9 minute read

Tabel 2. Analisis pemilihan Isu Metode Analisis APKL dan USG

1. Belum optimalnya penggunaan buku komunikasi di Depo Farmasi IGD, RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Tahun 2022.

2. Masih terjadinya retur obat, alat kesehatan yang tidak sesuai dengan SPO yang berlaku, dimana retur dilakukan setelah pasien menyelesaikan proses administrasi di RSUP Prof.

Advertisement

Dr. I.G.N.G. Ngoerah Tahun 2022.

3. Belum optimalnya penginputan pemakaian obat dan alat kesehatan trolleyemergencydi triage RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Tahun 2022

4 Ketidakcocokan dosis pemakaian obat dalam peresepan secara online dengan resep asli untuk obat narkotika dan psikotropika di RSUP Prof.

Dr. I.G.N.G. Ngoerah Tahun 2022

5 Belum optimalnya penyimpanan obat yang memiliki persyaratan penyimpanan pada suhu 2

– 8°C di ruang rawat inap

RSUP Prof. Dr. I.G.N.G.

Ngoerah Tahun 2022

Keterangan:

A: Aktual U: Urgency Skala:

P: Problematika S: Seriousness 1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya

K: Kekhalayakan G: Growth 2 = kecil pengaruhnya

L: layak 3 = sedang/cukup

4 = besar/tinggi pengaruhnya

5 = sangat besar/tinggi pengaruhnya

Berdasarkan analisis dengan analisis Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL) dan Urgency, Seriousness, Growth (USG) diperoleh urutan prioritas masalah sebagai berikut: a. Belum optimalnya penyimpanan obat yang memiliki persyaratan penyimpanan pada suhu 2 – 8°C di ruang rawat inap RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah. b. Masih terjadinya retur obat, alat kesehatan yang tidak sesuai dengan SPO yang berlaku, dimana retur dilakukan setelah pasien menyelesaikan proses administrasi di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Tahun 2022. c. Belum optimalnya penginputan pemakaian obat dan alat kesehatan trolley emergencydi triage RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Tahun 2022.

Prioritas masalah yang sudah ditentukan selanjutnya dikelompokkan berdasarkan faktor manusia, metode, sarana prasarana, lingkungan dan manajemen yang disajikan dalam bentuk diagram tulang ikan.

Berdasarkan gambar akar analisis penyebab masalah utama pada diagram tulang ikan, maka dikelompokkan analisis sisi manusia, metode, sarana prasarana, lingkungan kerja dan manajemen serta dampak yang ditimbulkan dapat dilihat pada

Tabel 3.

Manajemen

No. Aspek Penyebab Dampak yang terjadi

1 Manusia (Man) Belum optimalnya informasi baik lisan maupun tulisan mengenai penyimpanan obat suhu 2 – 8°C menyebabkan obat tidak disimpan pada suhu yang seharusnya.

2 Metode (Method) Obat yang seharusnya disimpan pada suhu 2 – 8°C masih disimpan pada suhu ruangan.

3 Sarana dan Prasarana (Material)

Tidak adanya penandaan khusus untuk obat yang harus disimpan pada suhu 2 – 8°C

4 Lingkungan kerja (Means) Tidak semua tenaga kesehatan diruang rawat inap mengikuti kegiatan sosialisasi SPO penyimpanan obat.

5 Manajemen (Management) belum optimalnya sosialisasi dari petugas farmasi mengenai informasi obat yang harus disimpan pada suhu 2 – 8°C.

Penyimpanan obat yang tidak sesuai akan merusak stabilitas obat dan mempengaruhi efektivitas dari obat tersebut. Rusaknya stabilitas obat dan efektivitas obat menyebabkan target terapi yang diinginkan tidak tercapai. Sehingga pasien mendapatkan obat yang mutunya tidak terjamin

3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance

Berdasarkan hasil analisis diagram tulang ikan, penyebab terjadinya isu yang dianalisis dari sisi manusia, metode, sarana dan prasarana, lingkungan dan manajemen untuk mendukung terwujudnya Smart Governance melalui analisis identifikasi isu prioritas yang dilakukan, maka keterkaitan penyebab isu dengan kedudukan dan peran

Aparatur Sipil Negara adalah belum dilaksanakannya penerapan nilai-nilai Aparatur Sipil Negara yakni kompeten dan kolaboratif untuk mewujudkan Smart ASN (Aparatur Sipil Negara) yang berintegritas, profesionalisme serta memiliki kemampuan networkingyang baik sehingga menyebabkan belum optimalnya penyimpanan obat pada suhu 2 – 8°C di ruang rawat inap RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.

Dalam hal ini perlu adanya peran Aparatur Sipil Negara sebagai digitaltalentuntuk mengoptimalkan proses penyimpanan obat pada suhu 2 – 8°C di ruang rawat inap RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah guna mewujudkan Smart Governance dalam tata kelola instansi pemerintahan.

3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka penulis mengusulkan sebuah gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Gagasan kreatif yang dapat dipertimbangkan untuk menyelesaikan permasalahan belum optimalnya penyimpanan obat pada suhu 2 – 8°C di ruang rawat inap RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah, yaitu dengan membuat label yang bertuliskan “SUHU KULKAS 2 – 8°C” dengan warna latar biru

Gagasan kreatif pembuatan label yang bertuliskan “SUHU KULKAS 2 – 8°C” untuk mempermudah perawat di ruang rawat inap mengidentifikasi obat yang harus disimpan di dalam lemari pendingin. Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan pemecahan masalah. Adapun rangkaian kegiatan pemecahan masalah adalah sebagai berikut: a. Konsultasi dan meminta izin mengenai pembuatan label “SUHU KULKAS 2 – 8°C b. Membuat daftar obat yang harus disimpan pada suhu 2 – 8°C. c. Rancangan pembuatan desain label berwarna yang bertuliskan “SUHU KULKAS 2 – 8°C d. Melakukan sosialisasi terkait penempelan label pada obat yang harus disimpan pada suhu 2 – 8°C e. Melakukan evaluasi terhadap penempelan label.

Bab Iv Rancangan Aktualisasi

4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara

Gagasan pemecah isu tepilih adalah pembuatan label “SUHU KULKAS 2 – 8°C “Berikut adalah kegiatan aktualisasi yang merupakan wujud gagasan pemecahan isu terpilih tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

No Kegiatan Tahapan Kegiatan

Output/Hasil Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi

Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Konsultasi dan meminta izin mengenai pembuatan label obat

“SUHU

KULKAS 2 – 8°C

1.1 Melakukan konsultasi dan meminta izin

Tersedianya notulen konsultasi dan dokumentasi

Saya akan membuat janji untuk bertemu dengan kepala Instalasi Farmasi,

Melakukan konsultasi dan meminta izin pada atasan bertujuan agar pembuatan label “SUHU KULKAS 2 –

8°C dapat berjalan lancar dan sesuai dengan uraian tugas sehingga terwujudnya visi Rumah Sakit Umum

Pusat Prof. Dr. I.G.N.G.

Ngoerah yaitu Menjadi

Rumah Sakit Unggul dan

Pelaksanaan konsultasi dan meminta izin terhadap atasan di unit kerja mengenai pembuatan daftar obat yang harus disimpan pada suhu 2

– 8°C dengan mengupayakan pengembangan diri kepada kepala

Instalasi

Farmasi, penanggung jawab Depo

Farmasi IGD, mentor kegiatan berupa foto penanggung jawab Depo

Farmasi IGD, mentor secara ramah dan sopan (Berorientasi

Pelayanan) dengan tujuan berkonsultasi mengenai rencana pembuatan label “SUHU

KULKAS 2 – 8°C. Saya akan datang tepat waktu sebagai bentuk disiplin

(Akuntabel). Bersikap responsif, proaktif

(Adaptif) jika ada pendapat yang diberikan selama pembuatan label.

Berorientasi

Pelayanan: kami berkomitmen

Mandiri Tahun 2024 dan mendukung misi Rumah

Sakit Umum Pusat Prof. Dr.

I.G.N.G. Ngoerah yaitu

Menyelenggarakan

Pelayanan Kesehatan

Yang Paripurna, Mandiri, dan Terjangkau. serta bekerja sama untuk mencapai visi dan misi organisasi.

Hal ini memberi penguatan terhadap nilai organisasi antara lain professional dan kebersamaan. daftar obat yang harus disimpan pada suhu 2

– 8°C memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

Akuntabel: kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.

Adaptif: kami terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi perubahan.

Pembuatan daftar obat yang harus disimpan pada suhu 2

– 8°C akan dibuat dengan teliti dan benar. Sehingga menyebabkan alur kerja menjadi lebih baik dan sesuai dengan misi Rumah

Dengan adanya daftar obat yang harus disimpan pada suhu 2 – 8°C, menguatkan nilai-nilai

RSUP Prof. Dr.

I.G.N.G. Ngoerah

Dalam menentukan daftar obat yang akan dibuat, saya akan berkoordinasi dengan kepala Gudang

Farmasi dan kepala

Instalasi Farmasi untuk menyelaraskan

(Harmonis) pendapat terkait obat apa saja yang termasuk dalam penyimpanan pada suhu

2 – 8°C. Saya akan menghargai perbedaan

Misi

Sakit Umum Pusat Prof. Dr.

I.G.N.G. Ngoerah yaitu menciptakan tata Kelola

Rumah Sakit yang baik.

Dengan Menciptakan tata kelola Rumah Sakit yang baik diharapkan dapat mencapai visi Rumah Sakit

Umum Pusat Prof. Dr.

I.G.N.G. Ngoerah yaitu

Menjadi Rumah Sakit

Unggul dan Mandiri yang meliputi integritas, professional dan efektif.

Tahun 2024.

(Harmonis) pendapat dan masukan-masukan serta bersikap proaktif

(Adaptif) saat kegiatan diskusi berlangsung, serta antusias terhadap perubahan (Adaptif) dengan ikut serta berkontribusi

(Kolaboratif)

Harmonis: kami saling peduli dan menghargai perbedaan

Adaptif: kami terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi perubahan

Kolaboratif: kami membangun kerjasama yang sinergis

3 Rancangan pembuatan desain label berwarna yang bertuliskan

SUHU

KULKAS 2 – 8°C

3.1

Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab Depo

Farmasi IGD dan mentor tentang ide

Tersedianya notulen konsultasi dan dokumentasi kegiatan berupa foto

Pertama-tama, saya akan meminta masukan dari kepala Instalasi Farmasi, penanggung jawab Depo

Farmasi IGD dan mentor tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk pembuatan label obat

Dengan adanya pembuatan label untuk obat dengan penyimpanan pada suhu 2 –

8°C adalah suatu upaya dalam mewujudkan salah satu indikator mutu pelayanan kefarmasian sehingga mendukung pelayanan kesehatan yang paripurna dan menjangkau seluruh masyarakat sesuai

Visi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G.

Ngoerah “Menjadi Rumah

Sakit Unggudan Mandiri,

Tahun 2024”, serta misi

RSUP Prof. Dr. I.G.N.G.

Ngoerah yaitu

Kegiatan dalam pembuatan desain label untuk obat dengan penyimpanan pada suhu 2 – 8°C dengan memanfaatkan sumber daya secara efektif dan waktu seefisien mungkin maka diadakannya label untuk obat dengan penyimpanan pada suhu 2 – 8°C akan meningkatkan kepedulian petugas farmasi dan tenaga

1 2 3 4 5 6 7 yang akan dilakukan. suhu 2 – 8°C

Saya akan bersikap

Responsive dan proaktif (Adaptif) terhadap saran dari kepala Instalasi Farmasi, penanggung jawab Depo

Farmasi IGD dan mentor.

Adaptif: kami terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi perubahan.

“Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau”. kesehatan lain akan pentingnya penyimpanan obat sesuai dengan SPO dimana hal ini sesuai dengan nilai-nilai

RSUP Prof. Dr.

I.G.N.G. Ngoerah yang meliputi integritas, profesional, tat twam asi dan efektif.

3.2 Membuat desain label untuk obat dengan penyimpanan suhu 2 – 8°C

Draft desain label untuk obat dengan penyimpanan suhu 2 – 8°C

Saya akan membuat desain label berwarna dengan tulisan “SUHU

KULKAS 2 – 8°C)” untuk obat suhu 2 – 8°C dengan cermat dan

3.3 Mencetak label

untuk obat dengan penyimpanan suhu 2 – 8°C

Label untuk obat yang penyimpanannya pada suhu 2 –

8°C siap digunakan oleh petugas farmasi. bertanggung jawab

(akuntabel), sehingga menghasilkan label yang bermanfaat, efektif dan efisien (Akuntabel)

Akuntabel: kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.

Saya akan berdedikasi mencetak label untuk obat dengan penyimpanan suhu 2 –

8°C yang telah disetujui dengan hati-hati, cermat (Akuntabel), sehingga label ini dapat bermanfaat untuk mencegah

4 Melakukan sosialisasi terkait penempelan ketidakpatuhan dalam penyimpanan obat sesuai

SPO dan menjaga nama baik intansi (Loyal) dengan menjaga mutu pelayanan khususnya pada obat.

Akuntabel: kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.

Loyal: Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ke seluruh petugas Depo Farmasi IGD merupakan suatu upaya

Pelaksanaan kegiatan sosialisas ini merupakan wujud implementasi nilai-

4.1 Melakukan

sosialisasi langsung kepada petugas farmasi Depo

IGD

Absensi kehadiran dan dokumentasi berupa foto

Pemberian sosialisasi saya lakukan tetap dengan memperhatikan nilai kesopanan

(Berorientasi

Pelayanan) dan akan menolong petugas farmasi agar dapat memahami tujuan dari penempelan label tanpa membeda- bedakan latar dalam mewujudkan salah satu indikator mutu pelayanan kefarmasian sehingga mendukung pelayanan kesehatan yang paripurna dan menjangkau seluruh masyarakat sesuai

Visi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G.

Ngoerah “Menjadi Rumah

Sakit Unggul dan

Mandiri, Tahun 2024”, serta misi RSUP Prof. Dr.

I.G.N.G. Ngoerah yaitu

“Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau” nilai RSUP Prof. Dr.

I.G.N.G. Ngoerah yaitu integritas, profesional, efektif dan kebersamaan belakangnya

(Harmonis).

Memberi kesempatan kepada petugas farmasi lain untuk berkontribusi

(Kolaboratif) dengan mendengarkan pendapatnya.

Berorientasi

Pelayanan: kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

Harmonis: kami saling peduli dan menghargai perbedaan.

Kolaboratif: kami

4.2

Melakukan sosialisasi mengenai label obat suhu 2 –

8°C kepada perawat ruang rawat inap.

Dokumentasi berupa foto membangun kerjasama yang sinergis.

Saya melakukan sosialisasi secara langsung saat ada perawat melakukan pengambilan obat pasien untuk ruang rawat inap ketika saya sedang bertugas. Saya akan meminta izin terlebih dahulu dan bertanggung jawab

(Akuntabel) dengan sosialisasi yang saya sampaikan dan akan menjelaskan Kembali apabila ada yang kurang di pahami secara ramah

(Berorientasi

Pelayanan) serta dengan tujuan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya

(Kolaboratif) untuk terwujudnya lingkungan kerja yang kondusif

(Harmonis)

Akuntabel: kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. label.

5.1

Membagikan linkgoogle

Berorientasi

Pelayanan: kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

Kolaboratif: kami membangun kerjasama yang sinergis.

Harmonis: kami saling peduli dan menghargai perbedaan

Linkgoogleform kuisioner data

Saya akan bertanggung jawab (Akuntabel)

1 2 3 4 5 6 7 formkuisoner kepada petugas farmasi di Depo Farmasi

IGD dan perawat di ruang rawat inap penilaian kegiatan. dalam mengedarkan link kuisioner dan meminta kerja sama

(Kolaboratif) seluruh petugas famasi untuk bersedia mengisi kuisioner tersebut dengan jujur. Saya akan cepat tanggap dan komunikatif menjelaskan ke rekan- rekan yang lain terkait isi kuisioner tersebut. Saya akan secara proaktif

(Adaptif) melakukan rekapitulasi hasil kuisioner dengan kualitas terbaik

(Kompeten). Kemudian saya akan secara jujur dan transparan membuat laporan hasil evaluasi sehingga dapat bermanfaat bagi Instalasi

Farmasi.

Saya akan menjaga rahasia (Loyal) dengan tidak mempublikasikan hasil monitoring dan evaluasi selain untuk kepentingan aktualisasi.

Akuntabel: kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. kolaboratif: kami membangun kerjasama yang sinergis.

Adaptif: kami terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi perubahan.

Kompeten: kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas kode etik, melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

Loyal: berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara

4.2 Penjadwalan Kegiatan aktualisasi dimulai pada tanggal 23 Agustus 2022 sampai dengan 26

September 2022. Jadwal dan tahapan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan dapat pada Tabel 5.

Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi

/ Tahapan Kegiatan

1. Konsultasi dan meminta izin mengenai pembuatan label obat “SUHU KULKAS 2 – 8°C”

1.1 Melakukan konsultasi dan meminta izin kepada kepala Instalasi Farmasi, penanggung jawab Depo Farmasi IGD dan mentor

2 Membuat daftar obat yang harus pada suhu 2 – 8°C

2.1 Menyusun daftar obat yang harus pada suhu 2 – 8°C

3 Pembuatan desain label berwarna yang

“SUHU KULKAS 2 – 8°C

3.1 Melakukan konsultasi dengan kepala Instalasi Farmasi, penanggung jawab Depo Farmasi IGD dan mentor tentang ide yang akan dilakukan.

3.2 Membuat desain label untuk obat penyimpanan suhu 2 – 8°C

3.3 Mencetak label untuk obat dengan suhu 2 – 8°C

4 Melakukan sosialisasi terkait label pada obat yang pada suhu 2 – 8°C

4.2 Melakukan sosialisasi mengenai label suhu 2 – 8°C kepada perawat

5

5.1 Membagikan kuisoner linkgoogleform petugas farmasi di Depo

4.3

Para pihak yang terlibat dan perannya masing-masing dalam kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada Tabel 6.

1 Mentor Menyetujui, mendidik, membimbing, membina, dan mengawasi terkait selama proses tahapan kegiatan aktualisasi

2 Coach Memberikan bimbingan yang berkaitan dengan sistematika penulisan, rancangan dan kegiatan aktualisasi

3 Kepala Instalasi Farmasi

Menyetujui dan mengawasi selama proses aktualisasi

4 Penanggung jawab Depo Farmasi IGD

Menyetujui dan mengawasi selama proses aktualisasi

5 Petugas Depo Farmasi IGD Membantu melaksanakan penempelan label obat suhu 2 – 8°C

6 Petugas terkait khususnya perawat ruang rawat inap

Membantu berjalannya aktualisasi dengan menggunakan gagasan pemecah isu untuk mencapai tujuan dan manfaat

This article is from: