LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PENGEMBANGAN FASILITAS E-RESEP UNTUK PERESEPAN RADIOFARMAKA
DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS
Telah diseminarkan
Tanggal 23 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
NIP : 197708282003121003
NIP :197611022014122002
Penguji,
Drs. Suherman, M.Kes.
NIP : 196508121986031004
ii
Coach Mentor
Agus Dwinanto, SPK, MM. Yustia Tuti, dr., SpKN(K)., FANMB
iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ii DAFTAR ISI............................................................................................................ iii BAB I ..................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 1. Latar Belakang................................................................................................. 1 2. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2 3. Nilai-Nilai Dasar PNS ..................................................................................... 3 BAB II ................................................................................................................... 5 GAMBARAN INSTANSI DAN PESERTA 5 1. Profil Rumah Sakit Kanker Dharmais 5 1.1. Visi RS Kanker Dharmais ............................................................................... 5 1.2. Misi RS Kanker Dharmais ............................................................................... 5 1.3. Tata Nilai ..................................................................................................... 6 1.4. Tugas dan Fungsi ......................................................................................... 6 1.5. Struktur Organisasi ....................................................................................... 7 2. Pelayanan Kedokteran Nuklir di RS Kanker Dharmais .......................................... 7 3. Profil Peserta Pelatihan Dasar ........................................................................... 8 BAB III 9 RANCANGAN AKTUALISASI ..................................................................................... 9 1. Deskripsi Isu 9 2. Penetapan Core Issue ....................................................................................... 11 3. Penetapan Penyebab Core Issue ........................................................................ 12 4. Gagasan Kreatif Pemecahan Core Issue ............................................................. 15 5. Matriks Rancangan Aktualisasi ........................................................................... 17 6. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Agenda II ............................................... 22 7. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi .................................................................. 23
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah, dan berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang melaksanakan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi Pemerintah. Seorang pegawai ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat, dan pemersatu bangsa.
Peran ASN sangatlah penting bagi negara Indonesia, karena menjadi perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, sebagaimana tercantum dalam UU RI Nomor 5 tahun 2014 mengenai Aparatur Sipil Negara.
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian, serta telah mendapatkan persetujuan teknis dan penetapan nomor induk pegawai. Seorang CPNS wajib menjalani masa prajabatan, yaitu masa percobaan selama 1 (satu) tahun melalui proses pendidikan dan pelatihan yang diimplementasikan dalam Pelatihan Dasar CPNS, dan hanya dapat diikuti oleh CPNS sebanyak satu kali, sebagaimana diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 12 tahun 2018 mengenai Pelatihan Dasar CPNS.
Pelatihan Dasar CPNS merupakan pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Tujuannya adalah mengembangkan kompetensi CPNS secara terintegrasi, yang diukur berdasarkan kemampuan : Sikap perilaku bela negara, aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, aktualisasi kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta penguasaan Kompetensi Teknis sesuai bidang tugas. Selaras dengan tujuan tersebut salah satu kurikulum pelatihan dasar yaitu kurikulum pembentukan karakter
CPNS, yang terdiri dari empat agenda, yaitu : Sikap perilaku bela negara (Agenda I),
1
nilai-nilai dasar PNS (Agenda II), kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (Agenda III), dan habituasi (Agenda IV).
Rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu kegiatan pembelajaran pada agenda habituasi (agenda IV), yang menjadi bukti kemampuan perserta dalam mensintesiskan substansi mata pelatihan yang telah dipelajari, dan akan diaktualisasikan sembari menerapkan nilai-nilai dasar PNS dan menjalankan kedudukan dan perannya di tempat kerja masing-masing. Bagian rancangan aktualisasi ini terdiri dari : Identifikasi, deskripsi dan rumusan isu di instansi, penetapan isu yang menjadi prioritas, analisis akar masalah, gagasan pemecahan isu, penyusunan matriks rancangan aktualisasi, dan deskripsi jadwal kegiatan. Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, isu yang diangkat diharapkan bersifat aktual dan memiliki dampak luas, memiliki tahapan kegiatan penyelesaian yang jelas dan relevan dengan isu, serta memiliki relevansi jelas antara kegiatan dengan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS serta peran dan kedudukan PNS dalam NKRI. Sehingga dengan kualitas perancangan aktualisasi dan penerapan aktualisasi nantinya yang baik, diharapkan tujuan pelatihan dasar dalam pembentukan karakter CPNS yang profesional dapat tercapai.
2. Tujuan Penulisan
Melaksanakan aktualisasi di tempat kerja dengan penerapan nilai-nilai dasar PNS (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) serta peran dan kedudukan PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole ofGovernment, Pelayanan Publik).
1) Melakukan proses identifikasi, deskripsi, dan menentukan rumusan isu di instansi tempat bekerja.
2) Melakukan penapisan dan menetapkan isu yang menjadi prioritas di instansi.
3) Menganalisis akar atau penyebab masalah dari isu yang menjadi prioritas.
4) Menetapkan gagasan pemecahan isu dan tahapan-tahapan kegiatan penyelesaian isu di instansi.
2
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5) Melakukan aktualisasi saat melakukan tahapan-tahapan kegiatan penyelesaian isu, dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) serta peran dan kedudukan PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of Government, Pelayanan Publik)
3. Nilai-Nilai Dasar PNS
Penjabaran nilai-nilai dasar PNS dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel
Nilai Dasar Panduan Perilaku
Berorientasi
Pelayanan
- Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
- Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
- Melakukan perbaikan tiada henti.
Akuntabel - Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi.
- Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
- Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Kompeten
- Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
- Membantu orang lain belajar.
- Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis - Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
- Suka menolong orang lain.
- Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Loyal
- Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
- Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
- Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adaptif
- Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
- Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
- Bertindak proaktif.
3
1. Nilai-Nilai Dasar PNS
Kolaboratif - Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
- Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
- Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
4
BAB II
GAMBARAN INSTANSI DAN PESERTA
1.
Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah model rumah sakit kanker yang dirancang untuk
memberikan layanan yang bersifat holistik dan terpadu pada penyakit kanker. Rumah
Sakit Kanker Dharmais yang berlokasi di Jalan Let Jen S. Parman Kav 84-86, Jakarta
Barat, berdiri dan diresmikan pada tanggal 30 Oktober 1993 oleh Presiden Republik
Indonesia Bpk. H.M. Soeharto. Rumah Sakit Kanker Dharmais ditunjuk sebagai Pusat
Kanker Nasional (INCC : Indonesian National Cancer Center) di bawah Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Berbagai upaya yang
dilakukan Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk mengembangkan menjadi Pusat Kanker
Nasional yaitu dengan pembangunan sarana dan prasarana fisik rumah sakit yang
dituangkan dalam masterplan. Rumah Sakit Kanker Dharmais ditetapkan sebagai Pusat
Kanker Nasional pada tanggal 1 November 2017 oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. DR. Dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M(K) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/531/2017.
1.1. Visi RS Kanker Dharmais
“Menjadi Caring & Smart National Cancer Center“
1.2.
RS Kanker Dharmais
1. Memberikan pelayanan kanker komprehensif sesuai dengan perkembangan kekinian berbasis bukti serta Good Clinical Governance, Patient Safety dan Patient Care Center
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang kanker
3. Menyelenggarakan penelitian di bidang kanker yang dapat diterapkan dalam pelayanan.
4. Menyelenggarakan registrasi kanker rumah sakit dan berbasis populasi sebagai Pusat Data Beban Kanker Nasional
5
Profil Rumah Sakit Kanker Dharmais
Misi
1.3.
Rumusan Tata Nilai RS Kanker Dharmais adalah ProcareCS (Profesional, Care, Continuous Improvement, Synergy), seperti yang dijabarkan dalam tabel berikut ini,
Pro Profesional mengandung makna melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu secara tuntas, memuaskan, dan tepat waktu.
Care Care atau Peduli mengandung makna berkomunikasi dengan santun kepada semua pihak.
C Continuous Improvement atau Perbaikan Berkelanjutan mengandung makna menghargai umpan balik, coaching dan mentoring.
S Synergy mengandung makna saling berkomunikasi dengan jelas dan terbuka.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, tugas dan fungsi RS Kanker Dharmais adalah sebagai berikut,
Tugas:
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan di bidang penyakit kanker.
Fungsi:
1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;
2. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis dengan kekhususan di bidang penyakit kanker;
3. Pengelolaan pelayanan keperawatan;
4. Pengelolaan pelayanan nonmedis;
5. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan dengan kekhususan di bidang penyakit kanker;
6. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan dengan kekhususan di bidang penyakit kanker;
7. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara;
6
Tata Nilai
Tabel 2. Tata Nilai RS Kanker Dharmais
1.4. Tugas dan Fungsi
8. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa;
9. Pengelolaan sumber daya manusia;
10. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;
11. Pelaksanaan kerja sama;
12. Pengelolaan sistem informasi;
13. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan
14. Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit.
Struktur Organisasi Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah sebagai berikut, Gambar
Ilmu Kedokteran Nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan sifat-sifat zat/unsur dalam meneliti fisiologi dan anatomi, mendiagnosis dan mengobati penyakit, dengan menggunakan sumber radiasi terbuka. Dalam upaya
7
1.5. Struktur Organisasi
1. Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit Kanker Dharmais
2. Pelayanan Kedokteran Nuklir di RS Kanker Dharmais
mencapai kompetensinya,
dokter spesialis kedokteran nuklir melalui tahapan pembelajaran pada Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir pada institusi penyelenggara Pendidikan selama minimal 8 semester. Dokter spesialis kedokteran nuklir menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai kewenangan klinis dan kompetensinya pada pelayanan kedokteran nuklir di rawat jalan, rawat inap, dan diagnostik.
3. Profil Peserta Pelatihan Dasar
Nama Lengkap : Ayu Rosemeilia Dewi, dr., SpKN.
NIP : 198705152022032003
Pangkat/Golongan : IIIb
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Unit Kerja : Staf Me dik Fu ngsio nal Kedokteran Nuklir RS Kanker Dharmais
Adapun tugas pokok peserta sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah sebagai berikut:
• Terlaksananya pelayanan customerexperience
• Melakukan pelayanan spesialistik konsul pertama
• Melakukan pelayanan spesialis konsultan
• Melakukan kunjungan/visite pasien rawat inap
• Membuat catatan medik pasien rawat inap
• Membuat catatan medik pasien rawat jalan
• Melayani dan menerima konsultasi dari dalam
• Melayani dan menerima konsultasi dari luar atau keluar
• Melakukan tugas jaga on call
• Mengajar/melatih yang berkaitan dengan bidang kesehatan
• Mengikuti seminar/lokakarya di bidang kesehatan
8
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
1. Deskripsi Isu
Kegiatan aktualisasi merupakan perwujudan konkret dan aplikatif dari peran seorang ASN, yang bertujuan meningkatkan kinerja dan pelayanan masyarakat oleh instansi tempat ASN tersebut bekerja. Pelayanan medis merupakan pelayanan kesehatan yang
diberikan langsung oleh fasilitas kesehatan salah satunya yaitu rumah sakit kepada pasien. Segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh dokter diatur dalam sebuah
regulasi yang tercantum dalam Undang-undang No. 29 tahun 2004 mengenai praktik kedokteran. Begitu juga Undang-undang No.44 tahun 2009 yang menyatakan bahwa setiap rumah sakit harus menyelenggarakan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis yang baik. Regulasi tersebut diharapkan dapat menjaga kualitas mutu pelayanan yang
diberikan rumah sakit serta memberikan kepastian hukum bagi pasien dan dokter. Selama memberikan pelayanan medis terhadap pasien sebagai staf medik fungsional
Kedokteran Nuklir di RS Kanker Dharmais baik di instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, dan Instalasi Radiodiagnostik, ditemukan beberapa isu yang perlu dicari solusinya. Berikut ini tiga isu yang ditemukan beserta penjabarannya:
1.1. Daftar panjang antrian pelayanan bone scan di RS Kanker Dharmais pada tahun
2022
Pemeriksaan bone scan tidak terlepaskan dari tatalaksana kanker karena nilai diagnostiknya yang tinggi dalam mendeteksi metastasis kanker ke tulang. Pemeriksaan bone scan menggunakan radiofarmaka, yaitu obat radioaktif yang disuntikkan untuk mendeteksi kelainan, serta alat SPECT-CT yang hingga saat ini jumlahnya sangat terbatas di Indonesia. Sebagai Pusat Kanker Nasional, RS Kanker Dharmais telah dilengkapi dengan fasilitas tersebut. Selain memberikan pelayanan untuk pasien internal, RS Kanker Dharmais juga mendapat rujukan dari RS jejaring maupun RS swasta untuk
melakukan pemeriksaan bone scan. Hal ini menyebabkan panjangnya antrian pelayanan bone scan, yang berdasarkan data RS Kanker Dharmais saat ini telah mencapai 3 bulan lamanya. Hal ini dapat berpotensi menimbulkan keterlambatan tata laksana pasien.
9
1.2. Durasi pelaksaanaan pelayanan bone scan di RS Kanker Dharmais pada tahun 2021- 2022. melebihi durasi ideal.
Pemeriksaan bone scan untuk diagnosis metastasis tulang idealnya berlangsung selama 3-4 jam, terhitung mulai pengkajian pasien, penyuntikan radioaktif, waktu tunggu hingga radioaktif diserap, tahap scan, hingga proses pemeriksaan selesai. Pemeriksaan tersebut relatif rumit, karena prosedurnya bervariasi tergantung kelainan yang ada pada pasien. RS Kanker Dharmais dapat melakukan 8-18 pemeriksaan bone scan per hari, tergantung jumlah radioaktif yang tersedia. Selain melakukan pemeriksaan bone scan, RS Kanker Dharmais juga menyelenggarakan pemeriksaan Kedokteran Nuklir lainnya, yang tentunya memerlukan alokasi waktu tersendiri. Pada 2016-2020, RS Kanker Dharmais dilengkapi dengan 2 alat SPECT-CT, dengan jam operasional 7.30 – 15.30 yang dapat melayani 20-24 pasien per hari. Namun sejak 2021, terjadi kerusakan pada 1 alat sehingga hanya tersisa 1 alat. Akibatnya beban kerja alat tersebut bertambah, dan karena kerumitan prosedur pemeriksaannya, berpotensi menimbulkan efek domino yang memperpanjang durasi pemeriksaan pasien. Sebagai contoh, karena durasi scan berlangsung 20-30 menit, maka setiap pasien diberikan jeda penyuntikan selama 20-30 menit. Namun demikian, beberapa pasien kadang memerlukan tambahan prosedur hingga 45 menit. Hal tersebut dapat menimbulkan efek domino, yaitu mundurnya jadwal pemeriksaan pasien berikutnya. Berdasarkan data RS Kanker Dharmais, pada tahun 2021-2022, durasi pemeriksaan bone scan mencapai >4 jam pada hampir 20% pasien. Panjangnya durasi pemeriksaan tersebut tentunya mengurangi kenyamanan pasien.
1.3. Ketidaksesuaian penyediaan jumlah radioaktif untuk melakukan layanan
kedokteran nuklir di RS Kanker Dharmais pada 2021- 2022. RS Kanker Dharmais menyediakan beberapa jenis radioaktif untuk pelayanan Kedokteran Nuklir. Yang paling banyak digunakan adalah Tc-99m untuk pelayanan bone scan, dan I-131 untuk terapi radioaktif. Radioaktif tersebut diproses dengan produk farmaka tertentu, menjadi produk lain yang disebut radiofarmaka, yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk obat-obatan lainnya. Umumnya radiofarmaka memiliki shelf-life yang pendek dan harus segera digunakan setelah disiapkan.
Saat ini kebutuhan radiofarmaka di Indonesia masih sangat tergantung pada impor. Fasilitas produksi radiofarmaka di Indonesia masih sangat terbatas, dengan bahan baku
10
yang juga masih bergantung impor. Akibatnya harga radiofarmaka menjadi mahal sehingga menjadi tantangan dalam melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya pelayanan. Pada tahun 2021-2022 terjadi ketidaksesuaian penyediaan radiofarmaka dengan jumlah pelayanan yang dilakukan. Sebanyak 750 mCi I-131 tidak termanfaatkan dan sebanyak 8 pasien mengalami penundaan pelayanan. Hal tersebut mengakibatkan kerugian rumah sakit kurang lebih sebesar Rp102.000.000,-
Dalam menentukan prioritas masalah menggunakan metode USG(Urgency,Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG.
Sumber : Analisis isu berdasarkan data oleh Penulis 2021-2022
11
2. Penetapan CoreIsu
No Isu Pemilihan Isu Jumlah dan Prioritas USG (Urgency,Seriousness, Growth) U S G 1. Daftar antrian bone scan yang panjang 4 3 4 11 III 2. Durasi pelayanan bone scan tidak ideal 3 3 3 9 II 3 Ketidaksesuaian penyediaan radioaktif dengan jumlah yang diperlukan 4 4 5 13 I
Tabel 1. Penilaian Prioritas Masalah dengan Metode USG
Keterangan
5 = SangatBesar
4 = Besar
Sedang
3 =
Sangat
2 = Kecil 1 =
Kecil
Dari tabel di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa, masalah ketidaksesuaian penyediaan jumlah radioaktif dalam pelayanan kedokteran nuklir di RS Kanker Dharmais pada 2021-2022 harus segera diselesaikan karena :
1. Radioaktif adalah bahan habis pakai yang memiliki shelf-life pendek,
2. Harga radioaktif yang mahal, sehingga berpotensi kerugian terhadap rumah sakit apabila tidak segera digunakan,
3. Pasien berpotensi mengalami penundaan apabila jumlah radioaktif yang disediakan tidak sesuai.
3. Penentuan Penyebab CoreIssue
Untuk mengetahui penyebab dari isu “Ketidaksesuaian penyediaan radiofarmaka pada pelayanan kedokteran nuklir di RS Kanker Dharmais pada 2021-2022” dilakukan pendalaman dengan teknik analisis isu diagram fish bone untuk mengetahui faktor-fator penyebab dari masalah tersebut. Kategori penyebab menggunakan kategori
5S yaitu Skill (Keterampilan), Surrounding (lingkungan), System (Sistem), Safety (keselamatan), Supplies (Pemasok). Dalam isu ini, kategori penyebab yang mungkin berkontribusi adalah Skill,Surrounding,System, dan Supplies.
12
PENYEBAB AKIBAT
Surroundings (Lingkungan) System (Sistem)
Pusat Kanker Nasional dengan kuantitas pasien yang banyak
Penyesuaian dengan kemampuan RS
Protokol tindakan kedokteran nuklir yang rumit
Peresepan radioaktif secara manual
Massa transisi perubahan satuan radioaktif yang digunakan dalam penulisan resep
Penjadwalan tindakan secara manual
Ketidaksesuaian
penyediaanjumlah
radioaktif untuk pelayananKedokteran
Nuklir di RS Kanker
Kurangnya ketelitian petugas (Dokter, perawat, Farmasi, staf administrasi)
Kurangnya koordinasi antar-profesi
Pemenuhan kebutuhan radioaktif sebagian besar melalui impor
Harga radioaktif yang mahal dengan shelf-life yang pendek
Keterbatasan ruang rawat
Dharmaispada
2021-2022
Skills (Kemampuan)
Suppliers (Pemasok)
Kajian terhadap penyebab yang terdapat dalam analisis fish bone :
Surrounding :
RS Kanker Dharmais merupakan Pusat Kanker Nasional yang menjadi rujukan tersier pelayanan kanker di seluruh Indonesia. Oleh karenanya, banyak pasien yang berobat berasal dari seluruh Indonesia, dan biasanya kasusnya lebih sulit. Salah satunya adalah karena ketidaktersediaan fasilitas pelayanan yang lengkap di daerah. Pelayanan kedokteran nuklir merupakan pelayanan yang menggunakan alat-alat canggih, dan produk radiofarmaka yang hingga saat ini masih terbatas ketersediaannya. Protokol tindakan dalam pelayanan kedokteran nuklir biasanya cukup rumit, melibatkan banyak profesi, dan membutuhkan keahlian khusus dari SDM yang saat ini jumlahnya masih sangat terbatas di Indonesia. Hal-hal tersebut menjadi salah satu keterbatasan RS
Kanker Dharmais dalam menangani jumlah pasien, sehingga menjadi tantangan untuk mengoptimalkan sumber daya dan sistem dalam pelayanan kedokteran nuklir.
Supplies :
Secara umum kebutuhan radiofarmaka di Indonesia masih bergantung pada impor. Hanya sedikit radiofarmaka yang dapat diproduksi di Indonesia, dan bahan baku yang digunakan pun masih impor. Ketergantungan atas impor membuat biaya penyediaan
radiofarmaka menjadi sangat tinggi. Selain itu karakter radiofarmaka yang biasanya memiliki shelf-life pendek, menjadikan produk ini tidak dapat disimpan lama. Untuk kendali biaya pelayanan kedokteran nuklir dilakukan secara elektif, yang artinya, sudah terjadwalkan terlebih dahulu berapa banyak radiofarmaka yang akan digunakan. Dengan demikian mengurangi risiko radiofarmaka yang tidak terpakai. Pemesanan radiofarmaka melalui impor, biasanya dibutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu sebelum pemakaian.
Setelah pemesanan, jumlah dan tipe pemesanan tidak dapat dirubah, sehingga harus dilakukan pencatatan dengan cermat.
Skills :
Masih adanya diskrepansi karena human error yaitu ketidaktelitian antara perawat dan tim farmasi saat melakukan koordinasi pemesanan radiofarmaka atau penjadwalan tindakan pasien. Kerjasama antara perawat, petugas farmasi, tim administrasi, dan juga dokter yang belum optimal karena masih terjadi komunikasi yang kurang efektif terkait resep dan penjadwalan tindakan pasien.
14
System :
Peresepan secara manual memiliki beberapa risiko, misalnya tulisan tidak terbaca, resep hilang/terselip, resep tertukar, sampai dengan salah interpretasi resep. RS Kanker Dharmais berusaha memenuhi standar internasional dengan mengimplementasikan nomenklatur peresepan yang digunakan secara internasional. Mulai tahun 2020, RS Kanker Dharmais menggunakan satuan Becquerel untuk radioaktif, menggantikan satuan Curie yang sebelumnya sudah populer. Hal ini tidaklah mudah, terutama untuk staf perawat yang sudah lama menggunakan satuan Curie, sehingga beberapa kali ditemukan human error kesalahan interpretasi oleh perawat saat berkoordinasi dengan tim farmasi pada kegiatan penjadwalan yang masih dilakukan secara manual.
Saat ini RS Kanker Dharmais telah menggunakan sistem pencatatan medik elektronik (e-MR). Sistem ini memudahkan dokter dan tenaga medis lainnya dalam mengisi dan mengakses catatan medik pasien, dan mengurangi kemunginan rekam medis hilang atau tercecer. Sistem ini telah dilengkapi fasilitas e-Resep untuk pencatatan resep secara elektronik. Namun demikian fasilitas ini belum termanfaatkan secara maksimal dalam peresepan radiofarmaka.
4. Gagasan Kreatif Pemecahan CoreIssue
Pada isu “Ketidaksesuaian Penyediaan Radiofarmaka pada Pelayanan Kedokteran Nukllir di RS Kanker Dharmais Tahun 2021-2022” perlu dilakukan pemecahan masalah berupa solusi yang dapat dikerjakan oleh pihak terkait, yaitu dokter, tim farmasi, tim IT (SIMRS), serta pihak terkait di pelayanan Kedokteran Nuklir agar penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien serta meningkatkan mutu pelayanan. Gagasan pemecahan isu yang diusulkan adalah “Pengembangan Fasilitas e-Resep untuk Peresepan Radiofarmaka”.
Rincian mengenai kegiatan penyelesaian isu adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Rancangan Kegiatan
Melakukan konsultasi dengan Ketua SMF Kedokteran Nuklir RS PKN Dharmais SKP
15
No
1
Kegiatan Sumber
3
Mengumpulkan referensi dan data yang dibutuhkan untuk
Pengembangan Fasilitas e-Resep RS Kanker SKP
Menyiapkan desain tampilan peresepan radiofarmaka pada
Fasilitas e-Resep RS Kanker Dharmais INOVASI
Memasukkan desain tampilan peresepan radiofarmaka pada
4
5
Fasilitas e-Resep INOVASI
Sosialisasi Peresepan radiofarmaka pada fasilitas e-Resep
pada Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir SKP
6 Evaluasi kegiatan. SKP
16 2
Unit Kerja : Rumah Sakit Kanker Dharmais
Core Issue : Ketidaksesuaian Penyediaan Radiofarmaka pada Pelayanan Kedokteran Nukllir
di RS Kanker Dharmais Tahun 2021-2022
Gagasan Kreatif : Pengembangan Fasilitas e-Resep untuk Peresepan Radiofarmaka
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
1.
Mengajukan
Output/Luar an Kegiatan
Keterkaitan Subtansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilainilai Organisasi
konsultasi
dengan Ketua
SMF
Kedokteran
Nuklir RS
Kanker
Dharmais
rancangan usulan
aktualisasi dan berdiskusi dengan
Ketua SMF
Dokumentasi kegiatan.
Secara sopan dan santun
mengajukan usulan rancangan
aktualisasi kepada pimpinan (Adaptif, Akuntabel dan Loyal)
Berdiskusi dengan pimpinan untuk mendapatkan masukan terhadap rancangan
aktualisasi. (Harmonis dan Kolaboratif)
Kegiatan ini akan
memperkuat visi RS
Kanker Dharmais
untuk menjadi “Caring and Smart Cancer Center”
Pengembangan
Fasilitas e-Resep untuk Peresepan
Radiofarmaka
menyelaraskan tata
laksana
pengobatan pasien mencermikan nilai dan budaya RS
Membuat surat
permohonan izin
kegiatan ke Ketua SMF.
Surat
permohonan izin
Membuat surat izin sesuai format yang tepat dan diajukan melalui tahapan administrasi sesuai peraturan
PKN Dharmais yaitu Synergy
17
5. Matriks Rancangan Aktualisasi
Tabel 3. Matriks Rancangan Aktualisasi
Melakukan
No
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Luar an Kegiatan
2. Mengumpulkan referensi dan data yang
dibutuhkan
untuk
Pengembanga
n Fasilitas eResep RS
Kanker
“Dharmais”
Mengumpulkan data
terkait jenis, tipe
sediaan, dan dosis
radiofarmaka yang
digunakan dalam
pelayanan
kedokteran nuklir di RS Kanker Dharmais
Mencari referensi
kepustakaan terkait
jenis, tipe sediaan, dan dosis
radiofarmaka yang
digunakan yang
dapat diaplikasikan
di RS PKN Dharmais
Diskusi mengenai
hasil data dan referensi yang
diperoleh dengan
tim radiofarmasi, Anggota SMF
Kedokteran Nuklir, dan Tim IT (SIMRS).
Data jenis, tipe sediaan, dan dosis
radiofarmaka
Keterkaitan Subtansi Mata
Pelatihan
(Harmonis, Loyal, dan Akuntabel)
Secara detail dan jujur mengumpulkan data dengan baik (Kompeten), tidak melakukan manipulasi data (Akuntabel).
Kontribusi
terhadap Visi Misi
Organisasi
Data yang
dikumpulkan akan
berguna dalam rangka
“Menyelenggarakan
peenelitian di bidang
kanker yang dapat
diterapkan dalam
pelayanan”
Penguatan Nilainilai Organisasi
Pengembangan
Fasilitas e-Resep
untuk Peresepan
Radiofarmaka
menyelaraskan tata
laksana
pengobatan pasien
mencermikan nilai
Daftar
referensi yang
diperoleh dan dokumentasi
kegiatan
Secara proaktif (Adaptif)
melakukan penelusuran
kepustakaan di internet
ataupun perpustakaan secara jujur, adil, dan tidak memihak (Akuntabel dan Kompeten).
Pelayanan berbasis
bukti ilmiah dengan
validitas sesuai kaidah
penelitian akan
memperkuat misi RS
Kanker Dharmais
dalam rangka
“Memberikan
dan budaya RS
PKN Dharmais
yaitu Professional dan Continous
Improvement
Surat
undangan, dokumentasi kegiatan, daftar hadir, dan notulensi.
Menyampaikan hasil analisis data dan referensi yang sudah terkumpul dengan baik dan santun (Harmonis) untuk berdiskusi dan meminta masukan dari SMF Kedokteran
Nuklir, tim radiofarmasi, dan SIMRS (Adaptif dan Kolaboratif).
pelayanan kanker
komprehensif sesuai
dengan
perkembangan
kekinian berbasis
bukti serta Good
ClinicalGovernance, Patient
Safety dan Patient Care Center “
18
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Luar an Kegiatan
3. Menyiapkan desain tampilan peresepan
radiofarmaka
pada Fasilitas
e-Resep RS
Kanker
Dharmais
Berkoordinasi
dengan Tim
Radiofarmasi dan
SIMRS untuk
mendesain tampilan
peresepan
radiofarmaka pada
Fasilitas e-Resep RS
Kanker Dharmais
Desain
tampilan
peresepan
radiofarmaka
pada Fasilitas
e-Resep
Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Membuat desain tampilan
peresepan yang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan
(Berorientasi pelayanan)
dengan baik, cermat dan kreatif (Akuntabel, Kompeten, dan Adaptif).
Menyampaikan ide mengenai desain tampilan peresepan
kepada tim dengan sopan dan jelas (Harmonis). Menerima masukan dari Farmasi dan SIMRS (Kolaboratif).
Kontribusi
terhadap Visi Misi
Organisasi
Pengembangan
Fasilitas e-Resep
untuk Peresepan
Radiofarmaka akan
memperkuat visi RS
Kanker Dharmais
untuk menjadi “Caring and Smart Cancer Center”
Penguatan Nilainilai Organisasi
Kerjasama yang bai kantar-komponen
dalam
mengembangkan
e-Resep untuk
Peresepan
Radiofarmaka akan
memperkuat nilai
Synergy dan Continuous Improvement.
Melaporkan desain
tampilan peresepan
radiofarmaka pada
e-Resep kepada
Ketua SMF dan melakukan revisi
apabila diperlukan.
Dokumentasi dan desain tampilan peresepan
radiofarmaka pada e-Resep yang telah direvisi.
Secara sopan dan santun (Harmonis) menyampaikan desain tampilan peresepan radiofarmaka pada e-Resep dan meminta masukan dari SMF Kedokteran Nuklir (Kolaboratif) agar desain tersebut sesuai dengan kebutuhan pelayanan (Adaptif dan Berorientasi pelayanan).
4. Memasukkan desain tampilan peresepan
Berkoordinasi
dengan SIMRS dan Farmasi untuk
memasukkan
Dokumentasi dan notulensi.
Bekerja sama dengan SIMRS dan Farmasi untuk
memasukkan desain tampilan peresepan radiofarmaka pada
Pengembangan
Fasilitas e-Resep
untuk Peresepan
Radiofarmaka akan
Kerjasama yang
baik antarkomponen dalam
mengembangkan
19
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Luar an Kegiatan
radiofarmaka
pada Fasilitas
e-Resep
5. Sosialisasi
Peresepan
radiofarmaka
pada fasilitas
e-Resep pada
Dokter
Spesialis
Kedokteran
Nuklir
tampilan peresepan
radiofarmaka pada
fasilitas e-Resep.
Uji coba Peresepan
radiofarmaka pada
fasilitas e-Resep dan
melakukan
Perbaikan apabila diperlukan.
Mengadakan
pertemuan dengan
para dokter terkait
untuk
mensosialisasikan
cara Peresepan
Radiofarmaka pada
fasilitas e-Resep
Menampung saran dan masukan dari
pdokter Spesialis
Kedokteran Nuklir.
Dokumentasi dan notulensi.
Keterkaitan Subtansi Mata
Pelatihan
e-Resep (Harmonis, Kompeten, dan Kolaboratif).
Melakukan uji coba dan revisi secara cermat guna meningkatkan patientsafety, kendali mutu, dan kendali biaya. (Berorientasi pelayanan, Adaptif, dan Akuntabel)
Kontribusi
terhadap Visi Misi
Organisasi
memperkuat visi RS
Kanker Dharmais
untuk menjadi “Caring and Smart Cancer Center”
Penguatan Nilainilai Organisasi
e-Resep untuk Peresepan
Radiofarmaka akan memperkuat nilai Synergy dan Continuous Improvement.
Surat
undangan, dokumentasi
kegiatan, daftar hadir, dan notulensi.
Mengundang para dokter
Spesialis Kedokteran Nuklir
untuk memperkenalkan inovasi
Peresepan radiofarmaka pada e-Resep (Kompeten, Harmonis, dan Adaptif).
Pengembangan
Fasilitas e-Resep
untuk Peresepan
Radiofarmaka akan
memperkuat misi RS
Kanker Dharmais
dalam hal
“memberikan
Pengembangan
Fasilitas e-Resep
untuk Peresepan
Radiofarmaka akan
memudahkan
tenaga medis
menjalankan tugas
secara profesional
Notulensi saran dan masukan.
Bermusyawarah (Harmonis)
dengan dokter Spesialis
Kedokteran Nuklir untuk
menyempurnakan inovasi
Peresepan radiofarmaka pada
e-Resep demi meningkatkan
efisiensi pembiayaan rumah
sakit dan menjaga mutu
pelayanan (Berorientasi
pelayanan, Kompeten,
pelayanan kanker
komprehensif sesuai
dengan
perkembangan
kekinian berbasis
bukti serta Good ClinicalGovernance, Patient
Safety dan Patient Care Center.”
sehingga akan
menguatkan nilai
Care dan
Professional.
20
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Luar an Kegiatan
Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Kolaboratif, dan Akuntabel).
Kontribusi
terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilainilai Organisasi
6. Evaluasi kegiatan. Melakukan pengumpulan dan analisis data pelaksanaan kegiatan.
Data hasil analisis
pelaksanaan kegiatan.
Membuat laporan hasil kegiatan. Laporan hasil kegiatan.
Melakukan pengumpulan data secara jujur, adil, objektif (Akuntabel) dan sesuai prosedur yang berlaku (Loyal).
Membuat laporan hasil kegiatan dengan jujur, cermat, dan berintegritas (Akuntabel).
Evaluasi program
kegiatan demi
terciptanya pelayanan
publik yang semakin
baik akan
memperkuat misi RS
PKN Dharmais dalam
hal
“menyelenggarakan
penelitian di bidang
kanker berbasis bukti
dan nilai yang dapat
diterapkan dalam
pelayanan.”
Evaluasi dari suatu program yang dijalankan demi terciptanya
pelayanan pasien yang lebih baik
akan memperkuat
nilai Continous improvement.
21
22
6. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Agenda II
No Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi Per-MP Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Rencana Rencana Rencana Rencana Rencana Rencana Rencana AGENDA II 1 Berorientasi Pelayanan 0 0 2 2 1 0 5 2 Akuntabilitas 2 2 1 1 1 2 9 3 Kompeten 0 2 1 1 2 0 6 4 Harmonis 2 1 2 1 2 0 8 5 Loyal 2 0 0 0 0 1 3 6 Adaptif 1 2 2 1 1 0 7 7 Kolaboratif 1 1 2 1 1 0 5 Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 8 8 10 7 8 3 44
Tabel 4. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Agenda II
Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS diterapkan dalam tiap tahapan kegiatan pelaksanaan
dengan Ketua
SMF
Kedokteran
Nuklir RS PKN
Dharmais
2 Mengumpulkan referensi dan data yang
dibutuhkan
untuk
Pengembangan
Fasilitas eResep RS
Kanker
Dharmais
23
7. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
gagasan kreatif, sesuai jadwal berikut ini:
No Kegiatan (22 Juni – 27 Juli) Juni Juli 22 23 24 27 28 29 30 01 04 05 06 07 08 11 12 13 14 15 18 19 20 21 22 25 26 27
Tabel 5. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
1 Melakukan konsultasi
3 Menyiapkan
desain tampilan
peresepan
radiofarmaka
pada Fasilitas
e-Resep RS
Kanker
Dharmais
4 Memasukkan
desain tampilan
peresepan
radiofarmaka
pada Fasilitas
e-Resep
5 Sosialisasi
Peresepan
radiofarmaka
pada fasilitas eResep pada
Dokter Spesialis
Kedokteran
Nuklir
6 Evaluasi
kegiatan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Analisis Isu Kontemporer Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara RI. 2022.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI. 2022.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI. 2022.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Kompeten Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI. 2022.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI. 2022.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI. 2022.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Adaptif Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI. 2022.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI. 2022.
www.dharmais.co.id