LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN VI
OPTIMALISASI EDUKASI TENTANG PENGOBATAN TUBERCULOSIS KEPADA
PASIEN DAN KELUARGA PASIEN SEBAGAI PENGAWAS MENELAN OBAT
(PMO) DENGAN PEMBUATAN MEDIA EDUKASI
DI RUANG RAWAT INAP TERATAI 4 SELATAN
RSUP FATMAWATI TAHUN 2022
DISUSUN OLEH : FITRIA PRININGSIH
NIP. 199612082022032003
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan Laporan Aktualisasi ini untuk memenuhi persyaratan kelulusan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan VI tahun 2022 yang diselenggarakan di Bapelkes Cikarang. Saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Suherman, M. Kes selaku Kepala Bapelkes Cikarang
2. Ibu Verawati Lenny, SKM, MKM, selaku Ketua Penyelenggara Latsar CPNS Kementerian Kesehatan Golongan II Angkatan VI
3. Bapak Agus Dwinanto, SAP, MM, selaku coach
4. Ibu Ns. Umi Aisyiyah, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.M.B, selaku mentor
5. Ibu dr. Arum Wiratri, MPH, selaku penguji
6. Bapak dan Ibu tutor dan seluruh staf pegawai yang ada di lingkungan Bapelkes Cikarang
7. Keluarga saya, ayah dan ibu yang selalu memberikan doa dan motivasi
8. Rekan-rekan saya peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II angkatan VI yang terus saling mendukung satu sama lainnya
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Aktualisasi ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga pembuatan Laporan Aktualisasi ini dapat diterima sebagai salah satu bentuk tanggung jawab penyusun selaku Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta, 29 September 2022
Calon Pegawai Negeri Sipil yang Dinilai
NIP 199612082022032003
Dunia saat ini berkembang sangat cepat dalam berbagai dimensi kehidupan manusia terutama teknologi komunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi yang cepat menjadikan aksesibilitas semakin mudah dari suatu negara ke negara lain, globalisasi ekonomi yangditandai dengan persaingan di tingkat internasional. Pembangunan nasional dalam era persaingan global menuntut adanya birokrasi yang efisien, berkualitas, transparan, akuntable terutama terhadap prospek bidang investasi di indonesia. Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan tersebut, pemerintah melalui UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara bertekad mengelola Aparatur Sipil Negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen Aparatur Sipil Negara yang mengelola ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek KKN. Sehingga diharapkan tersedia sumber daya
ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman dalam menyelengarakan pelayanan Publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Kedudukan ASN dalam sistem birokrasi selama ini belum dianggap sempurna dalam menciptakan birokrasi yang professional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN harus jelas. Konsep yang ada dalam
UU Nomor 5 tahun 2014 menjelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menuduki jabatan pemerintahan. Tugas dan fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan public yang dibuat sesuai perundang-undangan, pemberi pelayanan public yang professional dan berkualitas, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa Indonesia.
Aparatur Sipil Negara berperan sangat penting sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelengaraan tugas umum pemerintahab dan pembangunan 3 nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan public yang professional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan public.
Untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang professional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentungan public, maka sesuai dengan undang-undang No. 5
tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintag untuk wajib mengikuti proses Pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Tujuan dari pelatihan terintegrasi ni adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetesi bidang.
Proses Pendidikan dan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil ini memadukan penbelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan serta tempat kerja yang memungkinkan peserta mampu untuk menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi kebiasaan (habiituasi), dan merasakan manfaatnya sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang professional.
Proses pelatihan ini mengedepankan penguatan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil diantaranya, Berorientasi pelayanan, Akuntable, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif, serta membangun karakter dalam mencetak PNS.
Bentuk penugasan dalam proses Pendidikan dan pelatihan Calon pegawai Negeri Sipil adalah satu diantaranya menyusun rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
Aparatur Sipil Negara dalam beberapa kegiatan di satuan kerja masing-masing. Sebagai
ASN perawat kita harus melaksanakan pelayanan publik yg professional dan berkualitas, kedudukan dan peran ASN perawat membantu negara dalam sebuah program nasional seperti mendukung program pemerintah dalam Penurunan angka kesakitan Tuberkulosis/TBC. Selain itu, hal tersebutmerupakan kewajiban bagi seorangASN dengan tugas pokok dan fungsi di bidang kesehatan terutama perawat terampil tercantum dalam jabatan fungsional memberikan edukasi kepada individu yang dapat di aplikasikan memberikan edukasi pada pasien TB. Yang mana TB masuk dalam program nasional dan di atur dalam Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberculosis.
Berdasarkan uraian diatas, penulis yang memiliki jabatan perawat terampil di RSUP
Fatmawati mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN berdasarkan kegiatan yang
sudah direncanakan sesuai tugas pokok dan fungsi pada satuan kerja yaitu dalam
optimalisasi edukasi tentangpengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga sebagai
pengawas menelan obat (PMO) melalui pembuatan media edukasi di Ruang Rawat Inap Teratai 4 Selatan RSUP Fatmawati.
Tujuan pembuatan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil Perawat Ahli pertama adalah:
1. Agar dapat mengidentifikasi Nilai-nilai Dasar ASN yang terkandung dalam Berorientasi
Pelayanan, Akuntable, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK) dan kedudukan PNS dalam Negara Republik Indonesia serta mengaktualisasikannya. Hal ini juga berintegrasi dengan nilai RSUP Fatmawati yaitu
Peduli, Profesional, Integritas, Komitmen, Teamwork dan Inovatif
2. Agar mampu melakukan analisis dampak terhadap isu yang muncul disatuan kerja di Ruang Rawat Inap Teratai 4 Selatan RSUP Fatmawati.
3. Menjadi ASN yang professional dan memberi inovasi terhadap optimalisasi edukasi pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai pengawas menelan obat
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada Ruang Rawat Inap Teratai 4
Selatan RSUP Fatmawati pada tanggal 8 Agustus sampai dengan 12 September 2022. Kegiatan ini didasarkan pada tugas pokok dan fungsi peserta sebagai Perawat Terampil.
1. Sejarahsingkat
Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati didirikan pada tahun 1954 oleh Ibu
Fatmawati Soekarno sebagai rumah sakit yang mengkhususkan Penderita TBC Anak dan rehabilitasinya. Pada tanggal 15 April 1961 penyelenggaraan dan pembiayaan RSUPFatmawati diserahkan kepada Departemen Kesehatan sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi RS Fatmawati. Dalam perjalanan RS Fatmawati, tahun 1984 ditetapkan sebagai Pusat Rujukan Jakarta Selatan dan tahun 1994 ditetapkan sebagai RSU Kelas B Pendidikan yang beralamat di Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta Selatan 12430.
Dalam perkembangannya, RS Fatmawati ditetapkan sebagai Unit Swadana pada tahun 1991, pada tahun 1994 ditetapkan menjadi Unit Swadana Tanpa Syarat, pada tahun 1997 sesuai dengan diperlakukannya UU No. 27 Tahun 1997, rumah sakit mengalami perubahan kebijakan dari Swadana menjadi PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) selanjutnya pada tahun 2000 RS Fatmawati ditetapkan sebagai RS
Perjan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 117 tahun 2000 tentang Pendirian
Perusahaan Jawatan RSUP Fatmawati Jakarta. Pada tanggal 11 Agustus 2005 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1243/MENKES/SK/VIII/2005 RSUP
Fatmawati ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kesehatan RI
dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU).
RSUP Fatmawati merupakan UPT Kementerian Kesehatan di bawah Direktorat
Jendral Pelayanan Kesehatan yang mempunyai tugas pokok dan fungsi menyelengarakan upaya penyembuhan dan pemulihan Kesehatan yang dilaksanakan secara komperhensif dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan Kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan dan menyelengarakan Pendidikan, pelatihan dan penelitian. Selain itu sebagai rumah sakit Pendidikan, maka
RSUP Fatmawati mempunyai tugas pokok dan fungsi 6 menyelengarakan pelayanan, Pendidikan dan penelitian secara terpadudalambidangPendidikan profesi kedokteran, Pendidikan kedokteran berkelanjutan dan Pendidikan kesahatan lainnya sesuai dengan standar rumah sakit Pendidikan.
2. Visi,Misi danNilai-Nilai RSUPFatmawati
a. Visi
“Menjadi Rumah Sakit dengan Pelayanan Multidisiplin yang Handal bagi Masyarakat.”
b. Misi
1) Memberikanpelayanan,pendidikandanpenelitianyangberfokuspadapasien, berkualitas dan berintegrasi.
2) Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja yang berbasis kendali mutu dan kendali biaya.
3) Menyelenggarakan tata kelola klinis dan manajemen yang baik.
4) Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
c. Nilai-Nilai Organisasi RSUP Fatmawati “PROAKTIF”
1) Peduli :selalu tanggap terhadap kebutuhan pelanggan
2) PROfesional : Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap dan peka budaya)
3) integritAs : selalu bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan dan kode etik
4) Komitmen : dalam bekerja pikiran focus diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal
5) Teamwork : dalam melakukan pekerjaan selalu saling mengerti dan mendukung satu sama lain
6) InovatiF : dalam melakukan kegiatan selalu berupaya untuk menciptakan hal yang baru
3. TugasdanFungsi RSUPFatmawati
a. Tugas RSUP Fatmawati
RSUP Fatmawati Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna
b. Fungsi RSUP Fatmawati yaitu menyelenggarakan:
RSUP Fatmawati Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna.
1. Penyusunan rencana program dan anggaran
2. Pengelolaan pelayanan medis
3. Pengelolaan pelayanan penunjang medis
4. Pengelolaan pelayanan penunjang non medis
5. Pengelolaan pelayanan keperawatan
6. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan
7. Pengelolaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan
8. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara
9. Pengelolaan sumber daya manusia
10. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat
11. Pelaksanaan Kerjasama
12. Pengelolaan sistem informasi
13. Pelaksanaan urusan umum
14. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
4. StrukturOrganisasi
Struktur Organisasi RSUP Fatmawati Jakarta terdiri dari:
a. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang
b. Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian
c. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara
d. Direktorat Perencanaan, Organisasi, dan Umum
Gambar1.1StrukturOrganisasidanTataKerja RSUPFatmawati
Nama
: Fitria Priningsih, A.Md. Kep
Tempat, tanggal lahir : Blora, 08 Desember 1996
NIP
Pangkat/Golongan
Jabatan
Unit Kerja
Instansi
: 199612082022032003
: Pengatur - IIc
: Perawat Terampil
:Instalasi Rawat Inap Gedung Teratai
RSUP Fatmawati
: Kementerian Kesehatan
Dalam pelaksanaan Aktualisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK peran dan kedudukan ASN peserta LatihanDasar CalonPegawaiNegeriSipil GolonganII AngkatanVI mengacu pada kegiatan yang terdapat dalam Sasaran Kerja Perawat (SKP), yaitu:
1. Melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan
2. Melaksanakan perumusan tujuan keperawatan pada individu
3. Melaksanakan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
4. Melaksanakan support kepatuhan terhadap intervensi Kesehatan pada individu
5. Melaksanakan Pendidikan Kesehatan pada individu
6. Melaksanakan manajemen inkontinen urine
7. Melaksanakan perumusan diagnosis keperawatan pada individu dan pembuatan prioritas diagnose keperawatan
8. Melaksanakan pengambilan sampel darah melalui vena, arteri, CVP
9. Melakukan perawatan paliatif dalam perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal
10. Melakukan evaluasi Tindakan keperawatan pada individu
11. Melaksanakan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
12. Mengikuti seminar/lokakarya internasional/nasional sebagai peserta
13. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
14. Menjadi anggota organisasi profesi, sebagai anggota aktif
Ada 7 (tujuh) nilai-nilai dasar profesi ASN yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan secara professional sebagai pelayanan masyarakat meliputi:
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Panduan perilaku/ kode etik dari nilai berorientasi pelayanan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas seharihari yaitu:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat Untuk dapat memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai salah satu unsur penting dalam terciptanya suatu pelayanan publik, terlebih dahulu kita melihat masyarakat atau publik yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik baik secara langsung maupun tidak langsung. Nilai dasar ASN dapat diwujudkan diantaranya:
1. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
2. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
3. Membuat keputusan berdasarkan perinsip keahlian
4. Menghargai komunikasi, konsultasi dan Kerjasama.
b. Ramah, Cekatan, Solutif dan dapat diandalkan Dalamhal ini pegawai ASN dituntut untuk memberikan pelayanan dengan ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan prima. Nilai dasar ASN dapat diwujudkan diantaranya:
1. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
2. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan program pemerintah
3. Memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap. Cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
c. Melakukan perbaikan tiada henti. Karakteristik dalam memberikan pelayanan prima ditunjukkan dengan upaya perbaikan secara berkelanjutan. Nilai dasar ASN dapat diwujudkan diantaranya:
1. Mempertanggungjawabkan Tindakan dan kinerjanya kepada publik
2. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
2. Akuntable
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yangmemberikan kepercayaan. Dalamkonteks ASN akuntabilitas
adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, Lembaga pembina dan lebih luasnya kepada publik. Akuntabilitas juga merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau instansi untukmemenuhi tanggungjawabdari Amanah yangdipercayakan kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Menteri PANRB no. 20 tahun 2021 dalah menjamin terwujudnya perilaky yang sesuai dengan core values ASN BerAHKLAK yaitu:
a. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
c. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.
3. Kompeten
Pengertian kompeten dalam konteks ASN adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan dan kompetensi menjadi factor penting untuk mewujudkan pegawai professional dan kompetitif. Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam SE
Menteri PANRB No. 20 Tahun 2021 antara lain disebutkan bahwa panduan perilaku kompeten yaitu;
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah 12
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Perilaku kompeten ini menjadi bagian dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kinerja individu dan tujuan organisasi/instansi.
4. Harmonis
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan internal dan kinerja secara keseluruhan. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuat kita sebagai individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan. Harmonis dalam corevalues ASN dimaknai dengan saling peduli dan menghargai perbedaan, dengan panduan perilaku:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal adalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan negara. Loyal dianggappentingdan dimasukkan menjadi salah satu core values yang harus dimiliki dan diimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Loyal dalam core values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Reoublik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
b. Menjaga nama baik ASN, pimppinan Instansi dan negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut diantaranya:
a. Komitmen
b. Dedikasi
c. Kontribusi
d. Nasionalisme
e. Pengabdian
6. Adaptif
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Orgnisasi dan individu didalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN yang merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Untuk memastikan organisasi terus bergerak harus memiliki pengetahuan yang terbaru, maka organisasi dituntut untuk melakukan lima disiplin, yaitu:
a. Pegawainya harus terus mengasah pengetahuan hingga tingkat mahir (personal mastery)
b. Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama terhadap suatu visi yang akan dicapai bersama (sharedvision)
c. Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang organisasi ingin wujudkan (mentalmodel)
d. Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan untuk mewujudkan visinya (teamlearning)
e. Pegawainya harus selalu berfikir sistemik (systemthinking)
Lima disiplin ini sangat aplikatif dalam konteks pelaksanaan tugas dan fungsi
ASN dilingkungan kerjanya. Hal ini sejalan dengan panduan perilaku dari nilai
Adaptif, yaitu:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3) Bertindak Proaktif
7. Kolaboratif
Kolaboorasi menjadi hal sangat penting ditengah tantangan global yang dihadapi saat ini. Secara konseptual definisi dari kolaborasi adalah “valuegenerated fromanalliancebetweentwoaremorefirmsaimingtobecomemorecompetitiveby developingsharedroutines”Kolaborasi merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh
ASN yaitu dengan membangun Kerjasama yang sinergis. Adapun panduan perilakunya yaitu:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
Identifikasi isu dibuat berdasarkan data yang ada dan pengamatan langsung di Ruang
Rawat inap Teratai 4 Selatan RSUP Fatmawati, serta konsultasi bersama kepala ruangan dan mentor. Berikut penjelasan masing-masing isu yang diangkat dalam rancangan
aktualisasi, yaitu:
1. BelumOptimalnyaEdukasitentangPengobatanTuberculosisKepadaPasien dan Keluarga Pasien sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO) di Ruang
Rawat Inap Teratai 4SelatanRSUPFatmawati tahun2022
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacteriumtuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, namun tidak jarang pula bakteri dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya.
Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah
India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Untuk menemukan dan mengobati kasus tersebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berencana melakukan skrining besar-besaran yang akan dilaksanakan tahun ini. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular (P2PM) Kemenkes RI, Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes mengatakan dari estimasi 824 ribu pasien TBC di Indonesia Baru 49% yang ditemukan dan diobati sehingga terdapat sebanyak 500 ribuan orang yang belum diobati dan berisiko menjadi sumber penularan.
Berdasarkan data yang penulis peroleh jumlah pasien TBC di RSUP Fatmawati pada periode januari – juni tahun 2022 adalah 298 pasien. Selama dinas di ruang isolasi TB Ruang Teratai 4 selatan, di temukan kasus TB mengalami peningkatan di bulan mei yaitu sebanyak 20 pasien dibandingkan bulan April sebanyak 12 pasien. Berdasarkan riwayat masuk rumah sakit sebelumnya terdapat pasien TBC sering masuk ke rumah sakit dengan penyakit yang sama sebanyak 8 pasien dan saat di kaji pasien sedang dalam pengobatan tuberkulosis, saat dirumah pasien minum obat tidak teratur oleh karena mual, dan obat nya terlalu banyak. Disamping itu pasien TBC yang baru masuk RS juga mengeluh dan malas saat diberikan obat tuberkulosis oleh karena mual dan obat terlalu banyak. Dan saat di kaji pasien memiliki pengawas menelan obat
(PMO) sebelumnya tetapi tidak mampu mengontrol pasien. Dan untuk pasien baru TB belum ada pengawas menelan obat.
Dampak dari tidak tuntasnya pengobatan TBC terjadinya efek resistansi/kebal
OAT atau antibiotik, memburuknya gejala, menyebarnya kuman TB ke organ lain, penularan TB lebih luas serta kematin.
Seiring sering terjadi masuknya pasien TB dengan keluhan yang sama kita diharapka sebagai tenaga kesehatan harus bisa memberikan edukasi yang maksimal kepada pasien dan keluarga pasien sebagai pengawas menelan obat (PMO) agar pengobatan TB bisa tuntas dan pasien bisa sembuh. Tidak berdampak semakin menyebarnya kuman TB ke organ-organ yang lain, tidak meluasnya penularan TB, dan kematian.
Optimalisasi proses pengobatan pasien TB selaras dengan nilai-nilai yang ada pada Manajemen ASN yaitu pelayanan punblik yang professional dan berkualitas, kedudukan dan peran ASN perawat yang membantu negara dalam proses penyembuhan dan pencegahan pasien TB kambuh berulang termasuk upaya dalam mendukung program nasional “PROGNAS” yang di adakan oleh pemerintah untuk menurunkan angka kesakitan dari TBC, yang tercantum dalam Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 Tentang Penganggulangan Tuberculosis. Selain itu, hal tersebut merupakan kewajiban bagi seorang ASN dengan tugas pokok dan fungsi di bidang kesehatan terutama perawat dalam membantu proses penyembuhan TB pasien. Optimalisasi proses pengobatan pasien TB paru dapat dilakukan dengan cara beragam, mulai dari melakukan edukasi pengobatan (integritas) melalui tatap muka langsung dengan media leaflet, atau di lakukan secara virtual dengan media interaktif seperti youtube dan melalui google meet (SmartASN-literasidigital). Dilanjutkan dengan membina hubungan dengan keluarga pasien dalam rangka pemberdayaan sebagai PMO (pendamping menelan obat) untuk menjadi pendamping saat dirumah mendukung kesuksesan dalam pengobatan TB (Networking).
2. Belum Optimalnya Pemahaman Mengenali Tanda dan Gejala Pasien
Hipoglikemia pada Pasien Dengan Diabetes Melitus Di Ruang Rawat Inap
Teratai 4SelatanRSUPFatmawati Tahun2022.
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar normal
Hipoglikemia adalah komplikasi yang paling umum terjadi pada individu dengan diabetes. Prevalensi penderitanya pun juga terus meningkat. Di Indonesia,
berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 dan tahun 2018 menunjukkan bahwa tren prevalensi penyakit Diabetes Melitus di Indonesia meningkat dari 6,9% menjadi 8,5 %, prevalensi penyakit DM menurut diagnosa dokter meningkat dari 1,2% menjadi 2%. Berdasarkan data yang di peroleh penulis, jumlah pasien DM di instalasi rawat inap RSUP Fatmawati pada bulan maret -juni tahun 2022 sebanyaak 304 pasien. Sedangkan di Ruang Teratai 4 selatan, ruang penyakit dalam jumlah pasien dengan dengan riwayat DM pada bulam maret – juni 2022 sebanyak 90 pasien. Selama dinas di ruang penyakit dalam 4 selatan temukan pasien dengan riwayat Diabetes Melitus masuk dengan hipoglikemia. beberapa pasien rutin menggunakan insulin pen dan penggunaan obatoral Diabetes Melitus setiaphari. Dari data yang ditemukan 10 pasien yang datang keluar masuk RS dengan keluhan yang sama yaitu dengan hipoglikemia. Informasi dari keluarga, pasien malas makan dan makan tidak habis sesuai porsinya namun obat rutin tetap di minum.
Dampak dari hipoglikemia yang tidak segera diobati dapat menimbulkan berbagai komplikasi, di antaranya: Pusing dan hilang keseimbangan sehingga berisiko mengalami kecelakaan. kejang dan penurunan kesadaran.
Seiring sering terjadi masuknya pasien Diabetes Melitus dengan hipoglikemia diharapkan kita sebagai tenaga kesehatan harus bisa memberikan edukasi yang maksimal kepada pasien dan keluarga pasien tentang tanda dan gejala hipoglikemia pada pasien dengan Diabetes Melitus, agar pasien tidak mengalami komplikasi seperti kejang dan penurunan kesadaran.
Peran petugas kesehatan khususnya perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan seperti memberikan edukasi tentang tanda dan gejala hipoglikemia untuk pasien Diabetes Melitus dalam pencegahan hipoglikemia merupakan wujud dari nilai SmartASN- integritas dalam memberikan pelayanan kesehatan.
3. Belum Optimalnya Penerapan Hand Hyigine Untuk Keluarga Pasien dan PasienDiRuangRawatInapTeratai4SelatanRSUPFatmawatiTahun2022. Salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang selalu digunakan sejak lama untuk menjaga kesehatan dan kebersihan pribadi adalah mencuci tangan. Mencuci tangan adalah membersihkan tangan dari kotoran maupun mikroorganisme dengan menggunakan sabun / sabun anti septik dan air mengalir Tujuan mencuci tangan adalah untuk mencegah dan mengendalikan infeksi silang, Menghilangkan sebagian besar mikroorganisme transien dari kulit (Akreditasi Rumah Sakit,2022).
Selama dinas di 4 Selatan yang terdiri dari ruang rawat inap penyakit dalam dan ruang Isolasi TB pada bulan juni 2022 di temukan keluarga pasien tidak menerapkan cuci tangan dengan benar dalam memberikan pemenuhan nutrisi sebanyak 20% (6 orang) dengan jumlah kapasitas 29 pasien dengan aturan 1 pasien 1 penunggu.
Ketidakpatuhan cuci tangan dapat meningkatkan resiko penularan berbagai penyakit yang ditularkan dari petugas/keluarga ke pasien atau sebaliknya. Hal ini dapat mempengaruhi penyebaran penyakit yang disebabkan bakteri lain atau infeksi nosokimial. Kita sebagai tenaga kesehatan diharapkan harus bisa mengingatkan dan memberikan edukasi pentingnya cuci tangan untuk kesehatan diri sendiri maupun orang lain.
Peran petugas kesehatan sangat penting dalam pencegahan infeksi di rumah sakit, karena mereka yang kontak langsung untuk memberikan layanan kesehatan kepada pasien (SMART ASN - Integritas). Infeksi di rumah sakit atau infeksi nosokomial merupakan persoalan serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Walaupun beberapa kejadian infeksi nosokomial tidak menyebabkan kematian pasien, namun menyebabkan pasien dirawat lebih lama akibatnya pasien harus membayar lebih mahal. Infeksi nosokomial yang dikenal dengan Healthcare Associated Infections (HAIs) dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien.
Dari isu yang didapat dan berdasarkan observasi selama bertugas, selanjutnya melakukan proses pemilihan isu dengan pemilah isu. Pemilah isu bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang di angkat untuk di selesaikan melalui gagasan kegiatan yang dilakukan. Pemilah isu dilakukan dengan metode APKL. Metode APKL (Menilai kualitas isu) terdiri dari 5 yaitu :
1. Aktual (A) yaitu benar terjadi dan sedang sangat dibicarakan dalam masyarakat
2. Problematik(P)yaitu isu yangmemiliki dimensi masalah yangkompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya
3. Kekhalayakan (K) yaitu isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Kelayakan (L) yaitu isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk di munculkan inisiatif pemecahan masalahnya
1 Belum Optimalnya Edukasi
tentang Pengobatan
Tuberculosis Kepada
Pasien dan Keluarga pasien
sebagai Pengawas Menlan
Obat (PMO) di Ruang
Rawat Inap Teratai 4
Selatan RSUP Fatmawati
tahun 2022
2 Belum Optimalnya
Pemahaman Mengenali
Tanda dan Gejala Pasien
Hipoglikemia pada Pasien
Dengan Diabetes Melitus Di Ruang Rawat Inap Teratai
4 Selatan RSUP Fatmawati
Tahun 2022
3 Belum Optimalnya
Penerapan Hand Hyigine
Untuk Keluarga Pasien dan Pasien Di Ruang Rawat
InapTeratai 4 Selatan
RSUP Fatmawati Tahun 2022.
5 5 5 5 20 I
5 5 3 3 16 II
3 4 3 3 13 III
Berdasarkan anilisis penilaian kualitas isu dengan kriteria APKL, yang di tetapkan oleh penulis dan mentor. Maka isu yang di pilih adalah isu “1” yaitu Belum Optimalnya Edukasi
tentang Pengobatan Tuberculosis Kepada Pasien dan Keluarga Pasien sebagai Pengawas
Menelan Obat (PMO) di Ruang Rawat Inap Teratai 4 Selatan RSUP Fatmawati tahun 2022
SDM/Manpower
Bebankerjayang
tidaksebanding
denganjumlah
perawat
Carakerja/method
Belum memanfaatkan
teknologiinformasi
materimedia edukasipengobatan
TB yangkurang
komunikatif
Belum Optimalnya
Edukasi tentang
Pengobatan
Tuberculosis Kepada
Pasien dan Keluarga
Pasien sebagai
PengawasMenelanObat
(PMO) di Ruang Rawat
Inap Teratai 4 Selatan
RSUP Fatmawati tahun
2022
material
Setelah mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan
Teknik fishbone, penyebab yang bisa dipilih untuk diselesaikan, yaitu:
a. Manpower: beban kerja yang tidak sebanding dengan jumlah perawat
b. Method: belum memanfaatkan teknologi informasi
c. Material: materi media edukasi pengobatan TB yang kurang komunikatif
Dikarenakan dalam waktu yang terbatas maka penulis bersama mentor sepakat untuk menyelesaikan masalah isu yaitu pada masalah material dengan pembuatan media edukasi (leaflet dan video) sebagai media untuk mengoptimalkan edukasi tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluargai pasien sebagai pengawas menelan obat
Dengan merujuk pada akar penyebabnya, maka gagasan kreatif akan dilakukan untuk menyelesaikan Core Isu tersebut diatas adalah “Optimalisasi Edukasi tentang
Pengobatan Tuberculosis Kepada Pasien dan Keluarga Pasien sebagai Pengawas Menelan
Obat (PMO) Dengan Pembuatan Media Edukasi di Ruang Rawat Inap Teratai 4 Selatan RSUP Fatmawati tahun 2022”.
Gagasan tersebut terkait dengan Manajemen ASN, dengan penjelasan sebagai
berikut: bahwa ASN perawat harus melaksanakan pelayanan publik yg professional dan berkualitas, kedudukan dan peran ASN perawat membantu negara dalam proses penyembuhan TB seperti mendukung program nasional “Prognas” yang tercantum dalam Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 Tentang Penganggulangan Tuberculosis. Selain itu, hal tersebut merupakan kewajiban bagi seorang ASN dengan tugas pokok dan fungsi di bidang kesehatan terutama perawat dalam membantu proses penyembuhan TB pasien
SmartASN, dengan penjelasan sebagai berikut, bahwa ASN perawat dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam memberikan edukasi kepada pasien secara efektif dan efisien.
Tabel3.2KegiatanPemecahanIsu
1 Berkonsultasi kepada mentor dan meminta Izin
kepada kepala ruangan mengenai isu dan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk
menangani isu di ruang rawat inap Teratai 4 selatan
2 Mencari literatur materi pengobatan tuberculosis
kepada pasien dan keluarga pasien sebagai
Pengawas Menelan Obat (PMO)
3 Pembuatan media edukasi leaflet tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO)
4 Pembuatan media edukasi video tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan
Mentor, penulis, kepala ruang
Penulis, mentor
Penulis, mentor
Penulis, mentor, unit lain
keluarga pasien sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO)
5 Sosialisasi media edukasi ke tim keperawatan 4
selatan untuk membangun komitmen Bersama
dengan melibatkan kepala ruangan
6 Pelaksanaan edukasi tentang pengobatan
tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien
sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO)
7 Evaluasi Pemahaman pasien dan keluarga pasien
sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO)
Mentor, penulis, kepala ruang, perawat 4 selatan
Penulis, keluarga pasien, pasien, mentor
Penulis, keluarga pasien, pasien, mentor
Nama : Fitria Priningsih, A.Md. Kep
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : Perawat di Ruang Teratai 4 Selatan RSUP Fatmawati
Isu yang di angkat : Belum Optimalnya Edukasi tentang Pengobatan Tuberculosis Kepada Pasien dan Keluarga Pasien sebagai
Pengawas Menelan Obat (PMO) di Ruang Rawat Inap Teratai 4 Selatan RSUP Fatmawati tahun 2022
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Edukasi tentang Pengobatan Tuberculosis Kepada Pasien dan Keluarga Pasien sebagai Pengawas
Menelan Obat (PMO) Dengan Pembuatan Media Edukasi di Ruang Rawat Inap Teratai 4 Selatan RSUP Fatmawati
tahun 2022.
1 Berkonsultasi
kepada mentor dan
meminta ijin kepala
ruangan
a. Berkonsultasi
dengan mentor
mengenai isu
dan rencana
kegiatan
Konsultasi dengan mentor
Saya akan membuat janji dengan mentor
untuk melakukan konsultasi mengenai isu
yang saya dapatkan di ruang rawat inap
Teratai 4 selatan dan meminta bimbingan
terhadap rencana aktualisasi, menunjukan
Sesuai dengan
Visi RSUP
Fatmawati, yaitu
menjadi rumah
sakit dengan
pelayanan
Kegiatan ini menguatkan
nilai RSUP
Fatmawati: Peduli
Profesional
mengenai isu
dan rencana
kegiatan
yang akan
dilakukan
untuk
menangani
isu di ruang
rawat inap
Teratai 4
selatan
Untuk
menangani isu
sikap solutif untuk konsultasi dengan
mentor (berorientasi pelayanan).
Saya akan datang tepat waktu sesuai
dengan waktu yang sudah di tentukan
dengan mentor, menunjukan sikap
disiplin (Akuntabel) serta melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik (kompeten).
Saya akan melakukan konsultasi dengan
sopan dengan mentor guna membangun
lingkungan kerja yang kondusif (Harmonis). Saya akan berdiskusi dengen
mentor mengenai isu-isu yang saya
dapatkan sampai memilih isu yang menjadi
prioritas, menunjukan sikap terbuka
dalam bekerja sama untuk
menghasilkan suatu nilai tambah (kolaborasi).
Saya akan menjelaskan rencana kegiatan
aktualisasi saya dengan jelas dan
menggunakan inovasi dengan
memanfaatkan teknologi masa kini
multidisiplin
yang handal bagi
masyarakat
Integritas
Komitmen
Teamwork
Inovatif
Misi RSUP
Fatmawati,
yaitu:
1. Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien, berkualitas dan berintegritas
2. Meningkatka
n inovasi dan produktivitas n kinerja
(adaptif) untuk membantu memenuhi
kebutuhan masyarakat (berorientasi
pelayan) yang dengan mudah di akses
dan mudahdipahami dan meminimalkan
biaya (kompeten). Serta bertujuan untuk
meningkatkan mutu dari instansi saya
bekerja, mendukung program nasioal dan
tetap menjaga nama baik instansi saya
(Loyal).
berbasis
kendali mutu
kendali biaya.
3. Menyelengar
akan tata
kelola klinis
dan maanjemen
yang baik
4. Mengembang
kan sarana
prasarana
sesuai
perkembanga
n ilmu
pengetahuan
dan teknologi
kesehatan
terkini.
2 Mencari literatur materi
Pengobatan
Tuberculosis
Kepada
Pasien dan
b.Meminta Izin
kepala ruangan
Surat Izin
kepala ruangan
Saya hadir di ruang Teratai 4 selatan sesuai
dengan waktu yang ditentukan pukul 07.30
dan kemudian melakukan absensi. Datang
tepat waktu menunjukan sikap disiplin
menaati peraturan dan kebijakan, dengan
konsisten serta menunjukan sikap jujur
danbertanggung jawab (Akuntabel).
Saya berkonsultasi mengenai masalah isu
yang saya dapatkan di ruang rawat inap
Teratai 4 selatan dan meminta ijin
kepada kepala ruangan untuk melakukan
rencana aktualisasi di ruang Teratai 4
selatan mengenai masalah isu yang saya temukan (Akuntabel).
a. Mencari SPO
Pengobatan
Tuberculosis dan Pengawas
menelan obat (PMO)
SPO
Pengobatan
Tuberculosis dan Pengawas
menelan obat (PMO)
saya membaca dan mempelajari SPO
tentang pengobatan tuberculosis dan PMO
sebagai acuan untuk memberikan edukasi, bekerja sesuai dengan SPO merupakan
bentuk dari sikap profesionalisme dan (kompeten). karena SPO ada untuk di
jadikan acuan / pedoman dalam suatu
Sesuai dengan
Visi RSUP
Fatmawati, yaitu
menjadi rumah
sakit dengan
pelayanan
multidisiplin
Kegiatan ini
menguatkan
nilai RSUP
Fatmawati: Peduli
Profesional Integritas
Keluarga
sebagai
Pengawas
Menelan Obat (PMO)
di RSUP
Fatmawati
Tindakan agar tidak terjadi kesalahan dan agar tetap terjaga nama baik instansi
(Loyal). Saya akan menelaah SPO dengan
sangat baik dan agar saya dapat
memahami dan dapat saya
implementasikan ke masyarakat (berorientasi pelayanan)
yang handal bagi
masyarakat Misi RSUP
Fatmawati, yaitu:
Komitmen Teamwork Inovatif
b.Mencari materi
tentang
Pengobatan
Tuberculosis dan Pengawas
Menelan Obat (PMO)
c. Merangkum literatur
pengobatan tuberculosis dan PMO
Literature pengobatan tuberculosis dan PMO
saya akan mencari literatur pengobatan
tuberculosis dan PMO dari sumber yang
dapat dipertanggung jawabkan (Akuntable).
Meningkatkankemampuandiri dengan
mencari literatur yg terbaru untuk upaya
peningkatan kesehatan (kompeten)
1. Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien, berkualitas dan berintegritas
Rangkuman materi
pengobatan tuberculosis dan PMO
Saya akan membuat rangkuman materi
untuk dijadikan materi dari literatur yang
saya dapat dari sumber yang terpercaya
sehingga dapat
dipertanggungjawabkan (Akuntabel),
2. Meningkatka
n inovasi dan produktivitas n kinerja berbasis
d. Melakukan
konsultasi dengan mentor terkaitmateri
Konsultasi dengan mentor
terkait materi
dalam merangkum literatur saya
menggunakan Bahasa yang mudah
dipahami oleh masyarakat (Berorientasi Pelayanan). Merangkum
literatur dari berbagai macam sumber
dapat mengembangkankreatifitasdan
inovasi penulis (Adaptif)
kendali mutu
kendali biaya.
3. Menyelengar akan tata
kelola klinis dan maanjemen yang baik
selanjutnya saya akan melakukan konsultasi dengan mentor (kolaboratif)
dengan komunikasi yang baik, Selanjutnya saya akan menyesuaikan
dan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin untuk berkonsultasi
dengan mentor (Harmonis, Networking). Saya akan menbangun
Kerjasama yang baik dengan mentor dalam
penyusunan materi edukasi (Kolaboratif).
4. Mengembang kan sarana prasarana sesuai perkembang an ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan terkini.
3 Pembuatan media
a. Membuat format leaflet
Format leaflet Saya membuat draf leaflet dari rangkuman
materi yang sudah diperbarui dan dari
Sesuai dengan
Visi RSUP Kegiatan ini menguatkan
edukasi
leaflet
tentang
pengobatan
tuberculosis
kepada pasien dan keluarga pasien
sebagai
Pengawas
Menelan Obat (PMO)
b.Konsultasi
mengenai format leaflet dengan mentor
Mendapatkan
masukan mengenai desain format leaflet
sumber literatur yang terpercaya dan
dapat di pertanggung jawabkan
(Akuntabel) untuk dijadikan bahan
edukasi kepada pasien dan keluarga
pasien dalam (BerorientasiPelayanan).
Saya membuat desain leaflet dengan
inovasidankreativatas dengan sebagus
mungkin (adaptif).
Fatmawati, yaitu
menjadi rumah
sakit dengan
pelayanan
multidisiplin
yang handal bagi
masyarakat
nilai RSUP
Fatmawati: Peduli Profesional Integritas
Komitmen
Teamwork
Inovatif
Saya menyampaikan hasil desain format
leaflet kepada mentor dengan sopan dan ramah (Berorientasipelayanan)
Saya menerima kritik dan saran terkait
desain format leaflet untuk terus
melakukan perbaikan dan meningkatkan
kompetensi diri (kompeten).
Saya selalu menjaga sikap dalam
penyampaian gagasan saya agar tidak
mengganggu orang disekitar saya saat
Misi RSUP
Fatmawati, yaitu:
1. Memberikan
pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus
pada pasien, berkualitas
c. Merevisi beberapa bagian dari desain
format leaflet sesuai masukan mentor
berkonsultasi yang berada di ruangan yang
sama (Harmonis)
Memberikan kesempatan kepada mentor
untuk berkontribusi dengan mengoreksi
desain format leaflet yang telah saya
lakukan agar terjadi sinergi yang baik (Kolaboratif)
Media edukasi Leaflet Isi dari leaflet dibuat untuk
meningkatkan pelayanan mutu kesehatan bagi masyarakat (berorientasi
pelayanan)
Saya melakukan revisi desain format leaflet
dengan hasil kualitas kinerja terbaik
saya (kompeten)
Saya berkomitmen untuk cepat
menyelesaikan revisi desain leaflet agar
media leaflet bisa secepatnya digunakan
untuk edukasi (Loyal)
dan berintegritas
2. Meningkatka n inovasi dan produktivitas n kinerja berbasis kendali mutu
kendali biaya.
3. Menyelengar akan tata kelola klinis dan maanjemen yang baik
4. Mengembang kan sarana prasarana sesuai
untuk memudahkan keluarga
d.Mencetak media leaflet Media leaflet dicetak Media edukasi leaflet yang dicetakberguna
memahami dan mengingat informasi
perkembang an ilmu pengetahuan
media
edukasi video
tentang
pengobatan
tuberculosis kepada pasien dan
keluarga
pasien
sebagai
Pengawas
yang diberikan (Berorientasi
pelayanan)
Saya telah melaporkan kepada
mentorhasil leaflet yang sudah direvisi dan
sudah dicetak (akuntabel)
Saya selalu berkomunikasi dengan mentor
untuk menyampaikan hasil akhir agar
terbangun suasana kerja yang
kondusif(Harmonis)
dan teknologi
kesehatan
terkini.
edukasi dengan media digital mengikuti
a. Membuat draft video draft video Saya akan berinovasi dalam memberikan
perkembangan jaman dalam
pembuatan video edukasi (Adaptif). saya
akan membuat media edukasi dengan
materi yang dapat dipertanggung
jawabkan (Akuntable). saya membuat
video edukasi dengan Bahasa yang mudah
di mengerti dan sopan agar tidak
menyinggung orang lain (Harmonis).
Materi yang terdapat dalam video di buat
secara ringkas, dan mudah di pahami
Sesuai dengan
Visi RSUP
Fatmawati, yaitu
menjadi rumah
sakit dengan
pelayanan
multidisiplin
yang handal bagi
masyarakat
Kegiatan ini
menguatkan
nilai RSUP
Fatmawati: Peduli
Profesional Integritas
Komitmen
Teamwork
Inovatif
Menelan Obat (PMO)
untuk kepentingan masyarakat (Loyal).
Misi RSUP
b.Konsultasi
draft video
edukasi kepada mentor
Mendapatkan
masukan
mengenai draft video
Saya akan melakukan konsultasi dengan
mentor terhadap video edukasi
(kolaborasi) saya dan siap untuk
menerima masukan dan perbaikan
(berorientasi pelayanan). saya akan
terus belajar dan mengembangkan
potensi diri dalam memperbaiki media
edukasi berbasis digital (kompeten), Saya
akan membina hubungan yang baik
dan sopan dengan mentor saat
berkonsultasi (harmonis)
Fatmawati, yaitu:
1. Memberikan
pelayanan, pendidikan dan penelitian yang
berfokus
pada pasien, berkualitas dan berintegritas
c. Merevisi beberapa
bagian dari media
edukasi video dan
leaflet sesuai
Media edukasi
Leaflet dan video
Saya melakukan revisi draft video den
leaflet dengan hasil kualitas kinerja
terbaik saya (kompeten)
Saya berkomitmen untuk cepat
menyelesaikan revisi draf video dan leaflet
(Loyal)
Saya selalu berkomunikasi dengan mentor
untuk menyampaikan hasil akhir agar
2. Meningkatka n inovasi dan produktivitas n kinerja
berbasis
kendali mutu
kendali biaya.
5 Sosialisasi media edukasi ke tim keperawatan
masukan mentor terbangun suasanakerjayangkondusif (Harmonis)
d.Mencetak
leaflet dan
mengupload
video di youtube
Leaflet di cetak, link video edukasi dan leaflet
Media pembelajaran leaflet yang dicetak
dan link youtube berguna untuk
memudahkan keluarga memahami dan
mengingat informasi yang diberikan (berorientasi pelayanan)
Saya telah melaporkan kepada mentor
hasil leaflet dan video yang sudah di revisi
dan sudah di cetak dan di upload di youtube (akuntabel )
Saya selalu berkomunikasi dengan mentor untuk menyampaikan hasil akhir agar
terbangun suasanan kerja yang
kondusif (Harmonis)
3. Menyelengar akan tata
kelola klinis dan maanjemen yang baik
4. Mengembang kan sarana prasarana
sesuai
perkembang an ilmu
pengetahuan dan teknologi
kesehatan terkini.
a. Mengundang tim keperawatan 4 selatan
untuk
Undangan kepada tim
keperawatan 4
selatan
Saya akan berkolaborasi dengan kepala
ruangan untuk mengundang tim
keperawatan 4 selatan (kolaboratif)
melalui pesan whatsapp guna membina
hubungan yang baik dan tanpa
Sesuai dengan
Visi RSUP
Fatmawati, yaitu
menjadi rumah
sakit dengan
Kegiatan ini menguatkan
nilai RSUP
Fatmawati: Peduli
4 selatan
untuk
membangun
komitmen
Bersama dengan
melibatkan kepala
ruangan
menghadiri
sosialisasi dengan
berkoordinas
i dengan kepala
ruangan
b.Menyiapkan
sarana dan prasarana yang di
butuhkan untuk sosialisasi
Tersedianya
sarana dan prasarana untuk sosialisasi
membeda-bedakan (Harmonis).
Tujuan dari mengundang tim keperawatan
4 selatan bertujuan untuk
menyelesaikan isu secara Bersamasama (Kolaboratif)
pelayanan
multidisiplin
yang handal bagi
masyarakat Misi RSUP
Profesional Integritas
Komitmen
Teamwork Inovatif
c. Melakukan sosialisasi Tim keperawatan 4
Saya akan menyiapkan tempat dan
perlengkapan edukasi dengan cekatan (Berorientasi pelayanan), dan meminta
ijin kepada kepala ruangan untuk diadakan
sosialisasi dengan tim keperawatan 4
selatan dan mendapat kan ijin untuk menggunakan tempat dan perlengkapanyangadadirumahsakit (akuntabel). Dalam menyiapkan tempat dan perlengkapan edukasi dapat
melibatkan pihak-pihak terkait (kolaborasi)
Fatmawati, yaitu:
1. Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus
pada pasien, berkualitas dan berintegritas
2. Meningkatka
Saya akan mengawali sosialisasi dengan
mengucapkan salam dan syukur dengan
n inovasi dan produktivitas
penggunaa n media edukasi
selatan menghadiri sosialisasi
bersikap ramah kepada kepala ruangan
dan peserta yang hadir (berorientasi
pelayanan).
Sosialisasi dilakukan dengan berbagi
pengetahuan terkait media yang sudah di buat berdasarkan referensi yang dapat
dipercaya (akuntabel) dan tidak
menggurui, terbuka dan saling sharing
(Kolaboratif) guna menciptakan
suasana yang kondusif (Harmonis)
serta bersikap proaktif (Adaptif).
sosialisasi dilakukan dengan sungguh-
sungguh dan penuh tanggung jawab
untuk membantu meningkatkan mutu
dari RS (Loyal).
n kinerja berbasis
kendali mutu
kendali biaya.
3. Menyelengar
akan tata
kelola klinis dan maanjemen yang baik
4. Mengembang kan sarana prasarana sesuai
d. Evaluasi kegiatan sosialisas i
Kegiatan berjalan
lancar, tepat
waktu dan
dihadiri oleh
peserta
perawat dinas
Saya akan mengevaluasi jalan nya
kegiatan sosialisasi yang meliputi waktu
pelaksanaan, ketepatan waktu
pelaksanaan, jumlah perawat yang hadir, media yang dipakai efektif atau tidak, dan
masukan-masukandaripesertauntuk
perbaikan (berorientasi pelayanan)
perkembang an ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
6 Pelaksanaan
edukasi
tentang
e. Tanda
tangan
untuk membangu
n komitmen
Bersama dalam penggunaa
n media
edukasi
malam dan
pagi
Tanda tangan
tim
keperawatan 4
selatan
Menyiapkan lembar persetujuan untuk
komitmen Bersama dan di tanda
tanganinBersama oleh tim keperawatan
4 selatan (Kolaboratif) dan disaksikan
oleh mentor, kepala ruangan dan ka.sub
instalasiagar tujuan sosialisasi penggunaan
media edukasi leaflet dan video dapat di terapkan dan berguna bagi pasien
dan keluarga pasien (Berorientasi pelayanan). Dan meminta kepada
kepala ruangn untuk mendaftarkan
media edukasi kepada unit PKRS (Kolaboratif) untuk dapat di jadikan
sebagai media dalam pemberian
edukasi di lingkungan RS Fatmawati (Kompeten)
a. melakukan kontrak waktu
Terlaksananya
kontrak waktu
untuk edukasi
Saya akan melakukan kontrak waktu
dengan pasien dan keluarga pasien sebagai
sasaran penerima edukasi
Sesuai dengan
Visi RSUP
Fatmawati, yaitu
Kegiatan ini
menguatkan
pengobatan
tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai Pengawas
Menelan Obat (PMO)
dengan pasien dan keluarga pasien untuk
edukasi dan persiapan peralatan edukasi
di waktu yang
sudah di sepakati. Peralatan edukasi sudah
siap untuk di gunakan.
mengoptimalkan pengobatan dengan
ramah (berorientasi pelayanan).
Setelah mendapatkan kontrak waktu saya
akan mempersiapkan alat dan bahan
edukasi yang sudah dibuat dan
memeriksanya Kembali dengan
cermat sebelum di edukasi (akuntabel)
agar tidak terjadi kesalahan dan tetap
menjaganamabaikinstansi (loyal).
menjadi rumah
sakit dengan
pelayanan
multidisiplin
yang handal bagi
masyarakat
nilai RSUP
Fatmawati: Peduli Profesional Integritas
Komitmen
Teamwork
b. Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien
Foto kegiatan edukasi, lembar pemahaman, Bukti sudah menerima edukasi.
Saya akan melakukan edukasi, saya
menyapa dengan ramah dan menanyakan
kabar keluarga pasien dan pasien hari ini
(Berorientasi pelayanan), saya akan
mencoba beradaptasi dengan pasien
dan keluarga pasien dalam memberikan
edukasi (adaptif) saya akan mengajukan
beberapa pertanyaan kepada keluarga
pasien dan pasien sebelum edukasi
dilakukan untuk mengetahui sejauhmana
pemahaman pasien dan keluarga pasien.
saya memberikan edukasi dengan bahasa
yang mudah dan sederhana agar pasien
Misi RSUP
Fatmawati, yaitu:
1. Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus
pada pasien, berkualitas dan berintegritas
Inovatif
dan keluarga dapat mengerti dan memahami dan dapat di implementasikan nya di rumah (kompeten).
Saya akan memberikan kesempatan
untuk keluarga dan pasien bertanya terkait
edukasi dan saling sharing (Kolaboratif)
2. Meningkatka n inovasi dan produktivitas n kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.
3. Menyelengar akan tata kelola klinis dan maanjemen yang baik
4. Mengembang kan sarana prasarana sesuai
perkembang an ilmu
pengetahuan dan teknologi
7 Evaluasi
Pemahaman pasien dan keluarga pasien sebagai
Pengawas
Menelan Obat
(PMO)
a. Melakukan
rivew kepada pasien dan
keluarga
pasien
mengenai materi
edukasi
Keluarga
memahami dan bersedia
jadi PMO
Pasien
memahami
dan termotivasi
Foto kegiatan
edukasi
sebagai
dokumentasi,
lembar
pemahaman,
form informasi
dan edukasi
pasien dan
keluarga
terintegrasi
rawat inap.
Saya melakukan evalusi pemahaman
pasien dan keluarga pasien mengenai
pengobatan TB dan PMO dengan
memberikan pertanyaan tentang edukasi
yangsudah diberikan dengansangatramah
(Berorientasi Pelayanan) saya akan
memotivasi pasien agar pasien patuh
dalam pengobatan TB dengan tuntas dan
semangat untuk sembuh (Harmonis).
saya membagikan leaflet sebagai
penambah pengetahuan untuk pasien
dan keluarga pasien (kompeten). Saya
akan mendokumentasikan hasil kegiatan
dengan jujur (Akuntabel). Dan meminta
ijin untuk difoto dan tetap menjaga
privacy (Loyal).
kesehatan terkini.
Sesuai dengan
Visi RSUP
Fatmawati, yaitu
menjadi rumah
sakit dengan
pelayanan
multidisiplin
yang handal bagi
masyarakat Misi RSUP
Fatmawati, yaitu:
1. Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang
Kegiatan ini
menguatkan
nilai RSUP
Fatmawati: Peduli
Profesional Integritas
Komitmen
Teamwork
Inovatif
berfokus
pada pasien, berkualitas dan berintegritas
2. Meningkatka n inovasi dan produktivitas n kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.
3. Menyelengar akan tata kelola klinis dan maanjemen yang baik
4. Mengembang kan sarana prasarana sesuai
b.Pemberian
link video agar dapat di akses
dimanapun dan kapanpun agar
dijadikan
penginggat
tentang
pengobatan
TB dan PMO
di rumah
Link video Saya membangunhubunganyangbaik
dengan pasien dan keluarga dengan memberikan linksebagai pengingatedukasi
(Harmonis). Saya memberikan link video
yang mudah diakses sehingga dapat
ditonton ulang sebagai pengingat pasien dan keluarga pasien mengenai pengobatan
tuberculosis dan PMO (Loyal). saya
mengembangkan kreativitas dalam
media edukasi digital dengan meringkas
semenarik mungkin dengan Bahasa yang
mudah di mengerti untuk masyarakat
umum (Adaptif).
perkembang an ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
Tabel3.4Matriksrekapitulasirencanaaktualisasinilai-nilaidasarPNS(Berakhlak)
Tabel3.5Rencanajadwalkegiatanaktualisasi No Kegiatan Agustus September II III IV V I II
1 Berkonsultasi kepada mentor dan meminta Izin kepada kepala ruangan mengenai isu dan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk menangani isu di ruang rawat inap Teratai 4 selatan
2 Mencari literatur materi pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO (Pengawas Menelan Obat)
3 Pembuatan media edukasi leaflet tentang pengobatan tuberculosis
kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO (Pengawas Menelan Obat)
4 Pembuatan media edukasi video tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO (Pengawas Menelan Obat)
5 Sosialisasi media edukasi ke tim keperawatan 4 selatan untuk membangun komitmen Bersama dengan melibatkan kepala ruangan
6 Pelaksanaan edukasi tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai
PMO (Pengawas Menelan Obat)
7 Evaluasi Pemahaman pasien dan keluarga pasien sebagai PMO
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai dasar BerAKHLAK berlangsung pada tanggal 8 Agustus 2022 s/d 12 September 2022 di Ruang Rawat Inap Teratai 4 Selatan RSUP
Fatmawati tahun 2022. Selama pelaksanaan kegiatan, penulis melakukan konsultasi atau
bimbingan dengan mentor, kepala ruangan, dan pihak-pihak dari unit lain di tempat penulis bekerja. Adapun kegiatanyang dilaksanakan merupakan Langkah-langkah pemecahan isu yang sudah diangkat.
Saat pelaksanaan aktualisasi terjadi perubahan jadwal kegiatan dari rancangan pelaksanaan aktualisasi sebelumnya dan penambahan tahapan kegiatan dalam proses aktualisasi. Pada kegiatan 4 terdapat penambahan tahapan kegiatan yaitu berkonsultasi
dengan unit-unit lain dalam pembuatan media edukasi agar media edukasi mendapatkan persetujuan dari unitPKRS dan KSMParu. Pada kegiatan 5 penulis merubahjadwal kegiatan yang awalnya akan dilaksanakan pada minggu pertama bulan September, penulis
laksanakan di minggu ke 4 bulan agustus 2022 tepat nya pada tanggal 25 agustus 2022
s.d30agustus 2022 setelah mendapatkan persetujuan dari kegitan ke 4 terselesaikan. Pada kegiatan ke 5 ini terdapat penambahan tahapan kegiatan dari hasil evaluasi sosialisasi yaitu mendapatkan masukan dari peserta sehingga penulis menambahkan tahapan kegiatan untuk memperbaiki media edukasi sesuai masukan dari peserta dan berkonsultasi kepada mentor. Pada kegiatan 6 dan 7 penulis juga menambahkan tahapan kegiatan berkonsultasi kepada mentor.
No Kegiatan Agustus September Tanggal
Pelaksanaan
1 Berkonsultasi kepada
mentor dan meminta Izin
kepada kepala ruangan
mengenai isu dan rencana
kegiatan yang akan
dilakukan untuk
menangani isu di ruang
8 agustus 2022
s.d
10 agustus 2022
rawat inap Teratai 4
selatan
2 Mencari literatur materi pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai
Pengawas Menelan Obat
(PMO)
3 Pembuatan media edukasi leaflet tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai
Pengawas Menelan Obat (PMO)
4 Pembuatan media edukasi video tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai Pengawas
Menelan Obat (PMO)
5 Sosialisasi media edukasi ke tim keperawatan 4 selatan untuk membangun komitmen
Bersama dengan
melibatkan kepala ruangan
6 Pelaksanaan edukasi tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai Pengawas
Menelan Obat (PMO)
11 agustus 2022
s.d
16 agustus 2022
17 agustus 2022
s.d
19 agustus 2022
20 agustus 2022 s.d
24 agustus 2022
25 agustus 2022 s.d
30 agustus 2022
31 agustus 2022 s.d
12 september 2022
31 agustus 2022 s.d
12 september 2022
Berkonsultasi kepada mentor dan meminta Izin kepada kepala ruangan mengenai isu dan rencana kegiatanyang akan dilakukan untuk menangani isu di ruang rawatinap Teratai 4selatan
Tabel4.3Kegiatan1
WaktuPelaksanaan 8 Agustus – 10 Agustus 2022
Kegiatan Berkonsultasi kepada mentor dan meminta Izin kepada kepala ruangan mengenai isu dan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk menangani isu di ruang rawat inap Teratai 4 selatan
TahapanKegiatan
a. Berkonsultasi dengan mentor mengenai isu dan rencana kegiatan untuk menangani isu
b. Meminta Izin kepala ruangan
OutputKegiatan
a. Tahapankegiatan1
a. Konsultasi mentor
b. Surat Izin kepala ruangan
a. Berkonsultasi dengan mentor mengenai isu dan rencana kegiatanuntukmenangani isu
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan pertama yaitu berkonsulktasi dengan mentor mengenai isu dan rencana kegiatan untuk menangani isu di ruang rawat inap Teratai 4 selatan
Dalam berkonsultasi dengan mentor penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :
✓ Berorientasi pelayanan
1) Saya membuat janji dengan mentor untuk melakukan konsultasi mengenai isu yang saya dapatkan di ruang rawat inap Teratai 4 selatan dan meminta bimbingan terhadap rencana aktualisasi, menunjukan sikap solutif untuk konsultasi dengan mentor
2) Saya menjelaskan inovasi saya yaitu dengan memanfaatkan teknologi masa kini untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat
✓ Akuntabel
1) Datang tepat waktu sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan dengan mentor menunjukan sikap disiplin
✓ Kompeten
1) Saya akan Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik yang saya miliki
2) Saya akan menggunakan inovasi saya dengan memanfaatkan teknologi masa kini yang dengan mudah di akses dan mudah di pahami dan meminimalkan biaya
✓ Harmonis
1) Melakukan konsultasi dengan sopan dengan mentor guna membangun lingkungan kerja yang kondusif dan tidak mengganggu rekan kerja yang sedang fokus bekerja
✓ Kolaboratif
1) Berdiskusi dengan mentor mengenai isu-isu yang saya dapatkan sampai memilih isu yang menjadi prioritas. menunjukan sikap terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan suatu nilai tambah
✓ Adaptif
1) Saya menjelaskan rencana kegiatan aktualisasi saya dengan jelas dan menggunakan inovasi dengan memanfaatkan teknologi masa kini menunjukan sikap terus berinovasi dan mengembangakan kreativitas
✓ Loyal
1) meningkatkan mutu dari instansi saya bekerja, mendukung program nasional dan tetap menjaga nama baik instansi saya BUKTITAHAPANKEGIATAN1
Gambar4.2Fotobuktipengendalianpembelajaranaktualisasi
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK Tahapan kedua yaitu meminta izin kepala ruangan mengenai pada tahap ini penulis bekonsultasi mengenai masalah isu yang di dapatkan di ruang rawat inap Teratai 4 selatan dan meminta ijin kepada kepala ruangan untuk melakukan rencana aktualisasi di ruangTeratai 4selatan mengenai masalahisu yangsaya temukan. Dalam meminta izin kepada kepala ruangan penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut : ✓ Akuntabel
1) Saya datang di ruang Teratai 4 selatan sesuai dengan waktu yang ditentukan pukul 07.30 dan kemudian melakukan absensi. Datang tepat waktu menunjukan sikap disiplin Menaati peraturan dan kebijakan, dengan konsisten serta menunjukan sikap jujur dan bertanggung jawab.
2) Saya berkonsultasi mengenai masalah isu yang saya
dapatkan di ruang rawat inap Teratai 4 selatan dan meminta ijin kepada kepala ruangan untuk melakukan rencana aktualisasi di ruang Teratai 4 selatan mengenai masalah isu yang saya temukan. Menunjukan sikap jujur dan tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Gambar4.3Fotoberkonsultasidanmemintaizinkepadakepala ruanganruangrawatinapteratai4selatandenganIbuNs.Entin Kartini,S.Kep
Gambar4.4Fotosuratizindarikepadakepalaruangan ruangrawatinapteratai4selatan
Tusi/ Tujuan Sesuai dengan Visi RSUP Fatmawati, yaitu menjadi rumah sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat
Kontribusi Terhadap
Organisasi
Misi RSUP Fatmawati yaitu:
1.Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien berkualitas dan berintegritas
2.Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.
3.Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan berkonsultasi kepada mentor dan meminta Izin kepada kepala ruangan mengenai isu dan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk menangani isu di ruang rawat inap Teratai 4 selatan merupakan penerapan dari nilai:
a. Peduli : keinginan untuk meminta masukan untuk memenuhi kebutuhan pasien.
b. Profesional : pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kompetensi.
c. Integritas: kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kode etik dan kebijakan yangberlaku.
d. Komitmen : kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
e. Teamwork : berdiskusi dengan mentor mengenai rencana kegiatan.
f. Inovatif : menyampaikan gagasan yang mungkin dapat dilakukan selamakegiatan.
Kaitan dengan
manajemen ASN dan SMART ASN
Pada kegiatan ini berkaitan dengan undur-unsur Manajemen ASN, Sebagai seorang ASN, sebelum bekerja CPNS harus melakukan perencanaan yang matang. Salah satu wujudnya adalah berkonsultasi dan meminta arahan dari atasan.
Wujud Smart ASN dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah, konsultasi dapat dilakukan secara tatap muka maupun daring. Hasil diskusi dicatat langsung dengan tulis tangan atau diketik langsung dengan gawai.
Manfaat/ hasil capaian Kegiatan konsultasi dengan atasan terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi terlaksana dengan tingkat capaian 100%.
Analisadampak Apabila tidak menerapkan nilai-nilai berakhlak Dampak yang terjadi tidak melakukan persiapan bahan kegiatan dan konsultasi dengan atasan serta komunikasi yang baik , pelaksanaan kegiatan
menjadi kurang terarah
Apabilamerapkannilai-nilaiberakhlak dalam kegiatan ini maka
komunikasi dengan mentor dan kepala ruangan akan terjalin baikdan
rencana-rencana kerja terpaparkan dengan baik sehingga
memudahkan Langkah-langkah kegiatan berikutnya .
hambatan Tidak ditemukan hambatan yang berarti,mentorselalu
meluangkan waktu untuk melakukan bimbingan dan konsultasi.
Solusi Konsultasi dapat dilakukan secara tatap muka.
Mencari literatur materi pengobatantuberculosis kepada pasien dan keluarga pasiensebagai PengawasMenelanObat (PMO)
Tabel4.4Kegiatan2
WaktuPelaksanaan 11 agustus 2022 s.d 16 agustus 2022
Kegiatan 2
Mencari literatur materi pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO)
TahapanKegiatan a. Mencari SPO pengobatan tuberculosis dan Pengawas menelan obat (PMO) di RSUP Fatmawati
b. Mencari materi tentang Pengobatan Tuberculosis dan Pengawas Menelan Obat (PMO)
c. Merangkum literatur pengobatan tuberculosis dan PMO
d. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait materi
OutputKegiatan a. SPO pengobatan tuberculosis dan Pengawas menelan obat (PMO)
b. Literature Materi Pengobatan Tuberculosis & PMO
c. Rangkuman Materi
d. Foto dan bukti kendali Konsul dengan Mentor
a. Tahapankegiatan1
a. Mencari SPO pengobatan tuberculosis dan Pengawas menelanobat (PMO)di RSUPFatmawati
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK Tahapan pertama yaitu mencari SPO pengobatan tuberculosis dan Pengawas menelan obat (PMO) di RSUP Fatmawati.
Dalam mencari SPO Pengobatan tuberculosis dan Pengawas Menelan Obat (PMO) penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :
✓ Berorientasi pelayanan
3) Saya akan menelaah SPO dengan sangat baik dan agar saya dapat memahami dan dapat saya implementasikan ke masyarakat, menunjukan sikap memenuhi kebutuhan masyarakat.
✓ Kompeten
1) Saya membaca dan mempelajari SPO tentang pengobatan tuberculosis dan PMO sebagai acuan untuk memberikan edukasi, bekerja sesuai dengan SPO merupakan bentuk
dari sikap profesionalisme dan sikap terus meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
✓ Loyal
1) Saya menggunakan SPO untuk di jadikan acuan / pedoman dalam suatu Tindakan agar tidak terjadi kesalahan dan agar tetap terjaga nama baik instansi, menunjukan sikap menjaga nama baik instansi BUKTITAHAPANKEGIATAN1
Gambar4.6SPOPengobatanTuberculosis danPengawasMenelanObat
b. TahapanKegiatan2 b. Mencari materi tentang Pengobatan Tuberculosis dan PengawasMenelanObat (PMO)
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan kedua yaitu Mencari materi tentang Pengobatan Tuberculosis dan Pengawas Menelan Obat (PMO)
Dalam mencari materi penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut : ✓ Akuntabel
1) saya akan mencari literatur pengobatan tuberculosis dan PMO dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan, menunjukan sikap tanggung jawab
✓ Kompeten
1) Meningkatkan kemampuan diri dengan mencari literatur yg terbaru untuk upaya peningkatan Kesehatan. Menunjukan sikap meningkatkan kompetensi diri
BUKTITAHAPANKEGIATAN2
Gambar4.7Fotomencarimateripengobatantuberculosisdan PMO
https://tbindonesia.or.id/artikel/apa-sih-efek-sampingobat-tpt-terapi-pencegahan-tbc/
https://tbindonesia.or.id/artikel/tahukah-kaliantahapan-pengobatan-tbc/
https://tbindonesia.or.id/artikel/apa-akibat-tidakmeminum-obat-teratur/
https://tbindonesia.or.id/artikel/sudah-pernahkahkalian-mendengar-pmo/
https://drive.google.com/drive/folders/13lN7w4ybRF6RfDikpeMj32VF_H8mpSj
Gambar4.8LiteratureMateriPengobatanTuberculosis& PMO
c. MerangkumliteraturpengobatantuberculosisdanPMO KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan ketiga yaitu Merangkum literatur pengobatan tuberculosis dan PMO
Dalam merangkum literatur penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :
✓ Berorientasi pelayanan
1) Saya merangkum literatur dengan menggunakan Bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat, hal ini menunjukan sikap memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
✓ Akuntabel
1) Saya akan membuat rangkuman materi untuk dijadikan materi dari literatur yang saya dapat dari sumber yang terpercaya sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
✓ Kompeten
1) Meningkatkan kemampuan diri dengan mencari literatur yg terbaru untuk upaya peningkatan kesehatan
✓ Adaptif
1) Merangkum literatur dari berbagai macam sumber dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasi penulis
BUKTITAHAPANKEGIATAN3
A. Pengertian
TBC atau Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycobavterium Tuberculosis).
Kuman ini menyerang tubuh manusia, terutama pada paru.
TBC juga dapat menyerang seluruh tubuh seperti kelenjar di leher, kulit, tulang atau selaput otak dan laiinya. TBC bukan penyakit keturunan, bukan disebabkan oleh kutukan ataupun guna-guna.
B. PengobatanTBC
1. Pengobatan TBC terbagi menjadi 2 tahap yaitu:
a. Tahap awal (Intensif)
Pada tahap intensif berlangsung sejak mumulai pengobatan hingga bulan ke dua pengobatan, di tahap intensif pasien TBC minum obat setiap hari.
b. Tahap lanjutan
Tahap lanjutan berlangsung sejak bulan ke dua pengobatan
hingga bulan ke 6 (Akhir pengobatan). Di tahap ini pasien TBC minum obat 3 kali seminggu Lama pengobatan pasien TBC bervariasi antara 6-9 bulan tergantung berat ringannya penyakit yang di tentukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Untuk pasien baru TBC pengobatan berlangsung selama 6 bulan. Jika di akhir tahap intensif hasil pemeriksaan dahak masih positif, maka tahap ini bertambah satu bulan menjadi 3 bulan pengobatan di tahap ini masih setiap hari.
2. Cara minum obat Waktu minumobatyangbiakadalah setiappagi hari saatperut kosong atau setiap malam hari sebelum tidur dengan jumlah obat yang telah di tentukan oleh tenaga kesehatan. OAT harus diminum dalam satu dosis. Misalkan 3 tablet dalam satu kali minum. Jika OAT diminum terpisah harus habis dalam waktu kurang dari 2 jam.
1. Gejala TBC utama yaitu batuk berdahak selam 2-3 minggu atau lebih. Gejala tambahan yaitu batuk bercampur darah, sesak nafas dan nyeri dada, nafsu makan menurun, berat badan menurun, demam meriang lebih dari satu bulan, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik.
2. Cara penularan TBC melalui dahak yang mengandung kuman TBC yang terpercik ke udara. Percikan terjadi saat pasien TBC tipe menular batuk dan bersin. Dahak yang mengandung kuman terhirup kedalam saluran pernafasan orang yang sehat. Kuman TBC tinggal, hidup dan berkembang biak di dalam paru-paru orang yang sehat. Jika daya tahan tubuh menurun, kuman TBC akan terus berkembang dan mengakibatkan sakit TBC. Penularan TBC dapat terjadi dimana saja, siapa saja tanpa memandang status, kekayaan, tua muda, miskin jelek, cantik, laki-laki, perempuan.
3. Cara pencegahan
a. Mengobati pasien TBC hingga sembuh Mengobati pasien TBC hingga sembuh dapat mencegah penularan penyakit TBC lebih luas ke lingkungannya.
b. Menutup mulut saat batuk dan bersin Menutup mulut mencegah terpeciknya dahak yang mengandung kuman TBC ke udara. Semua orang wajib menutup mulut saat batuk atau bersin, terutama pasien TBC.
c. Buanglah dahak dan ludah di tempat yang benar Membuang dahak dan ludah tidak sembarangan. Dahak yang kering dan mengandung kuman TBC, bisa berterbangan di udara dan menyebabkan penularan TBC.
d. Menjaga ventilasi udara
Ventilasi udara yang baik dapat meminimalkan penularan, karena kuman TBC yang ada di ruangan dapat keluar dan terkena cahaya matahari dan mati.
e. Imunisasi BCG pada bayi
Pemberian imunisasi BCG pada bayi tidak mencegah bayi/anak tertular TBC. Namun mencegah komplikasi TBC. Imunisasi BCG dapat dilakukan pada bayi 0-1 bulan
D. PengawasMenelanObat (PMO)
Pengobatan TBC selama 6-9 bulan membutuhkan dukungan suma pihak terutama orang yang dekat dengan pasien. Untuk mensukseskan pengobatan TBC harus ada pengawasan menelan obat yang berasal dari orang yang dekat dengan pasien TBC yang berperan untuk mengawasi dan mendampingi pengobatan pasien TBC hingga dinyatakan sembuh oleh tenaga kesehatan. Pengawas menelan obat sangat penting untuk kesembuhan pasien TBC.
PMO atau pengawas menelan obat adalah seseorang yang dekat dengan pasien TBC yang dengan sukarela mau terlibat dalampengobatan pasien TBChingga dinyatakan sembuh oleh tenaga kesehatan.
1. PMO yang baik memiliki kriteria antara lain:
a. Sehat jasmani dan rohani
b. Bisa baca tulis
c. Bisa berkomunikasi dengan baik
d. Tinggal dekat dengan psien TBC
e. Dihormati, disegani dan disetujui oleh pasien
f. Bersedia mendampingi pasien dalam pengobatan di Fasyankes
g. Bersedia menerima penyuluhan dari petugas atau kader dalam pengobatan TBC
2. PMO memiliki tugas rutin :
a. Mendampingi orang yang memiliki gejala TBC untuk memeriksakan diri ke unit pelayanan kesehatan.
b. Memastikan pasien TBC meminum obatnya secara teratur hingga dinyatakan sembuh.
c. Memantau memantau pengobtan pasien TBC
termasuk efek samping pengobatan
d. Mendorong pasien TBC untuk melakukan pemeriksaan ulang.
e. Menyuluh memberikan penyuluhan TBC kepada pasien TBC, keluarga dan mayaraktumum
f. Memotivasi memberikan dukungan psikososial pada pasien
E. Akibat tidakminumobat teratur
PMO dapatmengingatkan pasien akibatyangakan ditimbulkan jika pengobatan tidak teratur atau obat tidak diminum. Akibat yang di timbulkan jika tidak minum obat secara teratur yaitu :
1. Pasien dapat menularkan TBC ke orang lain terutama yang tinggal serumah dan lingkungan sekitarnya.
2. Penyakit TBC akan sulit diobati karena kuman TBC kebal terhadap obat
3. Pengobatan TBC kebal obat menjadi lebih mahal, lama dan belum dapat dilakukan disemua Fasyankes.
4. Pasien akan mengulang pengobatan TBC dengan jumlah obat yang lebih banyak
F. Efeksamping Obat
Obat Ringan Berat
Isoniazid
• Mual,muntahatau
sakitperut
• Nyerisendi
• Rasa terbakar, kebas atau kesemutan ditangandankaki
• Mengantuk
• Kebingungan
• Ruamkulit dengan atautanpagatal
• Ikhterik/kuning
Rifampicin dan Rifapentine
• Reaksisepertiflu: demam disertai lemas,Lelah,sakit kepal,nyeriotot, takikardi atau palpitasi, berkeringat atau gejalalainnya
• Gejala gangguan pencernaanseperti mual,muntahatau sakitperut
• Perubahan warna cairan tubuh seperti urin, keringatatauair mata.
• Syok/ kehilangan kesadaran,purpura dangagalginjalakut (sangat jarang terjadi)
• Ruamkulitdengan atautanpagatal
• Ikhterik/kuning
Segera menghubungi petugas kesehatan atau menghubungi
pelayanan kesehatan jika mengalami efek samping
G. Informasi penting yang perlu dipahami PMO untuk
disampaikankepadapasiendankeluarganya:
1. TB disebabkan kuman, bukan penyakit turunan atau kutukan.
2. TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur.
3. Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan cara pencegahannya.
4. Cara pemberian pengobatan pasien (tahap intensif dan lanjutan).
5. Pentingnya pengawasan supaya pasien berobat teratur.
6. Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera meminta.
H. Pertanyaan pemahaman pasien dan keluarga pasien tentang pengobatanTBC danPengawasMenelanObat (PMO)sebelumdansesudahedukasi
LEMBAR PEMAHAMAN
Nama Pasien : Nama keluarga pasien : No RM :
Tanggal lahir : No Pertanyaan
1 Apakah anda tahu apa itu penyakitTBC?
2 Apakah anda tahu gejala dari TBC?
3 Apakah anda cara penularan dariTBC?
4 Apakah anda tahu cara pencegahanTBC ?
5 Apakahandatahupengobatan TBC
6 Apakah anda tahu berapa lamapengobatanTBC
7 Apakah anda tau cara minum obatTBC
8 Apakahanda tahu akibatdari minumobattidaktertur
9 Apakah anda tahu tentang efeksampingpengobatanTBC
10 Apakah anda tahu tentang pengawasmenelanobat
11 Apakah anda tahu tentang tugasdaripengawasmenelan obat
AlternatifJawaban
d.TahapanKegiatan2 d.Melakukankonsultasi denganmentorterkaitmateri KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan keempat yaitu melakukan konsultasi dengan mentor terkait materi
Dalam konsultasi dengan mentor penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :
✓ Harmonis
1) Selanjutnya saya akan menyesuaikan dan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin untuk berkonsultasi dengan mentor, saya akan berkonsultasi dengan sangat baik dan sopan untukmembangaun lingkungan kerja yangkondusif.
✓ Kolaboratif
1) Saya akan melakukan konsultasi dengan mentor dengan komunikasi yang baik dan terbuka
2) Saya akan menbangun Kerjasama yang baik dengan mentor dalam penyusunan materi edukasi dan bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
Kontribusi Terhadap
Tusi/ Tujuan
Organisasi
Gambar4.11Fotobuktipengendalianmentorberisimasukan danarahan
Sesuai dengan Visi RSUP Fatmawati, yaitu menjadi rumah sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat
Misi RSUP Fatmawati yaitu:
1) Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien berkualitas dan berintegritas
2) Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.
3) Menyelengarakan tata kelola klinis dan manajemen yang baik
4) Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
Penguatan Nilai
Organisasi
Kegiatan Mencari literatur materi pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO (Pengawas Menelan Obat)
merupakan penerapan dari nilai:
g. Peduli : keinginan untuk meminta masukan untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Kaitan dengan
manajemen ASN dan
SMART ASN
h. Profesional : pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kompetensi.
i. Integritas: kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kode etik dan kebijakan yangberlaku, jujur dan bertanggung jawab
j. Komitmen : dalam bekerja pikiran focus diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya memperoleh hasil yang maksimal
k. Teamwork : berdiskusi dengan mentor materi dan sumbernya
l. Inovatif : menyampaikan gagasan yang mungkin dapat dilakukan selamakegiatan.
Pada kegiatan ini berkaitan dengan undur-unsur Manajemen ASN, Sebagai seorang ASN, sebelum bekerja CPNS harus melakukan perencanaan yang matang. Salah satu wujudnya adalah berkonsultasi dan meminta arahan dari atasan serta mencari sumber referensi dari sumber yang dipercaya dan dapat di pertanggung jawabkan.
Wujud Smart ASN dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah, konsultasi dapat dilakukan secara tatap muka maupun daring. Hasil diskusi dicatat langsung dengan tulis tangan atau diketik langsung dengan gawai.
Manfaat/ hasil capaian Kegiatan mencari literatur sebagai bahan materi edukasi dari sumber terpercaya tercapai 100%
Analisadampak Dampak yang terjadi apabila tidak melakukan persiapan bahan kegiatan dan konsultasi dengan atasan, pelaksanaan kegiatan menjadi kurang terarah. Persiapan bahan merupakan kegiatan dasar yang nantinya akan menunjang keberhasilan kegiatan-kegiatan berikutnya.
Hambatan Tidak ditemukan hambatan yang berarti
Solusi Mencari literatur dari sumber terpercaya
Pembuatan media edukasi leaflet tentang pengobatan tuberculosis kepada pasiendankeluargapasiensebagai PengawasMenelan Obat (PMO)
Tabel4.5Kegiatan3
WaktuPelaksanaan 17 agustus 2022 s.d 19 agustus 2022
Kegiatan 3
Pembuatan media edukasi leaflet tentang pengobatan tuberculosis
kepada pasien dan keluarga pasien sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO)
TahapanKegiatan
a. Membuat format leaflet
b. Berkonsultasi mengenai format leaflet dengan mentor
c. Merevisi beberapa bagian desain format leaflet sesuai masukan mentor
OutputKegiatan
a. Format leaflet
b. Mendapatkan masukan mengenai desain format leaflet
c. Media leaflet
a. Tahapankegiatan1
a. Membuat format leaflet
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan pertama yaitu membuat format leaflet. Dalam membuat format leaflet penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut
:
✓ Berorientasi pelayanan
1) Saya membuat draft leaflet untuk dijadikan bahan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
✓ Akuntabel
1) Saya membuat draf leaflet dari rangkuman materi yang sudah diperbarui dan dari sumber literatur yang terpercaya dan dapat di pertanggung jawabkan
✓ Adaptif
1) Saya membuat desain leaflet dengan inovasi dan kreativatas dengan sebagus mungkin, menunjukan sikap terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
b. Tahapan Kegiatan
b. Konsultasi mengenai format leafletdenganmentor KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan kedua yaitu konsultasi mengenai format leaflet dengan mentor. Dalam berkonsultasi penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :
✓ Berorientasi pelayanan
1) Saya menyampaikan hasil desain format leaflet kepada mentor dengan sopan dan ramah
✓ Kompeten
1) Saya menerima kritik dan saran terkait desain format leafletuntukterus melakukan perbaikan dan meningkatkan kompetensi diri
✓ Harmonis
1) Saya selalu menjaga sikap dalam penyampaian gagasan saya agar tidak mengganggu orang disekitar saya saat berkonsultasi yang berada di ruangan yang sama
✓ Kolaboratif
1) Memberikan kesempatan kepada mentor untuk berkontribusi dengan mengoreksi desain format leaflet yang telah saya lakukan agar terjadi sinergi yang baik
BUKTITAHAPANKEGIATAN2
c. TahapanKegiatan3 c. Merevisibeberapabagiandaridesainformatleafletsesuai masukan mentor
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan ketiga yaitu merevisi beberapa bagian dari desainformat leaflet sesuai masukan mentor. Dalam merevisi desain format leaflet penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :
✓ Berorientasi pelayanan
1) Isi dari leafletdibuatuntuk meningkatkan pelayanan mutu kesehatan bagi masyarakat
✓ Kompeten
1) Saya melakukan revisi desain format leaflet dengan hasil kualitas kinerja terbaik saya
✓ Loyal
1) Saya berkomitmen untuk cepat menyelesaikan revisi desain leaflet agar media leaflet bisa secepatnya digunakan untuk edukasi Kompeten
BUKTITAHAPANKEGIATAN3
Kontribusi Terhadap
Tusi/ Tujuan
Organisasi
Sesuai dengan Visi RSUP Fatmawati, yaitu menjadi rumah sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat
Misi RSUP Fatmawati yaitu:
1) Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien berkualitas dan berintegritas
2) Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.
3) Menyelengarakan tata kelola klinis dan manajemen yang baik
4) Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan Pembuatan media edukasi leaflet tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO (Pengawas Menelan Obat merupakan penerapan dari nilai:
a. Peduli : keinginan untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien dan selalu tanggap terhadap kebutuhan pasien
b. Profesional : pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kompetensi.
c. Integritas: kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kode etik dan kebijakan yangberlaku, jujur dan bertanggung jawab
d. Komitmen : dalam bekerja pikiran focus di arahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya memperoleh hasil yang
Kaitan dengan
manajemen ASN dan
SMART ASN
maksimal
e. Teamwork : berdiskusi dengan mentor mengenai desain leaflet
f. Inovatif : dalam melakukan kegiatan selalu berupaya untuk menciptakan hal baru
Pada kegiatan ini berkaitan dengan unsur-unsur SMART ASN, yaitu: menguasai IT, Profesionalisme, berintegritas. Dengan menerapkan unsur tersebut membuat ASN tanggap dengan teknologi digital terkini. Pembuatan materi edukasi denganmedia digital (digital skills) dan kaliamat- kalimat yang menguatkan digital ethics. Kegiatan ini berkaitan dengan literasi digital dan cakap bermedia digital
Manfaat/ hasil capaian Hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini adalah terlaksananaya kegiatan pembuatan media edukasi leaflet, dengan tahapan berkonsultasi dengan mentor dan diarahkan untuk memperbaiki menjadi lebih baik. Sehingga didapatkan media edukasi leaflet untuk pasien dan keluarga pasien. Capaian pada tahap ini terlaksana 100%
Analisadampak Apabila tidak menerapkan nilai-nilai berakhlak dalam kegitan ini maka akan menimbulkan komunikasi yang tidak efektif dan rencana kerja yang tidak jelas, dan media edukasi yang tidak efektif dan efisien
Apabilamerapkannilai-nilaiberakhlak dalam kegiatan ini maka komunikasi dengan mentor akan terjalin baik dan rencana-rencana kerja terpaparkan dengan baik sehingga memudahkan Langkahlangkah kegiatan.
Hambatan Tidak ditemukan hambatan yang berarti, mentor selalu meluangkan waktu untuk melakukan bimbingan dan konsultasi.
Solusi Pembuatan media edukasi dikerjakan setiap pulang dinas dan konsultasi dilakukan sesuai waktu yang telah di sepakati
Pembuatan media edukasi video tentang pengobatan tuberculosis kepada pasiendankeluargapasiensebagai PengawasMenelan Obat (PMO)
Tabel4.6Kegiatan4
WaktuPelaksanaan 20 agustus 2022 s.d 24 agustus 2022
Kegiatan 4
TahapanKegiatan
Pembuatan media edukasi video materi edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang Pengawas Menelan Obat (PMO)
a. Membuat draft video
b. Konsultasi draft video edukasi dengan mentor
c. Konsultasi media edukasi dengan unit-unit lain
d. Merevisi beberapa bagian dari media edukasi sesuai masukan mentor dan unit-unit lain
e. Mencetak leaflet dan mengupload video di youtube
OutputKegiatan
a. draft video
b. Foto konsultasi dengan mentor mengenai draf video
c. Foto konsultasi dengan unit lain
d. Video edukasi dan Leaflet
e. Link video edukasi dan Leaflet dan foto cetak leaflet
Keterkaitan dengan
Nilai-nilai Dasar
BerAKHLAK
a. Tahapan kegiatan 1
a. Membuat draftvideo
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan pertama yaitu membuat draft video. Dalam membuat draft video penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :
✓ Akuntabel
2) saya akan membuat media edukasi dengan materi yang dapat dipertanggung jawabkan
✓ Adaptif
1) Saya akan berinovasi dalam memberikan edukasi dengan media digital mengikuti perkembangan jaman dalam pembuatan video edukasi
✓ Harmonis
1) saya membuat video edukasi dengan Bahasa yang mudah di mengerti dan sopan agar tidak menyinggung orang lain
✓ Loyal
1) materi yang terdapat dalam video di buat secara ringkas,
dan mudah di pahami untuk kepentingan masyarakat
Gambar4.18Fotoprosespembuatandraftvideo
Gambar4.19Drafvideo
2
Tahapan kedua yaitu konsultasi mengenai draft video dengan mentor
Dalam berkonsultasi penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :
✓ Berorientasi pelayanan
1) saya dan siap untuk menerima masukan dan perbaikan
✓ Kompeten
1) saya akan terus belajar dan mengembangkan potensi diri dalam memperbaiki media edukasi berbasis digital
✓ Harmonis
1) Saya akan membina hubungan yang baik dan sopan dengan mentor saat berkonsultasi
✓ Kolaboratif
1) Saya akan melakukan konsultasi dengan mentor terhadap
c. Tahapan Kegiatan
c. Konsultasi mediaedukasi denganunit-unitlain
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan ketiga yaitu konsultasi media edukasi dengan unit-unit
lain Dalam konsultasi dengan unit-unit lain penulis menerapkan
nilaiberakhlak sebagai berikut :
✓ Kolaboratif
1) Setelah saya mendapatkan masukan dan arahan mengenai media edukasi (video dan leaflet) yang saya buat saya akan berkonsultasi dengan unit-unit lain (Ka. Sub Instalasi, PKRS/TimPromkes dan KSM Paru)sesuaiarahan dari mentor agar mendapatkan masukan dan arahan mengenai media edukasi yang sudah di buat, saya akan berkonsultasi dengan terbuka dan bekerja
✓ Berorientasi pelayanan
1) Saya berkonsultasi dengan unit-unit lain dan siap menerima segala masukan dan saya akan melakukan perbaikan tiada henti
✓ Loyal
1) Saya melakukan konsultasi dengan unit-unit agar dapat di sepakati dan tidak terjadi kesalahan untuk tetap menjaga nama baik instansi dan media edukasi dapat di gunakan sebagai media edukasi di RSUP Farmawati
✓ Harmonis
1) Dalam berkonsultasi dengan unit-unit lain saya membina hubungan yang baik dan sopan dan mengikuti segala arahan dan proses yang telah dijelaskan
BUKTITAHAPANKEGIATAN3
Gambar4.23SuratdisposisiarahandariKa.Instalasiuntuk berkonsultasidenganPKRS
Gambar4.24FotoberkonsultasidenganPKRS/TimPromosi KesehatanRS
Gambar4.25Fotokonsultasimelauluiwhatsappdengantim PKRS yangberisiarahandanmasukan
Gambar4.26FotoberkonsultasidenganTimKSMParu
Gambar4.27HasilkonsultasidenganKSMParuAccmateri edukasi
d. Merevisibeberapabagianmediaedukasivideodanleaflet sesuai masukan mentordanunit-unitlain.
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan keempat yaitu merevisi beberapa bagian media edukasi video dan leaflet sesuai masukan mentor dan unit-unit lain. Dalam merevisi media edukasi penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :
✓ Kompeten
1) Saya melakukan revisi draft video den leaflet dengan hasil kualitas kinerja terbaik saya
✓ Loyal
1) Saya berkomitmen untuk cepat menyelesaikan revisi draft video dan leaflet dengan baik
✓ Harmonis
1) Saya selalu berkomunikasi dengan mentor dan unit-unit lain untuk menyampaikan hasil akhir agar terbangun suasana kerja yang kondusif
Gambar4.30Mediaedukasileafletdanvideosudah mendapatkanpersetujuandaripihakunitlain
e. Tahapan Kegiatan
e. Mencetak leaflet dan mengupload leaflet di g.drive & videodi youtube
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan kelima yaitu mencetak leaflet dan mengupload video di youtube. Dalam mencetak leaflet dan mengupload video di youtube penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :
✓ Berorientasi pelayanan
1) Media edukasi leaflet yang dicetak dan link youtube berguna untuk memudahkan keluarga memahami dan mengingat informasi yang diberikan
✓ Akuntabel
1) Saya telah melaporkan kepada mentor dan unit-unit lain hasil leaflet dan video yang sudah di revisi dan sudah di cetak dan di upload di youtube
✓ Harmonis
1) Saya selalu berkomunikasi dengan mentor untuk menyampaikan hasil akhir agar terbangun suasanan kerja yang kondusif
Kontribusi Terhadap
Tusi/ Tujuan Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
https://yout u.be/8X5We y_8DWY
https://drive.g oogle.com/dri ve/folders/1W 8TcPLJ5vIGD_ wbnsWWGtEC batRMPAd1
Gambar4.32Menguploadmediaedukasidigdrivedan youtube &LinkMediaedukasileafletdanvideo
Sesuai dengan Visi RSUP Fatmawati, yaitu menjadi rumah sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat Misi RSUP Fatmawati yaitu:
1) Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien berkualitas dan berintegritas
2) Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.
3) Menyelengarakan tata kelola klinis dan manajemen yang baik
4) Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
Kegiatan Pembuatan media edukasi video materi edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang PMO (Pengawas Menelan Obat)
Kaitan dengan
manajemen ASN dan
SMART ASN
merupakan penerapan dari nilai:
a. Peduli : keinginan untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien dan selalu tanggap terhadap kebutuhan pasien
b. Profesional : pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kompetensi.
c. Integritas: kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kode etik dan kebijakan yangberlaku, jujur dan bertanggung jawab
d. Komitmen : dalam bekerja pikiran focus di arahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya memperoleh hasil yang maksimal
e. Teamwork : berdiskusi dengan mentor dan unit-unit lain mengenai media edukasi
f. Inovatif : dalam melakukan kegiatan selalu berupaya untuk menciptakan hal baru
Pada kegiatan ini berkaitan dengan unsur-unsur SMART ASN, yaitu: menguasai IT, Profesionalisme, berintegritas. Dengan menerapkan unsur tersebut membuat ASN tanggap dengan teknologi digital terkini. Pembuatan materi edukasi denganmedia digital (digital skills) dan kaliamat- kalimat yang menguatkan digital ethics. Kegiatan ini berkaitan dengan literasi digital dan cakap bermedia digital
Manfaat/ hasil capaian Hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini adalah terlaksananaya kegiatan pembuatan media edukasi video, dengan tahapan berkonsultasi dengan mentor dan diarahkan lagi untuk berkonsultasi dengan pihak unit-unit lain untuk mendapatkan arahan dan masukan agar media edukasi dapat digunakan sebagai media edukasi di lingkungan RSUP fatmawati tanpa ada kesalahan baik leaflet atau video edukasi. Sehingga didapatkan media edukasi video dan leaflet. Capaian pada kegiatan ini 100%
Analisadampak Apabila tidak menerapkan nilai-nilai berakhlak dalam kegitan ini maka akan menimbulkan komunikasi yang tidak efektif dan rencana kerja yang tidak jelas, dan media edukasi yang tidak efektif dan efisien
Apabilamerapkannilai-nilaiberakhlak dalam kegiatan ini maka komunikasi dengan mentor akan terjalin baik dan rencana-rencana kerja terpaparkan dengan baik sehingga memudahkan Langkahlangkah kegiatan.
Hambatan Tidak ditemukan hambatan yang berarti, mentor selalu meluangkan waktu untuk melakukan bimbingan dan konsultasi.
Solusi Pembuatan media edukasi dikerjakan setiap pulang dinas dan konsultasi dilakukan sesuai waktu yang telah di sepakati
Sosialisasi media edukasi ke tim keperawatan 4 selatan untuk membangun komitmenBersamadenganmelibatkankepalaruangan
Tabel4.7Kegiatan5
WaktuPelaksanaan 25 Agustus 2022 s.d 30 Agustus 2022
Kegiatan 5
TahapanKegiatan
Sosialisasi media edukasi ke tim keperawatan 4 selatan untuk membangun komitmen bersama dengan melibatkan kepala ruangan
a. Mengundang tim keperawatan 4 selatan untuk menghadiri sosialisasi dengan berkoordinasi dengan kepala ruangan
b. Menyiapkan sarana dan prasarana yang di butuhkan untuk sosialisasi
c. Melakukan sosialisasi penggunaan media edukasi
d. Evaluasi kegiatan sosialisasi
e. Tanda tangan untuk membangun komitmen Bersama dalam penggunaan media edukasi
f. Memperbaiki media edukasi sesuai dengan masukan dari sosialisasi
g. Berkonsultasi dengan mentor hasil sosialisasi
OutputKegiatan
a. Undangan kepada tim keperawatan 4 selatan
b. Foto sarana dan prasarana sosialisasi
c. Daftar hadir dan foto kegiatan sosialisasi
d. Notulen
e. Tanda tangan komitmen Bersama
f. Media edukasi yang sudah di perbaiki sesuai masukan dari sosialisasi
g. Foto konsultasi dengan mentor
a. Tahapankegiatan 1
a. Mengundang tim keperawatan 4 selatan untuk menghadiri sosialisasi dengan berkoordinasi dengan kepalaruangan
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan pertama yaitu mengundang tim keperawatan 4 selayan untuk menghadiri sosialisasi dengan berkoordinasi dengan kepala ruangan. Dalam mengundang tim keperawatan 4 selatan dengan
berkoordiansi dengan kepala ruangan penulis menerapkan nilai
berakhlak sebagai berikut : ✓ Kolaboratif
1) Saya akan berkolaborasi dengan kepala ruangan untuk mengundang tim keperawatan 4 selatan guna untuk membina hubungan yang baik dan tanpa membedabedakan
2) Tujuan dari mengundang tim keperawatan 4 selatan bertujuan untuk menyelesaikan isu secara Bersama-sama
BUKTITAHAPANKEGIATAN1
Gambar4.33Fotokolaborasidengankepalaruangan penandatanganundanganuntukmengundangtimkeperawatan4 selatan
Gambar4.34Undangankepadatimkeperawatan4selatan
b. Menyiapkansaranadanprasaranayangdibutuhkanuntuk sosialisasi
Tahapan kedua yaitu menyiapkan sarana dan prasaraana yang
dibutuhkan untuk sosialisasi
Dalam menyiapkan sarana dan prasarana penulis menerapkan
nilaiberakhlak sebagai berikut :
✓ Berorientasi pelayanan
1) Saya akan menyiapkan tempat dan perlengkapan edukasi
dengan cekatan Kompeten
✓ Akuntabel
Sebelumnya saya meminta ijin kepada kepala ruangan untuk diadakan sosialisasi dengan tim keperawatan 4 selatan dan mendapat kan ijin untuk menggunakan tempat dan perlengkapan yang ada di rumah sakit saya meminta ijin via lisan saat berkoordinasi membuat undangan untuk tim keperawatan 4 selatan
✓ Kolaboratif
Dalam menyiapkan tempat dan perlengkapan edukasi melibatkan pihak-pihak terkait untuk menggerakan pemanfaatan sumberdaya untuk tujuan bersama
BUKTITAHAPANKEGIATAN2
c. Tahapan Kegiatan
c. Melakukansosialisasi penggunaanmediaedukasi
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan ketiga yaitu melakukan sosialisasi penggunaan media
edukasi penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :
✓ Berorientasi pelayanan
Saya akan mengawali sosialisasi dengan mengucapkan salam dan syukur dengan bersikap ramah kepada kepala ruangan dan peserta yang hadir
✓ Akuntabel
1) Sosialisasi dilakukan dengan berbagi pengetahuan terkait media yang sudah di buat berdasarkan referensi yang dapat dipercaya dan dapat di pertanggung jawabkan
✓ Kolaboratif
1) Dalam proses sosialisasi saya tidak menggurui, melainkan terbuka dan saling sharing
✓ Harmonis
1) Agar saya dapat menciptakan suasana yang kondusif
✓ Adaptif
1) Dan saya akan selalu bersikap proaktif
✓ Loyal
1) Sosialisasi dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab untuk membantu meningkatkan mutu dari RS
Gambar4.37DaftarHadir Sosialisasi
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan keempat yaitu evaluasi kegiatan sosialisasi. Dalam evaluasi kegiatan sosialisasi penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut : ✓ Berorientasi Pelayanan
1) Saya akan mengevaluasi jalan nya kegiatan sosialisasi yang meliputi waktu pelaksanaan, ketepatan waktu pelaksanaan, jumlah perawat yang hadir, media yang dipakai efektif atau
tidak, dan masukan-masukan dari peserta untuk perbaikan ✓ Kolaboratif
1) Saya melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi dengan terbuka dan bekerja sama yang di bantu oleh notulis
BUKTITAHAPANKEGIATAN4
dalampenggunaanmediaedukasi
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan kelima yaitu tanda tangan untuk membangun komitmen
Bersama dalam penggunaan media edukasi. Dalam tanda tangan yntuk membangun komitmen penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :
✓ Kolaboratif
1) Menyiapkan lembar persetujuan untuk komitmen Bersama dan di tanda tanganin Bersama oleh tim keperawatan 4 selatan dan disaksikan oleh mentor, kepala ruangan dan ka.sub instalasi
✓ Berorientasi pelayanan
1) agar tujuan sosialisasi penggunaan media edukasi leaflet dan video dapat di terapkan dan berguna bagi pasien dan keluarga pasien Akuntabel
✓ Kompeten
1) dan media edukasi dapat di jadikan sebagai media dalam pemberian edukasi di lingkungan RS Fatmawati BUKTITAHAPANKEGIATAN5
f. Tahapan Kegiatan 6 f. Memperbaiki media edukasi sesuai masukan dari sosialisasi
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan keenam yaitu tanda memperbaiki media edukasi sesuai masukan dari sosialisasi. Dalam memperbaiki media edukasi penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :
✓ Kompeten
1) Saya akan memperbaiki media edukasi sesuai dengan masukan dari peserta sosialisasi dengan hasil kualitas kinerja terbaik saya
✓ Loyal
1) Saya berkomitmen untuk cepat menyelesaikan perbaikan media edukasi sesuai masukan peserta
✓ Harmonis
1) Saya selalu berkomunikasi dengan kepala ruangan 4selatan dan tim keperawatan 4 selatan untuk menyampaikan hasil akhir agar terbangun suasana kerja yang kondusif
Gambar4.42Fotodokumentasimengirimkanhasilperbaikan sesuaimasukankepalaruangandandokumentasisharemedia edukasikegrupwhatsapptimkeperawatan4selatan
https://drive.google.com/drive/folders/1AZYaUcjbduRf8jeVEFIjG ar3m47Ltx6h
Gambar4.45Testimoniperawat
g. Tahapan Kegiatan
g. Berkonsultasi denganmentorhasil sosialisasi
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK Tahapan ketujuh yaitu berkonsultasi dengan mentor hasil sosialisasi. Dalam berkonsultasi dengan mentor penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :
✓ Harmonis
1) Saya melakukan konsultasi dengan mentor dengan komunikasi yang baik dan tetap menjaga sopan santun saat diruangan mentor agar tetap menjaga lingkungan kerja yang kondusif dan tidak mengganggu orang lain
✓ Kolaboratif
1) Saya akan membangun Kerjasama yangbaikdengan mentor dalam konsultasi hasil sosialisasi dan penyusunan laporan sosialisasi
Kontribusi Terhadap
Tusi/ Tujuan Organisasi
Gambar4.46Fotokonsultasidenganmentor
Gambar4.47Fotohasilkonsultasidenganmentormendapatkan masukanuntukperbaikan
Sesuai dengan Visi RSUP Fatmawati, yaitu menjadi rumah sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat Misi RSUP Fatmawati yaitu:
1) Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien berkualitas dan berintegritas
2) Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.
3) Menyelengarakan tata kelola klinis dan manajemen yang baik
4) Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
Kegiatan Sosialisasi media edukasi ke tim keperawatan 4 selatan untuk membangun komitmen bersama dengan melibatkan kepala ruangan merupakan penerapan dari nilai:
a. Peduli : bergerak untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
Kaitan dengan
manajemen ASN dan
SMART ASN
memudahkan rekanperawat dalam melaksanakan tugasnya.
b. Profesional : pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kompetensi.
c. Integritas : dilaksanakan secara jujur dan bertanggungjawab.
d. Komitmen : kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah disepakati danberupaya melakukan seluruh kegiatan sesuai dengan jadwal.
e. Teamwork : melibatkan rekan kerja, atasan, dan pihak ketiga selama melaksanakan kegiatan.
f. Inovatif : dalam melakukan kegiatan selalu berupaya untuk menciptakan hal baru
Wujud Smart ASN dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah menguasai
IT, yaitu menggunakan teknologi secara bijak untuk edukasi pasien Entrepreneurship dilakukan dalam proses identifikasi kebutuhan edukasi di ruangan. Profesionalisme dilakukan selama seluruh tahapan kegiatan.
Kegiatan 5 menggambarkan ASN sebagai pelayan publik, yaitu berupaya memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan secara profesional dan berkualitas. Pada kegiatan ini pula perencanaan dilaksanakan secara matang untuk dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana.
Manfaat/ hasil
capaian
Hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi dengan tim keperawatan 4 selatan yang di koordinasi Bersama kepala ruangan yang dihadiri oleh perawat yang dinas pagi dan malam serta tamu undangan yang di undang khusus oleh kepala ruangan. Dalam kegiatan ini sosialisasi berjalan dengan lancar, dan media edukasi dangat efektif digunakan untuk edukasi, dan penulis mendapatankan masukan dari peserta sosialisasi dan mendapatkan tanda tangan komitmen Bersama untuk penggunaan media edukasi yang sudah dibuat dapat terus dapat di gunakan untuk edukasi kepada pasien dan keluarga pasien. Capaian pada kegiatan ini terlaksanan 100%
Analisadampak Apabila tidak menerapkan nilai-nilai berakhlak dalam kegitan ini maka akan menimbulkan komunikasi yang tidak efektif dan rencana kerja yang tidak jelas, dan media edukasi yang tidak efektif dan efisien
Apabilamerapkannilai-nilaiberakhlak dalam kegiatan ini maka komunikasi dengan mentor akan terjalin baik dan rencana-rencana kerja terpaparkan dengan baik sehingga memudahkan Langkahlangkah kegiatan.
Hambatan Penulis sempat kesulitan mendapatkan kabel sambungan proyektor yang yang sesuai dengan laptop
Solusi Penulis mendapatkan bantuan dari bapak welas selaku wakil kepala Sub Instalasi Pelayanan Rawat Inap Bedah dan Rehabilitasi Medik yang bersedia meminjamkan kabel sambungan proyektor hdmi yang sesuai dengan laptop penulis
Pelaksanaan edukasi tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluargapasiensebagai PengawasMenelanObat (PMO)
Tabel4.8Kegiatan6
WaktuPelaksanaan 31 Agustus 2022 s.d 12 September 2022
Kegiatan 6 Pelaksanaan edukasi tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO)
TahapanKegiatan a. Melakukan persiapan peralatan edukasi sebelum melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien
b. Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien
c. Berkonsultasi kepada mentor
OutputKegiatan a. Foto peralatan edukasi
b. Foto kegiatan edukasi, daftar penerima edukasi, form pemberian informasi dan/ edukasi pasien
c. Foto berkonsultasi dengan mentor
a. Tahapan kegiatan 1
a. Melakukan persiapan peralatan edukasi sebelum melakukanedukasi kepadapasiendankeluargapasien KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK Tahapan pertama yaitu melakukan persiapan peralatan edukasi sebelum melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien. Dalam melakukan persiapan persiapan peralatan edukasi penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :
✓ Berorientasi pelayanan
1) Sebelum saya melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien saya akan mempersiapkan alat dan bahan edukasi yang sudah dibuat dengan cekatan dan solutif
✓ Akuntabel
1) Saya memeriksanya Kembali persiapan alat dan bahan edukasi dengan cermat sebelum di edukasi
✓ Loyal
1) Saya memeriksa Kembali persiapan edukasi agar tidak terjadi kesalahan dan tetap menjaga nama baik instansi
b. Tahapan Kegiatan
b. Melakukanedukasi kepadapasiendankeluargapasien
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan kedua yaitu melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien. Dalam melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :
✓ Berorientasi pelayanan
1) Saya akan melakukan edukasi, sebelumnya saya akan melakukan kontrak waktu dan kesediaan nya untuk menerima edukasi kepada pasien dan keluarga pasien, kemudian setelah mendapatkan kontrak waktu dan kesediaan menerima edukasi saya akan melakukan edukasi diawali menyapa dengan ramah dan menanyakan kabar keluarga pasien dan pasien hari ini
✓ Adaptif
1) saya akan mencoba beradaptasi dengan pasien dan keluarga pasien dalam memberikan edukasi
✓ Kompeten
1) saya akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada keluarga pasien dan pasien sebelum edukasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman pasien dan keluarga pasien. saya memberikan edukasi dengan bahasa yang mudah dan sederhana agar pasien dan keluarga
dapat mengerti dan memahami dan dapat di implementasikan nya di rumah
✓ Kolaboratif
1) Saya akan memberikan kesempatan untuk keluarga dan pasien bertanya terkait edukasi dan saling sharing
✓ Loyal
1) Saya meminta ijin untuk difoto dan tetap menjaga privacy dan nama baik pasien BUKTITAHAPANKEGIATAN2
Gambar4.52Fotodokumentasiformpemberianinformasidan/ edukasipasien
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK Tahapan ketiga yaitu berkonsultasi dengan mentor. Dalam melakukan konsultasi dengan mentor penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :
✓ Harmonis
1) Saya melakukan konsultasi dengan mentor dengan komunikasi yang baik dan tetap menjaga sopan santun saat diruangan mentor agar tetap menjaga lingkungan kerja yang kondusif dan tidak mengganggu orang lain
Kontribusi Terhadap
Tusi/ Tujuan
✓ Kolaboratif
1) Saya akan membangun Kerjasama yang baik dengan mentor dalam konsultasi hasil edukasi dan Menyusun laporan
BUKTITAHAPANKEGIATAN3
Gambar4.54Fotohasilkonsultasidenganmentormendapatkan masukanuntukperbaikan
Sesuai dengan Visi RSUP Fatmawati, yaitu menjadi rumah sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat
Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Misi RSUP Fatmawati yaitu:
1) Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien berkualitas dan berintegritas
2) Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.
3) Menyelengarakan tata kelola klinis dan manajemen yang baik
4) Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
Kegiatan Sosialisasi media edukasi ke tim keperawatan 4 selatan untuk membangun komitmen bersama dengan melibatkan kepala ruangan merupakan penerapan dari nilai:
g. Peduli : bergerak untuk memenuhi kebutuhan pasien
h. Profesional : pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kompetensi.
i. Integritas : dilaksanakan secara jujur dan bertanggungjawab.
j. Komitmen : kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telahdisepakati dan berupaya melakukan seluruhkegiatansesuai dengan jadwal.
k. Teamwork : melibatkan pasien dan keluarga pasien pihak ketiga selama melaksanakan kegiatan.
l. Inovatif : dalam melakukan kegiatan selalu berupaya untuk menciptakan hal baru
Kaitan dengan
manajemen ASN dan
SMART ASN
Kegiatan edukasi mengambarkan tugas ASN yaitu memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
Wujud Smart ASN dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah integritas, profesionalisme, dan hospitality.
Manfaat/ hasil capaian Hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini adalah terlaksananya edukasi kepada pasien dan keluarga pasien. Capaian terlaksana 100%
Analisadampak Apabila tidak menerapkan nilai-nilai berakhlak dalam kegitan ini maka akan menimbulkan komunikasi yang tidak efektif dan rencana kerja yang tidak jelas, dan media edukasi yang tidak efektif dan efisien
Apabilamerapkannilai-nilaiberakhlak dalam kegiatan ini maka komunikasi dengan mentor akan terjalin baik dan rencana-rencana kerja terpaparkan dengan baik sehingga memudahkan Langkah-
langkah kegiatan.
Hambatan Penulis kesulitan dalam memberikan edukasi dengan pasien dikarenakan pasien terkadang tidak ada penunggunya dan jumlah pasien dengan TBC sangat sedikit. Penulis kesulitan melakukan dokumentasi saat kegiatan karena kondisi ruangan yang sedang sibuk dan penulis kesulitan meminta tolong untuk memfoto/video dengan pasien/ keluarga kepada teman sejawat.
Solusi Penulis melakukan komunikasi dengan baik dengan pasien dan kontrak waktu dengan pasien dan meminta menghubungi keluarganya untuk di lakukan edukasi terkait pengobatan tuberculosis dan pengawas menelan obat Penulis berhasil mengatasinya pendokumentasian kegiatan dengan meminta bantuan dari cleaning service dan para mahasiswa yang sedang praktik.
Pelaksanaan edukasi tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluargapasiensebagai PengawasMenelanObat (PMO)
Tabel4.9Kegiatan7
WaktuPelaksanaan 31 Agustus 2022 s.d 12 September 2022
Kegiatan 7 Evaluasi Pemahaman pasien dan Keluarga Pasien sebagai Pengawas
Menelan Obat (PMO)
TahapanKegiatan a. Melakukan review kepada pasien dan keluarga pasien mengenai materi edukasi
b. Pemberian link video agar dapat di akses dimanapun dan kapanpun agar dijadikan penginggat tentang pengobatan TB dan PMO di rumah
c. Berkonsultasi dengan mentor terkait hasil evaluasi edukasi
OutputKegiatan
a. Foto Daftar PMO, lembar ceklist pemahaman sebelum dan sesudah edukasi, form informasi dan edukasi pasien dan keluarga terintegrasi rawat inap.
b. Link video dan link testimoni
c. Foto berkonsultasi dengan mentor
a. Tahapan kegiatan 1
a. Melakukan review kepada pasien dan keluarga pasien mengenai materi edukasi
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan pertama yaitu melakukan review kepada pasien dan keluarga pasien mengenai media edukasi Dalam melakukan review penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :
✓ Berorientasi pelayanan
1) Saya melakukan evalusi pemahaman pasien dan keluarga pasien mengenai pengobatan TB dan PMO dengan memberikan pertanyaan tentang edukasi yang sudah diberikan dengan sangat ramah
✓ Harmonis
1) saya akan memotivasi pasien agar pasien patuh dalam pengobatan TB dengan tuntas dan semangat untuk sembuh serta akan memotivasi keluarga pasien agar semangat untuk mendampingi pasien dalam pengobatan
yaitu sebagai pengawas menelan obat sampai pasien dinyatakan sembuh oleh petugas Kesehatan
✓ Kompeten
1) saya membagikan leaflet sebagai penambah pengetahuan untuk pasien dan keluarga pasien
✓ Akuntabel
1) Saya akan mendokumentasikan hasil kegiatan dengan jujur
✓ Loyal
1) Dan meminta ijin untuk mendokumentasiakn segala kegiatan baik dokumen atau foto dengan menyamarkan identitas guna tetap menjaga privacy dan nama baik pasien
BUKTITAHAPANKEGIATAN1
Gambar4.55FotoLembarPemahamansebelumdan sesudahedukasi
Gambar4.58Fotodokumentasiforminformasi dan edukasipasiendankeluargaterintegrasirawatinap.
➢ Jumlah pasien TBC dari tanggal 31 Agustus 2022 s/d 12 September 2022 di ruang rawat inap Teratai 4 selatan sebanyak 7 pasien
➢ Sebelum edukasi terdapat 5 pasien Bersama keluarganya belum mengetahui apa itu TBC dan lainnya karena merupakan hal baru dan belumpernah mendapatkan edukasi sebelumnya. Dan terdapat 1 pasien bersama keluarganya hanya mengetahui apa yang di maksud dengan TBC, gejala TBC, cara penularannya namun tidak dengan yang lainnya dan 1 pasien dan keluarganya yang mengetahui tentang penyakit TBC dan gejalanya namun penjelasannya belum tepat karena hal tersebut merupakan hal baru dan mereka hanya mendengar istilah TBC itu dari orang- orang di sekitar bahwa TBC itu penyakit batuk yang menular.
➢ Setelah dilakukan edukasi kepada pasien bersama keluarganya mereka sudah memahami dan bisa menjawab semua pertanyaaan dari point-point materi edukasi dengan Bahasa mereka sendiri dan memiliki makna yang sama dengan wawancara via lisan. Mereka sangat kooperatif dan antusias saatdi berikan edukasi dan pasien bersemangatuntuksembuh
b. Tahapan Kegiatan
dan keluarga bersedia mendampingi pasien untuk menjadi PMO sampai pasien dinyatakan sembuh.
b. Pemberian link video agar dapat di akses dimanapun dan kapanpunagar dijadikanpenginggattentang pengobatan TBC danPMOdi rumah
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK
Tahapan kedua yaitu pemberian link video dan agar dapat di akses dimanapun dan kapanpun agar dijadikan pengingat tentang pengobatan TBC dan PMO dirumah. Dalam pemberian link penulis menerapkan nilaiberakhlak sebagai berikut :
✓ Harmonis
1) Saya membangun hubungan yang baik dengan pasien dan keluarga dengan memberikan link sebagai pengingat edukasi.
✓ Berorientasi Pelayanan
1) Saya memberikan link video dan leaflet yang mudah diakses sehingga dapat ditonton ulang sebagai pengingat pasien dan keluarga pasien mengenai pengobatan tuberculosis dan PMO
2) Saya meminta ijin dan waktu luang kepada pasien dan keluarga pasien untuk memberikan testimoni terhadap saya dalam memberikan edukasi dan siap menerima kritik dan saran untuk saya jadikan acuan untuk lebih baik kedepannya dalam memberikan edukasi dengan sangat ramah dan sopan
✓ Adaptif
1) saya mengembangkan kreativitas dalam media edukasi digital dengan meringkas semenarik mungkin dengan Bahasa yang mudah di mengerti untuk masyarakat umum.
✓ Loyal
1) dalam pemberian testimoni saya akan menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien akan tetap menjaga privacy baik pasien atau keluarga pasien.
Gambar4.61FotoPemberianLinkVideo
➢ Keluarga pasien dapat mempelajari materi edukasi yang sudah di berikan saat di rumah sakit untuk di pelajari lagi di rumah saatmereka lupa dapatmelihatleafletdan mengakses link video yang sudah diberikan.
➢ Beberapa Keluarga pasien memberikan testimoni edukasi yang sudah diberikan baik video maupun tulisan tangan.
https://drive.google.com/drive/folders/1XE5fBK2CMMWYDyKDjS2djP noxKVNtzQV Gambar4.62Linktestimoniedukasi
3 c. Berkonsultasi denganmentor
KeterkaitandenganNilai-nilaiDasarBerAKHLAK Tahapan ketiga yaitu berkonsultasi dengan mentor. Dalam melakukan konsultasi dengan mentor penulis menerapkan nilai berakhlak sebagai berikut :
✓ Harmonis
1) Saya melakukan konsultasi dengan mentor dengan komunikasi yang baik dan tetap menjaga sopan santun saat diruangan mentor agar tetap menjaga lingkungan kerja yang kondusif dan tidak mengganggu orang lain
✓ Kolaboratif
1) Saya akan membangun Kerjasama yang baik dengan mentor dalam konsultasi hasil edukasi dan Menyusun laporan
Kontribusi Terhadap
Tusi/ Tujuan Organisasi
Sesuai dengan Visi RSUP Fatmawati, yaitu menjadi rumah sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat
Misi RSUP Fatmawati yaitu:
1) Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien berkualitas dan berintegritas
2) Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.
3) Menyelengarakan tata kelola klinis dan manajemen yang baik
4) Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan evaluasi pemahaman pasien dan keluarga pasien sebagai
PMO merupakan penerapan dari nilai:
a. Peduli : bergerak untuk memenuhi kebutuhan pasien
b. Profesional : pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kompetensi.
c. Integritas : dilaksanakan secara jujur dan bertanggungjawab.
d. Komitmen : kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telahdisepakati dan berupaya melakukan seluruhkegiatansesuai dengan jadwal.
e. Teamwork : melibatkan pasien dan keluarga pasien pihak ketiga selama melaksanakan kegiatan.
f. Inovatif : dalam melakukan kegiatan selalu berupaya untuk menciptakan hal baru
Kaitan dengan
manajemen ASN dan
SMART ASN
Manfaat/ hasil capaian
Analisadampak
Kegiatan evaluasi pemahaman mengambarkan tugas ASN yaitu memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
Wujud Smart ASN dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah integritas, profesionalisme, dan hospitality.
Hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini adalah pasien dan keluarga pasien memahami dari edukasi yang telah di berikan dan keluarga pasien bersedia menjadi PMO
Apabila tidak menerapkan nilai-nilai berakhlak dalam kegitan ini maka akan menimbulkan komunikasi yang tidak efektif dan rencana kerja yang tidak jelas, dan media edukasi yang tidak efektif dan efisien
Apabilamerapkannilai-nilaiberakhlak dalam kegiatan ini maka komunikasi dengan mentor akan terjalin baik dan rencana-rencana
kerja terpaparkan dengan baik sehingga memudahkan Langkahlangkah kegiatan.
Hambatan HP pasien dan keluarga pasien tidak support untuk scan barcode, tidak dapat mengakses internet, keluarga pasien tidak memiliki HP, dan tidak bisa mengoperasikan HP.
Solusi Penulis mengirim link manual ke whatsapp keluarga pasien, mengetikkan langsung di youtube mengenai video, memutarkan video langsung di perangkat penulis, dan penulis memberikan alternatif testimoni dengan pembuatan video secara langsung atau dengan menulis di lembaran kertas sesuai dengan kemampuan pasien dan keluarga pasien
B. CapaianPelaksanaanAktualisasi Nilai-Nilai DasarPNS
Tabel4.10Capaianpelaksanaanaktualisasinilai-nilaidasarPNS
Kondisi core isu
Sebelum Aktualisasi Sesudah Aktualisasi
Sebelum dilakukan aktualisasi di ruang rawat
inap Teratai 4 selatan, pasien dan keluarga
pasien belum pernah mendapatkan edukasi
tentang TBC dan pengobatannya, keluarga pasien juga beranggapan bahwa penyakit
TBC merupakan penyakit yang tidak dapat di sembuhkan, bahkan keluarga tidak
mengetahui penyakit yang di derita dan belum mengetahui alasan sampai masuk di ruang isolasi.
Karena keterbatasan perawat yang berdinas di 4 selatan dengan jumlah perawat 1-2 orang yang berjaga di ruang high care unit/ isolasi TBC sehingga perawat belum memberikan edukasi dengan pasien serta belum adanya media edukasi yang lebih
efisen dan komunikatif yang dapat
Setelah dilakukan aktualisasi di ruang rawat inap Teratai 4 selatan, pasien dan keluarga
pasien menjadi paham mengenai TBC dan pengobatannya serta keluarga pasien bersedia untuk menjadi pengawas menelan obat untuk pasien dan pasien termotivasi untuk menjalani pengobatan sampai dinyatakan sembuh.
Dengan adanya media edukasi leaflet dan video baik dalam bentuk lembaran atau link yang mudah diakses, sangat membantu perawat khususnya yang berdinas di ruang high care unit / isolasi TBC 4 selatan yang
dengan keterbatasan perawat dapat membantu memberikan edukasi dengan penjelasan lewat video untuk dapat di akses dan dipahami, serta dapat melihat leaflet
membantu mempermudah edukasi kepada pasien yang dapat mempersingkat waktu.
bagi pasien dan keluarga pasien yang tidak dapat mengakses link media edukasi karena keterbatasan akses komunikasi / tidak memiliki handphone.
1. Individu / Peserta
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengembangkan kompetensi yang dimiliki, membentuk sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN yang sudah dipelajari dan membentuk pribadi peserta sebagai seorang perawat yang profesional.
2. Instansi
Dengan adanya media edukasi ini dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pasien dan keluarga pasien. Hal tersebut juga berkontribusi dalam terwujudnya visi misi RSUP Fatmawati yaitu Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berkualitas dan terintegrasi dengan melakukan edukasi terhadap pasien dan keluarga dengan media tentang pengobobatan tuberculosis dan pengawas menelan obat dengan media yang mudah diakses sehingga meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan membuat citra rumah sakit menjadi lebih baik.
3. Stakeholder
Dengan adanya optimalisasi edukasi pengobatan tuberculosis dan pengawas menelan obat media yang mudah diakses, membuat pasien dan keluarga menjadi lebih mudah dalam mendapatkan informasi tentang pengobatan tuberculosis dan pengawas menelan obat, hal ini juga membantu pasien untuk lebih patuh dalam pengobatan dan sembuh.
Kegiatan aktualisasi telah selesai dilakukan sejak 8 agustus sampai dengan 12 september 2022. Keterbatasan waktu membuat banyak hal masih perlu diperbaiki untuk waktu yang akan datang. Peserta berharap inovasi peserta yang sudah dibuat dapat bermanfaat dan terus diberikan kepada pasien dan keluarga pasien tidak berhenti begitu saja namun dapat dilanjutkan setelah berakhirnya masa aktualisasi.
Rencana tindak lanjut dari kegiatan aktualisasi ini adalah:
Tabel4.11RencanaTindakLanjut
Kegiatan Output Durasi
danwaktu Pihakyang terlibat
Monitoring
pelaksanaan
edukasi
pengobatan TBC
danPMOterhadap
pasien dan
keluargapasien
Terlaksananya
pelaksanaan edukasi
pengobatan TBC dan
PMO terhadap pasien
dan keluarga pasien
dengan media yang
sudah tersedia dan
perawat dapat
mendokumentasikannya
direkammedispasien
1Bulan Kepala
ruangan
dan teman
sejawat perawat di
ruang
rawat inap
Teratai 4
selatan
Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN ini disusun untuk memaparkan proses pencapaian yang telah dilakukan penulis terkait kegiatan yang telah ditentukan dalam rancangan aktualisasi yang telah diseminarkan pada 5 agustus 2022. Kegiatan telah dilaksanakan sepenuhnya selama masa aktualisasi di ruang rawat inap Teratai 4 selatan.
Seluruh kegiatan telah dilaksanakan dengan baik dan mencapai target 100%. Capaian target tersebut tidak lepas dari beberapa hambatan yang dihadapi. Hambatan dan kendala yang ditemui dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Peserta bekerja keras dan tanggung jawab dalam menemukan solusi dan tidak mudah putus asa ketika mendapat hambatan. Apabila hambatan tersebut tidak dapat diatasi sendiri, maka Peserta melakukan komunikasi yang baik antara pegawai dengan atasan untuk mencari solusi terbaik. Dari penerapan nilai-nilai BerAKHLAK selama aktualisasi, maka dapat meningkatkan kualitas diri sendiri yang sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan di RSUP Fatmawati. Dengan demikian, mempu menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang unggul yang dapat meningkatkan kinerja instansi
Setelah penerapan aktualisasi memberikan edukasi kepada pasien tuberculosis dan keluarga pasien sebagai pengawas menelan obat, diharapkan kegiatan tersebut dapat dilakukan secara terus-menerus mengingat manfaatnya dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien dan keluarga pasien serta mengurangi tingkat kecemasan pasien dan keluarga mengenai penyakit tuberculosis. Selain penerapan aktualisasi edukasi, diharapkan setelah kegiatan ini penulis dapat terus mengamalkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam bekerja dan kehidupan sehari-hari dan terus meningkatkannya. Diharapkan apa yang telah dilakukan oleh penulis dapat memotivasi rekan sejawat untuk mengamalkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK tersebut
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/174557/perpres-no-67-tahun-2021
https://rsupfatmawati.id/
https://snars.web.id/rs/panduan-cuci-tangan/
https://tbindonesia.or.id/wp-content/uploads/2021/06/NSP-TB-2020-2024-Ind_Final_BAHASA.pdf
https://upk.kemkes.go.id/new/launching-perpres-tentang-penanggulangan-tuberkulosis
https://www.kemkes.go.id/article/view/415/kebersihantangan-mempengaruhi-keselamatanpasien.html
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. ModulPelatihanDasarCalonCPNS: Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif:ModulPelatihanDasar CalonPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabel:ModulPelatihanDasar CalonPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. BerorientasiPelayanan:Modul PelatihanDasarCalonPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis:ModulPelatihanDasar CalonPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif:ModulPelatihanDasar CalonPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kompeten:ModulPelatihanDasar CalonPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal:ModulPelatihanDasar CalonPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ManajemenASN:ModulPelatihan DasarCalonPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. SmartASN:ModulPelatihanDasar CalonPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
LN.2021/No.166, jdih.setneg.go.id : 27 hlm
3. SPO PENGOBATAN TUBERKULOSIS DAN PENGAWAS MENELAN OBAT
Gambar yang berhubungan
dengan pasien dan keluarga
pasien baik foto kegiatan
ataupun identitas lainnya di tutup / disamarkan untuk
menjagaprivacypasien
8. DAFTAR PENERIMA EDUKASIGambar yang berhubungan dengan pasien dan keluarga pasien baik foto kegiatan ataupun identitas lainnya di tutup / disamarkan untuk menjaga privacy pasien
OPTIMALISASI EDUKASI TENTANG PENGOBATAN TUBERCULOSIS KEPADA PASIEN DAN KELUARGA PASIEN SEBAGAI
PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN PEMBUATAN MEDIA EDUKASI
DI RUANG RAWAT INAP TERATAI 4 SELATAN
RSUP FATMAWATI TAHUN 2022
DI SUSUN OLEH :
FITRIA PRININGSIH
NIP. 199612082022032003
PERAWAT TERAMPIL
RSUP FATMAWATI
BAPELKES CIKARANG
Berkonsultasi kepada mentor dan meminta Izin kepada kepala ruangan
mengenai isu dan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk menangani isu di ruang rawat inap Teratai 4
selatan (8 agustus 2022 s.d 10 agustus 2022)
TERLAKSANA
Mencari literatur materi pengobatan tuberculosis & PMO (Pengawas Menelan Obat)
11 agustus 2022 s.d 16 agustus 2022
Pembuatan media edukasi leaflet, materi edukasi kepada keluarga
pasien tentang PMO (Pengawas Menelan Obat)
17 agustus 2022 s.d 19 agustus 2022
01 02 03 04 05
Pembuatan media edukasi video
tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga
pasien sebagai PMO (Pengawas Menelan Obat)
20 agustus 2022 s.d 24 agustus 2022
TERLAKSANA & TERDAPAT
Sosialisasi ke tim keperawatan 4 selatan untuk membangun komitmen Bersama untuk menggunakan media edukasi leaflet dan video dengan melibatkan kepala ruangan
25 agustus 2022 s.d 30 agustus 2022
TERLAKSANA & TERDAPAT PERUBAHAN JADWAL (JADWAL SEBELUMNYA TGL 1 SEPT 2022) & PENAMBAHAN TAHAPAN KEGIATAN
TERDAPAT HAMBATAN DAN SOLUSI
06
Pelaksanaan edukasi tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO (Pengawas Menelan Obat)
31 agustus 2022 s.d 12
september 2022
07
Evaluasi Pemahaman pasien dan keluarga pasien sebagai PMO
31 agustus 2022 s.d 12
september 2022
TERLAKSANA
TERDAPAT HAMBATAN DAN SOLUSI
Berkonsultasi kepada mentor dan meminta Izin kepada kepala
ruangan mengenai isu dan rencana kegiatan yang akan dilakukan
untuk menangani isu di ruang rawat inap Teratai 4 selatan
TAHAPAN KEGIATAN 1
Berkonsultasi dengan mentor
mengenai isu dan rencana
kegiatan untuk menangani isu
TAHAPAN KEGIATAN
Meminta Izin kepala ruangan
Ber A K H L A K
2
Mencari literatur materi pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO (Pengawas Menelan Obat)
TAHAPAN KEGIATAN 1
Mencari SPO pengobatan tuberculosis
dan Pengawas menelan obat (PMO)
di RSUP Fatmawati
TAHAPAN KEGIATAN 2
Mencari materi tentang
Pengobatan Tuberculosis dan
Pengawas Menelan Obat (PMO)
SPO Pengobatan Tuberculosis & PMO
Literature Materi Pengobatan
Tuberculosis & PMO
Mencari literatur materi pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO (Pengawas Menelan Obat)
TAHAPAN KEGIATAN 3
Merangkum literatur pengobatan
tuberculosis dan PMO
TAHAPAN KEGIATAN 4
Melakukan konsultasi dengan mentor terkait materi
A K H L A K
Konsultasi dengan mentor terkait materi
Pembuatan media edukasi leaflet tentang pengobatan tuberculosis
kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO (Pengawas
Menelan Obat)
TAHAPAN KEGIATAN 1
Membuat format leaflet
TAHAPAN KEGIATAN 2
Konsultasi mengenai format
leaflet dengan mentor
Konsultasi dengan mentor terkait format leaflet
Proses pembuatan leaflet dan Format leaflet
Pembuatan media edukasi leaflet tentang pengobatan tuberculosis
kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO (Pengawas Menelan Obat)
TAHAPAN KEGIATAN 3
Merevisi beberapa bagian dari
desain format leaflet sesuai
editing leaflet
Ber A K H L A K
Pembuatan media edukasi video tentang pengobatan tuberculosis
kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO (Pengawas
Menelan Obat)
TAHAPAN KEGIATAN 1
Membuat draft video
TAHAPAN KEGIATAN 2
Konsultasi draft video dengan
mentor
Proses pembuatan draft video & Draf video
Konsultasi dengan mentor terkait draft video
Pembuatan media edukasi video tentang pengobatan tuberculosis
kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO (Pengawas
Menelan Obat)
Konsultasi media edukasi dengan
unit-unit lain
Konsultasi dengan KA.Sub Instalasi
Konsultasi dengan Promosi Kesehatan RS
Konsultasi dengan KSM Paru
TAHAPAN KEGIATAN 4
Merevisi beberapa bagian media edukasi video dan leaflet sesuai masukan mentor dan unit-unit lain.
Pembuatan media edukasi video tentang pengobatan tuberculosis
kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO (Pengawas Menelan Obat)
Foto editing leaflet dan video
Screenshot whatsapp dengan mentor dan tim PKRS mengenai media edukasi yang sudah direvisi
Media edukasi leaflet dan video sudah di perbaiki sesuai arahan mentor dan pihak unit lain
Pembuatan media edukasi video tentang pengobatan tuberculosis
kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO (Pengawas Menelan Obat)
TAHAPAN KEGIATAN 5
Mencetak leaflet dan mengupload
di g.drive & video di youtube
Sosialisasi media edukasi ke tim keperawatan 4 selatan untuk
membangun komitmen Bersama dengan melibatkan kepala ruangan
TAHAPAN KEGIATAN 1
Mengundang tim keperawatan 4
selatan untuk menghadiri
sosialisasi dengan berkoordinasi
dengan kepala ruangan
kolaborasi dengan kepala ruangan penandatangan
undangan untuk mengundang tim keperawatan 4 selatan
TAHAPAN KEGIATAN 2
Menyiapkan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan
untuk sosialisasi
tersedianya sarana dan prasarana
Sosialisasi media edukasi ke tim keperawatan 4 selatan untuk
membangun komitmen Bersama dengan melibatkan kepala ruangan
TAHAPAN KEGIATAN 3
Melakukan sosialisasi penggunaan media edukasi
TAHAPAN KEGIATAN 4
Evaluasi kegiatan sosialisasi
Foto kegiatan & Daftar Hadir
Sosialisasi media edukasi ke tim keperawatan 4 selatan untuk
membangun komitmen Bersama dengan melibatkan kepala ruangan
TAHAPAN KEGIATAN 5
Tanda tangan untuk membangaun
komitmen Bersama dalam
penggunaan media edukasi
Tanda tangan komitmen Bersama
Memperbaiki media edukasi
sesuai masukan dari sosialisasi
Sosialisasi media edukasi ke tim keperawatan 4 selatan untuk
https://drive.google.com/drive/folders/1AZYaUcjbduRf8jeVEFIjGar3m
47Ltx6h
Testimoni perawat
Foto dokumentasi mengirimkan hasil perbaikan
sesuai masukan kepala ruangan dan
dokumentasi share media edukasi ke grup whatsapp tim keperawatan 4 selatan
Media edukasi Leaflet sebelum di perbaiki
sesuai masukan peserta
Media edukasi Leaflet sudah di perbaiki
sesuai masukan peserta
Pembuatan media edukasi video materi edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang PMO (Pengawas Menelan Obat)
TAHAPAN KEGIATAN 7
Berkonsultasi dengan mentor hasil
sosialisasi
konsultasi dengan mentor
Ber A K H L A K
Pelaksanaan edukasi tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO
TAHAPAN KEGIATAN 1
Melakukan persiapan peralatan
edukasi sebelum melakukan
edukasi kepada pasien dan keluarga pasien
TAHAPAN KEGIATAN 2
Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien
Peralatan Edukasi
6
Pelaksanaan edukasi tentang pengobatan tuberculosis kepada pasien dan keluarga pasien sebagai PMO
TAHAPAN KEGIATAN 3
Berkonsultasi dengan mentor
Ber A K H L A K
Evaluasi Pemahaman pasien dan keluarga pasien sebagai PMO
TAHAPAN KEGIATAN 1
Melakukan review kepada pasien
dan keluarga pasien mengenai
materi edukasi
Foto dokumentasi form informasi dan edukasi pasien dan keluarga terintegrasi rawat inap.
TAHAPAN KEGIATAN 2
Pemberian link video agar dapat di akses dimanapun dan kapanpun agar dijadikan
penginggat tentang pengobatan
TBC dan PMO di rumah
https://drive.google.com/drive/folders/1XE5fBK
2CMMWYDyKDjS2djPnoxKVNtzQV
TAHAPAN KEGIATAN 2
Berkonsultasi dengan mentor
Evaluasi Pemahaman pasien dan keluarga pasien sebagai PMO
❖ Individu / Peserta : Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, mengembangkan kompetensi yang dimiliki yang berlandaskan dengan nilai-nilai dasar ASN
Kegiatan Output Durasi dan waktu Pihak yang terlibat
Monitoring
pelaksanaan edukasi
pengobatan TBC dan
PMO terhadap pasien
dan keluarga pasien
Terlaksananya pelaksanaan
edukasi pengobatan TBC
dan PMO terhadap pasien
dan keluarga pasien dengan
media yang sudah tersedia
1 Bulan Kepala
❖ Instansi : meningkatkan pelayanan & meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit dan membuat citra rumah sakit menjadi
lebih baik.
❖ Stakeholder : Dengan media yg mudah diakses membuat pasien dan keluarga menjadi lebih mudah dalam mendapatkan informasi
pengobatan TBC & PMO membantu pasien untuk lebih patuh dalam
pengobatan dan semangat sembuh.
dan perawat dapat
mendokumentasikannya di
rekam medis pasien
Adanya media edukasi & terlaksananya edukasi
ruangan dan teman sejawat perawat di ruang rawat inap Teratai 4 selatan
Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN
ini disusun untuk memaparkan proses
pencapaian yang telah dilakukan penulis
terkait kegiatan yang telah ditentukan
dalam rancangan aktualisasi yang telah
diseminarkan pada 5 agustus 2022.
Kegiatan telah dilaksanakan sepenuhnya
selama masa aktualisasi di ruang rawat
inap Teratai 4 selatan. Seluruh kegiatan
telah dilaksanakan dengan baik dan
mencapai target 100%.
Setelah penerapan aktualisasi memberikan
edukasi kepada pasien tuberculosis dan
keluarga pasien sebagai pengawas
menelan obat, diharapkan kegiatan
tersebut dapat dilakukan secara terusmenerus mengingat manfaatnya dalam
meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pasien dan keluarga pasien
serta mengurangi tingkat kecemasan
pasien dan keluarga mengenai penyakit
tuberculosis
