![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
4 minute read
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1. Identifikasi Isu
Identifikasi isu dilakukan saat masa orientasi berlangsung. Adapun dalam indetifikasi isu ditemukan isu-isu aktual sebagai berikut:
Advertisement
1. Kurangnya penyimpanan trombosit (Platelet Agitator) di ruangan komponen darah yang berakibat pada menurun nya kualitas trombosit di unit transfusi darah RSUP Fatmawati Tahun 2022.
Berdasarkan hasil observasi di ruang pengolahan komponen darah ditemukan bahwa penyimpanan trombosit atau platelet agitator hanya tersedia 1 unit, sedangkan produksi komponen darah trombosit dalam satu hari rata-rata menghasilkan 30 kantong darah trombosit, sehingga dalam hal penyimpanan hasil produksi komponen darah trombosit tersebut kurang memadai.
2. Kurang optimalnya rantai dingin darah dalam pengolahan komponen darah yang berakibat pada suhu darah dalam pengolahan yang tidak terpantau di unit transfusi darah RSUP Fatmawati Tahun 2022
Dalam pengolahan komponen darah terdapat berbagai faktor yang menentukan kualitas dari hasil pengolahan komponen darah salah satunya yaitu rantai dingin darah Rantai dingin darah dalam pengolahan komponen darah dapat berjalan dengan baik apabila di ruangan komponen darah sudah tersedia meja dingin sebagai tempat menaruh darah sebelum di olah menjadi komponen darah,berdasarkan hasil observasi di ruangan komponen darah belum terdapat meja dingin sehingga dapat disimpulkan rantai dingin darah masih belum berjalan dengan baik.
3. Belum adanya penyeimbang darah dalam pengolahan komponen darah yang berakibat sering terjadi nya sel darah merah yang masih menempel di cubing kantong darah setelah diproses dan ikut masuk ke dalam komponen darah di unit transfusi darah RSUP Fatmawati tahun 2022.
Penyeimbang darah sangat berguna untuk mengurangi jumlah gagal produksi dalam pengolahan komponen darah yang diakibatkan oleh sel darah merah ikut masuk ke dalam komponen darah, tetapi sesuai dengan hasil observasi di ruang komponen darah,penyeimbang darah masih belum tersedia.
Berikut penjelasan mengenai dampak apabila isu tidak ditangani dan keterkaitan isu dengan substansi agenda 3:
Tabel 3.1. Keterkaitan Isu dengan Peran dan Kedudukan ASN
Isu Dampak Apabila Isu tidak Ditangani
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kurangnya penyimpanan trombosit (Platelet
Agitator) di ruangan komponen darah yang berakibat pada menurun nya kualitas trombosit di unit transfusi darah RSUP
Fatmawati Tahun
2022
• Menurun nya masa simpan trombosit
• Menurun nya kualitas trombosit
• Manajemen ASN
Sebagai seorang teknisi transfusi darah sudah seharusnya melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, dimana menjaga kualitas hasil dari pengolahan komponen darah adalah salah satu bentuk tugas ASN sebagai pelayan publik.
• SMART ASN
Sebagai seorang teknisi transfusi darah seharusnya dapat menunjukkan nilai smart ASN yakni integritas dimana menunjukkan konsistensidalam menjalankan tugas sesuai dengan standar yang berlaku.
Kurang optimalnya rantai dingin darah dalam pengolahan komponen darah yang berakibat pada suhu darah dalam pengolahan yang tidak terpantau di unit transfusi darah
• Menurun nya kualitas darah
• Suhu darah dalam pengolahan komponen darah tidak terpantau
• Laporan pencatatan suhu yang tidak akurat
• Manajemen ASN
Seorang teknisi transfusi darah harus menjadi ASN yang profesional dalam melakukan pekerjaan
RSUP Fatmawati
Tahun 2022
Belum adanya penyeimbang darah dalam pengolahan komponen darah yang berakibat sering terjadi nya sel darah merah yang masih menempel di cubing kantong darah setelah diproses dan ikut masuk ke dalam komponen darah di unit transfusi darah
RSUP Fatmawati tahun 2022
• Gagal produksi dalam pengolahan komponen darah
• Jumlah produksi komponen darah yang menurun
• SMART ASN
Sebagai teknisi transfusi darah juga harus mempunyai wawasan global agar bisa mengetahui perkembangan terkini dan mencari manfaat yang bisa di terapkan di dalam pekerjaan
• Manajemen ASN
Sebagai teknisi transfusi darah harus memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
• SMART ASN
Sebagai seorang ASN dengan mempunyai wawasan global, diharapkan dapat membangun pola pikir yang adaptif serta mendukung fleksibilitas dan inovasi dalam pekerjaan.
3.2. Penetapan Core Issue
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu: a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang. b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuanyang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya. c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang. d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas.
Kurangnyapenyimpanantrombosit(PlateletAgitator)diruangankomponendarahyang berakibatpadamenurunnyakualitastrombositdiunittransfusidarahRSUPFatmawati Tahun2022
Kurangoptimalnyarantaidingindarahdalampengolahankomponendarahyangberakibat padasuhudarahdalampengolahanyangtidakterpantaudiunittransfusidarahRSUP FatmawatiTahun2022
Belumadanyapenyeimbangdarahdalampengolahankomponendarahyangberakibat seringterjadinyaseldarahmerahyangmasihmenempeldicubingkantongdarahsetelah diprosesdanikutmasukkedalamkomponendarahdiunittransfusidarahRSUPFatmawati tahun2022
Bobot Keterangan
1 Sangat kecil pengaruhnya
2 Kecil pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
4 Besar pengaruhnya
5 Sangat besar pengaruhnya
Sesuai hasil analisa dengan metode APKL dan setelah berdiskusi dengan kepala ruangan komponen darah dan mentor, maka dipilihlah isu mengenai “Belum adanya penyeimbang darah dalam pengolahan komponen darah yang berakibat sering terjadi nya sel darah merah yang masih menempel di cubing kantong darah setelah diproses dan ikut masuk ke dalam komponen darah di unit transfusi darah RSUP Fatmawati tahun 2022”.
3.3. Analisis Penyebab Isu
3.3.1 Kondisi Saat Ini
Tidak adanya alat penyeimbang darah sehingga belum diterapkan nya kegiatan penyeimbang darah yang aman dalam proses pengolahan komponen darah
3.3.2 Dampak jika masalah tidak diselesaikan
Akan semakin banyak hasil komponen darah yang didalam nya terdapat sel darah merah yang mengakibatkan menurunnya kualitas komponen darah tersebut bahkan sampai gagal produksi.
3.3.3 Kondisi yang diharapkan
Diharapkan agar dibuatkan penyeimbang darah sehingga dapat menekan jumlah gagal produksi di pengolahan komponen darah akbat dari sel darah merah yang masuk ke dalam komponen darah
Surroundings System
Terbatas nya jumlah petugas sehingga belum ada tanggung jawab dimasing masing bagian
Tidak semua alat refrigerator centrifuge ada penyeimbang darah nya
Belum adanya
Tidak semua petugas mau untuk membuat penyeimbang darah
Tidak adanya penyeimbang darah penyeimbang darah dalam pengolahan komponen darah yang berakibat sering terjadi nya sel darah merah yang masih menempel di cubing kantong darah setelah diproses dan ikut masuk ke dalam komponen darah di unit transfusi darah RSUP Fatmawati tahun 2022
Langka nya stok penyeimbang darah di vendor
Skills
Suppliers
3.4. Gagasan Pemecahan Isu
Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan tidak menimbulkan dampak yang tidak diharapkan, maka penulis mengajukan alternatif pemecahanisu tesebut yaitu: a. Melakukan pembelian alat penyeimbang darah ke vendor penyedia alat komponen darah. b. Pembuatanalatpenyeimbangdarahyangamanbagiprodukkomponen darah.
Berdasarkan alternatif pemecahan isu tersebut, maka penulis memutuskan untuk gagasan kreatif pemecahan isu adalah “Pembuatan alat penyeimbang darah pada proses pengolahan komponen darah di Unit Transfusi Darah RSUP Fatmawati Tahun 2022” .
3.5. Kegiatan
Pelaksanaan rancangan aktualisasi ini terdiri dari 4 kegiatan, yaitu:
1. Pertemuan persiapan pembuatan alat penyeimbang darah
2. Pembuatan alat penyeimbang darah
3. Uji coba alat penyeimbang darah
4. Sosialisasi alat penyeimbang darah