LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI ALUR PELAYANAN PROGRAM IN-VITRO FERTILIZATION (IVF)
DI ERA PANDEMI COVID-19
KLINIK MELATI RSAB HARAPAN KITA JAKARTA
Telah di seminarkan
Tanggal 22 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach dr.Mariyono,M.Kes
NIP. 196704201999031006
Mentor
DR.dr.Sudirmanto,Sp.OG-KFER NIP. 196805251999031002
Penguji Drs.Suherman,M.KES
i
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Panduan Alur Pelayanan Program IVF di Era Pandemi Covid-19”. Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak lain maka penyusuntidak akan dapat menyelesaikan rencana aktualisasi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantudalam proses pembuatan rencana aktualisasi ini:
1. Dr.dr.Sudirmanto,Sp.OG-KFER selaku Kepala Kelompok Kerja Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi dan sekaligus mentor yang senantiasa membimbing.
2. dr. Maryono, M.Kes selaku Coachyang senantiasa memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingannya selama proses penyusunan kegiatan aktualisasi ini.
3. Drs.Suherman, M.KEes selaku Penguji yang senantiasa memberikan kritik dan masukan yang membangun.
4. Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang.
5. Kedua Orang Tua yang sesantiasa selalu mendoakan.
6. Rekan-rekan yang telah memberikan semangat dan dorongannya kepada penulis.
7. Seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan rencana aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa susunan rencana aktualisasi ini masih mengandung celah kekurangan dan kesalahan, untuk itu penyusun menerima koreksi dan saran untuk dikaji dalam penyempurnaan rencana kegiatan aktualisasi ini. Terima kasih.
Jakarta, 20 Juni 2021
Penyusun, dr.Aidrus,Sp.OG
NIP.198205292022031001
ii KATA PENGANTAR
iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................i KATA PENGANTAR......................................................................................................ii DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR...................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1 1.1 Latar Belakang..................................................................................................1 1.2 Tujuan Rancangan Aktualisasi ............................................................................2 1.2.1 Tujuan Umum……………………………………………………………………………………….4 1.2.2 Tujuan Khusus 4 1.3 Manfaat Rancangan Aktualisasi...........................................................................4 1.3.1 Bagi Peserta...........................................................................................4 1.3.2 Bagi Instansi ..........................................................................................4 1.3.3 Bagi Masyarakat .....................................................................................4 BAB II PROFIL INSTANSI...........................................................................................6 2.1 Gambaran Umum Instansi..................................................................................6 2.2 Visi dan Misi......................................................................................................6 2.2.1 Visi RSAB Harapan Kita............................................................................6 2.2.2 Misi RSAB Harapan Kita...........................................................................6 2.3 Nilai-Nilai Organisasi..........................................................................................8 2.4 Tugas organisasi ...............................................................................................8 2.5 Profil dan Rincian Tugas Jabatan Peserta.............................................................8 2.5.1 Profil Peserta..........................................................................................8 2.5.2 Rincian Tugas Jabatan Peserta.................................................................8 BAB III ANALISIS ISU..............................................................................................10 3.1 Identifikasi Isu dan Penentuan Core Isu………………………………………………………………10 3.1.1 Identifikasi Isu…………………………………………………………………………………………10 3.1.2 Penentuan Core Isu 13 3.2 Analisis Penyebab Core Isu…………………………………………………………………………………13 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif .16
iv BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI .. 17 4.1 Matrik Rancangan Aktualisasi……………………………………………………………………………….17 4.2 Rencana Jadwal Pelaksananaan Aktualisasi 26 4.3 Pihak yang Terlibat serta Perannya ……………………………………………………………………..26 REFERENSI 27
v DAFTAR
Tabel 3.1 Penapisan Isu Berdasarkan AKPL 13 Tabel 3.2 Gagasan Pemecahan Isu 16 Tabel 4.1 Rencana Jadwal aktualisasi ..26 Tabel 4.2 Pihak yang Terlibat………………………………………………………………………………26
TABEL
vi
Gambar 1. Struktur Organisasi KSM Obstetri dan Ginekologi RSAB Harapan Kita 9 Gambar 2. Diagram Fishbone………………………………………………………………………………15
DAFTAR GAMBAR
I.1 Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN).
Hal ini sejalan dengan UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang menjelaskan tugas dan fungsi sebagai: 1) Pelaksana Kebijakan Publik, 2) Pelayanan Publik, 3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Oleh karena hal tersebut, pelaksana diklat latsar pola baru mengarahkan peserta diklat untuk memahami betul tugas dan fungsinya di lingkungan kerja dengan mengaplikasikan BerAKHLAK yaitu: 1) Berorientasi pelayanan, 2) Akuntabel, 3) Kompeten, 4) Harmonis, 5) Loyal, 6) Adaptif, dan 7) Kolaboratif .
Pada pelatihan dasar ini, para calon ASN diajarkan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut (BerAKHLAK) sehingga ketika kembali ke instansi asal, nilai dasar ini dapat menunjang dan dipakai untuk melakukan tugas-tugasnya setiap hari. Selain nilai-nilai dasar tesebut, pada pelatihan dasar ini juga diajarkan manajemen ASN dan SMART ASN, sebagai penunjang dari nilai-nilai dasar. Apabila hal ini diaplikasikan dalam institusinya, maka diharapkan menjadi agen perubahan, yang dapat membawa institusinya ke smart institution menuju smart governance.
Sebagai media latihan dan aktualisasi awal dari pelatihan dasar ini, dibuatlah suatu rancangan aktualisasi, dimana calon ASN mencari sebuah isu dari instansi asal.
Isu ini muncul dikarenakan terdapat ketidaksesuian antara kondisi yang diharapkan dengan kondisi saat ini. Isu atau masalah merupakan hal yang wajar ada dalam setiap organisasi atau instansi, namun sebagai seorang ASN yang memiliki pemahaman nilai dasar BerAKHLAK yang baik, berkarakter SMART ASN dan demi mewujudkan Smart Governance, isi atau masalah ini harus dapat diidentifikasi, lalu dicari akar masalah dan penyebabnya, dan dibuat gagasan pemecahan masalah secara kreatif. Rancangan kegiatan aktualisasi ini bersumber dari sasaran kerja pegawai (SKP), penugasan khusus dari atasan, atau kegiatan lain yang mendapat persetujuan dari atasan langsung, dan atau kombinasi diantara ketiganya. Kegiatan yang akan dilakukan, bersumber dari
1
BAB I PENDAHULUAN
teridentifikasinyasuatu kondisi yang terjadi di lingkungan kerja sebagai isu yang harus dipecahkan.
Institusi tempat peserta bekerja adalah Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB)
Harapan Kita, merupakan rumah sakit tipe A dan sebagai pusat kesehatan ibu dan anak nasional (PKIA). Selain itu, RSAB Harapan Kita juga merupakan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan untuk masalah kesehatan perempuan dan anak. Sesuai
dengan UU No.44 tahun 2009, RSAB Harapan Kita menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu pelayanan unggulan dari RSAB Harapan Kita, adalah program In-Vitro Fertilization (IVF) atau lebih dikenal dengan program kehamilan bayi tabung. RSAB Harapan kita merupakan pionir dalam program bayi tabung di Indonesia. Melalui klinik Melati (Melahirkan Anak Tabung Indonesia), yang dibentuk pada tahun 1987, RSAB Harapan Kita menjadi rumah sakit pertama yang memiliki klinik dan laboratorium IVF. Klinik ini memberikan pelayanan penangan infertilitas, atau gangguan kesuburan, bagi pasangan suami istri (pasutri) yang kesulitan memiliki keturunan.. Infertilitas terjadi sekitar 1520 % pada pasangan di usia reproduksi. Penyebab infertilitas dapat berasal dari faktor pria (sekitar 30%), faktor wanita (sekitar 35 %), faktor keduanya (sekitar 25%), dan tidak diketahui/idiopatik (sekitar 10%). Terapi yang diberikan dapat bervariatif, mulai dari terapi medikamentosa, terapi pembedahan, sampai dengan melanjutkan ke Teknologi Reproduksi Berbantu. Terapi yang diberikan ini disesuaikan dengan penyebab infertilitas, kompleksitas penyebab, lama pernikahan dan usia pasangan.
Program IVF atau bayi tabung merupakan salah satu terapiu yang dapat dilakukan oleh pasangan jika ditemukan indikasi untuk program ini.
Program IVF ini memiliki beberapa tahapan, yang secara umum dijabarkan sebagai berikut : 1). Stimulasi ovarium terkendali, bertujuan merangsang pertumbuhan sel benih oosit di ovarium dengan jumlah yang lebih banyak dari siklus normal dengan cara pemberian obat-obatan pemicu perkembangan oosit, 2). Ovarium pick up (OPU) atau panen telur, bertujuan mengambil sel oosit yang matang di ovarium/indung telur ke luar tubuh istri, 3) Fertilisasi, bertujuan mengkawinkan antara benih sel oosit istri dan sel sperma suami, 4) Inkubasi embrio/bakal janin, bertujuan mengeram embrio beberapa hari untuk melihat apakah terjadi pembelahan sel dan untuk menilai kualitasnya, 5) Transfer embrio, bertujuan mengembalikan embrio yang berkualitas baik ke dalam rahim, dan 6) Pembekuan embrio jika terdapat sisa embrio atu embrio tidak ditransfer pada siklus yang sama. Umumnya waktu yang diperlukan untuk satu kali program IVF memakan waktu 2 minggu, dan sampai kehamilan diketahui terjadi atau tidak, memakan waktu 4 minggu atau sekitar lama 1 siklus haid istri.
2
Di awal pandemi Covid-19, seluruh kegiatan klinik dan laboratorium IVF di seluruh Indonesia dan dunia menghentikan program IVF untuk sementara waktu. Seiring dengan meningkatnya pemahaman ilmu kesehatan tentang penyakit Covid 19, cara pencegahan dan terdapat vaksin yang cukup baik dalam mencegah keparahan terhadap infeksi Covid-19, maka program IVF dapat dilanjutkan kembali dengan berbagai aturan dan batasan yang dibuat, untuk keamanan bagi para pasien yang mengikuti program dan tenaga medis yang bekerja klinik dan laboratorium IVF. Salah satu kerugian bagi pasien dari menjalani program IVF di masa pandemi saat ini adalah dihentikannya program yang tengah berjalan (cancel cycle) dengan apabila pasien terinfeksi Covid-19 dengan tidak melihat keadaan umum, gejala klinis atau derajat keparahan dari infeksi Covid-19. Hal ini merugikan karena pasien sudah mengeluarkan biaya yang cukup banyak, walaupun program baru dilaksanakan di tahap awal. Pasien umumnya sudah menegeluarkan biaya yang cukup mahal untuk pemeriksaan awal sebelum masuk ke dalam program dan obat-obatan untuk stimulasi ovarium terkendali. Dampak penghentian program berjalan juga dapat berdampak ke indeks performa (performance index) dari klinik IVF, dimana akan meningkatkan angka pembatalan siklus (cancelation rate) dan menurunkan angka keberhasilan (Cumulativepregnancyrate) dari klinik IVF itu. Dampak negatif juga dirasakan oleh RS dimana klinik IVF itu berada. RS akan kehilangan potensi mendapatkan pasien yang lebih banyak dan terbuangnya mediummedium yang akan digunakan pasien dalam program bayi tabung di laboratorium IVF. Kebijakan penghentian program berjalan ini dilakukan oleh seluruh senter-senter IVF di Indonesia. Klinik Melati RSAB Harapan Kita melihat bahwa ada kerugian yang cukup besar dirasakan baik untuk pasien, klinik dan rumah sakit dari kebijakan tersebut. Klinik Melati ingin mengupayakan agar tidak semua pasien IVF terkonfirmasi Covid-19 dilakukan pembatalan siklus. Klinik Melati melihat ada peluang untuk meneruskan program IVF dengan batasan-batasan tertentu. Namun peserta belum menemukan adanya panduan alur pelayanan program IVF di masa pandemi Covid-19 di klinik Melati RSAB Harapan Kita, terutama untuk pasien IVF terkonfirmasi Covid-19 yang sedang menjalani program. RSAB Harapan Kita melalui Klinik Melati , diharapkan kembali menjadi pionir dalam melahirkan ilmu dan gagasan baru dalam bidang IVF ini dengan membuat panduan alur pelayanan program IVF yang baik dan aman di masa pandemi ini, mengingat dampak negatif penghentian program berjalan untuk pasien, klinik dan rumah sakit dan melihat bahwa pandemi Covid-19 ini belum berakhir. Panduan alur pelayanan ini bukan hanya diharapkan mampu menurunkan angka pembatalan program, tapi juga harus menjadi panduan untuk keamana pasien dalam menjalani program IVF di masa pandemi ini.
Demi berjalannya program IVF dengan baik, aman dan efektif di masa pandemi
3
Covid-19 ini, dan kemudian RSAB Harapan Kita sebagai pusat rujukan bagi rumah sakit
lain yang memiliki visi Terdepan sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional, maka peserta mengajukan usul judul untuk rancangan aktualisasi "Panduan Alur
Pelayanan Program IVF di Era Pandemi Covid 19 Klinik Melati RSAB Harapan Kita".
I.2 Tujuan
I.2.1 Tujuan Umum
Menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK, yakni berorientasi pelayanan, akuntabilitas, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Serta dapat mengetahui kedudukan dan peran ASN dalam
NKRI untuk mendukung terwujudnya Smart Governance yang telah diatur dalam
manajemen ASN. Sehingga peserta dapat menjadi PNS yang profesional yang dapat melakukan fungsinya sebagai ASN yaitu sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan, serta perekat dan pemersatu bangsa.
I.2.2 Tujuan Khusus
RSABHarapanKitasebagairumahsakitkhusustipeA,merupakanrumahsakit rujukan se-Indonesia, harus menjadi rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan terbaik, aman dan berkualitas. Alur pelayanan pasien yang disusun bedasarkan bukti ilmiah terkini, optimalisasi sumber daya dan fasilitas yang tersedia, akan memberikan dampak positif dan keuntungan bagi rumah sakit, pasien dan dokter atau tenaga medis yang bekerja.
I.3 Manfaat
I.3.1 Manfaat Bagi Peserta
nilaidasarASN,kedudukandanperan ASN dalam NKRI yang akan menciptakan ASN yang BerAKHLAK. Sehingga dengan internalisasi tersebut diharapkan tercipta peningkatan mutu pelayanan dan kepercayaan masyarakat.
Penulisdapatmengaktualisasikannilai
I.3.2 Manfaat Bagi Instansi
Dengan tersusunnya rancangan aktualisasi diharapkan dapat membantu RSAB Harapan Kita dalam melaksanakan visi dan misinya, serta menguatkan nilai-nilai organisasi dan instansi.
I.3.3 Manfaat Bagi Masyarakat
Dengan aktualisasi ini, peserta berharap pelayanan RSAB Harapan Kita untuk pasien-pasiennya akan menjadi aman, nyaman dan berkualitas sehingga akan memenuhi
4
–
ekspektasi dan harapan pasien untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan masalah kesehatannya.
5
II.1 Gambaran Umum Instansi
Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita adalah RS khusus kelas A yang ditetapkan menjadi pusat rujukan kesehatan ibu dan anak tahun 2019. RSAB
Harapan Kita menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia melalui pembinaan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Republik Indonesia, yang
berkedudukan di Jalan Let.Jen.S. Parman Kav. 87 Kelurahan Kota Bambu Utara
Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Telepon (021) 5668284 (hunting) Faksimili (021) 5601816,5673832, Pos-el: info@rsabhk.co.id , Laman: www.rsabhk.co.id
Sebagai pusat rujukan pelayanan ibu dan anak, yang memiliki kapasitas
271 Tempat Tidur dengan BOR 5 tahun terakhir sebesar 56,64%, RSAB Harapan
Kita juga merupakan rumah sakit pendidikan yang digunakan untuk pelayanan, pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan dan profesi kesehatan lainnya.
II.2 Visi dan Misi
II.2.1 Visi RSAB Harapan Kita
Visi RSAB Harapan Kita: “Terdepan sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional”.
II.2.2 Misi RSAB Harapan Kita
Misi RSAB Harapan Kita adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang aman dan berkualitas
b. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan di bidang kesehatan ibu dan anak
c. Menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan ibu dan anak
d. Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan ibu dan anak
e. Meningkatkan jejaring dan sistem rujukan di bidang kesehatan ibu dan anak.
II.3 Nilai-Nilai Organisasi
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada anak dan bunda RSAB
Harapan Kita memiliki kebijakan mutu sebagai berikut: “Direksi dan seluruh karyawan
RSAB Harapan Kita bertekad menjadi Terdepan Dalam Pelayanan Kesehatan Perempuan,
6
BAB II PROFIL INSTANSI
Perinatal dan Anak yang aman dan berkualitas dengan manajemen yang transparan dan akuntabel melalui pemberdayaan sumber daya manusia yang profesional dan berintegrasi tinggi, berkomitmen, serta berorientasi pada kepuasan pelanggan secara cepat, tepat, nyaman."
Selain itu setiap pegawai RSAB Harapan Kita memiliki tata nilai yang menjadi budaya kerja dalam memberikan pelayanan kesehatan, yakni CANTIK.
C = Cepat
A = Akurat
N = Nyaman dan Aman
T = Transparan dan akuntabel
I = Integritas tinggi
K = Kerjasama Tim
Selain tata nilai di atas, RSAB Harpan Kita juga memiliki motto kerja : "We servewithFACT."
Fast : Cepat dalam memberikan pelayanan
Accurate : Tepat waktu, Tepat sasaran, Sesuai dengan prosedur, Taat aturan.
Convenientandsafe: Nyaman dan aman dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
TeamWork : Pelayanan diberikan secara terpadu antar profesi untuk mencapai total quality management
II.3 Tugas Organisasi
Kelompok Staf Medik Obsteri dan Ginekologi (KSM OBSGIN) RSAB Harapan
Kita merupakan kelompok staf yang berprofesi sebagai dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dan ditugaskan untuk melayani pasien-pasien di RSAB Harapan Kita dengan
permasalahan atau penyakit yang berhubungan dengan kehamilan atau akibat kehamilan dan penyakit-penyakit organ reproduksi. Tempat penugasan dari anggota
KSM dapat di poliklinik, ruang rawat inap, Instalasi Gawat Darurat (IGD), kamar bersalin
(VK) dan kamar operasi. KSM OBSGIN memiliki 5 kelompok kerja (KK) sebagai pelayanan bagian sub-spesialistik, yakni :1) KK Fetomaternal, 2) KK Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi, 3) KK Obstetri Sosial, 4) KK Onkologi Ginekologi, dan 5) KK Uroginekologi.
Peserta mendapat penugasan oleh kepala KSM OBSGIN di KK Fertilitas dan Endokrinologi
Reproduksi (FER). KK FER ini memiliki layanan unggulan yakni, Klinik dan Laboratorium
IVF/Bayi Tabung Melati, dimana di klinik ini melayani pasien-pasien yang mengalami gangguan kesuburan atau infertilitas.
7
II.4 Profil dan Rincian Tugas Jabatan Peserta
II.4.1 Profil Peserta
Nama : Aidrus
NIP : 198205292022031001
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk I/IIIB
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Unit Kerja/Instansi : KSM obstetri dan Ginekologi RSAB Harapan Kita
Kelompok Kerja : Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi (FER)
II.4.2 Rincian Tugas Jabatan Peserta
Uraian tugas pokok jabatan selaku dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi yang bertugas di RSAB Harapan Kita sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah sebagai berikut:
1. Kinerja Utama
a. Kepatuhan waktu visit DPJP KSM Obgin < jam 10.00 WIB
b. Ketepatan terhadap jadual praktek
c. Kepatuhan penggunaan fomularium nasional (FORNAS)
d. Kepatuhan KSM terhadap Clinical Pathway (CP) dan alur pelayanan
e. Kelengkapan pengkajian awal 1x24 jam
f. Membuat summary list rawat jalan
g. Tidak adanya kejadian kematian ibu saat persalinan karena perdarahan
h. Tidak adanya kejadian kematian ibu saat persalinan karena sepsis
i. Tidak adanya kejadian kematian ibu saat persalinan karena eklamsi/preklamsi
2. Kinerja Tambahan :
a. Melaksanakan pelayanan medik rawat jalan
b. Melaksanakan pelayanan medik rawat inap
c. Melaksanakan tindakan spesialistik
d. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan medik
e. Menyusun catatan medik pasien
f. Melakukan atau melayani konsultasi
g. Melaksanakan tugas jaga
h. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
8
9
Gambar 1. Struktur Organisasi KSM Obstetri dan Ginekologi RSAB Harapan Kita
BAB III ANALISIS ISU
III.1 Identifikasi Isu dan Penentuan Core Isu
III.1.1 Identifikasi Isu
Undang-undang No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik menyebutkan bahwa setiap penyelenggara pelayanan publik wajib memberikan layanan berkualitas bagi setiap pengguna layanan, oleh karena itu agar dapat melaksanakan tugas secara professional sebagai pelayan publik maka diwajibkan untuk mengaktualisasikan nilainilai dasar profesi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada satuan kerja masing-masing. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut terkadang ditemukan isu-isu yang memerlukan pemecahan masalah. Setelah dilakukan environmental scanning dan brain storming dengan mentor, maka ditemukan beberapa beberapa isu debagai berikut :
1. Masih kurangnya kepatuhan mengisi lembar resume medis pasien rawat inap obstetri dan ginekologi RSAB Hapan kita
Resume medis adalah bagian dari rekam medis yang penting. Di dalam resume medis , berisikan rangkuman perawatan dan perjalanan penyakit pasien selama berada di ruang perawatan (rawat inap). Selain itu resume medis juga berisikan keadaan pasien saat keluar dari rumah sakit dan rencana lanjutan pengobatan. Fungsi dari resume medis selain dari menyangkut informasi medis pasien, resume medis diperlukan untuk klaim ke pihak ketiga untuk pembayaran pasien. Resume medis harus selesai saat pasien keluar dari rawat inap.
Berdasarkan catatan dari bagian rekam medis ditemukan tingkat kepatuhan DPJP obstetri dan ginekologi pengisian resume medis pasien rawat inap pada periode Januari sampai Mei 2022 baru mencapai 89.3%. Hal ini masih jauh dari target yakni >99%. Jika hal ini dibiarkan terus menerus tanpa perbaikan maka dikhawatirkan akan terus menurun.
Dampak jika pengisian resume medis yang terlambat atau tidak dikerjakan adalah :
a) Bagi Pasien :
• Menunggu lama untuk mendapatkan resume medis
• Kesinambungan pengobatan pasien terganggu
b) Bagi Rumah Sakit :
• Klaim rumah sakit kepada pihak ketiga akan tersendat
10
• Kepuasan pasien terhadap pelayanan akan menurun
Keterkaitan dengan agenda 3 bahwa seorang dokter dan PNS memiliki tugas dan fungsi sebagai pelayan publik yang professional dan berkualitas dalam pekerjaannya dan sebagai pelaksana kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat yang berwenang di rumah sakit tersebut (manajemen ASN). Dalam mengisi resume medis ini, RSAB
Harapan Kita telah menggunakan rekam medis elektronik (EMR), sehingga dokter harus mampu mengisi resume medis via EMR ini (Smart ASN).
2. Belum berjalan dengan baik pelayanan pasien IVF terkonfirmasi Covid-19 di Klinik Melati RSAB Harapan Kita
Salah satu layanan unggulan di RSAB Harapan Kita adalah pelayanan untuk gangguan kesuburan (infertilitas) pasangan suami istri (pasutri). Dimana RSAB
Harapan Kita memiliki klinik In-Vitro Fertilization (IVF), atau lebih dikenal dengan
klinik Bayi Tabung, merupakan klinik dan laboratorium pertama di Indonesia. Klinik IVF di RSAB Harapan Kita Bernama klinik MELATI (Melahirkan Anak Tabung
Indonesia) berdiri sejak tahun 1987. Sejak saat itu klinik Melati RSAB Harapan Kita telah membantu para pasutri yang mengalami gangguan kesuburan untuk mendapatkan keturunan.
Pandemi Covid-19 menimbulakan banyak disrupsi pada pelayanan Kesehatan, salah satunya adalah pelayanan program IVF ini. Berdasarkan hasil observasi dan catatan dari klinik Melati RSAB Harapan kita selama tahun 2021, terjadi pembatalan program berjalan sebanyak 33 pasien akibat terkonfirmasi Covid-19, dan secara persentase pembatalan (cancelation rate) adalah 27.7%. Hal ini cukup tinggi dan di atas target, yakni <3%. Jika hal ini terjadi terus menerus maka akan memberikan dampak negatif kepada pasien, klinik Melati dan RSAB Harapan Kita.
Dampak jika isu ini tidak diselesaikan :
a) Bagi Pasien :
• Pasien sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar
• Pelayanan pasien terganggu dan tidak jelas mana yang dapat dan mana yang tidak dapat melanjutkan program
b) Bagi Klinik Melati dan RSAB Harapan Kita :
• Pelayanan tidak aman dan berkualitas
• Peforma klinik dan laboratorium akan menurun
11
• Pemborosan medium-medium di laboratorium IVF
• Potensi maladministrasi dan masalah legal (hukum)
Keterkaitan dengan agenda 3 adalah sebagai dokter dan PNS memeberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas (manajemen ASN) dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada misalkan dengan membaca perkembangan ilmu pengetahuan terbaru seputar pelayanan IVF di era pandemic ini, khususnya pasien yang terkonfirmasi Covid-19 melalui penulusuran ilmiah yang tersedia di jurnal-jurnal ilmiah yang sahih dan terpercaya (Smart ASN).
3. Belum optimalnya layanan telekonsultasi secara daring di poliklinik obstetri dan ginekologi RSAB Harapan Kita
Berdasarkan hasil observasi selama tahun 2021, layanan telekomsultasi secara daring di poliklinik RSAB Harapan Kita hampir tidak berjalan, sedangkan sudah disiapkan sarana dan prasarana untuk telekonsultasi ini. Awalnya fasilitas ini digunakan untuk pelayanan poliklinik selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) karena pandemi Covid-19. Pelayanan ini untuk memfasilitasi
pasien yang tidak bisa melakukan konsul secara langsung. Saat ini pelayanan telekonsultasi dapat dilanjutkan bukan dengan alasan PPKM saja, namun bisa saja
karena hal lain, misalkan jarak karena domisili pasien berada jauh dari daerah Jakarta, atau dokter dari rumah sakit lain ingin melakukan konsultasi dengan dokter di RSAB
Harapan Kita. Jika pelayanan ini tidak dilakukan perbaikan, maka fasilitas yang telah disediakan akan menjadi sia-sia dan risiko terjadinya pemborosan.
Dampak dari isu ini adalah :
a) Bagi Pasien :
• Pasien akan sulit mendapatkan pelayanan kesehatan tersier/rujukan
b) Bagi Rumah Sakit :
• Rumah sakit akan kehilangan kesempatan untuk memperluas pelayanannya
• Kasus-kasus sulit akan menjadi neglected case
Keterkaitan dengan agenda 3 adalah sebagai dokter dan PNS memiliki tugas dan fungsi pelayanan publik yang professional dan mapu melaksanakan kebijakan yang
sudah diambil oleh pejabat di lingkungan rumah sakit (Manajemen ASN). Selain itu, sebagai Smart ASN, seorang dokter harus mampu menggunakan dawai untuk
12
melakukan konsultasi secara daring, sehingga pelayanan pasien dapat tetap berlangsung walaupun belum dapat melakukan konsultasi tatap muka dengan para pasien.
III.1.2 Penetapan Core Isue
Penapisan isu dilakukan dengan metode APKL untuk menentukan isu utama (core isue) yang akan diangkat kemudian dicari penyebabnya. Metode APKL adalah dengan menilai empat komponen, yakni Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinyaisu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif. Layak artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Metode APKL digunakan dengan sistem skoring 1 sampai 5 pada masing-masing komponen. Jumlah skor tertinggi dari keempat komponen tersebut diputuskan sebagai isu utama.
Tabel 3.1 Penapisan Isu Berdasarkan AKPL
1. Masih kurangnya kepatuhan mengisi lembar resume medis pasien rawat inap obsteri dan ginekologi RSAB Harapan Kita
2. Belum berjalan dengan baik pelayanan pasien IVF terkonfirmas Covid-19 di klinik Melati RSAB Harapan Kita
3. Belum optimalnya pelayanan telekonsultasi secara daring di poliklinik obstetri dasn ginekologi
Keterangan: A: Aktual, K: Kekhalayakan, P: Problematik, L: Layak. Skala 1-5 (1 =sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar)
Dari hasil metode APKL di atas didapatkan bahwa isu : "Belum berjalan dengan baik pelayanan pasien IVF dengan Covid-19 di klinik Melati RSAB Harapan Kita", menjadi isu utama (core isue) yang akan dilanjutkan untuk dicari penyebab masalah/isu dan dibuat gagasan pemecahannya.
III.2 Analisis Penyebab Core Isu
Setelah diperoleh isu prioritas, tahapan selanjutnya yaitu dilakukan analisis faktor penyebab core isu dengan menggunakan analisis Fishbone. Fishbone diagram atau diagram tulang ikan ini lebih menekankan pada hubungan sebab akibat, sehingga
seringkali juga disebut sebagai Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa. Diagram
13
No.
A K P L Skor Total
Isu
5 3 3 5 16
5 5 5 5 20
RSAB Harapan Kita 4 3 3 4 14
Fishbone akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming.
14
15
Gambar 2. Diagram Fishbone
Berdasarkan hasil analisis diagram fish bone tersebut dan brainstorming yang menyebabkan belum berjalan baik pelayanan IVF dengan Covid-19 di klinik Melati RSAB
Harapan Kita adalah belum adanya panduan alur pelayanan program IVF di era pandemi
Covid-19 di klinik Melati RSAB Harapan Kita.
III.3 Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif
Berdasarkan hal diatas diperlukan upaya ataupun gagasan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Gagasan tersebut adalah menyusun panduan alur pelayanan program IVF di era pandemi Covid-19. Dari gagasan tersebut, beberapa kegiatan aktualisasi yang dapat dilaksanakan pada kegiatan aktualisasi adalah:
Tabel 3.2 Gagasan Pemecahan Isu
No. Kegiatan Sumber
1 Penyampaian isu dan gagasan pemecahan isu ke mentor, Kepala dan anggota tim klinik Melati
2 Penyususunan telaah ilmiah dan regulasi yang berkaitan dengan pelayanan program IVF di era pandemi
3 Penyusunan dan pembuatan panduan alur pelayanan prgram IVF di era pandemi dan pada pasien Covid 19
4 Penyelenggaraan sosialisasi alur pelayanan program IVF di era pandemi Covid-19
5 Penyusunan laporan hasil kegiatan dan rencana tindak lanjut
16
Inovasi
Inovasi
SKP
Inovasi
Inovasi
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
IV.1 Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja Klinik Melati RSAB Harapan Kita
Identifikasi isu
1. Masih kurangnya kepatuhan mengisi lembar resume medis pasien rawat inap obstetri dan ginekologi
RSAB Harapan Kita
2. Belum berjalan dengan baik pelayanan pasien IVF terkonfirmasi Covid-19 di klinik Melati RSAB
Harapan Kita
3. Belum optimalnya layanan telekonsultasi secara daring di poliklinik obstetri dan ginekologi RSAB
Harapan Kita
Isu yang Diangkat Belum berjalan dengan baik pelayanan pasien IVF terkonfirmasi Covid-19 di klinik Melati RSAB Harapan
Kita
Gagasan Pemecahan Isu Pembuatan panduan alur pelayanan program IVF di era pandemi Covid-19
17
1.1
rancangan kegiatan aktualisasi ke Kepala dan anggota tim klinik Melati
Melakukan pertemuan
dengan atasan, mentor dan kepala
klinik Melati
Persetujuan rancangan kegiatan aktualisasi
dari kepala dan anggota tim klinik
Melati
Lembar persetujuan
terhadap rancangan
kegiatan dari kepala
klinik Melati
Lembar disposisi untuk mengadakan diskusi dengan anggota tim klinik Melati
Foto pertemuan
Berorientasi pelayanan : Saya meminta izin kepada para atasan saya dengan ramah untuk menjalankan program aktualisasi saya sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan demi kepuasan pasien.
Loyal : Saya meminta izin kepada atasan dengan sopan dan santun sebagai bentuk penghormatan dan kontribusi terhadap program di instansi dan kelompok kerja saya.
Penyampaian gagasan
penyelesaian isu dari
peserta kepada mentor, ketua tim, dan anggota
Klinik Melati adalah bentuk
penghormatan dan ajakan
untuk ke setiap anggota
tim melakukan perbaikan
sehingga terwujudnya Visi
RSAB Harkit yakni :
Terdepan sebagai Pusat
Kesehatan Ibu dan Anak
Nasional, dan Misi RSAB
Harkit :
Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan ibu
dan anak yang aman dan berkualitas
Penyampaian
gagasan penyelesaian isu dari peserta
kepada mentor, ketua tim, dan anggota
Klinik Melati
merupakan
penguatan nilai
budaya kerja RSAB
Harkit yang : Nyaman dan aman, Transparan dan akuntabel dan Kerjasama Tim
Klinik
Melati (dokter, perawat dan embriologis)
Undangan pertemuan Harmonis : Saya mengundang seluruh anggota tim tanpa membedakan jabatannya.
Kolaboratif : Saya mengundang setiap anggota tim untuk bekerja sama agar program ini mendapat nilai tambah.
Materi pertemuan Kompeten : Saya
meningkatkan kapabilitas saya
18
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
1. Pengajuan
1.2 Membuat undangan pertemuan dengan anggota tim
1.3 Menyiapkan materi untuk pertemuan
1.4 Meyampaikan ide gagasan ke anggota
tim klinik Melati serta pembagian tugas ke anggota untuk melakukan telaah ilmiah.
Lembar persetujuan
terhadap kegiatan
aktualisasi dari anggota
klinik Melati
Foto, absensi, dan notulensi pertemuan.
di bidang saya dengan membuat materi yang mudah dicerna dan tepat tujuan,sehingga ide saya tersampaikan dengan baik. Akuntabel : saya membuat materi dengan jujur, cermat dan penuh tanggung jawab sesuai dengan kepercayaan yang diberikan.
Adaptif : Saya secara proaktif menyampaikan ide dan gagasan saya ke seluruh anggota tim klinik Melati dengan berdiskusi 2 arah serta mengakomodir arahan dan usul dari anggota tim.
2. Penyususunan
telaah ilmiah dan regulasi yang
berkaitan dengan
pelayanan program IVF di era pandemi
2.1 Mencari literatur
ilmiah dan regulasi
pembanding pada
jurnal-jurnal ilmiah
yang dilakukan oleh
anggota tim klinik
Melati.
Tersusunnya sebuah hasil telaah ilmiah dari jurnal ilmiah atau
regulasi pembanding dari klinik IVF lain.
Kumpulan referensi dari
jurnal-jurnal ilmiah dalam dan luar negri.
Akuntabilitas : Saya akan mengumpulkan bahan-bahan yang bisa dipercaya dengan
cermat, tepat dan teliti sebagai
bentuk tanggung jawab saya terhadap tugas saya.
Kompeten : Saya
Dengan melakukan telaah
ilmiah dan regulasi yang
berkaitan dengan
pelayanan Kesehatan di era pandemi diharapkan
dapat mengoptimalkan
pelayanan untuk pasienpasien dalam program IVF
di Klinik Melati. Hal ini
sesuai Misi RSAB Harapan
Kita, yaitu
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan ibu
Penelaahan ilmiah dan regulasi yang
berkaitan dengan
pelayanan Kesehatan di era pandemi
bertujuan untuk
mengoptimalkan
pelayanan persalinan di era pandemi
sehingga dengan
demikian akan
menguatkan nilainilai RSAB Harapan
19
SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK
TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/BUKTI KETERKAITAN
KONTRIBUSI
VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
2.2 Mengumpulkan literatur ilmiah dan regulasi pembanding pada jurnal-jurnal ilmiah tersebut
Tabulasi jurnal dan referensi dari anggota tim Klinik Melati.
meningkatkan kompetensi diri dengan membaca referensi yang berasal dari jurnal-jurnal ilmiah yang dipercaya
Kolaboratif : Saya akan
mengumpulkan semua bahan ilmiah dari anggota tim klinik Melati sebagai wujud kontribusi
setiap anggota
Harmonis : Saya
mengumpulkan bahan ilmiah tersebut dari angota tim bukan
hanya dari rekan seprofesi, namun dari profesi lain, yakni dari perawat dan embriologis
sehingga program dapat
berjalan selaras
dan anak yang aman dan berkualitas. Kita, yaitu profesional, akuntabel dan peduli.
2.3
Melakukan telaah dari regulasi dan literatur yang dikumpulkan
Literature review dalam bentuk bagan/diagram
Adaptif :Saya akan bersikap proaktif dalam membuat
literature review dari jurnal dan referensi yang sudah dikumpulkan dari anggota tim klinik Melati dengan membuat tabel/diagram
2.4
Melaporkan hasil pengumpulan
referensi dan
literature review ke mentor dan kepala
Persetujuan terhadap
Literature review dari
mentor dan kepala klinik Melati.
Berorientasi pelayanan : Saya melaporkan hasil
penalaahan tersebut kepada
mentor dan kepala klinik Melati
dengan ramah dan
20
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/BUKTI KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
panduan alur
pelayanan prgram
IVF di era pandemi
dan pada pasien
Covid 19
klinik Melati. Foto pertemuan dengan mentor, dan ketua klinik Melati.
mendengarkan arahan dan masukan dari beliau agar program ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Loyal : Saya Melaporkan hasil
tugas yang diberikan oleh mentor dan kepala klinik kepada saya dengan penuh dedikasi
dengan memastikan bahwa
semua anggota tim telah
melaksanakan tugas yang diberikan atasan
Melaporkan ke mentor
dan kepala Tim Melati
akan dibuat undangan
untuk diskusi dengan
anggota tim klinik
Melati
Membuat undangan
diskusi untuk anggota
Tim Melati
Tersusunnya Panduan alur pelayanan program
IVF di era pandemi
Covid-19
Surat persetujuan untuk diadakan diskusi
Berorientasi pelayanan dan Loyal : Saya dalam meminta izin diadakannya pertemuan dan diskusi akan bersikap ramah dan hormat terhadap mentor dan kepala klinik Melati
Undangan diskusi Harmonis : Saya kan mengundang seluruh anggota tim tanpa membedakan jenis profesi untuk membangun
Dengan membuat alur pelayanan IVF yang
menyesuaikan dengan era
pandemi diharapkan dapat
mengoptimalkan pelayanan
untuk pasien yang dalam program IVF, sesuai
dengan Misi RSAB
Harapan Kita, yaitu menyelenggarakan
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang aman dan berkualitas.
Alur pelayanan yang dibuat
ini merupakan alur
pelayanan pertama dibuat
pada RS yang mengadakan
Membuat Alur
pelayanan IVF secara tepat dan akurat
sesuai dengan bahanbahan yang ada serta mengedepankan
Harapan Kita, yaitu CANTIK akurat, transparan dan akuntabel, integritas tinggi, dan kerja sama.
21
MATA PELATIHAN BerAKHLAK
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/BUKTI KETERKAITAN SUBSTANSI
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
3. Penyusunan dan pembuatan
3.1
3.2
Membuat materi
untuk diskusi
lingkungan kerja yang kondusif pelayanan IVF, ini adalah
3.3
Mengadakan
pertemuan dan diskusi
dengan tim Klinik
Melati RSAB untuk
membuat panduan
alur pelayanan
program IVF di era
pandemi dan pasien
Covid 19
Materi diskusi dan kerangaka dari
panduan pelayanan
Draft panduan alur
pelayanan program IVF
di era pandemi Covid 19
Foto, absensi, dan notulen rapat.
Kompeten : Saya akan
membuat materi diskusi dengan
kualitas terbaik yang saya bisa lakukan
Kolaboratif : Saya dalam
pertemuan akan memberikan kesempatan kepada anggota tim
untuk berkontribusi dan terbuka
dalam bekerja sama
Adaptif : Saya dalam membuat panduan mengikuti perubahan dan keadaan yang ada di era pandemi Covid-19
penguatan Visi RSAB
Harapan kita, yaitu
Terdepan sebagai pusat
kesehatan ibu dan anak nasional.
3.4
Melakukan penyempurnaan draft
panduan alur
pelayanan program
IVF di era pandemi
Covid-19
Panduan alur
pelayanan program IVF
di era pandemi Covid
19 yang telah disempurnakan.
Akuntabel : Saya akan
melanjutkan dan merapihkan draft panduan secara cermat agar lebih baik dalam penyajiannya
3.5
Melaporkan hasil
panduan alur pelayan program IVF di era
pandemi Covid 19
kepada mentor dan kepala klinik Melati
Panduan alur pelayanan program IVF di era pandemi Covid
19 yang telah disetujui mentor dan kepala
klinik Melati
Foto Pertemuan
Loyal dan Akuntabel : Saya melaporkan draft panduan pelayanan tersebut ke atasan dengan sopan dan penuh tanggung jawab.
4. Penyelenggaraan sosialisasi alur
Terselenggaranya sosialisasi dengan baik
Dengan melakukan sosialisasi hasil rancangan
Dengan melakukan sosialisasi kepada
22
MATA PELATIHAN
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/BUKTI KETERKAITAN SUBSTANSI
BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
4.1
pelayanan program IVF di era pandemi
Covid-19
Meminta izin kepada atasan dan pimpinan klinik Melati untuk sosialisasi.
4.2 Membuat undangan sosialisasi kepada pihak-pihak yang akan berkontribusi terhadap pelayanan.
4.3 Membuat materi untuk sosialisasi
Surat persetujuan untuk sosialisasi.
Berorientasi pelayanan dan Loyal : Saya dalam meminta izin diadakannya sosialisasi dan diskusi akan bersikap ramah dan hormat terhadap mentor dan kepala klinik Melati
Undangan sosialisasi Harmonis : Saya kan mengundang seluruh pihak yang berhubungan dengan pelayanan tanpa membedakan jenis profesi untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif
Materi sosialisasi
diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan
program IVF yang aman
dan memiliki kualitas yang
baik, sesuai dengan Misi
RSAB Harapan Kita, yaitu menyelenggarakan
pelayanan kesehatan ibu
dan anak yang aman dan berkualitas
pihak-pihak yang
terkait pelayanan program IVF
menguatkan tata nilai instansi yakni nilainilai RSAB Harapan
Kita, yaitu CANTIK
integritas tinggi dan kerja sama tim.
4.4 Sosialisasi panduan pelayanan program
IVF di era pandemi
Covid 19
Daftar hadir , dokumentasi acara, dan notulensi sosialisasi.
Kompeten dan Adaptif : Saya akan membuat materi diskusi dengan kualitas terbaik dan menarik yang saya bisa lakukan sehingga dapat membantu orang lain untuk belajar dan mudah memahami isi dari panduan ini
Kolaboratif : Saya dalam pertemuan akan memberikan kesempatan peserta untuk memberikan masukan, pertanyaan dan terbuka dalam bekerja sama
23
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
4.5 Melaporkan hasil sosialisasi kepada mentor dan kepala klinik Melati
5. Penyusunan laporan hasil kegiatan dan rencana tindak lanjut
5.1 Menyusun konsep laporan kegiatan dan rencana tindak lanjut
Laporan sosialisasi dan masukan terhadap panduan alur
pelayanan
Tersusunnya laporan
evaluasi hasil kegiatan dan rencana tindak lanjut
Konsep laporan kegiatan dan rencana tindak lanjut
Berorientasi pelayanan : Saya akan mempresentasikan materi sosialisasi rancangan dengan bahasa yang sopan dan beretika guna mensinergikan pelayanan ini kelak
Akuntabel : Saya akan melaporkan hasil sosialisasi dan masukan yang ada sebagai bentuktanggung jawab saya terhadap tugas
Dengan melakukan
penyusunan laporan hasil kegiatan secara
Akuntabel : Saya membuat laporan kegiatan ini dengan penuh tanggung jawab , cermat, jujur dan berintegritas
Berorientasi layanan : saya membuat rencana tindak lanjut bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan pasien dan membuka diri jika ada perbaikan yang diperlukan demi kepuasan pasien
Adaptif : saya membuat rencana tindak lanjut dengam
bertanggung jawab dan akuntabel, sesuai dengan Misi RSAB Harkit, yaitu menyelenggarakan
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang aman dan berkualitas
Dengan membuat laporan kegiatan dan rencana tindak lanjut, peserta menerapkan nilai : CANTIK, yakni : Transparan dan akuntabel, serta mendukung kebijakan mutu RSAB Harkit : mengadakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
24
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI
5.2
Melaporkan konsep
laporan kegiatan dan rencana tindak lanjut
kepada mentor dan kepala klinik Melati
untuk dilakukan
koreksi
Laporan kegiatan dan
rencana tindak lanjut
yang beisikan koreksi
dan saran dari mentor
dan kepala klinik Melati
Foto pertemuan
memperkirakan perubahan yang mungkin terjadi di masa mendatang
Loyal : Saya melaporkan hasil laporan kegiatan dan rencana
tindak lanjut dengan
memperhatikan masukan, saran dan kritik dari mentor dan kepala klinik Melati
Kolaboratif : Saya dalam
membuat rencana tindak lanjut memberikan kesempatan
kepada pihak lain untuk berkontribusi dan terbuka untuk bekerjasama
5.3
Melakukan perbaikan
laporan hasil kegiatan dan rencana tindak
lanjut
Laporan hasil kegiatan
dan rencana tindak
lanjut yang telah
disetujui oleh mentor
dan kepala klinik Melati
Kompeten : Saya melakukan perbaikan laporan kegiatan dan rencana tindak lanjut untuk
mendapatkan hasil yang terbaik
Harmonis : Saya dalam
membuat rencana tindak lanjut dengan memperhatikan
masukan dari pihak lain apapun jabatannya
25
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN BerAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/BUKTI
ORGANISASI
IV.2
Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 4.1 Rencana Jadwal Aktualisasi
No. Kegiatan
1. Pengajuan rancangan kegiatan aktualisasi ke Kepala dan anggota tim klinik Melati
2. Penyusunan telaah ilmiah dan regulasi yang berkaitan dengan pelayanan program IVF di era pandemi
3. Penyusunan dan pembuatan panduan alur pelayanan program IVF di era pandemi dan pada pasien Covid-19
4. Penyelenggaraan sosialisasi alur pelayanan program IVF di era pandemi Covid-19
5. Penyusunan laporan hasil kegiatan dan rencana tindak lanjut
IV.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya
Dalam melakukan aktualisasi, peserta memerlukan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait kegiatan aktualisasi yang dikerjakan di RSAB Harapan Kita. Hal ini sejalan dengan nilai dasar PNS, yakni BerAKHLAK, dimana didalamnya terdapat nilai Kolaboratif, yakni membangun kerja yang sinergis, sehingga terwujudnya lingkungan kerja yang Harmonis, yakni membangun lingkungan kerja yang
kondusif dengan menghargai berbagai pandangan dan saling peduli, yang Berorientasi pelayanan, yakni demi mewujudkan pelayanan yang prima demi kepuasan pasien.
Tabel 4.2 Pihak yang Terlibat
No Para Pihak Peran dalam Aktualisasi Keterangan
1. Peserta Pelaksana utama kegiatan aktualisasi
2. Mentor Pembimbing kegiatan aktualisasi di RSAB Harapan Kita
3. Coach Pembimbing dan monitoring kemajuan kegiatan aktualisasi
4. Kepala klinik Melati RSAB Harapan Kita
5. Anggota Tim klinik Melati RSAB Harapan Kita
6. Tim UGD PINERE RSAB Harapan Kita
Pemberi persetujuan kepada peserta untuk melakukan kegiatan aktualisasi di klinik Melatai serta melakukan bimbingan dan pengawasan kerja
Memberikan dukungan dalam kegiatan yang dijalankan peserta serta memberikan masukan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Memberi dukungan serta masukan dalam kegiatan aktualisasi dan hasil akhir dari aktualisasi akan disosialisasikan ke pihak UGD dan Tim Ruang Tindakan PINERE
Tim terdiri dari : Dokter, Perawat, dan Embriologis
Tim terdiri dari : Kepala UGD, Dokter jaga, Perawat dan Bidan
7. Tim Ruang Tindakan PINERE Tim terdiri dari : Dokter anastesi dan perawat bedah
26
Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4
REFERENSI
Lembaga Administrasi Negara. (2019). Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara.
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2019). Analisis Isu Kontemporer. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga AdministrasiNegara.(2019). KesiapsiagaanBela Negara.Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Berorientasi Pelayanan. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara.(2021). Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara.(2021). Kompeten. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Harmonis. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Adaptif. Modul Pelatihan Dasar CalonPegawai Negeri Sipil. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Smart Aparatur Sipil Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara.
Undang
Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negar
27
–
28