Optimalisasi Pencegahan Cedera Nervus Laringeus Pasien Pada KSM Ilmu Bedah

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 2

OPTIMALISASI PENCEGAHAN CEDERA NERVUS LARINGEUS PASIEN PADA

KSM ILMU BEDAH RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

DISUSUN OLEH: dr. RUPITA SARI ENDANGENA SITANGGANG, SpB NIP. 198911072022032004

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENCEGAHAN CEDERA NERVUS LARINGEUS PASIEN PADA KSM ILMU

BEDAH RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Telah diseminarkan

Tanggal 22 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach

Ir. Miftahur Rohim, M.Kes NIP. 196903121992031014

Mentor

Dr. dr. Ahmad Ramdan, SpOT(K), MKM NIP. 197211052000121001

Penguji

Verawati Lenny, SKM, MKM NIP. 197706112005012001

ii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pencegahan Cedera Nervus Laringeus Pasien Pada KSM

Ilmu Bedah RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung” sebagai syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan II

Bapelkes Cikarang Tahun 2022.

Proses penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak lepas dari dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Plt. Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu dr. Azhar Jaya, SKM., MARS., yang telah memberikan dukungan kepada saya untuk melaksanakan

kegiatan Pelatihan Dasar CPNS

2. Kepala KSM Ilmu Bedah DR. dr. Reno Rudiman, SpB-KBD, yang telah memberikan arahan dan dukungannya untuk saya dalam melaksanakan kegiatan Pelatihan

Dasar CPNS

3. Kepala Sub-Divisi Bedah Onkologi, dr Maman Abdurachman, SpB(K)Onk yang telah memberikan arahan dan dukungannya untuk saya dalam melaksanakan kegiatan

Pelatihan Dasar CPNS

4. Mentor pembimbing Dr. dr. Ahmad Ramdan, Sp. OT. (K), MKM., yang telah memberikan arahan, motivasi, masukan dan bimbingan selama proses rancangan

aktualisasi

5. Bapak Ir. Miftahur Rohim, M. Kes., selaku coach yang telah memberikan bimbingan, arahannya serta motivasi selama proses pembuatan rancangan

aktualisasi

6. Seluruh widya iswara, fasilitator dan panitia penyelenggara di Bapelkes Cikarang yang telah memberikan pelayanan terbaiknya selama proses pelatihan

7. Staf KSM Ilmu Bedah, perawat, dan petugas di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

8. Keluarga tercinta, terutama suami dan orang tua atas dukungannya yang tidak pernah berhenti.

9. Serta tidak lupa rekan-rekan peserta Latsar angkatan II tahun 2022

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Rancangan Aktualisasi ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

iii
KATA PENGANTAR

membangun. Semoga pembuatan Laporan Rancangan Aktualisasi ini dapat diterima

sebagai satu bentuk tanggung jawab penulis sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.

Bandung, 16 Juni 2022

Rupita Sari Endangena Sitanggang, dr., SpB

NIP. 198911072022032004

iv
v DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................ii KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii DAFTAR ISI ..........................................................................................................................v DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................vi DAFTAR TABEL...................................................................................................................vii DAFTAR GAMBAR............................................................................................................. viii BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................8 1.1 Latar Belakang 8 1.2 Tujuan 9 1.2.1 Tujuan Umum 9 1.2.2 Tujuan Khusus .............................................................................................................. 9 1.3 Manfaat............................................................................................................................. 10 1.3.1 Manfaat bagi Calon Pegawai Negeri Sipil................................................................... 10 1.3.2 Manfaat Organisasi 10 1.3.3 Manfaat Masyarakat/stakeholder 10 BAB II PROFIL INSTANSI .....................................................................................................11 2.1 Visi dan Misi 11 2.2 Nilai – nilai Organisasi ....................................................................................................... 12 2.3 Tugas Organisasi................................................................................................................ 13 2.4 KSM Ilmu Bedah 14 2.5 Uraian / Rincian Tugas Jabatan Peserta 15 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI .......................................17 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual 17 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governence............................................................................................. 22 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif 23 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI .....................................................................................25 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS 25 4.2 Penjadwalan 35 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi................................................ 35 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................36 LAMPIRAN.........................................................................................................................37
vi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 SKP Peserta Latsar CPNS 37 Lampiran 2 Laporan Capaian Indikator Mutu KSM Ilmu Bedah 38

DAFTAR TABEL

vii
Tabel 2. 1Tata Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.............................................12 Tabel 3. 1 Analisis Isu Aktual ................................................................................17 Tabel 3. 2 Gambaran Isu Aktual KSM Ilmu Bedah ...................................................17 Tabel 3. 3 Deskripsi USG ......................................................................................20 Tabel 3. 4 Tapisan Isu Aktual................................................................................20 Tabel 3. 5 Deskripsi Tapisan Isu Aktual..................................................................21 Tabel 3. 6 Rekomendasi Penyelesaian....................................................................23 Tabel 4. 1Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai BerAKHLAK 25 Tabel 4. 2 Rancangan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi................................35 Tabel 4. 3 Peran Pihak Terkait Aktualisasi ..............................................................35

Gambar 3. 1 Analisi Penyebab Isu Aktual ...............................................................22

viii
DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kementrian PANRB telah mengeluarkan CoreValuesdan EmployerBrandingyang

baru bagi ASN dan diresmikan lansung oleh Presiden Joko Widodo, BerAKHLAK diperkenalkan sebagai CoreValuesASN seluruh Indonesia dengan EmployerBranding bangga melayani bangsa. BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. CoreValuesASN ini merupakan inti dari nilai – nilai dasar ASN sesuai dengan Undang – Undang No. 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara. CoreValuesASN BerAKHLAK menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dan menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Sesuai dengan isi Undang-Undang Nomor 5

Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 10 yang menyatakan bahwa pegawai

ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka dilaksanakanlah latihan dasar bagi CPNS Golongan 3 di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai bekal bagi para ASN untuk dapat mengabdi dengan baik di lingkungan kerja masing-masing dan juga di dalam kehidupan bermasyarakat.

Tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 dan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017 bahwa dalam diklat pelatihan dasar, CPNS akan diberikan penanaman nilai-nilai dasar profesi ASN. Selain itu materi pelatihan juga terdiri dari tiga buah substansi materi pembelajaran yaitu mengenai bela negara, manajemen ASN, dan SMART ASN. Sistem pembelajaran latsar CPNS ini terdiri atas empat sesi. Sesi pertama merupakan sesi MOOC yang merupakan kegiatan pembelajaran dalam bentuk daring sebagai bekal dasar untuk melaksanakan aktualisasi. Kemudian sesi kedua merupakan sesi E-learningdalam bentuk sinkronus dan asinkronus daring dan mendapatkan tugas dalam bentuk individu dan kelompok. Pada sesi ini

dilakukan juga penyusunan rancangan aktualisasi yang akan digunakan sebagai acuan untuk kegiatan aktualisasi pada sesi berikutnya. Sesi ketiga adalah aktualisasi, dimana peserta melaknakan kegiatan sesuai yang telah direncanakan dalam rancangan aktualisasi. Sesi keempat atau terakhir yaitu klasikal, peserta akan mempresntasikan

hasil aktualisasi yang telah dilakukan pada sesi sebelumnya, serta pematangan dan

8

penguatan materi yang telah diperoleh mulai dari sesi pertama hingga ketiga. Sehingga saat peserta bekerja di unit kerja masing – masing, diharapkan sudah dapat memaknai nilai – nilai dasar ASN BerAKHLAK dan dapat mengaplikasikannya sepanjang hayat.

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) merupakan rumah sakit vertikal milik

Kementrian Kesehatan. Dalam melaksanakan program dan kegiatannya, RSHS mengacu pada Rencana Strategi Bisnis tahun 2020 – 2024 serta mengacu pada tugas pokok dan fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Agar tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategi Bisnis tercapai, maka disusun strategi atau cara yang dijabarkan dalam bentuk kebijakan dan program. Salah satu bentuk kebijakan atau cara yang dilakukan adalah dengan ditetapkanya capaian indikator mutu di area pelayanan klinis yang harus dipenuhi.

KSM / Instalasi Ilmu Bedah merupakan salah satu unit di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. SMF Ilmu Bedag turut berpartisipasi dan membantu mencapai sasaran kinerja

tersebut dan memberikan layanan prima dengan memenuhi indikator mutu yang telah ditetapkan di KSM Ilmu Bedah, yaitu : kejadian limfedema pada pasien post mastektomi, kejadian cedera nervus laringeus rekuran, cedera ductus biliaris komunis, kebocoran anastomosis usus, kegagalan av shunt. Selama tahun 2022, telah terjadi penurunan salah satu indikator mutu tersebut, sehingga peserta mengusulkan rancagangan aktualisasi berupa “OPTIMALISASI PENCEGAHAN CEDERA NERVUS LARINGEUS

REKUREN PADA KSM ILMU BEDAH RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG”.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Dengan diajukannya rancangan aktualisasi ini diharapkan peserta dapat menjadi ASN yang profesional dan berkarakter dengan menerapkan nilai – nilai dasar ASN BerAKLHAK.

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat mendukung usaha RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam memberikan layanan prima dengan nilai-nilai PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas) yaitu dengan menurunnya kejadian cedera nervus lartingeus rekuren.

9

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

1. Dengan dilakukannya rancangan aktualisasi ini diharapkan peserta dapat lebih memahami dan mengaplikasikan nilai – nilai dasar PNS BerAKHLAK dalam kehidupan sehari – hari dan menjadikannya sebuah habituasi.

2. Meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam pemecahan isu yang terjadi di satuan unit kerja.

1.3.2 Manfaat Organisasi

Dengan dilakukannya rancangan aktualisasi ini diharapkan peserta pendidikan menjadi lebih memahami cara mencegah cedera nervus laringeus sehingga akan menurunkan mortalitas dan morbiditas dan meningkatkan pelayanan terhadap pasien

1.3.3 Manfaat Masyarakat/stakeholder

Dengan dilakukannya rancangan aktualisasi ini diharapkan masyarakat merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh unit kerja dan tidak terjadi penurunan kualitas hidup pasien.

10

BAB II PROFIL INSTANSI

2.1 Visi dan Misi

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung didirikan pada tahun 1923 dengan nama “HetAlgemeeneBandoengscheZiekenhuijs”.RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung telah beberapa kali berganti nama, hingga pada masa kemerdekaan, telah dikenal sebagai “Rumah Sakit Ranca Badak”. Pada tahun 1967 namanya berubah menjadi Rumah Sakit Umum Dr. Hasan Sadikin, sesuai dengan nama seorang dokter yang meninggal selama masa jabatannya sebagai direktur rumah sakit, yaitu dr. Hasan Sadikin.

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah sakit vertikal milik Kementrian Kesehatan dan merupakan rumah sakit tipe A. Sejak diresmikan pada tahun 1923, RSHS telah berkembang menjadi rumah sakit besar di Jawa Barat yangberfungsi sebagai Rumah Sakit Rujukan Puncak untuk Provinsi jawa Barat dan sebagi Rumah Sakit Pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan institusi Pendidikan bagi tenaga Kesehatan lainnya. Sejak tahun 2014 ditetapkan sebagai salah satu Rumah Sakit Rujukan Nasional yang mengampu 7 (tujuh) rumah sakit rujukan regional.

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung berkedudukan di kota Bandung. RSUP Dr. Hasan sadikin berkapasitas 969 tempat tidur dan menyediakan berbagai layanan yang terdiri dari 20 spesialisasi medis dan 125 spesialisasi sub. Luas lahan adalah 87.200 m2 dengan total luas bangunan 115.163 m2, terdiri dari beberapa jenis Gedung yaitu 17 perkantoran, 24 pelayanan Klinis, 5 pendukung, dan 10 lain – lain.

RSUP Dr. Hasan Sadikin bandung memiliki pelayanan unggulan yaitu kedokteran nuklir dan pencitraan molekuler, Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi dan Infeksi, Bedah Minimal Invasif dan Pelayanan Transplantasi Ginjal.

Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Visi Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju 2

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong

11

Misi

Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera

2.2 Nilai – nilai Organisasi

Nilai – nilai utama (CoreValues) yang dijadikan sebagai pedoman oleh seluruuh pegawai

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian adalah: PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)

Tabel 2. 1Tata Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tata Nilai Definisi

Kepemimpinan Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta – talenta terbaik di bidangnya

Profesional Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui penjalinan kemitraan

Inovatif Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan

Tulus Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif

Unggul Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima

Integritas Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, menjunjung tinggi etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

Motto Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Motto pelayanan yang dimiliki RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah “Kesehatan

Anda MenjadiPrioritasKami” dengan tambahan motto SIGAP dan PRIMA yang dijelaskan

sebagai berikut :

SIGAP

S : Senyum – sapa – salam - sopan – santun

I : Inovatif dalam berkarya

G : Gelorakan semangat pelayanan prima

A : Amanah menjaga keselamatan pasien

P : Peduli, perhatian dan perasaan

12

PRIMA

P : Profesional

Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya

R : Respek

Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan

I : Integrasi

Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik farmasi.

M : Manusiawi

Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia.

Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi

A : Amanah

Melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.

2.3 Tugas Organisasi

Tugas Pokok

Berdasarkan PMK No 62 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan Kesehatan perorangan secara paripurna

Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok di atas, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

menyelenggarakan fungsi:

1) Penyusunan rencana program dan anggaran;

2) Pengelolaan pelayanan medis;

3) Pengelolaan pelayanan penunjang medis;

4) Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis;

13

5) Pengelolaan pelayanan keperawatan;

6) Pengelolaan Pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan Kesehatan;

7) Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan Kesehatan;

8) Pengelolaan keuangan dan barang milik negara;

9) Pengelolaan sumber daya manusia

10)Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dna hubungan masyarakat;

11)Pelaksanaan kerja sama;

12)Pengelolaan sistem informasi;

13)Pelaksanaan urusan umum; dan

14)Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

2.4

KSM

Ilmu Bedah

KSM Ilmu Bedah merupakan salah satu unit pelayanan di RSUP Dr Hasan Sadikin dan Departemen Ilmu Kedokteran Klinik Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung, dipimpin oleh kepala KSM dibantu oleh sekretaris, penanggung jawab administrasi keuangan; membawahi koordinator pelayanan, koordinator program studi, koordinator penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan kepala-kepala divisi. RSUP Dr Hasan Sadikin sebagai rumah sakit pendidikan untuk Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, maka perlu untuk memperdalam serta mengembangkan pengetahuan di berbagai bidang dalam ilmu bedah yaitu dengan mengintensifkan perawatan, pengobatan dan penanganan bedah pada beberapa divisi yang ada. Adapun divisi yang ada di bagian Bedah terdiri dari:

1. Divisi Bedah Digestif

2. Divisi Bedah Plastik

3. Divisi Bedah Anak

4. Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular

5. Divisi Bedah Thorak Kardiovaskular

6. Divisi Bedah Onkologi

14

Visi dan Misi KSM Ilmu Bedah

Visi

Menjadi departemen dan kelompok staf medik Ilmu Bedah yang unggul dan transformatif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat.

Misi

 Menyelenggarakan pelayanan bedah paripurna dan prima, yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian, serta pengabdian masyarakat.

 Menyelengarakan pelayanan bedah unggulan yang berkelanjutan dengan dukungan dari pihak-pihak terkait dan peningkatan kompetensi profesional para staf klinik

 Menyelenggarakan sistem rujukan pelayanan bedah berjenjang yang bermutu

 Melakukan transformasi dalam mewujudkan status kesehatan masyarakat yang lebih baik

 Melakukan kegiatan-kegiatan pembinaan sumber daya manusia demi kesejahteraan dan terselenggaranya program pelayanan bedah, pendidikan, dan penelitian yang unggul

2.5 Uraian / Rincian Tugas Jabatan Peserta

Profil penulis rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :

Nama : dr. Rupita Sari Endangena Sitanggang, SpB

NIP : 198911072022032004

Jabatan/Golongan : Ahli Pertama Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama/IIIb

Pendidikan Terakhir : Dokter Spesialis Bedah

Unit Kerja : KSM Ilmu Bedah RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Instansi : Kementerian Kesehatan RI

Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan PERMENPAN-RB Nomor PER/17?M.PAN/9/2008, PERATURAN

BERSAMA Nomor 1201/MENKES/PB/XII/2009 dan Nomor 20 Tahun 2009, Dokter

Pendidik Klinis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan Kesehatan/medik, pengabdian masyarakat, pendidikan dokter dan dokter spesialis di Rumah Sakit Pendidikan serta melakukan penelitian guna pengembangan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.

Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Pendidik Klinis adalah sebagai berikut:

15

1. Melaksanakan Pelayanan Spesialistik

2. Memberikan Tindakan Medik Spesialistik

3. Pengabdian masyarakat berupa pelaksanaan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan

4. Melaksanakan Pendidikan Dokter dan Dokter Spesialis

5. Melakukan penelitian guna pengembangan ilmu kedokteran di Rumah Sakit Pendidikan.

Tugas pokok dan fungsi peserta latsar sesuai dengan jabatan mengacu pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), inovasi, perintah dan/atau tugas dari atasan serta kegiatan yang dilakukan di KSM Ilmu Bedah dijabarkan sebagai berikut :

1. Meningkatnya utilisasi fasilitas ruangan operasi

2. Terselenggaranya Rekam Medis Elektronik (RME)

3. Menurunnya kejadian infeksi daerah operasi

4. Terpenuhinya pasien yang memenuhi standar WTRJ < 60 menit

5. Terpenuhinya waktu tunggu sebelum operasi elektif < 2 hari

6. Terpenuhinya kepatuhan waktu jam visite dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)

7. Terpenuhinya kepatuhan pelaksanaan protocol Kesehatan

8. Terlaksananya sistem rujukan terintegrasi (SISRUTE)

16

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

Dalam menetapkan isu digunakan metode environmentalscanningdimana isu diidentifikasi melalui proses observasi serta analisis sasaran kerja pegawai (SKP), tugas dan fungsi pokok pegawai di unit kerja. Identifikasi isu yang diamati pada bagian bedah dapat dilihat pada Tabel 3.1.

No Analisis Isu

1 Panjangnya daftar antrian operasi pasien bedah onkologi

2 Ketidaklengkapan data rujukan pasien poli bedah onkologi

3 Meningkatnya kejadian cedera nervus laringeus rekuren

Data

Data SubDivisi Bedah Onkologi

Diskusi, observasi, data status

Data indikator mutu

Kemudian dilakukan pendalaman isu di atas dengan menganalisis kondisi yang terjadi, dampak dan harapan penyelesaian dari isu yang terjadi.

Analisis Isu Kondisi saat ini

Daftar antrian operasi bedah onkologi

Daftar antrian operasi di sub divisi bedah onkologi sudah

hingga bulan Agustus

2022

Ketidaklengkapan data rujukan Banyak pasien yangdatang ke poli bedah onkologi tidak

Pasien menunggu

lama untuk

mendapatkan

tindakan operasi

dan bisa merubha

status stadium

pasien

Pasien menunggu

lama untuk

mendapat

Harapan

Antrian tidak

terlalu lama, sehingga pasien

dapat segera

ditangani dan tidak

berubah

stadiumnya

Pasien sudah

datang dengan

data yang cukup,

17
Tabel 3. 1 Analisis Isu Aktual Tabel 3. 2 Gambaran Isu Aktual KSM Ilmu Bedah Dampak

membawa parafin

blok, belum dilakukan

tindakan biopsi atau

penunjang sederhana

yang dapat dilakukan

di rumah sakit

perujuk

keputusan terapi, karena harus

melakukan

pemeriksaan

penunjang lagi di RSHS yang mana

antriannya juga

terkadang

memakan waktu

lama

sehingga di RSHS

hanya tinggal

melengkapi yang

belum ada dan

hanya bisa

dilakukan di RSHS

Cedera nervus

laryngeus Terjadinya

peningkatan angka

cedera nervus

laringeus pada pasien

tiroidektomi

Menurunnya

indikator mutu

departemen.

Pasien mengalami

komplikasi yang

tidak dapat

ditangani

Dengan adanya

pelatihan atau

edukasi mengenai

pitfallatau tips dan trik teknik operasi, diharapkan dapat

menurunkan

kejadian cedera

nervus laringeus.

Deskripsi isu

1. Daftar antrian operasi bedah onkologi

RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah sakit rujukan tingkat

Nasional yang menerima rujukan dari berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya

dari Jawa Barat. Kasus rujukan yang ditangani dapat berupa pemeriksaan

penunjang yang tidak dapat dilakukan di rumah sakit daerah, pemberian kemoterapi, hormonal terapi, radioterapi, dan tindakan pembedahan / operasi.

Dengan status rumah sakit rujukan nasional dan tingginya angka rujukan, maka hal tersebut menyebabkan panjangnya daftar antrian operasi bedah onkologi.

Hinga saat ini antrian operasi bedah onkologi sudah sampai bualn Agustus 2022.

Panjangnya daftar antrian tersebut menyebabkan penanganan pasien yang

tertunda, dimana pada pasien kanker penundaan tindakan operasi dapat

18

menyebabkan perubahan stadium menjadi lebih parah dan perubahan penanganan.

2. Ketidaklengkapan data rujukan pasien

RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah sakit rujukan nasional yang menerima banyak kasus rujukan, salah satunya di bagian bedah onkologi. Namun, tingginya kasus rujukan tersebut tidak disertai dengan lengkapnya data yang dibawa oleh pasien saat datang ke RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. Ketidaklengkapan data tersebut dapat berupa pasien datang dengan keadaan belum dilakukan biopsi dan pasien datang tidak membawa parafin blok untuk diperiksa. Pemeriksaan biopsi sendiri memang dapat dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, tetapi menunggu daftar antrian. Akan lebih cepat bila sebelum dirujuk, dilakukan pemeriksaan biopsi terlebih dahulu di rumah sakit rujukan. Demikian pula pada pasien yang tidak membawa parafin blok, hal tersebut menyebabkan pasien harus kembali ke rumah sakit rujukan untuk mengambil paraffin blok. Hal – hal tersebut diangkat menjadi isu yang terjadi di instansi karena menyebabkan tidak efisien dan efektifnya waktu yang akan berakibat menjadi tertundanya penanganan pasien.

3. Meningkatnya kejadian cedera nervus laryngeus pada pasien tiroidektomi

Cedera nervus laryngeus merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada pasien yang dilakukan tiroidektomi. Cedera nervus tersebut merupakan kondisi yang sulit dikembalikan menjadi normal. Cedera nervus laryngeus dapat menyebabkan suara pasien menjadi serak. Kondisi tersebut dapat mengganggu kualitas hidup pasien. Cedera nervus laryngeus dapat dihindari apabila memahami struktur anatomi dan melakukan langkah – langkah operasi dengan tepat dan hati – hati. Selama tahun 2022, terjadi peningkatan kejadian cedera nervus laringeus pada pasien post tiroidektomi. Hal tersebut diangkat menjadi isu aktual karena apabila tidak dilakukan evaluasi dan penanganan secepatnya, dapat menyebabkan peningkatan morbiditas pasien dan penurunan kualitas pelayanan.

19

Penapisan Core Isu

Isu – isu tersebut dianalisis kelayakannya melalui metode USG (Urgency,Seriousness, Growth) yang dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 3. 3 Deskripsi USG

Kriteria Deskripsi Terkait Isu

Urgency besarnya dampak yang timbul terhadap keselamatan jiwa pasien, penanganan pasien

Seriousness dampaknya tehadap pasien, banyaknya waktu tersedia untuk penanganan masalah

Growth perkiraan bertambah buruknya suatu keadaan dibandingkan dengan sebelumnya/keadaan sekarang

5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil

Setiap isu kemudian ditapis dengan diberikan skala Likert dengan nilai antara 1 sampai dengan 5, dimana nilai 1 bermakna sangat kecil, nilai 2 bermakna kecil, nilai 3 bermakna sedang, nilai 4 bermakna besar dan nilai 5 bermakna sangat besar. Isu yang

memiliki nilai tertinggi akan diangkat sebagai isu yang terpilih untuk dibuat gagasan penyelesaian isu. Selanjutnya dilakukan pendalaman isu dengan menggunakan teknik

Urgency,Seriousness,Growth(USG)

20
Tabel 3. 4 Tapisan Isu Aktual No Jenis Isu Teknik Tapisan Isu Total Prioritas Urgency Seriousness Growth 1 Daftar antrian operasi 4 4 5 13 2 2 Ketidaklengkapan data rujukan 4 4 5 13 3 3 Cedera nervus laryngeus 5 5 5 15 1

Tabel 3. 5

Deskripsi Tapisan Isu Aktual

Isu Urgency Seriousness Growth

Panjangnya daftar

antrian operasi

bedah onkologi

Mendapatkan poin

4 (besar) karena

isu tersebut dapat

menyebabkan

keterlambatan

penanganan pasien

Mendapatkan poin

4 (besar) karena

memberikan

pengaruh terhadap

perubahan dan

pemberian terapi

pada pasien

Mendapatkan poin

4 (besar) karena

jika isu tidak

ditangani

menyebabkan

antrian operasi

bertambah panjang

Ketidaklengkapan

data rujukan pasien

di poli bedah

onkologi

Mendapatkan poin

4 (besar) karena

memberikan

dampak

keterlambatan

penegakkan

diagnosis dan

pemberian terapi

Mendapatkan poin

4 (besar) karena

pasien menjadi

merasa (di ping

pong)

Mendapatkan poin

4 Besar) karena

menyebabkan

penumpukan

pasien

Meningkatnya

kejadian cedera

nervus laringeus

pada pasien post

tiroidektomi

Mendapatkan poin

5 karena isu dapat

menyebabkan

morbiditas pasin

Mendapatkan poin

5 karena

penundaan dapat

menyebabkan

penurunan kualitas

hidup pasien

Mendapatkan poin

5 (sangat besar)

karena isu ini

apabila tidak

segera ditangani

dapat

meningkatkan

morbiditas pasien

dan menurunkan

mutu pelayanan

Peningkatan

21
Berdasarkan penilaian USG di atas, isu yang memiliki skala prioritas tinggi adalah Kejadian Cedera nervus laringeus”.

Analisis Core Isu

Kejadian Cedera N. Laringeus

Man

Pengetahuan dan pemahan

Teknik operasi dan anatomi

Teknik operasi yang kurang baik Metode

Gambar 3. 1 Analisi Penyebab Isu Aktual

Process

Tidak dapat mengidentifikasi nervus laringeus

Dampak Isu

Cedera nervus laryngeus akan berpengaruh terhadap :

1. Meningkatnya morbiditas pasien

2. Menurunnya indikator mutu departemen

3. Tingkat kepuasan dan kenyamanan pasien

4. Menurunnya kualitas hidup pasien

3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernence

Berdasarkan Pasal 12 UU Nomor 5 tahun 2014, pegawai ASN memiliki fungsi sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umu pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang mampu mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial

22

kultural dengan menggunakan perspektif WoG yang didasari nilai – nilai dasar ASN

BerAKHLAK berdasarkan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang mendukung smart governance. Penyebab isu yang diangkat memiliki keterkaitan dengan peran kedudukann dan peran ASN dalam mendukung terwujudnya smartgovernancedalam bentuk sebagai pelaksana penyelenggaraan tugas umum pemerintahan yaitu terjadi peningkatan kejadian cedera nervus laringeus yang berakibat menurunnya mutu pelayanan. Isu ini juga berkaitan dengan nilai – nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu terjadi penurunan nilai berorientasi pelayanan dan kompeten, dimana terjadi penurunan mutu pelayanan dengan adanya kejadian cedera nervus laringeus.

Berdasarkan paparan analisis isu dan penyebab isu, dapat direkomendasikan beberapa penyelesaian isu

Rencana Cara Penyelesaian Hasil yang diharapkan

Pihak yang

terlibat

1 Sosialisai teknik operasi yang baik

Melakukan

edukasi dengan

presentasi dan diskusi interaktif

dengan residen dan teman

sejawat

Residen memahami

teknik operasi yang

baik dan dapat

mengaplikasikannya

kepada pasien

Residen dan rekan sejawat bedah di lingkungan

departemen bedah

2 Sosialisasi

pemahaman

anatomi nervus laryngeus recurrent

Melakukan

edukasi dengan

presentasi dan diskusi interaktif

dengan residen dan teman sejawat

Residen memahami

struktur anatomi nervus laryngeus dan dapat

mengidentifikasi

nervus saat operasi

Residen dan rekan sejawat bedah di lingkungan

departemen bedah

23
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
No Rekomendasi Penyelesaian
Tabel 3. 6 Rekomendasi Penyelesaian

3 Supervisi secara langsung saat operasi

Menjadi asisten

operasi saat

residen

melakukan

Tindakan operasi

Residen dapat

melakukan Tindakan

operasi dengan

tepat dan dapat

mengidentifikasi

nervus laryngeus

Residen bedah

24

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS

Nama Rupita Sari Endangena Sitanggang, dr., SpB

Jabatan Ahli Pertama – Dokter Pendidik Klinis

Unit Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Identifikasi Isu Panjangnya Daftar Antrian Operasi Bedah Onkologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Ketidaklengkapan Data Rujukan Pasien Poli Bedah Onkologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Meningkat Kejadian Cedera Nervus Laringeus

Isu yang diangkat Meningkat Kejadian Cedera Nervus Laringeus

Gagasan Pemecahan Isu Melakukan edukasi kepada residen mengenai Teknik operasi tiroidektomi

Tabel 4. 1Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai BerAKHLAK

Keterkaitan

Kontribusi

No Kegiatan

Tahapan

Kegiatan

Output/Hasil

Substansi Mata

Pelatihan

terhadap Visi/Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

1 Perencanaan

edukasi/sosialisasi

Konsultasi dengan

kepala KSM

Poin – poin yang

perlu diketahui

saat edukasi

Dalam kegiatan

berkonsultasi dengan

kepala KSM, kepala

Perancangan bahan

edukasi kepada

residen dan pasien

Menguatkan

nilai-nilai

RSUP Dr.

25

Konsultasi dengan

Kepala Divisi dan

rekan Sejawat

Pemilihan poinpoin

edukasi/sosialisasi

Poin – poin yang

perlu diketahui

saat edukasi

Draft poin – poin

yang akan

dimasukkan saat

edukasi

Divisi dan rekan

sejawat penulis

mendapatkan

informasi yang tepat

dan akurat

(Akuntabilitas),

mematuhi arahan dari

memberikan

kontribusi dalam

pencapaian visi dan

misi dalam bentuk:

 Menyelenggarakan

pelayanan bedah

paripurna dan

Hasan Sadikin yaitu

PAMINGPIN

Konsultasi akhir

bahan

edukasi/sosialisasi

Draft poin – poin

yang akan

dimasukkan saat

edukasi

pimpinan (Loyal), berkomunikasi dengan

baik serta

menghormati pimpinan

dan rekan sejawat

(Harmonis, Kolaboratif),

mengumpulkan

informasi yang tepat

dan akurat sesuai

dengan kebutuhan

residen dan pasien

(Berorientasi

Pelayanan)

prima, yang

terintegrasi

dengan

pendidikan dan

penelitian, serta

pengabdian

masyarakat

Melakukan

transformasi

dalam

mewujudkan

status kesehatan

masyarakat yang

lebih baik

PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)

26

2 Penyusunan

edukasi/sosialisasi

Pembuatan

edukasi dan leaflet

Konsultasi hasil

pembuatan leaflet

dengan Kepala

KSM

Konsultasi hasil

pembuatan leaflet

dengan Kepala

dan membuat

rancangan berdasarkan

informasi dari sumber

terpercaya (Akuntabilitas, Kompeten)

 Melakukan

kegiatan-kegiatan

pembinaan

sumber daya

manusia demi

kesejahteraan dan

terselenggaranya

program pelayanan bedah, pendidikan, dan

penelitian yang

unggul

Bentuk dari materi yang

akan

dipresentasikan

(PPT dan leaflet)

Dalam pembuatan

edukasi penulis

memberikan informasi

yang tepat dan akurat

(Akuntabilitas),

mematuhi arahan dari

pimpinan (Loyal),

memberikan informasi

yang tepat sesuai

Perancangan bahan

edukasi kepada

residen dan pasien

memberikan

kontribusi dalam

pencapaian visi dan

misi dalam bentuk:

 Menyelenggarakan

pelayanan bedah

Menguatkan

nilai-nilai

RSUP Dr. Hasan

Sadikin yaitu

PAMINGPIN

PITUIN (Kepemimpinan,

27

Divisi dan Rekan

Sejawat

dengan kebutuhan

pasien (Berorientasi

Pelayanan), Menghormati masukan

dari kepala KSM dan

rekan sejawat

(Harmonis), dan

membuat rancangan

berdasarkan informasi

yang dipercaya dan

jujur (Adaptif)

paripurna dan

prima, yang

terintegrasi

dengan

pendidikan dan

penelitian, serta

pengabdian

masyarakat

 Melakukan

transformasi

dalam

mewujudkan

status kesehatan

masyarakat yang

lebih baik

 Melakukan

kegiatan-kegiatan

pembinaan

sumber daya

manusia demi

kesejahteraan dan

Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)

28

3 Sosialisasi hasil

pembuatan

edukasi secara internal

Sosialisasi hasil

pembuatan

edukasi dan leaflet

akhir dengan

Kepala KSM

Sosialisasi hasil

pembuatan

edukasi dan

leaflet akhir

dengan rekan

sejawat

Dokumentasi

sosialisasi hasil

akhir bentuk

edukasi

Membuat bahan

edukasi sebaik-

baiknya dan transparan sehingga

dapat dikoreksi

(Akuntabilitas)

terselenggaranya program

pelayanan bedah, pendidikan, dan

penelitian yang

unggul

Perancangan bahan

edukasi kepada

residen dan pasien

memberikan

kontribusi dalam

pencapaian visi dan

misi dalam bentuk:

Menguatkan

nilai-nilai

RSUP Dr. Hasan Sadikin

yaitu

Menghargai dan

menghormati kepala

KSM dan rekan

sejawat dalam

melakukan sosialisasi (Harmonis),

Pembuatan bahan

edukasi bagi residen dan

Menyelenggarakan

pelayanan bedah

paripurna dan

prima, yang

terintegrasi dengan

pendidikan dan

penelitian, serta

PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)

29

pasien menjadi inovasi

baru (Berorientasi

Pelayanan, Adaptif) memberikan

informasi yang tepat

dan jujur kepada residen

dan pasien (Akuntabilitas)

pengabdian

masyarakat

 Melakukan

transformasi

dalam

mewujudkan

status kesehatan

masyarakat yang

lebih baik

Melakukan

kegiatan-kegiatan

pembinaan

sumber daya

manusia demi

kesejahteraan dan

terselenggaranya

program

pelayanan bedah, pendidikan, dan

penelitian yang

unggul

30

4 Pelaksanaan

edukasi Pelaksanaan PreTest bagi residen

Dokumentasi

pelaksanaan

pre-test pada

residen

Edukasi yang diberikan

dapat

dipertanggungjawabkan

dan sumber informasi

Perancangan bahan

edukasi kepada

residen dan pasien

memberikan

Menguatkan

nilai-nilai

Pelaksanaan edukasi kepada

residen

Dokumentasi

pelaksanaan

edukasi pada

residen

dapat ditemukan

dengan mudah

(Akuntabilitas)

kontribusi dalam

pencapaian visi dan

misi dalam bentuk:

 Menyelenggarakan

RSUP Dr. Hasan Sadikin yaitu

PAMINGPIN

Melakukan supervisi saat

Tindakan operasi

Dokumentasi

pelaksanaan supervisi pada residen

Berkomunikasi dengan

baik kepada residen

(Berorientasi

Pelayanan)

Edukasi yang

disampaikan dapat

diterima dan dipahami

dengan baik (Adaptif),

Memberikan informasi

yang sebenarnya secara

jujur (Kompeten)

pelayanan bedah

paripurna dan

prima, yang

terintegrasi dengan

pendidikan dan

penelitian, serta

pengabdian

masyarakat

 Melakukan

transformasi

dalam

mewujudkan

PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)

31

Edukasi

Dokumentasi

pelaksanaan

post-test pada

residen

Dalam evaluasi edukasi

penulis melihat

pemahaman sebelum

dan sesudah edukasi,

status kesehatan

masyarakat yang

lebih baik

 Melakukan

kegiatan-kegiatan

pembinaan

sumber daya

manusia demi

kesejahteraan dan

terselenggaranya

program

pelayanan bedah,

pendidikan, dan

penelitian yang

unggul

Perancangan bahan

edukasi kepada

residen dan pasien

memberikan

Menguatkan

nilai-nilai

RSUP Dr. Hasan

32
5 Evaluasi Hasil Pelaksanaan posttest bagi residen

Pelaksanaan visite

dan pemeriksaan

pada pasien

Dokumentasi

kegiatan visite

dan pemeriksaan

pasien

sehingga dapat menjadi

acuan bagi edukasi

berikutnya

(Akuntabilitas)

kontribusi dalam

pencapaian visi dan

misi dalam bentuk:

 Menyelenggarakan

Sadikin

yaitu

PAMINGPIN PITUIN

Pelaksanaan

diskusi hasil posttest kepada residen

Dokumentasi

pelaksanan diskusi

bertanggung jawab atas

pekerjaan yang telah

dilakukan

(Akuntabilitas)

Berkomunikasi dengan

baik kepada residen

dalam melakukan

evaluasi dan diskusi

(Berorientasi

Pelayanan)

Memastikan edukasi

yang diberikan dapat

diterima dan dipahami

dengan baik

(Berorientasi

Pelayanan)

pelayanan bedah

paripurna dan

prima, yang

terintegrasi

dengan

pendidikan dan

penelitian, serta

pengabdian

masyarakat

 Melakukan

transformasi

dalam

mewujudkan

status kesehatan

masyarakat yang

lebih baik

(Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)

33

Membuat laporan

dengan jujur

berdasarkan fakta

(Akuntabilitas)

 Melakukan

kegiatan-kegiatan

pembinaan

sumber daya

manusia demi

Dalam melakukan visite

dan pemeriksaan pasien

post operasi, saya akan

bersikap ramah dan

melakukan pemeriksaan

sesuai dengan etika dan

dengan kualitas terbaik

(Berorientasi

Pelayanan, Kompeten). Hasil

pemeriksaan kemudian

akan didokumentasikan

sesuai dengan hasil

yang diperoleh

(Akuntabilitas)

kesejahteraan dan

terselenggaranya

program

pelayanan bedah, pendidikan, dan

penelitian yang

unggul

34

4.2 Penjadwalan

Tabel 4. 2 Rancangan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Juni Juli IV I II III IV

1 Perancangan edukasi

2 Penyusunan edukasi

3 Sosialisasi hasil pembuatan edukasi

4 Pelaksanaan edukasi

5 Evaluasi hasil edukasi

4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Tabel 4. 3 Peran Pihak Terkait Aktualisasi

No Para Pihak Peran dalam aktualisasi

1 Dr. dr. Ahmad Ramdan SpOT(K)., MKM (mentor)

2 Bapak Ir. Miftahur Rohim, M.Kes (coach)

3 Kepala KSM Bedah dan Divisi Bedah Onkologi

Memberikan bimbingan dan arahan pemilihan isu

Memberikan masukan dan bimbingan pembuatan rancangan aktualisasi

Memberikan arahan isu – isu actual yang terjadi di lingkungan kerja

35

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

2. Peraturan Lembaga Administrasi Negara nomor 12 tahun 2018 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III

3. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer.

4. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Kesiapsiagaan Bela Negara

5. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negara Sipil: Berorientasi Pelayanan

6. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negara Sipil: Akuntabel

7. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negara Sipil: Kompeten

8. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negara Sipil: Harmonis

9. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negara Sipil: Loyal

10. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negara Sipil: Adaptif

11. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negara Sipil: Kolaboratif

12. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negara Sipil: Berorientasi Pelayanan

36

LAMPIRAN

37
Lampiran 1 SKP Peserta Latsar CPNS
38
Lampiran 2 Laporan Capaian Indikator Mutu KSM Ilmu Bedah
39

Rancangan Aktualisasi LATSAR CPNS Golongan III Angkatan 2

OPTIMALISASI PENCEGAHAN CEDERA NERVUS LARINGEUS

PASIEN PADA KSM ILMU BEDAH RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Nama : dr. Rupita Sari Endangena Sitanggang, SpB

NIP : 198911072022032004

Coach : Ir. Miftahur Rohim, M.Kes

Mentor : Dr. dr. Ahmad Ramdan, SpOT(K)., MKM

Latar Belakang

BerAKHLAK diperkenalkan sebagai CoreValuesASN seluruh Indonesia dengan EmployerBranding bangga melayani bangsa.

titik tonggak penguatan budaya kerja, harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dan menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional

Pelatihan Dasar CPNS  rancangan aktualisasi

Latar Belakang

RSHS  rumah sakit vertikal Kemenkes

Program dan kegiatan  rencana strategi bisnis 2020-2024

KSM Ilmu Bedah :

-

kejadian limfedema pada pasien post mastektomi,

Kebijakan dan program  capaian indikator pelayanan klinis

-

kejadian cedera nervus laringeus rekuran,

-

cedera ductus biliaris komunis,

- kebocoran anastomosis usus,

- kegagalan av shunt.

Tujuan

• Dengan diajukannya rancangan aktualisasi ini

diharapkan peserta dapat menjadi ASN yang

BerAKLHAK Umum

profesional dan berkarakter dengan

menerapkan nilai – nilai dasar ASN

Khusus

• Dapat mendukung usaha RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung dalam memberikan layanan

prima dengan nilai-nilai PAMINGPIN PITUIN

(Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas) yaitu dengan menurunnya kejadian cedera nervus lartingeus rekuren.

Manfaat

Manfaat bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

• - Lebih memahami dan mengaplikasikan nilai – nilai dasar PNS BerAKHLAK dalam kehidupan sehari – hari dan menjadikannya sebuah habituasi.

• -

Meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam pemecahan isu yang terjadi di satuan unit kerja

Manfaat Organisasi

• Diharapkan peserta pendidikan menjadi lebih memahami cara mencegah cedera nervus laringeus sehingga akan menurunkan mortalitas dan morbiditas dan meningkatkan pelayanan terhadap pasien

Manfaat Masyarakat/stakeholder

• Diharapkan masyarakat merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh unit kerja dan tidak terjadi penurunan kualitas hidup pasien.

Profil Instansi

VISI PEMERINTAH KABINET INDONESIA MAJU 2020-2024

Terwujudnya Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong

MISI

Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia

Indonesia yang Tinggi, Maju dan

Sejahtera

Profil Instansi

Profil Peserta

• Nama : dr. Rupita Sari Endangena Sitanggang, SpB

• NIP : 198911072022032004

• Jabatan/Golongan : Ahli Pertama Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama/IIIb

• Pendidikan Terakhir : Dokter Spesialis Bedah

• Unit Kerja : KSM Ilmu Bedah RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

• Instansi : Kementerian Kesehatan RI

Profil Peserta

Tusi Pendidik Klinis

• Melaksanakan Pelayanan Spesialistik

• Memberikan Tindakan Medik Spesialistik

• Pengabdian masyarakat berupa pelaksanaan

kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan

• Melaksanakan Pendidikan Dokter dan Dokter

Spesialis

• Melakukan penelitian guna pengembangan ilmu

kedokteran di Rumah Sakit Pendidikan.

Tusi SKP

• Meningkatnya utilisasi fasilitas ruangan operasi

• Terselenggaranya Rekam Medis Elektronik (RME)

• Menurunnya kejadian infeksi daerah operasi

• Terpenuhinya pasien yang memenuhi standar WTRJ < 60 menit

• Terpenuhinya waktu tunggu sebelum operasi elektif < 2 hari

• Terpenuhinya kepatuhan waktu jam visite dokter

penanggung jawab pelayanan (DPJP)

• Terpenuhinya kepatuhan pelaksanaan protocol

Kesehatan

• Terlaksananya sistem rujukan terintegrasi (SISRUTE)

Identifikasi Isu

Daftar panjang antrian operasi bedah onkologi

Daftar antrian operasi di sub divisi bedah onkologi sudah

hingga bulan Agustus 2022

Ketidaklengkapan data rujukan

Meningkatnya

Kejadian Cedera nervus laryngeus

Banyak pasien yangdatang ke poli

bedah onkologi tidak membawa

parafin blok, belum dilakukan

tindakan biopsi atau penunjang

sederhana yang dapat dilakukan di rumah sakit perujuk

Terjadinya peningkatan angka cedera nervus laringeus pada pasien tiroidektomi

Pasien menunggu lama untuk

mendapatkan tindakan operasi dan bisa merubha status stadium

pasien

Pasien menunggu lama untuk

mendapat keputusan terapi, karena harus melakukan

pemeriksaan penunjang lagi di RSHS yang mana antriannya juga

terkadang memakan waktu lama

Menurunnya indikator mutu departemen.

Pasien mengalami komplikasi

yang tidak dapat ditangani

No Jenis Isu Teknik Tapisan Isu Total Prioritas Urgency Seriousness Growth 1 Daftar antrian operasi 4 4 5 13 2 2 Ketidaklengkapan data rujukan 4 4 5 13 3 3 Cedera nervus laryngeus 5 5 5 15 1 Peningkatan Kejadian Cedera Nervus Laringeus Pada Pasien Tiroidektomi
Tapisan Isu

Analisis Isu

Kejadian Cedera

Man

Dampak :

1. Meningkatnya morbiditas pasien

2. Menurunnya indikator mutu departemen

3. Tingkat kepuasan dan kenyamanan pasien

4. Menurunnya kualitas hidup pasien

Pengetahuan dan pemahan Teknik operasi dan anatomi

Process

Tidak dapat mengidentifikasi nervus laringeus

Teknik operasi yang

kurang baik

Metode

N. Laringeus

Alternatif Penyelesaian Masalah

No Rekomendasi Penyelesaian Rencana Cara Penyelesaian Hasil yang diharapkan Pihak yang terlibat

1 Sosialisai teknik operasi yang

baik Melakukan edukasi dengan

Residen memahami teknik operasi

Residen dan rekan sejawat bedah

presentasi dan diskusi interaktif

dengan residen dan teman

sejawat

yang baik dan dapat

mengaplikasikannya kepada pasien

di lingkungan departemen bedah

2 Sosialisasi pemahaman anatomi

nervus laryngeus recurrent Melakukan edukasi dengan

Residen memahami struktur anatomi

Residen dan rekan sejawat bedah

presentasi dan diskusi interaktif

dengan residen dan teman

sejawat

nervus laryngeus dan dapat

mengidentifikasi nervus saat operasi

di lingkungan departemen bedah

residen melakukan Tindakan

3 Supervisi secara langsung saat operasi Menjadi asisten operasi saat

operasi

Residen dapat melakukan Tindakan

operasi dengan tepat dan dapat

mengidentifikasi nervus laryngeus

Residen bedah

Matriks Rancangan Aktualisasi

Perencanaan

edukasi/sosialisasi

Konsultasi dengan kepala

diketahui saat edukasi

KSM Poin – poin yang perlu

Konsultasi dengan Kepala

Divisi dan rekan Sejawat

Pemilihan poin- poin

edukasi/sosialisasi

Konsultasi akhir bahan

edukasi/sosialisasi

Draft poin – poin yang

akan dimasukkan saat

edukasi

Dalam kegiatan berkonsultasi dengan

kepala KSM, kepala Divisi dan rekan

sejawat penulis mendapatkan

informasi yang tepat dan akurat (Akuntabilitas), mematuhi arahan

dari pimpinan (Loyal), berkomunikasi

dengan baik serta menghormati

pimpinan dan rekan sejawat (Harmonis, Kolaboratif), mengumpulkan

informasi yang tepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan residen dan

pasien (Berorientasi Pelayanan)

dan membuat rancangan

berdasarkan informasi dari sumber

terpercaya (Akuntabilitas, Kompeten)

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
1
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Matriks Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan

Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Penyusunan

edukasi/sosialisasi

Pembuatan edukasi dan

leaflet Bentuk dari materi yang

akan dipresentasikan (PPT dan leaflet)

Dalam pembuatan edukasi penulis memberikan informasi yang tepat dan akurat (Akuntabilitas),

Konsultasi hasil

pembuatan leaflet

dengan Kepala KSM

Konsultasi hasil

pembuatan leaflet dengan

Kepala Divisi dan Rekan

Sejawat

mematuhi arahan dari pimpinan (Loyal),

memberikan informasi yang tepat

sesuai dengan kebutuhan pasien

(Berorientasi Pelayanan),

Menghormati masukan dari kepala

KSM dan rekan sejawat (Harmonis), dan membuat rancangan berdasarkan informasi yang dipercaya

dan jujur (Adaptif)

2

Matriks Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan

Sosialisasi hasil

pembuatan edukasi dan leaflet akhir dengan

Kepala KSM

Sosialisasi hasil

Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Dokumentasi sosialisasi

hasil akhir bentuk edukasi

Membuat bahan edukasi sebaikbaiknya dan transparan sehingga dapat dikoreksi (Akuntabilitas)

Sosialisasi hasil

pembuatan edukasi

secara internal

pembuatan edukasi dan leaflet akhir dengan rekan sejawat

Menghargai dan menghormati kepala

KSM dan rekan sejawat dalam

melakukan sosialisasi (Harmonis),

Pembuatan bahan edukasi bagi residen dan pasien menjadi inovasi baru (Berorientasi Pelayanan, Adaptif) memberikan informasi yang tepat dan jujur kepada residen dan pasien (Akuntabilitas)

3

Matriks Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan

Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Pelaksanaan edukasi

Pelaksanaan Pre-Test bagi

residen Dokumentasi

pelaksanaan pre-tes, edukasi dan supervisis

pada residen

Edukasi yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan dan sumber informasi dapat ditemukan dengan

mudah (Akuntabilitas)

Pelaksanaan edukasi

kepada residen

Melakukan supervisi saat

Tindakan operasi

Berkomunikasi dengan baik kepada residen (Berorientasi Pelayanan)

Edukasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik (Adaptif), Memberikan informasi yang sebenarnya secara jujur (Kompeten)

4

Matriks Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Evaluasi

Hasil Edukasi

Pelaksanaan post-test

Dalam evaluasi edukasi penulis melihat pemahaman sebelum dan sesudah edukasi, sehingga dapat menjadi acuan bagi edukasi berikutnya (Akuntabilitas)

Pelaksanaan visite dan

bagi residen Dokumentasi pelaksanaan post test, visite dn diskusi post test pada residen

pemeriksaan pada

pasien

Pelaksanaan diskusi

hasil post-test kepada residen

bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah dilakukan (Akuntabilitas)

Berkomunikasi dengan baik kepada residen dalam melakukan evaluasi dan diskusi (Berorientasi Pelayanan)

Memastikan edukasi yang diberikan dapat diterima dan dipahami dengan baik (Berorientasi Pelayanan)

Membuat laporan dengan jujur berdasarkan fakta (Akuntabilitas)

Dalam melakukan visite dan pemeriksaan pasien post operasi, saya akan bersikap ramah dan melakukan pemeriksaan sesuai

dengan etika dan dengan kualitas terbaik (Berorientasi

Pelayanan, Kompeten). Hasil pemeriksaan kemudian akan

didokumentasikan sesuai dengan hasil yang diperoleh

(Akuntabilitas)

5

Rancangan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

1 Perancangan edukasi

2 Penyusunan edukasi

3 Sosialisasi hasil pembuatan edukasi

4 Pelaksanaan edukasi

5 Evaluasi hasil edukasi

No Kegiatan Juni Juli IV I II III IV

Peran Pihak Terkait Aktualisasi

No Para Pihak Peran dalam aktualisasi

1 Dr. dr. Ahmad Ramdan

SpOT(K)., MKM (mentor)

2 Bapak Ir. Miftahur Rohim,

M.Kes (coach)

3 Kepala KSM Bedah dan Divisi

Bedah Onkologi

Memberikan bimbingan dan arahan pemilihan isu

Memberikan masukan dan bimbingan pembuatan rancangan aktualisasi

Memberikan arahan isu – isu actual yang terjadi di lingkungan kerja

Daftar Pustaka

1. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

2. Peraturan Lembaga Administrasi Negara nomor 12 tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil Golongan III

3. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil Golongan II dan

Golongan III: Analisis Isu Kontemporer.

4. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil Golongan II dan

Golongan III: Kesiapsiagaan Bela Negara

5. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Berorientasi

Pelayanan

6. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Akuntabel

7. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Kompeten

8. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Harmonis

9. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Loyal

10. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Adaptif

11. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Kolaboratif

12. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Berorientasi

Pelayanan

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.