LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN V
PEMBUATAN MEDIA INFORMASI
DALAM BENTUK VIDEO PEMBUATAN BUKTI POTONG PAJAK POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
DISUSUN OLEH : ZAHRATUL HAYA, A.MD NIP. 199712142022032005
DIRJEN NAKES KEMENKES RI
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
TAHUN 2022
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Pembuatan Media
Informasi Dalam Bentuk Video Pembuatan Bukti Potong Pajak Poltekkes Kemenkes Jakarta
III” . Laporan aktualisasi ini sebagai salah satu penilaian kelulusan pada pendidikan dan pelatihan dasar CPNS golongan II angkatan 5 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2022. Semoga laporan aktualisasi ini nantinya dapat menjadi sebuah habituasi bagi penulis sebagai Pegawai Negeri Sipil yang berdasarkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik yang berintegritas dan profesional, pelaksana kebijakan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan jajaran
2. Bapelkes Cikarang yang telah menyelenggarakan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS
3. Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang telah memfasilitasi media pembelajaran dalam
Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS
4. Yupi Supartini, S.Kp, M.Sc selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta III dan jajaran
5. Yandri Irawan, S.Kom, M.Pd selaku Kepala Bagian Akademik dan Umum Poltekkes
Kemenkes Jakarta III
6. Aldine Andriza Harahap, SE, MKM selaku Kepala Subtansi Bagian Keuangan dan BMN
Poltekkes Kemenkes Jakarta III dan selaku mentor dari penulis yang telah memberikan bimbingan dan motivasinya selama masa orientasi dan pelaksanaan Pelatihan Dasar (Latsar)
7. dr. Titiek Resmisari, MARS selaku coachyang telah memberikan bimbingan dan dengan sabar memberikan banyak masukan serta motivasi kepada penulis dalam penyusunan
Laporan Aktualisasi ini
8. Erlinawati Pane, SKM,MKM selaku penguji Laporan Aktualisasi
9. Orang tua yang selalu mendo’akan yang terbaik untuk penulis
10. Seluruh peserta Latsar CPNS Golongan II Angkatan 5 Tahun 2022 khususnya temanteman dari kelompok C yang senantiasa selalu kompak dan saling membantu selama pelaksanaan Pelatihan Dasar (Latsar).
iii
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas dari kekurangan dan keterbatasaan, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan laporan ini.
Bekasi, Agustus 2022
iv
Zahratul Haya, A.Md
v DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.........................................................................................................................iii DAFTAR ISI......................................................................................................................................v DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1 A.Latar Belakang.............................................................................................1 B.Tujuan ........................................................................................................2 C.Manfaat.......................................................................................................3 BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA 4 A.Profil Instansi...............................................................................................4 B.Profil Peserta...............................................................................................9 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI............................................. 10 A.Identifikasi Isu...........................................................................................10 B.Penapisan Isu...........................................................................................14 C.Deskripsi Core Isu......................................................................................15 D.Analisa Penyebab Isu .................................................................................16 E.Gagasan Kreatif Pemecahan Isu ..................................................................17 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI 18 A.Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS...............................................18 B.Penjadwalan 28 BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI............................................................................................ 29 A.Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS..........................................29 B.Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS...................................29 C.Rencana Tindak Lanjut...............................................................................43 BAB VIPENUTUP 44 A.Kesimpulan................................................................................................44 B.Saran........................................................................................................44 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 45 LAMPIRAN................................................................................................................................... 46
vi
Table 1. Keterkaitan Isu dengan Peran dan Kedudukan ASN untuk Terwujudnya Smart Governance 12 Table 2. Analisis Isu Berdasarkan USG 14 Table 3. Kegiatan Gagasan Kreatif 17 Tabel 4 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS Pelaksanaan Aktualisasi 18 Tabel 5. Time Tabel Rencana Aktualisasi 28 Tabel 6. Tabel Pihak yang Terlibat dalam Kegiatan Aktualisas. 28 Tabel 7. Tahapan Kegiatan Aktualisasi 29
DAFTAR TABEL
vii
Gambar 1. Struktur Organisasi 7 Gambar 2. Daftar Pajak pada Sakti 15 Gambar 3. Metode Analisas Permasalahan dengan Fishbone 16 Gambar 4. Berkonsultasi dengan mentor............................................................................................30 Gambar 5. Mencari dan mencatat sumber referensi ...........................................................................33 Gambar 6. Sumber referensi 33 Gambar 7. Rekaman video pembuatan bukti potong pajak.................................................................36
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka menjalankan pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, diperlukannya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baik. Oleh karena itu dibuatlah UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, untuk memiliki ASN yang integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tugas dan fungsi yang dijalankan oleh seorang ASN merupakan aktualisasi yang nyata dalam lingkungan instansi terkait. Agar tugas dan fungsi tersebut berjalan dengan baik maka seorang ASN harus dapat membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik.
Berdasarkan tuntutan tersebut maka diperlukannya Pendidikan dan Pelatihan Terintegrasi yang selanjutnya disebut pelatihan prajabatan adalah proses pelatihan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang bagi calon PNS. Pendidikan dan Pelatihan
Terintegrasi ini diatur pada Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon PNS.
Saat ini penulis sedang mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 5
Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang dengan metode BlendedLearning,yaitu memadukan proses pembelajaran tatap muka di dalam
kelas dengan proses pembelajaran secara daring. Salah satu bagian pembelajarannya
yaitu pembelajaran jarak jauh(distancelearning),adalah pembelajaran kolaboratif antara
peserta Pelatihan Dasar CPNS dan tenaga pelatihan dengan memanfaatkan sistem
pembelajaran yang dikembangkan oleh Lembaga Administrasi Negara dan dikelola
bersama dengan lembaga pelatihan pemerintah yang terakreditasi. Pembelajaran jarak
jauh terdiri dari pembelajaran secara daring (e-learning) dan aktualisasi di tempat kerja
masing-masing. Tahapan aktualisasi bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai
1
BerAKHLAK, peran dan kedudukan PNS dalam melaksanakan rancangan kegiatan pemecahan isu. Penerapan nilai-nilai inilah yang membutuhkan rangkaian proses
perencanaan yang dimulai dengan pengenalan unit kerja, penetapan masalah dan pemecahan isu untuk kemudian merujuk kepada penerapan nilai-nilai dasar dalam kegiatan tersebut.
Pada tahapan aktualisasi penulis menemukan beberapa isu yang dapat diangkat pada unit kerja salah satunya adalah Belum Optimalnya Kewajiban Perpajakan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III pada tahun 2022. Dikarenakan masih ada perpajakan yang belum dijalani seperti pembuatan bukti potong pajak guna memenuhi kepatuhan perpajakan. Bukti potong pajak tersebut diperlukan rekanan sebagai bukti yang menjadi validasi bahwa rekanan tersebut telah menyetorkan pajak kepada negara atas transaksi yang dilakukannya dengan bendahara pemerintah. Menyampaikan bukti potong kepada rekanan perlu dilakukan sebagai bentuk pelayanan publik kepada masyarakat sekaligus untuk mendukung pemenuhan kewajiban masyarkat untuk taat membayar dan melaporkan pajak kepada negara. Maka dari itu penulis mengusulkan judul “Pembuatan Media Informasi Dalam Bentuk Video Pembuatan Bukti Potong Pajak Poltekkes Kemenkes Jakarta III” Proses mengatasi isu tersebut dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK, Manajemen ASN, dan Smart Governance.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Penyelenggaraan latihan dasar CPNS dan aktualisasi bertujuan untuk:
a. Memahami dan menerapkan nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam kegiatan aktualisasi serta habituasi.
b. Membentuk PNS yang profesional yang berkarakter yaitu PNS yang memiliki sikap dan perilaku bela negara, nilai-nilai dasar profesi PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelatihan dasar CPNS ini adalah:
a. Mengidentifikasi isu yang terjadi di Sub Bagian Keuangan dan BMN Poltekkes Kemenkes Jakarta III
b. Menganalisis dampak isu jika tidak segera diselesaikan.
2
c. Menganalisis penyebab-penyebab isu.
d. Menentukan gagasan kegiatan-kegiatan inisiatif untuk menyelesaikan isu.
e. Melandasi setiap tahapan kegiatan dengan nilai-nilai dasar PNS.
f. Menetapkan kontribusi output kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi organisasi.
g. Menetapkan kontribusi output kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi.
h. Menganalisis dampak jika nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan dalam tugas dan jabatan.
C. Manfaat
1. Bagi diri sendiri
Dengan mengaktualisasi nilai-nilai BerAKHLAK akan semakin membentuk kepribadian diri yang baik sehingga dapat bekerja secara profesional, disiplin, jujur, memiliki etika, kreatif dan inovatif yang mendorong kinerja menjadi lebih baik.
2. Bagi instansi
Kinerja PNS yang menjadi semakin baik akan membuat pelayanan di instansi semakin baik, iklim kerja yang kondusif dan menyenangkan dalam melayani publik, serta membantu pencapaian visi misi instansi sehingga citra instansi di masyarakat pun semakin meningkat.
3
BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi
1. Sejarah Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III berdiri pada tanggal 16 April 2001
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI nomor
298/MENKES-KESOS/SK/IV/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik
Kesehatan. Saat ini Keputusan Menteri Kesehatan tersebut sudah diperbarui dengan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1988/Menkes/ PER/IX/2011 tanggal 27
September 2011 tentang Perubahan atas peraturan Menteri Kesehatan No.
890/Menkes/PER/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan..
Direktorat Poltekkes Kemenkes Jakarta III berkedudukan di Jalan Arteri JORR
Jatiwarna Kecamatan Pondok Melati Bekasi. Institusi ini merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi tenaga kesehatan yang terdiri dari jurusan Analis Kesehatan, Kebidanan, Keperawatan,dan Fisioterapi yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga analis kesehatan, bidan, perawat, fisioterapi profesional pemula sebagai tenaga
Kesehatan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III ini pada awalnya
adalah akademi - akademi (Keperawatan, Kebidanan, Anestesi dan Analis Kesehatan) yang berada di bawah Kementerian Kesehatan. Jurusan Keperawatan pada awalnya
terdiri dari 3 Program Studi (Program Studi D III Keperawatan Kimia 17, Program Studi
D III Keperawatan Persahabatan, Program Studi D III Keperawatan Anestesi).
Program studi D III Keperawatan Kimia 17 berasal dari Akademi Keperawatan Depkes
RI yang telah berdiri sejak tahun 1962. Prodi D III Keperawatan Persahabatan berasal
dari Akademi Keperawatan Depkes RI Persahabatan yang merupakan konversi dari
Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Depkes RI yang berdiri sejak tahun 1976. Program Studi D III Keperawatan Anestesi pada awalnya merupakan program pendidikan
penata anestesi yang berdiri pada tahun 1962 dan menjadi Akademi Anestesi Depkes
RI pada tahun 1966. Mulai tahun 1986 terjadi perubahan nama menjadi Akademi
Keperawatan Anestesi (Akpernes). Pada tahun 2007 Program Studi D III Keperawatan
Anestesi berubah menjadi Program Studi D III Keperawatan dengan muatan institusi Keperawatan anestesi, sehubungan dengan diberlakukannya undang-undang praktik
kedokteran, maka Program Studi D III Keperawatan Anestesi ditutup.
4
Tahun 2021 Poltekkes Kemenkes Jakarta III memiliki 4 (empat) jurusan
dengan 11 Program Studi yang terletak di tiga kampus utama yaitu kampus Jatiwarna
di Kota Bekasi, Kampus Kimia di Jakarta Pusat dan kampus Pulomas di Jakarta timur. Adapun pembagian jurusan dan program studi yang tersedia adalah sebagai berikut:
1. Jurusan Keperawatan
a. Program Studi DIII Keperawatan
b. Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan
c. Program Studi Pendidikan Profesi Ners
2. Jurusan Kebidanan
a. Program Studi DIII Kebidanan
b. Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
c. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan d. Program Studi Sarjana Terapan
Promosi Kesehatan
3. Jurusan Teknologi Laboratorium Medis (TLM)
a. Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis
b. Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis
4. Jurusan Fisioterapi
a. Program Studi Sarjana Terapan Fisioterapi
b. Program Studi Pendidikan profesi Fisioterapis
2. Visi Misi, Tujuan, Motto, Tugas dan Fungsi Poltekkes Kemenkes Jakarta III
a. Visi
Menjadi institusi Pendidikan Tinggi yang Unggul Berbasiskan IPTEK
Kesehatan di Tingkat Asia Tenggara pada Tahun 2028.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga Kesehatan yang menguasai IPTEK di bidang kesehatan, berbudaya dan berkarakter untuk menghasilkan tenaga kesehatan berkualitas
2) Mengembangkan IPTEK terkini melalui penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkesinambungan dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
3) Mengembangkan jejaring kerja dengan pemangku kepentingan pada tingkat
Nasional dan Internasional dalam pengembangan IPTEK kesehatan untuk
menghadapi tantangan global
4) Menguatkan tata kelola bidang akademik dan umum yang akuntabel, profesional dan transparan
5
c. Tujuan Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Secara umum tujuan institusi berdasarkan Rencana Strategis Tahun
2019-2023 adalah sebagai berikut:
1) Menjadikan Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagai institusi pendidikan tinggi kesehatan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, terdidik dengan penguasaan IPTEK Kesehatan, berbudaya dan berkarakter.
2) Meningkatkan peran Poltekkes Jakarta III dalam penelitian yang berkesinambungan untuk mengembangkan IPTEK baru di bidang kesehatan.
3) Meningkatkan peran civitas akademika Poltekkes Jakarta III dalam memberdayakan potensi masyarakat dan membantu masyarakat agar mandiri untuk menolong dirinya sendiri dalam hidup sehat.
4) Meningkatkan kegiatan kerjasama dengan pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan dan pengembangan proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
d. Motto Poltekkes Kemenkes Jakarta III
"Terdepan Dalam Kualitas " dan Janji Layanan adalah “Kepuasan Anda, Harapan Kami”
e. Tugas dan Fungsi Poltekkes Kemenkes Jakarta IIII
1) Tugas
Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam melaksanakan tugasnya mengacu
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1988/MENKES/PER/IX/2011 Tanggal
27 September 2011 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor: 890/ MENKES/PER/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tata Laksana
Politeknik Kesehatan yaitu melaksanakan pendidikan profesional dalam program Diploma I, Diploma II, Diploma III dan atau program Diploma IV sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
2) Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokoknya Poltekkes Kemenkes Jakarta III memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian di bidang kesehatan
b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan profesional dan kesehatan
c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab
6
d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan
e. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif
3. Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Gambar 1. Struktur Organisasi
Penulis berada pada jabatan Pengelola Keuangan yaitu tepatnya dibawah Bagian Akademik dan Umum di Sub Bagian Keuangan dan BMN
4. Nilai-Nilai Budaya Organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Budaya kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang yang menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi kemudian tercermin dari sikap dan berubah menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan seseorang yang terwujud sebagai “kerja” atau “bekerja”. Nilai-nilai yang
dimiliki oleh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III adalah BERADAB, yaitu:
a. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu seluruh warga
Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan percaya dan meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa, ditunjukkan dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya
7
b. Etika, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan harus memiliki norma, nilai, kaidah dan ukuran untuk mengatur cara bergaul/berhubungan dengan saling menghormati, menunjukan sikap sopan santun, dan tata karma
c. Rasional, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan mampu menyelesaikan masalahnya dengan menggunakan kemampuan berpikir / menggunakan akal daripada menggunakan batin dan perasaannya serta memiliki sikap dalam menjalankan tugasnya berdasarkan pikiran dan pertimbangan yang logis dan cocok dengan akal manusia
d. Amanah, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan memiliki sifat yang mampu memelihara stabilitas rohaninya, tidak berkeluh kesah bila ditimpa kesusahan, tidak melampaui batas ketika mendapat kesenangan dalam melaksanakan tugas keagamaan maupun kemanusiaan.
e. Dedikasi, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan mampu mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha mencapai tujuan yang mulia
f. Akuntabilitas dan Transparan, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan harus dapat mempertanggungjawabkan secara ilmiah, terbuka dan senantiasa mengacu pada perkembangan keilmuan yang mutakhir dan dinamis, berorientasi pada rasa saling percaya untuk terselenggaranya suasana akademik yang kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme.
g. Berkarakter, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan memiliki watak, sifat, akhlak, tabiat, dan budi pekerti yang membedakannya antara seorang individu dengan individu yang lain.
8
B. Profil Peserta
Nama : Zahratul Haya
NIP : 199712142022032005
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Desemeber 1997
Pendidikan : D3 Akuntansi
Jabatan : Pengelola Keuangan
Bagian : Sub Bagian Keuangan dan BMN
Instansi : Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Peserta adalah seorang CPNS Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Golongan III. Dengan tugas pokok peserta sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP) adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya dokumen SPBy/permintaan uang kegiatan melalui UP (Uang Persediaan), TUP (Tambahan Uang Persediaan) dan LS (Langsung)
2. Terlaksananya distribusi uang muka kerja kepada pelaksana kegiatan
3. Tersedianya dokumen pertanggungjawaban/bukti fisik sesuai dengan penggunaan uang muka kerja
4. Terlaksananya penatausahaan pajak meliputi perhitungan, pemotongan dan memasukkan data secara online melalui aplikasi Kementerian Keuangan (SSE) atau secara manual SPP kemudian menyetorkannya ke bank
5. Tersedianya Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB), dokumen pendukung, dan menyerahkan sisa dana (apabila uang muka kerja lebih besar dari biaya kegiatan) kepada bendahara
6. Terlaksananya penatausahaan bukti fisik pertanggungjawaban secara sistematis untuk kerapihan dokumentasi
7. Tersedianya Surat Perintah Membayar (SPM) beserta data dukungnya
8. Terlaksananya pemeriksaan data SPM yang telah diterbitkan beserta data dukungnya
9. Terlaksananya tugas yang diberikan oleh pimpinan atau direktur
9
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
A.
Identifikasi Isu
1. Deskripsi Isu
Berdasarkan penempatan kerja selama 3 bulan dan dengan environmental scanningdi institusi tempat kerja yaitu Poltekkes Kemenkes Jakarta III khususnya di Sub Bagian Keuangan dan BMN, penulis menemukan beberapa isu yang dapat diangkat dan bersumber dari SKP (Sasaran Kinerja Pegawai). Berikus ini beberapa isu yang telah dirumuskan:
a. Belum Optimalnya Pencatatan Buku Kas Umum di Poltekkes Kemenkes
Jakarta III Tahun 2022
Buku Kas Umum (BKU) adalah buku sebagai hasil pencatatan bendahara untuk menginformasikan aliran masuk dan keluar kas. BKU ini adalah
pencatatan harian yang dilakukan oleh Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran, maupun Bendahara Pembantu. BKU dibedakan menjadi 2 (dua)
yaitu BKU Penerimaan (dari sisi Bendahara Penerimaan) dan BKU Pengeluaran (dari sisi Bendahara Pengeluaran). Fungsi BKU adalah untuk membukukan uang yang dikelola bendahara pengeluaran. Saldo BKU mencerminkan saldo uang yang berada dalam pengelolaan bendahara pengeluaran. Saat ini pencatatan BKU belum tertata dengan baik, masih sering ditemukannya kesalahan pemberian kode pada BKU. Sehingga mempengaruhi buku pembantu lainnya seperti buku pembantu kas tunai, buku pembantu bank, buku pembantu uang muka, dan buku pembantu pajak. Dikhawatirkan jika pencatatan belum optimal akan berdampak kepada pelaporan LPJ yang akan datang.
b. Belum Optimalnya Pembuatan Bukti Potong Pajak di Poltekkes
Kemenkes Jakarta III Tahun 2022
Berdasarkan Pasal 47 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun
2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Setiap PA/KPA dan/atau Bendahara yang melakukan pembayaran atas beban
APBN ditetapkan sebagai wajib pungut pajak sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan. Kewajiban pajak bagi bendaharan yaitu yang pertama
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 231/PMK.03/2019 mengatur
bahwa setiap lnstansi Pemerintah wajib mendaftarkan diri pada KPP (kantor
10
pelayanan pajak) yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan Instansi
Pemerintah menurut keadaan yang sebenarnya. Kewajiban kedua Bendahara
pemerintah wajib memotong atau memungut, menyetor, dan melaporkan PPh yang terutang atas setiap pembayaran yang merupakan objek pemotongan atau
pemungutan PPh. PPh yang wajib dipotong dan/atau dipungut oleh bendahara
Pemerintah terdiri dari PPh pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 22, dan PPN.
Kewajiban ketiga yaitu Bendahara Instansi Pemerintah wajib melaporkan
pemotongan dan/atau pemungutan serta penyetoran pajak yang dilakukan
dalam satu Masa Pajak ke KPP tempat Instansi Pemerintah terdaftar.
Kewajiban perpajakan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III belum semua
dilakukan, salah satunya yaitu pembuatan bukti potong pajak belum diterapkan.
Bukti potong pajak tersebut diperlukan rekanan sebagai bukti yang menjadi validasi bahwa rekanan tersebut telah menyetorkan pajak kepada negara atas
transaksi yang dilakukannya dengan bendahara pemerintah. Menyampaikan bukti potong kepada rekanan perlu dilakukan sebagai bentuk pelayanan publik
kepada masyarakat sekaligus untuk mendukung pemenuhan kewajiban masyarkat untuk taat membayar dan melaporkan pajak kepada negara. Dampak dari hal ini yaitu tidak tersampaikannya bukti potong kepada rekanan, sehingga bentuk pelayanan publik kepada masyarakat sekaligus untuk mendukung
pemenuhan kewajiban masyarakat untuk taat membayar dan melaporkan pajak kepada negara belum optimal. Sehingga kepercayaan masyarakat kepada instansi menurun.
c. Belum Optimalnya Pendistribusian Fee Vaksinator di Poltekkes
Kemenkes Jakarta III Tahun 2022
Dalam mendukung program pemerintah untuk memutus mata rantai
Covid-19 maka Poltekkes Kemenkes Jakarta III melalui tim Satgas bekerjasama
dengan Puskesmas sekitar untuk melaksanakan vaksinasi covid-19. Tim
Vaksinator covid-19 yang bertugas terdiri atas dosen, mahasiswa serta alumni yang dalam seminggunya mengikuti jadwal yang telah dibuat untuk bertugas.
Dalam tugasnya setiap vaksinator mendapatkan fee transportasi sesuai berapa banyak mereka bertugas dalam seminggu. Seharusnya setelah vaksinator
menyelesaikan tugasnya keuangan akan langsung mendistribusikan fee transportasi tersebut. Selain itu metode pendistribusian fee transportasi vaksinator masih menggunakan uang tunai dan tidak menggunakan transfer.
Pada kenyataannya pendistribusian tersebut belum optimal atau terhambat
11
dikarenakan pencairan dana yang terlambat sehingga pada saat pendistribusian
dana belum tersedia, dan pendistribusian uang tunai tidak menggunakan metode
transfer juga mempunyai resiko yang besar melihat jumlah keseluruhannya
lumayan besar.
Governane
Isu
Belum Optimalnya
Pencatatan Buku Kas
Umum di Poltekkes
Kemenkes Jakarta III
Tahun 2022
Dampak Apabila Isu
Tidak Ditangani
Saat ini pencatatan BKU
belum tertata dengan
baik yaitu dengan
pemberian kode pada
BKU sehingga
mempengaruhi buku
pembantu lainnya seperti
buku pembantu kas
tunai, buku pembantu
bank, buku pembantu uang muka, dan buku pembantu pajak.
Dikhawatirkan jika
pencatatan belum
optimal akan berdampak
kepada pelaporan LPJ yang akan datang.
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
a. Manajemen ASN
Pada kode etik dan kode
perilaku manajemen ASN
dijelaskan salah satunya yaitu
untuk melaksanakan
tugasnya dengan cermat
dan disiplin. Pengelola
keuangan adalah ASN,
hendaknya dalam menjalankan
tusinya harus cermat dalam
pemberian kode BKU yang
nantinya mempengaruhi
kedisiplinan pelaporan LPJ.
b. Smart ASN
Memberikan kode BKU yang
tepat merupakan sikap yang
professional dan
berintegritas yang harus
dimiliki oleh Pengelola
Keuangan
Belum Optimalnya
Pembuatan Bukti
Potong Pajak
Poltekkes Kemenkes
Dampak dari hal ini yaitu
tidak tersampaikannya
bukti potong kepada rekanan, sehingga
a. Manajemen ASN
Peran ASN adalah Memberikan
pelayanan public yang
professional dan
12
2. Keterkaitan Isu dengan Peran dan Kedudukan ASN untuk Terwujudnya Smart
Table 1. Keterkaitan Isu dengan Peran dan Kedudukan ASN untuk Terwujudnya Smart Governance
Jakarta III Tahun
2022
bentuk pelayanan publik
kepada masyarakat
sekaligus untuk
mendukung pemenuhan
kewajiban masyarakat
untuk taat membayar
dan melaporkan pajak
kepada negara belum
optimal. Sehingga
kepercayaan masyarakat
kepada instansi
menurun.
berkualitas. Salah satu
kegiatannya yaitu membuat
bukti potong pajak sebagai
bukti atas transaksi yang
dilakukan oleh rekanan
dengan bendahara.
b. Smart ASN
Pembuatan Bukti potong
dengan menggunakan aplikasi
e-bupot DJP akan
meningkatkan
kemampuan IT dari ASN
yang mana menjadi salah satu
tuntutan dalam Smart ASN
Belum Optimalnya
Pendistribusian Fee
Vaksinator di
Poltekkes Kemenkes
Jakarta III Tahun
2022
Pada kenyataannya
pendistribusian tersebut
belum optimal atau
terhambat dikarenakan
pencairan dana yang
terlambat sehingga pada
saat pendistribusian dana belum tersedia, dan pendistribusian uang
tunai tidak menggunakan
metode transfer juga
mempunyai resiko yang
besar melihat jumlah
keseluruhannya lumayan besar.
A. Manajemen ASN
Sebagai pelaksana
kebijakan publik, ASN harus
mampu bertanggungjawab
dalam mengerjakan tusinya.
Ketersediaan dana pada saat
pendistribusian merupakan bentuk tanggung jawab dari pengelola keuangan atau
bendahara.
B. Smart ASN
Wujud Smart ASN dalam hal
ini adalah menggunakan
metode transfer dana untuk
vaksinator yang kaitannya
yaitu nilai peningkatan
kemampuan IT.
13
B. Penapisan Isu
Berdasarkan identifikasi terhadap masalah yang ada, maka dilakukan penapisan isu untuk menentukan isu aktual yang akan diangkat menjadi isu utama dengan menggunakan analisis Urgency,Seriousness,danGrowth(USG).Urgencyartinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growthmenekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Rentang penilaian yang digunakan pada matriks USG adalah 1-5, semakin tinggi skor menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani. Interval penentuan prioritas sebagai berikut:
✓ Angka 1: sangat tidak mendesak/gawat dan dampak;
✓ Angka 2: tidak mendesak/gawat dan dampak;
✓ Angka 3: cukup mendesak/gawat dan dampak;
✓ Angka 4: mendesak/gawat dan dampak;
✓ Angka 5: sangat mendesak/gawat dan dampak
Dari analisis isu dengan menggunakan teknik USG, maka diperoleh isu prioritas (nilai tertinggi) dan ditetapkan sebagai isu dalam Rancangan aktualisasi serta akan dicarikan solusi pemecahan masalahnya adalah “Belum Optimalnya Pembuatan Bukti
Potong Pajak di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022”.
14
Table 2. Analisis Isu Berdasarkan USG
NO ISU U S G TOTAL PERINGKAT 1 Belum Optimalnya Pencatatan Buku Kas Umum di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022 3 4 4 11 2 2 Belum Optimalnya Pembuatan Bukti Potong Pajak di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022 4 4 5 13 1 3 Belum Optimalnya Pendistribusian
Vaksinator di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022 3 3 4 10 3
Fee
C. Deskripsi Core Isu
Setelah ditapiskan dengan metode USG maka didapatkan core isu yang akan diangkat dan diselesaikan yaitu “Belum Optimalnya Pembuatan Bukti Potong Pajak
Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022”. Berdasarkan PMK Nomor 231/PMK.03/2019
tentang Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan NPWP, Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan PKP, serta Pemotongan dan/atau Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan
Pajak bagi Instansi Pemerintah, diatur ketentuan sebagai berikut:
1. PPh yang wajib dipotong dan/atau dipungut oleh Instansi Pemerintah terdiri dari:
PPh Pasal 4 ayat (2); PPh Pasal 15; PPh Pasal 21; PPh Pasal 22; PPh Pasal23; dan
PPh Pasal 26.
2. Dalam melakukan pemotongan atau pemungutan PPh, Instansi Pemerintah harus membuat bukti pemotongan atau pemungutan PPh. Instansi Pemerintah harus menyerahkan bukti pemotongan atau pemungutan PPh tersebut kepada pihak yang dilakukan pemotongan atau pemungutan PPh
Dari penjelasan peraturan diatas, Poltekkes Kemenkes Jakarta III seringkali
mempunyai transaksi yang dikenakan PPh Pasal 22 dan PPh Pasal 23. Transaksi yang
dikenakan PPh Pasal 22 seperti transaksi pengadaan barang. Sedangkan transaksi yang
dikenakan PPh pasal 23 seperti penggunaan jasa rutin yaitu pemeliharaan lift, AC, kendaraan, dan gedung serta biaya outsourching penggunaan jasa security. Lalu transaksi sewa ruangan, kendaraan, dan tanaman hias untuk keperluan acara juga
dikenakan PPh pasal 23
Gambar 2. Daftar Pajak pada Sakti
Berdasarkan pengamatan dan diskusi bersama Koordinator Kelompok Substansi
Keuangan dan BMN selaku atasan, Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagai subjek
bendaharawan pemerintah sudah melakukan pemotongan atas pajak-pajak tersebut
Namun belum adanya bukti atas pemotongannya yang disebut bukti potong pajak. Bukti
potong pajak tersebut diperlukan rekanan sebagai bukti yang menjadi validasi bahwa
15
rekanan tersebut telah menyetorkan pajak kepada negara atas transaksi yang dilakukannya dengan bendahara pemerintah.
Diketahui tidak adanya bukti potong disebabkan oleh belum adanya media informasi bagi pegawai untuk menggunakan aplikasi pembuatan bukti potong pajak yang dinamakan e-bupot. Dampak dari hal ini yaitu tidak tersampaikannya bukti potong kepada rekanan, sehingga bentuk pelayanan publik kepada masyarakat sekaligus untuk mendukung pemenuhan kewajiban masyarakat untuk taat membayar dan melaporkan pajak kepada negara belum optimal. Sehingga kepercayaan rekanan kepada instansi menurun.
Dengan adanya media informasi pembuatan bukti potong menggunakan aplikasi e-bupot diharapkan pengelola keuangan atau bendahara mampu membuat bukti potong pajak untuk setiap transaksi yang dikenakan PPh Pasal 22 dan PPh Pasal 23, sehingga bentuk pelayan publik dalam mendukung kewajiban masyarakat untuk taat membayar pajak terpenuhi.
D. Analisa Penyebab Isu
Berdasarkan hasil prioritas analisis isu USG diatas yaitu “Belum Optimalnya
Pembuatan Bukti Potong Pajak di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022” dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yang tergambar dalam diagram fishbone diagram
sebagai berikut:
Method
Penyampaian pemotongan kepada rekanan belum melampirkan bukti potongnya
Belum adanya media informasi yang interaktif untuk pembuatan bukti potong pajak
Material
Minimnya
Belum
Optimalnya
Pembuatan
Bukti
Potong
Pajak di Poltekkes
Kemenkes
Jakarta III
Penggunaan
16
Gambar 3. Metode Analisas Permasalahan dengan Fishbone
Mother nature
Man Machine
Kurangnya pelatihan perpajakan untuk pegawai
aplikasi pajak masih minim
sosialisasi perpajakan dari KPP
Tidak ada tim khusus perpajakan
E. Gagasan Kreatif Pemecahan Isu
Berdasarkan penyebab analisis diatas dipilih salah satu penyebab dari belum
optimalnya pembuatan bukti potong pajak adalah belum adanya media informasi
pembuatan bukti potong pajak Oleh karena itu setelah melakukan diskusi dengan mentor
penulis menyimpulkan gagasan kreatifnya adalah Pembuatan Media Informasi
Dalam Bentuk Video Pembuatan Bukti Potong Pajak Poltekkes Kemenkes Jakarta III, dirumuskan kegiatan gagasan kreatif sebagai berikut:
Table 3. Kegiatan Gagasan Kreatif
No Kegiatan Sumber
1 Mengkonsultasikan dan mendiskusikan gagasan kreatif yang akan dilakukan SKP
2 Pengumpulan data dukungan untuk membuat video SKP
3 Pembuatan video mengenai cara pembuatan bukti potong pajak Inovasi
4 Melakukan sosialisasi video pembuatan bukti potong pajak SKP
5 Evaluasi pemanfaatan video pembuatan bukti potong pajak SKP
17
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
A. Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS
Nama : Zahratul Haya
Jabatan : Pengelola Keuangan
Unit Kerja : Sub Bagian Keuangan dan BMN Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Isu Yang diangkat : Belum Optimalnya Kewajiban Perpajakan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2022
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan Media Informasi Dalam Bentuk Video Pembuatan
1 Mengkonsultasikan dan mendiskusikan
gagasan kreatif
yang akan
dilakukan
1. Membuat janji temu dengan atasan Tersedianya jadwal pertemuan Saya menanyakan
kesediaan atasan dengan
sopan dan ramah
(Berorientasi
Pelayanan). Saya juga
Disiplin saat bertemu yang
artinya menepati janji temu
Sesuai dengan Misi
Poltekkes Kemenkes
Jakarta III yaitu
Menguatkan tata
kelola bidang
akademik dan umum
yang akuntabel,
Sesuai dengan nilai
yang dimiliki oleh
Poltekkes Kemenkes
Jakarta III yaitu
Etika, adalah
memiliki norma, nilai, kaidah dan
18
Bukti Potong Pajak Poltekkes Kemenkes Jakarta III
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tabel 4. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS Pelaksanaan Aktualisasi
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT / HASIL
2. Menjelaskan
gagasan kreatif yang akan dilakukan
Tersampaikannya
gagasan kreatif yang sudah dirancang
dengan atasan sesuai waktu yang disepakati (Akuntabel).
Saya bertanggungjawab
pada saat menjelaskan
gagasan kreatif (Akuntabel).
Saya berinovasi dan berpikir kreatif saat
menyampaikan gagasan (Adaptif).
profesional dan transparan.
ukuran untuk mengatur cara bergaul/ berhubungan
dengan saling menghormati, menunjukan sikap sopan santun, dan tata karma.
3. Mendiskusikan
gagasan kreatif dan membuat kesimpulan hasil pertemuan dengan atasan
Catatan hasil diskusi dan kesimpulan dari pertemuan
Saya mendiskusikan
gagasan dengan kualitas
terbaik (Kompeten). Saya menghargai masukan dan saran yang telah diberikan oleh atasan (Harmonis).
Saya bersikap nasionalisme
dengan mengomunikasikan
hal-hal terkait kegiatan
kepada atasan dengan
menggunakan Bahasa
19
dukungan untuk
membuat video
1. Mengumpulkan
sumber referensi
untuk pembuatan
bukti potong
menggunakan ebupot
Tersedianya
sumber referensi yang diperlukan
Indonesia (Loyal). Saya
terbuka dalam bekerja
sama menerima arahan dari
atasan maupun rekan kerja
lainnya untuk menghasilkan
nilai tambah dari gagasan
(Kolaboratif).
Saya mencari sumber
referensi dengan cekatan
(Berorientasi
Pelayanan). Saya mencari
sumber referensi secara
bertanggungjawab
(Akuntabel).
Sesuai dengan Misi
Poltekkes Kemenkes
Jakarta III yaitu
menguatkan tata
kelola bidang
akademik dan umum
Sesuai dengan nilai
Rasional mampu
menyelesaikan
masalahnya dengan
menggunakan
kemampuan berpikir
Tersedianya
catatan sumber referensi untuk dipelajari
transaksi keuangan Tersedianya
transaksi untuk
Saya tidak menggunakan
fasilitas kantor secara
berlebihan saat mempelajari
peraturan terkait
(Akuntabel).
Saya mengumpulkan data
transaksi keuangan yang
dikenakan pajak dengan
yang akuntabel, profesional dan transparan.
/ menggunakan akal
daripada
menggunakan batin dan perasaannya
serta memiliki sikap
dalam menjalankan
tugasnya
berdasarkan pikiran dan pertimbangan
20
2 Pengumpulan data
2. Mencatat sumber
referensi dan mempelajarinya
3. Mengumpulkan data
data
yang dikenakan
pajak
dimasukan ke ebupot
kualitas terbaik (Kompeten). Saya
meminta bantuan rekan
dalam rangka pengumpulan
data transaksi keuangan
dan menghargai pendapat
rekan apapun latar
belakangnya (Harmonis).
yang logis dan cocok
dengan akal
manusia dan Dedikasi yaitu
mampu
mengorbankan
tenaga, pikiran, dan
waktu demi
4. Membuat naskah
atau narasi untuk pembuatan video
Tersedianya
naskah atau narasi
untuk pembuatan video
Saya mencatat hal-hal
penting dengan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar (Loyal).
Saya mengembangkan
kreativitas untuk membuat
naskah atau narasi (Adaptif). Saya
memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk memberikan masukan
terkait pembuatan naskah
atau narasi (Kolaboratif).
keberhasilan suatu
usaha mencapai
tujuan yang mulia.
21
3 Pembuatan video
mengenai cara
pembuatan bukti
potong pajak
1. Membuat video
dengan memasukan
data transaksi ke
aplikasi e-bupot
Tersedianya video dan bukti potong
Saya berperilaku cekatan dan solutif saat membuat
video (Berorientasi
Pelayanan). Saya
memasukan data transaksi
untuk membuat bukti
potong dengan jujur dan
berintegritas tinggi
(Akuntabel). Saya
membuat video pembuatan
bukti potong dengan
kualitas terbaik
(Kompeten). Saya
memegang teguh peraturan
perundang-undangan
pembuatan bukti potong
pajak (UU No.7 Tahun
2021) (Loyal). Saya
bertindak Proaktif dalam
membuat video dengan
iklas dan tidak
Sesuai dengan misi
menguatkan tata
kelola bidang
akademik dan umum
yang akuntabel, profesional dan
transparan dan juga
Janji Layanan
"Kepuasan Anda
Harapan Kami”
Sesuai dengan nilai
Akuntabilitas dan
Transparan, dapat mempertanggungj
awabkan secara
ilmiah, terbuka dan
senantiasa mengacu
pada perkembangan
keilmuan yang
mutakhir dan dinamis, berorientasi
pada rasa saling
percaya untuk
terselenggaranya
suasana akademik
yang kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme.
22
2. Melakukan editing video pembuatan
bukti potong
Tersedianya video
pembuatan bukti
potong yang sudah
rapih
menyalahgunakan data
yang diperoleh (Adaptif).
Saya membangun
lingkungan kerja yang
kondusif dengan tidak
mengganggu rekan lain
yang sedang fokus bekerja
pada saat kegiatan
dilakukan dan menghargai
masukan dan saran yang
diberikan oleh atasan dan
rekan kerja (Harmonis).
Saya memberikan
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi dalam
pengeditan video (Kolaboratif).
3. Menyampaikan video dan bukti
potong yang sudah
jadi kepada atasan
Tersedianya
masukan dan saran
atas video
Saya menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar pada saat
menyampaikan hasil
23
4 Melakukan
sosialisasi video
pembuatan bukti
potong pajak
1. Membuat janji dengan atasan untuk jadwal
sosialisasi
Tersedianya jadwal
sosialisasi
pembuatan bukti potong dan video kepada atasan (Loyal). Saya menghargai
masukan dan saran yang
diberikan oleh atasan pada
saat melaporkan hasil bukti
potong dan video (Harmonis).
Saya bersikap ramah, sopan dan santun ketika meminta
izin terkait penjadwalan
sosialisasi (Berorientasi Pelayanan).
Sesuai dengan misi
menguatkan tata
kelola bidang
Sesuai dengan nilai
Akuntabilitas dan Transparan, dapat
2. Membuat bahan materi sosialisasi
Tersedianya bahan materi sosialisasi
Saya bertanggungjawab dan berintegritas tinggi
pada saat membuat bahan materi sosialisasi (Akuntabel).
akademik dan umum yang akuntabel, profesional dan transparan dan juga
Janji Layanan
"Kepuasan Anda
Harapan Kami”
mempertanggungja
wabkan secara
ilmiah, terbuka dan senantiasa mengacu pada perkembangan keilmuan yang
3. Melakukan sosialisasi dan dokumentasikan kegiatan sosialisasi
Terlaksananya
sosialisasi dan terkumpulnya
Saya melaksanakan
sosialisasi dengan kualitas
terbaik (Kompeten). Saya
menghargai setiap orang
mutakhir dan dinamis, berorientasi pada
rasa saling percaya untuk
24
5 Evaluasi pemanfaatan
1. Meminta izin kepada
atasan untuk
membuat
masukan atau kritik
saran yang memberi masukan (Harmonis). Saya
memegang teguh peraturan
perundang-undangan pada
saat sosialisasi dan
Menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar pada saat sosialisasi
(Loyal). Saya bertindak
proaktif pada saat
sosialisasi juga berinovasi
dan kreatif saat sosialisasi
agar mudah dipahami
(Adaptif). Saya
memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi dalam
penyempurnaan video (Kolaboratif).
terselenggaranya
suasana akademik
yang kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme.
Tersedianya izin
untuk membuat monitoring dan
Saya bersikap ramah, sopan
dan santun ketika meminta
izin penggunaan google
Sesuai dengan misi
menguatkan tata
kelola bidang
Sesuai dengan nilai
Akuntabilitas dan Transparan, dapat
25
video pembuatan
bukti potong pajak monitoring dan evaluasi
pemanfaatan video
pembuatan bukti
potong dengan
menggunakan
google form
2. Identifikasi dan penyusunan pertanyaan
evaluasi pemanfaatan video
dengan google form
form (Berorientasi Pelayanan).
akademik dan umum yang akuntabel, profesional dan transparan dan juga
Janji Layanan
"Kepuasan Anda
Harapan Kami”
mempertanggungja
wabkan secara
ilmiah, terbuka dan senantiasa mengacu
pada perkembangan
keilmuan yang
Tersedianya daftar pertanyaan
Saya bertanggungjawab pada saat membuat sususan pertanyaan (Akuntabel).
mutakhir dan dinamis, berorientasi pada
rasa saling percaya
untuk
3. Memasukan pertanyaan ke google form
Tersedianya google form yang sudah
berisikan pertanyaan
Saya memasukan pertanyaan dengan kualitas
terbaik (Kompeten). Saya menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar (Loyal). Saya
berinovasi dan kreatif dalam
Menyusun pertanyaan (Adaptif).
terselenggaranya
suasana akademik
yang kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme.
26
4. Menyebarkan tautan keseluruh bagian
keuangan
Tersedianya hasil mentoring dan evaluasi digoogle form
Saya memberikan
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi dalam
penyempurnaan bukti
potong pajak (Kolaboratif). Saya
menghargai setiap orang
yang memberi masukan
apapun latar belakangnya
saat mengisi google form (Harmonis).
5. Mengumpulkan dan berdiskusi dengan
atasan terkait hasil monitoring dan evaluasi
pemanfaatan video pembuatan bukti
potong
Tersampaikan hasil
evaluasi
Saya menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar pada saat
menyampaikan hasil (Loyal). Saya menghargai
masukan dan saran yang
diberikan oleh atasan (Harmonis).
27
B. Penjadwalan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus sampai 5 September 2022.
Tabel 5. Time Tabel Rencana Aktualisasi
NO KEGIATAN
1 Mengkonsultasikan dan mendiskusikan gagasan yang akan dilakukan
2 Pengumpulan data dukungan untuk membuat video
3 Pembuatan bukti potong sekaligus perekaman video
4 Melakukan sosialisasi video pembuatan bukti potong pajak
5 Evaluasi pemanfaatan video pembuatan bukti potong pajak
AGUSTUS SEPTEMBER I II III IV I
C. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Berikut adalah pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan aktualisasi beserta perannya.
Tabel 6 Tabel Pihak yang Terlibat dalam Kegiatan Aktualisas
NO PARA PIHAK PERAN DALAM AKTUALISASI
1 Aldine Andriza Harahap, SE, MKM Mentor yang memberikan bimbingan dan masukan terkait isu, serta gagasan untuk penyusunan rancangan aktualisasi, sekaligus Penanggung
Jawab Kepala Subtansi Bagian Keuangan dan BMN
Poltekkes Kemenkes Jakarta III
2 dr. Titiek Resmisari, MARS coach yang memberikan banyak masukan kepada penulis dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi
ini dan memberikan arahan dalam pembuatan
laporan pelaksana kegiatan aktualisasi
3 Teman Sejawat Bagian Keuangan dan BMN
Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Memberikan saran isu terkait keuangan, memberikan masukan terkait rancangan aktualisasi
28
BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Proses aktualisasi nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK, Manajemen ASN dan SMART ASN pada jabatan pengelola keuangan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III terdiri dari 5 kegiatan. Nilai dasar PNS BerAKHLAK merupakan landasan bagi penulis dalam menyelesaikan tugas dan menerapkan peran, fungsi, serta kedudukan PNS di satuan kerja. Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut.
Tabel 7. Tahapan Kegiatan Aktualisasi
1. Mengkonsultasikan dan mendiskusikan gagasan kreatif yang akan dilakukan
2. Pengumpulan data dukungan untuk membuat video
3. Pembuatan video mengenai cara pembuatan bukti potong pajak
4. Melakukan sosialisasi video pembuatan bukti potong pajak
5. Evaluasi pemanfaatan video pembuatan bukti potong pajak
4-5 Agustus 2022 Terlaksana
8-19 Agustus 2022 Terlaksana
22-30 Agustus 2022 Terlaksana
31 Agustus – 9 September 2022 Terlaksana
31 Agustus – 9 September 2022 Terlaksana
B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
1. Hasil Capaian Kegiatan 1
Nama Kegiatan
Output Kegiatan
Mengkonsultasikan dan mendiskusikan gagasan kreatif yang akan dilakukan
Tersampaikanya gagasan pemecahan masalah yang akan dilakukan
Tanggal Pelaksanaan 4 - 5 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan dan
capaian pelaksanaan
1. Membuat janji temu dengan atasan
Saya membuat janji temu dengan atasan pada tanggal
4 Agustus 2022 melalui whatsappdan sepakat untuk
bertemu untuk berdiskusi pada hari tersebut.
Hasil: adanya kesepakatan waktu untuk menyampaikan
gagasan kegiatan yang akan diaktualisasikan
29
NO . Kegiatan Waktu Pelaksanaan Status Realisasi
Dokumentasi
2. Menjelaskan gagasan kreatif yang akan dilakukan
Saya bertemu dengan atasan pada tanggal 4 Agustus 2022 diruangan atasan dan menjelaskan gagasan kreatif yang akan dilakukan.
Hasil: gagasan yang akan diaktualisasikan tersampaikan
3. Mendiskusikan gagasan kreatif dan membuat
kesimpulan hasil pertemuan dengan atasan
Saya dan atasan berdiskusi mengenai gagasan kreatif dan peserta latsar membuat kesimpulan dari pertemuan dengan atasan. Saya juga meminta masukan dari rekan kerja terkait gagasan kreatif pada tanggal 5 Agustsus 2022.
Hasil: Terlaksananya diskusi dengan atasan dan rekan kerja sehingga mendapat masukan atas pelaksanaan aktualisasi yang akan dijalankan.
Pemaknaan Nilai Dasar
Saya memulai tahapan aktualisasi dengan menghubungi atasan dengan sopan dan ramah melalui aplikasi Whatsapp
(Berorientasi Pelayanan). Saya bertemu dengan atasan sesuai waktu yang disepakati dan bertanggungjawab atas
penyampaian gagasan kreatif (Akuntabel). Saya membuat ringkasan gagasan kreatif atau alur gagasan kreatif untuk memudahkan penyampaian gagasan kreatif kepada atasan
(Adaptif). Kemudian saya berdiskusi dengan atasan
dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh atasan dengan kualitas terbaik (Kompeten). Pada saat berdiskusi
30
ASN
Gambar 4. Berkonsultasi dengan mentor
Konstribusi pada Visi dan
Misi Poltekkes Kemenkes
Jakarta III
Penguatan nilai-nilai
organisasi
saya menghargai masukan dan saran yang telah diberikan
oleh atasan dengan mencatat setiap saran yang diberikan
oleh atasan (Harmonis). Saya menggunakan Bahasa
Indonesia dengan baik pada saat berkomunikasi dengan
atasan (Loyal). Saya meminta saran dari rekan kerja
lainnya demi menambah nilai tambah untuk gagasan yang akan dilaksanakan (Kolaboratif).
Sesuai dengan Misi Poltekkes Kemenkes Jakarta III yaitu
Menguatkan tata kelola bidang akademik dan umum yang akuntabel, profesional dan transparan.
Sesuai dengan nilai yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes
Jakarta III yaitu Etika, adalah memiliki norma, nilai, kaidah dan ukuran untuk mengatur cara bergaul/ berhubungan dengan saling menghormati, menunjukan sikap sopan santun, dan tata karma.
Kendala Dalam kegiatan mengkonsultasikan dan mendiskusikan gagasan kreatif yang akan dilakukan tidak mengalami kendala dalam pelaksanaannya.
Manfaat Kegiatan Setelah menyampaikan gagasan dan berdiskusi kepada atasan hingga rekan kerja saya banyak mendapatkan masukan, bantuan dan arahan yang positif untuk menunjang terlaksananya kegiatan aktualisasi ini.
Nama Kegiatan
Pengumpulan data dukungan untuk membuat video
Output Kegiatan Terkumpulnya referensi data dukungan untuk membuat video
Tanggal Pelaksanaan 8 - 19 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan dan
capaian pelaksanaan 1. Mengumpulkan sumber referensi untuk
pembuatan bukti potong menggunakan ebupot
Saya mengumpulkan sumber referensi untuk
pembuatan bukti potong menggunakan e-bupot secara online.
31
2. Hasil Capaian Kegiatan 2
Hasil: Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per17/PJ/2021 tentang bentuk dan tata cara pembuatan
bukti pemotongan dan/atau pemungutan pajak, serta bentuk, isi, tata cara pengisian, dan penyampaian surat pemberitahuan masa bagi instansi pemerintah
2. Mencatat sumber referensi dan mempelajarinya
Saya mencatat sumber referensi yang telah terkumpul
untuk dibuat rangkuman dan mempelajarinya untuk
memahami peraturan pembuatan bukti potong pajak. Hasil: Catatan rangkuman dari sumber referensi
3. Mengumpulkan data transaksi keuangan yang
dikenakan pajak
Saya mengumpulkan data transaksi keuangan yang dikenakan pajak selama bulan Agustus dan menentukan data transaksi keuangan yang akan dijadikan samplinguntuk dibuat bukti potong pajaknya. Hasil: rekapan data transaksi yang dikenakan pajak
selama bulan Agustus dan samplingdata yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan video pembuatan bukti potong pajak
4. Membuat naskah atau narasi untuk pembuatan video
Saya membuat naskah atau narasi untuk dibacakan
saat pembuatan video pembuatan bukti potong pajak
Hasil: Naskah video pembuatan bukti potong pajak
32
Pemaknaan Nilai Dasar
ASN
Saya melanjutkan kegiatan aktualisasi dengan mencari sumber referensi dengan cekatan untuk memahami peraturan untuk pembuatan bukti potong pajak (Berorientasi Layanan). Saya mencari sumber referensi secara bertanggungjawab dan tidak menggunakan fasilitas kantor secara berlebihan saat mempelajari peraturan terkait (Akuntabel). Saya mengumpulkan data transaksi keuangan yang dikenakan pajak dengan merincikan nama rekanan, NPWP rekanan, tanggal dan nomer invoice atau faktur pajak, keterangan transaksi, nominal transaksi, dan PPh yang dipotong (Kompeten). Saya meminta bantuan rekan sejawat dalam rangka pengumpulan data transaksi (Harmonis). Saya mencatat hal-hal penting dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Loyal). Saya mengembangkan kreativitas untuk membuat
33
Dokumentasi
Gambar 5. Mencari dan mencatat sumber referensi
Gambar 6. Sumber referensi
Konstribusi pada Visi dan Misi Poltekkes Kemenkes
Jakarta III
Penguatan nilai-nilai organisasi
naskah atau narasi dengan cara menonton video sebagai bahan pembuatan naskah (Adaptif). Saya memberikan
kesempatan kepada berbagai pihak untuk memberikan masukan terkait pembuatan naskah atau narasi (Kolaboratif).
Sesuai dengan Misi Poltekkes Kemenkes Jakarta III yaitu Menguatkan tata kelola bidang akademik dan umum yang akuntabel, profesional dan transparan.
Sesuai dengan nilai yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Jakarta III yaitu Etika, adalah memiliki norma, nilai, kaidah dan ukuran untuk mengatur cara bergaul/ berhubungan dengan saling menghormati, menunjukan sikap sopan santun, dan tata karma.
Kendala Dalam kegiatan pengumpulan data dukungan untuk membuat video tidak mengalami kendala dalam pelaksanaannya.
Manfaat Kegiatan Kegiatan pengumpulan data dukungan untuk membuat video pembuatan bukti potong bermanfaat sebagai penambah pengetahun mengenai peraturan pembuatan bukti potong pajak, dan memudahkan saya pada saat pembuatan video tersebut.
Nama Kegiatan
Output Kegiatan
Pembuatan video mengenai cara pembuatan bukti potong pajak
Tersedianya media informasi dalam betuk video pembuatan bukti potong pajak
Tanggal Pelaksanaan 22 - 30 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan dan capaian pelaksanaan
1. Membuat video dengan memasukan data
transaksi ke aplikasi e-bupot
Saya membuat video dengan memasukan data
transaksi ke aplikasi e-bupot dan memanfaatkan
aplikasi screenrecorderuntuk perekaman video.
Hasil: Perekaman pembuatan bukti potong pajak
34
3. Hasil Capaian Kegiatan 3
2. Melakukaneditingvideo pembuatan bukti potong pajak
Saya melakukan editingvideo dari hasil perekaman
memasukan data transaksi ke aplikasi e-bupot
menggunakan aplikasi capcut.
Hasil: Media indormasi dalam bentuk video pembuatan bukti potong pajak
3. Menyampaikan video pembuatan bukti potong
pajak yang sudah jadi kepada atasan
Saya menyampaikan hasil editingvideo yang sudah
selesai dibuat kepada atasan untuk meminta saran
kepada atasan mengenai media informasi dalam bentuk video pembuatan bukti potong pajak.
Hasil: https://bit.ly/PembuatanBP
Masukan dan saran dari atasan terkait media informasi dalam bentuk video pembuatan bukti potong pajak
35
Pemaknaan Nilai Dasar
ASN Saya melanjutkan kegiatan aktualisasi dengan pembuatan video mengenai cara pembuatan bukti potong pajak dengan berperilaku cekatan dan solutif saat membuat video (Berorientasi Pelayanan). Saya memasukan data transaksi untuk membuat bukti potong dengan jujur dan berintegritas tinggi serta memegang teguh peraturan perundang-undangan pembuatan bukti potong pajak (UU No.7 Tahun 2021) (Akuntabel dan Loyal). Saya membuat video pembuatan bukti potong pajak menggunakan aplikasi video editingcapcut(Kompeten). Saya bertindak proaktif dalam membuat video dengan iklas dan tidak menyalahgunakan data yang diperoleh (Adaptif) Saya membangun lingkungan kerja yang kondusif dengan tidak mengganggu rekan lain yang sedang fokus bekerja pada
36
Dokumentasi
Gambar 7. Rekaman video pembuatan bukti potong pajak
Gambar 8. Proses editing video
Konstribusi pada Visi dan
Misi Poltekkes Kemenkes
Jakarta III
Penguatan nilai-nilai
organisasi
saat kegiatan dilakukan dan menghargai masukan dan saran yang diberikan oleh atasan dan rekan kerja terkait video
pembuatan bukti potong pajak (Harmonis). Saya memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam pengeditan video (Kolaboratif). Saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar pada saat menyampaikan hasil pembuatan bukti potong dan video kepada atasan (Loyal). Saya menghargai masukan dan saran yang diberikan oleh atasan pada saat melaporkan hasil bukti potong dan video (Harmonis).
Sesuai dengan Misi Poltekkes Kemenkes Jakarta III yaitu
Menguatkan tata kelola bidang akademik dan umum yang akuntabel, profesional dan transparan.
Sesuai dengan nilai yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes
Jakarta III yaitu Etika, adalah memiliki norma, nilai, kaidah dan ukuran untuk mengatur cara bergaul/ berhubungan dengan saling menghormati, menunjukan sikap sopan santun, dan tata karma.
Kendala Dalam kegiatan pembuatan media informasi dalam bentuk video mengenai cara pembuatan bukti potong pajak tidak mengalami kendala dalam pelaksanaannya.
Manfaat Kegiatan Kegiatan pembuatan media informasi dalam bentuk video mengenai cara pembuatan bukti potong pajak bermanfaat sebagai panduan atau pedoman untuk rekan-rekan kerja dalam pembuatan bukti potong pajak yang nantinya akan disampaikan kepada rekanan bukti potong atas transaksi yang dilakukan dengan bendaharawan.
Nama Kegiatan Melakukan sosialisasi video pembuatan bukti potong pajak
Output Kegiatan Terlaksananya sosialisasi video pembuatan bukti potong pajak
Tanggal Pelaksanaan 31 Agustus – 9 Sepetember
37
4. Hasil Capaian Kegiatan 4
Tahapan Kegiatan dan capaian pelaksanaan
1. Membuat janji dengan atasan untuk jadwal sosialisasi
Saya membuat janji dengan atasan untuk jadwal sosialisasi melalui aplikasi whatsapp. Saya dan atasan sepakat untuk mengadakan sosialisasi pada tanggal 2 September 2022.
Hasil: Tersedianya kesepakatan jadwal sosialisasi video pembauatan bukti potong pajak.
2. Membuat bahan materi sosialisasi
Saya membuat bahan materi sosialisasi yang mudah dipahami mengenai video pembuatan bukti potong pajak.
Hasil: Media sosialisasi berupa PPT dan penayangan video pembuatan bukti potong pajak
3. Melakukan sosialisasi dan dokumentasikan kegiatan sosialisasi
Saya melakukan sosialisasi pada tanggal 2 September 2022 dengan dihadiri 8 rekan kerja dari bagian keuangan.
Hasil: Telah terlaksananya sosialisasi video pembuatan bukti potong pajak
38
Pemaknaan Nilai Dasar
ASN
Saya melanjutkan kegiatan aktualisasi dengan sosialisasi video pembuatan bukti potong pajak dengan tahapan pertama meminta izin terkait penjadwalan sosialisasi melalui aplikasi whatsapp dengan bersikap ramah, sopan, dan santun (Berorientasi Pelayanan). Saya senantiasa bertanggungjawab dan berintegritas tinggi pada saat membuat bahan materi sosialisasi (Akuntabel). Saya melaksanakan sosialisasi yaitu penyampaian materi pembuatan bukti potong dengan kualitas terbaik (Kompeten) Saya saat sosialisasi dilaksanakan menghargai setiap orang yang memberi masukan (Harmonis). Saya memegang teguh peraturan perundangundangan pada saat sosialisasi dan Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar pada saat sosialisasi (Loyal). Saya menjawab setiap pertanyaan rekan-rekan
kerja sebagai tindakan proaktif pada saat sosialisasi juga berinovasi dan kreatif saat sosialisasi melalui zoom agar mudah dipahami (Adaptif). Saya memberikan kesempatan
39
Dokumentasi
Gambar 9 Terlaksananya sosialisasi dan terkumpulnya masukan atau kritik saran
Gambar 8.Terlaksananya terkumpulnya kritik saran
Konstribusi pada Visi dan
Misi Poltekkes Kemenkes
Jakarta III
Penguatan nilai-nilai
organisasi
kepada rekan-rekan kerja untuk berkontribusi dalam
penyempurnaan video melalui penayangan video dan saran
yang diberikan oleh rekan-rekan kerja (Kolaboratif).
Sesuai dengan Misi Poltekkes Kemenkes Jakarta III yaitu
Menguatkan tata kelola bidang akademik dan umum yang
akuntabel, profesional dan transparan.
Sesuai dengan nilai yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes
Jakarta III yaitu Etika, adalah memiliki norma, nilai, kaidah dan ukuran untuk mengatur cara bergaul/ berhubungan dengan saling menghormati, menunjukan sikap sopan santun, dan tata karma.
Kendala Dalam kegiatan melakukan sosialisasi video pembuatan bukti potong pajak mengalami kendala sosialisasi dalam
kesepakatan jadwal, dikarenakan banyak rekan kerja
memiliki kegiatan penting lainnya.
Manfaat Kegiatan Kegiatan melakukan sosialisasi video pembuatan bukti potong pajak bermafaat untuk tersampaikannya video pembuatan bukti potong pajak kepada rekan kerja dan menambah pengetahuan rekan kerja dalam pembuatan bukti potong pajak guna memenuhi kewajiban penyampaian bukti potong pajak kepada rekanan.
Nama Kegiatan
Output Kegiatan
Evaluasi pemanfaatan video pembuatan bukti potong pajak
Terlaksananya evaluasi pemanfaatan video pembuatan bukti potong pajak
Tanggal Pelaksanaan 31 Agustus – 9 Sepetember
Tahapan Kegiatan dan capaian pelaksanaan 1. Meminta izin kepada atasan untuk membuat monitoring dan evaluasi pemanfaatan video
pembuatan bukti potong dengan menggunakan google form
Saya meminta izin kepada atasan pada tanggal 6
September 2022 dengan menggunakan aplikasi whatsappuntuk membuat monitoring dan evaluasi
40
5. Hasil Capaian Kegiatan 5
pemanfaatan video pembuatan bukti potong dengan
menggunakan google form
Hasil: Tersedianya izin penggunaan goggle form untuk membuat monitoring dan evaluasi pemanfaatan video
pembuatan bukti potong pajak
2. Identifikasi dan penyusunan pertanyaan
Saya melakukan identifikasi dan penyusunan pertanyaan
untuk nantinya dimasukan kedalam google form
Hasil: Tersedianya susunan pertanyaan monitoring dan evaluasi pemanfaatan video pembuatan bukti potong
pajak
3. Memasukan pertanyaan ke google form
Saya memasukan susunan pertanyaan yang sebelumnya dibuat kedalam google form
Hasil: Tersedianya google form yang sudah berisikan pertanyaan
4. Menyebarkan tautan keseluruh bagian keuangan
Saya menyebarkan tautan keseluruh bagian keuangan pada tanggal 6 September 2022
Hasil: https://bit.ly/EvaluasiVideoPembuatanBP
Tersampaikannya tautan kepada rekan-rekan bagian keuangan
5. Mengumpulkan dan berdiskusi dengan atasan terkait hasil monitoring dan evaluasi pemanfaatan video pembuatan bukti potong
Saya mengumpulkan hasil evaluasi dari google form dan berdiskusi dengan atasan untuk membicarakan tindak lanjut dari hasil evaluasi
Hasil: Terkumpulnya hasil monitoring dan evaluasi serta
terlaksananya diskusi dengan atasan terkait hasil
41
Pemaknaan Nilai Dasar
ASN Saya melanjutkan kegiatan aktualisasi monitoring dan evaluasi pemanfaatan video pembuatan bukti potong pajak. Saya bersikap ramah, sopan dan santun ketika meminta izin penggunaan google form melalui aplikasi whatsapp (Berorientasi Layanan). Saya bertanggungjawab pada saat membuat sususan pertanyaan (Akuntabel). Saya memasukan pertanyaan dengan kualitas terbaik (Kompeten). Saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Loyal). Saya mencoba kreatif dalam menyusun susunan pertanyaan agar partisipan memberikan jawaban terbaiknya (Adaptif). Saya memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam penyempurnaan video pembuatan bukti potong pajak melalui saran atau masukan (Kolaboratif). Saya menghargai
42
Dokumentasi
Gambar 10. Memasukan pertanyaan kedalam google form
Gambar 11. Hasil evaluasi
C.
Konstribusi pada Visi dan
Misi Poltekkes Kemenkes
Jakarta III
Penguatan nilai-nilai
organisasi
setiap orang yang memberi masukan apapun latar
belakangnya saat mengisi google form dan saya menghargai
masukan dan saran yang diberikan oleh atasan (Harmonis).
Sesuai dengan Misi Poltekkes Kemenkes Jakarta III yaitu Menguatkan tata kelola bidang akademik dan umum yang akuntabel, profesional dan transparan.
Sesuai dengan nilai yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes
Jakarta III yaitu Etika, adalah memiliki norma, nilai, kaidah dan ukuran untuk mengatur cara bergaul/ berhubungan dengan saling menghormati, menunjukan sikap sopan santun, dan tata karma.
Kendala Dalam kegiatan evaluasi pemanfaatan video pembuatan bukti potong pajak tidak memiliki kendala dalam pelaksanaannya.
Manfaat Kegiatan Kegiatan evaluasi pemanfaatan video pembuatan bukti potong pajak bermafaat untuk menilai apakah terjadi perubahan setelah melakukan sosialisasi, dan apakah video pembuatan bukti potong pajak membantu rekan-rekan kerja dalam pembuatan bukti potong pajak.
1 Menemui bagian humas untuk publikasi video
kesitus resmi Poltekkes
Kemenkes Jakarta III
2 Pemanfaataan video
pembuatan bukti potong
pajak untuk membuat
bukti potong pajak yang
akan disampaikan kepada rekanan
Publikasi
43
Rencana Tindak Lanjut
No Kegiatan Output Waktu pelaksanaan Para pihak terkait Sumber biaya Keterangan
Tabel 8. Rencana Tindak Lanjut
video Oktober 2022 Bagian keuangan dan bagian humas - Publikasi video
Bukti potong Secara berkelanjutan Bagian Keuangan
- Bukti potong
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan aktualisasi yang berjudul pembuatan media informasi dalam bentuk video pembuatan bukti potong pajak Poltekkes Kemenkes Jakarta III dilaksanakan selama kurang lebih 1 (satu) bulan. Kegiatan aktualisasi ini menerapkan nilai-nilai dasar PNS, yang meliputi nilai berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif, sesuai dengan rancangan yang sebelumnya telah disusun sebagai acuan pelaksanaan aktualisasi.
2. Hasil yang ditetapkan dari kegiatan aktualisasi ini yaitu terbuatnya video pembuatan bukti potong pajak sebagai pedoman sub bagian keuangan dalam membuat bukti potong pajak dan pembuatan bukti potong pajak yang akan disampaikan kepada rekanan yang sudah disetujui oleh kepala sub bagian keuangan.
3. Rencana tindak lanjut dari kegiatan aktualisasi ini yaitu kebermanfaatan video pembuatan bukti potong sebagai pedoman dalam penggunaan aplikasi e-bupot pembuatan bukti potong pajak di sub bagian keuangan.
B. Saran
1. Bagi Instansi
Instansi menjadikan video pembuatan bukti potong pajak sebagai pedoman dalam pembuatan bukti potong pajak guna memenuhi pelayanan kepada masyarakat dan mendukung pemenuhan kewajiban masyarkat untuk taat membayar dan melaporkan pajak kepada negara.
2. Bagi Unit Organisasi
Kepala sub bagian keuangan diharapkan dapat mengkoordinasi pegawai keuangan untuk membuat bukti potong pajak setiap bulannya guna penyampaian bukti potong pajak kepada rekanan sebagai bukti telah dipotongnya pajak atas transaksi yang dilakukan oleh bendaharawan.
44
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. Undang-undangNo.5Tahun2014TentangAparaturSipilNegara
Indonesia. PERLANNo.10Tahun2021TentangPelatihanDasarCalonPegawaiNegaraSipil
Indonesia. PMKNomor231/PMK.03/2019tentangTataCaraPendaftarandanPenghapusan NPWP, Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan PKP, serta Pemotongan dan/atau
Pemungutan,Penyetoran,danPelaporanPajakbagiInstansiPemerintah
Indonesia. PeraturanDirekturJenderalPajakNomorPer-17/PJ/2021tentangbentukdantata carapembuatanbuktipemotongandan/ataupemungutanpajak,sertabentuk,isi,tatacara pengisian,danpenyampaiansuratpemberitahuanmasabagiinstansipemerintah
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. ModulPelatihanDasarCalonPNS–ManajemenASN. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. ModulPelatihanDasarCalonPNS–Habituasi. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS–SMARTASN. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS–BeorientasiPelayanan. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS–Akuntabel. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS–Kompeten. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS–Harmonis Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS–Loyal. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS–
Adaptif. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS–Kolaboratif Jakarta.
45
LAMPIRAN
Dokumentasi chat janji temu dengan mentor/atasan
46
1. Bukti Kegiatan 1
Menyampaikan gagsan dan berdiskusi dengan mentor/atasan
Mengumpulkan dan mencatat sumber referensi
47
Berdiskusi dengan rekan kerja
2. Bukti Kegiatan 2
Sumber referensi Catatan
48
sumber
referensi
49
Sampling data transasksi yang dikenakan pajak
Menerima bantuan dari rekan kerja saat pengumpulan data transaksi yang dikenakan pajak
50
Naskah video pembuatan bukti potong pajak
3. Bukti Kegiatan 3 https://bit.ly/PembuatanBP
Rekaman pembuatan bukti potong pajak dan Hasil dari bukti potong pajak
Proses editing video
51
Menyampaikan video pembuatan bukti potong pajak kepada atasan
Saran untuk video pembuatan bukti potong pajak dari atasan dan rekan kerja
52
4. Bukti Kegiatan 4
Terlaksananya sosialisasi dan terkumpulnya masukan atau kritik saran
Permhonan jadwal sosialisasi kepada atasan
PPT sebagai bahan sosialisasi
https://bit.ly/EvaluasiVideoPembuatanBP
53
5. Bukti Kegiatan 5
. Susunan pertanyaan
Memasukan pertanyaan kedalam google form
Meminta izin menggunakan google form melalui whatsapp
Menyebarkan tautan google form kepada rekan-rekan kerja
54
55
56
57 Hasil monitoring dan evaluasi melalui google form
58
Penyampaian evaluasi kepada atasan
59
60
61
62
63
64
65