DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan..................................................................
Tabel 3.1 Penjelasan butir SKP.................................................................................
Tabel 3.2 Tabel Pengelompokkan Isu........................................................................
Tabel 3.3 Penapisan Isu...........................................................................................
Tabel 3.4 Gagasan Pemecahan Isu...........................................................................
Tabel 3.5 Matriks Rancangan Kegiatan......................................................................
Tabel 3.6 Timeline Kegiatan Aktualisasi.....................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung...............................
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Rawat Inap RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung..............
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Fresia 3...................................................................
1.1. Latar Belakang
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menyebutkan
bahwaberdasarkanjenisnyapegawaiASNterdiriatas: PegawaiNegeriSipil(PNS)yaituwarga negaraIndonesiayangmemenuhisyarattertentu,diangkatsebagai Pegawai ASNsecaratetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) yaitu warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi
Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Aparatur Sipil Negara(ASN)memiliki fungsi yaitu: pelaksanakebijakanpublik, pelayanpublik, danperekat danpemersatubangsa,dengantugas :melaksanakankebijakanyangdibuatoleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dan Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuannasional NegaraKesatuanRepublikIndonesiatercantumdalamPembukaanUUD
1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dalam rangka mencapai tujuannasional tersebut diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensipolitik,bersihdaripraktikkorupsi,kolusi,dannepotisme,untukdapatmelaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah telah meluncurkan CoreValues(Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan EmployerBranding(Bangga Melayani Bangsa).
DalamUU.No5Tahun2014disebutkanbahwasetiapinstansipemerintahanwajibuntuk memberikan pelatihan terintegrasi kepada setiap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar Calon PNS pada kurikulum yang menekankan pada pembentukan karakter PNS, setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam pembelajaran agenda Habituasi. Agenda Habituasi bertujuan untuk mensintesakan mata pelatihan kedalam rancangan aktualisasi, kemudian kemampuan dalam penulisan rancangan aktualisasi, kemampuan untuk mempresentasikannya dalam seminar rancangan aktualisasi, melaksanakan aktualisasi, menyusun laporan aktualisasi dan mempresentasikan laporan aktualisasi dalam seminar aktualisasi. Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja diharapkan Calon PNS mampu menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK serta kedudukan dan peran PNS dalam mewujudkan SMARTGovernance.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
AdapuntujuanumumdariaktualisasiiniadalahmengembangkankompetensiCPNSyang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas, yaitu menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dalam pelaksanaan tugas jabatannya serta mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
1.2.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari aktualisasi ini adalah terbentuknya draft SPO revisi Pemberian ObatOral danmediaedukasi pemberianobatoral :Poster danvideo diRSUPDr HasanSadikin Bandung.
1.3. Manfaat
1.3.1. Manfaat bagi Penulis
Penulis dapatmemahami mengenainilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam peran dan fungsinya sebagai ASN di unit kerja.
1.3.2. Manfaat bagi Bapelkes Cikarang
Menambah kepustakaan Bapelkes Cikarang, data acuan, laporan juga sebagai bahan evaluasibagiinstitusisecarakeseluruhan,khususnyadalammeningkatkan mutukualitasmutu programpelatihandasar CPNSselanjutnyadansebagai bukti telahterselenggaranyaPelatihan Dasar CPNS Kementerian Kesehatan sesuai dengan program pembelajaran.
1.3.3. Manfaat bagi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Bagi rumah sakit, dengan adanya aktualisasi ini diharapkan adanya draft revisi SOP
Pemberian Obat Oral usulan atau inovasi pelayanan ilmu keperawatan ke arah yang lebih baik guna mencapai visi misi serta peningkatan mutu pelayanan di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah kegiatan pelayanan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang mencakup tugas pokok sesuai sasaran kinerja pegawai (SKP), penugasan pimpinan dan inisiatif atau inovasi oleh peserta sendiri yang disetujui pimpinan.
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Instalasi Rawat Inap Ruang Perawatan Fresia 3 di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Pelaksanaan aktualisasi dilakukan dengan mengamalkan nilai nilai dasar ASN yaitu: Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK), manajemen ASN dan SMART ASN dalam kegiatan peningkatan mutu pelayanan dengan pembuatan draftrevisi SOPPemberianObatOral di RSUPDr HasanSadikinBandung.
1.5. Tempat dan Waktu
1.5.1. Tempat
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Ruang Perawatan Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
1.5.2. Waktu
Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama tiga puluh hari kerja terhitung tanggal 01 Juli 2022 sampai dengan 6 Agustus 2022
BAB II
2.1.Gambaran Umum RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2.1.1 Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan Rumah Sakit milik Kementrian Kesehatan. Sejak didirikan pada tahun 1923, Rumah Sakit Hasan Sadikin telah
berkembang menjadi rumah sakit besar di Jawa Barat yang berfungsi sebagai Rumah
Sakit Rujukan Nasional (berdasarkan Surat Keputusan Menteri No
HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional, menampung tujuh RS Regional di Jawa barat dan beberapa RS di luar provinsi Jawa Barat) dan sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya.
Sesuai dengan PP No. 23 Tahun 2003 dan berdasarkan SK Menkes RI No.
861/Menkes/VI/2005, Rumah Sakit Hasan Sadikin telah berubah status dari Perusahaan
Jawatan (Perjan) menjadi institusi yang menerapkan Pola Pengelolaan Badan
LayananUmum (PPK-BLU). Rumah Sakit Hasan Sadikin berlokasi di Jalan Pasteur No.38
Bandung dengan luas tanah 87.200 m2 yang mudah dijangkau dari berbagai arah.
Penyelenggaraan kegiatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin didukung oleh 4.263 orang
tenaga yang meliputi: tenaga fungsional, tenaga fungsional non kesehatan tenaga administrasi, tenaga strategis dan tenaga keamanan.
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah sakit vertikal utama yang dapatdiartikansebagai rumahsakitrujukantertinggidiProvinsiJawaBaratberdasarkan
Surat Keputusan Menteri No
HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan
RSRujukanNasional.Sebagai rumahsakit rujukantertinggi, RumahSakit HasanSadikin dituntut untuk memiliki layanan yang lebih dibandingkan dengan rumah sakit kelas B atau C. Layanan tersebut meliputi, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Fasilitas Pemeriksaan Penunjang yang lengkap, dan Instalasi Rawat Khusus.
Dataterakhir menunjukkan,kini RumahSakitHasanSadikin memiliki 944tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis dan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal. Selain itu,
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
RSHS juga memiliki layanan dokter spesialis dan subspesialis yang diharapkan dapat membantu RSHS dalam memberikan pelayanan kepada pasien secara tepat dan cepat.
2.1.2 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Visi : “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
Misi : “Mewujudkan kualitas hidup manusia indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera”.
2.1.3 Tata Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Adapun tata nilai yang dimiliki disebut dengan PAMINGPIN PITUIN, meliputi:
a. Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya.
b. Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.
c. Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
d. Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif, dan responsif.
e. Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
f. Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
2.1.4 Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu “Kesehatan Anda Menjadi
Prioritas Kami”.
2.1.5. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
2.2. Ruang Perawatan Fresia 3
Ruang Perawatab Fresia 3 merupakan ruang rawat inap kelas 2 yang mempunyai kapasitas sebanyak 40 tempat tidur. Pelayanan keperawatan yang diberikan meliputi, pelayanan pre bedah, post bedah, dan perbaikan keadaan umum. Ruang Fresia 3 menggunakan metode tim dalam memberikan pelayanan keperawatan yang dibagi menjadi dua tim.
2.2.1. Struktur
Organisasi Fresia Lantai 3
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Fresia 3
2.3. Profil Peserta
Nama : Cinthia H. Riani. S., S.Kep., Ners
NIP : 199508122022032002
Jabatan/Gol : Perawat Ahli Pertama / IIIb
Unit Kerja : Ruang Fresia Lantai 3
RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Saat ini, peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan dengan unit kerja Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Kota Bandung
terhitung mulai tanggal 01 Maret 2022 sebagai Perawat Ahli Pertama di bawah Bidang
Keperawatan dan sekarang bekerja di unit kerja Ruang Rawat Inap Medikal Bedah Dewasa
Ruang Perawatan Fresia 3.
Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta mengacu kepada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) meliputi:
1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
2. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
3. Melaksanakanfungsipengarahanpelaksanaanpelayanankeperawatansebagaiketua tim/perawat
4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat
5. Melakukan case finding/deteksi dini/menemuan kasus baru pada individu
6. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
7. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan
No KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN
Tabel 2.1. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
8. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu
9. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
10. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan
11. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
13. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikakl
15. Memberikandukungan/fasilitasikebutuhanspiritualpadakondisikehilangan,berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
16. Melakukan tindakan keperawtan pemenuhan kebutuhan nutrisi
17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
20. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
22. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks
23. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
24. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
25. Melakukan evalausi tindakan keperawtan pada individu
26. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
27. Melakukan perawatan luka
28. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
29. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayana keperawatan
30. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan
31. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
32. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
33. Melakukan Pendidikan kesehatan pada individu
BAB III RANCANGAN AKTUALISI
3.1. Pendahuluan
Aktualisasi dan habituasi merupakan agenda ke IV dari pelatihan dasar CPNS dimana peserta akan mempraktikkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dengan memperhatikan kedudukan dan peran PNS dalamNegara KesatuanRepublik Indonesia. Dalam konteks yang lebih sederhana, nilai dan pemahaman tersebut akan dipraktikkan dalam program aktualisasi dan habituasi di instansi tempat bekerja.
3.1.1. Identifikasi Isu
Identifikasi isu dilakukan dengan melihat hal-hal yang tidak sesuai dengan kondisi dalamSasaranKerjaPegawai (SKP).Hal yangtidaksesuai dalamSKPbisaberpotensimenjadi suatu masalah. Berikut penjelasan setiap butir SKP:
Tabel
No KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN
1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
2. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
3. Melaksanakan fungsi
pengarahan pelaksanaan
pelayanan keperawatan
sebagai ketua tim/perawat
4 Melakukan pemberian penugasan perawat dalam
rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat
3.1.
Penjelasan butir SKP
Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Tidak ada Data Tidak ada Data
Tidak ada Data Tidak ada Data
5 Melakukan case finding/deteksi dini/menemuan kasus baru pada individu
6. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
7. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan
8. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu
9. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
10. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan
11 Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
Sudah dilaksanakan Dengan meningkatkan kolaborasi dengan rekan sejawatdari profesilain/multi disiplin ilmu.
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
13. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/kritikakl
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Perawat mempertahankan dan terus meningkatkan konsistensi komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan.
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
15 Memberikan dukungan/fasilitasi
kebutuhan spiritual pada
kondisi kehilangan, berduka
atau menjelang ajal dalam
pelayanan keperawatan
16. Melakukan tindakan keperawtan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan
kebutuhan eliminasi
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan
kebutuhan mobilisasi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur
20. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan
suhu
22. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks
23. Melakukan komunikasi dengan klien dengan
hambatan komunikasi
24 Melakukan pemantauan atau
penilaian kondisi pasien
selama dilakukan tindakan
Sudah dilaksanakan Dilaksanakansesuaikebijakan dan panduan
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
Tidak ada data Tidak ada data
Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO
keperawatan spesifik sesuai
kasus dan kondisi pasien
25 Melakukan evalausi tindakan
keperawtan pada individu
26 Melakukan penatalaksanaan
manajemen gejala
27 Melakukan perawatan luka
Sudah dilaksanakan Dilakukan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan
Belum dilaksanakan
dengan optimal pada
perawatan kolostomi
Optimallisasi perawatan
kolostomi dengan media
edukasi perawatan kolostomi
pada pasien
28 Melakukan support
kepatuhan terhadap
intervensi kesehatan pada
individu
29 Melaksanakan manajemen
surveilans Hais sebagai
upaya pengawasan resiko
infeksidalamupayapreventif
pada pelayana keperawatan
30 Melakukan pengorganisasian
pelayanan keperawatan
antar shift/unit/fasilitas
kesehatan
31 Melakukan konsultasi
keperawatan dan kolaborasi
dengan dokter
32 Melakukan upaya
peningkatan kepatuhan
Sudah dilaksanakan Dilakukan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilakukan sesuai SPO
Sudah dilaksanakan Dilakukan sesuai SPO
Kurang optimal dalam delegasi
pemberian obat
secara oral, karena
memberikan obat
oral masih hanya
dengan menitipkan
obat kepala pasien
atau pendamping
Adanya SPO yang
diperbaharui dan dilaksanakan agar semua
perawat melakukan
pemberian obat secara oral
sesuai SPO serta media
edukasi untuk mengingatkan
perawat dan pasien untuk mengkonsumsi obatdengan6
benar
Sudah dilaksanakan Dilakukan sesuaii SOP
kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung
sebagai upaya pencegahan infeksi
33 Melakukan Pendidikan kesehatan pada individu
Belum optimal karena belum menggunakan media edukasi yang ada untuk memberikan edukasi kepada pasien
Melakukan edukasi kepada pasien dan juga tersedianya media edukasi yang mudah dimengerti oleh pasien dan keluarga
Berdasarkan hasil dari environmental scanning yang telah dilakukan di Ruang
PerawatanFresia3sertamelakukandiskusidengankepalaruangandanwakilkepalaruangan, terdapat beberapa isu yang muncul, yaitu :
1. Kurang optimalnya evaluasi pemberian obat oral kepada pasien di ruangan
Fresia 3 : Masih memberikan peluang kepada pasien dan pendamping untuk minum obat sendiri
Perawat mempunyai wewenang dalam melakukan pemberian obat sesuai yang diresepkan kepada pasien. Peran perawat dalam pengobatan antara lain memberikan obat sesuai program terapi kepada pasien dengan menerapkan prinsip enam benar (benar pasien, benar obat, benar dosis, benar rute, benar waktu dan benar dokumentasi); mengatur penyimpanan, peletakan, dan sistem maintanance obat di dalam ruang rawat agar siap tersedia, siap digunakan, kondisi utuh, mudah dicari dan tidak expired; memberikan edukasi tentang obat yang dikonsumsi yaitu manfaat obat, makanan yang boleh dikonsumsi selama pengobatan, kepatuhan minum obat, bahaya ketidakpatuhan minum obat dan penghentian pengobatan; Mengevaluasi efek samping obat, efek pengobatan, dan efek toksin dari pengalaman klien selama mengkonsumsi obat untuk monitoring dan evaluasi (Mahfudhah & Mayasari, 2018). Setianingsih & Septiyana (2020) dalam penelitiannya dengan judul “Studi deskriptif penerapan prinsip “Enam Tepat” dalam pemberian obat” salah satu poin dalam kuesioner mengenai tepat cara yang ditanyakan adalah : “Saya menunggui pasien hingga obat tersebut diminum”. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pemberian obat oral, seorang perawat haruslah memastikan pasien meminum obat yang diberikan.
Berdasarkan environmental scanning selama berdinas di ruangan fresia 3 dan berdiskusi dengan kepala ruangan serta wakil kepala ruangan, teman-teman 3 orang CPNS yang bertugas di ruangan dan 3 orang perawat di ruangan tersebut. didapatkan bahwa pemberian obat oral yang dilakukan oleh perawat hanya dengan menitipkan obatnya kepada pasien dan keluarga atau pendamping pasien. Perawat tidak menunggu hingga pasien menelan obat yang diberikan. Dari hasil pengalaman selama dinas di ruangan fresia 3, didapatkan 3 dari 5 pasien yang meminta obatnya diletakkan di atas meja pasien, setelah 10 menit kemudian kembali ke ruangan pasien, obat tersebut belum dikonsumsi karena alasan terlupa dan 2 orang lagi belum mengkonsumsi obat yang diberikan karena belum makan. Dengan memberikan kesempatan kepada pasien dan pendamping pasien untuk minum obat sendiri tanpa pengawasan langsung oleh perawat memiliki risiko yaitu pasien tidak mengkonsumsi obat yang diberikan atau berbohong kepada perawat bahwa obatnya sudah dikonsumsidanakanberdampakpadalamapenyembuhanpasienkarenatidakmengkonsumsi obat yang dibutuhkan
2.
Mobilisasi dini adalah aktivitas yang dilakukan oleh pasien post pembedahan, mulai dari latihan ringan di atas tempat tidur (Latihan pernapasan, latihan batuk efektif dan menggerakkantungkai)sampaidenganpasienbisaturundaritempattidur,berjalankekamar mandi dan berjalan keluar kamar (Ibrahim, 2013). Berdasarkan environmentalscanning
selama berdinas di ruangan fresia 3, ditemukan 3 pasien post operasi yang belum melakukan mobilisasi postoperasi denganalasannyeri bilabergerakdantakutbergerakkarenaada drain yang terpasang di bagian tubuhnya. Bila pasien terlambat melakukan mobilisasi dini akan berdampak pada penyembuhan luka menjadi lama, menambah rasa sakit, badan menjadi pegal dan kaku, kulit menjadi lecet dan luka, luka di punggung dan dapat memperpanjang masa rawatan di rumah sakit.
3. Kurang pengetahuan pasien dan keluarga dalam melakukan perawatan kolostomi di ruang rawat Fresia 3
Kolostomimerupakansebuahtindakanpembedahankolon(usus besar)yangdiangkat ke dinding perut yang disebut dengan stoma. Stoma sebagai tempat pengeluaran feses melalui saluran usus yang akan langsung keluar ke sebuah kantung (UOAA, 2017). Kolostomi dapat permanen atau sementara (Basuki, 2019). Perawatan kolostomi merupakan salah satu bagian kompetensi perawat dalam melakukan perawatan luka. Berdasarkan environmental
Keterlambatan mobilisasi dini pada pasien post operasi di ruangan Fresia 3
scanningselama berdinas di ruangan fresia 3, ditemukan ada 1 pasien dan keluarga post pemasangan stoma yang belum paham cara membuang isi kantong kolostomi, mengganti kantong kolostomi dan bagaimana membersihkan daerah stoma. Pasien akan pulang dengan terpasang kantong kolostomi di tubuhnya oleh karena itu perlu diajarkan cara merawat kolostomi agar mencegah terjadinya infeksi.
Keterkaitan Isu dengan penerapan peran dan kedudukan ASN yaitu mengenai
Manajemen ASN :Fungsi ASN pelayan publik dan SMART ASN : Profesionalisme.
Tabel 3.2 Pengelompokan Isu
No
Isu
1 Kurang optimalnya evaluasi pemberian obat oral kepada pasien di ruanganFresia3: Masihmemberikan
peluang kepada pasien dan pendamping untuk minum obat sendiri
2 Keterlambatan mobilisasi dini pada pasien post operasi di ruangan Fresia 3
3 Kurang pengetahuan pasien dan keluarga dalam melakukan perawatan kolostomi di ruang rawat Fresia 3
Pengelompokan isu
ManajemenASN:FungsiASNpelayan publik
SMART ASN : Profesionalisme
ManajemenASN:FungsiASNpelayan publik
SMART ASN : Profesionalisme
ManajemenASN:FungsiASNpelayan publik
SMART ASN : Profesionalisme
3.1.2 Pemilihan/Penapisan Isu
Setelah melakukan identifikasi isu aktual, selanjutnya dilakukan penilaian kualitas isu, untuk menentukan prioritas isu yang akan dipecahkan. Ada beberapa cara penapisan isu diantaranya teknik AKPK (Aktual, Kekhlayakan, Problematik, Kelayakan) dan Teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth). Penulis memilih teknik AKPK dengan menetapkan rentang penilaian 1-3 pada setiap kriteria.
Teknik penilaian AKPK menggunakan komponen penilaian sebagai berikut :
1. Aktual (A) : artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
2. Kekhalayakan (K) : artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik (P) : artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif
4. Kelayakan (K) : artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
No. Isu
Kurang optimalnya evaluasi pemberian obat oral kepada pasien di ruangan Fresia 3 : Masih memberikan peluang kepada pasien dan pendamping untuk minum obat sendiri
Keterlambatan mobilisasi dini pada pasien post operasi di ruangan Fresia 3
3 Kurang pengetahuan pasien dan keluarga dalam melakukan perawatan kolostomi di ruang rawat Fresia 3
Keterangan interval penilaian :
A Benar-benar terjadi, dan sedang hangat dibicarakan
K Menyangkut hajat hidup pasien secara keseluruhan
3
P Dimensi masalah yang kompleks, dan perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif
L Masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
A Benar- benar terjadi, namun tidak hangat dibicarakan
2
K Menyangkut hajat hidup pasien tertentu
P Dimensi masalah yang tidak kompleks, namun perlu dicarikan segera solusinya
Tabel 3.3 Penapisan Isu
A K P K Jumlah Prioritas 1
3 3 3 3 12 1
3 2 2 3 10 2
2 2 2 3 9 3
2
1
L Masuk akal, realistis, relevan, namun tidak dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
A Tidak terjadi dan tidak dibicarakan
K Tidak menyangkut hajat hidup pasien
P Dimensi masalah tidak kompleks, dan tidak perlu dicarikan segera solusinya
L Tidak masuk akal, tidak realistis, tidak relevan, dan tidak dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Dari hasil penapisan isu ditemukan isu prioritas yaitu : “Kurang optimalnya evaluasi pemberian obat oral kepada pasien di ruangan Fresia 3 : Masih memberikan peluang kepada pasien dan pendamping untuk minum obat sendiri”
3.1.3 Mendalami/Analisis Isu
Tahapan selanjutnya yaitu melakukan analisis isu untuk mengetahui penyebab terjadinya isu. Teknik analisis isu yang penulis gunakan
yaitu Teknik berpikir kritis fishbone.
Penyebab Akibat
SURROUNDING
SUPPLIER
Jadwal makan pasien tidak
sama dan tidak sesuai dengan
datangnya makan dari bagian
gizi
Pasien meminta obatnya
ditinggalkan di meja makan
pasien
Pasien tidak tahu bahwa perawat harus
memastikan obat ditelan oleh pasien
Perawat tidak mengedukasi
pasien bahwa obat harus
diberikan oleh perawat dan
dipastikan ditelan oleh
pasien
Tidak ada media edukasi
pemberian obat
oral
SOP yang ada kurang
disosialisasikan
SOP belum diperbaharui
Jumlah perawat dan pasien yang belum sepadan SKILL
SYSTEM
Kurang optimalnya evaluasi pemberian
obat oral kepada pasien di ruangan
Fresia 3 : Masih memberikan peluang
kepada pasien dan pendamping untuk minum obat sendiri
Dari analisis fishbone diatas, dapat ditemukan beberapa akar masalah yang
dominan yaitu:
1. Tidak ada media edukasi pemberian obat oral
2. SOP belum diperbaharui
3.2. Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan pemecahan isu yang dilakukan bersumber dari SKP (sasaran kinerja pegawai), perintah atasan, dan inovasi dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), prinsip Manajemen ASN dan SMART ASN serta diintegrasikan dengan nilai-nilai dan visi misi RSUPdr.HasanSadikinBandung. Gagasanpemecahanisuyangdipilihberdasarkan penyebab yang telah ditemukan yaitu Optimalisasi evaluasi pemberian obat oral dengan
membuat draft SPO Revisi Pemberian Obat Secara Oral dan Media Edukasi pemberian
obat oral melalui Poster dan Video di ruangan Fresia 3 RSUP dr Hasan Sadikin Bandung
Tabel 3.4 Kegiatan Pemecahan Isu
No Kegiatan Sumber
1 Koordinasi mengenai pelaksanaan rencana kegiatan
pembuatandraftSPOrevisiPemberianObatOraldan
Media Edukasi pemberian obat Oral melalui Poster dan Video
SKP
2 Pembuatan draft SPO revisi Pemberian Obat Oral INOVASI
3 Pembuatan media edukasi Pemberian Obat Oral : poster dan video INOVASI
4 Koordinasi pembuatan media edukasi video dengan
pihak promosi kesehatan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
INOVASI
5 Melakukan sosialisasi media edukasi poster dan video pemberian obat oral kepada perawat SKP
6 Melakukan edukasi secara langsung kepada pasien
mengenai pemberian obat oral SKP
3.3.
Unit Kerja : Ruang Perawatan Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya 6 benar dalam pemberian obat oral kepada pasien di ruangan Fresia 3 : Tidak memastikan pasien menelan obat yang diberikan
2. Keterlambatan mobilisasi dini pada pasien post operasi di ruangan Fresia 3
3. Kurang pengetahuan pasien dan keluarga dalam melakukan perawatan kolostomi di ruang rawat Fresia 3
Isu yang terpilih : Belum optimalnya 6 benar dalam pemberian obat oral kepada pasien di ruangan Fresia 3 : Tidak memastikan pasien menelan obat yang diberikan
Gagasan Pemecahan Masalah : Optimalisasi evaluasi pemberian obat oral dengan membuat draft SPO Revisi Pemberian Obat Secara Oral dan
Media Edukasi pemberian obat oral melalui Poster dan Video di ruangan Fresia 3 RSUP dr Hasan Sadikin Bandung
Tabel
1 Koordinasi
mengenai pelaksanaan rencana
kegiatan
Output : Mendapat
dukungan untuk
melaksanakan
kegiatan aktualisasi
SUBSTANSI AGENDA
BERAKHLAK
KONTRIBUSI
TERHADAP VISI
DAN MISI
ORGANISASI
Sejalan dengan
visi misi RSUP
Dr. Hasan
Sadikin Bandung
yaitu
PENGUATAN
ORGANISASI
Nilai Pamimpin
Pituin: Nilai Inovatif
Matriks Rancangan Aktualisasi
OUTPUT/EVIDANCE
3.5 Matriks Rancangan Kegiatan
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
KETERKAITAN DENGAN
NILAI
pembuatan
draft SOP revisi
Pemberian
Obat Oral
dan media edukasi
pemberian
obat oral
1. Membuat janji
untuk bertemu
dengan, kepala
ruangan, pengawas
ruangan, bidang keperawatan, bagian promkes
rumah sakit
Evidance :
1. Screen shoot chat
WA
Penulis membuat janji
bersama kepala ruangan, pengawas ruangan, bidang keperawatan, bagian promkes
melalui media Whatsapp
dengan menggunakan bahasa
yang sopan dan santun, diawali mengucapkan salam
dan terima kasih di akhir
percakapan sesuai dengan
nilai Berorientasi
Pelayanan dan kolaboratif
“Peningkatan
kualitas manusia
Indonesia” Kegiatan ini
mempunyai
makna untuk
selalu
melakukan
koordinasi dan
evaluasi
terhadap
Dalam kegiatan ini, penulis mempunyai
orientasi dengan
standar, kreatif
dan inovatif untuk
menghasilkan
suatu yang baru
dan senantiasa
melakukan
perbaikan secara
berkesinambungan
2. Menyampaikan
rencana kegiatan aktualisasi kepada
kepala ruangan, pengawas ruangan, bidang keperawatan
Evidance :
1. Lembar persetujuan yang ditandatangani
Penulis disiplin datang tepat
waktu sesuai janji temu untuk
berkonsultasi sesuai dengan
nilai Akuntabel yaitu
bertanggungjawab dan disiplin
kegiatan atau
program yang
dilakukan
sehingga
terbentuklah
rasa gotong
serta terbuka
untuk perubahan.
menggambarkan
keinginan
Nilai Tulus: tanpa
Penulis datang dengan salam
serta menggunakan pakaian
yang sopan ketika bertemu
dengan mentor sesuai dengan
royong guna
mewujudkan
tujuan
organisasi.
pamrih, proaktif, dan responsive
nilai Berorientasi
Pelayanan. Dalam penyampaian
rancangan penulis
menggunakan kata-kata yang
mudah dimengerti dengan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik, Sesuai
dengan nilai Nasionalisme
(Loyal). Menjelaskan isi
rancangan aktualisasi dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan
nilai Kompeten
Nilai Integritas
yaitu
menggambarkan
kejujuran, amanah
dan menjungjung
etika
Profesional:
Kegiatan ini
dilaksanakan
secara kompeten
dalam disiplin ilmu
yang
mendasarinya dan bertanggung
Mempersiapkan lembar
konsultasi dan
saran/masukan dari mentor
dan kepala ruangan, sebagai
bentuk Pertanggungjawaban
penulis dalam proses tahapan
jawab
2 Pembuatan
draft SPO revisi
Pemberian
Obat Oral
1. Mencari literatur mengenai SPO pemberian obat oral
ini, sesuai dengan nilai Akuntabel.
- Penulis menerima kritik dan
saran dari mentor, kepala
ruangan dan coach dalam
upaya mengedepankan mutu
pelayanan kepada pasien
sesuai dengan nilai Adaptif
yaitu terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
dan Harmonis yaitu
Meghargai perbedaan
Output : Adanya draft
SPO revisi Pemberian
Obat Oral
Evidance : - Literatur yang diperlukan didapatkan
Penulis mencari literatur SPO
dan menyebutkan sumber
literatur yang akan digunakan, sehingga informasi dapat
Sejalan dengan
visi-misi RSUP
Dr. Hasan
Sadikin Bandung yaitu “Peningkatan
Nilai Pamimpin
Pituin: Inovasi: Kegiatan ini
berorientasi pada
wawasan yang
2. Membuat draft
SPO revisi PemberianObatOral
Evidance : - Lembar draft SPO
revisi
dipertanggungjawabkan, sesuai dengannilai Akuntabel
kualitas manusia
3. Mengkonsultasikan dengan mentor dan kepala ruangan
hasil draft SOP yang
telah dibuat
Evidance :
- Lembar Konsul
Dalam pengumpulan literature
Penulis akan bekerja keras
untuk mengumpulkan
sumber literatur yang terbaru
dalam pembuatan draft SPO
pemberian obat oral. Sesuai
dengan nilai Kompeten.
Indonesia” Kegiatan ini
mempunyai
makna untuk
selalu
melakukan
koordinasi dan
evaluasi
terhadap
terbuka dan gagasan untuk
mengaplikasikan
suatu inovasi
terbaru Nilai Tulus: tanpa
pamrih, proaktif, dan responsive
Penulis akan membuat draft
SPO dengan kualitas yang
terbaik, sesuai dengan nilai
Kompeten
kegiatan atau
program yang
dilakukan sehingga
terbentuklah
Nilai Integritas
yaitu
menggambarkan
kejujuran, amanah dan menjungjung
etika
Penulis disiplin datang tepat
waktu sesuai janji temu untuk
berkonsultasi sesuai dengan
nilai Akuntabel.
rasa gotong royong guna
mewujudkan
tujuan organisasi.
Profesional:
Kegiatan ini
dilaksanakan
dengan penuh
tanggung jawab
Penulis datang dengan salam
serta menggunakan pakaian
yang sopan ketika bertemu
dengan mentor dan kepala
ruangan sesuai dengan nilai
Berorientasi Pelayanan.
dan secara
kompeten dalam
disiplin ilmu yang mendasarinya
Penulis berkoordinasi dengan
melakukan musyawarah
sebagai bagian dari
pelaksanaan Pancasila.
Sebagai wujud nilai Loyal dan
Harmonis Mempersiapkan lembar
konsultasi dan
menuliskan saran/masukan
dari mentor dan kepala
ruangan untuk dijadikan
evaluasi, sebagai bentuk
Pertanggungjawaban penulis
dalam proses tahapan ini,
sesuai dengan nilai
Akuntabel.
3 Pembuatan
media Pemberian
Obat Oral : poster dan
video
4. . Finalisasi draft
SPO revisi Evidance : - Draft SPO revisi
yang sudah disetujui
oleh mentor
Dalam mengerjakan finalisasi
draft SPO, penulis berinovasi
dengan mempertimbangkan
hasil kritik dan saran dari
kepala ruangan dan mentor
sesuai dengan nilai Adaptif.
5. Mengajukan draft
SOP ke bidang
Keperawatan
Evidance : - Lembar persetujuan
yang ditandatangani
oleh bidang
keperawatan
Penulis bersinergi dengan
mengajukan draft kepada
bidang keperawatan sesuai
dengan nilai Kolaboratif.
1. Mencari literatur
mengenai 6 benar
pemberian obat oral
Output : - Media edukasi
pemberian obat oral : poster dan video
Evidance : - Literatur yang
dibutuhkan didapatkan
Penulis akan bekerja keras
untuk mencari literatur
pemberian obat oral dan
Sejalan dengan
visi-misi RSUP
Dr. Hasan
Sadikin Bandung yaitu
“Peningkatan
Nilai Pamimpin
Pituin:
Inovasi: Kegiatan ini berorientasi pada
wawasan yang
2. Mengkonsultasikan
konsep poster dan video pemberian
obat oral kepada
mentor, kepala
ruangan dan bagian
menyebutkan sumber literatur
yang akan digunakan,
sehingga informasi dapat dipertanggungjawabkan,
sesuai dengan nilai Akuntabel
kualitas manusia
Indonesia” Kegiatan ini
mempunyai
makna untuk
terbuka dan gagasan untuk
mengaplikasikan
suatu inovasi
Dalam pengumpulan literature
Penulis akan bekerja keras
untuk mengumpulkan
sumber literatur yang terbaru
dalam pembuatan media
pemberian obat oral. Sesuai
dengan nilai Kompeten.
selalu
melakukan
koordinasi dan
evaluasi
terhadap
kegiatan atau
program yang
terbaru Nilai Tulus: tanpa
pamrih, proaktif, dan responsive
Nilai Integritas
yaitu
menggambarkan
Evidance : - Lembar hasil
konsultasi
Penulis disiplin datang tepat
waktu sesuai janji temu untuk
pengajuan media edukasi
sesuai dengannilai Akuntabel
dilakukan sehingga
terbentuklah
rasa gotong
royong guna
mewujudkan
kejujuran, amanah dan menjungjung
etika
Profesional: Kegiatan ini
Penulis datang dengan salam
serta menggunakan pakaian
yang sopan dan rapi ketika
tujuan organisasi.
dilaksanakan
dengan penuh
tanggung jawab
promkes rumah
sakit
poster dan video pemberian obat oral
Evidance : - Poster dan Video pemberian obat oral
mengajukankonsepposterdan
video dan menghargai setiap
arahan dan saran sesuai
dengan nilai Berorientasi
Pelayanan dan Harmonis
dan secara kompeten dalam
disiplin ilmu yang mendasarinya
Mempersiapkan lembar
konsultasi dan
menuliskan saran/masukan
dari mentor dan kepala
ruangan untuk dijadikan
evaluasi, sebagai bentuk
Pertanggungjawaban penulis
dalam proses tahapan ini,
sesuai dengan nilai
Akuntabel.
Penulis membuat media
edukasi sebagai bagain
mengerjakan tugas dalam SKP
yang diberikan oleh atasan
untuk dilaksanakan sesuai
dengan nilai Loyal.
3. Membuat
Dalam membuat media
edukasi Penulis akan
melakukannya dengan penuh
tanggungjawab menjaga isi
media sesuai dengan rencana
sesuai dengannilai Akuntabel
dan Kompeten
Penulis bekerja sama dengan
rekan sejawat lainnya dalam
membuat video sesuai dengan
nilai Kolaboratif
Penulis berinovasi secara
kreatif dalam pembuatan
skenariomediaedukasidengan
memperhatikan kualitas
edukatif pada media sesuai
dengan nilai Adaptif
4. Konsultasi hasil
poster dan video
kepada mentor dan
kepala ruangan
Evidance : - Lembar hasil
konsultasi
Penulis mendesain media
dengan ide sendiri dengan
menghindari plagiat atau
perbuatan curang lainnya
sesuai dengannilai Akuntabel
Penulis disiplin datang tepat
waktu sesuai janji temu untuk
pengajuan media edukasi
sesuai dengannilai Akuntabel
Penulis datang dengan salam
serta menggunakan pakaian
yang sopan dan rapi ketika
mengajukankonsepposterdan
video dan menghargai setiap
arahan dan saran sesuai
dengan nilai Berorientasi
Pelayanan dan Harmonis Mempersiapkan lembar
konsultasi dan
menuliskan saran/masukan
4 Koordinasi
dengan pihak promosi
kesehatan
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
untuk
publikasi
1. Membuat kontrak
waktu dengan pihak promkes untuk
mengkoordinasikan
pembuatana poster dan video pemberian obat oral
dari mentor dan kepala
ruangan untuk dijadikan
evaluasi, sebagai bentuk
Pertanggungjawaban penulis
dalam proses tahapan ini,
sesuai dengan nilai
Akuntabel.
Output :
- Media edukasi
dipublikasi di media
sosial promkes rumah
sakit
Evidance :
- Screen shoot chat
WA
Penulis membuat janji
bersama bagian promkes
melalui media Whatsapp
dengan menggunakan bahasa
yang sopan dan santun,
diawali mengucapkan salam
dan terima kasih di akhir
percakapan sesuai dengan
nilai Berorientasi
Pelayanan
Sejalan dengan
visi-misi RSUP
Dr. Hasan
Sadikin Bandung
yaitu
“Peningkatan
kualitas manusia
Indonesia” Kegiatan ini
mempunyai
makna untuk
selalu
melakukan
koordinasi dan
Nilai Pamimpin
Pituin : Inovasi:
Kegiatan ini
berorientasi pada
wawasan yang
terbuka dan gagasan untuk mengaplikasikan
suatu inovasi
terbaru
2. Konsultasi hasil
poster dan video
pemberian obat oral kepada bagian
promkes
Evidance : - Lembar bukti konsul
Penulis disiplin datang tepat
waktu sesuai janji temu untuk
pengajuan media edukasi
sesuai dengannilai Akuntabel
evaluasi
terhadap
kegiatan atau
program yang
dilakukan
Nilai Tulus: tanpa pamrih, proaktif, dan responsive Nilai Integritas
Penulis datang dengan salam
serta menggunakan pakaian
yang sopan dan rapi ketika
mengajukankonsepposterdan
video dan menghargai setiap
arahan dan saran sesuai
dengan nilai Berorientasi
Pelayanan dan Harmonis
sehingga
terbentuklah
rasa gotong
royong guna
mewujudkan
tujuan
organisasi.
yaitu
menggambarkan
kejujuran, amanah
dan menjungjung
etika
Mempersiapkan lembar
konsultasi dan
menuliskan saran/masukan
dari mentor dan kepala
ruangan untuk dijadikan
evaluasi, sebagai bentuk
Pertanggungjawaban penulis
dalam proses tahapan ini,
Profesional: Kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab dan secara kompeten dalam disiplin ilmu yang
mendasarinya
sesuai dengan nilai
Akuntabel.
3. Finalsisasi media
edukasi poster dan video pemberian
obat oral
Evidance : - Hasil editan poster
dan video yang sudah
jadi
Dalam mengerjakan finalisasi
draft SPO, penulis berinovasi
dengan mempertimbangkan
hasil kritik dan saran dari
bagian promkes rumah sakit
sesuai dengan nilai Adaptif.
Dalam melakukan finalisasi
poster dan video penulis akan
bekerja keras untuk
memberikan hasil yang terbaik
sesuai dengan nilai
Kompeten. Penulis menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dalam
media edukasi poster dan
video yang akan
4. Menyerahkan poster dan video ke
bagian promkes
rumah sakit
Evidance :
- Poster dan video di publikasi
dipublikasikan, sesuai dengan
nilai Loyal.
Penulis bersinergi dengan
mengajukan poster dan video
kepada bagian promkes rumah
sakit untuk dipublikasikan di media social promkes sesuai
dengan nilai Kolaboratif.
5 Melakukan
sosialisasi
poster dan
video
pemberian
obat oral
kepada
perawat
1. Meminta izin dan menyesuaikan
jadwal kepada
kepala ruangan dan
pengawas ruangan
untuk sosialisasi
media poster dan
video pemberian
obat oral
Output :
- Poster dan video tersosialisasikan
kepada perawat di ruangan fresia 3
Evidance :
- Screen shoot chat
WA
- Lembar persetujuan
Penulis meminta izin kepada
atasan mengenai kegiatan
edukasi diruang Perawatan
Fresia 3 dengan sopan dan
santun serta mengucapkan
salam dan terima kasih atas
izin yang sudah diberikan
sesuai dengan nilai
Berorientasi Pelayanan
Sejalan dengan
visi-misi RSUP
Dr. Hasan
Sadikin Bandung
yaitu
“Peningkatan
kualitas manusia
Indonesia” Kegiatan ini
mempunyai
makna untuk
selalu
melakukan
Nilai Pamimpin
Pituin :
Nilai Inovatif
Dalam kegiatan ini, penulis mempunyai
orientasi dengan standar,kreatifdan
inovatif untuk menghasilkan
suatu yang baru
dan senantiasa
melakukan
2. Mengundang para rekan sejawat dan kepala ruangan untuk mengikuti
sosialisasi media
poster dan video
pemberian obat oral
Evidance : - Bukti undangan dan
link zoom yang
disebarkan
Penulis menyebarkan link zoom meeting kepada perawat
melalui Whatassp di grup
Ruangan dengan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang sopan dan
santun, sesuai dengan nilai
nasionalisme (Loyal) dan
Berorientasi Pelayanan
koordinasi dan evaluasi
terhadap
kegiatan atau
program yang
dilakukan
sehingga
terbentuklah
rasa gotong
royong guna
perbaikan secara berkesinambungan
serta terbuka
untuk perubahan.
menggambarkan
keinginan
Penulis bekerjasama dengan
kepala ruangan untuk
mengundang rekan sejawat
dalam sosialisasi, sesuai
dengan nilai Kolaboratif
mewujudkan
tujuan
organisasi.
Nilai Tulus: tanpa
pamrih, proaktif, dan responsive
Nilai Integritas
yaitu
menggambarkan
kejujuran, amanah dan menjungjung
3. Melakukan persiapan materi sosialisasi
Evidance : - Satuan Acara Pembelajaran sosialisasi kepada perawat
Penulis melakukan yang
terbaik untuk mempersiapkan
sosialisasi yang akan
dilaksanakan sesuai dengan
nilai Kompeten.
etika
Profesional:
Kegiatan ini
dilaksanakan
4. Konsultasi
persiapan sosialisasi
Bersama dengan mentor
Evidance : - Bukti konsultasi
dengan mentor
Penulis disiplin tepat waktu
dalam menghadiri janji yang
telah disepakati sesuai dengan
nilai Akuntabel
secara kompeten
dalam disiplin ilmu yang
mendasarinya dan bertanggungjawab
Penulis menerima masukan
dari mentor dan melakukan
inovasi dalam mempersiapkan
sosialisasi, sesuai dengan nilai
Adaptif
5. Melakukan
kegiatan sosialisasi
ceramah dan diskusi
bersama rekan
sejawat tenaga
Kesehatan di ruang
Perawatan Fresia 3
Evidance :
- Dokumentasi
kegiatan sosialisasi
- Materi
- Daftar hadir peserta
- Notulensi
Penulis melakukan sosialisasi
sesuai dengan waktu yang
sudah disepakati sesuai
dengan nilai Akuntabel.
Penulis dalam penyampaian
sosialisasi kepada perawat
memberikan yang terbaik, menyampaikan informasi yang
benar, terpercaya dan berdaya
guna sesuai dengan nilai
Kompeten.
Penulis menyampaikan
informasi dalam edukasi
pemberian obat oral dengan
sopan santun dan juga ramah
sesuai dengan nilai
Berorientasi Pelayanan
Penulis membangun suasana
diskusi yang kondusif selama
sosialisasi sesuai dengan nilai
Harmonis.
Mempersiapkan link daftar
hadir dan notulensi yang
kemudian melakukan
dokumentasi saat sosialisasi
dilaksanakan sebagai bentuk
pertanggungjawaban
sesuai nilai Akuntabel
6. Menyerahkan
media video dan
poster kepada kepala ruangan
Evidance : - Dokumentasi
penyerahan
Penulis disiplin tepat waktu
dalam menghadiri janji yang
telah disepakati sesuai dengan
nilai Akuntabel
6 Melakukan edukasi secara langsung
kepada
pasien
mengenai
pemberian
obat oral
1. Melakukan
Kontrak waktu dengan pasien dan keluarga
Output : - Pasien dan
pendamping terpapar
informasi
Evidance : - Lembar tanda tangan
pasien
Penulis terlebih dahulu
memperkenalkan diri dan
menjelaskan tujuan, setelah
itu menyepakati kontrak waktu
dengan keluarga pasien
dengan cara sopan santun
sesuai dengan
nilai Berorientasi
Pelayanan
Sejalan dengan
visi-misi RSUP
Dr. Hasan
Sadikin Bandung
yaitu
“Peningkatan
kualitas manusia
Indonesia” Kegiatan ini
mempunyai
makna untuk
selalu
melakukan
Nilai Pamimpin
Pituin : Nilai Inovatif
Dalam kegiatan ini, penulis
mempunyai
orientasi dengan
standar, kreatif
dan inovatif untuk
menghasilkan
suatu yang baru
dan senantiasa
melakukan
2. Melakukan kegiatan edukasi
kepada pasien di
Evidance : - Dokumentasi
- Lembar daftar hadir
Penulis dalam menyampaikan
edukasi akan bersikap ramah
dan sopan selama memberikan
koordinasi dan
evaluasi
terhadap
perbaikan secara
berkesinambungan
Ruang Perawatan
Fresia 3
edukasi sesuai
dengan nilai Berorientasi
Pelayanan.
kegiatan atau
program yang
dilakukan
sehingga
serta terbuka
untuk perubahan.
menggambarkan
Penulis akan melakukan
edukasi kepada keluarga
pasien dengan efektif dan
efisien agar mudah dipahami
sesuaidengannilai Kompeten
(membantu orang lain belajar)
terbentuklah
rasa gotong
royong guna
mewujudkan
tujuan
organisasi.
keinginan Nilai Tulus: tanpa
pamrih, proaktif, dan responsive Nilai Integritas yaitu
Dalam memberikan edukasi
penulis tidak membeda-
bedakan pasien baik itu
perbedaan agama, ras, suku
dan golongan tertentu dan
dalam menyampaikan edukasi
penulis menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
Harmonis Penulis menggunakan Bahasa
menggambarkan
kejujuran, amanah
dan menjungjung
etika
Profesional:
Kegiatan ini
dilaksanakan
secara kompeten
dalam disiplin ilmu
yang
Indonesia maupun bahasa
daerah sesuai
dengan kemampuan pasien
dan keluarga dalam menerima
edukasi, sesuai dengan nilai
Loyal (nasionalisme)
jawab
Penulis bersikap proaktif saat
pasien atau pendamping
memerlukan edukasi yang
lebih lama dan jelas, sesuai
dengan nilai Adaptif.
Penulis akan melakukan
edukasi dengan
penuh tanggung jawab dan mempertanggungjawabkannya
dengan
mengisi lembar edukasi yang
terlampir dalam rekam medis
pasien serta meminta
tanda tangan pasien/ atau
dan bertanggung
mendasarinya
3. Melakukan
evaluasi hasil
edukasi
Evidance :
- Lembar hasil
wawancara kepada
pasien
keluarga sesuai dengan
nilai Akuntabel
Penulis bekerjasama dengan
pendamping untuk
mengingatkan pasien dalam
mengkonsumsi obat oral yang
benar sesuai dengan edukasi
yang telah diberikan, sesuai
dengan nilai Kolaboratif
Penulis melakukan evaluasi
sebagai bentuk tanggung
jawab sesuai dengan
Nilai Akuntabel.
Penulis Membuat rekapitulasi
bukti edukasi, dokumentasi
dengan penuh tanggung
jawab sesuai dengan nilai
Akuntabel
4. Melakukan
konsultasi dengan
mentor terkait hasil kegiatan
Evidance : - Lembar bukti konsul
Penulis disiplin tepat waktu
dalam menghadiri janji yang
telah disepakati sesuai dengan
nilai Akuntabel
Penulis menerima masukan
dari mentor dan melakukan
inovasi dalam mempersiapkan
sosialisasi, sesuai dengan nilai
Adaptif
3.4 Jadwal Kegiatan
Judul Aktualisasi : Optimalisasi evaluasi pemberian obat oral dengan membuat draft SPO Revisi Pemberian Obat Secara Oral dan Media
Edukasi pemberian obat oral melalui Poster dan Video di ruangan Fresia 3 RSUP dr Hasan Sadikin Bandung
Waktu Pelaksanaan : 01 Juli - 06 Agustus 2022
Tempat Pelaksanaan : Ruang Perawatan Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Tabel 3.9 Timeline Kegiatan Aktualisasi
1 Konsultasi dan Koordinasi mengenai pelaksanaan rencana kegiatan pembuatan draft SPO
revisi Pemberian Obat Oral dan Media Edukasi pemberian obat Oral melalui Poster dan Video
2 Pembuatan draft SPO revisi Pemberian Obat Oral
3 Pembuatan media edukasi Pemberian Obat Oral : poster dan video
4 Koordinasi pembuatan media edukasi video dengan pihak promosi kesehatan RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung
5 Melakukan sosialisasi media edukasi poster dan video pemberian obat oral kepada
perawat
6 Melakukan edukasi secara langsung kepada pasien mengenai pemberian obat oral
7 Menyusun Laporan Aktualisasi
No Kegiatan Juli Agustus
I II III IV V I
DAFTRA PUSTAKA
Ibrahim, M.N. 2013. Gambaran Pengetahuan Pasien Tentang Mobilisasi Post Operasi
Appendisitis di Ruang Bedah RSUD Prof.Dr.H.Aloei.Saboe KotaGorontalo. ejournal keperawatan
Mahfudhah & Mayasari. 2018.. Pemberian Obat Oleh Perawat Diruang Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Kota Banda Aceh. JIM FKEP Volume III
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 2020. Rencana Strategis Bisnis RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung 2020-2024
Setianingsih & Septiyana. 2020. Studi deskriptif penerapan prinsip “Enam Tepat”. Jurnal Unissula.
Struktur Organisasi. web.rshs.or.id/. diakses pada tanggal 15 Juni 2022.
https://web.rshs.or.id/tentang-kami/struktur-organisasi/
Undang - Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Aparatur Sipil Negara
Visi Misi Kami. web.rshs.or.id/. diakses pada tanggal 15 Juni 2022.
https://web.rshs.or.id/tentang-kami/visi-misi/