LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN V
PEMBUATAN DRAFT REVISI ALUR PASIEN MASUK DAN KELUAR
RUANG ISOLASI COVID-19 RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH: SUSANTINA
NIP 198309232022032001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PEMBUATAN DRAFT REVISI ALUR PASIEN MASUK DAN KELUAR
RUANG ISOLASI COVID-19 RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah diseminarkan
Tanggal 4 Juli 2022 secara daring
Coach Mentor
Miftahurrohim, ST, M.Kes Dr. dr. Ahmad Ramdan, Sp.OT(K), MKM NIP 196903121992031014 NIP 197211052000121001
Penguji
Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH NIP 196509141992032004
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karuniaNya penyusun dapat menyelesaikan penulisan Rancangan Aktualisasi ini untuk memenuhi persyaratan kelulusan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan V tahun 2022 yang diselenggarakan di Bapelkes Cikarang. Saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Suherman, M. Kes selaku Kepala Bapelkes Cikarang
2. Ibu Verawati Lenny, SKM, MKM, selaku Ketua Penyelenggara Latsar CPNS Golongan III Angkatan V Kementerian Kesehatan
3. Bapak Miftahurrohim, ST, M.Kes selaku coach
4. Bapak Dr. dr. Ahmad Ramdan, Sp.OT(K), MKM, selaku mentor
5. Bapak dan Ibu tutor dan seluruh staf pegawai yang ada di lingkungan
Bapelkes Cikarang
6. Keluarga saya
7. Rekan-rekan saya peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan V dari
RSUP Dr. Hasan Sadikin
8. Rekan-rekan saya peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan V yang terus saling mendukung satu sama lainnya
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Rancangan Aktualisasi ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga pembuatan Rancangan Aktualisasi ini dapat diterima sebagai salah satu bentuk tanggung jawab penyusun selaku Calon Pegawai Negeri Sipil.
Bandung, 30 Juni 2022
Calon Pegawai Negeri Sipil yang DInilai
Susantina
NIP 198309232022032001
ii
iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................... ii DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL ............................................................................. iv DAFTAR GAMBAR .......................................................................... v BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang .................................................................. 1 1.2 Tujuan ............................................................................. 3 1.3 Manfaat 4 BAB II PROFIL RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG ........................ 5 2.1 Visi dan Misi ..................................................................... 5 2.2 Nilai-nilai organisasi 6 2.3 Tugas Organisasi .............................................................. 8 2.4 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta ................................ 9 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI 15 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual ...................................... 15 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance 24 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif ........ 25 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ................................................. 27 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS 27 4.2 Penjadwalan ..................................................................... 40 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi ..... 41 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 42
iv
Tabel 3.1 Kesenjangan akibat isu .................................................... 18 Tabel 3.2 Analisis isu berdasarkan kriteria APKL 20 Tabel 3.3 Penapisan prioritas isu dengan teknik APKL ....................... 21 Tabel 4.1 Rekapitulasi rencana penerapan nilai-nilai dasar PNS ......... 28 Tabel 4.2 Jadwal aktualisasi 40 Tabel 4.3 Peran pihak yang terlibat ................................................. 41
DAFTAR TABEL
v
Gambar 2.1 Struktur Organisasi KSM IPD RSHS ............................... 9 Gambar 3.1 Analisis penyebab isu dengan fish bone 22 Gambar 3.2 Persentase pasien IGD RSHS dengan LoS £4 jam ........... 23 Gambar 3.3 Pemberitaan tentang foto pasien COVID-19 di IGD RSHS 23
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan didirikan Negara Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945) antara lain adalah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Konsekuensi amanat tersebut adalah negara wajib memenuhi kebutuhan warga negara melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima. Hal tersebut merupakan muara dari Reformasi Birokrasi. Peraturan Presiden No 81 Tahun 2010 menyatakan bahwa visi Reformasi Birokrasi adalah pemerintahan berkelas dunia, yang ditandai dengan pelayanan publik yang berkualitas. Aparatur Sipil Negara (ASN), sesuai UU
No.5 Tahun 2014, memiliki fungsi sebagai pelayan publik, sehingga juga merupakan salah satu dari penyelenggara pelayanan publik.
Undang-Undang No.5 tahun 2014 mengamanatkan instansi pemerintah untuk memberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS). Tujuan diklat terintegrasi ini adalah membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Aparatur Sipil Negara, sebagaimana tercantum dalam UU ASN, merupakan pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja di instansi pemerintah. Adapun ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan dan harus bebas dari pengaruh perseorangan maupun kelompok. ASN termasuk didalamnya Pegawai
Negeri Sipil (PNS) memiliki tugas dan fungsi yang telah ditetapkan berdasarkan
Undang-Undang, yaitu sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sudah
sedari dulu hingga sekarang tanpa perkecualian, PNS harus mengimplementasikan nilai-nilai yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara berada diatas
kepentingan pribadi ataupun golongan.
1
Saat ini PNS lebih ditekankan untuk melakukan perubahan atau sebagai agen perubahan (Agent of Change) yang melaksanakan atau menggagas perbaikan mulai dari sistem culture set, mind set, kompetensi, profesionalisme dan etos kerja. Oleh sebab itu, untuk mencapai hal-hal tersebut, penanaman nilai-nilai dasar keprofesian serta peningkatan soft skill PNS melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan lagi dan menjadi satu kesatuan. Sistem pembelajaran baru pada pendidikan dan latihan dasar pola baru, menuntut setiap peserta diklatsar untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, serta kolaboratif Seluruh karakter PNS tersebut juga didukung dengan jiwa nasionalisme yang tinggi sehingga berdampak baik pada etika publik dan mutu pelayanan unit terkait. Selain itu, pemahaman akan pentingnya pelayanan publik dan manajemen ASN juga sangat diperlukan guna menjalankan Whole of Government di unit kerjanya masing-masing.
Bentuk pendidikan dan latihan dasar yang lama mengalami inovasi ke arah revolusi mental ASN dalam hal ini PNS dalam mengimplementasikan nilai nilai
BERAKHLAK. Pola diklatsar dahulu hanya menekankan pada pembelajaran satu arah tidak lagi memenuhi kebutuhan PNS saat ini. Oleh karena itu diperlukan inovasi, gagasan, ide yang dapat mendorong terciptanya pola pembelajaran diklatsar yang lebih menekankan pada pembelajaran dua arah yang sesuai dengan revolusi mental yang sangat diperlukan pada saat ini.
Aktualisasi berasal dari kata actual yang berarti nyata/benar-benar terjadi/sesungguhnya ada. Mengacu dari hal tersebut, maka aktualisasi memiliki definisi sebagai suatu proses untuk menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki oleh CPNS terkait dengan substansi mata pelatihan yang telah dipelajari dapat menjadi actual/nyata/terjadi. Dengan kata lain aktualisasi adalah suatu bentuk kemampuan peserta diklatsar CPNS dalam menerjemahkan teori dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan gagasan menjadi kegiatan. Tujuan Pembuatan Rancangan Aktualisasi ini adalah agar CPNS dapat mendapatkan pemahaman mengenai konsepsi habituasi dan pembelajaran aktualisasi sehingga CPNS memiliki kemampuan mensintesakan substansi mata pelatihan ke dalam rancangan aktualisasi.
2
Sumber daya manusia adalah salah satu aset yang paling penting bagi eksistensi sebuah organisasi. Di sisi lain, keluhan dari masyarakat akan kualitas pelayanan yang dilakukan oleh ASN masih memiliki stigma yang buruk. Padahal saat ini penyelenggaraan pemerintah yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak dapat ditawar lagi. Setiap lembaga pemerintah dituntut untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat, sehingga tercapai tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan
Waktu tunggu pasien di tempat pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit, merupakan hal krusial yang cukup sering dikeluhkan. Sejak awal pandemi COVID19, telah terjadi beberapa puncak lonjakan jumlah kasus di Indonesia yang berakibat pada peningkatan jumlah pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Tanpa diimbangi dengan persiapan yang baik oleh pihak rumah sakit, potensi terjadinya stagnasi pasien yang membutuhkan ruang rawat inap isolasi COVID-19 di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit cukup besar. Setiap rumah sakit tentunya sudah menyiapkan alur pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap isolasi COVID-19, namun umumnya alur ini dibuat di awal pandemi COVID-19. Berkembangnya pengetahuan mengenai COVID-19, timbulnya varian virus baru, perubahan tampilan klinis pasien COVID-19 serta pola jumlah kasus harian COVID-19, perlu diimbangi dengan perbaikan alur perawatan di ruang isolasi COVID-19 secara berkala. Atas dasar tersebut maka peserta mengusulkan judul “PEMBUATAN DRAFT REVISI ALUR PASIEN MASUK DAN KELUAR RUANG ISOLASI COVID-19 RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG”.
1.2 Tujuan Aktualisasi
Tujuan umum aktualisasi yaitu:
1. Menjadi PNS yang profesional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK di instansi unit kerja.
2. Menginternalisasikan dan mengimplementasikan core values ASN BerAKHLAK dalam mendukung employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
3
3. Mengetahui dampak internalisasi dan implementasi nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP).
4. Memahami peran dan kedudukan ASN dalam mewujudkan Smart Governance di instansi unit kerja.
Tujuan khusus aktualisasi yaitu tersusunnya draft revisi alur pasien masuk dan keluar ruang isolasi COVID-19 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
1.3 Manfaat Kegiatan
1.3.1 Manfaat Kegiatan bagi Individu
Aktualisasi nilai-nilai dasar BERAKHLAK akan menciptakan PNS yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, serta kolaboratif. Seluruh karakter PNS tersebut juga didukung oleh jiwa nasionalisme yang tinggi sehingga akan berdampak baik pada etika publik dan mutu pelayanan unit terkait.
1.3.2 Manfaat Kegiatan bagi Unit Kerja
Terbentuk iklim kerja yang kondusif dalam melayani publik, serta meningkatkan akuntabilitas unit kerja. Kinerja individu yang meningkat memungkinkan unit kerja untuk lebih cepat dalam mencapai visi dan mewujudkan citra lembaga yang lebih baik.
1.3.3 Manfaat Kegiatan bagi Masyarakat/stakeholder
Kegiatan aktualisasi yang menginternalisasi nilai dasar ASN akan menghasilkan ASN yang profesional dan menghasilkan pelayanan optimal bagi kemaslahatan masyarakat. Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima di rumah sakit. Bagi stakeholder, manfaat yang diperoleh adalah meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan rumah sakit, berkurangnya potensi pengaduan ketidakpuasan terhadap layanan dari masyarakat, serta pembiayaan yang lebih efisien.
4
BAB II
PROFIL RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG
2.1 Visi dan Misi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) adalah rumah sakit yang terletak di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung 40161. Sebelumnya rumah sakit ini bernama RS Rancabadak. Pada tahun 2006 status rumah sakit berubah
menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi
“Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah
Indonesia merdeka, pengelolaannya berpindah ke pemerintah daerah dan dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“.
Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan sebagai rumah sakit provinsi dan berada di bawah pengawasan KSM Kesehatan. Selanjutnya pada
tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Sejak saat itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit
swadana. Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997
menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan
Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas Negara.
Bersamaan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor
119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi
5
perusahaan jawatan (Perjan). Pada tahun 2006 RSHS bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah status menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut :
1. Rumah Sakit Pemerintah.
2. Di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, KSM Kesehatan RI.
3. Termasuk rumah sakit tipe A.
4. Rumah Sakit Pendidikan.
5. Rujukan utama untuk Provinsi Jawa Barat.
6. Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Jantung, Onkologi, dan Kedokteran Nuklir
Visi dan misi RSHS adalah sebagai berikut:
1. Visi: Menjadi institusi kesehatan yang unggul dan transformative dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat (Transformative leader in health care)
2. Misi:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima, yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian
2. Menyelenggarakan sistem rujukan pelayanan bermutu
3. Melakukan transformasi dalam mewujudkan status kesehatan masyarakat yang lebih baik
2.2 Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai filosofis RSHS dituangkan dalam janji layanan yaitu PAMINGPIN
PITUIN:
• Kepemimpinan: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik dibidangnya
• Profesional: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjanjian
kemitraan
• Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
6
• Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
• Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
• Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
Selain itu, terdapat beberapa motto pelayanan kesehatan di RSUP dr. Hasan
Sadikin Bandung, yaitu:
1. SIGAP:
• Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S)
• Inovatif dalam berkarya
• Gelorakan Semangat Pelayanan Prima
• Amanah Menjaga Keselamatan Pasien
• Peduli, Perhatian dan Perasaan
2. PRIMA
P: Profesional. Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya
R: Respek. Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan.
I: Integrasi. Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik.
M: Manusiawi. Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.
A: Amanah. Melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.
7
2.3 Tugas Organisasi
Berdasarkan PMK No 62 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata RSHS mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan Kesehatan perorangan secara paripurna Menciptakan pelayanan sebaik-baiknya kepada seluruh publik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Kem enterian Kesehatan RI. Dalam melaksanakan tugas pokok di atas, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana program dan anggaran;
2. Pengelolaan pelayanan medis;
3. Pengelolaan pelayanan penunjang medis;
4. Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis;
5. Pengelolaan pelayanan keperawatan;
6. Pengelolaan Pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan Kesehatan;
7. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan Kesehatan;
8. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara;
9. Pengelolaan sumber daya manusia
10. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dna hubungan masyarakat;
11. Pelaksanaan kerja sama;
12. Pengelolaan sistem informasi;
13. Pelaksanaan urusan umum; dan
14. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
8
2.4. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
Kelompok Staf Medis (KSM) Ilmu Penyakit Dalam (IPD) dipimpin oleh kepala KSM dibantu oleh sekretaris, satuan pengawasan internal, tim mutu dan akreditasi, pengelola anggaran; membawahi koordinator bidang Humas, Dimas dan Promkes, koordinator pelayanan, koordinator bidang SDM, koordinator bidang penelitian kedokteran dan kesehatan, dan kepala divisi.
Gambar
KSM Ilmu Penyakit Dalam memiliki sepuluh divisi yaitu divisi interna umum, divisi endokrin, metabolik dan diabetes, divisi gastroenterohepatologi, divisi ginjal hipertensi, divisi hematologi onkologi medik, divisi penyakit tropik dan infeksi, divisi respirologi, divisi reumatologi, divisi kardiovaskular dan divisi geriatri.
Kelompok Staf Medis (KSM) Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNPAD
berdiri pada tahun 1960. Kepala KSM pertama terpilih Prof. R.M Suardi Surjohusodo, dr., Sp.PD pada tahun 1960 dan menjabat sampai Februari 1972.
9
2.1. Struktur Organisasi KSM IPD RSHS
Saat pertama didirikan, staf KSM Ilmu Penyakit Dalam hanya berjumlah 3 orang.
Jumlah staf bertambah menjadi 12 orang pada tahun 1972. Sejak saat itulah telah banyak koasisten yang stase di bagian penyakit dalam dan banyak dokter yang telah menjadi ahli penyakit dalam.
Pada tahun 1953 RSUP Ranca Badak Bandung sudah memulai pembangunan gedung-gedung baru bagi KSM Ilmu Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, laboratorium serta ruang kuliah. Bangunan-bangunan baru yang ada di sebelah
Jalan Pasirkaliki yang sudah dibangun sejak tahun 1953 diserahkan oleh direktur
RSUP Ranca Badak kepada fakultas yang pada waktu itu sudah memiliki fasilitas yang memadai.
Pada tahun 1958 hanya ada 4 tenaga dokter di KSM Ilmu Penyakit Dalam yaitu
Prof. R.M. Suardi Surjohusodo, dr., Sp.PD, Prof. M.W. Haznam, dr., Sp.PD-KE dan dr. PD Ramadi, Sp.PD serta dr. Liem Koei Beng, Sp.PD. Pada waktu itu hanya ada
19 dokter di RS Ranca Badak, fakultas kedokteran baru menginjak usia yang pertama dan kuliah ilmu penyakit dalam belum dimulai.
Sampai sekarang KSM Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNPAD sudah
memiliki 43 orang staf pengajar. Era globalisasi baik global maupun regional sudah didepan mata, oleh karena itu pada kepengurusan KSM Ilmu Penyakit Dalam ini salah satu kegiatannya menitik beratkan pada peningkatan kualitas bidang
pelayanan kesehatan dan kualitas SDM yang tersedia dan yang akan dihasilkan untuk dapat bersaing di era globalisasi ini.
Visi KSM Ilmu Penyakit Dalam adalah menjadi KSM yang menempatkan keunggulan penelitian, pendidikan dan pelayanan di bidang Ilmu Penyakit Dalam, untuk kemaslahatan masyarakat guna mendorong daya saing bangsa.
Misi KSM Ilmu Penyakit Dalam adalah:
• Menyelenggarakan penelitian dan pendidikan di bidang Ilmu Penyakit Dalam yang terintegrasi serta berorientasi pada keunggulan untuk kemaslahatan masyarakat
• Mendorong terselenggaranya penelitian dan pendidikan yang hasilnya mendukung daya saing bangsa
• Menyelenggarakan pelayanan sub spesialistik yang berkelas dunia serta
terintergasi dengan pendidikan dan penelitian
10
KSM Ilmu Penyakit Dalam FK UNPAD saat ini terakreditasi A dalam pendidikan, dan bekerjasama dalam pendidikan spesialis dengan 7 rumah sakit regional Jawa Barat. KSM Ilmu Penyakit Dalam FK UNPAD saat ini telah menjadi salah satu pusat pendidikan dokter spesialis Ilmu Penyakit Dalam yang terkemuka secara nasional dan telah menjalin kerjasama dalam bidang penelitian dan pendidikan dengan pusat pendidikan internasional. Sampai saat ini KSM IPD berkomitmen untuk terus mencetak lulusan-lulusan yang siap pakai dan dapat mengabdi pada nusa dan bangsa.
Pelayanan rawat jalan KSM IPD yang diselenggarakan saat ini di unit pelayanan rawat jalan RSHS terdiri dari:
a. Klinik Penyakit Dalam Umum
b. Klinik Lansia
c. Klinik Endokrin dan Metabolisme
d. Klinik Infeksi
e. Klinik Paru dan Asma
f. Klinik DOTS
g. Klinik TB MDR
h. Klinik Kardiologi
i. Klinik Reumatologi
j. Klinik Hematologi Onkologi
k. Klinik Gastroenterohepatologi
l. Klinik Ginjal Hipertensi
Setelah mengetahui struktur organisasi, penting bagi seorang staf untuk mengetahui uraian tugas staf medis. Staf KSM IPD mempunyai tugas dalam bidang pendidikan, pelayanan, dan penelitian.
• Tugas dalam bidang pendidikan: melakukan kegiatan bidang pendidikan dan penilaian terhadap peserta didik yang meliputi mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran, mahasiswa PSPD, dan PPDS-1.
• Tugas dalam bidang pelayanan: menghadiri rapat berkala KSM Ilmu Penyakit Dalam untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan kesehatan; menyelenggarakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi dalam kegiatan pelayanan serta membantu dalam pemecahan masalah yang
11
timbul selama kegiatan pelayanan Kesehatan; mengelola pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan RS; melakukan pelayanan kesehatan baik preventif, kuratif maupun rehabilitatif pada pasien; melakukan koordinasi kegiatan pelayanan yang meliputi poliklinik, rawat inap, ruang intensif, IGD, dan ruang lain; melakukan konsul atau menjawab konsul antar divisi atau antar KSM, dan menghadiri konferensi rutin di KSM.
• Tugas dalam bidang penelitian: melakukan penelitian pribadi/ multisenter, memfasilitasi PPDS-1 untuk melakukan penulisan ilmiah dan melakukan publikasi ilmiah di bidangnya.
CorevaluesBERAKHLAK merupakan penyederhanaan nilai-nilai dasar ASN yang tercantum dalam UU No.5 Tahun 2014.
• Berorientasi pelayanan:
o Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
o Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
o Melakukan perbaikan tiada henti
• Akuntabel
o Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi
o Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien
o Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
• Kompeten
o Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
o Membantu orang lain belajar
o Melaksanakan tugs dengan kualitas terbaik
• Harmonis
o Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
o Suka menolong orang lain
o Membangun lingkungan kerja yang kondusif
• Kolaboratif
o Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
12
o Terbuka dalam bekeria sama untuk menghasilkan nilai tambah
o Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
• Adaptif
o Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
o Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
o Bertindak proaktif
• Loyal
o Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah
o Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara
o Menjaga rahasia jabatan dan negara
Profil peserta latsar:
Nama : Susantina
NIP : 198309232022032001
Jabatan /Golongan : Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama / IIIb
Unit Kerja : Divisi Interna Umum KSM Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Instansi : Kementerian Kesehatan
Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta diklat mengacu kegiatan dalam Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP), yaitu:
1. Terselenggaranya rekam medik elektronik
2. Terpenuhinya pasien yang memenuhi standard WTRJ <60 menit
3. Terpenuhinya waktu jam visite dokter penanggung jawab (DPJP)
4. Terpenuhinya kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan
5. Terlaksananya sistem rujukan terintegrasi (SISRUTE)
6. Melaksanakan pelayanan medik rawat jalan
7. Melaksanakan pelayanan medik rawat inap
8. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan medik
9. Melaksanakan tugas jaga
10. Melaksanakan tugas bantuan/partisipasi kesehatan
11. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
13
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
14
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Kegiatan aktualisasi merupakan salah satu syarat yang harus dilakukan peserta Pelatihan Dasar (Latsar) dengan tahapan awal menyusun rancangan aktualisasi berdasarkan isu yang ada di unit kerja, dalam hal ini KSM IPD RSHS. Teknik penapisan isu yang digunakan dalam menentukan isu prioritas yang akan dibahas adalah dengan menggunakan teknik APKL. Isu terpilih kemudian akan dicari sumber permasalahannya dengan menggunakan teknik fish bone, yang selanjutnya akan dianalisis lagi untuk dipilih masalah mana yang paling mampu laksana dan mungkin untuk diselesaikan dan dicarikan pemecahan masalahnya. Rancangan kegiatan ini kemudian disusun sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP) dikaitkan dengan nilai-nilai BERAKHLAK, Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government.
Beberapa isu di instansi yang dapat dianalisis setelah dilakukannya environmentalscanning di KSM IPD yaitu:
1. Rendahnya minat staf KSM IPD RSHS melakukan publikasi. Berdasarkan data akreditasi KSM IPD tahun 2019-2021, sekalipun jumlah publikasi yang dihasilkan KSM IPD RSHS mencapai 57 hingga 97 publikasi per tahun, jumlah staf yang melakukan publikasi berkisar 46,3% hingga 58,1% dari jumlah total staf KSM IPD per tahun. Kesulitan mencari data penelitian secara manual, durasi yang cukup lama untuk mengumpulkan data penelitian secara manual, serta keterbatasan waktu staf untuk mengumpulkan data sangat mempengaruhi hal tersebut. Belum ada perangkat basis data terintegrasi mengenai karakteristik pasien yang dirawat di KSM IPD RSHS.
2. Rendahnya penegakan diagnosis pasti etiologi kasus demam di KSM IPD RSHS karena belum ada jalur klinis maupun panduan praktik klinis kasus demam di RSHS. Pasien yang datang dengan demam seringkali menunjukkan tanda dan gejala yang tidak spesifik untuk suatu patogen tertentu sehingga sulit dibedakan etiologinya. Hal ini menyebabkan dilakukannya banyak modalitas diagnostik yang efisiensinya seringkali tidak optimal. Diagnosis pasti hanya
15
BAB III
dapat ditegakkan pada sebagian pasien demam sedangkan sebagian pasien pulang dengan diagnosis suspek atau probable. Diperlukan sebuah alur pelayanan pasien demam untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan pasien demam
3. Pencatatan jumlah kasus infeksi terkait perawatan kesehatan di KSM IPD RSHS belum optimal. Hal ini disebabkan oleh sistem pencatatan saat ini sangat tergantung pada komunikasi antara dokter, perawat, serta tenaga administrasi dan petugas SIRS. Tingginya kasus infeksi terkait perawatan kesehatan di suatu tempat pelayanan kesehatan menggambarkan usaha pencegahan dan pengendalian infeksi yang kurang optimal di tempat pelayanan kesehatan tersebut serta meningkatkan penggunaan sumber daya. Tidak adanya data aktual mengenai jumlah kasus infeksi terkait perawatan kesehatan mempersulit penyusunan anggaran serta alokasi sumber daya yang dibutuhkan ke depan.
4. Penumpukan pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap isolasi COVID-19 di IGD RSHS Berdasarkan data laporan IGD RSHS selama tahun 2022, persentase pasien IGD dengan length of stay (LoS) 4 jam atau kurang pada bulan Januari hingga April 2022 berkisar 15-35%. Alur perawatan pasien di ruang isolasi COVID-19 belum optimal karena masih menggunakan standard prosedur operasional (SPO) yang dibuat saat awal pandemi COVID19 di tahun 2020 dan belum pernah direvisi. SPO tersebut dibuat saat belum terlalu banyak informasi mengenai COVID-19, varian virus yang ada memiliki karakteristik yang cukup berbeda sehingga tampilan klinis pasien cukup berbeda jika dibandingkan dengan saat ini. Saat terjadi peningkatan kasus
COVID-19 pada Juni 2021 akibat munculnya varian delta, terjadi stagnasi pasien yang cukup banyak di IGD. Saat ini sudah dilaporkan adanya varianvarian baru COVID-19 sehingga diperkirakan akan timbul peningkatan kasus
COVID-19 dalam beberapa bulan ke depan. Diperlukan revisi SPO pasien masuk dan keluar ruang isolasi COVID-19.
5. Rendahnya ketepatan melakukan konsul oleh triase IGD RSHS. Ketidaktepatan triase IGD dalam melakukan konsul menyebabkan pemanjangan LoS pasien IGD dan penggunaan sumber daya IGD yang kurang efisien. Proses
16
penegakan diagnosis serta pemberian tatalaksana definit yang dibutuhkan pasien dapat tertunda.
17
1 Rendahnya minat staf
KSM IPD RSHS
melakukan publikasi
Pelayanan publik Staf yang melakukan publikasi berkisar
46,3% hingga 58,1% dari jumlah total staf
KSM IPD per tahun
Rendahnya luaran publikasi oleh staf
KSM IPD
Kenaikan pangkat
akademik staf terhambat
Staf KSM IPD
Peserta didik
Pasien
Instansi
Jumlah publikasi masing-masing staf
KSM IPD RSHS
meningkat
2 Rendahnya penegakan diagnosis pasti etiologi kasus demam di KSM
IPD RSHS
3 Pencatatan jumlah
kasus infeksi terkait perawatan kesehatan di KSM IPD RSHS belum optimal.
Pelayanan publik
• Hanya sebagian kasus demam yang tegak etiologinya.
• Sumber daya yang dikeluarkan untuk penegakan kasus demam cukup besar.
Penggunaan sumber daya tidak efisien.
Tidak diketahui
jumlah kasus aktual.
Tatalaksana pasien tidak optimal.
Staf KSM IPD
Pasien
Meningkatnya penegakan diagnosis pasti etiologi kasus demam
Pelayanan publik
• Hanya sebagian kasus infeksi terkait perawatan yang tercatat.
• Pencatatan kasus tergantung dari komunikasi dokter dan perawat serta petugas SIRS.
Penggunaan sumber daya tidak efisien.
Tidak diketahui jumlah kasus aktual.
Tatalaksana pasien tidak optimal.
Staf KSM IPD
Perawat
Pasien
Semua kasus infeksi terkait perawatan kesehatan tercatat.
18
Tabel 3.1 Kesenjangan akibat Isu
isu Sumber isu Kondisi saat ini Dampak Pihak terdampak Kondisi yang diharapkan
No Identifikasi
4 Penumpukan pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap isolasi
COVID-19 di IGD RSHS
Pelayanan publik Persentase pasien IGD dengan LoS 4 jam atau kurang pada bulan
Januari hingga April 2022 berkisar 16-33%.
Potensi pengaduan ketidakpuasan oleh pasien meningkat.
Peningkatan beban kerja perawat dan dokter di IGD.
Penggunaan sumber daya IGD kurang efisien.
Staf KSM IPD Perawat Pasien Instansi
Tidak terjadi penumpukan pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap isolasi
COVID-19 di IGD
5 Rendahnya ketepatan melakukan konsul oleh triase IGD RSHS
Pelayanan publik Sebagian konsul triase IGD tidak tepat
Potensi pengaduan ketidakpuasan oleh pasien meningkat. Pemanjangan LoS pasien IGD.
Penggunaan sumber daya IGD kurang efisien.
Staf KSM IPD Pasien Instansi
Meningkatnya ketepatan konsul oleh triase IGD
19
Perlu dilakukan analisis untuk menentukan prioritas masalah di antara lima isu tersebut dengan menggunakan teknik Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL) dan Teknik Urgency, Seriousness, Growth (USG). Teknik APKL
adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu :
• Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang
• Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
• Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang.
• Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas.
Tabel 3.2 Analisis isu berdasarkan kriteria APKL
No Isu A P K L Keterangan
1 Rendahnya minat staf KSM IPD RSHS melakukan publikasi
2 Rendahnya penegakan diagnosis pasti etiologi kasus demam di KSM IPD RSHS
3 Pencatatan jumlah kasus infeksi terkait perawatan kesehatan belum optimal.
4 Penumpukan pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap isolasi COVID-19 di IGD
5 Rendahnya ketepatan melakukan konsul oleh triase IGD
Ö Ö Ö Ö Memenuhi syarat
Ö Ö Ö Ö Memenuhi syarat
Ö Ö Ö Ö Memenuhi syarat
Ö Ö Ö Ö Memenuhi syarat
Ö Ö Ö Ö Memenuhi syarat
Berdasarkan metode APKL, kelima isu instansi tersebut memenuhi syarat untuk kelayakan suatu masalah.
20
Keterangan:
Berdasarkan skala Likert 1-5 (1= sangat kecil; 2= kecil; 3= sedang; 4= besar; 5= sangat besar).
Urgency (Urgensi) : seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang tersedia.
Seriousness (Keseriusan) : apabila masalah tidak ditangani maka akan timbul masalah lain yang lebih besar.
Growth (perkembangan isu) : apabila masalah dibiarkan maka masalah akan memburuk.
Berdasarkan penapisan isu dengan teknik USG tersebut maka isu dengan prioritas tertinggi adalah penumpukan pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap isolasi COVID-19 di IGD. Terdeteksinya varian SARS-CoV-2 baru dengan kemampuan transmisi lebih tinggi menjadi dasar prediksi terjadinya lonjakan kasus COVID-19 dalam beberapa bulan ke depan yang berpotensi meningkatkan kunjungan pasien ke IGD RSHS sebagai rumah sakit pusat rujukan di Jawa Barat. Tanpa penanggulangan isu utama, beban kerja dokter dan perawat IGD meningkat serta terjadi penggunaan sumber daya di IGD yang tidak pada
tempatnya secara tidak efisien. Peningkatan jumlah pasien yang tertahan di IGD tidak dapat secara cepat diimbangi oleh peningkatan ruang isolasi COVID-19 di IGD. Stagnasi pasien di IGD menimbulkan ketidaknyamanan pasien sehingga
21
No Isu Urgency Seriousness Growth Total 1 Rendahnya minat staf KSM IPD RSHS melakukan publikasi 3 3 2 8 2 Rendahnya penegakan diagnosis pasti etiologi kasus demam di KSM IPD RSHS 3 4 3 10 3 Pencatatan jumlah kasus infeksi terkait perawatan kesehatan belum optimal. 3 3 3 9 4 Penumpukan pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap isolasi COVID-19 di IGD 5 5 5 15 5 Rendahnya ketepatan melakukan konsul oleh triase IGD 4 4 5 13
Tabel 3.3 Penapisan prioritas isu dengan teknik USG.
potensi timbulnya pengaduan ketidakpuasan oleh pasien dan keluarga akan layanan rumah sakit meningkat. Melihat dampak isu ini besar maka dilakukan analisis penyebab penumpukan pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap isolasi COVID-19 di IGD RSHS dengan metode fish bone
Gambar 3.1 Analisis penyebab isu dengan fish bone.
RSUP dr. Hasan Sadikin (RSHS) merupakan rumah sakit rujukan puncak di Provinsi Jawa Barat serta rumah sakit pendidikan utama Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Universitas Padjadjaran menjadi tempat pendidikan bagi peserta didik program studi profesi dokter, spesialis dan subspesialis Penyakit Dalam, khususnya Peminatan Penyakit Tropik dan Infeksi.
Jumlah kunjungan pasien ke IGD RSHS cukup banyak dibandingkan dengan rumah sakit lain, yang pada bulan April 2022 mencapai 63 pasien per hari. Pasien yang ditangani di RSHS umumnya memiliki masalah yang kompleks sehingga membutuhkan sumber daya yang lebih besar. Hal ini berpengaruh terhadap LoS pasien di IGD, yang idealnya tidak lebih dari 4 jam, menjadi lebih panjang.
Persentase pasien IGD RSHS dengan LoS 4 jam atau kurang pada bulan Januari hingga April 2022 berkisar 16-33%. Diperlukan perencanaan sistem kesehatan yang cermat sehingga penggunaan sumber daya dapat dilakukan secara efisien.
22
Tentu saja pasien yang dirawat di KSM Ilmu Penyakit Dalam (IPD) RSHS memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan pasien di tempat lain.
Sejak awal pandemi COVID-19 terjadi perubahan pola diagnosis pasien yang berkunjung ke IGD RSHS. Terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Jawa Barat pada Desember 2020 dan Juni 2021 yang mengakibatkan peningkatan kunjungan pasien ke RSHS. Rerata pasien COVID-19 yang datang ke RSHS sekitar 50 pasien per hari, sehingga pada 22 dan 23 Juni 2021 sebagian pasien yang membutuhkan ruang rawat isolasi COVID-19 terpaksa dirawat di selasar IGD karena terdapat sekitar 70 pasien yang tertahan di IGD.
Saat ini telah terdeteksi varian baru SARS-CoV-2 dengan karakteristik virulensi dan kemampuan transmisi yang berbeda, dan diperkirakan akan terjadi lonjakan
23
Gambar 3.2 Persentase pasien IGD RSHS dengan LoS £4 jam
Gambar 3.3 Pemberitaan tentang foto pasien COVID-19 di IGD RSHS
kasus COVID-19 dalam beberapa bulan ke depan. Pada Maret 2022, tercatat peningkatan jumlah pasien COVID-19 di RSHS hingga 50%. Sebagai antisipasi, RSHS telah menyiapkan 207 ranjang di ruang rawat inap isolasi COVID-19. Hal penting yang perlu disiapkan juga adalah kejelasan alur pasien masuk dan keluar ruang rawat isolasi COVID-19, namun alur yang ada belum pernah direvisi sejak awal dibuat pada tahun 2020. Sejak awal pandemi COVID-19 telah dilakukan beberapa kali revisi Pedoman Tatalaksana COVID-19 yang dikeluarkan oleh lima organisasi profesi hingga saat ini telah dipakai edisi ke-4 yang mencantumkan beberapa perubahan kriteria diagnosis, klasifikasi tingkat perawatan, serta tatalaksana Alur yang saat ini ada masih menggunakan panduan edisi pertama sehingga terjadi kebingungan yang dirasakan oleh dokter dan perawat sebagai pelaksana lapangan yang tentunya akan menghambat pelayanan pasien. Revisi alur pasien masuk dan keluar ruang perawatan isolasi COVID-19 perlu segera dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya akumulasi penumpukan pasien di IGD.
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS
Mendukung Terwujudnya Smart Governance
untuk
Undang-undang No 5 tahun 2014, PNS memiliki 3 peran yaitu sebagai pelayan publik, pelaksana. Kebijakan publik dan perekat pemersatu bangsa. Salah satu dari perannya sebagai pelayan public PNS harus dapat beradaptasi dengan cepat dan baik terhadap semua perubahan dan harus berusaha untuk selalu memperbaiki layanannya. Di era digital saat ini PNS juga dituntut untuk tidak gagap teknologi dengan memmperhatikan aspek digitalculture,digitalskill,digitalsafetydan digital ethics sehingga dapat menjadi smart ASN demi terwujudnya smartgovernance.
Penyebab penumpukan pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap isolasi COVID-19 di IGD RSHS terutama adalah alur pasien masuk dan keluar ruang perawatan isolasi COVID-19 yang tidak mutakhir, sehingga perlu segera dilakukan revisi alur tersebut. Hal tersebut juga sesuai dengan nilai-nilai ASN
BERAKHLAK. RSHS merupakan rumah sakit vertikal di bawah Kementerian
Kesehatan dengan semua tugas dan fungsinya tentu berorientasi pada pelayanan, sehingga senantiasa berusaha memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan prima yang cepat dan tepat. Pembuatan revisi alur tersebut
24
dilakukan dengan cermat sehingga dapat dihasilkan sebuah alur dengan kualitas terbaik yang mengakomodasi kebutuhan saat ini. Pembuatan revisi alur tersebut membutuhkan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Tim
Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (Tim PINERE), Kepala dan Staf
KSM IPD, Bidang Pelayanan, Bidang keperawatan, serta pihak-pihak terkait lainnya, dengan membangun lingkungan kerja yang kondusif serta saling menjaga nama baik dan nama baik RSHS.
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi penumpukan pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap isolasi COVID-19 di IGD RSHS
adalah:
1. Pembuatan draft revisi alur pasien masuk dan keluar ruang perawatan isolasi COVID-19 RSHS.
2. Sosialisasi alur pasien masuk dan keluar ruang perawatan isolasi COVID-19 RSHS yang sudah direvisi.
3. Berkoordinasi dengan Tim Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (Tim PINERE), Kepala dan Staf KSM IPD, Bidang Pelayanan medis, Bidang keperawatan, serta pihak-pihak terkait lainnya dalam pelayanan pasien di ruang isolasi COVID-19, untuk menindaklanjuti pihak perujuk yang belum patuh dengan alur tersebut.
4. Pencantuman alur pasien masuk dan keluar ruang perawatan isolasi COVID19 RSHS di arsip.rshs.or.id sehingga mudah diakses oleh setiap staf RSHS.
5. Pelaksanaan pelayanan spesialistik tata laksana pasien COVID-19 secara lebih optimal.
Kegiatan dari gagasan kreatif tersebut yaitu:
1. Penyampaian rancangan aktualisasi kepada atasan dan mentor (SKP)
2. Koordinasi llintas program dan lintas unit terkait (SKP)
3. Pembuatan draft revisi alur pasien masuk dan keluar ruang rawat inap isolasi COVID-19 RSHS (SKP)
4. Sosialisasi rancangan/ draft revisi alur pasien masuk dan keluar ruang rawat inap isolasi COVID-19 RSHS lintas program dan lintas unit terkait (SKP)
25
5. Finalisasi draft revisi alur pasien masuk dan keluar ruang rawat inap isolasi COVID-19 RSHS (SKP)
6. Uji coba implementasi draft revisi alur pasien masuk dan keluar ruang rawat inap isolasi COVID-19 RSHS (SKP)
7. Pelaporan kegiatan aktualisasi (SKP). Manfaat aktualisasi gagasan kreatif tersebut yaitu:
1. Terbentuknya draft revisi alur pasien masuk dan keluar ruang perawatan isolasi COVID-19 RSHS yang mutakhir.
2. Terbentuknya koordinasi dan kerja sama antar berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan pasien yang membutuhkan ruang isolasi COVID-19 di RSHS untuk meningkatkan pelayanan.
3. Berkurangnya potensi terjadinya penumpukan pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap isolasi COVID-19 di IGD RSHS
4. Terbentuknya sikap perilaku sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN yang
BERAKHLAK yaitu berorientasi pelayanan, kompeten, akuntabel, loyal, adaptif dan kolaboratif yang disertai sifat kritis dan kreatif bagi calon ASN dalam berperan dan menduduki Smart ASN untuk mewujudkan Smart Governance.
26
BAB IV
RENCANA AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Matriks rancangan aktualisasi:
Unit Kerja : KSM Ilmu Penyakit Dalam RSHS
Identifikasi Isu : 1. Rendahnya minat staf KSM IPD melakukan publikasi.
2. Rendahnya penegakan diagnosis pasti etiologi kasus demam di KSM IPD RSHS.
3. Pencatatan jumlah kasus infeksi terkait perawatan kesehatan di RSHS belum optimal.
4. Penumpukan pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap isolasi COVID-19
di IGD RSHS.
5. Rendahnya ketepatan melakukan konsul oleh triase IGD RSHS.
Isu yang diangkat : Penumpukan pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap isolasi COVID-19 di IGD RSHS
Gagasan Pemecahan : Pembuatan draft revisi alur pasien masuk dan keluar ruang rawat inap isolasi COVID-19 RSHS.
27
Unit Kerja RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Isu yang Diangkat Penumpukan pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap isolasi COVID-19 di IGD RSHS
Gagasan Pemecahan Isu Pembuatan draft revisi alur pasien masuk dan keluar ruang rawat inap isolasi COVID-19 RSHS
Keterkaitan
Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Kegiatan
Substansi Mata
Pelatihan
Terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
1 Penyampaian
rancangan aktualisasi
kepada atasan
dan mentor (SKP)
a. Membuat janji
kepada pimpinan
dan mentor
Kesepakatan tanggal pertemuan Berkomunikasi
dengan ramah, sopan, santun, menunjukkan
perwujudan
Berorientasi
pelayanan
Dengan mewujudkan
kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal,
adaptif, kolaboratif
akan mendukung
Meminta izin dan berkoordinasi dengan atasan dan mentor
menggambarkan
nilai-nilai RSHS
berupa Pamingpin
b. Menjelaskan
rancangan aktualisasi
Persetujuan rancangan aktualisasi
Penjelasan
mengenai kejelasan
kegiatan dan
tujuannya
terwujudnya visi dan misi organisasi berupa
terwujudnya
Indonesia maju yang
Pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas)
28
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-nilai Dasar PNS
2 Koordinasi
llintas program
dan lintas unit
terkait (SKP)
c. Meminta izin
kepada atasan
untuk aktualisasi
Izin dari atasan
untuk aktualisasi
mencerminkan
Akuntabel.
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong
Melakukan kegiatan
atas sepengetahuan
dan perintah atasan
merupakan kode
etik yang
mencerminkan
Kolaborasi dan
Akuntabel.
royong.
a.Melakukan koordinasi
dengan Tim PINERE RSHS
Persetujuan dan pengumpulan ide
serta saran
Melakukan
koordinasi dengan
Tim PINERE
menunjukkan
perwujudan
Kolaborasi
Dengan mewujudkan
kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal,
adaptif, kolaboratif
akan mendukung
Berkoordinasi dengan
atasan bagian lain
yang terkait
menggambarkan
nilai-nilai RSHS
berupa Pamingpin
Pituin
29
b.Melakukan koordinasi
dengan Kepala dan Staf
KSM IPD RSHS
c.Melakukan koordinasi
dengan Bagian
Pelayanan Medis dan
Bagian Keperawatan
RSHS
Informasi
mengenai revisi
alur pasien masuk
dan keluar ruang
rawat inap isolasi
COVID-19 RSHS
Melakukan
koordinasi dengan
bagian terkait
menunjukkan
perwujudan
Kolaborasi
terwujudnya visi dan
misi organisasi berupa
terwujudnya
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian,
berlandaskan gotong
(kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas)
Masukan dalam
pembuatan draft
revisi alur pasien
masuk dan keluar
ruang rawat inap
isolasi COVID-19
RSHS
Melakukan
koordinasi dengan
bagian pelayanan
medik merupakan
perwujudan
Kolaborasi.
Mencari panduan
untuk revisi SPO
yang sesuai dengan
aturan merupakan
perwujudan
royong.
30
3 Pembuatan
draft revisi
alur pasien
masuk dan
keluar ruang
rawat inap
isolasi COVID-
19 RSHS (SKP)
a. Mengumpulkan
bahan untuk
membantu
pembuatan revisi
panduan
Panduan nasional
dan internasional
Akuntabel dan
Loyal
Melakukan
pengumpulan bahan
dengan cermat, tepat dan teliti
sebagai bentuk
perwujudan
Akuntabel.
Menggunakan
sumber yang tepat
untuk membuat
keputusan
berdasarkan prinsip
keahlian
menunjukkan
pengamalan
Kompeten
Dengan mewujudkan
kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif, kolaboratif
akan mendukung
terwujudnya visi dan
misi organisasi berupa
terwujudnya
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri,
dan berkepribadian, berlandaskan gotong
royong.
Membuat draft revisi
alur pasien masuk
dan keluar ruang
rawat inap isolasi
COVID-19 RSHS
31
b. Melakukan
pencarian daring Referensi pendukung lain
Menggunakan
pendekatan ilmiah
dan inovatif dalam
memecahkan
masalah merupakan
bentuk pelaksanaan
nilai dasar
Kompeten.
Mencari dengan
cermat dan tepat
memperlihatkan nilai
Akuntabel.
Berinovasi mencari
data lain di luar data
yang sudah
diketahui
menunjukkan
pengamalan
Adaptif.
32
4 Sosialisasi
rancangan/ draft revisi
alur pasien
masuk dan
keluar ruang
rawat inap
c. Membuat hasil
rancangan revisi SPO
Draft rancangan revisi SPO
Membuat rancangan
dengan cermat dan
tepat sesuai dengan
kebutuhan
menunjukkan
Akuntabel.
Menjalankan tugas
secara professional
merupakan
pengamalan nilai
Berorientasi
pelayanan.
a. Membuat undangan sosialisasi Undangan Menggunakan
bahasa yang baik
dan sopan dalam
berkomunikasi
dengan bagian lain
menunjukkan nilai
Kolaborasi. Tidak
Dengan menerapkan
nilai-nilai berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten,harmonis,
loyal, adaptif, kolaboratif dalam
pelaksanaan tugas
Melakukan sosialisasi
hasil rancangan SPO
dengan menerapkan
nilai-nilai RSHS yaitu
Pamingpin Pituin
(kepemimpinan, profesional, inovatif,
33
isolasi COVID19 RSHS
lintas program
dan lintas unit
terkait (SKP)
b. Membuat bahan
tayang sosialisasi
Bahan tayang sosialisai
membedakan setiap
anggota dan
memperlakukan
sama merupakan
perwujudan
Harmonis.
Membuat alat bantu
sosialisasi dengan
penuh tanggung
jawab merupakan
pengamalan
Akuntabel. Mau
berinovasi dan
membuat alat bantu
yang baik
merupakan
perwujudan nilai
Adaptif.
dan kewajiban seharihari dapat
mewujudkan
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong
royong.
tulus, unggul, integritas)
34
c. Mengkomunikasikan
draft revisi SPO
Pemahamanan
draft revisi SPO
Sosialiasai dengan
menggunakan
komunikasi yang
santun dan ramah
sebagai penerapan
Berorientasi
pelayanan. Tidak
membedakan
setiap anggota dan memperlakukan
sama merupakan
perwujudan
Harmonis.
Kerjasama dengan
anggota lain
merupakan
pengamalan
Kolaborasi.
35
5 Finalisasi draft
revisi alur
pasien masuk
dan keluar
ruang rawat
inap isolasi
COVID-19
RSHS (SKP)
a. Menuliskan
masukan dan saran
dari lintas unit dan
sektor terkait
Catatan masukan dan saran Menghargai pendapat orang lain
merupakan bentuk
pengamalan
Kolaborasi.
Dengan menerapkan
nilai-nilai berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten,harmonis,
Menghasilkan revisi
SPO yang sesuai
dengan nilai-nilai
RSHS Pamingpin
b. Melakukan revisi
draft sesuai dengan
hasil diskusi
Final draft revisi
alur pasien masuk dan keluar ruang
rawat inap isolasi
COVID-19 RSHS
Membuat revisi
dengan cermat dan
tepat sesuai
kebutuhan
menunjukkan
Akuntabel.
Membuat rancangan
revisi SPO yang
sesuai dengan
keilmuan dan perkembangan
ilmiah menunjukkan
Kompeten.
Menghasilkan revisi
loyal, adaptif, kolaboratif dalam
pelaksanaan tugas
dan kewajiban seharihari dapat
mewujudkan
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri,
dan berkepribadian, berlandaskan gotong
royong.
Pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas)
36
6 Uji coba
implementasi
draft revisi alur
pasien masuk
dan keluar
ruang rawat
inap isolasi
COVID-19
RSHS (SKP)
a. Simulasi
Penggunaan draft revisi alur pasien
masuk dan keluar
ruang rawat inap
isolasi
RSHS
COVID-19
Peserta simulasi
mampu melakukan
tatalaksana sesuai
draft revisi alur
pasien masuk dan keluar ruang rawat
inap isolasi COVID-
19 RSHS
SPO yang sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat merupakan
pengamalan
Berorientasi
Pelayanan.
Melakukan aplikasi
dengan cermat,
tepat dan akurat
sebagai bentuk
pengamalan nilai
Akuntabel.
Menjalankan tugas
secara professional merupakan
pengamalan nilai
Berorientasi
pelayanan.
Dengan menerapkan
nilai-nilai berorientasi
pelayanan, akuntabel,
kompeten,harmonis, loyal, adaptif,
kolaboratif dalam
pelaksanaan tugas
dan kewajiban seharihari dapat
mewujudkan
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri,
Mengimplementasikan
hasil rancangan
panduan revisi SPO
dengan menerapkan
nilai-nilai RSHS
Pamingpin Pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas)
37
7 Pelaporan kegiatan (SKP)
b. Menyusun laporan
uji coba implementasi
draft revisi SPO final
Laporan uji coba Melakukan
pengumpulan bahan
dengan cermat, tepat, dan teliti
sebagai bentuk
Akuntabel dan
Kompeten
dan berkepribadian, berlandaskan gotong
royong.
a. Membuat draft
laporan dengan
laporan kegiatan Draft laporan kegiatan Membuat draft
cermat dan tepat
sesuai kebuthan
menunjukkan
Akuntabel.
Menjalankan tugas
secara professional merupakan
pengamalan nilai
Berorientasi
pelayanan.
Dengan menerapkan
nilai-nilai berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten,harmonis, loyal, adaptif,
kolaboratif dalam
pelaksanaan tugas
dan kewajiban seharihari dapat
mewujudkan
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri,
Melakukan pelaporan
hasil kegiatan dengan
menerapkan nilai-nilai
RSHS Pamingpin
Pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas)
38
b. Menyerahkan Draft
laporan kepada
mentor dan memohon
arahan
Revisi laporan Menghargai
pendapat orang lain
merupakan bentuk
pengamalan
Adaptif.
dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.
c. Membuat finalisasi
laporan dengan
laporan Laporan final Membuat revisi
cermat dan tepat
sesuai kebutuhan
menunjukkan
Akuntabel.
Menjalankan tugas
secara professional merupakan
pengamalan
Berorientasi
pelayanan.
39
4.2 Penjadwalan
Rancangan aktualisasi ini dilaksanakan di KSM IPD RSHS mulai tanggal 1 Juli 2022 sampai dengan 6 Agustus 2021. Berikut adalah
jadwal kegiatan aktualisasi:
Tabel 4.1 Jadwal Aktualisasi No
1 Menyampaikan rancangan aktualisasi kepada atasan dan mentor
2 Melakukan koordinasi llintas program dan lintas unit terkait
3 Membuat draft revisi alur pasien masuk dan keluar ruang rawat inap isolasi COVID-19 RSHS
4 Melakukan koordinasi llintas program dan lintas unit terkait
5 Melakukan finalisasi draft revisi alur pasien masuk dan keluar ruang rawat inap isolasi COVID19 RSHS
6 Melakukan uji coba implementasi draft revisi alur pasien masuk dan keluar ruang rawat inap isolasi COVID-19 RSHS
7 Membuat draft revisi alur pasien masuk dan keluar ruang rawat inap isolasi COVID-19 RSHS
40
Kegiatan
Juli Agustus I II III IV I II
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Tabel 4.3 Peran pihak yang terlibat
No Para Pihak Peran dalam aktualisasi
1 Mentor
2 Coach
3 Kepala Program Studi
4 Kepala KSM IPD RSHS
Membantu mengidentifikasi isu, memberikan masukan pada setiap tahap kegiatan, mendukung terlaksananya program, dan memberikan koreksi dan evaluasi
Memberikan masukan dan feedback terhadap identifikasi isu dan penerapan nilai-nilai dasar ASN demi terwujudnya smart governance selama pembuatan rancangan aktualisasi
Membantu koordinasi dengan pihak-pihak terkait
Memberikan masukan mengenai draft revisi SPO dan membantu uji coba drasft revisi SPO
Keterangan
41
DAFTAR PUSTAKA
1. Arie Nugraha (2021). Beredar Foto Pasien COVID-19 Dirawat di Selasar IGD, RSHS Beri Tanggapan. Liputan6.com.
2. Direksi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (2021). Laporan Kinerja Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2020
3. Lembaga Administrasi Negara (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Habituasi.
4. Lembaga Administrasi Negara (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Manajemen Aparatur Sipil Negara.
5. Lembaga Administrasi Negara (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara.
6. Lembaga Administrasi Negara (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Analisis Isu Kontemporer.
7. Lembaga Administrasi Negara (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Kesiapsiagaan Bela Negara.
8. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Adaptif. Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
9. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Akuntabel. Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
10. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Berorientasi Pelayanan. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
11. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Harmonis. Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
12. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Kolaboratif. Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.
13. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Kompeten. Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
14. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Loyal. Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
15. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Smart ASN. Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.
42
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PEMBUATAN DRAFT REVISI ALUR PASIEN MASUK DAN KELUAR
RUANG ISOLASI COVID - 19 RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG
Susantina
NIP 198309232022032001
Peserta LATSAR CASN Golongan III Angkatan V Tahun 2022
Tujuan negara RI UU ASN No.5 2014 Gap Aktualisasi Tujuan aktualisasi Manfaat aktualisasi
LATAR BELAKANG
PROFIL RSHS
Visi RSHS
• Menjadi institusi kesehatan yang unggul dan transformative dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat ( Transformative leader in health care )
Misi RSHS
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima, yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian
2. Menyelenggarakan sistem rujukan pelayanan bermutu
3. Melakukan transformasi dalam mewujudkan status kesehatan masyarakat yang lebih baik
Nilai-nilai RSHS
PAMINGPIN PITUIN, SIGAP, PRIMA
Tugas RSHS
PMK No 62 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata: menyelenggarakan pelayanan Kesehatan perorangan secara paripurna
PROFIL PESERTA LATSAR
Nama : Susantina
NIP : 198309232022032001
Jabatan /Golongan : Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama / IIIb
Unit Kerja : Divisi Interna Umum KSM Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Instansi : Kementerian Kesehatan
Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta diklat mengacu kegiatan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), yaitu:
• Terselenggaranya rekam medik elektronik
• Terpenuhinya pasien yang memenuhi standard WTRJ <60 menit
• Terpenuhinya waktu jam visite dokter penanggung jawab (DPJP)
• Terpenuhinya kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan
• Terlaksananya sistem rujukan terintegrasi (SISRUTE)
• Melaksanakan pelayanan medik rawat jalan
• Melaksanakan pelayanan medik rawat inap
• Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan medik
• Melaksanakan tugas jaga
• Melaksanakan tugas bantuan/partisipasi kesehatan
• Menyusun laporan pelaksanaan tugas
• Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
IDENTIFIKASI ISU
ANALISIS ISU BERDASARKAN APKL
PENAPISAN PRIORITAS ISU BERDASARKAN USG
ANALISIS PENYEBAB ISU DENGAN FISH BONE
PERSENTASE PASIEN IGD RSHS DENGAN LoS £4 JAM
PEMBERITAAN TENTANG FOTO PASIEN COVID-19
DI IGD RSHS
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
1 Penyampaian
rancangan aktualisasi
kepada atasan dan mentor (SKP)
a. Membuat janji kepada pimpinan dan mentor
b. Menjelaskan rancangan aktualisasi
Kesepakatan tanggal pertemuan
Berkomunikasi dengan
ramah, sopan, santun, menunjukkan
perwujudan Berorientasi
pelayanan
Dengan mewujudkan kegiatan berorientasi
Meminta izin dan berkoordinasi
c. Meminta izin kepada atasan untuk aktualisasi
Persetujuan rancangan aktualisasi
Penjelasan mengenai
kejelasan kegiatan dan tujuannya mencerminkan Akuntabel.
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung
terwujudnya visi dan misi organisasi berupa
terwujudnya Indonesia
dengan atasan dan mentor menggambarkan
nilai-nilai RSHS
berupa Pamingpin
Izin dari atasan untuk aktualisasi
Melakukan kegiatan atas sepengetahuan dan perintah atasan
merupakan kode etik
yang mencerminkan
Kolaborasi dan Akuntabel.
maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.
Pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas)
No Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan
2 Koordinasi lintas
program dan lintas unit terkait (SKP)
a. Melakukan koordinasi dengan
Tim PINERE RSHS
Output / Hasil
Kegiatan
Persetujuan dan pengumpulan ide
serta saran
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Melakukan koordinasi
dengan Tim PINERE
menunjukkan
perwujudan
Kolaborasi
Kontribusi
Terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Dengan
mewujudkan
kegiatan
berorientasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Berkoordinasi
dengan atasan
bagian lain yang
terkait
b. Melakukan koordinasi dengan
Kepala dan staf KSM
IPD RSHS
c. Melakukan koordinasi dengan
Bagian Pelayanan
Medis dan Bagian
Keperawatan RSHS
Informasi mengenai
revisi alur pasien
masuk dan keluar
ruang rawat inap
isolasi COVID-19
RSHS
Masukan dalam
pembuatan draft
revisi alur pasien
masuk dan keluar
ruang rawat inap
isolasi COVID-19
RSHS
Melakukan koordinasi
dengan bagian terkait
menunjukkan
perwujudan
Kolaborasi
Melakukan koordinasi
dengan bagian
pelayanan medik
merupakan
perwujudan
Kolaborasi. Mencari
panduan untuk revisi
SPO yang sesuai
dengan aturan
merupakan
perwujudan
Akuntabel dan Loyal
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif, kolaboratif
akan mendukung
terwujudnya visi
dan misi organisasi
berupa
terwujudnya
Indonesia maju
yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian, berlandaskan
gotong royong
menggambarkan
nilai-nilai RSHS
berupa Pamingpin
Pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas)
No
No
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan
3 Pembuatan draft revisi alur pasien masuk dan keluar
ruang rawat inap isolasi COVID-19 RSHS (SKP)
a. Mengumpulkan bahan untuk membantu pembuatan revisi panduan
Panduan nasional dan internasional
b. Melakukan pencarian daring Referensi pendukung lain
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Melakukan pengumpulan bahan
dengan cermat, tepat dan teliti sebagai bentuk perwujudan
Akuntabel. Menggunakan sumber
yang tepat untuk membuat
keputusan berdasarkan prinsip
keahlian menunjukkan pengamalan
Kompeten
Menggunakan pendekatan ilmiah
dan inovatif dalam memecahkan
masalah merupakan bentuk
pelaksanaan nilai dasar Kompeten.
Mencari dengan cermat dan tepat
memperlihatkan nilai Akuntabel.
Berinovasi mencari data lain di luar data yang sudah diketahui
menunjukkan pengamalan Adaptif.
Kontribusi Terhadap
Visi dan Misi Organisasi
Dengan
mewujudkan
kegiatan
berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung
terwujudnya visi dan misi organisasi berupa terwujudnya
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Membuat draft revisi alur pasien
masuk dan keluar
ruang rawat inap isolasi COVID-19 RSHS
c. Membuat hasil rancangan revisi SPO Draft rancangan revisi SPO
Membuat rancangan dengan cermat dan tepat sesuai dengan
kebutuhan menunjukkan
Akuntabel. Menjalankan tugas secara professional merupakan
pengamalan nilai Berorientasi pelayanan.
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.
Kegiatan Tahapan Kegiatan
4 Melakukan sosialisasi
rancangan aplikasi database daring konferensi
penjadwalan operasi jantung (SKP)
a. Membuat undangan sosialisasi
Output / Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Undangan Menggunakan bahasa yang baik dan sopan dalam berkomunikasi
dengan bagian lain menunjukkan nilai Kolaborasi. Tidak
membedakan setiap anggota dan memperlakukan sama merupakan perwujudan Harmonis.
Kontribusi
Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan
menerapkan
nilai-nilai
berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten,harmo
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Melakukan
sosialisasi hasil
rancangan SPO dengan
menerapkan
nilai-nilai RSHS
yaitu Pamingpin
b. Membuat bahan tayang sosialisasi
Bahan tayang sosialisasi
Membuat alat bantu sosialisasi
dengan penuh tanggung jawab
merupakan pengamalan
Akuntabel. Mau berinovasi dan membuat alat bantu yang baik
merupakan perwujudan nilai
Adaptif.
nis, loyal, adaptif, kolaboratif dalam
pelaksanaan
tugas dan kewajiban seharihari dapat
mewujudkan
Pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas)
c. Mengkomunika sikan draft revisi SPO
Pemahamanan draft revisi SPO
Sosialiasai dengan menggunakan
komunikasi yang santun dan ramah sebagai penerapan
Berorientasi pelayanan. Tidak
membedakan setiap anggota dan memperlakukan sama merupakan perwujudan Harmonis.
Kerjasama dengan anggota lain merupakan pengamalan
Kolaborasi.
Indonesia maju
yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.
No
5 Finalisasi draft
revisi alur pasien
masuk dan keluar
ruang rawat inap
isolasi COVID-19
RSHS (SKP)
a. Menuliskan masukan dan saran dari lintas unit dan sektor
terkait
b. Melakukan revisi draft sesuai
dengan hasil
diskusi
Catatan masukan dan saran
Mata
Menghargai pendapat
orang lain merupakan
bentuk pengamalan
Kolaborasi.
Kontribusi
Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan
menerapkan
nilai-nilai
berorientasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Menghasilkan
revisi SPO yang
sesuai dengan
nilai-nilai RSHS
Final draft revisi alur pasien masuk dan keluar ruang
rawat inap isolasi
COVID-19 RSHS
Membuat revisi dengan
cermat dan tepat sesuai
kebutuhan menunjukkan
Akuntabel. Membuat
rancangan revisi SPO yang
sesuai dengan keilmuan
dan perkembangan ilmiah
menunjukkan Kompeten.
Menghasilkan revisi SPO
yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
merupakan pengamalan
Berorientasi Pelayanan.
pelayanan, akuntabel, kompeten,harmo
nis, loyal, adaptif, kolaboratif dalam
pelaksanaan
tugas dan kewajiban seharihari dapat
mewujudkan
Indonesia maju
yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan
gotong royong.
Pamingpin Pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas)
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan
Substansi
Pelatihan
Keterkaitan
6 Uji coba
implementasi
draft revisi alur
pasien masuk dan
keluar ruang
rawat inap isolasi
COVID-19 RSHS
(SKP)
a. Simulasi
Penggunaan
draft revisi alur
pasien masuk
dan keluar ruang
rawat inap isolasi
COVID-19 RSHS
b. Menyusun
laporan uji coba
implementasi
draft revisi SPO
final
Peserta simulasi
mampu melakukan
tatalaksana sesuai
draft revisi alur
pasien masuk dan
keluar ruang rawat
inap isolasi COVID-
19 RSHS
Laporan uji coba
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Melakukan aplikasi
dengan cermat, tepat dan
akurat sebagai bentuk
pengamalan nilai
Akuntabel. Menjalankan
tugas secara professional merupakan pengamalan
nilai Berorientasi
pelayanan.
Melakukan pengumpulan
bahan dengan cermat, tepat, dan teliti sebagai
bentuk Akuntabel dan
Kompeten
Kontribusi
Terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Dengan
menerapkan
nilai-nilai
berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten,harmo
nis, loyal, adaptif, kolaboratif dalam
pelaksanaan
tugas dan
kewajiban seharihari dapat
mewujudkan
Indonesia maju
yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian, berlandaskan
gotong royong.
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Mengimplementa sikan hasil
rancangan panduan revisi
SPO dengan
menerapkan
nilai-nilai RSHS
Pamingpin Pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas)
No
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
7 Pelaporan kegiatan (SKP)
a. Membuat draft laporan kegiatan
Output / Hasil Kegiatan
Draft laporan kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Membuat draft laporan
dengan cermat dan tepat
sesuai kebuthan
menunjukkan Akuntabel.
Menjalankan tugas secara
professional merupakan
pengamalan nilai
Berorientasi pelayanan.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan menerapkan
nilai-nilai berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten,harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif dalam
pelaksanaan tugas dan kewajiban sehari-hari
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Melakukan pelaporan hasil kegiatan dengan menerapkan
nilai-nilai RSHS
b. Menyerahkan Draft laporan kepada mentor dan memohon arahan
c. Membuat finalisasi laporan
Revisi laporan Menghargai pendapat orang
lain merupakan bentuk
pengamalan Adaptif.
Laporan final Membuat revisi laporan
dengan cermat dan tepat
sesuai kebutuhan
menunjukkan Akuntabel.
Menjalankan tugas secara
professional merupakan
pengamalan Berorientasi
pelayanan.
dapat mewujudkan
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.
Pamingpin Pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas)
JADWAL AKTUALISASI
PIHAK YANG BERPERAN DALAM AKTUALISASI
DAFTAR PUSTAKA
1. Arie Nugraha (2021). Beredar Foto Pasien COVID-19 Dirawat di Selasar IGD, RSHS Beri Tanggapan. Liputan6.com.
2. Direksi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (2021). Laporan Kinerja Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2020
3. Lembaga Administrasi Negara (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Habituasi.
4. Lembaga Administrasi Negara (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Manajemen Aparatur Sipil Negara.
5. Lembaga Administrasi Negara (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara.
6. Lembaga Administrasi Negara (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Analisis Isu Kontemporer.
7. Lembaga Administrasi Negara (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Kesiapsiagaan Bela Negara.
8. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Adaptif. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
9. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Akuntabel. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
10. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Berorientasi Pelayanan. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
11. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Harmonis. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
12. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Kolaboratif. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
13. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Kompeten. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
14. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Loyal. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
15. Lembaga Administrasi Negara (2021). Modul Smart ASN. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Terima kasih saya haturkan kepada:
serta semua pihak yang senantiasa memberikan bantuan dan dukungan pada saya.
Hatur nuhun.
Coach saya, Bapak Miftahurrohim , ST, M.Kes Mentor saya, Bapak Dr. dr. Ahmad Ramdan , Sp.OT(K), MKM