Evaluasi & Penyusunan Draft SOP Sebagai Upaya Pencegahan Insiden Hematoma

Page 1

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)

GOLONGAN III ANGKATAN IV TAHUN 2022

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

EVALUASI DAN PENYUSUNAN DRAFT STANDAR

OPERASIONAL PROEDUR SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN

INSIDEN HEMATOMA PASCA AKSES TRANSARTERIAL

FEMORAL PADA TINDAKAN RADIOLOGI INTERVENSI DI RS

PKN DHARMAIS

Disusun Oleh:

Nama : dr. Rio Hermawan SpRad

NIP : 198705302022031001

Pangkat/Golongan : IIIb

Jabatan : Dokter Ahli Tingkat Pertama

Unit Kerja/Instansi : SMF Radiologi Rumah Sakit Kanker Dharmais

Mentor : dr. Sariningsih Hikmawati, SpRad(K)

Coach : Agus Dwinanto, SAP, MM

Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Cikarang

Juni 2022

i DAFTAR ISI.................................................................................................................1 BAB I PROFIL INSTANSI DAN PESERTA 1.1. Profil RS PKN Dharmais.........................................................................................2 a. Visi dan Misi RS PKN Dharmais 2 b. Tugas dan Fungsi RS PKN Dharmais ................................................................3 c. Struktur Organisasi RS PKN Dharmais 4 d. Nilai-nilai dan Budaya Organisasi RS PKN Dharmais 5 I.2. Profil Peserta............................................................................................................6 BAB II RANCANGAN AKTUALISASI 2.1. Deskripsi Isu............................................................................................................7 2.2. Penetapan Core Isu................................................................................................10 2.3. Penentuan Penyebab Core Isu...............................................................................12 2.4. Gagasan Kreatif Pemecahan Core Isu...................................................................13 2.5. Matriks Rancangan Aktualisasi 14 BAB III JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI..........................................20 DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA

1.1 Profil RS PKN (Pusat Kanker Nasional) Dharmais

Berdirinya RS PKN Dharmais diprakarsai oleh mantan Presiden sekaligus Pemimpin

Yayasan Dharmais Bapak H. M. Soeharto (Almarhum) pada tahun1988. Beliau menunjuk

DR. Dr. Ary Harryanto Reksodiputro, Sp.PD-KHOM untuk menciptakan konsep rumah sakit kanker pertama di Indonesia. Peletakan batu pertama RS PKN Dharmais dilakukan pada bulan Mei 1991 dan pada akhirnya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada saat itu yaitu H. M. Soeharto (Almarhum) pada tanggal 30 oktober 1993.

Pada tahun 1998 Yayasan Dharmais menyerahkan pengelolaan RS PKN Dharmais sepenuhnya kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia, yang kemudian resmi beroperasi sebagai rumah sakit Perjan pada tanggal 1 Januari 2002 sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 128 tahun 2000. Pada tahun 2005 RS PKN Dharmais beralih status

menjadi BadanLayanan Umum (BLU)sesuai denganPeraturan PemerintahNomor23Tahun

2005 yang memiliki tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitiankesehatandibidangkanker sertamenjadirumahsakitrujukantertinggidiIndonesia

untuk pelayanan kanker. Pada tanggal 1 November 2017, RS Kanker Dharmais ditetapkan sebagai Pusat KankerNasional (PKN)olehMenteri Kesehatan RepublikIndonesia, Prof. DR. Dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M(K) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/531/2017.

RS PKN Dharmais merupakan comprehensive cancer center yang sudah mendapatkan akreditasi KARS Internasional pada tahun 2019. Sebagai comprehensive care center, RS

PKN Dharmais memiliki pelayanan kanker yang lengkap yang terdiri dari pencegahan, pengobatan, dan paliatif.

2
a. Visi Dan Misi Rumah Sakit Kanker Dharmais VISI Menjadi Caring & Smart National Cancer Center

MISI

1. Memberikan pelayanan kanker komprehensif sesuai dengan perkembangan kekinian berbasisbukti serta Good Clinical Governance, Patient Safety dan Patient Care Center

2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang kanker.

3. Menyelenggarakan penelitian di bidang kanker berbasis bukti dan nilai yang dapat diterapkan dalam pelayanan.

4. Menyelenggarakan registrasi kanker rumah sakit dan mendukung terlaksananya registrasi kanker nasional

b. Tugas dan Fungsi RS PKN Dharmais

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2019 tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, disebutkan bahwa tugas dan fungsi RS PKN Dharmais adalah sebagai berikut:

Tugas

RS Kanker Dharmais Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit kanker.

Fungsi

1. Penyusunan rencana program dan anggaran

2. Pengelolaan pelayanan medis dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit kanker

3. Pengelolaan pelayanan penunjang medis

4. Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis

5. Pengelolaan pelayanan keperawatan

6. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan di bidang penyakit kanker

3

7. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususandi bidang penyakit kanker

8. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara

9. Pengelolaan sumber daya manusia

10. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat

11. Pelaksanaan kerja sama

12. Pengelolaan sistem informasi

13. Pelaksanaan urusan umum; dan

14. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

c. Struktur Organisasi RS PKN Dharmais

Sebagaimana tertera pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69

Tahun 2019, RS PKN Dharmais dipimpin oleh seorang Direktur Utama. Direktur utama

membawahi Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang, Direktur Sumber Daya

Manusia Pendidikan dan Pelatihan, Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara, Direktur

Perencanaan, Organisasi dan Umum, serta Unit-unit Non Struktural yang terdiri dari Dewan

Pengawas, Komite Medik, Komite Etik dan Hukum, Satuan Pemeriksa Intern, Staf Medik

Fungsional, dan Instalasi.

Staf Medik Fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam

jabatan fungsional dan bertugas untuk melaksanakan diagnosis, pengobatan, pencegahan

akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan. Posisi peserta latsar dalam struktur organisasi rumah sakit

berada di bawah SMF Neuropsikiatri dalam pengawasan Komite Medik serta koordinasi

dengan Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang.

Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang

dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur Utama dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite di RSKD terdiri dari:

1. Komite Medik

4

Komite medik merupakan wadah non struktural kelompok profesional medis yang keanggotaannya terdiri dari Kepala Staf Medik Fungsional Kesehatan (KSMF) atau yang mewakili.

2. Komite Etik dan Hukum

Komite Etik dan Hukum merupakan wadah non struktural yang keanggotaannya dipilih dari dan diangkat oleh Direktur Utama.

Dalam pelaksanaan tugas oleh seluruh pegawai, mulai dari staf sampai ke tingkat pimpinan, tertanam budaya yang selalu diterapkan yaitu “Pro Care CS” yang merupakan akronim dari:

5
Gambar 1. Struktur Organisasi RS PKN Dharmais d. Nilai-Nilai dan Budaya Organisasi RS PKN Dharmais

Tabel 1. Nilai-nilai dan budaya organisasi RS PKN Dharmais

Pro Profesional mengandung makna melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu secara tuntas, memuaskan, dan tepat waktu.

Care Care atau Peduli mengandung makna berkomunikasi dengan santun kepada semua pihak.

C Continuous Improvement atau Perbaikan Berkelanjutan mengandung makna menghargai umpan balik, coaching dan mentoring.

S Synergy mengandung makna saling berkomunikasi dengan jelas dan terbuka.

1.2. Profil Peserta

Peserta adalah CPNS Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Golongan IIIb

dengan jabatan dokter ahli pertama di instansi RS PKN Dharmais sebagai dokter spesialis

neurologi dalam Staf Medik Fungsional (SMF) Neuropsikiatri. Adapun tugas pokok peserta

sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai berikut:

1. Melaksanakan pelayanan medik rawat jalan

2. Melaksanakan pelayanan medik rawat inap

3. Melaksanakan tindakan khusus

4. Melaksanakan tindakan spesialistik

5. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan medik

6. Menyusun catatan medis pasien

7. Melakukan atau melayani konsultasi

8. Menyusun laporan pelaksanaan tugas

9. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan

10. Menganalisa data dan hasil pemeriksaan pasien sesuai dengan pedoman kerja untuk menyusun catatan medis pasien

11. Menyusun draft laporan pelaksaan tugas

12. Menyusun laporan lain-lain

6

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Deskripsi Isu

Departemen Radiologi adalah salah satu unit kerja di RS PKN Dharmais yang memberikan pelayanan medis terhadap pasien. Departemen Radiologi memberikan pelayanan pada pasien yang mencakup keseluruhan aspek pelayanan promotif, preventif, kuratif dan paliatif. Undang-undang No.44 tahun 2009 yang menyatakan bahwa setiap rumah sakit harus menyelenggarakan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis yang baik. Regulasi tersebut diharapkan dapat menjaga kualitas mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit serta memberikan kepastian hukum bagi pasien dan dokter.

Pelayanan Departemen Radiologi terbagi menjadi pelayanan Radiologi Diagnostik dan Radiologi Intervensi. Pelayanan Radiologi Diagnostik mencakup penggunaan berbagai modalitas radiologi seperti Radiografi konvesional / X-Ray, CT Scan, MRI, USG, SPECT-CT, dan PET Scan. Pelayanan Radiologi Intervensi adalah cabang ilmu radiologi yang bertujuan melakukan terapi terhadap pasien. Di PKN Dharmais, tujuan utamanya adalah melakukan pengobatan terhadap pasien kanker, dengan berbagai contoh tindakannya antara lain adalah transarterial kemoterapi, embolisasi, skleroterapi, dan lain lain.

Selama memberikan pelayanan medis terhadap pasien sebagai staf medik fungsional Radiologi khususnya Radiologi Intervensi di RS PKN Dharmais, ada beberapa isu yang dapat diidentifikasi dan perlu dicari solusinya. Berikut ini beberapa isu yang ditemukan beserta penjabarannya:

Tindakan radiologi intervensi bertujuan untuk memberikan terapi pada pasien kanker. Terapi yang dilakukan pada umumnya dilakukan menggunakan akses pembuluh darah, baik pemubuluh darah arteri maupun vena.

7
1. Masih didapatkan insiden Hematoma pasca akses transarterial femoral.

Akses yang paling sering digunakan adalah Arteri Femoralis Komunis yang secara anatomis terletak pada lipat paha pasien. Arteri Femoralis Komunis adalah pembuluh darah Arteri besar dan merupakan cabang langsung dari Aorta dan Arteri Iliaka kanan kiri yang merupakan salah satu pembuluh darah dengan diameter terbesar dalam tubuh.

Menurut Xiu et al, 5-10% pasien akan mengalami komplikasi vascular pasca akses Arteri Femoral. Pada pasien yang mengalami komplikasi tersebut, angka mortalitas per- 1 tahun adalah 7.5%. Dari komplikasi vascular tersebut yang tersering ditemukan adalah pseudoaneurisma, hematoma, arteriovenous fistula, dan perdarahan retroperitoneal. 1

Di RS PKN Dharmais, angka kejadian hematoma selama periode Juni 2021 hingga Mei 2022 sebanyak 10 kasus dari total 180 tindakan yang dikerjakan (5.5%). Angka ini masih berada dalam rentang persentase komplikasi sesuai dengan kepuastakaan. Meskipun demikian, risiko hematoma tetap harus ditekan seminimal mungkin supaya tidak menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada pasien.

Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ada, intervensi pasca tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kejadian hematoma diantara lain adalah

8
Gambar 1. Hematoma area inguinofemoral setelah akses arteri pasca tindakan radiologi intervensi

penekanan selama 15-20 menit pada area akses arteri, edukasi pasien supaya tidak bergerak / tmelakukan mobilisasi, dan menggunakan bantal pasir untuk menekan area akses

2. Waktu tunggu penjadwalan pemeriksaan pasien yang lama

RS PKN Dharmais adalah Pusat Rujukan Nasional untuk penyakit kanker di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, jumlah pasien yang datang ke RS PKN Dharmais sangat banyak, data terakhir (2021) menyebutkan bahwa RS PKN Dharmais melayani kunjungan pasien rawat jalan hingga 10 ribu pasien per bulannya, dan pelayanan rawat inap mencapai 300 – 400 kasus per hari.

Pemeriksaan radiologi adalah komponen penting dalam surveilans, penegakan diagnosa, dan pemantauan pasien kanker, Pemeriksaan yang dilakukan diantara lain adalah pemeriksaan radiografi konvensional, Ultrasonografi (USG), CT Scan, dan MRI. Jumlah sumber daya manusia dan alat yang terbatas menjadi hambatan dalam lancarnya alur pelayanan. Seringkali terdapat waktu penjadwalan yang cukup lama (hingga lebih dari 1 bulan) sebelum pasien bisa mendapatkan pelayanan radiologi, yang berakibat tertundanya penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pasien.

Hal ini harus mendapatkan perhatian dan intervensi lebih lanjut, supaya masalah penjadwalan yang tertunda ini tidak semakin berkepanjangan dan menimbulkan kerugian baik materiil maupun non materiil baik pada pihak pasien, pemberi pelayanan (Departemen Radiologi secara khusus dan RS PKN Dharmais secara umum), dan pelayanan kanker nasional secara keseluruhan.

Ultrasonografi (USG) adalah modalitas radiologi yang memanfaatkan teknologi gelombang ultrasonik dan komputasi untuk menegakkan diagnosis pada pasien. Jenis

9
3. Tertundanya pemeriksaan ultrasonografi (USG) karena pasien datang tanpa persiapan yang sesuai.

pemeriksaan USG yang rutin dilakukan pada pasien kanker di RS PKN Dharmais diantaranya adalah USG payudara, abdomen, pelvis, kepala leher, jaringan lunak, pembuluh darah, dan lain lain.

Beberapa pemeriksaan tertentu seperti USG abdomen membutuhkan persiapan khusus seperti puasa makan minimal 4jam sebelum pemeriksaan,supaya hasil dapat dievaluasi secara optimal. Hal ini sudah disampaikan kepada pasien saat melakukan pendaftaran dan penjadwalan prosedur. Namun terkadang saat datang pasien tidak melakukan persiapan yang sesuai, akibat kurangnya tingkat edukasi, ketidakpatuhan, maupun kelalaian. Hal ini bisa menyebabkan tertundanya pelayanan dan menghambat kelancaran arus pelayanan, sehingga harus dilakukan intervensi agar masalah tidak berkelanjutan.

2.2 Penetapan Core Analisis isu tersebut dengan Teknik USG

Dalam menentukan prioritas masalah, dapat digunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG ini merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG

1. Urgency

Seberapamendesakisutersebutharusdibahasdikaitkandenganwaktuyangtersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi. Nilai 5 menunjukkan bahwa masalah sangat mendesak, sedangkan nilai 1 menunjukkan bahwa masalah tidak terlalu mendesak untuk segera diselesaikan.

2. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalahlainadalahlebihseriusbiladibandingkandengansuatumasalah lainyang berdiri sendiri. Nilai 5 menunjukkan bahwa masalah sangat serius dan berpotensi menyebabkan komplikasi lebih lanjut, sedangkan nilai 1 menunjukkan bahwa masalah tidak terlalu serius atau berpotensi komplikasi.

10

3.

Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan. Nilai 5 menunjukkan bahwa masalah sangat berpotensi berkembangdan menjadi lebihbesarjika tidak segera diselesaikan, sedangkan nilai 1 menunjukkan bahwa masalah tidak terlalu memiliki potensi berkembang menjadi lebih besar.

Alasan :

Dari tabel Analisa USG di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa insidensi hematoma pasca akses transarterial femoral dalam Tindakan Radiologi Intervensi di RS PKN Dharmais adalah prioritas yang harus segera diatasi dan dicari solusi permasalahannya.

11
Growth Tabel 1. Analisa Prioritas Masalah Berdasarkan USG
No
Total isu terpilih dari USG USG (urgent,seriousness, growth ) U S G
Pokok bahasan Isu
Pemilihan Isu
5 5 4 14 I
1. Masih terjadinya insiden hematoma pasca akses femoral pada prosedur radiologi intervensi transarterial
(hingga
4 4 4 12 II
2. Waktu tunggu pemeriksaan radiologi yang lama lebih dari 1
bulan)
3 4 3 10 III
3 Terhambatnya alur pemeriksaan ultrasonografi akibat persiapan pasien yang tidak sesuai

2.3 Gagasan pemecahan isu dengan diagram Fishbone :

Man Method Environment

Kurangnya edukasi petugas terkait (dokter, perawat, radiographer, transporter, pasien dan keluarga)

Evaluasi SOP waktu perawatan area post punksi arteri femoral

Belum optimaslnya realisasi penerapan SOP

Waktu pelayanan dan SDM yang terbatas dengan volume pasien yang meningkat

Insiden Hematoma pada Akses

Transarterial

Femoral Pasca

Kurangnya fasilitas medis yang berkaitan (bantal pasir, alat transportasi brankar)

Kurangnya biaya untuk membeli sarana prasarana

Edukasi PPK dan SOP yang belum seragam. Kompetensi SDM yang belum merata..

Tindakan Radiologi Intervensi

Material Money Supply

Berdasarkan gagasanpemecahanisu dengan diagram Fishbone diatas,maka faktor yang paling berperan terhadap terjadinya masalah insiden hematoma pada akses transarterial femoral pasca tindakan radiologi intervensi adalah aspek manusia dan metode, karena kedua faktor diatas

adalah faktor yang paling berperan dalam berhasilnya penerapan SOP.

12

Sumber daya manusia (dokter, perawat, radiographer,transporter) yang kompeten,serta pasien dan keluarga yang teredukasi dengan baik mengenai prosedur dan penerapan SOP akan berperan sangat besar dalam berhasilnya pencegahan hematoma.

Setelah mengetahui akar penyebab masalah dari isu yang diangkat, maka tahapan selanjutnya adalah mencari solusi untuk mengatasi isu tersebut. Gagasan kreatif yang diajukan

berupa “Evaluasi dan penyusunan ulang draft standar operasional prosedur untuk mencegah insiden hematoma pasca akses transarterial femoral pada tindakan radiologi intervensi di RS PKN Dharmais”. Tahapan yang akan dilakukan dalam menjalankan gagasan kreatif tersebut adalah sebagai berikut:

No. Kegiatan Pemecahan Isu Sumber

1. Melakukankonsultasi dengan Kepala Instalasi, SMF,dan rekan sejawat SMF Radiologi RS PKN Dharmais

2. Mengumpulkan referensi dan data yang dibutuhkan

untuk menyusun standar operasional prosedur untuk mencegah insiden hematoma pasca akses transarterial

femoral pada tindakan radiologi intervensi di RS PKN Dharmais.

3. Menyusun draft standar operasional prosedur untuk

mencegah insiden hematoma pasca akses transarterial

femoral pada tindakan radiologi intervensi di RS PKN Dharmais.

SKP dan Tugas Tambahan

SKP dan Tugas Tambahan

Inovasi

13
2.4 Gagasan Kreatif Pemecahan Core Isu Tabel 2. Tahapan kegiatan pemecahan isu

4. Menyajikan draft standar operasional prosedur dengan pihak pelayanan yang terkait (dokter spesialis radiologi, dokter anestesi, dokter jaga ruangan, perawat, radiographer, teknisi medis, transporter)

5. Menyusun revisi draft standar operasional berdasarkan hasil diskusi dan penelusuran ulang literatur.

6. Pengesahan draft standar operasional prosedur pencegahan insiden hematoma pasca akses transarterial femoral pada tindakan radiologi intervensi di RS PKN Dharmais.

SKP

SKP dan Tugas Tambahan

SKP

Matriks rancangan aktualisasi disusun guna memudahkan peserta dalam menjalankan tahapan gagasan kreatif. Langkah-langkah perlu disusun secara sistematis serta harus memberikan hasil dan bukti sebagai bentuk capaian. Dalam setiap tahapan tersebut peserta diharapkan mampu menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ber-AKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) dalam menjalankan gagasan kreatif pemecahan core isu di instansi masing-masing.

Unit Kerja SMF Radiologi RS Kanker Dharmais

Isu yang diangkat Masih terjadinya insiden hematoma pasca akses transarterial femoral pada tindakan radiologi intervensi di RS PKN Dharmais

14
2.5 Matriks Rancangan Aktualisasi Tabel 3. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Gagasan Pemecahan Isu Penyusunan draft Standar Operasional Prosedur (SOP)

pencegahan hematoma pasca akses transarterial femoral pada

tindakan radiologi intervensi di RS PKN Dharmais

15

Kegiatan Tahapan Kegiatan

1. Melakukan konsultasi

dengan Ketua SMF dan Kepala Instalasi

Departemen

Radiologi RS

PKN Dharmais

Mengajukan rancangan

usulan aktualisasi dan

berdiskusi dengan Ketua

SMF dan Kepala Instalasi

Output/Luaran Kegiatan

Dokumentasi kegiatan.

Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-nilai Organisasi

Secara sopan dan patut

mengajukan usulan rancangan

aktualisasi kepada pimpinan (sesuai dengan nilai dasar ASN Harmonis dan Loyal)

Berdiskusi dengan pimpinan untuk mendapatkan masukan

terhadap rancangan

aktualisasi. (sesuai dengan

nilai dasar ASN Harmonis dan Kolaboratif)

Kegiatan ini akan

memperkuat visi RS

Kanker Dharmais untuk

menjadi smart and caring

national cancer center

Penyusunan standar operasional prosedur

untuk optimalsisasi tata

laksana pengobatan

pasien mencermikan

perwujudan misi RS

PKN Dharmais yaitu

patient care dan patient safety

Membuat surat permohonan izin kegiatan ke pimpinan.

Surat izin penyusunan panduan praktik

klinis

Membuat surat izin sesuai format yang tepat dan diajukan melalui tahapan administrasi sesuai peraturan (sesuai dengan nilai dasar ASN Akuntabel)

2. Mengumpulkan referensi

literatur dan data yang dibutuhkan untuk menyusun draft SOP

Mengumpulkan data

terkait angka insiden 2

tahun hematoma pasca

akses transfemoral pada

tindakan radiologi intervensi

Data identitas pasien, diagnosis, efek samping, dan tatalaksana pasien yang mengalami akses hematoma

pasca akses

transfemoral

Pengumpulan data secara teliti dan jujur (tidak melakukan manipulasi data) sesuai

dengan standar ilmiah berbasis bukti yang terbaru.

(sesuai dengan nilai dasar ASN Akuntabel dan Kompeten)

Data yang dikumpulkan

akan berguna sebagai basis

peningkatan pelayanan

pasien secara komprehensif

Penyusunan standar operasional prosedur untuk menyelaraskan

tata laksana pengobatan

pasien mencermikan

nilai dan budaya RS

PKN Dharmais yaitu

16
Tabel 4. Matriks rancangan aktualisasi No.

No.

Kegiatan Tahapan Kegiatan

Mencari referensi

kepustakaan terkait pencegahan dan penatalaksanaan

hematoma pasca akses

transfemoral

Output/Luaran Kegiatan

Daftar pustaka

referensi yang diperoleh dan dokumentasi

kegiatan

Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan

Melakukan penelusuran

kepustakaan di jurnal ilmiah dan buku ajar secara teliti dan komprehensif.

(sesuai dengan nilai dasar ASN Akuntabel, Kompeten, dan Adaptif)

Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-nilai Organisasi

Pelayanan berbasis bukti

ilmiah dengan validitas

sesuai kaidah penelitian

akan memperkuat misi RS

Kanker Dharmais dalam

rangka “Memberikan

pelayanan kanker

komprehensif sesuai

Continous

Improvement

Diskusi mengenai

pengumpulan data dan

referensi dengan Kepala

Instalasi , Pimpinan

SMF, dan rekan sejawat lain.

Dokumentasi

kegiatan dan notulensi

pertemuan

Melakukan rekapitulasi hasil analisis data dan referensi yang ada, serta berdiskusi dan meminta asupan dari rekan sejawat radiologi

(sesuai dengan nilai dasar ASN Akuntabel dan Kolaboratif)

dengan perkembangan

kekinian berbasis bukti

serta Good Clinical Governance, Patient Safety dan Patient Care Center “

3. Menyusun draft standar operasional prosedur pencegahan insidensi

hematoma pasca akses transfemoral pada tindakan radiologi intervensi

Menyusun draft SOP pencegahan insidensi hematoma pasca akses transfemoral pada tindakan radiologi intervensi

Draft SOP pencegahan insidensi

hematoma pasca akses

transfemoral pada tindakan radiologi intervensi

Menyusun draft SOP secara komprehensif, lengkap, berbasis bukti, dan aplikatif.

(sesuai dengan nilai dasar ASN Kompeten dan Adaptif)

Adanya SOP yang jelas dan aplikatif akan

memperkuat misi RS

kanker Dharmais dalam

hal memberikan pelayanan

klinis pasien kanker yang

berbasis bukti, sesuai

Menyelenggarakan rapat penyusunan draft SOP

Daftar hadir dan notulensi rapat.

Menyampaikan draft SOP yang telah disusun kepada para peserta rapat dengan jelas dan runut. Meminta masukan dari peserta rapat untuk perbaikan draft SOP.

dengan asas “Good clinical governance, patient safety, dan patient care”

Adanya SOP akan menjadi panduan klinis bagi tenaga medis untuk menjalankan tugas secara profesional sehingga akan menguatkan nilai akuntabilitas.

17

No.

Kegiatan Tahapan Kegiatan

Output/Luaran Kegiatan

Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-nilai Organisasi

(sesuai dengan nilai dasar ASN Harmonis dan Kolaboratif)

4.

draft

operasional prosedur pencegahan insidensi

hematoma pasca akses transfemoral pada tindakan radiologi intervensi, kepada seluruh tenaga medis yang terkait

Memaparkan finalisasi draft SOP pencegahan insidensi hematoma pasca akses transfemoral pada tindakan radiologi intervensi

Daftar hadir dan notulensi rapat.

Menyampaikan finalisasi draft SOP yang telah disusun kepada para peserta rapat dengan jelas dan runut. Menjawab pertanyaan dengan jelas dan sopan.

(sesuai dengan nilai dasar ASN Akuntabel, Harmonis dan Kolaboratif)

Adanya SOP dan menyelenggarakan

pertemuan Bersama akan

memperkuat misi RS

kanker Dharmais dalam

hal “Menciptakan iklim

kerja yang kondusif, menyediakan SDM yang

kompeten dan berbudaya

kinerja tinggi. Hal ini juga

sesuai dengan tujuan best

practice untuk tingkat

Adanya SOP akan menjadi panduan klinis bagi tenaga medis untuk menjalankan tugas secara

profesional sehingga akan menguatkan nilai akuntabilitas.

Menerima saran perbaikan draft SOP dari seluruh tenaga medis terkait.

Daftar hadir dan notulensi rapat.

Menerima saran perbaikan draft SOP dari peserta rapat (tenaga medis terkait)

(sesuai dengan nilai dasar

ASN Berorientasi pelayanan, Harmonis dan Kolaboratif)

rumah sakit kanker

komprehensif dan Pusat Kanker Nasional”.

5. Melakukan revisi draft SOP pencegahan insidensi hematoma pasca akses

Menyusun revisi draft SOP pencegahan insidensi hematoma pasca akses transfemoral pada tindakan radiologi intervensi berdasarkan

Draft revisi SOP pencegahan insidensi hematoma pasca akses transfemoral pada

Menyusun draft revisi SOP secara komprehensif, lengkap, berbasis bukti, dan aplikatif

(sesuai dengan nilai dasar

ASN Kompeten dan Adaptif)

Melakukan revisi draft SOP menunjukkan nilai

ASN yang adaptif dan kolaboratif, dalam hal kerjasama dengan rekan sejawat terkait, mau

Adanya perbaikan dan kerjasama yang baik antar SDM menunjukkan komitmen pegawai untuk

18
Penyajian standar

No.

Kegiatan Tahapan Kegiatan

transfemoral pada tindakan radiologi

intervensi,

asupan peserta rapat

sebelumnya.dan

penelusuran literatur

lebih lanjut

Output/Luaran Kegiatan

tindakan radiologi

intervensi

Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan

Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-nilai Organisasi

menerima asupan dan

perbaikan, serta

pembelajaran sepanjang

hayat berdasarkan

perkembangan ilmu

kedokteran yang terus

menyelenggarakan

pelayanan yang

berbasis bukti, dan menguatkan nilai Continous Improvement.

Mencari referensi

kepustakaan terkait

pencegahan dan

penatalaksanaan

hematoma pasca akses

transfemoral

Daftar pustaka referensi yang

diperoleh dan dokumentasi

kegiatan

Melakukan penelusuran

kepustakaan di jurnal ilmiah dan buku ajar secara teliti dan komprehensif

(sesuai dengan nilai dasar ASN Akuntabel, Kompeten, dan Adaptif)

terjadi dari waktu ke waktu.

6.

draft SOP pencegahan insidensi hematoma pasca akses transfemoral pada tindakan radiologi intervensi

Menyampaikan finalisasi draft SOP kepada pimpinan SMF dan kepala instalasi radiologi RS PKN dharmais, untuk kemudian disampaikan ke bidang medis dan disahkan oleh Pimpinan Rumah Sakit sebagai standar SOP terbaru.

Final draft SOP pencegahan insidensi hematoma pasca akses transfemoral pada tindakan radiologi intervensi

Mengajukan Final draft SOP secara taat adminitrasi untuk disahkan oleh bidang medis dan Pimpinan Rumah Sakit. Hal ini sesuai dengan nilai dasar ASN yang loyal dan akuntabel.

(sesuai dengan nilai dasar ASN Akuntabel dan Loyal)

Evaluasi SOP dan panduan praktek klinis lain secara berkesinambungan akan

memperkuat misi RS PKN

Dharmais dalam hal “menyelenggarakan penelitian di bidang kanker berbasis bukti dan nilai yang dapat diterapkan dalam pelayanan.”

Adanya perbaikan SOP mencermikan nilai dan budaya RS PKN Dharmais yang selalu melaksanakan pelayanan kanker yang komprehensif dan selalu terubuka terhadap Continous Improvement.

19
Pengesahan

BAB III

JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI

Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS diterapkan oleh peserta selama melaksanakan tahapan gagasan kreatif pemecahan core isu. Berikut ini adalah jadwal pelaksaan aktualisasi yang disusun dalam bentuk tabel:

1 Melakukan konsultasi

dengan Ketua SMF dan

Kepala Instalasi

2 Mengumpulkan referensi

literatur dan data yang

dibutuhkan untuk menyusun

draft SOP

3 Menyusun SOP pencegahan

insidensi hematoma pasca

akses transfemoral pada

tindakan radiologi intervensi

4 Penyajian draft SOP kepada

seluruh tenaga medis yang

terkait

5 Melakukan revisi draft SOP

6 Pengesahan draft SOP

20
No Kegiatan (01 Juli – 06 Agustus 2022) Juli Agustus 01 04 05 06 07 08 11 12 13 14 15 18 19 20 21 21 25 26 27 28 29 01 02 03 04 05
Tabel 5. Jadwal pelaksanaan aktualisasi

Daftar Pustaka :

1. Compression methods after femoral artery puncture. Chen HZ, Liang WS, Yao WF, Liu TX. Medicine (Baltimore). 2021 Jan 29; 100 (4): e24506.

2. Materi ajar Latsar CPNS. https://kolabjarasnpintar.lan.go.id/admin/courses/15583/kelas-peserta

3. Khandarpa Handbook of Interventional Radiology. 5th ed. 2021.

4. Bangalore S, Bhatt DL. Femoral arterial access and closure. Circulation, 2011 : e147156.

21

EVALUASI DAN PENYUSUNAN DRAFT STANDAR OPERASIONAL

PROEDUR SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN INSIDEN HEMATOMA PASCA

AKSES TRANSARTERIAL FEMORAL PADA TINDAKAN RADIOLOGI

INTERVENSI DI RS PKN DHARMAIS

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS. GOLONGAN III ANGKATAN 4 BAPELKES

CIKARANG

PESERTA : DR RIO HERMAWAN, SP RAD

MENTOR : DR. SARININGSIH HIKMAWATI, SP.RAD (K)

COACH : AGUS DWINANTO, SAP, MM.

1. LATAR BELAKANG

POKOK BAHASAN

2. PROFIL INSTANSI

3. DESKRIPSI ISU DAN PENETAPAN CORE ISSUE

4. PENENTUAN PENYEBAB CORE ISSUE

5. GAGASAN KREATIF PEMECAHAN ISU DAN RANCANGAN KEGIATAN

BERDASARKAN CORE VALUE ASN

LATAR BELAKANG

Harmonis Loyal

Kolaboratif

Berorientasi pelayanan Akuntabel Kompeten

PROFIL INSTANSI

• Rumah Sakit Dharmais diresmikan oleh

Presiden Republik Indonesia pada saat itu yaitu

(Alm) H. M. Soeharto pada tanggal 30 oktober 1993.

Ditetapkan sebagai Pusat Kanker Nasional pada tanggal 1 November 2017 oleh Menteri

Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila djuwita F.

Moeloek, sp.M(K)

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia nomor

hk.01.07/menkes/531/2017

VISI

"Menjadi Caring & Smart Cancer Center"

MISI

Memberikan pelayanan kanker

komprehensif sesuai dengan perkembangan kekinian berbasis bukti

serta Good Clinical Governance, Patient Safety dan Patient Care Center

Menyelenggarakan penelitian di bidang kanker yang dapat diterapkan dalam pelayanan.

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang kanker

Menyelenggarakan registrasi kanker

rumah sakit dan berbasis populasi

sebagai Pusat Data Beban Kanker

Nasional

TATA NILAI PRO CARE CS

PRO (Profesional)

• Menyelesaikan pekerjaan tertentu secara tuntas, memuaskan, dan tepat waktu

CARE (Peduli)

• Berkomunikasi dengan santun kepada semua pihak

CONTINOUS IMPROVEMENT (Perbaikan Berkelanjutan)

• Menghargai umpan balik, coaching, dan mentoring

SYNERGY

• Saling berkomunikasi dengan jelas dan terbuka

DESKRIPSI ISU

1. Masih didapatkan insiden Hematoma pasca akses transarterial femoral.

Angka kejadian 1 tahun 5.5% (10 kasus dari 180 tindakan), sesuai angka di kepustakaan (5-10)%

2. Waktu tunggu penjadwalan pemeriksaan pasien yang lama

Waktu penjadwalan > 1 bulan sehingga menunda diagnosis dan tatalaksana pasien

3. Tertundanya pemeriksaan ultrasonografi (USG) karena pasien datang tanpa persiapan

yang sesuai.

15% pasien datang tanpa persiapan yang sesuai (tidak puasa, tidak menahan buang air kecil)

1

PENETAPAN CORE ISSUE

No Isu

2

Masih terjadinya insiden hematoma

pasca akses femoral pada prosedur radiologi intervensi transarterial

Pemilihan isu

USG (Urgency, Seriousness, Growth) Jumlah dan Prioritas

Waktu tunggu pemeriksaan radiologi

yang lama (hingga lebih dari 1 bulan)

3

Terhambatnya alur pemeriksaan

ultrasonografi akibat persiapan pasien

yang tidak sesuai 3 4 3 10 III

U S G
5 5 4
14 I
4 4 4
12 II

ANATOMI ARTERI FEMORALIS COMMUNIS

HEMATOMA POST PUNKSI ARTERI FEMORAL

SUMBER : HTTPS://WWW.STEPWARDS.COM/?PAGE_ID=4002

PENENTUAN PENYEBAB CORE ISSUE (FISHBONE DIAGRAM)

GAGASAN KREATIF

Evaluasi dan penyusunan ulang draft standar operasional prosedur untuk mencegah insiden hematoma pasca akses transarterial femoral pada tindakan radiologi intervensi di RS PKN Dharmais

TAHAPAN RANCANGAN KEGIATAN

1

• Melakukan konsultasi dengan Kepala Instalasi, SMF, dan rekan sejawat SMF Radiologi RS PKN Dharmais

2

• Mengumpulkan referensi dan data (literature review)

3

• Penyusunan draft SOP

4

• Penyajian dan diskusi draft SOP dengan tenaga medis terkait

5

• Revisi draft SOP berdasarkan hasil diskusi

6

• Pengesahan draft SOP

3 Penyusunan draft SOP

4 Penyajian dan diskusi draft SOP

5 Revisi draft SOP

berdasar hasil diskusi

6 Pengesahan draft SOP

No Kegiatan (01 Juli – 06 Agustus 2022) Juli Agustus 01 04 05 06 07 08 11 12 13 14 15 18 19 20 21 24 25 26 27 28 29 01 02 03 04 05 1 Konsultasi 2
JADWAL KEGIATAN
Literature review

TERIMA KASIH

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.