DAFTAR GRAFIK
xi
Grafik 1. Presentase pemasangan etiket berdasarkan penggunaan formulir tgl 12-18 September 2022 ................................................................................. 60 Grafik 2. Presentase pemasangan etiket berdasarkan penggunaan formulir tgl 19-26 September 2022 ................................................................................. 60
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara merupakan unsur aparatur negara yang menjadi ujung tombak dari pemerintahan. ASN berada di semua aspek kehidupan masyarakat untuk memberikan pelayanan pemerintahan, termasuk di setiap Departemen/Kementrian serta di Pemerintahan Daerah hingga luar negeri. Dalam rangka menciptakan masyarakat yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan merata maka diperlukan adanya keberadaan ASN yang profesional di setiap unsur pelayanan. ASN juga diharapkan mampu melakukan fungsinya dengan baik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dewasa ini tantangan seorang ASN semakin berat. Seorang ASN dalam melakukan fungsinya sebagai aparatur negara, dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu birokrasi di indonesia diharapkan menjadi lebih efisien, berkualitas, transparan, dan akuntabel. Semangat reformasi ASN tersebut tertuang dalam UU nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Dalam UU tersebut seorang CPNS akan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, serta memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelaksanaan proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi tersebut dilaksanakan saat CPNS menjalankan masa percobaan selama maksimal satu tahun termasuk didalamnya melaksanakan program aktualisasi dan habituasi. Selama pelaksanaan masa percobaan CPNS diajarkan untuk melaksanakan tugas dan fungsi Aparatur Sipil Negara dengan menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yaitu BerAKHLAK yang merupakan singkatan dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif
Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah merupakan Rumah sakit milik
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan menjadi rumah sakit pusat rujukan nasional untuk Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah meliputi pelayanan darurat lewat IGD, pelayanan rawat jalan, rawat inap serta terdapat pula pelayanan penunjang seperti radiologi, laboratorium, farmasi, Unit Transfusi Darah, dan pelayanan penunjang lainnya. Sementara pelayanan yang
1
menjadi layanan unggulan adalah Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Kanker
Terpadu, serta Pelayanan Terpadu Kesehatan Ibu dan Anak.
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna kepada masyarakat diperlukan adanya sinergitas antar berbagai instalasi di Rumah Sakit Umum Pusat Prof
I.G.N.G Ngoerah. Instalasi farmasi yang merupakan unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pelayanan di rumah sakit. instalasi farmasi memiliki tugas untuk menyediakan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai serta pelayanan farmasi klinik di Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah agar dapat mencapai suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Dengan menggunakan sistem desentralisasi yang membagi pelayanan farmasi sesuai dengan sasaran pasiennya masing-masing, terdapat sembilan depo (satelit) farmasi di lingkungan Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah. Setiap depo dikhususkan untuk menangani kelompok pasien tertentu, hal itu bertujuan untuk mempermudah akses dalam memberikan pelayanan kefarmasian. Depo OK IRD merupakan bagian dari instalasi farmasi yang memiliki tugas untuk pelayanan pasien gawat darurat yang menjalani tindakan operasi serta pasien gawat darurat VK kebidanan. Pelayanan kefarmasian yang dilakukan meliputi perencanaan kebutuhan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, penarikan, administrasi, pengkajian dan pelayanan Resep, penelusuran riwayat penggunaan Obat, serta rekonsiliasi Obat.
Dalam pelayanan kefarmasian, pencegahan kesalahan penggunaan obat sangat penting untuk dilakukan. Hal ini merupakan bentuk pencegahan terjadinya medication error, yaitu setiap kejadian merugikan yang dapat dihindari akibat pemberian obat yang tidak tepat atau membahayakan selama dalam pengawasan tenaga kesehatan. Kejadian medicationerrormeningkat pada pelayanan gawat darurat (Widiastuti dkk, 2019). Berdasarkan sebuah penelitian oleh Patanlawa (2010) mendapatkan sebanyak 178 kesalahan pengobatan terjadi dari 194 pasien yang ditangani dalam kondisi gawat darurat.
Pencegahan medication error yang dapat ditangani di bagian farmasi adalah dengan memastikan kesesuaian resep dengan obat yang disiapkan, serta dengan melakukan penyiapan, peracikan dan pelabelan yang baik pada obat yang diberikan kepada pasien. Faktanya pada pelayanan gawat darurat, hal tersebut terkadang tidak dapat dilakukan dengan baik karena alasan kurangnya waktu. Seringkali tuntutan
2
waktu pelayanan yang singkat menyebabkan sulitnya menerapkan identifikasi pasien dan kesesuaian obat dengan cermat. Selama pelayanan di RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah hal ini dipersulit pada kondisi pasien yang belum terdaftar dalam sistem rumah sakit. Sehingga meningkatkan terjadinya kesalahan nama saat pengamprahan obat oleh petugas VK Kebidanan serta tidak dapat melakukan penginputan obat dan pencetakan etiket.
Pada kondisi ini menulis etiket secara manual menjadi pilihan utama yang dapat dilakukan oleh petugas farmasi. Penulisan secara manual tentunya memiliki beberapa kelemahan, Misalnya memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan penulisan etiket, kesulitan dalam membaca etiket manual karena faktor tulisan dan dapat terjadi kesalahan identitas pasien karena pengamprahan kadangkala dilakukan secara lisan. Dengan adanya faktor-faktor tersebut menyebabkan sering terdapat obat yang tidak diberikan etiket, padahal pemberian etiket merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya dimana diharapkan semua obat yang didistribusikan oleh depo OK IRD telah memiliki etiket obat. Dengan selalu menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara BerAKHLAK yaitu berorientasi pelayanan, kompetensi dan kolaboratif maka hal tersebut akan dapat terlaksana dengan baik guna mewujudkan pelayanan yang bermutu, efektif dan efisien. Maka penulis mengusulkan judul “OPTIMALISASI
PEMBERIAN ETIKET OBAT PASIEN GAWAT DARURAT VK KEBIDANAN DENGAN
PEMBUATAN FORMULIR PENGAMPRAHAN DAN APLIKASI PENCETAK ETIKET MANUAL DI DEPO OK IRD RSUP PROF I.G.N.G NGOERAH “
1.2.1
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam pembuatan aktualisasi ini yaitu menjadi
Aparatur Sipil Negara yang profesional, yaitu Aparatur Sipil Negara yang
berkarakter sesuai dengan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara BerAKHLAK, sehingga mampu melaksanakan fungsinya dengan baik sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa
1.2.2
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam pembuatan aktualisasi ini yaitu:
a. Terlaksananya gagasan kreatif sebagai alternatif dalam penyelesaian permasalahan dengan menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara BerAKHLAK, peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara guna mewujudkan SmartGovernance.
3
1.2. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
b. Optimalnya pemberian etiket obat di depo OK IRD RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah dengan pembuatan formulir amprahan dan aplikasi pencetakan label/etiket manual.
1.3. Manfaat
Mendukung tercapainya visi misi organisasi, yaitu menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024, serta misi Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau
1.3.1. Manfaat Bagi Penulis
Adapun manfaat bagi peserta pelatihan dasar dari kegiatan aktualisasi ini yaitu:
a. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan ASN demi terwujudnya karakter Aparatur Sipil Negara BerAKHLAK, yang memahami peran dan kedudukannya untuk menjadi Smart ASN guna mewujudkan Smart Governance.
b. Optimalnya pelayanan kefarmasian di depo OK IRD Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah.
1.3.2. Manfaat Bagi Organisasi
Adapun manfaat bagi organisasi dari kegiatan aktualisasi ini yaitu: Terwujudnya
SmartGovernancedalam Tata Kelola Rumah Sakit Yang Baik serta pelayanan kesehatan yang baik untuk demi tercapai pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau.
1.3.3. Manfaat Bagi Masyarakat
Adapun manfaat bagi masyarakat dari aktualisasi ini yaitu:
a. Masyarakat mendapatkan pelayanan yang bermutu, efektif dan efisien berdasarkan prinsip nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara BerAKHLAK
b. Meningkatkan keamanan dan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan di Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah
4
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah
Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah yaitu:
2.1.1 Visi
Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri, Tahun 2024.
2.1.2 Misi
Untuk mencapai visi tersebut kemudian dijabarkan beberapa tujuan yang
menjadi misi dari RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah yaitu:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau.
b. Menyelenggarakan pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya.
c. Menyelenggarakan penelitian kesehatan berbasis rumah sakit.
d. Menciptakan Tata Kelola Rumah Sakit yang baik.
e. Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait.
2.2. Nilai Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah
2.2.1 Tujuan Strategi
Tujuan strategi dari RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah adalah:
a. Peningkatan sumber daya kesehatan
b. Peningkatan akses dan mutu pelayanan
c. Peningkatan Tata Kelola rumah sakit yang baik dan bersih
d. Peningkatan kepuasan Stakeholder
e. Peningkatan produktivitas rumah sakit
2.2.2 Falsafah RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah
“Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dalam pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian”
2.2.3 Motto RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah
Motto RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah: “IKHLAS MELAYANI”
2.2.4 Keyakinan Dasar
Disamping visi, misi dan falsafah di atas, RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah
memiliki keyakinan Dasar yang akan dijadikan pedoman bagi segenap pegawai
5
RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah dalam berinteraksi dengan segenap stakeholder di kehidupan sehari-hari. Keyakinan Dasar berjumlah lima (5) yaitu:
a. Integritas
Keselarasan antara ucapan, pikiran dan tindakan.
b. Profesional
Melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri.
c. Tat Twam Asi
Peduli, bela rasa, peka dalam melayani kebutuhan pelanggan, tulus ikhlas.
d. Efektif
Memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya secara tepat.
e. Kebersamaan
Mampu bekerja sama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi.
2.3. Tugas Organisasi
Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah memiliki tugas utama untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna (Permenkes 66 2019) Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana program dan anggaran
b. Pengelolaan pelayanan medis
c. Pengelolaan pelayanan penunjang medis
d. Pengelolaan pelayanan penunjang non medis
e. Pengelolaan pelayanan keperawatan
f. Pengelolaan Pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan
g. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan Kesehatan
h. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara
i. Pengelolaan sumber daya manusia
j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat
k. Pelaksanaan kerja sama
l. Pengelolaan sistem informasi
m. Pelaksanaan urusan umum dan
n. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
6
2.4. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Fungsional dan Uraian Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.376/Menkes/Per/V/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Asisten
Apoteker dan Angka Kreditnya, tugas pokok dan fungsi Jabatan Asisten Apoteker
Terampil dibagi berdasarkan jenjang jabatannya. Untuk golongan Pengatur yang termasuk jabatan fungsional Asisten Apoteker Pelaksana, terdapat beberapa tugas pokok dan fungsi meliputi:
a. Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian
b. Mengumpulkan data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi
c. Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Non Steril
d. Menyiapkan ruangan, peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Steril
e. Mengemas alat-alat dalam rangka Sterilisasi Sentral
f. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan Perbekalan Farmasi
g. Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan Farmasi
h. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung harga obatnya dalam rangka Dispensing Resep Individual.
7
Tabel 3. Analisis pemilihan Isu Metode Analisis USG
1 Belum optimalnya pemantauan obat dan alat kesehatan yang mendekati masa expireddate(ED) pada apotek Depo OK IRD.
2 Belum optimalnya pemberian etiket obat untuk pasien gawat darurat di VK Kebidanan yang belum melakukan registrasi di loket pendaftaran.
3 Masih belum optimalnya penginputan permintaan obat manual, sehingga stok obat menjadi tidak sesuai.
Keterangan:
U: Urgency Skala:
S: Seriousness
G: Growth
4 5 4 13 III
5 5 5 15 I
4 5 5 14 II
1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya
2 = kecil pengaruhnya
3 = sedang/cukup
4 = besar/tinggi pengaruhnya
5 = sangat besar/tinggi pengaruhnya
Setelah dilakukan analisa dengan metode USG didapatkan satu prioritas isu yang paling menonjol yaitu belum optimalnya pemberian etiket obat pasien gawat darurat di VK Kebidanan yang belum melakukan registrasi pada pelayanan farmasi di depo OK IRD Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah.
Prioritas masalah yang sudah ditentukan selanjutnya dianalisa kembali untuk menentukan faktor- faktor penyebabnya. Faktor dikelompokkan berdasarkan faktor manusia, metode, sarana prasarana, pasar dan mesin yang disajikan dalam bentuk diagram tulang ikan pada gambar 1 sebagai gambar analisis akar penyebab masalah utama.
13
No Masalah Analisa USG Jumlah Peringkat U S G
2
Material
1. Tinta tulisan di etiket manual akan rusak jika menggunakan pulpen biasa
2. Tidak ada kertas tempel sebagai etiket manual yang bisa ditulis dengan tinta biasa
Metode
Permintaan obat untuk kasus gawat darurat sering hanya dilakukan secara lisan
2. Belum ada mekanisme penanganan kefarmasian kasus emergensi yang belum terdaftar
Belum ada formulir amprahan obat manual
1. Tulisan petugas yang kadang tidak terbaca
2. Jumlah tenga depo OK Terbatas Orang
3. Tidak adanya tata cara baku untuk pencatatan permintaan manual yang berisi informasi pasien dan obat
1. Etiket pasien hanya dapat dicetak pada pasien yang sudah terdaftar
1. Tuntutan waktu pelayanan yang cepat pada pasien gawat
belum optimalnya pemberian etiket obat untuk pasien gawat darurat di VK Kebidanan yang belum melakukan registrasi
Gambar 1. Diagram Tulang Ikan Belum optimalnya pemberian etiket obat pasien gawat darurat di VK Kebidanan yang belum
melakukan registrasi di loket pendaftaran Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah Tahun 2022
14
Mesin Lingkungan
Berdasarkan gambar akar analisis penyebab masalah utama pada diagram tulang ikan, maka dikelompokkan analisis sisi manusia, metode, sarana prasarana, pasar, dan mesin serta dampak yang ditimbulkan dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Analisis sisi Manusia, Metode, Sarana dan Prasarana, Mesin dan Lingkungan Kerja No
6 M
1 Man (Tenaga SDM)
1. Tulisan petugas yang kadang tidak terbaca oleh petugas lainnya
2. Jumlah petugas yang masih kurang di depo OK IRD
1. Ketidaksesuaian permintaan obat dengan obat yang diberikan, sehingga kembali melakukan amprahan ulang yang menyebabkan pelayanan menjadi lebih lama
2. Pelayanan gawat darurat menjadi terhambat, terutama jika jumlah pasiennya banyak
2 Material (Alat)
1. Tinta tulisan di etiket manual akan rusak jika ditulis dengan pulpen biasa
2. Tidak ada kertas tempel sebagai etiket manual yang bisa ditulis dengan tinta biasa
3. Belum ada formulir untuk amprahan obat pasien gawat darurat yang belum terdaftar
1. Etiket manual yang ditulis dengan pulpen biasa terlihat tidak rapi dan gampang luntur sehingga sulit dibaca
2. Tidak dapat membuat etiket manual, jika menggunakan pulpen biasa
3. Penulisan resep menjadi tidak lengkap dan seragam, karena ada petugas yang menggunakan KIO, atau bahkan kertas bekas untuk menulis permintaan obat
15
Faktor
Penyebab Dampak yang tejadi
3 Method (Metode)
1. Permintaan obat untuk kasus gawat darurat sering hanya dilakukan secara lisan
2. Belum ada mekanisme penanganan kefarmasian pada pasien gawat darurat yang belum registrasi
3. Tidak adanya tata cara baku untuk pencatatan permintaan manual yang berisi informasi pasien dan obat
1.Terjadinya salah identifikasi pasien dan salah pemberian obat, serta tidak ada bukti tertulis permintaan obat
2. Pelayanan pasien gawat darurat yang belum mendaftar berbedabeda tergantung petugas jaga
3. Kesalahan penginputan identitas pasien serta pemakaian obat dan alat kesehatan ke rekam medis pada saat pasien telah teregistrasi.
4 Machine (Mesin)
5 Market (Lingkung an)
1.Etiket pasien hanya dapat dicetak pada pasien yang sudah terdaftar
1. Tuntutan waktu pelayanan yang cepat pada pasien gawat darurat
1. Tidak dapat mencetak etiket menggunakan komputer untuk pasien yang belum terdaftar
1. Petugas kesulitan dalam mencatat nama pasien dan amprahan obat pasien.
3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil
Negara untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance
Berdasarkan metode analisis diagram tulang ikan, pemberian etiket obat yang belum optimal dapat dianalisis dari sisi manusia, metode, mesin, lingkungan, sarana dan prasarana. Dari beberapa faktor tersebut hal yang sangat berpengaruh adalah seringnya identitas pasien tidak ada ataupun tidak lengkap, terutama pada pasien VK Kebidanan yang belum didaftarkan ke dalam sistem pelayanan rumah sakit. Hal itu menyebabkan petugas farmasi tidak dapat mencetak etiket yang seharusnya dicetak melalui sistem. Dalam kasus ini tampak masih belum optimalnya kedudukan dan peran
ASN sebagai pelayan masyarakat. Hal ini disebabkan pelayanan pasien gawat darurat yang memerlukan penanganan cepat yang mana pada kasus gawat darurat, penanganan medis menjadi fokus utama.
16 No Faktor 6 M Penyebab Dampak yang tejadi
Sebagai ASN yang berperan melaksanakan kebijakan publik, pemasangan etiket pada obat merupakan suatu keharusan, hal itu sesuai dengan peraturan resmi yang dibuat pemerintah. Namun karena adanya keterbatasan dalam sistem pencetakan etiket di rumah sakit, yang hanya bisa mencetak etiket obat untuk pasien yang sudah terdata, menyebabkan pencetakan etiket untuk pasien yang belum terdaftar menjadi suatu hal yang tidak mungkin. Hal ini dapat diperbaiki dengan perubahan sistem, namun perubahan tersebut tentu perlu biaya, waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Pada skala yang lebih kecil dalam pelayanan di Depo OK IRD, penulisan etiket dapat dilakukan secara manual. Penulisan etiket manual memerlukan waktu yang lama, terutama jika jumlah etiket yang dicetak terlalu banyak. Pada kasus ini pemanfaatan teknologi sebagai bentuk SmartASN dapat menjadi jawaban sebagai jalan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan memuat aplikasi lain yang dapat mencetak etiket manual secara cepat, dengan memanfaatkan printer dan komputer yang sudah ada untuk menuju smart Governance.
3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Berdasarkan analisa permasalahan diatas didapatkan belum optimalnya pemberian etiket pada obat pasien gawat darurat VK Kebidanan di depo OK IRD Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah. Adapun untuk gagasan kreatif yang dapat dipertimbangkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dengan
membangun komunikasi yang lebih efektif antara petugas gawat darurat dan petugas farmasi dalam pengamprahan obat dari VK Kebidanan dengan pembuatan formulir pengamprahan obat manual serta memaksimalkan alat cetak etiket yang sudah tersedia guna mempercepat pembuatan etiket manual di Depo OK IRD dengan merancang aplikasi mencetak etiket sederhana. Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan pemecah masalah. Adapun rangkaian kegiatan pemecah masalah adalah sebagai berikut:
a. Pembuatan formulir untuk pengamprahan obat secara manual
b. Pembuatan aplikasi sederhana untuk pencetakan etiket secara manual
c. Pelaksanaan sosialiasi penggunaan penggunaan formulir pengamprahan obat manual dan aplikasi cetak etiket manual
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penggunaan aplikasi pencetak etiket manual
17
4.1.
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
Gagasan pemecah isu tepilih adalah pengoptimalan pemasangan etiket obat di Depo OK IRD RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah. Berikut adalah
kegiatan aktualisasi yang merupakan wujud gagasan pemecahan isu terpilih tersebut dapat dilihat pada tabel 5.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Bukti Keterkaitan Substansi Agenda 2 yang Direncanakan
1 Pembuatan Formulir amprahan obat manual di Depo OK IRD
RSUP Prof I.G.N.G
Ngoerah
Tersedianya formulir amprah obat manual
Kontribusi
Terhadap Visi
Pembuatan formulir
amprahan obat manual sejalan
dengan misi RSUP
Prof I.G.N.G
Ngoerah untuk
menciptakan Tata
Kelola Rumah
Penguatan Nilai Organisasi
Integritas Pembuatan formulir amprahan obat manual sejalan dengan
misi rumah sakit untuk
menciptakan tata
18
Tabel 5. Rencana Kegiatan Aktualisasi
Misi Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
1.1 SmartASN
Wujud
SmartASN
Pada kegiatan
ini adalah
adanya sinergi
dengan
instalasi
kebidanan
dalam
peningkatan
kinerja
pelayanan (Networking)
Melaporkan
kepada Kepala
Instalasi Farmasi
dan Penanggung
jawab Depo OK
IRD serta kepala
ruangan VK
Kebidanan
tentang rencana
pembuatan
formulir
amprahan obat
manual
Notulen dan
Dokumentasi
selama
menghadap
atasan
Harmonis
Saya menghadap atasan dan
melaksanakan arahan yang
diberikan pimpinan sehingga dapat
selaras dengan arah kebijakan
pimpinan merupakan bentuk
perilaku membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Sakit yang baik
untuk menuju
Rumah Sakit
Unggul dan
Mandiri, Tahun
2024
kelola pelayanan
yang baik di
rumah sakit
Profesional
Pembuatan
formulir amprahan
obat manual
merupakan ide
Adaptif
Saya proaktif untuk menghubungi
pimpinan untuk menanyakan waktu
yang tepat untuk menghadap
merupakan bentuk perilaku
bertindak proaktif.
baru untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan
di instalasi rawat
darurat
Tat Twam Asi
19
1.2 Manajemen
ASN
Pembuatan
formulir bertujuan untuk
meningkatkan
kemampuan ASN
dalam
memberikan
pelayanan obat
yang cepat dan
aman di Depo
OK IRD
(Profesionalis me)
Melakukan wawancara
kepada rekan
kerja di Depo OK
IRD tentang
daftar isian
formulir
Notulen dan
Dokumentasi hasil
wawancara
Harmonis
Saya melakukan wawancara dengan
sopan kepada setiap rekan kerja tanpa
adanya perbedaan perlakuan
merupakan bentuk perilaku
menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya
Kolaboratif
Saya meminta pendapat kepada rekan
kerja tentang bentuk dan isi formulir
yang diperlukan agar dapat melayani
permintaan obat dengan cepat
merupakan bentuk perilaku terbuka
dalam bekerjasama untuk
menghasilkan nilai tambah
Dengan
pembuatan
formulir amprahan
obat manual
diharapkan dapat
meningkatkan
kecepatan
pelayanan farmasi
yang sesuai
dengan harapan
masyarakat
Efektif
Pembuatan
formulir amprahan
obat manual dapat
20
1.3 Melakukan
wawancara
kepada petugas
jaga di VK
Kebidanan IRD
tentang daftar
isian formulir
Notulen dan
Dokumentasi
hasil wawancara
Harmonis
Saya melakukan wawancara dengan
sopan kepada petugas VK Kebidanan
tanpa adanya perbedaan perlakuan
merupakan bentuk perilaku
menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya
Kolaboratif
Saya meminta pendapat kepada
petugas VK Kebidanan tentang bentuk
dan isi formulir yang diperlukan agar
dapat diisi dengan cepat untuk
mempermudah pengamprahan obat
merupakan bentuk perilaku
menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.
membantu SDM
dalam pelayanan
kepada
masyarakat
sehingga lebih
cepat dan aman
Kebersamaan
Dalam Pembuatan
formulir amprahan
obat manual diperlukan
masukan dari
rekan kerja dan
petugas VK
Kebidanan sebagai
bentuk kerjasama
untuk
21
1.4 Membuat
rancangan formulir
amprahan manual
berdasarkan
hasil wawancara
Contoh
rancangan
formulir amprahan manual
Berorientasi Pelayanan
Saya membuat rancangan formulir
amprahan manual dengan
memperhatikan kebutuhan untuk
mempercepat pelayanan obat
merupakan bentuk perilaku
cekatan, solutif dan dapat
diandalkan
meningkatkan
pelayanan farmasi
2 Pembuatan
aplikasi
sederhana
untuk
Tersedianya
aplikasi untuk
mencetak
etiket manual
Kompeten
Saya membuat formulir sesuai
dengan permintaan rekan kerja dan
petugas VK IRD sehingga dapat
memberikan kemudahan dalam
pengamprahan obat merupakan
bentuk melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
Membuat aplikasi
pencetak etiket
manual sejalan
dengan misi RSUP
Integritas
Pembuatan
aplikasi pencetak
etiket manual
22
mencetak
etiket manual
2.1 SmartASN
Wujud SmartASN
Pada kegiatan
ini adalah
adanya
pemanfaatan
teknologi informasi
dalam
peningkatan
kinerja pelayanan
(Penguasaan
teknologi informasi)
Melaporkan
kepada atasan di
Depo OK IRD
tentang rencana
pembuatan
aplikasi
Notulen dan
Dokumentasi
Penghadapan
Harmonis
Saya akan menghadap ke atasan
dan melaksanakan arahan yang
diberikan pimpinan sehingga dapat
selaras dengan arah kebijakan
pimpinan merupakan bentuk
perilaku membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Prof I.G.N.G
Ngoerah untuk
menciptakan
Menyelenggaraka
n pelayanan
kesehatan yang
paripurna,
mandiri dan
terjangkau untuk
menuju Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri, Tahun
2024
sejalan dengan
misi rumah sakit
untuk
menciptakan
pelayanan
kefarmasian yang
paripurna serta
menciptakan tata
kelola pelayanan
yang baik di
rumah sakit
Kolaboratif
Saya menerima masukan dan arahan
dari pimpinan kemudian
mempertimbangkan untuk
pelaksanaannya, merupakan bentuk
perilaku memberikan
kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi
Profesional
Pembuatan
aplikasi cetak
etiket manual
merupakan ide
baru untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan
23
2.2 Manajemen
ASN
Pembuatan aplikasi
bertujuan
untuk
meningkatkan
keamanan
pelayanan di Depo OK IRD
(Profesionali sme)
Mencari informasi
tentang daftar
isian etiket obat
Dokumentasi
daftar isian etiket obat
Kompeten
Saya akan mencari informasi yang
terbaru tentang tata cara dan isi dari
etiket, sehingga penulisan etiket
sesuai dengan aturan yang ada, hal
ini sesuai dengan perilaku
meningkatkan kompetensi diri
untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah Loyal
Saya mencari informasi tentang
daftar isian etiket yang sesuai
dengan aturan yang ada, dimulai
dari peraturan perundangan
merupakan bentuk perilaku
memegang teguh ideologi
pancasila, UUD 1945, setia pada
NKRI serta Pemerintahan yang
sah
di instalasi rawat
darurat
Tat Twam Asi
Dengan
pembuatan
aplikasi
diharapkan dapat
meningkatkan
keamanan
pelayanan farmasi
yang sesuai
dengan harapan
masyarakat Efektif
Pembuatan
aplikasi cetak
etiket manual
dapat membantu
SDM dalam
24
2.3 Melakukan
wawancara
kepada rekan
kerja tentang
tampilan aplikasi
Notulen dan dokumentasi
wawancara
kepada rekan
kerja
Harmonis
Saya melakukan wawancara dengan
sopan kepada setiap rekan kerja
tanpa adanya perbedaan perlakuan
merupakan bentuk perilaku
menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya
pelayanan kepada
masyarakat
sehingga lebih
cepat dan aman
Kolaboratif
Saya meminta pendapat kepada
rekan kerja tentang bentuk dan isi
aplikasi yang diperlukan agar dapat
mempercepat pengisian aplikasi
merupakan perilaku
menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama
2.4
Membuat
rancangan tampilan aplikasi
Adanya
aplikasi yang
bisa dilakukan
uji coba
Berorientasi Pelayanan
Saya membuat rancangan tampilan
aplikasi yang dapat diisi dengan
cepat sehingga pelayanan farmasi
Kebersamaan
Dalam pembuatan
aplikasi cetak
etiket diperlukan
masukan dari
rekan kerja
sebagai bentuk
kerjasama untuk
meningkatkan
pelayanan farmasi
25
untuk mencetak
etiket manual
menjadi lebih responsif merupakan
bentuk perilaku melakukan
perbaikan tiada henti
Kompeten
Saya membuat rancangan aplikasi
sesuai dengan permintaan rekan
kerja sehingga dapat memberikan
kemudahan dalam pencetakan etiket
merupakan bentuk melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik
Adaptif
Saya membuat aplikasi untuk
mempercepat pembuatan etiket
manual merupakan bentuk
perilaku terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas
2.5 Melakukan uji
coba penggunaan
Dokumentasi
uji coba aplikasi
Akuntabel
Saya mempergunakan komputer
rumah sakit hanya untuk uji coba
26
3 Pelaksanaan
sosialisasi
penggunaan
formulir amprah
aplikasi cetak
etiket manual di Depo OK IRD
aplikasi, tanpa menyalahgunakan
untuk hal lainnya merupakan bentuk
perilaku menggunakan kekayaan
dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan
efisien
Kompeten
Saya akan melakukan uji coba
penggunaan aplikasi hingga aplikasi
dapat dipergunakan dengan baik
agar kedepannya dapat
dimaksimalkan merupakan
penggunaanya merupakan bentuk
perilaku melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
Terlaksananya
sosialisasi
kepada Petugas
tentang cara
Sosialisasi
penggunaan
formulir amprah
manual dan aplikasi
pencetak etiket
Integritas
Sosialisasi
penggunaan
formulir amprah
manual dan
27
manual dan
aplikasi cetak
etiket manual
penggunaan
formulir
amprah
manual dan
aplikasi cetak
etiket manual
3.1 SmartASN
Wujud
SmartASN
Pada kegiatan
ini adalah
adanya sinergitas
dalam upaya
peningkatan
kinerja
pelayanan
(Networking)
Membuat materi
untuk pelaksanaan sosialisasi
Materi yang akan
disosialisasika
n kepada petugas
Kompeten
Saya akan membuat materi yang
lengkap tentang cara penggunaan
formulir dan aplikasi pencetakan
etiket manual, hal ini merupakan
bentuk perilaku melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik
manual sejalan
dengan misi RSUP
Prof I.G.N.G
Ngoerah untuk
menciptakan tata
kelola RS yang
baik untuk menuju
Rumah Sakit
Unggul dan
Mandiri, Tahun
2024
aplikasi cetak
etiket manual
bertujuan untuk
meningkatkan
pemahaman
petugas sehingga
meningkatkan
kecepatan dan
ketepatan
pelayanan farmasi
menuju
terciptanya tata
kelola rumah sakit
yang baik
Profesional
Sosialisasi
penggunaan
formulir dan
aplikasi cetak
Manajemen
ASN
etiket manual
28
Kegiatan
sosialisasi
bertujuan
untuk
meningkatkan
kemampuan
petugas
sehingga dapat
meningkatkan
pelayanan
(Profesionali sme)
3.2 Melaporkan
kepada
pimpinan Depo
OK IRD dan VK
Kebidanan untuk
meminta izin
melakukan kegiatan
sosialisasi
Notulen dan Dokumentasi
penghadapan
kepada
pimpinan
Harmonis
Saya meminta persetujuan dari
atasan untuk melakukan sosialisasi
agar pimpinan mengetahui tujuan
sosialisasi yang akan saya lakukan
sehingga kegiatan tersebut dapat
selaras dengan kebijakan pimpinan
merupakan bentuk perilaku
dapat
mempercepat
pemberi layanan
untuk mengetahui
tata cara
pelayanan yang
baru, sehingga
meminimalisir
terjadinya
kesalahan dalam
pembuatan
formulir dan
pencetakan etiket
Tat Twam Asi
Dengan sosialisasi
penggunaan
formulir dan
aplikasi cetak
etiket manual
diharapkan dapat
29
3.3 Melakukan
sosialisasi
kepada rekan
kerja di Depo
OK IRD dan di
VK Kebidanan
Undangan, Absensi, dan Dokumentasi
pelaksanaan
sosialisasi
membangun lingkungan kerja
yang kondusif
Harmonis
Saya melakukan sosialisasi kepada
atasan dan rekan kerja di Depo OK
IRD dengan sopan tanpa
membedakan orang yang mengikuti
kegiatan sosialisasi merupakan
bentuk perilaku menghargai
setiap orang apapun latar
belakangnya
Kolaboratif
Dalam melakukan sosialisasi saya
menerima masukan dari atasan dan
rekan kerja merupakan bentuk
perilaku memberi kesempatan
kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi
memberikan ilmu baru, sehingga
dapat memenuhi
kebutuhan
pelayanan
kesehatan untuk
masyarakat Efektif
Pelayanan yang
efektif dapat
dicapai dengan
peningkatan
kecepatan layanan
setelah dilakukan
sosialisasi
Kebersamaan
30
3.4 Melakukan evaluasi
pemahaman penggunaan
aplikasi
Dokumentasi
hasil evaluasi
pemahaman
Akuntabel
Saya melakukan evaluasi dengan
konsisten dan tidak merubah hasil
evaluasi merupakan bentuk perilaku
melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
Terjalin kerjasama
anatara Depo IRD dan VK Kebidanan
merupakan bentuk
kerrja sama
anatra instalasi, menuju
tercapainya visi
dan misi
Kompeten
Saya mengevaluasi pelaksanaan
pelatihan secara langsung dan
melatih kembali rekan kerja, sampai
berhasil mempraktekkan cara
mencetak etiket manual, hal itu
merupakan bentuk perilaku
membantu orang lain belajar
4 Pelaksanaan
Monitoring dan evaluasi
penggunaan
Tersedianya
laporan serta
terlaksananya
evaluasi
Melakukan
monitoring dan
evaluasi kegiatan
sejalan dengan misi
Integritas
Dengan
dilakukannya
evaluasi dan
31
formulir dan pembuatan etiket obat manual
4.1 Manajemen
ASN evaluasi
bertujuan
untuk menilai pelayanan
yang telah diberikan di Depo OK IRD
(Profesionali sme)
Meminta
persetujuan
atasan di Depo
OK IGD untuk
menerapkan sistem monitoring
permasalahan
yang timbul
untuk dapat
dilakukan
perbaikan
Notulen dan dokumentasi penghadapan
Harmonis
Saya meminta persetujuan dari
atasan untuk melakukan sosialisasi
agar pimpinan mengetahui tujuan
sosialisasi yang akan saya lakukan
sehingga kegiatan tersebut dapat
selaras dengan kebijakan pimpinan
merupakan bentuk perilaku
membangun lingkungan kerja
yang kondusif
RSUP Prof I.G.N.G
Ngoerah untuk
menciptakan Tata
kelola rumah
sakit yang
baik. untuk
menuju Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri, Tahun
2024
monitoriing maka
sejalan dengan
misi rumah sakit
untuk
menciptakan tata
kelola rumah sakit
yang baik
Profesional
Dengan adanya
evaluasi
diharapkan dapat
meningkatkan
kualitas pelayanan
kesehatan
Kolaboratif
Saya menerima masukan dan arahan
dari pimpinan kemudian
mempertimbangkan penerapannya
dalam pelaksanaan kegiatan,
Efektif
Pelayanan yang
efektif dapat
dicapai dengan
berbaikan layanan
32
4.2 Melakukan monitoring dengan mencatat jumlah
formulir dan
jumlah pasien
yang etiketnya
sudah terpasang
bersama rekan
kerja di Depo
OK IRD
merupakan bentuk perilaku
memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi
Data hasil monitoring Akuntabel
Saya mencatat jumlah formulir dan
jumlah etiket manual dengan jujur,
tanpa melakukan rekayasa
merupakan bentuk perilaku
melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Kolaboratif
Saya melakukan pencatatan jumlah
amprahan manual, jumlah formulir
manual, dan jumlah pencetakan
etiket manual yang dibantu oleh
rekan kerja merupakan bentuk
perilaku menggerakkan
setelah dilakukan evaluasi
33
4.3
Melakukan pengolahan data monitoring, dan
melakukan evaluasi
Hasil pengolahan data dan hasil evaluasi
pemanfaatan berbagai sumber
daya untuk tujuan bersama
Akuntabel
Dalam pelaksanaan pengolahan data, saya tidak melakukan
perubahan dan rekayasa merupakan
bentuk perilaku melaksanakan
tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
Kompeten
Saya melakukan pengolahan data
hingga didapatkan bentuk tabel data
yang komprehensif yang dapat
membandingkan hasil dengan
minggu sebelumnya merupakan
bentuk perilaku melakukan tugas
dengan kualitas terbaik
34
4.4 Membuat
laporan hasil monitoring dan evaluasi setiap minggu
Laporan evaluasi mingguan
Akuntabel
Saya akan melaporkan hasil evaluasi
dengan jujur, konsisten dan dapat
dipercaya hal ini merupakan bentuk
perilaku melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
Kompeten
Dalam pembuatan laporan, saya
menitik beratkan pada penyampaian
saran untuk mencapai kinerja
pelayanan yang lebih baik
merupakan bentuk perilaku
melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
35
Kegiatan aktualisasi dimulai pada tanggal 23 Agustus 2022 sampai dengan 26 September 2022. Berikut jadwal dan tahapan
kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan dapat dilihat pada tabel 6.
1 Pembuatan formulir untuk pengamprahan obat secara manual
1.1 Melaporkan kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Penanggung jawab
Depo OK IRD serta kepala ruangan VK Kebidanan tentang rencana
pembuatan formulir amprahan obat manual
1.2 Melakukan wawancara kepada rekan kerja di Depo OK IRD tentang
daftar isian formulir
1.3 Melakukan wawancara kepada petugas jaga di VK Kebidanan IRD
tentang daftar isian formulir
1.4 Membuat rancangan formulir amprahan manual berdasarkan hasil wawancara
2 Pembuatan aplikasi sederhana untuk pencetakan etiket secara manual
2.1 Melaporkan kepada atasan di Depo OK IRD tentang rencana pembuatan aplikasi
23 Agustus 2022
24 Agustus 2022
25 Agustus 2022
26 -27 Agustus 2022
23 Agustus 2022
36
4.2. Penjadwalan
No Kegiatan/
Bulan Ket/
Kegiatan Agustus September 4 5 1 2 3 4 5
Tabel 6. Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
Tahapan Kegiatan
Tanggal
2.2 Mencari informasi tentang daftar isian etiket obat
2.3 Melakukan wawancara kepada rekan kerja tentang tampilan aplikasi
2.4 Membuat rancangan tampilan aplikasi untuk mencetak etiket manual
2.5 Melakukan uji coba penggunaan aplikasi cetak etiket manual di Depo OK
IRD
3 Pelaksanaan sosialiasi penggunaan formulir pengamprahan manual dan penggunaan aplikasi cetak etiket manual
3.1 Membuat materi untuk pelaksanaan sosialisasi
3.2 Melaporkan kepada pimpinan Depo OK IRD dan VK Kebidanan untuk
meminta izin melakukan kegiatan sosialisasi
3.3 Melakukan sosialisasi kepada rekan kerja di Depo OK IRD dan di VK Kebidanan
3.4 Melakukan evaluasi pemahaman penggunaan aplikasi
4 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penggunaan formulir dan aplikasi
pencetak etiket manual
4.1 Meminta persetujuan atasan di Depo OK IGD untuk menerapkan sistem monitoring
4.2 Melakukan monitoring dengan mencatat jumlah formulir dan jumlah
pasien yang etiketnya sudah terpasang bersama rekan kerja di Depo OK IRD
29 Agustus 2022
30 Agustus 2022
31 Agustus – 3
September 2022
5 September 2022
6-8 September 2022
9 September 2022
10-12 September 2022
10-12 September 2022
9 September 2022
12-26 september 2022
37
12-26 september
2022
12-26 september
2022
38
4.3 Melakukan pengolahan data monitoring dan melakukan evaluasi
4.4 Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi setiap minggu
Keterangan Warna Pada Tabel 6. Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
: Kegiatan I : Kegiatan II : Kegiatan III : Kegiatan IV
4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya di Dalam Aktualisasi
Para pihak yang terlibat dan perannya masing-masing dalam kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada tabel 7.
Pihak
Terlibat
No Pihak yang Terlibat Peran Keterangan
1 Anak Agung Ayu Prithadewi, S.Farm, Apt, M.Farm.Klin
Menyetujui, mendidik, membimbing, membina, dan mengawasi terkait selama proses
tahapan kegiatan aktualisasi
2 Ni Nyoman Kristina, SKM., MPH. Memberikan bimbingan yang berkaitan dengan sistematika
penulisan, rancangan dan kegiatan aktualisasi
Mentor
Coach
3 Anak Agung Ayu Prithadewi, S.Farm, Apt, M.Farm.Klin
4 Ni Luh Putu Suryani, S.Farm, Apt
5 Dokter dan staf
ruangan yang
merawat pasien di VK
6 Tenaga Teknis
Kefarmasian di Depo OK IRD
Menyetujui dan mengawasi
selama proses aktualisasi
Menyetujui dan mengawasi
selama proses aktualisasi
Menggunakan inovasi aktualisasi
agar tujuan dan manfaat dapat
tercapai
Mendukung aktualisasi dengan ikut memantau agar
mempermudah monitoring dan evaluasi.
Kepala Instalasi Farmasi
Kordinator Depo OK IRD
Rekan dokter dan bidan
Rekan kerja
39
Tabel 7.
yang
dan Perannya di Dalam Aktualisasi
5.1. Aktualisasi
Pelaksanaan aktualisasi dimulai pada tanggal 23 Agustus – 27 September 2022 yang dilaksanakan di Depo OK IRD RSUP PROF. DR. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar. Aktualisasi ini terdiri dari empat kegiatan dengan beberapa tahapan pada setiap kegiatan. Secara detail
sebagai berikut:
A. Kegiatan I (23-27 Agustus 2022)
Kegiatan pertama yang dilaksanakan adalah pembuatan formulir untuk pengamprahan
obat secara manual. Tahapan yang dilakukan adalah:
1.1 Melaporkan kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Penanggung jawab Depo OK IRD serta kepala ruangan VK Kebidanan tentang rencana pembuatan formulir amprahan obat manual
a. Nilai BerAKHLAK:
• Harmonis
Saya menghadap atasan dan melaksanakan arahan yang diberikan pimpinan sehingga dapat selaras dengan arah kebijakan pimpinan merupakan bentuk perilaku membangun lingkungan kerja yang kondusif
• Adaptif
Saya proaktif untuk menghubungi pimpinan untuk menanyakan waktu yang tepat untuk menghadap merupakan bentuk perilaku bertindak proaktif.
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan tidak dilakukan dengan membuat janji terlebih dahulu maka
akan sulit untuk menghadap Kepala Instalasi Farmasi, Kepala ruangan VK Kebidanan serta Penanggung jawab Depo OK IRD tentang rencana pembuatan formulir amprahan obat manual. Kehadiran yang tidak disiplin juga dapat membuat waktu terbuang dan ketidakpercayaan dari Kepala Instalasi Farmasi, Kepala ruangan VK Kebidanan serta Penanggung jawab Depo OK IRD. Adanya kolaborasi, izin dan dukungan dari ketiga pihak tersebut akan sangat membantu dalam melakukan kegiatan ini.
40
BAB V AKTUALISASI
c. Output/Evidence
Terlaksananya kontrak waktu dan tempat untuk konsultasi bersama Kepala Instalasi Farmasi, Kepala ruangan VK Kebidanan serta Penanggung jawab Depo OK IRD dengan bukti notulen dan dokumentasi menghadap atasan.
41
Gambar 2. Dokumentasi penghadapan Kepala Instalasi Farmasi dan notulennya
Gambar 3. Dokumentasi penghadapan Kepala ruangan VK Kebidanan dan notulennya
a. Nilai BerAKHLAK:
• Harmonis
Saya melakukan wawancara dengan sopan kepada setiap rekan kerja tanpa adanya perbedaan perlakuan merupakan bentuk perilaku menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
• Kolaboratif
Saya meminta pendapat kepada rekan kerja tentang bentuk dan isi formulir yang diperlukan agar dapat melayani permintaan obat dengan cepat merupakan bentuk perilaku terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka tidak didapatkan keterkaitan antara kebutuhan obat saat kegawatdaruratan dengan daftar isian obat di formulir amprahan obat manual. Melakukan wawancara dengan rekan kerja di Depo OK IRD dapat memberikan masukan tentang obat dan alat kesehatan apa saja yang paling sering digunakan saat keadaan gawat darurat berdasarkan pengalaman kerja yang telah diperoleh selama ini.
42
Gambar 4. Dokumentasi penghadapan Penanggung jawab Depo OK IRD dan notulennya
1.2 Melakukan wawancara kepada rekan kerja di Depo OK IRD tentang daftar isian formulir
c. Output/Evidence
Terlaksananya wawancara kepada rekan kerja di Depo OK IRD untuk mengetahui informasi yang diperlukan dalam pembuatan formulir dengan bukti notulen dan dokumentasi kegiatan wawancara.
isian formulir
a. Nilai BerAKHLAK:
• Harmonis
Saya melakukan wawancara dengan sopan kepada petugas VK Kebidanan tanpa adanya perbedaan perlakuan merupakan bentuk perilaku menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
43
Gambar 5. Dokumentasi wawancara kepada rekan kerja di Depo OK IRD
Gambar 6. Notulen wawancara kepada rekan kerja di Depo OK IRD
1.3 Melakukan wawancara kepada petugas jaga di VK Kebidanan IRD tentang daftar
• Kolaboratif
Saya meminta pendapat kepada petugas VK Kebidanan tentang bentuk dan isi formulir yang diperlukan agar dapat diisi dengan cepat untuk mempermudah pengamprahan obat merupakan bentuk perilaku menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka tidak didapatkan adanya pemenuhan kebutuhan pengamprahan obat saat kegawatdaruratan dengan daftar isian obat di formulir amprahan obat manual. Melakukan wawancara dengan petugas jaga di VK Kebidanan IRD dapat memberikan masukan tentang obat dan alat kesehatan apa saja yang paling sering digunakan saat keadaan gawat darurat berdasarkan tata laksana dan SOP yang telah digunakan selama ini.
c. Output/Evidence
Terlaksananya wawancara kepada rekan kerja di VK Kebidanan IRD untuk mengetahui informasi yang diperlukan dalam pembuatan formulir dengan bukti notulen dan dokumentasi kegiatan wawancara.
44
Gambar 7. Dokumentasi wawancara kepada rekan kerja di VK Kebidanan IRD
1.4 Membuat rancangan formulir amprahan manual berdasarkan hasil wawancara
a. Nilai BerAKHLAK
• Berorientasi Pelayanan
Saya membuat rancangan formulir amprahan manual dengan memperhatikan kebutuhan untuk mempercepat pelayanan obat merupakan bentuk perilaku cekatan, solutif dan dapat diandalkan
• Kompeten
Saya membuat formulir sesuai dengan permintaan rekan kerja dan petugas VK IRD sehingga dapat memberikan kemudahan dalam pengamprahan obat merupakan bentuk melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
b. Analisis Dampak
Terkumpulnya data-data hasil wawancara dari rekan kerja di Depo OK IRD dan petugas jaga di VK Kebidanan. Pembuatan rancangan formulir amprahan manual ini mencerminkan manajemen ASN yang diimplementasikan pada unit kerja sebagai cara untuk menunjang dalam pemecahan isu yang terjadi di unit kerja.
c. Output/Evidence
Tersusunnya rancangan formulir amprahan manual untuk pelayanan kegawatdaruratan di VK Kebidanan.
45
Gambar 8. Notulen wawancara kepada rekan kerja di VK Kebidanan IRD
Gambar 9. Formulir Amprahan Manual
B. Kegiatan II (23 Agustus-5 September 2022)
Kegiatan kedua yaitu Pembuatan aplikasi sederhana untuk pencetakan etiket secara manual. Tahapan yang dilakukan adalah:
2.1 Melaporkan kepada atasan di Depo OK IRD tentang rencana pembuatan aplikasi
a. Nilai BerAKHLAK:
• Harmonis Saya akan menghadap ke atasan dan melaksanakan arahan yang diberikan pimpinan sehingga dapat selaras dengan arah kebijakan pimpinan merupakan bentuk perilaku membangun lingkungan kerja yang kondusif
• Kolaboratif Saya menerima masukan dan arahan dari pimpinan kemudian mempertimbangkan untuk pelaksanaannya, merupakan bentuk perilaku
46
memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Analisis Dampak
Kegiatan melapor kepada atasan/koordinator Depo OK dilakukan dengan
membuat janji temu terlebih dahulu. Jika kegiatan tidak dilakukan dengan membuat janji terlebih dahulu maka akan sulit untuk menghadap koordinator
Depo OK IRD untuk meminta izin tentang rencana pembuatan aplikasi pencetakan etiket secara manual Kehadiran yang tidak disiplin juga dapat membuat waktu terbuang dan ketidakpercayaan dari koordinator Depo OK. Adanya kolaborasi, izin dan dukungan dari ketiga pihak tersebut akan sangat membantu dalam melakukan kegiatan ini.
c. Output/Evidence
Terlaksananya kontrak waktu dan tempat untuk konsultasi bersama dengan bukti notulen dan dokumentasi menghadap atasan.
Gambar 10. Dokumentasi penghadapan Penanggung jawab Depo OK IRD dan notulennya
2.2 Mencari informasi tentang daftar isian etiket obat
a. Nilai BerAKHLAK:
• Kompeten Saya akan mencari informasi yang terbaru tentang tata cara dan isi dari etiket, sehingga penulisan etiket sesuai dengan aturan yang ada, hal ini sesuai dengan perilaku meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
47
• Loyal Saya mencari informasi tentang daftar isian etiket yang sesuai dengan aturan yang ada, dimulai dari peraturan perundangan merupakan bentuk perilaku memegang teguh ideologi pancasila, UUD 1945, setia pada NKRI serta Pemerintahan yang sah
b. Analisis Dampak
Dalam pembuatan etiket manual perlu beberapa informasi tentang apa saja yang harus cantumkan dalam etiket manual. Jika dalam pembuatan etiket manual tidak mencari daftar isian etiket, maka etiket menjadi tidak sesuai dengan standar apa saja yang seharusnya ditampilkan dalam etiket.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah dokumentasi referensi yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang daftar isian obat.
Gambar 11. Dokumentasi Referensi Isian Etiket Manual
2.3 Melakukan wawancara kepada rekan kerja tentang tampilan aplikasi
a. Nilai BerAKHLAK:
• Harmonis Saya melakukan wawancara dengan sopan kepada setiap rekan kerja tanpa adanya perbedaan perlakuan merupakan bentuk perilaku menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
• Kolaboratif Saya meminta pendapat kepada rekan kerja tentang bentuk dan isi aplikasi yang diperlukan agar dapat mempercepat pengisian aplikasi merupakan perilaku menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
48
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka tidak didapatkan masukan seputar tampilan aplikasi yang akan dibuat. Melakukan wawancara dengan rekan kerja di Depo OK IRD dapat memberikan masukan tentang tampilan aplikasi yang akan dibuat dengan mempertimbangkan penggunaan aplikasi penginputan data dan pencetak etiket yang sudah digunakan selama ini.
c. Output/Evidence
Terlaksananya wawancara kepada rekan kerja di Depo OK IRD sebagai bukti kegiatan dari tahapan ini adalah Notulen dan dokumentasi wawancara kepada rekan kerja.
49
Gambar 12. Dokumentasi wawancara kepada rekan kerja di Depo OK IRD beserta notulennya
2.4 Membuat rancangan tampilan aplikasi untuk mencetak etiket manual
a. Nilai BerAKHLAK:
• Berorientasi Pelayanan Saya membuat rancangan tampilan aplikasi yang dapat diisi dengan cepat sehingga pelayanan farmasi menjadi lebih responsif merupakan bentuk perilaku melakukan perbaikan tiada henti
• Kompeten Saya membuat rancangan aplikasi sesuai dengan permintaan rekan kerja sehingga dapat memberikan kemudahan dalam pencetakan etiket merupakan bentuk melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
• Adaptif Saya membuat aplikasi untuk mempercepat pembuatan etiket manual merupakan bentuk perilaku terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka aplikasi yang dibuat belum tentu sesuai dengan kebutuhan petugas Depo OK IRD. Tampilan aplikasi disesuaikan dengan hasil wawancara kepada rekan kerja di Depo OK IRD yang nantinya sebagai pengguna aplikasi.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah adanya aplikasi yang bisa dilakukan uji
coba
Gambar 13. Tampilan aplikasi cetak etiket manual
2.5 Melakukan uji coba penggunaan aplikasi cetak etiket manual di Depo OK IRD
a. Nilai BerAKHLAK:
• Akuntabel Saya mempergunakan komputer rumah sakit hanya untuk uji coba aplikasi, tanpa menyalahgunakan untuk hal lainnya merupakan bentuk perilaku menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien
50
• Kompeten Saya akan melakukan uji coba penggunaan aplikasi hingga aplikasi dapat dipergunakan dengan baik agar kedepannya dapat dimaksimalkan merupakan penggunaanya merupakan bentuk perilaku melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan uji coba aplikasi cetak etiket manual tidak dilakukan maka tidak
bisa diketahui apakah menu-menu yang tersedia di aplikasi ini berfungsi, penginputan identitas pasien dapat dilakukan, serta etiket manual dapat dicetak menggunakan printer yang ada di depo OK IRD.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah adanya Dokumentasi uji coba aplikasi.
Gambar 14 Dokumentasi uji coba aplikasi
C. Kegiatan III (6-12 September 2022)
Kegiatan ketiga adalah pelaksanaan sosialiasi penggunaan formulir pengamprahan manual dan penggunaan aplikasi cetak etiket manual. Tahapan yang dilakukan adalah:
3.1 Membuat materi untuk pelaksanaan sosialisasi
a. Nilai BerAKHLAK:
• Kompeten
Saya akan membuat materi yang lengkap tentang cara penggunaan formulir dan aplikasi pencetakan etiket manual, hal ini merupakan bentuk perilaku melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
51
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka akan menghambat pelaksanaan sosialisasi. Pembuatan materi sosialisasi dapat memberikan kemudahan dalam menjelaskan program yang akan disosialisasikan kepada rekan kerja, sehingga program yang dibuat dapat tersampaikan dengan baik kepada rekan kerja yang nantinya akan menjadi pengguna dari program tersebut.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah adanya materi yang akan disosialisasikan kepada petugas.
3.2 Melaporkan kepada pimpinan Depo OK IRD dan VK Kebidanan untuk meminta izin melakukan kegiatan sosialisasi.
a. Nilai BerAKHLAK
• Harmonis Saya meminta persetujuan dari atasan untuk melakukan sosialisasi agar pimpinan mengetahui tujuan sosialisasi yang akan saya lakukan sehingga kegiatan tersebut dapat selaras dengan kebijakan pimpinan merupakan bentuk perilaku membangun lingkungan kerja yang kondusif
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan tidak dilakukan dengan membuat janji terlebih dahulu maka akan sulit untuk menghadap pimpinan Depo OK IRD dan VK Kebidanan tentang rencana melakukan kegiatan sosialisasi. Kehadiran yang tidak disiplin juga dapat membuat waktu terbuang dan ketidakpercayaan dari pimpinan Depo OK IRD dan VK Kebidanan. Adanya kolaborasi, izin dan dukungan dari kedua pihak tersebut akan sangat membantu dalam melakukan kegiatan ini.
52
Gambar 15. Gambar Tampilan Awal Persentasi Materi Sosialisasi
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah notulen dan dokumentasi penghadapan kepada kepala ruangan VK Kebidanan dan pimpinan Depo OK IRD.
3.3 Melakukan
a. Nilai BerAKHLAK:
• Harmonis
di Depo OK IRD dan di VK Kebidanan
Saya melakukan sosialisasi kepada atasan dan rekan kerja di Depo OK IRD
dengan sopan tanpa membedakan orang yang mengikuti kegiatan
sosialisasi merupakan bentuk perilaku menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
53
Gambar 16. Dokumentasi penghadapan Kepala ruangan VK Kebidanan dan notulennya
Gambar 17. Dokumentasi penghadapan pimpinan Depo OK IRD dan notulennya
sosialisasi kepada rekan kerja
• Kolaboratif
Dalam melakukan sosialisasi saya menerima masukan dari atasan dan rekan kerja merupakan bentuk perilaku memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
b. Analisis Dampak
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada rekan di VK Kebidanan tentang formulir amprahan manual yang akan digunakan pada pasien emergensi yang belum teregistrasi dan pemahaman tentang cara penggunaan aplikasi pencetak etiket manual bagi rekan kerja di Depo OK IRD.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah adanya undangan, absensi, dan dokumentasi pelaksanaan sosialisasi.
54
Gambar 18. Undangan Sosialisasi via Whatapp aplikasi dan Absensi
3.4 Melakukan evaluasi pemahaman penggunaan aplikasi
a. Nilai BerAKHLAK:
• Akuntabel
Saya melakukan evaluasi dengan konsisten dan tidak merubah hasil evaluasi merupakan bentuk perilaku melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
• Kompeten
Saya mengevaluasi pelaksanaan pelatihan secara langsung dan melatih kembali rekan kerja, sampai berhasil mempraktekkan cara mencetak etiket manual, hal itu merupakan bentuk perilaku membantu orang lain belajar.
b. Analisis Dampak
Kegiatan evaluasi pemahaman sangat penting dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman serta apakah rekan kerja di Depo OK IRD mampu mengoperasikan aplikasi pencetak etiket manual yang telah dibuat sampai dengan etiket manual tercetak.
55
Gambar 19. Dokumentasi sosialisasi di VK Kebidanan dan Depo OK IRD
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah adanya dokumentasi hasil evaluasi pemahaman. Evaluasi pemahaman dilakukan dengan mengirimkan pertanyaan tentang formulir amprahan melalui google form.
D. Kegiatan 4 (9 september-26 september 2022)
Kegiatan keempat yang dilaksanakan adalah pelaksanaan monitoring dan evaluasi penggunaan formulir dan pembuatan etiket obat manual. Tahapan yang dilakukan adalah:
4.1 Meminta persetujuan atasan di Depo OK IGD untuk menerapkan sistem monitoring.
a. Nilai BerAKHLAK:
• Harmonis
Saya meminta persetujuan dari atasan untuk melakukan sosialisasi agar pimpinan mengetahui tujuan sosialisasi yang akan saya lakukan sehingga kegiatan tersebut dapat selaras dengan kebijakan pimpinan merupakan bentuk perilaku membangun lingkungan kerja yang kondusif.
• Kolaboratif
Saya menerima masukan dan arahan dari pimpinan kemudian mempertimbangkan penerapannya dalam pelaksanaan kegiatan, merupakan bentuk perilaku memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
56
Gambar 20. Dokumentasi Hasil Evaluasi
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan tidak dilakukan dengan membuat janji terlebih dahulu maka akan sulit untuk menghadap atasan di Depo OK IRD tentang rencana menerapkan sistem monitoring. Kehadiran yang tidak disiplin juga dapat membuat waktu terbuang dan ketidakpercayaan dari atasan di Depo OK IRD.
c. Output/Evidence
Terlaksananya kontrak waktu dan tempat untuk konsultasi bersama atasan di Depo OK IRD dengan bukti adanya notulen dan dokumentasi penghadapan
Gambar 21. Dokumentasi penghadapan Penanggung jawab Depo OK IRD dan notulennya
4.2 Melakukan monitoring dengan mencatat jumlah formulir dan jumlah pasien yang etiketnya sudah terpasang bersama rekan kerja di Depo OK IRD
a. Nilai BerAKHLAK:
• Akuntabel
Saya mencatat jumlah formulir dan jumlah etiket manual dengan jujur, tanpa melakukan rekayasa merupakan bentuk perilaku melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
• Kolaboratif
Saya melakukan pencatatan jumlah amprahan manual, jumlah formulir manual, dan jumlah pencetakan etiket manual yang dibantu oleh rekan kerja merupakan bentuk perilaku menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
57
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka tidak akan didapatkan jumlah formulir yang telah digunakan dan jumlah pasien yang etiketnya sudah terpasang. Kegiatan dilakukan bersama-sama dengan rekan kerja di Depo OK IRD dengan melakukan penghitungan formulir di setiap shif kerja dan memberi tanda di buku ekspedisi untuk pasien emergensi yang telah terpasang etiket manual.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah adanya data hasil monitoring.
58
PERHITUNGAN RESEP HARIAN TANGGAL JUMLAH PASIEN VK KEBIDANAN MEMAKAI FORMULIR TERPASANG ETIKET MANUAL 12-09-2022 8 6 5 13-09-2022 9 7 5 14-09-2022 3 2 2 15-09-2022 17 12 11 16-09-2022 18 15 13 17-09-2022 10 10 9 18-09-2022 9 6 6 19-09-2022 9 6 6 20-09-2022 14 6 5 21-09-2022 15 13 12 22-09-2022 10 10 10 23-09-2022 8 7 7 24-09-2022 8 8 8 25-09-2022 9 9 9 26-09-2022 12 11 11
Tabel 8. Hasil Monitoring Perhitungan Resep Harian
4.3 Melakukan pengolahan data monitoring dan melakukan evaluasi
a. Nilai BerAKHLAK:
• Akuntabel
Dalam pelaksanaan pengolahan data, saya tidak melakukan perubahan dan rekayasa merupakan bentuk perilaku melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
• Kompeten
Saya melakukan pengolahan data hingga didapatkan bentuk tabel data yang komprehensif yang dapat membandingkan hasil dengan minggu sebelumnya merupakan bentuk perilaku melakukan tugas dengan kualitas terbaik.
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka tidak akan didapat hasil yang valid terhadap monitoring dan evaluasi pada penggunaan formulir dan pencetakan etiket manual
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah hasil pengolahan data dan hasil evaluasi.
59
TANGGAL JUMLAH PASIEN VK KEBIDANAN MEMAKAI FORMULIR TIDAK MEMAKAI FORMULIR TERPASANG ETIKET MANUAL 12-09-2022 8 6 2 5 13-09-2022 9 7 2 5 14-09-2022 3 2 1 2 15-09-2022 17 12 5 11 16-09-2022 18 15 3 13 17-09-2022 10 10 0 9 18-09-2022 9 6 3 6 Jumlah pasien 74 58 16 51 19-09-2022 9 6 3 6 20-09-2022 14 6 8 5 21-09-2022 15 13 2 12 22-09-2022 10 10 0 10 23-09-2022 8 7 1 7 24-09-2022 8 8 0 8 25-09-2022 9 9 0 9 26-09-2022 12 11 1 11 Jumlah pasien 76 64 12 62
Tabel 9. Hasil Pengolahan Data Harian
o Minggu ke 3 (tgl 12-18 September 2022)
Penggunaan Etiket Manual berdasarkan Penggunaan
Formulir tgl 12-18 September
Grafik
DenganEtiket TanpaEtiket
pemasangan etiket berdasarkan penggunaan formulir tgl 12-18 September 2022
Kendala yang ditemukan:
1) Petugas yang belum fasih mengoperasikan aplikasi pencetakan etiket manual
2) Aplikasi yang tidak dapat menyimpan data secara otomatis, karena harus dicentang untuk menyimpan data.
o Minggu ke 4 (tgl 19-26 September 2022)
Penggunaan Etiket Manual berdasarkan Penggunaan
Formulir tgl 19 - 26 September
Grafik
DenganEtiket TanpaEtiket
pemasangan etiket berdasarkan penggunaan formulir tgl 19-26 September 2022
60
1. Presentase
2. Presentase
88% 12%
97% 3%
Kendala yang ditemukan:
1) Aplikasi terkadang error, perlu dimulai ulang agar dapat dipergunakan kembali.
2) Perlu menambahkan kolom untuk pengamprahan kembali pada formulir amprahan manual, untuk menghindari pemberian obat/alkes berulang.
4.4 Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi setiap minggu
a. Nilai BerAKHLAK:
• Akuntabel
Saya akan melaporkan hasil evaluasi dengan jujur, konsisten dan dapat dipercaya hal ini merupakan bentuk perilaku melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
• Kompeten
Dalam pembuatan laporan, saya menitik beratkan pada penyampaian saran untuk mencapai kinerja pelayanan yang lebih baik merupakan bentuk perilaku melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka tidak akan diperoleh laporan hasil monitoring dan evaluasi setiap minggu. Pencatatan monitoring dan evaluasi selama kegiatan aktualisasi dilakukan pada buku ekspedisi. Depo OK IRD mempunyai buku ekspedisi yang terdiri dari nomor, nama pasien, nomor rekam medis, nominal tagihan, tindakan dan cara bayar pasien serta penambahan kolom untuk pencatatan pasien yang telah menggunakan formulir amprahan dan yang etiket manual yang sudah terpasang.
c. Output/Evidence
Bukti kegiatan dari tahapan ini adalah adanya laporan evaluasi mingguan.
61
62
Gambar 22. Laporan evaluasi mingguan
5.2. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi sebagai realisasi nilai-nilai dasar ASN dilaksanakan sejak tanggal 23 Agustus-26 September 2022.
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Ruang Depo OK IRD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G NGOERAH. Berikut ini adalah perbandingan antara
rencana dan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan.
Tabel 10. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nila Dasar PNS
Keterkaitan Substansi
Keterkaitan Substansi
Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Bukti
1 Pembuatan
Formulir amprahan obat manual di Depo OK IRD
RSUP Prof
I.G.N.G
Ngoerah
1.1 SmartASN Wujud SmartASN
Melaporkan kepada Kepala
Instalasi Farmasi
Tersedianya
formulir amprah obat manual
Agenda 2 yang
Direncanakan
Agenda 2 yang
Dilaksanakan
Terhadap Visi Misi
Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Notulen dan Dokumentasi selama
Harmonis Saya menghadap
atasan dan
Harmonis Saya menghadap
atasan dan
Pembuatan
formulir amprahan
obat manual sejalan dengan
misi RSUP Prof
I.G.N.G Ngoerah
untuk menciptakan
Tata Kelola
Rumah Sakit
yang baik untuk
menuju Rumah
Integritas
Pembuatan
formulir amprahan
obat manual sejalan dengan misi rumah sakit
untuk
menciptakan tata
kelola pelayanan yang baik di rumah sakit
63
1 2 3 4 5 6 7 8
Pada kegiatan
ini adalah
adanya sinergi dengan
instalasi
kebidanan
dalam
peningkatan
kinerja
pelayanan
(Networking)
dan Penanggung
jawab Depo OK
IRD serta kepala
ruangan VK
Kebidanan
tentang rencana
pembuatan
formulir
amprahan obat
manual
menghadap melaksanakan arahan
yang diberikan
pimpinan sehingga
dapat selaras dengan
arah kebijakan
pimpinan merupakan
bentuk perilaku
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
melaksanakan arahan
yang diberikan
pimpinan sehingga
dapat selaras dengan
arah kebijakan
pimpinan merupakan
bentuk perilaku
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
Sakit Unggul
dan Mandiri, Tahun 2024 Profesional Pembuatan
formulir amprahan
obat manual
merupakan ide
baru untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan
di instalasi rawat
darurat
Adaptif
Saya proaktif untuk
menghubungi pimpinan
untuk menanyakan
waktu yang tepat
untuk menghadap
merupakan bentuk
perilaku bertindak
proaktif.
Adaptif
Saya proaktif untuk
menghubungi
pimpinan untuk
menanyakan waktu
yang tepat untuk
menghadap
merupakan bentuk
perilaku bertindak
proaktif.
Tat Twam Asi
Dengan
pembuatan
formulir amprahan
obat manual
diharapkan dapat
meningkatkan
kecepatan
pelayanan farmasi
64
atasan yang sesuai
dengan harapan
masyarakat Efektif
Pembuatan
formulir amprahan
obat manual dapat
membantu SDM
dalam pelayanan
kepada
masyarakat
sehingga lebih
cepat dan aman
Kebersamaan
Dalam Pembuatan
formulir amprahan
obat manual diperlukan
masukan dari
rekan kerja dan
65
1.2 Manajemen
ASN
Pembuatan
formulir
bertujuan untuk
meningkatkan
kemampuan ASN
dalam
memberikan
pelayanan obat
yang cepat dan
aman di Depo
OK IRD
(Profesionalis me)
Melakukan wawancara
kepada rekan
kerja di Depo OK
IRD tentang
daftar isian
formulir
Notulen dan
Dokumentasi
hasil
wawancara
Harmonis
Saya melakukan
wawancara dengan
sopan kepada setiap
rekan kerja tanpa
adanya perbedaan
perlakuan merupakan
bentuk perilaku
menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
Harmonis
Saya melakukan
wawancara dengan
sopan kepada setiap
rekan kerja tanpa
adanya perbedaan
perlakuan merupakan
bentuk perilaku
menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
petugas VK
Kebidanan sebagai
bentuk kerjasama
untuk
meningkatkan
pelayanan farmasi
Kolaboratif
Saya meminta pendapat
kepada rekan kerja
tentang bentuk dan isi
formulir yang diperlukan
agar dapat melayani
permintaan obat dengan
cepat merupakan bentuk
perilaku terbuka dalam
Kolaboratif
Saya meminta
pendapat kepada
rekan kerja tentang
bentuk dan isi
formulir yang
diperlukan agar dapat
melayani permintaan
obat dengan cepat
66
bekerjasama untuk
menghasilkan nilai
tambah
merupakan bentuk
perilaku terbuka
dalam
bekerjasama untuk
menghasilkan nilai
tambah
67
1.3
Melakukan
wawancara kepada petugas
jaga di VK
Kebidanan IRD
tentang daftar
isian formulir
Notulen dan
Dokumentasi
hasil wawancara
Harmonis
Saya melakukan
wawancara dengan
sopan kepada petugas
VK Kebidanan tanpa
adanya perbedaan
perlakuan merupakan
bentuk perilaku
menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
Harmonis
Saya melakukan
wawancara dengan
sopan kepada petugas
VK Kebidanan tanpa
adanya perbedaan
perlakuan merupakan
bentuk perilaku
menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
Kolaboratif
Saya meminta pendapat
kepada petugas VK
Kebidanan tentang bentuk
dan isi formulir yang
diperlukan agar dapat diisi
dengan cepat untuk
mempermudah
pengamprahan obat
Kolaboratif
Saya meminta
pendapat kepada petugas VK
Kebidanan tentang
bentuk dan isi
formulir yang
diperlukan agar dapat
diisi dengan cepat
68
1.4 Membuat
rancangan formulir
amprahan manual
berdasarkan
hasil wawancara
Contoh
rancangan formulir
amprahan manual
merupakan bentuk
perilaku menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama.
untuk mempermudah
pengamprahan obat
merupakan bentuk
perilaku
menggerakkan
pemanfaatan
berbagai sumber
daya untuk tujuan
bersama.
Berorientasi
Pelayanan
Saya membuat
rancangan formulir
amprahan manual
dengan memperhatikan
kebutuhan untuk
mempercepat
pelayanan obat
Berorientasi
Pelayanan
Saya membuat
rancangan formulir
amprahan manual
dengan
memperhatikan
kebutuhan untuk
mempercepat
69
merupakan bentuk
perilaku cekatan, solutif dan dapat
diandalkan Kompeten
Saya membuat formulir
sesuai dengan
permintaan rekan kerja
dan petugas VK IRD
sehingga dapat
memberikan
kemudahan dalam
pengamprahan obat
merupakan bentuk
melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
pelayanan obat
merupakan bentuk
perilaku cekatan,
solutif dan dapat
diandalkan Kompeten
Saya membuat
formulir sesuai
dengan permintaan
rekan kerja dan
petugas VK IRD
sehingga dapat
memberikan
kemudahan dalam
pengamprahan obat
merupakan bentuk
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
70
2 Pembuatan
aplikasi
sederhana
untuk
mencetak
etiket manual
2.1 SmartASN
Wujud
SmartASN
Pada kegiatan
ini adalah
adanya
pemanfaatan
teknologi
informasi
dalam
peningkatan
kinerja
pelayanan
(Penguasaan
Tersedianya
aplikasi untuk
mencetak
etiket manual
Melaporkan
kepada atasan di
Depo OK IRD
tentang rencana
pembuatan aplikasi
Notulen dan
Dokumentasi
Penghadapan
Harmonis
Saya akan menghadap
ke atasan dan
melaksanakan arahan
yang diberikan
pimpinan sehingga
dapat selaras dengan
arah kebijakan
pimpinan merupakan
bentuk perilaku
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
Harmonis
Saya akan menghadap
ke atasan dan
melaksanakan arahan
yang diberikan
pimpinan sehingga
dapat selaras dengan
arah kebijakan
pimpinan merupakan
bentuk perilaku
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
Membuat aplikasi
pencetak etiket
manual sejalan
dengan misi RSUP
Prof I.G.N.G
Ngoerah untuk
menciptakan
Menyelenggarak
an pelayanan
kesehatan yang
paripurna, mandiri dan
terjangkau untuk
menuju Rumah
Sakit Unggul
dan Mandiri, Tahun 2024
Integritas
Pembuatan
aplikasi pencetak
etiket manual
sejalan dengan
misi rumah sakit
untuk
menciptakan
pelayanan
kefarmasian yang
paripurna serta
menciptakan tata
kelola pelayanan yang baik di rumah sakit
Profesional
Pembuatan
aplikasi cetak
etiket manual
merupakan ide
71
teknologi
informasi)
2.2 Manajemen
ASN
Pembuatan
aplikasi
bertujuan
untuk
Mencari
informasi
tentang daftar
isian etiket obat
Kolaboratif
Saya menerima
masukan dan arahan
dari pimpinan
kemudian
mempertimbangkan
untuk pelaksanaannya, merupakan bentuk
perilaku memberikan
kesempatan kepada
berbagai pihak
untuk berkontribusi
Kolaboratif
Saya menerima
masukan dan arahan
dari pimpinan
kemudian
mempertimbangkan
untuk
pelaksanaannya,
merupakan bentuk
perilaku
memberikan
kesempatan
kepada berbagai
pihak untuk
berkontribusi
baru untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan di instalasi rawat
darurat
Tat Twam Asi
Dengan
pembuatan
aplikasi
diharapkan dapat
meningkatkan
keamanan pelayanan farmasi
yang sesuai dengan harapan
Dokumentasi
daftar isian
etiket obat
Kompeten
Saya akan mencari
informasi yang terbaru
tentang tata cara dan
isi dari etiket, sehingga
penulisan etiket sesuai
Kompeten
Saya akan mencari
informasi yang terbaru
tentang tata cara dan
isi dari etiket,
sehingga penulisan
masyarakat Efektif
Pembuatan
aplikasi cetak
72
meningkatkan
keamanan
pelayanan di
Depo OK IRD
(Profesionali sme)
dengan aturan yang
ada, hal ini sesuai
dengan perilaku
meningkatkan
kompetensi diri
untuk menjawab
tantangan yang
selalu berubah
etiket sesuai dengan
aturan yang ada, hal
ini sesuai dengan
perilaku
meningkatkan
kompetensi diri
untuk menjawab
tantangan yang
etiket manual
dapat membantu
SDM dalam
pelayanan kepada
masyarakat
sehingga lebih
cepat dan aman
Loyal
Saya mencari informasi
tentang daftar isian
etiket yang sesuai
dengan aturan yang
ada, dimulai dari
peraturan perundangan
merupakan bentuk
perilaku memegang
teguh ideologi
pancasila, UUD
1945, setia pada
selalu berubah Loyal
Saya mencari
informasi tentang
daftar isian etiket
yang sesuai dengan
aturan yang ada,
dimulai dari peraturan
perundangan
merupakan bentuk
perilaku memegang
teguh ideologi
Kebersamaan
Dalam pembuatan
aplikasi cetak
etiket diperlukan
masukan dari
rekan kerja
sebagai bentuk
kerjasama untuk
meningkatkan
pelayanan farmasi
73
2.3 Melakukan
wawancara
kepada rekan
kerja tentang
tampilan aplikasi
Notulen dan
dokumentasi
wawancara
kepada rekan
kerja
NKRI serta
Pemerintahan yang
sah
pancasila, UUD
1945, setia pada
NKRI serta
Pemerintahan yang
sah
Harmonis
Saya melakukan
wawancara dengan
sopan kepada setiap
rekan kerja tanpa
adanya perbedaan
perlakuan merupakan
bentuk perilaku
menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
Harmonis
Saya melakukan
wawancara dengan
sopan kepada setiap
rekan kerja tanpa
adanya perbedaan
perlakuan merupakan
bentuk perilaku
menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
Kolaboratif
Saya meminta
pendapat kepada rekan
Kolaboratif
Saya meminta
pendapat kepada
74
2.4
Membuat
rancangan tampilan aplikasi
untuk mencetak
etiket manual
kerja tentang bentuk
dan isi aplikasi yang
diperlukan agar dapat
mempercepat
pengisian aplikasi
merupakan perilaku
menggerakkan
pemanfaatan
berbagai sumber
daya untuk tujuan
bersama
rekan kerja tentang
bentuk dan isi aplikasi
yang diperlukan agar
dapat mempercepat
pengisian aplikasi
merupakan perilaku
menggerakkan
pemanfaatan
berbagai sumber
daya untuk tujuan
bersama
Adanya
aplikasi yang
bisa dilakukan
uji coba
Berorientasi
Pelayanan
Saya membuat
rancangan tampilan
aplikasi yang dapat diisi
dengan cepat sehingga
Berorientasi
Pelayanan
Saya membuat
rancangan tampilan
aplikasi yang dapat
diisi dengan cepat
75
pelayanan farmasi
menjadi lebih responsif
merupakan bentuk
perilaku melakukan
perbaikan tiada
henti Kompeten
Saya membuat
rancangan aplikasi
sesuai dengan
permintaan rekan kerja
sehingga dapat
memberikan
kemudahan dalam
pencetakan etiket
merupakan bentuk
melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
sehingga pelayanan
farmasi menjadi lebih
responsif merupakan
bentuk perilaku
melakukan
perbaikan tiada
henti Kompeten
Saya membuat
rancangan aplikasi
sesuai dengan
permintaan rekan
kerja sehingga dapat
memberikan
kemudahan dalam
pencetakan etiket
merupakan bentuk
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
76
coba
penggunaan
aplikasi cetak
etiket manual di
Depo OK IRD
Adaptif
Saya membuat aplikasi
untuk mempercepat
pembuatan etiket
manual merupakan
bentuk perilaku
terus berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas
Adaptif
Saya membuat
aplikasi untuk
mempercepat
pembuatan etiket
manual merupakan
bentuk perilaku
terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas
Dokumentasi
uji coba
aplikasi
Akuntabel
Saya mempergunakan
komputer rumah sakit
hanya untuk uji coba
aplikasi, tanpa
menyalahgunakan
untuk hal lainnya
merupakan bentuk
perilaku
Akuntabel
Saya mempergunakan
komputer rumah sakit
hanya untuk uji coba
aplikasi, tanpa
menyalahgunakan
untuk hal lainnya
merupakan bentuk
perilaku
77
2.5 Melakukan uji
menggunakan
kekayaan dan
barang milik negara
secara bertanggung
jawab, efektif dan
efisien Kompeten
Saya akan melakukan
uji coba penggunaan
aplikasi hingga aplikasi
dapat dipergunakan
dengan baik agar
kedepannya dapat
dimaksimalkan
merupakan
penggunaanya
merupakan bentuk
perilaku
melaksanakan tugas
menggunakan
kekayaan dan
barang milik negara
secara bertanggung
jawab, efektif dan
efisien Kompeten
Saya akan melakukan
uji coba penggunaan
aplikasi hingga
aplikasi dapat
dipergunakan dengan
baik agar kedepannya
dapat dimaksimalkan
merupakan
penggunaanya
merupakan bentuk
perilaku
melaksanakan
78
3 Pelaksanaan
sosialisasi
penggunaan
formulir
amprah manual dan
aplikasi cetak
etiket manual
Terlaksananya
sosialisasi
kepada
Petugas
tentang cara
penggunaan
formulir
amprah
manual dan
aplikasi cetak
etiket manual
dengan kualitas
terbaik
tugas dengan
kualitas terbaik
Sosialisasi
penggunaan
formulir amprah
manual dan
aplikasi
pencetak
etiket manual
sejalan dengan
misi RSUP Prof
I.G.N.G Ngoerah
untuk menciptakan
Integritas
Sosialisasi
penggunaan
formulir amprah
manual dan
aplikasi cetak
etiket manual
bertujuan untuk
meningkatkan
pemahaman
petugas sehingga
79
3.1 SmartASN
Wujud
SmartASN
Pada kegiatan
ini adalah
adanya
sinergitas
dalam upaya
peningkatan
kinerja
pelayanan
(Networking) Manajemen
ASN
Kegiatan
sosialisasi
bertujuan
untuk
meningkatkan
kemampuan
Membuat materi
untuk
pelaksanaan
sosialisasi
Materi yang
akan
disosialisasika
n kepada
petugas
Kompeten
Saya akan membuat
materi yang lengkap
tentang cara
penggunaan formulir
dan aplikasi
pencetakan etiket
manual, hal ini
merupakan bentuk
perilaku
melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Kompeten
Saya akan membuat
materi yang lengkap
tentang cara
penggunaan formulir
dan aplikasi
pencetakan etiket
manual, hal ini
merupakan bentuk
perilaku
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
tata kelola RS
yang baik untuk
menuju Rumah
Sakit Unggul
dan Mandiri,
Tahun 2024
meningkatkan
kecepatan dan ketepatan
pelayanan farmasi
menuju
terciptanya tata
kelola rumah sakit
yang baik
Profesional
Sosialisasi
penggunaan
formulir dan aplikasi cetak
etiket manual
dapat
mempercepat
pemberi layanan
untuk mengetahui
tata cara
pelayanan yang
80
petugas
sehingga dapat
meningkatkan
pelayanan (Profesionali sme)
3.2 Melaporkan kepada
pimpinan Depo
OK IRD dan VK
Kebidanan untuk
meminta izin
melakukan
kegiatan
sosialisasi
Notulen dan
Dokumentasi
Harmonis
Saya meminta
persetujuan dari atasan
untuk melakukan
sosialisasi agar
pimpinan mengetahui
tujuan sosialisasi yang
akan saya lakukan
Harmonis
Saya meminta
persetujuan dari
atasan untuk
melakukan sosialisasi
agar pimpinan
mengetahui tujuan
sosialisasi yang akan
baru, sehingga
meminimalisir
terjadinya
kesalahan dalam
pembuatan
formulir dan
pencetakan etiket
Tat Twam Asi
Dengan sosialisasi
penggunaan
formulir dan
aplikasi cetak
etiket manual
diharapkan dapat
penghadapan
kepada
pimpinan
sehingga kegiatan
tersebut dapat selaras
dengan kebijakan
pimpinan merupakan
bentuk perilaku
membangun
saya lakukan
sehingga kegiatan
tersebut dapat selaras
dengan kebijakan
pimpinan merupakan
bentuk perilaku
membangun
memberikan ilmu
baru, sehingga
dapat memenuhi
kebutuhan
pelayanan
81
lingkungan kerja
yang kondusif lingkungan kerja yang kondusif
kesehatan untuk
masyarakat
Efektif
Pelayanan yang
efektif dapat
dicapai dengan
peningkatan
kecepatan layanan
setelah dilakukan
sosialisasi
Kebersamaan
82
3.3 Melakukan
sosialisasi
kepada rekan
kerja di Depo
OK IRD dan di
VK Kebidanan
Undangan, Absensi, dan Dokumentasi
pelaksanaan
sosialisasi
Harmonis
Saya melakukan
sosialisasi kepada
atasan dan rekan kerja
di Depo OK IRD
dengan sopan tanpa
membedakan orang
yang mengikuti
kegiatan sosialisasi
merupakan bentuk
perilaku menghargai
setiap orang apapun
latar belakangnya
Harmonis
Saya melakukan
sosialisasi kepada
atasan dan rekan
kerja di Depo OK IRD
dengan sopan tanpa
membedakan orang
yang mengikuti
kegiatan sosialisasi
merupakan bentuk
perilaku menghargai
setiap orang
apapun latar
belakangnya
Terjalin kerjasama
anatara Depo IRD
dan VK Kebidanan
merupakan bentuk
kerrja sama
anatra instalasi, menuju
tercapainya visi
dan misi
Kolaboratif
Dalam melakukan
sosialisasi saya
menerima masukan
dari atasan dan rekan
kerja merupakan
bentuk perilaku
Kolaboratif
Dalam melakukan
sosialisasi saya
menerima masukan
dari atasan dan rekan
kerja merupakan
83
3.4
Melakukan
evaluasi
pemahaman
penggunaan
aplikasi
Dokumentasi
hasil evaluasi
pemahaman
memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak
untuk berkontribusi
bentuk perilaku
memberi
kesempatan
kepada berbagai
pihak untuk
berkontribusi
Akuntabel
Saya melakukan
evaluasi dengan
konsisten dan tidak
merubah hasil evaluasi
merupakan bentuk
perilaku
melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi Kompeten
Akuntabel
Saya melakukan
evaluasi dengan
konsisten dan tidak
merubah hasil evaluasi
merupakan bentuk
perilaku
melaksanakan
tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Kompeten
84
4 Pelaksanaan
Monitoring dan
evaluasi
penggunaan
formulir dan
pembuatan
etiket obat
manual
Tersedianya
laporan serta
terlaksananya
evaluasi
permasalahan
yang timbul
untuk dapat
dilakukan
perbaikan
Saya mengevaluasi
pelaksanaan pelatihan
secara langsung dan
melatih kembali rekan
kerja, sampai berhasil
mempraktekkan cara
mencetak etiket
manual, hal itu
merupakan bentuk
perilaku membantu
orang lain belajar
Saya mengevaluasi
pelaksanaan pelatihan
secara langsung dan
melatih kembali rekan
kerja, sampai berhasil
mempraktekkan cara
mencetak etiket
manual, hal itu
merupakan bentuk
perilaku membantu
orang lain belajar
Melakukan
monitoring dan
evaluasi kegiatan
sejalan dengan
misi RSUP Prof
I.G.N.G Ngoerah
untuk menciptakan
Tata kelola
rumah sakit
Integritas
Dengan
dilakukannya
evaluasi dan monitoriing maka
sejalan dengan
misi rumah sakit
untuk
menciptakan tata
85
4.1 Manajemen
ASN evaluasi
bertujuan
untuk menilai
pelayanan
yang telah
diberikan di Depo OK IRD
(Profesionali sme)
Meminta
persetujuan
atasan di Depo
OK IGD untuk
menerapkan
sistem
monitoring
Notulen dan dokumentasi
penghadapan
Harmonis Saya meminta
persetujuan dari atasan
untuk melakukan
sosialisasi agar
pimpinan mengetahui
tujuan sosialisasi yang
akan saya lakukan
sehingga kegiatan
tersebut dapat selaras
dengan kebijakan
pimpinan merupakan
bentuk perilaku
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
Harmonis
Saya meminta
persetujuan dari
atasan untuk
melakukan sosialisasi
agar pimpinan
mengetahui tujuan
sosialisasi yang akan
saya lakukan sehingga
kegiatan tersebut
dapat selaras dengan
kebijakan pimpinan
merupakan bentuk
perilaku membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
yang baik. untuk
menuju Rumah
Sakit Unggul
dan Mandiri, Tahun 2024
kelola rumah sakit
yang baik
Profesional
Dengan adanya
evaluasi
diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan
Efektif
Pelayanan yang
efektif dapat
dicapai dengan
berbaikan layanan
setelah dilakukan
Kolaboratif
Saya menerima
masukan dan arahan
dari pimpinan
Kolaboratif
Saya menerima
masukan dan arahan
dari pimpinan
evaluasi
86
4.2
Melakukan monitoring dengan
mencatat jumlah
formulir dan
jumlah pasien
yang etiketnya
sudah terpasang
bersama rekan
Data hasil monitoring
kemudian
mempertimbangkan
penerapannya dalam
pelaksanaan kegiatan, merupakan bentuk
perilaku memberikan
kesempatan kepada
berbagai pihak
untuk berkontribusi
kemudian
mempertimbangkan
penerapannya dalam
pelaksanaan kegiatan, merupakan bentuk
perilaku
memberikan
kesempatan
kepada berbagai
pihak untuk
berkontribusi
Akuntabel
Saya mencatat jumlah
formulir dan jumlah
etiket manual dengan
jujur, tanpa melakukan
rekayasa merupakan
bentuk perilaku
melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab,
Akuntabel
Saya mencatat jumlah
formulir dan jumlah
etiket manual dengan
jujur, tanpa
melakukan rekayasa
merupakan bentuk
perilaku
melaksanakan
tugas dengan jujur,
87
kerja di Depo
OK IRD
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
bertanggung
Kolaboratif
Saya melakukan
pencatatan jumlah
amprahan manual, jumlah formulir
manual, dan jumlah
pencetakan etiket
manual yang dibantu
oleh rekan kerja
merupakan bentuk
perilaku
menggerakkan
pemanfaatan
berbagai sumber
daya untuk tujuan
bersama
jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
Kolaboratif
Saya melakukan
pencatatan jumlah
amprahan manual, jumlah formulir
manual, dan jumlah
pencetakan etiket
manual yang dibantu
oleh rekan kerja
merupakan bentuk
perilaku
menggerakkan
pemanfaatan
berbagai sumber
daya untuk tujuan
bersama
88
4.3
Melakukan
pengolahan data
monitoring, dan
melakukan
evaluasi
Hasil pengolahan data dan hasil
evaluasi
Akuntabel
Dalam pelaksanaan
pengolahan data, saya
tidak melakukan
perubahan dan
rekayasa merupakan
bentuk perilaku
melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
Akuntabel
Dalam pelaksanaan
pengolahan data, saya
tidak melakukan
perubahan dan
rekayasa merupakan
bentuk perilaku
melaksanakan
tugas dengan jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
Kompeten
Saya melakukan
pengolahan data
hingga didapatkan
bentuk tabel data yang
komprehensif yang
dapat membandingkan
hasil dengan minggu
Kompeten
Saya melakukan
pengolahan data
hingga didapatkan
bentuk tabel data
yang komprehensif
yang dapat
membandingkan hasil
89
4.4 Membuat
laporan hasil monitoring dan evaluasi setiap
minggu
Laporan evaluasi mingguan
sebelumnya
merupakan bentuk
perilaku melakukan
tugas dengan
kualitas terbaik
dengan minggu
sebelumnya
merupakan bentuk
perilaku melakukan
tugas dengan
kualitas terbaik
Akuntabel
Saya akan melaporkan
hasil evaluasi dengan
jujur, konsisten dan
dapat dipercaya hal ini
merupakan bentuk
perilaku
melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggungjawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi Kompeten
Akuntabel
Saya akan melaporkan
hasil evaluasi dengan
jujur, konsisten dan
dapat dipercaya hal ini
merupakan bentuk
perilaku
melaksanakan
tugas dengan jujur,
bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi Kompeten
90
Dalam pembuatan
laporan, saya menitik
beratkan pada
penyampaian saran
untuk mencapai kinerja
pelayanan yang lebih
baik merupakan bentuk
perilaku
melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Dalam pembuatan
laporan, saya menitik
beratkan pada
penyampaian saran
untuk mencapai
kinerja pelayanan
yang lebih baik
merupakan bentuk
perilaku
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
91
5.3. Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi Optimalisasi Pemberian Etiket Obat Pasien Gawat
Darurat Vk Kebidanan Dengan Pembuatan Formulir Pengamprahan Dan Aplikasi Pencetak
Etiket Manual Di Depo Ok Ird Rsup Prof I.G.N.G Ngoerah dari tanggal 23 Agustus sampai 26
September 2022 memiliki empat kegiatan yang setiap kegiatannya terdiri dari beberapa tahapan kegiatan.
Adapun kendala yang saya temukan selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi yaitu sulitnya melaksanakan kegiatan wawancara dan sosialisasi kepada petugas Depo OK dan VK Kebidanan. Hal itu disebabkan karena petugas yang bekerja secara shif, sehingga tidak memungkinkan untuk mengumpulkan semua petugas secara bersamaan. Namun hal ini dapat diatasi dengan melakukan wawancara dan sosialisasi secara bertahap dan beberapa kali sehingga sebagian besar petugas dapat dimintakan waktu wawancara dan sosialisai.
Pelaksanaan aktualisasi ini dapat dikatakan berhasil dengan bukti testimoni dari rekan kerja di VK Kebidanan dan Depo OK IRD terkait pembuatan formulir amprahan obat/alkes serta aplikasi untuk mempermudah pencetakan etiket manual, sehingga petugas tidak perlu menulis etiket manual berkali-kali. Berikut testimoni tentang Formulir dan Aplikasi yang telah dibuat.
https://youtu.be/orQRJjn2oOI
92
Gambar 23. Testimoni dari Rekan Kerja
RENCANA TINDAK LANJUT
6.1 Penetapan Isu Lanjutan/ Alternatif
Pelaksanaan penggunaan formulir amprahan di VK Kebidanan serta penggunaan
aplikasi pencetak etiket manual di Depo OK IRD sudah mampu diterapkan oleh bidan dan petugas farmasi dengan baik. Selain pasien gawat darurat formulir juga digunakan pada permintaan obat untuk pasien yang telah teregistrasi di sistem. Namun pada pasien VK
Kebidanan yang sebagian besar tindakan yang diambil adalah partus dan SC (Sectio Caesar)
seringkali bayi yang baru lahir dengan indikasi khusus seperti asfiksia berat, sedang atau ringan dan respirator distress syndrome membutuhkan penanganan khusus dengan
pemasangan beberapa alat untuk membantu pernafasan bayi. Bayi-bayi yang baru lahir ini
tentu saja belum memiliki rekam medis karena belum terdaftar di sistem. Dokter dan bidan seringkali melakukan pencatatan manual untuk permintaan alkes dan obat ke Depo OK IRD untuk bayi. Item alkes dan obat yang digunakan pun cukup banyak dan memakan banyak waktu dalam penulisan. Oleh karena itu sebagai isu lanjutan saya mengangkat isu yang berjudul “Belum Optimalnya Pemberian Etiket untuk Obat dan Alat Kesehatan pada Pasien Bayi Post Partum di VK Kebidanan RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH”.
6.2. Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah Lanjutan
Dari penetapan Isu lanjutan diatas, saya mendapatkan gagasan kreative dari isu tersebut yaitu “Optimalisasi Pemberian Etiket untuk Obat dan Alat Kesehatan pada Pasien Bayi Post Partum di VK Kebidanan dengan Formulir Amprahan dan Aplikasi Pencetak Etiket Manual di RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH”.
Adapun kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan gagasan creative tersebut adalah sosialisasi formulir amprahan untuk bayi yang memuat obat dan alat kesehatan yang paling sering digunakan pada keadaan gawat darurat di VK Kebidanan untuk bayi post partum serta
sosialisasi penggunaan formulir amprahan tersebut di Depo OK IRD untuk selanjutnya diterapkan ke aplikasi yang telah dibuat sebelumnya agar dapat mencetak etiket manual.
93
6.3 Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Lanjutan
Pelaksanaan rencana aktualisasi lanjutan dilakukan setelah masa klasikal yaitu pada tgl 7 Oktober-7 November 2022 diruang Depo OK IRD RSUP
PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH. Pelaksanaan akualisasi lanjutan dalam mensosialisasikan Pemberian Etiket untuk Obat dan Alat Kesehatan pada Pasien
Bayi Post Partum di VK Kebidanan dengan Formulir Amprahan dan Aplikasi Pencetak Etiket Manual di RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH memiliki Empat
tahapan kegiatan antara lain sebagai berikut:
Tabel 11. Rencana Kegiatan Lanjutan No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Bukti
Keterkaitan Substansi Agenda 2 yang Direncanakan
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
1 Pembuatan
Formulir
amprahan obat
untuk bayi
baru lahir
1.1 SmartASN
Wujud SmartASN
Pada kegiatan
ini adalah
Melaporkan
kepada Kepala
Instalasi Farmasi
dan Penanggung
jawab Depo OK
Tersedianya
formulir
amprah obat manual
Notulen dan
Dokumentasi
selama
menghadap
atasan
Harmonis
Saya menghadap atasan dan
melaksanakan arahan yang
diberikan pimpinan sehingga dapat
selaras dengan arah kebijakan
Pembuatan formulir
amprahan obat
untuk bayi baru
lahir dengan misi
RSUP Prof I.G.N.G
Ngoerah untuk
menciptakan Tata
Kelola Rumah
Sakit yang baik
untuk menuju
Integritas
Pembuatan
formulir amprahan
obat untuk bayi
baru lahir sejalan
dengan misi
rumah sakit untuk
menciptakan tata
kelola pelayanan
94
Kontribusi Terhadap Visi
1 2 3 4 5 6 7
Organisasi
adanya sinergi
dengan
instalasi
kebidanan, instalasi
pediatri dalam
peningkatan
kinerja
pelayanan
(Networking)
IRD dan kepala
ruangan VK
Kebidanan
tentang rencana
pembuatan
formulir
amprahan obat manual
pimpinan merupakan bentuk
perilaku membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Rumah Sakit
Unggul dan
Mandiri, Tahun 2024
yang baik di rumah sakit
Adaptif
Saya proaktif untuk menghubungi
pimpinan untuk menanyakan waktu
yang tepat untuk menghadap
merupakan bentuk perilaku
bertindak proaktif.
Profesional
Pembuatan
formulir amprahan
obat manual merupakan ide
baru untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan
95
1.2 Manajemen
ASN
Pembuatan
formulir
bertujuan untuk
meningkatkan
kemampuan ASN
dalam
memberikan
pelayanan obat
yang cepat dan
aman di Depo
OK IRD
(Profesionalis me)
Melakukan
wawancara
kepada rekan
kerja di Depo OK
IRD tentang
daftar isian
formulir
Notulen dan
Dokumentasi
hasil
wawancara
Harmonis
Saya melakukan wawancara dengan
sopan kepada setiap rekan kerja tanpa
adanya perbedaan perlakuan
merupakan bentuk perilaku
menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya
Kolaboratif
Saya meminta pendapat kepada rekan
kerja tentang bentuk dan isi formulir
yang diperlukan agar dapat melayani
permintaan obat dengan cepat
merupakan bentuk perilaku terbuka
dalam bekerjasama untuk
menghasilkan nilai tambah
di instalasi rawat
darurat
Tat Twam Asi
Dengan
pembuatan
formulir amprahan
obat manual
diharapkan dapat
meningkatkan
kecepatan
pelayanan farmasi
yang sesuai
dengan harapan
masyarakat
96
1.3 Melakukan
wawancara
kepada petugas
jaga di VK
Kebidanan IRD
tentang daftar
isian formulir
Notulen dan
Dokumentasi
hasil wawancara
Harmonis
Saya melakukan wawancara dengan
sopan kepada petugas VK Kebidanan
tanpa adanya perbedaan perlakuan
merupakan bentuk perilaku
menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya
Kolaboratif
Saya meminta pendapat kepada
petugas VK Kebidanan tentang bentuk
dan isi formulir yang diperlukan agar
dapat diisi dengan cepat untuk
mempermudah pengamprahan obat
merupakan bentuk perilaku
menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.
Efektif
Pembuatan
formulir amprahan
obat manual dapat
membantu SDM
dalam pelayanan
kepada
masyarakat
sehingga lebih
cepat dan aman
Kebersamaan
Dalam Pembuatan
formulir amprahan
obat manual
diperlukan
masukan dari
rekan kerja dan
97
1.4 Membuat
rancangan
formulir amprahan obat
untuk bayi baru
lahir
berdasarkan
hasil wawancara
Contoh
rancangan
formulir amprahan obat
bayi baru lahir
Berorientasi Pelayanan
Saya membuat rancangan formulir
amprahan obat bayi baru lahir dengan
memperhatikan kebutuhan untuk
mempercepat pelayanan obat
merupakan bentuk perilaku
cekatan, solutif dan dapat
diandalkan Kompeten
Saya membuat formulir sesuai dengan
permintaan rekan kerja dan petugas
VK IRD sehingga dapat memberikan
kemudahan dalam pengamprahan
obat merupakan bentuk
melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
petugas VK
Kebidanan sebagai
bentuk kerjasama untuk
meningkatkan
pelayanan farmasi
98
2 Meningkatkan
kemampuan
aplikasi cetak
etiket manual
untuk
mencetak
etiket obat bayi
baru lahir
2.1 SmartASN
Wujud
SmartASN Pada kegiatan
ini adalah
adanya
pemanfaatan
teknologi
informasi
dalam
peningkatan
kinerja
Tersedianya
aplikasi untuk
mencetak
etiket bayi
baru lahir
Melaporkan
kepada atasan di
Depo OK IRD
tentang rencana
peningkatan
kemampuan aplikasi
Notulen dan
Dokumentasi
Penghadapan
Harmonis
Saya akan menghadap ke atasan
dan melaksanakan arahan yang
diberikan pimpinan sehingga dapat
selaras dengan arah kebijakan
pimpinan merupakan bentuk
perilaku membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Meningkatkan
kemampuan aplikasi
etiket manual
sehingga dapat pula
mencetak etiket
obat untuk bayi
baru lahir sejalan
dengan misi RSUP
Prof I.G.N.G
Integritas
Peningkatan
kemampuan
aplikasi cetak
etiket manual agar
dapat mencetak
etiket obat bayi
baru lahir sejalan
dengan misi
Kolaboratif
Saya menerima masukan dan arahan
dari pimpinan kemudian
Ngoerah untuk
menciptakan
Menyelenggaraka
rumah sakit untuk
menciptakan
pelayanan
99
pelayanan (Penguasaan
teknologi informasi)
2.2 Manajemen
ASN
Peningkatan
kemampuan
aplikasi
bertujuan
untuk
meningkatkan
keamanan
pelayanan di
Depo OK IRD
(Profesionali sme)
Melakukan
wawancara
kepada rekan
kerja untuk
mengetahui hal
yang diperlukan/
diinginkan dalam
pengoprasian
aplikasi
Notulen dan
dokumentasi
wawancara
kepada rekan
kerja
mempertimbangkan untuk
pelaksanaannya, merupakan bentuk
perilaku memberikan
kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi
Harmonis
Saya melakukan wawancara dengan
sopan kepada setiap rekan kerja
tanpa adanya perbedaan perlakuan
merupakan bentuk perilaku
menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya
n pelayanan
kesehatan yang
paripurna, mandiri dan
terjangkau untuk
menuju Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri, Tahun
2024
kefarmasian yang
paripurna serta
menciptakan tata
kelola pelayanan
yang baik di
rumah sakit
Profesional
Peningkatan
kemampuan
aplikasi cetak
etiket manual agar
dapat mencetak
etiket obat bayi
Kolaboratif
Saya meminta pendapat kepada
rekan kerja tentang hal yang
diperlukan / dibutuhkan dalam
pengoprasian aplikasi agar dapat
mempercepat pelayanan merupakan
perilaku menggerakkan
baru lahir
merupakan ide
baru untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan
100
2.3 Menambahkan
fitur / isian
dalam tampilan
aplikasi untuk
mencetak etiket
bayi baru lahir
Adanya
aplikasi yang
bisa dilakukan
uji coba
pemanfaatan berbagai sumber
daya untuk tujuan bersama
Berorientasi Pelayanan
Saya menambahkan fitur dalam
aplikasi untuk mempermudah
pengisiannnya, sehingga data dapat
diisi dengan cepat dan membantu
pelayanan farmasi menjadi lebih
responsif merupakan bentuk
perilaku melakukan perbaikan
tiada henti Kompeten
Saya meningkatkan kemampuan
aplikasi sesuai dengan permintaan
rekan kerja sehingga dapat
memberikan kemudahan dalam
pencetakan etiket merupakan
bentuk melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
di instalasi rawat
darurat
Tat Twam Asi
Dengan
Peningkatan
kemampuan
aplikasi cetak
etiket manual agar
dapat mencetak
etiket obat bayi
baru lahir
diharapkan dapat
meningkatkan
keamanan
pelayanan farmasi
yang sesuai
dengan harapan
masyarakat Efektif
101
2.4 Melakukan uji
coba penggunaan
aplikasi di Depo
OK IRD
Dokumentasi uji coba aplikasi
Adaptif
Saya meninkatkan kemampuan
aplikasi untuk mempercepat
pembuatan etiket bayi baru lahir
merupakan bentuk perilaku
terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas
Akuntabel
Saya mempergunakan komputer
rumah sakit hanya untuk uji coba
aplikasi, tanpa menyalahgunakan
untuk hal lainnya merupakan bentuk
perilaku menggunakan kekayaan
dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan
efisien
Kompeten
Saya akan melakukan uji coba
penggunaan aplikasi hingga aplikasi
dapat dipergunakan dengan baik
Peningkatan
kemampuan
aplikasi cetak
etiket manual
dapat membantu
SDM dalam
pelayanan kepada
masyarakat
sehingga lebih
cepat dan aman
Kebersamaan
Dalam
peningkatan
kemampuan
aplikasi cetak
etiket diperlukan
masukan dari
rekan kerja
sebagai bentuk
kerjasama untuk
102
3 Pelaksanaan
sosialisasi
penggunaan
formulir dan
aplikasi cetak
etiket pada
bayi baru lahir
agar kedepannya dapat
dimaksimalkan merupakan
penggunaanya merupakan bentuk
perilaku melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
meningkatkan
pelayanan farmasi
3.1 SmartASN
Wujud
SmartASN Pada kegiatan
ini adalah
adanya
Membuat materi
untuk
pelaksanaan
sosialisasi
Terlaksananya
sosialisasi
kepada Petugas
tentang cara
penggunaan
formulir dan
aplikasi cetak
etiket obat
bayi baru lahir
Materi yang
akan disosialisasika n kepada petugas
Kompeten
Saya akan membuat materi yang
lengkap tentang cara penggunaan
formulir dan aplikasi pencetakan
etiket bayi baru lahir, hal ini
merupakan bentuk perilaku
Sosialisasi
penggunaan
formulir dan aplikasi
cetak etikat pada
bayi baru lahir
sejalan dengan misi
Integritas
Sosialisasi
penggunaan
formulir dan aplikasi cetak
etiket pada bayi
103
sinergitas
dalam upaya
peningkatan
kinerja
pelayanan
(Networking)
3.2 Manajemen
ASN Kegiatan
sosialisasi
bertujuan
untuk
meningkatkan
kemampuan
petugas
sehingga dapat
meningkatkan
pelayanan
Melaporkan
kepada
pimpinan Depo
OK IRD, dan VK
Kebidanan untuk
meminta izin
melakukan kegiatan
sosialisasi
Notulen dan
Dokumentasi
penghadapan
kepada
pimpinan
melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
RSUP Prof I.G.N.G
Ngoerah untuk
menciptakan tata
kelola RS yang
baik untuk menuju
Rumah Sakit
Unggul dan
Mandiri, Tahun
2024
baru lahir
bertujuan untuk
meningkatkan
pemahaman
petugas sehingga
meningkatkan
kecepatan dan
ketepatan
pelayanan farmasi
Harmonis
Saya meminta persetujuan dari
atasan untuk melakukan sosialisasi
agar pimpinan mengetahui tujuan
sosialisasi yang akan saya lakukan
sehingga kegiatan tersebut dapat
selaras dengan kebijakan pimpinan
merupakan bentuk perilaku
membangun lingkungan kerja
yang kondusif
menuju
terciptanya tata
kelola rumah sakit
yang baik
Profesional
Sosialisasi
penggunaan
formulir dan aplikasi cetak
etiket pada bayi
104
(Profesionali sme)
3.3 Melakukan
sosialisasi
kepada rekan
kerja di Depo
OK IRD, dan di
VK Kebidanan
Undangan, Absensi, dan
Dokumentasi
pelaksanaan
sosialisasi
Harmonis
Saya melakukan sosialisasi kepada
atasan dan rekan kerja di Depo OK
IRD, IRD Pediatri dan VK Kebidanan
dengan sopan tanpa membedakan
orang yang mengikuti kegiatan
sosialisasi merupakan bentuk
perilaku menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya
baru lahir dapat
mempercepat
pemberi layanan
untuk mengetahui
tata cara
pelayanan yang
baru, sehingga
meminimalisir
terjadinya
kesalahan dalam
pembuatan
formulir dan
pencetakan etiket
Kolaboratif
Dalam melakukan sosialisasi saya
menerima masukan dari atasan dan
rekan kerja merupakan bentuk
perilaku memberi kesempatan
kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi
Tat Twam Asi
Dengan sosialisasi
penggunaan
formulir dan aplikasi cetak
105
3.4 Melakukan evaluasi
pemahaman
penggunaan
aplikasi
Dokumentasi
hasil evaluasi
pemahaman
Akuntabel
Saya melakukan evaluasi dengan
konsisten dan tidak merubah hasil evaluasi merupakan bentuk perilaku
melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
etiket pada bayi
baru lahir
diharapkan dapat
memberikan ilmu
baru, sehingga
dapat memenuhi
kebutuhan
pelayanan
kesehatan untuk
Kompeten
Saya mengevaluasi pelaksanaan
pelatihan secara langsung dan
melatih kembali rekan kerja, sampai
berhasil mempraktekkan cara
mencetak etiket manual, hal itu
merupakan bentuk perilaku
membantu orang lain belajar
masyarakat
Efektif
Pelayanan yang
efektif dapat
dicapai dengan
peningkatan
kecepatan layanan
setelah dilakukan
sosialisasi
Kebersamaan
106
Terjalin kerjasama anatara Depo IRD, IRD Anak dan VK Kebidanan merupakan bentuk kerra sama anatra
instalasi, menuju tercapainya visi dan misi
107
BAB VII PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Melalui pembuatan aktualisasi ini mampu membentuk Aparatur Sipil Negara yang profesional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara BerAKHLAK.
2. Pelaksanaan gagasan kreatif sebagai alternatif penyelesaian permasalahan dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara BerAKHLAK, peran dan kedududukan Aparatur Sipil Negara untuk mewujudkan Smart Governance.
3. Melalui formulir amprahan dan aplikasi pencetak etiket manual dapat mempermudah dan mempercepat pelayanan khususnya pelayanan kefarmasian di Depo OK IRD dan mengoptimalkan pemberian etiket obat dan alat kesehatan pasien gawat darurat VK Kebidanan Di Depo OK IRD RSUP Prof.Dr.I.G.N.G. Ngoerah.
7.2 Komitmen Keberlanjutan Aktualisasi
Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil saya berkomitmen untuk memberikan manfaat bagi organisasi dan masyarakat umum dengan mengimplementasikan nilai Ber’Akhlak dalam melaksanakan tugas dan kegiatan sehari-hari. Saya juga akan melakukan keberlanjutan kegiatan aktualisasi untuk memecahkan masalah dengan gagasan kreative yang telah saya rencanakan sesuai dengan RTL yang telah saya rancangkan. Rencana tindak lanjut dari isu tersebut akan saya laksanakan setelah masa klasikal dengan mengimplementasikan nilai BerAKHLAK dalam proses pelaksanaannya. Saya berharap pihak-pihak terkait tetap memberikan dukungan dan masukan serta arahan untuk mendukung saya dalam melaksanakan isu lanjutan pada unit kerja serta inovasi dari saya, mampu meningkatkan mutu pelayanan tidak hanya pada unit kerja namun juga terhadap instansi.
108
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 5.2014. TentangAparaturSipilNegara.Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.376/Menkes/Per/V/2009. tentang PetunjukTeknisJabatanFungsionalAsistenApotekerdanAngkaKreditnyasebagaiAsisten ApotekerPelaksana.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72.2016. Tentang Standar PelayananKefarmasiandiRumahSakit.
Widaystuti F, Citraningtyas G, Siampa J. 2019. Gambaran kejadian medication error di instalasi gawat darurat RSU Elim Rantapeo. Pharmacon volume 8 Nomor 1. Manado
Patanlawa E dkk. 2010. A prospective observational study of medication errors I tertiaru care emergency departement. Ann Emerg Med 55(6):522-6.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66. 2019. tentangOrganisasi danTataKerja,RumahSakitUmumPusatSanglah
LAN. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Analisis Isu Kotemporer. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
LAN. 2017. ModulPelatihanDasarCalon PNSManajemenASN. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah.2019. GambaranUmumRumahSakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah https://sanglahhospitalbali.com/home/2019/03/01/sejarah/. Diakses 02 Agustus 2022.
109