Pembuatan Panduan Pemantauan Flebitis Pd Pasien Neonatus Di Ruang Rawat Seruni RSAB Harapan Kita

Page 1

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN 3 ANGKATAN 8

PEMBUATAN PANDUAN PEMANTAUAN FLEBITIS PADA

PASIEN NEONATUS DI RUANG RAWAT SERUNI

RSAB HARAPAN KITA

DISUSUN OLEH : Citra Aryanti Lella’, S.Kep.,Ns

NIP. 199606262022032005

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN PANDUAN PEMANTAUAN FLEBITIS PADA PASIEN

NEONATUS DI RUANG RAWAT SERUNI RUMAH SAKIT ANAK

DAN BUNDA HARAPAN KITA

Telah disetujui untuk Seminar Rancangan Aktualisasi

Pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Golongan 3 Angkatan 8 Tahun 2022

Tanggal 27 Juli 2022 di Bapelkes Cikarang

NIP. 197202201994022001

NIP. 196507061989032002

ii
Coach Mentor Erlinawati Pane, SKM, MKM Yanti Riyantini, SKp, M.Kep

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN PANDUAN PEMANTAUAN FLEBITIS PADA PASIEN

NEONATUS DI RUANG RAWAT SERUNI RUMAH SAKIT ANAK

DAN BUNDA HARAPAN KITA

Telah di Seminarkan

Tanggal 27 Juli 2022 di Bapelkes Cikarang

Coach Mentor

Erlinawati Pane, SKM, MKM Yanti Riyantini, SKp, M.Kep

NIP. 197202201994022001

Penguji

Khaerudin, S.Kep., Ners., M.K.M

NIP. 197011011995011002

NIP. 196507061989032002

iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

Nama : Citra Aryanti Lella’

NIP : 199606262022032005

Pangkat/golongan : Penata Muda Tk.I/ IIIB

Jabatan : Ahli Pertama-Perawat

Instansi Asal : RSAB Harapan Kita

Penyelenggara Pelatihan : Bapelkes Cikarang

Kertas Kerja Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di mana pun. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan 3 Angkatan 8 Tahun 2022 ini adalah murni gagasan, rumusan, danpenelitian saya sendiri, sesuai arahan coachdan mentor. Kertas Kerja

Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang.

Jakarta, 22 Juli 2022

Yang membuat pernyataan

Materai 10.000

Citra Aryanti Lella’, S.Kep.,Ns

NIP 199606262022032005

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi yang berjudul “pembuatan panduan pemantauan flebitis pada pasien neonatus di ruang rawat seruni rumah sakit anak dan bunda harapan kita”, guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2022 Bapelkes Cikarang. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang turut membantu dan memberikan bimbingan dalam menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu, penulis mngucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Yanti Riyantini, SKp,M.Kep selaku mentor, yang telahmenyediakanwaktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dari awal hingga akhir Pelatihan Dasar CPNS 2022.

2. Ibu Erlinawati Pane, SKM, MKM selaku coach yang telah bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam pembuatan rancangan aktualisasi.

3. Ibu Ni Nengah Kusumawati Skep., Ners selaku kepala ruang Rawat Seruni yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan dalam proses pelaksanaan kegiatan rancangan aktualisasi ini.

4. Badan Pelatihan Kesehatan Cikarang beserta seluruh tutor dan panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS 2022.

5. Suami tercinta, orang tua, saudara, rekan-rekan perawat yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberikan semangat dalam penyususan rancangan aktualisasi.

6. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 8 terlebih khusus kelompok D.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkanagar dapat menyusunlaporanhasil aktualisasi selanjutnya. Semoga hasil rancangan aktualisasiinidapatbermanfaatbagisaya,satuankerja,pasiendanbanyakpihakdimasayang akan datang.

Jakarta, 26 Juli 2022

Citra Aryanti Lella’, S.Kep.,Ns

NIP. 199606262022032005

v
vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................... iii SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS iv KATA PENGANTAR............................................................................................. v DAFTAR ISI....................................................................................................... vi DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR............................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan ................................................................................................... 2 1.3 Manfaat .................................................................................................. 2 BAB II PROFIL INSTANSI ............................................................................. 4 2.1. Visi dan Misi ........................................................................................... 6 2.2. Nila-nilai organisasi ................................................................................. 6 2.3 Tugas Organisasi ..................................................................................... 7 2.4 Uraiam/Rincian Tugas Jabatan pesesta...................................................... 8 BAB III ANALISA ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI............. 10 3.1. Identifikasi dan Analisa isu....................................................................... 10 3.1.1. Identifikasi Isu ................................................................................... 10 3.1.2. Penetapan CoreIsu............................................................................ 14 3.1.3. Fish Bone .......................................................................................... 18 3.2. Keterkaitan penyebab isus dengan kedudukan dan peran PNS mendukung 19 Terwujudnya smart GOVERNANCE 3.3. Alternatif pemecahan masalah sebagai gagasan kreatif.............................. 20 3.3.1 Gagasan pemecahan isu ..................................................................... 20 3.3.2. Kegiatan............................................................................................ 21 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI............................................................... 22 4.1. Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ............................................... 22 4.2 Penjadwalan 44 4.3 Pihak yang terlibat dan perannya dalam aktualisasi..................................... 46 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 47
vii DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Uraian Tugas....................................................................................... 8 Tabel 3.1 Penetapan Isu Aktual dengan Analisa APKL ............................................ 15 Tabel 3.2 Deskripsi Kriteria Aktual ...................................................................... 15 Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria Problematik............................................................... 15 Tabel 3.4 Deskripsi Kriteria Khalayak................................................................... 16 Tabel 3.5 Deskripsi Kriteria Layak........................................................................ 16 Tabel 4.1 Rencana Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi.............................. 22 Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan.................................................................................. 44 Tabel 4.3. Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi............................................ 46
viii
Gambar 2.1 RSAB Harapan Kita........................................................................... 4 Gambar 2.1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSAB Harapan Kita........................ 5 Gambar 3.1 FishBone........................................................................................ 18
DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara hadir dengan tujuan untuk memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan Negara yang memiliki kedaulatan untuk melindungi dan memberikan pelayanan kepada masyarakatnya. Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu instrumen yang sangat penting dimiliki Negara Indonesia untuk mewujudkan tujuan tersebut. Aparatur Sipil Negara (ASN) hadirsebagai langkahdalam mewujudkancita-cita Bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi Aparatur Sipil Negara adalah sebagai pelayan publik, yakni melaksanakan tugas dan memberikan pelayananterbaikkepadamasyarakat.AparaturSipilNegara(ASN)dituntutcekatandan mumpuni dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat, berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijkan publik, dan sanggup berperan sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Dalam Undang-Undang ASN pasal 63 ayat (3) dijelaskan bahwa calon PNS wajib menjalani satu tahun masa percobaan. Masa percobaan yang dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritasmoral,kejujuran,semangat,motivasinasionalismedankebangsaan.Pelatihan ini juga diharapkan dapat membentuk karakter kepribadian calon PNS yang unggul, bertanggungjawab, profesional dan meningkatkan kompetensi bidang. Sebagai penyelenggaraNegara,semestinyaPegawaiNegeriSipil(PNS)menginternalisasiseluruh nilai-nilai dasar yang terkandung dalam nilai berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.

Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita sebagai rumah sakit pusat rujukan nasional yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna untuk anak dan ibu secara berkesinambungan yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat (RSAB, 2020). Menjaga kualitas pelayanan secara berkesinambungan, pihak rumah sakit senantiasa melakukan upaya-upaya pelayanan yang sesuai prosedur yaitu dengan

menerapkan 6 internationalPatienSafetyGoals(IPSG) dalam pelayanan yang meliputi identifikasi pasien secara benar, meningkatkan komunikasi efektif, meningkatkan keamanan penggunaan obat-obatan, menjamin sisi operasi yang tepat (prosedur dan pasienyangtepat),menurunkanrisikoinfeksinosokomial,danmenurunkanrisikocedera (RSWS, 2015).

Flebitismerupakansalahsatuinfeksinosocomialyangmenyebabkanbetambahnya masalah Kesehatan yang dialami pasien yang akan memperngaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Penulis mendapatkan masih seringnya kejadian flebitis dikarenakan tidak dilakukannya pemantaun flebitis secara berkesinambungan, serta tidak tersedianya panduan pemantauan plebitis yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan pemantauan. Kejadian ini tidak selarasa dengan Penerapan 6 international Patien Safety Goals dan prinsip keselamatan dan keamanan pasien yang akan berdampak pada kualitas pelayanan yang diberika.

Berdasarkan masalah diatas, sebagai gagasan pemecahan masalah, maka penulis mengangkat judul “Pembuatan Panduan Pemantauan Flebitis Pada Pasien Neonatus Di Ruang Rawat Seruni RSAB Harapan Kita”. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan upaya dalam penerapan keselamatan dan keamanan pasien serta meningkatkan kualitas pelayan di rumah sakit.

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan peran ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.

1.2.2. Tujuan Khusus

1. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK dalam setiap kegiatan aktualisasi.

2. Mampu menerapkan prinsip keselamatan pasien dengan adanya panduan pemantauan flebitis di Ruang Rawat Seruni RSAB Harapan Kita.

1.3. Manfaat

1.3.1. Manfaat Bagi Peserta

1. Menjadi aparatur sipil negara yang BerAKHLAK dalam bentuk aktualisasi dan habituasi serta meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pemecahan masalah di unit kerja.

2

2. Penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai dasar di unit kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK di wilayah kerja RSAB Harapan Kita.

1.3.2. Manfaat Bagi Instansi

1. Tercapainya visi dan misi RS Anak Bunda Harapan Kita.

2. Terpenuhinya alternatif penyelesaian masalah di RS Anak Bunda Harapan Kita.

1.3.3. Manfaat Bagi Masyarakat

1. Tercapainya pelayanan prima untuk masyarakat sebagai wujud aktualisasi nilai dasar BerAKHLAK.

2. Tercapainya kepuasan dan kenyamanan masyarakat khususnya pasien dan keluarga pasien di RS Anak Bunda Harapan Kita

3

BAB II

PROFIL INSTANSI

Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) "Harapan Kita" pada awal berdirinya memiliki nama Rumah Sakit Anak dan Bersalin "Harapan Kita" yang keberadaannya merupakan gagasan almarhumah Ibu Tien Soeharto selaku Ibu Negara Republik Indonesia pada saat itu sekaligus ketua yayasan Harapan Kita. Gagasan tersebut tercetus berdasarkan pemikiran bahwa ibu yang sehat akan melahirkan anak yang sehat, cerdas dan luhur budi pekertinya, serta akan menjadi generasi penerus yang dapat mengangkat derajat Bangsa Indonesia di masayang akandatangketingkatyanglebih baik.RSAB"HarapanKita"diresmikanolehBapak Soeharto selaku Presiden Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember 1979, bertepatan denganhariibunasional.PadasaatitujugadilakukanpenyerahankepemilikanRSAB"Harapan Kita"dariketuayayasanHarapanKitakepadapemerintahRepublikIndonesiamelaluiPresiden RepublikIndonesia,dengantujuanagarseluruhasetRSAB"HarapanKita",baiktanahmaupun bangunannya untuk seterusnya akan dimiliki bangsa dan negara Indonesia.

Pada tanggal 12 Desember 2000 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 127 tahun 2000, status RSAB "Harapan Kita" berubah dari satuan kerja instansi pemerintah menjadi badanusaha pelayananyang secaraotonommengelolainstansinya dengannama Perusahaan jawatan Rumah sakit Anak dan Bersalin "Harapan Kita" atau disingkat Perjan RSAB "Harapan Kita”.

Seiring dengan perkembang, khususnya dalam pengembangan pelayanan sekunder dan tersier kesehatan ibu, maka berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 271/Menkes/SK/ll/2005 tertanggal 23 Februri 2005 terjadi perubahan nama

4
Gambar 2.1. RSAB Harapan Kita

Rumah Sakit Anak dan Bersalin "Harapan Kita" menjadi Rumah Sakit Anak dan Bunda "Harapan Kita". Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 23 tahun 2005

tentangpengelolaankeuanganBadanLayananUmum(BLU)danmengacupadasuratmenteri kesehatan nomor 861/Menkes/VI/2005 tertanggal 16 Juni 2005 tentang perubahan bentuk rumah sakit perjan, maka Rumah Sakit Anak dan Bunda "Harapan Kita" berubah status lagi menjadi rumah sakit UnitPelaksanaanTeknis (UPT) departemenkesehatanyang menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum yang disingkat dengan PPK - BLU.

Berdasarkan keputusan menteri kesehatan HK.01.07 /MENKES/638/2019 tanggal 11

Oktober 2019, Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta ditetapkan sebagai Pusat kesehatan ibu dan anak nasional

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 68 Tahun 2019 tentang Struktur OrganisasiDanTataKerja,RSABHarapanKitadipimpinolehDirekturUtamadengan4Direktur yang membawahi Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang (DPMKP), Direktorat Perencanaan, Operasional dan Umum (DPOU), Direktorat SDM,Pendidikandan Penelitian (DSPP) dan Direktorat Keuangan & Barang Milik Negara (BMN).

Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang terdiri atas Bidang

Pelayanan Medik, Bidang Pelayanan Keperawatan dan Bidang Pelayanan Penunjang. Adapun

Bidang Pelayanan Medik terdiri dari Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan dan Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap. Bidang Pelayanan Keperawatan terdiri dari Seksi Pelayanan Keperawatan

Rawat Jalan dan Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap. Bidang Pelayanan Penunjang terdiri dari Seksi Pelayanan Penunjang Medik

5
Gambar 2.2 Struktur Organisasi dan tata kerja RSAB Harapan Kita

2.1. Visi dan Misi

2.1.1

Visi

Menghadapi dinamika pelayanan Kesehatan dengan segala bentuk perubahannya, maka segenap jajaran RSAB Harapan Kita bercita-cita untuk mewujudkan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan, sesuai dengan visi RSAB Harapan Kita, yaitu: “Terdepan Sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional”.

2.1.2 Misi

Adapun misi RSAB Harapan Kita adalah sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang aman dan berkualitas

2. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan di bidang kesehatan ibu dan anak

3. Menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan ibu dan anak

4. Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan ibu dan anak

5. Meningkatkan jejaring dan sistem rujukan di bidang kesehatan ibu dan anak

2.2. Nilai-nilai Organisasi

RSABHarapanKita memiliki nilai-nilai yang dianutdansenantiasaterus dikembangkan dalam melakukan setiap aktivitas pelayanan kesehatan. Nilai-nilai tersebut lebih dikenal dengan sebutan “CANTIK” , yakni:

C = Cepat

Bekerja cekatan sesuai standar waktu yang ditetapkan

A = Akurat

Bekerja dengan ketelitian tinggi untuk mencapai hasil maksimal

N = Nyaman dan Aman

Bekerja dengan mengutamakan keselamatan bagi pelanggan eksternal dan internal

T = Transparan dan Akuntabel

Bekerja sesuai ketentuan dan dapat dipertanggungjawabkan

I = Integritas Tinggi

6

Memberikan yang terbaik, berani karena benar, matur penuh timbang rasa

K = Kerja Sama dalam Tim

Bekerja dengan saling mendukung dan terkendali.

2.3. Tugas Organisasi

TugaspokokRSABHarapanKitaberdasarkanPeraturanMenteriKesehatanRepublik

Indonesia Nomor: 68 tahun 2019 tentang Organisasi Dan Tata Kerja RSAB Harapan Kita

Jakarta, adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna untuk anak dan ibu secaraberkesinambungan,pendidikandanpelatihan,penelitiandanpengembanganserta pelaksanaanpelayananlaindibidangpelayanankesehatanyangbertujuanmeningkatkan status kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, RSAB Harapan Kita

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan rencana program dan anggaran

2. Pengelolaan pelayanan medis dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit ibu dan anak

3. Pengelolaan pelayanan penunjang medis

4. Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis

5. Pengelolaan pelayanan keperawatan

6. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan di bidang penyakit ibu dan anak

7. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan di bidang penyakit ibu dan anak

8. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara

9. Pengelolaan sumber daya manusia

10.Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat

11.Pelaksanaan kerja sama

12.Pengelolaan sistem informasi

13.Pelaksanaan urusan umum

14.Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

15.Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit;

7

2.4. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta

2.4.1 Profil Peserta

Nama : Citra Aryanti Lella’.,Skep,Ns.

Tempat, Tanggal Lahir : Messawa, 26 Juni 1996

NIP : 199606262022032005

Pangkat/golongan : Penata Muda Tk.I/ IIIB

Jabatan : Ahli Pertama-Perawat

Satuan Kerja : RSAB Harapan Kita

Unit Kerja : Instalasi Perinatal Terpadu

2.4.2 Uraian Tugas

Penulis merupakan perawat yang bertugas di unit Instalasi Perinatal Terpadu (Ruang Seruni), yang bertugas dan dan bertanggung jawab sebagaiamana diuraikan dalam tabel berikut:

1. Melakukan asuhan keperawatan (pengkajian, menetapkan diagnosis keperawatan, menetapkan intervensi dan melaksanakan tindakan keperawatan serta evaluasi) dengan lingkup keterampilan tehnik dasar.

2. Menerapkan prinsip etik, legal dan peka budaya dalam asuhan keperawatan

3. Melakukan komunikasi teraupetik di dalam asuhan keperawatan

4. Menerapkancaringdalam asuhan keperawatan

5. Menerapkan prinsip keselamatan pasien

6. Melakukan kerja sama tim dalam memberikan asuhan keperawatan

7. Menerapkan prinsip mutu dalam tindakan keperawatan

8. Melakukan proses edukasi pada klien terkait dengan kebutuhan dasar

9. Mengumpulkan data riset sebagai anggota tim penelitian

10. Mengumpulkan data kuantitatif untuk kegiatan pembuatan laporan kasus klien

11. Menunjukkan sikap memperlakukan klien tanpa membedakan suku, agama ras dan antar golongan

12. Menunjukkan sikap pengharapan dan keyakinan terhadap pasien

13. Menjunkkan hubungan saling percaya dengan klien dan keluarga

14. Menunjukkan sikap asertif

8
URAIAN
NO.
TUGAS

15. Menunjukkan sikap empati

16. Menunjukkan sikap etik

17. Menunjukkan kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman keperawatan

18. Menunjukkan tanggungjawab terhadap penerapan asuhan keperawatan sesuai kewenangannya

19. Menunjukkan sikap kerja yang efektif dan efisien dalam pengelolaan klien

20. Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim dalam pengelolaan asuhan keperawatan

Tabel 2.1 Uraian Tugas Peserta

9

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

3.1.1. Identifikasi Isu

RSAB Harapan Kita merupakan rumah sakit rujukan nasional dalam bidang pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita telah melakukan operasi jantung sejak tahun 1979 hingga saat ini. RSAB Harapan Kita memiliki banyak fasilitas dalam menunjang pelayanan kehatan yang terpadu, salah satu diantaranya adalah ruang

perinatal Ruang perinatal atau neonatus merupakan salah satu unit yang memberikan pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir yang perlu penanganan khusus, pelayanan diberikan pada usia 0 – 28 hari terutama bayi dengan risiko tinggi. Adapun isu-isu yang terjadi di ruang perinatal (Seruni) adalah sebagai berikut:

1. Belumdilaksanakannyapemantauanflebitispasienneonatusolehperawat diRuang

Rawat Seruni

Ruangan perinatal adalah ruang perawatan untuk bayi (sampai usia 28 hari) yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital. Tindakan invasif yang sering dilakukan di ruang perinatal diantaranya pemasangan nasogastrictube, inkubator, terapi intravena, kateter, dan lain sebagainya (MOD, 2017). Neonatal dengan masalah kesehatan yang dirawat di ruang perinatal membutuhkan berbagai intervensi dalam membantu proses perkembangannya, salah satunya ialah nutrisi parenteral.

Nutrisiparenteralialahsuatubentukpemberiannutrisiyangdiberikanlangsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan (Rikomah, 2016). Bayi di perinatal sering membutuhkan bantuan ekstra untuk mendapatkan nutrisi yang merekabutuhkandalamtumbuhdanberkembang,namunpadabeberapaneonatus pemberian makanan secara enteral tidak dapat dilakukan karena permasalahan beratbadanbayiterkaitdenganprematuritas,sepertifungsiususyangbelumbegitu baik, hipotermia, infeksi, dan hipotensi. Nutrisi parenteral diberikan kepada bayi sebagai pengganti pemenuhanan kebutuhan nutrisi enteral (Gomella, Cunningham, & Eyan). Komplikasi pada pemberian nutrisi parenteral total tidak dapat dihindari.

10

Salahsatumasalahyangseringdihadapipadapemasangankateterintravenaadalah flebitis

Flebitis adalah reaksi inflamasi yang terjadi pada pembuluh darah vena yang ditandai dengan nyeri, kemerahan, bengkak, panas, indurasi (pengerasan) pada daerah tusukan, dan pengerasan sepanjang pembuluh darah vena (Alexander, et al., 2016). Flebitis dapat menyebabkan bakterimia dan penyakit atau komplikasi yang berakibat perawatan pasien semakin lama (Quental et al.,2015).

Berdasarkan pengalaman selama 2 bulan bekerjadi Ruang Rawat Seruni, ratarata 62,5-66,6% pasien neonatus mendapatkan terapi parenteral maupun terapi pengobatan sehingga kejadian flebitis masih sering terjadi dan menyebabkan betambahnya masalah Kesehatan yang dialami pasien. Kejadian flebitis diruang seruni belum terdapat rekapan jumlah pasti karena belum adanya media pelaporan flebitis setiap shift Berdasarkan wawancara dengan beberapa perawat di ruang perawatan seruni menyatakan bahwa rata-rata bayi yang berada di ruang perinatal diberikan terapi serta nutrisi parenteral yang menyebabkan risiko tinggi terjadi komplikasi flebitis, Bahkan kejadian flebitis sering terjadi. Salah satu contoh komplikasi tidak dilakukannya pemantaun flebitis pasien neonatus yang dilakukan oleh perawat seruni ialah adanya kejadian 1 pasien pada bulan juni dengan Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) yang terjadi di Ruang Rawat Seruni Kendala saat ini yang sering dialami perawat ruang seruni adalah belum adanya panduan untuk melakukan pemantauan plebistis. Menurut penelitian EY Ramadhani (2019), pemantauan flebitis dapat digunakan untuk mengobservasi gejala awal flebitis, sehingga memberikan kenyamanan dan tidak menimbulkan masalah kesehatan lain pada pasien.

Dampak yang akan terjadi apabila isu tidak ditangani dengan baik yaitu akan meningkatkan angka risiko terjadinya infeksi nosocomial yang akan mempengaruhi mutu rumah sakit, meningkatkan angka kesakitan yang dialami oleh pasien, bertambahnya hari rawat pasien yang tentu akan mempengaruhi biaya yang akan di tanggung oleh pasien maupun keluarga. Isu ini berkaitan dengan Manajemen

ASN, dimana perawat belum memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dengan menetapkan prinsip keselamatan pasien dan penerapan nilainilai RSAB Harapan Kita yaitu: Nyaman dan Aman dalam mendapatkan Pelayanan.

11

2. Belum optimalnya serah terima pasien antara perawat di Ruang Rawat Seruni

Komunikasi merupakan berbagai informasi yang dilakukan oleh perawat dalam pertukaran shiftatau proses menyerahkan tanggung jawab asuhan keperawatan yang lebih dikenal dengan serah terima (handover), sangat membantu dalam perawatan pasien. Serah terima (handover) yang dilakukan dengan baik dapat membantu mengidentifikasi kesalahan serta memfasilitasi kesinambungan perawatan pada pasien. Komunikasi pada serah terima (handover) memiliki hubungan yang sangat penting dalam menjamin kesinambungan, kualitas, dan keselamatan dalam pelayanan kesehatan pada pasien. Komunikasi dalam serah terima pasien jika tidak dilakukan dengan baik dan benar maka dapat menimbukan beberapa masalah, diantaranya keterlambatan dalam diagnosis medis, dan peningkatankemungkinanefeksamping,jugakonsekuensilaintermasukbiayayang lebih tinggi perawatan kesehatan, dan ketidakpuasan pasien. Transfer informasi pada serah terima pasien merupakan hal yang penting untuk menjamin efektivitas dan keamanan pada perawatan pasien.

Salah satu standar dalam melakukan serah terima adalah penerapan komunikasi efektif. Kerangka komunikasi efektif yang digunakan adalah berbasis

Situation,Background,Assesment,Recommendation(SBAR) yang digunakan pada saat perawat melakukan serah terima. Komunikasi SBAR merupakan suatu teknik informasi dankomunikasiyang sangat efektifdalam pelaksanaan serahterima yang membantu perawat dalam melaksanakan pekerjaan dan memfasilitasi perawatan pasienyangberkesinambungansehinggamemberikaninformasiyangjelaspadatim perawat setiap pergantian shiftkarena semua informasi yang telah tercatat dalam status pasien, disampaikan secara berurutan dan ringkas. Komponen SBAR diantaranya adalah Situation/Situasi (S) yang berisi tentang identitas pasien dan masalah saat ini, Backround/Latar Belakang (B) yang berisi tentang riwayat penyakit atau situasi yang mendukung masalah/situasi saat ini, Assesment/Pengkajian (A) yang berisi tentang kesimpulan masalah yang sedang terjadi pada pasien sebagai hasil analisa terhadap Situasion dan Backround, Recommendation/Rekomendasi (R) yang berisi tentang rencana ataupun usulan yang akan dilakukan untuk mengenai permasalahan yang ada.

Berdasarkanpengalamanselama2bulanbekerjadiRuangRawatSeruni,masih ditenemukan masalah yaitu belum optimalnya pelaksanaan serah terima pasien antara perawat Pelaksanaan serah terima pasien ditemukan perawat yang datang dan pulang tidak tepat waktu sehingga perawat yang memberi dan menerima

12

informasi yang di sampaikan tidak begitu lengkap sehingga terjadi miskomunikasi antar perawat. Perawat masih banyak yang melakukan serah terima tanpa menggukanan kerangka komunikasi yang efektif dengan berbasis SBAR, perawat hanya sekedar menyampaikan berdasarkan program yang yang akan dilakukan tanpa menyampaikan diagnosa medis, diagnosa keperawatan, serta sering terputusnya informasi tentang program keperawatan yang akan dilakukan selanjutnya.

Melakukanserahterimatanpamenggukanankerangkakomunikasiyangefektif dapat menimbulkan kesalahan dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien dan dapat berdampak buruk bagi kondisi pasien ataupun terapi yang diberikan. Isu ini berkaitan dengan Manajemen ASN, dimana perawat belum Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dengan menetapkan prinsip keselamatan pasien, memberikan asuhan keperawatan secara berkesinambungan serta kepatuhan terhadap standar dan pedoman keperawatan.

3. Belum optimalnya edukasi pulang keluarga pasien oleh perawat di Ruang Rawat Seruni.

Asuhan keperawatan merupakan indikator mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit. Proses asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi perkembangan pada pasien dan mencapai hasil akhir yang telah ditetapkan sebelumnya (Sitorus, 2011). Manajemen keperawatan memiliki peran dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dengan melaksanakan perencanaan pulang yang berkesinambungan sejak pasien pertama kali masuk sampai pasien pulang (Abdullah, 2015).

Pasiendankeluargasebelumpulangsebaiknyadiberikanedukasidalamrangka pemberian informasi terhadap masalah kesehatan pasien yang belum diketahui pasien dan keluarganya, sedangkan hal tersebut perlu diketahui untuk membantu danmendukung penatalaksanaanselanjutnya. Menurut Rochadi (2011), tujuandari pendidikan kesehatan ini adalah untuk mengubah perilaku individu, keluarga dan masyarakat yang merupakan cara berfikir, bersikap, dan berbuat dengan tujuan membantupengobatan,rehabilitasi,pencegahanpenyakitdanpromosihidupsehat.

Melakukan edukasi pulang merupakan salah satu tindakan perawat yang

digunakanuntukmemberikaninformasigunameningkatkanpengetahuanorangtua dalamperawatanbayidirumahpascarawatinap.Praktikedukasipulangyangbelum dilakukan secara optimal dipengaruhi oleh belum maksimalnya penggunaan

13

pedoman ceklis tentang edukasi pulang dan kurang adekuatnya infromasi seputar perawatan bayi dirumah yang diberikan oleh perawat. Menurut Pratama (2014), unsur penting dalam keberhasilan pemberian edukasi adalah penggunaan media sebagai alat bantu penyampaian informasi.

Edukasi pulang yang belum dilakukan secara optimal akan berdampak pada pengetahuan dan kesiapan orang tua pasien dalam melakukan perawatan saat pulang. Perawatan yang belum optimal akan menyebabkan turunnya kualitas kesehatan pada pasien, hal ini akan berdampak pada peningkatan angka rawat ulang, yang akan merugikan pasien dan keluarga. Isu ini berkaitan dengan Manajemen ASN, dimana perawat belum memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dengan melakukan proses edukasi kesehatan pada klien terkait dengan kebutuhan dasar yang belum dilakukan secara maksimal. Isu ini juga berkaitan dengan SMARTASN dimana belum optimalnya penggunaan media edukasi untuk mempermudah baik perawat selaku pemberi edukasi maupun keluarga pasien sebagai penerima edukasi.

3.1.2 Analisa Isu Aktual

Berdasarkan isu aktual di atas yang selanjutnya akan dilakukan proses penilaian kualitas Isu. Proses menapis kualitas isu ini merupakan hasil dari diskusi bersama dengan mentor. Isu-isu tersebut dianalisis kelayakannya melalui metode Aktual, Prolematik, Khalayakan,Layak(APKL),yangselanjutnyamenentukanskalanilai1-5.Isuyangmemiliki total skor tertinggi setelah perengkingan merupakan Isu prioritas.

1. Aktual, artinya yaitu isu tersebut masih di bicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang

2.Problematik,artinyamemilikidimensimasalahkompleksyangperlusegeradicari penyebab dan pemecahannya

3. Kehalayakan, artinya menyangkut hajat hidup orang banyak bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang

4. Kelayakan, artinya masuk akal dan realistis serta relevan untuk dicarikan solusinya.

14

1. Belum dilaksanakannya pemantauan flebitis pasien neonatus oleh perawat di Ruang Rawat Seruni

2. Belum optimalnya serah terima pasien antara perawat di Ruang Rawat Seruni

3. Belum optimalnya edukasi pulang keluarga pasien oleh perawat di Ruang Rawat

Keterangan:

5 16

Table 3.1 Penetapan Isu Aktual dengan Analisis APKL

NO Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Aktual Masalah yang sedang terjadi tetapi belum ada penyelesaian masalahnya

4 Aktual Masalah yang sedang terjadi tetapi penyelesaian masalahnya belum optimal

3 Cukup Aktual Penyelesaian masalahnya cukup optimal

2 Kurang Aktual Penyelesaian masalah sudah mulai optimal

1 Tidak Aktual Penyelesaian masalahnya sudah Optimal

Tabel 3.2 Deskripsi Kriteria Aktual

NO Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Problematik Masalah ini telah terjadi dan berdampak pada kualitas pelayanan

4 Problematik Masalah ini telah terjadi dan berpotensi berdampak pada kualitas pelayanan

3 Cukup Problematik Ada potensi pada kualitas pelayanan yang cukup buruk jika tidak di tangani segera

2 Kurang Problematik Tidak ada potensi pada kualitas pelayanan yang buruk jika tidak di tangani segera

1 Tidak Problematik Tidak berdampak pada kualitas pelayanan

Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria Problematik

15
ISU
TOTAL RANK A P K L
NO
FAKTOR
5 5
3 5 18 1
4 4
4 5 17 2
4 4
Seruni
3
3

NO Indikator

Deskripsi Indikator

5 Sangat Khalayak Masalah tersebut dapat mempengaruhi Rumah

Sakit

4 Khalayak Masalah tersebut dapat mempengaruhi di Ruangan

kerja dan pasien

3 Cukup Khalayak Masalah tersebut dapat mempengaruhi Seluruh

Pasien di unit kerja

2 Kurang Khalayak MasalahtersebuthanyamempengaruhiSatuPasien

1 Tidak Khalayak Tidak mempengaruhi pada hajat hidup orang

banyak

Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria Khalayak

NO Indikator

Deskripsi Indikator

5 Sangat Layak Masalah dapat terselesaikan dalam 1-2 bulan

kedepan

4 Layak Masalah dapat terselesaikan dalam 3-6 bulan

kedepan

3 Cukup Layak Masalah dapat terselesaikan dalam hitungan 6-12

bulan kedepan

2 Kurang Layak Masalah dapat terselesaikan diatas 1 tahun atau

lebih

1 Tidak Layak Tidak ada batasan waktu untuk terselesaikan

Tabel 3.3 Deskripsi Layak

Berdasarkan hasil analisa penapisan isu diatas, didapatkan masalah yang menjadi prioritas adalah isu pertama yaitu “Belum dilaksanakannya pemantau flebitis

neonatus oleh perawat di Ruang Rawat Seruni RSAB Harapan Kita”. Isu ini menjadi lebih prioritas dibandingkan isu yang lain karena, merupakan isu yang sedang

terjadi dan masih belum ditemukan pemecahan masalah serta sangat berhubungan dengan keselamatanpasien agar terhindar dari kejadian flebitis danmenyebabkan infeksi nosokomial.

Isutersebutjikatidaksegeraditindaklanjutimakaakanterjadidampakyangnegatif yaitu kegagalan perawat dalam dalam menjaga keselamatan pasien, hal ini akan

16

merugikan pihak pasien, keluarga dan rumah sakit baik dari segi keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

17

3.1.3 Analisa Penyebab Isu dengan Metode FishBone

METHOD

Tidak adanya evaluasi terkait pemantauan flebitis

Kurangnya sosialisasi tentang pemantau plebitis

IV Cath tertutup hepafix

ENVIRONMENT

IVcathtidakterlihat

Pasien terpasang banyakalatkesehatan

Belum dilaksanakannya pemantauan flebitis pasien neonatus oleh perawatdiRuang

Rawat Seruni

Tindakan keperawatan banyak Pasienbanyak

Tidak ada waktu untuk memantauflebitis

Kurangnya kepedulian perawat dalam melakukan pemantauan flebitis

Belum adanya panduan pemantauanflebitis

MATERIAL

Gambar 3.1.

18
FishBone
v v v v v MAN
v

3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance

Berdasarkan gambar fishbone ditemukan akar penyebab masalah isu yang diangakat sebagai berikut:

1. Belum adanya panduan pemantauan flebitis

Panduan merupakan alat yang digunakan sebagai acuan untuk mendapatkan informasi dan petunjuk dalam melakukan suatu kegiatan. Melakukan pemantauan flebitis diperlukan panduan agar menjadi acuan atau petunjuk dalam menyamakan persepsi bagaimana melakukan pemantauan flebitis, akan tetapi berdasarkan analisa akar penyebab masalah diatas ditemukan tidak adanya panduan pemantau flebistis pada ruang Seruni RSAB Harapan Kita. Akar masalah ini menyebabkan tidak dilakukannya pemantauan flebisit pasien neonatus yang berdampak pada risiko terjadinya infeksi nosocomial, meningkatkan angka kesakitan yang dialami oleh pasien, bertambahnya hari rawat pasien yang tentu akan mempengaruhi biaya yang akan di tanggung oleh pasien maupun keluarga. Masalah ini berkaitan dengan Manajemen ASN, dimana perawat belum memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dengan menetapkan prinsip keselamatan pasien. Dari segi SMARTASN,merujukdarinilaiadaptifdimanaperawatbelummengembangkan kreativitas dan bertindak proaktif menggunakan media digital untuk mencari informasi pemantauan flebitis.

2. Kurangnya kepedulian perawat dalam melakukan pemantauan flebitis

Flebitis adalah reaksi inflamasi yang terjadi pada pembuluh darah vena Melakukan pencegahan plebitis dapat dilakukan dengan cara: selalu menjaga kebersihan tangan, menggunakan teknik aseptik yang benar, selalu melakukan perawatan didaerah insersi serta melakukan observasi dan pemantauan yang ketat. Perawat merupakan ujung tombak dalam melakukan proses asuhan keperawatan, sehingga diperlukannya kesadaran dan kepedulian terhadap pemantauan flebitis. Kurangnya kesadaran dalam melakukan pemantau flebitis tentunya akan berdampak pada kualitas pelayanan yang diberikan. Akar masalah ini berkaitan dengan Manajemen ASN yaitu tidak tercapainya pelayanan yang optimal dan profesional yang diberikan kepada pasien.

3. Tidak ada waktu untuk memantau flebitis

RSABHarapanKitasebagaipusatrujukantersiermenerimarujukandariseluruh Indonesia sehingga mengakibatkan banyaknya jumlah pasien rawat inap dengan

19

berbagai diagnosis medik, hal ini mempengaruhi banyaknya tindakan medis maupun tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Banyaknya tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat berdampak pada tidak adanya waktu bagi perawat melakukan pemantaun flebitis. Akar masalah ini berkaitan dengan manajemen ASN, dimana perawat perawat memberikan pelayanan yang kurang optimal dan berkualitas.

4. Kurangnya sosialisasi tentang pemantau plebitis

Berdasarkan analisa akar masalah diatas, salah satu penyebab tidak dilakukan pemantau flebitis yaitu kurangnya sosialisasi terkait pemantauan flebistis. Sosialisasi merupakan proses bertukar fikiran dan ide agar terjadi persamaan persepsi. Sosialisasi yang tidak dilakukan, berpengaruh terhadap pengetahuan tentang pentingnya penerapan keselamatan pasien salah satu contoh yang dapat dilakukan denganmelakukanpecegahanmelalui pemantaun flebitis. Akar masalahini berkaitan dengan MANAJEMEN ASN, merujuk dari nilai berorientasi pelayanana dimana tidak dilakukannya perbaikan secara berkesinambungan untuk memberikan pelayanan yang profesional dan berkualitas kepada pasien.

3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

3.3.1

Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan hasil analisis FishBonedari Isu Belum dilakukannya pemantauan flebitis pasien neonatus oleh perawat di Ruang Rawat Seruni, disadari bahwa penyebab isutersebutbersifatcomplicatedatautidaktunggaldanyangpalingmendasarisehingga isu tersebut terjadi yaitu faktor man,material,enviromentdanmethod.Berdasarkan Analisapenyebab,diusulkangagasanalternatifpemecahanmasalahyaitu “Pembuatan panduan pemantauan flebitis pada pasien neonatus di Ruang Rawat Seruni

RSAB Harapan Kita”. Alasan gagasan ini dipilih oleh penulis karena penulis beranggapan metode ini merupakan cara yang lebih efektif dilakukan untuk dijadikan pedoman dalam melakukan pemantau flebitis. Gagasan ini merupakan betuk inovasi karenapanduanpemantauanflebitispasienneonatusdiRuangRawatSerunibelumada. Panduan pemantauan flebitis pasien neonatus merupakan media yang digunakan sebagai panduan pemantauan secara berkala sebagai langkah pencegahan flebitis yang

dapat menyebabkan infeksi nosocomial.

Menerapkan prinsip keselamatan pasien dengan melakukan pemantauan flebitis pasien neonatus merupakan salah satu tugas dan tanggungjawab perawat dan sesuai

20

dengan sasaran kerja pegawai pada poin yang ke lima yaitu menerapkan prinsip keselamatan pasien.

3.3.2 Kegiatan

Berikut ini beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam aktualisasi di unit kerja berdasarkan gagasan kreatif yang telah dibuat adalah sebagai berikut:

1. Berkonsultasi dengan mentor dan kepala ruangan mengenai isu prioritas dan gagasan kreatif,

2. Pengkajain referensi tentang rancangan panduan pemantauan flebitis pasien neonatus,

3. Pembuatan panduan pemantauan flebitis pasien neonatus,

4. Sosialisasi penggunaan panduan pemantauan flebitis pasien neonatus,

5. Pengimplementasian panduan pemantauan flebitis pasien neonatus,

6. Evaluasi dan monitoring penggunaan panduan pemantauan flebitis pasien neonatus.

21

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

Unit Kerja : Instalasi Rawat Inap, Ruang Perinatal (Ruang Seruni) RSAB Harapan Kita

Identifikasi Isu : 1. Belum dilaksanakannya pemantauan flebitis pasien neonatus oleh perawat di Ruang Rawat Seruni

2. Belum optimalnya serah terima pasien antara perawat di Ruang Rawat Seruni

3. Belum optimalnya edukasi pulang keluarga pasien oleh perawat di Ruang Rawat Seruni

Isu yang diangkat : Belum dilaksanakannya pemantauan flebitis pasien neonatus oleh perawat di Ruang Rawat Seruni

Gagasan kreatif : Pembuatan panduan pemantauan flebitis pada pasien neonatus di Ruang Rawat Seruni RSAB Harapan Kita

Mata Pelatihan Agenda 2 Kontribusi

Terhadap Visi-

Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1. Konsultasidengan

mentor dan kepala ruangan

mengenai isu

prioritas dan gagasan kreatif.

Melakukan kontrak waktu dan menentukan jadwal

konsultasi.

Konsultasi terjadwal.

Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Beriorentasi Pelayanan:

Memahami dan memenuhi

kesediaan waktu mentor.

Kegiatan ini

memiliki kontribusi

terhadap

misi RSAB Harapan

Kita yaitu:

Kegiatan ini menguatkan nilai

RSAB harapan kita yaitu: Kerjasama Tim:

22
Kegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi
No Kegiatan Tahap

Melaksanakan

konsultasi terkait isu

prioritas dan gagasan kreatif .

Adanya masukan

dan saran terkait

isu prioritas dan gagasan kreatif.

Harmonis:

Bersikap sopan dan santun

saat meminta waktu mentor.

Menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan ibu dan

anak yang aman

Bekerja sama

Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Beriorentasi Pelayanan:

Bersikap ramah saat

melakukan konsultasi

mengenai isu prioritas dan gagasan kreatif.

Kompeten:

Menyampaikan dengan baik

dan jelas terkait isu prioritas

dan gagasan kreatif.

Harmonis:

Bersikap sopan dan santu

kepada mentor dan kepala

ruangan saat berkonsultasi.

Loyal:

dan berkualitas.

dengan mentor dan kepala ruangan mengenai isu prioritas dan gagasan kreatif.

23

Melakukanpencatatan

hasil konsultasi dan pendokumentasian kegiatan.

Hasilkonsultasidan

dokumentasi kegiatan.

Bersikap berani dan percaya

diri dalam melaksanakan

konsultasi

Adaptif:

Menyesuaikan diri terhadap

arahan yang diberikan oleh

mentor dan kepala ruangan

Kolaboratif:

Bersikap terbuka terhadap

masukan yang diberikan oleh

metor dan kepala ruangan.

Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Berorientasi pelayanan:

Melakukan pencatatan hasil

konsultasi untuk perbaikan

rancangan kegiatan

aktualisasi.

Akuntabel:

24

2. Pengkajian referensi tentang

rancangan panduan pemantauan flebitis pasien neonatus.

Melakukan pengkajian referensi tentang

rancangan panduan pemantauan flebitis

pasien neonatus.

Tersedianya materi dari sumber yang

terpercaya tentang pandua

pemantauan flebitis pasien neonatus.

Bersikap jujur dalam

melakukan pencatatan hasil konsultasi.

Kompeten:

Melakukan pencatatan dari

hasil konsultasi dan pendokumentasian kegiatan dengan baik.

Kegiatan ini sesuai dengan penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Akuntabel:

Bertanggung jawab terhadap sumber referensi yang

digunakan.

Kompeten:

Mencari materi berdasarkan

referensi terbaru dengan baik.

Harmonis:

Menghargai sumber referensi

yang digunakan dengan

Kegiatan ini

memiliki kontribusi

terhadap misi RSAB

HarapanKitayaitu:

Menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan ibu dan anak yang aman

dan berkualitas.

Kegiatan ini menguatkan nilai

RSAB harapan kita

yaitu:

Cepat: Cepat dan tanggap dalam melakukan mencari referensi untuk memberikan

pembaharuan

pelayanan

keperawatan ke

25

Merangkum point point pemantau yang akan dituangkan pada

panduan pemantauan

flebitis pasien neonatus.

Materi berdasarkan

referensiyangakan di gunakan terangkum dan tersusun dengan baik.

mencantumkan pada daftar

Pustaka.

Adaptif: Bertindak proaktif dalam

mencari sumber referensi.

Kolaboratif:

Memanfaatkan media

informasi untuk memperoleh

referensi.

Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Akuntabel:

Bertanggungjawab terhadap

rangkuman referensi yang

akan digunakan.

Harmonis:

Menghargai sumber referensi

dengan mencantumkan pada

daftar Pustaka.

Kompeten:

arah yang lebih baik.

Transparan dan

Akuntabel:

Melaksankan tugas

dengan jujur

dengan mecari

sumber referensi

yang yang

terpercaya.

Integritas

Tinggi:

Menjalankan tugas

dengan penuh

tanggung jawab, dapat dipercaya, disiplin, konsisten

serta berkualitas.

Kerjasama Tim:

Bekerjasama

dengan kepala

26

Berkonsultasi dengan

mentor dan kepala ruangan.

Adanya masukan

dan saran terkait referensiyangakan digunakan.

Merangkum point point materi

yang akan digunakan dengan

baik.

Adaptif :

Memberikan ide kreatif dalam

mengkum materi berdasarkan

referensi.

Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Berorientasi pelayanan:

Bersikap ramah terhadap

mentor dan kepala ruangan

saat melakukan konsultasi.

Akuntabel:

Memiliki nilai kejujuran dalam

mengemukakan pendapat.

Kompeten:

Menyampaikan hasil referensi

dengan baik dan jelas.

Harmonis:

ruangan dan

mentor dalam

pemilihan referensi yang akan digunakan.

27

panduan pemantauan flebitis pasien neonatus.

Menyusun format panduan pemantaun flebitis pasien neonatus.

Tersedianya rancangan format panduan pemantauan

flebitis yang akan

digunakan

Bersikap sopan dan santun

saat berkonsultasi dengan

mentor dan kepala ruangan.

Loyal:

Mendengarkan saran dan

masukan yang diberikan oleh

mentor dan kepala ruang

dengan sungguh-sungguh.

Kolaboratif:

Bersikap terbuka terhadap

saran yang mentor dan kepala ruangan berikan.

Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Akuntabel:

Bertanggung jawab terhadap

sumber referensi yang

digunakan.

Kompeten:

Mencari materi berdasarkan

referensi terbaru dengan baik.

Kegiatan ini

memiliki kontribusi

terhadap misi RSAB

HarapanKitayaitu:

Menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan ibu dan

anak yang aman

dan berkualitas.

Kegiatan ini

menguatkan nilai

RSAB harapan kita

yaitu:

Akurat:

Membuat format

pemantauan flebitis

secara teliti sesuai

dengan referensi.

28
3. Pembuatan

Berkonsultasi dengan

mentor dan kepala ruangan.

Adanya masukan/saran terkait dengan

rancanan panduan pemantauan flebitis.

Harmonis:

Menghargai sumber referensi

dengan mencantumkan pada

daftar Pustaka.

Adaptif:

Bertindak proaktif dalam

mencari sumber referensi.

Kolaboratif :

Memanfaatkan media

informasi untuk memperoleh

referensi.

Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Berorientasi pelayanan:

Bersikap ramah terhadap

mentor dan kepala ruangan

saat melakukan konsultasi.

Akuntabel:

Memiliki nilai kejujuran dalam

mengemukakan pendapat.

Kompeten:

Nyaman dan

Aman : Melakukan

penyusunan format

panduan

pemantaun flebitis

berdasarkan

referensi untuk

menerapkan prinsip

keselamatan

pasien.

Integritas

Tinggi:

Menjalankan tugas

dengan penuh

tanggung jawab, dapat dipercaya, disiplin, konsisten serta berkualitas.

Kerjasama Tim:

Bekerjasama

dengan kepala

29

Membuat panduan

pemantauan flebitis

yang telah di setujui

Membangun komunikasi yang

baik dengan kepala ruangan

dan mentor.

Harmonis:

Bersikap sopan dan santun

saat menemui mentor dan

kepala ruangan.

Loyal:

Mendengarkan saran dan

masukan yang diberikan oleh

mentor dan kepala ruang

dengan bersungguh-sungguh.

Kolaboratif:

Bersikap terbuka terhadap

saran yang diberikan mentor

dan kepala ruangan.

ruangan dan

mentor dalam

penyususan format

panduan

pemantaun flebitis.

Tersedianya panduan pemantauan

flebitis yang telah

disetujui mentor

Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Berorientasi pelayanan:

Bertindak dalam membuat

pandua pemantauan flebitis

30

penggunaan panduan

pemantauan

flebitis pasien

neonatus.

Meminta persetujuan

atasan rencana

pelaksanaan

sosialisasi

penggunaan panduan

pemantaun flebitis

dan kepala

ruangan.

Akuntabel:

Bertanggung jawab terhadap

panduan pemantauan flebitis

yang telah dibuat.

Kompeten:

Menyusun dan melaksanakan

tugas dengan baik.

Harmonis:

Menyusun panduan

pemantauan flebitis dengan

sabar dan ikhlas.

Loyal:

Bekerja keras hingga tugas

yang di kerjakan selesai.

Mendapatkan

persetujuan

pelaksanaan

sosialisasi

Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Loyal:

Meminta persetujuan pada

atasan sesuai alur terkait

rencana kegiatan.

Harmonis:

Kegiatan ini

memiliki kontribusi

terhadap misi RSAB

HarapanKitayaitu:

Menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan ibu dan

Kegiatan ini

menguatkan nilai

RSAB harapan kita

yaitu:

Akurat:

Memembuat media

sosialisasi dan

melakukan

31
4. Sosialisasi

Menyiapkan materi

dan media sosialisasi

lembar pemantauan

flebitis

Tersedianya media

dan materi

berbentuk bahan

tayang

Meminta persetujuan

pelaksaan sosialisasi dengan

bersikap sopan dan santun

saat.

Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Beriorentasi Pelayanan:

Bertindak dalam Memberikan

perbaikan pemantauan flebitis.

Akuntabel:

Bertanggung jawab terhadap

hasil yang telah di buat.

Kompeten:

Menyusun dan melaksanakan

tugas dengan baik.

Harmonis:

Menyusun dengan sabar dan iklas.

Loyal:

anak yang aman dan berkualitas.

sosialisasi dengan

teliti agar

memberikan hasil yang maksimal.

Nyaman dan

Aman:

Melakukan sosialisasi

penggunaan panduan pemantau

flebitis untuk menerapkan prinsip

keselamatan pasien.

Integritas

Tinggi:

Menjalankan tugas

dengan penuh

tanggung jawab, dapat dipercaya,

32

Berkonsultasi dengan mentor dan kepala

ruangan.

Adanya masukan dan saran terkait pelaksanaan sosialsasi.

Bekerja keras dalam

menyiapkan materi dan media sosialisasi.

Adaptif : Menciptakan inovasi dan kreatifitas dengan

menggunakan media bahan tayang.

Kegiatan ini sesuai dengan penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Beriorentasi Pelayanan:

Bersikap ramah terhadap mentor saat melakukan konsultasi.

Akuntabel:

Bersikap jujur dalam

mengemukakan pendapat saat berkonsultasi dengan mentor

dan kepala ruangan.

Harmonis:

disiplin, konsisten

serta berkualitas.

Kerjasama Tim: Bekerjasama

dengan mentor, kepalaruangandan

rekan perawat dalam sosialisasi

penggunaan pemantauan flebitis.

33

Membuat dan

mengirimkan undangan.

Tersedianya

undangan dan telah di sebar dan di terima oleh

perawat.

Bersikap sopan dan santun

saat menemui mentor.

Kolaborasi:

Bersikap terbuka saat

berkonsultasi dengan mentor

dan kepala ruangan.

Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Berorientasi pelayanan :

Bersikap ramah kepada

perawat saat memberikan

undangan .

Akuntabel:

Bertanggung jawab dalam

pembuatan undangan dan di sebar dan di terima oleh

petugas.

Kompeten:

Membuat undangan sosialisasi

dengan baik.

Harmonis:

34

Melaksanakan

sosialisasi

penggunaan panduan

pemantauan flebitis.

Terlaksananya

kegiatan sosialisasi

Bersikap sopan dan santun

saat menyebarkan undangan sosialisasi.

Adaptif:

Mampu menggunakan media

digital dalam mengirimkan

undangan.

Kolaboratif:

Bekerjasama engan kepala

ruangan dan perawat dalam

mengikuti sosialisasi.

Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Beriorentasi Pelayanan:

Bersikap ramah saat

melakukan sosialisasi.

Akuntabel:

Bertanggungjawab terhadap

pelaksanan sosialisasi.

Kompeten:

35

5. Pengimplementas

ian penggunaan pemantauan flebitis pasien neonatus.

Menyiapkan paduan pemantauan flebitis pada saat pengaplikasian.

Tersedianya panduan pemantauan flebitis

Melakukan sosialisasi dengan

baikdanmenjawabpertanyaan yang diajukan oleh rekan perawat.

Harmonis:

Bersikap ramah dalam

memberikan sosialisasi.

Kolaboratif:

Bersikap terbuka terhadap

masukan yang diberikan oleh

mentor, kepala ruangan dan rekan perawat.

Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Beriorentasi Pelayanan:

Bertindak dalam Memberikan

perbaikan pemantau flebitis.

Akuntabel:

Bertanggungjawab terhadap

hasil yang telah di buat.

Kompeten:

Kegiatan ini

memiliki kontribusi

terhadap misi RSAB

Harapan Kita yaitu:

Menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan ibu dan

anak yang aman

dan berkualitas.

Kegiatan ini menguatkan nilai RSAB harapan kita yaitu: Cepat: Cepat

menyesuaikan

terhadap perubahan saat

penggunaa

36

Mengimplementasikan

penggunaan panduan

pemantauan flebitis

Terlaksananya

pemantau flebitis

Mampu menyiapkan dan

melaksanakan tugas dengan

baik.

Loyal: Bekerja keras dalam

menyiapkan lembar monitoring

pelaksanaan penggunaan panduan pemantauan flebitis.

Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Beriorentasi pelayanan:

Melakukan perbaikan

pemantaun flebitis.

Akuntabel:

Bertanggung jawab dalam

melakukan pemantauan flebitis.

Kompeten:

Melakukan pemantauan flebitis

menggunakan panduan

dengan baik.

pemantauan flebitis.

Akurat: Melakukan

pemantauan flebitis

dengan teliti.

Nyaman dan

Aman:

Mengimplementasi kan penggunaan

panduan

pemantauan flebitis

untuk menerapkan

prinsip

keselamatan

pasien.

Integritas

Tinggi:

Menjalankan tugas

dengan penuh

tanggung jawab,

dapat dipercaya,

37

Melaporkan kegiatan pengimplemetasian

kepada mentor dan kepala ruangan.

Adanya masukan dan saran tentang pengimplemetasia pemantauan flebitis.

Harmonis:

Melakukan pemantau flebitis

untuk mencegah flebitis pada pasien.

Adaptif:

Cepat menyesuaikan terhadap

perubahan saat melakukan pemantauan flebitis.

Kolaboratif:

Bekerja sama dengan perawat

agar terus berusaha melakukan perbaikan.

Kegiatan ini sesuai dengan penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Beriorentasi Pelayanan:

Bersikap ramah saat

melaporkan hasil pelaksanaan

kegiatan kepada mentor.

Akuntabel:

Bersikap jujur dan

bertanggung jawab dalam

disiplin, konsisten serta berkualitas

Kerjasama Tim: Bekerjasama dengan mentor, kepalaruangandan rekan perawat dalam mengimplementasi kan pemantauan flebitis.

38

melakukan laporan hasil

pelaksanaan kegiatan

Kompeten:

Menyampaikan hasil hasil

laporan hasil pelaksanaan

kegiatan pada mentor dengan

baik.

Harmonis:

Bersikap sopan dan santun

saat menemui mentor dan

kepala ruangan.

Loyal:

Mendengarkan pendapat dan

masukan dari mentor dan

kepala ruangan.

Kolaborasi:

Bersikap terbuka saat

melaporan hasil pelaksanaan

kegiatan dengan mentor dan

kepala ruangan.

39

6. Evaluasi dan monitoring penggunaan panduan

pemantauan flebitis pasien

neonatus.

Melakukan monitoring

kepada rekan

perawat, terkait

penggunaan

pemantaun flebitis.

Tersedianya monitoring akhir

menggunakan

lembar monitoring

observasi

pelaksanaan

penggunaan panduan

pemantaun flebitis.

Ke Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Berorientasi

pelayanan:

Bertindak dalam memberikan

perbaikan.

Akuntabel:

Bertanggungjawab terhadap hasil yang telah dibuat.

Kompeten:

Menyiapkandanmelaksanakan

tugas dengan baik.

Harmonis:

Menyiapkan lembar monitoring

dengan sabar dan iklas.

Loyal:

Bekerja dengan giat dalam

menyiapkan lembar monitoring

akhir

Adaptif:

Kegiatan ini

memiliki kontribusi

terhadap misi RSAB

Harapan Kita yaitu:

Menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan ibu dan

anak yang aman dan berkualitas.

Kegiatan ini

menguatkan nilai

RSAB harapan kita

yaitu:

Akurat:

Melakukan evaluasi

secara tepat dan akurat untuk

mengetahui hasil akhir dari

penggunaan panduan

pemantauan flebitis.

Transparan dan

Akuntabel:

Melaksankan tugas

dengan jujur dalam

melakukan evaluasi.

40

Menggunakan media digital

dalam monitoring akhir.

Kolaboratif:

Bekerjasama dengan rekan

kerja dalam monitoring akhir.

Integritas

Tinggi:

Menjalankan tugas dengan penuh

Membuat laporan

penerapan nilai-nilai ASN

hasil evaluasi. Terekapnya hasil monitoring akhir Ke Kegiatan ini sesuai dengan

BerAKHLAK yaitu:

Berorientasi pelayanan:

Mengerjakan laporan evaluasi

untuk pertimbanganpelayanan

Akuntabel:

Bersikap jujur dan bertanggungjawab terhadap

hasil evaluasi.

Kompeten:

Menyelesaikan hasil rekapan monitoring awal dan akhir

dengan baik.

Harmonis:

Membangun hubungan yang

baik saat evaluasi.

tanggung jawab, dapat dipercaya, disiplin, konsisten serta berkualitas.

Kerjasama Tim: Bekerjasama dengan mentor, kepala ruangan tentang evaluasi akhir pelaksanaan

pengunaan panduan

pemantauan flebitis.

41

Menyampaikan laporan hasil evaluasi

kepada mentor dan kepala ruangan.

Tersedianya laporan akhir

kegiatan.

Loyal:

Menyelesaikan tugas dengan

kualitas terbaik.

Adaptif:

Menyelesaikan laporan

monitoring awal dan akhir

dengan tepat waktu.

Kolaboratif:

Bekerjasama dengan rekan

kerja dalam laporan evaluasi.

Ke Kegiatan ini sesuai dengan

penerapan nilai-nilai ASN

BerAKHLAK yaitu:

Berorientasi Pelayanan :

Bersikap ramah saat

melaporkan hasil pelaksanaan

kegiatan kepada mentor dan

kepala ruangan

Akuntabel:

Bertanggungjawab dalam

pembuatan laporan evaluasi

42

dan bertanggunjawab dalam

pelaporannya.

Kompeten:

Mampu menyampaikan hasil

evaluasi akhir secara

bertanggungjawab.

Harmonis:

Bersikap sopan dan santun

saat menemui mentor.

Loyal:

Bekerja keras hingga akhir

kegiatan berakhir.

Adaptif:

Menggunakan media digital

dalam monitoring akhir.

Kolaboratif:

Bersikap terbuka terhadap

masukan yang diberikan oleh

mentor dan kepala ruangan.

43
Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi

4.2. Penjadwalan

Rencana jadwal kegiatan aktualisasi dibuat untuk memudahkan peserta Latsar dalam mengatur waktu pencapaian kegiatan aktualisasi. Jadwal kegiatan aktualisasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan mengenai isu prioritas dan gagasan kreatif.

2. Kajian materi /referensi tentang rancangan pandua pemantauan flebitis pada neonatus.

3. Membuat panduan pemantauan flebitis pasien neonatus.

44
NO Kegiatan Jadwal Rancangan Aktualisasi Pelaksanaan 28 Juli 2022 – 2 September 2022 Juli Agustus Sept M.4 M.1 M.2 M.3 M.4 M.5 M.1

4. Melakukan sosialisasi

penggunaan panduan

pemantauan flebitis pasien

neonatus

5. Melakukan implementasi

penggunaan panduan

pemantauan flebitis pasien neonatus.

6. Melakukan evaluasi dan monitoring penggunaan

panduan pemantauan flebitis pasien neonatus.

Keterangan :

: Libur

: Waktu Kegiatan Dillakukan

: Kegiatan Aktualisasi Selesai

45
Tabel 4.2 Penjadwalan

4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

pihak-pihak yang terlibat dan berperan dalam kegiatan aktualisasi dituangkan dalam tabel berikut:

No. Para Pihak Peran Dalam Aktualisasi Keterangan

1 Ns.Yanti Riyantini, M. Kep., Sp.Kep. An Membimbing dan memberikan arahan

Mentor

sejak memulai rancangan, pelaksanaan

hingga selesai laporan akhir aktualisasi

2. Erlinawati Pane, SKM., MKM Membimbing dan memberikan arahan

Coach

sejak memulai rancangan, pelaksanaan

hingga selesai laporan akhir aktualisasi

3. Ni Nengah Kusumawati Skep., Ners Membimbing dan memberikan arahan sejak memulai rancangan, pelaksanaan

hingga selesai laporan akhir aktualisasi

Kepala Ruangan

4. Rekan-rekan rawat inap Membantu proses terlaksananya kegiatan aktualisasi. Perawat RuangSeruni

Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat dalam Aktualisasi

46

DAFTAR PUSTAKA

Andi, A, M., (2021).ModulPelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipilBeriorentasiPelayanan. Jakarta:LAN

Elly,F., & Erna,I., (2021). ModulPelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipilManajemenASN. Jakarta:LAN

Humas RSAB Harapan Kita. Profil Rumah Sakit: VISI & MISI. Diunduh dari https://www.rsabhk.co.id/profil pada tanggal 21 Juli 2022

RSAB. (2020). Rencana Kinerja Tahun (RKT) dan Rencana Kinerja Operasional (RKO)/ReancanaAksi(RA)RSABHarapanKita.Jakarta: RSAB Harapan Kita.

Faisal,F,dkk.,(2018). Pendampingan HandOver Pasien Dengan Metode Komunikasi Situation, Background, Assesment, Recommendation (SBAR) Pada Pada Perawat di RSUD Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Diunduh dari http://ejournal.unipma.ac.id/index.php/JTA/article/view/3807 Diakses Pada Tanggal 20 Juni 2022.

Ey, Ramadhani., (2019). Identifikasi phlebitis menggunakan scale infusion nursing society Diunduh dari http://repository.um-surabaya.ac.id/5612/1/PENDAHULUAN.pdf Diakses tanggal 19 Juli 2022.

Sitorus, R., T& Panjaitan, R. (2011). ManajemenDkeperawatan: Manajemen keperawatan diruang rawat inap. Jakarta: SagungZSeto

Abdullah, F., (2015). The Aplication Of discharge planningUinpatients andUits influence on patiens(satisfaction in regional public hospital of dr. H.+Chasan Boisoirie of Ternate.HPSMIK UNHAS. Makassar

47

RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN PANDUAN PEMANTAUAN FLEBITIS

PASIEN NEONATUS DI RUANG RAWAT SERUNI

RSAB HARAPAN KITA

Pelatihan Dasar CPNS

Gol.3 Angkatan.8 Bapelkes Cikarang

Profil Peserta

Nama : Citra Aryanti Lella.,Skep,Ns.

NIP : 199606262022032005

Jabatan : Perawat-Ahli Pertama

Satuan Kerja : RSAB Harapan Kita

Unit Kerja : Instalasi Perinatal Terpadu

“VISI, MISI DAN NILAI ORAGANISASI”

VISI : Terdepan Sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional

MISI :

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang aman dan berkualitas

Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan di bidang kesehatan ibu dan anak

Menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan ibu dan anak

Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan ibu dan anak

Meningkatkan jejaring dan sistem rujukan di bidang kesehatan ibu dan anak

NILAI ORAGNISASI :

01 02
03 04 05
A N T I K
C

“TUGAS DAN FUNGSI JABATAN PESERTA”

Asuhan Keperawatan 01 03 02 04 Prinsip Etik, Legal & Peka Budaya 05 Komunikasi Teraupetik Caring Prinsip Keselamatan Kerja Sama Tim 06 08 07 09 Prinsip Mutu 10 Edukasi Klien Mengumpulkan Data Riset Data Laporan Kasus Tidak Membeda-bedakan Klien 11 13 12 14 Sikap Pengharapan dan Keyakinan Pada Klien Saling Percaya dengan Klien Sikap Asertif

Isu Terindentifikasi :

“IDENTIFIKASI ISU AKTUAL”

Pemantauan

Isu Prioritas :

“Belum dilaksanakannya pemantau flebitis neonatus oleh

perawat di Ruang Rawat Seruni RSAB Harapan Kita”

Flebitis
Serah Terima Pasien Edukasi Pulang ISU FAKTOR TOTAL RANK A P K L Pemantauan Flebitis 5 5 3 5 18 1 Serah Terima Pasien 4 4 4 5 17 2 Edukasi Pulang 4 4 3 5 16 3 Analisa Isu Aktual:

“ANALISA PENYEBAB ISU DENGAN METODE FISH BONE”

DESKRIPSI ISU TERPILIH

Data dan Fakta :

 Rata-rata 62,5-66,6% pasien

terpasang iv line

 Kejadian flebitis sering

terjadi (wawancara)

 Pasien mengalami (IADP) bulan juni (1 pasien)

Dampak :

 Risiko terjadinya infeksi

nosocomial

 Kualitas pelayanan

 Angka kesakitan pasien

 Biaya rawat inap

Penyebab :

 Environment

 Material

 Man

 Method

Keterkaitan MP. Agenda III :

• Manajemen ASN professional, kualitas, prinsip

keselamatan pasien, nilai

RSAHK nyaman dan aman

STEP 1

GAGASAN PEMECAHAN ISU “Pembuatan Panduan Pemantauan

Flebitis Pasien Neonatus

Berkonsultasi

tentang

isu dan gagasan

kreatif

STEP 2

STEP 3

STEP 5

Pembuatan panduan

pemantauan

flebitis

STEP 4

STEP 6

Pengimplementasian

penggunaann

Pengkajain

referensi

Sosialisasi

panduan pemantauan

flebitis

panduan Evaluasi dan monitoring

penggunaan

1.Konsultasi

TAHAP

mengenai isu prioritas dan gagasan kreatif.

Ber : Memahami

waktu mentor

A : Jujur mencatat

hasil konsul

BerAKHLAK

kontrak

waktu

Konsultasi

terjadwal

Melaksanakan

konsultasi Melakukan

pencatatan hasil konsultasi

K : menyampaikan

gagasan dengan baik

H : Sopan dan santu

K : Terbuka

dengan masukan

A: Melaksanakan

revisi

L : Berani

dan percaya diri

masukan dan saran Hasil dan dokumentasi

Konstribusi visi misi

Penguatan

nilai RSAB

• Menyelenggarakan pelayanan yang

aman dan nyaman

• Kerjasama Tim

Pengkajian referensi

2. Pengkajian referensi tentang rancangan panduan

TAHAP

Merangkum materi Konsultasi bahan referensi

Ber : Ramah

A : bertanggung

jawab atas

referensi

K : menyampaikan

gagasan dengan baik

BerAKHLAK

K : Terbuka dengan masukan

A : ide

kreatif dengan

merangkum

L : mendengarkan

masukan dengan sunguh sungguh

Tersedianya materi Adanya rangkuman materi

Saran dan masukan bahan referensi

Konstribusi visi misi

H : Membuat

daftar Pustaka

• Menyelenggarakan pelayanan yang

aman dan nyaman

Penguatan

nilai RSAB

• Transparan dan Akuntabel, Cepat

Menyusun

panduan

3.

TAHAP

Pembuatan panduan pemantauan flebitis

Ber : bersikap

ramah

A : bertanggung

jawab terhadap

panduan yg di buat

Melaksanakan

konsultasi

K : melaksanakan

Membuat pandua

tugas dengan

baik

BerAKHLAK

K : Terbuka

dengan masukan

Tersedia

rancangan

masukan dan saran

Tersedianya panduan

Konstribusi

visi misi

H : Sopan dan santu

A : Melaksanakan

revisi

L : Berani dan percaya diri

• Menyelenggarakan pelayanan yang

aman dan nyaman

Penguatan

nilai RSAB

• Transparan dan Akuntabel, Akurat

Meminta

persetujuan

4. Sosialisasi penggunaan panduan pemantauan flebitis

TAHAP

Ber : Memberikan

perbaikan

A : bertannggungjawab

atas legiatan

sosialisasi

K : melakukan

Melaksanakan konsultasi Sosialisasi

sosialisasi

dengan baik

BerAKHLAK

K : Terbuka

terhadap masukan

A : inovasi media tayang

L : Bekerja

keras

Menyiapkan

sosialisasi Membuat undangan

Persetujuan

sosialisasi

Media tayang

masukan dan

saran

Terlaksananya sosialisasi

Undangan

tersedia

Konstribusi

visi misi

H : Sopan dan santun

• Menyelenggarakan pelayanan yang

aman dan nyaman

Penguatan

nilai RSAB

• Kerjasama Tim,integritas tinggi

Menyiapkan

panduan

5.Pengimplementasian penggunaan pemantauan flebitis

TAHAP

Ber : melakukan

perbaikan

A : bertanggungjawab

terhadap

pengimplementasian

K : melaksanakan

tugas dengan

pengimplementa sian

Melaporkan hasil implementasi

baik

BerAKHLAK

K : Terbuka

dengan

masukan

A : menyesuaikam

diri dengan hal baru

L : mendengarkan arahan dari

Konstribusi

visi misi

H : Sopan dan santun

atasan dengan baik

• Menyelenggarakan pelayanan yang

aman dan nyaman

Panduan

tersedia

Pemantauan

dilakukan Saran dan masukan

Penguatan

nilai RSAB

• Kerjasama Tim

6. Evaluasi dan monitoring penggunaan panduan pemantauan flebitis

TAHAP

Ber : melakukan

perbaikan

pelayanan

A : bertanggungjawab

terhadap hasil akhir

BerAKHLAK

monitoring

Laporan hasil

evaluasi

Menyampaikan hasil evaluasi

K : melaksanakan

tugas dengan baik

H : Sopan dan

santun

Konstribusi

visi misi

Monitoring akhir Tersedia

rekapan hasil evaluasi

Laporan akhir

Penguatan

nilai RSAB

K :bekerjasama

dengan tim

perawat

A :menggunakan

media untuk

evaluasi

L : bekerja

dengan giat

• Menyelenggarakan pelayanan yang

aman dan nyaman

• Kerjasama Tim

“JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI”

Konsultasi isu dan

gagasan kreatif

Membuat panduan

Kajian materi

Sosialisasi

panduan

Implementasi

pandua

Evaluasi

Mentor

“PIHAK YANG TERLIBAT”

Ns.Yanti Riyantini, M. Kep., Sp.Kep. An

Coach Erlinawati Pane, SKM., MKM

Kepala Ruangan

Ni Nengah Kusumawati

Skep., Ners

Perawat Ruang Seruni

Rekan-rekan rawat inap

SEKIAN DAN TERIMAKASIH!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.