LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN III
OPTIMALISASI PELAKSANAAN DOKUMENTASI MANAJEMEN NYERI
PADA FORM MONITORING DAN PENGKAJIAN ULANG NYERI
DENGAN EDUKASI MELALUI MEDIA VIDEO
DI RUANG TRIAGE IGD
RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH
DISUSUN OLEH : KADEK CANDRA UTAMA, A.MD.KEP. NIP : 199110112022031001
KERJASAMA
BAPELKES CIKARANG, KEMENKES RI
DAN
UPTD BAPELKESMAS BALI, DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI 2022
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa :
Nama : Kadek Candra Utama
NIP : 199110112022031001
Pangkat/ Gol : Pengatur/IIc
Jabatan : Perawat Terampil
Instansi Asal : Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G. Ngoerah
Penyelenggara : UPTD Bapelkesmas Bali
Pelatihan
Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada Pelatihan Dasar CalonPegawai Negeri Sipil angkatan manapun. Laporan ini adalah murni gagasan dan rumusan aktualiasasi saya sendiri, sesuai arahan coach dan mentor. Kertas Kerja Laporan
Aktualisasi initidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan mencantumkan dalam daftar pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang.
Dibuat di : Denpasar
Pada tanggal : 18 Juli 2022
Yang membuat pernyataan,
Kadek Candra Utama
NIP.199110112022031001
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan aktualisasi ini dengan baik tepat pada waktunya. Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada banyak pihak dalam pembuatan laporan aktualisasi ini dalam rangka pelaksanaan Latsar CPNS Kementerian Kesehatan di UPTD Bapelkesmas Bali tahun 2022. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang telah memberikan kesempatan penulis untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan III Tahun 2022.
2. Kepala Bapelkes Cikarang Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasarana sehingga kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS ini berlangsung dengan baik.
3. Kepala Balai Pelatihan Kesehatan dan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang mendukung kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS ini berjalan dengan lancar.
4. Dr. I Wayan Sudana, M.Kes selaku Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah.
5. Dr. I Made Mulyawan, Sp. B(K) selaku Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
6. Ns. Ni Nyoman Gunahariati, S.Kep. MM selaku Mentor yang banyak memberikan dukungan, motivasi, masukkan dan persetujuan dalam pemilihan isu dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan aktualisasi.
7. A.A.G.R.Darmasemaya, SKM, MSc.PH selaku Coach yang membimbing, memberikan motivasi dan arahan dalam pelaksanaan penyusunan laporan aktualisasi.
8. Ns. I Putu Budiarsana, S.Kep.MNSc (Em) selaku Penanggung Jawab Ruangan diunit kerja yang memberikan masukan, arahan dan petunjuk sampai tersusunnya laporan aktualisasi.
9. Rekan CPNS tahun 2022 di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah terutama golongan II angkatan 3 yang telah memberikan motivasi, semangat, bantuan serta kebersamaan dalam perjuangan.
10. Seluruh rekan sejawat perawat yang bertugas di ruang Triage IGD RSUP
CPNS Tahun 2022.
11. Keluarga (Orang tua, Saudara dan Istri) yang senantiasa membantu, memberikan motivasi, mendukung dan mendoakan.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya laporan aktualisasi ini.
Pegawai Negeri Sipil adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari Pegawai ASN
memiliki tugas melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mengemban tugas tersebut dengan baik, dibutuhkan sosok Pegawai Negeri Sipil yang professional dan berkarakter sebagai pelayan masyarakat.
Dalam rangka membentuk Pegawai Negeri Sipil yang professional dan berkarakter dibutuhkan pembinaan yang dilakukan melalui jalur pelatihan.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK sebagai pondasi budaya kerja Pegawai Negeri Sipil yang professional, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Pegawai Negeri Sipil yang professional dan berkarakter adalah salah satu faktor pendukung reformasi birokrasi di Indonesia.
Reformasi birokrasi adalah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang professional. Reformasi birokrasi ini bukan hanya sekedar melakukan perubahan dari satu bidang, tetapi
Reformasi sistem kesehatan wajib dilakukan mengingat pembelajaran penanganan pandemic covid-19 menunjukkan lemahnya sistem kesehatan nasional, khususnya pada sistem keamanan dan ketahanan kesehatan. Pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa sistem
kesehatan nasional yang selama ini dilakukan belum cukup kuat mengatasi pandemi Covid19, dibuktikan oleh masih banyaknya kasus yang terjadi, kurangnya fasilitas kesehatan, laboratorium, farmasi dan keterbatasan tenaga medis Oleh karena itu, sistem kesehatan nasional perlu direformasi agar lebih siap merespon bencana atau krisis kesehatan yang tidak diduga dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang matang, sehingga dapat memperkuat sistem dalam menghadapi tantangan dan mengelola ketahanan sistem kesehatan.
Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah sebagai bagian sistem kesehatan nasional mempunyai tugas untuk menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan melalui peningkatan kesehatan dan pencegahan serta upaya rujukan. Sebagai rumah sakit rujukan Bali dan Nusa Tenggara, RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah memberikan berbagai macam pelayanan kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan yang diberikan adalah pelayanan pasien nyeri. Keluhan nyeri yang dirasakan pasien merupakan alasan yang paling banyak menyebabkan pasien memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan.
Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang timbul karena adanya kerusakan atau ancaman kerusakan pada jaringan, baik aktual maupun potensial (Swieboda, 2013). Nyeri adalah masalah kesehatan dunia. Diperkirakan setiap tahun 20% populasi dunia mengalami nyeri dan setengahnya adalah nyeri kronis (McGee SJ dan Goldberg DS, 2011). Berdasarkan penelitian di Amerika tahun 2012, terdapat sebanyak 86,6 juta orang dewasa yang mengalami nyeri hilang timbul setiap hari dan 25,5 juta memiliki nyeri kronis (Nahin,2015). Di Indonesia, jumlah prevalensi nyeri kanker dialami oleh sekitar 12,7 juta orang atau sekitar 5% dari penduduk Indonesia (WHO, 2014). Angka kejadian nyeri rematik di Indonesia mencapai 23,6-31,3% (Fanada, 2012), sedangkan nyeri punggung bawah (LBP) sebanyak 40% penduduk dengan jumlah prevalensi pada laki-laki sekitar 18,2% dan wanita 13,6% (Wulandari, Maja & Khosama, 2013). Berdasarkan data di IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah, jumlah pasien yang datang dengan keluhan nyeri ke ruang Triage IGD dalam 6 bulan terakhir dijabarkan dalam grafik 1 berikut.
1
Jumlah pasien datang dengan keluhan nyeri ke Triage IGD
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah tahun 2022
Mengingat banyaknya jumlah pasien yang datang ke Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah, sehingga perlu diambil langkah-langkah penanganan nyeri yang adekuat dan efektif. Penanganan nyeri yang adekuat dan efektif memberikan keuntungan antara lain pasien merasa nyaman sehingga meningkatkan kepuasan pasien, pemulihan lebih cepat dan pada akhirnya akan mengurangi biaya perawatan. Penanganan nyeri telah dijadikan sebagai elemen penilaian akreditasi rumah sakit sesuai dengan Standar Akreditasi Rumah Sakit Kemenkes (STARKES) dalam standar Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP) 4 yaitu pasien mendapatkan pengelolaan nyeri yang efektif. Rumah sakit harus memiliki proses untuk melakukan tatalaksana untuk mengatasi nyeri. Manajemen nyeri adalah mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan (Nisa, 2021). Tujuan manajemen nyeri adalah mengurangi rasa nyeri yang dirasakan, meningkatkan fungsi bagian tubuh yang sakit dan meningkatkan kualitas hidup.
Berdasarkan peraturan Direktur Utama RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah tentang panduan pengelolaan rasa nyeri di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah, semua pasien yang menjalani perawatan di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah berhak bebas nyeri Disamping itu, pasien yang mendapatkan pelayanan nyeri wajib terdokumentasi dalam rekam medis pasien. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien (Permenkes, 2008). Menurut Depkes (2006), rekam medis yang lengkap adalah dokumen rekam medis yang telah diisi lengkap oleh dokter dalam waktu <24 jam setelah selesai pelayanan/setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak lanjut dan resume. Rekam medis yang lengkap, menyediakan informasi yang akurat dan dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti alat komunikasi dalam perawatan pasien, bahan pembuktian dalam hukum, bahan penelitian dan pendidikan serta alat analisis dan evaluasi terhadap mutu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit (Pamungkas dkk., 2015).
Kualitas rekam medis merupakan salah satu indicator mutu pelayanan rumah sakit yang dapat dilihat dari kelengkapan pengisian rekam medis (Gafur, 2003). Rekam medis merupakan salah satu standar yang harus dipenuhi oleh instansi atau rumah sakit untuk mendapatkan predikat akreditasi (Simbolan, 2015). Sehingga sudah menjadi kewajiban petugas yang terlibat dalam pelayanan pasien nyeri melakukan dokumentasi. Hal ini
bertujuan untuk mencegah kesalahan dalam kesinambungan pelayanan, resiko terjadi pengobatan yang tidak tepat dan potensi kerugian bagi pasien.
Pelaksanaan dokumentasi nyeri dalam rekam medis wajib dilakukan di semua ruangan yang ada di RSUP Prof Dr.I.G.N.G Ngoerah yang memberikan pelayanan pasien nyeri
Termasuk salah satunya adalah Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. Terdapat dua jenis document yang harus dilengkapi terkait dengan pengelolaan nyeri di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah Dokumen tersebut meliputi dokumen assessment awal untuk melakukan skrining nyeri pada semua pasien baru serta dokumen assessment ulang nyeri dan intervensi nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri. Berdasarkan hasil telaah yang dilakukan penulis selama 3 bulan dari tanggal 5 Maret 2022 – 31 Mei 2022 terhadap 60 dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, didapatkan hasil bahwa terdapat 30 dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang tidak lengkap. Dari hasil pengamatan penulis terhadap beberapa perawat diruang
Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah, menunjukkan bahwa dalam melaksanakan dokumentasi pada dokumen assessment ulang nyeri dan intervensi nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, perawat masih belum sepenuhnya menerapkan
sesuai panduan pengelolaan nyeri di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah misalnya dalam pengisian form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang tidak berisi identitas pasien, assessment ulang nyeri pasien yang tidak berkelanjutan, serta dokumentasi intervensi nyeri baik farmakologis maupun non farmakologis belum lengkap. Situasi ini menimbulkan dampak seperti tidak teridentifikasinya perkembangan keluhan nyeri pasien, kontinuitas pelaksanaan manajemen nyeri terhambat, pemberian terapi yang terlambat ke pasien yang berdampak pemberian asuhan keperawatan kepada pasien menjadi tidak optimal. Hal ini bertentangan dengan tugas Pegawai Negeri Sipil dalam memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas
Atas dasar latar belakang inilah yang menggugah perhatian penulis untuk melakukan suatu inovasi dalam rangka meningkatkan pelayanan public yang professional dan berkualitas. Untuk itu penulis menyusun kegiatan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi
Pelaksanaan Dokumentasi Manajemen Nyeri pada Form Monitoring dan Pengkajian Ulang Nyeri dengan Edukasi Melalui Media Video di Ruang Triage IGD
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah.”
1.2.1
Adapun tujuan umum yang akan dicapai dalam aktualisasi ini adalah menjadi Pegawai
Negeri Sipil yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK.
Tujuan khusus yang akan dicapai dalam aktualisasi ini adalah Optimalnya Pelaksanaan Dokumentasi Manajemen Nyeri pada Form Monitoring dan Pengkajian Ulang Nyeri di Ruang
Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar
BerAKHLAK dan pengetahuan tentang Peran serta Kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1.3
Penulis dapat memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas dan fungsi PNS di tempat kerja.
Adapun manfaat bagi organisasi adalah tercapainya visi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yang diwujudkan dari misi menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau
Adapun manfaat bagi masyarakat adalah tercapainya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi yang berdampak pada meningkatnya tingkat kepuasan masyarakat atas layanan yang diberikan.
Visi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah adalah sebagai berikut :
“ Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri, Tahun 2024 ”
Sebagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut diatas, misi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah adalah sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau
2. Menyelenggarakan pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya
3. Menyelenggarakan penelitian kesehatan berbasis rumah sakit
4. Menciptakan tata kelola RS yang baik
5. Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah telah melakukan evaluasi terhadap keyakinan dasar yang akan dijadikan pedoman bagi segenap pegawai RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah dalam berinteraksi dengan segenap stakeholders di kehidupan sehari-hari. Keyakinan dasar RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah berjumlah 5 (lima) yaitu :
a. Integritas
Keselarasan antara ucapan, pikiran dan tindakan
b. Profesional
Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri
c. Tat Twam Asi
Peduli, belarasa, peka dalam melayani kebutuhan pelanggan, tulus ikhlas
d. Efektif
Memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya secara tepat
e. Kebersamaan
Mampu bekerjasama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi
2.3 Tugas Organisasi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 66 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah, Pasal 3, menyatakan bahwa RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana program dan anggaran
b. pengelolaan pelayanan medis
c. pengelolaan pelayanan penunjang medis
d. pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis
e. pengelolaan pelayanan keperawatan
f. pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan
g. pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan
h. pengelolaan keuangan dan barang milik negara
i. pengelolaan sumber daya manusia
j. pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat
k. pelaksanaan kerja sama
l. pengelolaan sistem informasi
m. pelaksanaan urusan umum dan
n. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
2.4.1
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil, menetapkan dan mengangkat Kadek Candra
Utama sebagai Perawat Terampil di Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 35 tahun 2019, pada pasal 8, uraian kegiatan tugas jabatan fungsional perawat kategori
keterampilan sesuai jenjang jabatan yaitu perawat terampil, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:
a. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
b. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
c. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka melakukan upaya promotif
d. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif
e. Memberikan oksigenasi sederhana
f. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/ kritikal
g. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko penularan infeksi
h. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah
i. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak
j. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas
k. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas
l. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa
m. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik
n. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi
o. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif
p. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
q. Melakukan perawatan luka
r. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
2.4.2 Struktur Organisasi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
Gambar 1. Struktur Organisasi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
2.4.3 Struktur Organisasi Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
Gambar 2. Struktur Organisasi Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
Direktur Utama
Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang
Kabid Keperawatan
Kepala
Kasi Pelayanan
Penanggung Jawab Triage IGD
Rawat Jalan Inventaris Gizi
Clinical Instructure
Perawat
Kadek Candra
3.1.1 Identifikasi Isu
Dalam proses peningkatan mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah, terdapat beberapa isu yang berkembang yang kemudian di identifikasi agar dapat diaktualisasikan berdasarkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dan Peran serta Kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang pada akhirnya dapat mendukung visi dan misi unit kerja. Berikut isu yang diidentifikasi berdasarkan tugas dan fungsi jabatan yaitu sebagai berikut :
Tabel 1. Identifikasi isu sesuai dengan uraian tugas No
1. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
Belum optimalnya pelaksanaan dokumentasi
manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di ruang Triage IGD RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
2. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
Belum optimalnya pelaksanaan dokumentasi pada form catatan pemindahan pasien antar ruangan di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
3 Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi
gawat darurat/ bencana/ kritikal
4 Memfasilitasi penggunaan
alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah risiko
cedera pada individu dalam rangka upaya preventif
Belum optimalnya kesiapan alat laryngoscope pada trolley emergency di ruang Triage IGD RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
Belum optimalnya penerapan protokol pasien yang
berisiko jatuh di ruang Triage IGD RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
Penjelasan singkat dari isu diatas adalah sebagai berikut :
1. Belum optimalnya pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di ruang Triage IGD RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
a. Deskripsi Isu
Manajemen nyeri adalah mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan. Berdasarkan peraturan Direktur Utama RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah tentang panduan pengelolaan rasa nyeri di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah, semua pasien yang menjalani perawatan di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah berhak bebas nyeri. Disamping itu, pasien yang mendapatkan pelayanan nyeri wajib terdokumentasi dalam rekam medis pasien sebagai wujud melakukan tugas PNS dalam memberikan pelayanan public yang profesional dan berkualitas.
Pelaksanaan dokumentasi nyeri dalam rekam medis wajib dilakukan di semua ruangan yang ada di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yang memberikan pelayanan pasien nyeri.
Termasuk salah satunya adalah Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. Terdapat dua jenis document yang harus dilengkapi terkait dengan pengelolaan nyeri di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah Dokumen tersebut meliputi dokumen assessment awal untuk melakukan skrining nyeri pada semua pasien baru serta dokumen assessment ulang nyeri dan intervensi nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri. Namun kondisi saat ini, dalam melaksanakan dokumentasi pada dokumen assessment ulang nyeri dan intervensi nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, perawat di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah masih belum sepenuhnya menerapkan sesuai panduan pengelolaan nyeri di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah, misalnya dalam pengisian form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang tidak berisi identitas pasien, assessment ulang nyeri pasien yang tidak berkelanjutan, serta dokumentasi intervensi nyeri baik farmakologis maupun non farmakologis belum lengkap
Berdasarkan hasil telaah yang dilakukan penulis selama 3 bulan dari tanggal 5 Maret 2022 – 31 Mei 2022 terhadap 60 dokument form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, didapatkan hasil bahwa terdapat 30 berkas form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang tidak lengkap.
c. Analisis Dampak dan Keterkaitannya dengan Agenda 3
Situasi ini menimbulkan dampak seperti tidak teridentifikasinya perkembangan keluhan nyeri pasien, kontinuitas pelaksanaan manajemen nyeri terhambat, pemberian terapi yang terlambat ke pasien yang berdampak pemberian asuhan keperawatan kepada pasien menjadi tidak optimal. Hal ini bertentangan dengan fungsi PNS sebagai pelayan public dan tidak sesuai dengan tugas PNS no 2 yaitu memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas serta belum memenuhi nilai integritas dan profesionalisme pada Smart ASN. Permasalahan yang terjadi selanjutnya apabila tidak segera diselesaikan adalah akan berdampak pada pelayanan public di Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah, berkurangnya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan dan pada akhirnya akan mempengaruhi mutu pelayanan di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah.
2. Belum optimalnya pelaksanaan dokumentasi pada form catatan pemindahan pasien antar ruangan di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
a. Deskripsi Isu
Transportasi pasien keruangan adalah memindahkan pasien dari satu ruangan ke ruang perawatan/ruang tindakan lain didalam rumah sakit. Ada beberapa hal yang diperhatikan sebelum pasien dipindahkan keruangan rawat inap. Salah satunya adalah kelengkapan form catatan pemindahan pasien antar ruangan. Form catatan pemindahan pasien antar ruangan berisi informasi mengenai kondisi pasien terkini, diagnosa medis pasien, dokter penanggungjawab, diagnose keperawatan, catatan pengobatan, program pasien selanjutnya dan hal-hal penting lainnya yang harus dioperkan ke petugas jaga diruangan. Form catatan pemindahan pasien antar ruangan ini wajib terisi lengkap sebagai bentuk tanggungjawab perawat terhadap pasien. Kelengkapan rekam medis sangat penting karena ikut menentukkan mutu pelayanan yang ada di rumah sakit. Hal ini karena rekam medis merupakan salah satu standar yang harus dipenuhi oleh instansi atau rumah sakit untuk mendapatkan predikat akreditasi (Simbolan, 2015). Namun kondisi saat ini, masih ditemukan form catatan pemindahan pasien antar ruangan yang belum terisi lengkap, misalnya riwayat alergi, pengobatan yang sudah diberikan, program pasien yang perlu dioperkan dan hasil pemeriksaan lab atau diagnostic penting yang perlu dioperkan.
b. Data dan Fakta
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama 1 bulan dari tanggal 1 Mei 2022 – 31 Mei 2022 terhadap 25 dokumen form catatan pemindahan pasien antar ruangan, didapatkan hasil bahwa terdapat 15 berkas dokumen form catatan pemindahan pasien antar ruangan yang tidak lengkap.
c. Analisis Dampak dan Keterkaitannya dengan Agenda 3
Apabila catatan pemindahan pasien antar ruangan tidak lengkap akan menimbulkan dampak kontinuitas program pasien diruangan rawat inap terhambat, dimana pelaksanaan program pasien dapat mengalami keterlambatan akibat dari tidak adanya kesinambungan penyampaian informasi. Hal ini bertentangan dengan fungsi PNS sebagai pelayan public dan tidak sesuai dengan tugas PNS no 2 yaitu memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas serta belum memenuhi nilai integritas dan profesionalisme pada Smart ASN.
3. Belum optimalnya kesiapan alat laryngoscope pada trolley emergency di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
a. Deskripsi Isu
Alat laryngoscope adalah alat penting yang dibutuhkan pada saat melakukan tindakan gawat darurat, khususnya pada pasien dengan gangguan jalan nafas. Alat laryngoscope berfungsi sebagai alat bantu sewaktu memasang selang endotrakeal kedalam tenggorokan pasien. Perawat sebagai tenaga professional, bertanggung jawab untuk menyiapkan dan memastikan alat laryngoscope dalam keadaan siap pakai pada trolley emergency. Namun kondisi saat ini, kesiapan alat laryngoscope masih belum optimal. Alat laryngoscope tidak dalam posisi siap pakai, atau tidak tersedia di trolley emergency akibat sedang terpakai oleh pasien lain. Hal ini dikarenakan oleh terbatasnya jumlah Laryngoskope yang dimiliki. Sedangkan kebutuhan penggunaan Laryngoskope tiap harinya cukup tinggi, tergantung jumlahpasienyangmemerlukanintubasi.
b. Data dan Fakta
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama 1 bulan dari tanggal
15
Mei 2022 – 15 Juni 2022 terhadap ketersediaan laryngoscope pada trolley emergency, ditemukan bahwa saat kebutuhan terhadap laryngoscope meningkat dimana jumlah pasien yang memerlukan tindakan intubasi tinggi, kesiapan alat laryngoscope sangat kurang
sehingga harus meminjam ke ruangan lain. Ruang Triage IGD memiliki 2 kotak Laryngoskope
c. Analisis Dampak dan Keterkaitannya dengan Agenda 3
Dampak dari situasi ini adalah dapat menghambat petugas dalam melakukan tindakan pertolongan kegawatdaruratan pada pasien dimana pertolongan tidak dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Hal ini bertentangan dengan fungsi PNS sebagai pelayan public dan tidak sesuai dengan tugas PNS no 2 yaitu memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas serta belum memenuhi nilai profesionalisme pada Smart ASN.
4. Belum optimalnya penerapan protokol pasien yang berisiko jatuh di ruang
Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
a. Deskripsi Isu
Risiko jatuh pasien adalah peningkatan kerentanan terhadap jatuh yang dapat menyebabkan bahaya fisik (Wilkinson, 2011). Kejadian pasien jatuh di rumah sakit dapat menyebabkan cedera pada pasien, serta juga dapat memperpanjang lama hari rawat (Length of Stay/LOS) di rumah sakit dan akan menambah biaya perawatan di rumah sakit (Joint Commission Internasional, 2015). Faktor-faktor risiko jatuh dibagi menjadi dua yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik atau faktor fisiologis terdiri dari riwayat jatuh, fungsi kognitif, usia atau jenis kelamin, mobilitas atau pergerakan, eliminasi, dan obatobatan. Faktor ekstrinsik atau faktor lingkungan terdiri dari staffing, lantai yang licin, pencahayaan yang redup, penghalang tempat tidur, dan pengaturan ruangan (National Database of Nursing Quality Indicators, 2011). Dari segi pengaturan ruangan, Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah dibagi menjadi bagian-bagian atau area yang disesuaikan dengan jenis kasus yang ditangani. Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah terdiri dari area Fast Track, Area Tindakan Bedah, Area Tindakan Medik, Area Anak, dan Area kebidanan dan area ruang Isolasi Pasien Covid-19.
Dalam hal pencegahan resiko jatuh, petugas di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah wajib melakukan evaluasi risiko pasien terhadap jatuh dan segera bertindak untuk mengurangi risiko terjatuh dan mengurangi risiko cidera akibat jatuh. Hal ini sebagai wujud profesionalitas dalam memberikan pelayanan public. Namun kondisi saat ini, proses penatalaksanaan pencegahan pasien resiko jatuh masih belum optimal dilakukan. Pemakaian gelang kuning pada pasien yang beresiko untuk jatuh dan pengawasan pasien
yang terpasang gelang kuning terkadang masih belum dilakukan, serta bedside pasien tidak dipasang dengan baik.
b. Data dan Fakta
Laporan kasus 1 pasien Suspect Covid-19 yang terjatuh dari bed pasien di ruang Isolasi Covid-19 Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2020.
c. Analisis Dampak dan Keterkaitannya dengan Agenda 3
Dampak dari situasi ini adalah dapat terjadinya cedera pada pasien yang disebabkan oleh pasien terjatuh. Hal ini bertentangan dengan fungsi PNS sebagai pelayan public dan tidak sesuai dengan tugas PNS no 2 yaitu memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas serta belum memenuhi nilai profesionalisme pada Smart ASN.
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL) yang di jelaskan pada tabel 2
Tabel 2. Analisis Isu Berdasarkan APKL
1. Belum optimalnya pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di ruang Triage IGD RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
2. Belum optimalnya pelaksanaan dokumentasi pada form catatan pemindahan pasien antar ruangan di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
3. Belum optimalnya kesiapan alat laryngoscope pada trolley emergency di ruang Triage IGD RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
+ + + Memenuhi syarat
+ + + Memenuhi syarat
+ + - Tidak memenuhi syarat
4. Belum optimalnya penerapan protokol pasien yang berisiko jatuh di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
Keterangan:
A = benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
P = isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks
K = isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
+ + + Tidak memenuhi syarat
L = isu yang masuk akal untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
+ = memenuhi syarat
- = tidak memenuhi syarat
Berdasarkan hasil analisis isu dengan metode APKL diatas, terdapat dua isu yang memenuhi kriteria dan dua isu tidak memenuhi kriteria. Selanjutnya menentukan isu prioritas dilakukan dengan metode USG yaitu Urgency,Seriousness,danGrowthyangakan dijelaskan melalui tabel 3.
Tabel 3. Analisis Pemilihan Isu Menggunakan Metode USG
1. Belum optimalnya pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
2. Belum optimalnya pelaksanaan dokumentasi pada form catatan pemindahan pasien antar ruangan di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
Kriteria Penetapan :
U : Urgency (kemendesakan isu) : masalah harus segera dipecahkan terkait ketersediaan waktu.
S : Seriousness (kegawatan isu) : seberapa serius suatu masalah dapat menimbulkan masalah baru.
G : Growth (berkembangnya isu) : kemungkinan masalah akan semakin memburuk jika tidak ditanggulangi.
Untuk menentukan besarnya penilaian terhadap masing masing kriteria ditentukan dengan menggunakan skala likert, skala yang ditetapkan yaitu:
1 = Sangat kecil / rendah pengaruhnya
2 = Kecil pengaruhnya
3 = Sedang / Cukup
4 = Besar / Tinggi pengaruhnya
5 = Sangat besar / tinggi pengaruhnya
3.1.3 Analisis Masalah Penyebab Isu Utama
Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG didapatkan bahwa yang menjadi isu utama adalah belum optimalnya pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah.
Hal ini bertentangan dengan peran PNS sebagai pelayan public, yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan tugas pelayanan public secara professional dan berkualitas. Nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK seperti disiplin, bertanggungjawab serta nilai profesionalisme dalam Smart ASN harus selalu dijunjung tinggi dalam melakukan tugas. Adapun analisis sebab akibat yang digunakan pada isu tersebut menggunakan metode Fishboneseperti Gambar 3.
Kurangnya penyegaran ilmu tentang dokumentasi manajemen nyeri
Kurangnya pemahaman petugas perawat tentang cara melakukan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
Gambar 3. Analisis Sebab Akibat Menggunakan Fishbone
Kurangnya disiplin perawat dalam
melakukan dokumentasi manajemen
nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
Situasi dimana pasien yang datang bisa dalam jumlah yang banyak dalam 1 periode waktu yang sama Beban kerja perawat tinggi, sehingga memiliki waktu sedikit untuk mengisi rekam medis
Belum optimalnya pelaksanaan dokumentasi
Kurangnya pengawasan dan evaluasi terhadap petugas perawat dalam melakukan dokumentasi manajemen nyeri
Katim dan Penanggungjawab ruangan
memiliki beban kerja yang tinggi
sehingga memiliki sedikit waktu dalam
melakukan pengawasan
Metode penyegaran melalui pelatihan
berbasis e-learning yang cenderung
hanya menampilkan materi dalam
bentuk e-book
manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang
nyeri di ruang
Triage IGD RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
Stratifikasi penyebab belum optimalnya pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah akan dijelaskan melalui tabel 4.
Tabel 4. Analisis Penyebab dan Dampak
Kurangnya pemahaman petugas perawat tentang cara melakukan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
Kurangnya disiplin perawat dalam melakukan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
Situasi dimana pasien yang datang bisa dalam jumlah yang banyak dalam 1 periode waktu
Perawat tidak melakukan pencatatan dokumentasi manajemen nyeri dengan benar
Form monitoring dan pengkajian ulang nyeri tidak terisi lengkap, kontinuitas pengobatan pasien
menjadi terhambat
Beban kerja perawat bertambah tinggi, sehingga memiliki waktu sedikit untuk mengisi dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
Kurangnya pengawasan dan evaluasi terhadap petugas perawat dalam melakukan dokumentasi manajemen nyeri
Tidak ada yang memastikan aktivitas dokumentasi terlaksana dengan baik dan sesuai standard sehingga ditemukan form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang tidak lengkap
Metode penyegaran melalui
pelatihan
berbasis e-learning yang
cenderung hanya menampilkan
materi dalam bentuk e-book
Materi yang diajarkan dalam e-learning
direspon berdasarkan tingkat pemahaman yang berbeda-beda, tergantung kepada kemampuani pengguna. Beberapa orang mungkin dapat menangkap materi dengan lebih cepat hanya dengan membaca, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama sampai benar-benar paham. Bahkan ada yang harus menonton video terlebih dahulu supaya paham atau berdiskusi dengan orang lain. Hal ini berkaitan dengan gaya belajar dan media yang digunakan, sehingga terjadi ketimpangan dalam penguasaan materi.
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
Keterkaitan antara penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS dalam mendukung terwujudnya Smart Governance dijabarkan dalam tabel 5 berikut.
Tabel 5. Keterkaitan antara penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS
No
Penyebab Isu Perspektif
1 Kurangnya pemahaman petugas perawat tentang cara melakukan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
Smart ASN terkait dengan nilai profesionalisme, dimana PNS dituntut kompeten dan memiliki keahlian yang layak sesuai bidang tugasnya
Manajemen ASN terkait pengembangan diri PNS, dimana PNS dituntut untuk terus mengembangkan kompetensi diri dalam menjawab tantangan yang
2 Kurangnya disiplin perawat dalam
melakukan dokumentasi manajemen nyeri
pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
3 Situasi dimana pasien yang datang bisa
dalam jumlah yang banyak dalam 1 periode waktu
4 Kurangnya pengawasan dan evaluasi
terhadap petugas perawat dalam
melakukan dokumentasi manajemen nyeri
selalu berubah.
Smart ASN terkait dengan nilai
integritas, dimana PNS memiliki
gambaran diri yang menunjukkan
keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik
dan benar.
Manajemen ASN terkait dengan
pelayanan public yang professional dan berkualitas.
Smart ASN terkait dengan nilai
Networking, dimana PNS mampu
membangun dan menjalin hubungan
dengan orang lain serta bekerjasama
dalam menyelesaikan suatu
permasalahan
Manajemen ASN terkait pengelolaan
pemberian pelayanan public secara
professional dan berkualitas
Smart ASN terkait dengan nilai
integritas, dimana PNS memiliki
gambaran diri yang menunjukkan
keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik
dan benar.
Manajemen ASN terkait pengawasan
pelaksanaan kebijakan public yang
sudah ditetapkan oleh pimpinan
instansi
5 Metode penyegaran melalui pelatihan Smart ASN terkait dengan nilai
berbasis e-learning yang cenderung
hanya menampilkan materi dalam bentuk e-book
penguasaan IT dimana PNS mampu
memanfaatkan dan mengoperasikan
produk-produk teknologi informasi
dalam meningkatkan kinerja.
Manajemen ASN terkait pengembangan
diri PNS dalam meningkatkan
kompetensi diri khususnya di bidang
teknologi informasi
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Gagasan yang diambil sebagai alternative pemecahan isu tersebut adalah
“Optimalisasi Pelaksanaan Dokumentasi Manajemen Nyeri pada Form Monitoring dan Pengkajian Ulang Nyeri dengan Edukasi Melalui Media Video di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. ” Adapun tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam aktualisasi ini akan dijelaskan oleh tabel 6 berikut.
Tabel 6. Kegiatan Pemecahan Isu
No Kegiatan
1 Membuat video kreatif mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang benar
2 Melakukan sosialisasi kepada perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah.
3 Melakukan implementasi dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
4 Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
Gagasan ini diambil untuk mengatasi factor-faktor penyebab belum optimalnya pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. Gagasan ini diwujudkan dengan kegiatan membuat video kreatif mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang benar, melakukan sosialisasi kepada perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri, melakukan implementasi dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri serta melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri Kegiatan ini akan dilakukan di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah, dengan sasaran semua petugas perawat yang ada di ruang
Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah.
Kegiatan pertama adalah membuat video kreatif. Video Kreatif ini adalah wujud dari implementasi pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja perawat secara efektif dan efisien. Hal ini sebagai bentuk pengamalan dari Smart ASN yaitu kemampuan menguasai IT. Video ini juga sebagai respon terhadap kebutuhan gaya belajar setiap orang yang berbeda-beda yaitu gaya belajar secara visual,auditory maupun kinestetik. Sehingga penting memperhatikan media belajar yang tepat sebagai bentuk sikap professional dalam melakukan pelayanan publik. Dalam video kreatif ini akan dikemas semenarik mungkin dengan memanfaatkan kemampuan literasi digital penulis. Video kreatif ini menampilkan secara lengkap proses pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dengan benar disertai upaya persuasif dalam mengajak team perawat untuk tetap berkomitmen melakukan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dengan lengkap. Hal ini untuk mewujudkan peran PNS sebagai pelayan public secara professional dan berkualitas.
Kegiatan kedua adalah penulis akan melakukan sosialisasi kepada team perawat dengan sikap yang ramah dan professional. Penulis akan menampilkan video kreatif yang sudah disusun pada tahap sebelumnya. Pada kegiatan ketiga, penulis akan melakukan praktik langsung dengan cekatan bersama team perawat dalam melakukan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri. Harapannya adalah saat langsung mempraktikkan secara nyata apa yang sudah dipelajari, maka 90% dari materi tersebut akan diingat. Kemudian kegiatan keempat yang dilaksanakan yaitu melakukan monitoring dan evaluasi dengan cermat dan bertanggungjawab pada pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang
Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman akan dokumentasi manajemen nyeri dan pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri . Dalam kegiatan keempat ini penulis juga akan menyusun kuisioner di google form sebagai media untuk mengevaluasi pemahaman keefektifan sosialisasi dengan video dalam peningkatan pemahaman petugas mengenai dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri.
PNS
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/ Evidence Keterkaitan
dengan Substansi Mata
Pelatihan Agenda 2
1 Membuat video kreatif mengenai pelaksanaan
dokumentasi manajemen
nyeri pada form
monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
yang benar sebagai
media edukasi
1.1 Melakukan konsultasi
dengan penanggung
jawab ruangan Triage
IGD, mentor dan tim
pemegang standar
PAP yang terkait
Kontribusi Terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Video Kreatif Kegiatan dalam
pembuatan video ini
dilakukan dengan
cermat dan teliti
dengan tetap
mengikuti panduan
pengelolaan rasa
nyeri di RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Video ini dibuat
dengan tujuan
sebagai media
edukasi kepada
petugas dan
panduan dalam
melaksanakan
dokumentasi
Notulensi
Konsultasi a. Berorientasi pelayanan
Saya akan membuat janji
terlebih dahulu, kemudian
bersikap ramah dan sopan
saat berkonsultasi dengan
penanggung jawab ruangan
Ngoerah Proses
pembuatan video ini
juga mendapat
dukungan dari
teman- teman,
manajemen
nyeri pada form
monitoring dan
pengkajian
ulang nyeri, sehingga
manajemen nyeri
mengenai rencana
untuk membuat video
kreatif mengenai
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
nyeri
Triage IGD, mentor, dan tim
pemegang standar PAP nyeri.
b. Akuntabel
Saya datang tepat waktu
sesuai waktu yang sudah
dijanjikan sebagai wujud
berintegritas tinggi.
c. Kolaboratif
Konsultasi ini saya lakukan
dengan harapan memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi memberi
masukan yang positif pada
video yang dibuat.
d. Loyal
Konsultasi ini juga sebagai
bentuk menjaga nama baik
sesama ASN dan dedikasi
saya terhadap pimpinan dan
instansi
penanggung jawab
ruangan Triage
mentor dan tim nyeri
sehingga tercipta
video yang sesuai
standar untuk
dijadikan media
edukasi dan dapat
dijadikan panduan
dalam pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
nyeri sebagai upaya
meningkatkan
kualitas mutu
pelayanan. Hal ini
sesuai dengan visi
dari RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
terwujud
asuhan
keperawatan
yang bermutu
pada pasien
serta
menguatkan
nilai organisasi
RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah yaitu integritas, professional dan tat twam
asi
naskah video mengenai pelaksanaan dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
nyeri
Draft Naskah Video
a. Akuntabel
Saya menyusun draft naskah
video dengan cermat sesuai
dengan panduan pengelolaan
rasa nyeri di RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
b. Adaptif
Saya menuangkan ide dan
kreativitas saya serta
menggabungkan masukan
yang diberikan oleh
penanggung jawab ruangan
Triage IGD, mentor, dan tim pemegang standar PAP nyeri.
sehingga terbentuk draft
naskah video sebagai bagian
dari inovasi dalam
melakukan kegiatan
aktualisasi ini.
Ngoerah yaitu
menjadi rumah
sakit unggul dan
mandiri tahun
2024. Hal ini juga
mendukung misi dari
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah pada poin
ke-4 yaitu
menciptakan tata
kelola Rumah Sakit
yang baik.
1.3 Melakukan konsultasi
draft naskah video
yang sudah disusun
dan meminta izin perekaman video
dengan penanggung
jawab ruangan Triage
IGD, tim pemegang
standar PAP nyeri dan mentor.
Notulensi
Konsultasi
a. Akuntabel
Saya membuat janji temu
untuk melakukan konsultasi
dan meminta izin perekaman
video dengan tim pemegang
standar PAP nyeri, mentor
dan penanggung jawab
ruangan Triage IGD, datang
tepat waktu sesuai dengan
janji yang sudah dibuat
sebagai wujud berintegritas
tinggi.
b. Berorientasi pelayanan
Bersikap ramah, sopan, dan
santun saat bertemu tim
pemegang standar PAP nyeri, mentor dan penanggung
jawab ruangan Triage IGD.
c. Harmonis
Menghargai dan menerima
pendapat, saran serta
perbaikan dari tim pemegang
1.4 Melakukan
perekaman video mengenai
pelaksanaan dokumentasi
manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
standar PAP nyeri, mentor
dan penanggung jawab
ruangan Triage
d. Loyal
Konsultasi ini juga sebagai
bentuk menjaga nama baik
sesama ASN dan dedikasi
saya terhadap pimpinan dan
instansi
a. Foto
Kegiatan
b. Video
Rekaman
a. Kolaboratif
Saya melakukan perekaman
video dengan bantuan dari
teman- teman, dengan saling
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah. Saya
memanfaatkan berbagai
sumber daya yang ada
dengan maksimal, seperti
kamera, tenaga pemeran, komputer, tempat perekaman
dan sumber daya yang lain
yang mendukung.
b. Loyal
Dalam pembuatan video ini saya berusaha berkomunikasi
dengan baik, menjaga sopan
santun, menjaga
kerahasiaan pasien serta
menjaga nama baik teman-
teman, pimpinan, dan instansi sehingga dihasilkan
video yang berkualitas baik.
c. Harmonis
Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari
teman-teman dan pihak-pihak
yang telah membantu proses
pembuatan video ini sebagai
wujud membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
Bersikap
berkonsultasi dengan
tim pemegang
standar PAP nyeri, tim PKRS, mentor dan
penanggung jawab
ruangan Triage IGD, serta melakukan
perbaikan sehingga
diperoleh sebuah
video kreatif yang
berkualitas
b. Video Kreatif santun saat bertemu tim
pemegang standar PAP nyeri, tim PKRS, mentor dan
penanggung jawab ruangan
Triage IGD. Saya melakukan
perbaikan tiada henti
sesuai dengan saran atau
masukan dari tim pemegang
standar PAP nyeri, tim PKRS, mentor dan penanggung
jawab Ruangan Triage
b. Kompeten
Perbaikan dalam penyusunan
video ini saya lakukan sebagai
implementasi melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik.
c. Akuntabel
Sehingga setelah terciptanya
video kreatif ini, hasilnya akan
dapat
dipertanggungjawabkan
2 Melakukan sosialisasi
kepada perawat
mengenai pelaksanaan
dokumentasi manajemen
nyeri pada form
monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
di Ruang Triage IGD
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah.
2.1 Mengajukan
permohonan ijin
kepada penanggung
jawab ruangan Triage
IGD untuk melakukan
sosialisasi kepada
perawat yang bertugas.
a. Foto
kegiatan
b. Lembar
bukti
kehadiran
sosialisasi
Sosialisasi dengan
menggunakan media
video mengenai
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri pada
form monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri, dilakukan secara
professional dengan
memanfaatkan
Sosialisasi ini
bertujuan untuk
meningkatkan
pemahaman
petugas perawat
mengenai
langkah-langkah
melakukan
dokumentasi
manajemen nyeri
a. Foto
Kegiatan
b. Ijin tertulis dari
PJ ruangan
Triage IGD
a. Berorientasi pelayanan
Dengan bersikap ramah, sopan dan santun saya
membuat janji temu dengan
penanggung jawab ruangan
Triage IGD.
b. Adaptif
Secara proaktif saya
mengajukan permohonan ijin
kepada penanggung jawab
ruangan Triage IGD untuk
melakukan sosialisasi kepada
berbagai sumber daya
dan kemampuan
literasi digital yang
dimiliki sehingga
memiliki kontribusi
terhadap pencapaian
visi organisasi, yaitu
menjadi rumah
sakit unggul dan
mandiri tahun
2024. Hal ini juga
dan manfaatnya
dalam
menunjang
pemberian
asuhan
keperawatan
pada pasien
sehingga
terwujud
pelaksanaan
pelayanan public
yang professional
2.2 Membuat kuis melalui
media google form
untuk mengukur
pemahaman petugas
mengenai
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
nyeri sebelum dan
sesudah diberikan
sosialisasi
Link kuis
pre test dan
post test
melalui google form
perawat yang bertugas. mendukung misi dari
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah pada poin
dan berkualitas.
Tujuan ini
a. Akuntabel
Saya akan bertanggung
jawab untuk menyusun form
evaluasi pada google form
sebagai bahan evaluasi sebelum
dan sesudah kegiatan sosialisasi
dilakukan kepada petugas
mengenai pelaksanaan
dokumentasi manajemen nyeri.
b. Kompeten
Saya menyusun kuis melalui
media google form dengan
cermat untuk menghasilkan
bahan evaluasi dengan
kualitas terbaik
ke-2 yaitu
menyelenggarakan
pendidikan
terintegrasi dan
pelatihan tenaga
kesehatan yang
berdaya saing dan berbudaya.
mendukung nilai organisasi di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah yaitu
Integritas, Profesional, Tat twam asi dan Kebersamaan
2.3
Memfasilitasi kesiapan
petugas perawat di ruang Triage IGD
untuk menerima sosialisasi, menyiapkan lembar
bukti kehadiran sosialisasi dan
menyebarkan link pre test google form
sebelum kegiatan sosialisasi dilakukan
a. Lembar bukti kehadiran sosialisasi
b. Data hasil pengisian link pre test google form
a. Berorientasi Pelayanan
Saya mengajak dan mengundang sejawat perawat di Triage IGD dengan ramah, sopan dan santun untuk
mengikuti sosialisasi
b. Akuntabel
Saya bertanggungjawab
menyiapkan video sebagai media dalam sosialisasi, menyiapkan lembar bukti
kehadiran perawat dan menyebarkan link google form kepada semua petugas
sebelum melakukan sosialisasi
2.4
Melakukan sosialisasi
kepada perawat yang bertugas di Triage
IGD tentang materi
manajemen nyeri dan memperlihatkan video mengenai
a. Foto kegiatan
b. Lembar bukti kehadiran sosialisasi
a.Berorientasi Pelayanan
Saya melakukan sosialisasi
dengan ramah, sopan dan santun.
b.Kompeten
Saya memaparkan materi
mengenai manajemen nyeri
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
nyeri
yang sudah
terisi tanda
tangan
dengan jelas, sederhana dan
menarik sehingga mudah
dipahami peserta. Saya
memperlihatkan contoh
mengenai pelaksanaan
dokumentasi manajemen
nyeri pada form monitoring
dan pengkajian ulang nyeri
yang benar dalam bentuk
video kreatif.
Dalam sosialisasi ini saya juga
memberi kesempatan peserta
untuk mengajukan
pertanyaan dan melakukan
diskusi sehingga peserta
benar-benar memahami
materi yang disampaikan
sebagai wujud implementasi
membantu orang lain
belajar.
Kegiatan sosialisasi ini juga
melatih saya meningkatkan
dokumentasi
manajemen nyeri pada
form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
di Ruang Triage IGD
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah.
panduan dan SOP
pengelolaan rasa
nyeri di RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah yang akan
digunakan sebagai
pedoman dalam
pelaksanaan
implementasi
a. Foto kegiatan
b. Lembar bukti kehadiran
kompetensi diri dalam
melakukan komunikasi
dihadapan public.
Kegiatan implementasi
ini dilakukan sesuai
panduan dan SOP
yang sudah ditetapkan
melalui peraturan
Direktur Utama RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah tentang
panduan pengelolaan
Dengan
dilakukannya
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form
monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri yang benar
Panduan SOP tersedia
a. Akuntabel
Saya melakukan penerapan
implementasi dokumentasi
manajemen nyeri pada form
monitoring dan pengkajian
ulang nyeri dengan
berpedoman pada panduan
dan SOP yang sudah ada, sehingga terbukti
kebenarannya dan dapat
rasa nyeri di RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah, sehingga
diharapkan para
petugas perawat
dapat
melaksanakannya
secara konsisten saat
memberikan asuhan
diharapkan
perawat mampu
memberikan
pelayanan yang professional kepada pasien
dan dapat
meningkatkan
kepedulian
perwakilan tim jaga
untuk melakukan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
nyeri serta
menyiapkan lembar
bukti kehadiran
Lembar
bukti
kehadiran
dipertanggung jawabkan.
b. Berorientasi Pelayanan
Saya memahami bahwa
teman-teman perawat
membutuhkan pedoman
berupa panduan dan SOP
dalam melakukan
dokumentasi manajemen
nyeri dengan benar.
a. Berorientasi Pelayanan
Saya mengajak sejawat
petugas perawat dengan
ramah dan sopan untuk
mengikuti implementasi
dokumentasi manajemen
nyeri pada form monitoring
dan pengkajian ulang nyeri
b. Akuntabel
Saya bertanggungjawab
menyiapkan lembar bukti
kehadiran.
keperawatan. Rekam
medis merupakan
salah satu pelayanan
penunjang yang
penting untuk
meningkatkan mutu
rumah sakit, sehingga
kegiatan ini sangat
mendukung upaya
untuk mewujudkan
visi RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah yaitu :
menjadi rumah
sakit unggul dan
mandiri tahun
2024, serta
mendukung misi RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah poin ke-1
yaitu
perawat terhadap
keluhan pasien ,
hal ini sejalan
dengan nilai
Organisasi di RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah yaitu
Profesional dan
Tat Twam Asi.
implementasi dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
nyeri di Ruang Triage
IGD RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah
a. Foto
kegiatan
b. Lembar
bukti
kehadiran yang
sudah
terisi
a. Kompeten
Saya melakukan praktik
bersama perwakilan tim jaga
dalam melakukan dokumentasi
sehingga benar-benar
memahami langkah melakukan
dokumentasi manajemen nyeri
pada form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri dengan
benar sebagai wujud
implementasi membantu
orang lain belajar.
b. Harmonis
Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih untuk
menghargai partisipasi
perwakilan tim dalam kegiatan
implementasi ini sehingga
terbangun lingkungan
kerja yang kondusif
Menyelenggarakan
Pelayanan
Kesehatan Yang
Paripurna, Mandiri
dan Terjangkau
4 Melakukan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan
dokumentasi manajemen
nyeri pada form
monitoring dan
pengkajian ulang nyeri di
Ruang Triage IGD RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
a.Foto
dokumen
form
monitoring dan pengkajian
ulang nyeri
terisi
lengkap
b.Laporan
rekapitulasi
dan analisis
Checklist Monitoring
kelengkapan
Kegiatan monitoring
dan evaluasi
penerapan
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
nyeri dilakukan
dengan penuh
tanggung jawab dan
konsisten, sesuai
dengan visi RSUP
Dengan dilakukan
evaluasi dan monitoring
terhadap
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form
monitoring dan pengkajian ulang
nyeri dengan
benar setelah
dilengkapi dalam pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
form monitoring dan pengkajian
ulang nyeri
a. Akuntabel
Saya akan bertanggung
jawab untuk menyusun
Checklist Monitoring
kelengkapan form monitoring
dan pengkajian ulang nyeri
sebagai bahan evaluasi
kelengkapan dokumen sesudah
kegiatan sosialisasi dan
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah yaitu
menjadi rumah
sakit unggul dan
mandiri tahun
2024. Diharapkan
dengan pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
dilakukan kegiatan
sosialisasi dan implementasi, diharapkan para petugas dapat
melayani pasien
dengan optimal dan professional
nyeri
implementasi dilakukan kepada
petugas perawat.
b. Kompeten
Saya menyusun checklist
dengan cermat untuk
menghasilkan bahan evaluasi
dengan kualitas terbaik
yang benar saat
memberikan asuhan
keperawatan dapat
terbentuk sistem kerja
yang baru dan tata
kelola yang baik untuk
meningkatkan kualitas
sesuai dengan
nilai dasar
organisasi RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah.
4.2 Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
nyeri di Ruang Triage
IGD RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah dengan
menggunakan
checklist dan pengambilan foto
a. Foto checklist yang sudah
terisi
b. Foto
dokumen form monitoring dan pengkajian
ulang nyeri
a. Akuntabel
Saya melakukan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan
checklist dan pengambilan foto
dokumen dalam pelaksanaan
dokumentasi manajemen nyeri
pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, dengan mengumpulkan bukti
pelaksanaan dengan jujur, cermat, dan bertanggung
jawab.
b. Berorientasi Pelayanan
Kegiatan ini berorientasi pada
perbaikan mutu.
pelayanan, sesuai
dengan misi ke – 4
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah poin ke-4
yaitu menciptakan
tata kelola RS yang
baik
dokumen.
4.3 Menyebarkan link
post test google form
dan meminta petugas
yang sudah
mengikuti sosialisasi
untuk mengisi google
form sebagai evaluasi
petugas setelah
mendapat sosialisasi
video mengenai
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
nyeri
Data hasil pengisian link post test google form
a. Berorientasi Pelayanan
Saya menyebarkan link tersebut
kepada semua petugas yang
sudah mengikuti sosialisasi dan
mengajak para petugas untuk
mengisi link kuisioner google
form dengan ramah, sopan
dan santun.
b. Harmonis
Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih untuk menghargai
partisipasi dari teman-teman
perawat dalam mengisi link
google form sebagai wujud
membangun lingkungan
kerja yang kondusif
4.4 Membuat laporan
rekapitulasi dan analisis hasil evaluasi dan melaporkan ke
PJ Triage IGD
Laporan
rekapitulasi dan analisis hasil evaluasi
a. Akuntabel
Saya akan membuat laporan
rekapitulasi dan analisis hasil
evaluasi secara jujur dan transparan sesuai dengan data hasil evaluasi.
b. Kompeten
Saya melakukannya dengan
cermat untuk menghasilkan
laporan rekapitulasi dan analisis
dengan kualitas terbaik
Jadwal pelaksanaan kegiatan dan tahapan kegiatan aktualisasi dijabarkan pada tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 8. Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
1 Membuat video kreatif mengenai
pelaksanaan dokumentasi manajemen
nyeri pada form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri yang benar sebagai
media edukasi
1.1 Melakukan konsultasi dengan penanggung
jawab ruangan Triage IGD, mentor dan
tim pemegang standar PAP yang terkait
manajemen nyeri mengenai rencana untuk
membuat video kreatif mengenai
pelaksanaan dokumentasi manajemen
nyeri pada form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
1.2 Menyusun draft naskah video mengenai
pelaksanaan dokumentasi manajemen
nyeri pada form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
1.3
konsultasi draft naskah video
yang sudah disusun dan meminta izin
perekaman video dengan penanggung
jawab ruangan Triage IGD, tim pemegang
standar PAP nyeri dan mentor.
1.4 Melakukan perekaman video mengenai
pelaksanaan dokumentasi manajemen
18-19 Juli 2022
19-20 Juli 2022
21-22 Juli 2022
25-26 Juli 2022
nyeri pada form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
1.5 Melakukan pengeditan video dan
berkonsultasi dengan tim pemegang
standar PAP nyeri, mentor dan
penanggung jawab ruangan Triage IGD
serta melakukan perbaikan sehingga
diperoleh sebuah video kreatif yang
berkualitas.
2 Melakukan sosialisasi kepada perawat
mengenai pelaksanaan dokumentasi
manajemen nyeri pada form monitoring
dan pengkajian ulang nyeri di Ruang
Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah.
2.1 Mengajukan permohonan ijin kepada
penanggung jawab ruangan Triage IGD
untuk melakukan sosialisasi kepada
perawat yang bertugas.
2.2 Membuat kuis melalui media google form
untuk mengukur pemahaman petugas
mengenai pelaksanaan dokumentasi
27-30 Juli 2022
1-6 Agustus 2022
1 Agustus 2022
1 Agustus 2022
manajemen nyeri pada form monitoring
dan pengkajian ulang nyeri sebelum dan
sesudah diberikan sosialisasi
2.3 Memfasilitasi kesiapan petugas perawat di ruang Triage IGD untuk menerima
sosialisasi, menyiapkan lembar bukti hadir
sosialisasi dan menyebarkan link pre test
google form sebelum kegiatan sosialisasi
dilakukan
2.4 Melakukan sosialisasi kepada perawat
yang bertugas di Triage IGD tentang
materi manajemen nyeri dan
memperlihatkan video mengenai
pelaksanaan dokumentasi manajemen
nyeri pada form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
3 Melakukan implementasi dokumentasi
manajemen nyeri pada form monitoring
dan pengkajian ulang nyeri di Ruang
Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
2 Agustus 2022
2-6 Agustus 2022
8-13 Agustus 2022
3.1 Mempersiapkan panduan dan SOP
pengelolaan rasa nyeri di RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yang akan
digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan implementasi
3.2 Menetapkan perwakilan tim jaga untuk
melakukan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian
ulang nyeri serta menyiapkan lembar bukti
kehadiran
manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang
Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
4 Melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan dokumentasi manajemen
nyeri pada form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage
IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
indicator yang wajib dilengkapi dalam
8 Agustus 2022
8 Agustus 2022
9-13 Agustus 2022
14-20 Agustus 2022
14 Agustus 2022
pelaksanaan dokumentasi manajemen
nyeri pada form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
4.2 Melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan dokumentasi manajemen
nyeri pada form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage
IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
dengan menggunakan checklist dan pengambilan foto dokumen.
4.3 Menyebarkan link post test google form
dan meminta petugas yang sudah
mengikuti sosialisasi untuk mengisi google form untuk mengevaluasi hasil dari
sosialisasi video mengenai pelaksanaan
dokumentasi manajemen nyeri pada form
monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang benar
4.4 Membuat laporan rekapitulasi dan analisis
hasil evaluasi dan melaporkan ke PJ Triage
15-20 Agustus 2022
16 Agustus 2022
18-20 Agustus 2022
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Para pihak yang terlibat dan perannya dalam aktualisasi dijabarkan pada tabel 9 sebagai berikut:
Tabel 9. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
No Para Pihak Peran dalam Aktualisasi Keterangan
1 Ns Ni Nyoman Gunahariati, S.Kep.,MM
Memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis dalam memilih isu, melakukan penapisan, menentukan isu prioritas, hingga membimbing penulis
dalam merumuskan gagasan kreatif serta sebagai solusi pemecahan isu
prioritas yang ada di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. Beliau
juga memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi.
Mentor
2 A.A. Dharmasemaya, SKM., MScPH
Memberikan bimbingan terkait proses penyusunan rancangan aktualisasi, dimulai dari melakukan environmental scanning untuk mengidentifikasi isu, melakukan penapisan isu dengan Teknik APKL dan USG, menemukan penyebab isu dengan diagram tulang ikan, dan menguraikan langkah-langkah
sistematis dalam mengatasi isu tersebut yang dikaitkan dengan nilai-nilai dasar
PNS BerAKHLAK serta peran dan kedudukan PNS dalam mendukung
terwujudnya Smart Governance. Beliau selalu memberikan dukungan, motivasi dan menekankan attitude yang baik selama melakukan kegiatan aktualisasi.
3 Dwinta Pratiwi Adi, SKM.,M.Kes. Memberikan masukan dan bimbingan terkait perbaikan dan penyempurnaan rancangan aktualisasi serta memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian rancangan aktualisasi.
Coach
Penguji
4 Ns. I Putu Budiarsana, S.Kep.MNSc (Em) Memberikan masukan, dukungan dan petunjuk selama proses pelaksanaan
kegiatan aktualisasi. Beliau juga memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan kegiatan aktualisasi.
Penanggung
Jawab
Ruang
Triage IGD
Pelaksanaan aktualisasi dimulai pada tanggal 18 Juli 2022 sampai dengan 23 Agustus 2022 di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. Aktualisasi ini terdiri dari empat kegiatan dengan beberapa tahapan di setiap kegiatan. Empat kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
5.1.1Kegiatan I ( 18 – 31 Juli 2022 )
Kegiatan pertama yang dilaksanakan adalah membuat video kreatif mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang benar Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya video kreatif yang dapat digunakan sebagai media edukasi dan panduan dalam pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri sebagai upaya meningkatkan kualitas mutu pelayanan. Kegiatan membuat video kreatif ini sesuai dengan visi dari RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu menjadi rumah sakit unggul dan mandiri tahun 2024. Hal ini juga mendukung misi dari RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah pada poin ke-4 yaitu menciptakan tata kelola Rumah Sakit yang baik. Kegiatan ini juga menguatkan nilai organisasi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu integritas, professional dan tat twam asi serta nilai SMART ASN menguasai IT. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan yaitu
1) Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab ruangan Triage IGD, mentor dan tim pemegang standar PAP yang terkait manajemen nyeri mengenai rencana untuk membuat video kreatif mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri (18-19 Juli 2022).
a. Nilai BerAKHLAK :
• Berorientasi Pelayanan
Pada tahapan ini, saya akan membuat janji terlebih dahulu, kemudian bersikap ramah dan sopan saat berkonsultasi dengan penanggung jawab ruangan Triage IGD, mentor, dan tim pemegang standar PAP nyeri.
• Akuntabel
Saya datang tepat waktu sesuai waktu yang sudah dijanjikan sebagai wujud berintegritas tinggi.
• Kolaboratif
Konsultasi ini saya lakukan dengan harapan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi memberi masukan yang positif pada video yang dibuat.
• Loyal
Konsultasi ini juga sebagai bentuk menjaga nama baik sesama ASN dan dedikasi saya terhadap pimpinan dan instansi
b. Analisis Manfaat dan Dampak
Adapun manfaat dari melakukan konsultasi dengan penanggung jawab ruangan Triage IGD, mentor dan tim pemegang standar PAP yang terkait manajemen nyeri mengenai rencana untuk membuat video kreatif adalah untuk memberi kesempatan
kepada berbagai pihak untuk berkontribusi memberi masukan yang positif pada video, demi tersusunnya video kreatif yang sempurna dan isinya dapat dipertanggungjawabkan. Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah penulis akan mendapat kesulitan dalam menyelesaikan kendala-kendala yang dihadapi saat proses pembuatan video kreatif
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya notulensi konsultasi yang diketahui oleh Penanggung Jawab Ruangan Triage IGD, mentor, dan tim pemegang standar PAP nyeri disertai foto kegiatan saat melaksanakan proses konsultasi.
a. Nilai BerAKHLAK :
• Akuntabel
Saya menyusun draft naskah video dengan cermat sesuai dengan panduan pengelolaan rasa nyeri di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah.
• Adaptif
Saya menuangkan ide dan kreativitas saya serta menggabungkan masukan yang diberikan oleh penanggung jawab ruangan Triage IGD, mentor, dan tim pemegang standar PAP nyeri. sehingga terbentuk draft naskah video sebagai bagian dari inovasi dalam melakukan kegiatan aktualisasi ini.
b. Analisis Manfaat dan Dampak
Adapun manfaat dari menyusun draft naskah video ini adalah sebagai bahan acuan dalam menentukan isi video dan alur proses perekaman video. Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah penulis akan mendapat kesulitan saat melakukan perekaman video kreatif akibat dari tidak memiliki pedoman naskah yang baik.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya draft naskah video kreatif mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri.
3) Melakukan konsultasi draft naskah video yang sudah disusun dan meminta izin perekaman video dengan penanggung jawab ruangan Triage IGD, tim pemegang standar PAP nyeri dan mentor (21-22 Juli 2022).
a. Nilai BerAKHLAK :
• Akuntabel
Pada tahapan ini saya membuat janji temu untuk melakukan konsultasi dan meminta izin perekaman video dengan tim pemegang standar PAP nyeri, mentor dan penanggung jawab ruangan Triage IGD. Saya datang tepat waktu sesuai dengan janji yang sudah dibuat sebagai wujud berintegritas tinggi.
• Berorientasi Pelayanan
Bersikap ramah, sopan, dan santun saat bertemu tim pemegang standar PAP nyeri, mentor dan penanggung jawab ruangan Triage IGD.
• Harmonis
Menghargai dan menerima pendapat, saran serta perbaikan dari tim pemegang standar PAP nyeri, mentor dan penanggung jawab ruangan Triage.
• Loyal
Konsultasi ini juga sebagai bentuk menjaga nama baik sesama ASN dan dedikasi saya terhadap pimpinan dan instansi
b. Analisis Manfaat dan Dampak
Adapun manfaat dari melakukan kegiatan konsultasi ini adalah memberi kesempatan kepada berbagai pihak memberi masukan yang positif mengenai draft naskah video yang sudah disusun dan mendapat izin dalam perekaman video. Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah draft naskah video menjadi tidak sempurna karena minimnya masukan dan pertimbangan dari berbagai perspektif yang berbeda dan penulis tidak dapat melakukan perekaman video dengan lancar apabila tidak memiliki ijin dari pemangku unit kerja terkait.
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya notulensi konsultasi mengenai draft naskah video yang sudah disusun dan izin perekaman video dengan penanggung jawab ruangan Triage IGD, tim pemegang standar PAP nyeri dan mentor disertai foto kegiatan saat melaksanakan proses konsultasi
4) Melakukan perekaman video mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri (25-26 Juli 2022).
a. Nilai BerAKHLAK :
• Kolaboratif
Pada tahapan kegiatan ini saya melakukan perekaman video dengan bantuan dari teman- teman, dengan saling bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah. Saya memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dengan maksimal, seperti kamera, tenaga pemeran, komputer, tempat perekaman dan sumber daya yang lain yang mendukung.
• Loyal
Dalam pembuatan video ini saya berusaha berkomunikasi dengan baik, menjaga sopan santun, menjaga kerahasiaan pasien serta menjaga nama baik
teman-teman, pimpinan, dan instansi sehingga dihasilkan video yang berkualitas baik.
• Harmonis
Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih atas bantuan dari teman-teman dan pihak-pihak yang telah membantu proses pembuatan video ini sebagai wujud membangun lingkungan kerja yang kondusif.
b. Analisis Manfaat dan Dampak
Adapun manfaat dari tahapan ini adalah untuk menyediakan rekaman video sebagai bahan dasar dalam kegiatan selanjutnya yaitu proses pengeditan video kreatif. Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah penulis tidak dapat melakukan pengeditan video apabila tidak memiliki rekaman video sebagai bahan dasar.
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya video rekaman sebagai bahan dasar menyusun video kreatif mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri.
5) Melakukan pengeditan video dan berkonsultasi dengan tim pemegang standar PAP nyeri, tim PKRS, mentor dan penanggung jawab ruangan Triage IGD, serta melakukan perbaikan sehingga diperoleh sebuah video kreatif yang berkualitas (27-30 Juli 2022).
a. Nilai BerAKHLAK :
• Berorientasi Pelayanan
Pada tahapan ini, saya tetap konsisten untuk bersikap ramah, sopan, dan santun saat bertemu tim pemegang standar PAP nyeri, mentor dan penanggung jawab ruangan Triage IGD. Saya melakukan perbaikan tiada henti sesuai dengan saran atau masukan dari tim pemegang standar PAP nyeri, mentor dan penanggung jawab Ruangan Triage.
• Kompeten
Perbaikan dalam penyusunan video ini saya lakukan sebagai implementasi melaksanakan tugas dengan kualitas.
• Akuntabel
Sehingga setelah terciptanya video kreatif ini, hasilnya akan dapat dipertanggungjawabkan.
b. Analisis Manfaat dan Dampak
Adapun manfaat dari tahapan ini adalah menggabungkan potongan-potongan rekaman video, memadukan gambar dan suara sehingga memberi efek emosional yang dapat menyentuh hati audiens. Setelah proses pengeditan selesai, video dikonsultasikan dengan tim pemegang standar PAP nyeri, tim PKRS, mentor dan penanggung jawab ruangan Triage IGD, sehingga dapat dievaluasi serta dilakukan perbaikan kembali untuk menghasilkan satu video kreatif yang berkualitas sebagai panduan dalam pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri. Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah video yang disusun tidak memiliki kualitas yang baik
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya foto kegiatan, notulensi konsultasi mengenai video kreatif yang sudah dilakukan pengeditan, dan hasil akhir video kreatif.
Setelah melalui beberapa perbaikan baik pada naskah dan proses pengeditan video, berikut adalah link video kreatif mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang benar sebagai media edukasi di youtube PKRS beserta pindai QR Codenya yaitu sebagai berikut :
https://youtu.be/_Lr3UHPRVog
Gambar 33. Link Video Kreatif
Kegiatan kedua yang dilaksanakan yaitu sosialisasi kepada perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngurah. Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya foto kegiatan dan lembar bukti hadir sosialisasi. Kegiatan sosialisasi dilakukan secara professional sebagai pengamalan nilai SMART ASN profesionalisme dengan memanfaatkan berbagai sumber daya dan kemampuan literasi digital yang dimiliki penulis sehingga memiliki kontribusi terhadap pencapaian visi organisasi, yaitu menjadi rumah sakit unggul dan mandiri tahun 2024 serta mendukung misi organisasi pada poin ke-2 yaitu menyelenggarakan pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya. Kegiatan ini juga mendukung nilai organisasi di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu Integritas, Profesional, Tat twam asi dan Kebersamaan. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan yaitu sebagai berikut.
1) Mengajukan permohonan ijin kepada penanggung jawab ruangan Triage IGD untuk melakukan sosialisasi kepada perawat yang bertugas (1 Agustus 2022).
a. Nilai BerAKHLAK :
• Berorientasi Pelayanan dan Pada tahapan ini, dengan bersikap ramah, sopan dan santun saya membuat janji temu dengan penanggung jawab ruangan Triage IGD
• Adaptif
Secara proaktif saya mengajukan permohonan ijin kepada penanggung jawab ruangan Triage IGD untuk melakukan sosialisasi kepada perawat yang bertugas.
b. Analisis Manfaat dan Dampak
Adapun manfaat dari tahapan ini adalah untuk mendapatkan ijin dari penanggung jawab ruangan Triage IGD sehingga kegiatan sosialisasi dapat terselenggara dengan baik. Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah kegiatan sosialiasi tidak dapat diselenggarakan tanpa ijin dari penanggung jawab ruangan Triage IGD.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya foto kegiatan dan permohonan ijin tertulis yang sudah disetujui oleh penanggung jawab ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngurah.
2) Membuat kuis melalui media google form untuk mengukur pemahaman petugas mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri sebelum dan sesudah diberikan sosialisasi (1 Agustus 2022)
a. Nilai BerAKHLAK :
• Akuntabel
Pada tahapan ini, saya akan bertanggung jawab untuk menyusun form evaluasi pada google form sebagai bahan evaluasi sebelum dan sesudah kegiatan sosialisasi dilakukan kepada petugas mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri.
• Kompeten
Saya menyusun kuis melalui media google form dengan cermat untuk menghasilkan bahan evaluasi dengan kualitas terbaik
b. Analisis Manfaat dan Dampak
Adapun manfaat dari tahapan ini adalah tersusunnya daftar pertanyaan sebagai alat ukur pemahaman petugas perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri sebelum dilakukan kegiatan sosialisasi dan mengukur pemahaman petugas perawat setelah proses pembelajaran atau tahapan sosialisasi yang dilakukan selesai. Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah tidak terukurnya tingkat pemahaman petugas perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri sebelum menerima pembelajaran saat sosialiasi dan keberhasilan proses pembelajaran yang dapat dilihat dari peningkatan pemahaman petugas perawat yang dibuktikan dengan peningkatan nilai post test.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya daftar pertanyaan dan link kuis melalui google form.
Tabel 10. Link Kuis Pre Test dan Post Test Google Form
LINK KUIS PRE TEST GOOGLE FORM
https://forms.gle/ot6UD7UAxeysZzD3A
LINK KUIS POST TEST GOOGLE FORM
https://forms.gle/45aG9LNxm7LG6QDS7
3) Memfasilitasi kesiapan petugas perawat di ruang Triage IGD untuk menerima sosialisasi, menyiapkan lembar bukti kehadiran sosialisasi dan menyebarkan link google form sebelum kegiatan sosialisasi dilakukan (2 Agustus 2022).
a. Nilai BerAKHLAK :
• Berorientasi Pelayanan
Pada tahapan ini, saya mengajak dan mengundang sejawat perawat di Triage IGD dengan ramah, sopan dan santun untuk mengikuti sosialisasi.
• Akuntabel
Saya bertanggungjawab menyiapkan video sebagai media dalam sosialisasi, menyiapkan lembar bukti kehadiran perawat dan menyebarkan link google form kepada semua petugas sebelum melakukan sosialisasi.
b. Analisis Manfaat dan Dampak
Adapun manfaat dari tahapan ini adalah untuk memastikan kegiatan sosialisasi berjalan dengan baik, yang mencakup memonitoring jumlah kehadiran peserta sosialisasi, kesiapan bukti kegiatan sosialisasi dan memastikan sudah terjawabnya kuis pre test google form sebelum peserta mengikuti sosialisasi. Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah penyelenggaraan kegiatan sosialisasi berjalan tidak maksimal.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya lembar bukti kehadiran sosialisasi dan data hasil pengisian link pre test google form.
Tingkat pemahaman petugas mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri sebelum dilakukan sosialisasi
Evaluasi dilakukan kepada 39 orang petugas perawat di ruang Triage IGD RSUP
Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah. Dari grafik 2 tersebut dapat diketahui bahwa dari 39 orang petugas perawat, terdapat 12 orang yang memiliki tingkat pemahaman baik, 20 orang memiliki tingkat pemahaman cukup baik dan 7 orang memiliki tingkat pemahaman kurang baik. Pengukuran tingkat pemahaman peserta dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Tingkat pemahaman dikatakan baik jika peserta mampu menjawab pertanyaan kuis dengan benar sebesar >75% dari seluruh pertanyaan dalam kuis
b. Tingkat pengetahuan dikatakan cukup baik jika peserta mampu menjawab pertanyaan kuis dengan benar sebesar 56-74% dari seluruh pertanyaan dalam kuis
c. Tingkat pengetahuan dikatakan kurang baik jika peserta mampu menjawab pertanyaan kuis dengan benar sebesar <55% dari seluruh pertanyaan dalam kuis (Budiman, 2013).
4) Melakukan sosialisasi kepada perawat yang bertugas di Triage IGD tentang materi manajemen nyeri dan memperlihatkan video mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri (3-5 Agustus 2022).
a. Nilai BerAKHLAK :
• Berorientasi Pelayanan Pada tahapan ini, saya melakukan sosialisasi dengan ramah, sopan dan santun.
• Kompeten
Saya memaparkan materi mengenai manajemen nyeri dengan jelas, sederhana dan menarik sehingga mudah dipahami peserta Saya memperlihatkan contoh mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang benar dalam bentuk video kreatif. Dalam sosialisasi ini saya juga memberi kesempatan peserta untuk mengajukan pertanyaan dan melakukan diskusi sehingga peserta benar-benar memahami materi yang disampaikan sebagai wujud implementasi membantu orang lain belajar. Kegiatan sosialisasi ini juga melatih saya meningkatkan kompetensi diri dalam melakukan komunikasi dihadapan public.
b. Analisis Manfaat dan Dampak Adapun manfaat dari kegiatan sosialisasi ini adalah meningkatnya pemahaman petugas perawat mengenai langkah-langkah melakukan dokumentasi manajemen nyeri dan pemahaman mengenai pentingnya dokumentasi yang lengkap dalam mendukung pemberian asuhan keperawatan. Kegiatan sosialisasi ini juga memberikan manfaat dalam menjaga konsistensi petugas perawat untuk menjaga kelengkapan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri sehingga terwujud pelaksanaan pelayanan public yang professional dan berkualitas. Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah petugas perawat tidak memahami langkah-langkah melakukan dokumentasi manajemen nyeri dan pentingnya dokumentasi yang lengkap dalam mendukung pemberian asuhan keperawatan. Disamping itu, kondisi dimana banyak dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang tidak lengkap akan terus berulang dan tidak teratasi.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya foto kegiatan dan lembar bukti kehadiran sosialisasi yang sudah terisi.
Kegiatan ketiga yang dilaksanakan yaitu melakukan implementasi dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di ruang Triage IGD
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya foto kegiatan dan lembar bukti kehadiran implementasi yang sudah terisi tanda tangan peserta. Kegiatan ini bertujuan menerapkan secara nyata ilmu yang sudah diperoleh melalui kegiatan sosialisasi dalam bentuk praktik pengisian form monitoring dan pengkajian ulang nyeri sebagai pengamalan nilai SMART ASN profesionalisme. Kegiatan ini dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit sehingga sangat mendukung upaya untuk mewujudkan visi
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu : menjadi rumah sakit unggul dan mandiri tahun 2024, serta mendukung misi menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau Kegiatan ini juga menguatkan nilai Organisasi di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu Profesional dan Tat Twam Asi. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan yaitu sebagai berikut.
1) Mempersiapkan panduan dan SOP pengelolaan rasa nyeri di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan implementasi (8 Agustus 2022).
a. Nilai BerAKHLAK :
• Akuntabel
Pada tahapan ini, saya melakukan penerapan implementasi dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dengan berpedoman pada panduan dan SOP yang sudah ada, sehingga terbukti kebenarannya dan dapat dipertanggung jawabkan.
• Berorientasi Pelayanan
Saya memahami bahwa teman-teman perawat membutuhkan pedoman berupa panduan dan SOP dalam melakukan dokumentasi manajemen nyeri dengan benar.
b. Analisis Manfaat dan Dampak
Adapun manfaat dari tahapan kegiatan ini adalah menyediakan pedoman berupa panduan dan SOP yang sudah berlaku dan dapat dijadikan acuan oleh petugas perawat dalam melakukan dokumentasi manajemen nyeri dengan benar. Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah petugas perawat tidak memiliki pedoman yang jelas dalam melakukan dokumentasi manajemen nyeri dengan benar
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersedianya Panduan dan SOP tentang pengelolaan nyeri sebagai pedoman yang berlaku di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngurah.
2) Menetapkan perwakilan tim jaga untuk melakukan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri serta menyiapkan lembar bukti kehadiran (8 Agustus 2022).
a. Nilai BerAKHLAK :
• Berorientasi Pelayanan
Pada tahapan ini, saya mengajak sejawat petugas perawat dengan ramah dan sopan untuk mengikuti implementasi dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri.
• Akuntabel
Saya bertanggungjawab menyiapkan lembar bukti kehadiran.
b. Analisis Manfaat dan Dampak
Adapun manfaat dari tahapan kegiatan ini adalah untuk memastikan kegiatan implementasi berjalan dengan baik dan tersedianya bukti kegiatan implementasi
Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah penyelenggaraan kegiatan implementasi berjalan tidak maksimal.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya lembar bukti kehadiran implementasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri.
3) Melaksanakan implementasi dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah (9-13 Agustus 2022).
a. Nilai BerAKHLAK :
• Kompeten
Pada tahapan ini, saya melakukan praktik bersama perwakilan tim jaga dalam melakukan dokumentasi sehingga benar-benar memahami langkah melakukan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dengan benar sebagai wujud implementasi membantu orang lain belajar.
• Harmonis
Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih untuk menghargai partisipasi perwakilan tim dalam kegiatan implementasi ini sehingga terbangun lingkungan kerja yang kondusif.
b. Analisis Manfaat dan Dampak Adapun manfaat dari kegiatan implementasi ini adalah sebagai proses penerapan ilmu yang sudah diperoleh melalui kegiatan sosialisasi dalam bentuk praktik pengisian form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah petugas perawat tidak mempraktikkan pengisian form monitoring dan pengkajian ulang nyeri sehingga kedepannya dapat menemukan kesulitan dalam melakukan
dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dengan benar.
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya foto kegiatan implementasi dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah.
5.1.4 Kegiatan IV (14-20 Agustus 2022)
Kegiatan keempat yang dilaksanakan yaitu melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. Output dari kegiatan ini adalah terdokumentasinya foto dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dan tersusunnya laporan rekapitulasi dan analisis. Diharapkan dengan pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri yang benar saat memberikan asuhan keperawatan dapat terbentuk sistem kerja yang baru dan tata kelola rumah sakit yang baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga sangat mendukung upaya untuk mewujudkan visi RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu menjadi rumah sakit unggul dan mandiri tahun 2024, serta mendukung misi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah poin ke-4 yaitu menciptakan tata kelola RS yang baik. Kegiatan ini juga menguatkan nilai Organisasi di RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu nilai Profesional serta nilai SMART ASN profesionalisme dan integritas. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1) Membuat checklist monitoring mengenai indicator yang wajib dilengkapi dalam pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri (14 Agustus 2022).
a. Nilai BerAKHLAK :
• Akuntabel
Saya akan bertanggung jawab untuk menyusun checklist monitoring kelengkapan form monitoring dan pengkajian ulang nyeri sebagai bahan evaluasi kelengkapan dokumen sesudah kegiatan sosialisasi dan implementasi dilakukan kepada petugas perawat.
• Kompeten
Saya menyusun checklist dengan cermat untuk menghasilkan bahan evaluasi dengan kualitas terbaik.
b. Analisis Manfaat dan Dampak
Adapun manfaat dari tahapan kegiatan ini adalah tersusunnya checklist monitoring yang memuat indicator atau poin-poin penting yang wajib dilengkapi dalam pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah tidak tersedianya alat ukur untuk mengevaluasi kelengkapan dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya checklist monitoring kelengkapan form monitoring dan pengkajian ulang nyeri.
2) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah dengan menggunakan checklist dan pengambilan foto (15-20 Agustus 2022)
a. Nilai BerAKHLAK :
• Akuntabel
Saya melakukan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan checklist dan pengambilan foto dokumen dalam pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, dengan mengumpulkan bukti pelaksanaan dengan jujur, cermat, dan bertanggung jawab.
• Berorientasi Pelayanan
Kegiatan ini berorientasi pada perbaikan mutu.
b. Analisis Manfaat dan Dampak Adapun manfaat dari tahapan kegiatan ini adalah tersedianya gambaran lengkap mengenai kelengkapan dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, terutama dapat diketahui ketercapaian dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah tidak tersedianya gambaran lengkap mengenai kelengkapan dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dan ketercapaian dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi menjadi tidak terukur.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya foto checklist yang sudah terisi dan foto dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri.
Dokumentasi Setelah Aktualisasi
Dokumentasi Setelah Aktualisasi
Dokumentasi Sebelum Aktualisasi
Dokumentasi Setelah Aktualisasi
3) Menyebarkan link post test google form dan meminta petugas yang sudah mengikuti
sosialisasi untuk mengisi google form sebagai evaluasi petugas setelah mendapat sosialisasi video mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri (16 Agustus 2022).
a. Nilai BerAKHLAK :
• Berorientasi Pelayanan
Saya menyebarkan link tersebut kepada semua petugas yang sudah mengikuti sosialisasi dan mengajak para petugas untuk mengisi link post test google form dengan ramah, sopan dan santun.
• Harmonis
Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih untuk menghargai partisipasi dari teman-teman perawat dalam mengisi link google form sebagai wujud membangun lingkungan kerja yang kondusif
b. Analisis Manfaat dan Dampak Adapun manfaat dari tahapan kegiatan ini adalah terukurnya tingkat pemahaman petugas perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri setelah dilakukan sosialiasi Terukurnya keberhasilan proses pembelajaran yang dapat dilihat dari peningkatan pemahaman petugas perawat yang dibuktikan dengan peningkatan nilai post test. Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah tidak terukurnya tingkat pemahaman petugas perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri setelah dilakukan sosialiasi.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya data hasil pengisian link post test google form
Grafik 3. Data Hasil Pengisian Link Post Test Google Form
Tingkat pemahaman petugas mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri setelah dilakukan sosialisasi
Evaluasi dilakukan kepada 39 orang petugas perawat di ruang Triage IGD RSUP
Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah. Dari grafik 3 tersebut dapat diketahui bahwa dari 39 orang petugas perawat, terdapat 31 orang yang memiliki tingkat pemahaman baik, 4 orang memiliki tingkat pemahaman cukup baik dan 4 orang memiliki tingkat pemahaman kurang baik. Pengukuran tingkat pemahaman peserta dapat dikategorikan sebagai berikut :
d. Tingkat pemahaman dikatakan baik jika peserta mampu menjawab pertanyaan kuis dengan benar sebesar >75% dari seluruh pertanyaan dalam kuis
e. Tingkat pengetahuan dikatakan cukup baik jika peserta mampu menjawab pertanyaan kuis dengan benar sebesar 56-74% dari seluruh pertanyaan dalam kuis
f. Tingkat pengetahuan dikatakan kurang baik jika peserta mampu menjawab pertanyaan kuis dengan benar sebesar <55% dari seluruh pertanyaan dalam kuis (Budiman, 2013).
4) Membuat laporan rekapitulasi hasil evaluasi dan melaporkan ke PJ Triage (18-20 Agustus 2022).
a. Nilai BerAKHLAK :
• Akuntabel
Saya akan membuat laporan rekapitulasi dan analisis hasil evaluasi secara jujur dan transparan sesuai dengan data hasil evaluasi.
• Kompeten
Saya melakukannya dengan cermat untuk menghasilkan laporan rekapitulasi dan analisis dengan kualitas terbaik
b. Analisis Manfaat dan Dampak
Adapun manfaat dari tahapan kegiatan ini adalah tersusunnya laporan rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, sehingga dapat diketahui gambaran lengkap mengenai kelengkapan dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri serta ketercapaian dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah tidak tersedianya laporan rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah tersusunnya laporan rekapitulasi dan analisis hasil evaluasi.
Evaluasi dilakukan pada 2 komponen yaitu sebagai berikut :
1. Tingkat pemahaman petugas perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dievaluasi dengan menggunakan kuis pre test dan post test melalui media google form. Kuis ini mengukur tingkat pemahaman petugas perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri sebelum dan sesudah sosialiasi. Terukurnya keberhasilan proses pembelajaran yang dapat dilihat dari peningkatan pemahaman petugas perawat yang dibuktikan dengan peningkatan nilai post test.
2. Kelengkapan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dievaluasi dengan menggunakan instrument pengumpulan data berupa checklist monitoring kelengkapan form dan pengambilan foto dokumen. Checklist monitoring kelengkapan form memuat indicator atau poin-poin penting yang wajib dilengkapi dalam pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri. Pengambilan foto dokumen berfungsi sebagai bukti gambaran pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah.
B. Rekapitulasi dan Analisis Hasil Evaluasi
1. Tingkat pemahaman petugas perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
Tingkat pemahamanpetugas mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemennyeri
pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
Tingkat pemahamanpetugas mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemennyeri
pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
Tingkat pemahamanpetugas mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemennyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
Grafik 5. Analisis Hasil Pengisian Link Pre Test dan Post Test Google Form
Tingkat pemahaman petugas mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri sebelum dilakukan sosialisasi
Tingkat pemahaman petugas mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri setelah dilakukan sosialisasi
Analisis Hasil Evaluasi :
Evaluasi dilakukan kepada 39 orang petugas perawat di ruang Triage IGD RSUP Prof.
Dr. I.G.N.G Ngoerah. Dari kedua grafik tersebut dapat diketahui bahwa dari 39 orang petugas perawat, berdasarkan hasil kuis pre test terdapat 12 orang yang memiliki
tingkat pemahaman baik, 20 orang memiliki tingkat pemahaman cukup baik dan 7 orang memiliki tingkat pemahaman kurang baik. Setelah dilakukan proses pembelajaran melalui kegiatan sosialisasi, berdasarkan hasil kuis post test didapatkan bahwa terdapat 31 orang yang memiliki tingkat pemahaman baik, 4 orang memiliki tingkat pemahaman cukup baik dan 4 orang memiliki tingkat pemahaman kurang baik. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan tingkat pemahaman petugas perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang dibuktikan dari adanya peningkatan nilai pada post test. Tingkat pemahaman petugas perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dapat dikategorikan baik, dengan persentase 79,5%. Angka ini jauh meningkat dari sebelum dilakukan sosialisasi dimana tingkat pemahaman petugas perawat yang dikategorikan baik hanya 31%.
2. Kelengkapan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
Grafik 5. Rekapitulasi kelengkapan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
Kelengkapan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri sebelum aktualisasi
Kelengkapan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri setelahaktualisasi
Analisis Hasil Evaluasi :
Pada grafik kelengkapan dokumen sebelum kegiatan sosialisasi diatas, berdasarkan hasil telaah yang dilakukan penulis selama 3 bulan dari tanggal 5 Maret 2022 – 31 Mei 2022 terhadap 60 dokument form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, didapatkan hasil bahwa terdapat 30 berkas form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang tidak lengkap. Apabila dipersentasekan, terdapat 50% dari total sample dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang tidak lengkap. Setelah dilakukan kegiatan optimalisasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, dilakukan evaluasi kembali terhadap 25 dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri selama 6 hari dari tanggal 15 Agustus – 20 Agustus 2022, didapatkan hasil bahwa dari 25 dokumen yang dilakukan evaluasi terdapat 21 dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang terisi lengkap dan 4 dokumen yang tidak lengkap. Apabila dipersentasekan, terdapat 84% dokumen lengkap dan 16% dokumen tidak lengkap. Point yang belum lengkap berdasarkan pengamatan penulis adalah tidak berisi identitas pasien, skor nyeri, assessment ulang nyeri pasien yang tidak berkelanjutan, serta dokumentasi intervensi nyeri baik farmakologis maupun non farmakologis belum lengkap. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan tingkat kelengkapan pengisian dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri setelah dilakukan kegiatan optimalisasi
pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah .
5.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi sebagai realisasi nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dilaksanakan sejak tanggal 18 Juli -23 Agustus 2022.
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. Adapun capaian pelaksanaan penerapan nilai-nilai
dasar PNS dalam aktualisasi dapat dituangkan dalam Tabel 11.
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/ Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang dilaksanakan
Kontribusi
Terhadap
Visi Misi
Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 Membuat video
kreatif mengenai
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form
monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri yang benar
sebagai media
edukasi
Smart ASN
Tersusunnya
media
edukasi
berupa Video
Kreatif
Kegiatan membuat
video kreatif sebagai
media edukasi
mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK yaitu :
a. Berorientasi
Pelayanan
b. Akuntabel
c. Kompeten
d. Harmonis
e. Loyal
f. Adaptif
Membuat video kreatif
sebagai media edukasi
mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK dengan
berpedoman pada
rancangan aktualisasi
yaitu sebagai berikut:
a. Berorientasi
Pelayanan
b. Akuntabel
c. Kompeten
d. Harmonis
Kegiatan dalam
pembuatan video
ini dilakukan
dengan cermat
dan teliti dengan
tetap mengikuti
panduan
pengelolaan rasa
nyeri di RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah. Proses
pembuatan video
Video ini dibuat dengan tujuan
sebagai
media edukasi
kepada petugas dan panduan dalam melaksanakan dokumentasi
1.1
terkait dengan
nilai
penguasaan IT
dimana PNS
mampu
memanfaatkan dan mengoperasikan
produk-produk
teknologi
informasi dalam
meningkatkan
kinerja.
Manajemen
ASN terkait
pengembangan
diri PNS dalam
meningkatkan
kompetensi diri
khususnya di
bidang teknologi
informasi
Melakukan
konsultasi
dengan
penanggung
jawab ruangan
Triage IGD, mentor dan tim
pemegang
standar PAP
yang terkait
manajemen
nyeri
mengenai
rencana untuk
membuat
video kreatif
Notulensi
Konsultasi
g. Kolaboratif
a.Berorientasi
pelayanan
Saya akan membuat
janji terlebih dahulu, kemudian bersikap
ramah dan sopan
saat berkonsultasi
dengan penanggung
jawab ruangan Triage
IGD, mentor, dan tim
pemegang standar
PAP nyeri.
b. Akuntabel
Saya datang tepat
waktu sesuai waktu
yang sudah dijanjikan
sebagai wujud
berintegritas tinggi.
e. Loyal
f. Adaptif
g. Kolaboratif
a. Berorientasi
pelayanan
Saya akan membuat
janji terlebih dahulu, kemudian bersikap
ramah dan sopan
saat berkonsultasi
dengan penanggung
jawab ruangan Triage
IGD, mentor, dan tim
pemegang standar
PAP nyeri.
b.Akuntabel
Saya datang tepat
waktu sesuai waktu
yang sudah dijanjikan
sebagai wujud
berintegritas tinggi.
ini juga
mendapat
dukungan dari
teman-teman, penanggung
jawab ruangan
Triage mentor dan tim nyeri
sehingga
tercipta video
yang sesuai
standar untuk
dijadikan media
edukasi dan
dapat dijadikan
panduan dalam
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form
monitoring dan pengkajian ulang
manajemen
nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, sehingga terwujud asuhan
keperawatan
yang bermutu pada pasien serta menguatkan nilai organisasi RSUP
Prof.Dr.I.G.N.
G Ngoerah yaitu
integritas,
mengenai
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen
nyeri pada
form monitoring dan pengkajian
ulang nyeri
Konsultasi ini saya
lakukan dengan
harapan memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak
untuk berkontribusi
memberi masukan
yang positif pada
video yang dibuat.
d.Loyal
Konsultasi ini juga
sebagai bentuk
menjaga nama baik
sesama ASN dan
dedikasi saya terhadap
pimpinan dan instansi
Konsultasi ini saya
lakukan dengan
harapan memberi
kesempatan
kepada berbagai
pihak untuk
berkontribusi
memberi masukan
yang positif pada
video yang dibuat.
e. Loyal
Konsultasi ini juga
sebagai bentuk
menjaga nama baik
sesama ASN dan
dedikasi saya
terhadap pimpinan
dan instansi
nyeri sebagai
upaya
meningkatkan
kualitas mutu
pelayanan. Hal
ini sesuai dengan
visi dari RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah yaitu
menjadi rumah
sakit unggul
dan mandiri
tahun 2024. Hal
ini juga
mendukung misi
dari RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah pada
poin ke-4 yaitu
menciptakan
tata kelola
Rumah Sakit
professional dan tat
twam asi
mengenai
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri pada
form monitoring dan pengkajian
ulang nyeri
cermat sesuai
dengan panduan
pengelolaan rasa
nyeri di RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah
b. Adaptif
Saya menuangkan ide
dan kreativitas saya
serta menggabungkan
masukan yang
diberikan oleh
penanggung jawab
ruangan Triage IGD,
mentor, dan tim
pemegang standar
PAP nyeri. sehingga
terbentuk draft naskah
video sebagai bagian
dari inovasi dalam
melakukan kegiatan
aktualisasi ini.
cermat sesuai
dengan panduan
pengelolaan rasa
nyeri di RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah b. Adaptif
Saya menuangkan ide
dan kreativitas saya
serta menggabungkan
masukan yang
diberikan oleh
penanggung jawab
ruangan Triage IGD,
mentor, dan tim
pemegang standar
PAP nyeri. sehingga
terbentuk draft naskah
video sebagai bagian
dari inovasi dalam
melakukan kegiatan
aktualisasi ini.
yang baik.
1.3 Melakukan
konsultasi
draft naskah
video yang
sudah disusun
dan meminta
izin perekaman
video dengan
penanggung
jawab ruangan
Triage IGD,
tim pemegang
standar PAP
nyeri dan mentor.
Notulensi
Konsultasi
a. Akuntabel
Saya membuat janji
temu untuk
melakukan konsultasi
dan meminta izin
perekaman video
dengan tim
pemegang standar
PAP nyeri, mentor
dan penanggung
jawab ruangan Triage
IGD, datang tepat
waktu sesuai dengan
janji yang sudah
dibuat sebagai wujud
berintegritas
tinggi.
b. Berorientasi
pelayanan
Bersikap ramah, sopan, dan santun
saat bertemu tim
a. Akuntabel
Saya membuat janji
temu untuk
melakukan konsultasi
dan meminta izin
perekaman video
dengan tim
pemegang standar
PAP nyeri, mentor
dan penanggung
jawab ruangan Triage
IGD, datang tepat
waktu sesuai dengan
janji yang sudah
dibuat sebagai wujud
berintegritas
tinggi.
b.Berorientasi
pelayanan
Bersikap ramah, sopan, dan santun
saat bertemu tim
pemegang standar
PAP nyeri, mentor
dan penanggung
jawab ruangan Triage
IGD.
c. Harmonis
Menghargai dan
menerima pendapat, saran serta perbaikan
dari tim pemegang
standar PAP nyeri,
mentor dan
penanggung jawab
ruangan Triage
d. Loyal
Konsultasi ini juga
sebagai bentuk
menjaga nama baik
sesama ASN dan
dedikasi saya terhadap
pimpinan dan instansi
pemegang standar
PAP nyeri, mentor
dan penanggung
jawab ruangan Triage
IGD.
c. Harmonis
Menghargai dan
menerima pendapat, saran serta perbaikan
dari tim pemegang
standar PAP nyeri,
mentor dan
penanggung jawab
ruangan Triage
d. Loyal
Konsultasi ini juga
sebagai bentuk
menjaga nama baik
sesama ASN dan
dedikasi saya
terhadap pimpinan
dan instansi
1.4 Melakukan
perekaman video
mengenai pelaksanaan
dokumentasi
manajemen
nyeri pada
form
monitoring dan
pengkajian
ulang nyeri
a. Foto Kegiatan
b. Video Rekaman
a.Kolaboratif
Saya melakukan
perekaman video
dengan bantuan dari
teman- teman, dengan saling
bekerja sama
untuk
menghasilkan nilai
tambah. Saya
memanfaatkan
berbagai sumber
daya yang ada
dengan maksimal, seperti kamera, tenaga pemeran, komputer, tempat
perekaman dan
sumber daya yang
lain yang
mendukung.
b.Loyal
a. Kolaboratif
Saya melakukan
perekaman video
dengan bantuan dari
teman- teman, dengan saling
bekerja sama
untuk
menghasilkan nilai
tambah. Saya
memanfaatkan
berbagai sumber
daya yang ada
dengan maksimal, seperti kamera,
tenaga pemeran, komputer, tempat
perekaman dan
sumber daya yang
lain yang
mendukung.
d. b. Loyal
Dalam pembuatan
video ini saya
berusaha
berkomunikasi
dengan baik, menjaga sopan
santun, menjaga
kerahasiaan pasien
serta menjaga nama
baik teman-teman, pimpinan, dan
instansi sehingga
dihasilkan video yang
berkualitas baik.
Dalam pembuatan
video ini saya
berusaha
berkomunikasi
dengan baik, menjaga sopan
santun, menjaga
kerahasiaan pasien
serta menjaga nama
baik teman-teman, pimpinan, dan
instansi sehingga
dihasilkan video yang
berkualitas baik.
Tidak lupa saya
mengucapkan
terimakasih atas
bantuan dari temanteman dan pihak-pihak
yang telah membantu
proses pembuatan
Tidak lupa saya
mengucapkan
terimakasih atas
bantuan dari temanteman dan pihak-
pihak yang telah
membantu proses
pengeditan
video dan
berkonsultasi
dengan tim
pemegang
standar PAP
nyeri, tim
PKRS, mentor dan
penanggung
jawab ruangan
Triage IGD,
serta
melakukan
perbaikan
sehingga
video ini sebagai
wujud membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
pembuatan video ini
sebagai wujud
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
a. Notulensi Konsultasi
b. Video Kreatif
a.Berorientasi
pelayanan
Bersikap ramah, sopan, dan santun
saat bertemu tim
pemegang standar
PAP nyeri, tim PKRS, mentor dan
penanggung jawab
ruangan Triage IGD
Saya melakukan
perbaikan tiada
henti sesuai dengan
saran atau masukan
dari tim pemegang
standar PAP nyeri, tim PKRS, mentor
a.Berorientasi
pelayanan
Bersikap ramah, sopan, dan santun
saat bertemu tim
pemegang standar
PAP nyeri, tim PKRS, mentor dan
penanggung jawab
ruangan Triage IGD
Saya melakukan
perbaikan tiada
henti sesuai dengan
saran atau masukan
dari tim pemegang
standar PAP nyeri, tim PKRS, mentor
2 Melakukan
sosialisasi kepada
perawat
mengenai
diperoleh
sebuah video
kreatif yang
berkualitas
dan penanggung
jawab Ruangan
Triage
b.Kompeten
Perbaikan dalam
penyusunan video ini
saya lakukan sebagai
implementasi
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik.
c.Akuntabel
Sehingga setelah
terciptanya video
kreatif ini, hasilnya
akan dapat
dipertanggungja
wabkan
dan penanggung
jawab Ruangan
Triage
b.Kompeten
Perbaikan dalam
penyusunan video ini
saya lakukan sebagai
implementasi
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik.
c.Akuntabel
Sehingga setelah
terciptanya video
kreatif ini, hasilnya
akan dapat
dipertanggungjaw
abkan
a. Foto kegiatan
b. Lembar
Kegiatan sosialisasi
kepada perawat
mengenai pelaksanaan
dokumentasi
Melakukan sosialisasi
kepada perawat
mengenai pelaksanaan
dokumentasi
Sosialisasi dengan
menggunakan
media video
mengenai
Sosialisasi ini bertujuan
untuk
meningkatkan
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri di Ruang
Triage IGD RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah
Smart ASN
terkait dengan
nilai
profesionalisme
dimana PNS
dituntut
kompeten dan
memiliki keahlian
yang layak sesuai
bidang tugasnya
Manajemen
bukti
kehadiran
sosialisasi
yang sudah
terisi
manajemen nyeri pada
form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK yaitu :
a. Berorientasi
Pelayanan
b. Akuntabel
c. Kompeten
d. Adaptif
manajemen nyeri pada
form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK dengan
berpedoman pada
rancangan aktualisasi
yaitu sebagai berikut:
a. Berorientasi
Pelayanan
b. Akuntabel
c. Kompeten
d. Adaptif
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri, dilakukan
secara
professional dengan
memanfaatkan
berbagai sumber
daya dan
kemampuan
pemahaman petugas
perawat mengenai langkahlangkah
melakukan dokumentasi manajemen
nyeri dan manfaatnya dalam
menunjang
a. Foto
Kegiatan
b. Ijin
tertulis dari
a.Berorientasi
pelayanan
Dengan bersikap
ramah, sopan dan
a. Berorientasi
pelayanan
Dengan bersikap
ramah, sopan dan
literasi digital
yang dimiliki
sehingga memiliki
kontribusi
pemberian asuhan
keperawatan
jawab ruangan
Triage IGD
untuk
melakukan
PJ ruangan
Triage IGD
santun saya
membuat janji temu
dengan penanggung
jawab ruangan
santun saya
membuat janji temu
dengan penanggung
jawab ruangan
terhadap
pencapaian visi
organisasi, yaitu
menjadi rumah
pada pasien sehingga terwujud pelaksanaan pelayanan public yang
ASN terkait
pengembangan
diri PNS, dimana
PNS dituntut
untuk terus
mengembangkan
kompetensi diri
dalam menjawab
tantangan yang
selalu berubah.
sosialisasi
kepada perawat yang
bertugas.
Triage IGD.
b. Adaptif
Secara proaktif
saya mengajukan
permohonan ijin
kepada penanggung
jawab ruangan
Triage IGD untuk
melakukan
sosialisasi kepada
perawat yang
bertugas.
Triage IGD.
b. Adaptif
Secara proaktif
saya mengajukan
permohonan ijin
kepada penanggung
jawab ruangan
Triage IGD untuk
melakukan sosialisasi
kepada perawat
yang bertugas.
sakit unggul
dan mandiri
tahun 2024. Hal
ini juga mendukung misi
dari RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah pada
poin ke-2 yaitu
menyelenggara
kan pendidikan
terintegrasi dan
professional dan berkualitas.
Tujuan ini mendukung
nilai organisasi di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G
2.2 Membuat kuis
melalui media
google form
untuk mengukur
pemahaman
petugas
mengenai
pelaksanaan
dokumentasi
Link kuis pre test dan post test melalui google form
a. Akuntabel
Saya akan
bertanggung jawab
untuk menyusun form
evaluasi pada google
form sebagai bahan
Evaluasi sebelum dan
sesudah kegiatan
sosialisasi dilakukan
kepada petugas
a. Akuntabel
Saya akan
bertanggung jawab
untuk menyusun form
evaluasi pada google
form sebagai bahan
Evaluasi sebelum dan
sesudah kegiatan
sosialisasi dilakukan
kepada petugas
pelatihan
tenaga
kesehatan yang
berdaya saing
dan berbudaya.
Ngoerah yaitu Integritas, Profesional, Tat twam asi dan Kebersamaa n
manajemen
nyeri pada form monitoring dan pengkajian
ulang nyeri
sebelum dan
sesudah
diberikan sosialisasi
kesiapan petugas perawat di ruang Triage IGD untuk menerima
sosialisasi, menyiapkan
lembar bukti
kehadiran
mengenai pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri.
b. Kompeten
A. Saya menyusun kuis
melalui media google form dengan cermat
untuk menghasilkan
bahan evaluasi
dengan kualitas
terbaik
mengenai pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri.
b. Kompeten
Saya menyusun kuis
melalui media google form dengan cermat
untuk menghasilkan
bahan evaluasi
dengan kualitas
terbaik
a. Lembar
bukti
kehadiran sosialisasi
b. Data hasil pengisian link pre test google form
a.Berorientasi
Pelayanan
Saya mengajak dan mengundang sejawat
perawat di Triage IGD
dengan ramah, sopan
dan santun untuk
mengikuti sosialisasi
b. Akuntabel
A. Saya bertanggungjawab
a. Berorientasi
Pelayanan
Saya mengajak dan mengundang sejawat
perawat di Triage IGD
dengan ramah, sopan dan santun
untuk mengikuti
sosialisasi
b. Akuntabel
Saya
sosialisasi dan
menyebarkan
link pre test
google form sebelum kegiatan sosialisasi
dilakukan
2.4 Melakukan sosialisasi kepada perawat yang
bertugas di Triage IGD
tentang materi
manajemen
nyeri dan
memperlihatka
menyiapkan video
sebagai media dalam
sosialisasi,
menyiapkan lembar
bukti kehadiran
perawat dan
menyebarkan link
google form kepada
semua petugas
sebelum melakukan
sosialisasi
menyiapkan video
sebagai media dalam
sosialisasi, menyiapkan lembar
bukti kehadiran
perawat dan
menyebarkan link
google form kepada
semua petugas
sebelum melakukan
sosialisasi
a. Foto kegiatan
b. Lembar bukti kehadiran sosialisasi yang sudah terisi
a.Berorientasi
Pelayanan Saya melakukan
sosialisasi dengan
ramah, sopan dan santun.
b.Kompeten
Saya memaparkan
materi mengenai
manajemen nyeri
a.Berorientasi
Pelayanan Saya melakukan
sosialisasi dengan
ramah, sopan dan santun.
b.Kompeten
Saya memaparkan
materi mengenai
manajemen nyeri
n video
mengenai
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen
nyeri pada
form monitoring dan
pengkajian
ulang nyeri
dengan jelas, sederhana dan menarik sehingga
mudah dipahami
peserta. Saya
memperlihatkan
contoh mengenai
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri pada
form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
yang benar dalam
bentuk video kreatif.
Dalam sosialisasi ini
saya juga memberi
kesempatan peserta
untuk mengajukan
pertanyaan dan
melakukan diskusi
sehingga peserta
benar-benar
dengan jelas, sederhana dan menarik sehingga
mudah dipahami
peserta. Saya
memperlihatkan
contoh mengenai
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
nyeri yang benar
dalam bentuk video
kreatif.
Dalam sosialisasi ini
saya juga memberi
kesempatan peserta
untuk mengajukan
pertanyaan dan
melakukan diskusi
sehingga peserta
3 Melakukan
implementasi
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form
monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri di Ruang
memahami materi
yang disampaikan
sebagai wujud
implementasi
membantu orang
lain belajar.
b. Kegiatan sosialisasi ini
juga melatih saya
meningkatkan
kompetensi diri
dalam melakukan
komunikasi dihadapan
public.
benar-benar
memahami materi
yang disampaikan
sebagai wujud
implementasi
membantu orang
lain belajar.
Kegiatan sosialisasi ini
juga melatih saya
meningkatkan
kompetensi diri
dalam melakukan
komunikasi dihadapan public.
a. Foto
kegiatan
b. Lembar bukti
kehadiran
Kegiatan melakukan
implementasi
dokumentasi
manajemen nyeri pada
form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS
Melakukan
implementasi
dokumentasi
manajemen nyeri pada
form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS
Kegiatan
implementasi ini
dilakukan sesuai
panduan dan SOP
yang sudah
ditetapkan melalui
peraturan Direktur
Utama RSUP
Dengan
dilakukannya
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri pada
form
monitoring dan
Triage IGD RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah.
Smart ASN
terkait dengan
nilai
profesionalisme
dimana PNS
dituntut
BerAKHLAK yaitu :
a. Berorientasi
Pelayanan
b. Akuntabel
c. Kompeten
d. Harmonis
BerAKHLAK dengan
berpedoman pada
rancangan aktualisasi
yaitu sebagai berikut:
a. Berorientasi
Pelayanan
b. Akuntabel
c. Kompeten
d. Harmonis
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah tentang
panduan
pengelolaan rasa
nyeri di RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah, sehingga
diharapkan para petugas perawat
pengkajian
ulang nyeri yang benar diharapkan perawat mampu memberikan
pelayanan yang
professional
kompeten dan
memiliki keahlian
yang layak sesuai
bidang tugasnya
Manajemen
ASN terkait
pengembangan
diri PNS, dimana
PNS dituntut
untuk terus
mengembangkan
kompetensi diri
dalam menjawab
n panduan dan
SOP
pengelolaan
rasa nyeri di RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah yang
akan
digunakan
sebagai
pedoman
dalam
Panduan
SOP tersedia
a.Akuntabel
Saya melakukan
penerapan
implementasi
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
nyeri dengan
berpedoman pada
panduan dan SOP
yang sudah ada,
sehingga terbukti
a. Akuntabel
Saya melakukan
penerapan
implementasi
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form
monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri dengan
berpedoman pada
panduan dan SOP
yang sudah ada,
dapat
melaksanakannya
secara konsisten
saat memberikan
asuhan
keperawatan.
Rekam medis
merupakan salah
satu pelayanan
penunjang yang
penting untuk
meningkatkan
mutu rumah sakit,
kepada pasien
dan dapat
meningkatkan
kepedulian perawat terhadap
keluhan pasien, hal ini sejalan
dengan nilai
Organisasi di RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah yaitu
3.2
selalu berubah. pelaksanaan implementasi
tantangan yang
kebenarannya dan
dapat
dipertanggung
jawabkan.
sehingga terbukti
kebenarannya dan
dapat
dipertanggung
jawabkan.
sehingga kegiatan
ini sangat
mendukung upaya
untuk mewujudkan
visi RSUP
Profesional dan Tat Twam Asi.
Menetapkan
perwakilan tim
jaga untuk
melakukan
dokumentasi
Lembar bukti
kehadiran
b.Berorientasi
Pelayanan
Saya memahami
bahwa teman-teman
perawat
membutuhkan
pedoman berupa
panduan dan SOP
dalam melakukan
dokumentasi
manajemen nyeri
dengan benar.
a.Berorientasi
Pelayanan
Saya mengajak
sejawat petugas
perawat dengan
b. Berorientasi
Pelayanan
Saya memahami
bahwa teman-teman
perawat
membutuhkan
pedoman berupa
panduan dan SOP
dalam melakukan
dokumentasi
manajemen nyeri
dengan benar.
a. Berorientasi
Pelayanan
Saya mengajak
sejawat petugas
perawat dengan
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah yaitu :
menjadi rumah
sakit unggul dan
mandiri tahun
2024, serta
mendukung misi
RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah poin ke-1
yaitu
Menyelenggarak an Pelayanan
Kesehatan Yang
Paripurna,
Mandiri dan
manajemen
nyeri pada
form monitoring dan
pengkajian
ulang nyeri
serta
menyiapkan
lembar bukti
kehadiran
manajemen
nyeri pada form
monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri di Ruang
ramah dan sopan
untuk mengikuti
implementasi
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form
monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri
b. Akuntabel
Saya
bertanggungjawab
menyiapkan lembar
bukti kehadiran.
ramah dan sopan
untuk mengikuti
implementasi
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form
monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri
b. Akuntabel
Saya
bertanggungjawab
menyiapkan lembar
bukti kehadiran.
Terjangkau
a. Foto kegiatan
b. Lembar
bukti kehadiran yang
sudah
a. Kompeten
Saya melakukan
praktik bersama
perwakilan tim jaga
dalam melakukan
dokumentasi
sehingga benar-benar
memahami langkah
a. Kompeten
Saya melakukan
praktik bersama
perwakilan tim jaga
dalam melakukan
dokumentasi
sehingga benar-benar
memahami langkah
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah
terisi
melakukan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
nyeri dengan benar
sebagai wujud
implementasi
membantu orang
lain belajar.
b. Harmonis
Tidak lupa saya
mengucapkan
terimakasih untuk
menghargai
partisipasi perwakilan
tim dalam kegiatan
implementasi ini
sehingga terbangun
lingkungan kerja
yang kondusif
melakukan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form monitoring
dan pengkajian ulang
nyeri dengan benar
sebagai wujud
implementasi
membantu orang
lain belajar.
b. Harmonis
Tidak lupa saya
mengucapkan
terimakasih untuk
menghargai
partisipasi
perwakilan tim
dalam kegiatan
implementasi ini
sehingga
terbangun
lingkungan kerja
4 Melakukan
monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form
monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri di Ruang
Triage IGD RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah
Smart ASN
terkait dengan
nilai
profesionalisme
dimana PNS
dituntut
kompeten dan
a. Foto
dokumen
form monitoring dan pengkajian
ulang nyeri
terisi lengkap
b. Laporan
rekapitulasi
dan analisis
Kegiatan monitoring
dan evaluasi
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri pada
form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK yaitu :
a. Berorientasi
Pelayanan
b. Akuntabel
c. Kompeten
d. Harmonis
yang kondusif
Melakukan monitoring
dan evaluasi
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri pada
form monitoring dan
pengkajian ulang nyeri
mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK dengan
berpedoman pada
rancangan aktualisasi
yaitu sebagai berikut:
a. Berorientasi
Pelayanan
b. Akuntabel
c. Kompeten
d. Harmonis
Kegiatan
monitoring dan
evaluasi
penerapan
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
pada form
monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri dilakukan
dengan penuh
tanggung jawab
dan konsisten, sesuai dengan visi
RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah yaitu
menjadi rumah
sakit unggul
dan mandiri
Dengan
dilakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dengan benar setelah
dilakukan kegiatan
sosialisasi dan implementasi, diharapkan para petugas
memiliki keahlian
yang layak sesuai
bidang tugasnya
serta nilai
integritas, dimana PNS
memiliki
gambaran diri
yang
menunjukkan
keselarasan
antara hati, pikiran, perkataan
dan perbuatan
yang baik dan
benar.
mengenai
indicator yang
wajib dilengkapi
dalam
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen
nyeri pada form
monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri
form
monitoring dan pengkajian ulang nyeri
untuk menyusun
Checklist Monitoring
kelengkapan form
monitoring dan pengkajian ulang nyeri
sebagai bahan
evaluasi kelengkapan
dokumen sesudah
kegiatan sosialisasi
dan implementasi
dilakukan kepada
petugas perawat.
Saya menyusun
checklist dengan
cermat untuk
menghasilkan bahan
evaluasi dengan
kualitas terbaik
untuk menyusun
Checklist Monitoring
kelengkapan form
monitoring dan pengkajian ulang nyeri
sebagai bahan
evaluasi kelengkapan
dokumen sesudah
kegiatan sosialisasi
dan implementasi
dilakukan kepada
petugas perawat.
b. Kompeten
Saya menyusun
checklist dengan
cermat untuk
menghasilkan bahan
evaluasi dengan
kualitas terbaik
tahun 2024.
Diharapkan
dengan
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri
yang benar saat
memberikan
asuhan
keperawatan
dapat terbentuk
sistem kerja yang
baru dan tata
kelola yang baik
untuk
meningkatkan
kualitas
pelayanan, sesuai
dengan misi ke –
4 RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah
dapat melayani
pasien dengan optimal dan professional sesuai dengan
nilai dasar organisasi
RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah.
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen
nyeri pada form monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri di Ruang
Triage IGD RSUP
Prof.Dr.
I.G.N.G Ngoerah
dengan
menggunakan
checklist dan
pengambilan
foto dokumen.
sudah terisi
b. Foto dokumen
form monitoring dan
pengkajian
ulang nyeri
evaluasi dengan
menggunakan
checklist dan
pengambilan foto
dokumen dalam
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri pada
form monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri, dengan
mengumpulkan bukti
pelaksanaan dengan
jujur, cermat, dan
bertanggung jawab.
b. Berorientasi
Pelayanan
Kegiatan ini
berorientasi pada
perbaikan mutu.
evaluasi dengan
menggunakan
checklist dan
pengambilan foto
dokumen dalam
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen nyeri pada
form monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri, dengan
mengumpulkan bukti
pelaksanaan dengan
jujur, cermat, dan
bertanggung jawab.
b. Berorientasi
Pelayanan
Kegiatan ini
berorientasi pada
perbaikan mutu.
4 yaitu menciptakan
tata kelola RS
yang baik
4.3 Menyebarkan
link post test
google form dan
meminta
petugas yang
sudah mengikuti
sosialisasi untuk
mengisi google
form sebagai
evaluasi petugas
setelah mendapat
sosialisasi video
mengenai
pelaksanaan
dokumentasi
manajemen
nyeri pada form
monitoring dan
pengkajian ulang
nyeri
Data hasil
pengisian link
post test
google form
a.Berorientasi
Pelayanan
Saya menyebarkan
link tersebut kepada
semua petugas yang
sudah mengikuti
sosialisasi dan
mengajak para petugas untuk mengisi
link kuisioner google
form dengan ramah, sopan dan santun.
b. Harmonis
Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih untuk menghargai
partisipasi dari teman-
teman perawat dalam
mengisi link google
form sebagai wujud
a. Berorientasi
Pelayanan
Saya menyebarkan
link tersebut kepada
semua petugas yang
sudah mengikuti
sosialisasi dan
mengajak para petugas untuk mengisi
link kuisioner google
form dengan ramah, sopan dan santun.
b. Harmonis
Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih untuk menghargai
partisipasi dari temanteman perawat dalam
mengisi link google
form sebagai wujud
4.4 Membuat
laporan rekapitulasi hasil
evaluasi dan
melaporkan
ke PJ Triage
Laporan
rekapitulasi
dan analisis
hasil evaluasi
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
a. Akuntabel
Saya akan membuat
laporan rekapitulasi
dan analisis hasil
evaluasi secara jujur
dan transparan sesuai
dengan data hasil evaluasi.
b.Kompeten
Saya melakukannya
dengan cermat untuk
menghasilkan laporan
rekapitulasi dan
analisis dengan
kualitas terbaik
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
a. Akuntabel
Saya akan membuat
laporan rekapitulasi
dan analisis hasil
evaluasi secara jujur
dan transparan sesuai
dengan data hasil evaluasi.
b. Kompeten
Saya melakukannya
dengan cermat untuk
menghasilkan laporan
rekapitulasi dan
analisis dengan
kualitas terbaik
5.3.1 Kualitas Aktualisasi
Pelaksanaan aktualisasi dimulai pada tanggal 18 Juli 2022 sampai dengan 23 Agustus 2022 di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. Aktualisasi ini terdiri dari empat kegiatan dengan beberapa tahapan disetiap kegiatan. Empat kegiatan tersebut adalah membuat video kreatif mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang benar sebagai media edukasi, melakukan sosialisasi kepada perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, melakukan implementasi dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, serta melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri Semua tahapan kegiatan yang ada pada rencana kegiatan sudah dapat dilaksanakan seluruhnya. Berikut adalah dukungan dari pimpinan unit kerja mengenai pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dibuktikan melalui pemberian testimoni oleh pimpinan yaitu sebagai berikut :
“Om Swastiastu” Saya I Putu Budiarsana sebagai penanggungjawab ruang Triage IGD mengucapkan terima kasih kepada Candra terkait pelaksanaan aktualisasi mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri di ruang Triage. Tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatan menurut kami sudah dilaksanakan dengan sangat baik dimulai dari pembuatan video, sosialisasi, kemudian pelaksanaan praktik untuk pengisian form dan juga dilakukan monitoring dan evaluasi. Semua kegiatan yang dilakukan pada proses tersebut sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pelayanan dokumentasi khususnya dokumentasi nyeri di ruang Triage. Jadi harapannya bisa meningkatkan mutu pelayanan nyeri sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara legal secara hukum dan kedepannya kegiatan ini agar tetap dilanjutkan bukan hanya menjadi proses dari penyelesaian tugas saja tetapi dilanjutkan untuk perbaikan pelayanan. Dan juga tetap dilaksanakan sosialisasi untuk perbaikan utamanya tentang dokumentasi nyeri. Sehingga kontinuitas pelayanan nyeri, kemudian kelengkapan form seperti yang diamanatkan oleh standar akreditasi berjalan dengan baik. Itu mungkin yang dapat saya sampaikan, selamat untuk Candra sudah mampu membantu kami menyelesaikan salah satu permasalahan yang ada di ruang Triage. Saya akhiri “Om Santih, Santih,Santih Om”
Testimoni dari PJ Ruang Triage IGD: Ns. I Putu Budiarsana, S.Kep.MNSc (Em) Link Video Testimoni : https://youtu.be/jAwRGFTyj6E
Berdasarkan paparan dari Penanggung Jawab Ruangan Triage IGD sesuai dengan testimoni yang telah disampaikan maka didapatkan beberapa poin penting yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat dari adanya kegiatan aktualisasi untuk memecahkan isu ini adalah meningkatkan mutu pelayanan nyeri sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara legal di mata hukum.
2. Saran yang diberikan adalah kedepannya kegiatan ini agar tetap dilanjutkan bukan hanya menjadi proses dari penyelesaian tugas saja tetapi dilanjutkan untuk perbaikan pelayanan. Disamping itu agar tetap dilaksanakan sosialisasi untuk perbaikan utamanya tentang dokumentasi nyeri. Sehingga kontinuitas pelayanan nyeri, kemudian kelengkapan form seperti yang diamanatkan oleh standar akreditasi berjalan dengan baik.
Terdapat pula testimoni dari Clinical Instructure ruang Triage IGD yaitu sebagai berikut :
Saya Ngakan Nyoman Rai Bawa, saya Clinical Instructure di IGD Triage, saya ingin memberikan testimoni terkait pelaksanaan aktualisasi mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang dibawakan oleh Candra. Semua tahapan kegiatan sudah dilakukan dengan baik menurut saya, mulai dari membuat video, melakukan sosialisasi ke teman-teman, melakukan implementasi praktik pengisian form monitoring dan pengkajian ulang nyeri hingga evaluasi kegiatan. Itu sudah dipraktikkan. Itu sangat bagus. Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pelayanan nyeri di IGD Triage RSUP Prof Ngurah, dan harapan saya mengingat semua tindakan wajib didokumentasikan. Mohon dipertahankan kegiatan aktualisasinya, dan lakukan monitoring terus-menerus walau kegiatan latsar sudah selesai ya Candra, Over all semua sudah bagus. Itu saja testimoninya, semoga bermanfaat. Selamat Malam.
Testimoni dari Clinical Instructure Ruang Triage IGD Link Video Testimoni : https://youtu.be/GNS5STfsFwE
Berdasarkan paparan dari Clinical Instructure Ruang Triage IGD sesuai dengan testimoni yang telah disampaikan maka didapatkan beberapa poin penting yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat dari adanya kegiatan aktualisasi untuk memecahkan isu ini adalah meningkatkan pelayanan nyeri di Triage IGD RSUP Prof Ngurah.
2. Saran yang diberikan adalah mohon dipertahankan kegiatan aktualisasinya, dan lakukan monitoring terus-menerus walau kegiatan latsar sudah selesai.
1) Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Terdapat beberapa manfaat dari pelaksanaan aktualisasi terhadap Visi dan Misi Organisasi diantaranya sebagai berikut :
a. Visi rumah sakit “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024” teraplikasi dalam 4 tahapan kegiatan optimalisasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dengan edukasi melalui media video di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.1G Ngoerah.
b. Misi rumah sakit “Menciptakan Tata kelola RS yang baik” dicapai melalui kegiatan I dan IV yaitu membuat video kreatif mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang benar sebagai media edukasi serta melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N G Ngoerah
c. Misi rumah sakit “Menyelenggarakan PendidikanTerintegrasi dan Pelatihan Tenaga Kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya” dicapai melalui kegiatan II yaitu melakukan sosialisasi kepada perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah.
d. Misi rumah sakit menyelenggarakan pelayanan kesehatanyang paripurna, mandiri dan terjangkau dicapai melalui kegiatan III yaitu melakukan implementasi dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
a. Kegiatan I yaitu membuat video kreatif memiliki tujuan menyediakan media edukasi kepada petugas dan panduan dalam melaksanakan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, sehingga terwujud asuhan keperawatan yang bermutu pada pasien serta menguatkan nilai organisasi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu integritas, professional dan tat twam asi.
b. Kegiatan II yaitu melakukan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petugas perawat mengenai langkah-langkah melakukan dokumentasi manajemen nyeri dan manfaatnya dalam menunjang pemberian asuhan keperawatan pada pasien sehingga terwujud pelaksanaan pelayanan public yang
professional dan berkualitas. Tujuan ini mendukung nilai organisasi di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu Integritas, Profesional, Tat twam asi dan Kebersamaan.
c. Kegiatan III yaitu melakukan implementasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang benar diharapkan perawat mampu memberikan pelayanan yang professional kepada pasien dan dapat meningkatkan kepedulian perawat terhadap keluhan pasien, hal ini sejalan dengan nilai Organisasi di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu Profesional dan Tat Twam Asi.
d. Kegiatan IV yaitu melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dengan benar setelah dilakukan kegiatan sosialisasi dan implementasi, diharapkan para petugas dapat melayani pasien dengan optimal dan professional sesuai dengan nilai dasar organisasi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah.
Kegiatan optimalisasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dengan edukasi melalui media video memberikan dampak positive dalam meningkatkan kelengkapan dokumentasi pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri. Hal ini dibuktikan dengan 84% dari 25 dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang dilakukan evaluasi sudah terisi lengkap. Kondisi ini harus tetap dipertahankan, dimonitoring dan dievaluasi secara kontinu sehingga kelengkapan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri akan tetap terjamin kualitasnya. Hal ini sebagai bentuk upaya meningkatkan mutu pelayanan pasien nyeri di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah Penanganan nyeri yang bermutu akan memberikan keuntungan antara lain pasien merasa nyaman sehingga meningkatkan kepuasan pasien, pemulihan lebih cepat dan pada akhirnya akan mengurangi biaya perawatan. Untuk mewujudkan pelayanan nyeri yang efektif, adekuat dan bermutu, sesuai dengan Standar
Akreditasi Rumah Sakit Kemenkes (STARKES) dalam standar Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP) 4, rumah sakit harus memiliki sistem pelayanan penanganan nyeri yang terintegrasi, terkoordinasi dan holistik untuk memberikan hasil yang optimal.
Berdasarkan pengamatan penulis selama masa habituasi pada sistem pelayanan penanganan nyeri yang diberikan terhadap pasien yang datang dengan keluhan nyeri ke
Triage IGD, beberapa pasien diantaranya mengatakan bahwa belum memahami dan mengerti mengenai penatalaksanaan nyeri yang mereka alami. Beberapa pasien dan keluarga menyebutkan belum mendapatkan penjelasan detail tentang prosedur tatalaksana tindakan untuk mengatasi nyeri seperti jenis obat yang didapat, jadwal pemberian obat, dan efek samping obat. Sehingga pasien ataupun keluarga terkadang kebingungan mengenai pengobatan yang dijalani dan sering menanyakan ke petugas mengenai obat yang harus diminum, mengapa masih merasakan nyeri walaupun sudah diberikan obat dan bahkan
terkadang mengeluh ke petugas karena merasa tidak mendapat pengobatan nyeri padahal pada kenyataannya sudah diberikan oleh petugas perawat dan tercatat dalam rekam medis.
Hal ini diperberat oleh adanya pergantian penunggu pasien dan kondisi psikis pasien yang mengeluh nyeri, yang juga mempengaruhi tingkat pemahaman mengenai penatalaksanaan nyeri pasien. Disamping itu, berdasarkan hasil pengamatan penulis terhadap petugas
perawat, kurangnya disiplin petugas dalam memberikan edukasi sesuai prosedur, beban kerja di Triage IGD yang tinggi dan banyaknya prosedur administratif yang harus diselesaikan juga mempengaruhi peran perawat dalam menjalankan tugasnya sebagai edukator sehingga menjadi tidak optimal. Dari pemaparan ini dapat disimpulkan terdapat isu yang muncul yaitu “Belum optimalnya edukasi pasien sebelum pemberian obat di ruang
Triage IGD RSUP Prof DR.I.G.N.G. Ngoerah”
6.2 Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah Lanjutan
Gagasan yang diambil sebagai alternative pemecahan isu tersebut adalah “Optimalisasi Pemberian Edukasi Pasien sebelum Pemberian Obat di Ruang
Triage IGD RSUP Prof DR.I.G.N.G. Ngoerah. ” Adapun sasaran dari pemecahan masalah ini adalah petugas perawat di Ruang Triage IGD RSUP Prof DR.I.G.N.G.Ngoerah. Edukasi melalui media video ini adalah wujud dari implementasi pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja perawat secara efektif dan efisien. Hal ini sebagai bentuk pengamalan dari Smart ASN yaitu kemampuan menguasai IT dan meningkatkan fungsi ASN dalam memberikan pelayan publik yang professional dan berkualitas.
6.3 Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Lanjutan
Adapun tahapan kegiatan rencana tindak lanjut untuk memecahkan isu tersebut adalah :
1) Melakukan konsultasi dengan mentor, penanggungjawab Triage IGD dan tim pemegang standar PAP yang terkait manajemen nyeri mengenai rencana tindak lanjut dari isu yang diidentifikasi. Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya notulensi konsultasi dan foto kegiatan. Tahapan dalam kegiatan melakukan konsultasi ini mengimplementasikan nilainilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Loyal dan Kolaboratif.
2) Membuat video mengenai pemberian edukasi manajemen nyeri pada pasien yang mudah dipahami dan tata laksana. Pada tahapan kegiatan ini penulis akan menyusun materi edukasi dan membuat video yang dikonsultasikan dengan atasan ataupun pihak-pihak terkait seperti tim PKRS. Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya video mengenai pemberian edukasi manajemen nyeri pada pasien Tahapan dalam kegiatan melakukan konsultasi ini mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
3) Melakukan sosialisasi kepada perawat yang memberikan pelayanan nyeri di ruang Triage IGD IGD RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah. Pada tahapan ini penulis akan melakukan sosialisasi kepada perawat mengenai poin-poin penting yang harus disampaikan saat memberikan edukasi manajemen nyeri kepada pasien. Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan sosialisasi kepada perawat yang akan memberikan edukasi kepada pasien dimana terdapat bukti berupa daftar hadir dan dokumentasi kegiatan. Tahapan dalam kegiatan melakukan konsultasi ini mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten dan Adaptif.
4) Melakukan evaluasi kepada perawat menggunakan kuisioner melalui media google form tentang sejauh mana pemahaman perawat dalam melakukan edukasi manajemen nyeri pada pasien. Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya evaluasi kegiatan berupa hasil rekapitulasi dan analisis kuisioner melalui media google form. Tahapan dalam kegiatan melakukan konsultasi ini mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten dan Harmonis.
5) Menyusun laporan kegiatan oleh penulis yang akan dilaporkan kepada pihak terkait sehingga nantinya apabila hal ini efektif akan dapat diaplikasikan pada seluruh ruangan perawatan yang memberikan pelayanan nyeri. Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya laporan kegiatan oleh penulis yang nantinya dapat dilaporkan kepada atasan. Tahapan dalam kegiatan melakukan konsultasi ini mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu Akuntabel dan Kompeten.
Waktu kegiatan pada rencana tindak lanjut aktualisasi dapat dijabarkan pada
Tabel 14. Jadwal Kegiatan RTL
1. Melakukan konsultasi rencana tindak lanjut
2. Membuat video mengenai pemberian edukasi manajemen nyeri pada pasien
3. Melakukan sosialisasi kepada perawat yang memberikan pelayanan nyeri
4. Melakukan evaluasi kepada perawat menggunakan kuisioner melalui media google form
5. Penyusunan laporan kegiatan oleh penulis
Tabel 13.
Adapun kesimpulan dari kegiatan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi
Pelaksanaan Dokumentasi Manajemen Nyeri pada Form Monitoring dan Pengkajian Ulang Nyeri dengan Edukasi Melalui Media Video di Ruang Triage IGD
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah” adalah sebagai berikut :
1) Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi ketidaklengkapan form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang dilihat dari factor manusia, lingkungan dan metode. Dilihat dari segi manusia, factor penyebabnya adalah kurangnya pemahaman dan disiplin petugas perawat dalam melakukan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri. Dilihat dari segi lingkungan, penyebabnya adalah situasi dimana pasien yang datang bisa dalam jumlah yang banyak dalam 1 periode waktu yang sama, yang mengakibatkan beban kerja perawat bertambah tinggi, sehingga memiliki waktu sedikit untuk mengisi dokumentasi manajemen nyeri. Dilihat dari segi metode, factor penyebabnya adalah kurangnya pengawasan dan evaluasi terhadap petugas perawat dalam melakukan dokumentasi manajemen nyeri serta metode penyegaran melalui pelatihan berbasis e-learning yang cenderung hanya menampilkan materi dalam bentuk e-book.
2) Optimalisasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dengan edukasi melalui media video di ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah” ditempuh dalam 4 kegiatan yaitu membuat video kreatif mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang benar, melakukan sosialisasi kepada perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, melakukan implementasi dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri serta melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri di Ruang Triage IGD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah.
3) Kegiatan membuat video kreatif mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang benar menghasilkan output berupa tersusunnya video kreatif yang dapat digunakan sebagai media edukasi dan
panduan dalam pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri. Kegiatan membuat video kreatif ini sesuai dengan visi dan misi serta menguatkan nilai organisasi RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu integritas, professional dan tat twam asi Kegiatan ini dimulai dari melakukan konsultasi dengan penanggung jawab ruangan Triage IGD, mentor, tim PKRS, dan tim pemegang standar PAP yang terkait manajemen nyeri, menyusun draft naskah video, melakukan konsultasi draft naskah video, melakukan perekaman video, melakukan pengeditan video, mengkonsultasikan hasil video yang sudah diedit dan melakukan perbaikan sehingga diperoleh sebuah video kreatif yang berkualitas. Seluruh tahapan dalam kegiatan membuat video kreatif ini mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
4) Melakukan sosialisasi kepada perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri menghasilkan output berupa foto kegiatan dan lembar bukti kehadiran sosialisasi yang sudah terisi tanda tangan peserta. Kegiatan ini memiliki kontribusi terhadap pencapaian visi dan misi organisasi, dan mendukung nilai organisasi di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu Integritas, Profesional, Tat twam asi dan Kebersamaan. Kegiatan ini dimulai dari mengajukan permohonan ijin kepada penanggung jawab ruangan Triage IGD untuk melakukan sosialisasi, membuat kuis melalui media google form, menyiapkan lembar bukti kehadiran sosialisasi, menyebarkan link pre test google form sebelum kegiatan sosialisasi, serta melakukan sosialisasi kepada perawat yang bertugas di Triage IGD. Kegiatan sosialisasi ini mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten dan Adaptif.
5) Melakukan implementasi dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri menghasilkan output berupa tersusunnya foto kegiatan dan lembar bukti kehadiran implementasi yang sudah terisi tanda tangan peserta. Kegiatan ini mewujudkan visi dan misi dan menguatkan nilai Organisasi di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah yaitu Profesional dan Tat Twam Asi. Kegiatan ini dimulai dari mempersiapkan panduan dan SOP pengelolaan rasa nyeri, menetapkan perwakilan tim jaga untuk melakukan implementasi dan melaksanakan implementasi dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri. Kegiatan implementasi ini mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten dan Harmonis.
6) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri menghasilkan output berupa dokumentasi foto dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dan tersusunnya laporan rekapitulasi dan analisis. Kegiatan ini sangat mendukung upaya untuk mewujudkan visi dan misi serta menguatkan nilai Organisasi di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu nilai Profesional. Kegiatan ini memiliki beberapa tahapan yaitu membuat checklist monitoring, melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri, menyebarkan link post test google form, membuat laporan rekapitulasi hasil evaluasi melaporkan ke PJ Triage. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten dan Harmonis.
7) Setelah seluruh kegiatan optimalisasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dilakukan, dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman petugas perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri tergolong kategori baik, dengan persentase
79,5% Tingkat kelengkapan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri juga mengalami peningkatan. Dari 25 dokumen yang dilakukan evaluasi terdapat 21 dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang terisi lengkap dan 4 dokumen yang tidak lengkap. Apabila dipersentasekan, terdapat 84% dokumen lengkap dan 16% dokumen tidak lengkap.
7.2 Komitmen Keberlanjutan Aktualiasasi
Saya selaku penulis dan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kesehatan Tahun 2022 menyatakan komiten untuk senantiasa melakukan keberlanjutan aktualisasi sebagai bagian habituasi di dalam unit kerja. Saya akan senantiasa mengaplikasikan nilai-nilai dasar PNS BerAkhlak dalam melaksanakan tugas setiap harinya serta peka terhadap permasalahan yang ada pada unit kerja. Setelah permasalahan atau isu yang sudah dipilih selama masa aktualisasi dilaksanakan maka saya akan melanjutkan rencana kegiatan yang akan dilanjutkan sebagai habituasi pada unit kerja sesuai rencana tindak lanjut yang telah disusun. Saya berharap pihak-pihak terkait tetap memberikan dukungan serta masukan dan arahan untuk mendukung saya dalam mengembangkan unit kerja sebagai pelayan publik yang profesional dan berkualitas.
Budiman dan Riyanto. 2013. Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2006. Pedoman penyelengaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medis.
Fanada, M. Muda, W. (2012). Pengaruh Kompres Hangat Dalam Menurunkan Skala Nyeri Pada Lansia Yang Mengalami Nyeri Rematik di Panti Sosial Tresna Werda Teratai Palembang.
Gafur, K.M.A., 2003. Pentingnya Peningkatan Profesionalisme Rekam Medis dalam Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan.
McGee SJ dan Goldberg DS. Pain as a Global Public Health Priority. BMC Public Health. 2011;11(770):1-5.
Nahin R. Estimates of Pain Prevalence and Severity in Adults: United States, 2012. The Journal of Pain. 2015;16(8):769-780.
Pamungkas F, hariyanto T dan Utami E.W., Identifikasi Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Jurnal kedokteran brawijaya. 2015;28 (2): 124-128.
Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah No. YR.01.01/PDN.XIV.1.2.1/10767/2017 Tentang Panduan Pengelolaan Rasa Nyeri Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. Denpasar. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia No 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Simbolan, S.A. 2015. Kajian Yuridis terhadap Kedudukan Rekam Medis Elektronik dalam Pembuktian Perkara Pidana Malpraktek oleh Dokter. Jurnal Lex Crimen. 2015:4(6);152161.
Swieboda, P., Filip, R., Prystupa, A., et al.(2013). Assessment of pain: types, mechanism and treatment. Ann Agric Environ Med, 1(1), 2-7. doi:10.1017/CBO9781107415324.0
The Joint Commission (2015). Sentinel Alert Event: Preventing falls and fallrelated injuries in health care facilities. Diunduh dari https://www .joint commission.org/sea_issue_55/ pada 11 Oktober 2016
The Joint Commission (2015). National Patient Safety Goals Effective January 1, 2015: Nursing Care Center Accreditation Program. Diunduh dari www. Jointcommission.org/assets/1/6/2015 NPSG_NCC.pdf 5 September 2016
Wilkinson, J. M., (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Edisi 9. Jakarta: EGC.
WHO World Health Statistic Report 2014. Geneva: World Health Organization; 2014.
Wulandari, R, A. Maja, J, P, S. Khosama, H. (2013). Gambaran Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Punggung Bawah Pada Buruh Kapal.
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PELAKSANAAN DOKUMENTASI MANAJEMEN NYERI
PADA FORM MONITORING DAN PENGKAJIAN ULANG NYERI
DENGAN EDUKASI MELALUI MEDIA VIDEO
DI RUANG TRIAGE IGD
RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH
Tanggal 15 Juli 2022 di UPTD BAPELKESMAS BALI
Coach Mentor
NIP 196611181990021002
NIP.196708271988032002
Penguji
Dwinta Pratiwi Adi, SKM.,M.Kes. NIP.196511141988032007
CORE ISSUE DAN
GAGASAN
PEMECAHAN ISU
KEGIATAN DAN
TAHAPAN
KESIMPULAN
LATAR BELAKANG
KUALITAS DAN
KEMANFAATAN
AKTUALISASI
MENJADI RUMAH SAKIT UNGGUL DAN MANDIRI
TAHUN 2024
• Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau
• Menyelenggarakan pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga
kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya
• Menyelenggarakan penelitian
kesehatan berbasis rumah sakit
• Menciptakan tata kelola rs yang baik
• Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku
kepentingan terkait
RSUP PROF
NGOERAH
SEBAGAI BAGIAN
SISTEM
KESEHATAN
NASIONAL
PELAYANAN
PASIEN
NYERI
RSUP PROF
NGOERAH
DOKUMENTASI
NYERI BANYAK
TIDAK LENGKAP
BERDAMPAK TIDAK
TERIDENTIFIKASINYA PERKEMBANGAN
KELUHAN NYERI PASIEN, KONTINUITAS
PELAKSANAAN MANAJEMEN NYERI
TERHAMBAT, PEMBERIAN TERAPI YANG
TERLAMBAT KE PASIEN SEHINGGA
ASUHAN KEPERAWATAN TIDAK
OPTIMAL,
JUMLAH PASIEN
DATANG DENGAN
KELUHAN NYERI
KE TRIAGE IGD
TAHUN 2022
DOKUMENTASI
NYERI YANG
BERKUALITAS
PELAYANAN NYERI
WAJIB
TERDOKUMENTASI
DALAM REKAM
MEDIS PASIEN
PENANGANAN NYERI
ADEKUAT, EFEKTIF
DAN BERMUTU (STARKES)
“
BELUM OPTIMALNYA PELAKSANAAN
DOKUMENTASI MANAJEMEN NYERI PADA FORM
MONITORING DAN PENGKAJIAN ULANG NYERI
DI RUANG TRIAGE IGD RSUP PROF.DR.I.G.N.G
NGOERAH
“OPTIMALISASI PELAKSANAAN DOKUMENTASI
MANAJEMEN NYERI PADA FORM MONITORING
DAN PENGKAJIAN ULANG NYERI
DENGAN EDUKASI MELALUI MEDIA VIDEO
DI RUANG TRIAGE IGD RSUP PROF.DR.I.G.N.G
NGOERAH
MEMBUAT VIDEO KREATIF MENGENAI PELAKSANAAN
MELAKUKAN MONITORING DAN EVALUASI
PELAKSANAAN DOKUMENTASI MANAJEMEN NYERI
PADA FORM MONITORING DAN PENGKAJIAN ULANG
NYERI DI RUANG TRIAGE IGD RSUP PROF.DR.I.G.N.G
NGOERAH
4
MELAKUKAN IMPLEMENTASI DOKUMENTASI
MANAJEMEN NYERI PADA FORM MONITORING
DAN PENGKAJIAN ULANG NYERI DI RUANG
TRIAGE IGD RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH
1 2 3
DOKUMENTASI MANAJEMEN NYERI PADA FORM
MONITORING DAN PENGKAJIAN ULANG NYERI YANG
BENAR SEBAGAI MEDIA EDUKASi
MELAKUKAN SOSIALISASI KEPADA PERAWAT
MENGENAI PELAKSANAAN DOKUMENTASI
MANAJEMEN NYERI PADA FORM MONITORING
DAN PENGKAJIAN ULANG NYERI DI RUANG
TRIAGE IGD RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH
18 – 31 Juli 2022
Melakukan konsultasi dengan PJ
Triage IGD, mentor dan tim
pemegang standar PAP Nyeri
Menyusun draft naskah video
VISI : Menjadi rumah sakit
unggul dan mandiri tahun 2024
MISI : Menciptakan tata kelola
Rumah Sakit yang baik
NILAI ORGANISASI : Integritas, professional dan tat twam asi
Aktualisasi Kedudukan dan peran PNS
SMART ASN: Menguasai IT
Melakukan konsultasi draft naskah
video yang sudah disusun dan
meminta izin perekaman video
Melakukan perekaman video
Melakukan pengeditan video dan
berkonsultasi dengan PJ Triage IGD, mentor, tim pemegang standar PAP
Nyeri, tim PKRS
Nilai BerAKHLAK [Berorientasi Pelayanan- Akuntabel
Kolaboratif-Loyal]
ANALISIS MANFAAT DAN DAMPAK
Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi memberi masukan yang positif pada video, demi
tersusunnya video kreatif yang sempurna dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan. Dampak apabila tahapan ini tidak
dilakukan adalah penulis akan mendapat kesulitan dalam
menyelesaikan kendala-kendala yang dihadapi saat proses
pembuatan video kreatif.
Output/Evidence:
Notulensi konsultasi
Foto kegiatan
2. Menyusun draft naskah video
Nilai BerAKHLAK[Akuntabel-Adaptif].
Manfaatnya adalah sebagai bahan acuan dalam
menentukan isi video dan alur proses perekaman
video. Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan
adalah penulis akan mendapat kesulitan saat
melakukan perekaman video kreatif akibat dari tidak
memiliki pedoman naskah yang baik.
Output/Evidence :
Tersusunnya draft naskah video
3. Melakukan konsultasi draft naskah
video yang sudah disusun dan meminta
izin perekaman video
Nilai BerAKHLAK [Akuntabel
Berorientasi PelayanaHarmonis-Loyal].
ANALISIS MANFAAT DAN DAMPAK
Manfaatnya adalah memberi kesempatan kepada berbagai pihak
memberi masukan yang positif mengenai draft naskah video yang
sudah disusun dan mendapat izin dalam perekaman video. Dampak
apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah draft naskah video
menjadi tidak sempurna
Output/Evidence :
Tersusunnya draft naskah video
4. Melakukan perekaman video
Nilai BerAKHLAK [Kolaboratif- Loyal -Harmonis]
ANALISIS MANFAAT DAN DAMPAK
Manfaatnya adalah untuk menyediakan rekaman video
sebagai bahan dasar dalam kegiatan selanjutnya yaitu
proses pengeditan video kreatif. Dampak apabila tahapan
ini tidak dilakukan adalah penulis tidak dapat melakukan
pengeditan video apabila tidak memiliki rekaman video
sebagai bahan dasar.
Output/Evidence :
Video rekaman sebagai bahan dasar
menyusun video kreatif
5. Melakukan pengeditan video dan berkonsultasi
Nilai BerAKHLAK
[Berorientasi Pelayanan- Kompeten-Akuntabel]
ANALISIS MANFAAT DAN DAMPAK
Video dikonsultasikan dengan tim pemegang standar PAP
nyeri, tim PKRS, mentor dan PJ Triage IGD. Manfaat
tahapan ini adalah menggabungkan potongan-potongan
rekaman video, memadukan gambar dan suara sehingga
memberi efek emosional yang dapat menyentuh hati
audiens. Setelah proses pengeditan selesai,.
Output/Evidence :
Foto kegiatan, notulensi konsultasi
dan hasil akhir video kreatif.
Output/Evidence melakukan
pengeditan video dan berkonsultasi
Mengajukan
permohonan ijin
kepada PJ Triage IGD
Membuat kuis melalui
media google form
untuk mengukur
pemahaman petugas
Memfasilitasi kesiapan
petugas perawat di ruang Triage IGD untuk
menerima sosialisasi
Melakukan sosialisasi
kepada perawat yang
bertugas di Triage IGD
VISI :
Menjadi rumah sakit
unggul dan mandiri tahun
2024
MISI : Menyelenggarakan
pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga kesehatan yang berdaya saing dan
berbudaya
NILAI ORGANISASI:
Integritas, Profesional, Tat
twam asi dan Kebersamaan
AKTUALISASI KEDUDUKAN
DAN PERAN PNS
SMART ASN:
Profesionalisme
1. Mengajukan permohonan ijin
Nilai BerAKHLAK [Berorientasi Pelayanan- Adaptif ]
ANALISIS MANFAAT DAN DAMPAK
Adapun manfaat dari tahapan ini adalah untuk mendapatkan
ijin dari penanggung jawab ruangan Triage IGD sehingga
kegiatan sosialisasi dapat terselenggara dengan baik.
Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah kegiatan
sosialiasi tidak dapat diselenggarakan tanpa ijin dari
penanggung jawab ruangan Triage IGD.
Output/Evidence :
Foto kegiatan dan permohonan ijin tertulis
yang sudah disetujui oleh PJ Triage IGD
2. Membuat kuis melalui media google form untuk
mengukur pemahaman petugas
Nilai BerAKHLAK [Akuntabel-Kompeten].
ANALISIS MANFAAT DAN DAMPAK
Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah tidak
terukurnya tingkat pemahaman petugas perawat mengenai
pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri sebelum
menerima pembelajaran saat sosialiasi dan keberhasilan
proses pembelajaran yang dapat dilihat dari peningkatan
pemahaman petugas perawat yang dibuktikan dengan
peningkatan nilai post test.
Output/Evidence :
Daftar pertanyaan dan link kuis
melalui google form.
Memfasilitasi kesiapan petugas
perawat di ruang Triage IGD untuk
menerima sosialisasi
Nilai BerAKHLAK [Berorientasi
Pelayanan-Akuntabel].
Adapun manfaat dari tahapan ini adalah untuk memastikan
kegiatan sosialisasi berjalan dengan baik, yang mencakup
mengundang sejawat perawat peserta sosialisasi, kesiapan
bukti kegiatan sosialisasi, menyebar link pre test dan
memastikan sudah terjawabnya kuis pre test google form
sebelum peserta mengikuti sosialisasi.
Output/Evidence :
Tersusunnya lembar bukti kehadiran sosialisasi dan data hasil
pengisian link pre test google form
Tingkat pemahamanpetugas mengenai pelaksanaan dokumentasi
manajemennyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
sebelum dilakukan sosialisasi
Pengukuran tingkat pemahaman peserta dapat dikategorikan sebagai
berikut :
a. Tingkat pemahaman dikatakan baik jika peserta mampu menjawab
pertanyaan kuis dengan benar sebesar >75% dari seluruh pertanyaan
dalam kuis
b. Tingkat pengetahuan dikatakan cukup baik jika peserta mampu
menjawab pertanyaan kuis dengan benar sebesar 56-74% dari
seluruh pertanyaan dalam kuis
c. Tingkat pengetahuan dikatakan kurang baik jika peserta mampu
Skor 80-100 (Baik) Skor 60-70 (Cukup baik) 10-50 (Kurang baik)
Data Hasil Pengisian Link Pre Test Google Form
menjawab pertanyaan kuis dengan benar sebesar <55% dari seluruh
pertanyaan dalam kuis (Budiman, 2013).
Evaluasi dilakukan kepada 39 orang petugas perawat di ruang Triage IGD.
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa dari 39 orang petugas
perawat, terdapat 12 orang yang memiliki tingkat pemahaman baik, 20
orang memiliki tingkat pemahaman cukup baik dan 7 orang memiliki
tingkat pemahaman kurang baik.
Nilai BerAKHLAK
kepada perawat yang bertugas di Triage IGD tentang materi manajemen nyeri
[Berorientasi PelayananKompeten]
ANALISIS MANFAAT DAN DAMPAK
Adapun manfaat dari kegiatan sosialisasi ini adalah
meningkatnya pemahaman petugas perawat mengenai
langkah-langkah melakukan dokumentasi manajemen
nyeri dan pemahaman mengenai pentingnya dokumentasi
yang lengkap dalam mendukung pemberian asuhan keperawatan.
Output/Evidence :
Foto kegiatan dan lembar bukti
kehadiran sosialisasi
4. Melakukan sosialisasi8-13 Agustus 2022
1 3 2
Menetapkan
Mempersiapkan
panduan dan SOP
pengelolaan rasa
nyeri
perwakilan tim jaga
untuk melakukan
dokumentasi
manajemen nyeri
Melaksanakan
implementasi
dokumentasi
manajemen nyeri .
VISI :
Menjadi rumah sakit
unggul dan mandiri tahun
2024
MISI :
Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang
paripurna, mandiri dan
terjangkau
NILAI ORGANISASI:
Profesional dan Tat Twam
Asi
AKTUALISASI KEDUDUKAN
DAN PERAN PNS
SMART ASN:
Profesionalisme
1
Nilai BerAKHLAK
[Akuntabel- Berorientasi
Pelayanan publik]
2
Nilai BerAKHLAK [Berorientasi
Pelayanan-Akuntabel].
3
Nilai BerAKHLAK [Kompeten-Harmonis].
1 2 3 4
Membuat checklist
monitoring mengenai indicator yang wajib dilengkapi
Melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan dokumentasi
manajemen nyeri
Menyebarkan link post test google form
MISI : Menciptakan tata kelola
VISI :
Menjadi rumah sakit
unggul dan mandiri tahun
2024
RS yang baik
NILAI ORGANISASI:
Profesional
Membuat laporan rekapitulasi hasil evaluasi
AKTUALISASI KEDUDUKAN
DAN PERAN PNS
SMART ASN:
Membuat checklist monitoring
Adapun manfaat dari tahapan kegiatan ini adalah
Nilai BerAKHLAK Akuntabel-Kompeten
mutu];
tersusunnya checklist monitoring yang memuat indicator atau poin-poin penting yang wajib dilengkapi dalam
pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri. Dampak apabila
tahapan ini tidak dilakukan adalah tidak tersedianya alat ukur
untuk mengevaluasi kelengkapan dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
Output/Evidence :
Tersusunnya checklist monitoring kelengkapan form monitoring dan pengkajian ulang nyeri.
Nilai BerAKHLAK [Akuntabel- Berorientasi
Pelayanan]
Adapun manfaat dari tahapan kegiatan ini adalah tersedianya gambaran lengkap mengenai kelengkapan dokumen form
monitoring dan pengkajian ulang nyeri, terutama dapat diketahui ketercapaian dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah tidak
tersedianya gambaran lengkap mengenai kelengkapan
dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dan ketercapaian dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi menjadi
tidak terukur
Output/Evidence :
Tersusunnya foto checklist yang sudah terisi dan foto dokumen form
monitoring dan pengkajian ulang nyeri
Menyebarkan link post test
Nilai BerAKHLAK [Berorientasi
Pelayanan-Harmonis].
ANALISIS MANFAAT DAN DAMPAK
Adapun manfaat dari tahapan kegiatan
ini adalah terukurnya tingkat
pemahaman petugas perawat
mengenai pelaksanaan dokumentasi
manajemen nyeri setelah dilakukan sosialiasi.
Output/Evidence :
Tersusunnya data hasil pengisian link post test google form.
Tingkat pemahamanpetugas mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemennyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri setelah dilakukan sosialisasi
Evaluasi dilakukan kepada 39 orang petugas perawat. Dari
grafik tersebut dapat diketahui bahwa dari 39 orang
petugas perawat, terdapat 31 orang yang memiliki tingkat
pemahaman baik, 4 orang memiliki tingkat pemahaman
cukup baik dan 4 orang memiliki tingkat pemahaman
kurang baik (Budiman, 2013).
Membuat laporan rekapitulasi hasil evaluasi dan melaporkan ke PJ
Triage Nilai BerAKHLAK
AkuntabelKompeten]
Output/Evidence :
Tersusunnya laporan rekapitulasi dan analisis hasil evaluasi.
Adapun manfaat dari tahapan kegiatan ini adalah tersusunnya laporan rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, sehingga dapat diketahui gambaran lengkap mengenai kelengkapan dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri serta ketercapaian dari
pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Dampak apabila tahapan ini tidak dilakukan adalah tidak tersedianya laporan rekapitulasi hasil evaluasi
pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri.
Tingkat pemahamanpetugas mengenai pelaksanaan dokumentasi
manajemennyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
sebelum dilakukan sosialisasi
ANALISIS : Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
bahwa terjadi peningkatan tingkat
pemahaman petugas perawat mengenai
pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang
nyeri yang dibuktikan dari adanya
peningkatan nilai pada post test.
Tingkat pemahamanpetugas mengenai pelaksanaan dokumentasi
manajemennyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri setelah dilakukan sosialisasi Skor
Tingkat pemahaman petugas perawat
mengenai pelaksanaan dokumentasi
manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dapat dikategorikan
baik, dengan persentase 79,5%. Angka ini
jauh meningkat dari sebelum dilakukan
sosialisasi dimana tingkat pemahaman
petugas perawat yang dikategorikan baik
hanya 31%.
Kelengkapandokumentasi manajemen nyeripadaform monitoring danpengkajianulangnyerisebelumaktualisasi
Analisis Hasil Evaluasi :
Pada grafik kelengkapan dokumen sebelum kegiatan aktualisasi, terhadap 60
dokument form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, didapatkan hasil bahwa
terdapat 30 berkas form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang tidak lengkap.
Lengkap Tidak Lengkap
Apabila dipersentasekan, terdapat 50% dari total sample dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang tidak lengkap.
Setelah dilakukan kegiatan optimalisasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri
pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri, dilakukan evaluasi kembali
terhadap 25 dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri selama 6 hari dari
Kelengkapandokumentasi manajemen nyeripadaform monitoring danpengkajian ulangnyerisetelahaktualisasi
tanggal 15 Agustus – 20 Agustus 2022, didapatkan hasil bahwa dari 25 dokumen yang
dilakukan evaluasi terdapat 21 dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
yang terisi lengkap dan 4 dokumen yang tidak lengkap. Apabila dipersentasekan, terdapat 84% dokumen lengkap dan 16% dokumen tidak lengkap.
Lengkap
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan tingkat
Tidak Lengkap
kelengkapan pengisian dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri
“Om Swastiastu” Saya I Putu Budiarsana sebagai penanggungjawab ruang Triage IGD mengucapkan
terima kasih kepada Candra terkait pelaksanaan aktualisasi mengenai pelaksanaan dokumentasi
manajemen nyeri di ruang Triage. Tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatan menurut kami sudah
dilaksanakan dengan sangat baik dimulai dari pembuatan video, sosialisasi, kemudian pelaksanaan praktik untuk pengisian form dan juga dilakukan monitoring dan evaluasi. Semua kegiatan yang dilakukan
pada proses tersebut sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pelayanan dokumentasi khususnya dokumentasi nyeri di ruang Triage. Jadi harapannya bisa meningkatkan mutu pelayanan nyeri sehingga
dapat dipertanggungjawabkan secara legal secara hukum dan kedepannya kegiatan ini agar tetap
dilanjutkan bukan hanya menjadi proses dari penyelesaian tugas saja tetapi dilanjutkan untuk perbaikan pelayanan. Dan juga tetap dilaksanakan sosialisasi untuk perbaikan utamanya tentang dokumentasi nyeri. Sehingga kontinuitas pelayanan nyeri, kemudian kelengkapan form seperti yang diamanatkan oleh standar akreditasi berjalan dengan baik. Itu mungkin yang dapat saya sampaikan, selamat untuk Candra sudah mampu membantu kami menyelesaikan salah satu permasalahan yang ada di ruang Triage. Saya akhiri “Om Santih, Santih,Santih Om”
Testimoni dari PJ Ruang Triage IGD: Ns. I Putu
Budiarsana, S.Kep.MNSc (Em)
Berdasarkan pengamatan penulis selama masa habituasi, penulis menemukan kondisi terkait
pelayanan nyeri :
1.Beberapa pasien ataupun keluarga tampak kebingungan mengenai pengobatan nyeri yang dijalani , misalnya nama obat yang didapat, jadwal pemberian obat, dan efek samping obat.
2.Beban kerja di Triage IGD yang tinggi dan banyaknya prosedur administratif yang harus diselesaikan, menyebabkan petugas perawat memiliki sedikit waktu melakukan edukasi manajemen nyeri
3.Adanya Kewajiban memberikan pelayanan nyeri yang berkualitas
“Belum optimalnya edukasi pasien sebelum
pemberian obat di ruang Triage IGD RSUP Prof
DR.I.G.N.G. Ngoerah”
“Optimalisasi edukasi pasien sebelum pemberian obat di Ruang Triage
IGD RSUP Prof DR.I.G.N.G. Ngoerah. ”
Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Lanjutan
1. Melakukan konsultasi dengan mentor, penanggungjawab Triage IGD dan tim pemegang standar PAP yang terkait manajemen nyeri mengenai rencana tindak lanjut dari isu yang diidentifikasi.
2. Membuat video mengenai pemberian edukasi manajemen nyeri pada pasien yang mudah dipahami dan tata laksana
3. Melakukan sosialisasi kepada perawat yang memberikan pelayanan nyeri di ruang Triage IGD IGD
RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah.
4. Melakukan evaluasi kepada perawat menggunakan kuisioner melalui media google
5. Menyusun laporan kegiatan oleh penulis yang akandilaporkan kepada pihak terkait
Setelah seluruh kegiatan optimalisasi pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri dilakukan, dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman petugas perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri tergolong kategori baik, dengan persentase
79,5%. Tingkat kelengkapan dokumentasi manajemen nyeri pada form monitoring dan pengkajian ulang nyeri juga mengalami peningkatan. Dari 25 dokumen yang dilakukan
evaluasi terdapat 21 dokumen form monitoring dan pengkajian ulang nyeri yang terisi
lengkap dan 4 dokumen yang tidak lengkap. Apabila dipersentasekan, terdapat 84% dokumen lengkap dan 16% dokumen tidak lengkap.