pengisian
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas melalui
percakapan aplikasi
whatsappagar
(Membantu orang lain
belajar – Kompeten ; Suka menolong orang
lain – Harmonis)
penggunaan formulir
menjadi efektif serta
dapat meningkatkan
pemahaman petugas
IGD sebagai bentuk
pengamalan nilai
kompeten dan
harmonis yaitu
membantu orang
lain belajar serta
suka menolong
106
orang lain. Video
tutorial ini juga
ditujukan agar
informasi dapat
tersebar merata ke
semua petugas terkait
di IGD RSUP dengan
mengakses video
tutorial melalui link dan
terhubung ke youtube
yang disediakan. Hal ini
menunjukkan rasa
bertanggung jawab
saya akan aktualisasi
yang saya buat untuk
semakin meyakinkan
bahwa inovasi
pembuatan formulir ini
dapat diaplikasikan dan
berjalan dengan baik
dalam membantu
pekerjaan di unit kerja
saya.
107
evaluasi kegiatan
optimalisasi
penggunaan
formulir pelayanan
resep darurat pasien
tanpa identitas di
IGD
Adanya evaluasi
kegiatan optimalisasi
penggunaa
n formulir
pelayanan resep
darurat
pasien
tanpa
identitas di
IGD dalam
bentuk
(Membantu orang lain
belajar – Kompeten ; Suka menolong orang
lain – Harmonis ; Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggiAkuntabel)
Evaluasi kegiatan optimalisasi
penggunaan formulir
pelayanan resep
darurat pasien tanpa
identitas di IGD,
menyebabkan adanya
peningkatan
kecepatan dalam
pelayanan pasien
darurat dan membuat
adanya tata cara
pelayanan resep
pasien darurat tanpa
Dengan adanya evaluasi kegiatan
optimalisasi
penggunaan
formulir
pelayanan resep
darurat pasien
tanpa identitas di IGD, maka akan
didapatkan hasil yang terbaik dari
penggunaan
formulir
pelayanan resep
108
5. Pela Pelaksanaan
link google form
“
identitas. Sesuai
dengan misi RSUP
Sanglah yaitu
Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan yang
paripurna, mandiri
dan terjangkau”
dan Menciptakan
tata Kelola RS yang
Baik” untuk
mendukung
terwujudnya visi RSUP
Sanglah yaitu
"
Menjadi Rumah
Sakit Unggul Dan
Mandiri Tahun
2024”
tersebut. Selain
itu, dengan
adanya formulir diharapkan
keselarasan
antara ucapan, pikiran dan tindakan dari petugas untuk bekerja secara profesional dan bertanggung
jawab dalam
melayani
kebutuhan
pasien. Hal ini memberi penguatan terhadap nilai organisasi antara lain Integritas, Profesional dan Tat Twam Asi
109
5.1
Berkonsultasi
dengan
Penanggung
Jawab Depo
IGD terkait
pembuatan
kuisioner
evaluasi
penilaian
melalui link
googleform
Adanya evaluasi
kegiatan optimalisasi
penggunaa
n formulir pelayanan
resep
darurat pasien tanpa
identitas di IGD dalam
bentuk link google form
Saya akan melakukan
konsultasi terkait
kuisioner evaluasi
penilaian secara jujur
dan bertanggung
jawab (Akuntabel)
serta menerima saran
untuk meningkatkan
kompetensi diri
Saya melakukan
konsultasi terkait
kuisioner evaluasi
penilaian secara jujur
dan bertanggung
jawab serta menerima
saran untuk
meningkatkan
kompetensi diri.
Saya melakukan
(Meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan
yang selalu berubah –
Kompeten ;
Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi –
Akuntabel)
tahapan kegiatan
konsultasi ini melalui
percakapan whatsapp
karena adanya kendala
dengan waktu. Hal ini
sesuai dengan nilai
adaptif yaitu cepat
menyesuaikan diri
menghadapi
perubahan.
(Melaksanakan tugas
dengan jujur,
110
5.2 Menyebarkan
kuisioner
kepada
petugas
farmasi lain di
depo IGD dan
kepada
petugas IGD
yang terkait
berupa link
googleform
Adanya
rekapan
evaluasi
berdasarkan
hasil
kuisioner
yang akan
dilaporkan
dalam
laporan
aktualisasi
Saya akan meminta
tolong petugas farmasi
dan petugas di IGD agar
dapat berkontribusi
(kolaboratif) dalam
mengisi kuisioner
evaluasi pada google
formsecara jujur.
Saya akan
bertanggung jawab
dalam membantu
bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintgeritas tinggi –
Akuntabel; Meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan
yang selalu berubah –
Kompeten; Cepat menyesuaikan diri
menghadapi
perubahan – Adaptif)
Saya meminta tolong
petugas farmasi dan
petugas di IGD agar
dapat berkontribusi
dalam mengisi
kuisioner evaluasi pada
googleformsecara
jujur. Saya
mengirimkan link
melalui pesan
whatsapp secara sopan
dengan mengawali
111
menjelaskan cara
pengisian kuisioner.
Hasil rekap yang akan
saya dapatkan nanti
dapat digunakan sebagai
acuan perbaikan
(berorientasi
pelayanan)
dengan salam. Hasil
rekap yang akan saya
dapatkan nanti dapat
digunakan sebagai
acuan dalam
melakukan
perbaikan tiada
henti.
(Memberi kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi –
Kolaboratif ;
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggungjawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi –
Kompeten; Melakukan
perbaikan tiada henti –
Berorientasi
pelayanan)
(Memberi kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi –
Kolaboratif ;
Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi –
Kompeten;
Melakukan perbaikan
tiada henti –
Berorientasi
pelayanan)
112
5.3 Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi
Pada rangkaian kegiatan aktualisasi ini, yang pertama saya kerjakan adalah melakukan permohonan izin dan konsultasi mengenai rancangan pembuatan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Penanggungjawab Depo Farmasi IGD. Kegiatan ini telah berjalan dengan lancar ditandai dengan adanya hasil konsultasi dan didibuktikan berupa notulensi yang telah di tandatangani. Selanjutnya kegiatan yang dilakukan yaitu pembuatan rancangan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas yang didiskusikan kembali dengan Kepala Instalasi Farmasi dan Penanggungjawab Depo Farmasi IGD. Tetapi dalam pelaksanaannya, konsultasi dengan Kepala Instalasi Farmasi yang direncanakan akan dilakukan secara langsung tidak terpenuhi. Maka, konsultasi dilakukan melalui pesan whatsapp.Hal ini berkaitan dengan pengamalan nilai dasar ASN yaitu Adaptif sebagai bentuk dari sikap cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan dan bertindak proaktif serta penggunaan teknologi sebagai wujud dari smartASN. Dalam menyusun rancangan formulir ini dapat disimpulkan bahwa formulir berisikan daftar sediaan farmasi yaitu alat kesehatan yang paling sering digunakan dan hanya memasukkan infus dalam daftar, karena obat yang penting untuk pasien darurat sudah tersedia dalam troli emergencyyang ada di tiap ruangan. Selain itu untuk awal dari proses pengaplikasiannya, formulir dicetak dan diperbanyak dengan menggunakan pembiayaan pribadi dan akan dilanjutkan produksinya oleh Instalasi saat formulir sudah berjalan dengan baik.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah pelaksanaan sosialisasi pengisian formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas yang dilakukan kepada petugas farmasi lain di depo serta petugas IGD terkait yang mengaplikasikan formulir yaitu perawat, dokter dan mahasiswa praktek. Untuk memaksimalkan waktu yang singkat dan menyesuaikan dengan jadwal jaga, maka sosialisasi dilakukan secara langsung ketika ada petugas IGD yang melakukan permintaan sediaan farmasi ke depo IGD. Di kegiatan ini penulis meniadakan adanya daftar hadir karena terbatasnya waktu saat sosialisasi dilakukan secara langsung perorangan dan hanya menampilkan dokumentasi berupa foto. Hal ini termasuk dalam pengamalan nilai adaptif yaitu cepat beradptasi terhadap perubahan. Sosialisasi didukung dengan kegiatan selanjutnya yaitu pembuatan video tutorial pengisian formulir pelayanan resep darurat yang diunggah dalam youtube dan dibagikan berupa link melalui pesan whatsapp. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pemeratan informasi terkait pengisian formulir pelayanan resep darurat. Kegiatan terakhir yang saya lakukan yaitu pelaksanaan evaluasi kegiatan optimalisasi
113
penggunaan formulir pelayanan resep darurat dengan menggunakan google form. Google form
dipilih karena pembuatan evaluasinya mudah dan data hasil evaluasi ditampilkan langsung dalam bentuk diagram. Menurut hasil evaluasi yang telah dianalisis ada saran berupa penambahan kolom dan daftar nama sediaan farmmasi yaitu Ephinephrine injeksi.
Manfaat dari kegiatan ini diharapkan dapat membantu rumah sakit dalam mewujudkan visi dan misi organisasi dimana dari yang sebelumnya melakukan pencatatan pelayanan resep pasien darurat tanpa identitas hanya pada kertas seadanya sampai terciptanya formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas yang dapat memudahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan khususnya pasien darurat sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan dan memberikan kepuasan kepada masyarakat sesuai peran dan kedudukan penulis sebagai pelayan publik serta kegiatan yang diaktualisasikan telah mengimplementasikan nilai dasar BerAKHLAK.
Hal ini sejalan dengan Visi Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G. Ngoerah “Menjadi Rumah Sakit Unggul 2024” serta Misi Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah yaitu
“Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang Paripurna, Mandiri, dan Terjangkau” serta
“Menciptakan Tata Kelola Rumah Sakit yang Baik”. Selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi
dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai organisasi yaitu integritas, professional, tat twam asi dan efektif.
Manfaat lain yang dirasakan sama bukan hanya oleh saya yang melaksanakan aktualisasi, tetapi dirasakan juga oleh aktor yang terlibat antara lain Kepala Instalasai Farmasi, penanggungjawab depo IGD, petugas farmasi lain di depo IGD serta petugas IGD. Kualitas dan kemanfaatan aktualisasi dibuktikan dengan adanya testimoni melalui video serta komentar pada youtube dan google form sebagai berikut :
Gambar 28. Link video testimoni :
https://youtu.be/pVzWbHuP-8I
Testimoni rekaman suara dari Kepala Instalasi Farmasi
Selamat siang, saya Pritha Kepala Instalasi Farmasi RSUP Prof. Ngoerah dengan melihat dari rancangan aktualisasi dari peserta latsar golongan 2 angkatan 3. Disini mereka yang memang melakukan kegiatan-kegiatan yang sangat dibutuhkan adanya inovasi yang akan memajukan
khususnya di Instalasi Farmasi RSUP Prof. Ngoerah dan secara umum untuk rumah sakit Prof.
114
Ngoerah itu sendiri sehingga hasil dari rancangan aktualisasi ini saya harapkan bisa diimplementasikan secara luas untuk rumah sakit Prof. Ngoerah. Terimakasih.
Testimoni dari Kepala Instalasi Farmasi Farmasi : apt. Anak Agung Ayu Prithadewi, S.Farm., M.Farm.Klin.
Video dari apoteker Depo IGD, tenaga farmasi lain di Depo IGD serta petugas IGD
Saya Putu Eli, saya rekan kerja dari Trisnayanthi. Adanya form tersebut sangat membantu
saya dalam melakukan pelayanan resep darurat secara cepat.
Saya Indra, apoteker di depo IGD. Form sangat baik untuk kemajuan institusi di Rumah
Sakit.
Saya kamelia, perawat triage medik. Jika ada pasien ressuscallkita gampang untuk amprah perlengkapan obat atau perlengkapan pemasangan infus.
Saya deciana, perawat triage. Ini sangat membantu untuk pasien yang belum ada identitasnya, jadi apa yang mita perlukan bisa dicontreng disini.
Beberapa Komentar pada youtube dan dibuktikan tangkapan layar pada lampiran 11
Sasrika Dewi : Formulir gini nih yg kita butuhkan di UGD , ide yg sangaaat bagusss Gung...
Ngakan Sunuarta : Sangat bermanfaat dan berguna sekali mengurangi kejadian kehilangan obat
Putu Ekayani : Sangat bermanfaat dan sangat membantu ini gung, meminimalisir kehilangan saat peminjaman obat emergency
Oka Wiguna : Idenya sangat bagus..semoga dengan ini tidak ada lg obat yg hilang saat pelayanan obat emergency di UGD
I Kadek Purnawirawan : Jangan sampe ada yang nanya lagi cara ngisinya jadi tinggal tonton ini
Dayu Arie : Yang gini nih.. Perlu sekali di depo,,biar jelas pemakaiannya buat pasien siapa?
115
116
Gambar 15. Testimoni berupa pendapat dalam evaluasi google form
6.1 Penetapan Isu Lanjutan/Alternatif
Penggunaan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas sudah berjalan baik dan sesuai dengan rencana. Hal ini ditunjukkan dengan hasil monitoring dan evaluasi dimana petugas farmasi dan petugas IGD yang telah melakukan pengisian formulir merasa terbantu dalam memudahkan pelayanan pasien darurat. Namun selama ini, penggunaan formulir hanya bisa didapatkan dan dilakukan pengisian secara langsung di depo farmasi pada saat petugas IGD memerlukan sediaan farmasi untuk pasien darurat.
6.2 Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah Lanjutan
Berdasarkan isu lanjutan yang ditetapkan maka gagasan kreatif pemecah masalah yang dapat dilakukan yaitu melakukan pengembangan berupa formulir digital dengan menambahkan fasilitas pelayanan resep darurat dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMARS) agar petugas semakin dimudahkan dalam mengisi formulir sehingga saat ke depo farmasi, petugas sudah memiliki daftar sediaan farmasi yang diperlukan untuk pasien darurat. Selain itu dilakukan perbaikan sesuai saran yang diberikan saat evaluasi dalam google form yaitu penambahan kolom kosong dalam formulir serta sosialisai kembali kepada petugas yang terlewat saat pelaksanaan aktualisasi. Maka gagasan kreatif yang saya ambil yaitu OPTIMALISASI
PENGUNAAN FORMULIR PELAYANAN RESEP DARURAT PASIEN TANPA IDENTITAS MELALUI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMARS) TAHUN 2023
6.3 Rencana Aktualisasi Nilai-nilai dasar PNS Lanjutan
Gagasan kreatif yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah lanjutan ini adalah melakukan pengembangan formulir berupa formulir digital dalam SIMARS. Adapun rangkaian kegiatan untuk gagasan kreatif dari isu lanjutan yaitu :
1. Tahapan Kegiatan I (pelaksanaan tanggal 2-6 Januari 2023)
Melakukan konsultasi serta permohonan izin kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Penanggungjawab Depo IGD. Output/Evidence: Dokumentasi konsultasi berupa foto kegiatan.
117
BAB VI
RENCANA TINDAK LANJUT
Nilai BerAKHLAK
a. Berorientasi Pelayanan saya akan bersikap ramah dan sopan saat melakukan konsultasi dengan Kepala Instalasi Farmasi dan penanggung jawab depo farmasi IGD.
b. Harmonis Membangun lingkungan kerja yang kondusif dan selaras saat melakukan konsultasi dengan Kepala Instalasi Farmasi dan penanggungjawab depo IGD
c. Loyal Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan dan dedikasi serta kontribusi yang diberikan kepada instansi terkait pemecahan masalah dalam pelayanan kefarmasian khususnya pelayanan di depo IGD.
2. Tahapan Kegiatan 2 (pelaksanaan tanggal 9-12 Januari 2023)
Melakukan konsultasi serta permohonan izin kepada kepala Informasi dan Teknologi.
Output/Evidence: Dokumentasi konsultasi berupa foto kegiatan.
Nilai BerAKHLAK :
a. Berorientasi Pelayanan : saya akan bersikap ramah dan sopan saat melakukan konsultasi dengan Kepala Informasi dan Teknologi.
b. Harmonis : membangun lingkungan kerja yang harmonis saat melakukan konsultasi dengan Kepala Informasi dan Teknologi.
c. Kolaboratif : Untuk mendukung gagasan kreatif lanjutan ini maka diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak sebagai bentuk perilaku terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah serta menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
3. Tahapan kegiatan 3 (pelaksanaan tanggal 13-20 September 2022)
Memberikan data berupa formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas agar dapat disusun dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMARS). Output/Evidence : Formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas pada SIMARS berupa tangkapan layar.
Nilai BerAKHLAK :
a. Akuntabel : saya melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi terkait data yang akan ditampilkan pada SIMARS.
b. Loyal : Mampu memberikan kontribusi pada instansi
c. Adaptif : Saya membuat inovasi ini sebagai bentuk sikap menyesuaikan diri terhadap perubahan serta terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
118
3. Tahapan kegiatan 4 (23-25 Januari 2023)
Monitoring dan Evaluasi formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas setelah masuk dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMARS). Output/Evidence : Hasil evaluasi dalam gform
Nilai Berakhlak :
a. Akuntabel : menerapkan nilai akuntabel dengan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penggunaan formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas.
b. Kompeten : melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan mengadakan monitoring dan evaluasi. Sehingga didapatkan hasil dari penggunaan formulir yang ada pada SIMARS.
c. Loyal : berdedikasi terhadap instansi dengan melakukan monitoring dan evaluasi sebagai acuan dalam mengembangkan gagasan kreatif.
d. Kolaboratif : Adanya kerjasama dengan rekan kerja yang bersedia mengisi evaluasi di google form.
119
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Pelaksanaan gagasan kreatif yaitu dengan pembuatan formulir sebagai alternatif penyelesaian permasalahan dilaksanakan sesuai peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara dari aspek Manajemen dan SmartASN sebagai pelaksana kebijakan dan pelayan publik.
b. Pelaksanaan susunan kegiatan aktualisasi dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara BerAKHLAK, peran dan kedududukan Aparatur Sipil Negara untuk mewujudkan terciptanya SmartGovernance.Dari yang sebelumnya melakukan pencatatan sediaan farmasi pada kertas seadanya menjadi ditulis dalam formulir pelayanan resep darurat yang saya aktualisasikan.
c. Optimalisasi penggunaan Formulir pelayanan resep darurat pasien tanpa identitas sudah tercapai dengan baik. Hal ini mempermudah pelayanan khususnya pelayanan kefarmasian di IGD dan mengoptimalkan pencatatan sediaan farmasi untuk pasien darurat di Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah
7.2 Komitmen Keberlanjutan Aktualisasi
a. Membuat RTL dengan menindaklanjuti gagasan baru dan mengimplementasikan smartASN dengan digitalisasi form
b. Senantiasa mengimplementasikan nilai BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas di instansi tempat saya bekerja
c. Tetap melakukan soisalisasi berupa monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa pengisian formulir terus dilaksanakan dengan baik terkait dengan manajemen dan peran ASN
d. Inovasi yang dibuat dapat dilanjutkan secara berkesinambungan sebagai bentuk dalam mendukung Misi Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah yaitu “Menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan yang Paripurna, Mandiri, dan Terjangkau” serta “Menciptakan Tata Kelola
Rumah Sakit yang Baik” untuk mewujudkan visi Rumah Sakit Umum Pusat
Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah yaitu “Menjadi Rumah Sakit Unggul 2024”.
120
BAB VII PENUTUP
Saya berharap pihak-pihak terkait tetap memberikan dukungan serta masukan dan arahan untuk mendukung saya dalam melaksanakan isu lanjutan pada unit kerja serta gagasan kreatif yang saya berikan mampu meningkatkan mutu pelayanan tidak hanya pada unit kerja namun juga pada instansi.
121
DAFTAR PUSTAKA
LAN. 2019. ModulPelatihanDasarCalonPNSAnalisisIsuKotemporer. LembagaAdministrasi Negara. Jakarta.
LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS BerorientasiPelayanan. LembagaAdministrasi Negara. Jakarta.
LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabel. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Kompeten. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Harmonis. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
LAN. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNSLoyal. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Adaptif. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Kolaboratif. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
LAN. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen ASN. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
LAN. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS SMART ASN. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.376/Menkes/Per/V/2009. tentang
PetunjukTeknisJabatanFungsionalAsistenApotekerdanAngkaKreditnyasebagaiAsiten ApotekerPelaksana.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72.2016. TentangStandar PelayananKefarmasiandiRumahSakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66. 2019. tentangOrganisasidan TataKerja,RumahSakitUmumPusatProf.Dr.I.G.N.GNgoerah
122
Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.2019. Gambaran Umum
Rumah Sakit UmumPusat Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.https://Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerahhospitalbali.com/home/2019/03/01/sejarah/.Diakses 06Juli 2022.
Undang-Undang Nomor 5.2014. TentangAparaturSipilNegara.
Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang DisiplinPegawaiNegeriSipil.
123
124 LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh peresepan darurat pasien tanpa identitas
125
Kegiatan bersama mentor
Lampiran 2. Proses pengajuan rancangan aktualisasi
Lampiran 3. Laporan pengendalian rancangan aktualisasi oleh mentor
126
Kegiatan Bersama coach
Lampiran 4. Proses coaching secara synhcronous zoom meeting
127
Lampiran 5. Proses konsultasi dengan coach
Lampiran 6. Link presentasi seminar rancangan aktualisasi
https://prezi.com/view/DhT0U0xcUFzPhkWZ
Lampiran 7 Notulensi Kegiatan Permohonan Izin dan Konsultasi
128
129
Lampiran 8. Notulensi Kegiatan Permohonan Izin dan Konsultasi
130
Lampiran 9 Notulensi Konsultasi Draft Formulir Pelayanan Resep Darurat
124
125
Lampiran 10 Notulensi Konsultasi Draft Formulir Pelayanan Resep Darurat
126
Lampiran 11.Testimoni berupa komentar pada video youtube
127
Lampiran 12. Laporan pengendalian aktualisasi oleh mentor
128
Lampiran 13. Laporan pengendalian aktualisasi oleh coach