LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1
PENERAPAN TALLmen LETTER SECARA TERINTEGRASI SEBAGAI UPAYA MENGURANGI ANGKA KEJADIAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
TERKAIT OBAT NORUM/LASA DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT
JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA
DISUSUN OLEH:
I NYOMAN SURYADINATA A. P.
NIP. 199406032022031005
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PENERAPAN TALLmen LETTER SECARA TERINTEGRASI SEBAGAI UPAYA
MENGURANGI ANGKA KEJADIAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN TERKAIT OBAT
NORUM/LASA DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH
DARAH HARAPAN KITA JAKARTA
Telah di seminarkan
Tanggal 23 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach
Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si
NIP. 197712162006041001
Penguji
Mentor
Lestiani, S.Si., Apt. NIP 197602222005012003
Ns. Ella Andalusia, S.Kep, MSM NIP. 198108312006042003
2
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya penulis dapat menyusun laporan rancangan aktualisasi yang berjudul “PENERAPAN TALLmen LETTER SECARA TERINTEGRASI
SEBAGAI UPAYA MENGURANGI ANGKA KEJADIAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN TERKAIT
OBAT NORUM/LASA DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH
DARAH HARAPAN KITA JAKARTA” sebagai salah satu syarat penilaian kelulusan pada pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Golongan III Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Laporan rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu upaya penerapan nilainilai dasar ASN yang akan dilaksanakan di lingkungan kerja. Besar harapan penulis bahwa laporan ini nantinya dapat menjadi sebuah habituasi bagi penulis sebagai Pegawai Negeri Sipil yang memiliki nilai-nilai dasar ber-AKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik yang berintegritas dan profesional, pelaksana kebijakan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa
Dalam penyusunan laporan ini, tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, bantuan, serta saran dan nasehat dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
- Dr. dr. Iwan Dakota, Sp.JP(K), MARS selaku Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh
Darah Harapan Kita
- Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
- Bapak Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si, selaku coach yang telah membimbing dalam
pembuatan rancangan aktualisasi
- Ibu Lestiani, S.Si., Apt., selaku Mentor yang telah banyak memberi masukan
- Bapak dan Ibu Fasilitator dan seluruh staf pegawai yang ada di lingkungan Balai
Pelatihan Kesehatan Cikarang
- Seluruh teman-teman Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I tahun
2022 yang telah membantu dalam menyusun rancangan ini
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini tidak lepas dari kesalahan, oleh karena itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat didalamnya. Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat
3
KATA PENGANTAR
penulis harapkan demi perbaikan lebih lanjut. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak pada masa yang akan datang.
Jakarta, 17 Juni 2022
Penulis
I Nyoman Suryadinata A. P.
4
5 Daftar Isi Daftar Isi 5 Daftar Tabel ................................................................................................................. 6 Daftar Gambar.............................................................................................................. 7 BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 8 1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 8 1.2. Tujuan 10 1.3. Manfaat.............................................................................................................10 BAB II PROFIL INSTANSI..............................................................................................12 2.1. Profil Instansi.....................................................................................................12 2.2. Visi dan Misi RSJPDHK........................................................................................13 2.3. Nilai-nilai Organisasi RSJPDHK.............................................................................13 2.4. Tugas Organisasi RSJPDHK.................................................................................13 2.5. Struktur Organisasi.............................................................................................14 2.6. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta .................................................................15 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI ..................................16 3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual.......................................................................16 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance................................................................................21 3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif.........................................22 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI................................................................................24 4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS 24 4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi ......................................34 Daftar Pustaka.............................................................................................................35
Daftar Tabel
Tabel 1. Dampak Isu apabila Tidak Ditangani.................................................................18
Tabel 2. Penapisan Isu Menggunakan Metode APKL........................................................19
Tabel 3. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS.............................21
Tabel 4. Alternatif penyelesaian masalah berdasarkan penyebab masalah.........................22
Tabel 5. Matriks Rancangan Aktualisasi..........................................................................25
Tabel 6. Rencana Kegiatan Aktualisasi ...........................................................................34
Tabel 7. Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi .......................................................34
6
Daftar Gambar
Gambar 1. Struktur Organisasi RSJPDHK Jakarta ............................................................15
Gambar 2. Bagan Analisis Fish Bone Penyebab Isu..........................................................20
7
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 10, ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi ASN yang sering ditemui adalah sebagai pelayan publik, contohnya di bidang kesehatan.
Berdasarkan surat edaran yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi CoreValuesdan EmployerBrandingASN, dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai
salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (worldclassgovernment) serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 tentang nilai dasar dan Pasal 5 tentang kode etik dan kode perilaku Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara diperlukan keseragaman nilai-nilai dasar ASN. Sehingga pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan corevalues (nilai-nilai dasar) ASN BerAKHLAK danemployerbrandingASN "Bangga Melayani Bangsa".
Dengan ini maka ASN di tuntut untuk memiliki nilai dasar BerAKHLAK yang dijabarkan sebagai Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
Untuk merealisasikan hal tersebut, diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi. Dalam hal ini, Lembaga Administrasi Negara melalui Peraturan
8
Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan dasar CPNS
menerapkan Pembelajaran Blended Learning, baik belajar secara Mandiri melalui MOOC, maupun Pembelajaran Distance Learning melalui LMS dan Aktualisasi di tempat kerja serta
kegiatan Klasikal di tempat pelatihan. Melalui model pembelajaran diatas, diharapkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga
terpatri dalam dirinya sebagai SMART ASN yang profesional sesuai bidang dan tugasnya.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Rumah
Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) Jakarta merupakan rumah sakit khusus yang memberikan pelayanan kesehatan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah dan berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan di Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi 2 (dua) kegiatan yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Rumah Sakit perlu mengembangkan kebijakan pengelolaan obat untuk meningkatkan keamanan, khususnya obat yang perlu diwaspadai (high-alertmedication).
High-alert medication adalah obat yang harus diwaspadai karena sering menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang berisiko tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD). Salah satu kelompok obat highalert adalah obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau LookAlikeSoundAlike/LASA).
Salah satu strategi untuk meningkatkan keamanan penggunaan obat NORUM/LASA adalah dengan cara menyimpan obat tidak berdekatan satu sama lain dan obat diberi penandaan khusus untuk mencegah terjadinya kesalahan pengambilan obat. Selain itu, untuk meningkatkan kewaspadaan dalam proses penyiapan obat NORUM/LASA dan untuk
mempermudah petugas dalam membedakan nama obat yang mirip dapat diterapkan prinsip penulisan nama obat menggunakan TALLmenLetter.
9
Sepanjang tahun 2021 di Instalasi Farmasi RSJPDHK terdapat 241 laporan insiden
keselamatan pasien, 29 kejadian dari total 241 laporan (12%) tersebut merupakan insiden
keselamatan pasien yang terkait dengan penggunaan obat NORUM/LASA. Instalasi Farmasi RSJPDHK sudah mengatur tentang penyimpanan obat NORUM/LASA tidak
berdekatan satu sama lain, namun untuk penerapan TALLmen Letter belum dapat dilaksanakan
Salah satu peran ASN adalah sebagai pelayan publik. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. Sesuai dengan peran ASN sebagai pelayan publik yang memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, maka kondisi di atas belum mencerminkan hal tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut peserta mengusulkan judul “PENERAPAN
TALLmen LETTER SECARA TERINTEGRASI SEBAGAI UPAYA MENGURANGI ANGKA
KEJADIAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN TERKAIT OBAT NORUM/LASA”
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar
PNS BerAKHLAK
1.2.2. Tujuan Khusus
- Menurunkan angka kejadian insiden keselamatan pasien terkait obat
NORUM/LASA.
- Meningkatkan keamanan penggunaan obat NORUM/LASA
1.3. Manfaat
1.3.1. Manfaat Bagi Individu
Kegiatan aktualisasi merupakan salah satu perwujudan rasa cinta tanah air yang dapat dilakukan oleh seorang ASN. Melalui kegiatan aktualisasi, seorang ASN akan memperdalam pengetahuannya tentang nilai-nilai dasar berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
1.3.2. Manfaat Bagi Instansi
Kegiatan aktualisasi akan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Selain itu, instansi akan memiliki seorang ASN yang mampu berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi instansi.
10
1.3.3. Manfaat Bagi Masyarakat
Kegiatan aktualisasi akan menghasilkan ASN yang profesional dan mampu memberikan pelayanan publik secara optimal dan sesuai dengan harapan masyarakat
11
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1. Profil Instansi
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) merupakan
rumah sakit khusus yang menjadi Pusat Rujukan Nasional untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Rumah sakit ini didirikan oleh Yayasan
Harapan Kita diatas tanah seluas 22.389 m2 di Jl. S. Parman kavling 87 Slipi, Jakarta Barat dan diresmikan pada tanggal 9 Nopember 1985.
Pada tanggal 27 Maret 1985 Yayasan Harapan Kita melalui Surat Keputusan No.02/1985 menyerahkan kepemilikan rumah sakit ini kepada pemerintah dalam hal ini
Departemen Kesehatan, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Harapan Kita berdasarkan SK No. 57/Menkes/SK/II/1985. Pada tanggal 31 Juli 1997 Yayasan Harapan
Kita menyerahkan kembali pengelolaan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita kepada
Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah nomor 126 tahun 2000, status Rumah Sakit Jantung Harapan Kita pun berubah menjadi
Perusahaan Jawatan dibawah naungan Kementerian BUMN.
Pada tanggal 13 Juni 2005, ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005
tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang menyebutkan
perubahan status rumah sakit yang semula berstatus Perusahaan Jawatan (Badan Usaha
Milik Negara) menjadi Badan Layanan Umum (pasal 37 ayat 2). Dengan demikian, Rumah
Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita pun berubah statusnya menjadi BLU-
RSJPD Harapan Kita, yang berada di bawah Kementerian Kesehatan RI sebagai Unit
Pelaksanaan Teknis dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Sebagai Pusat Jantung Nasional (NationalCardiovascularCentre), selain menyediakan pelayanan kesehatan jantung, RSJPDHK juga dikembangkan sebagai wahana pendidikan serta pelatihan, dan penelitian dalam bidang kesehatan kardiovaskular. Berbagai upaya
telah dilaksanakan untuk menciptakan GoodCorporateGovernance, yakni: transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban dan kewajaran. Salah satu wujud
pelaksanaannya adalah senantiasa meningkatkan mutu layanan yang salah satu upaya
dilakukan melalui program akreditasi baik tingkat Nasional maupun Internasional.
12
2.2. Visi dan Misi RSJPDHK
Visi:
“Menjadi Pusat Kardiovaskular Berkualitas Setara Asia”
Misi:
“Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan serta penelitian dan pengembangan kardiovaskular berkualitas”
Tujuan RSJPDHK Jakarta :
1. Mewujudkan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas setara rumah sakit terkemuka asia.
2. Memperoleh inovasi baru di bidang kardiovaskular.
3. Meningkatkan akses masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan kardiovaskular.
4. Mewujudkan lulusan peserta didik yang berkualitas.
5. Mewujudkan kepuasan pasien.
6. Meningkatkan kemandirian BLU.
2.3. Nilai-nilai Organisasi RSJPDHK
RSJPDHK memiliki nilai budaya yang disingkat "ICARE". Masing-masing huruf mewakili nilai budaya RSJPDHK yaitu:
1. Integrity, Kesesuaian komitmen dan tindakan akan menjadi tolok ukur penilaian dari jasa yang ditawarkan oleh RSJPDHK
2. Competence, Sebagai rumah sakit rujukan terakhir kardiovaskular, RSJPDHK harus memilliki dan mengembangkan kompetensinya di bidang kardiovaskular lewat pelayanan, pendidikan dan riset yang berkualitas tinggi
3. Accessibility, RSJPDHK berupaya keras membuka pintu pelayanan selebar-lebarnya kepada seluruh pihak yang membutuhkan tanpa terkecuali
4. Reliability, Sebagai rumah sakit dengan kompetensi utama di bidang kardiovaskular, RSJPDHK akan mengedepankan kualitas demi menjadi rumah sakit yang paling dipercaya oleh seluruh pihak
5. Excellence, Selain kompetensi medis yang unggul, RSJPDHK berkomitmen memberikan pelayanan unggul yang berorientasi pada kebutuhan pasien.
Tugas dan fungsi RSJPDHK diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
13
2.4. Tugas Organisasi RSJPDHK
54 Tahun
dan Tata Kerja
dan
Jakarta
Indonesia Nomor
2020 tentang Organisasi
Rumah Sakit Jantung
Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta. RSJPDHK
mempunyai tugas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana, program, dan anggaran;
b. pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis dengan kekhususan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah;
c. pengelolaan pelayanan keperawatan;
d. pengelolaan pelayanan nonmedis;
e. pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah;
f. pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah;
g. pengelolaan keuangan dan barang milik negara;
h. pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa;
i. pengelolaan sumber daya manusia;
j. pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;
k. pelaksanaan kerja sama;
l. pengelolaan sistem informasi;
m. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan
n. pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit.
2.5. Struktur Organisasi
Penulis merupakan bagian dari Instalasi Farmasi yang berada di bawah Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang. Struktur organisasi RSJPDHK secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 1.
14
Gambar 1. Struktur Organisasi RSJPDHK Jakarta
2.6. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
Peserta merupakan Apoteker Ahli Pertama di RSJPDHK Jakarta. Berdasarkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2021
Tentang Jabatan Fungsional Apoteker, Apoteker Ahli Pertama memiliki tugas sebagai
berikut:
a. penyusunan rencana Praktik Kefarmasian;
b. pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;
c. pelayanan farmasi klinik;
d. sterilisasi sentral;
e. penerapan kajian farmakoekonomi dan uji klinik; dan
f. pelayanan farmasi khusus.
15
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Isu diidentifikasikan berdasarkan pengamatan dan pengalaman bekerja di instansi selama masa kerja. Isu akan muncul dalam proses pelayanan karena adanya ketidaksesuaian antara harapan/standar dengan kenyataan di lapangan. Berikut ini identifikasi isu yang dirumuskan :
1. Masih terjadinya ketidakcocokan data stok obat di sistem informasi RS dengan stok obat sesungguhnya di depo farmasi RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Jakarta pada tahun 2022
Proses pelayanan resep obat berkaitan erat dengan ketersediaan obat tersebut di depo farmasi, adanya ketidakcocokan data stok obat di sistem informasi RS dengan stok obat sesungguhnya akan mengakibatkan tertundanya proses pelayanan resep. Ketidakcocokan data stok obat tersebut menyebabkan pasien rawat jalan harus menunggu obat lebih lama karena obat harus diambil terlebih dahulu ke Gudang Farmasi atau ke Depo Farmasi lain yang dapat menyebabkan kepuasan pasien atas waktu tunggu obat akan menurun, pasien rawat inap akan terlambat mendapatkan obat apabila stok obat tersebut ternyata kosong, dan petugas farmasi harus memastikan ketersediaan obat sebelum melakukan proses input obat ke dalam tagihan pasien,
2. Belum adanya edukasi obat bagi Pasien Poliklinik Online di Poli Eksekutif Paviliun dr. Sukaman pada tahun 2022
Pandemi COVID-19 menyebabkan terjadinya perubahan pada kehidupan masyarakat, termasuk di dalamnya perubahan cara pasien memperoleh pelayanan kesehatan. RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita menyediakan layanan poliklinik online bagi pasien yang membutuhkan, proses konsultasi dilakukan secara daring dan obat yang diresepkan dikirim ke alamat pasien menggunakan jasa ekspedisi. Jumlah pasien poliklinik online dalam 1 hari kurang lebih sebanyak 10 pasien. Proses edukasi obat secara tatap muka terjadi pada saat pasien menerima obat dari petugas farmasi yang bertugas saat itu, namun untuk pasien poliklinik online edukasi obat tidak terjadi mengingat obat dikirim menggunakan jasa ekspedisi. Untuk menjamin pemahaman pasien poliklinik online atas obat yang diterima, dibutuhkan suatu sarana edukasi obat bagi pasien poliklinik online.
16
Sarana edukasi obat tersebut diharapkan mampu meningkatkan pemahaman pasien atas obat yang diterima, meningkatkan kepatuhan pasien dalam menggunakan obat, meningkatkan keberhasilan terapi dan mencegah terjadinya reaksi obat yang tidak dikehendaki.
3. Belum optimalnya proses rekonsiliasi obat pada saat pasien pulang rawat inap pada tahun 2022 Rekonsiliasi obat merupakan proses membandingkan instruksi obat yang baru dengan instruksi obat sebelumnya. Rekonsiliasi obat dilakukan pada saat pasien admisi, pasien pindah ruang perawatan, dan pasien pulang. Rekonsiliasi obat bertujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan obat seperti duplikasi obat, obat tidak diberikan, kesalahan dosis, atau interaksi obat. Rekonsiliasi obat pada saat pasien pulang rawat inap dibutuhkan untuk menjamin pasien menerima dan menggunakan obat selama rawat jalan sesuai dengan instruksi dokter saat pemulangan pasien. Saat ini rekonsiliasi obat pasien pulang baru dapat dilakukan oleh Apoteker saat shift 1 (pukul 07.30 – 14.30), sementara untuk pasien yang pulang di atas jam tersebut, rekonsiliasi obat belum bisa dilakukan.
4. Tingginya angka kejadian insiden keselamatan pasien terkait obat LASA/NORUM di Instalasi Farmasi RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta pada Tahun 2021
Obat yang terlihat mirip dan terdengar mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look Alike Sound Alike/LASA) merupakan salah satu kelompok obat yang masuk ke dalam daftar obat High Alert. Sepanjang tahun 2021 di Instalasi Farmasi RSJPDHK terdapat 241 laporan insiden keselamatan pasien, 29 kejadian dari total 241 laporan (12%) tersebut merupakan insiden keselamatan pasien yang terkait dengan penggunaan obat NORUM/LASA. Penyiapan obat NORUM/LASA membutuhkan perhatian khusus untuk menjamin penyiapan obat tersebut sudah sesuai dengan resep. Dalam hal penyimpanan obat NORUM/LASA, obat tidak diletakkan berdekatan satu dengan lainnya untuk meminimalisir kemungkinan salah mengambil obat. Kesalahan dalam penyiapan obat dapat menyebabkan pasien menerima obat yang salah dan pasien memiliki resiko mengalami Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan.
17
3.1.1. Dampak Isu apabila Tidak Ditangani
Berikut adalah dampak isu apabila isu tersebut tidak ditangani:
Tabel 1. Dampak Isu apabila Tidak Ditangani
No. Isu Dampak Isu apabila Tidak Ditangani
1 Masih terjadinya ketidakcocokan
data stok obat di sistem informasi RS
dengan stok obat sesungguhnya di depo farmasi RSJPDHK Jakarta pada
tahun 2022
2 Belum adanya edukasi obat bagi
Pasien Poliklinik Online di Poli
Eksekutif Paviliun dr. Sukaman pada
tahun 2022
3 Belum optimalnya proses rekonsiliasi
obat pada saat pasien pulang rawat
inap pada tahun 2022
4 Tingginya angka kejadian insiden
keselamatan pasien terkait obat
LASA/NORUM di Instalasi Farmasi RS
Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita Jakarta pada Tahun
2021
3.1.2. Penapisan Isu
Pelayanan obat terhambat
Pasien rawat jalan maupun rawat inap harus menunggu obat lebih lama
Kepuasan pasien menurun
Kualitas pelayanan RSJPDHK menurun
Kepatuhan minum obat pasien poliklinik online rendah
Pasien beresiko salah menggunakan obat
Target terapi tidak bisa tercapai
Kondisi pasien mengalami perburukan
Pasien pulang rawat beresiko tidak menerima obat pulang dengan lengkap sesuai dengan instruksi dokter
Pasien pulang rawat tidak mengetahui obat apa saja yang dilanjutkan selama rawat jalan
Petugas farmasi beresiko salah menyiapkan obat
Pasien rawat inap beresiko salah menerima obat
Kepuasan pasien menurun
Kualitas pelayanan RSJPDHK menurun
Dari beberapa isu di atas, dilakukan penapisan isu untuk memperoleh isu utama. Metode penapisan isu yang dapat digunakan adalah dengan metode APKL yaitu dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria; Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif, dan Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
18
1
Masih terjadinya ketidakcocokan data stok obat di sistem informasi RS dengan stok obat sesungguhnya di depo farmasi RSJPDHK Jakarta pada tahun 2022
2 3 3 4 12 4
2
Belum adanya edukasi obat bagi Pasien Poliklinik Online di Poli Eksekutif Paviliun dr.
3 Belum optimalnya proses rekonsiliasi obat pada saat pasien pulang rawat inap pada tahun 2022 4
Tingginya angka kejadian insiden keselamatan pasien terkait obat LASA/NORUM di Instalasi
Farmasi RS Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita Jakarta pada Tahun 2021
4 5 4 5 18 1
Berdasarkan penapisan isu menggunakan metode APKL, maka isu yang terpilih adalah
“Tingginya angka kejadian insiden keselamatan pasien terkait obat LASA/NORUM di Instalasi Farmasi RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta pada Tahun 2021”.
Selanjutnya dilakukan analisis penyebab masalah terhadap isu terpilih, salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan penyebab masalah adalah metode Fish Bone.
19
No
Kriteria Jumlah Prioritas A P K L
Tabel 2. Penapisan Isu Menggunakan Metode APKL
Isu
Sukaman pada tahun 2022 4 4 3 4 15 3
4 4 4 16 2 4
Suppliers System
Tidak ada pembeda secara khusus pada kemasan obat yang mirip
Kemasan obat dari pabrik mirip
Proses penyiapan obat tidak sesuai dengan SPO yang ada
Tingginya angka
kejadian insiden
keselamatan pasien
terkait obat
Tulisan pada nama obat sekilas terlihat sama
Jumlah obat yang disiapkan dalam satu resep banyak
Tidak ada penanda secara khusus pada etiket obat LASA
Surrounding
Petugas tidak teliti dalam membaca nama obat di kotak penyimpanan obat
Petugas tidak teliti dalam membaca nama obat di etiket
Skills
LASA/NORUM di Instalasi Farmasi
RSJPDHK Jakarta
pada Tahun 2021
Dari metode fishbone di atas, dapat diketahui bahwa penyebab terjadinya isu adalah:
• Tidak ada pembeda secara khusus pada kemasan obat yang mirip
• Kemasan obat dari pabrik mirip
• Proses penyiapan obat tidak sesuai dengan SPO yang ada
• Tulisan pada nama obat sekilas terlihat sama
• Jumlah obat yang disiapkan dalam satu resep banyak
• Tidak ada penanda secara khusus pada etiket obat LASA
• Petugas tidak teliti dalam membaca nama obat di kotak penyimpanan obat
• Petugas tidak teliti dalam membaca nama obat di etiket
20
Gambar 2. Bagan Analisis FishBonePenyebab Isu
3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung
Terwujudnya SmartGovernance
Tabel 3. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS
Kategori Isu Penyebab Isu
Tidak ada pembeda secara khusus
-
Keterkaitan Penyebab Isu dengan
Kedudukan dan Peran PNS
Suppliers
pada kemasan obat yang mirip
Proses penyiapan obat tidak sesuai
dengan SPO yang ada
Kemasan obat dari pabrik miripSystem
Tidak sesuai dengan kewajiban ASN
(Manajemen ASN) yaitu
melaksanakan tugas kedinasan
dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab.
Surrounding
Tulisan pada nama obat sekilas
terlihat sama
Jumlah obat yang disiapkan dalam
satu resep banyak
Tidak ada penanda secara khusus
pada etiket obat LASA
-
-
Tidak sesuai dengan kode etik dan
kode perilaku ASN (Manajemen
ASN) yaitu menggunakan kekayaan
dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien
Skills
Petugas tidak teliti dalam
membaca nama obat di kotak
penyimpanan obat
Petugas tidak teliti dalam
membaca nama obat di etiket
Tidak sesuai dengan kode etik dan
kode perilaku ASN (Manajemen
ASN) yaitu melaksanakan tugas
dengan cermat dan disiplin
21
3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Berikut adalah alternatif pemecahan masalah berdasarkan penyebab masalah dari metode
fishbone:
Tabel 4. Alternatif penyelesaian masalah berdasarkan penyebab masalah
Penyebab masalah Alternatif penyelesaian masalah
Tidak ada pembeda secara khusus pada
kemasan obat yang mirip
Memberi kode warna pada obat dengan beberapa pilihan dosis
Kemasan obat dari pabrik mirip -
Proses penyiapan obat tidak sesuai dengan
SPO yang ada
Jumlah obat yang disiapkan dalam satu
resep banyak
Tulisan pada nama obat sekilas terlihat
sama
Tidak ada penanda secara khusus pada etiket obat LASA
Petugas tidak teliti dalam membaca nama obat di kotak penyimpanan obat
Petugas tidak teliti dalam membaca nama obat di etiket
Daftar rekomendasi penyelesaian masalah:
Resosialisasi SPO dan bila diperlukan dilakukan pembaharuan SPO
-
Menggunakan prinsip TALLmen Lettering agar lebih mudah dibedakan
Menambahkan keterangan tulisan “LASA” pada setiap etiket obat LASA
Menggunakan prinsip TALLmen Lettering agar lebih mudah dibedakan
Menggunakan prinsip TALLmen Lettering agar lebih mudah dibaca
1. Menggunakan prinsip TALLmen Lettering secara terintegrasi pada etiket obat, label nama obat di kotak penyimpanan obat, dan Sistem Informasi RS
2. Menambahkan keterangan tulisan “LASA” pada setiap etiket obat LASA
3. Memberi kode warna pada obat dengan beberapa pilihan dosis
4. Resosialisasi SPO dan bila diperlukan dilakukan pembaharuan SPO
Berdasarkan uraian di atas, diputuskan untuk menggunakan prinsip TALLmen Lettering secara terintegrasi pada etiket obat, label nama obat di kotak penyimpanan obat, dan Sistem Informasi RS sebagai gagasan penyelesaian masalah.
22
Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan
dalam pelaksanaan rancangan aktualisasi. Rangkaian kegiatan rancangan aktualisasi
adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan Format Label Nama Obat NORUM/LASA yang menggunakan prinsip
TALLmen Letter
2. Pengintegrasian Format Label Nama Obat NORUM/LASA yang sudah dibuat ke dalam Sistem Informasi RS
3. Uji coba penggunaan Format Label Nama Obat NORUM/LASA yang menggunakan
prinsip TALLmen Letter secara terintegrasi dalam Sistem Informasi RS
4. Sosialisasi kepada seluruh pegawai Instalasi Farmasi RSJPDHK
5. Evaluasi penggunaan Format Label Nama Obat NORUM/LASA yang menggunakan
prinsip TALLmen Letter
23
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Unit Kerja : Instalasi Farmasi RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta
Identifikasi isu : - Masih terjadinya ketidakcocokan data stok obat di sistem informasi RS dengan stok obat sesungguhnya di depo farmasi RSJPDHK Jakarta pada tahun 2022
- Belum adanya edukasi obat bagi Pasien Poliklinik Online di Poli Eksekutif Paviliun dr. Sukaman pada tahun 2022
- Belum optimalnya proses rekonsiliasi obat pada saat pasien pulang rawat inap pada tahun 2022
- Tingginya angka kejadian insiden keselamatan pasien terkait obat LASA/NORUM di Instalasi Farmasi RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta pada Tahun 2021
Isu yang dipilih : Tingginya angka kejadian insiden keselamatan pasien terkait obat LASA/NORUM di Instalasi Farmasi RS
Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta pada Tahun 2021
masalah : Menggunakan prinsip TALLmen Lettering secara terintegrasi pada etiket obat, label nama obat di kotak
Gagasan penyelesaian
penyimpanan obat, dan Sistem Informasi RS
24
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
1 Pembuatan
Format Label
Nama Obat NORUM/LASA
yang
menggunakan
prinsip TALLmen
Letter
1.Mengumpulkan data
nama obat NORUM/ LASA yang ada di
Instalasi Farmasi
RSJPDHK 2.Mengumpulkan data
literatur penulisan
TALLmen Letter
untuk obat-obat
tersebut
Terciptanya format
Label Nama Obat
NORUM/LASA yang
menggunakan
prinsip TALLmen
Letter Bukti:
-Daftar nama obat
NORUM/LASA yang
ada di Instalasi
Farmasi RSJPDHK
-Daftar penulisan
TALLmen Letter
dari literatur
-Format label nama
obat yang
menggunakan
Keterkaitan dengan Substansi
Mata Pelatihan Agenda 2
Saya akan mengumpulkan data
nama obat NORUM/LASA dengan
teliti dan penuh tanggung jawab
(Akuntabel/ Dapat dipercaya)
agar tidak ada obat yang
terlewat. Saya akan melakukan
penelusuran literatur dengan
sebaik mungkin (Kompeten/
Kinerja terbaik) dan saya akan
berkonsultasi dengan Kepala Unit
(Kolaboratif/Sinergi) agar
format yang dibuat sudah sesuai
dengan kaidah. Melalui
penelusuran literatur, saya akan
berusaha meningkatkan
pengetahuan saya di bidang ini
(Kompeten/Ahli di bidangnya)
Kontribusi terhadap
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan pembuatan
format label nama
obat NORUM/LASA
yang menggunakan
prinsip TALLmen
Letter
mengimplementasikan
nilai-nilai berAKHLAK
(Berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan
kolaboratif) sejalan
dengan misi RSJPDHK
menyelenggarakan
pelayanan dan
pengembangan
kardiovaskular
berkualitas dan
Kegiatan pembuatan
format label nama
obat NORUM/LASA
yang menggunakan
prinsip TALLmen
Letter
mengimplementasikan
nilai-nilai berAKHLAK
(Berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan
kolaboratif) akan
memperkuat nilai
budaya RSJPDHK
Integrity, Competence, Reliability, dan Excellence
25
Tabel 5. Matriks Rancangan Aktualisasi
2 Pengintegrasian
Format Label
Nama Obat
NORUM/LASA yang sudah
dibuat ke dalam
3.Membuat format
label nama obat
NORUM/ LASA sesuai
dengan prinsip
TALLmen Letter
1.Menyiapkan materi
koordinasi dan
format label nama
obat NORUM/LASA
sesuai dengan
prinsip TALLmen
prinsip TALLmen
Letter agar saya dapat membantu rekan
sejawat saya (Harmonis/
Peduli) yang membutuhkan
solusi terkait hal ini.
diharapkan mampu
membantu
terwujudnya visi
“Menjadi Pusat
Kardiovaskular
Saya akan membuat format nama
obat dengan prinsip TALLmen
Letter sebagai salah satu inovasi
(Adaptif/Inovasi) dan
kontribusi saya (Loyal/ Kontribusi) kepada Instalasi
Farmasi untuk meningkatkan
kualitas pelayanan obat
(Berorientasi pelayanan/ Kualitas).
Berkualitas Setara
Asia”
Terintegrasinya
format label nama
obat NORUM/ LASA
sesuai dengan
prinsip TALLmen
Letter di dalam
Saya akan bekerja sama dengan
bagian IT RS (Kolaboratif/
Kesediaan bekerjasama) untuk
memfasilitasi integrasi format
nama obat yang baru ke dalam
Sistem Informasi RS dan saya
juga akan menerima dan
Kegiatan koordinasi
dengan bagian IT
RSJPDHK untuk
integrasi Format Label
Nama Obat
NORUM/LASA yang
sudah dibuat ke
Kegiatan koordinasi
dengan bagian IT
RSJPDHK untuk
integrasi Format Label
Nama Obat
NORUM/LASA yang
sudah dibuat ke
26
dibuat sebelumnya
Sistem Informasi RS Letter yang sudah
Sistem Informasi
RS Bukti:
-Notulensi kegiatan
koordinasi
-Foto kegiatan
koordinasi
menghargai masukan dan saran
dari pihak IT RS (Harmonis/ Perbedaan). Sebelum proses
koordinasi, saya akan menyiapkan
materi dan diri saya agar proses
koordinasi dapat berjalan dengan
lancar (Akuntabel/Dapat
dipercaya).
dalam Sistem
Informasi RS
mengimplementasikan
nilai-nilai berAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) sejalan
dalam Sistem
Informasi RS
mengimplementasikan
nilai-nilai berAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) akan
2.Melakukan
koordinasi dengan
bagian IT RS
3.Memasukkan format
label nama obat
NORUM/ LASA sesuai
dengan prinsip
TALLmen Letter ke
dalam Sistem
Informasi RS
Selama proses koordinasi dan
memasukkan format label nama
obat yang baru ke dalam Sistem
Informasi RS, saya akan berusaha
memberikan kontribusi secara
aktif (Loyal/Kontribusi) dan
menunjukkan sikap antusias
(Adaptif/ Antusias) terhadap
penjelasan dari bagian IT RS.
Melalui koordinasi ini, saya akan
meningkatkan pengetahuan saya
tentang Sistem Informasi RS
(Kompeten/Learning agility)
dengan misi RSJPDHK
menyelenggarakan
pelayanan dan pengembangan
kardiovaskular
berkualitas
memperkuat nilai
budaya RSJPDHK
Integrity, dan Competence
27
3 Uji coba
penggunaan
Format Label
Nama Obat
NORUM/LASA yang
menggunakan
prinsip TALLmen
Letter secara
terintegrasi
dalam Sistem
Informasi RS
1.Melakukan
koordinasi dengan
bagian IT RS untuk
menentukan waktu
pelaksanaan uji coba
2.Menyiapkan hal-hal
yang dibutuhkan
untuk uji coba
penggunaan format
label nama obat yang baru.
3.Melakukan
penggantian format
nama obat dalam
Sistem Informasi RS
untuk menunjang integrasi format
nama obat yang baru agar
kualitas pelayanan obat dapat
meningkat (Berorientasi
pelayanan/Kualitas).
Tersedianya
Format Label Nama
Obat NORUM/LASA
yang
menggunakan
prinsip TALLmen
Letter secara
terintegrasi dalam
Sistem Informasi
RS
Saya akan mengikuti
kesanggupan dari bagian IT RS
dalam melakukan uji coba
sekalipun itu di luar jam kerja
saya (Loyal/Dedikasi).
Kegiatan uji coba
penggunaan Format
Label Nama Obat
NORUM/LASA yang
menggunakan prinsip
TALLmen Letter
Kegiatan uji coba
penggunaan Format
Label Nama Obat
NORUM/LASA yang
menggunakan prinsip
TALLmen Letter
Saya akan menyiapkan hal-hal
yang dibutuhkan untuk uji coba
dengan sebaik mungkin
(Kompeten/Kinerja terbaik)
agar uji coba berjalan lancar.
secara terintegrasi
dalam Sistem
Informasi RS
mengimplementasikan
secara terintegrasi
dalam Sistem
Informasi RS mengimplementasikan
Bukti:
-Pemberitahuan
waktu uji coba
-Screenshot nama
obat dalam Sistem
Informasi RS
Selama proses uji coba saya akan
bersemangat, menunjukkan sikap
antusias (Adaptif/Antusias) dan
berusaha menyesuaikan diri
nilai-nilai berAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) sejalan
dengan misi RSJPDHK
nilai-nilai berAKHLAK (Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) akan memperkuat nilai
28
4.Mengganti label
nama obat pada
kotak penyimpanan
obat dengan format yang baru
sebelum dan sesudah uji coba
-Foto label nama
obat pada kotak
penyimpanan obat
sebelum dan sesudah uji coba
dengan situasi dan kondisi hasil uji coba di lapangan (Harmonis/ Selaras). Saya akan melakukan
penggantian format nama obat
dalam Sistem Informasi RS untuk
meningkatkan kualitas pelayanan
(Berorientasi pelayanan/
Kualitas) yang diberikan kepada
masyarakat. Saya akan mengganti label nama
obat pada kotak penyimpanan
obat dengan format yang baru
dengan teliti dan penuh tanggung
jawab (Akuntabel/ Dapat
dipercaya) dan meminta
bantuan kepada rekan sejawat
untuk saling mengecek
kesesuaian label nama obat
(Kolaboratif/sinergi).
menyelenggarakan
pelayanan dan pengembangan
kardiovaskular
berkualitas dan
diharapkan mampu
membantu
terwujudnya visi
“Menjadi Pusat
Kardiovaskular
Berkualitas Setara
Asia”
budaya RSJPDHK
Integrity, Competence, Reliability, dan Excellence
29
4 Sosialisasi
kepada seluruh pegawai
Instalasi Farmasi
RSJPDHK
1.Menentukan waktu
dan mekanisme sosialisasi
2.Membuat undangan
dan materi sosialisasi
-Terselenggaranya
sosialisasi kepada
seluruh pegawai
Instalasi Farmasi
RSJPDHK
-Seluruh pegawai
Instalasi Farmasi
RSJPDHK
memahami Format
Label Nama Obat yang baru
Saya akan tetap melakukan
sosialisasi sekalipun waktu
sosialisasi berada di luar jam
kerja saya (Loyal/Dedikasi).
Kegiatan sosialisasi
kepada seluruh
pegawai Instalasi
Farmasi RSJPDHK
mengimplementasikan
Kegiatan sosialisasi
kepada seluruh
pegawai Instalasi
Farmasi RSJPDHK
mengimplementasikan
Saya akan berusaha membuat
materi sosialisasi dengan inovatif
(Adaptif/Inovasi) dan menarik
agar peserta sosialisasi dapat
lebih mudah memahami materi
(Akuntabel/Dapat dipercaya).
nilai-nilai berAKHLAK
(Berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan
kolaboratif) sejalan
dengan misi RSJPDHK
nilai-nilai berAKHLAK
(Berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) akan
memperkuat nilai
3.Melakukan sosialisasi
Bukti:
-Undangan, materi, absensi, notulensi
sosialisasi
-Foto kegiatan
sosialisasi
Saya akan melakukan sosialisasi
format nama obat yang baru
kepada seluruh pegawai Instalasi
Farmasi untuk meningkatkan
pemahaman petugas farmasi
(Kompeten/ Learning agility),
mengajak seluruh peserta
sosialisasi saling melengkapi
(check&re-check) satu sama
lainnya (Kolaboratif/ Sinergi)
menyelenggarakan
pelayanan dan
pengembangan
kardiovaskular
berkualitas
budaya RSJPDHK
Competence dan Excellence
30
5 Evaluasi
penggunaan
Format Label
Nama Obat
NORUM/LASA
yang menggunakan
prinsip TALLmen
Letter
1.Berkonsultasi dengan
mentor terkait
pembuatan formulir
evaluasi
-Terciptanya
formulir evaluasi
-Tersedianya
perbandingan
angka kejadian
insiden
keselamatan pasien
sebelum dan
sesudah format
yang baru
digunakan
dan meningkatkan kualitas
pelayanan (Berorientasi
pelayanan/ Kualitas) yang
diberikan kepada pasien. Selama
sosialisasi saya akan menerima
dan menghargai masukan dan
saran dari seluruh peserta
sosialisasi (Harmonis/ Perbedaan).
Saya akan berkonsultasi dengan
atasan untuk memohon arahan
dan masukan (Loyal/
Komitmen) dalam membuat
formulir evaluasi (Kolaboratif/
Kesediaan Kerjasama) agar
formulir evaluasi dapat dibuat
dengan baik (Kompeten/
Kinerja terbaik). Saya akan
menghargai perbedaan
pandangan (Harmonis/
Perbedaan) selama proses
konsultasi dengan harapan
Evaluasi penggunaan
Format Label Nama
Obat NORUM/LASA
yang menggunakan
prinsip TALLmen
Letter
mengimplementasikan
nilai-nilai berAKHLAK
(Berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan
kolaboratif) sejalan
Evaluasi penggunaan
Format Label Nama
Obat NORUM/LASA
yang menggunakan
prinsip TALLmen
Letter
mengimplementasikan
nilai-nilai berAKHLAK
(Berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) akan
31
2.Membuat formulir evaluasi
3.Melakukan evaluasi
-Tersedianya kesimpulan hasil
evaluasi
perbedaan tersebut dapat saya
ambil manfaatnya agar evaluasi
ini bisa terlaksana dengan optimal
(Kompeten/ Kinerja terbaik).
dengan misi RSJPDHK menyelenggarakan
pelayanan dan pengembangan
Bukti:
-Lembar konsultasi
-Formulir evaluasi
-Foto kegiatan
evaluasi
-Data kejadian insiden
keselamatan pasien
Saya akan membuat formulir dan
melakukan evaluasi dengan
sebaik mungkin (Kompeten/
Kinerja terbaik) dan inovatif
(Adaptif/ Inovasi) agar proses
evaluasi dapat berjalan lancar.
kardiovaskular
berkualitas
memperkuat nilai budaya RSJPDHK Competence, Reliability dan Excellence
4.Mengumpulkan data
kejadian insiden
keselamatan pasien
sebelum dan sesudah format yang
baru digunakan
5.Menganalisa hasil evaluasi dan membandingkan
angka kejadian
sebelum dan sesudah format yang baru
digunakan
Saya akan mengumpulkan data
kejadian insiden keselamatan
pasien sebelum dan sesudah
format yang baru digunakan, menganalisa hasil evaluasi dan
hasil perbandingan apa adanya
sesuai fakta (Akuntabel/
Transparan), agar perbaikan ini
dapat meningkatkan kualitas
32
insiden keselamatan pasien sebelum dan sesudah format yang baru digunakan
pelayanan obat (Berorientasi pelayanan/Kualitas).
33
4.2.
Penjadwalan
Rancangan aktualisasi ini akan dilakukan mulai tanggal 22 Juni sampai dengan 27 Juli 2022
bertempat di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta
Tabel 6. Rencana Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan Juni Juli IV V I II III IV
1 Pembuatan Format Label Nama Obat NORUM/LASA yang
menggunakan prinsip TALLmen Letter
2 Pengintegrasian Format Label Nama Obat NORUM/LASA yang
sudah dibuat ke dalam Sistem Informasi RS
3 Uji coba penggunaan Format Label Nama Obat NORUM/LASA
yang menggunakan prinsip TALLmen Letter secara terintegrasi dalam Sistem Informasi RS
4 Sosialisasi kepada seluruh pegawai Instalasi Farmasi RSJPDHK
5 Evaluasi penggunaan Format Label Nama Obat NORUM/LASA yang menggunakan prinsip TALLmen Letter
4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Para pihak yang terlibat dan perannya masing-masing dalam kegiatan aktualisasi dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 7. Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi
No. Para Pihak Peran dalam aktualisasi
1 Mentor Memberikan arahan, masukan, dukungan, dan saran selama proses aktualisasi
2 Coach Memberikan arahan, masukan, dukungan, dan saran selama proses aktualisasi
3 IT RSJPDHK Memfasilitasi integrasi rancangan aktualisasi ke dalam Sistem Informasi RSJPDHK
4 Seluruh pegawai Instalasi Farmasi
RSJPDHK Jakarta
Memberikan kritik dan saran atas inovasi yang diusulkan oleh peserta
34
Daftar
Pustaka
1. Kepala LAN. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang
Pelatihan dasar CPNS.
2. Menkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
3. Menkes RI. 2020. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan
Kita Jakarta.
4. MenPANRB. 2021. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Jabatan Fungsional Apoteker
5. MenPANRB. 2021. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer
BrandingASN
6. Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
7. Pemerintah Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
8. Situs resmi Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, diakses pada tanggal 8 Juni 2022 pukul
13.00, melalui https://www.pjnhk.go.id/profil/visi-misi
35