LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 6
PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UJIAN SUBDIVISI
MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER (CBT) PADA PESERTA DIDIK DOKTER
SPESIALIS PROGRAM STUDI RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN
BANDUNG
DISUSUN OLEH :
AHMAD FITRAH
NIP. 198305142022031001
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UJIAN SUBDIVISI MENGGUNAKAN SISTEM
KOMPUTER (CBT) PADA PESERTA DIDIK DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah diseminarkan,
Tanggal 14 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach
dr. Titiek Resmisari, MARS NIP. 198104282008012022
Mentor
Dr. dr. Ruswana Anwar,dr., SpOG-KFER,M.Kes NIP. 196112011987101002
Penguji
Ahmad Wajedi S.Pd,M.Kes NIP. 196911121989031002
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya ucapkan kepada Allah swt yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya hingga saya mampu menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Ujian Subdivisi Pada Peserta Didik Dokter Spesialis Program Studi Radiologi di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung”. Saya mengucapkan terimakasih untuk setiap pihak yang mendukung baik materi maupun non materi dalam menyusun Rancangan Aktualisasi. Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada:
1. dr. Azhar Jaya, SKM, MARS selaku PLT Direktur Utama Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung.
2. dr. I Gusti Lanang Suartana Putra, m.M., M.A.R.S selaku Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung.
3. Dr. dr. Ruswana Anwar, SpOG(K)FER, M.Kes selaku Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian RSHS, serta sebagai mentor.
4. dr. Irma H Hikmat, SpRad(K), M.Kes selaku Kepala KSM Radiologi.
5. dr. Titiek Resmisari, MARS selaku coach atas bimbingannya dalam menyusun rancangan aktualisasi
6. Seluruh widyaiswara, fasilitator dan panitia penyelenggara di Bapelkes Cikarang yang telah memberikan pelayanan terbaiknya selama proses pelatihan.
7. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan.
8. Teman-teman latsar golongan III .6 kelompok C yang telah memberikan semangat dan inspirasi Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi KSM Radiologi
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan umumnya bagi seluruh pegawai di instansi.
Bandung, Juli 2022 AHMAD FITRAH
iii
iv Daftar Isi LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................ii KATA PENGANTAR................................................................................iii DAFTAR TABEL .....................................................................................v DAFTAR GAMBAR.................................................................................vi BAB I 1 PENDAHULUAN .....................................................................................1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan Aktualisasi 2 1.3 Manfaat Aktualisasi 3 1.4 Ruang Lingkup 3 BAB II 4 PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI ...............................................4 2.1 Gambaran umum organisasi 4 2.2. Nilai-nilai Organisasi 5 2.3 Tugas Organisasi 6 BAB III 11 ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI....................11 3.1 Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual.......................................11 3.2 Penetapan Core Isu .......................................................................13 3.3 Deskripsi core isu ...........................................................................15 3.4 Analisis Penyebab Isu....................................................................16 3.5 Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif......18 BAB IV 19 RANCANGAN AKTUALISASI..................................................................19 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS..............................19 4.2 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi.......................................26 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya......................................27 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................28
v DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Dampak Isu 12 Tabel 3.2 Penapisan Isu dengan APKL................................................................14 Tabel 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah.............................................................19 Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi.............................................................21 Tabel 4.2 Jadwal Aktualisasi ..............................................................................27 Tabel 4.3 Peran Pihak yang Terlibat ..................................................................28
vi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP dr Hasan Sadikin Bandung ............................ 6 Gambar 2.2 Struktur Organisasi dan Tata Kelola KSM/Departemen Radiologi............. 8 Gambar 3.1 Fish Bone analisis penyebab issue....................................................... 17
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) berkedudukan sebagai abdi negara yang dalam hal ini bertugas menjalankan kebijakan pemerintah dimana salah satunya adalah meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Sebagai abdi negara di bidang kesehatan, maka derajat kesehatan manusia Indonesia adalah tanggung jawab kita bersama. Menurut UU No.5 tahun 2014, seorang ASN mempunyai beberapa fungsi dan peran, yaitu; sebagai pelaksana kebijakan publik, sebagai pelayan publik, dan sebagai pemersatu bangsa. Peran-peran tersebut harus diwujudkan dan terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari ketika menjalankan tugas nya di dalam instansi masing- masing. Untuk mewujudkan peran tersebut maka diperlukan nilai-nilai yang harus selalu melekat dimanapun kita bertugas dalam melayani masyarakat. Nilai-nilai tersebut adalah BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif)),ASN harus profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat.
Rumah sakit merupakan salah satu pilar pelayanan kesehatan dalam menunjang misi pemerintah Indonesia untuk memastikan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Menurut UU Rumah Sakit no 44 tahun 2009, dijelaskan bahwa rumah sakit di Indonesia harus didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.
Kita ketahui bersama bahwa dewasa ini seiring dengan perkembangan zaman, sebuah rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien. Dengan kemajuan teknologi diharapkan dapat menunjang pelayanan ke arah yang lebih baik. Pelayanan kepada pasien yang baik bukan hanya cepat dalam merespon kebutuhan pasien dalam penanganan berbagai masalah medis, namun juga harus memperhatikan efektifitas dan efisiensi sumber daya rumah sakit yang dimiliki. Selain itu juga keselamatan pasien yang dewasa ini semakin menjadi perhatian dan menjadi salah satu tujuan yang harus dipenuhi oleh setiap rumah sakit dalam program pelayanannya.
RSUP Dr. Hasan Sadikin merupakan rujukan tertinggi di Jawa Barat. Selain menjadi rumah sakit rujukan RUP dr Hasan Sadikin bandung juga merupakan rumah sakit Pendidikan dari Fakultas kedokteran Universitas Padjadjaran sehingga kebutuhan akan lulusan dokter spesialis radiologi yang berkualitas tinggi merupakan hal yang penting. Dalam rangka
1
menghasilkan lulusan dokter spesialis radiologi yang berkualitas dan berdaya saing, maka institusi pendidikan dokter spesialis radiologi juga harus mampu menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan standard yang diteteapkan oleh Kolegium Radiologi. Sesuai tugas pokok jabatan dokter pendidik klinis, yaitu melaksanakan tindakan medis spesialistik sederhana dengan pembimbingan terhadap peserta pendidikan dokter spesialis, KSM Radiologi sebagai salah satu bagian institusi pelayanan pasien juga merupakan institusi Pendidikan fakultas kedokteran Unpad. Ruang lingkup pendidikan radiologi tidak hanya sekitar bedsideteaching(Ultrasound) atau modalitysideteaching(membaca foto xray, MRI dan CTscan ) namun ujian juga termasuk didalamnya , ujian berfungsi sebagai evaluasi baik untuk peserta didik sebagai indikatro sejauh mana peserta didik memahami satu tema (subdivisi) juga merupakan evasluasi subdivisi untuk menilai apakah sesuai dengan sasaran tujuan Pendidikan di subdivisi tersebut.
Sebagai seorang PNS yang bekerja di KSM Radiologi, nilai-nilai dasar BerAKHLAK harus selalu menjadi dasar dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat. Penerapan nilai-nilai ini akan tercermin dengan melakukan sebuah aktualisasi, dimana arah dan tujuannya harus selaras dengan tujuan pemerintah dan visi misi rumah sakit.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengusulkan judul “Optimalisasi Ujian Subdivisi Pada Peserta Didik Dokter Spesialis Program Studi Radiologi di Rumah Sakit dr..Hasan Sadikin Bandung”.
1.2 Tujuan Aktualisasi
Tujuan Umum :
Menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK
Tujuan Khusus:
1. Menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugas sebagai PNS di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung.
2. Mengetahui dampak implementasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
3. Mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung.
2
1.3 Manfaat Aktualisasi
1. Bagi PNS
Penerapan nilai-nilai dasar ASN bagi seorang ASN adalah wujud dari cinta pada tanah air dan kesungguhan dalam membangun bangsa, sehingga memunculkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam kegiatan sehari-hari sesuai tugas pokok dan fungsi nya.
2. Bagi Satuan Kerja
Perwujudan nilai-nilai dasar ASN ke dalam sebuah aktualisasi akan menunjang peningkatan kualitas mutu pelayanan bagi satuan kerja, terbentuk iklim kerja yang kondusif, merangsang perubahan pola perilaku ASN yang terdahulu agar meningkatkan kinerjanya pula untuk mendukung visi dan misi satuan kerja.
3. Bagi Masyarakat:
Kegiatan aktualisasi yang menginternalisasi nilai dasar ASN akan menghasilkan ASN yang professional, mampu menghasilkan radiolog yang kompeten dalam memberikan pelayanan optimal bagi kemaslahatan masyarakat.
1.4 Ruang Lingkup
Pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan 6 diselenggarakan sejak tanggal 25 April 2022 sampai dengan 6 September 2022 yang terdiri atas beberapa tahap yaitu:
1. Tanggal 25 April 2022 - 21 Mei 2022 melaksanakan kegiatan MOOC
2. Tanggal 15 Juni 2022 – 14 Juli 2022 melakukan kegiatan Distance Learning
3. Tanggal 15 Juli 2022 – 20 Agustus 2022 melakukan kegiatan Aktualisasi
4. Tanggal 29 Agustus 2022 – 6 September 2022 melakukan kegiatan Klasikal
Pada kegiatan aktualisasi (Kegiatan no.3) yang akan kami rencanakan ini akan berada di ruang lingkup Radiologi dimana di dalamnya menyangkut:
1. Dokter Spesialis Radiologi (Pendidik/Konsulen)
2. Peserta didik dokter spesialis (PPDS) bagian Radiologi
3. Tenaga Administrasi (Operator)
Diharapkan pihak-pihak yang terlibat akan merasakan manfaat dari penerapan nilai-nilai dasar ASN yang diwujudkan melalui sebuah aktualisasi, sehingga akan tercipta lingkungan kerja kondusif dengan menerapkan nilai-nilai Berorieintasi pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif dalam melaksanakan tugasnya di instansi.
3
BAB II PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI
2.1 Gambaran umum organisasi
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) adalah rumah sakit yang terletak di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung 40161. Sebelumnya rumah sakit ini bernama R.S. Rancabadak. Pada tahun 2006 status rumah sakit berubah menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “HetAlgemeeneBandoengscheZiekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “HetGemeenteZiekenhuijsJuliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, pengelolaannya berpindah ke pemerintah daerah yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“.
Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan sebagai rumah sakit propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak saat itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun
1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun
1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124
tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan
Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas Negara.
Bersamaan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119
tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Pada tahun 2006 RSHS bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah status menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung saat ini adalah sebagai berikut :
1. Rumah Sakit Vertikal Kemenkes
2. Rumah Sakit Kelas A
3. Rumah Sakit Tersier
4
4. Rumah Sakit Pendidikan Utama untuk Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
5. Rumah Sakit Umum Pusat Nasional
6. Rumah Sakit Rujukan Nasional
7. Badan Layanan Umum
8. Rumah Sakit Rujukan Bencana Nuklir Nasional
9. RSUP yang mengampu 7 Rumah Sakit Regional Jawa Barat
Visi : Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong
Misi : Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera
2.2. Nilai-nilai Organisasi
Moto Pelayanan: “Kesehatan Anda adalah prioritas kami”
Nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dituangkan dalam janji layanan yaitu: Nilai-nilai PAMINGPIN PITUIN
Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik dibidangnya
Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalinan kemitraan
Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
5
2.3 Tugas Organisasi
Struktur organisasi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada bagan berikut
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung
Kelompok Staf Medis Radiologi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung diperkirakan sudah
ada sejak tahun 1957 yang pada saat tersebut dikenal oleh masyarakat sebagai Rumah Sakit Ranca Badak, dengan Kepala Bagian saat itu adalah Tan Tjin Hong, dr., Sp.Rad. Sejalan dengan berdirinya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada tahun 1957, maka dimulailah mata kuliah Radiologi yang diberikan pada mahasiswa Kedokteran tingkat 4 dan 5, yang dimulai sejak tahun 1961 bertempat di RS. Dustira Cimahi.
Diperkirakan pada tahun 1974-1983, Bagian Radiologi RS. Ranca Badak / Fakultas
Kedokteran Unpad dipimpin oleh Mayjen (TNI) Prof. Soemartono, dr., Sp.Rad. Pelayanan Radiologi di Rumah Sakit saat itu masih menggunakan pesawat konvensional. Seiring dengan kemajuan teknologi saat itu, pelayanan radiologi dilengkapi dengan alat baru Ultrasonografi (USG), pesawat fluoroskopi dengan monitor yang tidak lagi membutuhkan kamar gelap.
Saat ini Departemen/KSM Radiologi Fakultas Kedokteran UNPAD/RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung didukung 12 orang berstatus staf pendidik aktif yang mempunyai keahlian
khusus di bidang Radiologi Anak, Muskuloskeletal, Woman Imaging / PSRPRPI, Neuroimaging, Thoraks, Radiologi Intervensi, Urogenital dan Gastrointestinal yang berpengalaman dan kompeten dibidangnya
6
Saat ini Bagian Radiologi disebut sebagai Kelompok Staf Medik Radiologi dipimpin oleh
Kepala KSM yaitu, dr. Irma Hassan Hikmat, Sp.Rad(K), M.Kes. Terdapat lima koordinator di KSM Radiologi, diantaranya:
1. Koordinator SDM
2. Koordinator Penelitian
3. Koordinator Pelayanan
4. Koordinator Pengabdian Masyarakat
5. Koordinator Pengembangan Mutu
Terdapat divisi subspesialistik pada KSM Radiologi, diantaranya :
1. Toraks dan Kardiovaskuler
2. Pediatrik
3. Neuroimaging
4. Muskuloskeletal
5. Breast dan Reproduksi wanita
6. Gastrointestinal dan Urogenital
7. Radiologi Intervensi
Visi dan Misi KSM Radiologi RSHS
Visi : Menghasilkan lulusan Radiologi yang mempunyai kemampuan professional secara nasional dan internasional serta dapat memberikan pelayanan kesehatan berlandaskan perkembangan mutahir ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dengan bukti (evidence based medicine) dengan pengalaman luar biasa melalui AcademicalHealthSistem.
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan (pengajaran, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta pengabdian kepada masyarakat) yang mampu memenuhi tuntutan masyarakat pengguna jasa pendidikan tinggi.
2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berdaya saing internasional dan relevan dengan tuntutan pengguna jasa pendidikan tinggi dalam memajukan perkembangan intelektual dan kesejahteraan masyarakat.
3. Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan yang professional dan akuntabel untuk meningkatkan citra perguruan tinggi.
4. Membentuk insan akademik yang menjunjung tinggi keluhuran budaya lokal dan budaya nasional dalam keragaman budaya dunia.
7
Gambar 2.2 Struktur Organisasi dan Tata Kelola KSM / Departemen Radiologi
2.4 Profil Peserta
Nama : Ahmad Fitrah dr., Sp.Rad
NIP : 198305142022031001
Jabatan /Golongan : Dokter Ahli Pertama / III-b
Unit Kerja : Departemen/KSM Radiologi
Instansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin
Tugas Pokok dan Tugas Fungsi
Berdasarkan PERMENPAN-RB Nomor PER/17/M.PAN/9/2008, PERATURAN BERSAMA
Nomor 1201/MENKES/PB/XII/2009 dan Nomor 20 Tahun 2009, Dokter Pendidik Klinis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan/medik, pengabdian masyarakat, pendidikan dokter dan dokter spesialis di Rumah Sakit Pendidikan serta melakukan penelitian guna pengembangan ilmu kedokteran yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Pendidik Klinis
1. Melaksanakan Pelayanan Medik Spesialistik
2. Terlaksananya ketepatan waktu hasil ekspertise radiologi konvensional, Ultrasonografi, CT scan dan MRI.
8
3. Melaksanakan Pendidikan Dokter dan Dokter Spesialis
4. Terpenuhinya kepatuhan pelaksanaan Protokol Kesehatan
5. Melaksanakan Tugas Kedinasan Lain
6. Mengikuti seminar/lokakarya/ webinar di bidang kesehatan sebagai peserta
7. Pengabdian masyarakat berupa pelaksanaan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan.
Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Hasan Sadikin Bandung adalah rumah sakit rujukan utama di wilayah Jawa Barat. Para staf medis dituntut untuk bisa bekerja dengan dengan kompetensi dan kualifikasi tertinggi untuk kepentingan pasien. Di RS ini, setiap staf medis bekerja dalam sub divisi yang lebih spesifik dan sub spesialistik. Pembinaan Pendidikan kepada calon dokter spesialis sangat penting untuk menghasilkan radiolog yang berkualitas tinggi, kompeten dan memiliki daya saing internasional.
ASN dalam melaksanakan tugas-tugasnya di satuan kerja dalam hal ini RSUP dr Hasan Sadikin bandung maupun lingkungan masyarakatnya harus tetap memegang teguh nilai-nilai dasar. Nilai-nilai dasar ASN ini terdiri dari 7 nilai, yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif atau yang disingkat dengan BerAKHLAK.
Masing-masing nilai dasar memiliki panduan dan kode etik bagi ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
1. Berorientasi Pelayanan:
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti
2. Akuntabel:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompeten
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
9
4. Harmonis
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia pada NKRI serta pemerintahan yang sah
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, Instansi, dan negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Bertindak proaktif
7. Kolaboratif
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan Bersama
10
BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual
Langkah pertama yang dilakukan untuk menetapkan isu aktual pada unit kerja atau pada instansi adalah dengan melakukan environmentalscanning dimana isu diidentifikasi melalui proses observasi serta analisis sasaran kerja pegawai (SKP), tugas dan fungsi pokok pegawai di unit kerja. Isu tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Belum optimalnya sistem ujian subdivisi untuk pesertadidik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di KSM Radiologi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin Bandung (RSHS) merupakan salah satu Rumah Sakit Pendidikan untuk dokter spesialis yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. KSM Radiologi RSUP dr Hasan Sadikin Bandung selain memberikan pelayanan kesehatan juga bergerak di bidang pendidikan. KSM Radiologi RSHS memiliki 8 subdivisi terdiri dari : Subdivisi Pediatrik, Subdivisi Kepala Leher, Subdivisi Abdominal, Subdivisi
Breast dan Reproduksi Wanita, Subdivisi Kardiovaskuler, Subdivisi Traktus Respiratorius dan Subdivisi Muskuloskeletal. Saat ini jumlah peserta didik PPDS di RSUP dr Hasan Sadikin
Bandung-FK Unpad berjumlah 72 orang, sedangkan jumlah pendidik di departemen radiologi adalah 10 orang yang terbagi ke beberapa subdivisi. Peserta didik akan melewati stase subdivisi dengan sistem rotasi, untuk selesai satu subdivisi peserta didik akan menjalani ujian subdivisi. Pada akhir pendidikan peserta didik akan menghadapi ujian akhir board nasional yang dilaksanakan oleh Komisi Ujian Nasional Kompetensi Radiologi Indonesia (KUNKRI). Saat ini sistem ujian subdivisi masih menggunakan sistem manual dengan mengisi lembaran ujian tertulis yang belum terintegrasi dengan sistem komputer/digital, sedangkan sistem ujian akhir board nasional KUNKRI menggunakan sistem komputer atau yang dikenal dengan CBT (Komputer Based Test). Keterbiasaan peserta didik pada saat ujian menggunakan sistem komputer akan sangat membantu peserta didik dalam menghadapi ujian akhir Board Radiologi (KUNKRI). Belum optimal sistem ujian subdivisi ini juga didukung dengan tenaga SDM yang belum terbiasa menggunakan CBT. Standarisasi soal ujian subdivisi dan bank soal yang memadai sangat diperlukan agar seirama dengan ujian akhir board nasional. Sebagai data bahwa departemen radiologi memiliki 14 Unit komputer yang dapat digunakan untuk ujian subdivisi radiologi.
2. Belum optimalnya laporan pagi (morning report) untuk peserta didik PPDS di
11
KSM Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Laporan pagi merupakan aktivitas rutin di KSM radiologi RSUP dr Hasan Sadikin Bandung. Pada Kegiatan ini PPDS melaporkan resume sebagian foto yang masuk, dibaca awal oleh PPDS dan dikonfirmasi menjadi ekspertise oleh dokter spesialis pengajar (konsulen jaga) pada H-1 dari laporan pagi tersebut. Belum optimalnya laporan pagi ini karena tidak dilaporkannya kasus-kasus khusus (unik) yang ada di masing masing subdivisi yang ada hanya ketika saat jam pelayanan kerja, sehingga PPDS subdivisi lain kurang terpapar oleh kasus menarik tersebut, Kasus-kasus tersebut diantaranya : imaging keganasan (tumor), post operasi, kasus musculoskeletal pediatrik, abdomen dan lain-lain.
3. Lamanya antrian penjadwalan CT Scan Abdomen yang masih panjang di KSM
Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
KSM Radiologi RSUP dr Hasan Sadikin Bandung memiliki 2 unit CT-Scan yang berfungsi dengan baik dengan ruangan pemeriksaan yang masih mencukupi. Namun
dikarenakan RSUP dr Hasan Sadikin merupakan rujukan pusat tipe A di propinsi Jawa barat sehingga jumlah permintaan pemeriksaan CT Scan sangat banyak mengakibatkan pada penjadwalan pemeriksaan yang makin lama. CT scan Abdomen termasuk pemeriksaan khusus yang membutuhkan persiapan dan waktu sedikit lebih lama dibandingkan dengan pemeriksaan lainnya. Rata-rata pasien membutuhkan waktu kurang lebih 1 bulan untuk menunggu antrian pemeriksaan CT Scan abdomen.
Tabel 3.1 Dampak Isu
No. Isu Dampak apabila isu tidak ditangani
1. Belum optimalnya sistem ujian
subdivisi untuk PPDS di KSM Radiologi
RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
- Bila tidak terbiasa dikhawatirkan
saat ujian akhir PPDS mudah gugup, blank saat ujian berlangsung
- Resiko menyontek (cheat) saat ujian
berlangsung
- Unit komputer yang belum optimal digunakan akan mudah cepat rusak
dan terbengkalai
- Bank soal tidak cukup sehingga
peserta didik PPDS belum terbiasa
mendapatkan soal-soal yang baru
12
2. Belum optimalnya laporan pagi (morning report) untuk peserta didik PPDS di KSM
Radiologi RSUP dr. Hasan Sadikin
Bandung
3 Lamanya antrian penjadwalan CT Scan
Abdomen yang masih Panjang di KSM
Radiologi RSUP dr. Hasan Sadikin
Bandung
3.2 Penetapan Core Isu
yang relevan dengan realita di dunia nyata.
- Kualitas peserta didik PPDS dapat menurun.
- PPDS subdivisi lain kurang terpapar oleh kasus menarik tersebut,diantaranya :CT scan, MRI imaging keganasan, post operasi, kasus musculoskeletal pediatrik, abdomen,dan lain lain
- Antrian pasien untuk CT-Scan abdomen di Radiologi RSUP dr.Hasan Sadikin Bandung semakin Panjang
Untuk menentukan Core Issue yang akan diangkat untuk menjadi isu utama dalam rancangan aktualisasi. Proses penapisan isu tersebut dilakukan dengan Teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) untuk menilai kualitas serta prioritas penyelesaian isu, serta menggunakan teknik USG (Urgensi, Seriousness, Growth) untuk menentukan prioritas isu.
Kriteria APKL adalah sebagai berikut:
1. Aktual, artinya Masalah atau pokok persoalan yang benar terjadi atau akan terjadi tanggung jawabkan (yang bisa dipertanggung jawabkan) dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak.
2. Mempunyai nilai problematik, artinya Isu yang menyimpang dari harapan, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu di cari penyebab dan pemecahannya.
3. Mempunyai nilai kekhalayakan, artinya Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak,
4. Mempunyai nilai kelayakan, artinya Isu yang masuk akal (Logis), pantas realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.
13
Proses penilaian tersebut dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Penapisan Isu dengan APKL
No ISU Keterkaitan isu dengan mata pelatihan agenda 3
1 Belum optimalnya sistem ujian subdivisi
untuk peserta didik Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) di KSM Radiologi
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
2 Belum optimalnya laporan pagi (morning
report) untuk peserta didik PPDS di KSM
Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
3 Lamanya antrian penjadwalan CT Scan
Abdomen yang masih panjang di KSM
Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Manajemen ASN dan Smart ASN
A P K L Jumlah Prioritas
5 5 4 19 1
Manajemen ASN
4 3 4 16 3
ASN
Keterangan:
Angka5sangatkuatpengaruhnya;Angka4kuatpengaruhnya;Angka3sedangpengaruhnya;Angka2kurangpengaruhnya;Angka1sangatkurangpengaruhnya.
2
14
5
5
Manajemen
5
5 4 3 17
Berdasarkan hasil analisis isu aktual menggunakan teknik APKL dan setelah berdiskusi
dengan rekan sejawat, maka dipilihlah isu mengenai “Belum optimalnya sistem ujian subdivisi untuk peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di KSM Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.”
3.3 Deskripsi core isu
Latar Belakang Pemilihan Isu
Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin Bandung (RSHS) merupakan salah satu Rumah Sakit Pendidikan untuk dokter spesialis yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. KSM Radiologi RSUP dr Hasan Sadikin Bandung selain memberikan pelayanan kesehatan juga bergerak di bidang pendidikan. KSM Radiologi RSHS memiliki 8 subdivisi terdiri dari : Subdivisi Pediatrik, Subdivisi Kepala Leher, Subdivisi Abdominal, Subdivisi
Breast dan Reproduksi Wanita, Subdivisi Kardiovaskuler, Subdivisi Traktus Respiratorius, Subdivisi Muskuloskeletal dan Radiologi Intervensi. Saat ini jumlah peserta didik PPDS di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung-FK Unpad berjumlah 72 orang, jumlah pendidik di departemen radiologi adalah 12 orang yang terbagi ke beberapa subdivisi. Peserta didik akan melewati stase subdivisi dengan sistem rotasi, untuk selesai satu subdivisi peserta didik akan menjalani ujian subdivisi. Pada akhir pendidikan peserta didik akan menghadapi ujian akhir board nasional yang dilaksanakan oleh Komisi Ujian Nasional Kompetensi Radiologi Indonesia (KUNKRI).
1. Kondisi saat ini Saat ini sistem ujian subdivisi masih menggunakan sistem manual dengan mengisi lembaran ujian tertulis yang belum terintegrasi dengan sistem komputer/digital, sedangkan sistem ujian akhir board nasional KUNKRI menggunakan sistem komputer atau yang dikenal dengan CBT (KomputerBasedTest). Data dukung isu ini adalah kuesioner singkat bagi PPDS yang baru saja selesai mengikuti ujian board nasional (KUNKRI). Didapatkan data lk 87,5% responden membutuhkan untuk diperkenalkannya ujian menggunakan komputer (CBT) karena dapat membantu mahasiswa PPDS dalam menghadapi ujian Board
Nasional, sebagian responden menyarankan agar ujian subdivisi diadakan dengan format ujian kunkri yang meliputi ujian CBT, essay ekspertise dan lisan sesuai setandar KUNKRI.
15
2. Dampak jika masalah tidak diselesaikan
Dampak yang akan terjadi apabila sistem ujian belum optimal yaitu:
a. Peserta didik PPDS akan mengalami kesulitan dalam menghadapi ujian akhir Board nasional. Kejadian mudah gugup, blocking dapat terjadi apabila peserta didik tidak terbiasa menggunakan komputer saat ujian CBT berlangsung.
b. Adanya kejadian menyontek, bocoran soal dan soal yang berulang pada ujian manual dapat terjadi dan sangat merugikan bagi proses Pendidikan PPDS.
c. Unit komputer yang belum optimal digunakan akan mudah cepat rusak dan terbengkalai
d. Bank soal tidak cukup sehingga peserta didik PPDS belum terbiasa mendapatkan soalsoal yang baru yang relevan dengan realita di dunia nyata.
e. Kualitas peserta didik PPDS dapat menurun.
3. Kondisi yang diharapkan
Keterbiasaan peserta didik pada saat ujian menggunakan sistem komputer akan sangat membantu peserta didik dalam menghadapi ujian akhir Board Radiologi (KUNKRI).
Belum optimal sistem ujian subdivisi ini juga didukung dengan tenaga SDM yang belum terbiasa menggunakan CBT. Standarisasi soal ujian subdivisi dan bank soal yang memadai sangat diperlukan agar seirama dengan ujian akhir board nasional.
3.4 Analisis Penyebab Isu
Untuk dapat menyelesaikan suatu masalah, perlu dilakukan pencarian akar masalah terlebih dahulu. Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone diagram. Diagram ini merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal meliputi surroundings,suppliers, sistem dan skills atau melalui pendekatan lain yang dimantapkan melalui brainstormingBersama pimpinan dan rekan kerja di instansi.
16
Perkembangan iptek menuntut radiolog untukselaluupdate
Gambar 3.1 Fishbone Analisis Penyebab Isu
Penyebab Akibat
Centerpendidikanlain sudahmenggunakan komputeruntukujian
Belum adanya SPO ujian subdivisi menggunakan komputer bagi PPDS (CBT)
Standarisasi soal ujian subdivisi agar sesuai dengan ujianCBTdanKUNKRI
Pelaksanaan ujian manual sehingga butuh proses yang
lama
Surroundings Sistems
UnitKomputeryang adabelumoptimal untukujianCBT
Suppliers
KurangnyaBankSoal untukujianLatihan CBT
Belum optimalnya sistem
ujian subdivisi untuk peserta
didik Program Pendidikan
Tenaga administrasi (operator) belum paham mengoperasikan komputeruntukujian
Peserta didik (PPDS)
belum terbiasa ujian menggunakan komputer
Skills
Dokter Spesialis (PPDS) di KSM Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
17
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif
Berdasarkan diagram fishbonediatas, maka gagasan kreatif yang diambil adalah pembuatan draft SPO ujian subdivisi dengan komputer komputer (CBT) pada PPDS radiologi RSHS.
Gagasan kegiatan yang dipilih untuk memecahkan isu yang diprioritaskan berdasarkan
analisis akar penyebab, maka penulis menyusun gagasan pada rancangan aktualisasi, sebagai berikut:
Tabel
3.3
Alternatif Pemecahan Masalah
No. Kegiatan
1. Penyampaian konsep kegiatan pembuatan SPO ujian subdivisi menggunakan sistem komputer (CBT) kepada Kepala KSM dan KPS Radiologi
2. Analisis lapangan sesuai dengan gagasan yang disetujui salah satunya dengan survey
3 Pembuatan draft SPO ujian subdivisi menggunakan sistem komputer (CBT)
4 Persetujuan draft SPO (Finalisasi) ujian subdivisi menggunakan sistem komputer (CBT)
5. Sosialisasi SPO dan praktek ujian subdivisi menggunakan sistem komputer
6 Evaluasi penerapan SPO ujian subdiv menggunakan sistem komputer (CBT)
Sumber Kegiatan
Perintah atasan
SKP/Inovasi
Inovasi
Perintah atasan
SKP/Inovasi
SKP
18
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : KSM Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Isu yang diangkat : Belum optimalnya sistem ujian subdivisi untuk peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di KSM Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gagasan Pemecahana : Pembuatan Standar Prosedur Operasional ujian subdivisi menggunakan sistem komputer (CBT) bagi peserta didik dokter spesialis (PPDS) di KSM Radiologi RSUP Dr Hasan Sadikin.
19
No
Tahapan Output Keterkaitan Substansi Kontribusi Visi dan Misi Penguatan Nilai Organisasi
1 Penyampaian konsep
kegiatan pembuatan SPO ujian
subdivisi
menggunakan sistem
komputer
(CBT) kepada
Kepala KSM dan KPS
Radiologi
a. Membuat janji kepada KSM dan KPS Radiologi
b. Membuat Konsep dan gambaran gagasan SPO ujian subdivisi menggunakan sistem komputer
c. Menyampaikan konsep dan powerpoint gagasan yang telah dibuat kepada Kepala KSM dan KPS
d. Mencatat masukan dari kepala KSM dan KPS
Kesepakatan tanggal pertemuan
Terbentuknya konsep dan powerpoint gagasan
Menyampaikan gagasan dengan ramah,sopan (Berorientasi pelayanan)
Membuat gagasan yang cemerlang,mudah dimengerti ,sesuai dengan ilmu yang telah didapat dari latsar(Kompeten).
Sesuai Visi Misi RSHS
Mendorong sikap gotong royong dan
Meningkatkan profesionalisme
pegawai dalam
melaksanakan tugas jabatannya
Persetujuan konsep dari pimpinan
Hadir tepat waktu saat acara penyampaian gagasan (akuntabel).
Menjaga nama baik instansi ,ASN dan pimpinan bila terdapat kekurangan (Loyal)
melakukan pelaksanaan kedaulatan, mandiri dan berkepribadian untuk
mencapai keputusan terbaik.
Meminta izin dan berkoordinasi dengan atasan dan mentor
menggambarkan nilainilai RSHS berupa
Pamingpin Pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas)
Notulensi rapat dengan Kepala
KSM dan KPS Radiologi
Menerima masukan dari pihak
terkait dengan terbuka (Kolaboratif), akan memperbaiki sesuai
dengan masukan rapat (Adaptif)
Mengakhiri acara dengan membaca doa (Harmonis)
20
Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi
Kegiatan
2 Analisis
lapangan
sesuai
dengan
gagasan yang
disetujui
a. Melakukan survey lapangan untuk mendapatkan data persepsi
PPDS tentang
ujian subdiv, melihat
langsung proses
pembuatan soal , mendata sumber daya yang ada.
b. Mencatat seluruh proses yang terjadi
c. Melakukan analisis dan mengkonfirmasi
temuan dengan
analisis fishbone yang telah dibuat
Mendapatkan
bahan dasar
untuk
menilik
permasalahan
yang ada di lapangan dan
menghasilkan
laporan analisis
Dalam melakukan pencarian data saya akan meminta izin dengan
sopan ,ramah kepada yang
berwenang (Berorientasi
pelayanan),saya akan
bersikap proaktif (adaptif).
Menghargai setiap pendapat
dalam survey (harmonis),menjaga nama baik
instansi bila ada
kekurangan(loyal),mengajak berbagai pihak untuk
berpartisipasi (kolaboratif)
Visi RSUP dr
Hasan Sadikin
Bandung :
terwujudnya
Indonesia maju
yang
berdaulat, mandiri dan
berkepribadian
berlandaskan
gotong royong
Meningkatkan
hubungan kerjasama
antar unit kerja serta
profesionalisme dan kualitas pelayanan di unit kerja dan instansi.
Mendapat bahan dasar untuk menilik permasalahan
Terbentuk Soft file
Saya akan transparan atas data yang didapat (Akuntabel)
Bersikap adil objektif dalam menganalisis masalah (Akuntabel).
21
3 Pembuatan draft SPO
ujian subdivisi menggunakan sistem
komputer (CBT)
a. Mencari referensi SPO termutakhir
Menemukan referensi SPO termutahir
Menyesuaikan dengan SPO termutakhir (adaptif) ,semangat melakukan perbaikan tiada henti (Berorientasi pelayanan)
b. Membuat softfile SPO Terbentuk softfile Membuat draft sesuai dengan time table(Akuntabel). Membuat draft dengan menggunakan
bahasa yang baik dapat dimengerti semua pihak (Kompeten), bertanya kepada
pihak yang lebih memahami dengan kondisi (kolaboratif)
c. Mencetak hardfile SPO Tercetak Hardfile Menjaga rahasia jabatan dengan tidak menyebarluaskan hardfile SPO sebelum waktunya (loyal)
Penyampaian draft SPO akan
Misi RSUP Dr
Hasan Sadikin
Bandung:
Mewujudkan
Kualitas Hidup
manusia
Indonesia yang
Tinggi, Maju
dan Sejahtera
Meningkatkan profesionalisme
pegawai dalam
melaksanakan tugas jabatannya
4. Persetujuan draft SPO (Finalisasi)
ujian subdivisi menggunakan sistem komputer (CBT)
d. Melaporkan hasil draft SPO
kepada Kepala
KSM dan KPS
a. Membuat janji
kepada kepala
KSM dan KPS
b. Rancangan draft
SPO diajukan
kepada Kepala
KSM dan KPS
Draft SPO sudah tercetak Draft SPO disampaikan ke pimpinan dengan sopan santun (Berorientasi pelayanan).
Kesepakatan tanggal pertemuan
SPO dievaluasi
KSM dan KPS bila
terdapat
kekurangan
sebelum disetujui
Komunikasi ramah (berorientasi pelayanan), datang tepat waktu yang disepakati (akuntabel)
Bekerjasama dengan kepala KSM
(Kolaboratif) Mematuhi arahan
dari pimpinan (Loyal) Menerima
dan menghargai pendapat setiap
Terwujudnya
visi dan misi
organisasi
berupa
terwujudnya
Indonesia
masu yang
berdaulat,
Pembuatan SPO
dengan penuh semangat, dedikasi, tanggung jawb
,inovasi
menggambarkan nilai
RSHS (Kepemimpinan, professional, INovatif,
22
5. Sosialisasi
SPO dan
praktek ujian subdivisi
menggunakan
sistem komputer
agar dapat disetujui
c. Mengevaluasi SPO sampai disahkan
SPO terevaluasi dan ditandatangani
orang apapun latarbelakang bila ada revisi awal (Harmonis)
mandiri dan berkepribadian, berlandaskan
gotong royong
Tulus, Unggul dan Integritas)
a. Membuat undangan kepada sasaran sosialiasi SPO ujian subdivisi
CBT di KSM
radiologi
Undangan sosialisasi sesuai
tanggal yang
telah disepakati
b. Menyiapkan ruang pertemuan Ruang pertemuan tersedia
Komunikasi ramah (berorientasi
pelayanan)
c. Membuat bahan sosialisasi SPO ujian subdivisi dengan
CBT di KSM
radiologi
Visualisasi SPO yang telah
disahkan oleh
pimpinan (kepala
KSM dan KPS)
Datang tepat waktu (Akuntabel)
menyampaikan undangan dengan
sopan ramah (berorientasi pelayanan), mengundang pihak
terkait yang tepat saran untuk
pemanfaatan sumberdaya untuk
tujuan Bersama (kolaboratif)
dan bertindak proaktif (adaptif)
Menggunakan ruang pertemuan
sebagai barang milik negara
secara bertanggung jawab (Akuntabel)
Saya akan merancang sebuah
visualisasi dengan penuh
tanggung jawab
(akuntabel),melaksanakan
dengan kualitas terbaik (kompeten)
Dengan
menerapkan
nilai-nilai
BerAKHLAK
dalam
pelaksanaan
tugas dan
kewajiban
sehari-hari
dapat
mewujudkan
Indonesia maju
yang
berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian, berlandaskan
gotong royong
Melakukan sosialisasi
dengan tujuan
memberikan informasi
sekaligus mencoba
memperbaiki sistem
ujian subdivisi agar
PPDS lebih terbiasa
menggunakan
komputer (inovatif)
dalam rangka
mencetak peserta
didik yang unggul dan integritas
23
d.Melakukan
sosialiasi SPO ujian subdivisi dengan
CBT di KSM radiologi
Terlaksananya sosialisasi yang
dihadiri oleh
kepala KSM, Ketua KPS, dokter spesialis, tenaga administrasi,PPDS
Saya akan bertindak proaktif
melakukan penyebaran informasi dengan cara sosialisasi (adaptif)
agar setiap sasaran dapat terbantu memahami spo yang
telah dibuat (harmonis) dan memberikan kesempatan untuk
bertanya dan memberikan
penjelasan (kompeten)
e. Melihat
Pelaksanaan
(praktik) ujian subdivisi menggunakan sistem komputer
Dokter spesialis, tenaga administrasi dan PPDS mampu
melakukan teknis ujian menggunakan sistem komputer
f. Sesi Tanya jawab dan diskusi Peserta sosialisasi berdiskusi dan dapat
menanyakan halhal yang kurang dimengerti
Mensosialisasikan dengan
kapasitas terbaik (Kompeten)
Kerjasama semua pihak (Kolaboratif)
Membantu orang lain belajar
(Kompeten)
Menyamakan pendapat dalam berdiskusi dan memberikan
kesempatan bertanya
(Harmonis) Menunjukan sikap
kepemimpinan yang berkualitas
tinggi (Loyal)
g. Mendengar dan mencatat masukan dan pendapat dari peserta sosialisasi
Masukan dan pendapat tercatat
Menerima dan menghargai
pendapat setiap orang apapun
latarbelakang(Harmonis)
24
6 Evaluasi
penerapan
SPO ujian subdiv menggunakan
sistem
komputer (CBT)
a. Pengumpulan data survei dengan google form
Terkumpul data survei
Menuangkan kalimat survey
dengan ramah, sopan, santun, menunjukan perwujudan
(Berorientasi pelayanan)
Membuat google form dan
menyebarkan dengan teknologi
termutahir (Kompeten)
Dengan
menerapkan
nilai-nilai
BerAKHLAK
dalam
pelaksanaan
tugas dan
kewajiban
Evaluasi SPO
dilakukan dengan
keramahan, saling
membantu dan berdedikasi tinggi
menggambarkan nilai
b.Pembuatan evaluasi dan pelaporan penerapan SPO
c.Pelaporan evaluasi kepada kepala KSM dan KPS
Pembuatan evaluasi dan pelaporan
penerapan SPO
Evaluasi
penerapan SPO terlaporkan
Dalam pelaporan penulis
memberikan informasi yang tepat dan akurat (Akuntabel)
sehari-hari
dapat
mewujudkan
Indonesia maju
yang
nilai RSHS (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
Bekerjasama dengan kepala KSM
(Kolaboratif) Mematuhi arahan
dari pimpinan (Loyal)
berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian, berlandaskan
gotong royong
25
Rancangan aktualisasi ini dilaksanakan di KSM Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung mulai tanggal 18 Juli 2022 sampai dengan 26 Agustus 2022. Berikut adalah
jadwal kegiatan aktualisasi:
1 Penyampaian konsep kegiatan aktualisasi yakni pembuatan SPO
Ujian subdivisi menggunakan
komputer kepada Kepala KSM dan KPS Radiologi
2 Analisis lapangan
sesuai dengan gagasan yang disetujui
3 Pembuatan draft SPO ujian
subdivisi menggunakan sistem komputer (CBT)
4 Persetujuan draft SPO (Finalisasi)
ujian subdivisi menggunakan sistem komputer (CBT)
5 Sosialisasi SPO dan praktek ujian
subdivisi menggunakan sistem computer
6 Evaluasi penerapan SPO ujian
subdiv menggunakan sistem komputer (CBT)
26
4.2 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Juli Agustus
Tabel 4.1 Jadwal Aktualisasi
III IV I II III
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya
Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya
No. Para Pihak Peran dalam aktualisasi
1. Mentor Memberikan dukungan, bimbingan dan masukan kepada penulis serta membagi pengalaman keberhasilan dan kegagalan
2. Coach Memberikan bimbingan dan melakukan review terhadap penugasan penulis
3. Kepala KSM Memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis
4. Ketua Program Studi Memberikan bimbingan serta melakukan diskusi terhadap isu yang diangkat penulis
5. Peserta didik PPDS Radiologi
6. Tenaga administrasi (operator)
Ikut serta dalam pertemuan internal dan sosialisasi SPO untuk memberikan saran dan masukan
Ikut serta dalam pertemuan internal dan sosialisasi SPO untuk memberikan saran dan masukan
27
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
2. Peraturan Lembaga Administrasi Negara nomor 12 tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
3. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer.
4. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Kesiapsiagaan Bela Negara
5. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Berorientasi Pelayanan
6. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Akuntabel
7. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Kompeten
8. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Harmonis
9. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Loyal
10. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Adaptif
11. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Kolaboratif
12. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negara Sipil: Berorientasi Pelayanan
28
Ahmad Fitrah 198305142022031001 Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UJIAN SUBDIVISI MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER (CBT) PADA PESERTA DIDIK DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
RANCANGAN AKTUALISASI
IDENTITAS DIRI
❑ Ahmad Fitrah, dr., Sp.Rad
❑ 198305142022031001
❑ Dokter Pendidik Klinis - Ahli Pertama
❑ Golongan III/b
❑ RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
❑ Unit Kerja KSM Radiologi
❑ Dokter spesialis Radiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran
❑ PAMINGPIN PITUIN
❑ Kepemimpinan, ❑ Profesional ❑ Inovatif
❑ Tulus
❑ Unggul
❑ Integritas
Visi dan Misi Organisasi Nilai-nilai Organisasi
❑ Visi RSHS -
Terwujudnya Indonesia
Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian, Berlandaskan Gotong
Royong
❑ Misi RSHS -
Mewujudkan Kualitas
Hidup Manusia
Indonesia yang Tinggi,
Maju dan Sejahterav
Tugas & Fungsi Organisasi
❑ Melakukan kegiatan
pelayanan
kesehatan/medik
❑ Pengabdian masyarakat
❑ Pendidikan dokter dan
dokter spesialis di Rumah
Sakit Pendidikan
❑ Melakukan penelitian
guna pengembangan ilmu
kedokteran yang diduduki
oleh PNS dengan hak dan
kewajiban yang diberikan
secara penuh oleh
pejabat yang berwenang.
❑ PAMINGPIN PITUIN
❑ Kepemimpinan,
❑ Profesional
❑ Inovatif
❑ Tulus
❑ Unggul
❑ Integritas
Tugas dan Fungsi Dokdiknis
❑ PERMENPAN-RB Nomor PER/17/M.PAN/9/2008, PERATURAN BERSAMA
Nomor 1201/MENKES/PB/XII/2009 dan Nomor 20 Tahun 2009
❑ Dokter Pendidik Klinis (Dokdiknis) adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan medik, pengabdian masyarakat, pendidikan dokter dan dokter spesialis di Rumah Sakit Pendidikan serta melakukan penelitian guna
pengembangan ilmu kedokteran yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
Tugas Pokok DOKDIKNIS
❑ Melaksanakan Pelayanan Medik Spesialistik
❑
Terlaksananya ketepatan waktu hasil ekspertise radiologi konvensional, Ultrasonografi, CT scan dan MRI
❑ Melaksanakan Pendidikan Dokter dan Dokter Spesialis,
❑
Terpenuhinya kepatuhan pelaksanaan Protokol Kesehatan,
❑ Melaksanakan Tugas Kedinasan Lain
❑ Mengikuti seminar/lokakarya/ webinar di bidang kesehatan sebagai peserta
❑ Pengabdian masyarakat berupa pelaksanaan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan
Identifikasi Isu
isu aktual pada unit kerja atau pada instansi dilakukan dengan cara environmentalscanning dimana isu diidentifikasi melalui proses observasi serta analisis sasaran kerja pegawai (SKP)
1. Belum optimalnya sistem ujian subdivisi untuk peserta didik
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di KSM Radiologi
RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. → sistem ujian subdivisi masih
menggunakan sistem manual belum terintegrasi dengan sistem
komputer/digital, sedangkan sistem ujian akhir board nasional KUNKRI
menggunakan sistem CBT (ComputerBasedTest).
Identifikasi Isu
2. Belum optimalnya laporan pagi (morning report) untuk peserta didik PPDS di KSM
Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung → Belum optimalnya laporan pagi ini karena
tidak dilaporkannya kasus-kasus khusus (unik) yang ada di masing masing subdivisi yang ada
hanya ketika saat jam pelayanan kerja, sehingga PPDS subdivisi lain kurang terpapar oleh kasus
menarik tersebut
3. Lamanya antrian penjadwalan CT Scan Abdomen yang masih panjang di KSM
Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.→ jumlah permintaan pemeriksaan CT Scan
sangat banyak mengakibatkan penjadwalan pemeriksaan yang makin lama.
Belum optimalnya sistem ujian
subdivisi untuk peserta didik
Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) di KSM
Radiologi RSUP dr. Hasan
Sadikin Bandung
Belum optimalnya laporan pagi
(morning report) untuk peserta
didik PPDS di KSM Radiologi
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Lamanya antrian penjadwalan
CT Scan Abdomen yang masih
panjang di KSM Radiologi RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Analisis APKL ISU KETERKAITAN ISU KRITERIA JUML AH PRIORIT AS A P K L
Manajemen ASNdan SMARTASN 5 5 5 4 19 I
Manajemen ASN 5 4 3 4 16 III
Manajemen ASN 5 5
4 3 17 II
Penetapan Core Isu
Proses penapisan isu dilakukan dengan Teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan)
Belum optimalnya sistem ujian subdivisi untuk peserta didik Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di KSM Radiologi RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung.
Belum Optimalnya Sistem ujian Subdivisi untuk peserta didik
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di KSM Radiologi RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Data dan Fakta Global
• Saat ini sistem ujian subdivisi masih menggunakan sistem manual tertulis
• Sistem ujian akhir board nasional KUNKRI menggunakan sistem komputer atau
yang dikenal dengan CBT (ComputerBasedTest).
• Kuesioner singkat bagi PPDS yang baru saja selesai mengikuti ujian board
nasional → Data lk 87,5% responden membutuhkan untuk diperkenalkannya
ujian menggunakan computer (CBT)
• Tujuan untuk membantu mahasiswa PPDS dalam menghadapi ujian Board
Nasional
• Ujian subdivisi diadakan dengan format ujian kunkri yang meliputi ujian CBT, essay ekspertise dan lisan sesuai setandar KUNKRI
Belum Optimalnya Sistem ujian Subdivisi untuk peserta didik
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di KSM Radiologi RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung.
:
Dampak
a. PPDS mudah gugup, blocking saat ujian nasional.
b. Potensi menyontek, bocoran soal dan soal yang berulang pada ujian manual
c. Unit computer yang belum optimal digunakan akan mudah cepat rusak dan terbengkalai
d. Bank soal tidak cukup → belum terbiasa mendapatkan soal-soal yang baru yang relevan dengan realita di dunia nyata.
e. Kualitas peserta didik PPDS dapat menurun.
Belum Optimalnya Sistem ujian Subdivisi untuk peserta didik
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di KSM Radiologi RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung.
FISHBONE
Suppliers Surroundings
Perkembangan iptek menuntut radiolog untuk selalu update
Unit Komputer yang ada belum optimal untuk ujian CBT
Center pendidikan lain sudah
menggunakan komputer untuk
ujian
Belum adanya SPO ujian
subdivisi menggunakan komputer bagi PPDS (CBT)
Standarisasi soal ujian subdivisi agar sesuai
dengan ujian CBT dan KUNKRI
Pelaksanaan ujian manual sehingga butuh proses yang lama
Systems
Kurangnya Bank Soal untuk ujian Latihan CBT
Tenaga administrasi (operator) belum
paham
mengoperasikan
computer untuk ujian
Peserta didik (PPDS) belum
terbiasa ujian menggunakan
komputer
Skills
Belum Optimalnya Sistem ujian Subdivisi untuk peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di KSM Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Belum Optimalnya Sistem ujian Subdivisi untuk peserta didik
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di KSM Radiologi RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung.
FISHBONE
Suppliers Surroundings
Perkembangan iptek menuntut
radiolog untuk selalu update
Unit Komputer yang ada belum optimal untuk ujian CBT
Center pendidikan lain sudah
menggunakan komputer untuk
ujian
Belum adanya SPO ujian
subdivisi menggunakan
komputer bagi PPDS (CBT)
Standarisasi soal ujian subdivisi agar sesuai
dengan ujian CBT dan KUNKRI
Pelaksanaan ujian manual sehingga butuh proses yang lama
Kurangnya Bank Soal untuk ujian Latihan CBT
Belum Optimalnya Sistem ujian
Subdivisi untuk peserta didik
Program Pendidikan
Tenaga administrasi (operator) belum
pahammengoperasika
n computer untuk
ujian
Peserta didik (PPDS) belum
terbiasa ujian menggunakan
komputer
Skills
Dokter Spesialis (PPDS) di KSM
Radiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
System s
GAGASAN KREATIF PEMECAHAN ISU
BelumOptimalnyaSistemUjianSubdivisiuntukPesertadidikProgramPendidikanDokterSpesialis
(PPDS)diKSMRadiologiRSUPdr.HasanSadikinBandung
Pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO) Ujian Subdivisi Menggunakan Sistem Komputer
(CBT) Pada Peserta Didik Dokter Spesialis Program Studi Radiologi Di Rumah Sakit Dr.Hasan Sadikin Bandung
1. Penyampaian konsep kegiatan aktualisasi kepada Kepala KSM dan KPS
No Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi
1 Membuatjanjikepada
kepalaKSMdanKPS
2 Membuat Konsep dan gambaran
gagasan SPO ujian
subdivisi
menggunakan
sistem komputer
3 Menyampaikan
konsep dan powerpoint gagasan
yang telah dibuat
kepada Kepala KSM
dan KPS
4 Mencatatpendapatdan
masukankepalaKSM
Kesepakatantanggal pertemuan
Terbentuknyakonsep
danpowerpointgagasan
Menyampaikan gagasan dengan
ramah,sopan (Berorientasi
pelayanan)
Membuat gagasan yang
cemerlang,mudah dimengerti ,sesuai
dengan ilmu yang telah didapat dari
latsar(Kompeten).
Persetujuankonsepdari
pimpinan
Hadir tepat waktu saat acara
penyampaian gagasan (akuntabel).
Menjaga nama baik instansi ,ASN
dan pimpinan bila terdapat
kekurangan (Loyal)
Menerima masukan dari pihak
Kontribusi terhadap Visi Misi RSHS
❑ Mendorong sikap gotong royong dan melakukan
pelaksanaan kedaulatan, mandiri dan berkepribadian untuk mencapai keputusan terbaik.
Penguatan Nilai RSHS
❑ Meningkatkanprofesionalisme pegawaidalammelaksanakan tugasjabatannya
Notulensidan persetujuanpertemuan
dgnkepalaKSM
terkait dengan terbuka
(Kolaboratif), akan memperbaiki
sesuai
dengan masukan rapat (Adaptif)
Mengakhiri acara dengan membaca
doa (Harmonis)
❑ Memintaizindanberkoordinasi
denganatasandanmentor menggambarkannilai-nilai RSHSberupaPamingpinPituin
(kepemimpinan,profesional, inovatif,tulus,unggul, integritas)
(komplit)
BER A K H L A K
2. Analisis lapangan sesuai dengan gagasan yang disetujui
No Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi
1 Melakukansurvey
lapanganuntuk
mendapatkandata
persepsiPPDStentang
ujiansubdiv,melihat
langsungproses
pembuatansoal,ujian
manualtertulis,mendata
sumberdayayangada.
2 Mencatatseluruhproses
yangterjadi
3 Melakukananalisis
danmengkonfirmasi
temuandengan
analisisfishbone
yangtelahdibuat
Mendapatkanbahan
dasaruntukmenilik
permasalahanyang
adadilapangandan
menghasilkanlaporan
analisis
Dalammelakukanpencariandata
sayaakanmemintaizindengan
sopan,ramahkepadayang
berwenang (Berorientasi
pelayanan),sayaakan
bersikapproaktif (adaptif).
Menghargaisetiappendapatdalam
survey (harmonis),menjaganama
baikinstansibilaada
kekurangan(loyal),mengajak
berbagaipihakuntuk
Terbentukhardfile
berpartisipasi (kolaboratif)
Sayaakantransparanatasdata
yangdidapat (Akuntabel)
Bersikapadilobjektifdalam
menganalisismasalah (Akuntabel).
Kontribusi terhadap Visi Misi
RSHS
❑ VisiRSUPdrHasanSadikin
Bandung:terwujudnya
Indonesiamajuyangberdaulat, mandiridanberkepribadian
berlandaskangotongroyong
Penguatan Nilai RSHS
❑ Meningkatkanhubungan
kerjasamaantarunitkerjaserta
profesionalismedankualitas
pelayanandiunitkerjadan instansi.
Mendapatbahan dasaruntuk menilik permasalahan
BER A K H L A K
(komplit)
3. Pembuatan draft SPO ujian subdivisi menggunakan system computer (CBT)
No Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi
1 MencarireferensiSPO Menemukanreferensi
SPOtermutahir
2 MembuatsoftfileSPO Terbentuksoftfile daftarpermasalahan
MenyesuaikandenganSPOtermutakhir
(adaptif) ,semangatmelakukan
perbaikantiadahenti (Berorientasi
pelayanan)
Membuatdraftsesuaidengan time table
(Akuntabel). Membuatdraftdengan
Kontribusi terhadap Visi Misi
RSHS
❑ Denganmelakukankegiatan
pembuatanSPOyang
3 MencetakhardfileSPO Tercetakhardfile
menggunakanbahasayangbaikdapat
dimengertisemuapihak (Kompeten),
bertanyakepadapihakyanglebih
berorientasipelayanan, akuntabel,kompeten, harmonis,loyal,adaptif, kolaboratifakanmendukung
terwujudnyaMisiRSUPDr
HasanSadikinBandung:
4 Melaporkanhasildraft
SPOkepadaKepala
DraftSPOsudah tercetak
memahamidengankondisi (kolaboratif)
Menjagarahasiajabatandengantidak
menyebarluaskanhardfileSPOsebelum
waktunya (loyal)
DraftSPOdisampaikankepimpinan
dengansopansantun (Berorientasi
pelayanan).
MewujudkanKualitasHidup
manusiaIndonesiayangTinggi, MajudanSejahtera
Penguatan Nilai RSHS
❑ Meningkatkanprofesionalisme pegawaidalammelaksanakan
tugasjabatannya
(komplit)
KSMdanKPS BER A K H L A K
4. Persetujuan draft SPO (finalisasi) Ujian Subdijisi Menggunakan CBT
No Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi
1 Membuat janji
kepada kepala KSM
dan KPS
2 Rancangan draft SPO
diajukan kepada
Kepala KSM dan KPS
agar dapat disetujui
Kesepakatan tanggal pertemuan
Komunikasi ramah (berorientasi pelayanan), datang tepat waktu yang
disepakati (akuntabel)
Bekerjasama dengan kepala KSM
(Kolaboratif) Mematuhi arahan dari
Kontribusi terhadap Visi Misi RSHS
❑ Terwujudnya visi dan misi organisasi berupa
SPO dievaluasi KSM
dan KPS bila
terdapat
kekurangan
sebelum disetujui
pimpinan (Loyal) Menerima dan menghargai pendapat setiap
orang apapun latarbelakang bila ada revisi awal (Harmonis)
Komunikasi ramah (berorientasi
terwujudnya Indonesia masu yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong
Penguatan Nilai RSHS
Mengevaluasi SPO
sampai disahkan
SPO terevaluasi dan ditandatangani
pelayanan)
❑ Pembuatan SPO dengan penuh semangat, dedikasi, tanggung jawb ,inovasi menggambarkan nilai
RSHS (Kepemimpinan, professional, INovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
3
5. Sosialisasi SPO dan Praktek Ujian Subdivisi Menggunakan CBT
No Tahapan Output/Hasil
1 Membuatundangan
kepadasasaransosialiasi
SPOujiansubdivisiCBT
diKSMradiologi
2 Menyiapkanruang
Undangansosialisasisesuai
tanggalyangtelah
disepakati
Keterkaitan Substansi Materi
Datangtepatwaktu(Akuntabel)
menyampaikanundangandengansopan
ramah (berorientasi pelayanan), mengundangpihakterkaityangtepat
saranuntukpemanfaatansumberdaya
untuktujuanBersama(kolaboratif)
dan bertindakproaktif(adaptif)
Kontribusi terhadap Visi Misi RSHS
❑ Dengan menerapkan nilai-nilai
BerAKHLAK dalam
pelaksanaan tugas dan
kewajiban sehari-hari dapat
mewujudkan Indonesia maju
yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan
3 Membuatbahan
sosialisasiSPOujian
subdivisidenganCBTdi KSMradiologi
4 MelakukansosialiasiSPO
ujiansubdivisidengan
CBTdiKSMradiologi
VisualisasiSPOyangtelah
disahkanolehpimpinan
(kepalaKSMdanKPS)
barangmiliknegarasecarabertanggung
pertemuan Ruangpertemuantersedia Menggunakanruangpertemuansebagai
jawab (Akuntabel)
Sayaakanmerancangsebuahvisualisasi
denganpenuhtanggungjawab
(akuntabel),melaksanakandengan
kualitasterbaik(kompeten)
gotong royong
Penguatan Nilai RSHS
❑ Melakukan sosialisasi dengan
tujuan memberikan informasi
sekaligus mencoba
Terlaksananyasosialisasi
yangdihadiriolehkepala
KSM,KetuaKPS,dokter
spesialis,tenaga administrasi,PPDS
Sayaakanbertindakproaktifmelakukan
penyebaraninformasidengancara
sosialisasi(adaptif) agarsetiapsasaran
dapatterbantumemahamispoyang
telahdibuat(harmonis) dan
memberikankesempatanuntuk
bertanyadanmemberikanpenjelasan
(kompeten)
memperbaiki sistem ujian
subdivisi agar PPDS lebih
terbiasa menggunakan
komputer (inovatif) dalam
rangka mencetak peserta didik
yang unggul dan integritas
(komplit)
BER A K H L A K
5 Melihat Pelaksanaan (praktik) ujian subdivisi menggunakan sistem komputer
Dokter spesialis, tenaga administrasi dan PPDS mampu melakukan teknis ujian menggunakan sistem komputer
Mensosialisasikan dengan kapasitas
terbaik (Kompeten) Kerjasama semua pihak (Kolaboratif)
Membantu orang lain belajar (Kompeten)
6 SesiTanyajawabdan diskusi Pesertasosialisasiberdiskusi dandapatmenanyakanhal-hal yangkurangdimengerti
Menyamakanpendapatdalamberdiskusidan
memberikankesempatanbertanya (Harmonis) Menunjukansikap
kepemimpinanyangberkualitastinggi (Loyal)
7. Mendengardanmencatat masukandanpendapatdari pesertasosialisasi
Masukandanpendapattercatat Menerimadanmenghargaipendapatsetiap
orangapapunlatarbelakang(Harmonis)
6. Evaluasi Penerapan SPO Ujian Subdivisi Menggunakan CBT
Kontribusi terhadap Visi Misi RSHS
❑ Dengan menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam
No Tahapan Output/Hasil
1 Pengumpulandata
surveidengangoogle form
2 Pembuatanevaluasidan pelaporanpenerapan
SPO
3 Pelaporanevaluasi
kepadakepalaKSMdan KPS
Keterkaitan Substansi Materi
Terkumpuldatasurvei Menuangkankalimatsurveydengan ramah,sopan,santun,menunjukan perwujudan (Berorientasi pelayanan)
Membuatgoogleformdanmenyebarkan denganteknologitermutahir (Kompeten)
pelaksanaan tugas dan kewajiban sehari-hari dapat mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong
Pembuatanevaluasidan pelaporanpenerapanSPO
Dalampelaporanpenulismemberikan informasiyangtepatdanakurat (Akuntabel)
Penguatan Nilai RSHS
EvaluasipenerapanSPO terlaporkan
BekerjasamadengankepalaKSM
(Kolaboratif) Mematuhiarahandari pimpinan (Loyal) BER A K H L A K (komplit)
❑ Evaluasi SPO dilakukan dengan keramahan, saling membantu dan berdedikasi tinggi menggambarkan nilai
nilai RSHS (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
RANCANGAN WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
No Kegiatan Juli Ags III IV V I II III
1 PenyampaiankonsepkegiatanaktualisasikepadaKepalaKSMdan
KPS
2 Analisislapangansesuaidengangagasanyangdisetujui
3 MembuatdraftSPOujiansubdivisi menggunakansystemCBTbagi
PPDSdiKSMRadiologi
4 PersetujuandraftSPO(finalisasi)UjianSubdijisiMenggunakan
CBT
5 SosialisasiSPOdanPraktekUjianSubdivisiMenggunakanCBT
6 EvaluasiPenerapanSPOUjianSubdivisiMenggunakanCBT
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA