KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi yang berjudul “pembuatan panduan pemantauan flebitis pada pasien neonatus di ruang rawat seruni rumah sakit anak dan bunda harapan kita”, guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2022 Bapelkes Cikarang. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang turut membantu dan memberikan bimbingan dalam menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu, penulis mngucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Yanti Riyantini, SKp,M.Kep selaku mentor, yang telahmenyediakanwaktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dari awal hingga akhir Pelatihan Dasar CPNS 2022.
2. Ibu Erlinawati Pane, SKM, MKM selaku coach yang telah bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam pembuatan rancangan aktualisasi.
3. Ibu Ni Nengah Kusumawati Skep., Ners selaku kepala ruang Rawat Seruni yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan dalam proses pelaksanaan kegiatan rancangan aktualisasi ini.
4. Badan Pelatihan Kesehatan Cikarang beserta seluruh tutor dan panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS 2022.
5. Suami tercinta, orang tua, saudara, rekan-rekan perawat yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberikan semangat dalam penyususan rancangan aktualisasi.
6. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 8 terlebih khusus kelompok D.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkanagar dapat menyusunlaporanhasil aktualisasi selanjutnya. Semoga hasil rancangan aktualisasiinidapatbermanfaatbagisaya,satuankerja,pasiendanbanyakpihakdimasayang akan datang.
Jakarta, 26 Juli 2022
Citra Aryanti Lella’, S.Kep.,Ns
NIP. 199606262022032005
v
vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................... iii SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS iv KATA PENGANTAR............................................................................................. v DAFTAR ISI....................................................................................................... vi DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR............................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan ................................................................................................... 2 1.3 Manfaat .................................................................................................. 2 BAB II PROFIL INSTANSI ............................................................................. 4 2.1. Visi dan Misi ........................................................................................... 6 2.2. Nila-nilai organisasi ................................................................................. 6 2.3 Tugas Organisasi ..................................................................................... 7 2.4 Uraiam/Rincian Tugas Jabatan pesesta...................................................... 8 BAB III ANALISA ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI............. 10 3.1. Identifikasi dan Analisa isu....................................................................... 10 3.1.1. Identifikasi Isu ................................................................................... 10 3.1.2. Penetapan CoreIsu............................................................................ 14 3.1.3. Fish Bone .......................................................................................... 18 3.2. Keterkaitan penyebab isus dengan kedudukan dan peran PNS mendukung 19 Terwujudnya smart GOVERNANCE 3.3. Alternatif pemecahan masalah sebagai gagasan kreatif.............................. 20 3.3.1 Gagasan pemecahan isu ..................................................................... 20 3.3.2. Kegiatan............................................................................................ 21 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI............................................................... 22 4.1. Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ............................................... 22 4.2 Penjadwalan 44 4.3 Pihak yang terlibat dan perannya dalam aktualisasi..................................... 46 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 47
vii DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Uraian Tugas....................................................................................... 8 Tabel 3.1 Penetapan Isu Aktual dengan Analisa APKL ............................................ 15 Tabel 3.2 Deskripsi Kriteria Aktual ...................................................................... 15 Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria Problematik............................................................... 15 Tabel 3.4 Deskripsi Kriteria Khalayak................................................................... 16 Tabel 3.5 Deskripsi Kriteria Layak........................................................................ 16 Tabel 4.1 Rencana Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi.............................. 22 Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan.................................................................................. 44 Tabel 4.3. Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi............................................ 46
viii
Gambar 2.1 RSAB Harapan Kita........................................................................... 4 Gambar 2.1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSAB Harapan Kita........................ 5 Gambar 3.1 FishBone........................................................................................ 18
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara hadir dengan tujuan untuk memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan Negara yang memiliki kedaulatan untuk melindungi dan memberikan pelayanan kepada masyarakatnya. Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu instrumen yang sangat penting dimiliki Negara Indonesia untuk mewujudkan tujuan tersebut. Aparatur Sipil Negara (ASN) hadirsebagai langkahdalam mewujudkancita-cita Bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi Aparatur Sipil Negara adalah sebagai pelayan publik, yakni melaksanakan tugas dan memberikan pelayananterbaikkepadamasyarakat.AparaturSipilNegara(ASN)dituntutcekatandan mumpuni dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat, berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijkan publik, dan sanggup berperan sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam Undang-Undang ASN pasal 63 ayat (3) dijelaskan bahwa calon PNS wajib menjalani satu tahun masa percobaan. Masa percobaan yang dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritasmoral,kejujuran,semangat,motivasinasionalismedankebangsaan.Pelatihan ini juga diharapkan dapat membentuk karakter kepribadian calon PNS yang unggul, bertanggungjawab, profesional dan meningkatkan kompetensi bidang. Sebagai penyelenggaraNegara,semestinyaPegawaiNegeriSipil(PNS)menginternalisasiseluruh nilai-nilai dasar yang terkandung dalam nilai berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.
Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita sebagai rumah sakit pusat rujukan nasional yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna untuk anak dan ibu secara berkesinambungan yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat (RSAB, 2020). Menjaga kualitas pelayanan secara berkesinambungan, pihak rumah sakit senantiasa melakukan upaya-upaya pelayanan yang sesuai prosedur yaitu dengan
menerapkan 6 internationalPatienSafetyGoals(IPSG) dalam pelayanan yang meliputi identifikasi pasien secara benar, meningkatkan komunikasi efektif, meningkatkan keamanan penggunaan obat-obatan, menjamin sisi operasi yang tepat (prosedur dan pasienyangtepat),menurunkanrisikoinfeksinosokomial,danmenurunkanrisikocedera (RSWS, 2015).
Flebitismerupakansalahsatuinfeksinosocomialyangmenyebabkanbetambahnya masalah Kesehatan yang dialami pasien yang akan memperngaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Penulis mendapatkan masih seringnya kejadian flebitis dikarenakan tidak dilakukannya pemantaun flebitis secara berkesinambungan, serta tidak tersedianya panduan pemantauan plebitis yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan pemantauan. Kejadian ini tidak selarasa dengan Penerapan 6 international Patien Safety Goals dan prinsip keselamatan dan keamanan pasien yang akan berdampak pada kualitas pelayanan yang diberika.
Berdasarkan masalah diatas, sebagai gagasan pemecahan masalah, maka penulis mengangkat judul “Pembuatan Panduan Pemantauan Flebitis Pada Pasien Neonatus Di Ruang Rawat Seruni RSAB Harapan Kita”. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan upaya dalam penerapan keselamatan dan keamanan pasien serta meningkatkan kualitas pelayan di rumah sakit.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan peran ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK dalam setiap kegiatan aktualisasi.
2. Mampu menerapkan prinsip keselamatan pasien dengan adanya panduan pemantauan flebitis di Ruang Rawat Seruni RSAB Harapan Kita.
1.3. Manfaat
1.3.1. Manfaat Bagi Peserta
1. Menjadi aparatur sipil negara yang BerAKHLAK dalam bentuk aktualisasi dan habituasi serta meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pemecahan masalah di unit kerja.
2
2. Penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai dasar di unit kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK di wilayah kerja RSAB Harapan Kita.
1.3.2. Manfaat Bagi Instansi
1. Tercapainya visi dan misi RS Anak Bunda Harapan Kita.
2. Terpenuhinya alternatif penyelesaian masalah di RS Anak Bunda Harapan Kita.
1.3.3. Manfaat Bagi Masyarakat
1. Tercapainya pelayanan prima untuk masyarakat sebagai wujud aktualisasi nilai dasar BerAKHLAK.
2. Tercapainya kepuasan dan kenyamanan masyarakat khususnya pasien dan keluarga pasien di RS Anak Bunda Harapan Kita
3
BAB II
PROFIL INSTANSI
Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) "Harapan Kita" pada awal berdirinya memiliki nama Rumah Sakit Anak dan Bersalin "Harapan Kita" yang keberadaannya merupakan gagasan almarhumah Ibu Tien Soeharto selaku Ibu Negara Republik Indonesia pada saat itu sekaligus ketua yayasan Harapan Kita. Gagasan tersebut tercetus berdasarkan pemikiran bahwa ibu yang sehat akan melahirkan anak yang sehat, cerdas dan luhur budi pekertinya, serta akan menjadi generasi penerus yang dapat mengangkat derajat Bangsa Indonesia di masayang akandatangketingkatyanglebih baik.RSAB"HarapanKita"diresmikanolehBapak Soeharto selaku Presiden Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember 1979, bertepatan denganhariibunasional.PadasaatitujugadilakukanpenyerahankepemilikanRSAB"Harapan Kita"dariketuayayasanHarapanKitakepadapemerintahRepublikIndonesiamelaluiPresiden RepublikIndonesia,dengantujuanagarseluruhasetRSAB"HarapanKita",baiktanahmaupun bangunannya untuk seterusnya akan dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
Pada tanggal 12 Desember 2000 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 127 tahun 2000, status RSAB "Harapan Kita" berubah dari satuan kerja instansi pemerintah menjadi badanusaha pelayananyang secaraotonommengelolainstansinya dengannama Perusahaan jawatan Rumah sakit Anak dan Bersalin "Harapan Kita" atau disingkat Perjan RSAB "Harapan Kita”.
Seiring dengan perkembang, khususnya dalam pengembangan pelayanan sekunder dan tersier kesehatan ibu, maka berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 271/Menkes/SK/ll/2005 tertanggal 23 Februri 2005 terjadi perubahan nama
4
Gambar 2.1. RSAB Harapan Kita
Rumah Sakit Anak dan Bersalin "Harapan Kita" menjadi Rumah Sakit Anak dan Bunda "Harapan Kita". Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 23 tahun 2005
tentangpengelolaankeuanganBadanLayananUmum(BLU)danmengacupadasuratmenteri kesehatan nomor 861/Menkes/VI/2005 tertanggal 16 Juni 2005 tentang perubahan bentuk rumah sakit perjan, maka Rumah Sakit Anak dan Bunda "Harapan Kita" berubah status lagi menjadi rumah sakit UnitPelaksanaanTeknis (UPT) departemenkesehatanyang menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum yang disingkat dengan PPK - BLU.
Berdasarkan keputusan menteri kesehatan HK.01.07 /MENKES/638/2019 tanggal 11
Oktober 2019, Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta ditetapkan sebagai Pusat kesehatan ibu dan anak nasional
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 68 Tahun 2019 tentang Struktur OrganisasiDanTataKerja,RSABHarapanKitadipimpinolehDirekturUtamadengan4Direktur yang membawahi Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang (DPMKP), Direktorat Perencanaan, Operasional dan Umum (DPOU), Direktorat SDM,Pendidikandan Penelitian (DSPP) dan Direktorat Keuangan & Barang Milik Negara (BMN).
Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang terdiri atas Bidang
Pelayanan Medik, Bidang Pelayanan Keperawatan dan Bidang Pelayanan Penunjang. Adapun
Bidang Pelayanan Medik terdiri dari Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan dan Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap. Bidang Pelayanan Keperawatan terdiri dari Seksi Pelayanan Keperawatan
Rawat Jalan dan Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap. Bidang Pelayanan Penunjang terdiri dari Seksi Pelayanan Penunjang Medik
5
Gambar 2.2 Struktur Organisasi dan tata kerja RSAB Harapan Kita
2.1. Visi dan Misi
2.1.1
Visi
Menghadapi dinamika pelayanan Kesehatan dengan segala bentuk perubahannya, maka segenap jajaran RSAB Harapan Kita bercita-cita untuk mewujudkan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan, sesuai dengan visi RSAB Harapan Kita, yaitu: “Terdepan Sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional”.
2.1.2 Misi
Adapun misi RSAB Harapan Kita adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang aman dan berkualitas
2. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan di bidang kesehatan ibu dan anak
3. Menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan ibu dan anak
4. Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan ibu dan anak
5. Meningkatkan jejaring dan sistem rujukan di bidang kesehatan ibu dan anak
2.2. Nilai-nilai Organisasi
RSABHarapanKita memiliki nilai-nilai yang dianutdansenantiasaterus dikembangkan dalam melakukan setiap aktivitas pelayanan kesehatan. Nilai-nilai tersebut lebih dikenal dengan sebutan “CANTIK” , yakni:
C = Cepat
Bekerja cekatan sesuai standar waktu yang ditetapkan
A = Akurat
Bekerja dengan ketelitian tinggi untuk mencapai hasil maksimal
N = Nyaman dan Aman
Bekerja dengan mengutamakan keselamatan bagi pelanggan eksternal dan internal
T = Transparan dan Akuntabel
Bekerja sesuai ketentuan dan dapat dipertanggungjawabkan
I = Integritas Tinggi
6
Memberikan yang terbaik, berani karena benar, matur penuh timbang rasa
K = Kerja Sama dalam Tim
Bekerja dengan saling mendukung dan terkendali.
2.3. Tugas Organisasi
TugaspokokRSABHarapanKitaberdasarkanPeraturanMenteriKesehatanRepublik
Indonesia Nomor: 68 tahun 2019 tentang Organisasi Dan Tata Kerja RSAB Harapan Kita
Jakarta, adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna untuk anak dan ibu secaraberkesinambungan,pendidikandanpelatihan,penelitiandanpengembanganserta pelaksanaanpelayananlaindibidangpelayanankesehatanyangbertujuanmeningkatkan status kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, RSAB Harapan Kita
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana program dan anggaran
2. Pengelolaan pelayanan medis dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit ibu dan anak
3. Pengelolaan pelayanan penunjang medis
4. Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis
5. Pengelolaan pelayanan keperawatan
6. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan di bidang penyakit ibu dan anak
7. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan di bidang penyakit ibu dan anak
8. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara
9. Pengelolaan sumber daya manusia
10.Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat
11.Pelaksanaan kerja sama
12.Pengelolaan sistem informasi
13.Pelaksanaan urusan umum
14.Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
15.Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit;
7
2.4. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
2.4.1 Profil Peserta
Nama : Citra Aryanti Lella’.,Skep,Ns.
Tempat, Tanggal Lahir : Messawa, 26 Juni 1996
NIP : 199606262022032005
Pangkat/golongan : Penata Muda Tk.I/ IIIB
Jabatan : Ahli Pertama-Perawat
Satuan Kerja : RSAB Harapan Kita
Unit Kerja : Instalasi Perinatal Terpadu
2.4.2 Uraian Tugas
Penulis merupakan perawat yang bertugas di unit Instalasi Perinatal Terpadu (Ruang Seruni), yang bertugas dan dan bertanggung jawab sebagaiamana diuraikan dalam tabel berikut:
1. Melakukan asuhan keperawatan (pengkajian, menetapkan diagnosis keperawatan, menetapkan intervensi dan melaksanakan tindakan keperawatan serta evaluasi) dengan lingkup keterampilan tehnik dasar.
2. Menerapkan prinsip etik, legal dan peka budaya dalam asuhan keperawatan
3. Melakukan komunikasi teraupetik di dalam asuhan keperawatan
4. Menerapkancaringdalam asuhan keperawatan
5. Menerapkan prinsip keselamatan pasien
6. Melakukan kerja sama tim dalam memberikan asuhan keperawatan
7. Menerapkan prinsip mutu dalam tindakan keperawatan
8. Melakukan proses edukasi pada klien terkait dengan kebutuhan dasar
9. Mengumpulkan data riset sebagai anggota tim penelitian
10. Mengumpulkan data kuantitatif untuk kegiatan pembuatan laporan kasus klien
11. Menunjukkan sikap memperlakukan klien tanpa membedakan suku, agama ras dan antar golongan
12. Menunjukkan sikap pengharapan dan keyakinan terhadap pasien
13. Menjunkkan hubungan saling percaya dengan klien dan keluarga
14. Menunjukkan sikap asertif
8
URAIAN
NO.
TUGAS
15. Menunjukkan sikap empati
16. Menunjukkan sikap etik
17. Menunjukkan kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman keperawatan
18. Menunjukkan tanggungjawab terhadap penerapan asuhan keperawatan sesuai kewenangannya
19. Menunjukkan sikap kerja yang efektif dan efisien dalam pengelolaan klien
20. Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim dalam pengelolaan asuhan keperawatan
Tabel 2.1 Uraian Tugas Peserta
9
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
3.1.1. Identifikasi Isu
RSAB Harapan Kita merupakan rumah sakit rujukan nasional dalam bidang pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita telah melakukan operasi jantung sejak tahun 1979 hingga saat ini. RSAB Harapan Kita memiliki banyak fasilitas dalam menunjang pelayanan kehatan yang terpadu, salah satu diantaranya adalah ruang
perinatal Ruang perinatal atau neonatus merupakan salah satu unit yang memberikan pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir yang perlu penanganan khusus, pelayanan diberikan pada usia 0 – 28 hari terutama bayi dengan risiko tinggi. Adapun isu-isu yang terjadi di ruang perinatal (Seruni) adalah sebagai berikut:
1. Belumdilaksanakannyapemantauanflebitispasienneonatusolehperawat diRuang
Rawat Seruni
Ruangan perinatal adalah ruang perawatan untuk bayi (sampai usia 28 hari) yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital. Tindakan invasif yang sering dilakukan di ruang perinatal diantaranya pemasangan nasogastrictube, inkubator, terapi intravena, kateter, dan lain sebagainya (MOD, 2017). Neonatal dengan masalah kesehatan yang dirawat di ruang perinatal membutuhkan berbagai intervensi dalam membantu proses perkembangannya, salah satunya ialah nutrisi parenteral.
Nutrisiparenteralialahsuatubentukpemberiannutrisiyangdiberikanlangsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan (Rikomah, 2016). Bayi di perinatal sering membutuhkan bantuan ekstra untuk mendapatkan nutrisi yang merekabutuhkandalamtumbuhdanberkembang,namunpadabeberapaneonatus pemberian makanan secara enteral tidak dapat dilakukan karena permasalahan beratbadanbayiterkaitdenganprematuritas,sepertifungsiususyangbelumbegitu baik, hipotermia, infeksi, dan hipotensi. Nutrisi parenteral diberikan kepada bayi sebagai pengganti pemenuhanan kebutuhan nutrisi enteral (Gomella, Cunningham, & Eyan). Komplikasi pada pemberian nutrisi parenteral total tidak dapat dihindari.
10
Salahsatumasalahyangseringdihadapipadapemasangankateterintravenaadalah flebitis
Flebitis adalah reaksi inflamasi yang terjadi pada pembuluh darah vena yang ditandai dengan nyeri, kemerahan, bengkak, panas, indurasi (pengerasan) pada daerah tusukan, dan pengerasan sepanjang pembuluh darah vena (Alexander, et al., 2016). Flebitis dapat menyebabkan bakterimia dan penyakit atau komplikasi yang berakibat perawatan pasien semakin lama (Quental et al.,2015).
Berdasarkan pengalaman selama 2 bulan bekerjadi Ruang Rawat Seruni, ratarata 62,5-66,6% pasien neonatus mendapatkan terapi parenteral maupun terapi pengobatan sehingga kejadian flebitis masih sering terjadi dan menyebabkan betambahnya masalah Kesehatan yang dialami pasien. Kejadian flebitis diruang seruni belum terdapat rekapan jumlah pasti karena belum adanya media pelaporan flebitis setiap shift Berdasarkan wawancara dengan beberapa perawat di ruang perawatan seruni menyatakan bahwa rata-rata bayi yang berada di ruang perinatal diberikan terapi serta nutrisi parenteral yang menyebabkan risiko tinggi terjadi komplikasi flebitis, Bahkan kejadian flebitis sering terjadi. Salah satu contoh komplikasi tidak dilakukannya pemantaun flebitis pasien neonatus yang dilakukan oleh perawat seruni ialah adanya kejadian 1 pasien pada bulan juni dengan Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) yang terjadi di Ruang Rawat Seruni Kendala saat ini yang sering dialami perawat ruang seruni adalah belum adanya panduan untuk melakukan pemantauan plebistis. Menurut penelitian EY Ramadhani (2019), pemantauan flebitis dapat digunakan untuk mengobservasi gejala awal flebitis, sehingga memberikan kenyamanan dan tidak menimbulkan masalah kesehatan lain pada pasien.
Dampak yang akan terjadi apabila isu tidak ditangani dengan baik yaitu akan meningkatkan angka risiko terjadinya infeksi nosocomial yang akan mempengaruhi mutu rumah sakit, meningkatkan angka kesakitan yang dialami oleh pasien, bertambahnya hari rawat pasien yang tentu akan mempengaruhi biaya yang akan di tanggung oleh pasien maupun keluarga. Isu ini berkaitan dengan Manajemen
ASN, dimana perawat belum memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dengan menetapkan prinsip keselamatan pasien dan penerapan nilainilai RSAB Harapan Kita yaitu: Nyaman dan Aman dalam mendapatkan Pelayanan.
11
2. Belum optimalnya serah terima pasien antara perawat di Ruang Rawat Seruni
Komunikasi merupakan berbagai informasi yang dilakukan oleh perawat dalam pertukaran shiftatau proses menyerahkan tanggung jawab asuhan keperawatan yang lebih dikenal dengan serah terima (handover), sangat membantu dalam perawatan pasien. Serah terima (handover) yang dilakukan dengan baik dapat membantu mengidentifikasi kesalahan serta memfasilitasi kesinambungan perawatan pada pasien. Komunikasi pada serah terima (handover) memiliki hubungan yang sangat penting dalam menjamin kesinambungan, kualitas, dan keselamatan dalam pelayanan kesehatan pada pasien. Komunikasi dalam serah terima pasien jika tidak dilakukan dengan baik dan benar maka dapat menimbukan beberapa masalah, diantaranya keterlambatan dalam diagnosis medis, dan peningkatankemungkinanefeksamping,jugakonsekuensilaintermasukbiayayang lebih tinggi perawatan kesehatan, dan ketidakpuasan pasien. Transfer informasi pada serah terima pasien merupakan hal yang penting untuk menjamin efektivitas dan keamanan pada perawatan pasien.
Salah satu standar dalam melakukan serah terima adalah penerapan komunikasi efektif. Kerangka komunikasi efektif yang digunakan adalah berbasis
Situation,Background,Assesment,Recommendation(SBAR) yang digunakan pada saat perawat melakukan serah terima. Komunikasi SBAR merupakan suatu teknik informasi dankomunikasiyang sangat efektifdalam pelaksanaan serahterima yang membantu perawat dalam melaksanakan pekerjaan dan memfasilitasi perawatan pasienyangberkesinambungansehinggamemberikaninformasiyangjelaspadatim perawat setiap pergantian shiftkarena semua informasi yang telah tercatat dalam status pasien, disampaikan secara berurutan dan ringkas. Komponen SBAR diantaranya adalah Situation/Situasi (S) yang berisi tentang identitas pasien dan masalah saat ini, Backround/Latar Belakang (B) yang berisi tentang riwayat penyakit atau situasi yang mendukung masalah/situasi saat ini, Assesment/Pengkajian (A) yang berisi tentang kesimpulan masalah yang sedang terjadi pada pasien sebagai hasil analisa terhadap Situasion dan Backround, Recommendation/Rekomendasi (R) yang berisi tentang rencana ataupun usulan yang akan dilakukan untuk mengenai permasalahan yang ada.
Berdasarkanpengalamanselama2bulanbekerjadiRuangRawatSeruni,masih ditenemukan masalah yaitu belum optimalnya pelaksanaan serah terima pasien antara perawat Pelaksanaan serah terima pasien ditemukan perawat yang datang dan pulang tidak tepat waktu sehingga perawat yang memberi dan menerima
12
informasi yang di sampaikan tidak begitu lengkap sehingga terjadi miskomunikasi antar perawat. Perawat masih banyak yang melakukan serah terima tanpa menggukanan kerangka komunikasi yang efektif dengan berbasis SBAR, perawat hanya sekedar menyampaikan berdasarkan program yang yang akan dilakukan tanpa menyampaikan diagnosa medis, diagnosa keperawatan, serta sering terputusnya informasi tentang program keperawatan yang akan dilakukan selanjutnya.
Melakukanserahterimatanpamenggukanankerangkakomunikasiyangefektif dapat menimbulkan kesalahan dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien dan dapat berdampak buruk bagi kondisi pasien ataupun terapi yang diberikan. Isu ini berkaitan dengan Manajemen ASN, dimana perawat belum Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dengan menetapkan prinsip keselamatan pasien, memberikan asuhan keperawatan secara berkesinambungan serta kepatuhan terhadap standar dan pedoman keperawatan.
3. Belum optimalnya edukasi pulang keluarga pasien oleh perawat di Ruang Rawat Seruni.
Asuhan keperawatan merupakan indikator mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit. Proses asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi perkembangan pada pasien dan mencapai hasil akhir yang telah ditetapkan sebelumnya (Sitorus, 2011). Manajemen keperawatan memiliki peran dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dengan melaksanakan perencanaan pulang yang berkesinambungan sejak pasien pertama kali masuk sampai pasien pulang (Abdullah, 2015).
Pasiendankeluargasebelumpulangsebaiknyadiberikanedukasidalamrangka pemberian informasi terhadap masalah kesehatan pasien yang belum diketahui pasien dan keluarganya, sedangkan hal tersebut perlu diketahui untuk membantu danmendukung penatalaksanaanselanjutnya. Menurut Rochadi (2011), tujuandari pendidikan kesehatan ini adalah untuk mengubah perilaku individu, keluarga dan masyarakat yang merupakan cara berfikir, bersikap, dan berbuat dengan tujuan membantupengobatan,rehabilitasi,pencegahanpenyakitdanpromosihidupsehat.
Melakukan edukasi pulang merupakan salah satu tindakan perawat yang
digunakanuntukmemberikaninformasigunameningkatkanpengetahuanorangtua dalamperawatanbayidirumahpascarawatinap.Praktikedukasipulangyangbelum dilakukan secara optimal dipengaruhi oleh belum maksimalnya penggunaan
13
pedoman ceklis tentang edukasi pulang dan kurang adekuatnya infromasi seputar perawatan bayi dirumah yang diberikan oleh perawat. Menurut Pratama (2014), unsur penting dalam keberhasilan pemberian edukasi adalah penggunaan media sebagai alat bantu penyampaian informasi.
Edukasi pulang yang belum dilakukan secara optimal akan berdampak pada pengetahuan dan kesiapan orang tua pasien dalam melakukan perawatan saat pulang. Perawatan yang belum optimal akan menyebabkan turunnya kualitas kesehatan pada pasien, hal ini akan berdampak pada peningkatan angka rawat ulang, yang akan merugikan pasien dan keluarga. Isu ini berkaitan dengan Manajemen ASN, dimana perawat belum memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dengan melakukan proses edukasi kesehatan pada klien terkait dengan kebutuhan dasar yang belum dilakukan secara maksimal. Isu ini juga berkaitan dengan SMARTASN dimana belum optimalnya penggunaan media edukasi untuk mempermudah baik perawat selaku pemberi edukasi maupun keluarga pasien sebagai penerima edukasi.
3.1.2 Analisa Isu Aktual
Berdasarkan isu aktual di atas yang selanjutnya akan dilakukan proses penilaian kualitas Isu. Proses menapis kualitas isu ini merupakan hasil dari diskusi bersama dengan mentor. Isu-isu tersebut dianalisis kelayakannya melalui metode Aktual, Prolematik, Khalayakan,Layak(APKL),yangselanjutnyamenentukanskalanilai1-5.Isuyangmemiliki total skor tertinggi setelah perengkingan merupakan Isu prioritas.
1. Aktual, artinya yaitu isu tersebut masih di bicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang
2.Problematik,artinyamemilikidimensimasalahkompleksyangperlusegeradicari penyebab dan pemecahannya
3. Kehalayakan, artinya menyangkut hajat hidup orang banyak bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang
4. Kelayakan, artinya masuk akal dan realistis serta relevan untuk dicarikan solusinya.
14
1. Belum dilaksanakannya pemantauan flebitis pasien neonatus oleh perawat di Ruang Rawat Seruni
2. Belum optimalnya serah terima pasien antara perawat di Ruang Rawat Seruni
3. Belum optimalnya edukasi pulang keluarga pasien oleh perawat di Ruang Rawat
Keterangan:
5 16
Table 3.1 Penetapan Isu Aktual dengan Analisis APKL
NO Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Aktual Masalah yang sedang terjadi tetapi belum ada penyelesaian masalahnya
4 Aktual Masalah yang sedang terjadi tetapi penyelesaian masalahnya belum optimal
3 Cukup Aktual Penyelesaian masalahnya cukup optimal
2 Kurang Aktual Penyelesaian masalah sudah mulai optimal
1 Tidak Aktual Penyelesaian masalahnya sudah Optimal
Tabel 3.2 Deskripsi Kriteria Aktual
NO Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Problematik Masalah ini telah terjadi dan berdampak pada kualitas pelayanan
4 Problematik Masalah ini telah terjadi dan berpotensi berdampak pada kualitas pelayanan
3 Cukup Problematik Ada potensi pada kualitas pelayanan yang cukup buruk jika tidak di tangani segera
2 Kurang Problematik Tidak ada potensi pada kualitas pelayanan yang buruk jika tidak di tangani segera
1 Tidak Problematik Tidak berdampak pada kualitas pelayanan
Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria Problematik
15
ISU
TOTAL RANK A P K L
NO
FAKTOR
5 5
3 5 18 1
4 4
4 5 17 2
4 4
Seruni
3
3
NO Indikator
Deskripsi Indikator
5 Sangat Khalayak Masalah tersebut dapat mempengaruhi Rumah
Sakit
4 Khalayak Masalah tersebut dapat mempengaruhi di Ruangan
kerja dan pasien
3 Cukup Khalayak Masalah tersebut dapat mempengaruhi Seluruh
Pasien di unit kerja
2 Kurang Khalayak MasalahtersebuthanyamempengaruhiSatuPasien
1 Tidak Khalayak Tidak mempengaruhi pada hajat hidup orang
banyak
Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria Khalayak
NO Indikator
Deskripsi Indikator
5 Sangat Layak Masalah dapat terselesaikan dalam 1-2 bulan
kedepan
4 Layak Masalah dapat terselesaikan dalam 3-6 bulan
kedepan
3 Cukup Layak Masalah dapat terselesaikan dalam hitungan 6-12
bulan kedepan
2 Kurang Layak Masalah dapat terselesaikan diatas 1 tahun atau
lebih
1 Tidak Layak Tidak ada batasan waktu untuk terselesaikan
Tabel 3.3 Deskripsi Layak
Berdasarkan hasil analisa penapisan isu diatas, didapatkan masalah yang menjadi prioritas adalah isu pertama yaitu “Belum dilaksanakannya pemantau flebitis
neonatus oleh perawat di Ruang Rawat Seruni RSAB Harapan Kita”. Isu ini menjadi lebih prioritas dibandingkan isu yang lain karena, merupakan isu yang sedang
terjadi dan masih belum ditemukan pemecahan masalah serta sangat berhubungan dengan keselamatanpasien agar terhindar dari kejadian flebitis danmenyebabkan infeksi nosokomial.
Isutersebutjikatidaksegeraditindaklanjutimakaakanterjadidampakyangnegatif yaitu kegagalan perawat dalam dalam menjaga keselamatan pasien, hal ini akan
16
merugikan pihak pasien, keluarga dan rumah sakit baik dari segi keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.
17
3.1.3 Analisa Penyebab Isu dengan Metode FishBone
METHOD
Tidak adanya evaluasi terkait pemantauan flebitis
Kurangnya sosialisasi tentang pemantau plebitis
IV Cath tertutup hepafix
ENVIRONMENT
IVcathtidakterlihat
Pasien terpasang banyakalatkesehatan
Belum dilaksanakannya pemantauan flebitis pasien neonatus oleh perawatdiRuang
Rawat Seruni
Tindakan keperawatan banyak Pasienbanyak
Tidak ada waktu untuk memantauflebitis
Kurangnya kepedulian perawat dalam melakukan pemantauan flebitis
Belum adanya panduan pemantauanflebitis
MATERIAL
Gambar 3.1.
18
FishBone
v v v v v MAN
v
3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance
Berdasarkan gambar fishbone ditemukan akar penyebab masalah isu yang diangakat sebagai berikut:
1. Belum adanya panduan pemantauan flebitis
Panduan merupakan alat yang digunakan sebagai acuan untuk mendapatkan informasi dan petunjuk dalam melakukan suatu kegiatan. Melakukan pemantauan flebitis diperlukan panduan agar menjadi acuan atau petunjuk dalam menyamakan persepsi bagaimana melakukan pemantauan flebitis, akan tetapi berdasarkan analisa akar penyebab masalah diatas ditemukan tidak adanya panduan pemantau flebistis pada ruang Seruni RSAB Harapan Kita. Akar masalah ini menyebabkan tidak dilakukannya pemantauan flebisit pasien neonatus yang berdampak pada risiko terjadinya infeksi nosocomial, meningkatkan angka kesakitan yang dialami oleh pasien, bertambahnya hari rawat pasien yang tentu akan mempengaruhi biaya yang akan di tanggung oleh pasien maupun keluarga. Masalah ini berkaitan dengan Manajemen ASN, dimana perawat belum memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dengan menetapkan prinsip keselamatan pasien. Dari segi SMARTASN,merujukdarinilaiadaptifdimanaperawatbelummengembangkan kreativitas dan bertindak proaktif menggunakan media digital untuk mencari informasi pemantauan flebitis.
2. Kurangnya kepedulian perawat dalam melakukan pemantauan flebitis
Flebitis adalah reaksi inflamasi yang terjadi pada pembuluh darah vena Melakukan pencegahan plebitis dapat dilakukan dengan cara: selalu menjaga kebersihan tangan, menggunakan teknik aseptik yang benar, selalu melakukan perawatan didaerah insersi serta melakukan observasi dan pemantauan yang ketat. Perawat merupakan ujung tombak dalam melakukan proses asuhan keperawatan, sehingga diperlukannya kesadaran dan kepedulian terhadap pemantauan flebitis. Kurangnya kesadaran dalam melakukan pemantau flebitis tentunya akan berdampak pada kualitas pelayanan yang diberikan. Akar masalah ini berkaitan dengan Manajemen ASN yaitu tidak tercapainya pelayanan yang optimal dan profesional yang diberikan kepada pasien.
3. Tidak ada waktu untuk memantau flebitis
RSABHarapanKitasebagaipusatrujukantersiermenerimarujukandariseluruh Indonesia sehingga mengakibatkan banyaknya jumlah pasien rawat inap dengan
19
berbagai diagnosis medik, hal ini mempengaruhi banyaknya tindakan medis maupun tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Banyaknya tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat berdampak pada tidak adanya waktu bagi perawat melakukan pemantaun flebitis. Akar masalah ini berkaitan dengan manajemen ASN, dimana perawat perawat memberikan pelayanan yang kurang optimal dan berkualitas.
4. Kurangnya sosialisasi tentang pemantau plebitis
Berdasarkan analisa akar masalah diatas, salah satu penyebab tidak dilakukan pemantau flebitis yaitu kurangnya sosialisasi terkait pemantauan flebistis. Sosialisasi merupakan proses bertukar fikiran dan ide agar terjadi persamaan persepsi. Sosialisasi yang tidak dilakukan, berpengaruh terhadap pengetahuan tentang pentingnya penerapan keselamatan pasien salah satu contoh yang dapat dilakukan denganmelakukanpecegahanmelalui pemantaun flebitis. Akar masalahini berkaitan dengan MANAJEMEN ASN, merujuk dari nilai berorientasi pelayanana dimana tidak dilakukannya perbaikan secara berkesinambungan untuk memberikan pelayanan yang profesional dan berkualitas kepada pasien.
3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
3.3.1
Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan hasil analisis FishBonedari Isu Belum dilakukannya pemantauan flebitis pasien neonatus oleh perawat di Ruang Rawat Seruni, disadari bahwa penyebab isutersebutbersifatcomplicatedatautidaktunggaldanyangpalingmendasarisehingga isu tersebut terjadi yaitu faktor man,material,enviromentdanmethod.Berdasarkan Analisapenyebab,diusulkangagasanalternatifpemecahanmasalahyaitu “Pembuatan panduan pemantauan flebitis pada pasien neonatus di Ruang Rawat Seruni
RSAB Harapan Kita”. Alasan gagasan ini dipilih oleh penulis karena penulis beranggapan metode ini merupakan cara yang lebih efektif dilakukan untuk dijadikan pedoman dalam melakukan pemantau flebitis. Gagasan ini merupakan betuk inovasi karenapanduanpemantauanflebitispasienneonatusdiRuangRawatSerunibelumada. Panduan pemantauan flebitis pasien neonatus merupakan media yang digunakan sebagai panduan pemantauan secara berkala sebagai langkah pencegahan flebitis yang
dapat menyebabkan infeksi nosocomial.
Menerapkan prinsip keselamatan pasien dengan melakukan pemantauan flebitis pasien neonatus merupakan salah satu tugas dan tanggungjawab perawat dan sesuai
20
dengan sasaran kerja pegawai pada poin yang ke lima yaitu menerapkan prinsip keselamatan pasien.
3.3.2 Kegiatan
Berikut ini beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam aktualisasi di unit kerja berdasarkan gagasan kreatif yang telah dibuat adalah sebagai berikut:
1. Berkonsultasi dengan mentor dan kepala ruangan mengenai isu prioritas dan gagasan kreatif,
2. Pengkajain referensi tentang rancangan panduan pemantauan flebitis pasien neonatus,
3. Pembuatan panduan pemantauan flebitis pasien neonatus,
4. Sosialisasi penggunaan panduan pemantauan flebitis pasien neonatus,
5. Pengimplementasian panduan pemantauan flebitis pasien neonatus,
6. Evaluasi dan monitoring penggunaan panduan pemantauan flebitis pasien neonatus.
21
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Unit Kerja : Instalasi Rawat Inap, Ruang Perinatal (Ruang Seruni) RSAB Harapan Kita
Identifikasi Isu : 1. Belum dilaksanakannya pemantauan flebitis pasien neonatus oleh perawat di Ruang Rawat Seruni
2. Belum optimalnya serah terima pasien antara perawat di Ruang Rawat Seruni
3. Belum optimalnya edukasi pulang keluarga pasien oleh perawat di Ruang Rawat Seruni
Isu yang diangkat : Belum dilaksanakannya pemantauan flebitis pasien neonatus oleh perawat di Ruang Rawat Seruni
Gagasan kreatif : Pembuatan panduan pemantauan flebitis pada pasien neonatus di Ruang Rawat Seruni RSAB Harapan Kita
Mata Pelatihan Agenda 2 Kontribusi
Terhadap Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1. Konsultasidengan
mentor dan kepala ruangan
mengenai isu
prioritas dan gagasan kreatif.
Melakukan kontrak waktu dan menentukan jadwal
konsultasi.
Konsultasi terjadwal.
Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Beriorentasi Pelayanan:
Memahami dan memenuhi
kesediaan waktu mentor.
Kegiatan ini
memiliki kontribusi
terhadap
misi RSAB Harapan
Kita yaitu:
Kegiatan ini menguatkan nilai
RSAB harapan kita yaitu: Kerjasama Tim:
22
Kegiatan Output/Hasil Keterikatan Substansi
No Kegiatan Tahap
Melaksanakan
konsultasi terkait isu
prioritas dan gagasan kreatif .
Adanya masukan
dan saran terkait
isu prioritas dan gagasan kreatif.
Harmonis:
Bersikap sopan dan santun
saat meminta waktu mentor.
Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan ibu dan
anak yang aman
Bekerja sama
Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Beriorentasi Pelayanan:
Bersikap ramah saat
melakukan konsultasi
mengenai isu prioritas dan gagasan kreatif.
Kompeten:
Menyampaikan dengan baik
dan jelas terkait isu prioritas
dan gagasan kreatif.
Harmonis:
Bersikap sopan dan santu
kepada mentor dan kepala
ruangan saat berkonsultasi.
Loyal:
dan berkualitas.
dengan mentor dan kepala ruangan mengenai isu prioritas dan gagasan kreatif.
23
Melakukanpencatatan
hasil konsultasi dan pendokumentasian kegiatan.
Hasilkonsultasidan
dokumentasi kegiatan.
Bersikap berani dan percaya
diri dalam melaksanakan
konsultasi
Adaptif:
Menyesuaikan diri terhadap
arahan yang diberikan oleh
mentor dan kepala ruangan
Kolaboratif:
Bersikap terbuka terhadap
masukan yang diberikan oleh
metor dan kepala ruangan.
Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Berorientasi pelayanan:
Melakukan pencatatan hasil
konsultasi untuk perbaikan
rancangan kegiatan
aktualisasi.
Akuntabel:
24
2. Pengkajian referensi tentang
rancangan panduan pemantauan flebitis pasien neonatus.
Melakukan pengkajian referensi tentang
rancangan panduan pemantauan flebitis
pasien neonatus.
Tersedianya materi dari sumber yang
terpercaya tentang pandua
pemantauan flebitis pasien neonatus.
Bersikap jujur dalam
melakukan pencatatan hasil konsultasi.
Kompeten:
Melakukan pencatatan dari
hasil konsultasi dan pendokumentasian kegiatan dengan baik.
Kegiatan ini sesuai dengan penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Akuntabel:
Bertanggung jawab terhadap sumber referensi yang
digunakan.
Kompeten:
Mencari materi berdasarkan
referensi terbaru dengan baik.
Harmonis:
Menghargai sumber referensi
yang digunakan dengan
Kegiatan ini
memiliki kontribusi
terhadap misi RSAB
HarapanKitayaitu:
Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan ibu dan anak yang aman
dan berkualitas.
Kegiatan ini menguatkan nilai
RSAB harapan kita
yaitu:
Cepat: Cepat dan tanggap dalam melakukan mencari referensi untuk memberikan
pembaharuan
pelayanan
keperawatan ke
25
Merangkum point point pemantau yang akan dituangkan pada
panduan pemantauan
flebitis pasien neonatus.
Materi berdasarkan
referensiyangakan di gunakan terangkum dan tersusun dengan baik.
mencantumkan pada daftar
Pustaka.
Adaptif: Bertindak proaktif dalam
mencari sumber referensi.
Kolaboratif:
Memanfaatkan media
informasi untuk memperoleh
referensi.
Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Akuntabel:
Bertanggungjawab terhadap
rangkuman referensi yang
akan digunakan.
Harmonis:
Menghargai sumber referensi
dengan mencantumkan pada
daftar Pustaka.
Kompeten:
arah yang lebih baik.
Transparan dan
Akuntabel:
Melaksankan tugas
dengan jujur
dengan mecari
sumber referensi
yang yang
terpercaya.
Integritas
Tinggi:
Menjalankan tugas
dengan penuh
tanggung jawab, dapat dipercaya, disiplin, konsisten
serta berkualitas.
Kerjasama Tim:
Bekerjasama
dengan kepala
26
Berkonsultasi dengan
mentor dan kepala ruangan.
Adanya masukan
dan saran terkait referensiyangakan digunakan.
Merangkum point point materi
yang akan digunakan dengan
baik.
Adaptif :
Memberikan ide kreatif dalam
mengkum materi berdasarkan
referensi.
Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Berorientasi pelayanan:
Bersikap ramah terhadap
mentor dan kepala ruangan
saat melakukan konsultasi.
Akuntabel:
Memiliki nilai kejujuran dalam
mengemukakan pendapat.
Kompeten:
Menyampaikan hasil referensi
dengan baik dan jelas.
Harmonis:
ruangan dan
mentor dalam
pemilihan referensi yang akan digunakan.
27
panduan pemantauan flebitis pasien neonatus.
Menyusun format panduan pemantaun flebitis pasien neonatus.
Tersedianya rancangan format panduan pemantauan
flebitis yang akan
digunakan
Bersikap sopan dan santun
saat berkonsultasi dengan
mentor dan kepala ruangan.
Loyal:
Mendengarkan saran dan
masukan yang diberikan oleh
mentor dan kepala ruang
dengan sungguh-sungguh.
Kolaboratif:
Bersikap terbuka terhadap
saran yang mentor dan kepala ruangan berikan.
Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Akuntabel:
Bertanggung jawab terhadap
sumber referensi yang
digunakan.
Kompeten:
Mencari materi berdasarkan
referensi terbaru dengan baik.
Kegiatan ini
memiliki kontribusi
terhadap misi RSAB
HarapanKitayaitu:
Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan ibu dan
anak yang aman
dan berkualitas.
Kegiatan ini
menguatkan nilai
RSAB harapan kita
yaitu:
Akurat:
Membuat format
pemantauan flebitis
secara teliti sesuai
dengan referensi.
28
3. Pembuatan
Berkonsultasi dengan
mentor dan kepala ruangan.
Adanya masukan/saran terkait dengan
rancanan panduan pemantauan flebitis.
Harmonis:
Menghargai sumber referensi
dengan mencantumkan pada
daftar Pustaka.
Adaptif:
Bertindak proaktif dalam
mencari sumber referensi.
Kolaboratif :
Memanfaatkan media
informasi untuk memperoleh
referensi.
Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Berorientasi pelayanan:
Bersikap ramah terhadap
mentor dan kepala ruangan
saat melakukan konsultasi.
Akuntabel:
Memiliki nilai kejujuran dalam
mengemukakan pendapat.
Kompeten:
Nyaman dan
Aman : Melakukan
penyusunan format
panduan
pemantaun flebitis
berdasarkan
referensi untuk
menerapkan prinsip
keselamatan
pasien.
Integritas
Tinggi:
Menjalankan tugas
dengan penuh
tanggung jawab, dapat dipercaya, disiplin, konsisten serta berkualitas.
Kerjasama Tim:
Bekerjasama
dengan kepala
29
Membuat panduan
pemantauan flebitis
yang telah di setujui
Membangun komunikasi yang
baik dengan kepala ruangan
dan mentor.
Harmonis:
Bersikap sopan dan santun
saat menemui mentor dan
kepala ruangan.
Loyal:
Mendengarkan saran dan
masukan yang diberikan oleh
mentor dan kepala ruang
dengan bersungguh-sungguh.
Kolaboratif:
Bersikap terbuka terhadap
saran yang diberikan mentor
dan kepala ruangan.
ruangan dan
mentor dalam
penyususan format
panduan
pemantaun flebitis.
Tersedianya panduan pemantauan
flebitis yang telah
disetujui mentor
Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Berorientasi pelayanan:
Bertindak dalam membuat
pandua pemantauan flebitis
30
penggunaan panduan
pemantauan
flebitis pasien
neonatus.
Meminta persetujuan
atasan rencana
pelaksanaan
sosialisasi
penggunaan panduan
pemantaun flebitis
dan kepala
ruangan.
Akuntabel:
Bertanggung jawab terhadap
panduan pemantauan flebitis
yang telah dibuat.
Kompeten:
Menyusun dan melaksanakan
tugas dengan baik.
Harmonis:
Menyusun panduan
pemantauan flebitis dengan
sabar dan ikhlas.
Loyal:
Bekerja keras hingga tugas
yang di kerjakan selesai.
Mendapatkan
persetujuan
pelaksanaan
sosialisasi
Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Loyal:
Meminta persetujuan pada
atasan sesuai alur terkait
rencana kegiatan.
Harmonis:
Kegiatan ini
memiliki kontribusi
terhadap misi RSAB
HarapanKitayaitu:
Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan ibu dan
Kegiatan ini
menguatkan nilai
RSAB harapan kita
yaitu:
Akurat:
Memembuat media
sosialisasi dan
melakukan
31
4. Sosialisasi
Menyiapkan materi
dan media sosialisasi
lembar pemantauan
flebitis
Tersedianya media
dan materi
berbentuk bahan
tayang
Meminta persetujuan
pelaksaan sosialisasi dengan
bersikap sopan dan santun
saat.
Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Beriorentasi Pelayanan:
Bertindak dalam Memberikan
perbaikan pemantauan flebitis.
Akuntabel:
Bertanggung jawab terhadap
hasil yang telah di buat.
Kompeten:
Menyusun dan melaksanakan
tugas dengan baik.
Harmonis:
Menyusun dengan sabar dan iklas.
Loyal:
anak yang aman dan berkualitas.
sosialisasi dengan
teliti agar
memberikan hasil yang maksimal.
Nyaman dan
Aman:
Melakukan sosialisasi
penggunaan panduan pemantau
flebitis untuk menerapkan prinsip
keselamatan pasien.
Integritas
Tinggi:
Menjalankan tugas
dengan penuh
tanggung jawab, dapat dipercaya,
32
Berkonsultasi dengan mentor dan kepala
ruangan.
Adanya masukan dan saran terkait pelaksanaan sosialsasi.
Bekerja keras dalam
menyiapkan materi dan media sosialisasi.
Adaptif : Menciptakan inovasi dan kreatifitas dengan
menggunakan media bahan tayang.
Kegiatan ini sesuai dengan penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Beriorentasi Pelayanan:
Bersikap ramah terhadap mentor saat melakukan konsultasi.
Akuntabel:
Bersikap jujur dalam
mengemukakan pendapat saat berkonsultasi dengan mentor
dan kepala ruangan.
Harmonis:
disiplin, konsisten
serta berkualitas.
Kerjasama Tim: Bekerjasama
dengan mentor, kepalaruangandan
rekan perawat dalam sosialisasi
penggunaan pemantauan flebitis.
33
Membuat dan
mengirimkan undangan.
Tersedianya
undangan dan telah di sebar dan di terima oleh
perawat.
Bersikap sopan dan santun
saat menemui mentor.
Kolaborasi:
Bersikap terbuka saat
berkonsultasi dengan mentor
dan kepala ruangan.
Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Berorientasi pelayanan :
Bersikap ramah kepada
perawat saat memberikan
undangan .
Akuntabel:
Bertanggung jawab dalam
pembuatan undangan dan di sebar dan di terima oleh
petugas.
Kompeten:
Membuat undangan sosialisasi
dengan baik.
Harmonis:
34
Melaksanakan
sosialisasi
penggunaan panduan
pemantauan flebitis.
Terlaksananya
kegiatan sosialisasi
Bersikap sopan dan santun
saat menyebarkan undangan sosialisasi.
Adaptif:
Mampu menggunakan media
digital dalam mengirimkan
undangan.
Kolaboratif:
Bekerjasama engan kepala
ruangan dan perawat dalam
mengikuti sosialisasi.
Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Beriorentasi Pelayanan:
Bersikap ramah saat
melakukan sosialisasi.
Akuntabel:
Bertanggungjawab terhadap
pelaksanan sosialisasi.
Kompeten:
35
5. Pengimplementas
ian penggunaan pemantauan flebitis pasien neonatus.
Menyiapkan paduan pemantauan flebitis pada saat pengaplikasian.
Tersedianya panduan pemantauan flebitis
Melakukan sosialisasi dengan
baikdanmenjawabpertanyaan yang diajukan oleh rekan perawat.
Harmonis:
Bersikap ramah dalam
memberikan sosialisasi.
Kolaboratif:
Bersikap terbuka terhadap
masukan yang diberikan oleh
mentor, kepala ruangan dan rekan perawat.
Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Beriorentasi Pelayanan:
Bertindak dalam Memberikan
perbaikan pemantau flebitis.
Akuntabel:
Bertanggungjawab terhadap
hasil yang telah di buat.
Kompeten:
Kegiatan ini
memiliki kontribusi
terhadap misi RSAB
Harapan Kita yaitu:
Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan ibu dan
anak yang aman
dan berkualitas.
Kegiatan ini menguatkan nilai RSAB harapan kita yaitu: Cepat: Cepat
menyesuaikan
terhadap perubahan saat
penggunaa
36
Mengimplementasikan
penggunaan panduan
pemantauan flebitis
Terlaksananya
pemantau flebitis
Mampu menyiapkan dan
melaksanakan tugas dengan
baik.
Loyal: Bekerja keras dalam
menyiapkan lembar monitoring
pelaksanaan penggunaan panduan pemantauan flebitis.
Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Beriorentasi pelayanan:
Melakukan perbaikan
pemantaun flebitis.
Akuntabel:
Bertanggung jawab dalam
melakukan pemantauan flebitis.
Kompeten:
Melakukan pemantauan flebitis
menggunakan panduan
dengan baik.
pemantauan flebitis.
Akurat: Melakukan
pemantauan flebitis
dengan teliti.
Nyaman dan
Aman:
Mengimplementasi kan penggunaan
panduan
pemantauan flebitis
untuk menerapkan
prinsip
keselamatan
pasien.
Integritas
Tinggi:
Menjalankan tugas
dengan penuh
tanggung jawab,
dapat dipercaya,
37
Melaporkan kegiatan pengimplemetasian
kepada mentor dan kepala ruangan.
Adanya masukan dan saran tentang pengimplemetasia pemantauan flebitis.
Harmonis:
Melakukan pemantau flebitis
untuk mencegah flebitis pada pasien.
Adaptif:
Cepat menyesuaikan terhadap
perubahan saat melakukan pemantauan flebitis.
Kolaboratif:
Bekerja sama dengan perawat
agar terus berusaha melakukan perbaikan.
Kegiatan ini sesuai dengan penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Beriorentasi Pelayanan:
Bersikap ramah saat
melaporkan hasil pelaksanaan
kegiatan kepada mentor.
Akuntabel:
Bersikap jujur dan
bertanggung jawab dalam
disiplin, konsisten serta berkualitas
Kerjasama Tim: Bekerjasama dengan mentor, kepalaruangandan rekan perawat dalam mengimplementasi kan pemantauan flebitis.
38
melakukan laporan hasil
pelaksanaan kegiatan
Kompeten:
Menyampaikan hasil hasil
laporan hasil pelaksanaan
kegiatan pada mentor dengan
baik.
Harmonis:
Bersikap sopan dan santun
saat menemui mentor dan
kepala ruangan.
Loyal:
Mendengarkan pendapat dan
masukan dari mentor dan
kepala ruangan.
Kolaborasi:
Bersikap terbuka saat
melaporan hasil pelaksanaan
kegiatan dengan mentor dan
kepala ruangan.
39
6. Evaluasi dan monitoring penggunaan panduan
pemantauan flebitis pasien
neonatus.
Melakukan monitoring
kepada rekan
perawat, terkait
penggunaan
pemantaun flebitis.
Tersedianya monitoring akhir
menggunakan
lembar monitoring
observasi
pelaksanaan
penggunaan panduan
pemantaun flebitis.
Ke Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Berorientasi
pelayanan:
Bertindak dalam memberikan
perbaikan.
Akuntabel:
Bertanggungjawab terhadap hasil yang telah dibuat.
Kompeten:
Menyiapkandanmelaksanakan
tugas dengan baik.
Harmonis:
Menyiapkan lembar monitoring
dengan sabar dan iklas.
Loyal:
Bekerja dengan giat dalam
menyiapkan lembar monitoring
akhir
Adaptif:
Kegiatan ini
memiliki kontribusi
terhadap misi RSAB
Harapan Kita yaitu:
Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan ibu dan
anak yang aman dan berkualitas.
Kegiatan ini
menguatkan nilai
RSAB harapan kita
yaitu:
Akurat:
Melakukan evaluasi
secara tepat dan akurat untuk
mengetahui hasil akhir dari
penggunaan panduan
pemantauan flebitis.
Transparan dan
Akuntabel:
Melaksankan tugas
dengan jujur dalam
melakukan evaluasi.
40
Menggunakan media digital
dalam monitoring akhir.
Kolaboratif:
Bekerjasama dengan rekan
kerja dalam monitoring akhir.
Integritas
Tinggi:
Menjalankan tugas dengan penuh
Membuat laporan
penerapan nilai-nilai ASN
hasil evaluasi. Terekapnya hasil monitoring akhir Ke Kegiatan ini sesuai dengan
BerAKHLAK yaitu:
Berorientasi pelayanan:
Mengerjakan laporan evaluasi
untuk pertimbanganpelayanan
Akuntabel:
Bersikap jujur dan bertanggungjawab terhadap
hasil evaluasi.
Kompeten:
Menyelesaikan hasil rekapan monitoring awal dan akhir
dengan baik.
Harmonis:
Membangun hubungan yang
baik saat evaluasi.
tanggung jawab, dapat dipercaya, disiplin, konsisten serta berkualitas.
Kerjasama Tim: Bekerjasama dengan mentor, kepala ruangan tentang evaluasi akhir pelaksanaan
pengunaan panduan
pemantauan flebitis.
41
Menyampaikan laporan hasil evaluasi
kepada mentor dan kepala ruangan.
Tersedianya laporan akhir
kegiatan.
Loyal:
Menyelesaikan tugas dengan
kualitas terbaik.
Adaptif:
Menyelesaikan laporan
monitoring awal dan akhir
dengan tepat waktu.
Kolaboratif:
Bekerjasama dengan rekan
kerja dalam laporan evaluasi.
Ke Kegiatan ini sesuai dengan
penerapan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK yaitu:
Berorientasi Pelayanan :
Bersikap ramah saat
melaporkan hasil pelaksanaan
kegiatan kepada mentor dan
kepala ruangan
Akuntabel:
Bertanggungjawab dalam
pembuatan laporan evaluasi
42
dan bertanggunjawab dalam
pelaporannya.
Kompeten:
Mampu menyampaikan hasil
evaluasi akhir secara
bertanggungjawab.
Harmonis:
Bersikap sopan dan santun
saat menemui mentor.
Loyal:
Bekerja keras hingga akhir
kegiatan berakhir.
Adaptif:
Menggunakan media digital
dalam monitoring akhir.
Kolaboratif:
Bersikap terbuka terhadap
masukan yang diberikan oleh
mentor dan kepala ruangan.
43
Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi
4.2. Penjadwalan
Rencana jadwal kegiatan aktualisasi dibuat untuk memudahkan peserta Latsar dalam mengatur waktu pencapaian kegiatan aktualisasi. Jadwal kegiatan aktualisasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan mengenai isu prioritas dan gagasan kreatif.
2. Kajian materi /referensi tentang rancangan pandua pemantauan flebitis pada neonatus.
3. Membuat panduan pemantauan flebitis pasien neonatus.
44
NO Kegiatan Jadwal Rancangan Aktualisasi Pelaksanaan 28 Juli 2022 – 2 September 2022 Juli Agustus Sept M.4 M.1 M.2 M.3 M.4 M.5 M.1
4. Melakukan sosialisasi
penggunaan panduan
pemantauan flebitis pasien
neonatus
5. Melakukan implementasi
penggunaan panduan
pemantauan flebitis pasien neonatus.
6. Melakukan evaluasi dan monitoring penggunaan
panduan pemantauan flebitis pasien neonatus.
Keterangan :
: Libur
: Waktu Kegiatan Dillakukan
: Kegiatan Aktualisasi Selesai
45
Tabel 4.2 Penjadwalan
4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
pihak-pihak yang terlibat dan berperan dalam kegiatan aktualisasi dituangkan dalam tabel berikut:
No. Para Pihak Peran Dalam Aktualisasi Keterangan
1 Ns.Yanti Riyantini, M. Kep., Sp.Kep. An Membimbing dan memberikan arahan
Mentor
sejak memulai rancangan, pelaksanaan
hingga selesai laporan akhir aktualisasi
2. Erlinawati Pane, SKM., MKM Membimbing dan memberikan arahan
Coach
sejak memulai rancangan, pelaksanaan
hingga selesai laporan akhir aktualisasi
3. Ni Nengah Kusumawati Skep., Ners Membimbing dan memberikan arahan sejak memulai rancangan, pelaksanaan
hingga selesai laporan akhir aktualisasi
Kepala Ruangan
4. Rekan-rekan rawat inap Membantu proses terlaksananya kegiatan aktualisasi. Perawat RuangSeruni
Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat dalam Aktualisasi
46
DAFTAR PUSTAKA
Andi, A, M., (2021).ModulPelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipilBeriorentasiPelayanan. Jakarta:LAN
Elly,F., & Erna,I., (2021). ModulPelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipilManajemenASN. Jakarta:LAN
Humas RSAB Harapan Kita. Profil Rumah Sakit: VISI & MISI. Diunduh dari https://www.rsabhk.co.id/profil pada tanggal 21 Juli 2022
RSAB. (2020). Rencana Kinerja Tahun (RKT) dan Rencana Kinerja Operasional (RKO)/ReancanaAksi(RA)RSABHarapanKita.Jakarta: RSAB Harapan Kita.
Faisal,F,dkk.,(2018). Pendampingan HandOver Pasien Dengan Metode Komunikasi Situation, Background, Assesment, Recommendation (SBAR) Pada Pada Perawat di RSUD Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Diunduh dari http://ejournal.unipma.ac.id/index.php/JTA/article/view/3807 Diakses Pada Tanggal 20 Juni 2022.
Ey, Ramadhani., (2019). Identifikasi phlebitis menggunakan scale infusion nursing society Diunduh dari http://repository.um-surabaya.ac.id/5612/1/PENDAHULUAN.pdf Diakses tanggal 19 Juli 2022.
Sitorus, R., T& Panjaitan, R. (2011). ManajemenDkeperawatan: Manajemen keperawatan diruang rawat inap. Jakarta: SagungZSeto
Abdullah, F., (2015). The Aplication Of discharge planningUinpatients andUits influence on patiens(satisfaction in regional public hospital of dr. H.+Chasan Boisoirie of Ternate.HPSMIK UNHAS. Makassar
47
RANCANGAN AKTUALISASI
PEMBUATAN PANDUAN PEMANTAUAN FLEBITIS
PASIEN NEONATUS DI RUANG RAWAT SERUNI
RSAB HARAPAN KITA
Pelatihan Dasar CPNS
Gol.3 Angkatan.8 Bapelkes Cikarang
Profil Peserta
Nama : Citra Aryanti Lella.,Skep,Ns.
NIP : 199606262022032005
Jabatan : Perawat-Ahli Pertama
Satuan Kerja : RSAB Harapan Kita
Unit Kerja : Instalasi Perinatal Terpadu