LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN IV
OPTIMALISASI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DENGAN MENINGKATKAN PERAN
PATIENTSAFETYOFFICER(PSO) DI RUANG NUSA INDAH RSUP
PROF.DR.I.G.N.G.NGOERAH TAHUN 2022
Disusun oleh:
Nama Peserta : Ni Komang Dewi Sriyanti
NIP : 199205312022032005
KERJASAMA
BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DAN
UPTD BAPELKESMAS DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
TAHUN 2022
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DENGAN MENINGKATKAN PERAN PATIENT
SAFETYOFFICER(PSO) DI RUANG NUSA INDAH RSUP PROF.DR.I.G.N.G.NGOERAH
TAHUN 2022
Telah di seminarkan
Tanggal 22 Agustus 2022 di UPTD Bapelkesmas Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Mentor
Coach
Ns. Gede Wardana, S.Kep., MAHSM NIP. 197410281997031002
Siluh Nyoman Alit Nuryani, B.Ng, M.Ng NIP. 197612271999032001
Dr.Ni Made Parwati, SKM, M.Kes NIP. 197205181992032005
LAPORAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DENGAN MENINGKATKAN PERAN PATIENT
SAFETYOFFICER(PSO) DI RUANG NUSA INDAH RSUP PROF.DR.I.G.N.G.NGOERAH
TAHUN 2022
Telah di seminarkan
Tanggal 5 Oktober 2022 di UPTD Bapelkesmas Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Coach
Ns. Gede Wardana, S.Kep., MAHSM NIP. 197410281997031002
Mentor
Siluh Nyoman Alit Nuryani, B.Ng, M.Ng NIP. 197612271999032001
Penguji
Dr.Ni Made Parwati, SKM, M.Kes NIP. 197205181992032005
Puji Syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat mengikuti Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan IV dan menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini dengan baik. Laporan Aktualisasi ini disusun sebagai sarana untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN ‘BerAKHLAK’ (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan peran kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen ASN dan SMART ASN) yang selama ini telah dipelajari penulis dalam Latsar yang diselenggarakan secara synchronous dan asynchronous oleh BBPK Cikarang bersama dengan BBPK Provinsi Bali. Laporan aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi panduan awal bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan yang telah dirancang serta menerapkan nilai-nili dasar ASN dan peran kedudukan ASN dalam NKRI di RSUP Prof DR.I.G.N.G.Ngoerah.
Penyusunan Laporan Aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kementerian Kesehatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan II ini.
2. Badan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan II ini.
3. Balai Besar Pelatihan Kesehatan Cikarang dan UPTD Bapelkesmas Provinsi Bali yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasarana dalam Pelatihan Dasar CPNS 2022.
4. dr. I Wayan Sudana, M.Kes selaku Direktur Utama RSUP Prof DR.I.G.N.G.Ngoerah yang telah memberikan dukungan dalam Pelatihan Dasar CPNS 2022.
5. dr. I Wayan Dharma Artana, Sp.A(K) selaku Kepala Instalasi Rawat Inap dan Ns. Ni Luh Ketut Ari S. Kumarawati, S.Kep selaku Kepala Sub Instalasi Rawat Inap Medik yang telah memberikan dukungan dalam mengikuti Pelatihan Dasar CPNS 2022.
6. Gusti Putu Rai Sumiari, SST selaku Penanggung Jawab Ruangan yang telah memberikan dukungan dalam mengikuti Pelatihan Dasar CPNS 2022.
7. Siluh Nyoman Alit Nuryani, B.Ng, M.Ng selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan laporan aktualisasi serta memfasilitasi penulis dalam Pelatihan Dasar CPNS 2022.
8. Ns. Gede Wardana, SKep., MAHSM selaku coach yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun laporan aktualisasi ini.
9. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan menjadi fasilitator dalam pembelajaran secara synchronous dan asynchronous dalam Pelatihan Dasar CPNS 2022.
10. Suami, orang tua, saudara, anak, dan seluruh rekan-rekan kerja di Ruang Nusa Indah
RSUP Prof DR.I.G.N.G.Ngoerah yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menjalani seluruh proses Pelatihan Dasar CPNS ini.
11. Rekan-rekan peserta Latsar baik Golongan III dan Golongan II atas kebersamaan yang terjalin selama ini serta motivasi dan diskusi selama pengerjaan laporan. Dengan segala keterbatasan waktu dan kemampuan, tentunya laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan oleh penulis. Semoga Laporan Aktualisasi ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Ni Komang Dewi Sriyanti
NIP. 199205312022032005
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan masyarakat dalam memberikan pelayanan yang bermutu dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Upaya untuk memberikan pelayanan yang bermutu ini dapat dimulai dari rasa tanggung jawab perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara professional. Keselamatan pasien di rumah sakit merupakan sistem pelayanan di rumah sakit yang dapat memberikan rasa aman kepada pasien dalam memberikan rasa aman kepada pasien dalam memberikan asuhan kesehatan. Keselamatan pasien merupakan perioritas utama yang dilaksanakan terkait hal mutu pelayanan dan citra rumah sakit.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2017, keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Suatu jaminan segala tindakan dan aktivitas yang berhubungan dengan pasien yang dlakukan oleh petugas kesehatan agar berlangsung dengan aman. Memberikan citra yang besar, tanggung jawab sosial moral serta kinerja petugas kesehatan agar mutunya menjadi lebih baik (Nining Sriningsih,2020).
Insiden keselamatan pasien yang ada di Indonesia sebanyak 943 yang
terdiri dari 33% Kejadian Nyaris Cedera (KNC), 29% Kejadian Tidak Cedera (KTC), dan 38% Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dengan 77.62% tidak cedera, 12.93% cedera ringan, 5.94% cedera sedang, 0,75% cedera berat, dan 2,76% kematian (Kemkes RI, 2020). Hal ini menunjukkan bahwa kompleksitas
pemberian layanan kesehatan di Rumah Sakit memiliki risiko tinggi bagi keselamatan pasien. Implementasi keselamatan pasien di Ruang Nusa Indah
RSUP Prof DR.I.G.N.G. Ngoerah berdasarkan hasil wawancara dan observasi
pada Penanggung Jawab Ruangan Nusa Indah dan petugas kesehatan diketahui belum ada struktur tim keselamatan pasien. Sarana penunjang keselamatan pasien juga seperti gelang identifikasi pasien dan petunjuk pencegahan risiko jatuh tersedia. Meskipun demikian, pelaksanaan keselamatan pasien belum optimal terbukti belum dibentuk tim/penanggung jawab keselamatan pasien, belum optimal pelaporan insiden keselamatan pasien di SIMRS. Selama periode
2021-2022 di Ruang Nusa Indah didapatkan data pelaporan KTD dilaporkan 2
insiden, KTC dilaporkan 2 insiden, KNC dilaporkan 4 insiden dan KPC dilaporkan 4 insiden. Pelaporan IKP wajib dilakukan untuk menurunkan IKP (Kondisi Potensial Cedera, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera, Kejadian Tidak
Diharapkan dan Kejadian Sentinel) dan meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien menurut Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (2017).
Upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan mutu pelayanan
kesehatan adalah dengan budaya keselamatan pasien. Budaya keselamatan
pasien merupakan sebuah aspek yang menentukan kualitas pelayanan sebuah
institusi kesehatan. Keberhasilan institusi ini tidak saja tercermin melalui
indikator capaian kinerja finansial dan tingkat kepuasan pelanggan, tetapi juga
melaui seberapa institusi tersebut mengedapankan keselamatan pasien sebagai
sebuah budaya titik Rumah Sakit memerlukan informasi mengenai sejauh mana keselamatan pasien sudah menjadi prioritas dan sejauh mana penerapan standar keselamatan pasien pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Penanganan Insiden ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien. Penanganan Insiden di Rumah Sakit dilakukan melalui pembentukan tim Keselamatan Pasien yang ditetapkan oleh
pimpinan Rumah Sakit sebagai pelaksana kegiatan penanganan insiden. Tim keselamatan pasien sudah ada di RSUP Prof DR.I.G.N.G Ngoerah, namun
pelaporan Keselamatan Pasien di Ruang Nusa Indah dari data diatas dinilai
cukup rendah sehingga diperlukan seorang Leaderuntuk menigkatkan budaya
keselamatan pasien di Ruang Nusa Indah. Leaderini diberi nama Patient Safety
Officer (PSO) yang ditunjuk langsung oleh Penanggung Jawab ruang Nusa Indah
yang berkoordinasi dengan Tim Keselamatan Pasien RS. PSO merupakan orang
yang dianggap mampu dan menguasai tentang Keselamatan Pasien, sehingga
mampu membimbing petugas kesehatan. Kegiatan PSO dalam penanganan
insiden berupa memberikan materi dan motivasi, serta mengawasi pelaporan
Insiden tanpa menyalahkan, menghukum, dan mempermalukan seseorang.
Sehingga dapat meningkatkan budaya keselamatan pasien di ruang Nusa Indah.
Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan “Optimalisasi Budaya
Keselamatan Pasien Dengan Meningkatkan Peran Patient Safety
Officer (PSO) di Ruang Nusa Indah RSUP Prof Dr.I.G.N.G.Ngoerah
Tahun 2022”
1.2.1
Tujuan yang akan dicapai dalam rancangan aktualisasi ini adalah optimalnya budaya keselamatan pasien dengan meningkatkan peran PatientSafetyOfficer(PSO) di Ruang Nusa Indah RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan pengetahuan tentang Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI.
1.2.2
a. Menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
b. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
c. Menurunkan kejadian tidak diharapkan dan kejadian nyaris cedera di rumah sakit.
d. Terlaksananya program pencegahan sehigga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
1.3
1.3.1
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menerapkan nilai-nilai dasar ASN pada pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai seorang perawat.
1.3.2
Menguatkan visi dan misi rumah sakit sehingga dapat memberikan pelayanan yang bermutu bagi masyarakat.
1.3.3 Bagi Masyarakat
Memberikan jaminan kualitas dan pelayanan kesehatan yang aman bagi masyarakat secara konsisten dan terus menerus.
2.1.1 Visi
Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri, Tahun 2024
2.1.2 Misi
Visi tersebut diupayakan untuk dicapai melalui Misi. RSUP Prof.Dr.I.G.N.G. Ngoerah sebagai rumah sakit pemerintah harus dikembangkan secara berkelanjutan untuk mewujudkan rumah sakit pendidikan rujukan nasional yang unggul, mandiri, dan berkeadilan, maka misi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G. Ngoerah ini dijabarkan menjadi:
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau
2) Menyelenggarakan Pendidikan Terintegrasi dan Pelatihan Tenaga Kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya
3) Menyelenggarakan penelitian kesehatan berbasis rumah sakit
4) Menciptakan Tata Kelola RS yang baik
5) Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait
1) Integritas
Keselarasan antara ucapan, pikiran dan tindakan
2) Profesional
Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan terusmengupayakan pengembangan diri
3) Tat Twam Asi
Peduli, berlarasa, peka dalam melayani kebutuhan pelanggan, tulus, ikhlas
4) Efektif
Memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya secara tepat
5) Kebersamaan
Mampu bekerjasama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 66 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah merupakan UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal. RSUP Prof.DR.I.G.N.G
Ngoerah secara administrative dikoordinasikan dan dibina oleh sekretaris Direktorat Jenderal dan secara teknis fungsional dibina oleh direktur di lingkungan Direktorat Jenderal sesuai dengan tugas dan fungsinya.
RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dalam melaksanakan tugasnya, RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana program dan anggaran
b. Pengelolaan pelayanan medis
c. Pengelolaan pelayanan penunjang medis
d. Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis
e. Pengelolaan pelayanan keperawatan
f. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan
g. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan.
h. Pengelolaan keuangan dan barang milik Negara
i. Pengelolaan sumber daya manusia
j. Pelaksanaan urusan hokum, organisasi, dan hubungan masyarakat
k. Pelaksanaan kerja sama
l. Pengelolaan sistem informasi
m.Pelaksanaan urusan umum
n. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
Berdasarkan Permenpan No. 35 Tahun 2019 pasal 8 mengenai uraian tugas jabatan
fungsional perawat kategori keterampilan sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir
kegiatan sebagai berikut:
Perawat Terampil
a. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
b. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
c. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif
d. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman/pelindung fisik pada pasien untuk
mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif
e. Memberikan oksigenasi sederhana
f. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
g. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko penularan infeksi
h. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah
i. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak
j. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas
k. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas
l. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa
m. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik
n. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/postoperasi
o. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif
p. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
q. Melakukan perawatan luka
r. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi
penulis selama bertugas di Ruang Nusa Indah RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah. Adapin hasil indentifikasi dan penetapan isu saya jabarkan dalam bentuk tabel.
No Tugas dan Fungsi yang
bermasalah Isu Teridentifikasi Fakta Pendukung Isu Dampak Isu Keterkaitan Dengan Agenda III
1 Melakukan upaya
peningkatan keselamatan
pada pasien untuk
mencegah risiko cedera
pada individu dalam
rangka upaya preventif
Rendahnya budaya
keselamatan pasien
diantara petugas
kesehatan Ruang
Nusa Indah
- Kurangnya kesadaran dalam
diri petugas kesehatan
terhadap budaya
keselamatan pasien
- Program keselamatan
pasien belum menjadi
agenda prioritas
Dampak Bagi
Pasien : terjadinya cedera
pada pasien
Bagi rumah sakit:
menurunnya
tingkat kepuasan
masyarakat
terhadap mutu
pelayanan publik
di bidang
Manajemen ASN :
Meningkatkan pengetahuan
perawat tentang budaya
keselamatan pasien akan
membuat perawat lebih
bekerja secara
Profesionalisme dan
sangat menjunjung tinggi
nilai profesi.
SMART ASN : Perawat yang
cerdas adalah perawat yang
2 Melakukan upaya
peningkatan keselamatan
pada pasien untuk
mencegah risiko cedera
pada individu dalam
rangka upaya preventif
Rendahnya pelaporan insiden keselamatan
pasien diantara
petugas kesehatan
Ruang Nusa Indah
- Petugas kesehatan tidak
melaporkan Insiden
Keselamatan Pasien secara
rutin
- Kurangnya pemahaman implementasi dari program
keselamatan pasien
Kesehatan mempunyai keinginan untuk
meningkatkan
pengetahuannya dengan
memanfaatkan teknologi
informasi yang ada di jurnal.
Dampak Bagi
Pasien :
terjadinya cedera
pada pasien
Bagi rumah sakit:
menurunnya
tingkat kepuasan
masyarakat
terhadap mutu
pelayanan publik
di bidang
Kesehatan
Manajemen ASN :
Meningkatkan pengetahuan
perawat tentang pelaporan
insiden keselamatan pasien
akan membuat perawat lebih
bekerja secara
Profesionalisme dan sangat menjunjung tinggi
nilai profesi.
SMART ASN : Perawat yang
cerdas adalah perawat yang
mempunyai keinginan untuk
meningkatkan
pengetahuannya dengan
3 Melakukan upaya
peningkatan keselamatan
pada pasien untuk
mencegah risiko cedera
pada individu dalam
rangka upaya preventif
Belum optimalnya
evaluasi pelaksanaan
keselamatan pasien di Ruang Nusa Indah
- Tidak ada yang memantau
pelaporan keselamatan
pasien secara rutin
Dampak Bagi
Pasien : terjadinya cedera
pada pasien
Bagi rumah sakit:
menurunnya
tingkat kepuasan
masyarakat
terhadap mutu
pelayanan publik
di bidang
Kesehatan
memanfaatkan teknologi
informasi yang ada di jurnal.
Manajemen ASN :
Meningkatkan pengetahuan
perawat tentang pelaksanaan
keselamatan pasien akan
membuat perawat lebih
bekerja secara
Profesionalisme dan sangat menjunjung tinggi
nilai profesi.
SMART ASN : Perawat yang
cerdas adalah perawat yang
mempunyai keinginan untuk
meningkatkan
pengetahuannya dengan
memanfaatkan teknologi
informasi yang ada di jurnal.
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat actual, problematik, kekhalayakan dan layak dari isu-isu yang ditemukan di lingkungan unit kerja. Isu tersebut kemudian dianalisis lagi dengan menggunakan metode USG
Tabel 3.1.2 Analisis Isu APKL dan USG
1 Rendahnya budaya keselamatan pasien diantara petugas kesehatan Ruang Nusa Indah
2 Rendahnya pelaporan insiden keselamatan pasien diantara petugas kesehatan Ruang Nusa
3 Belum optimalnya evaluasi pelaksanaan keselamatan pasien di Ruang Nusa Indah RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah tahun
Keterangan:
A : Aktual
L : Layak
P : Problematik ( + ) : Memenuhi syarat
K : Kehalayakan ( - ) : Tidak Memenuhi Syarat
Keterangan:
U : Urgency S: Seriousness
G: Growth
Berdasarkan dari analisis dari kedua metode tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa isu yang paling menonjol yaitu “Rendahnya budaya keselamatan pasien diatara petugas kesehatan Ruang Nusa Indah RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah”
Sebagai metode analisis diagram fishbone akan memudahkan pengkategorian berbagai sebab dari suatu masalah dengan cara yang mudah
dimengerti
Gambar 1. Diagram Fishbone rendahnya budaya keselamatan pasien
Kesadaran petugas kesehatan tentang keselamatan pasien kurang
Kurang optimalnya pelaporan IKP
Belum tersedia media visual indikator keselamatan pasien
Belum adanya petugas penanggung jawab keselamatan pasien
Sosialisasi SOP sasaran keselamatan pasien belum optimal
Kurang adanya
pendokumentasian pelaporan IKP secara tertulis
Rendahnya budaya keselamatan
pasien diatara petugas
kesehatan Ruang
Nusa Indah RSUP
Terbatasnya media edukasi bagi petugas
Kurangnya media
edukasi yang menarik tentang pelaporan kesalamatan pasien
Evaluasi pelaporan keselamatan pasien masih kurang dilakukan
Belum membudayakan penerapan pelaporan
keselamatan pasien
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
Kurangnya pengawasan pelaporan keselamatan pasien
Lingkungan kerja yang terbiasa menjadikan pelaporan keselamatan pasien bukan
sebagai kegiatan rutin
MOTHER NATURE
Berdasarkan akar peyebab masalah yang telah didapatkan dengan menggunakan diagramfishbone, didapat gagasan untuk menyeselaikan permasalahan “Rendahnya budaya
keselamatan pasien diatara petugas kesehatan Ruang Nusa Indah RSUP Prof.DR.I.G.N.G
Ngoerah tahun 2022” adalah meningkatkan peran PatientSafetyOfficer(PSO) yang nantinya akan memimpin dalam meningkatkan keselamatan pasien dan mencatat pelaporan IKP secara rutin di buku pemantauan guna meningkatkan pelayanan terhadap pasien dan dapat mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien yang tujuannya adalah agar tercapainya indikator mutu dan optimalnya pelayanan pasien di Ruang Nusa Indah RSUP Prof.DR.I.G.N.G
Ngoerah, sehingga perlu dilakukan “Optimalisasi Budaya Keselamatan Pasien Dengan
Meningkatkan Peran PatientSafetyOfficer(PSO) di Ruang Nusa Indah RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah”
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung
Terwujudnya Smart Governance
Berdasarkan data, pengamatan, observasi dan pengalaman bekerja saya sebagai
perawat terampil di Ruang Nusa Indah RSUP Prof Dr.I.G.N.G Ngoerah dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai jabatan, maka diperoleh beberapa isu terkait dengan Manajemen ASN
dan SmartASN untuk mendukung terwujudnya SmartGovernancesebagai berikut
Tabel 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance
No Isu
1. Rendahnya budaya
keselamatan pasien diantara
petugas kesehatan Ruang
Nusa Indah RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
tahun 2022
Keterkaitan Penyebab Isu Dengan Kedudukan Dan Peran PNS
Smart ASN
a. Petugas belum Profesional dalam pelaksanaan
pelaporan IKP
b. Integritas terhadap pelaksaan pelaporan insiden keselamatan pasien belum
dilaksanakan dengan benar
Manajemen ASN
a. Etika profesi belum dijalankan dengan benar sehingga masih rendah budaya keselamatan pasien
1. Gagasan Kreatif Pemecahan Isu : Gagasan kreatif untuk menyelesaikan permasalahan
“Rendahnya budaya keselamatan pasien diantara petugas kesehatan Ruang Nusa Indah
RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah tahun 2022” adalah dengan memilih seorang PatientSafety Officer (PSO) yaitu orang yang mendalami tentang Keselamatan Pasien tentunya berkoordinasi dengan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah dan Tim Keselamatan Pasien RS. PSO akan menggunakan PIN yang dibuat sebagai penanda. PSO bertugas melakukan motivasi dan edukasi, serta mengawas tentang penerapan program keselamatan pasien. Selain pemantauan dilakukan melalui sistem online, dibuatkan buku pemantauan pelaporan IKP sehingga lebih mudah memantau. Tentunya jika penerapan pelaporan keselamatan pasien sudah dilakukan secara rutin, maka hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang kita lakukan sudah profesional dan berintegritas serta sebagai tenaga kesehatan sudah mampu melaksanakan etika profesi.
2. Kegiatan Pemecahan Isu
Berdasarkan isu di atas maka kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rancangan kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan
1 Melakukan konsultasi dengan Penanggung Jawab (PJ) Ruang Nusa Indah, Ka. Sub. Instalasi Rawat Inap Medik, Ka. Instalasi Rawat Inap Medik mengenai rancangan aktualisasi dan rencana kegiatan aktualisasi
2 Membuat buku pemantauan pelaporan insiden keselamatan pasien
3 Membuat PIN yang akan digunakan oleh petugas keselamatan pasien (PatientSafetyOfficer)
4 Menentukan petugas yang berperan sebagai PatientSafetyOfficeroleh
Penanggung jawab Ruang Nusa Indah
5 Melakukan sosialisasi tentang peran Patient Safety Officer dan pendokumentasian IKP di buku pemantauan kepada teman sejawat perawat
6 Melakukan monitoring dan evaluasi peran Patient Safety Officer dan pendokumentasian IKP di buku pemantauan kepada teman sejawat perawat
Adapun rancangan kegiatan yang akan dilakukan selama aktualisasi di unit kerja RSUP Prof.DR.I.G.N.G.Ngoerah dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi
1 Pelaksanaan
konsultasi dengan
Penanggung
Jawab (PJ)
Ruang Nusa
Indah, Ka.
Sub. Instalasi
Rawat Inap
Medik, Ka.
Instalasi
Rawat Inap
1. Berkonsultasi
dengan PJ
Ruang Nusa
Indah untuk penyampaian
rancangan aktualisasi
dan rencana kegiatan
aktualisasi
Saya akan berkonsultasi
mengenai rancangan
aktualisasi dan rencana
kegiatan aktualisasi
secara jelas dengan
cara menyampaikan
tahap-tahap kegiatan
dengan cermat dan
teliti agar dapat
dipahami oleh atasan
Dengan melakukan
konsultasi dengan
PJ Ruang Nusa
Indah, Ka. Sub
Instalasi Rawat
Inap Medik dan
Kepala Instalasi
Rawat Inap
menunjukkan
adanya kontribusi
yang dilakukan
oleh berbagai
Konsultasi dengan
PJ Ruang Nusa
Indah, Ka. Sub
Instalasi Rawat
Inap Medik dan
Kepala Instalasi
Rawat Inap
menunjukkan
adanya kontribusi
yang dilakukan
oleh berbagai pihak
dalam pelaksanaan
mengenai
rancangan
aktualisasi dan
rencana
kegiatan
aktualisasi
Berorientasi
Pelayanan
Saya akan berkonsultasi
dengan sopan, yakni
mengetuk pintu
sebelum masuk ke
ruangan atasan dan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar, tidak
menyela atasan saat
sedang berbicara serta
dengan santun
mengucapkan terima
kasih saat selesai
berkonsultasi
pihak dalam
pelaksanaan
kegiatan yang
berhubungan
dengan
kepentingan
instansi. Hal ini
sejalan dengan
penerapan misi
yaitu
kegiatan yang
berhubungan
dengan
kepentingan
instansi, hal ini
sesuai dengan
nilai-nilai keyakinan
dasar yaitu
kebersamaan
(team work) agar
mencapai visi misi
jejaring
kesehatan dan
kerja sama
dengan
pemangku
kepentingan
terkait” sehingga
nantinya dapat
organisasi dan
harus senantiasa
bekerja secara
profesional dan
penuh tanggung
jawab sesuai
keahlian.
2 Pembuatan
buku pelaporan
pemantauan
insiden
keselamatan pasien
Sub. Instalasi
Rawat Inap
Medik dan Ka.
Instalasi Rawat
Inap untuk
penyampaian
rancangan
aktualisasi dan
rencana
kegiatan
aktualisasi
Foto Kegiatan
secara jujur dengan
menjelaskan
rancangan aktualisasi
dan rencana kegiatan
aktualisasi yang saya
buat berdasarkan
fakta-fakta dan data-
data yang akurat
tentang isu yang ada
di unit kerja untuk
menjaga nama baik
Instansi
mewujudkan visi
RSUP Sanglah,
yaitu: “Menjadi
Rumah Sakit
Unggul dan
Mandiri, Tahun 2024”
pemantauan
pelaporan IKP
Buku
pemantauan
pelaporan IKP
Akuntabel
Saya akan membuat
buku pemantauan
secara bertanggung
jawab dengan jelas
sehingga mudah
dipahami dan diisi oleh
Dengan melakukan
pembuatan buku
pemantauan IKP
menunjukkan
adanya komitmen
dalam peningkatan
kualitas pelayanan
Mengetahui
permasalahan yang
ada di lingkungan
tempat kerja, membuat rencana
penyelesaian
permasalahan dan
2. Berkonsultasi
dengan
Penanggung
Jawab Ruang
Nusa Indah
terkait isi dari
petugas
Kompeten
Saya akan membuat
buku pemantauan
pelaporan IKP ini
sebagai sebuah inovasi
sebab terobosan ini
bertujuan untuk
menyelesaikan isu
pada unit kerja saya
sehingga dapat
meningkatkan
kompetensi diri
“
dengan melakukan
kerja sama dengan
pihak-pihak terkait.
Hal ini sejalan
dengan penerapan
misi yaitu
Menciptakan
tata kelola RS
yang baik dan “Membangun
jejaring
kesehatan dan
kerja sama
mewujudkan
kegiatan tersebut
dengan pembuatan
buku pemantauan
menunjukkan
seorang tenaga
kesehatan yang
berintegritas dan
profesional dalam
bertugas
Notulen
Konsultasi
Foto
Kegiatan
Harmonis
Saya akan bersikap
sopan dengan
meminta izin sebelum
memasuki ruangan
atasan dan
dengan
pemangku
kepentingan
terkait” sehingga
nantinya dapat
mewujudkan visi
buku pemantauan pelaporan IKP
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar dalam
menyampaikan isi
buku pemantauan dan
tidak menyela atasan
saat berbicara untuk
menghargai atasan
RSUP Sanglah, yaitu: “Menjadi
Rumah Sakit
Unggul dan
Mandiri, Tahun
2024”
3. Melakukan revisi buku pemantauan pelaporan IKP
Dokumen hasil revisi buku pemantauan
pelaporan IKP
Akuntabel
Saya akan melakukan
revisi buku
pemantauan secara
cermat dan jujur
yakni sesuai dengan
arahan dari atasan
Loyal (Sila ke-4)
Saat berkoordinasi, saya
akan menghargai
pendapat dan koreksi
4. Mengajukan
dari
pemantuan kepada
Penangung
Jawab Ruang
Nusa Indah
pemantauan
Saya akan bersikap
sopan dengan
meminta izin sebelum
memasuki ruangan
atasan, menggunakan
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar dalam
menyampaikan hasil
revisi buku
pemantauan serta
dengan santun
mengucapkan terima
kasih setelah selesai
berkonsultasi untuk
3 Pembuatan
PIN yang akan
digunakan
oleh petugas
keselamatan
pasien (Patient SafetyOfficer)
1. Membuat PIN
PatientSafety Officer
Tersedianya PIN Patient SafetyOfficer
mengajukan
buku
Akuntabel
Saya akan cermat
dalam membuat PIN
dengan cara
menyesuaikan design
gambar dan tulisan
sehingga PIN tampak
menarik dan mudah
dimengerti
Loyal (Sila ke-2)
Saya akan membuat PIN
PatientSafetyOfficer
ini dengan tujuan
untuk meningkatkan
semangat dalam
berbagi pengetahuan
dengan rekan sejawat
Dengan melakukan
pembuatan PIN
PatientSafety Officerdapat
berkontribusi dalam
meningkatkan
inovasi dalam
bidang pelayanan
sehingga kualitas
mutu dapat
ditingkatkan. Hal ini
sejalan dengan
pencapaian misi
RSUP Sanglah yaitu
“Menyelenggara
kan pelayanan
kesehatan yang
Pembuatan PIN
PatientSafety Officer telah
sesuai dengan
nilai-nilai keyakinan
dasar, yakni:
Professional dan
Tat Twam Asi
yang artinya peduli
dan tulus ikhlas
dalam memenuhi
kebutuhan
pelangggan dan terus
mengupayakan
pengembangan diri
perawat demi
kepentingan
menolong pasien
Adaptif
Saya akan membuat PIN
sebagai sebuah
inovasi dan
mengembangkan
kreativitas yakni
media baru yang
digunakan mengatasi
isu yang belum
terselesaikan pada unit
kerja yang bertujuan
meningkatkan kualitas
pelayanan sebab
pengaplikasiannya
jarang dilakukan
paripurna, mandiri dan
terjangkau
sehingga nantinya
dapat mewujudkan
visi RSUP Sanglah, yaitu: “Menjadi
Rumah Sakit
Unggul dan
Mandiri, Tahun
2024”
2. Berkonsultasi
dengan Tim
Keselamatan
Pasien Rumah
Sakit
mengenai
ketersediaan
dan design
PIN Patient
SafetyOfficer
Notulen Konsultasi Foto
Kegiatan
Adaptif
Saya akan bertindak
proaktif dengan
bagian Tim
Keselamatan Pasien RS
dengan cara
menanyakan
ketersediaan dan
design PIN Patient
SafetyOfficer
Berorientasi
Pelayanan
saya akan berkonsultasi
dengan sikap sopan
terhadap Tim
Keselamatan Pasien RS
dengan cara
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
koordinasi
dengan PJ
Ruang Nusa
Indah mengenai design PIN
PatientSafety Officer
Notulen
Koordinasi
Foto
Kegiatan
dan benar, tidak
menyela orang lain
saat berbicara serta
dengan santun
mengucapkan terima
kasih setelah selesai
berkonsultasi.
Berorientasi
pelayanan
Saya akan meminta izin
sebelum memasuki
ruangan atasan. Saya
akan melakukan
koordinasi dengan
sopan kepada atasan
dengan cara
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar, tidak
menyela atasan saat
sedang berbicara serta
dengan santun
mengucapkan terima
kasih setelah selesai
berkoordinasi
Kolaboratif
Memberikan
kesempatan PJ
Ruang Nusa Indah
dan Bagian PKRS
dalam memberikan
masukan tentang
design PIN Patient
SafetyOfficerdemi
mendapatkan hasil
yang terbaik.
PatientSafety Officer
PIN PatientSafety Officer
Akuntabel
Saya akan
bertanggung jawab
dalam mengerjakan
revisi PIN dengan cara
mengikuti arahan
atasan sehingga PIN
yang saya buat sesuai
dengan ketentuan
yang berlaku
PatientSafety Officerkepada
PJ Ruang Nusa
Indah dan Tim
Keselamatan
Pasien
Notulen Konsultasi PIN Patient Safety Officer
Berorientasi
pelayanan
Saya akan bersikap
sopan dalam
mengajukan hasil revisi
PIN dengan cara
berkomunikasi dengan
atasan menggunakan
Bahasa Indonesia yang
4 Penentuan
petugas yang
berperan
sebagai
PatientSafety
Officeroleh
Penanggung
jawab Ruang
Nusa Indah
1. Berkoordinasi
dengan Tim
Keselamatan
Pasien RS dan
Penangggung
Jawab Ruang
Nusa Indah
untuk
menentukan
petugas yang
berperan
sebagai PSO
Notulen
koordinasi
baik dan benar serta
dengan santun
mengucapkan terima
kasih setelah selesai
mengajukan hasil revisi
PIN
Berorientasi
pelayanan
Saya akan bersikap
sopan dalam
berkoordinasi dengan
Tim Keselamatan
Pasien RS dan
Penanggung Jawab
Ruang Nusa Indah
mengenai syarat
menjadi PSO dan
kegiatan PSO dengan
cara menggunakan
Dengan adanya
petugas PSO di
Ruang Nusa Indah
dapat
meningkatkan
pengetahuan dalam
pemberian asuhan
keperawatan yang
lebih berkualitas
sehingga pelayanan
yang diberikan
kepada pasien lebih
bermutu dan
Penentuan petugas
PSO yang
diselenggarakan
guna mencapai
pengembangan diri
pada setiap
perawat dengan
tujuan
meningkatkan
kualitas pelayanan
yang dilakukan
secara bersamasama merupakan
Indah menetukan petugas yang
berperan sebagai PSO
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar serta
dengan santun
mengucapkan terima
kasih setelah selesai
berkoordinasi
Saya akan memberikan
hak kepada PJ ruang
Nusa Indah untuk
menentukan petugas
PSO agar tidak
menyalahi
kewenangan, sehingga PJ dapat
menentukan orang
yang tepat untuk
dijadikan sebagai PSO
efisien, hal ini
merupakan
pencerminan misi
organisasi yaitu
“Menyelenggara
kan pelayanan
kesehatan yang
paripurna, mandiri dan terjangkau”
sehingga nantinya
dapat mewujudkan
visi RSUP Sanglah, yaitu: “Menjadi
Rumah Sakit
Unggul dan
Mandiri, Tahun
2024”
pencerminan nilai
keyakinan, yaitu
Professional dan
kebersamaan.
3. Berkoordinasi dengan petugas PSO mengenai rencana kegiatan
Notulen koordinasi
Foto kegiatan
Berorientasi
pelayanan
Saya akan bersikap
sopan dalam
berkoordinasi dengan
petugas PSO mengenai
rencana kegiatan saya
dalam budaya
pelaporan pasien
dengan cara
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar serta
dengan santun
mengucapkan terima
kasih setelah selesai
berkoordinasi
Kolaboratif
Saya akan bekerja
5 Pelaksanaan
sosialisasi
tentang peran
PatientSafety
Officerdan
pendokumenta
sian IKP di buku
pemantauan
kepada teman
1.Berkoordinasi
waktu dan
tempat dengan
PJ Ruang Nusa
Indah mengenai
rencana
sosialisasi
melakukan pendokumentas
ian di buku
Notulen
Koordinasi
Foto kegiatan
sama dengan petugas
PSO mengenai budaya
keselamatan pasien
sehingga tercapai
tujuan optimalnya
budaya keselamatan
pasien di ruang Nusa
Indah
Berorientasi
pelayanan
Saya akan bersikap
sopan dalam
berkoordinasi dengan
PJ Ruang Nusa Indah
mengenai rencana
sosialisasi melakukan
pendokumentasian di
buku pemantauan
Dengan melakukan
sosialisasi tentang
keselamatan pasien
kepada seluruh
perawat di Ruang
Nusa Indah dapat
meningkatkan
pengetahuan dalam
pemberian asuhan
keperawatan yang
Pelaksanaan
sosialisasi
keselamatan pasien yang
diselenggarakan
guna mencapai
pengembangan diri
pada setiap
perawat dengan
tujuan
sejawat
perawat pemantauan pelaporan IKP
dan peran
PatientSafety Officer
pelaporan IKP dan
peran PatientSafety
Officerdengan cara
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar serta
dengan santun
mengucapkan terima
kasih setelah selesai
berkoordinasi
lebih berkualitas
sehingga pelayanan
yang diberikan
kepada pasien lebih
bermutu dan
efisien, hal ini
merupakan
pencerminan misi
organisasi yaitu
“Menyelenggara
meningkatkan
kualitas pelayanan
yang dilakukan
secara bersamasama merupakan
pencerminan nilai
keyakinan, yaitu
Professional dan kebersamaan.
2.Menyusun undangan sosialisasi
melakukan
pendokumentas
ian di buku
pemantauan
pelaporan IKP
dan peran
Dokumen undangan
sosialisasi
melakukan
pendokumenta
sian di buku
pemantauan
pelaporan IKP
dan peran
Berorientasi
pelayanan
Saya akan membuat
undangan sosialisasi
melakukan
pendokumentasian di
buku pemantauan
pelaporan IKP dan
peran PatientSafety
kan pelayanan
kesehatan yang
paripurna,
mandiri dan
terjangkau dan
“Menyelenggaraka
n pendidikan
terintegrasi dan
pelatihan tenaga
PatientSafety
Officeryang
ditujukan untuk
seluruh perawat di Ruang Nusa
Indah
3.Melakukan sosialisasi
melakukan pendokumentas
ian di buku
pemantauan
pelaporan IKP
dan peran
PatientSafety
Officer kepada
perawat Ruang
PatientSafety
Officeryang
ditujukan
untuk seluruh
perawat di
Ruang Nusa
Indah
Officerdengan sopan
yaitu menggunakan
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar sesuai
dengan ketentuan
surat undangan
kesehatan yang
berdaya saing
dan berbudaya”
sehingga nantinya
dapat mewujudkan
visi RSUP Sanglah,
yaitu: “Menjadi
Rumah Sakit
Daftar hadir
Materi
sosialisasi
Foto
Kegiatan
Laporan
kegiatan
Akuntabel
Saya akan melakukan
sosialisasi
pendokumentasian di buku pemantauan
pelaporan IKP dan
peran PatientSafety
Officer secara
transparan yaitu
bersikap terbuka
dengan tujuan berbagi
Unggul dan
Mandiri, Tahun 2024”
Nusa Indah
informasi dengan
teman sejawat
perawat
dan menyampaikannya
secara jelas yakni:
peran dan tugas PSO
dan cara mengisi buku
register dengan jelas
dan mudah dipahami
Loyal (Sila ke-3)
Saya akan melakukan
sosialisasi melakukan
pendokumentasian di buku pemantauan
pelaporan IKP dan
peran PatientSafety
Officerdengan tujuan
menyatukan
persepsi dari teman-
teman sejawat
perawat tentang
pentingnya pelaporan
keselamatan pasien
dan dapat
mengaplikasikannya
secara bersama-
sama untuk
kepentingan
pelayanan
Loyal (Sila ke-4)
Selama sosialisasi saya
akan menerima
kritik dan saran dari
atasan dan teman
sejawat perawat. Saya
tidak akan
memaksakan
kehendak saya
seorang agar
pelayanan berjalan
dengan baik
Berorientasi
pelayanan
Saya akan bersikap
sopan dalam
melakukan sosialisasi
dengan cara
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar agar tidak
menyinggung atasan
dan teman sejawat
perawat 6
Saya akan
bertanggung jawab
dengan memastikan
PatientSafety
Menyampaikan hasil monitoring
pelaksanaan peran
PatientSafety
SafetyOfficer dan pendokumenta
sian IKP di buku
pemantauan
kepada teman
sejawat
perawat
peran Patient SafetyOfficer dan pendokumenta
sian IKP di
buku pemantauan
2. Menyampaikan hasil monitoring penerapan
peran Patient SafetyOfficer dan
setiap
peran PatientSafety
Officerdan
pendokumentasian IKP di buku pemantauan
tersebut dilakukan
observasi dan penilaian
sehingga
pelaksanaannya akan
sesuai dengan target
yag dicapai
Saya akan
menyampaikan laporan
monitoring kegiatan
kepada PJ Ruang Nusa
Indah secara jujur
yakni sesuai dengan
Officerdan
pendokumentasian
IKP di buku
pemantauan dapat
menjadi bahan
untuk
mengumpulkan
informasi yang
nantinya dapat
digunakan untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan.
Hal ini merupakan
pencerminan dari
misi “Menyelenggara
kan penelitian
kesehatan
berbasis rumah
Officerdan
pendokumentasian
IKP di buku
pemantauan
merupakan suatu
wujud sikap
integritas dan
professional yang
berarti
melaksanakan
tugas dengan
penuh tanggung
jawab dan selalu
mengupayakan
pengembangan diri
pendokumenta
sian IKP di buku
pemantauan
kenyataan yang ada di lapangan
Kompeten
Saya akan
menyampaikan hasil
monitoring dan
evaluasi penerapan
peran PatientSafety
Officerdan
pendokumentasian IKP
di buku register
kepada PJ Ruang Nusa
Indah dengan
kualitas terbaik
saya
sakit” sehingga
nantinya dapat
mewujudkan visi
RSUP Sanglah, yaitu: “Menjadi
Rumah Sakit
Unggul dan
Mandiri, Tahun
2024”
1 Melakukan konsultasi dengan Penanggung Jawab
(PJ) Ruang Nusa Indah, Ka. Sub. Instalasi Rawat Inap Medik, Ka. Instalasi Rawat Inap Medik mengenai rancangan aktualisasi dan rencana kegiatanaktualisasi
2 Menyusun buku pemantauan pelaporan insiden keselamatanpasien
3 Membuat PIN yang akan digunakan oleh petugas keselamatanpasien(Patient Safety Officer)
4 Menentukan petugas yang berperan sebagai Patient Safety Officer oleh Penanggung jawab RuangNusaIndah
5 Melakukan sosialisasi tentang peran Patient Safety Officer dan pendokumentasian IKP di buku pemantauan kepada teman sejawat perawat
6 Melakukanmonitoringdanevaluasiperan Patient Safety Officer dan pendokumentasian IKP di buku pemantauan kepada teman sejawat perawat
23-29Agustus 2022
23-29Agustus 2022
30 Agustus – 7 September 2022
30 Agustus – 7 September 2022
12-16 September 2022
17-23 September 2022
Tabel 4.3 Pihak Yang Terlibat
No Para Pihak Peran Dalam Aktualisasi Keterangan
1 Mentor Memberikan bimbingan mengenai isu yang diambil, rancangan dan kegiatan aktualisasi
2 Coach Memberikan bimbingan yang berkaitan dengan sistematika penulisan, rancangan dan kegiatan aktualisasi
3 PJ Ruang Nusa Indah Memberikan masukan dan bimbingan mengenai isu yang diambil pada kegiatan aktulisasi
4 Tim Keselamatan Pasien
Memberikan masukan dan bimbingan mengenai Keselamatan Pasien
5 Petugas PSO Memberikan motivasi, edukasi dan konsultasi mengenai keselamatan pasien
6 Teman Sejawat Perawat Memberikan informasi tentang isu yang diangkat
Pelaksanaan aktualisasi dimulai pada tanggal 23 Agustus 2022 sampai tanggal 26 September 2022 di RSUP Prof Dr.I.G.N.G Ngoerah. Aktualisasi ini terdiri dari 6 kegiatan dengan beberapa tahapan disetiap kegiatan, secara detail sebagai berikut :
5.1.1Kegiatan 1 (23 Agustus – 29 Agustus 2022)
5.1.1.1 Tahapan kegiatan pertama
Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu berkoordinasi dengan
Penaggung Jawab (PJ) Ruang Nusa Indah untuk menyampaikan rancangan aktualisasi dan rencana kegiatan aktualisasi. Saya berkonsultasi dengan sopan yakni mengetuk pintu sebelum masuk ke ruangan atasan dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak menyela atasan saat sedang berbicara serta dengan santun mengucapkan terima kasih saat selesai berkonsultasi, sebagai bentuk nilai Berorientasi
Pelayanan. Saya menyampaikan rancangan aktualisasi dan rencana kegiatan aktualisasi secara jelas dengan cara menyampaikan tahap-tahap kegiatan dengan cermat dan teliti agar dapat dipahami oleh atasan saya, sebagai bentuk nilai Akuntabel.
Foto kegiatan konsultasi bersama dengan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah
Kegiatan kedua yang dilakukan yaitu berkoordinasi dengan Ka. Sub. Instalasi Rawat Inap Medik dan Ka. Instalasi Rawat Inap untuk penyampaian rancangan aktualisasi dan rencana kegiatan aktualisasi. Saya menyampaikan rancangan aktualisasi dan rencana kegiatan aktualisasi saya dengan jujur dan jelas berdasarkan fakta dan data yang akurat tentang isu yang ada di Ruang Nusa Indah untuk menjaga nama baik Instansi, sebagai bentuk nilai Loyal.
Notulen hasil konsultasi bersama Ka. Sub. Instalasi Rawat Inap Medik dan Ka. Instalasi Rawat Inap
Foto kegiatan konsultasi bersama dengan Ka. Sub. Instalasi Rawat Inap Medik
Inap
5.1.2.1 Tahapan kegiatan pertama
Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu membuat buku pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP), buku pemantauan ini merupakan kumpulan pemantauan pelaporan IKP tiap bulan dijadikan dalam bentuk buku agar tidak tercecer dalam penyimpanan dan mudah mengambilnya kembali saat diperlukan. Saya membuat buku pemantauan secara bertanggung jawab dengan cermat membuat pemantauan agar mudah dipahami dan diisi oleh petugas, sebagai bentuk nilai Akuntabel. Saya membuat buku pemantauan ini sebagai sebuah inovasi sebab terobosan ini bertujuan untuk menyelesaikan isu di Ruang Nusa Indah sehingga dapat meningkatkan kompetensi diri, sebagai bentuk nilai Kompeten.
Kegiatan kedua yang dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan
Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah terkait pemantauan pelaporan IKP yang saya buat. Saya bersikap sopan saat berbicara dengan atasan dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menyampaikan isi dari pemantauan pelaporan IKP dan cara mengisinya dan tidak menyela atasan saat berbicara untuk menghargai atasan, sebagai bentuk nilai Harmonis.
Notulen hasil konsultasi dengan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah
Foto kegiatan konsultasi dengan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah
5.1.2.3
Tahapan kegiatan ketiga
Kegiatan ketiga yaitu melakukan revisi pemantauan pelaporan IKP. Saya segera melakukan revisi pemantauan pelaporan IKP secara cermat dan jujur yakni sesuai dengan arahan dari atasan, sebagai bentuk nilai Akuntabel. Saya juga menghargai pendapat dan koreksi dari atasan
mengenai isi dari pemantauan yang saya buat, sebagai bentuk nilai Loyal (Sila ke-4).
Bukti Dokumentasi : Hasil Revisi Pemantauan Pelaporan IKP
Hasil Revisi Pemantauan pelaporan IKP
Kegiatan keempat yaitu mengajukan hasil revisi pemantauan kepada Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah. Saya bersikap sopan dengan meminta izin sebelum memasuki ruangan, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menyampaiakan haisl revisi serta dengan santun mengucapakan terima kasih setelah selesai berkonsultasi, sebagai bentuk nilai Berorientasi Pelayanan.
Notulen hasil konsultasi revisi pemantauan pelaporan IKP dengan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah
5.1.3 Kegiatan 3 (30 Agustus – 7 September 2022)
5.1.3.1 Tahapan kegiatan pertama
Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu membuat PIN Patient Safety Officer, dalam membuat PIN saya melakukan dengan cermat dalam memilih design gambar dan tulisan agar PIN tampak menarik, sebagai bentuk penerapan nilai Akuntabel. PIN ini dapat dijadikan inovasi sebagai bentuk penyemangat untuk Patient Safety Officer dalam menangani isu yang belum terselesaikan pada unit kerja yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan, sebagai bentuk penerapan nilai Adaptif.
Kegiatan kedua yang dilakukan adalah berkonsultasi dengan Tim Keselamatan Pasien RS dan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah terkait ketersediaan dan design PIN Patient Safety Officer, saya melakukan konsultasi dengan sopan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak menyela saat orang lain berbicara serta dengan santun mengucapkan terima kasih setelah selesai berkonsultasi sebagai bentuk penerapan nilai Berorientasi Pelayanan. saya juga bertindak proaktif dengan bagian Tim Keselamatan Pasien RS dan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah dalam menerima saran dan masukan terkait ketersediaan dan design PIN Patient Safety Officer sebagai bentuk penerapan nilai Adaptif.
Notulen
Foto Kegiatan konsultasi dengan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah
Kegiatan ketiga dilakukan adalah melakukan revisi design PIN PatientSafetyOfficer, dalam mengerjakan revisi design PIN saya lakukan dengan tanggung jawab mengikuti arahan Tim Keselamatan RS dan
5.1.3.4
Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah sehingga sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebagai bentuk penerapan nilai Akuntabel.
Hasil revisi design PIN PatientSafetyOfficer
Tahapan kegiatan keempat
Kegiatan keempat dilakukan adalah mengajukan hasil revisi design PIN Patient Safety Officer kepada Tim Keselamatan Pasien RS dan Penanggung Jawab ruang Nusa Indah saya bersikap sopan dalam mengajukan hasil revisi design PIN dengan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta dengan santun mengucapkan terima kasih setelah selesai mengajukan hasil revisi PIN, sebagai bentuk penerapan nilai Berorientasi Pelayanan
Notulen konsultasi dengan Tim Keselamatan Pasien RS
Notulen konsultasi dengan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah
5.1.4Kegiatan 4 (30 Agustus – 7 September 2022)
5.1.4.1 Tahapan Kegiatan pertama
Kegiatan pertama dialakukan adalah berkonsultasi dengan Tim Keselamatan Pasien dan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah terkait syarat menjadi PatientSafetyOfficer dan kegiatan yang dilakukan oleh Patient Safety Officer, saya dengan sopan dan ramah dalam mengajukan syarat dan kegiatan Patient Safety Officer dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, cekatan dalam menerima saran dan masukan yang diberikan dengan tujuan perbaikan sebagai bentuk penerapan nilai Berorientasi Pelayanan. Saran dan masukan yang diberikan dapat meningkatkan kompetensi diri dalam pemahaman tentang Keselamatan Pasien, sebagai bentuk penerapan nilai Kompeten.
Notulen Konsultasi dengan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah
Kegiatan kedua yang dilakakukan adalah Penanggung jawab menetukan petugas yang berperan menjadi PatientSafetyOfficer, saya memberikan hak kepada Penanggung Jawab ruang Nusa Indah untuk menentukan petugas PSO agar tidak menyalahi kewenangan, sehingga Penanggung Jawab dapat menentukan orang yang tepat untuk dijadikan sebagai PSO sesuai dengan syarat yang dibuat, sebagai bentuk penerapan nilai Akuntabel
Kegiatan ketiga yang dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan petugas PSO mengenai rencana kegiatan, saya bersikap sopan dalam berkoordinasi dengan petugas PSO mengenai rencana kegiatan saya dalam budaya keselamatan pasien dengan cara menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta dengan santun mengucapkan terima kasih setelah selesai berkoordinasi sebagai wujud pelaksanaan nilai Berorientasi Pelayanan. Saya melakukan kerja sama dengan petugas PSO mengenai budaya keselamatan pasien sehingga tercapainya tujuan optimalnya budaya keselamatan pasien di Ruang Nusa Indah sebagai wujud nilai Kolaboratif.
5.1.5 Kegiatan 5 (12 September – 16 September 2022)
5.1.5.1 Tahapan kegiatan pertama
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah melakukan koordinasi waktu dan tempat dengan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah mengenai rencana sosialisasi melakukan pendokumentasian di buku
pemantauan pelaporan IKP dan peran PatientSafetyOfficer(PSO), saya bersikap ramah dan sopan santun dalam menyampaikan rencana sosilaisasi yang akan saya lakukan dengan menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar serta mengucapkan terima kasih setelah selesai berkoordinasi, sebagai bentuk perwujudan nilai Berorientasi Pelayanan.
Notulen koordinasi dengan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah
Kegiatan kedua yang dilakukan adalah menyusun undangan sosialisasi peran PSO dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien yang ditujukan untuk seluruh perawat di Ruang Nusa Indah. Saya membuat surat undangan sosialisasi peran PSO dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien dengan sopan yaitu menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan surat undangan. Kemudian saya menyerahkan surat undangan sosialisasi kepada atasan secara langsung dan menyebarkan surat undangan kepada teman-teman sejawat petugas kesehatan melalui aplikasi WhatsApp.
Dokumen surat undangan sosialisasi
Bukti kegiatan menyerahkan undangan sosialisasi kepada PJ
Ruang Nusa Indah
Bukti kegiatan surat undangan via WA kepada petugas kesehatan
Kegiatan ketiga adalah melakukan sosialisasi peran PSO dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien kepada petugas kesehatan Ruang Nusa Indah, saya bersikap sopan dan santun dalam melakukan menyampaikan materi sosialisasi dengan menngunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sebagai wujud nilai Berorientasi Pelayanan. Melakukan sosialisasi secara transparan yaitu bersikap terbuka dengan tujuan berbagi informasi dengan teman sejawat petugas kesehatan dan menyampaikan dengan jelas materi sosialisasi sehingga dapat dipahami dengan baik dan mudah, sebagai wujud nilai Akuntabel Sosialisasi ini dilakukan untuk menyatukan persepsi petugas kesehatan tentang pentingnya pelaporan insiden keselamatan pasien dan dapat mengaplikasikannya secara bersama-sama untuk kepentingan pelayanan, saya juga menerima kritik dan saran dari teman-teman sejawat perawat, sebagai bentuk penerapan nilai Loyal.
Daftar hadir peserta sosialisasi
Materi sosalisasi Peran PSO dan Pemantauan Pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien
5.1.6 Kegiatan 6 (17 September-23 September 2022)
5.1.6.1 Tahapan kegiatan pertama
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah melakukan monitoring dan evaluasi penerapan peran Patient Safety Officer (PSO) dan pendokumentasian IKP di buku pemantauan, saya melakukan dengan
tanggung jawab dengan memastikan setiap pelaksanaan peran PSO dan pendokumentasian IKP di buku pemantauan sudah diterapkan dengan benar, sebagi wujud nilai Akutabel.
Kegiatan kedua yang dilakukan adalah menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi penerapan peran PSO dan Pemantauan pelaporan IKP di buku pemantauan, saya memyampaikan laporan hasil monitoring kegiatan kepada Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah secara jujur sesuai dengan kenyataan yang ada, sebagai penerapan nilai Akuntabel. Saya menyampaikan hasil monitoring penerapan peran PSO dan pendokumentasian IKP di buku pemantuan dengan kualitas terbaik saya sehingga dapat menigkatkan kemampuan diri, sebagai wujud nilai Kompeten.
5.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Deskripsi capaian pelaksanaan aktualisasi dengan membandingkan Nilai-nilai ASN yang telah direncanakan sebelumnya dengan nilai-nilai
dasar ASN yang terealisasi dapat dilihat pada tabel berikut :
5.2Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar ASN
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
1 Melaksanakan
konsultasi dengan
Penanggung
Jawab (PJ) Ruang
Nusa Indah, Ka.
Sub. Instalasi
Rawat Inap Medik,
Ka. Instalasi
Rawat Inap
mengenai
rancangan
aktualisasi dan rencana kegiatan
aktualisasi
1. Melakukan
konsultasi dengan
PJ Ruang Nusa
Indah untuk
penyampaian
rancangan aktualisasi dan rencana kegiatan
aktualisasi
Notulen
Konsultasi
Foto Kegiatan
Akuntabel
Saya akan
berkonsultasi
mengenai
rancangan
aktualisasi dan
rencana kegiatan
aktualisasi secara
jelas dengan cara
menyampaikan
tahap-tahap
kegiatan dengan
cermat dan teliti
agar dapat
dipahami oleh
atasan
Berorientasi
Pelayanan
Saya akan
berkonsultasi
dengan sopan,
Akuntabel
Saya melakukan
berkonsultasi
mengenai
rancangan
aktualisasi dan
rencana kegiatan
aktualisasi secara
jelas dengan cara
menyampaikan
tahap-tahap
kegiatan dengan
cermat dan teliti
agar dapat
dipahami oleh
atasan
Berorientasi
Pelayanan
Saya melakukan
berkonsultasi
dengan sopan,
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan melakukan
konsultasi dengan PJ
Ruang Nusa Indah,
Ka. Sub Instalasi
Rawat Inap Medik dan
Kepala Instalasi
Rawat Inap
menunjukkan adanya
kontribusi yang
dilakukan oleh
berbagai pihak dalam
pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan kepentingan
instansi. Hal ini
sejalan dengan
penerapan misi yaitu
“Membangun
jejaring kesehatan
dan kerja sama
dengan pemangku
Konsultasi
dengan PJ Ruang
Nusa Indah, Ka. Sub Instalasi
Rawat Inap
Medik dan
Kepala Instalasi
Rawat Inap
menunjukkan
adanya
kontribusi yang
dilakukan oleh
berbagai pihak
dalam
pelaksanaan
kegiatan yang
berhubungan
dengan
kepentingan
instansi, hal ini
sesuai dengan
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
yakni mengetuk
pintu sebelum
masuk ke ruangan
atasan dan
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar, tidak
menyela atasan
saat sedang
berbicara serta
dengan santun
mengucapkan
terima kasih saat
selesai
berkonsultasi
Notulen
Loyal
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
yakni mengetuk
pintu sebelum
masuk ke ruangan
atasan dan
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar, tidak
menyela atasan
saat sedang
berbicara serta
dengan santun
mengucapkan
terima kasih saat
selesai
berkonsultasi
Loyal
konsultasi dengan
Ka. Sub. Instalasi
Rawat Inap Medik
dan Ka. Instalasi
Rawat Inap untuk
penyampaian
rancangan
aktualisasi dan
Konsultasi
Foto Kegiatan
Saya akan
berkonsultasi
secara jujur
dengan
menjelaskan
rancangan
aktualisasi dan
rencana kegiatan
Saya melakukan
konsultasi secara
jujur dengan
menjelaskan
rancangan
aktualisasi dan
rencana kegiatan
aktualisasi yang
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
kepentingan
terkait” sehingga
nantinya dapat
mewujudkan visi
RSUP Sanglah, yaitu:
“Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri, Tahun
2024”
nilai-nilai keyakinan dasar
yaitu
kebersamaan (team work)
agar mencapai visi misi organisasi dan harus senantiasa bekerja secara profesional dan penuh tanggung jawab sesuai keahlian.
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
rencana kegiatan aktualisasi
aktualisasi yang
saya buat
berdasarkan faktafakta dan datadata yang akurat
tentang isu yang
ada di unit kerja
untuk menjaga
nama baik
Instansi
saya buat
berdasarkan faktafakta dan data-data
yang akurat tentang
isu yang ada di unit
kerja untuk
menjaga nama
baik Instansi
2 Membuat buku
pelaporan
pemantauan insiden
keselamatan
pasien
2. Membuat buku
pemantauan
pelaporan IKP
Buku pemantauan
pelaporan IKP
Akuntabel
Saya akan membuat
buku pemantauan
secara bertanggung
jawab dengan
jelas sehingga
mudah dipahami
dan diisi oleh
petugas
Kompeten
Saya akan membuat
buku pemantauan
pelaporan IKP ini
sebagai sebuah
inovasi sebab
Akuntabel
Saya membuat
buku pemantauan
secara
bertanggung
jawab dengan
jelas sehingga
mudah dipahami
dan diisi oleh
petugas
Kompeten
Saya membuat
buku pemantauan
pelaporan IKP ini
sebagai sebuah
inovasi sebab
“
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan melakukan
pembuatan buku
pemantauan IKP
menunjukkan adanya
komitmen dalam
peningkatan kualitas
pelayanan dengan
melakukan kerja sama
dengan pihak-pihak
terkait. Hal ini sejalan
dengan penerapan
misi yaitu
Menciptakan tata
kelola RS yang baik
dan “Membangun
jejaring kesehatan
Mengetahui
permasalahan
yang ada di lingkungan
tempat kerja, membuat rencana
penyelesaian
permasalahan
dan mewujudkan kegiatan
tersebut dengan
pembuatan buku pemantauan
menunjukkan
seorang tenaga
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
terobosan ini
bertujuan untuk
menyelesaikan isu
pada unit kerja
saya sehingga
dapat
meningkatkan
kompetensi diri
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
terobosan ini
bertujuan untuk
menyelesaikan isu
pada unit kerja
saya sehingga
dapat
meningkatkan
kompetensi diri
2. Melakukan konsultasi dengan
Penanggung Jawab
Ruang Nusa Indah
terkait isi dari buku
pemantauan
pelaporan IKP
Notulen
Konsultasi
Foto Kegiatan
Harmonis
Saya akan bersikap
sopan dengan
meminta izin
sebelum memasuki
ruangan atasan
dan menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar dalam
menyampaikan isi
buku pemantauan
dan tidak menyela
atasan saat
berbicara untuk
menghargai
atasan
Harmonis
Saya bersikap
sopan dengan
meminta izin
sebelum
memasuki
ruangan atasan
dan menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar dalam
menyampaikan isi
buku pemantauan
dan tidak menyela
atasan saat
berbicara untuk
menghargai
atasan
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
dan kerja sama
dengan pemangku
kepentingan
terkait” sehingga
nantinya dapat
mewujudkan visi RSUP
Sanglah, yaitu: “Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri, Tahun 2024”
kesehatan yang berintegritas dan profesional dalam bertugas
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
pelaporan IKP
Dokumen hasil
revisi buku
pemantauan
pelaporan IKP
Akuntabel
Saya akan
melakukan revisi
buku pemantauan
secara cermat
dan jujur yakni
sesuai dengan
arahan dari atasan
Loyal (Sila ke-4)
Saat berkoordinasi, saya akan
menghargai
pendapat dan
koreksi dari atasan
mengenai isi dari
buku pemantauan
Akuntabel
Saya melakukan
revisi buku
pemantauan
secara cermat
dan jujur yakni
sesuai dengan
arahan dari atasan
Loyal (Sila ke-4)
Saat berkoordinasi, saya menghargai
pendapat dan
koreksi dari atasan
mengenai isi dari
buku pemantauan
kepada
Penangung Jawab
Ruang Nusa Indah
Notulen
Konsultasi
Dokumen buku
pemantauan
pelaporan IKP
Berorientasi
pelayanan
Saya akan bersikap
sopan dengan
meminta izin
sebelum memasuki
ruangan atasan, menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
Berorientasi
pelayanan
Saya bersikap
sopan dengan
meminta izin
sebelum
memasuki
ruangan atasan, menggunakan
Bahasa Indonesia
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
benar dalam
menyampaikan
hasil revisi buku
pemantauan serta
dengan santun
mengucapkan
terima kasih
setelah selesai
berkonsultasi untuk
mengajukan revisi
buku pemantauan
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
yang baik dan
benar dalam
menyampaikan
hasil revisi buku
pemantauan serta
dengan santun
mengucapkan
terima kasih
setelah selesai
berkonsultasi
untuk mengajukan
revisi buku
pemantauan
3 Membuat PIN
yang akan
digunakan oleh
petugas
keselamatan
pasien (Patient
SafetyOfficer)
1.
PatientSafety Officer
Akuntabel
Saya akan cermat
dalam membuat
PIN dengan cara
menyesuaikan
design gambar dan
tulisan sehingga
PIN tampak
menarik dan
mudah dimengerti
Akuntabel
Saya dengan
cermat dalam
membuat PIN
dengan cara
menyesuaikan
design gambar
dan tulisan
sehingga PIN
tampak menarik
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan melakukan
pembuatan PIN
PatientSafetyOfficer
dapat berkontribusi
dalam meningkatkan
inovasi dalam bidang
pelayanan sehingga
kualitas mutu dapat
ditingkatkan. Hal ini
sejalan dengan
Pembuatan PIN
PatientSafety
Officer telah
sesuai dengan
nilai-nilai
keyakinan dasar, yakni:
Professional
dan Tat Twam
Asi yang artinya
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Loyal (Sila ke-2)
Saya akan PIN
PatientSafety
Officerini dengan
tujuan untuk
meningkatkan
semangat dalam
berbagi
pengetahuan
dengan rekan
sejawat perawat
demi kepentingan
menolong pasien
Adaptif
Saya akan membuat
PIN sebagai
sebuah inovasi
dan mengembangka
n kreativitas
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
dan mudah
dimengerti
Loyal (Sila ke-2)
Saya membuat PIN
PatientSafety
Officer ini dengan
tujuan untuk
meningkatkan
semangat dalam
berbagi
pengetahuan
dengan rekan
sejawat perawat
demi kepentingan
menolong pasien
Adaptif
Saya membuat PIN
sebagai sebuah
inovasi dan
mengembangka
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
pencapaian misi RSUP
Sanglah yaitu
“Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan yang
paripurna, mandiri
dan terjangkau
sehingga nantinya
dapat mewujudkan
visi RSUP Sanglah,
yaitu: “Menjadi
Rumah Sakit
Unggul dan
Mandiri, Tahun 2024”
peduli dan tulus
ikhlas dalam
memenuhi
kebutuhan
pelangggan dan terus
mengupayakan pengembangan
diri
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
yakni media baru
yang digunakan
mengatasi isu yang
belum
terselesaikan pada
unit kerja yang
bertujuan
meningkatkan
kualitas pelayanan
sebab
pengaplikasiannya
jarang dilakukan
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
n kreativitas
yakni media baru
yang digunakan
mengatasi isu
yang belum
terselesaikan pada
unit kerja yang
bertujuan
meningkatkan
kualitas pelayanan
sebab
pengaplikasiannya
jarang dilakukan
2.
Notulen
Adaptif
Adaptif
konsultasi dengan
Tim Keselamatan
Pasien Rumah
Sakit mengenai
ketersediaan dan
Konsultasi
Foto Kegiatan
Saya akan bertindak
proaktif dengan
bagian Tim
Keselamatan
Saya bertindak
proaktif dengan
bagian Tim
Keselamatan
Pasien RS dengan
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
design PIN Patient
SafetyOfficer
Pasien RS dengan
cara menanyakan
ketersediaan dan
design PIN Patient
SafetyOfficer
Berorientasi
Pelayanan
saya akan
berkonsultasi
dengan sikap
sopan terhadap
Tim Keselamatan
Pasien RS dengan
cara menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar, tidak
menyela orang lain
saat berbicara
serta dengan
cara menanyakan
ketersediaan dan
design PIN Patient
SafetyOfficer
Berorientasi
Pelayanan
saya berkonsultasi
dengan sikap
sopan terhadap
Tim Keselamatan
Pasien RS dengan
cara
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar, tidak
menyela orang
lain saat berbicara
serta dengan
santun
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
santun
mengucapkan
terima kasih
setelah selesai
berkonsultasi.
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
mengucapkan
terima kasih
setelah selesai
berkonsultasi.
3. Melakukan
koordinasi dengan
PJ Ruang Nusa
Indah mengenai
design PIN Patient
SafetyOfficer
Notulen
Koordinasi
Foto Kegiatan
Berorientasi
pelayanan
Saya akan meminta
izin sebelum
memasuki ruangan
atasan. Saya akan
melakukan
koordinasi dengan
sopan kepada
atasan dengan
cara menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar, tidak
menyela atasan
Berorientasi
pelayanan
Saya meminta izin
sebelum
memasuki
ruangan atasan.
Saya akan
melakukan
koordinasi dengan
sopan kepada
atasan dengan
cara
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
saat sedang
berbicara serta
dengan santun
mengucapkan
terima kasih
setelah selesai
berkoordinasi
Kolaboratif
Memberikan
kesempatan PJ
Ruang Nusa
Indah dan
Bagian PKRS
dalam memberikan
masukan tentang
design PIN Patient
SafetyOfficerdemi
mendapatkan hasil
yang terbaik.
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
benar, tidak
menyela atasan
saat sedang
berbicara serta
dengan santun
mengucapkan
terima kasih
setelah selesai
berkoordinasi
Kolaboratif
Memberikan
kesempatan PJ
Ruang Nusa
Indah dan
Bagian PKRS
dalam memberikan
masukan tentang
design PIN Patient
SafetyOfficer
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Keterkaitan dengan
4. Melakukan revisi PIN PatientSafety Officer
Hasil revisi PIN PatientSafety Officer
Akuntabel
Saya akan
bertanggung
jawab dalam
mengerjakan revisi
PIN dengan cara
mengikuti arahan
atasan sehingga
PIN yang saya buat
sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku
substansi agenda
yang dilaksanakan
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi demi mendapatkan hasil
yang terbaik.
Akuntabel
Saya bertanggung
jawab dalam
mengerjakan
revisi PIN dengan
cara mengikuti
arahan atasan
sehingga PIN yang
saya buat sesuai
dengan ketentuan
yang berlaku
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
SafetyOfficer
kepada PJ Ruang
Nusa Indah dan
Tim Keselamatan
Pasien
PIN Patient
SafetyOfficer
Saya akan bersikap
sopan dalam
mengajukan hasil
revisi PIN dengan
cara berkomunikasi
dengan atasan
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar serta dengan
santun
mengucapkan
terima kasih
setelah selesai
mengajukan hasil
revisi PIN
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
Saya bersikap
sopan dalam
mengajukan hasil
revisi PIN dengan
cara
berkomunikasi
dengan atasan
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar serta
dengan santun
mengucapkan
terima kasih
setelah selesai
mengajukan hasil
revisi PIN
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Nusa
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Officeroleh
Penanggung
jawab Ruang Nusa
Indah
RS dan
Penangggung
Jawab Ruang Nusa
Indah untuk
menentukan
petugas yang
berperan sebagai
PSO
sopan dalam
berkoordinasi
dengan Tim
Keselamatan
Pasien RS dan
Penanggung Jawab
Ruang Nusa Indah
mengenai syarat
menjadi PSO dan
kegiatan PSO
dengan cara
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar serta dengan
santun
mengucapkan
terima kasih
setelah selesai
berkoordinasi
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
sopan dalam
berkoordinasi
dengan Tim
Keselamatan
Pasien RS dan
Penanggung
Jawab Ruang
Nusa Indah
mengenai syarat
menjadi PSO dan
kegiatan PSO
dengan cara
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar serta
dengan santun
mengucapkan
terima kasih
setelah selesai
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
meningkatkan
pengetahuan dalam
pemberian asuhan
keperawatan yang
lebih berkualitas
sehingga pelayanan
yang diberikan kepada
pasien lebih bermutu
dan efisien, hal ini
merupakan
pencerminan misi
organisasi yaitu
“Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan yang
paripurna, mandiri
dan terjangkau”
sehingga nantinya
dapat mewujudkan
visi RSUP Sanglah,
diselenggarakan
guna mencapai
pengembangan
diri pada setiap
perawat dengan
tujuan
meningkatkan
kualitas
pelayanan yang
dilakukan secara
bersama-sama
merupakan
pencerminan
nilai keyakinan, yaitu
Professional dan kebersamaan.
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
2. PJ ruang Nusa
Indah menetukan
petugas yang
berperan sebagai
PSO
Foto kegiatan Akuntabel
Saya akan
memberikan hak
kepada PJ ruang
Nusa Indah untuk
menentukan
petugas PSO agar
tidak menyalahi
kewenangan,
sehingga PJ dapat
menentukan orang
yang tepat untuk
dijadikan sebagai
PSO
3. Berkoordinasi
dengan petugas
PSO mengenai
rencana kegiatan
Notulen
koordinasi
Foto kegiatan
pelayanan
Saya akan bersikap
sopan dalam
Akuntabel
Saya memberikan
hak kepada PJ
ruang Nusa Indah
untuk menentukan
petugas PSO agar
tidak menyalahi
kewenangan,
sehingga PJ dapat
menentukan orang
yang tepat untuk
dijadikan sebagai
PSO
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
berkoordinasi yaitu: “Menjadi
Rumah Sakit
Unggul dan
Mandiri, Tahun
2024”
pelayanan
Saya bersikap
sopan dalam
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
berkoordinasi
dengan petugas
PSO mengenai
rencana kegiatan
saya dalam budaya
pelaporan pasien
dengan cara
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar serta dengan
santun
mengucapkan
terima kasih
setelah selesai
berkoordinasi
Kolaboratif
Saya akan bekerja
sama dengan
petugas PSO
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
berkoordinasi
dengan petugas
PSO mengenai
rencana kegiatan
saya dalam
budaya pelaporan
pasien dengan
cara
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar serta
dengan santun
mengucapkan
terima kasih
setelah selesai
berkoordinasi
Kolaboratif
Saya bekerja
sama dengan
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
mengenai budaya
keselamatan
pasien sehingga
tercapai tujuan
optimalnya budaya
keselamatan
pasien di ruang
Nusa Indah
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
petugas PSO
mengenai budaya
keselamatan
pasien sehingga
tercapai tujuan
optimalnya budaya
keselamatan
pasien di ruang
Nusa Indah
5 Melakukan
sosialisasi tentang
peran Patient
SafetyOfficerdan
pendokumentasian
IKP di buku
pemantauan
kepada teman
sejawat perawat
1. Berkoordinasi
waktu dan tempat
dengan PJ Ruang
Nusa Indah
mengenai rencana
sosialisasi
melakukan
pendokumentasia
n di buku
pemantauan
pelaporan IKP dan
Notulen
Koordinasi
Foto kegiatan
Berorientasi
pelayanan
Saya akan bersikap
sopan dalam
berkoordinasi
dengan PJ Ruang
Nusa Indah
mengenai rencana
sosialisasi
melakukan
pendokumentasian
Berorientasi
pelayanan
Saya bersikap
sopan dalam
berkoordinasi
dengan PJ Ruang
Nusa Indah
mengenai rencana
sosialisasi
melakukan
pendokumentasian
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan melakukan
sosialisasi tentang
keselamatan pasien
kepada seluruh
perawat di Ruang
Nusa Indah dapat
meningkatkan
pengetahuan dalam
pemberian asuhan
keperawatan yang
lebih berkualitas
Pelaksanaan
sosialisasi
keselamatan
pasien yang
diselenggarakan
guna mencapai
pengembangan
diri pada setiap
perawat dengan
tujuan
meningkatkan
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
peran Patient
SafetyOfficer
di buku
pemantauan
pelaporan IKP dan
peran Patient
SafetyOfficer
dengan cara
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar serta dengan
santun
mengucapkan
terima kasih
setelah selesai
berkoordinasi
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
di buku
pemantauan
pelaporan IKP dan
peran Patient
SafetyOfficer
dengan cara
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar serta
dengan santun
mengucapkan
terima kasih
setelah selesai
berkoordinasi
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi
sehingga pelayanan
yang diberikan kepada
pasien lebih bermutu
dan efisien, hal ini
merupakan
pencerminan misi
organisasi yaitu
“Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan yang
paripurna, mandiri
dan terjangkau dan
“Menyelenggarakan
pendidikan
terintegrasi dan
Penguatan Nilai Organisasi
kualitas
pelayanan yang
dilakukan secara
bersama-sama
merupakan
pencerminan
nilai keyakinan, yaitu
Professional dan kebersamaan.
2.Menyusun undangan sosialisasi
melakukan pendokumentasian
di buku pemantauan
Dokumen undangan sosialisasi
melakukan
pelatihan tenaga
kesehatan yang
berdaya saing dan
berbudaya” sehingga
nantinya dapat
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
pelaporan IKP dan
peran PatientSafety
Officeryang
ditujukan untuk
seluruh perawat di
Ruang Nusa Indah
di buku
pemantauan
pelaporan IKP dan
peran Patient
SafetyOfficer
yang ditujukan
untuk seluruh
perawat di Ruang
Nusa Indah
sosialisasi
melakukan
pendokumentasian
di buku
pemantauan
pelaporan IKP
dan peran Patient
SafetyOfficer
dengan sopan
yaitu
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar sesuai
dengan ketentuan
surat undangan
melakukan
pendokumentasian
di buku
pemantauan
pelaporan IKP
dan peran Patient
SafetyOfficer
dengan sopan
yaitu
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar sesuai
dengan ketentuan
surat undangan
3.Melakukan
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
mewujudkan visi RSUP
Sanglah, yaitu: “Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri, Tahun
2024”
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
di buku pemantauan
pelaporan IKP dan
peran PatientSafety Officer kepada
perawat Ruang
Nusa Indah
Laporan
kegiatan
pendokumentasian
di buku
pemantauan
pelaporan IKP dan
peran Patient
SafetyOfficer
secara
transparan yaitu
bersikap terbuka
dengan tujuan
berbagi informasi
dengan teman
sejawat perawat
dan
menyampaikannya
secara jelas yakni:
peran dan tugas
PSO dan cara
mengisi buku
register dengan
di buku
pemantauan
pelaporan IKP dan
peran Patient
SafetyOfficer
secara
transparan yaitu
bersikap terbuka
dengan tujuan
berbagi informasi
dengan teman
sejawat perawat
dan
menyampaikannya
secara jelas
yakni: peran dan
tugas PSO dan
cara mengisi buku
register dengan
jelas dan mudah
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
jelas dan mudah
dipahami
Loyal (Sila ke-3)
Saya akan
melakukan
sosialisasi
melakukan
pendokumentasian
di buku
pemantauan
pelaporan IKP dan
peran Patient
SafetyOfficer
dengan tujuan
menyatukan
persepsi dari
teman-teman
sejawat perawat
tentang pentingnya
pelaporan
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
dipahami
Loyal (Sila ke-
3) Saya
melakukan
sosialisasi
melakukan
pendokumentasian
di buku
pemantauan
pelaporan IKP dan
peran Patient
SafetyOfficer
dengan tujuan
menyatukan
persepsi dari
teman-teman
sejawat perawat
tentang
pentingnya
pelaporan
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
keselamatan
pasien dan dapat
mengaplikasikanny
a secara
bersama-sama
untuk
kepentingan
pelayanan
Loyal (Sila ke-4)
Selama sosialisasi
saya akan
menerima kritik
dan saran dari
atasan dan teman
sejawat perawat.
Saya tidak akan
memaksakan
kehendak saya
seorang agar
pelayanan berjalan
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
keselamatan
pasien dan dapat
mengaplikasikann
ya secara
bersama-sama
untuk
kepentingan
pelayanan
Loyal (Sila ke-4)
Selama sosialisasi
saya menerima
kritik dan saran
dari atasan dan
teman sejawat
perawat. Saya
tidak akan
memaksakan
kehendak saya
seorang agar
pelayanan
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi terhadap
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
dengan baik
Berorientasi
pelayanan
Saya akan bersikap
sopan dalam
melakukan
sosialisasi dengan
cara menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar agar tidak
menyinggung
atasan dan teman
sejawat perawat
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
berjalan dengan
baik
Berorientasi
pelayanan
Saya bersikap
sopan dalam
melakukan
sosialisasi dengan
cara
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar agar tidak
menyinggung
atasan dan teman
sejawat perawat
Saya
jawab
jawab
memastikan
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan
Menyampaikan hasil
peran
pelaksanaan
peran
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
pendokumentasian
IKP di buku
pemantauan
kepada teman
sejawat perawat
Officerdan
pendokumentasian
IKP di buku
pemantauan
pemantauan
Foto kegiatan
memastikan setiap
pelaksanaan peran
PatientSafety
Officerdan
pendokumentasian
IKP di buku
pemantauan
tersebut dilakukan
observasi sehingga
pelaksanaannya
akan sesuai
dengan target yag
dicapai
pelaksanaan
peran Patient
SafetyOfficerdan
pendokumentasian
IKP di buku
pemantauan
tersebut dilakukan
observasi
sehingga
pelaksanaannya
akan sesuai
dengan target yag
dicapai
4. Menyampaikan
hasil monitoring
dan evaluasi
penerapan peran
PatientSafety
Officerdan
Laporan evaluasi
menyampaikan
laporan
laporan
kegiatan
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
pendokumentasian
IKP di buku
pemantauan dapat
menjadi bahan untuk
mengumpulkan
informasi yang
nantinya dapat
digunakan untuk
meningkatkan kualitas
pelayanan. Hal ini
merupakan
pencerminan dari misi “Menyelenggaraka
n penelitian
kesehatan berbasis
rumah sakit”
sehingga nantinya
dapat mewujudkan
visi RSUP Sanglah,
yaitu: “Menjadi
SafetyOfficer dan pendokumentasi an IKP di buku
pemantauan
merupakan suatu
wujud sikap
integritas dan
professional yang berarti
melaksanakan
tugas dengan
penuh tanggung
jawab dan selalu
mengupayakan
pengembangan diri
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Evidence
Keterkaitan dengan
substansi agenda 2
yang direncanakan
Keterkaitan dengan
substansi agenda
yang dilaksanakan
pendokumentasian
IKP di buku
pemantauan
Ruang Nusa Indah
secara jujur yakni
sesuai dengan
kenyataan yang
ada di lapangan
Kompeten
Saya akan
menyampaikan
hasil monitoring
dan evaluasi
penerapan peran
PatientSafety
Officerdan
pendokumentasian
IKP di buku
register kepada PJ
Ruang Nusa Indah
dengan kualitas
terbaik saya
kepada PJ Ruang
Nusa Indah secara
jujur yakni sesuai
dengan kenyataan
yang ada di lapangan
Kompeten
Saya akan
menyampaikan
hasil monitoring
dan evaluasi
penerapan peran
PatientSafety
Officerdan
pendokumentasian
IKP di buku
register kepada PJ
Ruang Nusa Indah
dengan kualitas
terbaik saya
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Rumah Sakit
Unggul dan Mandiri, Tahun 2024”
5.3 Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi
5.3.1 Kegiatan 1
Pelaksanaan koordinasi dengan Penanggung Jawab (PJ) Ruang Nusa Indah, Ka. Sub. Instalasi Rawat Inap Medik, Ka. Instalasi Rawat Inap mengenai rancangan aktualisasi dan rencana kegiatan aktualisasi telah dilaksanakan sesuai rencana, memiliki kontribusi terhadap Visi dan Misi. Meningkatkan nilai yang terkandung dalam organisasi dan member manfaat kepada organisasi.
5.3.1.1Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi
Pelaksanaan kegiatan melakukan koordinasi dengan Penanggung
Jawab(PJ) Ruang Nusa Indah, Ka. Sub Instalasi Rawat Inap Medik dan Kepala Instalasi Rawat Inap Medik menunjukkan adanya kontribusi yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan instansi. Hal ini sejalan dengan penerapan misi yaitu “Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait” sehingga nantinya dapat mewujudkan visi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah,yaitu:
“Menjadi Rumah SakitUnggul dan Mandiri, Tahun 2024”.
Pelaksanaan kegiatan melakukan koordinasi dengan Penanggung
Jawab (PJ) Ruang Nusa Indah, Ka. Sub Instalasi Rawat Inap Medik dan Kepala Instalasi Rawat Inap Medik menunjukkan adanya kontribusi yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan instansi, hal ini sesuai dengan nilai-nilai keyakinan dasar yaitu kebersamaan (team work). Dalam bekerja tim juga harus bersikap professional, Tat Twam Asi dan memiliki integritas dan tanggung jawab guna mencapai pelayanan Kesehatan yang berkualitas.
Manfaat dari kegiatan koordinasi rancangan kegiatan aktualisasi yang dilakukan adalah kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan persetujuan dari atasan sehingga tindakan yang dilakukan tidak bertentangan dengan aturan dan dapat mengatasi isu yang ada di unit kerja.
Kegiatan pembuatan buku pemantauan pelaporan insiden keselamatan pasien, kemudian dikonsultasikan dengan Penanggug Jawab ruang
Nusa Indah telah dilaksanakan sesuai rencana, memiliki kontribusi terhadap Visi dan Misi, meningkatkan nilai yang terkandung dalam organisasi dan memberi manfaat kepada organisasi.
5.3.2.1 Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan membuat buku pemantauan pelaporan insiden keselamatan pasien menunjukkan adanya kontribusi dalam meningkatkan pelayanan kepada pasien. Hal inisejalandenganpencapaianmisi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu “menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau”, dan berkonsultasi dengan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah merupakan kontribusi dalam pencapaian misi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu “membangun jejaring Kesehatan dan Kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait”dimana hal tersebut berkaitan dengan visi RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah,yaitu: “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri, Tahun 2024”.
5.3.2.2 Penguatan Nilai Organisasi
Membuat buku pemantauan pelaporan insiden keselamatan pasien sesuai dengan nilai professional dan nilai organisasi lain dalam pembuatan video ini adalah Tat Twam Asi dimana dalam pembuatan video ini sudah berdasarkan kepedulian dan ketulusikhlasan dalam memenuhi kebutuhan pasien.
5.3.2.3 Analisis Manfaat
Manfaat dari kegiatan membuat buku pemantauan pelaporan insiden keselamatan pasien yaitu dapat meningkatkan inovasi dalam memantau pelaporan insiden keselamatan pasien memudahkan petugas kesehatan dalam memahami pelapora insiden keselamatan pasien
5.3.3 Kegiatan III
Kegiatan pembuatan PIN keselamatan pasien, kemudian dikonsultasikan dengan Penanggug Jawab ruang Nusa Indah dan tim Keselamatan
Pasien telah dilaksanakan sesuai rencana, memiliki kontribusi terhadap Visi dan Misi, meningkatkan nilai yang terkandung dalam organisasi dan memberi manfaat kepada organisasi.
Dengan pembuatan PIN keselamatan pasien menunjukkan adanya kontribusi dalam meningkatkan pelayanan kepada pasien. Hal inisejalandenganpencapaianmisi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu “menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau”, dan berkonsultasi dengan Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah merupakan kontribusi dalam pencapaian misi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu “membangun jejaring Kesehatan dan Kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait”dimana hal tersebut berkaitan dengan visi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah,yaitu: “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri, Tahun 2024”.
Pembuatan PIN keselamatan pasien sesuai dengan nilai professional dan nilai organisasi lain dalam pembuatan video ini adalah Tat Twam Asi dimana dalam pembuatan video ini sudah berdasarkan kepedulian dan ketulusikhlasan dalam memenuhi kebutuhan pasien.
5.3.3.3 Analisis Manfaat
Manfaat dari kegiatan membuat PIN keselamatan pasien yaitu dapat meningkatkan inovasi dalam memantau pelaporan insiden keselamatan pasien memudahkan petugas kesehatan dalam memahami pelapora insiden keselamatan pasien
5.3.4 Kegiatan IV
Kegiatan menentukan Patient Safety Officer, kemudian dikonsultasikan dengan Penanggug Jawab ruang Nusa Indah dan tim Keselamatan Pasien dan petugas PSO dipilh oleh PJ Ruang Nusa Indah telah dilaksanakan sesuai rencana, memiliki kontribusi terhadap Visi dan Misi, meningkatkan nilai yang terkandung dalam organisasi dan memberi manfaat kepada organisasi.
5.3.4.1 Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan menentukan Patient Safety Officer menunjukkan adanya kontribusi dalam meningkatkan pelayanan kepada pasien. Hal ini sejalan dengan pencapaian misi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu “menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau”, dan berkonsultasi dengan Penanggung
Jawab Ruang Nusa Indah merupakan kontribusi dalam pencapaian misi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu “membangun jejaring Kesehatan dan Kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait”dimana hal tersebut berkaitan dengan visi RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah,yaitu: “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri, Tahun 2024”.
5.3.4.2 Penguatan Nilai Organisasi
Menentukan Patient Safety Officer sesuai dengan nilai professional dan nilai organisasi lain dalam pembuatan video ini adalah Tat Twam Asi dimana dalam pembuatan video ini sudah berdasarkan kepedulian dan ketulusikhlasan dalam memenuhi kebutuhan pasien.
5.3.4.3 Analisis Manfaat
Manfaat dari kegiatan menentukan Patient Safety Officer yaitu dapat meningkatkan inovasi dalam memantau pelaporan insiden keselamatan pasien memudahkan petugas kesehatan dalam memahami pelapora insiden keselamatan pasien
5.3.5 Kegiatan V
Pemberian sosialisasi peran Patien Safety Officer dan pemantauan pelaporan IKP telah dilaksanakan sesuai rencana, memiliki kontribusi terhadap Visi dan Misi, meningkatkan nilai yang terkandung dalam organisasi dan member manfaat kepada organisasi.
5.3.5.1 Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Pemberian sosialisasi peran Patien Safety Officer dan pemantauan pelaporan IKP adalah bentuk pemberian pelayanan yang lebih berkualitas. Hal ini merupakan pencerminan misi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu “Menyelenggarakan Pendidikan Terintegrasi dan Pelatihan Tenaga Kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya” dan nantinya akan dapat mencapai visi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024”
5.3.5.2
Pemberian sosialisasi peran Patien Safety Officer dan pemantauan pelaporan IKP kepada petugas kesehatan sesuai
5.3.5.3
dengan nilai organisasi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah yaitu professional yaitu melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri.
Manfaat pemberian sosialisasi peran Patien Safety Officer dan pemantauan pelaporan IKP kepada petugas kesehatan diruang Nusa Indah adalah diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pasien tentang budaya keselamatan pasien sehingga bisa mengubah perilaku pasien menjadi lebih baik dalam hal pelaporan IKP.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi tentang peran Patien Safety Officer dan pemantauan pelaporan IKP telah dilaksanakan sesuai rencana, memiliki kontribusi terhadap Visi dan Misi, meningkatkan nilai yang terkandung dalam organisasi dan memberi manfaat kepada organisasi.
5.3.6.1
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi tentang peran Patien Safety Officer dan pemantauan pelaporan IKP dapat menjadi bahan untuk mengumpulkan informasi yang nantinya dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Hal ini merupakan pencerminan dari misi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G yaitu “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna mandiri dan terjangkau”, sehingga nantinya akan dapat mencapai visi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G yaitu “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024”.
5.3.6.2
Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksaan monitoring dan evaluasi tentang peran Patien Safety Officer dan pemantauan pelaporan IKP sesuai dengan nilai organisasi professional yaitu melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, nilai Tat Twam Asi yaitu peduli dengan kebutuhan pasien dan nilai Efektif yaitu memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan.
5.3.6.3
AnalisisManfaat
Manfaat dilaksanakannya monitoring dan evaluasi tentang peran Patien Safety Officer dan pemantauan pelaporan IKP dan
tingkat pemahaman petugas kesehatan tentang pelaporan IKP sehingga nantinya bisa mengubah perilaku petugas kesehatan menjadi lebih baik dalam meningkatkan budaya keselamatan pasien.
5.3.7 Testimoni Penanggung Jawab Ruang Nusa Indah dan Perawat Nusa Indah
Hasil testimoni tentang pelaksaan aktualisasi peran Patient Safety Officer dan pemantauan pelaporan IKP untuk meningkatan budaya keselamatan pasien adalah sudah sangat membantu petugas dalam pelaporan IKP dan meningkatkan semangat dalam melakukan pelaporan IKP. Serta dengan adanya Patient Safety Officer kegiatan keselamatan pasien bisa lebih intensif bisa dipantau.
Berdasarkan identifikasi isu-isu yang terjadi di ruang Nusa Indah RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah, dimana isu-isu tersebut telah dianalisis dengan menggunakan analisis APKL dan USG, maka saya mengembangkan isu prioritas dengan cakupan yang lebih luas. Isu prioritas sebelumnya adalah “Rendahnya Budaya Keselamatan Pasien
Diantara Petugas Kesehatan Ruang Nusa Indah RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah Tahun 2022, saya melanjutkan isu priotitas tersebut dengan menambahkan pelaporan hasil pemantauan IKP oleh Patient Safety Officer (PSO). Hal ini penting dilakukan agar Paient Safety Officer memahami alur pelaporan hasil pemantauan yang dilakukan, sehingga didapatkan isu “Belum Optimalnya Pelaporan Hasil Pemantauan Pelaporan IKP Oleh
Petugas Patient Safety Officer di Ruang Nusa Indah RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah Tahun 2022
Setelah menentukan isu lanjutan maka diperlukan solusi penyelesaian masalah lanjutan yang dikembangkan dengan merumuskan gagagsan kreatif pemecah isu, yaitu
“
Optimalnya Pelaporan Hasil Pemantauan Pelaporan IKP Oleh Petugas Patient Safety Officer di Ruang Nusa Indah RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah Tahun 2022”
1. Kegiatan pertama adalah melakukan koordinasi dengan Penanggung Jawab (PJ) Ruang Nusa Indah, Ka. Sub. Instalasi Rawat Inap Medik, dan Ka. Instalasi Rawat Inap Medik mengenai kegiatan aktualisasi lanjutan dengan cakupan yang lebih luas. Kegiatan akan dilakukan dalam 2 tahapan kegiatan. Tahapan kegiatan pertama adalah melakukan koordinasi dengan Penanggung Jawab (PJ) Ruang Nusa Indah, dan tahapan kegiatan kedua adalah melakukan koordinasi dengan
Ka. Sub. Instalasi Rawat Inap Medik, dan Ka. Instalasi Rawat Inap Medik. Output dari kegiatan ini adalah terciptanya dukungan dan persetujuan PJ Ruang Nusa Indah, Ka.Sub Instalasi Rawat Inap Medik mengenai kegiatan aktualisasi lanjutan dengan cakupan yang lebih luas.
2. Kegiatan kedua adalah membuat alur pelaporan hasil pemantauan pelaporan IKP Kegiatan akan dilakukan dalam 3 tahapan kegiatan. Tahapan kegiatan pertama
adalah membuat alur pelaporan hasil pemantauan pelaporan IKP kemudian berkoordinasi dengan PJ ruangan Nusa Indah tentang alur pelaporan hasil pemantauan pelaporan IKP. Tahapan kegiatan yang kedua adalah melaksanakan alur pelaporan hasil pemantauan pelaporan IKP di ruang Nusa Indah. Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan alur pelaporan hasil pemantauan pelaporan IKP.
3. Kegiatan ketiga adalah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap petugas Patient Safety Officer melalui pelaporan hasil pemantauan pelaporan IKP. Kegiatan ini dilakukan dengan 2 tahapan kegiatan. Tahapan kegiatan pertama adalah melakukan monitoring dan evaluasi pelaporan hasil pemantauan pelaporan IKP. Tahapan kegiatan kedua adalah pelaporan hasil pemantauan pelaporan IKP. Output dari kegiatan ini adalah terciptanya pemahaman petugas Patent Safety Officer tentang alur pelaporan hasil pemantauan pelaporan IKP
4. Kegiatan terakhir adalah menyusun laporan yang dilakukan oleh penulis yang akan dilaporkan kepada pihak terkait sehingga nantinya apabila hal ini efektif akan dapat diaplikasikan pada seluruh ruang perawatan di RSUP Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah. Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya laporan kegiatan oleh penulis yang nantinya dapat dilaporkan kepada atasan.
Kegiatan pada rencana aktualisasi lanjutan dapat dijabarkan pada penjadwalan sebagai berikut
Tabel 6.3 Jadwal Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Lanjutan
No
1 Melakukan koordinasi dengan Penanggung Jawab
(PJ) Ruang Nusa Indah, Ka. Sub. Instalasi Rawat
InapMedik, dan Ka. Instalasi Rawat Inap Medik
2 Membuat alur pelaporan hasil pemantauan
pelaporan IKP
3 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
petugas Patient Safety Officer
4 Menyusun laporan kegiatan
1 2 3 4 5 6
7.1 Kesimpulan Kesimpulan dari pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Budaya Keselamatan Pasien
Dengan Meningkatkan Peran Patient Safety Officer (PSO) Di Ruang Nusa Indah RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah Tahun 2022”, yaitu:
1. Kegiatan pelaksanaan konsultasi dengan Penanggung Jawab (PJ) Ruang Nusa Indah, Ka. Sub. Instalasi Rawat Inap Medik, Ka. Instalasi Rawat Inap Medik mengenai rancangan aktualisasi dan rencana kegiatan aktualisasi telah dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK sehingga sejalan dengan visi-misi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah serta nilai-nilai organisasi, yaitu integritas dan profesional
2. Kegiatan pembuatan buku pemantauan pelaporan insiden keselamatan pasien telah dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK sehingga sejalan dengan visi-misi RSUP RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah serta nilai-nilai organisasi, yaitu profesional dan Tat Twam Asi.
3. Kegiatan pembuatan PIN yang akan digunakan oleh petugas keselamatan pasien (PatientSafetyOfficer) telah dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK sehingga sejalan dengan visi-misi RSUP RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah serta nilai-nilai organisasi, yaitu profesional dan Tat Twam Asi.
4. Kegiatan penentuan petugas yang berperan sebagai Patient Safety Officer oleh Penanggung jawab Ruang Nusa Indah telah dilaksanakan dengan menerapkan nilainilai dasar ASN BerAKHLAK sehingga sejalan dengan visi-misi RSUP RSUP
Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah serta nilai-nilai organisasi, yaitu profesional dan Tat Twam Asi.
5. Kegiatan sosialisasi tentang peran PatientSafetyOfficerdan pendokumentasian IKP di buku pemantauan kepada teman sejawat perawat telah dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK sehingga sejalan dengan visi-misi RSUP RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah serta nilai-nilai organisasi, yaitu professional dan kebersamaan
6. Kegiatan melakukan monitoring peran PatientSafetyOfficerdan pendokumentasian IKP di buku pemantauan kepada teman sejawat perawat telah dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK sehingga sejalan dengan visi-misi RSUP
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah serta nilai-nilai organisasi, yaitu integritas dan profesional
7. Peningkatan penerapan budaya keselamatan pasien dapat memberikan manfaat yaitu meningkatkan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
8. Nilai-nilai kedudukan dan peran ASN menjadi salah satu dasar untuk bekerja sama dengan pihak-pihak pada unit kerja lain.
7.2 Komitmen Keberlanjutan Aktualisasi
Saya berkomitmen untuk senatiasa melakukan keberlanjutan aktualisasi sebagai habituasi di dalam unit kerja, sehingga nantinya akan memberi manfaat bagi organisasi maupun stake holder. Saya akan selalu mengaplikasikan semua nilai BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas sehari-hari, peka terhadap permasalahan yang ada serta mampu berpikir kritis mencari gagasan kreatif terhadap masalah tersebut untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kepada pasien.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Keselamatan Pasien
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 35 tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat
Sriningsih, Nining (2020). Pengetahuan Penerapan Keselamatan Pasien (Patient Safety) pada Petugas kesehatan. Jurnal Kesehatan, Vol. 9 No. 1 dalam
https://jurnal.uym.ac.id/index.php/kesehatan/article/download/120/91/. Diakses
24 Juli 2022
LAN. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : BerorientasiPelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
LAN. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Akuntabel Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
LAN. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Kompeten. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
LAN. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Harmonis. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
LAN. (2022).ModulPelatihanDasarCalonPNS:Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
LAN. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Adaptif Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
LAN. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Kolaboratif. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
LAN. (2022).ModulPelatihanDasarCalonPNS:ManajemenASNJakarta: Lembaga
Administrasi Negara
LAN. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : SMART ASN. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G. Ngoerah (Profil serta Visi Misi dan Falsafah). dalam
http://sanglahhospitalbali.com. diakses 3 Agustus 2022
Lampiran 1 Laporan Kegiatan Sosialisasi
LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI
OPTIMALISASI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DENGAN MENINGKATKAN
PERAN PATIENTSAFETYOFFICER(PSO) DI RUANG NUSA INDAH RSUP
PROF.DR.I.G.N.G.NGOERAH TAHUN 2022
Oleh :
Nama : Ni Komang Dewi Sriyanti, Amd.Kep
NIP : 199205312022032005
Peserta Latsar CPNS Kementerian Kesehatan RI Golongan II Angkatan IV
INSTALASI RAWAT INAP MEDIK
RSUP PROF DR. I.G.N.G. NGOERAH
TAHUN 2022
LAPORAN PELAKSANAAN SOSIALISASI
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan masyarakat dalam memberikan pelayanan yang bermutu dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Upaya untuk memberikan pelayanan yang bermutu ini dapat dimulai dari rasa tanggung jawab perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara professional. Keselamatan pasien di rumah sakit merupakan sistem pelayanan di rumah sakit yang dapat memberikan rasa aman kepada pasien dalam memberikan rasa aman kepada pasien dalam memberikan asuhan kesehatan. Keselamatan pasien merupakan perioritas utama yang dilaksanakan terkait hal mutu pelayanan dan citra rumah sakit.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2017, keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Suatu jaminan segala tindakan dan aktivitas yang berhubungan dengan pasien yang dlakukan oleh petugas kesehatan agar berlangsung dengan aman.
Memberikan citra yang besar, tanggung jawab sosial moral serta kinerja petugas kesehatan agar mutunya menjadi lebih baik (Nining Sriningsih,2020).
Insiden keselamatan pasien yang ada di Indonesia sebanyak 943 yang terdiri dari
33% Kejadian Nyaris Cedera (KNC), 29% Kejadian Tidak Cedera (KTC), dan 38% Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dengan 77.62% tidak cedera, 12.93% cedera ringan, 5.94% cedera sedang, 0,75% cedera berat, dan 2,76% kematian (Kemkes RI, 2020). Hal ini menunjukkan bahwa kompleksitas pemberian layanan kesehatan di Rumah Sakit memiliki risiko tinggi bagi keselamatan pasien. Implementasi keselamatan pasien di Ruang Nusa
Indah RSUP Prof DR.I.G.N.G. Ngoerah berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada
Penanggung Jawab Ruangan Nusa Indah dan petugas kesehatan diketahui belum ada struktur tim keselamatan pasien. Sarana penunjang keselamatan pasien juga seperti gelang identifikasi pasien dan petunjuk pencegahan risiko jatuh tersedia. Meskipun demikian, pelaksanaan keselamatan pasien belum optimal terbukti belum dibentuk tim/penanggung
jawab keselamatan pasien, belum optimal pelaporan insiden keselamatan pasien di SIMRS.
Selama periode 2021-2022 di Ruang Nusa Indah didapatkan data pelaporan KTD
dilaporkan 2 insiden, KTC dilaporkan 2 insiden, KNC dilaporkan 4 insiden dan KTC dilaporkan 4 insiden. Pelaporan IKP wajib dilakukan untuk menurunkan IKP (Kondisi
Potensial Cedera, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera, Kejadian Tidak
Diharapkan dan Kejadian Sentinel) dan meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien menurut Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (2017).
Upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah dengan budaya keselamatan pasien. Budaya keselamatan pasien merupakan sebuah aspek yang menentukan kualitas pelayanan sebuah institusi kesehatan. Keberhasilan institusi ini tidak saja tercermin melalui indikator capaian kinerja finansial dan tingkat kepuasan pelanggan, tetapi juga melaui seberapa institusi tersebut mengedapankan keselamatan pasien sebagai sebuah budaya titik Rumah Sakit memerlukan informasi mengenai sejauh mana keselamatan pasien sudah menjadi prioritas dan sejauh mana penerapan standar keselamatan pasien pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Penanganan Insiden ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien. Penanganan Insiden di Rumah Sakit dilakukan melalui pembentukan tim Keselamatan Pasien yang ditetapkan oleh pimpinan Rumah Sakit sebagai pelaksana kegiatan penanganan insiden. Tim keselamatan pasien sudah ada di RSUP Prof DR.I.G.N.G Ngoerah, namun pelaporan Keselamatan Pasien di Ruang Nusa Indah dari data diatas dinilai cukup rendah sehingga diperlukan seorang Leaderuntuk menigkatkan budaya keselamatan pasien di Ruang Nusa Indah. Leader ini diberi nama Patient Safety Officer (PSO) yang ditunjuk langsung oleh Penanggung Jawab ruang Nusa Indah yang berkoordinasi dengan Tim Keselamatan Pasien RS. PSO merupakan orang yang dianggap mampu dan menguasai tentang Keselamatan Pasien, sehingga mampu membimbing petugas kesehatan. Kegiatan PSO dalam penanganan insiden berupa memberikan materi dan motivasi, serta mengawasi pelaporan Insiden tanpa menyalahkan, menghukum, dan mempermalukan seseorang. Sehingga dapat meningkatkan budaya keselamatan pasien di ruang Nusa Indah.
Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan informasi tentang peran PatientSafety Officer(PSO) dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Output dari kegiatan ini adalah laporan sosialisasi tentang peran PatientSafety Officer (PSO) dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien. Sementara outcome adalah meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan mengenai budaya
keselamatan pasien, pelaporan dan alur pelaporan Insiden Keselamatan Pasien, serta peran PatientSafetyOfficer(PSO) di ruang Nusa Indah.
D.PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana kegiatan adalah penulis sendiri sebagai peserta Latsar CPNS
Kementerian Kesehatan RI Golongan II Angkatan IV Tahun 2022
E. SASARAN KEGIATAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh petugas kesehatan yang bertugas di Ruang Nusa Indah RSUP Prof.Dr. I.G.N.G Ngoerah.
A. TAHAPAN KEGIATAN SOSIALISASI
Dalam rangka sosialisasi peran Patient Safety Officer (PSO) dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien, tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi waktu dan tempat dengan PJ Ruang Nusa Indah mengenai rencana sosialisasi peran Patient Safety Officer (PSO) dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
2. Membuat surat undangan peran PatientSafetyOfficer(PSO) dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
3. Menyerahkan undangan sosialisasi secara langsung kepada PJ Ruang Nusa Indah
4. Menyebarkan undangan sosialisasi via WhatsApp kepada seluruh perawat Ruang Nusa Indah
5. Menyiapkan materi sosialisasi peran Patient Safety Officer (PSO) dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
6. Melakukan sosialisasi kepada petugas kesehatan di Ruang Nusa Indah
7. Melakukan sesi diskusi tentang materi sosialisasi
Kegiatan sosialisasi peran PatientSafetyOfficer(PSO) dan pemantauan pelaporan
Insiden Keselamatan Pasien dilakukan pada 13 September 2022 di Ruang Pertemuan Nusa
Indah RSUP Prof.Dr. I.G.N.G Ngoerah melalui kegiatan tatap muka secara langsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Diharapkan dalam melakukan sosialisasi seluruh perawat di Ruang Nusa Indah dapat hadir dalam acara tersebut. Namun, kehadiran perawat tidak semuanya tercapai 100% karena ada beberapa kondisi yang tidak bisa dipaksakan seperti beberapa perawat masih dalam kondisi melaksanakan tugas pelayanan yang tidak dapat
ditinggalkan di ruangan dan beberapa perawat terbentur jadwal shift sore dan malam.
Materi yang disampaikan pada saat sosialisasi yaitu:
1. Gambaran isu tentang pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
2. Pengertian keselamatan pasien, budaya keselamatan pasien, pelaporan insiden, alur pelaporan insiden keselamatan pasien, dan peran PSO
3. Pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Adapun susunan acara pada kegiatan sosialisasi ini adalah sebagai berikut:
08.30-08.45 : Persiapan pelaksanaan sosialisasi
08.45-09.00 : Pengisian daftar hadir peserta
09.30-09.50 : Pemaparan materi sosialisasi
09.50-selesai : Sesi diskusi dan penutup
D. KENDALA DAN SOLUSI
Kendala yang dirasakan pada kegiatan sosialisasi ini yaitu kehadiran perawat tidak semuanya tercapai 100% karena ada beberapa kondisi yang tidak bisa dipaksakan seperti beberapa perawat masih dalam kondisi melaksanakan tugas pelayanan yang tidak dapat ditinggalkan di ruangan dan beberapa perawat terbentur jadwal shift sore dan malam. Hal inilah yang menyebabkan beberapa perawat belum terpapar informasi mengenai peran PSO dan pemantauan pelaporan IKP
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut yaitu melakukan sosialisasi secara langsung saat pergantian shift jaga dengan tim jaga yang lain dan
praktik langsung dengan segera melaporkan jika menemukan insiden di Ruang Nusa
Indah.
Demikian laporan pelaksanaan sosialisasi peran PatientSafetyOfficer(PSO) dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ini disampaikan. Semoga dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut dan dapat dijadikan pertimbangan untuk kegiatan serupa di masa mendatang. Terima kasih atas perhatian yang diberikan.
Denpasar, 13 September 2022
Pelaksana
Ni Komang Dewi Sriyanti, A.Md.Kep NIP. 199205312022032005
Lampiran 2 Laporan Monitoring dan Evaluasi
LAPORAN PDSA
PENERAPAN PERAN PATIENT SAFETY OFFICER (PSO) DAN PEMANTAUAN
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
Oleh :
Ni Komang Dewi Sriyanti
NIP. 199205312022032005
Peserta Latsar CPNS Kementerian Kesehatan RI Golongan II Angkatan IV
INSTALASI RAWAT INAP MEDIK
RSUP PROF.DR.I.G.N.G. NGOERAH
TAHUN 2022
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
A. Latar Belakang
Penerapan peran Patient Safety Officer dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien belum secara optimal dilakukan oleh petugas kesehatan. Sebagian besar petugas kesehatan saat menemukan insiden langsung melakukan tindak lanjut tanpa membuat pelaporan dan sebagian petugas kesehatan masih belum paham tentang alur pelaporan keselamatan pasien.
B. Pelaksanaan upaya meningkatkan peran Patient Safety Officer dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (sebelum dilakukan sosialisasi peran Patient Safety Officer dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien)
Unit kerja : Ruang Nusa Indah RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
Waktu : 6-11 September 2022
Dilakukan dalam 1 siklus mulai dari tanggal 6-11September 2022
Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya
Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan
Dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan Penanggung Jawab Ruangan dan seluruh petugas kesehatan di Ruang Nusa Indah
PDSA (Tanggal 6-11 September 2022)
Plan / Perencanaan
Melakukan uji coba penerapan pelaporan keselamatan pasien sebelum dilakukan sosialisasi peran Patient Safety Officer dan pemantauan pelaporan IKP
Do Melakukan kerja sama dengan setiap ketua tim untuk melakukan evaluasi penerapan peran Patient Safety Officer dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien dengan media buku pemantauan pelaporan IKP dan pelaporan di SIMARS (sistem online RS)
Study Sebagian besar perawat belum membuat pelaporan IKP di buku pemantauan
pelaporan IKP dan pelaporan di SIMARS
Action
1. Melakukan sosialisasi peran Patient Safety Officer dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
2. Melakukan koordinasi dengan Penanggung Jawab Ruangan dan staf perawat lainnya dalam melakukan monitoring penerapan peran Patient SafetyOfficer dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Keterangan:
Kegiatan uji coba peran Patient Safety Officer dan pemantauan pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien dilakukan petugas kesehatan (perawat dan ahli gizi) di Ruang Nusa
Indah RSUP Sanglah Denpasar. Dalam penerapan peran Patient Safety Officer dan pemantauan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien yang dilakukan oleh 34 orang petugas kesehatan di Ruang Nusa Indah, sebanyak 31 orang perawat (91.11%) belum melakukan
pelaporan IKP dan hanya 3 orang perawat saja (8.82%) yang telah melakukan pelaporan IKP.
C. Pelaksanaan upaya meningkatkan penerapan peran Patient Safety Officer dan pemantauan pelaporan IKP (setelah dilakukan sosialisasi peran Patient Safety Officer dan pemantauan pelaporan IKP )
Unit kerja : Ruang Nusa Indah Ruang Nusa Indah RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
Waktu : 14-23 September 2022
Dilakukan dalam 1 siklus mulai dari tanggal 14-23 September 2022
Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya
Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan
Dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan Penanggung Jawab Ruangan dan seluruh staf perawat di Ruang Nusa Indah
PDSA (Tanggal 14-23 September 2022)
Plan / Perencanaan Tingkatkan penerapan peran Patient Safety dan pemantauan pelaporan IKP dengan meningkatkan jumlah pelaporan IKP
Do
1. Melakukan sosialisasi mengenai peran Patient Safety dan pemantauan pelaporan IKP dengan menggunakan buku pemantauan pelaporan IKP
2. Melakukan koordinasi dengan Penanggung Jawab Ruangan dan staf perawat lainnya dalam melakukan monitoring penerapan peran Patient Safety dan pemantauan pelaporan IKP.
Study Seluruh petugas kesehatan di Ruang Nusa Indah telah memahami tentang keselamatan pasien, peran Patient Safety Officer dan pelaporan IKP, namun dalam pelaksanaannya masih ada perawat yang belum melakukan pelaporan IKP sebagai bentuk budaya keselamatan pasien
Action 1. Meningkatkan pengawasan kepada perawat yang belum melakukan pelaporan IKP melalui sistem online RS (SIMARS) dan mengisi buku pemantauan pelaporan IKP
2. Mengingatkan kembali alur pelaporan IKP dan pentingnya melakukan pelaporan IKP
Keterangan:
Peran PSO dan pemantauan pelaporan IKP telah dipahami oleh seluruh perawat di Ruang
Nusa Indah RSUP Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah. Dalam penerapan pelaporan IKP yang dilakukan oleh 34 orang petugas kesehatan (perawat dan ahli gizi) pelaksana di Ruang Nusa Indah, sebanyak 13 orang (38.23%) telah melakukan pelaporan IKP melalui sistem online (SIMARS) dan mengisi di buku pemantauan pelaporan IKP dan sebanyak 21 orang (61.76%) masih belum melakukan pelaporan IKP melalui sistem online (SIMARS) dan mengisi di buku pemantauan pelaporan IKP
Penerapan peran Patient Safety dan pemantauan pelaporan IKP yang dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi terbukti mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan jumlah perawat yang melakukan pelaporan IKP. Sebelum dilakukan sosialisasi peran Patient Safety dan pemantauan pelaporan IKP, dari 34 orang petugas kesehatan pelaksana hanya 3 orang saja yang melakukan pelaporan IKP di sistem online SIMARS. Namun setelah dilakukan sosialisasi peran Patient Safety dan pemantauan pelaporan IKP, dari 34 orang petugas kesehatan sebanyak 11 orang telah melakukan pelaporan IKP di sistem online RS (SIMARS) dan mengisi pemantauan IKP. Hal ini membuktikan terjadi peningkatan jumlah pelaporan IKP
Lampiran 3 Form Pengendalian Mentor
Formulir Pengendalian Aktualisasi Oleh Mentor
Nama : Ni Komang Dewi Sriyanti, A.Md.Kep
NIP : 199205312022032005
Unit Kerja : Ruang Nusa Indah RSUP Prof.Dr.I.G.N.GNgoerah
Jabatan :PerawatTerampil
Mentor :Siluh Nyoman Alit Nuryani, B.Ng, M.Ng
Penyelesaian
Konsultasi
mengenai
perumusan isu, mengidentifikasi isu, dan penentuan core isu pada unit
kerja ruang Nusa
Indah
Catatan Mentor
- Isu-isu yang diambil harus berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan
- Lakukanan alisis pada isu-isu tersebut dengan menggunakan metode APKL dan USG
Konsultasi
mengenai BAB 1-4
Rancangan
Aktualisasi
Perbaiki fishbone pada bagian machine, ganti dengan menggunakan terbatasnya ketersediaan alat/sarana berbasis digital dalam pemberian edukasi
Konsultasi
perbaikan fishbone
Fishbone sudah sesuai lanjutkan membuat
Konsultasi tahapan
kegiatan aktualisasi, pembuatan
pemantauan
pelaporan IKP, PIN
Patient Safety
Officer, syarat dan
tugas Patient Safety Officer
Konsultasi
mengenai
pembuatan
pemantauan
pelaporan IKP, PIN
Patient Safety Officer, syarat dan
tugas Patient Safety Officer
setelah konsul
dengan Tim
Keselamatan
Pasien
Konsultasi hasil monitoring
- Lakukan setiap tahapan kegiatan aktualisasi dengan baik
- Pembuatan pemantauan pelaporan IKP, PIN Patient Safety Officer, syarat dan tugas Patient Safety Officer agar mudah dipahami
- Konsultasikan dengan Tim Keselamatan pasien RSUP Prof.Dr.I.G.N.GNgoerah
Ngoerah
24/8/2022
:
- Lanjutkan kegiatan sosialisasi dan monitoring
Pk 09.00
Wita Tempat : Ruang Komite RSUP Prof.Dr.I.G .N.G Ngoerah
7/9/2022
Pk 10.00
Wita
Tempat : Ruang Komite RSUP Prof.Dr.I.G .N.G
Ngoerah
- Hasil monitoring peran Patient Safety Officer dan pemantauan pelaporan IKP
- Lanjutkan pembuatan laporan selanjutnya
21/9/2022
Pk 11.00
Wita Tempat :
Lampiran 5
Lampiran Form Pengendalian Coach Formulir Pengendalian Aktualisasi Oleh Coach
Nama : Ni Komang Dewi Sriyanti, A.Md.Kep
NIP : 19905312022032005
Unit Kerja : Ruang Nusa Indah RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah
Jabatan :Perawat Terampil
Coach :Ns.Gd Wardana, S.Kep,MAHSM
Penyelesaian
Kegiatan Catatan Coach Waktu dan
Konsultasi
mengenai core isu
- Core isu harus didasarkan pada data dan fakta di unit kerja dan sebelumnya sudah dianalisis dengan Teknik USG dan APKL
- Core isu harus atas persetujuan mentor
8/8/2022 Pk 08.30 WITA Via ZOOM
Konsultasi mengenai rancangan kegiatan aktualisasi
- Kegiatan aktualisasi minimal terdiri dari 5 kegiatan
- Setiap kegiatan harus mengandung nilai BerAKHLAK
- Pada table rancangan aktualisasi, pada kolom kegiatan, diawali dengan kata pe-sedangkan pada kolom output/evidence diawali dengan kata ter-
11/8/22 Pk 14.00 WITA Via ZOOM
Konsultasi laporan
rancangan aktualisasi
Laporan sudah sesuai, lanjutkan membuat PPT
15/8/2022
Pk 09.00
WITA Via ZOOM
Konsultasi PPT
laporan rancangan
aktualisasi
PPT sudah bagus
18/8/2022
Pk 08.30
WITA Via Zoom
Konsultasi hasil revisi laporan
rancangan
aktualisasi
Penyampaian
perkembangan
laporan aktualisasi dan pelaksanaan
kegiatan
aktualisasi
Laporan sudah sesuai
23/8/2022
Pk 10.00
WITA via whatsapp
Lanjutkan pembuatan laporan
aktualisasi dan pelaksanaan kegiatan
aktualisasi sesuai rancangan
aktualisasi
Lampiran 6
Foto Konsultasi Dengan Coach
1/9/2022
Pk 13.00
WITA via whatsapp