Penerimaan Sampel Sputum Utuk Pemeriksaan Tuberkulosis ( TB ) Dgn Metode Tes Cepat Mokuler (TCM)

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN VI

OPTIMALISASI PENERIMAAN SAMPEL SPUTUM UNTUK PEMERIKSAAN

TUBERKULOSIS ( TB ) DENGAN METODE TES CEPAT MOLEKULER ( TCM ) DI UNIT

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI RSUP DR SITANALA TANGERANG

DISUSUN OLEH :

ETI AL ROHMAH, A.Md.AK NIP. 199112192022032001

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Alhamdulillah, Puji syukur selalu dipanjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini merupakan salah satu syarat dalam rangka memenuhi tugas Peserta Pelatihan

Dasar CPNS Golongan II Angkatan 6 di Lembaga Administrasi Negara. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Direktur Utama RSUP Dr. Sitanala Tangerang yakni Bapak dr. Afrizal Hasan, M.K.M beserta jajarannya, yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar ini dengan sebaik-baiknya.

2. dr. Nie Nie, Sp.MK selaku Penanggung Jawab Laboratorium Mikrobiologi sekaligus mentor yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam mengikuti pelatihan dasar ini dan telah memberikan arahan serta bimbingan.

3. Bapak Agus Dwinanto, SAP, MM, selaku coach, yang telah memberikan bimbingan, masukan, informasi dan arahan dalam penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.

4. Bapak/ Ibu Widya Iswara serta seluruh panitia, yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan pelatihan dasar ini dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan.

5. Tim Aktualisasi CPNS yang sudah bekerja keras membantu suksesnya kegiatan ini.

6. Keluarga yang selalu support dan setia mendoakan kelancaran kegiatan ini.

7. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Angkatan II Golongan 6 yang selalu memberikan motivasi dan semangat tiada henti.

Penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak agar dapat diperguankan sebagaimana mestinya.

Tangerang, 12 September 2022

Penulis

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG

Tuberkulosis tetap menjadi salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia. Setiap hari, lebih dari 4100 orang kehilangan nyawa mereka karena TB dan hampir 28 000 orang jatuh sakit dengan penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan ini. Indonesia merupakan negara dengan beban kasus tuberkulosis (TBC) tertinggi ketiga di dunia setelah India dan Cina. Pada tahun 2021 estimasi jumlah kasus TBC di Indonesia sebesar 824.000 kasus, namun hanya sekitar 385,295 (±54%) dari target yang berhasil ditemukan dan diobati.

Berdasarkan data kontribusi pelaporan TB pada tahun 2020 sebagian besar dari layanan pemerintah, hanya 51% Rumah Sakit Swasta dan 2% praktik mandiri/klinik swasta di Indonesia yang melaporkan kasus TB yang ditemukan dan diobatinya pada

tahun 2020 Salah satu penyebab peningkatan beban masalah TB antara lain peningkatan kasus HIV dan adanya kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB.

TB MDR (Multi Drug Resistant) adalah TB Resisten obat terhadap minimal OAT (Obat Anti Tuberkulosis) yang paling poten yaitu INH dan Rifampisin secara bersama sama atau resisten dengan OAT lini pertama lainnya. Berdasarkan strategi nasional pada tahun

2020-2024 tentang peningkatan eliminasi TBC merupakan dasar dikeluarkannya

Peraturan Presiden No.67 Tahun 2021. Peraturan Presiden ini ditujukan untuk memberikan acuan bagi kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah

Daerah kabupaten kota, pemerintah desa, dan Pemangku Kepentingan dalam melaksanakan Penanggulangan TBC. dimana untuk mengatasi permasalahan TBC yang dihadapi diperlukan upaya penanggulangan yang komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan. Dalam PP ini juga menyebutkan target eliminasi dari TBC tahun 2030 adalah penurunan angka kejadian (incidence ratel TBC menjadi 65 (enam puluh lima) per 100.000 (seratus ribu) penduduk; dan penurunan angka kematian akibat TBC menjadi 6 (enam) per 100.000 (seratus ribu) penduduk.

Salah satu satu strategi yang digunakan untuk eliminasi ini adalah dengan

skrining diagnosis dini. Berdasarkan Surat Edaran Dirjen P2P No. 936 tahun 2021 tentang

Perubahan Alur dan Pengobatan Tuberkulosis di Indonesia disebutkan bahwa TCM

sebagai alat diagnostik utama penegakan Tuberkulosis. Penegakan diagnosis TB dan TB RO secara bakteriologis dilakukan menggunakan pemeriksaan mikroskopis, TCM,dan biakan. Pemeriksaan penunjang lainnya seperti radiologis dapat membantu menegakkan diagnosis secara klinis pada pasien yang tidak terbukti secara bakteriologis.

Uji kepekaan dapat dilakukan untuk menentukan adanya resistansi terhadap obat TB yang digunakan.

Pemeriksaan TCM (MTB/Rifampisin) MTB/RIF adalah suatu alat uji menggunakan catridge berdasarkan Nucleic Acid Amplifikation Test ( NAAT) secara automatis untuk mendeteksi kasus TB dan resistensi rifampisin, dan dapat dilakukan walaupun sampel sputum hanya 1 ml. Metode Tes Cepat Molekuler (TCM) memiliki nilai spesifisitas yang tinggi untuk mendeteksi MTB sehingga dapat digunakan dalam diagnosis tuberkulosis dan memiliki nilai sensitifitas yang tinggi untuk digunakan sebagai alat screening uji resistensi terhadap Rifampisin.

Gambar 1. Peta Distribusi Alat Tes Cepat Molekuler (TCM)

Sumber : Dokumen Kemenkes 2022

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2021

tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan, salah satu komponen pelayanan di Rumah Sakit adalah tersedianya instalasi pemeriksaan penunjang yang terkait dengan kualitas pelayanan yang diberikan. Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dan fundamental dari suatu Rumah Sakit yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobat penyakit, serta pemulihan Kesehatan. Selain itu juga membantu diagnosis secara cepat suatu penyakit dan sehingga dokter dapat menangani suatu penyakit dengan tepat, cepat dan akurat.

Unit Laboratorium Mikrobiologi di RSUP Dr Sitanala Tangerang merupakan laboratorium yang berada dibawah Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Dr Sitanala

Tangerang. Unit Laboratorium Mikrobiologi ini melayani berbagai pemeriksaaan yang berhubungan dengan kasus infeksi, baik yang berasal dari rujukan dokter, instansi, Rumah Sakit rujukan maupun kiriman dari laboratorium swasta, baik di Tangerang maupun di luar Tangerang. Pemeriksaan di Laboratorium Mikrobiologi ada bermacammacam, seperti pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (Morbus Hansen), Bakteri Tahan Asam Tuberkulosis. Pemeriksaan berbasis NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) terdiri dari Tes Cepat Molekuler RT-PCR untuk deteksi SARS-CoV-2 dan Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO).

Pemeriksaan sampel di laboratorium terdiri dari tiga tahap yaitu pra analitik, analitik dan pasca analitik. Prosentase kesalahan pada tahap pra analitik mencapai 70%.

Pada tahap pra-analitik sumber utama kesalahan disebabkan oleh faktor persiapan pasien, pengumpulan sampel, transportasi sampel, persiapan sampel, dan penyimpanan sampel. Berdasarkan observasi penulis, pemeriksaan Gen Expert TCM TB di Unit

Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang didapatkan prosentase hasil pemeriksaan Error pada bulan Mei 2022 sebanyak 1,85 %, bulan Juni sebanyak 2,11% dan bulan Juli 2022 sebanyal 7,14%. Kode error 5007 menjadi hasil error terbanyak

dalam pemeriksaan ini, arti kode error 5007 adalah kegagalan Probe Check control yang dapat disebabkan karena sampel masih terlalu kental, volume sampel salah , kesalahan pemipetan (terjadi gelembung), catridge rusak dan perawatan alat yang buruk, serta Xpert Check yang belum dilakukan. Hal ini menyebabkan petugas melakukan permintaan sampel ulang sehingga hasil yang diperoleh pasien menjadi lebih lama, penegakan diagnosis pengobatan menjadi tertunda serta membuat beban kerja petugas bertambah. Berdasarkan data yang ada kondisi ini disebabkan oleh belum optimalnya kriteria sampel yang diterima oleh petugas untuk pemeriksaan Gen Expert TCM TB.

Melihat kondisi ini maka diperlukan media edukasi kepada pasien agar pasien bisa meningkatkan pengambilan sputum yang sesuai kriteria sehingga didapatkan hasil pemeriksaan yang optimal. Dalam hal ini penulis akan berinovasi dengan membuat video edukasi untuk pasien dan mensosialisakannya kepada pihak terkait tentang cara pengambilan sampel sputum yang baik dan benar sesuai buku petunjuk teknis pemeriksaan GEN EXPERT TCM TB.

Media yang dapat digunakan untuk edukasi pasien terdiri dari beberapa jenis yaitu media cetak dan media non cetak dan media elektronik. Media cetak meliputi buku, jurnal, majalah, surat kabar, buku kerja, dan buku teks. Kelebihannya mudah digunakan, portabel dan murah. Media non-cetak yaitu meliputi media proyeksi dan media non-

proyeksi. Media elektronik meliputi media audio, media visual dan media audio visual, media proyeksi dan media non-proyeksi. Media elektronik terdiri dari media audio, media visual dan media audio-visual. Media audio misalnya rekaman suara dan radio. Media visual adalah media yang menarik bagi indera penglihatan (mata) atau media yang dapat dilihat seperti televisi dan komputer. Media audio-visual mengacu pada bahan ajar yang memberikan peserta didik pengalaman audio dan visual dengan menarik indera pendengaran dan penglihatan pada saat yang sama, misalnya televisi maupun video. Media yang tidak diproyeksikan merupakan alat bantu ini tidak memerlukan proyeksi apa pun di layar. ini tidak membutuhkan sumber cahaya. Mereka termasuk objek 3 dimensi, objek 2 dimensi, cetakan, grafik (salah satunya QR code). Dengan mengunakan edukasi berbasis kode QR memungkinkan pasien dan keluarga untuk mengakses lebih banyak sumber daya yang terkait dengan edukasi yang akan kita berikan. pengembangan dengan mengunakan Kode QR ini juga merupakan salah satu misi RSUP dr Sitanala Tangerang yaitu meningkatkan pengunaan sistem teknologi informasi, IPTEK kedokteran dan kesehatan secara berkesinambungan.

Usaha inovatif yang coba penulis lakukan ini sejalan dengan Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 10, fungsi dari ASN yaitu Pelaksana kebijakan publik, Pelayan publik serta Perekat dan pemersatu bangsa.

Pegawai ASN harus memiliki kualifikasi kompetensi, dan kinerja yang dibutuhkan sesuai dengan jabatannya masing-masing. PNS sebagai pelayan masyarakat harus memiliki nilai-nilai seperti Berorientasi pada pelayanan, Kompeten, Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif sebagai acuan dalam melaksanakan tugas jabatannya. Ketujuh

nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya diakronimkan menjadi BERAKHLAK. PNS

diharapkan dapat turut serta mengembangkan lingkungan kerja yang positif untuk membantu pembentukan etika dan aturan perilaku organisasi.

Pelatihan Dasar CPNS ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Hal ini sesuai dengan pasal 5 Peraturan LAN RI Nomor 1

Tahun 2021 disebutkan bahwa Pelatihan Dasar CPNS dilaksanakan dengan bentuk

Pelatihan Klasikal atau Blended Learning. Pelatihan dengan metode Blended Learning

terdiri dari 3 (tiga) bagian pembelajaran yaitu Pelatihan Mandiri, Distance Learning, dan pembelajaran klasikal di tempat penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS. Pembelajaran Distance Learning yang dimaksud adalah dengan cara e-learning dan aktualisasi.

Berdasarkan uraian di atas, penulis memutuskan untuk melakukan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi penerimaan sampel sputum untuk pemeriksaan

Tuberkulosis (TB) Dengan Metode Tes Cepat Molekuler (TCM) Di Unit Laboratorium

Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang.” Dalam rancangan aktualisasi ini penulis berusaha memberikan kontribusi ke Unit Laboratorium Mikrobiologi agar meningkatkan penerimaan sampel sputum sehingga didapatkan hasil pemeriksaan Gen Expert TCM TB yang optimal.

B. TUJUANAKTUALISASI

1. Tujuan Umum

Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BERAKHLAK ( Berorientasi pada pelayanan, Akuntable, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif ) dan untuk mengetahui kedudukan dan peran ASN dalam NKRI ( Manajemen ASN, Whole of government dan Pelayanan publik).

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dalam rancangan aktualisasi ini yakni mengoptimalkan penerimaan kriteria sampel untuk pemeriksaan GEN EXPERT TCM di Unit Laboratorium Mikrobiologi agar didapatkan hasil pemeriksaan yang optimal.

C. MANFAAT AKTUALISASI

1. Manfaat Bagi Penulis

Manfaat yang diperoleh peserta Pelatihan Dasar adalah peserta dapat memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai ASN di Unit Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang.

2. Manfaat Bagi Organisasi

Meningkatkan nilai-nilai organisasi, serta memberikan solusi terhadap isu yang berkembang dengan menanamkan nilai-nilai dasar ASN sehingga diharapkan dapat membantu mengurangi masalah yang ada di dalam organisasi dan dapat menuju kearah yang lebih baik.

3. Manfaat Bagi Masyarakat

Meningkatnya mutu pelayanan dan kepuasan pasien terhadap pelayanan Rumah Sakit.

BAB II

GAMBARANORGANISASI

A. PROFIL ORGANISASI

RSUP Dr. Sitanala Tangerang merupakan rumah sakit (RS) vertikal Kementerian

Kesehatan yang telah bertransformasi menjadi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sitanala. RSUP Dr. Sitanala berbadan hukum BLU berdasarkan izin operasional RSUP Dr. Sitanala Tangerang dari Pemerintah Kota Tangerang Provinsi Banten No. 445/KMT173/BID.PEMKES/2019, tanggal 07 November 2019.

RSUP Dr.Sitanala Tangerang berada di tengah Kota Tangerang, berjarak kurang lebih 14,1 km dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. RS ini memiliki luas lahan

52 hektar dan luas bangunan ± 10 hektar, memiliki total 200 bed dan 25 poliklinik, jumlah tenaga medis berjumlah 187 orang. Jumlah sumber daya manusia (SDM) terdiri dari staf klinis (dokter, dokter gigi, perawat dan tenaga kesehatan lainnya) dan staf non klinis (staf administrasi dan keuangan).

1. VISIMISI ORGANISASI

a. Visi: Menjadi RSUP Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan Kompherensif Berstandar Nasional.

b. Misi:

1) Menyelenggarakan pelayanan Prima, Responsif dan berorientasi pada keselamatan pasien

2) Meningkatkan Penggunaan Sistem Teknologi Informasi, IPTEK Kedokteran dan Kesehatan Secara Berkesinambungan

3) Melaksanakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

4) Mewujudkan RS yang Nyaman, Aman dan Ramah Lingkungan

5) Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang efisien, transparan dan akuntabel

2. NILAI-NILAI ORGANISASI

Nilai-nilai yang ada di RSUP dr. Sitanala Tangerang yaitu:

a. Empati

Kesediaan untuk peduli dan memberikan perhatian yang tulus

b. Responsif

Memberikan pelayanan dengan cepat

c. Profesional

Kemampuan melayani kebutuhan pasien sesuai kompetensi dan memberikan pelayanan yang berkualitas

d. Sinergi

Menghasilkan suatu keseimbangan yang harmonis sehingga menghasilkan pelayanan yang optimal.

3. MOTTOINSTANSI

Motto Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sitanala adalah “Melayani dengan Ramah, Sabar dan Kasih Sayang”.

4. STRUKTURORGANISASI

RSUP Dr. Sitanala Tangerang dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Direktur Utama. Direktur utama membawahi Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang & Direktorat SDM, Keuangan dan Umum. Direktoratdirektorat tersebut membawahi 6 bidang, 17 subbidang/ seksi/ instalasi, serta unitunit non struktural yang terdiri dari Dewan Pengawas, Komite Medik, dan Satuan Pemeriksaan Internal. Komite adalah ‘wadah’ non struktural 3 yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur Utama dalam peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Berikut struktur organisasi RSUP Dr. Sitanala Tangerang:

Gambar 2. Struktur Organisasi RSUP Dr. Sitanala Tangerang

Sumber : Dokumen RSUP Dr. Sitanala Tangerang

B. TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI UNIT KERJA

Unit Laboratorium Mikrobiologi melaksanakan pemeriksaan mikroskopis, biakan, identifikasi bakteri, jamur, virus dan uji kepekaan. Melaksanakan pemantapan mutu internal dan mengikuti kegiatan pemantapan mutu eksternal yang diakui pemerintah, mengikuti akreditasi laboratorium, menyelenggarakan uapaya keselamatan dan keamanan laboratorium, memperhatikan fungsi sosial, membantu program pemerintah di bidang pelayanan Kesehatan kepada masyarakat dan serta aktif dalam asosiasi laboratorium Kesehatan. Fungsi dari Unit Laboratorium Mikrobiologi untuk menetapkan diagnosis, pemberian pengobatan dan pemantuan hasil pengobatan, penentuan prognosis dan pencegahan penyakit.

C. JABATAN DAN URAIAN TUGAS PESERTA (SASARAN KINERJA PEGAWAI)

Nama : Eti Al Rohmah, A.Md.AK

NIP

199112192022032001

Jabatan : Pranata Laboratorium Terampil

Golongan : II-C

Unit Kerja : Unit Laboratorium Mikrobiologi

RSUP Dr. Sitanala

Instansi : Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia

1. URAIAN TUGAS

Menurut PERMENPANRB No.08 Tahun 2006 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium memiliki uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan

b. Mempersiapkan pasien secara sederhana

c. Mempersiapkan peralatan dan bahan penunjang untuk pengambilan specimen/sampel dilapangan

d. Menerima specimen/sampel

e. Mengambil specimen/sampel dengan tindakan sederhana

f. Mengambil specimen/sampel dilapangan secara tindakan sedehana

g. Mempersiapkan peralatan untuk pemeriksaan specimen/sampel secara sederhana

h. Mempersiapkan bahan penunjang untuk pemeriksaan specimen/sampel secara sederhana

i. Membuat sediaan

j. Mewarnai sediaan

k. Melakukan penanganan dan pengolahan specimen/sampel secara khusus

l. Melakukan pemeriksaan sediaan sederhana secara mikroskopik

m. Melakukan pemeriksaan dengan metode cepat

n. Menghitung hasil pemeriksaan manual

o. Melakukan pemeriksaan dilapangan secara sederhana

p. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan umum

q. Melakukan perbaikan peralatan laboratorium sederhana\

r. Memusnahkan sis specimen/sampel dan bahan penunjang

s. Membuat reagen/bahan biologis secara sederhana

t. Mengikuti seminar/lokakarya sebagai peserta

u. Menjadi anggota profesi sebagai anggota

2. STRUKTURORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM

Gambar 3. Struktur Organisasi Laboratorium

Sumber : Laboratorium RSUP Dr. Sitanala

BAB 3

RANCANGANAKTUALISASI

A. ANALISIS ISU DI UNIT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Setelah 4 Bulan bergabung di unit kerja Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang sebagai CPNS diharapkan untuk dapat mengaktualisasikan nilai–nilai dasar profesi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta mampu mengidentifikasi permasalahan terjadi yang bertujuan dapat membantu menemukan solusi berdasarkan nilai–nilai dasar ASN “Berakhlak”yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Aktualisasi disusun berdasarkan identifikasi isu yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai Pranata Laboratorium Terampil di instansi tempat bekerja. Isu-isu yang diangkat berdasarkan aspek whole of goverment, pelayanan publik, dan manajemen ASN. Pada proses identifikasi isu dilakukan dengan memperhatikan kemampuan sumber daya, teknologi, tenaga dan lainlain. Proses identifikasi yang digunakan adalah analisis Urgency, Seriousness, Growth ( USG ) untuk menentukan skala prioritas yang akan dijadikan aktualisasi. Analisis USG dilakukan untuk menyusun urutan prioritas isu yang paling mendesak untuk diselesaikan, isu yang paling serius dan selalu berkembang dampaknya. Isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu prioritas untuk dijadikan aktualisasi.

B. IDENTIFIKASI ISU

Adapun isu strategis yang ada di instansi terkait berkenaan dengan masalah yang dihadapi diantara sebagai berikut :

1. Belum optimalnya pengumpulan sampel dahak di Unit Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang.

Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsi SKP penulis yaitu : Mempersiapkan peralatan dan bahan penunjang untuk pengambilan spesimen/sampel dilapangan.

Dalam program pengendalian tuberculosis, diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Sampel dahak paling baik diambil pada pagi hari selama 3 hari berturut-turut ( Pagi-Pagi-Pagi ), tetapi untuk kenyamanan penderita pengumpulan dahak dilakukan Sewaktu-Pagi-Sewaktu dalam jangka waktu dua hari.Berdasarkan petunjuk teknis pemeriksaan TB dengan TCM, pengumpulan dahak dilakukan di tempat khusus berdahak ( sputum booth ) yang terdapat di ruang terbuka, mendapat sinar matahari langsung, terdapat wastafel, sabun cuci tangan, tempat sampah infeksius, tissue, dan tidak dilalui banyak orang.

Tidak diperbolehkan mengumpulkan dahak di tempat tertutup dengan ventilasi buruk misalnya kamar mandi, ruang kerja, ruang tunggu dan ruang umum lainnya untuk mencegah penularan infeksi Tuberculosis.

a. Kondisi saat ini : Belum tersedianya sputum booth pada saat pasien akan melakukan pengambilan sampel dahak di Unit Laboratorium Mikrobiologi sehingga pasien mengumpulkan dahak di rumah.

b. Dampak :

1) Mengurangi pencegahandan pengendalian infeksi TB di lingkungan melalui udara (airbone) yang menyebar melalui partikel percik renik ( droplet nuclei ) saat seseorang sedang batuk atau bersin.

2) Pasien mengumpulkan dahak di rumah sehingga petugas tidak bisa memastikan apakah pasien mengambil dahak ditempat yang ideal sesuai instruksi dari petugas.

c. Fakta dan Data pendukung :

Sumber : Dokumen

Gambar 4. Unit Laboratorium Mikrobiologi Tampak Depan Belum Tersedia Sputum Booth)

Penulis

Gambar 5. Halaman Unit Laboratorium Mikrobiologi

Sumber : Dokumen Penulis

d. Kondisi yang diharapkan

Tersedianya sputum booth sebagai tempat pasien rawat jalan untuk pengumpulan sampel dahak demi mencegah penularan TB lewat udara dan demi keamanan lingkungan sekitar.

e. Keterkaitan dengan Manajemen dan Smart ASN

Dengan belum tersedianya sputum booth di Unit Laboratorium Mikrobiologimenggambarkan kinerja petugas yang belum optimal dalam menerapkan Manajemen ASN: yaitu bersikap profesional dalam menjalankan tugas serta belum optimal dalam menerapkan nilai Smart ASN yaitu integritas dengan penuh tanggung jawab sesuai bidang profesi.Pengembangan integritas ASN diukur melalui kejujuran, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kemampuan bekerja sama; dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.

2. Belum dilakukannya penilaian kepuasan pelanggan pada pasien rawat jalan di Unit Laboratorium Mikrobiologi.

Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsi SKP penulis yaitu : Menyusun rencana kegiatan.

Kepuasan pasien merupakan suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien

membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Indikator-indikator kepuasan pasien adalah kepuasan terhadap akses layanan Kesehatan, kepuasan terhadap mutu layanan kesehatan, kepuasan terhadap proses layanan kesehatan termasuk hubungan antar manusia, dan kepuasan terhadap sistem layanan kesehatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelayanan menurut Muninjaya (2004) adalah pemahaman, empati, biaya, penampilan fisik (kebersihan dan kenyamanan yang diberikan oleh petugas pelayanan kepada pasien) keamanan, keterampilan (reliability) dan tanggapan (responsiveness). Penilaian kepuasan pasien berfungsi untuk menilai tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan di Unit Laboratorium Mikrobiologi serta adanya kritik saran yang membangun demi kemajuan organisasi.

a. Kondisi saat ini : Belum tersedianya instrumen untuk menilai tingkat kepuasan pelanggan pada pasien rawat jalan di Unit Laboratorium Mikrobiologi

b. Dampak :

1) Sulit menilai tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan laboratorium.

2) Tidak adanya media bagi pelanggan untuk menyampaikan kritik dan saran terkait pelayanan laboratorium

3) Tidak adanya media bagi organisasi untuk melakukan evaluasi agar terus meningkatkan pelayanan dengan baik.

c. Fakta dan data pendukung

Sumber : Dokumen Penulis

Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien periode bulan Mei-Juni Tahun 2022 tentang penilaian kepuasan pasien didapatkan hasil bahwa secara kompetensi teknis pelayanan petugas didapatkan sebanyak 50% pasien Puas, 25% Cukup puas, 20% Sangat Puas, dan 5% Tidak Puas. Secara Aksesibilitas Unit Laboratorium Mikrobiologi didapatkan sebanyak 5% pasien Sangat Puas, 30% Cukup puas, 5% Sangat Puas, dan 50% Tidak Puas. Secara Efektivitas dan Efisiensi Pelayanan didapatkan hasil sebanyak 45% pasien Puas, 35% Cukup puas, 15% Sangat Puas, dan 5% Tidak Puas. Secara Keselamatan dan Kenyamanan Pasien didaptkan hasil sebanyak 45% pasien Puas, 30% Cukup puas, 20% Sangat Puas, dan 5% Tidak Puas. Secara kejelasan informasi didapatkan hasil sebanyak 55% pasien Puas, 30% Cukup puas, 10% Sangat Puas, dan 5% Tidak Puas. Secara Ketepatan waktu pelayanan didapatkan hasil sebanyak 60% pasien Puas, 20% Cukup puas, 15% Sangat Puas, dan 5% Tidak Puas.

Sumber : Dokumen Penulis

Gambar 6. Gambar Grafik Hasil Kuesioner Mei – Juni 2022

Gambar 7. Ruang Tunggu Pasien di Unit Laboratorium Mikrobiologi (belum terdapat instrumen kepuasan pasien)

d. Kondisi yang diharapkan : Tersedianya kotak saran di Unit Laboratorium Mikrobiologi Klinik agar

pelanggan bisa menyampaikan kepuasan, kritik dan saran terhadap pelayanan laboratorium yang didapatkan. Selain itu bisa digunakan sebagai media evaluasi agar organisasi terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan.

e. Keterkaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN

Pentingnya ASN menilai kepuasan pelanggan pada pelayanan adalah sebagai tolak ukur acuan pelayan yg telah diberikan. Respon kepuasan pasien/pelanggan merupakan suatu hal penting bagi instansi/organisasi. Sebagai petugas yg bekerja langsung dengan pasien/pelanggan diharapkan dapat memberikan pelayanan secara prima dan optimal menerapkan sikapprofessionaldan berkualitas, selain itu juga dalam melakukan tugas kedinasan petugas harus (berintegritas, bertanggung jawab, bersikap ramah kepada pasien dan keluarganya serta menggunakan kemajuan tekhnologi dalam membuat media penilaian kepuasan pasien rawat jalan (Smart ASN).

Selain itu petugas juga belum mampu menerapkan nilai Manajemen

ASN: yaitu etika profesi. Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menjunjung tinggi serta memelihara martabat, kehormatan profesi, menjaga integritas, kejujuran serta dapat dipercaya, produktif, efektif, efisien, peduli terhadap tugas dan lingkunganagar terwujudnya pelayanan yg berkualitas.

3. Belum optimalnya penerimaan sampel sputum untuk pemeriksaan Tuberkulosis (TB) DenganMetode Tes Cepat Molekuler (TCM) Di Unit Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang.

Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsi SKP penulis yaitu : Melakukan penerimaan sampel untuk pemeriksaan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menilai kualitas dahak:

a Periksa kekentalan, warna, dan volume dahak. Dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau–hijuan (mukopurulen), dan kental.

b Hindari menggunakan spesimen dahak yang mengandung sisa makanan atau partikel padat lainnya. Apabila tidak memungkinkan untuk mendapatkan spesimen baru, lakukan pengolahan spesimen dan ambil

bagian yang tidak bercampur dengan sisa makanan atau partikel padat lainnya.

Syarat sampel sputum untuk pemeriksaan GEN EXPERT TCM yaitu :

a Volume 1-4 ml

b Mukopurulen

c LCS, Jaringan, Kelenjar limfe, Bilas lambung

d Dahak tidak bercampur dengan darah

e Tidak ada sisa makanan

f Tidak ada kotoran lainnya

g Tidak berupa saliva

Gambar 8. Jenis-Jenis Dahak

Sumber : Dokumen Penulis

a. Kondisi saat ini :

1) Masih terdapat sampel yang tidak sesuai kriteria sehingga petugas meminta sampel ulang

2) Masih terdapat hasil pemeriksaan yang Error karena disebabkan sampel dahak yang tidak memenuhi syarat

b. Dampak :

1) Permintaan sampel ulang

2) Hasil laboratorium menjadi lebih lama

3) Penegakan diagnosa dan pengobatan menjadi terlambat

4) Beban kerja petugas bertambah

c. Fakta dan data yang mendukung

Berdasarkan data laporan hasil pemeriksaan GEN EXPERT TCM TB dari Bulan November 2021 sampai Juni 2022 masih terdapat hasil pemeriksaan GEN EXPERT TCM TB dengan hasil Error. Pada Bulan November 2021

presentasenya sebesar 11.43%, bulan Desember 2021 presentasenya sebesar 9.09%, bulan Januari 2022 sebesar 0.97%, bulan Februari sebesar

2.47%, bulan Maret 4.44%, bulan April sebesar 0%, bulan Mei sebesar

1.85%, bulan Juni sebesar 2.11% dan bulan Juli sebesar 7,14%.

Gambar 9. Rekap Laporan Hasil GEN EXPERT TCM TB bulan November 2021-Juni

2022

Sumber : Dokumen Penulis

Berdasarkan data di bawah ini didapatkan hasil error terbanyak dengan kode 5007 arti dari kode 5007 adalah kegagalan probe check control yang disebabkan oleh sampel masih terlalukental, volume sampel salah, kesalahan pemipetan ( terjadi gelembung), catridge rusak, perawatan alat yang buruk, dan Xpert Check tidak dilakukan.

Tabel 1. Tabel Hasil Erorr GEN EXPERT TCM TB Bulan Mei-Juli 2022

Sumber : Dokumen Penulis

d. Kondisi yang diharapkan

Optimalnya hasil pemeriksaan laboratorium GEN EXPERT TCM TB yaitu tidak didapati hasil error sehingga tidak perlu ada permintaan sampel ulang, beban kerja petugas tidak bertambah dan pasien tidak terlalu lama menunggu hasil pemeriksaan.

e. Keterkaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN

Dengan belum optimalnya hasil pemeriksaan GEN EXPERT TCM TB menunjukkan kinerja petugas yang belum optimal dalam menerapkan

Manajamen ASN yaitu bersikap professional dan dalam menjalankan

tugas serta belum optimal dalam menerapkan nilai Smart ASN yaitu integritas dengan penuh tanggung jawab dan bekerja sesuai SOP dengan cermat dan teliti.

C. PENETAPAN ISU PRIORITAS

Dalam penetapan isu dan menentukan prioritas masalah maka dibutuhkan analisis yang mendalam berdasarkan kriteria-kriteria dari masing-masing isu. Isu yang dipilih harus berkualitas dan dapat dilakukan melalui teknik tapisan USG. Alat bantu dari teknik tapisan tersebut yakni USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Metode USG adalah suatu metode penapisan untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5. Isu yang memiliki skor tingkat tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian USG diuraikan sebagai berikut:

a. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi. Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan

b. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah

tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak.

c. Growth

Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

Metode tapisan USG yang diterapkan dalam penetapan studi Unit Laboratorium

Mikrobiologi Dr. Sitanala Tangerang adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Tabel Analisa USG (Urgency, Seriousness, Growth)

Sumber : Dokumen Penulis No Masalah U

1 Belum optimalnya penggunaan

sputum booth di Laboratorium

Mikrobiologi

2 Belum adanya penilaian

kepuasan pasien rawat jalan di Unit Laboratorium Mikrobiologi

3 Belum optimalnya penerimaan

sampel sputum untuk pemeriksaan Tuberkulosis (TB)

Dengan Metode Tes Cepat

Molekuler (TCM) Di Unit Laboratorium Mikrobiologi RSUP

Dr Sitanala Tangerang.

Skala Prioritas :

1 = Sangat Tidak Mendesak

2 = Sangat Mendesak

3 = Cukup Mendesak

4 = Mendesak

5 = Sangat Mendesak

Jumlah Prioritas

3 4 3 10 Ketiga

4 3 4 11 Kedua

4 5 5 14 Pertama

Berdasarkan hasil identifikasi isu prioritas menggunakan metode analisis USG, maka isu yang diangkat adalah “Belum optimalnya penerimaan sampel sputum

untuk pemeriksaan Tuberkulosis (TB) Dengan Metode Tes Cepat Molekuler (TCM) Di Unit Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang”.

Selain pertimbangan dari penilaian prioritas masalah menggunakan Teknik USG, pertimbangan lain dalam pemilihan isu yaitu isu aktual yang sedang dalam fokus

pembicaraan di lingkungan kerja.

Salah satu alat bantu untuk menganalisis isu yaitu dengan menggunakan diagram fishbone. Diagram Fishbone digunakan ketika ingin mengidentifikasi

kemungkinan penyebab masalah. Melihat isu yang aktual terjadi saat ini dan dampak yang diberikan, maka dilakukan analisis penyebab mengenai belum optimalnya

ketepatan waktu penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium BTA Kusta yang terjadi di RSUP dr. Sitanala Tangerang.

D. ANALISIS PENYEBAB ISU

Teknik Analisis Isu : menggunakan Fishbonediagram

METODE MANUSIA

Belum adanya pencatatan penerimaan sampel

Kurangnya sumber daya Manusia

SDM tidak sesuai standar

Belum tersedia media edukasi pengambilan sampel sputum

Kurangnya pemanfaatan media digital

MATERIAL

Belum adanya penilaian kepuasan pasien rawat jalan di Unit Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang

Kurangnya komunikasi

Permintaan pemeriksaan tinggi

LINGKUNGAN

Gambar 10. FishboneDiagram Teknik Analisis Isu

Sumber : Dokumen Penulis

Dari diagram fishbone diatas,dapat disimpulkan bahwa penyebab dari masalah dari isu prioritas“ Optimalisasi penerimaan sampel sputum untuk pemeriksaan

Tuberkulosis (TB) Dengan Metode Tes Cepat Molekuler (TCM) Di Unit Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang “ adalah sebagai berikut :

Penyebab masalah :

1.Manusia

Saat ini sumber daya manusia di unit laboratorium mikrobiologi hanya 1 dokter penanggung jawab dan 2 tenaga analis kesehatan yang dimana standar tenaga seharusnya terdiri dari 1 dokter penanggungjawab, 2 tenaga analis kesehatan, 1 tenaga administrasi dan 1 tenaga perawat.

Berikut uraian tugas di Unit Laboratorium Mikrobiologi :

 Dokter penanggungjawab bertugas memvalidasi hasil pemeriksaan

 Tenaga pelaksana 1 bertugas mengambil specimen pemeriksaan di ruang rawat inap dan rawat jalan,membuat sediaan,BTA MH dan BTA TB melakukan pemeriksaan RT PCR SARS-COV2 dan melakukan pencatatan laporan hasil pemeriksaan harian.

 Tenaga pelaksana 2 bertugas mewarnai sediaan BTA MH, BTA TB dan pewarnaan gram, memeriksa sediaan dengan cara mikroskopis, Melakukan pemeriksaan Tes Cepat Molekular Tuberkulosis, penginputan hasil pada Sistem Informasi Sistem

 Tugas Tambahan : Sampling keliling ruangan

2. Metode

Belum adanya pencatatan penilaian kelayakan sampel

3. Material

Belum tersedianya media edukasi kepada pasien tentang tata cara pengambilan sampel sputum yang baik dan benar

4. Lingkungan

Pada Bulan Mei 2022 terdapat permintaan sampel pemeriksaan GEN EXPERT

TCM TB sebanyak 108 pasien, bulan Juni sebanyak 190 pasien dan Bulan Juli sebanyak 140 pasien.

Dari uraian di atas, penyebab yang coba diselesaikan yaitu membuat media edukasi kepada pasien tentang pengambilan sampel sputum untuk pemeriksaan GEN EXPERT TCM TB agar sampel sputum yang didapatkan baik dan benar sesuai petunjukteknis pemeriksaan TCM TB.

Penulis akan berinovasi membuat banner edukasi tentang pengambilan sampelsputum untuk pemeriksaan GEN EXPERT TCMTB agar didapatkan sampel sputum yangmemenuhi kriteria yaitu Optimalisasi penerimaan sampel sputum untuk pemeriksaan Tuberkulosis (TB) Dengan Metode Tes Cepat Molekuler (TCM) Di Unit Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang.

E. RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Unit Laboratorium Mikrobiologi

Identifikasi Isu : a. Belum optimalnya penggunaan sputum booth di Laboratorium Mikrobiologi

b. Belum optimalnya penilaian kepuasan pelanggan pada pasien rawat jalan di Unit Laboratorium

Mikrobiolog

c. Belum optimalnya penerimaan sampel sputum untuk pemeriksaan Tuberkulosis (TB) Dengan Metode Tes

Cepat Molekuler (TCM) Di Unit Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang.

Isu yang diangkat : Belum optimalnya penerimaan sampel sputum untuk pemeriksaan Tuberkulosis (TB) Dengan Metode Tes Cepat

Molekuler (TCM) Di Unit Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang

Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi penerimaan sampel sputum untuk pemeriksaan Tuberkulosis (TB) Dengan Metode Tes Cepat

Molekuler (TCM) Di Unit Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang

Tabel 3. Tabel Rancangan Aktualisasi

Sumber : Dokumen Penulis

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan

substansimata

Pelatihan

1. Pelaksanaan konsultasi dengan mentor

dan meminta izin

diskusi mengenai

isu dan rencana

kegiatan yang

akan dilakukan

untuk menangani

isu di Unit

Laboratorium

Mikrobiologi

a. Menyiapkan

bahan diskusi

rancangan kegiatan aktualisasi

Terlaksananya

konsultasi dengan

Mentor

Output :

Tersedianya

bahan diskusi

Eviden :

dokumen

rancangan

buku penerimaan

sampel sputum

Saya akan menyiapkan

bahan rancangan dengan

baik dan jelas (Kompeten).

Menyiapkanbahan

rancangan dengan baik

dan jelas merupakan

suatu bentuk aktivitas

untuk menciptakan

pelayanan prima (Berorientasi

pelayanan)

Kontribusi terhadap

Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini berkontribusi

terhadap Visi Misi RSUP

Dr Sitanala yaitu

mewujudkan tata kelola

Rumah Sakit yang efisien, transparan dan akuntabel

Kegiatan ini memberikan penguatan terhadap nilai

organisasi yaitu, Profesional dan Responsif karena setiap kegiatan

berdasarkan

etika.Selain itu juga menjunjung

nilai inovatif

b. Membuat janji

mengenai

waktu

c. Membahas rancangan bersama

mentor/dr.

PJ Unit

laboratorium

mikrobiologi

b. Output : Kesepakatan

waktudan tempat

Eviden : Jadwal

rencana pertemuan

c. Output : terselesaikannya

rancangan

aktualisai

Eviden :

 Rekapan hasil

pemeriksaan

TCM TB yang

sampelnya tidak

sesuai kriteria

 Dokumentasi

dannotulensi

berupa arahan

untuk

melanjutkan

kegiatan

Saya akan menggunakan

Bahasa yang sopan dan

santun saat membuat

janji(Harmonis)

Saya akan bekerjasama

dengan Mentor dan

menerima masukan

untuk rancangan

aktualisasi (Kolaboratif)

2. Pembuatan

Video Edukasi

tentang

pengambilan sputum yang

benar

a. Melakukan

pembuatan video edukasi

Ouput : Tersedianya video edukasi pengambilan

sputum yang benar

Saya akan berinovasi

membuat instrument untuk

membuat video edukasi

menggunakan media digit al(Adaptif). Inovasi

membuatformulasi yang

efisien merupakan perilaku

kerja memberikan pelayanan

yangterbaik (Berorientasi

pelayanan)

Kegiatan ini

berkontribusidalam

Visi Misi RSUP Dr

Sitanala yaitu, Meningkatkan

Penggunaan

Sistem

Teknologi

Informasi

Kegiatan ini

memberikan penguatan terhadap nilai organisasi yaitu

Responsif dan Profesional karenadalam

kegiatan iniguna

untuk

memberikan

pelayanan yang

b. Membuat janji

mengenai waktu

dan tempat diskusi

b. Output : kesepakatanwaktu

dan tempat Eviden : Jadwal

rencana pertemuan

Saya akan menggunakan

Bahasa yang sopan dan

santun saat membuat janji (Harmonis)

prima

c. Mengkaji video edukasi dan pembuatan QR Code

c. Output : Terlaksananya pengkajian pembuatan

QR Code

Eviden : Tersedianya

QR Code

Tersedianya video edukasi

3. Pelaksanaan

Sosialisasi cara pengambilan sputum yang

benar

menggunakan

video edukasi

a. Menyiapkan

bahan sosialasi

Terlaksananya

sosialisasi cara

pengambilan sputum

yang benar

a. Output : tersedianya materi

sosialisasi

Eviden : Materi

sosialisasi

Saya akan menyiapkan

bahan materi sosialisai

tentang penggunaan QR

Code (Kompeten)

Kegiatan sosialisasi ialah

suatu bentuk strategi

untuk menciptakan

pelayanan prima

Kegiatan ini berkontribusi

pada Visi Misi RSUP Dr

Sitanala yaitu

mewujudkan rumah sakit

yang nyaman dan tata

Kelola rumah sakit yang

transparan

Kegiatan

sosialisasiterdapat

nilai organisasi

yaitu, empati

kesediaan untuk

berbagi ilmu.

Selain itu pada

penerapan

terdapat nilai

profesional

b. Meminta persetujuan

sosialisasi

dengan PJ unitkerja

b. Output : Persetujuan

sosialisasi

Eviden : Surat

atau

dokumentasi

Persetujuan

Sosialisasi

(Berorientasi

pelayanan)

Saya akan menggunakanbahasa

yang sopan dan santun

untuk meminta

pesetujuan sosialisasi (Harmonis)

c. Melakukan

sosialisasi

cara

penggunaan

QR Code

d. Output : Terlaksanya

sosialisasi

Eviden : daftar

hadir peserta, foto dokumentasi

kegiatan

sosialisasi, notulen, tanggapan

peserta sosialisasi

Saya akan

melakukan

sosialisasi dengan

rasapenuh

tanggungjawab

untuk meningkatkan

kualitas pelayanan

(Berorientasi

pelayanan)

4. Penerapan

penggunaan

video

edukasi

Menginput

rekapan hasil

setelah

penerapan

Terlaksananya

penggunaan QR Code

Kegiatan ini berkontribusi

pada Visi Misi RSUP Dr

Sitanala yaitu

mewujudkantata Kelola

Kegiatan ini memberikan

penguatan pada

nilai organisasi

Output : Terlaksananya

penggunaan QR Code

Eviden:  Dokumentasi

penerapan penggunaan

video

edukasi

Saya akan menginput

hasil penilaian

kepuasan pasien

(akuntable)secara

digital dalam komputer

(adaptif).

rumah sakit yang

transparan

yaitu Profesional

dan efisien

dalammelakukan

pekerjaan

Melakukan

perizinan kepala

kepala Pj Unit

kerjadan teman

sejawatuntuk

menscan barcode

yang sudah

tersedia

Output : Terlaksananya

penerapan penggunaan

banner

Eviden:  Dokumentasi

hasil scan

barcode pada

smartphone

teman sejawat

Saya meminta izin

dengan teman sejawat

untuk menscan barcode

yang tertera di banner

(harmonis)

5 Pelaksanaan

monitoring

dan evaluasi

penggunaan

video

edukasi

Menyiapkan lembar

evaluasi yang

diketahui oleh PJ

unit kerja

Terlaksananya

monitoring dan evaluasi

penggunaanvideo

edukasi

Output :Tersedianya

data penerimaan

sampel sputum

dengan benar

Eviden : Lembar

pemantauan dan

evaluasi

Saya akan membuat data

kelola yang baik

sehinggadapat

dipertanggung jawabkan.

Kegiatan evaluasi ini

untukmenciptakan

pelayanan prima (Berorientasi

pelayanan)

Kegiatan ini

berkontribusi dalam

Visi Misi RSUP Dr

Sitanala yaitu

Mewujudkandata kelola

yang efisien dan

transparan

Kegiatan ini berkesinambung

anterhadap nilai

organisasi yaitu

Profesional kemampuan

bekerja yang

bekualitas.

Meminta

testimoni

penggunaan

video edukasi

Output : Terlaksananya

testimoni penggunaan

video edukasi

Eviden : Dokumentasi

Testimoni

Saya akan memahami

testimoni yang akan

saya dapatkan untuk

bisa lebih

dikembangkan (adaptif)

G. TIMELINE PELAKSANAAN AKTUALISASI

Tabel 4. Tabel Timeline Pelaksanaan Aktualisasi

Sumber : Dokumen Penulis

1 Pelaksanaan konsultasi dengan mentor dan meminta izin diskusi mengenai isu dan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk menangani isu di Unit Laboratorium Mikrobiologi

2 Pengumpulan literatur tentang materi pengambilan dahak yang baik dan benar

3 Pembuatan media edukasi berupa video tentang pengambilan sampel dahak dan pembuatan QR Code

4 Pelaksanaan sosialisasi video edukasi tentang pengambilan sampel dahak kepada teman sejawat

5 Pelaksanaan edukasi pengambilan sampel dahak yang baik dan benar kepada pasien

6 Evaluasi video edukasi

H. PERAN YANG TERLIBAT TERJADINYA ISU

Dalam pelaksanaan gagasan kreatif adapun pihak-pihak yang terlibat dan berperan dalam kegiatan aktualisasi. Pihak-pihak tersebut berperan sesuai dengan perannya masing-masing dalam optimalisasi penerimaan sampel sputum adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Tabel Peran yang Terlibat Terjadinya Isu

Sumber : Dokumen Penulis No. Pihak yang terlibat Peran dalam aktualisasi

1. Penulis Sebagai pelaksana aktualisasi sesuai dengan urutan kegiatan yang dijabarkan

2. Mentor Memberikan bimbingan mengenai kegiatan aktualisasi

3. IPAPP Memberikan fasilitas untuk pelaksanaan sosialisasi video edukasi

4. Perawat Memberikan edukasi kepada pasien

1.

BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai dasar BerAKHLAK berlangsung pada tanggal

8 Agustus 2022 s/d 12 September 2022 di Unit Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang Selama pelaksanaan kegiatan, penulis melakukan konsultasi atau bimbingan

dengan mentor dan rekan sejawat di tempat penulis bekerja. Berikut merupakan kegiatan

– kegiatan pelaksanaan aktualisasi serta waktu pelaksanaan aktualisasi yang telah dilaksanakan oleh penulis.

Tabel 6. jadwal kegiatan aktualisasi

Sumber : Dokumen Penulis

a. Menyiapkan bahan diskusi rancangan kegiatan aktualisasi

Pelaksanaan konsultasi dengan mentor dan meminta izin diskusi mengenai isu dan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk menangani isu di Unit Laboratorium Mikrobiologi

b. Meminta izin diskusi kepada Penanggung Jawab Unit

Laboratorium Mikrobiologi

c. Membahas rancangan bersama Penanggung Jawab Unit

Laboratorium Mikrobiologi

a. Mencari SOP Pengambilan sampel dahak

b. Mencari literatur tentang pemeriksaan dahak

c. Merangkum materi

d. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait rangkuman materi

Terlaksana 8 Agustus – 13 Agustus 2022

Terlaksana 15 Agustus –20 Agustus 2022

3.

Pembuatan media edukasi berupa video tentang pengambilan sampel dahak dan pembuatan QR Code

1. Melakukan diskusi tentang pembuatan video edukasi

2. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang draft video

Terlaksana 15 Agustus – 20 Agustus 2022

2. Pengumpulan literatur tentang materi pengambilan dahak yang baik dan benar

3. Merevisi beberapa bagian dari draft video sesuai masukan mentor

4. Membuat QR Code yang tersambung ke video edukasi

a. Meminta izin diskusi materi sosialisasi kepada mentor

b. Melakukan diskusi tentang materi sosialisasi dengan mentor

c. Membuat undangan sosialisasi kepada staff laboratorium dan staff lain

d. Proses sosialisasi kepada staff laboratorium dan staff lain

a. Melakukan konfirmasi kegiatan edukasi dengan IPAPP

b. Melakukan kegiatan edukasi kepada pasien

a. Melakukan evaluasi sosialisasi video edukasi melalui google form

b. Meminta testimoni sosialisasi video edukasi kepada pasien melalui google form

Terlaksana 22 Agustus – 27 Agustus 2022

Terlaksana 29 September –03 September 2022

Terlaksana 05 September –12 September 2022

4.

Pelaksanaan sosialisasi video edukasi tentang pengambilan sampel dahak kepada teman sejawat

5. Pelaksanaan edukasi pengambilan sampel dahak yang baik dan benar kepada pasien

6. Evaluasi video edukasi

B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi

Berikut merupakan capaian pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan

berdasarkan rancangan aktualisasi serta aplikasi nilai-nilai BerAKHLAK .

Nama Peserta ::: : M Eti Al Rohmah, A.Md.AK

NIP ::: : 199112192022032001

Unit Kerja : : : Unit Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. Sitanala Tangerang

Ja Jabatan : : : Pranata Laboratorium Terampil

IIIIsu yang diangkat : : :

B Belum optimalnya penerimaan sampel sputum untuk pemeriksaan Tuberkulosis (TB) Dengan Metode TesCepat Molekuler (TCM) Di Unit Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang

Gagasan Kreatif : : :

Kegiatan 1

Waktu

BOptimalisasi penerimaan sampel sputum untuk pemeriksaan Tuberkulosis (TB) Dengan Metode TesCepat Molekuler (TCM) Di Unit Laboratorium

Mikrobiologi RSUP Dr Sitanala Tangerang

Pelaksanaan konsultasi dengan mentor dan meminta izin diskusi mengenai isu dan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk menangani isu di Unit Laboratorium Mikrobiologi

Pelaksanaan 8 Agustus – 13 Agustus 2022

d. Menyiapkan bahan diskusi rancangan kegiatan aktualisasi

e. Meminta izin diskusi kepada Penanggung Jawab Unit Laboratorium

Tahapan Kegiatan

Mikrobiologi

f. Membahas rancangan bersama Penanggung Jawab Unit Laboratorium

Mikrobiologi

Output Kegiatan a. Bahan diskusi kegiatan aktualisasi

Gambar. 11 Rekap Hasil Erorr GEN EXPERT TCM TB Bulan Mei-Juli 2022

Gambar. 12 Dokumentasi bahan diskusi kegiatan aktualiasi

b. Tangkapan layar permintaan izin diskusi kepada Penanggung Jawab Unit Laboratorium Mikrobiologi

c. Dokumentasi diskusi dengan Penanggung Jawab Unit Laboratorium Mikrobiologi

Gambar . 13 Tangkapan layar permintaan izin diskusi

Gambar . 14 Dokumentasi Diskusi

Gambar. 15 Notulensi hasil diskusi

https://www.youtube.com/results?sp=mAEB&search_query=video+edukasi +pengambilan+dahak

Gambar. 16 Dokumentasi referensi video edukasi

https://kncv.or.id/apa-itu-tb/tb-tbc/cara-mengeluarkan-dahak-yangbenar.html

Gambar. 17 Dokumentasi referensi cara pengambilan dahak

Gambar. Dokumentasi data penerimaan sampel dahak yang tidak memenuhi kriteria periode bulan Mei – Juli 2022

Uraian Kegiatan

Pada tanggal 08 Agustus 2022 saya menyiapkan bahan diskusi rancangan kegiatan aktualisasi yang akan didiskusikan kepada mentor. Pada tanggal 11 Agustus 2022 saya meminta izin kepada mentor untuk melaksanakan diskusi kegiatan aktualisasi. Pada tanggal 12 Agustus 2022 terlaksanakannya diskusi dengan mentor sehingga tersedianya referensi media edukasi berupa video, referensi tentang pengambilan sampel dahak yang benar dan pembuatan data penerimaan sampel sputum di google drive untuk pemeriksaan GEN EXPERT TCM TB, disertai keterangan diterima dan ditolak.

Berkonsultasi dengan mentor mengenai isu dan rencana kegiatan untuk menangani isu

Dalam berkonsultasi dengan mentor penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :

Berorientasi pelayanan

1. Saya membuat janji dengan mentor untuk melakukan konsultasi mengenai isu yang saya dapatkan di Unit Laboratorium Mikrobiologi dan meminta bimbingan terhadap rencana aktualisasi dengan penuh semangat.

Keterkaitan

dengan Nilai-nilai

DasarBerAKHLAK

a. Tahapan

kegiatan 1

2. Saya menjelaskan inovasi saya yaitu dengan memanfaatkan teknologi masa kini untuk membuat video edukasi tentang pengambilan sampel dahak yang benar untuk pemeriksaan laboratorium

Akuntabel

1. Saya datang lebih awal sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan dengan mentor menunjukan sikap disiplin

Kompeten

1. Saya akan melaksanakan tugas dengan baik dan terus berusaha mengembangkan kemampuan diri

2. Saya akan menggunakan inovasi saya dengan memanfaatkan teknologi masa kini yang dengan mudah di akses dan mudah di pahami

Harmonis

1. Melakukan konsultasi dengan sopan dan menghargai masukan dari mentor guna membangun lingkungan kerja yang kondusif dan

b.

kegiatan 2

tidak mengganggu rekan kerja yang sedang fokus bekerja

Loyal

1. Meningkatkan mutu dari instansi saya bekerja, mendukung program nasional penanggulangan TBC di Indonesia dan tetap menjaga nama baik instansi saya

Adaptif

1. Saya menjelaskan rencana kegiatan aktualisasi saya dengan jelas dan menggunakan inovasi dengan memanfaatkan teknologi masa kini menunjukan sikap terus berinovasi dan mengembangakan kreativitas

Kolaboratif

1. Berdiskusi dengan mentor mengenai isu-isu yang saya dapatkan sampai memilih isu yang menjadi prioritas. menunjukan sikap terbuka dalam menerima saran dan masukan dari mentor.

Meminta izin diskusi kepada Penanggung Jawab Unit LaboratoriumMikrobiologi

Dalam meminta izin kepada Penanggung Jawab Unit Laboratorium

Mikrobiologi penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut : Akuntabel

1. Saya datang tepat waktu menunjukan sikap disiplin menaati peraturan dan kebijakan, dengan konsisten serta menunjukan sikap jujur dan bertanggung jawab.

Harmonis

1. Saya mengucapkan terima kasih dan menghargai kesediaan waktu mentor untuk melakukan diskusi

Loyal

1. Dalam meminta izin saya menggunakan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

Kolaboratif

1. Saya meminta izin kepada mentor melalui aplikasi whatsapp

Sesuai dengan Visi RSUP Dr. Sitanala Tangerang yaitu menjadi RSUP

Kontribusi

Terhadap Tusi/ Tujuan Organisasi

Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan Kompherensif

Berstandar Nasional

Tahapan

Penguatan Nilai Organisasi

Visi RSUP Dr. Sitanala Tangerang yaitu :

1. Menyelenggarakan pelayanan Prima, Responsif dan berorientasi padakeselamatan pasien

2. Meningkatkan Penggunaan Sistem Teknologi Informasi, IPTEK Kedokterandan Kesehatan Secara Berkesinambungan

3. Melaksanakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

4. Mewujudkan RS yang Nyaman, Aman dan Ramah Lingkungan

5. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang efisien, transparan dan akuntabel

Kegiatan berkonsultasi dan meminta izin kepada Penanggung Jawab Laboratorium Mikrobiologi yang akan dilakukan untuk menangani isu merupakan penerapan dari nilai :

1. Empati : Kesediaan mentor untuk berbagi ilmu

2. Profesional : pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kompetensi

3. Responsif : Cepat merespon/ menanggapi permasalahan yang ada

4. Sinergi : berdiskusi dengan mentor mengenai rencana kegiatan

1. Manajemen ASN

Kaitan dengan manajemen ASN dan SMART ASN

Berkoordinasi dengan mentor sekaligus Penanggung Jawab Unit Laboratorium Mikrobiologi dan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi serta memegang teguh nilai dasar ASN

2. Smart ASN

Memanfaatkan mesin pencarian digital untuk mencari informasi

Manfaat/ hasil

capaian

 Manfaat bagi Peserta : Kegiatan ini bermanfaat untuk merencanakan pembuatan video edukasi

 Manfaat bagi Rumah Sakit : Kegiatan ini mewujudkan misi rumah sakit yaitu meningkatkan penggunaan sistem teknologi informasi, IPTEK Kedokteran dan

Analisa dampak

kesehatan secara berkesinambungan.

 Manfaat bagi Masyarakat :

Kegiatan ini bermanfaat agar pasien mendapatkan pelayanan terbaik dalam pemeriksaan GEN EXPERT TCM TB.

1. Tidak adanya saran dan masukan dari mentor yang membangun dalam menentukan rencana kegiatan

2. Tidak terjalin kolaborasi yang baik dengan mentor

3. Tidak tumbuh rasa saling menghargai pendapat masing-masing individu

Hambatan

Pada kegiatan ini secara umum tidak terjadi hambatan, mentor sekaligus Penanggung Jawab Laboratorium Mikrobiologi mendukung penuh rancangan pelaksanaan rancangan aktualisasi

Kegiatan 2 Pengumpulan literatur tentang materi pengambilan dahak yang baik dan benar

Waktu Pelaksanaan 15 Agustus – 20 Agustus 2022

Tahapan Kegiatan e. Mencari SOP Pengambilan sampel dahak

f. Mencari literatur tentang pemeriksaan dahak

g. Merangkum materi

h. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait rangkuman materi

Output Kegiatan a. SOP Pengambilan sampel dahak

Gambar. 18 Tangkapan layar meminta SOP Pengambilan dahak

Gambar . 19 SOP Pengambilan sampel dahak

b. Literatur Pemeriksaan Dahak

Gambar. 20 Dokumentasi Permenkes No. 43 Tahun 2013

Gambar. 21 Dokumentasi buku petunjuk teknis pemeriksaan GEN EXPERT TCM

Gambar. 22 Dokumentasi buku panduan pemeriksaan sputum BTA

c. Rangkuman materi

Gambar. 23 Dokumentasi rangkuman literatur

d. Bukti pengendalian aktualisasi oleh mentor

Gambar. 24 Bukti pengendalian konsul oleh mentor

Uraian Kegiatan Pada tanggal 15 Agustus 2022 saya meminta SOP pengambilan specimen dahak kepada Koordinator Laboratorium. Pada tanggal 16 Agustus 2022 saya mencari referensi tentang pengambilan dan pemeriksaan sampel dahak GEN EXPERT TCM TB di Laboratorium. Pada tanggal 18 Agustus 2022 saya merangkum materi. Pada tanggal 20 Agustus 2022 penulis berkonsultasi dengan mentor dan selanjutnya sesuai arahan mentor untuk segera melanjutkan proses pembuatan video edukasi tentang pengambilan sampel dahak yang baik dan benar.

Keterkaitan

dengan Nilai-nilai

DasarBerAKHLAK

a. Tahapan kegiatan 1

Meminta SOP Pengambilan sampel dahak

Dalam meminta SOP Pengambilan sampel dahak penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :

Akuntabel

1. Saya akan menggunakan SOP pengambilan dahak sesuai peraturan dan tidak akan menyalahgunakannya

Harmonis

1. Saya meminta SOP pengambilan dahak kepada koordinator laboratorium menggunakan bahasa yang baik dan sopan

b. Tahapan kegiatan 2 Mencari literatur tentang pemeriksaan dahak

Tahapan kedua yaitu mencari materi tentang pemeriksaan dahak penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :

Akuntabel

1. Saya akan mencari literatur pemeriksaan dahak dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan, menunjukan sikap tanggung jawab

Kompeten

1. Meningkatkan kemampuan diri dengan mencari literatur yg terbaru untuk upaya peningkatan Kesehatan. Menunjukan sikap meningkatkan kompetensi diri

c. Tahapan kegiatan 3

c. Merangkum materi

Dalam merangkum materi penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :

Berorientasi pelayanan

1. Saya merangkum literatur dengan menggunakan Bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat, hal ini menunjukan sikap memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat

Akuntabel

1. Saya akan membuat rangkuman materi untuk dijadikan materi dari literatur yang saya dapat dari sumber yang terpercaya sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Kompeten

1. Meningkatkan kemampuan diri dengan mencari literatur yg terbaru untuk upaya peningkatan kesehatan

Adaptif

1. Merangkum literatur dari berbagai macam sumber dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasi penulis

d. Tahapan kegiatan 4 Melakukan konsultasi dengan mentor terkait materi

Tahapan keempat yaitu melakukan konsultasi dengan mentor terkait materi

Dalam konsultasi dengan mentor penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :

Harmonis

1. Selanjutnya saya akan menyesuaikan dan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin untuk berkonsultasi dengan mentor, saya akan berkonsultasi dengan sangat baik dan sopan untuk membangaun lingkungan kerja yang kondusif.

Kolaboratif

1) Saya akan melakukan konsultasi dengan mentor dengan komunikasi yang baik dan terbuka

2) Saya akan menbangun Kerjasama yang baik dengan mentor dalam penyusunan materi edukasi dan bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

Kontribusi

Terhadap Tusi/

Tujuan Organisasi

Sesuai dengan Visi RSUP Dr. Sitanala Tangerang yaitu menjadi RSUP

Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan Kompherensif

Berstandar Nasional

Visi RSUP Dr. Sitanala Tangerang yaitu :

1. Menyelenggarakan pelayanan Prima, Responsif dan berorientasi padakeselamatan pasien

2. Meningkatkan Penggunaan Sistem Teknologi Informasi, IPTEK Kedokteran dan Kesehatan Secara Berkesinambungan

3. Melaksanakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Penguatan Nilai Organisasi

4. Mewujudkan RS yang Nyaman, Aman dan Ramah

Lingkungan

5. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang efisien, transparan dan akuntabel

Kegiatan berkonsultasi dan meminta izin kepada Penanggung Jawab Laboratorium Mikrobiologi yang akan dilakukan untuk menangani isu merupakan penerapan dari nilai :

1. Empati : Kesediaan koordinator laboratorium untuk memberikan SOP pengambilan sampel dahak

2. Profesional : pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kompetensi

3. Responsif : Cepat merespon/ menanggapi permasalahan yang ada

4. Sinergi : berdiskusi dengan mentor mengenai rangkuman materi Kaitan dengan

manajemen ASN dan SMART ASN

1. Manajemen ASN

Berkoordinasi dengan mentor sekaligus Penanggung Jawab Unit Laboratorium Mikrobiologi dan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi serta memegang teguh nilai dasar ASN

2. Smart ASN

Memanfaatkan mesin pencarian digital untuk mencari informasi

Manfaat/ hasil capaian

 Manfaat bagi Peserta : Kegiatan ini bermanfaat untuk mendapatkan pedoman dalam menyusun video edukasi

 Manfaat bagi Rumah Sakit : Kegiatan ini mewujudkan visi rumah sakit yaitu menjadi RSUP

Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan Komperhensif Berstandar Nasional.

 Manfaat bagi Masyarakat : Kegiatan ini bermanfaat agar pasien mendapatkan pelayanan terbaik

dalam pemeriksaan GEN EXPERT TCM TB.

Analisa dampak

1. Tidak adanya saran dan masukan dari mentor yang membangun dalam menentukan rencana kegiatan

2. Tidak terjalin kolaborasi yang baik dengan mentor

3. Tidak tumbuh rasa saling menghargai pendapat masing-masing individu

Hambatan

4. Materi yang dikumpulkan tidak dapat dipertanggung jawabkan

Pada kegiatan ini secara umum tidak terjadi hambatan, penulisan dengan mudah menemukan referensi dari sumber terpercaya dan mentor sekaligus Penanggung Jawab Laboratorium Mikrobiologi mennyetujui materi yang telah dirangkum.

Kegiatan 3 Pembuatan media edukasi berupa video tentang pengambilan sampel dahak dan pembuatan QR Code

Waktu

Pelaksanaan 15 Agustus – 20 Agustus 2022

Tahapan Kegiatan 5. Melakukan diskusi tentang pembuatan video edukasi

6. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang draft video

7. Merevisi beberapa bagian daridraft video sesuai masukan mentor

8. Membuat QR Code yangtersambung ke video edukasi

Output Kegiatan 1. Dokumentasi diskusi tentang pembuatan draft video edukasi

Gambar. 25 Dokumentasi diskusi tentang pembuatan draft video edukasi

2. Tangkapan layar proses pembuatan draft video

Gambar. 26 Tangkapan layar proses pembuatan draft video

3. Tangkapan layar konsultasi dengan mentor tentang draft video yang telah dibuat

Gambar. 27 Tangkapan layar layar konsultasi dengan mentor tentang draft video yang telah dibuat

4. Tersedianya video edukasi tentang pengambilan sampel dahak

Gambar. 28 Video edukasi tentang pengambilan sampel dahak

5. Tangkapan layar proses upload video edukasi ke youtube

Gambar. 29 Tangkapan layar proses upload video edukasi ke youtube

Gambar. 30 Tangkapan layar video aplikasi telah terupload ke youtube

6. Tangkapan layar proses pembuatan QR Code

Gambar. 31 Tangkapan layar proses pembuatan QR Code

7. Tersedianya QR Code

Gambar. 32 Dokumentasi tersedianya QR Code

Uraian Kegiatan Pada tanggal 16 Agustus 2022 saya melakukan diskusi dengan mentor tentang pembuatan draft video edukasi. Pada tanggal 18 Agustus 2022 saya melakukan kosultasi dengan mentor tentang draft video yang telah dibuat dan mendapatkan beberapa saran dan masukan. Pada tanggal 19 Agustus 2022 saya menyelesaikan pembuatan video edukasi. Pada tanggal 20 Agustus 2022 penulis berkonsultasi mengunggah video edukasi tentang pengambilan sampel dahak yang baik dan benar ke youtube dan membuat QR Code.

Keterkaitan dengan Nilai-nilai

DasarBerAKHLAK

a. Tahapan kegiatan 1

Melakukan diskusi tentang pembuatan video edukasi

Dalam melakukan diskusi tentang pembuatan video edukasi penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :

Harmonis

1. Selanjutnya saya akan menyesuaikan dan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin untuk berkonsultasi dengan mentor, saya akan berkonsultasi dengan sangat baik dan sopan untuk membangaun lingkungan kerja yang kondusif.

Kolaboratif

1. Saya akan melakukan konsultasi dengan mentor dengan komunikasi yang baik dan terbuka

2. Saya akan menbangun Kerjasama yang baik dengan mentor dalam penyusunan materi edukasi dan bekerja sama untuk

b. Tahapan kegiatan 2

menghasilkan nilai tambah

Melakukan konsultasi dengan mentor tentang draftvideo

Tahapan kedua yaitu melakukan konsultasi dengan mentor tentang draft video penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :

Harmonis

1. Selanjutnya saya akan menyesuaikan dan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin untuk berkonsultasi dengan mentor, saya akan berkonsultasi dengan sangat baik dan sopan untuk membangaun lingkungan kerja yang kondusif.

Kolaboratif

1. Saya akan melakukan konsultasi dengan mentor dengan komunikasi yang baik dan terbuka

2. Saya akan menbangun Kerjasama yang baik dengan mentor dalam penyusunan materi edukasi dan bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

c. Tahapan kegiatan 3 Merevisi beberapa bagian dari draft video sesuai masukan mentor

Dalam merevisi beberapa bagian dari draft video penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :

Kompeten

1) Saya melakukan revisi draft video dengan hasil kualitas kinerja terbaik saya

Loyal

1) Saya berkomitmen untuk cepat menyelesaikan revisi draft video dengan baik

Harmonis

1) Saya selalu berkomunikasi dengan mentor dan unit-unit lain untuk menyampaikan hasil akhir agar terbangun suasana kerja yang kondusif

d. Tahapan kegiatan 4

Membuat QR Code yangtersambung ke video edukasi

Dalam membuat QR Code penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :

Akuntabel

1. Saya membuat QR Code dengan penuh tanggung jawab dan bersungguh-sungguh

Adaptif

1. Saya memanfaatkan media digital dalam pembuatan QR Code Kontribusi

Terhadap Tusi/ Tujuan Organisasi

Sesuai dengan Visi RSUP Dr. Sitanala Tangerang yaitu menjadi RSUP Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan Kompherensif

Berstandar Nasional

Visi RSUP Dr. Sitanala Tangerang yaitu :

1. Menyelenggarakan pelayanan Prima, Responsif dan berorientasi padakeselamatan pasien

2. Meningkatkan Penggunaan Sistem Teknologi Informasi, IPTEK Kedokterandan Kesehatan Secara Berkesinambungan

3. Melaksanakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

4. Mewujudkan RS yang Nyaman, Aman dan Ramah Lingkungan

5. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang efisien, transparan dan akuntabel

Penguatan Nilai Organisasi Kegiatan berkonsultasi dan meminta izin kepada Penanggung Jawab Laboratorium Mikrobiologi yang akan dilakukan untuk menangani isu merupakan penerapan dari nilai :

1. Empati : Kesediaan mentor untuk memberikan waktu untuk diskusi dan memberikan konsultasi

2. Profesional : pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kompetensi

3. Responsif : Cepat merespon/ menanggapi permasalahan yang ada

4. Sinergi : berdiskusi dengan mentor mengenai pembuatan video

Kaitan dengan manajemen ASN dan SMART ASN

1. Manajemen ASN Berkoordinasi dengan mentor sekaligus Penanggung Jawab Unit Laboratorium Mikrobiologi dan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi serta memegang teguh nilai dasar ASN

Manfaat/ hasil capaian

2 Smart ASN

Memanfaatkan mesin pencarian digital untuk mencari informasi

 Manfaat bagi Peserta : Kegiatan ini bermanfaat menyusun video edukasi

 Manfaat bagi Rumah Sakit : Kegiatan ini mewujudkan visi rumah sakit yaitu menjadi RSUP Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan Komperhensif Berstandar Nasional.

 Manfaat bagi Masyarakat : Kegiatan ini bermanfaat agar pasien mendapatkan pelayanan terbaik dalam pemeriksaan GEN EXPERT TCM TB.

Analisa dampak

1. Tidak ada nya saran dan masukan dari mentor yang membangun dalam menentukan rencana kegiatan

2. Tidak terjalin kolaborasi yang baik dengan mentor

3. Tidak tumbuh rasa saling menghargai pendapat masing-masing individu

Hambatan Pada kegiatan ini secara umum tidak terjadi hambatan, penulis dengan mudah membuat video edukasi dan pembuatan QR Code setelah mendapat saran dan masukan dari mentor

Kegiatan 4 Pelaksanaan sosialisasi video edukasi tentang pengambilan sampel dahakyang baik dan benar

Waktu Pelaksanaan 22 Agustus – 27 Agustus 2022

Tahapan Kegiatan

e. Meminta izin diskusi materi sosialisasi kepada mentor

f. Melakukan diskusi tentang materi sosialisasi dengan mentor

g. Membuat undangan sosialisasi kepada staff laboratorium dan staff lain

h. Proses sosialisasi kepada staff laboratorium dan staff lain

Output Kegiatan

1) Tangkapan layar meminta izin diskusi materi sosialisasi kepada mentor

Gambar. 33 Tangkapan layar meminta izin diskusi materi sosialisasi

2) Dokumentasi diskusi tentang materi sosialisasi dengan mentor

Gambar. 34 Dokumentasi diskusi tentang materi sosialisasi dengan mentor

Gambar. 35 Dokumentasi tersedianya PPT materi sosialiasi

Gambar. 36 Tangkapan layar undangan sosialisasi kepada staff laboratorium dan staff lain

3) Tersedianya PPT materi sosialiasi

4) Tangkapan layar undangan sosialisasi kepada staff laboratorium dan staff lain

5)

Tersedianya daftar hadir kegiatan sosialisasi

Gambar 37. Daftar hadir sosialisasi

6) Dokumentasi proses sosialisasi kepada staff laboratorium dan staff lain

Gambar. 38 Dokumentasi proses sosialisasi kepada staff laboratorium

Gambar. 39 Dokumentasi proses sosialisasi kepada staff lain

Uraian Kegiatan Pada tanggal 22 Agustus 2022 saya menyiapkan bahan diskusi rancangan kegiatan aktualisasi yang akan didiskusikan kepada mentor. Pada tanggal 23 Agustus 2022 saya berdiskusi dengan teman sejawat tentang materi sosialisasi. Pada tanggal 23 Agustus 2022 saya membuat power point materi sosialisasi tentang pengambilan sampel dahak yang baik dan benar.

Keterkaitan dengan

Nilai-nilai Dasar

BerAKHLAK

c. Tahapan kegiatan 1

Meminta izin diskusi materi sosialisasi kepadamentor

Akuntabel

1. Saya datang tepat waktu menunjukan sikap disiplin menaati peraturan dan kebijakan, dengan konsisten serta menunjukan sikap jujur dan bertanggung jawab.

Harmonis

2. Saya mengucapkan terima kasih dan menghargai kesediaan waktu mentor untuk melakukan diskusi

Loyal

2. Dalam meminta izin saya menggunakan menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar

Kolaboratif

Saya meminta izin kepada mentor melalui aplikasi whatsapp

d. Tahapan kegiatan 2 Melakukan diskusi tentang materi sosialisasi dengan mentor

Dalam meminta izin kepada Penanggung Jawab Unit Laboratorium Mikrobiologi penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :

Dalam berkonsultasi dengan mentor penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :

Berorientasi pelayanan

1. Saya membuat janji dengan mentor untuk melakukan konsultasi mengenai isu yang saya dapatkan di Unit Laboratorium Mikrobiologi dan meminta bimbingan terhadap rencana aktualisasi dengan penuh semangat.

2. Saya menjelaskan inovasi saya yaitu dengan memanfaatkan teknologi masa kini untuk membuat video edukasi tentang pengambilan sampel dahak yang benar untuk pemeriksaan laboratorium

Akuntabel

1. Saya datang lebih awal sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan dengan mentor menunjukan sikap disiplin

Kompeten

1. Saya akan melaksanakan tugas dengan baik dan terus berusaha mengembangkan kemampuan diri

2. Saya akan menggunakan inovasi saya dengan memanfaatkan teknologi masa kini yang dengan mudah di akses dan mudah di pahami

Harmonis

2. Melakukan konsultasi dengan sopan dan menghargai masukan dari mentor guna membangun lingkungan kerja yang kondusif dan tidak mengganggu rekan kerja yang sedang fokus bekerja

Loyal

2. Meningkatkan mutu dari instansi saya bekerja, mendukung program nasional penanggulangan TBC di Indonesia dan tetap menjaga nama baik instansi saya

Adaptif

2. Saya menjelaskan rencana kegiatan aktualisasi saya dengan jelas dan menggunakan inovasi dengan memanfaatkan teknologi masa kini menunjukan sikap terus berinovasi dan mengembangakan kreativitas

Kolaboratif

Berdiskusi dengan mentor mengenai isu-isu yang saya dapatkan sampai memilih isu yang menjadi prioritas. menunjukan sikap terbuka dalam menerima saran dan masukan dari mentor.

c. Tahapan kegiatan 3 Membuat undangan sosialisasi kepada staff laboratorium dan staff lain

Dalam membuat undangan sosialisasi kepada staff laboratorium dan staff lain penulis menerapkan nilai berakhlak :

Akuntabel

1. Saya datang tepat waktu menunjukan sikap disiplin menaati peraturan dan kebijakan, dengan konsisten serta menunjukan sikap jujur dan bertanggung jawab

Harmonis

1. Saya mengucapkan terima kasih dan menghargai kesediaan waktu mentor untuk melakukan diskusi

Loyal

3. Dalam meminta waktu sosialisasi saya menggunakan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar Kolaboratif

Saya mengundang teman sejawat melalui aplikasi whatsapp

d. Tahapan kegiatan 4 Proses sosialisasi kepada staff laboratorium dan staff lain

Dalam proses sosialisasi edukasi kepada staff penulis menerapkan nilai

berakhlak sebagai berikut :

Berorientasi pelayanan

1. Saya akan mengawali sosialisasi dengan mengucapkan salam dan syukur dengan bersikap ramah kepada kepala ruangan dan peserta yang hadir

Akuntabel

1. Sosialisasi dilakukan dengan berbagi pengetahuan terkait media yang sudah di buat berdasarkan referensi yang dapat dipercaya dan dapat di pertanggung jawabkan

Kolaboratif

1. Dalam proses sosialisasi saya tidak menggurui, melainkan terbuka dan saling sharing

Harmonis

1. Agar saya dapat menciptakan suasana yang kondusif

Adaptif

1. Dan saya akan selalu bersikap proaktif

Loyal

1. Sosialisasi dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab untuk membantu meningkatkan mutu dari RS

Kontribusi Terhadap

Tusi/ Tujuan Organisasi

Sesuai dengan Visi RSUP Dr. Sitanala Tangerang yaitu menjadi RSUP

Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan Kompherensif

Berstandar Nasional

Visi RSUP Dr. Sitanala Tangerang yaitu :

1. Menyelenggarakan pelayanan Prima, Responsif dan berorientasi padakeselamatan pasien

2. Meningkatkan Penggunaan Sistem Teknologi Informasi, IPTEK Kedokteran dan Kesehatan Secara

Berkesinambungan

3. Melaksanakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Penguatan Nilai Organisasi

Kaitan dengan

manajemen ASN dan

SMART ASN

4. Mewujudkan RS yang Nyaman, Aman dan Ramah

Lingkungan

5. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang efisien, transparan dan akuntabel

Kegiatan berkonsultasi dan meminta izin kepada Penanggung Jawab Laboratorium Mikrobiologi yang akan dilakukan untuk menangani isu merupakan penerapan dari nilai :

1. Empati : Kesediaan mentor untuk berbagi ilmu

2. Profesional : pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kompetensi

3. Responsif : Cepat merespon/ menanggapi permasalahan yang ada

4. Sinergi : berdiskusi dengan mentor mengenai rencana kegiatan

Wujud Smart ASN dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah menguasai

IT, yaitu menggunakan teknologi secara bijak untuk edukasi pasien. Entrepreneurship dilakukan dalam proses identifikasi kebutuhan edukasi di ruangan. Profesionalisme dilakukan selama seluruh tahapan kegiatan.

Kegiatan 4 menggambarkan ASN sebagai pelayan publik, yaitu berupaya memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan secara profesional dan berkualitas. Pada kegiatan ini pula perencanaan dilaksanakan secara matang untuk dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana.

Manfaat/ hasil capaian

 Manfaat bagi Peserta : Kegiatan ini bermanfaat dalam mensosialisasikan video edukasi kepada pasien sehingga sampel dahak yang diperoleh memenuhi kriteria untuk pemeriksaan laboratorium.

 Manfaat bagi Rumah Sakit : Kegiatan ini mewujudkan misi rumah sakit yaitu meningkatkan penggunaan sistem teknologi informasi, IPTEK Kedokteran dan kesehatan secara berkesinambungan.

 Manfaat bagi Masyarakat : Kegiatan ini bermanfaat agar pasien mendapatkan pelayanan terbaik dalam pemeriksaan GEN EXPERT TCM TB.

Analisa dampak

Hambatan

1. Tidak adanya saran dan masukan dari mentor yang membangun dalam menentukan rencana kegiatan

2. Tidak terjalin kolaborasi yang baik dengan mentor

3. Tidak tumbuh rasa saling menghargai pendapat masing-masing individu

Pada kegiatan ini secara umum tidak terjadi hambatan, mentor sekaligus Penanggung Jawab Laboratorium Mikrobiologi mendukung penuh pelaksanaan sosialisasi tentang video edukasi pengambilan sampel dahak yang baik dan benar.

Kegiatan 5

Pelaksanaan edukasi pengambilan sampel dahak yang baik dan benar kepada pasien

Waktu Pelaksanaan 29 Agustus – 03 September 2022

Tahapan Kegiatan a. Melakukan konfirmasi kegiatan edukasi dengan IPAPP

b. Melakukan kegiatan edukasi kepada pasien

Kegiatan

Output

1) Tangkapan layar konfirmasi kegiatan sosialisasi dengan IPAPP

Gambar. 40 Tangkapan layar konfirmasi kegiatan sosialisasi dengan IPAPP

Gambar. Dokumentasi Lembar koordinasi

2) Tersedianya lembar koordinasi sosialisasi pengambilan sampel

dahak

Gambar. 41 Dokumentasi lembar koordinasi

3. Tersedianya daftar hadir narasumber dan fasilitator

Gambar. 42 Dokumentasi daftar hadir fasilitator dan narasumber

Gambar. 43 Dokumentasi daftar hadir

Gambar. 44 Dokumentasi sosialisasi

4. Tersedianya daftar hadir kegiatan sosialiasasi

5.

5.

5. Dokumentasi proses edukasi kepada pasien

Gambar. 44 Dokumentasi edukasi pengambilan sampel dahak

Uraian Kegiatan Pada tanggal 29 Agustus saya mengajukan kolaborasi dengan IPAPP untuk mengadakan kegiatan edukasi tentang video pengambilan sampel dahak yang baik dan benar kepada pasien. Pada tanggal 03 September 2022 saya melakukan edukasi kepada pasien di Poli Paru.

Keterkaitan dengan

Nilai-nilai Dasar

BerAKHLAK

a. Tahapan kegiatan 1

Melakukan konfirmasi kegiatan edukasi dengan IPAPP

Dalam melakukan konfirmasi kegiatan edukasi dengan IPAPP penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :

Berorientasi pelayanan

1. Saya mengkonfirmasi bagian IPAPP tentang rencana edukasi pengambilan dahak kepada pasien dengan Bahasa yang baik dan sopan.

2. Saya menjelaskan inovasi saya yaitu dengan memanfaatkan teknologi masa kini untuk membuat video edukasi tentang pengambilan sampel dahak yang benar untuk pemeriksaan laboratorium

Akuntabel

2. Saya datang lebih awal sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan dengan menunjukan sikap disiplin

Kompeten

1. Saya akan melaksanakan tugas dengan baik dan terus berusaha mengembangkan kemampuan diri

2. Saya akan menggunakan inovasi saya dengan memanfaatkan teknologi masa kini yang dengan mudah di akses dan mudah di pahami

Kolaboratif

1. Saya meminta bantuan IPAPP dalam proses pelaksanaan edukasi menggunakan video kepada pasien di Poli Paru

b. Tahapan kegiatan 2

Melakukan kegiatan edukasi kepada pasien

Dalam melakukan kegiatan edukasi kepada pasien, penulis menerapkan

nilaiberakhlak sebagai berikut :

Berorientasi pelayanan

1. Saya akan mengawali edukasi dengan mengucapkan salam dan syukur dengan bersikap ramah kepada kepala ruangan dan peserta yang hadir

Akuntabel

1. Edukasi dilakukan dengan berbagi pengetahuan terkait media yang sudah di buat berdasarkan referensi yang dapat dipercaya dan dapat di pertanggung jawabkan

Kolaboratif

1. Dalam proses edukasi saya tidak menggurui, melainkan terbuka dan saling sharing

Harmonis

1. Agar saya dapat menciptakan suasana yang kondusif

Adaptif

1. Dan saya akan selalu bersikap proaktif

Loyal

1. Edukasi dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab untuk membantu meningkatkan mutu dari RS

Kontribusi Terhadap

Tusi/ Tujuan

Organisasi

Sesuai dengan Visi RSUP Dr. Sitanala Tangerang yaitu menjadi RSUP

Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan Kompherensif

Berstandar Nasional

Visi RSUP Dr. Sitanala Tangerang yaitu :

1. Menyelenggarakan pelayanan Prima, Responsif dan berorientasi padakeselamatan pasien

2. Meningkatkan Penggunaan Sistem Teknologi Informasi, IPTEK Kedokteran dan Kesehatan Secara Berkesinambungan

3. Melaksanakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

4. Mewujudkan RS yang Nyaman, Aman dan Ramah Lingkungan

5. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang efisien,

Penguatan Nilai

Organisasi

Kaitan dengan

manajemen ASN dan

SMART ASN

transparan dan akuntabel

Kegiatan berkonsultasi dan meminta izin kepada Penanggung Jawab

Laboratorium Mikrobiologi yang akan dilakukan untuk menangani isu merupakan penerapan dari nilai :

1. Empati : Kesediaan narasumber untuk memberikan edukasi kepada pasien

2. Profesional : pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kompetensi

3. Responsif : Cepat merespon/ menanggapi permasalahan yang ada

4. Sinergi : berdiskusi dengan mentor mengenai rencana kegiatan

1. Manajemen ASN

Berkoordinasi dengan mentor sekaligus Penanggung Jawab Unit Laboratorium Mikrobiologi dan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi serta memegang teguh nilai dasar ASN

2. Smart ASN

Memanfaatkan mesin pencarian digital untuk mencari informasi

Manfaat/ hasil capaian  Manfaat bagi Peserta :

Kegiatan ini bermanfaat untuk memberikan edukasi dan informasi kepada pasien tentang tata cara pengambilan sampel dahak yang baik dan benar untuk pemeriksaan GEN EXPERT TCM TB

 Manfaat bagi Rumah Sakit :

Kegiatan ini mewujudkan misi rumah sakit yaitu meningkatkan penggunaan sistem teknologi informasi, IPTEK Kedokteran dan kesehatan secara berkesinambungan.

 Manfaat bagi Masyarakat :

Kegiatan ini bermanfaat agar pasien mendapatkan pelayanan terbaik dalam pemeriksaan GEN EXPERT TCM TB.

Analisa dampak Apabila tidak menerapkan nilai-nilai berakhlak dalam kegitan ini maka akan menimbulkan komunikasi yang tidak efektif dan rencana kerja yang tidak jelas, dan media edukasi yang tidak efektif dan efisien Apabila merapkan nilai-nilai berakhlak dalam kegiatan ini maka

komunikasi dengan mentor akan terjalin baik dan rencana-rencana kerja terpaparkan dengan baik sehingga memudahkan Langkah-langkah kegiatan.

Hambatan

Pada kegiatan ini secara umum tidak terjadi hambatan, mentor

sekaligus Penanggung Jawab Laboratorium Mikrobiologi mendukung

penuh kegiatan edukasi kepada pasien di Poli Paru

Kegiatan 6 Evaluasi video edukasi

Waktu Pelaksanaan 05 September – 12 September 2022

Tahapan Kegiatan a. Melakukan evaluasi sosialisasi video edukasi melalui google form

b. Meminta testimoni sosialisasi video edukasi kepada pasien melalui google form

Output Kegiatan

Pengetahuan kualitas dahak yang baik untuk pemeriksaan laboratorium

Ya Tidak

Pengetahuan tujuan pemeriksaan dahak

Gambar 45. Dokumentasi Evaluasi video edukasi melalui Google Form

Ya Tidak

Pemanfaatan video dalam membantu pengambilan sampel dahak

Pemahaman tentang pengambilan dahak sesuai langkah-langkah yang ada pada video?

Pemahaman tentang cara mengumpulkan sampel dahak dengan benar

Ya Tidak

Ya Tidak

Gambar 46. Dokumentasi Testimoni video edukasi melalui Google Form

Uraian n Kegiatan

Keterkaitan dengan

Nilai-nilai Dasar

BerAKHLAK

a. Tahapan kegiatan 1

Pada tanggal 05 September saya melakukan evaluasi sosialisasi video edukasi melalui google form kepada teman sejawat. Pada tanggal 12

September saya meminta testimoni video edukasi kepada pasien melalui google form.

Melakukan evaluasi sosialisasi video edukasi melalui google form

Dalam melakukan evaluasi sosialisasi video edukasi penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :

Berorientasi pelayanan

1. Kegiatan evaluasi ini untuk menciptakan pelayanan prima Akuntabel

1. Saya telah membuat data kelola yang baik sehingga dapat dipertanggungjawbkan

Kompeten

1. Saya akan melaksanakan tugas dengan baik dan terus berusaha mengembangkan kemampuan diri

2. Saya akan menggunakan inovasi saya dengan memanfaatkan teknologi masa kini yang dengan mudah di akses dan mudah di pahami

Kolaboratif

1. Saya meminta teman sejawat untuk mengisi evaluasi sosialisasi video edukasi menggunakan google form

b. Tahapan kegiatan 2

Meminta testimoni sosialisasi video edukasi kepada pasien

melalui google form

Dalam melakukan testimoni evaluasi sosialisasi video edukasi penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :

Berorientasi pelayanan

1. Kegiatan evaluasi ini untuk menciptakan pelayanan prima Akuntabel

1. Saya telah membuat data kelola yang baik sehingga dapat dipertanggung jawabkan

Kompeten

1. Saya akan melaksanakan tugas dengan baik dan terus berusaha mengembangkan kemampuan diri

2. Saya akan menggunakan inovasi saya dengan memanfaatkan teknologi masa kini yang dengan mudah di akses dan mudah di pahami

Kolaboratif

1. Saya meminta pasien untuk mengisi evaluasi sosialisasi video edukasi menggunakan google form

Kontribusi Terhadap

Tusi/ Tujuan Organisasi

Sesuai dengan Visi RSUP Dr. Sitanala Tangerang yaitu menjadi RSUP

Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan Kompherensif Berstandar Nasional

Visi RSUP Dr. Sitanala Tangerang yaitu :

1. Menyelenggarakan pelayanan Prima, Responsif dan berorientasi padakeselamatan pasien

2. Meningkatkan Penggunaan Sistem Teknologi Informasi, IPTEK Kedokteran dan Kesehatan Secara Berkesinambungan

3. Melaksanakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

4. Mewujudkan RS yang Nyaman, Aman dan Ramah Lingkungan

5. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang efisien, transparan dan akuntabel

Penguatan Nilai

Organisasi

Kaitan dengan

manajemen ASN dan

SMART ASN

Kegiatan ini memberikan penguatan terhadap nilai organisasi yaitu, Profesional dan Responsif karena setiap kegiatan berdasarkan etika.Selain itu juga menjunjung nilai inovatif

1. Empati : Kesediaan narasumber untuk memberikan edukasi kepada pasien

2. Profesional : pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kompetensi

3. Responsif : Cepat merespon/ menanggapi permasalahan yang ada

4. Sinergi : berdiskusi dengan mentor mengenai rencana kegiatan

1. Manajemen ASN

Berkoordinasi dengan mentor sekaligus Penanggung Jawab Unit Laboratorium Mikrobiologi dan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi serta memegang teguh nilai dasar ASN

2. Smart ASN

Pelaksanaan kegiatan ini adalah integritas, profesionalisme, dan hospitality

Manfaat/ hasil capaian

 Manfaat bagi Peserta :

Kegiatan ini bermanfaat untuk memberikan edukasi dan informasi kepada pasien tentang tata cara pengambilan sampel dahak yang baik dan benar untuk pemeriksaan GEN EXPERT TCM TB

 Manfaat bagi Rumah Sakit :

Kegiatan ini mewujudkan misi rumah sakit yaitu meningkatkan penggunaan sistem teknologi informasi, IPTEK Kedokteran dan kesehatan secara berkesinambungan.

 Manfaat bagi Masyarakat :

Kegiatan ini bermanfaat agar pasien mendapatkan pelayanan terbaik dalam pemeriksaan GEN EXPERT TCM TB.

Analisa dampak Apabila tidak menerapkan nilai-nilai berakhlak dalam kegitan ini maka akan menimbulkan komunikasi yang tidak efektif dan rencana kerja yang tidak jelas, dan media edukasi yang tidak efektif dan efisien Apabila merapkan nilai-nilai berakhlak dalam kegiatan ini maka komunikasi dengan mentor akan terjalin baik dan rencana-rencana kerja terpaparkan dengan baik sehingga memudahkan Langkah-langkah kegiatan.

Hambatan

A. Rencana Tindak Lanjut

Pada kegiatan ini secara umum tidak terjadi hambatan, mentor

sekaligus Penanggung Jawab Laboratorium Mikrobiologi mendukung

penuh kegiatan mengumpulkan testimoni sosialisasi video edukasi kepada pasien di Poli Paru

Melakukan edukasi pengambilan sampel dahak menggunaka n video edukasi secara berkelanjutan

Mengajukan penayangan video edukasi lewat media televisi di Rumah Sakit

Melakukan monitoring penggunaan video edukasi tentang pengambilan sampel dahak

Untuk mendapatkan sampel dahak yang baik untuk pemeriksaan laboratorium

Tabel 7. Rencana tindak lanjut

Sumber : Dokumen Penulis

Unit Laboratorium Mikrobiologi, Poli Paru

udan Tempat

Observasi Setiap hari

Pelaksana Indikator Keberhasilan

Seluruh petugas Unit Laboratorium Mikrobiologi, Perawat

Google formulir

Usulan penayangan video

Humas Rumah Sakit Diskusi Setiap hari

Humas Rumah Sakit Dokumentasi

Untuk memantau penggunaan video

Instalasi Laboratorium, Unit Laboratorium Mikrobiologi, Poli Paru

Sosialisasi Setiap hari

Seluruh petugas Unit Laboratorium Mikrobiologi, Perawat

Google formulir

No. Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Wakt

1.

2.

3.

C. Rekapitulasi Matriks Habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

Tabel 8. Matriks Rekapitulasi Nilai Berakhlak Sumber

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan aktualisasi ini yaitu, diharapkan dapat membentuk ASN yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif serta mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professionalsebagai pelayan public, pelaksana kebijakan serta pemersatu bangsa.

Dengan penggunaan video edukasi diharapkan pasien dapat memahami cara pengambilan sampel dahak yang benar sehingga didapatkan sampel yang sesuai untuk pemeriksaan laboratorium.

Tindak lanjut hasil aktualisasi ini adalah digunakan secara berkelanjutan, diterapkan pada unit atau instalasi lain dan mengusulkan kepada pihak Humas agar video edukasi ditampilkan di media informasi rumah sakit.

B. Saran

1. Untuk Diri Sendiri

Secara konsisten mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dan menjalankan kedudukan dan peran sebagai ASN di instansi tempat bekerja.

2. Untuk Unit Kerja

Kegiatan aktualisasi ini menjadi tahap awal inovasi yang dilakukan oleh penulis di unit kerja Pusat Krisis Kesehatan, sehingga penulis mendorong kepada pihak terlibat untuk menerapkan secara konsisten inovasi penggunaan video edukasi pengambilan dahak

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020, Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 70 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit

Umum Pusat Dr. Sitanala Tangerang, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, 2006, Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 08 Tahun 2006 Tentang Jabatan

Fungsional PranataLaboratoriumKesehatandanAngkaKreditnya. Jakarta : 2006.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB

Menggunakan Tes Cepat Molekuler. Direktorat Jenderal Pencegahan dan PengendalianPenyakit Subdirektoral Tuberkulosis. Diakses pada 1 Agustus 2021, www.tbindonesia.or.id

Lippi G, Chance JJ, Church S, Dazzi P, Fontana R,Giavarina D, et al. Preanalytical quality improvement: from dream to reality. Clin Chem Lab Med 2011;49:1113-26.

Naim dan Dewi.”Performa Tes Cepat Molekuler Dalam Diagnosa Tuberkulosis Di Balai Besar

Kesehatan Paru Masyarakat Makassar .” Jurnal Media Analis Kesehatan Vol. 9 No.2: Maret 2018, p.98. Poltekkes Makassar, Akses 15 Agustus 2022

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar

CalonPegawai Negeri Sipil

Presiden Republik Indonesia 2021, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67

Tahun2021 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis

Surat Edaran Dirjen P2P No. 936 tahun 2021 tentang Perubahan Alur dan Pengobatan Tuberkulosis di Indonesia

Undang-Undang No.5 Tahun 2014, Tentang Aparatur Sipil Negara. Diakses di https://jdih.bsn.go.id/produk/detail/?id=13&jns=2

WHO.Global Tuberculosis Report 2021.World Health Organization.2021

Zuraida,Latifah dan Atikasari.”Studi Literatur Hasil Pemeriksaan (TCM) Tes Cepat Molekuler, Mikroskopik BTA Dan Kultur Pada Suspek TB.” Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 7 No.1: Maret 2021, p.87. Prodi Analis Kesehatan, Akses 15 Agustus 2022.

Volume 8, Issue III, June 2019, ISSN:2277-1255 BHARTIYAM INTERNATIONAL JOURNAL OF

EDUCATION & RESEARCHA quarterly peer reviewed International Journal of Research & Education

International Journal Of Progressive Education, Volume 15 Number 4, 2019

Module Not Detected

Modul / Instrumen tidak

terdeteksi oleh software

KODE ERROR GENEXPERT

Kabel jaringan longgar, lepas, atau rusak

Pasangkan kembali / ganti

dengan kabel yang baru

Nyalakan instrumen GX

Pastikan kabel jaringan

terpasang dengan baik

sebelum menyalakan alat

Invalid Kegagalan internal kontrol

Urutan cara menyalakan sistem

tidak benar

Inhibisi reaksi PCR oleh sisa

makanan, pus, dll.

Tes dihentikan dengan menu

Stop Test

Mati listrik saat tes sedang

terlebih dahulu sebelum

menyalakan komputer

Ulangi dengan kualitas

sampel yang lebih baik

N/A

N/A

Selalu gunakan sampel

dengan kualitas yang baik

Hanya gunakan menu Stop

Test jika darurat

No Result

Software tidak dapat

mengeluarkan hasil

Berjalan

Software “freeze’ saat tes

sedang berjalan

Ulangi dengan cartridge baru

baru

Pastikan aliran listrik stabil

Jangan gunakan aplikasi lain

pada komputer saat tes

sedang berlangsung

Rif Resistance

Indeterminate

GX tidak dapat

menentukan resistensi

sampel

Karakteristik / kualitas sampel

(biasanya konsentrasi bakteri

dalam sampel terlalu sedikit

Ulangi dengan kualitas

sampel baru (pengambilan

sampel disarankan 2-3 hari

berikutnya)

Pastikan kualitas sampel

baik

Cartridge Stuck

Cartridge tersangkut dan pintu tidak bisa dibuka

untuk software dapat menentukan resistensinya)

Malfungsi mekanik pada modul Hubungi Tech Support N/A

Gunakan piihan Open

Mati listrik saat tes sedang

berjalan

Module Door atau Perform

Self Test pada menu

Maintenance

Pastikan aliran listrik stabil

Suhu tidak pada rentan yang

seharusnya

Ulangi dengan cartridge baru

Suhu ruangan harus 15 –

30°C, Periksa jarak antar GX

dengan sekitar (jarak 15 –20 cm pada setiap sisi),

1001, 1002, 2014, 4009, 4010, 4017

Masalah pada temperatur

Kipas rusak / filter kotor

Malfungsi komponen pemanas

Modul

Periksa temperatur internal modul pada menu

Maintenance ( tidak lebih dari 32°C)

Periksa fungsi kipas , Bersihkan filter

Hubungi Tech Support N/A

5006, 5007 Kegagalan Probe Check

kontrol

Sampel masih terlalu kental

Pastikan sampel sudah

encer sebelum dimasukkan

ke cartridge

Volume sampel salah

Kesalahan pemipetan (bergelembung)

Cartridge rusak

Ulangi dengan sampel & cartridge baru

Pastikan volume 2 mL

Hindari gelembung saat pemipetan

Simpan cartridge pada suhu 2-28°C

Perawatan alat yang buruk

Lakukan perawatan tepat waktu, baik, & benar

Lakukan Xpert Check tepat

2008

Tekanan pada cartridge

terlalu tinggi

Xpert Check belun dilakukan Segera lakukan Xpert Check

Waktu

Pastikan sampel tidak

mengandung sisa makanan

Filter pada cartridge tersumbat Ulangi dengan cartridge baru

/ padatan lain, Pastikan sampel sudah encer

Input listrik tidak stabil Ulangi dengan cartridge baru Pastikan suplai listrik stabil

Komunikasi antara GX dan

komputer terputus saat tes

sedang berjalan

Kabel jaringan longgar / rusak

Kegagalan sensor tekanan Hubungi Tech Support N/A 2120, 2122, 2124, 2126, 2127, 212x

Periksa kabel jaringan

Suhu ruangan diluar ambang

Suhu ruangan harus 15 –30°C

5011

Sinyal pada kurva amplifikasi putus

Masalah hardware Hubungi Tech Support N/A

Terdapat gelembung udara Ulangi dengan cartridge baru

Hindari gelembung saat Pemipetan

Masalah pada valve Hubungi Tech Support N/A

Barcode tidak dapat dibaca

Tidak dapat

melakukan scanning barcode N/A

Scanner tidak berfungsi

Lakukan input barcode

secara manual

Pastikan cartridge disimpan di tempat yang kering dan

Baik

Kencangkan kabel scanner ,

Pindahkan port scanner ke port USB yang lain

Hasil dan Interpretasi

Pemeriksaan TCM Hasil

MTB DETECTED;

Rif Resistance DETECTED(Gambar 5.22)

INTERPRETASI HASIL TCM TB

Interpretasi

Tindak lanjut

DNA MTB

terdeteksiMutasi

gen rpoB

terdeteksi,

kemungkinanbesar

resistan terhadap

rifampisin

Lanjutkan sesuai dengan alur diagnosis TB

resistanobat

MTB DETECTED;

Rif Resistance NOTDETECTED

(Gambar 5.23)

DNA MTB

terdeteksi Mutasi

gen rpoB tidak

terdeteksi.

Kemungkinanbesar

sensitif terhadap

rifampisin

Lanjutkan sesuai denganalur diagnosis TB

biasa

MTB DETECTED;

Rif Resistance INDETERMINATE

(Gambar 5.24)

DNA MTB

terdeteksiMutasi

gen rpoB /

resistansi rifampisin tidak

Ulangi pemeriksaan*) secepatnya

menggunakanspesimen dahak baru dengan

kualitas yang baik

dapat ditentukan karena

sinyal penanda resistansitidak

cukup terdeteksi

MTB Not Detected(Gambar 5.25)

DNA MTB tidak terdeteksi Lanjutkan sesuai alurdiagnosis TB

INVALID (Gambar 5.26)

ERROR (Gambar 5.27)

NO RESULT (Gambar 5.28)

Keberadaan DNA MTB tidakdapat

ditentukan karena kurva SPC

tidak menunjukan kenaikan

jumlah amplikon, proses sampel

tidak benar, reaksi

PCR terhambat

Ulangi pemeriksaan dengankatrid dan spesimen dahak baru*), pastikan spesimen tidak terdapat bahan-bahan yang dapat menghambat PCR (Lihat Lampiran 11).

Keberadaan DNA MTB tidakdapat

ditentukan, quality control

internal gagal atau terjadi

kegagalan sistem

Ulangi pemeriksaan dengankatrid baru*), pastikan pengolahan spesimen sudah benar (lihat BAB

VI.B. Penyelesaian Masalah)

Keberadaan DNA MTB tidakdapat

ditentukan karena data reaksi

PCR tidak

mencukupi

Ulangi pemeriksaan dengankatrid baru*) (lihat BAB

VI.B. Penyelesaian Masalah