LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI PENYUSUNAN RANCANGAN SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PENATALAKSANAAN UVEITIS DI INSTALASI RAWAT JALAN UNIT INFEKSI DAN IMUNOLOGI PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG
DISUSUN OLEH : ARIEF AKHDESTIRA MUSTARAM NIP 198412312020121002
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA AGUSTUS 2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI PENYUSUNAN RANCANGAN SOP(STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PENATALAKSANAAN UVEITIS DI INSTALASI RAWAT JALAN UNIT INFEKSI DAN IMUNOLOGI PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG
Telah diseminarkan dan disetujui
Hari/ Tanggal : 5 Agustus, 2021 Tempat
: Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
Coach,
Mentor,
dr. Atiq Amanah Retna Palupi, MKKK
dr. Angga Fajriansyah SpM(K)
NIP. 197803272009122002
NIP.198303072018011001 Penguji,
Erlinawati Pane, SKM, MKM NIP. 197202201994022001
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo ini. Rancangan Aktualisasi ini merupakan salah satu tugas dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan I tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, diantaranya adalah: 1. dr. Atiq Amanah Retna Palupi, MKKK selaku coach atas ilmunya, yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan laporan ini. 2. dr. Angga Fajriansyah SpM(K), selaku mentor dan atasan unit yang telah memberikan nasihat dan masukan dalam kegiatan-kegiatan penulis selama penyusunan laporan ini . 3. Seluruh staf pengajar Widyaiswara, Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I Kementreian Kesehatan RI tahun 2021 yang telah memberikan ilmu, bantuan dan dukungan dalam penyelesaian rancangan ini. 4. Seluruh rekan-rekan Golongan III Angkatan I dan khususnya kelompok C yang telah membuat proses kegiatan belajar jadi menyenangkan, “Semangat Latsar, Semangat Indonesia” Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada laporan rancangan aktualisasi ini sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar laporan rancangan aktualisasi ini dapat lebih baik dan bermanfaat bagi pembacanya. Bandung, Agustus 2021 Penulis,
Arief Akhdestira Mustaram
ii
DAFTAR ISI Hal Halaman Judul......................................................................................................
I.
Lembar Persetujuan..............................................................................................
i
Kata Pengantar.....................................................................................................
ii
Daftar Isi..............................................................................................................
iii
Daftar Tabel.........................................................................................................
iv
Daftar Gambar…………………………………………………………………………………………………..
v
BAB. I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1
1.2 Tujuan dan Sasaran...................................................................................
2
1.3 Kompetensi…………………………………………………………………............................
2
1.4 Dasar Hukum …………………………………………………………………………………………
3
1.5 Ruang Lingkup Aktualisasi…………………………………………….............................
3
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Gambaran Umum dan sejarah singkat PMN RS Mata Cicendo........................
4
2.2 Visi PMN RS Mata Cicendo.........................................................................
6
2.3 Misi PMN RS Mata Cicendo........................................................................
6
2.4 Etos Kerja PMN RS Mata Cicendo…………………………………………………………….
6
2.5 Tata Nilai PMN RS Mata Cicendo……………………………………………………………..
6
2.6 Struktur PMN RS Mata Cicendo Bandung………………………………………………….
7
2.7 Profil Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo………………………………………………………………………………………………..
8
2.8 Profil Peserta………………………………………………………………………………………..
10
BAB III Rancangan Aktualisasi 3.1 Identifikasi Isu.........................................................................................
11
3.2 Analisis Isu…………………………………………………………………………………………… 12 3.3 Uveitis………………………………………………………………………………………………….
13
3.4 Gagasan Penyelesaian Isu……………………………………………………………………… 20 3.5 Jadwal Rencana Kegiatan…………………………..………………………………………….
28
BAB IV. Aktualisasi……….…………………………………………………………………………………….
30
BAB V. Penutup………………………………………………………………………………………………….
60
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………
61
iii
DAFTAR TABEL Hal Tabel. 1
Analisis Penetapan Isu..........................................................................
13
Tabel.2.
Gagasan Penyelesaian Isu……………….…………………….………………………….
21
Tabel.3
Jadwal rencana kegiatan……………………………………………………………………
30
iv
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 2.1 PMN RS Mata Cicendo………………………………………………………………………. 5 Gambar 2.2 Struktur Organisasi PMN RS Mata Cicendo ………………….……………………… 8 Gambar 3.1 Anatomi bola mata…………………………………………………………………………… 13 Gambar 3.2 Klasifikasi Uveitis berdasarkan anatomi………………………………………………. 14 Gambar 3.3 Fishbone Analysis…………………………………………………………………………….. 17
v
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja pada instalasi pemerintah. ASN juga dapat diartikan sebagai pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas lainnya. ASN merupakan salah satu piranti utama dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang pada alinea 2 dan 4 pembukaan Undang Undang Dasar 1945 yaitu Negara yang merdeka, berdaulat adil dan makmur, melalui cara memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Untuk dapat mewujudkan tujuannya, ASN harus melaksanakan fungsinya sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, dan pemersatu bangsa di berbagai aspek kehidupan Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional di atas maka melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai demi mewujudkan Indonesia sehat sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia juga untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa maka diselenggarakan program pembangunan secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah: 1. Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi kesehatan setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 2. Agar mampu menjawab tantangan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan termasuk konsistensi kebijakan, keterlibatan, lintas sektor, serta berdasarkan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat yang mutakhir.
1
Pelatihan Dasar adalah pelatihan sebagai upaya untuk pembentukan karakter ASN sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keberagaman sosial kultural. Pelatihan dasar akan mengajarkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) kepada peserta diklat yang kemudian harus mampu berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Untuk menjalankan peranan tersebut, diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi dalam melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu ASN harus memahami nilai-nilai dasar profesi ASN yang disebut dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Salah satu agenda dalam latihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam upaya penguatan kompetensi bagi CPNS adalah Agenda Habituasi. Agenda Habituasi bertujuan untuk mensintesakan mata pelatihan kedalam rancangan aktualisasi, kemudian kemampuan dalam penulisan rancangan aktualisasi, kemampuan untuk mempresentasikannya dalam seminar rancangan aktualisasi, melaksanakan aktualisasi, menyusun laporan aktualisasi dan mempresentasikan laporan aktualisasi dalam seminar aktualisasi. Tentunya keseluruhan kegiatan ini akan mengalami banyak penyesuaian, modifikasi, kreasi dan inovasi di masa pandemi Covid-19 yang sedang kita alami saat ini, mulai dari pelaksanaan MOOC (Massive
Open Online Course), Distance Learning, aktualisasi, dan klasikal. Keseluruhan tahapan kegiatan yang diikuti, dengan teknologi yang ada saat ini, diharapkan memungkinkan peserta untuk mampu belajar secara mandiri, menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas masingmasing, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian nilainilai dasar profesi ASN tersebut terpatri kuat dalam dirinya demi mencapai cita-cita bangsa Indonesia. 1.2 Tujuan dan Sasaran Penyelenggaraan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS bertujuan untuk membentuk ASN yang profesional, yaitu ASN yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi ASN, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Sasaran penyelenggaraan Latsar adalah terwujudnya ASN yang profesional dan berintegritas.
2
1.3 Kompetensi Kompetensi yang dibangun dalam Latsar CPNS Golongan III adalah kompetensi ASN sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu: 1. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya; 2. Kemampuan mengedepankan nilai nasionalisme dalam pelaksanaan tugas jabatannya; 3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya; 4. Kemampuan berinovasi dan meningkatkan komitmen mutu dalam pelaksanaan tugas jabatannya; serta 5. Kemampuan menerapkan nilai anti korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. Disamping memiliki kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar di atas, peserta Latsar CPNS Golongan III, diharapkan juga memiliki kemampuan menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan. 1.4 Dasar Hukum 1.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
2.
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
4.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
1.5 Ruang Lingkup Aktualisasi Ruang lingkup Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang dilakukan meliputi rancangan aktualisasi kegiatan yang disusun berdasarkan SKP, perintah atasan, diskusi dengan mentor, dan inovasi; tahap kegiatan, serta hasil kegiatan. Ruang lingkup aktualisasi kegiatan ini dilakukan di Pusat Mata Nasional (PMN) Rumah Sakit (RS) Mata Cicendo Bandung, khususnya di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi. Semua kegiatan tersebut dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi sebagai PNS yang berkarakter dan profesional.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum dan Sejarah Singkat PMN RS Mata Cicendo Bandung Rumah Sakit Mata Cicendo diresmikan pada tanggal 3 Januari 1909 dengan nama
Koningen Wilhemina Gathuis voor Ooglijders dan direktur pertamanya C.H.A. Westhoff. Pelayanan yang diberikan saat itu adalah pelayanan rawat jalan, rawat inap dan kegiatan operasi. Tahun 1930, mulai melakukan kegiatan pelayanan luar gedung (outreach) ke daerah sekitar Bandung, seperti Sumedang, Tanjungsari, Congeang, Darmaraja, Situraja, dan Legok. Tahun 1942 – 1945 berperan sebagai Rumah Sakit Umum. Sejak tahun 1961 berperan sebagai
Rumah
Sakit
Pendidikan
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Padjadjaran.Tahun 1976 menjadi Pusat Kegiatan Bank Mata dan Pusat Kegiatan Hari Kesehatan Sedunia dengan tema Pencegahan Kebutaan. Tahun 1977 – 1979 menjadi Kantor Riset untuk Pencegahan Defisiensi Vitamin A berkolaborasi dengan AFOB dan Departemen Kesehatan. Tahun 1978 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe C oleh Departemen Kesehatan. Tahun 1992 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe B Non Pendidikan. Tahun 2000 terakreditasi
5
pelayanan.
Tahun 2005 terakreditasi
12
pelayanan.
Tahun 2006 terakreditasi A untuk Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Tahun 2007 menjadi Rumah Sakit Khusus Kelas A dan menjadi Rumah Sakit dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU). Tahun 2009 ditetapkan sebagai PUSAT MATA NASIONAL. Tahun 2014 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan terakreditasi Tingkat Paripurna oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), dan kembali mendapat Akreditasi Paripurna pada Tahun 2017.Tahun 2020, ditetapkan sebagai Rumah Sakit Terakreditasi Internasional PMN RS Mata Cicendo merupakan satu-satunya rumah sakit mata milik pemerintah Republik Indonesia yang berada dibawah Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia. PMN RS Mata Cicendo memiliki luas lahan 11.400 m2 , dengan luas bangunan 13.832,9 m2 , dengan alokasi luas lahan untuk instalasi rawat jalan 2.176,25 m2 , instalasi rawat inap 2.249 m2 , instalasi bedah 990 m2 , instalasi penunjang 1.380 m2 , perkantoran 1.516 m2 , perkuliahan dan fasilitas riset 426 m2. Situasi geografis dengan lokasinya yang terletak di pusat kota Bandung, di sebelah Gedung Pakuan (kediaman resmi Gubernur Jawa Barat), dekat dengan Stasiun Kereta Api Bandung, dekat dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Rumah Sakit Mata Cicendo dinilai sangat strategis bagi masyarakat kota Bandung khususnya dan masyarakat Jawa Barat pada umumnya.
4
Gambar 2.1. Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung Sumber: RS Mata Cicendo Payung dasar hukum PMN RS Mata Cicendo adalah sebagai berikut : •
SK Menkes No. 1040 Tahun 1992 : RS MATA RUJUKAN NASIONAL Tipe B Non Pendidikan
•
SK Dirjen Yanmed :Terakreditasi 5 Pelayanan No. YM.02.04.2.2796 dan Terakreditasi 12 Pelayanan No. HK.00.06.3.5.318, 15 Januari 2006
•
SK Menkes No.045/M/PER/I/2007, 15 Januari 2007: Rumah Sakit Khusus Kelas A (PENDIDIKAN)
•
SK Menteri Keuangan RI No. 276/KMK.05/2007, 21 Juni 2007 :Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
•
SK Menteri Kesehatan RI No. 756/Menkes/SK/VI/2007:Rumah Sakit Pendidikan Utama Khusus Mata
•
SK Menteri Kesehatan RI No.059/MENKES/SK/I/2009, 16 Januari 2009: PUSAT MATA NASIONAL
•
SK Menteri Kesehatan RI No. 127/Menkes/SK/V/2014, 5 Mei 2014 :sebagai RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
•
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) No. KARS-SERT/49/VII/2014: AKREDITASI TINGKAT PARIPURNA
•
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) No. KARS-SERT/912/XI/2017 : AKREDITASI TINGKAT PARIPURNA
5
2.2 Visi PMN RS Mata Cicendo Visi dan Misi tahun 2020-2024: “To be Excellence Eye Care”. 2.3 Misi PMN RS Mata Cicendo
“Eye Care for Everyone Seeing Better World” • Eye care
: Memberikan pelayanan kesehatan mata
• For everyone
: Pelayanan yang tidak diskriminatif, kepada seluruh warga
masyarakat • Better world
: Melihat dunia dengan lebih baik
2.4 Etos Kerja PMN RS Mata Cicendo 1. Kerja adalah rahmat : bekerja dengan tulus dan penuh rasa syukur 2. Kerja adalah amanah : bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab 3. Kerja adalah panggilan : bekerja tuntas dengan penuh integritas 4. Kerja adalah aktualisasi diri : bekerja keras penuh semangat 5. Kerja adalah ibadah : bekerja dengan serius penuh kecintaan 6. Kerja adalah seni : bekerja cerdas penuh kreativitas 7. Kerja adalah kehormatan : bekerja tekun penuh keunggulan 8. Kerja adalah pelayanan : bekerja sempurna penuh kerendahan hati 2.5 Tata Nilai PMN RS Mata Cicendo Nilai-nilai filosofis PMN RS Mata Cicendo dituangkan dalam janji layanan yaitu : Visioner, Integritas, Profesional, Inovatif, Proaktif, Istiqomah (V-I-P-I-P-I) •
Visioner : Setiap pegawai PMN RS Mata Cicendo Bandung senantiasa memiliki pandangan ke depan dan cita-cita luhur untuk menjadi pribadi yang unggul, mampu memenuhi harapan orang lain dan memiliki keyakinan serta kemampuan mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Perilaku utama : Inovatif dan kreatif
•
Integritas : Setiap pegawai PMN RS Mata Cicendo Bandung secara konsisten bekerja dengan jujur, tertib, teliti, dan disiplin, demi menjaga kredibilitas institusi dan kehormatan dirinya sebagai pegawai yang memiliki martabat dan harga diri Perilaku utama : Jujur, Amanah, dan Bertanggung Jawab
6
•
Profesional : Berkomitmen untuk bekerja tuntas, cerdas, dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab Perilaku utama : Kompeten, Bersemangat, Realistis, Bertanggung Jawab, Selalu memberikan solusi dan hasil terbaik
•
Inovatif : Selalu mempunyai ide atau gagasan baru dan berorientasi untuk memberikan solusi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atau pasien, serta berorientasi terhadap kemajuan institusi. Perilaku utama : Tidak pasif dalam menyikapi permasalahan atau hambatan yang dihadapi serta mampu mengkreasikan sumber daya yang dimiliki baik secara pribadi maupun institusi untuk hasil yang optimal.
•
Proaktif : Selalu peka dan aktif untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan atau pasien sesuai dengan perkembangan zaman. Perilaku utama : memiliki empati, cepat tanggap terhadap keluhan dan permasalahan pelanggan, untuk dapat memberikan solusi terbaik pada setiap keluhan pasien serta mampu memetakan apa yang harus disikapi, dilakukan sekarang untuk masa depan.
•
Istiqomah : Bersikap sabar, jujur, lurus, bijaksana, serta teguh pendirian sesuai aturan dan tuntutan hidupnya Perilaku utama : mempunyai pendirian dalam menyikapi segala hambatan, masalah yang dihadapi, dapat membuat keputusan secara bijaksana dengan sabar, penuh cinta kasih dengan mengutamakan kepuasan pelanggan atau pasien.
7
2.6 Struktur PMN RS Mata Cicendo Bandung Struktur organisasi PMN RS Mata Cicendo Bandung dapat dilihat di bawah ini
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PMN RS Mata Cicendo Bandung 2.7 Profil Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung Instalasi Rawat Jalan adalah suatu unit tempat Subspesialistik
pelayanan pemeriksaan
Mata dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Medik dan
Keperawatan yang dipimpin oleh pejabat nonstruktural. Adapun fungsi tugas pokok Instalasi Rawat Jalan Subspesialistik sesuai dengan surat keputusan tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
adalah melaksanakan
pelayanan kesehatan Mata di Instalasi Rawat Jalan
Subspesialistik secara menyeluruh dan terpadu dan berkesinambungan serta melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan Mata sesuai dengan peraturan yang berlaku.
8
Kegiatan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan PMN RS Mata Cicendo Meliputi: -
Unit Vitreoretina
-
Unit Glaukoma
-
Unit Katarak dan Bedah Refraktif
-
Unit Infeksi dan Imunologi
-
Unit Refraksi
-
Unit Rekontruksi dan tumor
-
Unit Neurooftalmologi
-
Unit Low Vision
-
Unit Pediatrik Oftalmologi
-
Unit Strabismus
-
Pelayanan One Day Care
-
Admission Center
Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi terletak di lantai 2 gedung C RS Mata Cicendo. Pada tahun 2020 kunjungan total pasien rawat jalan infeksi dan imunologi adalah 14.172, dengan rata-rata jumlah kunjungan pasien per hari mencapai 60-80 pasien. Pelayanan yang dilakukan di unit infeksi dan imunologi meliputi kasus-kasus infeksi dan inflamasi mata seperti blefaritis, dry eye syndrome, hordeolum/kalazion, konjungtivitis, skleritis/episkleritis, keratitis, selulitis, endoftalmitis, panoftalmitis, uveitis, trauma okular, dan kasus-kasus lainnya. Saat ini terdapat 4 dokter spesialis mata di unit Infeksi dan Imunologi dalam melakukan pelayanan sehari-hari sesuai jadwal yang telah ditentukan, dr. Angga Fajriansyah SpM(K), dr. Arief A Mustaram SpM(K), dr. Patriotika Muslima SpM, dan dr. Elfa Ali Idrus SpM.
9
2.8 Profil Peserta
Nama
:
Arief Akhdestira Mustaram
NIP
:
198412312020121002
Jabatan /Golongan
:
Dokter Ahli Pertama / IIIb
Unit Kerja
:
Infeksi dan Imunologi/Pokja PAP PMN RS Mata Cicendo Bandung
Instansi
:
Kementerian Kesehatan
Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta diklat mengacu kegiatan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), yaitu : Uraian Tugas a. Pelayanan - Melakukan pelayanan sesuai kewenangan klinis (Melaksanakan pelayanan medis rawat jalan, rawat inap, kegawatdaruratan medis, menyusun catatan medis pasien) b. Pendidikan dan Penelitian - Pendidik Ilmu Kesehatan Mata FK UNPAD - Melakukan penelitian sebagai peneliti utama maupun peneliti pendamping c. Pengabdian Masyarakat - Mengikuti Program Bakti Sosial operasi katarak - Melakukan penyuluhan kepada masyarakat di bidang Ilmu Kesehatan Mata d. Manajerial - Tim akreditasi PMN RS Mata Cicendo Pokja PAP
10
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 3.1 Identifikasi Isu Sejak Januari 2021 layanan Infeksi dan Imunologi ditetapkan sebagai salah satu program Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit Mata Cicendo. Indikator mutu pelayanan prioritas di unit Infeksi dan Imunologi dapat dibagi menjadi: Indikator Area Klinis 1. Hasil pengobatan Medikamentosa pada ulkus kornea jamur di unit infeksi dan imunologi 2. Angka perbaikan ulkus kornea jamur yang dilakukan tindakan ajuvan maupun tindakan bedah di unit Infeksi dan Imunologi 3. Penegakan Diagnosis Uveitis berdasarkan etiologi di unit Infeksi dan Imunologi 4. Kepatuhan pengisian Clinical Pathway di unit Infeksi dan Imunologi Indikator Area Manajerial 1. Waktu tunggu rawat jalan Infeksi dan Imunologi 2. Ketersediaan Bahan Habis Pakai pada layanan Infeksi dan Imunologi 3. Jumlah Penelitian dan Publikasi pada layanan Infeksi dan Imunologi 4. Persentase POBO (Pendapatan Operasional dan Biaya Operasional) pada Infeksi dan Imunologi Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) 1. Ketepatan Identifikasi Infeksi dan Imunologi 2. Kepatuhan verifikasi TBAK Infeksi dan Imunologi 3. Ketepatan penyimpanan obat yang diwaspadai pada obat Infeksi dan Imunologi 4. Pelaksanaan Surgical Safety Checklist pada Infeksi dan Imunologi 5. Kepatuhan Cuci Tangan di rawat jalan poli Infeksi dan Imunologi 6. Angka kejadian pasien jatuh di rawat jalan 7. Angka kejadian pasien jatuh di rawat inap
11
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi penulis, menyesuaikan dengan indikatorindikator mutu yang ada akan diambil isu-isu dari area klinis sebagai berikut : 1. Belum optimalnya angka perbaikan ulkus kornea jamur yang dilakukan tindakan ajuvan maupun tindakan bedah di poli rawat jalan unit Infeksi dan Imunologi 2. Belum optimalnya angka penegakan etiologi Uveitis di instalasi rawat jalan unit Infeksi dan Imunologi 3. Masih kurangnya kepatuhan pengisian Clinical Pathway di instalasi rawat jalan unit Infeksi dan Imunologi 3.2 Analisis Isu Dari 3 isu yang diperoleh, akan dilakukan penapisan untuk memperoleh isu prioritas dengan menggunakan alat bantu Urgency, Seriousness, Growth (USG) seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Analisis Penetapan Isu (USG) No
Isu
U
S
G
Jumlah
Prioritas
Skor 1
Belum optimalnya angka perbaikan ulkus
5
4
4
13
2
5
5
5
15
1
4
3
4
11
3
kornea jamur yang dilakukan tindakan ajuvan maupun tindakan bedah di unit Infeksi dan Imunologi 2
Belum optimalnya angka penegakan etiologi Uveitis di Poli Infeksi dan Imunologi
3
Belum optimalnya kepatuhan pengisian Clinical Pathway di unit Infeksi dan Imunologi
skala likert 1-5 (1= sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar)
Urgency (Urgensi)
: seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang tersedia
Seriousness (Keseriusan) : apabila masalah tidak ditangani maka akan timbul
12
masalah lain yang lebih besar
Growth (Perkembangan) : apabila masalah dibiarkan maka masalah akan memburuk Berdasarkan Analisis kualitas isu USG diperoleh isu utama no. 2 yaitu belum optimalnya angka penegakan etiologi uveitis di Instalasi Rawat Jalan PMN RS Mata Cicendo Bandung. 3.3 Uveitis Uveitis adalah inflamasi di uvea yaitu iris, badan siliar dan koroid dan dapat pula melibatkan struktur anatomi mata yang lainnya. Di negara maju, 10% kebutaan pada populasi usia produktif adalah akibat uveitis. Uveitis dapat disebabkan oleh kelainan di mata saja atau merupakan bagian dari kelainan sistemik, trauma, iatrogenik dan infeksi, sebanyak 20-30% kasus uveitis adalah idiopatik.
The International Uveitis Study Group (IUSG) dan The Standardization of Uveitis Nomenclature (SUN) membagi uveitis berdasarkan anatomi, etiologi, dan perjalanan penyakit. Secara anatomi uveitis dibagi menjadi uveitis anterior, intermediet, uveitis posterior, dan panuveitis. Menurut etiologi uveitis dibagi menjadi infeksi (bakteri, jamur, virus, parasit), noninfeksi, trauma dan idiopatik. Berdasarkan perjalanan penyakit, uveitis dibagi menjadi akut (onset mendadak dan durasi kurang dari empat minggu), rekuren (episode uveitis berulang), kronik (uveitis persisten atau kambuh sebelum tiga bulan setelah pengobatan dihentikan), dan remisi (tidak ada gejala uveitis selama tiga bulan atau lebih). Klasifikasi ini penting untuk membantu penegakkan diagnosis dan tatalaksana uveitis.
Gambar 3.1. Anatomi bola mata Sumber: eyeguru.org
13
Gambar 3.2. Klasifikasi Uveitis berdasarkan anatomi Sumber: SUN Working Group
3.3.1 Diagnosis Uveitis Diagnosis uveitis secara garis besar dapat dibagi menjadi diagnosis klinis dan diagnosis secara etiologi, mengingat banyaknya kemungkinan etiologi yang menyebabkan uveitis hal ini menjadi kesulitan dan tantangan bagi dokter spesialis mata untuk dapat melakukan tatalaksana yang tepat. Anamnesis dan pemeriksaan mata yang baik dapat menentukan diagnosis klinis kelainan pada mata. Gejala yang ditimbulkan oleh uveitis dapat bervariasi seperti mata merah, nyeri, silau, penurunan tajam penglihatan atau bisa tanpa gejala pada beberapa kasus. Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah data demografis seperti usia, jenis kelamin, ras, lalu apakah uveitis terjadi di satu atau di kedua mata, bagaimana onset dan durasinya, riwayat keluhan serupa sebelumnya, riwayat pengobatan, riwayat penyakit sistemik, bahkan sampai riwayat seksual pada kelompok resiko tinggi infeksi seksual
14
Pemeriksaan mata dilakukan secara menyeluruh dari mulai segmen anterior (kelopak mata, konjungtiva, kornea, iris, bilik mata depan, pupil, lensa) sampai segmen posterior (vitreous, retina, koroid, saraf optik), membutuhkan alat bantu Slit-lamp dan Funduskopi. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan diantaranya adalah pemeriksaan foto rontgen thoraks, USG B-Scan (pada kondisi katarak dan vitritis hebat), pemeriksaan laboratorium, misalnya pemeriksaan darah lengkap, laju endap darah, PCR, kultur, serologi, urinalisis,
Human Leukocyte Antigen (HLA), Antinuclear Antibody pada kasus-kasus autoimun, dan pemeriksaan lainnya. 3.3.2 Tata Laksana Prinsip penatalaksanaan uveitis adalah untuk menekan reaksi inflamasi, mencegah dan memperbaiki kerusakan struktur, memperbaiki penglihatan dan menghindari komplikasi lebih lanjut seperti katarak, glaukoma, edema makula, dan optik atrofi. Obat topikal yang diberikan diantaranya midriatik dan kortikosteroid. Kortikosteroid menjadi terapi pilihan untuk mengurangi inflamasi, namun harus dalam pengawasan ketat karena dapat menimbulkan efek samping pada penggunaan jangka panjang. Obat-obat imunosupresan dapat diberikan sebagai pendamping kortikosteroid dan menjadi pilihan pada beberapa kasus uveitis yang tidak berespon terhadap kortikosteroid dan uveitis yang spesifik. Untuk kasus-kasus uveitis yang disebabkan karena infeksi, pengobatan harus ditujukan langsung untuk mikroorganisme yang bersangkutan, yaitu penggunaan antibiotik, antivirus, dan antijamur. Tatalaksana uveitis pada beberapa kasus memerlukan kerjasama multidisiplin dengan dokter spesialis yang lain, seperti penanganan pasien uveitis sifilis dengan dokter spesialis Dermatovenereologi dan pasien uveitis anterior HLA-B27 related dengan dokter spesialis reumatologi. Tindakan operatif dilakukan pada kasus-kasus yang telah mengalami komplikasi seperti operasi katarak dan glaukoma. 3.3.3 Uveitis di PMN RS Mata Cicendo Bandung Data yang tercatat di bagian IT PMN RS Mata Cicendo Bandung pada tahun 2020 menunjukkan jumlah pasien baru kasus uveitis di unit Infeksi dan Imunologi sebanyak 280, atau rata-rata perbulan sebanyak 24 pasien. Komite Mutu menetapkan target bulanan untuk angka penegakkan etiologi uveitis sebesar 55%, data bulan Januari, Februari dan Maret 2021 capaian menunjukkan angka 31%, 36%, dan 39%. Diagnosis etiologi uveitis sampai saat ini masih menemukan kesulitan dikarenakan berbagai factor, baik dari dokter, pasien dan keluarga, sistem, lingkungan, dan aspek kerjasama multidisiplin. Dampak yang akan ditimbulkan bila kondisi ini tidak tertangani yang paling berat untuk pasien adalah kebutaan
15
dan penurunan kualitas hidup penderitanya, untuk itu penulis akan membuat gagasan pemecahan isu untuk menangani masalah tersebut.
16
Melihat dampak isu ini yang cukup besar, maka dilakukan analisis penyebab belum optimalnya angka penegakan etiologi uveitis di RS Mata Cicendo Bandung dengan menggunakan metode fishbone seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Pasien
Lingkungan
- Kepatuhan pasien untuk kontrol masih rendah - Pasien dan keluarga tidak mengerti kondisi penyakitnya
- Metode pemeriksaan dan tatalaksana masih belum seragam untuk setiap dokter mata - Overload pekerjaan dokter-> Informasi mengenai penyakit tidak dijelaskan - Pengisian rekam medis masih belum seragam
Dokter
Sistem
- Biaya pemeriksaan penunjang tidak sedikit - Waktu pemeriksaan lama
- ICD-10 mengenai uveitis masih belum lengkap - Belum ada SOP terkait pelayanan pasien uveitis
Belum optimalnya angka penegakan etiologi uveitis di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung
Efek - Belum ada MOU antar bagian untuk penanganan uveitis - Kurangnya forum diskusi ilmiah bersama
Kerjasama Multidisiplin Gambar 3.3. Fishbone Analysis
17
Penyebab-penyebab isu tersebut adalah sebagai berikut: 1. Belum ada SOP terkait pelayanan pasien uveitis di instalasi rawat jalan unit Infeksi dan Imunologi RS Mata Cicendo Bandung 2. Kepatuhan pasien masih rendah untuk berobat/kontrol, pasien dan keluarga tidak mengetahui kondisi penyakitnya secara jelas 3. Belum ada keseragaman antar dokter mata di unit infeksi dan imunologi untuk pemeriksaan dan penanganan uveitis 4. Dokter overload pekerjaan -> informasi yang disampaikan mengenai uveitis ke pasien dan keluarga masih kurang 5. Pengisian rekam medis belum optimal, pengkodean uveitis dalam pengisian rekam medis elektronik masih membingungkan 6. Beberapa kasus uveitis membutuhkan banyak pemeriksaan -> biaya mahal, waktu yang dibutuhkan tidak sedikit, 7. Belum optimalnya kerjasama antar bagian/spesialis dalam penanganan kasus-kasus uveitis Dampak yang ditimbulkan bila isu tersebut tidak dapat dicegah: 1. Semakin banyak pasien uveitis yang tidak diketahui etiologinya 2. Semakin banyak pasien uveitis yang tidak mendapatkan penanganan yang seharusnya 3. Semakin banyak pasien uveitis yang tidak ter-follow up 4. Kondisi pasien semakin menurun - > gangguan penglihatan -> kebutaan -> penurunan kualitas hidup 5. Untuk kepentingan pendidikan dan penelitian juga akan terganggu, data tidak lengkap Gagasan Utama untuk mengatasi isu tersebut adalah penyusunan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung. Kegiatan yang akan dilakukan adalah: 1. Persiapan penyusunan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung 2. Penyusunan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung 3. Pelaksanaan uji coba internal penerapan rancangan SOP di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung
18
4. Pengajuan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung kepada Bidang Pelayanan PMN RS Mata Cicendo Bandung
19
3.4 Gagasan Penyelesaian Isu Dalam menyelesaikan permasalahan di atas, penulis akan melakukan beberapa kegiatan sesuai Sasaran Kinerja Pegawai, hasil konsultasi dengan mentor, dan inovasi. Adapun rincian kegiatan penyelesaian isu adalah sebagai berikut : Tabel 2. Gagasan Penyelesaian Isu No
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/Hasil
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organiasasi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Persiapan penyusunan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung
• Sosialisasi internal unit Infeksi dan Imunologi tentang pembuatan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis
1. Akuntabilitas : sebagai ASN menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten, memiliki integritas untuk bekerja sesuai standar yang berlaku. - Merupakan bentuk tanggung jawab kita untuk menangani pasien dengan standar yang berlaku. - Transparansi, menjelaskan bahwa ada masalah terkait penatalaksanaan uveitis di unit Infeksi dan Imunologi
• Sejalan dengan visi PMN RS Mata Cicendo, yakni To be
• Sejalan dengan nilai kerja PMN RS Mata Cicendo, yakni Profesional dan Integritas, kerja adalah panggilan dan aktualisasi diri, agar bekerja penuh integritas dan bersemangat
1
• Membuat jadwal pertemuan internal unit Infeksi dan Imunologi membahas pembuatan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis • Mengadakan pertemuan internal
• Surat undangan internal • Absensi dan notulensi kegiatan
2. Nasionalisme : - Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berkomunikasi. - Berlaku adil, memberikan informasi yang sama pada setiap dokter. - Berdiskusi dan bermusyawarah dalam membahas suatu masalah,
Excellence Eye care. Memberikan pelayanan berorientasi pada kepuasan bagi seluruh lapisan masyarakat, terjangkau, merata dan berkeadilan
20
unit Infeksi dan Imunologi dengan topik pembuatan rancangan SOP penatalaksanaanU veitis
memberi kesempatan untuk bertanya dan mengemukakan pendapat 3. Etika Publik : sejalan dengan nilai dasar etika publik yakni mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai - Bersikap sopan santun selama kegiatan berlangsung - Cermat, memulai kegiatan dengan persiapan dan perencanaan
• Untuk mewujudkan profesionalisme pegawai
4. Komitmen mutu : - Menyampaikan inti masalah, fokus, dan tidak bertele-tele. (efektif dan efisien) - Menjelaskan rencana ke depan untuk bekerja sesuai SOP (berorientasi mutu) 5.Anti Korupsi : - Jujur dalam menyampaikan permasalahan yang ada terkait penatalaksanaan uveitis di unit Infeksi dan Imunologi. - Peduli karena masalah ini.menyangkut kepentingan kesehatan pasien
2
Penyusunan rancangan SOP Penatalaksanaan
• Menetapkan • pembagian tugas kepada setiap
Absensi dan notulensi kegiatan
Kaitan dengan peran ASN sebagai Pelaksana kebijakan publik dan Pelayan publik 1. Akuntabilitas : - Bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan masing-masing.
• Sejalan dengan • Sesuai dengan visi PMN RS Mata tata nilai PMN Cicendo, yakni RS Mata
21
Uveitis di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung
dokter di unit Infeksi dan • Imunologi terkait materi rancangan SOP: penatalaksanaan Uveitis • berdasarkan klasifikasi anatomi; anterior, intermediet, posterior, termasuk • klasifikasi diagnosis uveitis berdasarkan ICD10 (International Classification of • Diseases) • Setiap dokter mencari kepustakaan/refer ensi sebagai panduan pembuatan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis sesuai pembagian • Setiap dokter membuat
Daftar pembagian tugas setiap dokter Algoritma penatalaksanaa n uveitis berdasarkan anatomi Daftar usulan diagnosis uveitis berdasarkan ICD-10 Rancangan SOP penatalaksanaa n Uveitis yang telah disetujui oleh Ketua unit Infeksi dan Imunologi
- Konsistensi, bekerja sesuai pembagian tugas. - Keadilan, Pembagian tugas dilakukan secara adil dan merata, - Kepercayaan, saling percaya bahwa dsetiap okter dapat menyelesaikan tugasnya masing-masing. 2. Nasionalisme : - Mengerjakan tugas yang diberikan dengan ikhlas. - Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berkomunikasi - Menanamkan konsep persatuan, saling membantu dan peduli dalam menyelesaikan tugas. - Gotong royong, pembagian tugas akan meringankan tugas bersama 3. Etika publik : sejalan dengan nilai dasar etika publik yakni mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai - Membuat SOP sebagai bentuk tanggung jawab kepada publik. - Menjaga reputasi unit Infeksi dan Imunologi agar dapat bekerja sesuai SOP (meminimalisir kesalahan dan tuntutan) - Patuh terhadap kesepakatan bersama, melaksanakan tugas yang diberikan
To be Excellence Eye care, memberikan pelayanan berorientasi pada kepuasan bagi seluruh lapisan masyarakat, terjangkau, merata dan berkeadilan • Sejalan dengan misi PMN RS mata Cicendo, yakni “Eye Care
for Everyone Seeing Better World” , supaya setiap pasien uveitis dapat ditangani secara ”sama”
Cicendo, yakni Visioner, Proaktif dan inovatif : selalu mempunyai ide atau gagasan yang baru dan berorientasi untuk memberikan solusi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, serta berorientasi terhadap kemajuan institusi
4. Komitmen mutu :
22
rancangan SOP penatalaksanaan uveitis sesuai pembagian
mencerminkan karakteristik efektivitas dan efisiensi yakni ketercapaian target secara tepat sesuai dengan yang direncanakan, serta ketepatan realisasi penggunaan sumber daya - Bekerja sesuai pembagian tugas (efektif dan efisien) - Merupakan suatu bentuk kreativitas dalam menyelesaikan suatu masalah - Pembuatan SOP bertujuan untuk pelayanan yang seragam dan lebih baik (berorientasi mutu) 5. Anti korupsi : sebagai tunas integritas ASN menjalankan peran strategisnya dalam organisasi, yakni : selalu terdepan untuk memastkan tujuan organisasi tercapai - Disiplin dan tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas sesuai pembagian. - Mandiri, dapat bekerja sendiri sesuai pembagian tugas. Kaitan dengan peran ASN sebagai Pelaksana kebijakan publik dan Pelayan publik
3
Pelaksanaan uji coba internal penerapan rancangan SOP di
• Melaksanakan sosialisasi rancangan SOP penatalaksanaan uveitis kepada dokter-dokter
• Undangan, notulensi dan absensi kegiatan
1. Akuntabilitas : Berintegritas menyepakati dalam melaksanakan rancangan SOP yang telah disusun - Berjiwa pemimpin, mengajak sejawat lain melakukan sesuatu untuk kepentingan orang banyak, dan
• Sejalan dengan • visi PMN RS Mata Cicendo, yakni
To be Excellence Eye care,
Sejalan dengan tata nilai PMN RS Mata Cicendo, yakni
23
Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung
peserta didik spesialis mata yang sedang menjalankan rotasi di unit Infeksi dan Imunologi • Melaksanakan uji coba penerapan rancangan SOP penatalaksanaan uveitis yang dilakukan oleh dokter-dokter peserta didik spesialis mata yang sedang menjalankan rotasi di unit Infeksi dan Imunologi • Menilai kesesuaian tatalaksana uveitis oleh peserta didik dengan dokter konsultan unit Infeksi dan Imunologi berdasarkan
• Lembar
checklist
kesesuaian penatalaksaa n uveitis antara dokter peserta didik dan dokter konsultan unit Infeksi dan Imunologi
mendengarkan saran dan masukan semua pihak - Konsisten dalam melaksanakan rancangan SOP - Keadilan, setiap dokter di Unit Infeksi dan Imunologi tanpa terkecuali harus melaksanakan rancangan SOP
2. Nasionalisme : - Menjaga persatuan, berdiskusi untuk memperoleh persamaan persepsi dalam menangani suatu permasalahan. - Memberi kesempatan untuk berdiskusi, bermusyawarah dalam melaksanakan rancangan SOP - Keadilan sosial, seluruh pasien uveitis mendapatkan penatalaksanaan yang sama sesuai rancangan SOP 1. 3. Etika publik: Melaksanakan rancangan SOP dengan sebaik-baiknya demi pelayanan publik yang baik - Bentuk tanggung jawab kepada publik, membuat peraturan dan SOP - Bila rancangan SOP dilakksanakan secara baik dan konsisten akan meminimalisir kemungkinan adanya kesalahan (menjaga reputasi)
memberikan pelayanan kesehatan mata yang paripurna
Profesional : berkomitmen untuk bekerja cerdas, tuntas, dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab
• Sejalan dengan misi PMN RS mata Cicendo, yakni “Eye Care
for Everyone Seeing Better World” ,
•
Sejalan dengan Etos kerja PMN RS Mata Cicendo, yakni Kerja adalah pelayanan : bekerja sempurna penuh kerendahan hati
4. Komitmen mutu : Pembuatan SOP bertujuan untuk menjaga kualitas pelayanan yang baik. Demi kepuasan konsumen.
24
rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis
- Menilai efektivitas dan efisiensi penatalaksanaan uveitis oleh dokter peserta didik - Salah satu bentuk inovasi dalam memberikan pelayanan 5. Anti korupsi : sebagai tunas integritas berperan untuk membangun sistem integritas, berpartisipasi aktif, sehingga memperkecil peluang terjadinya penyimpangan - Rancngan SOP harus dapat dipertanggung jawabkan dalam pelaksanaannya - Peduli karena menyangkut kepentingan orang banyak, demi pelayanan yang baik. - Adil dalam melakukan evaluasi kinerja dokter peserta didik Kaitan dengan peran ASN sebagai Pelaksana kebijakan publik dan Pelayan publik
4
Pengajuan rancangan SOP penatalaksanaan uveitis di Instalasi Rawat Jalan unit Infeksi dan Imunologi kepada Bidang Pelayanan
• Membuat surat izin dari unit Infeksi dan Imunologi kepada Kepala Bidang Pelayanan PMN RS Mata Cicendo
• Surat undangan untuk Kepala Bidang Pelayanan PMN RS Mata Cicendo
1. Akuntabilitas : termasuk dalam • tingkatan akuntabilitas kelompok, yakni : adanya pembagian kewenangan dan semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok dalam satu institusi dan berupaya mencapai kinerja organisasi yang diharapkan
Sejalan dengan • visi PMN RS Mata Cicendo, yakni To
be Excellence Eye care, memberikan pelayanan kesehatan mata yang paripurna
Sesuai dengan tata nilai PMN RS Mata Cicendo, yakni Proaktif dan Profesional : Berkomitmen untuk bekerja tuntas, cerdas,
25
PMN RS Mata Cicendo
• Mengadakan pertemuan dengan Kepala Bidang Pelayanan PMN RS Mata Cicendo Bandung • Mengajukan penilaian/asesme n draft SOP uveitis oleh Bidang Pelayanan PMN RS Mata Cicendo Bandung
• Surat konsep Verbal dari Kepala Bidang Pelayanan PMN RS Mata Cicendo Bandung
- Berjiwa pemimpin, ingin membawa kearah kebaikan dan menerima saran dan • masukan terkait rencana SOP yang diajukan. - Integritas, bekerja sesuai peraturan yang berlaku - Bentuk tanggung jawab kepada pelayanan dan kepuasan pasien • 2. Nasionalisme : semangat musyawarah mufakat, menguatkan persatuan, dan kekeluargaan - Pengajuan rancangan SOP disampaikan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar - Keadilan sosial, seluruh dokter tanpa terkecuali bekerja sesuai aturan yang berlaku
Sejalan dengan misi PMN RS mata Cicendo, yakni
“Eye Care for Everyone Seeing Better World” ,
dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab, selalu memberikan solusi dan hasil terbaik
Dapat membantu kegiatan pendidikan dan penelitian apabila akan mengambil data dari rekam medis yang lengkap
3. Etika publik : sejalan dengan nilai dasar etika publik, yakni menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama - Melatih bekerja secara cermat dan teliti - Patuh terhadap instruksi atasan dalam penilaian rancangan SOP yang diajukan 4. Komitmen mutu : Menjaga kualitas pelayanan yang baik demi kepuasan konsumen - mendorong kinerja pegawai, mencapai hasil yang diinginkan (berorientasi mutu)
26
- Menilai efektivitas dan efisiensi rancangan SOP yang diajukan 5. Anti korupsi : peran sebagai tunas integritas yakni menjadi jembatan masa depan kesuksesan organisasi, menjadi kumpulan orang yang selalu terdepan untuk memastikan tujuan organisasi tercapai - Peduli karena menyangkut kepentingan orang banyak (contoh: untuk penelitian retrospektif yg perlu data rekam medis) - Kerja keras, mengajukan rancangan SOP dan melakukan perbaikan sesuai saran dan masukan Kaitan dengan peran ASN yaitu Whole of Government, membutuhkan kerjasama berbagai pihak dalam mewujudkan tujuan bersama.
27
3.5 Jadwal Rencana Kegiatan No
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Waktu Juni
1
2
3
Persiapan penyusunan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung
• Sosialisasi internal unit Infeksi dan Imunologi tentang rencana pembuatan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis • Membuat jadwal pertemuan internal unit Infeksi dan Imunologi membahas pembuatan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis • Mengadakan pertemuan internal unit Infeksi dan Imunologi dengan topik pembuatan rencana SOP penatalaksanaan Uveitis
Ö
Ö
Ö
Penyusunan rancangan SOP Penatalaksanaan Uveitis di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung
• Menetapkan pembagian tugas kepada setiap dokter di unit Infeksi dan Imunologi terkait materi rancangan SOP: penatalaksanaan Uveitis berdasarkan klasifikasi anatomi; anterior, intermediet, posterior, termasuk klasifikasi diagnosis uveitis berdasarkan ICD-10 (International Classification of Diseases) • Setiap dokter mencari kepustakaan/referensi sebagai panduan pembuatan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis sesuai pembagian • Setiap dokter membuat rancangan SOP penatalaksanaan uveitis sesuai pembagian
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
Pelaksanaan uji coba internal penerapan rancangan SOP di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung
• Melaksanakan sosialisasi rancangan SOP penatalaksanaan uveitis kepada dokter-dokter peserta didik spesialis mata yang sedang menjalankan rotasi di unit Infeksi dan Imunologi • Melaksanakan uji coba penerapan rancangan SOP penatalaksanaan uveitis yang dilakukan oleh dokter-dokter peserta didik spesialis mata yang sedang menjalankan rotasi di unit Infeksi dan Imunologi
Juli
Ö Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
28
4
Pengajuan rancangan SOP penatalaksanaan uveitis di Instalasi Rawat Jalan unit Infeksi dan Imunologi kepada Bidang Pelayanan PMN RS Mata Cicendo
• Menilai kesesuaian tatalaksana uveitis oleh peserta didik dengan dokter konsultan unit Infeksi dan Imunologi berdasarkan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis • Membuat surat undangan dari unit Infeksi dan Imunologi kepada Kepala Bidang Pelayanan PMN RS Mata Cicendo • Mengadakan pertemuan dengan Kepala Bidang Pelayanan PMN RS Mata Cicendo Bandung • Mengajukan penilaian/asesmen rancangan SOP uveitis oleh Bidang Pelayanan PMN RS Mata Cicendo Bandung
Ö
Ö
Ö Ö
Ö Ö
29
BAB IV AKTUALISASI Kegiatan aktualisasi ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan dimulai di awal bulan Juni, dibagi ke dalam 4 minggu yang disusun secara bertahap dengan target kegiatan yang harus dicapai di akhir minggunya. Seluruh rangkaian kegiatan dapat dilaksanakan sesuai time
table yang telah diajukan sebelum kegiatan dimulai. Dalam pelaksanaannya ditemukan berbagai hambatan dan keterbatasan diantaranya kendala waktu, faktor kesibukan dan aktivitas sehari-hari dalam pelayanan, kondisi kesehatan pihak-pihak yang terkait selama kegiatan akibat pandemi COVID-19 yang juga berpengaruh terhadap kebijakan Rumah Sakit, jumlah kuota pasien yang dibatasi selama pandemi COVID-19, akses pasien ke Rumah Sakit yang terbatas dalam rangka kegiatan pembatasan aktivitas masyarakat. Dampak yang ditimbulkan apabila rangkaian kegiatan ini tidak terlaksana dengan baik adalah akan timbul ketidakseragaman penanganan pasien-pasien uveitis di poli infeksi dan imunologi RS Mata Cicendo, mulai dari pemeriksaan sampai ke tata laksana dan dokumentasi dalam rekam medis. Selanjutnya akan terjadi kesulitan untuk memperoleh etiologi uveitis pada pasien-pasien tersebut. Manfaat yang diperoleh dengan dilaksanakannya kegiatan ini adalah SOP yang telah dibuat akan dapat menjadi standar pelayanan seragam untuk pasien-pasien uveitis di unit Infeksi dan Imunologi sehingga nantinya dapat membantu penegakkan etiologi uveitis sesuai isu utama yang diambil. Dengan disusunnya SOP uveitis ini juga nantinya diharapkan akan menjadi pemicu untuk dibuatnya SOP lain yang berkaitan dengan suatu penyakit spesifik di unit Infeksi Imunologi dan juga unit-unit yang lain di Rumah Sakit Mata Cicendo. Dari aspek pendidikan juga diharapkan dapat membantu para dokter peserta didik di unit infeksi dan imunologi untuk dapat mempermudah memahami dan melakukan tatalaksana uveitis
30
LAPORAN KEGIATAN 1 Kegiatan
Persiapan penyusunan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung
Tahapan kegiatan
• Sosialisasi internal unit Infeksi dan Imunologi tentang penyusunan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis • Membuat jadwal pertemuan internal unit Infeksi dan Imunologi membahas penyusunan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis • Mengadakan pertemuan internal unit Infeksi dan Imunologi dengan topik penyusunan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis
Pelaksanaan kegiatan
Minggu pertama Juni 2021
Kendala
Kesibukan dan aktivitas setiap dokter sehingga waktu pertemuan yang ditentukan tidak sesuai jadwal
Dampak apabila kegiatan
- Setiap dokter di unit infeksi dan imunologi RS Mata Cicendo tidak menyadari permasalahan yang
tidak terlaksana
terjadi bahwa ada ketidakseragaman penanganan uveitis - Setiap dokter tidak berkontribusi terhadap penyusunan rancangan SOP uveitis bila tidak mengikuti pertemuan - Keseragaman penatalaksanaan pasien uveitis tidak tercapai
31
Daftar lampiran dan output
- Undangan rapat internal
- Absensi dan notulensi kegiatan
32
- Layout kegiatan hasil rapat internal
- Foto kegiatan
33
- Bukti laporan progress, komunikasi dengan coach
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
1. Akuntabilitas : sebagai ASN menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten, memiliki integritas untuk bekerja sesuai standar yang berlaku. - Merupakan bentuk tanggung jawab kita untuk menangani pasien dengan standar yang berlaku. - Transparansi, menjelaskan bahwa ada masalah terkait penatalaksanaan uveitis di unit Infeksi dan Imunologi 2. Nasionalisme : - Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berkomunikasi. - Berlaku adil, memberikan informasi yang sama pada setiap dokter. - Berdiskusi dan bermusyawarah dalam membahas suatu masalah, memberi kesempatan untuk bertanya dan mengemukakan pendapat 3. Etika Publik : sejalan dengan nilai dasar etika publik yakni mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai - Bersikap sopan santun selama kegiatan berlangsung - Cermat, memulai kegiatan dengan persiapan dan perencanaan 4. Komitmen mutu :
34
- Menyampaikan inti masalah, fokus, dan tidak bertele-tele. (efektif dan efisien) - Menjelaskan rencana ke depan untuk bekerja sesuai SOP (berorientasi mutu) 5.Anti Korupsi : - Jujur dalam menyampaikan permasalahan yang ada terkait penatalaksanaan uveitis di unit Infeksi dan Imunologi. - Peduli karena masalah ini.menyangkut kepentingan kesehatan pasien Kaitan dengan peran ASN sebagai Pelaksana kebijakan publik dan Pelayan publik Kontribusi terhadap visi, misi dan nilai organisasi
- Sejalan dengan visi PMN RS Mata Cicendo, yakni To be Excellence Eye care. Memberikan pelayanan berorientasi pada kepuasan bagi seluruh lapisan masyarakat, terjangkau, merata dan berkeadilan - Untuk mewujudkan profesionalisme pegawai - Sejalan dengan nilai kerja PMN RS Mata Cicendo, yakni Profesional dan Integritas, kerja adalah panggilan dan aktualisasi diri, agar bekerja penuh integritas dan bersemangat
LAPORAN KEGIATAN 2 Kegiatan
Penyusunan rancangan SOP Penatalaksanaan Uveitis di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung
Tahapan kegiatan
• Menetapkan pembagian tugas kepada setiap dokter di unit Infeksi dan Imunologi terkait materi rancangan SOP: penatalaksanaan Uveitis berdasarkan klasifikasi anatomi; anterior, intermediet, posterior, termasuk klasifikasi diagnosis uveitis berdasarkan ICD-10 (International Classification of Diseases) • Setiap dokter mencari kepustakaan/referensi sebagai panduan pembuatan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis sesuai pembagian • Setiap dokter membuat rancangan SOP penatalaksanaan uveitis sesuai pembagian
Pelaksanaan kegiatan
Minggu pertama dan kedua Juni 2021
35
Kendala
- Kesibukan dan aktivitas setiap dokter sehingga waktu pertemuan yang ditentukan tidak sesuai jadwal - Penentuan kepustakaan/referensi
Dampak apabila kegiatan
- Pembuatan rancangan SOP akan lebih sulit mengingat uveitis sangat “kompleks”, banyak materi
tidak terlaksana
sehingga perlu kerjasama dengan dokter yang lain untuk pembagian tugas - Pembuatan rancangan SOP akan memakan waktu lebih lama bila tidak dikerjakan bersama-sama
Daftar lampiran dan output •
- Absensi dan notulensi kegiatan
•
36
- Foto kegiatan mencari referensi untuk penyusunan rancangan SOP
37
•
- Layout kegiatan minggu 2
• •
- Daftar pembagian tugas setiap dokter Daftar Pembagian Tugas : 1. Uveitis anterior: dr. Patriotika Muslima., SpM 2. Uveitis Intermediate: dr. Angga Fajriansyah., SpM(K) 3. Uveitis Posterior: dr. Arief Mustaram., SpM(K) 4. ICD-10 Uveitis: dr. Elfa Ali Idrus., SpM
38
•
- Kepustakaan dan referensi penyusunan rancangan SOP
39
- Algoritma penatalaksanaan uveitis berdasarkan anatomi
40
- Daftar usulan diagnosis uveitis berdasarkan ICD-10
•
41
- Rancangan SOP yang telah disetujui oleh Ketua unit Infeksi dan Imunologi
42
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
1. Akuntabilitas : - Bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan masing-masing. - Konsistensi, bekerja sesuai pembagian tugas. - Keadilan, Pembagian tugas dilakukan secara adil dan merata, - Kepercayaan, saling percaya bahwa setiap dokter dapat menyelesaikan tugasnya masing-masing. 2. Nasionalisme : - Mengerjakan tugas yang diberikan dengan ikhlas. - Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berkomunikasi - Menanamkan konsep persatuan, saling membantu dan peduli dalam menyelesaikan tugas. - Gotong royong, pembagian tugas akan meringankan tugas bersama 3. Etika publik : sejalan dengan nilai dasar etika publik yakni mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai - Membuat SOP sebagai bentuk tanggung jawab kepada publik. - Menjaga reputasi unit Infeksi dan Imunologi agar dapat bekerja sesuai SOP (meminimalisir kesalahan dan tuntutan) - Patuh terhadap kesepakatan bersama, melaksanakan tugas yang diberikan 4. Komitmen mutu : mencerminkan karakteristik efektivitas dan efisiensi yakni ketercapaian target secara tepat sesuai dengan yang direncanakan, serta ketepatan realisasi penggunaan sumber daya - Bekerja sesuai pembagian tugas (efektif dan efisien) - Merupakan suatu bentuk kreativitas dalam menyelesaikan suatu masalah - Pembuatan SOP bertujuan untuk pelayanan yang seragam dan lebih baik (berorientasi mutu) 5. Anti korupsi : sebagai tunas integritas ASN menjalankan peran strategisnya dalam organisasi, yakni : selalu terdepan untuk memastkan tujuan organisasi tercapai - Disiplin dan tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas sesuai pembagian. - Mandiri, dapat bekerja sendiri sesuai pembagian tugas. Kaitan dengan peran ASN sebagai Pelaksana kebijakan publik dan Pelayan publik
43
Kontribusi terhadap visi, misi dan nilai organisasi
- Sesuai dengan tata nilai PMN RS Mata Cicendo, yakni Visioner, Proaktif dan inovatif : selalu mempunyai ide atau gagasan yang baru dan berorientasi untuk memberikan solusi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, serta berorientasi terhadap kemajuan institusi - Sejalan dengan visi PMN RS Mata Cicendo, yakni To be Excellence Eye care, memberikan pelayanan berorientasi pada kepuasan bagi seluruh lapisan masyarakat, terjangkau, merata dan berkeadilan - Sejalan dengan misi PMN RS mata Cicendo, yakni “Eye Care for Everyone Seeing Better World” , supaya setiap pasien uveitis dapat ditangani secara ”sama” dengan adanya SOP - Sesuai dengan tata nilai PMN RS Mata Cicendo, yakni Visioner, Proaktif dan inovatif : selalu mempunyai ide atau gagasan yang baru dan berorientasi untuk memberikan solusi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, serta berorientasi terhadap kemajuan institusi
LAPORAN KEGIATAN 3 Kegiatan
Pelaksanaan uji coba internal penerapan rancangan SOP di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung
Tahapan kegiatan
• Melaksanakan sosialisasi rancangan SOP penatalaksanaan uveitis kepada dokter-dokter peserta didik spesialis mata yang sedang menjalankan rotasi di unit Infeksi dan Imunologi • Melaksanakan uji coba penerapan rancangan SOP penatalaksanaan uveitis yang dilakukan oleh dokter-dokter peserta didik spesialis mata yang sedang menjalankan rotasi di unit Infeksi dan Imunologi • Menilai kesesuaian tatalaksana uveitis oleh peserta didik dengan dokter konsultan unit Infeksi dan Imunologi berdasarkan rancangan SOP penatalaksanaan Uveitis
Pelaksanaan kegiatan
Minggu kedua dan ketiga Juni 2021
Kendala
- Kesibukan dan aktivitas setiap dokter sehingga waktu pertemuan yang ditentukan tidak sesuai jadwal
44
- kondisi kesehatan akibat pandemi Covid-19 - Jumlah pasien rawat jalan yang berkurang, khususnya pasien uveitis (akibat pembatasan kuota oleh rumah sakit, serta akses pasien untuk datang ke rumah sakit juga terbatas) Dampak apabila kegiatan
- tidak dapat mengetahui efektifitas dari rancangan SOP yang sudah disusun
tidak terlaksana
- jumlah pasien uveitis yang diharapkan untuk proses uji coba rancangan SOP tidak tercapai - para dokter peserta didik tidak mendapat pengarahan yang seharusnya mengingat kondisi kesehatannya
Daftar lampiran dan output •
- Undangan sosialisasi untuk para dokter peserta didik di poli Infeksi dan Imunologi RS Mata Cicendo
45
- Notulensi, absensi, layout dan dokumentasi kegiatan
46
47
- Lembar checklist kesesuaian penatalaksaan uveitis antara dokter peserta didik dan dokter konsultan unit Infeksi dan Imunologi
48
- Kegiatan pelaksanaan uji coba internal penerapan SOP penatalaksanaan Uveitis di poli Infeksi dan Imunologi, para dokter peserta didik melakukan pemeriksaan dan penilaian sesuai form checklist
49
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
1. . Akuntabilitas : Berintegritas menyepakati dalam melaksanakan rancangan SOP yang telah disusun - Berjiwa pemimpin, mengajak sejawat lain melakukan sesuatu untuk kepentingan orang banyak, dan mendengarkan saran dan masukan semua pihak - Konsisten dalam melaksanakan rancangan SOP - Keadilan, setiap dokter di Unit Infeksi dan Imunologi tanpa terkecuali harus melaksanakan rancangan SOP 2. Nasionalisme : - Menjaga persatuan, berdiskusi untuk persamaan persepsi dalam menangani suatu permasalahan. - Memberi kesempatan untuk berdiskusi, bermusyawarah dalam melaksanakan rancangan SOP - Keadilan sosial, seluruh pasien uveitis mendapatkan penatalaksanaan yang sama sesuai rancangan SOP
2. 3. Etika publik: Melaksanakan rancangan SOP dengan sebaik-baiknya demi pelayanan publik yang baik - Bentuk tanggung jawab kepada publik, membuat peraturan dan SOP - Bila rancangan SOP dilakksanakan secara baik dan konsisten akan meminimalisir kemungkinan adanya kesalahan (menjaga reputasi) 4. Komitmen mutu : Pembuatan SOP bertujuan untuk menjaga kualitas pelayanan yang baik. Demi kepuasan konsumen. - Menilai efektifitas dan efisiensi penatalaksanaan uveitis oleh dokter peserta didik - Salah satu bentuk inovasi dalam memberikan pelayanan 5. Anti korupsi : sebagai tunas integritas berperan untuk membangun sistem integritas, berpartisipasi aktif, sehingga memperkecil peluang terjadinya penyimpangan - Rancangan SOP harus dapat dipertanggung jawabkan dalam pelaksanaannya - Peduli karena menyangkut kepentingan orang banyak, demi pelayanan yang baik. - Adil dalam melakukan evaluasi kinerja dokter peserta didik Kaitan dengan peran ASN sebagai Pelaksana kebijakan publik dan Pelayan publik
50
Kontribusi terhadap visi, misi dan nilai organisasi
- Sejalan dengan visi PMN RS Mata Cicendo, yakni To be Excellence Eye care, memberikan pelayanan kesehatan mata yang paripurna - Sejalan dengan misi PMN RS mata Cicendo, yakni “Eye Care for Everyone Seeing Better World - Sejalan dengan tata nilai PMN RS Mata Cicendo, yakni Profesional : berkomitmen untuk bekerja cerdas, tuntas, dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab - Sejalan dengan Etos kerja PMN RS Mata Cicendo, yakni Kerja adalah pelayanan : bekerja sempurna penuh kerendahan hati
LAPORAN KEGIATAN 4 Kegiatan
Tahapan kegiatan
Pengajuan rancangan SOP penatalaksanaan uveitis di Instalasi Rawat Jalan unit Infeksi dan Imunologi kepada Bidang Pelayanan PMN RS Mata Cicendo
• Membuat surat undangan dari unit Infeksi dan Imunologi kepada Kepala Bidang Pelayanan PMN RS Mata Cicendo • Mengadakan pertemuan dengan Kepala Bidang Pelayanan PMN RS Mata Cicendo Bandung • Mengajukan penilaian/asesmen rancangan SOP uveitis oleh Bidang Pelayanan PMN RS Mata Cicendo Bandung
Pelaksanaan kegiatan
Minggu ketiga dan keempat Juni 2021
Kendala
- Kesibukan dan aktivitas setiap dokter, juga pihak terkait lain, sehingga waktu pertemuan yang ditentukan tidak sesuai jadwal - Format penulisan SOP harus dipelajari lebih lanjut
51
Dampak apabila kegiatan
- Rancangan SOP yang sudah disusun dan telah diuji coba internal tidak diketahui oleh pihak Rumah Sakit
tidak terlaksana
- Rancangan SOP yang sudah disusun tidak bisa digunakan ke depannya
Daftar lampiran dan output
- Undangan pertemuan dangan bagian Bidyan RS Mata Cicendo
•
52
- Notulensi, absensi, dokumentasi kegiatan pertemuan dengan Bidang Pelayanan RS Mata Cicendo, presentasi rangkaian kegiatan dan penyerahan rancangan SOP untuk dievaluasi.
53
54
- SOP penatalaksanaan Uveitis di instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung
55
56
- Surat konsep verbal SOP penatalaksanaan uveitis di Instalasi Rawat Jalan Unit Infeksi dan Imunologi PMN RS Mata Cicendo Bandung dan SOP yang telah ditandatangani Direktur Utama RS Mata Cicendo Bandung
57
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
1. Akuntabilitas : termasuk dalam tingkatan akuntabilitas kelompok, yakni : adanya pembagian kewenangan dan semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok dalam satu institusi dan berupaya mencapai kinerja organisasi yang diharapkan - Berjiwa pemimpin, ingin membawa kearah kebaikan dan menerima saran dan masukan terkait rencana SOP yang diajukan. - Integritas, bekerja sesuai peraturan yang berlaku - Bentuk tanggung jawab kepada pelayanan dan kepuasan pasien 2. Nasionalisme : semangat musyawarah mufakat, menguatkan persatuan, dan kekeluargaan - Pengajuan rancangan SOP disampaikan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar - Keadilan sosial, seluruh dokter tanpa terkecuali bekerja sesuai aturan yang berlaku 3. Etika publik : sejalan dengan nilai dasar etika publik, yakni menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama - Melatih bekerja secara cermat dan teliti - Patuh terhadap instruksi atasan dalam penilaian rancangan SOP yang diajukan 4. Komitmen mutu : Menjaga kualitas pelayanan yang baik demi kepuasan konsumen - mendorong kinerja pegawai, mencapai hasil yang diinginkan (berorientasi mutu) - Menilai efektivitas dan efisiensi rancangan SOP yang diajukan 5. Anti korupsi : peran sebagai tunas integritas yakni menjadi jembatan masa depan kesuksesan organisasi, menjadi kumpulan orang yang selalu terdepan untuk memastikan tujuan organisasi tercapai - Peduli karena menyangkut kepentingan orang banyak (contoh: untuk penelitian retrospektif yg perlu data rekam medis) - Kerja keras, mengajukan rancangan SOP dan melakukan perbaikan sesuai saran dan masukan Kaitan dengan peran ASN yaitu Whole of Government, membutuhkan kerjasama berbagai pihak dalam mewujudkan tujuan bersama.
Kontribusi terhadap visi, misi dan nilai organisasi
•
- Sesuai dengan tata nilai profesional : Berkomitmen untuk bekerja tuntas, cerdas, dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab, selalu memberikan solusi dan hasil terbaik
58
- Sejalan dengan visi PMN RS Mata Cicendo, yakni To be Excellence Eye care, •
•
- Sejalan dengan misi PMN RS mata Cicendo, yakni “Eye Care for Everyone Seeing Better World” , - Dapat membantu kegiatan pendidikan dan penelitian apabila akan mengambil data dari rekam medis yang lengkap
Rencana ke depan setelah dibuatnya SOP ini adalah menunggu persetujuan untuk dapat diterapkannya ICD-10 mengenai uveitis yang diajukan, supaya dapat berjalan bersama antara SOP dan juga pencatatan ke dalam rekam medis berdasarkan ICD-10, sehingga penatalaksanaan uveitis di Rumah Sakit Mata Cicendo dapat komprehensif mulai dari penegakkan diagnosis, tatalaksana sampai ke pendokumentasian. Harapan nantinya penatalaksanaan uveitis dapat mencakup semua bidang mulai dari pelayanan, pendidikan, penelitian, dan tetap mengutamakan kualitas layanan dan kepuasan pasien.
59
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan 1. Melalui kegiatan aktualisasi peserta latsar dapat memahami nilai-nilai dasar profesi ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi) secara
lebih
mendalam
sehingga
diharapkan
mampu
diterapkan
dalam
melaksanakan tugas dengan integritas tinggi dan bertanggung jawab 2. Implementasi nilai-nilai ANEKA diharapkan dapat mengubah sikap, budaya dan perilaku kerja ASN di tempat bertugas 3. Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam setiap kegiatan diharapkan menghasilkan ASN yang tangguh, berkompeten, serta memiliki integritas tinggi terhadap pekerjannya sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, khususnya di lingkungan PMN RS Mata Cicendo B.
Saran •
Untuk organisasi Dalam hal ini adalah PMN RS Mata Cicendo, agar terus mensosialisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN, yakni ANEKA kepada seluruh karyawan dan staf, agar selalu mengingat fungsi dan tugasnya dalam koridor ASN, yakni sebagai pelayan publik, pelaksana kebijkan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa sehingga visi dan misi PMN RS Mata Cicendo dapat tercapai seutuhnya
•
Untuk penyelenggara latsar Agar kegiatan latsar sistem baru ini dapat diadakan secara berkesinambungan dan terus–menerus, sehingga dapat menghasilkan ASN dengan paradigma baru, kuat, tangguh dan berintegritas tinggi
•
Untuk peserta latsar Kegiatan latsar ini sangat bermanfaat dalam membentuk karakter ASN baru sehingga diharapkan penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN secara sungguhsungguh dapat memberikan dampak positif dalam melaksanakan tugas melayani masyarakat.
60
DAFTAR PUSTAKA 1. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019 2. Idris I, Suwarno Y, Purwana BH, dkk. Latief Y, Suryanto A, Muslim Abbdil Aziz, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Analisis Isu Kontemporer : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019 3. Ferrijana S, Suhartono B, Erawanto S. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Kesiapsiagaan Bela Negara : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019 4. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Akuntabilitas : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019 5. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Nasionalisme : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019 6. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Etika Publik : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019 7. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Komitmen Mutu : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019 8. Tim Penyusun Modul Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) , Diklat Prajabatan Mata Diklat Anti Korupsi : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2014 9. Fatimah E, Irawati E. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Manajemen ASN : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017 10. Purwanto EA,Tyastianti D, Taufiq A, Novianto W, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Pelayanan Publik : Lembaga administrasi Negara Republik Indonesia, 2017 11. Suwarno Y, Sejati TA. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Whole Of Government : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017 12. Profil Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung 2020. www.cicendoeyehospital.org 13. Kelkar AS, Arora ER, Sowkath B. Uveitis:, Classification, Etiologies and Clinical Signs. Delhi Journal of Ophthalmology. DJO 2016;26:264-271 14. Massenzio E, Xu D. How to Diagnose and Manage Uveitis. eyeguru.org. 2020
61