LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PROSEDUR HISTOPATOLOGI PADA PASIEN DENGAN INFEKSI COVID-19 RS ANAK DAN BUNDA HARAPAN KITA JAKARTA
DISUSUN OLEH: dr. ISABELLE DELI, SP.PA NIP: 198207262020122001
BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PROSEDUR HISTOPATOLOGI PADA PASIEN DENGAN INFEKSI COVID-19 RS ANAK DAN BUNDA HARAPAN KITA JAKARTA
Telah di seminarkan Tanggal 05 Agustus 2021, di Bapelkes Cikarang
Coach
Mentor
Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH
drg. Muh. Syafrudin H, Sp.BM, M.P.H
NIP: 196509141992032004
NIP:196208241987091001
Penguji
Verawati Lenny, SKM, MKM NIP : 197706112005012001
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang telah memberkati dan membimbing
penulis dalam
menyelesaikan
laporan
aktualisasi yang
berjudul
“STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PROSEDUR HISTOPATOLOGI PADA PASIEN DENGAN INFEKSI COVID-19” Di RS Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita Jakarta. Laporan aktualisasi ini merupakan salah satu bentuk cara habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan kerja. Laporan aktualisasi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat penilaian kelulusan pada Pendidikan dan Pelatihan Dasar (latsar) CPNS Golongan III Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan pola baru secara daring yang dilaksanakan di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang pada tahun 2021. Semoga pelaksanaan aktualisasi ini dapat menjadikan habituasi nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Antikorupsi) bagi penulis dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik yang berintegritas dan profesional, sebagai pelaksana kebijakan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam penyusunan laporan ini, tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, bantuan, serta saran dan nasehat dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. dr. Didi Danukusumo, Sp.OG(K) selaku Direktur Utama RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta 2. Ibu Verawati Lenny, SKM, MKM selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang 3. drg. Muh. Syafrudin H, Sp.BM, M.P.H selaku Mentor yang telah banyak memberi masukan 4. Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH selaku coach yang telah membimbing dalam pembuatan rancangan aktualisasi 5. Bapak dan Ibu Fasilitator dan seluruh staf pegawai yang ada di lingkungan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang. 6. Seluruh teman-teman Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I tahun 2021 yang telah membantu dalam menyusun laporan ini.
i
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan aktualisasi ini tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat didalamnya dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi perbaikan lebih lanjut. Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak pada masa yang akan datang.
3 Agustus 2021 Penulis
dr. Isabelle Deli, Sp.PA
ii
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Kata Pengantar
i
Daftar Isi
iii
BAB 1. Pendahuluan
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Tujuan Aktualisasi
3
1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi
3
BAB 2. Profil Institusi, Profil Peserta dan Gambaran Umum Nilai Nilai ASN
4
2.1 Profil Institusi
4
2.2 Gambaran Umum Nilai Nilai ASN
9
2.3 Nilai Peran dan Kedudukan ASN
13
BAB 3. Rancangan Aktualisasi
16
3.1 Identifikasi Isu
16
3.2 Isu yang Diangkat
17
3.3 Latar Belakang Pemilihan Isu
18
3.4 Analisis Isu
19
3.5 Rencana Kegiatan
20
3.6 Matriks Aktualisasi
21
3.7 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
35
BAB 4. Pelaksanaan Aktualisasi
36
4.1 Pelaksanaan Aktualisasi
36
4.2 Rangkuman Jenis dan Jumlah Kegiatan Aktualisasi
36
4.3 Uraian Aktualisasi
38
BAB 5. Penutup
68
5.1 Kesimpulan
68
5.2 Saran
68
Daftar Pustaka
70
Lampiran
iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan laju pembangunan, Indonesia membutuhkan orangorang yang mampu mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia di tengah peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Disinilah, Pegawai Negeri Sipil (PNS) memegang peranan penting dan strategis dalam mengelola sumber daya tersebut. Sejumlah keputusan strategis mulai dari perumusan kebijakan sampai implementasinya dalam berbagai sektor pembangunan dilakukan oleh PNS. Untuk menjawab tantangan tersebut, Indonesia memerlukan sosok PNS profesional yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga dapat melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Oleh karena itulah, Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilakukan berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pada pasal 65 ayat (1) dan Peraturan Kepala LAN (Lembaga Administrasi Negara) Nomor 21 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Pelatihan dasar Golongan III. Latsar dilakukan untuk membentuk PNS profesional yang dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan menguasai kompetensi teknis bidang tugas, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Dengan adanya profil pegawai yang profesional, Indonesia akan mampu mewujudkan pemerintahan berkelas dunia sesuai dengan target pemerintah pada tahun 2024 mendatang. Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2014, ASN memiliki 3
fungsi yaitu sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa. Ketiga fungsi tersebut dilakukan dengan menerapkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Kelima nilai inilah yang menjadi fokus dalam pembuatan rancangan aktualisasi ini. Aktualisasi
berasal
dari
kata
‘aktual’
yang
berarti
nyata/benar-benar
terjadi/sesungguhnya ada. Aktualisasi juga bermakna menerjemahkan teori ke dalam
1
praktek, mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan gagasan sebagai kegiatan (realita). Aktualisasi nilai-nilai dasar merupakan suatu proses untuk menjadikan kelima nilai dasar ANEKA aktual/nyata/terjadi/sesungguhnya ada. Kompetensi yang dibangun adalah kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional, diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan 5 nilai dasar – ANEKA, yaitu (1) kemampuan untuk mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya, (2) mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya, (3) menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya, (4) berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, (5) tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. Dalam laporan aktualisasi ini, isu yang diangkat adalah belum pada masa pandemi COVID-19 yang belum dapat dipastikan kapan segera berakhir, sementara tindakan dan operasi pasien yang diperlukan harus segera dikerjakan. Setelah dilakukan operasi pada pasien tertentu diperlukan pemeriksaan Patologi Anatomi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pada saat ini belum ada standar operasional pemeriksaan pasien patologi anatomi untuk pemeriksaan lebih kanjut. Saat ini belum ada standar untuk kesehatan bagi semua personal terkait dalam proses pemeriksaan patologi anatomi dari fasi pre-analisis sampai dengan diagnosis. Kondisi tersebutlah yang melatarbelakangi penulis untuk menyusun laporan aktualisasi ini di RSAB Harapan Kita tempat penulis bekerja. Penulis berharap bahwa apabila telah berhasil dilaksanakan di tempat kerja diharapkan akan turut membantu dalam penerapan protokol kesehatan demi menjaga para petugas dan keluarganya yang terkait dngan proses histopatologi, terhindar dari infeksi virus COVID-19 ini, dan dengan menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN), yaitu ANEKA, di unit kerja tempat penulis bekerja.
2
1.2. Tujuan Aktualisasi Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN : Peserta diklat Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi Aparatus Sipil Negara (ASN) yaitu ANEKA dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif berdasarkan nilai-nilai dasar profesi ASN guna mewujudkan visi dan misi organisasi
1.3. Ruang Lingkup Aktualisasi Ruang lingkup aktualisasi peserta diklat meliputi tugas pokok maupun tugas tambahan sesuai uraian tugas yang telah ditetapkan oleh unit kerja peserta. Peserta juga melakukan tugas inovasi atau kreativitas yang berkaitan dengan tugas dan jabatan. Tempat aktualisasi adalah Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita (RSAB) Jakarta di Kelompok Kerja Patologi Anatomik, Instalasi Laboratorium, dan dibawah Kelompok Staf Medis Spesialis Lain.
3
BAB 2 PROFIL INSTITUSI, PROFIL PESERTA DAN GAMBARAN UMUM NILAI-NILAI ASN
2.1 Profil Institusi 2.1.1 RS Anak dan Bunda Harapan Kita Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita (RSABHK) didirikan atas gagasan almarhumah Ibu Tien Soeharto, selaku Ibu Negara Republik Indonesia dan Ketua Yayasan Harapan Kita, berdasarkan pemikiran bahwa ibu yang sehat akan melahirkan anak yang sehat, cerdas, dan luhur budi pekertinya, serta akan menjadi generasi penerus yang dapat mengangkat derajat bangsa Indonesia di masa yang akan datang ke tingkat yang lebih baik. Pada tanggal 22 Desember 1979, RSAB Harapan Kita diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia ke-2 Soeharto selaku Presiden RI kala itu, bertepatan dengan Hari Ibu Nasional.
Gambar 2.1 Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta
4
Pada bulan Juni
1998, pengelolaan rumah sakit diserahkan ke Pemerintah
(Departemen Kesehatan) sehingga status RSAB Harapan Kita berubah menjadi Satuan Kerja Instansi Pemerintah. Selanjutnya, pada tanggal 12 Desember 2000, badan hukum RSAB Harapan Kita berubah menjadi Perusahaan Jawatan (perjan) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 127 Tahun 2000 tentang Pendirian Perusahaan Jawatan Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita Jakarta. Dengan status sebagai perjan, RSAB Harapan Kita menjadi badan usaha pelayanan yang otonom dalam pengelolaan instansinya.
Gambar 2.2 Logo RS Anak dan Bunda Harapan Kita Perubahan nama Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita menjadi Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita diresmikan pada tanggal 23 Februari 2005 berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 271/Menkes/SK/11/2005. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan dan memperluas cakupan pelayanan rumah sakit, khususnya pelayanan kesehatan wanita yang lebih menyeluruh. Sejak tanggal 11 Agustus 2005 hingga saat ini, status RSAB Harapan Kita berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1243/MENKES/SK/VIII/2005 telah menjadi Rumah Sakit Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan-Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Perubahan status ini menjadikan RSAB Harapan Kita menjadi instansi pemerintah yang memberikan pelayanan jasa kesehatan yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1683/MENKES/PER/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSAB Harapan Kita, tugas pokok RSAB Harapan Kita adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna untuk anak dan ibu secara berkesinambungan, pendidikan, dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta
5
pelaksanaan
pelayanan
lain
di
bidang
pelayanan
kesehatan
yang
bertujuan
meningkatkan status kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada tanggal tanggal 30 Maret 2015, RSAB Harapan Kita menjadi Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak kelas A berdasarkan SK Menkes No.HK.02.03/I/0924/2015.
2.1.2 Visi dan Misi RS Anak dan Bunda Harapan Kita Visi RSAB Harapan Kita adalah terdepan dalam pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dan anak. Misi RSAB Harapan Kita adalah : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dan anak yang aman dan berkualitas. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan dibidang kesehatan perempuan, perinatal dan anak. Menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan perempuan, perinatal dan anak. Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak. Meningkatkan jejaring dan sistem rujukan di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak.
2.1.3 Nilai-Nilai RS Anak dan Bunda Harapan Kita Berdasarkan visi dan misi di atas, RSAB Harapan Kita memiliki tujuan, yaitu : Terwujudnya pelayanan kesehatan yang lengkap, terpadu unggul, dan mutakhir di bidang kesehatan anak, remaja, dan bunda melalui kerjasama tim dan sistem jejaring. Terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada anak dan bunda, RSAB Harapan Kita memiliki kebijakan mutu sebagai berikut, yaitu “Direksi dan seluruh karyawan RSAB Harapan Kita bertekad menjadi Terdepan dalam pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dan anak yang aman dan berkualitas dengan manajemen yang transparan dan
6
akuntabel melalui pemberdayaan SDM yang profesional dan berintegritas tinggi, berkomitmen, serta berorientasi pada kepuasan pelanggan secara cepat, tepat, nyaman dan aman oleh tim yang terpadu.” Terdapat nilai-nilai yang ditanamkan RSAB Harapan Kita yang terdapat dalam kebijakan mutu. Nilai-nilai tersebut dikenal dengan istilah C.A.N.T.I.K. Istilah C.A.N.T.I.K ini memiliki makna, yaitu : C : Cepat A : Akurat N : Nyaman dan aman T : Transparan dan Akuntabel I : Integritas K : Kerjasama Tim Sebagai instansi yang memberikan pelayanan, kesehatan RSAB Harapan Kita memiliki motto FACT dengan definisi operasional sebagai berikut :
Fast
: Cepat dalam memberikan pelayanan
Accurate
: Tepat waktu, tepat sasaran, sesuai dengan prosedur, taat aturan
Convenient and Safe : Nyaman dan aman dalam mendapatkan pelayanan kesehatan Team work
: Pelayanan diberikan secara terpadu antar profesi untuk mencapai
Total Quality Management (TQM)
2.1.4. Struktur organisasi RSAB Harapan Kita Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita dipimpin oleh Direktur Utama dan empat Direktur, yaitu (1) Direktur Medik dan Keperawatan, (2) Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pendidikan, (3) Direktur Keuangan, (4) Direktur Umum dan Operasional. Kemudian dibantu oleh SPI, 4 Komite Profesi, dan dilengkapi dengan 9 bagian dan 22 instalasi. Berdasarkan Peraturan Menkes RI Nomor :1683/Menkes/Per/XII/2005 telah
7
ditetapkan organisasi dan tata kerja RSAB Harapan Kita seperti struktur pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Struktur Organisasi RS Anak dan Bunda Harapan Kita
8
2.2 Gambaran Umum Nilai-Nilai ASN 2.2.1 Akuntabilitas Akuntabilitas
adalah
kewajiban
pertanggungjawaban
yang
harus
dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. ASN yang akuntabel adalah ASN yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika tepat ketika terjadi (1) konflik kepentingan, (2) tidak terlibat dalam politik praktis, (3) melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai berikut, yaitu (1) nilai-nilai dasar, (2) kode etik dan kode perilaku, (3) komitmen, (4) integritas moral dan tanggung jawab pada pelayanan publik, (5) kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas, (6) kualifikasi akademik, (7) jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas, (8) profesionalitas jabatan. Nilai-nilai akuntabilitas terdiri dari adil dan tidak diskriminatif, cermat, santun dan ramah, tegas dan andal, tidak memberikan putusan yang berlarut-larut, profesional, tidak mempersulit, tidak konflik kepentingan, tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan publik, tidak memberikan informasi yang salah dalam menanggapi permintaan informasi, proaktif dalam memenuhi kepentingan masyarakat, tidak berpolitik praktis, transparansi dan berintegritas, tidak menyalahgunakan wewenang, mengambil langkah yang tepat untuk menghindari benturan kepentingan, efektif, efisien dan konsisten.
2.2.2 Nasionalisme Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Pegawai ASN akan berpikir tidak sektoral, tetapi akan senantiasa
9
mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa (1) menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan, (3) menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, (4) bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, (5) mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa, (6) menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia, serta (7) mengembangkan sikap tenggang rasa. Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, bahwa fungsi ASN, yaitu (1) pelaksana kebijakan publik, (2) pelayan publik, dan (3) perekat dan pemersatu bangsa.
2.2.3 Etika Publik Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4 Undang-Undang No.5 Tahun 2014, yakni sebagai berikut (1) memegang teguh nilai nilai dalam ideologi Negara Pancasila, (2) setia dan mempertahankan Undang Undang Dasar Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, (3) menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak, (4) membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian, (5) menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif,
(6)
memelihara
mempertanggungjawabkan
dan
tindakan
menjunjung dan
tinggi
standar
etika
kinerjanya kepada publik,
luhur, (8)
(7)
memiliki
kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan progran pemerintah, (9) memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat , berdaya guna, berhasil guna, dan santun, (10) mengutamakan kepemimpinan berkualitas tingggi, (11)
10
menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama, (12) mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai, (13) mendorong kesetaraan dalam pekerjaan, (14) meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir. Kode etik adalah aturan aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal hal prinsip dalam bentuk ketentuan ketentuan tertulis. Berdasarkan pasal 5 Undang-Undang No.5 Tahun 2014, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut : Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin ASN
11
2.2.4 Komitmen Mutu Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik, Kinerja aparatur dalam memberikan layanan publik yang bermutu harus berlandaskan prinsip efektivitas, efisiensi dan inovasi. Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar alur. Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Inovasi yang diciptakan untuk layanan publik mesti menjadi tanggung jawab para penyelenggara pelayanan publik manapun. Inovasi yang lahir akan membawa perubahan bagi organisasi. Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (customer satisfaction). Apalagi dikaitkan dengan 3 fungsi utama pegawai ASN (pasal 10), yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, ,pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa, maka dalam implementasi fungsi tersebut pegawai ASN harus menunjukkan perilaku yang komitmen terhadap mutu, bukan sekedar menggugurkan kewajiban formal atau menjalankan rutinitas pelayanan.
2.2.5 Anti Korupsi Kata korupsi berasal dari bahas latin yaitu Corruptio,
yang artinya kerusakan,
kebobrokan, dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi adalah kejahatan luar biasa yang menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan kehidupan yang lebih luas. Tidak hanya dalam kurun waktu yang pendek namun juga berdampak secara jangka panjang.
12
Setiap negara mempunyai Undang Undang yang berbeda terkait dengan tindak pidana korupsi. Menurut UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari (1) kerugian keuangan negara, (2) suap menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam pengadaan, (7) gratifikasi . Semua jenis tersebut merupakan delik-delik yang diadopsi dari KUHP ( pasal 1 ayat 1 sub c UU no 3/71 ). Tunas integritas merupakan terjemahan dari konsep yang berprinsip bahwa manusia sebagai faktor kunci perubahan, dan pendekatan yang seutuhnya terkait manusia sebagai faktor kunci perubahan, dan pendekatan yang seutuhnya terkait manusia sebagai makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan lingkungannya, maka pembangunan integritas perlu dimulai dari upaya membangun integritas individu yang selaras dengan integritas organisasi dan bangsa. Konsep tunas integritas memastikan tersedianya manusia-manusia yang melakukan upaya peningkatan integritas diri dan lingkungannya dengan membangun sistem yang kondusif. Komisi Pemberanas Korupsi (KPK) bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, sebagai berikut : Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerja Keras, Sederhana, Berani, dan Adil.
2.3 Nilai-nilai peran dan kedudukan ASN 2.3.1 Manajemen Aparatur Sipil Negara Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintahserta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
13
Tugas ASN berdasarkan pasal 11 Undang-Undang No.5 Tahun 2014, yaitu (1) melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, (2) memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, (3) mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan juga ketrampilan pegawai yang menjadi acuan dalam pengelolaan ASN berdasar sistem merit menjadi pondasi untuk memiliki pegawai yang kompeten dalam organisasi, karena mererka memiliki kepercayaan diterapkannya keadilan dalam organisasinya. Sistem merit pada dasarnya adalah konsepsi dalam manajemen SDM yang menggambarkan diterapkannya obyektifitas dalam keseluruhan
semua
proses
dalam
pengelolaan
ASN
yakni
pada
pertimbangan
kemampuandan prestasi individu untuk melaksanakan pekerjaannya (kompetensi dan kinerja)
2.3.2 Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Asas-asas yang terkait dengan implementasi WoG, yaitu (1) asas kepastian hukum, (2) asas kepentingan hukum, (3) asas akuntabilitas, (4) asas proporsionalitas, (5) asas profesionalitas, (6) asas keterbukaan, (7) asas efisiensi, dan (8) asas efektifitas. Berdasarkan
UU
No.30
Tahun
2014
tentang
Administrasi
Pemerintahan,
administrasi pemerintahan itu bertujuan untuk menciptakan tertib penyelenggaraan administrasi
pemerintahan,
penyalahgunaan
wewenang,
menciptakan menjamin
kepastian
hukum,
akuntabilitas
mencegah
Badan
dan/atau
terjadinya Pejabat
Pemerintahan, memberikan perlindungan hukum kepada warga masyarakat dan aparatur
14
pemerintahan, melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan dan menerapkan Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB), dan memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya kepada warga masyarakat.
2.3.3 Pelayanan publik Berdasarkan UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayaanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Ada tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu (1) organisasi penyelenggara pelayanan publik, (2) penerima layanan (pelanggan), dan (3) kepuasan yang diberikan dana tau diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah (1) partisipatif, (2) transparan, (3) responsif, (4) tidak diskriminatif, (5) mudah dan murah, (6) efektif dan efisien, (7) aksesibel, (8) akuntabel, dan (9) berkeadilan.
15
BAB 3 RANCANGAN AKTUALISASI
3.1
Identifikasi Isu Isu pada Kelompok Kerja (KK) Patologi Anatomik RS Anak dan Bunda Harapan Kita
adalah masalah belum adanya Standar Prosedur Operasional (SPO) dari pemrosesan histopatologi untuk pasien dengan infeksi COVID-19. Dari isu-isu tersebut dilakukan penapisan dari segi aktual, kelayakan, problematik, dan kekhalayakan. Tabel 1. Penapisan isu dari segi aktual, kelayakan, problematik, kekhalayakan No 1
Isu Belum adanya
Aktual
Kelayakan
Problematik
Kekhalayakan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
SPO untuk pemrosesan jaringan histopatologi pada pasien dengan infeksi COVID-19 2
Belum terstrukturnya pelaporan pasien dengan infeksi COVID-19 yang masuk ke Laboratorium Patologi Anatomi
3
Belum adanya alat bantu untuk membuat
16
pelaporan yang terstruktur. 4
Resiko kesehatan
√
-
√
√
-
√
√
√
dan tertularnya para petugas terkait dalam pemrosesan histopatologi 5
Tidak disediakannya standar untuk para petugas dalam melindungi diri sendiri selama proses.
3.2
Isu yang diangkat Dari identifikasi isu kemudian menetapkan Isu yang diangkat menggunakan metode
analisis Urgency, Seriousness, Growth: Tabel 2. Identifikasi isu menggunakan USG No
Identifikasi Isu yang Diangkat
U
S
G
Total
Peringkat
1
Belum adanya SPO untuk pemrosesan
4
4
4
12
1
3
4
3
10
2
3
3
3
9
3
jaringan histopatologi pada pasien dengan infeksi COVID-19 2
Belum terstrukturnya pelaporan pasien dengan infeksi COVID-19 yang masuk ke laboratorium Patologi Anatomi
3
Belum adanya alat bantu pelaporan Keterangan :
Skala Likert 1-5 (5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil)
17
Urgency adalah seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis atau ditindaklanjuti. Seriousness adalah seberapa serius suatu isu harus dibahas diakitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Dari USG, isu prioritas yang ditetapkan adalah belum adanya standar prosedur operasional proses histopatologi pada pasien dengan infeksi Covid-19, karena memiliki
Urgency, Seriousness dan Growth yang tinggi. 3.3
Latar belakang pemilihan isu Isu yang diangkat melalui metode analisis USG adalah belum adanya standar
prosedur operasional (SPO) pada proses histopatologi pasien dengan infeksi Covid-19. Indikator mutu di Kelompok Kerja Patologi Anatomik adalah terciptanya situasi dan keadaan kerja yang aman dan sehat serta menjadikan RS Anak dan Bunda Harapan Kita sebagai “Hospital safe” bagi pasien maupun petugas yang ada. Pelayanan yang baik apabila standar mutu pelayanan dapat diraih dan tetap dipertahankan. Dengan adanya rancangan
aktualisasi
ini
diharapkan
dapat
menelaah
akar-akar
permasalahan,
mengusahakan kegiatan sebagai proses perbaikan, dan memberikan kontribusi dalam peningkatan standar mutu pelayanan di Kelompok Kerja Patologi Anatomik RSABHK.
18
3.4
Analisis isu Analisis akar masalah isu menggunakan metode FISHBONE, dapat dilihat di bawah
ini:
Belum adanya standar operasional pada proses histopatologi COVID-19
METHOD Tidak semua instalasi ada pelaporan
Belum adanya SPO prosedur histopatologi pasien COVID-19
Pelaporan tidak seragam
kesadaran melakukan review kurang
Takut penularan tidak langsung, kerja terburu-buru
MAN Kurang kesadaran akan protokol
keterbatasan APD
MATERIAL
Gambar 3. Metode fishbone untuk mencari akar masalah
Berdasarkan metode Fishbone ini didapatkan bahwa belum adanya standar prosedur operasional pada proses histopatologi pasien dengan infeksi Covid-19, dan tidak adanya pelaporan yang seragam. Untuk meningkatkan mutu laporan dan mengurangi resiko tenaga kesehatan terinfeksi Covid-19, maka perlu dibuat SPO prosedur histopatologi pada pasiden dengan Covid-19.
19
3.5
Rencana Kegiatan Untuk memecahkan isu yang ditetapkan, akan dilakukan beberapa kegiatan
seperti: Tabel 3. Gagasan Pemecahan Isu Jenis Kegiatan
Sumber Kegiatan
1. Meminta ijin kepada atasan dan mentor mengenai
Penugasan pimpinan
kegiatan yang akan dilakukan 2. Penyampaian rancangan kerja : proses pembuatan
Penugasan pimpinan
SPO prosedur histopatologi pasien dengan infeksi Covid-19 3. Identifikasi alur
Inisiatif dengan persetujuan mentor
4. Berkoordinasi dengan departemen terkait yang
Inisiatif dengan
berhubungan dengan proses ini
persetujuan mentor
5. Membuat SPO prosedur histopatologi pada pasien
Inovasi
dengan infeksi Covid-19 6. Sosialisasi hasil rancangan pada pimpinan dan
Inisiatif dengan
kemudian disosialisikan kepada departemen terkait
persetujuan mentor
7. Mengimplementasi dari SPO prosedur histopatologi
Inovasi
pada pasien dengan infeksi Covid-19 8. Melakukan Evaluasi dan Laporan kegiatan
Inisiatif dengan persetujuan mentor
20
3.6 Matriks Aktualisasi Unit kerja
: KK Patologi Anatomik RS Anak dan Bunda Harapan
Kita Identifikasi Isu
: Penyakit Virus Corona (COVID-19) pada pasien
operasi yang jaringannya masuk ke Laboratorium Patologi Anatomik Isu yang diangkat
: Keselamatan kerja tenaga laboratorium dimasa
Pandemi Virus Corona (COVID-19), pada setiap tenaga kerja terkait proses histopatologi. Gagasan pemecahan isu
: Pembuatan Standard Operation Procedure (SOP)
untuk pemrosesan jaringan pasien yang menderita COVID-19
Latar Belakang Pandemi COVID-19 belum dapat diprediksi Pelayanan operasi sudah kembali dilaksanakan Keselamatan pekerja kesehatan yang berisiko tinggi Perlu dibuat standar operasional dari yang sudah dikerjakan selama ini
21
No
1.
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/Hasil
Keterkaitan Substansi
Kontribusi
Penguatan
Kegiatan
Mata Pelatihan
Terhadap Visi
Nilai-Nilai
Misi Organisasi
Organisasi
Meminta izin
a. Membuat janji
Tanggal
Berkomunikasi dengan ramah, Dengan
atasan mengenai
temu dengan
pertemuan
sopan, santun menunjukkan menerapkan nilai- kapada
kegiatan yang
atasan/mentor
akan dilaksanakan
perwujudan etika publik.
b. Menjelaskan
Menjelaskan
mengenai kegiatan
kegiatan secara kejelasan
kepada
rinci
atasan/mentor
Penejelasan tujuannya
dan
mencerminkan
akuntabitilas. Bicara secara jujur merupakan pengamalan nilai dasar anti korupsi.
c. Memintakan izin
Izin dari atasan
Melakukan
kegiatan
ijin atasan
nilai etika publik, dengan
mengenai kegiatan
Meminta
sikap
akuntabilitas,
hormat,
antikorupsi
santun, dan jujur
dalam
dapat
pelaksanaan
memperkuat nilai-
tugas
sopan,
dan nilai
yang
kewajiban sehari- diterapkan hari
dapat RSAB
atas mewujudkan
Harapan
Kita
kegiatan kepada
sepengetahuan dan ijin atasan pelayanan
transparan,
atasan/mentor
merupakan
kesehatan
akuntabel,
perempuan,
kerjasama
kode etik
yang
mencerminkan etika publik.
perinatal
dan
anak yang aman dan
22
berkualitas
di yaitu dan
sesuai dengan visi dan
misi
RSAB
Harapan Kita. 2.
Penyampaian
a. Penyampaian
Panduan-
Kegiatan
rancangan kerja :
rancangan kerja :
panduan SPO
meminta semua panduan SPO menerapkan nilai-
proses pembuatan
proses pembuatan
yang
SPO prosedur
SPO terbaru
komunikasi yang santun dan etika publik,
akurat dan
hitopatologi pasien
ramah,
menyeluruh dapat
dengan infeksi
nilai etika publik.
Covid-19
diawali
sudah
tolong
jawab, ini
perwujudan
sebagai
Menilai panduan SPO ini secara
dengan nilai nasionalisme, cepat, tepat,
penerapan akuntabilitas, ,
menolong
merupakan ke-4
ada
sebagai
Bertanggung
dengan Dengan
bagian
dan juga sila dari
pengamalan nasionalisme.
komitmen mutu,
memperkuat nilai-
antikorupsi
nilai yang
dalam
diterapkan RSAB
pelaksanaan
Harapan Kita,
tugas dan
yaitu cepat,
kewajiban sehari-
akurat, akuntabel,
hari dapat
nyaman,
b. Mengumpulkan
Referensi acuan Melakukan
transparan,
acuan pembuatan
pembuatan
pengumpulan mewujudkan bahan dengan cermat, tepat pelayanan
integritas, dan
SPO terbaru
panduan
dan
kerjasama.
teliti
sebagai
perwujudan Menggunakan
23
bentuk kesehatan akuntabilitas. perempuan, sumber
yang
tepat
untuk
membuat perinatal dana
keputusan berdasarkan prinsip anak yang aman keahlian
menunjukkan dan berkualitas
pengamalan
nilai
etika sesuai dengan visi
publik.
Menggunakan dan misi RSAB
pendekatan ilmiah dan inovatif Harapan Kita. dalam
pemecahan
masalah
merupakan pelaksanaan
bentuk nilai
dasar
komitmen mutu. 3.
Identifikasi alur
a. Identifikasi alur / SPO
:
identifikasi
kekurangan
SPO
Referensi
Meminta persetujuan atasan Dengan
Melakukan
dengan jelas mengenai tujuan menerapkan nilai- identifikasi alur dari
kegiatan
menunjukkan nilai nasionalisme, dalam rangka
referensi
nilai akuntabilitas. . Hal ini etika
laboratorium lain
juga
memperlihatkan
publik, menambah
sikap akuntabilitas,
menjunjung tinggi etika luhur komitmen
, pengetahuan yang
mutu, sesuai dengan
sebagai perwujudan nilai etika antikorupsi
yang akan
publik.
dalam
dikerjakan dengan
pelaksanaan
menerapkan nilai-
24
b. Meminta referensi
Panduan
dari Membuat surat permohonan tugas
dan nilai RSAB
SPO dari kolegium
kolegium Ikatan dengan bahasa yang baik dan kewajiban sehari- Harapan Kita,
terkait
Ahli
Patologi sopan menunjukkan nilai etika hari
Indonesia (IAPI)
publik.
c. Menghubungi
Data
Kerja
laboratorium lain
perbandingan
laboratorium
sama
dengan
lain
sebagai
yag telah lulus
bentuk gotong royong yang
akrditasi sebagai
mencerminkan
perbandingan dalam
nasionalisme. Berkomunikasi
pembuatan SPO
dengan bahasa yang ramah dan
nilai
sopan
merupakan
perwujudan nilai etika publik. Melakukan kunjungan sesuai tujuan
dengan
dapat yaitu CANTIK
mewujudkan
cepat, akurat,
pelayanan
transparan dan
kesehatan
akuntabel,
perempuan,
integritas, kerja
perinatal
dana sama
anak yang aman dan
berkualitas
sesuai dengan visi dan
misi
RSAB
Harapan Kita.
penuh
integritas dan tanggungjawab merupakan
nilai-nilai
anti
korupsi. 4.
Berkoordinasi
a.
Mengirimkan Undangan
dengan
undangan
untuk
Menggunakan baik
25
dan
bahasa sopan
yang Dengan
Berkoordinasi
dalam menerapkan nilai- dengan anggota
departemen terkait
pertemuan daring
undangan menunjukkan nilai nilai nasionalisme, departemen lain
yang berhubungan
etika
dengan proses ini
membedakan setiap anggota dan
publik.
Tidak etika
memperlakukan
merupakan
Bukti
pendapat
daring
dengan anggota Departemen lain
sebagai
bentuk
nasionalisme. Rapat
mutu, nilai RSAB
santun
Harapan Kita,
dalam
yaitu CANTIK
pelaksanaan
(akuntabel,
tugas
dan integritas, kerja
kewajiban sehari- sama) hari
dapat
mewujudkan
koordinasi
menggunakan yang
, menerapkan nilai-
perwujudan antikorupsi
Rapat Berkoordinasi dan bekerjasama
departemen lain
akuntabilitas,
sama komitmen
nasionalisme. b. Meminta
publik, dengan
dengan pelayanan
komunikasi kesehatan dan ramah, perempuan,
sebagai penerapan nilai etika perinatal
dana
publik. Mau mendengarkan anak yang aman pendapat
demi dan berkualitas menjaga komitmen mutu. sesuai dengan visi c. Menuliskan saran
Lembar rapat / Membuat
hasil dari rapat
notulensi rapat
dengan
26
orang
lain
laporan cermat
dan
rapat dan misi RSAB penuh Harapan Kita.
tanggung jawab menunjukkan akuntabilitas. sesuai
Membuat
dengan
penuh
kejujuran menunjukkan nilai anti
korupsi.
Menjalankan
secara
profesional
tugas
merupakan pengamalan nilai etika publik. 5.
Membuat SPO
a. Mengumpulkan
Panduan
Melakukan
pengumpulan Dengan
prosedur
semua bahan untuk
nasional
histopatologi pada
membantu
internasional
pasien COVID-19
pembuatan panduan
perwujudan
SPO
Menggunakan
dan bahan dengan cermat, tepat menerapkan nilaidan
teliti
tepat
sebagai
bentuk nilai etika publik,
akuntabilitas. akuntabilitas, , sumber
untuk
yang komitmen mutu,
membuat antikorupsi
Membuat rancangan panduan SPO secara tepat dan akurat serta mengedepankan
keputusan berdasarkan prinsip dalam
dasar ilmiah
keahlian
dengan
pengamalan publik.
27
menunjukkan pelaksanaan nilai
etika tugas dan
menerapkan nilai-
kewajiban sehari-
nilai RSAB
hari dapat
Harapan Kita,
b. Melakukan
Referensi
Menggunakan
pencarian online
pendukung lain
ilmiah
dan
pendekatan mewujudkan inovatif
pemecahan
dalam pelayanan
(cepat, akurat,
masalah kesehatan
transparan dan
merupakan
bentuk perempuan,
pelaksanaan komitmen dengan
nilai
dasar perinatal dana
mutu.
cermat
Mencari anak yang aman
dan
tepat
memperlihatkan
dan berkualitas
nilai sesuai dengan visi
akuntabilitas. Mau berinovasi dan misi RSAB dengan diluar
mencari yang
data
telah
menunjukkan
lain Harapan Kita.
diketahui
pengamalan
komitmen mutu. c. Membuat hasil rancangan
Draft SPO
Membuat rancangan dengan cermat
dan
tepat
kebutuhan akuntabilitas. tugas
secara
sesuai
menunjukkan Menjalankan profesional
merupakan pengamalan nilai etika
28
publik.
yaitu CANTIK
Membuat
akuntabel, integritas)
rancangan
dengan
penuh
tanggung jawab menunjukkan nilai antikorupsi. 6.
Sosialisasi hasil
a. Membuat
Undangan rapat
Menggunakan
rancangan pada
undangan sosialisasi
secara daring
baik
dan
bahasa sopan
yang Dengan dalam menerapkan nilai-
Melakukan sosialisasi hasil
pimpinan dan
undangan menunjukkan nilai nilai nasionalisme, rancangan SPO
kemudian
etika
disosialisikan
membedakan setiap anggota
kepada
dan
departemen terkait
merupakan
publik. memperlakukan
Tidak etika publik, sama komitmen mutu,
perwujudan antikorupsi
nasionalisme b. Membuat alat
Power point
Membuat alat bantu sosialisasi
bantu sosialisasi
untuk presentasi
dengan penuh tanggungjawab merupakan
akuntabilitas,
pengamalan
akuntabilitas. Mau berinovasi dan membuat alat bantu yang baik merupakan perwujudan nilai komitmen mutu.
menerapkan nilainilai RSAB Harapan Kita,
dalam
yaitu CANTIK
pelaksanaan
(cepat, akurat,
tugas dan
nyaman dan
kewajiban sehari-
aman, transparan
hari dapat
dan akuntabel,
mewujudkan
integritas, kerja
pelayanan
sama)
kesehatan perempuan, perinatal dana
29
dengan
c.
Anggota
Sosialisasi
dengan anak yang aman
Mengkomunikasikan
departemen lain mengunakan komunikasi yang dan berkualitas
hasil rancangan
mengetahui
santun dan ramah, sebagai sesuai dengan visi
hasil rancangan penerapan nilai etika publik. dan misi RSAB yang baru
Tidak
membedakan
setiap Harapan Kita.
anggota dan memperlakukan sama merupakan perwujudan nasionalisme. dengan
Kerja
sama
anggota
menujukkan
lain
pengamalan
nasionalisme. d. Menuliskan
Catatan hasil
Menghargai
masukan dan saran
sosialisasi
lain
dari depertemen lain
pendapat orang
merupakan
pengamalan Mau
jujur
kekurangan
bentuk
nasionalisme. mengakui merupakan
pengamalan antikorupsi.
30
e. Melakukan revisi
Notulensi rapat
Membuat revisi dengan cermat
sesuai dengan hasil
dan tepat sesuai kebutuhan
diskusi
menunjukkan
akuntabilitas.
Menjalankan
tugas
profesional
merupakan
pengamalan publik.
secara
nilai Membuat
etika revisi
dengan penuh tanggung jawab menunjukkan
nilai
antikorupsi. 7.
Mengimplementasi dari SPO prosedur histopatologi pada
a. Mengaplikasikan SPO
Alat bantu yang Melakukan prosedur dengan Dengan seragam
antar cermat,
departemen
sebagai
tepat
dan
bentuk
akurat menerapkan nilai- kan hasil
pengamalan nilai nasionalisme, rancangan
pasien dengan
nilai
akuntabilitas. etika
infeksi Covid-19
Menjalankan
tugas
profesional pengamalan publik.
31
Mengimplementasi
secara akuntabilitas,
merupakan komitmen nilai
publik, panduan SPO , dengan
mutu, menerapkan nilai-
etika antikorupsi
nilai RSAB
dalam
Harapan Kita,
pelaksanaan
yaitu CANTIK
b. Evaluasi
Hasil
evaluasi Membuat
evaluasi
keadaan dengan
dengan
cermat
dan
sebelum
membandingkan
kebutuhan
dibuatnya SPO
formulir
tepat
patologi anatomi Menjalankan
sesuai kewajiban sehari- transparan dan
tugas
dan profesional
integritas, kerja
secara pelayanan
sama)
merupakan kesehatan
sesudah
pengamalan
sosialisasi
publik.
Membuat
evaluasi
dengan
nilai
etika perempuan, laporan perinatal
dan
Melakukan
pengumpulan
laporan
berupa bahan dengan cermat, tepat
laporan dari
jumlah formulir dan
masing-masing
secara
perwujudan
kegiatan
keseluruhan
mutu. Menggunakan sumber
sebagai
bentuk
komitmen
yang tepat untuk membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian pengamalan
32
berkualitas
sesuai dengan visi
semua data dan
teliti
dana
penuh anak yang aman
nilai antikorupsi. Data
dapat akuntabel,
mutu. mewujudkan
tanggung jawab menunjukkan dan
c. Mengumpulkan
dan (cepat, akurat,
menunjukkan hari
fisik komitmen
sebelum
dengan tugas
menunjukkan nilai
etika
dan
misi
RSAB
Harapan Kita.
publik. 8.
Melakukan
a. Membuat draft
Laporan akhir
Mengevaluasi secara jujur, adil
Dengan
Melakukan
Evaluasi dan
evaluasi laporan
dilengkapi nilai
dan transparan sebagai
menerapkan nilai-
evaluasi SPO
Laporan kegiatan
akhir kegiatan
kepatuhan dan
perwujudan akuntabilitas.
nilai nasionalisme, secara tepat dan
kamus indikator.
Menjalankan tugas secara
etika publik,
akurat serta
profesional merupakan bentuk
akuntabilitas,
membuat laporan
pengamalan nilai etika
antikorupsi
dari implementasi
publik. Menuliskan dengan
dalam
dengan
cermat, tepat dan teliti sebagai
pelaksanaan
menerapkan nilai-
bentuk perwujudan
tugas dan
nilai RSAB
komitmen mutu. Membuat
kewajiban sehari-
Harapan Kita,
laporan dengan cermat dan
hari dapat
yaitu CANTIK
tepat sesuai kebutuhan
mewujudkan
(cepat, akurat,
menunjukkan komitmen
pelayanan
transparan dan
mutu. Menjalankan tugas
kesehatan
akuntabel,
secara profesional merupakan
perempuan,
integritas)
pengamalan nilai etika
perinatal dana
publik. Membuat laporan
anak yang aman
dengan penuh tanggung jawab
dan berkualitas
menunjukkan nilai
sesuai dengan visi
33
antikorupsi. b. Meminta arahan
Revisi
laporan Menghargai
mentor mengenai
beserta
laporan akhir
dan perbaikan.
saran lain
dan misi RSAB pendapat orang
merupakan
pengamalan Mau
bentuk
nasionalisme.
jujur
kekurangan
mengakui merupakan
pengamalan antikorupsi. c. Membuat laporan
Laporan
akhir
akhir kegiatan.
final Membuat seluruh cermat
laporan dan
kebutuhan
tepat
sesuai
menunjukkan
komitmen Menjalankan profesional
mutu. tugas
secara
merupakan
pengamalan publik.
dengan
nilai
etika
Membuat
laporan
dengan penuh tanggung jawab menunjukkan antikorupsi.
34
nilai
Harapan Kita.
3.7. Jadwal pelaksanaan aktualisasi Jenis Kegiatan
Mei
1. Meminta ijin kepada atasan dan
1
Juni 2
Juli
3
4
3
4
1
4
1
2
4
1
2
4
1
2
3
4
1
2
2
3
4
1
2
7. Mengimplementasikan SPO
3
4
1
2
8. Melakukan Evaluasi dan Laporan
3
4
1
2
mentor mengenai kegiatan yang akan dilakukan 2. Penyampaian rancangan kerja : proses pembuatan SPO baru 3. Melakukan koordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya terkait dengan pembuatan SPO 4. Berkoordinasi dengan departemen terkait yang berhubungan dengan proses ini 5. Membuat SPO prosedur histopatologi pada pasien COVID-19 6. Sosialisasi hasil rancangan pada pimpinan dan kemudian disosialisikan kepada departemen terkait
kegiatan
35
BAB 4. PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
4.1
Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan dasar dengan Massive Open Online Course (MOOC) atau daring dan
internalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS telah dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2021 sampai 13 Juli 2021 dengan mempresentasikan hasil rancangan aktualisasi pada tanggal 28 Mei 2021. Selanjutnya tahap pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi berdasarkan rancangan aktualisasi tersebut dilaksanakan pada tanggal 31 Mei – 30 Juli 2021. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi tersebut dilakukan di Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita. Sebagai tenaga fungsional Dokter Spesialis Patologi Anatomi dan untuk memecahkan isu belum adanya standar prosedur operasional (SPO) dari pemrosesan histopatologi untuk pasien dengan infeksi COVID-19, kegiatan yang dilakukan ada 8, yaitu dimulai dengan meminta ijin atasan, penyampaian rancangan, koordinasi dengan tenaga kesehatan dan departemen lain, pembuatan SPO, sosialisasi SPO, implementasi SPO dan laporan evaluasi. 4.2
Rangkuman Jenis dan Jumlah Kegiatan Aktualisasi Aktualisasi kegiatan dilaksanakan di unit kerja Laboratorium Patologi Anatomi RS
Anak dan Bunda Harapan Kita selama 30 hari kerja. Terdapat 8 kegiatan yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi dan semua kegiatan dapat dilaksanakan. Berikut adalah rangkuman jenis dan jumlah kegiatan yang dicapai.
36
Tabel 4.1 Rangkuman Jenis dan Jumlah Laporan Kegiatan Aktualisasi Nama Kegiatan No. (Sumber Kegiatan) 1.
Jumlah
Terlaksana
Tahapan
atau tidak
3
Terlaksana
-
2
Terlaksana
-
3
Terlaksana
-
3
Terlaksana
-
3
Terlaksana
-
5
Terlaksana
-
3
Terlaksana
-
3
Terlaksana
-
Keterangan
Meminta ijin kepada atasan dan mentor mengenai kegiatan yang akan dilakukan
2.
Penyampaian rancangan kerja : proses pembuatan SPO prosedur histopatologi pasien dengan infeksi Covid-19
3.
Melakukan koordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya terkait dengan pembuatan SPO
4.
Berkoordinasi dengan departemen terkait yang berhubungan dengan proses ini
5.
Membuat SPO prosedur histopatologi pada pasien dengan infeksi Covid-19
6.
Sosialisasi hasil rancangan pada pimpinan dan kemudian disosialisikan kepada departemen terkait
7.
Mengimplementasikan SPO
8.
Melakukan Evaluasi dan Laporan kegiatan
37
4.3
Uraian Aktualisasi
1. Meminta ijin Nama Kegiatan
Meminta ijin kepada atasan dan mentor mengenai kegiatan yang akan dilakukan
Sumber Kegiatan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Tanggal
17-19 Mei 2021
Tahapan Kegiatan
1. Membuat janji temu dengan atasan/mentor 2. Menjelaskan mengenai kegiatan kepada atasan/mentor 3. Memintakan izin kegiatan kepada atasan/mentor
Daftar Dokumentasi
Gambar pertemuan dengan mentor
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas Dalam menyampaikan gagasan pembuatan SPO, seorang dokter spesialis Patologi Anatomi harus mampu bertanggung jawab terhadap langkah-langkah yang akan dikerjakan. Selain itu dibutuhkan ketelitian untuk memeriksa setiap kegiatan, sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat pelaporan. Nasionalisme Penyampaian gagasan mengenai pembuatan SPO, harus didasarkan pada peraturan pemerintah yang terbaru dalam pembuatan SOP-AP. Dalam pelaporannya, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga tercipta komunikasi efektif. Etika Publik Dalam pennyampaian gagasan, bersikap ramah, sopan dan santun dalam berkomunikasi dengan atasan langsung dan mentor. Komitmen Mutu Dalam penyampaian gagasan, dibutuhkan kecermatan dan ketelitian, sehingga tetap terjaga mutu kegiatan yang dihasilkan. Anti Korupsi Melakukan
penilaian
sesuai
standar
dan
apa
adanya
mendokumentasikan data yang diperoleh dengan jujur.
38
tanpa
rekayasa,
serta
Whole of Government Kolaborasi dan komunikasi dengan teman sejawat dan staf rumah sakit yang baik untuk meminta ijin kegiatan. Pelayanan Publik Hasil yang didapatkan dari pembuatan SPO ini dapat menjadi umpan balik bagi kelompok kerja Patologi Anatomi sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat. Manfaat Kegiatan tehadap pencapaian Visi, Misi Organisasi dan Penguatan nilai Organisasi
Dengan menerapkan nilai-nilai etika publik, akuntabilitas, antikorupsi
dalam
pelaksanaan tugas dan kewajiban sehari-hari dapat mewujudkan pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dan anak yang aman dan berkualitas sesuai dengan visi dan misi RSAB Harapan Kita. Analisis Dampak jika Nilai ANEKA, WoG, Pelayanan Publik, serta Manajemen ASN tidak diterapkan
Jika pekerjaan tidak dilakukan dengan teliti dan cermat, maka tidak akan didapatkan hasil yang baik (Akuntabilitas).
Apabila terjadi diskriminasi dalam penyampaian gagasan, maka tidak akan didapatkan hasil yang baik. Jika tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam meminta ijin, maka tidak akan tercipta komunikasi yang efektif antara kedua belah pihak (Nasionalisme).
Jika tidak ada sopan santun, saling menghormati dan menghargai tentu akan mengakibatkan kesalahpahaman dan dapat menyebabkan tidak kondusifnya lingkungan kerja. Dampak di kemudian hari, akan sulit menjalin kerjasama karena hilangnya rasa simpatik (Etika Publik).
Jika tidak ada rasa kejujuran, cenderung merekayasa sesuatu, akan didapatkan hasil yang tidak sesuai dengan kenyataan, dan akan merugikan kelompok kerja Patologi Anatomi dan rumah sakit (Antikorupsi).
Tidak terjadinya kolaborasi dan komunikasi yang baik dengan teman sejawat dan staf rumah sakit akan merugikan karena tidak akan memperoleh data yang baik (WoG).
39
Tidak adanya SPO akan menurunkan kualitas dari pelayanan kepada publik (Pelayanan Publik).
Dokumentasi Kegiatan 1. Gambar pertemuan dengan mentor
2. Penyampaian rancangan kerja : proses pembuatan SPO prosedur histopatologi pasien dengan infeksi Covid-19, Nama Kegiatan
Penyampaian rancangan kerja : proses pembuatan SPO prosedur histopatologi pasien dengan infeksi Covid-19
Sumber Kegiatan Tanggal Tahapan Kegiatan
Penugasan pimpinan 17-19 Mei 2021 1. Penyampaian rancangan kerja : proses pembuatan SPO terbaru 2. Mengumpulkan acuan pembuatan SPO terbaru
Daftar Dokumentasi
1. Referensi dari Panduan Skrining Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di RSAB Harapan Kita; 2. Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan COVID-19 di RSABHK-2020
40
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas Dalam penyampaian rancangan kerja kepada kepala Instalasi laboratorium dan atasan Kelompok Kerja Patologi Anatomi menunjukkan adanya rasa tanggung jawab untuk melakukan rapat koordinasi dalam melakukan pembuatan revisi SPO. Hal tersebut menunjukkan sikap akuntabilitas dalam menjalankan profesinya. Dalam melakukan kegiatan ini, seorang dokter spesialis Patologi Anatomi mampu mempunyai ide atau inisiatif untuk dilakukannya pembuatan SPO. Nasionalisme Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penyampaian rancangan kerja, dan tidak melakukan diskriminasi terhadap pihak-pihak terkait. Etika Publik Dalam penyampaian rancangan, bersikap ramah, sopan dan santun dalam berkomunikasi dengan rekan sejawat dokter spesialis yang bekerja di instalasi laboratorium dan spesialis Patologi Anatomi lainnya sehingga diharapkan koordinasi dapat berlangsung dengan baik. Komitmen Mutu Dalam rapat koordinasi, para dokter di instalasi laboratorium setuju untuk melakukan pembuatan SPO, dan menunjukkan adanya usaha untuk mencapai standar mutu yang lebih baik. Anti Korupsi Dalam rapat ini, dilakukan pelaporan indikator mutu kepada dokter spesialis lainnya dengan jujur, sehingga dapat diketahui kualitas pelayanan kelompok kerja Patologi Anatomi. Dalam menyusun laporan notulensi rapat, ditulis dengan jujur, apa adanya dan tanpa rekayasa. Whole of Government Pada saat membuat rancangan dibutuhkan kolaborasi dengan staf lain. Pada saat rapat koordinasi, diperlukan kolaborasi dan komunikasi dengan rekan sejawat dokter spesialis Patologi Anatomi lainnya untuk saling memberikan masukan dalam pembuatan SPO. Pelayanan Publik Pada rapat koordinasi ini diharapkan agar terwujudnya pembuatan SPO, sehingga meningkatkan kualitas mutu pelayanan kepada publik.
41
Manajemen ASN Mengingatkan dokter spesialis PA, teknisi, dan staf untuk bekerja sesuai kewajiban dan tanggung jawabnya. Manfaat Kegiatan tehadap pencapaian Visi, Misi Organisasi dan Penguatan nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung misi RS Anak dan Bunda Harapan Kita (RSABHK) yaitu menerapkan nilai-nilai nasionalisme, etika publik, akuntabilitas, , komitmen mutu, antikorupsi
dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban sehari-hari dapat
mewujudkan pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dana anak yang aman dan berkualitas sesuai dengan visi dan misi RSAB Harapan Kita.
Kegiatan ini menguatkan nilai nilai-nilai yang diterapkan RSAB Harapan Kita, yaitu cepat, akurat, akuntabel, nyaman, transparan, integritas, dan kerjasama (CANTIK).
Analisis Dampak jika Nilai ANEKA WoG, Pelayanan Publik, serta Manajemen ASN tidak diterapkan
Jika pekerjaan tidak dilakukan dengan baik, maka tidak akan terjadi pembuatan SPO, dan menunjukkan tidak ada tanggung jawab dari seorang dokter dalam menjalankan profesinya (Akuntabilitas).
Apabila dalam penyampaian rancangan tidak dengan komunikasi yang efektif, dan hasil yang didapat juga tidak akan optimal. Bila tidak menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat mengakibatkan kesalahan dalam komunikasi, sehingga tidak tercapai tujuan yang ingin dicapai (Nasionalisme).
Jika tidak ada sopan santun, saling menghormati dan menghargai tentu akan mengakibatkan kesalahpahaman dan dapat menyebabkan tidak kondusifnya lingkungan kerja. Dampak di kemudian hari, akan sulit menjalin kerjasama karena hilangnya rasa simpatik (Etika Publik).
Jika tidak ada pembuatan SPO, akan sulit untuk menngetahui kualitas mutu yang telah dilakukan (Komitmen Mutu).
Jika tidak ada rasa kejujuran, cenderung merekayasa sesuatu, maka akan terjadi kerugian bagi kelompok kerja Patologi Anatomi (Antikorupsi).
Tidak terjadinya kolaborasi dan komunikasi yang baik dan efektif dengan dokter
42
spesialis Patologi Anatomi lainnya, maka akan sulit terwujud pembuatan SPO (WoG)
Kualitas mutu pelayanan kepada publik tidak akan membaik, apabila tidak ada keinginan dari internal untuk memperbaiki diri dimulai dari pembuatan SPO (Pelayanan Publik).
Jika dokter spesialis PA, teknisi, dan staf, tidak memahami kewajiban dan tugasfungsinya maka pekerjaan
pelayanan
akan dilaksanakan
semaunya dan
menyebabkan kekacauan (Manajemen ASN). Dokumentasi Kegiatan : 1. Referensi dari Panduan Skrining
2. PEDOMAN PENANGANAN CEPAT
Corona Virus Disease 2019 (COVID- MEDIS DAN KESEHATAN COVID-19 19) di RSAB Harapan Kita
RSABHK-2020
43
3. Identifikasi alur Nama Kegiatan
Identifikasi alur
Sumber Kegiatan
Inisiatif dengan persetujuan mentor
Tanggal
17-19 Mei2021
Tahapan Kegiatan
1. Identifikasi alur / SPO : identifikasi kekurangan SPO referensi laboratorium lain 2. Meminta referensi SPO dari kolegium Patologi Anatomi 3. Menghubungi laboratorium lain yang telah lulus akreditasi sebagai perbandingan dalam pembuatan SPO
Daftar Dokumentasi
Referensi penanganan jaringan pasien COVID-19 dari kolegium terkait yaitu Ikatan Ahli Patologi Anatomi Indonesia (IAPI).
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas Dalam identifikasi alur pembuatan SPO menunjukkan adanya rasa tanggung jawab untuk melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan internal dan membandingkan dengan laboratorium lain. Hal tersebut menunjukkan sikap akuntabilitas dalam menjalankan profesinya. Dalam melakukan kegiatan ini, seorang dokter spesialis Patologi Anatomi mampu mempunyai ide atau inisiatif untuk dilakukannya pembuatan SPO. Nasionalisme Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam meminta surat referensi dan koordinasi dengan pihak kolegium sehingga tercipta komunikasi efektif dari pihak-pihak yang terkait dan diharapkan koordinasi dapat berlangsung dengan baik. Dalam membuat dan mengedarkan surat permintaan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dan tidak melakukan diskriminasi terhadap pihak-pihak yang dihubungi. Etika Publik Dalam meminta panduan dan berkomunikasi, bersikap ramah, sopan dan santun dalam berkomunikasi dengan rekan sejawat dokter spesialis Patologi Anatomi lainnya sehingga diharapkan koordinasi dapat berlangsung dengan baik.
44
Komitmen Mutu Dalam berkomunikasi, para dokter spesialis Patologi Anatomi menunjukkan sikap profesionalitas dan usaha untuk mencapai standar mutu yang lebih baik. Anti Korupsi Dalam rapat ini, dilakukan pelaporan kekurangan laboratorium secara jujur, sehingga dapat mengevaluasi kualitas pelayanan kelompok kerja Patologi Anatomi. Dalam menyusun laporan notulensi rapat, ditulis dengan jujur. Whole of Government Pada saat membuat SPO dibutuhkan kolaborasi dengan pihak lain seperti kolegium Ikatan Ahli Patologi Anatomi Indonesia (IAPI) dan komunikasi dengan rekan sejawat dokter spesialis Patologi Anatomi lainnya
untuk saling memberikan masukan dalam
pembuatan SPO. Pelayanan Publik Pada identifikasi alur ini diharapkan agar terwujudnya pembuatan SPO, sehingga meningkatkan kualitas mutu pelayanan kepada publik. Manajemen ASN Mengingatkan dokter spesialis PA, teknisi, dan staf untuk bekerja sesuai kewajiban dan tanggung jawabnya. Manfaat Kegiatan tehadap pencapaian Visi, Misi Organisasi dan Penguatan nilai Organisasi
Dengan menerapkan nilai-nilai nasionalisme, etika publik, akuntabilitas, , komitmen mutu, antikorupsi dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban sehari-hari dapat mewujudkan pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dana anak yang aman dan berkualitas sesuai dengan visi dan misi RSAB Harapan Kita.
Kegiatan ini menguatkan nilai nilai-nilai yang diterapkan RSAB Harapan Kita, yaitu cepat, akurat, akuntabel, nyaman, transparan, integritas, dan kerjasama (CANTIK).
Analisis Dampak jika Nilai ANEKA WoG, Pelayanan Publik, serta Manajemen ASN tidak diterapkan
Jika pekerjaan tidak dilakukan dengan baik, maka tidak akan terjadi pembuatan SPO, dan menunjukkan tidak ada tanggung jawab dari seorang dokter dalam
45
menjalankan profesinya (Akuntabilitas).
Apabila terjadi diskriminasi pada identifikasi, tentunya tidak akan terjadi komunikasi yang efektif, dan hasil yang didapat juga tidak akan optimal. Bila tidak
menggunakan
Bahasa
Indonesia
dengan
baik
dan
benar,
dapat
mengakibatkan kesalahan dalam komunikasi, sehingga tidak tercapai tujuan yang ingin dicapai (Nasionalisme).
Jika tidak ada sopan santun, saling menghormati dan menghargai tentu akan mengakibatkan kesalahpahaman dan dapat menyebabkan tidak harmonisnya kerjasama antar instansi dan kolegium yang terlibat. Dampak di kemudian hari, akan sulit menjalin kerjasama karena hilangnya rasa simpatik (Etika Publik).
Jika tidak ada identifikasi alur sehingga pembuatan SPO tidak akan terwujud dan terjadi penurunan kualitas mutu yang telah dilakukan (Komitmen Mutu).
Jika tidak ada rasa kejujuran, maka akan terjadi kerugian bagi kelompok kerja Patologi Anatomi (Antikorupsi).
Tidak terjadinya kolaborasi dan komunikasi yang baik dan efektif dengan dokter spesialis Patologi Anatomi lainnya, maka akan sulit terwujud pembuatan SPO (WoG)
Kualitas mutu pelayanan kepada publik tidak akan membaik, apabila tidak ada kerendahan hati dari diri sendiri untuk mengakui kekurangan sehingga meminta laboratorium lain untuk dapat menjadi perbandingan (Pelayanan Publik).
Jika dokter spesialis Patologi Anatomik, teknisi, dan staf, tidak memahami kewajiban dan tugas-fungsinya maka pekerjaan pelayanan akan dilaksanakan semaunya dan menyebabkan malfungsional (Manajemen ASN).
46
Dokumentasi Kegiatan : Gambar (Referensi) penanganan jaringan pasien COVID-19 dari kolegium terkait yaitu Ikatan Ahli Patologi Anatomi Indonesia (IAPI).
4. Berkoordinasi dengan departemen terkait yang berhubungan dengan proses ini Nama Kegiatan
Berkoordinasi dengan departemen terkait yang berhubungan dengan proses ini
Sumber Kegiatan
Inisiatif dengan persetujuan mentor
Tanggal
18-19 Mei 2021
Tahapan Kegiatan
1.
Mengirimkan undangan untuk pertemuan daring
2.
Meminta pendapat departemen lain
3.
Menuliskan saran hasil rapat (Membuat notulensi rapat)
Daftar
1.
Undangan rapat daring
Dokumentasi
2.
Notulensi rapat
Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas Dalam berkoordinasi dengan departemen lain menunjukkan adanya rasa tanggung jawab untuk melakukan rapat koordinasi dalam melakukan pembuatan SPO. Hal tersebut menunjukkan sikap akuntabilitas dalam menjalankan profesinya. Dalam melakukan kegiatan ini, seorang dokter spesialis Patologi Anatomi mampu mempunyai ide atau inisiatif untuk dilakukannya pembuatan SPO.
47
Nasionalisme Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam mengundang rapat, melaksanakan rapat daring dan dalam rapat koordinasi sehingga tercipta komunikasi efektif dari pihak-pihak yang terkait dan diharapkan koordinasi dapat berlangsung dengan baik. Dalam membuat dan mengedarkan surat undangan rapat koordinasi menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dan tidak melakukan diskriminasi terhadap pihak-pihak yang diundang. Etika Publik Dalam meminta ijin dan dalam melakukan rapat, bersikap ramah, sopan dan santun dalam berkomunikasi dengan rekan sejawat dokter spesialis Patologi Anatomi maupun spesialis lainnya sehingga diharapkan koordinasi dapat berlangsung dengan baik. Komitmen Mutu Dalam rapat koordinasi, para dokter spesialis setuju untuk melakukan pembuatan SPO, dan menunjukkan adanya usaha untuk mencapai standar mutu yang lebih baik. Anti Korupsi Dalam rapat ini, dilakukan pelaporan indikator mutu kepada dokter spesialis lainnya dengan jujur, sehingga dapat diketahui kualitas pelayanan instalasi laboratorium, kelompok kerja Patologi Anatomi. Dalam menyusun laporan notulensi rapat, ditulis dengan jujur, apa adanya dan tanpa rekayasa. Whole of Government Pada saat membuat dan mengedarkan surat undangan rapat dibutuhkan kolaborasi dengan staf lain. Pada saat rapat koordinasi, diperlukan kolaborasi dan komunikasi dengan rekan sejawat dokter spesialis Patologi Anatomi lainnya
untuk saling
memberikan masukan dalam pembuatan SPO. Pelayanan Publik Pada rapat koordinasi ini diharapkan agar terwujudnya pembuatan SPO, sehingga meningkatkan kualitas mutu pelayanan kepada publik. Manajemen ASN Mengingatkan dokter spesialis departemen Patologi Anatomi dan spesialis lainnya, teknisi, dan staf untuk bekerja sesuai kewajiban dan tanggung jawabnya.
48
Manfaat Kegiatan tehadap pencapaian Visi, Misi Organisasi dan Penguatan nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung misi RSABHK yaitu memberikan pelayanan kesehatan perempua, perinatal dan anak yang komprehensif sesuai dengan perkembangan kekinian berbasis bukti serta Good Clinical Governance, Patient Safety dan Patient Care Center dan Menciptakan iklim kerja yang kondusif, menyediakan SDM yang kompeten dan berbudaya kinerja tinggi serta menyediakan sarana/pra-sarana dan IT sesuai best practice untuk tingkat rumah sakit rujukan ibu dan anak nasional
Kegiatan ini menguatkan nilai nilai-nilai yang diterapkan RSAB Harapan Kita, yaitu cepat, akurat, akuntabel, nyaman, transparan, integritas, dan kerjasama (CANTIK).
Analisis Dampak jika Nilai ANEKA WoG, Pelayanan Publik, serta Manajemen ASN tidak diterapkan
Jika pekerjaan tidak dilakukan dengan baik, maka tidak akan terjadi pembuatan SPO, dan menunjukkan tidak ada tanggung jawab dari seorang dokter dalam menjalankan profesinya (Akuntabilitas).
Apabila terjadi diskriminasi pada rapat, tentunya tidak akan terjadi komunikasi yang efektif, dan hasil yang didapat juga tidak akan optimal. Bila tidak menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat mengakibatkan kesalahan dalam komunikasi, sehingga tidak tercapai tujuan yang ingin dicapai (Nasionalisme).
Jika tidak ada sopan santun, saling menghormati dan menghargai tentu akan mengakibatkan kesalahpahaman dan dapat menyebabkan tidak kondusifnya lingkungan kerja. Dampak di kemudian hari, akan sulit menjalin kerjasama karena hilangnya rasa simpatik (Etika Publik).
Jika tidak ada pembuatan SPO, akan sulit untuk menngetahui kualitas mutu yang telah dilakukan (Komitmen Mutu).
Jika tidak ada rasa kejujuran, cenderung merekayasa sesuatu, maka akan terjadi kerugian bagi kelompok kerja Patologi Anatomi (Antikorupsi).
Tidak terjadinya kolaborasi dan komunikasi yang baik dan efektif dengan dokter
49
spesialis lainnya, maka akan sulit terwujud pembuatan SPO (WoG)
Kualitas mutu pelayanan kepada publik tidak akan membaik, apabila tidak ada keinginan dari internal untuk memperbaiki diri dimulai dari pembuatan SPO (Pelayanan Publik).
Jika dokter spesialis Patologi Anatomi dan spesialis lainnya, teknisi, dan staf, tidak memahami kewajiban dan tugas-fungsinya maka pekerjaan pelayanan akan dilaksanakan semaunya dan menyebabkan kekacauan (Manajemen ASN).
Dokumentasi Kegiatan 1. Undangan rapat daring
2. Notulensi Rapat
NOTULENSI RAPAT PEMBENTUKAN SPO Proses Histopatologi pada pasien COVID (+) TGL dilaksanakan: 19 Mei 2021 pk. 12.30-13.00 Lokasi : Zoom Meeting Dengan topic : pertemuan kepada departemen terkait untuk membuat SOP baru (inovasi) pada proses histopatologi pasien penderita COVID (+). Peserta yang hadir: 1. dr. Isabelle Deli, Sp.PA (pencetus SOP) 2. drg. Muh. Syafrudin, Sp.BM (Mentor) 3. dr. Gde Suardana, Sp.OG (perwakilan Dept. OBGYN) 4. Bpk. Saman (Perwakilan IBS – Karu Anestesi) 5. Henny (Perwakilan Lab PA) 6. Lina (perwakilan lab PA) Hasil Notulensi: · Semua pihak setuju akan dibuatnya SPO baru ini · IBS sudah melakukan protocol kesehatan yang cukup dan selayaknya dibuat menjadi SPO · Laboratorium melaksanakan protocol yang cukup dan selayaknya dibuat menjadi SPO · Potensi penularan COVID melalui proses ini? · Penyeragaman identitas pasien yg dikirim dengan menambah status COVID (SPO) · Apakah perlu dibuat stempel yg sama?
5. Membuat SPO prosedur Histopatologi pada pasien dengan infeksi COVID-19 Nama Kegiatan
Membuat SPO prosedur histopatologi pada pasien dengan infeksi COVID-19
Sumber Kegiatan Tanggal
Inovasi 10 Juni – 15 Juli 2021
50
Tahapan Kegiatan
1. Mengumpulkan semua bahan untuk membantu pembuatan panduan SOP-AP 2. Melakukan pencarian online 3. Membuat hasil rancangan
Daftar Dokumentasi
1. Dokumentasi rapat bersama mentor dan komite mutu. 2. Nota dinas pengajuan SPO 3. Draft SPO 4. Referensi WHO 5. Referensi Jurnal Internasional
Kegiatan ini dimulai dengan merangkumkan semua bahan panduan, alur dan referensi menjadi suatu draft SPO, yang kemudian dilaporkan dan didiskusikan dengan Komite Mutu untuk pembuatan verbal konsep. Setelah itu mengajukan draft SPO ini ke pejabat berwenang untuk menyetutjui pembuatan SPO. Kendala kegiatan ini adalah karena beberapa pejabat berwenang terkena infeksi Covid-19 sehingga melakukan isoman, dan draftnya belum dapat disetujui atau ditandatangan sampai dengan selesai isoman. Solusinya adalah penulis melakukan komunikasi dan diskusi dengan pejabat berwenang dengan daring sampai terbentuknya kesepakatan SPO yang dapat disetujui. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas Dalam mengumpulkan bahan untuk panduan, pencarian alur dan membuat draft, disertai rasa tanggung jawab untuk melakukan pembuatan SPO. Dalam melakukan kegiatan menyusun draft alur dan menyampaikan SPO, seorang dokter spesialis Patologi Anatomi disertai rasa tanggung jawab, kecermatan dan ketelitian terhadap SPO yang disusun. Nasionalisme Pada saat mengumpulkan bahan, penyusunan draft alur dan penyusunan SPO, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga tercipta komunikasi efektif. SPO disusun tanpa adanya rasa diskriminasi, sehingga berlaku untuk semua pihak-pihak yang terkait. Etika Publik Pada saat mengumpulkan bahan, penyusunan draft alur dan penyusunan SPO, bersikap ramah, sopan dan santun dalam berkomunikasi dengan sesama dokter spesialis yang lain,
51
staf dan teknisi di Kelompok kerja PA. Komitmen Mutu Penyusunan draft alur dan penyusunan SPO menunjukkan adanya usaha untuk mencapai standar mutu yang lebih baik. Anti Korupsi Melakukan penyusunan draft alur dan pembuatan SPO sesuai standar dan apa adanya tanpa rekayasa, serta mendokumentasikan data yang diperoleh dengan jujur. Whole of Government Kolaborasi dan komunikasi dengan dokter spesialis Patologi Anantomi, teknisi dan staf, dan saling memberikan masukan dalam penyusunan draft alur dan penyusunan SPO. Pelayanan Publik Penyusunan draft alur dan penyusunan SPO disusun dan dilaksanakan dengan baik, standar mutu pelayanan kepada publik akan menjadi lebih baik. Manajemen ASN Mengingatkan staf dan teknisi untuk bekerja sesuai kewajiban dan tanggung jawabnya. Manfaat Kegiatan tehadap pencapaian Visi, Misi Organisasi dan Penguatan nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung misi RSABHK yaitu dengan menerapkan nilai-nilai etika publik, akuntabilitas, , komitmen mutu, antikorupsi dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban sehari-hari dapat mewujudkan pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dana anak yang aman dan berkualitas sesuai dengan visi dan misi RSAB Harapan Kita dan menciptakan iklim kerja yang kondusif, menyediakan SDM yang kompeten dan berbudaya kinerja tinggi serta menyediakan sarpras dan IT sesuai best practice untuk tingkat rumah sakit rujukan ibu dan anak nasional.
Kegiatan ini menguatkan nilai nilai-nilai yang diterapkan RSAB Harapan Kita, yaitu cepat, akurat, akuntabel, nyaman, transparan, integritas, dan kerjasama (CANTIK).
Analisis Dampak jika Nilai ANEKA WoG, Pelayanan Publik, serta Manajemen ASN tidak diterapkan
Jika pekerjaan tidak dilakukan dengan baik, maka tidak akan terjadi pembuatan SPO, dan menunjukkan tidak ada tanggung jawab dari seorang dokter dalam menjalankan profesinya (Akuntabilitas).
52
Apabila terjadi diskriminasi pada rapat, tentunya tidak akan terjadi komunikasi yang efektif, dan hasil yang didapat juga tidak akan optimal (Nasionalisme).
Jika tidak ada sopan santun, saling menghormati dan menghargai tentu akan menyebabkan tidak kondusifnya lingkungan kerja dan terjadi ketidak-kompakan unit kerja, lama-kelamaan akan terjadi keterpurukan unit kerja (Etika Publik).
Jika tidak ada pembuatan SPO, akan sulit untuk meningkatkan kualitas mutu (Komitmen Mutu).
Jika tidak ada rasa kejujuran, cenderung merekayasa sesuatu, maka akan terjadi kerugian bagi kelompok kerja Patologi Anatomi (Antikorupsi).
Tidak terjadinya kolaborasi dan komunikasi yang baik dan efektif dengan dokter spesialis lain, maka akan sulit terwujud pembuatan SPO (WoG)
Kualitas mutu pelayanan kepada publik tidak akan membaik, apabila tidak ada keinginan dari internal untuk memperbaiki diri (Pelayanan Publik).
Jika staf dan teknisi tidak memahami kewajiban dan tugas-fungsinya maka pekerjaan pelayanan akan dilaksanakan semaunya dan menyebabkan kekacauan (Manajemen ASN).
Dokumentasi Kegiatan 1. Dokumentasi rapat bersama mentor dan Komite Mutu
53
2. Nota dinas pengajuan SPO
3. Draft SPO
54
4. Referensi WHO
5. Referensi Jurnal internasional
6. Sosialisasi hasil rancangan pada pimpinan dan kemudian disosialisikan kepada departemen terkait Nama Kegiatan
Melakukan sosialisasi hasil rancangan kepada pimpinan dan kemudian dilanjutkan kepada departemen terkait
Sumber Kegiatan
Inisiatif dengan persetujuan mentor
Tanggal
02 Juli dan 16 Juli 2021
Tahapan Kegiatan
1. Membuat undangan sosialisasi 2. Membuat alat bantu sosialisasi 3. Mengkomunikasikan hasil rancangan 4. Menuliskan masukan dan saran dari departemen lain 5. Melakukan revisi sesuai dengan hasil diskusi
Daftar
1. Surat disposisi,
Dokumentasi
2. Gambar berkomunikasi dengan pimpinan. 3. Notulen sosialisasi dengan departemen lain secara daring
55
Kegiatan ini dilakukan setelah SPO ditandatangani oleh direktur utama RSAB Harapan Kita, Dr. dr. Didi Danukusumo, Sp.OG(K) pada tanggal 15 Juli 2021. Dalam kegiatan ini kami melaksanakan rapat secara daring dengan Instalasi Bedah Sentral (IBS), dengan diwakili oleh kepala IBS, dr. Cathlene Freya, Sp.BA, mentor dan staf analis dari laboratorium Patologi Anatomi. Salah satu kendala yang dikemukakan adalah rencana komputerisasi pada permintaan laboratorium dapat membuat SPO ini tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Solusinya adalah bahwa sampai dengan saat in peraturan baik secara nasional maupun internasional, untuk pengiriman jaringan Patologi Anatomi belum dapat dilakukan dengan komputer sepenuhnya, namun akan dilakukan hibrid yaitu dengan komputer dan dengan kertas fisik formulir laboratorium Patologi Anatomi. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas Dalam membuat undangan, membuat alat bantu dan mengkomunikasikan rancangan, disertai rasa tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi SPO. Dalam melakukan sosialisasi, seorang dokter spesialis Patologi Anatomi harus mampu bertanggung jawab terhadap SPO yang telah disusun, dan wajib untuk mensosialisasikan isi SPO tersebut ke seluruh pihak yang terkait Nasionalisme Pembuatan alat bantu dan sosialisasi kepada semua pihak terkait dilakukan dengan tidak membeda-bedakan ras, suku, agama dan status sosial. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga tercipta komunikasi efektif. Etika Publik Pada saat membuat undangan dan mengkomunikasikan, bersikap ramah, sopan dan santun dalam berkomunikasi dengan dokter spesialis Patologi Anatomi. Dalam melakukan sosialisasi, bersikap ramah, sopan dan santun dalam berkomunikasi dengan dokter spesialis Patologi Anatomi lainnya, dokter spesialis lainnya, teknisi dan staf. Komitmen Mutu Sosialisasi SPO ini diharapkan dapat memperbaiki kinerja kerja seluruh pihak terkait, sehingga kualitas mutu pelayanan Kelompok kerja Patologi Anatomi akan menjadi lebih baik.
56
Anti Korupsi Sosialisasi dilakukan sesuai dengan SPO yang telah disetujui, tidak dilakukan rekayasa dan apa adanya. Whole of Government Pada saat membuat undangan, membuat alat bantu dan mengkomunikasikannya dibutuhkan kolaborasi dengan staf lain. Dalam sosialisasi ini, diharapkan kolaborasi dan komunikasi dengan dokter spesialis Patologi Anatomi dan dokter spesialis lainnya, teknisi, dan staf sehingga SPO dapat dijalankan dengan baik. Pelayanan Publik Sosialisasi SPO ini diharapkan dapat memperbaiki kinerja kerja seluruh pihak terkait, sehingga kualitas mutu pelayanan kepada publik akan menjadi lebih baik. Manajemen ASN Mengingatkan dokter spesialis Patologi Anatomi, teknisi, dan staf untuk bekerja sesuai kewajiban dan tanggung jawabnya. Manfaat Kegiatan tehadap pencapaian Visi, Misi Organisasi dan Penguatan nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung misi RSABHK yaitu dengan menerapkan nilai-nilai etika publik, akuntabilitas, , komitmen mutu, antikorupsi
dalam pelaksanaan tugas
dan kewajiban sehari-hari dapat mewujudkan pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dana anak yang aman dan berkualitas sesuai dengan visi dan misi RSAB Harapan Kita dan menciptakan iklim kerja yang kondusif, menyediakan SDM yang kompeten dan berbudaya kinerja tinggi serta menyediakan sarpras dan IT sesuai best practice untuk tingkat rumah sakit rujukan ibu dan anak nasional.
Kegiatan ini menguatkan nilai RSAB Harapan Kita, yaitu cepat, akurat, akuntabel, nyaman, transparan, integritas, dan kerjasama (CANTIK).
Analisis Dampak jika Nilai ANEKA WoG, Pelayanan Publik, serta Manajemen ASN tidak diterapkan
Jika pekerjaan tidak dilakukan dengan baik, maka tidak akan sosialisasi SPO, dan menunjukkan tidak ada tanggung jawab dari seorang dokter dalam menjalankan profesinya (Akuntabilitas).
57
Apabila terjadi diskriminasi pada sosialisasi, tentunya tidak akan terjadi komunikasi yang efektif, dan hasil yang didapat juga tidak akan optimal (Nasionalisme).
Jika tidak ada sopan santun, saling menghormati dan menghargai tentu akan menyebabkan tidak kondusifnya lingkungan kerja dan terjadi ketidak-kompakan unit kerja, lama-kelamaan akan terjadi keterpurukan unit kerja (Etika Publik).
Jika tidak ada sosialisasi dan kerjasama SPO, akan sulit untuk meningkatkan kualitas mutu (Komitmen Mutu).
Jika tidak ada rasa kejujuran, cenderung merekayasa sesuatu, maka akan terjadi kerugian bagi unit kerja Patologi Anatomi (Antikorupsi).
Tidak terjadinya kolaborasi dan komunikasi yang baik dan efektif dengan dokter spesialis Patologi Anatomi dan dokter spesialis lainnya, teknisi dan staf, maka akan sulit terwujud pembaharuan SPO (WoG)
Kualitas mutu pelayanan kepada publik tidak akan membaik, apabila tidak ada keinginan dari internal untuk memperbaiki diri (Pelayanan Publik).
Jika ASN tidak memahami kewajiban dan tugas-fungsinya maka pekerjaan pelayanan
akan
dilaksanakan
semaunya
dan
menyebabkan
kekacauan
(Manajemen ASN). Dokumentasi Kegiatan : 1. Surat disposisi
2.Gambar berkomunikasi dengan pimpinan
58
3. Notulen sosialisasi kepada departemen lain secara daring NOTULENSI RAPAT SOSIALISASI SPO Prosedur Histopatologi pada pasien dengan infeksi COVID-19
TGL dilaksanakan: 16 Juli 2021 pk. 13.00-13.30 Lokasi : Zoom Meeting Dengan topic : Sosialisasi SOP baru (inovasi): Prosedur histopatologi pasien dengan infeksi COVID-19 Peserta yang hadir: 1. dr. Isabelle Deli, Sp.PA (pencetus SOP) 2. drg. Muh. Syafrudin, Sp.BM (Mentor) 3. dr. Cathlene Freya, Sp.BA (Kepala Instalasi Bedah Sentral) 4. dr. Mirna, Sp.PA (tamu) 5. Henny (Teknisi Lab PA) 6. Herlina (perwakilan lab PA) 7. Khuri (Teknisi lab PA) Hasil Notulensi: • Semua pihak setuju akan melaksanakan SOP ini • Laboratorium dan IBS sudah melakukan protocol kesehatan yang cukup dan selayaknya dibuat menjadi SPO • Penyeragaman identitas pasien yg dikirim dengan menambah status COVID-19 pada sisi kanan atas • Bagaimana jika terjadi komputerisasi pada permintaan laboratorium, apakah SOP ini masih bisa dilaksanakan? Bisa, karena sesuai ketentuan lab PA akan melakukan sistem hybrid dimana ada komputerisasi namun dalam pengantaran spesimen tetap menggunakan kertas formulir.
7. Mengimplementasi SPO prosedur histopatologi pada pasien dengan infeksi Covid-19 Nama Kegiatan
Mengimplementasikan SPO prosedur histopatologi pada pasien dengan infeksi Covid-19
Sumber Kegiatan
Inovasi
Tanggal
15-16 Juli 2021
Tahapan Kegiatan
1. Mengaplikasikan SPO 2. Evaluasi keadaan dengan sebelum dibuatnya SPO 3. Mengumpulkan semua data dan laporan dari masing-masing kegiatan.
Daftar Dokumentasi
1. SPO yang disetujui, 2. Contoh pelaporan yang diharapkan, 3. Gambar
perbandingan
formulir
sesudah dilakukan sosialisasi SPO.
59
pelaporan
sebelum
dan
Dalam kegiatan ini mengimplementasikan SPO prosedur histopatologi pada pasien dengan
Covid-19
diawali
dengan
disetujuinya
draft
SPO
menjadi
SPO
yang
ditandatangani oleh direktur utama RSAB Harapan Kita, Dr. dr. Didi Danukusumo, Sp.OG(K) pada tanggal 15 Juli 2021. Kegiatan ini dilanjutkan dengan evaluasi penulisan tambahan informasi Covid-19 positif atau tidak di sisi kanan atas formulir Patologi Anatomi. Kegiatan ini berkendala dengan belum adanya persetujuan pembuatan stempel sebagai alat bantu penyeragaman dari penulisan ini. Jika dibandingkan dengan sebelum adanya SPO ini, informasi ini membuat tenaga kesehatan lebih berhati-hati dalam memproses jaringan yang dikirim ke laboratorium Patologi Anatomi. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas Dalam mengaplikasikan SPO, seorang dokter spesialis Patologi Anatomi harus mampu bertanggung jawab terhadap prosedur yang telah dibuat dan disetujui. Selain itu dibutuhkan kecermatan dan ketelitian, sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat implemetasi. Dalam mengerjakan SPO prosedur, disertai rasa tanggung jawab terhadap tindakan yang telah dibuat, sehingga didapat proses yang optimal, aman, sesuai dengan harapan semua pihak yang terkait dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya. Nasionalisme Perlakuan prosedur terhadap pasien secara keseluruhan, dengan tidak membedabedakan ras, suku, agama dan status sosial. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam melakukan tindakan, dan penyampaian hasil, sehingga tercipta komunikasi efektif. Etika Publik Pada saat melakukan tindakan dan implementasi SPO, bersikap ramah, sopan dan santun dalam berkomunikasi dengan teman sejawat dokter, teknisi, dan staf. Komitmen Mutu Dalam melaksanakan SPO, dibutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam pemeriksaan, sehingga tetap terjaga mutu laporan yang dihasilkan. Anti Korupsi Melakukan prosedur SPO sesuai keadaan dan apa adanya tanpa rekayasa, serta tindakan yang dikerjakan dengan jujur.
60
Whole of Government Pada saat melaksanakan prosedur dan implementasi SPO dibutuhkan kolaborasi dengan staf lain baik internal maupun dengan departemen lain. Kolaborasi dan komunikasi dengan teman sejawat dan staf rumah sakit untuk implementasi prosedur SPO. Pelayanan Publik Hal yang didapatkan dari pelaksanaan tindakan sesuai SPO ini dapat menjadi umpan balik bagi KK Patologi Anatomi sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Manajemen ASN Mengingatkan dokter spesialis Patologi Anatomi, teknisi, dan staf untuk bekerja sesuai kewajiban dan tanggung jawabnya. Manfaat Kegiatan tehadap pencapaian Visi, Misi Organisasi dan Penguatan nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung misi misi RSABHK yaitu dengan menerapkan nilai-nilai etika publik, akuntabilitas, , komitmen mutu, antikorupsi
dalam pelaksanaan
tugas dan kewajiban sehari-hari dapat mewujudkan pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dana anak yang aman dan berkualitas sesuai dengan visi dan misi RSAB Harapan Kita dan menciptakan iklim kerja yang kondusif, menyediakan SDM yang kompeten dan berbudaya kinerja tinggi serta menyediakan sarpras dan IT sesuai best practice untuk tingkat rumah sakit rujukan ibu dan anak nasional.
Kegiatan ini menguatkan nilai RSAB Harapan Kita, yaitu cepat, akurat, akuntabel, nyaman, transparan, integritas, dan kerjasama (CANTIK).
Analisis Dampak jika Nilai ANEKA WoG, Pelayanan Publik, serta Manajemen ASN tidak diterapkan o
Jika pekerjaan tidak dilakukan sesuai SPO dengan teliti, cermat, sesuai standar yang berlaku, maka pekerjaan tersebut tidak akan terlaksana dengan baik dan dapat merugikan Kelompok Kerja Patologi Anatomi (Akuntabilitas).
o
Apabila terjadi diskriminasi pada pelayanan yang terjadi, tentu akan menyakiti hati orang yang kita layani, dan menurunkan citra kelompok kerja. Bila tidak
61
menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, akan terjadi kesalahan dalam komunikasi (Nasionalisme) o
Jika tidak ada sopan santun, saling menghormati dan menghargai tentu akan menyebabkan tidak kondusifnya lingkungan kerja dan terjadi ketidak-kompakan unit kerja, lama-kelamaan akan terjadi keterpurukan unit kerja (Etika Publik)
o
Jika tindakan yang dikerjakan tidak sesuai SPO, tidak diperiksa dengan cermat dan teliti, maka akan menurunkan kualitas pelayanan dari Kelompok Kerja Patologi Anatomi (Komitmen Mutu).
o
Jika
tidak
ada
rasa
kejujuran,
cenderung
merekayasa
sesuatu,
keinginan
memudahkan tindakan, maka akan terjadi kerugian bagi unit kerja, bagi instansi, bagi rumah sakit, serta secara luas bagi masyarakat dan negara (Antikorupsi). o
Tidak terjadinya kolaborasi dan komunikasi yang baik dengan teman sejawat dan staf, serta teknisi rumah sakit tidak akan terwujud kerjasama yang baik dalam menjalankan SPO (WoG).
o
Tidak ada pelaksanaan SPO akan menyebabkan penurunan kualitas dari pelayanan kepada publik (Pelayanan Publik).
o
Jika ASN tidak memahami kewajiban dan tugas-fungsinya maka pekerjaan pelayanan akan dilaksanakan semaunya dan menyebabkan kekacauan (Manajemen ASN).
Dokumentasi Kegiatan: 1. SPO yang sudah disetujui
2.
Contoh
diharapkan
62
pelaporan
yang
3. Gambar perbandingan Formulir pelaporan sebelum dan sesudah sosialisasi SPO Sebelum sosialisasi
Sesudah sosialisasi
Sebelum sosialiasi
Sesudah sosialisasi
63
8. Melakukan Evaluasi dan Laporan kegiatan Nama Kegiatan
Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan
Sumber Kegiatan
Inisiatif dengan persetujuan mentor
Tanggal
01 Juni – 31 Juli 2021
Tahapan Kegiatan
Daftar Dokumentasi
1.
Membuat draft evaluasi laporan akhir kegiatan
2.
Meminta arahan mentor mengenai laporan akhir.
3.
Membuat laporan akhir
1.
Gambar Form evaluasi kepatuhan,
2.
Kamus indikator
Dalam kegiatan ini, dimulai dengan evaluasi dari penulisan informasi tambahan Covid positif atau negatif pada sisi kanan atas formulir Patologi Anatomi, kami mengumpulkan formulir dari sebelum dan sesudah adanya sosialisasi SPO baru, lalu dihitung dengan menggunakan kamus indikator, didapatkan bahwa kepatuhan penulisan informasi ini hanya sekitar 2%, sementara target yang diharapkan sebesar 80%. Solusinya kami merencanakan kegiatan untuk sosialisasi daring (re-edukasi) setelah acara aktualisasi ini. Dengan demikian diharapkan sampai dengan akhir tahun 2021 didapatkan peningkatan secara signifikan angka kepatuhan sesuai dengan SPO yang sudah dibuat. Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas Dalam membuat laporan evaluasi dan laporan akhir, seorang dokter spesialis Patologi Anatomi harus mampu bertanggung jawab terhadap data-data yang telah dikumpulkan. Selain itu dibutuhkan kecermatan dan ketelitian, sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat pelaporan. Dalam meminta ijin untuk menyampaikan laporan monitoring dan evaluasi, disertai rasa tanggung jawab terhadap laporan yang telah dibuat, sehingga diperlukan pelaporan dalam rapat, dengan harapan semua pihak yang terkait dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya. Nasionalisme Data pasien yang dikumpulkan secara keseluruhan, dengan tidak membeda-bedakan ras, suku, agama dan status sosial. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menyusun laporan monitoring dan evaluasi, dan penyampaian hasil monitoring
64
dan evaluasi, sehingga tercipta komunikasi efektif. Etika Publik Pada saat meminta ijin dan penyampaian laporan monitoring dan evaluasi, bersikap ramah, sopan dan santun dalam berkomunikasi dengan teman sejawat dokter, teknisi, dan staf. Komitmen Mutu Dalam mengumpulkan data dalam monitoring dan evaluasi kepatuhan, dibutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam pemeriksaan, sehingga tetap terjaga mutu laporan yang dihasilkan. Anti Korupsi Melakukan penyusunan dan pelaporan monitoring dan evaluasi kepatuhan sesuai keadaan dan apa adanya tanpa rekayasa, serta mendokumentasikan data yang diperoleh dengan jujur. Whole of Government Pada saat bertemu dan atau rapat secara daring dibutuhkan kolaborasi dengan staf lain. Kolaborasi dan komunikasi dengan teman sejawat dan staf rumah sakit untuk pengumpulan data untuk monitoring dan evaluasi kepatuhan SPO. Pelayanan Publik Hal yang didapatkan dari penyusunan dan pelaporan monitoring dan evaluasi ini dapat menjadi
umpan
balik
bagi
kelompok
kerja Patologi
Anatomi
sehingga dapat
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Manajemen ASN Mengingatkan dokter spesialis Patologi Anatomi, teknisi, dan staf untuk bekerja sesuai kewajiban dan tanggung jawabnya. Manfaat Kegiatan tehadap pencapaian Visi, Misi Organisasi dan Penguatan nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung misi misi RSABHK yaitu dengan menerapkan nilai-nilai etika publik, akuntabilitas, , komitmen mutu, antikorupsi
dalam pelaksanaan
tugas dan kewajiban sehari-hari dapat mewujudkan pelayanan kesehatan perempuan, perinatal dana anak yang aman dan berkualitas sesuai dengan visi dan misi RSAB Harapan Kita dan menciptakan iklim kerja yang kondusif,
65
menyediakan SDM yang kompeten dan berbudaya kinerja tinggi serta menyediakan sarpras dan IT sesuai best practice untuk tingkat rumah sakit rujukan ibu dan anak nasional.
Kegiatan ini menguatkan nilai RSAB Harapan Kita, yaitu cepat, akurat, akuntabel, nyaman, transparan, integritas, dan kerjasama (CANTIK).
Analisis Dampak jika Nilai ANEKA WoG, Pelayanan Publik, serta Manajemen ASN tidak diterapkan o
Jika pekerjaan tidak dilakukan dengan teliti, cermat, sesuai standar yang berlaku, maka pekerjaan tersebut tidak akan terlaksana dengan baik dan dapat merugikan kelompok kerja Patologi Anatomi (Akuntabilitas).
o
Apabila terjadi diskriminasi pada pelayanan yang terjadi, tentu akan menyakiti hati orang yang kita layani, dan menurunkan citra unit kerja. Bila tidak menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, akan terjadi kesalahan dalam komunikasi (Nasionalisme)
o
Jika tidak ada sopan santun, saling menghormati dan menghargai tentu akan menyebabkan tidak kondusifnya lingkungan kerja dan terjadi ketidak-kompakan unit kerja, lama-kelamaan akan terjadi keterpurukan unit kerja (Etika Publik)
o
Jika data yang dikumpulkan tidak diperiksa dengan cermat dan teliti, maka akan sulit mengetahui kualitas pelayanan dari Kelompok kerja Patologi Anatomi (Komitmen Mutu).
o
Jika tidak ada rasa kejujuran, cenderung merekayasa sesuatu, keinginan melakukan rekayasa laporan, maka akan terjadi kerugian bagi unit kerja, bagi instansi, bagi rumah sakit, serta secara luas bagi masyarakat dan negara (Antikorupsi).
o
Tidak terjadinya kolaborasi dan komunikasi yang baik dengan teman sejawat dan staf, serta teknisi rumah sakit tidak akan terwujud kerjasama yang baik dalam menjalankan SPO (WoG).
o
Tidak ada laporan monitoring dan evaluasi SPO akan menyebabkan ketidaktahuan kualitas dari pelayanan kepada publik (Pelayanan Publik).
o
Jika ASN tidak memahami kewajiban dan tugas-fungsinya maka pekerjaan pelayanan akan dilaksanakan semaunya dan menyebabkan kekacauan (Manajemen ASN).
66
Dokumentasi Kegiatan 1. Form evaluasi kepatuhan SPO
2. Kamus indikator
67
BAB 5 PENUTUP 5.1
Kesimpulan Pendidikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III membekali para CPNS untuk dapat menginternalisasi nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Dengan demikian diharapkan pada saat menjadi PNS maka PNS tersebut akan menjadi seorang pelayan publik yang berintegritas dan profesional dibidang keahliannya masing-masing. Dengan adanya kegiatan aktualisasi ini, sebagai Dokter Spesialis Patologi Anatomi, saya lebih dimotivasi untuk dapat bekerja dengan profesional sesuai nilai ANEKA, berkontribusi dalam usaha dan peran perekat-pemersatu bangsa, serta pencapaian visi-misi unit kerja, dan memberikan pelayanan publik yang prima sehingga dapat mendukung Visi dan Misi Organisasi, serta Visi dan Misi. Kegiatan aktualisasi ini pun menunjang penguatan dari nilai budaya RS Anak dan Bunda Harapan Kita. Kegiatan aktualisasi ini pun diharapkan membawa perubahan yang lebih baik bagi Kelompok Kerja Patologi Anatomi RS Anak dan Bunda Harapan Kita. Kegiatan aktualisasi ini mengalami kendala karena pandemi Covid-19, sehingga banyak keterbatasan dalam kegiatan, strategi mengatasi kekurangan tenaga kesehatan yang tetap sehat dan hambatan lain karena prioritas yang dikerjakan saat ini adalah mengatasi pandemi Covid-19. Solusi yang dilakukan adalah walaupun kegiatan aktualisasi ini secara jadwal sudah selesai, namun penguatan, sosialisasi dan mengevaluasi kegiatan SPO ini akan terus dilaksanakan sampai
menjadi
kebiasaan
baru
bagi
tenaga
kesehatan
RSABHK
untuk
mengutamakan kesehatan dan keamanan kerja bagi diri sendiri maupun sekitar. 5.2
Saran Kegiatan aktualisasi saat ini terkendala dengan masa pandemi COVID-19 sehingga membutuhkan banyak keterbatasan dalam melaksanakan tugas seharihari. Penyelenggaran dengan digital dan visual cukup membantu walau banyak kesulitan komunikasi baik koneksi yang sulit dipastikan, maupun komunikasi antar
68
kelompok dan angkatan. Sebaiknya kedepannya dibuatkan panduan dan format baku dalam pembuatan rancangan dan laporan kegiatan sehingga tidak simpangsiur antara angkatan, coach, dan mentor yang berbeda. Aspek kerjasama dan komunikasi merupakan hal penting dalam menunjang keberhasilan program kerja.
69
DAFTAR PUSTAKA
1. LATSAR CPNS. 2021. Agenda 2 - Nilai Nilai Dasar PNS AKUNTABILITAS. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 20 April 2021]. 2. LATSAR CPNS. 2021. Agenda 2 - Nilai Nilai Dasar PNS NASIONALISME. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 21 April 2021]. 3. LATSAR CPNS. 2021. Agenda 2 - Nilai Nilai Dasar PNS ETIKA PUBLIK. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 22 April 2021]. 4. LATSAR CPNS. 2021. Agenda 2 - Nilai Nilai Dasar PNS KOMITMEN MUTU. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 25 April 2021]. 5. LATSAR CPNS. 2021. Agenda 2 - Nilai Nilai Dasar PNS ANTI KORUPSI. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 27 April 2021]. 6. LATSAR CPNS. 2021. Agenda 3 - Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA. [online] Available at: <http://swajarasnpintar.lan.go.id/> [Accessed 28 April 2021]. 7. LATSAR CPNS. 2021. Agenda 3 - Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
PELAYANAN PUBLIK. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 29 April 2021]. 8. LATSAR CPNS. 2021. Agenda 3 - Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI WHOLE
OF GOVERNMENT. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 30 April 2021]. 9. LATSAR CPNS. 2021. Agenda 4 – Habituasi AKTUALISASI. [online] Available at: <http://swajar-asnpintar.lan.go.id/> [Accessed 10 May 2021]. 10. KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN PUSAT KESEHATAN IBU DAN ANAK NASIONAL RSAB HARAPAN KITA. PEDOMAN
PENANGANAN CEPAT MEDIS DAN KESEHATAN COVID-19 RSABHK-2020. Jakarta; 2020. 11. KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN PUSAT KESEHATAN IBU DAN ANAK NASIONAL RSAB HARAPAN KITA. PANDUAN
SKRINING CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DI RSAB HARAPAN KITA. Jakarta; 2020.
70
12. INDONESIAN ASSOCIATION OF PATHOLOGISTS (IAPI), 2020. Petunjuk Teknis
Pelayanan Patologi Anatomik Dalam Pandemik COVID-19. 13. Onigbinde OA, et al. Post-COVID-19 pandemic: Standard operating procedures for gross anatomy laboratory in the new standard. Morphologie (2020), https://doi.org/10.1016/j.morpho.2020.10.004 14. Guidelines to send specimens for histopathology / cytopathology during the pandemic period | AIIMS Covid Information Portal [Internet]. Covid.aiims.edu. 2020 [cited 10 June 2021]. Available from: https://covid.aiims.edu/guidelines-tosend-specimens-for-histopathology-cytopathology-to-department-of-pathologyduring-the-period-of-covid-19-pandemic/ 15. Infection prevention and control during health care when novel coronavirus (nCoV) infection is suspected [Internet]. Who.int. 2020 [cited 12 June 2021]. Available from: https://www.who.int/publications/i/item/10665-331495
71
LAMPIRAN 1 . Sasaran Kinerja Pegawai
2. Form pengendalian & absensi Mentor
72
3. Form pengendalian Coach Nama: dr. Isabelle Deli, Sp.PA NIP : 198207262020122001 Unit Kerja: KSM Spesialis Lain Instansi : RS Anak dan Bunda Harapan Kita Jabatan: Dokter Ahli Pertama Isu : SPO Prosedur histopatologi pada pasien dengan infeksi Covid-19 Coach : DR. drg. Siti Nur Anisah, MPH Pertemuan 1 Penyelesaian kegiatan
Catatan Coach
Waktu dan Media
Tahapan kegiatan
Zoom Meeting, tgl 19
Output kegiatan terhadap
Mei 2021
pemecahan isu
Keterkaitan substansi mata pelatihan
Kontribusi terhadap visi-misi organisasi
Penguatan nilai organisasi
73
Paraf
Pertemuan 2 Penyelesaian kegiatan
Catatan Coach
Waktu dan Media
Tahapan kegiatan
Output kegiatan terhadap
tgl 25 Mei 2021
pemecahan isu
Keterkaitan substansi mata pelatihan
Kontribusi terhadap visimisi organisasi
Penguatan nilai organisasi
74
Paraf
Pertemuan 3 Penyelesaian kegiatan
Catatan Coach
Waktu dan Media
Tahapan kegiatan
Zoom Meeting
Output kegiatan terhadap
tgl 27 Juli 2021
pemecahan isu
& 3 Agustus
Keterkaitan substansi mata
2021
pelatihan
Kontribusi terhadap visi-misi organisasi
Penguatan nilai organisasi
75
Paraf