LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 2
RANCANGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGOBATAN TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT BERDASAR PETUNJUK TEKNIS KEMENKES TAHUN 2020 DI RS PARU DR.H.A.ROTINSULU BANDUNG
DISUSUN OLEH: dr.Sri Wening Pamungkasningsih, Sp.P NIP 198204212020122001
BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI RANCANGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGOBATAN TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT BERDASAR PETUNJUK TEKNIS KEMENKES TAHUN 2020 DI RS PARU DR.H.A.ROTINSULU BANDUNG
Telah diseminarkan Tanggal 09 Agustus 2021, di Bapelkes Cikarang
Coach
Mentor
Erlinawati Pane, SKM, MKM NIP.197202201994022001
dr. Herudian Ahmadin, Sp.P (K), FISR NIP.197112242008011010
Penguji
Siti Hayati, SKM, M.Kes NIP. 196207141982032002
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan syukur kepada Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga laporan aktualisasi sebagai salah satu tugas pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kemenkes RI 2021 dapat terselesaikan. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada: 1. Drs. Suherman, M.Kes., sebagai Kepala Bapelkes Cikarang yang telah memberikan dukungan fasilitas, sarana, dan prasarana selama pendidikan dan pelatihan dasar CPNS 2. Erlinawati Pane, SKM, MKM, selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan bimbingannya 3. dr. Herudian Ahmadin, Sp.P (K), FISR, selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingannya 4. Khaerudin, S.Kep, Ners, MKM, selaku narasumber atas saran masukan yang diberikan untuk perbaikan rancangan aktualisasi 5. Siti Hayati, SKM, MKes, selaku narasumber atas saran masukan yang diberikan untuk perbaikan laporan aktualisasi 6. Seluruh
Widyaiswara yang
telah
membimbing
dalam perkuliahan
dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi 7. Seluruh Panitia,yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar 8. Keluarga besar peserta Latsar CPNS Golongan 3 Tahun 2020 9. Semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan aktualisasi ini Kami berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat. Akhir kata laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan sehingga kami menerima saran & kritik.
Bandung, Agustus 2021 dr.Sri Wening Pamungkasningsih, Sp.P
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................
ii
KATA PENGANTAR........................................................................
iii
DAFTAR ISI ..................................................................................
iv
BAB I GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA A. Gambaran Organisasi ............................................................
1
B. Profil Peserta .......................................................................
3
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Isu .....................................................................
5
B. Penetapan Core Isu ..............................................................
6
C. Penyebab Isu ......................................................................
7
D. Gagasan Pemecahan Isu ......................................................
7
E. Matriks Rancangan Aktualisasi ...............................................
9
F. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi .....................................
12
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Tahapan Kegiatan ................................................................
13
B. Capaian Penyelesaiaan Isu ....................................................
18
C. Manfaat Terselesaikan Isu dan Rencana Tindak Lanjut .............
18
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................
20
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................
21
LAMPIRAN .................................................................................
22
BAB I GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
A. Gambaran Organisasi (RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu Bandung) 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit (RS) Paru Dr.H.A Rotinsulu didirikan dan diresmikan pada tahun 1935 oleh Pemerintah Hindia Belanda yang berlatar belakang sebagai kelanjutan kegiatan Sanatorium Solsana. Pada tahun 1945-1955 rumah sakit ini mulai merawat penderita penyakit paru, khususnya tuberkulosis hingga sembuh. Nama rumah sakit pada saat itu adalah Sanatorium Solsana Cipaganti. Tahun 1963 rumah sakit ini dipimpin oleh dr. Hendrik Alexander Rotinsulu. Tahun 1970 Sanatorium Solsana Cipaganti berubah nama menjadi RS Paru Cipaganti dan tahun 1978 berubah nama lagi menjadi RS TB Paru (RSTP) Cipaganti. Pada tahun 2003 diusulkan ke Departemen Kesehatan untuk pengembangan dan perubahan nama RS TB Paru Cipaganti menjadi RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu, tujuannya agar perubahan status berupa peningkatan profesionalisme dan daya saing serta kemandirian tentang pengelolaan rumah sakit dapat tercapai. Pada tanggal 26 Februari 2004 RSTP Cipaganti resmi berubah nama menjadi RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu. 2. Visi dan Misi RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu Bandung a. Visi RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu Bandung “Menjadi rumah sakit paru dengan pelayanan prima yang unggul dalam pelayanan invasif dan biologi molekuler paru pada tahun 2024” b. Misi RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu Bandung 1. Memberikan
pelayanan
prima
yang
berorientasi
kepada
kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien. 2. Menyelanggarakan pelayanan invasif dan biologi molekuler paru yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian. 3. Meningkatkan kemandirian rumah sakit 4. Menyelenggarakan
pendidikan,
pelatihan,
pengembangan ilmu di bidang kesehatan paru
penelitian
dan
3. Nilai-nilai dan budaya kerja RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu Bandung P
: Profesionalisme
R
: Ramah
I
: Inovasi
M : Melayani A
: Amanah
4. Struktur Organisasi RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu Bandung Struktur organisasi RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu ditetapkan dengan PMK No. 69 Tahun 2020 tentang organisasi dan tata kerja RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu Bandung. Bagan organisasi RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu tercantum pada gambar berikut:
Dikutip dari: Susunan Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Rumah Sakit Paru Dr.H.A. Rotinsulu
Profil Instalasi Rawat Inap Program Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) di RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu berada di bawah wewenang Instalasi Rawat Inap. Adapun Instalasi Rawat Inap memiliki ruangan dengan rincian sebagai berikut: Tabel Profil Instalasi Rawat Inap Ruangan
Kelas
Kapasitas Tempat Tidur
Melati
Isolasi Covid
37
Mawar
II
24
Mawar
Isolasi
2
Flamboyan
I
8
Flamboyan
VIP
2
I
14
Kemoterapi
18
Anggrek Dahlia Kemuning
Isolasi Covid dan Gedung Terpadu TB RO
ICU Bougenville
6
Intensif Care Covid
6
Intensif Care Non Covid
2
Jumlah
116
B. Profil Peserta Peserta merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 dan peserta latihan dasar CPNS Golongan III Angkatan 2 Kelompok C Balai Latihan Kesehatan Cikarang, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2021. Adapun profil lengkap adalah sebagai berikut:
Nama
: dr.Sri Wening Pamungkasningsih, Sp.P
NIP
: 198204212020122001
Pangkat / Golongan
: Penata Muda Tingkat I / III-b
Jabatan
: Dokter Paru Ahli Pertama
Unit Kerja
: RS Paru dr. H.A. Rotinsulu Bandung
Tabel Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) peserta
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu Tuberkulosis resisten obat (TB RO) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di banyak negara dan masih menjadi ancaman dalam pengendalian TB. Program TB RO di RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu berada dibawah instalasi rawat inap walaupun program ini berkaitan juga dengan pelayanan medik rawat jalan. Identifikasi isu dilakukan terhadap program TB RO di Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu dan didapatkan isu-isu aktual, yaitu: 1. Pengobatan TB RO belum sesuai petunjuk teknis (juknis) Kemenkes tahun 2020 di RS Paru Dr.H.A.Rotinsulu. Pedoman Kemenkes mengenai menajemen terpadu pengendalian TB RO tahun 2014 ditetapkan sebagai acuan tatalaksana penanggulangan TB RO di Indonesia. Saat ini terdapat pembaruan pedoman tersebut yang diterbitkan Kemenkes pada tahun 2020. Namun, RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu belum memperbarui pengobatan TB RO sesuai petunjuk teknis terbaru tahun 2020. 2. Belum idealnya ruangan poliklinik TB RO Sejak pandemi covid ruangan poliklinik TB RO di RS Paru Dr.H.A.Rotinsulu dialihfungsikan sebagai poliklinik covid. Kondisi inilah yang mengakibatkan pemindahan poliklinik TB RO RS Paru Dr.H.A Rotinsulu ke ruangan lain. Namun, ruangan poliklinik TB RO yang sekarang tidak sesuai dengan standar ruang pelayanan TB RO. 3. Belum berjalannya sistem jejaring internal TB RO secara komprehensif Jejaring internal TB RO adalah jejaring kerja sama antar semua unit yang terkait dalam suatu fasilitas kesehatan dalam menangani pasien TB RO. Jejaring internal tersebut mencakup tim TB RO, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap & ICU, Laboratorium, Radiologi, Farmasi, tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit/ PKRS, dll. Jejaring internal TB RO di RS Paru Dr.H.A Rotinsulu belum berjalan secara komprehensif.
B. Penetapan Core Isu Penetapan core isu dilakukan dengan penapisan isu berdasarkan prioritas dilakukan setelah identifikasi isu. Metode penapisan isu menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Khalayak, Layak). Aktual berarti isu tersebut sedang hangat dibicarakan di lingkungan unit kerja. Problematik berarti isu merupakan hal yang menarik dan berkebutuhan mendesak untuk dicari solusinya. Khalayak berarti isu menyangkut hajat hidup orang banyak. Dan layak berarti isu pantas untuk di bahas, realistis dan sesuai kewenangan. Tabel APKL dibuat dengan rentang penilaian 1-5. KRITERIA No
1
JUMLAH
Isu A
P
K
L
skor
Pengobatan TB RO belum sesuai juknis Kemenkes 5
4
5
4
18
tahun 2020 di RS Paru H.A. Rotinsulu 2
Belum idealnya ruangan poliklinik TB RO
4
4
4
4
16
3
Belum berjalannya sistem jejaring internal TB RO 3
4
4
3
14
secara komprehensif
Keterangan: Angka 5: sangat kuat pengaruhnya Angka 4: kuat pengaruhnya Angka 3: sedang pengaruhnya Angka 2: kurang pengaruhnya Angka 1: sangat kurang pengaruhnya Berdasarkan metode APKL tersebut maka isu yang dipilih yaitu Pengobatan TB RO belum sesuai dengan juknis Kemenkes terbaru tahun 2020. Tahap selanjutnya adalah menganalisa akar permasalahan isu yang terpilih dengan metode fishbone analysis, seperti tercantum pada gambar di bawah ini:
C. Penyebab isu Penyebab isu mengenai pengobatan TB RO belum sesuai juknis Kemenkes tahun 2020 di RS Paru dr.H.A. Rotinsulu adalah:
Kurangnya pemahaman tenaga medis mengenai juknis pengobatan TB RO terbaru Kemenkes tahun 2020
Belum tersedianya beberapa regimen obat TB RO berdasar juknis pengobatan TB RO terbaru Kemenkes tahun 2020
Belum terdapatnya Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengobatan TB RO terbaru berdasar juknis Kemenkes tahun 2020
Kurangnya informasi pengobatan TB RO terbaru yang lebih “bersahabat” (tanpa suntikan dan durasi lebih singkat) bagi pasien TB RO
D. Gagasan Pemecahan Isu Perkembangan pengobatan TB RO di tingkat global terjadi cepat, terkait alur diagnostik, paduan pengobatan maupun tatalaksana penyakit. RS Paru Dr.H.A Rotinsulu sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang melayani program TB RO harus menyesuaikan perkembangan tersebut supaya dapat menatalaksana pasien dengan baik dan komprehensif. Dampak yang terjadi jika isu tersebut tidak teratasi adalah menurunnya
angka kesembuhan TB RO di RS Paru Dr.H.A.Rotinsulu dan meningkatnya kasus TB RO di masyarakat. Gagasan pemecahan isu tersebut yang diusulkan adalah penyusunan rancangan SOP Pengobatan TB RO berdasar juknis Kemenkes tahun 2020 di RS Paru Dr.H.A Rotinsulu.
E. Matriks Rancangan Aktualisasi Unit Kerja
: Instalasi Rawat Inap RS Paru Dr.H.A Rotinsulu
Isu yang diangkat
: Pengobatan TB RO belum sesuai juknis Kemenkes tahun 2020 di RS Paru H.A.Rotinsulu
Gagasan Pemecahan Isu
: Menyusun rancangan SOP Pengobatan TB RO berdasar juknis Kemenkes tahun 2020 di RS Paru Dr.H.A Rotinsulu
No 1.
Kegiatan Melakukan konsultasi dengan kepala instalasi rawat inap
Tahapan Output Keterkaitan Substansi a. Menyiapkan a. Catatan hasil a. Mendorong komunikasi gagasan konsultasi dan kerjasama b. Membuat janji dengan kepala (Akuntabilitas= A) konsultasi instalasi rawat b. Penyampaian pendapat c. Menyampaikan inap melalui diskusi/ penyusunan b. Foto saat musyawarah rancangan SOP konsultasi (Nasionalisme=N) Pengobatan TB c. Menjunjung standar etika RO terbaru saat berkomunikasi d. Meminta izin (etika publik= E) penyusunan d. Menyampaikan ide rancangan SOP sebagai perubahan untuk Pengobatan TB optimalisasi kegiatan RO terbaru (Komitmen Mutu= K) e. Disiplin dalam menjalankan kegiatan (Anti Korupsi= A)
2.
Mengumpulkan a. Membaca data dan menelaah referensi referensi
Kontribusi Visi dan Misi Penyampaian gagasan rancangan SOP pengobatan TB RO untuk meningkatkan pelayanan pasien di RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu dan merupakan salah satu cerminan misi RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu yaitu memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien
Penguatan Nilai Organisasi Profesionalisme Ramah Inovasi Amanah
dan a. Unduhan file a. Melakukan Pengumpulan data Profesionalisme juknis TB RO pengumpulan data dan dan referensi Ramah Kemenkes pengobatan TB RO Inovasi
pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru
3.
pengobatan TB tahun 2020 RO berdasar dan guideline juknis World Health Kemenkes tahun Organization 2020 (WHO) tentang b. Mengumpulkan TB RO referensi lain b. SOP mengenai Pengobatan TB pengobatan TB RO RS Paru RO terbaru Dr.H.A sebagai Rotinsulu versi pembanding lama (tahun c. Mengumpulkan 2018) data SOP Pengobatan TB RO RS Paru Dr.H.A Rotinsulu versi lama (tahun 2018)
b. c.
d.
e.
referensi dengan tanggung jawab (A) Bekerja keras untuk pengumpulan data dan referensi (N) Mengutamakan pencapaian hasil dalam upaya pengumpulan data dan referensi (E) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, misal: pedoman terbaru mengenai tatalaksana TB RO (K) Mengumpulkan data secara jujur (A)
untuk meningkatkan Amanah pelayanan pasien di RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu dan merupakan salah satu cerminan misi RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu yaitu memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien
Sosialisasi a. Menyiapkan a. Undangan link a. Memberikan informasi Sosialisasi pengobatan pengobatan TB undangan daring untuk dengan tanggung jawab TB RO sesuai petunjuk RO berdasar sosialisasi sosialisasi (A) teknis tahun 2020 juknis terbaru pengobatan TB b. Notulensi b. Berkomunikasi untuk meningkatkan Kemenkes RO berdasar sosialisasi menggunakan bahasa pelayanan pasien di tahun 2020 juknis terbaru c. Foto Indonesia dengan baik RS Paru Dr.H.A. kepada Tim TB b. Mengadakan pelaksanaan dan benar (N) Rotinsulu dan RO di RS Paru sosialisasi sosialisasi c. Menjunjung standar etika merupakan salah satu Dr.H.A pengobatan TB saat berkomunikasi (E) cerminan misi RS Paru Rotinsulu RO berdasar d. Menyampaikan informasi Dr. H. A. Rotinsulu juknis terbaru sebagai perubahan untuk yaitu memberikan c. Menyampaikan optimalisasi kegiatan (K) pelayanan prima yang pengajuan berorientasi kepada
Profesionalisme Ramah Inovasi Melayani Amanah
rancangan SOP Pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru 4.
Menyusun a. Menyiapkan a. Surat rancangan SOP rancangan SOP pengajuan Pengobatan TB Pengobatan TB rancangan SOP RO berdasar RO terbaru b. Tanda terima juknis terbaru b. Berkonsultasi penyerahan Kemenkes dengan kepala rancangan SOP tahun 2020 rawat inap c. Rancangan tentang SOP rancangan SOP Pengobatan TB c. Mencetak RO berdasar rancangan SOP juknis terbaru Pengobatan TB Kemenkes RO terbaru tahun 2020 d. Mengajukan rancangan SOP ke tim SOP RS Paru Dr.H.A Rotinsulu
e. Disiplin menjalankan (A)
dalam kepuasan pelanggan kegiatan dan keselamatan pasien
a. Menyusun rancangan SOP secara tanggung jawab (A) b. Bekerja keras untuk menyusun rancangan SOP (N) c. Mempertanggung jawabkan rancangan SOP terhadap unit kerja (E) d. Membuat rancangan SOP sebagai bentuk inovasi (K) e. Disiplin dalam menyusun rancangan SOP (A)
Penyusunan rancangan SOP pengobatan TB RO berdasar juknis Kemenkes tahun 2020 untuk meningkatkan pelayanan pasien di RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu dan merupakan salah satu cerminan misi RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu yaitu memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien
Profesionalisme Ramah Inovasi Melayani Amanah
F. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
JUNI NO
Kegiatan Minggu 1
1
Melakukan konsultasi dengan kepala instalasi rawat inap
2
Mengumpulkan data dan referensi pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru
3
Sosialisasi pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru Kemenkes tahun 2020 kepada Tim TB RO di RS Paru Dr..H.A Rotinsulu
4
JULI
Menyusun rancangan SOP Pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru Kemenkes tahun 2020
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Minggu 5
Minggu 1
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Tahapan Kegiatan Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung sejak 3 Juni 2021 sampai dengan 7 Juli 2021 terdiri dari empat kegiatan. Dua kegiatan terlaksana sesuai jadwal sedangkan dua kegiatan lainnya mundur dari jadwal semula karena berkaitan dengan waktu isolasi mandiri penulis dan penyesuaian waktu sosialisasi dengan para undangan sosialisasi. Laporan kegiatan aktualisasi tersebut tercantum dalam tabel berikut: Kegiatan 1 Kegiatan
Melakukan konsultasi dengan kepala instalasi rawat inap
Tanggal
3-4 Juni 2021
Output
a. Catatan hasil konsultasi dengan kepala instalasi rawat inap b. Foto saat konsultasi
Tahapan Kegiatan
a. Menyiapkan gagasan b. Membuat janji konsultasi c. Menyampaikan penyusunan rancangan SOP Pengobatan TB RO terbaru d. Meminta izin penyusunan rancangan SOP Pengobatan TB RO terbaru
Keterkaitan dengan a. Mendorong komunikasi dan kerjasama (Akuntabilitas= A) Nilai Dasar PNS
b.Penyampaian pendapat melalui diskusi/ musyawarah (Nasionalisme=N) c. Menjunjung standar etika saat berkomunikasi (etika publik= E) d.Menyampaikan ide sebagai perubahan untuk optimalisasi kegiatan (Komitmen Mutu= K) e. Disiplin dalam menjalankan kegiatan (Anti Korupsi= A)
Penyampaian
Visi Penyampaian gagasan rancangan SOP pengobatan TB RO
dan Misi Organisasi
untuk meningkatkan pelayanan pasien di RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu dan merupakan salah satu cerminan misi RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu yaitu memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien
Penguatan
Nilai Sesuai dengan nilai-nilai di RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu yaitu:
Organisasi
Profesionalisme, Ramah, Inovasi, Amanah
Lampiran terkait
a. Foto catatan hasil konsultasi b. Foto saat konsultasi
Analisis Dampak : Kegiatan melakukan konsultasi saat aktualisasi ini bila tidak dilaksanakan dengan mengamalkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komiten Mutu dan Anti Korupsi maka tidak akan tercapainya koordinasi yang baik dengan kepala instalasi rawat inap (sekaligus kepala ruang TB RO Terpadu) dan dapat menghambat proses diskusi rancangan SOP ini. Kegiatan 2 Kegiatan
Mengumpulkan data dan referensi pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru
Tanggal
7-11 Juni 2021
Output
a. Unduhan file juknis TB RO Kemenkes tahun 2020 dan
guideline World Health Organization (WHO) tentang TB RO b. SOP Pengobatan TB RO RS Paru Dr.H.A Rotinsulu versi lama (tahun 2018) Tahapan Kegiatan
a. Membaca dan menelaah referensi pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru b. Mengumpulkan referensi lain mengenai pengobatan TB RO terbaru sebagai pembanding c. Mengumpulkan data SOP Pengobatan TB RO RS Paru Dr.H.A Rotinsulu versi lama (tahun 2018)
Keterkaitan dengan a. Melakukan Nilai Dasar PNS
pengumpulan
data
dan
referensi
dengan
tanggung jawab (A) b. Bekerja keras untuk pengumpulan data dan referensi (N) c. Mengutamakan pencapaian hasil dalam upaya pengumpulan data dan referensi (E) d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi misal:pedoman terbaru mengenai pengobatan TB RO (K) e. Mengumpulkan data secara jujur (A)
Penyampaian
Visi Pengumpulan data dan referensi pengobatan TB RO untuk
dan Misi
meningkatkan pelayanan pasien di RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu dan merupakan salah satu cerminan misi RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu yaitu memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien
Penguatan
Nilai Sesuai dengan nilai-nilai di RS Paru dr.H.A. Rotinsulu yaitu:
Organisasi
Profesionalisme, Ramah, Inovasi, Amanah
Lampiran terkait
a. Foto file juknis TB RO Kemenkes tahun 2020 dan guideline WHO tentang TB RO b. Foto SOP Pengobatan TB RO RS Paru Dr.H.A.Rotinsulu versi lama (tahun 2018)
Analisis Dampak : Kegiatan mengumpulkan data dan referensi saat aktualisasi ini bila tidak dilaksanakan dengan mengamalkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komiten Mutu dan Anti Korupsi maka tidak akan diperoleh informasi yang update, penting dan berguna untuk menunjang penyusunan rancangan SOP ini. Kegiatan 3 Kegiatan
Sosialisasi pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru Kemenkes tahun 2020 kepada Tim TB RO di RS Paru Dr.H.A Rotinsulu
Tanggal
14-25 Juni 2021
Output
a. Undangan link daring untuk sosialisasi
b. Notulensi sosialisasi c. Foto pelaksanaan sosialisasi Tahapan Kegiatan
a. Menyiapkan undangan sosialisasi pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru b. Mengadakan sosialisasi pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru c. Menyampaikan pengajuan rancangan SOP Pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru
Keterkaitan dengan a. Memberikan informasi dengan tanggung jawab (A) Nilai Dasar PNS
b. Berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar (N) c. Menjunjung standar etika saat berkomunikasi (E) d.Menyampaikan informasi sebagai perubahan untuk optimalisasi kegiatan (K) e. Disiplin dalam menjalankan kegiatan (A)
Penyampaian
Visi Sosialisasi pengobatan TB RO sesuai petunjuk teknis tahun
dan Misi
2020 untuk meningkatkan pelayanan pasien di RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu dan merupakan salah satu cerminan misi RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu yaitu memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien
Penguatan
Nilai Sesuai dengan nilai-nilai di RS Paru dr.H.A. Rotinsulu yaitu:
Organisasi
Profesionalisme, Ramah, Inovasi, Melayani, Amanah
Lampiran terkait
a.Screenshoot undangan link daring sosialisasi b. Foto notulensi sosialisasi c. Foto pelaksanaan sosialisasi
Analisis Dampak : Kegiatan sosialisasi pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru bila tidak dilaksanakan dengan mengamalkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komiten Mutu dan Anti Korupsi maka kegiatan sosialisasi akan terhambat dan tidak berjalan lancar.
Kegiatan 4 Kegiatan
Menyusun rancangan SOP Pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru Kemenkes tahun 2020
Tanggal
28 Juni - 7 Juli 2021
Output
a. Surat pengajuan rancangan SOP b. Tanda terima penyerahan rancangan SOP c. Rancangan SOP Pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru Kemenkes tahun 2020
Tahapan Kegiatan
a. Menyiapkan rancangan SOP Pengobatan TB RO terbaru b. Berkonsultasi dengan kepala rawat inap tentang rancangan SOP c. Mencetak rancangan SOP Pengobatan TB RO terbaru d. Mengajukan rancangan SOP ke tim SOP RS Paru Dr.H.A Rotinsulu
Keterkaitan dengan a. Menyusun rancangan SOP secara tanggung jawab (A) Nilai Dasar PNS
b. Bekerja keras untuk menyusun rancangan SOP (N) c. Mempertanggungjawabkan rancangan SOP terhadap unit kerja (E) d. Membuat rancangan SOP sebagai bentuk inovasi (K) e. Disiplin dalam menyusun rancangan SOP (A)
Penyampaian dan Misi
Visi Penyusunan rancangan SOP pengobatan TB RO berdasar juknis Kemenkes tahun 2020 untuk meningkatkan pelayanan pasien di RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu dan merupakan salah satu cerminan misi RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu yaitu memberikan pelayanan
prima
yang
berorientasi
kepada
kepuasan
pelanggan dan keselamatan pasien Penguatan
Nilai Sesuai dengan nilai-nilai di RS Paru dr.H.A. Rotinsulu yaitu:
Organisasi
Profesionalisme, Ramah, Inovasi, Melayani, Amanah
Lampiran terkait
a. Foto surat pengajuan rancangan SOP b. Foto tanda terima penyerahan rancangan SOP c. Rancangan SOP Pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru
Kemenkes tahun 2020 Analisis Dampak : Kegiatan penyusunan rancangan SOP pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru bila tidak dilaksanakan dengan mengamalkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komiten Mutu dan Anti Korupsi maka akan menjadi hambatan dalam mengupdate pengobatan TB RO sesuai aturan terbaru.
B. Capaian Penyelesaian Isu Perbandingan kondisi isu sebelum dan sesudah aktualisasi adalah telah tersusun rancangan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengobatan TB RO berdasar juknis Kemenkes tahun 2020 di RS Paru Dr.H.A Rotinsulu. Hal ini sebagai tahap awal penyelesaian isu yang berkaitan dengan penatalaksanaan pasien TB RO dengan baik dan komprehensif. Selanjutnya akan berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan pasien TB RO di Rumah Sakit RS Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung. C. Manfaat Terselesaikannya Isu dan Rencana Tindak Lanjut 1. Manfaat Terselesaikannya Isu
Individu Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai penyusunan rancangan SOP pengobatan TB RO berdasar juknis Kemenkes tahun 2020
Pasien Pengobatan TB RO terbaru lebih “bersahabat” untuk pasien TB RO karena tanpa suntikan dan durasi lebih pendek (kurang lebih 9 bulan)
Unit Terkait Langsung/ Unit TB RO Terpadu Mengupdate pengobatan TB RO berdasar juknis terbaru sehingga meningkatkan kualitas pelayanan pasien TB RO di poliklinik dan ruang rawat TB RO
Satuan Kerja/ RS Paru dr.HA Rotinsulu Menjadi panduan saat melakukan pelayanan pasien TB RO sehingga meningkatkan kualitas pelayanan pasien TB RO di RS Paru dr.H.A.Rotinsulu
2. Rencana Tindak Lanjut No 1
Kegiatan
Output
Waktu
Pihak
Sumber
Terlibat
Biaya
Follow-up
SOP
Juli-
Tim SOP
pengajuan
Pengobatan
Agustus
RS
rancangan SOP TB
RO 2021
-
-
-
-
Paru
dr.H.A
Pengobatan TB berdasar
Rotinsulu
RO
Bandung
juknis
Ket
Kemenkes 2020 di RS Paru
dr.H.A
Rotinsulu Bandung 2
Sosialisasi SOP Kuesioner
September- Tenaga
Pengobatan TB
Oktober
RO terbaru
2021
medis
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk penyusunan rancangan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengobatan TB RO berdasar juknis Kemenkes tahun 2020 di RS Paru Dr.H.A Rotinsulu. Hal ini sangatlah penting karena berkaitan dengan penatalaksanaan pasien TB RO dengan baik dan komprehensif serta selanjutnya berhubungan dengan peningkatan kualitas pelayanan pasien TB RO di Rumah Sakit RS Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung. Pelaksanaan aktualisasi ini dilakukan dengan mengamalkan nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA); serta mengakomodir visi, misi dan nilai organisasi terkait (RS Paru dr.H.A Rotinsulu) B. Saran Saran yang dapat kami berikan setelah melakukan kegiatan aktualisasi ini adalah diperlukannya kekonsistenan dan kesinambungan dalam mengupdate pengobatan TB RO sesuai aturan atau juknis terbaru di RS Paru Dr. H.A Rotinsulu Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan RI. Profil RS Paru Dr.H.A. Rotinsulu. http://www.rsparurotinsulu.org 2. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Tuberkulosis Resisten Obat di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020 3. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Analisis Isu Kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 2019 4. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 2015 5. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 2015 6. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 2015 7. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 2015 8. Modul Mata Diklat Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 9. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 2017 10. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 2017 11. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 2017 12. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017
LAMPIRAN
Kegiatan 1 a. Foto catatan hasil konsultasi
b. Foto saat konsultasi dengan kepala instalasi rawat inap
Kegiatan 2 a. Foto file juknis TB RO Kemenkes tahun 2020 dan guideline World Health Organization (WHO) tentang TB RO
b. Foto SOP Pengobatan TB RO RS Paru Dr.H.A.Rotinsulu versi lama (tahun 2018)
Kegiatan 3 a. Screenshoot undangan link daring sosialisasi
b. Foto notulensi sosialisasi
c. Foto pelaksanaan sosialisasi
Kegiatan 4 a. Foto surat pengajuan rancangan SOP
b. Foto tanda terima penyerahan rancangan SOP
c. Rancangan SOP Pengobatan TB RO sesuai juknis terbaru Kemenkes tahun 2020
PENGOBATAN TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT (TB RO) BERDASAR JUKNIS KEMENKES TAHUN 2020 RUMAH SAKIT PARU Dr. H.A. ROTINSULU JL.Bukit Jarian No.40 Bandung
No. Dokumen: Tanggal Terbit :
Standar Prosedur Operasional
Pengertian Tujuan
Kebijakan
Prosedur
No. Revisi :
Halaman :
Ditetapkan Plt.Direktur Utama
Dr. drg. Maya Marinda Montain, M.Kes NIP. 196908041994032009 Kegiatan penatalaksanaan dan pengobatan pasien dengan diagnosis Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengobatan TB RO 2. Sebagai acuan untuk menyembuhkan, mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan risiko penular TB RO 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.01.07/ MENKES/ 350/2017. Tentang Rumah Sakit dan Balai Kesehatan Pelaksana Layanan Tuberkulosis Resisten Obat 2. Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu nomor:...Tentang kebijakan pelayanan TB RO A. Strategi Pengobatan TB RO Pengobatan TB RO harus bisa dimulai dalam waktu 7 hari setelah diagnosis ditegakkan. Pengobatan TB RO menggunakan paduan tanpa obat injeksi, yaitu paduan pengobatan jangka pendek (9-11 bulan) dan jangka panjang (18-24 bulan). B. Pengobatan TB RO Jangka Pendek 1. Kriteria penetapan pasien untuk pengobatan TB RO jangka pendek Tidak resisten terhadap fluorokuinolon Tidak ada kontak dengan pasien TB pre/ XDR Tidak pernah mendapat OAT lini kedua selama ≥ 1 bulan Tidak ada resistensi atau dugaan tidak efektif terhadap OAT paduan jangka pendek (kecuali resisten INH dengan mutasi inhA atau katG) Tidak sedang hamil atau menyusui Bukan kasus TB paru berat Bukan kasus TB ekstraparu berat
Pasien TB RO (paru ataupun ekstraparu) dengan HIV Anak usia lebih dari 6 tahun
2. Komposisi paduan pengobatan TB RO jangka pendek (tanpa injeksi) Tahap awal terdiri dari 7 macam obat: 4-6 Bdq (6 bulan) – Lfx – Cfz – Hdt – Z – E – Eto Tahap lanjutan terdiri dari 4 macam obat: 5 Lfx - Cfz – Z - E 3. Prinsip pemberian pengobatan TB RO jangka pendek (tanpa injeksi) Sebelum pengobatan direkomendasikan untuk menunggu hasil uji kepekaan obat terhadap florokuinolon (hasil LPA lini kedua), namun bila hasil LPA tidak tersedia hingga hari ke-7, pengobatan harus segera dimulai dan pemilihan paduan pengobatan didasarkan pada hasil anamnesis dan riwayat pengobatan TB/ TB RO sebelumnya Komposisi paduan pengobatan jangka pendek merupakan paduan standar yang tidak dapat dimodifikasi. Namun pada kondisi tertentu, seperti efek samping etionamid dapat diganti dengan protionamid dan levofloksasin diganti dengan moksifloksasin. Penggunaan moksifloksasin dalam paduan jangka pendek harus dengan pengawasan efek samping obat yang ketat karena penggunaan moksifloksasin bersamaan dengan bedaquiline dan clofazimin dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung (pemanjangan interval QT). Paduan pengobatan jangka pendek tanpa injeksi tidak bisa diberikan bila hasil LPA lini satu menunjukkan adanya mutasi pada gen inhA dan katG secara bersamaan yang menunjukkan adanya resistensi terhadap INH dosis tinggi dan etionamid/ protionamid Semua obat harus diberikan di bawah pengawasan minum obat yang ketat selama periode pengobatan
4. Durasi pengobatan TB RO jangka pendek Durasi total pengobatan: 9-11 bulan, dengan tahap awal selama 4 bulan (bila terjadi konversi
BTA pada atau sebelum bulan ke-4) dan tahap lanjutan selama 5 bulan. Pasien dengan hasil pemeriksaan BTA atau biakan awal negatif dapat diberikan tahap awal selama 4 bulan. Kondisi klinis dan radiologis harus dipantau untuk memastikan terjadi perbaikan. Bila belum terjadi konversi BTA pada bulan ke-4, tahap awal pengobatan dapat diperpanjang sampai bulan ke-5 atau ke-6 (bergantung pada waktu konversi BTA). Pemeriksaan LPA lini kedua dan uji kepekaan obat harus diulang bila hasil pemeriksaan BTA pada bulan ke-4 masih positif. Pada paduan jangka pendek, bedaquiline tetap diberikan selama 6 bulan tanpa memperhatikan durasi tahap awal pengobatan Bila tidak terjadi konversi BTA pada bulan ke-6, pengobatan paduan jangka pendek harus dihentikan dan hasil pengobatan pasien dicatat sebagai “Gagal Pengobatan”. Pasien didaftarkan kembali atau dirujuk untuk mendapatkan paduan pengobatan TB RO jangka panjang.
5. Cara pemberian obat Semua obat diminum satu kali sehari, 7 hari dalam seminggu (setiap hari), kecuali bedaquiline yang diminum setiap hari pada 2 minggu pertama dan 3x seminggu pada 22 minggu berikutnya (total bedaquiline diminum selama 24 minggu) 6. Dosis OAT TB RO jangka pendek
C.Pengobatan TB RO Jangka Panjang
Pengobatan TB RO dengan paduan jangka panjang diberikan pada pasien yang tidak bisa mendapatkan paduan pengobatan jangka pendek. Berbeda dengan paduan jangka pendek, paduan pengobatan TB RO jangka panjang dapat dimodifikasi sesuai kondisi pasien (individualized) sehingga disebut juga sebagai paduan individual- untuk dapat meningkatkan efektifitas dan keamanan paduan ini dalam mengobati pasien TB RO. 1. Kriteria penetapan pasien untuk pengobatan TB RO jangka panjang Pasien TB RR/ MDR dengan resistensi terhadap florokuinolon (TB pre-XDR) Pasien TB XDR Pasien gagal pengobatan jangka pendek sebelumnya Pasien TB RO yang pernah mendapatkan OAT lini kedua selama ≥ 1 bulan Pasien TB RR/ MDR yang terbukti atau diduga resisten terhadap bedaquiline, clofazimin atau linezolid Pasien TB MDR dengan hasil LPA terdapat mutasi pada inhA dan katG Pasien TB RR/ MDR paru dengan lesi luas, kavitas di kedua lapang paru Pasien TB RR/ MDR ekstra paru berat atau dengan komplikasi (yang harus diobati jangka panjang), seperti TB meningitis, TB tulang, TB spondilitis, TB milier, TB perikarditis, TB abdomen Pasien TB RO dengan kondisi klinis tertentu, misalnya alergi berat/ intoleran terhadap obatobatan pada paduan jangka pendek Ibu hamil, menyusui 2. Komposisi paduan pengobatan TB RO jangka panjang Paduan pengobatan TB RO jangka panjang disesuaikan dengan pola resistensi dan kondisi klinis pasien Kelompok obat TB RO jangka panjang:
Paduan pengobatan yang ideal terdiri dari 3 obat grup A dan 2 obat grup B Bila dari grup A dan grup B tidak memenuhi 5 obat maka diambilkan obat dari grup C untuk melengkapi jumlah obat dalam paduan Setelah pemberian bedaquiline dihentikan (setelah 6 bulan), paduan pengobatan harus terdiri dari minimal 3 obat Obat pada Grup C diurutkan berdasarkan rekomendasi penggunaan (urutan atas yang paling direkomendasikan) Contoh paduan pengobatan TB RO jangka panjang tanpa injeksi: 6 Bdq - Lfx atau Mfx – Lzd – Cfz – Cs / 14 Lfx atau Mfx – Lzd – Cfz – Cs
Contoh tabel paduan pengobatan TB RO jangka panjang
3. Prinsip pemberian Pengobatan TB RO Jangka Panjang Pada pengobatan jangka panjang, obat injeksi amikasin atau streptomisin dapat diberikan hanya bila pilihan obat oral di grup C tidak mencukupi komposisi paduan. Amikasin diberikan hanya bila masih terbukti sensitif, serta terdapat mekanisme pemantauan efek samping obat yang adekuat (audiometri berkala) Jika amikasin tidak tersedia, streptomisin dapat menggantikan amikasin (bila streptomisin juga terbukti masih sensitif) Etionamid/ Protionamid dan PAS dapat ditambahkan dalam paduan pengobatan bila bedaquiline, linezolid, clofazimine atau delamanid tidak dapat digunakan dan tidak ada opsi lain yang lebih baik untuk menyusun paduan pengobatan jangka panjang Vitamin B6 (piridoxin) dapat diberikan bila pasien mendapatkan obat linezolid ataupun sikloserin Levofloksasin lebih dianjurkan daripada Moxifloksasin untuk meminimalkan terjadinya efek samping pemanjangan interval QT Pada pemberian bedaquiline dapat ditambahkan pirazinamid karena hasil studi menunjukkan kedua obat itu dapat bekerja secara sinergis Dosis linezolid dapat diturunkan menjadi 300 mg per hari bila terjadi toksisitas. Bila terjadi KTD serius yang memerlukan penghentian obat, maka linezolid dapat diganti dengan obat lain Pemberian bedaquiline dan delamanid secara bersamaan aman untuk dilakukan, kedua obat diberikan hanya selama 6 bulan 4. Durasi pengobatan TB RO jangka panjang Durasi pengobatan TB RO dengan paduan jangka panjang adalah 18-24 bulan Jika konversi biakan terjadi pada bulan ke-1 atau 2, durasi total pengobatan jangka panjang ialah 18 bulan Jika konversi biakan terjadi pada bulan ke-3 atau lebih, maka durasi pengobatan pasien ditambahkan 16 bulan setelah konversi (n+16 bulan) Bila pasien tidak mengalami konversi biakan pada bulan ke -8 pengobatan, maka pasien dinyatakan “Gagal Pengobatan”. Pasien harus didaftarkan ulang dan memulai pengobatan jangka panjang dari awal dengan komposisi obat sesuai dengan hasil uji kepekaan terbaru
5. Cara pemberian obat Semua obat diminum satu kali sehari, 7 hari dalam seminggu (setiap hari), kecuali bedaquiline yang diminum setiap hari pada 2 minggu pertama dan 3x seminggu pada 22 minggu berikutnya (total bedaquiline diminum selama 24 minggu) 6. Dosis OAT TB RO jangka panjang
Unit Terkait
Dokumen Terkait
1. 2. 3. 4. 5.
SMF Paru Poliklinik TB RO Instalasi Rawat Inap Instalasi Farmasi Instalasi Laboratorium
Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat di Indonesia (Kemenkes tahun 2020)