4 minute read
3.4 Gagasan Pemecahan Isu
from Pembuatan Sop Penggunaan Obat-Obatan Rawat Jalan & Rawat Inap Bagian Penyakit Dalam Di BBKPM Bandung
Keterkaitan : Manajemen ASN dan Whole of Government (WoG) dan Pelayanan Publik
3. Membuat catatan medik pasien rawat inap
Advertisement
Sumber Isu : SKP Belum adanya SOP penggunaan obat-obatan rawat jalan dan rawat inap Bagian Penyakit Dalam di BBKPM Bandung Tersedianya SOP penggunaan obat-obatan rawat jalan dan rawat inap Bagian Penyakit Dalam di BBKPM Bandung
Keterkaitan : Manajemen ASN dan Whole of Government (WoG) dan Pelayanan Publik
4. Membuat catatan medik pasien rawat jalan
Sumber Isu : SKP Belum adanya pelayanan konsultasi online rawat jalan di BBKPM Bandung Tersedianya pelayanan konsultasi online rawat jalan di BBKPM Bandung
Keterkaitan : Manajemen ASN dan Whole of Government (WoG) dan Pelayanan Publik
5. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar.
Sumber Isu : SKP Berkurangnya efektifitas pelayanan petugas kesehatan di BBKPM Bandung di tengah era Pandemi covid-19 Efektifitas pelayanan kesehatan di BBKPM Bandung di tengah era Pandemi covid-19
Keterkaitan : Manajemen ASN
6. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
Sumber Isu : SKP Belum adanya SOP penggunaan obat-obatan rawat jalan dan rawat inap Bagian Penyakit Dalam di BBKPM Bandung Tersedianya SOP penggunaan obat-obatan rawat jalan dan rawat inap Bagian Penyakit Dalam di BBKPM Bandung
Keterkaitan : Manajemen ASN dan Whole of Government (WoG) dan Pelayanan Publik
19
Berikut merupakan identifikasi isu yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Belum adanya SOP penggunaan obat-obatan rawat jalan dan rawat inap Bagian
Penyakit Dalam di BBKPM Bandung
Penggunaan SOP untukk penggunaan obat-obatan di rawat jalan dan rawat inap merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan agar terjadi keseragaman dalam pemberian obat-obatan sesuai standard yang ada sehingga dapat menghindari kesalahan baik yang disengaja ataupun tidak disengaja. Penggunaan SOP akan meminimalisir kesalahan tenaga medis dalam memberikan terapi kepada pasien yang dapat menghindarkan tindak malpraktik yang menyebabkan korban jiwa sehingga akan berujung pada tuntutan hukum. Hasil dari penelusuran di lapangan didapatkan hasil bahwa masih belum adanya
SOP penggunaan obat-obatan rawat jalan dan rawat inap Bagian Penyakit Dalam di
BBKPM Bandung, yang kemudian dilaporkan kepada atasan dan instansi untuk mendapatkan jalan keluar untuk pemecahan masalah tersebut Kondisi yang terjadi pada BBKPM Bandung selama ini sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada, namun SOP yang berkaitan dengan masalah tersebut belum ada . sehingga dapat menyebabkan masalah pada pelayanan kesehatan di BBKPM Bandung
2. Belum adanya pelayanan konsultasi online rawat jalan di BBKPM Bandung
Proses pemberian pelayanan konsultasi pada masyarakat selama ini diberikan secara lngsung, nanmun di tengah pandemik Covid-19 ini terdapat banyak hambatan dari pasien untuk datang langsung untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di
BBKPM Bandung. Pada saat ini penggunaan tehnologi dalam memberikan pelayan kepada pasien secara online adalah salah satu alternatif agar masyarakat masih bisa mendapatkan pelayanan walau tidak harus datang ke BBKPM Bandung secara langsung.Hal ini juga akan meminimalisir angka kejadian putus obat dan kematian pasien akibat tidak mendapatkan pengobatan rutin.
3. Berkurangnya efektifitas pelayanan petugas kesehatan di BBKPM Bandung di tengah era Pandemi covid-19
Berkurangnya efektifitas pelayanan petugas kesehatan di BBKPM Bandung di tengah era Pandemi Covid-19 disebabkan oleh terbatasnya pergerakan petugas kesehatan dalam memberikan informasi, pemeriksaan dan pemberian obat-obatan yang ada. Proses pelayanan yang terjadi di BBKPM Bandung selama ini sudah sesuai dengan standard yang ada yang berlaku, namun sulitnya komunikasi dan
20
penggunaan APD yang digunakan petugas menyebabkan sulitnya petugas kesehatan melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan tindakan medis ke pasien serta membutuhkan waktu dan kerja yang lebih bagi petugas kesehatan sehingga hasil dari pelayanan akan kurang efektif.
4. Turunnya jumlah kunjungan pasien ke BBKM Bandung di tengah era Pandemi
Covid-19
Turunnya jumlah kunjungan pasien ke BBKPM Bandung disebabkan sebagian besar masyarakat masih takut ke luar rumah di sebabkan pandemik Covid-19, selain berdampak pada pengobatan pasien juga akan menurunkan jumlah pendapatan instansi BBKPM Bandung yang menyebabkan turunnya kesejehteraan pegawai
3.2 Penetapan Core Isu
Berdasarkan isu-isu yang teridentifikasi, maka selanjutnya dilakukan penetapan core isu. Analisis penetapan core isu dilakukan degan cara melakukan penapisan isu dengan menggunakan alat bantu penapisan yaitu metode AKPL (Aktual, Khalayak, Problematik, Layak). Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematika yaitu isu tersebut memiliki dimensi dimana masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusi secara komprehesi. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalah. Berikut ini merupakan hasil penapisan isu dengan menggunakan metode AKPL, yaitu:
No
1. Tabel 3.2 Analisis Isu Menggunakan Metode AKPL
Isu Kriteria Isu
A K P L Keterangan
Berkurangnya efektifitas pelayanan petugas kesehatan di BBKPM Bandung di tengah era Pandemi covid-19 + + + + Terpilih
2. Belum optimalnya penggunaan obat-obatan rawat jalan dan rawat inap Bagian Penyakit Dalam di BBKPM Bandung
3. Belum adanya fasilitas pendaftaran konsultasi online yang terintegrasi di BBKPM Bnndung
4. Turunnya jumlah kunjungan pasien ke BBKPM Bandung di tengah era pandemik Covid-19 + + + + Terpilih
+ + + + Terpilih
+ + + + Terpilih
21