LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 4
OPTIMALISASI SISTEM RADIO PRATIQUE DALAM CEGAH
TANGKAL PENYAKIT MENULAR MELALUI KAPAL DI KKP
KELAS II MATARAM
DISUSUN OLEH:
Alif Faldy Febriawan NIP. 199301212022031004
BAPELKES CIKARANG, KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BEKERJASAMA DENGAN
UPTD BAPELKESMAS DINKES PROVINSI BALITAHUN 2022
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/127e104d8085a826445dc368ee5db053.jpeg)
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI SISTEM RADIO PRATIQUE DALAM CEGAH
TANGKAL PENYAKIT MENULAR MELALUI KAPAL DI KKP KELAS
II MATARAM
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/3cff295596db2587f7c665ca05827a1a.jpeg)
Telah diseminarkan
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/1c09cbe1dbbfc6703fbdaa0c9b0583cb.jpeg)
Tanggal, 5 Oktober 2022 di UPTD Bapelkesmas Dinkes Provinsi Bali
Coach Mentor
NIP. 196508101988032019
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/403735ad4db747b3b305c2a1a38bd3ae.jpeg)
Penguji,
NIP. 196912291993031006
NIP. 197509231999031001
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/f3a906236083ff5104d5be1555198fb1.jpeg)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi yang berjudul
“Optimalisasi Sistem Radio Pratique Dalam Cegah Tangkal Penyakit Menular Melalui Kapal
Di KKP Kelas II Mataram” tepat pada waktunya. Penyusunan rancangan aktualisasi ini merupakan suatu rangkaian dari proses pemenuhan kompetensi peserta Pelatihan Dasar
(Latsar) CPNS yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Kesehatan Masyarakat Provinsi
Bali.
Selama penyusunan rancangan aktualisasi ini penulis mendapat banyak bimbingan danbantuan sejak awal sampai terselesainya rancangan ini, untuk itu penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak dr. Aulianto selaku Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram yang telah memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengikuti Latsar CPNS Golongan II Angkatan 4 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2022.
2. Bapak Ali Sukmajaya, SKM, MPH. selaku koordinator subtansi PKSE dan Mentor yang telah memberikan dukungan dan bimbingan selama penulis menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Kesehatan 2022.
3. Ibu Ni Nyoman Kristina, SKM, MPH. selaku Coach yang telah memberi bimbingan petunjuk teknik dan motivasi dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
4. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan menjadi fasilitator dalam pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 4 Tahun 2022.
5. Seluruh staf pegawai di KKP Kelas II Mataram yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menjalani seluruh proses pelatihan dasar CPNS ini.
6. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menjalani seluruh proses pelatihan dasar CPNS ini.
Peserta menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, peserta mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan rancangan.
Mataram, Agustus 2022
Penulis
Alif Faldy Febriawan NIP.199902172022031001
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/29ab6e06360ec7e5a92cb3575221921b.jpeg)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkutaspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan sumber dayamanusia aparatur. Berdasarkan PERMENPANRB nomor 27 tahun 2021 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil, pengadaan PNS bertujuan memperoleh PNS yang memiliki karekteristikpribadi, mampu berperan sebagai perekat NKRI, memiliki intelegensia yang tinggi, seta memiliki keterampilan, keahlian, dan perilaku sesuai dengan tuntutan jabatan dengan prinsippengadaan yang kompetitif, adil, objektif, transparan, bersih dari praktik, kolusi, nepotisme, dan tidak dipungut biaya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)menyatakan bahwa ASN merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tertuang dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 perlu dibangun Aparatur Sipil
Negara sebagai: (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Peran sebagai pelayan masyarakat yang profesional, diindikasikan dengankemampuan: (1) Menunjukkan sikap perilaku bela negara; (2) Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya; (3) Mengaktualisasikan kedudukan danperan PNS dalam kerangka NKRI; (4) Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.
ASN memiliki fungsi, tugas dan peran untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, oleh karena itu ASN harus memprioritaskan kepentingan publik dan masyarakat luas, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, taat kepada peraturan dalam menjalankanfungsi dan tugasnya tersebut di atas kepentingan pribadinya. Dengan hadirnya nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) bagi ASN serta employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”, menjadi budaya kerja baru yang dibangun dan diperkuat di seluruh lingkungan
ASN. Dengan memegang teguh nilai BerAKHLAK dalam melaksanakan tugasnya, maka ASN dapat mendorong terciptanya birokrasi yang semakin dinamis untuk mendukung pembangunan Indonesia.
Untuk mencapai fungsi dan kompetensi ASN, merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4)
Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter pribadi yangunggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Calon Pegawai Negeri Sipil diwajibkan mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar sebelum melaksanakan tugas sebagai seorang ASN. Untuk dapat membentuk sosok ASN yang profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksankanan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Pada peraturan Kepala LAN RI Nomor 1 Tahun 2021, ditetapkan bahwasalah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan ASN sebagai bagian dari ASN menjadiprofesional seperti tersebut di atas adalah Pelatihan Dasar CPNS.
Internalisasi nilai-nilai ini tidak cukup dilakukan dengan mengikuti materi-materi yang
diberikan, tetapi juga harus dilakukan dalam bentuk aktualisasi nilai BerAKHLAK serta dasar
SMART ASN dalam tiap kegiatan yang dikerjakan di instansi masing-masing.
Pengaktualisasiannilai-nilai ini diharapkan dapat menjadi suatu habituasi bagi tiap ASN
sehingga ke depannya setiap ASN dapat senantiasa melakukan tugas dan fungsi masingmasing dengan optimal. Aktualisasi nilai-nilai ini dilakukan melalui sarana kegiatan-kegiatan
terkait tugas dan tanggungjawab peserta di instansi masing-masing.
Kantor Kesehatan Pelabuhan sesuaui dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
33Tahun 2021, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), merupakan Unit Pelaksana Teknis dalam Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) yang mempunyai tugas melaksanakan upaya mencegah dan menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor resiko
kesehatan masyarakat di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kantor Kesehatan Pelabuhan memiliki 11 fungsi
yang salah satunya ialah Pelaksanaan pengawasan terhadap penyakit dan faktor risiko
kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan. Dalam hal ini KKP Kelas
II Mataram melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap alat angkut berupa kapal
untuk menerbitkan COP, PHQC, SSCEC/SSCC. Dalam melaksanakan tugas tersebut petugas
karantinadiharuskan untuk melakukan pengawasan faktor risiko penyakit menular melalui
kapal sehingga dapat memberikan free pratique pada kapal dengan radio atau alat
komunikasi lainnya. Dalam proses ini, penulis melihat kurang optimalnya sistem radio
pratique dalam cegah tangkal penyakit menular melalui kapal di KKP Kelas II Mataram.
Pengertian Penerapan Radio Pratique yaitu memberikan izin bebas karantina melalui radio bagi kapal, di Kantor Kesehatan Pelabuhan dimungkinkan dengan mempedomani
ketentuan WHO sebagaimana tertuang dalam International Health Regulation (IHR) tahun
1969 edisi 3 (tiga) pasal 28 , disebutkan bahwa kapal laut yang telah dinyatakan tidak akan menyebarkan penyakit atau tidak menimbulkan risiko kesehatan berdasarkan informasi yang diterima sebelum kedatangan harus diberikan free pratique melalui radio atau alat komunikasi lainnya. Suatu kapal laut tidak boleh dilarang untuk berlabuh di suatu pintu masuk dengan alasan dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Namun, bila pintu masuk tidak dilengkapi peralatan untuk melakukan tindakan sesuai IHR, maka kapal laut diperintahkan untuk menuju pintu masuk dengan risiko sendiri, kecuali jika kapal laut tersebut mengalami masalah tehnis yang membuatnya tidak aman untuk melanjutkan perjalanan. Tetapi, otorita yang berkompeten dapat mempertimbangkan untuk tidak memberikan free pratique, apabila ternyata setelah melakukan pemeriksaan ditemukan sumber infeksi atau kontaminasi di atas kapal, dilakukan hapus hama, dekontaminasi, hapus serangga atau hapus tikus, atau perlu dilakukan tindakan lain guna mencegah penyebaran infeksi atau kontaminasi. Nahkoda kapal laut atau agennya harus memberitahu pengawas pelabuhan tujuan sedini mungkin sebeleum kedatangan, tentang kemungkinan adanya
penyakit yang mungkin menular atau adanya faktor risiko di atas kapal segera setelah mereka ketahui. Informasi ini harus segera disampaikan kepada otorita yang berkompeten di pelabuhan tersebut. Dalam keadaan mendesak, informasi tersebut harus disampaikan langsung kepada otorita pelabuhan yang relevan.
Dari data penerbitan free pratique yang ada di KKP Kelas II Mataram didapatkan jumlah Walaupun penerbitan Certificate of Pratique sudah berjalan namun petugas karantina tidak memiliki sistem radio pratique tersebut dalam melaksankan tugasnya. Dengan alasan tersebut di atas maka penulis menyusun Laporan Rancangan Aktualisasi ini, dengan judul “Optimalisasi Sistem Radio Pratique Dalam Cegah Tangkal Penyakit Menular
Melalui Kapal Di KKP Kelas II Mataram”.
Adapun tujuan umum dari rancangan kegiatan aktualisasi ini adalah untuk menjadikan peserta menjadi PNS yang profesional dan berkarakter dengan menerapkannilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dalam Optimalisasi Sistem Radio Pratique
Dalam Cegah Tangkal Penyakit Menular Melalui Kapal Di KKP Kelas II Mataram
Adapun tujuan umum dari rancangan kegiatan aktualisasi ini adalah peserta
Pelatihan Dasar CPNS dapat:
a. Mampu menyelesaikan penyusunan SOP Radio Pratique dengan pihak terkait
b. Mampu melaksanakan sosialisasi SOP Radio Pratique kepada pegawai KKP Kelas II Mataram
c. Mampu mengadakan simulasi Radio Pratique di KKP Kelas II Mataram
d. Mampu melaksanakan evaluasi hasil kegiatan sosialisasi SOP Radio Pratique dan Simulasi Radio Pratique
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari rancangan kegiatan aktualisasi ini adalah:
1. Bagi Peserta
a. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mengaktualisasikan serta menghabituasikan nilai-nilai BerAKHLAK.
b. Menumbuhkan kemampuan untuk menjadi ASN yang profesional dengan
Menjalankan 3 fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa.
2. Bagi KKP Kelas II Mataram
a. Laporan ini dapat menjadi sarana peningkatan efektivitas, efisiensi, danpengembangan mutu pelayanan di KKP Kelas II Mataram
b. Terwujudnya petugas yang patuh dan taat pada peraturan SOP
c. Terwujudnya misi organisasi KKP Kelas II Mataram yaitu Prima Dalam pengawasan dan Pelayanan di Pintu Masuk Negara.
3. Bagi Masyarakat
Terwujudnya ASN BerAKHLAK sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan di Bandara maupun Pelabuhan sebagai pintu masuk negara untuk memberikan pelayananprima di pintu masuk negara.
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1 Visi dan Misi
Visi
Prima Dalam pengawasan dan Pelayanan di Pintu Masuk Negara
Misi
1. Melaksanakan surveilans Epidemiologi terhadap keadaan yang dapat menimbulkankeresahan kesehatan masyarakat dipelabuhan dan bandara
2. Melaksanakan tindakan karantina terhadap penyakit potensial wabah di pelabuhandan bandara
3. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian faktor risiko lingkungan berkelanjutanuntuk menciptakan bandara dan pelabuhan yang sehat
4. Memberikan pelayanan Kesehatan dalam rangka deteksi dini penyakit di pelabuhandan bandara
5. Memberikan pelayanan imunisasi dalam upaya pencegahan penularan penyakit
6. Mewujudkan pegawai yang professional, disiplin, memiliki etos kerja yang tinggi
2.2 Nilai – Nilai Organisasi
1. Pro rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan selalu mendahulukan kepentinganrakyat dan haruslah menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosio ekonomi
2. Inklusif
Semua kegiatan dalam program pembangunan kesehatan harus melibatkan
semua pihak, karena semua mempunyai peran yang penting. Dengan demikian seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif
3. Responsif
Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, social budaya dan geografis
4. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang significan sesuai dengan target
yang telah ditetapkan dan bersifat efisien
5. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel
2.3 Tugas Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 33 tahun 2021 tentang Organisasi dan TataKerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), disebutkan bahwa
Kantor Kesehatan PelabuhanKelas II Mataram merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan danPengendalian Penyakit, yang mempunyai tugas melaksanakan upaya mencegah dan menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara.
Dalam melaksanakan tugas tersebut KKP Kelas II Mataram mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana, kegiatan dan anggaran
b. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alatangkut, orang, barang, dan/atau lingkungan
c. Pelaksanaan pencegahan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alatangkut, orang, barang, dan/atau lingkungan
d. Pelaksanaan respon terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alatangkut, orang, barang, dan/atau lingkungan
e. Pelaksanaan pelayanan kesehatan pada kegawatdaruratan dan situasi khusus
f. Pelaksanaan penindakan pelanggaran di bidang kekarantinaan kesehatan
g. Pengelolaan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan
h. Pelaksanaan jejaring, koordinasi, dan kerja sama di bidang kekarantinaan kesehatan
i. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kekarantinaan kesehatan
j. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kekarantinaan kesehatan;dan
k. Pelaksanaan urusan administrasi KKP
2.4 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
Berdasarkan Keputusan Menteri PANRB Nomor 69 Tahun 2021 tentang jabatan fungsional epidemiolog kesehatan, tugas jabatan epidemiolog kesehatan adalah
melakukan kegiatan epidemiologi kesehatan, yaitu kegiatan untuk memperoleh data dan informasi tentang distribusi status kesehatan masyarakat dan kondisi yang mempengaruhinya.
Apabila dikaitkan dengan tugas pokok dari organisasi KKP, maka tugas epidemiolog kesehatan di KKP adalah cegah tangkal terhadap keluar masuknya penyakit karantina dan penyakit menular potensi wabah melalui alat angkut kapal, orang, barang, pengelolaan data dalam penyediaan informasi penyakit yang sedang berkembang di pelabuhan ataubandara dalam rangka pencegahan dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensi wabah melalui pesawat di lingkungan bandar udara maupun kapal di lingkungan pelabuhan.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/c0dda6bc55e3fb51d0d274d687d63cf7.jpeg)
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual
Identifikasi isu dapat dipengaruhi oleh tiga kemampuan, yaitu kemampuan enviromental scanning, problem solving, dan berpikir analisis. Pendekatan lain yang dapat dilakukan adalah melalui issue scan yaitu untuk mengenali isu melalui proses scanning.
Pelaksanaan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada unit kerja instansi kerja penulis yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Mataram. Isu muncul dari berbagaisumber,yaitu:a)Hasilobservasidanpengalaman penulis selama masa orientasi(CPNS), b) Tugas pokok dan fungsi penulis sebagai
Epidemiolog Kesehatan dan c) Hasil koordinasi dengan Mentor d) Sasaran kinerja pegawai.
Beberapa isu yang muncul dari sumber-sumber diatas kemudian di inventarisir dengan mengkategorikannya kedalam dua prinsip ASN yaitu ; a) Manajemen ASN, b) Smart ASN yaitu Integritas, Profesionalisme, Berwawasan Global, Menguasai IT
dan Bahasa Asing, Berjiwa Hospitality (Keramahtamahan), Berjiwa Enterpreuner (Berjiwa Wirausaha), Memiliki Networking (Memiliki Jaringan). Langkah selanjutnya adalah penulismengkonsultasikan isu yang telah teridentifikasi kepada rekan sejawat, Mentor dan Coachuntuk kemudian dapat di analisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah core issue.Berdasarkan alur tersebut, terpilihlah 5 isu yaitu:
a. Belum adanya sistem radio pratique dalam cegah tangkal penyakit menular melalui kapal di KKP Kelas II Mataram
Pada saat pandemi seperti ini banyak terjadi kejadian darurat dalam kapal seperti orang meninggal saat berlayar. Keadaan saat ini juga ditambah dengan cuaca yang buruk dimana terkadang tidak memungkinkan kapal untuk tetap di lepas pantai saat karantina dengan cuaca buruk yang membahayakan awak kapal sehingga perlu berlabuh. Maka dari itu diperlukan panduan Radio Pratique sebagai solusi saat keadaan darurat dan tidak terdapat jaringan dalam cuaca buruk.
b. Belum maksimalnya pemanfaatan aplikasi SINKARKES dalam penerbitan
dokumen kesehatan di Wilker Pototano KKP Kelas II Mataram
Penerbitan dokumen kesehatan saat ini menggunakan aplikasi SINKARKES
sebagai upaya peningkatan pelayanan masyarakat belum dapat dimaksimalkan di Wilker Pototano disebabkan karena beberapa hal yaitu: masih belum tersedianya
jaringan internet yang stabil di masing masing pengguna aplikasi (Wilker Pototano dan agent-agent kapal), belum adanya pelatihan SDM operator pada agent kapal, tidak tersedianya komputer pada agent kapal untuk mengakses aplikasi SINKARKES. Vhvhhcgcgcgcgcgcgcggcgg
c. Jumlah SDM yang belum sebanding dengan program pelayanan masyarakat di KKP
Kelas II Mataram
Jumlah SDM di KKP Kelas II Mataramyang masih belum sebanding dengan program yang direncanakan membuat beban kerja yang diterima
pegawai meningkat, sehingga satu pegawai memegang beberapa program yang
mengakibatkan tidak maksimalnya hasil yang dikeluarkan dan kadang
terlambatnya proses pelaporan program.Belum sebandingnya SDM dengan luas
wilayah kerja KKP Kelas II Mataram
Wilyah kerja KKP Kelas II Mataram meliputi bandara, pelabuhan penyebrangan, pelabuhan laut, pelabuhan perikanan dan pelabuhan khusus yang ada di wilayah
Provinsi NTB. Wilker KKP Kelas II Mataram berjumlah 9 wilker dan terbagi dalam
48 pos dengan jumlah pegawai PNS dan Non PNS sejumlah 118 pegawai. Jumlah
pegawaiyang tidak merata disetiap wilker dan jumlah pos pemeriksaan yang
banyak dan jarakyang cukup jauh mengakibatkan pegawai melakukan tugas lebih
banyak dari semestinya. Sementara pegawai lebih banyak terpusat di Kantor
Induk sebanyak 35 pegawai.
d. Belum maksimalnya pemanfaatan media social dan website satuan kerja KKP
Kelas II Mataram
Media sosial sebagai promosi kesehatan dan sumber informasi perlu
digalakkan agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan informasi tentang
kesehatan ataupun tentang KKP Kelas II Mataram dengan berbagai program
pelayanannya seperti vaksinasi dan lain sebagainya.
Dari beberapaisu yangada,langkah selanjutnyaadalah melakukananalisis kriteria isu-isu tersebut. Alat analisis kriteria isu yang digunakan dalam tugas ini adalah APKL (Aktual,Problematika, Kekhalayakan, Kelayakan) sedangan penentuan kualitas isu dilakukan dengan menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).
1 Belum adanya sistem Radio
Pratique dalam cegah tangkal
penyakit menular melalui
kapal di KKP Kelas II
Mataram
2 Belum maksimalnya
pemanfaatan aplikasi
SINKARKES dalam penerbitan
dokumen kesehatan di Wilker
Pototano KKP Kelas II
Mataram
3 Jumlah SDM yang belum
sebanding dengan program
pelayanan masyarakat di KKP
Kelas II Mataram
4 Belum maksimalnya
pemanfaatan media sosial
dan website satuan kerja KKP
Kelas II Mataram
Setelah penapisan isu dengan menggunakan teknik AKPL, kemudian penulis menarik 3isu yang memenuhi kriteria yang kemudian pertimbangkan kembali untuk dijadikan isu prioritas.
Dari tekhnik APKL didaptkan prioritas isu :
a. Belum adanya sistem Radio Pratique dalam cegah tangkal penyakit menular melalui kapal di KKP Kelas II Mataram
b. Belum maksimalnya pemanfaatan aplikasi SINKARKES dalam penerbitan dokumen kesehatan di Wilker Pototano KKP Kelas II Mataram
c. Belum maksimalnya pemanfaatan media sosial dan website satuan kerja
Ketiga isu tersebut kembali diidentifikasi dengan menggunakan teknik U (Urgency),S (Seriousness), dan G (Growth) untuk menetukan skala prioritas isu yang
akan di analisis. Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan
rentang 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut
sangat urgen dan sangatserius untuk ditangani.
Tabel 3.1.2 Kriteria score penilaian USG
Nilai Urgency Seriousness Growth
1 tidak penting tidak berkembang akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 kurang penting kurang berkembang akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 cukup penting cukup berkembang akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 Penting berkembang akibat yang ditimbulkan serius
5 sangat penting sangat berkembang akibat yang ditimbulkan sangat serius
Tabel 3.1.3 Analisis kualitas isu menggunakan alat analisis USG
1 Belum adanya sistem Radio Pratique dalam cegah tangkal
menular melalui
4 4 4 12 II
dalam penerbitan
dokumen kesehatan di Wilker
Pototano KKP Kelas II
Mataram
3 Belum maksimalnya
pemanfaatan media sosial
dan website satuan kerja KKP Kelas II Mataram
4 3 4 11 III
Keterangan berdasarkan skala Likert 1-5, yaitu : 5 = Sangat Besar, 4= Besar, 3=Sedang, 2= Kecil, 1= Sangat Kecil
Berdasarkan Tabel Matrik Penilaian kualitas isu di atas maka didapatka core isu yaitu tentang “Belum adanya sistem Radio Pratique dalam cegah tangkal penyakit menular melalui kapal di KKP Kelas II Mataram”.
Setelah menentukan isu prioritas, maka selanjutnya menentukan penyebabpenyebab dari isu prioritas tersebut, yakni dengan menggunakan Teknik Fishbone Diagram (Diagram Tulang Ikan). Diagram tulang ikan akan menekankan hubungan
sebabakibat dan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah. Berikutini diagram tulang ikan dari isu yang diangkat;
Skill System
- Belum adanya sistem radio pratique
- Belum ada panduan radio pratique
- Tidak semua pegawai terlatih
di
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/259678522f6f7bff6fb518b2e630eee6.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/ce7780920e0ea7f7038fdbef560f6513.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/93a2f8051bdfebff0882d88700f589a6.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/b895aac660420bf74486165c79c3489c.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/dafc04522cb1ae1df85417561e8f7dd3.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/fe6bb83eb0afa26ee1442f5f80b18321.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/39dcd840b0797f7330870923e32b6c43.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/ce7780920e0ea7f7038fdbef560f6513.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/93a2f8051bdfebff0882d88700f589a6.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/259678522f6f7bff6fb518b2e630eee6.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/ce7780920e0ea7f7038fdbef560f6513.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/93a2f8051bdfebff0882d88700f589a6.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/ef60cd27e5a3a28262e87d7c51ac7fdb.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/dcb8640f06f77130c47f485159944926.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/d817ffcee3de2cdd96071a872e9e4e12.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/e0545c7aa3e781c77a68d6520dcdd12c.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230811012230-28f9b84529c1fba4ba20f17b95b80637/v1/b96cb167c90f449533f48fd5c9a7d4ba.jpeg)
- Tidak terbiasa melakukan radio pratique
- Tidak ada sosialisai radio pratique
Suroundings
- Belum ada sarana radio pratique
Supliers
Gambar
Dalam analisis penyebab masalah, tehnik yang digunakan yaitu tehnik Fishbone (sebab akibat). Berikut ini penyebab masalah yang sudah diidentifikasi. Berdasarkan pengamatan peserta, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan isu tersebut muncul antara lain:
a. Tidak semua pegawai terlatih, disebabkan kurangnya informasi yang didapatkan berdampak pada kompetensi pegawai
b. Belum ada sistem radio pratique, disebabkan panduan yang belum ada berdampak
pada terhambatnya radio pratique saat dibutuhkan
c. Belum ada panduan radio pratique, disebabkan lambatnya adaptasi terhadap teknologi informasi berdampak pada kurang sesuainya panduan dengan perkembangan di masyarakat
d. Belum ada sarana radio pratique, kurangnya monitoring evaluasi terhadap sarana yang kurang berdampak pada terhambatnya kegiatan radio pratique
e. Tidak terbiasa melakukan radio pratique, dikarenakan system radio pratique yang
tidak berjalan berdampak pada kompetensi yang menurun
f. Tidak ada sosialisai radio pratique, disebabkan kurangnya bahan materi tentang radio pratique berdampak pada tidak dilaksanakannya sosialisasi radio pratique
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untukmendukung terwujudnya Smart Governance
Keterkaitan antara penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS dalam
mendukungterwujudnya Smart Governance dijabarkan dalam tabel berikut:
Penyebab Isu Perspektif
Tidak semua pegawai terlatih dalam
kegiatan radio pratique karena belum
diadakannya pelatihan ataupun
sosialisasi mengenai radio pratique
Manajemen ASN terkait dengan berorientasi pelayanan dengan melakukan
perbaikan tiada henti dan kompeten terkait untuk meningkatkan kompetensi diri.
Smart ASN terkait dengan nilai profesionalisme dan penguasaan teknologi informasi dengan tugas yang
dilakukan serta melakukan kolaborasi dengan rekan kerja.
Belum ada sistem radio pratique yang
dilaksanakan karena belum memiliki
panduan terkait radio pratique alat
angkut kapal
Manajemen ASN terkait dengan penerapan
nilai dasar PNS dalam hal memberikan pelayanan terbaik dan berkompetensi dalam menjalan tugas.
Smart ASN terkait dengan networking
dalam kerjasama dengan rekan kerja untuk
menerapkan sistem radio pratique di tempat kerja.
Belum ada panduan radio pratique
secara spesifik cara melakukan radio
pratique alat angkut kapal dalam
cegah tangkal penyakit menular
Belum ada sarana radio pratique yang
lengkap di pelabuhan untuk menerima
informasi dari kapal
Manajemen ASN terkait dengan penerapan nilai dasar PNS dalam hal memberikan
pelayanan terbaik dan berkompetensi dalam menjalan tugas.
Manajemen ASN terkit dengan profesionalitas dalam menjalankan tugas
dalam cegah tangkal penyakit menular alat angkut kapal
Smart ASN terkait berwawasan global khususnya tentang cegah tangkal penyakit menular alat angkut kapal yang memerlukan penanganan menggunakan sarana teknologi
informasi
Tidak terbiasa melakukan radio
pratique dikarenakan belum ada
sosialisasi, panduan dan sarana
kegiatan radio pratique jarang
dilakukan
Manajemen ASN terkait dengan profesionalitas dalam menjalankan tugas
dalam cegah tangkal penyakit menular alat angkut kapal.
Smart ASN terkait dengan networking dalam kerjasama dengan rekan kerja untuk menerapkan radio pratique di tempat kerja
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Dalam menyelesaikan isu optimalisasi system radio pratique dalam cegah tangkal
penyakit menular melalui kapal di KKP Kelas II Mataram, gagasan pemecahan isu
yang dibuat ialah membuat panduan radio pratique dengan sosialisasi radio pratique
Berikut langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan.
Tabel 3.3.1 Rencana Kegiatan Sosialisasi Radio Pratique No Kegiatan
1 Membuat panduan radio pratique
2 Melengkapi sarana radio pratique
3 Sosialisasi dan Simulasi radio pratique
4 Monitoring dan Evaluasi
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Gagasan pemecahan isu terpilih adalah optimalisasi system radio pratique dalam cegah tangkal penyakit menular melalui kapal di
KKP Kelas II Mataram dengan sosialisasi radio pratique. Berikut adalah kegiatan aktualisasi yang merupakan wujud gagasan pemecahan isu terpilih tersebut;
1 Membuat Panduan radio Pratique
Manajemen ASN
Sebagai seorang ASN
melakukan konsultasi
dengan
mentor,koordinasi
dengan staff terkait
penyusunan panduan
radio pratique dan
melakukan review
terhadap literatur
secara
sopan,jujur,disiplin, dan bertanggungjawab
sebagai perwujudan
professionalitas
1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait panduan Radio Pratique yang akan dibuat
Dokumentasi kegiatan dan Notulensi konsultasi
Saya akan membuat janji diluar jam
pelayanan dengan mentor terlebih dahulu
secara sopan dan ramah sehingga tidak
mengganggu aktifitas pelayanan. Kemudian
saya akan datang tepat waktu dan menyampaikan rencana pembuatan panduan radio pratique.
[Berorientasi pelayanan : diluar jam pelayanan, sopan dan ramah.]
[Akuntabel:disiplin]
Saya akan melakukan koordinasi dengan staff terkait( Subtansi PKSE dan PRL)
tentang Radio pratique secara sopan serta
Melakukan konsultasi dengan mentor,koordinasi dengan staff terkait
penyusunan panduan radio pratique dan melakukan review terhadap literatur
secara
sopan,jujur,disiplin, dan bertanggungjawab
sejalan dengan visi
organisasi, yaitu Prima
dalam Pengawasan dan Pelayanan di Pintu Masuk
Negara
Misi organisasi yaitu - Mewujudkan pegawai yang profesional, disiplin,memiliki
Melakukan konsultasi dengan mentor,koordinasi dengan staff terkait penyusunan materi sosialisasi dan melakukan review terhadap literatur secara sopan, jujur,disiplin,dan bertangungjawab. Hal ini memberikan penguatan niali organisasi yaitu Responsif dan efektif
Smart ASN
Sebagai seorang ASN
melakukan konsultasi
dengan
mentor,koordinasi
dengan staff terkait
penyusunan panduan
radio pratique dan
melakukan review
terhadap literatur
secara
sopan,jujur,disiplin, dan
bertanggungjawab
sebagai perwujudan
integritas,hospitality dan networking
3. Mencari dan mereview referensi peraturan dan literatur terkait Radio Pratique
Hasil review dari referensi yang didapat
melakukan diskusi dan menghormati masukan dan saran yang diberikan.
[Harmonis: koordinasi dengan staff terkait]
[Kolaboratif: melakukan diskusi dan menghormati masukan dan saran]
Saya akan mengumpulkan dan mempelajari peraturan dan literatur tentang radio pratique secara teliti, tepat, efisien dan melakukan review terhadap referensi secara akurat serta dapat
bertanggungjawab terhadap hasilnya.
[Kompeten: mempelajari materi tentang radio pratique]
[Adaptif:mengumpulkan literatur tentang radio pratique]
[Akuntabel: cepat dan bertanggungjawab terhadap hasilnya.]
etos kerja yang
tinggi
- Melaksanakan
pengawasan dan pengendalian
faktor risiko
lingkungan
berkelanjutan
untuk menciptakan
bandara dan
pelabuhan yang
sehat
4. Menyusun Panduan Radio Pratique
Draft panduan radio pratique
Saya akan menyusun panduan radio pratique sesuai format dan sesuai hasil review literatur yang saya dapat secara cermat,efisien,teliti,jelas dan sistematis.
[Berorientasi pelayanan: menyusun draft panduan radio pratique]
[Adaptif: menyusun draft panduan radio pratique]
[Kompeten : draft sesuai hasil review]
2 Melengkapi sarana radio pratique
Manajemen ASN
Melakukan konsultasi
dengan mentor,koordinasi
dengan staff terkait
sarana radio pratique dan melakukan
pengajuan barang
secara
5. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai draft panduan radio pratique
Notulensi konsultasi dan draft panduan radio pratique
[Akuntabel; cermat dan efisien]
Saya akan membuat janji diluar jam
pelayanan dengan mentor terlebih dahulu
sehingga tidak mengganggu aktifitas
pelayanan. Kemudian datang tepat
waktu. Menyampaikan draft yang saya buat untuk diberikan masukan dan perbaikan.
Jika diminta perbaikan, saya akan
bertanggungjawab memperbaiki sesuai
arahan mentor. Kemudian meminta
persetujuan sosialisasi setelah konsultasi dan perbaikan yang akan dilakukan.
[Berorientasi pelayanan;diluar jam
pelayanan, perbaikan yang akan dilakukan]
[Akuntabel;disiplin,bertanggungjawab
memperbaiki sesuai arahan mentor]
[Kompeten;memperbaiki sesuai arahan mentor]
1. Melakukan pengajuan sarana radio pratique
Daftar pengajuan barang
Saya akan membuat daftar pengajuan barang secara jelas,ringkas,mudah
dipahami oleh petugas serta
bertanggungjawab dan meminta saran
untuk perbaikan.
[Adaptif;daftar pengajuan barang yang
jelas,ringkas,mudah dipahami]
[Akuntabel;bertanggungjawab ]
Melakukan konsultasi
dengan mentor,koordinasi
dengan staff terkait sarana radio pratique dan
melakukan pengajuan barang secara
sopan,jujur,disiplin, dan
bertanggungjawab
sejalan dengan visi organisasi, yaitu Prima
dalam Pengawasan dan
Melakukan konsultasi
dengan mentor,koordinasi
dengan staff terkait
sarana radio pratique dan melakukan pengajuan barang secara sopan, jujur,disiplin,dan
bertangungjawab. Hal ini memberikan penguatan nilai organisasi yaitu Responsif dan efektif
sopan,jujur,disiplin, dan
bertanggungjawab
sejalan dengan professional dan
memiliki nilai dasar
Smart ASN
Melakukan konsultasi
dengan
mentor,koordinasi
dengan staff terkait
sarana radio pratique
dan melakukan
pengajuan barang
secara
sopan,jujur,disiplin, dan
bertanggungjawab
sebagai perwujudan networking
3 Melakukan sosialisasi dan simulasi radio pratique kepada petugas
Manajemen ASN
Melakukan sosialisasi dan simulasi radio pratique kepada
petugas secara
jelas,ringkas,mudah
dipahami oleh
petugas serta
bertanggungjawab
dan meminta saran
untuk perbaikan
untuk menghasilkan ASN yang
2. Menyiapkan sarana radio pratique
Daftar pengajuan barang
[Berorientasi pelayanan; meminta saran perbaikan]
Saya akan menyiapkan dan memeriksa
kembali daftar pengajuan barang dengan
cermat dan teliti agar sarana radio pratique
sesuai dan bermutu terbaik
[Kompeten;bermutu terbaik]
Pelayanan di Pintu Masuk
Negara
Misi organisasi yaitu
- Mewujudkan
pegawai yang
profesional, disiplin,memiliki
etos kerja yang
tinggi
- Melaksanakan
pengawasan dan
pengendalian
faktor risiko
lingkungan
berkelanjutan
untuk menciptakan
bandara dan pelabuhan yang
sehat
1. Menyiapkan materi (skenario) simulasi radio pratique kepada peserta yang hadir
Dokumentasi kegiatan dan skenario simulasi berupa file pdf/ppt
Saya akan membuat materi simulasi
secara jelas,ringkas,mudah dipahami
oleh petugas serta bertanggungjawab
dan meminta saran untuk perbaikan.
[Adaptif;materi simulasi yang
jelas,ringkas,mudah dipahami]
[Akuntabel;bertanggungjawab ]
[Berorientasi pelayanan; meminta saran perbaikan]
Melakukan sosialisasi dan simulasi radio pratique
kepada petugas secara
jelas,ringkas,mudah
dipahami oleh petugas
serta bertanggungjawab
dan meminta saran
untuk perbaikan sejalan
dengan visi organisasi, yaitu
Melakukan sosialisasi dan simulasi radio pratique kepada petugas secara
jelas,ringkas,mudah
dipahami oleh petugas serta
bertanggungjawab
dan meminta saran
untuk perbaikan Hal ini memberikan penguatan
niali organisasi yaitu
Responsif,Inklusif dan efektif
2. Membuat undangan untuk mengikuti simulasi radio pratique
Dokumen file undangan
Saya akan membuat dan memeriksa kembali undangan simulasi radio pratique dengan
cermat,teliti dan kinerja terbaik.
[Kompeten;kinerja terbaik]
Prima dalam Pengawasan
dan Pelayanan di Pintu
Masuk Negara
Misi organisasi yaitu
professional dan
memiliki nilai dasar
Smart ASN
Melakukan sosialisasi
dan simulasi radio
pratique kepada
petugas secara
jelas,ringkas,mudah
dipahami oleh
petugas serta
bertanggungjawab
dan meminta saran
untuk perbaikan
sejalan dengan
penguasaan
teknologi informasi
dan hospitality
4 Evaluasi hasil kegiatan simulasi radio pratique
Manajemen ASN
Melakukan evaluasi
hasil kegiatan simulasi radio pratique dengan mentor dan meminta
petugas untuk mengisi form kuesioner
secara
sopan,hormat dan
tanpa membedabedakan sejalan
dengan ASN yang
3. Memberikan materi simulasi radio pratique
Dokumentasi kegiatan dan skenario simulasi radio pratique
Saya akan meminta izin terlebih dahulu
kepada koordinator wilker, kemudian
membagikan soft copy maupun hard copy materi sosialisasi kepada petugas dan melakukan sosialisasi tentang radio
pratique kepada petugas dengan bahasa yang mudah dimengerti, jelas dan bertanggungjawab terhadap isinya.
[Harmonis; meminta izin terlebih dahulu kepada koordinator wilker]
[Loyal; meminta izin terlebih dahulu kepada koordinator wilker]
[Akuntabel;jelas dan bertanggungjawab
terhadap isinya]
[Kolaboratif;melakukan sosialisasi]
Saya akan bertanggungjawab menyusun
form kuesioner dengan google form
untuk mengevaluasi radio pratique agar bisa
digunakan sebagai bahan evaluasi
[Akuntabel;bertanggungjawab]
[Berorientasi pelayanan;form kuesioner dengan google form]
- Mewujudkan
pegawai yang
profesional, disiplin,memiliki etos kerja yang
tinggi
- Melaksanakan
pengawasan dan pengendalian faktor risiko
lingkungan
berkelanjutan
untuk menciptakan
bandara dan
pelabuhan yang
sehat
Melakukan evaluasi hasil kegiatan simulasi radio pratique dengan mentor dan meminta petugas untuk mengisi form kuesioner secara sopan,hormat dan tanpa membedabedakan sejalan dengan
visi organisasi, yaitu Prima dalam Pengawasan dan
Pelayanan di Pintu Masuk
Data hasil pengisian form kuesioner
Saya akan meminta petugas untuk mengisi form kuesioner secara sopan,hormat dan tanpa membeda-bedakan setelah
dilakukan simulasi radio pratique
Negara
Misi organisasi yaitu - Mewujudkan pegawai yang
profesional,
Melakukan evaluasi hasil kegiatan simulasi radio pratique dengan mentor dan meminta petugas untuk mengisi form kuesioner secara sopan,hormat dan tanpa membedabedakan. Hal ini memberikan penguatan niali organisasi yaitu Responsif dan efektif
professional dan memiliki nilai dasar
Smart ASN
Melakukan evaluasi hasil kegiatan simulasi
radio pratique dengan
mentor dan meminta petugas untuk mengisi form kuesioner
secara
sopan,hormat dan tanpa membedabedakan sejalan dengan sikap integritas, hospitality dan networking
3. Melakukan rekapitulasi dan analisis hasil evaluasi
Hasil analisis dan rekapitulasi data hasil evaluasi
[Berorientasi pelayanan;meminta petugas untuk mengisi form kuesioner]
[Kolaboratif; meminta petugas untuk mengisi form kuesioner]
[Harmonis; sopan,hormat dan tanpa membeda-bedakan]
Saya akan bertanggungjawab melakukan
rekapitulasi data hasil evaluasi secara cepat dan melakukan analisis hasil evaluasi dengan teliti
[Akuntabel;bertanggungjawab]
disiplin,memiliki etos kerja yang
tinggi
- Melaksanakan
pengawasan dan
pengendalian faktor risiko
lingkungan
berkelanjutan
untuk menciptakan bandara dan
pelabuhan yang sehat
4. Membuat laporan rekapitulassi hasil evaluasi
Laporan rekapitulasi dan analisis hasil evaluasi
Saya akan bertanggungjawab membuat
laporan hasil evaluasi secara
jujur,transparan dan jelas sesuai dengan data yang didapat.
[Akuntabel;bertanggungjawab]
5. Melaporkan hasil evaluasi kepada mentor
Laporan hasil rekapitulasi dan analisis hasil evaluasi
Saya akan membuat janji diluar jam
pelayanan dengan mentor terlebih dahulu sehingga tidak mengganggu aktifitas pelayanan. Kemudian saya akan datang tepat waktu dan menyampaikan hasil evaluasi radio pratique secara jujur dan transparan.
[Berorientasi pelayanan;diluar jam pelayanan]
[Akuntabel;disiplin,secara jujur dan transparan]
4.2 Penjadwalan
Tabel 4.2.1 Penjadwalan Rencana Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Keterangan
1 Membuat Panduan radio Pratique
1) Melakukan konsultasi dengan mentor terkait panduan Radio Pratique yang akan dibuat
2) Melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait
3) Mencari dan mereview referensi peraturan dan literatur terkait Radio Pratique
Dokumentasi kegiatan dan Notulensi konsultasi
Dokumentasi kegiatan dan Notulensi konsultasi
Hasil review dari referensi yang didapat
4) Menyusun Panduan Radio Pratique Draft panduan radio pratique
5) Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai draft panduan radio pratique
Agustus September Minggu IV Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
2 Melengkapi sarana radio pratique
1) Melakukan pengajuan sarana radio pratique
2) Menyiapkan sarana radio pratique
Notulensi konsultasi dan draft panduan radio pratique
Daftar pengajuan barang
Daftar pengajuan barang
3 Melakukan sosialisasi dan simulasi radio pratique kepada petugas
1) Menyiapkan materi (skenario) simulasi radio pratique kepada peserta yang hadir
Dokumentasi kegiatan dan skenario simulasi berupa file pdf/ppt
4 Evaluasi hasil
kegiatan simulasi radio pratique
2) Membuat undangan untuk mengikuti simulasi radio pratique Dokumen file undangan
3) Memberikan materi simulasi radio pratique Dokumentasi kegiatan dan skenario simulasi radio pratique
1) Membuat kuesioner terkait radio pratique Form kuesioner
2) Meminta petugas mengisi kuesioner radio pratique yang sudah dibuat
3) Melakukan rekapitulasi dan analisis hasil evaluasi
Data hasil pengisian form kuesioner
Hasil analisis dan rekapitulasi data hasil evaluasi
4) Membuat laporan rekapitulassi hasil evaluasi
Laporan rekapitulasi dan analisis hasil evaluasi.
5) Melaporkan hasil evaluasi kepada mentor Laporan hasil rekapitulasi dan analisis hasil evaluasi
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Tabel 4.3.1 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
No. Para Pihak yang Terlibat Peran dalam aktualisasi Keterangan
1. dr. Aulianto
2. Ali Sukmajaya, SKM. MPH
Sebagai Pimpinan KKP Kelas II
Mataram Kegiatan III
Sebagai Koordinator SubstansiPKSE
dan Mentor bagi peserta selama
pelaksanaan kegiatan
Pelatihan dasar CPNS Th. 2022
Sebagai Coach yang membimbing
Kegiatan I - IV
3 Ni Nyoman Kristina, SKM.
MPH
4. Seluruh pegawai di KKP Kelas II
Mataram
dan memberi arahan bagi peserta
selama pelaksanaan kegiatan
Pelatihan dasar CPNS Th. 2022
Rekan kerja dan diskusi selama
pelaksanaan aktualisasi
Kegiatan I - IV
Kegiatan I- IV