Edukasi Kpda Pasien & Kluarga Pasien Tentang Penggunaan Smartphone Melalui MediaDigital & NonDigital

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 7

OPTIMALISASI EDUKASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA PASIEN TENTANG

PENGGUNAAN SMARTPHONEMELALUI MEDIA DIGITAL DAN NON-DIGITAL DI RUANG PAVILIUN PARAHYANGAN LANTAI 4

RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

TAHUN 2022

DISUSUN OLEH: DONA MUJI FITRIANA

NIP. 199403222022032003

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

TAHUN 2022

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 7

OPTIMALISASI EDUKASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA PASIEN TENTANG

PENGGUNAAN SMARTPHONEMELALUI MEDIA DIGITAL DAN NON-DIGITAL DI RUANG PAVILIUN PARAHYANGAN LANTAI 4

RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

TAHUN 2022

DISUSUN OLEH: DONA MUJI FITRIANA

NIP. 199403222022032003

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

TAHUN 2022

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI EDUKASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA PASIEN TENTANG PENGGUNAAN

SMARTPHONEMELALUI MEDIA DIGITAL DAN NON-DIGITAL DI RUANG PAVILIUN

PARAHYANGAN LANTAI 4 RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

TAHUN 2022

Telah diseminarkan

Tanggal 25 Juli 2022 di Bapelkes Cikarang

Coach Mentor

Agus Dwinanto, SAP., MM.

NIP. 196601021990032001

Titin Mulyati, S.Kp., M.Kep. NIP. 197708282003121003

Penguji

Erlinawati Pane, SKM., MKM. NIP. 197202201994022001

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Edukasi Kepada Pasien dan Keluarga Pasien Tentang Penggunaan SmartphoneMelalui Media Digital dan Non-Digital di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022”. Rancangan aktualisasi ini sebagai salah satu tahapan dalam pelaksanaan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kesehatan Golongan III Angkatan 7 Bapelkes Cikarang Tahun 2022.

Bersama ini perkenankanlah saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penyusunan rancangan aktualisasi, diantaranya kepada:

1. Ibu Titin Mulyati, S.Kp., M.Kep. selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dukungan moril, tenaga serta waktunya untuk menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.

2. Bapak Agus Dwinanto, SAP., MM. selaku coach yang telah memberikan bimbingan dan arahannya untuk menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.

3. Bapak Deni Hendarsah, S.Kp. selaku kepala ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini

4. Bapak/Ibu bidang promosi kesehatan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan arahan terkait media promosi pada rancangan aktualisasi ini.

5. Bapak/Ibu widyaiswara yang telah membagi ilmunya dalam penyelesaian rancangan aktualisasi.

6. Bapak/Ibu panitia pelatihan dasar CPNS golongan III angkatan 7

7. Seluruh peserta pelatihan dasar CPNS golongan III angkatan 7 atas kerjasama, bantuan, dukungan, dan kekompakannya dalam menyelesaikan setiap agenda dalam tahapan elearning

8. Kedua orang tua, kakak dan orang terdekat saya yang telah memberikan semangat, dukungan serta do’a dalam penyelesaian rangkaian pelatihan dasar CPNS

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan rancangan aktualisasi ini masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan rancangan aktualisasi ini. Semoga rancangan aktualisasi ini bermanfaat bagi penulis yang lain maupun para pembaca.

Bandung, 20 Juli 2022

Penulis,

iii
Dona Muji Fitriana, S.Kep., Ns.
iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................... ii KATA PENGANTAR................................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................1 1.1 Latar Belakang..................................................................................................1 1.2 Tujuan Aktualisasi .............................................................................................2 1.2.1 Tujuan Umum.............................................................................................2 1.2.2 Tujuan Khusus............................................................................................2 1.3 Manfaat............................................................................................................2 1.3.1 Manfaat bagi Penulis ...................................................................................2 1.3.2 Manfaat bagi Institusi..................................................................................3 1.3.3 Manfaat Bagi Masyarakat.............................................................................3 BAB 2 PROFIL INSTANSI......................................................................................4 2.1 Sejarah dan Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.............................................4 2.2 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ....................................................4 2.3 Nilai-Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.........................................................4 2.3.1 Tata nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.......................................4 2.3.2 Nilai-nilai Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung...................................5 2.3.3 Moto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.........................................................5 2.4 Tugas dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.............................................5 2.4.1 Tugas Pokok...............................................................................................6 2.4.2 Fungsi........................................................................................................6 2.4.3 Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.....................................6 2.5 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta.................................................................7 2.5.1 Profil Peserta 7 2.5.2 Profil Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 ...................................................8 BAB 3 ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI.......................9 3.1 identifikasi dan Analisis Isu Aktual.......................................................................9 3.1.1 Identifikasi Isu 9 3.1.2 Analisis dan Penetapan Isu ........................................................................14 3.1.3 Analisis Penyebab Isu................................................................................16 3.2 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif......................................16 BAB 4 RANCANGAN AKTUALISASI .....................................................................19 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS.......................................................19 4.2 Penjadwalan ...................................................................................................30 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi....................................30 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................32

DAFTAR TABEL

v
Tabel 2.1 Tugas Pokok Jabatan.......................................................................................7 Tabel 3.1 Penjelasan Butir SKP........................................................................................9 Tabel 3.2 Dampak Isu sesuai SKP dan Keterkaitan dengan Kedudukan dan Peran PNS.......11 Tabel 3.3 Penapisan Isu Menggunakan USG 15 Tabel 3.4 Kegiatan Pemecahan Isu 17 Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi........................................................................20 Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi............................................................................30 Tabel 4.3 Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi .........................................31
vi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung .....................................7 Gambar 2.2 Struktur Organisasi Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4................................8 Gambar 3.1 Diagram Fishbone......................................................................................16
DAFTAR GAMBAR

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ASN (Aparatur Sipil Negara) merupakan PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan dalam suatu jabatan pemerintahan diserahi tugas atau tugas negara lainnya dan menerima gaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam menjalankan tugasnya, seorang ASN baik PNS maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja harus melaksanakan setiap tugas dan kewenangannya dengan tetap berpegang teguh pada Undang-Undang dan Pancasila. Keberhasilan penyelenggaraan sistem pemerintah dan pembangunan salah satunya ditentukan oleh PNS (Pegawai Negeri Sipil) sebagai salah satu sumber daya manusia ASN. PNS dengan kompetensi yang sesuai fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, sebagai pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa yang dapat mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan sistem pemerintah dan pembangunan.

Untuk mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan sistem pemerintah dan pembangunan, sebagai PNS harus menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam menjalankan fungsinya. BerAKHLAK sendiri terdiri dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Melalui pendidikan dan pelatihan dasar CPNS diharapkan dapat menciptakan ASN yang terintegritas moral, memiliki kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, berkarakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, serta memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang masing-masing (Peraturan LAN No.1 Tahun 2021). Setiap peserta dalam mengikuti pelatihan dasar CPNS dituntut untuk dapat melaksanakan aktualisasi terhadap materi nilai-nilai dasar (corevalues) ASN serta manajemen ASN dan SMART ASN dalam melakukan tugas sehari-hari. Perawat memiliki tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan, penyuluh dan konselor, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti, pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dalam keadaan tertentu seperti yang tertulis dalam UU Keperawatan No.38 tahun 2014. Sebagai penyuluh dan konselor, perawat menjalankan perannya dalam mengedukasi pasien dan keluarga pasien terkait penggunaan smartphonedi lingkungan rumah sakit secara bijak.

Larangan pengambilan gambar atau video pasien di rumah sakit tanpa memperhatikan privasi didasarkan pada peraturan pemerintah, baik melalui Undang-

1

Undang maupun Peraturan Menteri. Menurut UU No.44 tahun 2009 tentang rumah

sakit menyebutkan bahwa pegambilan gambar pasien di rumah sakit diatur dalam Bab VIII mengenai hak dan kewajiban rumah sakit serta pasien. Pasal 29 juga menyebutkan bahwa rumah sakit berkewajiban menghormati dan melindungi hak-hak pasien seperti yang tertulis dalam pasal 32. Kewajiban rumah sakit dan pasien sendiri diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.4 tahun 2018. Pengambilan gambar dan video pasien rumah sakit tanpa izin sehingga melanggar privasi juga dapat dihubungkan dengan pelanggaran Undang-Undang ITE No.11 tahun 2008. Sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran privasi di lingkungan rumah sakit dan berdampak pada pelanggaran hukum yang diakibatkan penggunaan smartphonedi lingkungan rumah sakit, maka penulis menyusun laporan rancangan aktualisasi dengan judul

Optimalisasi Edukasi Kepada Pasien dan Keluarga Pasien Tentang Penggunaan Smartphone Melalui Media Digital dan Non-Digital di Ruang Paviliun Parahyangan

Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022”.

1.2 Tujuan Aktualisasi

1.2.1 Tujuan Umum

Peserta pelatihan dasar CPNS golongan III mampu mampu melakukan aktualisasi melalui kegiatan optimalisasi edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang penggunaansmartphonemelalui media digital dan non-digital di ruang Paviliun

Parahyangan lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022 atas dasar pemahaman pelatihan kedudukan, peran, dan fungsi ASN sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa yang dilandasi nilai BerAKHLAK.

1.2.2 Tujuan Khusus

Peserta pelatihan dasar CPNS golongan III mampu:

a. Mengidentifikasi isu yang terjadi di ruang perawatan Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

b. Menganalisis dampak isu jika tidak segera diselesaikan

c. Membuat poster dan video edukasi tentang penggunaansmartphonedi lingkungan rumah sakit dan dampak yang ditimbulkan

1.3.1

Penulis dapat mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK atau Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dalam

2
1.3 Manfaat Manfaat bagi Penulis

melakukan peran dan fungsinya sebagai ASN sehingga dapat mewujudkan ASN yang profesional dan berorientasi pada pelayanan.

1.3.2 Manfaat bagi Institusi

Pelayanan di rumah sakit diharapkan dapat meningkat dan lebih profesional, khususnya dalam pemberian edukasi sehingga dapat berjalan dengan baik dan efisien untuk mencapai visi misi rumah sakit lebih optimal.

1.3.3 Manfaat Bagi Masyarakat

Terpenuhinya pelayanan kesehatan di rumah sakit secara bermutu dan lebih profesional.

3

BAB 2 PROFIL INSTANSI

2.1 Sejarah dan Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs (Rumah Sakit Umum Bandung). Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak”. Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan sebagai rumah sakit provinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran serta awal kerja sama antara Rumah Sakit Ranca Badak dengan Fakultas

Kedokteran Universitas Padjajaran.

RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat

Keputusan Menteri No. HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS

Rujukan Nasional, mengampu tujuh RS Regional di Jawa Barat dan beberapa RS di luar provinsi Jawa Barat. RSHS memiliki layanan unggulan yang terdiri dari Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Bedah Minimal Invasif, Pelayanan

Infeksi, Kedokteran Nuklir, dan Transplanasi Ginjal. RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung terletak di Jl. Pasteur No. 38, Pasteur, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat.

2.2 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki visi “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu “Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia”.

2.3 Nilai-Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki tata nilai filosofis, nilai-nilai yang di anut dalam melakukan pelayanan, serta motto.

2.3.1 Tata nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tata nilai filosofis yang digunakan di RSUP Dr. Hasan Sadikin yaitu “PAMINGPIN PITUIN”, merupakan akronim dari:

• Kepemimpinan: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik dibidangnya.

4

• Professional: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.

• Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

• Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif, dan responsif.

• Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.

• Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

2.3.2 Nilai-nilai Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

RSUP Dr. Hasan Sadikin memiliki PRIMA sebagai nilai-nilai yang dianut dalam memberikan pelayanan.

• Profesional: Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya.

• Respek: Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan.

• Integritas: Bertindak terintegritas sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik farmasi.

• Manusiawi: Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.

• Amanah: Melaksanakan dengan sungguh-sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian Kesehatan.

2.3.3

Dr.

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menganut moto “Kesehatan anda menjadi prioritas kami”

2.4

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) termasuk dalam Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia. Hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia

5
Moto RSUP Hasan Sadikin Bandung Tugas dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Nomor 78 Tahun 2019 tentang organisasi dan tata kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

2.4.1 Tugas Pokok

Tugas pokok RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

2.4.2 Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok di atas, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

menyelenggarakan fungsi antara lain:

a. Penyusunan rencana program dan anggaran;

b. Pengelolaan pelayanan medis;

c. Pengelolaan pelayanan penunjang medis;

d. Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis;

e. Pengelolaan pelayanan keperawatan;

f. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan;

g. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan;

h. Pengeloaan keuangan dan barang milik negara;

i. Pengelolaan sumber daya manusia;

j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;

k. Pelaksanaan kerja sama;

l. Pengelolaan sistem informasi;

m. Pelaksanaan urusan umum; dan

n. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

2.4.3 Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan memiliki susunan organisasi yang terdiri atas:

a. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang;

b. Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian;

c. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara; dan

d. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum

6

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

2.5 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta

2.5.1 Profil Peserta

Nama : Dona Muji Fitriana, S.Kep., Ns.

NIP : 199403222022032003

Jabatan/Golongan : Perawat Ahli Pertama/IIIb

Unit Kerja : Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Instansi : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Pelaksanaan aktualisasi sesuai dengan Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019

sebagai Perawat Ahli Pertama, peserta mengacu pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tugas Pokok Jabatan

No. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan

1. Melakukantindakankeperawatanpadapasiendenganintervensipembedahanpada tahappre/intra/postoperasi

2. Melaksanakanpendokumentasiantindakankeperawatan

3. Melaksanakanfungsipengarahanpelaksanaanpelayanankeperawatansebagaiketua tim/perawat

4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaanperawat

5. Melaksanakancasefinding/deteksidini/penemuankasusbarupadaindividu

6. Melakukanpengkajiankeperawatanlanjutanpadaindividu

7. Memberikankonsultasidatapengkajiankeperawatandasar/lanjutan

8. Merumuskandiagnosiskeperawatanpadaindividu

9. Membuatprioritasdiagnosakeperawatandanmasalahkeperawatan

10. Menyusunrencanatindakankeperawatanpadaindividu(merumuskan,menetapkan) tindakan

11. Melakukankomunikasiterapeutikdalampemberianasuhankeperawatan

12. Melakukanintervensikeperawatanspesifikyangkomplekspadaareamedikalbedah

13. Memfasilitasiadaptasidalamhospitalisasipadaindividu

7

14. Melakukantindakankeperawatanpadakondisigawatdarurat/bencana/kritikal

15. Memberikandukungan/fasilitaskebutuhanspiritualpadakondisikehilangan

16. Memberikandukungan/fasilitaskebutuhanspiritualpadakondisikehilangan,berduka ataumenjelangajaldalampelayanankeperawatan

17. Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhannutrisi

18. Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhaneliminasi

19. Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhanmobilisasi

20. Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhanistirahatdantidur

21. Melakukantindakanpemenuhankebutuhankebersihandiri

22. Melakukantindakanpemenuhankebutuhanrasanyamandanpengaturansuhu

23. Melakukanpemenuhankebutuhanoksigenasikompleks

24. Melakukankomunikasidengankliendenganhambatankomunikasi

25. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatanspesifiksesuaikasusdankondisipasien

26. Melakukanevaluasitindakankeperawatanpadaindividu

27. Melakukanpenatalaksanaanmanajemengejala

28. Melakukanperawatanluka

29. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan terhadap intervensi kesehatanpadaindividu

30. MelaksanakanmanajemensurveilansHaissebagaiupayapengawasanresikoinfeksi dalamupayapreventifpadapelayanankeperawatan

31. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan

32. Melakukankonsultasikeperawatandankolaborasidengandokter

33. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung

34. Melakukanpendidikankesehatanpadaindividu

2.5.2 Profil Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4

Ruang rawat inap Paviliun Parahyangan Lantai 4 merupakan ruangan yang memberikan pelayanan kelas 1 dengan jenis pembayaran umum, JKN PBI dan JKN Non

PBI. Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 memiliki pasien dengan berbagai macam kasus seperti kasusi bedah, penyakit dalam, syaraf, dan kasus penyakit lainnya. Ruangan ini berada di lantai 4 gedung Paviliun Parahyangan di bagian utara RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Berikut merupakan struktur organisasi ruangan:

Kepala instalasi rawat inap

Pengawas pelayanan keperawatan

Kepala Ruangan

Wakil kepala ruangan

Gambar 2 2 Struktur Organisasi Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4

8
No. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
Anggota Ketua TIM 2 Ketua TIM 1 Anggota Penata Jasa Pekarya
Kepala bidang keperawatan

3.1 identifikasi dan Analisis Isu Aktual

3.1.1 Identifikasi Isu

Penulis menentukan identifikasi isu dengan cara observasi selama sebelas hari di salah satu ruangan yang termasuk pada Unit Kerja Bidang Keperawatan, yaitu Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4. Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 merupakan ruang rawat inap kelas I yang memiliki kapasitas 30 tempat tidur. Identifikasi isu dilakukan dengan melihat hal-hal yang tidak sesuai dengan kondisi dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Hal yang tidak sesuai dalam SKP bisa berpotensi menjadi suatu masalah. Berikut penjelasan setiap butir SKP:

Tabel 3.1 Penjelasan Butir SKP

No. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan

1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/postoperasi

2. Melaksanakan pendokumentasian tindakan keperawatan

3. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagaiketuatim/perawat

4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaanperawat

5. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasusbarupadaindividu

6. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu

7. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan

8. Merumuskan diagnosis keperawatanpadaindividu

9. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan

Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan

Belum dilakukan dengan optimal penyampaian informasi pada pasiendankeluargatentangearly feedingpadapasienpascaoperasi di Ruang Paviliun Parahyangan RSUP Dr. HasanSadikinBandung tahun2022

Dapat melaksanakan penanggulangan isu terkait edukasi pada pasien dan keluarga pasien tentang early feeding pada pasien pascaoperasi

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

9
BAB 3 ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

No. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan

10. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan

11. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhankeperawatan

12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah

13. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasipadaindividu

14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawatdarurat/bencana/kritikal

15. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan

16. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanankeperawatan

17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhannutrisi

18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhaneliminasi

19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhanmobilisasi

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Belum dilakukan dengan optimal pemasangan kancing resiko jatuh pada pasien yang mengalami kelemahan fisik akibat dari terapi obat maupun efek sedasi dan beresikountukjatuh

Pelaksanaan pemasangan kancing resiko jatuh pada pasienyangmengalami kelemahan fisik akibat terapi obat dan beresikojatuh.

20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhanistirahatdantidur

21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihandiri

22. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyamandanpengaturansuhu

23. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks

24. Melakukankomunikasidengan klien dengan hambatan komunikasi

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

10

25. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasusdankondisipasien

26. Melakukan evaluasi tindakan keperawatanpadaindividu

27. Melakukan penatalaksanaan manajemengejala

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

28. Melakukanperawatanluka Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

29. Melakukan support kepatuhan terhadapintervensi kesehatan terhadapintervensi kesehatan padaindividu

30. Melaksanakan manajemen surveilansHaissebagaiupaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanankeperawatan

31. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitaskesehatan

32. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengandokter

33. Melakukanupayapeningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung

34. Melakukan pendidikan kesehatanpadaindividu

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Sudahdilaksanakan Dilaksanakan sesuai SPO

Belum dilakukan dengan optimal terkait edukasi tentang penggunaan smartphone pada pasien dan keluarga pasien di lingkunganrumahsakit

Dilaksanakan edukasi megenai penggunaan smartphone pada pasien dan keluarga pasien di lingkungan RumahSakit

Isu-isu aktual yang dapat diambil dari penjabaran SKP diatas adalah sebagai berikut:

Tabel 3 2 Dampak Isu sesuai SKP dan Keterkaitan dengan Kedudukan dan Peran PNS

Isu

Belum optimalnya edukasi tentang pengguaansmartphone kepada pasien dan keluarga pasien di Ruang Paviliun ParahyanganLantai4RSUPDr.

Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

Dampak Apabila Isu tidak Ditangani

- Dapat menimbulkan masalah hukum terkait pelanggaran UU

ITE

- Pelanggaran privasi pasien, keluargapasienmaupunpetugas rumahsakit

- Dapatmerugikanberbagaipihak (pasien, keluarga, dan rumah

Keterkaitan dengan Kedudukan dan Peran PNS

Sebagai seorang ASN, sudah seharusnya kita mematuhidanmenegakkan peraturanmaupunundangundang yang ada. Diperlukan kreatifitas sebagai seorang ASN perawat dalam pemanfaatan kemajuan

11
Kondisi
No. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini
yang Diharapkan

Belum optimalnya penyampaian edukasi pada pasien dan keluarga pasien tentang early feeding pada pasien pasca operasi di Ruang Paviliun

ParahyanganLantai4RSUPDr.

Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

Belum optimalnya pemasangan kancingresikojatuhpadapasien yangmengalamikelemahanfisik akibat dari terapi obat maupun efek sedasi dan beresiko untuk jatuh di Ruang Paviliun ParahyanganLantai4RSUPDr.

Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

Dampak Apabila Isu tidak Ditangani

sakit) jika disebarluaskan tanpa persetujuanbersama

- Dapat menimbulkan berbagai persepsiataupandangannegatif dari publik kepada RSUP Dr. HasanSadikinBandung

- Berpotensi menimbulkan kerugianmaterialbagiRSUPDr.

HasanSadikinBandung

- Berpotensi menyebabkan penurunan kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap RSUPDr.HasanSadikinBandung

Keterkaitan dengan Kedudukan dan Peran

IPTEK agar edukasi yang diberikan dapat diterima dengan baik oleh pasien dankeluarga.

Sebagai seorang ASN perawatharusberwawasan global, memahami penggunaan IT, berertika dalambermediasosialdan pemanfaatanmediadigital, serta memiliki networking yang luas untuk dapat mencegah terjadinya dampak negatif dari kemajuan IPTEK Dengan pemanfaatan media digital berupa poster dan video dapat mempermudah perawat dalam menyampaikan edukasi kepada pasien dan keluarga.

- Dapatmengakibatkanileuspasca operasi

- Memperpanjangharirawatinap

- Berpotensi menimbulkan komplikasipascaoperasi

Dalammemberikanedukasi terkait earlyfeedingpada pasien pasca operasi, kita sebagaiASNperawatharus memiliki wawasan global danbahasaasingyangbaik dengan memanfaatkan perkembangan IT untuk mencari dan menelaah jurnalpenelitianterbaru.

Dapatmenimbulkankejadiantidak diharapkan (KTD) pada pasien yangdapatmemperberatpenyakit utama pasien seperti perdarahan, patah tulang, memar, lecet, kecacatanbahkankematian.

Dalam pencegahan jatuh pada pasien di ruang paviliun parahyangan lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dilakukan pengkajian secaraberkalapadapasien yang mengalami kelemahanfisikakibatdari terapi obat maupun efek sedasidanmemilikiresiko untuk jatuh. Sesuai SPO yangberlaku,padapasien denganresikojatuhtinggi perlu diberikan tanda resiko jatuh, sehingga memudahkan perawat dalam mengobservasi pasien dengan resiko jatuh.

12 Isu
PNS

Hasil yang didapatkan dari enviromentalscanningselama sebelas hari di Ruang

Paviliun Parahyangan Lantai 4 yaitu munculnya isu sebagai berikut:

1. Belum optimalnya edukasi tentang pengguaan smartphone kepada pasien dan keluarga pasien di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

Pengambilan foto atau video di rumah sakit tidak boleh melanggar privasi pasien, keluarga pasien, maupun petugas rumah sakit. Pengambilan gambar atau video diperbolehkan dan dianggap tidak melanggar privasi apabila pasien atau keluarganya dan staf rumah sakit tidak keberatan. Namun, rumah sakit/klinik disarankan agar tetap membuat pengumuman yang melarang pengambilan gambar. Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 merupakan ruang perawatan kelas 1 umum, sehingga terdiri dari pasien bedah, penyakit dalam, obsgyn, dan penyakit lainnya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada hari Selasa, 21 Juni 2022 ditemukan 5 dari 26 pasien dan keluarga belum memahami terkait penggunaan smartphone di ruang paviliun parahyangan lantai 4 terutama dalam hal pengambilan gambar atau video dan 1 orang penunggu pasien melakukan komunikasi interpersonal dengan tenaga medis lain tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada perawat. Pada saat pasien baru masuk sudah mendapatkan edukasi terkait hak dan kewajiban pasien, namun ketika berada di ruangan belum dievaluasi dan ditekankan oleh perawat terkait edukasi penggunaan smarphone secara bijak di lingkungan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan dampak apa saja yang diterima jika melanggar. Jika hal tersebut tidak segera ditangani, maka dapat menimbulkan pelanggaran privasi pada pasien, keluarga pasien maupun petugas rumah sakit, atau jika disebarluaskan tanpa kesepakatan dapat menimbulkan opini publik yang negatif dan melanggar UU Informasi dan Transaksi Elektronik sehingga dapat terjerat hukum serta merugikan berbagai pihak.

2. Belum optimalnya penyampaian edukasi pada pasien dan keluarga pasien tentang early feeding pada pasien pasca operasi di Ruang Paviliun

Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

Earlyfeedingatau asupan dini pasca operasi adalah pemberian enteral nutrisi sejak 24 jam sampai dengan 48 jam pasca operasi. Edukasi mengenai earlyfeeding diperlukan kepada pasien dan keluarga pasien agar tidak salah dalam pemberian enteral nutrisi pasca tindakan operasi setelah berada di ruang rawat inap.

Hasil observasi yang dilakukan di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4

didapatkan pada hari Kamis, 16 Juni 2022 pasien pasca operasi dapat mencapai 5

13

orang. Pada faktanya, dari 5 pasien degan pasca operasi pada hari tersebut terdapat 3 pasien dan keluarga pasien yang masih bingung kapan diperbolehkan makan dan minum setelah tindakan operasi saat sudah berada di bangsal. Dampak yang akan terjadi jika masalah tersebut tidak segera ditangani adalah dapat membuat pasien menderita ileus pasca operasi, naiknya angka kebocoran anastomosis gastrointestinal serta memangjangnya waktu perawatan rumah sakit.

3. Belum optimalnya pemasangan kancing resiko jatuh pada pasien yang mengalami kelemahan fisik akibat dari terapi obat maupun efek sedasi dan beresiko untuk jatuh di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

Jatuh pada pasien termasuk dalam kejadian tidak diharapkan yang terjadi di rumah sakit, atau keadaan dimana seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan oleh orang lain, tidak sengaja/tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya. Risiko jatuh pada pasien yang berisiko untuk jatuh umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan seperti pemasangan bedplang pasien, salahnya memperkirakan jarak tempat tidur dan lantai, maupun faktor fisiologis seperti kelemahan, pusing, dan kehilangan keseimbangan oleh pasien yang mampu menyebabkan cidera.

Di bangsal rawat inap yang terdiri dari berbagai jenis dan kondisi pasien, perawat dituntut untuk dapat mencegah terjadinya cidera tambahan pada pasien akibat jatuh, namun pada faktanya pemberian tanda pada pasien dengan resiko jatuh masih belum terlaksana dengan optimal. Dibuktikan pada pasien-pasien yang mengalami kelemahan fisik akibat dari terapi obat maupun efek sedasi yang beresiko untuk jatuh saat mobilisasi belum terpasang kancing resiko jatuh pada gelang pasien. Dampak yang dapat ditimbulkan jika masalah tersebut tidak segera ditangani adalah dapat menimbulkan kejadian tidak diharapkan (KTD) pada pasien yang dapat memperberat penyakit utama pasien seperti perdarahan, patah tulang, memar, lecet, kecacatan bahkan kematian

3.1.2 Analisis dan Penetapan Isu Berdasarkan isu aktual yang telah ditemukan, selanjutnya dilakukan proses penapisan isu untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan menggunakan tehnik USG, yaitu:

1. Urgency (U), seberapa mendesaknya suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.

14

2. Seriousness (S), seberapa serius isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan

3. Growth (G), seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak segera ditangani.

Berikut merupakan hasil penetapan isu dengan metode USG yang dilakukan bersama dengan Mentor:

Tabel 3.3 Penapisan Isu Menggunakan USG

1. Belum optimalnya edukasi tentang pengguaan smartphonekepada pasien dan keluarga pasien di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan SadikinBandungtahun2022

2. Belumoptimalnyapenyampaianedukasi padapasiendankeluargapasiententang earlyfeedingpadapasienpascaoperasi

5 5 4 14 I

3. Belumoptimalnyapemasangan kancing resikojatuhpadapasienyangmengalami kelemahan fisik akibat dari terapi obat maupunefeksedasidanberesikountuk jatuh di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandungtahun2022

4 4 4 12 III

5 4 4 13 II

Keterangan: berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)

Berdasarkan hasil analisis bersama mentor menggunakan tehnik USG, terlihat bahwa isu “Belum optimalnya edukasi tentang pengguaan smartphonekepada pasien dan keluarga pasien di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022” memiliki peringkat tertinggi dengan skor USG sebesar 14 poin, sehingga diangkat menjadi coreissue. Ditinjau dari segi urgency, isu tersebut penting untuk dilakukan pembahasan karena dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap RSUP Dr. Hasan Sadikin. Pengambilan gambar atau video yang dilakukan secara bebas dan kemudian disebarluaskan tanpa persetujuan dapat menggiring opini masyarakat baik positif maupun negatif sehingga memberikan dampak bagi berbagai pihak. Isu tersebut ditinjau dari segi seriousnessdangrowth,jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan ketidakpatuhan pasien dan keluarga dengan tata tertib atau peraturan di rumah sakit dan berdampak pada kejadian pelanggaran privasi pasien, keluarga dan petugas rumah sakit atau bahkan dapat menimbulkan masalah hukum karena telah melanggar UU ITE dan UU Rumah Sakit.

15
No. Isu/Masalah U S G U+S+G (total) Prioritas
RSUPDr.HasanSadikinBandungtahun 2022
diRuangPaviliunParahyanganLantai4

3.1.3 Analisis Penyebab Isu

Setelah didapatkan isu prioritas dari hasil tepis, selanjutnya diidentifikasi penyebab masalah tersebut dengan menggunakan metode FishboneDiagram:

Man

Edukasi pada pasien dan keluarga dilakukan sebatas lisan tanpa menggunakan media

Belum terpasang secara merata poster-poster yang berisi kegiatan yangtidakdiperkenankandilakukandi ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4

Material

Belum semua perawat menyampaikan edukasi terkait aturan penggunaan smartphonedi ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4

Belum tercukupinya kebutuhan poster larangan pengambilan gambar atau video di sudut-sudut ruangan Paviliun Parahyangan Lantai 4

Belum tersampaikan secara merata media digital dan non-digital terkait penggunaan smartphone di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Method

Gambar

Belum optimalnya edukasi tentang pengguaan smartphone kepada pasien dan keluarga pasien di Ruang Paviliun Parahyangan

Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

Analisis penyebab isu fishbonediagram diatas menggunakan indikator 6M yang terdiri dari Man,Method,Material,Machine,Money,danMotherofnature. Penyebab isu yang teridentifikasi yaitu dari Method, Man, dan Material.

3.2 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Gagasan kreatif pemecahan isu yang dilakukan bersumber dari SKP (Sasaran

Kinerja Pegawai) dan inovasi dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu

BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), prinsip manajemen ASN, dan SMART ASN yang kemudian

diintegrasikan dengan nilai maupun visi misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Isu utama yang diangkat yaitu belum optimalnya edukasi tentang penggunaan smartphonekepada pasien dan keluarga pasien di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai

4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022. Gagasan pemecahan isu yang dipilih yaitu optimalisasi edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang penggunaan smartphonedi lingkungan rumah sakit menggunakan media digital dan non-digital di

16
3 1 Diagram Fishbone

ruang Paviliun Parahyangan lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022. Terdapat beberapa jenis kegiatan yang dilakukan dalam gagasan pemecahan isu tersebut, sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kegiatan Pemecahan Isu

No. Jenis Kegiatan Tahapan Kegiatan

1. Menyampaikan dan konsultasi rencana pembuatan video dan leaflet edukasi kepada mentor/kepala ruangan terkait optimalisasi edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang penggunaan smartphone di lingkungan rumah sakit menggunakanmediadigitaldannon-digital diruangpaviliunparahyanganlantai4

2. Menyusun video edukasi penggunaan smartphonedilingkunganrumahsakitdan dampakyangdapatditimbulkan

1) Menyiapkanrancanganaktualisasi

2) Membuat janji bertemu dengan mentor/kepalaruangan

3) Bertemu dan mengkonsultasikan tentangpembuatanposterdanvideo edukasi

4) Memintaizinpelaksanaanrancangan kegiatanaktualisasi

1)Mempelajari peraturan rumah sakit, UU, dan Peraturan yang berlaku untukdijadikanpedomanpembuatan videoedukasi

2)Menyusunstoryboard

3)Mempersiapkanalatdanbahanyang akan digunakan dalam pembuatan videoedukasi

4)Membuatvideoedukasipenggunaan smartphone di lingkungan rumah sakit dan dampak yang dapat ditimbulkan

3. Menyusun poster edukasi penggunaan smartphonedilingkunganrumahsakitdan dampakyangdapatditimbulkan

1)Mempelajari peraturan rumah sakit, UU, dan Peraturan yang berlaku untukdijadikanpedomanpembuatan posteredukasi

2)Menyusundesainposter

3)Mempersiapkanalatdanbahanyang akan digunakan dalam pembuatan posteredukasi

4)Membuatposteredukasipenggunaan smartphone di lingkungan rumah sakit dan dampak yang dapat ditimbulkan

4. Melakukan konsultasi terkait video dan posteredukasipenggunaansmartphonedi lingkunganrumahsakitdandampakyang dapatditimbulkan

Membuatjanji untukbertemudengan mentordanpihakterkait

Melakukan konsultasi dengan mentor tentang video dan poster edukasi penggunaansmartphonedilingkungan rumah sakit dan dampak yang dapat ditimbulkan

Melakukan konsultasi dengan bagian promkes dan bagian humas tentang videodanposteredukasipenggunaan smartphonedilingkunganrumahsakit dandampakyangdapatditimbulkan

Melakukanperbaikanvideodanposter edukasi penggunaan smartphone di lingkungan rumah sakit dan dampak yangdapatditimbulkansesuaimasukan

17

No. Jenis Kegiatan

5 Melakukan sosialisasi video dan poster edukasi penggunaan smartphone di lingkunganrumahsakitdandampakyang dapatditimbulkan

Tahapan Kegiatan

mentor, bagian promkes dan bagian humas

Melakukan koordinasi terkait jadwal pelaksanaansosialisasi dengan kepala ruangan Membuatundanganuntukpelaksanaan sosialisasi sesuai dengan jadwal yang telahdisepakatimelaluizoommeeting Melakukan sosialisasi kepada perawat ruangan tentang video edukasi penggunaansmartphonedilingkungan rumah sakit dan dampak yang dapat ditimbulkanuntukpasienbarudiruang PaviliunParahyanganLantai4

6. Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga menggunakan poster dan video yangtelahdibuat

Menyiapkan video dan poster edukasi danlembaredukasipasienbaru

Melakukanedukasikepadapasiendan keluarga pasien baru menggunakan posterdanvideoedukasipenggunaan smartphonedirumahsakitdandampak yangdapatditimbulkan

Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya dan menyampaikan kembali hasil edukasiyangtelahdiberikan

7 Evaluasi kegiatan optimalisasi edukasi kepadapasiendankeluargapasiententang penggunaan smartphone di lingkungan rumah sakit dan dampak yang dapat ditimbulkan

Menyusun laporan evaluasi kegiatan aktualisasi

Melakukan konsultasi hasil evaluasi pelaksanaankegiatanaktualisasi pada mentordankepalaruang

Melakukan perbaikan laporan evaluasi sesuaimasukandarimentordankepala ruang

18

BAB 4 RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

Nama : Dona Muji Fitriana, S.Kep., Ns.

Jabatan : Perawat Ahli Pertama

Unit Kerja : Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Identifikasi Isu :

1. Belum optimalnya edukasi tentang penggunaan smartphonekepada pasien dan keluarga pasien di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

2. Belum optimalnya penyampaian edukasi pada pasien dan keluarga pasien tentang earlyfeedingpada pasien pasca operasi di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

3. Belum optimalnya pemasangan kancing resiko jatuh pada pasien yang mengalami kelemahan fisik akibat dari terapi obat maupun efek sedasi dan beresiko untuk jatuh di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

Isu yang diangkat : Belum optimalnya edukasi tentang penggunaansmartphonekepada pasien dan keluarga pasien di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang penggunaan smartphonedi lingkungan rumah sakit menggunakan media digital dan non-digital di ruang Paviliun Parahyangan lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.

19

No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

1. Menyampaikan dan konsultasi rencana pembuatan video dan poster edukasi kepada mentor dan kepala ruangan terkait optimalisasi edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang penggunaan smartphone dilingkunganrumahsakit menggunakan media digital dan non-digital di ruang paviliun parahyanganlantai4

1) Menyiapkan rancangan aktualisasi

Rancangan kegiatan Mengawali kegiatan aktualisasi dengan merencanakan pembuatan video dan poster edukasi secara sungguh-sungguh danpenuhtanggungjawab (Akuntabel)

Kontribusi terhadap visi misi organisasi Penguatan Nilai Organisasi

Sesuai dengan visi

RSHS yang sejalan dengan visi

Pemerintah Kabinet

Maju 2 yaitu

terwujudnya

IndonesiaMajuyag

Nilai filosofis RSHS (PAMINGPIN

2) Membuat janji bertemu dengan mentor/kepala ruangan

Terjadwalnya tanggal, waktu dan tempat pertemuan dengan kepala ruangan dan mentor

Bertindak proaktif

menghubungi mentor dan kepala ruang untuk

membuat janji bertemu

(Adaptif) sehingga

didapatkan waktu sesuai

kesepakatan bersama

(Kolaboratif) serta

menepati janji bertemu

sesuai waktu yang telah

disepakati (Loyal). Tidak

memaksakankehendaksaat

membuat janji dan

menyepakati waktu

bertemu(Harmonis)

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong. Sejalandenganmisi

RSHS untuk

meningkatkan

kualitas manusia Indonesia.

PITUIN)yaitu: Integritas: menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

Profesional: berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.

Tulus: keinginan untukmemberitanpa pamrih,proaktif,dan responsif.

3) Bertemu dan mengkonsultasikan tentang pembuatan poster dan video edukasi

Dokumentasi pertemuan dengan mentor dan kepala ruangan

Menjelaskan rancangan

kegiatan dengan baik

(Kompeten), transparan

dandenganintegritaspada

mentor dan kepala ruang

(Akuntabel) serta

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar saat berkomunikasi

(Loyal). Bersikap rendah

Inovatif: keinginan untuk menghasilkan suatuyangbarudan senantiasa

melakukanperbaikan secara

berkesinambungan

20
Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi

No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

hati,siapmenerimakritikan, dan masukan saat

berdiskusi (Kolaboratif) yang membangun untuk

meningkatkan mutu

pelayanan (Berorientasi

Pelayanan) serta menghargai setiap

keputusan yang telah disepakati bersama (Harmonis).

Kontribusi

terhadap visi misi organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

2. Menyusun

penggunaan smartphone dilingkunganrumahsakit dan dampak yang dapat ditimbulkan

4) Meminta izin pelaksanaan rancangan kegiatan aktualisasi

Lembar konsultasi

Melaksanakankegiatanatas

seizin dan sepengetahuan atasan (Loyal) serta melaksanakan dengan penuh tanggung jawab (Akuntabel).

1) Mempelajari peraturan peraturan dan Undang-Undang yang berlaku untuk dijadikan pedoman pembuatan video edukasi

Adanya peraturan peraturan dan undang-undang yang yang

mendukung

2) Menyusun storyboard Tersusunnya storyboard sebagaipanduan pembuatan video

Bersikap cermat dan teliti dalam mempelajari

peraturan dan undangundang yang mendukung pembuatan poster dan video (Akuntabel) agar menghasilkan poster dan videoyangtepatdansesuai (Kompeten) serta (BerorientasiPelayanan).

Membuat storyboard dengan cermat dan teliti sesuai materi yang ada (Akuntabel) untuk mendapatkan hasil yang optimal (Kompeten) dan

Sesuai dengan visi

RSHS yang sejalan

dengan visi

Pemerintah Kabinet

Maju 2 yaitu

terwujudnya

IndonesiaMajuyag

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Berlandaskan

Gotong Royong. Sejalandenganmisi

RSHS untuk

meningkatkan

kualitas manusia

Indonesia.

Nilai filosofis RSHS (PAMINGPIN PITUIN)yaitu: Integritas: menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

Profesional: berorientasi pada pencapaian kinerja

melalui perjalanan kemitraan.

21
video edukasi

3) Mempersiapkan alat danbahanyangakan

digunakan dalam

pembuatan video edukasi

Tersedianyaalat

danbahanyang

akan digunakan

untuk

pembuatan

videoedukasi

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

mudah untuk dipahami

(Berorientasi Pelayanan)

Mempersiapkan alat

dengan sungguh-

sungguh (Akuntabel)

agar pembuatan video

dapat optimal

(Kompeten) dan pesan

didalamnya dapat

tersampaikan dengan

baik (Adaptif).

Kontribusi

terhadap visi misi organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

Inovatif: keinginan

untuk menghasilkan suatuyangbarudan senantiasa

melakukanperbaikan

secara

berkesinambungan

Unggul: keinginan

untuk menjadi yang

terbaik dan

menghasilkan

kualitasprima

4) Membuat video

edukasi penggunaan

smartphone di lingkungan rumah

sakit dan dampak

yang dapat

ditimbulkan

Adanya video

edukasi

penggunaan

smartphone di lingkungan

rumahsakitdan

dampak yang

dapat

ditimbulkan

Dalam pembuatan video

menggunakan bahasa

indonesia yang mudah

dipahami (Loyal)

sehingga mudah

dipahami juga oleh

perawat pemberi edukasi

(Harmonis) serta

memanfaatkan program

pengolahan video dengan

semaksimal mungkin

(Kolaboratif)

3. Menyusun poster edukasi

penggunaan smartphone

dilingkunganrumahsakit dan dampak yang dapat

ditimbulkan

1) Mempelajari peraturan rumah

sakit, UU, dan

Peraturan yang

berlaku untuk

dijadikan pedoman

pembuatan poster

edukasi

Adanya

peraturan

peraturan dan undang-undang

yang yang

mendukung

Bersikap cermat dan teliti

dalam mempelajari

peraturan dan undangundang yang mendukung

pembuatan poster dan

video (Akuntabel) agar

menghasilkan poster dan

Sesuai dengan visi

RSHS yang sejalan

dengan visi

Pemerintah Kabinet

Maju 2 yaitu

terwujudnya

IndonesiaMajuyag

Berdaulat, Mandiri,

Nilai filosofis RSHS (PAMINGPIN

PITUIN) yaitu: Integritas: menggambarkan

kejujuran, amanah, dan menjunjung

22
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi

terhadap visi misi organisasi

videoyangtepatdansesuai (Kompeten) dan Berkepribadian Berlandaskan

2) Menyusun desain poster Tersusunnya desainposter Membuat desain poster dengankreatifdanmenarik

(Adaptif) untuk

mendapatkan hasil yang optimal (Kompeten) dan mudah untuk dipahami (Berorientasi Pelayanan)

Gotong Royong. Sejalandenganmisi

RSHS untuk

meningkatkan

kualitas manusia

Indonesia.

Penguatan Nilai Organisasi

etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

Profesional: berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.

3) Mempersiapkan alat danbahanyangakan digunakan dalam pembuatan poster edukasi

Tersedianyaalat danbahanyang

akan digunakan untuk

pembuatan posteredukasi

Mempersiapkan alat

dengan sungguhsungguh (Akuntabel)

agar pembuatan poster dapat optimal

(Kompeten) dan pesan didalamnya dapat tersampaikan dengan baik (Adaptif).

Tulus: keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif, dan responsif.

4) Membuat poster edukasi penggunaan smartphone di lingkungan rumah

sakit dan dampak yang dapat ditimbulkan

Adanya poster edukasi

penggunaan smartphone di lingkungan

rumahsakitdan

dampak yang

dapat

ditimbulkan

Dalam pembuatan video menggunakan bahasa

indonesia yang mudah

dipahami (Loyal)

sehingga mudah

dipahami juga oleh

perawat pemberi edukasi

(Harmonis) serta memanfaatkan program

pembuatan poster

dengan semaksimal mungkin (Kolaboratif)

Inovatif: keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan

23
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil

4. Melakukan konsultasi

dengan mentor, bagian promosi kesehatan dan bagian humas terkait video dan poster edukasi

penggunaan smartphone dilingkunganrumahsakit

dan dampak yang dapat

ditimbulkan

1) Membuatjanjiuntuk

bertemu dengan

mentor dan pihak

terkait

Terjadwalnya

pertemuan

dengan kepala

ruangan dan

mentor serta

pihakterkait

Secara proaktif

menghubungi mentor serta

pihak terkait untuk

membuat janji pertemuan

(Adaptif) sehingga

didapatkan waktu yang

telah disepakati bersama

(Kolaboratif) dan

menepati datang bertemu

sesuai waktu yang telah

disepakati (Loyal). Dalam

membuat janji tidak

memaksakankehendakdan

sesuai dengan waktu yang

telah disepakati bersama (Harmonis)

Kontribusi

terhadap visi misi organisasi

Sesuai dengan visi

RSHS yang sejalan

dengan visi

Pemerintah Kabinet

Maju 2 yaitu

terwujudnya

IndonesiaMajuyag

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Berlandaskan

Gotong Royong.

Sejalandenganmisi

RSHS untuk

meningkatkan

kualitas manusia

Indonesia.

Penguatan Nilai Organisasi

Nilai filosofis RSHS (PAMINGPIN

PITUIN)yaitu: Integritas: menggambarkan

kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi

dalam menjalankan tugas

Profesional: berorientasi pada

pencapaian kinerja melalui perjalanan

kemitraan.

2) Melakukankonsultasi dengan mentor tentang video dan poster edukasi penggunaan smartphone di lingkungan rumah

sakit dan dampak yang dapat

ditimbulkan

Dokumentasi foto danlembar

konsultasi

denganmentor

Bersikap rendah hati, menerima kritik dan saran

secara lapang dada saat

berkonsultasi (Kolaboratif) dan menghargai setiap

keputusan yang telah

disepakati bersama (Harmonis).Melaksanakan

tugas perbaikan poster

sesuaiarahandanmasukan

dengan penuh tanggung jawab(Akuntabel).

Tulus: keinginan untukmemberitanpa pamrih,proaktif,dan responsif. Inovatif: keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa

melakukanperbaikan secara berkesinambungan

3) Melakukankonsultasi dengan bagian promkes dan humas tentang video dan

Dokumentasi foto danlembar konsultasi

Menerima kritik dan saran

dengan rendah hati dan lapangdada(Kolaboratif)

serta menghargai

24
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

poster edukasi

penggunaan

smartphone di lingkungan rumah

sakit dan dampak

yang dapat

ditimbulkan

4) Melakukanperbaikan video dan poster edukasi penggunaan smartphone di lingkungan rumah

sakit dan dampak

yang dapat

ditimbulkan sesuai

masukan mentor, bagian promkes dan bagianhumas

dengan bagian promkes

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

keputusan yang disepakati

bersama(Harmonis)untuk perbaikanposterdanvideo yang dikonsultasikan agar

terselesaikan dengan baik

danoptimal(Kompeten)

Kontribusi terhadap visi misi organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

Finalisasi video dan poster

edukasi

penggunaan

smartphone di lingkungan

rumahsakitdan

dampak yang

dapat

ditimbulkan

sesuai masukan

mentor, bagian promkes dan bagianhumas

Melakukanperbaikanposter

dan video sesuai masukan

yangdiberikanolehmentor, bagian umum dan humas

dengan cermat, teliti, dan

penuh tanggung jawab

(Akuntabel) dan dibuat

dengansemenarikmungkin

(Kompeten) demi terwujudnya pelayanan

prima yang diberikan

kepada masyarakat

(Berorientasi Pelayanan)

Berkoordinasi dengan

Sesuai dengan visi

video dan

edukasi penggunaan smartphone dilingkunganrumahsakit dan dampak yang dapat

ditimbulkan

jadwal pelaksanaan sosialisasi dengan kepalaruangan

Adanya jadwal sosialisasisesuai

kesepakatan bersama

kepala ruangan (Kolaboratif)

menggunakan Bahasa

Indonesiayangbaik,sopan

dan santun saat

berkomunikasi (Loyal), serta menghargai setiap

keputusan yang telah

disepakati bersama (Harmonis)

RSHS yang sejalan

dengan visi

Pemerintah Kabinet

Maju 2 yaitu

terwujudnya

IndonesiaMajuyag

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Berlandaskan

Gotong Royong.

Nilai filosofis RSHS (PAMINGPIN

PITUIN)yaitu: Kepemimpinan: menggambarkan

kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik dibidangnya

Integritas: menggambarkan

25
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil 5. Melakukan sosialisasi poster 1) Melakukan koordinasi terkait

No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil

2) Membuat undangan

untuk pelaksanaan

sosialisasi sesuai

dengan jadwal yang

telah disepakati

melalui zoom meeting

3) Melakukansosialisasi

kepada perawat

ruangan tentang

video edukasi

penggunaan smartphone di lingkungan rumah

sakit dan dampak yang dapat

ditimbulkan untuk

pasienbarudiruang

PaviliunParahyangan

Lantai4

Adanya undangan

pelaksanaan

sosialisasi

melalui zoom

meeting

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

Memanfaatkanmediadigital

zoom meeting dalam

membuat undangan

sosialisasi (Adaptif), menggunakan bahasa

Indonesiayangbaik,sopan

(Loyal) dan mudah

dipahami (Berorientasi

Pelayanan)

Kontribusi

terhadap visi misi organisasi

Sejalandenganmisi

RSHS untuk

meningkatkan

kualitas manusia

Indonesia.

Penguatan Nilai Organisasi

kejujuran, amanah, dan menjunjung

etika yang tinggi

dalam menjalankan

tugas

Profesional: berorientasi pada

pencapaian kinerja

melalui perjalanan

Terlaksananya

sosialisasi

dibuktikan

dengan adanya

foto

dokumentasi

dandaftarhadir

Melakukan sosialisasi

kepada perawat ruangan

dengan penuh tanggung

jawab dan secara cermat

(Akuntabel), serta

memberikankualitasterbaik

dalam mensosialisasikan

(Kompeten), menggunakan Bahasa

Indonesiayangbaik,sopan

(Loyal) dan mudah

dipahami (Berorientasi

Pelayanan), mempertahankan

lingkungan dalam keadaan

kondusif agar sosialisasi

tersampaikan secara

maksimal dan efisien

(Harmonis)

kemitraan.

Inovatif: keinginan

untuk menghasilkan

suatuyangbarudan

senantiasa

melakukanperbaikan

secara

berkesinambungan

6. Melakukanedukasikepada pasien dan keluarga menggunakan poster dan videoyangtelahdibuat

1) Menyiapkan video dan poster edukasi dan lembar edukasi pasienbaru

Tersedianya poster, video dan lembar

edukasi pasien baru

Melakukan persiapan

poster, video dan lembar

edukasi (Kolaboratif)

sebelum ke pasien agar

Sesuai dengan visi

RSHS yang sejalan

dengan visi

Pemerintah Kabinet

Maju 2 yaitu

Nilai filosofis RSHS (PAMINGPIN

PITUIN)yaitu:

Integritas: menggambarkan

26

No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

Kontribusi

terhadap visi misi organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

2) Melakukan edukasi

kepada pasien dan keluargapasienbaru

menggunakanposter dan video edukasi

penggunaan

smartphone di lingkungan rumah

sakit dan dampak yang dapat

ditimbulkan

3) Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya dan menyampaikan kembalihasiledukasi yangtelahdiberikan

Terlaksananya

edukasi kepada

pasien dan keluargatentang

penggunaan smartphone di lingkungan

rumahsakitdan dampak yang

dapat

ditimbulkan dibuktikan dengan lembar edukasi pasien baru yang telah tertandatangani

Adanya daftar pertanyaanpada lembar edukasi pasienbaru

edukasi terlaksana dengan

baik(Adaptif) terwujudnya

Melakukan edukasi kepada pasien dengan penuh

tanggung jawab dan

berintegritas tinggi (Akuntabel) dan ramah (Berorientasi Pelayanan)

agar edukasi dapat

tersampaikan dengan baik

kepadapasiendankeluarga

pasien (Kompeten) serta

menciptakan lingkungan yang nyaman saat memberikan edukasi (Harmonis)

IndonesiaMajuyag

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Berlandaskan

Gotong Royong. Sejalandenganmisi

RSHS untuk

meningkatkan

kualitas manusia

Indonesia.

kejujuran, amanah, dan menjunjung

etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

Profesional: berorientasi pada pencapaian kinerja

melalui perjalanan

kemitraan.

Unggul: keinginan untuk menjadi yang

terbaik dan menghasilkan

kualitasprima

Memberikan kesempatan

kepadapasiendankeluarga pasien untuk bertanya (Kolaboratif) dan memberikan jawaban yang optimal (Adaptif) serta memberikan jawaban

menggunakan bahasa

indonesia yang baik dan benar dan tidak memberikan statement

yang menimbulkan

multitafsir(Loyal)

Tulus: keinginan untukmemberitanpa pamrih,proaktif,dan responsif

27

No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil

7. Evaluasi kegiatan optimalisasi edukasi

kepada pasien dan keluarga pasien tentang

penggunaan smartphone

dilingkunganrumahsakit

dan dampak yang dapat ditimbulkan

1) Menyusun laporan evaluasi kegiatan aktualisasi

Tersusunnya

laporan evaluasi

kegiatan

aktualisasi

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Menyusun laporan evaluasi

kegiatanaktualisasidengan

cermat sebagai bentuk

tanggung jawab terhadap

tugas yang telah diberikan

(Akuntabel). Mengerjakan

laporan dengan sebaik

mungkin (Kompeten)

untuk mewujudkan

pelayanan yang lebih baik

bagi masyarakat

(Berorientasi Pelayanan)

Kontribusi terhadap visi misi organisasi Penguatan Nilai Organisasi

Sesuai dengan visi

RSHS yang sejalan

dengan visi

Pemerintah Kabinet

Maju 2 yaitu

terwujudnya

IndonesiaMajuyag

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Berlandaskan

Gotong Royong.

Sejalandenganmisi

PITUIN)yaitu:

Integritas: menggambarkan

kejujuran, amanah, dan menjunjung

etika yang tinggi

hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan aktualisasi pada mentor dan kepalaruang

Adanya saran atau masukan

darimentordan

kepala ruang

dibuktikan

dengan lembar konsultasi

Secara proaktif melakukan

konsultasi kepada mentor

dan kepala ruang

(Adaptif), menerima kritik

dan saran dengan rendah hati dan lapang dada (Kolaboratif) serta menghargaikeputusanyang disepakati bersama (Harmonis) untuk perbaikanposterdanvideo

yang dikonsultasikan agar terselesaikan dengan baik

danoptimal(Kompeten)

Menyusunlaporankegiatan

sesuai dengan arahan/masukan mentor

dankepalaruangan(Loyal)

dan dapat dipertanggungjawabkan (Akuntabel).

RSHS untuk

meningkatkan

kualitas manusia

Indonesia

dalam menjalankan

tugas

Profesional: berorientasi pada

pencapaian kinerja

melalui perjalanan

kemitraan.

Inovatif: keinginan

untuk menghasilkan

suatuyangbarudan

senantiasa

melakukanperbaikan

secara

berkesinambungan

28
Nilai filosofis RSHS (PAMINGPIN 2) Melakukankonsultasi 3) Melakukanperbaikan laporan evaluasi sesuai masukan dari mentor dan kepala ruang Laporan aktualisasi tersusun

Kontribusi terhadap visi misi organisasi Penguatan Nilai Organisasi

Unggul: keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitasprima

29
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

4.2 Penjadwalan

Judul aktualisasi : Optimalisasi edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang penggunaan smartphone di lingkungan rumah sakit menggunakan media digital dan non-digital di ruang Paviliun Parahyangan lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

Waktu Pelaksanaan : 27 Juli 2022 – 1 September 2022

Tempat Pelaksanaan : Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Jenis Kegiatan Juli Agustus September 4 1 2 3 4 5 1

Menyampaikan dan konsultasi rencana pembuatan video dan poster edukasi kepadamentordankepalaruanganterkait optimalisasi edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang penggunaan smartphone di lingkungan rumah sakit menggunakanmediadigitaldannon-digital diruangpaviliunparahyanganlantai4

Menyusun video edukasi penggunaan smartphonedilingkunganrumahsakitdan dampakyangdapatditimbulkan

Menyusun poster edukasi penggunaan smartphonedilingkunganrumahsakitdan dampakyangdapatditimbulkan

Melakukan konsultasi dengan mentor, bagian promosi kesehatan dan bagian humas terkait video dan poster edukasi penggunaan smartphone di lingkungan rumah sakit dan dampak yang dapat ditimbulkan

Melakukan sosialisasi video dan poster edukasi penggunaan smartphone di lingkunganrumahsakitdandampakyang dapatditimbulkan

Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga menggunakan poster dan video yangtelahdibuat

Evaluasi kegiatan optimalisasi edukasi kepadapasiendankeluargapasiententang penggunaan smartphone di lingkungan rumah sakit dan dampak yang dapat ditimbulkan

Pelaksanaan aktualisasi didukung dan dibantu oleh beberapa pihak dengan

perannya masing-masing, yaitu:

30
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Tabel 4.3 Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

No. Pihak Peran dalam aktualisasi Keterangan

1. Mentor Membimbing,mengarahkandanmemberi dukunganwaktu,morildantenagabagi penulis

2. Coach Membimbing,mengarahkandanmemberi dukunganbaikmoril,waktudanilmunya bagipenulis

3. Kepala Ruang Paviliun Parahyangan Lantai4danpara staff

4. Kepala Bidang Keperawatan dan staff

5. Bagian Promosi KesehatanRumah Sakit

Membantupenulisdalammenganalisisisu yang ada di ruangan, mendukung kegiatan aktualisasi di ruang Paviliun ParahyanganLantai4

Memberikan dukungan kepada penulis dalam mengikuti Pelatihan Dasar CPNS GolonganIII

Membantu penulis dalam memberikan masukan terkait video dan poster yang ditampikansaatsosialisasidanmembantu pencetakanposter sehingga dapatlebih mudahdiakses.

6. Bagian Humas RumahSakit Membantu penulis dalam memberikan amsukanterkaitisiposterdanvideountuk disampaikankepadapasiendankeluarga pasien sehingga pesan dapat tersampaikandenganbaikdanoptimal

Ibu Titin Mulyati, S.Kp.,M.Kep.

Bapak Agus Dwinanto,SAP.,MM.

Bapak Deni Hendarsah,S.Kp.

Ibu Fatrisia Madina, S.Kp.,MMdanstaf

Seluruh staf promkesRS

Seluruh staf humas RS

31

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, N. A. B. (2017).PengaruhAsupanDiniPadaLamaHariRawatInapPasienPostOperasi DigestifRumahSakitDr.WahidinSudirohusodo. Universitas Hasanudin.

Amelia, R. (2021). Modul SMART ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Astuti, N. P., Santos, O. S. C. D., Indah, E. S., & Pirena, Erlin. (2021). Upaya Pencegahan Pasien Resiko Jatuh dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit: Review. JurnalManajemenAsuhanKeperawatan. 5(2). 81-89.

Boitano, T.K.L., et.al.(2018). Impact of enhanced recovery after surgery (ERAS) protocol on gastrointestinal function in gynecologic oncology patients undergoing laparotomy. Elsevier. 151. 282-286.

Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Handoko, R. (2021). Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Harwati, E. T., Asda, P., & Khristiani, E.R. (2021). Pelaksanaan Sasaran Keselamatan Pasien Resiko Jatuh di Ruang Rawat Bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul. MajalahIlmu KeperawatandanKesehatanIndonesia(MIKKI), 10(1), 55-69.

Jalis, A. (2021). Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Mirdin, A. A. (2021). Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Rahmanendra, D. (2021). Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Sejati, T. A. (2021). Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Sembodo, J. (2021). Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Suwarno, Y. (2021). Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Tweed, Thais, et. al. (2019). Safety and efficacy of early feeding for enhanced recovery following gastrectomy for gastric cancer: A systematic review. Elsevier. 28(2019). 8895.

Yasa, N. K. D., & Sandiasa, Gede. (2021). Implementasi kebijakan rumah sakit dalam pembatasan pengambilan foto dan atau video di RSUD Kabupaten Buleleng. Locus MajalahIlmiahFISIP. 13(2). 47-61.

32

Mentor : Agus Dwinanto, SAP., MM.

Coach : TitinMulyati, S.Kp., M.Kep.

Dona Muji Fitriana, S.Kep., Ns. 199403222022032003

Perawat Ahli Pertama

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

LATAR BELAKANG

Dalam keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan, ASN memiliki peranan penting → peningkatan mutu →

fondasi budaya kerja ASN yang professional →

menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK →

menerapkan tugas perawat sebagai konselor yang

salah satunya memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penggunaan smartphone di lingkungan rumah sakit secara bijak → edukasi

kepada pasien dan keluarga pasien tentang

penggunaan smartphone di lingkungan RS belum

optimal

MANFAAT BAGI PENULIS

dapat mengimplementasikan nilai-nilai

BerAKHLAK dalam melakukan peran dan

fungsinya sebagai ASN sehingga dapat

mewujudkan ASN yang profesional dan

berorientasi pada pelayanan

MANFAAT BAGI INSTITUSI

Pelayanan di rumah sakit diharapkan dapat

meningkat dan lebih profesional, khususnya

dalam pemberian edukasi sehingga dapat

berjalan dengan baik dan efisien untuk

mencapai visi misi rumah sakit lebih optimal.

MANFAAT BAGI MASYARAKAT

Terpenuhinya pelayanan kesehatan di rumah sakit

secara bermutu dan lebih profesional.

➢ TUJUAN UMUM

mampu melakukan aktualisasi

melalui kegiatan optimalisasi edukasi kepada pasien dan keluarga pasien

tentang penggunaan smartphone melalui media digital dan non-digital di ruang Paviliun Parahyangan lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

tahun 2022

a. Mengidentifikasi isu yang terjadi di ruang perawatan Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

b. Menganalisis dampak isu jika tidak segera diselesaikan

c. Membuat poster dan video edukasi tentang penggunaan

smartphone di lingkungan rumah sakit dan dampak yang

ditimbulkan

TUJUAN KHUSUS

PROFIL INSTANSI

TERWUJUDNYA

INDONESIA MAJU YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN

GOTONG ROYONG

PENINGKATAN KUALITAS MANUSIA INDONESIA

NILAI-NILAI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesionalitas, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)

TUGAS RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia No. 78 Tahun 2019

tentang organisasi dan tata Kerja RSUP Dr.

Hasan Sadikin Bandung mempunyai tugas

menyelenggarakan pelayanan Kesehatan

perorangan secara paripurna

RINCIAN TUGAS DAN JABATAN

Sebagai Perawat

Ahli Pertama, peserta memiliki

34 Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP)

IDENTIFIKASI ISU

1. Belum optimalnya edukasi tentang pengguaan smartphonekepada pasien dan keluarga pasien di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

2. Belum optimalnya penyampaian edukasi pada pasien dan keluarga pasien tentang earlyfeedingpada pasien pasca operasi di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

3. Belum optimalnya pemasangan kancing resiko jatuh pada pasien yang mengalami kelemahan fisik akibat dari terapi obat maupun efek sedasi dan beresiko untuk jatuh di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

1. Belum optimalnya edukasi tentang pengguaan smartphone kepada pasien dan keluarga pasien di Ruang Paviliun

Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung tahun 2022

2. Belum optimalnya penyampaian edukasi pada pasien dan keluarga pasien tentang

early feeding pada pasien pasca operasi di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

3. Belum optimalnya pemasangan kancing resiko jatuh pada pasien yang mengalami

kelemahan fisik akibat dari terapi obat

maupun efek sedasi dan beresiko untuk

jatuh di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

4 4 4 12 III

5 4 4 13 II

No. Isu/Masalah U S G U+S+G (total) Prioritas
5 5 4 14 I

ISU:

Belum optimalnya edukasi tentang pengguaan smartphone kepada pasien dan keluarga pasien di Ruang Paviliun Parahyangan Lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung tahun 2022

FAKTA

▪ 5 dari 26 pasien dan keluarga belum memahami terkait penggunaan smartphone di ruang paviliun

parahyangan lantai 4 terutama dalam hal pengambilan gambar atau video

▪ 1 orang penunggu pasien melakukan komunikasi interpersonal dengan tenaga medis lain tanpa

pemberitahuan terlebih dahulu kepada perawat

▪ Belum tersampaikannya secara merata media edukasi penggunaan smartphonedi lingkungan ruang pavilion parahyangan lantai 4 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

DAMPAK:

Dapat menimbulkan pelanggaran privasi pada pasien, keluarga pasien maupun petugas rumah sakit, atau jika disebarluaskan tanpa kesepakatan dapat menimbulkan opini publik yang negatif dan melanggar UU Informasi dan Transaksi Elektronik sehingga dapat terjerat hukum serta merugikan berbagai pihak

Abadi, N. A. B. (2017). Pengaruh Asupan Dini Pada Lama Hari Rawat Inap Pasien Post Operasi Digestif Rumah Sakit Dr . Wahidin Sudirohusodo. Universitas Hasanudin.

Amelia, R. (2021). Modul SMART ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Astuti, N. P., Santos, O. S. C. D., Indah, E. S., & Pirena, Erlin. (2021). Upaya Pencegahan Pasien Resiko Jatuh dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit: Review. JurnalManajemenAsuhanKeperawatan. 5(2). 81-89.

Boitano, T.K.L., et. al. (2018). Impact of enhanced recovery after surgery (ERAS) protocol on gastrointestinal function in gynecologic oncology patients undergoing laparotomy. Elsevier. 151. 282-286.

Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Handoko, R. (2021). Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Harwati, E. T., Asda, P., & Khristiani, E.R. (2021). Pelaksanaan Sasaran Keselamatan Pasien Resiko Jatuh di Ruang Rawat Bedah RSUD

Panembahan Senopati Bantul. MajalahIlmuKeperawatandanKesehatanIndonesia(MIKKI), 10(1), 55-69.

Jalis, A. (2021). Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Mirdin, A. A. (2021). Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Rahmanendra, D. (2021). Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Sejati, T. A. (2021). Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Sembodo, J. (2021). Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Suwarno, Y. (2021). Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Tweed, Thais, et. al. (2019). Safety and efficacy of early feeding for enhanced recovery following gastrectomy for gastric cancer: A systematic review. Elsevier. 28(2019). 88-95.

Yasa, N. K. D., & Sandiasa, Gede. (2021). Implementasi kebijakan rumah sakit dalam pembatasan pengambilan foto dan atau video di RSUD

Kabupaten Buleleng. LocusMajalahIlmiahFISIP. 13(2). 47-61

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.