1 minute read

Tabel 3.1.1datapengetahuanpemilahandanpembuangansampahmedis

 Petugas 27 orang

Berdasarkan tabel diatas mengenai survey pengetahuan pemilihan dan pembuangan sampah medis pada Bulan juni Tahun 2022 lantai 5 Utara didapatkan skoring tinggi sebanyak 26%, mendapatkan skor nilai kurang sebanyak 30%.

Advertisement

Dampak : a. Sampah limbah medis atau non medis yang berasal dari Rumah sakit akan menghasilkan Biohazard. Biohazard adalah organisme, atau zat yang berasal dari organisme yang menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia, terutama petugas Kesehatan ataupun pekerja yang berada di Rumah sakit. b. Risiko terjadi kecelakaan kerja yang menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan Rumah Sakit. c. Penurunan Mutu pelayanan di Rumah Sakit d. Menurunnya efisiensi dan produktivitas kerja.

Kondisi yang diinginkan : a. Perawatdanpetugasyangberadadilantai5Utaramengetahuifungsimasing-masing kantong sampah medis. b. Perawatdanpetugasyangberadadilantai5Utaradapatmenerapkandanmembuang sampah medis sesuai tempatnya.. c. Perawat dan petugas yang berada dilantai 5 Utara Mengetahui bahaya yang akan ditimbulkan jika salah dalam pembuangan sampah tidak pada tempatnya/ kantong plastik yang seharusnya.

Keterkaitan dengan Manajemen ASN dan SMART ASN

Perawat dan petugas kesehatan yang belum menerapkan pemilahan dan pembuangan sampah medis dengan benar dan salah dalam pembuangan sampah medis pada tempat yang tidak seharusnya, ini dapat berdampak dan merugikan banyak orang, hal ini menunjukan dalam penerapan manajemen ASN petugas kesehatan tidak melakukan pelayanan berdasarakan standar operasional dan tidak diterapkannya pelaksanaan kebijakan pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Saat ini belum ada media informasi dan aplikasi digital terhadap temuan dan pencatatan terkait pembuangan sampahmedis,dengan kurangnya media terkaitpemilihansampah medis, hal ini merupakan cerminan belum mendukung pemanfaatan media digital untuk berdaya dan bernilai lebih secara bersama-sama yang termasuk kedalam kompetensi literasi digital.

2.

Belum optimalnya Kepatuhan Perawat Terhadap Pemasangan Kancing

Kuning Dan Safety Sign Risiko Jatuh Dalam Penerapan Pencegahan Risiko

Jatuh Di IRNA Lantai 5 Utara RSUP Fatmawati.

Keselamatan pasien merupakan prioritas utama yang harus dilaksanakan pihak rumah sakit.Hal ini sangat erat kaitannya baik dengan citra rumah sakit maupun keamanan pasien. Tujuan dari pelaksaan keselamatan pasien di rumah sakit adalah untuk melindungi pasien dari kejadian yang tidak diharapkan.Resiko kejadian ini berasal dari prosespelayananyangdilakukanolehtenagakesehatanmelaluiprogram-programyang telah ditetapkan oleh rumah sakit (Depkes RI 2008). Jatuh merupakan suatu yang umum yang terjadi pada lansia, orang sakit, atau orang cedera yang sedang lemah. Untuk mencegah klien jatuh dan mengalami cedera karenanya, perawat harus mempertimbangkan pedoman pencegahan jatuh di tempat pelayanan kesehatan.

Data dan fakta:

Di RSUP Fatmawai sudah tersedia standar pengkajian penilaian risiko jatuh, namun:

- Pengkajian Penilaian risiko jatuhi yang di RSUP Fatmawati menggunakan Morse Fall Scale untuk dewasa dan Humpty Dumpty Scale untuk anak-anak.

- Berdasarkan pengamatan peserta latsar pada bulan juni 2022 ditemukan 2 pasien tidak dilakukan pemasangan kancing kuning (tanda risiko jatuh), segitiga kuning, dan pemasangan bed rail tempat tidur dengan penilaian skoring risiko Jatuh: tinggi

This article is from: