LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN I
PEMBUATAN SISTEM APLIKASI REGISTRASI DAN MONITORING BERBASIS WEB DALAM PELAYANAN EKOKARDIOGRAFI DI RS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA
DISUSUN OLEH Dr RINA ARIANI, SpJP NIP 198003272020122001
BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
“PEMBUATAN SISTEM APLIKASI REGISTRASI DAN MONITORING BERBASIS WEB DALAM PELAYANAN EKOKARDIOGRAFI DI RS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA”
Nama NIP
: dr Rina Ariani, SpJP 198003272020122001
Jabatan
: Dokter Ahli Pertama
Pangkat-Gol. : Penata Muda tk.1 – III/b Unit Kerja
: RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta
Telah diseminarkan pada 5 Agustus 2021 di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
Mentor
Coach
dr. Atiq Amanah Retna P., M.KKKK NIP. 197803272009122002
Dr. BRM Ario Soeryo Koencoro NIP. 197601032008011009
Penguji
Erlinawati Pane, SKM, MKM NIP. 1972022019940220012
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang atas berkat, rahmat, dan tuntunan-Nya lah Rancangan Aktualisasi Pelatian Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil ini dapat diselesaikan dengan baik. Rancangan Aktualisasi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil sebagai upaya habituasi dan internalisasi nilai-nilai dasar CPNS di lingkungan kerja. Berbeda seperti sebelumnya, pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil kali ini dilaksanakan dalam bentuk daring yang tentu saja membawa tantangan tersendiri untuk para mentor dan pada peserta pelatihan. Untuk itu penulis menyadari banyak keterbatasan dan kekurangan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini, sehingga masukan berupa saran dan kritik yang membangun akan penulis terima demi perbaikan lebih lanjut. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan ini, memberikan masukan dan arahan, dan juga dukungan. Semoga rancangan ini dapat di aktualisasikan dengan baik dan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang.
Jakarta, Agustus 2021
Penyusun
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GAMBAR
5
BAB I PENDAHULUAN
6
1.1 Latar belakang
6
1.2 Tujuan dan Manfaat 1.3 Ruang Lingkup BAB II DESKRIPSI ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
7 7 11
2.1 Profil Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
11
2.2 Profil Peserta
16
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
18
3.1 Deskripsi dan Identifikasi Isu
18
3.2 Penetapan Core Isu
20
3.3 Dampak Isu
21
3.4 Analisis Penyebab Isu
21
3.5 Gagasan Pemecahan Isu
23
3.6. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
24
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI
29
4.1 Pelaksanaan Aktualisasi
29
4.2 Hasil Aktualisasi
29
4.3 Rencana tindak lanjut
41
BAB V PENUTUP
42
5.1 Kesimpulan
42
5.2 Saran
42
DAFTAR REFERENSI
43
LAMPIRAN
44
3
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fasilitas dan Pelayanan di RSJPD Harapan Kita Tabel 3.1 Penapisan Isu menggunakan Teknik APKL Tabel 3.2 Matriks Rancangan Aktualisasi Tabel 4.1 Komentar dan saran dari para responden berdasarkan hasil pengisian formulir umpan balik
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSJPD Harapan Kita Gambar 2.2 Foto peserta Latsar Gambar 3.1. Alur pemeriksaan pelayanan Ekokardiografi di RSJPD Harapan Kita Gambar 3.2 Analisis penyebab isu dengan menggunakan Fishbone diagram Gambar 4.1 Dokumentasi rapat informal dengan Ka instalasi dan Ka unit Gambar 4.2 Contoh tampilan data registrasi pasien ekokardiografi di RSJPD Harapan kita Gambar 4.3. Output notulensi hasil pengkajian dan masukan dari para user Gambar 4.4 Desain formulir Google sheet Gambar 4.6 Desain tampilan situs terintegrasi pelayanan ekokardiografi di RSJPD Harapan Kita Gambar 4.7 Output dokumen panduan pengisian aplikasi Gambar 4.8 Dokumentasi sosialisasi dan presentasi penggunaan aplikasi Gambar 4.9. Output proses ujicoba semua user dalam menggunakan aplikasi Gambar 4.10 Output formulir Google form untuk pengisian umpan balik Gambar 4.11 Hasil umpan balik yang didapatkan dari pengisian Google form Gambar 4.12 Dokumentasi laporan umpan balik dan rekomendasi lanjutan
5
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan antara lain kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih rendah, terbatasnya tenaga kesehatan serta kinerja pelayanan kesehatan yang rendah. Maka dokter sebagai Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan dengan mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi) yang akan diterapkan dalam pemberian pelayanan di rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima.
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Aparatur Sipil
Negara (ASN) diperlukan sebagai alat dalam penyelenggaraan negara dan melayani masyarakat. Oleh sebab itu, ASN merupakan faktor penentu keberhasilan keseluruhan agenda pemerintahan, termasuk dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih atau clean
government dalam keseluruan perwujudan kepemerintahan yang baik. Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sedangkan yang dimaksud dengan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warganegara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. 6
Diklat Latihan Dasar (Latsar) untuk membentuk PNS yang profesional, mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat. Proses internalisasi ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi) pada diri PNS memungkinkan peserta mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas masingmasing. 1.2
Tujuan dan Manfaat
1.2.1. Tujuan Aktualisasi Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan akan: 1. Memahami lebih dalam mengenai nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mencakup ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi); 2. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA di dalam kegiatan aktualisasi berdasarkan tugas dan fungsi dokter sebagai ASN; 3. Mewujudkan pelayanan publik di bidang kesehatan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.
1.2.2. Manfaat Aktualisasi Aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa : 1. Bagi Organisasi, untuk meningkatkan efektifitas dan pencapaian visi dan misi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPD Harapan Kita) Jakarta. 2. Bagi penyusun, untuk menerapkan/mengaktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS, menyelesaikan pembelajaran Diklat Latihan Dasar dan ikut serta dalam meningkatkan pencapaian misi dan visi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPD Harapan Kita) Jakarta. 3. Bagi masyarakat, akan merasa nyaman dan percaya untuk memeriksakan dirinya ke Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPD Harapan Kita) Jakarta.
1.3 Ruang Lingkup
7
Penulisan rancangan aktualisasi ini menerapkan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA yang meliputi: 1. Akuntabilitas Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu : 1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan , antara kepentingan publik dan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi 2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah, keterlibatan PNS dalam politik praktis 3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik 4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai pemerintahan 2. Nasionalisme Setiap pegawai, PNS wajib memilik jiwa nasionalisme Pancasila yang kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Jiwa nasionalisme Pancasila ini harus menjadi dasara dan mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja untuk bangsa dan negara. Indikator Nasionalisme 1.
Memahami peranan Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme ASN
2.
Memahami fungsi dan peran ASN sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan publik
3.
Memahami peran ASN sebagai pelayanan publik
4.
Memahami fungsi ASN sebagai pemersatu bangsa
3. Etika Publik Etika lebih dipahami sebagai refleksi baik atau buruk, benar atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar. Kode etik adalah aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, dimana sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Adapun kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku atau etika suatu kelompok khusus dalam
8
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam UU ASN no 5 tahun 2014 adalah sebagai berikut : •
Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila
•
Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945
•
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
•
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
•
Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
•
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
•
Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
•
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
•
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun
•
Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
•
Menghargai komunikasi konsultasi dan kerjasama
•
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
•
Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
•
Meningkatkan efektifitas dalam sistim pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistim karir
•
Mengabdi kepada bangsa dan negara
4. Komitmen Mutu Nilai-nilai yang terkandung dalam komitmen mutu antara lain memahami konsep efektivitas, efisiensi, inovasi dan mutu PNS harus mampu memberikan alternatif solusi untuk meningkatkan produktivitas kinerja paratur dalam melayani masyarakat dan mensejahterakan rakyat. Indikator Komitmen Mutu 1.
Memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan kinerja berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
9
2.
Menunjukkan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
5. Anti Korupsi Dengan memahami delik-delik korupsi yang berlaku di Indonesia, maka PNS wajib menghindari perilaku dan mental koruptif dengan memegang teguh nilai, amanah, kejujuran, peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, sederhana, berani, adil dan bekerja keras. Kesempatan untuk memperkaya diri dan merugikan keuangan negara memang selalu ada selama sistemnya memiliki celah untuk dimanfaatkan SDM aparaturnya, tetapi dengan ditanamkannya nilai anti korupsi pada tiap-tiap individu PNS adalah salah satu wujud pencegahan korupsi di Indonesia. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi, yaitu : jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.
10
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
2.1 Profil Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPD Harapan Kita) merupakan rumah sakit khusus yang menjadi Pusat Rujukan Nasional untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah. Sejarah Rumah sakit ini berawal dari gagasan Ibu Tien Soeharto sebagai ketua Yayasan Harapan Kita untuk mendirikan rumah sakit khusus yang bisa melayani kebutuhan pasien penyakit jantung secara paripurna, mengingat banyak rakyat Indonesia yang menderita penyakit jantung. Akhirnya dibangunlah rumah sakit ini diatas tanah seluas 22.389 m2 di Jl. S. Parman kavling 87 Slipi, Jakarta Barat dan diresmikan pada tanggal 9 Nopember 1985. Pada tanggal 27 Maret 1985 Yayasan Harapan Kita melalui Surat Keputusan No.02/1985 menyerahkan kepemilikan rumah sakit ini kepada pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Harapan Kita berdasarkan SK No. 57/Menkes/SK/II/1985. Pada tanggal 31 Juli 1997 Yayasan Harapan Kita menyerahkan kembali pengelolaan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah nomor 126 tahun 2000, status Rumah Sakit Jantung Harapan Kita pun berubah menjadi Perusahaan Jawatan dibawah naungan Kementerian BUMN. Pada tanggal 13 Juni 2005, ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang menyebutkan perubahan status rumah sakit yang semula berstatus Perusahaan Jawatan (Badan Usaha Milik Negara) menjadi Badan Layanan Umum (pasal 37 ayat 2). Dengan demikian, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita pun berubah statusnya menjadi BLU-RSJPD Harapan Kita, yang berada di bawah Kementerian Kesehatan RI sebagai Unit Pelaksanaan Teknis dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Sebagai Pusat Jantung Nasional (National Cardiovascular Centre), selain menyediakan pelayanan kesehatan jantung, RSJPD Harapan Kita juga dikembangkan sebagai wahana pendidikan serta pelatihan, dan penelitian dalam bidang kesehatan kardiovaskular. Berbagai upaya
telah
dilaksanakan
untuk
menciptakan Good
Corporate
Governance, yakni: 11
transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban dan kewajaran. Salah satu wujud pelaksanaannya adalah senantiasa meningkatkan mutu layanan yang salah satu upaya dilakukan melalui program akreditasi baik tingkat Nasional maupun Internasional. Seiring dengan berkembangnya ilmu kedokteran khususnya ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah, maka RSJPD Harapan Kita berkembang menjadi Pusat Jantung Nasional, baik pelayanan maupun penelitian, dan juga menjadi rumah sakit pusat pendidikan bagi pogram spesialisasi dokter penyakit jantung dan pembuluh darah dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dengan demikian RSJPD Harapan Kita memiliki 3 fungsi utama yaitu sebagai pusat pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang keilmuan jantung dan pembuluh darah. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menciptakan Good Corporate Governance, yakni: transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban dan kewajaran. Salah satu wujud pelaksanaannya adalah senantiasa meningkatkan mutu layanan yang salah satu upaya dilakukan melalui program akreditasi baik tingkat Nasional maupun Internasional. Akreditasi dibidang pendidikan juga dilakukan terkait dengan penyelenggaraan pedidikan sebagai salah satu rumah sakit pendidikan dibidang kardiovaskular. Adapun jenis akreditasi dimaksud yang telah dicapai diantaranya akreditasi rumah sakit pendidikan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2014, Akreditasi KARS Paripurna pada tahun 2018, Akreditasi KARS Internasional pada tahun 2019, serta Akreditasi Internasional Joint Commission International (JCI) pada tahun 2019. Visi, Misi, Motto dan Nilai Dengan semakin meningkatnya tuntutan dan kesadaran masayarakat terhadap mutu pelayanan serta semakin pesatnya perkembangan keilmuan jantung dan pembukuh darah maka RSJPD Harapan Kita memiliki visi dan misi serta nilai organisasi yang bisa dasar pelayanan rumah sakit kami ini. •
VISI : Terdepan dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang jantung dan pembuluh darah atau “Leader in Cardiovascular Care, Education and Research”
•
MISI : 1. Melaksanakan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas 2. Menciptakan wahana pendidikan / pelatihan yang berkualitas bagi peserta didik atau pelatihan 12
3. Meningkatkan riset dan pengembangan tehnologi kardiovaskular 4. Mengampu pertumbuhan rujukan wilayah (lintas provinsi) 5. Berkontribusi dalam pencapaian indikator kesehatan jantung nasional •
MOTTO : Pasien adalah yang utama atau “Patient First”
•
Nilai Organisasi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita memiliki nilai PJNHK: 1. Profesional, bekerja keras guna memberikan hasil kerja terbaik dengan meningkatkan kompetensi diri secara terus menerus 2. Jaminan Kualitas, menciptakan produk/layanan yang berkualitas tinggi, dengan senantiasa menjaga mutu sarana/prasarana sumber daya manusia (input), proses, penyajian, dan luaran (output) 3. iNovatif, berpikir maju mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kardiovaskular dan melaksanakan pembelajaran terus menerus 4. Harmoni, kerjasama erat dan selaras antara para karyawan maupun pimpinan atas dasar saling menghargai dan membutuhkan dalam menjalankan misi rumah sakit 5. Komitmen, tekad untuk senantiasa memenuhi kepuasan stakeholder (pasien, peserta didik, mitra, pemerintah, dan masyarakat)
Pimpinan (Dewan Direksi) • Direktur Utama : Dr. dr. Iwan Dakota, Sp.JP (K). • Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang: dr. Dicky Fakhri, Sp.B., Sp.BTKV (K). • Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum : dr. Lia Gardenia Partakusuma, Sp.PK (K), MM, MARS. • Direktur Keuangan : Liliek Mahaendra Susilo, AK, MM • Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian: Dr. dr. Basuni Radi, Sp.JP (K).
13
Status Rumah Sakit • Kepemilikan
: Pemerintah.
• Tipe/Kelas
: Rumah Sakit Khusus / A.
• Diresmikan
: Oleh Presiden RI ke 2 bapak Soeharto.
• Tempat/tgl Diresmikan
: Jakarta, 09 - November – 1985.
• Alamat
: Jl. Let Jen S Parman, Kav 87, Slipi, Jakarta Barat.
Fasilitas dan Pelayanan Fasilitas dan pelayanan yang ada di RSJPD Harapan Kita dapat dilihat pada tabel.1 dibawah. Pelayanan unggulan yang diberikan di RS ini antara lain pelayanan aritmia, vaskular, bedah jantung dewasa dan bedah jantung anak, inrervensi non bedah, serta pelayanan paliatif.
Fasilitas Pelayanan Jumlah Tempat Tidur : 331
Diagnostik Penunjang 1. Diagnostik Penunjang
Pelayanan Penunjang 1.
Poliklinik Penyakit
Tempat Tidur
Non Invasif (DNI)
1. Rawat Inap
Kardiovaskular
2.
Poliklinik Paru
B. Echokardiografi
3.
Poliklinik Anastesi
a. ICU Dewasa
C. Treadmill
4.
Poliklinik Syaraf
b. ICU Anak
D. TEE
5.
Poliklinik Gigi
c.
E. DSE
6.
Poliklinik Gizi
F. Blood Pressure
7.
Poliklinik Karyawan
Monitoring
8.
Hemodialisa
9.
Endoscopy
A. Perawatan Intensif
ICVCU
B. Perawatan Intermedite a. IW Medikal b. IW Surgikal c.
IW Anak
C. Perawatan Average
2. Vaskular A. TCD
Dalam
10. Laboratorium
B. Pletismograpi
1. Patologi Klinik
Care : Dewasa dan
C. Intervensi Vena
2. PMI
Anak (Penyakit Jantung
D. Plebotomi
Bawaan / Kongenital)
3. Radiologi
a. Kelas I
A. Rontgen
b. Kelas II
B. MSCT
c.
C. USG 3 Dimensi
Kelas III
11. Farmasi 24 Jam 12. Laundry, Sterilisasi dan CSSD 13. Pemulasaran Jenazah;
14
d. Suite Room
4. Kardiologi Nuklir dan
e. Super VIP
Pencitraan
f.
A. MRI
VIP Standar
2. Rawat Jalan
14. Medical Record
B. Nuklir Kardiovaskular
A. Poliklinik Umum B. Poliklinik Khusus a. Aritmia b. Pediatrik / Penyakit Kongenital c.
Gagal Jantung dan Hipertensi Pulmonal
d. Bedah C. Poliklinik Eksekutif D. Deteksi Dini Kardiovaskular (MCU) E. One Day Care F. Prevensi dan Rehabilitasi Kardiovaskular 3. UGD 24 Jam 4. Sistem Penanggulangan Darurat Terpadu (SPGDT) 5. Ruang Tindakan A. Bedah Jantung Dewasa B. Bedah Jantung Anak C. Kateterisasi D. Vaskular
Tabel 2.1 Fasilitas dan Pelayanan di RSJPD Harapan Kita
Struktur Organisasi RSJPD Harapan Kita
15
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSJPD Harapan Kita
2.2 Profil Peserta
Gambar 2.2 Foto peserta Latsar Nama
: dr. Rina Ariani, SpJP
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Maret 1980 Instansi
: Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Jabatan
: Dokter Ahli Pratama
Pendidikan Terakhir
: Spesialisasi Jantung dan Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
16
Berdasarkan sasaran kinerja pegawai (SKP) pegawai negeri sipil jabatan dokter di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, tugas pokok jabatan saya adalah : 1. Melaksanakan pelayanan rawat jalan 2. Melaksanakan pelayanan rawat inap 3. Melaksanakan pelayanan gawat darurat 4. Melaksanakan tugas jaga 5. Menyusun laporan terkait pelaksanaan tugas 6. Menganalisa data dan hasil pemeriksaan sesuai pedoman kerja untuk menyusun catatan medis 7. Menyusun laporan lain-lain
17
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Deskripsi dan Identifikasi Isu Dalam praktik sehari-hari, saya bertugas melakukan perawatan dirawat jalan, melakukan pelayanan rawat inap, melakukan pelayanan di divisi diagnostik non invasif dan pencitraan kardiovaskular, menjadi dokter penanggungjawab pasien saat shift jaga, serta kegiatan administratif yang berhubungan dengan pelayanan tersebut Saya juga bertugas mengajar, memberikan bimbingan dan supervisi bagi mahasiswa kedokteran, peserta pendidikan dokter spesialis (PPDS) , serta dokter fellow yang ada di RS Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita yang juga merupakan bagian dari Academic Health System (AHS) Universitas Indonesia, sehingga dalam kegiatannya sehari-hari, selain memberikan pelayanan pada pasien juga melakukan pendidikan dan pelatihan serta kegiatan penelitian. Dari serangkaian kegiatan tersebut, terdapat beberapa isu yang dapat di identifikasi dalam pengamatan dari Januari-April 2021 , antara lain: 1. Kurang optimalnya pembelajaran peserta didik modul ekokardiografi di RSJPD Harapan Kita selama masa pandemi COVID-19 Deskripsi isu : Pendidikan kedokteran secara umum harus memenuhi 3 komponen, yaitu afektif, kognitif dan psikomotor. ketiga aspek tersebut saling berkaitan dalam mencapai standar kompetensi sebagai syarat kualifikasi minimal untuk kelulusan peserta didik. Dengan adanya pandemi COVID-19, banyak hal yang berubah, termasuk cara pembelajaran. Pergantian metode pembelajaraan menjadi bentuk daring dapat membantu dalam pemenuhan komponen kognitif dari peserta didik. Namun aspek afektif dan psikomotor, yang bisa dipenuhi dengan praktikum, tugas lapangan dan praktek di fasilitas kesehatan sulit berjalan. Pembatasan kontak fisik, keterbatasan APD, jumlah kasus yang berkurang, serta pertimbangan rasio manfaat-risiko terhadap risiko penularan COVID-19, menjadi alasan kegiatan tersebut menjadi terkendala. Dan semuanya akan berdampak terjadap kualitas lulusan peserta didik. Selama masa pandemi jumlah kasus ekokardiografi berkurang 50 % dari kondisi normal. Ditambah 18
lagi pengiriman peserta didik ke RS jejaring untuk menambah jumlah kasus tidak dapat dilaksanakan selama pandemi. Hal ini dapat menyebabkan standar kompetensi yang harus dicapai peserta didik dimodul ekokardiografi tidak dapat terpenuhi dan mempengaruhi kualitas lulusan peserta didik. 2. Belum efisiennya proses persiapan pasien operasi jantung dewasa di RSPD Harapan Kita dalam kurun waktu 1 tahun terakhir Deskripsi isu : RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita merupakan pusat rujukan nasional untuk penatalaksanaan kasus jantung di Indonesia. Hal ini menyebabkan banyaknya jumlah pasien yang dirujuk yang memerlukan penanganan lebih lanjut, termasuk operasi jantung. Data dari laman https://pjnhk.go.id pada tahun 2017 saja terdapat lebih dari 1700 pasien dewasa pertahun yang menjalani operasi bedah jantung. Untuk menjalani operasi jantung ada banyak persiapan yang harus dilalui, dari mulai penegakan diagnosis, rapat kordinasi tim multidispilin untuk penentuan keputusan operasi, konsultasi untuk persiapan toleransi dan persiapan operasi, hingga penentuan jadwal operasi. Saat ini proses dari sejak pasien datang ke RS sampai dengan terjadwal operasi bisa memerlukan waktu 3 bulan hingga 1 tahun untuk pasien elektif, tergantung banyaknya komorbid dan kompleksitas kasus. Hal ini tentu saja akan merugikan pasien, dalam hal waktu, progresifitas keparahan penyakit, dan tentu saja biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien tersebut. 3. Belum optimalnya pelayanan pemeriksaan ekokardiografi di RSJPD harapan kita dalam kurun waktu 1 tahun terakhir Deskripsi isu : Instalasi Diagnosis Non Invasif, radiologi Diagnostik dan Pencitraan Kardiovaskular merupakan salah satu unit di RSJPD Harapan Kita. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan instalasi tersebut adalah pemeriksaan ekokardiografi, yang merupakan salah satu pemeriksaan penunjang utama dalam membuat diagnosis, menentukan talaksana, serta mengevaluasi hasil terapi pasien. Data pada tahun 2019, jumlah pemeriksaan ekokardiografi dewasa di RSJPD Harapan Kita mencapai lebih dari 2 ribu pasien perbulan pada kondisi normal, dan sekitar 1000 pasien perbulan pada masa pandemi COVID-19 (data tahun 2020). Terdapat berbagai tahapan dalam proses pemeriksaan ekokardiografi dari sejak awal pendaftaran sampai pengambilan hasil 19
yang dapat dilihat pada Gambar 3.1. Target kinerja unit yang ditetapkan saat ini adalah laporan pasien rawat jalan selesai dalam 3x24 jam, sedangkan pasien rawat inap dalam 1x24 jam, Sampai saat ini kedua target kinerja tersebut masih belum tercapai 100%, sehinga pada pada saat pasien datang mengambil hasil pemeriksaan, laporan pemeriksaan belum selesai.
Pendaftaran online untuk mendapatkan jadwal periksa
Pasien mendaftar ulang ke ruang ekokardiografi sesuai tanggal yang ditetapkan
Antri menunggu panggilan pemeriksaan
Pemeriksaan oleh teknisi/PPDS/konsulen
Pengambilan Hasil
Validasi Laporan
Pembuatan laporan
Gambar 3.1. Alur pemeriksaan pelayanan Ekokardiografi di RSJPD Harapan Kita
3.2 Penetapan Core Isu Dari ketiga isu diatas, dilakukan penapisan isu untuk memilih isu yang menjadi prioritas. Penapisan isu dilakukan dengan menggunakan metode APKL (Aktual, Problem, Kekhalayakan dan Kelayakan). Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa matriks skor yaitu 1 – 5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.
No 1
Isu Kurang optimalnya pembelajaran
Kriteria
Jumlah
A
P
K
L
Skor
5
4
4
3
16
Prioritas 5
peserta didik modul ekokardiografi
20
di RSJPD Harapan Kita selama masa pandemi COVID-19 2
Belum efisiennya proses persiapan
5
5
4
3
17
2
5
4
4
5
18
1
pasien operasi jantung dewasa di RSPD Harapan Kita dalam kurun waktu 1 tahun terakhir 3
Belum optimalnya pelayanan pemeriksaan ekokardiografi di RSJPD harapan kita dalam kurun waktu 1 tahun terakhir
Tabel 3.1 Penapisan Isu menggunakan Teknik APKL Dari hasil penilaian diatas, dipilih isu : Belum optimalnya pelayanan pemeriksaan ekokardiografi di RSJPD harapan kita dalam kurun waktu 1 tahun terakhir
3.3 Dampak Isu Pelayanan pemeriksaan ekokardiografi yang belum optimal akan menyebabkan : 1. Hasil laporan pemeriksaan yang selesai melebihi waktu yang telah ditetapkan akan membuat hasil pemeriksaan lebih lama sampai ke tangan pasien dan dokter yang menanganinya dan berimbas makin lamanya keputusan untuk tatalaksana selanjutnya
2. Kepuasan pasien terhadap pelayanan ekokardiografi akan menurun
3.4 Analisis Penyebab Isu Analisis penyebab isu dilakukan dengan menggunakan fish bone diagram
21
Gambar 3.2 Analisis penyebab isu dengan menggunakan Fishbone diagram
Dari
Fishbone
diagram
diatas,
belum
optimalnya
pelayanan
pemeriksaan
ekokardiografi, terutama dalam hal ketepatan waktu hasil pemeriksaan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Pasien pemeriksaan ekokardiografi terdiri dari pasien rawat jalan dan pasien rawat inap. Pasien rawat jalan masih dapat dibatasi jumlahnya dengan melakukan penjadwalan elektif. Namun untuk pasien rawat inap, hal ini sulit dilakukan. Hal ini menyebabkan case load yang cukup besar perharinya. Dari segi manusia, belum optimalnya pelayanan ekokardiografi dapat disebabkan oleh baik dari keterlambatan pembuatan laporan, maupun keterlambatan validasi laporan. Keterlambatan pembuatan laporan dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain menumpuknya pemeriksaan oleh karena jumlah pasien yang banyak, sumber daya operator periksa yang terbatas, dan belum adanya mekanisme monitoring untuk melihat progress pembuatan laporan. Sedangkan keterlambatan validasi laporan dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain jumlah kasus yang banyak yang menyebabkan penumpukan jumlah laporan yang harus divalidasi perharinya, dan kesibukan validator yang juga memberikan pelayanan di tempat lain. Tidak adanya sistem yang dapat memonitor progress validasi juga berperan dalam keterlambatan validasi laporan. Dari segi sistem dan metode, terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan belum optimalnya pelayanan ekokardiografi. Proses pencatatan yang manual dan tidak terintegrasi menyebabkan bagian pendaftaran sulit melacak progress pemeriksaan, menilai apakah pasien sudah diperiksa atau belum, apakah hasilnya sdh dapat diambil atau belum, atau apakah hasil 22
pasien sudah pernah diberikan ke pasien atau belum. Hal ini membuat petugas registrasi harus melacak progress pemeriksaan satu persatu apabila terjadi kendala dengan hasil pemeriksaan pasien. Formulir pengantar pemeriksaan yang juga terkadang hilang dan tercecer membuat petugas registrasi kesulitan melacak status pemeriksaan pasien tersebut. Dari penjabaran fishbone diagram tersebut, ada beberapa hal yang dapat yang dapat dilakukan untuk mengoptimalisasi pelayanan pemeriksaan ekokardiografi di RSJPD Harapan Kita antara lain : -
Memastikan pemeriksaan pasien, pembuatan laporan, dan validasi berjalan tepat waktu
-
Membuat
sistem
registrasi
terintegrasi
yang
dapat
memonitoring
progress
pemeriksaan -
Membuat pengarsipan berkas pemeriksaan yang lebih baik
3.5 Gagasan Pemecahan Isu Dari beberapa alternatif gagasan diatas, dipilih gagasan inti : Membuat sistem aplikasi registrasi terintegrasi berbasis web yang sekaligus dapat memonitoring progress pemeriksaan. Rencana Kegiatan yang akan dilakukan adalah : 1. Pengkajian dan kordinasi dengan atasan 2. Pembuatan sistem aplikasi terintegrasi dengan program Google sheet 3. Sosialisasi dan uji coba aplikasi 4. Pembuatan umpan balik terhadap aplikasi yang dibuat dan pembuatan laporan
23
3.6. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Kegiatan
Bulan dalam minggu Mei 1
2
3
Juni 4
5
1
2
3
Juli 4
5
1
2
3
4
5
Pengkajian dan kordinasi dengan atasan Mengkonsultasikan rencana kepada atasan dan kepala instalasi Mengumpulkan data dilapangan Berdiskusi dengan tenaga administrasi, operator dan Validator Melaporkan hasil pengkajian dan usulan Pembuatan sistem aplikasi terintegrasi dengan program Google sheet Membuat draft Google
sheet
Meminta masukan dan saran terhadap draft aplikasi kepada user Melakukan finalisasi desain aplikasi Sosialisasi dan uji coba aplikasi Membuat panduan cara menggunakan sistem 24
Mempresentasikan sistem ke semua user terkait Melakukan uji coba Melalukan perbaikan berdasarkan hasil uji coba lapangan dan membuat perbaikan aplikasi bila diperlukan Pembuatan umpan balik terhadap aplikasi yang dibuat dan pembuatan laporan Membuat formulir umpan balik Meminta user mengisi formulir umpan balik Membuat laporan akhir berdasarkan hasil umpan balik dan rekomendasi selanjutnya
25
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ANEKA Unit kerja
: RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Identifikasi isu
: 1. Kurang optimalnya pembelajaran peserta didik modul ekokardiografi di RSJPD Harapan Kita selama masa pandemi COVID-19 2. Belum efisiennya proses persiapan pasien operasi jantung dewasa di RSPD Harapan Kita dalam kurun waktu 1 tahun terakhir 3. Belum optimalnya pelayanan pemeriksaan ekokardiografi di RSJPD harapan kita dalam kurun waktu 1 tahun terakhir
Isu yang Diangkat
: Belum optimalnya pelayanan pemeriksaan ekokardiografi di RSJPD harapan kita dalam kurun waktu 1 tahun terakhir
Gagasan pemecahan isu Harapan Kita
: Pembuatan sistem aplikasi registrasi dan monitoring berbasis web untuk pelayanan ekokardiografi di RSJPD
Tabel 3.2 Matriks Rancangan Aktualisasi No
1 1
Kegiatan
2
Pengkajian
1.
dilapangan serta kordinasi dengan
Tahapan Kegiatan
Output /Hasil
3 Mengkonsultasikan rencana kepada atasan dan kepala instalasi
4 Notulensi dan dokumentasi hasil diskusi dan pengkajian
atasan 2.
Mengumpulkan data dilapangan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
5 Melakukan konsultasi dengan santun (Etika publik) dan dengan bahasa yang baik dan benar (Nasionalisme) dengan tujuan untuk melakukan perbaikan untuk divisi sebagai bentuk integritas (Akuntabilitas). Kepedulian akan isu yang ada dilapangan menunjukkan kepedulian akan kondisi disekitar (Antikorupsi) Pengumpulan data dilakukan dengan mencari data yang sahih dan dapat dipertanggung jawabkan (Akuntabilitas). Pengambilan data diambil dengan jujur
Kontribusi terhadap Visi/Misi Organisasi 6 Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sesuai dengan Visi RS : Terdepan dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang jantung dan pembuluh darah, dan Misi : Melaksanakan
Penguatan Nilai Organisasi 7 Merupakan pengamalan dari nilai RS “Harmoni” dan merupakan bentuk usaha untuk mewujudkan nilai “Jaminan kualitas
26
2
Pembuatan sistem
3.
Berdiskusi dengan tenaga administrasi, operator dan Validator
4.
Melaporkan hasil pengkajian dan usulan gagasan kepada atasan dan kepala instalasi
1.
Membuat draft sistem dengan aplikasi google
aplikasi terintegrasi
Aplikasi google sheet berbasis wen
sheet
dengan program
Google sheet
(Antikorupsi), dan adil (Nasionalisme), dan memastikan data yang diambil terjamin kerahasiannya dan tidak bocor ketangan yang tidak bertanggung jawab (Etika Publik) Diskusi dilakukan dengan santun (Etika publik), memperhatikan pendapat dari seluruh stakeholder terkait (Nasionalisme) dengan tujuan untuk mendapatkan masukan dari semua pihak secara seimbang (Akuntabiltas)
2.
Meminta masukan dan saran terhadap draft aplikasi kepada
user
3
Sosialisasi dan uji coba
3.
Melakukan finalisasi desain aplikasi
1.
Membuat panduan cara menggunakan aplikasi
2.
Mempresentasikan sistem ke semua user terkait
aplikasi
Dilakukan uji coba terhadap semua user (karyawan registrasi, operator, dan validator) dengan panduan manual tertulis
Membuat laporan yang benar berdasarkan temuan dan data dilapangan (Antikorupsi) dan dapat dipertanggungjawabkan (Akuntabilitas), dan kemudian akan diusulkan gagasan pemecahan yang mengutamakan inovasi dan efesiensi (Komitmen mutu) Membuat draft program berdasarkan hasil pengkajian dan masukan yang reliable (Akuntabilitas) dengan mengedepankan kreativitas dan inovasi (Komitmen mutu) Meminta masukan terhadap draft yang dibuat dengan mempertimbangkan semua masukan dari user (Nasionalisme), menerima dan menganalisa masukan dengan cermat dan bertanggung jawab (Etika publik) Melakukan finalisasi tepat waktu dan bertanggung jawab sesuai timeline (Antikorupsi), dan dilandaskan pada input dari proses sebelumnya (Akuntabililtas) Membuat panduan yang detail dan jelas (Komitmen mutu) agar dapat diikuti semua user dengan benar dan terarah (Antikorupsi), dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik (Nasionalisme) Melakukan presentasi dengan bahasa yang baik dan santun (Nasionalisme, Etika Publik)
pelayanan kardiovaskular yang berkualitas
Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sesuai dengan Visi RS : Terdepan dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang jantung dan pembuluh darah, dan Misi : Melaksanakan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sesuai dengan Visi RS : Terdepan dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang jantung dan
Merupakan pengamalan dari nilai RS “Professional” dengan mengusahakan solusi yang “Inovatif”, serta “Komitmen” untuk memberikan yang terbaik.
Merupakan pengamalan dari nilai RS “Professional” dengan mengusahakan solusi yang “Inovatif”, serta “Komitmen”
27
4
Pembuatan umpan
3.
Melakukan uji coba
4.
Melalukan perbaikan berdasarkan hasil uji coba lapangan dan mebuat finalisasi sistem
1.
Membuat formulir umpan balik
2.
Meminta user mengisi formulir umpan balik
3.
Membuat laporan akhir berdasarkan hasil umpan balik dan rekomendasi selanjutnya
balik terhadap aplikasi yang dibuat dan pembuatan laporan
Laporan pelaksanaan, kesimpulan hasil umpan balik dan rekomendasi lanjutan
Melakukan uji coba dengan benar dan bertanggung jawab (Antikorupsi) Proses perbaikan setelah uji coba menunjukan integritas dan tanggung jawab untuk membuat sistem yang baik (Akuntabilitas), dan Memastikan sistem berjalan baik, mudah digunakan,serta efektif (Komtmen mutu) Membuat feedback sebagai cara untuk menilai secara objektif sistem yang dibuat (Akuntabilitas) dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan (Komitmen mutu) Feedback dimintakan kepada semua user (Akuntabilitas) dengan menjamin kerahasian hasil feedback (Etika publik) agar user dapat memberikan pendapat yang jujur dan dapat memberikan masukan positif terhadap sistem yang dibuat Melaporkan dengan jujur dan transparan hasil akhir dari gagasan dan program yang dibuat (Akuntabilitas, Antikorupsi) dengan dasar untuk meningkatkan kualitas layanan publik (Nasionalisme)
pembuluh darah, dan Misi : Melaksanakan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas
untuk memberikan yang terbaik.
Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sesuai dengan Visi RS : Terdepan dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang jantung dan pembuluh darah, dan Misi : Melaksanakan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas
Merupakan pengamalan dari nilai RS “Professional” dengan mengusahakan solusi yang “Inovatif”, serta “Komitmen” untuk memberikan yang terbaik dengan memperhatikan input, proses dan output (“Jaminan kualitas”)
28
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI
4.1
Pelaksanaan Aktualisasi Proses aktualisasi dilaksanakan dari tanggal 31 Mei sampai dengan 1 Juli 2021 di
divisi Pelayanan Ekokardiografi RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta. Terdapat total 4 tahapan kegiatan yang direncanakan pada proses aktualisasi dan keselurugan tahapan kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
4.2.
Hasil Aktualisasi
Kegiatan 1 : Pengkajian dan kordinasi dengan atasan a. Pelaksanaan kegiatan : Minggu pertama Juni 2021 b. Tahapan kegiatan : 1. Mengkonsultasikan rencana kepada atasan dan kepala instalasi 2. Mengumpulkan data dilapangan 3. Berdiskusi dengan tenaga administrasi, operator dan validator 4. Melaporkan hasil pengkajian dan usulan gagasan kepada atasan dan kepala instalasi c. Deskripsi kegiatan Pada tahapan ini dilakukan pertemuan secara informal dengan Ka instalasi, Ka unit dan Ka SMF (mentor) mengenai gagasan yang akan dibuat, manfaat yang akan diperoleh, serta langkah pengerjaan gagasan Pada prinsipnya mereka sangat menyambut dan mendukung penuh gagasan tersebut. Setelah itu dilakukan kordinasi dan diskusi dengan semua pihak user di lapangan untuk mendapat masukan yang aktual mengenai kendala alur pelayanan ekokardiografi, dan harapan-harapannya mengenai aplikasi berbasis web yang akan dibuat. Kemudian dibuat notulensi temuan dilapangan dan detail gagasan.
29
d. Dokumentasi dan output
Gambar 4.1 Dokumentasi rapat informal dengan Ka instalasi dan Ka unit
Gambar 4.2 Contoh tampilan data registrasi pasien ekokardiografi di RSJPD Harapan kita saat ini. Data pasien yang masuk didapatkan dari data pendaftaran daring poliklinik, data ini hanya bisa dilihat oleh bagian registrasi dan tidak dapat diakses oleh operator pemeriksa atau validator
30
‘
Gambar 4.3. Output notulensi hasil pengkajian dan masukan dari para user mengenai alur pelayanan ekokardiografi saat ini e. Analisis Dampak Jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan tahap ini maka kordinasi dengan atasan tidak akan berjalan lancar dan bahkan tidak mendapatkan persetujuan. Pengumpulan data dilapangan yang tidak menerapkan nilai ANEKA juga sangat mungkin menyebabkan data yang didapat tidak akurat dan tidak sesuai dengan realitas dilapangan. Diskusi yang tidak berjalan baik dengan para user juga dapat menyebabkan resistensi dari para user untuk mencoba gagasan yang baru. Pencatatan dan notulensi yang tidak berlandaskan ANEKA juga dapat menyebabkan ketidakakuratan data, yang sangat mungkin menyebabkan pengambilan solusi yang tidak tepat. f.
Kontribusi pada visi dan misi dan penguatan nilai organisasi 31
Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga sesuai dengan Visi RS : Terdepan dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang jantung dan pembuluh darah, dan Misi : Melaksanakan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas. Kegiatan ini juga merupakan pengamalan dari nilai RS “Harmoni” dan merupakan bentuk usaha untuk mewujudkan nilai “Jaminan kualitas” g. Analisis Manfaat kegiatan Tahapan kegiatan ini bermanfaat untuk melakukan kordinasi dengan semua pihak terkait dan sebagai dasar pembuatan aplikasi yang tepat sasaran dan berdayaguna baik
Kegiatan 2 : Pembuatan sistem aplikasi terintegrasi dengan program Google sheet a. Pelaksanaan kegiatan : Minggu kedua dan awal minggu ketiga Juni 2021 b. Tahapan kegiatan :
1. Membuat draft aplikasi Google Sheet 2. Meminta masukan dan saran terhadap draft aplikasi kepada user 3. Melakukan finalisasi desain aplikasi c. Deskripsi kegiatan Pada tahapan ini dilakukan pembuatan aplikasi Google Sheet berdasarkan masukan-masukan dari para user di minggu pertama. Dari draft desain awal kemudian dimintakan masukan dan saran lanjutan terhadap desain tersebut dan dilakukan beberapa perubahan dan tambahan pada lembaran Google sheet tersebut. Atas usulan beberapa user akhirnya dibuat juga formulir pengisian data pasien dengan menggunakan Google form yang terintegrasi dengan aplikasi Google Sheet agar prosis pengisian data menjadi lebih mudah dan user friendly. Pada tahapan ini dibuat juga link website untuk mempermudah akses para user menggunakan kedua aplikasi tersebut.
32
d. Dokumentasi dan output
Gambar 4.4 Desain formulir Google sheet. Formulir ini
berisikan data pasien, data
pemeriksaan awal, check list pemeriksaan, check list laporan, dan check list validasi laporan
Gambar 4.5 Formulir Google Form untuk pengisian data registrasi pasien
33
Gambar 4.6 Desain tampilan situs terintegrasi pelayanan ekokardiografi di RSJPD Harapan Kita. Situs ini ditujukan untuk mempermudah akses Google sheet dan
Google form dengan menggunakan kata kunci khusus untuk dapat masuk ke masing-masing link. e.
Analisis Dampak Jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan tahap ini program aplikasi yang dibuat tidak menjadi tepat guna dan dan tidak maksimal pemanfaatannya bagi para user. Pembuatan draft aplikasi juga bisa tidak berjalan tepat waktu dan mundur dari jadwal yang sudah dijadwalkan apabila tidak dikerjakan dengan disiplin.
f.
Kontribusi pada visi dan misi dan penguatan nilai organisasi Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga sesuai dengan Visi RS : Terdepan dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang jantung dan pembuluh darah, dan Misi : Melaksanakan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas. Tahapan ini juga merupakan pengamalan dari nilai RS “Professional” dengan mengusahakan solusi yang “Inovatif”, serta “Komitmen” untuk memberikan yang terbaik.
g. Analisis Manfaat kegiatan
34
Tahapan kegiatan ini merupakan inti dari proses pemecahan isu yaitu membuat aplikasi berbasis web yang bertujuan untuk mempermudah proses registrasi, dan monitoring dari pelaksanaan pelayanan ekokardiografi. Aplikasi yang tepat akan berdaya guna akan membuat kualitas pelayanan ekokardiografi semakin baik.
Kegiatan 3 : Sosialisasi dan uji coba aplikasi a. Pelaksanaan kegiatan : Minggu ketiga sampai kelima Juni 2021 b. Tahapan kegiatan : 1. Membuat panduan cara menggunakan sistem 2. Mempresentasikan aplikasi ke semua user terkait 3. Melakukan uji coba 4. Melakukan perbaikan berdasarkan hasil uji coba lapangan dan membuat perbaikan aplikasi apabila diperlukan c. Deskripsi kegiatan Pada tahapan ini dibuat panduan cara menggunakan aplikasi untuk semua user. Setelah itu dilakukan juga presentasi ke semua user mengenai aplikasi tersebut, latar belakang dibuatnya aplikasi, cara pengisiannya, termasuk manfaat yang didapatkan dengan menggunakan aplikasi tersebut. Panduan ini kemudian dDilakukan sesi tanya jawab mengenai cara penggunaan aplikasi dan masukan yang bisa ditambahkan untuk memperbaiki aplikasi sebelum dilakukan uji coba. Kemudian dilakukan ujicoba selama 1 minggu untuk kemudian dibuat umpan balik dalam bentuk pertemuan kedua untuk semua user. Selama fase uji coba ini juga dilakukan perbaikan aplikasi dan pembaharuan situs dengan memasukkan panduan kedalam situs agar lebih mudah diakses dan dibaca. Jadwal ini mundur dari rencana kegiataan aktualisasi yang seharusnya berakhir di minggu keempat disebabkan oleh finalisasi desain aplikasi yang memanjang dari jadwal yang seharusnya.
35
d. Dokumentasi dan output
Gambar 4.7 Output dokumen panduan pengisian aplikasi
36
Gambar 4.8 Dokumentasi sosialisasi dan presentasi penggunaan aplikasi berbasis web untuk pelayanan ekokardiografi di RS Jantung Harapan Kita. Kegiatan ini diikuti oleh Ka Instalasi dan Ka Unit, tenaga registrasi, teknisi, PPDS, residen
SENSOR
fellowship, dan dokter konsultan.
Gambar 4.9. Output proses ujicoba semua user menggunakan aplikasi tersebut dari sejak registrasi pasien hingga hasil pemeriksaan diambil oleh pasien.
e. Analisis Dampak Jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam tahapan kegiatan ini
maka proses
sosialisasi tidak akan tersampaikan dengan baik, para user tidak dapat menangkap dengan baik maksud dan tujuan dari aplikasi ini, dan resistensi untuk mencoba sesuatu yang baru akan menjadi tinggi. Pembuatan panduan yang tidak benar dan 37
mudah dimengerti juga akan mempersulit user untuk memahami dan mempelajari cara menggunakan aplikasi tersebu, sehingga proses uji cobapun tidak akan berjalan maksimal f.
Kontribusi pada visi dan misi dan penguatan nilai organisasi Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga sesuai dengan Visi RS : Terdepan dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang jantung dan pembuluh darah, dan Misi : Melaksanakan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas. Kegiatan ini juga merupakan pengamalan dari nilai RS “Professional” dengan mengusahakan solusi yang “Inovatif”, serta “Komitmen” untuk memberikan yang terbaik.
g. Analisis Manfaat kegiatan Kegiatan sosialiasi dilakukan agar semua user memahami tujuan dan maanfaat dari aplikasi tersebut. Panduan dibuat agar cara pengisiannnya seragam antara semua user dan memepermudah user untuk memahami setiap tahapan cara menggunakan aplikasi tersebut. Dari tahapan ini juga dapat langsung terlihat kendala yang ada dilapangan pada tahap awal sehingga bisa dilakukan perbaikan sebelum final.
Kegiatan 4 : Uji coba aplikasi dan pembuatan umpan balik terhadap aplikasi yang dibuat dan pembuatan laporan a. Pelaksanaan kegiatan : Minggu kelima Juni-minggu pertama Juli 2021 b. Tahapan kegiatan : 1. Membuat formulir umpan balik 2. Meminta user mengisi formulir umpan balik 3. Membuat laporan akhir berdasarkan hasil umpan balik dan rekomendasi selanjutnya c. Deskripsi kegiatan Pada tahapan dibuat formulir umpan balik dengan menggunakan Google form dan kemudian di isi oleh para user. Dari hasil umpan balik didapatkan kesan terhadap aplikasi tersebut dan masukan serta saran untuk perbaikan aplikasi tersebut kedepannya. Hasil keseluruhan rangkaian kegiatan kemudian dirangkum
dan
dibuat laporan akhir. 38
d. Dokumentasi dan output
Gambar 4.10 Output formulir Google form untuk pengisian umpan balik
Gambar 4.11 Hasil umpan balik yang didapatkan dari pengisian Google Form
39
Tab
Tabel 4.1 Komentar dan saran dari para responden berdasarkan hasil pengisian formulir umpan balik
Gambar 4.12 Dokumentasi laporan umpan balik dan rekomendasi lanjutan e. Analisis Dampak Jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam tahapan kegiatan ini maka proses umpan balik tidak dapat berjalan maksimal, sehingga tidak didapatkan data umpan balik yang akurat, dan kemudian akan menyebabkan perbaikan aplikasi menjadi tidak optimal dan pada akhirnya akan menyebabkan utilisasi dari aplikasi yang tidak maksimal. 40
f.
Kontribusi pada visi dan misi dan penguatan nilai organisasi Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga sesuai dengan Visi RS : Terdepan dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang jantung dan pembuluh darah, dan Misi : Melaksanakan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas. Kegiatan ini juga merupakan pengamalan dari nilai RS “Professional” dengan mengusahakan solusi yang “Inovatif”, serta “Komitmen” untuk memberikan yang terbaik dengan memperhatikan input, proses dan output (“Jaminan kualitas”).
g. Analisis Manfaat kegiatan Umpan balik merupakan bagian penting dalam setiap pelayanan yang dilakukan untuk menilai pendayagunaan aplikasi ini bagi user, dan mendapatkan masukanmasukan konstruktif yang sehingga pemanfaatan aplikasi tersebut menjadi lebih maksimal. Hasil dari umpan balik ini juga dapat dijadikan dasar untuk rekomendasi perbaikan aplikasi kedepannya. 4.3.
Rencana Tindak lanjut Setelah melewati semua tahapan aktulisasi diatas, program tersebut kini dijadikan bagian dari proses resgistrasi dan monitoring pelayanan ekokardiografi RSJPD Harapan Kita Jakarta. Oleh karena itu, diperlukan rencana tindak lanjut sebagai berikut : 1.
Melakukan monitoring berkala dan kontinu terhadap penggunaan aplikasi untuk mencari tahu kendala yang timbul dilapangan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar utilisasi aplikasi semakin baik.
2.
Meningkatkan keamanan dari aplikasi tersebut menimbang aplikasi ini akan menyimpan banyak data pasien. Perlu dilakukan kordinasi dengan bagian IT RS untuk memastikan data yang tersimpan aman.
3.
Mencari lokasi alternatif untuk menyimpan “big data” dari aplikasi tersebut sehingga data yang terkumpul dapat digunakan dikemudian hari untuk kepentingan pelaporan dan penelitian.
4.
Mengembangkan sistem aplikasi tersebut ke sektor pelayanan lain yang serupa.
41
BAB VI PENUTUP
5.1
Kesimpulan 1. Proses aktualisasi bertujuan untuk menerapkan nilai-nilai dasar pegawai negeri sipil sesuai dengan tugas dan jabatannya untuk mewujudkan pelayanan publik di bidang kesehatan yang lebih baik lagi kepada masyarakat 2. Pembuatan aplikasi berbasis web untuk registrasi dan monitoring pelayanan ekokardiografi merupakan gagasan pemecahan isu yang dilakukan untuk mengoptimalkan pelayanan ekokardiografi di RSJPD Harapan kita 3. Proses pembuatan aplikasi ini telah dilakuan dengan menggunakan prinsip akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, serta antikorupsi dan terlaksana dengan baik dengan mengerjakan seluruh tahapan-tahapan yang direncanakan
5.2
Saran 1. Perlu dilakukan montoring dan evaluasi berkala terhadap pemakaian aplikasi berbasis web ini untuk menskrining kendala yang terjadi dilapangan dan melakukan perbaikan sesuai temuan. 2. Perlu ditelaah dan dipastikan lebih dalam mengenai profil keamanan data yang didapatkan dari aplikasi ini. 3. Penggunaan proses aplikasi terintegrasi diharapkan dapat berkembang lebih luas untuk pelayanan lain di Divisi Non Invasif dan Pencitraan Kardiovaskular ataupun pelayanan di divisi lain
42
DAFTAR REFERENSI 1. Fatimah, Elly, Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI 2. Idris, Irfan, dkk. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Analisis Isu Kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI 3. Kusumasari, Bevaola, dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI 4. Latief, Yudi, dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI 5. Lembaga Administrasi Negara RI. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik. Jakarta 6. Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI. 7. Suwarno, Yogi, Tri Atmojo. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI 8. Tim Penyusun Modul Komisi Pemberantasan Korupsi. 2014. Mata Diklat Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI 9. Yuniarsih, Tjutju, Muhammad Taufiq. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI 10. Website RS Jantung Harapan Kita. https://pjnhk.go.id/
43
LAMPIRAN TAMPILAN SITUS WEB APLIKASI TERINTERGRASI akses website di https://sites.google.com/view/dni-log/home
44
LAMPIRAN FORM REGISTRASI PASIEN DALAM FORMAT GOOGLE FORM
45
LAMPIRAN
46
LAMPIRAN
47
48
49
LAMPIRAN
50
LAMPIRAN
51