LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) GOLONGAN III ANGKATAN 1 TAHUN 2021
MEDIA PEMBELAJARAN PASIEN DAN KELUARGA PASCA RAWAT INAP DI BANGSAL BEDAH ANAK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI
Disusun oleh : Nama : dr. Flora Agustina Sp. BA NIP. : 198308122020122001
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2021
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI MEDIA PEMBELAJARAN PASIEN DAN KELUARGA PASCA RAWAT INAP DI BANGSAL BEDAH ANAK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI Telah diseminarkan Tanggal 5 Agustus 2021 Nama : dr. Flora Agustina Sp.BA NIP
: 198308122020122001 Menyetujui,
Coach,
Mentor,
dr.Titiek Resmisari, MARS.
dr.Nanok Edi Susilo Sp.B. SpBA
NIP. 198104282008012006
NIP. 196706081999031004
Penguji,
dr. Maryono, M.Kes NIP.196704201999031006
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini tepat pada waktunya. Rancangan aktualisasi ini saya buat sebagai salah satu syarat kelulusan pelatihan dasar CPNS golongan III angkatan 1 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Saya menyadari bahwa banyak pihak yang turut membantu dan memberikan bimbingan kepada saya dalam menyelesaikan karya akhir ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Mochammad Syafak Hanung, SpA,MPH, selaku Direktur Utama RSUP Fatmawati
2. dr. Nanok Edi Susilo Sp.B Sp.BA selaku Mentor 3. dr. Titiek Resmisari MARS, selaku Coach 4. dr. Maryono ,M.Kes., selaku Penguji 5. Kedua Orangtua, , Saudara, Sahabat, dan Teman-Teman Latsar CPNS Golongan III Angkatan 1 Group D yang selalu mendukung, mendoakan dan memberikan lingkungan pelatihan yang kondusif dan menyenangkan bagi penulis. Penulis menyadari bahwa masih ada kemungkinan kesalahan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun saya harapkan agar dapat berkarya lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi saya, satuan kerja, pasien dan banyak pihak di masa yang akan datang. Jakarta, 27 Mei 2021 Penulis
dr. Flora Agustina Sp.BA
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... 2 KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..3 DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….4 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..6 1.2 Tujuan Aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam profesi PNS……………7 1.3 Manfaat…………………………………………………………………………..8 1.4 Ruang Lingkup Kegiatan ....................................................................... 8
BAB II PROFIL ORGANISASI
A. Profil Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati (Sejarah, Visi, Misi, Motto, Tujuan dan Nilai-Nilai Rumah Sakit) ………………………………………9
B. Struktur dan Uraian Tugas dan Fungsi Organisasi………………………..11
C. Profil Penulis (Tugas dan Fungsi Unit Kerja)…………………………….12
BAB III TEORI NILAI DASAR ANEKA………………………………………………..13 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ANEKA DALAM PROFESI PNS
A. Identifikasi Isu Kontemporer…………………………………………………15 B. Tugas fungsi dan uraian tugas pelaksanaan kegiatan aktualisasi…………16
C. Penetapan Core Isu……………………………………………………………20 D. E. Rancangan kegiatan aktualisasi ANEKA 3
F. Matrik Rancangan Aktualisasi ........................................................... 22 G. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi. ............................................ 43 Daftar Pustaka ....................................................................................... 46
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur Negara memiliki kekuatan dan kemampuan professional kelas dunia, berintegritas tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan Sumber Daya Manusia Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi sesuai dengan yang ditetapkan di Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 63 ayat 3 dan ayat 4 dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil pasal 34 dan pasal 35. Masa percobaan ini bertujuan untuk untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelaksanaan pelatihan terintegrasi tahun 2019 diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan ini disebut Pelatihan Dasar (LATSAR) CPNS. Kompetensi yang akan dikembangkan dalam LATSAR yaitu menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan
nilai-nilai
dasar
PNS
dalam
pelaksanaan
tugas
jabatannya,
mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu dan paradigm pelayanan kesehatan semakin meningkat, baik pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Hal ini menunjukan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan semakin kritis, peduli dan meningkat kebutuhanya, 5
terutama pada pelayanan kesehatan umum masyarakat yang optimal,efektif dan efisiensi di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati dengan berdasarkan pada prinsip nilai-nilai yang terkandung pada pasal 3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 dan berdasarkan serta erat relevansinya dengan nilai-nilai dasar ANEKA, yaitu : 1. Akuntabilitas 2. Nasionalisme 3. Etika Publik 4. Komitmen Mutu 5. Anti Korupsi CPNS diharapkan memiliki kemampuan berpikir kritis, analisis dan objektif untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA saat menangani isu kontemporer dalam menjalani tugas jabatan sebagai PNS profesional pelayan masyarakat.
1.2 Tujuan Aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam profesi PNS a. Tujuan Umum Dengan melaksanakan aktualisasi, diharapkan CPNS dapat mampu menginternalisasi dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan tugas sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil. b. Tujuan Khusus Dengan melaksanakan aktualisasi, diharapkan akan terbentuknya kompetensi CPNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional dalam satuan kerja KSM Bedah khususnya Bedah Anak Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, yang diindikasikan dengan :
a. Mampu mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas sebagai dokter spesialis Bedah Anak
b. Mampu melaksanakan pelayanan medik professional tanpa membedabedakan status, agama, ras dan suku pasien
c. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan dalam melaksanakan tugas sebagai dokter spesialis Bedah Anak
d. Berinovasi untuk peningkatan mutu pelayanan medik e. Tidak korupsi dan berkontribusi dalam pemberantasan korupsi di lingkungan instansi 6
1.3 Manfaat Bagi Peserta
-
Sebagai salah satu persyaratan kelulusan LATSAR CPNS
-
Sebagai sarana latihan internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam menjalani fungsi ASN sebagai pelayan publik
-
menjadi proses pembelajaran demi menjadi PNS professional yang berkarakter
Bagi Organisasi
-
memberikan solusi terhadap isu yang berkembang di instansi
-
meningkatkan pelayanan yang diberikan di instansi dengan habituasi nilai-nilai ANEKA sehingga dapat mejuwudkan pelayanan prima kepada pasien
1.4 Ruang Lingkup a. Ruang Lingkup Substansi Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi berfokus pada pemecahan isu yang terjadi di satuan kerja, dengan melakukan optimalisasi di Poliklinik Bedah Anak Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati tahun 2021. Isu yang diangkat ini berasal dari Satuan Kinerja Pegawai (SKP), pengamatan lingkungan kerja, dan ditambahkankan kreativitas dalam penerapan nilai-nilai ANEKA serta peran dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik indonesia.
b. Ruang Lingkup Lokasi Lokasi pelaksanaan aktualisasi ini berada di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.
c. Ruang Lingkup Periodisasi Pelaksanaan aktualisasi berlangsung selama tiga puluh hari kerja
7
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI AKTUALISASI
2.1. Profil Organisasi dan Sejarah Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati adalah rumah sakit pemerintah kelas A yang berlokasi di Jalan RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Timur. Rumah sakit ini berawal dari ide Ibu Fatmawati, istri dari presiden pertama Indonesia, Bapak Soekarno, yang menginginkan rumah sakit khusus untuk perawatan dan rehabilitasi Tuberkulosis bagi anak-anak. Pembangunan dimulai dari 24 Oktober 1954, hingga muncul SK Menteri Kesehatan RI No. 21286/KEP/121 tanggal 1 April 1961 yang menyatakan fungsi Rumah Sakit Fatmawati menjadi Rumah Sakit Umum dan berlaku mulai 15 April 1961, yang selanjutnya ditetapkan menjadi hari jadi RSUP Fatmawati. Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati ditetapkan menjadi pusat rujukan wilayah Jakarta Selatan pada awal tahun 1967, dan terus berkembang hingga saat ini mendapat akreditasi kelas dunia. Pada tahun 2013 RSUP Fatmawati telah memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit dan dinyatakan Lulus Tingkat Paripurna oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Dan pada tahun 2013 RSUP Fatmawati telah terakreditasi oleh
Joint Comission International (JCI). Pada tahun 2014, dicanangkan bahwa RSUP Fatmawati adalah Wilayah Bebas Korupsi. Sebagai wujud kegiatan tersebut, digalakan komitmen Anti Korupsi yaitu dengan pencanangan dan penandatangan Anti Korupsi yang dilakukan bersama dan oleh seluruh manajemen dan karyawan di RSUP Fatmawati. Fasilitas dan layanan yang tersedia antara lain Instalasi Gawat Darurat, pelayanan Klinik Amarylis (pelayanan kesehatan jiwa), pelayanan medical check up, Rawat Inap, pelayanan sentra vaksinasi Umroh, Klinik Wijaya Kusuma (VCT/PITC), rawat jalan eksekutif Griya Husada, Pelayanan ortopedi dan rehabilitasi medik, dan yang menjadi unggulan yaitu pelayanan spine center. Spine Center RSUP Fatmawati adalah pelayanan terpadu kasus tulang belakang dimana pasien akan ditangani bersama oleh Tim Spine yang terdiri dari dokter-dokter Spesialis Orthopedi-Spine, Rehabilitasi Medik Spine, Spesialis Saraf dan Spesialis Radiologi.
8
2.2. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Rumah Sakit a. Visi RSUP Fatmawati “Menjadi Rumah Sakit dengan Pelayanan Multidisiplin yang Handal bagi Masyarakat"
b. Misi RSUP Fatmawati 1) Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien, berkualitas dan berintegrasi. 2) Meningkatkan Inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya. 3) Menyelenggarakan tata kelola klinis dan manajemen yang baik. 4) Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
c. Motto “Percayakan pada Kami”
d. Nilai-Nilai RSUP Fatmawati PROAKTIF: Peduli, PROfesional, integritAs, Komitmen, Teamwork, InovatiF
9
2.3. Struktur dan Uraian Tugas Organisasi RSUP Fatmawati
Gambar 1. Struktur Organisasi RSUP Fatmawati (http://rsupfatmawati.id/assets/pdf/strukturorganisasi.PN G)
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP Fatmawati Jakarta memiliki fungsi : •
penyusunan rencana program dan anggaran;
•
pengelolaan pelayanan medis;
•
pengelolaan pelayanan penunjang medis;
•
pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis;
•
pengelolaan pelayanan keperawatan;
•
pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan;
•
pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan;
•
pengelolaan keuangan dan barang milik negara;
•
pengelolaan sumber daya manusia;
•
pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;
•
pelaksanaan kerja sama;
•
pengelolaan sistem informasi;
•
pelaksanaan urusan umum; dan
•
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan. 10
2.4. Profil Peserta
Nama Tempat/ Tgl. Lahir
: Flora Agustina : Tj.Enim, 12/08/1983
NIP
:198308122020122001
Pangkat/ Golongan
: Penata Muda/IIIb
Jabatan
: Dokter Ahli Pertama
Unit Kerja
: KSM Bedah RSUP Fatmawati
Instansi
: Kementerian Kesehatan
11
BAB III TEORI NILAI DASAR ANEKA 3.1 NILAI DASAR ANEKA Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki pemahaman( internalisasi)
dan
mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN. Nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap ASN adalah Akuntabilitas ASN, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,dan Anti korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA. Setiap ASN yang profesional harus memiliki integritas untuk menginternalisasi dan mengaktualisasi nilai-nilai ANEKA dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sehari-hari. Berdasarakan dari kelima nilai dasar ANEKA tersebut, yang harus ditanamkan kepada setiap pegawai ASN, maka perlu dijelaskan indikator-indikator dari ANEKA, sebagai landasan teori : a. Akuntabilitas. Adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang pegawai ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. b. Nasionalisme Adalah pondasi bagi aparatur sipil negara untuk mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan uraian tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara dengan non diskriminantif dan netralitas dengan pola tindak jujur dan adil. c. Etika Publik Merupakan refleksi atas standar, norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik,pelayan publik
dalam rangka
menjalankan tanggungjawab pelayan publik. d. Komitmen Mutu Merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilainilai komitmen mutu antara lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. e. Anti Korupsi Adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari : •
kerugian keuangan Negara
•
Suap menyuap
•
Pemerasan
•
Perbuatan curang 12
•
Penggelapan dalam jabatan
•
Benturan kepentingan dan pengadaan
•
Gratifikasi
13
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ANEKA DALAM PROFESI PNS 4.1 Latar Belakang Pemilihan Isu Dan Kegiatan A. Identifikasi Isu Kontemporer Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk bekerja di instansi pemerintah dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan adalah Aparatur Sipil Negara atau ASN yang dalam pelaksanaanya mengacu pada UU No.5 tahun 2014 yang secara garis besar menekankan bahwa peran ASN adalah sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, dan perekat pemersatu bangsa yang tercantum dalam pasal 10 ,11dan 12 . Hal ini menunjukkan jika orientasi ASN adalah menjadi pelayan masyarakat, dan dalam hal ini untuk mewujudkan dan menjalankan peran ASN sebagai pelayan public atau masyarakat dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten
dan
professional yang menekankan pada nilai dasar PNS yang disebut dengan ANEKA (Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika Publik,Komitmen Mutu,Anti Korupsi ) mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS),Ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional adalah dengan Diklat Prajabatan Pelatihan Dasar CPNS atau Diklat Prajabatan yang dilaksanakan untuk membentuk nilai-nilai dasar PNS seperti yang dijelaskan diatas sehingga diharapkan PNS dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugasnya dengan susunan kurikulum sebagai berikut
1.
Sikap perilaku bela Negara
2.
Nilai- nilai dasar PNS (ANEKA )
3.
Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang berisi tentang manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik .
4.
Habituasi yang diartikan sebagai pembiasaan diri terhadap kompetensi yang sudah didapatkan dari kegiatan pelatihan dasar yang dijalani.
14
B.
Tugas fungsi dan uraian tugas pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar di RSUP Fatmawati unit kerja Bedah Anak dengan uraian tugas seorang dokter Spesialis. Tugas yang saya laksanakan di tempat kerja bersumber dari Sasaran Kerja Pegawai (SKP)serta penugasan khusus dari atasan (Mentor), sehingga rancangan kegiatan yang telah dibuat telah memuat nilai dasar ANEKA yang diinternalisasikan pada uraian tugas saya sebagai dokter spesialis Bedah Anak di RSUP Fatmawati meliputi kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai rencana dalam rancangan aktualisasi dan secara langsung kegiatan tersebut terkait atau berlandaskan pada nilai-nilai dasar profesi PNS. Dalam pelaksanaan aktualisasi, mengacu pada kegiatan dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP), sebagai berikut: 1. Melaksanakan pelayanan medik rawat jalan 2. Melaksanakan pelayanan medik rawat inap 3. Melaksanakan Tindakan Khusus 4. Melaksanakan Tindakan Spesialistik 5. Melakukan pemulihan fisik 6. Menyusun catatan medis pasien 7. Melakukan atau melayani konsultasi atau edukasi
Pada kegiatan pelatihan dasar CPNS golongan III ini, penulis diberikan tugas untuk membuat rancangan aktualisasi dan habituasi yang mengambil dari issue yang sedang berkembang untuk menjadi prioritas yang harus dipecahkan melalui ide-ide kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA)Pengambilan isu sendiri berdasarkan data data yang aktual dan sedang berkembang dari Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati
dan secara khusus Poliklinik Bedah Anak. Rumah Sakit
Menurut Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati merupakan pusat rujukan untuk semua penyakit di Indonesia. Oeh karena itu staf medis dituntut untuk bisa bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan kompetensi dan kualifikasi tertinggi untuk kepentingan pasien-pasien yang datang dengan harapan besar ke RS ini. Selain itu RSUP Fatmawati juga merupakan rumah sakit yang mendidik dokter-dokter muda dan dokter calon spesialis, hal ini 15
membuktikan bahwa kasus yang datang ke RSUP Fatmawati banyak dan bervariasi sehingga dapat menjadi pembelajaran untuk dokter-dokter mudan dan spesialis. Data laporan Riskesdas tahun 2007 menyatakan bahwa sebesar 1,4% bayi baru lahir usia 06 hari pertama kelahiran dan 18,1% bayi baru lahir usia 7-28 hari meninggal disebabkan karena kelainan bawaan. Data WHO tahun 2010 memperkirakan prevalensi kelainan bawaan di Indonesia adalah 59.3 per 1000 kelahiran hidup. Jika setiap tahun lahir 5 juta bayi di Indonesia, maka akan ada sekitar 295.000 kasus kelainan bawaan pertahun. Kementerian Kesehatan RI telah melakukan surveilans dimana terdapat 15 jenis kelainan bawaan yang disurveilans dengan kriteria antara lain kelainan bawaan yang dapat dicegah, mudah dideteksi dan dapat dikoreksi (preventable, detecteble dan
correctable) dan merupakan masalah kesehatan masyarakat. Dari data tersebut, terdapat 231 bayi mengalami kelainan bawaan. Sebagian besar lahir dengan 1 jenis kelainan bawaan (87%) dan ditemukan pula bayi lahir dengan > 1 jenis kelainan bawaan (13%). Kelainan bawaan yang paling banyak ditemukan adalah dari kelompok sistem muskulo skeletal (talipes equinovarus) 22,3%, sistem saraf (anenchepali, spina bifida dan meningochele) 22%, celah bibir dan langit-langit 18,5% dan omphalocele 12,5%. Oleh karena demikian pasien bedah Anak yang datang ke Poliklinik Bedah Anak RSUP Fatmawati juga bervariasi dan banyak. Dari data yang didapatkan jumlah pasien anak yang berobat ke poliklinik sekitar 4000-5000 pasien pertahun dengan berbagai kelainan kongenital dan penyebab. Poliklinik Bedah Anak adalah suatu bagian KSM Bedah di Rumah Sakit yang terdiri dari 3 staf dokter spesialis dan seorang perawat yang khusus yang ditujukan untuk melaksanakan perawatan dan terapi pasien-pasien anak yang menderita penyakit, cedera atau penyulitpenyulit oleh karena kelainan kongenital sejak lahir. Pasien anak yang berobat biasanya memerlukan bukan hanya sekali tindakan operasi, tetapi memerlukan beberapa kali operasi lanjutan sesuai dengan umur dan perkembangannya, oleh karena itu diperlukan observasi secara berkelanjutan bahkan bisa tahunan terhadap pasien baik perkembangannya maupun pertumbuhannya. Oleh karena itu, diperlukan peran seorang dokter spesialis bedah anak yang dapat bertindak akurat,cepat dan tepat dalam melaksanakan standar operasional prosedur yang sesuai. Dari segi ekonomis dan operasional pendokumentasian yang dilakukan Rumah sakit terhadap kasus-kasus bedah anak yang butuh observasi tahunan tampaknya tidak teratur,banyak dokumentasi
yang hilang dan tidak jelas mengenai kasus pasien
sebelumnya. Keluarga atau orang tua pasienpun ketika ditanyakan dalam anamnesa ketika dipoliklinik tidak membantu oleh karena kurangnya pengetahuan mengenai penyakit 16 kelainan
kongenital yang diderita pasien ( seringkali pengobatan terputus dan baru kembali setelah bertahun-tahun tertunda), sehingga untuk penatalaksanaan kasus terhadap pasien sering kali tidak maksimal dan merugikan pasien. Selain itu, keluarga pasien pasca rawat inap biasanya datang membawa pasien kontrol kepoliklinik dalam keadaan luka yang tidak terlalu baik maupun kondisi pasien yang tidak sebaik Ketika dirawat, hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang diterima keluarga tentang bagaimana merawat kondisi anaknya pasca rawat inap. Dari Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang diberikan sebagai seorang spesialis bedah anak,berikut dilampirkan uraian tugas dan keadaan saat ini :
Tabel 1. Pengelompokan Isu berdasarkan SKP ( Sasaran Kerja Pegawai )
No
Uraian Tugas
Kondisi saat ini
Kondisi yang diharapkan
1
Melaksanakan pelayanan medik rawat jalan
Pelayanan rawat
Pengetahuan Keluarga
jalan lebih lama
pasien meningkat
akibat banyak pasien mengenai kondisi dan yang datang dengan
penyakit anaknya
kondisi lanjut 2 Melaksanakan pelayanan medik
Telah dilakukan
Telah dilakukan sesuai SOP
sesuai SOP
rawat inap 3 Melaksanakan Tindakan Khusus 4 Melaksanakan
Telah dilakukan
Telah dilakukansesuai SOP
sesuai SOP Telah dilakukan
Telah dilakukan sesuai SOP
Tindakan Spesialistik sesuai SOP 5 Melakukan pemulihan Telah dilakukan fisik
Telah dilakukan sesuai SOP
sesuai SOP
17
6
Menyusun catatan medis pasien
Belum
Administrasi
optimalnya
pengarsipan
pengarsipan
dokumentasi
manajemen
pasien
administrasi
penyakit
dokumentasi
lengkap
kasus
berdasarkan teratur
dan
kasus pasien berdasarkan penyakit 7
Melakukan atau melayani konsultasi dan edukasi
Kurang
Manajemen
sosialisasi
optimalnya
mengenai
informasi
manajemen
Perawatan pasca rawat
sosialisasi
inap optimal
mengenai informasi perawatan pasca rawat inap
Dari ilisutrasi diatas penulis mengambil isu aktual dari ruangan antara lain sebagai berikut,
1.
Pelayanan rawat jalan lebih lama akibat banyak pasien yang datang dengan kondisi lanjut
2.
Belum optimalnya pengarsipan manajemen administrasi dokumentasi kasus pasien berdasarkan penyakit
3.
Kurang optimalnya manajemen sosialisasi mengenai informasi perawatan pasca rawat inap
18
Tabel 2. DAMPAK ISU SESUAI SKP No
1.11
ISU
Dampak apabila Isu tidak ditangani
Pelayanan rawat jalan lebih
a. Waktu tunggu pasien bertambah
lama akibat banyak pasien
b. Kondisi pasien dapat memburuk saat
yang datang dengan
Nilai ASN
Pelayanan Publik
menunggu antrian yang panjang
kondisi lanjut
c. Menurunnya
kepercayaan
masyarakat di RSUP Fatmawati 2
Belum optimalnya
a. Data kasus pasien tidak rapih
pengarsipan manajemen
dan teratur sehingga untuk
administrasi dokumentasi
mengetahui riwayat penyakit
kasus pasien berdasarkan
dan tindakan yang dilakukan
penyakit
sebelumnya
menjadi
Pelayanan Publik WoG
sulit
diketahui b. Data
untuk
penelitian
melakukan
menjadi
sulit
dilakukan 3
Kurang optimalnya
a. Sosialisasi yang dilakukan tidakjelas
manajemen sosialisasi
sehingga risiko infeksi pada luka
mengenai informasi
bekas operasi ,Perburukan kondisi
perawatan pasca rawat
pasien,
inap
dan mortalitas pasien
Pelayanan Publik WoG
meningkatnya morbiditas
b. Prognosis pasien lebih buruk
C. Penetapan Core Isu Dalam menentukan isu kontemporer yang akan dilakukan intervensi, dapat menggunakan teknik tapisan USG (Urgency, Seriousness, Growth), dengan: Urgency
: Seberapa mendesak isu tersebut (skor1-
5) Seriousness : Seberapa serius isu tersebut (skor1-5) Growth
: Seberapa besar kemungkinan isu menjadi semakin memburuk jika tidak segera ditangani (skor1-5) Tabel 3. Penilaian USG 19
No
ISU
. 1.
Pelayanan rawat jalan lebih lama akibat banyak
Penilaian
Nilai
Kriteria
Total
U
S
G
4
3
3
10
4
2
2
8
4
4
3
11
pasien yang datang dengan kondisi lanjut 2.
Belum optimalnya pengarsipan manajemen administrasi dokumentasi kasus pasien berdasarkan penyakit
3.
Kurang optimalnya manajemen sosialisasi mengenai informasi perawatan pasca rawat inap
Keterangan :
Urgency = Mendesak
Seriousness = Kegawatan
Growth = Pertumbuhan
5 = sangat penting
5 = sangat gawat
5 = sangat
cepat 4 = penting
4 = gawat
4 = cepat
3 = cukup penting
3 = cukup gawat
3 = cukup cepat
2 = kurang penting
2 = kurang gawat
2 = kurang
cepat 1 = tidak penting
1 = tidak gawat
1 = tidak cepat
Dari tabel dapat disimpulkan terdapatnya core isu Kurang optimalnya manajemen sosialisasi mengenai informasi perawatan pasca rawat inap tidak optimal yang adalah isu yang paling utama dilihat dari urgensi, tingkat keseriusan dan kemungkinan isu menjadi semakin memburuk jika tidak segera ditangani.
20
D. Deskripsi core isu terpilih Dari 3 isu yang menjadi sorotan, sesuai dengan kondisi dan table prioritas pada analisis USG dengan isu “Kurang optimalnya manajemen sosialisasi mengenai informasi perawatan pasca rawat inap” dengan nilai 11, hal ini merupakan masalah yang penting karena terkait dalam upaya pemberian pelayanan kesehatan yang maksimal dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien. Analisis sebab dari isu tersebut disampaikan dalam diagram fish bone 6 M berikut
Machine
Tidak adanya media pembelajaran untuk keluarga
Pengetahuan keluarga dalam merawat penyakit kurang
MOTHER NATURE/Lingkungan
Measurement
MAN
Kurangnya tenaga perawat yang memberikan informasi
Tidak adanya lembar evaluasi penilaian yang mampu menilaian kemampuan keluarga
Kurang optimalnya Manajemen sosialisasi mengenai informasi perawatan pasca rawat inap di bangsal bedah anak
Tidak adanya bahan pembelajara n untuk pasien dan keluarga
MATERIAL
Kurangnya pengetahuan perawat dalam perawatan pasca rawat inap
SOP perawatan pasca rawat belum lengkap
Tidak diberikan contoh yang dapat dikerjakan keluarga di ruang rawat inap METODE
21
E.
Gagasan Pemecahan Isu: Pembuatan media pembelajaran dalam bentuk video dan pamflet terkait perawatan pasca rawat inap untuk pasien dan keluarga. Pada pasien pasca rawat inap memerlukan perlakuan khusus terkait tindakan dan penyakit yang mereka derita. Dalam hal ini di bangsal bedah anak , Sebagian besar pasien adalah pasien pasca operasi , sehingga memereka membutuhkan perawatan luka berkelanjutan dan juga pemberian gizi yang adekuat untuk pemulihan mereka. Selain itu beberapa pasien pasca rawat inap yang lain memerlukan Tindakan seperti washout untuk mencegah kejadian lebih lanjut terhadap penyakit mereka sampai menunggu tindakan yang lain, sehingga informasipasca rawat inap merupakan hal yang krusial perlu diperhatikan oleh pasien terutama keluarga pasien. Secara umum media pembelajaran dapat digunakan untuk mengemas informasi dan teknologi yang akan disampaikan kepada pasien dan keluarga sebagai pengguna teknologi seperti: media cetak, media audio, media audio visual, media berupa obyek fisik atau benda nyata. Tujuan penggunaan media iniu adalah untuk memperjelas informasi yang disampaikan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian, dan kemampuan sasaran, dengan demikian media berperan penting antara lain dalam memberikan pengalaman yang konkrit dalam hal ini informasi yang diberikan adalah mengenai perawatan pasca rawat inap terhadap pasien yang akan diberikan kepada keluarga ( oleh karena pada pasien bedah anak, keluarga memegang peranan dalam perawatan anaknya ). Sarana yang dimaksud adalah alat bantu/media yang menunjang proses pembelajaran. Digunakannya alat bantu, karena dapat mempermudah proses belajar- mengajar. Media Pembelajaran dapat berupa video maupun pamflet dan dari media tersebut diharapan pasien dan keluarga pasien memperoleh : •
Mencapai sasaran yang lebih banyak.
•
Membantu mengatasi hambatan bahasa.
•
Merangsang sasaran pembelajaran untuk melaksanakan pesan-pesan.
•
Mempermudah penyampaian bahan pembelajaran/informasi oleh pelaku pembelajaran.
•
Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pembelajaran.
•
Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik. 20
Dalam rangka untuk meningkatkan manajemen sosialisasi mengenai informasi perawatan pasca rawat inap penulis menyusun langkahlangkah sebagai berikut:
1. Penyampaian isu dan gagasan kepada peer group mengenai perawatan pasian pasca rawat inap dengan koordinasi bersama staf Bedah Anak dalam merencanakan kegiatan tersebut.
2. Membuat Pamflet mengenai perawatan pascarawat inap ( berdasarkan jenis penyakit terbanyak di ruang rawat inap ) 3. Membuat video mengenai perawatan pasca rawat inap ( berdasarkan jenis penyakitt erbanyak di ruang rawat inap ) 4. Sosialisasi dan evaluasi langkah perawatan pasca rawat inap
21
4.2. Matriks Rancangan Aktualisasi Unit Kerja
: KSM Bedah Anak
Identifikasi Isu.
:
1. Pelayanan rawat jalan lebih lama akibat banyak pasien yang datang dengan kondisi lanjut 2. Belum optimalnya pengarsipan manajemen administrasi dokumentasi kasus pasien berdasarkan penyakit 3. Kurang optimalnya manajemen sosialisasi mengenai informasi perawatan pasca rawat inap Isu yang diangkat.
: Kurang optimalnya manajemen sosialisasi mengenai informasi perawatan pasca rawat inap di bangsal bedah
anak Gagasan Pemecahan : Pembuatan media pembelajaran dalam bentuk video dan pamflet terkait perawatan pasca rawat inap untuk pasien dan keluarga
No.
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/ Hasil
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi
Penguatan Nilai Organisasi
Organisasi 1 1
2 Penyampaian isu dan gagasan kepada peer group ( teman sejawat/ senior
3 Menyiapkan gagasan
4 -Mencari informasi , serta mempelajari informasi sehingga timbul gagasan awal
5
6
7
-Kegiatan mempersiapkan
Sesuai dengan visi dan
Pelaksanaan Kegiatan yang
gagasan yang matang akan
misi RSUP Fatmawati.
mengaktualisasikan nilai-
memberikan strategi efektif
Visi : Menjadi Rumah
nilai ANEKA
sehingga tepat sasaran dan
sakit dengan pelayanan
dapat mendorong
tercapai target yang
multidisiplin yang handal terciptanya organisasi yang
diinginkan sehingga
bagi masyarakat
profesional. 22
Bedah Anak
-Gagasan telah
yang lain )
alat,bahan dan materi yang diperlukan dalam kegiatan sharing
(komitmen mutu).
Misi : •
Pelaksanaan Kegiatan yang Memberikan
mengaktualisasikan nilai-
-Dalam menyampaikan
pelayanan,
nilai ANEKA dapat
-Persetujuan
gagasan kepada peer group
Pendidikan dan
mendorong terciptanya
Peer group (
disampaikan dengan sopan
penelitian yang
organisasi yang profesional
teman
santun, penuh semangat
berfokus pada
sejawat/senior
(etika publik), menerima
pasien , berkualitas
Bedah Anak )
masukan peergroup,
dan berintegrasi
dipersiapkan
Menyiapkan
terciptanya efisiensi waktu
mencatat hal-hal penting (komitmen mutu), Meminta izin waktu bertemu
memperbaiki bila ada kesalahan (akuntabilitas). Dalam menyampaikan gagasan kepada peer
Melaksanakan
group disampaikan dengan
pertemuan
sopan santun, penuh semangat (etika publik), menerima masukan peergroup, mencatat halhal penting (komitmen mutu), memperbaiki bila ada kesalahan (akuntabilitas). 23
2. Membuat
Mencari informasi dari
Pamflet
literatur jurnal
mengenai
maupun textbook
perawatan
Bahan untuk pembuatan edukasi pamphlet telah
pasca rawat
dikumpulkan
inap
Pamflet Berdiskusi dengan tim perawatan PKRS dalam pasien pasca pembuatan pamflet
Merancang
desain
pamflet
perawatan
pasien
pascarawat
Kerjasama dengan PKRS
Pelaksanaan Kegiatan yang
terjadi dengan ramah dan
mengaktualisasikan nilai-
sopan (etika publik) dan
nilai ANEKA
akan dijaga dengan penuh tanggung jawab
Inovasi layanan akan
(akuntabilitas).
berhasil dengan baik apabila dijalankan oleh aparatur yang memiliki kompetensi sesuai syarat
rawat inap. telah
jabatan (knowledge
selesai
worker) dan memiliki tanggung jawab secara profesional
inap
Mencetak pamflet cara perawatan
pasien
pasca rawat inap
24
3.
Membuat video mengenai perawatan
Mempersiapkan materi yang video
Materi telah
•
dipersiapkan
pembelajaran
dengan baik
pasca rawat
mempersiapkan
Sakit dalam melakukan
edukasi ) akan berhasil
gagasan yang
transformasi dalam
dengan baik apabila
matang akan
mewujudkan status
dijalankan sesuai
efektif sehingga
Berkoordinasi dengan Video
jenis penyakitt teman sejawat yang pembelajaran terbanyak )
Mewujudkan visi Rumah Inovasi layanan ( materi
memberikan strategi kesehatan masyarakat
inap (berdasarkan
Kegiatan
senior
untuk telah selesai
yang lebih baik.
kompetensi (knowledge
worker) dan memiliki
tepat sasaran dan
tanggungjawab secara
tercapai target
profesional.
sehingga terciptanya
pembuatan video
efisiensi waktu (komitmen mutu).
Menyiapkan alat untuk membuat
video
•
Langkah-langkah pemecahan isu yang
perawatan pasca rawat
dikonsultasikan
inap
dengan sopan dan santun (etika publik), serta
Membuat video
bekerja sama (nasionalisme) dengan peer group. lainnya dengan menjunjung tinggi kode etik profesi (etika publik). 25
4
Sosialisasi
Mengedukasi pasien
Pasien
langkah
dan keluarga
teredukasi
perawatan
mengenai perawatan dengan baik
pasca rawat
pasca rawat inap
dengan
inap
dirumah
pemberian
Langkah-langkah
Pelaksanaan Kegiatan yang
pemecahan isu yang
mengaktualisasikan nilai-
dikonsultasikan dengan
nilai ANEKA
sopan dan santun (etika publik)
berhasil dengan baik
pamflet berisi Membagikan pamflet kepada pasien dan keluarga yang akan pulang dari ruang rawat inap
informasi edukasi dan bersama-sama memutar dan melihat video edukasi perawatan
Memutar video
Inovasi layanan akan apabila dijalankan oleh
Bekerja sama
aparatur yang memiliki
(nasionalisme) perawat
kompetensi sesuai syarat
ruangan
jabatan (knowledge
worker) dan memiliki tanggung jawab secara profesional
pascarawat inap
perawatan pasca rawat inap dan memberikan link youtube kepada pasien dan keluarga
Memberikan lembar evaluasi kepada keluarga
Melakukan evaluasi pengetahuan keluarga 26
Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No 1.
Kegiatan Penyampaian isu dan
Menyiapkan gagasan, Menyiapkan alat,bahan dan materi yang diperlukan
gagasan kepada peer
dalam kegiatan sharing, Meminta izin waktu bertemu
group ( teman sejawat/
Melaksanakan pertemuan, Koordinasi dengan kepala ruangan rawat inap dalam
Jun 1
2
Juli 3
4
1
2
3
4
senior Bedah Anak yang menentukan 10 penyakit terbanyak dan SOP yang ada di Bangsal Rawat inap lain ) 2.
Membuat Pamflet
Mencari informasi dari literatur jurnal maupun textbook, Menelaah dan
mengenai perawatan
membuat draft SOP Edukasi pasien-keluarga mengenai perawatan pasca rawat
pasca rawat inap
inap Berdiskusi dengan tim PKRS dalam pembuatan pamflet, Merancang desain pamflet perawatan pasien pascarawat inap, Mencetak pamflet cara perawatan pasien pasca rawat inap
3.
Membuat
video Mempersiapkan materi yang video pembelajaran, Berkoordinasi dengan teman
mengenai pasca
perawatan sejawat yang senior untuk pembuatan video rawat
(berdasarkan
inap jenis
penyakit terbanyak ) 4.
Sosialisasi langkah perawatan pasca rawat inap
Menyiapkan alat untuk membuat video perawatan pasca rawat inap, Membuat video Mengedukasi pasien dan keluarga mengenai perawatan pasca rawat inap dirumah, Membagikan pamflet kepada pasien dan keluarga yang akan pulang dari ruang rawat inap, Memutar video perawatan pasca rawat inap dan 27
memberikan link youtube kepada pasien dan keluarga, Melakukan evaluasi pengetahuan keluarga
28
BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS tahun 2021 ini dilaksanakan pada tanggal Mei 2021 sampai dengan tanggal 20 Juli 2021 di RS Umum Pusat Fatmawati Jakarta. Kegiatan aktualisasi ini berjudul “Media pembelajaran pasien dan keluarga pasca rawat inap di bangsal bedah anak Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati “ Kegiatan- kegiatan dilaksanakan dengan penuh disiplin dan tanggung jawab, tetapi ditemukan beberapa kendala di minggu ketiga dan keempat pada rancangan aktualisasi sehingga output dari semua tahapan tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan dan rencana rancangan aktualisasi belum tercapai semua Hasil Aktualisasi dan Pembahasan Pada bagian ini terdapat uraian pelaksanaan aktualisasi di RS Umum Pusat Fatmawati secara berurutan. Urutan disusun berdasarkan rancangan kegiatan awal hingga akhir sebagaimana telah terlampir pada tabel matriks kegiatan. Kegiatan 1: Penyampaian isu dan gagasan kepada peer group ( teman sejawat/ senior Bedah Anak yang lain ) Tahapan Kegiatan
(1) Menyiapkan gagasan (2) Menyiapkan alat,bahan dan materi yang diperlukan dalam kegiatan sharing (3) Meminta izin waktu bertemu kepada peer group (4) Melaksanakan pertemuan
Pelaksanaan
Mi Minggu pertama Juni 2021
Kegiatan Hasil Kegiatan
•
(Output)
Pertemuan terlaksana dengan baik baik dengan Peer Group Bedah Anak
•
Persetujuan Peer group ( teman sejawat/senior Bedah Anak )
Tempat
•
RS Umum Pusat Fatmawati Ruang Poliklinik Bedah Anak
Pelaksanaan 27
•
Pelaksanaan dilakukan dengan tatap muka secara langsung
Daftar lampiran
•
Materi untuk pertemuan
dan dokumentasi
•
Tanda tangan mentor untuk laporan mingguan
a. Deskripsi Tahapan Kegiatan dan Keterkaitan Nilai Dasar ASN 1. Menyiapkan gagasan yang akan diangkat pada rancangan aktualisasi dan Menyiapkan alat/ bahan dan materi yang diperlukan dalam kegiatan sharing . Pada tahapan ini, penulis menyiapkan gagasan yang akan diangkat dengan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Gagasan yang akan diangkat telah melewati tahapan pencarian ide/informasi, mempelajari informasi sehingga timbul gagasan awal dan mempersiapakan alat/bahan/ materi yang diperlukan dalam kegiatan sharing telah dipersiapkan. Materi yang diberikan mengenai kasus yang paling banyak ditemukan di ruang rawat inap pasien bedah anak, materi yang diangkat adalah mengenai perawatan washout / irigasi rectum dan businasi serta perawatan stoma care. Adapun keterkaitan nilai dasar ASN pada tahapan ini adalah: •
Akuntabilitas : mempunyai nilai tanggung jawab terhadap tugas yang diemban dengan tujuan memperbaikin kinerja
•
Komitmen mutu: menjaga kualitas dari tugas yang diperoleh , dan tetap pada tujuannya , tidak bertele tele dan to the point – adalah bentuk efektifitas dan efisiensi waktu
2. Meminta izin waktu bertemu kepada peer group Pada tahapan ini penulis meminta waktu izin bertemu untuk membicarakan materi berdasarkan gagasan dan isu permasalahan yang diangkat pada rancangan aktualisasi. Adapun keterkaitan nilai dasar ASN pada tahapan ini adalah : •
Nasionalisme : menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada saat meminta izin waktu
•
Etika Publik : menjaga kesantunan dan tutur kata saat mengadakan meminta izin waktu bertemu
3. Melaksanakan Pertemuan Pada tahapan ini, penulis menyampaikan isu dan gagasan yang akan diangkat, yaitu “Kurang optimalnya manajemen sosialisasi mengenai informasi perawatan pasca rawat inap di bangsal bedah anak”. 28
Setelah penulis menyampaikan isu tersebut, penulis memaparkan gagasan untuk memecahkan isu tersebut sehingga ditentukanlah judul kegiatan aktualisasi berupa “Pembuatan media pembelajaran dalam bentuk video dan pamflet terkait perawatan pasca rawat inap untuk pasien dan keluarga”. penulis melakukan konsultasi dan diskusi kepada peer group serta meminta saran dan masukan dari mentor terkait rancangan aktualisasi yang akan dilakukan sehingga dapat dilakukan kegiatan selanjutnya Adapun keterkaitan nilai dasar ASN pada tahapan ini adalah: •
Nasionalisme: menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada saat rapat
•
Etika Publik : menjaga kesantunan dan tutur kata saat mengadakan rapat ,memulai kegiatan dengan perencanaan yang baik, dan menjaga situasi kondusif saat rapat
•
Komitmen mutu: menjaga kualitas rapat , dan tetap pada tujuannya , tidak bertele tele dan to the point – adalah bentuk efektifitas dan efisiensi waktu
-
Anti Korupsi: Jujur dalam menyampaikan materi
b. Pencapaian Visi, Misi, dan Penguatan Nilai Organisasi Kontribusi pada kegiatan pertama ini adalah sebagai perwujudan visi dan salah satu misi RS Umum Pusat Fatmawati yaitu :
-
Visi : Menjadi Rumah sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat
-
Misi : Meningkatkan Inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.
Kegiatan pada tahapan pertama ini yaitu sesuai dengan nilai nilai di RS Umum Pusat Fatmawati yaitu PROAKTIF: Peduli, PROfesional, integritAs, Komitmen, Teamwork, Inovatif
c. Manfaat Kegiatan minggu pertama ini bermanfaat utuk mendapatkan arahan, masukan dan saran dari Mentor dan Peer group sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
29
d. Hambatan Pada kegiatan pertama ini tidak didapatkan hambatan dalam melakukan kegiatan.
e. Dokumentasi Kegiatan Hasil dari kegiatan pertama ini adalah tersampaikannya isu dan gagasan kepada Peer Group
-
Materi yang dipersiapkan yang akan dibawa pada pertemuan
-
Menyampaikan gagasan dan meminta tanda tangan mentor untuk persetujuan dan laporan mingguan rancangan aktualisasi.
30
Kegiatan 2: Membuat Pamflet mengenai perawatan pasca rawat inap Tahapan Kegiatan
(1) Mencari informasi dari literatur jurnal maupun textbook (2) Membuat janji dan berdiskusi dengan tim PKRS dalam pembuatan pamphlet (3) Merancang desain pamflet perawatan pasien pascarawat inap (4) Mencetak pamflet cara perawatan pasien pasca rawat inap
Pelaksanaan
Mi Minggu kedua Juni 2021 – 19 Juli 2021
Kegiatan Hasil Kegiatan
•
(Output)
Pertemuan dengan Tim PKRS atau Promkes terlaksana dengan baik baik sehingga rencana pembuatan pamflet dapat terealisasi
Tempat
•
Ruang Promkes RS Umum Pusat Fatmawati
Pelaksanaan
•
Pelaksanaan dilakukan dengan tatap muka secara langsung
Daftar lampiran
•
Bukti watsap janji temu dengan tim PKRS
dan dokumentasi
•
Dokumentasi rapat/ berdiskusi dengan tim PKRS
•
Proposal pengajuan rancangan aktualisasi dan surat Pengantar proposal
•
Bukti serah terima proposal- tim PKRS
•
Rancangan pamflet yang diserahkan ke Humas
a. Deskripsi Tahapan Kegiatan dan Keterkaitan Nilai Dasar ASN 1. Mencari informasi dari literatur, jurnal maupun textbook mengenai pembuatan pamflet. Pembuatan pamflet mempunyai beberapa persyaratan berdasarkan permintaan rumah sakit, dimana bahasa yang digunakan adalah bahasa yang mudah dipahami oleh pasien dan keluarga pasien. Pada tahapan ini, penulis mempersiapkan bahan untuk pembuatan pamflet sesuai dengan permintaan tim Humas RSUmum Pusat Fatmawati. Adapun keterkaitan nilai dasar ASN pada tahapan ini adalah: 31
•
Akuntabilitas : mempunyai nilai tanggung jawab terhadap tugas yang diemban dengan tujuan memperbaikin kinerja
2. Membuat janji dan berdiskusi dengan tim PKRS dalam pembuatan pamflet Ketika berdiskusi dengan tim PKRS karena melibatkan kebutuhan alat untuk pembuatan pamflet dan video untuk minggu ketiga, tim PKRS membutuhkan proposal kegiatan yang akan diteruskan ke direktur untuk penyediaan alat. Proposal tersebut ditanda tangani oleh Ketua Satuan Kerja Bedah dr Mursid Sp.B(K)V. Pada minggu kedua kegiatan, penulis menemukan hambatan dalam melakukan kegiatan rancangan, kegiatan yang harusnya dapat direalisasi diminggu kedua baru dapat terealisasi di hari pertama minggu ketiga. Hambatan tersebut yaitu berupa :
-
Tim PKRS yang ijin pemeriksaan Covid 19
-
Terkonfirmasinya Covid 19 pada salah satu keluarga dalam satu rumah, sehingga harus isoman dan melakukan pemeriksaan Covid 19 Sehingga menyerahan proposal baru bisa dilakukan di minggu ketiga. Adapun keterkaitan nilai dasar ASN pada tahapan ini adalah: •
Etika Publik : Bekerja sama dengan PKRS dan Humas dengan ramah, sopan
•
Komitmen mutu: menjaga kualitas dari tugas yang diperoleh , dan tetap pada tujuannya , tidak bertele tele dan to the point – adalah bentuk efektifitas dan efisiensi waktu
3. Merancang desain pamflet perawatan pasien pascarawat inap Kegiatan rancangan aktualisasi ini mengalami hambatan dan kendali dipihak penulis, oleh karena penulis dan keluarga ( suami, anak dan orangtua ) terkena Covid 19 dan dirawat di RS Umum Pusat Fatmawati selama 3 minggu mulai dari akhir minggu ke 3 Juni 2021 sampai minggu ke 2 Juli 2021. Sehingga kegiatan rencana aktualisasi menjadi tidak sesuai dengan time schedule. Dalam merancang desain pamflet penulis berdiskusi dengan tim PKRS dan Humas, sehingga keterkaitan nilai dasar ASN pada tahapan ini adalah: •
Akuntabilitas : tetap bertanggung jawab dan semangat meneruskan kegiatan rancangan aktuliasasi
•
Etika Publik : Bekerja sama dengan PKRS dan Humas dengan ramah, sopan
•
Komitmen mutu: menjaga kualitas dari tugas yang diperoleh , dan tetap pada tujuannya , tidak bertele tele dan to the point – adalah bentuk efektifitas dan efisiensi waktu 32
4. Mencetak pamflet cara perawatan pasien pasca rawat inap Kegiatan ini masih berjalan, setelah penulis merancang desain pamflet, tim Humas masih melakukan pendesignan sesuai ketentuan RS Umum Pusat Fatmawati. Karena waktu dan peningkatan kasus Covid 19 di RS Umum Pusat fatmawati, sehingga pencetakan pamflet ini masih terhambat.
b. Pencapaian Visi, Misi, dan Penguatan Nilai Organisasi Kontribusi pada kegiatan kedua ini adalah sebagai salah satu misi RS Umum Pusat Fatmawati:
-
Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.
-
Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
Sehingga dengan adanya pamflet ini motto Rumah Sakit juga dapat terlaksana yaitu “Percayakan kepada kami” oleh karena ketika pasien dapat dipulangkan dari rawat inap, tetap diberikan informasi untuk perawatan pasien di rumah.
c. Manfaat Pada kegiatan kedua ini kegiatan berdiskusi dengan tim PKRS/Promkes bertujuan untuk mencari solusi terbaik dan tetap melanjutkan kegiatan pembuatan pamflet untuk pasien di bangsal bedah anak
d. Hambatan Pada kegiatan kedua ini banyak hambatan yang dilalui penulis, yaitu : Melonjaknya kasus covid 19 sehingga kegiatan dibatasi di RS Umum Pusat Fatmawati
-
Keterbatasan waktu pengerjaan dengan waktu penyelesaian rancangan aktualisasi
33
e. Dokumentasi Kegiatan •
Berdiskusi dengan Ketua Promkes RS Umum Pusat Fatmawati ( Ibu Rahma )
•
Form Proposal Penyelenggaraan Rancangan Aktualisasi dan tanda Terima Proposal Penyelenggaraan
34
•
Rancangan design Pamflet penulis yang diserahkan ke Humas
35
Kegiatan 3: Membuat video mengenai perawatan pasca rawat inap (berdasarkan jenis penyakitt terbanyak )
Tahapan Kegiatan
(1) Mempersiapkan materi untuk video pembelajaran (2) Berkoordinasi dengan teman sejawat yang senior untuk pembuatan video (3) Menyiapkan alat untuk membuat video perawatan pasca rawat inap (4) Membuat video
Pelaksanaan
Mi 19 Juli 2021- ….
Kegiatan Hasil Kegiatan
(1) Materi pembuatan video telah dipersiapkan dengan baik
(Output) yang
dan Materi video telah disetujui oleh teman sejawat
diharapkan
yang lain (2) Video edukasi pembelajaran telah selesai
Tempat
•
RS Umum Pusat Fatmawati
Pelaksanaan
•
Pelaksanaan dilakukan dengan tatap muka secara langsung
Daftar lampiran
•
Bukti watsap penundaan pembuatan video
dan dokumentasi
a. Deskripsi Tahapan Kegiatan dan Keterkaitan Nilai Dasar ASN 1. Mempersiapkan materi pembuatan video Pada tahapan ini, penulis menyiapkan materi yang akan diangkat mengenai perawatan stoma care dengan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Materi berupa bahan video dan
bahan skenario telah dipersiapkan.
Perekaman dan penyutingan dilakukan oleh tim Humas RS Umum Pusat fatmawati Adapun keterkaitan nilai dasar ASN pada tahapan ini adalah: •
Akuntabilitas : mempunyai nilai tanggung jawab terhadap tugas yang diemban dengan tujuan memperbaikin kinerja
36
•
Komitmen Mutu : kegiatan mempersiapkan gagasan yang matang akan memberikan strategi efektif sehingga tepat sasaran dan tercapai target sehingga terciptanya efisiensi waktu (komitmen mutu).
2. Berkoordinasi dengan teman sejawat yang senior untuk pembuatan video Pada tahapan ini, penulis mengalami hambatan oleh karena melonjaknya kasus Covid 19 sehingga untuk melakukan pertemuan ke sejawat mengalami kesulitan dan juga hambatan berupa waktu yang terbatas, sehingga kegiatan ini belum terealisasikan. 3. Menyiapkan alat untuk membuat video perawatan pasca rawat inap Alat dan bahan untuk pembuatan video telah disetujui dari proposal yang diberikan ke Tim PKRS sehingga hanya menunggu waktu yang tepat untuk melakukan perekaman oleh tim Humas 4. Membuat video Kegiatan ini belum dapat terealisasi oleh karena pelonjakan kasus Covid 19 di RS Umum Pusat Fatmawati b. Pencapaian Visi, Misi, dan Penguatan Nilai Organisasi Kontribusi pada kegiatan kedua ini adalah sebagai salah satu misi RS Umum Pusat Fatmawati:
-
Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.
-
Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
Sehingga dengan adanya pamflet ini motto Rumah Sakit juga dapat terlaksana yaitu “Percayakan kepada kami” oleh karena ketika pasien dapat dipulangkan dari rawat inap, tetap diberikan informasi untuk perawatan pasien di rumah. c. Hambatan Pada kegiatan kedua ini banyak hambatan yang dilalui penulis, yaitu :
-
mulai Tim PKRS yang tidak ada ditempat oleh karena pemeriksaan Covid ( minggu ke 2) ,
-
terkonfirmasinya Covid 19 pada salah satu keluarga dalam satu rumah, sehingga harus isoman dan melakukan pemeriksaan Covid 19 ( Minggu ke 2),
-
terkonfirmasinya penulis dan keluarga ( Suami, anak dan orangtua) Covid 19 ( minggu ke 3 Juni sampai Minggu ke 2 Juli 2021 ), penulis dirawat ke RS 37
Umum Pusat Fatmawati dengan kategori sedang-berat sehingga tidak mampu untuk sementara waktu melanjutkan kegiatan rancangan aktualisasi Sehingga dengan banyaknya hambatan diatas pembuatan video yang membutuhkan perekaman secara langsung tidak dapat dilakukan sesuai jadwal, tetapi rencana pembuatan video akan mulai didiskusikan setelah kasus Covid19 di RS Umum Pusat Fatmawati mereda
d. Dokumentasi Kegiatan: -
Kegiatan 4: Sosialisasi langkah perawatan pasca rawat inap
Tahapan Kegiatan Awal
(1) Mengedukasi pasien dan keluarga mengenai perawatan pasca rawat inap dirumah (2) Membagikan pamflet kepada pasien dan keluarga yang akan pulang dari ruang rawat inap (3) Memutar video perawatan pasca rawat inap dan memberikan link youtube kepada pasien dan keluarga (4) Melakukan evaluasi pengetahuan keluarga
Tahapan Kegiatan yang terealisasi Pelaksanaan
Memberikan informasi edukasi mengenai perswatan pasca rawat inap melalui media artikel kesehatan Mi 19 Juli 2021-28 Juli 2021
Kegiatan
38
Hasil Kegiatan
Teredukasinya masyarakat melalui artikel kesehatan yang
(Output)
akan diterbitkan oleh Humas DitJen YanKes Kemenkes RI via https://yankes.kemenkes.go.id
Tempat
•
Ruang Promkes RS Umum Pusat Fatmawati
Pelaksanaan
•
Pelaksanaan dan diskusi dilakukan dengan watsap
Daftar lampiran
•
Artikel Kesehatan yang diajukan
dan dokumentasi
•
Penerbital artikel Kesehatan bulan Juli 2021
a. Deskripsi Tahapan Kegiatan dan Keterkaitan Nilai Dasar ASN Pada tahapan ini, penulis mengalami hambatan oleh karena keterbatasan waktu dan kondisi RS Umum Pusat Fatmawati sebagai rujukan pasien Covid 19 sehingga ruang perawatan bangsal anakpun mengalami penurunan jumlah pasien dan pembatasan kunjungan keluarga pasien non Covid, akhirnya penulis dan tim PKRS memutuskan untuk pemberian edukasi ke pasien dan keluarga secara langsung tidak dapat dilakukan dan memilih form edukasi lain yaitu berupa artikel ke Humas DitJen Yankes Kemenkes RI. Pengiriman dan penyususunan artikel ini dilakukan melalu media Watsaap . Adapun keterkaitan nilai dasar ASN pada tahapan ini adalah: •
Akuntabilitas : mempunyai nilai tanggung jawab dan berusaha tetap melanjutkan rancangan aktualisasi
•
Etika Publik : Bekerja sama dengan PKRS dan Humas dengan ramah, sopan
•
Komitmen mutu : inovatif dan kreatif dalam mencari solusi untuk bisa mensosialisasikan gagasan rancangan aktualisasi dengan metode lain
b. Pencapaian Visi, Misi, dan Penguatan Nilai Organisasi Kontribusi pada kegiatan kedua ini adalah sebagai salah satu misi RS Umum Pusat Fatmawati:
-
Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.
-
Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.
Sehingga dengan adanya pamflet dan artikel ini motto dan nilai Rumah Sakit juga dapat terwujud. 39
c. Manfaat Meskipun sosialisasi pemberian edukasi via pemberian pamflet tidak bisa dilakukan langsung tetapi pemberian edukasi melalui artikel Kesehatan juga dapat digunakan sebagai wadah pemberian informasi ke masyarakat.
d. Hambatan Pada kegiatan ini terjadi perubahan dalam memberikan sosialisasi edukasi dari keluarga pasien menjadi penulisan artikel Kesehatan di media Dit Jen Yankes Humas Kemenkes. Adapun manfaat penulisan ini adalah sebagai media informasi dan sosialisasi mengenai perawatan washout dan businasi terhadap kasus pasien bedah anak. e. Dokumentasi Kegiatan dan bukti
-
Artikel Kesehatan DitJen Yankes Kementerian Kesehatan
40
Rencana Tindak Lanjut
No Kegiatan
Output
Waktu
Para Pihak Sumber Terlibat
Biaya
Keterangan
Penyampaian isu dan Pertemuan terlaksana dengan baik baik 1
gagasan kepada peer dengan Peer Group Bedah Anak
Minggu
group ( teman
pertama
sejawat/ senior Bedah Persetujuan Peer group ( teman
Juni 2021
Anak yang lain )
Membuat Pamflet 2
mengenai perawatan pasca rawat inap
mengenai perawatan
Bedah Anak
Kegiatan ini dapat -
berlangsung dengan baik tidak ada hambatan
sejawat/senior Bedah Anak ) Kegiatan ini dapat
Pertemuan dengan Tim PKRS atau Promkes Minggu terlaksana dengan baik baik sehingga
kedua Juni
rencana pembuatan pamflet dapat
2021 – 19
terealisasi
Juli 2021
berlangsung dengan baik Tim PKRS
-
-
pasca rawat inap
tetapi waktu pengerjaan mundur dari waktu yang telah ditetapkan
Peer Group
Membuat video 3
Peer Group
19 Juli
bedah anak,
2021-
PKRS,
Kegiatan ini tidak bisa -
Humas
dilakukan oleh karena harus dilakukan tatap muka Kegiatan ini berubah
Sosialisasi langkah 4
perawatan pasca rawat inap
Teredukasinya masyarakat melalui artikel
oleh karena pemberian
kesehatan yang akan diterbitkan oleh
19 Juli-28
Humas DitJen YanKes Kemenkes RI via
Juli 2021
https://yankes.kemenkes.go.id
Tim PKRS
-
edukasi secara langsung kepada pasien dan keluarga tidak dapat dilakukan.
41
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) merupakan hal pokok yang harus dimiliki setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) guna menjalankan
tugas
dan perannya
dengan
maksimal
sehingga
dapat
menjadi
Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang professional dan berintegritas. Kegiatan aktualisasi Pendidikan Latihan Dasar CPNS golongan 2 yang penulis jalankan di Rumah Sakit Umum Pusta Fatmawati. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada saat Off Campus dimulai pada bulan Juni sampai Juli 2021. Rancangan aktualisasi yang direncanakan ada 4 kegiatan tetapi aktualisasi yang telah dilaksanakan dan terealisasi 3 kegiatan dengan 1 kegiatan berubah dari rencana rancangan awal. Dalam pelaksanaannya terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh penulis. Kendala-kendala tersebut dikarenakan adanya jadwal rencana dan kondisi dilapangan yang berbeda serta merebaknya kasus Covid 19 baik di RS Umum Pusat AFtmawati maupun pada diri penulis
dan
keluaraga. Adanya
program
aktualisasi ini
dapat bermanfaat
bagi penulis
dalam menumbuhkan sikap aktif, inovatif, peduli, ramah, dan responsif. Bagi unit kerja bermanfaat untuk mewujudkan visi misi yang diharapkan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. 42
Manfaat
bagi
masyarakat, yaitu
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
yang
berkualitas
sehingga tercapainya pelayanan kesehatan secara optimal Terlaksananya kegiatan ini juga tidak lepas dari dukungan mentor, Ketua Satuan kerja, tim PKRS, dan Humas yang mau membantu dan bekerjasama dalam pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi. Rancangan Kegiatan
aktulisasi
tersebut meliputi : •
Penyampaian isu dan gagasan kepada peer group ( teman sejawat/ senior Bedah Anak yang lain
•
Membuat Pamflet mengenai perawatan pasca rawat inap
•
Membuat video mengenai perawatan pasca rawat inap (berdasarkan jenis penyakit terbanyak )
•
Sosialisasi langkah perawatan pasca rawat inap Sekalipun ada kegiatyan yang tidak dapat dilakukan, seluruh kegiatan dilakukan sesuai
dengan nilai-nilai ANEKA sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien khususnya terhadap pasien bedah anak dirs. Umum Pusat Fatmawati Jakarta.
Saran Penulis menyadari Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga besar harapan Penulis agar dimasa yang akan datang terdapat tindak lanjut dan upaya yang berkesinambungan untuk tetap menjalankan apa yang sudah diaktualisasikan. Penerapan nilai-nilai ANEKA tidak hanya dilaksanakan pada masa saat ini dalam pandemic Covid 19 tteapi terus berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
terhadap pasien khususnya pemberian
edukasi terhadap pasien bedah anak di RS Umum Pusat Fatmawati .
.
43
Daftar Lampiran 1. Bahan -bahan materi pamflet
44
2. Bukti laporan mingguan dan tanda tangan mentor
45
3. Bukti watsap janji temu dengan tim PKRS
4. Bukti Foto Berdiskusi dengan Ibu Rahma ketua Promkes
46
5. Bukti Serah terima Proposal rancangan aktualisasi
6. Proposal rancangan aktualisasi 47
Proposal Penyelenggaraan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS ) Golongan III Angkatan I Tahun 2021
MEDIA PEMBELAJARAN PASIEN DAN KELUARGA PASCA RAWAT INAP DI BANGSAL BEDAH ANAK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI
I.
Latar belakang Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu dan paradigm pelayanan kesehatan semakin meningkat, baik pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Hal ini menunjukan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan semakin kritis, peduli dan meningkat kebutuhanya, terutama pada pelayanan kesehatan umum masyarakat yang optimal,efektif dan efisiensi di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati CPNS diharapkan memiliki kemampuan berpikir kritis, analisis dan objektif untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi ) saat menangani isu kontemporer dalam menjalani tugas jabatan sebagai PNS profesional pelayan masyarakat. Data laporan Riskesdas tahun 2007 menyatakan bahwa sebesar 1,4% bayi baru lahir usia 0-6 hari pertama kelahiran dan 18,1% bayi baru lahir usia 7-28 hari meninggal disebabkan karena kelainan bawaan. Data WHO tahun 2010 memperkirakan prevalensi kelainan bawaan di Indonesia adalah 59.3 per 1000 kelahiran hidup. Jika setiap tahun lahir 5 juta bayi di Indonesia, maka akan ada sekitar 295.000 kasus kelainan bawaan pertahun. Dari data tersebut jelaslah bahwa RSUP Fatmawati (terutama KSM Bedah khususnya Bedah Anak ) sebagai rumah sakit rujukan memiliki jumlah kasus pasien bedah anak yang banyak dan bervariasi. Pasien-pasien di bangsal bedah anak adalah pasien-pasien pasca pembedahan yang membutuhkan perawatan khusus untu kperawatan dirumah biasanya pasien akan dipulangkan bila keluarga sudah dapat mengerti mengenai perawatan pasien, tetapi seringkali yang terjadi ketika pasien dibawa kontrol adalah adanya 48
misunderstanding pemahaman keluarga mengenai perawatan pasca rawat inap terhadap pasien. Oleh karena itu diperlukannya media pembelajaran sebagai informasi terhadap keluarga untuk mengedukasi tentang perawatan pasca rawat inap. II.
Tujuan dan Sasaran Secara umum media pembelajaran dapat digunakan untuk mengemas informasi dan teknologi yang akan disampaikan kepada pasien dan keluarga sebagai pengguna teknologi seperti: media cetak, media audio, media audio visual, media berupa obyek fisik atau benda nyata. Tujuan penggunaan media iniu adalah untuk memperjelas informasi yang disampaikan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian, dan kemampuan sasaran, dengan demikian media berperan penting antara lain dalam memberikan pengalaman yang konkrit dalam hal ini informasi yang diberikan adalah mengenai perawatan pasca rawat inap terhadap pasien yang akan diberikan kepada keluarga ( oleh karena pada pasien bedah anak, keluarga memegang peranan dalam perawatan anaknya ). Sasaran yang diharapan adalah pasien dan keluarga pasien memperoleh : •
Mencapai sasaran yang lebih banyak.
•
Membantu mengatasi hambatan bahasa.
•
Merangsang sasaran pembelajaran untuk melaksanakan pesan-pesan.
•
Mempermudah
penyampaian
bahan
pembelajaran/informasi
oleh
pelaku
pembelajaran.
•
Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pembelajaran.
•
Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik
III.
Sarana/Prasarana Alat bantu/media yang digunakan adalah alat bantu yang menunjang proses pembelajaran, media Pembelajaran dapat berupa video maupun leaflet. Adapun alat-alat yang dibutuhkan adalah : 1. Colostomy bag
: 1 buah
2. NaCl 0,9 %
: 1 botol
3. Spuit 50 cc cateter tip : 1 buah
IV.
4. Kassa steril
: 1 kotak
5. Handscoen
: 2 pasang
Rincian Kegiatan 49
Berdasarkan data terbanyak pasien yanhg dirawat dibangsal bedah anak dan diskusi peer group Bedah anak dan keterbatasan waktu yang diberikan, diputuskan materi yang akan diberikan terdiri dari 3 yaitu : 1. Perawatan stoma care : berupa video 2. Perawatan neoanus dengan businasi : berupa leaflet 3. Perawatan washout : berupa leaflet
Rencana distribusi media pembelajaran leaflet diberikan ketika pasien dinyatakan pulang dari ruang perawatan bedah anak, sedangkan video diberikan kepada link kepada pasien dan keluarga ketika pulang dari perawatan .
Demikian Proposal ini dibuat , atas bantuannya terimakasih
Hormat saya,
dr. Flora Agustina Sp.BA NIP: 198308122020122001
7. Bukti watsap diskusi dan penyerahan rancangan pamflet ke tim Promkes yang akan diteruskan ke Humas
8. Rancangan pamflet 50
9. Bukti artikel Kesehatan DitJen Yankes
51
Daftar Pustaka 52
a. Fatimah, E., Irawati, E. (2017). Modul Pelatihan Latihan Dasar PNS:
Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. b. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2012). Pengertian Korupsi. Disitasi dari https://kbbi.web.id/korupsi pada 6 Juli 2019. c. Lembaga Administrasi Negara. (2014). Modul Pelatihan Latihan Dasar PNS: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. d. Lembaga Administrasi Negara. (2014). Modul Pelatihan Latihan Dasar PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. e. Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Latihan Dasar PNS: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. f.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Latihan Dasar PNS: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
g. Purwanto, dkk. (2017). Modul Pelatihan Latihan Dasar PNS: Pelayanan
Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. h. Suwarno, Y., Sejati, T.A. (2017). Modul Pelatihan Latihan Dasar PNS: Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. i.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Undang
j.
Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
53
54
55