Penyusunan PanduanPraktik KlinisProsedur Tindakan Medis Reseksi Hati Sbg LayananUnggulan Smf Bedah

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III

PENYUSUNAN PANDUAN PRAKTIK KLINIS PROSEDUR TINDAKAN MEDIS

RESEKSI HATI SEBAGAI LAYANAN UNGGULAN

SMF BEDAH DIGESTIF RS PKN DHARMAIS

DISUSUN OLEH : ARIANSAH MARGALUTA

NIP. 198203072022031001

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PENYUSUNAN PANDUAN PRAKTIK KLINIS PROSEDUR TINDAKAN MEDIS RESEKSI HATI

SEBAGAI LAYANAN UNGGULAN SMF BEDAH DIGESTIF RS PKN DHARMAIS

Telah di seminarkan

Tanggal 29 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

i
COACH MENTOR
Dr. Arum Wirarti M.PH Dr. Fajar Firsyada SpB-KBD PENGUJI Alfred Ariyanto SSi.Apt.M.Si

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga saya akhirnya dapat menyelesaikan makalah rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebagai salah satu syarat rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) tahun 2022.

Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari tahap awal pelatihan sampai penyusunan makalah ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua, istri, dan anak tercinta

2. Pengampu materi dan agenda selama masa Latsar CPNS

3. Dr. Fajar Firsyada selaku mentor atas segala masukan, gagasan dan bimbingan

4. Dr. Arum Widarti, M.Kes selaku coach yang sabar mengarahkan dan membimbing penyusunan rancangan aktualisasi

5. Teman-teman Latsar CPNS Golongan 3 Angkatan V kelompok 3

Akhir kata saya berharap Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan pelatihan dan penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan dunia kesehatan.

Cikarang, 20 Juni 2022

Penulis

ii
iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................i KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii BAB I PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA.......................................................................4 1.1 Profil Rumah Sakit Pusat Kanker Nasional Dharmais.................................................4 1.2. Profil Peserta .......................................................................................................7 BAB II RANCANGAN AKTUALISASI...................................................................................9 2.1 Deskripsi Isu.........................................................................................................9 2.2 Penetapan CoreIsu.............................................................................................11 2.3 Penentuan Penyebab CoreIsu..............................................................................12 2.4 Gagasan Kreatif Pemecahan CoreIsu....................................................................14 2.5 Matriks Rancangan Aktualisasi..............................................................................14 BAB III JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI................................................................22 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................23

BAB I

PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA

1.1 Profil Rumah Sakit Pusat Kanker Nasional Dharmais

Awal mula pembangunan Rumah Sakit Pusat Kanker Nasional Dharmais (RS PKN)

diprakarsai oleh permintaan ketua yayasan Dharmais Bapak H. M. Soeharto pada tahun 1988.

Beliau menunjuk DR. Dr. Ary Haryanto Reksodiputro, Sp.PD-KHOM untuk menciptakan konsep rumah sakit kanker pertama di Indonesia. Peletakkan batu pertama RS PKN Dharmais

dilakukan pada bulan Mei 1991 dan pada akhirnya diresmikan oleh Presiden Republik

Indonesia H. M. Soeharto pada tanggal 30 oktober 1993.

Pada tahun 1998 Yayasan Dharmais menyerahkan pengelolaan RS PKN Dharmais

sepenuhnya kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia, kemudian resmi beroperasi

sebagai rumah sakit Perjan pada tanggal 1 Januari 2002 sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 128 tahun 2000. Pada tahun 2005 RS PKN Dharmais beralih status menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 yang memiliki tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan di bidang kanker serta menjadi rumah sakit rujukan tertinggi di Indonesia untuk pelayanan kanker. Hingga pada tnggal 1 November 2017 RS Kanker Dharmais ditetapkan sebagai Pusat Kanker Nasional (PKN) oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. DR. Dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M(K) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/531/2017.

Rumah Sakit PKN Dharmais merupakan comprehensive cancer center yang sudah mendapatkan akreditasi KARS Internasional pada tahun 2019. Sebagai comprehensivecare center, RS PKN Dharmais memiliki pelayanan kanker yang lengkap yang terdiri dari pencegahan, pengobatan, dan paliatif.

a. Visi Dan Misi Rumah Sakit Kanker Dharmais

VISI

Menjadi Pusat Kanker Nasional yang setara tingkat Asia.

MISI

1. Memberikan pelayanan kanker komprehensif sesuai dengan perkembangan kekinian berbasis bukti sertaGoodClinicalGovernance,PatientSafetydan PatientCareCenter.

4

2. Menyelenggarakan pendidikan rujukan nasional dibidang kanker yang tersertifikasi berbasis AcademicHealthSystemuntuk peningkatan pelayanan kanker tingkat rumah sakit kanker komprehensif dan Pusat Kanker Nasional.

3. Menyelenggarakan penelitian di bidang kanker berbasis bukti dan nilai yang dapat diterapkan dalam pelayanan.

4. Menyelenggarakan registrasi kanker rumah sakit dan mendukung terlaksananya registrasi kanker nasional.

5. Mengembangkan sistem jejaring dengan institusi dalam dan luar negeri di bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian untuk mendukung penanggulangan kanker di Indonesia

6. Menciptakan iklim kerja yang kondusif, menyediakan SDM yang kompeten dan berbudaya kinerja tinggi serta menyediakan sarpras dan IT sesuai bestpracticeuntuk tingkat rumah sakit kanker komprehensif dan Pusat Kanker Nasional

b. Tugas dan Fungsi RS PKN Dharmais Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2019 tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, disebutkan bahwa tugas dan fungsi RS PKN Dharmais adalah sebagai berikut:

Tugas

Rumah Sakit Kanker Dharmais mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit kanker.

Fungsi

1. Penyusunan rencana program dan anggaran

2. Pengelolaan pelayanan medis dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit kanker

3. Pengelolaan pelayanan penunjang medis

4. Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis

5. Pengelolaan pelayanan keperawatan

6. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan di bidang penyakit kanker

7. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan di bidang penyakit kanker

8. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara

5

9. Pengelolaan sumber daya manusia

10. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat

11. Pelaksanaan kerja sama

12. Pengelolaan sistem informasi

13. Pelaksanaan urusan umum; dan

14. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

c. Struktur Organisasi RS PKN Dharmais

Sebagaimana tertera pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2019, RS PKN Dharmais dipimpin oleh seorang Direktur Utama. Direktur utama

membawahi Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang, Direktur Sumber Daya

Manusia Pendidikan dan Pelatihan, Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara, Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum, serta Unit-unit Non Struktural yang terdiri dari Dewan

Pengawas, Komite Medik, Komite Etik dan Hukum, Satuan Pemeriksa Intern, Staf Medik Fungsional, dan Instalasi.

Staf Medik Fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional dan bertugas untuk melaksanakan diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan. Posisi peserta latsar dalam struktur organisasi rumah sakit berada di bawah SMF Bedah digestif dalam pengawasan Komite Medik serta koordinasi dengan Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang.

Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur Utama dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite di RSKD terdiri dari:

1. Komite Medik

Komite medik merupakan wadah non struktural kelompok profesional medis yang keanggotaannya terdiri dari Kepala Staf Medik Fungsional Kesehatan (KSMF) atau yang mewakili.

2. Komite Etik dan Hukum

Komite Etik dan Hukum merupakan wadah non struktural yang keanggotaannya dipilih dari dan diangkat oleh Direktur Utama.

6

Gambar 1. Struktur Organisasi RS PKN Dharmais

d. Nilai-Nilai dan Budaya Organisasi RS PKN Dharmais

Dalam pelaksanaan tugas oleh seluruh pegawai, mulai dari staf sampai ke tingkat pimpinan, tertanam budaya yang selalu diterapkan yaitu “Pro Care CS” yang merupakan akronim dari:

Tabel 1. Nilai-nilai dan budaya organisasi RS PKN Dharmais

Pro Profesional mengandung makna melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu secara tuntas, memuaskan, dan tepat waktu.

Care

Care atau Peduli mengandung makna berkomunikasi dengan santun kepada semua pihak. C

Continuous Improvement atau Perbaikan Berkelanjutan mengandung makna menghargai umpan balik, coachingdan mentoring.

S Synergymengandung makna saling berkomunikasi dengan jelas dan terbuka.

1.2. Profil Peserta

Peserta adalah CPNS Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Golongan IIIb

dengan jabatan dokter ahli pertama di instansi RS PKN Dharmais sebagai dokter spesialis bedah digestif dalam Staf Medik Fungsional (SMF) Bedah digestif. Adapun tugas pokok peserta sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai berikut:

7

1. Melaksanakan pelayanan medik rawat jalan

2. Melaksanakan pelayanan medik rawat inap

3. Melaksanakan prosedur khusus

4. Melaksanakan prosedur spesialistik

5. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan medik

6. Menyusun catatan medis pasien

7. Melakukan atau melayani konsultasi

8. Menyusun laporan pelaksanaan tugas

9. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan

10. Menganalisa data dan hasil pemeriksaan pasien sesuai dengan pedoman kerja untuk

menyusun catatan medis pasien

11. Menyusun draft laporan pelaksaan tugas

12. Menyusun laporan lain-lain

8

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Deskripsi Isu

Pelayanan medis merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan langsung oleh fasilitas kesehatan salah satunya yaitu rumah sakit kepada pasien. Pelayanan medis meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan paliatif. Segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh dokter diatur dalam sebuah regulasi yang tercantum dalam Undang-undang No. 29 tahun 2004 mengenai praktik kedokteran. Begitu juga Undang-undang No.44 tahun 2009 yang menyatakan bahwa setiap rumah sakit harus menyelenggarakan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis yang baik. Regulasi tersebut diharapkan dapat menjaga kualitas mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit serta memberikan kepastian hukum bagi pasien dan dokter. Staf Medik Fungsional (SMF) bedah digestif terdiri dari 4 orang DPJP dengan kualifikasi dan kompetensi konsultan bedah digestif melaksanakan tugasnya dalam menangani kasus kasus keganasan di saluran cerna meliputi keganasan di saluran cerna atas, kolorektal dan hepatobilier.

Staf medik fungsional bedah digestif memiliki layanan unggulan berupa penanganan kanker hepatobilier dan minimal invasive yang kedepannya perlu dikembangkan. Dimana dalam pengembangannya tentu dibutuhkan usaha yang lebih dibanding tindakan yang tidak diunggulkan baik itu persiapan operasi, tatalaksana dan penanganan pasca operasi.

Kanker hati sebagai bagian dari keganasan hepatobilier menjadi layanan unggulan di rumah sakit kanker dharmais dimana merupakan titik awal dari program transplantasi hati yang dicita citakan a dilakukan di RSKD.

Dalam melaksanan tugasnya sebagai pelayanan publik, ASN di SMF bedah digestif tentu dituntut untuk melakukan pelayanan yang prima. Hal ini dilihat dari bagaimana pelayanan visite tepat waktu baik di ruangan inap maupun ruang konsultasi poliklinik.

Pengisian ElectronicMedicalRecord(EMR) juga masih menjadi issue yang muncul dimana kelengkapan pengisian EMR juga mencerminkan bagaimana pelayanan dapat berlangsung. Berikut ini tiga isu yang ditemukan beserta penjabarannya:

1. Belum tercapainya target pengisian data rekam medis pasien bedah digestif di RS PKN Dharmais

Registrasi data pasien umumnya diperlukan guna tata laksana pasien yang komprehensif. Secara khusus registrasi data juga berguna untuk pengembangan dan penelitian ilmu kedokteran. Data yang diregistrasi berupa identitas pribadi, diagnosis,

9

pemeriksaan penunjang dan terapi yang dilakukan.data pasien diinput melalui komputer yang ada di tiap ruangan, namun keterbatasan jumlah komputer dan koneksi internet membuat pengisian data terganggu.

Pengisian data pasien mengandalkan bandwith internet yang besar namun keterbatasan kecepatan terkadang malah membuat pelayanan menjadi lebih lambat, layar muka yang masih membingungkan membuat DPJP salah dan bingung dalam mengisi rekam medis

Dari target point penilaian EMR 2500, hanya terpenuhi point 1965 sehingga ketidak mampuan mengisi data rekam medis elektronik secara lengkap dan jelas diangkat menjadi salah satu issue dalam aktualisasi ini

2. Tidak ada PPK tindakan medis reseksi hati sebagai layanan unggulan bedah digestif di RS PKN Dharmais

Reseksi hati adalah prosedur prosedur yang kompleks, dimana tidak semua rumah sakit rujukan dapat melakukannya, pasien dari pre operatif intra operatif dan pasca operatif selalu melibatkan multi disiplin ilmu ilmu lain seperti radiologi KGEH, gizi, anestesi

Tingginya angka kesulitan prosedur ini membutuh kan persiapan yang rumit pula, maka diperlukan suatu standar tatalaksana prosedur reseksi hati dalam bentuk PPK. Namun sayang sekali sebagai layanan unggulan yang diberikan oleh SMF Bedah digestif RS PKN Dharmais, pelaksanaannya masih belum terstandarisasi sebagai pedoman atau acuan untuk melaksanakan prosedur reseksi hati pada kanker hati.

Sebagaimana data yang ada dari tindakan reseksi hati yang dilakukan masih memiliki morbiditas dan mortalitas yang tinggi diatas rata rata dunia dimana angka mortalitas masih 15 persen dibanding dengan dunia yang hanya 3 persen. Perbedaan pendapat mengenai waktu operasi, diagnostik dan strategi operasi dianggap sebagai penyebab masih tingginya angka morbiditas dan mortalitas. Namun prosedur ini tidak hanya bergantung dari sklill operator saja melainkan dukungan dari SMF penunjang dalam menentukan strategi operasi.

Sebagaimana sudah dibahas sebelumnya mengenai undang-undang praktik kedokteran dalam menjaga mutu layanan. Salah satu cara menerapkan regulasi sesuai undang-undang tersebut adalah dengan membuat pedoman sebagai alat kontrol dan evaluasi pelayanan medis oleh dokter. Pedoman praktik klinis (PPK) diharapkan dapat menjadi panduan bagi dokter untuk menerapkan pelayanan sesuai dengan standar yang ada dan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Pedoman praktik klinis adalah sebuah alat yang secara medikolegal dapat dipertanggung jawabkan apabila terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Dalam penyusunan PPK bukan hanya SMF bedah digestif saja yang menyusun namun harus

10

melibatkan sejawat dari timja lain seperti radiologi, patologi anatomi, gastro dan gizi. Karena dalam pelaksanaannya SMF ini memiliki peran dalam keberhasilan tindakan yang dilakukan. Sampai saat ini belum ada PPK prosedur reseksi hati pada kanker hati di RS PKN Dharmais. Sehingga diperlukan PPK guna menstandarkan prosedur reseksi hati pada kanker hati.

3. Belum tercapainya target visitasi pasien rawat inap dan konsultasi di RS PKN

Dharmais

Dokter dalam hal ini DPJP bedah digestif dalam melakukan praktekknya harus membagi diri di ruangan operasi, di ruangan prosedur, menjawab konsul, melayani poli dan melakukan prosedur gawat darurat, disamping tugasnya memberikan pendidikan. Kondisi ini menyebabkan DPJP tidak dapat ememenuhi targetnya dalam hal ketepatan waktu visitasi rawat inap diman menurut data tahun 2021. DPJP hanya menepati 65 % dari target waktu yang ditentukan, hal ini tentu saja menghambat pelayanan dan alur pelayanan berkesinambungan apalagi bila berhubungan dengan multidisiplin lain.

2.2 Penetapan CoreIsu

Berdasarkan hasil identifikasi isu instansi didapatkan beberapa isu yang perlu dicari solusinya. Untuk dapat menentukan solusi terbaik, maka perlu perlu dilakukan penilaian skala prioritas isu yang dianggap paling penting untuk diselesaikan lebih dulu. Terdapat beberapa teknik dalam menentukan skala prioritas isu, salah satunya adalah teknik USG atau menilai suatu isu berdasarkan urgency,seriousnessdan growth. Urgencymenggambarkan seberapa mendesak suatu isu perlu ditindaklanjuti. Seriousnessmenggambarkan seberapa serius akibat yang dapat ditimbulkan apabila isu tidak ditangani. Growthmenggambarkan seberapa buruk akibat yang timbul dan apakah isu tersebut akan semakin memburuk jika tidak ditangani. Rentang nilai yang diberikan berkisar 1-5 dengan nilai tertinggi diberikan untuk isu yang mendapat prioritas untuk diselesaikan terlebih dahulu. Berikut ini hasil penilaian isu instansi dengan teknik USG:

11

Tabel 2. Penetapan coreisu menggunakan metode USG

1 Belum tercapainya target pengisian rekam medis di RS PKN Dharmais

2 Tidak ada PPK tindakan medis reseksi hati sebagai layanan unggulan di RS PKN Dharmais

3 Belum tercapainya target visitasi pasien rawat inap dan konsultasi di RS PKN Dharmais

4 4 11

5 4 13

4 4 12

Berdasarkan hasil penilaian prioritas isu dengan menggunakan teknik USG didapatkan bahwa “Tidak ada PPK tindakan medis Reseksi Hati sebagai layanan unggulan di RS

PKN Dharmais” menjadi isu yang perlu cepat ditangani. Setelah menentukan isu yang menjadi prioritas, kini saatnya mencari solusi terbaik dengan menciptakan gagasan kreatif untuk segera menangani isu terkait dan mencari prosedur preventif guna mencegah timbulnya isu serupa kembali.

2.3 Penentuan Penyebab CoreIsu

Akar penyebab masalah dari isu yang ditemukan dianalisis menggunakan metode fishbone diagram. Identifikasi kategori akar masalah dilakukan menggunakan metode 5S

dengan deskripsi sebagai berikut:

- Surroundings(Lingkungan)

o Reseksi hati masih jarang dilakukan dan RS Kanker Dharmais menjadi salah satu dari sedikit center yang melakukan layanan unggulan tersebut. Sehingga masih butuh penyesuaian dalam penerapan pedoman internasional sesuai dengan fasilitas yang tersedia di Indonesia dan di RSKD pada khususnya.

o Prosedur reseksi hati pada kanker hati melibatkan tim multidisiplin. Tidak hanya Spesialis bedah digestif namun melibatkan disiplin SMF lain. Egoisme sentral dalam SMF membutuhkan standar yang sama sehingga luaran pasien menjadi lebih baik.

12
No Isu Urgency Seriousness Growth Total
3
4
4

o Ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang untuk penegakan diagnostik dan prosedur yang masih terbatas

- Systems(Sistem)

o Pedoman klinis yang dipakai selama ini adalah pedoman klinis yang berasal dari perhimpunan , sehingga harus diadopsi di RSKD sesuai dengan system yang ada di RS.

o Belum semua dokter mengetahui manfaat PPK Prosedur reseksi hati pada kanker hati

- Skills(Kemampuan)

o Dokter memiliki referensi sendiri sendiri dalam menegakan diagnosis dan prosedur sehingga tidak terstandar

o Tidak semua dokter memiliki kemampuan yang sama dalam menelaah referensi tatalaksana pasien kanker hati yang akan dilakukan prosedur reseksi hati.

- Suppliers(Pemasok)

o Referensi berbayar belum dapat diperoleh dengan mudah.

o Belum jelasnya anggaran terkait penyusunan pedoman klinis.

o PPK yang menjadi referensi hanya PPK berbasis perhimpunan, belum ada PPK berbasis Rumah sakit

13
Gambar 2. Fishbonediagram

2.4 Gagasan Kreatif Pemecahan CoreIsu

Setelah mengetahui akar penyebab masalah dari isu yang diangkat, maka tahapan selanjutnya adalah mencari solusi untuk mengatasi isu tersebut. Gagasan kreatif yang

dilakukan berupa “penyusunan panduan praktis klinis tindakan medis reseksi hati yang merupakan layanan unggulan SMF Bedah digestif RS PKN Dharmais”. Tahapan yang akan dilakukan dalam menjalankan gagasan kreatif tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Tahapan kegiatan pemecahan isu

No. Kegiatan Pemecahan Isu Sumber Capaian

1. Melakukan konsultasi dengan Ketua SMF

Bedah digestif RS PKN Dharmais

2. Mengumpulkan referensi dan data yang

dibutuhkan untuk menyusun pedoman praktik klinis layanan prosedur reseksi

hatiRS PKN Dharmais

3. Menyusun panduan praktis klinis layanan prosedur reseksi hati RS PKN

Dharmais

4. Menyerahkan rancangan panduan praktik klinis layanan prosedur reseksi

hat ikepada komite medik dan bidang

pelayanan medis di RS PKN Dharmais

5. Sosialisasi PPK prosedur tindakan reseksi hati ke DPJP bedah digestif dan Timja saluran cerna

SKP dan Tugas Tambahan

SKP dan Tugas Tambahan

Tindakan Reseksi Hati

dapat dilakukan dengan

mempedomani PPK yang

dibuat

Inovasi

SKP

Penugasan pimpinan.

6. Evaluasi program kegiatan. Inisiatif dengan persetujuan mentor

2.5

Matriks rancangan aktualisasi disusun guna memudahkan peserta dalam menjalankan tahapan gagasan kreatif. Langkah-langkah perlu disusun secara sistematis serta harus memberikan hasil dan bukti sebagai bentuk capaian. Dalam setiap tahapan tersebut peserta

14
Matriks Rancangan Aktualisasi

diharapkan mampu menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK dalam

menjalankan gagasan kreatif pemecahan coreisu di instansi masing-masing.

Unit Kerja SMF Bedah digestif RS Kanker Dharmais

Isu yang diangkat Tidak adanya PPK tindakan medis reseksi hati sebagai

layanan unggulan

Isu Penyusunan panduan praktis klinis layanan prosedur reseksi hati di RS Kanker Dharmais

Gagasan Pemecahan

No

. Kegiatan Tahapan Kegiatan

Mengajukan

Output/ Luaran Kegiatan

Keterkaitan Subtansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai-nilai

Organisasi

konsultasi

dengan

Ketua SMF

Bedah

digestif RS

PKN

Dharmais

DPJP bedah

digestif

SMF

gastrointest inal

rancangan usulan

aktualisasi dan berdiskusi dengan pimpinan

SMF

Dokument asi kegiatan.

Secara sopan dan santun mengajukan usulan rancangan aktualisasi kepada pimpinan (Loyal,kolabor atif,)

Berdiskusi dengan pimpinan untuk mendapatkan masukan terhadap

rancangan aktualisasi.

(loyal, kolaboratif,ha rmonis)

Kegiatan ini akan memperkuat visi

RS Kanker

Dharmais untuk menjadi pusat

kanker nasional yang setara di tingkat Asia.

Penyusunan

panduan praktik klinis untuk menyelaras

kan tata laksana pengobatan pasien mencermika n nilai dan budaya RS

PKN

Dharmais yaitu

Profesional dan Care

15
Tabel 4. Rancangan Kegiatan Aktualisasi Tabel 5. Matriks rancangan aktualisasi 1. Melakukan

No . Kegiatan Tahapan Kegiatan

Membuat surat permohona n izin kegiatan ke pimpinan.

Output/ Luaran Kegiatan

Surat izin penyusun an panduan praktik klinis

Keterkaitan

Subtansi Mata

Pelatihan

Membuat surat

izin sesuai

format yang

tepat dan diajukan melalui tahapan administrasi

sesuai peraturan

(akuntabel)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai-nilai Organisasi

2. Mengumpul kan referensi dan data yang

dibutuhkan untuk menyusun pedoman praktik klinis layanan prosedur reseksi

hatiRS PKN Dharmais

Mengumpul kan data

terkait tindakan reseksi hati

pada kasus kanker hati

Data identitas pasien, kasus, kendala, efek samping, dan evaluasi selama pelaksana an reseksi hati

Secara detail mengumpulkan data

(Akuntabilitas)

Data yang

dikumpulkan akan

berguna dalam

meningkatkan

pelayanan pasien secara

komprehensif

serta untuk

penelitian

Penyusunan panduan praktik klinis untuk menyelaras kan tata laksana

pengobatan pasien

mencermika

n nilai dan budaya RS

PKN

Dharmais yaitu

Continous Improveme nt

Mencari referensi kepustakaa

n terkait prosedur reseksi

Daftar pustaka referensi yang diperoleh dan

Melakukan penelusuran

kepustakaan di internet ataupun perpustakaan secara jujur, adil

Pelayanan

berbasis bukti

ilmiah dengan

validitas sesuai

kaidah penelitian

akan memperkuat

16

No . Kegiatan Tahapan Kegiatan

hatiyang dapat

diaplikasika

n di RS PKN

Dharmais

Diskusi mengenai hasil data dan referensi yang diperoleh dengan rekan kerja dan pimpinan

SMF

Output/ Luaran Kegiatan

dokument asi kegiatan

Keterkaitan

Subtansi Mata

Pelatihan

dan tidak memihak (Adaptif, kompeten)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

misi RS Kanker

Dharmais dalam rangka “Memberikan

pelayanan kanker komprehensif

Dokumentasi

kegiatan dan notulensi pertemua n

Melaporkan hasil analisis data dan referensi yang sudah terkumpul untuk berdiskusi

dan meminta masukan dari rekan bedah digestif (Akuntabilitas, kolaboratif)

sesuai dengan

perkembangan

kekinian berbasis

bukti serta Good Clinical Governance, Patient Safetydan Patient CareCenter“

Penguatan

Nilai-nilai Organisasi

panduan praktis klinis layanan prosedur reseksi hati

RS PKN

Dharmais

Menyusun draft PPK prosedur reseksi hati pada pasien kanker hati

Draft PPK prosedur reseksi

hati pada pasien kanker hati

Menyusun draft PPK secara teliti, lengkap dan jelas (akuntabel)

dan mencakup

berbagai aspirasi yang telah

disampaikan sebelumnya (kolaboratif).

Adanya panduan

praktis klinis akan

memperkuat misi

RS kanker

Dharmais dalam

hal “Menciptakan

iklim kerja yang

kondusif, menyediakan

SDM yang

kompeten dan

berbudaya kinerja

tinggi serta

Adanya panduan

praktis klinis akan menjadi pegangan untuk para tenaga medis

Menyelengg

arakan rapat

Daftar hadir dan Memulai rapat

dengan terlebih

dahulu berdoa

kepada Tuhan

menyediakan

sarpras dan IT sesuai best

menjalanka n tugas secara profesional sehingga akan menguatka

17
3. Menyusun

No . Kegiatan Tahapan Kegiatan

Output/ Luaran Kegiatan

Keterkaitan

Subtansi Mata

Pelatihan

penyusunan PPK. notulensi rapat. YME (harmonis) dan menyampaikan

draft PPK yang

telah disusun kepada para peserta rapat

dengan sopan

dan jelas (harmonis).

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

practiceuntuk

tingkat rumah

sakit kanker

komprehensif dan

Pusat Kanker

Nasional”.

Penguatan

Nilai-nilai Organisasi

n nilai

Professional .

4. Menyerahk an rancangan panduan praktik klinis layanan

prosedur reseksi hatikepada komite medik dan bidang pelayanan medis

Menyampai kan PPK ke

komite medik dan bidang

pelayanan medis untuk disahkan

Melakukan revisi

apabila diperlukan

Surat pengantar ke komite medik

Membuat surat pengantar

kepada komite

medik sesuai

kaidah

administrasi

yang berlaku (akuntabel).

PPK final Melakukan revisi

PPK secara

cermat guna

meningkatkan

patientsafety, mengendalikan lenthofstay

pada rawat inap

dan kendali

mutu serta

biaya (adaptif).

Adanya panduan

praktis akan

memperkuat misi

RS kanker

Dharmais dalam

hal “Menciptakan

iklim kerja yang

kondusif, menyediakan

SDM yang

kompeten dan

berbudaya kinerja

tinggi serta

menyediakan

sarpras dan IT

sesuai best

practiceuntuk

tingkat rumah

sakit kanker

komprehensif dan

Pusat Kanker

Nasional”.

Adanya panduan

praktis klinis akan

menjadi

pegangan untuk para tenaga medis

menjalanka

n tugas secara

profesional sehingga

akan

menguatka

n nilai

Professional .

18

No . Kegiatan Tahapan Kegiatan

5. Sosialisasi prosedur Sosialisasi PPK prosedur tindakan reseksi hati ke Timja

Menyampai kan usulan kegiatan sosialisasi PPK

Output/ Luaran Kegiatan

Surat usulan kegiatan.

Keterkaitan

Subtansi Mata Pelatihan

Membuat surat usulan kegiatan sosialisasi sesuai kaidah

administrasi (akuntabel)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Kerjasama yang

baik antar

komponen dalam

memberikan

layanan prosedur

reseksi hatiakan

memperkuat misi

RS Kanker

Penguatan

Nilai-nilai Organisasi

Kerjasama yang baik antar

komponen dalam memberika n pelayanan prosedur

Mengadaka n pertemuan dengan para dokter terkait untuk

mensosialis asikan PPK

Dokument asi kegiatan.

Mengundang para dokter terkait (kolaboratif) untuk memperkenalkan inovasi PPK, menghindarkan konflik kepentingan (adaptif).

Dharmais dalam

hal “memberikan

pelayanan kanker

komprehensif

sesuai dengan

perkembangan

kekinian berbasis

bukti serta Good Clinical Governance, Patient Safetydan Patient CareCenter.”

reseksi

hatiakan memperkua t nilai Synergy.

Menampung saran dan masukan dari para dokter terkait.

Notulensi saran dan masukan.

Bermusyawarah dengan para dokter terkait

untuk

menyempurnaka n inovasi PPK (kolaboratif)

demi

meningkatkan efisiensi pembiayaan

rumah sakit (Akuntabel).

19

No . Kegiatan Tahapan Kegiatan

6. Evaluasi program kegiatan.

Bekerja sama dengan bagian IT untuk memasukan

PPK ke SIMRS

Output/ Luaran Kegiatan

Keterkaitan

Subtansi Mata

Pelatihan

PPK di SIMRS Koordinasi

dengan sirkuler (kolaboratif, kompeten)

dengan santun (kolaboratif)

untuk

memasukkan

tabel evaluasi

PPK

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Evaluasi program

kegiatan secara

berkesinambungan demi

terciptanya

pelayanan publik

yang semakin

baik akan

memperkuat misi

RS PKN Dharmais

dalam hal

Penguatan

Nilai-nilai Organisasi

Evaluasi

berkesinam

bungan dari

suatu program yang

dijalankan demi

terciptanya

pelayanan

pasien yang

Laporan analisis data pasien.

Analisis data operasi.

Melaporkan hasil analisis secara jujur, adil, objektif (Akuntabilitas), sesuai prosedur yang berlaku (akuntabel, orientasi pelayanan).

“menyelenggarak an penelitian di bidang kanker

berbasis bukti dan nilai yang dapat diterapkan dalam pelayanan.”

lebih baik

akan

memperkuat nilai

Continous improveme nt

20

Tabel 6. Matriks rekapitulasi rencana habituasi

21
No Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi per-MP Ke1 Ke2 Ke3 Ke4 Ke5 Ke6 1 Berorientasi pelayanan 0 1 0 0 2 1 4 2 Akuntabel 1 2 1 1 1 2 8 3 Kompeten 1 1 0 0 0 1 3 4 Harmonis 0 1 2 0 0 0 3 5 Loyal 2 1 0 0 0 0 3 6 adaptif 1 0 0 1 0 0 2 7 kolaboratif 2 0 0 0 2 2 6 jumlah 5 6 3 2 5 6 25

BAB III

JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI

Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS diterapkan oleh peserta selama melaksanakan tahapan

gagasan kreatif pemecahan core isu. Berikut ini adalah jadwal pelaksaan aktualisasi yang disusun dalam bentuk tabel (tabel 7).

22
Tabel 7. Jadwal pelaksanaan aktualisasi

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta.

2. RS Kanker “Dharmais”, 2016. Rencana Strategis Bisnis (RSB) RS Kanker “Dharmais” Tahun 2016 – 2020, Jakarta.

3. Undang - Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

4. Undang - Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

5. Profil RS Kanker “Dharmais”. Diunduh dari: http://dharmais.co.id/page/69/Profil-RS

6. Panigoro SS. Rencana strategis pengembangan pusat kanker nasional Indonesia, sebuah studi kasus. Jurnal ARSI.2014;11 – 8.

7. Fatimah E, Irawati E. 2017 ModulPelatihanDasarCalonPNS:AnalisisIsuKontemporer Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

8. Idris I, Suwarno Y, Purwana BH, Dendi S, Imran S, Nusa BSP. 2017. ModulPelatihan Dasar Calon PNS: ManajemenAparatur Sipil Negara. Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

9. Kumorotomo W, Wirapradja NRD, Imbaruddin A. 2015. ModulPelatihanDasarCalonPNS: Nilai-NilaiDasarPNS:EtikaPublik. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.

10. Kusumasari B, Dwiputrianti S, Allo EL. 2015. ModulPelatihanDasarCalonPNS:NilaiNilaiDasarPNS:Akuntabilitas. Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

11. Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. ModulPelatihan Dasar Calon PNS: Nilai - Nilai DasarPNS:AntiKorupsi. Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

12. Latief Y, Suryanto A, Muslim AA. 2015 ModulPelatihanDasarCalonPNS:Nilai – Nilai DasarPNS:Nasionalisme. Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

13. Suryanto Y, Sejati TA. 2017. ModulPelatihanDasarCalonPNS:WholeofGovernment. Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

14. Purwanto EA, Tyastianti D, Taufiq A, Novianto W. 2017. ModulPelatihanDasarCalon PNS:PelayananPublik. Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

15. Yuniarsih T, Taufiq M. 2015 ModulPelatihanDasarCalonPNS:Nilai – NilaiDasarPNS: KomitmenMutu. Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

23

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR

PNS

PENYUSUNAN PANDUAN PRAKTIK KLINIS

PROSEDUR TINDAKAN MEDIS RESEKSI HATI

SEBAGAI LAYANAN UNGGULAN SMF BEDAH

DIGESTIF RS PKN DHARMAIS

Nama : dr. Ariansah Margaluta, SpB-KBD

NIP : 198203072022031001

Mentor : dr. Fajar Firsyada SpB-KBD

Coach : dr.Arum Widarti MPH

27/06/2022
27/06/2022

DESKRIPSI ISU

- UU No. 29 thn 2004 - UU No 44 thn

• praktek kedokteran

• tata Kelola

unggul Kanker

2009
klinis Layanan
hepatobilier
No ISU Urgency Seriousness Growth Total
3 4 4 11
1 Belum tercapainya target pengisian rekam medis di RS PKN Dharmais
4 5 4 13
2 Tidak ada PPK prosedur reseksi hati sebagai
layanan
unggulan di RS PKN Dharmais
dan konsultasi
4 4 4 12 27/06/2022
3 Belum tercapainya target visitasi pasien rawat inap di RS PKN Dharmais

GAGASAN PENYELESAIAN ISU

Penyusunan panduan praktis klinis tindakan medis reseksi hati yang merupakan layanan unggulan SMF Bedah digestif RS PKN Dharmais

.

KEGIATAN 1 : MELAKUKAN KONSULTASI DENGAN KETUA SMF BEDAH DIGESTIF RS

PKN DHARMAIS

Mengajukan rancangan usulan aktualisasi dan berdiskusi dengan pimpinan SMF

• Dokumentasi kegiatan,undangan

Loyal, kolaboratif

Harmonis

Membuat surat permohonan izin kegiatan ke pimpinan.

• Surat izin penyusunan panduan praktik klinis

Akuntabel

Mengumpulkan data pasien reseksi hati

• Identifikasi dan dokumentasi

Mencari referensi kepustakaan terkait reseksi hati

di RS PKN Dharmais

• Daftar Pustaka dan dokumentasi

Diskusi mengenai hasil data dan referensi yang

diperoleh dengan rekan kerja dan pimpinan SMF

• Dokumentasi dan notulensi

Memberikan pelayanan kanker komprehensif sesuai dengan perkembangan kekinian berbasis bukti serta

Good Clinical Governance, Patient Safety dan Patient Care Center “

Adaptif

Kompeten

Akuntabilitas, KOLABORATIF

KEGIATAN 2: MENGUMPULKAN REFERENSI DAN DATAYANG

DIBUTUHKAN UNTUK MENYUSUN PEDOMAN PRAKTIK KLINIS LAYANAN

PROSEDUR RESEKSI HATIRS PKN DHARMAIS

KEGIATAN 3: MENYUSUN RANCANGAN PANDUAN PRAKTIS KLINIS

LAYANAN PROSEDUR RESEKSI HATIRS PKN DHARMAIS

Menyusun draft PPK prosedur reseksi hati

pada pasien kanker hati .

Draft PPK prosedur reseksi hati pada pasien kanker hati

Menyelenggarakan rapat penyusunan PPK.

Daftar hadir dan notulensi rapat, undangan dan gambar

Akuntabel Kolaboratif Harmonis

Menciptakan iklim kerja yang kondusif, menyediakan SDM yang

kompeten dan berbudaya kinerja tinggi serta menyediakan sarpras dan IT

sesuai best practice untuk tingkat rumah sakit kanker komprehensif dan Pusat Kanker Nasional”.

KEGIATAN 4: MENYERAHKAN RANCANGAN PANDUAN PRAKTIK KLINIS LAYANAN

PROSEDUR RESEKSI HATIKE PADAKOMITE MEDIK DAN BIDANG PELAYANAN MEDIS

Menyampaikan PPK ke komite medik dan bidang pelayanan medis untuk disahkan

Akuntabel

•Surat pengantar ke komite medik dan pelayanan medis

Melakukan

revisi apabila diperlukan

• PPK final

Menciptakan iklim kerja yang kondusif, menyediakan SDM yang kompeten dan berbudaya

kinerja tinggi serta menyediakan sarpras dan IT sesuai best practice untuk tingkat rumah sakit

kanker komprehensif dan Pusat Kanker Nasional”

Adaptif

KEGIATAN 5: SOSIALISASI PPK PROSEDUR TINDAKAN MEDIS RESEKSI HATI

Menyampaikan usulan kegiatan sosialisasi PPK

,KEPADA TIMJA SALURAN CERNA

• Surat usulan kegiatan.

Mengadakan pertemuan dengan para dokter terkait untuk mensosialisasikan PPK

• Dokumentasi kegiatan.

Menampung saran dan masukan para dokter terkait

• Notulensi saran dan masukan.

Akuntabel Kolaboratif ADAPTIF

“Memberikan pelayanan kanker komprehensif sesuai

dengan perkembangan kekinian berbasis bukti serta

Good Clinical Governance, Patient Safety dan Patient Care Center.”

KEGIATAN 6: EVALUASI PROGRAM KEGIATAN

Bekerja sama

dengan bagian IT

untuk memasukan

PPK ke SIMRS

• PPK di SIMRS

Kolaboratif

Laporan analisis data

pasien

• Analisis data operasi

Akuntabilitas

Kompeten

ORIENTASI

PELAYANAN

“Menyelenggarakan penelitian di bidang

kanker berbasis bukti dan nilai yang dapat

diterapkan dalam pelayanan.”

1 Melakukan konsultasi dengan

Ketua SMF Bedah digestif RS PKN

Dharmais

2 Mengumpulkan referensi dan data

yang dibutuhkan untuk menyusun

pedoman praktik klinis layanan

prosedur reseksi hatiRS PKN

Dharmais

3 Menyusun panduan praktis klinis

layanan prosedur reseksi hatiRS

PKN Dharmais

4 Menyerahkan rancangan panduan

praktik klinis layanan prosedur

reseksi hatidi RS PKN Dharmais

5 Sosialisasi Sosialisasi PPK

prosedur tindakan reseksi hati ke

DPJP bedah digestif , timja

Saluran cerna

27/06/2022 No Kegiatan (16 Juni – 28 Juli) Juni Juli Agustus 16 17 18 21 22 23 24 25 28 29 30 1 2 26 27 28 29 30 2 3 4 5 6 9 10 12 13 16 18 19 2 0
6 Evaluasi program kegiatan.

TERIMA KASIH

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.