LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN 6
OPTIMALISASI PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN TERKAIT
METODE ERACS MELALUI PEMBUATAN POSTER DAN VIDEO ANIMASI
DI RSUP DR. SITANALA TANGERANG
Oleh:
Nama : David Alex Fransisco Purba, Amk
NIP : 199101022022031003
Jabatan : Asisten Penata Anestesi Terampil
Unit Kerja : RSUP Dr. Sitanala Tangerang
Instansi : Kementerian Kesehatan
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
“OPTIMALISASI PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN TERKAIT METODE ERACS MELALUI PEMBUATAN POSTER DAN VIDEO ANIMASI DI RSUP DR. SITANALA”
Telah diseminarkan
Tanggal 29 September 2022 di Bapelkes Cikarang
Coach, Mentor,
NIP 197708282003121003
NIP.198012122005011004
Penguji, dr. Arum Wirarti, MPH
NIP. 198109172009122001
i
Agus Dwinanto, S.AP, MM
Ns. Destiawan Eko Utomo, S.Kep, M.Kep, Sp.KMB
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :
Nama : David Alex Fransisco Purba, Amk
NIP : 199101022022031003
Pangkat/Golongan : II/C
Jabatan : Asisten Penata Anestesi Terampil
Unit Kerja : RSUP Dr. Sitanala Tangerang
Kertas Kerja Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dimanapun. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan 2 Tahun 2022 ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, sesuai arahan coach dan mentor. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang.
Jakarta, 20 September 2022
Yang membuat Pernyataan,
David Alex Fransisco Purba, Amk
199101022022031003
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini dengan judul ”Optimalisasi pemberian edukasi kepada pasien terkait metode ERACS melalui pembuatan poster dan Video Animasi di RSUP dr. Sitanala” Rancangan kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan nilai dasar ASN BerAKHLAK yang terdiri dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif yang dapat diterapkan di tempat kerja. Penyelesaian rancangan aktualisasi ini merupakan rangkaian proses yang tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan rancangan aktualisasi ini, yaitu:
1. Direktur Utama RSUP Dr. Sitanala Tangerang yakni Bapak dr. Afrizal Hasan, M.K.M beserta jajarannya, yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar ini dengan sebaik-baiknya
2. dr. H. M. Minanul Hakim, Sp.B selaku Kepala Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr.Sitanala
Tangerang
3. Bapak Torang, S.Kep., Ners. selaku Kepala Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr. Sitanala Tangerang
4. Ns. Destiawan Eko Utomo, S.Kep, M.Kep, Sp.KMB selaku Mentor yang selalu membimbing saya dalam menyusun rancangan aktualisasi ini
5. Agus Dwinanto, SAP, MM selaku Coach yang senantiasa memberikan ilmu, arahan, dan bimbingannya selama proses penyusunan rancangan aktualisasi ini
6. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan semangat agar saya dapat segera menyelesaikan rancangan aktualisasi ini
7. Sejawat Asisten Penata Anestesi di RSUP Dr.Sitanala Tangerang yang bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi tentang isu – isu yang terjadi di unit kerja
8. Teman-teman kelompok 26B yang selalu saling memberikan dukungan dan semangat setiap hari agar dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini
iii
Saya menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam menyusun rancangan aktualisasi ini. Untuk itu, saya menerima masukan dan saran yang membangun untuk dikaji dalam penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.
Jakarta, 22 September 2022
Penulis,
David Alex Fransisco Purba, Amk
NIP. 199101022022031003
iv
v DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN . i SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ……………………………. ii KATA PENGANTAR iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang 1 B. Tujuan ………….. 4 BAB II GAMBARAN UMUM DAN PROFIL PESERTA A. Profil Rumah Sakit……………………………………………………. 6 B. Visi dan Misi…………………………………………………………….. 7 C. Struktur Organisasi 7 D. Tugas Instansi…………………………………………………………. 8 E. Nilai – nilai Dasar PNS 10 F. Peran Dan Kedudukan PNS 13 G. Profil Peserta…………………………………………………………… 14 H. Uraian Tugas Asisten Penata Anestesi Terampil 15 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Isu 17 B. Penetapan Isu…………………………………………………………. 21 C. Analisis Penyebab Isu……………………………………………….. 22 D. Gagasan Pemecahan Isu 23 E. Matrix Rancangan Aktualisasi…………………………………….. 24 BAB IV RENCANA JADWAL KEGIATAN ……. 32 A. Timeline Jadwal Rencana Kegiatan…………………………….. 32 B. Pihak Terkait dan Perannya dalam Aktualisasi……………… 33 BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI………………………………. 34 A. Deskripsi Proses aktualisasi Nilai - nilai Dasar PNS………. 34 B. Capaian Pelaksanaan Nilai – nilai Dasar PNS………………. 35 C. Matrix Nilai – nilai ASN………………………………………………. 70 D. Rencana Tindak Lanjut……………………………………………… 71 E. Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi…………………………. 72 BAB VI 73 A. Kesimpulan………………………………………………………………. 73 B. Saran…… . 73 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 74 LAMPIRAN……………………………………………………………………….. 75
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia seperti yang tertuang dalam UUD 1945 maka diperlukan kerjasama yang baik dengan seluruh elemen masyarakat. Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan perpanjangan tangan pemerintah yang bertugas untuk melayani masyarakat. Selaras dengan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, seorang ASN dituntut untuk dapat memberikan contoh yang baik terutama dalam berperilaku di lingkungan kerja maupun sekitar.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 1 ayat (2) tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menyatakan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada Instansi Pemerintah. Berdasarkan PERMENPANRB
Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Jabatan Fungsional Penata Anestesi adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Pejabat yang Berwenang untuk melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan kepenataan anestesi sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangan.
Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. Jabatan Fungsional Penata Anestesi adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan kepenataan anestesi sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangan. Pelayanan Asuhan Kepenataan Anestesi adalah pelayanan asuhan kepenataan anestesi pada praanestesi, intraanestesi dan pascaanestesi. Pelayanan Anestesi adalah tindakan medis yang dapat dilakukan secara tim oleh tenaga kesehatan yang memenuhi keahlian dan kewenangan di bidang pelayanan anestesi;
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Rumah Sakit sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan yang mempunyai fungsi rujukan harus dapat memberikan pelayanan yang salah satunya adalah
1
pelayanan bedah yang Profesional dan Berkualitas dengan mengedepankan keselamatan pasien. Instalasi Bedah RSUP Dr. Sitanala Tangerang merupakan salah satu Instalasi yang memberikan pelayanan pembedahan baik yang terencana (elektif) maupun yang darurat (cito). Didukung tenaga yang kompeten, bersertifikasi, dan handal di bidang pembedahan, serta fasilitas alat pembedahan yang canggih dan modern. Instalasi Bedah RSUP Dr. Sitanala Tangerang terdiri dari 4 ruang Kamar Operasi, Ruang Pre Operasi, Ruang Pemulihan yang dapat melayani :
1. Tindakan Bedah Umum
2. Tindakan Bedah Orthopedi
3. Tindakan Bedah Plastik
4. Tindakan Bedah Kebidanan
5. Tindakan Bedah Mata
6. Tindakan Bedah Kusta
7. Tindakan Bedah THT
8. Tindakan Bedah Mulut
9. Tindakan Bedah Thoraks dan Kardiovaskuler
10. Tindakan Bedah Syaraf
Salah satu cakupan pelayanan Instalasi Bedah RSUP Dr. Sitanala Tangerang adalah cakupan Pelayanan Anestesi, baik di Kamar Operasi maupun diluar Kamar Operasi. Anestesi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tatalaksana tindakan untuk membantu pasien tidak merasa sakit dan nyaman selama prosedur operasi berjalan dan prosedur medis lainnya.
Berdasarkan PMK no 18 tahun 2016, pasal 10 menyebutkan penata anestesi dalam menjalankan praktik keprofesiannya berwenang untuk melakukan pelayanan asuhan kepenataan anestesi pada ; pra anestesi, intranestesi, pascaanestesi. Pelayanan yang dimaksud dalam pasal 10 tersebut tercantum pada pasal 11 ayat (1) yaitu persiapan pre anestesi meliputi; pemeriksaan tanda – tanda vital dan pemeriksaan penilain status fisik pasien. Tanda – tanda vital pasien meliputi tekanan darah, frekuensi nadi, respirasi serta suhu tubuh. Untuk pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan status psikis, gelisah, takut ataupun kesakitan (Mangku, 2010). Tim anestesi mengukur tanda – tanda vital, pre operasi. Jika tanda tanda vital pre operasi tidak normal, pembedahan perlu dilakukan penundaan (Potter & Perry 2010).
Penatalaksanaan tindakan anestesi dan bedah termasuk dalam PAB (Pelayanan Anestesi dan Bedah) bagian PAB 2.1 program mutu dan keselamatan pasien pada pelayanan anestesi, sedasi dan dalam dilaksanakan dan didokumentasikan. Elemen
2
PAB 2.1 yang dimaksud salah satunya adalah tatalaksana asesmen pre sedasi dan anestesi. Salah satu penatalaksanaan tersebut adalah bedah sesar. Tatalaksana anestesi pada sectio caesarea atau bedah sesar merupakan tindakan anestesi yang dilakukan pada pasien yang menjalani proses persalinan melalui tindakan bedah sesar. Sectio caesarea adalah proses persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat jenis diatas 500 gr (Prawirohardjo, 2010). Dalam pemilihan anestesi pada sectio caesarea menggunakan blokade sentral, anestesi regional dari pada anestesi umum (Pramono, 2015)
Pada masa sekarang SectioCaesareajauh lebih aman dari pada dulu dengan adanya antibiotika, tranfusi darah, teknik operasi yang lebih sempurna dan anestesi yang lebih baik, karena itu terjadi kecenderungan untuk melakukan sectio caesarea tanpa dasar yang cukup kuat, dalam hubungan ini perlu diingat bahwa seorang ibu yang telah mengalami pembedahan sectio caesarea pasti akan mendapat parut uterus dan tiap kehamilan serta persalinan berikutnya memerlukan pengawasan yang cermat berhubungan dengan bahayanya ruptur uteri (Wiknjosastro, 2005).
Pengalaman melahirkan merupakan momen yang tidak terlupakan sehingga metode ERACSmewujudkan impian para ibu hamil, karena selain nyaman dan minim rasa nyeri, metode ini juga memungkinkan pemulihan yang lebih cepat sehingga pasien bisa menyusui bayinya dengan posisi yang nyaman, pasien bisa mengerjakan aktivitas kesehariannya dengan lebih cepat, dan bisa pulang ke rumah dalam rentang waktu yang lebih singkat.
MetodeERACS merupakan pengembangan dari konsep Enhanced Recovery AfterSurgery(ERAS), dimana konsep ERAS ini awalnya digunakan pada operasi bedah digestif. Metode EnhancedRecoveryAfter Surgery (ERAS) sudah digunakan sejak tahun 1990-an pada tindakan bedah khusus atau colorectal. Metode ERAS adalah langkah-langkah yang disusun untuk mencapai pemulihan lebih cepat pada pasien yang menjalani tindakan bedah major atau besar
Konsep ERAS ini terbukti mengurangi lama rawat pasien di rumah sakit, mengurangi komplikasi pasca operasi, dan meningkatkan kepuasan pasien. Oleh karena itu konsep ERASini kemudian dikembangkan untuk tindakan operasi di bidang lain salah satunya di bagian kebidanan. Adapun kelebihan metode ERACSini adalah: melahirkan dengan nyaman, rasa sakit dan nyeri persalinan sangat minimal serta lama perawatan di Rumah Sakit menjadi lebih singkat.
3
Pada metode ERACS, dua jam sebelum operasi pasien akan diberikan minuman yang mengandung gula sebagai sumber energi pada saat menjalani prosedur. Selain itu, sebelum dilakukan prosedur, akan dilakukan evaluasi perioperatif oleh dokter spesialis penanggung jawab. Dokter anestesi berperan melakukan penilaian praoperatif, memilih jenis anestesi yang paling sesuai dan mempercepat pemulihan pasien, serta melakukan anestesi dengan jarum spinal dengan ukuran yang sangat kecil dan memastikan pasien tidak merasa nyeri saat pembiusan, selama dan setelah operasi. Dokter kandungan melakukan operasi dengan teknik yang optimal sehingga operasi berlangsung tidak terlalu lama dan nyaman. Tim anestesi juga mengawasi dan memastikan pasca operasi yang nyaman, minim rasa nyeri, proses mobilisasi yang lebih cepat, tanpa komplikasi, dan durasi rawat inap rumah sakit yang lebih singkat.
Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengembangkan metode ERACSini dengan cara membuat media edukasi yaitu poster dan video animasi dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi masyarakat khususnya ibu hamil pada trimester ke 3 dari perkembangan metode dibidang ilmu kesehatan yang dapat memberikan pelayanan prima dan berkualitas di RSUP dr. Sitanala Tangerang.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum aktualisasi adalah untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) serta peran dan kedudukan ASN yang meliputi
Manajemen ASN dan Smart ASN di RSUP dr. Sitanala Tangerang.
2. Tujuan khusus
Peserta Pelatihan Dasar CPNS dapat :
a. Mengidentifikasi isu yang terjadi di unit kerja
b. Menganalisis dampak isu jika tidak segera diselesaikan
c. Menentukan prioritas isu (core issue)
d. Menganalisis penyebab – penyebab isu
e. Menentukan gagasan kreatif untuk menyelesaikan isu
f. Merumuskan setiap tahapan kegiatan dengan menerapkan nilai-nilai dasar
PNS
g. Menetapkan kontribusi output kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi
4
h. Menetapkan kontribusi kegiatan terhadap Nilai BerAKHLAK dalam Budaya
Organisasi
5
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PROFIL PESERTA
A. Profil Rumah Sakit
RSUP Dr. Sitanala Tangerang adalah rumah sakit vertikal milik Kementerian
Kesehatan yang merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Jenderal Pelayanan Kesehatan. RSUP Dr. Sitanala Tangerang berada di tengah Kota
Tangerang, berjarak kurang lebih 14,1 km dari Bandar Udara Internasional Soekarno
Hatta. RSUP Dr. Sitanala Tangerang memiliki luas lahan 52 hektar dan luas bangunan ± 10 hektar, memiliki total 200 bed dan 25 poliklinik, jumlah tenaga medis berjumlah
187 orang. Jumlah sumber daya manusia (SDM) terdiri dari staf klinis (dokter, dokter gigi, perawat dan tenaga kesehatan lainnya) dan staf non klinis (staf administrasi dan keuangan).
Sejarah berdirinya di mulai dengan Rumah Sakit yang merupakan pemindahan dari
Leprosarium Lenteng Agung Sewan terletak di Desa Karangsari Kampung Sewan
Tangerang dengan Luas + 54 hektar. Pada tanggal 28 Juli 1951 : Rumah Sakit Sewan diresmikan oleh Ny.Rahmi Hatta selaku Ibu Wakil Presiden RI Pertama. Rumah Sakit
Sewan di rubah namanya menjadi “Pusat Rehabilitasi Sitanala” oleh Menteri Kesehatan
RI saat itu Prof. Dr. Satrio, untuk menghargai jasa seorang dokter yang pertama kali menangani penderita kusta yaitu, dr. JB. Sitanala. Selanjutnya “Pusat Rehabilitasi
Sitanala” menjadi “RSK Dr. Sitanala Tangerang” dengan Keputusan Menteri Kesejatan
Momor 140, Tahun 1978. RSK Dr. Sitanala Tangerang ditetapkan menjadi Rumah Sakit Khusus Kelas A, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 199/MENKES/III/2009, tanggal 16 Maret 2009. RSK Dr. Sitanala Tangerang ditetapkan menajdi Rumah Sakit PK-BLU, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No.4/KMK.05/2010, tanggal 5 Januari 2010. RSK Dr. Sitanala Tangerang Terakreditasi
Penuh Tingkat Dasar, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.03.01/C.III/SK/2010, tanggal 26 Juli 2010.
Berjalannya waktu terus berkembang dan sejak November 2019 telah bertransformasi menjadi RSUP Dr. Sitanala Tangerang yang saat ini di pimpin oleh
Direktur Utama dr. H. Afrizal Hasan, MKM
6
B. Visi dan Misi
Visi :
Menjadi RSUP terpercaya dalam pelayanan kesehatan komprehensif dan berstandar nasional
Misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan prima, responsive dan berorientasi pada keselamatan pasien.
2. Meningkatkan penggunaan System Teknologi Informasi, IPTEK Kedokteran dan Kesehatan secara Berkesinambungan.
3. Melaksanakan Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
4. Mewujudkan RS yang nyaman, aman dan ramah lingkungan (green hospital).
5. Mewujudkan tata kelola Rumah Sakit yang Visioner, Transparan dan Akuntabel.
Nilai-nilai Organisasi
Nilai organisasi yang ada di RSUP Dr. Sitanala Tangerang adalah:
a. Empati
b. Responsif
c. Profesional
d. Sinergi Motto
“Melayani dengan Ramah, Sabar dan Kasih Sayang”
C. Struktur Organisasi
RSUP Dr. Sitanala Tangerang dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Direktur Utama. Direktur utama membawahi Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang & Direktorat SDM, Keuangan dan Umum. Direktorat-direktorat tersebut membawahi 6 bidang, 17 subbidang/ seksi/ instalasi, serta unit-unit non struktural yang terdiri dari Dewan Pengawas, Komite Medik, dan Satuan Pemeriksaan Internal. Komite adalah ‘wadah’ non struktural 3 yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur Utama dalam peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Berikut struktur organisasi
RSUP Dr. Sitanala Tangerang berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 77
Tahun 2019:
7
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SITANALA TANGERANG
D. Tugas Instansi
Instalasi Bedah Sentral (IBS) merupakan salah satu instalasi yang memberikan pelayanan pembedahan baik yang terencana (elektif) maupun yang darurat (cito). Didukung tenaga yang kompeten, bersertifikasi dan handal di bidang pembedahan, serta fasilitas alat pembedahan yang canggih dan modern. Pelayanan bedah dimulai saat pasien diterima di ruang persiapan operasi, dilanjutkan ketika pasien mendapatkan pelayanan/tindakan pembedahan dan penatalaksanaan pasca operasi di ruang pulih sadar (recovery room).
Ruang lingkup pelayanan Instalasi Bedah berdasarkan jenis layanan meliputi pemberian pelayanan untuk menunjang pelayanan Anestesiologi dan pemberian pelayanan untuk menunjang pelayanan Bedah Spesialis dan Sub Spesialis. Cakupan pelayanan Instalasi Bedah meliputi :
1. Cakupan Pelayanan Anestesi
Pelayanan Anestesi meliputi pelayanan Anestesi di dalam Kamar Operasi, termasuk sedasi moderat dan sedasi dalam pada jadwal terencana maupun diluar
jadwal terencana ( cito ) seperti pada kasus operasi emergensi. Pelayanan Anestesi di Rumah Sakit harus seragam sesuai dengan pedoman dan Standar Pelayanan
8
Operasional ( SPO ) yang ada. Dokter Anestesi yang bertugas bertanggung jawab
terhadap semua tindakan Anestesi mulai dari masa Pre Anestesi sampai Pasca
Anestesi. Dokter Anestesi bertanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan wawasan serta keterampilannya termasuk para petugas Anestesi yang lainnya
2. Cakupan pelayanan pada Pasien dengan Anestesi Local
Pada tindakan bedah yang tidak memerlukan pelayanan Anestesi Regional/ General dan atau Sedasi Moderat dan Dalam, pelayanan Bedah dilakukan dengan menggunakan Anetesi Local/Sedasi Ringan. Pemilihan jenis obat Anestesi Local ditentukan oleh dokter penanggungjawab pelayanan ( DPJP ) atau dokter bedah. Pasien di monitor secara kontinyu keadaan Haemodinamiknya dan di catat oleh Perawat di formulir pemantauan pasien selama Anestesi local dan di tanda tangani oleh DPJP.
3. Cakupan pelayanan Kamar Bedah
Pelayanan bedah yang dapat dilakukan di Instalasi Bedah RSUP Dr. Sitanala Tangerang meliputi pelayana bedah umum, bedah orthopedi, bedah plastic, kebidanan, mata, THT, bedah mulut, bedah syaraf, bedah thoraks kardiovaskuler dan bedah pada pasien kusta. Pelayanan bedah dapat dilakukan selama jam kerja untuk operasi terjadwal ( elektif ) dan setiap saat untuk operasi emergensi( cito ).
4. Jenis operasi menurut waktunya
a. Bedah Terencana ( elektif )
Bedah elektif adalah layanan tindakan pembedahan yang di jadwalkan ke Instalasi Bedah maksimal satu hari sebelum tindakan pembedahan. Pasien yang direncanakan untuk operasi harus sudah dilengkapi dengan pemeriksaanpemeriksaan yang diperlukan sesuai dengan standar SMF bersangkutan dan SMF Anestesi.
b. Bedah Darurat
Bedah gawat darurat/cito adalah tindakan pembedahan yang membutuhkan penanganan cepat dan tidak boleh di tunda karena bisa mengancam jiwa.
Pelayanan operasi gawat darurat dapat dilakukan setiap saat, baik di jam kerja
ataupun di luar jam kerja.
c. Operasi One Day Care ( ODC )
Layanan bedah sehari ( ODC ) adalah layanan tindakan pembedahan yang dilaksanakan dimana pasien datang dan pulang di hari yang sama ( tidak menginap ).
9
E. Nilai-Nilai Dasar PNS
1. Berorientasi Pelayanan
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik). Berorientasi Pelayanan berarti keinginan memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Nilai Berorientasi
Pelayanan dalam Core Values ASN :
a. Kriteria Operasional Berorientasi Pelayanan
1. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai.
2. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku (code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang wajib dan tidak boleh dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari kode etik tersebut.
3. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan.
b. Panduan Perilaku (Kode Etik) Nilai Berorientasi Pelayanan
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan, dan
3) Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Kata kuncinya adalah integritas, konsisten, dapat dipercaya, dan transparan. Kalimat afirmasi dalam nilai akuntabel adalah kami bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan. Adapun panduan perilaku Akuntabel adalah :
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien; dan
c. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.
10
3. Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai professional dan kompetitif. Kompetensi ASN
meliputi :
a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Panduan Perilaku (Kode Etik) Kompeten dalam Core Values ASN yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lai belajar, dan
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
Harmonis adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan.
Panduan Perilaku (Kode Etik) Harmonis dalam Core Values ASN yaitu:
a. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
11
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Kata kuncinya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme, dan pengabdian. Kalimat afirmasinya 9 adalah kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Panduan perilaku nilai Loyal adalah :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan organisasi dalam menjalankan fungsinya.
Panduan Perilaku (Kode Etik) Adaptif dalam Core Values ASN yaitu:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Kolaborasi sebagai suatu proses berpikir dimana pihak yang terlibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan pandangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan (Gray,1989). Kolaborasi merupakan proses kompleks yang membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan yang disengaja, dan menjadi tanggung jawab (Lindeke dan Sieckert, 2005).
Collaborative governance merupakan sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan antar aktor governance (Irawan, 2017). Collaborative Governance sebagai sebuah aransemen tata kelola pemerintahan yang mana satu atau lebih institusi publik secara langsung melibatkan aktor non pemerintahan dalam sebuah proses pembuatan kebijakan
12
kolektif yang bersifat formal, berorientasi konsesus, dan konsultatif dengan tujuan untuk membuat atau 10 mengimplementasikan kebijakan publik, mengelola program atau aset publik (Ansell dan Gash, 2007).
Panduan Perilaku (Kode Etik) Kolaboratif dalam Core Values ASN yaitu:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
F. Kedudukan dan Peran PNS
Berdasarkan UU ASN pasal 8, kedudukan PNS dalam NKRI yaitu Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara. Selanjutnya pada Pasal 9 dijelaskan
bahwa :
a. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah.
b. Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN dalam Pasal 10 berfungsi sebagai berikut :
a) Pelaksana kebijakan publik;
b) Pelayan publik; dan
c) Perekat dan pemersatu bangsa.
Berikutnya Tugas ASN dalam Pasal 11 yaitu :
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.Pelaksana kebijakan publik; Pelayan publik; dan Perekat dan pemersatu bangsa. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi
13
dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi
Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan memilili nomor induk pegawai nasional.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan
2. Smart ASN
Pandemi COVID-19 telah mempercepat transformasi digital. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, percepatan transformasi digital yang berkelanjutan menjadi elemen kunci dalam upaya pemulihan pasca pandemi COVID-19. Percepatan ini juga sekaligus menjadi komponen pendorong dalam membangun bangsa yang lebih tangguh dan berdaya. Sejalan dengan perkembangan ICT (Information, Communication and Technology) telah memicu terjadinya transformasi digital di sektor pendidikan yang ditandai dengan munculnya berbagai model pembelajaran secara daring : web-school dan cyberschool (online learning, distance learning, web-based learning, dan e-learning).
Literasi digital memiliki 4 pilar wajib yang harus dikuasai oleh para peserta CPNS yang terdiri dari etika, keamanan, budaya, dan kecakapan dalam bermedia digital
G. Profil Peserta
Nama : David Alex Fransisco Purba, Amk
NIP : 199101022022031003
Jabatan : Asisten Penata Anestesi
Golongan : II/C
Unit Kerja : Instalasi Bedah, RSUP Dr. Sitanala Tangerang
Instansi : Kementerian Kesehatan
14
H. Uraian Tugas Asisten Penata Anestesi Terampil
1. Unsur Utama
a. Pelayanan asuhan kepenataan Anestesi
i. Perencanaan kegiatan pelayanan asuhan Kepenataan Anestesi
- Menyusun rencana kerja Harian yang berhubungan dengan pekerjaan
Asisten Penata Anestesi
- Menyusun rencana kerja Bulanan yang berhubungan dengan pekerjaan
Asisten Penata Anestesi
- Menyusun rencana kerja Tahunan yang berhubungan dengan pekerjaan
Asisten Penata Anestesi
ii. Penatalaksanaan pelayanan Anestesi
- Menyusun rencana kebutuhan alat Anestesi, obat dan bahan Anestesi habis pakai Harian
- Menyusun rencana kebutuhan alat Anestesi, obat dan bahan Anestesi habis pakai Bulanan
- Menyusun rencana kebutuhan alat Anestesi, obat dan bahan Anestesi habis pakai Tahunan
- Melakukan inventarisasi alat, obat dan bahan Anestesi habis pakai yang tersedia
- Melakukan inventarisasi penggunaan alat, obat dan bahan Anestesi habis pakai yang telah digunakan
- Melaksanakan persiapan alat dan mesin Anestesi
- Mempersiapkan dokumen pasien yang dibutuhkan dalam pelayanan Anestesi
- Melakukan pengecekan administrasi pasien
- Menyiapkan emergency KIT
- Menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan perencanaan teknik Anestesi
- Melakukan persiapan alat-alat untuk Anestesi Regional
- Melakukan monitoring tanda vital ( tekanan darah, frekuensi nadi, saturasi O2, frekuensi nafas, suhu ) selama tindakan Anestesi
- Melakukan pemeliharaan peralatan agar siap pakai
15
- Melakukan komunikasi efektif kepada pasien tentang tindakan Anestesi yang akan dilakukan.
- Pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan selama proses pelayanan Anestesi
- Melakukan pencatatan laporan selama proses Anestesi
- Melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru ( RJP )
- Melakukan pelayanan terapi inhalasi
- Melakukan kegiatan bantuan/partisipasi dalam bidang Kesehatan
- Partisipasi kegiatan dalam keadaan bencana
- Melaksanakan pelayanan kesehatan terpadu
- Membina peran serta masyarakat
2. Unsur Penunjang
a. Penunjang
i. Pengajar/pelatih di bidang Penata Anestesi
- Mengajar/melatih yang berkaitan dengan bidang penata Anestesi
ii. Peran serta dalam seminar/lokakarya di bidang Penata Anestesi
- Mengikuti kegiatan seminar/lokakarya/konferensi di bidang Penata
Anestesi sebagai : pemrasaran/penyaji/narasumber
- Mengikuti kegiatan seminar/lokakarya/konferensi di bidang Penata
Anestesi sebagai : pembahas/moderator
Mengikuti kegiatan seminar/lokakarya/konferensi di bidang Penata
Anestesi sebagai : peserta
- Mengikuti/berperan serta sebagai delegasi ilmiah sebagai : Ketua
Mengikuti/berperan serta sebagai delegasi ilmiah sebagai : Anggota
iii. Keanggotaan dalam organisasi
- Menjadi anggota Organisasi Profesi Nasional : sebagai Pengurus aktif
Menjadi anggota Organisasi Profesi Nasional : sebagai Anggota aktif
iv. Keanggotaan dalam tim penila
- Menjadi anggota tim penilai Jabatan Fungsional Penata Anestesi
16
-
-
-
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Sebelum penetapan judul laporan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sitanala. Setelah menemukan isu – isu, tahap selanjutnya adalah mengidentfikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak dan dijadikan laporan aktualisasi. Beberapa isu berikut ditemukan oleh penulis dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai Asisten
Penata Anestesi Terampil yang melaksanakan pelayanan di Kamar Operasi Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sitanala. Adapun isu dan deskripsi isu – isu tersebut, sebagai berikut :
1. Belum optimalnya pemberian edukasi kepada pasien terkait metode ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean) di RSUP dr. Sitanala.
a. Deskripsi
Metode ERACS merupakan pengembangan dari konsep Enhanced Recovery AfterSurgery(ERAS), dimana konsep ERASini awalnya digunakan pada operasi bedah digestif. Metode ERACS ini merupakan pelayanan komprehensif perioperatif yang terbukti mempercepat pemulihan pasca operasi, mengurangi komplikasi pasca operasi, dan meningkatkan kepuasan pasien. Sejak tahun 2022 metode ERACS ini sudah diterapkan di RSUP dr. Sitanala tapi belum berjalan maksimal. Pada dasarnya metode ini sangat bergantung pada kolaborasi dan pemahaman dari semua pihak bahkan pasien itu sendiri. Namun sayangnya belum semua pihak di RSUP dr. Sitanala memahami metode ini. Dari hasil observasi dengan teman – teman sejawat di kamar operasi hanya sebagian yang memahami metode ini, sehingga untuk menjelaskan kepada pasien juga tidak maksimal.
17
Belum adanya media informasi terkait metode ini di ruang tunggu atau ruang penerimaan pasien juga mempengaruhi optimalnya pemahaman terkait metode ini. Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu pasien dengan rencana tindakan operasi SectioCaesareadi ruang persiapan, pasien belum mengetahui apa itu metode ERACS. Padahal sesuai indikasi, pasien tersebut layak untuk dimotivasi dengan metode ini.
Hal ini menjadi perhatian karena metode ini sudah diterapkan di RSUP dr. Sitanala akan tetapi belum ada komitmen dari berbagai pihak di RSUP dr. Sitanala terkait metode ini. Dampaknya pada pasien adalah kurangnya motivasi dan pemahaman pasien terkait metode pemulihan pasca operasi terkait metode ERACS. Jika dilihat dari sisi petugas, dampak yang akan terjadi jika tidak memanfaatkan perkembangan ilmu bidang kesehatan adalah kurangnya inovasi dalam menerapkan metode – metode baru pada bidang kesehatan, sehingga pelayanan ke pasien tidak maksimal dan monoton.
Jika dikaitkan dengan manajemen ASN, isu ini terjadi karena petugas belum optimal dalam memberikan pelayanan publik dengan menerapkan metode –metode baru yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien. Sementara itu sebagai seorang ASN seharusnya dapat memanfaatkan literasi digital baik dalam mengembangkan kompetensi hingga memberikan edukasi pada publik. Masalah ini juga berhubungan dengan tupoksi penulis sebagai penata anestesi yang kompeten dalam pengembangan metode pelayanan dan mampu membina peran serta masyarakat dalam upaya memberikan pelayanan yang prima dan berkualitas.
b. Kondisi yang diharapkan
Pasien dapat dengan mudah mendapatkan segala infromasi terkait pelayanan khususnya metode ERACSdi RSUP dr. Sitanala
2. Kurang optimalnya pemantauan pasien di Ruang Pulih Sadar RSUP dr. Sitanala
a. Deskripsi
Pemulihan pasca operasi dimulai dari berakhirnya prosedur operasi dan berlanjut sampai pasien kembali ke keadaan fisiologis (sebelum dioperasi) di ruangan khusus yang disebut RecoveryRoomatau Ruang Pulih Sadar. Dalam
pemantauan di Ruang Pulih Sadar, standar pelayanan RSUP dr. Sitanala sudah menggunakan instrument alat ukur yaitu Aldrete Score, BromageScore, dan
18
StewardScore.Namun pada penerapannya alat ukur pemulihan pasien ini tidak dapat dijalankan secara maksimal.
Berdasarkan hasil observasi penulis sejak bulan April hingga bulan Juni 2022 ditemukannya beberapa kendala dalam proses pemindahan pasien dari ruang pulih sadar ke ruangan rawat inap. Sering sekali terjadi penumpukan pasien di ruang pulih sadar salah satunya dikarenakan Rekam Medis pasien belum lengkap diisi, sehingga pasien yang seharusnya sudah mendapatkan terapi lanjutan diruangan rawat menjadi terhambat.
Kualitas sarana dan prasarana di RSUP dr. Sitanala sudah sangat memadai, namun sayangnya pemanfaatannya masih belum maksimal termasuk pemanfaatan sistem SIMRS.Dari sekian banyak petugas hanya 8 orang petugas yang sudah lancar dalam pengoperasian SIMRS.Selain itu petugas yang berjaga di ruang pemulihan hanya 2 orang, padahal tugasnya selain memantau kondisi pemulihan pasien juga melakukan penginputan administrasi, tindakan dan kondisi pasien selama operasi serta laporan terintegritas kedalam SIMRS.
Kurang optimalnya pemantauan pasien di ruang pemulihan ini tentunya sangat berdampak pada tidak maksimalnya pemantauan pemulihan pasien pasca operasi. Selain itu juga berdampak pada proses penyembuhan pasien yang sudah direncanakan oleh DPJP. Hal ini juga berdampak kepada petugas karena selain petugas tidak dapat memberikan pelayanan yang maksimal, petugas juga akan terbiasa untuk berkerja tidak sesuai standar pelayanan yang ada.
Masalah ini sangat terkait dengan manajemen ASN, yaitu sebagai petugas yang profesional dan kompeten kita harus terus belajar dalam menghadapi perkembangan sistem digital sekarang ini. Selain itu sebagai seorang ASN kita harus mampu berinovasi dan menguasai bidang ilmu teknologi yang dapat membantu kita dalam melayani publik. Masalah ini juga berkaitan dengan tupoksi
19
penulis sebagai penata anestesi harus mampu memanfaatkan sarana – prasarana yang ada dalam melakukan pemantauan selama tindakan anestesi.
b. Kondisi yang diharapkan
Pemantauan pasien di Ruang Pulih Sadar dapat dilakukan dengan maksimal dan sesuai standar pelayanan
3. Belum optimalnya penyimpanan alat dan obat – obatan anestesi di Kamar Operasi
RSUP dr. SItanala
a. Deskripsi
Alat dan obat – obatan merupakan instrument yang harus diperhatikan dalam pelayanan anestesi di rumah sakit demi mewujudkan misi rumah sakit yang berorientasi pada keselamatan pasien. Sehingga mulai dari penyiapan hingga penyimpanan instrument ini harus jelas dan tercatat dalam data inventaris.
Berdasarkan hasil observasi penulis mulai dari bulan April 2022, di kamar operasi RSUP dr. Sitanala sudah tersedia ruangan khusus penyimpanan alat dan obat – obatan, namun sayangnya belum dimanfaatkan dengan maksimal. Pada saat penyiapan obat dan alat petugas sering kali kesulitan karena ketidaksesuaian letak dan penempatan penyimpanannya. Selain itu alat dan obat – obatan yang ada dikamar operasi belum tercatat spesifikasi dan jumlahnya secara benar, sehingga pemantauan terhadap stock obat dan bahan habis pakai yang ada di kamar operasi tidak maksimal.
Jika isu ini tidak segera diselesaikan maka akan menimbulkan kesulitan bagi petugas dalam menyiapkan alat dan obat – obatan. Waktu dalam penyiapannya
20
juga akan semakin lama sehingga dapat menghambat petugas dalam proses persiapan tindakan operasi.
Hal ini terkait dengan manajemen ASN, isu ini terjadi karena petugas belum optimal dalam melaksanakan kebijakan publik dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah tersedia oleh pemerintah yaitu memelihara lingkungan yang bersih dan rapih. Sebagai ASN yang professional kita harus berkerja sesuai standar pelayanan dengan menciptakan lingkungan yang kondusif dan harmonis.
Masalah ini juga berhubungan dengan tupoksi penulis sebagai penata anestesi dalam menyiapkan peralatan dan obat – obatan sesuai dengan perencanaan serta melakukan inventarisasi.
b. Kondisi yang diharapkan
Terpantaunya penyimpanan alat dan obat – obatan anestesi di Kamar Operasi RSUP dr. Sitanala secara jelas, tertata dan sesuai data inventaris
B. Penetapan Isu
Berdasarkan identifikasi isu tersebut, 3 (tiga) isu yang terjadi dianggap penting namun hanya satu isu akan dipilih yang dianggap sangat prioritas untuk segera ditangani. Oleh
karena itu, diperlukan analisis isu untuk menentukan isu mana yang harus menjadi prioritas. Analisis kriteria isu yang digunakan dalam penulisan laporan aktualisasi ini adalah
Teknik analisis APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Layak).
Tabel Penetapan Isu Berdasarkan Tenknik APKL
1 Belum optimalnya pemberian edukasi kepada pasien terkait metode ERACS (Enhanced RecoveryAfterCesarean)diRSUP dr.Sitanala.
2 Kurang optimalnya pemantauan pasien di Ruang Pulih Sadar RSUP dr. Sitanala
21
NO ISU Kriteria Skor Jumlah Skor A P K L
4 5 5 19 I
5
4 3 4 5 16 II
3 Belum optimalnya penyimpanan alat dan obat – obatan anestesi di Kamar Operasi RSUP dr. Sitanala
Keterangan :
APKL :
A = Aktual yaitu isu tersebut benar – benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
P = Problematik yaitu isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks
K = Kekhalayakan yaitu isu tersebut menyagkut hajat hidup orang banyak
L = Layak yaitu isu tersebut masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Kriteria penilaian:
Skor 5 : Sangat Kuat
Skor 4 : Kuat
Skor 3 : Sedang
Skor 2 : Kurang
Skor 1 : Sangat Kurang
Dari hasil analisis APKL dan hasil konsultasi mentor serta pimpinan didapatkan isu yang
dinyatakan mewakili kriteria yang merupakan prioritas yaitu belumoptimalnyapemberian edukasikepadapasienterkaitmetodeERACS(EnhancedRecoveryAfterCesarean)diRSUP dr. Sitanala. Dengan ini penulis akan mengembangkan isu ini untuk dicarikan penyelesainnya.
C. Analisis Penyebab Isu
1. Analisis isu
Analisis penyebab isu diperlukan untuk mencari akar dari permasalahan isu sehingga dapat dicari solusi pemecahan isu tersebut. Ada beberapa metode yang
digunakan dalam menentukan penyebab permasalahan isu, yaitu mindmapping, fishbone diagaram, dan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,Thread). Pada aktualisasi ini penulis menggunakan pendekatan fishbonediagramsebagai alat untuk analisis isu utama. Berdasarkan pendekatan yang dilakukan oleh penulis, fishbone diagram berdasarkan isu yang dipilih dapat ditampilkan pada gambar berikut.
22
4 3 4 4 15 III
Dari gambar FISHBONE di atas diperoleh beberapa penyebab isu, sehingga untuk memaksimalkan waktu dan pencapaian penulis bersama mentor sepakat untuk menyelesaikan penyebab isu dari belum adanya alat bantu dan media edukasi terkait metode ERACS untuk mengoptimalkan pemberian edukasi kepada pasien terkait metode ERACSdir RSUP dr. Sitanala Tangerang.
D. Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan Langkah – langkah atau tahapan yang sudah dibuat oleh penulis sehingga muncul gagasan untuk menyelesaikan isu yang diangkat, yaitu “Optimalisasi PemberianEdukasiKepadaPasienterkaitMetodeERACSmelaluipembuatan PosterdanVideoAnimasiDiRSUPDr.Sitanala”.Beberapa rencana kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan isu tersebut adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Koordinasi dengan pimpinan dan mentor tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan
2. Menyusun materi media edukasi tentang metode ERACS
3. Membuat media edukasi berupa poster dan video animasi tentang metode ERACS
4. Melakukan edukasi dengan Poster dan video animasi terkait metode ERACS
5. Melakukan evaluasi terhadap pemahaman pasien terkait metode ERACS
23
E. Matrix Rancangan Aktualisasi
Nama : David Alex Fransisco Purba
Nama Mentor : Ns. Destiawan Eko Utomo, S.Kep, M.Kep, Sp.KMB
Unit Kerja : RSUP Dr. Sitanala Tangerang
Identifikasi Isu :
1. Belumoptimalnyapemberianedukasikepadapasienterkaitmetode ERACS(EnhancedRecoveryAfterCesarean)diRSUPdr.Sitanala
2. Kurang optimalnya pemantauan pasien di Ruang Pulih Sadar RSUP dr. Sitanala
3. Belum optimalnya penyimpanan alat dan obat – obatan anestesi di Kamar Operasi RSUP dr. SItanala
Isu yang Diangkat : BelumoptimalnyapemberianedukasikepadapasienterkaitmetodeERACS (EnhancedRecoveryAfterCesarean)diRSUPdr.Sitanala.
Gagasan Pemecahan Isu : “Optimalisasi pemberian edukasi kepada pasien terkait metode ERACS melaluipembuatanposterdanVideoAnimasidiRSUPdr.Sitanala”
24
NO Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Berakhlak
Kontribusi
Terhadap Visi / Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 Melakukan
kordinasi dengan pimpinan dan
mentor
Membuat janji dan
menyiapkan materi
yang akan
dikonsultasikan
dengan mentor
dan pimpinan
Dokumentasi, Notulensi Saya meminta ketersediaan
waktu kepada mentor dan
pimpinan dengan
mengucapkan salam
dengan ramah dan sopan
dengan menjunjung tinggi
etika (Berorientasi
Pelayanan, Harmonis)
Kegiatan ini
mendukung:
Visi :
Menjadi RSUP
terpercaya dalam
pelayanan
Kesehatan
Komprehensif dan
Profesional
Kemampuan
melayani kebutuhan
pasien sesuai
kompetensi dan
memberikan
pelayanan yang
berkualitas
Melakukan
konsultasi dengan
pimpinan dan
mentor terkait
rancangan
kegiatan yang akan
dilakukan
Dokumentasi, Notulensi
Saya menemui mentor dan
pimpinan sesuai dengan
janji yang sudah disepakati
(Akuntabel), dengan
membawa rencana kegiatan
yang sudah disusun secara
spesifik (Kompeten) dan
bertujuan membuat inovasi
berstandar nasional
Misi:
Menyelenggarakan
pelayanan prima, responsif dan
25
Tabel : Matriks Rancangan Aktualisasi
2 Menyusun materi media edukasi tentang metode ERACS
Mencari referensi dan literartur tentang metode ERACS
yang mendukung visi dan
misi Rumah Sakit (Adpatif)
berorientasi pada
keselamatan pasien
Kumpulan bahan
referensi dan literatur
Selain itu, saya meminta
saran dan pendapat mentor
serta pimpinan
(Kolaboratif) dalam
mewujudkan rencana
kegiatan ini agar
mendukung tujuan Rumah
Sakit (Adaptif)
Saya mencari referensi dan literatur untuk dijadikan
materi edukasi dari
berbagai sumber dengan
cermat dan bisa
dipertanggung jawabkan (Akuntabel)
Kegiatan ini
mendukung:
Visi : Menjadi RSUP
terpercaya dalam
pelayanan
Kesehatan
Responsif Memberikan pelayanan dengan cepat
26
3 Membuat media
edukasi berupa
poster dan video
animasi tentang
metode ERACS
Merangkum
referensi dan
literatur metode
ERACS
List Materi Edukasi Saya membuat rangkuman
dengan cekatan, solutif dan
perbaikan tiada henti untuk
mendapat hasil yang di
harapkan (Berorientasi Pelayanan)
Komprehensif dan
berstandar nasional
Misi :
Meningkatkan
penggunaan sistem
teknologi informasi,
Menyusun materi
dengan berdiskusi dan
metode ERACS Hasil susunan materi metode ERACS Saya menyusun materi
menerima masukan dari
mentor dan pimpinan
(Kolaboratif) untuk terus
berinovasi dan mengembangkan
kreativitas (Adaptif)
IPTEK Kedokteran
dan Kesehatan
secara
berkesinambungan
Membuat materi
dalam bentuk poster
Dokumentasi Poster Saya membuat materi
poster dengan bahasa yang
mudah dipahami dan
memenuhi kebutuhan
msyarakat (Berorientasi
Pelayanan)
Kegiatan ini
mendukung:
Visi :
Menjadi RSUP
terpercaya dalam
pelayanan
Profesional
Kemampuan melayani
kebutuhan pasien sesuai
27
Membuat video
animasi terkait
metode ERACS
Video animasi edukasi Saya membuat video
animasi dengan
mengoptimalkan sumber
daya yang mendukung
pencapaian tujuan
rancangan ini
(Kolaboratif) dan
masukan dari teman
sejawat (Harmonis)
Kesehatan
Komprehensif dan
berstandar nasional
kompetensi dan memberikan
Misi : Melaksanakan
pendidikan, penelitian, dan
pengabdian
masyarakat
pelayanan yang
berkualitas
Mengkonsultasikan
kepada pimpinan
dan mentor terkait
hasil materi dan
video animasi
Dokuentasi Konsultasi, Notulensi
Saya melakukan konsultasi
dengan mentor dan
pimpinan terkait media
edukasi yang dibuat dengan
rasa hormat dan
menghargai gagasan yang
disampaikan (Harmonis)
juga melakukan perbaikan
untuk mencapai hasil yang
maksimal (Berorientasi
Pelayanan)
28
4 Melakukan
edukasi dengan
Poster dan video
animasi terkait
metode ERACS
Meminta izin
tempat dan waktu
kepada mentor dan
pimpinan terkait
kegiatan edukasi
ke pasien dan
keluarga
Dokumentasi, Notulensi Saya meminta izin tempat
dan waktu kepada
pimpinan, mentor dan
berkoordinasi dengan
teman sejawat terkait
penyampaian edukasi ke
pasien serta mengajak
untuk berkontribusi dalam
memberikan edukasi (Kolaboratif)
Kegiatan ini
mendukung:
Visi : Menjadi RSUP
terpercaya dalam
pelayanan
Kesehatan
Komprehensif dan
berstandar nasional Misi :
Profesional Bekerja
berdasarkan etika
profesi
Menyiapkan alat
dan bahan untuk
kegiatan edukasi
Dokumentasi, Notulensi Saya berkoordinasi dengan
teman sejawat (Kolaboratif) dalam
persiapan kegiatan supaya
tercipta situasi yang
kondusif (Harmonis)
Melaksanakan
pendidikan, penelitian, dan
pengabdian
masyarakat
Melakukan edukasi
ke pasien ibu hamil
trimester ke 3 dan
keluarga
Dokumentasi, Notulensi Saya melakukan edukasi
dengan mengucapkan
salam dengan ramah dan
sopan (Berorientasi
29
Pelayanan) dan
menghindari ucapan yang
menjurus pada sara atau
radikalisme yang
bertentangan dengan
Ideologi Pancasila (Loyal),
selain itu saya memberikan
ruang diskusi kepada pasien
dengan memberikan
kesempatan bertanya
(Harmonis)
5 Melakukan evaluasi
terhadap
pemahaman pasien terkait
metode ERACS
Mengumpulkan
data hasil edukasi
berupa daftar
hadir, kesan serta
pesan pasien yang
diedukasi
Dokumentasi, daftar
hadir dan notulensi Saya berkordinasi dengan
teman sejawat dalam
pengumpulan data
(Kolaboratif) dan
menerima setiap kesan dan
pesan dari pasien untuk
dijadikan motivasi dalam
memperbaiki tata kelola
dengan inovatif
(Berorientasi Pelayanan)
Kegiatan ini
mendukung:
Visi :
Menjadi RSUP
terpercaya dalam
pelayanan
Kesehatan
Komprehensif dan
berstandar nasional
Empati
Kesediaan untuk peduli dan memberikan
perhatian yang
tulus
30
Menganalisis dan
membuat laporan
hasil kegiatan
Notulensi
Saya membuat laporan
analisis atau penilaian
kegiatan ini dengan penuh
kejujuran dan
tanggungjawab
(Akuntabel)
Misi:
Mewujudkan tata
Kelola rumah sakit
yang visioner, transparan dan
akuntabel
Melaporkan pada
pimpinan dan
mentor
Dokumentasi, Notulensi
Saya mengakhiri kegiatan
ini dengan menyampaikan
dokumen hasil edukasi
Surat telah melakukan
Atualisasi
kepada pimpinan dan
mentor dengan teliti dan
seksama (Kompeten)
untuk menciptakan
lingkungan kerja yang
kondusif (Harmonis)
31
BAB IV
RENCANA JADWAL KEGIATAN
4.1 Timeline Jadwal Rencana Kegiatan
NO
1 Melakukan kordinasi dengan pimpinan dan mentor
2 Menyusun materi media edukasi tentang metode
ERACS
3 Membuat media edukasi berupa poster dan video animasi tentang metode
ERACS
4 Melakukan edukasi dengan Poster dan video animasi terkait metode ERACS
5 Melakukan evaluasi terhadap pemahaman pasien terkait metode
ERACS
32
KEGIATAN MINGGU I MINGGU II MINGGU
MINGGU
III
IV
4.2 Pihak Terkait dan Perannya dalam Aktualisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi banyak aktor dan pihak-pihak yang terlibat dan berperan dalam kegiatan Aktualisasi. Pihak-pihak tersebut berperan sesuai dengan perannya masing-masing. Siapa sajakah pihak-pihak yang akan terlibat untuk menyelesaikan permasalahan belum optimalnya edukasi terhadap pasien khususnya ibu hamil trimester ke – 3 terkait metode ERACS, sebagai berikut :
1 Ka.Ins Bedah Memberikan arahan sumber bahan materi untuk dipelajari, sebagai dukungan dalam kegiatan pembuatan media edukasi
2 Ka.Ru Instalasi Bedah Memberikan pengarahan atas usulan rancangan yang dibuat
3 Dokter Spesialis Anestesi Memberi masukan dalam pembuatan media dan materi edukasi
4 Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi
Memberi masukan dalam pembuatan media dan materi edukasi
5 PJ Anestesi Memberi masukan dalam pembuatan media dan materi edukasi
6 Penulis Sebagai pelaksana aktualisasi sesuai dengan urutan kegiatan yang dijabarkan
7 Tim Instalasi Bedah Berpartisipasi atau ikut serta dalam melakukan kegiatan
8 Mentor Memberikan bimbingan mengenai kegiatan Aktualisasi
9 Coach Memberikan bimbingan dan pengarahan selama proses pembelajaran, rancangan aktualisasi dan pelaksanaan aktualisasi
33
Pihak/Aktor yang terkait Peran dalam Kegiatan aktualisasi
NO
A. Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai – nilai Dasar PNS
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai – nilai dasar BerAKHLAK berlangsung pada tanggal 08 Agustus 2022 – 12 September 2022 di Rumah Sakit RSUP dr. Sitanala Tangerang. Selama pelaksanaan kegiatan penulis melakukan konsultasi atau bimbingan dengan mentor, kepala ruangan, dan pihak – pihak dari bidang teknis lainnya yang berkompeten dan profesional. Adapun kegiatan yang dilakukan merupakan langkah – langkah pemecahan isu yang sudah diangkat, yaitu “Belum optimalnyapemberianedukasikepadapasienterkaitmetodeERACS”.
Saat pelaksanaan aktualisasi tahapan kegiatan masih dalam batas perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya. Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
34
BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI
NO Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Status Realisasi 1 Melakukan Koordinasi dengan pimpinan dan mentor tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan 08 Agustus 2022 –16 Agustus 2022 Terlaksana 2 Menyusun materi media edukasi tentang metode ERACS 16 Agustus 2022 –20 Agustus 2022 Terlaksana 3 Membuat media edukasi berupa poster dan video animasi tentang metode ERACS 20 Agustus 2022 –05 September 2022 Terlaksana 4 Melakukan edukasi dengan Poster dan video animasi terkait metode ERACS 26 Agustus 2022 –10 Setember 2022 Terlaksana 5 Melakukan evaluasi terhadap pemahaman pasien terkait metode ERACS 08 Sptember 2022 –12 September Terlaksana
B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai – nilai dasar PNS
Kegiatan 1
Melakukan kordinasi dengan pimpinan dan mentor
1. Membuat janji dan menyiapkan materi yang akan dikonsultasikan dengan mentor dan pimpinan
2. Melakukan konsultasi dengan pimpinan dan mentor terkait rancangan kegiatan yang
akan dilakukan
Tanggal Pelaksanaan 08 Agustus 2022 – 16 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan
1. Membuat Janji dan menyiapkan materi yang akan dikonsultasikan dengan mentor
dan pimpinan
35
Relevansi Kegiatan/Tahapan
Kegiatan dengan Nilai – nilai
Dasar PNS
Berorientasi Pelayanan, Harmonis
Saya meminta ketersediaan waktu kepada mentor dan pimpinan dengan mengucapkan
salam dengan ramah dan sopan dengan menjunjung tinggi etika
Kompeten
Saya menyiapkan materi menggunakan inovasi saya dengan memanfaatkan teknologi masa
kini yang dengan mudah di akses dan mudah di pahami dan meminimalkan biaya
Kolaboratif
Saya meminta persetujuan pelaksanaan kegiatan kepada atasan yaitu kepala instalasi, kepala ruangan dan dokter Spesialis Anestesi / Kandungan sebagai bentuk keterbukaan
dalam bekerja sama dengan berbagai pihak. Tindakan yang saya lakukan merupakan
penerapan atas sikap perilaku terbuka dalam bekerjasama untuk mendapatkan nilai tamba
Tahapan Kegiatan
2. Melakukan konsultasi dengan pimpinan dan mentor terkait rancangan kegiatan yang akan dilakukan
36
Relevansi Kegiatan/Tahapan
Kegiatan dengan Nilai – nilai
Dasar PNS
Akuntabel
Saya menemui mentor dan pimpinan sesuai dengan janji yang sudah disepakati, dengan membawa materi rencana kegiatan yang sudah disusun secara spesifik dan bertujuan membuat inovasi yang mendukung visi dan misi Rumah Sakit
Kompeten
Saya membawa materi yang sudah disusun secara spesifik dengan inovasi yang mendukung visi dan misi Rumah Sakit
Kolaboratif
Selain itu, saya meminta saran dan pendapat mentor serta pimpinan dalam mewujudkan rencana kegiatan ini agar mendukung tujuan Rumah Sakit
Adapatif
Saya menerima masukan dari berbagai pihak baik pimpinan, mentor dan teman sejawat dalam merumuskan materi aktualisasi untuk berinovasi dan mengembangkan kreativitas
37
Output Kegiatan
1. Materi yang diajukan
2. Konsultasi dengan Mentor dan Kepala Ruangan
Manfaat / Hasil Capaian Melakukan koordinasi dengan mentor dan pimpinan terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi terlaksana dengan tingkat capaian 100%.
Hambatan Tidak ditemukan hambatan yang berarti, mentor dan pimpinan selalu meluangkan waktu untuk melakukan bimbingan dan konsultasi.
Solusi Koordinasi dapat dilakukan secara tatap muka
Kontribusi Terhadap Tusi/ Tujuan
Organisasi Sesuai dengan visi RSUP dr. Sitanala yaitu menjadi RSUP terpercaya dalam pelayanan
Kesehatan Komprehensif dan berstandar nasional Misi RSUP dr. Sitanala, yaitu :
a. Menyelenggarakan pelayanan prima, responsif dan berorientasi pada keselamatan pasien
b. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat
c. Meningkatkan penggunaan sistem teknologi informasi, IPTEK Kedokteran dan Kesehatan secara berkesinambungan
Penguatan Nilai-nilai Organisasi Profesional
Kemampuan melayani kebutuhan pasien sesuai kompetensi dan memberikan pelayanan yang
berkualitas
38
Kegiatan 2
Menyusun materi media edukasi tentang metode ERACS
1. Mencari referensi dan literartur tentang metode ERACS
2. Merangkum referensi dan literatur metode ERACS
3. Menyusun materi metode ERACS
Tanggal Pelaksanaan 20 Agustus 2022 – 05 September 2022
Tahapan Kegiatan
1. Mencari referensi dan literartur tentang metode ERACS
Relevansi Kegiatan/Tahapan
Kegiatan dengan Nilai – nilai
Dasar PNS
Akuntabel
Saya mencari referensi dan literatur untuk dijadikan materi edukasi dari berbagai sumber
dengan cermat dan bisa dipertanggung jawabkan
Kompeten
Meningkatkan kemampuan diri dengan mencari literatur yg terbaru untuk upaya peningkatan
Kesehatan. Menunjukan sikap meningkatkan kompetensi diri
39
40
Tahapan Kegiatan
2. Merangkum referensi dan literatur metode ERACS
Relevansi Kegiatan/Tahapan
Kegiatan dengan Nilai – nilai
Dasar PNS
https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/17/190200023/mengenal-eracs-metodemelahirkan-untuk-pemulihan-lebih-cepat
https://www.emc.id/id/care-plus/persalinan-sectio-caesarea-sc-dengan-konsep-eracs
https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/persalinan/persalinan-eracs/
Berorientasi Pelayanan
Saya merangkum literatur dengan cekatan, solutif dan perbaikan tiada henti untuk mendapat
hasil yang di harapkan
Akuntabel
Saya akan membuat rangkuman materi untuk dijadikan materi dari literatur yang saya dapat
dari sumber yang terpercaya sehingga dapat dipertanggungjawabkan
Kompeten
Meningkatkan kemampuan diri dengan mencari literatur yang terbaru dalam upaya
peningkatan pengetahuan dibidang kesehatan
Adaptif
Saya merangkum literatur dari berbagai macam sumber dapat mengembangkan kreatifitas
dan inovasi
41
42
Tahapan Kegiatan
3. Menyusun materi metode ERACS
Relevansi Kegiatan/Tahapan
Kegiatan dengan Nilai – nilai
Dasar PNS
Kolaboratif
Saya menyusun materi dengan berdiskusi dan menerima masukan dari mentor dan pimpinan untuk terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
Adaptif
Saya menerima masukan dari berbagai pihak baik pimpinan, mentor dan teman sejawat
dalam merumuskan materi untuk terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
Akuntabel
Saya menyusun materi dengan cermat dan teliti sehingga mendapatkan hasil yang dapat
dipercaya dan relevan. Selain itu, saya juga akan bekerja keras untuk mendapatkan data yang lengkap sesuai kebutuhan. Tindakan yang saya lakukan ini merupakan penerapan atas
sikap perilaku melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
Output Kegiatan
1. Dokumentasi
2. Materi video animasi dan poster metode ERACS
Manfaat / Hasil Capaian Menyusun materi media edukasi tentang metode ERACS terlaksana dengan tingkat capaian
100%
Hambatan Tidak ada penyulit yang berarti yang dapat menghambat penulis untuk Menyusun materi media edukasi tentang metode ERACS
Solusi Menyusun materi dari sumber literatur terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan
Kontribusi Terhadap Tusi/ Tujuan
Organisasi
Kegiatan ini mendukung visi RSUP dr. Sitanala, yaitu menjadi RSUP terpercaya dalam
pelayanan Kesehatan Komprehensif dan berstandar nasional
Misi RSUP dr. Sitanala, yaitu :
43
1. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat
2. Meningkatkan penggunaan sistem teknologi informasi, IPTEK Kedokteran dan Kesehatan secara berkesinambungan
Penguatan Nilai-nilai Organisasi Responsif
Memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan bermutu serta memperhatikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat
44
Kegiatan 3
Membuat media edukasi berupa poster dan video animasi tentang metode ERACS
1. Membuat materi dalam bentuk poster
2. Membuat video animasi terkait metode ERACS
3. Mengkonsultasikan kepada pimpinan dan mentor terkait hasil materi dan video animasi
Tanggal Pelaksanaan 20 Agustus 2022 – 05 September 2022
Tahapan Kegiatan
1. Membuat materi dalam bentuk poster
45
Relevansi Kegiatan/Tahapan
Kegiatan dengan Nilai – nilai
Dasar PNS
Berorientasi Pelayanan
Saya membuat materi poster dengan bahasa yang mudah dipahami dan memenuhi
kebutuhan msyarakat
Akuntabel
Saya membuat poster dari rangkuman materi yang sudah diperbarui dan dari sumber
literatur yang terpercaya dan dapat di pertanggung jawabkan
Adaptif
Saya membuat sendiri desain poster dengan inovasi dan kreativatas dengan sebagus
mungkin, menunjukan sikap terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
Tahapan kegiatan
2. Membuat video animasi terkait metode ERACS
46
Relevansi Kegiatan/Tahapan
Kegiatan dengan Nilai – nilai
Dasar PNS
Video juga dapat dilihat di youtube pribadi saya
https://youtu.be/m0EmRzhDu4c
Berorientasi Pelayanan
Saya membuat video animasi yang menarik dan mudah di pahami oleh masyarakat.
Tindakan yang saya lakukan ini merupakan penerapan atas sikap perilaku memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat
Kolaboratif
Saya membuat video animasi dengan mengoptimalkan sumber daya yang mendukung
pencapaian tujuan rancangan ini dan masukan dari teman sejawat
Harmonis
Saya membuat video sebaik mungkin dan menerima masukan dari teman sejawat
Adaptif
Saya telah membuat rancangan media edukasi yang menarik dan mudah di fahami.
Tindakan yang saya lakukan ini merupakan penerapan atas sikap perilaku terus berinovasi
dan mengembangkan kreativitas
47
48
Tahapan Kegiatan 3. Mengkonsultasikan kepada pimpinan dan mentor terkait hasil materi dan video animasi Konsultasi dengan Mentor
49
Konsultasi dengan pimpinan ( Kepala Ruangan dan Wakil Kepala Ruangan )
50
Konsultasi dengan dokter Spesialis Obgyn dan Anestesi
Relevansi Kegiatan/Tahapan
Kegiatan dengan Nilai – nilai
Dasar PNS
Harmonis
Saya melakukan konsultasi dengan mentor dan pimpinan terkait media edukasi yang dibuat
dengan rasa hormat dan menghargai gagasan yang disampaikan
Berorientasi Pelayanan
Saya melakukan perbaikan untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan masukan
pimpinan, mentor dan pihak – pihak terkait
51
Output Kegiatan
1. Dokumentasi
2. Poster dan video animasi metode ERACS
Manfaat / Hasil Capaian Membuat media edukasi berupa poster dan video animasi tentang metode ERACS terlaksana
dengan tingkat capaian 100%
Hambatan Tidak ada hambatan yang berarti dalam membuat media edukasi poster dan video animasi metode ERACS
Solusi Kegiatan dapat dilakukan secara tatap muka dan ataupun tidak ( konsultasi menggunakan aplikasi wa untuk mempermudah dan efisiensi waktu )
Kontribusi Terhadap Tusi/ Tujuan
Organisasi Kegiatan ini mendukung visi RSUP dr. Sitanala, yaitu menjadi RSUP terpercaya dalam pelayanan Kesehatan Komprehensif dan berstandar nasional Misi RSUP dr. Sitanala, yaitu :
1. Menyelenggarakan pelayanan prima, responsif dan berorientasi pada keselamatan
pasien
2. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat
3. Meningkatkan penggunaan sistem teknologi informasi, IPTEK Kedokteran dan Kesehatan secara berkesinambungan
Penguatan Nilai-nilai Organisasi Profesional
Kemampuan melayani kebutuhan pasien sesuai kompetensi dan memberikan pelayanan yang berkualitas
52
Kegiatan 4
Melakukan edukasi dengan Poster dan video animasi terkait metode ERACS
1. Meminta izin tempat dan waktu kepada mentor dan pimpinan terkait kegiatan
edukasi ke pasien dan keluarga
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan edukasi
3. Melakukan edukasi ke pasien ibu hamil trimester ke 3 dan keluarga
Tanggal Pelaksanaan 26 Agustus 2022 – 10 Setember 2022
Tahapan Kegiatan 1. Meminta izin tempat dan waktu kepada mentor dan pimpinan terkait kegiatan
Meminta izin kepada mentor
53
Meminta izin kepada kepala ruangan dan kordinator ruang Poli KB
54
Relevansi Kegiatan/Tahapan
Kegiatan dengan Nilai – nilai
Dasar PNS
Berorientasi Pelayanan
Saya meminta izin dan tempat kepada mentor dan pimpinan dengan ramah dan sopan
terkait kegiatan edukasi materi ini
Kolaboratif
55
Saya meminta izin tempat dan waktu kepada pimpinan, mentor dan berkoordinasi dengan
teman sejawat terkait penyampaian edukasi ke pasien serta mengajak untuk berkontribusi
dalam memberikan edukasi
Harmonis
Sebelum melakukan kegiatan saya selalu meminta izin dan arahan kepada mentor, pimpinan
dan pihak terkait demi kelancaran kegiatan saya
Tahapan Kegiatan
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan edukasi
Menyiapkan Poster dan video
56
Relevansi Kegiatan/Tahapan
Kegiatan dengan Nilai – nilai
Dasar PNS
Video juga dapat dilihat di youtube pribadi saya
https://youtu.be/m0EmRzhDu4c
Berorientasi Pelayanan
Saat memperisapkan bahan saya tetap berkordinasi dengan unit – unit terkait dan siap
menerima setiap masukan untuk perbaikan tiada henti
Kolaboratif
Saya berkoordinasi dengan teman sejawat dalam persiapan kegiatan supaya meminimalkan
kesalahan dalam setiap materi
57
Harmonis
Dalam persiapan kegiatan saya melibatkan teman – teman di ruang poli Kebidanan
khususnya teman – teman security supaya tercipta situasi yang kondusif
Loyal
Saya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan pihak – pihak terkait agar tidak terjadi
kesalahan untuk tetap menjaga nama baik instansi dan media edukasi dapat di gunakan
sebagai media edukasi di RSUP dr. Sitanala
Tahapan Kegiatan 3. Melakukan edukasi ke pasien ibu hamil trimester ke 3 dan keluarga
Melakukan edukasi di Poli Kebidanan
58
59
Relevansi Kegiatan/Tahapan
Kegiatan dengan Nilai – nilai
Dasar PNS
Melakukan edukasi metode ERACS di ruangan Melati pada pasien rencana SC
elektif dengan video animasi
Berorientasi Pelayanan
Saya melakukan edukasi dengan mengucapkan salam dengan ramah dan sopan, juga
menggunakan bahasa yang dapat dipahami
60
Output Kegiatan
Akuntabel
Kegiatan dilakukan dengan berbagi pengetahuan terkait media yang sudah di buat
berdasarkan referensi yang dapat dipercaya dan dapat di pertanggung jawabkan
Kolaboratif
Dalam proses penyampaian saya tidak menggurui, melainkan terbuka dan saling sharing
Adaptif
Saya selalu bersikap proaktif dalam diskusi dua arah
Loyal
Saat penyajian saya menghindari ucapan yang menjurus pada sara atau radikalisme yang
bertentangan dengan Ideologi Pancasila
Harmonis
Selain itu saya memberikan ruang diskusi kepada pasien dengan memberikan kesempatan
bertanya
1. Dokumentasi
2. Daftar hadir peserta edukasi
3. Notulen
Manfaat / Hasil Capaian Melakukan edukasi dengan poster dan video animasi terkait metode ERACS terlaksana
dengan nilai capaian 100%
Hambatan
Tidak ada hambatan yang berarti dalam melakukan edukasi dengan poster dan video
animasi terkait metode ERACS
Solusi Kegiatan edukasi dapat dilakukan secara langsung dengan sarana dan prasarana yang sudah disiapkan penulis
61
Kontribusi Terhadap Tusi/ Tujuan
Organisasi
Kegiatan ini mendukung visi RSUP dr. Sitanala, yaitu menjadi RSUP terpercaya dalam
pelayanan Kesehatan Komprehensif dan berstandar nasional
Misi RSUP dr. Sitanala, yaitu :
1. Menyelenggarakan pelayanan prima, responsif dan berorientasi pada keselamatan
pasien
2. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat
3. Meningkatkan penggunaan sistem teknologi informasi, IPTEK Kedokteran dan Kesehatan secara berkesinambungan
Penguatan Nilai-nilai Organisasi Profesional
Bekerja berdasarkan etika profesi, dengan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan
penulis dapat menyampaikan suatu informasi perkembangan dibidang kesehatan
62
Kegiatan 5
Melakukan evaluasi terhadap pemahaman pasien terkait metode ERACS
1. Mengumpulkan data hasil edukasi berupa daftar hadir, kesan serta pesan pasien yang diedukasi
2. Menganalisis dan membuat laporan hasil kegiatan
3. Melaporkan pada pimpinan dan mentor
Tanggal Pelaksanaan 08 Sptember 2022 – 12 September
Tahapan Kegiatan
1. Mengumpulkan data hasil edukasi berupa daftar hadir, kesan serta pesan pasien yang diedukasi
Daftar hadir peserta edukasi di poli kebidanan
63
64
Testimoni pasien sc elektif dengan ERACS
Relevansi Kegiatan/Tahapan
Kegiatan dengan Nilai – nilai
Dasar PNS
Berorientasi Pelayanan
Saya menerima setiap kesan dan pesan dari pasien untuk dijadikan motivasi dalam
memperbaiki tata kelola dengan inovatif
Kolaboratif
Saya berkordinasi dengan teman sejawat dan pihak terkait dalam kegiatan pengumpulan dan dokumentasi kegiatan
Kompeten
Saya menerima respon dari pasien dengan terbuka agar menjadi motivasi buat saya dalam
mengembangkan diri menjadi lebih baik. Tindakan yang saya lakukan ini merupakan penerapan atas sikap perilaku meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
Tahapan Kegiatan 2. Menganalisis dan membuat laporan hasil kegiatan
Notulensi kegiatan edukasi di Poli Kebidanan
65
Notulensi kegiatan edukasi pada pasien rencana sc di ruang Melati
66
Relevansi Kegiatan/Tahapan
Kegiatan dengan Nilai – nilai
Dasar PNS
Berorientasi Pelayanan
Saya akan menyiapkan laporan edukasi dengan cekatan Kompeten
Akuntabel
Saya membuat laporan analisis atau penilaian kegiatan ini dengan penuh kejujuran dan
tanggungjawab
Loyal
Saya memeriksa Kembali persiapan edukasi agar tidak terjadi kesalahan dan tetap menjaga nama baik instansi
Tahapan Kegiatan 3. Melaporkan pada pimpinan dan mentor
Melaporkan kegiatan ke mentor dan pimpinan
67
Relevansi Kegiatan/Tahapan
Kegiatan dengan Nilai – nilai
Dasar PNS
Akuntabel
Saya melaporkan hasil kegiatan saya dengan jujur
Kompeten
Saya mengakhiri kegiatan ini dengan menyampaikan dokumen hasil edukasi kepada
pimpinan dan mentor dengan teliti dan seksama
Loyal
Saya memeriksa Kembali laporan saya agar tidak terjadi kesalahan dan tetap menjaga nama
baik instansi
68
Output Kegiatan
1. Dokumentasi
2. Notulensi kegiatan
3. Daftar hadir peserta
Manfaat / Hasil Capaian Melakukan evaluasi terhadap pemahaman pasien terkait metode ERACS terlaksana dengan
nilai capaian 100%
Hambatan
Tidak ada hambatan yang berarti dalam melakukan evaluasi terhadap pemahaman pasien
terkait metode ERACS
Solusi Kegiatan dapat terlaksana secara tatap muka
Kontribusi Terhadap Tusi/ Tujuan
Organisasi Kegiatan ini mendukung visi RSUP dr. Sitanala, yaitu menjadi RSUP terpercaya dalam
pelayanan Kesehatan Komprehensif dan berstandar nasional
Misi RSUP dr. Sitanala, yaitu :
1. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat
2. Meningkatkan penggunaan sistem teknologi informasi, IPTEK Kedokteran dan Kesehatan secara berkesinambungan
3. Mewujudkan tata Kelola rumah sakit yang visioner, transparan dan akuntabel
Penguatan Nilai-nilai Organisasi Empati
Kesediaan untuk peduli dan memberikan perhatian yang tulus terhadap kebutuhan masyarakat
69
C. Matrix Nilai – nilai ASN
Rekapitulasi Matriks Habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
70
No
Kegiatan Jumlah Aktualisasi Per-MP Ke – 1 Ke – 2 Ke – 3 Ke – 4 Ke – 5 R A R A R A R A R A R A 1 Berorientasi Pelayanan 1 1 1 1 2 3 1 3 1 2 6 10 2 Akuntabel 1 1 1 3 1 1 1 2 3 8 3 Kompeten 1 2 2 1 2 2 6 4 Harmonis 1 2 2 2 3 1 5 6 5 Loyal 1 2 2 1 4 6 Adaptif 2 1 1 2 2 1 3 6 7 Kolaboratif 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 6 7 Jumlah Aktualisasi Per Kegiatan 6 8 4 9 5 9 6 12 5 9 26 47
Mata Pelatihan
D. Rencana Tindak Lanjut
No Kegiatan Tujuan Sasaran Cara/ Metode Waktu & Tempat Pelaksana Indikator Keberhasilan
1 Mengajukan usulan
pencetakan x banner dan
publikasi video animasi di
media sosial RSUP dr.
Sitanala tentang metode
ERACS ke pihak Humas
2 Monitoring Edukasi ke
pasien rencana operasi
Caesar tentang metode
ERACS
Usulan publikasi
video animasi di
media sosial RSUP
dr. Sitanala
disetujui oleh
Humas
Mengetahui Penerapan media
edukasi tentang
metode ERACS
Pasien Hamil
Trimester ke – 3 Surat Pengusulan
Oktober 2022 David X banner dicetak Video Animasi dipublikasikan
Pasien Hamil Trimester ke – 3
Edukasi Desember 2022 David Penerapan
edukasi ke
pasien dengan x banner dan video edukasi
71
E. Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi
1. Individu
Penulis Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penulis dalam mengembangkan kompetensi yang dimiliki, membentuk sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN yang sudah dipelajari dan membentuk pribadi penulis sebagai seorang penata anestesi yang profesional.
2. Instansi
Dengan adanya media edukasi ini dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pasien khususnya pasien trimester ke – 3. Hal tersebut juga berkontribusi dalam terwujudnya visi misi RSUP dr. Sitanala yaitu menjadi RSUP terpercaya dalam pelayanan Kesehatan Komprehensif dan berstandar nasional dengan melakukan edukasi terhadap pasien dan keluarga dengan media tentang metode
ERACS dengan media yang mudah diakses sehingga meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan membuat citra rumah sakit menjadi lebih baik.
3. Stakeholder
Dengan adanya optimalisasi pemberian edukasi kepada pasien terkait metode
ERACS dengan media yang mudah diakses, membuat pasien dan keluarga menjadi lebih mudah dalam mendapatkan informasi tentang tindakan Sectio Caesarea
dengan metode ERACS
72
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan dan tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan selama masa aktualisasi adalah keberhasilan peserta LATSAR Golongan II angkatan 6 untuk melakukan Peningkatan Kedisiplinan Petugas Dalam Melaksanakan Edukasi Metode ERACS kepada pasien trimester ke – 3 di RSUP Dr. Sitanala Tangerang.
1. Setiap kegiatan dan tahapan kegaitan pada pelaksanaan aktualisasi dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN : BerAKHLAK ( BerOrientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaftif, Kolaboratif ) guna mendapatkan hasil yang maksimal. Penerapan nilai-nilai dasar ASN pada setiap kegiatan dan tahapan kegiatan yang dilakukan memiliki output atau hasil yang dapat dipertanggung jawabkan. Karena penerapan nilai-nilai dasar ASN pada setiap pekerjaan merupakan indikator keberhasilan kegiatan aktualisasi ini.
2. Seluruh kegiatan dan tahapan kegiatan yang dilaksanakan masing-masing memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan pemahaman pasien terkait metode ERACS di wilayah RSUP dr. Sitanala khususnya pasien trimester ke -3 yang direncanakan dilakukan tindakan Sectio Caesarea di Kamar Operasi RSUP dr. Sitanala.
B. Saran
Melakukan edukasi terkait metode ERACS ke pada pasien trimester ke -3 harus tetap dilakukan dan dipertahankan bukan hanya karena tuntutan tugas tetapi harus ditanamkan sebagai kewajiban saat bertugas. Diharapkan dengan edukasi terkait metode ERACS ini, tingkat pemahaman dan antusias pasien hamil trimester ke -3 yang direncanakan tindakan operasi Sectio Caesarea dengan metode ERACS dapat meningkat. Seperti yang telah disampaikan bahwa metode ini dapat mempercepat pemulihan pasien pasca operasi khususnya Sectio Caesarea. Untuk selanjutnya, peserta latsar berkoordinasi dengan pihak Humas untuk pencetakan x banner dan publikasi video animasi di media sosial RSUP dr. Sitanala mengenai metode ERACS. Untuk x banner di pasang di poli Kebidanan agar pasien juga bisa membaca sendiri saat pasien melakukan konsultasi kehamilan.
73
DAFTAR PUSTAKA
PERLAN RI. 2018. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta:Presiden RI
Tim Penyusun Modul Kesiapsiagaan Bela Negara. 2017. Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
Tim Penyusun Modul Nilai-nilai Dasar ASN. 2017. Nilai-nilai Dasar ASN. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
Tim Penyusun Modul Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance. 2017. Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
PERMENKES. 2019. PERMEKES Nomor 22 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Asisten Penata Anestesi. Jakarta:MENKES RI
PERMENKES. 2016. PERMENKES Nomor 18 TAHUN 2016 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Anestesi. Jakarta:MENKES RI
PERMENPANRB. 2017. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 11 Tahun 2017 tentang Jabatan Fungsional Asisten Penata Anestesi. Jakarta:MENPANRB
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/236/enhanced-recovery-after-caesarean-sectioneracs
https://www.sehatq.com/faskes/rumah-sakit-dr-sitanala-tangerang
https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/17/190200023/mengenal-eracs-metodemelahirkan-untuk-pemulihan-lebih-cepat
https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/persalinan/persalinan-eracs/
74
LAMPIRAN KEGIATAN / DOKUMENTASI
Laporan Pengendalian Kegiatan Oleh Mentor
Kegiatan Minggu Ke – 1
Kegiatan Minggu Ke – 2
75
76 Kegiatan Mingg uke – 3
77 Kegiatan Minggu Ke – 4
Poster Metode ERACS
Video Metode ERACS dari link youtube https://youtu.be/m0EmRzhDu4c
78
Kegiatan Edukasi Pasien Trimester ke – 3 di Poli Kebidanan
Kegiatan Edukasi Pasien rencana SC ( Sectio Caesarea ) dengan video animasi metode ERACS
79
Kegiatan Motivasi Pasien post Operasi SC ( Sectio Caesarea ) di ruang Recovery Room
80
Testimoni Pasien post SC dengan metode ERACS
81
82