RANCANGAN AKTUALISASI
PENYUSUNAN GOOGLE FORM SEBAGAI MEDIA EVALUASI JARAK
JAUH PADA PASIEN HIRSCHSPRUNGS
DI POLIKLINIK BEDAH ANAK
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN
DISUSUN OLEH
dr. Ni Made Rika Trismayanti, Sp.B(K), Finacs, M.H
NIP.198308242022032001
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 4
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : PENYUSUNAN GOOGLE FORM SEBAGAI MEDIA EVALUASI JARAK JAUH PADA
PASIEN HIRSCHSPRUNGS DI POLIKLINIK BEDAH ANAK RSUP PERSAHABATAN
Nama : Ni Made Rika Trismayanti
NIP : 198308242022032001
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan
TELAH DISEMINARKAN
DI BAPELKES CIKARANG
TANGGAL: 30 JUNI 2022
COACH MENTOR
DR. drg. Siti Nur Anisah, MPH
NIP. 196509141992032004
dr. Wahyu Sriningsih, SpB-KBD
NIP. 197005102008012039
PENGUJI
Drs. Suherman, M.Kes
NIP. 196508121986031004
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas Rahmat dan Berkat Tuntunan-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan Rancangan Aktualisasi yang berjudul ”Penyusunan Google Form Sebagai Media Evaluasi Jarak Jauh Pada Pasien Hirschsprungs Di Poliklinik Bedah Anak Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan” dengan tepat waktu.
Rancangan Aktualisasi ini disusun dalam Pelatihan Dasar CPNS bertujuan agar peserta Latsar CPNS mampu menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam menyelesaikan Isu yang ada di lingkungan kerja (Organisasi). Penulis mengucapkan terima kasih kepada Penguji, Mentor dan Coach dan semua pihak yang turut serta membantu terselesaikannya Rancangan Aktualisasi ini.
Penulis menyadari Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaannya.
Jakarta, 28 Juni 2022
NM Rika Trismayanti
3
4 DAFTAR ISI COVER ………………………………………………………………….……………………………………………………1 LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR …………………………………………………………………………………2 KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………….………………3 DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………4 DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………………………………………………5 DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………………………………………..6 DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………7 B. Tujuan Aktualisasi ………………………………………………………………………………….8 C. Manfaat Aktualisasi …..8 BAB II PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI A. Visi dan Misi ………………………………………………………………………………………… 9 B. Nilai-Nilai Organisasi 13 C. Tugas Organisasi ………………………………………………………………………………….14 D. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta 16 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual 19 B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SMART Governance …………………………………………22 C. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif ……………………………23 D. Manfaat Aktualisasi ………………………………………………………………………………23 BAB IV RENCANA AKTUALISASI A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ……………………………………………24 B. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS …………………………….28 C. Penjadwalan ………………………………………………………………………………………..28 D. Aktor yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi ………………………………..29 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………..30 LAMPIRAN (Data
Pendukung dan Lainnya)
DAFTAR TABEL
5
Tabel 1. Penapisan Isu dengan metode APKL 20 Tabel 2. Penapisan Isu dengan metode USG …………………………………………………………………20 Tabel 3. Matriks Rancangan Aktualisasi …………………………………………………………………………25 Tabel 4. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai ASN …………………………………………………28 Tabel 5. Penjadwalan ………………………………………………………………………………………………… 28
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar
6
Umum Pusat Persahabatan ……………………………15
1. Struktur Organisasi Rumah Sakit
……………………………………………………………………………………..22
2. Diagram FishBone
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Selain itu, Pemerintah sudah menetapkan nilai-nilai dasar (core values) BerAKHLAK sebagai dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kerja individu/ instansi. Pelatihan Dasar CPNS sebagai pelatihan terintegrasi bagi CPNS bertujuan menginternalisasikan dan mengimplementasikan core values ASN BerAKHLAK dalam mendukung employer brandingASN “Bangga Melayani Bangsa”.
Penyelenggaraan pelatihan dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai teknologi dan strategi yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan Peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter Pegawai Negeri Sipil yang profesional sesuai dengan bidang tugasnya. Melalui pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan Pegawai Negeri Sipil profesional yang berkarakter berlandaskan pada core values ASN dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digitaleconomy,artificialintelligence,big data,robotic,dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptiveinnovation. Menghadapi tantangan tersebut, kita perlu meningkatkan daya saing kita baik nasional maupun regional. Pegawai Negeri Sipil sebagai pelayan masyarakat yang mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan publik dalam masyarakat, merupakan aset
7
negara yang perlu dikembangkan potensi dan kemampuannya. Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan desain pelatihan yang adaptif, dinamis, fleksibel, dan responsif bagi Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai awal pembentukan karakter Pegawai Negeri Sipil dan penguatan kompetensi sesuai tuntutan jabatannya melalui penyelenggaraan
pelatihan modern yang memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dikombinasikan dengan pembelajaran klasikal yang terintegrasi secara nasional dalam sistem informasi pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara yang telah dikembangkan oleh Lembaga Administrasi Negara. Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan desain Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Terpadu yang modern melalui penyelenggaraan
Blended Learning telah sejalan dengan perkembangan pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi dalam Pelatihan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil di masa prajabatan. Pelatihan tersebut diselenggarakan dalam rangka pembentukan karakter
Pegawai Negeri Sipil yang profesional sesuai bidang tugas sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif wholeofgovernmentatau onegovernment yang didasari nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil berdasarkan kedudukan dan perannya dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat sebagai wujud nyata bela negara seorang Pegawai Negeri Sipil.
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN: Peserta diklat Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif). Sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang kondusif berdasarkan nilai-nilai dasar profesi ASN guna mewujudkan visi dan misi organisasi.
C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat Internal
a. Bagi Rumah Sakit.
Memberikan masukan untuk penyelesaian isu yang ada di rumah sakit sehingga
Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien.
8
b. Bagi Balai Besar Pelatihan Kesehatan Cikarang
Aktualisasi pembelajaran CPNS untuk mengimplementasikan hasil ilmu yang dipelajari. Ilmu ini kelak akan digunakan demi peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang bela negara dan nilai-nilai BerAKHLAK.
c. Bagi Penulis
• Untuk meningkatkan pemahaman dan pengalaman dalam memecahkan isu terkait bela negara dan nilai-nilai BerAKHLAK
• Sebagai salah satu persyaratan kelulusan Latsar CPNS
• Sebagai metode untuk implementasi nilai-nilai BerAKHLAK dalam menjalani fungsi ASN sehingga ke depannya, dapat dijadikan acuan dalam berkegiatan.
Manfaat Eksternal
Diharapkan aktualisasi ini dapat berimplementasi pada pelayanan yang lebih baik terhadap pasien.
9
BAB II
PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI
A. Profil Organisasi
Keberadaan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan yang berdiri di salah satu
kawasan hijau (area resapan) Ibukota Jakarta ini sebenarnya dimulai semenjak era akhir dari
Pemerintahan Sukarno. Pada periode sekitar 1960-1965, Indonesia memiliki hubungan bilateral yang ekstensif dengan beberapa negara Blok Timur, salah satunya dengan yang terbesar yaitu Negara Rusia. Sebagai bagian dari hubungan kedua negara saat itu yang erat; Pemerintah Rusia memberikan bantuan dan kerjasama dalam banyak bidang, yang salah satunya adalah mendirikan rumah sakit di kawasan Jakarta Timur yang dikenal sebagai Rumah
Sakit (RS) Persahabatan. Nama “persahabatan” pun dipilih secara simbolik untuk menggambarkan adanya hubungan yang dekat antara kedua negara pada zaman itu.
Pembangunan RSUP Persahabatan di Rawamangun Jakarta Timur, dimulai pada tahun
1961, berjalan selama 3 tahun, dan dipimpin langsung oleh para insinyur Rusia. Penyerahan bantuan rumah sakit secara resmi oleh Pemerintah Rusia kepada Pemerintah Indonesia dilakukan pada tanggal 7 November 1963. Tanggal tersebut kemudian dikenal sebagai hari
jadi RS Persahabatan, yang setiap tahun dirayakan secara resmi dengan kehadiran wakil pemerintahan Indonesia (biasanya Menteri Kesehatan RI), perwakilan beberapa negara sahabat Indonesia, dan tentu saja kehadiran pemerintah Rusia (perwakilan dari Kedutaan Besar Rusia) sebagai tamu tetap.
Setelah penyerahan resmi di tahun 1963 hingga saat ini RSUP Persahabatan mengalami berbagai perkembangan dalam hal perbaikan fasilitas yang semakin moderen dan peningkatan fungsinya sebagai pusat pelayanan kesehatan, sehingga sekarang diakui dan menjadi Rumah Sakit terbaik dalam pelayanan kesehatan di bidang respirasi (pernapasan) di Indonesia. Kita dapat membagi pertumbuhan dan perkembangan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan ke dalam 6 periode, sebagai berikut:
1. Periode I (1963 – 1975)
Pada periode awal ini RS Persahabatan merupakan rumah sakit cabang (satelit) dari RSUP
Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tenaga-tenaga medis yang bekerja di RS Persahabatan
pada periode ini terdiri atas dokter ahli (spesialis) dan para dokter asisten dari RSCM-FKUI
10
dan dokter ahli dari Rusia. Setelah peristiwa G30SPKI, sesuai kebijakan Orde Baru, semua tenaga dokter ahli dari Rusia dikembalikan ke negaranya.
Oleh karena RSCM merupakan rumah sakit pendidikan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), maka secara otomatis RS Persahabatan pun menjadi rumah sakit pendidikan FKUI yang notabene adalah fakultas kedokteran terbaik di Indonesia. Hal ini menyebabkan mayoritas dokter yang kemudian bekerja di RS Persahabatan sampai sekarang merupakan lulusan terbaik di bidangnya masing-masing.
2. Periode II (1975 - 1992
Periode 1975-1992 ditandai dengan adanya perubahan “status” RS Persahabatan menjadi rumah sakit mandiri, lepas dari RSCM, dan selanjutnya menjadi rumah sakit umum (RSU) kelas B-3 wilayah Jakarta Timur. Walaupun demikian, RSU Persahabatan tetap menjadi salah satu rumah sakit pendidikan FKUI, terlepas dari statusnya yang sudah mandiri.
Sebagian dokter yang tadinya berasal RSCM, kemudian mengkhususkan diri, mendalami, dan mengembangkan cabang ilmu kedokteran di bidang respirasi (sistem dan organ pernapasan) – seperti pulmonologi, bedah toraks, patologi respirasi, radiologi respirasi dll. akhirnya mampu menjadikan RSU Persahabatan sebagai menjadi rumah sakit rujukan Nasional untuk penyakit paru. Tidak hanya di tingkat Nasional, bahkan WHO memberikan pengakuan Internasional atas pencapaian dokter-dokter RSU Persahabatan dengan menyematkan sertifikasi Laboratorium Kuman Tuberkulosis RSU Persahabatan sebagai salah satu “Collaborating Center” penting WHO.
3. Periode III (1992 - 2002)
RSU Persahabatan ditetapkan menjadi Rumah Sakit Swadana sejak tanggal 2 September 1992 dengan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 747/Men.Kes/SK/IX/1992.
Tahun 1997 RSU Persahabatan memperoleh akreditasi penuh dari Departemen Kesehatan RI untuk 5 kegiatan melalui 7 standar pelayanan rumah sakit. Pada periode ini Depkes RI mulai mengarahkan dan menetapkan RSU Persahabatan sebagai rumah sakit yang mengembangkan ilmu kedokteran di bidang respirasi dan rumah sakit rujukan (nasional) untuk kesehatan respirasi.
4. Periode IV (2002-2005)
11
Tahun 2002 dengan Peraturan Pemerintah No. 118 tahun 2000 tentang Pendirian
Perusahaan Jawatan, status RSU Persahabatan berubah menjadi Perusahaan Jawatan. Pada tahun 2005 RSUP Persahabatan telah lulus akreditasi dari Departemen Kesehatan RI untuk 16 standar pelayanan rumah sakit.
5. Periode V (2005-2011)
Tahun 2005 dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI, nomor: 1679/MENKES/PER/XII/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, menyebutkan
bahwa RS Persahabatan adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Jenderal Bina Pelayanan Medik. Pola pengelolaan keuangan adalah Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan.
6. Periode VI (2011-sekarang)
Pada Tanggal 3 Maret 2011 terjadi peningkatan kelas dan fungsi RSUP Persahabatan menjadi rumah sakit Kelas A oleh karena penilaian yang dilakukan Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa “...fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Pusat telah memenuhi persyaratan dan kemampuan pelayanan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas A.”, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514/MENKES/SK/III/2011. Hal ini tidak hanya merupakan pengakuan dan penghargaan terhadap kemampuan pelayanan kesehatan yang diberikan RSUP Persahabatan tetapi juga merupakan peningkatan beban tanggungjawab kepada masyarakat untuk senantiasa dapat memberikan tingkat pelayanan kesehatan tertinggi dalam skala kelas rumah sakit rujukan di Indonesia.
Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan
Visi : Menjadi Rumah Sakit Pusat Respirasi Terkemuka di Asia Pasifik
Misi :
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
2. Melaksanakan pendidikan, penelitian & pelatihan kedokteran dan tenaga kesehatan lain.
3. Mengembangkan pelayanan yang terintegrasi dengan penelitian dan pendidikan dalam bidang kesehatan respirasi.
12
4. Melaksanakan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis yang berstandar internasional.
B. Nilai-Nilai Organisasi
Motto "CaringWithFriendship" (Melayani Secara Bersahabat)
Perilaku Utama
1. Bertanggung jawab, kompeten, konsisten, bekerja keras, dan santun
2. Selalu mengutamakan keselamatan dan memberikan solusi terbaik
3. Berani, jujur, ikhlas, dan teguh dalam menyatukan hati kata dan perbuatan
4. Disiplin dan komitmen dalam menjunjung tinggi etika kerja
5. Bekerja sama dilandasi semangat toleransi dalam menciptakan keselarasan dan keserasian yang sinergis
6. Obyektif dan terpadu
7. Pantang menyerah menjadi yang terdepan dengan kinerja melebihi harapan
8. Terus menerus melakukan pembelajaran dan kebaikan
9. Memberikan pelayanan yang lebih cepat dan terbuka
10. Inovatif, proaktif, dan empati
Nilai-Nilai
1. Profesional
2. Integritas
3. Kolaborasi
4. Kesempurnaan
5. Orientasi pada pelanggan
Struktur Organisasi
Susunan Organisasi RSUP Persahabatan sampai saat ini adalah mengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan RI (Permenkes) No.1071/MENKES/SK/XI/2008 RSUP
Persahabatan dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Direktur Utama dengan membawahi:
a) Direktorat Medik dan Keperawatan
b) Direktorat Umum, Sumber Daya Manusia dan Pendidikan
c) Direktorat Keuangan
13
d) Unit-unit Non Struktural
Selain itu, dalam Permenkes tersebut terdapat pula komite yang memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur Utama dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite tersebut adalah:
a. Komite Medik
b. Komite Etik dan Hukum
c. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
d. Komisi Mutu dan Keselamatan
e. Komite Penelitian dan Pengembangan
f. Komite Farmasi dan Terapi
g. Komite Koordinasi Pendidikan
h. Komite Keperawatan
i. Komite Rujukan Respirasi
C. Tugas Organisasi
Dalam melaksanakan tugasnya terutama yang berkaitan dengan pengawasan pelaksanaan tugas-tugas rumah sakit, Direktur Utama dibantu oleh Ketua Satuan Pemeriksa Intern (SPI). Untuk lebih lengkapnya terlampir Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan.
Adapun penulis bekerja di KSM Bedah RSUP Persahabatan. Secara struktur organisasi, KSM Bedah dibawah direktorat Medik dan Keperawatan. Direktorat Medik dan Keperawatan, dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama, mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pelayanan medik dan keperawatan serta peningkatan mutu layanan kesehatan rumah sakit. Membawahi:
1. Bidang Pelayanan Medik
• Seksi Perencanaan dan Pelayanan Medik
• Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medik
2. Bidang Pelayanan Keperawatan
14
• Seksi Perencanaan dan Pelayanan Keperawatan
• Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Keperawatan
3. Bidang Fasilitas Pelayanan Medik
• Seksi Perencanaan Fasilitas Pelayanan Medik
• Seksi Monitoring dan Evaluasi Fasilitas Pelayanan Medik
4. Kelompok Satuan Medis FungsionaI (SMF)
5. Kelompok Instalasi
15
Gambar 1. Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan
D. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
Profil Peserta
Nama : dr. NM Rika Trismayanti, Sp.B(K), Finacs, M.H
Tempat/Tanggal Lahir : Mataram, 24 Agustus 1983
NIP : 198308242022032001
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk I-III/B
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Unit Kerja : KSM Bedah, RSUP Persahabatan
Instansi : Kementrian Kesehatan
Sasaran Kerja Pegawai (Rencana Kinerja)
1. Terlaksananya kegiatan pelayanan rawat jalan
2. Terlaksananya kegiatan pelayanan visite
3. Terlaksananya kegiatan pelayanan tindakan ringan
4. Terlaksananya kegiatan pelayanan tindakan sedang 1-2 Bedah Anak
5. Terlaksananya kegiatan pelayanan tindakan sedang 3-4 Bedah Anak
6. Terlaksananya kegiatan pelayanan tindakan besar 1 Bedah Anak
7. Terlaksananya kegiatan pelayanan tindakan besar 2-3 Bedah Anak
8. Terlaksananya kegiatan pelayanan tindakan khusus 1
9. Terlaksananya kegiatan pelayanan Tindakan khusus 2
16
Nilai-nilai ASN BerAKHLAK
Nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK” merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai ini diharapkan akan dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional.
Berorientasi Pelayanan
Tentu kita sepakat bahwa nilai dasar “berorientasi pelayanan” diletakkan pada poin pertama. Mengingat bahwa ASN yang dulu dikenal sebagai abdi negara, saat ini bertransformasi menjadi pelayan publik. Seorang ASN dituntut untuk dapat memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Selalu bersikap ramah kepada siapa saja, terutama kepada masyarakat. Dapat diandalkan serta cekatan dan dapat memberikan solusi atas masalahmasalah yang ada di masyarakat. Dalam memberikan pelayanan publik, seorang aparatur sipil negara harus selalu melakukan perbaikan tiada henti, baik dari peningkatan kompetensi maupun cara pelayanan.
Akuntabel
Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban atau keadaan yang dapat dimintai pertanggungjawaban. Merujuk dari pengertian tersebut, akuntabel dapat dipahami sebagai sikap jujur dan bertanggungjawab, memiliki disiplin dan berintegritas yang tinggi dalam setiap pelaksanaan tugas. Dalam pelaksanaan tugas-tugas kedinasan, seorang ASN dituntut untuk menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien. Lebih penting dari itu, seorang ASN tidak boleh menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Kompeten
Seiring perkembangan waktu, dalam melaksanakan pelayanan publik, setiap ASN harus selalu dapat meningkatkan potensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
Peningkatan kompetensi ini sangat penting, bahkan telah diamanatkan dalam ketentuan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen PNS, bahwa setiap aparatur diberikan hak 20 jam
pelatihan setiap tahunnya. Hal ini semata-mata agar setiap ASN dapat melaksankan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat menghargai
17
setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.
Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar negara Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah. Dan tidak pada satu sosok atau pihak tertentu. ASN harus dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama baik pimpinan, nama baik instansi dan tentu saja harus selalu dapat menjaga nama baik negara. Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah setiap ASN harus selalu menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adaptif
Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat seorang aparatur harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada. Harus selalu diingat, istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah Perubahan itu sendiri”, membuat siapapun yang tidak dapat beradaptasi akan semakin tertinggal. Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif dan tidak hanya berpangku tangan.
Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak harus dilaksanakan. Bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian suatu visi dan cita-cita. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai tujuan bersama.
18
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Penulis menentukan identifikasi isu dengan cara observasi selama 1 tahun di Rumah Umum Pusat Persahabatan. Penulis menemukan beberapa masalah/isu yang diidentifikasi dalam rumusan sebagai berikut:
1. Kurang tepatnya waktu mulai operasi pasien bedah anak pada unit instalasi bedah sentral (IBS) RSUP Persahabatan Tahun 2022
2. Kurang sesuainya temperatur ruang untuk operasi bedah anak pada unit instalasi bedah sentral (IBS) RSUP Persahabatan Tahun 2022
3. Belum adanya media evaluasi jarak jauh pada pasien Hirschsprungs di Poliklinik Bedah Anak RSUP Persahabatan Tahun 2022
Analisis Isu
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu :
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas
19
Tabel 1. Penapisan Isu dengan Metode APKL
Kurang tepatnya waktu mulai operasi pasien bedah anak pada unit instalasi bedah sentral (IBS) RSUP Persahabatan Tahun 2022
Kurang sesuainya temperatur ruang untuk operasi bedah anak pada unit instalasi bedah sentral (IBS) RSUP Persahabatan Tahun 2022
Belum adanya media evaluasi jarak jauh pada pasien Hirschsprungs di Poliklinik Bedah Anak RSUP Persahabatan Tahun
Setelah menggunakan analisa APKL, dilakukan lagi penapisan isu dengan metode Urgency, Seriousness, andGrowth(USG). Hasil penetapan isu ditampilkan pada Tabel 2 berikut.
1. Kurang tepatnya waktu mulai operasi pasien bedah anak pada unit instalasi bedah sentral (IBS) RSUP Persahabatan Tahun 2022
2 Kurang sesuainya temperatur ruang untuk operasi bedah anak pada unit instalasi bedah sentral (IBS) RSUP Persahabatan Tahun 2022
3. Belum adanya media evaluasi jarak jauh pada pasien Hirschsprungs di Poliklinik Bedah Anak RSUP Persahabatan Tahun 2022
Keterangan:
U:Urgency,S:Seriousness,G:Growth
1: Sangat Kecil, 2: Kecil, 3: Sedang, 4: Besar, 5: Sangat Besar
Urgencyadalah seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis atau ditindaklanjuti.
Seriousnessadalah seberapa serius suatu isu harus dibahas diakitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan.Growthadalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
20
Isu Aktual Problematik
Kekhalayakan
Kelayakan Memenuhi kriteria
v
v - v Tidak
v
v - v Tidak
v
2022
v v v Ya
No Identifikasi isu U S G Total nilai Prioritas
Tabel 2. Penetapan Isu dengan metode USG
4 3 3 10 3
5 5 4 14 2
5 5 5 15 1
ditangani segera. Dari USG, isu prioritas yang ditetapkan adalah Belum adanya media evaluasi jarak jauh pada pasien Hirschsprungs di Poliklinik Bedah Anak RSUP Persahabatan Tahun 2022 karena memiliki Urgency,Seriousnessdan Growthyang tinggi.
Deskripsi Isu Terpilih
Isu terpilih: Belum adanya media evaluasi jarak jauh pada pasien Hirschsprungs di Poliklinik Bedah Anak RSUP Persahabatan Tahun 2022.
• Kondisi saat ini
Sebagai RS Rujukan nasional, RSUP Persahabatan memiliki cakupan pasien yang beragam dalam jumlah banyak Kunjungan pasien Hirschsprungs menempati urutan tertinggi di poliklinik Bedah Anak. Sayangnya, banyak pasien Hirschsprungs yang Lost offollowup(tidak kontrol) ditambah adanya Pandemi Covid 19. Hal ini disebabkan banyak faktor, diantaranya adanya keengganan orang tua membawa anakanya berobat ke RS di era pandemic, pasien terdiagnosa Covid 19 sehingga harus isolasi mandiri, waktu antrian poliklinik yang terlalu lama atau kurangnya pemahaman orang tua akan perlunya pengawasan jangka panjang pada pasien Hirschsprungs.
• Analisis Dampak (jika masalah tidak diselesaikan)
Seperti yang kita ketahui, pasien Hirschsprungs memerlukan pengawasan jangka panjang, termasuk di dalamnya evaluasi skor Hirschsprungs yang dilakukan secara rutin, disesuaikan dengan kondisi klinis pasien. Apabila hal tersebut tidak dilakukan, akan terjadi keterlambatan penanganan, yang mengakibatkan komplikasi dan penyulit penyakit tidak dapat dihindari. Misalnya pada pasien spoolingmandiri, jika tidak rutin kontrol, akan sulit dinilai keberhasilannya. Pasien dapat jatuh pada kondisi sepsis dan memerlukan tindakan stoma (yang seharusnya dapat dihindari). Begitu pula pada pasien post-operasi yang masih dapat mengalami adhesi, striktur dan residif yang perlu penanganan segera.
• Kondisi yang diharapkan
Tersedianya media evaluasi jarak jauh, akan memudahkan dokter mengetahui kondisi pasien (dengan mengisi skor Hirschsprungs). Hal ini berguna sebagai screening, penanda bahwa pasien perlu segera kontrol ke RS. Media evaluasi jarak jauh yang diisi sebelum pasien tiba di RS juga akan mempercepat waktu pemeriksaan di poliklinik sehingga waktu tunggu/antrian lebih pendek.
21
Selanjutnya, kita perlu menganalisis isu terpilih dengan lebih dalam dan kritis. Disini penulis menggunakan Diagram Fishbone. Diagram Fishbone akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan.
Dengan melakukan analisis fishbone diagram, penulis dapat memetakan penyebab-penyebab apa yang mungkin menimbulkan isu tersebut.
B. KeterkaitanPenyebabIsu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung
Terwujudnya SMARTGovernance
Isu terpilih yakni belum adanya media evaluasi jarak jauh pada pasien Hirschsprungs di Poliklinik Bedah Anak RSUP Persahabatan Tahun 2022 harusnya dapat diselesaikan oleh ASN.
SMART ASN hendaknya mampu mengakses, berinteraksi, berpartisipasi, dan berkolaborasi di ruang digital, termasuk dalam membuat media evaluasi jarak jauh dokter-pasien berbasis teknologi digital, sehingga media digital benar-benar bisa dimanfaatkan secara kolektif untuk hal-hal positif. Hal ini akan sangat berguna dalam meningkatkan pelayanan khususnya pada pasien Bedah Anak.
22
Gambar 2. Diagram Fishbone
C. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan
Kreatif
• Rumusan Isu
Belum adanya media evaluasi jarak jauh pada pasien Hirschsprungs di Poliklinik Bedah
Anak RSUP Persahabatan Tahun 2022
• Penyebab Isu:
Belum adanya media evaluasi jarak jauh pasien rawat jalan
• Alternatif Pemecahan Isu
- Edukasi berkala kepada orang tua/wali pasien Hirschsprungs tentang kondisi apa saja yang harus diperhatikan dan diwaspadai saat rawat jalan
- Menggiatkan kepatuhan pasien Hirschsprungs untuk memeriksakan diri secara berkala dengan pemberian “Surat Kontrol”
• Gagasan Kreatif Pemecahan Isu
Penyusunan Google Form sebagai media evaluasi jarak jauh pada pasien Hirschsprungs di poliklinik Bedah Anak RSUP Persahabatan tahun 2022
D. Manfaat Aktualisasi
Diharapkan gagasan kreatif pemecahan Isu, yakni penyusunan Google Form sebagai media evaluasi jarak jauh dapat mengurangi jumlah pasien Hirschsprungs yang lostoffollowup di Poliklinik Bedah Anak RSUP Persahabatan. Hal ini akan mempermudah pengawasan jarak jauh pada pasien Hirschsprungs, sebagai media screening jika terjadi gejala yang tidak diinginkan. Sekaligus bermanfaat dalam mengurangi waktu tunggu di poliklinik Bedah anak karena orang tua/wali pasien telah mengisi Google Form yang berisi kondisi terkini pasien. Hasi akhir yang ingin dicapai adalah berkurangnya angka kesakitan pasien Hirschsprungs, komplikasi penyakit dapat dihindari dengan diagnosa dini dan tercapainya hasil terapi yang optimal.
23
BAB IV
RENCANA AKTUALISASI
A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Nama : NM Rika Trismayanti
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Unit Kerja : KSM Bedah RSUP Persahabatan
Identifikasi Isu :
- Kurang tepatnya waktu mulai operasi pasien bedah anak pada unit Instalasi Bedah
Sentral (IBS) RSUP Persahabatan Tahun 2022
- Kurang sesuainya temperatur ruang untuk operasi bedah anak pada unit Instalasi
Bedah Sentral (IBS) RSUP Persahabatan Tahun 2022
- Belum adanya media evaluasi jarak jauh pada pasien Hirschsprungs di Poliklinik
Bedah Anak RSUP Persahabatan Tahun 2022
- Isu yang diangkat : Belum adanya media evaluasi jarak jauh pada pasien
Hirschsprungs di Poliklinik Bedah Anak RSUP Persahabatan Tahun 2022
Gagasan pemecahan Isu : Penyusunan Google Form sebagai media evaluasi jarak
jauh pada pasien Hirschsprungs di Poliklinik Bedah Anak RSUP Persahabatan tahun 2022
24
Tabel 3. Matriks Rancangan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Kontribusi Visi dan Misi Penguatan Nilai Organisasi
1. Menyampaikan rancangan Aktualisasi kepada atasan dan mentor
a. Membuat janji kepada pimpinan dan mentor
Kesepatakan tanggal pertemuan Berorientasi pelayanan Berkomunikasi dengan ramah, sopan, dan santun
Harmonis
Komunikasi yang baik akan membentuk lingkungan kerja yang kondusif
Kolaboratif
Bekerja sama demi tujuan bersama
Dengan
mewujudkan
kegiatan
berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung
terwujudnya Misi organisasi yakni melaksanakan
pelayanan
Kesehatan yang
b. Menjelaskan rancangan aktualisasi
c. Meminta izin kepada atasan untuk aktualisasi
Disetujuinya rancangan aktualisasi
Mendapatkan izin dari atasan untuk aktualisasi
Akuntabel
Mampu mendeskripsikan dengan jelas terkait kegiatan yang akan dilakukan
Kolaboratif Akuntabel
Melakukan kegiatan atas pengetahuan dan arahan atasan
Loyal Berkoordinasi dan meminta izin atasan
berorientasi pada
mutu dan keselamatan pasien
Profesional Pelayanan Kesehatan terbaik
Integritas
Selalu berusaha meningkatkan pelayanan dan bertanggung jawab dalam pelaksanaannya
Kolaborasi
Bekerja sama dengan berbagai pihak
Kesempurnaan
Selalu berusaha memberikan pelayanan sesuai standard terbaik
Orientasi pada pelanggan
Kualitas pelayanan Kesehatan yang meningkat dan kebutuhan masyarakat terpenuhi
2 Melakukan koordinasi dengan Unit Terkait
a. Menyampaikan rancangan kegiatan pada tim Bedah Anak dan bagian pelayanan medis
b. Melakukan koordinasi dengan tim IT Rumah Sakit
Masukan materi dalam pembuatan Google Form pasien Hirschsprungs
Kolaboratif
Melakukan kerjasama antar unit demi hasil terbaik
Akuntabel
Mencari panduan evaluasi jarak jauh terbaik pada pasien Hirschsprungs
a. Pengumpulan
Form
jauh
Hirschsprungs (online dan offline)
Informasi pembuatan Google Form pasien Hirschsprungs
Kolaboratif Melakukan kerjasama antar unit demi hasil terbaik
Dengan mewujudkan kegiatan berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya Misi organisasi yakni Melaksanakan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis yang berstandar internasional.
Berkoordinasi dengan unit lain dan mampu bekerja sama demi kepentingan pelanggan menggambarkan nilainilai organisasi Profesional Integritas Kolaborasi Kesempurnaan Orientasi pada pelanggan
Materi dari buku Bedah Anak dan Jurnal terbaru
Akuntabel Mengumpulkan bahan dengan cermat, tepat dan teliti
Kompeten
Mampu menggunakan sumber yang tepat sesuai keahlian
Draft Google Form
Berorientasi Pelayanan Mengerjakan dengan Profesional
Akuntabel Membuat draft dengan cermat dan tepat sesuai kebutuhan
Kompeten
Dengan mewujudkan kegiatan berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya Misi organisasi yakni melaksanakan pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
Membuat Draft yang tepat dan akurat sesuai dengan Nilai-Nilai organisasi yakni Profesional Integritas Kolaborasi Kesempurnaan Orientasi pada pelanggan
3. Membuat draft Google Form evaluasi jarak jauh pasien Hirschsprungs
bahan untuk penyusunan Google
evaluasi jarak
pasien
b. Membuat Draft Google Form evaluasi pasien Hirschsprungs
4. Melakukan sosialisasi Draft Google Form evaluasi jarak jauh pasien Hirschsprungs
5. Melakukan finalisasi draft Google Form evaluasi jarak jauh pasien Hirschsprungs
Mampu memnfaatkan pengetahuan yang dimiliki demi tercapai hasil maskimal
a. Melakukan undangan sosialisasi Undangan Kolaborasi Adanya komunikasi yang baik dan penggunaan bahasa yang sopan
Harmonis Tidak membeda-bedakan peserta sosialisasi
mutu dan keselamatan pasien
Dengan mewujudkan kegiatan
b. Membuat bahan tanyang sosialisasi draft Google Form
c. Mengkomunikasikan draft Google Form
Bahan tayang Kompeten Mampu mengikuti perkembangan teknologi
Adanya pemahaman Harmonis Dapat berkomunikasi yang baik dengan berbagai kalangan
a. Mencatat masukan dan saran Catatan hasil sosialisasi Akuntabel Melakukan pencatatan yang baik
Kolaboratif Menghargai pendapat orang lain Harmonis Tidak membeda-bedakan, menerima masukan yang membangun tanpa memandang latar belakang pemberi saran
berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung
terwujudnya Misi organisasi yakni melaksanakan pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien
Melakukan sosialisasi adalah bentuk Profesional Integritas Kolaborasi Kesempurnaan Orientasi pada pelanggan
6. Melakukan uji coba penggunaan Google Form evaluasi jarak jauh pada pasien
Hirschsprungs di Poliklinik Bedah Anak
b. Melakukan revisi Google form Final format Google Form
c. Mengajukan draft final Google Form ke atasan
Draft disetujui atasan
Akuntabel Membuat revisi dengan cermat dan tepat
Berorientasi Pelayanan Mengahasilkan draft final Google Form yang sesuai kebutuhan masyarakat Kompeten Membuat draft final sesuai keilmuan dan perkembangan terbaru
Kegiatan berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya Misi organisasi yakni melaksanakan pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien
Menghasilkan final draft google form secara Profesional Integritas Kolaborasi Kesempurnaan Orientasi pada pelanggan
a. Simulasi penggunaan Google Form
Peserta simulasi mampu menggunakan dan Mengisi Google Form dengan benar
Akuntabel Kompeten Melakukan penggunaan teknologi dengan cermat dan bermanfaat
b.Menyusun laporan uji coba penggunaan Google form
Laporan uji coba
Akuntabel Melakukan penyusunan laporan dengan cermat
Dengan mewujudkan kegiatan berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya Misi organisasi yakni melaksanakan pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
Menggunakan teknologi dan ilmu yang dimiliki guna pelayanan optimal merupakan bentuk Profesional Integritas Kolaborasi Kesempurnaan Orientasi pada pelanggan
26
7. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan
a. Membuat draft laporan kegiatan Draft laporan kegiatan
b. Menyerahkan draft laporan pada atasan dan memohon arahan dan masukan
Akuntabel Membuat laporan dengan cermat
Revisi laporan Adaptif Mengharagai dan mau menerima pendapat orang lain
c. Membuat finalisasi laporan kegiatan Laporan kegiatan final
Berorientasi pelayanan Membuat laporan yang baik sesuai kemanfaatannya bagi pasien
Akuntabel Membuat laporan dengan cermat
mutu dan keselamatan pasien
Dengan mewujudkan kegiatan berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung terwujudnya Misi organisasi yakni melaksanakan pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien
Melakukan pelaporan hasil kegiatan merupakan bentuk Profesional Integritas Kolaborasi Kesempurnaan Orientasi pada pelanggan
27
B. Rekapitulasi
Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS
Tabel 4. Rekapitulasi rencana penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS
C. Penjadwalan
Berikut adalah rencana dan penjadwalan pelaksanaan aktualisasi
Tabel 5. Rencana dan Jadwal Aktualisasi
1. Menyampaikan rancangan Aktualisasi kepada atasan dan mentor
2. Melakukan koordinasi dengan Unit Terkait
3. Membuat draft Google Form evaluasi jarak jauh pasien Hirschsprungs
4. Melakukan sosialisasi Draft Google Form evaluasi jarak jauh pasien Hirschsprungs
5. Melakukan finalisasi draft Google Form evaluasi jarak jauh pasien
Hirschsprungs
6. Melakukan uji coba penggunaan Google Form evaluasi jarak jauh pada pasien Hirschsprungs di Poliklinik Bedah Anak
7. Melakukan Evaluasi dan laporan kegiatan
No. Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah aktualisasi 1 2 3 4 5 6 7 1. Berorientasi Pelayanan 1 1 1 1 4 2. Akuntabel 2 1 2 2 2 2 11 3. Kompeten 2 1 1 1 5 4. Harmonis 1 2 1 4 5. Loyal 1 1 6. Adaptif 1 1 7. Kolaboratif 2 2 1 1 6 Jumlah MP yang diaktualisasikan 7 3 5 4 6 3 4 27
Jenis Kegiatan Juli (Minggu
Juli (minggu 2) Juli (Minggu 3) Juli (Minggu 4) Agustus (Minggu 1)
No.
1)
D. Aktor yang Terlibat dan Perannya Dalam Aktualisasi
1. Mentor
Membantu mengidentifikasikan Isu, memberikan masukan pada setiap kegiatan, mendukung terlaksananya program, dan memberikan koreksi dan evaluasi
2. Coach Memberikan masukan dan feedback terhadap identifikasi Isu dan penerapan nilai-nilai dasar ASN demi terwujudnya SMART Governance selama pembuatan rancangan aktualisasi
3. Kepala KSM Ilmu Bedah
Membantu koordinasi dengan Pimpinan
4. Staf Poliklinik Bedah Anak
Membantu pencatatan pasien dan pelaksanaan kegiatan pemecahan Isu
29
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14/K.1/PDP.07/2022 tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Modul Berorientasi Pelayanan, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Tahun 2021
Modul Akuntabel, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Tahun 2021
Modul Kompeten, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Tahun 2021
Modul Harmonis, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Tahun 2021
Modul Loyal, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Tahun 2021
Modul Adaptif, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Tahun 2021
Modul Kolaboratif, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Tahun 2021
Modul SMART ASN, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Tahun 2021
Modul Manajemen ASN, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Tahun 2017
Profile RSUP Persahabatan. Profile Sejarah Perkembangan | RSUP Persahabatan - RSUP
PERSAHABATAN
31