LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 2
OPTIMALISASI PENCATATAN DAN PELAPORAN NILAI KRITIS RADIOLOGI
<60 MENIT PADA PASIEN INSTALASI RADIOLOGI RS ANAK DAN BUNDA HARAPAN KITA
DISUSUN OLEH:
GITA MARIA
NIP. 198807182022032001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENCATATAN DAN PELAPORAN NILAI KRITIS RADIOLOGI <60 MENIT
PADA PASIEN INSTALASI RADIOLOGI RS ANAK DAN BUNDA HARAPAN KITA
Telah diseminarkan
Tanggal 22 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach Mentor
dr. Maryono, M.Kes dr. Ido Narpati Bramantya, Sp.Rad(K)
NIP 196704201999031006
NIP 198703242020121004
Penguji
Drs. Suherman, M.Kes
NIP 196508121986031004
ii
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan berkat dan rahmat-Nya rancangan aktualisasi berjudul “Optimalisasi Pencatatan dan Pelaporan Nilai Kritis Radiologi <60 menit pada Pasien Instalasi Radiologi RS Anak dan Bunda Harapan Kita” dapat selesai. Rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu tugas dari pelatihan dasar (Latsar) CPNS Kementerian Kesehatan tahun 2022 Rancangan aktualisasi ini bisa diselesaikan karena dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Ido Narpati Bramantya, Sp.Rad(K) sebagai mentor yang membimbing saya
2. dr. Maryono, M.Kes sebagai coachyang memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingannya selama penyusunan rancangan aktualisasi ini
3. Drs. Suherman, M.Kes sebagai penguji yang memberikan kritik dan masukan yang membangun
4. dr. Yarmaniani M. Muchtar, Sp.Rad(K) sebagai kepala instalasi yang memberikan izin, arahan, dan masukan untuk rancangan aktualisasi ini
5. H.Agus Susilo,B.Sc.,SE, Alfi Nuraini, Dipl.Rad, Indra Prahasti, Dipl.Rad dan rekan radiografer lainnya yang membantu saya memberikan data-data terkait penyusunan rancangan aktualisasi ini
6. Keluarga saya yang walaupun sedang menderita Covid 19 selama penyusunan rancangan aktualisasi ini tetapi selalu melindungi saya agar tidak kontak erat dan tetap sehat selama latsar
7. Teman-teman sekelompok latsar dan rekan lainnya yang selalu memberikan dukungan dan support selama menjalani latsar, khususnya dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini
Kiranya rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi satuan kerja, tenaga kesehatan, dan pasien khususnya di RSAB Harapan Kita.
Jakarta, 21 Juni 2022
Gita Maria
iii
KATA PENGANTAR
iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ...................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1 1.2 Tujuan............................................................................................................. 2 1.3 Manfaat ........................................................................................................... 3 BAB II PROFIL INSTANSI ....................................................................................... 4 2.1 Visi dan Misi ..................................................................................................... 4 2.2 Nilai-nilai Organisasi ......................................................................................... 5 2.3 Tugas Organisasi .............................................................................................. 5 2.4 Tugas dan Fungsi Peserta ................................................................................. 6 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI ............................ 7 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual ..................................................................... 7 3.2 Keterkaitan penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smartgovernance ............................................................................. 10 3.3 Alternatif pemecahan masalah sebagai gagasan kreatif ...................................... 11 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................................ 13 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi ......................................................................... 13 4.2 Penjadwalan Aktualisasi .................................................................................. 25 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi 26 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 27
v
Tabel 1. Tabel penapisan isu berdasarkan metode APKL ..................................................... 8 Tabel 2. Langkah-langkah Gagasan Isu ................................................................................ 12 Tabel 3. Matriks Rancangan Aktualisasi 14 Tabel 4. Rencana Jadwal Aktualisasi 25
DAFTAR TABEL
vi DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Diagram fishbone.................................................................................................... 9
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelatihan dasar (latsar) CPNS bertujuan untuk mengenalkan dan mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK sebagai upaya untuk membangun ASN profesional dan berkarakter. Nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK adalah berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Selain nilai dasar tersebut, untuk mewujudkan smart governance, ASN perlu untuk mengenal dan memahami manajemen ASN dan smart ASN. Saat ini belum semua rumah sakit vertikal menerapkan nilai-nilai ASN tersebut, tidak terkecuali di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, khususnya di instalasi radiologi sebagai unit kerja peserta.
Selama tahun 2021-2022 di instalasi radiologi RS Anak dan Bunda Harapan Kita, pencatatan pelaporan nilai kritis radiologi cukup rendah dengan rerata kasus sebanyak 2,8 kasus per bulan selama tahun 2021 dan 4,2 kasus per bulan selama lima bulan pertama tahun 2022. Selama tahun 2021, jumlah kunjungan pasien di instalasi radiologi RSAB Harapan Kita sebanyak 11.765 pemeriksaan (seluruh modalitas yaitu rontgen, USG, CT scan, dan MRI), sehingga pada tahun 2021, hanya sekitar 0,2% pemeriksaan yang berupa nilai kritis radiologi bila dilihat dari pencatatan yang sudah ada. Pelaporan nilai kritis radiologi ini merupakan salah satu indeks kinerja unit dari instalasi radiologi.
Dari standar operasional prosedur yang sudah dimiliki oleh instalasi radiologi, radiografer berperan penting sebagai pelaku pemeriksaan radiologi dan pelapor nilai kritis kepada dokter penanggung jawab (DPJP) atau tenaga kesehatan lainnya yang ikut merawat pasien. Sedangkan dokter spesialis radiologi berperan dalam mengeluarkan hasil kritis pemeriksaan radiologi tersebut, baik itu radiografi konvensional (rontgen), USG, CT scan, ataupun MRI.
Metode pencatatan yang dilakukan di instalasi radiologi RSAB Harapan
Kita selama ini dikumpulkan dalam salah 1 buku laporan, dan berisi beberapa variabel yang perlu dilaporkan, seperti tanggal pemeriksaan, identitas pasien (nama dan nomor rekam medis), tipe pasien (jenis pembayaran), jenis pemeriksaan (modalitas radiologi), hasil kritis, DPJP, dan asal ruangan pasien.
1
Dari variabel yang tercatat tersebut, belum ada komponen waktu pemeriksaan yang dilakukan sehingga evaluasi tercapainya penyampaian pelaporan nilai kritis <60 menit belum dapat dianalisis dengan baik.
Menurut revisi guideline dari The American College of Radiology (ACR) pada tahun 2020, komponen kritikal dari radiologi diagnosis adalah komunikasi yang efektif, baik antara petugas administrasi, klinisi, dokter spesialis radiologi, dan tenaga kesehatan lainnya. Informasi klinis yang relevan seperti tanda dan gejala atau pertanyaan spesifik dari klinisi akan sangat membantu dokter spesialis radiologi untuk memberikan jawaban yang tepat dan akurat. Diagnosis nilai kritis baik diagnosis sementara maupun diagnosis akhir wajib dilakukan oleh dokter spesialis radiologi.
Untuk mekanisme pelaporan yang terdapat pada guideline dari ACR, terdapat tambahan berupa pencatatan waktu pemeriksaan, waktu mulainya dokter spesialis radiologi membaca pemeriksaan radiologi tersebut, serta waktu keluarnya ekspertise radiologi.
Karena masih terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara guideline dari ACR dan SOP yang saat ini dijalankan di instalasi radiologi RSAB Harapan
Kita, maka peserta mengajukan judul “Optimalisasi pencatatan dan pelaporan nilai kritis radiologi <60 menit pada pasien instalasi radiologi RSAB Harapan Kita.”
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Peserta mampu memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif. Peserta juga mampu memahami kedudukan dan peran
ASN untuk mendukung terwujudnya smart governance yang telah diatur dalam manajemen ASN serta dapat mengaplikasikan teknologi digital sebagai SMART
ASN. Peserta juga mampu menghabituasikan nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam kesehariannya sehingga dapat menjadi ASN yang menjalankan fungsinya sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan, serta perekat dan pemersatu bangsa dengan profesional.
2
1.2.2 Tujuan Khusus
• Mampu melakukan optimalisasi daftar nilai kritis radiologi berdasarkan modalitas radiologi
• Mampu melakukan optimalisasi pencatatan nilai kritis radiologi <60 menit
• Mampu melakukan digitalisasi pencatatan nilai kritis radiologi
• Mampu melakukan pelaporan nilai kritis radiologi secara efektif dan sesuai standar baku pelaporan
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Penulis/peserta mampu mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai dasar ASN berAKHLAK dalam pelayanan di satuan kerja. Penulis dapat memahami kedudukan dan peran ASN dalam mendukung smart governance, sehingga pelayanan di satuan kerja semakin profesional.
1.3.2 Bagi Satuan Kerja
Satuan kerja dalam hal ini adalah instalasi radiologi RSAB Harapan Kita dapat meningkatkan performa pelayanannya bagi pasien. Lingkungan kerja yang kondusif dapat mengoptimalkan profesionalitas, efektivitas, dan efisiensi pelayanan instalasi.
1.3.3 Bagi Masyarakat
Masyarakat khususnya pasien instalasi radiologi RSAB Harapan Kita mendapatkan pelayanan profesional yang berkualitas tanpa penundaan terapi.
3
BAB II PROFIL INSTANSI
Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita didirikan oleh Yayasan
Harapan Kita pada tanggal 22 Desember 1979 dengan nama Rumah Sakit Anak dan
Bersalin Harapan Kita disingkat RSAB Harapan Kita. Pengelolaan rumah sakit secara
resmi diserahkan ke Pemerintah (Departemen kesehatan) pada bulan Juni 1998.
Pada tahun 2012, rumah sakit ini berubah status badan hukum menjadi Rumah
Sakit Khusus kelas A berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 244/MENKES/SK/VII/2012 tanggal 23 Juli 2012 Pada tahun 2016, melalui Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.02.02/MENKES/172/2016, RSAB Harapan
Kita ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Pada tahun 2019, berdasarkan SK
Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/638/2019, RSAB Harapan Kita ditetapkan
sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan anak.
2.1 Visi dan Misi
Visi yang dipegang oleh RSAB Harapan Kita adalah “Terdepan Dalam Pelayanan
Kesehatan Perempuan, Perinatal dan Anak.”
Berikut adalah daftar misi yang dimiliki oleh RSAB Harapan Kita:
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dan anak yang aman dan berkualitas
• Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan di bidang kesehatan perempuan, perinatal dan anak
• Menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan perempuan, perinatal dan anak
• Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan perempuan, perinatal dan anak
• Meningkatkan jejaring dan sistem rujukan di bidang kesehatan perempuan, perinatal dan anak
Sedangkan untuk tujuannya adalah sebagai berikut:
• Terwujudnya pelayanan kesehatan yang lengkap, terpadu, unggul dan mutakhir di bidang kesehatan anak dan bunda melalui kerjasama tim dan sistem jejaring
• Terselenggaranya pendidikan, pelatihan dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan
4
2.2 Nilai-nilai organisasi
RSAB Harapan Kita memiliki nilai organisasi berupa “CANTIK” yang merupakan
singkatan dari:
• Cepat
• Akurat
• Nyaman dan Aman
• Transparan dan Akuntabel
• Integritas Tinggi
• Kerjasama Tim
Sedangkan untuk mottonya adalah “We serve with FACT” yang berarti sebagai berikut:
• Fast: Cepat dalam memberikan pelayanan
• Accurate: Tepat Waktu, Tepat Sasaran, Sesuai dengan Prosedur, Taat Aturan
• Convenient and safe: Nyaman dan aman dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
• Team Work: Pelayanan diberikan secara terpadu antar profesi untuk mencapai
TotalQualityManagement
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada Anak dan Bunda, RSAB
Harapan Kita memiliki kebijakan mutu sebagai berikut: “Direksi dan Seluruh Karyawan
RSAB Harapan Kita Bertekad untuk menyelenggarakan Pelayanan Unggul, Pendidikan
dan Penelitian di Bidang Kesehatan Anak dan Bunda dengan Manajemen yang
TransparandanAkuntabelmelaluiPemberdayaanSDMyangProfesionaldanBerintegrasi Tinggi,Berkomitmen,sertaBerorientasipadaKepuasanPelanggansecaraCepat,Tepat, nyamandanAmanolehTimyangTerpadu“
2.3 Tugas Organisasi
Tugas dari organisasi, dalam hal ini instalasi radiologi adalah
terselenggaranya layanan subspesialisasi ibu dan anak, terselenggaranya layanan
pinere, terselenggaranya pengampuan jejaringan rumah sakit dan rujukan nasional, dan terwujudnya tata kelola manajemen sesuai goodgovernance.
5
2.4 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
Sebagai dokter – ahli pertama, peserta mempunyai rencana kinerja utama berupa “Terwujudnya pelayanan pemeriksaan instalasi radiologi” dan “Terwujudnya pelayanan administrasi instalasi radiologi.” Berikut adalah rincian tugas jabatan peserta:
• Terlaksananya pelayanan medik rawat jalan
• Terlaksananya pelayanan medik rawat inap
• Terlaksananya tindakan khusus
• Terlaksananya tindakan spesialistik
• Terlaksananya penyusunan catatan medis pasien
• Terlaksananya pemberlakuan atau pelayanan konsultasi
• Terlaksananya tugas jaga panggilan/ on call
• Terlaksananya pengajaran/pelatihan yang berkaitan dengan bidang
kesehatan
• Terlaksananya tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
• Terlaksananya penyusunan laporan pelaksanaan tugas
6
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi dan analisis isu aktual
Identifikasi isu dilakukan melalui environmental scanning di lingkungan unit kerja sesuai tugas dan fungsi. Proses menemukan isu sampai dengan menemukan gagasan kreatif dapat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Belum optimalnya pemilihan modalitas radiologi yang sesuai khususnya alat canggih (CT scan dan MRI) dalam proses pemeriksaan penunjang pasien di RSAB Harapan Kita pada tahun 2020-2022.
Penggunaan modalitas radiologi canggih seperti CT scan dan MRI masih belum optimal di RSAB Harapan Kita. Jumlah pemeriksaan CT scan dan MRI dalamsehari rata-rata 5 pasien dengan interval 3-7 pasien per hari. Sebagai perbandingan di rumah sakit umum level A lainnya yang merupakan RS rujukan dapat melakukan pemeriksaan CT scan sebanyak 20-30 pasien dan MRI sebanyak 10-20 pasien. Beberapa pihak yang terdampak isu ini adalah instalasi radiologi, tenaga Kesehatan (nakes) radiografer, dokter spesialis radiologi, serta pasien. Instalasi radiologi mengalami dampak karena stagnasi pendapatan dan target kinerja tahunan. Radiografer dan dokter spesialis radiologi mengalami dampak perkembangan kompetensi yang tidak maksimal oleh karena rendahnya jumlah kasus, sedangkan pasien mengalami penundaan manajemen terapi karena terbatasnya Pemeriksaan penunjang yang dilakukan.
2. Belum optimalnya pencatatan dan pelaporan hasil kritis radiologi <60 menit pada pasien Instalasi Radiologi RSAB Harapan Kita selama tahun 2021-2022.
Selama tahun 2021-2022, pencatatan hasil kritis radiologi cakupannya masih rendah, sekitar 34 kasus pada tahun 2021 dan 21 kasus pada Januari-Mei 2022, tidak sampai 1% dari jumlah seluruh pelayanan radiologi sepanjang tahunnya. Beberapa pihak yang terdampak adalah instalasi radiologi, dokter penanggung jawab pasien (DPJP), serta pasien itu sendiri Instalasi radiologi terdampak karena rendahnya pencatatan hasil kritis yang mempengaruhi
7
nilai performance kerja instalasi. Dokter penanggung jawab dan pasien mengalami kerugian karena dapat terjadi penundaan manajemen terapi.
3. Belum optimalnya pemeriksaan MRI dengan protokol khusus bagi pasien di Instalasi Radiologi RSAB Harapan Kita pada tahun 20172022.
Modalitas MRI mempunyai keunggulan protokol pemeriksaan khusus untuk organ dan kasus spesifik tertentu, yang terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi, seperti pemeriksaan MRI fungsional (BOLD) dan traktografi (DTI) serta berbagai protokol khusus lainnya yang penggunaannya belum optimal Beberapa pihak yang terdampak adalah pasien, dokter penanggung jawab, dokter spesialis radiologi, dan radiografer. Pasien dan dokter penanggung jawab terdampak karena sekuens khusus MRI tersebut dapat membantu mendapatkan diagnosis lebih akurat dan terapi yang lebih tepat. Dokter spesialis radiologi dan radiografer juga terdampak karena kurangnya kesempatan untuk mengembangkan nilai kompeten sebagai ASN.
Analisis dan penetapan isu aktual
Analisis dan penetapan isu aktual dilakukan dengan metode APKL (aktual, problematik, kekhalayakan, dan layak) secara kuantitatif. Berikut adalah tabel
penapisan isu yang dilakukan:
Tabel 1. Tabel penapisan isu berdasarkan metode APKL
1 Belum optimalnya pemilihan modalitas radiologi khususnya
alat canggih (CT scan dan MRI)
yang sesuai di RSAB Harapan Kita
pada tahun 2020-2022
2 Belum optimalnya pencatatan dan pelaporan hasil kritis <60 menit
untuk pasien gawat darurat, rawat inap, dan rawat jalan di
Instalasi Radiologi RSAB Harapan
Kita pada tahun 2021-2022
8
No Isu A P K L Jumlah Prioritas
3 4 5 5 17 III
5 5 4 5 19 I
Belum optimalnya pengerjaan
protokol khusus pemeriksaan MRI
bagi pasien di Instalasi Radiologi
RSAB Harapan Kita pada tahun
2017-2022
4 4 5 5 18 II
Aktual: Faktor ini benar-benar terjadi dan sedang sangat dibicarakan dalam masyarakat.
Problematik: Faktor ini memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif.
Kekhalayakan: Faktor ini menyangkut hajat hidup orang banyak.
Layak: Faktor ini masuk akal, realistis, relevan, dana dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalah
Dari penapisan isu melalui metode APKL tersebut, didapatkan isu terpilih adalah isu no.2 yaitu “Belum optimalnya pencatatan dan pelaporan hasil kritis
<60 menit untuk pasien gawat darurat, rawat inap, dan rawat jalan di Instalasi Radiologi RSAB Harapan Kita pada tahun 2021-2022.”
Analisis masalah penyebab isu utama
Dari isu yang terpilih tersebut, selanjutnya dilakukan analisis penyebab isu dengan metode fishbone untuk menemukan sebab-akibat. Berikut adalah
diagramnya:
Man
• Belum adanya detail diagnosis hasil kritis di tiap unit modalitas radiologi
• Petugas dapat lupa mencatat
• Belum adanya kesepakatan hasil kritis radiologi dengan masingmasing KK terkait
• Dokter radiologi lupa melaporkan
• Gangguan pemadaman listrik sehingga tidak ada jaringan internet di rumah sakit
• Kerusakan pada server rumah sakit
Material
Method
• Belum adanya alur dan media pelaporan yang jelas dari masingmasing unit modalitas radiologi
• Belum adanya pencatatan waktu respons yang lengkap untuk hasil kritis
• Belum adanya digitalisasi pencatatan
• Munculnya technical error pada alat radiologi
• Kerusakan pada alat radiologi
Machine
Gambar 1. Diagram fishbone
Belum optimalnya pencatatan dan pelaporan hasil kritis <60 menit pada pasien
Instalasi Radiologi
RSAB Harapan
Kita selama tahun 2021-2022
9
3
Identifikasi alternatif solusi permasalahan yang dominan Dari permasalahan yang terpilih, ditemukan berbagai faktor penyebabnya, seperti belum adanya definisi/detail diagnosis hasil kritis di tiap unit modalitas radiologi, belum adanya alur dan media pelaporan yang jelas dari masing-masing unit modalitas radiologi, belum adanya pencatatan waktu respons yang lengkap untuk hasil kritis, gangguan pemadaman listrik sehingga tidak ada jaringan internet di rumah sakit, kerusakan pada server rumah sakit, serta munculnya kesalahan teknis dan kerusakan pada alat radiologi. Bila disesuaikan dengan tugas dan fungsi, pokok masalah yang dapat ditangani adalah faktor “man” dan “method.” Berikut adalah daftar alternatif solusi:
• Peninjauan ulang dan pembaharuan daftar nilai kritis yang dapat ditemukan pada masing-masing modalitas radiologi
• Sosialisasi daftar nilai kritis tersebut pada radiografer (yang melakukan pemeriksaan radiologi secara langsung kepada pasien)
• Metode pencatatan laporan hasil kritis berdasarkan tiap unit modalitas radiologi yang dicatat pada sistem cloud sehingga mudah diakses kapan saja dan di mana saja untuk menghindari lupanya mencatat pelaporan nilai kritis
• Pencatatan waktu pelayanan pasien dengan lebih lengkap yang terkait dengan nilai kritis (waktu pemeriksaan radiologi, masuknya hasil pemeriksaan radiologi ke sistem PACS, waktu keluarnya ekspertise radiolog, waktu pelaporan nilai kritis ke dokter penanggung jawab pasien (DPJP) atau tenaga
kesehatan lain yang berwenang terhadap pasien)
• Sosialisasi mekanisme pencatatan baru dengan faktor pelaporan yang lebih lengkap bagi tenaga radiografer dengan sistem cloud
• Standarisasi mekanisme pelaporan nilai kritis ke DPJP pasien atau tenaga kesehatan lain yang berwenang secara digital
3.2 Keterkaitan penyebab isu dengan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart governance
Isu “Belum optimalnya pencatatan dan pelaporan hasil kritis <60 menit untuk pasien Instalasi Radiologi RSAB Harapan Kita pada tahun 2021-2022” dapat disebabkan oleh beberapa faktor sesuai dengan diagram fishbone yang sudah tertera di atas. Penyebab isu yang berupa material dan machine berada di
10
luar kendali peserta. Sedangkan untuk faktor penyebab isu dari man dan method dapat dibantu oleh peserta.
Dalam mendukung smart governance, digitalisasi pencatatan sudah merupakan hal yang wajib dilakukan, apalagi pada era digital dan pandemi ini. Selama ini, pencatatan masih menggunakan buku sehingga seringkali radiografer yang sudah melaporkan hasil secara lisan, lupa untuk mencatat laporan tersebut. Pengetahuan radiografer tentang daftar nilai kritis dan gambaran radiologi yang ditemukan pada nilai kritis tersebut juga dapat menyebabkan lambatnya pelaporan nilai kritis. Untuk meningkatkan kompetensi radiografer, dapat dilakukan sosialisasi secara daring Metode yang selama ini diterapkan dalam pelaporan juga belum optimal. Masih banyak faktor yang tidak disebutkan seperti waktu atau jam pelaporan sehingga target pencapaian <60 menit tidak dapat dievaluasi.
Dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan, diharapkan pelayanan publik di instalasi radiologi RSAB Harapan Kita meningkat, menjadi lebih profesional dan berkualitas.
3.3 Alternatif pemecahan masalah sebagai gagasan kreatif
Untuk memecahkan isu aktual tersebut, terutama dibutuhkan digitalisasi pencatatan pelaporan nilai kritis radiologi, pembaharuan daftar nilai kriits, pelaporan nilai kritis berdasarkan modalitas, serta kelengkapan variabel pencatatan pelaporan nilai kritis tersebut. Setelah melengkapi daftar nilai kritis
radiologi dan mekanisme pencatatannya, dilakukan sosialisasi kepada pihakpihak yang terkait seperti rekan radiografer dan dokter spesialis radiologi lainnya.
Sesuai dengan SOP yang sudah ada tentang nilai kritis, radiografer berperan besar dalam pelaporan dan pencatatannya sedangkan dokter spesialis radiologi dalam mendiagnosis nilai kritis tersebut. Untuk mempercepat pelaporan nilai kritis sehingga sesuai target yang dimaksud, peserta sebagai dokter spesialis radiologi akan melakukan sosialisasi tentang daftar nilai kritis yang dapat didiagnosis dari pemeriksaan radiografi konvensional, CT scan, dan MRI. Sedangkan untuk nilai kritis dari ultrasonografi (USG), dapat dievaluasi secara langsung oleh dokter spesialis radiologi.
11
Dari perbaikan yang dilakukan selama waktu aktualisasi tersebut, akan dilakukan evaluasi dan analisis yang sudah dilakukan sehingga bila dibutuhkan perbaikan dan rencana tindak lanjut, akan dikerjakan pada tahap selanjutnya.
Tabel 2. Langkah-langkah Gagasan Isu
Kegiatan Gagasan Pemecahan Isu Sumber
Peninjauan ulang dan pembaharuan daftar nilai kritis yang dapat ditemukan pada masing-masing
modalitas radiologi
Sosialisasi daftar nilai kritis tersebut pada radiografer (yang melakukan pemeriksaan radiologi secara langsung kepada pasien)
Metode pencatatan laporan hasil kritis berdasarkan tiap unit modalitas radiologi yang dicatat pada
sistem cloud sehingga mudah diakses kapan saja
dan di mana saja untuk menghindari lupanya
mencatat pelaporan nilai kritis
Pencatatan waktu pelayanan pasien dengan lebih lengkap yang terkait dengan nilai kritis (waktu pemeriksaan radiologi, masuknya hasil pemeriksaan radiologi ke sistem PACS, waktu keluarnya ekspertise radiolog, waktu pelaporan nilai kritis ke dokter penanggung jawab pasien
(DPJP) atau tenaga kesehatan lain yang berwenang terhadap pasien)
Sosialisasi mekanisme pencatatan baru dengan
faktor pelaporan yang lebih lengkap bagi tenaga radiografer dengan sistem cloud
Standarisasi mekanisme pelaporan nilai kritis ke
DPJP pasien atau tenaga kesehatan lain yang
berwenang secara digital
Inovasi
SKP
Inovasi
SKP
Inovasi
Inovasi
12
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi
Isu Terpilih: Belum optimalnya pencatatan dan pelaporan hasil kritis <60 menit pada pasien Instalasi Radiologi RSAB Harapan Kita selama tahun 2021-2022
Gagasan pemecahan isu: digitalisasi pencatatan dan pelaporan hasil kritis <60 menit pada pasien Instalasi Radiologi RSAB Harapan Kita
Kegiatan penyelesaian isu :
1. Koordinasi dengan atasan terkait pelaksanaan rancangan aktualisasi
2. Pengumpulan data dan literatur yang terkait pelaporan nilai kritis radiologi
3. Sosialisasi daftar nilai kritis kepada radiografer selaku pihak langsung yang melakukan pemeriksaan radiologi pada radiografi konvensional, CT scan, dan MRI
4. Pembuatan sistem pencatatan yang lebih lengkap dengan sistem cloud
5. Sosialisasi mekanisme pencatatan pelaporan nilai kritis melalui sistem cloud kepada radiografer
6. Standarisasi mekanisme pelaporan nilai kritis secara digital kepada DPJP atau tenaga kesehatan yang merawat pasien
7. Evaluasi hasil pencatatan dan pelaporan
13
Tabel 3. Matriks Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Evidence Keterkaitan dengan
Substansi Mata
Pelatihan BerAKHLAK
1 Koordinasi dengan
atasan terkait
pelaksanaan
rancangan
aktualisasi
1.1
Membuat janji
pertemuan dengan
Kepala Instalasi
Radiologi dan mentor
Tersedianya izin
pelaksanaan
aktualisasi berupa
surat disposisi
1. Jadwal
pertemuan dengan ka instalasi dan mentor
2. Notulensi
pertemuan
Loyal: Saya melakukan
pertemuan dengan
kepala instalasi dan
mentor dengan
berkomunikasi secara
hormat dan menjaga
nama baik pimpinan.
Berorientasi
pelayanan: Saya
melakukan pertemuan
dengan kepala instalasi
dan mentor untuk
meningkatkan performa
layanan radiologi
1.2 Memaparkan rancangan aktualisasi Dokumentasi foto Akuntabel: Saya
memaparkan rancangan
aktualisasi dengan
penuh tanggung jawab
dan integritas tinggi.
Kompeten: Saya
memaparkan rancangan
aktualisasi dengan
memberikan kualitas
yang terbaik.
Kontribusi terhadap
visi misi organisasi Penguatan nilai organisasi
Kontribusi secara tidak
langsung terhadap Visi
RSABHK “Terdepan
dalam Pelayanan
Kesehatan Perempuan, Perinatal, dan Anak.”
Kontribusi kepada Misi
RSABHK, yakni sebagai: penyelenggara
pelayanan kesehatan
perempuan, perinatal, dan anak yang aman
dan berkualitas
Dalam berkoordinasi
dengan kepala
instalasi dan mentor, terdapat penguatan
nilai “Kerjasama
Tim”
14
Adaptif: Saya
memaparkan rancangan
aktualisasi untuk
mengikuti perkembangan teknologi.
1.3
2 Pengumpulan data
dan literatur yang
terkait pelaporan
nilai kritis radiologi
Menerima
revisi
dan saran perihal pelaksanaan rancangan
aktualisasi
Surat disposisi
berupa masukan dan izin rancangan
aktualisasi
Harmonis: Saya
menerima masukan dan izin dari kepala instalasi
dan mentor.
Kolaboratif: Saya
bekerja sama untuk
menciptakan pelayanan
yang efektif dan efisien.
2.1 Menggunakan search
engine untuk mencari
literatur tentang daftar
kondisi kritis yang dapat
ditemukan pada
pemeriksaan radiologi
menurut modalitasnya
Terselenggaranya
pencarian literatur
terkait daftar nilai
kritis dan pelaporan nilai
kritis radiologi
Daftar nilai kritis yang ditemukan pada pemeriksaan
radiologi menurut modalitasnya
Kompeten: Saya
meningkatkan
kompetensi diri dengan
mencari dan membaca
literatur yang
mendukung optimalisasi
aktualisasi saya.
Adaptif: Saya
melakukan pencarian
literatur dengan
menggunakan teknologi
dan proaktif dalam
menyusun literatur
Kontribusi secara tidak
langsung terhadap Visi
RSABHK “Terdepan
dalam Pelayanan
Kesehatan Perempuan, Perinatal, dan Anak.”
Kontribusi kepada Misi
RSABHK, yakni sebagai: penyelenggara
pelayanan kesehatan
perempuan, perinatal, dan anak yang aman
dan berkualitas
Dalam mencari
literatur, nilai organisasi yang diterapkan adalah “Akurat” dan “Integritas Tinggi”
15
2.2 Menggunakan search
engine untuk mencari
literatur tentang
managemen pelayanan
radiologi khususnya
mekanisme pelaporan
nilai kritis radiologi
Daftar literatur (jurnal) tentang
managemen
pelayanan
radiologi, khususnya
mekanisme
pelaporan nilai
kritis radiologi
sesuai dengan modalitas
radiologi.
Akuntabel: Saya
melakukan pencarian
literatur untuk
memperbaiki pelayanan
radiologi yang sudah
ada.
Berorientasi
pelayanan: Saya
mencari literatur tentang
mekanisme pelaporan
nilai kritis radiologi di
beberapa pusat
pelayanan radiologi
untuk mencari cara
optimal dalam
penyampaian laporan.
Kolaboratif: Saya
mencari literatur untuk
meningkatkan
kerjasama di instalasi
radiologi demi
pelayanan yang lebih
baik.
2.3 Melaporkan dan
memaparkan hasil
literature review kepada
mentor
Lembar
persetujuan dan
konsultasi dari
mentor untuk
daftar nilai kritis
dan mekanisme
pelaporan nilai
kritis radiologi
Loyal: Saya melaporkan
hasil literature review
kepada mentor untuk
meminta persetujuan
dan menghormati
mentor sebagai atasan
saya.
16
3 Sosialisasi daftar
nilai kritis kepada
radiografer selaku
pihak langsung yang
melakukan
pemeriksaan
radiologi pada
radiografi
konvensional, CT
scan, dan MRI
3.1 Berkoordinasi dengan
penanggung jawab
pelayanan di Instalasi
Radiologi untuk
penjadwalan sosialisasi
daftar nilai kritis
Terselenggaranya
sosialisasi daftar
nilai kritis kepada
radiografer
Harmonis: Saya
menerima masukan dari
mentor sebagai bentuk
kerjasama yang baik
Kontribusi secara tidak
langsung terhadap Visi
RSABHK “Terdepan
dalam Pelayanan
Kesehatan Perempuan, Perinatal, dan Anak.”
Kontribusi kepada Misi
RSABHK, yakni sebagai:
penyelenggara
Dalam mensosialisasikan
daftar nilai kritis
kepada radiografer, nilai organisasi yang
diterapkan adalah
“Kerjasama Tim” dan “Nyaman dan Aman”
Jadwal dan link
zoom sosialisasi
daftar nilai kritis
Harmonis: Saya
melakukan koordinasi
dengan penanggung
jawab pelayanan
sebagai bentuk
menghargai perbedaan
latar belakang tiap
individu.
Loyal: Saya
menunjukkan sikap
menghormati atasan
dengan
mengkoordinasikan
pertemuan kepada
penanggung jawab
pelayanan.
pelayanan kesehatan
perempuan, perinatal, dan anak yang aman
dan berkualitas
3.2
Melakukan sosialisasi
secara daring tentang
daftar nilai kritis
Dokumentasi acara
berupa foto,
Adaptif: Saya
melakukan sosialisasi
secara daring untuk
17
radiografi konvensional, CT scan, dan MRI
kepada radiografer
screenshot, dan bukti hadir
menghindari kontak fisik
dan kerumunan dalam
masa pandemi.
Kompeten: Saya
melakukan sosialisasi
untuk mengajarkan
orang lain dan
meningkatkan
kompetensi saya.
Akuntabel: Saya
menyiapkan materi
dengan integritas tinggi
dan tanggung jawab.
Kolaboratif: Saya
menerima masukan dari
rekan radiografer
mengenai daftar nilai
kritis radiologi.
3.3 Mencetak daftar nilai
kritis yang ditemukan
pada tiap modalitas
Printout daftar nilai
kritis radiologi
yang dapat
ditemukan pada
tiap modalitas
Berorientasi
pelayanan: Saya
mencetak daftar nilai
kritis radiologi pada tiap
modalitas untuk
mempercepat
pengenalan hasil kritis.
4 Pembuatan sistem
pencatatan yang
lebih lengkap
dengan sistem cloud
4.1 Membuat tabel
pencatatan pelaporan
nilai kritis berdasarkan
Terselenggaranya
digitalisasi
pencatatan nilai
kritis radiologi
Tabel pencatatan
pelaporan nilai
kritis berdasarkan
Berorientasi
pelayanan: Saya
melakukan pembuatan
Kontribusi secara tidak
langsung terhadap Visi
RSABHK “Terdepan
dalam Pelayanan
Kesehatan Perempuan, Perinatal, dan Anak.”
Dalam kegiatan ini
terdapat penguatan nilai organisasi “Nyaman dan Aman”, “Cepat”, “Transparan dan akuntabel”
18
modalitas radiologi secara digital
modalitas radiologi (konvensional, USG, CT scan, dan MRI) yang
tersimpan dalam sistem cloud
tabel dengan laporan
yang lebih lengkap agar
pelayanan radiologi lebih baik.
Akuntabel: Saya
melakukan pembuatan
tabel ini dengan
tanggung jawab dan
integritas tinggi.
Adaptif: Saya proaktif
dalam membuat tabel
pelaporan pencatatan
nilai kritis radiologi.
Kompeten: Saya
membuat tabel
pencatatan ini dengan
kualitas terbaik.
Kontribusi kepada Misi
RSABHK, yakni sebagai: penyelenggara
pelayanan kesehatan
perempuan, perinatal, dan anak yang aman
dan berkualitas
4.2 Berkonsultasi dengan
mentor mengenai tabel
pencatatan pelaporan
nilai kritis
4.3 Membagikan link atau
QR code untuk pengisian
pencatatan pelaporan
nilai kritis kepada pihak
yang terkait seperti
radiografer dan dokter
Formulir
persetujuan dan bukti konsultasi
dengan mentor
tentang tabel
pencatatan
pelaporan nilai kritis
Loyal: Saya
menghormati mentor
saya dengan
mengkonsultasikan hasil
pencapaian saya.
Harmonis: Saya
menerima masukan dan
perbaikan dari mentor
saya terkait tabel
pencatatan.
Link atau QRcode
pengisian tabel
Adaptif: Saya
melakukan pembuatan
link atau QR code untuk
memudahkan
pencatatan nilai kritis
radiologi.
19
spesialis radiologi melalui
whatsapp
Kolaboratif: Saya
mengharapkan kerja
sama dari instalasi
radiologi untuk
terlaksananya
pencatatan pelaporan
nilai kritis
5 Sosialisasi
mekanisme
pencatatan
pelaporan nilai kritis
melalui sistem cloud
kepada radiografer
5.1 Berkoordinasi dengan
penanggung jawab
pelayanan di Instalasi
Radiologi untuk
penjadwalan sosialisasi
mekanisme pencatatan
pelaporan nilai kritis
melalui sistem cloud
Terselenggaranya
sosialisasi
mekanisme
pencatatan
pelaporan nilai
kritis
Jadwal dan link
zoom sosialisasi
daftar nilai kritis
Harmonis: Saya
melakukan koordinasi
dengan penanggung
jawab pelayanan
sebagai bentuk
menghargai perbedaan
latar belakang tiap
individu.
Loyal: Saya
menunjukkan sikap
menghormati atasan
dengan
mengkoordinasikan
pertemuan kepada
penanggung jawab
pelayanan.
Kontribusi secara tidak
langsung terhadap Visi
RSABHK “Terdepan
dalam Pelayanan
Kesehatan Perempuan, Perinatal, dan Anak.”
Kontribusi kepada Misi
RSABHK, yakni sebagai:
penyelenggara
pelayanan kesehatan
perempuan, perinatal, dan anak yang aman
dan berkualitas
Dalam kegiatan ini terdapat penguatan
nilai organisasi “Kerjasama Tim”, “Transparan dan Akuntabel,” serta “Integritas Tinggi”
5.2 Melakukan sosialisasi secara daring tentang mekanisme pencatatan
pelaporan secara digital
Dokumentasi acara berupa foto, screenshot, dan bukti hadir
Adaptif: Saya
melakukan sosialisasi
secara daring untuk
menghindari kontak fisik
20
5.3 Menerima masukan dan
saran dari rekan
radiografer terkait
masalah
dan kerumunan dalam
masa pandemi.
Kompeten: Saya
melakukan sosialisasi
untuk mengajarkan
orang lain dan
meningkatkan
kompetensi saya.
Akuntabel: Saya
menyiapkan materi
dengan integritas tinggi
dan tanggung jawab.
Form persetujuan Berorientasi
pelayanan: Saya
menerima masukan dan
saran dari rekan
radiografer
Kolaboratif: Saya
menerima masukan dari
rekan radiografer
mengenai daftar nilai
kritis radiologi.
6. Standarisasi
mekanisme
pelaporan nilai kritis
kepada DPJP atau
tenaga kesehatan
yang merawat
pasien secara digital
Terselenggaranya
standarisasi
mekanisme
pelaporan nilai
kritis secara digital
kepada DPJP atau
tenaga kesehatan
yang merawat
pasien
Kontribusi secara tidak
langsung terhadap Visi
RSABHK “Terdepan
dalam Pelayanan
Kesehatan Perempuan, Perinatal, dan Anak.”
Kontribusi kepada Misi
RSABHK, yakni sebagai:
Nilai organisasi yang diterapkan adalah “Integritas Tinggi” dan “Kerjasama Tim”
21
6.1
Menetapkan cara
pelaporan nilai kritis
kepada DPJP atau
tenaga kesehatan
lainnya secara efektif
Format pelaporan
nilai kritis kepada
DPJP atau nakes
lainnya secara digital
Berorientasi
pelayanan: Saya
membuat dan
menetapkan cara
pelaporan nilai kritis
demi terciptanya
komunikasi yang efektif.
Akuntabel: Saya
menetapkan cara
pelaporan nilai kritis
dengan bertanggung
jawab.
Adaptif: Saya
menetapkan cara
pelaporan secara digital
sesuai dengan
perkembangan zaman.
penyelenggara
pelayanan kesehatan
perempuan, perinatal, dan anak yang aman
dan berkualitas
6.2 Berkonsultasi dengan
mentor tentang
mekanisme pelaporan
nilai kritis
6.3 Berkoordinasi dengan
penanggung jawab
pelayanan untuk
sosialisasi kepada
radiografer selaku
pelapor nilai kritis
Bukti konsultasi
dengan mentor
Harmonis: Saya
melakukan konsultasi
dengan mentor untuk
menghargai pendapat
setiap individu.
Loyal: Saya melakukan
konsultasi sebagai
bentuk menghormati
atasan.
Kolaboratif: Saya
bekerjasama dengan
penanggung jawab
pelayanan untuk
menjalankan aktualisasi.
Kompeten: Saya
membantu orang lain
22
7. Evaluasi hasil
pencatatan dan pelaporan
Terselenggaranya
evaluasi hasil
pencatatan dan pelaporan
untuk meningkatkan
pelayanan radiologi
Kontribusi secara tidak
langsung terhadap Visi
RSABHK “Terdepan
dalam Pelayanan
7.1
Meninjau pelaporan
pencatatan nilai kritis
selama waktu aktualisasi
setiap minggunya dan
melakukan perbaikan
bila diperlukan
Perbaikan laporan
pencatatan nilai
kritis radiologi
Berorientasi
pelayanan: Saya
melakukan evaluasi
pencatatan nilai kritis
setiap minggunya untuk
selalu melakukan
perbaikan.
Adaptif: Saya bertindak
proaktif dalam
mengevaluasi
pencatatan nilai kritis
radiologi.
Kolaboratif:
Kesehatan Perempuan, Perinatal, dan Anak.”
Kontribusi kepada Misi
RSABHK, yakni sebagai: penyelenggara
pelayanan kesehatan
perempuan, perinatal, dan anak yang aman
dan berkualitas
Nilai organisasi yang diterapkan adalah “Akurasi”, “Transparan dan Akuntabel”, “Integritas Tinggi”, dan “Kerjasama Tim”
7.2
Menerima saran dari
berbagai pihak seperti
radiografer, DPJP, dan
nakes lainnya terkait
mekanisme perbaikan
pencatatan dan pelaporan
Daftar saran dan masukan dari
berbagai pihak
Kolaboratif dan
harmonis: Saya
menerima saran dari
berbagai pihak yang
terkait dengan
pelaporan nilai kritis
demi perbaikan
pencatatan pelaporan.
7.3
Menganalisis dan
menyusun laporan
aktualisasi
Laporan aktualisasi Kompeten: Saya
melakukan penyusunan
laporan aktualisasi
dengan kemampuan
terbaik saya.
23
7.4 Meminta persetujuan mentor dan coach Form persetujuan atau tanda tangan
lembar
pengesahan
Akuntabel: Saya dengan bertanggung
jawab melakukan
penyusunan laporan.
Loyal: Saya menghargai atasan saya dengan
berkonsultasi hasil laporan.
24
4.2 Penjadwalan
1 Koordinasi dengan atasan terkait pelaksanaan
rancangan aktualisasi
2 Mencari literatur terkait pelaporan nilai kritis
radiologi
3 Sosialisasi daftar nilai kritis kepada radiografer
4 Membuat sistem pencatatan yang lebih lengkap
dengan sistem cloud
5 Sosialisasi mekanisme pencatatan pelaporan
nilai kritis melalui sistem cloud kepada
radiografer
6 Standardisasi mekanisme pelaporan nilai kritis
kepada DPJP atau tenaga Kesehatan yang
merawat secara digital
7 Evaluasi hasil perubahan pencatatan dan
pelaporan
25
No Kegiatan Bulan/Minggu keJuni Juli 4 1 2 3 4 5
Tabel 4. Rencana Jadwal Aktualisasi
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Dalam pelaksanaan aktualisasi, beberapa pihak yang terlibat adalah mentor, coach, kepala instalasi radiologi, sekretaris instalasi radiologi, penanggung jawab pelayanan instalasi radiologi, radiografer, DPJP atau tenaga kesehatan lain yang merawat pasien.
Tabel 5. Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi
No Para Pihak Peran dalam Aktualisasi Keterangan
1 Mentor Membimbing peserta dalam melaksanakan aktualisasi di unit kerja (instalasi radiologi RSAB Harapan Kita)
2 Coach Membimbing peserta dalam pembuatan laporan pelaksanaan aktualisasi
3 Kepala Instalasi Radiologi Menyetujui pelaksanaan aktualisasi dan memberi masukan terkait pelaksanaannya
4 Sekretaris Instalasi Radiologi Membantu peserta dalam menyediakan data pelayanan di instalasi radiologi
5 Penanggung jawab Pelayanan Instalasi Radiologi
Membantu peserta dalam berkomunikasi dengan rekan radiografer dan melakukan penjadwalan sosialisasi
6 Radiografer Melakukan pemeriksaan radiologi, melaporkan bila ada dugaan nilai kritis radiologi, serta melapor kepada klinisi atau tenaga kesehatan lain yang merawat pasien
7 DPJP atau tenaga kesehatan lain yang merawat pasien
Menerima laporan terkait nilai kritis radiologi
Atasan langsung di unit kerja
26
DAFTAR PUSTAKA
American College of Radiology. (2020). ACR Practice Parameters and Technical Standards: ACR Practice Parameter for CommunicationofDiagnosticImagingFindings. Diakses dari: https://www.acr.org/-/media/acr/files/practice-parameters/communicationdiag.pdf
Auman R. dan Gibbs S. Radiology CriticalTestResultsManagement:ASuccessfulApproach forImplementation. Virginia Commonwealth University. Diakses dari: https://www.rsna.org/uploadedFiles/RSNA/Content/Science_and_Education/Quality/CriticalT estResultsMngmtAsuccessfulapproachforimplementationSRO.pdf
Dartmouth-Hitchcock. (2017). ReportingofCriticalandUnexpectedExamResultsProcedureRadiology. Diakses dari: https://geiselmed.dartmouth.edu/radiology/wpcontent/uploads/sites/47/2019/03/critical_unexpected_findings.pdf
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Modul pelatihan dasar Calon PNS: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2021.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Modul pelatihan dasar Calon PNS: Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2021.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Modul pelatihan dasar Calon PNS: Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2021.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Modul pelatihan dasar Calon PNS: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2021.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Modul pelatihan dasar Calon PNS: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2021.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Modul pelatihan dasar Calon PNS: Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2021.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Modul pelatihan dasar Calon PNS: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2021.
RSAB Harapan Kita. Laporan Tahunan RSAB Harapan Kita Tahun 2021. Jakarta: RSAB
Harapan Kita.
RSAB Harapan Kita. Laporan Pasien Cito Kritis Radiologi Tahun 2021-2022. Jakarta: RSAB Harapan Kita.
27