“
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230624081320-ef38f7994e72e4c95e88d4f422225901/v1/6c2bd072f4b9dd164eda5d394ae457bf.jpeg)
“
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1
BELUM OPTIMALNYA EDUKASI KEBERSIHAN MULUT BAGI PASIEN DI POLI GIGI
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022”
OLEH : Henry Yonatan Mandalas
NIP. 198212222022031001
Disusun sebagai salah satu penilaian kelulusan Diklatsar CPNS Golongan III
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2022
LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1
TAHUN 2022
Nama : Henry Yonatan Mandalas
NIP : 198212222022031001
Jabatan : Dokter Gigi Ahli Pertama
Unit
Kerja : Sub Bagian Periodonsia KSM Kesehatan Gigi dan Mulut
Instansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Judul Isu : “
BELUM OPTIMALNYA EDUKASI KEBERSIHAN MULUT BAGI
PASIEN DI POLI GIGI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
TAHUN 2022”
Cikarang, 23 Juni 2022 Menyetujui,
Coach, dr. Atiq Amanah Retna Palupi. MKKK NIP.
197803272009122002
Penguji
Mentor, Drg. Gusriani Sp.Perio NIP.
196208201992032002
MIFTAHUR ROHIM, ST, M.Kes NIP.
Kesehatan gigi dan mulut, menurut Riskesdas 2018 mencatat proporsi masalah gigi dan mulut sebesar 57,6% dan yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar 10,2%. Adapun proporsi perilaku menyikat gigi dengan benar sebesar 2,8%.
Rumah Sakit Hasan Sadikin sebagai Rumah Sakit rujukan tingkat akhir sering kali mendapatkan kasus-kasus pada tahap akhir yang seharusnya bisa
dicegah dari fasilitas Kesehatan tingkat pertama. Upaya untuk memberikan edukasi tetap dilakukan akan tetapi pojok edukasi kebersihan mulut untuk membantu pasien yang datang ke poli gigi dan mulut tidak ada lagi sehingga pasien sering kali tidak mengetahui info bagaimana menjaga kebersihan mulut yang baik. Sesuai dengan rencana Aksi Nasional Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menuju Indonesia Bebas Karies 2030 yang merupakan rekomendasi
WHO diharapkan target bayi baru lahir pada tahun 2018 yang diharapkan pad usia 12 tahun sudah tidak mengalami karies. Usia 12 tahun adalah usia pada umumnya gigi permanen sudah tumbuh semua.
Mencermati berbagai permasalahan pelayanan publik yang kurang merata di Indonesia, diperlukan adanya aparatur pemerintah yang mampu mengubah paradigma dari ingin dilayani menjadi melayani. Aparatur pemerintah dalam hal ini adalah Aparatur Sipil Negara (ASN).
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menggariskan penyelenggaraan kebijakan dan manajemen Aparatur Sipil Negara hendaknya dijalankan berdasarkan asas profesionalisme, proporsional, akuntabel, efektif, dan efisien agar peningkatan kinerja birokrasi dapat dicapai. Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi telah menetapkan bahwa dalam menghadapi tantangan saat ini Aparatur Sipil Negara haruslah memiliki profil SMART ASN, dengan ciri-ciri integritas, berwawasan kebangsaan, penguasaan informasi teknologi, networking dan entrepreneurial. SMART ASN merupakan salah satu kunci sukses penataan birokrasi dan sistem penyelenggaraan pemerintahan, dengan mengutamakan nilai 4E yakni efektivitas, efisiensi, equity (rasa adil), dan economies (hemat
dan optimal). Melalui upaya tersebut, tujuan reformasi birokrasi menuju birokrasi berkelas dunia dapat terwujud yakni menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesional dan berkarakter, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara, serta mampu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.
ASN memiliki tiga peran utama, yaitu: sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Selain itu ASN juga memiliki peran sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, nepotisme. Dalam hal ini, dapat dikatakan ASN berperan penting dalam menentukan keberhasilan pemerintahan. Untuk itu, setiap ASN dituntut harus memiliki integritas yang tinggi, bertindak sesuai dengan nilai dasar dan kode etik ASN.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja pemerintahan, khususnya ASN, maka dipandang perlu untuk melakukan peningkatan kinerja ASN. Usaha perbaikan tersebut diawali dengan melakukan reformasi terhadap diklat pelatihan dasar bagi Calon ASN. Pola diklat jaman dahulu yang hanya menekankan pada pembelajaran satu arah tidak lagi memenuhi kebutuhan ASN di masa sekarang. Oleh karena itu diperlukan inovasi, gagasan, ide yang dapat mendorong terciptanya pola pembelajaran diklat yang lebih menekankan pada pembelajaran dua arah yang sesuai dengan revolusi mental yang sangat diperlukan pada saat ini. Diklat pelatihan dasar (diklatsar) telah memadukan antara tahap internalisasi dan aktualisasi. Tahap internalisasi merupakan tahap penanaman 7 nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif atau yang disingkat dengan BerAkhlak. Dalam rangka internalisasi nilai-nilai tersebut, maka peserta diklatsar diharuskan untuk menuangkan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar
Profesi PNS (Ber-Akhlak) dan tiga substansi materi pembelajaran tambahan ke dalam pekerjaan sehari-hari di unit kerjanya masing-masing.
Melalui latsar ini, diharapkan tenaga-tenaga kesehatan, yang menjadi calon ASN dapat memberikan pelayanan prima, sebagai wujud aktualisasi dari
7 nilai-nilai dasar, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adpatif dan Kolaboratif. Sehingga, secara tidak langsung dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Fenomena yang terjadi di poli gigi RSUP Dr. Hasan Sadikin, belum optimalnya edukasi kebersihan mulut dikarenakan kurangnya wadah untuk menyampaikan informasi terkait dengan kebersihan mulut.
Penyelenggaran aktualisasi pelatihan dasar CPNS ini bertujuan untuk membuat peserta mampu memahami dan mengaktulisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu 7 nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adpatif, Kolaboratif atau yang disingkat dengan BerAkhlak. Serta dapat mengetahui kedudukan dan peran ASN dalam NKIR
sebagai pelayan publik didalam keberagaman Whole of Government yang telah diatur dalam manajemen ASN. Sehingga peserta dapat menjadi PNS yang professional yang dapat melakukan fungsi sebagai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), mengimplementasi dalam kegiatan sebagai profesi Aparatur Sipil Negara.
Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN akan membentuk sosok ASN yang profesional yaitu akuntabel dalam melayani masyarakat, memiliki jiwa
Loyal, menerapkan Kolaboratif dalam perannya sebagai ASN, menjamin Berorientasi Pelayanan untuk setiap pelayanan yang diberikan dan memiliki mental Akuntabel dalam bertugas.
Tercipta lingkungan kerja yang memiliki produktivitas tinggi dengan
kualitas yang baik melalui penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN di unit kerja. Sehingga diharapkan visi dan misi unit kerja bisa tercapai.
Ruang lingkup Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang dilakukan meliputi rancangan aktualisasi kegiatan yang disusun berdasarkan SKP, perintah atasan, dan inovasi; tahap kegiatan, serta hasil kegiatan. Aktualisasi ini berfokus di Sub Bagian Periodonsia KSM Kesehatan Gigi dan Mulut RSUP Dr. Hasan Sadikin. Semua kegiatan dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adpatif dan Kolaboratif sebagai PNS yang berkarakter dan profesional.
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) adalah rumah sakit yang terletak di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung
40161. Sebelumnya rumah sakit ini bernama R.S. Ranca Badak. Pada tahun
2006 status rumah sakit berubah menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Rumah Sakit Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) dibangun oleh
pemerintah Belanda pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15
Oktober 1923 degan nama HetAlgemeeneBandoengcheZiekenhuis. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi Het Ziekenhuis Juliana dengan jumlah kapasitas tempat tidur sebanyak 300 tempat tidur.
Selama penjajahan jepang, Rumah Sakit ini dijadikan sebagai Rumah Sakit Militer dengan nama RigukunByoin.Pada tahun 1948, fungsi rumah sakit ini berubah kembali untuk umum dan pengelolaannya berada dibawah Kotapraja
Bandung dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak”.
RSHS merupakan Rumah Sakit Tipe A dan menjadi rujukan nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No. HK.02.02/MENKES/2014 tentang
Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional. Selain itu RSHS juga merupakan RS Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Saat ini RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis.
Sehingga pada tahun 2006 RSHS bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah status menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut :
1. Rumah Sakit Pemerintah.
2. Di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan RI.
3. Termasuk rumah sakit tipe A.
4. Rumah Sakit Pendidikan Utama.
5. Rujukan utama untuk Provinsi Jawa Barat.FK- UNPAD
6. Rumah Sakit Tersier
7. Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Jantung, Onkologi, dan Kedokteran nuklir
8. RSUP yang mengampu 7 Rumah Sakit Regional Jawa Barat
9. Badan layanan umum.
2.3 Visi, Misi dan Tujuan RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung
2.3.1 Visi dan , Misi dan Motto RSHS
Visi : “Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”
Misi : “Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera”
”
Motto : “Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”
2.3.2 Tujuan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Mencipatakan pelayanan sebaik-baiknya kepada seluruh warga negara sesusai dengan ketetentuan yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan RI.
2.4 Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dituangkan dalam janji
layanan yaitu:
PAMINGPIN PITUIN
Kepemimpinan :
Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik dibidangnya
Profesional :
Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kemitraan
Inovatif :
Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
Tulus : Keinginan untuk negara tanpa pamrih dan proaktif
Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
Selain itu, terdapat beberapa motto pelayanan kesehatan di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung, yaitu :
1. SIGAP
Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S)
Inovatif dalam berkarya
Gelorakan Semangat Pelayanan Prima
Amanah Menjaga Keselamatan Pasien
Peduli, Perhatian dan Perasaan
2. PRIMA
P = Profesional
Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang
mendasarinya
R = Respek
Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan.
I = Integrasi
Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik farmasi.
M = Manusiawi
Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.
A = Amanah
Melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.
Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada bagan berikut :
2.6 Kelompok Staf Medis Kesehatan Gigi dan Mulut
2.6.1 Sejarah Singkat KSM Kesehatan Gigi dan Mulut
Prof. drg. Soerya Soemantri, MPH, yang pada saat itu menjabat sebagai
kepala Poliklinik Dinas Kesehatan Gigi (DKG) Kotamadya Bandung, mengusulkan untuk membuka Poliklinik Gigi di RS. Ranca Badak (sekarang RSUP Dr. Hasan Sadikin) karena di RS tersebut belum memiliki poliklinik gigi.
Poliklinik Gigi RS Ranca Badak berdiri tahun 1957, diresmikan oleh Prof .drg.
Soerya Soemantri, MPH bersama dengan berdirinya Bagian Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut FKUP. Poliklinik Gigi RS Ranca Badak dikepalai oleh drg. Cohen
seorang keturunan Belanda yahudi, dengan stafnya berasal dari Polikilinik
Dinas Kesehatan Gigi Kotamadya Bandung antara lain Mayjen TNI AD Prof. DR. drg. Moestopo, MPH, drg. Adang dan Kolonel TNI AD drg Roesli.
Sedangkan Bagian Ilmu Penyakit Gigi Dan Mulut FKUP dikepalai oleh Mayjen
TNI AD Prof. DR. drg. Moestopo, MPH sampai tahun 1984. Sejak berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unpad tahun 1959, Prof drg. Tet
Suparwadi.,Sp.BM bergabung menjadi staf Poliklinik Gigi RS Ranca Badak dan staf pengajar di FKUP merangkap sekretaris Bagian Ilmu Penyakit Gigi Dan Mulut FKUP mendampingi Mayjen TNI AD Prof. DR. drg. Moestopo,MPH.
Berbagai kepemimpinan di poli gigi RSHS sampai pada tahun 2018 KSM / Departemen Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut dikepalai oleh drg. Gusriani, Sp.Perio sampai sekarang.
2.6.2 Visi, Misi dan Moto KSM Kesehatan Gigi dan Mulut
Visi :
Menjadi pusat pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang unggul berbasis pendidikan dan penelitian.
Misi :
1. Mengutamakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara prima yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian
2. Meningkatkan SDM yang professional dan terampil untuk menunjang pelayanan, pendidikan dan penelitian
3. Meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan
Moto :
Kesehatan anda menjadi prioritas kami
2.6.3 Tugas Pokok dan Fungsi Unit Kerja
2.6.3.1Tugas Pokok
KSM Kesehatan Gigi dan Mulut mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab menyelenggarakan upaya penyembuhan, pencegahan dan peningkatan kesehatan.
2.6.3.2Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya, KSM Kesehatan Gigi dan Mulut menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Fungsi Pelayanan
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara paripurna, bermutu dan terpadu serta terjangkau yang berorientasi pada kepuasan pasien.
b. Fungsi Pendidikan
Menyelenggarakan pendidikan ilmu kesehatan gigi dan mulut bagi dokter muda Fakultas kedokteran Universitas Padjadajaran yang mampu bersaing secara global.
c. Fungsi Penelitian
Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas serta mengembangkan pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi yang berhubungan dengan kesehatan umum.
2.6.4 Struktur Organisasi KSM Kesehatan Gigi dan Mulut
Struktur organisasi KSM Kesehatan Gigi dan Mulut RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung dapat dilihat pada bagan berikut:
Nilai-nilai dasar keprofesian PNS yang menjadi penekanan pada kegiatan internalisasi pada saat e-learning terdiri dari 7 nilai, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif atau yang disingkat dengan BerAkhlak. Masing-masingnilai dasar memiliki indikator yang menggambarkan nilai tersebut. Di bawah ini adalah penjabaran masingmasing indikator nilai dasar.
A. Nilai dasar Berorientasi Pelayanan :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti
B. Nilai dasar Akuntabel :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab,cermat, displin dan berintergrasi tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab efektif, dan efesien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
C. Nilai dasar Kompeten :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
D. Nilai dasar Harmonis :
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
E. Nilai dasar Loyal :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD Negara republik Indonesia tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah
b. Menjaga nama baik sesame ASN, Pimpinan Instansi dan Negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
F. Nilai Dasar Adaptif :
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Bertindak proaktif
G. Nilai Dasar Kolaboratif
a. Memberikan kesempatan berbagi pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerjsama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
2.8 Bela Negara
Kita sebagai PNS harus berkemampuan Fisik yakni menjaga kesiapsiagaan diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Non Fisik dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang teguh kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat. PNS harus harus memiliki kepekaan dan kepedulian serta memberikan kontribusi nyata dengan mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif (inovatif) dalam menghadapi berbagai isu kontemporer yang berpotensi menimbulkan ancaman, gangguan, hambatan dan tangantan terhadap keutuhan dan kedaulatan NKRI sebagai wujud upaya bela negara.
Nama : Henry Yonatan Mandalas
NIP : 198212222022031001
Jabatan /Golongan : Dokter Gigi Ahli Pertama / IIIb
Unit Kerja : Sub Bagian Periodonsia KSM Kesehatan Gigi dan Mulut
Instansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta diklat mengacu kegiatan dalam Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP), yaitu :
1. Melaksanakan pelayanan medis gigi dan mulut umum rawat jalan
2. Melaksanakan pelayanan medis gigi dan mulut spesialistik rawat jalan
3. Melaksanakan pelayanan medis gigi dan mulut rawat inap
4. Menyusun catatan medis pasien
5. Melakukan atau melayani konsultasi
6. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
7. Mengikuti seminar/ lokakarya sebagai peserta
8. Menjadi anggota organisasi profesi sebagai anggota
Secara umum isu adalah suatu fenomena / kejadian yang diartikan sebagai masalah, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, isu adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas desus. Masing – masing isu mempunyai karakteristik tersendiri baik dari perspektif urgensi atau waktu maupun analisis dan strategi dalam menanganinya.
Identifikasi isu digunakan untuk mendata masalah-masalah yang ada dalam pencapaian tujuan. Dari identifikasi isu dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pencapaian tujuan. Dalam identifikasi isu terdapat tiga kemampuan yang dapat mempengaruhi dalam mengidentifikasi dan menetapkan isu yaitu kemampuan environmental scanning, problem solvingdan berpikir analisis.
Berdasarkan metode enviromental scanning di poli Periodonsia KSM Kesehatan Gigi dan Mulut RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, teridentifikasi ada tiga isu yang sedang berkembang. Pada proses enviromentalscanning akhir setelah melihat kondisi paling aktual didapat keseluruhan identifikasi isu sebagai berikut :
1. Belum optimalnya edukasi kebersihan mulut bagi pasien di Poli Gigi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
2. Belum optimal waktu tunggu pasien di Poli Gigi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
3. Belum optimal data odontogram-EMR di Poli Gigi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Dalam proses penetapan isu yang berkualitas atau dengan kata lain isu yang aktual diperlukan kemampuan berpikir kritis yang ditandai dengan penggunaan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Pada isu - isu yang akan diangkat ini digunakan tapisan dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
masalah dengan metode teknik skoring skala Likert 1 sampai dengan 5, dimana 5 sangat besar, 4 besar, 3 sedang, 2 kecil, 1 sangat kecil, dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG:
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalahmasalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan
Dengan menggunakan metode USG, tiga isu yang telah teridentifikasi dilakukan analisis dan kemudian diperoleh hasil :
“
1
Belum optimalnya pemberian edukasi
kebersihan mulut di Poli Gigi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022 5 5 4 14
2 Belum optimal waktu tunggu pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022 4 4 4 12
3 Belum optimal data odontogram-EMR di Poli Gigi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
4 3 4 11
Berdasarkan tabel diatas, dari tiga isu yang telah teridentifikasi dipilih salah satu isu dengan skor USGpaling tinggi yaitu :
BELUM OPTIMALNYA EDUKASI KEBERSIHAN MULUT BAGI PASIEN DI
POLI GIGI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022”
Berkaitan dengan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI isu tersebut memenuhi tiga unsur yaitu :
1. Manajemen ASN : Pelayanan publik pada sektor kesehatan harus professional dan berkualitas.
2. Pelayanan publik : Kurangnya media untuk menjelaskan cara menjaga kebersihan mulut.
3. Berorientasi Pelayanan : Mempersingkat waktu tunggu pasien untuk meningkatkan mutu rumah sakit
Setelah menganalisis isu dengan teknik tapisan USG, selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam terhadap isu yang telah memenuhi kriteria tersebut. Tujuan dilakukan analisis secara mendalam adalah untuk mendapatkan gambaran akar permasalahan, aktor dan peran aktor, dan alternatif gagasan pemecahan isu yang akan diusulkan.
Pada isu terpilih digunakan analisisfishbonediagram.Analisis ini digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika sebuah tim cenderung jatuh berpikir pada rutinitas. Berikut ini adalah hasil uraian penyebab isu dengan fishbonediagram:
Tingkat pengetahuan beberapa pasien dan keluarga yang rendah sehingga sulit memahami penjelasan
Kurangnyainovasi petugasuntuk memberikan informasiinstruksi kebersihanmulut.
Durasi penyampaian informasi sebentar
Penyampaian informasi hanya melalui lisan
Penerimaan informasi
Belum adanya alat peraga untuk memudahkan instruksi kebersihanmulut
Informasi sering kurang diahami
maksimal
Belum optimalnya pemberian edukasi kebersihan mulut di Poli Gigi RSHS Bandung 2022
Terbatasnya media edukasi
Lingkungan kerja kurang terpapar dengan metode pelaksanaan edukasi menggunakan video
Berdasarkanfishbonediagramdiatas, maka dapat diidentifikasi kemungkinankemungkinan penyebab isu, yaitu
Man : Tingkat pengetahuan beberapa pasien dan keluarga yang rendah sehingga sulit memahami penjelasan.
Kurangnya inovasi petugas untuk memberikan informasi instruksi kebersihan mulut.
Material : Belum adanya alat peraga untuk memudahkan instruksi kebersihan mulut
Terbatasnya media edukasi
Tidak adanya sarana penguat informasi
Method : Durasi penyampaian informasi sebentar
Informasi sering kurang difahami
Belum adanya keseragaman instruksi kebersihan mulut
Penyampaian informasi hanya melalui lisan
Penerimaan informasi kurang maksimal
Environment : Lingkungan kerja kurang terpapar dengan metode
pelaksanaan edukasi menggunakan video
Sehingga berdasarkan penyebab isu tersebut maka bisa ditentukan berbagai
gagasan pemecahan isu, yaitu :
Tabel 3.3 Gagasan Pemecahan Isu
No. Kegiatan Sumber
1 Persiapan alat peraga edukasi kebersihan mulut di Poli Gigi RSHS 2022
2 Pembuatan video edukasi kebersihan mulut di Poli Gigi RSHS 2022
3 Pembuatan leaflet – kartu kontrol edukasi
kebersihan mulut di Poli Gigi RSHS 2022
4 Pelaksanaan evaluasi edukasi ( Video, alat peraga dan leaflet-kartu kontrol ) edukasi
kebersihan mulut di Poli Gigi RSHS 2022
3.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Inovasi
Inovasi
Inovasi
Inovasi
Rancangan kegiatan aktualisasi disajikan dalam bentuk matriks beserta tahapan kegiatan, output kegiatan, keterkaitan substansi mata pelatihan, kontribusi terhadap visi -misi organisasi dan penguatan nilai -– nilai organisasi.
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
BERORIENTASI PELAYANAN, AKUNTABEL, KOMPETEN, HARMONIS, LOYAL, ADPATIF, KOLABORATIF (BERAKHLAK)
DIKLAT LATSAR GOLONGAN III ANGKATAN I BAPELKES CIKARANG, TGL 22 Juni – 27 Juli 2022
NAMA : HENRY YONATAN MANDALAS
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
1 Persiapan alat peraga edukasi
kebersihan
mulut di Poli
Gigi RSHS2022
1 Menyiapkan alat dan bahan yangdiperlukan
Alat dan bahanyang diperlukan
KeterkaitanSubstansi MataPelatihan Kontribusi
TerhadapVisi-Misi
Organisasi
PenguatanNilai Nilai Organisasi
Menyiapkan alat danbahan yang
diperlukan :
Berorientasi Pelayanan :
Memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat
Akuntabel :
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawa
efektif dan efesien.
Kompeten :
Melaksanakan tugas dengan dengan kualitas terbaik
Harmonis : -
Loyal: -
Adaptif :
terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas
Kolaboratif :
terbuka dalam bekerjasama untuk
menghasilkannilai tambah
Kegiatan melakukan
persiapan alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan
Visi : “Terwujudnya
Indonesia Maju
Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan
Gotong Royong”
Misi : “Mewujudkan
Kualitas Hidup
Manusia Indonesia
yang Tinggi, Maju dan Sejahtera”
Kegiatanini akan menguatkan4 tata nilai dari RSHS:
1. Profesional Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, melakukan prosedur pembuatan alat, melakukan percobaan dan evaluasi terhadap fungsi alat merupakan bentuk profesionalisme
2. Tulus
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, melakukan prosedur pembuatan alat, melakukan percobaan dan evaluasi terhadap fungsi alaadalah wujud ketulusan
3. Unggul
Inovasi pembuatan alat menunjukkan pelayananyang unggul
4. Integritas
Konsistensi dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat adalah
2 Pembuatan video edukasi
kebersihan
mulut di Poli
Gigi RSHS2022
1 Membuat rencanajadwal pembuatan video
Adanyajadwal terencana
Membuat rencana jadwal pembuatan video
menunjukkan :
Berorientasi Pelayanan : -
Akuntabel :
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawb, cermat disiplin dan berintergrasi tinggi.
Kompeten : Harmonis : -
Loyal: -
Adaptif :
Terusberinovasi danmengembangkan kretaitivitas.
Kolaboratif :
Kegiatan melakukan
pembuatan video
edukasi
kebersihan mulut
sesuai dengan
Visi : “Terwujudnya
Indonesia Maju
Yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian, Berlandaskan
Gotong Royong”
perwujudan sikap ASN yangberintegritas
Kegiatanini akan
menguatkan4 tata nilai
dari RSHS:
1. Profesional
2 Menyusun materi yang akandigunakan untuk pembuatan video
Materi yang digunakan sederhana, menarikdan tepat guna
Kegiatanmenyusunmateri yangakan digunakanuntuk pembuatanvideo
Berorientasi Pelayanan :
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyrakat.
Akuntabel :
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif danefesien.
Kompeten :
Membantuoranglain belajar
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Harmonis :
Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
Loyal: -
Adaptif :
Misi : “Mewujudkan
Kualitas Hidup
Manusia Indonesia
yang Tinggi, Maju dan Sejahtera”
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, melakukan prosedur pembuatan video, melakukan percobaan dan evaluasi terhadap kelaikan video edukasi merupakan bentuk profesionalisme
2. Tulus
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, melakukan prosedur pembuatan video melakukan percobaan dan evaluasi terhadap
fungsi adalah wujud ketulusan
3. Unggul
3 Pembuatan leaflet – kartu kontrol edukasi
kebersihan
1 Mengajukan perijinan kegiatanuntuk membuat leaflet
Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
Kolaboratif :
Memberikan kesempatan berbagi pihakuntuk berkontribusi
Terbukadalambekerjasamauntuk menghasilkannilai tambah
Kegiatanmenyusunmateri yangakan digunakanuntuk pembuatanvideo
Berorientasi Pelayanan :
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyrakat.
Akuntabel :
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektifdanefesien.
Kompeten :
Membantuoranglain belajar
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Harmonis :
Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Loyal: -
Adaptif :
Terusberinovasi danmengembangkan kreativitas
Kolaboratif :
Memberikankesempatanberbagipihak untukberkontribusi
Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkannilai tambah.
Inovasi pembuatan video edukasi
menunjukkan pelayananyang unggul
4. Integritas Konsistensi dalam memberikanpelayanan kesehatanterbaikbagi
masyarakat adalah perwujudan sikapASN yangberintegritas
Ijinresmi dari
KSM Gigi dan Mulut berupa surat tugas
Mengajukanijinkegiatanterhadap
pimpinan:
Berorientasi Pelayanan : -
Akuntabel :
Kegiatan pembuatan leaflet-kartu
kontrol
Kegiatanini akan menguatkan4 tata nilai dari RSHS:
1. Profesional
mulut di Poli Gigi RSHS2022 dan kartu kontrol kepada
Kepala KSM Gigi
dan Mulut
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektifdanefesien.
Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Kompeten : -
Harmonis :
Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Loyal:
Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinaninstansi dannegara.
Menjagarahasiajabatan dan negara.
Adaptif :
Bertindak proaktif
Kolaboratif :
Memberikankesempatanberbagipihak untukberkontribusi
Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkannilai tambah.
Visi : “Terwujudnya
Indonesia Maju
Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan
Gotong Royong”
Misi : “Mewujudkan
Kualitas Hidup
Manusia Indonesia
yang Tinggi, Maju dan Sejahtera”
Memohon ijin pembuatan leaflet dan kesediaan membagi informasi tentang kesehatan adalah wujudsikapprofesional
2. Inovatif Pembuatan leaflet untuk penguat informasi adalah suatu bentuk program inovatif
3. Tulus Keikhlasanberbagi ilmu adalah bentuk sikap tulus
4. Unggul
2 Menentukan materi yang akantercantum dalamleafletkartu kontrol.
Materi sederhana, mudah dipahami pasien dan menunjang fungsi
Kegiatanmenentukanmateri leaflet
memperlihatkan:
Berorientasi Pelayanan :
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Melakukanperbaikantiadahenti.
Akuntabel :
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi.
Kompeten :
Membantuoranglain belajar
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis :Loyal: -
Desain dan isi materi leaflet yang sederhana dan mudah dipahami serta diingat merupakan bentuk keunggulan
5. Integritas Konsistensi dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat adalah perwujudan sikap ASN yangberintegritas
Desain
Adaptif :
Cepat menyesuaikan diri dengan perubahan.
Terusberinovasi danmengembangkan kreatitivitas
Kolaboratif :
Memberikankesempatanberbagipihak untukberkontribusi
Draft
Berorientasi Pelayanan :
Akuntabel :
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi.
Kompeten :
Membantuoranglain belajar
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis : -
Loyal: -
Adaptif :
Cepat menyesuaikan diri dengan perubahan.
Terusberinovasi danmengembangkan kreatitivitas
Kolaboratif :
Memberikankesempatanberbagipihak untukberkontribusi
menunjukkan :
Kepala KSM
Kesehatan Gigi dan Mulut
Berorientasi Pelayanan :
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Melakukanperbaikantiadahenti.
Akuntabel :
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi.
Kompeten :
Membantuoranglain belajar
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis :
Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Loyal:
Menjagarahasiajabatan dan negara
Adaptif :
Cepat menyesuaikan diri dengan perubahan.
Terusberinovasi danmengembangkan kreatitivitas
Kolaboratif :
Memberikankesempatanberbagipihak untukberkontribusi
5 Mengajukan Revisi leafletkartu kontrol (jikaada)
Draft leaflet akhir
Perbaikan draft leaflet memperlihatkan tindakanpatuh padaperintahatasanyang sah
Berorientasi Pelayanan :
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Melakukanperbaikantiadahenti.
Akuntabel :
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi.
6 Menyerahkan draft leafletkartu kontrol akhir ke bagian promosi kesehatan untukdilakukan pencetakan
Leaflet akhir yangtercetak
Kompeten :
Membantuoranglain belajar
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis : -
Loyal: -
Adaptif :
Cepat menyesuaikan diri dengan perubahan.
Terusberinovasi danmengembangkan kreatitivitas
Kolaboratif :
Memberikankesempatanberbagipihak untukberkontribusi
Pencetakanleaflet menunjukkan sikap
Berorientasi Pelayanan :
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Melakukanperbaikantiadahenti.
Akuntabel :
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi.
Kompeten :
Membantuoranglain belajar
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis : -
Loyal: -
Adaptif :
Cepat menyesuaikan diri dengan perubahan.
Terusberinovasi danmengembangkan
kreatitivitas
Kolaboratif :
4 Pelaksanaan evaluasi edukasi ( Video, alat peragadan leaflet-kartu kontrol ) edukasi
kebersihan mulut di Poli Gigi RSHS2022
1 Membuat kuesioner tentang pemahaman pasien mengenai edukasi kebersihan mulut
Memberikankesempatanberbagipihak untukberkontribusi.
Kuesioner Membuat kuesioner menunjukkan
kemauan untukmelayani :
Berorientasi Pelayanan :
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Melakukanperbaikantiadahenti.
Akuntabel :
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi.
Kompeten :
Membantuoranglain belajar
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis :
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Loyal:
Menjagarahasiajabatan dan negara.
Adaptif :
Cepat menyesuaikan diri dengan perubahan.
Terusberinovasi danmengembangkan kreatitivitas
Kolaboratif :
Memberikankesempatanberbagipihak untukberkontribusi
Kegiatan melakukan
evaluasi edukasi kebersihan mulut
sesuai dengan
Visi : “Terwujudnya
Indonesia Maju
Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan
Gotong Royong”
Misi : “Mewujudkan
Kualitas Hidup
Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera”
Kegiatanini akan menguatkan5 tata nilai dari RSHS:
1. Profesional Memohon ijin pembuatan leaflet dan kesediaan membagi informasi tentang kesehatan adalah wujudsikapprofesional
2. Inovatif
Pembuatan leaflet untuk penguat informasi adalah suatu bentuk program inovatif
3. Tulus Keikhlasanberbagi ilmu adalah bentuk sikap tulus
4.Unggul
Desain dan isi materi leaflet yang sederhana dan mudah dipahami serta diingat merupakan bentuk keunggulan
2 Memberikan edukasi kepada pasien
Pasien mengerti bagaimana instruksi
Kegiatanmemberikan edukasi
menunjukkan :
Berorientasi Pelayanan :
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
5.Integritas
Konsistensi dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat adalah
3 Menghitung waktuyang dibutuhkan pasien untuk mengerti edukasi kebersihan mulut
kebersihan mulut
Melakukanperbaikantiadahenti.
Akuntabel :
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi.
Kompeten :
Membantuoranglain belajar
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis :
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Loyal:
Menjagarahasiajabatan dan negara.
Adaptif :
Cepat menyesuaikan diri dengan perubahan.
Terusberinovasi danmengembangkan kreatitivitas
Kolaboratif :
Memberikankesempatanberbagipihak untukberkontribusi
perwujudan sikap ASN yangberintegritas
Pengetahuan pasien untuk memahami edukasi kebersihan mulut
Dalammenghitung waktu yangdibutuhkan
Pengetahuan pasien untukmemahami edukasi kebersihan
Berorientasi Pelayanan :
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Melakukanperbaikantiadahenti.
Akuntabel :
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi.
Kompeten :
Membantuoranglain belajar
4 Membuat video evaluasi dan testimoni dari pasien mengenai edukasi kebersihan mulut
Video evaluasi dan testimoni dari pasien
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis :
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Loyal:
Menjagarahasiajabatan dan negara.
Adaptif :
Cepat menyesuaikan diri dengan perubahan.
Terusberinovasi danmengembangkan kreatitivitas
Kolaboratif :
Memberikankesempatanberbagipihak untukberkontribusi
Dalam membuat video evaluasi dan testimoni diperlukan
Berorientasi Pelayanan :
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Melakukanperbaikantiadahenti.
Akuntabel :
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi.
Kompeten :
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis :
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Loyal:
Menjagarahasiajabatan dan negara.
Adaptif :
Cepat menyesuaikan diri dengan perubahan.
Terusberinovasi danmengembangkan
kreatitivitas
Kolaboratif :
Memberikankesempatanberbagipihak untukberkontribusi
3.5 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
- Aktualisasi dilakukan selama minggu ke 3 bulan Juni sampai dengan minggu ke 4 bulan Juli
- Sasaran edukasi adalahsetiap pasienyang berobat di poli gigi RSHSBandung
1 Persiapan alat peraga edukasi
kebersihan mulut di Poli Gigi
RSHS 2022
2 Pembuatan video edukasi
kebersihan mulut di Poli Gigi
RSHS 2022
3 Pembuatan leaflet – kartu
kontrol edukasi kebersihan mulut di Poli Gigi RSHS 2022
4 Pelaksanaan evaluasi edukasi
( Video, alat peraga dan leaflet-kartu kontrol ) edukasi
kebersihan mulut di Poli Gigi
RSHS 2022