LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 6
RANCANGAN PEMBUATAN PANDUAN PEMERIKSAAN NEUROLOGIS PASIEN
PARKINSON DI POLI RAWAT JALAN NEUROLOGI
RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH:
Nama : dr. Chandra Calista, Sp.N
NIP : 198609262022032001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
RANCANGAN PEMBUATAN PANDUAN PEMERIKSAAN NEUROLOGIS PASIEN
PARKINSON DI POLI RAWAT JALAN NEUROLOGI RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah diseminarkan, Tanggal 14 Juli 2022 di BAPELKES Cikarang
Coach
dr. Titiek Resmisari, MARS
NIP. 198104282008012022
Mentor
Dr. dr. Ruswana Anwar, dr., SpOG-KFER,M.Kes
NIP. 196112011987101002
Penguji
Ahmad Wajedi, S.PD, M.Kes
NIP. 196911121989031002
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Latsar CPNS Kemenkes RI 2022 yang berlangsung hibrid online (MOOC dan ELEARN) dan offline (AKTUALISASI dan KLASIKAL), walaupun demikian tidak mengurangi nilai-nilai yang ingin ditanamkan. Puji dan syukur penulis panjatkan atas tersusunnya laporan rancangan aktualisasi yang penulis harapkan dapat menjadi suatu masukan, para sejawat di instansi setempat, guna menunjang pelayanan pasien poli rawat jalan neurologi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Laporan rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu upaya penerapan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dilaksanakan di lingkungan kerja. Laporan rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu syarat penilaian kelulusan pada pendidikan dan pelatihan dasar CASN Golongan III Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Besar harapan penulis bahwa laporan ini nantinya dapat menjadi sebuah habituasi bagi penulis sebagai Pegawai Negeri Sipil yang memiliki nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik yang berintegritas dan profesional, pelaksana kebijakan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, bantuan, serta saran dan nasehat dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
• dr. Azhar Jaya, SKM, MARS selaku Plt. Direktur Utama Rumah Sakit dr. Hasan
Sadikin Bandung,
• dr. I Gusti Lanang Suartana Putra, m.M., M.A.R.S selaku Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung,
• Dr. dr. Ruswana Anwar, Sp.OG(K)FER, M.Kes selaku mentor penulis selama
Pelatihan Dasar CPNS,
• dr. Ahmad Rizal, Sp.N(K), PhD., selaku Kepala KSM Neurologi RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung,
• Dr. dr. Anam, Sp.N, Subsp. NGD (K), selaku kepala divisi Movement Disorders
KSM Neurologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung,
• dr. Titiek Resmisari, MARS selaku coach atas bimbingannya dalam menyusun rancangan aktualisasi,
• Ahmad Wajedi, S.PD, M.Kes selaku penguji rancangan aktualisasi,
iii
• Seluruh widyaiswara, fasilitator dan panitia penyelenggara di Bapelkes Cikarang yang telah memberikan pelayanan terbaiknya selama proses pelatihan,
• Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan,
• Teman-teman latsar golongan III angkatan 6 kelompok C yang telah memberikan semangat dan inspirasi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan dokumen rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi KSM Neurologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Bandung, Juli 2022
Penulis
iv
v DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................................ ii KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... iii DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................................vi DAFTAR TABEL ........................................................................................................................................... vii BAB I Pendahuluan .................................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................. 1 1.2 Tujuan Aktualisasi ...................................................................................................................... 2 1.3 Manfaat Kegiatan ........................................................................................................................ 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................... 4 2.1 Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ......................................................................... 4 2.2 Visi dan Misi ................................................................................................................................... 8 2.3 Nilai Instansi ................................................................................................................................. 8 2.4. Profil Peserta ................................................................................................................................ 10 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI ............................ 12 3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual .............................................................................. 12 3.2 Penapisan Isu 14 3.3 Deskripsi Core Isu ................................................................................................................... 16 Bab IV Rancangan Aktualisasi........................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA 37
vi
Gambar 2.1 Struktur organsiasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung…… ……………………………..5 Gambar 2.2 Struktur Organisasi KSM Neurologi……………………….……………………………………..7 Gambar 2.3 Profil diri peserta…………………………………………………………………………………..….10 Gambar 3.1 Fish Bone Analisis Penyebab Isu ….17
DAFTAR GAMBAR
vii
Tabel 2.1 Nilai – nilai Pamingpin Pituin…… ..8 Tabel 3.1 Identifkasi dan Sumber Isu…………………………………………………….………………….…12 Tabel 3.2 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL……………………………………………………………15 Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi ………………………19 Tabel 4.2 Jadwal Aktualisasi ………………………..………………………35 Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya…………………………………..……………………..35
DAFTAR TABEL
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pemerintah Indonesia memiliki orientasi pelayanan yang prima. Lembaga-lembaga pemerintahan ini dituntut untuk memberikan pelayakan yang efektif dan efisien sehingga pelanggan (masyarakat) puas akan pelayanan yang diberikan. Seperti yang tertuang dalam UUD 1945, layanan untuk kepentingan publik menjadi tanggung jawab pemerintah dan saat ini masyarakat sudah semakin sadar akan hak-nya untuk mendapatkan layanan terbaik. Oleh sebab itu, diperlukan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat.
Pegawai ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Saat ini PNS lebih ditekankan untuk melakukan perubahan atau sebagai agen perubahan (Agent of Change) yang melaksanakan atau menggagas perbaikan mulai dari sistem culture set, mind set, kompetensi, profesionalisme dan etos kerja. Oleh sebab itu, untuk mencapai hal-hal tersebut, penanaman nilai-nilai dasar keprofesian serta peningkatan soft skill PNS melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan lagi dan menjadi satu kesatuan.
Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan core value Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu BerAKHLAK. Peluncuran Core Value ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Adapun core values ASN “Berakhlak ” merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif Peluncuran nilai dasar ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar ASN yang saat ini masih bervariasi di setiap instansi pemerintahan baik pusat maupun daerah. Penetapan core values ASN BerAKHLAK dilakukan sebagai akselerasi transformasi ASN. Dengan ditetapkannya core values memberikan penguatan budaya kerja ASN yang
1
profesional sekaligus memudahkan proses adaptasi bagi ASN ketika melakukan mobilitas antar instansi pemerintah. Adanya satu core values yang berlaku secara umum turut memperkuat peran ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam melakukan pelayanan di rumah sakit, ASN dituntut untuk melalukan pelayanan secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, pelayan poli rawat jalan diharapkan dapat berjalan dengan maksimal dan memberikan kepuasan kepada pelanggan yaitu pasien. Pada pemeriksaan pasien parkison saat ini belum terdapat standar pemeriksaan baku yang harus dilakukan oleh dokter yang bekerja di poli rawat jalan sebagai acuan pemeriksaan.
Diharapkan dengan adanya standar pemeriksaan baku pasien Parkinson, hal ini dapat memaksimalkan pelayan pasien poli rawat jalan Neurologi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
1.2 Tujuan Aktualisasi
Penyusunan aktualisasi ini bertujuan agar:
1.2.1. Tujuan Umum
1. Penulis mampu menjelaskan identifikasi isu, penetapan core isu, analisis dampak isu di lingkungan kerja
2. Penulis mampu menciptakan inovasi dalam mewujudkan visi dan misi organisasi dengan menyusun gagasan kreatif pemecahan isu dan dilanjutkan dengan menyusun rencana, tahapan kegiatan dan output kegiatan.
3. Penulis mampu menjelaskan penerapan ilmu dan kemampuan dalam mewujudkan ASN yang profesional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK serta Menginternalisasikan dan mengimplementasikan core values ASN BerAKHLAK dalam mendukung employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Penulis mampu membuat panduan pemeriksaan neurologi pasien Parkinson di poli rawat jalan RSUP Dr. Hasan Sadikin.
2. Panduan tersebut dapat menjadi pegangan aktual di poli rawat jalan Neurologi RSUP Dr Hasan Sadikin
1.3 Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan aktualisasi:
2
1. Bagi penulis
Aktualisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang
2. Bagi Satuan Kerja
Sebagai salah satu bentuk perbaikan dan pengembangan dalam pelayanan untuk meningkatkan kualitas mutu pelayanan unit kerja. Selain ini juga untuk internalisasi nilai-nilai dasar ASN agar dapat menjadi pencetus perubahan pola perilaku ASN agar dapat meningkatkan kinerja dalam mendukung visi dan misi unit kerja.
3. Bagi masyarakat
Sebagai bentuk peningkatan pelayanan dan kinerja unit kerja agar dapat memberikan pelayanan masyarakat yang profesional dan optimal untuk menunjang kesehatan masyarakat menjadi lebih baik.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mulai dibangun pada tahun 1917 dan diresmikan pada tahun 1923 dengan nama Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuis. Lima tahun kemudian, pada tahun 1927 namanya diuban menjadi Het Gemeente Ziekenhuis Juliana.
Pada tahun 1942, pecah Perang Pasifik dan rumah sakit ini oleh Belanda dijadikan rumah sakit militer yang pengelolaannya diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Militer. Kemudian, masih di tahun 1942 bala tentara Jepang menduduki Pulau Jawa, fasilitas rumah sakit dijadikan rumah sakit militer Jepang dan diberi nama menjadi Rigukun byoin sampai tahun 1945.
Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak itu pula, Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan merupakan awal kerja sama antara Rumah
Sakit Ranca Badak dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FKUNPAD). Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) sebagai unit pelayanan teknis (UPT) Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung berkedudukan di kota Bandung. RSUP Dr. Hasan
sadikin berkapasitas 969 tempat tidur dan menyediakan berbagai layanan yang terdiri dari
20 spesialisasi medis dan 125 sub-spesialisasi. Luas lahan adalah 87.200 m2 dengan total luas bangunan 115.163 m2, terdiri dari beberapa jenis Gedung yaitu 17 perkantoran, 24 pelayanan Klinis, 5 pendukung, dan 10 lain-lain. RSUP Dr. Hasan Sadikin bandung memiliki pelayanan unggulan yaitu kedokteran nuklir dan pencitraan molekuler, Pelayanan Jantung
Terpadu, Pelayanan Onkologi dan Infeksi, Bedah Minimal Invasif dan Pelayanan
Transplantasi Ginjal. RSHS telah menjalani beberapa proses akreditasi, beberapa diantaranya adalah Akreditasi AMCH oleh The Joint Commitee Internasional (JCI) sejak tahun 2016, terakreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan utama oleh Kemenkes pada tahun 2016, dan terakreditasi Paripurna oleh KARS pada tahun 2017
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin dipimpin oleh Direktur Utama dan empat Direktur, yaitu (1) Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian, (2) Direktur
Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang, (3) Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara, (4) Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum. Kemudian dibantu oleh Satuan
4
Pemeriksaan Intern (SPI), 8 Komite Profesi, 19 Kelompok Staf Medis dan 23 Intalasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 Tahun 2020 telah ditetapkan Organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung seperti struktur pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Struktur organsiasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Bagian Ilmu Penyakit Saraf di RS Hasan Sadikin/FK UNPAD Bandung didirikan pada 1962 oleh Gouw Gwan Ho, dr., spesialis penyakit saraf dari Jakarta yang seangkatan dengan Prof. Mahar Mardjono, datang secara berkala ke Bandung untuk memberikan kuliah. Pada waktu itu belum ada sistem akreditasi untuk pusat pendidikan bagi semua bidang spesialisasi. Pada saat itu pusat pendidikan ilmu penyakit saraf yang diakui hanya FK UI dan FK UNAIR, sehingga untuk mendapatkan ijazah keahlian ilmu penyakit saraf asisten dari tempat lain diharuskan 'magang' di salah satu tempat tersebut. Atas dasar itu, dr. Dede Gunawan dan dr. Pong Permadi menjalani stase 6 bulan di Jakarta dan mengikuti ujian di FKUI dan mendapat ijazah keahlian dari sana. Dengan surat keterangan telah menyelesaikan pendidikan dan surat rekomendasi dari Bagian Ilmu Penyakit Saraf FKUI maka Surat Tanda
Keahlian dapat diakui oleh Ikatan Dokter Indonesia dan Departemen Kesehatan.
Pada tahun 1980-an mulai dikembangkan Konsorsium Ilmu Kedokteran dan dibuat akreditasi untuk pusat-pusat pendidikan, yang mencakup jumlah tenaga pengajar dan sarana yang ada. Beruntung Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK
UNPAD/RS Hasan Sadikin dinilai cukup untuk dapat menjadi pusat pendidikan penyakit saraf yang ke-3 di Indonesia. Sampai
5
sekarang lulusan spesialis saraf telah mencapai 279 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
KSM Neurologi dipimpin oleh kepala KSM dibantu oleh sekretaris, membawahi koordinator Pelayanan Medis, koordinator Litbang dan Pengabdian Masyarakat dan kepalakepala divisi. Setelah RSHS menjadi rumah sakit pendidikan untuk Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kepala KSM juga bekerja sama dengan Ketua Program Studi untuk memperdalam serta mengembangkan pengetahuan lebih dalam di bidang Neurologi. Adapun subdivisi yang ada di KSM Neurologi adalah:
1. Subbagian Penyakit Serebrovaskular
2. Subbagian Infeksi Sistem Saraf Pusat
3. Subbagian Nyeri dan Nyeri Kepala
4. Subbagian Epilepsi
5. Subbagian Saraf Tepi
6. Subbagian Saraf Anak
7. Subbagian Neurogeriatri
8. Subbagian Movement Disorder
9. Subbagian Neurofisiologi Klinik
10. Subbagian Neurooftalmologi/Otologi
11. Subbagian Neuroonkologi
12. Subbagian Neuroepidemiologi
13. Subbagian Neurobehavior
14. Subbagian Neurorestorasi
15. Subbagian Neurotraumatologi
16. Subbagian Neurointensif dan Neuroemergensi
17. Subbagian Neuroimagiang dan Neurosonologi
18. Subbagian Sleep
19. Subbagian Neuroimunologi
6
7
2.2 Visi dan Misi
Visi RSHS disesuaikan dengan visi pemerintahan Kabinet Indonesia Maju 2020sekarang, yaitu Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Misi RSHS adalah mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
Visi dari KSM Neurologi adalah “Menjadi Pengelola Pendidikan Neurologi yang Unggul Dalam Pendidikan dan Penelitian terutama di Bidang Infeksi Susunan Saraf Pusat, Fungsi
Luhur dan Penyakit Serebrovaskular, Serta Dapat Menghasilkan Dokter Spesialis Neurologi yang Memiliki Daya Saing Baik Nasional Maupun Internasional, dan Berdampak pada Kesehatan Masyarakat pada Tahun 2024”, dan Misi dari KSM Neurologi adalah :
1. Melaksanakan aktivitas pendidikan dan penelitian kedokteran yang relevan dan inovatif terutama di bidang infeksi susunan saraf pusat, fungsi luhur dan penyakit serebrovaskular untuk mewujudkan lulusan yang memiliki daya saing baik nasional maupun internasional.
2. Mendukung misi RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung “Melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian”.
3. Menghasilkan dokter Spesialis Neurologi yang kompeten, profesional, yang dapat menyebarkan ilmu kesehatan dan memberikan pelayanan medis tingkat spesialistik yang prima dan paripurna berdasarkan ilmu kedokteran mutakhir.
4. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dalam bentuk peningkatan wawasan dan pelayanan medis Neurologi terutama untuk daerah Jawa Barat dan sekitarnya.
5. Menyelenggarakan pendidikan spesialis Neurologi yang unggul, terintegrasi serta berorientasi pada kepemimpinan.
2.3 Nilai Instansi
Nilai – nilai utama (Core Values) yang dijadikan sebagai pedoman oleh seluruh pegawai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian adalah: PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas) seperti yang tercantum pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Nilai – nilai Pamingpin Pituin
Nilai-nilai
Keterangan
Kepemimpinan Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya
8
Profesional Nilai berorientasi pada percapaian kinerja melalui jalan kemitraan
Inovatif Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
Tulus Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
Unggul Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
Integritas Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
Motto Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Motto pelayanan yang dimiliki RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah “Kesehatan Anda
Menjadi Prioritas Kami” dengan tambahan motto SIGAP dan PRIMA yang dijelaskan sebagai
berikut :
SIGAP
S : Senyum – sapa – salam - sopan – santun
I : Inovatif dalam berkarya
G : Gelorakan semangat pelayanan prima
A : Amanah menjaga keselamatan pasien
P : Peduli, perhatian dan perasaan
PRIMA
P : Profesional
Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik
(prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya
R : Respek
Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat
menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan
I : Integrasi
Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik farmasi.
M : Manusiawi
9
Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi
A : Amanah
Melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.
Profil penulis rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut :
Nama : Chandra Calista, dr., Sp.N
NIP : 198609262022032001
Jabatan / Golongan : Ahli Pertama – Dokter Pendidik Klinis / III/b
Unit Kerja : KSM Neurologi
Instansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Pendidikan Terakhir : Dokter Spesialis Neurologi FK UNPAD
Berdasarkan PERMENPAN-RB Nomor PER/17/M.PAN/9/2008, PERATURAN BERSAMA
Nomor 1201/MENKES/PB/XII/2009 dan Nomor 20 Tahun 2009, Dokter Pendidik Klinis adalah
jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan Kesehatan/medik, pengabdian masyarakat, pendidikan dokter
10
2.4. Profil Peserta
Gambar 2.3 Profil diri peserta
dan dokter spesialis di Rumah Sakit Pendidikan serta melakukan penelitian guna pengembangan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Pendidik Klinis adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan Pelayanan Spesialistik
2. Memberikan Tindakan Medik Spesialistik
3. Pengabdian masyarakat berupa pelaksanaan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan
4. Melaksanakan Pendidikan Dokter dan Dokter Spesialis
5. Melakukan penelitian guna pengembangan ilmu kedokteran di Rumah Sakit Pendidikan.
Tugas pokok dan fungsi penulis peserta latsar sesuai dengan jabatan mengacu pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), inovasi, perintah dan/atau tugas dari atasan serta kegiatan yang dilakukan di KSM Neurologi dijabarkan sebagai berikut:
a. Melaksanakan pelayanan medis rawat jalan spesialistik bidang neurologi, dengan standar pelayanan capaian Waktu Tunggu Rawat Jalan <60 menit adalah 100%
b. Melaksanakan pelayanan medis rawat inap spesialistik di bidang neurologi, dengan standar pelayanan ‘waktu visite DPJP sebelum jam 10 Pagi’ tercapai 100%
c. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk pendidikan dokter spesialis.
d. Melaksanakan kegiatan PKMRS.
e. Memenuhi Protokol Kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
f. Melaksanakan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)
11
BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Identifikasi isu dilakukan dengan pengamatan pada KSM Neurologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan cara melihat Sasaran Kinerja Pegawai serta membandingkan dengan kondisi aktual yang terjadi saat melakukan tugas dengan kondisi yang diharapkan atau biasa disebut dengan Enviromental Scanning. Dari hasil observasi didapatkan isu seperti sebagai berikut:
Tabel 3.1 Identifkasi dan Sumber Isu
No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
1. Belum optimalnya pemeriksaan elektromielografi
(EMG) dan nerve conduction study
(NCS) di ruang EMG
RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS).
Rata-rata waktu
tunggu (penjadwalan)
pasien kurang
lebih 2-3 minggu
Kondisi yang Diharapkan Dampak
- Waktu tunggu
lebih cepat
- Ada
petugas/ penata
tambahan yang membantu
mengerjaka n EMG dan NCS
- Stagnasi pasien di ruang EMG
- Pelayanan
perawatan pasien
terlambat atau
lama (jadwal
antrian memanjang)
- Meningkatkan
keluhan pasien
2. Belum optimalnya pemeriksaan Fisik
neurologi Pasien
Parkinson di poli
rawat jalan di RSUP
Dr. Hasan Sadikin
(RSHS)
Masih ditemukan
perbedaan cara
pemeriksaan fisik
neurologis pada
pasien Parkinson.
Belum ada
panduan
pemeriksaan
neurologis pasien
parkinson
Pemeriksaan
pasien
parkinson
dilakukan
sesuai
pedoman di poli rawat
jalan Neurologi
RSUP Dr. Hasan Sadikin.
- Pemeriksaan
pasien parkinson
tidak terseragam
- Evaluasi klinis
pasien parkinson
tidak optimal
12
3. Belum optimalnya
pelayanan rawat
jalan poliklinik
neurologi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung
Belum semua
ruangan poli bisa
dilakukan tepat
waktu
Semua poli
neurologi
dapat dibuka
tepat waktu
agar seluruh
poli dapat
berjalan
dengan baik
- Stagnasi pasien di poli rawat jalan
neurologi
- Pelayanan pasien
terlambat atau
lama
- Meningkatkan
keluhan pasien
dan keluarga
- Menumpuknya
pasien hingga
melebihi waktu
kerja poliklinik.
Berdasarkan identifikasi diatas, berikut adalah data dukung isu
1. Belum optimalnya pemeriksaan elektromielografi (EMG) dan nerve conduction study (NCS) di ruang EMG RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS). Pemeriksaan EMG dan NCS merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan dan esensial dalam membantu penegakan diagnosis pada penyakit kelainan saraf perifer dan juga untuk mengevaluasi kemajuan klinis pasien. RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) merupakan pusat rujukan tertinggi di Jawa Barat dengan beban jumlah pasien yang membutuhkan pemeriksaan EMG dan NCS tidaklah sedikit. Keadaan ini menyebabkan waktu tunggu penjadwalan EMG memakan waktu yang lama ,Diharapkan
Dengan beban kerja operator/ penata untuk melakukan pemeriksaan ini, dibutuhkan tambahan tenaga supaya beban kerja tidak tepaku pada satu orang dan pelayanan dapat lebih optimal.
2. Belum optimalnya pemeriksaan neurologis pada pasien Parkinson di poli
rawat jalan di RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS).
Penyakit Parkinson merupakan salah satu jenis penyakit saraf yang sering ditemukan pada pasien rawat jalan di RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) dan sering kali ditemukan dalam tahap lanjut dan kompleks karena pasien sudah mendapatkan terapi dari rumah
sakit sebelumnya serta komorbid penyakit lain. Kemampuan dokter poli (residen) dalam
melakukan pemeriksaan yang menyeluruh dan komprehensi sangatlah penting dalam
penilaian dan pelaporan pasien sehingga pelayanan dalam berjalan dengan lancar dan
13
optimal. Pada pelaksanaannya saat ini belum terdapat standar pemeriksaan pada pasien Parkinson sehingga pelayanan belum optimal dan seragam. Pemeriksaan yang sesuai panduan dapat membantu dokter poli dalam melakukan pelayanan yang efektif dan efisien serta dapat melakukan evaluasi kemajuan klinis terhadap pengobatan yang diberikan dengan parameter pemeriksaan yang seragam.
3. Belum optimalnya pelayanan rawat jalan poliklinik neurologi RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung merupakan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujuan teriser di Jawa Barat. Hal ini menyebabkan jumlah pasien yang datang ke RSHS menjadi semakin bertambah, sehingga diperlukan penanganan efektif dan efisien. Salah satu faktor untuk mencapai hal tersebut adalah dengan tetap berkomitmen tepat waktu untuk memulai jam pelayanan. Saat ini belum semua ruangan poli bisa dilakukan tepat waktu, hal ini disebabkan padatnya laporan pagi (morning report), tugas pelayanan rawat inap dan jadwal ilmiah, seringnya menyebabkan diperlukannya bantuan para dokter yang bertugas di poliklinik, sehingga kedatangan dokter yang bertugas di poliklinik menjadi terlambat.
3.2 Penapisan Isu
Dari ke-3 isu yang sudah dijelaskan tadi, dilakukan analisa untuk menilai prioritas masalah yang ada dengan menggunakan dua alat bantu yaitu Teknik Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL).
Teknik APKL adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu :
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas.
14
Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL
Tabel 3.2 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria A PKL No ISU
pemeriksaan
elektromielografi (EMG) dan nerve conduction study (NCS) di ruang
EMG RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS).
2 Belum optimalnya
pemeriksaan neurologis pasien Parkinson di poli
rawat jalan Neurologi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
3 Belum optimalnya
pelayanan rawat jalan poliklinik neurologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Kriteria
JUMLAH
Manajemen ASN 4 3 4 4 15 III
Manajemen ASN dan SMART ASN
5 4 5 5 19 I
Manajemen ASN
3 4 5 4 16 II
Keterangan : Skala 1-5 (1= sangat kecil, 2=kecil, 3=sedang, 4=besar, 5=sangat besar)
Berdasarkan hasil analisis isu aktual menggunakan teknik APKL, dan setelah
berdiskusi dengan mentor, maka dipilihlah core isu Belum optimalnya pemeriksaan neurologis pasien Parkinson di poli rawat jalan Neurologi di RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung. Jika isu ini tidak diselesaikan maka akan berdampak pada proses
pembelajaran peserta didik yang tidak maksimal serta penatalaksaan pasien Parkinson yang efektif dan efisien.
15
Keterkaitan isu dengan mata pelatihan agenda 3 PRIORITAS A P K L
1 Belum optimalnya
3.3 Deskripsi Core Isu
Penyakit Parkinson atau Parkinson disease (PD) adalah gangguan neurodegeneratif yang bersifat progesif yang mengenai gerakan atau kontrol terhadap gerakan termasuk bicara dan memiliki onset yang bersifat insidious (tidak diketahui dengan pasti kapan mulai sakit). Penyakit ini merupakan penyakit neurodegeneratif tersering kedua setelah demensia Alzheimer. Penyakit Parkinson memiliki gejala yang khas berupa tremor, rigiditas, bradikinesia dan hilanganya refleks postural. Saat ini di poli rawat jalan neurologi belum terdapat panduan pemeriksaan fisik Parkinson yang baku sebagai acuan dan belum terseragamnya pemeriksan neurologis antar pasien Parkinson. Evaluasi di poli saat dikerjakan oleh dokter poli yang berganti tiap minggu, sehingga bila tidak terdapat penyeragaman pemeriksaan dan pelaporan hasil pemeriksaan dapat menganggu proses evaluasi pengobatan dan kemajuan klinis pasien. Evaluasi klinis pasien juga dapat terhambat karena tidak ada keseragaman parameter pemeriksaan.
Diharapkan dengan dibuatnya Panduan pemeriksaan pasien Parkinson, sosialisasi serta evaluasi, pelayanan pasien Parkinson dapat berjalan dengan optimal dan peserta didik dapat mengasah kemampuan sehingga dapat menjalani ujian nasional dengan baik
3.4 Analisis Penyebab Isu
Melihat dampak isu ini cukup besar, maka dilakukan analisis penyebab belum optimalnya pemeriksaan neurologis pasien Parkinson pada pasien poli rawat jalan Neurologi di RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS). dengan menggunakan metode fish bone seperti terlihat pada gambar 3.2 dibawah ini.
16
Surroundings Suppliers
Pasien Parkinson yang datang dengan keluhan motor dan non-motor yang beragam
Belum adanya panduan pemeriksaan neurologis pasien Parkinson di poli rawat jalan
Dokter poli yang melakukan rotasi tiap minggu sehingga informasi tentang pasien tidak lengkap
Belum adanya keseragaman teknik pemeriksaan pasien Parkinson
Systems Skills
Belum optimalnya pemeriksaan neurologis pasien Parkinson pada pasien poli rawat jalan di RSUP Dr. Hasan Sadikin
3.5 Keterikatan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung Terwujudnya Smart Governance
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, yang didasari oleh nilai-nilai dasar ASN berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang mendukung smart governance. Disini ASN dituntut untuk selalu mau berkembang dan meningkatkan ilmu terutama dalam bidang pendidikan kedokteran agar pelayanan pasien dapat menjadi lebih baik.
3.6 Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif
Berdasarkan diagram fishbone diatas, maka gagasan kreatif yang diambil adalah pembuatan pedoman pemeriksan fisik pasien Parkinson di poli rawat jalan neurologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Gagasan kegiatan yang dipilih untuk memecahkan isu yang diprioritaskan berdasarkan analisis akar penyebab, maka penulis menyusun gagasan pada rancangan aktualisasi, sebagai berikut:
1. Melakukan survey dan analisis terhadap dokter yang bertugas di poli untuk mengetahui presepsi serta kendala pemeriksaan pasien Parkinson di poli rawat jalan Neurologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
17
Gambar 3.1 Fish Bone Analisis Penyebab Isu
2. Pembuatan pedoman pemeriksaan pasien Parkinson di poli rawat jalan neurologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
3. Pembuatan video pemeriksaan neurologis pasien Parkinson di poli rawat jalan neurologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
4. Sosialiasi panduan dan video pemeriksaan neurologis pasien Parkinson di poli rawat jalan neurologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
5. Evaluasi panduan pemeriksaan pasien Parkinson di poli rawat jalan neurologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
18
Bab IV
Rancangan Aktualisasi
Rancangan Aktualisasi Nilainilai Dasar PNS
4.1.
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Neurologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
: KSM
: Belum optimalnya pemeriksaan neurologis Parkinson pada pasien poli rawat jalan Neurologi di RSUP Dr.
Unit Kerja
Isu yang diangkat
Hasan Sadikin (RSHS).
Gagasan Pemecahan : pembuatan panduan pemeriksaan neurologis pasien Parkinson di KSM Neurologi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Penguatan Nilai Organisasi
Penyampaian konsep pembuatan panduan dengan santun, berdedikasi dan berintegritas
Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi
Output
Dengan menyampaikan konsep kegiatan yang berorientasi pelayanan, akuntabel,
Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun (Berorientasi Pelayanan)
Menuangkan ide ke
Tahapan
Kesepakatan tanggal pertemuan
a. Membuat janji kepada pimpinan dan mentor
Terbentuknya
Kegiatan
Kontribusi Visi dan Misi 1
No.
b. Membuat
Penyampaian konsep pembuatan panduan pemeriksaan serta
Keterkaitan substansi
(Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi berupa terwujudnya Indonesi a maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong
merupakan bukti
seorang y ang terus mau belajar dan mengembangkan kapasitas dirinya (Kompeten) Membuat materi dalam bentuk yang menarik dan interaktif (Adaptif)
Penjelasan mengenai kegiatan dan tujuannya mencerminkan seseorang yang bertanggung jawab, berdisiplin dan berintegritas tingi, akan hadir tepat waktu (Akuntabel)
Gagasan, disampaikan dengan sopan santun dan ramah
gagasan
gagasan panduan pemeriksaan serta video vídeo pemeriksaan neurologis pasien Parkinson
neurologis pasien
Parkinson kepada Kepala KSM dan Ketua Subdivisi Movement Disorders
Persetujuan konsep
c. Menyampaikan konsep dan visualisasi gagasan kepada kepala KSM dan ketua subdiv
20
(Berorientasi pelayanan), sesuai dengan ilm u yang didapat dari latsar ini (Kompeten) , Bekerjasama dengan kepala KSM (Kolaboratif)
M endengarkan dengan seksama, menerima masukan dari pihak terkait dengan terbuka (Kolaboratif), akan memperbaiki sesuai dengan masukan rapat (adaptif) berusaha membuat suasana pertemuan kondusif (Harmonis)
Mematuhi arahan dari pimpinan (Loyal)
Menerima masukan
Kepala KSM memberika n pendapat dan masukan
d. Mendengarkan pendapat dan masukan kepala KSM dan ketua subdiv
Notulensi
e. Mencatat
21
dan mencatatnya menunjukan kapasitas pengembangan diri yang baik (Kompeten)
pertemuan yang terkandung poin masukan kepala KSM dan ketua subdiv
pendapat dan masukan kepala KSM dan ketua subdiv
Melakukan survey dan analisis dengan santun, berdedikasi dan berintegritas menggambarkan nilai nilai RSHS (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
Dengan mewujudkan kegiatan berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi berupa terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.
Dalam melakukan analisis akan bersikap proaktif (adaptif), transparan atas data yang didapat (akuntabel), melakukan pengumpulan data sesuai waktu yang telah disepakati. Bersikap adil objekt if dalam menganalisis masalah (a kuntabel). Menghargai setiap pendapa t dalam survey (harmonis), menjaga nama baik instansi bila ada
Mendapatkan bahan dasar untuk menilai permasalahan yang ada di lapangan dan menghasilkan laporan analisis
a. Melakukan survey lapangan untuk mendapatkan data persepsi dokter poli mengenai pemeriksaan neurologis pasien parkinson
Survey dan a nalisis dokter yang bekerja di poli rawat jalan sesuai dengan gagasan yang disetujui
2
22
kekurangan (loyal), mengajak berbagai pihak untuk berpartisipasi (kolaboratif)
Bersikap adil dan objektif dalam menganalisis masalah (Akuntabel). Menghargai setiap pendapat dalam survey (harmonis), menjaga nama baik instansi bila ada kekurangan (loyal), mengajak berbagai pihak untuk berpartisipasi (kolaboratif)
Menemukan permasalahan di lapangan
b. Melakukan analisis dan mengkonfirmasi temuan dengan analisis fishbone yang telah dibuat
Bersikap adil dan objektif dalam menganalisis masalah
Laporan survey
c. membuat hasil survey lapangan
23
Pembuatan pandu an pemeriksaan neurologis pasien Parkinson dengan penuh dedikasi dan bertanggung jawab menggambarkan nilai nilai RSHS (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan
Dengan melakukan kegiatan pembuatan panduan pemeriksaan yang berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi berupa
(Akuntabel). Menghargai setiap pendapat dalam survey (harmonis), menjaga nama baik instansi bila ada kekurangan (loyal), mengajak berbagai pihak untuk berpartisipasi (kolaboratif)
Menyesuaikan diri dengan panduan pemeriksaan termutahir (Adaptif)
Menemukan referensi panduan pemeriksaan termutahir
a. Mencari referensi panduan pemeriksaan
Terus belajar dan mengembangkan kapasitas diri (Kompeten) Membuat panduan dengan menggunakan bahasa yang dapat
Terbent uk panduan pemeriksaan
b. Membuat panduan pemeriksaan neurologis pasien Parkinson
Pembuatan panduan pemeriksaan neuro logis pemeriksaan pasien Parkinson
3
24
Integritas)
terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong
diterima semua pihak (Kompeten)
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan melaksanakan arahan dalam mengemban tugas (loyal)
Penyampaian panduan pemeriksaan akan disampaikan dengan s opan santun (Berorientasi pelayanan).
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan melaksanakan arahan dalam mengemban tugas (loyal) Penyampaian panduan pemeriksaan akan
Kepala divisi
memberikan pendapat dan masukannya. Notulensi pertemuan didalamnya terkandung poin masukan.
c. mendiskusikan hasil panduan pemeriksaan dengan kepala subdivisi movement behaviour
Terbentuknya panduan pemeriksaan
d. Menyampaikan panduan pemeriksan kepada kepala KSM
25
disampaikan dengan sopan santun (Berorientasi pelayanan).
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan melaksanakan arahan dalam mengemban tugas (loyal) .
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan melaksanakan arahan dalam mengemban tugas (loyal)
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan melaksanakan arahan dalam mengemban tugas (loyal)
Kepala
KSM memberikan pendapat dan masukan masukannya
e. Mendengarkan pendapat dan masukan kepala KSM
Notulensi pertemuan yang di dalamnya terkandung poin masukan dari kepala KSM
Panduan pemeriksaan pasien parkinson
f. Mencatat pendapat dan masukan kepala KSM
g. Finalisasi panduan pemeriksaan pasien parkinson
26
Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun (Berorientasi pelayanan) B erusaha membuat suasana pertemuan kondusif (Harmonis)
Panduan pemeriksaan tersampaikan ke kepala KSM, terevaluasi serta ditanda tangani
h. Menyerahkan dokumen panduan pemeriksaan neurologis pasien Parkinson ke kepala KSM untuk disahkan
Pembuatan vídeo pemeriksaan neurologis pasien parkinson dengan penuh dedikasi dan bertanggung jawab menggambarkan nilai nilai RSHS (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
Dengan melakuk an kegiatan pembuatan vídeo pemeriksaan yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi berupa terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian ,
Terus belajar dan mengembangkan kapasitas diri (Kompeten)
Menemukan referensi panduan pemeriksaan termutahir
a. Mencari referensi vídeo pemeriksaan dan membuat skrip vídeo pemeriksaan neurologis pasien parkinson
Pembuatan video pemeriksaan neurologis pemeriksaan pasien Parkinson
Terus belajar dan mengembangkan kapasitas diri (Kompeten)
Terbentuknya video pemeriksaan neurologis pasien parkinson
b. M embuat video pemeriksaan neurologis pasien parkinson
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan melaksanakan arahan dalam
Kepala divisi memberikan pendapat dan masukannya.
c. mendiskusikan vídeo pemeriksaan dengan kepala subdivisi
27
4
berlandaskan gotong royong
mengemban tugas (loyal) Penyampaian video pemeriksaan akan disampaikan dengan sopan santun (Berorientasi pelayanan).
Notulensi pertemuan didalamnya terkandung poin masukan.
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan melaksanakan arahan dalam mengemban tugas (loyal) Penyampaian video pemeriksaan akan disampaikan dengan sopan santun (Berorientasi pelayanan).
Menerima setiap masukan (kolaboratif)
movement behaviour
Terbentuknya panduan pemeriksaan
d. Menyampaikan video pemeriksan pasien parkinson kepada kepala KSM
Kepala KSM memberikan
e. Mendengarkan pendapat dan
28
dan melaksanakan arahan dalam mengemban tugas (loyal)
pendapat dan masukan masukannya
masukan kepala KSM
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan melaksanakan arahan dalam mengemban tugas (loyal)
Notulensi pertemuan yang di dalamnya terkandung poin masukan dari kepala KSM
f. Mencatat pendapat dan masukan kepala KSM
Penyampaian panduan pemeriksaan akan disampaikan dengan sopan santun (Berorientasi pelayanan).
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan melaksanakan arahan dalam mengemba n tugas (loyal)
Panduan vídeo pemeriksaan pasien parkinson
g. Finalisasi vídeo pemeriksaan pasien parkinson
29
Sosialisasi panduan dan vídeo pemeriksaan dilakukan dengan keramahan, tulus dan penuh dedikasi menggambarkan nilai nilai RSHS ( Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
Dengan melakukan kegiatan sosialisasi panduan dan vídeo pemeriksaan yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya vis i dan misi organisasi berupa terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong
Mengundang para pihak terkait yang tepat saran untuk menggerakan pemanfaatan sumberdaya untuk tujuan Bersama ( kolaboratif) dan bertindak proaktif ( adaptif) untuk sosialisai panduan dan video pemeri ksaan pasien Perkinson dengan cara yang ramah ( berorientasi pelayanan)
Tersusun daftar sasaran sosialiasi dan kesepakatan tanggal pertemuan sosialisasi panduan dan video pemeriksaan di KSM neurologi
a. Membuat daftar sasaran dan janji pertemuan sosialiasi panduan dan video pemeriksaan di KSM neurologi
Sosialisasi panduan dan vídeo pemeriksaan pasien Parkinson
Merancang sebuah kegiatan sosialisasi dengan penuh tanggung jawab ( akuntabel), melaksanakan dengan
Tersusun bahan sosialiasi panduan dan video pemeriksaan di KSM neurologi
b. Membuat bahan sosialisasi panduan dan video pemeriksaan di KSM neurologi
30 5
kualitas terbaik ( kompeten) untuk memperbaiki kualitas pelayanan ( berorientasi pelayanan)
Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun (Berori entasi pelayanan), bertindak proaktif melakukan penyebaran informasi dengan cara sosialisasi ( adaptif) agar setiap sasaran dapat terbantu memahami spo yang telah dibuat ( harmonis) dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan memberikan
Terlaksananya sosialisasi yang dihadiri oleh kepala KSM, Ketua KPS, dokter spesialis, dan dokter poli. Dokumentasi berupa Daftar hadir dan dokumentasi kegiatan sosialisasi
c. Melakukan sosialiasi terhadap sasaran yang telah ditentukan dalam bentuk presentasi panduan dan video pemeriksaan di KSM Neurologi
31
penjelasan ( kompeten )
Evaluasi panduan saat ujicoba dilakukan dengan keramahan, saling membantu dan berdedikasi tinggi menggambarkan nilai nilai RSHS (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
Dengan melakukan kegiatan evaluasi yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi berupa terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandas kan gotong royong
Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun, menunjukan perwujudan (Berorientasi pelayanan)
Kesepakatan tanggal pertemuan uji coba
a. Membuat janji untuk uji coba
Evaluasi dan uji coba penerapan panduan dan video pemeriksaan pasien parkinson
Membantu orang lain belajar (Kompeten)
Melakukan aplikasi dengan cermat, tepat dan akurat sebagai bentuk pengamalan nilai Akunt abel. Menjalankan tugas secara professional merupakan pengamalan nilai Berorientasi pelayanan
Pasien Parkinson diperiksa sesuai panduan
b. melihat dokter poli melakukan pemeri ksaan neurologis pasien parkinson di poli rawat jalan neurologi RSUP
Dr. Hasan Sadikin
Menghormati masukan dokter poli (harmonis).
Terjadi diskusi yang membangun
C. Memberikan kesempatan
32
6
Menerima setiap masukan (kolaboratif).
diskusi dan membantu bilamana terjadi kesalahan
33
Rancangan aktualisasi ini dilaksanakan di KSM Neurologis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mulai tanggal 15 Juli 2022 sampai dengan 26 Agustus 2022. Berikut adalah jadwal kegiatan aktualisasi.
No. Kegiatan Juli Agustus
1 Penyampaian konsep pembuatan panduan pemeriksaan serta pembuatan video pemeriksaan neurologis pasien Parkinson
2 Survey dan analisis dokter yang bekerja di poli rawat jalan sesuai dengan gagasan yang disetujui
3 Pembuatan panduan pemeriksaan neurologis pemeriksaan pasien Parkinson
4 Pembuatan video pemeriksaan neurologis pemeriksaan pasien Parkinson
5 Sosialisasi panduan dan vídeo pemeriksaan pasien Parkinson
6 Evaluasi dan uji coba penerapan panduan dan video pemeriksaan pasien parkinson
No. Para Pihak Peran dalam aktualisasi
1. Mentor Memberikan dukungan, bimbingan dan masukan kepada penulis serta membagi pengalaman keberhasilan dan kegagalan
2. Coach Memberikan bimbingan dan melakukan review terhadap penugasan penulis
3. Kepala KSM Memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis
4. Ketua divisi Memberikan bimbingan serta melakukan diskusi
35
4.2. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tabel 4.2 Jadwal Aktualisasi
III IV I II III
Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya
Movement Disorders
5. Dokter poli / Peserta didik PPDS Neurlologi
terhadap isu yang diangkat penulis
Ikut serta dalam pertemuan internal dan sosialisasi panduan pemeriksaan untuk memberikan saran dan masukan
36
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
2. Peraturan Lembaga Administrasi Negara nomor 12 tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
3. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer.
4. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Kesiapsiagaan Bela Negara
5. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Berorientasi Pelayanan
6. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Akuntabel
7. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Kompeten
8. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Harmonis
9. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Loyal
10. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Adaptif
11. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Kolaboratif
12. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Berorientasi Pelayanan
13. Kolegium Neurologi Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2008.Modul Gangguan gerak.
37
RANCANGAN AKTUALISASI Chandra Calista 198609262022032001 Ahli Pertama Dokter Pendidik Klinis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung RANCANGAN PEMBUATAN PANDUAN PEMERIKSAAN NEUROLOGIS PASIEN PARKINSON DI POLI RAWAT JALAN NEUROLOGI RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Profil Peserta
Nama : Chandra Calista, dr., Sp.N
NIP : 198609262022032001
Jabatan : Ahli Pertama – Dokter Pendidik Klinis
Golongan : III/b
Instansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Unit Kerja : KSM Neurologi
Pendidikan : Dokter spesialis neurologi Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran
Dokter Pendidik Klinis
q PERMENPAN-RB Nomor PER/17/M.PAN/9/2008, PERATURAN BERSAMA
Nomor 1201/MENKES/PB/XII/2009 dan
Nomor 20 Tahun 2009
q Dokter Pendidik Klinis (Dokdiknis) adalah jabatan yang mempunyai ruang
lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan medik, pengabdian masyarakat, pendidikan dokter dan dokter
spesialis di Rumah Sakit Pendidikan serta melakukan penelitian guna
pengembangan ilmu kedokteran yang diduduki oleh PNS dengan hak dan
kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Pendidik Klinis
• Melaksanakan Pelayanan Spesialistik
• Memberikan Tindakan Medik Spesialistik
• Pengabdian masyarakat berupa pelaksanaan kegiatan bantuan/ partisipasi kesehatan
• Melaksanakan Pendidikan Dokter dan Dokter Spesialis
• Melakukan penelitian guna pengembangan ilmu kedokteran di
Rumah Sakit Pendidikan.
Tugas dan Fungsi berdasarkan SKP
• Melaksanakan pelayanan medis rawat jalan spesialistik bidang neurologi, dengan standar pelayanan capaian Waktu Tunggu Rawat Jalan <60 menit adalah 100%
• Melaksanakan pelayanan medis rawat inap spesialistik di bidang neurologi, dengan standar pelayanan ‘waktu visite DPJP sebelum jam 10 Pagi’ tercapai 100%
• Melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk pendidikan dokter spesialis.
• Melaksanakan kegiatan PKMRS.
• Memenuhi Protokol Kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
• Melaksanakan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)
Visi dan Misi
q Visi - Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong
Royong
q Misi RSHS - Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia
Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera
Nilai-nilai
Organisasi
Profil Instansi PAMINGPIN PITUIN
q Kepemimpinan,
q Profesional
q Inovatif
q Tulus
q Unggul
q Integritas
RSHS
KSM Neurologi
VISI
Menjadi Pengelola Pendidikan Neurologi yang Unggul Dalam Pendidikan dan Penelitian terutama di Bidang Infeksi Susunan Saraf Pusat, Fungsi Luhur dan Penyakit Serebrovaskular, Serta Dapat
Menghasilkan Dokter Spesialis Neurologi yang Memiliki Daya Saing Baik Nasional Maupun Internasional, dan Berdampak pada Kesehatan Masyarakat pada Tahun 2024
MISI
1. Melaksanakan aktivitas pendidikan dan penelitian kedokteran yang relevan dan inovatif terutama di bidang infeksi susunan saraf pusat, fungsi luhur dan penyakit serebrovaskular untuk mewujudkan lulusan yang memiliki daya saing baik nasional maupun internasional.
2. Mendukung misi RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung “Melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian”.
3. Menghasilkan dokter Spesialis Neurologi yang kompeten, profesional, yang dapat menyebarkan ilmu kesehatan dan memberikan pelayanan medis tingkat spesialistik yang prima dan paripurna berdasarkan ilmu kedokteran mutakhir.
4. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dalam bentuk peningkatan wawasan dan pelayanan medis Neurologi terutama untuk daerah Jawa Barat dan sekitarnya.
5. Menyelenggarakan pendidikan spesialis Neurologi yang unggul, terintegrasi serta berorientasi pada kepemimpinan.
IDENTIFIKASI ISU
No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
Kondisi yang Diharapkan Dampak
1.
Rata-rata waktu tunggu (penjadwalan)
- Waktu tunggu lebih cepat
- Stagnasi pasien di ruang EMG
elektromielografi (EMG) dan
nerve conduction study (NCS)
di ruang EMG RSUP Dr. Hasan
Sadikin (RSHS).
2. Belum optimalnya pemeriksaan
Fisik neurologi Pasien
Parkinson di poli rawat jalan
Neurologi di RSUP Dr. Hasan
Sadikin (RSHS)
pasien kurang lebih 2-3 minggu
- Ada petugas/ penata
tambahan yang
membantu mengerjakan
EMG dan NCS
- Pelayanan perawatan pasien terlambat atau lama (jadwal antrian memanjang)
- Meningkatkan keluhan pasien
• Masih ditemukan perbedaan cara
pemeriksaan fisik neurologi pada
pasien Parkinson
• Belum ada panduan pemeriksaan
neurologis pasien parkinson
Belum semua ruangan poli bisa
Pemeriksaan pasien parkinson dilakukan sesuai
pedoman di poli rawat jalan
Neurologi RSUP Dr. Hasan
Sadikin.
Semua poli neurologi dapat
- Pemeriksaan pasien parkinson tidak terseragam
- Evaluasi klinis pasien parkinson tidak optimal
rawat jalan poliklinik neurologi
RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung
dilakukan tepat waktu
dibuka tepat waktu agar
seluruh poli dapat berjalan
dengan baik
- Stagnasi pasien di
terlambat atau lama
- Meningkatkan keluhan pasien dan keluarga
- Menumpuknya pasien hingga melebihi waktu kerja poliklinik.
Belum optimalnya pemeriksaan
3. Belum optimalnya pelayanan
poli Pelayanan pasien
Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL
Belum optimalnya pemeriksaan
elektromielografi (EMG) dan nerve
conduction study (NCS) di ruang EMG
RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS).
Belum optimalnya pemeriksaan
neurologis pasien Parkinson di poli rawat
jalan Neurologi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Belum optimalnya pelayanan rawat jalan
poliklinik neurologi RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung.
ISU KETERKAITAN ISU KRITERIA JUMLAH PRIORITAS A P K L
Manajemen ASN 4 3 4 4 15 III
dan SMART ASN 5 4 5 5 19 I
Manajemen ASN
3 4 5 4 16 II
Manajemen ASN
DESKRIPSI CORE ISU
KEADAAN SAAT INI
• Saat ini pemeriksaan fisik hanya pemeriksaan fisik neurologis umum,
• Tidak ada keseragaman pelaporan
• Dokter poli yang berotasi tiap minggu
RSHS merupakan rujukan
kasus-kasus subspesialitik
• Jumlah pasien yang cukup banyak
• Kasus Parkinson yang datang
beragam stadium
• Belum ada keseragaman
pemeriksaan neurologi pasien
parkinson
• Belum ada keseragaman
pelaporan status neurologis
pasien parkinson
DAMPAK
• Pencatatan pemeriksaan neurologis dan evaluasi klinis tidak seragam
• Tidak dapat menilai kemajuan klinis pasien
secara efektif
• Proses pembelajaran tidak dapat berjalan
dengan optimal
• Rendahnya kepuasan pasien dan keluarga
ANALISIS PENYEBAB ISU
Surroundings Suppliers
Pasien Parkinson
yang datang dengan
keluhan motor dan
non-motor yang
beragam
Dokter poli yang
melakukan rotasi
tiap minggu
sehingga informasi
tentang pasien tidak
lengkap
Belum adanya
keseragaman teknik
pemeriksaan pasien
Parkinson
Systems
Skills
Belum optimalnya pemeriksaan
Neurologi pasien
Parkinson di pasien
poli rawat jalan
Neurologi RSUP Dr.
Hasan Sadikin
Gagasan Kreatif Pemecahan Isu
OPTIMALISASI PEMERIKSAAN NEUROLOGIS PASIEN PARKINSON DI POLI RAWAT JALAN
NEUROLOGI RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
PEMBUATAN PANDUAN PEMERIKSAAN NEUROLOGIS PASIEN
PARKINSON DI POLI RAWAT JALAN NEUROLOGI RUMAH SAKIT DR.
HASAN SADIKIN BANDUNG
neurologis pasien Parkinson kepada Kepala KSM dan Ketua Subdivisi Movement Disorders
No Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi
1 Membuat janji kepada pimpinan dan mentor
2 Membuat konsep dan
visualisasi gagasan
panduan pemeriksaan
serta video vídeo
pemeriksaan neurologis pasien Parkinson
3 Menyampaikan konsep dan visualisasi gagasan
kepada kepala KSM dan Ketua Subdivisi Movement
Disorders
4 Mendengarkan pendapat dan masukan kepala KSM
dan Ketua Subdiv
5 Mencatat pendapat dan masukan kepala KSM dan
Ketua Subdiv
Kesepakatan tanggal pertemuan
Terbentuknya konsep dan powerpoint gagasan
Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun (Berorientasi Pelayanan)
Menuangkan ide ke dalam bentuk yang mudah dimengerti merupakan bukti seorang yang terus mau belajar dan mengembangkan kapasitas dirinya (Kompeten) Membuat materi dalam bentuk yang menarik dan interaktif (Adaptif)
Kontribusi terhadap Visi Misi RSHS:
• Dengan menyampaikan konsep kegiatan yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi berupa terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong
Persetujuan konsep
Penjelasan mengenai kegiatan dan tujuannya mencerminkan seseorang yang bertanggung
jawab, berdisiplin dan berintegritas tinggi (Akuntabel) Bekerjasama dengan kepala KSM (Kolaboratif)
Penguatan Nilai Organisasi
:
• Penyampaian konsep pembuatan
panduan dengan santun, berdedikasi dan berintegritas menggambarkan nilai nilai
Kepala KSM dan ketua subdiv memberikan
pendapat dan masukan
Mendengarkan dengan seksama, menerima masukan dari pihak terkait dengan terbuka (Kolaboratif), akan memperbaiki sesuai dengan masukan rapat (adaptif), berusaha membuat suasana pertemuan kondusif (harmonis), mematuhi arahan pimpinan (loyal)
RSHS (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
Notulensi pertemuan yang terkandung poin
masukan kepala KSM
dan ketua subdiv
Menerima masukan dan mencatatnya
menunjukan kapasitas pengembangan diri
yang baik (Kompeten)
konsep pembuatan panduan pemeriksaan serta pembuatan video pemeriksaan
Kegiatan 1. Penyampaian
Kontribusi terhadap Visi Misi RSHS:
No Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi
1 Melakukan survey
lapangan untuk mendapatkan data
persepsi dokter poli
mengenai pemeriksaan
neurologis pasien
parkinson
2 Melakukan analisis dan mengkonfirmasi temuan
dengan analisis fishbone
yang telah dibuat
3 Membuat hasil survey
Mendapatkan bahan
dasar untuk menilai
permasalahan yang ada
di lapangan dan
menghasilkan laporan
analisis
Dalam melakukan analisis akan bersikap
proaktif (adaptif), transparan dan objektif atas data yang didapat (akuntabel),melakukan pengumpulan data sesuai waktu yang telah
disepakati. Menghargai setiap pendapat dalam survey (harmonis), menjaga nama baik
instansi bila ada kekurangan (loyal), mengajak
berbagai pihak untuk berpartisipasi
(kolaboratif)
Menemukan permasalahan di
lapangan
lapangan Laporan survey
Bersikap adil dan objektif dalam menganalisis
masalah (Akuntabel). Menghargai setiap
pendapat dalam survey (harmonis), menjaga
nama baik instansi bila ada kekurangan (loyal),
mengajak berbagai pihak untuk berpartisipasi
(kolaboratif)
Bersikap adil dan objektif dalam menganalisis
masalah (Akuntabel). Menghargai setiap
pendapat dalam survey (harmonis), menjaga
nama baik instansi bila ada kekurangan (loyal), mengajak berbagai pihak untuk berpartisipasi
(kolaboratif)
• Dengan mewujudkan kegiatan berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung
terwujudnya visi dan misi organisasi berupa terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.
Penguatan Nilai Organisasi:
• Melakukan survey dan analisis dengan santun, berdedikasi dan berintegritas menggambarkan nilai nilai RSHS (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
rawat jalan sesuai dengan gagasan yang disetujui
Kegiatan 2. Survey dan analisis dokter yang bekerja di poli
Kegiatan 3. Pembuatan panduan pemeriksaan neurologis pemeriksaan pasien Parkinson
Kontribusi terhadap Visi Misi RSHS:
Mencari referensi panduan
pemeriksaan
Membuat panduan
pemeriksaan neurologis
pasien Parkinson
Mendiskusikan hasil
panduan pemeriksaan
dengan kepala subdivisi
movement behaviour
Menemukan referensi panduan
pemeriksaan termutahir
Menyesuaikan diri dengan panduan pemeriksaan
termutahir (Adaptif)
Terbentuk panduan pemeriksaan Terus belajar dan mengembangkan kapasitas diri (Kompeten), membuat panduan dengan menggunakan
bahasa yang dapat diterima semua pihak (Kompeten)
Kepala divisi memberikan pendapat dan masukannya.
Notulensi pertemuan didalamnya terkandung poin masukan.
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan
melaksanakan arahan dalam mengemban tugas (loyal).
Penyampaian panduan pemeriksaan akan disampaikan dengan sopan santun (Berorientasi pelayanan).
• Dengan melakukan kegiatan pembuatan panduan pemeriksaan yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi berupa terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong Penguatan Nilai Organisasi:
Menyampaikan panduan
pemeriksan kepada kepala
KSM
Terbentuknya panduan
pemeriksaan
Menerima setiap masukan (kolaboratif), melaksanakan
arahan dalam mengemban tugas (loyal). Penyampaian
panduan pemeriksaan akan disampaikan dengan sopan santun (Berorientasi pelayanan).
• Pembuatan panduan pemeriksaan neurologis pasien Parkinson dengan penuh dedikasi dan bertanggung jawab menggambarkan nilai nilai RSHS (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
No Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi 1
2
3
4
7
Kegiatan 3. Pembuatan panduan pemeriksaan neurologis pemeriksaan pasien Parkinson (lanjutan)
Kontribusi terhadap Visi Misi RSHS:
Mendengarkan pendapat
dan masukan kepala KSM
Kepala KSM memberikan
pendapat dan masukan
masukannya
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan
melaksanakan arahan dalam mengemban tugas (loyal).
Mencatat pendapat dan
masukan kepala KSM
Notulensi pertemuan yang di
dalamnya terkandung poin
masukan dari kepala KSM
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan
melaksanakan arahan dalam mengemban tugas (loyal)
• Dengan melakukan kegiatan pembuatan panduan pemeriksaan yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi berupa terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong Penguatan Nilai Organisasi:
Finalisasi panduan
pemeriksaan pasien
Panduan pemeriksaan pasien parkinson
Menerima setiap masukan (kolaboratif ) dan
• Pembuatan panduan pemeriksaan
neurologis pasien Parkinson dengan penuh dedikasi dan bertanggung jawab
parkinson
melaksanakan arahan dalam mengemban tugas (loyal) 8
Menyerahkan dokumen
panduan pemeriksaan
neurologis pasien Parkinson
ke kepala KSM untuk
disahkan
Panduan pemeriksaan
tersampaikan ke kepala KSM, terevaluasi serta ditanda tangani
Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun
(Berorientasi pelayanan) Berusaha membuat suasana
pertemuan kondusif (Harmonis)
menggambarkan nilai nilai RSHS (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi
No
5
6
Kontribusi terhadap Visi Misi RSHS:
Mencari referensi vídeo
pemeriksaan dan membuat skrip
vídeo pemeriksaan neurologis
pasien parkinson
Membuat video pemeriksaan
neurologis pasien parkinson
Menemukan referensi
panduan pemeriksaan
termutahir
Terus belajar dan mengembangkan kapasitas diri
(Kompeten)
Mendiskusikan vídeo
pemeriksaan dengan kepala
subdivisi movement behaviour
Terbentuknya video
pemeriksaan neurologis
pasien parkinson
Terus belajar dan mengembangkan kapasitas diri
(Kompeten)
• Dengan melakukan kegiatan pembuatan vídeo pemeriksaan yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi berupa terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong Penguatan Nilai Organisasi:
Menyampaikan video
pemeriksan pasien parkinson
kepada kepala KSM
Kepala divisi memberikan
pendapat dan masukannya.
Notulensi pertemuan didalamnya terkandung poin
masukan.
Terbentuknya panduan
pemeriksaan
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan
melaksanakan arahan dalam mengemban tugas (loyal)
Penyampaian panduan pemeriksaan akan disampaikan dengan sopan santun (Berorientasi pelayanan).
• Pembuatan vídeo pemeriksaan neurologis pasien parkinson dengan penuh dedikasi dan bertanggung jawab menggambarkan nilai nilai RSHS (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan
melaksanakan arahan dalam mengemban tugas (loyal)
Penyampaian video pemeriksaan akan disampaikan
dengan sopan santun (Berorientasi pelayanan).
No Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi 1
Kegiatan 4. Pembuatan video pemeriksaan neurologis pemeriksaan pasien Parkinson
2
3
4
Kegiatan 4. Pembuatan video pemeriksaan neurologis pemeriksaan pasien Parkinson (lanjutan)
Kontribusi terhadap Visi Misi RSHS:
Mendengarkan
pendapat dan masukan
kepala KSM
Kepala KSM memberikan pendapat dan masukan
masukannya
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan
melaksanakan arahan dalam mengemban tugas
(loyal)
Mencatat pendapat dan
masukan kepala KSM
Notulensi pertemuan yang
di dalamnya terkandung
poin masukan dari kepala
KSM
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan
melaksanakan arahan dalam mengemban tugas
(loyal)
Finalisasi vídeo
pemeriksaan pasien
parkinson
Panduan vídeo pemeriksaan
pasien parkinson
Menerima setiap masukan (kolaboratif) dan
melaksanakan arahan dalam mengemban tugas
(loyal)
• Dengan melakukan kegiatan pembuatan vídeo pemeriksaan yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi berupa terwujudnya
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong
Penguatan Nilai Organisasi:
• Pembuatan vídeo pemeriksaan
neurologis pasien parkinson dengan penuh dedikasi dan bertanggung
jawab menggambarkan nilai nilai RSHS
(Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
No Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi 5
6
7
Kegiatan 5. Sosialisasi panduan dan vídeo pemeriksaan pasien Parkinson
No Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi
1 Membuat daftar sasaran dan
janji pertemuan sosialiasi
panduan dan video
pemeriksaan di KSM neurologi
2 Membuat bahan sosialisasi
panduan dan video
pemeriksaan di KSM neurologi
Tersusun daftar sasaran
sosialiasi dan kesepakatan
tanggal pertemuan
sosialisasi panduan dan video pemeriksaan di KSM
neurologi
Mengundang para pihak terkait yang tepat saran
untuk menggerakan pemanfaatan sumberdaya untuk
tujuan Bersama (kolaboratif) dan bertindak proaktif
(adaptif) untuk sosialisai panduan dan video
pemeriksaan pasien Perkinson dengan cara yang
ramah (berorientasi pelayanan)
Kontribusi terhadap Visi Misi RSHS:
• Dengan melakukan kegiatan sosialisasi panduan dan vídeo pemeriksaan yang
berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif,
kolaboratif akan mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi berupa terwujudnya
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong
3 Melakukan sosialiasi terhadap
sasaran yang telah ditentukan
dalam bentuk presentasi
panduan dan video
pemeriksaan di KSM
Neurologi
Tersusun bahan sosialiasi
panduan dan video pemeriksaan di KSM
neurologi
Terlaksananya sosialisasi
yang dihadiri oleh kepala
KSM, Ketua KPS, dokter
spesialis, dan dokter poli.
Dokumentasi berupa Daftar
hadir dan dokumentasi
kegiatan sosialisasi
Merancang sebuah kegiatan sosialisasi dengan penuh
tanggung jawab (akuntabel), melaksanakan dengan
kualitas terbaik (kompeten) untuk memperbaiki
kualitas pelayanan (berorientasi pelayanan)
royong
Penguatan Nilai Organisasi:
• Sosialisasi panduan dan vídeo pemeriksaan dilakukan dengan
Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun (Berorientasi pelayanan), bertindak proaktif
melakukan penyebaran informasi dengan cara
sosialisasi (adaptif ) agar setiap sasaran dapat
terbantu memahami spo yang telah dibuat
(harmonis) dan memberikan kesempatan untuk
bertanya dan memberikan penjelasan (kompeten)
keramahan, tulus dan penuh dedikasi menggambarkan nilai nilai RSHS
(Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
Kegiatan 6. Evaluasi dan uji coba penerapan panduan dan video pemeriksaan pasien parkinson
Kontribusi terhadap Visi Misi RSHS:
No Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi
Membuat janji untuk uji
coba Kesepakatan tanggal
pertemuan uji coba
Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun, menunjukan perwujudan (Berorientasi
pelayanan)
Melihat dokter poli
melakukan pemeriksaan
neurologis pasien
parkinson di poli rawat
jalan neurologi RSUP Dr.
Hasan Sadikin
Pasien Parkinson
diperiksa sesuai panduan
Membantu orang lain belajar (Kompeten)
Melakukan aplikasi dengan cermat, tepat dan
akurat sebagai bentuk pengamalan nilai
Akuntabel. Menjalankan tugas secara
professional merupakan pengamalan nilai
Berorientasi pelayanan
• Dengan melakukan kegiatan evaluasi yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi berupa terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong
Penguatan Nilai Organisasi:
• Evaluasi panduan saat ujicoba dilakukan dengan keramahan, saling membantu dan berdedikasi tinggi menggambarkan nilai nilai RSHS (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul dan Integritas)
Memberikan kesempatan
diskusi dan membantu
bilamana terjadi kesalahan
Terjadi diskusi yang
membangun
Menghormati masukan dokter poli (harmonis).
Menerima setiap masukan (kolaboratif ).
1
2
3
RANCANGAN WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
1 Penyampaian konsep pembuatan panduan pemeriksaan serta
pembuatan video pemeriksaan neurologis pasien Parkinson
2 Survey dan analisis dokter yang bekerja di poli rawat jalan sesuai
dengan gagasan yang disetujui
3 Pembuatan panduan pemeriksaan neurologis pemeriksaan pasien
Parkinson
4 Pembuatan video pemeriksaan neurologis pemeriksaan pasien
Parkinson
5 Sosialisasi panduan dan vídeo pemeriksaan pasien Parkinson
6 Evaluasi penerapan panduan dan video pemeriksaan pasien
parkinson
No. Kegiatan
Juli Agustus
III IV I II III