PELTIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN IV
OPTIMALISASI EDUKASI PENERAPAN HANDHYGIENE DALAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL
DI RUANG ICCU PJT RSUP PROF. DR. I.G.N.G NGOERAH
DISUSUN OLEH :
Kadek Dwi Nila Anggraeni, A.Md.Kep NIP. 199006192022032001
KERJASAMA
BAPELKES CIKARANG, KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DAN
UPTD BAPELKESMAS BALI, DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI 2022
LAPORAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI EDUKASI PENERAPAN HANDHYGIENEDALAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL
DI RUANG ICCU PJT RSUP PROF. DR. I.G.N.G NGOERAH
Telah di seminarkan
Tanggal 5 Oktober 2022 di Bapelkes Cikarang
Dwinta Pratiwi Adi, SKM,M.Kes
NIP. 196511141988032007
Penguji
Drs. Suherman, M.Kes
NIP. 196508121986031004
Ns. I Putu Artawan S.Kep
NIP. 196712311990031025
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa:
Nama : Kadek Dwi Nila Anggraeni
NIP : 199006192022032001
Pangkat/Gol : Pengatur, II/c
Jabatan : Perawat Terampil
Instansi Asal : RSUP Prof .Dr. I.G.N.G Ngoerah
Penyelanggara Pelatihan : Kerjasama Bapelkes Cikarang dan UPTD Bapelkesmas Bali
Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Angkatan manapun. Laporan ini murni gagasan dan rumusan aktualisasi saya sendiri, sesuai arahan Coach dan Mentor. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi ini tidak
terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasi orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan mencantumkan dalam daftar Pustaka.
Demikian surat penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang.
Dibuat di : Denpasar
Pada tanggal 25 Agustus 2022
Yang membuat pernyataan,
Kadek Dwi Nila Anggraeni
NIP. 199006192022032001
Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan IV dan menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini dengan baik. Laporan Aktualisasi ini disusun sebagai sarana untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan peran kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen ASN dan SMART ASN) yang selama ini telah dipelajari penulis. Laporan Aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi panduan awal bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan yang telah dirancang dan menerapkan nilainilai dasar ASN dan peran kedudukan ASN dalam NKRI di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah. Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan sejak awal sampai terselesainya laporan ini, untuk itu penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :
1. Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Cikarang dan Balai Pelatihan Kesehatan dan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis menjadi peserta dalam penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS ini.
2. Bapak dr. I Wayan Sudana, M.Kes selaku Direktur Utama RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah.
3. Kepala Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu, DR. dr. Bagus Ari Pradnyana DS, Sp.JP(K) yang telah memberikan ijin untuk melakukan kegiatan aktualisasi yang telah saya susun.
4. Ibu Dwinta Pratiwi Adi, SKM,M.Kes selaku Coachyang senantiasa dengan sabar, cermat, teliti dan sepenuh hati membimbing penulis dalam menyusun laporan aktualisasi ini.
5. Bapak Ns. I Putu Artawan, S.Kep selaku Mentor yang senantiasa memberikan bimbingan dan masukan dalam kegiatan dan penyusunan laporan aktualisasi ini.
6. Bapak Drs. Suherman, M.Kes selaku Penguji.
7. Bapak Ns. Dewa Putu Dwita, SST, S.Kep selaku Penanggung Jawab Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah yang telah memberikan dukungan dalam kegiatan aktualisasi ini.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan menjadi narasumber
9. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan IV Kementerian Kesehatan di UPTD. Bapelkesmas Dinas Kesehatan Prov. Bali tahun 2022.
10. Teman-teman CPNS Golongan II Angkatan IV Kementerian Kesehatan yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
11. Teman - teman perawat Ruang ICCU PJT atas bantuan, masukan dan kerjasamanya selama penulis mengikuti Latsar CPNS dan dalam menyelesaikan laporan ini.
12. Orang tua, suami dan anak serta keluarga tercinta yang selalu menjadi penyemangat dan memberikan motivasi dalam mengikuti kegiatan latsar CPNS Golongan II Angkatan IV dan dalam menyelesaikan laporan ini.
Dengan segala keterbatasan kemampuan, tentunya laporan ini jauh dari sempurna. Karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan oleh penulis. Semoga Laporan Aktualisasi ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi semua pihak.
Denpasar, 5 Oktober 2022
Penulis
Kadek Dwi Nila Anggraeni, A.Md.Kep
NIP. 199006192022032001
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang (PerLAN No. 1 Tahun, 2021). Ada pula tujuan penyelenggaraan latsar CPNS ini adalah untuk menginternalisasikan dan mengimplementasikan corevaluesASN yang berAKHLAK, yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, dalam rangka mendukung employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”. Selain penerapan nilai-nilai BerAKHLAK, peserta Pelatihan Dasar CPNS juga akan mengaktualisasi Kedudukan dan Peran PNS dalam Organisasi yang di dalamnya mencakup Manajemen ASN, SmartASN dan SmartGovernance. Nilai-nilai tersebut akan diterapkan oleh ASN dalam melayani masyarakat. Penulis merupakan seorang Perawat Terampil di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah sehingga penulis akan menerapkan semua hal di atas untuk memberikan pelayanan terbaik di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah.
Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah adalah rumah sakit tipe A milik Kementerian Kesehatan yang berlokasi di Bali, dan merupakan rumah sakit rujukan
Nasional untuk Indonesia Timur, sehingga RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah diwajibkan untuk tetap mampu memberikan pelayanan kesehatan yang prima, dan mempertahankan kualitas pelayanan yang sesuai standar dalam aspek pelayanan medis ataupun pelayanan penunjang.
Salah satu indikator keselamatan pasien di Rumah Sakit (InternationalPatient SafetyGoal)khususnya di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah adalah mengurangi resiko infeksi. Dalam indikator tersebut dikatakan bahwa mencuci tangan dengan benar dan pada momen yang tepat dapat mengurangi resiko penularan infeksi. Tangan merupakan salah satu agen utama masuknya kuman/mikroba penyebab penyakit, ke mulut, hidung dan anggota tubuh lainnya. Selain untuk diri sendiri tangan juga sebagai sumber penyaluran kuman dari satu orang ke orang lainnya (Santoso Bagus Budi, 2017).
Infeksi nosokomial atau HealthcareAssociatedInfections(HAIs) adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit dan menyerang pasien yang sedang dalam proses perawatan. Setiap tahun diperkirakan dua juta pasien mengalami infeksi nosokomial yang diakibatkan oleh adanya transmisi organisme patogen yang didapat pasien dalam waktu
3 x 24 jam pertama masa hospitalisasi(Napitupulu, 2009). Rumah sakit memiliki risiko tinggi menjadi tempat penyebaran infeksi karena populasi mikroorganisme yang tinggi (Caroline, Waworuntu, & Buntuan,2016).
ICCU (IntensiveCardiacCareUnit) merupakan salah satu bagian dari Instalasi
Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah dimana Pelayanan
Jantung Terpadu merupakan salah satu Pelayanan Unggulan di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah. Ruang ICCU berfokus pada pelayanan perawatan intensive pasien dengan penyakit kegawatdaruratan jantung dan pembuluh darah yang mengancam kelangsungan hidup pasien. Pasien di dalam ruang ICCU ini membutuhkan penanganan intensive, sehingga harus steril dari berbagai hal, bahkan keluarga yang mengunjungi harus terbatas (Santoso Bagus Budi, 2017). Karena hanya diperuntukkan kepada pasien dengan penyakit kardiovaskular yang berat beserta komplikasinya, pasien biasanya dalam kondisi yang tidak stabil dan sangat riskan terkena penularan penyakit dari dalam maupun luar rumah sakit sehingga peningkatan budaya handhygieneharus dilakukan baik oleh petugas medis maupun penunggu pasien. Namun hingga saat ini kepatuhan penunggu pasien dalam melaksanakan handhygienedi Ruang ICCU PJT masih belum optimal.
Sebagai bentuk pencegahan HAIs pada Ruang ICCU PJT telah disediakan handrubdan handwashdibeberapa tempat seperti terpasang handrubdi depan pintu masuk Ruang ICCU PJT dan disediakan wastafel di Ruang ICCU PJT, namun pada implementasinya masih terdapat penunggu pasien yang belum menerapkan hand hygieneterutama saat mamasuki ruangan ICCU PJT. Dari pengamatan penulis kepada 20 orang sampel penunggu pasien, kurang dari 20% penunggu pasien yang melakukan handhygiene sebelum atau setelah kontak dengan pasien. Hal tersebut disebabkan
karena edukasi yang belum optimal Petugas dalam perannya sebagai edukator sudah memberikan edukasi cuci tangan saat orientasi pasien baru, hanya saja edukasi yang
diberikan oleh perawat masih sebatas KIE saja. Disamping itu edukasi kurang efektif karena tidak ada media pendukung yang dijadikan contoh atau pedoman.
Berdasarkan penjelasan tersebut, didapatkan masalah yang menjadi prioritas yaitu “Belum optimalnya edukasi penerapan hand hygiene dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah”.
Dengan demikian maka solusi yang akan dijadikan penyelesaian masalah melalui inovasi perubahan yang berjudul “Optimalisasi edukasi penerapan handhygiene dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah” .
1.2.1 Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai ASN BerAKHLAK serta kedudukan dan peran ASN sebagai pelayan masyarakat yaitu dengan mengoptimalkan edukasi penerapan handhygienedalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah.
a. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
b. Untuk dapat mengoptimalkan edukasi penerapan hand hygiene dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah.
1.3.1 Untuk Penulis sebagai Peserta Latsar CPNS Golongan II :
a. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mengaktualisasikan serta menghabituasikan nilai-nilai BerAKHLAK dan menanamkan rasa bangga melayani pasien di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah.
b. Menumbuhkan kemampuan untuk menjadi ASN yang profesional dengan menjalankan 3 fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik dan perekat pemersatu bangsa.
a. Terwujudnya salah satu misi Rumah Sakit yaitu menyelenggarakan pelayanan paripurna, mandiri dan terjangkau.
b. Laporan Aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan pengembangan mutu pelayanan dalam hal optimalisasi edukasi penerapan handhygiene dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah.
Mewujudkan ASN yang profesional dan berkarakter dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ASN BerAKHLAK serta mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS melalui Manajemen ASN dan Smart ASN di unit kerjanya untuk mewujudkan SmartGovernance.
Memberikan jaminan patientsafety kepada masyarakat yang menjadi pasien dengan melaksanakan pencegahan dan pengendalian resiko infeksi yang optimal sehingga pelayanan yang didapatkan oleh masyarakat juga berkualitas dan masyarakat puas dengan pelayanan yang diberikan.
2.1.1 Visi
Visi RSUP Prof Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah adalah sebagai berikut :
“Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024”.
2.1.2 Misi
Sebagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut, misi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G
Ngoerah adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri, dan terjangkau.
b. Menyelenggarakan pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya.
c. Menyelenggarakan penelitian kesehatan berbasis rumah sakit.
d. Menciptakan tata kelola RS yang baik.
e. Membangun jejaring Kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait.
RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah telah melakukan evaluasi terhadap keyakinan dasar yang akan dijadikan pedoman bagi segenap pegawai RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah dalam berinteraksi dengan masyarakat di kehidupan sehari-hari. Keyakinan dasar RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah adalah sebagai berikut :
a. Integritas
Keselarasan antara ucapan, pikiran dan tindakan.
b. Profesional
Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri.
c. Tat Twam Asi
Peduli, berlarasa, peka dalam melayani kebutuhan pelanggan, tulus ikhlas.
d. Efektif
Memanfaatkan waktu, tenaga, dan biaya secara tepat.
e. Kebersamaan
Mampu bekerjasama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2019
Tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah pada pasal 3
menyatakan bahwa RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana program dan anggaran.
b. pengelolaan pelayanan medis.
c. pengelolaan pelayanan penunjang medis.
d. pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis.
e. pengelolaan pelayanan keperawatan.
f. pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan Kesehatan.
g. pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan Kesehatan.
h. pengelolaan keuangan dan barang milik negara.
i. pengelolaan sumber daya manusia.
j. pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat.
k. pelaksanaan kerja sama.
l. pengelolaan sistem informasi.
m. pelaksanaan urusan umum.
n. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
Penulis merupakan pegawai di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah dengan jabatan perawat terampil, pangkat pengatur dan golongan II/c. Tugas pokok dan fungsi jabatan fungsional serta uraian tugas sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah meliputi :
a. Melakukan tindakan keperawatan dasar pada individu.
b. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan oksigenasi sederhana.
c. Melakukan tindakan bantuan hidup dasar.
d. Melakukan tindakan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan.
e. Melakukan tindakan memantau atau menghitung keseimbangan cairan dan elektrolit.
f. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang, aman serta bebas risiko penularan infeksi.
g. Memfasilitasi suasana lingkungan yang mendukung istirahat.
h. Melakukan tindakan memandikan pasien.
i. Melakukan tindakan kebersihan diri pasien yaitu membersihkan mulut pasien.
j. Melakukan tindakan memfasilitasi pasien eliminasi.
k. Melakukan tindakan mobilisasi posisi pasien.
l. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dyingcare).
m. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.
Struktur Organisasi Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu
Direktur Utama
Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang
Kepala Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu
Penanggung Jawab Poliklinik PJT dan Emergency PJT
Penanggung Jawab Rehab Jantung
Penanggung Jawab Cath Lab
Penanggung Jawab IW dan ICCU PJT
Perawat Rehab Jantung
Perawat Poliklinik PJT Perawat Emergency PJT
Perawat Cath Lab
Perawat ICCU PJT
Kadek Dwi Nila
Anggraeni
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Instalasi PJT
Perawat IW PJT
3.1.1 Identifikasi Isu
Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang diartikan sebagai masalah. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin;desas desus. Isu muncul ketika ada ketidaksesuaian antara pengharapan publik dengan praktek organisasi yang jika diabaikan bisa berdampak merugikan bagi organisasi. Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan atau nilai (Prayudi, 2008:36).
Dalam proses meningkatkan mutu pelayanan di Instansi Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) khususnya di Ruang ICCU terdapat beberapa isu yang berkembang, yang kemudian diidentifikasi agar dapat diaktualisasikan berdasarkan nilai-nilai dasar ASN yang pada akhirnya dapat mendukung visi dan misi unit kerja. Berikut beberapa isu yang ditemukan berdasarkan kondisi lingkungan kerja di Ruang ICCU PJT :
1. Belum optimalnya edukasi penerapan handhygienedalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT.
2. Belum optimalnya edukasi tentang aturan jam berkunjung kepada penunggu pasien di Ruang ICCU PJT.
3. Belum optimalnya penginputan balancecairan pasien di aplikasi elektronik SIMARS di Ruang ICCU PJT.
Proses perancangan aktualisasi dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul di Ruang ICCU PJT. Kondisi yang terjadi di Ruang ICCU PJT dan kondisi yang diharapkan serta keterkaitannya dengan kedudukan dan peran ASN untuk mendukung SmartGovernancedapat dilihat pada tabel 1.
No Uraian Tugas
Instansi Kondisi Saat Ini Kondisi yang
1 Memfasilitasi
suasana lingkungan
yang tenang
dan aman
serta bebas
risiko
penularan
infeksi
Penerapan handhygienedi
Ruang ICCU PJT belum
optimal. Dari pengamatan
penulis kepada 20 orang
sampel penunggu pasien, kurang dari 20% penunggu
pasien yang melakukan
handhygienesebelum atau
setelah kontak dengan
pasien. Edukasi hand
hygieneyang diberikan oleh
perawat masih sebatas KIE
dan media edukasi juga
belum tersedia, sehingga
edukasi handhygiene
belum optimal
Diharapkan
Penerapan hand
hygienedi Ruang
ICCU PJT meningkat
sehingga mengurasi
resiko infeksi
nosokomial
Keterkaitan dengan Agenda 3
Petugas profesional, memiliki jiwa hospitality
dan menguasaiteknologi
informasidalam
melaksanakan tugasnya
sebagai edukator agar
penerapan handhygiene
meningkat (SmartASN)
Isu Teridentifikasi
Belum optimalnya edukasi penerapan handhygienedalam pencegahan dan
pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT
2 Memfasilitasi
suasana
lingkungan
yang tenang
dan aman
serta bebas
risiko
penularan
infeksi
Data didapatkan dari
observasi penulis yaitu
penunggu pasien sering
datang diluar jam
berkunjung, padahal
sebelumnya sudah
diberikan edukasi tentang
aturan jam berkunjung oleh
petugas namun tidak
adanya media edukasi yang
efektif membuat penunggu
pasien kurang paham
tentang aturan jam
berkunjung di Ruang ICCU
PJT
Penunggu pasien
paham dan tertib
mengikuti aturan
jam berkunjung di
Ruang ICCU PJT
meningkat
Petugas dalam tugasnya
memberi edukasi penunggu
pasien tentang aturan jam
berkunjung memiliki sikap
profesional, hospitality
dan integritasyang tinggi
agar apa yang disampaikan
petugas ke penunggu
pasien dapat terlaksana
dengan baik (SmartASN)
Belum optimalnya edukasi tentang
aturan jam berkunjung kepada
penunggu pasien di Ruang ICCU PJT
3 Melakukan
dokumentasi
tindakan
keperawatan
Data didapatkan dari
observasi penulis yaitu
masih banyak balance
cairan pasien di aplikasi
elektronik SIMARS yang
belum lengkap
Semua petugas
menginput balance
cairan pasien di aplikasi elektronik
SIMARS di Ruang
ICCU PJT
Petugas dalam
melaksanakan tugas
melakukan dokumentasi
tindakan keperawatan
bersikap profesional,
memiliki integritas,
Belum optimalnya penginputan balance cairan pasien di aplikasi
elektronik SIMARS di Ruang ICCU PJT
informasidan mampu
beradaptasidengan
literasidigitalsehingga
penginputan balancecairan
pasien terisi lengkap oleh
petugas
(SmartASN dan
Manajemen ASN)
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL) di jelaskan pada tabel 2.
Tabel 2. Analisa Isu Berdasarkan APKL
No. Identifikasi Isu A P K L Keterangan
1 Belum optimalnya edukasi penerapan hand hygienedalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT
2 Belum optimalnya edukasi tentang aturan jam berkunjung kepada penunggu pasien di Ruang ICCU PJT
3 Belum optimalnya penginputan balance cairan pasien di aplikasi elektronik SIMARS di Ruang ICCU PJT
Keterangan :
A = benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
P = isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks.
K = isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Memenuhi syarat
L = isu yang masuk akal untuk dimunculkan inisiatif dan pemecahan masalahnya.
(+) = memenuhi syarat
(-) = tidak memenuhi syarat.
Berdasarkan hasil analisis isu dengan metode APKL diatas, ketiga isu tersebut memenuhi kriteria. Pemilihan prioritas isu terkait dengan tingkat urgensi serta tingkat dampak yang diberikan jika masalah tersebut tidak segera diselesaikan. Dari kriteria tersebut dapat digunakan metode USG (Urgency, Seriousness,andGrowth)akan dijelaskan melalui tabel 3.
1 Belum optimalnya edukasi penerapan hand hygiene dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang
ICCU PJT
2 Belum optimalnya edukasi tentang aturan jam berkunjung kepada penunggu pasien di Ruang ICCU PJT
3 Belum optimalnya penginputan balance cairan pasien di aplikasi elektronik SIMARS di Ruang ICCU PJT
Kriteria Penetapan :
5 5 5 15 I
4 4 4 12 II
4 4 2 10 III
U : Urgency (kemendesakan isu) : masalah harus segera dipecahkan terkait ketersediaan waktu.
S : Seriousness(kegawatan isu) : seberapa serius suatu masalah dapat menimbulkan masalah baru.
G : Growth(berkembangnya isu) : kemungkinan masalah akan semakin memburuk jika tidak ditanggulangi.
Untuk menentukan besarnya penilaian terhadap masing masing kriteria ditentukan dengan menggunakan skala likert, skala yang ditetapkan yaitu:
1 = Sangat kecil / rendah pengaruhnya
2 = Kecil pengaruhnya
3 = Sedang / Cukup
4 = Besar / Tinggi pengaruhnya
5 = Sangat besar / tinggi pengaruhnya
Dari data diatas teridentifikasi 3 isu dan didapatkan bahwa coreissue yang terpilih berdasarkan skala prioritas adalah “Belum optimalnya edukasi penerapan handhygienedalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT”. Kegiatan pelayanan keperawatan di Ruang ICCU PJT sudah berjalan dengan baik, namun pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial masih perlu ditingkatkan. Petugas dalam perannya sebagai edukator sudah memberikan edukasi hand hygiene saat orientasi pasien baru, hanya saja edukasi yang diberikan oleh perawat masih sebatas KIE saja. Disamping itu edukasi kurang efektif karena tidak ada media pendukung yang dijadikan contoh atau pedoman. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang selanjutnya disingkat PPI adalah upaya untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan. (Permenkes 27, 2017). Salah satu indikator keselamatan pasien di Rumah Sakit (InternationalPatientSafetyGoal) adalah mengurangi risiko infeksi. Dari pengamatan penulis kepada 20 orang sampel penunggu pasien, kurang dari 20% penunggu pasien yang melakukan hand hygienesebelum atau setelah kontak dengan pasien. Setelah mendapatkan core issue, penulis menggunakan diagram fishboneuntuk menemukan akar masalah yang menyebabkan isu tersebut terjadi.
Man
Lingkungan
Kurang pengetahuan keluarga tentang
pentingnya melakukan hand hygiene
Tidak semua penunggu pasien
mendapat edukasi cuci tangan
karena penunggu berganti
Kurangnya waktu perawat dalam pemberian edukasi
Faktor individu (lupa/kurang kesadaran melakukan hand hygiene)
Kurangnya pemberian edukasi
karena kegiatan pelayanan
asuhan keperawatan yang padat
Kurangnya pemberian edukasi
karena mobilitas perawat
diruangan sangat tinggi
Belum optimalnya edukasi penerapan handhygienedalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang
Video edukasi belum ada
ICCU PJT
Edukasi kurang optimal karena masih sebatas KIE saja
Kurangnya sosialisasi cuci tangan
Kurangnya media edukasi/informasi
Material Metode
Dari diagram fishbone diatas dapat diketahui akar masalah yang
membuat belum optimalnya edukasi penerapanhandhygienedalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT adalah sebagai tabel 4. berikut :
Tabel 4. Penyebab Isu
No Faktor Penyebab Akibat
1 Man Kurangnya pengetahuan keluarga
tentang pentingnya melakukan hand hygiene karena disebabkan penunggu
pasien berganti dan faktor individu yang
sering lupa atau kurang kesadaran
2 Environment Kurangnya waktu perawat dalam
pemberian edukasi karena mobilitas
perawat diruangan sangat tinggi dan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan yang padat
3 Method Sosialisasi handhygienejarang dilakukan dan edukasi yang diberikan oleh perawat masih sebatas KIE saja
Penunggu pasien
tidak melakukan hand hygienesaat sebelum
dan setelah kontak
dengan pasien
Penunggu pasien
tidak dapat leluasa
berdiskusi dengan
perawat
Penjelasan hand hygienehanya
sepintas saja
sehingga jarang
dilakukan oleh
penunggu pasien
4 Material Kurangnya media edukasi/informasi yaitu video edukasi belum ada
Edukasi menjadi kurang menarik
sehingga minat
penunggu pasien
dalam melakukan
handhygienekurang
Adapun dampak yang akan terjadi apabila tidak dilakukan penanganan pada isu tersebut adalah :
1. Penularan infeksi baik itu dari lingkungan keluarga cepat terjadi, terburuknya akan berpotensi menularkan atau tertular infeksi nosokomial.
2. Infeksi yang menjangkit tubuh pasien pada saat berada di rumah sakit dapat berkembang menjadi infeksi parah sehingga mengakibatkan pasien dirawat dirumah sakit menjadi lebih lama.
3. Mengakibatkan turunnya mutu pelayanan rumah sakit.
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SMARTGovernance
Keterkaitan penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya SMARTGovernancediuraikan pada tabel 5. dibawah ini :
Tabel
No
dan Peran PNS
Penyebab Isu Perspektif
1 Kurangnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya melakukan hand hygiene karena disebabkan penunggu pasien berganti dan faktor individu yang sering lupa atau kurang kesadaran.
SMARTASNterkait dengan nilai profesional , memiliki jiwa hospitalitydan profesionalisme dalam melaksanakan tugasnya
sebagai edukator agar tingkat kepatuhan hand hygienepenunggu pasien meningkat.
Manajemen ASN terkait peran ASN sebagai pelayan
publik dimana ASN dituntut untuk memberikan
pelayanan yang
profesional dan berkualitas.
2 Kurangnya waktu perawat dalam pemberian edukasi
karena mobilitas perawat diruangan sangat tinggi dan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan yang padat
SMARTASNterkait nilai
profesionalisme dan integritas dimana ASN
dituntut dapat melakukan
manajemen waktu dengan baik.
Manajemen ASN terkait
peran ASN sebagai pelayan
publik dimana ASN dapat
melakukan pemenuhan
kebutuhan pelayanan
3 Sosialisasi handhygienejarang dilakukan dan edukasi yang diberikan oleh perawat masih sebatas KIE saja
SMARTASNterkait nilai
berjiwa hospitalitydan
berwawasan global dimana
ASN dituntut untuk memiliki
rasa peduli terhadap
kekurangan yang ada
bersikap terbuka di dalam
organisasi.
Manajemen ASN terkait
peran ASN sebagai perekat
dan pemersatu bangsa
dituntut senantiasa
mengutamakan kepentingan
bersama daripada
kepentingan pribadi.
4 Kurangnya media edukasi/informasi yaitu video edukasi belum ada
SMARTASN terkait nilai
menguasai IT dimana ASN
dituntut untuk cepat
beradaptasi dalam
perkembangan jaman.
Manajemen ASN dalam
peran ASN sebagai
pelaksana kebijakan publik
dimana ASN dituntut untuk mengutamakan kepentingan publik atau masyarakat luas.
Sebagai wujud aktualisasi dan habituasi nilai-nilai BerAKHLAK peserta, pelatihan dasar CPNS golongan II yang sedang diikuti, maka penulis sebagai salah satu peserta yang bekerja sebagai perawat di unit terkait mengangkat isu belum optimalnya edukasi penerapan handhygiene dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT.
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Gagasan kreatif untuk menyelesaikan permasalahan belum optimalnya edukasi penerapan handhygiene dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT adalah melalui inovasi perubahan yaitu “Optimalisasi edukasi penerapan hand hygiene dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT” .
Berikut ini adalah beberapa kegiatan alternatif pemecahan isu yang akan dilakukan antara lain :
1. Pelaksanaan konsultasi dengan Mentor dan Penanggung Jawab (PJ) Ruang ICCU PJT terkait rencana kegiatan aktualisasi dengan menggunakan video edukasi sebagai upaya optimalisasi edukasi penerapan handhygienedalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT.
2. Pembuatan media edukasi berupa video mengenai handhygiene.
3. Pelaksanaan sosialisasi dan edukasi handhygiene
4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan edukasi handhygiene.
5. Penyusunan laporan kegiatan.
Berdasarkan daftar alternatif pemecahan masalah yang telah disebutkan pada Bab III dilakukan rencana kegiatan yang akan
dilakukan pada masa aktualisasi dan berlandaskan nilai-nilai dasar PNS agar dapat berkontribusi terhadap visi dan misi organisasi dan
menjadikan penguatan nilai organisasi. Rencana kegiatan tersebut akan tertuang pada tabel 6.
Output/Evidence
Keterkaitan dengan
Substansi Mata
Pelatihan Agenda 2
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi
Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
konsultasi dengan
Mentor dan
Penanggung Jawab
(PJ) Ruang ICCU
PJT terkait rencana
kegiatan aktualisasi
Output:
Tersampaikannya
tujuan dari rencana
aktualisasi optimalisasi
edukasi penerapan
handhygienedalam
pencegahan dan
Melalui pembuatan
rencana kegiatan
aktualisasi terkait
optimalisasi edukasi
penerapan handhygiene
dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi
Sikap
berkonsultasi
kepada mentor dan
penanggung jawab
Ruang ICCU PJT
mewujudkan
dengan
menggunakan
video edukasi hand
hygienesebagai
upaya optimalisasi
edukasi penerapan
handhygiene
dalam pencegahan
dan pengendalian
infeksi nosokomial
di Ruang ICCU PJT
bertujuan untuk
pengembangan
kompetensi yaitu
dengan melakukan
perencanaan yang
matang sebelum
melaksanakan
kegiatan. Salah
satu wujudnya
adalah
pengendalian infeksi
nosokomial di Ruang
ICCU PJT
nosokomial di Ruang
ICCU PJT merupakan
salah satu wujud untuk
mencapai visi Rumah
Sakit yaitu “Menjadi
Rumah Sakit Unggul
dan Mandiri Tahun
2024” dan misi rumah
sakit yaitu
“Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
yang paripurna,
mandiri dan terjangkau”
penguatan dalam
bekerjasama dengan
kompetensi yang
sesuai dengan
tugasnya untuk
mencapai visi dan
misi organisasi
sesuai dengan nilai
organisasi
“Kebersamaan”
sehingga para petugas dapat
memberikan asuhan
keperawatan yang
optimal kepada
pasien dengan
menerapkan nilai
organisasi “Tat
Twam Asi”
berkonsultasi dan
meminta arahan
dari atasan yang
bertujuan untuk
memberikan
pelayanan publik
yang profesional
dan berkualitas.
Berkonsultasi dapat
dilakukan
menggunakan
media tatap muka
maupun daring.
Manajemen ASN
dan SMARTASN
1.1 Menyiapkan dan
menyusun bahan
konsultasi
dengan Mentor
Output:
Tersedianya bahan
konsultasi berupa
tahapan-tahapan
kegiatan yang akan
disampaikan kepada
Saya menyiapkan bahan
konsultasi, dilandasi sikap
bertanggung jawab
[Akuntabel] dan responsive [Berorientasi
1.2
dan PJ Ruang
ICCU PJT Mentor dan PJ Ruang
ICCU PJT
Evidence:
Rancangan aktualisasi
yang telah final dan
direvisi sesuai hasil
seminar rancangan aktualisasi
Pelayanan] untuk
menindaklanjuti isu belum
optimalnya edukasi hand
hygieneyang menjadi
salah satu wujud
berinovasi [Adaptif]
dalam meningkatkan
kompetensi diri
[Kompeten], dan berkontribusi [Loyal]
untuk unit kerja sehingga
dapat menghasilkan
nilai tambah
[Kolaboratif] dan membangun
lingkungan kerja yang
kondusif [Harmonis]
Melakukan
konsultasi
dengan Mentor
Output: Tersampaikannya
rencana kegiatan
Saya membuat janji
terlebih dahulu dan disiplin [Akuntabel]
terkait rencana
kegiatan
aktualisasi dan
pembuatan
video edukasi
handhygiene
aktualisasi dan
pembuatan video
edukasi handhygiene.
Evidence:
Dokumentasi
konsultasi
tepat waktu melakukan
konsultasi dengan Mentor
dalam memberikan
gambaran yang lebih jelas
tentang rencana kegiatan
aktualisasi dan
pembuatan video edukasi
handhygienedengan
sikap ramah [Berorientasi
Pelayanan], proaktif [Adaptif] serta
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar sebagai wujud
Nasionalisme [Loyal].
Saya juga menghargai [Harmonis] dan
menerima saran sebagai
sikap terbuka bekerja
sama [Kolaboratif]
konsultasi
dengan
penanggung
jawab (PJ)
ruangan ICCU
PJT terkait
rencana
kegiatan
aktualisasi dan
pembuatan
video edukasi
handhygiene
Output:
Tersampaikannya
rencana kegiatan
aktualisasi dan
pembuatan video
edukasi handhygiene
Evidence:
Notulen konsultasi dan
dokumentasi foto
agar menghasilkan
kualitas terbaik
[Kompeten]
Saya disiplin
[Akuntabel] tepat waktu
melakukan konsultasi
dengan PJ ruangan ICCU
sesuai dengan kontrak
waktu yang disepakati
serta bersikap sopan dan
ramah [Berorientasi
Pelayanan] dalam
memberikan gambaran
yang lebih jelas tentang
rencana kegiatan
aktualisasi dan
pembuatan video edukasi
handhygieneserta
menerima saran sebagai
sikap terbuka dalam
bekerjasama
2 Pembuatan media
edukasi berupa
video mengenai
handhygiene.
Hal tersebut
sebagai upaya
pengembangan
kompetensi untuk
memberikan
Output:
Tersedianya video
edukasi handhygine
[Kolaboratif] untuk
mengembangkan
kreatifitas [Adaptif]
sehingga dapat
berkontribusi [Loyal]
menghasilkan kualitas
terbaik [Kompeten]
untuk membangun
lingkungan kerja
yang kondusif [Harmonis] di Ruang
ICCU PJT
Melalui pembuatan media edukasi berupa
video merupakan
kontribusi untuk
mewujudkan visi rumah
sakit yaitu “Menjadi
Rumah Sakit Unggul
dan Mandiri Tahun
2024” dan misi rumah
Kegiatan pembuatan media edukasi berupa video merupakan bentuk
kreatifitas dalam
pemberian
sosialisasi yang
bertujuan untuk
mencapai target
pelayanan publik
yang profesional
dan berkualitas
serta mampu
beradaptasi dengan
literasi digital, merupakan wujud
Manajemen ASN
dan SMARTASN
bahan materi untuk
pembuatan
Output:
Terkumpulnya bahan
materi untuk
Saya mengumpulkan
bahan materi untuk
pembuatan video edukasi
handhygieneyang
sakit yaitu
“Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
yang paripurna,
mandiri, dan terjangkau”
yang maksimal dan memiliki penguatan
nilai organisasi organisasi “Efektif”
yaitu dengan memanfaatkan
waktu, tenaga, dan biaya secara tepat
serta nilai organisasi “Kebersamaan dan
Profesional” yaitu memberikan
pelayanan medis dan edukasi yang
optimal untuk
mencapai visi dan misi organisasi.
video edukasi
handhygiene pembuatan video
edukasi handhygiene
mudah dipahami
masyarakat [Berorientasi
Evidence:
Kumpulan video dan foto yang dijadikan
draft video hand hygiene
Pelayanan] dengan
cermat, bertanggung
jawab [Akuntabel] dan
terus berinovasi
[Adaptif] serta bersikap
menghargai [Harmonis] dan
terbuka [Kolaboratif]
menerima informasi atau
kebutuhan bahan dari
rekan kerja yang sesuai.
Mengumpulkan bahan
pembuatan draft video
dengan kualitas
terbaik [Kompeten]
dan mencantumkan
sumber/kredit kreator jika
menemukan bahan yang
2.2 Melakukan pembuatan rancangan video edukasi hand hygiene
Output: Tersusunnya rancangan video edukasi handhygiene
bukan karya sendiri
sebagai sikap menjaga
nama baik sesama
ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara [Loyal]
Saya melakukan proses
pembuatan rancangan
video edukasi berinovasi
[Adaptif] menggunakan
ide-ide baru yang menarik
Evidence:
Draft video edukasi
dengan cermat dan bertanggungjawab
[Akuntabel] dan dengan
pemilihan kata yang baik
tidak mengandung SARA
sebagai wujud
Nasionalisme [Loyal], sehingga membantu
orang lain belajar
[Kompeten] dalam hal
konsultasi
dengan Mentor,
PJ Ruang ICCU
PJT, PPI dan
PKRS terkait
rancangan video
edukasi hand
hygieneyang
telah dibuat
Output:
Tersampaikannya
rancangan video
edukasi handhygiene
memberikan edukasi yang
bertujuan memberikan
pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat
[Berorientasi
Pelayanan] dan
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
[Harmonis]
Saya melakukan
konsultasi dengan Mentor,
PJ Ruangan ICCU PJT, PPI
dan PKRS terkait
rancangan video edukasi
Evidence:
Draft video edukasi
hand hygiene,
notulen konsultasi dan
dokumentasi foto
dengan sikap
menghargai
[Harmonis] setiap
pendapat orang agar
mendapat masukan untuk
memberi kesempatan
2.4
dan finalisasi
hasil konsultasi
dengan Mentor,
PJ Ruang ICCU
PJT, PPI dan
PKRS untuk
Output:
Tersusunnya hasil
revisi video edukasi
hand hygiene yang
sudah final
berbagai pihak
berkontribusi
[Kolaboratif] dan
antusias terhadap
perubahan [Adaptif]
bila ada yang tidak sesuai
saya akan melakukan
perbaikan tiada
henti [Berorientasi
Pelayanan] sehingga
menghasilkan video
edukasi dengan
kualitas terbaik
[Kompeten]
Saya melakukan revisi
dan finalisasi video
edukasi handhygiene
dengan kualitas terbaik
[Kompeten], menyusun
video dengan cermat, bertanggungjawab,
3 Pelaksanaan
sosialisasi dan
edukasi hand
penyusunan
video edukasi
handhygiene
Evidence: Video edukasi hand
hygiene yang sudah final
[Akuntabel],
berdedikasi [Loyal] dan
terus
mengembangkan
kreatifitas [Adaptif]
sehingga hasil video yang
dibuat juga baik dan
menarik untuk kepuasan
masyarakat [Berorientasi
Pelayanan] dan dapat
berkontribusi
[Kolaboratif] untuk
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
[Harmonis] di ICCU PJT
Output:
Terlaksananya
sosialisasi dan edukasi
Melalui sosialisasi dan
edukasi handhygiene
dengan menggunakan
Sikap melaksanakan
pemberian sosialisasi
dan edukasi tentang
hygienedi Ruang
ICCU PJT.
Dalam hal
memberikan
sosialisasi dan
edukasi merupakan
bentuk
profesionalisme
dan tanggung
jawab kepada
atasan, rekan
kerja, maupun
masyarakat.
Menggunakan
teknologi informasi
untuk memproduksi
dan
mendistribusikan
materi sosialisasi
yaitu video dalam
pelaksanaan
hand hygiene dengan
menggunakan video
edukasi hand hygiene
di Ruang ICCU PJT
video edukasi diharapkan
dapat mengoptimalkan
pengetahuan dalam
pencegahan dan
pengendalian infeksi
nosokomial sebagai
kontribusi untuk
mewujudkan visi rumah
sakit yaitu “Menjadi
Rumah Sakit Unggul
dan Mandiri Tahun
2024” dan misi rumah
sakit yaitu
“Menyelenggarakan
pendidikan
terintegrasi dan
pelatihan tenaga
kesehatan yang
berdaya saing dan
berbudaya”
handhygiene
bertujuan untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan
di ruang ICCU PJT
sebagai wujud nilai
organisasi yaitu
“Integritas
,Tat Twam Asi, Professional, Efektif dan Kebersamaan”
sosialisasi
merupakan
penggunaan
teknologi
informasi yang
mudah dipahami
Manajemen ASN
dan SMARTASN
kegiatan
sosialisasi untuk
petugas Ruang
ICCU PJT
Output: Tebentuknya jadwal
sosialisasi untuk
petugas Ruang ICCU
PJT
Evidence: Jadwal sosialisasi
Saya menentukan waktu
kegiatan edukasi dan persiapan kegiatan
edukasi dengan cermat [Akuntabel] dan cekatan [Berorientasi
Pelayanan] agar tidak
menganggu jam
pelayanan asuhan
keperawatan serta
menerima saran dari
rekan perawat dengan
3.2 Melakukan
sosialisasi video
edukasi hand hygienekepada
rekan perawat di Ruang ICCU
PJT serta
membagikan
link video edukasi
Output:
Tersampaikannya
sosialisasi video hand hygieneke rekan
perawat di Ruang
ICCU
Evidence:
Dokumentasi foto
kegiatan sosialisasi, Link video edukasi, dan daftar kehadiran
sosialisasi
sikap terbuka
bekerjasama
[Kolaboratif] dan tidak
membedakan
[Harmonis] pendapat
untuk kinerja terbaik
[Kompeten]
Saya disiplin
[Akuntabel], ramah
dan cekatan
[Berorientasi
Pelayanan] melakukan
kegiatan sosialisasi video
edukasi kepada rekan
perawat di Ruang ICCU, dengan tidak menganggu
jam pelayanan agar
lingkungan kerja
kondusif [Harmonis].
Dalam penyampaian
sosialisasi menggunakan
kesempatan
kepada rekan
perawat untuk
menanyakan
hal-hal yang
belum jelas
terkait video
edukasi
Output:
Terlaksananya
kegiatan tanya jawab
Evidence:
Notulen tanya jawab
Bahasa Indonesia yang
baik sebagai wujud
Nasionalisme [Loyal]
dan membantu orang
lain belajar
[Kompeten] dalam hal
pemberian edukasi untuk
menghasilkan nilai
tambah [Kolaboratif]
Saya memberikan
kesempatan kepada rekan
perawat untuk bertanya
dan menjawab dengan
ramah [Berorientasi
Pelayanan] sebagai
bentuk membantu
orang lain [Kompeten]
serta tidak membedabedakan [Harmonis]
petugas dalam
memberikan informasi
waktu pelaksanaan
edukasi untuk
penunggu
pasien bersama
dengan rekan
perawat dengan
menggunakan
media video
edukasi hand
hygienedan
formulir edukasi
Output:
Terpilihnya waktu
pelaksanaan edukasi
penunggu pasien
dengan menggunakan
media video edukasi
handhygienedan
formulir edukasi
Evidence:
Jadwal edukasi , materi, alat dan bahan
edukasi , serta
formulir edukasi
untuk menghasilkan
nilai tambah
[Kolaboratif]
Saya menentukan waktu
dan menyiapkan kegiatan
edukasi dengan cermat
[Akuntabel] dan cekatan [Berorientasi
Pelayanan] agar tidak
menganggu jam
pelayanan asuhan
keperawatan serta
menerima saran dari
rekan perawat dengan
sikap terbuka
bekerjasama
[Kolaboratif] dan tidak
membedakan
[Harmonis] pendapat
untuk kinerja terbaik
[Kompeten]
pemberian
edukasi hand hygienekepada
penunggu pasien dengan
menggunakan media video di Ruang ICCU PJT dan membagikan
link video hand hygiene
Terlaksananya
kegiatan pemberian
edukasi handhygiene
di Ruang ICCU PJT
Evidence: Dokumentasi foto
kegiatan, formulir edukasi yang
telah ditandatangani
perawat dan
penunggu pasien
Saya melaksanakan
kegiatan pemberian
edukasi handhygiene
kepada penunggu pasien
bersama dengan rekan
perawat untuk
berkontribusi
[Kolaboratif] dan
bersikap tidak
membedakan setiap
orang [Harmonis], menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan mudah dimengerti
sebagai bentuk perilaku
menjaga nama baik
sesama ASN, Pimpinan, Instansi
[Loyal] bersama dengan
rekan perawat untuk
berkontribusi dan
mengembangkan
kreatifitas [Adaptif]
yang dimiliki serta
bersikap tidak
membedakan setiap
orang saat ada yang
bertanya dengan tujuan
membantu orang lain
[Kompeten] dan dapat
diandalkan [Berorientasi
Pelayanan]
pemutaran
video edukasi
handhygiene
saat jam
berkunjung di
Ruang ICCU
PJT.
Output:
Tersampaikannya
edukasi handhygiene
melalui pemutaran
video saat jam
berkunjung di Ruang
ICCU PJT
Evidence:
Saya berinovasi dan
antusias dalam
mengembangkan
kreatifitas dan
menghadapi
perubahan [Adaptif]
dengan menggunakan
media edukasi berupa
4 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan
edukasi hand
dokumentasi foto video saat jam
berkunjung bertujuan
untuk
membantu orang
lain belajar
[Kompeten] dalam hal
penerapan hand hygiene
agar hasilnya dapat
mudah di mengerti, bermanfaat, solutif [Berorientasi
Pelayanan], efektif
dan efisien
[Akuntabel] sehingga
dapat menciptakan
lingkungan kerja yang
kondusif [Harmonis]
Output: Terlaksananya
kegiatan evaluasi
edukasi handhygiene
Kegiatan pelaksanaan
evaluasi dalam
pemberian edukasi hand
hygienedi Ruang ICCU
Dilakukannya evaluasi kegiatan
pemberian edukasi
handhygiene,
hygienedi Ruang
ICCU PJT dalam
pencegahan dan pengendalian
infeksi nosokomial.
Hal ini terkait
dengan kedudukan
dan peran ASN
dalam NKRI, untuk
meningkatkan
pemberian asuhan
keperawatan
secara optimal dan
pengetahuan
penunggu pasien
dalam penerapan
handhygiene, serta
meningkatkan
kualitas pelayanan
rumah sakit yang
merupakan wujud
PJT bertujuan
mengoptimalkan
pengetahuan pasien dan
penunggu pasien dalam
pencegahan dan
pengendalian infeksi
nosokomial sebagai
kontribusi untuk
mewujudkan visi rumah
sakit yaitu “Menjadi
Rumah Sakit Unggul
dan Mandiri Tahun
2024” dan misi rumah
sakit yaitu
“
Menciptakan tata
kelola Rumah Sakit
yang baik”
diharapkan rekan
perawat dapat
meberikan asuhan
keperawatan yang
optimal, “Professional, Integritas ,Tat
Twam Asi” sesuai
dengan nilai dasar organisasi RSUP Prof
Dr I.G.N.G Ngoerah
dari pelayanan
public
Manjemen ASN
dan
SMARTASN
4.1 Melakukan monitoring pelaksanaan
edukasi hand hygienedi
Ruang ICCU PJT
Output:
Terlaksananya
kegiatan edukasi hand
hygienedi Ruang
ICCU PJT secara
konsisten
Evidence: dokumentasi foto
kegiatan edukasi dan
formulir edukasi yang
ditandatangani
perawat dan
penunggu pasien
Saya melakukan
monitoring pelaksanaan
edukasi handhygienedi
Ruang ICCU PJT secara konsisten [Akuntabel], cekatan [Berorientasi
Pelayanan], jujur, , serta bekerjasama
[Kolaboratif] dengan
rekan perawat untuk
memantau pelaksanaan
handhyginesehingga
dapat menciptakan
lingkungan kerja yang
kondusif [Harmonis]
dan melakukan
4.2 Melakukan
evaluasi
kegiatan
edukasi hand
hygieneoleh
rekan perawat
di Ruang ICCU
PJT dengan
menggunakan
lembar cheklist
pemberian
edukasi hand
hygiene
Output:
Terlaksananya
evaluasi kegiatan
edukasi handhygiene
di Ruang ICCU PJT
Evidence:
Lembar checklist
pemberian edukasi
handhygiene
perbaikan
[Berorientasi
Pelayanan] mutu
pelayanan dalam
mengembangkan
kreatifitas [Adaptif]
perawat di Ruang
ICCU PJT
Saya melakukan evaluasi
kegiatan edukasi hand
hygieneoleh rekan
perawat di Ruang ICCU
PJT secara cekatan
[Berorientasi
pelayanan], jujur, cermat [Akuntabel],
dalam mengumpulkan
bukti pelaksanaan
kegiatan edukasi berupa
lembar checklist
pemberian edukasi hand
5 Penyusunan
Laporan Kegiatan.
Kegiatan ini
bertujuan untuk
mengetahui sejauh
mana kegiatan
berjalan dengan
baik, penilaian, dan
pengembangan
untuk kebijakan
selanjutnya.
Output:
Tersusunnya laporan
kegiatan optimalisasi
edukasi penerapan
handhygienedalam
pencegahan dan
pengendalian infeksi
nosokomial di Ruang
ICCU PJT
hygienesehingga tercipta
lingkungan kerja
yang kondusif
[Harmonis] dan
menghasilkan
kualitas terbaik
[Kompeten] untuk
pemberian asuhan
keperawatan di Ruang
ICCU PJT
Penyusunan laporan
Aktualisasi ini diharapkan
dapat dijadikan acuan
untuk meningkatkan
mutu pelayanan di RSUP
sehingga dapat
berkontribusi untuk
mendukung visi RSUP
Sanglah yaitu “Menjadi
Rumah Sakit Unggul
dan Mandiri Tahun
Dalam hal
penyusunan laporan
kegiatan aktualisasi
merupakan bentuk
akuntabilitas
seorang ASN.
Sesuai dengan
keyakinan dasar
pelayanan publik
RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah
Laporan disusun
menggunakan
perangkat
komputer dan
internet.
Manajemen ASN
dan SMARTASN
terkumpul
kemudian
menyusunnya
dalam bentuk
laporan
Output:
Tersusunnya laporan
dari kegiatan
optimalisasi edukasi
penerapan hand
hygienedi Ruang
ICCU PJT
Evidence:
Hasil laporan
Saya menyusun laporan
dengan prinsip
bertanggung jawab
dan cermat [Akuntabel]
agar poin-poin penting
pelaksanaan dapat
tersampaikan serta
melakukan perbaikan
tiada henti [Berorientasi
Pelayanan] sehingga
dapat diperoleh data
dengan kualitas
terbaik [Kompeten].
2024” dan mendukung
misi ke-4 yaitu
“
Menciptakan Tata
Kelola RS yang baik”
yaitu “Profesional dan Integritas”
5.2 Melaporkan hasil
aktualisasi
berupa laporan
kegiatan kepada
Mentor dan PJ
Ruang ICCU PJT
Output:
Tersampaikannya
laporan kegiatan
optimalisasi edukasi
penerapan hand
hygienedi Ruang
ICCU PJT kepada
Mentor dan PJ Ruang
ICCU
Evidence:
Dokumentasi foto
Penyusunan laporan
dilakukan dengan
sistematis, kreatif
[Adaptif] kondusif
[Harmonis] dan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar sebagai wujud
Nasionalisme [Loyal]
Saya menyampaikan hasil
aktualisasi berupa laporan
kepada Mentor dan PJ
Ruang ICCU dengan
ramah [Berorientasi
Pelayanan], bertanggungjawab dan
berkata jujur
[Akuntabel] mengenai
kegiatan yang telah
dilaksanakan, bersikap
terbuka [Kolaboratif]
dan menghargai
[Harmonis] saran yang
diberikan sebagai upaya
meningkatkan
kompetensi diri
[Kompeten]
Jadwal rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi dijabarkan pada tabel 7. berikut :
1 Pelaksanaan konsultasi dengan Mentor dan Penanggung Jawab (PJ) ruangan
ICCU PJT terkait rencana kegiatan aktualisasi dengan menggunakan video
edukasi sebagai upaya optimalisasi edukasi penerapan handhygienedalam
pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT
1.1 Menyiapkan dan menyusun bahan konsultasi dengan Mentor dan PJ Ruang ICCU PJT
1.2 Melakukan konsultasi dengan Mentor terkait rencana kegiatan aktualisasi dan
1.3 Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab (PJ) Ruang ICCU PJT terkait
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Para pihak yang terlibat dalam rancangan aktualisasi dijabarkan dalam tabel 8. sebagai berikut :
Tabel 8. Pihak yang Terlibat dalam Rancangan Aktualisasi
Mentor :
Ns. I Putu Artawan, S.Kep
Coach:
Dwinta Pratiwi Adi, SKM, M.Kes
Memberikan masukan dan bimbingan dari awal terkait penentuan isu, gagasan kreatif, rancangan dan kegiatan aktualisasi serta memberi motivasi dan dukungan selama penyelesaian rancangan aktualisasi.
Memberikan masukan dan bimbingan terkait penentuan isu, gagasan kreatif, rancangan dan sistematika penulisan yang kemudian dijabarkan dalam nilai BerAKHLAK serta memberi motivasi dan semangat selama penyelesaian rancangan aktualisasi.
PJ Ruang ICCU PJT :
Ns. Dewa Putu Dwita, SST, S.Kep
Rekan Kerja Perawat ICCU PJT
Memberikan masukan, bimbingan dan juga dukungan dalam pembuatan rancangan dan kegiatan aktualisasi .
Membantu dalam kegiatan edukasi, sosialisasi dan pengambilan data kegiatan aktualisasi, serta memberikan dukungan dan semangat dari awal pembuatan rancangan aktualisasi.
Pelaksanaan aktualisasi dimulai pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 26 September 2022 di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar. Aktualisasi ini terdiri dari 5 kegiatan dengan beberapa tahapan di setiap kegiatannya.
Secara detail kegiatannya adalah sebagai berikut:
5.1.1 Kegiatan I (23 Agustus - 24 Agustus 2022)
Pelaksanaan konsultasi dengan Mentor dan Penanggung Jawab (PJ) Ruang ICCU
PJT terkait rencana kegiatan aktualisasi dalam upaya optimalisasi edukasi penerapan hand hygiene dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT.
Hal ini sebagai upaya pengembangan kompetensi yaitu dengan melakukan perencanaan yang matang sebelum melaksanakan kegiatan. Salah satu wujudnya adalah berkonsultasi dan meminta arahan dari atasan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Berkonsultasi dapat dilakukan menggunakan media tatap muka maupun daring (Manajemen ASN dan SMARTASN).
Tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan dan menyusun bahan konsultasi dengan Mentor (23 Agustus 2022).
a. Nilai BerAKHLAK : Akuntabel, Berorientasi Pelayanan, Adaptif, Kompeten, Loyal, Kolaboratif, Harmonis.
Tahap kegiatan pertama yang saya lakukan adalah menyiapkan bahan konsultasi, dilandasi sikap bertanggung jawab dan responsive untuk menindaklanjuti isu belum optimalnya edukasi hand hygiene yang menjadi salah satu wujud berinovasi dalam meningkatkan kompetensi diri dan berkontribusi untuk unit kerja sehingga dapat menghasilkan nilai tambah dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.
b. Dokumentasi
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah rancangan aktualisasi yang telah final dan direvisi sesuai hasil seminar rancangan aktualisasi.
2. Melakukan konsultasi dengan Mentor terkait rencana kegiatan aktualisasi dan pembuatan video edukasi handhygiene. (24 Agustus 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Akuntabel, Berorientasi Pelayanan, Adaptif, Loyal, Harmonis, Kolaboratif, Kompeten.
Pada tahap ini saya membuat janji terlebih dahulu dan disiplin tepat waktu melakukan konsultasi dengan Mentor dalam memberikan gambaran yang lebih jelas tentang rencana kegiatan aktualisasi dan pembuatan video edukasi handhygienedengan sikap ramah, proaktif serta menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai wujud Nasionalisme. Saya juga menghargai dan menerima saran sebagai sikap terbuka bekerja sama agar menghasilkan kualitas terbaik.
3. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab (PJ) Ruang ICCU PJT terkait rencana kegiatan aktualisasi dan pembuatan video edukasi handhygiene.(24 Agustus 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Akuntabel, Berorientasi Pelayanan, Kolaboratif, Adaptif, Loyal, Kompeten, Harmonis.
Pada tahap ini saya melakukan konsultasi dengan PJ ruangan ICCU dengan disiplin tepat waktu sesuai kontrak waktu yang disepakati serta bersikap sopan dan ramah dalam memberikan gambaran yang lebih jelas tentang rencana kegiatan aktualisasi dan pembuatan video edukasi hand hygiene serta menerima saran sebagai sikap terbuka dalam bekerjasama untuk mengembangkan kreatifitas sehingga dapat berkontribusi menghasilkan kualitas terbaik untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif di Ruang ICCU PJT.
Pembuatan media edukasi berupa video mengenai handhygiene. Hal tersebut sebagai upaya pengembangan kompetensi untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta mampu beradaptasi dengan literasi digital, merupakan wujud Manajemen ASN dan SMARTASN. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan bahan materi untuk pembuatan video edukasi handhygiene. (25 Agustus – 28 Agustus 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Adaptif, Harmonis, Kolaboratif, Kompeten, Loyal.
Pada tahap kegiatan pertama saya mengumpulkan bahan materi untuk pembuatan video edukasi hand hygiene yang mudah dipahami masyarakat dengan cermat, bertanggung jawab dan berinovasi serta bersikap menghargai dan terbuka menerima informasi atau kebutuhan bahan dari rekan kerja yang sesuai. Mengumpulkan bahan pembuatan draft video dengan kualitas terbaik dan mencantumkan sumber/kredit kreator jika menemukan bahan yang bukan karya sendiri sebagai sikap menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara.
b. Dokumentasi
2. Melakukan pembuatan rancangan video edukasi handhygiene. (28 Agustus – 01 September 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Adaptif, Akuntabel, Loyal, Kompeten, Berorientasi Pelayanan, Harmonis. Pada tahap kegiatan kedua yang saya lakukan adalah pembuatan rancangan video edukasi dengan berinovasi menggunakan ide-ide baru yang menarik dengan cermat dan bertanggungjawab dan dengan pemilihan kata yang baik tidak mengandung SARA sebagai wujud Nasionalisme, sehingga membantu orang lain belajar dalam hal memberikan edukasi yang bertujuan memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.
b. Dokumentasi
3. Melakukan konsultasi dengan PJ Ruang ICCU PJT, Mentor, PPI dan PKRS terkait rancangan video edukasi hand hygiene yang telah dibuat. (01 September - 03 September 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Harmonis, Kolaboratif, Adaptif, Berorientasi Pelayanan, Kompeten.
Pada tahap kegiatan ketiga yang saya lakukan adalah melakukan konsultasi dengan Mentor, PJ Ruangan ICCU PJT, PPI dan PKRS terkait rancangan video edukasi dengan sikap menghargai setiap pendapat orang agar mendapat masukan untuk memberi kesempatan berbagai pihak berkontribusi dan antusias terhadap perubahan, bila ada yang tidak sesuai saya akan melakukan perbaikan tiada henti sehingga menghasilkan video edukasi dengan kualitas terbaik.
b. Dokumentasi
4. Melakukan revisi dan finalisasi hasil konsultasi dengan Mentor, PJ Ruang ICCU PJT, PPI dan PKRS untuk penyusunan video edukasi hand hygiene. (04 September - 06 September 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Kompeten, Akuntabel, Loyal, Adaptif, Berorientasi Pelayanan, Kolaboratif, Harmonis. Pada tahap kegiatan keempat yang saya lakukan adalah melakukan revisi dan finalisasi video edukasi hand hygiene dengan kualitas terbaik, menyusun video dengan cermat, bertanggungjawab, berdedikasi dan terus mengembangkan kreatifitas sehingga hasil video yang dibuat juga baik dan menarik untuk kepuasan masyarakat dan dapat berkontribusi untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif di ICCU PJT.
b. Dokumentasi
Link Youtube : https://youtu.be/GQgSoMPma94
Gambar 5.10 Hasil video edukasi hand hygiene yang sudah final dan link youtube video edukasi
5.1.3 Kegiatan III (07 September – 21 September 2022)
Pelaksanaan sosialisasi dan edukasi handhygienedi Ruang ICCU PJT.
Dalam hal memberikan sosialisasi dan edukasi merupakan bentuk profesionalisme dan tanggung jawab kepada atasan, rekan kerja, maupun masyarakat. Menggunakan teknologi informasi untuk memproduksi dan mendistribusikan materi sosialisasi yaitu video dalam pelaksanaan edukasi merupakan penggunaan teknologi informasi yang mudah dipahami merupakan wujud Manajemen ASN dan SMARTASN.
Tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Menjadwalkan kegiatan sosialisasi untuk petugas Ruang ICCU PJT (07 September 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Akuntabel, Berorientasi Pelayanan, Kolaboratif, Harmonis, Kompeten.
Pada tahap kegiatan pertama saya menentukan waktu kegiatan edukasi dan persiapan kegiatan edukasi dengan cermat dan cekatan agar tidak menganggu jam pelayanan asuhan keperawatan serta menerima saran dari rekan perawat dengan sikap terbuka bekerjasama dan tidak membedakan pendapat untuk kinerja terbaik.
2. Melakukan sosialisasi video edukasi handhygienekepada rekan perawat di Ruang ICCU PJT serta membagikan link video edukasi (08 September – 09 September 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Akuntabel, Berorientasi Pelayanan, Harmonis, Loyal, Kompeten, Kolaboratif.
Tahap kedua ini saya melakukan kegiatan sosialisasi video edukasi hand hygienedengan disiplin, ramah dan cekatan kepada rekan perawat di Ruang ICCU, dengan tidak menganggu jam pelayanan agar lingkungan kerja kondusif. Dalam penyampaian sosialisasi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik sebagai wujud Nasionalisme dan membantu orang lainbelajar dalam hal pemberian edukasi untukmenghasilkan nilai tambah.
b. Dokumentasi
3. Memberikan kesempatan kepada rekan perawat untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait video edukasi (08 September – 09 September 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Berorientasi Pelayanan, Kompeten, Harmonis, Kolaboratif.
Tahap ketiga saya memberikan kesempatan kepada rekan perawat untuk bertanya dan menjawab dengan ramah sebagai bentuk membantu orang lain serta tidak membeda-bedakan petugas dalam memberikan informasi untuk menghasilkan nilai tambah.
Gambar 5.13 Notulensi kegiatan sosialisasi
4. Menentukan waktu pelaksanaan edukasi untuk penunggu pasien bersama dengan rekan perawat dengan menggunakan media video edukasi hand hygienedan formulir edukasi terintegrasi (08 September 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Akuntabel, Berorientasi Pelayanan, Kolaboratif, Harmonis, Kompeten. Tahap keempat saya menentukan waktu dan persiapan kegiatan edukasi dengan cermat dan cekatan agar tidak menganggu jam pelayanan asuhan keperawatan serta menerima saran dari rekan perawat dengan sikap terbuka bekerjasama dan tidak membedakan pendapat untuk kinerja terbaik.
5. Melaksanakan pemberian edukasi handhygienekepada penunggu pasien di Ruang ICCU PJT dan membagikan link video edukasi hand hygiene (08 September – 21 September 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Akuntabel, Loyal, Kolaboratif, Adaptif, Harmonis, Kompeten, Berorientasi Pelayanan.
Pada tahap kelima saya melaksanakan kegiatan pemberian edukasi hand hygienekepada penunggu pasien bersama dengan rekan perawat untuk berkontribusi dan bersikap tidak membedakan setiap orang, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan mudah dimengerti sebagai bentuk perilaku menjaga nama baiksesama ASN,Pimpinan, Instansi saat ada yang bertanya dengan tujuan membantu orang lain dan dapat diandalkan.
Gambar 5.17 Pelaksanaan membagikan link video edukasi handhygienesaat orientasi pasien baru
6. Melaksanakan pemutaran video edukasi handhygienesaat jam berkunjung di Ruang ICCU PJT (08 September – 21 September 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Adaptif, Kompeten, Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis.
Tahap keenam saya berinovasi dan antusias dalam mengembangkan kreatifitas dan menghadapi perubahan dengan menggunakan media edukasi berupa video saat jam berkunjung bertujuan untuk membantuorang lain belajar dalam hal penerapanhandhygieneagar hasilnya dapat mudah di mengerti, bermanfaat, solutif, efektif dan efisien sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
b. Dokumentasi
ICCU PJT
5.1.4 Kegiatan IV (09 September – 23 September 2022)
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan edukasi handhygienedi Ruang
ICCU PJT
Hal ini terkait dengan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI, untuk meningkatkan pemberian asuhan keperawatan secara optimal dan pengetahuan penunggu pasien dalam penerapan handhygiene, serta meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit yang merupakan wujud dari pelayanan public
Manajemen ASN dan SMARTASN.
Tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Melakukan monitoring pelaksanaan edukasi handhygienedi Ruang ICCU PJT (09 September – 23 September 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kolaboratif, Harmonis, Adaptif.
Pada tahap kegiatan pertama saya melakukan monitoring pelaksanaan edukasi handhygienedi Ruang ICCU PJT secara konsisten, cekatan,
jujur, serta bekerjasama dengan rekan perawat untuk memantau
pelaksanaan edukasi hand hygine sehingga dapat menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif dan melakukan perbaikan mutu pelayanan dalam mengembangkan kreatifitas perawat di Ruang ICCU
PJT.
Gambar 5.20 Form Edukasi yang telah ditandatangani oleh perawat dan penunggu pasien
2. Melakukan evaluasi kegiatan edukasi handhygiene oleh rekan perawat di Ruang ICCU PJT dengan menggunakan lembar cheklist evaluasi pelaksanaan edukasi handhygiene(18 September – 23 September 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Kompeten.
Saya melakukan evaluasi kegiatan edukasi hand hygiene oleh rekan perawat di Ruang ICCU PJT secara cekatan, jujur, cermat, dalam mengumpulkan bukti pelaksanaan kegiatan edukasi berupa lembar checklist pemberian edukasi handhygienesehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif dan menghasilkan kualitas terbaik untuk pemberian asuhan keperawatan di Ruang ICCU PJT.
1. Tujuan dan manfaat mecuci tangan.
2. Edukasi 6 langkah cuci tangan dengan benar.
Gambar 5.21 Contoh lembar cheklist evaluasi pelaksanaan edukasi hand hygiene
Gambar 5.22 Lembar checklist evaluasi pelaksanaan edukasi yang telah terisi
5.1.5 Kegiatan V ( 23 September – 26 September 2022)
Penyusunan laporan kegiatan. (23 September – 25 September 2022)
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan berjalan dengan baik, penilaian, dan pengembangan untuk kebijakan selanjutnya. Laporan
disusun menggunakan perangkat komputer dan internet merupakan wujud Manajemen ASN dan SMARTASN.
Adapun tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Mengolah dan menganalisis data yang terkumpul kemudian menyusunnya dalam bentuk laporan.
a. Nilai BerAKHLAK : Akuntabel, Berorientasi Pelayanan, Kompeten, Adaptif, Harmonis, Loyal.
Pada tahap kegiatan ini saya menyusun laporan dengan prinsip bertanggung jawab dan cermat agar poin-poin penting pelaksanaan dapat tersampaikan serta melakukan perbaikan tiada henti sehingga dapat diperoleh data dengan kualitas terbaik Penyusunan laporan dilakukan dengan sistematis, kreatif, kondusif dan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai wujud Nasionalisme.
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Edukasi Hand Hygiene oleh Petugas Di Ruang ICCU PJT
peningkatan kualitas pemberian edukasi dari sebelum dilaksanakannya kegiatan aktualisasi dimana kurangnya waktu perawat dalam pemberian edukasi karena mobilitas perawat diruangan sangat tinggi sehingga edukasi yang diberikan oleh perawat masih sebatas KIE saja. Disamping itu edukasi yang diberikan kurang efektif karena tidak ada media pendukung yang dijadikan contoh atau pedoman sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman keluarga tentang pentingnya melakukan hand hygiene.
Setelah dilakukan kegiatan aktualisasi, yaitu pemberian edukasi dengan menggunakan media video edukasi, pemberian edukasi yang diberikan oleh rekan perawat menjadi lebih efektif dan optimal. Dari hasil evaluasi terhadap 21 orang perawat di Ruang ICCU PJT, terdapat 18 orang (86%) yang sudah melakukan edukasi secara optimal, dan 3 orang
(14%) yang belum optimal dalam memberikan edukasi. Hal ini disebabkan karena situasi pemberian asuhan keperawatan yang padat serta kondisi pasien yang tidak stabil sehingga perawat tidak dapat memberikan edukasi dengan lengkap dan optimal.
Melakukan Hand Hygiene Tidak Melakukan Hand Hygiene
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Hand Hygiene oleh Penunggu Pasien di Ruang ICCU PJT
pasien di Ruang ICCU
PJT setelah dilaksanakan kegiatan aktualisasi pemberian edukasi juga meningkat. Dari data awal pengamatan penulis sebelum kegiatan aktualisasi yaitu dari 20 orang sampel penunggu pasien, kurang dari 20% penunggu pasien yang melakukan handhygienesebelum atau setelah kontak dengan pasien, setelah kegiatan aktualisasi didapatkan evaluasi terhadap 20 orang penunggu pasien yang telah diberikan edukasi, sebanyak 13 orang (65%) penunggu pasien telah melakukan hand hygienebaik itu menggunakan handrubmaupun handwashdan sebanyak
7 orang (35%) tidak melakukan hand hygiene disebabkan karena penunggu pasien yang berganti sehingga terlewat untuk mendapatkan
edukasi, pemberian edukasi dari petugas yang kurang optimal, dan disebabkan juga oleh faktor kurangnya pemahaman penunggu pasien dalam menerima edukasi.
2. Melaporkan hasil aktualisasi berupa laporan kegiatan evaluasi pemberian edukasi kepada Mentor dan Penanggung Jawab Ruang ICCU PJT. (25 September – 26 September 2022)
a. Nilai BerAKHLAK : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kolaboratif, Harmonis, Kompeten. Pada tahap kegiatan terakhir saya menyampaikan hasil aktualisasi berupa laporan kepada Mentor dan PJ Ruang ICCU dengan ramah, bertanggungjawab dan berkata jujur mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan, bersikap terbuka dan menghargai saran yang diberikan sebagai upaya meningkatkan kompetensi diri.
b. Dokumentasi
Gambar 5.25 Dokumentasi penyampaian laporan hasil kegiatan evaluasi pemberian edukasi handhygienekepada Penanggung Jawab Ruang ICCU PJT
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilaksanakan sejak tanggal 23 Agustus – 26 September 2022. Berikut ini adalah perbandingan antara rencana dan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan, dijabarkan pada tabel 9. berikut ini.
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Ouput / Evidence
Output:
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang dilaksanakan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Melalui pembuatan
Penguatan Nilai
Organisasi
Sikap
konsultasi dengan
Mentor dan
Penanggung
Jawab (PJ) Ruang
ICCU PJT terkait
rencana kegiatan
aktualisasi
dengan
menggunakan
video edukasi
handhygiene
Tersampaikannya
tujuan dari rencana
aktualisasi
optimalisasi
edukasi penerapan
handhygiene
dalam pencegahan
dan pengendalian
infeksi nosokomial
di Ruang ICCU PJT
rencana kegiatan
aktualisasi terkait
optimalisasi
edukasi penerapan
handhygiene
dalam pencegahan
dan pengendalian
infeksi nosokomial
di Ruang ICCU PJT
merupakan salah
satu wujud untuk
berkonsultasi
kepada mentor
dan penanggung
jawab Ruang ICCU
PJT
mewujudkan
penguatan dalam
bekerjasama dengan
kompetensi yang
sesuai dengan
sebagai upaya
optimalisasi
edukasi
penerapan hand
hygienedalam
pencegahan dan
pengendalian
infeksi
nosokomial di
Ruang ICCU PJT
bertujuan untuk
pengembangan
kompetensi yaitu
dengan
melakukan
perencanaan
yang matang
sebelum
melaksanakan
kegiatan. Salah
satu wujudnya
mencapai visi
Rumah Sakit yaitu
“
Menjadi Rumah
Sakit Unggul
dan Mandiri
Tahun 2024” dan
misi rumah sakit
yaitu “
Menyelenggara
kan pelayanan
kesehatan yang
paripurna,
mandiri dan
terjangkau”
tugasnya untuk
mencapai visi dan
misi organisasi
sesuai dengan nilai
organisasi “
Kebersamaan”
sehingga para petugas dapat
memberikan
asuhan
keperawatan yang
optimal kepada
pasien dengan
menerapkan nilai
organisasi “Tat
Twam Asi”
adalah
berkonsultasi dan
meminta arahan
dari atasan yang
bertujuan untuk
memberikan
pelayanan publik
yang profesional
dan berkualitas.
Berkonsultasi
dapat dilakukan
menggunakan
media tatap muka
maupun daring.
Manajemen
ASN dan SMART
ASN
1.1 Menyiapkan dan
menyusun bahan
konsultasi
Output:
Tersedianya bahan
konsultasi berupa
tahapan-tahapan
Saya menyiapkan
bahan konsultasi, dilandasi sikap
bertanggung jawab
Saya menyiapkan
bahan konsultasi, dilandasi sikap
bertanggung jawab
dengan Mentor
dan PJ Ruang
ICCU PJT
kegiatan yang akan
disampaikan
kepada Mentor dan
PJ Ruang ICCU PJT
Evidence:
Rancangan
aktualisasi yang
telah final dan
direvisi sesuai hasil
seminar rancangan
aktualisasi
[Akuntabel] dan responsive [Berorientasi
Pelayanan] untuk
menindaklanjuti isu
belum optimalnya
edukasi handhygiene
yang menjadi salah
satu wujud berinovasi
[Adaptif] dalam
meningkatkan
kompetensi diri
[Kompeten], dan berkontribusi
[Loyal] untuk unit
kerja sehingga dapat
menghasilkan nilai
tambah
[Kolaboratif] dan
membangun
lingkungan kerja
[Akuntabel] dan responsive [Berorientasi
Pelayanan] untuk
menindaklanjuti isu
belum optimalnya
edukasi handhygiene
yang menjadi salah
satu wujud berinovasi
[Adaptif] dalam
meningkatkan
kompetensi diri
[Kompeten], dan berkontribusi
[Loyal] untuk unit
kerja sehingga dapat
menghasilkan nilai
tambah
[Kolaboratif] dan
membangun
lingkungan kerja
konsultasi
dengan Mentor
terkait rencana
kegiatan
aktualisasi dan
pembuatan
video edukasi
handhygiene
Output: Tersampaikannya
rencana kegiatan
aktualisasi dan
pembuatan video
edukasi hand
hygiene.
Evidence: Dokumentasi
konsultasi
yang kondusif [Harmonis] yang kondusif [Harmonis]
Saya membuat janji
terlebih dahulu dan
disiplin [Akuntabel]
tepat waktu melakukan
konsultasi dengan
Mentor dalam
memberikan gambaran
yang lebih jelas tentang
rencana kegiatan
aktualisasi dan
pembuatan video
edukasi handhygiene
dengan sikap ramah [Berorientasi
Pelayanan], proaktif [Adaptif] serta
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar sebagai
Saya membuat janji
terlebih dahulu dan disiplin [Akuntabel]
tepat waktu melakukan
konsultasi dengan
Mentor dalam
memberikan gambaran
yang lebih jelas tentang
rencana kegiatan
aktualisasi dan
pembuatan video
edukasi handhygiene
dengan sikap ramah [Berorientasi
Pelayanan], proaktif [Adaptif] serta
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar sebagai
1.3 Melakukan
konsultasi dengan penanggung
jawab (PJ)
ruangan ICCU
PJT terkait
rencana
kegiatan
aktualisasi dan
wujud Nasionalisme
[Loyal]. Saya juga
menghargai [Harmonis] dan
menerima saran
sebagai sikap terbuka
bekerja sama [Kolaboratif] agar
menghasilkan
kualitas terbaik [Kompeten]
wujud Nasionalisme
[Loyal]. Saya juga
menghargai [Harmonis] dan
menerima saran
sebagai sikap terbuka
bekerja sama [Kolaboratif] agar
menghasilkan
kualitas terbaik [Kompeten]
Output: Tersampaikannya
rencana kegiatan
aktualisasi dan
pembuatan video
edukasi hand
hygiene
Saya disiplin [Akuntabel] tepat
waktu melakukan
konsultasi dengan PJ
ruangan ICCU sesuai
dengan kontrak waktu
yang disepakati serta
bersikap sopan dan
ramah [Berorientasi
Pelayanan] dalam
Saya disiplin
[Akuntabel] tepat
waktu melakukan
konsultasi dengan PJ
ruangan ICCU sesuai
dengan kontrak waktu
yang disepakati serta
bersikap sopan dan
ramah [Berorientasi
Pelayanan] dalam
pembuatan
video edukasi
handhygiene
Evidence: Notulen konsultasi
dan dokumentasi
foto
memberikan gambaran
yang lebih jelas tentang
rencana kegiatan
aktualisasi dan
pembuatan video
edukasi handhygiene
serta menerima saran
sebagai sikap terbuka
dalam bekerjasama
[Kolaboratif] untuk
mengembangkan
kreatifitas [Adaptif]
sehingga dapat
berkontribusi [Loyal]
menghasilkan
kualitas terbaik [Kompeten]
untuk membangun
lingkungan kerja
memberikan gambaran
yang lebih jelas tentang
rencana kegiatan
aktualisasi dan
pembuatan video
edukasi handhygiene
serta menerima saran
sebagai sikap terbuka
dalam bekerjasama
[Kolaboratif] untuk
mengembangkan
kreatifitas [Adaptif]
sehingga dapat
berkontribusi [Loyal]
menghasilkan
kualitas terbaik
[Kompeten]
untuk membangun
lingkungan kerja
2. Pembuatan media
edukasi berupa
video mengenai
handhygiene.
Hal tersebut
sebagai upaya
pengembangan
kompetensi untuk
memberikan
pelayanan publik
yang profesional
dan berkualitas
serta mampu
beradaptasi
dengan literasi
digital,
merupakan wujud
Manajemen
Output:
Tersedianya video
edukasi hand
hygine
yang kondusif
[Harmonis] di Ruang
ICCU PJT
yang kondusif
[Harmonis] di Ruang
ICCU PJT
Melalui pembuatan
media edukasi
berupa video
merupakan
kontribusi untuk
mewujudkan visi
rumah sakit yaitu
“
Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri Tahun
2024” dan misi
rumah sakit yaitu
“
Menyelenggara
kan pelayanan
kesehatan yang
paripurna,
mandiri, dan
terjangkau”
Kegiatan
pembuatan media
edukasi berupa
video merupakan
bentuk kreatifitas
dalam pemberian
sosialisasi yang
bertujuan untuk
mencapai target
yang maksimal dan
memiliki penguatan
nilai organisasi
organisasi
“Efektif” yaitu
dengan
memanfaatkan
waktu, tenaga, dan
biaya secara tepat
ASN dan
SMARTASN
serta nilai organisasi
“Kebersamaan dan Profesional”
yaitu memberikan
pelayanan medis
dan edukasi yang optimal untuk mencapai visi dan misi organisasi
2.1 Mengumpul
kan bahan
materi untuk
pembuatan
video edukasi
handhygiene
Output: Terkumpulnya
bahan materi untuk
pembuatan video
edukasi hand
hygiene
Saya mengumpulkan
bahan materi untuk
pembuatan video
edukasi handhygiene
yang mudah dipahami
masyarakat [Berorientasi
Evidence:
Kumpulan video
dan foto yang
Pelayanan] dengan
cermat, bertanggung jawab
[Akuntabel] dan terus
Saya mengumpulkan
bahan materi untuk
pembuatan video
edukasi handhygiene
yang mudah dipahami masyarakat [Berorientasi
Pelayanan] dengan
cermat, bertanggung jawab [Akuntabel] dan terus
dijadikan draft
video handhygiene
berinovasi [Adaptif]
serta bersikap
menghargai [Harmonis] dan
terbuka [Kolaboratif]
menerima informasi
atau kebutuhan bahan
dari rekan kerja yang
sesuai. Mengumpulkan
bahan pembuatan draft
video dengan
kualitas terbaik [Kompeten] dan
mencantumkan
sumber/kredit kreator
jika menemukan bahan
yang bukan karya
sendiri sebagai sikap
menjaga nama baik
sesama ASN,
berinovasi [Adaptif]
serta bersikap
menghargai [Harmonis] dan
terbuka [Kolaboratif]
menerima informasi
atau kebutuhan bahan
dari rekan kerja yang
sesuai. Mengumpulkan
bahan pembuatan draft
video dengan
kualitas terbaik [Kompeten] dan
mencantumkan
sumber/kredit kreator
jika menemukan bahan
yang bukan karya
sendiri sebagai sikap
menjaga nama baik
sesama ASN,
2.2 Melakukan
pembuatan rancangan video
edukasi hand hygiene
Output: Tersusunnya
rancangan video
edukasi hand hygiene
Pimpinan, Instansi, dan Negara [Loyal] Pimpinan, Instansi, dan Negara [Loyal]
Saya melakukan proses
pembuatan rancangan
video edukasi
berinovasi [Adaptif]
menggunakan ide-ide
baru yang menarik
Saya melakukan proses
pembuatan rancangan
video edukasi
berinovasi [Adaptif]
menggunakan ide-ide
baru yang menarik
Evidence:
Draft video edukasi
dengan cermat dan bertanggungjawab
[Akuntabel] dan
dengan pemilihan kata
yang baik tidak
mengandung SARA
sebagai wujud
Nasionalisme
[Loyal], sehingga
membantu orang
lain belajar
[Kompeten] dalam
hal memberikan
dengan cermat dan bertanggungjawab
[Akuntabel] dan
dengan pemilihan kata
yang baik tidak
mengandung SARA
sebagai wujud
Nasionalisme
[Loyal], sehingga
membantu orang
lain belajar
[Kompeten] dalam
hal memberikan
Melakukan
konsultasi
dengan Mentor, PJ Ruang ICCU
PJT, PPI dan
PKRS terkait
rancangan video
edukasi hand
hygieneyang
telah dibuat
edukasi yang bertujuan
memberikan
pelayanan prima
demi kepuasan
masyarakat [Berorientasi
Pelayanan] dan membangun
lingkungan kerja
yang kondusif [Harmonis]
Output:
Tersampaikan
nya rancangan
video edukasi hand
hygiene
Saya melakukan
konsultasi dengan
Mentor, PJ Ruangan
ICCU PJT, PPI dan
PKRS terkait rancangan
video edukasi dengan
Evidence:
Draft video edukasi
hand hygiene,
sikap menghargai [Harmonis] setiap
pendapat orang agar
mendapat masukan
edukasi yang bertujuan
memberikan
pelayanan prima
demi kepuasan
masyarakat [Berorientasi
Pelayanan] dan
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif [Harmonis]
Saya melakukan
konsultasi dengan
Mentor, PJ Ruangan
ICCU PJT, PPI dan
PKRS terkait rancangan
video edukasi dengan
sikap menghargai [Harmonis] setiap
pendapat orang agar
mendapat masukan
2.4
Melakukan revisi
dan finalisasi
hasil konsultasi
notulen konsultasi
dan dokumentasi
foto
untuk memberi
kesempatan
berbagai pihak
berkontribusi
[Kolaboratif] dan
antusias terhadap
perubahan [Adaptif]
bila ada yang tidak
sesuai saya akan
melakukan
perbaikan tiada
henti [Berorientasi
Pelayanan] sehingga
menghasilkan video
edukasi dengan
kualitas terbaik [Kompeten]
untuk memberi
kesempatan
berbagai pihak
berkontribusi
[Kolaboratif] dan
antusias terhadap
perubahan [Adaptif]
bila ada yang tidak
sesuai saya akan
melakukan
perbaikan tiada
henti [Berorientasi
Pelayanan] sehingga
menghasilkan video
edukasi dengan
kualitas terbaik [Kompeten]
Output:
Tersusunnya hasil
revisi video
Saya melakukan revisi
dan finalisasi video
edukasi handhygiene
Saya melakukan revisi
dan finalisasi video
edukasi handhygiene
dengan Mentor, PJ Ruang ICCU
PJT, PPI dan
PKRS untuk
penyusunan
video edukasi
handhygiene
edukasi hand
hygiene yang
sudah final
Evidence:
Video edukasi hand
hygieneyang
sudah final
dengan kualitas terbaik [Kompeten], menyusun video
dengan cermat, bertanggung jawab, [Akuntabel], berdedikasi [Loyal]
dan terus
mengembangkan
kreatifitas [Adaptif]
sehingga hasil video
yang dibuat juga baik
dan menarik untuk
kepuasan
masyarakat [Berorientasi
Pelayanan] dan dapat
berkontribusi [Kolaboratif] untuk
membangun
lingkungan kerja
dengan kualitas terbaik [Kompeten], menyusun video
dengan cermat, bertanggung
jawab, [Akuntabel], berdedikasi [Loyal]
dan terus
mengembangkan
kreatifitas [Adaptif]
sehingga hasil video
yang dibuat juga baik
dan menarik untuk
kepuasan
masyarakat [Berorientasi
Pelayanan] dan dapat
berkontribusi [Kolaboratif] untuk
membangun
lingkungan kerja
sosialisasi dan edukasi hand
hygienedi Ruang
ICCU PJT.
Dalam hal
memberikan
sosialisasi dan
edukasi
merupakan
bentuk
profesionalisme
dan tanggung
jawab kepada
atasan, rekan
kerja, maupun
masyarakat.
Menggunakan
Output:
Terlaksananya
sosialisasi dan edukasi hand
hygienedengan
menggunakan
video edukasi hand
hygienedi Ruang
ICCU PJT
Melalui sosialisasi
dan edukasi hand
hygienedengan
menggunakan
video edukasi
diharapkan dapat
mengoptimalkan
pengetahuan
dalam pencegahan
dan pengendalian
infeksi nosokomial
sebagai kontribusi
untuk mewujudkan
visi rumah sakit
yaitu “Menjadi
Rumah Sakit
Unggul dan
Mandiri Tahun
Sikap
melaksanakan
pemberian
sosialisasi dan edukasi tentang
handhygiene bertujuan untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan
di ruang ICCU PJT
sebagai wujud nilai
organisasi yaitu “
Integritas ,Tat
Twam Asi, Professional, Efektif dan Kebersamaan”
teknologi
informasi untuk
memproduksi dan
mendistribusi
kan materi
sosialisasi yaitu
video dalam
pelaksanaan
sosialisasi
merupakan
penggunaan
teknologi
informasi yang
mudah dipahami
Manajemen
ASN dan
SMARTASN
3.1
Menjadwalkan
kegiatan
sosialisasi untuk
Output:
Tebentuknya jadwal sosialisasi
Saya menentukan
waktu kegiatan edukasi
dan persiapan kegiatan
2024” dan misi
rumah sakit yaitu
“Menyelenggara
kan pendidikan
terintegrasi dan
pelatihan tenaga
kesehatan yang
berdaya saing
dan berbudaya”
Saya menentukan
waktu kegiatan edukasi
dan persiapan kegiatan
petugas Ruang
ICCU PJT
untuk petugas
Ruang ICCU PJT
Evidence: Jadwal sosialisasi
edukasi dengan
cermat [Akuntabel]
dan cekatan [Berorientasi
Pelayanan] agar tidak
menganggu jam
pelayanan asuhan
keperawatan serta
menerima saran dari
rekan perawat dengan
sikap terbuka
bekerjasama [Kolaboratif] dan tidak membedakan [Harmonis] pendapat
untuk kinerja terbaik [Kompeten]
edukasi dengan
cermat [Akuntabel]
dan cekatan [Berorientasi
Pelayanan] agar tidak
menganggu jam
pelayanan asuhan
keperawatan serta
menerima saran dari
rekan perawat dengan
sikap terbuka
bekerjasama [Kolaboratif] dan tidak membedakan [Harmonis] pendapat
untuk kinerja terbaik [Kompeten]
Melakukan
sosialisasi video
edukasi hand
Output: Tersampaikannya
sosialisasi video
Saya disiplin [Akuntabel], ramah
dan cekatan
Saya disiplin [Akuntabel], ramah
dan cekatan
hygienekepada
rekan perawat
di Ruang ICCU
PJT serta
membagikan
link video edukasi
handhygieneke
rekan perawat di Ruang ICCU
Evidence:
Dokumentasi foto
kegiatan sosialisasi,
Link video edukasi, dan daftar
kehadiran sosialisasi
[Berorientasi
Pelayanan]
melakukan kegiatan
sosialisasi video edukasi
kepada rekan perawat
di Ruang ICCU, dengan
tidak menganggu jam
pelayanan agar
lingkungan kerja
kondusif [Harmonis]. Dalam
penyampaian sosialisasi
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
sebagai wujud
Nasionalisme [Loyal]
dan membantu orang
lain belajar [Kompeten] dalam
hal pemberian edukasi
untuk menghasilkan
[Berorientasi
Pelayanan]
melakukan kegiatan
sosialisasi video edukasi
kepada rekan perawat
di Ruang ICCU, dengan
tidak menganggu jam
pelayanan agar
lingkungan kerja
kondusif [Harmonis]. Dalam
penyampaian sosialisasi
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
sebagai wujud
Nasionalisme [Loyal]
dan membantu orang
lain belajar [Kompeten] dalam
hal pemberian edukasi
untuk menghasilkan
kesempatan
kepada rekan
perawat untuk
menanyakan
hal-hal yang
belum jelas
terkait video
edukasi
Output: Terlaksananya
kegiatan tanya
jawab
Evidence: Notulen tanya jawab
nilai tambah [Kolaboratif]
Saya memberikan
kesempatan kepada
rekan perawat untuk
bertanya dan
menjawab dengan
ramah [Berorientasi
Pelayanan] sebagai
bentuk membantu
orang lain [Kompeten] serta
tidak membedabedakan [Harmonis]
petugas dalam
memberikan informasi
untuk menghasilkan
nilai tambah [Kolaboratif]
nilai tambah [Kolaboratif]
Saya memberikan
kesempatan kepada
rekan perawat untuk
bertanya dan
menjawab dengan
ramah [Berorientasi
Pelayanan] sebagai
bentuk membantu
orang lain [Kompeten] serta
tidak membedabedakan [Harmonis]
petugas dalam
memberikan informasi
untuk menghasilkan
nilai tambah [Kolaboratif]
3.4 Menentukan
waktu
pelaksanaan
edukasi untuk
penunggu
pasien bersama
dengan rekan
perawat dengan
menggunakan
media video
edukasi hand
hygienedan
formulir edukasi
Output:
Terpilihnya waktu
pelaksanaan
edukasi penunggu
pasien dengan
menggunakan
media video
edukasi hand
hygienedan
formulir edukasi
Evidence:
Jadwal edukasi ,
materi, alat dan
bahan edukasi , serta formulir
edukasi
Saya menentukan
waktu dan persiapan
kegiatan edukasi
dengan cermat
[Akuntabel] dan
cekatan
[Berorientasi
Pelayanan] agar tidak
menganggu jam
pelayanan asuhan
keperawatan serta
menerima saran dari
rekan perawat dengan
sikap terbuka
bekerjasama
[Kolaboratif] dan
tidak membedakan
[Harmonis] pendapat
untuk kinerja terbaik
[Kompeten]
Saya menentukan
waktu dan persiapan
kegiatan edukasi
dengan cermat
[Akuntabel] dan
cekatan
[Berorientasi
Pelayanan] agar tidak
menganggu jam
pelayanan asuhan
keperawatan serta
menerima saran dari
rekan perawat dengan
sikap terbuka
bekerjasama
[Kolaboratif] dan
tidak membedakan
[Harmonis] pendapat
untuk kinerja terbaik
[Kompeten]
3.5 Melaksanakan
pemberian
edukasi hand
hygienekepada
penunggu
pasien dengan
menggunakan
media video di
Ruang ICCU PJT
dan membagikan
link video hand
hygiene
Terlaksananya
kegiatan
pemberian edukasi
handhygienedi
Ruang ICCU PJT
Evidence:
Dokumentasi foto
kegiatan, formulir edukasi
yang telah
ditandatangani
perawat dan
penunggu pasien
Saya melaksanakan
kegiatan pemberian
edukasi handhygiene
kepada penunggu
pasien bersama dengan
rekan perawat untuk
berkontribusi
[Kolaboratif] dan
bersikap tidak
membedakan setiap
orang [Harmonis],
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan mudah dimengerti
sebagai bentuk perilaku
menjaga nama baik
sesama ASN,
Pimpinan, Instansi [Loyal] bersama
dengan rekan perawat
untuk
Saya melaksanakan
kegiatan pemberian
edukasi handhygiene
kepada penunggu
pasien bersama dengan
rekan perawat untuk
berkontribusi
[Kolaboratif] dan
bersikap tidak
membedakan setiap
orang [Harmonis], menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan mudah dimengerti
sebagai bentuk perilaku
menjaga nama baik
sesama ASN, Pimpinan, Instansi [Loyal] bersama
dengan rekan perawat
untuk
3.6
Melaksanakan
pemutaran
video edukasi
handhygiene
saat jam
berkunjung di
berkontribusi dan
mengembangkan
kreatifitas [Adaptif]
yang dimiliki serta
bersikap tidak
membedakan setiap
orang saat ada yang
bertanya dengan tujuan
membantu orang
lain [Kompeten] dan
dapat
diandalkan [Berorientasi
Pelayanan]
berkontribusi dan
mengembangkan
kreatifitas [Adaptif]
yang dimiliki serta
bersikap tidak
membedakan setiap
orang saat ada yang
bertanya dengan tujuan
membantu orang
lain [Kompeten] dan
dapat
diandalkan [Berorientasi
Pelayanan]
Output: Tersampaikan
nya edukasi hand
hygienemelalui
pemutaran video
saat jam
Saya berinovasi dan
antusias dalam
mengembangkan
kreatifitas dan
menghadapi
perubahan [Adaptif]
dengan menggunakan
Saya berinovasi dan
antusias dalam
mengembangkan
kreatifitas dan
menghadapi
perubahan [Adaptif]
dengan menggunakan
Ruang ICCU
PJT. berkunjung di Ruang ICCU PJT
Evidence:
dokumentasi foto
media edukasi berupa
video saat jam
berkunjung bertujuan
untuk
membantu orang
lain belajar
[Kompeten] dalam
hal penerapan hand
hygiene agar hasilnya
dapat mudah di
mengerti, bermanfaat, solutif [Berorientasi
Pelayanan], efektif
dan efisien [Akuntabel] sehingga
dapat menciptakan
lingkungan kerja
yang kondusif [Harmonis]
media edukasi berupa
video saat jam
berkunjung bertujuan
untuk
membantu orang
lain belajar
[Kompeten] dalam
hal penerapan hand
hygiene agar hasilnya
dapat mudah di
mengerti, bermanfaat, solutif [Berorientasi
Pelayanan], efektif
dan efisien [Akuntabel] sehingga
dapat menciptakan
lingkungan kerja
yang kondusif [Harmonis]
monitoring dan Output:
Kegiatan
pelaksanaan
Dilakukannya
evaluasi kegiatan
evaluasi kegiatan
edukasi hand
hygienedi Ruang
ICCU PJT dalam
pencegahan dan
pengendalian
infeksi
nosokomial.
Hal ini terkait
dengan
kedudukan dan
peran ASN dalam
NKRI, untuk
meningkatkan
pemberian
asuhan
keperawatan
secara optimal
dan pengetahuan
penunggu pasien
Terlaksananya
kegiatan evaluasi
edukasi hand
hygiene
evaluasi dalam
pemberian edukasi
handhygienedi
Ruang ICCU PJT
bertujuan
mengoptimalkan
pengetahuan
pasien dan
penunggu pasien
dalam pencegahan
dan pengendalian
infeksi nosokomial
sebagai kontribusi
untuk mewujudkan
visi rumah sakit
yaitu “Menjadi
Rumah Sakit
Unggul dan
Mandiri Tahun
2024” dan misi
rumah sakit yaitu
pemberian edukasi
handhygiene, diharapkan rekan
perawat dapat meberikan asuhan
keperawatan yang optimal, “Professional, Integritas ,Tat
Twam Asi” sesuai
dengan nilai dasar
organisasi RSUP
Prof Dr I.G.N.G
Ngoerah
dalam penerapan
handhygiene, serta
meningkatkan
kualitas
pelayanan rumah
sakit yang
merupakan wujud
dari pelayanan
public
Manjemen ASN
dan
SMARTASN
4.1 Melakukan monitoring pelaksanaan
edukasi hand
hygienedi
Ruang ICCU PJT
Output:
Terlaksananya
kegiatan edukasi
handhygienedi
Ruang ICCU PJT
secara konsisten
Evidence:
Saya melakukan
monitoring pelaksanaan
edukasi handhygiene
di Ruang ICCU PJT
secara konsisten
[Akuntabel], cekatan [Berorientasi
Pelayanan], jujur, ,
“Menciptakan
tata kelola
Rumah Sakit
yang baik”
Saya melakukan
monitoring pelaksanaan
edukasi handhygiene
di Ruang ICCU PJT
secara konsisten [Akuntabel], cekatan [Berorientasi
Pelayanan], jujur, ,
dokumentasi foto
kegiatan
serta bekerjasama [Kolaboratif] dengan
rekan perawat untuk
memantau pelaksanaan
handhyginesehingga
dapat menciptakan
lingkungan kerja
yang kondusif
[Harmonis] dan
melakukan
perbaikan [Berorientasi
Pelayanan] mutu
pelayanan dalam
mengembangkan
kreatifitas [Adaptif]
perawat di Ruang
serta bekerjasama
[Kolaboratif] dengan
rekan perawat untuk
memantau pelaksanaan
handhyginesehingga
dapat menciptakan
lingkungan kerja
yang kondusif
[Harmonis] dan
melakukan
perbaikan [Berorientasi
Pelayanan] mutu
pelayanan dalam
mengembangkan
kreatifitas [Adaptif]
perawat di Ruang
ICCU PJT 4.2
Melakukan
evaluasi
kegiatan edukasi
Output:
Terlaksananya
evaluasi kegiatan
ICCU PJT
Saya melakukan
evaluasi kegiatan
edukasi handhygiene
Saya melakukan
evaluasi kegiatan
edukasi handhygiene
handhygiene
oleh rekan
perawat di Ruang ICCU PJT
dengan
menggunakan
lembar cheklist
pemberian
edukasi hand
hygiene
edukasi hand
hygienedi Ruang
ICCU PJT
Evidence:
Lembar checklist
pemberian edukasi
handhygiene
oleh rekan perawat di Ruang ICCU PJT secara
cekatan [Berorientasi
pelayanan], jujur, cermat [Akuntabel],
dalam mengumpulkan
bukti pelaksanaan
kegiatan edukasi
berupa lembar checklist
pemberian edukasi
handhygienesehingga
tercipta lingkungan
kerja
yang kondusif [Harmonis] dan
menghasilkan
kualitas terbaik [Kompeten] untuk
pemberian asuhan
oleh rekan perawat di Ruang ICCU PJT secara
cekatan [Berorientasi
pelayanan], jujur, cermat [Akuntabel],
dalam mengumpulkan
bukti pelaksanaan
kegiatan edukasi
berupa lembar checklist
pemberian edukasi
handhygienesehingga
tercipta lingkungan
kerja
yang kondusif [Harmonis] dan
menghasilkan
kualitas terbaik
[Kompeten] untuk
pemberian asuhan
5. Penyusunan
Laporan Kegiatan.
Kegiatan ini
bertujuan untuk
mengetahui
sejauh mana
kegiatan berjalan
dengan baik, penilaian, dan pengembangan
untuk kebijakan
selanjutnya.
Laporan disusun
menggunakan
perangkat
komputer dan internet.
Output: Tersusunnya
laporan kegiatan
optimalisasi
edukasi penerapan
handhygiene
dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT
keperawatan di Ruang
ICCU PJT keperawatan di Ruang
ICCU PJT
Penyusunan
laporan Aktualisasi
ini diharapkan
dapat dijadikan
acuan untuk
meningkatkan
mutu pelayanan di RSUP sehingga
dapat berkontribusi
untuk mendukung
visi RSUP Sanglah
yaitu “Menjadi
Rumah Sakit
Unggul dan
Mandiri Tahun
2024” dan
mendukung misi
ke-4 yaitu
Dalam hal
penyusunan
laporan
kegiatan aktualisasi
merupakan bentuk akuntabilitas
seorang ASN. Sesuai dengan
keyakinan dasar pelayanan publik
RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah
yaitu “Profesional dan Integritas”
menganalisis
data yang
terkumpul
kemudian
menyusunnya
dalam bentuk
laporan
Output:
Tersusunnya
laporan dari
kegiatan
optimalisasi
edukasi penerapan
handhygienedi
Ruang ICCU PJT
Evidence:
Hasil Laporan
Saya menyusun laporan
dengan prinsip
bertanggung jawab
dan cermat [Akuntabel] agar
poin-poin penting
pelaksanaan dapat
tersampaikan serta
melakukan
perbaikan tiada
henti [Berorientasi
Pelayanan] sehingga
dapat diperoleh data
dengan kualitas
terbaik [Kompeten].
Penyusunan laporan
dilakukan dengan
sistematis, kreatif
Saya menyusun laporan
dengan prinsip
bertanggung jawab
dan cermat [Akuntabel] agar
poin-poin penting
pelaksanaan dapat
tersampaikan serta
melakukan
perbaikan tiada
henti [Berorientasi
Pelayanan] sehingga
dapat diperoleh data
dengan kualitas
terbaik [Kompeten].
Penyusunan laporan
dilakukan dengan
sistematis, kreatif
5.2
aktualisasi
berupa laporan
kegiatan kepada
Mentor dan PJ
Ruang ICCU PJT
Output: Tersampaikan nya laporan
kegiatan optimalisasi
edukasi penerapan
handhygienedi
Ruang ICCU PJT
kepada Mentor dan
PJ Ruang ICCU PJT
Evidence:
Dokumentasi foto
[Adaptif] kondusif [Harmonis] dan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar sebagai
wujud Nasionalisme
[Loyal]
Saya menyampaikan
hasil aktualisasi berupa
laporan kepada Mentor
dan PJ Ruang ICCU
dengan ramah
[Berorientasi
Pelayanan], bertanggung
jawab dan berkata
jujur [Akuntabel]
mengenai kegiatan
yang telah
dilaksanakan, bersikap
terbuka
[Adaptif] kondusif [Harmonis] dan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar sebagai
wujud Nasionalisme
[Loyal]
Saya menyampaikan
hasil aktualisasi berupa
laporan kepada Mentor
dan PJ Ruang ICCU
dengan ramah
[Berorientasi
Pelayanan], bertanggung
jawab dan berkata
jujur [Akuntabel]
mengenai kegiatan
yang telah
dilaksanakan, bersikap
terbuka
[Kolaboratif]dan menghargai [Harmonis] saran
yang diberikan sebagai
upaya meningkatkan
kompetensi diri
[Kompeten]
[Kolaboratif]dan menghargai [Harmonis] saran
yang diberikan sebagai
upaya meningkatkan
kompetensi diri
[Kompeten]
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi Optimalisasi Edukasi Penerapan Hand HygieneDalam Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Nosokomial di Ruang ICCU PJT yang dilaksanakan mulai tanggal 22 Agustus - 26 September 2022, penulis sebagai peserta Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kesehatan Golongan II
Angkatan IV dari instansi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar membuat inovasi atau gagasan pemecahan masalah yaitu berupa video edukasi handhygienesebagai upaya pemberian edukasi agar lebih optimal dan efektif. Adapun Kualitas dan Kemanfaatan dari Aktualisasi ini adalah sebagai berikut.
Dengan adanya media edukasi berupa video dapat mengoptimalkan pemberian edukasi penerapan handhygienedi Ruang ICCU PJT sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan handhygieneoleh penunggu pasien sehingga dapat mencegah terjadinya resiko infeksi nosokomial. Dengan pelaksanaan edukasi yang optimal maka akan meningkatkan mutu pelayanan dan patientsafetydi Ruang ICCU PJT RSUP Prof Dr. I.G.N.G Ngoerah.
Kendala yang penulis temukan selama kegiatan aktualisasi adalah video tidak terpublikasikan tepat waktu sehingga kegiatan sosialisasi mundur dari jadwal rancangan aktualisasi. Hal ini disebabkan karena video perlu direvisi setelah mendapat masukan dari Penanggung Jawab Ruangan ICCU, Mentor, PPI dan PKRS.
Adapun dukungan dan testimoni dapat dilihat dari file berikut:
Testimoni dari Penanggung Jawab Ruang ICCU PJT
“Terima kasih saya ucapkan kepada Sodari Nila Anggraeni, karena telah berkontribusi dan membuat inovasi dalam pemberian edukasi tentang hand hygiene sebagai upaya
Penanggung
pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial. Edukasi ini sangat bermanfaat tentunya bagi perawat, pasien dan penunggu
pasien dalam meningkatkan pemahaman pasien dan penunggu pasien tentang pentingnya mencuci tangan
sebelum kontak dan setelah kontak dengan pasien. Video edukasi ini sudah sangat edukatif dan informasi serta pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik, terima kasih”.
Link Google Drive Testimoni Penanggung Jawab ICCU :
https://drive.google.com/file/d/1rwRqtqlBeHdDvL_TtmGveKyDdku1hYV/view?usp=drivesdk
Testimoni dari Perawat (Katim)
Luh Putu Wiwik Widyasari, A.Md.Kep
“Selamat Pagi, saya Wiwik Widyasari selaku Katim, saya ingin memberikan testimoni atas kegiatan aktualisasi tentang pemberian edukasi hand hygiene agar lebih optimal yang dibuat oleh sodari Nila Anggraeni. Inovasi sudah cukup baik, dan dapat digunakan sebagai media edukasi yang efektif dan efisien, mengingat waktu perawat dalam pemberian edukasi kadang terbatas, sehingga membuat diskusi antar perawat dan penunggu pasien juga terbatas. Atas inovasi ini, semoga dapat terus berjalan dan dapat digunakan untuk mengoptimalkan asuhan pelayanan keperawatan. Terima kasih”
Link Google Drive Testimoni Perawat (Katim) :
https://drive.google.com/file/d/1009Z75dExyh0GSfTbUPXLcr52h2m27Jk/view ?usp=drivesdk
Link Youtube : https://youtu.be/GQgSoMPma94
Adapun kemanfaatan dari kegiatan aktualisasi Optimalisasi Edukasi
Penerapan Hand Hygiene Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
Nosokomial di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah dengan pembuatan video edukasi handhygieneini adalah :
Pelaksanaan konsultasi dengan Mentor dan Penanggung Jawab (PJ) Ruang ICCU PJT terkait rencana kegiatan aktualisasi dengan menggunakan video edukasi sebagai upaya optimalisasi edukasi penerapan handhygienedalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT.
a. Kontribusi terhadap pencapaian Visi dan Misi Organisasi
Melalui pembuatan rencana kegiatan aktualisasi terkait optimalisasi edukasi penerapan handhygienedalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT merupakan salah satu wujud untuk mencapai visi Rumah Sakit yaitu “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024” dan misi rumah sakit yaitu “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau”.
b. Penguatan bagi nilai/budaya kerja organisasi
Sikap berkonsultasi kepada mentor dan penanggung jawab Ruang ICCU PJT mewujudkan penguatan dalam bekerjasama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi sesuai dengan nilai organisasi “Kebersamaan” sehingga para petugas dapat memberikan asuhan keperawatan yang optimal kepada pasien dengan menerapkan nilai organisasi “Tat Twam Asi”.
c. Analisis Manfaat
Manfaat dari kegiatan pelaksanaan konsultasi dengan Mentor dan Penanggung Jawab Ruang ICCU PJT terkait rencana kegiatan aktualisasi dengan menggunakan video edukasi hand hygiene sebagai upaya optimalisasi edukasi penerapan handhygienedalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT adalah untuk pengembangan kompetensi yaitu dengan melakukan perencanaan yang matang sebelum melaksanakan kegiatan dan berkonsultasi dan meminta
arahan dari atasan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
Pembuatan media edukasi berupa video mengenai handhygiene.
a. Kontribusi terhadap pencapaian Visi dan Misi Organisasi
Melalui pembuatan media edukasi berupa video merupakan kontribusi untuk mewujudkan visi rumah sakit yaitu “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024” dan misi rumah sakit yaitu “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri, dan terjangkau”.
b. Penguatan bagi nilai/budaya kerja organisasi
Kegiatan pembuatan media edukasi berupa video merupakan bentuk kreatifitas dalam pemberian sosialisasi yang bertujuan untuk mencapai target yang maksimal dan memiliki penguatan nilai organisasi organisasi “Efektif” yaitu dengan memanfaatkan waktu, tenaga, dan biaya secara tepat serta nilai organisasi “Kebersamaan dan Profesional” yaitu memberikan pelayanan medis dan edukasi yang optimal untuk mencapai visi dan misi organisasi.
c. Analisis Manfaat
Manfaat dari kegiatan pembuatan video edukasi hand hygiene diharapkan dapat dijadikan contoh dan panduan dalam memberikan edukasi mengenai hand hygiene. Hal tersebut sebagai upaya pengembangan kompetensi untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta mampu beradaptasi dengan literasi digital.
Pelaksanaan sosialisasi dan edukasi handhygiene.
a. Kontribusi terhadap pencapaian Visi dan Misi Organisasi
Melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi hand hygiene dengan menggunakan video edukasi diharapkan dapat mengoptimalkan pengetahuan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial sebagai kontribusi untuk mewujudkan visi rumah sakit yaitu “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024” dan misi rumah sakit yaitu
“Menyelenggarakan pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya”.
b. Penguatan bagi nilai/budaya kerja organisasi
Sikap melaksanakan pemberian sosialisasi dan edukasi tentang hand hygiene bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di ruang ICCU PJT sebagai wujud nilai organisasi yaitu “Integritas, Tat Twam Asi, Professional, Efektif dan Kebersamaan”.
c. Analisis Manfaat
Manfaat dari kegiatan pelaksanaan sosialisasi mengenai pemberian edukasihandhygienemerupakan bentuk profesionalisme dan tanggung jawab dalam meningkatkan pemahaman rekan perawat di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah mengenai pemberian edukasi hand hygieneagar lebih optimal.
4. Kegiatan IV
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan edukasi handhygiene.
a. Kontribusi terhadap pencapaian Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan pelaksanaan evaluasi dalam pemberian edukasi handhygiene di Ruang ICCU PJT bertujuan mengoptimalkan pengetahuan pasien dan penunggu pasien dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial sebagai kontribusi untuk mewujudkan visi rumah sakit yaitu “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024” dan misi rumah sakit yaitu “Menciptakan tata kelola Rumah Sakit yang baik”.
b. Penguatan bagi nilai/budaya kerja organisasi
Dilakukannya evaluasi kegiatan pemberian edukasi hand hygiene, diharapkan rekan perawat dapat meberikan asuhan keperawatan yang optimal, “Professional, Integritas ,Tat Twam Asi” sesuai dengan nilai dasar organisasi RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah.
c. Analisis Manfaat
Manfaat dari kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan edukasi hand hygiene di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah untuk mengetahui seberapa jauh efektifitas dari pemberian edukasi hand hygieneyang diberikan oleh rekan perawat kepada penunggu pasien, sehingga dapat meningkatkan asuhan keperawatan yang optimal.
Penyusunan laporan kegiatan.
a. Kontribusi terhadap pencapaian Visi dan Misi Organisasi
Penyusunan laporan Aktualisasi ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan mutu pelayanan di RSUP sehingga dapat berkontribusi untuk mendukung visi RSUP Sanglah yaitu “Menjadi
Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024” dan mendukung misi ke4 yaitu “Menciptakan Tata Kelola RS yang baik”.
b. Penguatan bagi nilai/budaya kerja organisasi
Dalam hal penyusunan laporan kegiatan aktualisasi merupakan bentuk akuntabilitas seorang ASN. Sesuai dengan keyakinan dasar pelayanan publik RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah yaitu “Profesional dan Integritas”.
c. Analisis Manfaat
Manfaat dari kegiatan penyusunan laporan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan pemberian edukasi hand hygiene dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah telah berjalan dengan baik, penilaian dan evaluasi, serta pengembangan untuk kebijakan selanjutnya untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
Sebagai salah satu tugas perawat yaitu memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko penularan infeksi, pelaksanaan edukasi penerapan handhygienedi Ruang ICCU PJT sudah berjalan cukup baik, baik oleh perawat sebagai pemberi edukasi dan penunggu pasien sebagai penerima edukasi. Pemberian informasi serta edukasi merupakan serangkaian kegiatan komunikasi dengan menggunakan media dalam memberikan bantuan terhadap pengembangan potensi, yaitu fisik, emosi, sosial, sikap dan pengetahuan semaksimal mungkin sebagai upaya untuk meningkatkan atau memelihara kesehatan. Berdasarkan pengamatan penulis selama masa habituasi, masih ada penunggu pasien yang tidak melakukan handhygienesebelum dan setelah kontak dengan pasien. Beberapa diantaranya juga mengatakan belum memahami dan mengerti cara pelaksanaan handhygienedengan benar. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya waktu perawat dalam memberikan edukasi karena situasi pemberian asuhan keperawatan yang padat serta kondisi pasien yang tidak stabil serta beberapa faktor lainnya seperti kurangnya pemahaman penunggu pasien yang disebabkan karena penunggu pasien yang sering berganti serta faktor pendidikan penerima informasi yang menyebabkan penyampaian edukasi menjadi kurang optimal sehingga meskipun sudah diberikan edukasi, penunggu kadang lupa edukasi yang telah diberikan. Faktor lainnya yang menghambat pemberian edukasi melalui media video adalah tidak semua penunggu pasien memiliki smartphoneyang bisa mengakses video edukasi, oleh sebab itu diperlukan media edukasi yang dapat menjangkau hal tersebut.
Dalam proses membentuk ASN yang profesional dan mewujudkan visi dan misi organisasi melalui kegiatan aktualisasi, penulis bermaksud untuk mengidentifikasi, hambatan, masalah dan literasi dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan tanggung jawab sebagai profesi ASN khususnya sebagai perawat di Ruang ICCU PJT. Setelah berkonsultasi dan meminta arahan kepada mentor, kemudian ditetapkan isu lanjutan yang akan dicari gagasan pemecahan isunya yaitu “Belum optimalnya media edukasi leaflet handhygienedalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang
ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah”.
Gagasan kreatif untuk menyelesaikan permasalahan belum optimalnya media edukasi leaflet handhygienedalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah adalah melalui inovasi yaitu “Optimalisasi media edukasi leaflet handhygiene dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah”.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan untuk mewujudkan gagasan kreatif tersebut adalah sosialisasi leaflet edukasi hand hygiene dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.
Berikut adalah rencana kegiatan aktualisasi yang merupakan wujud gagasan pemecahan isu terpilih tersebut:
1. Tahap penyusunan leaflet terkait edukasi handhygiene untuk penunggu pasien dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial. Pada tahapan kegiatan ini penulis akan membuat leaflet edukasi ditujukan kepada penunggu pasien kemudian dikonsultasikan dengan atasan ataupun pihak-pihak terkait. Output dari kegiatan ini adalah terdapatnya leaflet edukasi.
2. Tahap pelaksanaan sosialisasi leaflet edukasi kepada perawat yang memberikan pelayanan dan edukasi di ruang ICCU PJT. Pada tahapan ini penulis akan melakukan sosialisasi kepada perawat hal yang harus disampaikan saat memberikan edukasi tentang handhygiene kepada penunggu pasien. Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan sosialisasi kepada perawat yang akan memberikan edukasi kepada pasien dimana terdapat bukti berupa daftar hadir dan dokumentasi kegiatan.
3. Tahap pelaksanaan edukasi kepada penunggu pasien di ruang ICCU PJT. Edukasi akan dilakukan kepada kepada penunggu pasien tentang handhygiene. Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya edukasi kepada penunggu pasien berupa terdapatnya dokumentasi kegiatan dan lembar edukasi.
4. Tahap pelaksanaan monitoring dan evaluasi terkait edukasi kepada penunggu pasien tentang sejauh mana pemahaman penunggu pasien dalam pemberian edukasi hand hygiene di ruang ICCU PJT. Output dari kegiatan ini adalah
terlaksananya evaluasi kegiatan terhadap penunggu pasien berupa hasil evaluasi menggunakan checklist monitoring dan evaluasi pemberian edukasi.
5. Tahap terakhir adalah penyusunan laporan kegiatan oleh penulis yang akan dilaporkan kepada atasan dan Mentor. Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya laporan kegiatan oleh penulis yang nantinya dapat dilaporkan kepada atasan.
Jadwal rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi dijabarkan pada Tabel 10. sebagai berikut :
Tabel 10. Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi Isu Lanjutan
1. Pembuatan media edukasi
2. Pelaksanaan sosialisasi kepada perawat di Ruang ICCU PJT
3. Pelaksanaan edukasi kepada penunggu pasien di ruang ICCU PJT
4. Pelaksanaan evaluasi kepada penunggu pasien
5. Penyusunan laporan kegiatan
Kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi “Optimalisasi Edukasi Penerapan Hand Hygiene Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah” adalah sebagai berikut:
1. Setiap tahap kegiatan disusun dengan baik mulai dari kegiatan awal saat bertemu Penanggung Jawab Ruang ICCU PJT, Mentor dan berkoordinasi dengan para pemegang program seperti PPI dan PKRS. Semua dilakukan dengan profesional dan kerja sama dari berbagai pihak yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas sehingga tercipta pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat.
2. Pelaksanaan sosialisasi mengenai pemberian edukasi penerapan hand hygiene dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial memberi manfaat yaitu dapat meningkatkan pemahaman petugas mengenai pemberian edukasi hand hygiene sehingga mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko penularan infeksi.
3. Terwujudnya optimalisasi penerapan edukasi hand hygiene di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah dengan menggunakan video edukasi yang telah dibuat sebagai media dalam memberikan edukasi hand hygiene yang dapat mempermudah perawat dalam memberikan edukasi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan pasien.
4. Proses penayangan video edukasi mendapat respon yang baik dari rekan petugas di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah dan testimoni yang baik dari masyarakat.
5. Teraktualisasinya nilai-nilai dasar BerAKHLAK dan kedudukan serta peran ASN dalam pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Perawat Terampil di Ruang ICCU PJT RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah
Untuk menjadi ASN yang profesional dan berkarakter, penulis sebagai Calon Pegawai
Negeri Sipil berkomitmen untuk melanjutkan kembali kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan selama habituasi dengan menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam melakukan kegiatan untuk melaksanakan gagasan kreatif jika menemukan suatu permasalahan. Penulis juga akan melanjutkan rencana kegiatan yang akan dilanjutkan sebagai habituasi pada unit kerja sesuai rencana tindak lanjut yang telah disusun, yang akan dilaksanakan setelah masa klasikal dengan mengimplementasikan nilai BerAKHLAK dalam proses pelaksanaannya agar masyarakat yang dilayani merasakan manfaat pelayanan secara maksimal sehingga mampu meningkatkan mutu pelayanan tidak hanya pada unit kerja namun juga terhadap instansi.
Amelia, Rizki. (2021). ModulSMARTASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Fatimah, E. & Irawati, E. (2017). ModulManajemenAparturSipilNegara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Handoko, Ramah. (2021). ModulAkuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Jalis, Ahmad. (2021). ModulKompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Keputusan Menteri Kesehatan. (2007). PedomanManajerialPencegahandanPengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. (2021).PeraturanKepalaLembagaAdministrasiNegara(Perka LAN)Nomor.1.Tahun 2021tentang Pelatihan Dasar CalonPegawaiNegeri. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Mirdin, Andi Adiyat. (2021). ModulBerorientasiPelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Prayudi. (2008). Manajemenisu(PendekatanPublicRelations). Yogyakarta: Pustaka Adipura
Rahmanendra, Dwi. (2021). ModulLoyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
RSUP Sanglah Denpasar. 1 Maret 2019. Gambaran UmumRSUPSanglahDenpasar. Diakses pada 5 Agustus 2022, dari https://sanglahhospitalbali.com/home/2019/03/01/sejarah/
Sejati, Tri Atmojo. (2021). ModulKolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Sembodo, Jarot. (2021). ModulHarmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Suwarno, Yogi. (2021). ModulAdaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI EDUKASI PENERAPAN HANDHYGIENEDALAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL
DI RUANG ICCU PJT RSUP PROF. DR. I.G.N.G NGOERAH
Telah di seminarkan
Tanggal 22 Agustus 2022 di Bapelkes Cikarang
Coach Mentor
Dwinta Pratiwi Adi, SKM,M.Kes
NIP. 196511141988032007
Penguji
Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH
NIP. 196509141992032004
Ns. I Putu Artawan S.Kep
NIP. 196712311990031025
