LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 6
OPTIMALISASI MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST OPERASI BEDAH DIGESTIF
MELALUI MEDIA EDUKASI LEAFLET DAN VIDEO DI RUANG RAWAT INAP BEDAH
LANTAI 4 ZONA B INSTALASI PELAYANAN RAWAT INAP TERPADU
GEDUNG A RSUPN CIPTO MANGUNKUSUMO
DISUSUN OLEH :
MIFTAHUL HAYATI, A.Md. Kep NIP. 199402052022032003
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST
OPERASI BEDAH DIGESTIF MELALUI MEDIA EDUKASI LEAFLET DAN
VIDEO DI RUANG RAWAT INAP BEDAH LANTAI 4 ZONA B INSTALASI
PELAYANAN RAWAT INAP TERPADU GEDUNG A RSUPN CIPTO MANGUNKUSUMO
Telah di seminarkan
Tanggal 29 September 2022 di Bapelkes Cikarang
NIP 197712162006041001 NIP 197410311998032001 PENGUJI
Drg. Yana Yojana, MA
NIP. 197409132005012001
i
COACH MENTOR
Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si
Ns.Nurhayati
S.Kep , M.Kep
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah, rahmat dan karunia yang dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Aktualisasi
Optimalisasi Mobilisasi Dini pada Pasien Post Operasi Bedah Digestif melalui Media Edukasi
Leaflet dan Video di Ruang Rawat Inap Bedah lantai 4 Zona B Instalasi Pelayanan Rawat Inap Terpadu Gedung A Rumah Sakit Umum Pusat Nasional DR. Cipto Mangunkusumo.
Laporan pelaksanaan aktualisasi ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan untuk kelulusan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan 6. Penulis memperoleh bimbingan, dukungan, dorongan semangat serta bantuan yang sangat berarti dari berbagai pihak selama proses pembuatan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis hanturkan dengan segenap hati kepada :
1. Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
2. dr. Lies Dina Liastuti Sp.JP, MARS,FIHA selaku Direktur Utama RSUPN Cipto Mangunkusumo
3. Ns.Nurhayati,S.Kep,M.Kepselaku mentor yangtelahbersediameluangkanwaktu,tenaga dan pikiran untuk memberikan ilmu dan masukan yang bermanfaat bagi penulis
4. Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si, selaku coach yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menyusun rancangan aktualisasi dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi
5. Drg. Yana Yojana, selaku Ibu penguji yang telah bersedia menjadi penguji dalam seminar akhir pelaksanaan aktualisasi
6. Ns. Siti Aisyah, M.Kep, Sp.KMB, selaku Clinical Case Manager keperawatan di unit kerja penulis yang telah bersedia diajak berdiskusi selama proses penyusunan rancangan aktualisasi dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi
7. Enung Nana S, S.Kep, Ners selaku kepala ruangandi unit kerja penulis yang telah bersedia diajak berdiskusi selama proses penyusunan rancangan aktualisasi dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi
8. Semua Ibu Ketua Tim Perawat di unit kerja penulis yang telah bersedia diajak berdiskusi selama proses penyusunan rancangan aktualisasi dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi
9. Seluruh teman-teman perawat di Instalasi Pelayanan Rawat Inap Terpadu Gedung A lantai
4 zona B RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo yang telah memberikan dukungan.
10.Seluruh fasilitator yang telah memberikan ilmu-ilmu terkait materi yang dibutuhkan untuk menyusun laporan ini dengan sangat baik.
11.Seluruh pegawai dan staf dan panitia Bapelkes Cikarang yang ramah dan membantu penulis jika ada kesulitan.
ii
KATA PENGANTAR
12.Seluruh anggota keluarga yang telah memberikan dukungan moral maupun finansial kepada penulis.
13.Seluruh teman-teman Pendidikan dan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan 6 Bapelkes Cikarang 2022.
14.Seluruhpihakyangtelahmembantupenyelesaianlaporanpelaksanaanaktualisasi ini,yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah masih banyak kekurangan karena keterbatasan penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan demi sempurnanya makalah ini.
Jakarta, 28 September 2022
Peserta,
Miftahul Hayati A.Md.Kep
NIP.199402052022032003
iii
iv DAFTAR ISI Hal LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................i KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
ISI .................................................................................................................iv
TABEL………………………………………………………………………………………………………….vi DAFTAR GAMBAR …vii
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………. viii
I PENDAHULUAN
Latar Belakang……………………………………………………………………………………………….1
Tujuan umum………………………………………………………………………………………………..3 1.3. Tujuan Khusus……………………………………………………………………………………………….3
Manfaat…………………………………………………………………………………………………………3 1.5. Ruang Lingkup…………………………………………………………………………………….…………4
II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
Organisasi/ Instansi kerja…………………………………………………………………………………5
Visi dan Misi………………………………………………………………………………………………5
DAFTAR
DAFTAR
DAFTAR
BAB
1.1.
1.2.
1.4.
BAB
2.1.
A.
Makna Nilai
Perilaku…………………………………………………………………….7
B. Nilai,
dan
Organisasi
Tugas
Fungsi Organisasi……………………………………………………………………….8
Profil Peserta………………………………………………………………………………………………….10
III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
Identifikasi, dan Deskripsi Isu………………………………………………………………………….12
Memilah Isu…………………………………………………………………………………………………..15
Analisis Isu……………………………………………………………………………….……………………17 3.4. Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan Sebagai Pemecahan Isu…….…………………….18
IV RANCANGAN AKTUALISASI
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS………………………………………………………19 4.2. Matrik Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi 39
C. Struktur
……………………………………………………………………………………8 D.
dan
2.2.
BAB
3.1.
3.2.
3.3.
BAB
4.1.
v 4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi……………………………………39 BAB V CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI 5.1. Penjelasan Perubahan (jikaada)………………………………………………………………………40 5.2. Pelaksanaan Aktualisasi……………………………………………………………………………………41 5.3. Capaian Penyelesaian CoreIsu…………………………………………………………………………91 5.4. Manfaat Terselesaikannya CoreIsu…………………………………………………………………..93 BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT 6.1. Penetapan Isu lanjutan/Alternatif…………… 94 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………..96 7.2. Saran 98 REFERENSI…………………………………………………………………………………………99 LAMPIRAN………………………………………………………………………………………..100
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 2.1 Nilai, Makna Nilai dan Perilaku Utama RSCM dan FKUI………………………………...7 Tabel 3.2 Analisis Isu Dengan Metode USG…………………………………………………………… 16 Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi NND PNS (BerAKHLAK) 20 Tabel 4.2 Matrik Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi .39 Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi……………………………39 Tabel 5.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi……………………………………………………………………..40 Tabel 5.2 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 1…………………………………………………………..41 Tabel 5.3 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 1……………………………………………………..46 Tabel 5.4 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 2…………………………………………………………..48 Tabel 5.5 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 2 .54 Tabel 5.6 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 3 …………………………..57 Tabel 5.7 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 3 62 Tabel 5.8 Pelaksanaan Kegiatan 4…………………………………………………………………………..66 Tabel 5.9 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 4………………………………………………………72 Tabel 5.10 Pelaksanaan Kegiatan 5 75 Tabel 5.11 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 5 .85 Tabel 6.1 Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi………………………………………………… 95
vii
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSCM.....................................................................8 Gambar 2.2 Diagram Fishbone………………………………………………………………………………17
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi Oleh Mentor.....................101
Lampiran 2. Media Leaflet Mobilisasi Dini………………………………………………………………106
Lampiran 3. Absensi Peserta Sosialisasi………………………………………………………………..108
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintahdenganperjanjiankerjayangbekerja padainstansi. Dalamrangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan yang memiliki integritas, profesional, memiliki nilai dasar BerAKHLAK, beretika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sesuai UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN. Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam berbagai kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan dan lain sebagainya. Setiap ruang pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup nasional. Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) dan peraturan kepala lembaga administrasi negara nomor 21 tahun 2016; CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal ditempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi).
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkarakter dibentuk dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK), sebagai bagian dari birokrasi pemerintahan memiliki peran memberi pelayanan yang profesional kepada masyarakat luas sebagai wujud peran, tugas dan tanggung jawab sebagai profesi perawat. Penerapan nilai dasar
1
BerAKHLAK lebih mengutamakan peningkatan mutu kerja ASN yang masih dianggap kurang oleh masyarakat. BerAKHLAK merupakan nilai-nilai dasar yang diharapkan mampu membentuk pribadi ASN yang lebih baik. Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara di lingkungan Rumah Sakit, penulis dituntut untuk mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN dalam melakukan tugasnya. Seorang perawat dituntut untuk melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien, dimana proses atau rangkaian kegiatan yang diberikan menggunakan pendekatan ilmiah keperawatan berdasarkan kode etik dan standar praktik keperawatan. Proses Asuhan Keperawatan meliputi tahap pengkajian, identifikasi masalah keperawatan, menetapkan diagnosa keperawatan, menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan keperawatan, melakukan evaluasi dan melaksanakan pendokumentasian seluruh asuhan keperawatan.
Visi RSUPN Cipto Mangunkusumo adalah menjadi rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional terdepan dalam layanan, pendidikan dan penelitian yang berstandar Internasional. Salah satu layanan yang ada di RSUPN Cipto Mangunkusumo adalah layanan pengobatan melalui operasi. Pasien post operasi memerlukan perawatan yang maksimal untuk mempercepat pengembalian fungsi tubuh salah satunya adalah dengan melakukan mobilisasi dini. Mobilisasi dini adalah peningkatan dan bantuan berjalan untuk menjaga atau mengembalikan fungsi tubuh otonom dan volunter selama pengobatan dan pemulihan dari penyakit atau cidera (Nurjanah, 2013).
Pada pasien setelah operasi laparatomi (tindakan pembedahan pada perut) misalnya seorang pasien memerlukan perawatan yang maksimal demi mempercepat proses penyembuhan luka bedah dan penyembuhan fisik pasien itu sendiri. Pasien dengan pasca operasi biasanya lebihsering berbaring di tempat tidur karena rasa nyeri dan mempunyai rasa takut untuk bergerak. Kebanyakan dari pasien masih mempunyai kekhawatiran kalau tubuh digerakkan pada posisi tertentu pasca operasi akan mempengaruhi luka operasi seperti rasa takut jahitan luka akan lepas dan luka lama sembuh. Padahal salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan pasien pasca operasi dan mencegah komplikasi adalah dengan melakukan mobilisasi dini. Mobilisasi segera secara bertahap sangat berguna untuk proses penyembuhan luka dan mencegah komplikasi, mencegah decubitus, dan merangsang peristaltik usus, memperlancar peredaran darah, dan mempertahankan fungsi tubuh. Oleh karena itu diperlukan peran perawat sebagai edukator untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang pentingnya mobilisasi dini pasca operasi sesuai dengan uraian tugasnya yaitu melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan.
2
Berdasarkanuraiandiatas,makapenulis mengangkatisu: Belumoptimalnya
pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif. Untuk dilakukanintervensi penyelesaian,penulis memuatrancanganaktualisasi dan habituasi dengan judul “Optimalisasi Mobilisasi Dini pada Pasien Post Operasi Bedah Digestif melalui Media Edukasi Leaflet dan Video di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo.
1.2. Tujuan umum
Sebagai pelayan masyarakat, penulis diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan mengetahui kedudukan dan peran profesi ASN dalam NKRI (manajemen ASN, whole of government, pelayanan publik). Serta dengan responsif memberikan pelayanan kepasien dan bekerjasama dengan sejawat membentuk perubahan yang positif di lingkungan kerja.
1.3. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien serta mampu mobilisasi dini pasca operasi.
2) Meningkatkan pemahaman pasien tentang tahapan mobilisasi dini pasca operasi
1.4. Manfaat
Manfaat aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
a. Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) sebagai landasan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
b. Menjadi perawat yang mampu menjalankan fungsi sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan professional
2. Bagi Institusi tempat kerja
a. Mendukung visi dan misi RSUPN Cipto Mangunkusumo
b. Membantu mengoptimalkan edukasi tentang mobilisasi dini pasca operasi bedah digestif di Ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A
3
3. Bagi Pasien dan keluarga
a. Pasien/keluarga mendapatkan pelayanan yang optimal dari petugas kesehatan di Ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A
b. Meningkatnya pengetahuan pasien keluarga tentang mobilisasi pasca operasi
1.5. Ruang Lingkup
Mobilisasi dini pasca operasi merupakan proses aktifitas yang dilakukan setelah operasi dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur,duduk,turun dari tempat tidur, sampai berjalan. Mobilisasi dini juga didefinisikan sebagai suatu pergerakan, perubahan posisi, atau adanya kegiatan yang dilakukan pasien setelah beberapa jam post/pasca operasi. Kebanyakan dari pasien masih mempunyai kekhawatiran kalau tubuh digerakkan pada posisi tertentu pasca operasi akan mempengaruhi luka operasi seperti rasa takut jahitan luka akan lepas dan luka lama sembuh. Padahal salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan pasien pasca operasi dan mencegah komplikasi adalah dengan melakukan mobilisasi dini.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengangkat isu : Belum optimalnya pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif. Untuk dilakukan intervensi penyelesaian, penulis membuat rancangan aktualisasi dan habituasi dengan judul “Optimalisasi Mobilisasi Dini pada Pasien Post Operasi Bedah Digestif melalui Media Edukasi Leaflet dan Video di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4 zona B RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo”.
RuangLingkupPelaksanaankegiatanaktualisasiinidilaksanakandi ruangrawat inap bedah lantai 4 zona B RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo terhitung mulai tanggal 8 Agustus s/d 12 September 2022 dengan kriteria pasien post operasi bedah digestif.
4
BAB II
GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
2.1. Organisasi/ Instansi kerja
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo merupakan rumah sakit rujukan nasional yang terletak di jalan Diponegoro No. 71, Kenari Senen Kota Jakarta Pusat. RSCM memiliki sejarah panjang. Pada tahun 1896, Dr. H Roll ditunjuk sebagai pimpinan pendidikan kedokteran Batavia, saat itu laboratorium dan sekolahdokter Jawamasihberadasatupimpinan.Kemudiantahun1910,sekolahdasar Jawa berubah menjadi sekolah STOVIA, cikal bakal sekolah kedokteran Universitas Indonesia. Pada tanggal 19 November 1919 didirikan CBZ (Centralle Burglijke Ziekenhuise) yang disatukan dengan STOVIA. Sejak itu penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kedokteran semakin maju, dan berkembang fasilitas pelayanan kedokteran spesialistik bagi masyarakat luas. Bulan Maret 1942, saat Indonesia diduduki Jepang, CBZ dijadikan rumah sakit perguruan tinggi. Pada tahun 1945, CBZ diubah menjadi Rumah Sakit Oemoem Negeri (RSON), tahun 1950 RSON diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP). Pada tanggal 17 Agustus 1964, Menteri
Prof. Satrio, meresmikan RSUP menjadi rumah sakit Tjipto Mangunkusumo (RSTM), sejalan dengan berkembangnya ejaan bahasa Indonesia, maka diubah menjadi RSCM.
Pada tanggal 13 Juni 1994, sesuai SK Menkes berubah namanya menjadi RSUP
Nasional Dr Cipto Mangunkusumo. Berdasarkan PP nomor 116 tahun 2000, tanggal 12
Desember 2000 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo ditetapkan sebagai perusahaan
jawatan (Perjan) Dr. Cipto Mangunkusumo kemudian selanjutnya seiring berkembangnya zaman menjadi Badan Layanan Umum.
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta merupakan
RSUP Tipe A sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dalam melaksanakan tugasnya RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menyelenggarakan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan pelayananmedis dan penunjang medis, pengelolaan pelayanan keperawatan, pengelolaan pelayanan non medis, pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan, pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa, pengelolaan
5
sumber daya manusia, pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat, pelaksanaan kerja sama, pengelolaan sistem informasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, dan pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit.
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dipimpin oleh direktur utama.
Susunan organisasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta terdiri atas direktorat pelayanan medik, keperawatan, dan penunjang, direktorat sumber daya manusia, pendidikan, dan penelitian, direktorat keuangan dan barang milik Negara dan direktorat perencanaan, organisasi, dan umum. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi rumah sakit, direktur utama dapat membentuk instalasi setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal. Instalasi merupakan unit pelayanan nonstructural yang bertanggung jawab kepada direktur. Instalasi dipimpin oleh seorang kepala. Kepala dalam melakukan tugasnya dibantu oleh pejabat fungsional. Di lingkungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dapat ditetapkan jabatan fungsional sesuai dengankebutuhanyangpelaksanaannyadilakukansesuai denganketentuanperaturan perundang-undangan. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas memberikan pelayanan fungsional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi direktur sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan. Setiap unsur di lingkungan RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo Jakarta dalam melaksanakan tugasnya harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo Jakarta maupun dalam hubungan dengan instansi lain yang terkait. Pada aspek manajemen mutu layanan, RSCM memperoleh sertifikat akreditasi penuh tingkat lengkap. Kemudian April tahun 2016 sampai April tahun 2019, RSCM mendapat akreditasi internasional yaitu Joint Commission International, tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 akreditasi KARS, dan tahun 2015 sampai dengan 2018 ReAkreditasi KARS dengan lulus bintang lima. Pada tahun 2017 mendapatkan
penghargaan Gold champion of Indonesia WOW Brand 2015 dengan kategori Jakarta lokal general hospital dan the best champion of jabodetabek WOW service excellence award dengan kategori general hospital.
Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional terdepan dalam layanan, pendidikan dan penelitian yang berstandar Internasional.
6
A. Visi dan Misi Visi :
Misi :
Untuk mewujudkan visi RSCM, maka dirumuskan 5 (lima) misi RSCM, yaitu:
Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional berstandar. Internasional
Menyelenggarakan layanan kesehatan semesta berbasis institusi maupun komunitas melalui AHS (Academic Health System).
Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kedokteran dan kesehatan unggul.
Menyelenggarakan rumah sakit berbasis Smart Hospital.
Menyelenggarakan sistem manajemen RS dengan tata kelola yang andal dan akuntabel.
B. Nilai, Makna Nilai dan Perilaku Utama RSCM dan FKUI
Nilai budaya yang ada di RSCM adalah integritas, profesionalisme, kepedulian, kolaborasi keunggulan.Berikuttabel mengenaiNilai,MaknaNilai danPerilaku UtamaRSCM dan FKUI.
Tabel 2.1 Nilai, Makna Nilai dan Perilaku Utama RSCM dan FKUI
No Nilai Makna nilai Perillaku utama
1 Integritas Keselarasan antara perkataan dan perbuatan sesuai etika, moral, dan kemanusiaan
2 Profesionalisme Kompeten dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas
Beriman dan bertakwa
Jujur dan konsisten
Memegang teguh etika
Kompeten dan belajar berkelanjutan
Bertanggungjawab dan berdedikasi
Disiplin dan taat pada aturan
3 Kepedulian Melayani dengan empati, tulus, dan peduli
4 Kolaborasi Bekerja sama secara terpadu dalam kesetaraan untuk mencapai tujuan Bersama
Peduli dan empati
Cepat tanggap
Saling menghargai
Proaktif bekerja sama
Saling menolong dan bersinergi
Integrasi dalam kesetaraan
7
5 Keunggulan Menghasilkan yang terbaik
secara kreatif, inovatif dan berkelanjutan
• Berorientasi pada standar
tertinggi
• Inovatif, kreatif dan mutakhir
• Terbuka terhadap perubahan
dan berwawasan ke depan
C. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSCM
D. Tugas dan Fungsi Organisasi
a. Organisasi
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menyelenggarakan fungsi:
8
Penyusunan rencana program dan anggaran
Pengelolaan pelayanan medis
Pengelolaan pelayanan penunjang medis
Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis
Pengelolaan pelayanan keperawatan
Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan
Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dibidang pelayanan kesehatan
Pengelolaan keuangan dan barang milik Negara
Pengelolaan sumber daya manusia
Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat
Pelaksanaan kerja sama
Pengelolaan sistem informasi
Pelaksanaan urusan umum
Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
b. Unit Kerja
Gedung A merupakan Unit Rawat Inap Terpadu di RSUPN Cipto Mangunkusumo, yang di resmikan pada tanggal 08 Mei 2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Gedung A dipimpin oleh dr Erni Juwita sebagai kepala instansi dan membawahi Kasub Instalasi Administrasi & Keuangan, Kasub Instalasi Pelayanan, Kasub Instalasi Mutu & Keselamatan Pasien, dan Kasub Instalasi Umum & Operasional.
Gedung A terdiri dari 8 lantai dengan medical staff building, Zone A dan Zone B. Unit Rawat Inap Terpadu Gedung A menerapkan colour code (kode warna) pada bed manajemen di Electronic Health Record untuk memudahkan monitoring.
RanapBedah(lantai 4zonaB) Instalasi PelayananRawatInapTerpadu Gedung
A RSUPN Cipto Mangunkusumo adalah pelayanan rawat inap bedah laki-laki yang merawat pasien dari berbagai divisi seperti Bedah Digestif, Bedah Urologi, Bedah Orthopedi, Bedah thorak kardiovaskuler, dan Bedah mulut serta pelayanan ruang kemoterapi. SDM yang dimiliki Ranap Bedah lantai 4 zona B terdiri dari 41 perawat, 6 pekarya.Pelayananpasiendapatdilakukanbaikpasiendari dari IGDataupunpolirawat jalan.
c. Metode Pelayanan
Alur pelayanan Instalasi Pelayanan Rawat Inap Terpadu Gedung A yaitumelalui
IGD atau Rawat Jalan Terpadu diawali dengan pendaftaran di Unit Admisi, lalu di lakukan pengkajian oleh dokter atau perawat selanjutnya dilakukan pemeriksaan
9
diagnostik, konsultasi, pemeriksaan penunjang sebagai langkah awal prosedur atau
tindakan kepasien.
2.2. Profil Peserta
Penulis merupakan perawat pelaksana yang bekerja kurang lebih selama 7 tahun di RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo. Saat ini, jenjang karier penulis berada di PerawatKlinik(PK)IIKeperawatan Medikal Bedah. Kegiatanyang dicantumkanpenulis pada laporan rancangan aktualisasi ini bersumber pada Sasaran Kerja Pegawai (SKP). SKP merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai prestasi kerja seorang PNS sebagaimana diatur dalam PP No. 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS. Uraian SKP perawat terampil di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif
3. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman atau pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif
4. Memantau perkembangan pasien sesuai kondisinya (melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam rangka upaya preventif
5. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka melakukan upaya preventif
6. Memberikan oksigenasi sederhana
7. Memberikan bantuan hidup dasar
8. Melakukan pengukuran antropometri
9. Melakukan fasiltasi pasien dalam memenuhi kebutihan eliminasi
10.Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien
11.Melakukan mobilisasi posisi pasien
12.Mempertahankan posisi anatomis pasien
13.Melakukan fiksasi fisik
14.Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat
15.Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien
16.Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyaman pasien
17.Melakukan perawatan diri pasien
18.Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin
19.Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan
20.Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
10
21.Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care)
22.Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal
23.Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka, kematian
24.Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
25.Melakukan dokumentasi pelaksanaan asuhan keperawatan
26.Melakukan kegiatan bantuan penanganan bencana dalam sitem penanganan bencana
27.Melakukan penanggulangan penyakit/wabah tertentu
28.Menyusun laporan pelaksanaan tugas
29.Menjadi anggota keperawatan sebagai anggota aktif
30.Mengikuti Seminar/Lokakarya Nasional/Internasional sebagai peserta
31.Membuat laporan insiden keselamatan pasien
11
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi, dan Deskripsi Isu
Sebelum penetapanjudul rancangan aktualisasi terlebihdahuludilakukan identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di RSUPN Cipto Mangunkusumo.
A. Belum optimalnya peran perawat dalam pendidikan kesehatan untuk menurunkan kecemasan pada pasien pre operasi di Ruang Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode
2022
Tugas dan fungsi perawat pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 yaitu melakukan pengjkajian pada individu, menentukan prioritas diagnosa keperawatan, melakukan pendidikan kesehatan, melakukan implentasi tindakan keperawatan. Salah satu implementasi tindakan keperawatan yaitu penilaian.
Berdasar hasil pengamatan di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo saat ini tingkat kecemasan pada pasien pre operasi masih sangat tinggi disebabkan oleh belum optimal dilakukan pendidikan kesehatan pada pasien pre operasi. Kondisi ini dibuktikan dengan dari beberapa orang yang akan dilakukan tindakan operasi kepada dirinya mengalami perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah, frekuensi nadi dan pernapasan,gerakan gerakan tangan yang tidak terkontrol, gelisah, menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali, susah tidur, dan sering berkemih. Jika hal ini dibiarkan maka akan berdampak pada pelayanan publik yang kurang baik dan dapat berakibat buruk terhadap induksi anastesi selama tindakan operasi berlansung dan pemulihan pasien dengan kata lain dapat menggagalkan tindakan operasi yang berakibat fatal yaitu kematian. Hal ini terjadi karena masih rendah nya peran perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan untuk menurunkan cemas pasien pre operasi.
Permasalahan pasien pre operasi yang mengalami kecemasan dapat berkurang atau menurun dengan adanya peningkatan peran perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan untuk menurunkan kecemasan tersebut.
Keterkaitan dengan agenda 3 adalah dalam melaksanakan tugasnya perawat harus memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya. Selain itu, perawat harus memiliki sifat solutif, jujur, bertanggung jawab dan professional dalam melayani
12
(Manajemen ASN). Perawat memberi edukasi terkait manajemen ansietas pre operasi, kemudian perawat mengisi bukti dokumentasi edukasi pada Hospital InformationSystem(Smart ASN)
B. Belum optimalnya pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif di Ruang Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung
A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022
Masalah kesehatan terus berkembang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Selain itu, masyarakat yang juga semakin dinamis mengikuti perkembangan IPTEK menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Walaupun IPTEK semakin berkembang namun tidak menutup kemungkinan dalam menangani suatu penyakit masih kurang maksimal, terutama pada pasien setelah operasi yang memerlukan penanganan menyeluruh.
Sebagian besar pasien setelah operasi akan merasa keberatan jika dianjurkan untuk mobilisasi dini dikarenakan masih takut dengan luka jahitannya, namun perlu diketahui bahwa beberapa hal bisa terjadi apabila tidak segera melakukan mobilisasi dini diantaranya (Pristahayuningtyas, 2015) penyembuhan luka menjadi lama, kulit di bagian punggung menjadi lecet akibat terlalu lama berbaring, badan menjadi mudah lelah dan terasa pegal akibat kurang gerak, lama perawatan di rumah sakit bertambah. Mobilisasi dini ini bisa dilakukan mulai dari dengan melakukan latihan pernapasan sederhana, mengubah posisi berbaring menjadi miring kanan atau kiri, juga menegakkan kepala hingga perut setinggi 30 derajat , 45 derajat dan seterusnya secara bertahap. Selanjutnya, pasien bisa mulai diajarkan berdiri, berjalan, dan melakukan aktifitas lain yang ringan, tentunya dengan tetap diawasi.
Pengamatanawal yangdilakukanpenulis padatanggal 25juli 2022 ruangrawat inap bedah (lantai 4 zona B) juga melakukan wawancara dengan perawat diruangan tersebut, hasil wawancara perawat ruangan mengatakan bahwa pasien post operasi bedah digestif yang mempunyai rentang perawatan yang lama dikarenakan tidak melakukan mobilisasi, ada 1 kasus yang pulang tiga hari setelah operasi dan 1 kasus yang pulang pada hari ke empat belas setelah operasi, perawat ruang bedah lantai 4 zona B juga mengatakan rata-rata pasien pulang biasanya pada hari ke-3 sampai hari ke-5 setelah operasi. Berdasarkan data yang didapatkan di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B, penulis mendapatkan informasi dari 10 pasien yang baru
13
mengalami operasi bedah, 7 pasien mengatakan bahwa mereka sangat takut untuk melakukan mobilisasi dini pasca operasi. Hal ini disebabkan karena pasien merasa sangat kesakitan saat bergerak pasca efek anastesi operasi tersebut hilang. Disamping itu, Pasien juga mengungkapkan kekhawatiran jahitan luka bekas operasi akan meregang atau terbuka jika mereka melakukan mobilisasi pasca operasi. Sehingga dalam melakukan aktivitas enggan bergerak dan hanya berada diatas tempat tidur saja.
Hal yang diharapkan dari melakukan mobilisasi dini segera setelah tindakan operasi adalah mencegah konstipasi atau sembelit, memperlancar peredaran darah, membantu pernapasan menjadi lebih baik, mempercepat penutupan jahitan setelah operasi, mengembalikan aktivitas pasien agar dapat bergerak normal dan memenuhi kebutuhan gerakharian,mengembalikan tingkat kemandirian pasiensetelah operasi.
Tidak hanya pada pasien setelah tindakan pembedahan perut saja, mobilisasi dini juga memiliki peran yang sangat penting bagi pasien patah tulang setelah operasi. Umumnya pasien patah tulang dianjurkan untuk istirahat total dan membatasi aktivitas (imobilisasi) selama 24 – 48 jam setelah operasi namun setelah itu pasien dianjurkan segera melakukan mobilisasi dini (Maharani & Waluyo,2013). Tentunya mobilisasi dini memiliki manfaat yang luar biasa bagi pasien yaitu menjadi lebih sehat dan mengurangi rasa nyeri setelah operasi disamping pemberian obat anti nyeri.Selainitu,mobilisasi dini jugadapatmempercepatpenyembuhan terutama luka jahitan operasi.
Keterkaitan dengan agenda 3 adalah dalam melaksanakan tugasnya perawat harus memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya. Selain itu, perawat harus memiliki perilaku melayani dengan sikap hormat, sopan, dan memberikan informasi secara benar dan tidak meyesatkan (Manajemen ASN).
C. Belum optimalnya pelaksanaan personal hygiene pada pasien dengan bedrest, total care di Ruang Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B IPRIT
Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022
Kebutuhan personal hygiene merupakan kebutuhan dasar manusia yang senantiasa harus terpenuhi. Personal hygiene merupakan kebutuhan utama dalam memelihara kesehatan seseorang. Kebutuhan personal hygiene tidak hanya dibutuhkan untuk orang yang sehat, tetapi juga untuk orang yang sakit. Personal hygiene adalah upaya yang dilakukan individu untuk memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya baik secara fisik maupun mental.
14
Kebutuhan personal hygiene pasien yang harus terpenuhi selama dirawat dirumah sakit adalah mandi, menggosok gigi, mencuci rambut, membersihkan kuku, toileting, dan mengganti pakaian. Kebutuhan personal hygiene apabila tidak terpenuhi maka akan menimbulkan masalah pada pasien yaitu masalah pada fisik dan psikososial. Masalah pada fisik meliputi gangguan integritas kulit, gangguan mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan pada kuku. Tujuan dari dilakukannya personal hygiene pada pasien adalah membuat klien menjadi bersih dan nyaman, mencegah infeksi, mempertahankan integritas jaringan serta pasien menjadi tenang dan rileks.
Dalam pelaksanaannya, ada beberapa perawat yang tidak memperhatikan kebutuhan dasar pasien parsial dan total care seperti personal hygiene. Berdasarkan hasil sampling pengamatan ke 10 perawat, 6 perawat mampu laksana dan 4 perawat tidak mampu laksana. Namun kebutuhan dasar personal hygiene pasien dibantu oleh keluarga. Perawat memiliki peran yang sangat penting dalam pemberian Asuhan Keperawatan termasuk tindakan personal hygiene. Hal ini sesuai Sasaran Kerja Pegawai yang ke 17 yakni melakukan perawatan diri pasien.
Keterkaitan dengan agenda 3 adalah dalam melaksanakan tugasnya perawat harus memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya. Selain itu, perawat harus memiliki sikap konsisten dan konsekuen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kerja (Manajemen ASN).
3.2. Memilah Isu
Dalam melakukan memilah isu saya menggunakan metode USG yaitu Urgency, Seriousness, Growth yang merupakan suatu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Penilaian menggunakan skor dengan skala 1-5. Isu dengan perolehan total nilai terbanyak akan menjadi prioritas. Pengertian USG adalah sebagai berikut:
a. Urgency
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Dapat disimpulkan bahwa urgency ini dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidaknya masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Dapat disimpulkan bahwa seriousness ini berkaitan dengan keseriusan
15
masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.
c. Growth
Seberapa besar kemungkinanmemburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Dapat disimpulkan bahwa growth merujuk pada perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikianrupa sehingga sulit untuk dicegah atau tidak
Tabel 3.2 pemilahan prioritas isu melakukan teknik USG :
No
1 Belum optimalnya peran perawat dalam pendidikan kesehatan untuk menurunkan kecemasan pada pasien pre operasi di Ruang
Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022
2 Belum optimalnya pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif di Ruang
Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022
3 Belum optimalnya pelaksanaan personal hygiene
pada pasien dengan bedrest, total care di Ruang
Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung
III
Dalam menentukan tingkat prioritas masalah dilakukan dengan cara memberikan skor di tiap isu secara vertikal, dengan ketentuan skor/skala sebagai berikut :
1= Sangat Tidak Urgent
2 = Kurang Urgent
3 = Cukup Urgent
4 = Urgent
5 = Sangat Urgent.
16
Isu Teridentifikasi Kriteria skor Jumlah nilai Peringkat kualitas U S G
5
4 4 13 II
5 5 4 14
I
4 4 4 12
A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022
Berdasarkan teknik analisa USG yang telah dilakukan terlihat bahwa isu mengenai
“Belum Optimalnya Pelaksanaan Mobilisasi Dini pada Pasien Post Operasi Bedah Digestif di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4 zona B Instalasi Pelayana Rawat Inap Terpadu
GedungA RSUPNCiptoMangunkusumoperiode2022” memiliki peringkat tertinggi dengan
skor USG sebesar 14 poin dengan penjelasan sebagai berikut:
Urgency (U) : Skor 5-Sangat mendesak kasus ini harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1bulankarenatinggi nyatingkat permintaanbedpasien,banyaknyaantrianpasienuntuk operasi
Seriousness (S) : Skor 5-Karena dampak kasus ini akan berpengaruh pada pemulihan pasien dan lama hari rawat pasien di rawat inap bedah lantai 4 zona B disebabkan adanya
cedera tekan, meningkatnya kasus infeksi, terjadinya pneumonia
Growth (G) : Skor 4-Sangat cepat memburuk bila tidak segera ditangani karena akan menunda jadwal operasi pasien yang lain, dan penambahan finansial rumah sakit.
3.3. Analisis Isu
Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini adalah “Belum optimalny pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi Ruang Rawat Inap Bedah (lantai 4 zona B) IPRIT
Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022". Adapun analisis faktor penyebab isu dan solusi kreatif, yaitu :
Sistem keterampilan
Perlu
Belum optimalnya pelayanan keperawatan pasien post operasi
Belum tersedia media edukasi untuk memovitasi pasien
Rendah nya motivasi pasien untuk mobilisasi
Adanya anggapan pasien jika mobilisasi takut dengan luka jahitan
Lingkungan
Kurangnya kesiapan dalam pemberian informasi pasien pre operasi
Belum optimalnya edukasi perawat
Kurang pengetahuan pasien tentang mobilisasi dini post operasi
Adanya keluhan nyeri tidak teratasi pada pasien post operasi
Pemasok
Belum optimal nya pelaksan aan mobilisa si dini pada pasien post operasi
17
n
adanya dukungan PPK agar berjalan maksimal
3.4. Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan Sebagai Pemecahan Isu
Gagasan kreatif sebagai pemecahan isu yaitu, optimalisasi mobilisasi dini pada pasienpostoperasi bedah digestif melalui mediaedukasi leafletdanvideo di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B Instalasi Pelayanan Rawat Inap Terpadu Gedung A RSUPN
Cipto Mangunkusumo. Keterkaitan dengan agenda III, yaitu pada manajemen ASN, petugas menunjukkan sikap bertanggung jawab, berintegritas, cermat dan solutif dalam melaksanakan edukasi. Dari segi smart ASN, petugas akan bertanggung jawab dalam menghadapi digitalisasi, yaitu menggunakan komputer/laptop sebagai media untuk membuat leaflet dan video.
Langkah-langkah kreatif sebagai alternatif pemecahan isu yaitu :
1. Melakukan telaah mengenai perencanaan kegiatan dengan mentor dan headnurse
2. Melakukan pembuatan media edukasi leaflet dan video
3. Melakukan sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video
4. Melakukan praktek pelaksanaan pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi bedah digestif dengan media edukasi leaflet dan video
5. Melakukan evaluasi pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi
18
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1.
Unit Kerja : RSUPN Cipto Mangunkusumo
Identifikasi Isu :
Belum optimalnya peran perawat dalam pendidikan kesehatanuntukmenurunkankecemasan pada pasien pre operasi di Ruang Rawat
Inap Bedah Lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022
Belum optimalnya pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4 zona B
IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022
Belum optimalnya pelaksanaan personal hygiene pada pasien dengan bedrest, total care di Ruang Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B
IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo periode 2022
Isu yang diangkat : Belum optimalnya mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4
zona B Instalasi Pelayanan Rawat Inap Terpadu Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo.
Gagasan pemecahan isu : Peningkatan pemahaman pasien melalui edukasi leaflet dan video di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4 zona B
IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo
19
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Konstribusi Terhadap Visi & Misi Organisasi
Kesepakatan
Saya akan memulai kegiatan ini dengan membuat
Penguatan Nilai Organisasi
mengenai perencanaan
kegiatan
dengan
mentor dan
headnurse
janji dengan kepala ruangan dan
mentor untuk
melakukan
pertemuan
waktu pertemuan (didiskusikan
melalui whatsapp)
janji dengan kepala ruangan dan mentor untuk
berdiskusi terkait kegiatan pengoptimalan
mobilisasi pasien post operasi dengan sikap yang
sopan dan santun serta menjaga nama baik
pimpinanmemenuhinilaisebagaiwujudaktualisasi
diri dari Kolaboratif, Harmonis, dan Loyal.
Setelah mendapatkan waktu untuk berdiskusi,
saya datang sesuai dengan jam yang telah
disepakati sebagai wujud aktualisasi diri dari
Akuntabel. Dengan membawa ide-ide kreatif dan inovatifyangsayasusunsecarabaikdansistematis
merupakanwujudaktualisasi diri dari Adaptif dan
Kompeten. Mengedepankan kepedulian terhadap
pasien wujud aktualisasi diri dari Berorientasi
Pelayanan.
Kegiatan ini memberikan
kontribusi terhadap
visi dan misi RSCM, yaitu sebagai pusat
rujukan nasional
terdepan dalam
layanan, dengan
misinya yaitu
dengan memberikan
pelayanan kesehatan
paripurna dan professional berstandar
internasional
Kegiatan ini memberikan
penguatan
terhadap
dua nilai, Makna
Nilai dan Perilaku
Utama RSCM & FKUI yaitu
Profesionalisme dan Kolaborasi
20
Tabel 4.1 Tabel Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
1. Telaah
1. Membuat
2.Melakukan
konsultasi dalam menyusun rencana kegiatan
Mendapatkan
arahan dan
masukan dari
headnursedan
mentor
Saya datang tepat waktu untuk melakukan
konsultasi merupakan wujud aktualisasi diri dari
Akuntabel.
Kemudian saya berkonsultasi kepada pimpinan
terkait rencana kegiatan dan tahapan kegiatan
yang akan dilakukan untuk menunjang realisasi
gagasan pemecahan isu secara baik, sistematis
dengan sikap sopan, berpakaian rapi, dan
komunikasi yang jelas sebagai wujud aktualisasi
diri dari Kolaboratif, Kompeten dan Harmonis.
Mengedepankan pendekatan inovatif, dan
efektifitas dalam pelayanan serta tehnik
musyawarah dalam berkonsultasi merupakan
wujud aktualisasi diri dari Adaptif, Berorientasi
Pelayanan, dan Loyal
3. Menyusun
rencana kegiatan untuk
pengoptimalan mobilisasi
Tersusunnya
rancangan/draft
kegiatan
pengoptimalan
mobilisasi pasien
post operasi
Kemudian, saya akan menyusun konsep atau draft
rancangan media leaflet dan video secara baik, cermat dan sistematis untuk pengoptimalan
mobilisasi pasien post operasi sebagai wujud
aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten
21
pasien post operasi
dengan pendekatan inovatif dan sistematis, sesuai
wujud aktualisasi diri dari Adaptif.
Dengan mengedepankan efektifitas dalam
pelayanan merupakan wujud aktualisasi diri dari
Berorientasi Pelayanan.
Berkolaborasi dengan mentor, head nurse dan
teman sejawat dalam menyusun draft rencana
kegiatan,mengedepankantehnikmusyawarahdan
sikap yang sopan dan santun merupakan wujud
aktualisasi dari dari Kolaboratif, Loyal, dan
Harmonis.
4.
diskusi dengan headnurse dan mentor
serta meminta
persetujuan
terkait
persiapan
kegiatan
pengoptimalan
mobilisasi
Persetujuan
pembuatan media
leaflet dan video
untuk
mengoptimalkan
mobilisasi pasien
post operasi dan
persetujuan
kegiatan
sosialisasi
Melakukan diskusi persiapan kegiatan
pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi
wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif dan
dilakukan dengan Bahasa yang sopan dan santun
serta menjaga nama baik sesama ASN dan
Pimpinan merupakan wujud aktualisasi diri dari
Harmonis dan Loyal.
Mengedepankan manfaat dan efektifitasnya untuk
pelayanan merupakan wujud aktualisasi diri dari
Berorientasi Pelayanan.
22
Melakukan
2. Pembuatan
media edukasi
leaflet dan
video
mobilisasi dini
pasien post
operasi bedah
digestif
pasien post operasi
Dengan pendekatan yang inovatif yang disusun
secara cermat, sistematis dan dapat
dipertanggung jawabkan merupakan wujud
aktualisasi diri dari Adaptif, Akuntabel, dan
Kompeten
1.Menyusun
materi edukasi
leaflet, Menyusun
skenario video
Tersusunnya
materi edukasi, dokumentasi
kegiatan
penyusunan
materi edukasi
Lalu mengumpulkan materi secara baik, benar,
dapat dipertanggung jawabkan sesuai referensi
yang terpercaya untuk membuat materi edukasi
leaflet dan video dengan mengedepankan
efektifitasnya untuk pelayanan menggunakan
metode yang inovatif sebagai wujud aktualisasi diri
dari Akuntabel, Kompeten, Berorientasi
Pelayanan dan Adaptif.
Dengan musyawarah pada sesama teman sejawat
serta berkomunikasi yang baik dan sopan sebagai
wujud aktualisasi diri dari Loyal, Kolaboratif dan
Harmonis.
menciptakan ide yang berasal dari diri sendiri
sebagai wujud aktualisasi diri dari Adaptif.
Kegiatan ini
memberikan
kontribusi terhadap
visi dan misi RSCM, yaitu sebagai pusat
rujukan nasional
terdepan dalam
layanan, dengan
misinya yaitu
dengan memberikan
pelayanan kesehatan
paripurna dan
professional berstandar
Kegiatan ini
memberikan
penguatan
terhadap nilai, Makna Nilai dan
Perilaku Utama
RSCM & FKUI
yaitu
Profesionalisme, Kepedulian, Kolaborasi, dan Keunggulan
2.Melakukan
konsultasi
materi media
Catatan, masukan dan saran Kemudian, saya datang untuk berkonsultasi sesuai
internasional
dengan waktu yang telah disepakati merupakan
wujud aktualisasi diri dari Akuntabel.
23
edukasi (leaflet, video)
kepada
mentor dan
atasan terkait
Lalu melakukan konsultasi dengan headnursedan
mentor dengan Bahasa yang santun, sopan, menghargai seseorang apapun latar belakangnya, sebagai wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif
dan Harmonis.
Kemudian dalam berkonsultasi saya sampaikan
secara sistematis, mengedepankan efektifitasnya, dengan menyampaikan ide-ide kreatif saya serta
dengan memperhatikan asas musyawarah sebagai
wujud aktualisasi diri dari Kompeten,
Berorientasi Pelayanan, Adaptif dan Loyal.
3. Melakukan pembuatan leaflet
Tersedianya hasil
pembuatan leaflet
Dalam melakukan pembuatan leaflet selalu
berusaha untuk bersikap melakukan perbaikan
tiada henti untuk meningkatkan kepuasaanhasil
leaflet sebagai bentuk aktualisasi diri dari
Berorientasi pelayanan. Dalam melakukan
pembuatan leaflet penulis bertanggung atas
sumber materinya sebagai bentuk integritas
penulis dalam aktulisasi diri dari akuntabel.
Penulis meningkatkan kompetensi demi
keberhasilanpembuatan leaflet yang berkualitas
sebagai bentuk aktulisasi diri dari kompeten.
24
4.Melakukan perekaman pembuatan video
Bentuk peduli penulis melakukan pembuatan
leaflet sebagai media edukasi untuk menambah
pemahaman pasien sebagai bentuk aktualisasi diri
dari harmonis.
Loyal : penulis komitmenmelakukan pembuatan
leaflet setelah selesai kerja shift agar tidak
menggangggu kegiatan.
Adaptif : penulis proaktif menjelaskan bahwa
kegiatan yang akan dilakukan merupakan suatu
upaya untuk bisa memberikan informasi kepada
masyarakat luas dengan media yang lebih menarik
Kolaboratif : dalam melakukan pembuatan
leaflet penulis bersedia bekerjasamadengan
sejawat lain.
Tersedianya hasil
rekaman video
edukasi
Berorientasi pelayanan : Dalam melakukan
perekaman pembuatan video selalu berusaha
untuk bersikap melakukan perbaikan tiada henti
untuk meningkatkan kepuasaanhasil video
Akuntabel : dalam melakukan perekaman
pembuatan video penulis bertanggung atas
sumber materinya sebagai bentuk integritas
25
Kompeten : penulis meningkat kompetensi demi
keberhasilanrekaman video yang berkualitas.
Harmonis : bentuk peduli penulis melakukan
perekaman pembuatan video sebagai media
edukasi untuk menambah pemahaman pasien
Loyal : penulis komitmenmelakukan perekaman
video setelah selesai kerja shift agar tidak
menggangggu kegiatan.
Adaptif : penulis proaktif menjelaskan bahwa
kegiatan yang akan dilakukan merupakan suatu
upaya untuk bisa memberikan informasi kepada
masyarakat luas dengan media yang lebih menarik
Kolaboratif : dalam melakukan perekam
pembuatan video penulis bersedia bekerjasama
dengan sejawat lain.
Berorientasi pelayanan : Dalam melakukan
proses editing video selalu berusaha untuk
bersikap cekatan untuk meningkatkan kualitas
hasil editing.
Akuntabel : dalam melakukan proses editing
video penulis bertanggung jawab aplikasi yang
dapatdipercaya.
26
5. Melakukan proses editing video
Tersedia hasil proses editing
6. Melakukan koordinasi hasil media
edukasi dengan Promosi
Kompeten : penulis meningkat kompetensi demi
tercapainya keberhasilan editing yang
berkualitas.
Harmonis : bersikap selaras dalam melakukan
proses editing video sebagai langkah membuat
media edukasi untuk menambah pemahaman
pasien
Loyal : penulis melakukan proses editing video
setelah selesai kerja shift agar tidak menggangggu
kegiatan sebagai bentuk pengabdian
Adaptif : penulis melakukan inovasi sebagai
suatu upaya untuk bisa memberikan hasil video
dengan media yang lebih menarik
Kolaboratif : dalam melakukan proses editing
video penulis bekerjasamadengan sejawat lain
dan ahlinya.
Adanya hasil
persetujuan dari
PKRS RSCM
Berorientasi pelayanan : penulis melakukan
koordinasi media edukasi tim PKRS sebagai cara
melakukan perbaikan tiada henti untuk mencapai
kepuasanmemberi edukasi
Akuntabel : penulis transparan dalam
melakukan koordinasi dengan tim PKRS terkait
27
3.
kepada sejawat mengenai
pengoptimalan
mobilisasi
pasien post
Kesehatan
Rumah Sakit
media edukasi yang akan penulis share ke pasien
untuk meminta saran sebagai bentuk tanggung
jawab terhadap tim PKRS.
Harmonis : Dalam melakukan koordinasi media
edukasi, penulis akan menghargai setiap
perbedaan pendapat dengan tim PKRS.
Loyal : Penentuan kelayakan media edukasi
merupakan kontribusihasil musyawarah dengan
tim PKRS.
Adaptif : penulis akan bersikap proaktif saat
melakukan koordinasi kelayakan media edukasi
dengan tim PKRS
Kolaboratif : Dalam koordinasi media edukasi
dengan tim PKRS penulis akan terbuka dalam
bekerjasama.
1.Koordinasi dengan mentor
dan Head
Nurseuntuk
penjadwalan
sosialisasi
Hasil koordinasi
jadwal sosialisasi
didapatkan dan
informasi jadwal
disampaikan
melalui whatapps
dan surat
Saya juga mengkoordinasikan jadwal pelaksanaan
sosialisasi dengan mengedepankan musyawarah
dalam penentuan jadwal kemudian jadwal
pelaksanaan sosialisasi saya sampaikan secara
sistematis dan jelas kepada mentor, headnurse
danseluruh perawatruanganwujudaktualisasi diri
dari Akuntabel, Loyal, Kompeten, dan
Kegiatan ini memberikan
kontribusi terhadap
visi dan misi RSCM, yaitu sebagai pusat
rujukan nasional
terdepan dalam
Kegiatan ini memberikan penguatan terhadap tiga
nilai, Makna
Nilai dan Perilaku
Utama RSCM &
28
Sosialisasi
operasi
dengan
menggunakan
media edukasi
leaflet dan video
2.Menyiapkan
media edukasi / sosialisasi
undangan ke
mentor
Kolaboratif dengan mengedepankan teknik
komunikasi yang baik, sopan dengan pendekatan
inovatif sertamengedepankan efektifitasnyadalam
pelayanan wujud aktualisasi diri dari Harmonis,
Adaptif dan Berorientasi Pelayanan
layanan, dengan
misinya yaitu
dengan memberikan
pelayanan
Kesehatan paripurna
FKUI yaitu
Profesionalisme, Kolaborasi dan Keunggulan
Media edukasi
tersedia dan siap digunakan
Setelah itu saya menyiapkan media untuk
sosialisasi dengan benar, tepat dan sistematis
serta mengedepankan efektifitasnya sebagai
wujud aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten, dan Berorientasi Pelayanan.
Dalam menyiapkan media saya bekerja sama
dengan teman sejawat menggunakan pendekatan
inovatif dan musyawarah serta dengan komunikasi
yang baik merupakan wujud aktualisasi diri dari
Kolaboratif, Adaptif, Loyal, dan Harmonis.
dan professional
berstandar
internasional serta
menyelenggarakan
pendidikan dan
penelitian yang
menghasilkan
tenaga kesehatan yang unggul.
sosialisasi
media edukasi
leaflet dan video
Sosialisasi tersampaikan
kepada perawat
ruang ranap
bedah (lantai 4
zona B)
Setelah itu, saya menyampaikan sosialisasi dengan
lengkap, benar, dapat dipertanggung jawabkan
dan sistematis serta mengedepankan
efektifitasnya untuk pelayanan merupakan wujud
aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten dan
Berorientasi Pelayanan. Dengan bahasa yang
sopan dan santun wujud aktualisasi diri dari
29
3. Melakukan
4. Melakukan re-sosialisasi untuk sejawat yang belum hadir di sosialisasi ke-I
Re-sosialisasi
tersampaikan
kepada perawat
ruang ranap
bedah (lantai 4 zona B)
Harmonis disampaikan ke seluruh perawat
ruangan dengan pendekatan inovatif wujud
aktualisasi diri dari Kolaboratif dan Adaptif serta
sesuai dengan waktu yang telah disepakati
merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel.
Dan dalam pelaksanannya mengedepankan
musyawarah untuk kesepakatan bersama
merupakan wujud aktualisasi diri dari Loyal.
Selanjutnya, saya menyampaikan re-sosialisasi
dengan lengkap, benar, dapat dipertanggung
jawabkan dan sistematis serta mengedepankan
efektifitasnya untuk pelayanan merupakan wujud
aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten dan Berorientasi Pelayanan. Dengan bahasa yang
sopan dan santun wujud aktualisasi diri dari
Harmonis disampaikan ke seluruh perawat
ruangan dengan pendekatan inovatif wujud
aktualisasi diri dari Kolaboratif dan Adaptif serta
sesuai dengan waktu yang telah disepakati
merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel.
Dan dalam pelaksanannya mengedepankan
30
4. Pelaksanaan
media edukasi
pada pasien post operasi
dengan
menggunakan
leaflet dan
video
1.Memberikan
edukasi
menggunakan leaflet
Terlaksananya pemberian
edukasi melalui leaflet
musyawarah untuk kesepakatan bersama
merupakan wujud aktualisasi diri dari Loyal.
Beorientasi pelayanan : penulis akan bersikap
ramah, menggunakan bahasa yang sopan dan
dimengerti pasien bentuk kepuasaan yang
diterima pasien.
Akuntabel : Menyampaikan materi edukasi
dilakukan secara bertanggung jawab dan jujur
sehinggamateri edukasi dapatdipercayapasien.
Kompeten : Dalam memberikan edukasi penulis
akan memotivasi pasien untuk terus belajar agar
tercapai keberhasilanedukasi.
Harmonis : Ketika memberikan edukasi penulis
akan selalu menghargai perbedaan pendapat
atau pemahaman pasien
Loyal : Pada saat melakukan dokumentasi
pelaksanaan edukasi penulis komitmen tidak
akan menampilkan gambar wajah keluarga pasien
tanpa izin.
Adaptif :Dalammemberikanedukasi penulisakan
bersikap proaktifsehingga mencapai hasil yang
maksimal.
Memberikan
kontribusi
mewujudkan visi
“Menjadi Rumah
Sakit Umum Pusat
Rujukan Nasional
terdepan dalam
Layanan, Pendidikan, dan
Penelitian yang
Berstandar
Internasional”. Dan
mendukung misi ”Menyelenggarakan
layanan Kesehatan
semesta berbasis
institusi maupun
komunitas melalui
AHS (Academic HealthSystem)
Kegiatan tersebut memberi
penguatan pada nilai organisasi yaitu profesionalisme, kepeduliaan, keunggulan.
31
2. Memberikan edukasi dengan menggunakan video
Terlaksananya pemberian
edukasi melalui video
Kolaboratif : penulis melakukan kontribusi
dengan sesama sejawat dalam memberikan
edukasi dengan media leaflet secara
berkesinambungan
Beorientasi pelayanan : penulis akan bersikap
ramah, menggunakan bahasa yang sopan dan
dimengerti pasien bentuk kepuasaan yang diterima pasien.
Akuntabel : Menyampaikan materi edukasi
dilakukan secara bertanggung jawab dan jujur
sehinggamateri edukasi dapatdipercayapasien.
Kompeten : Dalam memberikan edukasi penulis
akan memotivasi pasien untuk terus belajar agar
tercapai keberhasilanedukasi.
Harmonis : Ketika memberikan edukasi penulis
akan selalu menghargai perbedaan pendapat
atau pemahaman pasien
Loyal : Pada saat melakukan dokumentasi
pelaksanaan edukasi penulis komitmen tidak
akan menampilkan gambar wajah keluarga pasien
tanpa izin.
32
3. Melakukan simulasi di depan pasien post operasi
Tahapan mobilisasi dini yang dapat dilakukan pasien
Adaptif :Dalammemberikanedukasi penulisakan
bersikap proaktifsehingga mencapai hasil yang
maksimal.
Kolaboratif : penulis melakukan kontribusi
dengan sesama sejawat dalam memberikan
edukasi dengan media video secara
berkesinambungan
Berorientasi pelayanan : dalam melakukan peragaan saya bersikap ramah, cekatan sehingga
pasien merasakan kepuasaandari pelayanan di RS
Akuntabel : saya secara konsisten dan bertanggung jawab dalam melakukan peragaan
mobilisasi pada pasien post operasi
Kompeten :sayameningkatkankompetensi untuk
memberikan kinerja terbaik kepasien saat
melakukan mobilisasi
Harmonis :saya menghargai setiap perbedaan
latar belakang pasien saat melakukan peragaan
mobilisasi ke pasien post operasi
33
4.Memotivasi
pasien untuk
secara teratur
melakukan
mobilisasi
Tahap kemampuan mobilisasi pasien
Loyal : saya melakukan peragaan ke pasien
komitmen untuk memberikan pelayanan yang
baik
Adaptif : Dalam melakukan peragaan mobilisasi
ke pasien saya bersikap proaktif dalam
menghadapi perubahan kondisi pasien
Kolaboratif : saya terbuka dalam bekerjasama
ketika melakukan peragaan mobilisasi ke pasien
Berorientasi pelayanan : saya dengan cekatan
memotivasi pasien untuk melakukan mobilisasi
post operasi sehingga tercapai kepuasanpasien
Akuntabel : saya bertanggung jawab untuk
memotivasi pasien agar teratur melakukan
mobilisasi post operasi
Kompeten : membantu pasien untuk terus
melakukan mobilisasi sebagai kinerja terbaik
saya
Harmonis : dalammemotivasi pasiensayapeduli
dan menghargai latar belakang pasien
Loyal : saya ikut dedikasi meningkatkan
pelayanan dengan memotivasi pasien teratur
mobilisasi
34
5. Evaluasi media
edukasi pasien
post operasi
bedah digestif
dengan
menggunakan
leaflet dan
video
1.melakukan
evaluasi pasca
pemberian
edukasi
dengan teknik
wawancara
Terlaksananya
proses evaluasi
pasien pasca
pemberian
edukasi dengan
teknik wawancara
Adaptif : saya terus antusias untuk memotivasi
pasien
Kolaboratif : saya terbuka dalam bekerjsama
dengan sejawat dalam memotivasi pasien untuk
teratur melakukan mobilisasi
Beorientasi pelayanan : saya dengan ramah
dan cekatan dalam melakukan wawancara ke
pasien yang diberi edukasi mobilisasi post operasi
sebagai upaya meningkatkan kepuasan
Akuntabel : saya dengan jujur dan bertanggung
jawab dalam mengevaluasi pemahaman pasien
Kompeten : saya meningkatkan kompetensi diri
dalam melakukan wawancara untuk mengetahui
keberhasilan edukasi
Harmonis : saya saling peduli dan menghargai
perbedaan saat melakukan wawancara
Loyal : saya menjaga nama baik instansi dalam
melakukan wawancara kepasien
Adaptif : Dalam wawancaralembar soal post test, saya akan bersikap proaktif
“
Memberikan
kontribusi
mewujudkan visi
MenjadiRumah
SakitUmumPusat
RujukanNasional
terdepandalam
Layanan, Pendidikan,dan
Penelitianyang
Berstandar
Internasional”. Dan
mendukung misi
“
Menyelenggarakan
sistemManajemen
Kegiatan tersebut memberi penguatan pada nilai organisasi yaitu integritas, profesionalisme, kolaborasi, keunggulan.
35
2.Mencatat
seluruh pasien yang dilakukan
edukasi
Tercatatnya
pasien yang
dilakukan edukasi
ditandai dengan
dokumentasi
Kolaboratif : saya mengajak pasien menjalin
kerjasama yang sinergi dalam wawancara
untuk menilai pemahaman pasien
Beorientasi pelayanan : saya dengan responsif
dalam mencatat pasien yang dilakukan edukasi
mobilisasi dini post operasi
Akuntabel : saya dengan transparan dalam
mencatat pasien yang dilakukan edukasi
Kompeten : saya melakukan dokumentasi pasien
yang dilakukan edukasi
Harmonis : saya saling peduli dan menghargai
perbedaan saat melakukan dokumentasi pasien
yang sudah diberikan edukasi
Loyal : saya menjaga nama baik instansi dalam
melakukan pencatatan pasien yang dilakukan
edukasi
Adaptif : Dalam mencatat pasien yang dilakukan
edukasi saya akan bersikap proaktif
Kolaboratif : saya bekerjasama dengan pasien
untuk memberikan Tanda tangan sebagai
dokumentasi setelah diberi edukasi
RumahSakit, dengantatakelola
yangandaldan
akuntabel”.
36
3.Mengumpulk an data pasien yang telah
dilakukan
edukasi mobilisasi dini
post operasi
Terkumpulnya
data pasien yang
dilakukan edukasi
ditandai dengan
dokumentasi
Beorientasi pelayanan : saya dengan ramah
dan cekatan dalam melakukan pengumpulan data
pasien setelah di edukasi.
Akuntabel : saya dengan jujur dan bertanggung
jawab dalam mengumpulkan data pasien
Kompeten : saya melakukan pengumpulan data
pasien dengan sebaik-baiknya sebagai kinerja
terbaik saya
Harmonis : saya membangun lingkungan kerja
yang kondusif data mengumpulkan data
Loyal : saya menjaga nama baik instansi dalam
pengumpulan data pasien
Adaptif : Dalam pengumpulan data pasien saya
akan bersikap proaktif
Kolaboratif : saya menjalin Kerjasama dengan
atasan dan sejawat dalam mengumpulkan data
pasien yang dilakukan edukasi
4.Melakukan pengolahan data capaian pasien yang
diedukasi
Melihat hari rawat
pasien setelah
operasi dengan
dokumentasi
Berorientasi pelayanan : Pada saat pengolahan
data pasien saya akan memproses secara cekatan
hasil capaian
37
5.Membuat
laporan hasil kegiatan
Terlaksananya
pembuatan
laporan hasil
aktualisasi
Akuntabel : Pada saat pengolahan data capaian
pasien yang diedukasi saya akan bertanggung
jawab dengan data
Kompeten :Dalam mengolahdatacapaianpasien
saya akan melaksanakan dengan kinerja terbaik.
Harmonis : Pada saat pengolahan data capaian
pasien saya akan menghargai hasil hasil capaian
pasien
Kolaboratif : Saya akan bersikap terbuka dalam
menerima masukan pengolahan data pasien yang
di edukasi
Akuntabel : Dalam membuat laporan saya akan
bersikap jujur dan berintegritas tinggi.
Kompeten : Dalam membuat laporan saya akan
melaksanakan dengan kinerja terbaik.
Loyal : Dalam membuat laporan hasil kegiatan, saya berkomitmen akan bekerja dengan maksimal
dan penuh kesungguhan sehingga menghasilkan
laporan yang terbaik
Adaptif : Dalam membuat laporan hasil kegiatan saya akan terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas.
38
4.2. Matrik Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Tabel 4.2Matrik Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi (8 Agustus s.d 12 September 2022)
No Kegiatan/Tahapan Kegiatan Agustus September II III IV I II
1 Telaah mengenai perencanaan kegiatan dengan mentor dan headnurse
2 Pembuatan media edukasi leaflet dan video
3 Sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video
4 Pelaksanaan media edukasi pada pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video
5 Evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video
4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
No Pihak yang terlibat Peran dalam kegiatan aktualisasi
1 Penulis Sebagai pelaksana aktualisasi sesuai dengan urutan kegiatan yang dijabarkan
2 Mentor
3 Coach
4 Head Nurse dan Perawat Primer
Lantai 4 zona B
5 Rekan-Rekan CPNS 2022
Memberikan bimbingan mengenai kegiatan aktualisasi
Memberikan bimbingan mengenai kegiatan aktualisasi
Memberikan masukan dan saran berkaitan kegiatan aktualisasi
Memberikan informasi yang berkaitan dengan kegiatan aktualisasi penulis
39
5.1 Penjelasan Perubahan (jikaada)
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4 zona B Instalasi Pelayanan Rawat Inap Terpadu Gedung A RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Terdapat 5 kegiatan pelaksanaan aktualisasi yang penulis lakukan, yaitu pada tanggal 8 Agustus – 18 September 2022. Terdapat perubahan dalam pelaksanaan aktualisasi yaitu ada 2 kegiatan yang dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan yaitu kegiatan Re-sosialisasi dan kegiatan pelaksanaan media edukasi pada pasien post operasi dengan menggunakan leaflet dan video (pada tanggal 30 Agustus -4 September 2022). Selanjutnya kegiatan pelaksanaan media edukasi pada pasien post operasi dengan menggunakan leaflet dan video dilakukan bersamaan dengan evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video (pada tanggal 30 Agustus-18 September 2022). Berikut merupakan uraian kegiatan pelaksanaan aktualisasi:
1 Perencanaan kegiatan dengan mentor dan headnurse
2 Pembuatan media edukasi leaflet dan video
3 Sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video
4 Pelaksanaan media edukasi pada pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video
5 Evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video
Terlaksana 8-14 Agustus 2022
Terlaksana 15- 21 Agustus 2022
Terlaksana 22 Agustus-2
September 2022
Terlaksana 30 Agustus-16
September 2022
Terlaksana 30 Agustus-18
September 2022
40
BAB V CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Tabel 5.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi (8 Agustus s.d. 18 September 2022)
kegiatan Status Pelaksanaan Tanggal Pelaksanaan
No Kegiatan/tahapan
5.2 Pelaksanaan Aktualisasi
1. Kegiatan 1: Perencanaan kegiatan dengan headnursedan mentor (Inovasi)
Tabel 5.2 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 1
Waktu pelaksanaan kegiatan : 8-14 Agustus 2022
Tahapan kegiatan :
1. Membuat janji dengan kepala ruangan dan mentor untuk melakukan pertemuan
2. Melakukan konsultasi dalam menyusun rencana kegiatan
3. Menyusun rencana kegiatan untuk pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi
4. Melakukan diskusi dengan head nurse dan mentor serta meminta persetujuan terkait persiapan kegiatan pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi
Output kegiatan :
1. Kesepakatan waktu pertemuan (didiskusikan melalui whatsapp)
2. Mendapatkan arahan dan masukan dari head nursedan mentor.
3. Draft rencana kegiatan optimalisasi mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif melalui media edukasi leaflet dan video
4. Persetujuan kegiatan pembuatan media leaflet dan video untuk mengoptimalkan mobilisasi pasien post operasi bedah digestif dan persetujuan kegiatan sosialisasi
a. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (Agenda 2)
Saya memulai kegiatan ini dengan membuat janji dengan kepala ruangan dan mentor untukberdiskusi terkaitkegiatanoptimalisasi mobilisasi dini pasien postoperasi bedahdigestif dengansikapyangsopandansantunsertamenjaganamabaikpimpinan memenuhi nilai sebagai wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif, Harmonis, dan
41
Loyal. Setelah mendapatkan waktu untuk berdiskusi, saya datang sesuai dengan jam yang telah disepakati sebagai wujud aktualisasi diri dari Akuntabel dengan membawa ide-ide kreatif dan inovatif yang saya susun secara baik dan sistematis merupakan wujud aktualisasi diri dari Adaptif dan Kompeten mengedepankan kepedulian terhadap pasien wujud aktualisasi diri dari Berorientasi Pelayanan.
Screenshootsdiskusi whatsappdengan headnursedan mentor
Saya datang tepat waktu untuk melakukan konsultasi merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel. Kemudian saya berkonsultasi kepada pimpinan terkait rencana kegiatan dan tahapan kegiatan yang akan dilakukan untuk menunjang realisasi gagasan pemecahan isu secara baik, sistematis dengan sikap sopan, berpakaian rapi, dan komunikasi yang jelas sebagai wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif, Kompeten dan Harmonis. Mengedepankkan pendekatan inovatif, dan efektifitas dalam pelayanan serta
tekhnik musyawarah dalam berkonsultasi merupakan wujud aktualisasi diri dari
Adaptif, Berorientasi Pelayanan, dan Loyal
42
Diskusi dengan headnursedan mentor mengenai isi rencana kegiatan
DraftRencanaKegiatan
Kemudian, saya akan menyusun konsep atau draft rancangan kegiatan secara baik, cermat dan sistematis untuk mengoptimalkan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif sebagai wujud aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten dengan pendekatan
inovatif dansistematis,sesuai wujudaktualisasi diridari Adaptif.Denganmengedepankan efektifitas dalam pelayanan merupakan wujud aktualisasi diri dari Berorientasi
Pelayanan. Berkolaborasi dengan mentor, head nurse dan teman sejawat dalam
menyusun draft rencana kegiatan, mengedepankan tehnik musyawarah dan sikap yang
43
sopan dan santun merupakan wujud aktualisasi dari dari Kolaboratif, Loyal, dan Harmonis.
DraftRencanaKegiatan
Melakukan diskusi persiapan kegiatan optimalisasi mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif dan dilakukan dengan bahasa yang sopan dan santun serta menjaga nama baik sesama ASN dan Pimpinan merupakanwujudaktualisasi diri dari Harmonis dan Loyal.Mengedepankanmanfaatdan efektifitasnya untuk pelayanan merupakan wujud aktualisasi diri dari Berorientasi Pelayanan. Denganpendekatan yanginovatif yangdisusunsecaracermat,sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan merupakan wujud aktualisasi diri dari Adaptif, Akuntabel, dan Kompeten.
44
Screenshootsdiskusi whatsappdengan headnursedan mentor (persetujuan kegiatan)
DraftRencanaKegiatanFinal
45
b.
Analisis dampak jika Nilai-Nilai Dasar PNS dilaksanakan dan tidak dilaksanakan
Tabel 5.3 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 1
Mata Pelatihan Agenda 2
Berorientasi Pelayanan
Memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat, Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung
jawab,cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Kompeten
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Harmonis
Membangun lingkungan kerja
yang kondusif
Loyal
Memegang teguh ideologi
Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Dampak
Diterapkan Tidak diterapkan
Terciptanya suatu perencanaan kegiatan
yang dapat digunakan
untuk meningkatkan
motivasi mobilisasi dini
pasien post operasi
Menghasilkan konsep atau
draft rencana kegiatan
dari berbagai sumber yang
akurat, seperti jurnal
Tidak terciptanya suatu
perencanaan kegiatan yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan motivasi
mobilisasi dini pasien post operasi
Tidak menghasilkan konsep
atau draft rencana kegiatan
untuk peningkatan
mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dari
berbagai sumber yang
akurat, seperti jurnal
Menghasilkan draft
rencana kegiatan yang
sesuai kebutuhan dan
dapat digunakan sebagai
media edukasi ke pasien
Terciptanya lingkungan
kerja yang harmonis, komunikasi yang baik dan
timbulnya rasa
kekeluargaan dengan
rekan kerja dan atasan
Terciptanya hubungan
kerja yang baik dengan
sesama ASN dan pimpinan
serta selalu melakukan
Draft rencana kegiatan yang
dihasilkan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan
dan tidak dapat digunakan
ke pasien
Tidak terciptanya
lingkungan kerja yang
harmonis, komunikasi yang
baik dan tidak adanya rasa
kekeluargaan dengan rekan
kerja dan atasan
Tidak terciptanya hubungan
kerja yang baik dengan
sesama ASN dan pimpinan
serta pengambilan
46
Indonesia Tahun 1945, NKRI
serta pemerintahan yang
sah, Menjaga nama baik
sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara
Adaptif
Terus berinovasi, dan
mengembangkan kreatifitas, Bertindak proaktif
musyawarah dalam
pengambilan keputusan
keputusan hanya dilakukan
secara sepihak tanpa
bermusyawarah
Menemukan ide-ide kreatif
dalam proses pembuatan
draft rencana kegiatan
untuk peningkatan
mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif
Tidak menemukan dan menggunakan ide-ide
kreatif dalam proses
pembuatan draft rencana
kegiatan untuk peningkatan
mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif
Kolaboratif
Memberi kesempatan
berbagai pihak untuk
berkontribusi, Terbuka dalam
bekerja untuk menghasilkan
nilai tambah, menggerakan
pemanfaatan dari berbagai
sumber daya untuk tujuan
bersama
Bekerja sama dalam suatu
kegiatan untuk satu tujuan
yaitu optimalisasi mobilisasi dini pasien.
Selalu terbuka dalam
mendapatkan saran dan masukan, serta arahan
yang diperlukan dalam proses pembuatan draft rencana kegiatan.
Tidak bekerja sama dalam
suatu kegiatan untuk satu tujuan yaitu optimalisasi mobilisasi dini pasien. Tidak
terbuka dalam
mendapatkan saran dan masukan, serta arahan
yang diperlukan dalam proses pembuatan draft rencana kegiatan
Bentuk penerapan Agenda 3 dalam pelaksanaan aktualisasi
1) Manajemen ASN
Melakukan perencanaan kegiatan dengan head nurse dan mentor tentang kegiatan pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif membuktikan bahwa sebagai ASN sudah menjalankan tugasnya untuk memberikan pelayananpublik yang professionaldanberkualitas kepadapasien,danperawat sebagai pelaksana kebijakan publik berdasarkan pada kode etik dan perilaku, yaitu melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritas tinggi. Serta melaksanakan tugas sesuai perintah atasan dalam berkonsultasi.
47
c.
2) SMART ASN
Dalam melakukan perencanaan kegiatan dengan head nurse dan mentor tentang kegiatan pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif membuktikan bahwa sebagai ASN sudah mampu memanfaatkan literisasi digital dan bermedia digital dengan penuh tanggung jawab, yaitu Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, dan Digital Safety. Dimana dalam pelaksanaannya banyak menggunakan dan mengoperasikan media komputer, aplikasi whatsapp untuk berkonsultasi dan berkomunikasi, serta aplikasi googleuntuk mencari materi.
d. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan visi RSCM, yaitu menjadi rumah sakit umum pusat rujukan nasional terdepandalam layanan,pendidikandanpenelitianyangberstandarinternasional. Dan kegiatan ini juga sesuai dengan misi RSCM yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional berstandar internasional.
e. Penguatan terhadap nilai-nilai budaya organisasi
Kegiataninimemberikanpenguatanterhadapduanilai,MaknaNilaidanPerilakuUtama RSCM & FKUI yaitu Profesionalisme dan Kolaborasi.
2. Kegiatan 2 : Pembuatan media edukasi leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif (Inovasi)
Tabel 5.4 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 2
Waktu pelaksanaan kegiatan : 15-21 Agustus 2022
Tahapan kegiatan : 1. Menyusun materi edukasi leaflet, Menyusun skenario video
2. Melakukan konsultasi materi media edukasi(leaflet,video)kepadamentor dan atasan terkait
3. Melakukan pembuatan leaflet
4. Melakukan perekaman pembuatan video
5. Melakukan proses editing video
6. Melakukan koordinasi hasil media edukasi dengan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
48
Output kegiatan : 1. Tersusunnya materi edukasi, dokumentasi kegiatan penyusunan materi edukasi
2. Mendapatkan arahan dan masukan dari headnursedan mentor.
3. Tersedianya hasil pembuatan leaflet
4. Tersedianya hasil rekaman pembuatan video edukasi
5. Tersedia hasil proses editing
6. Tersedia hasil Koordinasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit
a. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (Agenda 2)
Saya akan memulai kegiatan ini dengan mengumpulkan materi secara baik, benar, dapat dipertanggung jawabkan sesuai referensi yang terpercaya untuk membuat materi edukasi leaflet dan video dengan mengedepankan efektifitasnya untuk pelayanan menggunakan metode yang inovatif sebagai wujud aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten, Berorientasi Pelayanan dan Adaptif. Dengan musyawarah pada sesama teman sejawat serta berkomunikasi yang baik dan sopan sebagai wujud aktualisasi diri dari Loyal, Kolaboratif dan Harmonis. Menciptakan ide yang berasal dari diri sendiri sebagai wujud aktualisasi diri dari Adaptif.
49
Materiedukasileafletdanvideo
Kemudian, saya datang untuk berkonsultasi sesuai dengan waktu yang telah
disepakati merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel. Lalu melakukan konsultasi dengan head nurse dan mentor dengan Bahasa yang santun, sopan, menghargai seseorang apapun latar belakangnya, sebagai wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif dan Harmonis. Kemudian dalam berkonsultasi saya sampaikan secara sistematis, mengedepankanefektifitasnya,denganmenyampaikanide-idekreatif sayasertadengan memperhatikan asas musyawarah sebagai wujud aktualisasi diri dari Kompeten, Berorientasi Pelayanan, Adaptif dan Loyal.
konsultasimaterimediaedukasi(leaflet,video)kepadamentordanatasanterkait
Selanjutnya dalam melakukan pembuatan leaflet saya selalu berusaha untuk
bersikap melakukan perbaikan tiada henti untuk meningkatkan kepuasaanhasil leaflet
sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi pelayanan. Dalam melakukan
pembuatan leaflet penulis bertanggung atas sumber materinya sebagai bentuk
integritas penulis dalam aktulisasi diri dari akuntabel. Penulis meningkatkan
kompetensi demi keberhasilan pembuatan leaflet yang berkualitas sebagai bentuk
aktulisasi diri dari kompeten. Bentuk peduli penulis melakukan pembuatan leaflet
sebagai media edukasi untuk menambah pemahaman pasien sebagai bentuk aktualisasi
diri dari harmonis. Penulis komitmenmelakukan pembuatan leaflet setelah selesai
kerja shift agar tidak menggangggu kegiatan sebagai bentuk aktualisasi diri dari loyal.
Penulis proaktif menjelaskan bahwa kegiatan yang akan dilakukan merupakan suatu
upaya untuk bisa memberikan informasi kepada masyarakat luas dengan media yang
50
lebihmenariksebagai bentuk aktualisasi diri dari adaptif. Dalam melakukan pembuatan leaflet penulis bersedia bekerjasamadengan sejawat lain sebagai bentuk aktualisasi dari kolaboratif.
pembuatanmedialeaflet
Dalam melakukan perekaman pembuatan video selalu berusaha untuk bersikap
melakukan perbaikan tiada henti untuk meningkatkan kepuasaanhasil video sebagai bentuk aktualisasi diri dari berorientasi pelayanan. Dalam melakukan perekaman
pembuatan video penulis bertanggung atas sumber materinya sebagai bentuk
aktualisasi diri dari akuntabel. Penulis meningkat kompetensi demi keberhasilan rekaman video yang berkualitas sebagai bentuk aktualisasi diri dari kompeten Bentuk
pedulipenulis melakukan perekaman pembuatan video sebagai media edukasi untuk
menambah pemahaman pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari harmonis. Penulis
komitmen melakukan perekaman video setelah selesai kerja shift agar tidak
menggangggu kegiatan sebagai bentuk aktualisasi diri dari loyal. Penulis proaktif
51
menjelaskan bahwa kegiatan yang akan dilakukan merupakan suatu upaya untuk bisa
memberikan informasi kepada masyarakat luas dengan media yang lebih menarik
sebagai aktualisasi diri dari adaptif. Dalam melakukan perekam pembuatan video
penulis bersedia bekerjasamadengan sejawat lain sebagai bentuk aktualisasi diri dari
kolaboratif.
Dalam melakukan proses editing video selalu berusaha untuk bersikap cekatan
untuk meningkatkan kualitas hasil editing sebagai bentuk aktualisasi diri dari
berorientasi pelayanan. Dalam melakukan proses editing video penulis bertanggung
jawab aplikasi yang dapatdipercayasebagai bentuk aktualisasi diri dari akuntabel
Penulis meningkatkan kompetensi demi tercapainya keberhasilan editing yang
berkualitas sebagai bentuk aktualisasi diri dari kompeten. Bersikap selaras dalam
melakukan proses editing video sebagai langkah membuat media edukasi untuk
menambah pemahaman pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari harmonis. Penulis
melakukan proses editing video setelah selesai kerja shift agar tidak menggangggu
kegiatan sebagai bentuk aktualisasi diri dari loyal. Penulis melakukan inovasisebagai
suatu upaya untuk bisa memberikan hasil video dengan media yang lebih menarik
52
Perekamanpembuatanvideo
sebagai bentuka aktualisasi diri dari adaptif. Dalam melakukan proses editing video penulis bekerjasamadengan sejawat lain dan ahlinya sebagai bentuk aktualisasi diri dari kolaboratif.
Melakukanprosesediting
Penulis melakukan koordinasi media edukasi tim PKRS sebagai cara melakukan perbaikan tiada henti untuk mencapai kepuasan memberi edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari berorientasi pelayanan. Penulis transparandalam melakukan koordinasi dengan tim PKRS terkait media edukasi yang akan penulis share ke pasien untuk meminta saran sebagai bentuk tanggung jawab terhadap tim PKRS sebagai bentuk aktualisasi diri dari akuntabel. Dalam melakukan koordinasi media edukasi, penulis akan menghargai setiap perbedaan pendapat dengan tim PKRS sebagai bentuk aktualisasi diri dari harmonis. Penentuan kelayakan media edukasi merupakan kontribusi hasil musyawarah dengan tim PKRS sebagai bentuk aktualisasi diri dari loyal. Penulis akan bersikap proaktif saat melakukan koordinasi kelayakan media edukasi dengan tim PKRS sebagai bentuk aktualisasi diri dari adaptif. Dalam koordinasi media edukasi dengan tim PKRS penulis akan terbuka dalam bekerjasamasebagai bentuk aktualisasi diri dari kolaboratif.
53
KoordinasidengantimPromosiKesehatanRumahSakit
b. Analisis dampak jika Nilai-Nilai Dasar PNS dilaksanakan dan tidak dilaksanakan
Tabel 5.5 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 2
Dampak
Mata Pelatihan Agenda 2
Berorientasi Pelayanan
Memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat, Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
Diterapkan
Terciptanya kegiatan pembuatan media edukasi
leaflet dan video mobilisasi
dini pasien post operasi bedah digestif yang dapat
digunakan sebagai media
edukasi guna meningkatkan pemulihan pasien
Akuntabel Menghasilkan media leaflet dan video mobilisasi dini
Tidak diterapkan
Tidak terciptanya suatu kegiatan pembuatanmedia
edukasi leaflet dan video
mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif
yang dapat digunakan
sebagai media edukasi
guna meningkatkan
pemulihan pasien
Tidak dapat menghasilkan media leaflet dan video
54
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
pasien post operasi bedah digestif yang dapat dipertanggung jawabkan yaitu berasal dari sumber referensi yang akurat dan update
mobilisasi dini pasien post operasibedahdigestifyang baik karena tidak ada sumber materi yang jelas dan akurat.
Kompeten
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Menghasilkan media leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif yang sesuai dengan
kebutuhan dan dapat digunakan ke pasien
Media leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif yang dihasilkan tidak
sesuai dengan yang
dibutuhkandantidakdapat digunakan ke pasien
Harmonis
Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Terciptanya lingkungan kerja yang harmonis, komunikasi yang baik
dengan rekan kerja dan atasan dalam pelaksanaan pembuatan media edukasi
leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif
Tidak terciptanya
lingkungan kerja yang
harmonis, komunikasi yang baik dengan rekan kerja dan atasan dalam pelaksanaan pembuatan
media edukasi leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif
Loyal
Memegang teguh ideologi
Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, NKRI
serta pemerintahan yang
sah, Menjaga nama baik
ASN, Pimpinan, Instansi, dan
Negara
Terciptanya hubungan kerjayangbaikdenganASN
dan pimpinan serta selalu melakukan musyawarah
dalam pengambilan
keputusan saat kegiatan pembuatan media edukasi
leaflet dan video mobilisasi
dini pasien post operasi bedah digestif
Tidak terciptanya
hubungan kerja yang baik
dengan ASN dan pimpinan
serta pengambilan
keputusan hanya dilakukan
secara sepihak tanpa
bermusyawarah pada
kegiatan pembuatan media
edukasi leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif
55
c.
Adaptif
Terus berinovasi, dan mengembangkan kreatifitas, Bertindak proaktif
Menemukan ide-ide kreatif
dalam proses pembuatan media edukasi leaflet dan video untuk pengoptimalan
mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif
Tidak menemukan dan menggunakan ide-ide
kreatif dalam proses
pembuatan media edukasi
leaflet dan video untuk
pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi
bedah digestif
Kolaboratif
Memberi kesempatan
berbagai pihak untuk
berkontribusi, Terbuka
dalam bekerja untuk
menghasilkan nilai tambah, Menggerakan pemanfaatan
dari berbagai sumber daya
untuk tujuan bersama
Bekerja sama dalam suatu kegiatan pembuatan media
edukasi leaflet dan video
untuk satu tujuan yaitu pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi
bedah digestif. Selalu terbuka dalam
mendapatkan saran dan masukan, serta arahan yang diperlukan dalam
proses pembuatan media edukasi
Tidak bekerja sama dalam
suatu kegiatan untuk suatu
tujuan yaitu
pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi
bedah digestif. Tidak
terbuka dalam
mendapatkan saran dan masukan, serta arahan
yang diperlukan dalam
proses pembuatan media
edukasi leaflet dan video
1.) Manajemen ASN
Melakukan kegiatan pembuatan media edukasi leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif membuktikan bahwa sebagai ASN sudah menjalankan tugasnya untuk memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi serta memberikan pelayanan yang professionaldanberkualitas kepadapasien,danperawatsebagai
pelaksana kebijakan berdasarkan pada kode etik dan perilaku, yaitu
melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritas tinggi. Serta melaksanakan tugas sesuai perintah atasan dalam berkonsultasi.
56
Bentuk penerapan Agenda 3 dalam pelaksanaan aktualisasi
d.
2.)
Dalam kegiatan pembuatan media edukasi leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif membuktikan bahwa sebagai ASN sudah mampu memanfaatkan literisasi digital dan bermedia digital dengan penuh tanggung jawab, yaitu Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, dan Digital Safety. Dimana dalam pelaksanaannya banyak menggunakan dan mengoperasikan media computer, aplikasi whatsapp untuk berkonsultasi dan berkomunikasi, aplikasi google untuk mencari materi, aplikasi canva dalam membuat media leaflet, dan aplikasi animaker dalam proses editing video.
terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan visi RSCM, yaitu menjadi rumah sakit umum pusat rujukan nasional terdepandalam layanan,pendidikandanpenelitianyangberstandarinternasional.
Kegiatan ini juga sesuai dengan misi RSCM yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional berstandar internasional serta menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul.
e. Penguatan terhadap nilai-nilai budaya organisasi
Kegiatan ini memberikan penguatan terhadap tiga nilai, Makna Nilai dan Perilaku
Utama RSCM & FKUI yaitu Profesionalisme, Kolaborasi dan Keunggulan.
3. Kegiatan 3:
Sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video (Inovasi)
Tabel 5.6 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 3
Waktu pelaksanaan kegiatan : 22 Agustus - 2 September 2022
Tahapan kegiatan : 1. Koordinasi dengan mentor dan HeadNurse untuk penjadwalan sosialisasi
2. Menyiapkan media edukasi / sosialisasi
3. Melakukan sosialisasi media edukasi leaflet dan video
4. Melakukanre-sosialisasiuntuksejawatyang belum hadir di sosialisasi ke-I
57
SMART ASN
Kontribusi
Output kegiatan : 1. Hasil koordinasi jadwal sosialisasi didapatkan dan informasi jadwal disampaikan melalui whatapps dan surat undangan ke mentor
2. Media edukasi tersedia dan siap digunakan
3. Sosialisasi tersampaikan kepada perawat ruang ranap bedah lantai 4 zona B
4. Re-sosialisasi tersampaikankepadaperawat ruang ranap bedah lantai 4 zona B
a. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (Agenda 2)
Saya memulai kegiatan ini dengan mengkoordinasikan jadwal pelaksanaan sosialisasi dengan mengedepankan musyawarah dalam penentuan jadwal kemudian jadwal pelaksanaan sosialisasi saya sampaikan secara sistematis dan jelas kepada mentor, head nurse dan seluruh perawat ruangan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel, Loyal, Kompeten, dan Kolaboratif dengan mengedepankan teknik komunikasi yang baik, sopan dengan pendekatan inovatif serta mengedepankan efektifitasnya dalam pelayanan wujud aktualisasi diri dari Harmonis, Adaptif dan Berorientasi Pelayanan.
58
Informasijadwaldisampaikanmelaluiwhatapps
Setelah itu saya menyiapkan media untuk sosialisasi dengan benar, tepat dan
sistematis serta mengedepankan efektifitasnya sebagai wujud aktualisasi diri dari
Akuntabel, Kompeten, dan Berorientasi Pelayanan.Dalam menyiapkan mediasaya
bekerja sama dengan teman sejawat menggunakan pendekatan inovatif dan
musyawarah serta dengan komunikasi yang baik merupakan wujud aktualisasi diri dari
Kolaboratif, Adaptif, Loyal, dan Harmonis.
59
Mediaedukasisosialisasi
Selanjutnya, saya menyampaikan sosialisasi dengan lengkap, benar, dapat dipertanggung jawabkan dan sistematis serta mengedepankan efektifitasnya untuk pelayanan merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten dan Berorientasi Pelayanan. Dengan bahasa yang sopan dan santun wujud aktualisasi diri dari Harmonis disampaikan ke seluruh perawat ruangan dengan pendekatan inovatif wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif dan Adaptif serta sesuai dengan waktu yang telah disepakati merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel. Dan dalam pelaksanannya mengedepankan musyawarah untuk kesepakatan bersama merupakan wujud aktualisasi diri dari Loyal.
60
Sosialisasikepadaperawatruangranapbedahlantai4zonaB
Selanjutnya, saya menyampaikan re-sosialisasi dengan lengkap, benar, dapat dipertanggung jawabkan dan sistematis serta mengedepankan efektifitasnya untuk
61
pelayanan merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten dan Berorientasi Pelayanan. Dengan bahasa yang sopan dan santun wujud aktualisasi diri
dari Harmonis disampaikan ke seluruh perawat ruangan dengan pendekatan inovatif wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif dan Adaptif serta sesuai dengan waktu yang
telah disepakati merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel. Dan dalam pelaksanannya mengedepankan musyawarah untuk kesepakatan bersama merupakan wujud aktualisasi diri dari Loyal.
FotokegiatanRe-sosialisasi
b. Analisis dampak jika Nilai-Nilai Dasar PNS dilaksanakan dan tidak dilaksanakan
Dampak
Mata Pelatihan Agenda 2
Berorientasi Pelayanan
Memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat,
Diterapkan
Terciptanya kegiatan
sosialisasi yang dapat
digunakan untuk
pengoptimalan mobilisasi
Tidak diterapkan
Tidak terciptanya suatu
kegiatan sosialisasi yang
dapat digunakan untuk
pengoptimalan mobilisasi
62
Tabel 5.7 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 3
Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
dini pasien post operasi
bedah digestif guna
meningkatkan pemulihan pasien
dini pasien post operasi
bedah digestif sehingga
tidak dapat meningkatkan pemulihan pasien
Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung
jawab,cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Kompeten
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Menghasilkan materi
sosialisasi yang dapat
dipertanggung jawabkan
yaitu berasal dari sumber yang akurat dan update
Menghasilkan materi
sosialisasi yang sesuai
dengan kebutuhan dan dapat digunakan ke pasien
Tidak dapat menghasilkan
materi sosialisasi yang baik
karena tidak ada sumber
materi yang jelas dan akurat.
Materi sosialisasi yang
dihasilkan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan dan tidak dapat digunakan ke pasien
Harmonis
Membangun lingkungan kerja
yang kondusif
Terciptanya lingkungan
kerja yang harmonis, komunikasi yang baik
dengan rekan kerja dan atasan dalam
pelaksanaan sosialisasi
Tidak terciptanya
lingkungan kerja yang
harmonis, komunikasi yang
baikdenganrekankerja dan atasan dalam pelaksanaan sosialisasi
Loyal
Memegang teguh ideologi
Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, NKRI
serta pemerintahan yang
sah, Menjaga nama baik
ASN, Pimpinan, Instansi, dan
Negara
Adaptif
Terus berinovasi, dan
mengembangkan kreatifitas,
Bertindak proaktif
Terciptanya hubungan
kerja yang baik dengan
ASN dan pimpinan serta
selalu melakukan
musyawarah dalam
pengambilan keputusan
saat kegiatan sosialisasi
Tidak terciptanya hubungan
kerja yang baik dengan ASN
dan pimpinan serta
pengambilan keputusan
hanya dilakukan secara
sepihak tanpa
bermusyawarah pada
kegiatan sosialisasi
Menemukan ide-ide
kreatif dalam proses
pembuatan materi
sosialisasi untuk
Tidak menemukan dan menggunakan ide-ide
kreatif dalam proses
pembuatan materi
63
Kolaboratif
Memberi kesempatan
berbagai pihak untuk
berkontribusi, Terbuka dalam
bekerja untuk menghasilkan
nilai tambah, Menggerakan
pemanfaatan dari berbagai
sumber daya untuk tujuan
Bersama
pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi bedah digestif
Bekerjasamadalamsuatu
kegiatan sosialisasi untuk satu tujuan yaitu
pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi bedah digestif. Selalu
terbuka dalam
mendapatkan saran dan masukan, serta arahan
yang diperlukan dalam proses pembuatan materi sosialisasi
sosialisasi untuk
pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi bedah digestif
Tidak bekerja sama dalam
suatu kegiatan untuk satu
tujuan yaitu pengoptimalan
mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif.
Tidak terbuka dalam
mendapatkan saran dan masukan,sertaarahanyang diperlukan dalam proses
pembuatan materi sosialisasi
c. Bentuk penerapan Agenda 3 dalam pelaksanaan aktualisasi
1.) Manajemen ASN
Melakukan kegiatan sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan media edukasi leafletdanvideomembuktikanbahwasebagai ASNsudahmenjalankantugasnyauntuk memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi. Dan juga sudah menjalankan tugasnya untuk memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas kepada pasien, dan perawat sebagai pelaksana kebijakan berdasarkan pada kode etik dan perilaku, yaitu melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritas tinggi.
2.) SMART ASN
Dalam kegiatan sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video membuktikan bahwa sebagai ASN sudah mampu memanfaatkan literisasi digitaldanbermediadigital denganpenuhtanggungjawab,yaitu DigitalSkill,Digital
64
Culture, Digital Ethics, dan Digital Safety. Dimana dalam pelaksanaannya banyak menggunakan dan mengoperasikan media komputer, aplikasi whatsapp untuk menyampaikan informasi dan berkomunikasi, serta aplikasi google form untuk pengisian absensi peserta sosialisasi dan aplikasi canva serta ms. Power point dalam membuat media sosialisasi.
d. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan visi RSCM, yaitu menjadi rumah sakit umum pusat rujukan nasional terdepandalam layanan,pendidikandanpenelitianyangberstandarinternasional. Kegiatan ini juga sesuai dengan misi RSCM yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional berstandar internasional.
e. Penguatan terhadap nilai-nilai budaya organisasi
Kegiatan ini memberikan penguatan terhadap nilai, Makna Nilai dan Perilaku Utama
RSCM & FKUI yaitu Profesionalisme, Kepedulian, Kolaborasi, dan Keunggulan
4. Kegiatan 4:
Pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video (SKP)
Tabel 5.8 Pelaksanaan Kegiatan 4
Waktu pelaksanaan kegiatan : 30 Agustus-16 September 2022
Tahapan kegiatan :
1. Memberikan edukasi melalui leaflet
2. Memberikan edukasi dengan menggunakan video
3. Melakukan simulasi tahapan mobilisasi di depan pasien post operasi
4. Memotivasi pasien untuk secara teratur melakukan mobilisasi
1. Terlaksananyapemberian edukasimelaluileaflet
Output kegiatan :
2. Terlaksananya pemberian edukasi melalui video
3. Tahapan mobilisasi dini yang dapat dilakukan pasien
4. Tahap kemampuan mobilisasi pasien
65
a. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (Agenda 2)
Sayamemulai kegiatanpelaksanaanmediaedukasi leaflet denganbersikapramah, menggunakan bahasa yang sopan dan dimengerti pasien bentuk kepuasaanyang diterima pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi pelayanan.
Menyampaikanmateri edukasi dilakukan secarabertanggungjawab danjujur sehingga materi edukasi dapat dipercaya pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel. Dalam memberikan edukasi penulis akan memotivasi pasien untuk terus belajar agar tercapai keberhasilan edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kompeten. Ketika memberikan edukasi penulis akan selalu menghargai perbedaan pendapat atau pemahaman pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Harmonis.
Padasaatmelakukandokumentasi pelaksanaanedukasipenulis komitmentidakakan menampilkan gambar wajah pasien tanpa izin sebagai bentuk aktualisasi diri dari Loyal.Dalammemberikanedukasipenulisakanbersikapproaktifsehinggamencapai hasil yang maksimal sebagai bentuk aktualisasi diri dari Adaptif. Penulis melakukan kontribusidengan sesama sejawat dalam memberikan edukasi dengan media leaflet secara berkesinambungan sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kolaboratif.
66
Selanjutnya kegiatan pelaksanaan media edukasi video saya akan bersikap ramah, menggunakan bahasa yang sopan dan dimengerti pasien bentuk kepuasaan yang
diterima pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi pelayanan. Saya
menyampaikan materi edukasi dilakukan secara bertanggung jawab dan jujur sehingga materi edukasi dapatdipercayapasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel.
Dalam memberikan edukasi penulis akan memotivasi pasien untuk terus belajar agar
tercapai keberhasilanedukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kompeten. Ketika memberikan edukasi saya akan selalu menghargai perbedaan pendapat atau
pemahaman pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Harmonis. Pada saat melakukan
dokumentasi pelaksanaan edukasi penulis komitmentidak akan menampilkan gambar
wajah keluarga pasien tanpa izin sebagai bentuk aktualisasi diri dari Loyal. Dalam memberikan edukasi penulis akan bersikap proaktif sehingga mencapai hasil yang
maksimal sebagai bentuk aktualisasi diri dari Adaptif. Lalu saya melakukan kontribusi dengan sesama sejawat dalam memberikan edukasi dengan media video secara berkesinambungan sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kolaboratif.
67
Kegiatanpemberianedukasimelaluimedialeaflet
https://bit.ly/3Bh01IV (link barcode video edukasi mobilisasi dini)
Kegiatanpemberianedukasidenganmediavideo
Dalam melakukan peragaan saya bersikap ramah, cekatan sehingga pasien merasakan kepuasaan dari pelayanan di RS sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi pelayanan. Saya secara konsisten dan bertanggung jawab dalam melakukan peragaan mobilisasi pada pasien post operasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel. Saya meningkatkan kompetensi untuk memberikan kinerjaterbaikke pasien saat melakukan mobilisasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kompeten. Saya menghargai setiap perbedaanlatar belakang pasien saat melakukan peragaan mobilisasi ke pasien post operasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Harmonis. Saya melakukan peragaan ke pasien komitmenuntuk memberikan pelayanan yang baik sebagai bentuk aktualisasi diri dari Loyal. Dalam melakukan peragaan mobilisasi ke pasien saya bersikap proaktifdalam menghadapi perubahan kondisi pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Adaptif. Saya terbuka dalam bekerjasama ketika melakukan peragaan mobilisasi ke pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kolaboratif.
68
Saya dengan cekatan memotivasi pasien untuk melakukan mobilisasi post operasi
sehingga tercapai kepuasan pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi
pelayanan. Saya bertanggung jawab untuk memotivasi pasien agar teratur melakukan
mobilisasi post operasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel. membantu pasien
untukterus melakukanmobilisasi sebagai kinerjaterbaiksayasebagai bentukaktualisasi
diri dari Kompeten. Dalam memotivasi pasien saya peduli dan menghargai latar
69
belakang pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Harmonis. Saya ikut dedikasi
meningkatkan pelayanan dengan memotivasi pasien teratur mobilisasi sebagai bentuk
aktualisasi diri dari Loyal. Saya terus antusias untuk memotivasi pasien sebagai bentuk
aktualisasi diri dari Adaptif. Saya terbuka dalam bekerjsama dengan sejawat dalam
memotivasi pasien untuk teratur melakukan mobilisasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kolaboratif.
70
Kegiatanmemotivasipasienuntuksecarateraturmelakukanmobilisasi
71
Lembarpemantauantahapkemampuanmobilisasipasien
b.
Analisis dampak jika Nilai-Nilai Dasar PNS dilaksanakan dan tidak dilaksanakan
Mata Pelatihan Agenda 2
Berorientasi Pelayanan
Memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat
Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
Dampak Diterapkan Tidak diterapkan
Terciptanya kegiatan pelaksanaan media edukasi
mobilisasi dini dengan menggunakan leaflet dan video yang dapat digunakan
untuk pengoptimalan mobilisasi dini post operasi bedah digestif guna
meningkatkan pemulihan pasien
Tidak terciptanya suatu
kegiatan pelaksanaan media
edukasi mobilisasi dini
dengan menggunakan leaflet dan video yang dapat
digunakan untuk pengoptimalan mobilisasi dini post operasi bedah
digestif guna meningkatkan pemulihan pasien
Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung
jawab,cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Menghasilkan kegiatan
pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif
dengan menggunakan leaflet dan video yang dapat dipertanggung jawabkan yaitu berasal dari sumber yang akurat dan update.
Tidak dapat menghasilkan
kegiatan pelaksanaan media
edukasimobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif
dengan menggunakan leaflet dan video yang tidak dapat dipertanggung jawabkan karena berasal dari sumber yang tidak akurat dan update.
Kompeten
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Menghasilkan kegiatan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif
dengan menggunakan leaflet dan video yang sesuai
dengan kebutuhan dan dapat digunakan ke pasien
Kegiatan pelaksanaan media
edukasimobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif
dengan menggunakan leaflet dan video tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak dapat digunakan ke pasien
72
Tabel 5.9 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 4
Harmonis
Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Terciptanya lingkungan kerja
yang harmonis, komunikasi
yang baik dengan rekan
kerja dan atasan dalam
pelaksanaan media edukasi
mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif
dengan menggunakan leaflet dan video
Tidak terciptanya lingkungan
kerja yang harmonis, komunikasi yang baik
dengan rekan kerja dan atasan dalam pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pasien post operasi bedah
digestif dengan
menggunakan leaflet dan video
Loyal
Memegang teguh ideologi
Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan
yang sah, Menjaga nama
baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara
Terciptanya hubungan kerja
yang baik dengan sesama
ASN dan pimpinan serta
selalu melakukan
musyawarah dalam
pengambilan keputusan saat
kegiatan pelaksanaan media
edukasi mobilisasi dini pasien
post operasi bedah digestif
dengan menggunakan leaflet dan video
Tidak terciptanya hubungan kerja yang baik dengan sesama ASN dan pimpinan serta pengambilan
keputusan hanya dilakukan secara sepihak tanpa
bermusyawarah pada kegiatan pelaksanaan media
edukasimobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif
dengan menggunakan leaflet dan video
Adaptif
Terus berinovasi, dan mengembangkan kreatifitas, Bertindak proaktif
Menemukan ide-ide kreatif dalam kegiatan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini
dengan menggunakan leaflet dan video untuk pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif.
Kolaboratif Bekerja sama dalam suatu kegiatan pelaksanaan media
edukasi dengan
Tidak menemukan dan menggunakan ide-ide kreatif dalam kegiatan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini dengan menggunakan leaflet dan video untuk
pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif.
Tidak bekerja sama dalam suatu kegiatan untuk satu
tujuan yaitu pengoptimalan
73
Memberi kesempatan
berbagai pihak untuk
berkontribusi, Terbuka dalam bekerja
untuk menghasilkan nilai
tambah, Menggerakan pemanfaatan
dari berbagai sumber daya
untuk tujuan Bersama
menggunakan leaflet dan video untuk satu tujuan yaitu pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi
bedah digestif. Selalu terbuka dalam mendapatkan
saran dan masukan, serta
arahan yang diperlukan
dalam kegiatan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini
pasien post operasi bedah
digestif dengan
menggunakan leaflet dan video
mobilisasi dini pasien post
operasi bedah digestif. Tidak
terbuka dalam mendapatkan
saran dan masukan, serta
arahan yang diperlukan
dalam kegiatan pelaksanaan
media edukasi dengan
menggunakan leaflet dan video
c. Bentuk penerapan Agenda 3 dalam pelaksanaan aktualisasi
1.) Manajemen ASN
Melakukan kegiatan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video membuktikan bahwa sebagai ASN sudah menjalankan tugasnya untuk memberikan pelayanan yang professionaldanberkualitas kepadapasien,danperawatsebagai pelaksana kebijakan berdasarkan pada kode etik dan perilaku, yaitu sudah melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi serta melaksananakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu menjaga privasi pasien.
2.) SMART ASN
Dalam kegiatan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video membuktikan bahwa sebagai ASNsudahmampumemanfaatkanliterisasi digital danbermedia digital dengan penuh tanggung jawab, yaitu Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, dan Digital Safety. Dimana dalam pelaksanaannya banyak menggunakan dan mengoperasikan media handphone untuk mendokumentasikan kegiatan, dan edukasi media video.
74
d. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan visi RSCM, yaitu menjadi rumah sakit umum pusat rujukan nasional terdepandalam layanan,pendidikandanpenelitianyangberstandarinternasional.
Kegiatan ini juga sesuai dengan misi RSCM yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional berstandar internasional serta menyelenggarakan sistem manajemen RS dengan tata kelola yang andal dan akuntabel.
e. Penguatan terhadap nilai-nilai budaya organisasi
Kegiatan ini memberikan penguatan terhadap tiga nilai, Makna Nilai dan Perilaku
Utama RSCM & FKUI yaitu Profesionalisme, Kolaborasi dan Keunggulan.
5. Kegiatan 5 :
Evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video (Inovasi)
Tabel
Waktu pelaksanaan kegiatan : 30 Agustus-18 September 2022
Tahapan kegiatan :
1. Melakukan evaluasi pasca pemberian edukasi dengan teknik wawancara
2. Mencatat seluruh pasien yang dilakukan edukasi
3. Mengumpulkan data pasien yang telah dilakukan edukasi mobilisasi dini post operasi
4. Melakukan pengolahan data capaian pasien yang diedukasi
5. Membuat laporan hasil kegiatan
Output kegiatan :
1. Terlaksananya proses evaluasi pasien pasca pemberian edukasi dengan teknik wawancara
2. Tercatatnya pasien yang dilakukan edukasi ditandai dengan dokumentasi
3. Terkumpulnya data pasien yang dilakukan edukasi ditandai dengan dokumentasi
75
5.10 Pelaksanaan Kegiatan 5
4. Melihat hari rawat pasien setelah operasi dengan dokumentasi
5. Terlaksananya pembuatan laporan hasil aktualisasi
a. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (Agenda 2)
Ketika melakukan evaluasi kepada pasien pasca pemberian edukasi dengan leaflet dan video, saya dengan ramah dan cekatan dalam melakukan wawancara ke
pasien yang diberi edukasi mobilisasi post operasi sebagai upaya meningkatkan kepuasan sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi pelayanan. Saya dengan jujur dan bertanggung jawab dalam mengevaluasi pemahaman pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel. Saya meningkatkan kompetensi diri dalam melakukan wawancara untuk mengetahui keberhasilan edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kompeten. Saya saling peduli dan menghargai
perbedaan saat melakukan wawancara sebagai bentuk aktualisasi diri dari
Harmonis. Saya menjaga nama baik instansi dalam melakukan wawancara kepasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Loyal. Dalam wawancara pasca
pemberian edukasi dengan media saya akan bersikap pro aktif sebagai bentuk aktualisasi diri dari Adaptif. Saya mengajak pasien menjalin kerjasama yang sinergi dalam wawancara untuk menilai kemampuan pasien sebagai bentuk aktualisasi diri
dari Kolaboratif.
76
Lembarkuesionerevaluasipascaedukasimobilisasidinipasienpostoperasibedah digestif
Selanjutnyasaya dengan responsif dalam mencatat pasien yang dilakukan edukasi
mobilisasi dini post operasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi
pelayanan. Saya dengan transparan dalam mencatat pasien yang dilakukan edukasi
sebagai bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel. Saya melakukan dokumentasi pasien yang dilakukan edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kompeten. Saya saling
77
peduli dan menghargai perbedaan saat melakukan dokumentasi pasien yang sudah
diberikan edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Harmonis. Saya menjaga nama
baik instansi dalam melakukan pencatatan pasien yang dilakukan edukasi sebagai
bentuk aktualisasi diri dari Loyal. Dalam mencatat pasien yang dilakukan edukasi saya
akan bersikap pro aktif sebagai bentuk aktualisasi diri dari Adaptif. Saya bekerjasama
dengan pasien dan sejawat untuk memberikan tanda tangan sebagai dokumentasi setelah diberi edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kolaboratif.
ScreenshootbuktiKomunikasiInformasidanEdukasimelaluie-ConsentRSCM
Kemudian saya dengan ramah dan cekatan dalam melakukan pengumpulan data pasien setelah di edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Berorientasi pelayanan
Saya dengan jujur dan bertanggung jawab dalam mengumpulkan data pasien sebagai
bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel. Saya melakukan pengumpulan data pasien dengan sebaik-baiknya sebagai kinerja terbaik sebagai bentuk aktualisasi diri dari
Kompeten. Saya membangun lingkungan kerja yang kondusif dalam mengumpulkan data sebagai bentuk aktualisasi diri dari Harmonis. Saya menjaga nama baik instansi
dalam pengumpulan data pasien sebagai bentuk aktualisasi diri dari Loyal. Dalam
pengumpulan data pasien saya akan bersikap pro aktif sebagai bentuk aktualisasi diri
78
dari Adaptif. Saya menjalin kerjasama dengan atasan dan sejawat dalam mengumpulkan data pasien yang dilakukan edukasi sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kolaboratif.
Datapasienyangtelahdilakukanedukasimobilisasidinipostoperasibedahdigestif
Lalu saya melakukan pengolahan data dengan membuat tabulasi pemantauan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dan rekapitulasi hasil wawancara evaluasi pasca edukasi mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif secara benar,jujur,cermatdansistematis denganmenggunakanidekreatif sayayaitumembuat kuesioner sebagai media evaluasi merupakan wujud aktualisasi diri dari Akuntabel, Kompeten dan Adaptif dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai wujud aktualisasi diri dari Akuntabel. Dengan melibatkan pasien dan keluarga dalam pelaksanaannya merupakan wujud aktualisasi diri dari Kolaboratif, Serta dilakukan dengan sikap yang sopan, santun, menghargai setiap orang apapun latar belakangnya serta menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan dan Instansi sebagai wujud aktualisasi diri dari Loyal dan Harmonis. Kegiatan evaluasi ini selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif serta mengurangi hari rawat pasien pasca operasi yang terpenting bertujuan untuk mempercepat pemulihan pasien pasca operasi di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B Instalasi Pelayanan
Rawat Inap Terpadu Gedung A RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo merupakan wujud aktualisasi diri dari Berorientasi Pelayanan.
79
Screenshootdatatabulasilembarpemantauan&kuesionerwawancaramobilisasidini
Dalam membuat laporan saya akan bersikap jujur dan berintegritas tinggi sebagai
bentuk aktualisasi diri dari Akuntabel. Ketika membuat laporan saya akan melaksanakan dengan kinerja terbaik sebagai bentuk aktualisasi diri dari Kompeten.
Saya berkomitmen akan bekerja dengan maksimal dan penuh kesungguhan sehingga menghasilkan laporan yang terbaik sebagai bentukaktualisasi diri dari Loyal. Saya akan terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas sebagai bentuk aktualisasi diri dari
Adaptif
Grafikhasilrekapitulasidatahasilpengisianpemantauanmobilisasidini
80
.
100% 0% Pemantauan mobilisasi dini pasien 6 jam pertama post operasi Ya Tidak 12 responses
Dari 12 pasien post operasi bedah digestif dilakukan pemantaun mobilisasi dini 6 jam
pertama post operasi, terlihat semua pasien dengan persentaase 100% mampu melakukan tahapan latihan ringan diatas tempat tidur seperti menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki.
mobilisasi dini pasien setelah 6-10 jam
Dari 12 pasien post operasi bedah digestif dilakukan pemantaun mobilisasi dini setelah
6-10 jam post operasi, terlihat 11 pasien dengan persentase 92% mampu melakukan
tahapan miring ke kiri dan ke kanan, namun 1 orang pasien tidak mampu dikarenakan ada perasaan khawatir nyeri akan bertambah jika melakukan pergerakkan.
mobilisasi dini pasien setelah 24 jam
Dari 12 pasien post operasi bedah digestif dilakukan pemantaun mobilisasi dini setelah
24 jam post operasi, terlihat 10 pasien dengan persentase 83% mampu melakukan
tahapan duduk diatas tempat tidur, namun 2 orang pasien tidak mampu dikarenakan
toleransi nyeri belum teratasi pasca operasi laparotomy serta pasien merasa takut luka operasi akan bertambah sakit saat duduk.
81
92% 8% Pemantauan
Ya Tidak 12 responses 83% 17% Pemantauan
Ya Tidak 12 responses
Dari 12 pasien post operasi bedah digestif dilakukan pemantaun mobilisasi dini setelah pasien mampu duduk, terlihat 8 pasien dengan persentase 67% mampu melakukan tahapan berdiri dan berjalan disekitar tempat tidur, namun 4 orang pasien tidak mampu dikarenakan toleransi nyeri belum teratasi pasca operasi, ada rasa khawatir pasien luka operasi akanbertambahsakitsaatmelakukangerakkan,sertaketerbatasangerakketika masih terpasang alat invasif seperti Akses vena central, Folley catether, NGT dan Drain.
MOBILISASI DINI PASIEN POST
Pemantauan mobilisasi dini pasien setelah mampu duduk Ya 12 responses
6 jam pertama Setelah 6-10 jam Setelah 24 jam Setelah mampu
Dapat disimpulkan berdasarkan pemantauan 12 orang pasien dalam melakukan tahapan mobilisasi dini post operasi bedah digestif, tahapan 6 jam pertama menjadi tahapan yang mudah dilakukan pasien karena hanya melakukan gerakkan ringan diatas tempat tidur dan paling sulit dilakukan pasien yaitu tahapan berdiri dan berjalan di sekitar tempat tidur.
82
67%
Tidak 12 responses 29% 27% 24% 20% PEMANTAUAN
OPERASI BEDAH DIGESTIF
33% duduk
Evaluasi ke Pasien Pasca Edukasi Mobilisasi Dini
Pasien Post Operasi Bedah Digestif (N= 12)
12 orang pasien
apakah mobilisasi dini bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan pasien pasca operasi
12 orang pasien
apakah gerakan bertahap pada mobilisasi dini dapat dilakukan oleh pasien pasca operasi
3 orang pasien
adakah tahapan gerakan mobilisasi dini yang dirasakan berat oleh pasien pasca operasi
Berdasarkan hasil wawancara 12 orang pasien pasca edukasi mobilisasi dini post operasi bedah digestif diruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Dr. Cipto Mangunskusumo, semua pasien mengatakan mobilisasi dini bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan pasien pasca operasi dan gerakan bertahap dapat dilakukan oleh pasien pasca operasi, namun dari 12 pasien 3 diantara nya mengatakan ada tahapan mobilisasi dini yang dirasa berat oleh pasien pasca operasi yaitu tahapan berdiri dan berjalan perlahan di sekitar tempat tidur. Hal ini di karenakan kondisi fisik pasien seperti faktor usia lanjut, toleransi nyeri bertambah saat mobilisasi aktif, dan terpasang alat invasif.
83
0 2 4 6 8 10 12 14
Evaluasi Perawat di Ruang Rawat Inap Bedah Lantai 4 zona B terhadap
Media Edukasi Leaflet dan Video Mobilisasi Dini Pasien Post Operasi (N=21)
84
Berdasarkan pengisian google form oleh sejawat diruangan, media yang telah tersedia sebagai media edukasi persiapan pre operasi dan pemulihan pasca operasi
dengan mengoptimalkan mobilisasi dini pasien sudah bermanfaat, media mudah
dipahami dan diaplikasi, serta media sudah menarik karna dilengkapi dengan link barcodevideo yang bisa di akses pasien ketika sudah pulang atau ingin mengulang
kembali gerakan tahapan mobilisasi dini post operasi.
b. Analisis dampak jika Nilai-Nilai Dasar PNS dilaksanakan dan tidak dilaksanakan
Tabel 5.11 Analisis Dampak NND PNS Kegiatan 5
Mata Pelatihan Agenda 2 Dampak
Diterapkan
Tidak diterapkan
Berorientasi Pelayanan
Memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat
Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
Terciptanya kegiatan evaluasi media edukasi
pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video yang dapat
digunakan untuk memantau kemampuan
pasien setelah dilakukan
edukasi mobilisasi dini post operasi bedah digestif guna
Tidak terciptanya suatu
kegiatan evaluasi dalam
pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi
bedah digestif yang dapat
digunakan untuk
memantau kemapuan
pasien setelah di edukasi
guna mempercepat
pemulihan pasien
85
Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung
jawab,cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
mempercepat pemulihan pasien
Menghasilkan kegiatan evaluasi dalam
pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi
bedah digestif dengan
media edukasi leaflet dan video dan dapat dipertanggung jawabkan
yaitu berasal dari sumber yang akurat dan update
Tidak dapat menghasilkan kegiatan evaluasi dalam
pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi
bedah digestif dengan
media edukasi leaflet dan video dan tidak dapat dipertanggung jawabkan
yaitu berasal dari sumber
yang tidak akurat dan update
Kompeten
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Menghasilkan kegiatan evaluasi dalam pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi
bedah digestif dengan media edukasi leaflet dan video
Kegiatan evaluasi dalam pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi
bedah digestif dengan
media edukasi leaflet dan video yang dihasilkan tidak sesuai
Harmonis
Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Terciptanya lingkungan kerja yang harmonis, komunikasi yang baik
dengan pasien, rekan kerja dan atasan dalam
pelaksanaan kegiatan evaluasi dalam
pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi
bedah digestif dengan
media edukasi leaflet dan video
Tidak terciptanya
lingkungan kerja yang
harmonis, komunikasi yang baik dengan pasien, rekan kerja dan atasan
dalam pelaksanaan
kegiatan evaluasi dalam
pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi
bedah digestif dengan
media edukasi leaflet dan video
Loyal
Terciptanya hubungan
kerja yang baik dengan
Tidak terciptanya
hubungan kerja yang baik
86
Memegang teguh ideologi
Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan
yang sah, Menjaga nama
baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara
sesama ASN dan pimpinan
serta selalu melakukan
musyawarah dalam pengambilan keputusan
saat kegiatan evaluasi
dalam pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dengan media edukasi leaflet dan video
dengan sesama ASN dan pimpinan serta pengambilan keputusan
hanya dilakukan secara
sepihak tanpa
bermusyawarah pada kegiatan evaluasi dalam pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dengan media edukasi leaflet dan video
Adaptif
Terus berinovasi, dan mengembangkan kreatifitas, Bertindak proaktif
Menemukan ide-ide kreatif
dalam kegiatan evaluasi
pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi
bedah digestif yaitu pembuatan kuesioner
sebagai salah satu media evaluasi untuk memantau kemampuan pasien post operasi bedah digestif melakukan mobilisasi dini setelah dilakukan edukasi leaflet dan video.
Tidak menemukan dan menggunakan ide-ide kreatif dalam kegiatan evaluasi pengoptimalan mobilisasi din pasien post operasi bedah digestif yaitu pembuatan kuesioner
sebagai salah satu media evaluasi untuk memantau kemampuan pasien post operasi bedah digestif melakukan mobilisasi dini setelah dilakukan edukasi leaflet dan video.
Kolaboratif
Memberi kesempatan
berbagai pihak untuk
berkontribusi,
Terbuka dalam bekerja
untuk menghasilkan nilai
tambah,
Bekerja sama dalam suatu kegiatan evaluasi pasca
edukasi mobilisasi dini
dengan media leaflet dan video untuk satu tujuan
yaitu pengoptimalan
mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif.
Tidak bekerja sama dalam suatu kegiatan untuk satu
tujuan yaitu pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif.
Tidak terbuka dalam mendapatkan saran dan masukan, serta arahan
87
Menggerakan pemanfaatan
dari berbagai sumber daya
untuk tujuan Bersama
Selalu terbuka dalam
mendapatkan saran dan masukan, serta arahan
yang diperlukan dalam
kegiatan evaluasi
pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi
bedah digestif dengan media leaflet dan video.
yang diperlukan dalam
kegiatan evaluasi
pengoptimalan mobilisasi
dini pasien post operasi
bedah digestif dengan media leaflet dan video.
c. Bentuk penerapan Agenda 3 dalam pelaksanaan aktualisasi
1.) Manajemen ASN
Melakukan kegiatan evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video dengan membuat kuesioner pemantauan mobilisasi dini pada pasien pasca operasi membuktikan bahwa sebagai ASN sudah menjalankan tugasnya untuk memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas kepada pasien, dan perawat sebagai pelaksana kebijakan publik berdasarkan pada kode etik dan perilaku, yaitu sudah melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritas tinggi Dan melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin sehingga hasil evaluasi dan proses pembutan laporan selesai tepat pada waktunya. Serta melaksanakan tugas sesuai perintah atasan dalam berkonsultasi.
Dalam kegiatan evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video dan membuat kuesioner pemantauan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif membuktikan bahwa sebagai ASN sudah mampu memanfaatkan literisasi digital dan bermedia digital dengan penuh tanggung jawab, yaitu Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, dan Digital Safety. Dimana dalam pelaksanaannya banyak menggunakan dan mengoperasikan media komputer, handphone untuk mendokumentasikan kegiatan dan mengolah data hasil rekapitulasi wawancara kuesioner, dan aplikasi e-consent RSCM untuk dokementasi edukasi. Sebagai ASN,penulis jugamemanfaatkansalahsatuprofil Smart ASN, yaitu Memiliki Jiwa Enterpreneurship, dimana ASN mampu berkreativitas,
88
2.) SMART ASN
berinovatif dan bertanggung jawab dalam melakukanevaluasi hasil dari pengisian
kuesioner dan formulir pemantauan dengan mengolah data-data evaluasi.
d. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan visi RSCM, yaitu menjadi rumah sakit umum pusat rujukan nasional terdepandalam layanan,pendidikandanpenelitianyangberstandarinternasional.
Kegiatan ini juga sesuai dengan misi RSCM yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional berstandar internasional serta menyelenggarakan RS berbasis Smart Hospital.
e. Penguatan terhadap nilai-nilai budaya organisasi
Kegiatan ini memberikan penguatan terhadap empat nilai, Makna Nilai dan Perilaku
Utama RSCM & FKUI yaitu Integritas, Profesionalisme, Kolaborasi dan Keunggulan
89
90
5.3 Capaian Penyelesaian CoreIsu
Sebagian besar pasien setelah operasi akan merasa keberatan jika dianjurkan untuk mobilisasi dini dikarenakan masih takut dengan luka jahitannya, namun perlu diketahui bahwa beberapa hal bisa terjadi apabila tidak segera melakukan mobilisasi dini diantaranya penyembuhan luka menjadi lama, kulit di bagian punggung menjadi lecet akibat terlalu lama berbaring, badan menjadi mudahlelah dan terasapegal akibat kurang gerak, lama perawatan di rumah sakit bertambah. Mobilisasi dini ini bisa dilakukan mulai dari dengan melakukan latihan pernapasan sederhana, mengubah posisi berbaring menjadi miring kanan atau kiri, juga menegakkan kepala hingga perut setinggi 30 derajat, 45 derajat dan seterusnya secara bertahap. Selanjutnya, pasien bisa mulai diajarkan berdiri, berjalan, dan melakukan aktifitas lain yang ringan, tentunya dengan tetap diawasi.
Pengamatanawal yangdilakukanpenulis padatanggal 25juli 2022 ruangrawat inap bedah lantai 4 zona B juga melakukan wawancara dengan perawat diruangan tersebut, hasil wawancara perawat ruangan mengatakan bahwa pasien post operasi bedah umum yang mempunyai rentang perawatan yang lama dikarenakan tidak melakukan mobilisasi, ada 1 kasus yang pulang tiga hari setelah operasi dan 1 kasus yang pulang pada hari ke empat belas setelah operasi, perawat ruang bedah lantai 4 zona B juga mengatakan rata-rata pasien pulang biasanya pada hari ke-3 sampai hari ke-5 setelah operasi. Berdasarkan data yang didapatkan di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B, penulis mendapatkan informasi dari 10 pasien yang baru mengalami operasi bedah, 7 pasien mengatakan bahwa mereka sangat takut untuk melakukan mobilisasi pasca operasi. Hal ini disebabkan karena pasien merasa sangat kesakitan saat bergerak pasca efek anastesi operasi tersebut hilang. Disamping itu, Pasien juga mengungkapkan kekhawatiran jahitan luka bekas operasi akan meregang atau terbuka jika mereka melakukan mobilisasi pasca operasi. Sehingga dalam melakukan aktivitas enggan bergerak dan hanya berada diatas tempat tidur saja.
Adapun bentuk optimalisasinya terdiri dari perencanaan kegiatan dengan mentor dan head nurse. Melakukan pembuatan media edukasi leaflet dan video, Melakukan sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi pasien post operasidenganmenggunakanmediaedukasileafletdanvideo,Melakukanpelaksanaan media edukasi pada pasien post operasi dengan menggunakan leaflet dan video, Melakukan evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video.
91
Selama habituasi penulis melakukan beberapa kegiatan. Dimulai dengan membuat rencana kegiatan bersama dengan headnursedan mentor, setelah rencana kegiatan sudah disusun, penulis melakukan pembuatan media edukasi leaflet dan video, penulis berharap dengan pembuatan media edukasi leaflet dan video di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B bisa menjadi media edukasi untuk pasien pre operasi dan post operasi untuk mengoptimalkan mobilisasi dini pasien. Kegiatan selanjutnya penulis melakukan sosialisasi mengenai optimalisasi mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif melalui media edukasi leaflet dan video kepada seluruh perawat di damping oleh head nurse dan mentor. Di dalam kegiatan sosialisasi terdapat beberapa masukan dan kegiatan tanya jawab. Kemudian penulis memberikan penjelasan bagaimana alur untuk optimalisasi mobilisasi dini pada pasien yaitu dengan memberikan edukasi saat pasien pre operasi dan dilanjut dengan edukasi kembali post operasi serta memperagakan dan memotivasi pasien untuk melakukan tahap-tahap dari mobilisasi dini pasca operasi. Seluruh perawat diminta untuk melakukan edukasi kepada pasien pre operasi lalu melakukan dokumentasi sebagai bukti edukasi di econsentRSCM.Padamingguyangsamapenulis melakukanpelaksanaan mediaedukasi mobilisasi dini pada pasien pre operasi dan berlanjut dengan edukasi tahapan pemantauan mobilisasi dini post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Dalam tahap pemantauan mobilisasi dini pasien post operasi dari 12 orang pasien di dapatkan 7 pasien mampu melakukan 4 tahapan mobilisasi dini post operasi secara baik, 4 pasien hanya mampu melakukan 3 tahapan mobilisasi dini, dan 1 pasien hanya mampu melakukan 1 tahapan mobilisasi dini pasca operasi, hal ini dikarenakan toleransi nyeri tidak teratasi, adanya perasaan khawatir saat melakukan tahapan mobilisasi dini dan rasa malas untuk melakukan mobilisasi dini serta faktor jenis pembedahan luka operasi. Selanjutnya penulis melakukan kegiatan evaluasi pelaksanaan media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leafletdanvideo.Dalam evaluasi tersebutdari 12orangpasienyangdilakukanevaluasi pasca edukasi, semua pasien mengatakan mobilisasi dini bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan pasien pasca operasi dan gerakan bertahap pada mobilisasi dini dapat dilakukan oleh pasien. Namun 3 dari 12 pasien mengatakan ada tahapan gerakan mobilisasi dini yang dirasakan berat oleh pasien pasca operasi. Kegiatan selanjutnya saya membagikan link googleformssebagai salah satu media evaluasi ke perawat diruangan. Dari hasil rekapitulasi data pengisian googleformsdi dapatkan data 100% perawat ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B mengatakan
92
mediaedukasi leafletdanvideobermanfaat,mudahdipahami danmudahdiapilikasikan serta sudah menarik sebagai media edukasi ke pasien.
Berdasarkan gagasan kreatif yang sudah dilakukan, diharapkan bahwa capaian terhadap hasil penyelesaian coreisu sebagai berikut :
Tercapainyaoptimalisasimobilisasi dini padapasienpascaoperasi bedahdigestif sesuai tahapan yang sesuai SOP dan update ilmu terbaru
Tercapainya peningkatan kesadaran perawat dalam pelaksanaan media edukasi leaflet dan video pada pasien pre operasi dan dilanjut dengan pasca operasi bedah digestif.
Tercapainya keefektifan penggunaan media leaflet dan video sebagai sarana edukasi pasien post operasi.
Tercapainya peningkatan proses penyembuhan pasien post operasi dan penurunan angka pasien lama dirawat diruang rawat inap bedah lantai 4 zona B.
5.4 Manfaat Terselesaikanya CoreIsu
1. Bagi perawat dan tenaga Kesehatan
Perawat menjadi termotivasi dalam melakukan pelaksanaan media edukasi dengan leaflet dan video pada pasien pasca operasi bedah digestif di ruang rawat inap bedah lantai zona B, sehingga mendukung peran perawat sebagai edukator dalam meningkatkan kesehatan pasien dalam memberikan asuhan keperawatan.
2. Bagi pasien dan keluarga
Pasienmendapatkan edukasi dan penatalaksanaantahapanmobilisasi dini postoperasi bedah digestif. Sehingga pasien menjalani proses penyembuhan dengan baik, tidak mengalami infeksi nosokomial dan diharapkan hari rawat pasien pasca operasi tidak lama yaitu 5-7 hari.
3. Bagi Instansi
Penggunaan media edukasi leaflet dan video untuk optimalisasi mobilisasi dini pada pasien pasca operasi bedah digestif diruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo yang dibuat sesuai ketentuan SOP dan update ilmu tentang mobilisasi dini pasien pasca operasi, serta panduan pembuatan media edukasi dari Promosi Kesehatan Rumah Sakit dapat mendukung terealisasinya salah satugoalspasien dengan perawatan ERAS di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo. Selain itu akan berdampak positif pada sumber dana dan pendapatan rumah sakit ketika hari rawat pasien menjadi berkurang.
93
BAB VI
RENCANA TINDAK LANJUT
6.1. Penetapan Isu Lanjutan/ Alternatif
Kegiatan aktualisasi telah terlaksana sesuai perencanaan. Meski demikian, saya menemukan adanya isu lanjutan dalam permasalahan yang di angkat, yaitu perawat belum optimal memberikan edukasi pada pasien pre dan post operasi bedah digestif, serta keterbatasan media berupa leaflet untuk penunjang edukasi ke pasien. Oleh karenaitusayaberencanauntukmembuatevaluasi pelaksanaanoptimalisasimobilisasi dini pada pasien pasca operasi bedah digestif menggunakan media edukasi leaflet dan video secara berkala.
Selain itu dikarenakan belum adanya pengadaan media untuk diruangan lantai 4 zona B dan di masing-masing unit lain yang sekiranya menggunakan media edukasi mobilisasi dini post operasi. Sehingga perlu adanya dukungan dari pihak Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
Tabel 6.1 Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi
1. Menginternalisasikan
nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK) dan peran serta
kedudukan ASN dalam
NKRI dalam
melakukan pekerjaan
sehari-hari
Sikap dan perilaku dalam
setiap tindakan
yang dilakukan
oleh peserta yang
dalam
94
No Kegiatan Output Durasi dan Waktu Para Pihak yang Terlibat Sumber Biaya
ASN
NKRI Setiap waktu Individu Individu
mencerminkan nilai BERAKHLAK dan peran serta kedudukan
2. Mengadakan evaluasi pelaksanaan optimalisasi mobilisasi dini pada pasien pasca operasi bedah digestif menggunakan media edukasi leaflet dan video secara konsisten
Pengusulan pengadaan media leaflet ke PKRS sebagai sarana edukasi diruang rawat
lantai 4 zona B
maupun unit lain di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
penayangan video edukasi mobilisasi dini pasca operasi bedah digestif disetiap channel TV yang terhubung internet
5. Pengusulan revisi media leaflet dan video tentang mobilisasi dini pasca operasi sesuai dengan update ilmu dan jurnal terbaru
Lembar Form KIE dan econsent RSCM sebagai bukti edukasi ke pasien pre dan post operasi
Sebulan sekali Seluruh perawat lantai
4 zona B IPRIT Gedung A
1 bulan sekali Tim Promosi Kesehatan
Rumah Sakit
1 bulan sekali Tim Promosi Kesehatan
Rumah Sakit
1 tahun sekali Kabid Keperawatan dan PIC (Person InCharge) unit
Individu
RSCM
RSCM
RSCM
95
3.
Surat permohonan pengadaan media
leaflet ke PKRS
Surat
4. Pengusulan
permohonan penayangan media video edukasi mobilisasi dini pasca operasi ke PKRS
Rancangan media leaflet dan video tentang mobilisasi dini pasien pasca operasi
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
1. Aktualisasi/ Habituasi Mata Pelatihan per Kegiatan
a.) Kegiatan Ke-1 yaitu Perencanaan kegiatan dengan headnursedan mentor.
Pada kegiatan ini terdapat Mata Pelatihan agenda II yang di aktualisasikan oleh penulis yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
b.) Kegiatan Ke-2 yaitu Melakukan pembuatan media edukasi leaflet dan video mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif Pada kegiatan ini terdapat Mata Pelatihan agenda II yang di aktualisasikan oleh penulis yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
c.) KegiatanKe-3yaituMelakukan sosialisasi kepadasejawatmengenai pengoptimalan mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video. Pada kegiatan ini terdapat Mata Pelatihan agenda II yang di aktualisasikan oleh penulis yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
d.) Kegiatan Ke-4 yaitu Melakukan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video di ruang rawatinapbedahlantai 4zonaB IPRITGedungA RSUPNDr.CiptoMangunkusumo.
Pada kegiatan ini terdapat Mata Pelatihan agenda II yang di aktualisasikan oleh penulis yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
e.) Kegiatan Ke-5 yaitu Melakukan evaluasi media edukasi mobilisasi dini pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video Pada kegiatan ini terdapat Mata Pelatihan agenda II yang di aktualisasikan oleh penulis yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
2. Gagasan Kreatif Penyelesaian CoreIsu
Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu Belum optimalnya pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif di Ruang Rawat Inap Bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo merujuk pada akar
96
penyebab masalah yang terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya perencanaan kegiatan dengan mentor dan headnurse.Melakukan pembuatan media edukasi leaflet dan video, Melakukan sosialisasi kepada sejawat mengenai pengoptimalan mobilisasi pasien post operasi dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video, Melakukan pelaksanaan media edukasi pada pasien post operasi dengan menggunakan leaflet dan video, Melakukan evaluasi media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video.
Rencana kegiatan tentang optimalisasi berjalan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Penulis melakukan pembuatan media edukasi leaflet dan video, penulis berharap dengan pembuatan media edukasi leaflet dan video di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B bisa menjadi media edukasi untuk pasien pre operasi dan post operasi untuk mengoptimalkan mobilisasi dini pasien. Kegiatan selanjutnya penulis melakukan sosialisasi mengenai optimalisasi mobilisasi dini padapasienpostoperasi bedahdigestif melalui mediaedukasi leaflet dan video kepada seluruh perawat di damping oleh headnursedan mentor. Di dalam kegiatan sosialisasi terdapat beberapa masukan dan kegiatan tanya jawab. Kemudian penulis memberikan penjelasan bagaimana alur untuk optimalisasi mobilisasi dini pada pasien yaitu dengan memberikan edukasi saat pasien pre operasi dandilanjutdenganedukasi kembali postoperasi sertamemperagakandan memotivasi pasien untukmelakukan tahap-tahap dari mobilisasi dini pasca operasi. Seluruh perawat diminta untuk melakukan edukasi kepada pasien pre operasi lalu melakukan dokumentasi sebagai bukti edukasi di e-consent RSCM. Pada minggu yang sama penulis melakukan pelaksanaan media edukasi mobilisasi dini pada pasien pre operasi dan berlanjut dengan edukasi tahapan pemantauan mobilisasi dini post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video di ruang rawatinapbedahlantai 4zonaB IPRITGedungA RSUPNDr.CiptoMangunkusumo.
Dalam tahap pemantauan mobilisasi dini pasien post operasi dari 12 orang pasien di dapatkan 7 pasien mampu melakukan 4 tahapan mobilisasi dini post operasi secara baik, 4 pasien hanya mampu melakukan 3 tahapan mobilisasi dini, dan 1 pasien hanya mampu melakukan 1 tahapan mobilisasi dini pasca operasi, hal ini dikarenakan toleransi nyeri tidak teratasi, adanya perasaan khawatir saat melakukan tahapan mobilisasi dini dan rasa malas untuk melakukan mobilisasi dini serta faktor jenis pembedahan luka operasi.
97
3. Capaian Hasil Penyelesaian CoreIsu
Selanjutnya penulis melakukan kegiatan evaluasi pelaksanaan media edukasi pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan leaflet dan video. Dalam evaluasi tersebut dari 12 orang pasien yang dilakukan evaluasi pasca edukasi, semua pasien mengatakan mobilisasi dini bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan pasien pasca operasi dan gerakan bertahap pada mobilisasi dini dapat dilakukan oleh pasien. Namun 3 dari 12 pasien mengatakan ada tahapan gerakan mobilisasi dini yang dirasakan berat oleh pasien pasca operasi. Kegiatan selanjutnya saya membagikan linkgoogleformssebagai salah satu media evaluasi ke perawat diruangan. Dari hasil rekapitulasi data pengisian google forms di dapatkan data 100% perawat ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B mengatakan media edukasi leaflet dan video bermanfaat, mudah dipahami dan mudah diapilikasikan serta sudah menarik sebagai media edukasi ke pasien.
7.2. Saran
Menyadari pentingnya program aktualisasi yang dilakukan penulis mengenai Optimalisasi Mobilisasi Dini pada Pasien Post Operasi Bedah Digestif melalui Media Edukasi Leaflet dan Video di Ruang Rawat Inap Bedah lantai 4 zona b IPRIT Gedung
A RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo, maka diperlukan kelanjutan terhadap program yang telah dirancang ini. Selanjutnya diperlukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap program yang telah dibuat penulis, agar program tersebut nantinya dapat terus dikembangkan sehingga semakin baik kedepannya dan bermanfaat untuk pelayanan bagi pasien di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN. Dr Cipto Mangunkusumo. Dengan program aktualisasi tersebut, perawat dapat melaksanakan pengoptimalan mobilisasi dini pada pasien post operasi bedah digestif dengan menggunakan media edukasi leaflet dan video. Dengan begitu diharapkan proses penyembuhan pasien pasca pembedahan menjadi lebih baik serta mengurangi jumlah hari rawat pasien di rumah sakit dan juga meningkatkan kualitas kinerja perawat, sehingga menghasilkan pelayanan yang prima dan meningkatkan mutu pelayanan di ruang rawat inap bedah lantai 4 zona B IPRIT Gedung A RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo.
98
REFERENSI
Undang- undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Keputusan Kepala LAN Nomor 94/K.1/PDP.07/2021 tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
Keputusan Kepala LAN Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
FirmanArief.2020.AnalisisFaktor-FaktorYangBerhubunganDenganPelaksanaanMobilisasi DiniPasienPascaBedahDigestifApendiktomiDiRumahSakitDr.H. Moch.AnsariSaleh Banjarmasin.LaporanHasilPenelitianFakultas Keperawatan. Banjarmasin.
Muhammad Faizal. 2020. Efektivitas Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka Post Operasi.LaporanPenelitianJurnalKesehatanSaelmakersPerdan.BangkaBelitung
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil “Berorientasi Pelayanan”.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil “Akuntabel”.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil “Kompeten”
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil “Harmonis”.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil “Loyal”
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil “Adaptif”
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil “Kolaboratif”.
WebsiteresmiRSUPN Cipto Mangunkusumo melalui https://www.rscm.co.id
99
LAMPIRAN
100
101
102
103
104
105
LAMPIRAN LEAFLET MOBILISASI DINI PASIEN PASCA OPERASI
106
107
DAFTAR HADIR PESERTA SOSIALISASI OPTIMALISASI MOBILISASI DINI PADA PASIEN
108
POST OPERASI BEDAH DIGESTIF MELALUI MEDIA EDUKASI LEAFLET DAN VIDEO Timestamp Nama Lengkap dan Gelar NIP/ NPS 25/08/202219:20:52 Lia Napisah 196706101988032002 25/08/2022 20:45:06 Nyi Suratmi NR And.Kep 19660629198832002 25/08/2022 20:46:39 Trimah AMK 196806281989032002 25/08/2022 21:17:04 Christiani,AMK NPS144483 26/08/2022 5:43:26 Ns.Puspa Eria,S.Kep 146759 26/08/2022 5:43:56 Jihan Alifah Ramadhani, A.md.Kep NPS147188 26/08/2022 5:45:05 Shafira Puteri Amalika, A.Md.Kep NPS 146862 26/08/2022 7:30:45 Sarirun nikmah 19791126205012002 26/08/2022 7:50:11 Alifia Yunita, A.Md.Kep 146452 26/08/2022 7:51:34 Entin Kartini 144295 26/08/2022 8:00:00 Riski Nurfajriah AMK 144842 26/08/2022 8:01:23 Bertua,A.Md.Kep 197506121997032001 26/08/2022 8:02:02 Nasnawati.S.Kep.Ners 196908061997032001 26/08/2022 8:02:36 Heti Roheti, AMK 196804231998032001 26/08/2022 8:04:01 Salwa Muniroh, S. Kep, Ns. NPS146844 26/08/2022 8:04:03 Ellysabet Junita Napitupulu, SKep., Ners 197606131996032001 26/08/2022 8:04:33 Liawati,AMK 197905312007012011 26/08/2022 8:04:35 Ns. Niken Ika Wati, S.Kep. 199509042020122006 26/08/2022 8:04:59 Rodiah Amd. Kep 196701031989022001 26/08/2022 8:05:49 Aulia Citra Agriyono, S.Kep., Ners. 199705212022032003 26/08/2022 8:08:38 Dewi Sri Wahyuni Prayitno, AMd.Kep 199406042022032006 26/08/2022 8:13:46 Tamaria Sinurat AMK 196512251988032002 26/08/2022 8:14:52 Nurcahyo, A.Md.Kep Nps145700 26/08/2022 8:15:20 Wahyuningsih Amk 142740 26/08/2022 8:15:58 Annisa Nur Oktavia,Amd.Kep Nps146852 26/08/2022 8:17:10 Enung Nana Sutisna,S.kep.,Ners 197803172001121001 26/08/2022 8:17:33 Ns.Titi Hidayati S.Tr.Kep 197409131998032001 26/08/2022 8:19:10 Santa Oloria.S,Amk 196609231995032001 26/08/2022 8:20:39 Naifah Reka Meilina NPS146851 26/08/2022 8:24:50 Armayanti, AMK NPS 143428
109 26/08/2022 8:27:40 Ria Maretha, A.Md.Kep 146235 26/08/2022 8:30:54 Lia Napisah 196706101988032002 26/08/2022 8:31:21 Nurul Rahmawati, S.Kep. Ners 198904222012122001 26/08/2022 8:36:53 Refa Nur Islamiati, A.Md.Kep Nps146858 26/08/2022 8:37:26 Shinta afriana amk 143639 26/08/2022 9:42:09 Adria Verantika, A.Md.Kep. 147199 26/08/2022 9:56:21 Rusmawati AMK 142635 27/08/2022 1:14:06 Ns. Nurhayati, M.Kep 197410311998032001
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST
OPERASI BEDAH DIGESTIF MELALUI MEDIA EDUKASI LEAFLET DAN
VIDEO DI RUANG RAWAT INAP BEDAH LANTAI 4 ZONA B INSTALASI
PELAYANAN RAWAT INAP TERPADU GEDUNG A RSUPN CIPTO MANGUNKUSUMO
Telah di seminarkan
Tanggal 5 Agustus 2022 di Bapelkes Cikarang
NIP 197712162006041001 NIP 197410311998032001 PENGUJI
Drg. Yana Yojana, MA
NIP. 197409132005012001
110
COACH MENTOR
Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si Ns.Nurhayati S.Kep , M.Kep