LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN III ANGKATAN 9
OPTIMALISASI PENGETAHUAN TENAGA MEDIS ANESTESI TENTANG
PEMANTAUAN SUHU INTI PASIEN PEDIATRI YANG MENJALANI
PEMBEDAHAN DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUP SANGLAH TAHUN
2022
Disusun oleh: Otniel Adrians Labobar
NIP. 198110152022031001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
OPTIMALISASI PENGETAHUAN TENAGA MEDIS ANESTESI TENTANG PEMANTAUAN SUHU
INTI PASIEN PEDIATRI YANG MENJALANI PEMBEDAHAN DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUP SANGLAH TAHUN 2022
Telah diseminarkan
Tanggal 22 Juli 2022 di UPTD Bapelkesmas Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Coach Mentor
NIP. 196903051992031007
NIP 198006152014122001
NIP.197205181992032005
I Ngurah Telabah Partha Serathi, MKM dr Ni Made Ayu Lestari, MARS
Penguji Dr Ni Made Parwati, SKM, M.Kes
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, kasih, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Rancangan Aktualisasi ini yang berjudul “Optimalisasi pengetahuan tenaga medis anestesi tentang pemantauan suhu inti pasien pediatri yang menjalani pembedahan di IBS RSUP Sanglah Denpasar tahun 2022” Laporan aktualisasi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pelatihan dasar CPNS. Penyusunan laporan ini banyak mendapat dukungan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
1. dr. Wayan Sudana, M.Kes selaku Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar;
2. Dr. dr. Ketut Ariawati, Sp. A (K) selaku Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Sanglah Denpasar;
3. drg. Tri Fajari Agustini, Sp. KGA, MARS selaku Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian RSUP Sanglah Denpasar;
4. dr. I Gusti Agung Ayu Kusuma Arini, MARS selaku Koordinator Bidang Pelayanan Medik RSUP Sanglah Denpasar
5. dr Ni Made Ayu Lestari, MARS selaku Kepala seksi pelayanan medik rawat jalan sekaligus Mentor yang telah memberikan bimbingan dan masukkan selama peserta mengikuti pelatihan dasar
6. I Ngurah Telabah Partha Serathi, MKM, selaku coach telah memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan laporan;
7. DR. dr. I Made Gede Widnyana SpAn, MKes, KAR selaku Ketua Departemen/KSM Anestesiologi dan terapi Intensif FK Unud/RSUP Sanglah
8. dr. I Wayan Aryana Yudiasa selaku Kepala Instalasi Bedah Sentral RSUP Sanglah Denpasar
9. Orang Tua dan Keluarga penulis yang telah memberikan dukungan secara moril, materil, dan spiritual dalam penyusunan laporan;
10. Semua pihak yang telah membantu mencurahkan perhatian, ide, maupun gagasannya selama penulis menyelesaikan laporan.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis tidak lupa memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak bila ada tutur kata atau sikap yang kurang berkenan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkat-Nya untuk semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyelesaikan laporan ini.
ii
iii
Denpasar, Juli 2022
Penulis Daftar Isi
iv HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... i Kata Pengantar .................................................................................................................. i Daftar Isi........................................................................................................................... iii Daftar Lampiran ............................................................................................................... vii Daftar Tabel .................................................................................................................... viii Daftar Gambar .................................................................................................................. ix BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan............................................................................................................5 1.3. Manfaat ..........................................................................................................5 BAB II PROFIL INSTANSI ..................................................................................................6 2.1. Visi dan Misi....................................................................................................6 2.2. Nilai-Nilai Organisasi 6 2.3. Tugas Organisasi.............................................................................................7 2.4. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama.....................8 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI.....................................9 3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual ...................................................................9 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk 14 Mendukung Terwujudnya Smart Governance............................................................... 14 3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif ..................................15 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI..................................................................................17 4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ...................................................17 4.2. Penjadwalan 33 4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi................................36 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................37 LAMPIRAN ......................................................................................................................38
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan pubil serta perekat dan pemersatu bangsa. ASN memilili tugas melaksanakan kebijakan public yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN juga memiliki peran sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara).
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) merupakan warga negara yang lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan persetujuan teknis dan penetapan nomor induk pegawai. Berdasarkan Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021, CPNS wajib menjalani Masa Prajabatan selama 1 tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan sebagai CPNS.
Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi, dimaka merupkan perpaduan antara jalur pelatihan klasikal atau Blended Learning dan kompetensi sosial kultural dengan kompetensi bidang.
Kompetensi yang dikembangkan merupakan kompetensi pembentukan karaktek PNS yang professional sesuai bidang tugas. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS berAKHLAK dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Tujuh nilai dasar PNS BerAKHLAK adalah berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif (SE Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Cove Values dan Employer Branding ASN).
RSUP Sanglah Denpasar adalah RSUP Tipe I-A yang merupakan salah satu Unit
Pelaksana Teknis (UPT) dibawah naungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
1
Kementerian Kesehatan R.I. RSUP Sanglah Denpasar merupakan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan untuk wilayan NTB dan NTT. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan No 48 Tahun 2020, RSUP Sanglah Denpasar mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh RSUP Sanglah antara lain poliklinik, rawat inap, IGD, bedah sentral, kesehatan tradisional, serta beauty centre. Pelayanan poliklinik merupakan salah satu pelayanan RSUP Sanglah untuk keperluan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal di rumah sakit. Departemen Anestesiologi dan terapi intensif merupakan salah satu unsur penyelenggara pelayanan dalam upaya mewujudkan misi RSUP Sanglah yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau, pendidikan serta penelitian kesehatan berbasis rumah sakit.
Salah satu syarat pelayanan kesehatan yang paripurna tentunya harus menyelenggarakan monitoring pasien dengan baik. Monitoring pasien di rumah sakit dilakukan di berbagai tempat diantaranya unit gawat darurat (UGD), di ruang perawatan, di unit terapi intensif dan yangtidak kalah penting di ruang operasi. Salah satu monitoring yang dilakukan secara intensif adalah monitoring vital sign. Sampai saat ini yang dimasukan sebagai vital sign adalah tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu, walaupun beberapa pusat kesehatan ada juga yang memasukan nyeri sebagai vital sign yang ke lima, namun demikian yang selama ini di seluruh dunia diakui sebagai vital sign adalah keempat pemeriksaan diatas. Oleh karena pentingnya monitoring vital sign ini dan untuk beberapa pasien yang rentan, agar lebih mudah dilakukan monitoring vital sign menggunakan monitor khusus yang bisa melakukan monitoring dengan otomatis, karena montoring harus dilakukan setiap beberapa menit untuk mengetahui perkembangan pasien.
Pasien-pasien yang menjalani pelayanan anestesi untuk pembedahan dianggap sebagai pasien yang rentan, oleh karena itu di ruang instansi bedah sentral di setiap ruang operasi disediakan monitor khusus untuk memonitor vital sign. Namun demikian dari keempat vital sign yang dapat dipantau dari monitor, yang sering dipantau hanyalah tekan darah, nadi, dan saturasi oksigen. Sedangkan pemantauan suhu jarang dilakukan pada saat pemberian layanan anestesi pada pasien pediatri yang menjalani pembedahan dan hanya dipantau pada kasus-kasus tertentu sepeti bayi premature atau neonatus.
Padahal informasi mengenai suhu ini berguna untuk mencegah pasien mengalami hipotermia di dalam ruang operasi. Dimana hipotermi selanjutnya dapat menyebabkan
2
terganggunya fungsi sel, diantaranya gangguan elektrik jantung, gangguan fungsi faktorfaktor pembekuan, meningkatkan resiko infeksi, dan efek samping lainnya. Selain itu pasien dengan hipotermia juga meningkatkan kemungkinan pasien untuk dirawat di ruang atau NICU/PICU setelah operasi sehingga memperpanjang waktu tinggal di rumah sakit.
Suhu inti tubuh merupakan parameter vital tubuh yang diatur oleh hipotalamus dan meliputi organ-organ yang ada di trunkal, sistem saraf pusat, dan otot rangka. Suhu inti tubuh bermanfaat untuk melihat kondisi vital pasien karena suhu inti tubuh pada keadaan normal diproduksi oleh hasil metabolisme jaringan inti tubuh yang berfungsi optimal pada
37 C.1 Terdapat faktor yang memengaruhi suhu inti tubuh, yaitu jam biologis, jenis kelamin, usia, dan faktor ekstrinsik seperti jenis aktivitas yang dilakukan, paparan suhu ekstrem, dan paparan zat kimia lain.1
Suhu inti tubuh mengalami perubahan seperti penurunan akibat pelepasan panas tubuh berlebih, yaitu kurang dari 36 C dan peningkatan akibat produksi panas tubuh berlebih hingga lebih dari 37,2 C. Kondisi tersebut disebabkan oleh gangguan fase termoregulasi, yaitu input aferen, pengaturan pusat, dan respons eferen yang memicu pelepasan panas tubuh. Termoregulasi merupakan mekanisme yang penting dalam mengatur keseimbangan panas tubuh, baik yang diproduksi dari metabolisme maupun panas yang diabsorbsi dari lingkungan dan dilepas ke lingkungan. Metabolisme dalam tubuh terus terjadi dan menghasilkan panas tubuh. Terdapat 4 mekanisme yang terjadi dalam pelepasan panas tubuh, yaitu radiasi, konveksi, konduksi, dan evaporasi.1,2 Saat pelepasan panas tubuh terjadi redistribusi panas tubuh dari bagian inti tubuh ke bagian perifer. Redistribusi panas tubuh dari bagian inti ke bagian perifer terjadi sekitar 1 jam.3
Karena suhu tubuh perifer mengalami peningkatan maka panas tubuh di perifer akan dilepas ke lingkungan dengan 4 nmekanisme pelepasan panas tubuh tersebut. Perubahan suhu inti tubuh dapat terjadi khususnya pada pasien perioperatif mulai dari persiapan
awal operasi hingga pemulihan pascaoperasi.4
Hipotermi terjadi karena terpapar dengan lingkungan yang dingin (suhu lingkungan
rendah, permukaan yang dingin atau basah. Hipotermi adalah keadaan klinis suhu tubuh subnormal dimana produksi panas tidak cukup untuk menyediakan energi agar tubuh
dapat berfungsi. Didefinisikan sebagai keadaan suhu tubuh dibawah 36 C. Hipotermi juga
terjadi karena kombinasi dari tindakan anestesi dan tindakan operasi yang dapat
3
menyebabkan gangguan fungsi dari pengaturan suhu tubuh yang akan menyebabkan penurunan suhu inti tubuh (core temperature). Dibawah suhu ini, shivering dan respon otonom tidak mampu berkompensasi secara komplit tanpa bantuan penghangatan.5 Di kamar operasi, udara ruangan yang dingin, cairan dan paparan terhadap penderita merupakan kausa mayor hipotermia. Satu unit darah didinginkan atau 1 liter cairan kristaloid dengan suhu ruangan akan mengurangi suhu tubuh sebanyak 0.25 C. Kehilangan panas dari kulit adalah sebanyak 90% dari seluruh kehilangan panas intraoperative.6
Pada pasien pediatri Metabolisme dan Regulasi Temperatur dipengaruhi karena Luas permukaan tubuh per kilogram BB pediatri lebih besar dari dewasa (indeks massa tubuh yang lebih kecil), Kulit yang tipis, lemak subkutan yang sedikit, dan permukaan tubuh yang relatif luas sehingga tubuh mudah kehilangan panas. Penurunan suhu tubuh sedikit saja dapat memperlama bangun dari obat anestesi, aritmia jantung, depresi nafas, peningkatan sensitivitas terhadap obat anestesi dan pelumpuh otot. Pada pasien
Neonatus menaikkan suhu tubuh melalui metabolism lemak coklat (nonshivering thermogenesis), mekanisme ini terbatas pada neonatus yang premature akibat cadangan lemak yang terbatas atau kurang.
Misi yang kedua dari RSUP Sanglah adalah menyelenggarakan pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya. Sesuai dengan misi ini dengan tujuan meningkatkan kepatuhan monitoring suhu maka perlu diberikan pengetahuan tambahan kepada tenaga medis yang terlibat dalam pelayanan anestesi diantaranya dokter anestesi (konsulen dan residen) dan perawat anestesi, mengenai cara dan pentingnya pemantauan suhu kepada pasien pediatri yang yang menjalani pembedahan di RSUP Sanglah. Sehingga peserta latsar menetapkan judul rancangan aktualisasi “Belum optimalnya pemantauan suhu pada pasien pediatri yang menjalani
pembedahan di Instalasi Bedah Sentral RSUP Sanglah”
4
1.2. Tujuan
1.2.1.
Menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK dalam pelakasanaan tugas dan jabatan dengan optmalisasi pengetahuan tenaga medis Anestesi tentang pemantauan suhu inti pasien pediatri yang menjalani pembedahan di Intalasi bedah setral RSUP Sanglah Denpasar tahun 2022
1.2.2.
a. Mampu mengaplikasikan nilal-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam menyusun materi dengan Menyusun video dan slide power point mengenai pentingnya pemantauan suhu inti pasien pediatri yang menjalani pembedahan
b. Mampu mengaplikasikan nilal-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam kegiatan uji coba video dan slide power point mengenai pentingnya pemantauan suhu inti pasien pediatri
c. Mampu mengaplikasikan nilal-nilal dasar AS BerAKHLAK dalam
Kegiatan sosialisasi video dan slide power point mengenai pentingnya pemantauan suhu inti pasien pediatri
d. Mampu mengaplikasikan nilal-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam Evaluasi keefektifan video dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran residen tentang pemantauan suhu inti pasien pediatri
1.3. Manfaat
1.3.1. Manfaat bagi Individu
Sebagai pembentukan karakter PNS sesuai dengan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai kedudukan ASN dalam mewujudkan smart governance.
1.3.2. Manfaat bagi Organisasi (RSUP Sanglah Denpasar)
Sebagai upaya optimalisasi manajemen ASN yang baik dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri, dan terjangkau.
1.3.3. Manfaat bagi Masyarakat/Stakeholder
Sebagai upaya peningkatan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dalam mewujudkan pelayanan prima.
5
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1. Visi dan Misi
2.1.1. Visi
Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024
2.1.2. Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau
2. Menyelenggarakan Pendidikan Terintegrasi dan Pelatihan Tenaga Kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya
3. Menyelenggarakan penelitian kesehatan berbasis rumah sakit
4. Menciptakan tata kelola RS yang baik
5. Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait
2.2. Nilai-Nilai Organisasi
Berdasarkan Rencana Strategis Bisnis RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2020-2024, selain visi dan misi RSUP Sanglah Denpasar memiliki falsafah yaitu “menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dalam pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian”.
Untuk selalu mempersembahkan pelayanan terbaik RSUP Sanglah memiliki Motto Ikhlas
Melayani, dengan 5 keyakinan dasar yaitu:
2.2.1. Integritas
Integritas yang dimaksud adalah keselarasan antara ucapan, pikiran dan tindakan
2.2.2. Profesional
Profesional yang dimaksud adalah melaksanakan tugas dengan penuh
tanggungjawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri
2.2.3. Tat Twam Asi
Tat twam asi adalah peduli, belarasa, peka dalam melayani kebutuhan pelanggan, tulus ikhlas
2.2.4. Efektif
Efektif yang dimaksud adalah memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya secara tepat
6
2.2.5. Kebersamaan
Kebersamaan yang dimaksud adalah mampu bekerjasama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi
2.3. Tugas Organisasi
RSUP Sanglah Denpasar selaku unit pelaksana teknis dibawah Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal. RSUP Sanglah
Denpasar merupakan RSUP Tipe I-A sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. RSUP Sanglah Denpasar secara administratif dikoordinasikan dan dibina oleh direktur di lingkungan Direktorat Jenderal sesuai dengan tugas dan fungsinya (Peraturan Menteri Kesehatan No 48 Tahun 2020).
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No 48 Tahun 2020, RSUP Sanglah
Denpasar mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, RSUP Sanglah Denpasar menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana, program, dan anggaran
b. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis
c. Pengelolaan layanan keperawatan
d. Pengelolaan pelayanan nonmedis
e. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan
f. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidnag pelayanan kesehatan
g. Pengelolaan keuangan dan barang milik Negara
h. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa
i. Pengelolaan sumber daya manusia
j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat
k. Pelaksanaan kerja sama
l. Pengelolaan sistem informasi
m. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
n. Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit
RSUP Sanglah Denpasar dipimpin oleh direktur utama. Susunan organisasi RSUP
Sanglah Denpasar terdiri atas (Peraturan Menteri Kesehatan No 48 Tahun 2020):
a. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang
7
b. Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian
c. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara
d. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum
Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis, keperawatan dan pelayanan non medis. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang dipimpin oleh direktur. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat;
b. Pengelolaan pelayanan keperawatan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat;
c. Pengelolaan pelayanan nonmedis; dan
d. Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien
Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya manusia dan pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan. Direktorat SDM, Pendidikan dan Penelitian dipimpin oleh direktur. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat SDM, Pendidikan dan Penelitian menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Pengelolaan urusan administrasi, perencanaan, pengembangan, pembinaan, dan kesejahteraan sumber daya manusia
b. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan
c. Pengelolaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan.
2.4. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama
Berdasarkan PermenPAN Nomor PER/17/M.PAN/9/2008 tugas pokok Dokter Pendidik
Klinis adalah :
1. Melaksanakan pelayanan spesialistik
2. Pengabdian masyarakat
3. Pelayanan pendidikan dokter dan dokter spesialis
4. Melakukan penelitian guna pengembangan ilmu kedokeran di Rumah Sakit Pendidikan
8
BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
3.1.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Dalam proses meningkatkan mutu pelayanan di KSM Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Sanglah, terdapat beberapa isu yang berkembang, yang kemudian diidentifikasi agar dapat dianalisis dan dipilih isu yang akan diangkat untuk diaktualisasikan berdasarkan nilai-nilai dasar ASN yang pada akhirnya dapat mendukung visi dan misi unit kerja. Berikut identifikasi isu di KSM Anestesi dan Terapi Intensif:
1. Belum optimalnya dilakukan pemantauan suhu inti pada pasien pediatri yang menjalani prosedur anestesi pada pembedahan di RSUP Sanglah
2. Belum optimalnya pengunaan Warmer Blangket pada pasien pediatri yang akan menjalani prosedur anestesi pada pembedahan di RSUP Sanglah
3. Belum adanya Panduan Praktis Klinis (PPK) pelayanan anestesi bedah Pediatri di RSUP Sanglah
4. Belum optimalnya pemantauan endtidal CO2 pada pasien pediatri yang menjalani prosedur anestesi pada bedah saraf di RSUP Sanglah.
Keempat isu tersebut bersumber dari individu dalam pemantauan selama 3 bulan mulai dari awal menerima Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) di RSUP Sanglah terhitung tanggal 1 Maret 2022 dan diperkuat dari informasi pegawai disana.
Analisis situasi di tempat kerja ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada instansi kerja penulis, yaitu KSM Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Sanglah. Isu muncul berdasarkan hasil observasi dan pengalaman penulis selama masa percobaan (CPNS). Dengan definisi operasional isu yang telah ditetapkan akan menggambarkan kesenjangan antara kondisi realitas dengan kondisi yang diharapkan.
Berikut beberapa isu yang berhasil diidentifikasi di KSM Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Sanglah adalah:
1. Belum optimalnya dilakukan pemantauan suhu inti pasien pediatri yang menjalani prosedur anestesi pada pembedahan di RSUP Sanglah.
Deskripsi Isu : Suhu adalah satu dari lima tanda vital yang seharusnya dimonitoring secara kontinyu pada saat dilakukan prosedur anestesi. Suhu tubuh dapat dibagi menjadi normal (36-37,50 C), hipotermi (< 360C), febris (37,50C) dan hipertermia bila suhu tubuh lebih dari 400C. Suhu kamar operasi normal berkisar antara 20220C, sehingga setiap pasien pediatri yang menjalani operasi berisiko untuk mengalami
9
hipotermi. Hal ini karena suhu kamar operasi akan mempengaruhi kehilangan panas karena perbedaan suhu tubuh dan suhu lingkungan. Selain itu pengaruh pemberian obat anestesi umum juga akan menurunkan laju metabolisme basal, mengganggu proses fisiologis regulasi panas tubuh. Ketika hipotermi terjadi maka fungsi sel akan terganggu, diantaranya gangguan elektrik jantung, gangguan fungsi faktor-faktor pembekuan, meningkatkan resiko infeksi, metabolisme obat lebih lambat dan meningkatkan waktu rawat di ruang terapi intensif.
Sumber isu : Dokter, residen dan perawat anestesi tidak rutin atau memasang di tempat yang salah untuk memonitoring suhu inti pasien pediatri selama prosedur anestesi.
2. Belum optimalnya penggunaan warmer blanket pada pasien pediatri yang akan menjalani prosedur anestesi pada pembedahan di RSUP Sanglah.
Deskripsi Isu : Warmer blanket merupakan perangkat elektronika yang berfungsi menjaga suhu tubuh pasien pada saat pra operasi , durante operasi dan pasca operasi dengan cara alat tersebut menghembuskan aliran udara hangat atau air hangat kedalam selimut yang dipasangkan ke tubuh pasien. Blanket warmer berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu pasien Ketika pasien sedang menjalani prosedur anestesi dan pembedahan. Pasien pediatri adalah pasien yang beresiko tinggi terjadinya hipotermi apalagi pasien tersebut akan menjalani prosedur pembedahan dikarenakan pada pasien pediatri belum memiliki mekanisme yang sempurna untuk mempertahankan diri terhadap hipotermia, secara fisiologis pasien-pasien pediatri rentan terjadinya hipotermi, faktor ekstrernal juga dapat menyebabkan hipotermia seperti suhu dalam kamar operasi, cairan infus, paparan obat anestesi, prosedur pembedahan dan lain-lain sehingga outcome pasien dapat lebih baik (patient safety)
Sumber Isu : Dokter, residen dan perawat anestesi tidak rutin memasang warmer blanket pada pasien pediatri yang akan menjalani prosedur pembedahan
3. Belum adanya Panduan Praktis Klinis (PPK) pelayanan anestesi bedah Pediatri di RSUP Sanglah
Deskripsi Isu : PPK adalah prosedur yang dilaksanakan oleh sekelompok profesi yang mengacu pada Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran yang dibuat oleh organisasi profesi dan disahkan oleh pimpinan rumah sakit. PPK khusus yang mengatur tentang pelayanan anestesi bedah Pediatri diperlukan untuk membedakan kasus-kasus yang dapat ditangani oleh dokter anestesi dan kasuskasus tertentu yang sebaiknya ditangani oleh dokter konsultan pediatri
10
Anestesi Sumber Isu : Adanya kejadian hipotermi pada beberapa pasien pediatri yang menjalani prosedur pembedahan
4. Belum optimalnya pemantauan endtidal CO2 pada pasien pediatri yang menjalani prosedur anestesi pada bedah saraf di RSUP Sanglah.
Deskripsi Isu : Endtidal CO2 adalah adalah kadar CO2 pada nafas saat akhir dari ekspirasi. Kadar CO2 ini memang tidak dimasukan dalam 5 vital sign yang rutin di monitor pada prosedur anestesi. Namun demikian monitoring endtidal CO2 ini sangatlah berperan dalam monitoring pasien pediatri yang menjalani prosedur anestesi khususnya dengan anestesi Umum atau General Anestesi hal ini dikarenakan peningkatan kadar CO2 di dalam darah akan mempengaruhi banyak yang akan mengakibatkan kerugian pada kondisi yang selanjutnya dapat meningkatkan mobiditas pasien.
Sumber Isu : Dokter, residen dan perawat anestesi tidak rutin memasang atau overuse bahan habis pakai dari alat monitoring endtidal CO2 pada pasien pediatri dengan General Anestesi atau anestesi umum
3.1.2. Analisis Isu Aktual
3.1.2.1.
Dalam menilai kualitas isu, penelitian ini menggunakan teknik APKL dengan
memperhatikan :
a. Aktual (A)
Isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat
b. Problematik (P)
Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicari solusinya dengan segera
c. Kekhalayakan (K)
Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
d. Kelayakan (L)
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
11
Menilai Kualitas Isu
Keterangan A P K L
Tabel 1. Analisis Pemilihan Isu menggunakan metode Analisis APKL No. Identifikasi Isu
Kriteria
1. Belum optimalnya dilakukan pemantauan suhu inti pasien pediatri yang menjalani prosedur anestesi pada pembedahan di RSUP Sanglah
2. Belum optimalnya penggunaan warmer blanket pada pasien pediatri yang menjalani prosedur anestesi pada pembedahan di RSUP Sanglah
3. Belum adanya Panduan Praktis Klinis (PPK) pelayanan anestesi bedah pediatri di RSUP Sanglah
4. Belum optimalnya pemantauan endtidal CO2 pada pasien pediatri yang menjalani prosedur anestesi pada pembedahan di RSUP Sanglah
+ + + + Memenuhi syarat
+ + + + Memenuhi syarat
+ + + + Memenuhi syarat
- + + + Tidak memenuhi syarat
Berdasarkan analisis penilaian kualitas isu dengan teknik APKL, maka 3 isu memenuhi syarat untuk menjadi sebuah isu.
3.1.2.2. Menentukan Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah, dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis USG untuk menapis beberapa isu yang ada dan menentukan prioritas atau core isu yang akan dicarikan pemecahan masalahnya dengan memperhatikan : a.
Urgency (U)
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dan dihubungkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu
b. Seriousness (S)
Seberapa serius isu perlu dibahas dan dihubungkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
12
akibat yang menimbulkan masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan c. Growth (G)
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan Scoring:
5 : Sangat mendesak/serius/berdampak
4 : Mendesak/serius/berdampak
3 : Cukup mendesak/ serius/berdampak
2 : Kurang mendesak/serius/berdampak
1 : Tidak mendesak/serius/berdampak
Analisis Pemilihan Isu Menggunakan Metode Analisis USG
1. Belum optimalnya dilakukan pemantauan suhu inti pasien pediatri yang menjalani prosedur anestesi pada pembedahan di RSUP Sanglah
2. Belum optimalnya penggunaan warmer blanket pada pasien pediatri yang menjalani prosedur anestesi pada pembedahan di RSUP Sanglah
Belum adanya Panduan Praktis Klinis (PPK) pelayanan anestesi bedah pediatri di RSUP Sanglah
Berdasarkan pendekatan dari 2 alat analisis tersebut, maka kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu “Belum optimalnya dilakukan pemantauan suhu inti pasien pediatri yang menjalani prosedur anestesi pada pembedahan di RSUP Sanglah”.
3.1.2.3. Menetapkan Penyebab Isu
Dalam menetapkan penyebab isu, penelitian ini menggunakan diagram Ishikawa atau yang dikenal dengan diagram fish bone untuk menguraikan setiap faktor penyebab terjadinya isu secara spesifik.
13
No. Isu U S G Total
Tabel 2.
5 5 5 15
4 4 4 12
3 3 3 9
3.
Material
Kolom pencatatan
Manusia
Pengetahuan mengenai Dampak negatif
Mesin
Kalibrasi probe
Probe tidak efektif
Ketidaktaatan prosedur
Probe tidak efektif
Kurang monitoring & evaluasi
Kurang sosialisasi
Lingkungan
Gambar 1. Diagram Fish Bone
Ketidaktaatan prosedur
Kurang pengetahuan
Kalibrasi probe
Kolom pencatatan Kurang pengetahuan
Pengukuran
Belum optimalnya dilakukan pemantauan suhu inti pasien pediatri
Metode
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk
Mendukung Terwujudnya Smart Governance
Belum optimalnya dilakukan pemantauan suhu inti pasien pediatri yang menjalani prosedur anestesi pada pembedahan di RSUP Sanglah secara keseluruhan dapat berdampak pada kurang optimalnya pelayanan terkait langsung pada “outcome dan patient safety pasien selaku masyarakat yang kita layani. Kurang pengetahuan tentang pemantauan suhu inti pasien pediatri yang menjalani pembedahan di RSUP Sanglah pemahaman tentunya akan berpengaruh pada mutu pelayanan kesehatan yang akan diberikan kepada pasien.
Sebagai ASN yang berperan sebagai pelayan publik yaitu memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dapat berperan utama dalam memberikan pelayanan yang berkualitas terkait pengetahuan dan monitoring suhu inti pasien pediatri yang menjalani pembedahan serta peningkatan pengetahuan kepada tenaga kesehatan
14
khususnya residen, perawat anestesi termasuk juga dokter anestesi yang langsung melayani masyarakat untuk mencegah terjadinya komplikasi atau dampak yang ditimbulkan dari hipotermi yang akan menjadi masalah kesehatan jangka panjang.
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Berdasarkan isu yang ditemukan, gagasan kreatif yang diajukan sebagai alternatif pemecahan masalah antara lain : “Optimalisasi pengetahuan tenaga medis anestesi tentang pemantauan suhu inti pasien pediatri yang mewnjalani pembedahan di IBS RSUP
Sanglah Denpasar”
Tabel 1. Alternatif Penyelesaian Isu No Alternatif Penyelesaian Tahapan Setiap Alternatif
1 Menyusun video dan slide power point mengenai pentingnya pemantauan suhu inti pasien pediatri yang menjalani pembedahan
a. Persiapan literatur untuk pembuatan presentasi dan video edukasi.
b. Pembuatan draft pre test
c. Melakukan konsultasi dengan atasan, mentor, dan coach .
d. Melakukan kontrak waktu pelaksanaan pretetst
e. Melakukan pretest
f. Mengevaluasi hasil pretest sebagai acuan pembuatan video.
2 Melakukan uji coba video dan slide power point mengenai pentingnya
pemantauan suhu inti pasien pediatri
a. Menyiapkan draft video dan slide power point
b. Menayangkan draft video dan slide power point
c. Melakukan posttest
d. Analisis hasil post test
Hasil Yang
Diharapkan Pihak Yang
Materi presentasi dan video edukasi
Laporan analisis hasil pretest
Terlibat
a. Mentor
b. Coach
c. Ketua Departemen Anestesi dan Terapi Intensif
d. Konsultan Anestesi Pediatri
Kegiatan sosialisasi materi dan video dan diskusi tentang pentingnya
a. Mentor
b. Coach
c. Peserta didik Program
pemantauan suhu inti pasien pediatri Studi Anetsiologi dan terapi intensif stase Pediatri
15
3. Melakukan sosialisasi video dan slide power point mengenai pentingnya pemantauan suhu inti pasien pediatri
a. Melakukan kontrak waktu untuk sosialisasi
b. Melakukan sosialisasi dengan mempresentasikan pentingnya tindakan pemantauan suhu inti pasien pediatri kepada residen anestesi dan perawat anestesi
c. Tanya jawab mengenai pentingnya tindakan pemantauan suhu inti pada pasien pediatri
Kegiatan sosialisasi materi dan video dan diskusi tentang pentingnya pemantauan suhu inti pasien pediatri
a. Mentor
b. Coach
c. PPDS Anestesi dan terapi intensif
d. Perawat anestesi
4. Evaluasi keefektifan video dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran residen tentang pemantauan suhu inti pasien pediatri
a. Evaluasi petugas medis Anestesi (DPJP, Residen, perawat anestesi) dalam menyiapkan pasien, menyiapkan alat, memasang monitor suhu pasien pediatri saat melakukan anestesi.
b. Melakukan kontrak waktu pelaksanaan posttest
c. Membuat analisis hasil evaluasi dan membuat laporan kegiatan
Peningkatan pengetahuan tentang pentingnya pemantauan suhu inti pasien pediatri dan perubahan perilaku dalam memasang monitor suhu
a. Mentor
b. Coach
c. PPDS Anestesi dan terapi intensif
d. Perawat anestesi
16
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Dalam upaya mendukung terlaksananya penyelesaian isu maka disusun rencana kegiatan yang akan dilakukan pada masa aktualisasi yang dirangkum dalam tabel dibawah ini:
1. Menyusun video dan slide power point mengenai pentingnya
pemantauan suhu inti pasien pediatri yang menjalani pembedahan
Mencari literatur
mengenai pemantauan
suhu inti pasien pediatri
selama anestesi umum.
Data, informasi Penyusunan video ini saya
mulai dengan mencari literaturliteratur mengenai pemantauan
suhu inti pasien pediatri karena
literatur merupakan data yang
akurat (Kompeten dan wawasan global) dan literatur tersebut dapat dipertanggungjawabkan
Penyusunan video dan slide
presentasi akan dikerjakan
dengan cermat, teliti dan sesuai dengan tingkat
pengetahuan residen
sehingga mendapatkan hasil yang efektif, efisien dan dapat dipertanggung
jawabkan. Hal ini sesuai
Penyusunan
video dan slide
presentasiakan dikerjakan
dengan cermat, teliti dan sesuai dengan tingkat
pengetahuan residen sehingga
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 4. Rencana Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
17
Membuat draft soal
pretest yang
dituangkan dalam
google form untuk
mengetahui tingkat
pengetahuan residen
mengenai pemantauan
suhu inti pada pasien
pediatri
Link soal
pretest dan
screenshoot
draft soal
pretest
menggunakan
google form
isinya (akuntabel dan Loyal)
Setelah mendapatkan literatur
yang cukup maka selanjutnya
saya akan membuat draft soal
pretest berdasarkan literatur
tersebut sehingga dapat
dipertanggunjawabkan
(Akuntabel, kompeten dan Integritas). Agar lebih mudah
dan fleksibel dalam
pengerjaannya saya berinovasi
dengan membuat draft soal
prestest dalam bentuk google
form (Adaptif dan
IT&Bahasa asing)
dengan visi dari RSUP
Sanglah yaitu “Menjadi
Rumah Sakit Unggul dan
Mandiri, tahun 2024”. Selain
itu juga sejalan dengan misi
RSUP Sanglah yaitu
1. Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
yang paripurna, mandiri dan terjangkau
2. Menyelenggarakan
Pendidikan
Terintegrasi dan
Pelatihan Tenaga
kesehatan yang
mendapatkan hasil yang
efektif, efisien dan dapat
dipertanggung
jawabkan. Hal ini memberi penguatan
terhadap nilai
organisasi yaitu : Integritas, profesional, tat twan asi, efektif, dan kebersamaan.
Melakukan konsultasi
dengan atasan (kepala departemen dan mentor) serta
mengajukan draft
pretest
Lembar
konsultasi dan
lembar
persetujuan
Selanjutnya saya akan
melakukan konsultasi dengan
atasan langsung dan mentor
mengenai draft soal pretest, konsultasi akan saya lakukan
dengan sopan dan santun
(Berorientasi pelayanan,
berdaya saing dan berbudaya
3. Menyelengarakan
penelitian
kesehatan berbasis
rumah sakit
18
Melakukan kontrak
waktu pelaksanaan
pretetst dengan
residen Anestesi
terutama Residen yang sedang stase
Anestesi Pediatri, melalui group WA.
Screenshoot
kesepakatan
jadwal
pelaksanaan
pretest yang didiskusikan di group WA.
Loyal dan Networking).
Selain itu tentunya jika ada masukan dari atasan dan
mentor maka saya dengan
senang hati akan menerima
masukan tersebut (Kolaboratif , harmonis dan nasionalisme)
4. Menciptakan Tata
Kelola RS yang baik
5. Membangun
jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku
kepentingan terkait.
Selanjutnya saya dengan sikap yang profesional dan konsisten (akuntabel) berdiskusi bersama-sama untu menentukan waktu yang paling nyaman melakukan pretest (loyal dan nasionalisme)
19
Melakukan pretest Laporan jumlah
jawaban
pretest dari
google form
Selanjutnya saya akan
memberikan pretest pada
waktu yang telah ditentukan
dengan jujur dan adil
(akuntabel dan Kompeten)
Waktu yang disediakan untuk
pretest juga ditentukan
sehingga pretest dapat
berjalan dengan efektif dan
efisien (Akuntabel). Prestest
saya sampaikan dalam Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
(nasionalisme)
20
Mengevaluasi hasil pretest sebagai acuan pembuatan video.
Laporan analisis hasil pretest
Pemeriksaan hasil pretest akan saya lakukan dengan jujur dan adil (Akuntabel). Selanjutnya
hasilnya akan saya sampaikan
secara transparan jika ada yang bertanya(akuntabel dan loyal). Berdasarkan hasil
analisis dari pretest ini selanjunnya dilakukan
perbaikan yang berkesinambungan
(Berorientasi pelayanan, kompeten dan kolaboratif)
Membuat draft video dan slide power point mengenai pentingnya
Draft video dan slide power point mengenai
Saya akan membuat draft video edukasi ini menggunakan Bahasa
21
2. Melakukan uji coba video dan slide power point mengenai
pentingnya
pemantauan suhu inti pasien pediatri
pemantauan suhu inti pasien Pediatri pentingnya pemantauan
suhu pada pasien pediatri
Indonesia yang baik dan benar (nasionalisme). Pembuatan
video edukasi ini saya buat secara profesional
(Kompeten) dengan singkat dan jelas sebagai inovasi agar
pembelajaran menjadi mudah
dan dapat diakses kapan saja
(kolaboratif dan
Berorientasi pelayanan)
Menyiapkan draft video dan slide power point mengenai
pentingnya
pemantauan suhu inti
pasien pediatri.
Draft video dan slide power point mengenai
pentingnya
pemantauan suhu pada pasien pediatri
Saya akan membuat draft video edukasi ini
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar (Loyal dan nasionalisme).
Pembuatan video edukasi ini saya buat secara profesional
(Berorientasi pelayanan)
dengan singkat dan jelas
sebagai inovasi agar
pembelajaran menjadi mudah
dan dapat diakses kapan saja
(kompeten)
Pelaksanaan uji coba video dan slide presentasi akan
dikerjakan dengan cermat, teliti dan sesuai dengan
tingkat pengetahuan residen
sehingga mendapatkan hasil yang efektif, efisien dan dapat dipertanggung
jawabkan. Hal ini sesuai
dengan visi dari RSUP
Sanglah yaitu “Menjadi
Rumah Sakit Unggul dan
Mandiri, tahun 2024”. Selain
Pelaksanaan uji coba video dan slide presentasiakan dikerjakan dengan cermat, teliti dan sesuai dengan tingkat pengetahuan residen sehingga
mendapatkan hasil yang efektif, efisien
22
Melakukan kontrak
waktu penayangan
video melalui webex
dengan media group
WA kepada residen
khususnya pada residen
yang sedang stase
pediatri
Screenshoot
kesepakatan
jadwal
pelaksanaan
penayangan
video yang di diskusikan di group WA.
Selanjutnya saya dengan sikap yang profesional dan konsisten (akuntabel) berdiskusi bersama-samma untu menentukan waktu yang paling nyaman untuk melakukan presentasi dan penayangan video (loyal dan nasionalisme)
itu juga sejalan dengan misi
RSUP Sanglah yaitu
1. Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
yang paripurna, mandiri dan
terjangkau
2. Menyelenggarakan
Pendidikan
Terintegrasi dan
dan dapat dipertanggung
jawabkan. Hal ini memberi penguatan terhadap nilai
Menayangkan draft
video dan slide power point mengenai
pentingnya suhu inti
pasien pediatri kepada
residen khususnya yang
sedang stase pediatri
lewat webex
Screenshoot
pelaksanaan uji
coba video dan slide power point melalui webex.
Saya akan melakukan
presentasi untuk memberikan kejelasan dan contoh mengenai pentingnya
pemeriksaan suhu inti (akuntabel dan kolaboratif). Pada saat
presentasi saya menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme), sopan, santun dan profesional (berorientasi pelayanan dan harmonis). Presentasi
dan penayangan video edukasi
Pelatihan Tenaga
kesehatan yang
berdaya saing dan
berbudaya
3. Menyelengarakan
penelitian
kesehatan berbasis
rumah sakit
4. Menciptakan Tata
Kelola RS yang baik
5. Membangun
jejaring kesehatan dan kerjasama
organisasi yaitu : Integritas, profesional, tat twan asi, efektif, dan kebersamaan.
23
Melakukan posttest Laporan absensi
pelaksanaan
post test
ini menggunakan webex
(adaptif dan wawasan
global) sehingga dapat
dilakukan presentasi dengan
efektif dan efisien (kompeten)
Setelah melakukan presentasi, selanjutnya saya akan
memberikan posttest pada
waktu yang telah ditentukan
dengan jujur dan adil (akuntabel dan kompeten)
Waktu yang disediakan untuk
posttest juga ditentukan
sehingga posttest dapat
berjalan dengan efektif dan
efisien (akuntabel). Posttest
saya sampaikan dalam Bahasa
Indonesia yang baik dan benar (nasionalisme)
dengan pemangku kepentingan terkait.
Analisis hasil post test Laporan analisis hasil post test
Pemeriksaan hasil posttest
akan saya lakukan dengan
jujur dan adil (akuntabel).
24
sosialisasi video dan slide power point
mengenai
pentingnya
pemantauan suhu
inti pasien pediatri
kepada seluruh
residen anestesi
dan sosialisasi
pemantauan suhu
inti pada pasien
Melakukan kontrak
waktu dengan group
WA tentang sosialisasi
tindakan pemantuan
suhu inti pasien pediatri
menggunakan webex
secara online.
Screenshoot
kesepakatan
jadwal
pelaksanaan
sosialisasi yang di diskusikan di group WA.
Selanjutnya hasilnya akan
saya sampaikan secara transparan jika ada yang
bertanya(akuntabel).
Berdasarkan hasil analisis dari posttest ini selanjutnya
dilakukan perbaikan yang
berkesinambungan dari video edukasi (berorientasi
pelayanan)
Selanjutnya saya dengan sikap yang profesional dan konsisten (akuntabel) berdiskusi bersama-samma untu menentukan waktu yang paling nyaman untuk
melakukan sosialisasi dalam bentuk presentasi dan penayangan video (loyal dan nasionalisme)
Pelaksanaan sosialisasi
video dan slide presentasi
akan dikerjakan dengan
cermat, teliti dan sesuai
dengan tingkat
pengetahuan residen
sehingga mendapatkan hasil
yang efektif, efisien dan
dapat dipertanggung
Pelaksanaan sosilisasi video dan slide presentasi
dikerjakan
dengan cermat, teliti dan sesuai
dengan tingkat
pengetahuan
residen sehingga
mendapatkan hasil yang
efektif, efisien
25
3. Melakukan
pediatri kepada perawat anestesi
Melakukan sosialisasi
dengan
mempresentasikan
Screenshoot pelaksanaan sosialisasi video
Saya akan melakukan sosialisasi dengan presentasi dan penayangan video untuk
jawabkan. Hal ini sesuai
dengan visi dari RSUP
Sanglah yaitu “Menjadi
Rumah Sakit Unggul dan
melalui webex
pentingnya tindakan
pemantauan suhu inti
pasien pediatri dan
pembagian link video
yang diunggah di
youtube pada akhir
presentasi kepada
seluruh residen anestesi
FK UNUD.
dan slide power point melalui
webex.
memberikan kejelasan dan contoh mengenai pentingnya
pemeriksaan suhu inti pasien pediatri (akuntabel). Pada saat presentasi saya menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme), sopan, santun dan profesional (berorientasi pelayanan dan harmonis). Presentasi dan penayangan video edukasi ini menggunakan webex (Kompeten dan berwawasan global) sehingga dapat dilakukan presentasi dengan efektif dan efisien (kompeten dan adaptif )
Mandiri, tahun 2024”. Selain
itu juga sejalan dengan misi
RSUP Sanglah yaitu
1. Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
yang paripurna, mandiri dan terjangkau
2. Menyelenggarakan
Pendidikan Terintegrasi dan
Pelatihan Tenaga
kesehatan yang
berdaya saing dan berbudaya
3. Menyelengarakan
penelitian
kesehatan berbasis
rumah sakit
dan dapat dipertanggung
jawabkan. Hal ini memberi penguatan terhadap nilai
organisasi yaitu : Integritas, profesional, tat twan asi, efektif, dan kebersamaan.
26
Melakukan sosialisasi
dengan
mempresentasikan
melalui webex
pentingnya tindakan
Screenshoot
pelaksanaan
sosialisasi video
dan slide power
Saya akan melakukan
sosialisasi dengan presentasi
dan penayangan video untuk
memberikan kejelasan dan contoh mengenai pentingnya
4. Menciptakan Tata
Kelola RS yang baik
5. Membangun
jejaring kesehatan
dan kerjasama
pemantauan suhu inti
pasien pediatri dan
pembagian link video
yang diunggah di
youtube pada akhir
presentasi kepada
perawat anestesi
tentang cara memasang
dan memonitoring suhu
pada pasien pediatri
dengan baik dan benar
point melalui webex. pemeriksaan suhu inti pasien pediatri (akuntabel dan kolaboratif). Pada saat
presentasi saya menggunakan
bahasa Indonesia yang baik
dan benar (Nasionalisme), sopan, santun dan profesional
(berorientasi pelayanan).
Presentasi dan penayangan
video edukasi ini
menggunakan webex (Kompeten dan berwawasan global)
sehingga dapat dilakukan
presentasi dengan efektif dan efisien (kompeten)
dengan pemangku kepentingan terkait.
27
Tanya jawab mengenai pentingnya tindakan
pemantauan suhu inti pada pasien pediatri
Daftar pertanyaan
Pada saat sesi tanya jawab
saya akan memberikan
kesempatan bertanya secara
adil kepada semua peserta
(akuntabel, kolaboratif dan Loyal). Dan selama acara
tanya jawab ini akan dilakukan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
(nasionalisme)
28
4 Evaluasi keefektifan
video dalam
meningkatkan
pengetahuan dan
kesadaran residen
tentang
pemantauan suhu
inti pasien pediatri
Evaluasi petugas medis
Anestesi (DPJP, Residen, perawat anestesi) dalam
menyiapkan pasien, menyiapkan alat, memasang monitor
suhu pasien pediatri
saat melakukan
anestesi.
Dokumentasi
kegiatan residen
di IBS pada saat
memasang probe suhu
Saya akan melakukan evaluasi beberapa hari setelah
sosialisasi, dan melihat bagaimana otomatisasi residen dan perawat anestesi
memasang monitoring suhu (akuntabel dan adaptif) dan secara jujur
mendokumentasikan berapa
ruang operasi dari 13 ruang operasi yang menggunakan menggunakan monitoring suhu. Jika ada yang belum memasang monitoring suhu akan saya tanyakan apa
masalahnya sebagai masukan untuk perbaikan yang berkelanjutan (berorientasi pelayanan, loyal dan harmonis)
Evaluasi keefektifan video
dalam meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran
residen tentang
pemantauan suhu inti akan
dikerjakan dengan cermat, teliti dan sesuai dengan
tingkat pengetahuan residen
sehingga mendapatkan hasil
yang efektif, efisien dan
dapat dipertanggung
jawabkan. Hal ini sesuai
dengan visi dari RSUP
Sanglah yaitu “Menjadi
Rumah Sakit Unggul dan
Mandiri, tahun 2024”. Selain
itu juga sejalan dengan misi
RSUP Sanglah yaitu
Evaluasi
keefektifan video
dalam meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran
residen tentang
pemantauan suhu inti
dikerjakan dengan cermat, teliti dan sesuai dengan tingkat pengetahuan residen sehingga
mendapatkan hasil yang
efektif, efisien dan dapat dipertanggung
29
1. Menyelenggarakan pelayanan
Melakukan kontrak
waktu pelaksanaan
posttest dengan residen
Anestesi dan perawat
anestesi, melalui group
WA.
Screenshoot
kesepakatan
jadwal
pelaksanaan
prosttest yang
didiskusikan di group WA.
Selanjutnya saya dengan sikap yang profesional dan konsisten (akuntabel) berdiskusi bersama-samma untuk menentukan waktu yang
paling nyaman melakukan
posttest (kolaboratif dan nasionalisme)
kesehatan yang
paripurna, mandiri dan terjangkau
2. Menyelenggarakan
Pendidikan
Terintegrasi dan
Pelatihan Tenaga
kesehatan yang
berdaya saing dan
jawabkan. Hal ini memberi
penguatan terhadap nilai organisasi yaitu : Integritas, profesional, tat twan asi, efektif, dan kebersamaan
Melakukan posttest Laporan jumlah
jawaban
pretest dari
google form
Selanjutnya saya akan
memberikan posttest pada
waktu yang telah ditentukan
dengan jujur dan adil
(akuntabel dan Integritas)
Waktu yang disediakan untuk
posttest juga ditentukan
sehingga posttest dapat
berjalan dengan efektif dan
efisien (Berorientasi
pelayanan). Posttest saya
sampaikan dalam Bahasa
Indonesia yang baik dan benar (nasionalisme)
berbudaya
3. Menyelengarakan
penelitian
kesehatan berbasis
rumah sakit
4. Menciptakan Tata
Kelola RS yang baik
5. Membangun
jejaring kesehatan dan kerjasama
dengan pemangku
kepentingan terkait.
30
Membuat analisis hasil evaluasi dan membuat
laporan kegiatan
Laporan hasil evaluasi dan laporan hasil
kegiatan
Pemeriksaan hasil posttest
sosialisasi akan saya lakukan
dengan jujur dan adil (akuntabel dan loyal).
Selanjutnya hasilnya akan saya
sampaikan secara transparan
jika ada yang
bertanya(Kompeten).
Berdasarkan hasil analisis dari
posttest ini selanjunnya
dilakukan perbaikan yang
berkesinambungan (Berorientasi pelayanan).
Terakhir saya akan membuat
laporan dari hasil kegiatan ini
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme)
31
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi akan dilakukan mengacu pada tabel berikut.
1 Mencari literatur mengenai pemantauan suhu inti pasien pediatri yang dilakukan pembedahan
Tanggal 25 s.d 29 Juli 2022
2 Membuat draft soal pretest 25 s.d 29 Juli 2022
3 Melakukan konsultasi dengan atasan (kepala departemen dan mentor) serta mengajukan draft pretest
4 Melakukan pretest
5 Mengevaluasi hasil pretest sebagai acuan pembuatan video
6 Menyiapkan draft video dan slide power point mengenai pentingnya pemantauan suhu inti pasien pediatri.
Tanggal 1 s.d 5 Agustus 2022
Tanggal 1 s.d 5 Agustus 2022
Tanggal 8 s.d 12 Agustus 2022
Tanggal 8 s.d 12 Agustus 2022
33
4.2. Penjadwalan
No Kegiatan/Tahapan Kegiatan Bulan Keterangan/ Tanggal Kegiatan Juli Agustus 4 1 2 3 4 5
Tabel 2. Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
7 Menayangkan draft video dan slide power point mengenai pentingnya suhu inti pasien pediatri
8 Melakukan posttest
9 Analisis hasil post test
10 Melakukan sosialisasi dengan mempresentasikan melalui webex pentingnya tindakan pemantauan suhu inti pasien pediatri dan pembagian link video yang diunggah di youtube pada akhir presentasi
Tanggal 10 s.d 12
Juli 2022
Tanggal 8 s.d 12
Agustus 2022
Tanggal 8 s.d 12
Agustus 2022
Tanggal 15 s.d 19
Agustus 2022
11 Tanya jawab mengenai pentingnya tindakan pemantauan suhu inti pada pasien pediatri
Tanggal 15 s.d 19
Agustus 2022
34 No Kegiatan/Tahapan Kegiatan Bulan Keterangan/ Tanggal Kegiatan Juli Agustus 4 1 2 3 4 5
12 Evaluasi keefektifan video dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran residen tentang pemantauan suhu inti pasien pediatri
Tanggal 23 s.d 25 Agustus 2022
13 Melakukan posttest
14 Membuat analisis hasil evaluasi dan membuat laporan kegiatan
Tanggal 23 s.d 30 Agustus 2022
35
No Kegiatan/Tahapan Kegiatan Bulan Keterangan/ Tanggal Kegiatan Juli Agustus 4 1 2 3 4 5
4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan aktualisasi adalah seperti dalam tabel berikut:
Tabel 3. Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi
No Para Pihak Peran dalam Aktualisasi Keterangan
1 dr Ni Made Ayu
Lestari, MARS
Sebagai mentor selama pelaksanaan kegiatan Pelatihan Dasar CPNS 2022 yang membimbing dan mengarahkan penyusunan rancangan aktualisasi
Kegiatan I-IV
2 I Ngurah Telabah Partha
Serathi, MKM
3 DR. dr. I Made
Gede Widnyana
SpAn, MKes, KAR
Sebagai coach yang membimbing dan memberi arahan bagi peserta selama pelaksanaan kegiatan Pelatihan Dasar CPNS 2022 yang membimbing dan mengarahkan penyusunan rancangan aktualisasi
Kegiatan I-IV
Kepala Departemen/KSM
Anestesiologi dan terapi
Intensif FK Unud/RSUP Sanglah
Kegiatan I-IV
36
4 Peserta Didik Program Studi
Anestesiologi dan Terapi Intensif FK
Unud/RSUP Sanglah
Mendukung dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Kegiatan II, III, IV
5 Perawat Anestesi RSUP Sanglah Mendukung dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Daftar Pustaka
Kegiatan III, IV
1. John E,Hall P. Guyton and hall textbook of medical physiology. Edisi ke-13. Philadelphia: Elsevier Ltd; 2016
2. Miller RD. Miller’s Anesthesia. Edisike-8.Philadelphia: Elsevier Ltd; 2015.
3. Hart SR, Bordes B, Hart J, Corsino D, Harmon D. Unintended perioperative hypothermia. Ochsner J. 2011;11(3):259– 70
4. Harahap AM, Kadarsah RK, Oktaliansah E. Angka kejadian hipotermia dan lama perawatan di ruang pemulihan pada pasien geriatri pascaoperasi elektif bulan Oktober 2011–Maret 2012 di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. JAP.2014;2(1):36-44
5. Silva A, Peniche A. Perioperative hypothermia and incidence of surgical wound infection: a bibliographic study. Einstein (São Paulo). 2014;12(4):513-517.
6. Syam E, Pradian E, Surahman E. Efektivitas Penggunaan Prewarming dan Water Warming untuk Mengurangi Penurunan Suhu Intraoperatif pada Operasi Ortopedi
Ekstremitas Bawah dengan Anestesi Spinal. Jurnal Anestesi Perioperatif. 2013;1(2).
7. Pemerintah Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/17/M.PAN/9/2008 tentang Jabatan Fungsional Dokter Pendidik Klinis dan Angka Kreditnya. Jakarta
8. Pemerintah Indonesia. 2011. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2011 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Jakarta
9. Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta
37
10. Pemerintah Indonesia. 2020. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
48 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP Sanglah Denpasar. Jakarta
11. Pemerintah Indonesia. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun
2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta
12. Pemerintah Indonesia. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesa Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta
13. Pemerintah Indonesia. 2021. Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Cove Values dan Employer Branding ASN). Jakarta
14. Sanglah. 2021. Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Sanglah Denpasar 2020-2024.
Denpasar
LAMPIRAN
PENGENDALIAN RANCANGAN AKTUALISASI OLEH COACH/MENTOR
Nama : Otniel Adrians Labobar
NIP : 198110152022031001
Unit kerja : RSUP Sanglah
Jabatan : Ahli pertama – Dokter pendidik klinis
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach/Mentor
Waktu dan Media Coaching/Mentoring
38
1. Arahan dan persiapan PEMBELAJARAN DISTANCE LEARNING oleh mentor
2. Konsultasi mengenai isu yang akan dianalisis ditempat kerja
1. Pelajari apa yang sudah didapat dari tahap MOOC
2. Perbanyak isu yang lain
1. 20 Mei 2022
2. 4 Juli 2022
3. 11 Juli 2022
4. 14 Juli 2022
5. 17 Juli 2022
3. Konsultasi pemilihan core isu berdasarkan hasil analisis APKL dan USG
4. Konsultasi rencana/gagasan kreatif penyelesaian isu
5. Konsultasi tahapan kegiatan dalam penyelesaian isu
6. Konsultasi revisi rancangan aktualisasi
7. Konsultasi revisi rancangan akutualisasi
3. Sudah sesuai dengan rancangan
4. Sesuaikan dengan keahlian
5. Perbanyak ide alternatif penyelesaian isu
6. Tata cara penulisan
7. Sudah sesuai rancangan
6. 19 Juli 2022
7. 21 Juli 2022
39 .