LAPORAN SEMINAR RANCANAGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 2
OPTIMALISASI PENDOKUMENTASIAN REKONSILIASI OBAT PASIEN
RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU Dr. H.A. ROTINSULU BANDUNG
DISUSUNOLEH: apt. RAINAPUTRIMARISTA, S.Farm NIP. 199402192022032003
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIANKESEHATANRI 2022
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PENDOKUMENTASIAN REKONSILIASI OBAT PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU Dr. H.A. ROTINSULU BANDUNG
Telahdi seminarkan Tanggal 22Juni 2022,diBapelkes Cikarang
LEMBAR PENGESAHAN
OPTIMALISASI
MENTOR Ahmad Wajedi, S.Pd. M.Kes Dwiharny, S.Farm. Apt. 196911121989031002 198301232009122001 PENGUJI Khaerudin, S.Kep, Ners, MKM 197011011995011002
COACH
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil’alamin,pujidansyukursayapanjatkankehadiratAllahSWT atasberkatdanrahmat-Nya,akhirnyarancanganaktualisasiinidapatterselesaikantepat padawaktunya.ShalawatsertasalamselalutercurahkankepadaNabiMuhammadSAW.
Adapun maksud dan tujuan rancangan aktualisasi ini berjudul “Optimalisasi
Pendokumentasian Rekonsiliasi Obat Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Paru Dr. H.A.
Rotinsulu Bandung” yaitu memenuhi salah satu penilaian Pelatihan Dasar CPNS KementerianKesehatantahun2022
Penulisan rancangan aktualisasi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan banyak pihak,baiksecaralangsungmaupuntidaklangsung.Olehkarenaitu,sayadenganpenuh kesungguhandankerendahanhati menyampaikanterimakasihyang sedalam-dalamnya kepada:
1. IbuDwiharnyS.Farm,Apt.selakukepalaInstalasiFarmasiRumahSakitParuDr.
H.A Rotinsulu Bandung sekaligus mentor yang membimbing dan memberi masukan
2. Bapak Ahmad Wajedi, S. Pd. M.Kes selaku coachyang selalu memberikan ilmu, masukan, danarahanselamakegiatanaktualisasi
3. BapakKhaerudin,S.Kep.,Ners.,MKMselakupengujiyangmemberikanmasukan yang membangun
4. Orang tuatercintayangtelahmendukung danselalumendoakanselamaini.
5. Semuapihak yangtidakdapat disebutkansatu persatu atas bantuannya.
Dalam penulisan rancangan aktualisasi ini banyak mendapat kesulitan dan hambatan,sehinggamasihjauhdarisempurna.Untukitu,sayamengharapkankritikdan saranyang membangundari semuapihak.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas semua amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan rancangan akualisasi ini, dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Bandung, Juni 2022
Penulis
i
ii DAFTAR ISI Kata Pengantar......................................................................................................i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iii DAFTAR GAMBAR iv BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1 1.1. Latar Belakang.........................................................................................1 1.2. Tujuan....................................................................................................2 1.3. Manfaat..................................................................................................3 BAB II PROFIL INSTANSI......................................................................................4 2.1. Visi danMisi............................................................................................4 2.2. Nilai-Nilai Organisasi.................................................................................4 2.3. Tugas Organisasi.....................................................................................5 2.4. UraianTugas Jabatan...............................................................................8 BAB III ANALISIS ISUDALAMPELAKSANAANTUGAS.............................................11 3.1. IdentifikasidanAnalisisIsuAktual............................................................11 3.2. KeterkaitanPenyebabIsudenganKedudukandanPeranPNS untuk Mendukung TerwujudnyaSmartGovernance.......................................................16 3.3. Alternatif PemecahanMasalahsebagai Gagasan........................................18 BAB IV RANCANGANAKTUALISASI.......................................................................20 4.1. Nilai-Nilai PNS.........................................................................................20 4.2. RancanganAktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS..............................................22 4.3. Penjadwalan...........................................................................................30 4.4. ParaPihakyangTerlibatdan PeranandalamAktualisasi.............................30 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................31
iii
Tabel 3.1.1 IdentifikasiIsu...................................................................................11 Tabel 3.1.2 TabelAnalisis IsuBerdasarkanKriteriaAPKL........................................16 Tabel 4.2.1 Matriks RancanganKegiatanAktualisasi...............................................22 Tabel 4.3. 1Penjadwalan.....................................................................................30 Tabel 4.4.1 Pihak yangTerlibatdanPeranandalamAktualisasi...............................30
DAFTAR TABEL
iv
Gambar2.3. 1 StrukturOrganisasi RSPDr. H.ARotinsuluBandung 7 Gambar2.4 1 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSP Dr.H. A. RotinsuluBandung10 Gambar3.3. 1 DiagramFishbone..........................................................................18
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar NegaraRepublikIndonesiatahun1945,makaperludibangunAparturSipil(ASN) Negara yang memiliki integritas, professional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serata perekat dan pemersatu bangsa. ASNyang dimaksud merupakan profesi bagi pegawai negeri sipildanpegawaipemerintahdenganperjanjiankerjayangbekerjapadainstansi pemerintah.SalahsatucaramelakukanmanajemenASNyaitudenganPelatihan Dasar CalonPNS.[1]
Lembaga Administrasi Negara (LAN) adalah Lembaga non kementerian yang diberikan kewenangan melakukan pengkajian, Pendidikan, dan pelatihan ASNtermasukcalonPNS.PelatihanDasarCPNSadalahPendidikandanpelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakrer kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalise serta kompetensi bidang[2]. Setelah mengikuti Pelatihan Dasar CPNS peserta diharapkan mampu untuk menerapkan materi nilai-nilai PNS BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Konpeten, Harmonis,Loyal,Adaptif,danKolaboratif)sertamanajemenASNdanSmartASN untuk mendukungterciptanya SmartGovernance.
Kemampuan dalam mengidentifikasi kondisi nyata yang terjadi di lingkungankerjadansecaraspesifikterkaitdengantuntutanpelakasanaantugas jabatannya kemudian mengangkat menjadi suatu isu dan harus dipecahkankan melalui gagasan kreatifnya merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran.
1
MenurutPeraturanMenteriKesehatanNo.72tahun2016tentangStandar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit,Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
meliputi dua kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan sediaa farmasi, alat Kesehatan, dan bahan medis habis pakai
(BMHP) dan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan farmasi klinik diantaranya Visite. Visite merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan
Apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga Kesehatan untuk mengamati kondisi klinis pasien secara langsung, dan mengkaji masalah terkait obat, memantau terapi obat dan reaksi obat yang tidak dikehendaki, meningkatkan terapiobatyangrasional,menyajikaninformasiobatkepadadokter,pasienserta professional Kesehatan lainnya[3]. Salah satu yang menjadi kegiatan visite
Apoteker adalahrekonsiliasi obat.
Rekonsiliasi obat merupakan salah satu kegiatan farmasi klinik untuk mendapatkan daftar obat yang sedang digunakan secara rinci dan membandingkan dengan instruksi dokter untuk memastikan informasi yang akurat tentang obat yang digunakan pasien sehingga mencegah kesalahan penggunaan obat[3]. Mengingat pentingnya dokumentasi kegiatan ini, telah dilakukandokumentasi rekonsiliasi padarekammedis.
Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu Bandung telah menerapkan elektronik rekam medis (e-rekam medis) untuk catatan pelayanan pasien. Dokumentasi untuk kegiatan farmasi klinik yang ada di e-rekam medis yaitu Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT) dan rekonsiliasi obat. Untuk pengisisandandokumentasiCPPTtelahtersajidalame-rekammedis.Akantetapi dokumentasi kegiatan rekonsiliasi obat pasien rawat inap belum dilakukan pada e-rekammedis.
Dari keadaan di atas maka rancangan aktualisasi yang diusulkan penulis yaitu optimalisasi pendokumentasian rekonsiliasi obat pada pasien rawat inap di RumahSakit ParuDr. H.A. RotinsuluBandung.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umum yang diharapkan tercapai setelah dilaksanakannya aktualisasi ini
yaitu peserta mampu menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan
2
1.2.2.
menerapkannilai-nilaidasarPNSBerAKHLAK(BerorientasiPelayanan,Akuntabel, Kompeten, Harmonis,Loyal, Adaptif,danKolaboratif).
Terdokumentasinyakegiatanfarmasi klinikdi elektronik rekammedis.
1.3.1.
Penulis mendapatkan pemahaman mengenai cara identifikasi isu hingga memberikangagasansehinggadapatmenjadiPNSyangdapatmenerapkannilainilai dasar BerAKHLAK
1.3.2.
Kegiatan aktualisasi melatih PNS yang nantinya dapat membentuk lingkungan kerja yang dapat melakukan perbaikan dan pengembangan kinerja sehingga dapat mencapai visimisirumahsakit
3
Tujuan Khusus
1.3. Manfaat
Bagi Penulis
Bagi Unit Kerja
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1.Visi dan Misi
2.1.1. Visi Rumah Sakit
Menjadi Rumah Sakit Paru dengan Kualitas Prima dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian yang unggul dalam Biomolekuler danInvasifParupadaTahun2024
2.1.2. Misi Rumah Sakit
1. Memberikan Pelayanan Prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggandankeselamatanparu
2. Memberikan Pelayanan Prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggandankeselamatanpasien
3. Menyelenggarakan Pelayanan Paru yang unggul dalam biomolekuler daninvasifparu
4. MeningkatkankemandirianRumahSakit
5. Menyelenggarakan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, dan PengembanganIlmudiBidang KesehatanParu
2.2.Nilai-Nilai Organisasi
Tata Nilai RumahSakit,yaitu PRIMA
1. Profesionalisme
Dalam memberikan pelayanan kesehatan harus sesuai dengan standar kompetensi dengan didukung oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku ygmumpuni.
2. Ramah
Bersikap memuliakan pasien dan keluarga pasien dengan perilaku yang bersahabat.
3. Inovasi
Bersikap kreatif memanfaatkan kemajuan teknologi yang memungkinkan pasien dan keluarga pasien lebih mudah dan lebih nyaman dalam memperolehlayanankesehatan.
4
4. Melayani
Suatu sikap kerja yang menegaskan bahwa setiap karyawan rumah sakit
pada dasarnya adalah pelayan kesehatan masyarakat, bukan dilayani. Bersikap responsif dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan kesehatansesuai standar.
5. Amanah
Bekerja sebaik-baiknya sesuai tugas pokok dan fungsi serta batas kewenanganyang telahditetapkan.
2.3.Tugas Organisasi
2.3.1. Tugas Rumah Sakit[4]
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 tahun 2020 tentang OrganisasidanTataKerjaRumahSakitParuDr.H.A.RotinsuluBandung, Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu Bandung mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan Kesehatan perorangan secara paripurna dengankekhususanpelayananKesehatandi bidang penyakitparu.
2.3.2. Fungsi Rumah Sakit[4]
Dalam melaksanakan tugasnya, Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung menyelenggarakanfungsi:
1. Penyusunanrencana, program, dananggaran
2. Pengelolaan penyalanan medis dan penunjang medis dengan kekhususandi bidangpenyakitparu
3. Pengelolaanpelayanankeperawatan
4. Pengelolaanpelayanannonmedis
5. PengelolaanPendidikandanpelatihandengankekhususanpelayanan Kesehatandi bidangpenyakitparu
6. Pengelolaan, penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengankekhususanpelayananKesehatandi bidang penyakitparu
7. Pengelolaankeuangandanbarang miliknegara
8. Pengelolaanlayananpengadaanbarang/jasa
9. Pengelolaansumberdayamanusia
10.Pelaksanaanurusanhukum, organisasi,danhubunganmasyarakat
11.PelaksanaanKerjasama
5
12.Pengelolaansisteminformasi
13.Pemantauan, evaluasi, danpelaporan
14.Pelaksanaanurusanadministrasi rumahsakit
6
7
2.3.3. Struktur Organisasi Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rontinsulu Bandung[5]
Gambar
2.3. 1 Struktur Organisasi RSP Dr. H.A Rotinsulu Bandung
2.4.Uraian Tugas Jabatan
2.4.1. Tugas Jabatan
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesi Nomor 12 tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional Apoteker, tugas Jabatan Fungsional Apoteker yaitu melaksanakan
Praktik Kefarmasian yang meliputi penyusunan rencana Praktik Kefarmasian, pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP, pelayanan farmasi klinik, sterilisasi sentral, pelayanan farmasi khusus, serta penerapan kajian farmakoekonomi danujiklinik[6]
SasaranKinerjaPegawai(SKP) adalahsebagaiberikut:
1. Membuat laporan demi terlaksananya pengelolaan obat infeksi untuk menunjang programpemerintah(PPRA)
2. MelaksanakanpengelolaanobatdaruratdiluarGudangfarmasi/depo
3. Melaksanakan pengisian rekam medis elektronik lengkap oleh PPA Apoteker pada hari kerja
4. Melakukanpelayananobatdenganwaktutunggupelayananobatjadi <30menit
5. Mencegahadanya kejadiangagal klaimobat
6. Melaksanakanpelayananfarmasi sesuai SOP
7. Mencegahterjadinya kesalahanpemberianobat (medicationerror)
8. Melaksanakan pelabelan obat yang perlu diwaspadai (HighAlert Medication)
9. Menyusun surat pesanan dalam rangka pengadaan sediaan farmasi, alat Kesehatan, danBMHP
10.Melaksanakanverifikasiberitaacarapenerimaansediaanfarmasi,alat Kesehatan, danBMHP
11.Melaksanakan pengesahan berita acara penerimaan sediaan farmasi, alat Kesehatan, danBMHP
12.Melaksanakan verifikasi berita acara pengembalian barang (retur) sediaanfarmasi,alatKesehatan,danBMHPyangtidaksesuaidengan persyaratan/spesifikasi
13.Melakukan pengesahan berita acara pengembalian barang (retur) sediaanfarmasi,alarKesehatan,danBMHPyangtidaksesuaidengan pesyaratan/spesifikasi
8
14.Melaksanakan penyimpanan sediaan farmasi, alat Kesehatan, dan BMHP sesuai standar
15.Melaksanakanperencanaandanrelokasi obat
16.Melaksanakan kajian stok opname sediaan farmasi, alat Kesehatan, danBMHP
17.Melaksanakan pendataan dan telaah terhadap pengelolaan sediaan farmasi, alat KesehatandanBMHPsesuai kebijakanpemerintah
18.Melaksanakan pendataan dan telaah terhadap hasil monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat Kesehatan, dan BMHP
19.Melaksanakantelaah/pengkajianresep
20.Melakukan pemeriksaan dan penyerahan obat disertai pemberian informasi
21.MelaksanakanpenelurusanRiwayatpenggunaanobatdanrekonsiliasi obat pasienrawatinapkhususnya pada harikerja
22.Melaksanakanpelayananinformasi obatsecaraaktif danpasif
23.Menyusun materi penyebarluasan informasi melalui leaflet/brosur/bulletin/poster
24.Melaksanakankonselingpenggunaanobatkhusus
25.Melaksanakanvisiterawat inap
26.Melaksanakanpemantauanterapi obat pasienrawat inap pada CPPT
27.Melaksanakanmonitoring efek sampingobat sertapelporannya
28.Melaksanakanevaluasi penggunaanobat antibiotic
29.Melaksanakantelaahprotokoldanpreparasisediaansitostatika
30.Melaksanakanreviewkegiatanfarmasi klinik
31.Melaksanakantelaahandata obatdanhargasecarafarmakoekonomi
32.Menyusun rekomendasi sediaan farmasi, alat Kesehatan, dan BMHP yang costeffective
9
10
2.4.2. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rontinsulu Bandung
Gambar 2.4 1 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSP Dr. H. A. Rotinsulu Bandung
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS
3.1.Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
3.1.1.
Identifikasi Isu
Idenifikasi isu dilakukan dengan Environmental Scanning observasi, pengamatan, selama orientasi, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, SKP, dan tugas langsung dari atasan. Setelah berkonsultasi dengan mentor dandipatkanisusebagai berikut
Tabel 3.1. 1 Identifikasi Isu
No Tugas/fungsi Kondisi Saat Ini Kondisi yang
diharapkan Isu
1 Melakukan dan
melaporkan
pelayanan resep
obat jadi rawat
jalan dengan
waktu tunggu
<30menit
Antrian pasien BPJS, umum, dan obat racikan masih dalam satu nomor antrian.
Hal ini merupakan
kondisi yang kurang
optimal karena ada
nomor antrian yang dilewat yang disebabkan penyiapan
obat belum selesai.
Obat racikan lebih
lama dikerjakan
karena perlu ada
proses peracikan.
pasien BPJS
memerlukan waktu
telaahreseplebihlama
karena perlu adanya
pengecekan Riwayat
penggunaanobatyang
Antrian pasien
BPJS, umum, dan obat racikan
dipisahkan agar
pasien dapat
mendapatkan
obat sesuai waktu
tunggunya
sehingga dapat
meningkatkan
kepuasan pelanggan.
Data waktu
tunggu pelayanan
obat dapat
diambil melalui
sistem agar dapat
mengefisienkan
waktu dan
mengurangi
beban untuk
Belum optimalnya pengaturan nomor antrian untuk pasien umum, BPJS, dan obat racikan yang berpengaruh pada waktu tunggu dan kepuasan
pelanggan
11
2 Melaksanakan
pengelolaan obat
darurat di luar
gudang
farmasi/depo
terkait dengan klaim
obatBPJS.Halinitentu
akan mengurangi
kepuasan pasien
terhadap waktu
tunggu pelayanan.
Selain itu, pencatatan
waktu tunggu
pelayanan obat
dilakukan secara
manual sehingga tidak
efisien, karena
petugas harus menulis
nama pasien serta
waktu tunggu setiap
meyerahkan obat.
Setelah ditulis, waktu
tunggu perlu di rekap
setiap bulannya untuk
pelaporan.
Untuk kondisi
kegawatdaruratan
diperlukan obat
emergensi yang disimpan pada trolley
emergency dan tersedia di semua
ruang rawat dan IGD.
Depofarmasiyangada
di RS Paru Dr. H.A.
Rotinsulu Bandung
terdiri dari depo
farmasi rawat jalan
dan depo farmasi
merekap waktu
tunggu sebagai
laporan.
Setiap
penggunaan obat pada trolley
emergency
dilaporkan ke
Instalasi Farmasi
agar obat
emergensi selalu terisi.
Belum optimal pelaporan
penggunaan obat pada trolley emergency
12
3 Melaksanakan penelusuran
rawat inap, dimana
pada ruang perawatan
dan IGD belum
tersedia depo farmasi.
Hal ini menyebabkan
kurangnya
pengawasan terhadap
penggunaan obat
emergensi di ruangan.
Mengingat pentingnya
obat emergensi untuk
kondisi
kegawatdaruratan
maka obat emergensi
tidakbolehkosongdan
harus selalu terisi jika
digunakan. Perlu
adanya laporan
penggunaan obat
emergensi ke Instalasi
Farmasi agar
penggunaan obat
tercatat dan segera
diganti sehingga tidak
terjadi kekosongan
saat akan digunakan.
Kondisi yang terjadi
sekarang pelaporan
penggunaan obat
emergensi tidak
dilakukan secara
maksimal.
Rekonsiliasi obat
merupakan salah satu Formulir rekonsiliasi sudah Belum optimalnya pendokumentasian
13
riwayat
penggunaan obat
dan rekonsiliasi
obat pasien rawat
inap
kegiatanfarmasiklinik, yaitu kegiatan untuk
mendapatkan daftar
obat yang sedang
digunakan secara rinci
dan membandingkan dengan instruksi
dokter untuk
memastikan informasi yang akurat tentang obat yang digunakan
pasien sehingga mencegah kesalahan penggunaanobat.
Rekonsiliasi obat pada pasien rawat inap, sudah dilakukan
dengan menulis formulir rekonsiliasi pada rekam medis pasien.
Rumah Sakit Paru Dr. H.ARotinsuluBandung
telah memanfaatkan tekonlogi elektronik rekam medis untuk
mencatat pelayanan pasien, termasuk kegiatanfarmasiklinik.
Pencatatan rekonsilaisi
obat belum diterapkan
pada elektronik rekam medis.
terhubung ke
dalam e-rekam
medis, terdapat
SOP tentang
rekonsiliasi obat
rekonsiliasi obat pasienrawat inap
14
Selain itu belum terdapat SOP tentang rekonsiliasi obat
3.1.2. Pemilihan Isu
Berdasarkanisuaktualyangyangtelahdidapatkan,selanjutnyadilakukanproses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan(APKL).TeknikAPKLyangdibuatadalahteknikyangdigunakanuntuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan metode skoring dan memperhatikanempat faktor,yaitu:
a. Aktual (A), yaitu isu yang masih terjadi dan belum terselesaikan hingga sekarang
b. Problematik(P),yaituisuyangmenyimpangdariharapanstandar,ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya
c. Kekhalayakan(K),yaituisuyangdiangkatsecaralangsungmenyangkuthajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompokkecil
d. Kelayakan (L),yaitu isuyang masuk akal(logis),pantas, realistis, dandapat dibahas sesuai dengantugas, hak, wewenang,dantanggung jawab.
Dalam menentukan prioritas masalah dengan metode APKL, teknik penilaiannya berdasarkanskla1-5,yaitu:
Nilai 5 adalah sangat tinggi nilai aktualnya, problematikanya, kekhalayakannya, dankelayakannya
Nilai 4 adalah tinggi nilai aktualnya, problematikanya, kekhalayakannya, dan kelayakannya
Nilai 3 adalah cukup tinggi nilai aktualnya, problematikanya, kekhalayakannya, dankelayakannya
Nilai 2 adalah kurang tinggi nilai aktualnya, problematikanya, kekhalayakannya, dankelayakannya
15
Nilai 1 adalah kurang nilai aktualnya, problematikanya, kekhalayakannya, dan kelayakannya
Berikut merupakanhasilpenetapanisu denganmetode APKL
1 Belum optimalnyapengaturan nomorantrianuntukpasienumum danBPJS yangberpengaruhpada waktutunggu dankepuasan pelanggan
2 Belumoptimalpelaporan penggunaanobatpadatrolley emergency
3 Belum optimalnya pendokumentasian rekonsiliasi obat pasienrawat inap
Urutan Prioritas
5 4 4 4 17 II
5 3 2 4 14 III
5 4 4 5 18 I
Sesuai hasil Analisa dengan metode AKPL maka dipilah isu mengenai belum optimalnyapendokumentasianrekonsiliasi obatpasienrawat inap.
3.2.Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk
Mendukung Terwujudnya SmartGovernance
Diperlukan ASN yang professional untuk mendukung terwujudnya Smart Governance, dimana ASN tersebut perlu memiliki nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Nilai-nilai tersebut perlu dilaksanakan dengan maksimal sehingga dapat memberikanpelayananyang primabagi masyarkat.
Pemanfaatan teknologi elektronik rekam medis (e-rekam medis) telah
dilaksanakan di Rumah Sakit Paru Dr. H.A Rotinsulu Bandung. Hal ini telah
mendukung terwujudnya Smart Governance, dimana pelayanan terintegrasi
16
No Isu A P K L Total Nilai
Tabel 3.1. 2 Tabel Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL
dalam satu layanan dan mudah diakses oleh pegawai yang membutuhkan data pasiendansesuai dengankewenangannya.
Sebagai Apoteker di Rumah Sakit kegiatan yang bisa dilakukan untuk mendukung terwujudnya smart governance salah satunya dengan cara
melakukan pelayanan kefarmasian dengan maksimal sesuai dengan nilai-nilai
BerAKHLAK.Halyangbisadilakukandengandapatmengobservasimasalahdan memberikangagasanuntukmelakukanperbaikan,Isuyangsedangdiobservasi saatiniyaituoptimalisasipendokumentasianrekonsiliasiobatpasienrawatinap.
Rekonsiliasi obat merupakan salah satu pelayanan Farmasi Klinis yang dilakukan oleh Apoteker di Rumah Sakit sebagai satu upaya untuk mencegah
terjadinya kesalahan dalam pemberian obat (medication error) dan perlu didokumentasikan.
Dengan adanya teknologi e-rekam medis yang telah berjalan di Rumah
Sakit Paru Dr. H.A Rotinsulu Bandung makaka perlu dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pendokumentasian rekonsiliasi obat dengan membuat formulir e-rekonsiliasi obatyangdapat diisi dandiakses melalue-rekammedis.
17
3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan
3.3.1. Analisis Penyebab Isu
Metode yang dilakukanuntuk analisis penyebab isu, yaitu menggunakanDiagramFishbone.Pendekatanfishboneberupaya memahami persoalandenganmemetakanisu berdasarkancabang-cabang terkait.Diagramfishbonemenekankanpada hubungansebab-akibat,sehingga disebut jugasebagaiCause-and-Effect.
DiagramFishbone
Man
Machine
Pekerjaan
kefarmasian yang
dilaksanakan banyak
Terbatasnya
jumlah
apoteker
Mengakses formulir rekonsiliasi
perlu melihat
rekam medis
Pencatatan rekam medis pasien telah dilakukan secara elektronik (e-rekam medis)
Kurang optimalnya
Penulisan rekonsialasi
belum masuk pada erekam medis Belum terdapat SOP
rekonsiliasi obat
Banyaknya item obat
yang ditulis pada formulir
rekonsiliasi obat
pendokumentasian rekonsiliasi obat pasien
rawatinap
Methode
18
Gambar 3.3. 1 Diagram Fishbone
3.3.2. Dampak jika masalah tidak diselesaikan
Rekonsiliasi obat merupakan kegiatan untuk mendapatkan daftar obat yang sedang digunakan secara rinci dan membandingkan dengan instruksi dokter untuk memastikan informasi yang akurat tentang obat yangdigunakanpasiensehinggamencegahkesalahanpenggunaanobat.
Pentingnya kegiatan rekonsiliasi ini perlu adanya standar operasional prosedur untuk memudahkan pegawai dan meminimalisir kesalahan dalampemberianobat.
Pendokumentasianrekonsiliasiperludilakukansebagaibuktitelah dilaksanakannya kegiatan. Era digital seperti sekarang telah dimanfaatkan untuk mempermudah pelayanan termasuk pelayanan Kesehatan. Penggunaan e-rekam medis telah berjalan, tetapi formulir rekonsiliasi masih bersifat manual. Sehingga untuk mengoptimalkan pelayanan dan mempermudah pendokumentasian perlu dibuat dokumen rekonsiliasi secaradigitalyang telahterhubung dengane-rekammedis.
Pencatatan hasil rekonsiliasi kurang efisien karena belum terintegrasi dalamelektronik rekammedis.
3.3.3. Alternatif Pemecahan Masalah
Gagasan isu yang diusulkan yaitu Optimalisasi Pendokumentasian
Rekonsiliasi Obat Pasien Rawat Inap, dengan tahapan kegiatan sebagai
berikut:
1. Pembuatan formulir elektronik rekonsiliasi obat (e-rekonsiliasi obat)
2. Pelaksanaanujicobapengisianformulire-rekonsiliasiobatpada elektronik rekammedis (e-rekammedis)
3. Pembuatan Standard Operational Procedure (SOP) visite Apoteker danrekonsiliasiobat
4. Soisalisasi hasil kegiatan
19
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1. Nilai-Nilai PNS [7]
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengeloaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia serta untuk melaksanakan kode etik dan perilaku ASN diperlukan keseragaman nilai-nilai dasar ASN. Presiden Republik Indonesia meluncurkan core values ASN
BerAKHLAKpadatanggal27 Juli 2021. Nilaidasaryang dimaksud adalah:
1. Berorientasi Pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasanmasyarakat.Denganpanduanperilaku
a. Memahami danmemenuhi kebutuhanmasyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif,dandapat diandalkan
c. Melakukanperbaikantiada henti
2. Akuntabel, yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Denganpanduanperilaku:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, danberintegrasi tinggi
b. Menggunakan kekayaan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, danefisien
c.Tidak menyalahgunakankewenanganjabatan
3. Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Dengan panduan perilaku:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lainbelajar
c. Melaksanakantugasdengankualitasterbaik
4. Harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Dengan panduan perilaku:
a. Menghargai setiaporangapapunlatarbelakangnya
b. Suka menolong oranglain
c. Membangunlingkungankerja yangkondusif
5. Loyal,yaituberdedikasidanmengutamakankepentinganBangsadanNegara.
Denganpanduanperilaku:
20
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta pemerintahanyang sah
b. Menjaga namabaiksesamaASN, pimpinan,instansi, dannegara
c. Menjaga rahasiajabatandannegara
6. Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan.Denganpanduanperilaku:
a. Cepat menyesuaikandirimenghadapi perubahan
b. Terus berinovasidanmengembangkankreativitas
c. Bertindak proaktif
7. Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis. Dengan panduan perilaku:
a. Memberi kesempatankepadaberbagaipihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalambekerja samauntuk menghasilkannilai tambah
c. Menggerakan pemanfaatanberbagai sumberdayauntuk tujuanbersama
21
No Kegiatan Tahapankegiatan Output / Evidence Keterkaitan dengan
Kontribusi
1. Pembuatan formulir elektronik
rekonsiliasi obat
(e-rekonsiliasi
obat)
1.1. Membuat janji bertemu dengan kepala instalasi farmasi
1.2.
diskusi mengenai rancangan formulir e-rekonsiliasi
dengan kepala
Instalasi Farmasi
substansi mata
pelatihanagenda 2
Jadwal Pertemuan Saya akan membuat janji pertemuan
dengan sopan, serta
terbuka menerima
terhadap visi
misi
organisasi
Kegiatan ini
merupakan
salah satu
kegiatan
Penguatan nilai organisasi
1.3.
formulir e-rekonsiliasi obat dengan rekan Apoteker
Rancangan
formulir erekonsiliasi obat
masukan untuk
melakukan
perbaikantiadahenti
agar tercapai hasil
yang maksimal
untuk
meningkatkan
mutu rumah
sakit, sesuai
dengan misi
Kegiatan ini
mengandung
Tata nilai dari
Rumah Sakit
Paru Dr. H.A
Rontinsulu
Bandung, yaitu
Undangan, Materi, Absensi, Notulensi
(Berorientasi
pelayanan)
Kemudian
mempersiapkan
rumah sakit, yaitu:
Memberikan
Pelayanan
Profesional, Ramah, Inovasi, Amanah
22
4.2. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Tabel 4.2. 1 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Melakukan
Rapat rancangan
1.4. Melaporkan hasil
rapat kepada kepala
instalasi farmasi
1.5. Membuat janji
bertemu dengan
kepalaInstalasi SIRS
1.6. Menyampaikan
formulir e-rekonsiliasi
obat yang akan
diterapkan ke dalam
e-rekammedis
1.7. Membuat janji
bertemu dengan programmer
1.8. Menyampaikan
formulir e-rekonsiliasi
obat yang akan di
diteapkan pada erekammedis
Formulir erekonsiliasi
obat
Jadwal
pertemuan
rancangan dengan
mencari literatur
yang relevan
(Kompeten) dan
membuat
rancangan dengan
Prima yang
berorientasi
kepada
kepuasan
pelanggan dan
Kesepakatan
formulir erekonsiliasi
obat
sungguh-sungguh
dancermatsehingga
tercapai hasil
maksimal
(Akuntabel).
keselamatan
pasien
Jadwal pertemuan
Kemudian
melakukan rapat
dengan apoteker
Formulir erekonsilaisi
obat sudah
diterapkan
dalam erekammedis
lainnya dan
menerima masukan
untuk mencapai
kesepakatan yang
mufakat (Loyal)
agar semua dapat
berkontribusi untuk
23
mendapat hasil yang
maksimal (Kolaboratif)
sehingga dapat
menciptakan
lingkungan kerja
yang kondusif (Harmonis)
Hasil sosialisasi dan
diskusi akan saya
laporkan kepada
kepala instalasi
farmasi denganjujur
sesuai dengan hasil
rapat (Akuntabel).
Saya akan
melakukan janji
pertemuan dengan
memintaizindengan
ramah, sopan, dan
terbuka untuk
24
2. Pelaksanaan uji coba pengisian
formulir erekonsiliasi obat pada elektronik rekam medis (erekammedis)
2.1. Melakukan uji coba
pengisian formulir erekonsiliasi obat pada e-rekammedis
Hasil uji coba
pengisian
formulir erekonsiliasi
obat pada erekammedis
melakukan
perbaikan
(Berorientasi
Pelayanan)
kemudian
menyampaikan
formulir erekonsiliasi yang
akan diterapkan
pada e-rekam medis
(Adaptif) pada tim
instalasi SIRS
(Kolaboratif)
Sayaakanmelalukan
uji coba pengisian
formulir erekonsiliasi pada e-
rekam medis
(Adaptif) yang
telahdibuatolehTim
Kegiatan ini
merupakan
salah satu
kegiatan untuk
meningkatkan
mutu rumah
Kegiatan ini
menandung
Tata nilai dari
Rumah Sakit
Paru Dr. H.A
Rontinsulu
Bandung, yaitu
coba
SIRS(Kolaboratif)
sakit, sesuai
25
2.2. Menyampaikan hasil uji coba kepada Feedback hasil uji
instalasi SIRS dan
perbaikan bila
diperlukan
2.3. Melakukan uji coba
kembali terhadap
pengisian formulir e-
rekonsiliasi obat pada
e-rekammedis
Hasil akhir
Hasil uji coba
disampaikan kepada
Tim SIRS dengan
jujur dan
bertanggung jawab
(Akuntabel) dan
menyampaikan bila
ada
perbaikan
dengan sopan agar
terbangun
lingkungan kerja
yang kondusif
(Harmonis) untuk
mendapatkan hasil
yang maksimal.
Melakukan uji coba
Kembali dengan
kualitas terbaik
(Kompeten)
dengan misi
rumah sakit,
yaitu: Memberikan
Pelayanan
Prima yang
berorientasi kepada kepuasan
pelanggan
dan keselamatan
pasien
Profesional, InovasiAmanah
26
3.1. Melakukanstudiliteratur Pemahaman
Saya akan
Kegiatan ini
Kegiatan ini
SOP visite
apoteker dan rekonsiliasi obat
3.2. Menyusun draft SOP
visiteapoteker
3.3. Menyusun draft SOP
rekonsiliasi obat
kegiatan visite
apoteker
Draft SOP apoteker
Draft SOP rekonsiliasi
obat
melakukan studi
literatur dengan
mencari sumber
yang relevan
(Kompeten)
kemudian Menyusun
draft SOP visite
Apoteker dan
rekonsiliasi obat
3.4. Mengkonsultasikan
draft SOP visite
apoteker dan rekonsiliasi obat pada kepalainstalasi
3.5. Melakukan revisi draft
SOP visite apoteker
danrekonsiliasi obat
Revisi draft SOP
dengan cermat dan
bertanggung jawab
(Akuntabel)
Melakukan
konsultasi
Hasil akhr
draft SOP visite apoteker dan rekonsiliasi
obat
(Kolaboratif) draft
SOP dengan sopan
dan menerima
perbaikan
(Berorientasi
merupakan
salah satu
kegiatan
untuk
meningkatkan
mutu rumah
sakit, sesuai
dengan misi
rumah sakit,
yaitu:
Memberikan
Pelayanan
Prima yang
berorientasi
kepada
kepuasan
pelanggan dan
menandung
Tata nilai dari
Rumah Sakit
Paru Dr. H.A
Rontinsulu
Bandung, yaitu
Profesional, Ramah, Amanah
27
3. Pembuatan draft
kegiatan
3.6. PengesahandraftSOP SOP yang
sudah
disahkan
Pelayanan) serta
bermusyawarah
hingga tercapai
mufakat (Loyal)
untukmencapaihasil
maksimal
Melakukan revisi
draft SOP dengan
jujur, bertanggung
jawab (Akuntabel)
dengan kualitas
terbaik(Kompeten)
keselamatan
pasien
4.3.
kepada seluruh apoteker untuk menghadiri sosialisasi
Jadwal pertemuan
Membuat undangan
dan menyampaikan
hasil serta sosialisasi
Kegiatan ini merupakan
salah satu
Kegiatan ini menandung
Tata nilai dari
4.4.
sudah ada dalam
sisteme-rekammedis
Absensi, Notulensi, Seluruh apoteker
mengetahui
dengan sopan, ramah
(Berorientasi
Pelayanan), Menyampaikan hasil
kegiatan dengan
kegiatan untuk
meningkatkan
mutu rumah
sakit, sesuai
dengan misi
Rumah Sakit
Paru Dr. H.A
Rontinsulu
Bandung, yaitu
Profesional,
28
4. Sosialisasi hasil
Membuat undangan
Sosialisasi formulir erekonsiliasi obat yang
4.5. Sosialisasi draft SOP
visite apoteker dan rekonsiliasi obat
pengisian
formulir erekonsiliasi
obat pada e-
rekammedis
Absensi, Notulensi, Seluruh
apoteker
mengetahui
SOP visite
apoteker dan
rekonsiliasi
obat
jujur sesuai dan
bertanggung jawab (Akuntabel)
Memberi tahu
apoteker lainnya
tentang cara
pengisian erekonsiliasi obat
pada e-rekam medis
hingga semua
apoteker dapat
mengoperasikan
dengan baik
(Kompeten)
rumah sakit, yaitu: Memberikan
Pelayanan
Prima yang
berorientasi
kepada
kepuasan
pelanggan dan
keselamatan
pasien
Ramah, Amanah
4.6. Evaluasi
Seluruh apoteker
paham akan
hasil sosialsasi
Melakukan evaluasi
hasil dengan jujur
dan bertanggung
jawab (Akuntabel)
29
hasil
No Kegiatan/TahapanKegiatan Bulan Keterangan
Juni Juli
5 1 2 3 4
1. Pembuatanformulire-rekonsiliasiobatpada elektronikrekammedis
2. Pelaksanaanujicobapengisiane-rekonsliasi obatpadaelektronikrekammedis
3. PembuatandraftSOP
4. Sosialisasihasilkegiatan
No ParaPihak Perandalamaktualisasi Keterangan
1. Mentor Memberikan masukan dan bimbingan di Instansi sehingga menghasilkan hasil yangmaksimal
2. Coach Memberikan masukan dan bimbingan di Lembaga Pelatihan sehingga menghasilkanhasilyangmaksimal
3. Apoteker di Rumah Sakit
Paru Dr. H.A
Rotinsulu
Memberikan masukan agar menghasilkanhasilyangmaksimal,serta sebagai user darihasilkegiatan
4. Tim Instalasi SIRS Sebagai media yang membuat program sehinggadapatmengaktualisasikanform rekonsiliasidie-rekammedis
30
4.3. Penjadwalan
Tabel 4.3. 1 Penjadwalan
4.4. Para Pihak yang Terlibat dan Peranan dalam Aktualisasi
Tabel 4.4. 1 Pihak yang Terlibat dan Peranan dalam Aktualisasi
DAFTAR PUSTAKA
[1] Presiden Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,” 2014.
[2] Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, “Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia No 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,” 2021.
[3] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Peraturan Menteri Kesehatan No 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit,” 2016.
[4] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Peraturan Menteri Kesehatan No. 69 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Paru Dr. H.A Rotinsulu Bandung,” 2020.
[5] Direktur Utama Rumah Sakit Paru Dr. H.A Rotinsulu, “Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu tentang Struktur Organosasi di Lingkungan Rumah Sakit Paru Dr. H.A Rotinsulu,” 2021.
[6] Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, “Peraturan Menteri dan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi No. 13 tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional Apoteker,” 2021.
[7] Kementerian Pendayagunaan Apartaur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, “Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 20 tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara,” 2021.
31
RANCANGAN AKTUALISASI
Optimalisasi Pendokumentasian Rekonsiliasi Obat Pasien Rawat
Inap di Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu Bandung
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN KEMENKES RI
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG PELATIHAN
TAHUN 2022
DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOL III ANGKATAN
2
PROFIL PESERTA
Nama: apt. Raina Putri Marista, S.Farm
NIP: 199402192022032003
Jabatan: Apoteker
Instansi: Rumah Sakit Paru Dr. H.A
Rotinsulu Bandung
PROFIL INSTANSI
VISI RUMAH SAKIT
Menjadi Rumah Sakit Paru dengan
Kualitas Prima dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian yang
unggul dalam Biomolekuler dan
Invasif Paru pada Tahun 2024
MISI RUMAH SAKIT
5 4 3 2 1
Memberikan
Pelayanan Prima yang
berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan
paru
Memberikan
Pelayanan Prima yang
berorientasi
kepada kepuasan pelanggan dan
keselamatan
pasien
Menyelenggarakan
Pelayanan Paru yang
unggul dalam
biomolekuler dan invasif paru
Meningkatkan
kemandirian
Rumah Sakit
Menyelenggara kan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, dan
Pengembangan
Ilmu di Bidang
Kesehatan Paru
NILAI INSTANSI P R I M A
Peofesionalisme
Ramah
Amanah
Melayani
Inovasi
TUGAS DAN FUNGSI JABATAN
Melakukan pelayanan obat
dengan waktu tunggu
pelayanan obat jadi <30 menit
Melaksanakan pengelolaan obat darurat di luar Gudang
farmasi/depo
Melaksanakan penelurusan
Riwayat penggunaan obat
dan rekonsiliasi obat pasien
rawat inap khususnya pada
hari kerja
IDENTIFIKASI ISU
Belum optimalnya pengaturan nomor antrian untuk pasien umum, BPJS, dan obat racikan yang berpengaruh pada waktu tunggu dan kepuasan pelanggan
Belum optimal pelaporan penggunaan obat pada trolley emergency
Belum optimalnya pendokumentasian rekonsiliasi obat pasien rawat inap
1
2
3
PENETAPAN CORE ISU
1 Belum optimalnya pengaturan nomor antrian untuk pasien umum dan BPJS yang berpengaruh pada waktu tunggu dan kepuasan pelanggan
2 Belum optimal pelaporan penggunaan obat pada trolley emergency
3 Belum optimalnya pendokumentasian rekonsiliasi obat pasien rawat inap
NO ISU A P K L TOTAL NILAI PRIORITAS
5 4 4 4 17 II
5 3 2 4 14 III
5 4 4 5 18 I
Global Network Concept
Belum optimalnya pendokumentasian rekonsiliasi obat pasien rawat inap
• Meningkatkan resiko terjadinya medication
error
• Dokumentasi kegiatan farmasi klinik kurang
efisien
• Terdapat e-rekam medis di Rumah
Sakit
• Dokumentasi rekonsiliasi belum masuk ke dalam e-rekam medis
KETERKAITAN
DENGAN AGENDA III
Memanfaatkan Teknologi (erekam medis) sebagai Aplikasi
dari Materi Smart ASN
DAMPAK DESKRIPSI ISU TERPILIH FAKTA
Belum optimalnya pendokumentasian rekonsiliasi obat pasien rawat inap Fishbone Diagram Template 02 METHODE Banyaknya item obat yang ditulis pada formulir rekonsiliasi obat Penulisan rekonsialasi belum masuk pada e-rekam medis 03 MACHINE Pencatatan rekam medis pasien telah dilakukan secara elektronik (e-rekam medis) Mengakses formulir rekonsiliasi perlu melihat rekam medis 01 MAN Terbatasnya jumlah apoteker Pekerjaan kefarmasian yang dilaksanakan banyak
Belum terdapat SOP rekonsiliasi obat
DIAGRAM FISHBONE
TAHAPAN KEGIATAN
1. PEMBUATAN FORMULIR ELEKTRONIK REKONSILIASI OBAT (EREKONSILIASI OBAT)
MELAKUKAN RAPAT RANCANGAN
Output: Undangan, Materi, Absensi, Notulensi (Kolaboratif, Loyal, Harmonis)
MEMBUAT JANJI BERTEMU
KA.INSTALASI SIRS
Output: Jadwal Pertemuan (Berorientasi Pelayanan, Kolaboratif, Harmonis)
MEMBUAT JANJI BERTEMU PROGRAMMER
Output: Jadwal Pertemuan (Berorientasi Pelayanan, Harmonis, Kolaboratif)
MEMBUAT PADA E-REKAM MEDIS
MEBUAT JANJI BERTEMU MENTOR
Output: Jadwal Pertemuan (Berorientasi
Pelayanan.,Harmonis)
MELAKUKAN DISKUSI RANCANGAN
Output: Rancangan form erekonsiliasi (Kompeten, Harmonis, Kolaboratif)
MELAPORKAN HASIL
RAPAT KEPADA
KA.INSTALASI FAMASI
Output: Formulir erekonsiliasi (Akuntabel, Harmonis)
MENYAMPAIKAN FORM
UNTUK DITERAPKAN
PADA E-REKAM MEDIS
Output: Kesepakatan
formulir (Kompeten, Kolaratif, Adaptif)
Output: Erekonsiliasi pada erekam medis (Kolaboratif, Adaptif)
Peofesionalisme Ramah Inovasi
Amanah Melayani
2. PELAKSANAAN UJI COBA PENGISISI FORMULIR E-
REKONSILIASI PADA E-REKAM MEDIS
MELAKUKAN UJI COBA
Output: Hasil uji coba
(Adaptif, Kolaboratif,)
MENYAMPAIKAN HASIL UJI COBA DAN PERBAIKAN
Output: Feedback Uji Coba
(Akuntabel, Harmonis)
MELAKUKAN UJI COBA
KEMBALI
Output: Hasil akhir
(Kompeten, Adaptif)
Peofesionalisme Ramah Inovasi Amanah
3. PEMBUATAN DRAFT SOP VISITE APOTEKER DAN
REKONSILIASI OBAT
MENYUSUN DRAFT SOP
VISITE APOTEKER
Output: Draft SOP visite
Apoteker (Akuntabel)
MENGKONSULTASIKAN
DRAFT SOP KEPADA
KA.INSTALASI FARMASI
Output: Revisi draft SOP (Akuntabel, Kolaboratif, Berorientasi Pelayanan,Loyal)
MELAKUKAN
PENGESAHAN SOP
Output: SOP yang telah
disahkan (Kolaboratif)
Melakukan Studi Literatur
Output: Pemahaman
kegiatab (Kompeten)
MENYUSUN DRAFT SOP
REKONSILIASI OBAT
Output: Draft SOP rekonsiliasi obat (Akuntabel)
MELAKUKAN REVISI
DRAFT SOP
Output: Hasil akhir SOP
(Akuntabel, Kompeten)
Peofesionalisme
Ramah Amanah
4. SOSIALISASI HASIL KEGIATAN
MEMBUAT UNDANGAN
SOSIALISASI
Output: Jadwal Pertemuan (Berorientasi Pelayanan)
SOSIALISASI DRAFT SOP
Output: Absensi, Notulensi, Selutuh apoteker
mengetahui SOP (Akuntabel, Kompeten)
SOSIALISASI FORMULIR
E-REKONSILIASI PADA
E-REKAM MEDIS
Output: Absensi, Notulensi,pemahaman
seluruh apoteker (Akuntabel, Kompeten)
EVALUASI HASIL
Output: Pemahaman seluruh
apoteker (Akuntabel)
Peofesionalisme Ramah Inovasi Amanah Melayani
RENCANA JADWAL KEGIATAN
1. Pembuatan form e-rekonsiliasi obat pada erekam medis
2. Melakukan uji coba pengisian fomulir erekonsiliasi obat pada e-rekam medis
3. Pembuatan draft SOP
4. Sosialisasi hasil kegiatan
NO KEGIATAN BULAN KETERANGAN JUNI JULI 5 1 2 3 4
TERIMA KASIH