LAPORAN SEMINAR RANCANAGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 5
PEMBUATAN RANCANGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENATAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN KIMIA
DI LABORATORIUM TERPADU
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
DISUSUN OLEH:
ADITYA JULIASTUTI, S.TR.KES
NIP. 199607092022032002
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PEMBUATAN RANCANGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENATAAN DAN
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA
DI LABORATORIUM TERPADU
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
Telah di seminarkan
Tanggal 04 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang
NIP. 19690312 1992031014
NIP. 19740608 1998032001
Penguji
Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH
NIP. 196509141992032004
i
Coach Mentor
Miftahur Rohim, ST, M.Kes
Dr. Nia Yuniarti Hasan, SST., MT
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi
dengan judul “Pembuatan Rancangan Standar Operasional Prosedur Penataan dan PengendalianBahanKimiadiLaboratoriumTerpaduPoliteknikKesehatanKemenkes Bandung”. Rancangan aktualisasi ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan
untuk kelulusan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada:
1. Bapak Pujiono, SKM., M.Kes selaku plt Direktur Poltekkes Kemenkes Bandung
2. Ibu Dr. Nia Yuniarti Hasan, SST., MT selaku Kepala Unit Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Bandung sekaligus juga sebagai mentor yang selalu membimbing dan memberi arahan
3. Bapak Miftahur Rohim, ST, M.Kes selaku coachyang selalu memberikan arahan dan masukan untuk coachi-nya
4. Bapak/Ibu widyaiswara serta seluruh panitia yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
5. Seluruh anggota keluarga yang telah memberikan dukungan moral maupun finansial
6. Seluruh pegawai/staff Laboratorium Terpadu Poltekkes Bandung
7. Seluruh teman-teman Pendidikan dan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III angkatan 5 kelompok B yang telah memberikan motivasi
8. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian laporan aktualisasi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu
Penulis menyadari banyak kekurangan yang ada dalam laporan aktualisasi ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dari semua pihak guna menjadi bahan perbaikan dalam penulisan rancangan aktualisasi ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat dan memberikan solusi bagi masalah yang akan dihadapi di satuan kerja masing-masing.
ii KATA PENGANTAR
iii Bandung, 1 Juli 2022
Juliastuti
Aditya
iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI ....................................................................................................iv DAFTAR TABEL ................................................................................................v DAFTAR GAMBAR............................................................................................vi BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1 1.1 Latar Belakang.....................................................................................1 1.2 Tujuan ................................................................................................3 1.3 Manfaat...............................................................................................3 BAB II PROFIL INSTANSI.................................................................................5 2.1 Visi dan Misi.........................................................................................5 2.2 Nilai-nilai Organisasi.............................................................................6 2.3 Tugas Organisasi .................................................................................7 2.4 Struktur Organisasi ..............................................................................8 2.5 Uraian/Rincian Tugas Peserta ...............................................................9 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI..................12 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual ......................................................12 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance................................................19 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif........................21 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI.................................................................23 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS.........................................23 4.2 Penjadwalan......................................................................................31 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi .....................32 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................33
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sasaran Kinerja Pegawai....................................................................11
Tabel 2. Identifikasi Data dan Fakta Isu...........................................................13
Tabel 3. Penapisan Isu Berdasarkan Analisis APKL............................................16
Tabel 4. Penapisan Gagasan Kreatif berdasarkan Penyebab Isu Prioritas dengan
Metode USG...................................................................................................19
Tabel 5. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PLP...............20
Tabel 6. Kegiatan Penyelesaian Isu .................................................................21
Tabel 7. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS di Laboratorium Terpadu
Poltekkes Kemenkes Bandung.........................................................................24
Tabel 8. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi.............................................31
Tabel 9. Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi.........................................32
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 1. Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung....................................9 Gambar 2. Penyimpanan Bahan Kimia Laboratorium.........................................15 Gambar 3. Media Digital Laboratorium Terpadu................................................15 Gambar 4. Perangkat K3 di Laboratorium.........................................................16 Gambar 5. Diagram Fishbone Penyebab Isu Utama..........................................18 Gambar 6. Gagasan Kreatif.............................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 tahun masa percobaan. Tujuan dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pendidikan dan pelatihan tersebut hanya dapat diikuti 1 (satu) kali yang diselenggarakan oleh Kepala LAN (Lembaga Administrasi Negara). Calon PNS yang diangkat menjadi PNS yang memenuhi persyaratan lulus pendidikan dan pelatihan serta sehat jasmani dan rohani akan diangkat menjadi PNS oleh PPK ke dalam jabatan dan pangkat sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan.
Pada hakikatnya, ASN mempunyai peran strategis sebagai penggerak inti dalam birokrasi pemerintahan dimana untuk menjalankan peran tersebut ASN memiliki CoreValues“BerAKHLAK” dan EmployerBrandingAparatur Sipil Negara (ASN) “Bangga Melayani Bangsa”. Nilai-nilai dasar tersebut adalah Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
Peluncuran CoreValuesini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi pondasi budaya kerja ASN yang profesional.
Penyelenggaraan pelatihan dan Pendidikan dasar CPNS tahun 2022 dilakukan melalui sistem blended learning dimulai dari kegiatan MOOC sampai Distance
Learning sehingga diharapkan CPNS mampu menginternalisasi, menerapkan (habituasi) dan mengaktualisasi serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi)
sesuai materi yang sudah didapatkan. Habituasi dilakukan dengan cara
membiasakan diri bekerja dengan menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK, Manajemen, dan SMART ASN yang telah dipelajari selama pelatihan.
1
Penulisan rancangan aktualisasi merupakan persyaratan yang harus dilakukan
sebagai wujud bahwa CPNS telah memaknai nilai-nilai PNS untuk melaksanakan
tugas jabatan sehari-hari, kemudian diaktualisasikan pada saat bekerja di tempat kerja dan menjadi habituasi di lingkungan kerja masing-masing. Dalam menyusun
laporan aktualisasi, CPNS diwajibkan peka terhadap isu-isu yang ada di lingkungan kerjanya untuk kemudian mencarikan solusi terhadap isu tersebut. Penyelesaian isu tersebut harus dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN (Ber-AKHLAK) yang mana diharapkanagarsetiapbekerjaakanterusmemegangnilai-nilaidasarASNtersebut.
Poltekkes Kemenkes Bandung merupakan Lembaga Pendidikan Vokasi dan Profesi Bidang Kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan di wilayah Jawa.
Poltekkes Bandung memiliki laboratorium-laboratorium untuk kegiatan pendidikannya, salah satunya yaitu laboratorium terpadu. Laboratorium tersebut memiliki fungsi melakukan manajemen laboratorium pendidikan seperti pengaturan dan pelaksanaan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan, pengawasan dan pelaporan. Kehadiran Laboratorium sangat penting dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di Poltekkes Kemenkes Bandung, bila ada kendala di laboratorium maka akan berdampak kepada kegiatan pembelajaran untuk mahasiswa dan pelayanan laboratorium.
Bahan kimia merupakan suatu komponen untuk kegiatan operasional laboratorium baik pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Oleh karenanya penataan dan pengendalian bahan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dilakukan guna menjaga bahan, mengelola dan mengendalikan bahan kimia sehingga meminimalkan risiko dari bahan tersebut. Akan tetapi di Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Bandung untuk penataan dan pengendalianbahankimia masihbelumoptimaldalampelaksanaannyadikarenakan kegiatantersebutbelumtepat dilakukan.Haltersebutterjaditernyatakarenabelum dimilikinya prosedur untuk kegiatan tersebut, padahal terdapat risiko-risiko yang dapat membahayakan pengguna bahan bahkan bisa memberikan dampak kerugian materi bagi laboratorium. Untuk itu, perlunya dilakukan inovasi baru dalam bentuk produk dan proyek perubahan terkait isu tersebut. Maka penulis mengusulkan judul
2
“Pembuatan Rancangan Standar Operasional Prosedur Penataan dan Pengendalian
Bahan Kimia di Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Bandung”
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya dalam mewujudkan smart
governance
b. Tujuan Khusus
Melakukan implementasi aktualisasi penyelesaian masalah di satuan kerja dengan melakukan pembuatan rancangan standar operasional prosedur mengenai penataan dan pengendalian bahan kimia di Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Bandung.
1.3 Manfaat
a. Bagi Penulis
1. Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang nilai-nilai
Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) Manajemen ASN, SMART ASN, dan WholeofGovernment
2. Mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan di Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Bandung maupun di kehidupan sehari-hari.
3. Memperoleh pengalaman untuk mengenal secara langsung manajemen yang berjalan di lingkungan Poltekkes Kemenkes khususnya di Unit Laboratorium Terpadu.
3
b. Bagi Satuan Unit Kerja
Mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif, efektif dan efisien, sehingga memberikan pelayanan yang terbaik bagi mahasiswa dan pengguna laboratorium, serta menerapkan nilai-nilai dasar PNS dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai visi dan misi organisasi. Kegiatan ini berkontribusi pada visi Poltekkes Bandung yaitu nilai “Berkarakter” yang artinya memiliki karakter melayani dengan hati, kejujuran, kepemimpinan, bekerja dalam tim dan entrepreneurship. Berkontribusi pula pada misi Poltekkes Bandung yaitu pada poin 7 yang berbunyi “Meningkatkan sumber daya yang berintegritas dalam rangka terselenggaranya tata kelola yang baik dan bersih dengan menerapkan prinsip transparan dan akuntabel sebagai BLU pendidikan.” Kegiatan ini ikut berkontribusi pada nilai organisasi Poltekkes Bandung dengan spirit “Melayani dengan HATI (Handal, Akuntabel, Transparan, dan Integritas)”.
4
BAB II
PROFIL INSTANSI
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung (Poltekkes Kemenkes
Bandung) merupakan Lembaga Pendidikan Vokasi dan Profesi Bidang Kesehatan di bawah Kemeterian Kesehatan di wilayah Jawa Barat memiliki 8 Jurusan dan 18
Program Studi yang tersebar di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Karawang dan Kota Bogor. Poltekkes Kemenkes Bandung awalnya merupakan gabungan dari berbagai Akademi Kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan yang berada di wilayah Jawa Barat. Melalui Keputusan Menteri Kesehatan dan Sosial Nomor
298/Menkes-Kessos/SK/IV/2002 Tahun 2001 ditetapkan sebagai Lembaga
Pendidikan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung sebagai Unit Pelaksana
Teknis (UPT)memiliki tugas pokok dalam penyelenggarakan Pendidikan vokasi bidang kesehatan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompeten dan professional. Menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang memenuhi standar kompetensi dan memiliki sejumlah keunggulan, dibutuhkan sistem pengelolaan Pendidikan yang bermutu. Untuk itu agar pencapaian tahapan visi dan misi kurun waktulimatahunkedepandapatdiwujudkan denganbaik,makadibutuhkanadanya strategi dan program yang tepat dengan mengacu pada dokumen rencana strategis yang jelas dan ukur.
“Menjadi Perguruan Tinggi Kesehatan yang Unggul dalam Teknologi
Terapan, Berkarakter dan Berdaya Saing Internasional “
Makna:
• Unggul : Memiliki daya saing di pasar kerja baik Nasional
maupun Internasional dalam bidang teknologi terapan kesehatan.
• Berkarakter : Memiliki karakter melayani dengan hati, kejujuran, kepemimpinan, bekerja dalam tim dan wira usaha (entrepreneurship).
5
2.1 Visi dan Misi
a. VISI
• Bertaraf Internasional : Lulusan berkualitas dan dapat bersaing serta berorientasi kepada standar mutu Internasional.
b. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yangberkarakter nasionaldan berwawasan global sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi terapan bidang kesehatan.
2. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif dengan mengembangkan potensi bahan lokal dan berbasis teknologi terapan.
3. Menyelenggarakan inovasi Pengabmas melalui pemberdayaan masyarakat dengan berbasis hasil penelitian dalam rangka penguatan pembelajaran yang berkualitas.
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan pemangku kepentingan baik nasional/internasional dengan prinsip saling menguntungkan dan kemajuan bersama
5. Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan enterpreneurship baik untuk pegawai dan mahasiswa.
6. Mengembangkan pendidikan dan program studi baru dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan pelayanan Kesehatan.
7. Meningkatkan sumber daya yang berintegritas dalam rangka terselenggaranya tata kelola yang baik dan bersih dengan menerapkan prinsip transparan dan akuntabel sebagai BLU pendidikan
2.2 Nilai-nilai Organisasi
Poltekkes Kemenkes Bandung mempunyai predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2021, berpegang teguh pada kalimat dan ungkapan spirit “POLKESBAN Juara Melayani dengan HATI” memiliki arti tersendiri yang berupa:
1. Handal; Profesional dan memiliki kompetensi yang mumpuni dan kepedulian dalam melaksanakan tugas untuk mencari solusi pemecahan masalah
6
2. Akuntabel;Setiaptindakandapatdipertanggungjawabkansesuaidengan peraturan perundangan
3. Transparan; Memiliki rancangan yang jelas tentang perencanaan dan capaian kinerja organisasi sehingga seluruh anggota dan masyarakat dapat mengetahuinya
4. Integritas; Konsisten dalam pemikiran, perkataan, dan perbuatan (jujur, Amanah, dan penuh dedikasi)
2.3 Tugas Organisasi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI
Nomor 298/MenkesKessos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001, merupakan unit pelaksana teknis di lingkunganKementerianKesehatan.Berdasarkan Permenkes No
71 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Poltekkes Kemenkes mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan. Poltekkes Kemenkes menyelenggarakan Pendidikan Profesi setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Poltekkes Kemenkes menyelenggarakan fungsi:
a. Penulisan rencana, program, dan anggaran;
b. Pelaksanaan dan pengembangan PendidikanVokasi bidang kesehatan
c. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
e. Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika;
f. Pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan;
g. Pelaksanaan kerja sama di bidang Pendidikan Vokasi bidang kesehatan;
h. Pelaksanaan administrasi kemahasiswaan dan alumni;
7
i. Pengelolaan sistem, data, dan informasi;
j. Pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;
k. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan
l. Pelaksanaan urusan administrasi Poltekkes Kemenkes.
PoltekesKemenkesBandungmempunyai8jurusandan18programstudiyang tersebar di beberapa tempat yaitu Bandung, Cimahi, Karawang dan Bogor. Dalam melaksanakantugasnyapokoksebagaiinstitusipendidikankesehatanvokasitingkat Diploma III dan Diploma IV, Poltekkes Bandung sangat berkepentingan memperhatikan kualitas layanan, terutama setelah ditetapkan sebagai Badan
Layanan Umum (BLU) penuh pada tahun 2009.
2.4Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 7 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan di Lingkungan Kementerian
Kesehatan, Poltekkes Kemenkes dipimpin oleh direktur dengan susunan organisasi yang terdiri atas:
1. Dewan Pertimbangan
2. Senat
3. Direktur
4. Satuan Pengawas Internal
Susunan organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung lebih lengkapnya terlihat dalam bagian Struktur Organisasi berikut:
8
Gambar 1. Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung
2.5Uraian/Rincian Tugas Peserta
a. Profil Laboratorium Terpadu Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Dalam kegiatan orientasi, CPNS ditempatkan pada satuan kerja
Laboratorium Terpadu Poltekkes Bandung yang langsung dikoordinasikan dibawah direktur dan para wakil direktur dan setara dengan Laboratorium
Jurusan. Laboratorium Terpadu Politeknik kesehatan Kemenkes Bandung
sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara yang telah
mencanangkandirisebagaiLaboratoriumrisetyangberalamatdiJl.Westhoff
No.31 Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Laboratorium Terpadu adalah
laboratorium pusat yang merupakan gabungan dari seluruh jurusan yang berada di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Laboratorium Terpadu Politeknik Kesehatan Bandung merupakan unit penunjang di lingkungan Politeknik Kesehatan Bandung.
9
Laboratorium Terpadu telah dilengkapi dengan berbagai macam instrumen preparasi dan analisis canggih seperti GC-MS, HPLC, AAS, PCR, Spektrofotometer dan lain sebagainya. Kegiatan pelayanan laboratorium diantaranya adalah:
1. Menyelenggarakan kegiatan praktikum mahasiswa, termasuk didalamnya yaitu menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum, mengoperasikan peralatan, memberikan penjelasan dan supervisi penggunaan alat laboratorium oleh mahasiswa.
2. Menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan penelitian bagi seluruh civitas akademika Politeknik Kesehatan Bandung (Dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa) dan civitas akademika dari universitas lain. Penelitian yang diselenggarakan di Laboratorium Terpadu meliputi berbagai macam analisis di bidang Kimia, Mikrobiologi, Klinik, Lingkungan, Farmasi, dan lain lain
3. Laboratorium pengujian berkaitan dengan sarana dan prasarana yang dimiliki. Saat ini Laboratorium melayani permintaan pengujian dari pelanggan, seperti mahasiswa dan dosen baik dari lingkungan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung maupun universitas lain dan juga masyarakat luas.
b. Tugas dan Fungsi Pranata Laboratorium Pendidikan
Tugas Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan berdasarkan Permenpan RB No. 7 Tahun 2019 yaitu melaksanakan kegiatan pengelolaan Laboratorium yang meliputi perencanaan,pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan, pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja dan pengembangan kegiatan Laboratorium. Tugas-tugas tersebutdiuraikan menjadi unsur kegiatan utama dan penunjang.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi CPNS Latihan Dasar (Latsar) tahun
2022, mengacu pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai Pranata
10
Laboratorium Pendidikan Ahli Pertama. Adapun SKP yang dimiliki diantaranya:
No Rencana Kinerja
1 Menyusun program pemeliharaan/perawatan dan penyimpanan peralatan
2 Merencanakan program pemeriksaan dan kalibrasi peralatan
3 Menyusun kebutuhan peralatan pada kegiatan Pendidikan dan penelitian
4 Menyusun draftSOP
5 Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan untuk kegiatan praktikum
6 Melakukan supervisi proses pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas yang menggunakan peralatan dan bahan khusus
7 Mengevaluasi pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan
8 Melakukan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan
11
Tabel 1. Sasaran Kinerja Pegawai
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
1.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 7 Tahun 2019 Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan Laboratorium Pendidikan. Dalam menjalankan tugas wewenang sebagai tenaga pendidik memiliki tantangan, terkait tugas dan fungsinya di unit kerja.
a. Identifikasi Isu Aktual Isu merupakan sebuah masalah yang belum terpecahkan ataupun belum optimal penyelesaiannya. Keadaan tersebut menggambarkan adanya kesenjangan antara praktik organisasi dengan harapan-harapan para stakeholder. Berdasarkan definisi tersebut, isu merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak dicarikan solusinya dengan tepat akan memberikan efek negatif terhadap organisasi.
Berkaitan dengan rancangan aktualisasi ini, sumber isu yang diangkat berasal dari tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Hasil dari environmental scanning di satuan unit Laboratorium Terpadu terdapat isu/masalah yang masih perlu dioptimalkan pelaksanaannya. Ada tiga isu yang penulis diskusikan dengan mentor, dimana ketiga isu ini pada dasarnya belum dan atau sudah dilakukan tetapi pelaksanaannya belum optimal, ketiga isu tersebut antara lain:
12
BAB III
No Isu
Tabel 2. Identifikasi Data dan Fakta Isu
Kondisi Saat ini Kondisi yang
Diharapkan
Dampak
apabila isu
tidak ditangani
1 Belum optimalnya
penataan dan
pengendalian
bahan kimia
Hasil Observasi:
Penyimpanan
bahan kimia
berdasarkan
abjad (Gambar
2), hanya
terdapat instruksi
kerja tata cara
penyimpanan
bahan kimia
namun belum
ada SOP yang
menjelaskan
petunjuk
penataan dan
pengendalian
bahan kimia.
Semua bahan
disimpan di lemari kayu.
Penyimpanan
bahan
berdasarkan
sifatnya dan
terdapat petunjuk
pengendalian
bahan kimia
berupa SOP
Meningkatkan
risiko bahaya dari
bahan kimia yang
juga akan
berdampak pada
keselamatan
kerja bahkan
kerugian materi
2 Belum optimalnya
pemanfaatan
media digital
untuk kegiatan
pelayanan
laboratorium
Hasil Observasi:
Laboratorium
memiliki media
digital website
dan youtube
namun konten
sudah lama tidak
Media digital
Laboratorium
Terpadu aktif
digunakan untuk
memberikan
informasi
kegiatan dan
Informasi yang
dilihat pengguna
laboratorium di media digital
bukan informasi
terbaru, hal ini
bisa
13
3 Belum optimal penerapan
Kesehatan dan
Keselamatan
Kerja
diperbaharui, terakhir data di website menunjukkan dokumen daftar
layanan di tahun 2020, begitu pula
dengan informasi
tarif sewa laboratorium
adalah tarif
tahun 2019
Hasil Observasi: Belum ada safety shower, eye wash, spillkit di laboratorium kimia.
Tidak ada petunjuk
keselamatan dan jalur evakuasi di laboratorium.
edukasi untuk pengguna laboratorium
mengakibatkan kesalahan informasi mengenai laboratorium
Tersedia alat K3
yang memadai dan juga
petunjuk serta
jalur evakuasi
apabila terjadi
kecelakaan kerja
Bila terjadi
kecelakaan kerja maka
penangangannya tidak optimal.
14
15
Gambar 2. Penyimpanan Bahan Kimia Laboratorium
Gambar 3. Media Digital Laboratorium Terpadu
Gambar 4. Perangkat K3 di Laboratorium
b. Analisis dan Penetapan Isu Utama
Tidak semua isu dapat diselesaikan dalam kurun waktu 30 hari kerja off campus. Oleh karena itu, penetapan isu yang diangkat untuk dilakukan pemecahan masalahnya dilakukan proses penapisan dengan beberapa metode. Metode penapisan isu yang digunakan adalah Teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan) dengan kriteria rentang penilaian
1 – 5 seperti yang digunakan untuk analisis isi di bawah ini:
Tabel 3. Penapisan Isu Berdasarkan Analisis APKL
16
No Isu A P K L Total 1 Belum optimalnya penataan dan pengendalian bahan kimia 5 5 4 5 19 2 Belum optimalnya pemanfaatan media digital untuk kegiatan pelayanan laboratorium 5 3 3 4 15 3 Belum optimalnya penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 5 4 4 4 17
Keterangan :
Berdasarkanskalalikert1-5 (1=sangatkecil;2=kecil;3=sedang;4= besar; 5= sangat besar)
Aktual : Isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat
Problematik : Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif
Kekhalayakan : Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak
Kelayakan : Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Parameter aktual untuk semua isu diberi skor paling tinggi yaitu 5 karena isu yang disampaikan benar-benar terjadi di unit kerja. Isu pertama
juga diberi skor 5 untuk parameter problematik dimana isu belum optimalnya
penataan dan pengendalian bahan merupakan masalah yang kompleks
dimana penyelesaian masalah pembuatan SOP penataan dan pengendalian
bahan kimia harus di sosialisasikan ke seluruh pegawai laboratorium serta menerapkannya dengan kondisi yang ada saatini.Kekhalayakan isu ini diberi
poin 4 karena memberikan dampak yang besar apabila tidak dilakukan
perbaikan. Dampak yang terjadi pada isu pertama ini bisa meningkatkan
risiko kecelakaan seperti kebakaran bahkan ledakan yang akan berpengaruh juga terhadap kerugian materi maupun jiwa. Kelayakan isu pertama juga
diberi skor paling tinggi karena isu tersebut masuk akal dan realistis untuk diselesaikan masalahnya dalam kurun waktu 30 hari aktualisasi dan sejalan dengan tupoksi sebagai Pranata Laboratorium Pendidikan.
Berdasarkan hasil penapisan isu menggunakan Teknik APKL maka yang
menjadi prioritas adalah belum optimalnya penataan dan pengendalian
bahan kimia. Isu tersebut dapat dicarikan gagasan penyelesaiannya terkait dengan tugas dan fungsi jabatan Pranata Laboratorium Pendidikan serta sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai yang dimiliki.
17
Isu utama tersebut penting untuk diselesaikan karena memiliki dampak yang besar dan meluas apabila tidak diselesaikan. Penataan bahan kimia yang disimpan berdasarkan abjad dan tidak sesuai tempatnya dapat meningkatkan risiko bahaya dari kontak setiap bahan yang akan menimbulkan percikan api, kebakaran bahkan ledakan. Sedangkan pengendalian adalah bagaimana kita menangani bahan tersebut, bahan dapat diambil menggunakan alat apa, harus menggunakan alat pelindung diri tertentu seperti apa dan membutuhkan tempat khusus ketika bahan dibuka atau tidak.
c. Analisis Masalah Penyebab Isu Utama
Berdasarkan penetapan isu yang telah dilakukan yaitu isu mengenai belum optimalnya penataan dan pengendalian bahan kimia serta melihat dampak isu yang diangkat cukup besar, maka dilakukan analisis penyebab menggunakan metode fishboneseperti terlihat pada gambar di bawah ini.
18
Gambar 5. Diagram FishbonePenyebab Isu Utama
SOP
Dari hasil diagram di atas terdapat beberapa penyebab isu diataranya adalah
dari aspek system,skill,supplierdan surrounding. Penulis menawarkan 3 (tiga)
gagasan pemecahan masalah yang nantinya akan ditapis kembali menggunakan metode USG (Urgency,Seriousness,Growth) untuk menentukan penyebab utama isu prioritas. Kriteria penetapan rentang penilaian dengan Teknik USG adalah dengan menggunakan penilaian 1-5, dimulai dari tidak aktual ke sangat aktual. Untuk pemilihan gagasan pemecahan masalah isu prioritas dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel
Penapisan Gagasan Kreatif berdasarkan Penyebab Isu Prioritas dengan Metode USG
Usulan Gagasan U
Pembuatan rancangan SOP penataan dan pengendalian bahan kimia (system)
Jumlah Prioritas
5 5 5 15 I
Penambahan lemari penyimpanan bahan kimia (supplier) 4 3 4 11 III
Pembuatan proposal kegiatan workshop pemahaman mengenai penataan dan pengendalian bahan kimia
4 4 4 12 II
Berdasarkan matrik penapisan gagasan kreatif dengan metode USG diatas
didapatkan bahwa gagasan kraetif prioritas yang dapat menyelesaikan isu prioritas adalagdengan pembuatan rancangan SOP penataan dan pengendalian bahan kimia di Laboratorium Terpadu.
1.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran Pranata Laboratorium Pendidikan untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
19
4.
S G
Tabel 5. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PLP
Penyebab Isu Perspektif
Belum ada SOP penataan dan pengendalian bahan kimia
PLP belum memahami cara menata dan mengendalikan bahan kimia
Jumlah PLP masih terbatas sehingga beban pekerjaan cukup berat
Jumlah lemari penyimpanan bahan
kimia masih kuran
Kurangnya rasa peduli dari PLP
mengenai penataan dan pengendalian
bahan kimia
Kurangnya evaluasi dan pengawasan
SMART ASN terkait ASN dengan nilai profesionalisme dan enterpreunership
SMART ASN terkait ASN dengan nilai profesionalisme dan berwawasan global
Manajemen ASN terkait dengan kebutuhan PLP
Manajemen ASN terkait dengan pengajuan pengadaan barang laboratorium oleh PLP
SMART ASN terkait ASN dengan nilai profesionalisme dan integritas
Manajemen ASN terkait dengan tanggungjawab yang diberikan kepada
PLP
Penyebab isu yang akan diselesaikan terkait dengan kedudukan dan peran sebagai PranataLaboratorium Pendidikan adalah belum adanyastandar operasional prosedur penataan dan pengendalian bahan kimia. Panduan untuk menata dan mengendalikan bahan kimia diharapkan bisa menyelesaikan akar-akar masalah yang lain. Rancangan Standar Operasional Prosedur yang dibuat diharapkan akan menuntun apa yang dibutuhkan laboratorium dari segi supplieryaitu kebutuhan lemari penyimpanan, skillyaitu memberi pemahaman penataan dan pengendalian
bahan kimia yang baik serta dapat juga membangun lingkungan yang mendukung optimalnya penataan dan pengendalian bahan kimia. Pemecahan isu tersebut
diambil berdasarkan arahan dari mentor dan terkait dengan Sasaran Kinerja
Pegawai yang penulis miliki.
20
Terkait dengan penyebab isu yang akan diselesaikan tersebut sebagai ASN
maka tindakan yang diambil berlandaskan dengan nilai SMART ASN. Kegiatan pemecahan yang dilakukan ini berkaitan dengan menerapkan nilai profesionalisme dan entrepreunership. Gagasan yang diajukan merupakan ide dan inovasi yang harus dijalankan dengan jujur dan professional sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai Pranata Laboratorium Pendidikan.
1.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Penulis menentukan gagasan untuk menindaklanjuti isu yang sudah dijelaskan di atas dengan berdiskusi bersama mentor, serta disesuaikan dengan kompetensi dan Sasaran Kinerja Pegawai yang merujuk pada Permenpan RB no 7 tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan. Gagasan yang
didapat adalah membuat rancangan Standar Operasional Prosedur (SOP) penataan dan pengendalian bahan kimia di laboratorium terpadu Poltekkes Bandung. Adapun rincian mengenai kegiatan penyelesaian masalah adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Kegiatan Penyelesaian Isu
No. Kegiatan
Sumber
1. Penyampaian gagasan kepada Kepala Unit Laboratorium SKP
2. Penulisan rancangan SOP SKP
3. Finalisasi penulisan rancangan SOP SKP
4. Persetujuan rancangan SOP oleh Kepala Unit Laboratorium Inovasi
5 Sosialisasi rancangan SOP dan penyusunan Laporan Kegiatan Aktualisasi Delegasi pimpinan dan SKP
21
Gambar 6. Gagasan Kreatif
Kegiatan pembuatan rancangan standar operasional prosedur penataan dan
pengendalian bahan kimia di Laboratorium Terpadu diharapkan dapat menjadi
pedoman untuk pemeliharaan bahan kimia sehingga bahan kimia menjadi
penunujang kegiatan laboratorium dapat dioptimalkan penggunaannya, dijaga dari
kerusakan dan meminimalkan risiko yang timbul akibat tidak tepatnya penataan dan pengendalian bahan kimia.
22
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Jabatan : Pranata Laboratorium Pendidikan
Unit Kerja : Laboratorium Terpadu Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya penataan dan pengendalian bahan kimia
2. Belum optimalnya pemanfaatan media digital untuk kegiatan pelayanan laboratorium
3. Belum optimalnya penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya penataan dan pengendalian bahan kimia di Laboratorium Terpadu Poltekkes
Kemenkes Bandung (SMART ASN dan MANAJEMEN ASN)
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan Rancangan Standar Operasional Prosedur Penataan dan Pengendalian Bahan Kimia
23
gagasankreatifyang
akandiaktualisasikan
kepadaKepalaUnit Laboratorium
OutputKegiatan: Disetujuinyagagasan
pembuatanrancangan
StandarOperasional Prosedur
RumusanGagasan
MenerapkanseluruhnilaiASN BerAKHLAK
Kegiataninisebagai
perwujudandari visi
PoltekkesBandung
Kegiataninidiharapkan
dapatmemberikan
penguatanterhadapnilai
Berinovasi dengan gagasan
yang diusulkan untuk
penyelesaianisu(Adaptif)
Gagasan yang diusulkan
adalah untuk memenuhi
kebutuhantempatkerjayang
solutif untuk mewujudkan
pelayanan laboratorium yang
prima (Berorientasi
Pelayanan)
Jadwalpertemuan Meminta waktu untuk
menyampiaakan gagasan
PoltekkesBandung; “Berkarakter” yaitu, Memilikikarakter
melayanidenganhati, kejujuran, kepemimpinan,bekerja
dalamtimdan
wirausaha
(entrepreneurship).
Serta misi Poltekkes
Bandungyakni: Membentukkarakter
bekerjadenganhati, kepemimpinandan
enterpreneurshipbaik
PoltekkesBandungyaitu
Transparan,Memiliki
rancanganyangjelas
tentangperencanaandan
capaiankinerjaorganisasi
sehinggaseluruhanggota
danmasyarakatdapat
mengetahuinya
menghubungi
KepalaUnit Laboratorium
dengan memperhatikan
jadwaldanwaktuKepalaUnit
Lab serta membangun
lingkungan keja kondusif
(Loyal, Harmonis)
Datang tepat waktu sesuai
untukpegawaidan
mahasiswa
KepalaUnitLab
janjitemu(Akuntabel)
24
TahapanKegiatan Output/Eviden KeterkaitanSubstansiMata Pelatihan KontribusiterhadapVisi MisiOrganisasi PenguatanNilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 7. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS di Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Bandung
No Kegiatan
1 Penyampaian
1.1 Menyiapkan gagasan EvidenTahapKegiatan:
1.2 Menjadwalkan pertemuandengan
1.3 Melaksanakan pertemuandan Pertemuandengan
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Eviden
KeterkaitanSubstansiMata Pelatihan
KontribusiterhadapVisi MisiOrganisasi
PenguatanNilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menyampaikan
rencana
Menyampaikan inovasi
secaraantusias(Adaptif)
1.4
Memintamasukan
mengenairencana
Notulensihasildiskusi Mendengar masukan dari
Kepala Unit Lab dan terus
belajar untuk
mengembangkan rencana gagasan (Kolaboratif, Kompeten)
2 Penulisan
rancangan Standar
Prosedur
Operasional
penataan dan
pengendalian
bahan kimia
OutputKegiatan:
Tersusunnyarancangan
SOP
MenerapkanseluruhnilaiASN BerAKHLAK
Kegiataninisebagai
perwujudandari visi
PoltekkesBandung
PoltekkesBandung; “Berkarakter” yaitu,
Memilikikarakter
Kegiataninidiharapkan
dapatmemberikan
penguatanterhadapnilai
PoltekkesBandungyaitu
Handal,
Profesionaldanmemiliki
2.1
Mencarireferensi
untukpembuatan
rancanganSOP
EvidenTahapKegiatan:
Filecontoh-contohSOP
terkait
Pencarian referensi yang
dilakukan secara
bertanggung jawab (Akuntabel)
melayanidenganhati, kejujuran, kepemimpinan,bekerja
dalamtimdan
kompetensiyang
mumpunidankepedulian
dalammelaksanakan
tugasuntukmencari
2.2
MerancangSOP
DraftSOP
Berusaha menyusun SOP
sebaik mungkin dengan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar(Kompeten, Loyal)
Antusias ketika menyusun
SOP(Adaptif)
wirausaha (entrepreneurship).
Sertasebagai
perwujudandari misi
PoltekkesBandung
yakni:
1. Menyelenggarakan
pendidikan
solusipemecahan
masalah
25
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Eviden
KeterkaitanSubstansiMata Pelatihan
KontribusiterhadapVisi
MisiOrganisasi PenguatanNilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2.3 Koordinasidan konsultasidengan mentor
Hasilmasukandan
saranpadalembar
konsultasikegiatan
aktualisasi
Menerima kritik/saran dari
mentor dan mencatat semua
pendapat yang disampaikan (Kolaboratif, Harmonis)
Rancangan SOP yang telah
diperbaiki dan disetujui
atasan merupakan bentuk
perwujudan dari
Berorientasi pelayanan
berkualitasyang
berkarakternasional
danberwawasan
globalsesuai
dengan
perkembanganilmu
danteknologi
terapanbidang
kesehatan
2. Menyelenggarakan
penelitianyang
inovatifdengan
mengembangkan
potensibahanlokal
danberbasis
teknologiterapan.
3. Menyelenggarakan
inovasiPengabmas
melalui
pemberdayaan
masyarakatdengan
berbasishasil
penelitiandalam
rangkapenguatan
pembelajaranyang
berkualitas.
26
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Eviden
KeterkaitanSubstansiMata Pelatihan
KontribusiterhadapVisi
MisiOrganisasi PenguatanNilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Finalisasi
penulisan rancangan SOP
OutputKegiatan: Tersusunnyarancangan
SOPyangtelahdirevisi
MenerapkanseluruhnilaiASN BerAKHLAK
Kegiataninisebagai
perwujudandari misi
PoltekkesBandung
Kegiataninidiharapkan
dapatmemberikan
penguatanterhadapnilai
3.1
Melakukanevaluasi denganmentor
EvidenTahapKegiatan:
Lembarevaluasimentor
Menerapkan kolaboratif dengan terbuka dalam
bekerjasama, Bertanggungjawab dan berintegritas ketika
menyampaikan hasil rancangan(Akuntabel)
Menghormati dan
menghargai masukan dan hasil evaluasi dari mentor (Loyal, Harmonis)
yakni: Membentukkarakter
bekerjadenganhati, kepemimpinandan
enterpreneurshipbaik
untukpegawaidan
mahasiswa
PoltekkesBandungyaitu
Akuntabel, Setiaptindakandapat
dipertanggungjawabkan
sesuaidenganperaturan
perundangan
Integritas,konsisten
dalampemikiran, perkataan,danperbuatan (jujur,amanah,penuh dedikasi)
3.2
Melakukanrevisi
rancanganSOP
RevisiSOP Semua masukan disatukan demi terwujudnya rancangan
SOP yang memfasilitasi
kepentingan bersama (Berorientasi Pelayanan)
Bekerja keras dan disiplin
dalam menyelesaikan SOP (Adaptif) sebagai upaya
terwujudnya rancangan SOP
sebagai standar yang optimal (Kompeten)
4 Persetujuan
rancangan SOP
OutputKegiatan: PersetujuandraftSOP
MenerapkanseluruhnilaiASN
BerAKHLAK
Kegiataninidiharapkan
dapatmemberikan
27
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Eviden
KeterkaitanSubstansiMata Pelatihan
KontribusiterhadapVisi MisiOrganisasi PenguatanNilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
olehKepalaUnit Laboratorium
EvidenTahapKegiatan:
Kegiataninisebagai
perwujudandari visi
penguatanterhadapnilai
PoltekkesBandungyaitu
bertemuKepalaUnit
Laboratoriumuntuk
persetujuan rancanganSOP
4.2 Menyiapkankolom
pengesahanKepala
UnitLaboratorium
danrancanganSOP
Jadwalpertemuan
Meminta waktu untuk menyetujui rancangan SOP
dengan memperhatikan
jadwaldanwaktuKepalaUnit
Lab serta membangun
lingkungan keja kondusif (Loyal, Harmonis)
PrintrancanganSOP Memastikan lembar
pengesahan dan rancangan
SOPsudahlengkapdanbenar
(Akuntabel)
Mengecek kembali SOP dan
lembar pengesahan sebelum
ditandatangani dan bertemu
KepalaUnitLab(Kompeten, Berorientasi Pelayanan)
PoltekkesBandung
PoltekkesBandung; “Berkarakter” yaitu, Memilikikarakter
melayanidenganhati, kejujuran, kepemimpinan,bekerja
dalamtimdan
wirausaha (entrepreneurship).
Sertasebagai
perwujudandari misi
PoltekkesBandung
yakni:
Menyelenggarakan
kerjasamadengan
Akuntabel, Setiaptindakandapat
dipertanggungjawabkan
sesuaidenganperaturan perundangan
4.3
Meminta
persetujuanKepala
UnitLaboratorium
KolomPengesahandi
tandatanganiKepala
UnitLab
Menghormati atasan ketika
meminta persetujuan
(Kolaboratif)
Tidak memberikan gratifikasi
kepada Kepala Unit Lab agar
SOPdisetujui(Akuntabel)
pemangkukepentingan
baiknasional/ internasionaldengan
prinsipsaling
menguntungkandan
kemajuanbersama
5 Sosialisasi
rancangan SOP
kepada pegawai
Laboratorium
OutputKegiatan:
Terlaksananya
sosialisasiSOPdan
MenerapkanseluruhnilaiASN
BerAKHLAK
Kegiataninisebagai
perwujudandari visi
PoltekkesBandung
PoltekkesBandung;
Kegiataninidiharapkan
dapatmemberikan
penguatanterhadapnilai
PoltekkesBandungyaitu
28
4.1 Memintaizin
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Eviden
KeterkaitanSubstansiMata Pelatihan
KontribusiterhadapVisi MisiOrganisasi PenguatanNilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Terpadu Poltekkes Bandung dan pelaporan kegiatan aktualisasi
Tersusunnyalaporan aktualisasi
“Berkarakter” yaitu, Memilikikarakter
melayanidenganhati, kejujuran, kepemimpinan,bekerja
Transparan,Memiliki rancanganyangjelas
tentangperencanaandan
capaiankinerjaorganisasi
sehinggaseluruhanggota
5.1
Permohonanizin melakukan sosialisasikepada
KepalaUnitLab
EvidenTahapKegiatan: Izinmelakukan
sosialisasi
Meminta izin pertemuan
dengan sopan santun
disampaikan dengan sopan
dan ramah (Berorientasi
Pelayanan)
dalamtimdan
wirausaha (entrepreneurship).
Sertasebagai
perwujudandari misi
PoltekkesBandung
danmasyarakatdapat mengetahuinya
5.2
Membuatjadwal
sosialisasidan
mengundang
seluruhpegawai
Laboratorium
Terpadu
Jadwalsosialisasi, Undangansosialisasi
Tidakmembeda-bedakandan
mengajak rekan kerja dalam
kegiatan sosialisasi dan
memahami SOP (Harmonis, Kolaboratif)
yakni:
Meningkatkansumber
dayayangberintegritas
dalamrangka
terselenggaranyatata
kelolayangbaikdan
bersihdengan
5.3
Melaksanakan
sosialisasi
rancanganSOP
Daftarhadirpeserta sosialisasi, Notulensisosialisasi
Datang tepat waktu saat sosialisasi dan dilakukan
dengan sungguh-sungguh
(Akuntabel)
berkomitmen melakukan
yang terbaik dalam kegiatan
sosialisasi(Adaptif)
Sosialisasi dilakukan dengan
menggunakan Bahasa
menerapkanprinsip
transparandan
akuntabelsebagaiBLU
pendidikan
29
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Eviden
KeterkaitanSubstansiMata Pelatihan KontribusiterhadapVisi MisiOrganisasi PenguatanNilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Indonesia yang baik dan benar(Loyal)
5.4 Mendokumentasikan kegiatansosialisasi Fotokegiatan sosialisasi, Laporankegiatan sosialisasi
5.5 Menyusunlaporan kegiatanaktualisasi
TersediaLaporanHasil KegiatanAktualisasi
Membuat laporan dengan sebaikmungkin(Kompeten)
Pembuatan laporan hasil kegiatan sampai disetujui
atasan serta
bertanggungjawab dalam melaksanakannya
mencermibkan nilai
Akuntabel, Loyal, Kompeten dan Kolaboratif
30
4.2Penjadwalan
Judul aktualisasi : Pembuatan Rancangan Standar Operasional Prosedur Penataan dan Pengendalian Bahan Kimia di Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Bandung
Waktu pelaksanaan : 6 Juli – 12 Agustus 2022
Tempat pelaksanaan : Poltekkes Kemenkes Bandung
1 Penyampaian gagasan pembuatan rancangan SOP penataan dan
pengendalian bahan kimia kepada Kepala Unit Laboratorium
2 Penulisan rancangan SOP
3 Finalisasi penulisan rancangan SOP
4 Persetujuan rancangan SOP
5 Sosialisasi rancangan SOP kepada pegawai Laboratorium Terpadu
Poltekkes Bandung
31
No Kegiatan Juli Agustus 2 3 4 5 1 2
Tabel 8. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
4.3Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Gagasan kreatif sebagai penyelesaian dari isu yang diangkat oleh peserta dilaksanakan dengan melibatkan pihak-pihak lain. Tabel di bawah ini menunjukkan pihak yang terlibat dalam kegiatan aktualisasi peserta.
Tabel 9. Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi
No Para Pihak Peran dalam Aktualisasi
1 Kepala Unit Laboratorium Terpadu sebagai Mentor
2 Widyaiswara Bapelkes Cikarang sebagai Coach
Memberikan arahan dan membimbing penulis untuk menentukan penyelesaian isu selama masa aktualisasi
Memberikan arahan dan membimbing penulis dalam memberikan pedoman penulisan
aktualisasi berdasarkan materi nilai dasar
BerAKHLAK, Manajemen ASN dan SMART
ASN
3 Widyaiswara Bapelkes Cikarang sebagai Penguji
Memberikan penilaian dan masukan dalam seminar rancangan aktualisasi dan seminar
akhir kegiatan aktualisasi
4 Seluruh pegawai Laboratorium Terpadu
Memberikan dukungan dan masukan kepada penulis serta berperan dalam sasaran
kegiatan aktualisasi
32
DAFTAR PUSTAKA
Aktualisasi. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Lembaga Administrasi Negara. Edisi
Revisi April Tahun 2017. Jakarta
Analisis Isu Kontemporer. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Lembaga Administrasi Negara. Edisi Tahun 2019. Jakarta
Laboratorium Terpadu. Profil Laboratorium Terpadu. Diakses 21 Juni 2022,
https://lt.poltekkesbandung.ac.id/Profil/topic/20
Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Lembaga Administrasi Negara. Edisi Revisi Februari Tahun 2017. Jakarta
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Prana Laboratorium Pendidikan
Poltekkes Kemenkes Bandung. Visi dan Misi. Diakses 21 Juni 2022, dari
https://poltekkesbandung.ac.id/visi-misi
Republik Indonesia. 2014. Undang-UndangRepublikIndonesiaNomor5Tahun
2014tentangAparaturSipilNegara. Presiden Republik Indonesia
SMART ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Lembaga Administrasi Negara. Edisi
Tahun 2021. Jakarta
33
PEMBUATAN RANCANGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENATAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN KIMIA DI LABORATORIUM TERPADU POLTEKKES KEMENKES BANDUNG Aditya Juliastuti, S.Tr.Kes 199607092022032002 Latsar CPNS Kemenkes 2022 Golongan
Angkatan
III
5
Latar Belakang
UU No. 5 Tahun 2014 - ASN
Kegiatan Penyelesaian Isu Penyelesaian isu sesuai jabatan PLP:
Kegiatan Rancangan
percobaan. 01 Diklatsar
Blended learning : MOOC, Distance Learning, Aktualisasi (Habituasi), dan Klasikal 02
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 tahun masa
CPNS 2022
Aktualisasi
penyelesaian isu
03
Peka terhadap isu di lingkungan kerja, kemudian mencarikan
dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
Pembuatan
Rancangan SOP Penataan dan Pengendalian Bahan Kimia 04
Tujuan
1.Umum
Menjadi PNS BerAKHLAK dalam
mewujudkan smartgovernance
Manfaat
Bagi Penulis
Memahami konsep habituasi dan
aktualisasi di instansi
penempatan dikaitkan dengan
2. Khusus
Melakukan implementasi
aktualisasi penyelesaian
masalah di unit kerja dengan
melakukan Pembuatan
Rancangan SOP Penataan dan
Pengendalian Bahan Kimia di
Laboratorium Terpadu
Poltekkes Bandung
substansi materi yang sudah di peroleh pada pelatihan.
Bagi Organisasi
Berkontribusi pada pencapaian
visi, misi dan nilai organisasi
dengan memberikan solusi
pemecahan masalah di instansi
penempatan.
Profil Instansi
Keputusan Menteri Kesehatan dan Sosial Nomor
298/Menkes-Kessos/SK/IV/2002 Tahun 2001
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Bandung (Poltekkes Kemenkes Bandung) merupakan
Lembaga Pendidikan Vokasi dan Profesi Bidang
Kesehatan di bawah Kemeterian Kesehatan di wilayah
Jawa Barat
8 Jurusan dan 18 Program Studi yang tersebar di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Karawang dan Kota Bogor.
Jl. Pajajaran No.56, Pasir Kaliki, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat
VISI
Menjadi Perguruan Tinggi Kesehatan yang
Unggul dalam Teknologi Terapan, Berkarakter dan Berdaya Saing Internasional
Makna
·Unggul : Memiliki daya saing di pasar kerja baik
Nasional maupun Internasional dalam bidang
teknologi terapan kesehatan.
Berkarakter : Memiliki karakter melayani dengan
hati, kejujuran, kepemimpinan, bekerja dalam tim dan wira usaha (entrepreneurship).
Bertaraf Internasional : Lulusan berkualitas dan dapat bersaing serta berorientasi kepada standar
mutu Internasional.
1.
Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berkarakter nasional dan berwawasan global sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi terapan bidang kesehatan.
2.
Menyelenggarakan penelitian yang inovatif dengan mengembangkan potensi bahan lokal dan berbasis teknologi terapan.
Menyelenggarakan inovasi Pengabmas melalui pemberdayaan masyarakat dengan berbasis hasil penelitian dalam rangka penguatan pembelajaran yang berkualitas.
Menyelenggarakan kerjasama dengan pemangku kepentingan baik
nasional/internasional dengan prinsip saling menguntungkan dan kemajuan
bersama
Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan enterpreneurship baik untuk pegawai dan mahasiswa.
Mengembangkan pendidikan dan program studi baru dalam rangka memenuhi
tuntutan perkembangan pelayanan Kesehatan.
Meningkatkan sumber daya yang berintegritas dalam rangka
terselenggaranya tata kelola yang baik dan bersih dengan menerapkan prinsip
transparan dan akuntabel sebagai BLU pendidikan 3. 4. 5. 6. 7.
Misi
Nilai-nilai Organisasi
POLKESBAN Juara Melayani dengan HATI
Handal Profesional dan memiliki kompetensi yang
mumpuni dan kepedulian dalam
melaksanakan tugas untuk mencari solusi
pemecahan masalah
Akuntabel
tindakan dapat dipertanggungjawabkan
Transparan
Memiliki rancangan yang jelas tentang perencanaan dan capaian kinerja organisasi
sehingga seluruh anggota dan masyarakat
dapat mengetahuinya
03
Integritas
Konsisten dalam pemikiran, perkataan, dan
perbuatan (jujur, Amanah, dan penuh
dedikasi) 04
01
sesuai
Setiap
dengan peraturan perundangan 02
Laboratorium Terpadu
Laboratorium Terpadu adalah laboratorium pusat yang merupakan gabungan dari seluruh jurusan yang berada di lingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung.
Pengujian
Laboratorium Terpadu memiliki beberapa laboratorium penunjang yaitu
Laboratorium Instrumentasi, Laboratorium Bio-Kimia, Laboratorium
Alat AAS (Atomic Absobtion Spectrophotometer), Laboratorium
Mikrobiologi dan Laboratorium Preparasi Kimia.
Praktikum
Jl. Westoff No.31 Kota Bandung
Penelitian
Perencanaan
Tugas dan Fungsi PLP
Permenpan RB No. 7 Tahun 2019
Pengoperasian peralatan
Penggunaan bahan
Pemeliharaan peralatan
Perawatan bahan
Pengevaluasian sistem kerja
Pengembangan keg. lab.
SKP
1
Belum optimalnya penataan
dan pengendalian bahan
kimia
2
Belum optimalnya pemanfaatan media digital
untuk kegiatan pelayanan
laboratorium 3
Belum optimal penerapan
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
Rumusan Isu
Belum optimalnya penataan dan pengendalian bahan kimia
Kondisi Saat Ini
Kondisi yang Diharapkan
Penyimpanan bahan
berdasarkan sifatnya dan
terdapat petunjuk
pengendalian bahan kimia
berupa SOP
Dampak Apabila isu
tidak ditangani
Meningkatkan risiko bahaya
dari bahan kimia yang juga
akan berdampak pada
keselamatan kerja bahkan
kerugian materi
Belum optimalnya pemanfaatan media digital untuk kegiatan pelayanan laboratorium
Kondisi Saat Ini
Kondisi yang Diharapkan
Memberikan informasi
kegiatan pelayanan dan edukasi untuk pengguna
laboratorium
Dampak Apabila isu tidak ditangani
Kesalahan informasi
mengenai laboratorium
Belum optimal penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kondisi Saat Ini
Kondisi yang Diharapkan
Tersedia alat K3 yang
memadai dan juga petunjuk
serta jalur evakuasi
apabila terjadi kecelakaan
kerja
Dampak Apabila isu
tidak ditangani
Bila terjadi kecelakaan
kerja maka
penangangannya tidak optimal.
Matrik Penapisan Isu dengan APKL
Analisis Penyebab Isu Prioritas
Penapisan Gagasan Kreatif berdasarkan Penyebab Isu Prioritas dengan Metode USG
Keterkaitan
Penyebab Isu
dengan
Kedudukan dan
Peran Pranata
Laboratorium
Pendidikan
untuk
Mendukung
Terwujudnya
Smart
Governance
Gagasan Kreatif
Pembuatan SOP Penataan dan Pengendalian Bahan Kimia di Laboratorium Terpadu Poltekkes Bandung
Kegiatan Penyelesaian Isu
Matrik Rancangan Aktualisasi
Isu yang diangkat:
Belum optimalnya penataan dan pengendalian bahan kimia di Laboratorium
Terpadu Poltekkes Kemenkes Bandung (SMART ASN dan MANAJEMEN ASN)
Gagasan Pemecahan Isu:
Pembuatan Rancangan Standar Operasional Prosedur Penataan dan Pengendalian
Bahan Kimia di Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Bandung
Penjadwalan
Waktu Pelaksanaan : 6 Juli – 12 Agustus 2022
Para Pihak yang Terlibat
Kepala Unit
Laboratorium (Mentor)
Widyaiswara
Bapelkes
Cikarang (Coach)
Widyaiswara
Bapelkes
Cikarang (Penguji)
Seluruh
Pegawai Laboratorium
Terpadu
Kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan untuk
menyelesaikan masalah isu priorotas di Laboratorium Terpadu
adalah dengan melakukan "Pembuatan Rancangan SOP
Penataan dan Pengendalian Bahan Kimia".
Kegiatan Aktualisasi ini akan mulai pada tanggal 6 Juli 2022
sampai dengan 12 Agustus 2022.
KESIMPULAN
TERIMA KASIH