Pembuatan E-Formulir Pemakaian Obt Narkotik Di Instalasi Bedah Sentral RSPI Prof. Dr.Sulianti Saroso

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN II ANGKATAN 5 TAHUN 2022

PEMBUATAN e-FORMULIR PEMAKAIAN OBAT NARKOTIK DI INSTALASI BEDAH

SENTRAL RSPI PROF. dr. SULIANTI SAROSO TAHUN 2022

DISUSUN OLEH:

NAMA : AYU RAHMAWATI

NIP : 199608112022032003

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDRAL TENAGA KESEHATAN

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

TAHUN 2022

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Sayayangbertandatangan dibawahinimenyatakanbahwa:

Nama : Ayu Rahmawati

NIP :199608112022032003

Pangkat/golongan : IIc

Jabatan :AsistenPenataAnestesiTerampil

UnitKerja :RSPIProfdr.SuliantiSaroso

Kertas kerja laporan aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil Angkatan 5 tahun 2022ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, sesuai arahan coach dan mentor.kertas kerja laporan aktualisasi ini tidak terdpat karya atau pendapat yang ditulis atau dipblikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber refernsi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkandalamdaftarPustaka

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian ahri terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sankisesuaidenganaturanyangberlakudiBapelkescikarang.

Jakarta,26September2022

Ayu Rahmawati, Amd. Kep

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Pembuatan E-Formulir Pemakaian Obat Narkotik di Instalasi Bedah Sentral RSPI PROF. Sulianti Saroso Tahun 2022”. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalamprosespembuatanrancanganaktualisasiini,yaitu:

1. dr. Afrimal Syafarudin, Sp.B(K) Onk. selaku Kepala Instalasi Bedah Sentral RSPI Prof. Dr.SuliantiSaroso.

2. Bapak Asep Saepudin, S.Kep., Ners. selaku Kepala Ruang Instalasi Bedah Sentral RSPI Prof.Dr.SuliantiSaroso.

3. Bapak Ricson Silalahi, S.Kep.Ners. selaku Mentor yang selalu membimbing saya dalam menyusunrancanganaktualisasiini.

4. dr. Titiek Resmisari, MARS . selaku Coachyang senantiasa memberikan ilmu, arahan, danbimbingannyaselamaprosespenyusunanrancanganaktualisasiini.

5. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan semangat agar saya dapatsegeramenyelesaikanrancanganaktualisasiini.

6. Sejawat Penata Anestesi di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang bersedia meluangkan waktunyauntukberdiskusitentangisu-isuyangterjadidiunitkerja.

7. Teman-teman kelompok 25C yang tak henti saling memberikan dukungan dan semangatsetiaphariagardapatmenyelesaikanrancanganaktualisasiini.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam menyusun rancangan aktualisasi ini. Untukitu, sayamenerimamasukan dan saran yangmembangun untukdikaji dalampenyempurnaanrancanganaktualisasiini.

Jakarta,26September2022

Penulis, AyuRahmawati,Amd.Kep

NIP:199608112022032003

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara di era milenial adalah sebagai wujud reformasi kepegawaian yang dapat membawa perubahan melalui inovasi dan berorientasi pada pelayanan publik secara profesional dengan selalu mengedepankan kepentingan Negara, bebas intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, nepotisme, mampu menjalankan kebijakan publik dan pelayanan publik bagi masyarakat, dan mampu menjadi perekat dan pemersatu bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang diatur dalam UU No.5 Tahun 2014 sebagai landasan operasional tentang AparaturSipilNegara.

Dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan untuk CPNS, diperlukan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, mengaktualisasikan, dan membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi). Untuk menghadapiarusglobalisasidanmasuknyaerarevolusiindustri4.0yangmenekankan pada poladigitaleconomy, artificialintelligence,bigdata, robotic, dan lainnya, maka diperlukan desain pelatihan yang adaptif, dinamis, fleksibel, dan responsif bagi CPNS yang terintegrasi secara nasional dalam sistem informasi pengembangan kompetensi AparaturSipilNegarayangtelahdikembangkanolehLembagaAdministrasiNegara.

Menurut PERMENPAN-RB NO. 10 Tahun 2017, asisten penata anestesi adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan kepenataan anestesi sesuai keweangan dan peraturan perundang-undangan. Pelayanan kepenataan ansetesi adalah pelayan asuhan kepenataan anestesi padapra anestesi, intra anestesi, dan pasca anestesi. Tugas jabatan fungsional asisten penata anestesi yaitu melakukan pelayanan asuhan kepenataan anestesi dan/atau membantu pelayanan anestesi yang meliputi tindakan asuhan kepenataan anestesi, tindakan intra anestesi dengan kolaborasi/ supervisi oleh dokter spesialis anestesiologi dan tindakan asuhan pasca anestesi. Salah satu tugas jabatan fungsional asisten penata anestesi yang di uraikan pada PERMENPAN-RB No. 10

Tahun2017yaitumelakukanpersiapanpreanestesi.

Kamar operasi adalah salah satu fasilitas yang ada di rumah sakit dan

termasuk sebagai fasilitas yang mempunyai banyak persyaratan. Fasilitas ini digunakan untuk pasien pasien yang membutuhkan operasi, terutama tindakan operasi besar. Dalam pelayanan kamar operasi sebelum dilakukannya pembedahan terlebih dahulu harus dilakukan pembiusan atau dilakukannya tindakan anestesi. Pelayanan anestesi adalah suatu tindakan untuk menghilangkan rasa pasien mencakup hilangnya kesadaran, hilangnya rasa nyeri, takut dan tidak nyaman yang lain sehingga pasien nyaman dan fungsi sistem tubuh dipertahankan sefisiologis mungkin.

Pada tindakan anestesi untuk potimalnya proses pembiusan dilakukan induksi anestesi dengan menggunakan obat-obatan trias anestesi agar kedalaman anestesi tercapai salah satu dari komponen trias anestesi yaitu penggunakan obat analgetik narkotik untuk menghilangkan rasa nyeri baik pada saat pebiusan maupun pasca operasi. Di instalasi bedah sentral RSPI Prof. Dr. Sulianti saroso obat analgetik narkotik yang digunakan yaitu fentanyl, morfine dan phetidine. Dari segi pengolahan narkotika dan psikotropikadi atur secara khusus untuk menghindari terjadinya kemungkinan penyalah gunaan obat tersebut, pencatatan dan pelaporan obat psikotropika dan narkotika harus di simpan secara terpisah dan harus jelas.

Berdasarkan premenkes nomer3tahun 2015,pengelolaan obatnarkotika dan psikotropika pada tahap penyimpanan harus memiliki tempat dan lemari khusus terbuat dari bahan yang kuat, memiliki dua kunci pada pintu lemari, kunci dikuasai oleh apoteker atau petugas lain yang bertanggung jawab serta tidk boleh ada obat lain pada penyimpanan obat narkotika. Di instalasi bedah sentral RSPI Prof. Dr. Sulianti saroso belum terdapat penyimpanan lemari khusus yang disertai dengan kunci untuk obat narkotika sehingga pengambilan obat-obatan narkotik masih bebas dantidakadapetugasyangmengawasi,begitupundenganformulirpenggunaanobat nakotik belum ada sehingga di khawatiran terjadinya penyalahgunaan obat-obatan narkotik dan dapat membahayakan profesi baik penata anestesi sendiri maupun di luar profesi penata anestesi. Dalam pelayanan anestesi asisten penata anestesi sesuai dengan penetapan PERMENPAN-RB NO 10 TAHUN 2017, dalam pre anestesi asisten penata anestesi bertugas melakukan penyusunan rencana kebutuhan alat anestesi, obat, bahan anestesi habis pakai seingga penata anestesi harus mengawasi pemakaian obat-obatan narkotik yang di pergunakan di lingkungan instalasi bedah sentral.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menganggap penting untuk menyelesaikan masalah “Belum optimalnya pengelolaan obat narkotik instalasi bedah sentral RSPI Prof. Sulianti Saroso” sebagai Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS tahun 2022.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Menjadi ASN yang profesional dan berkarakter dengan menerapkan Nilai-Nilai

Dasar ASN yaitu, Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,Adaptif,Kolaboratif.

2. Tujuan Khusus

Agar pelaporan pemakaian obat narkotik lebih terpantau dan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan obat-obatan narkotika di ruang instalasi bedah sentralRSPISuliantisaroso.

C. Manfaat

1. Bagi penulis

Rancangan aktualisasi ini dapat menjadi acuan penulis untuk melaksanakan aktualisasi dan habituasi dalam mewujudkan peran dan fungsi Pegawai Negeri Sipil sebagai pelayan publik yang profesional dan memiliki nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntable, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adptif, dan KolaboratifuntukmewujudkanSmartGovernance.

2. Bagi instansi

Dapat menjadi usulan inovasi pada pelayanan anestesi di IBS agar menjadi lebih baik guna mencapai visi, misi dan tujuan serta merupakan penguatan padanilai-nilaiyangdijunjungolehInstansi.

3. Bagi Masyarkat

Dapat membantu mewujudkan pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasanmasyarakat.

BAB II

PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

RSPI Prof. Dr.SuliantiSarosomerupakanRumah SakitPusatInfeksiNasional kelas A yang sudah terakreditasi KARS Paripurna. Selain itu, RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso juga merupakan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi

Emerging Tertentu yang juga menjadi Rumah Sakit Pusat Kajian, Pendidikan JejaringAHS-UI.

Sebagai Rumah Sakit Pusat Infeksi Nasional, RSPIProf. Dr. Sulianti Saroso mempunyai visi yaitu “Menjadi Rumah Sakit Unggulan Penyakit Infeksi yang Terdepan Setingkat Asia” danjugamempunyalimabuahmisiuntukmegelolaRumah Sakitsecaraprofessionaldanparipurna.Kelimamisitersebutyaitu:

1. Mengelolapenyakitinfeksisecaraprofesionaldanparipurna

2. Terselenggaranya pengkajian dan penelitian dalam bidang penyakit infeksi emerging,reemerging,dantropicalmedicine

3. Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan penyakit infeksi emerging, reemerging,dantropicalmedicine

4. Memperluas jejaring pelayanan, pendidikan, dan penelitian di bidang penyakit infeksimelaluipublikasisecaranasionaldaninternasional

5. Membangun budaya corporate untuk meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan.

Nilai budaya yang diusung oleh RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso di antara lain yaitu Responsif, Sinergi, Profesional, dan Integritas, serta mengusung motto “Ikhlas Melayani”.

Dalam perjalanannya sebagai CenterofExcellence, RSPI Prof. Dr.Sulianti Saroso telah berperan besar dalam penanganan dan pencegahan sejumlah KLB di Indonesia. Fasilitasnya yang dilengkapi dengan sarana prasarana berprinsip biosafety dan biosecurity bertaraf internasional membantu RSPI Prof. Dr. Sulianti

SarosodalammenanggulangipenyakitinfeksidiIndonesia,antaralainyaitu:

1. MenjadiRumahSakitRujukankasusSARSpadatahun2003

2. Menjadi Rumah SakitRujukan dalammenangani KLBFlu Burung(H5N1)pada

tahun2005

3. Berperan aktif dalam penanganan dan pencegahan penyakit Mers-CoV pada tahun2012

4. Menjadi Rumah Sakit yang menangani pasien Covid-19 pertama pada tahun 2020.

B. Profil Instalasi Bedah Sentral RSPI Prof. Sulianti Saroso Instalasi Bedah Sentral (IBS)merupakanfasilitas kamaroperasi di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang dipergunakan untuk pasien yang membutuhkan tindakan operasi. IBS RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso memiliki 4 kamaroperasi yang semuanya dapat dijadikan kamar operasi bertekanan negatif dan positif sesuai dengan kebutuhan. Kamar Operasi Bertekanan Negatif digunakan untuk pasien-pasien dengan penyakit infeksi airbornediseaseatau menular melalui udara seperti TBC dan Covid- 19. Keempat kamar operasi di IBS RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sudah dibangunsesuaipersyaratanpembangunankamaroperasi.

BerikutmerupakanstrukturorganisasidiInstalasiBedahdanSterilisasiSentralRSPIProf.Dr. SuliantiSaroso.

Kepala Instalasi Bedah dan Sterilisasi Sentral

PJ Instrumen Mayor PJ Alat Endoscopy PJ Dokumentasi

PJ Instrumen Minor PJ Alat Orthopedi pj Alat THT

PJ Alat ObGyn PJ Alat Mata PJ Sarpras

Bagan2.1.StrukturOrganisasiInstalasiBedahdanSterilisasiSentral

Sub Koordinator Keperawatan

Sub Koordinator

C. Profil Peserta

Nama : Ayu Rahmawati

Nip : 199608112022032003

Jabatan : Asisten Penata Anestesi

Satuan Kerja : Rspi Prof. Dr. Sulianti Saroso

Unit Kerja : Instalasi Bedah Sentral (Kamar Operasi)

Peserta Latsar : Golongan II Angkatan 5

Menurut PERMENPAN-RB No. 10 Tahun 2017, asisten penata anestesi adalah

PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan kepenataan anestesi sesuai keweangan dan peraturan perundang-undangan.

Pelayanan kepenataan ansetesi adalah pelayan asuhan kepenataan anestesi padapra anestesi,intraanestesi,danpascaanestesi.

Tugas jabatan fungsional asisten penata anestesi yaitu melakukan pelayanan asuhan kepenataan anestesi dan/atau membantu pelayanan anestesi yang meliputi tindakan asuhan kepenataan anestesi, tindakan intra anestesi dengan kolaborasi/ supervisiolehdokterspesialisanestesiologidantindakanasuhanpascaanestesi.

Uraian tugas jabatan fungsional Asisten Penata Anestesi ahli pertama/ terampilyaitu:

1. Pelayananasuhankepenataananestesidalampraanestesimeliputi:

a. Melakukanasuhankepenataananestesidalampreanestesi

b. Melakukanasuhankepenataananestesidalamintraanestesi

c. Melakukanasuhankepenataananestesidalampascaanestesi

d. Melakukanpenyusunanrencanakerjaharian

e. Melakukanpenyusunanrencanakerjabulanan

f. Melakukanpenyusunanrencanakerjatahunan

g. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan alat anestesi, obat dan bahan anestesihabispakaiharian

h. Melakukan penyusunan daftar permintaan kebutuhan alat, obat, dan bahan anestesihabispakaibulanan

i. Melakukan penyusunan daftar permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan

anestesihabispakaitahunan

j. Melakukan investasi penggunaan alat, obat dan bahan anestesi habis pakai yangtelatdigunakan

k. Melaksanakanalatdanmesinanestesi

l. Mempersiapkandokumenkebutuhanpasiendalampelayanananestesi

m. Melakukanpengecekanadministrasipasien

n. Menyiapkanemergencykit

o. Menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan perencanaan teknik anestesi

p. Melakukanpersiapanalat-alatuntukanestesiregional

q. Melakukan komunikasi efektif kepada pasien tentang Tindakan anestesi yang akandilakukan(jikapasiensadar)

r. Pendokumentasian semua Tindakan yangdilakukan selama proses pelayanan anestesi

2. Pelayananasuhankepenataananestesidalamintraanestesimeliputi:

a. Melakukanmonitoringtandavitalselamatindakananestesi

b. Pendokumentasianpemakaianobat-obatandanalatkesehatanyangdipakai

c. Melakukanpencatatanpelaporanselamaprosesanestesi

d. MelakukantindakanResusitasiJantungParu(RJP).

3. Pelayananasuhankepenataananestesidalampascaanestesimeliputi:

a. Melakukanpelayananterapiinhalasi

b. Melakukan pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada tindakan anestesiaselanjutnya

c. Melakukan kegiatanbantuan/partisipasidalambidangkesehatan

d. Partisipasidalamkeadaanbencana

e. MelaksanakanPelayananKesehatanTerpadu

f. Membinaperansertamasyarakat.

Uraian kegiatan tugas Asisten Penata Anestesi di bawah pengawasan atas

pelimpahan wewenang secara mandat dari dokter spesialis anestesiologi atau dokter

laindalamrangkamembantupelayanananestesimeliputi:

a. Pelaksanaananestesiasesuaidenganinstruksidokterspesialisanestesiologi

b. Pemasanganalatmonitoringnoninvasif

c. Melakukanpemasanganalatmonitoringinvasif

d. Pemberianobatanestesi

e. Mengatasipenyulityangtimbul

f. Pemeliharaanjalannapas

g. Pemasanganalatventilasimekanik

h. Pemasanganalatnebulisasi

i. Pengakhirantindakananestesia

j. pendokumentasianpadarekammedik

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

1. Deskripsi isu

a. Belum optimalnya pengisian informed consent izin tindakan anestesi di instalasi bedah sentral RSPI Sulianti Saroso tahun 2022 Berdasarkan hasil pangamatan di ruang instalasi bedah sentral RSPI sulianti saroso menemukan isu-isu yang di anggap harus di benahi mengenai lembar persetujuan izin tindakan anestesi. Prosedur ini sangat penting yang bertujuan untuk memastikan keamanan tindakan dan persetujuan keluarga terhadap tindakan yang akan dilakukan. Berdasarkan pengamatan sering didapatkan pada saat pengecekan kelengkapan dokumen pasien sebelum pre ansetesi ditemukan surat izin tindakan anestesi yang belum di tandatangani oleh keluarga pasien, lembar persetujuan izin anestesi tidak ada di dalam kelengkapan persiapan pra anestesi, sehingga bila kelengkapan tersebut tindakan pembedahan dan tindakan anestesi tidak bisa di lakukan. Hal ini penting salah satunya untuk legalitas prosedur tindakan dan mecegah terjadinya kesalahpahaman pasien yang sering kali menganggap suatu tindakansebagaimalpraktikjikahasilnyatidaksesuaidenganharapan.

Gambar3.1LembarInformedConsent

b. Belum optimalnya persiapan pre anestesi di ruang persiapan di instalasi bedah sentral RSPI Sulianti Saroso tahun 2022

Fenomena yang terjadi di ruang instalasi bedah sentral RSPI Sulianti Saroso yaitu kurang optimalnya petugas melakukan persiapan operasi di ruang pre operasi berdasarkan pengamatan, terkadang pasien masih menggunakan

pakaian pasien sendiri yang seharusnya pada saat ke ruangan persiapan pasien sudah tidak mengenakan pakaian apapun hanya baju pasien yg telah di sediakan oleh ruangan, hal ini untuk mencegah terjadinya infeksi dan menjaga kesterilan ruangan pembedahan. Petugas lupa melepas perhiasan pasien yang akan dilakukan operasi dikarenakan selama prosedur operasi dokter bedah melakukan sayatan atau untuk menghentikan perdarahan dengan menggunakan kauter dan jika tidak di lepas dapat mengakibatkan hantaran listrik yang akan mengakibatkan luka bakar. Terkadang terlewat memeriksa penggunaan gigi palsu pada pasien sehingga membahayakan dalam prosedur tindakan pembiusan pada saat melakukan intubasi dikhawatirkangigipalsubisatertelandanmenutupijalannafaspasien.

c. Belum optimalnya pengelolaan obat narkotik di instalasi bedah sentral RSPI Sulianti Saroso tahun 2022

Berdasarkan hasil observasi yang ada di instalasi bedah sentral RSPI Sulianti Saroso yaitu penyimpanan dan pengelolaan obat narkotik yang belum optimal, pemakaian obat narkotik belum terdata secara rinci, ditemukan tempat penyimpanan obat narkotik tidak sesuai dan tercampur dengan obatobatan lain , tempat penyimpanan obat narkotik tidak di kunci sehingga pengambilan obat narkotik tersebut bebas bisa di ambil oleh siapa saja yang seharusnya tempat penyimpanan obat narkotik itu berada di tempat khusus nyang terbuat dari besi dan terkunci sehingga tidak sembarang orang bisa mengambil obat tersebut dan tidak ada petugas yang berwenang benanggungjawabkhusus untukobat-obatan narkotik. Hal ini di khawatirkan dapat terjadinya penyalahgunaan obatan narkotik dan dapat membahayakan profesibaikpenataanestesisendirimaupundiluarprofesipenataanestesi Gambar3.2obatnarkotik

2. Keterkaitan isu dengan peran dan kedudukan ASN untuk Terwujudnya

Smart Governance

Isu

Belum optimalnya pengisian

informed consent izin

tindakan anestesi di instalasi

bedah sentral RSPI Sulianti

Sarosotahun2022

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

a. Manajemen ASN

Sebagai penata anestesi harus

melaksanakan tugas sesuai

dengan tupoksinya yang ada dan

dapat dipertanggungjawabkan

salah satunya pengecekan

kelengkapan dokumen pasien

untuk mengoptimalkan proses

tindakanpebiusan

b. Smart ASN

Melakukan pengecekan

kelengkapan informed consent

merupakan sikap penata anestesi

yangprofesionaldanberintegritas

Belum optimalnya persiapan

pre anestesi di ruang

persiapan di instalasi bedah

sentral RSPI Sulianti Saroso

tahun2022

a. Manajemen ASN

Penata anestesi melakukan tugas

dan fungsi sesuai dengan SOPdan

uraian jabatan yang berlaku di unitkerja

b. Smart ASN

Memberikan pelayanan yang

prima dalam mengutamakan

keselamatan pasien merupakan

sikap yang harus di miliki oleh

penataanestesi

Belum optimalnya

pengelolaan obat narkotik di instalasi bedah sentral RSPI

SuliantiSarosotahun2022

a. Manajemen ASN

Sebagai penata anestesi harus

menjalankan tugas dan fungsi

sesuai SOP yang ada dan dapat

dipertanggungjawabkan salah

satunya dalam pendokumentasian, pengawasan dan pengelolaan obat narkotik

b. Smart ASN

Melakukan pendokumentasian

pemakaian obat narkotik

merupakan sikap penata anestesi

yangprofesionaldanberintegritas

B. Analisis isu

Isu-isuyangditemukanyaitusebagaiberikut:

a. Belum optimalnya pengisian informed consent izin tindakan anestesi di instalasi bedahsentralRSPISuliantiSarosotahun2022

b. Belum optimalnya persiapan pre anestesi di ruang persiapan di instalasi bedah sentralRSPISuliantiSarosotahun2022

c. Belum optimalnya pengelolaan obat narkotik di instalasi bedah sentral RSPI SuliantiSarosotahun2022

Isu-isu di atas akan dianalisis menggunakan metode penapisan isu APKL (A : Actual

P:Problematic K:KekhalayakanL:Layak)

Tabel3.1.KeterkaitanisudenganperandankedudukanASNuntukTerwujudnya SmartGovernance

Tabel3.2 AnalisisisuAPKL

Skalalikert:1-5

5:sangatbesar

4:besar

3:sedang

2:kecil

1:sangatkecil

Berdasarkan hasil penapisan isu menggunakan metode APKL maka didapatkan isu prioritas score/ core issue dengan total skor 19 yaitu “Belum optimalnya pengeolaan obat narkotik di instalasi bedah sentral RSPI Sulianti Saroso tahun 2022”.

C. Deskriptif Core Isu

Bedasarkan penapisan isu dengan menggunakan APKL di atas didapatkan core isu prioritas pertama yaitu “belum optimalnya pengelolaan obat narkotik di instalasi bedah sentral RSPI Sullianti Saroso tahun 2022” . Berdasarkan hasil observasi didapatkan pengelolaan obat-obat narkotik masih belum di perhatikan oleh petugas salah yaitu penyimpanan obat narkotik di instalasi bedah sentral, penyimpanan obat narkotikdi simpan dalamkulkas yang terkadangtidakterkunci sehinggapengambilan obat narkotik tersebut bebas tanpa ada pengawasan dan bisa di ambil oleh siapa saja, seharusnya tempat penyimpanan obat narkotik harus selalu terkunci sehingga tidak sembarang orang bisa mengambil obat tersebut. Terkait dengan pengambilan obat-obatan narkotik juga seharusnya ada petugas yang bertanggung jawab mengawasi pemasukan dan pemakaian obat tersebut, tidak terdapat jadwal harian petugas yang bertanggung jawab terhadap obat-obatan narkotik, pada saat petugas anestesi akan menggunakan obat narkotika untuk pembiusan, petugas harus menulis nama pasien dan nama petugas yang mengambil obat tersebut lalu disertakan tandatangan, setelah obat di gunakan ampul obat tersebut di di kembalikan lagi sebagai barang bukti . Di instalasi bedah sentral tidak ada petugas yang berwenang bertanggung jawab khusus untuk mengawasi pemakaian obat-obatan narkotik, tidak ada formulir terkait penggunaan obat narkotik habis pakai sehingga pemakaian obat narkotik tidak terpantau dan penggunaanya tidak terperinci, hal ini di khawatirkan dapat mengakibatkan penyalahgunaan obat-obatan narkotika sehingga dapat membahayakanbagiprofesipenataanestesidanprofesiyanglainya.

D. Analisa Penyebab Isu

System skill

Belum adanya formulir pemakaian obat-obatan narkotik

Belum adanya penjadwalan penanggung jawab harian obat narkotik

Ketidakpatuhan petugas mengunci lemari obat narkotik

Tidak adanya pengawasan obat narkotik di ruang instalasi bedah sentral Tidak ada lemari khusus untuk tempat obat narkotik

Pengambilan obat narkotik bebas tanpa pengawasan

Tidak ada pj untuk pengawasan obat narkotik

surrounding

Supliers

Gambar3.3analisafishbone

Belum optimlalnya pengelolaan obat narkotik di instalasi bedah sentral RSPI Sulianti Saroso tahun 2022

Berdasarkan analisis fishbones di atas, ditemukan penyebab masalah yang muncul pada beberapa poin, yaitu pada point system belum adanya formulir pemakaian obat-obatan narkotik, belum adanya penjadwalan penanggung jawab hariab obat narkotik, pada point skill ketidakpatuhan petugas mengunci lemari penyimpanan obat narkotik, pada point surrounding didapatkan tidak adanya pengawasan obat-obatan narkotik di instalasi bedah sentral, pengambilan obat narkotik bebas tanpa ada pengawasan, dan tidak adanya pj pengawasan obat narkotik suplierdidapatkan tidakadanyalemarikhusus untukmenyimpan obatnarkotik. Melihat fenomena ini maka gagasan kretaif yang di lakukan adalah optimalisasi pengelolaan obat narkotik dengan membuat e-formulir pemakaian obat narkotik dan pembuatan jadwalpenanggungjawabharianobatnarkotik.

E. Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil analisis penyebab di atas maka gagasan kreatif yang akan dilakukan yaitu pembuatan formulir pemakaian obat narkotik di instalasi bedah sentralRSPIProf.Dr.SuliantiSarosoyangakandiuraikandalamtabeldibawahini

1 Penyampaian dan konsultasi terkait gagasan yang akandilakukan SKP

2 Pembuatan jadwal penanggungjawab harian obat narkotik Inovasi

3 Pembuatane-formulirpemakaianobatnarkotik Inovasi

4 Sosialisasi dengan rekan kerja untuk penggunaan e-formulirpemakaianobatnarkotik SKP

5 Uji coba penggunaan e-formulir pemakaian obat narkotik SKP

6 Evaluasikegiatan SKP

Tabel3.3DaftarKegiatanAktualisasi

F. Matriks Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ evidence

Keterkaitan dengan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontibusi Terhadap

Visi Dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 Penyampaian dan konsultasi terkait

gagasan yang akan

dilakukan

1. Melakukan kontrak waktu dengan kepala instalsi, kepala ruangan dan mentor

1. Tersampaikannya

gagasan pemecahan

masalah yang akan dilakukan.

Bukti komunikasi

dalam bentuk digital

1. Saya akan melakukan kontrak waktu dengan

kepala instalasi, kelapa ruangan dan mentor (harmonis), sebagai

bentuk tanggung jawab (akuntabel) dan menghargai pemimpin saya di unit kerja (loyal).

Penyampaian dan

konsultasi terkait

gagasan yang akan

dilakukan dapat

mencerminkan bahwa

penata anestesi turut

melaksanakan misi

membangun budaya

corporate untuk

meningkatkan

Penyampaian dan konsultasi terkait

gagasan yang akan

dilakukan merupakan respon terhadap

keadaan di unit kerja, dimana belum

terdapat formulir

terkait pemakaian obat narkotik. Hal ini

2. Menyampaikan

gagasan kegiatan yangakandilakukan

2. Tersampaikannya

gagasan pemecah

masalah, dokumentasi foto kegiatan, daftar hadir dan lembar

konsultasi

2. Saya akan

menyampaikan gagasan

kegiatan yang akan

diakutalisasikan dengan

cara penyampaian yang

sopan dan ramah ( berorientasi pelayanan)

produktifitas dan

kesejahteraan

menunjukan

profesionalitas dan integritas seorang

penata anestesi dalam pelaksanaan

tupoksinya. Dalam

penyampaian dan

3. Meminta persetujuan kepada kepala instansi, kepala ruangandanmentor

3. Penyampaian gagasan di setujui

oleh kepala instalasi, kepala

ruangan dan mentor

sebagai bentuk inovasi (adaptif) yang akan di laksanakan di unit kerja. Gagasan

rancangan yang saya sampaikan sesuai

dengan kompetensi

saya (kompeten) dan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien (berorientasi padapelayanan).

3. Saya akan meminta persetujuan sebagai

bentuk keterbukaan saya demi

mendapatkan hasil yang terbaik. (kolaboratif)

konsultasi gagasan ini, penata anestesi juga bersinergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pengelolaan obat

narkotik yang benar dan terbentuknya formulir pemakaian obat narkotik di IBS

RSPI dr. Prof. Sulianti

Saroso. Nilai-nilai budaya yang ada di

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yaitu responsif, sinergi, profesional danintegritas

2 Pembuatan jadwal 1. Melakukan kontrak 1. Terciptanya 1. Saya akan melakukan Pembuatan jadwal Pembuatan jadwal

penanggung jawab

harian obat

narkotikdengan

waktu dengan kepala ruangan, teman sejawatuntuk

pembuatan jadwal

harian

penanggungjawab

obatnarkotik

rancangan jadwal

penanggung

jawab harian untuk obat narkotik.

Dokumentasi

komunikasidigital

kontrak waktu dengan kepala ruangan, dan teman sejawat untuk pembuatan jadwal

penaggung jawab obat

narkotik (harmonis)

sebagai tanggung

jawab (akuntabel) dan

untuk menghargai

pemimpin saya di unit

kerja(loyal).

penanggungjawab

obat narkotik

merupakan upaya

untuk mecegah

terjadinya

penyalahgunaan obat

narkotik, mencerminkan penata

anestesi membangun

visi dan misi untuk

meningkatkan

penanggungjawab obat narkotik dengan

rekan kerja dikarenakan di instalasi bedah sentral belum terdapat

penanggungjawab

mengenai obat

narkotik hal tersebut

untuk mencegah

terjadinya

2. Melakukan

pengusulan

pembuatan jadwal

penanggung jawab

obat narkotik

dengan kepala

ruangan, dan diskusi

bersama teman

sejawat penata

anestesi

2. Terealisasinya

pembuatan jadwal

penanggung

jawab harian obat narkotik.

Dokumentasi foto

kegiatan, dan print out jadwal

penanggung

jawab obat

2. Saya melakukan

koordinasi dengan

kepala ruangan (kolaboratif) untuk

membuat jadwal

penanggungjawab

harian obat narkotik

dengan baik (kompeten) sebagai

inovasi saya (adaptif)

untuk mencegah hal

produktifitas dan kesejahteraan

penyalahgunaan obat narkotik, sehingga

penata anestesi juga bersinergi dalam

pengelolaan obat narkotik yang baik di

IBS RSPI Sulianti

Saroso. Nilai-nilai

budaya yang ada di RSPI Prof. Dr. Sulianti

Saroso yaitu responsif,

3. Pengesahan jadwal penanggungjawab obat narkotik oleh kepala instalasi, kepala ruangan dan pjanestesi

narkotik

3. Adanya petugas anestesi yang bertanggung

jawab terhadap penggunaan obat

narkotik

Dokumentasi foto

kegiatan, dan print out jadwal yang sudah di tandatangani oleh

kepalaruangan

yang tidak di inginkan agar dapat memberikan pelayanan yangterbaik( berorientasipelayanan)

3. Saya akan meminta pengesahan jadwal

penanggungjawab obat

narkotik kepada kepala

ruangan dan pjanestesi

sebagai bentuk

persetujuan dari atasan

(harmonis) agar

penjadwalan dapat

terlaksana dengan

baik.

4. Melakukan operan

kunci lemari obat narkotik dengan rekankerja

4. Penata anestesi

lebih bertanggung jawab sesuai dengan tupoksinya.

Dokumentasi foto

4. Saya akan melakukan

operan kunci lemari obat narkotik dengan

rekan kerja sebagai

bentuk tanggung jawab

saya sebagai penata

sinergi, profesional danintegritas

3 Pembuatan eformulir pemakaian obatnarkotik

1. Mengumpulkan

materi terkait pembuatan eformulir pemakaian obatnarkotik

kegiatan anestesi(akuntabel)

1. Tersampaikannya

pengadaan eformulir pemakaian obat narkotik. Panduan pembuatan eformulir dan kajian dari rumah sakitlain

1. Saya akan

mengumpulkan materi terkait dengan bersikap

proaktif (adaptif) untuk mendapatkan panduan

dan kajian yang

berdasarkan dari

sumber yang dapat dipercaya (akuntabel)

agar selaras menciptakan persepsi yangsama(harmonis).

Pembuatan formulir

mengenai pemakaian

obat narkotik dapat

mencerminkan bahwa

penata anestesi

berkontriusi

melaksanakan misi

membangun budaya

yang corporate untuk

meningkatkan

produktifitas dan kesejahteraan

Pembuatan formulir tentang pemakaian obat narkotik

merupakan respon terhadap keadaan di unit kerja dimana

2. Melakukan koordinasi dengan teman

sejawat, dokter anestesi, kepala

ruangan, dan kepala instalasi terkait

pengusulan eformulir pemakaian obat narkotik di

2. Tersapaikannya

usulan pembuatan eformulir.

Dokumentasi berupadigitalfoto

kegiatan, lembar konsultasi, dan bukti komunikasi

2. Saya akan melakukan koordinasi dengan

teman sejawat, dokter anestesi, kepala

ruangan dan kepala instalasi (kolaboratif)

terkait pengusulan eformulir pemakaian

obat narkotik sebagai

belum ada formulir terkait pemakaian obat narkotik. Nilai-nilai budaya yang ada di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yaitu responsif, sinergi, profesional danintegritas

ruang instalasi bedahsentral

digital

bentuk responsif dan inovasi (adaptif) saya

melihat belum adanya

formulir pemakaian obat narkotik (berorientasi pada

pelayanan). Dalam

melakukan koordinasi, berarti saya bekerja

sama dengan profesi

lain (kolaboratif) agar

maksimal.

e-formulir pemakaian obat

narkotik

3. Rancangan eformulir pemakaian obat

narkotik terealisasi

rancangan e-formulir pemakaian obat

narkotik karena ini

sesuai dengan

kompetensi saya (kompeten) yang

berhubungan dengan

persiapan pra anestesi

yaitu mengenai

3. Membuat rancangan

3. Saya akan membuat

4. Mengusulkan

rancangan e-formulir

pemakaian obat

narkotik ke kepala

ruangan, kepala instalasi

pengelolaan

penggunaan obat habis

pakai . Dalam proses

pembuatannya saya

akan konsisten

berkonsultasi dengan

teman sejawat, kepala

ruangan, dan dokter

anestesi serta saya

akan terbuka bila ada

yang memberikan

masukan (kolaboratif)

terkait pembuatan

formulir pemakaian

obatnarkotik.

4. Terealisasikan

rancangan pengusulan eformulir.

Dokumentasi

berupa foto

4. Saya mengusulkan

rancangan formulir

pemakaian obat

narkotik kepada kepala

ruangan dan kepala

instalasi merupakan

bentuk suatu kontribusi

4 Sosialisasi dengan

rekan kerja untuk

penggunaan eformulir pemakaian

obatnarkotik

1. Menyepakati jadwal sosialisasidengan

rekankerjadan petugasfarmasi

kegiatan dan eformulir terhadap instansi dan profesi(loyal).

1. Terlaksananya

sosialisasi dengan

rekan kerja

mengenai

penggunaan

formulir

pemakaian obat

narkotik.

Dokumentasi

berupa

komunikasi

digital, lembar

konsultasimentor

1. Saya akan melakukan

koordinasi dan menyepakati jadwal

sosialisasi dengan rekan

kerja dan petugas

farmasi (kolaboratif)

sebagai bentuk

kepedulian saya

terhadap perbedaan

yang harus di selaraskan agar

menciptakan persepsi

yang sama (harmonis).

Selain itu merupakan

bentuk kesediaan

kerjasama dan

bersinergis agar

sosialisasi berjalan

dengan lancar

Sosialisasi

penggunaan formulir

pemakaian obat

narkotik dapat

mencerminkan bahwa

sebagai penata

anestesi berkontribusi

melaksanakan misi

membangun budaya

yang corporate untuk

meningkatkan

produktifitas dan kesejahteraan

Dalam sosialisasi

penggunaan formulir

pemakaian obat

narkotik penata

anestesi menunjukan

profesionalitas dan berintegritas terhadap

unit kerja sesuai

dengan tupoksinya, ini

menerapkan nilai-nilai

budaya yang ada di

RSPI Prof. Dr. Sulianti

Saroso yaitu responsif, sinergi, profesional danintegritas

2. Membuatmateri

sosialisasi

2. Bahan tayang

PPT/Video

(kolaboratif).

2. Saya membuat materi

sosialisasi dengan bahan tayang yang

menarik agar mudah dipahami (kompeten).

Hal ini sebagai bentuk inovasi (adaptif) agar

sosialisasi dapat

berjalan dengan lancar

sehingga menjadi

efektif dan efisien (akuntabel).

3. Melakukan koordinasidengan petugasfarmasi

terkaitdengan

pelaporan

pemakaianobatobatannarkotik

3. Sosialisasi berjaan dengan lancar. Dokumetasi berupa foto

pertemuan dan komunikasidigital

3. Saya akan melakukan koordiasi dengan petugas farmasi (kolaboratif) mengenai

pelaporan obat narkotik

karena pemakaian obat

narkotik harus di ketahui oleh petugas

4. Melakukanevaluasi mengenai pemahamanpenata menenaisosialisasi

penggunaaneformulirobat

narkotik

4. Dokumentasi

berupa foto pertemuan dan lembarevaluasi

farmasi agar berjalan

sesuai dengan prosedur

yang ada dan menghargai pemimpin

diunitkerja(loyal)

4. Saya akan melakukan

evaluasi penata

anestesi dalam

penggunaan e-formulir

pemakaian obat

narkotik, hal ini untuk

mengetahui sejauh

mana penata anestesi

memahami penggunaan

formulir tersebut agar

konsisten untuk

memberikan pelayanan

dengan kualitas terbaik

(berorientasi

pelayanan)

penggunaan

formulir pemakaian

obat narkotik

dengan pengisian

e-formulir dan

bentukmanual

formulirpemakaian obatnarkotik

coba penggunaan

e-formulir

pemakaian obat narkotik. Formulir

pemakaian obat

narkotik dalam

bentuk lembar

print out dan link

e-formulir

mempersiapkan

formulir pemakaian

obat narkotik agar

penata anestesi

antusias melakukan

pendokumentasian

(adaptif) dengan jujur

dan bertanggungjawab

(akuntabel) tentang

pemaiakan obat narkotikhabispakai.

penggunaan formulir pemakaian narkotik

dapat mencerminkan

bahwa sebagai penata

anestesi berkontribusi

melaksanakan misi

membangun budaya

yang corporate untuk

meningkatkan

produktifitas dan kesejahteraan

penggunaan formulir pemakaian obat

narkotik penata anestesi menunjukan

profesionalitas dan berintegritas terhadap unit kerja sesuai

dengan tupoksinya, ini

menerapkan nilai-nilai

budaya yang ada di

RSPI Prof. Dr. Sulianti

2. Melakukanbrefing denganpenata anestesidan petugasfarmasi

2. Uji coba

penggunaan eformulir berjalan dengan baik.

Dokumentasi

menggunakan

fotokegiatan

2. saya akan melakukan

brefing dengan penata

anestesi untuk

penggunaan formulir

pemakaian obat narkotik sebelum

melakukan uji coba dan berkolaborasi dengan

farmasi (kolaboratif)

untuk mencapai

keberhasilan dalam

Saroso yaitu responsif, sinergi, profesional danintegritas

3. Melakukan koordinasidengan kepalaruangan, kepalainstalasi untukmelakukan observasiujicoba

penggunaanfomulir

pemakaianobat

narkotik

4. Melakukanevaluasi ujicobatentang penggunaaneformulirpemakaian obatnarkotik

3. Pengisian eformulir berjalan dengan efektif.

Dokumentasi foto kegiatan

melakukan pengelolaan obat narkotika (kompeten)

3. Saya akan melakukan

koordinasi dengan

kepala ruangan, kepala

instalasi untuk

mengobservasi uji coba

penggunaan formulir

pemakaian obat

narkotik sebagai bentuk

kerjasama untuk

mendapatkan hasil

yangmemuaskan. (kolaboratif)

4. Dokumentasi foto pemakaian eformulir dan lembar print out formulir pemakaian obat narkotik

4. Saya akan melakukan evaluasi dengan

formulir pemakaian obat narkotik yang

sudah di isi di instalasi

bedah sentral agar

menciptakan

kepalainstalasi, kepalaruangandraft

formulirpemakaian

obatnarkotik

berupa foto kegiatan, printout formulir dane-formulir

keselarasan (harmonis)

hal ini melihat sejauh

mana penata anestesi bisa menggunakan

formulir agar dapat

memberikan kualitas

terbaik dalam

memberikan pelayanan

(berorientasi pada

pelayanan) dalam

memberikan kontribusi

sebagai penata anestesi

(loyal)

5. Saya akan meminta pengesahan dari kepala

instalasi dan kepala

ruangan sebagai bentuk

persetujuan dari atasan

sehingga menjadi

formulir yang legal dan dapat dipergunakan

(loyal)

5. Meminta pengesahankepada

5. Dokumentasi

Evaluasi kegiatan

1. Melakukanrekap datapengisianeformulirpemakaian obatnarkotik

1. Terlaksananya pengisian penggunaan eformulir. Rekapan data formulir pemakaian obat narkotik

1. Saya akan melakukan perekapan data formulir pemakaian obat narkotik dengan penuh tanggungjawab, jujur (akuntabel) untuk

melaksanakan tugas dengan kualitas yang terbaik(kompeten)

Melakukan evaluasi

seluruh kegiatan

aktualisasi dapat

mencerminkan bahwa

penata anestesi turut

berkotribusi dalam

mewujudkan misi

membangun budaya

corporate untuk

Melakukan evaluasi

seluruh kegiatan

aktualisasi

menunjukan

profesionalitas dan integritas seorang

penata anestesi dalam menjalankan tugas

dan fungsinya. Dalam

2. Memintatestimoni dengankuisioner tentangpengunaan e-formulir

pemakaianobat narkotikkepada

kepalaruangan, kepalainstansidan

dokteranestesi, penataanestesi

2. Mengetahui seberapa efektif penggunaan eformulir.Kuisioner

dengan menggunakan media digital googleform

2. Saya akan meminta pendapat kepala ruangan, kepala instalasi, dokter anestesi dan penata anestesi mengenai eformulir pemakaian obat narkotik

(kolaboratif) dan inovasi saya

menggunakan google form (adaptif) untuk

penilaian keefektifan

meningkatkan

produktifitas dan kesejahteraan

evaluasi ini penata anestesi meningkatkan

integritas dan bersinergis dengan

berbagai pihak untuk mewujudkan

pengadaan formulir pemakaian obat

narkotik di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

untuk memberikan

mutu pelayanan yang

terbaik. (penilaian

formulir pemakaian

obat narkotik agar

memberikan hasil yang

terbaik agar

menciptakan

persamaan persepsi

harmonis) dan

berkomitmen (loyal)

untuk memberikan

pelayanan yang terbaik

(berorientasi

pelayanan).

Tabel3.4MatriksRancanganAktualisasi

resposif,sinergis, profesionalisme, integritas)

nilai-nilai budaya RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

G. Jadwal Rencana Kegiatan

1 Penyampaiandankonsultasi terkaitgagasanyangakan dilakukan

2 Pembuatanjadwal penanggungjawabharian obat narkotik

3 Pembuatane-formulir pemakaianobatnarkotik

4 Sosialisasidenganrekankerja untukpenggunaane-formulir pemakaianobatnarkotik

5 Ujicobapenggunaaneformulirpemakaianobat narkotik

6 Evaluasi kegiatanpenggunaan e-formulirpemakaianobat narkotik

Tabel3.5JadwalRancanganAktualisasi

H. Keterlibatan Hasil Pihak Terkait

No. Pihak Peran

1. KepalaInstalasiIBS Memberikan pengarahan untuk pengusulan rancangan draft Formulir Pemakaian obat narkotik

2 KepalaRuanganIBS

a. Memberikan pengarahan untuk pengusulan rancangan formulir pemakaianobatnarkotik

b. Memberikan masukan pada penyusunan formulirpemakaianobatnarkotik

3 DokterAnestesi Memberikan masukan pada penyusunan rancanganformulirpemakaianobatnarkotik

4 PetugasFarmasi Membantu dalam melakukan pengawasan pemakaianobatnarkotik

5 Penataanestesi a. Memberikan masukan pada penyusnan rancangan formulir pemakaian obat anestesi

b. Mengimplementasikan penggunaan formulirpemakaianobatnarkotik

6 Mentor

a. Memberikan masukan terkait dengan isuisuyangadadikamaroperasi

b. Memberikan pengarahan dalam menyusunrancanganaktualisasi

c. Memberikan masukan terkait rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan padapelaksanaanaktualisasi

d. Memberikan masukan pemyusunan formulirpemakaianobatnarkotik

7 Coach a. Memberikan masukan dan pengarahan dalam proses pembuatan rancangan aktualisasi

b. Memberikan masukan dan pengarahan dalam proses pembuatan laporan

pelaksanaankegiatanaktualisasi

Tabel3.6KeterlibatanHasilPihakTerkait

BAB IV

LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

A. Pelaksanaan Aktualisasi

Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS (Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif), manajemen ASN, dan smart ASN pada profesi asisten penata anestesi di instalasi bedah sentral RSPI

Prof. Dr. Sulianti Saroso diperlukan sebagai pedoman dalam menyelesaikan tugas, merupakanperan,fungsi,dankedudukanPNSdisatuankerja.

No Kegiatan Waktu

Pelaksanaan Status Realisasi

1 Penyampaian dan konsultasi terkait gagasan yang akan dilakukan

2 Pembuatan jadwal penanggung jawab harian obat narkotik

denganrekansejawat

3 Pembuatan e-formulir pemakaianobatnarkotik

4 Sosialisasi dengan rekan kerja untuk penggunaan e-formulir pemakaian obatnarkotik

5 Uji coba penggunaan formulir pemakaian obat narkotik dengan pengisian e-formulir dan bentukmanual

4-13Agustus 2022 Terlaksana

4-13Agustus 2022 Terlaksana

4-13Agustus 2022 Terlaksana

14-24Agustus 2022 Terlaksana

25Agustus-2

September2022

Terlaksana

6 Evaluasi kegiatan penggunaan e-formulir 03 – 09 September2022

Terlaksana

pemakaianobatnarkotik

Tabel4.1PelaksanaanAktualisasi

B. Hasil Kegiatan Dan Pembahasan

1. Kegiatan 1

Namakegiatan Penyampaiandankonsultasiterkaitgagasanyangakandilakukan

OutputKegiatan Tersampaikanyagagasanpemecahanmasalahyangakandilakukan

Tanggalkegiatan 4-13Aguatus2022

Tahapan kegiatan

danoutput

a. Melakukankontrakwaktu Saya menemui langsung kepala instalasi, kepala ruangan dan pak mentor menentukan kontrak waktu terkait rancangan kegiatan aktualisasi pada tanggal 04 Agustus 2022. Waktu pertemuan yang disepakatiyaitutanggal08Agustus2022pukul10.00diIBS.

Output : adanya kesepakatan waktu dan tempat pertemuan

Menyampaikangagasankegatanyangakandiaktualisasikan

b. Saya menyampaikan rencana kegiatan pembuatan jadwal penanggungjawab harian obat narkotik dan formullir pemakaian obat narkotik, karena pada saat melakukan observasi belum ada penjadwalan penanggungjawab harian obat narkotik dan formulir pemakaianobatnarkotik

Output:gagasanyangakandiaktualisasikantersampaikan

c. Meminta persetujuan kepada kepala instalasi dan kepala ruangan terkaitpelaksanaankegiatanaktualisasi

Output : kepala instalasi dan kepala ruangan menyetujui rencana kegiatan

Gambar 4.1 Berkonsultasi dengan mentor menyampaikan gagasan yangakandilakukan

Gambar4.2formulirpengendalianaktualisasiolehmentorkegiatan1

Penerapan nilai

dasarASN

Sayamemulai kegiatan denganmelakukan kontrakwaktu dengakepala

instalasi, kepala ruangan dan mentor sebagai bentuk tanggungjawab (akuntabel) dan komitmen (loyal). Kemudian saya datang dengan tepat waktu yang disepakati sebagai bentuk menghargai pemimpin saya dan untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif (harmonis). Saya menyampaikan gagasan kegiatan yang akan diaktualisasikan dengan bahasa yang sopan dan ramah (berorientasi pelayanan) sebagai bentuk inovasi terhadap masalah di unit kerja (adaptif). Gagasan yang saya sampaikan merupakan gagasan yang sesuai dengan kompetensi saya (kompeten). Setelah saya menyampaikan gagasan, saya meminta persetujuan sebagai bentuk keterbukaan saya untuk bekerjasama demi mendapatkan hasil yang terbaik (kolaboratif).

Kontribusi pada

visi dan misi RSPI

Prof. Dr. Sulianti

Saroso

Penguatan nilai organisasi

Penyampaian konsultasi terkait gagasan yang akan dilakukan dapat mencerminkan bahwa penata anestesi turut melaksanakan misi membangun budaya corporate untuk meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan.

Penyampaian dan konsultasi terkait gagasan yang akan dilakukan merupakan respon terhadap keadaan di unit kerja, dimana belum terdapat formulir pemakaian obat narkotik dan penjadwalan penanggung jawab harian obat narkotik. Hal ini menunjukan profesionalitas dan integritas seorang penata anestesi dalam tupoksinya. Dalam penyampaian konsultasi gagsan ini, penata anestesi juga bersiergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan terbentuknya penjadwalan penanggung jawab harian obat narkotik dan formulir pemakaianobatnarkotikdiIBSRSPIdr. SuliantiSaroso.

Hambatan

Menyepakati kontrak waktu dengan kepala instalasi menjadi kendala penulis dalam aktualisasi kegiatan dan konsultasi gagasan. Pada waktu yangsudahdisepakatipun,kepalainstalasiternyataberhalanganhadir.

Akhirnya penyampaian gagasan pada kepala instalasi dilakukan terpisah dan tidak sempat didokumentasikan karena Beliau harus ada kepentinganlain.

ManfaatKegiatan

Setelah menyampaikan gagasan banyak mendapatkan masukan dari kepala ruangan, mentor mengenai bagaimana membuat rancangan

formulir pemakaian obat narkotik, dan pembuatan jadwal penanggungjawabharianobatnarkotik

Tabel4.2HasilAktualisasiKegiatan1

2. Kegiatan 2

Namakegiatan Pembuatanjadwalpenanggungjawabharian obatnarkotik

OutputKegiatan Terlaksananya pembuatan jadwal penaggungjawab harian obat narkotik

Tanggalkegiatan 4-13Aguatus2022

Tahapan kegiatan danoutput

a. Melakukankontrakwaktu

Penulis melakukan kontrak waktu dengan kepala ruangan dan penata anestesi menentukan kontrak waktu untuk menyampaikan pembuatan penjadwalan penanggung jawab harian obat narkotik pada tanggal 04 Agustus 2022. Waktu yang disepakati yaitu pada tanggal05Agustus2022pukul10.00diIBS

Output:adanyakesepakatanwaktu dantempatpertemuan

b. Melakukan pengusulan pembuatan jadwal penanggungjawab obat

narkotik dengan kepala ruangan dan diskusi bersama teman sejawatpenataanestesiuntukpembuatanjadwal

Penulis melakukan pengusulan pembuatan jadwal penanggungjawab kepada kepala ruangan dan melakukan diskusi bersama penata anestesi untuk pembuatan jadwal agar dapat terealisasi

Output : kepala ruangan menyetejui usulan pembuatan jadwal penanggungjawab harian obat narkotik dan penata anestesi membuat rancangan jadwal harian penanggung jawab obat narkotik

c. Pengesahan jadwal penanggungjawab obat narkotik oleh kepala, kepalaruangandanpjanestesi

Penulis meminta persetujuan penjadwalan penanggung jawab harian kepada kepala ruangan dan penanggungjawab anestesi agar jadwal penanggung jawab harian dapat dlakukan setiap harinya

Output : kepala ruangan dan penanggung jawab anestesi

Buktikegiatan

menyetujui pembuatan jadwal penanggungjawab harian obat narkotik.

d. Melakukanoperankuncilemariobatnarkotikdenganrekankerja Penulis melakukan operan kunci lemari obat narkotik kepada penata anestesi yang bertugas di hari berikutnya untuk menjaga keamanan dan sebagai bentuk tanggungjawab penata anestesi terhadappengelolaanobatnarkotik

Output : operan kunci lemari obat penanggung jawab obat narkotik harian berjalan dengan baik dan sebagai bentuk tanggungjawab penataanestesidalammelaksanakantugas.

Gambar 4.3 Jadwal Penanggungjawab Harian Obat Narkotik yang telah

ditandatanganolehkepalaruangandanpenanggungjawabanestesi

Gambar4.4melakukanoperankuncilemariobatnarkotik

Gambar4.5formulirpengendalianaktualisasikegiatan2olehmentor

nilaidasarASN Saya memulai kegiatan dengan melakukan kontrak waktu dengan kepala ruangan, dan teman sejawat untuk melakukan pembuatan penjadwalan penanggungjawab obat narkotik sebagai bentuk tanggungjawab (akuntabel) dan menghargai pemnimpin di unit kerja saya (loyal). Kemudian saya datang dengan tepat waktu yang disepakati sebagai bentuk menghargai pemimpin saya dan untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif (harmonis), lalu saya melakukan konsultasi dengan kepala ruangan (kolaboratif) untuk membuat jadwal penanggungjawab harian obat narkotik dengan baik (kompeten) sebagai bentuk inovasi (adaptif) untuk mencegah hal yang tidak di inginkan agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik (berorientasi pelayanan). Setelah jadwal di buat saya meminta

Penerapan nilai-

Kontribusi pada

visi dan misi RSPI

Prof. Dr. Sulianti

Saroso

pengesahan jadwal penanggungjawab harian obat narkotik kepada kepalaruangan dan pjanestesi sebagai bentukpersetujuan dari atasan agar penjadwalan dapat terlaksana dengan baik. Dalam penjadwalan penanggungjawab harian narkotik setiap harinya penata anestesi melakukan operan kunci lemari obat narkotik kepada penata anestesi yang lain untuk bertugas pada esok hari sebagai bentuk tanggungjawab(akuntabel).

Pembuatan jadwal penanggungjawab obat narkotik merupakan upaya untuk mecegah terjadinya penyalahgunaan obat narkotik, mencerminkan penata anestesi membangun visi dan misi untuk meningkatkanproduktifitasdankesejahteraan.

Pembuatan jadwal penanggungjawabobatnarkotik dengan rekan kerja dikarenakan di instalasi bedah sentral belum terdapat penanggungjawab mengenai obat narkotik hal tersebut untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan obat narkotik, sehingga penata anestesi juga bersinergi dalam pengelolaan obat narkotik yang baik di IBS RSPI Sulianti Saroso. Nilai-nilai budaya yang ada di RSPI Prof. Dr. SuliantiSarosoyaituresponsif,sinergi,profesionaldanintegritas Hambatan Kegiatan ini berjalan dengan baik tidak ada hambatan yang berarti karenapenulismenerapkannilaiBerAKHLAK

Penguatan nilai organisasi

Manfaatkegiatan Manfaat dari kegiatan ini yaitu terbentuknya rancangan e-frormulir pemakaian obat narkotik, penjadwalan harian penanggung jawab obat narkotik di instalasi bedah sentral sehingga pemakaian obat narkotik menjadi lebih terpantau dan operan kunci lemari obat narkotik yang sebelumnyabelumterlaksanamenjadidilakukansetiaphari.

Tabel4.3HasilKegiatan2

Namakegiatan Pembuatane-formulirpemakaianobatnarkotik

OutputKegiatan Terbentuknya formulir pemakaian obat narkotik dalam bentuk manual danelektronik

Tanggalkegiatan 4-13Aguatus2022

Tahapan kegiatan dan a. Mengumpulkan materi terkait pembuatan e-formulir pemakaian obat narkotik

3. Kegiatan 3

output Penulis mengumpulkan materi mengenai pembuatan e-formulir

pemakaianobatnarkotikdarirumahsakitlain

Output : terkumpulnya materi untuk membuat formulir pemakaian obatnarkotik

b. Melakukan konsultasi dengan teman sejawat, dokter anestesi, kepala ruangan, dan kepala instalasi terkait pengusulan e-formulir pemakaianobatnarkotikdiruanginstalasibedahsentral

Penulis dalam melakukan pembuatan formulir obat narkotik

berkonsultasi dengan teman sejawat penata anestesi, dokter anestesi,kepalainstalasi,kepalaruangandanmentor

Output : tercapainya apresiasi mengenai pembuatan formulir obat narkotikdiinstalasibedahsentral

c. Membuatrancangane-formulirpemakaianobatnarkotik

Penulis dalam melakukan pembuatan formulir obat narkotik berkonsultasi dengan teman sejawat penata anestesi, dokter anestesi,kepalainstalasi,kepalaruangandanmentor

Output:terbentuknyarancangane-formulirpemakaianobatnarkotik

d. Mengusulkanrancangane-formulirpemakaianobatnarkotikkekepala ruangan

Penulis mengirimkan draft formulir pemakaian obat narkotik ke kepalaruangan

Output : tersampaikannya draft formulir pemakaian obat narkotik kepadakepalaruangan

Penerapan nilainilaidasarASN

Saya mengumpulkan materi terkait pembuatan formulir pemakaian obat narkotik dan meminta reverensi dari rumah sakit lain dengan bersikap

Gambar4.6Membuatrancanganformulirpemakaianobatnarkotik

Gambar4.7formulirpengendalianaktualisasikegiatan3olehmentor

Kontribusi pada visi dan misi RSPI

Prof. Dr. Sulianti

Saroso

Penguatan nilai organisasi

proaktif (adaptif) untuk mendapatkan panduan dan kajian berdasarkan dari sumber yang dapat dipercaya (akuntabel) agar selaras menciptakan persepsi yangsama (harmois), kemudian sayamelakukan konsultasi dengan kepala ruangan, dokter anestesi dan penata anestesi (kolaboratif) terkait pengusulan e- formulir pemakaian obat narkotik sebagai bentuk responsif dan inovasi (adaptif) melihat belum adanya formulir pemakaian obat narkotik (berorientasi pelayanan). Selah pengusulan formulir saya akan membuat rancangan e-formulir pemakaian obat narkotik karena ini sesuai dengan kopetensi saya (kompeten) yang berhubungan dengan persiapan pra anestesi yaitu mengenai pengelolaan penggunaan obat habis pakai. Saya akan konsisten berkonsultasi dengan kepala ruangan, dokter anestesi dan penata anestesi serta saya akan terbuka bila ada yang memberikan masukan terkait pembuatan formulir pemakaian obat narkotik (kolaboratif). Setelah rancangan formulir selesai lalu mengusulkan kepada kepala ruangan dan kepala instalasi merupakan suatu bentuk kontribusiterhadapinstalasidanprofesi (loyal).

Pembuatan formulir mengenai pemakaian obat narkotik dapat mencerminkan bahwa penata anestesi berkontriusi melaksanakan misi membangun budaya yang corporate untuk meningkatkan produktifitas

dankesejahteraan

Pembuatan formulir tentang pemakaian obat narkotik merupakan respon terhadapkeadaan di unitkerjadimanabelumadaformulirterkait pemakaian obat narkotik. Nilai-nilai budaya yang ada di RSPI Prof. Dr. SuliantiSarosoyaituresponsif,sinergi,profesionaldanintegritas

Hambatan Kegiatan ini berjalan dengan baik tidak ada hambatan yang berarti

karenapenulismenerapkannilaiBerAKHLAK

Manfaatkegiatan Manfaat dari kegiatan ini yaitu pemakaian obat narkotik di instalasi bedah sentral lebih jelas penggunaannyasehingga dapat terdata dengan baik

Tabel4.4HasilKegiatan3

4. Kegiatan 4

Namakegiatan Sosialisasi dengan rekan kerja untuk penggunaan e-formulir pemakaian obatnarkotik

OutputKegiatan Terlaksananyasosialisasipenggunaanformulirpemkaianobatnarkotik

Tanggalkegiatan 14-24Agustus2022

Tahapan kegiatan dan output

a. Menyepakati jadwalsosialisasidenganrekankerjadanpetugas farmasi

Penulismelakukankontrakwaktudenganpetugasfarmasidanrekan kerjapenataanestesiuntukmelakukansosialisasipenggunaanEFormulirpemakaianobatnarkotikpadatanggal25Aguatus2022jam 10.00denganmelakukanzoommeeting

Output:

Adanyakesepakatankontrakwaktudenganrekankerjadanfarmasi

b. Membuatmaterisosialisasi

Penulismembuatmaterisosialisasiyangmudah dipahamimengenai carapemakaiane-formulirpemakaianobatnarkotik

Output:

Materisosialisasitersampaikandanrekankerjadapatmemahami penggunaandanpengisiane-formulirobatnarkotik

c. Melakukankoordinasidenganpetugasfarmasiterkaitdengan pelaporanpemakaianobat-obatannarkotik

Penulismelakukanpelaporankepadapetugasfarmasimengenai pemakaianobatnarkotik

Output:

Pelaporanpemakaianobatnarkotikmenjadilebihterkoordinirdan tertatadalampemakaianobatnarkotik

d. Melakukanevaluasimengenaipemahamanpenataanestesi mengenaipenggunaane-formulirobatnarkotik

Penulisakanmelakukanevaluasihasilsosialisasimengenai

penggunaane-formulirpemakaianobatnarkotikdengan menggunakanmediagoogleform

Output:

Tercapainyahasilsosialisasisehinggapenataanestesimemahami carapengisiandanpenggunaane-formulirpemakaianobatnarkotik

Gambar4.8melakukankontrakwaktudenganpenataanestesidan petugasfarmasi

Gambar4.9 sosialisasipenggunaane-formulirdenganrekankerjadan petugasfarmasi

Gambar4.10hasilevaluasisosialisasi

Gambar4.11formulirpengendalianaktualisasikegiatan4olehmentor Penerapan nilainilaidasarASN Saya melakukan kotrak waktu dengan penata anestesi dan petugas farmasi umtuk menyepakati jadwal sosialisasi dengan menggunakan zoom pada tanggal 25 oktober 2022 pukul 10.00 (kolaboratif) agar selaras menciptakan persepsi yang sama sehingga sosisalisasi berjalan dengan lancar (harmonis), sebelum melakukan sosialisasi saya akan membuat materi yang akan di sosialisasikan mengenai pemakaian obat narkotik dan sosialisasi penggunaan e-formulir pemakaian obat narkotik (kompeten) sebagai bentuk inovasi (adaptif) agar sosialisasi berjalan dengan lancar sehingga menjadi lebih efektif dan efisien (akuntabel). Sayamelakukan koordinasi dengan petugas farmasi mengenai pelaporan pemekaian obat narkotik karena pemakaian obat narkotik harus di ketahui oleh petugas farmasi agar berjalan sesuai prosedur yang ada dan menghargai pemimpin di unit kerja (loyal). Setelah melakukan

Kontribusi pada visi dan misi RSPI Prof. Dr. Sulianti

Saroso

sosialisasi saya akan melakukan evaluasi kepada penata anestesi terhadap penggunaan E-Formulir pemakaian obat narkotik, hal ini untuk mengetahui sejauh mana pemahaman penata anestesi menggunakan formulit tersebut agar konsisten untuk melakukan pelayanan dengan kualitasterbaik (berorientasi pelayanan).

Sosialisasi penggunaan formulir pemakaian obat narkotik dapat mencerminkan bahwa sebagai penata anestesi berkontribusi melaksanakan misi membangun budaya yang corporate untuk meningkatkanproduktifitasdankesejahteraan

Penguatan nilai organisasi Dalam sosialisasi penggunaan formulir pemakaian obat narkotik penata anestesi menunjukan profesionalitas dan berintegritas terhadap unit kerja sesuai dengan tupoksinya, ini menerapkan nilai-nilai budaya yang ada di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yaitu responsif, sinergi, profesional danintegritas

Hambatan Kendala dalam melakukan kegiatan sosialisasi yaitu menemukan waktu yang tepat untuk melakukan sosialisasi dikarenakan jadwal operasi yang padat, tetapi hal tersebut dapat diatasi dan sosialisasi berjalan dengan lancar

ManfaatKegiatan Manfaat kegiatan sosialisasi ini adalah agar penata anestesi dapat memahami dan melakukan pendokumentasian mengenai penggunaan pemakaianformulirobatnarkotik

Tabel4.5HasilKegiatan

5. Kegiatan 5

Namakegiatan Uji coba penggunaan formulir pemakaian obat narkotik dengan pengisiane-formulirdanbentukmanual

OutputKegiatan Terlaksananyaujicobapenggunaanpemakaianobatnarkotik

Tanggalkegiatan 25Agustus-02September2022

Tahapan kegiatan dan

output

a. Mempersiapkanformulirpemakaianobatnarkotik

Penulismembuatformulirdalambentukprintoutdanformuir elektronik

Output:pembuatane-formulirdanformulirbentukmanual terlakasana

b. Melakukanbrefingdenganpenataanestesidanpetugasfarmasi

Penulismelakukanbrefingdenganpenataanestesidan petugas farmasi

Output:tersampaikannyacarapengisianpemakaiane-formulir pemakaianobatnarkotik

c. Melakukankonsultasidengankepalaruangan,kepalainstalasiuntuk melakukanobservasiujicobapenggunaan fomulirpemakaianobat narkotik

Penulismemintakepadakepalaruanganuntukmengobservasi penggunaanformulirpemakaianobatnarkotikdiinstalasibedah sentraldenganmediagoogleform

Output:penggunaane-formulirobatnarkotikterpantauolehkepala ruangan

d. Melakukanevaluasiujicobatentangpenggunaane-formulir pemakaianobatnarkotik

Penulismelakukanevaluasiujicobadenganngenggunakangoogle form

Output:terlaksananyaujicobaterkaitpemakaiane-formulirobat narkotikdanmasukandarirekankerja

e. Memintapengesahankepalaruangandraftformulirpemakaianobat narkotik

Penulismemintapengesasahankepadakepalaruanganterkait dengandraftformulirpemakaianobatnarkotik

Output:kepalaruanganmenandatanganidanmenyetujui pembuatanformulirpemakaianobatnarkotik BuktiKegiatan

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1T-

A_vyK6LFTE_VbKSOrC11iiCV2B9Alvi5mWm60XbG4/edit?usp=sharing

Gambar 4.12 E-formulir pemakaian obat narkotik

Gambar4.13printoutformulirpemakaianobatnarkotik

Gambar

https://forms.gle/3mykYCN5AjhkNH7B6

4.14 melakukan brefing terkait penggunaan formulir pemakaian obatnarkotikbersamapenataanestesidanpetugasfarmasi

Gambar 4.15 google form hasil observasi formulir pemakaian obat narkotikyangdiisiolehkepalaruangan

https://forms.gle/bo2ZG9HDeWiEcySr7

gambar 4.16 pengisian lembar evaluasi hasil ujicoba formulir pemakaian obatnarkotikolehpenataanestesidanpetugasfarmasi

Gambar4.17E-formulirpemakaianobatnarkotik

Gambar 4.18 pengesahan formulir pemakaian obat narkotik yang di tandatanganiolehkepalaruangan

Gambar4.19formulirpengendalianmentorkegiatan5

Penerapan nilainilaidasarASN Saya membuat formulir pemakaian obat narkotik agar penata anestesi antusias melakukan pendokumentasian (adaptif) dengan jujur dan tanggungjawab (akuntabel) tentang pemakaian obat narkotik habis pakai, sebelum melakukan ujicoba saya melakukan brefing terlebih dahulu dengan penata anestesi dan berkolaborasi dengan petugas farmasi mengenai pengisisan formulir penggunaan obat narkotik (kolaboratif) untuk mencapai keberhasilan dalam pengelolaan obat

Kontribusi pada

visi dan misi RSPI

Prof. Dr. Sulianti

Saroso

narkotik (kompeten) dan saya meminta kepala ruangan untuk mengobservasi penggunaan formulir pemakaian obat narkotik sebagai bentuk kerjasama untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Saya akan melakukan evaluasi hasil ujicoba penggunaan formulir pemakaian obatnarkotikdanmemintapendapatkepadapenataanstesidanpetugas farmasi agar menciptakan keselarasan (harmonis) hal ini melihat sejauh mana penata anestsi dapat menggunakan formulir tersebut agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik (berorientasi pelayanan), setelah itu saya akan meminta pengesahan kepada kepala ruangan agar penggunaan formulir pemakaian obat narkotik dapat dipergunakan secaralegal (loyal)

Uji coba pelaksanaan penggunaan formulir pemakaian narkotik dapat mencerminkan bahwa sebagai penata anestesi berkontribusi melaksanakan misi membangun budaya yang corporate untuk meningkatkanproduktifitasdankesejahteraan

organisasi Dalam uji coba penggunaan formulir pemakaian obat narkotik penata anestesi menunjukan profesionalitas dan berintegritas terhadap unit kerja sesuai dengan tupoksinya, ini menerapkan nilai-nilai budaya yang ada di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yaitu responsif, sinergi, profesional danintegritas

Penguatan nilai

Hambatan Kegiatan ini berjalan dengan baik tidak ada hambatan yang berarti karenapenulismenerapkannilaiBerAKHLAK

Manfaatkegiatan Manfaat dari kegiatan ujicoba penggunaan e-formulir pemakaian obat narkotik yaitu penata anestesi dapat memahami cara pengisian formulir tersebutdandapatdiaplikasikansetiaphari

Manfaat kegiatan sosialisasi ini adalah agar penata anestesi dapat memahami dan melakukan pendokumentasian mengenai penggunaan pemakaianformulirobatnarkotik

Tabel4.6HasilKegiatan5

6. Kegiatan 6

Namakegiatan Evaluasi kegiatanpenggunaane-formulirpemakaianobatnarkotik

Outputkegiatan Terealisasikan pembuatan penggunaan e-formulir pemakaian obat narkotikdiinstalasibedahsentral

Tanggalkegiatan 3september-9september

Tahapan kegiatan dan output

a. Melakukanrekapdatapengisiane-formulirpemakaianobatnarkotik Penulis melakukan perekapan data pengisian formulir pemakaian obatnarkotik

Output : Pengawasan pemakaian obat narkotik menjadi lebih terpantau

b. Meminta testimoni dengan kuisioner tentang pengunaan e- formulir pemakaian obat narkotik kepada kepala ruangan, dokter anestesi, danpenataanestesi

Penulis meminta testimoni mengenai penggunaan formulir

pemakaianobatnarkotikdenganmenggunakanmediagoogleform

Output : Adanya pelaporan testimoni dari penata anestesi kepala

ruangan, petugas farmasi dan dokter anestesi. Hasil testimoni dari penata anestesi yaitu dengan adanya formulir pemakaian obat narkotik pemakaian obat narkotik lebih terpantau dengan jelas penggunaannya dan sebagai bentuk pencegahan penyalahgunaan obatnarkotik

Buktikegiatan

Gambar 4.20 meminta testimoni kepada kepala ruangan, mentor, dr anestesi, penata anestesi dan farmasi mengenai pemakaian e-formulir pemakaianobatnarkotikdenganmediagoogleform

Penerapan nilainilaidasarASN

Gambar4.21formulirpengendalianaktualisasikegiatan6olehmentor

Saya melakukan rekap data penggunaan formulir pemakaian obat narkotik dengan penuh tanggungjawab dan jujur (akuntabel) untuk melaksanakan tugas dengan kualitas yang terbaik (kompeten), setelah itu saya akan melakukan evaluasi penggunaan formulir pemakaian obat narkotik dengan meminta testimoni kepada kepala instalasi, kepala ruangan, dokter anestesi, penata anestesi, dan petugas farmasi (kolaboratif) dansebagai bentukinovasi sayaakan memintatestimony dengan menggunakan media google form (adaptif) untuk penlilaian keefektifan formulir pemakaian obat narkotik agar memberikan hasil yang terbaik dan menciptakan persamaan persepsi (harmonis) dan berkomitmen (loyal) untuk memberikan pelayanan yang terbaik (berorientasi pelayanan)

Kontribusi pada

visi dan misi RSPI

Prof. Dr. Sulianti

Saroso

Penguatan nilai organisasi

Melakukan evaluasi seluruh kegiatan aktualisasi dapat mencerminkan

bahwa penata anestesi turut berkotribusi dalam mewujudkan misi membangun budaya corporate untuk meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan

Melakukan evaluasi seluruh kegiatan aktualisasi menunjukan profesionalitas dan integritas seorang penata anestesi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dalam evaluasi ini penata anestesi meningkatkan integritas dan bersinergis dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pengadaan formulir pemakaian obat narkotik di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso untuk memberikan mutu pelayanan yang terbaik. (penilaian nilai-nilai budaya RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso resposif,sinergis,profesionalisme,integritas)

Hambatan Kendala pada evaluasi kegiatan aktualisasi ini yaitu pengisian kuesioner evaluasi yang dikirimkan oleh penulis untuk mendapatkan feedbackdari pihakterkait

ManfaatKegiatan Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk menilai perubahan yang terjadi setelah melakukan sosialisasi, dan kegiatan bener – benar bisa berjalan dengan baik di lingkungan instalasi bedah sentral, serta bermanfaat untukrencanatindaklanjutkedepannya

4.6HasilAktualisasiKegiatan6

c. RENCANA TINDAK LANJUT

No Kegiatan Output Waktu pelaksanaan

1

Berkoorrdinasi

dengan teman

sejawat untuk

bersama-sama

memantau

ketersediaa, penggunaan, pendokumentasian, dan sisa penggunaan

obatnarkotik

Melakukan konsultasi

Pelaporaneformulir

Para pihak terkait

Sumber biaya

Keterangan

Oktober2022

Instalasi

farmasi, kepala ruangan

Penata

anestesi

2

dengan kepala

ruangan mengenai

petugas farmasi yang

bertugas di IBS untuk

memantau

penggunaan obatobatan anestesi

khususnya obat

analgetiknarkotik

Jadwal

petugas

farmasi

Oktober2022

Instalasi

farmasi, kepala

ruangan, dan penata anestesi

-

-

Tabel47jadwalrencanakegiatanlanjutan

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

1. Kegiatan aktualisasi yang berjudul pembuatan E- Formulir pemkaian obat narkotik di instalasi bedah sentral RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022 dilaksanakan selama kurang lebih 1 (satu) bulan. Kegiatan aktualisasi ini menerapkan nilai-nilai dasar PNS, yang meliputi nilai berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif, sesuai dengan rancangan yang sebelumnya telahdisusunsebagaiacuanpelaksanaanaktualisasi.

2. Hasil yang ditetapkan dari kegiatan aktualisasi ini yaitu terbentuknya formulir pemakaian obat narkotik dan jadwal penanggungjawab harian obat narotik di instalasi bedah sentral RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang sudah di ajukan dan disetujuiolehkepalaruangandanpenanggungjawabanestesi.

3. Rencana tindak lanjut dari kegiatan aktualisasi ini yaitu melakukan pengelolaan dan pelaporan obat narkotik di intalasi bedah sentral lebih baik agar pemakaian obat narkotiklebihterpantaupenggunaannya

B. Saran

1. BagiRumahSakit

Rumah sakit penggunaan formulir pemakaian obat narkotik agar menjadi kebijakan yang sah agar berlaku guna menghindari penyalahgunaan obat-obatan narkotik di lingkunganRSPIProf.Dr.SuliantiSaroso

2. BagiUnitOrganisasi

Kepala ruangan diharapkan dapat berkomunikasi aktif dengan pihakinstalasi farmasi untuk diadakannya petugas farmasi yangbertugas setiap hari di lingkungan instalasi bedah sentral untuk pengawasan obat-obatan anestesi yang khususnya obat narkotik agar lebih terpantau langsung dengan baik oleh petugas farmasi agar penggunaan pemakaian formulir pemakaian obat narkotik bisa terlaksana dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Indonesia.PERLANNo.10Tahun2021.PelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipil.

Indonesia.PERMENPAN-RBNo.10Tahun2017JabatanFungsionalPenataAnestesi

Indonesia. PMK No. 3 Tahun 2015.Peredaran,Penyimpanan,Pemusnahan,danPelaporan

Narkotika,Psikotropika,danPrekursorFarmasi

Indonesia.Undang-UndangNo.5Tahun2014.TentangAparaturSipilNegara

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. ModulPelatihanDasarCalonPNS –

ManajemenASN. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. ModulPelatihanDasarCalonPNS –Habituasi. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS –SMARTASN Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS –BeorientasiPelayanan. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS –Akuntabel. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS –Kompeten Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS –Harmonis. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS –Loyal. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS –Adaptif. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS –

Kolaboratif. Jakarta.

Berkonsultasidenganmentoruntukmenyampaikagagasanyangakandilakukan

Berkonsultasidengankepalaruanganmengenai penyampaiangagasanyangakandilakukan

1. Bukti kegiatan 1

2. Bukti Kegiatan 2

a. Melakukan kontrak waktu dengan penata anestesi dan kepala ruangan mengenai pembuatanjadwalpenanggungjawabobatnarkotik

b. berkonsuktasidengankepalaruanganmengenaipembuatanjadwal penanggungjawab obatnarkotik

c. melakukan diskusi dengan penata anestesi mengenai pembuatan jadwal penanggungjawabobatnarkotik

d. Meminta persetujuan kepada kepala rangan mengenai pembuatan jawal penanggungjawabobatnarkotik

e. Jadwal PenanggungjawabHarian ObatNarkotikyangtelah di tandatanganolehkepala ruangandanpenanggungjawabanestesi

3. Bukti kegiatan 3

a. Berkonsultasidengankepalaruanganmengenaipembuatane-formulir

b. Melakukan diskusidengan penataanestesi mengenai rancangan pembuatane-formulir pemakaianobatnarkotik

c. Melakukan konsultasi dengan dokter anestesi terkait rancangan formulir pemakaian obatanestesi

d. Membuatrancanganformulirpemakaianobatnarkotik

e. MengusulkanRancanganFormulirPemkaianObatNarkotikKepadaKepalaRuangan

4. Bukti Kegiatan 4

a. Melakukankontrakwaktusosialisasidenganpenataanestesidanpetugasfarmasi

b. Menyampaikan materi sosialisasi megenai penggunaan formulir pemakaian obat narkotik

Daftarhadirsosialisasi

c. Melakukan Sosialisasi penggunaan e-formulir dengan penata anestesi dan petugas farmasi

d. Melakukanpengisiane-formulirpemakaianobatnarkotikolehpenataanestesi

e. Melakukan pengisian formulir pemakaian obat narkotik dalam bentuk manual oleh penataanestesi

f. Penata Anestesi Melakukan Pengisan Formulir Pemakaian Obat Narkotik secara manualdandisertaibuktiampulobatnarkotikhabispakai

g. MelakukanPelaporanPemakaianObatNarkotikkepadapetugasfarmasi

h. MelakukankegiatanevaluasimengenaiSosialisasi

a. E-FormulirPemakaianObatNarkotikdenganmenggunakanspreadsheets

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1TA_vyK6LFTE_VbKSOrC11iiCV2B9Alvi5mW m60XbG4/edit?usp=sharing

Printoutformulirpemakaianobatnarkotik

5. Bukti kegiatan 5

b. Melakukan brefing terkait penggunaan formulir pemakaian obat narkotik bersama penataanestesidanpetugasfarmasi

c. Google form hasil observasi formulir pemakaian obat narkotik yang di isi oleh kepala ruangan

https://forms.gle/3mykYCN5AjhkNH7B6

AnestesiDanPetugasFarmasi

d. Pengisian Lembar Evaluasi Hasil Ujicoba Formulir Pemakaian Obat Narkotik Oleh Penata

Ujicobapengisianformulirpemakaianobatnarkotik

e. Pengesahan Formulir Pemakaian Obat Narkotik Yang Di Tandatangani Oleh Kepala Ruangan,danyangmembuatformulir

6. Bukti kegiatan 6

a. Pengisiane-formulirobatnarkotikbulanagustusdanseptember

b. Printoutrekapdatapengisiane-formulirpemakaianobatnarkotikbulanagustus

c. Printoutrekapdatae-formulirpemakaianobatnarkotikbulanseptember

d. Memintatestimoni kepada kepalaruangan, mentor, dranestesi, penataanestesi dan farmasi mengenai pemakaian e-formulir pemakaian obat narkotik dengan media googleform

6. Lembar Konsultasi Dengan Mentor