“MetodePembelajaran Berbasis Iduka Pd AsuhanKebidanan KehamilanProdi Sarjana Terapan Kebidanan"

Page 1

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN IX

“OPTIMALISASI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS IDUKA PADA ASUHAN

KEBIDANAN KEHAMILAN PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN DI POLTEKKES KEMENKES MATARAM”

DISUSUN OLEH:

DESI ROFITA .M.Keb. NIP.199210022022032001

BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BEKERJASAMA DENGAN

UPTD BAPELKESMAS DINKES PROVINSI BALI

TAHUN 2022

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN IX

“OPTIMALISASI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS IDUKA PADA ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN DI POLTEKKES KEMENKES MATARAM”

Telah diseminarkan

Tanggal 22 Juli 2022 di UPTD Bapelkesmas Dinkes Provinsi Bali

Coach Mentor

I Ngurah Telabah Partha Serathi, MKM H. Awan Dramawan, S.Pd.M.Kes. NIP. 196903051992031007 NIP. 196402081984011001

Penguji

Dr. Ni Made Parwati, SKM., M.Kes NIP. 197205181992032005

ii

Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi yang berjudul

“Optimalisasi Metode Pembelajaran Berbasis IDUKA Pada Asuhan Kebidanan Kehamilan Prodi

Sarjana Terapan Kebidanan Di Poltekkes Kemenkes Mataram” tepat pada waktunya. Laporan aktualisasi ini disusun dalam rangka memecahkan isu yang ada di satuan kerja CPNS dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK), visi dan misi Poltekkes

Kemenkes Mataram serta peran dan kedudukan PNS dalam NKRI.

Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini penulis mendapat banyak bimbingan dan bantuan sejak awal sampai terselesainya laporan ilmiah ini, untuk itu penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kementerian Kesehatan yang telah memberikan kesempatan penulis untuk mengikuti pelatihan dasar CPNS golongan III ini.

2. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasarana sehingga kegiatan pendidikan dan pelatihan ini dapat berlangsung dengan baik.

3. Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasarana sehingga kegiatan pendidikan dan pelatihan ini dapat berlangsung dengan baik.

4. UPTD Balai Pelatihan dan Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasarana sehingga kegiatan pendidikan dan pelatihan ini dapat berlangsung dengan baik.

5. H. Awan Dramawan, S.Pd.,M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram sekaligus Mentor yang telah meberikan dukungan selama penulis menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Kesehatan 2022

6. I Ngurah Telabah Partha Serathi, MKM selaku Coach yang telah memberi bimbingan petunjuk teknik dan motivasi dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.

7. Dr. Ni Made Parwati, SKM., M.Kes selaku Penguji yang telah memberikan masukkan, saran dan kritik untuk perbaikan laporan ini

8. Syajaratuddur Faiqah, S.SiT.,M.Kes. selaku Ketua Jurusan Kebidanan yang telah meberikan arahan serta dukungan selama penulis menyelesaikan laporan aktualisasi ini.

9. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan menjadi fasilitator dalam pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan IX Tahun 2022

iii
KATA PENGANTAR

10. Orang tua, sahabat, dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menjalani seluruh proses pelatihan dasar CPNS ini.

11. Teman-teman CPNS Golongan III Angkatan IX Kementrian Kesehatan dan semua pihak yang penulis tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.

Dengan segala keterbatasan kemampuan, tentunya laporan ini jauh dari sempurna. Karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan oleh penulis. Semoga Laporan Aktualisasi ini bermanfaat bagi pembaca. Semoga Laporan Aktualisasi ini bermanfaat untuk semua pihak.

Mataram, Juli 2022

Penulis

Desi Rofita, M.Keb

NIP. 199210022022032001

iv
v DAFTAR ISI Halaman Judul ..................................................................................................... i Halaman Persetujuan............................................................................................ ii Halaman Pengesahan Laporan Aktualisasi ............................................................... iii Kata Pengantar..................................................................................................... iv Daftar Isi............................................................................................................. v Daftar Lampiran ................................................................................................... vi Daftar Tabel......................................................................................................... vii Daftar Gambar ..................................................................................................... viii BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1 1.2. Tujuan.......................................................................................................... 4 1.3. Manfaat......................................................................................................... 4 BAB II. PROFIL INSTANSI................................................................................ 6 2.1. Visi dan Misi .................................................................................................. 7 2.2. Nilai-nilai Organisasi ....................................................................................... 8 2.3. Tugas Organisasi 8 2.4. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta.............................................................. 10 BAB III. ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI.............. 13 3.2. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual 13 3.3. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance...................................................................... 15 3.4. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif 17 BAB IV. RANCANGAN AKTUALISASI................................................................. 19 4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS ...................................................... 19 4.2. Penjadwalan.................................................................................................. 32 4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisas.................................... 35 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 36 LAMPIRAN
vi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Konsultasi 38 Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan......................................................................... 39 Lampiran 3. PowerPoint........................................................................................ 40
vii
Tabel 3.1.1. Jumlah Kesenjangan antara Target Renstra dan Pengusulan Kegiatan Penelitian dan Pengabmas yang Didanai ............................................................. 13 Tabel 3.1.2. Analisis Isu dengan Metode APKL........................................................ 14 Tabel. 3.1.3. Analisis Isu dengan Metode USG 14 Tabel 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS................. 16 Tabel 3.4 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu........................................................... 17 Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi 19 Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan.................................................................................. 33 Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat ...................................................................... 35
DAFTAR TABEL
viii DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Mataram.................................... 9 Gambar 2. Ruang laboratorium kebidanan............................................................... 12 Gambar 3. Sistem informasi akademik (SIAKAD)...................................................... 12 Gambar 4. Diagram FishBone................................................................................ 15

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu intrumen yang sangat

penting dimiliki oleh Republik Indonesia untuk mewujudkan tujuan tersebut. Aparatur

Sipil Negara (ASN) hadir sebagai langkah dalam mewujudkan cita-cita Bangsa

Indonesia yang tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara (ASN) menyatakan bahwa ASN merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara

sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

1945 perlu dibangun Aparatur Sipil Negara sebagai: (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Peran sebagai pelayan masyarakat yang profesional, diindikasikan dengan kemampuan: (1) Menunjukkan

sikap perilaku bela negara; (2) Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya; (3) Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS

dalam kerangka NKRI; (4) Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.

Peran dan fungsi Aparatur Sipil Negara di negara Republik Indonesia sangat besar dan sangat strategis dalam menjalankan Pemerintahan Negara IndonesiaPeran yang sangat besar ASN dalam menjalankan pemerintahan Republik Indonesia untuk mewujudkan cita-cita tersebut sehingga dalam UU ASN disebutkan harus adanya Manajemen ASN, yaitu pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

ASN memiliki fungsi, tugas dan peran untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundangundangan, oleh karena itu ASN harus memprioritaskan kepentingan publik dan masyarakat luas, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, taat kepada peraturan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut di atas kepentingan pribadinya. Untuk mencapai fungsi dan kompetensi ASN, merujuk Pasal

63 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Calon Pegawai Negeri Sipil wajibmenjalani masa percobaan yang dilaksanakan

1
1

melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter pribadi yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Hal ini ditegaskan dalam

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 Tentang

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Tujuan Latsar CPNS adalah untuk membentuk PNS yang profesional dan berkarakter.

CPNS harus mengikuti pelatihan dasar yang dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu ASN mampu bersikap dan bertindak professional dalam melayani masyarakat secara berkesinambungan dan menerapkan

nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif serta Kolaboratif) maka dilaksanakan Pelatihan Dasar (LATSAR) berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 1 Tahun 2021.

Poltekes Kemenkes Mataram merupakan salah satu dari 38 Poltekkes Kemenkes yang berada di seluruh Indonesia yang kelembagaannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia Nomor: 298/MENKESKESOS/SK/IV/2001 Tanggal 16 April 2001. Poltekes Kemenkes Mataram melaksanakan Pendidikan vokasi Program Studi Diploma III dan Sarjana Terapan dengan menyelenggarakn 4 jurusan, yaitu: jurusan Gizi, Teknologi Laboratorium Medis, Keperawatan, dan Kebidanan.

Penulis membuat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara, sesuai dengan formasi jabatan penulis sebagai dosen. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permeristekdikti nomor 44 tahun 2015). Dalam menjalankan perannya sebagai pendidik maka dosen perlu membuat rancangan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaran yaitu peningkatan kompetensi mahasiswa.

Peningkatan kompetensi mahasiswa harus didukung dengan kurikulum, sumber daya manusia, dan sarana prasarana yang mendukung agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan mampu bersaing di dunia kerja. Kurikulum merupakan serangkaian pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan untuk dilalui oleh peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Kurikulum juga merupakan perwujudan dari strategi program studi dalam mencapai tujuan pendidikannya.

Kurikulum merupakan acuan dalam mencetak lulusan menggunakan sumber daya

2

manusia, infrastruktur, sarana dan sumber daya lainnya yang dimiliki oleh penyelenggara pendidikan.

Pendidikan tenaga kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional yang memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri, mampu mengembangkan diri dan beretika. Upaya menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas, perlu didukung oleh kurikulum yang dapat menggambarkan kondisi dan situasi daerah masing-masing institusi. Undang-undang RI nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menyebutkan kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.

Dengan demikian perlu adanya keselarasan antara kurikulum dengan kebutuhan kompetensi industri dunia kerja (IDUKA). Keselarasan kompetensi lulusan dengan kebutuhan kompetensi IDUKA adalah wujud akuntabilitas penyelenggara pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi idealnya mengantar lulusannya dapat masuk ke dalam IDUKA dengan tingkat kesenjangan yang rendah. Oleh karena itu, penyiapan kompetensi mahasiswa selama pendidikan perlu difokuskan untuk memenuhi kebutuhan kompetensi di IDUKA. Dengan demikian metode pembelajarannya juga lebih banyak belajar dari pengalaman menggunakan teknologi atau prosedur pelaksanaan kerja sebagaimana para profesional bekerja (Kemendikbud 2020). Metode pembelajaran yang sering digunakan di Jurusan Kebidanan adalah ceramah, diskusi, studi kasus, dan seminar.

Metode pembelajaran LearningByDoingadalah proses pembelajaran dengan cara belajar sambil praktik untuk menambah pengetahuan dan pengalaman. Metode pembelajaran ini lebih menitikberatkan pada aksi dari pada teori. Cara belajar ini dilakukan dengan memberikan pengalaman nyata untuk membangun potensi seseorang. Melalui metode LearningByDoing peserta didik akan membantu untuk menumbuhkan kemampuan belajar aktif dalam proses pembelajaran. Metode ini terbukti sangat efektif dalam proses pembelajaran peserta didik. Hal ini tebukti dari beberapa kajian literatur yang sudah dirangkum, yang menyebutkan bahwa Metode

Learning By Doing sangat efektif dalam menaikkan hasil belajar atau prestasi peserta didik (Surahman dkk, 2021).

Pada pengajaran ada beberapa komponen terpenting, yaitu pengajar, siswa, metode atau media, perlengkapan pembelajaran, dan lingkungan kelas yang terarah dalam pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri (Ord, 2012). Contoh pembelajaran

3

learning by doing dipelopori oleh John Dewey. Konsep belajar melalui tindakan, menjadi asas seluruh pengajaran John Dewey dan pertama kali diterapkan berupa sekolah kerja yg di uji cobakan di AS di tahun 1859, yaitu suatu pandangan pendidikan pragmatisme sesuai dua alasan krusial, pertama, adalah suatu takdir Tuhan bahwa anak merupakan makhluk aktif (alasan psikologis); kedua, melalui bekerja anak disiapkan buat kehidupan pada masa depan (Kurniawan et al., 2018).

Penyelarasan kurikulum pendidikan vokasi dengan industri dunia kerja perlu dilakukan untuk menerapkan pembelajaran LearningByDoing. Salah satunya dengan cara mengembangkan rancangan pembelajaran agar efektivitas dan efisiensi pendidikan vokasi dapat meningkat sehingga menghasilkan mahasiswa yang terampil dan berdaya guna di dunia kerja, oleh karena itu perlu adanya pengembangan metode pembelajaran agar kompetensi mahasiswa sesuai dengan kebutuhan IDUKA. Dengan alasan tersebut maka penulis menyusun Laporan Rancangan Aktualisasi ini, dengan judul “Optimalisasi Metode Pembelajaran Berbasis IDUKA Pada Asuhan Kebidanan

Kehamilan Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Di Poltekkes Kemenkes Mataram”

1.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dengan melaksanakan optimalisasi metode pembelajaran berbasis iduka pada asuhan kebidanan kehamilan prodi sarjana terapan kebidanan di poltekkes kemenkes mataram

b. Tujuan Khusus

1. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar PNS dalam menyusun rancangan pembelajaransesuaidengankebutuhanindustridanduniakerja(IDUKA)

2. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar PNS dalam melakukan uji coba penerapan rancanganmetodepembelajaranLearningByDoing

3. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar PNS dalam melakukansosialisasikanhasiluji cobametodepembelajaranLearningByDoing

4. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar PNS dalam melakukan Evaluasi rancangan pembelajarandenganpembelajaranLearningByDoing

1.3 Manfaat

1. Bagi Peserta Latsar CPNS Golongan III

a. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mengaktualisasikan serta menghabituasikan nilai-nilai BerAKHLAK.

4

b. Menumbuhkan kemampuan untuk menjadi ASN yang profesional dengan menjalankan fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa.

2. Bagi Poltekkes Kemenkes Mataram

a. Laporan Aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan pengembangan mutu pelayanan di Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Mataram.

b. Terwujudnya salah satu misi Poltekkes Mataram yaitu meningkatkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kuantitas dan kualitas yang memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan penurunan stunting bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.

3. Bagi Masyarakat

Terwujudnya ASN BerAKHLAK sehingga dapat meningkatkan kompetensi lulusan di Jurusan Kebidanan khususnya mahasiswa Sarjana Terapan sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan prima dari lulusan Poltekkes Kemenkes Mataram.

5

BAB II

PROFIL INSTANSI

Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram merupakan salah satu dari 38 Politeknik

Kesehatan Kemenkes yang berada di seluruh Indonesia yang kelembagaannya berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia Nomor: 298/MENKES-KESOS/SK/IV/2001 Tanggal 16 April 2001. Politeknik Kesehatan Kemenkes

Mataram seperti halnya Politeknik Kesehatan lain di seluruh Indonesia secara operasional dimulai pada tanggal 1 Januari 2002. Kantor Direktorat Polkesram berlokasi di Jalan Prabu Rangkasari, Dasan Cermen, Kec. Sandubaya, Mataram, NTB KP. 83232 Telp (0370)63113062383 Fax (0370)62383.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 890/MENKES/PER/VIII/2007 tanggal

2 Agustus 2007. Pada saat ini Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram memiliki 4 Jurusan

yaitu: Jurusan Keperawatan Mataram, Jurusan Kebidanan Mataram, Jurusan Gizi Mataram, Jurusan Analis Kesehatan Mataram. Polkesram dalam penyelenggaraan kegiatan proses

belajar mengajar melaksanakan 3 macam program yaitu : Program Studi Diploma III, Program

Studi Sarjana Terapan dan Program Profesi.

Jurusan-Jurusan di Poltekkes Mataram terdiri dari :

a. Program Studi Diploma III

1) Prodi Diploma III Keperawatan Mataram

2) Prodi Diploma III Keperawatan Bima

3) Prodi Diploma III Kebidanan

4) Prodi Diploma III Gizi

5) Prodi Diploma III Teknologi Laboratorium Medis

b. Program Studi Diploma IV/ Sarjana Terapan

1) Prodi Diploma IV/ Sarjana Terapan Keperawatan Mataram

2) Prodi Diploma IV/ Sarjana Terapan Keperawatan Bima

3) Prodi Diploma IV/ Sarjana Terapan Kebidanan

4) Prodi Diploma IV/ Sarjana Terapan Gizi dan Dietika

5) Prodi Diploma IV/ Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis

c. Jurusan Keperawatan Program Studi Profesi Ners

d. Jurusan Keperawatan Program Studi Profesi Bidan

6
6

Dalam melaksanakan kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) bagi mahasiswa Polkesram menempati 3 kampus di lokasi yang berbeda di antaranya :

1. Kampus A di Jl. Prabu Rangkasari, Dasan Cermen, Kec. Sandubaya, Mataram, NTB KP. 83232 untuk Jurusan Gizi dan Jurusan Analis Kesehatan

2. Kampus B di Jl. Kesehatan V No. 10 Pajang, Mataram untuk Jurusan Keperawatan dan Jurusan Kebidanan Mataram

3. Kampus C di Kota Bima yaitu di Jl. Gatot Subroto, Sadia, Bima untuk Prodi D3 Keperawatan

Bima dan Jl. Soekarno Hatta No 03 Rabangodu Kota Bima untuk Prodi Prodi D4 Sarjana

Terapan Keperawatan Bima

2.1 Visi dan Misi

A. Visi

Menjadi perguruan tinggi kesehatan vokasi yang utama untuk dalam pengembangan kompetensi SDM dengan multi disiplin ilmu yang expert, inovatif, entrepreneur dan berdaya guna dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan penurunan stunting bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan tahun 2022.

B. Misi

1. Meningkatkan penyelenggaraan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam peningkatan kompetensi SDM dengan multi disiplin ilmu yang expert, inovatif dan entrepreneur, berdaya guna dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan penurunan stunting bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.

2. Meningkatkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kuantitas dan kualitas yang memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan penurunan stunting bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.

3. Mengembangkan program kewirausahaan dalam rangka mengidentifikasi peluang-peluang yang berpotensi memunculkan nilai ekonomi dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan penurunan stunting bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.

4. Meningkatkan mitra kerjasama dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri baik dosen dan perguruan tinggi dengan kualifikasi dan reputasi nasional dan internasional, termasuk Pemerintah dan Swasta dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan penurunan stunting bagi masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.

7
5

2.2 Nilai-Nilai Organisasi

a. Nilai Dasar/ Nilai Utama

Setiap individu yang terlibat dalam proses penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan di Poltekkes Kemenkes Mataram harus dilandasi dengan keimanan, disiplin, rajin, jujur, adil, terbuka, konsisten, kebersamaan, profesional, dan saling menghargai, serta dapat mempertanggungjawabkan tugas dan tindakannya berdasarkan peraturan, etika dan moral sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

b. Nilai Pelayanan

Memberikan pelayanan yang bermutu secara konsisten dengan melakukan upaya peningkatan mutu dan jasa secara berkesinambungan yang berorientasi kepada kebutuhan pasar kerja internal (Kementerian Kesehatan) dan eksternal (stakeholder) antara lain : memperhatikan kepuasan pelanggan, kesetaraan, dapat dipercaya, tepat waktu, terjangkau, sistematis, serta selalu dinamis dan inovatif.

c. Nilai Manfaat

Menghasilkan produk dan pelayanan yang memberi manfaat bagi penyelesaian berbagai isu strategis yang dihadapi oleh stakeholder bidang kesehatan dafam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

d. Nilai Keunggulan

Penyelenggaraanpendidikan di Poltekkes Kemenkes Mataram mempunyai sifat inovatif, mandiri, berdaya saing tinggi, pantang menyerah dan pengelolaan pendidikan tenaga kesehatan, secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan dalam rangka memproduksi dan mengembangkan tenaga kesehatan yang kompeten professional

2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Poltekkes Kemenkes Mataram

a. Kedudukan

Seiring adanya perubahan nomenklatur organisasi Departemen Kesehatan menjadi

Kementerian Kesehatan, maka Poltekkes Depkes Mataram juga berubah menjadi

Poltekkes Kemenkes Mataram adalah unit pelaksana teknis di lingkungan

Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan). Poltekkes Kemenkes Mataram dipimpin oleh seorang

Direktur. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinyasehari-hari secara teknis

fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan (Pusdiklatnakes), secara teknis administratif dibina oleh Sekretaris PPSDM

Kesehatan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi. Mulai tahun 2012

8

terjadi pelimpahan Pembinaan Akademik di bawah Kemendikbud RI melalui Surat

Keputusan Kemendikbud RI No. 355/E/0/2012tanggal 10 Oktober 2012 tentang

Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik Kesehatan Kemenkes

RI dari Kemenkes RI kepada Kemendikbud RI.

b. Tugas

Poltekkes Kemenkes Mataram mempunyai tugas melaksanakan Tri Dharma

Perguruan Tinggi dalam penyelenggaraan program Diploma III dan Diploma IV

bidang kesehatan. Seiring dengan terbitnya Peraturan Presiden RI No. 8 tahun

2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), maka Poltekkes

Kemenkes Mataram mempunyai tugas untuk mendidik tenaga kesehatan Diploma

Ill dan Diploma IV

c. Fungsi

1) Pelaksanaan pengembangan pendidikan Program Diploma III dan Program Diploma IV bidang Kesehatan

2) Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan Kesehatan

3) Pelaksanaan pengabdian masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab

4) Pelaksanaan pembinaan civitas akademik dalam hubungannya dengan lingkungan

5) Pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi pendidikan dan umum Struktur Organisasi

9

2.4 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta

Dosen adalah pegawai PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 37 tahun 2009, dosen merupakan seorang pendidik profesional dan juga seorang ilmuwan. Dosen memiliki beberapa tugas pokok dan fungsinya (TUPOKSI) yang harus dilakukan dan ditaati, antara lain:

1. Mentransformasikan, mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan serta teknologi dan juga seni melalui pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

2. Melaksanakan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

3. Merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran

4. Meningkatkan serta mengembangkan kualifikasi sebuah akademik dan diikuti dengan kompetensi yang berkelanjutan. Terutama dengan mengikutsertakan perkembangan teknologi masa kini.

5. Selain mengajar, dosen juga bertugas untuk membuat bahan ajar serta modul untuk mahasiswa.

6. Dosen juga wajib menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan hukum, serta kode etik dan nilai-nilai agama serta etika.

10

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

Identifikasi isu dapat dipengaruhi oleh tiga kemampuan, yaitu kemampuan enviromentalscanning,problemsolving, dan berpikir analisis. Pendekatan lain yang dapat dilakukan adalah melalui issuescanyaitu untuk mengenali isu melalui proses scanning. Pelaksanaan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada unit kerja instansi kerja penulis yaitu Poltekkes Kemenkes Mataram. Isu muncul dari berbagai sumber, yaitu : a) Hasil observasi dan pengalaman penulis selama masa orientasi (CPNS), b) Tugas pokok dan fungsi penulis sebagai Dosen dan c) Hasil koordinasi dengan Mentor, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi d) Sasaran kinerja pegawai. Beberapa isu yang muncul dari sumber-sumber diatas kemudian di inventarisir dengan mengkategorikannya kedalam dua prinsip ASN yaitu ; a) Manajemen ASN, b) Smart ASN yaitu Integritas, Profesionalisme, Berwawasan Global, Menguasai IT dan Bahasa Asing, Berjiwa Hospitality (Keramahtamahan), Berjiwa Enterpreuner (Berjiwa Wirausaha), Memiliki Networking(Memiliki Jaringan). Langkah selanjutnya adalah penulis mengkonsultasikan isu yang telah teridentifikasi kepada rekan sejawat, Ketua Program Studi Sarjana Terapan, Ketua Jurusan Kebidanan, Mentor dan Coach untuk kemudian dapat di analisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah core issue. Berdasarkan alur tersebut, terpilihlah 5 isu yaitu:

a. Belum optimalnya penerapan metode pembelajaran berbasis IDUKA di Prodi Sarjana Terapan Kebidanan. Metode pembelajaran yang diterapkan pada Jurusan Kebidanan berupa ceramah, diskusi, dan seminar/tugas mandiri. Metode pembelajar berbasis IDUKA (Industri Dunia Usaha Kerja) belum diterapkan di Poltekkes Kemenkes Mataram khususnya di Jurusan Kebidanan. Pendidikan vokasi idealnya mengantar lulusannya dapat masuk ke dalam industri kerja oleh karena itu dengan adanya metode pembelajaran berbasis IDUKA dapat menghasilkan mahasiswa yang terampil dan berdaya guna di dunia kerja. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 62 tahun 2021 tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pasal 18 yaitu Direktorat

Jenderal Pendidikan Vokasi menyelenggarakan fungsi dalam melaksanakan kemitraan dan penyelarasan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri

11
13

b. Belum optimlanya pemenuhan standar akreditasi Jurusan Kebidanan

Poltekkes Mataram

Program Studi Sarjana Kebidanan memiliki visi yaitu menghasilkan bidan yang professional, inovatif dan unggul dalam asuhan homecare yang berbasis kearifan lokal. Penerapan visi misi Jurusan Kebidanan harus didukung oleh sumber daya manusia yang sudah memiliki keterampilan dibidangnya seperti tenaga pendidik yang sudah memiliki sertifikat pelatihan homecareagar dapat memenuhi standar akreditasi dalam bidang sumber daya manusia. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Jurusan dan Ketua Prodi sarjana didapatkan informasi bahwa belum adanya tenaga pendidik yang memiliki sertifikat homecarekarena belum ada tenaga pendidik yang mengikuti pelatiahan tersebut.

c. Belum optimlanya sarana dan prasarana pembelajaran di Prodi Sarjana

Terapan Kebidanan

Sarana dan prasanara pembelajaran yang ada di jurusan kebidanan belum maksimal, seperti jumlah ruang kelas dan ruang laboratorium yang belum sesuai dengan daya tampung mahasiswa. Jumlah kelas sebanyak 4 kelas sedangkan jumlah mahasiswa

Jurusan Kebidanan sebanyak 342 mahasiswa (belum termasuk mahasiswa baru). Daya tampung satu kelas sekitar 40-50 mahasiswa. Sedangkan jumlah laboratorium kebidanan sebanyak 9 ruang dan 1 (satu) orang peserta didik memerlukan ruang kerja minimal 2,5 m2. Selain itu fasilitas dalam ruang laboratorium belum lengkap seperti ketersediaan AC.

Gambar 3.1.1 ruang laboratorium kebidanan

12

d. Belum optimlanya penggunaan sistem informasi akademik (SIAKAD) di Poltekkes Kemenkes Mataram

Sistem informasi akademik (SIAKAD) belum dioperasikan secara maksimal dikarenakan sistem informasi akademik masih dalam tahap maintenancedari vendor sehingga kegiatan akademik seperti pendistribusian Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) dan jadwal pembelajaran yang dilakukan masih bersifat manual Gambar 3.1.2 Sistem informasi akademik (SIAKAD)

e. Belum optimalnya implementasi Penelitian dan Pengabmas yang sesuai

dengan RENSTRA Poltekkes Mataram.

Kegiatan penelitian dan pengabdian di poltekkes kemenkes mataram ini menurun dari tahun 2021 ke tahun 2022, hal ini disebabkan karena sebagian tenaga pendidik tidak menggunakan haknya dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Hal ini dibuktikan dari SK Penelitian yang menyatakan bahwa penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berada dibawah target Renstra Poltekkes Kemenkes Mataram. Hal ini dibuktikan berdasarkan data yang ada dimana adanya ketidaktercapaian jumlah target penelitian dan pengabmas pada renstra poltekkes dengan realisasi jumlah kegiatan penelitian yang diajukan pada tahun 2021 dan 2022 (Tabel 1).

Tabel 3.1.1 Jumlah Kesenjangan antara Target Renstra dan Pengusulan Kegiatan Penelitian dan Pengabmas yang Didanai No. Tahun

Pelaksanaan Jumlah Pengajuan Kegiatan

Target Renstra

Penelitian

Realisasi Kegiatan yang Diajukan

1. 2021 95 58(61,05%)

2. 2022 100 42(42%)

Pengabdian Kepada Masyarakat

1. 2021 95 42(44,21%)

2. 2022 100 22(22%)

13

Dari lima isu diatas, maka penulis menganalisis tiga isu aktual yang didapatkan dengan menggunakan Teknik APKL. Analisis isu harus memenuhi APKL yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak.

Alat analisis dengan menggunakan APKL (kriteria isu) yaitu:

1. Aktual (A): Isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.

2. Problematik (P): Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif

3. Kekhalayakan (K): Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.

4. Kelayakan (L): Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 3.1.2. Analisis Isu dengan Metode APKL

1 Belum optimalnya penerapan metode pembelajaran berbasisIDUKAdiProdiSarjanaTerapanKebidanan.

2 Belum optimlanyapemenuhanstandar akreditasiJurusan KebidananPoltekkesMataram

3 Belumoptimlanyasaranadanprasaranapembelajaran

4 Belumoptimlanyapenggunaansisteminformasiakademik (SIAKAD)

Memenuhi syarat

memenuhi syarat

5 Belum adanya pemetaan jumlah penelitian dan pengabdianmasyarakatdosenditingkatjurusan + - + + +++ Tidak memenuhi syarat Kesimpulan dari tabel analisis isu Teknik APKL diatas, yakni didapatkan tiga isu yang layak dilakukan analisis masalah prioritas, yaitu:

1. Belum optimalnya penerapan metode pembelajaran berbasis IDUKA (Industri dan Dunia Kerja).

2. Belum adanya dosen yang memiliki sertifikat pelatihan homecaresesua dengan Visi Misi Prodi Sarjana Kebidanan

3. Belum optimlanya sarana dan prasarana pembelajaran Selanjutnya untuk memperkuat penapisan isu melalui instrumen APKL, penulis juga membandingkan penentuan masalah pokok dan isu prioritas menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1 sampai 5.

1. Urgencyartinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti.

2. Seriousnessartinya seberapa serius suatu isu untuk segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.

14
No Identifikasi Isu A P K L Total Keterangan
+ + + + ++++ Memenuhi syarat
+ + + + ++++ Memenuhi
syarat
+ + + + ++++
+ - + + +++ Tidak

3. Growthadalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Tabel. 3.1.3. Analisis Isu dengan Metode USG

No Identifikasi Isu U S G Jumlah Peringkat

1 Belumoptimalnyapenerapanmetodepembelajaran berbasisIDUKAdiProdiSarjanaTerapanKebidanan. 5 5 5 15 I

2 Belum optimalnya pemenuhan standar akreditasi JurusanKebidananPoltekkesMataram. 5 4 4 13 II

3 Belum optimalnya sarana dan prasarana pembelajaran 4 4 4 12 III

Berdasarkan analisis masalah prioritas adapun setelah melakukan analisis USG, maka isu prioritas yang didapatkan adalah “Belumoptimalnyapenerapanmetodepembelajaranberbasis

IDUKAdiProdiSarjanaTerapanKebidanan”.

Setelah menentukan isu prioritas, maka selanjutnya menentukan penyebabpenyebab dari isu prioritas tersebut, yakni dengan menggunakan Teknik Fishbone

Diagram (Diagram Tulang Ikan). Diagram tulang ikan akan menekankan hubungan sebab akibat dan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah.

Berikut ini diagram tulang ikan dari isu yang diangkat:

Dari diagram tulang ikan diatas dapat disimpulkan beberapa penyebab yang membuat

Belum optimalnya penerapan metode pembelajaran berbasis IDUKA di Prodi Sarjana Terapan

Kebidanan:

1. Belum adanya kebijakan terkait pembelajaran berbasis IDUKA di Jurusan Kebidanan

2. Belum adanya keselarasan kompetensi lulusan dengan kebutuhan kompetensi IDUKA

15

3. SDM belum terpapar akan informasi terkait metode pembelajaran berbasis IDUKA

sehingga tenaga pendidik masih menerapkan metode pembelajaran ceramah, diskusi, studi kasus

4. Kurangnya pengalaman kerja SDM di bidang pelayanan

5. Ruang kelas dan laboratorium yang belum memenuhi kapasitas jumlah mahasiswa

3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance

Keterkaitan antara penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS dalam mendukung

terwujudnya Smart Governance dijabarkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS

Penyebab Isu Perspektif

Pembelajaran berbasis IDUKA merupakan aturanterbarudiduniaPendidikan

Manajemen ASN terkait dengan menerapkan nilai dasar PNS dalam mengembangkan rancanganpembelajaranberbasisIDUKA

Smart ASN terkait dengan network dalam menjalinkerjasamauntukmenerapkanmetode pembelajaranberbasisiIDUKA

Belumadanyakeselarasankompetensilulusan dengankebutuhankompetensiIDUKA

Smart ASN terkait dengan berwawasan global dalam menjawab tantangan yang selalu berubahkhususnyadalamduniapendidikan.

Manajemen ASN terkait dengan professional dengan menyelaraskan kurikulum Pendidikan dengankebutuhanIDUKA

SDM belum terpapar akan informasi terkait metode pembelajaran berbasis IDUKA sehingga tenaga pendidik masih menerapkan metodepembelajaran Ceramah,Diskusi,studi kasus

Manajemen ASN terkait dengan pengembangan diri ASN sehingga dapat berdaptasidenganperubahan

Smart ASN terkait dengan berwawasan global khususnya tentang IDUKA sehingga tenaga pendidik dapat menyiapkan lulusan yang sesuaidengankebutuhanIDUKA

Kurangnya pengalaman kerja SDM di bidang pelayanan Smart ASN terkait dengan integritas dalam menjalankan peran dan fungsisebagaitenaga pendidikuntukmenghasilkanmahasiswayang sesuaidengankompetensiIDUKA

Manajemen ASN terkait dengan pengembangan diri dalam menghadapi perubahan

Belum diterapkannya metode pembelajaran berbasis IDUKA di lingkungan instansi Pendidikanmaupundilahanpraktik

SMART ASN terkait networking dan jejaring untuk menjalin kerjasma dalam menciptakan lulusanyangkompeten.

16

3.3 Dampak Isu

Perguruan Tinggi Vokasi yang mengabaikan keterlibatan IDUKA, hanya akan menjadi Perguruan Tinggi Vokasi yang bersifat akademis, kurang memiliki kemampuan untuk memperlengkapi peserta didik agar terampil dan berdaya guna di dunia kerja. Sebagaimana tujuan utama didirikannya Perguruan Tinggi Vokasi adalah menghasilkan tenaga-tenaga kerja yang kompeten di industri dunia usaha kerja (IDUKA). Untuk mencapai tujuan ini, Perguruan Tinggi Vokasi harus melibatkan IDUKA dalam pengembangan dan penyelarasan kurikulum, juga dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Kurikulum di Perguruan Tinggi Vokasi harus bersifat dinamis dan relevan dengan kondisi zaman. Kurikulum yang disediakan oleh kementerian tidak bersifat kaku dalam penerapannya di Perguruan Tinggi Vokasi, karena itu perlu dilakukan sinkronisasi dan validasi kurikulum dengan IDUKA. Kegiatan sinkronisasi dan validasi kurikulum ini dilakukan untuk mengembangkan, menyelaraskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum secara sistematik, prosedural dan efektif.

3.4 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Berdasarkan isu yang telah ditetapkan yaitu “belum optimalnya penerapan metode pembelajaran berbasis IDUKA di Prodi Sarjana Terapan Kebidanan” dengan merujuk pada dampak yang dapat ditimbulkan oleh isu tersebut. Dimana isu ini akan berpengaruh pada ketrampilan dan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi industri dunia kerja. Oleh karena itu, penulis membuat gagasan pemecahan isu dengan menoptimalkan rancangan pola pembeljaran LearningByDoing yaitu sebuah proses pembelajaran dimana para pembelajar menggabungkan pengetahuan, keterampilan dan nilai melalui pengalamanpengalaman langsung sehingga memungkinkan para peserta didik untuk belajar dengan memenuhi seluruh aspek penting dalam proses pembelajaran, yakni kognitif, afektif, dan emosi. Terpenuhinya seluruh aspek penting dalam proses pembelajaran ini kemudian dapat membuat pemahaman yang lebih mendalam bagi para peserta didik yang melakukannya. Metode pembeljaran LearningByDoinglebih menekankan pada peran aktif peserta didik supaya dapat mengalami sendiri info tentang bahan ajar yang

disampaikan oleh gur/pengajar sehingga peserta didik bisa melihat dan praktik secara eksklusif selama proses pembelajaran berlangsung.

Tabel

17
3.4
No Alternatif Penyelesaian Tahapan Setiap Alternatif Hasil yang di Harapkan Para Pihak
Gagasan Kreatif Pemecahan Isu

1 Menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja(IDUKA)

1. Melakukan konsultasi dengan Mentor terkait dengan metode pembelajaran berbasis IDUKA

2. Mengumpulkan data dan informasi terkait dengan metode pembelajaran yang pernahdigunakan

3. Melakukan analisis terhadap rancangan pembelajaran yang sebelumnya.

4. Menentukan mata kuliah yang diterapkan dalam pembelajaran berbasis IDUKA yaitu mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan

5. Membuat rancangan metode pembelajaran LearningByDoing

6. Melakukan modifikasi rancangan pembelajaran pada mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan dengan menambahkan metode pembelajaran LearningByDoing

Rancangan metode

pembelajaran berbasisindustri danduniakerja (IDUKA)

KetuaProdi, KetuaJurusan, Mentor

2 Melakukan uji coba penerapan rancangan metode pembelajaran LearningByDoing

1. Melakukan koordinasi dengan Ketua Prodi, Ketua Jurusan Sarjana Terapan Kebidanan dan Mentor.

2. Berkolaborasi dengan tempat kerja (IDUKA) yang akan di gunakan dalam menerapkan metode pembelajaran LearningByDoing

3. Melakukan uji coba penerapan metode pembelajaranLearningBy Doing

Videohasiluji cobapenerapan metode pembelajaran LearningByDoing diinstansi Pendidikandan IDUKA

KetuaProdi, KetuaJurusan, Mentor

LearningByDoing

1. Melaporkan hasil uji coba penerapan metode pembelajaran Learning By DoingkepadaMentor,Ketua Jurusan,danKetuaProdi

2. Mengundang para tenaga pendidik (Dosen) untuk dilakukansosialisasi

3. Melakukan sosialisasi video penerapan metode pembelajaran Learning By Doing

Tenagapendidik dapatmemahami danmenerapkan metode pembelajaran LearningByDoing sehinggadapat menghasilkan mahasiswayang terampildan berdayagunadi duniakerja.

KetuaProdi, KetuaJurusan, paraDosen

18
3 Mensosialisasikan hasil uji coba metode pembelajaran

4 Melakukan evaluasi rancangan pembelajaran dengan pembelajaran LearningByDoing

1. Membuatkuesionertentang penerapan metode pembelajaran Learning By Doing

2. Membagikan Kuesioner tentang penerapan metode pembelajaran Learning By Doing kepada para Dosen danMahasiswa

3. Membuatlaporankegiatan aktualisasi

Laporankegiatan aktualisasi KetuaProdi, KetuaJurusan, paraDosen

19

4.1 Tabel Rancangan Aktualisasi

1 Menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja(IDUKA)

1. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach

terkait dengan metode

pembelajaran berbasisIDUKA

Mendapatkansaran

danmasukandari

MentordanCoach

terkaitdengan

gagasankreatif

rancangan aktualisasi

Saya melakukan konsultasi dengan

MentordanCoachterkaitdenganmetode

pembelajaran berbasis IDUKA dengan

sikap sopan dan ramah (Berorientasi

Pelayanan).

SayaberkonsultasipadaMentordanCoach

terkait gagasan kreatif rancangan

aktualisasi untuk meningkatkan

kompetensi diri untuk menjawab

tantangan yang selalu berubah (Kompeten).

Saya menghargai setiap masukan dan saran dari Mentor dan Coach (Harmonis).

Selama kegiatan konsultasi saya bermusyawarah dengan Mentor dan Coach terkait rancangan aktualisasi sesuai dengan sila ke 4 pancasila (Loyal).

Kontribusi Terhadap Visi Misi instansi

Sesuaidenganmisi

PoltekkesMataram

yangpertamayaitu

meningkatkan

penyelenggaraanTri

Dharmaperguruan

tinggiyaitu

pembelajaran, penelitiandan pengabdiankepada

masyarakatdalam

peningkatan

kompetensiSDM

denganmultidisiplin

ilmuyangexpert, inovatifdan entrepreneur, berdayagunadalam

peningkatan

pelayanankesehatan

Kontribusi output kegiatan Terhadap Penguatan Nilai Organisasi

NilaiDasar/Utama: disiplin,rajin,jujur, terbuka,dan professional.

NilaiPelayanan: KepuasaanPelanggan, Dinamis,danInovatif

NilaiManfaat: Bermanfaatdalam penyelesaianisudi bidangKesehatan

NilaiKeunggulan: Memilikisifatinovatif danberdayasaing.

20
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output Kegiatan
BerAKHLAK
Keterkaitan dengan CoreValues
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
19

2. Mengumpulkan data dan informasi terkait dengan metode pembelajaran yang pernahdigunakan

Terkumpuldata daninformasi terkaitdengan metode

pembelajaran

Sayabersikapproaktifdenganmenerima masukan dan saran dari Mentor dan Coach (Adaptif)

Melibatkan Mentor dan Coach dalam memberikanmasukansaranterhadapide dan gagasan kreatif rancangan aktualisasi (Kolaboratif)

Saya mengumpulkan data dan informasi terkait dengan metode pembelajaran dengan sikap tanggungjawab, efektif, danefesiansesuaikebutuhanrancangan aktualisasi (Akuntabel)

Saya mengumpulkan data dan informasi metodepembelajaranuntukmengetahui kesesuaianantarametodepembelajaran yang diterapkan dengan kebutuhan duniakerjasehingga (Adaptif)

3. Melakukan analisis terhadap rancangan pembelajaran yang sebelumnya.

Hasilanalisis rancangan pembelajaran

Sayamelakukananalisispadarancangan pembelajaran dengan tujuan untuk melakukan perbaikan tiada henti (Berorientasi Pelayanan)

Saya menganalisis rancangan pembelajaran dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritas (Akuntabel)

Sayamelakukananalisispadarancangan pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensidiri (Kompeten)

21

4. Menentukan mata kuliah yang diterapkan dalam pembelajaran

berbasis IDUKA

yaitu mata kuliah

asuhan kebidanan

kehamilan

MataKuliah

AsuhanKebidanan

Kehamilan

Saya memilih mata kuliah Asuhan

Kebidanan Kehamilan sesuai dengan

keilmuan saya di bidang Kebidanan (Kompeten)

Dengan adanya pengembangan metode

pembelajaran ini dapat membantu

penanggungjawab mata kuliah Asuhan

Kebidanan Kehamilan dalam proses

penyusunan rancangan pembelajaran semester (Harmonis)

5. Membuat rancangan metode pembelajaran LearningByDoing

Rancangan

Pembelajaran

AsuhanKebidanan

Kehamilans

Sayamembuatrancanganpembelajaran

LearningByDoingdengan tujuanuntuk

melakukan perbaikan tiada henti

khususnya pada metode pembelajaran

Asuhan Kebidanan Kehamilan (Berorientasi Pelayanan)

Saya membuat rancangan pembelajaran

Learning By Doing dengan jujur, bertanggungjawab,cermat,disiplin,dan berintegritastinggi (Akuntabel)

Saya mengembangkan rancangan pembelajaraninidengankualitasterbaik

agar metode pembelajaran ini dapat membantu mahasiswa untuk mengetahuisituasidankondisiyangada di dunia kerja/lahan praktik (Kompeten)

Sayamembuatrancanganpembelajaran

Learning By Doing sebagai bentuk

pengembangan kreativitas saya dengan

memberikan inovasi dalam

pengembangan metode pembelajaran

berbasisIDUKA (Adaptif)

22

6. Melakukan modifikasi

rancangan pembelajaran pada matakuliahasuhan

kebidanan

kehamilan dengan

menambahkan

metode

pembelajaran

LearningByDoing

Modifikasi

rancangan

pembelajaran

AsuhanKebidanan

Kehamilan

Saya bersikap terbuka dengan melakukankonsultasidenganketuaProdi

dan Ketua Jurusan terkait dengan

rancanganpembelajaranyangtelahsaya susun (Kolaboratif)

Saya melakukan modifikasi rancangan

pembelajaran pada mata kuliah asuhan

kebidanan kehamilan sebagai bentuk

perbaikan dan pengembangan dari

metode pembelajaran yang sebelumnya (Berorientasi Pelayanan)

Saya melakukan modifikasi rancangan

pembelajaran pada mata kuliah asuhan

kebidanan kehamilan dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, dan disiplin(Akuntabel)

Saya melaksanakan tugas dengan

kualitas terbaik yaitu melakukan modifikasirancanganpembelajaranpada matakuliahasuhankebidanankehamilan (Kompeten)

Saya melakukan modifikasi rancangan

pembelajaran pada mata kuliah asuhan

kebidanan kehamilan dengan

menambahkan metode pembelajaran

Learning By Doing agar dapat

mengebangkan kreatifitas sebagai tenagapendidik (Adaptif)

Saya membuat modifikasi rancangan

pembelajaran ini agar dapat

dimanfaatkan oleh tenaga pendidik

dalam meningkatkan kompetensi

23

penerapan rancangan metode pembelajaran LearningByDoing.

1. Melakukan

koordinasi dengan

Ketua Prodi ,Ketua

Jurusan Sarjana

TerapanKebidanan

danMentor.

Mendapatkansaran

danmasukandari

KetuaProdi,Ketua

Jurusan,dan

Mentor

mahasiswa sesuai dengan kebutuhan duniakerja (Kolaboratif)

Saya melakukan koordinasi dengan

Ketua Prodi, KetuaJurusan, danMentor dengan sikap yang ramah dan sopan (Berorientasi Pelayanan)

Saya melakukan uji coba penerapan metode LearningByDoing di instansi pendidikan dan dilahanpraktik/tempat

kerja dengan penuh tanggung jawab dengan memperhatikan kewenangan sayasebagaitenagapendidikdiinstansi Pendidikan (Akuntabel)

Saya melakukan uji coba penerapan metode Learning By Doing dengan

memaksimalkan sesuai dengan kemampuandiri (Kompeten)

Saya melibatkan mahasiswa dalam uji

coba penerapan metode Learning By Doing tanpa membeda-bedakan latar belakang mahasiswa tersebut (Harmonis)

Sebelum saya melakukan uji coba penerapanmetodeLearningByDoingdi instansi pendidikan dan lahan praktik, terlebih dahulu saya bermusyawarah

dengan ketua jurusan dan bidan yang ada dilahan terkait dengan tekhnis

pelaksanaannya (Loyal)

SesuaidenganMisi

PoltekkesKemenkes

yangkeempatyaitu

meningkatkanmitra

kerjasamadengan

berbagaipihakdalam

danluarnegeribaik

dosendanperguruan

tinggidengan

kualifikasidanreputasi

nasionaldan

internasional, termasukPemerintah

danSwastadalam

pendidikan,penelitian

danpengabdian

masyarakatdalam

peningkatan

pelayanankesehatan

NilaiDasar/Utama: Disiplindan professional.

NilaiPelayanan: KepuasaanPelanggan, Dinamis,danInovatif

NilaiManfaat: Bermanfaatdalam penyelesaianisudi bidangKesehatan

NilaiKeunggulan: Memilikisifatinovatif danberdayasaing.

24
2 Melakukan uji coba

2. Berkolaborasi dengan tempat kerja(IDUKA)yang

akan di gunakan dalam menerapkan metode

pembelajaran

LearningByDoing

Mendapatkan

persetujuan dari

tempat kerja (IDUKA) yang

akan di gunakan dalam menerapkan pembelajaran praktikkebidanan.

Saya akan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di lahan praktif sehingga uji coba penerapan metode

Learning By Doing bisa berjalan maksimal (Adaptif)

Saya berkolaborasi dengan bidan dengan memberikan kesempatan kepada bidan tersebut untuk menyampaikanalurpelayananyangada dilahanpraktik (Kolaboratif)

Saya berkolaborasi dengan tempat kerja (IDUKA) yang akan di gunakan dalam menerapkan metode pembelajaran

LearningByDoingdengan sikap ramah dansopan (Berorientasi Pelayanan)

SayamenjalinKerjasamadenganindustri dunia kerja (IDUKA) dengan jujur, bertanggungjawab,cermat,disiplin,dan berintegritastinggi (Akuntabel)

Sayamelakukankolaborasidenganbidan di lahan praktik untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai tenaga pendidikagardapatmembimbingpraktik mahasiswa sesuai dengan kebutuhan industriduniakerja (Kompeten)

Saya bersikap ramah dan menghargai masukan dan saran dari bidan di lahan praktik agar tercipat lingkungan kerja yangkondusif (Harmonis)

Sayamelakukankolaborasidenganbidan di lahan praktik dengan tetap menjaga

25

3. Melakukanujicoba penerapan metode pembelajaran

LearningByDoing

Ujicobapenerapan metode

pembelajaran

LearningByDoing

diinstansi

Pendidikandan

IDUKA

namabaik sayasebagaitenagapendidik daninstansisaya (Loyal)

Saya terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dengan berkolaborasi dengan bidan praktik agar

meningkatkan pengetahuan khususnya dalam melayani pasien kehamilan (Adaptif)

Saya bersikap terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai dalam mendidikmahasiswa (Kolaboratif)

Saya melakukan Uji coba penerapan metode pembelajaran bertujuan untuk melakukan perbaikan tiada henti khusunya terkait dengan peningkatan kompetensi mahasiswa agar sesuai

dengan kebutuhan industri dunia kerja (Berorientasi Pelayanan)

Saya melakukan Uji coba penerapan metodepembelajaranLearningByDoing

memanfaatkan fasilitas di kelas maupun

di lahan praktik dengan efektif dan efesien (Akuntabel)

Hasilujicobainiakansayadibuatdalam bentuk video dan video tersebut akan disosialisasikan ke tenaga pendidik

lainnya dengan harapan dapat

meningkatkan pengetahuan terkait idnustriduniakerja (Kompeten)

26

3 Mensosialisasikan hasilujicobametode

pembelajaran

LearningByDoing

1. Melaporkan hasil uji

coba penerapan metode

pembelajaran

Learning By Doing

kepada Mentor, Ketua Jurusan, dan KetuaProdi.

Telahdilakukan

sosialisasaihasiluji

cobametode

Pembelajaran

LearningByDoing

Penerapan metode pembelajaran Learning By Doing dapat membantu

mahasiswamemahamitentangprosedur

pelayanan yang ada di industri dunia kerja (Harmonis)

Saya bersikap proaktif saat uji coba berlangsung dengan mengikutiprosedur yang berlaku di industri dunia kerja (IDUKA) (Adaptif)

Denganadanujicobapenerapanmetode

pembelajaran LearningByDoingdapat

menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama (Kolaboratif)

Saya memberikan sosialisasi kepada paratenagapendidikdengansikapyang ramah dan sopan (Berorientasi

Pelayanan)

Saya memberikan sosialisasi hasil uji

coba metode PembelajaranLearningBy

Doingdenganjujur,bertanggungjawab, cermat,dandisiplin (Akuntabel)

Saya memberikan sosialisasi hasil uji

coba metode PembelajaranLearningBy

Doingdengankualitasterbaikyangsaya

miliki (Kompeten)

Saya memberikan sosialisasi hasil uji

coba metode PembelajaranLearningBy

Doing kepada semua tenaga pendidik

Sesuaidenganmisi

PoltekkesKemenkes

Mataramyangkedua

yaitumeningkatkan

sumberdayamanusia, saranadanprasarana

penyelenggaraan

pendidikan

berdasarkankuantitas

dankualitasyang

memberimanfaatbagi

masyarakatdan

lingkungansekitarnya

dalampeningkatan

pelayanankesehatan

NilaiPelayanan: KepuasaanPelanggan, Dinamis,danInovatif

NilaiManfaat: Bermanfaatdalam

penyelesaianisudi

bidangKesehatan

NilaiKeunggulan: Memilikisifatinovatif danberdayasaing.

27

2. Mengundang para tenaga pendidik (Dosen) untuk dilakukansosialisasi.

ParaDosen memahamimetode

pembelajaran LearningByDoing

tanpa membedakan latar belakangnya (Harmonis)

Saya melakukan diskusi dengan para tenaga pendidik terkait penerapan metodepembelajaranLearningByDoing

dengan mengedepankan musyawarah/ kesepakatanBersama (Loyal)

Saya memberikan kesempatan kepada tenaga pendidik untuk bertanya terkait

dengan penerapan metode

pembelajaran Learning By Doing (Kolaboratif)

Sayamengundangparatenagapendidik

untuk mengikuti sosialisasi terkait

penerapan metode Pembelajaran Learning By Doing agar kompetensi

mahasiswa yang dihasilkan dapat

memenuhi kebutuhan di industri dunia kerja (Berorientasi Pelayanan)

Saya melaksanakan tugas dengan jujur

yaitu melakukan sosialisasi video

penerapan metode Pembelajaran

LearningByDoingsesuaidenganarahan

Mentor (Akuntabel)

Sayamengundangparatenagapendidik

dengan tujuan untuk menambah

pengetahuan mereka terkait metode

pembelajaran berbasis IDUKA (Kompeten)

Penerapan metode pembelajaran berbasisIDUKAdapatmembantutenaga

pendidik untuk memahami kondisi dan

28

3. Melakukan sosialisasi video penerapan metode pembelajaran Learning By Doing kepada tenaga pendidik(Dosen)

Dokumentasi berupafoto kegiatan

situasiyangadadipelayanankhususnya pelayananpadaibuhamil(Harmonis)

Saya mengajak para dosen agar dapat menerapkan metode Pembelajaran

Learning By Doing agar dapat

mengembangkan kreativitas dalam membimbingmahasiswa (Adaptif)

Saya bekerja sama dengan para tenaga pendidik lainnya agar sama-sama

menerapkan metode Pembelajaran

LearningByDoingdalam semua mata

kuliah yang terkait dengan Asuhan Kebidanan (Kolaboratif)

Hasilsosialisasivideopenerapanmetode pembelajaran LearningByDoingdapat dijadikan bahan evaluasi untuk melakukan perbaikan tiada henti (Berorientasi Pelayanan)

Saya melakukan sosialisasi video penerapan metode pembelajaran

Learning By Doing dengan

memanfaatkan fasilitasyang adasecara efektifdanefesien (Akuntabel)

Penerapan metode pembelajaran

Learning By Doing ini dapat

meningkatkan kompetensi saya dalam mendidikmahasiswaagardapatberguna diduniakerja (Kompeten)

Sayaakanmembangunlingkungankerja yang kondusif dengan mengutamakan diskusi dan saling bertukar pendapat

29

4 Melakukan Evaluasi

rancangan

pembelajaran

dengan metode

Pembelajaran LearningByDoing

1.

Kuesionerevaluasi

darihasilsosialisasi

tentangmetode

pembelajaran

LearningByDoing

terkait penerapan metode pembelajaran LearningByDoing(Harmonis)

Saya melakukan sosialisasi video penerapan metode pembelajaran Learning By Doing dengan tetap

menjaga nama baik industri dunia kerja yangdigunakan (Loyal)

Saya bersikap proaktif selama kegiatan sosialisasiberlangsung (Adaptif)

Sosialisai video penerapan metode

pembelajaran LearningByDoingdapat

menjadi nilai tambah bagi kompetensi saya maupun tenaga pendidik lainnya (Kolaboratif)

Saya membuat kuisioner dengan tujuan untuk mengevaluasi hasil sosialisasi

metodepembelajaranLearningByDoing

dengan tujuan melakukan perbaikan tiadahenti (Berorientasi Pelayanan)

Saya membuat kuisioner dengan cermat danberintegritastinggi (Akuntabel)

Saya terus belajar untuk mengembangkan kapabilitas dengan melakukan evaluasi terkait metode

Pembelajaran Learning By Doing (Kompeten)

Memberikan kesempatan kepada Ketua

Prodi, Ketua Jurusan dan para tenaga pendidik untuk memberikan saran dan masukan (Kolaboratif)

Sesuaidenganmisi

PoltekkesKemenkes

Mataramyangkedua

yaitumeningkatkan

sumberdayamanusia, saranadanprasarana

penyelenggaraan

pendidikan

berdasarkankuantitas

dankualitasyang

memberimanfaatbagi

masyarakatdan

lingkungansekitarnya

dalampeningkatan

pelayanankesehatan

NilaiDasar/Utama: disiplin,rajin,jujur, adil, terbuka,dan professional.

NilaiPelayanan: KepuasaanPelanggan, Dinamis,danInovatif

NilaiManfaat: Bermanfaatdalam penyelesaianisudi bidangKesehatan

NilaiKeunggulan: Memilikisifatinovatif danberdayasaing.

30
Membuat kuesioner tentang metode pembelajaran LearningByDoing.

LearningByDoing kepadaparaDosen danMahasiswa

Laporanevaluasi

tentangmetode

pembelajaran

LearningByDoing

Memberikanevaluasidengancermatdan penuhtanggungjawab (Akuntabel)

Terusbelajaruntukmengembangkan kapabilitasdenganmelakukanevaluasi terkaitmetodePembelajaranLearning

ByDoing(Kompeten)

Saya membagikan kuesioner dengan sikap yang ramah dan sopan (Berorientasi Pelayanan)

Membangunsuasanayangkondusifsaat kegiatan evaluasi berlangsung (Harmonis)

Menjaga rahasia dari setiap jawaban yang diberikan oleh para dosen dalam pengisiankuisioner (Loyal)

TerbukadanmenjalinKerjasamadengan tenaga pendidik dalam penerapan metodepembelajaranLearningByDoing (Kolaboratif)

laporankegiatan aktualisasi

Laporan kegiatan aktualisasi yang saya susuninidapatdijadikanbahanevaluasi untuk rancangan kegiatan berikutnya dengan tujuan untuk melakukan perbaikan tiadahentikhusunyadidunia

Pendidikan (Berorientasi Pleayanan)

Saya membuat laporan kegiatan aktualisasi tidak menggunakan barang milikintansi(sepertipenggunaanprinter, laptop,dll) (Akuntabel)

31
2. Membagikan Kuesioner tentang penerapan metode pembelajaran 3. Membuat laporan kegiatan aktualisasi

Saya membuat laporan kegiatan aktualisasidengankualitasterbaiksesuai dengankempuansaya (Kompeten)

Saya akan terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas agar dapat mendidik mahasiswa secara maksimal dan menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industriduniakerja (Adaptif)

Saya memberi kesempatan kepada berbagai pihak seperti Ketua Prodi, KetuaJurusan,Mentor,danCoachuntuk berkontribusi dalam perbaikan laporan kegiatanaktualisasi (Kolaboratif)

32

4.2 Penjadwalan

1 Menyusun

rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan industridandunia kerja(IDUKA)

Melakukan konsultasi dengan Mentor terkait dengan metode pembelajaranberbasisIDUKA

Mengumpulkan data dan informasi terkait dengan metode pembelajaran yang pernah

digunakan

Melakukan analisis terhadap rancangan pembelajaran yang sebelumnya.

Menentukan mata kuliah yang diterapkan dalam pembelajaran

berbasisIDUKAyaitu matakuliah asuhankebidanankehamilan

Membuat rancangan metode pembelajaranLearningByDoing

Melakukan modifikasi rancangan pembelajaran pada mata kuliah

asuhan kebidanan kehamilan

dengan menambahkan metode pembelajaranLearningByDoing

Melakukan koordinasi dengan

penerapan rancanganmetode

Ketua Prodi, Ketua Jurusan

25Juli2022

(Output:Masukandansarandarimentordan dokumentasi)

26Juli2022

(Output:terkumpulnyaRPSKehamilanDIII KebidanandanSarjanaTerapanKebidanan)

27Juli2022

(Output: Analisis RPS Asuhan Kebidanan Kehamilan pada DIII Kebidanan dan Sarjana TerapanKebidanan)

28Juli2022

(Output: RPS Asuhan Kebidanan Kehamilan SarjanaTerapanKebidanan)

29-30Juli2022

(Output: RPS Asuhan Kebidanan Kehamilan Sarjana Terapan Kebidanan dengan metode pembelajaranLearningByDoing)

31Juli2022

(Output: Modifikasi RPS Kehamilan Sarjana TerapanKebidanan)

01-03Agustus2022

(output:Dokumentasikegiatan)

33
Kegiatan Ket/ Tgl.Kegiatan Juli Agustus Minggu IV Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
No Kegiatan Tahap Kegiatan Bulan
2. Melakukanujicoba

pembelajaran LearningByDoing

Sarjana Terapan Kebidanan dan Mentor. Berkolaborasi dengan tempat

kerja (IDUKA) yang akan di gunakan dalam menerapkan metode pembelajaran Learning

ByDoing

Melakukan uji coba penerapan metodepembelajaranLearningBy

Doing

3. Mensosialisasikan hasilujicbametode pembelajaran LearningByDoingd

Melaporkan hasil uji coba penerapan metode pembelajaran Learning By Doing kepada

Mentor,KetuaJurusan,danKetua

Prodi

Mengundang para tenaga pendidik (Dosen)untukdilakukan

sosialisasi

Melakukansosialisasivideo

penerapanmetodepembelajaran

LearningByDoing

4 MelakukanEvaluasi rancangan pembelajaran dengan

Membuatkuesionertentang penerapanmetodepembelajaran

LearningByDoing

Membagikan Kuesioner tentang penerapan metode pembelajaran Learning By Doing Learning

kepada para Dosen dan

Mahasiswa

Membuat laporan kegiatan

aktualisasi

04-10Agustus2022

(Output:SuratTugas)

11-19Agustus2022

(Output:VideoKegiatanujicobapenerapan metodepembelajaranLearningByDoing)

22Agustus2022

(Output:Dokumentasikegiatan)

23Agustus2022

(Output:SuratUndangan)

24-25Agustus2022

(Output:DokumentasiKegiatan)

23Agustus2022

(Output:Kuesionerevaluasi)

24-25Agustus2022

(Output:DokumentasiKegiatan)

26-27Agustus2022

(Output:Laporanevaluasikegiatanaktualisasi)

34

4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

No. Pra Pihak yang Terlibat Peran dalam aktualisasi Keterangan

1. H.AwanDramawan, S.Pd.,M.Kes

2. INgurahTelabahPartha Serathi,MKM

3. SyajaratuddurFaiqah, S.SiT.,M.Kes

4. Imtihanatun Najahah,SST,M.Kes

Sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram dan Mentor selama pelaksanaan kegiatanPelatihandasarCPNSTh.2022

Sebagai Coach yang membimbing dan memberi arahan bagi peserta selama pelaksanaan kegiatan Pelatihan dasar CPNS Th.2022.

Sebagai Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram yang membimbing dan memberiarahandalammenentukangagasan idekreatifrancanganaktualisasi

Sebagai Ketua Prodi Sarjana Terapan

Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram yang membimbing dan memberi arahan dalam menentukan gagasan ide kreatif rancanganaktualisasi

KegiatanI-IV

KegiatanI-IV

KegiatanI-IV

KegiatanI-IV

5. TimPengajar

SebagaiTimPengajarJurusanKebidanan DiplomaIIIdanSarjanaTerapanPoltekkes KemenkesMataramyangakanmenerima sosialisasiterkaitpembelajaranLearningby Doing

KegiatanIII-IV

6. IDUKA

Sebagaitempatuntukmelakukanujicoba penerapanmetodepembelajaranberbasis IDUKA

KegiatanII

35

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, R. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Smart ASN (Tahun 2021). Lembaga Administrasi Negara.

Fatimah E & Irawati E (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil : Manajemen ASN (Tahun 2021). Lembaga Administrasi Negara.

Handoko, R. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil : Akuntabel (Tahun 2021). Lembaga Administrasi Negara.

Jalis, A. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil : Kompeten (Tahun 2021). Kemendikbud. (2020).“Pedoman Pelaksanaan Program Asesmen Keselarasan Kurikulum Dengan IDUKA.”

Kemenkes RI. 2013.“Pedoman Penyusunan Kurikulum Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan.” 53(9):1689–99.

Kurniawan, B., Wiharna, O., & Permana, T. (2018). Studi Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Teknik Listrik Dasar Otomotif. Journal of Mechanical Engineering Education, 4(2), 156. https://doi.org/10.17509/jmee.v4i2.962

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2018). Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2021.

Mirdin, A. A. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil : Berorientasi Pelayanan (Tahun 2021). Lembaga Administrasi Negara

Ord, J. (2012). John Dewey and Experiential Learning : Developing the theory of youth work. Youth & Policy, 108, 55–72. http://www.amazon.co.uk/Youth-Work-Process-ProductPractice/dp/1905541112

Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Pendidikan Tinggi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram. (2020). Rencana Strategi Poltekkes Pontianak 20202024.

Rahmanendra, D. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Loyal (Tahun 2021). Lembaga Administrasi Negara.

Sejati, T. A. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Kolaboratif (Tahun 2021). Lembaga Administrasi Negara.

Sembodo, J. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Harmonis (Tahun 2021). Lembaga Administrasi Negara.

36
36

Suwarno, Y. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Adaptif (Tahun 2021). Lembaga Administrasi Negara.

Surahman, Yugga Tri, dan Endang Fauziati. (2021) . “Maksimalisasi Kualitas Belajar Peserta Didik Menggunakan Metode Learning By Doing Pragmatisme By John Dewey.” Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar 3 (2): 137–44. doi: 10.36232/jurnalpendidikandasar.v3i2.1209.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara 2014

37
35

LAMPIRAN

Lembar Konsultasi

Kegiatan Konsultasi

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS IDUKA

PADA ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PRODI SARJANA

TERAPAN KEBIDANAN DI POLTEKKES KEMENKES MATARAM

Desi Rofita, M. Keb

Peserta Latsar CPNS

Golongan III Angkatan IX

BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BEKERJASAMA DENGAN

UPTD BAPELKESMAS DINKES PROVINSI BALI TAHUN

2022

Penguji : Dr. Ni Made Parwati, SKM., M.Kes

Coach : I Ngurah Telabah Partha Serathi, MKM

Mentor:

H. Awan Dramawan, S.Pd.,M.Kes

PROFIL POLTEKKES KEMENKES MATARAM

Poltekkes Mataram merupakan salah satu

dari 38 Politeknik Kesehatan Kemenkes

yang berada di seluruh Indonesia

Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan

Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia

Nomor: 298/MENKES-KESOS/SK/IV/2001

Tanggal 16 April 2001

Secara operasional dimulai pada tanggal 1

Januari 2002

Memiliki 4 jurusan & 12 Program Studi

Meningkatkan penyelengaraan Tri Dharma

Perguruan Tinggi Pembelajaran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Meningkatkan

sarana dan pendidikan

Sumber Daya Manusia, prasarna penyelenggaraan

Mengembangkan program kewirausahaan

dalam rangka mengidentifikasi peluang-peluang

yang berpotensi memunculkannilai ekonomi

VISI

Menjadi perguruan tinggi kesehatan vokasi yang utama untuk dalam pengembangan

kompetensi SDM dengan multi disiplin ilmu yang expert, inovatif, entrepreneur dan

Meningkatkan mitra kerjasama dengan

berbagai pihak dalam dan luar negeri baik

dosen dan Perguruan Tinggi

berdaya guna dalam peningkatan pelayanan

kesehatan dan penurunan stunting bagi

masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan tahun 2022

MISI

Nilai-Nilai Organisasi

Keunggulan
Nilai Dasar/ Nilai Utama Nilai Pelayanan Nilai Manfaat Nilai

LATAR BELAKANG

Peningkatan kompetensi mahasiswa

harus didukung dengan kurikulum, sumber daya manusia, dan sarana

prasarana yang mendukung agar dapat

menghasilkan lulusan yang kompeten

dan mampu bersaing di dunia kerja

Metode pembelajaran yang

sering digunakan di Jurusan

Kebidanan adalah ceramah, diskusi, studi kasus, dan seminar

Dosen memiliki tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu

pengetahuan, teknologi melalui

pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat

Belum optimalnya

penerapan metode

pembelajaran berbasis

IDUKA (Industri dan

Dunia Kerja) di Prodi

Sarjana Terapan

Kebidanan.

Metode pembelajaran Learning

ByDoingadalah proses

pembelajaran dengan cara belajar

sambil praktik untuk menambah

pengetahuan dan pengalaman

sehingga kompetensi mahasiswa

sesuai dengan kebutuhan IDUKA

Optimalisasi Metode Pembelajaran Berbasis Iduka Pada Asuhan

Kebidanan Kehamilan Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Di Poltekkes

Kemenkes Mataram

Evidence Based

Pembelajaran learning by doing dipelopori oleh John Dewey yaitu pembelajaran

dilihat dari suatu takdir

Tuhan bahwa anak

merupakan makhluk aktif

(alasan psikologis) dan

melalui bekerja anak

disiapkan buat kehidupan

pada masa depan

(Kurniawan et al., 2018

Pada pengajaran ada beberapa komponen

terpenting, yaitu pengajar, siswa, metode atau media, perlengkapan pembelajaran, dan

lingkungan kelas yang

terarah dalam pencapaian

tujuan pembelajaran itu sendiri (Ord, 2012)

Melalui metode Learning By Doing tebukti

beberapa kajian literatur

yang sudah dirangkum, yang menyebutkan bahwa

Metode Learning By Doing

sangat efektif dalam

menaikkan hasil belajar

atau prestasi peserta didik (Surahman dkk, 2021).

1

Identifikasi Isu

Belum optimalnya penerapan metode pembelajaran asuhan

kebidanan kehamilan berbasis IDUKA (Industri dan Dunia Kerja) di Prodi Sarjana Terapan Kebidanan.

2

Belum optimlanya pemenuhan standar akreditasi Jurusan

Kebidanan Poltekkes Mataram

Belum optimalnya sarana dan prasarana pembelajaran

Belum optimalnya penggunaan sistem informasi akademik (SIAKAD)

Belum adanya pemetaan jumlah penelitian dan pengabdian

masyarakat dosen di tingkat jurusan

4 5
3

Penapisan Isu dengan Metode APKL

1 Belum optimalnya penerapan metode

pembelajaran berbasis IDUKA (Industri dan Dunia

Kerja) di Prodi Sarjana Terapan Kebidanan.

2 Belum optimlanya pemenuhan standar akreditasi

Jurusan Kebidanan Poltekkes Mataram

3 Belum optimlanya sarana dan prasarana

pembelajaran

4 Belum optimlanya penggunaan sistem informasi akademik (SIAKAD)

5 Belum adanya pemetaan jumlah penelitian dan

pengabdian masyarakat dosen di tingkat jurusan

No Identifikasi Isu A P K L Total Keterangan
+ + + + ++++ Memenuhi syarat
+ + + + ++++
Memenuhi syarat
+ + + + ++++
Memenuhi syarat
+ - + + +++ Tidak
memenuhi syarat
+
+ +
-
+++ Tidak memenuhi syarat

Penapisan Isu dengan Metode USG

1 Belum optimalnya penerapan metode

pembelajaran berbasis IDUKA (Industri dan Dunia Kerja) di Prodi Sarjana Terapan Kebidanan.

2 Belum optimlanya pemenuhan standar akreditasi Jurusan Kebidanan Poltekkes Mataram

3 Belum optimlanya sarana dan prasarana pembelajaran

III

No
U S G Jumlah Peringkat
Identifikasi Isu
5 5 5 15 I
5 4 4 13
II
4 4 4 12

DIAGRAM FISHBONE

Melakukan Evaluasi rancangan pembelajaran dengan pembelajaran Learning By Doing Menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja (IDUKA) ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SEBAGAI GAGASAN KREATIF Melakukan ujicoba penerapan rancangan metode pembelajaran Learning By Doing Mensosialisasikan hasil uji coba metode pembelajaran Learning By Doing 1 2 3 4

RANCANGAN AKTUALISASI

Menyusun

rancangan pembelajaran

sesuai dengan

kebutuhan industri

dan dunia kerja (IDUKA)

RENCANA KEGIATAN 1

1. Melakukan konsultasi dengan Mentor

2. Mengumpulkan data dan informasi

3. Melakukan analisis terhadap rancangan pembelajara.

4. Menentukan mata kuliah yang diterapkan dalam pembelajaran berbasis IDUKA

5. Membuat rancangan metode pembelajaran Learning By Doing

6. Melakukan modifikasi rancangan pembelajaran pada mata kuliah

asuhan kebidanan kehamilan dengan menambahkan metode pembelajaran Learning By Doing

Output: Gagasan kreatif rancangan aktualisasi

Kontribusi Visi

Misi: Misi 1

Core Values

ASN:

Berorientasi

Pelayanan

Akuntabel

Kompeten

Harmonis

Nilai

Organisasi: Profesional, Dinamis, Inovatif, Bermanfaat, dan Berdaya Saing

Loyal
Adapatif
Kolaboratif

Melakukan uji coba

penerapan

rancangan metode

pembelajaran

Learning By Doing

RENCANA KEGIATAN 2

1. Melakukan koordinasi

dengan Ketua Prodi, Ketua

Jurusan Sarjana Terapan

Kebidanan dan Mentor.

2. Berkolaborasi dengan

tempat kerja (IDUKA) yang

akan di gunakan dalam

menerapkan metode

pembelajaran Learning By Doing

3. Melakukan uji coba

penerapan metode

pembelajaran Learning By Doing

Output:

Video hasil uji

coba

Core Values

ASN:

▪ Berorientasi

Pelayanan

▪ Akuntabel

▪ Kompeten

▪ Harmonis

▪ Loyal

▪ Adapatif

▪ Kolaboratif

Kontribusi Visi

Misi: Misi 4

Nilai

Organisasi: Profesional, Dinamis, Inovatif, Bermanfaat, dan Berdaya Saing

Mensosialisasikan

hasil uji coba

metode

pembelajaran

Learning By Doing

RENCANA KEGIATAN 3

1. Melaporkan hasil uji coba

penerapan metode

pembelajaran Learning By Doing kepada Mentor, Ketua Jurusan, dan Ketua Prodi

2. Mengundang para tenaga pendidik (Dosen) untuk dilakukan sosialisasi

3. Melakukan sosialisasi video penerapan metode

pembelajaran Learning By Doing

Output:

Tenaga pendidik

dapat memahami

dan menerapkan

metode

pembelajaran

Learning By Doing

Core Values

ASN:

▪ Berorientasi

Pelayanan

▪ Akuntabel

▪ Kompeten

▪ Harmonis

▪ Loyal

Adapatif

Kolaboratif

Kontribusi Visi Misi: Misi 2 Nilai

Organisasi: Dinamis, Inovatif, Bermanfaat, dan Berdaya Saing

Melakukan

Evaluasi rancangan pembelajaran

dengan

pembelajaran Learning By Doing

RENCANA KEGIATAN 4

1. Membuat kuesioner tentang penerapan metode pembelajaran Learning By Doing

2. Membagikan Kuesioner tentang penerapan metode pembelajaran Learning By Doing kepada para Dosen dan Mahasiswa

3. Membuat laporan kegiatan aktualisasi

Output:

Laporan kegiatan aktualisasi

Kontribusi Visi

Misi: Misi 2

Core Values

ASN:

▪ Berorientasi

Pelayanan

▪ Akuntabel

▪ Kompeten

▪ Harmonis

▪ Loyal

▪ Adapatif

▪ Kolaboratif

Nilai Organisasi: Profesional, Dinamis, Inovatif, Bermanfaat, dan Berdaya Saing

DOKUMETASI KEGIATAN KONSULTASI

Konsultasi Rancangan Aktualisasi dengan Mentor

Konsultasi Rancangan Aktualisasi dengan Ketua Jurusan

Konsultasi Rancangan Aktualisasi dengan Coach

TERIMA KASIH

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.