Mobilisasi Dini Pd Pasien Post Operasi Bedah Digestif Melalui Media Edukasi Leaflet & Video

Page 1

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 6

OPTIMALISASI MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST OPERASI BEDAH DIGESTIF

MELALUI MEDIA EDUKASI LEAFLET DAN VIDEO DI RUANG RAWAT INAP BEDAH

LANTAI 4 ZONA B INSTALASI PELAYANAN RAWAT INAP TERPADU

GEDUNG A RSUPN CIPTO MANGUNKUSUMO

DISUSUN OLEH :

MIFTAHUL HAYATI, A.Md. Kep NIP. 199402052022032003

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST

OPERASI BEDAH DIGESTIF MELALUI MEDIA EDUKASI LEAFLET DAN

VIDEO DI RUANG RAWAT INAP BEDAH LANTAI 4 ZONA B INSTALASI

PELAYANAN RAWAT INAP TERPADU GEDUNG A RSUPN CIPTO MANGUNKUSUMO

Telah di seminarkan

Tanggal 29 September 2022 di Bapelkes Cikarang

NIP 197712162006041001 NIP 197410311998032001 PENGUJI

Drg. Yana Yojana, MA

NIP. 197409132005012001

i
COACH MENTOR
Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si
Ns.Nurhayati
S.Kep , M.Kep

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah, rahmat dan karunia yang dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Aktualisasi

Optimalisasi Mobilisasi Dini pada Pasien Post Operasi Bedah Digestif melalui Media Edukasi

Leaflet dan Video di Ruang Rawat Inap Bedah lantai 4 Zona B Instalasi Pelayanan Rawat Inap Terpadu Gedung A Rumah Sakit Umum Pusat Nasional DR. Cipto Mangunkusumo.

Laporan pelaksanaan aktualisasi ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan untuk kelulusan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan 6. Penulis memperoleh bimbingan, dukungan, dorongan semangat serta bantuan yang sangat berarti dari berbagai pihak selama proses pembuatan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis hanturkan dengan segenap hati kepada :

1. Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang

2. dr. Lies Dina Liastuti Sp.JP, MARS,FIHA selaku Direktur Utama RSUPN Cipto Mangunkusumo

3. Ns.Nurhayati,S.Kep,M.Kepselaku mentor yangtelahbersediameluangkanwaktu,tenaga dan pikiran untuk memberikan ilmu dan masukan yang bermanfaat bagi penulis

4. Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si, selaku coach yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menyusun rancangan aktualisasi dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

5. Drg. Yana Yojana, selaku Ibu penguji yang telah bersedia menjadi penguji dalam seminar akhir pelaksanaan aktualisasi

6. Ns. Siti Aisyah, M.Kep, Sp.KMB, selaku Clinical Case Manager keperawatan di unit kerja penulis yang telah bersedia diajak berdiskusi selama proses penyusunan rancangan aktualisasi dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

7. Enung Nana S, S.Kep, Ners selaku kepala ruangandi unit kerja penulis yang telah bersedia diajak berdiskusi selama proses penyusunan rancangan aktualisasi dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

8. Semua Ibu Ketua Tim Perawat di unit kerja penulis yang telah bersedia diajak berdiskusi selama proses penyusunan rancangan aktualisasi dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

9. Seluruh teman-teman perawat di Instalasi Pelayanan Rawat Inap Terpadu Gedung A lantai

4 zona B RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo yang telah memberikan dukungan.

10.Seluruh fasilitator yang telah memberikan ilmu-ilmu terkait materi yang dibutuhkan untuk menyusun laporan ini dengan sangat baik.

11.Seluruh pegawai dan staf dan panitia Bapelkes Cikarang yang ramah dan membantu penulis jika ada kesulitan.

ii
KATA PENGANTAR

12.Seluruh anggota keluarga yang telah memberikan dukungan moral maupun finansial kepada penulis.

13.Seluruh teman-teman Pendidikan dan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan 6 Bapelkes Cikarang 2022.

14.Seluruhpihakyangtelahmembantupenyelesaianlaporanpelaksanaanaktualisasi ini,yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa makalah masih banyak kekurangan karena keterbatasan penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan demi sempurnanya makalah ini.

Jakarta, 28 September 2022

Peserta,

NIP.199402052022032003

iii
iv DAFTAR ISI Hal LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................i KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
ISI .................................................................................................................iv
TABEL………………………………………………………………………………………………………….vi DAFTAR GAMBAR …vii
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………. viii
I PENDAHULUAN
Latar Belakang……………………………………………………………………………………………….1
Tujuan umum………………………………………………………………………………………………..3 1.3. Tujuan Khusus……………………………………………………………………………………………….3
Manfaat…………………………………………………………………………………………………………3 1.5. Ruang Lingkup…………………………………………………………………………………….…………4
II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
Organisasi/ Instansi kerja…………………………………………………………………………………5
Visi dan Misi………………………………………………………………………………………………5
DAFTAR
DAFTAR
DAFTAR
BAB
1.1.
1.2.
1.4.
BAB
2.1.
A.
Makna Nilai
Perilaku…………………………………………………………………….7
B. Nilai,
dan
Organisasi
Tugas
Fungsi Organisasi……………………………………………………………………….8
Profil Peserta………………………………………………………………………………………………….10
III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
Identifikasi, dan Deskripsi Isu………………………………………………………………………….12
Memilah Isu…………………………………………………………………………………………………..15
Analisis Isu……………………………………………………………………………….……………………17 3.4. Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan Sebagai Pemecahan Isu…….…………………….18
IV RANCANGAN AKTUALISASI
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS………………………………………………………19 4.2. Matrik Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi 39
C. Struktur
……………………………………………………………………………………8 D.
dan
2.2.
BAB
3.1.
3.2.
3.3.
BAB
4.1.
v 4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi……………………………………39 BAB V CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI 5.1. Penjelasan Perubahan (jikaada)………………………………………………………………………40 5.2. Pelaksanaan Aktualisasi……………………………………………………………………………………41 5.3. Capaian Penyelesaian CoreIsu…………………………………………………………………………91 5.4. Manfaat Terselesaikannya CoreIsu…………………………………………………………………..93 BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT 6.1. Penetapan Isu lanjutan/Alternatif…………… 94 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………..96 7.2. Saran 98 REFERENSI…………………………………………………………………………………………99 LAMPIRAN………………………………………………………………………………………..100

DAFTAR TABEL

vi
Tabel 2.1 Nilai, Makna Nilai dan Perilaku Utama RSCM dan FKUI………………………………...7 Tabel 3.2 Analisis Isu Dengan Metode USG…………………………………………………………… 16 Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi NND PNS (BerAKHLAK) 20 Tabel 4.2 Matrik Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi .39 Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi……………………………39 Tabel 5.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi……………………………………………………………………..40 Tabel 5.2 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 1…………………………………………………………..41 Tabel 5.3 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 1……………………………………………………..46 Tabel 5.4 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 2…………………………………………………………..48 Tabel 5.5 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 2 .54 Tabel 5.6 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 3 …………………………..57 Tabel 5.7 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 3 62 Tabel 5.8 Pelaksanaan Kegiatan 4…………………………………………………………………………..66 Tabel 5.9 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 4………………………………………………………72 Tabel 5.10 Pelaksanaan Kegiatan 5 75 Tabel 5.11 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 5 .85 Tabel 6.1 Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi………………………………………………… 95
vii
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSCM.....................................................................8 Gambar 2.2 Diagram Fishbone………………………………………………………………………………17
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi Oleh Mentor.....................101

Lampiran 2. Media Leaflet Mobilisasi Dini………………………………………………………………106

Lampiran 3. Absensi Peserta Sosialisasi………………………………………………………………..108

viii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintahdenganperjanjiankerjayangbekerja padainstansi. Dalamrangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan yang memiliki integritas, profesional, memiliki nilai dasar BerAKHLAK, beretika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sesuai UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN. Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam berbagai kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan dan lain sebagainya. Setiap ruang pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup nasional. Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) dan peraturan kepala lembaga administrasi negara nomor 21 tahun 2016; CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal ditempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi).

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkarakter dibentuk dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK), sebagai bagian dari birokrasi pemerintahan memiliki peran memberi pelayanan yang profesional kepada masyarakat luas sebagai wujud peran, tugas dan tanggung jawab sebagai profesi perawat. Penerapan nilai dasar

1

BerAKHLAK lebih mengutamakan peningkatan mutu kerja ASN yang masih dianggap kurang oleh masyarakat. BerAKHLAK merupakan nilai-nilai dasar yang diharapkan mampu membentuk pribadi ASN yang lebih baik. Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara di lingkungan Rumah Sakit, penulis dituntut untuk mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN dalam melakukan tugasnya. Seorang perawat dituntut untuk melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien, dimana proses atau rangkaian kegiatan yang diberikan menggunakan pendekatan ilmiah keperawatan berdasarkan kode etik dan standar praktik keperawatan. Proses Asuhan Keperawatan meliputi tahap pengkajian, identifikasi masalah keperawatan, menetapkan diagnosa keperawatan, menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan keperawatan, melakukan evaluasi dan melaksanakan pendokumentasian seluruh asuhan keperawatan.

Visi RSUPN Cipto Mangunkusumo adalah menjadi rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional terdepan dalam layanan, pendidikan dan penelitian yang berstandar Internasional. Salah satu layanan yang ada di RSUPN Cipto Mangunkusumo adalah layanan pengobatan melalui operasi. Pasien post operasi memerlukan perawatan yang maksimal untuk mempercepat pengembalian fungsi tubuh salah satunya adalah dengan melakukan mobilisasi dini. Mobilisasi dini adalah peningkatan dan bantuan berjalan untuk menjaga atau mengembalikan fungsi tubuh otonom dan volunter selama pengobatan dan pemulihan dari penyakit atau cidera (Nurjanah, 2013).

Pada pasien setelah operasi laparatomi (tindakan pembedahan pada perut) misalnya seorang pasien memerlukan perawatan yang maksimal demi mempercepat proses penyembuhan luka bedah dan penyembuhan fisik pasien itu sendiri. Pasien dengan pasca operasi biasanya lebihsering berbaring di tempat tidur karena rasa nyeri dan mempunyai rasa takut untuk bergerak. Kebanyakan dari pasien masih mempunyai kekhawatiran kalau tubuh digerakkan pada posisi tertentu pasca operasi akan mempengaruhi luka operasi seperti rasa takut jahitan luka akan lepas dan luka lama sembuh. Padahal salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan pasien pasca operasi dan mencegah komplikasi adalah dengan melakukan mobilisasi dini. Mobilisasi segera secara bertahap sangat berguna untuk proses penyembuhan luka dan mencegah komplikasi, mencegah decubitus, dan merangsang peristaltik usus, memperlancar peredaran darah, dan mempertahankan fungsi tubuh. Oleh karena itu diperlukan peran perawat sebagai edukator untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang pentingnya mobilisasi dini pasca operasi sesuai dengan uraian tugasnya yaitu melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan.

2

Berdasarkanuraiandiatas,makapenulis mengangkatisu: Belumoptimalnya

pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif. Untuk dilakukanintervensi penyelesaian,penulis memuatrancanganaktualisasi dan habituasi dengan judul “Optimalisasi Mobilisasi Dini pada Pasien Post Operasi Bedah Digestif melalui Media Edukasi Leaflet dan Video di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo.

1.2. Tujuan umum

Sebagai pelayan masyarakat, penulis diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan mengetahui kedudukan dan peran profesi ASN dalam NKRI (manajemen ASN, whole of government, pelayanan publik). Serta dengan responsif memberikan pelayanan kepasien dan bekerjasama dengan sejawat membentuk perubahan yang positif di lingkungan kerja.

1.3. Tujuan Khusus

1) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien serta mampu mobilisasi dini pasca operasi.

2) Meningkatkan pemahaman pasien tentang tahapan mobilisasi dini pasca operasi

1.4. Manfaat

Manfaat aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II

a. Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) sebagai landasan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

b. Menjadi perawat yang mampu menjalankan fungsi sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan professional

2. Bagi Institusi tempat kerja

a. Mendukung visi dan misi RSUPN Cipto Mangunkusumo

b. Membantu mengoptimalkan edukasi tentang mobilisasi dini pasca operasi bedah digestif di Ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A

3

3. Bagi Pasien dan keluarga

a. Pasien/keluarga mendapatkan pelayanan yang optimal dari petugas kesehatan di Ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A

b. Meningkatnya pengetahuan pasien keluarga tentang mobilisasi pasca operasi

1.5. Ruang Lingkup

Mobilisasi dini pasca operasi merupakan proses aktifitas yang dilakukan setelah operasi dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur,duduk,turun dari tempat tidur, sampai berjalan. Mobilisasi dini juga didefinisikan sebagai suatu pergerakan, perubahan posisi, atau adanya kegiatan yang dilakukan pasien setelah beberapa jam post/pasca operasi. Kebanyakan dari pasien masih mempunyai kekhawatiran kalau tubuh digerakkan pada posisi tertentu pasca operasi akan mempengaruhi luka operasi seperti rasa takut jahitan luka akan lepas dan luka lama sembuh. Padahal salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan pasien pasca operasi dan mencegah komplikasi adalah dengan melakukan mobilisasi dini.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengangkat isu : Belum optimalnya pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif. Untuk dilakukan intervensi penyelesaian, penulis membuat rancangan aktualisasi dan habituasi dengan judul “Optimalisasi Mobilisasi Dini pada Pasien Post Operasi Bedah Digestif melalui Media Edukasi Leaflet dan Video di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4 zona B RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo”.

RuangLingkupPelaksanaankegiatanaktualisasiinidilaksanakandi ruangrawat inap bedah lantai 4 zona B RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo terhitung mulai tanggal 8 Agustus s/d 12 September 2022 dengan kriteria pasien post operasi bedah digestif.

4

BAB II

GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

2.1. Organisasi/ Instansi kerja

Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo merupakan rumah sakit rujukan nasional yang terletak di jalan Diponegoro No. 71, Kenari Senen Kota Jakarta Pusat. RSCM memiliki sejarah panjang. Pada tahun 1896, Dr. H Roll ditunjuk sebagai pimpinan pendidikan kedokteran Batavia, saat itu laboratorium dan sekolahdokter Jawamasihberadasatupimpinan.Kemudiantahun1910,sekolahdasar Jawa berubah menjadi sekolah STOVIA, cikal bakal sekolah kedokteran Universitas Indonesia. Pada tanggal 19 November 1919 didirikan CBZ (Centralle Burglijke Ziekenhuise) yang disatukan dengan STOVIA. Sejak itu penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kedokteran semakin maju, dan berkembang fasilitas pelayanan kedokteran spesialistik bagi masyarakat luas. Bulan Maret 1942, saat Indonesia diduduki Jepang, CBZ dijadikan rumah sakit perguruan tinggi. Pada tahun 1945, CBZ diubah menjadi Rumah Sakit Oemoem Negeri (RSON), tahun 1950 RSON diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP). Pada tanggal 17 Agustus 1964, Menteri

Prof. Satrio, meresmikan RSUP menjadi rumah sakit Tjipto Mangunkusumo (RSTM), sejalan dengan berkembangnya ejaan bahasa Indonesia, maka diubah menjadi RSCM.

Pada tanggal 13 Juni 1994, sesuai SK Menkes berubah namanya menjadi RSUP

Nasional Dr Cipto Mangunkusumo. Berdasarkan PP nomor 116 tahun 2000, tanggal 12

Desember 2000 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo ditetapkan sebagai perusahaan

jawatan (Perjan) Dr. Cipto Mangunkusumo kemudian selanjutnya seiring berkembangnya zaman menjadi Badan Layanan Umum.

RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta merupakan

RSUP Tipe A sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dalam melaksanakan tugasnya RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menyelenggarakan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan pelayananmedis dan penunjang medis, pengelolaan pelayanan keperawatan, pengelolaan pelayanan non medis, pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan, pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa, pengelolaan

5

sumber daya manusia, pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat, pelaksanaan kerja sama, pengelolaan sistem informasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, dan pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit.

RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dipimpin oleh direktur utama.

Susunan organisasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta terdiri atas direktorat pelayanan medik, keperawatan, dan penunjang, direktorat sumber daya manusia, pendidikan, dan penelitian, direktorat keuangan dan barang milik Negara dan direktorat perencanaan, organisasi, dan umum. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi rumah sakit, direktur utama dapat membentuk instalasi setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal. Instalasi merupakan unit pelayanan nonstructural yang bertanggung jawab kepada direktur. Instalasi dipimpin oleh seorang kepala. Kepala dalam melakukan tugasnya dibantu oleh pejabat fungsional. Di lingkungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dapat ditetapkan jabatan fungsional sesuai dengankebutuhanyangpelaksanaannyadilakukansesuai denganketentuanperaturan perundang-undangan. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas memberikan pelayanan fungsional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi direktur sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan. Setiap unsur di lingkungan RSUPN Dr. Cipto

Mangunkusumo Jakarta dalam melaksanakan tugasnya harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan RSUPN Dr. Cipto

Mangunkusumo Jakarta maupun dalam hubungan dengan instansi lain yang terkait. Pada aspek manajemen mutu layanan, RSCM memperoleh sertifikat akreditasi penuh tingkat lengkap. Kemudian April tahun 2016 sampai April tahun 2019, RSCM mendapat akreditasi internasional yaitu Joint Commission International, tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 akreditasi KARS, dan tahun 2015 sampai dengan 2018 ReAkreditasi KARS dengan lulus bintang lima. Pada tahun 2017 mendapatkan

penghargaan Gold champion of Indonesia WOW Brand 2015 dengan kategori Jakarta lokal general hospital dan the best champion of jabodetabek WOW service excellence award dengan kategori general hospital.

Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional terdepan dalam layanan, pendidikan dan penelitian yang berstandar Internasional.

6
A. Visi dan Misi Visi :

Misi :

Untuk mewujudkan visi RSCM, maka dirumuskan 5 (lima) misi RSCM, yaitu:

 Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional berstandar. Internasional

 Menyelenggarakan layanan kesehatan semesta berbasis institusi maupun komunitas melalui AHS (Academic Health System).

 Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kedokteran dan kesehatan unggul.

 Menyelenggarakan rumah sakit berbasis Smart Hospital.

 Menyelenggarakan sistem manajemen RS dengan tata kelola yang andal dan akuntabel.

B. Nilai, Makna Nilai dan Perilaku Utama RSCM dan FKUI

Nilai budaya yang ada di RSCM adalah integritas, profesionalisme, kepedulian, kolaborasi keunggulan.Berikuttabel mengenaiNilai,MaknaNilai danPerilaku UtamaRSCM dan FKUI.

Tabel 2.1 Nilai, Makna Nilai dan Perilaku Utama RSCM dan FKUI

No Nilai Makna nilai Perillaku utama

1 Integritas Keselarasan antara perkataan dan perbuatan sesuai etika, moral, dan kemanusiaan

2 Profesionalisme Kompeten dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas

 Beriman dan bertakwa

 Jujur dan konsisten

 Memegang teguh etika

 Kompeten dan belajar berkelanjutan

 Bertanggungjawab dan berdedikasi

 Disiplin dan taat pada aturan

3 Kepedulian Melayani dengan empati, tulus, dan peduli

4 Kolaborasi Bekerja sama secara terpadu dalam kesetaraan untuk mencapai tujuan Bersama

 Peduli dan empati

 Cepat tanggap

 Saling menghargai

 Proaktif bekerja sama

 Saling menolong dan bersinergi

 Integrasi dalam kesetaraan

7

5 Keunggulan Menghasilkan yang terbaik

secara kreatif, inovatif dan berkelanjutan

• Berorientasi pada standar

tertinggi

• Inovatif, kreatif dan mutakhir

• Terbuka terhadap perubahan

dan berwawasan ke depan

C. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSCM

D. Tugas dan Fungsi Organisasi

a. Organisasi

RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menyelenggarakan fungsi:

8

 Penyusunan rencana program dan anggaran

 Pengelolaan pelayanan medis

 Pengelolaan pelayanan penunjang medis

 Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis

 Pengelolaan pelayanan keperawatan

 Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan

 Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dibidang pelayanan kesehatan

 Pengelolaan keuangan dan barang milik Negara

 Pengelolaan sumber daya manusia

 Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat

 Pelaksanaan kerja sama

 Pengelolaan sistem informasi

 Pelaksanaan urusan umum

 Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

b. Unit Kerja

Gedung A merupakan Unit Rawat Inap Terpadu di RSUPN Cipto Mangunkusumo, yang di resmikan pada tanggal 08 Mei 2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Gedung A dipimpin oleh dr Erni Juwita sebagai kepala instansi dan membawahi Kasub Instalasi Administrasi & Keuangan, Kasub Instalasi Pelayanan, Kasub Instalasi Mutu & Keselamatan Pasien, dan Kasub Instalasi Umum & Operasional.

Gedung A terdiri dari 8 lantai dengan medical staff building, Zone A dan Zone B. Unit Rawat Inap Terpadu Gedung A menerapkan colour code (kode warna) pada bed manajemen di Electronic Health Record untuk memudahkan monitoring.

RanapBedah(lantai 4zonaB) Instalasi PelayananRawatInapTerpadu Gedung

A RSUPN Cipto Mangunkusumo adalah pelayanan rawat inap bedah laki-laki yang merawat pasien dari berbagai divisi seperti Bedah Digestif, Bedah Urologi, Bedah Orthopedi, Bedah thorak kardiovaskuler, dan Bedah mulut serta pelayanan ruang kemoterapi. SDM yang dimiliki Ranap Bedah lantai 4 zona B terdiri dari 41 perawat, 6 pekarya.Pelayananpasiendapatdilakukanbaikpasiendari dari IGDataupunpolirawat jalan.

c. Metode Pelayanan

Alur pelayanan Instalasi Pelayanan Rawat Inap Terpadu Gedung A yaitumelalui

IGD atau Rawat Jalan Terpadu diawali dengan pendaftaran di Unit Admisi, lalu di lakukan pengkajian oleh dokter atau perawat selanjutnya dilakukan pemeriksaan

9

diagnostik, konsultasi, pemeriksaan penunjang sebagai langkah awal prosedur atau

tindakan kepasien.

2.2. Profil Peserta

Penulis merupakan perawat pelaksana yang bekerja kurang lebih selama 7 tahun di RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo. Saat ini, jenjang karier penulis berada di PerawatKlinik(PK)IIKeperawatan Medikal Bedah. Kegiatanyang dicantumkanpenulis pada laporan rancangan aktualisasi ini bersumber pada Sasaran Kerja Pegawai (SKP). SKP merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai prestasi kerja seorang PNS sebagaimana diatur dalam PP No. 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS. Uraian SKP perawat terampil di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu

2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif

3. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman atau pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif

4. Memantau perkembangan pasien sesuai kondisinya (melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam rangka upaya preventif

5. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka melakukan upaya preventif

6. Memberikan oksigenasi sederhana

7. Memberikan bantuan hidup dasar

8. Melakukan pengukuran antropometri

9. Melakukan fasiltasi pasien dalam memenuhi kebutihan eliminasi

10.Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien

11.Melakukan mobilisasi posisi pasien

12.Mempertahankan posisi anatomis pasien

13.Melakukan fiksasi fisik

14.Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat

15.Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien

16.Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyaman pasien

17.Melakukan perawatan diri pasien

18.Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin

19.Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan

20.Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

10

21.Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care)

22.Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal

23.Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka, kematian

24.Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman

25.Melakukan dokumentasi pelaksanaan asuhan keperawatan

26.Melakukan kegiatan bantuan penanganan bencana dalam sitem penanganan bencana

27.Melakukan penanggulangan penyakit/wabah tertentu

28.Menyusun laporan pelaksanaan tugas

29.Menjadi anggota keperawatan sebagai anggota aktif

30.Mengikuti Seminar/Lokakarya Nasional/Internasional sebagai peserta

31.Membuat laporan insiden keselamatan pasien

11

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi, dan Deskripsi Isu

Sebelum penetapanjudul rancangan aktualisasi terlebihdahuludilakukan identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di RSUPN Cipto Mangunkusumo.

A. Belum optimalnya peran perawat dalam pendidikan kesehatan untuk menurunkan kecemasan pada pasien pre operasi di Ruang Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode

2022

Tugas dan fungsi perawat pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 yaitu melakukan pengjkajian pada individu, menentukan prioritas diagnosa keperawatan, melakukan pendidikan kesehatan, melakukan implentasi tindakan keperawatan. Salah satu implementasi tindakan keperawatan yaitu penilaian.

Berdasar hasil pengamatan di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo saat ini tingkat kecemasan pada pasien pre operasi masih sangat tinggi disebabkan oleh belum optimal dilakukan pendidikan kesehatan pada pasien pre operasi. Kondisi ini dibuktikan dengan dari beberapa orang yang akan dilakukan tindakan operasi kepada dirinya mengalami perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah, frekuensi nadi dan pernapasan,gerakan gerakan tangan yang tidak terkontrol, gelisah, menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali, susah tidur, dan sering berkemih. Jika hal ini dibiarkan maka akan berdampak pada pelayanan publik yang kurang baik dan dapat berakibat buruk terhadap induksi anastesi selama tindakan operasi berlansung dan pemulihan pasien dengan kata lain dapat menggagalkan tindakan operasi yang berakibat fatal yaitu kematian. Hal ini terjadi karena masih rendah nya peran perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan untuk menurunkan cemas pasien pre operasi.

Permasalahan pasien pre operasi yang mengalami kecemasan dapat berkurang atau menurun dengan adanya peningkatan peran perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan untuk menurunkan kecemasan tersebut.

Keterkaitan dengan agenda 3 adalah dalam melaksanakan tugasnya perawat harus memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya. Selain itu, perawat harus memiliki sifat solutif, jujur, bertanggung jawab dan professional dalam melayani

12

(Manajemen ASN). Perawat memberi edukasi terkait manajemen ansietas pre operasi, kemudian perawat mengisi bukti dokumentasi edukasi pada Hospital InformationSystem(Smart ASN)

B. Belum optimalnya pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif di Ruang Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung

A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022

Masalah kesehatan terus berkembang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Selain itu, masyarakat yang juga semakin dinamis mengikuti perkembangan IPTEK menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Walaupun IPTEK semakin berkembang namun tidak menutup kemungkinan dalam menangani suatu penyakit masih kurang maksimal, terutama pada pasien setelah operasi yang memerlukan penanganan menyeluruh.

Sebagian besar pasien setelah operasi akan merasa keberatan jika dianjurkan untuk mobilisasi dini dikarenakan masih takut dengan luka jahitannya, namun perlu diketahui bahwa beberapa hal bisa terjadi apabila tidak segera melakukan mobilisasi dini diantaranya (Pristahayuningtyas, 2015) penyembuhan luka menjadi lama, kulit di bagian punggung menjadi lecet akibat terlalu lama berbaring, badan menjadi mudah lelah dan terasa pegal akibat kurang gerak, lama perawatan di rumah sakit bertambah. Mobilisasi dini ini bisa dilakukan mulai dari dengan melakukan latihan pernapasan sederhana, mengubah posisi berbaring menjadi miring kanan atau kiri, juga menegakkan kepala hingga perut setinggi 30 derajat , 45 derajat dan seterusnya secara bertahap. Selanjutnya, pasien bisa mulai diajarkan berdiri, berjalan, dan melakukan aktifitas lain yang ringan, tentunya dengan tetap diawasi.

Pengamatanawal yangdilakukanpenulis padatanggal 25juli 2022 ruangrawat inap bedah (lantai 4 zona B) juga melakukan wawancara dengan perawat diruangan tersebut, hasil wawancara perawat ruangan mengatakan bahwa pasien post operasi bedah digestif yang mempunyai rentang perawatan yang lama dikarenakan tidak melakukan mobilisasi, ada 1 kasus yang pulang tiga hari setelah operasi dan 1 kasus yang pulang pada hari ke empat belas setelah operasi, perawat ruang bedah lantai 4 zona B juga mengatakan rata-rata pasien pulang biasanya pada hari ke-3 sampai hari ke-5 setelah operasi. Berdasarkan data yang didapatkan di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B, penulis mendapatkan informasi dari 10 pasien yang baru

13

mengalami operasi bedah, 7 pasien mengatakan bahwa mereka sangat takut untuk melakukan mobilisasi dini pasca operasi. Hal ini disebabkan karena pasien merasa sangat kesakitan saat bergerak pasca efek anastesi operasi tersebut hilang. Disamping itu, Pasien juga mengungkapkan kekhawatiran jahitan luka bekas operasi akan meregang atau terbuka jika mereka melakukan mobilisasi pasca operasi. Sehingga dalam melakukan aktivitas enggan bergerak dan hanya berada diatas tempat tidur saja.

Hal yang diharapkan dari melakukan mobilisasi dini segera setelah tindakan operasi adalah mencegah konstipasi atau sembelit, memperlancar peredaran darah, membantu pernapasan menjadi lebih baik, mempercepat penutupan jahitan setelah operasi, mengembalikan aktivitas pasien agar dapat bergerak normal dan memenuhi kebutuhan gerakharian,mengembalikan tingkat kemandirian pasiensetelah operasi.

Tidak hanya pada pasien setelah tindakan pembedahan perut saja, mobilisasi dini juga memiliki peran yang sangat penting bagi pasien patah tulang setelah operasi. Umumnya pasien patah tulang dianjurkan untuk istirahat total dan membatasi aktivitas (imobilisasi) selama 24 – 48 jam setelah operasi namun setelah itu pasien dianjurkan segera melakukan mobilisasi dini (Maharani & Waluyo,2013). Tentunya mobilisasi dini memiliki manfaat yang luar biasa bagi pasien yaitu menjadi lebih sehat dan mengurangi rasa nyeri setelah operasi disamping pemberian obat anti nyeri.Selainitu,mobilisasi dini jugadapatmempercepatpenyembuhan terutama luka jahitan operasi.

Keterkaitan dengan agenda 3 adalah dalam melaksanakan tugasnya perawat harus memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya. Selain itu, perawat harus memiliki perilaku melayani dengan sikap hormat, sopan, dan memberikan informasi secara benar dan tidak meyesatkan (Manajemen ASN).

C. Belum optimalnya pelaksanaan personal hygiene pada pasien dengan bedrest, total care di Ruang Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B IPRIT

Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022

Kebutuhan personal hygiene merupakan kebutuhan dasar manusia yang senantiasa harus terpenuhi. Personal hygiene merupakan kebutuhan utama dalam memelihara kesehatan seseorang. Kebutuhan personal hygiene tidak hanya dibutuhkan untuk orang yang sehat, tetapi juga untuk orang yang sakit. Personal hygiene adalah upaya yang dilakukan individu untuk memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya baik secara fisik maupun mental.

14

Kebutuhan personal hygiene pasien yang harus terpenuhi selama dirawat dirumah sakit adalah mandi, menggosok gigi, mencuci rambut, membersihkan kuku, toileting, dan mengganti pakaian. Kebutuhan personal hygiene apabila tidak terpenuhi maka akan menimbulkan masalah pada pasien yaitu masalah pada fisik dan psikososial. Masalah pada fisik meliputi gangguan integritas kulit, gangguan mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan pada kuku. Tujuan dari dilakukannya personal hygiene pada pasien adalah membuat klien menjadi bersih dan nyaman, mencegah infeksi, mempertahankan integritas jaringan serta pasien menjadi tenang dan rileks.

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa perawat yang tidak memperhatikan kebutuhan dasar pasien parsial dan total care seperti personal hygiene. Berdasarkan hasil sampling pengamatan ke 10 perawat, 6 perawat mampu laksana dan 4 perawat tidak mampu laksana. Namun kebutuhan dasar personal hygiene pasien dibantu oleh keluarga. Perawat memiliki peran yang sangat penting dalam pemberian Asuhan Keperawatan termasuk tindakan personal hygiene. Hal ini sesuai Sasaran Kerja Pegawai yang ke 17 yakni melakukan perawatan diri pasien.

Keterkaitan dengan agenda 3 adalah dalam melaksanakan tugasnya perawat harus memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya. Selain itu, perawat harus memiliki sikap konsisten dan konsekuen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kerja (Manajemen ASN).

3.2. Memilah Isu

Dalam melakukan memilah isu saya menggunakan metode USG yaitu Urgency, Seriousness, Growth yang merupakan suatu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Penilaian menggunakan skor dengan skala 1-5. Isu dengan perolehan total nilai terbanyak akan menjadi prioritas. Pengertian USG adalah sebagai berikut:

a. Urgency

Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Dapat disimpulkan bahwa urgency ini dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidaknya masalah tersebut diselesaikan.

b. Seriousness

Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Dapat disimpulkan bahwa seriousness ini berkaitan dengan keseriusan

15

masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.

c. Growth

Seberapa besar kemungkinanmemburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Dapat disimpulkan bahwa growth merujuk pada perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikianrupa sehingga sulit untuk dicegah atau tidak

Tabel 3.2 pemilahan prioritas isu melakukan teknik USG :

No

1 Belum optimalnya peran perawat dalam pendidikan kesehatan untuk menurunkan kecemasan pada pasien pre operasi di Ruang

Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022

2 Belum optimalnya pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif di Ruang

Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022

3 Belum optimalnya pelaksanaan personal hygiene

pada pasien dengan bedrest, total care di Ruang

Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung

III

Dalam menentukan tingkat prioritas masalah dilakukan dengan cara memberikan skor di tiap isu secara vertikal, dengan ketentuan skor/skala sebagai berikut :

 1= Sangat Tidak Urgent

 2 = Kurang Urgent

 3 = Cukup Urgent

 4 = Urgent

 5 = Sangat Urgent.

16
Isu Teridentifikasi Kriteria skor Jumlah nilai Peringkat kualitas U S G
5
4 4 13 II
5 5 4 14
I
4 4 4 12
A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022

Berdasarkan teknik analisa USG yang telah dilakukan terlihat bahwa isu mengenai

“Belum Optimalnya Pelaksanaan Mobilisasi Dini pada Pasien Post Operasi Bedah Digestif di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4 zona B Instalasi Pelayana Rawat Inap Terpadu

GedungA RSUPNCiptoMangunkusumoperiode2022” memiliki peringkat tertinggi dengan

skor USG sebesar 14 poin dengan penjelasan sebagai berikut:

Urgency (U) : Skor 5-Sangat mendesak kasus ini harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1bulankarenatinggi nyatingkat permintaanbedpasien,banyaknyaantrianpasienuntuk operasi

Seriousness (S) : Skor 5-Karena dampak kasus ini akan berpengaruh pada pemulihan pasien dan lama hari rawat pasien di rawat inap bedah lantai 4 zona B disebabkan adanya

cedera tekan, meningkatnya kasus infeksi, terjadinya pneumonia

Growth (G) : Skor 4-Sangat cepat memburuk bila tidak segera ditangani karena akan menunda jadwal operasi pasien yang lain, dan penambahan finansial rumah sakit.

3.3. Analisis Isu

Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini adalah “Belum optimalny pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi Ruang Rawat Inap Bedah (lantai 4 zona B) IPRIT

Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022". Adapun analisis faktor penyebab isu dan solusi kreatif, yaitu :

Sistem keterampilan

Perlu

Belum optimalnya pelayanan keperawatan pasien post operasi

Belum tersedia media edukasi untuk memovitasi pasien

Rendah nya motivasi pasien untuk mobilisasi

Adanya anggapan pasien jika mobilisasi takut dengan luka jahitan

Lingkungan

Kurangnya kesiapan dalam pemberian informasi pasien pre operasi

Belum optimalnya edukasi perawat

Kurang pengetahuan pasien tentang mobilisasi dini post operasi

Adanya keluhan nyeri tidak teratasi pada pasien post operasi

Pemasok

Belum optimal nya pelaksan aan mobilisa si dini pada pasien post operasi

17
n
adanya dukungan PPK agar berjalan maksimal

3.4. Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan Sebagai Pemecahan Isu

Gagasan kreatif sebagai pemecahan isu yaitu, optimalisasi mobilisasi dini pada pasienpostoperasi bedah digestif melalui mediaedukasi leafletdanvideo di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B Instalasi Pelayanan Rawat Inap Terpadu Gedung A RSUPN

Cipto Mangunkusumo. Keterkaitan dengan agenda III, yaitu pada manajemen ASN, petugas menunjukkan sikap bertanggung jawab, berintegritas, cermat dan solutif dalam melaksanakan edukasi. Dari segi smart ASN, petugas akan bertanggung jawab dalam menghadapi digitalisasi, yaitu menggunakan komputer/laptop sebagai media untuk membuat leaflet dan video.

Langkah-langkah kreatif sebagai alternatif pemecahan isu yaitu :

1. Melakukan telaah mengenai perencanaan kegiatan dengan mentor dan headnurse

2. Melakukan pembuatan media edukasi leaflet dan video

3. Melakukan sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video

4. Melakukan praktek pelaksanaan pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi bedah digestif dengan media edukasi leaflet dan video

5. Melakukan evaluasi pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi

18

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1.

Unit Kerja : RSUPN Cipto Mangunkusumo

Identifikasi Isu :

 Belum optimalnya peran perawat dalam pendidikan kesehatanuntukmenurunkankecemasan pada pasien pre operasi di Ruang Rawat

Inap Bedah Lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022

 Belum optimalnya pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4 zona B

IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022

 Belum optimalnya pelaksanaan personal hygiene pada pasien dengan bedrest, total care di Ruang Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B

IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022

Isu yang diangkat : Belum optimalnya mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4

zona B Instalasi Pelayanan Rawat Inap Terpadu Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo.

Gagasan pemecahan isu : Peningkatan pemahaman pasien melalui edukasi leaflet dan video di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4 zona B

IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo

19
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Konstribusi Terhadap Visi & Misi Organisasi

Kesepakatan

Saya akan memulai kegiatan ini dengan membuat

Penguatan Nilai Organisasi

mengenai perencanaan

kegiatan

dengan

mentor dan

headnurse

janji dengan kepala ruangan dan

mentor untuk

melakukan

pertemuan

waktu pertemuan (didiskusikan

melalui whatsapp)

janji dengan kepala ruangan dan mentor untuk

berdiskusi terkait kegiatan pengoptimalan

mobilisasi pasien post operasi dengan sikap yang

sopan dan santun serta menjaga nama baik

pimpinanmemenuhinilaisebagaiwujudaktualisasi

diri dari Kolaboratif, Harmonis, dan Loyal.

Setelah mendapatkan waktu untuk berdiskusi,

saya datang sesuai dengan jam yang telah

disepakati sebagai wujud aktualisasi diri dari

Akuntabel. Dengan membawa ide-ide kreatif dan inovatifyangsayasusunsecarabaikdansistematis

merupakanwujudaktualisasi diri dari Adaptif dan

Kompeten. Mengedepankan kepedulian terhadap

pasien wujud aktualisasi diri dari Berorientasi

Pelayanan.

Kegiatan ini memberikan

kontribusi terhadap

visi dan misi RSCM, yaitu sebagai pusat

rujukan nasional

terdepan dalam

layanan, dengan

misinya yaitu

dengan memberikan

pelayanan kesehatan

paripurna dan professional berstandar

internasional

Kegiatan ini memberikan

penguatan

terhadap

dua nilai, Makna

Nilai dan Perilaku

Utama RSCM & FKUI yaitu

Profesionalisme dan Kolaborasi

20
Tabel 4.1 Tabel Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK) 1. Telaah 1. Membuat

2.Melakukan

konsultasi dalam menyusun rencana kegiatan

Mendapatkan

arahan dan

masukan dari

headnursedan

mentor

Saya datang tepat waktu untuk melakukan

konsultasi merupakan wujud aktualisasi diri dari

Akuntabel.

Kemudian saya berkonsultasi kepada pimpinan

terkait rencana kegiatan dan tahapan kegiatan

yang akan dilakukan untuk menunjang realisasi

gagasan pemecahan isu secara baik, sistematis

dengan sikap sopan, berpakaian rapi, dan

komunikasi yang jelas sebagai wujud aktualisasi

diri dari Kolaboratif, Kompeten dan Harmonis.

Mengedepankan pendekatan inovatif, dan

efektifitas dalam pelayanan serta tehnik

musyawarah dalam berkonsultasi merupakan

wujud aktualisasi diri dari Adaptif, Berorientasi

Pelayanan, dan Loyal

3. Menyusun

rencana kegiatan untuk

pengoptimalan mobilisasi

Tersusunnya

rancangan/draft

kegiatan

pengoptimalan

mobilisasi pasien

post operasi

Kemudian, saya akan menyusun konsep atau draft

rancangan media leaflet dan video secara baik, cermat dan sistematis untuk pengoptimalan

mobilisasi pasien post operasi sebagai wujud

aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten

21

pasien post operasi

dengan pendekatan inovatif dan sistematis, sesuai

wujud aktualisasi diri dari Adaptif.

Dengan mengedepankan efektifitas dalam

pelayanan merupakan wujud aktualisasi diri dari

Berorientasi Pelayanan.

Berkolaborasi dengan mentor, head nurse dan

teman sejawat dalam menyusun draft rencana

kegiatan,mengedepankantehnikmusyawarahdan

sikap yang sopan dan santun merupakan wujud

aktualisasi dari dari Kolaboratif, Loyal, dan

Harmonis.

4.

diskusi dengan headnurse dan mentor

serta meminta

persetujuan

terkait

persiapan

kegiatan

pengoptimalan

mobilisasi

Persetujuan

pembuatan media

leaflet dan video

untuk

mengoptimalkan

mobilisasi pasien

post operasi dan

persetujuan

kegiatan

sosialisasi

Melakukan diskusi persiapan kegiatan

pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi

wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif dan

dilakukan dengan Bahasa yang sopan dan santun

serta menjaga nama baik sesama ASN dan

Pimpinan merupakan wujud aktualisasi diri dari

Harmonis dan Loyal.

Mengedepankan manfaat dan efektifitasnya untuk

pelayanan merupakan wujud aktualisasi diri dari

Berorientasi Pelayanan.

22
Melakukan

2. Pembuatan

media edukasi

leaflet dan

video

mobilisasi dini

pasien post

operasi bedah

digestif

pasien post operasi

Dengan pendekatan yang inovatif yang disusun

secara cermat, sistematis dan dapat

dipertanggung jawabkan merupakan wujud

aktualisasi diri dari Adaptif, Akuntabel, dan

Kompeten

1.Menyusun

materi edukasi

leaflet, Menyusun

skenario video

Tersusunnya

materi edukasi, dokumentasi

kegiatan

penyusunan

materi edukasi

Lalu mengumpulkan materi secara baik, benar,

dapat dipertanggung jawabkan sesuai referensi

yang terpercaya untuk membuat materi edukasi

leaflet dan video dengan mengedepankan

efektifitasnya untuk pelayanan menggunakan

metode yang inovatif sebagai wujud aktualisasi diri

dari Akuntabel, Kompeten, Berorientasi

Pelayanan dan Adaptif.

Dengan musyawarah pada sesama teman sejawat

serta berkomunikasi yang baik dan sopan sebagai

wujud aktualisasi diri dari Loyal, Kolaboratif dan

Harmonis.

menciptakan ide yang berasal dari diri sendiri

sebagai wujud aktualisasi diri dari Adaptif.

Kegiatan ini

memberikan

kontribusi terhadap

visi dan misi RSCM, yaitu sebagai pusat

rujukan nasional

terdepan dalam

layanan, dengan

misinya yaitu

dengan memberikan

pelayanan kesehatan

paripurna dan

professional berstandar

Kegiatan ini

memberikan

penguatan

terhadap nilai, Makna Nilai dan

Perilaku Utama

RSCM & FKUI

yaitu

Profesionalisme, Kepedulian, Kolaborasi, dan Keunggulan

2.Melakukan

konsultasi

materi media

Catatan, masukan dan saran Kemudian, saya datang untuk berkonsultasi sesuai

internasional

dengan waktu yang telah disepakati merupakan

wujud aktualisasi diri dari Akuntabel.

23

edukasi (leaflet, video)

kepada

mentor dan

atasan terkait

Lalu melakukan konsultasi dengan headnursedan

mentor dengan Bahasa yang santun, sopan, menghargai seseorang apapun latar belakangnya, sebagai wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif

dan Harmonis.

Kemudian dalam berkonsultasi saya sampaikan

secara sistematis, mengedepankan efektifitasnya, dengan menyampaikan ide-ide kreatif saya serta

dengan memperhatikan asas musyawarah sebagai

wujud aktualisasi diri dari Kompeten,

Berorientasi Pelayanan, Adaptif dan Loyal.

3. Melakukan pembuatan leaflet

Tersedianya hasil

pembuatan leaflet

Dalam melakukan pembuatan leaflet selalu

berusaha untuk bersikap melakukan perbaikan

tiada henti untuk meningkatkan kepuasaanhasil

leaflet sebagai bentuk aktualisasi diri dari

Berorientasi pelayanan. Dalam melakukan

pembuatan leaflet penulis bertanggung atas

sumber materinya sebagai bentuk integritas

penulis dalam aktulisasi diri dari akuntabel.

Penulis meningkatkan kompetensi demi

keberhasilanpembuatan leaflet yang berkualitas

sebagai bentuk aktulisasi diri dari kompeten.

24

4.Melakukan perekaman pembuatan video

Bentuk peduli penulis melakukan pembuatan

leaflet sebagai media edukasi untuk menambah

pemahaman pasien sebagai bentuk aktualisasi diri

dari harmonis.

Loyal : penulis komitmenmelakukan pembuatan

leaflet setelah selesai kerja shift agar tidak

menggangggu kegiatan.

Adaptif : penulis proaktif menjelaskan bahwa

kegiatan yang akan dilakukan merupakan suatu

upaya untuk bisa memberikan informasi kepada

masyarakat luas dengan media yang lebih menarik

Kolaboratif : dalam melakukan pembuatan

leaflet penulis bersedia bekerjasamadengan

sejawat lain.

Tersedianya hasil

rekaman video

edukasi

Berorientasi pelayanan : Dalam melakukan

perekaman pembuatan video selalu berusaha

untuk bersikap melakukan perbaikan tiada henti

untuk meningkatkan kepuasaanhasil video

Akuntabel : dalam melakukan perekaman

pembuatan video penulis bertanggung atas

sumber materinya sebagai bentuk integritas

25

Kompeten : penulis meningkat kompetensi demi

keberhasilanrekaman video yang berkualitas.

Harmonis : bentuk peduli penulis melakukan

perekaman pembuatan video sebagai media

edukasi untuk menambah pemahaman pasien

Loyal : penulis komitmenmelakukan perekaman

video setelah selesai kerja shift agar tidak

menggangggu kegiatan.

Adaptif : penulis proaktif menjelaskan bahwa

kegiatan yang akan dilakukan merupakan suatu

upaya untuk bisa memberikan informasi kepada

masyarakat luas dengan media yang lebih menarik

Kolaboratif : dalam melakukan perekam

pembuatan video penulis bersedia bekerjasama

dengan sejawat lain.

Berorientasi pelayanan : Dalam melakukan

proses editing video selalu berusaha untuk

bersikap cekatan untuk meningkatkan kualitas

hasil editing.

Akuntabel : dalam melakukan proses editing

video penulis bertanggung jawab aplikasi yang

dapatdipercaya.

26
5. Melakukan proses editing video Tersedia hasil proses editing

6. Melakukan koordinasi hasil media

edukasi dengan Promosi

Kompeten : penulis meningkat kompetensi demi

tercapainya keberhasilan editing yang

berkualitas.

Harmonis : bersikap selaras dalam melakukan

proses editing video sebagai langkah membuat

media edukasi untuk menambah pemahaman

pasien

Loyal : penulis melakukan proses editing video

setelah selesai kerja shift agar tidak menggangggu

kegiatan sebagai bentuk pengabdian

Adaptif : penulis melakukan inovasi sebagai

suatu upaya untuk bisa memberikan hasil video

dengan media yang lebih menarik

Kolaboratif : dalam melakukan proses editing

video penulis bekerjasamadengan sejawat lain

dan ahlinya.

Adanya hasil

persetujuan dari

PKRS RSCM

Berorientasi pelayanan : penulis melakukan

koordinasi media edukasi tim PKRS sebagai cara

melakukan perbaikan tiada henti untuk mencapai

kepuasanmemberi edukasi

Akuntabel : penulis transparan dalam

melakukan koordinasi dengan tim PKRS terkait

27

3.

kepada sejawat mengenai

pengoptimalan

mobilisasi

pasien post

Kesehatan

Rumah Sakit

media edukasi yang akan penulis share ke pasien

untuk meminta saran sebagai bentuk tanggung

jawab terhadap tim PKRS.

Harmonis : Dalam melakukan koordinasi media

edukasi, penulis akan menghargai setiap

perbedaan pendapat dengan tim PKRS.

Loyal : Penentuan kelayakan media edukasi

merupakan kontribusihasil musyawarah dengan

tim PKRS.

Adaptif : penulis akan bersikap proaktif saat

melakukan koordinasi kelayakan media edukasi

dengan tim PKRS

Kolaboratif : Dalam koordinasi media edukasi

dengan tim PKRS penulis akan terbuka dalam

bekerjasama.

1.Koordinasi dengan mentor

dan Head

Nurseuntuk

penjadwalan

sosialisasi

Hasil koordinasi

jadwal sosialisasi

didapatkan dan

informasi jadwal

disampaikan

melalui whatapps

dan surat

Saya juga mengkoordinasikan jadwal pelaksanaan

sosialisasi dengan mengedepankan musyawarah

dalam penentuan jadwal kemudian jadwal

pelaksanaan sosialisasi saya sampaikan secara

sistematis dan jelas kepada mentor, headnurse

danseluruh perawatruanganwujudaktualisasi diri

dari Akuntabel, Loyal, Kompeten, dan

Kegiatan ini memberikan

kontribusi terhadap

visi dan misi RSCM, yaitu sebagai pusat

rujukan nasional

terdepan dalam

Kegiatan ini memberikan penguatan terhadap tiga

nilai, Makna

Nilai dan Perilaku

Utama RSCM &

28
Sosialisasi

operasi

dengan

menggunakan

media edukasi

leaflet dan video

2.Menyiapkan

media edukasi / sosialisasi

undangan ke

mentor

Kolaboratif dengan mengedepankan teknik

komunikasi yang baik, sopan dengan pendekatan

inovatif sertamengedepankan efektifitasnyadalam

pelayanan wujud aktualisasi diri dari Harmonis,

Adaptif dan Berorientasi Pelayanan

layanan, dengan

misinya yaitu

dengan memberikan

pelayanan

Kesehatan paripurna

FKUI yaitu

Profesionalisme, Kolaborasi dan Keunggulan

Media edukasi

tersedia dan siap digunakan

Setelah itu saya menyiapkan media untuk

sosialisasi dengan benar, tepat dan sistematis

serta mengedepankan efektifitasnya sebagai

wujud aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten, dan Berorientasi Pelayanan.

Dalam menyiapkan media saya bekerja sama

dengan teman sejawat menggunakan pendekatan

inovatif dan musyawarah serta dengan komunikasi

yang baik merupakan wujud aktualisasi diri dari

Kolaboratif, Adaptif, Loyal, dan Harmonis.

dan professional

berstandar

internasional serta

menyelenggarakan

pendidikan dan

penelitian yang

menghasilkan

tenaga kesehatan yang unggul.

sosialisasi

media edukasi

leaflet dan video

Sosialisasi tersampaikan

kepada perawat

ruang ranap

bedah (lantai 4

zona B)

Setelah itu, saya menyampaikan sosialisasi dengan

lengkap, benar, dapat dipertanggung jawabkan

dan sistematis serta mengedepankan

efektifitasnya untuk pelayanan merupakan wujud

aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten dan

Berorientasi Pelayanan. Dengan bahasa yang

sopan dan santun wujud aktualisasi diri dari

29
3. Melakukan

4. Melakukan re-sosialisasi untuk sejawat yang belum hadir di sosialisasi ke-I

Re-sosialisasi

tersampaikan

kepada perawat

ruang ranap

bedah (lantai 4 zona B)

Harmonis disampaikan ke seluruh perawat

ruangan dengan pendekatan inovatif wujud

aktualisasi diri dari Kolaboratif dan Adaptif serta

sesuai dengan waktu yang telah disepakati

merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel.

Dan dalam pelaksanannya mengedepankan

musyawarah untuk kesepakatan bersama

merupakan wujud aktualisasi diri dari Loyal.

Selanjutnya, saya menyampaikan re-sosialisasi

dengan lengkap, benar, dapat dipertanggung

jawabkan dan sistematis serta mengedepankan

efektifitasnya untuk pelayanan merupakan wujud

aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten dan Berorientasi Pelayanan. Dengan bahasa yang

sopan dan santun wujud aktualisasi diri dari

Harmonis disampaikan ke seluruh perawat

ruangan dengan pendekatan inovatif wujud

aktualisasi diri dari Kolaboratif dan Adaptif serta

sesuai dengan waktu yang telah disepakati

merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel.

Dan dalam pelaksanannya mengedepankan

30

4. Pelaksanaan

media edukasi

pada pasien post operasi

dengan

menggunakan

leaflet dan

video

1.Memberikan

edukasi

menggunakan leaflet

Terlaksananya pemberian

edukasi melalui leaflet

musyawarah untuk kesepakatan bersama

merupakan wujud aktualisasi diri dari Loyal.

Beorientasi pelayanan : penulis akan bersikap

ramah, menggunakan bahasa yang sopan dan

dimengerti pasien bentuk kepuasaan yang

diterima pasien.

Akuntabel : Menyampaikan materi edukasi

dilakukan secara bertanggung jawab dan jujur

sehinggamateri edukasi dapatdipercayapasien.

Kompeten : Dalam memberikan edukasi penulis

akan memotivasi pasien untuk terus belajar agar

tercapai keberhasilanedukasi.

Harmonis : Ketika memberikan edukasi penulis

akan selalu menghargai perbedaan pendapat

atau pemahaman pasien

Loyal : Pada saat melakukan dokumentasi

pelaksanaan edukasi penulis komitmen tidak

akan menampilkan gambar wajah keluarga pasien

tanpa izin.

Adaptif :Dalammemberikanedukasi penulisakan

bersikap proaktifsehingga mencapai hasil yang

maksimal.

Memberikan

kontribusi

mewujudkan visi

“Menjadi Rumah

Sakit Umum Pusat

Rujukan Nasional

terdepan dalam

Layanan, Pendidikan, dan

Penelitian yang

Berstandar

Internasional”. Dan

mendukung misi ”Menyelenggarakan

layanan Kesehatan

semesta berbasis

institusi maupun

komunitas melalui

AHS (Academic HealthSystem)

Kegiatan tersebut memberi

penguatan pada nilai organisasi yaitu profesionalisme, kepeduliaan, keunggulan.

31

2. Memberikan edukasi dengan menggunakan video

Terlaksananya pemberian

edukasi melalui video

Kolaboratif : penulis melakukan kontribusi

dengan sesama sejawat dalam memberikan

edukasi dengan media leaflet secara

berkesinambungan

Beorientasi pelayanan : penulis akan bersikap

ramah, menggunakan bahasa yang sopan dan

dimengerti pasien bentuk kepuasaan yang diterima pasien.

Akuntabel : Menyampaikan materi edukasi

dilakukan secara bertanggung jawab dan jujur

sehinggamateri edukasi dapatdipercayapasien.

Kompeten : Dalam memberikan edukasi penulis

akan memotivasi pasien untuk terus belajar agar

tercapai keberhasilanedukasi.

Harmonis : Ketika memberikan edukasi penulis

akan selalu menghargai perbedaan pendapat

atau pemahaman pasien

Loyal : Pada saat melakukan dokumentasi

pelaksanaan edukasi penulis komitmen tidak

akan menampilkan gambar wajah keluarga pasien

tanpa izin.

32

3. Melakukan simulasi di depan pasien post operasi

Tahapan mobilisasi dini yang dapat dilakukan pasien

Adaptif :Dalammemberikanedukasi penulisakan

bersikap proaktifsehingga mencapai hasil yang

maksimal.

Kolaboratif : penulis melakukan kontribusi

dengan sesama sejawat dalam memberikan

edukasi dengan media video secara

berkesinambungan

Berorientasi pelayanan : dalam melakukan peragaan saya bersikap ramah, cekatan sehingga

pasien merasakan kepuasaandari pelayanan di RS

Akuntabel : saya secara konsisten dan bertanggung jawab dalam melakukan peragaan

mobilisasi pada pasien post operasi

Kompeten :sayameningkatkankompetensi untuk

memberikan kinerja terbaik kepasien saat

melakukan mobilisasi

Harmonis :saya menghargai setiap perbedaan

latar belakang pasien saat melakukan peragaan

mobilisasi ke pasien post operasi

33

4.Memotivasi

pasien untuk

secara teratur

melakukan

mobilisasi

Tahap kemampuan mobilisasi pasien

Loyal : saya melakukan peragaan ke pasien

komitmen untuk memberikan pelayanan yang

baik

Adaptif : Dalam melakukan peragaan mobilisasi

ke pasien saya bersikap proaktif dalam

menghadapi perubahan kondisi pasien

Kolaboratif : saya terbuka dalam bekerjasama

ketika melakukan peragaan mobilisasi ke pasien

Berorientasi pelayanan : saya dengan cekatan

memotivasi pasien untuk melakukan mobilisasi

post operasi sehingga tercapai kepuasanpasien

Akuntabel : saya bertanggung jawab untuk

memotivasi pasien agar teratur melakukan

mobilisasi post operasi

Kompeten : membantu pasien untuk terus

melakukan mobilisasi sebagai kinerja terbaik

saya

Harmonis : dalammemotivasi pasiensayapeduli

dan menghargai latar belakang pasien

Loyal : saya ikut dedikasi meningkatkan

pelayanan dengan memotivasi pasien teratur

mobilisasi

34

5. Evaluasi media

edukasi pasien

post operasi

bedah digestif

dengan

menggunakan

leaflet dan

video

1.melakukan

evaluasi pasca

pemberian

edukasi

dengan teknik

wawancara

Terlaksananya

proses evaluasi

pasien pasca

pemberian

edukasi dengan

teknik wawancara

Adaptif : saya terus antusias untuk memotivasi

pasien

Kolaboratif : saya terbuka dalam bekerjsama

dengan sejawat dalam memotivasi pasien untuk

teratur melakukan mobilisasi

Beorientasi pelayanan : saya dengan ramah

dan cekatan dalam melakukan wawancara ke

pasien yang diberi edukasi mobilisasi post operasi

sebagai upaya meningkatkan kepuasan

Akuntabel : saya dengan jujur dan bertanggung

jawab dalam mengevaluasi pemahaman pasien

Kompeten : saya meningkatkan kompetensi diri

dalam melakukan wawancara untuk mengetahui

keberhasilan edukasi

Harmonis : saya saling peduli dan menghargai

perbedaan saat melakukan wawancara

Loyal : saya menjaga nama baik instansi dalam

melakukan wawancara kepasien

Adaptif : Dalam wawancaralembar soal post test, saya akan bersikap proaktif

Memberikan

kontribusi

mewujudkan visi

MenjadiRumah

SakitUmumPusat

RujukanNasional

terdepandalam

Layanan, Pendidikan,dan

Penelitianyang

Berstandar

Internasional”. Dan

mendukung misi

Menyelenggarakan

sistemManajemen

Kegiatan tersebut memberi penguatan pada nilai organisasi yaitu integritas, profesionalisme, kolaborasi, keunggulan.

35

2.Mencatat

seluruh pasien yang dilakukan

edukasi

Tercatatnya

pasien yang

dilakukan edukasi

ditandai dengan

dokumentasi

Kolaboratif : saya mengajak pasien menjalin

kerjasama yang sinergi dalam wawancara

untuk menilai pemahaman pasien

Beorientasi pelayanan : saya dengan responsif

dalam mencatat pasien yang dilakukan edukasi

mobilisasi dini post operasi

Akuntabel : saya dengan transparan dalam

mencatat pasien yang dilakukan edukasi

Kompeten : saya melakukan dokumentasi pasien

yang dilakukan edukasi

Harmonis : saya saling peduli dan menghargai

perbedaan saat melakukan dokumentasi pasien

yang sudah diberikan edukasi

Loyal : saya menjaga nama baik instansi dalam

melakukan pencatatan pasien yang dilakukan

edukasi

Adaptif : Dalam mencatat pasien yang dilakukan

edukasi saya akan bersikap proaktif

Kolaboratif : saya bekerjasama dengan pasien

untuk memberikan Tanda tangan sebagai

dokumentasi setelah diberi edukasi

RumahSakit, dengantatakelola

yangandaldan

akuntabel”.

36

3.Mengumpulk an data pasien yang telah

dilakukan

edukasi mobilisasi dini

post operasi

Terkumpulnya

data pasien yang

dilakukan edukasi

ditandai dengan

dokumentasi

Beorientasi pelayanan : saya dengan ramah

dan cekatan dalam melakukan pengumpulan data

pasien setelah di edukasi.

Akuntabel : saya dengan jujur dan bertanggung

jawab dalam mengumpulkan data pasien

Kompeten : saya melakukan pengumpulan data

pasien dengan sebaik-baiknya sebagai kinerja

terbaik saya

Harmonis : saya membangun lingkungan kerja

yang kondusif data mengumpulkan data

Loyal : saya menjaga nama baik instansi dalam

pengumpulan data pasien

Adaptif : Dalam pengumpulan data pasien saya

akan bersikap proaktif

Kolaboratif : saya menjalin Kerjasama dengan

atasan dan sejawat dalam mengumpulkan data

pasien yang dilakukan edukasi

4.Melakukan pengolahan data capaian pasien yang

diedukasi

Melihat hari rawat

pasien setelah

operasi dengan

dokumentasi

Berorientasi pelayanan : Pada saat pengolahan

data pasien saya akan memproses secara cekatan

hasil capaian

37

5.Membuat

laporan hasil kegiatan

Terlaksananya

pembuatan

laporan hasil

aktualisasi

Akuntabel : Pada saat pengolahan data capaian

pasien yang diedukasi saya akan bertanggung

jawab dengan data

Kompeten :Dalam mengolahdatacapaianpasien

saya akan melaksanakan dengan kinerja terbaik.

Harmonis : Pada saat pengolahan data capaian

pasien saya akan menghargai hasil hasil capaian

pasien

Kolaboratif : Saya akan bersikap terbuka dalam

menerima masukan pengolahan data pasien yang

di edukasi

Akuntabel : Dalam membuat laporan saya akan

bersikap jujur dan berintegritas tinggi.

Kompeten : Dalam membuat laporan saya akan

melaksanakan dengan kinerja terbaik.

Loyal : Dalam membuat laporan hasil kegiatan, saya berkomitmen akan bekerja dengan maksimal

dan penuh kesungguhan sehingga menghasilkan

laporan yang terbaik

Adaptif : Dalam membuat laporan hasil kegiatan saya akan terus berinovasi dan mengembangkan

kreativitas.

38

4.2. Matrik Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

Tabel 4.2Matrik Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi (8 Agustus s.d 12 September 2022)

No Kegiatan/Tahapan Kegiatan Agustus September II III IV I II

1 Telaah mengenai perencanaan kegiatan dengan mentor dan headnurse

2 Pembuatan media edukasi leaflet dan video

3 Sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video

4 Pelaksanaan media edukasi pada pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video

5 Evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video

4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

No Pihak yang terlibat Peran dalam kegiatan aktualisasi

1 Penulis Sebagai pelaksana aktualisasi sesuai dengan urutan kegiatan yang dijabarkan

2 Mentor

3 Coach

4 Head Nurse dan Perawat Primer

Lantai 4 zona B

5 Rekan-Rekan CPNS 2022

Memberikan bimbingan mengenai kegiatan aktualisasi

Memberikan bimbingan mengenai kegiatan aktualisasi

Memberikan masukan dan saran berkaitan kegiatan aktualisasi

Memberikan informasi yang berkaitan dengan kegiatan aktualisasi penulis

39

5.1 Penjelasan Perubahan (jikaada)

Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4 zona B Instalasi Pelayanan Rawat Inap Terpadu Gedung A RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Terdapat 5 kegiatan pelaksanaan aktualisasi yang penulis lakukan, yaitu pada tanggal 8 Agustus – 18 September 2022. Terdapat perubahan dalam pelaksanaan aktualisasi yaitu ada 2 kegiatan yang dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan yaitu kegiatan Re-sosialisasi dan kegiatan pelaksanaan media edukasi pada pasien post operasi dengan menggunakan leaflet dan video (pada tanggal 30 Agustus -4 September 2022). Selanjutnya kegiatan pelaksanaan media edukasi pada pasien post operasi dengan menggunakan leaflet dan video dilakukan bersamaan dengan evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video (pada tanggal 30 Agustus-18 September 2022). Berikut merupakan uraian kegiatan pelaksanaan aktualisasi:

1 Perencanaan kegiatan dengan mentor dan headnurse

2 Pembuatan media edukasi leaflet dan video

3 Sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video

4 Pelaksanaan media edukasi pada pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video

5 Evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video

Terlaksana 8-14 Agustus 2022

Terlaksana 15- 21 Agustus 2022

Terlaksana 22 Agustus-2

September 2022

Terlaksana 30 Agustus-16

September 2022

Terlaksana 30 Agustus-18

September 2022

40
BAB V CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Tabel 5.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi (8 Agustus s.d. 18 September 2022)
kegiatan Status Pelaksanaan Tanggal Pelaksanaan
No Kegiatan/tahapan

5.2 Pelaksanaan Aktualisasi

1. Kegiatan 1: Perencanaan kegiatan dengan headnursedan mentor (Inovasi)

Tabel 5.2 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 1

Waktu pelaksanaan kegiatan : 8-14 Agustus 2022

Tahapan kegiatan :

1. Membuat janji dengan kepala ruangan dan mentor untuk melakukan pertemuan

2. Melakukan konsultasi dalam menyusun rencana kegiatan

3. Menyusun rencana kegiatan untuk pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi

4. Melakukan diskusi dengan head nurse dan mentor serta meminta persetujuan terkait persiapan kegiatan pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi

Output kegiatan :

1. Kesepakatan waktu pertemuan (didiskusikan melalui whatsapp)

2. Mendapatkan arahan dan masukan dari head nursedan mentor.

3. Draft rencana kegiatan optimalisasi mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif melalui media edukasi leaflet dan video

4. Persetujuan kegiatan pembuatan media leaflet dan video untuk mengoptimalkan mobilisasi pasien post operasi bedah digestif dan persetujuan kegiatan sosialisasi

a. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (Agenda 2)

Saya memulai kegiatan ini dengan membuat janji dengan kepala ruangan dan mentor untukberdiskusi terkaitkegiatanoptimalisasi mobilisasi dini pasien postoperasi bedahdigestif dengansikapyangsopandansantunsertamenjaganamabaikpimpinan memenuhi nilai sebagai wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif, Harmonis, dan

41

Loyal. Setelah mendapatkan waktu untuk berdiskusi, saya datang sesuai dengan jam yang telah disepakati sebagai wujud aktualisasi diri dari Akuntabel dengan membawa ide-ide kreatif dan inovatif yang saya susun secara baik dan sistematis merupakan wujud aktualisasi diri dari Adaptif dan Kompeten mengedepankan kepedulian terhadap pasien wujud aktualisasi diri dari Berorientasi Pelayanan.

Screenshootsdiskusi whatsappdengan headnursedan mentor

Saya datang tepat waktu untuk melakukan konsultasi merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel. Kemudian saya berkonsultasi kepada pimpinan terkait rencana kegiatan dan tahapan kegiatan yang akan dilakukan untuk menunjang realisasi gagasan pemecahan isu secara baik, sistematis dengan sikap sopan, berpakaian rapi, dan komunikasi yang jelas sebagai wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif, Kompeten dan Harmonis. Mengedepankkan pendekatan inovatif, dan efektifitas dalam pelayanan serta

tekhnik musyawarah dalam berkonsultasi merupakan wujud aktualisasi diri dari

Adaptif, Berorientasi Pelayanan, dan Loyal

42

Diskusi dengan headnursedan mentor mengenai isi rencana kegiatan

DraftRencanaKegiatan

Kemudian, saya akan menyusun konsep atau draft rancangan kegiatan secara baik, cermat dan sistematis untuk mengoptimalkan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif sebagai wujud aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten dengan pendekatan

inovatif dansistematis,sesuai wujudaktualisasi diridari Adaptif.Denganmengedepankan efektifitas dalam pelayanan merupakan wujud aktualisasi diri dari Berorientasi

Pelayanan. Berkolaborasi dengan mentor, head nurse dan teman sejawat dalam

menyusun draft rencana kegiatan, mengedepankan tehnik musyawarah dan sikap yang

43

sopan dan santun merupakan wujud aktualisasi dari dari Kolaboratif, Loyal, dan Harmonis.

DraftRencanaKegiatan

Melakukan diskusi persiapan kegiatan optimalisasi mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif dan dilakukan dengan bahasa yang sopan dan santun serta menjaga nama baik sesama ASN dan Pimpinan merupakanwujudaktualisasi diri dari Harmonis dan Loyal.Mengedepankanmanfaatdan efektifitasnya untuk pelayanan merupakan wujud aktualisasi diri dari Berorientasi Pelayanan. Denganpendekatan yanginovatif yangdisusunsecaracermat,sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan merupakan wujud aktualisasi diri dari Adaptif, Akuntabel, dan Kompeten.

44

Screenshootsdiskusi whatsappdengan headnursedan mentor (persetujuan kegiatan)

DraftRencanaKegiatanFinal

45

b.

Analisis dampak jika Nilai-Nilai Dasar PNS dilaksanakan dan tidak dilaksanakan

Tabel 5.3 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 1

Mata Pelatihan Agenda 2

Berorientasi Pelayanan

Memahami dan memenuhi

kebutuhan masyarakat, Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan

Akuntabel

Melaksanakan tugas dengan

jujur, bertanggung

jawab,cermat, disiplin dan

berintegritas tinggi

Kompeten

Melaksanakan tugas dengan

kualitas terbaik

Harmonis

Membangun lingkungan kerja

yang kondusif

Loyal

Memegang teguh ideologi

Pancasila, Undang-Undang

Dasar Negara Republik

Dampak

Diterapkan Tidak diterapkan

Terciptanya suatu perencanaan kegiatan

yang dapat digunakan

untuk meningkatkan

motivasi mobilisasi dini

pasien post operasi

Menghasilkan konsep atau

draft rencana kegiatan

dari berbagai sumber yang

akurat, seperti jurnal

Tidak terciptanya suatu

perencanaan kegiatan yang

dapat digunakan untuk

meningkatkan motivasi

mobilisasi dini pasien post operasi

Tidak menghasilkan konsep

atau draft rencana kegiatan

untuk peningkatan

mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dari

berbagai sumber yang

akurat, seperti jurnal

Menghasilkan draft

rencana kegiatan yang

sesuai kebutuhan dan

dapat digunakan sebagai

media edukasi ke pasien

Terciptanya lingkungan

kerja yang harmonis, komunikasi yang baik dan

timbulnya rasa

kekeluargaan dengan

rekan kerja dan atasan

Terciptanya hubungan

kerja yang baik dengan

sesama ASN dan pimpinan

serta selalu melakukan

Draft rencana kegiatan yang

dihasilkan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan

dan tidak dapat digunakan

ke pasien

Tidak terciptanya

lingkungan kerja yang

harmonis, komunikasi yang

baik dan tidak adanya rasa

kekeluargaan dengan rekan

kerja dan atasan

Tidak terciptanya hubungan

kerja yang baik dengan

sesama ASN dan pimpinan

serta pengambilan

46

Indonesia Tahun 1945, NKRI

serta pemerintahan yang

sah, Menjaga nama baik

sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara

Adaptif

Terus berinovasi, dan

mengembangkan kreatifitas, Bertindak proaktif

musyawarah dalam

pengambilan keputusan

keputusan hanya dilakukan

secara sepihak tanpa

bermusyawarah

Menemukan ide-ide kreatif

dalam proses pembuatan

draft rencana kegiatan

untuk peningkatan

mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif

Tidak menemukan dan menggunakan ide-ide

kreatif dalam proses

pembuatan draft rencana

kegiatan untuk peningkatan

mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif

Kolaboratif

Memberi kesempatan

berbagai pihak untuk

berkontribusi, Terbuka dalam

bekerja untuk menghasilkan

nilai tambah, menggerakan

pemanfaatan dari berbagai

sumber daya untuk tujuan

bersama

Bekerja sama dalam suatu

kegiatan untuk satu tujuan

yaitu optimalisasi mobilisasi dini pasien.

Selalu terbuka dalam

mendapatkan saran dan masukan, serta arahan

yang diperlukan dalam proses pembuatan draft rencana kegiatan.

Tidak bekerja sama dalam

suatu kegiatan untuk satu tujuan yaitu optimalisasi mobilisasi dini pasien. Tidak

terbuka dalam

mendapatkan saran dan masukan, serta arahan

yang diperlukan dalam proses pembuatan draft rencana kegiatan

Bentuk penerapan Agenda 3 dalam pelaksanaan aktualisasi

1) Manajemen ASN

Melakukan perencanaan kegiatan dengan head nurse dan mentor tentang kegiatan pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif membuktikan bahwa sebagai ASN sudah menjalankan tugasnya untuk memberikan pelayananpublik yang professionaldanberkualitas kepadapasien,danperawat sebagai pelaksana kebijakan publik berdasarkan pada kode etik dan perilaku, yaitu melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritas tinggi. Serta melaksanakan tugas sesuai perintah atasan dalam berkonsultasi.

47
c.

2) SMART ASN

Dalam melakukan perencanaan kegiatan dengan head nurse dan mentor tentang kegiatan pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif membuktikan bahwa sebagai ASN sudah mampu memanfaatkan literisasi digital dan bermedia digital dengan penuh tanggung jawab, yaitu Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, dan Digital Safety. Dimana dalam pelaksanaannya banyak menggunakan dan mengoperasikan media komputer, aplikasi whatsapp untuk berkonsultasi dan berkomunikasi, serta aplikasi googleuntuk mencari materi.

d. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan visi RSCM, yaitu menjadi rumah sakit umum pusat rujukan nasional terdepandalam layanan,pendidikandanpenelitianyangberstandarinternasional. Dan kegiatan ini juga sesuai dengan misi RSCM yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional berstandar internasional.

e. Penguatan terhadap nilai-nilai budaya organisasi

Kegiataninimemberikanpenguatanterhadapduanilai,MaknaNilaidanPerilakuUtama RSCM & FKUI yaitu Profesionalisme dan Kolaborasi.

2. Kegiatan 2 : Pembuatan media edukasi leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif (Inovasi)

Tabel 5.4 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 2

Waktu pelaksanaan kegiatan : 15-21 Agustus 2022

Tahapan kegiatan : 1. Menyusun materi edukasi leaflet, Menyusun skenario video

2. Melakukan konsultasi materi media edukasi(leaflet,video)kepadamentor dan atasan terkait

3. Melakukan pembuatan leaflet

4. Melakukan perekaman pembuatan video

5. Melakukan proses editing video

6. Melakukan koordinasi hasil media edukasi dengan Promosi Kesehatan Rumah Sakit

48

Output kegiatan : 1. Tersusunnya materi edukasi, dokumentasi kegiatan penyusunan materi edukasi

2. Mendapatkan arahan dan masukan dari headnursedan mentor.

3. Tersedianya hasil pembuatan leaflet

4. Tersedianya hasil rekaman pembuatan video edukasi

5. Tersedia hasil proses editing

6. Tersedia hasil Koordinasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit

a. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (Agenda 2)

Saya akan memulai kegiatan ini dengan mengumpulkan materi secara baik, benar, dapat dipertanggung jawabkan sesuai referensi yang terpercaya untuk membuat materi edukasi leaflet dan video dengan mengedepankan efektifitasnya untuk pelayanan menggunakan metode yang inovatif sebagai wujud aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten, Berorientasi Pelayanan dan Adaptif. Dengan musyawarah pada sesama teman sejawat serta berkomunikasi yang baik dan sopan sebagai wujud aktualisasi diri dari Loyal, Kolaboratif dan Harmonis. Menciptakan ide yang berasal dari diri sendiri sebagai wujud aktualisasi diri dari Adaptif.

49
Materiedukasileafletdanvideo

Kemudian, saya datang untuk berkonsultasi sesuai dengan waktu yang telah

disepakati merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel. Lalu melakukan konsultasi dengan head nurse dan mentor dengan Bahasa yang santun, sopan, menghargai seseorang apapun latar belakangnya, sebagai wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif dan Harmonis. Kemudian dalam berkonsultasi saya sampaikan secara sistematis, mengedepankanefektifitasnya,denganmenyampaikanide-idekreatif sayasertadengan memperhatikan asas musyawarah sebagai wujud aktualisasi diri dari Kompeten, Berorientasi Pelayanan, Adaptif dan Loyal.

konsultasimaterimediaedukasi(leaflet,video)kepadamentordanatasanterkait

Selanjutnya dalam melakukan pembuatan leaflet saya selalu berusaha untuk

bersikap melakukan perbaikan tiada henti untuk meningkatkan kepuasaanhasil leaflet

sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi pelayanan. Dalam melakukan

pembuatan leaflet penulis bertanggung atas sumber materinya sebagai bentuk

integritas penulis dalam aktulisasi diri dari akuntabel. Penulis meningkatkan

kompetensi demi keberhasilan pembuatan leaflet yang berkualitas sebagai bentuk

aktulisasi diri dari kompeten. Bentuk peduli penulis melakukan pembuatan leaflet

sebagai media edukasi untuk menambah pemahaman pasien sebagai bentuk aktualisasi

diri dari harmonis. Penulis komitmenmelakukan pembuatan leaflet setelah selesai

kerja shift agar tidak menggangggu kegiatan sebagai bentuk aktualisasi diri dari loyal.

Penulis proaktif menjelaskan bahwa kegiatan yang akan dilakukan merupakan suatu

upaya untuk bisa memberikan informasi kepada masyarakat luas dengan media yang

50

lebihmenariksebagai bentuk aktualisasi diri dari adaptif. Dalam melakukan pembuatan leaflet penulis bersedia bekerjasamadengan sejawat lain sebagai bentuk aktualisasi dari kolaboratif.

pembuatanmedialeaflet

Dalam melakukan perekaman pembuatan video selalu berusaha untuk bersikap

melakukan perbaikan tiada henti untuk meningkatkan kepuasaanhasil video sebagai bentuk aktualisasi diri dari berorientasi pelayanan. Dalam melakukan perekaman

pembuatan video penulis bertanggung atas sumber materinya sebagai bentuk

aktualisasi diri dari akuntabel. Penulis meningkat kompetensi demi keberhasilan rekaman video yang berkualitas sebagai bentuk aktualisasi diri dari kompeten Bentuk

pedulipenulis melakukan perekaman pembuatan video sebagai media edukasi untuk

menambah pemahaman pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari harmonis. Penulis

komitmen melakukan perekaman video setelah selesai kerja shift agar tidak

menggangggu kegiatan sebagai bentuk aktualisasi diri dari loyal. Penulis proaktif

51

menjelaskan bahwa kegiatan yang akan dilakukan merupakan suatu upaya untuk bisa

memberikan informasi kepada masyarakat luas dengan media yang lebih menarik

sebagai aktualisasi diri dari adaptif. Dalam melakukan perekam pembuatan video

penulis bersedia bekerjasamadengan sejawat lain sebagai bentuk aktualisasi diri dari

kolaboratif.

Dalam melakukan proses editing video selalu berusaha untuk bersikap cekatan

untuk meningkatkan kualitas hasil editing sebagai bentuk aktualisasi diri dari

berorientasi pelayanan. Dalam melakukan proses editing video penulis bertanggung

jawab aplikasi yang dapatdipercayasebagai bentuk aktualisasi diri dari akuntabel

Penulis meningkatkan kompetensi demi tercapainya keberhasilan editing yang

berkualitas sebagai bentuk aktualisasi diri dari kompeten. Bersikap selaras dalam

melakukan proses editing video sebagai langkah membuat media edukasi untuk

menambah pemahaman pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari harmonis. Penulis

melakukan proses editing video setelah selesai kerja shift agar tidak menggangggu

kegiatan sebagai bentuk aktualisasi diri dari loyal. Penulis melakukan inovasisebagai

suatu upaya untuk bisa memberikan hasil video dengan media yang lebih menarik

52
Perekamanpembuatanvideo

sebagai bentuka aktualisasi diri dari adaptif. Dalam melakukan proses editing video penulis bekerjasamadengan sejawat lain dan ahlinya sebagai bentuk aktualisasi diri dari kolaboratif.

Melakukanprosesediting

Penulis melakukan koordinasi media edukasi tim PKRS sebagai cara melakukan perbaikan tiada henti untuk mencapai kepuasan memberi edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari berorientasi pelayanan. Penulis transparandalam melakukan koordinasi dengan tim PKRS terkait media edukasi yang akan penulis share ke pasien untuk meminta saran sebagai bentuk tanggung jawab terhadap tim PKRS sebagai bentuk aktualisasi diri dari akuntabel. Dalam melakukan koordinasi media edukasi, penulis akan menghargai setiap perbedaan pendapat dengan tim PKRS sebagai bentuk aktualisasi diri dari harmonis. Penentuan kelayakan media edukasi merupakan kontribusi hasil musyawarah dengan tim PKRS sebagai bentuk aktualisasi diri dari loyal. Penulis akan bersikap proaktif saat melakukan koordinasi kelayakan media edukasi dengan tim PKRS sebagai bentuk aktualisasi diri dari adaptif. Dalam koordinasi media edukasi dengan tim PKRS penulis akan terbuka dalam bekerjasamasebagai bentuk aktualisasi diri dari kolaboratif.

53

KoordinasidengantimPromosiKesehatanRumahSakit

b. Analisis dampak jika Nilai-Nilai Dasar PNS dilaksanakan dan tidak dilaksanakan

Tabel 5.5 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 2

Dampak

Mata Pelatihan Agenda 2

Berorientasi Pelayanan

Memahami dan memenuhi

kebutuhan masyarakat, Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan

Diterapkan

Terciptanya kegiatan pembuatan media edukasi

leaflet dan video mobilisasi

dini pasien post operasi bedah digestif yang dapat

digunakan sebagai media

edukasi guna meningkatkan pemulihan pasien

Akuntabel Menghasilkan media leaflet dan video mobilisasi dini

Tidak diterapkan

Tidak terciptanya suatu kegiatan pembuatanmedia

edukasi leaflet dan video

mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif

yang dapat digunakan

sebagai media edukasi

guna meningkatkan

pemulihan pasien

Tidak dapat menghasilkan media leaflet dan video

54

Melaksanakan tugas dengan

jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi

pasien post operasi bedah digestif yang dapat dipertanggung jawabkan yaitu berasal dari sumber referensi yang akurat dan update

mobilisasi dini pasien post operasibedahdigestifyang baik karena tidak ada sumber materi yang jelas dan akurat.

Kompeten

Melaksanakan tugas dengan

kualitas terbaik

Menghasilkan media leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif yang sesuai dengan

kebutuhan dan dapat digunakan ke pasien

Media leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif yang dihasilkan tidak

sesuai dengan yang

dibutuhkandantidakdapat digunakan ke pasien

Harmonis

Membangun lingkungan

kerja yang kondusif

Terciptanya lingkungan kerja yang harmonis, komunikasi yang baik

dengan rekan kerja dan atasan dalam pelaksanaan pembuatan media edukasi

leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif

Tidak terciptanya

lingkungan kerja yang

harmonis, komunikasi yang baik dengan rekan kerja dan atasan dalam pelaksanaan pembuatan

media edukasi leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif

Loyal

Memegang teguh ideologi

Pancasila, Undang-Undang

Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, NKRI

serta pemerintahan yang

sah, Menjaga nama baik

ASN, Pimpinan, Instansi, dan

Negara

Terciptanya hubungan kerjayangbaikdenganASN

dan pimpinan serta selalu melakukan musyawarah

dalam pengambilan

keputusan saat kegiatan pembuatan media edukasi

leaflet dan video mobilisasi

dini pasien post operasi bedah digestif

Tidak terciptanya

hubungan kerja yang baik

dengan ASN dan pimpinan

serta pengambilan

keputusan hanya dilakukan

secara sepihak tanpa

bermusyawarah pada

kegiatan pembuatan media

edukasi leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif

55

c.

Adaptif

Terus berinovasi, dan mengembangkan kreatifitas, Bertindak proaktif

Menemukan ide-ide kreatif

dalam proses pembuatan media edukasi leaflet dan video untuk pengoptimalan

mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif

Tidak menemukan dan menggunakan ide-ide

kreatif dalam proses

pembuatan media edukasi

leaflet dan video untuk

pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi

bedah digestif

Kolaboratif

Memberi kesempatan

berbagai pihak untuk

berkontribusi, Terbuka

dalam bekerja untuk

menghasilkan nilai tambah, Menggerakan pemanfaatan

dari berbagai sumber daya

untuk tujuan bersama

Bekerja sama dalam suatu kegiatan pembuatan media

edukasi leaflet dan video

untuk satu tujuan yaitu pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi

bedah digestif. Selalu terbuka dalam

mendapatkan saran dan masukan, serta arahan yang diperlukan dalam

proses pembuatan media edukasi

Tidak bekerja sama dalam

suatu kegiatan untuk suatu

tujuan yaitu

pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi

bedah digestif. Tidak

terbuka dalam

mendapatkan saran dan masukan, serta arahan

yang diperlukan dalam

proses pembuatan media

edukasi leaflet dan video

1.) Manajemen ASN

Melakukan kegiatan pembuatan media edukasi leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif membuktikan bahwa sebagai ASN sudah menjalankan tugasnya untuk memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi serta memberikan pelayanan yang professionaldanberkualitas kepadapasien,danperawatsebagai

pelaksana kebijakan berdasarkan pada kode etik dan perilaku, yaitu

melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritas tinggi. Serta melaksanakan tugas sesuai perintah atasan dalam berkonsultasi.

56
Bentuk penerapan Agenda 3 dalam pelaksanaan aktualisasi

d.

2.)

Dalam kegiatan pembuatan media edukasi leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif membuktikan bahwa sebagai ASN sudah mampu memanfaatkan literisasi digital dan bermedia digital dengan penuh tanggung jawab, yaitu Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, dan Digital Safety. Dimana dalam pelaksanaannya banyak menggunakan dan mengoperasikan media computer, aplikasi whatsapp untuk berkonsultasi dan berkomunikasi, aplikasi google untuk mencari materi, aplikasi canva dalam membuat media leaflet, dan aplikasi animaker dalam proses editing video.

terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan visi RSCM, yaitu menjadi rumah sakit umum pusat rujukan nasional terdepandalam layanan,pendidikandanpenelitianyangberstandarinternasional.

Kegiatan ini juga sesuai dengan misi RSCM yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional berstandar internasional serta menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul.

e. Penguatan terhadap nilai-nilai budaya organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan terhadap tiga nilai, Makna Nilai dan Perilaku

Utama RSCM & FKUI yaitu Profesionalisme, Kolaborasi dan Keunggulan.

3. Kegiatan 3:

Sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video (Inovasi)

Tabel 5.6 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 3

Waktu pelaksanaan kegiatan : 22 Agustus - 2 September 2022

Tahapan kegiatan : 1. Koordinasi dengan mentor dan HeadNurse untuk penjadwalan sosialisasi

2. Menyiapkan media edukasi / sosialisasi

3. Melakukan sosialisasi media edukasi leaflet dan video

4. Melakukanre-sosialisasiuntuksejawatyang belum hadir di sosialisasi ke-I

57
SMART ASN Kontribusi

Output kegiatan : 1. Hasil koordinasi jadwal sosialisasi didapatkan dan informasi jadwal disampaikan melalui whatapps dan surat undangan ke mentor

2. Media edukasi tersedia dan siap digunakan

3. Sosialisasi tersampaikan kepada perawat ruang ranap bedah lantai 4 zona B

4. Re-sosialisasi tersampaikankepadaperawat ruang ranap bedah lantai 4 zona B

a. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (Agenda 2)

Saya memulai kegiatan ini dengan mengkoordinasikan jadwal pelaksanaan sosialisasi dengan mengedepankan musyawarah dalam penentuan jadwal kemudian jadwal pelaksanaan sosialisasi saya sampaikan secara sistematis dan jelas kepada mentor, head nurse dan seluruh perawat ruangan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel, Loyal, Kompeten, dan Kolaboratif dengan mengedepankan teknik komunikasi yang baik, sopan dengan pendekatan inovatif serta mengedepankan efektifitasnya dalam pelayanan wujud aktualisasi diri dari Harmonis, Adaptif dan Berorientasi Pelayanan.

58

Informasijadwaldisampaikanmelaluiwhatapps

Setelah itu saya menyiapkan media untuk sosialisasi dengan benar, tepat dan

sistematis serta mengedepankan efektifitasnya sebagai wujud aktualisasi diri dari

Akuntabel, Kompeten, dan Berorientasi Pelayanan.Dalam menyiapkan mediasaya

bekerja sama dengan teman sejawat menggunakan pendekatan inovatif dan

musyawarah serta dengan komunikasi yang baik merupakan wujud aktualisasi diri dari

Kolaboratif, Adaptif, Loyal, dan Harmonis.

59

Mediaedukasisosialisasi

Selanjutnya, saya menyampaikan sosialisasi dengan lengkap, benar, dapat dipertanggung jawabkan dan sistematis serta mengedepankan efektifitasnya untuk pelayanan merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten dan Berorientasi Pelayanan. Dengan bahasa yang sopan dan santun wujud aktualisasi diri dari Harmonis disampaikan ke seluruh perawat ruangan dengan pendekatan inovatif wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif dan Adaptif serta sesuai dengan waktu yang telah disepakati merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel. Dan dalam pelaksanannya mengedepankan musyawarah untuk kesepakatan bersama merupakan wujud aktualisasi diri dari Loyal.

60

Sosialisasikepadaperawatruangranapbedahlantai4zonaB

Selanjutnya, saya menyampaikan re-sosialisasi dengan lengkap, benar, dapat dipertanggung jawabkan dan sistematis serta mengedepankan efektifitasnya untuk

61

pelayanan merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten dan Berorientasi Pelayanan. Dengan bahasa yang sopan dan santun wujud aktualisasi diri

dari Harmonis disampaikan ke seluruh perawat ruangan dengan pendekatan inovatif wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif dan Adaptif serta sesuai dengan waktu yang

telah disepakati merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel. Dan dalam pelaksanannya mengedepankan musyawarah untuk kesepakatan bersama merupakan wujud aktualisasi diri dari Loyal.

FotokegiatanRe-sosialisasi

b. Analisis dampak jika Nilai-Nilai Dasar PNS dilaksanakan dan tidak dilaksanakan

Dampak

Mata Pelatihan Agenda 2

Berorientasi Pelayanan

Memahami dan memenuhi

kebutuhan masyarakat,

Diterapkan

Terciptanya kegiatan

sosialisasi yang dapat

digunakan untuk

pengoptimalan mobilisasi

Tidak diterapkan

Tidak terciptanya suatu

kegiatan sosialisasi yang

dapat digunakan untuk

pengoptimalan mobilisasi

62
Tabel 5.7 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 3

Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan

dini pasien post operasi

bedah digestif guna

meningkatkan pemulihan pasien

dini pasien post operasi

bedah digestif sehingga

tidak dapat meningkatkan pemulihan pasien

Akuntabel

Melaksanakan tugas dengan

jujur, bertanggung

jawab,cermat, disiplin dan

berintegritas tinggi

Kompeten

Melaksanakan tugas dengan

kualitas terbaik

Menghasilkan materi

sosialisasi yang dapat

dipertanggung jawabkan

yaitu berasal dari sumber yang akurat dan update

Menghasilkan materi

sosialisasi yang sesuai

dengan kebutuhan dan dapat digunakan ke pasien

Tidak dapat menghasilkan

materi sosialisasi yang baik

karena tidak ada sumber

materi yang jelas dan akurat.

Materi sosialisasi yang

dihasilkan tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan dan tidak dapat digunakan ke pasien

Harmonis

Membangun lingkungan kerja

yang kondusif

Terciptanya lingkungan

kerja yang harmonis, komunikasi yang baik

dengan rekan kerja dan atasan dalam

pelaksanaan sosialisasi

Tidak terciptanya

lingkungan kerja yang

harmonis, komunikasi yang

baikdenganrekankerja dan atasan dalam pelaksanaan sosialisasi

Loyal

Memegang teguh ideologi

Pancasila, Undang-Undang

Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, NKRI

serta pemerintahan yang

sah, Menjaga nama baik

ASN, Pimpinan, Instansi, dan

Negara

Adaptif

Terus berinovasi, dan

mengembangkan kreatifitas,

Bertindak proaktif

Terciptanya hubungan

kerja yang baik dengan

ASN dan pimpinan serta

selalu melakukan

musyawarah dalam

pengambilan keputusan

saat kegiatan sosialisasi

Tidak terciptanya hubungan

kerja yang baik dengan ASN

dan pimpinan serta

pengambilan keputusan

hanya dilakukan secara

sepihak tanpa

bermusyawarah pada

kegiatan sosialisasi

Menemukan ide-ide

kreatif dalam proses

pembuatan materi

sosialisasi untuk

Tidak menemukan dan menggunakan ide-ide

kreatif dalam proses

pembuatan materi

63

Kolaboratif

Memberi kesempatan

berbagai pihak untuk

berkontribusi, Terbuka dalam

bekerja untuk menghasilkan

nilai tambah, Menggerakan

pemanfaatan dari berbagai

sumber daya untuk tujuan

Bersama

pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi bedah digestif

Bekerjasamadalamsuatu

kegiatan sosialisasi untuk satu tujuan yaitu

pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi bedah digestif. Selalu

terbuka dalam

mendapatkan saran dan masukan, serta arahan

yang diperlukan dalam proses pembuatan materi sosialisasi

sosialisasi untuk

pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi bedah digestif

Tidak bekerja sama dalam

suatu kegiatan untuk satu

tujuan yaitu pengoptimalan

mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif.

Tidak terbuka dalam

mendapatkan saran dan masukan,sertaarahanyang diperlukan dalam proses

pembuatan materi sosialisasi

c. Bentuk penerapan Agenda 3 dalam pelaksanaan aktualisasi

1.) Manajemen ASN

Melakukan kegiatan sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan media edukasi leafletdanvideomembuktikanbahwasebagai ASNsudahmenjalankantugasnyauntuk memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi. Dan juga sudah menjalankan tugasnya untuk memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas kepada pasien, dan perawat sebagai pelaksana kebijakan berdasarkan pada kode etik dan perilaku, yaitu melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritas tinggi.

2.) SMART ASN

Dalam kegiatan sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video membuktikan bahwa sebagai ASN sudah mampu memanfaatkan literisasi digitaldanbermediadigital denganpenuhtanggungjawab,yaitu DigitalSkill,Digital

64

Culture, Digital Ethics, dan Digital Safety. Dimana dalam pelaksanaannya banyak menggunakan dan mengoperasikan media komputer, aplikasi whatsapp untuk menyampaikan informasi dan berkomunikasi, serta aplikasi google form untuk pengisian absensi peserta sosialisasi dan aplikasi canva serta ms. Power point dalam membuat media sosialisasi.

d. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan visi RSCM, yaitu menjadi rumah sakit umum pusat rujukan nasional terdepandalam layanan,pendidikandanpenelitianyangberstandarinternasional. Kegiatan ini juga sesuai dengan misi RSCM yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional berstandar internasional.

e. Penguatan terhadap nilai-nilai budaya organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan terhadap nilai, Makna Nilai dan Perilaku Utama

RSCM & FKUI yaitu Profesionalisme, Kepedulian, Kolaborasi, dan Keunggulan

4. Kegiatan 4:

Pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video (SKP)

Tabel 5.8 Pelaksanaan Kegiatan 4

Waktu pelaksanaan kegiatan : 30 Agustus-16 September 2022

Tahapan kegiatan :

1. Memberikan edukasi melalui leaflet

2. Memberikan edukasi dengan menggunakan video

3. Melakukan simulasi tahapan mobilisasi di depan pasien post operasi

4. Memotivasi pasien untuk secara teratur melakukan mobilisasi

1. Terlaksananyapemberian edukasimelaluileaflet

Output kegiatan :

2. Terlaksananya pemberian edukasi melalui video

3. Tahapan mobilisasi dini yang dapat dilakukan pasien

4. Tahap kemampuan mobilisasi pasien

65

a. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (Agenda 2)

Sayamemulai kegiatanpelaksanaanmediaedukasi leaflet denganbersikapramah, menggunakan bahasa yang sopan dan dimengerti pasien bentuk kepuasaanyang diterima pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi pelayanan.

Menyampaikanmateri edukasi dilakukan secarabertanggungjawab danjujur sehingga materi edukasi dapat dipercaya pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel. Dalam memberikan edukasi penulis akan memotivasi pasien untuk terus belajar agar tercapai keberhasilan edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kompeten. Ketika memberikan edukasi penulis akan selalu menghargai perbedaan pendapat atau pemahaman pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Harmonis.

Padasaatmelakukandokumentasi pelaksanaanedukasipenulis komitmentidakakan menampilkan gambar wajah pasien tanpa izin sebagai bentuk aktualisasi diri dari Loyal.Dalammemberikanedukasipenulisakanbersikapproaktifsehinggamencapai hasil yang maksimal sebagai bentuk aktualisasi diri dari Adaptif. Penulis melakukan kontribusidengan sesama sejawat dalam memberikan edukasi dengan media leaflet secara berkesinambungan sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kolaboratif.

66

Selanjutnya kegiatan pelaksanaan media edukasi video saya akan bersikap ramah, menggunakan bahasa yang sopan dan dimengerti pasien bentuk kepuasaan yang

diterima pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi pelayanan. Saya

menyampaikan materi edukasi dilakukan secara bertanggung jawab dan jujur sehingga materi edukasi dapatdipercayapasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel.

Dalam memberikan edukasi penulis akan memotivasi pasien untuk terus belajar agar

tercapai keberhasilanedukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kompeten. Ketika memberikan edukasi saya akan selalu menghargai perbedaan pendapat atau

pemahaman pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Harmonis. Pada saat melakukan

dokumentasi pelaksanaan edukasi penulis komitmentidak akan menampilkan gambar

wajah keluarga pasien tanpa izin sebagai bentuk aktualisasi diri dari Loyal. Dalam memberikan edukasi penulis akan bersikap proaktif sehingga mencapai hasil yang

maksimal sebagai bentuk aktualisasi diri dari Adaptif. Lalu saya melakukan kontribusi dengan sesama sejawat dalam memberikan edukasi dengan media video secara berkesinambungan sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kolaboratif.

67
Kegiatanpemberianedukasimelaluimedialeaflet

https://bit.ly/3Bh01IV (link barcode video edukasi mobilisasi dini)

Kegiatanpemberianedukasidenganmediavideo

Dalam melakukan peragaan saya bersikap ramah, cekatan sehingga pasien merasakan kepuasaan dari pelayanan di RS sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi pelayanan. Saya secara konsisten dan bertanggung jawab dalam melakukan peragaan mobilisasi pada pasien post operasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel. Saya meningkatkan kompetensi untuk memberikan kinerjaterbaikke pasien saat melakukan mobilisasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kompeten. Saya menghargai setiap perbedaanlatar belakang pasien saat melakukan peragaan mobilisasi ke pasien post operasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Harmonis. Saya melakukan peragaan ke pasien komitmenuntuk memberikan pelayanan yang baik sebagai bentuk aktualisasi diri dari Loyal. Dalam melakukan peragaan mobilisasi ke pasien saya bersikap proaktifdalam menghadapi perubahan kondisi pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Adaptif. Saya terbuka dalam bekerjasama ketika melakukan peragaan mobilisasi ke pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kolaboratif.

68

Saya dengan cekatan memotivasi pasien untuk melakukan mobilisasi post operasi

sehingga tercapai kepuasan pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi

pelayanan. Saya bertanggung jawab untuk memotivasi pasien agar teratur melakukan

mobilisasi post operasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel. membantu pasien

untukterus melakukanmobilisasi sebagai kinerjaterbaiksayasebagai bentukaktualisasi

diri dari Kompeten. Dalam memotivasi pasien saya peduli dan menghargai latar

69

belakang pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Harmonis. Saya ikut dedikasi

meningkatkan pelayanan dengan memotivasi pasien teratur mobilisasi sebagai bentuk

aktualisasi diri dari Loyal. Saya terus antusias untuk memotivasi pasien sebagai bentuk

aktualisasi diri dari Adaptif. Saya terbuka dalam bekerjsama dengan sejawat dalam

memotivasi pasien untuk teratur melakukan mobilisasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kolaboratif.

70
Kegiatanmemotivasipasienuntuksecarateraturmelakukanmobilisasi
71
Lembarpemantauantahapkemampuanmobilisasipasien

b.

Analisis dampak jika Nilai-Nilai Dasar PNS dilaksanakan dan tidak dilaksanakan

Mata Pelatihan Agenda 2

Berorientasi Pelayanan

Memahami dan memenuhi

kebutuhan masyarakat

Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan

Dampak Diterapkan Tidak diterapkan

Terciptanya kegiatan pelaksanaan media edukasi

mobilisasi dini dengan menggunakan leaflet dan video yang dapat digunakan

untuk pengoptimalan mobilisasi dini post operasi bedah digestif guna

meningkatkan pemulihan pasien

Tidak terciptanya suatu

kegiatan pelaksanaan media

edukasi mobilisasi dini

dengan menggunakan leaflet dan video yang dapat

digunakan untuk pengoptimalan mobilisasi dini post operasi bedah

digestif guna meningkatkan pemulihan pasien

Akuntabel

Melaksanakan tugas dengan

jujur, bertanggung

jawab,cermat, disiplin dan

berintegritas tinggi

Menghasilkan kegiatan

pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif

dengan menggunakan leaflet dan video yang dapat dipertanggung jawabkan yaitu berasal dari sumber yang akurat dan update.

Tidak dapat menghasilkan

kegiatan pelaksanaan media

edukasimobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif

dengan menggunakan leaflet dan video yang tidak dapat dipertanggung jawabkan karena berasal dari sumber yang tidak akurat dan update.

Kompeten

Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

Menghasilkan kegiatan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif

dengan menggunakan leaflet dan video yang sesuai

dengan kebutuhan dan dapat digunakan ke pasien

Kegiatan pelaksanaan media

edukasimobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif

dengan menggunakan leaflet dan video tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak dapat digunakan ke pasien

72
Tabel 5.9 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 4

Harmonis

Membangun lingkungan

kerja yang kondusif

Terciptanya lingkungan kerja

yang harmonis, komunikasi

yang baik dengan rekan

kerja dan atasan dalam

pelaksanaan media edukasi

mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif

dengan menggunakan leaflet dan video

Tidak terciptanya lingkungan

kerja yang harmonis, komunikasi yang baik

dengan rekan kerja dan atasan dalam pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pasien post operasi bedah

digestif dengan

menggunakan leaflet dan video

Loyal

Memegang teguh ideologi

Pancasila, Undang-Undang

Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan

yang sah, Menjaga nama

baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara

Terciptanya hubungan kerja

yang baik dengan sesama

ASN dan pimpinan serta

selalu melakukan

musyawarah dalam

pengambilan keputusan saat

kegiatan pelaksanaan media

edukasi mobilisasi dini pasien

post operasi bedah digestif

dengan menggunakan leaflet dan video

Tidak terciptanya hubungan kerja yang baik dengan sesama ASN dan pimpinan serta pengambilan

keputusan hanya dilakukan secara sepihak tanpa

bermusyawarah pada kegiatan pelaksanaan media

edukasimobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif

dengan menggunakan leaflet dan video

Adaptif

Terus berinovasi, dan mengembangkan kreatifitas, Bertindak proaktif

Menemukan ide-ide kreatif dalam kegiatan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini

dengan menggunakan leaflet dan video untuk pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif.

Kolaboratif Bekerja sama dalam suatu kegiatan pelaksanaan media

edukasi dengan

Tidak menemukan dan menggunakan ide-ide kreatif dalam kegiatan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini dengan menggunakan leaflet dan video untuk

pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif.

Tidak bekerja sama dalam suatu kegiatan untuk satu

tujuan yaitu pengoptimalan

73

Memberi kesempatan

berbagai pihak untuk

berkontribusi, Terbuka dalam bekerja

untuk menghasilkan nilai

tambah, Menggerakan pemanfaatan

dari berbagai sumber daya

untuk tujuan Bersama

menggunakan leaflet dan video untuk satu tujuan yaitu pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi

bedah digestif. Selalu terbuka dalam mendapatkan

saran dan masukan, serta

arahan yang diperlukan

dalam kegiatan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini

pasien post operasi bedah

digestif dengan

menggunakan leaflet dan video

mobilisasi dini pasien post

operasi bedah digestif. Tidak

terbuka dalam mendapatkan

saran dan masukan, serta

arahan yang diperlukan

dalam kegiatan pelaksanaan

media edukasi dengan

menggunakan leaflet dan video

c. Bentuk penerapan Agenda 3 dalam pelaksanaan aktualisasi

1.) Manajemen ASN

Melakukan kegiatan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video membuktikan bahwa sebagai ASN sudah menjalankan tugasnya untuk memberikan pelayanan yang professionaldanberkualitas kepadapasien,danperawatsebagai pelaksana kebijakan berdasarkan pada kode etik dan perilaku, yaitu sudah melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi serta melaksananakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu menjaga privasi pasien.

2.) SMART ASN

Dalam kegiatan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video membuktikan bahwa sebagai ASNsudahmampumemanfaatkanliterisasi digital danbermedia digital dengan penuh tanggung jawab, yaitu Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, dan Digital Safety. Dimana dalam pelaksanaannya banyak menggunakan dan mengoperasikan media handphone untuk mendokumentasikan kegiatan, dan edukasi media video.

74

d. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan visi RSCM, yaitu menjadi rumah sakit umum pusat rujukan nasional terdepandalam layanan,pendidikandanpenelitianyangberstandarinternasional.

Kegiatan ini juga sesuai dengan misi RSCM yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional berstandar internasional serta menyelenggarakan sistem manajemen RS dengan tata kelola yang andal dan akuntabel.

e. Penguatan terhadap nilai-nilai budaya organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan terhadap tiga nilai, Makna Nilai dan Perilaku

Utama RSCM & FKUI yaitu Profesionalisme, Kolaborasi dan Keunggulan.

5. Kegiatan 5 :

Evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video (Inovasi)

Tabel

Waktu pelaksanaan kegiatan : 30 Agustus-18 September 2022

Tahapan kegiatan :

1. Melakukan evaluasi pasca pemberian edukasi dengan teknik wawancara

2. Mencatat seluruh pasien yang dilakukan edukasi

3. Mengumpulkan data pasien yang telah dilakukan edukasi mobilisasi dini post operasi

4. Melakukan pengolahan data capaian pasien yang diedukasi

5. Membuat laporan hasil kegiatan

Output kegiatan :

1. Terlaksananya proses evaluasi pasien pasca pemberian edukasi dengan teknik wawancara

2. Tercatatnya pasien yang dilakukan edukasi ditandai dengan dokumentasi

3. Terkumpulnya data pasien yang dilakukan edukasi ditandai dengan dokumentasi

75
5.10 Pelaksanaan Kegiatan 5

4. Melihat hari rawat pasien setelah operasi dengan dokumentasi

5. Terlaksananya pembuatan laporan hasil aktualisasi

a. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (Agenda 2)

Ketika melakukan evaluasi kepada pasien pasca pemberian edukasi dengan leaflet dan video, saya dengan ramah dan cekatan dalam melakukan wawancara ke

pasien yang diberi edukasi mobilisasi post operasi sebagai upaya meningkatkan kepuasan sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi pelayanan. Saya dengan jujur dan bertanggung jawab dalam mengevaluasi pemahaman pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel. Saya meningkatkan kompetensi diri dalam melakukan wawancara untuk mengetahui keberhasilan edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kompeten. Saya saling peduli dan menghargai

perbedaan saat melakukan wawancara sebagai bentuk aktualisasi diri dari

Harmonis. Saya menjaga nama baik instansi dalam melakukan wawancara kepasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Loyal. Dalam wawancara pasca

pemberian edukasi dengan media saya akan bersikap pro aktif sebagai bentuk aktualisasi diri dari Adaptif. Saya mengajak pasien menjalin kerjasama yang sinergi dalam wawancara untuk menilai kemampuan pasien sebagai bentuk aktualisasi diri

dari Kolaboratif.

76

Lembarkuesionerevaluasipascaedukasimobilisasidinipasienpostoperasibedah digestif

Selanjutnyasaya dengan responsif dalam mencatat pasien yang dilakukan edukasi

mobilisasi dini post operasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi

pelayanan. Saya dengan transparan dalam mencatat pasien yang dilakukan edukasi

sebagai bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel. Saya melakukan dokumentasi pasien yang dilakukan edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kompeten. Saya saling

77

peduli dan menghargai perbedaan saat melakukan dokumentasi pasien yang sudah

diberikan edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Harmonis. Saya menjaga nama

baik instansi dalam melakukan pencatatan pasien yang dilakukan edukasi sebagai

bentuk aktualisasi diri dari Loyal. Dalam mencatat pasien yang dilakukan edukasi saya

akan bersikap pro aktif sebagai bentuk aktualisasi diri dari Adaptif. Saya bekerjasama

dengan pasien dan sejawat untuk memberikan tanda tangan sebagai dokumentasi setelah diberi edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kolaboratif.

ScreenshootbuktiKomunikasiInformasidanEdukasimelaluie-ConsentRSCM

Kemudian saya dengan ramah dan cekatan dalam melakukan pengumpulan data pasien setelah di edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi pelayanan

Saya dengan jujur dan bertanggung jawab dalam mengumpulkan data pasien sebagai

bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel. Saya melakukan pengumpulan data pasien dengan sebaik-baiknya sebagai kinerja terbaik sebagai bentuk aktualisasi diri dari

Kompeten. Saya membangun lingkungan kerja yang kondusif dalam mengumpulkan data sebagai bentuk aktualisasi diri dari Harmonis. Saya menjaga nama baik instansi

dalam pengumpulan data pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Loyal. Dalam

pengumpulan data pasien saya akan bersikap pro aktif sebagai bentuk aktualisasi diri

78

dari Adaptif. Saya menjalin kerjasama dengan atasan dan sejawat dalam mengumpulkan data pasien yang dilakukan edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kolaboratif.

Datapasienyangtelahdilakukanedukasimobilisasidinipostoperasibedahdigestif

Lalu saya melakukan pengolahan data dengan membuat tabulasi pemantauan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dan rekapitulasi hasil wawancara evaluasi pasca edukasi mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif secara benar,jujur,cermatdansistematis denganmenggunakanidekreatif sayayaitumembuat kuesioner sebagai media evaluasi merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten dan Adaptif dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai wujud aktualisasi diri dari Akuntabel. Dengan melibatkan pasien dan keluarga dalam pelaksanaannya merupakan wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif, Serta dilakukan dengan sikap yang sopan, santun, menghargai setiap orang apapun latar belakangnya serta menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan dan Instansi sebagai wujud aktualisasi diri dari Loyal dan Harmonis. Kegiatan evaluasi ini selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif serta mengurangi hari rawat pasien pasca operasi yang terpenting bertujuan untuk mempercepat pemulihan pasien pasca operasi di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B Instalasi Pelayanan

Rawat Inap Terpadu Gedung A RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo merupakan wujud aktualisasi diri dari Berorientasi Pelayanan.

79

Screenshootdatatabulasilembarpemantauan&kuesionerwawancaramobilisasidini

Dalam membuat laporan saya akan bersikap jujur dan berintegritas tinggi sebagai

bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel. Ketika membuat laporan saya akan melaksanakan dengan kinerja terbaik sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kompeten.

Saya berkomitmen akan bekerja dengan maksimal dan penuh kesungguhan sehingga menghasilkan laporan yang terbaik sebagai bentukaktualisasi diri dari Loyal. Saya akan terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas sebagai bentuk aktualisasi diri dari

Adaptif

Grafikhasilrekapitulasidatahasilpengisianpemantauanmobilisasidini

80
.
100% 0% Pemantauan mobilisasi dini pasien 6 jam pertama post operasi Ya Tidak 12 responses

Dari 12 pasien post operasi bedah digestif dilakukan pemantaun mobilisasi dini 6 jam

pertama post operasi, terlihat semua pasien dengan persentaase 100% mampu melakukan tahapan latihan ringan diatas tempat tidur seperti menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki.

mobilisasi dini pasien setelah 6-10 jam

Dari 12 pasien post operasi bedah digestif dilakukan pemantaun mobilisasi dini setelah

6-10 jam post operasi, terlihat 11 pasien dengan persentase 92% mampu melakukan

tahapan miring ke kiri dan ke kanan, namun 1 orang pasien tidak mampu dikarenakan ada perasaan khawatir nyeri akan bertambah jika melakukan pergerakkan.

mobilisasi dini pasien setelah 24 jam

Dari 12 pasien post operasi bedah digestif dilakukan pemantaun mobilisasi dini setelah

24 jam post operasi, terlihat 10 pasien dengan persentase 83% mampu melakukan

tahapan duduk diatas tempat tidur, namun 2 orang pasien tidak mampu dikarenakan

toleransi nyeri belum teratasi pasca operasi laparotomy serta pasien merasa takut luka operasi akan bertambah sakit saat duduk.

81
92% 8% Pemantauan
Ya Tidak 12 responses 83% 17% Pemantauan
Ya Tidak 12 responses

Dari 12 pasien post operasi bedah digestif dilakukan pemantaun mobilisasi dini setelah pasien mampu duduk, terlihat 8 pasien dengan persentase 67% mampu melakukan tahapan berdiri dan berjalan disekitar tempat tidur, namun 4 orang pasien tidak mampu dikarenakan toleransi nyeri belum teratasi pasca operasi, ada rasa khawatir pasien luka operasi akanbertambahsakitsaatmelakukangerakkan,sertaketerbatasangerakketika masih terpasang alat invasif seperti Akses vena central, Folley catether, NGT dan Drain.

MOBILISASI DINI PASIEN POST

Pemantauan mobilisasi dini pasien setelah mampu duduk Ya 12 responses

6 jam pertama Setelah 6-10 jam Setelah 24 jam Setelah mampu

Dapat disimpulkan berdasarkan pemantauan 12 orang pasien dalam melakukan tahapan mobilisasi dini post operasi bedah digestif, tahapan 6 jam pertama menjadi tahapan yang mudah dilakukan pasien karena hanya melakukan gerakkan ringan diatas tempat tidur dan paling sulit dilakukan pasien yaitu tahapan berdiri dan berjalan di sekitar tempat tidur.

82
67%
Tidak 12 responses 29% 27% 24% 20% PEMANTAUAN
OPERASI BEDAH DIGESTIF
33% duduk

Evaluasi ke Pasien Pasca Edukasi Mobilisasi Dini

Pasien Post Operasi Bedah Digestif (N= 12)

12 orang pasien

apakah mobilisasi dini bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan pasien pasca operasi

12 orang pasien

apakah gerakan bertahap pada mobilisasi dini dapat dilakukan oleh pasien pasca operasi

3 orang pasien

adakah tahapan gerakan mobilisasi dini yang dirasakan berat oleh pasien pasca operasi

Berdasarkan hasil wawancara 12 orang pasien pasca edukasi mobilisasi dini post operasi bedah digestif diruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Dr. Cipto Mangunskusumo, semua pasien mengatakan mobilisasi dini bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan pasien pasca operasi dan gerakan bertahap dapat dilakukan oleh pasien pasca operasi, namun dari 12 pasien 3 diantara nya mengatakan ada tahapan mobilisasi dini yang dirasa berat oleh pasien pasca operasi yaitu tahapan berdiri dan berjalan perlahan di sekitar tempat tidur. Hal ini di karenakan kondisi fisik pasien seperti faktor usia lanjut, toleransi nyeri bertambah saat mobilisasi aktif, dan terpasang alat invasif.

83
0 2 4 6 8 10 12 14

Evaluasi Perawat di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4 zona B terhadap

Media Edukasi Leaflet dan Video Mobilisasi Dini Pasien Post Operasi (N=21)

84

Berdasarkan pengisian google form oleh sejawat diruangan, media yang telah tersedia sebagai media edukasi persiapan pre operasi dan pemulihan pasca operasi

dengan mengoptimalkan mobilisasi dini pasien sudah bermanfaat, media mudah

dipahami dan diaplikasi, serta media sudah menarik karna dilengkapi dengan link barcodevideo yang bisa di akses pasien ketika sudah pulang atau ingin mengulang

kembali gerakan tahapan mobilisasi dini post operasi.

b. Analisis dampak jika Nilai-Nilai Dasar PNS dilaksanakan dan tidak dilaksanakan

Tabel 5.11 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 5

Mata Pelatihan Agenda 2 Dampak

Diterapkan

Tidak diterapkan

Berorientasi Pelayanan

Memahami dan memenuhi

kebutuhan masyarakat

Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan

Terciptanya kegiatan evaluasi media edukasi

pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video yang dapat

digunakan untuk memantau kemampuan

pasien setelah dilakukan

edukasi mobilisasi dini post operasi bedah digestif guna

Tidak terciptanya suatu

kegiatan evaluasi dalam

pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi

bedah digestif yang dapat

digunakan untuk

memantau kemapuan

pasien setelah di edukasi

guna mempercepat

pemulihan pasien

85

Akuntabel

Melaksanakan tugas dengan

jujur, bertanggung

jawab,cermat, disiplin dan berintegritas tinggi

mempercepat pemulihan pasien

Menghasilkan kegiatan evaluasi dalam

pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi

bedah digestif dengan

media edukasi leaflet dan video dan dapat dipertanggung jawabkan

yaitu berasal dari sumber yang akurat dan update

Tidak dapat menghasilkan kegiatan evaluasi dalam

pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi

bedah digestif dengan

media edukasi leaflet dan video dan tidak dapat dipertanggung jawabkan

yaitu berasal dari sumber

yang tidak akurat dan update

Kompeten

Melaksanakan tugas dengan

kualitas terbaik

Menghasilkan kegiatan evaluasi dalam pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi

bedah digestif dengan media edukasi leaflet dan video

Kegiatan evaluasi dalam pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi

bedah digestif dengan

media edukasi leaflet dan video yang dihasilkan tidak sesuai

Harmonis

Membangun lingkungan

kerja yang kondusif

Terciptanya lingkungan kerja yang harmonis, komunikasi yang baik

dengan pasien, rekan kerja dan atasan dalam

pelaksanaan kegiatan evaluasi dalam

pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi

bedah digestif dengan

media edukasi leaflet dan video

Tidak terciptanya

lingkungan kerja yang

harmonis, komunikasi yang baik dengan pasien, rekan kerja dan atasan

dalam pelaksanaan

kegiatan evaluasi dalam

pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi

bedah digestif dengan

media edukasi leaflet dan video

Loyal

Terciptanya hubungan

kerja yang baik dengan

Tidak terciptanya

hubungan kerja yang baik

86

Memegang teguh ideologi

Pancasila, Undang-Undang

Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan

yang sah, Menjaga nama

baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara

sesama ASN dan pimpinan

serta selalu melakukan

musyawarah dalam pengambilan keputusan

saat kegiatan evaluasi

dalam pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dengan media edukasi leaflet dan video

dengan sesama ASN dan pimpinan serta pengambilan keputusan

hanya dilakukan secara

sepihak tanpa

bermusyawarah pada kegiatan evaluasi dalam pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dengan media edukasi leaflet dan video

Adaptif

Terus berinovasi, dan mengembangkan kreatifitas, Bertindak proaktif

Menemukan ide-ide kreatif

dalam kegiatan evaluasi

pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi

bedah digestif yaitu pembuatan kuesioner

sebagai salah satu media evaluasi untuk memantau kemampuan pasien post operasi bedah digestif melakukan mobilisasi dini setelah dilakukan edukasi leaflet dan video.

Tidak menemukan dan menggunakan ide-ide kreatif dalam kegiatan evaluasi pengoptimalan mobilisasi din pasien post operasi bedah digestif yaitu pembuatan kuesioner

sebagai salah satu media evaluasi untuk memantau kemampuan pasien post operasi bedah digestif melakukan mobilisasi dini setelah dilakukan edukasi leaflet dan video.

Kolaboratif

Memberi kesempatan

berbagai pihak untuk

berkontribusi,

Terbuka dalam bekerja

untuk menghasilkan nilai

tambah,

Bekerja sama dalam suatu kegiatan evaluasi pasca

edukasi mobilisasi dini

dengan media leaflet dan video untuk satu tujuan

yaitu pengoptimalan

mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif.

Tidak bekerja sama dalam suatu kegiatan untuk satu

tujuan yaitu pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif.

Tidak terbuka dalam mendapatkan saran dan masukan, serta arahan

87

Menggerakan pemanfaatan

dari berbagai sumber daya

untuk tujuan Bersama

Selalu terbuka dalam

mendapatkan saran dan masukan, serta arahan

yang diperlukan dalam

kegiatan evaluasi

pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi

bedah digestif dengan media leaflet dan video.

yang diperlukan dalam

kegiatan evaluasi

pengoptimalan mobilisasi

dini pasien post operasi

bedah digestif dengan media leaflet dan video.

c. Bentuk penerapan Agenda 3 dalam pelaksanaan aktualisasi

1.) Manajemen ASN

Melakukan kegiatan evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video dengan membuat kuesioner pemantauan mobilisasi dini pada pasien pasca operasi membuktikan bahwa sebagai ASN sudah menjalankan tugasnya untuk memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas kepada pasien, dan perawat sebagai pelaksana kebijakan publik berdasarkan pada kode etik dan perilaku, yaitu sudah melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritas tinggi Dan melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin sehingga hasil evaluasi dan proses pembutan laporan selesai tepat pada waktunya. Serta melaksanakan tugas sesuai perintah atasan dalam berkonsultasi.

Dalam kegiatan evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video dan membuat kuesioner pemantauan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif membuktikan bahwa sebagai ASN sudah mampu memanfaatkan literisasi digital dan bermedia digital dengan penuh tanggung jawab, yaitu Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, dan Digital Safety. Dimana dalam pelaksanaannya banyak menggunakan dan mengoperasikan media komputer, handphone untuk mendokumentasikan kegiatan dan mengolah data hasil rekapitulasi wawancara kuesioner, dan aplikasi e-consent RSCM untuk dokementasi edukasi. Sebagai ASN,penulis jugamemanfaatkansalahsatuprofil Smart ASN, yaitu Memiliki Jiwa Enterpreneurship, dimana ASN mampu berkreativitas,

88
2.) SMART ASN

berinovatif dan bertanggung jawab dalam melakukanevaluasi hasil dari pengisian

kuesioner dan formulir pemantauan dengan mengolah data-data evaluasi.

d. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan visi RSCM, yaitu menjadi rumah sakit umum pusat rujukan nasional terdepandalam layanan,pendidikandanpenelitianyangberstandarinternasional.

Kegiatan ini juga sesuai dengan misi RSCM yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional berstandar internasional serta menyelenggarakan RS berbasis Smart Hospital.

e. Penguatan terhadap nilai-nilai budaya organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan terhadap empat nilai, Makna Nilai dan Perilaku

Utama RSCM & FKUI yaitu Integritas, Profesionalisme, Kolaborasi dan Keunggulan

89
90

5.3 Capaian Penyelesaian CoreIsu

Sebagian besar pasien setelah operasi akan merasa keberatan jika dianjurkan untuk mobilisasi dini dikarenakan masih takut dengan luka jahitannya, namun perlu diketahui bahwa beberapa hal bisa terjadi apabila tidak segera melakukan mobilisasi dini diantaranya penyembuhan luka menjadi lama, kulit di bagian punggung menjadi lecet akibat terlalu lama berbaring, badan menjadi mudahlelah dan terasapegal akibat kurang gerak, lama perawatan di rumah sakit bertambah. Mobilisasi dini ini bisa dilakukan mulai dari dengan melakukan latihan pernapasan sederhana, mengubah posisi berbaring menjadi miring kanan atau kiri, juga menegakkan kepala hingga perut setinggi 30 derajat, 45 derajat dan seterusnya secara bertahap. Selanjutnya, pasien bisa mulai diajarkan berdiri, berjalan, dan melakukan aktifitas lain yang ringan, tentunya dengan tetap diawasi.

Pengamatanawal yangdilakukanpenulis padatanggal 25juli 2022 ruangrawat inap bedah lantai 4 zona B juga melakukan wawancara dengan perawat diruangan tersebut, hasil wawancara perawat ruangan mengatakan bahwa pasien post operasi bedah umum yang mempunyai rentang perawatan yang lama dikarenakan tidak melakukan mobilisasi, ada 1 kasus yang pulang tiga hari setelah operasi dan 1 kasus yang pulang pada hari ke empat belas setelah operasi, perawat ruang bedah lantai 4 zona B juga mengatakan rata-rata pasien pulang biasanya pada hari ke-3 sampai hari ke-5 setelah operasi. Berdasarkan data yang didapatkan di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B, penulis mendapatkan informasi dari 10 pasien yang baru mengalami operasi bedah, 7 pasien mengatakan bahwa mereka sangat takut untuk melakukan mobilisasi pasca operasi. Hal ini disebabkan karena pasien merasa sangat kesakitan saat bergerak pasca efek anastesi operasi tersebut hilang. Disamping itu, Pasien juga mengungkapkan kekhawatiran jahitan luka bekas operasi akan meregang atau terbuka jika mereka melakukan mobilisasi pasca operasi. Sehingga dalam melakukan aktivitas enggan bergerak dan hanya berada diatas tempat tidur saja.

Adapun bentuk optimalisasinya terdiri dari perencanaan kegiatan dengan mentor dan head nurse. Melakukan pembuatan media edukasi leaflet dan video, Melakukan sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi pasien post operasidenganmenggunakanmediaedukasileafletdanvideo,Melakukanpelaksanaan media edukasi pada pasien post operasi dengan menggunakan leaflet dan video, Melakukan evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video.

91

Selama habituasi penulis melakukan beberapa kegiatan. Dimulai dengan membuat rencana kegiatan bersama dengan headnursedan mentor, setelah rencana kegiatan sudah disusun, penulis melakukan pembuatan media edukasi leaflet dan video, penulis berharap dengan pembuatan media edukasi leaflet dan video di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B bisa menjadi media edukasi untuk pasien pre operasi dan post operasi untuk mengoptimalkan mobilisasi dini pasien. Kegiatan selanjutnya penulis melakukan sosialisasi mengenai optimalisasi mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif melalui media edukasi leaflet dan video kepada seluruh perawat di damping oleh head nurse dan mentor. Di dalam kegiatan sosialisasi terdapat beberapa masukan dan kegiatan tanya jawab. Kemudian penulis memberikan penjelasan bagaimana alur untuk optimalisasi mobilisasi dini pada pasien yaitu dengan memberikan edukasi saat pasien pre operasi dan dilanjut dengan edukasi kembali post operasi serta memperagakan dan memotivasi pasien untuk melakukan tahap-tahap dari mobilisasi dini pasca operasi. Seluruh perawat diminta untuk melakukan edukasi kepada pasien pre operasi lalu melakukan dokumentasi sebagai bukti edukasi di econsentRSCM.Padamingguyangsamapenulis melakukanpelaksanaan mediaedukasi mobilisasi dini pada pasien pre operasi dan berlanjut dengan edukasi tahapan pemantauan mobilisasi dini post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Dalam tahap pemantauan mobilisasi dini pasien post operasi dari 12 orang pasien di dapatkan 7 pasien mampu melakukan 4 tahapan mobilisasi dini post operasi secara baik, 4 pasien hanya mampu melakukan 3 tahapan mobilisasi dini, dan 1 pasien hanya mampu melakukan 1 tahapan mobilisasi dini pasca operasi, hal ini dikarenakan toleransi nyeri tidak teratasi, adanya perasaan khawatir saat melakukan tahapan mobilisasi dini dan rasa malas untuk melakukan mobilisasi dini serta faktor jenis pembedahan luka operasi. Selanjutnya penulis melakukan kegiatan evaluasi pelaksanaan media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leafletdanvideo.Dalam evaluasi tersebutdari 12orangpasienyangdilakukanevaluasi pasca edukasi, semua pasien mengatakan mobilisasi dini bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan pasien pasca operasi dan gerakan bertahap pada mobilisasi dini dapat dilakukan oleh pasien. Namun 3 dari 12 pasien mengatakan ada tahapan gerakan mobilisasi dini yang dirasakan berat oleh pasien pasca operasi. Kegiatan selanjutnya saya membagikan link googleformssebagai salah satu media evaluasi ke perawat diruangan. Dari hasil rekapitulasi data pengisian googleformsdi dapatkan data 100% perawat ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B mengatakan

92

mediaedukasi leafletdanvideobermanfaat,mudahdipahami danmudahdiapilikasikan serta sudah menarik sebagai media edukasi ke pasien.

Berdasarkan gagasan kreatif yang sudah dilakukan, diharapkan bahwa capaian terhadap hasil penyelesaian coreisu sebagai berikut :

 Tercapainyaoptimalisasimobilisasi dini padapasienpascaoperasi bedahdigestif sesuai tahapan yang sesuai SOP dan update ilmu terbaru

 Tercapainya peningkatan kesadaran perawat dalam pelaksanaan media edukasi leaflet dan video pada pasien pre operasi dan dilanjut dengan pasca operasi bedah digestif.

 Tercapainya keefektifan penggunaan media leaflet dan video sebagai sarana edukasi pasien post operasi.

 Tercapainya peningkatan proses penyembuhan pasien post operasi dan penurunan angka pasien lama dirawat diruang rawat inap bedah lantai 4 zona B.

5.4 Manfaat Terselesaikanya CoreIsu

1. Bagi perawat dan tenaga Kesehatan

Perawat menjadi termotivasi dalam melakukan pelaksanaan media edukasi dengan leaflet dan video pada pasien pasca operasi bedah digestif di ruang rawat inap bedah lantai zona B, sehingga mendukung peran perawat sebagai edukator dalam meningkatkan kesehatan pasien dalam memberikan asuhan keperawatan.

2. Bagi pasien dan keluarga

Pasienmendapatkan edukasi dan penatalaksanaantahapanmobilisasi dini postoperasi bedah digestif. Sehingga pasien menjalani proses penyembuhan dengan baik, tidak mengalami infeksi nosokomial dan diharapkan hari rawat pasien pasca operasi tidak lama yaitu 5-7 hari.

3. Bagi Instansi

Penggunaan media edukasi leaflet dan video untuk optimalisasi mobilisasi dini pada pasien pasca operasi bedah digestif diruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo yang dibuat sesuai ketentuan SOP dan update ilmu tentang mobilisasi dini pasien pasca operasi, serta panduan pembuatan media edukasi dari Promosi Kesehatan Rumah Sakit dapat mendukung terealisasinya salah satugoalspasien dengan perawatan ERAS di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo. Selain itu akan berdampak positif pada sumber dana dan pendapatan rumah sakit ketika hari rawat pasien menjadi berkurang.

93

BAB VI

RENCANA TINDAK LANJUT

6.1. Penetapan Isu Lanjutan/ Alternatif

Kegiatan aktualisasi telah terlaksana sesuai perencanaan. Meski demikian, saya menemukan adanya isu lanjutan dalam permasalahan yang di angkat, yaitu perawat belum optimal memberikan edukasi pada pasien pre dan post operasi bedah digestif, serta keterbatasan media berupa leaflet untuk penunjang edukasi ke pasien. Oleh karenaitusayaberencanauntukmembuatevaluasi pelaksanaanoptimalisasimobilisasi dini pada pasien pasca operasi bedah digestif menggunakan media edukasi leaflet dan video secara berkala.

Selain itu dikarenakan belum adanya pengadaan media untuk diruangan lantai 4 zona B dan di masing-masing unit lain yang sekiranya menggunakan media edukasi mobilisasi dini post operasi. Sehingga perlu adanya dukungan dari pihak Promosi Kesehatan Rumah Sakit.

Tabel 6.1 Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi

1. Menginternalisasikan

nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK) dan peran serta

kedudukan ASN dalam

NKRI dalam

melakukan pekerjaan

sehari-hari

Sikap dan perilaku dalam

setiap tindakan

yang dilakukan

oleh peserta yang

dalam

94
No Kegiatan Output Durasi dan Waktu Para Pihak yang Terlibat Sumber Biaya
ASN
NKRI Setiap waktu Individu Individu
mencerminkan nilai BERAKHLAK dan peran serta kedudukan

2. Mengadakan evaluasi pelaksanaan optimalisasi mobilisasi dini pada pasien pasca operasi bedah digestif menggunakan media edukasi leaflet dan video secara konsisten

Pengusulan pengadaan media leaflet ke PKRS sebagai sarana edukasi diruang rawat

lantai 4 zona B

maupun unit lain di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

penayangan video edukasi mobilisasi dini pasca operasi bedah digestif disetiap channel TV yang terhubung internet

5. Pengusulan revisi media leaflet dan video tentang mobilisasi dini pasca operasi sesuai dengan update ilmu dan jurnal terbaru

Lembar Form KIE dan econsent RSCM sebagai bukti edukasi ke pasien pre dan post operasi

Sebulan sekali Seluruh perawat lantai

4 zona B IPRIT Gedung A

1 bulan sekali Tim Promosi Kesehatan

Rumah Sakit

1 bulan sekali Tim Promosi Kesehatan

Rumah Sakit

1 tahun sekali Kabid Keperawatan dan PIC (Person InCharge) unit

Individu

RSCM

RSCM

RSCM

95
3.
Surat permohonan pengadaan media
leaflet ke PKRS
Surat
4. Pengusulan
permohonan penayangan media video edukasi mobilisasi dini pasca operasi ke PKRS
Rancangan media leaflet dan video tentang mobilisasi dini pasien pasca operasi

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

1. Aktualisasi/ Habituasi Mata Pelatihan per Kegiatan

a.) Kegiatan Ke-1 yaitu Perencanaan kegiatan dengan headnursedan mentor.

Pada kegiatan ini terdapat Mata Pelatihan agenda II yang di aktualisasikan oleh penulis yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

b.) Kegiatan Ke-2 yaitu Melakukan pembuatan media edukasi leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif Pada kegiatan ini terdapat Mata Pelatihan agenda II yang di aktualisasikan oleh penulis yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

c.) KegiatanKe-3yaituMelakukan sosialisasi kepadasejawatmengenai pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video. Pada kegiatan ini terdapat Mata Pelatihan agenda II yang di aktualisasikan oleh penulis yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

d.) Kegiatan Ke-4 yaitu Melakukan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video di ruang rawatinapbedahlantai 4zonaB IPRITGedungA RSUPNDr.CiptoMangunkusumo.

Pada kegiatan ini terdapat Mata Pelatihan agenda II yang di aktualisasikan oleh penulis yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

e.) Kegiatan Ke-5 yaitu Melakukan evaluasi media edukasi mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video Pada kegiatan ini terdapat Mata Pelatihan agenda II yang di aktualisasikan oleh penulis yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

2. Gagasan Kreatif Penyelesaian CoreIsu

Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu Belum optimalnya pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif di Ruang Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo merujuk pada akar

96

penyebab masalah yang terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya perencanaan kegiatan dengan mentor dan headnurse.Melakukan pembuatan media edukasi leaflet dan video, Melakukan sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video, Melakukan pelaksanaan media edukasi pada pasien post operasi dengan menggunakan leaflet dan video, Melakukan evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video.

Rencana kegiatan tentang optimalisasi berjalan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Penulis melakukan pembuatan media edukasi leaflet dan video, penulis berharap dengan pembuatan media edukasi leaflet dan video di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B bisa menjadi media edukasi untuk pasien pre operasi dan post operasi untuk mengoptimalkan mobilisasi dini pasien. Kegiatan selanjutnya penulis melakukan sosialisasi mengenai optimalisasi mobilisasi dini padapasienpostoperasi bedahdigestif melalui mediaedukasi leaflet dan video kepada seluruh perawat di damping oleh headnursedan mentor. Di dalam kegiatan sosialisasi terdapat beberapa masukan dan kegiatan tanya jawab. Kemudian penulis memberikan penjelasan bagaimana alur untuk optimalisasi mobilisasi dini pada pasien yaitu dengan memberikan edukasi saat pasien pre operasi dandilanjutdenganedukasi kembali postoperasi sertamemperagakandan memotivasi pasien untukmelakukan tahap-tahap dari mobilisasi dini pasca operasi. Seluruh perawat diminta untuk melakukan edukasi kepada pasien pre operasi lalu melakukan dokumentasi sebagai bukti edukasi di e-consent RSCM. Pada minggu yang sama penulis melakukan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pada pasien pre operasi dan berlanjut dengan edukasi tahapan pemantauan mobilisasi dini post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video di ruang rawatinapbedahlantai 4zonaB IPRITGedungA RSUPNDr.CiptoMangunkusumo.

Dalam tahap pemantauan mobilisasi dini pasien post operasi dari 12 orang pasien di dapatkan 7 pasien mampu melakukan 4 tahapan mobilisasi dini post operasi secara baik, 4 pasien hanya mampu melakukan 3 tahapan mobilisasi dini, dan 1 pasien hanya mampu melakukan 1 tahapan mobilisasi dini pasca operasi, hal ini dikarenakan toleransi nyeri tidak teratasi, adanya perasaan khawatir saat melakukan tahapan mobilisasi dini dan rasa malas untuk melakukan mobilisasi dini serta faktor jenis pembedahan luka operasi.

97
3. Capaian Hasil Penyelesaian CoreIsu

Selanjutnya penulis melakukan kegiatan evaluasi pelaksanaan media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video. Dalam evaluasi tersebut dari 12 orang pasien yang dilakukan evaluasi pasca edukasi, semua pasien mengatakan mobilisasi dini bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan pasien pasca operasi dan gerakan bertahap pada mobilisasi dini dapat dilakukan oleh pasien. Namun 3 dari 12 pasien mengatakan ada tahapan gerakan mobilisasi dini yang dirasakan berat oleh pasien pasca operasi. Kegiatan selanjutnya saya membagikan linkgoogleformssebagai salah satu media evaluasi ke perawat diruangan. Dari hasil rekapitulasi data pengisian google forms di dapatkan data 100% perawat ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B mengatakan media edukasi leaflet dan video bermanfaat, mudah dipahami dan mudah diapilikasikan serta sudah menarik sebagai media edukasi ke pasien.

7.2. Saran

Menyadari pentingnya program aktualisasi yang dilakukan penulis mengenai Optimalisasi Mobilisasi Dini pada Pasien Post Operasi Bedah Digestif melalui Media Edukasi Leaflet dan Video di Ruang Rawat Inap Bedah lantai 4 zona b IPRIT Gedung

A RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo, maka diperlukan kelanjutan terhadap program yang telah dirancang ini. Selanjutnya diperlukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap program yang telah dibuat penulis, agar program tersebut nantinya dapat terus dikembangkan sehingga semakin baik kedepannya dan bermanfaat untuk pelayanan bagi pasien di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN. Dr Cipto Mangunkusumo. Dengan program aktualisasi tersebut, perawat dapat melaksanakan pengoptimalan mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video. Dengan begitu diharapkan proses penyembuhan pasien pasca pembedahan menjadi lebih baik serta mengurangi jumlah hari rawat pasien di rumah sakit dan juga meningkatkan kualitas kinerja perawat, sehingga menghasilkan pelayanan yang prima dan meningkatkan mutu pelayanan di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo.

98

REFERENSI

Undang- undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil

Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Keputusan Kepala LAN Nomor 94/K.1/PDP.07/2021 tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil

Keputusan Kepala LAN Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

FirmanArief.2020.AnalisisFaktor-FaktorYangBerhubunganDenganPelaksanaanMobilisasi DiniPasienPascaBedahDigestifApendiktomiDiRumahSakitDr.H. Moch.AnsariSaleh Banjarmasin.LaporanHasilPenelitianFakultas Keperawatan. Banjarmasin.

Muhammad Faizal. 2020. Efektivitas Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka Post Operasi.LaporanPenelitianJurnalKesehatanSaelmakersPerdan.BangkaBelitung

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil “Berorientasi Pelayanan”.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil “Akuntabel”.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil “Kompeten”

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil “Harmonis”.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil “Loyal”

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil “Adaptif”

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil “Kolaboratif”.

WebsiteresmiRSUPN Cipto Mangunkusumo melalui https://www.rscm.co.id

99

LAMPIRAN

100
101
102
103
104
105

LAMPIRAN LEAFLET MOBILISASI DINI PASIEN PASCA OPERASI

106
107

DAFTAR HADIR PESERTA SOSIALISASI OPTIMALISASI MOBILISASI DINI PADA PASIEN

108
POST OPERASI BEDAH DIGESTIF MELALUI MEDIA EDUKASI LEAFLET DAN VIDEO Timestamp Nama Lengkap dan Gelar NIP/ NPS 25/08/202219:20:52 Lia Napisah 196706101988032002 25/08/2022 20:45:06 Nyi Suratmi NR And.Kep 19660629198832002 25/08/2022 20:46:39 Trimah AMK 196806281989032002 25/08/2022 21:17:04 Christiani,AMK NPS144483 26/08/2022 5:43:26 Ns.Puspa Eria,S.Kep 146759 26/08/2022 5:43:56 Jihan Alifah Ramadhani, A.md.Kep NPS147188 26/08/2022 5:45:05 Shafira Puteri Amalika, A.Md.Kep NPS 146862 26/08/2022 7:30:45 Sarirun nikmah 19791126205012002 26/08/2022 7:50:11 Alifia Yunita, A.Md.Kep 146452 26/08/2022 7:51:34 Entin Kartini 144295 26/08/2022 8:00:00 Riski Nurfajriah AMK 144842 26/08/2022 8:01:23 Bertua,A.Md.Kep 197506121997032001 26/08/2022 8:02:02 Nasnawati.S.Kep.Ners 196908061997032001 26/08/2022 8:02:36 Heti Roheti, AMK 196804231998032001 26/08/2022 8:04:01 Salwa Muniroh, S. Kep, Ns. NPS146844 26/08/2022 8:04:03 Ellysabet Junita Napitupulu, SKep., Ners 197606131996032001 26/08/2022 8:04:33 Liawati,AMK 197905312007012011 26/08/2022 8:04:35 Ns. Niken Ika Wati, S.Kep. 199509042020122006 26/08/2022 8:04:59 Rodiah Amd. Kep 196701031989022001 26/08/2022 8:05:49 Aulia Citra Agriyono, S.Kep., Ners. 199705212022032003 26/08/2022 8:08:38 Dewi Sri Wahyuni Prayitno, AMd.Kep 199406042022032006 26/08/2022 8:13:46 Tamaria Sinurat AMK 196512251988032002 26/08/2022 8:14:52 Nurcahyo, A.Md.Kep Nps145700 26/08/2022 8:15:20 Wahyuningsih Amk 142740 26/08/2022 8:15:58 Annisa Nur Oktavia,Amd.Kep Nps146852 26/08/2022 8:17:10 Enung Nana Sutisna,S.kep.,Ners 197803172001121001 26/08/2022 8:17:33 Ns.Titi Hidayati S.Tr.Kep 197409131998032001 26/08/2022 8:19:10 Santa Oloria.S,Amk 196609231995032001 26/08/2022 8:20:39 Naifah Reka Meilina NPS146851 26/08/2022 8:24:50 Armayanti, AMK NPS 143428
109 26/08/2022 8:27:40 Ria Maretha, A.Md.Kep 146235 26/08/2022 8:30:54 Lia Napisah 196706101988032002 26/08/2022 8:31:21 Nurul Rahmawati, S.Kep. Ners 198904222012122001 26/08/2022 8:36:53 Refa Nur Islamiati, A.Md.Kep Nps146858 26/08/2022 8:37:26 Shinta afriana amk 143639 26/08/2022 9:42:09 Adria Verantika, A.Md.Kep. 147199 26/08/2022 9:56:21 Rusmawati AMK 142635 27/08/2022 1:14:06 Ns. Nurhayati, M.Kep 197410311998032001

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST

OPERASI BEDAH DIGESTIF MELALUI MEDIA EDUKASI LEAFLET DAN

VIDEO DI RUANG RAWAT INAP BEDAH LANTAI 4 ZONA B INSTALASI

PELAYANAN RAWAT INAP TERPADU GEDUNG A RSUPN CIPTO MANGUNKUSUMO

Telah di seminarkan

Tanggal 5 Agustus 2022 di Bapelkes Cikarang

NIP 197712162006041001 NIP 197410311998032001 PENGUJI

Drg. Yana Yojana, MA

NIP. 197409132005012001

110
COACH MENTOR
Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si Ns.Nurhayati S.Kep , M.Kep

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.