14 minute read

4.2 Pelaksanaan Aktualisasi

Next Article
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

e. Menurunkan resiko inkompatibilitas / ketidak tercampuran obat dan stabilitas penyimpanan obat karena petugas farmasi dapat menentukan pelarut yang sesuai serta suhu dan stabilitas penyimpanan obat yang dapat dilihat pada Daftar Pelarut Obat Injeksi.

4.2 Pelaksanaan Aktualisasi

Advertisement

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan rancangan aktualisasi, output yang dihasilkan, waktu pelaksanaan kegiatan, serta aplikasi nilai – nilai ANEKA. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Status Kegiatan

No Kegiatan Tahapan Kegiatan

Status Realisasi

Waktu Pelaksanaan

1 Pelaporan Kepada Kepala Instalasi Farmasi (mentor) dan Koordinator Pelayanan a. Membuat kontrak untuk bertemu dengan Kepala

Instalasi Farmasi (Mentor) b. Berkonsultasi tentang rencana kegiatan c. Membuat kontrak untuk bertemu dengan Koordinator

Pelayanan Farmasi d. Berkonsultasi tentang rencana kegiatan Terlaksana 9 – 12 September 2021

2 Pembuatan Daftar Pelarut Obat Injeksi a. Melakukan konsultasi dengan mentor b. Mendata obat injeksi yang memerlukan Terlaksana 13 September –3 Oktober 2021

3 Pembuatan Form Pemintaan Pencampuran Obat Steril

perlakuan rekonstitusi c. Mengumpulkan dan menyusun bahan literatur pendukung untuk pembuatan daftar pelarut obat injeksi d. Pembuatan daftar pelarut obat injeksi a. Melakukan konsultasi dengan mentor b. Mengumpulkan dan menyusun bahan literatur pendukung untuk pembuatan Form Permintaan Pencampuran Obat Steril c. Pembuatan form permintaan pencampuran obat steril d. Melakukan konsultasi hasil pembuatan form permintaan pencampuran obat steril dengan mentor 4 Pembuatan Etiket a. Melakukan konsultasi dengan mentor b. Mengumpulkan dan menyusun bahan Terlaksana 10 – 17 September 2021

Terlaksana 10 – 17 September 2021

5 Sosialisasi form permintaan pencampuran obat, etiket, serta daftar pelarut obat injeksi

6 Pelaporan hasil kegiatan aktualisasi literatur pendukung untuk pembuatan

Etiket c. Pembuatan etiket d. Melakukan konsultasi hasil pembuatan etiket dengan mentor a. Melakukan konsultasi dengan mentor b. Membuat undangan sosialisasi c. Membuat daftar hadir peserta sosialisasi d. Melakukan sosialisasi a. Mendokumentasikan kegiatan penerapan daftar pelarut, form permintaan pencampuran obat dan etiket b. Membuat laporan hasil kegiatan aktualisasi c. Melaporkan hasil kegiatan aktualisasi kepada Mentor dan

Koordinator

Pelayanan Farmasi serta mengevaluasi hasil kegiatan Terlaksana 27 – 29 September 2021

Terlaksana 30 September –15 Oktober 2021

Kegiatan 1 : Pelaporan Kepada Kepala Instalasi Farmasi (mentor) dan Koordinator Pelayanan

Tanggal Pelaksanaan Tahapan Kegiatan dan Output 9 – 12 September 2021

1. Membuat kontrak untuk bertemu dengan Kepala Instalasi

Farmasi (Mentor)

Output : Kontrak temu dengan Mentor

Gambar di atas merupakan kontrak temu yang dilakukan penulis dan mentor pada tanggal 10 September 2021.

2. Berkonsultasi tentang rencana kegiatan

Penulis memaparkan rancangan aktualisasi dan menerima saran, masukan dari mentor untuk gagasan yang diusulkan.

Output : Saran dan masukan dari mentor, lembar konsultasi pada gambar 6.9 lampiran

3. Membuat kontrak untuk bertemu dengan Koordinator

Pelayanan Farmasi

Output : Kontrak temu dengan Koordinator Pelayanan

Farmasi

Gambar di atas merupakan kontrak temu yang dilakukan penulis dan Koordinator Pelayan Farmasi pada tanggal 10 September 2021.

Pemaknaan Nilai – Nilai Dasar ASN

Keterkaitan dengan Agenda 3 Kontribusi Terhadap Visi, Misi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Pengauatan Nilai Organisasi 4. Berkonsultasi tentang rencana kegiatan

Penulis memaparkan kegiatan aktualisasi, meminta izin dari

Koordinator Pelayanan Farmasi untuk melaksanakan aktualisasi serta menerima saran dan masukan Koordinator untuk gagasan yang diusulkan.

Output : Saran dan masukan dari Koordinator

Saran dan masukan : kegiatan aktualisasi yang dijalankan tidak mengganggu pelayanan farmasi, pembuatan etiket disesuaikan dengan ukuran wadah sediaan Penulis datang tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk melakukan konsultasi dengan mentor dan Koordinator Pelayanan Farmasi (MP. Anti Korupsi). Konsultasi antara penulis dengan Kepala Instalasi (Mentor) dan Koordinator Pelayanan Farmasi dilakukan dengan ramah dan sopan santun (MP. Etika Publik) serta menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (MP. Nasionalisme). Penulis memaparkan kegiatan aktualisasi dengan informasi yang jelas, tidak berbelit belit dan sumber data yang akurat, serta datang konsultasi dangan mentor dan Koordinator sesuai janji yang telah disepakati (MP. Akuntabilitas). Hasil konsultasi dengan mentor dan Koordinator Pelayanan Farmasi penulis memperoleh saran dan masukan yang kemudian dijadikan penulis untuk melengkapi kegiatan aktualisasi (MP. Komitmen Mutu). Pelaporan pada awal kegiatan aktualisasi dengan berkonsultasi dan meminta izin kepada Mentor dan Koordinator Pelayanan Farmasi sebagai bentuk Pelayanan Publik. Kegiatan ini sejalan dengan misi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yaitu terselenggaranya pengkajian dan penelitian dalam bidang penyakit infeksi emerging, re-emerging, dan tropical medicine

Kegiatan ini menguatkan nilai nilai RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang meliputi responsive, satisfaction, professionalism, integrity, safety, dan success

Analisis Nilai Dampak Untuk dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi ini, penulis harus meminta ijin dan bekoordinasi kepada Mentor dan Koordinator Pelayanan Farmasi. Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak menerapkan nilai – nilai ANEKA maka kegiatan aktualisasi menjadi tidak optimal akibat kurangnya koordinasi, masukan dan saran dari mentor dan Koordinator dalam menunjang kegiatan.

Kegiatan 2 : Pembuatan Daftar Pelarut Obat Injeksi

Tanggal Pelaksanaan Tahapan Kegiatan dan Output 13 September – 3 Oktober 2021

1. Melakukan konsultasi dengan mentor

Output : Saran dan masukan dari mentor, lembar konsultasi pada gambar 6.9 lampiran

2. Mendata obat injeksi yang memerlukan perlakuan rekonstitusi

Penulis mendata obat injeksi yang memerlukan proses rekonstitusi dan digunakan di RSPI yang bertujuan untuk mempermudah petugas farmasi dalam melakukan rekonstitusi / pelarutan obat injeksi.

Output : Daftar obat injeksi

3. Mengumpulkan dan menyusun bahan literatur pendukung untuk pembuatan daftar pelarut obat injeksi

Penulis mengumpulkan dan menyusun bahan literatur pendukung yang up to date untuk pembuatan daftar pelarut obat injeksi, serta memberikan sumber literatur yang jelas sehingga informasi dapat dipertanggungjawabkan.

Output : Referensi daftar pelarut obat injeksi

Literatur pembuatan daftar pelarut obat injeksi menggunakan ASHP Injectable Drug Information tahun 2021, Injectable Medicine edisi ke 3 dan brosur obat

4. Pembuatan daftar pelarut dan stabilitas obat injeksi

Penulis membuat daftar pelarut dan stabilitas obat injeksi dengan mencantumkan sumber literatur yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan.

Output : Daftar Pelarut Obat Injeksi pada gambar 6.1 lampiran.

Pemaknaan Nilai – Nilai Dasar ASN 5. Melakukan konsultasi hasil pembuatan daftar pelarut obat injeksi

Output : Saran dan masukan dari mentor, lembar konsultasi pada gambar 6.9 lampiran. Penulis datang tepat waktu sesuai waktu yang telah ditentukan untuk melakukan konsultasi (MP. Anti Korupsi). Penulis mendata obat injeksi yang memerlukan proses rekonstitusi dan digunakan di RSPI dengan cermat, teliti dan memberikan sumber literatur yang jelas sehingga informasi dapat dipertanggungjawabkan (MP. Akuntabilitas). Konsultasi yang penulis lakukan dengan mentor terkait hasil pembuatan daftar pelarut dan stabilitas obat injeksi hingga diperoleh kesepakatan antara kedua belah pihak (MP. Nasionalisme), dan menjunjung tinggi sikap sopan santun saat berkonsultasi dengan mentor (MP. Etika Publik). Penulis mencari sumber literatur yg up to date, menyusun daftar pelarut obat injeksi secara sistematis yang bertujuan untuk

Keterkaitan dengan Agenda 3 Kontribusi Terhadap Visi, Misi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

Penguatan Nilai Organisasi

Analisis Nilai Dampak Pembuatan daftar pelarut obat injeksi bertujuan untuk mempermudah petugas farmasi dalam menentukan pelarut obat injeksi yang akan direkonstitusi, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu kerja petugas farmasi. Jika dalam pelaksanaannya tidak menerapkan nilai ANEKA maka tidak akan dihasilakan daftar pelarut obat injeksi yang up to date dan bermanfaat bagi petugas farmasi.

mempermudah petugas farmasi dalam melakukan rekonstitusi / pelarutan obat injeksi (MP. Komitmen Mutu). Pembuatan Daftar Pelarut Obat Injeksi merupakan bukti tanggung jawab penulis sebagai Apoteker terhadap pelayanan pencampuran obat steril sebagai bentuk Pelayanan Publik. Kegiatan ini sejalan dengan misi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yaitu terselenggaranya pengelolaan penyakit infeksi secara professional dan paripurna.

Kegiatan ini menguatkan nilai nilai RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang meliputi responsive, satisfaction, professionalism, integrity, safety, dan success

Kegiatan 3 : Pembuatan Form Pemintaan Pencampuran Obat Steril

Tanggal Pelaksanaan Tahapan Kegiatan dan Output 10 – 17 September 2021

1. Melakukan konsultasi dengan mentor

Output : Saran dan masukan dari mentor, lembar konsultasi pada gambar 6.9 lampiran

2. Mengumpulkan dan menyusun bahan literatur pendukung untuk pembuatan Form Permintaan Pencampuran Obat Steril

Penulis mencari sumber literatur yg up to date dan memberikan sumber literatur yang jelas sehingga informasi dapat dipertanggungjawabkan.

Output : Referensi Form Permintaan Pencampuran Obat Steril

Literatur yang digunakan dalam pembuatan form permintaan pencampuran obat yaitu Pedoman Dasar Dispensing Sediaan Steril tahun 2009 yang kemudian dimodifikasi atas persetujuan dengan mentor.

3. Pembuatan form permintaan pencampuran obat steril

Penulis membuat form permintaan pencampuran obat dengan mencantumkan sumber literatur yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan.

Output : Form permintaan pencampuran obat pada gambar 6.3 dan gambar 6.4 lampiran.

4. Melakukan konsultasi hasil pembuatan form permintaan pencampuran obat steril dengan mentor

Output : Saran dan masukan dari mentor, lembar konsultasi pada gambar 6.9 lampiran.

Pemaknaan Nilai – Nilai Dasar ASN Penulis menepati janji bertemu dengan mentor sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan dalam proses pembuatan form permintaan pencampuran obat steril penulis memberikan sumber literatur yang jelas sehingga informasi dapat dipertanggungjawabkan (MP. Akuntabilitas). Konsultasi yang dilakukan penulis dengan mentor hingga memperoleh kesepakatan (MP. Nasionalisme) dan menjunjung tinggi sikap sopan santun saat berkonsultasi dengan mentor, serta patuh atas saran dan masukan yang diberikan mentor (MP. Etika Publik). Penulis mencari sumber literatur yg up to date, pembuatan form permintaan pencampuran obat steril didasari cara berpikir inovatif,

Keterkaitan dengan Agenda 3

Kontribusi Terhadap Visi, Misi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Penguatan Nilai Organisasi

Analisis Nilai Dampak Form permintaan pencampuran obat steril dapat memudahkan penelusuran dan menjadi bukti jika sewaktu waktu terdapat keluhan dari pengguna (dokter, apoteker, tenaga kesehatan lain dan pasien) dan juga merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam dokumentasi proses pencampuran obat steril yang tertuang dalam Pedoman Dasar Dispensing Sediaan Steril. Bila dalam pelaksanaanya tidak menerapkan nilai ANEKA maka dalam proses kegiatannya akan terhambat dan penulis tidak dapat menghasilkan form permintaan pencampuran obat yang dapat bermanfaat bagi Instalasi Farmasi.

kreatif dan berusaha memperbaiki kekurangan (MP. Komitmen

Mutu).

Penulis datang tepat waktu untuk melakukan konsultasi dengan mentor, kegiatan. Penulis membuat form permintaan pencampuran obat dengan kerja keras dan jujur (MP. Anti Korupsi) . Pembuatan Form Permintaan Pencampuran Obat Steril merupakan bukti tanggung jawab penulis sebagai Apoteker terhadap pelayanan pencampuran obat steril sebagai bentuk Pelayanan Publik. Kegiatan ini sejalan dengan misi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yaitu terselenggaranya pengelolaan penyakit infeksi secara professional dan paripurna

Kegiatan ini menguatkan nilai nilai RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang meliputi responsive, satisfaction, professionalism, integrity, safety, dan success

Kegiatan 4 : Pembuatan Etiket

Tanggal Pelaksanaan Tahapan Kegiatan dan Output 10 – 17 September 2021

1. Melakukan konsultasi dengan mentor

Output : Saran dan masukan dari mentor, lembar konsultasi pada gambar 6.9 lampiran

2. Mengumpulkan dan menyusun bahan literatur pendukung untuk pembuatan Etiket

Output : Referensi Etiket

Literatur yang digunakan dalam pembuatan etiket yaitu Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan Sitostatika tahun 2009 yang kemudian dimodifikasi atas persetujuan dengan mentor.

3. Pembuatan etiket hasil pencampuran obat steril Output : Etiket pada gambar 6.2 lampiran.

Pemaknaan Nilai – Nilai Dasar ASN

4. Melakukan konsultasi hasil pembuatan etiket dengan mentor Output : Saran dan masukan dari mentor, lembar konsultasi pada gambar 6.9 lampiran Penulis menepati janji bertemu dengan mentor sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dalam proses pembuatan etiket dan pencarian literatur penulis mencantumkan sumber literatur yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan (MP. Akuntabilitas). Konsultasi yang dilakukan penulis dengan mentor hingga memperoleh kesepakatan (MP. Nasionalisme) dan menjunjung tinggi sikap sopan santun saat berkonsultasi dengan mentor serta terbuka atas saran dari masukan dari mentor (MP. Etika Publik) . Penulis mencari sumber literatur yg up to date dan pembuatan etiket didasari cara berpikir inovatif, kreatif dan berusaha memperbaiki kekurangan (MP. Komitmen Mutu), Penulis datang tepat waktu untuk melakukan konsultasi dengan mentor dan dalam pembuatan etiket penulis lakukan dengan kerja keras dan jujur (MP. Anti Korupsi).

Keterkaitan dengan Agenda 3 Kontribusi Terhadap Visi, Misi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Penguatan Nilai Organisasi

Analisis Nilai Dampak Etiket yang berisi informasi obat yang dibuat oleh penulis dapat memudahkan perawat dalam memberikan obat pada pasien dan menurunkan resiko kesalahan pemberian obat pada pasien. Bila dalam pelaksanaanya tidak menerapkan nilai ANEKA maka dalam proses kegiatannya akan terhambat dan penulis tidak dapat menghasilkan etiket yang dapat bermanfaat bagi Instalasi Farmasi dan perawat.

Pembuatan Etiket merupakan bukti tanggung jawab penulis sebagai Apoteker terhadap pelayanan pencampuran obat steril sebagai bentuk Pelayanan Publik. Kegiatan ini sejalan dengan misi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yaitu terselenggaranya pengelolaan penyakit infeksi secara professional dan paripurna

Kegiatan ini menguatkan nilai nilai RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang meliputi responsive, satisfaction, professionalism, integrity, safety, dan success

Kegiatan 5 : Sosialisasi form permintaan pencampuran obat, etiket, serta daftar pelarut obat injeksi

Tanggal Pelaksanaan 27 – 29 September 2021 Tahapan Kegiatan dan Output 1. Melakukan konsultasi dengan mentor Output : Mendapat izin dan persetujuan sosialisasi, pada gambar 6.9 lampiran

2. Membuat undangan sosialisasi Output : Undangan sosisalisasi

Undangan sosialisasi via grup whatsapp

3. Membuat daftar hadir peserta sosialisasi

Output : Daftar hadir peserta sosialisasi pada gambar 6.8 lampiran.

4. Melakukan sosialisasi

Output : Sosialisasi, dokumentasi

Kedua foto di atas adalah ketika penulis melakukan sosisalisasi ke petugas farmasi di Instalasi Farmasi Pada tanggal 27-28 September 2021.

Pemaknaan Nilai – Nilai Dasar ASN

Keterkaitan dengan Agenda 3 Foto ini adalah bukti ketika penulis melakukan sosialisasi kepada Kepala Ruang Mawar 1 dan perawat yang dilaksanakan pada 29 September 2021. Penulis menepati janji bertemu dengan mentor sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penjadwalan sosialisasi, membuat daftar hadir untuk acara sosialisasi dan memaparkan dengan jelas terkait form permintaan pencampuran obat, etiket dan daftar pelarut obat injeksi kepada peserta sosialisasi (MP. Akuntabilitas). Penulis menggunakan Bahasa Indonesia saat berkonsultasi dengan mentor dan saat melakukan sosialisasi kepada peserta dengan tidak memandang jabatan, suku, agama (MP. Nasionalisme), santun dan bersikap sopan saat berkonsultasi dengan mentor dan menyampaikan informasi dengan sopan santun saat sosialisasi, Koordinasi terkait jadwal sosialisasi dengan Kepala Ruang juga dilakukan dengan sopan santun (MP. Etika Publik) Sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan (MP. Komitmen Mutu). Penulis datang tepat waktu saat sosialisasi sesuai kesepakatan (MP. Anti Korupsi). Sosialisasi merupakan bukti tanggung jawab penulis sebagai Apoteker terhadap pelayanan pencampuran obat steril sebagai bentuk Pelayanan Publik dan WoG dimana

Kontribusi Terhadap Visi, Misi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso dalam proses sosialisasi diperlukan koordinasi antar bagian terkait. Kegiatan ini sejalan dengan misi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yaitu terselenggaranya pendidikan dan pelatihan penyakit infeksi emerging, re-emerging, dan tropical medicine.

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini menguatkan nilai nilai RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang meliputi responsive, satisfaction, professionalism, integrity, safety, dan success Analisis Nilai Dampak Sosialisasi ini bertujuan agar pihak terkait (instalasi farmasi dan ruangan) dapat menerapkan penggunaan form permintaan pencampuran obat, etiket serta dapat memberikan informasi kepada petugas farmasi dalam menentukan jumlah dan jenis pelarut rekonstitusi serta stabilitas penyimpanan obat injeksi setelah dilakukan pencampuran. Bila dalam pelaksanaanya tidak menerapkan nilai ANEKA maka dalam proses sosialisasi akan terhambat dan penulis peserta sosialisasi tidak dapat memahami dan menerapkan form permintaan pencampuran obat, etiket dan daftar pelarut obat injeksi.

Kegiatan 6 : Pelaporan hasil kegiatan aktualisasi

Tanggal Pelaksanaan 30 September – 15 Oktober 2021 Tahapan Kegiatan dan Output 1. Mendokumentasikan kegiatan penerapan daftar pelarut, form permintaan pencampuran obat dan etiket Output : Penerapan form permintaan pencampuran obat dan etiket pencampuran obat steril sudah benar, bukti pada gambar 6.5, gambar 6.6 dan gambar 6.7 pada lampiran.

2. Membuat laporan hasil kegiatan aktualisasi

Output : Laporan aktualisasi

Pemaknaan Nilai – Nilai Dasar ASN 3. Melaporkan hasil kegiatan aktualisasi kepada

Mentor dan Koordinator Pelayanan Farmasi serta mengevaluasi hasil kegiatan

Output : Lembar konsultasi pada gambar 6.9 lampiran

Foto ketika penulis melaporkan kegiatan hasil aktualisasi pada mentor pada tanggal 14 Oktober 2021.

Foto ketika penulis melaporkan kegiatan aktualisasi kepada Koordinator Pelayanan Farmasi pada tanggal 15 Oktober 2021. Penulis mendokumentasikan kegiatan penerapan form pencampuran obat, etiket dan daftar pelarut dan stabilitas injeksi dan membuat laporan hasil aktualisasi dengan jujur dan bertanggung jawab yang kemudian dilaporkan

kepada Mentor dan Koordinator Pelayanan Farmasi dengan jujur dan bertanggung jawab sesuai dengan data sebenarnya (MP. Akuntabilitas). Dalam pelaporan hasil kegiatan penulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (MP. Nasionalisme), menerima, mencatat saran dan masukan hasil evaluasi kegiatan aktualisasi dari Mentor dan Koordinator untuk kemajuan Instalasi Farmasi (MP. Etika

Publik).

Seluruh kegiatan aktualisasi yang dilakukan penulis berorientasi pada mutu dan berinovasi untuk peningkatan kualitas pelayanan (MP. Komitmen Mutu). Penulis mengevaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan aktualisasi dengan jujur dan bertanggung jawab dilaksanakan tepat waktu (MP. Anti Korupsi).

Keterkaitan dengan Agenda 3

Kontribusi Terhadap Visi, Misi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Pelaporan hasil kegiatan aktualisasi kepada mentor dan Koordinator Pelayanan Farmasi adalah sebagai bentuk Pelayanan Publik. Kegiatan ini sejalan dengan misi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yaitu memperluas jejaring pelayanan pendidikan dan penelitian di bidang penyakit infeksi termasuk melalui publikasi secara nasional dan internasional.

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini menguatkan nilai nilai RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang meliputi responsive, satisfaction, professionalism, integrity, safety, dan success Analisis Nilai Dampak Tahap ini dimana dapat dilihat hasil dari penerapan form permintaan pencampuran obat, etiket dan daftar pelarut obat injeksi sudah dilakukan dengan benar dan bermanfaat yang kemudian hasil dari seluruh kegiatan dilaporkan kepada mentor dan Koordinator Pelayanan Farmasi. Bila dalam pelaksanaanya tidak menerapkan nilai ANEKA maka dalam proses kegiatannya akan terhambat dan tujuan akhir tidak dapat tercapai.

This article is from: