Edukasi Pencegahan Ekstravasasi Di Rumah Pada Pasien Kanker Yang Menjalani Kemoterapi

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 3

OPTIMALISASI EDUKASI PENCEGAHAN EKSTRAVASASI

DI RUMAH PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI

DI RUANG MAHOTAMA RSUP PROF.DR.I.G.N.G. NGOERAH

DISUSUN OLEH :

LUH MILA KHARISMA DEWI

199004222022032001

KERJASAMA

BAPELKES CIKARANG, KEMENKES RI

DAN

UPTD BAPELKESMAS BALI, DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

2022

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI EDUKASI PENCEGAHAN EKSTRAVASASI

PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI INTRAVENA

DI RUANG MAHOTAMA RSUP PROF.DR.I.G.N.G. NGOERAH

Telah di seminarkan

Tanggal 15 Juli 2022 di UPTD Bapelkesmas Bali

Coach

A.A.G.R. Darmasemaya, SKM, M.SePH NIP.196611181990021002

Mentor

Ns. I Made Udayana, SST, SH, S.Kep, M.Kes NIP.197804112002121003

Penguji

Dwinta Pratiwi Adi, SKM, M.Kes NIP 196511141988032007

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa :

Nama : Luh Mila Kharisma Dewi

NIP : 199004222022032001

Pangkat/ Gol : Pengatur/IIc

Jabatan : Perawat Terampil

Instansi Asal : Rumah Sakit Umum Pusat Prof.DR.I.G.N.G. Ngoerah

Penyelenggara Pelatihan : UPTD Bapelkesmas Bali

Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil angkatan manapun. Laporan ini adalah murni gagasan dan rumusan aktualiasasi saya sendiri, sesuai arahan coach dan mentor. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan mencantumkan dalam daftar pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang. Dibuat di : Denpasar

Pada tanggal :18 Juli 2022

Yang membuat pernyataan,

Luh Mila Kharisma Dewi

NIP.199004222022032001

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Penulis dapat menyelesaikan penulisan rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada banyak pihak dalam pembuatan rancangan aktualisasi ini dalam rangka pelaksanaan Latsar CPNS Kemenkes di Bapelkesmas Bali tahun 2022. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Kementerian Kesehatan yang telah memberikan kesempatan penulis untuk mengikuti pelatihan dasar CPNS golongan II ini.

2. Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasarana sehingga kegiatan pendidikan dan pelatihan ini dapat berlangsung dengan baik.

3. UPTD Balai Pelatihan dan Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasarana sehingga kegiatan pendidikan dan pelatihan ini dapat berlangsung dengan baik.

4. Bapak dr. I Wayan Sudana, M Kes selaku Direktur Utama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah yang telah memberikan dukungan selama penulis menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Kesehatan 2022.

5. Ns. I Made Udayana, SST, SH, S.Kep, M.Kes selaku Mentor yang banyak memberikan dukungan, motivasi dan masukannya dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan rancangan atualisasi.

6. A.A.G.R. Darmasemaya, SKM, M.SePH selaku Coach yang membimbing, memberikan motivasi dan arahan dalam pelaksanaan penyusunan laporan rancangan aktualisasi.

7. Ibu Dwinta Pratiwi Adi, SKM, M.Kes selaku Penguji yang telah memberikan masukkan, saran dan kritik untuk perbaikan laporan ini

8. Ns. Ni Made Alit Susanti, S.Kep selaku PenanggungJawab Ruangan unit kerja yang memberikan masukan, arahan dan persetujuan dalam pemilihan isu sampai tersusunnya laporan rancangan aktualisasi.

9. dr. I Made Artawa selaku Kepala Sub Instalasi Rawat Inap Bedah yang telah memberikan masukan, bimbingan dan dukungan dalam penyusunan laporan.

i

10. dr. I Wayan Dharma Artana, Sp.A (K) selaku Kepala Instalasi RawatInapyangtelah memberikan masukan, saran dan kritik, serta dukungan dalam pembuatan laporan ini.

11. dr. Luh Gede Sri Yunitri selaku Kepala Instalasi PKRS yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan media edukasi yang berorientasi mutu.

12. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan menjadi fasilitator dalam pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan III Tahun 2022.

13. Rekan CPNS tahun 2022 di RSUP Prof.DR.I.G.N.G. Ngoerah terutama golongan II angkatan 3 yang telah memberikan motivasi, semangat, bantuan serta kebersamaan dan rekan seperjuangan.

14. Rekan di ruang Mahotama yang telah memberikan dukungan serta bantuan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

15. Keluarga (Orang tua, Suami, Anak-Anak) yang senantiasa membantu, memberikan motivasi, mendukung dan mendoakan.

Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya rancangan aktualisasi ini.

Denpasar, 17 Juli 2022

Penulis

Luh Mila Kharisma Dewi, A.Md.Kep NIP. 199004222022032001

ii
iii DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi …. iii Daftar Lampiran ……………………………………………………………………………………………………..v Daftar Tabel ………………………………………………………………………………………………………….. vi Daftar Gambar ………………………………………………………………………………………………………. vii Draft Foto………………………………………………………………………………………………………………. viii BAB I PENDAHULUAN …..1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan …..4 1.3. Manfaat ………………………………………………………………………………………… 4 BAB II PROFIL INSTANSI 6 2.1. Visi dan Misi Institusi 6 2.1.1. Visi Institusi …………………………………………………………………6 2.1.2. Misi Institusi ………………………………………………………………..6 2.2. Nilai-Nilai Organisasi .6 2.3. Tugas Organisasi …………………………………………………………………………….7 2.4. Uraian/ Rincian Tugas Jabatan Peserta ……………………………………………..7 BAB III ANALISIS ISU ……………………………………………………………………………………………..10 3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual ……………………………………………………10 3.1.1. Identifikasi Isu ……………………………………………………………. 10 3.1.2. Penapisan Isu……………………………………………………………….14 3.1.3. Analisis penyebab Isu…………………………………………………… 16 3.1.4. Dampak Isu………………………………………………………………….18 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS .19 3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif ……………………..20 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI …. 22 4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS……………………………………….. 23
iv 4.2. Penjadwalan …………………………………………………………………………………… 32 4.3. Pihak Yang Terkait 35 BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI…………………………………………………………………………. 36 5.1. Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS…………………………………..36 5.2. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS…………………………… 51 5.3. Kualitas dan kemanfaatan Aktualisasi………………………………………………….. 64 BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT 6.1 Penetapan Isu Lanjutan/ alternatif……………………………………………………….69 6.2 Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah Lanjutan…………………………………….. 69 6.3 Rencana Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS Lanjutan……………………………….. 70 BAB VII PENUTUP……………………………………………………… 72 7.1. Kesimpulan……………… ……..72 7.2. Komitmen Keberlanjutan Aktualisasi……………………………………………………. 73 DAFTAR PUSTAKA ……..74 Lampiran 75
v
Lembar Konsultasi Mentor .72 Lampiran Link………………………………………………………………………………………………………….77 Lembar Pengendalian Aktualisasi oleh Coach………………………………………………………………75 Foto Bukti Konsultasi dengan Mentor ………………………………………………………………………..89 Foto Bukti Konsultasi Coach ……………………………………………………………………………………..80
DAFTAR LAMPIRAN
vi DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Identifikasi Isu ………………………………………………………………………………..……….9 Tabel 3.2 Penapisan Isu dengan Teknik APKL 14 Tabel 3.3 Indikator Skor Analisis USG ……………………………………………………………………….15 Tabel 3.4 Penapisan Isu dengan Teknik USG ……………………………………………………………..16 Tabel 3.6 Analisis fish bone ……………………………………………………………………………………..18 Tabel 3.7 Keterkaitan penyebab isu dengan Smart ASN dan kedudukan ASN……………… 19 Tabel 4.1 Rencana kegiatan aktualisasi ……………………………………………………………………..23 Tabel 4.2 Jadwal rencana kegiatan aktualisasi 32 Tabel 4.3 Pihak yang terlibat dan perannya ……………………………………………………………….35 Tabel 5.1 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-nilai dasar PNS……………………………………51 Tabel 6.1 Jadwal Kegiatan RTL………………………………………………………………………………….71
vii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Organisasi Institusi …………………………………………………………………..8 Gambar 2.2 Struktur Organisasi Unit Kerja ………………………………………………………………..9 Gambar 3.5 Fish Bone ……………………………………………………………………………………………. 17 Gambar 5.1 Gambar Form Pengamatan Langsung pada Form Discharged Planning………..46 Gambar 5.2 Gambar Grafik Hasil Evaluasi Pre Test…………………………………………………….. 47 Gambar 5.3 Gambar Grafik Hasil Evaluasi Post Test…………………………………………………….48
viii DAFTAR
Foto 5.1 Draft Video Edukasi …………………………………………………………………………………… 37 Foto 5.2 Evidence Konsultasi dengan PJ……………………………………………………………………. 38 Foto 5.3 Evidence Konsultasi dengan Mentor……………………………………………………………. 39 Foto 5.4 Evidence Konsultasi dengan Ka Sub Ins Ranap Bedah…………………………………….40 Foto 5.5 Evidence konsultasi dengan Kepala Instalasi Rawat Inap………………………………..41 Foto 5.6 Evidence Konsultasi dengan PKRS……………………………………………………………….. 42 Foto 5.7 Evidence Kegiatan Sosialisasi Pengisian Discharged Planning…………………………..43 Foto 5.8 Evidence Menyebarkan Link Video Edukasi…………………………………………………….44 Foto 5.9 Evidence Kegiatan Sosialisasi Media Video……………………………………………………. 45 Foto 5.10 Evidence Penyampaian Hasil Evaluasi Kepada PJ………………………………………… 49 Foto 5.11 Evidence Penyampaian Hasil Evaluasi Kepada Mentor…………………………………..49 Foto 5.12 Evidence Penyampaian Hasil Evaluasi Kepada Ka Instalasi Sub Ranap…………… 50 Foto 5.13 Evidence Penyampaian Hasil Akhir Laporan Kepada Mentor…………………… 53 Foto 5.14 Evidence Penyampaian Hasil Akhir Laporan Kepada Coach…………………………… 53
FOTO

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara atau ASN merupakan profesi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah yang menggunakan perjanjian kerja saat bekerja di instansi pemerintah. Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) No 1 Tahun 2021 setiap Calon Pegawai Negeri Sipil wajib mengikuti Pelatihan Dasar. Pelatihan dasar atau latsar adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi, nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan yang dimaksud bertujuan untuk mengembangkan kompetensi dalam menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugasnya, mengaktualisasikan peran dan kedudukan PNS dalam kerangka NKRI, serta menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas. Dengan digaungkannya core value ASN “BerAkhlak” oleh Presiden

Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, serta employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” diharapkan seorang CPNS akan dapat menjadi pelayan publik yang professional, dan berbasis pelayanan prima dengan spirit super moralitas. Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, dengan nilainilai ini seorang ASN akan menjadi role model dalam bertingkah laku di lingkungan masyarakat demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, adil dan makmur.

Dalam upayanya memerangi PTMatau PenyakitTidak Menular, diprakarsai oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo, pada tahun 2016 melalui Kementerian Kesehatan meluncurkan satu gerakan yaitu Germas. Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku hidup sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Program terbaru yang diluncurkan di era mineal seperti saat ini adalah aplikasi mobile Germas, dimana masyarakat dapat dengan mudah menemukan informasi penerapan hidup sehat. Pada masa pandemi seperti saat ini salah satu pencegahan yang bisa diambil pihak RS adalah meniadakan jam berkunjung untuk mencegah penyebaran COVID-19. Salah satu peran perawat berdasarkan Permenpan RB No 35 tahun 2019 adalah

1

melakukan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka melakukan upaya promotif

Kanker merupakan penyakit yang saat ini semakin banyak penderitanya. Selain terapi fisik berupa pembedahan dapat ditempuh juga dengan kemoterapi. Kemoterapi adalah pemberian obat untuk membunuh sel kanker. Ekstravasasi merupakan kebocoran obat atau cairan ke jaringan subkutaneus dari vena atau jaringan terutama merusak jaringan dan nekrosis kulit. Ekstravasasi secara klinis biasanya muncul dengan nyeri lokal, rasa panas, bengkak, eritema, dan kurangnya kembalian aliran darah. Ekstravasasi dapat menimbulkan rasa sakit, eritema, ulkus dan kerusakan jaringan. Rasa sakitdiikuti eritema dan edema dalam beberapa jam serta menimbulkan pembengkakan/ swelling dalam beberapa hari kemudian. Ulkus muncul dalam periode beberapa hari sampai minggu, kerusakan jaringan terjadi 2-3 minggu pasca ekstravasasi. Luka esktravasasi menimbulkan komplikasi daerah iskemia jaringan oleh karena kerusakan kulit berwarna merah, bengkak, dan kerusakan kulit superfisial pada daerah ekstravasasi diikuti dengan kerusakan progresif serta berkembangnya ulkus nekrosis yang akan mengelupaskan jaringan dan terlihat seperti dry black eschar. Beberapa penyebab terjadinya ekstravasasi adalah faktor pasien (pembuluh darah yangkecil, vena keras), prosedur pemasangan infus (posisi tusukan, osmolaritas cairan terlalu tinggi), kemampuan untuk berkomunikasi (ketidakmampuan untuk mengungkapkan ketidaknyamanan, menurunnya sensasi), peralatan (ukuran, tipe dan kualitas kateter/jarum infus), dan pengobatan (karakteristik dari obat). Jenis obat kemoterapi diantaranya bersifat vesicant, iritan, dan non vesicant. Obat vesicant memiliki kemampuan untuk menyebabkan pembentukan lepuh atau lecet dan atau menyebabkan kerusakan jaringan. Obat iritan merupakan obat yang dapat menimbulkan rasa sakit/ pain pada posisi injeksi atau sepanjang vena, dengan atau tidak menimbulkan reaksi inflamasi. Beberapa obat mempunyai potensi yang dapat menyebabkan ulkus pada jaringan tissu, karena banyaknya konsentrasi obat yang terpapar, dan menimbulkan ekstravasasi. Obat non vesicant merupakan jenis obat yang apabila terjadi ekstravasasi biasanya jarang menghasilkan reaksi akut atau nekrosis jaringan.

Data kunjungan pasien kanker di RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah pada tahun

2019 sebanyak 3404 pasien, pada tahun 2020 sebanyak 2461 pasien, dan pada tahun

2021 sebanyak 3650 pasien. Di RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah terdapat beberapa ruangan yang digunakan sebagai ruangan untuk pemberian kemoterapi. Salah satunya adalah ruang Mahotama. Berfungsi sebagai Ruang Rawat Inap Bedah kelas I, selain

2

merawat pasien dengan kasus bedah atau rencana operasi, ruang Mahotama juga menerima pasien yang melakukan kemoterapi. Pasien terbanyak yang melakukan kemoterapi di ruang Mahotama adalah kemoterapi dengan jalur pemberian obat intravena. Selama kurun waktu 6 bulan terakhir tercatat terdapat total 100 pasien yang menjalani kemoterapi intravena dirawat di ruang Mahotama. Selama periode waktu ini terdapat 1 pasien dengan keluhan luka/ ulkus, 3 pasien keluhan rasa perih pada jalur intravena, dan 2 keluhan terdapat dry black eschar, dimana kesemua keluhan ini dimulai terjadi di rumah dalam hitungan hari hingga minggu pasca pemberian kemoterapi.

Dikutip berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Seriga Banjarhanor (2018) yang dilakukan di RS Murni Teguh, tentang pengaruh obat kemoterapi (vesican), dari 61 sampel yang menjalani kemoterapi terdapat kejadian ekstravasasi terdapat 9 orang (14,8 %) pasien mengalami ekstravasasi. Penelitian yang dilakukan Mubarak (2013) tentang risiko ektravasasi terhadap kejadian ektravasi bahwa kejadian ektravasasi di bangsal kemoterapi RSUD Yogyakarta sebesar 12,7%. Insiden ekstravasasi berkisar antara 0,5 %-6% pada pasien yang menjalani kemoterapi perifer dimana nilai ini bukan nilai yang benar karena banyak data yang tidak dilaporkan (Rosdiana, 2009). Proses terjadinya ekstravasasi memakan beberapa hari bahkan beberapa minggu setelah obat kemoterapi diberikan sehingga diperlukan persiapan kepulangan oleh perawat dengan menyiapkan discharge planning.

Discharge planning adalah suatu proses interdisiplin yang menilai perlunya sebuah perawatan tindak lanjut dan seseorang untuk mengatur perawatan tindak lanjut kepada pasien, baik perawatan diri yang diberikan oleh anggota keluarga, perawatan dari tim professional kesehatan atau kombinasi dari keduanya untuk meningkatkan dan mempercepat kesembuhan pasien. Discharge planning yang efektif seharusnya mencakup pengkajian berkelanjutan untuk mendapatkan informasi yang komprehensif tentang kebutuhan pasien yang berubah-ubah, pernyataan diagnosa keperawatan, perencanaan untuk memastikan kebutuhan pasien sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pemberi pelayanan kesehatan. Dengan adanya discharge planning memberikan manfaat yaitu membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan rumah.

Perawat memiliki peran sebagai pelayan publik yang senantiasa memberikan perawatan selama pasien mendapat perawatan di rumah sakit dan membekali pasien dengan kemampuan untuk melakukan perawatan mandiri di rumah nantinya. Selain itu sebagai seorang Smart ASN dituntut untuk memberikan inovasi atau gagasan kreatif

3

yang dapat membantu mencapai pelayanan prima yang berkesinambungan dan meningkatkan pencapaian kepuasan mutu dan pelayanan pada institusi atau unitkerja. Sehingga penting kiranya diperlukan pengetahuan yang cukup dalam melakukan perawatan yang tepat saat di ruang rawat maupun setelah pulang dari RS. Diperlukan perawatan yang baik pada saat di ruang perawatan maupun di rumah untuk mencegah ekstravasasi pada pasien kemoterapi intravena. Dalam hal ini peran perawatdiperlukan untuk menjadi edukator pencegahan terjadinya ekstravasasi pada pasien kemoterapi intravena. Diperlukan media yang cukup dan efektif dalam memberikan edukasi dan atensi dari perawat yang memberikan asuhan serta peran aktif pasien maupun keluarga yang terlibat dalam perawatan. Sehingga dengan latar belakang tersebut maka penulis mengajukan usulan judul yaitu “Optimalisasi edukasi pencegahan ekstravasasi di rumah pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi intravena di ruang Mahotama RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah”.

1.2.1 Tujuan Umum yaitu menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAkhlak (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,Harmonis,Loyal,Adaptif,Kolaboratif) denganmengaplikasikanprinsip Smart ASN.

1.2.2 Tujuan Khusus yaitu untuk meningkatkan kemampuan penulis dalam menemukan masalah dan memberikan solusi kreatif di dalam unit kerja serta meningkatkan peran perawat sebagai edukator untuk meningkatkan kemampuan pasien kanker dalam melakukan pencegahan ekstravasasi di rumah pasca menjalani kemoterapi intravena dengan menciptakan inovasi baru.

1.3. Manfaat

Dari kegiatan aktualisasi ini memberikan banyak manfaat baik secara internal maupun eksternal diantaranya :

a. Manfaat bagi penulis adalah meningkatkan kemampuan dalam menemukan masalah di dalam unitkerja, berusaha memecahkan masalah dengan beberapa ideide kreatif yang berlandaskan nilai-nilai ASN.

b. Manfaat bagi unit kerja adalah dapat menemukan permasalahan yang sedang terjadi di dalam unit kerja sehingga pemecahan masalah menjadi lebih cepat tercapai. Meningkatkan kualitas layanan untuk mencapai tujuan organisasi dalam menjadikan pelayanan yang bermutu dan paripurna.

4
1.2. Tujuan

c. Manfaat bagi masyarakat dalam hal ini adalah mendapatkan pelayanan yang paripurna untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik dengan peningkatan pengetahuan perawatan lanjutan secara mandiri.

5

BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1. Visi dan Misi

RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah merupakan RS bertipe A, dibawah kepemilikan Kementerian Kesehatan RI, yang melayani pasien dengan rujukan Bali dan Nusa Tenggara. Memiliki visi dan misi sebagai berikut :

2.1.1. Visi

Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri tahun 2024

2.1.2. Misi

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau

2. Menyelenggarakan Pendidikan Terintegrasi dan Pelatihan Tenaga Kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya

3. Menyelenggarakan penelitian kesehatan berbasis rumah sakit

4. Menciptakan Tata Kelola Rumah Sakit yang baik

5. Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait

2.2. Nilai-Nilai Organisasi

RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah memiliki nilai-nilai yang diadaptasi dari nilai lokal yang menjadi acuan dalam memberikan pelayanan. Nilai-nilai yang diyakini akan bersinergi dalam kehidupan sehari-hari untuk para pegawainya diantaranya :

a. Integritas

Keselarasan antara ucapan, pikiran dan tindakan

b. Professional

Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri

c. Tat Twam Asi

Peduli, belarasa, peka dalam melayani kebutuhan pelanggan, tulus iklas

d. Efektif

Memaafkan sumber daya sesuai kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya secara tepat

e. Kebersamaan

Mampu bekerja sama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi

6

2.3. Tugas Organisasi

Sesuai Pasal 3 PMK RI No. 48 Tahun 2020 disebutkan bahwa RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, dengan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana program dan anggaran

b. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis

c. Pengelolaan pelayanan keperawatan

d. Pengelolaan pelayanan nonmedis

e. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan.

f. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan.

g. Pengelolaan keuangan dan barang milik Negara

h. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa.

i. Pengelolaan sumber daya manusia.

j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat.

k. Pelaksanaan kerja sama

l. Pengelolaan sistem informasi.

m. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

n. Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit.

2.4. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta

Sesuai dengan SK yang telah ditetapkan tanggal 17 Februari tahun 2022, dengan nomor KP.01.02/1/3314/2022, telah menyatakan Luh Mila Kharisma Dewi, A.Md.Kep dengan jabatan perawat terampil. Berdasarkan permenpan RB no 35 tahun 2019, seorang perawat dengan jenjang jabatan perawat terampil memiliki tugas dan peran yang kemudian dituangkan ke dalam SKP :

a. Memastikan pasien yang akan di operasi sudah dilakukan persiapan dengan lengkap;

b. Melaporkan kendala-kendala yang terkait persiapan pasien operasi ke Penanggung Jawab;

c. Memastikan jadwal operasi terinput di SIMARS;

d. Memastikan tidak terjadi penundaan/ pembatalan operasi;

e. Melakukan pendokumentasikan rekam medis elektronik di SIMARS;

f. Mengikuti kegiatan open review dokumentasi rekam medis;

g. Memastikan kelengkapan rekam medis pasien;

7

h. Melaksanakan manajemen risiko dan proses risiko yang sudah ditetapkan minimal 1 laporan per ruangan;

i. Menginput data indikator mutu ruangan;

j. Melaporkan kejadian insiden keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;

k. Mengumpulkan data PPRA;

l. Memastikan semua pasien dilakukan assesmen awal rawat inap sesuai kebutuhan;

m. Memastikan semua pasien rawat inap memiliki NCP;

n. Memastikan semua pasien rawat inap mendapatkan implementasi keperawatan/ kebidanan sesuai rencana;

o. Memastikan semua pasien rawat inap dilakukan evaluasi terhadap rencana keperawatan;

p. Memastikan semua tindakan keperawatan rawat inap di dokumentasikan di SIMARS.

Struktur organisasi

8
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Institusi

Direktur pelayanan medik dan penunjang

Ka. Instalasi Rawat Inap

Case Manajer

Ka Instalasi Sub Rawat Inap Bedah

Ka Instalasi Sub Rawat Inap Medis

Ka Instalasi Sub Rawat Inap Ibu

Dan Anak

Ka Instalasi Sub Rawat Inap VIP

Penanggung

Jawab Ruang

Angsoka I

Penanggung

Jawab Ruang

Angsoka III

Penanggung

Jawab Ruang

Anggrek

Penanggung

Jawab Ruang

Mahotama

Perawat Primer

Perawat Assosiate

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Unit Kerja

9

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

3.1.1. Deskripsi Isu

Identifikasi Isu yang dilakukan dengan menganalisis isu yang ada di unit kerja dengan melakukan pendekatan berdasarkan smart ASN dan manajemen ASN

No Data dan Fakta Uraian Tugas

Pegawai Isu Keterkaitan dengan

Agenda 3

1. a. Ketidakmampuan pasien dalam berkomunikasi untuk

menyampaikan ketidaknyamanan

b. Sifat obat kemoterapi yang

bersifat Vesican maupun Iritant

c. Pemilihan akses yang kurang tepat oleh petugas

d. Proses terjadinya ekstravasasi yang

seringnya terjadi

dalam hitungan

hari dan minggu

e. Form discharged planning yang belum optimal pengisiannya

oleh perawat

Melaksanakan

edukasi tentang

perilaku hidup

bersih dan sehat

dalam rangka

melakukan upaya

promotif

Belum optimalnya

edukasi pencegahan

ekstravasasi di rumah

pada pasien kanker yang

menjalani kemoterapi

intravena di ruang

Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

Belum optimalnya

edukasi pencegahan

ekstravasasi di rumah

pada pasien kanker yang

menjalani kemoterapi

intravena di ruang

Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

mengimplikasikan belum terlaksananya

manajemen ASN yang

baik dimana tugas ASN

salah satunya adalah

memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas

10

2. a. Kurangnya

kesadaran pasien dan keluarga tentang tujuan penerapan berkunjung dalam kondisi

pandemi karena

adanya kultur dan budaya yang

melakukan

kunjungan saat ada anggota

keluarga yang sakit.

b. Kurangnya

kesadaran untuk menaati aturan RS

3. a. Keadaan pasien yang masih lemah dibawah pengaruh obat sehingga tidak dapat menerima edukasi yang

telah diberikan dengan baik.

Memfasilitasi

suasana

lingkungan yang tenang dan aman

serta bebas risiko

penularan infeksi

Belum optimalnya

kesadaran penunggu

pasien untuk tidak

melakukan kunjungan di ruang Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

Belum optimalnya

kesadaran penunggu pasien untuk tidak

melakukan kunjungan di ruang Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

mengimplikasikan belum terlaksananya

manajemen ASN yang baik dimana tugas ASN

salah satunya adalah

memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas

b.

dan keluarga yang masih cemas dengan penyakit dan

1. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka melakukan upaya

promotif

2. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang

Belum optimalnya pengetahuan pasien

tentang perawatan alatalat medis pada pasien pasca operasi di ruang

Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

Belum optimalnya pengetahuan pasien

tentang perawatan alatalat medis pada pasien pasca operasi di ruang

Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

mengimplikasikan belum

terlaksananya

manajemen ASN yang baik dimana tugas ASN

salah satunya adalah

memberikan pelayanan

11
Kondisi pasien

tindakan yang

baru saja

dilakukan sehingga

menimbulkan reaksi panik atau

ketidaksiapan

untuk menerima

kondisi dengan

banyaknya alat

medis yang dipakai.

dan aman

serta bebas

risiko

penularan

infeksi

publik yang professional dan berkualitas

Berikut ini merupakan uraian isu berdasarkan tabel di atas :

1. Isu 1 : Belum optimalnya edukasi pencegahan ekstravasasi di rumah pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi intravena di ruang

Mahotama RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

Kemoterapi menjadi salah satu pengobatan yang ditempuh oleh pasien kanker. Kemoterapi intravena sering kali menimbulkan beberapa efek diantaranya ekstravasasi. Pemberian obat kemoterapi intravena cenderung tidak serta merta menunjukkan tanda ekstravasasi pada saat perawatan. Ekstravasasi sering kali dimulai terjadi saat pasien sudah pulang dimana terjadi 2-3 minggu post kemoterapi. Sering kali pasien datang pada kunjungan selanjutnya dengan dry black eschar pada tangannya.

Penting kiranya untuk menindaklanjuti isu ini, apabila tidak dilakukan dikhawatirkan dapat mengurangi kualitas hidup pasien kanker yang menjalani pengobatan kemoterapi intravena. Hal ini juga dapat menimbulkan efek pada institusi dengan mengurangi mutu pelayanan pasien. Untuk menjadi seorang Smart ASN adalah dengan mengembangkan fungsi entrepreneurship dengan mengedukasi pasien saat pulang dan membekali langkah apa yang ditempuh bila terjadinya kejadian ekstravasasi di rumah.

12
Tabel 3.1 Identifikasi Isu

2. Isu 2 : Belum optimalnya kesadaran penunggu pasien untuk tidak melakukan kunjungan di ruang Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

Sejak awal kondisi pandemi pada tahun 2020, RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah mendukung kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran covid 19 dengan membatasi kunjungan pasien dan meniadakan jam besuk atau berkunjung. Diharapkan dengan meniadakan jam besuk dapat mencegah penularan dari pengunjung kepada pasien maupun sebaliknya. Dengan menurunnya angka covid 19, RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah tidak serta merta mengambil tindakan dengan membuka jam besuk. Namun kewaspadaan masyarakat mulai melonggar dengan melakukan kunjungan ke rumah sakit, kendati sudah diinformasikan kepada pasien dan sudah ditempel pengumuman dibeberapa sudut rumah sakit. Apabila tidak dilakukan tindak lanjut dikhawatirkan angka kejadian covid akan kembali bertambah dan berkembang pesat sehingga memperlambat berakhirnya kondisi pandemi.

Memiliki peran dan kedudukan sebagai pelaksana kebijakan publik, seorang ASN harus dapat melaksanakan semua kebijakan pemerintah dengan mengajak masyarakat dalam hal ini pasien dan keluarga pasien untuk mematuhi anjuran pemerintah dan berperan aktif mendukung kebijakan pemerintah demi tercapainya Indonesia sehat.

3. Isu 3 : Belum optimalnya pengetahuan pasien tentang perawatan alat-alat medis pada pasien pasca operasi di ruang Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah memiliki banyak pasien operasi dengan berbagai kasus dan tindakan. Ruang Mahotama merupakan ruang rawat inap bedah yang memiliki mobilitas pasien operasi yang tinggi, dimana diberikan perawatan pre dan post operasi. Diperlukan perawatan yang komprehensif mulai dari pre, intra dan post operasi. Perawatan pre operatif bertujuan untuk menyiapkan pasien dari segi fisik dan psikis untuk menghadapi operasi yang akan dijalani. Perawatan intra operasi dilakukan di ruang operasi dengan melakukan kolaborasi dengan tim bedah untuk melakukan tindakan. Perawatan post operasi bertujuan untuk memberikan perawatan pasca operasi mulai dari keluhan dan perawatan pasca tindakan serta kemampuan untuk menjadikan pasien lebih mandiri dalam melakukan perawatan lanjutan. Pasien pasca operasi akan memiliki

13

atau memakai alat-alat medis sebagai alat bantu untuk memastikan pasien tetap nyaman dan tindakan yang sudah dilakukan mencapai keberhasil.

Sebagai insan ASN yangdapatmenerapkan nilai Hospitality diharapkan perawat dapat memberikan pelayanan dengan bermutu, berintegritas dan berkualitas dengan memperhatikan prinsip-prinsip asuhan pasien. Pasien diharapkan dapat memahami bagaimana melakukan perawatan terhadap alat-alat medis yang dipakai pasca operasi sehingga tidak menambah kecemasan pada pasien dan membuat pasien menjadi lebih fokus pada proses pemulihan. Apabila pelayanan yang diberikan tidak baik maka dikhawatirkan beberapa alat medis akan tercabut dan dapat meningkatkan kecemasan pasien sehingga dapat mempengaruhi kondisi fisik pasien.

3.1.2. Penapisan Isu

Analisis dan penetapan core isu/ isu actual dengan melakukan penapisan isu dengan Teknik APKL dan USG.

1. Teknik APKL

No Identifikasi Isu

1. Belum optimalnya edukasi

pencegahan ekstravasasi di rumah

pada pasien kanker yang

menjalani kemoterapi intravena di ruang Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

2. Belum optimalnya kesadaran

penunggu pasien untuk tidak

melakukan kunjungan di ruang

Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

3. Belum optimalnya pengetahuan pasien tentang perawatan alat-alat medis pada pasien pasca operasi

di ruang Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

syarat

+ Memenuhi syarat

+ + + + Memenuhi syarat

14
A P K L Ket
+ + + + Memenuhi
+ +
+
Tabel 3.2 Penapisan Isu dengan Teknik APKL

Keterangan:

a. Aktual (A): isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang

b. Problematik (P): isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicarikan penyebab dan pemecahannya

c. Kekhalayakan (K): isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang Layak (L): isu yang masuk akal, pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas

d. Layak (L): isu yang masuk akal, pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas

e. + : memenuhi syarat

f. - : tidak memenuhi syarat

2. Teknik USG

Setelah melakukan penapisan dengan teknik APKL,kemudianlanjutmenggunakan teknik USG sebagai alat untuk mengetahui isu mana yang menjadi core isu atau isu prioritas dengan menggunakan kriteria Urgency(U), Sriousness(S), dan Growth(G) atau biasa disebut dengan analisis USG. Berikut penjabaran dari analisis USG:

a. Urgency (U) yaitu seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu

b. Sriousness (S) yaitu seberapa serius suatu isu harus di bahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan

c. Growth(G) yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak

ditangani segera

Interval dalam penentuan prioritas dinyatakan sebagai berikut:

Nilai Keterangan

5 Sangat mendesak/ gawat dan berdampak

4 Mendesak/ gawat/ dan berdampak

15

3 Cukup mendesak/ gawat dan berdampak

2 Tidak mendesak/ gawat dan berdampak

1 Sangat tidak mendesak/ gawat dan berdampak

Tabel 3.3 Indikator Skor Analisis USG

Berikut analisis isu dengan Teknik USG :

Identifikasi isu

1. Belum optimalnya edukasi pencegahan ekstravasasi di rumah pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi intravena di ruang

Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

2. Belum optimalnya kesadaran penunggu pasien untuk tidak melakukan kunjungan di ruang

Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

3. Belum optimalnya pengetahuan pasien tentang perawatan alat-alat medis pada pasien pasca operasi di ruang Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

U

5 5 5 15 I

4 4 4 12 III

5 4 4 13 II

Tabel 3.4 Penapisan Isu dengan Teknik USG

3.1.3. Analisis Penyebab Isu

Setelah dilakukan penapisan terhadap beberapa isu yang ada maka didapatkan gagasan isu utama yaitu : “Optimalisasi edukasi pencegahan ekstravasasi di rumah

pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi intravena di ruang Mahotama RSUP

Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah”. Maka setelah didapatkan gagasan isu utama berikut akan dilakukan analisis terhadap penyebab isu tersebut dengan teknik Fish Bone Analysis, yang akan dijabarkan seperti berikut :

16
S G Jumlah Peringkat

1. Material (Materials)

Root Cause Problem

Obat yang diberikan bersifat irritant dan vesicant menyebabkan akses vena menjadi kecil, penggunaan jarum vena kateter harus mencari ukuran yang kecil dengan kualitas yang baik, sedangkan ketersediaan jarum di ruang rawat inap disesuaikan dengan stok farmasi

2. Lingkungan (Mother nature)

3. Proses (Methode)

4. Manusia (Manpower)

Pasien tidak mampu menyampaikan ketidaknyamanan akibat kemoterapi karena kelelahan dengan proses pemberian obat kemoterapi yang memakan waktu lama

Belum optimalnya pengisian discharged planning pada saat pasien masuk, dimana edukasi hanya disampaikan melalui proses verbal karena kurangnya media edukasi yang tersedia

Pemilihan akses intravena oleh perawat kurang tepat, dapat disebabkan kurangnya pelatihan tentang kemoterapi karena terdapatnya pergantian staf lama dengan staf baru yang tidak memiliki pengalaman perawatan pasien kemoterapi

5. Pengukuran (Measurement)

Proses ekstravasasi yang memakan waktu beberapa hari bahkan minggu dimana pemantauan menjadi tidak berkelanjutan karena pasien post kemoterapi akan dipulangkan

Tabel 3.6 Analisis fish bone

3.1.4. Dampak isu

Adapun dampak yang dapat terjadi apabila tidak dilakukan penanganan terhadap isu tersebut adalah :

a. Terjadinya ekstravasasi yang menambahkan keluhan pasien pasca pemberian obat kemoterapi seperti nyeri atau rasa panas di area pemberian obat kemoterapi, selain keluhan lain yang memang disebabkan oleh obat yaitu mual, hilang nafsu makan, konstipasi dan lain-lain.

b. Tidak tercapainya kualitas hidup pasien dimana ekstravasasi akan menimbulkan bekas pada tangan ditambah efek samping kemoterapi yaitu kerontokan rambut sehingga pasien akan merasa rendah diri.

c. Tidak tercapainya kepuasan pelanggan terhadap mutu layanan yang diberikan.

d. Tidak tercapainya misi rumah sakityaitumenyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau.

18
No

3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung

Terwujudnya Smart Governance

Erat kaitannya isu utama yang telah ditemukan dengan kedudukan sebagai seorang ASN yang melakukan pelayanan publik dimana perawat diharapkan dapat memberikan pelayanan yang komprehensif dan paripurna. Hal ini sejalan pula dengan prinsip seorang ASN yang diharapkan menjadi insan Smart ASN dimana dalam memberikan perawatan dapat melakukan pelayanan yang ramah dan berintegritas tinggi serta mampu menyebarluaskaninformasi yangdapat bermanfaatkepada banyak kalangan. Keterkaitan penyebabisu dengan kedudukan dan peran ASN akan dijabarkan melalui tabel di bawah ini :

No Penyebab Isu Keterkaitan

1. Ketidakmampuan pasien dalam melakukan komunikasi

Sebagai seorang perawat harus mampu

menerapkan nilai Hospitality saat

melakukan perawatan pasien sehingga memahami dengan baik keluhan pasien. Kaitannya dengan peran dan kedudukan

ASN sebagai perawat yang juga Pelaksana pelayanan publik dapat memberikan perawatan yang ramah dan komprehensif.

2. Sifat obat yang berifat irritant dan vesicant

Sesuai prinsip Smart ASN yaitu Wawasan global, seorang perawat harus mampu memilah obat-obat yang memiliki efek samping sehingga dapat memberikan perhatian lebih.

Berperan sebagai Pengawas kebijakan publik yang mampu melakukan pengawasan terhadap terapi yang diberikan oleh dokter.

3. Pemilihan akses intravena yang kurang tepat Seorang perawat yang juga ASN

diharapkan mampu memiliki Integritas yang cakap bertindak/ terampil dalam melakukan keperawatan.

Sebagai Pelaksana kebijakan publik mampu melakukan tindakan keperawatan

19

4. Proses terjadinya ekstravasasi berlangsung hitungan hari dan minggu

yang sesuai dengan perannya yaitu memilih akses intravena yang tepat sesuai dengan anjuran.

Seorang ASN dapat mengamalkan nilai Networking, dengan bekerjasama bersama pasien untuk melakukan pemantauan dan perawatan di rumah secara mandiri.

Sebagai Pelaksana kebijakan publik dapat membekali pasien untuk melakukan perawatan yang mandiri di rumah.

5. Discharged planning yang belum optimal Memiliki nilai Enterpreneurship diharapkan

ASN akan dapat menggunakan kemampuannya untuk mengoptimalkan perencanaan kepulangan pasien.

Sebagai Perencana kebijakan diharapkan

ASN dapat melakukan perencanaan kepulangan pasien dengan baik sehingga pasien dapat melakukan perawatan secara mandiri saat di rumah.

3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Berdasarkan pemaparan tentang penyebab isu, maka gagasan yang dapat diberikan untuk menyelesaikan isu di atas adalah “Optimalisasi Edukasi Pencegahan Ekstravasasi di Rumah pada Pasien Kanker yang Menjalani

Kemoterapi Intravena di Ruang Mahotama RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah”. Erat kaitannya Smart ASN yang dapat menguasai teknologi seperti saat ini maka gagasan yangdapat diberikan adalah dengan membuatvideo pencegahan ekstravasasi baik di rumah sakit maupun saat di rumah dan mendayagunakan discharged planning secara optimal untuk mengkaji kebutuhan perawatan lanjutan pasien saat di rumah.

Dalam hal ini sasaran yang akan diberikan giat edukasi video dan discharged planning ini adalah perawat, dengan tujuan persamaan persepsi dalam memberikan pelayanan keperawatan. Video hanya cukup diunggah pada link yang akan dengan mudah dapat diakses oleh pasien nantinya. Di dalam video akan terdapat beberapa tanda ekstravasasi dan cara pencegahan yang dapat dilakukan di rumah oleh pasien secara

20
Tabel 3.7 Keterkaitan penyebab isu dengan Smart ASN dan kedudukan ASN

mandiri. Dengan adanya sosialisasi baik berupa video maupun mengoptimalkan fungsi discharged planning tersebut diharapkan kedepannya kejadian ekstravasasi baik di rumah sakit maupun di rumah tidak ada terjadi. Pelaksanaan kegiatan akan dilaksanakanselama proses aktualisasi yangberlangsungkuranglebihmemakan waktu

30 hari selama periode 18 Juli – 23 Agustus 2022. Pelaksanaan kegiatan akan beracuan pada konsepCore Value BerAkhlak yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang mana implementasinya akan dilaksanakan di ruang Mahotama RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah.

21

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Unit Kerja : Perawat Terampil RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

Identifikasi Isu :

3. Belum optimalnya edukasi pencegahan ekstravasasi di rumah pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi intravena di ruang Mahotama RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

4. Belum optimalnya kesadaran penunggu pasien untuk tidak melakukan kunjungan di ruang Mahotama RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

5. Belum optimalnya pengetahuan pasien tentang perawatan alat-alat medis pada pasien pasca operasi di ruang Mahotama RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

Isu yang Diangkat : Belum optimalnya edukasi pencegahan ekstravasasi di rumah pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi intravena di ruang Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Edukasi Pencegahan Ekstravasasi di Rumah pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi Intravena di Ruang Mahotama RSUP

Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah dengan Kegiatan :

a) Penyusunan bahan sosialisasi pengisian discharged planning dan draft video pencegahan ekstravasasi di rumah

b) Pelaksanaan sosialisasi dalam mengoptimalkan pengisian discharged planning oleh perawat

c) Pelaksanaan sosialisasi video kepada perawat tentang pencegahan esktravasasi di rumah

d) Pelaksanaan evaluasi terhadap edukasi pencegahan ekstravasasi di rumah kepada perawat

22

Berikut adalah kegiatan aktualisasi yang sesuai dengan gagasan pemecahan isu :

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Evidence Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2

1. Penyusunan bahan

sosialisasi pengisian

discharged planning dan video pencegahan

ekstravasasi di rumah.

Tersusunnya bahan

sosialisasi, draft video edukasi

pencegahan

ekstravasasi dan

terlaksananya

konsultasi dengan

atasan dan pihak

Penerapan

Manajemen ASN

dalam kegiatan ini

adalah : Pelayan

Publik.

terkait

Penerapan Smart

ASN dalam kegiatan ini yaitu:

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

Membangun jejaring

kesehatan dan

kerjasama dengan

pemangku

kepentingan terkait

teraplikasi dalam

kegiatan melakukan

konsultasi dengan

penanggung jawab

ruangan, mentor dan kepala instalasi.

Kegiatan menyiapkan

bahan sosialisasi dan draft video sejalan dengan nilai

organisasi yaitu

Profesional dimana

melaksanakan tugas

dengan penuh tanggung

jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan

pengembangan diri serta

nilai Kebersamaan

dimana terdapatnya kerja sama sesuai dengan

MenciptakanTata

KelolaRumahSakit

yangbaikdalam

kompetensi dan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi.

23

Penguasaan

Teknologi Informasi

dan Integritas

bahan sosialisasi

Bahan sosialisasi

pengisian form discharged planning tentang

hal yang harus

dilakukan pasca

kemoterapi di rumah

Kami berkomitmen memberikan

pelayanan prima demi kepuasan

masyarakatdengan memahamidan

memenuhi kebutuhan masyarakat

saat menyiapkan bahan edukasi

yang berkualitassesuai dengan nilai

Berorientasi Pelayanan.

menyiapkan draft video

edukasi.

Nilai Efektif sangat

tercermin dalam hal ini

dimana dapat

memanfaatkan sumber

daya sesuai kebutuhan

dengan menggunakan

waktu, tenaga dan biaya yang tepat dapat

menghasilkan video edukasi yang lebih mudah

untuk dipahami.

draft video pencegahan

ekstravasasi di rumah pada

pasien kanker

yang menjalani

Video edukasi tentang pencegahan

ekstravasasi di rumah

Kamiterusberinovasidanantusias

dalammenggerakkanataupun

menghadapiperubahandengan

terusberinovasidan

mengembangkankreatifitassaat

menyusun video edukasi dan

memberikan inovasipada setiap

24
1.1 Menyiapkan 1.2 Menyiapkan

1.3 Melakukan

konsultasi dengan

Penanggung

Jawab Ruangan, Mentor, Kepala

Instalasi dan

tim PKRS

tentang video

pencegahan

ekstravasasi di rumah pada

pasien kanker

yang menjalani

kemoterapi

intravena

Notulensi

konsultasi dan

dokumentasi

kegiatan

kegiatan sesuai dengan nilai

Adaptif.

Kami berdedikasi dan

mengutamakan kepentingan

bangsadannegaradenganmenjaga

namabaiksesamaASN,Pimpinan,

Instansi, dan Negara dalam

melakukan koordinasi dengan

pihak-pihak terkait dengan

memberikan Pengabdian dalam

menyusun materi edukasi sehingga

memberikan manfaat yang besar

kepada institusi maupun

masyarakat, hal ini sesuai dengan

nilai Loyal.

sosialisasi kepada

perawat untuk

mengoptimalkan

Terlaksananya

sosialisasi

pengisian discharged

Menyelenggarakan

Pendidikan

Terintegrasidan

PelatihanTenaga

Kerjasama tercermin

dalam kegiatan

melakukan sosialisasi

untuk dapat menyelsaikan

25
2. Pelaksanaan

2.1

pengisian

discharged planning

pada pasien kanker

yang menjalani

kemoterapi intravena.

planning secara

optimal

Sesuai

Manajemen

ASN adalah sebagai

Pelayan Publik yang

memberikan

pelayanan secara

professional.

Wujud Smart ASN

dalam tindakan ini

adalah: networking.

Melakukan sosialisasi dengan teman

sejawat untuk

dapat

Bukti hadir dan dokumentasi

kegiatan sosialisasi

Kami bertanggung jawab atas

kepercayaanyangdiberikandengan

melaksanakantugasdenganjujur, bertanggungjawab,cermat,disiplin

dan berintegritas tinggi dalam

Kesehatanyang

berdayasaingdan

berbudayadapat

tercapai dengan

melakukan sosialisasi

terhadap pembaharuan.

tugas dengan sebaikbaiknya dalam

memberikan pelayanan prima.

26

sosialisasi video

kepada perawat

tentang pencegahan

esktravasasi di rumah.

mengoptimalkan

pengisian discharged planning pada

pasien

kemoterapi

intravena

Tersebarnya link

video edukasi

kepada perawat

dan terlaksananya

kegiatan sosialisasi

melakukan perawatan dan

menyiapkan catatan keperawatan

dengan konsisten pada form-form

yang ada untuk keselamatan pasien

sesuai dengan nilai Akuntabel.

Dalam kegiatan ini

Manajemen ASN

yang tercermin

adalah : Pelayan

publik yang

memberikan

pelayanan secara

professional.

Menyelenggarakan

penelitian kesehatan

berbasisrumahsakit

dan Menciptakan

TataKelolaRumah

Sakityangbaik

terwujud dalam

melakukan sosialisasi

dengan teman sejawat.

Melaksanakan tugas

secara Profesional dengan penuh tanggung

jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan

pengembangan diri

dimana melakukan

pembaharuan dalam

perawatan pasien dan

menghasilkan nilai positif

serta Integritas dimana

perlunya keselaran antara

ucapan, pikiran dan

tindakan dalam membawa

pembaharuan dan inovasi

27
3. Pelaksanaan

Kegiatan Smart

ASN yang tercermin

adalah : Penguasaan

Teknologi Informasi

dan Wawasan

Global.

Link video edukasi

Kamiterusberinovasidanantusias

pada proses perawatan

pasien. Perlunya Tat

Twam Asi dimana peduli, belarasa peka dalam

melayani kebutuhan pelanggan dan tulus

video edukasi melalui link

yang dibagikan

kepada perawat

yang

memberikan perawatan

sudah dimiliki oleh

semua perawat dan terdapat pula pada

laptop yang ada di ruangan

dalam menggerakkan ataupun

menghadapi perubahan dengan

terus berinovasi dan

mengembangkan kreatifitas saat

memberikan edukasi melalui link

video dan memberikan inovasipada

setiap kegiatan sesuai dengan nilai

Adaptif.

sosialisasi

kepada teman

sejawat perawat

tentang video

pencegahan

ekstravasasi

Daftar hadir dan dokumentasi kegiatan

Kamiterusbelajardan

mengembangkankapabilitas

dengan membantuoranglain

belajarmelalui melakukan

sosialisasi kepada teman sejawat

tentang video edukasi yang

ikhlas dalam melakukan setiap kegiatan sosialisasi.

28
3.1 Membagikan 3.2 Melakukan

dilakukan dengan kinerjaterbaik

sesuai dengan nilai Kompeten.

4. Pelaksanaan evaluasi

terhadap edukasi

pencegahan

ekstravasasi di rumah kepada perawat.

Tersedianya hasil

evaluasi terhadap

sosialisasi discharged planning kepada perawat, tersedianya hasil

Kegiatan

Manajemen ASN

yang tercermin

adalah Pelaksana

Kebijakan Publik

yang melakukan

evaluasi terhadap

program yang telah

dibuat.

Perwujudan Smart

ASN dari kegiatan

ini adalah

Networking,

evaluasi sosialisasi

video pencegahan

ekstravasasi,

terlaksananya

penyampaian hasil

evaluasi kegiatan

aktualisasi kepada

pihak terkait, tersusunnya

laporan akhir

kegiatan

aktualiasasi

Perlunya Membangun

jejaringkesehatan

dankerjasama

denganpemangku

kepentinganterkait

dapat tercermin dalam

menyampaikan hasil

evaluasi kegiatan

kepada Penanggung

jawab ruangan, Mentor,

kepala Instalasi dan

Coach yang telah

membantu selama

proses kegiatan

berlangsung dan

memberikan arahan

ataupun perbaikan.

MenjadiRumahSakit

UngguldanMandiri

akan dapat tercapai

Pentingnya Integritas

dalam setiap tindakan

keperawatan yaitu

keselarasan antara

ucapan, pikiran dan tindakan. Melaksanakan

kegiatan secara

Profesional dengan

melaksanakan tugas secara bertanggung

jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan

pengembangan diri

dengan memahami

keluhan pasien. Mampu

melakukan Tat Twam

Asi dengan selalu peduli, belarasa dan peka dalam

melayani kebutuhan

pasien secara tulus ikhlas

29

4.1

Integritas, Hospitality, dan

Penguasaan

Teknologi Informasi

Melakukan evaluasi pada

perawat tentang

pengisian discharged planning pada

pasien kanker

yang menjalani

kemoterapi

intravena

melalui pengamatan

secara langsung

Form hasil

pengamatan pada

discharged planning yang telah

diisi oleh perawat

Kamisalingpedulidanmenghargai

perbedaan dengan membangun

lingkungankerjayangkondusifsaat

melakukan evaluasi sosialisasi

kepada teman sejawat dan peduli

terhadap kekurangan yang masih

dimiliki teman sejawat perawat

sehingga nantinya dapat saling

melengkapi sesuai dengan nilai

Harmonis.

dengan hasil akhir

kegiatan dengan

keberhasilan kegiatan

yang telah dilakukan.

dengan memahami

dimana letak

ketidakmampuan pasien

dalam melakukan

perawatan secara

mandiri. Efektif dalam

menyusun laporan akhir

dengan memanfaatkan

sumber daya sesuai

kebutuhan dengan

menggunakan waktu, tenaga dan biaya yang

tepat. Berdasarkan nilai

Kebersamaan akan

tercapai laporan akhir

yang disusun dengan

persetujuan berbagai

4.2

Melakukan

evaluasi kepada perawat tentang

video

pencegahan

Hasil evaluasi pada

link atau google form

Kamimembangunkerjasamayang

sinergi dengan memberi

kesempatan pada berbagai pihak

untukberkontribusi dengan sinergi

untuk hasil yang lebih baik yang

pihak dimana terjadi

kerjasama sesuai dengan

kompetensi dan tugasnya

untuk mencapai tujuan

30

ekstravasasi di

rumah pada

perawat yang

memberikan

pelayanan

kemoterapi

melalui link atau

google form

4.3 Menyampaikan

hasil evaluasi

kepada

Penanggung

Jawab Ruangan, Kepala Instalasi, dan Mentor

Dokumentasi

kegiatan

ditunjukkan dengan melakukan

evaluasi kepada teman sejawat

sesuai dengan nilai Kolaboratif.

dan visi serta misi organisasi.

4.4 Menyusun

laporan akhir

kegiatan

aktualisasi dan

Laporan Aktualisasi

dan dokumentasi

kegiatan

Kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan

bangsadannegaradenganmenjaga

namabaiksesamaASN,Pimpinan,

Instansi, dan Negara dalam

melakukan penyampaian hasil

kegiatan kepada mentor dan coach

dengan memberikan kontribusi

sesuai bidang tugas masing-masing

hal ini sesuai dengan nilai Loyal.

Kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan

bangsadannegaradenganmenjaga

namabaiksesamaASN,Pimpinan,

31

mengirim

kepada mentor

serta coach

Instansi, dan Negara dalam

melakukan pelaporan hasil kegiatan

kepada mentor dan coach dengan

memberikan kontribusi sesuai

bidang tugas masing-masing hal ini

sesuai dengan nilai Loyal.

32
Tabel 4.1 Rencana Kegiatan Aktualisasi

Berikut ini merupakan rancangan jadwal kegiatan aktualisasi No Kegiatan/ Tahapan Kegiatan

1. Penyusunan bahan sosialisasi pengisian discharged planning dan video pencegahan esktravasasi di rumah

1.1 Menyiapkan bahan sosialisasi

1.2 Penyusunan draft video pencegahan ekstravasasi di rumah pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi intravena

1.3 Melakukan konsultasi kepada penanggung

jawab ruangan, mentor, kepala instalasi dan tim PKRS tentang video pencegahan

ekstravasasi di rumah pada pasien kanker

yang menjalani kemoterapi intravena

2. Pelaksanaan sosialisasi kepada perawat

untuk mengoptimalkan pengisian discharged

planning pada pasien kanker yang menjalani

kemoterapi intravena

24-30 Juli 2022

32
4.2. Penjadwalan
Bulan Ket/ Tanggal Kegiatan Bulan Juli Bulan Agustus 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
18-23 Juli
2022
18-23
Juli
18-23
Juli
18-23 Juli

2.1 Melakukan sosialisasi dengan teman sejawat

untuk dapat mengoptimalkan pengisian

discharged planning pada pasien kemoterapi intravena

3. Pelaksanaan sosialisasi video kepada

perawat tentang pencegahan esktravasasi di rumah

3.1 Membagikan link video edukasi kepada

24-30 Juli

perawat yang memberikan pelayanan 1-13 Agustus

3.2 Melakukan sosialisasi kepada teman sejawat

perawat tentang video pencegahan

ekstravasasi

4. Pelaksanaan evaluasi terhadap edukasi

pencegahan ekstravasasi di rumah kepada

perawat

4.1 Melakukan evaluasi pada perawat tentang

pengisian discharged planning pada pasien

kanker yang menjalani kemoterapi intravena

4.2 Melakukan evaluasi kepada perawat tentang video pencegahan ekstravasasi di rumah

1-13 Agustus

14-23 Agustus 2022

14-23 Agustus

14-23 Agustus

33
1-13 Agustus 2022

pada pasien kanker yang menjalani

kemoterapi intravena

4.3 Menyampaikan hasil evaluasi kepada

penanggung jawab ruangan, kepala instalasi, mentor dan coach

4.4 Menyusun laporan akhir kegiatan aktualisasi

dan mengirim kepada mentor serta coach

14-23 Agustus

14-23 Agustus

34
Tabel 4.2 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya

Adapun beberapa pihak yang terlibat dalam pembuatan rancangan aktualiasasi yang telah dijabarkan dalam tabel berikut : No Pihak Yang Terlibat Peran dalam Aktualisasi Keterangan

1. Ns. I Made Udayana, SST, SH, S.Kep, M.Kes

Memberikan masukan serta bimbingan terkait kegiatan dalam menemukan dan menggali isu yang ada di dalam unit kerja serta memberikan arahan dalam pembuatan laporan dan juga memberikan semangat dan motivasi dalam penyelesasaian rancangan aktualisasi

Mentor

2. A.A.G.R. Darmasemaya, SKM, M.SePH

Memberikan bimbingan terkait tata cara penulisan rancangan aktualisasi, keterkaitan isu dengan latar belakang, inovasi atau gagasan kreatif yangdapatdilakukan, pembuatan rencana kegiatan yang sesuai dengan nilai BerAkhlak dan memonitor perkembangan laporan rancangan aktualisasi serta selalu memberikan motivasi dan semangat untuk dapat menyelesaikan laporan dengan baik

Coach

3. Dwinta Pratiwi Adi, SKM, M.Kes

Memberikan bimbingan, masukan dan arahan untuk perbaikan laporan sehingga laporan menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat bagi khalayak ramai sesuai tujuan kegiatan

Penguji

4. Ns. Ni Made Alit Susanti, S.Kep

Memberikan masukan, pertimbangan serta persetujuan dalam pemilihan isu yang terjadi di unit kerja, memotivasi dan memberikan semangat dalam menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi.

Tabel 4.3 Pihak yang terlibat dan Perannya

Penanggung jawab ruangan

35

BAB V

PELAKSANAAN AKTUALISASI

5.1 Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Pelaksanaan Aktualisasi dilakukan dari tanggal 18 Juli – 23 Agustus 2022. Memiliki 4 kegiatan dengan beberapa tahapan pada setiap kegiatan yang akan dijabarkan dengan detail sebagai berikut :

a. Kegiatan tahap 1 (18 - 23 Juli 2022)

1. Tahapan kegiatan pertama yang dilakukan adalah penyusunan materi edukasi sosialisasi pada discharged planning. Saya berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat dengan memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat saat menyiapkan bahan edukasi yang berkualitas sesuai dengan nilai Berorientasi Pelayanan. Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya materi edukasi pada discharged planning tentang hal yang harus dilakukan di rumah oleh pasien yang menjalani kemoterapi intravena

BerdasarkanJurnalRespirasiyangditerbitkan olehParade Nur Nubli pada tahun

2019 dengan judul ManajemenEkstravasasiKemoterapididapatkan : Penanganan pencegahan ekstravasasi pada pasien post kemoterapi intravena adalah dengan melakukan aplikasi thermal. Aplikasi thermal adalah memberikan kompres hangat atau dingin yang dilakukan sekitar 4 x sehari masing-masing 20 menit untuk 1-2 hari. Kompres dingin dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dan inflamasi lokal melalui mekanisme vasokontriksi dan mencegah penyebaran toksin ke jaringan serta mengurangi peresapan obat-obatneoplastik. Pemberian kompres dingin tidak dianjurkan pada pemberian obat kemoterapi jenis alkaloid vinca (Vincristin, Vinblastin, Vinorelbin). Pada alkaloid vinca yang disarankan adalah pemberian kompres hangat yang bertujuan untuk menimbulkan mekanisme vasodilatasi dan penyerapan obat di jaringan

2. Tahapan kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan draft video pencegahan ekstravasasi pada pasien kanker yangmenjalani kemoterapi intravena. Saya terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan dengan terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas saat menyusun video edukasi dan memberikan inovasi pada setiap kegiatan sesuai dengan nilai Adaptif. Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya draft video

36

pencegahan ekstravasasi di rumah pada pasien yang menjalani kemoterapi intravena. Evidence dari kegiatan ini adalah notulensi dan dokumentasi kegiatan sebagai berikut :

Draft Video Pencegahan Ekstravasasi Kemoterapi Intravena

5.1 Foto draft video edukasi

3. Tahapan kegiatan selanjutnya adalah melakukan konsultasi dengan Penanggung

Jawab Ruangan, Mentor, Kepala Instalasi, dan tim PKRS tentang video pencegahan ekstravasasi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi intravena. Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan konsultasi kepada pihak-pihak terkait guna meminta arahan maupun bimbingan terhadap pelaksanaan kegiatan aktualisasi sehingga dapat tersusun laporan yang baik dan terlaksananya kegiatan dengan lancar dan sesuai dengan perencanaan. Saya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dengan menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara dalam melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dengan memberikan Pengabdian dalam menyusun materi edukasi sehingga memberikan manfaat yang besar kepada institusi maupun masyarakat, hal ini sesuai dengan nilai Loyal

37

Kegiatan konsultasi materi edukasi dan draft video dengan

Penanggung Jawab Ruang Mahotama

Notulen hasil konsultasi materi edukasi dan draft video bersama

Penanggung Jawab Ruang Mahotama

5.2 Foto Evidence konsultasi dengan PJ

38
39
Kegiatan konsultasi materi edukasi dan draft video dengan Mentor Notulen hasil konsultasi materi edukasi dan draft video bersama mentor 5.3 Foto Evidence konsultasi dengan Mentor

Kegiatan konsultasi materi edukasi dan draft video bersama Ka Sub Instalasi Ranap Bedah RSUP Prof Ngoerah

Notulen hasil konsultasi materi edukasi dan draft video bersama

Kepala Sub Instalasi Rawat Inap Bedah RSUP Prof Ngoerah

5.4 Foto Evidence konsultasi dengan Ka Sub Instalasi Ranap Bedah

40

Notulen hasil konsultasi materi edukasi dan dfrat video dengan Ka Instalasi

Rawat Inap RSUP Prof Ngoerah

Foto 5.5 Evidence konsultasi dengan Kepala Instalasi Rawat Inap

41
Kegiatan konsultasi dengan Kepala Instalasi Rawat Inap RSUP Prof Ngoerah

Kegiatan konsultasi media edukasi berupa video kepada tim PKRS RSUP

Prof Ngoerah diwakili oleh Bapak I Nyoman Paramaartha sebagai

Penanggung Jawab Media Edukasi PKRS.

5.6 Foto Evidence Konsultasi dengan PKRS

b. Kegiatan tahap 2 (24-30 Juli 2022)

Kegiatan selanjutnya adalah melakukan sosialisasi kepada teman sejawat perawat yang memberikan perawatan kepada pasien yang menjalani kemoterapi intravena. Saya bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan dengan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi dalam melakukan perawatan dan menyiapkan catatan keperawatan dengan konsisten pada form-form yang ada untuk keselamatan pasien sesuai dengan nilai

Akuntabel. Output yang didapat dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan sosialisasi pengisian discharged planning kepada teman perawat. Evidence dari kegiatan ini adalah daftar kehadiran kegiatan sosialisasi dan dokumentasi kegiatan seperti berikut :

42

Dokumentasi kegiatan pelaksanaan sosialisasi pengisian discharged planning kepada perawat

Daftar hadir peserta sosialisasi pengisian discharged planning

5.7 Foto Evidence kegiatan sosialisasi pengisian Discharged Planning

c. Kegiatan tahap 3 (1-13 Agustus 2022)

1. Pada tahapan kegiatan ini adalah membagikan link video kepada teman perawat serta meletakkan pada laptop yang ada pada ruang kerja sehingga dapat dengan mudah diakses oleh perawat yang akan memberikan pelayanan keperawatan. Saya terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi

43

perubahan dengan terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas saat memberikan edukasi melalui link video dan memberikan inovasi pada setiap kegiatan sesuai dengan nilai Adaptif. Output yang didapat dari kegiatan ini adalah tersebarnya video edukasi melalui link yang telah dimiliki di masing-masing laptop ruangan Mahotama maupun dengan mudah dapat diakses oleh teman perawat yang memberikan pelayanan keperawatan. Link video edukasi adalah sebagai berikut : https://youtu.be/LDx28YP-0aU Evidence dari kegiatan ini adalah link video edukasi yang telah dimiliki seluruh perawat dan laptop ruangan yang dibuktikan sebagai berikut :

Link Video Edukasi telah disebarkan didalam grup obrolan (Whatsapp)

Video edukasi telah dicopy ke dalam laptop portable yang ada di ruangan unit kerja

5.8 Foto Evidence menyebarkan link video edukasi

2. Tahapan kegiatan selanjutnya adalah melakukan sosialisasi video kepada teman sejawat yang memberikan pelayanan keperawatan pada link yang telah dibagikan. Saya terus belajar dan mengembangkan kapabilitas dengan membantu orang lain belajar melalui melakukan sosialisasi kepada teman sejawat tentang video edukasi yang dilakukan dengan kinerja terbaik sesuai dengan nilai

Kompeten Output yang didapat dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan sosialisasi kepada teman perawat yang akan memberikan pelayanan terutama perawatankemoterapiintravena.Evidencedarikegiataniniadalahdaftarkehadiran kegiatan dan dokumentasi kegiatan yang dibuktikan sebagai berikut :

44

Dokumentasi pelaksanaan sosialisasi media video pada perawat di ruang

Mahotama RSUP Prof Ngoerah

Daftar hadir kegiatan sosialisasi media video pada perawat di Ruang Mahotama RSUP Prof Ngoerah

5.9 Foto Evidence Kegiatan sosialisasi media video

d. Kegiatan tahap 4 (14-23 Agustus 2022)

1. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan evaluasi terhadap pengisian discharged planning oleh perawat yang memberikan pelayanan keperawatan. Saya peduli dan menghargai perbedaan dengan membangun lingkungan kerja yang kondusif saat melakukan evaluasi sosialisasi kepada teman sejawatdan peduli terhadapkekurangan yangmasih dimiliki temansejawat perawat sehingga nantinya dapat saling melengkapi sesuai dengan nilai

45

Harmonis Output yang didapat dari kegiatan ini adalah terdapatnya hasil evaluasi pada perawat yang akan memberikan perawatan kemoterapi intravena yang telah diberikan sosialisasi. Evidence dari kegiatan ini adalah form hasil pengamatan secara langsung pada pengisian discharged planning.

Evaluasi dilakukan oleh penulis melalui pengamatan langsung terhadap kelengkapan pengisian discharged planning oleh perawat yang memberikan perawatan kepada pasien kanker yang menjalani kemoterapi intravena. Hasil evaluasi berdasarkan pengamatan langsung oleh penulis kepada form discharged planning yang telah diisi oleh perawat didapat : selama periode 14-18 Agustus dimana terdapat 4 orang pasien yang menjalani kemoterapi intravena di ruang Mahotama, didapatkan hasil pengamatan berupa pengisian discharged planning pada keempat pasien tersebut secara lengkap oleh perawat yang bertugas pada saat menerima pasien baru tersebut.

2. Tahapan kegiatan selanjutnya adalah melakukan evaluasi pada perawat tentang video edukasi yang telah dilakukan untkuk mengetahui sejauh mana pemahaman perawat setelah terpapar edukasi melalui video. Saya membangun kerjasama yang sinergi dengan memberi kesempatan pada berbagai pihak untuk berkontribusi dengan sinergi untuk hasil yang lebih baik yang ditunjukkan dengan melakukan evaluasi kepada teman sejawat sesuai dengan nilai

Kolaboratif. Output yang didapat dari kegiatan ini adalah terdapatnya hasil evaluasi terhadapteman perawatyangakan memberikanperawatan kepada pasien kemoterapi intravena yang telah mendapatkan sosialisasi melalui media video.

Evidence dari kegiatan ini adalah hasil evaluasi pada google form.

46
5.1 Gambar Form pengamatan langsung pada discharged planning

Sebelum pelaksanaan sosialisasi terlebih dahulu dilakukan evaluasi dengan mengisi link pada google form yang telah disebarkan, didapatkan hasil yang grafik berikut :

HASIL EVALUASI PRE TEST

5.2 Gambar Grafik Hasil Evaluasi Pre test

Dari grafik yang telah disajikan dapat dijabarkan sebagai berikut :

- Pertanyaan 1 terdapat 7 perawat yang mampu menjawab dengan benar

- Pertanyaan 2 terdapat 4 perawat yang menjawab dengan benar, 3 perawat menjawab salah

- Pertanyaan 3 terdapat 5 perawat menjawab dengan benar dan 2 perawat menjawab salah

- Pertanyaan 4 terdapat 4 perawat yang menjawab dengan benar dan 3 perawat menjawab salah

- Pertanyaan 5 terdapat 6 perawat yang menjawab dengan benar dan 1 perawat menjawab salah

- Pertanyaan 6 terdapat 4 perawat yang menjawab dengan benar dan 3 perawat menjawab salah

- Pertanyaan 7 terdapat 6 perawat menjawab dengan benar dan 1 perawat menjawab salah

Berdasarkan hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat beberapa perawat yang belum mampu mengetahui dengan baik cara mengedukasi maupun apa

47
0 1 2 3 4 5 6 7 8
BENAR SALAH

yang harus diedukasikan pada pasien yang menjalani kemoterapi untuk dilakukan di rumah setelah pemberian kemoterapi. Setelah pelaksanaan sosialisasi dilakukan kembali evaluasi pengetahuan perawat yang dilakukan dengan mengisi google form yang telah dibagikan melalui link. Hasil evaluasi ditampilkan dalam bentuk grafik seperti berikut :

5.3 Gambar Grafik Hasil Evaluasi Post Test

Berdasarkan grafik di atas yang merupakan hasil evaluasi pada paska pemberian edukasi kepada perawat yaitu :

- Pada semua pertanyaan, didapatkan seluruh perawat dapat menjawab seluruh pertanyaan dengan benar

- Perawat lebih memahami cara mencegah kejadian ekstravasasi di rumah pada pasien yang menjalani kemoterapi sehingga akan melakukan edukasi kepada pasien secara optimal

3. Pada tahapan kegiatan ini dilakukan penyampaian hasil evaluasi kepada pihakpihak terkait sehingga dapat diberikan masukan serta arahan untuk perbaikan laporan kearah yang lebih baik. Saya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dengan menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara dalam melakukan penyampaian hasil kegiatan kepada Pj, Mentor, Kepala Instalasi Rawat Inap dengan memberikan kontribusi sesuai bidang tugas masing- masing hal ini sesuai dengan nilai Loyal. Output yang didapat dari kegiatan ini adalah terlaksananya penyampaian hasil evaluasi kegiatan

48
0 1 2 3 4 5 6 7 8
SALAH
HASIL EVALUASI POST TEST BENAR

aktualisasi kepada pihak terkait Evidence dari kegiatan ini adalah dokumentasi

kegiatan yang dibuktikan sebagai berikut :

Penyampaian hasil evaluasi kepada Penanggung

Jawab ruang Mahotama

5.10 Foto Evidence penyampaian hasil evaluasi kepada PJ

Penyampaian hasil evaluasi kepada mentor

5.11 Foto Evidence penyampaian hasil evaluasi kepada Mentor

49

Penyampaian hasil evaluasi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap RSUP Prof Ngoerah

5.12 Foto Evidence Penyampaian Hasil Evaluasi kepada Ka Instalasi Rawat Inap

4. Tahapan kegiatan yang terakhir adalah menyusun laporan sehingga tersusunnya laporan lengkap dan mengirimkannnya kepada Mentor maupun coach. Saya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dengan menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara dalam melakukan pelaporanhasil kegiatan kepada mentor dan coach dengan memberikan kontribusi sesuai bidang tugas masing-masing hal ini sesuai dengan nilai Loyal.

Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya laporan akhir kegiatan aktualiasasi yang selanjutnya dikirimkan kepada mentor dan juga coach sebagai tahap akhir evaluasi laporan sebelum mengumpulkan laporan kepada panitia penyelenggara kegiatan. Evidence dari kegiatan ini adalah dokumentasi kegiatan dan laporan sudah terupload pada Kolabjar.

50

Mengirim hasil akhir laporan kepada Mentor via Whatsapp

5.13 Foto Evidence Penyampaian Hasil Laporan Akhir kepada Mentor

Mengirim hasil akhir laporan kepada Coach

5.14 Foto Evidence Penyampaian Hasil Laporan Akhir kepaa Coach

51

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Evidence Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan Agenda

2 yang direncanakan

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

Agenda 2 yang

Dilaksanakan

Kontribusi

Terhadap Visi Misi

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

sosialisasi

pengisian

discharged

planning dan video

pencegahan

ekstravasasi di rumah. Penerapan

Manajemen ASN

dalam kegiatan ini

adalah : Pelayan

Publik.

Tersusunnya

bahan sosialisasi, draft video

edukasi

pencegahan

ekstravasasi dan

terlaksananya

konsultasi dengan

atasan dan pihak

terkait

Membangun

jejaring

kesehatan dan

kerjasama

dengan

pemangku

kepentingan

terkait teraplikasi

dalam kegiatan

melakukan

konsultasi dengan

penanggung jawab

ruangan, mentor

dan kepala

instalasi.

Kegiatan

menyiapkan bahan

sosialisasi dan draft

video sejalan

dengan nilai

organisasi yaitu

Profesional

dimana

melaksanakan

tugas dengan penuh tanggung

jawab sesuai

keahlian dan terus

mengupayakan

pengembangan diri

52
5.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS 1. Penyusunan bahan

Penerapan Smart

ASN dalam

kegiatan ini yaitu:

Penguasaan

Teknologi

Informasi dan

Integritas

1.1 Menyiapkan

bahan sosialisasi Bahan sosialisasi

pengisian form discharged planning tentang

hal yang harus

dilakukan pasca

kemoterapi di

rumah

Kami berkomitmen

memberikanpelayanan

prima demi kepuasan

masyarakat dengan

memahami dan

memenuhi kebutuhan

masyarakat saat

menyiapkan bahan

edukasi yang

berkualitas sesuai

dengan nilai

Berorientasi

Pelayanan.

Saya telah

menyiapkan bahan

sosialisasi pada

discharged planning

dengan edukasi yang

berkualitas yang

sesuai dengan nilai

Berorientasi

pelayanan.

Menciptakan

TataKelola

RumahSakit

yangbaikdalam

menyiapkan draft

video edukasi.

serta nilai

Kebersamaan

dimana terdapatnya

kerja sama sesuai

dengan kompetensi dan tugasnya untuk

mencapai visi dan misi organisasi.

Nilai Efektif sangat

tercermin dalam hal

ini dimana dapat

memanfaatkan

sumber daya sesuai

kebutuhan dengan

menggunakan

waktu, tenaga dan

biaya yang tepat

dapat

menghasilkan video

1.2

Menyiapkan draft

video pencegahan Video edukasi tentang

Kamiterusberinovasi

danantusiasdalam

Saya telah

menyiapkan draft

edukasi yang lebih

53

ekstravasasi di rumah pada

pasien kanker

yang menjalani

pencegahan

ekstravasasi di rumah

menggerakkanataupun

menghadapiperubahan

dengan terus

berinovasidan

mengembangkan

kreatifitassaat

menyusun video

edukasi dan

memberikan inovasi

pada setiap kegiatan

sesuai dengan nilai

Adaptif.

video sebagai bahan

sosialisasi yang

memberikan inovasi

dalam bidang

kesehatan yang sesuai

dengan nilai Adaptif.

Saya menyiapkan

draft video dengan

bantuan teman-teman

dan pihak-pihak

terkait lainnya untuk

sinergi yang lebih baik

yang sesuai dengan

nilai Kolaboratif.

mudah untuk

dipahami.

Melakukan

konsultasi dengan

Penanggung

Jawab Ruangan,

Mentor, Kepala

Instalasi dan tim

PKRS tentang

video pencegahan

Bukti konsul dan dokumentasi

kegiatan

Kami berdedikasi dan

mengutamakan

kepentingan bangsa

dan negara dengan

menjaga nama baik

sesamaASN,Pimpinan,

Instansi, dan Negara

dalam melakukan

Saya telah melakukan

konsultasi kepada

Penanggung jawab

ruangan, Mentor, Kepala Instalasi dan

tim PKRS dengan

menghasilkan materi

video untuk dapat

54
1.3

sosialisasi kepada

perawat untuk

mengoptimalkan

pengisian discharged planning pada

ekstravasasi di

rumah pada

pasien kanker

yang menjalani

kemoterapi

intravena

koordinasi dengan

pihak-pihak terkait

dengan memberikan

Pengabdian dalam

menyusun materi

edukasi sehingga

memberikan manfaat

yang besar kepada

institusi maupun

masyarakat, hal ini

sesuai dengan nilai

Loyal.

memberikan

pengabdian dalam

bidang Kesehatan

kepada Masyarakat

dimana hal ini sesuai

dengan prinsip Loyal.

Saya melakukan

sinergi yang lebih baik

untuk hasil yang baik

dalam melakukan

koordinasi kepada

pihak terkait yang

sesuai dengan nilai

Kolaboratif.

Terlaksananya

sosialisasi

pengisian discharged planning secara optimal

Menyelenggarak

anPendidikan

Terintegrasidan

Pelatihan

Tenaga

Kesehatanyang

berdayasaing

Kerjasama

tercermin dalam

kegiatan melakukan

sosialisasi untuk

dapat menyelsaikan

tugas dengan

sebaik-baiknya

55
2. Pelaksanaan

2.1

pasien kanker

yang menjalani

kemoterapi

intravena.

Sesuai

Manajemen ASN

adalah sebagai

Pelayan Publik

yang memberikan

pelayanan secara

professional.

Wujud Smart

ASN dalam

tindakan ini

adalah:

networking.

Melakukan

sosialisasi dengan

teman sejawat

untuk dapat

mengoptimalkan

Bukti hadir dan dokumentasi

kegiatan sosialisasi

Kami bertanggung

jawab atas

kepercayaan yang

diberikan dengan

melaksanakan tugas

danberbudaya

dapat tercapai

dengan melakukan

sosialisasi

terhadap

pembaharuan.

dalam memberikan

pelayanan prima.

Saya memiliki

tanggung jawab atas

kepercayaan yang

telah diberikan

dengan melaksanakan

56

sosialisasi video

kepada perawat

tentang

pencegahan

pengisian discharged planning pada

pasien

kemoterapi

intravena

dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan

berintegritas tinggi

dalam melakukan

perawatan dan

menyiapkan catatan

keperawatan dengan

konsisten pada formform yang ada untuk

keselamatan pasien

sesuai dengan nilai

Akuntabel.

tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan

berintegritas tinggi

dalam memberikan

pelayanan

keperawatan sehingga

mengoptimalkan

pengisian form yang

telah ada demi

meningkatkan

keselamatan dan

mutu pelayanan

pasien yang mana

tindakan ini sesuai

dengan nilai

Akuntabel.

Tersebarnya link

video edukasi

kepada perawat

dan

terlaksananya

Menyelenggarak

anpenelitian

kesehatan

berbasisrumah

sakitdan

Melaksanakan

tugas secara

Profesional

dengan penuh

tanggung jawab

57
3. Pelaksanaan

3.1

esktravasasi di

rumah. Dalam kegiatan ini

Manajemen ASN

yang tercermin

adalah : Pelayan

publik yang

memberikan

pelayanan secara

professional.

Kegiatan Smart

ASN yang

tercermin adalah : Penguasaan

Teknologi

Informasi dan

Wawasan Global.

kegiatan

sosialisasi

Membagikan

video edukasi

melalui link yang

dibagikan kepada

Link video edukasi

sudah dimiliki oleh

semua perawat

dan terdapat pula

Kami terus berinovasi

dan antusias dalam

menggerakkanataupun

menghadapiperubahan

Menciptakan

TataKelola

RumahSakit

yangbaik

terwujud dalam

melakukan

sosialisasi dengan

teman sejawat.

sesuai keahlian dan

terus

mengupayakan

pengembangan diri

dimana melakukan pembaharuan

dalam perawatan pasien dan

menghasilkan nilai positif serta

Integritas dimana

perlunya keselaran

antara ucapan, pikiran dan

tindakan dalam

membawa pembaharuan dan

Saya melakukan

inovasi dan antusias

untuk menggerakkan

maupun menghadapi

inovasi pada proses perawatan pasien.

Perlunya Tat

Twam Asi dimana

peduli, belarasa

58

perawat yang

memberikan

perawatan

pada laptop yang

ada di ruangan

dengan terusberinovasi

dan mengembangkan

kreatifitas saat

memberikan edukasi

melalui link video dan

memberikan inovasi

pada setiap kegiatan

sesuai dengan nilai

Adaptif.

perubahan dengan

edukasi melalui link

yang telah

dikembangkan dengan

inovasi yang sesuai

dengan nilai Adaptif.

peka dalam

melayani

kebutuhan

pelanggan dan tulus ikhlas dalam melakukan setiap

kegiatan sosialisasi.

3.2

Melakukan

sosialisasi kepada

teman sejawat

perawat tentang

video pencegahan

ekstravasasi

Daftar hadir dan

dokumentasi

kegiatan

Kamiterusbelajardan

mengembangkan

kapabilitasdengan

membantuoranglain

belajarmelalui

melakukan sosialisasi

kepada teman sejawat

tentang video edukasi

yang dilakukan dengan

kinerjaterbaiksesuai

dengan nilai

Kompeten.

Saya belajar dan

mengembangkan

kapabilitas dengan

membantu orang lain

belajar dengan

melakukan sosialisasi

melalui media video

sehingga

mempermudah

penyampaian edukasi

yang sesuai dengan

nilai kompeten.

59

evaluasi terhadap

edukasi

pencegahan

ekstravasasi di rumah kepada

perawat.

Kegiatan

Manajemen ASN

yang tercermin

adalah Pelaksana

Kebijakan Publik

yang melakukan

evaluasi terhadap

program yang

telah dibuat.

Perwujudan

Smart ASN dari

kegiatan ini adalah

Networking, Integritas, Hospitality, dan

Tersedianya hasil

evaluasi terhadap

sosialisasi discharged planning kepada

perawat, tersedianya hasil

evaluasi

sosialisasi video pencegahan

ekstravasasi, terlaksananya

penyampaian

hasil evaluasi

kegiatan

aktualisasi

kepada pihak

terkait, tersusunnya

laporan akhir

kegiatan

aktualiasasi

Perlunya

Membangun

jejaring

kesehatandan

kerjasama

dengan pemangku

kepentingan

terkaitdapat

tercermin dalam

menyampaikan

hasil evaluasi

kegiatan kepada

Penanggung

jawab ruangan, Mentor, kepala

Instalasi dan

Coach yang telah

membantu selama

proses kegiatan

berlangsung dan

memberikan

Pentingnya

Integritas dalam

setiap tindakan

keperawatan yaitu

keselarasan antara

ucapan, pikiran dan tindakan.

Melaksanakan

kegiatan secara

Profesional dengan

melaksanakan

tugas secara

bertanggung jawab

sesuai keahlian dan terus

mengupayakan

pengembangan diri

dengan memahami

keluhan pasien.

Mampu melakukan

Tat Twam Asi

60
4. Pelaksanaan

Penguasaan

Teknologi

Informasi

4.1 Melakukan

evaluasi pada

perawat tentang

pengisian

discharged

planning pada

pasien kanker

yang menjalani

kemoterapi

intravena melalui

pengamatan

secara langsung

Form hasil

pengamatan pada

discharged

planning yang

telah diisi oleh

perawat

Kamisalingpedulidan

menghargai perbedaan

dengan membangun

lingkungan kerja yang

kondusif saat

melakukan evaluasi

sosialisasi kepada

teman sejawat dan

peduli terhadap

kekurangan yang masih

dimiliki teman sejawat

perawat sehingga

nantinya dapat saling

melengkapi sesuai

dengan nilai

Harmonis.

Saya peduli dan

menghargai adanya

perbedaan dengan

menciptakan

lingkungan kerja yang

kondusif pada saat

melakukan evaluasi

tentang sosialisasi

yang telah diberikan

dan peduli dengan

kekurangan teman

sejawat sehingga

dapat membantu

memberikan

pemahaman lebih

banyak pada hak yang

kurang dikuasai yang

mana hal ini sesuai

arahan ataupun

perbaikan.

MenjadiRumah

SakitUnggul

danMandiriakan

dapat tercapai

dengan hasil akhir

kegiatan dengan

keberhasilan

kegiatan yang

telah dilakukan.

dengan selalu

peduli, belarasa

dan peka dalam

melayani

kebutuhan pasien

secara tulus ikhlas

dengan memahami

dimana letak

ketidakmampuan

pasien dalam

melakukan

perawatan secara

mandiri. Efektif

dalam menyusun

laporan akhir

dengan

memanfaatkan

sumber daya sesuai

kebutuhan dengan

menggunakan

waktu, tenaga dan

61

4.2 Melakukan

evaluasi kepada

perawat tentang

video pencegahan

ekstravasasi di

rumah pada

perawat yang

memberikan

pelayanan kemoterapi

melalui link atau

google form

Hasil evaluasi

pada link atau

google form

Kami membangun

kerjasamayangsinergi

dengan memberi

kesempatan pada

berbagai pihak untuk

berkontribusi dengan

sinergiuntukhasilyang

lebih baik yang

ditunjukkan dengan

melakukan evaluasi

kepada teman sejawat

sesuai dengan nilai

Kolaboratif.

dengan nilai

Harmonis.

Saya membangun

kerjasama dengan

memberikan

kesempatan pada

berbagai pihak untuk

bersinergi

memberikan hasil

yang lebih baik

dengan melakukan

evaluasi terhadap

kegiatan sosialisasi

video yang telah

dilakukan sesuai

dengan nilai

Kolaboratif.

biaya yang tepat.

Berdasarkan nilai

Kebersamaan

akan tercapai

laporan akhir yang

disusun dengan

persetujuan

berbagai pihak

dimana terjadi

kerjasama sesuai

dengan kompetensi dan tugasnya untuk

mencapai tujuan dan visi serta misi organisasi.

4.3

Menyampaikan

hasil evaluasi

kepada

Penanggung

Jawab Ruangan,

Dokumentasi

kegiatan

Kami berdedikasi dan

mengutamakan

kepentingan bangsa

dan negara dengan

menjaga nama baik

Saya berdedikasi dan

mengutamakan

kepentingan bangsa

dan negara dengan

menjaga nama baik

62

Kepala Instalasi, dan Mentor sesamaASN,Pimpinan, Instansi, dan Negara

dalam melakukan

penyampaian hasil

kegiatan kepada

mentor dan coach

dengan memberikan

kontribusi sesuai

bidang tugas masing-

masing hal ini sesuai

dengan nilai Loyal.

sesama ASN, Pimpinan, Instansi

dan Negara dalam

menyampaikan hasil

kegiatan kepada

pihak-pihak terkait

sehingga dapat

memberikan

kontribusi sesuai

bidang tugas dengan

memberikan

perbaikan demi

terciptanya laporan

yang lebih baik yang

sesuai dengan nilai

Loyal.

4.4

Menyusun

laporan akhir

kegiatan

aktualisasi dan

mengirim kepada

Laporan

Aktualisasi dan

dokumentasi

kegiatan

Kami berdedikasi dan

mengutamakan

kepentingan bangsa

dan negara dengan

menjaga nama baik

sesamaASN,Pimpinan,

Saya berdedikasi dan

mengutamakan

kepentingan bangsa

dan negara dengan

menyusun laporan

akhir yang telah

63

mentor serta

coach

Instansi, dan Negara

dalam melakukan

pelaporan hasil

kegiatan kepada

mentor dan coach

dengan memberikan

kontribusi sesuai

bidang tugas masing-

masing hal ini sesuai

dengan nilai Loyal.

mendapat perbaikan

serta menyampaikan

hasil laporan kepada

pembimbing sesuai

dengan konstribusi

bidan tugas masing-

masing yang sesuai

dengan nilai Loyal.

Saya menyusun

laporan dengan

integritas dan

tanggung jawab tinggi

yang sesuai dengan

nilai Akuntabel.

64
Tabel 5.1 Capaian pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS

5.3 Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi

5.3.1. Kualitas Aktualisasi

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dimulai pada tanggal 18 Juli 2022 – 23

Agustus 2022 dengan pelaksanaan efektif hari Senin-Minggu, yang mana seluruh tahapan yang ada pada rencana kegiatan sudah dapat dilaksanakan seluruhnya

Meski dalam pelaksanaan sosialisasi Penanggung Jawab Ruangan tidak dapat hadir oleh karena berhalangan sakit (Isoman) dan pelaksanaan kegiatan diwakili oleh Perawat Primer sebagai perpanjangan tangan dari PJ saat berhalangan hadir. Namun PJ sudah bisa hadir dalam kegiatan evaluasi dan memberikan wawancara terkait testimoni dari pelaksanaan kegiatan aktualiasasi sehingga dapat memberikan masukan dan perbaikan demi kesempurnaan laporan aktualisasi dan meningkatkan kualitas layanan yang merupakan tujuan hasil akhir dari kegiatan aktualisasi.

Berdasarkan paparan yang telah disampaikan oleh Penanggung Jawab Ruangan dan Perawat Primer, terdapat testimoni dari PJ sebagai berikut :

“Terima kasih banyak Mila sudah mengangkat pasien dengan kemo atau post kemo, untuk mencegah terjadinya ekstravasasi.Apa manfaatdari pada kompres dingin dan bagaimana nanti memberikan penjelasan saat pasien pulang itu tolong ditegaskan kepada keluarga pasien yang bertanggung jawab di rumahnya, itu yang pertama sarannya. Yang kedua itu kita selalu kie pasien tentang masalah makanan, ketiga saat pasien pemasangan obat kemo harus dievaluasi pemasangan infusnya dan saran kepada keluarga dan pasien saat ada keluhan harus segera lapor jangan menunggu sampai infus itu bengkak. Itu aja sarannya itu sudah bagus, dan untuk manfaatnya itu yang jelas sangat bermanfaat sekali supaya tidak terjadi dan tidak terulang karena sudah pernah terjadi satu kali terjadi disini dan terulang untuk masalah yang sama, terima kasih banyak”

Testimoni dari Penanggung Jawab Ruang Rawat Mahotama : Ns. Ni Made Alit Susanti, S.Kep

Berdasarkan paparan dari Penanggung Jawab Ruangan sesuai dengan testimoni yang telah disampaikan maka terdapat :

1. Manfaat dari adanya kegiatan aktualisasi dengan mengangkat isu ini adalah agar kejadian ekstravasasi tidak terulang kembali

65

2. Saran yang dapat diberikan adalah dengan perawat memberikan KIE dengan jelas kepada pasien maupun penunggu pasien yang akan bertanggung jawab merawat pasien di rumah untuk pemberian kompres dingin, makanan yang bernutrisi serta pada saat pasien masih berada di ruang rawat untuk segera melaporkan segala ketidaknyamanan akses vena pada saat pemasangan obat kemoterapi guna menghindari kejadian ekstravasasi.

Terdapat pula paparan testimoni hasil wawancara kepada Perawat Primer yaitu sebagai berikut :

“Om Swastiastu. Selamat Siang, salam sehat. Perkenalkan nama saya Ni Luh Putu Wita Wedayani sebagai perawat primer di Ruang Mahotama. Saat ini saya akan memberikan sedikit testimoni terhadap kegaiatan aktualisasi yang telah dilakukan CPNS atas nama Luh Mila Kharisma Dewi tentang manfaat pemberian edukasi dari perawatkepada pasien tentangpencegahan ekstravasasi di rumah. Nah adapun manfaatnya, yang pertama perawat akan lebih mudah untuk menjelaskan kepada pasien tentang cara pencegahan terjadinya ekstravasasi di rumah. Manfaat yang kedua, peran perawat sebagai edukator menjadi optimal, ditambah dengan adanya media edukasi berupa video sehingga perawat mampu mendokumentasikan secara lengkap pada discharged planning dan memahami semua kebutuhan pasien sampai dengan pasien pulang. Nah adapun saran dari saya, lakukan evaluasi pemahaman pada perawat, nah jika terbukti efektif agar video ini bisa disebarluaskan ke semua ruangan yang merawat pasien kemoterapi. Nah sekian testimoni dari saya, mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan, saya tutup dengan Parama Shanti, Om Shanti, Shanti, Shanti Om, selamat siang, salam sehat, terima kasih”.

Testimoni dari Perawat Primer Lantai 2 Ruang Rawat Mahotama : NI Luh Putu

Wita Wedayani

Berdasarkan paparan dari Perawat Primer yang bertugas di lantai 2 maka didapat testimoni yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Manfaat yang ada dari kegiatan aktualisasi dengan mengangkat isu ini adalah memudahkan edukasi bagi perawat kepada pasien hal yang harus dilakukan di rumah dengan media edukasi berupa video sehingga peran perawat sebagai edukator menjadi optimal.

66

2. Perawat dapat secara lengkap melakukan dokumentasi pada form discharged planning untuk mengkaji kebutuhan perawatan lanjutan pasien pada saat pulang.

3. Saran yang didapat adalah menyebarluaskan video edukasi kepada semua ruang rawat yang melayani perawatan kemoterapi setelah evaluasi dilakukan.

5.3.2. Kemanfaatan Aktualisasi

a. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Terdapat beberapa manfaat dari pelaksanaan aktualisasi terhadap Visi dan Misi Organisasi diantaranya sebagai berikut, Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait teraplikasi dalam kegiatan melakukan konsultasi dengan penanggung jawab ruangan, mentor dan kepala instalasi.MenciptakanTataKelolaRumahSakityangbaikdalam menyiapkan draft video edukasi. MenyelenggarakanPendidikanTerintegrasidanPelatihanTenaga Kesehatanyangberdayasaingdanberbudayadapat tercapai dengan melakukan sosialisasi terhadap pembaharuan. Menyelenggarakan penelitian kesehatan berbasis rumah sakit dan Menciptakan Tata Kelola Rumah Sakit yang baik terwujud dalam melakukan sosialisasi dengan teman sejawat. Perlunya Membangunjejaringkesehatandankerjasamadenganpemangkukepentingan terkait dapat tercermin dalam menyampaikan hasil evaluasi kegiatan kepada Penanggung jawab ruangan, Mentor, kepala Instalasi dan Coach yang telah membantu selama proses kegiatan berlangsung dan memberikan arahan ataupun perbaikan. MenjadiRumahSakitUngguldanMandiriakan dapat tercapai dengan hasil akhir kegiatan dengan keberhasilan kegiatan yang telah dilakukan.

b. Penguatan Nilai Organisasi

Berdasarkan kegiatan aktualisasi terdapat beberapa penguatan nilai organisasi diantaranya, Kegiatan menyiapkan bahan sosialisasi dan draft video sejalan dengan nilai organisasi yaitu Profesional dimana melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri serta nilai Kebersamaan dimana terdapatnya kerja sama sesuai dengan kompetensi dan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi. Nilai Efektif sangat tercermin dalam hal ini dimana dapat memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya yang tepat dapat menghasilkan video edukasi yang lebih mudah untuk dipahami. Melaksanakan tugas secara Profesional dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan

67

terus mengupayakan pengembangan diri dimana melakukan pembaharuan dalam perawatan pasien dan menghasilkan nilai positif serta Integritas dimana perlunya keselaran antara ucapan, pikiran dan tindakan dalam membawa pembaharuan dan inovasi pada proses perawatan pasien. Perlunya Tat Twam Asi dimana peduli, belarasa peka dalam melayani kebutuhan pelanggan dan tulus ikhlas dalam melakukan setiap kegiatan sosialisasi. Pentingnya Integritas dalam setiap tindakan keperawatan yaitu keselarasan antara ucapan, pikiran dan tindakan. Melaksanakan kegiatan secara Profesional dengan melaksanakan tugas secara bertanggung jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri dengan memahami keluhan pasien. Mampu melakukan Tat

Twam Asi dengan selalu peduli, belarasa dan peka dalam melayani kebutuhan pasien secara tulus ikhlas dengan memahami dimana letak ketidakmampuan pasien dalam melakukan perawatan secara mandiri. Efektif dalam menyusun laporan akhir dengan memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya yang tepat. Berdasarkan nilai Kebersamaan akan tercapai laporan akhir yang disusun dengan persetujuan berbagai pihak dimana terjadi kerjasama sesuai dengan kompetensi dan tugasnya untuk mencapai tujuan dan visi serta misi organisasi.

Dengan adanya kegiatan aktualisasi ini maka dapat membantu perawat untuk memperhatikan segala aspek kebutuhan edukasi pasien mulai dari saat menerima perawatan sampai dengan perawatan di rumah nantinya dengan mempersiapkan form discharged planning dengan baik, serta menyamakan persepsi tentang pencegahan yang dapat dilakukan oleh perawat terhadap pencegahan ekstravasasi sehingga nantinya akan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah diterima kepada pasien yang menjalani pengobatan kemoterapi intravena. Adanya kegiatan aktualisasi ini menimbulkan manfaat pada unit kerja dimana perawat yang memberikan perawatan kepada pasien mengalami penambahan ilmu pengetahuan sehingga besar harapan kejadian ekstravasasi akan menurun sampai ke angka tidak ada kejadian kembali.

68

BAB VI

RENCANA TINDAK LANJUT

6.1 Penetapan Isu Lanjutan/ Alternatif

Adanya pemberian edukasi untuk mencegah terjadinya ekstravasasi pada pasien kemoterapi intravena telah membantu mengurangi terjadinya kejadian ekstravasasipasca pemberian obat kemoterapi di rumah. Namun masih ada faktor lain yang mempengaruhi terjadinya ekstravasasiyaitu kurangnya kemampuan komunikasi pasien dalam menyampaikan keluhan saat melakukan kemoterapi. Adanya pergantian penunggu pasien serta pasien yang belum terbiasa dengan pengobatan kemoterapi sehingga menimbulkan rasa gugup yang dapat menyebabkan pasien lupa dengan edukasi yang telah diberikan oleh perawat. Beberapa pasien tidak mampu mengungkapkan ketidaknyamanan selama pemasangan obat kemoterapi dimana pasien tidak dapat membedakan rasa nyeri akibat obat yang bocor atau memang karena obat kemoterapi yang memberikan sensasi panas pada beberapa lokasi tubuh pasien.

Seringkali pasien lupa untuk menjaga tangan yangterpasanginfus dalam posisi yang benar sehingga infus yang terpasang obat kemoterapi menjadi macet atapun naiknya darah balik dari vena yang dibiarkan terlalu lama dan terjadi gumpalan darah yang menyebabkan akses infus macet dan kemoterapi tidak lancar. Akibatnya perawat akan mencabut akses tersebut sehingga bekas pemasangan infus tersebut dapat menyebabkan terjadinya ekstravasasi. Dari pemaparan ini dapat disimpulkan isu yang muncul yaitu “Belum optimalnya pengetahuan pasien tentangpencegahan ekstravasasi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi intravena di Ruang Mahotama RSUP Prof DR.I.G.N.G. Ngoerah”

6.2 Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah Lanjutan

Diperlukan beberapa edukasi tambahan yang menggambarkan prosedur pelaksanaan kemoterapi maupun hal-hal yang dapat terjadi selama pemberian kemoterapi di ruang perawatan. Sebagai perawat yang mendampingi pasien selama 24 jam selama perawatan serta memberikan edukasi untuk menjadi bekal melakukan perawatan selama di rumah kepada pasien sekaligus mengatasi isu yang telah dikemukakan maka gagasan yang dapat diberikan penulis diantaranya adalah :

69

“Optimalisasi pengetahuan pasien tentang pencegahan ekstravasasi pada pasien kemoterapi intravena di ruang Mahotama RSUP Prof.DR.I.G.N.G. Ngoerah”.

Dapat dijabarkan gagasan pemecahan isu sebagai berikut :

a. Penyusunan materi edukasi

b. Pelaksanaan sosialisasi kepada pasien yang menjalani kemoterapi intravena

c. Pelaksanaan evaluasi kepada pasiesn melalui kuisioner atau google form

d. Penyusunan laporan kegiatan

6.3 Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Lanjutan

1. Tahap penyusunan materi edukasi. Pada tahapan kegiatan ini penulis akan menyusun materi edukasi yang bahan edukasinya dikonsultasikan dengan atasan ataupun pihak-pihak terkait yang mengaplikasikan nilai Berorientasi Pelayanan dalam meningkatkan kualitas layanan dengan materi edukasi yang lebih mudah dipahami dan nilai Loyal dengan memberikan kontribusi dari pihak-pihak terkait. Output dari kegiatan ini adalah terdapatnya materi edukasi.

2. Tahap pelaksanaan sosialisasi kepada pasien yang menjalani kemoterapi intravena di ruang Mahotama. Sosialisasi akan dilakukan kepada pasien yang akan mendapatkan obat kemoterapi atau pada saat pemasangan akses intravena yang mengaplikasikan nilai dasar yaitu Akuntabel dengan menunjukkan integritas dalam memberikan pelayanan serta terdapatnya nilai Kompeten dengan melakukan yang terbaik. Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi kepada pasien yang akan menjalani kemoterapi intravena berupa terdapatnya dokumentasi kegiatan.

3. Tahap pelaksanaan evaluasi kepada pasien melalui kuisioner atau google form tentang sejauh mana pemahaman pasien dalam mencegah terjadinya ekstrasasi akibat kemoterapi intravena selama di ruang perawatan yang menerapkan nilai Harmonis tercermin dengan peduli apa yang menjadi hambatan dalam penerimaan informasi oleh pasien maupun nilai Adaptif yang proaktif dalam memberikan solusi dari setiap permasalahan yang muncul. Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya evaluasi kegiatan terhadap pasien berupa hasil evaluasi pada kuisioner maupun google form.

4. Tahap terakhir adalah penyusunan laporan kegiatan oleh penulis yang akan dilaporkan kepada pihak terkaitsehingga nantinya apabila hal ini efektif akan dapat diaplikasikan pada seluruh ruangan rawat yang memberikan pelayanan kemoterapi

70

intravena yang menerapkan nilai Kolaboratif dengan melakukan kolaborasi pada

pihak terkait dalam penyusunan laporan serta nilai Loyal yang berdedikasi pada kemajuan peningkatan pelayanan. Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya laporan kegiatan oleh penulis yang nantinya dapat dilaporkan kepada atasan.

Kegiatan pada rencana aktualisasi dapat dijabarkan pada Penjadwalan sebagai berikut:

No Kegiatan/ Tahapan Kegiatan Bulan September Bulan Oktober 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1. Penyusunan materi edukasi

2. Pelaksanaan sosialisasi kepada pasien yang menjalani kemoterapi intravena

3. Pelaksanaan evaluasi kepada pasien melalui pengisian kuisioner atau google form

4. Penyusunan laporan kegiatan oleh penulis

Tabel 6.1 Jadwal Kegiatan RTL

71

BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi edukasi pencegahan ekstravasasi di rumah pada pasien yang menjalani kemoterapi intravena di ruang Mahotama RSUP Prof.DR.I.G.N.G. Ngoerah” adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan penyusunan bahan sosialisasi pengisian discharged planning dan video pencegahan ekstravasasi di rumah terdapat kegiatan yang dimulai dengan menyusun bahan edukasi pada discharged planning maupun penyusunan draft video edukasi serta melakukan konsultasi kepada pihak-pihak terkait telah menerapkan nilai-nilai dasar BerAkhlak yaitu Berorientasi Pelayanan, Adaptif, Loyal. Selain itu kegiatan ini sejalan dengan Visi-Misi RSUP Prof.DR.I.G.N.G. Ngoerah serta memberi penguatan pada nilai organisasi yaitu Profesional, Kebersamaan dan Efektif. Terdapat output dari kegiatan ini adalah tersusunnya bahan sosialisasi, draft video edukasi pencegahan ekstravasasi dan terlaksananya konsultasi dengan atasan dan pihak terkait.

2. Kegiatan pelaksanaan sosialisasi kepada perawat untuk mengoptimalkan pengisian discharged planning pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi intravena terdapat penerapan nilai-nilai dasar BerAkhlak yaitu Akuntabel, yang mana kegiatan ini sejalan dengan visi misi RSUP Prof.DR.I.G.N.G. Ngoerah serta terdapat penguatan nilai organisasi yaitu Kerjasama. Terdapat output dari kegiatan ini yaitu terlaksananya sosialisasi pengisian discharged planning secara optimal.

3. Kegiatan pelaksanaan sosialisasi video kepada perawat tentang pencegahan esktravasasi di rumah dimulai dengan menyebarluaskan link video edukasi dimana terdapat nilai-nilai dasar ASN yaitu Adaptif. Kemudian kegiatan sosialisasi dengan mengaplikasikan nilai Kompeten. Kegiatan ini sejalan dengan visi misi RSUP Prof DR.I.G.N.G. Ngoerah yang terdapat penguatan nilai organisasi yaitu Profesional, Integritas, tat Twam Asi. Output dari kegiatan ini adalah tersebarnya link video edukasi kepada perawat dan terlaksananya kegiatan sosialisasi.

4. Kegiatan pelaksanaan evaluasi terhadap edukasi pencegahan ekstravasasi di rumah kepada perawat yang dimulai dengan melakukan pengamatan langsung

72

terhadap pengisian form discharged planning pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi dimana teraplikasi nilai-nilai dasar ASN yaitu Harmonis. Kegiatan selanjutnya yaitu dengan evaluasi sosialisasi melalui media video kepada perawat melalui google form yang teraplikasi nilai-nilai dasar ASN yaitu Kolaboratif. Kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan penyampaian hasil evaluasi kepada pihak terkait dimana tercermin nilai-nilai dasar ASN yaitu Loyal. Kegiatan terakhir adalah penyusunan laporan aktualisasi dan melakukan penyampaian kepada mentor serta coach dimana tercermin nilai-nilai dasar aktualisasi yaitu Loyal. Seluruh kegiatan yang sesuai dengan visi misi RSUP Prof DR.I.G.N.G. Ngoerah yang terdapat penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Integritas, Profesional, Tat Twam Asi, Ekfektif, Kebersamaan. Terdapat beberapa output dari kegiatan ini yaitu tersedianya hasil evaluasi terhadap sosialisasi discharged planning kepada perawat, tersedianya hasil evaluasi sosialisasi video pencegahan ekstravasasi, terlaksananya penyampaian hasil evaluasi kegiatan aktualisasi kepada pihak terkait, tersusunnya laporan akhir kegiatan aktualiasasi.

5. Setelah pelaksanaan kegiatan aktualisasi berupa edukasi kepada perawat yang memberikan perawatan kepada pasien yang menjalani kemoterapi intravena di ruang Mahotama RSUP Prof Ngoerah, maka didapat seluruh perawat mengalami peningkatan pengetahuan dan penyeragaman persepsi untuk melakukan edukasi terhadap pasien tentang cara pencegahan ekstravasasi di rumah.

7.2 Komitmen Keberlanjutan Aktualiasasi

Saya selaku penulis dalam masa Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil menyatakan komiten untuk senantiasa melakukan keberlanjutan aktualisasi sebagai habituasi di dalam unit kerja. Sehingga nantinya dapat memberikan manfaat bagi organisasi maupun masyarakat secara luas. Saya akan senantiasa mengaplikasikan semua nilai BerAkhlak dalam melaksanakan tugas setiap harinya serta peka terhadap permasalahan yang ada pada unit kerja sehingga muncul ide-ide lain untuk mengatasi permasalahan atauisu tersebutuntuk meningkatkan kualitas dan mutu layanan kepada pasien. Setelah permasalahan atau isu yang sudah dipilih selama masa aktualisasi dilaksanakan maka saya akan melanjutkan rencana kegiatan yang akan dilanjutkan sebagai habituasi pada unit kerja sesuai rencana tindak lanjut yang telah disusun. Saya berharap pihak-pihak terkait tetap memberikan dukungan serta masukan dan arahan untuk mendukung saya dalam mengubah unit kerja menjadi pelayan publik yang berkualitas dan BerAkhlak.

73

DAFTAR PUSAKA

ASN, P. P. (2020). PelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipil. Retrieved Juli 4, 2022, from https://lan.go.id/?page_id=1872

Banjarnahor, S. (2019). Hubungan Pemberian Obat Kemoterapi (Vesican) dengan Kejadian Ekstravasasi pada Pasien Kanker di Rumah Sakit Murni Teguh Tahun 2018. Journalof MidweferyandNursing,1

Dharmais, R. K. (2019). PenatalaksanaanEkstravasasi. Retrieved Juli 1, 2022, from https://dharmais.co.id/news/207/Penatalaksanaan-Ekstravasasi

Indonesia, K. K. (2019). KementerianKesehatanLuncurkan8InovasiProgramKesehatan Retrieved Juli 1, 2022, from https://www.kemkes.go.id/article/view/19021300037/kemenkes-luncurkan-8-inovasiprogram-kesehatan.html

InfoASN.id. (2021). UraianTugasPerawatBerdasarkanPermenpanRbNomor35Tahun 2019. Retrieved Juli 1, 2022, from https://infoasn.id/jabatan-fungsional/uraian-tugasperawat-berdasarkan-permenpan-rb-nomor-35-tahun-2019.html

Maniki, M. J. (2018). Kejadian Ekstravasasi Obat Kemoterapi Pada Pasien Kanker. Jurnal KeperawatanSoedirman,11, 142-149.

Mubarakh, C. (2013). FaktorRisikoyangMempengaruhiKejadianEkstravasasiKemoterapi IntravenaPeriferdiRSUPdr.SardjitoYogyakartaTahun2011-2013.Yogyakarta.

Nur Nubli Julian Parade, I. P. (2019, Januari). Manajemen Ekstravasasi Kemoterapi. Jurnal Respirasi,5, 15-21.

Rasjidi, I. (2013). DeteksiDinidanPencegahanKankerPadaWanita.Jakarta : Sagung Seto.

Rosdiana, N. (2009). Tatalaksana Ekstravasasi karena Pemakaian Kemoterapi. Indonesian JournalofCancer,111.

Snars.Web.Id. (2017). PengertianDishargedPlanningPasiendiRumahSakit. Retrieved Juli 4, 2022, from https://snars.web.id/rs/pengertian-discharge-planning-pasien-dirumah-sakit/

74

LAMPIRAN

LEMBAR KONSULTASI MENTOR

Bukti Konsul dengan Mentor

Nama Luh Mila Kharisma Dewi, A.Md.Kep

Tempat Aktualisasi Ruang Mahotama RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah

Mentor Ns.I Made Udayana,S.ST,S.H,S.Kep,M.Kes

1. 01/07/22

Mengidentifikasi besaran masalah yang ada di unit kerja

Masalah yang ada pada unit kerja

telah dilakukan prioritas sehingga

ditemukan 3 isu yang akan ditapis

2. 04/07/22

Menentukan isu prioritas dan gagasan kreatif yang akan dibuat

Isu utama sudah didapat, masukan terhadap beberapa

gagasan serta menggali lebih

dalam analisis masalah melalui

fish bone analysis

3. 11/07/22

Finalisasi laporan rancangan aktualisasi dan menyiapkan ppt

Laporan rancangan aktualisasi

sudah final, ppt sedang dalam

penyusunan

4. 18/07/22

Menyampaikan revisi rancangan aktualisasi dan draft video serta materi edukasi

Draft video harus menonjolkan

kejadian ekstravasasi agar

penonton menyadari bahwa hal itu

berbahaya

5. 10/08/22

Meminta arahan dalam pembuatan Bab 5.3 serta penyusunan RTL

Penyusunan testimoni

berdasarkan hasil wawancara

dengan PJ dan PP yang

diterjemahkan kedalam bentuk

kalimat narasi, penentuan isu dari

RTL harus berkaitan dengan isu

75
No Hari/Tgl Tentang Hasil Konsultasi Paraf

6. 18/08/22 Menyampaikan hasil evaluasi dan laporan yang telah disusun secara fix

yang telah dilaksanakan dalam

aktualisasi

Menampilkan seluruh evaluasi

pada laporan dan menjabarkan

dengan narasi serta mengkaitkan

dengan teori empiris

76

LAMPIRAN LINK

Link Video Edukasi Pencegahan Ekstravasasi di Rumah : https://youtu.be/LDx28YP-0aU

Link Rekaman Wawancara Testimoni dengan PJ :

https://drive.google.com/file/d/1sydkUrmxRms1A3U_xnUWVLLuYntGrgD/view?usp=drivesdk

Link Wawancara Testimoni dengan PP :

https://drive.google.com/file/d/1YGeqgwG5-jzhpILcFRouNM1qBT86RVYg/view?usp=sharing

Link Pre test Evaluasi

https://docs.google./forms/d/e/1FAIpQLSc4VArGjLxAJ_cuH9Gar9DWZXeorKeFmLgNFmMQ0R j-PYVw9g/viewform?usp=sf_link

Link Post test Evaluasi

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSebshoVR4BliXDnjdK-XsaIGHas4YHvEGgBj7ZVaMx3lm8BQ/viewform?usp=sf_link

77

PENGENDALIAN LAPORAN AKTUALISASI OLEH COACH

Nama : Luh Mila Kharisma Dewi, A.Md.Kep

NIP : 199004222022032001

Unit kerja : RSUP PROF.DR.I.G.N.G.NGOERAH

Jabatan : Perawat Terampil

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach/Mentor Waktu dan Media

2. Pengiriman link

pelaksanaan

Melanjutkan pembuatan laporan aktualisasi dan Tgl 6/8/22 pkl 20.00 Via zoom

kegiatan aktualisasi sesuai rencana

(Luh Mila Kharisma Dewi, A.Md.Kep)

78
Coaching
1. Penyampaian perkembangan laporan aktuliasasi
dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi sudah sejauh mana kegiatan serta mengirim link video
edukasi - Tgl 13/8/22 pkl 10.39 Via Whatsapp
video
Tgl 19/8/22 pkl 11.53 Via Whatsapp Mengetahui
3. Pengiriman hasil laporan akhir
Coach Peserta Latsar CPNS Gol.2.3
( A.A.G.R. Darmasemaya, SKM. MScPH)

Foto Bukti Konsultasi dengan Mentor

79
80

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.