DAFTAR TABEL

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut ASN adalah pegawai negeri sipil

(PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian. Fungsi ASN adalah sebagai pelaksanakebijakanpublik, pelayanPublik(masyarakat), perekatdanpemersatubangsa.

Pendidikan dan Pelatihan Dasar merupakan pembekalan yang wajib diikuti oleh peserta CPNS agar CPNS mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas sebagai ASN, sesuai dengan Peraturan LAN(PerLAN) RI

Nomor 14 Tahun 2022 tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diimplementasikan dengan Core Value ASN yang disebut dengan BerAKHLAK yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.

Nilai-nilai dasar tersebut diberikan dalam pembelajaran Blended Learning di tempat diklat yaitu dengan memadukan pembelajaran Klasikal maupun non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, tatap muka di kelas dengan proses pembelajaran secara daring (online), dan setelah mendapatkan pembelajaran diharapkan mampu mengaktualisasikan ketujuh nilai dasar saat kembali ke tempat kerja. Aparatur Sipil Negara (ASN)mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Aktualisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK mempunyai arti proses untuk menjadikan pengetahuan dan pemahaman nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang telah dimiliki menjadi nyata dan terjadi. Seorang ASN harus mampu menerjemahkan teori ke dalam praktik, menjadikan gagasan menjadi realita.

Rumah sakit jiwa adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit jiwa mempunyai tugas Khusus yaitu melayani kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan di bidang penyakit Jiwa.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama 3 bulan bertugas di Laboratorium RSJ Dr. Soeharto Heerdjan, penulis mengangkat isu mengenai “Belum optimalnya upaya keselamatan pasien dengan pemanfaatan kursi roda di instalasi laboratorium klinik rumah sakit jiwa dr. soeharto heerdjan tahun 2022”. Alasan penulis memilih isu ini adalah sering terjadi Pasien Lansia yang susah berjalan dari suatu poliklinik ke poliklinik lain dan pasien sering mengalami lemas setelah pengambilan darah dari laboratorium yang berakibat apabila isu tersebut tidak diselesaikan, akan berdampak bagi Keselamatan pasien, Keluarga Pasien, dan keterlambatan untuk berobat ke poli selanjutnya yang mana pasien lansia yang sudah lanjut usia terbatas dalam melangkah dan rawan terjadi kecelakaan akibat terjatuh saat berjalan dan jika terlambat atau telat ke poli selanjutnya berakibat poli tersebut tutup, pasien harus kembali lagi keesokan harinya. Oleh karena itu penulis membuat suatu gagasan yang inovatif di instalasi laboratorium klinik RSJ Dr. Soeharto Heerdjan.

1.2 Tujuan

1. Menginterpretasikan serta menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK

(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) di lingkungan RSJ Dr. Soeharto Heerdjan dalam menjalankan tugas dan fungsi ASN

2. Memberikan solusi pemecahan masalah atau isu yang berkembang dalam hal mengoptimalkan upaya keselamatan pasien di instalasi laboratorium rumah sakit jiwa Dr. Soeharto Heerdjan

1.3 Manfaat

1. Manfaat kepada penulis

Dengan menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK maka: a. Menjadikan pribadi ASN yang melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan panduan perilaku BerAKHLAK b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta efisien c. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI

2. Manfaat kepada Rumah Sakit a. Inovasi yang akan diterapkan diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan dan pelayanan kepada masyarakat. b. Meningkatkan mutu kinerja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan c. Menjadikan RSJ sebagai RSJ Ramah Lansia.

Bab Ii Profil Instansi

2.1 Gambaran Umum RSJ Dr. Soeharto Heerdjan

2.1.1 Profil RSJ Dr. Soeharto Heerdjan

Rumah sakit jiwa adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, atau dikenal sebagai RSJ Dr. Soeharto Heerdjan, merupakan rumah sakit jiwa yang terletak di Grogol, Jakarta, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan didirikan berdasarkan keputusan No. 100 Kerajaan Belanda tertanggal 30 Desember 1865 dan dengan keputusan gubernur tertanggal 14 April 1867, namun konstruksinya dimulai pada tahun 1876.

Pelayanan rawat inap Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan merawat pasien meliputi pasien skizofrenia, autism, dan down syndrome yang sudah tidak dapat ditangani sendiri oleh keluarganya dirumah atau telah di anggap membahayakan bagi lingkungannya, sedangkan pelayanan rawat jalan dan gawat darurat di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan dikhususkan untuk pasien yang membutuhkan pengobatan baik psikiatri maupun non-psikiatri.

2.2 Visi dan Misi Organisasi

A. Visi

“Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri”

B. Misi

 Menyelenggarakan kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang komprehensif profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri;

 Menyelenggarakan penelitian dan pelatihan yang berbasis layanan neuropsikiatri.

 Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layananlayanan unggulan dan pusat rujukan layanan neuropsikiatri.

 Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.

C. Tata Nilai Organisasi

R : Responsibility

S : Sincerly

J : Justice

S : Social

H : Humanity

D. Motto

J : Jujur I : Ikhlas W : Waspada A : Arif

2.3 Tugas Organisasi

Struktur Organiasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. PERMENKES RI No. 60 Tahun 2020