LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENJAMINAN MUTU MENGGUNAKAN FORMULIR AUDIT PADA
PELAYANAN HANDLINGCYTOTOXIC DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS JAKARTA
Telah di seminarkan
Tanggal 29 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach Mentor
dr. Arum Wiratri, M.P.H.
Dra. Yuri Pertamasari, Apt., MARS 196707121993032003
Penguji
Alfred Ariyanto S.Si., Apt., M.Si.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus, karena atas kasih dan anugerahNya, penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini. Penulisan rancangan Aktualisasi ini dilakukan untuk .Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak lepas dari dukungan doa dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
1. Dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS selaku direktur utama Rumah Sakit Kanker Dharmais yang telah memberikan kesempatan kepada penulis menjadi peserta dala penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS
2. Dr. Arum Wiratri, MPH, selaku coachyang telah membimbing penulis dalam menyusun rancangan aktualisasi
3. Dra. Yuri Pertamasari, Apt., MARS, sebagai mentor yang telah membantu dan memberi masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi
4. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Bapelkes Cikarang Golongan III Angkatan 3 yang berjuang bersama dalam mengikuti pelatihan dasar ini
5. Bapak dan Ibu Widyaiswara, penyelenggara yang telah memberikan materi pelatihan yang menjadi bekal dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna sehingga penulis berharap kritik dan masukan yang membangun untuk perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.....................................................Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN............................................Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR.........................................................................................iii DAFTAR ISI ...................................................................................................iv DAFTAR TABEL ...............................................................................................v DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................vi BAB 1..............................................................................................................1 PENDAHULUAN...............................................................................................1 1.1Latar Belakang 1 1.2Tujuan Rancangan Aktualisasi ........................................................................2 BAB 2..............................................................................................................3 GAMBARAN UMUM/PROFIL ...........................................................................3 2.1Profil Instansi 3 2.2Penjaminan Mutu pada Pelayanan Obat Kanker di Instalasi Farmasi RSKD ..........................................................................................................4 2.3Profil Penulis Sebagai Apoteker Instalasi Farmasi 4 BAB 3..............................................................................................................6 DESKRIPSI ISU ..............................................................................................6 3.1Identifikasi Isu 6 3.2Penapisan Isu ........................................................................................................6 3.3Analisis Penyebab Isu 8 BAB 4..............................................................................................................9 DESKRIPSI GAGASAN DAN KEGIATAN...........................................................9 4.1Gagasan Pemecahan Isu....................................................................9 4.2Kegiatan..............................................................................................9 BAB 5........................................................................................................... 10 MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI......................................................... 10 5.1Matriks Rancangan Aktualisasi .....................................................................10 BAB 6........................................................................................................... 13 JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI .............................................................. 13 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14
Tabel 1 Penapisan Isu dengan Teknik A-K-P-L.................................. 7 Tabel 2 Kegiatan Aktualisasi............................................................ 9 Tabel 3 Matriks Rancangan Aktualisasi............................................10
DAFTAR TABEL
Gambar 1. Diagram Fishbone........................................................... 8
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, diperlukan pembetukan aparatur sipil negara yang memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Nefara Republik Indonesia Tahun 1945. Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaia untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sebelum diangkat menjadi PNS, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) harus melalui masa prajabatan selama satu tahun melalui proses pendidikan dan pelatihan. Pelatihan Dasar CPNS dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan kompetensi pembentukan karakter PNS yang professional sesuai bidang tugas. Kompetensi ini diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisaskan nilainilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI, serta menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Rumah Sakit Kanker Dharmais merupakan rumah sakit vertikal Kementrian Kesehatan. Rumah Sakit Kanker Dharmais ditetapkan menjadi Pusat Kanker Nasional pada tahun 2012. Saat ini, penulis bertugas di Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai apoteker ahli pertama. Sebagai ASN, penulis harus mampu mengimplementasikan kompetensi dari Pelatihan Dasar dalam pekerjaannya sebagai apoteker. Sikap perilaku bela negara dapat dilakukan dengan peka terhadap isu-isu yang terjadi khususnya di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Kanker Dharmais. Isu tersebut kemudian dianalisis dan diberikan rekomendasi penyelesaian melalui gagasan kreatif. Peran penulis sebagai PNS harus mampu mengaktualisasikan gagasan kreatif tersebut dengan tetap memegang nilai-nilai dasar PNS.
Nilai-nilai dasar PNS dikenal dengan kata “BerAKHLAK” yaitu akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
Oleh karena itu, terdapat beberapa isu yang berhasil dianalisis oleh penulis sebagai apoteker yang bekerja di subunit Produksi Farmasi. Isu-isu tersebut kemudian ditapis dan dipilih yang paling memungkinkan untuk diselesaikan saat ini. Dalam laporan aktualisasi ini, isu yang terpilih adalah belum optimalnya pelaksanaan penjaminan mutu pada pelayanan HandlingCytotoxic di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Penyelesaian isu tersebut disusun dalam suatu rancangan aktualisasi oleh penulis. Dengan adanya penyusunan rancangan aktualisasi ini diharapkan optimalisasi penjaminan mutu pada pelayanan HandlingCytotoxic di Rumah Sakit Kanker Dharmais dapat dilaksanakan dengan sistematis, lengkap, dan terdokumentasi dengan baik.
1.2Tujuan Rancangan Aktualisasi
Rancangan Aktualisasi ini bertujuan untuk:
1. Mewujudkan sikap perilaku bela negara sesuai profesi masing-masing.
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
2
BAB 2
GAMBARAN UMUM/PROFIL
2.1Profil Instansi
Berdirinya Rumah Sakit Kanker Dharmais diawali oleh para pakar penyakit kanker yang bercita-cita mendirikan layanan kanker terpadu di Indonesia. Pada tahun 1988, ketua yayasan Dharmais Bapak H. M. Soeharto meminta Prof. Dr. dr. Arry Harryanto Reksodiputro, Sp. PD. KHOM untuk memikirkan model rumah sakit kanker di Indonesia. Prof. Arry bersama para pakar FK UI dan Departemen Kesehatan membentuk tim pembuatan usulan pendirian rumah sakit pada Oktober 1988. Pembangunan dimulai pada Mei 1991 dan selesai pada tanggal 5 Juli 1993. Presiden Republik Indonesia H. M. Soeharto meresmikan Rumah Sakit Kanker Dharmais pada tanggal 30 Oktober 1993.
Rumah Sakit Kanker Dharmais merupaka rumah sakit UPT (Unit Pelaksana Teknis) dibawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan yang khusus menanganani kanker. Peran Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional yaitu sebagai:
1. Fungsi pelayanan kesehatan kanker komprehensif
2. Pusat pendidikan dan informasi kanker nasional
3. Pusat data dan riset kanker nasional Visi Rumah Sakit Kanker Dharmais yaitu Menjadi Caring&SmartNational Cancer Center.Misi Rumah Sakit Kanker Dharmais yaitu:
1. Memberikan pelayanan kanker komprehensif sesuai dengan perkembangan kekinian berbasis bukti serta Good Clinical Governance, Patient Safety dan Patient Care Center
2. Menyelenggarakan pendidikan rujukan nasional di bidang kanker
3. Menyelenggarakan penelitian di bidang kanker berbasis bukti dan nilai yang dapat diterapkan dalam pelayanan.
4. Menyelenggarakan registrasi kanker berbasis Rumah Sakit dan berbasis populasi sebagai Pusat Data Beban Kanker Nasional.
Rumusan Tata Nilai Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah Procare CS, yaitu Profesional, Care, Continuous Improvement, dan Synergy. Profesional ; mengandung makna melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu secara tuntas, memuaskan, dan tepat waktu. Care mengandung makna berkomunikasi dengan santun kepada semua pihak.
Continuous improvement mengandung makna menghargai umpan balik coaching dan mentoring. Synergy mengandung maknsa saling berkomunikasi dengan jelas dan terbuka
2.2Penjaminan Mutu pada Pelayanan Obat Kanker di Instalasi Farmasi RSKD
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Kanker Dharmais khususnya subunit Produksi Farmasi memproduksi beberapa produk yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan internal dan eksternal Rumah Sakit Kanker Dharmais. Kegiatan produksi tersebut tentunya dilakukan sesuai standar pembuatan yang baik dan dipastikan mutunya sebelum diberikan kepada pasien. Produk yang dihasilkan meliputi produk steril, non steril, dan radiofarmaka. Produk steril terdiri dari pelayanan obat kanker dan IV admixture. Pelayanan obat kanker dilakukan dengan prinsip penanganan obat sitotoksik (Handling Cytotoxic), dimana proses pembuatannya harus menjamin keamanan produk, petugas, dan lingkungan. Untuk menjamin keamanan produk, petugas, dan lingkungan, perlu dilakukan penjaminan mutu yang mengacu pada standar tertentu. Dalam hal ini standar yang umumnya dipakai adalah ISOPP Standards for the Safe Handling of Cytotoxic. ISOPP merupakan singkatan dari International Society of Oncology Pharmacy Practitioners.
2.3Profil Penulis Sebagai Apoteker Instalasi Farmasi
Penulis adalah CPNS Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Golongan IIIb dengan jabatan fungsional Apoteker Ahli Pertama di Rumah Sakit Kanker Dharmais, khususnya di Instalasi Farmasi. Instalasi Farmasi adalah unit pelaksana fungsional yang meyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. Apoteker merupakan suatu profesi yang melakukan pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik.
Dalam struktut organisasi, Instalasi Farmasi beradalah dalam pengawasan Direktur
Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang. Instalasi Farmasi di Rumah Sakit Kanker
Dharmais terdiri dari 3 subunit yaitu Pelayanan Farmasi dan Farmasi Klinik, Perbekalan Farmasi dan Admin Keuangan, dan Produksi Farmasi.
Saat ini penulis ditugaskan di subunit Produksi Farmasi dengan tugas pokok menurut Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah sebagai berikut:
a. Melakukan telaah protokol kemoterapi
b. Memeriksa hasil produk
c. Memastikan pelayanan obat kemoterapi tepat waktu
4
d. Melakukan supervisi kegiatan produksi
e. Melaporkan medicationerror
5
BAB 3 DESKRIPSI ISU
3.1Identifikasi Isu
Penulis mengidentifikasi beberapa isu aktual melalui environmentalscanning, yaitu :
a. Isu Pertama : Belum tersedianya protokol kemoterapi elektronik
Dasar Isu : Protokol kemoterapi merupakan instruksi kerja tertulis pemberian kemoterapi kepada pasien. Saat ini resep obat di Rumah Sakit Kanker Dharmais sudah berupa e-prescription, yang mana dokter melakukan permintaan melalui SIMPel (Sistem Informasi dan Manajemen Pelayanan) RSKD. Namun, sebagian besar protokol kemoterapi di RSKD masih ditulis tangan oleh dokter atau berupa protokol templateyang dosisnya ditulis manual oleh dokter.
Dampak Isu : Tulisan pada protokol kemoterapi tidak terbaca dengan jelas sehingga bisa menyebabkan medicationerror
b. Isu Kedua : Belum optimalnya dokumentasi dispensing kemoterapi rawat inap
Dasar Isu : Pembuatan etiket obat kemoterapi (drug label) secara komputerisasi dan terintegrasi dengan data kemoterapi pasien masih diterapkan untuk rawat singkat. Hal ini belum bisa diimplementasikan untuk rawat inap dikarenakan faktor yang kompleks seperti perbedaan alur pelayanan pada pasien kemoterapi rawat inap dan rawat singkat
Dampak Isu : Semakin lamanya waktu tunggu pelayanan kemoterapi rawat inap yang berpotensi keterlambatan pemberian kemoterapi.
c. Isu Ketiga : Belum optimalnya pelaksanaan penjaminan mutu pada pelayanan
HandlingCytotoxic
Dasar Isu : Penjaminan mutu merupakansistem prosedur, aktivitas, dan pengawasan yang memastikan bahwa proses compoundingsecara konsisten memenuhi standar kualitas. Penjaminan mutu meliputi: drug, work processes, personnel, facility & equipment. Standar yang digunakan dalam penjaminan mutu antara lain: ISOPP, Kemenkes, SOP RSKD.
Dampak Isu : PelayananHandlingCytotoxictidak memenuhi standar
3.2Penapisan Isu
Dari ketiga isu yang berhasil diidentifikasi, maka selanjutnya dilakukan penetapan satu isu yang berkualitas untuk dicarikan alternatif jalan keluar pemecahan isu. Salah satu
6
teknik penapisan yang bisa digunakan adalah teknik A-K-P-L. Teknik ini menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat memunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Berikut hasil penapisan isu dengan menggunakan teknik A-K-P-L.
Tabel 1 Penapisan Isu dengan Teknik A-K-P-L
1.
2. Belum optimalnya dokumentasi laporan dispesing kemoterapi rawat inap
3 5 5 17
3. Belum optimalnya pelaksanaan penjaminan mutu pada pelayanan HandlingCytotoxic 5 5 4 5 19
Berdasarkan penapisan isu teknik A-K-P-L, didapatkan bahwa isu ketiga yaitu belum optimalnya pelaksanaan penjaminan mutu pada pelayanan HandlingCytotoxic,memiliki total nilai tertinggi yaitu 19. Berdasarkan aktualitas, isu tersebut memiliki skor 5. Isu tersebut benar-benar terjadi karena belum adanya pelimpahan tanggung jawab dari PIC (PersonIn Charge) sebelumnya yang dirotasi ke subunit farmasi lain sehingga pelaksanaannya berhenti sejak November 2020 sampai sekarang.. Berdasarkan kekhalayakan, isu tersebut memiliki skor 5 karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Pelayanan HandlingCytotoxicyang tidak terjamin mutunya sesuai standar yang berlaku akan berdampak pada mutu produk akhir dan keterpaparan petugas dengan zat sitotoksik. Selain itu juga penjaminan mutu pada pelayanan Handling Cytotoxic menjadi salah satu penilaian pada akreditasi rumah sakit. Berdasarkan tingkat problematic, isu tersebut memiliki skor 4. Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang cukup kompleks karena meliputi penjaminan mutu terhadap obat, proses kerja, personil, dan sarana prasarana. Selain itu, penjaminan mutu ini tidak hanya melibatkan subunit produksi farmasi, melainkan juga Laboratorium Patologi untuk salah satu pengujian yang dilakukan dan Poli Karyawan untuk medicalcheck-uppersonil. Berdasarkan kelayakan, isu tersebut memiliki skor 5 karena isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
7
No Identifikasi Isu A K P L Total
Belum tersedianya protokol kemoterapi elektronik 4 4 5 5 18
4
3.3Analisis Penyebab Isu
Teknik analisis penyebab isu yang digunakan untuk menemukan penyebab terjadinya isu tersebut adalah diagram fishbone.
Man
Method
Belum
Pelaksanaan
penjaminan mutu
berhenti sejak
Belum adanya PIC
baru penjaminan mutu
terdokumentasinya hasil
penjaminan mutu
menjadi satu kesatuan
November 2020
Belum optimalnya
pelaksanaan
penjaminan mutu
pada pelayanan
Handling
Belum ada formulir
penjaminan mutu
yang mencakup
keseluruhan uji
Uji yang dilakukan
belum di update
dengan standar baru
Cytotoxic
8
Gambar 1. Diagram Fishbone
Material Measurement
BAB 4
DESKRIPSI GAGASAN DAN KEGIATAN
4.1Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan analisis penyebab isu belum optimalnya pelaksanaan penjaminan mutu pada pelayanan Handling Cytotoxic, penulis mengambil gagasan untuk pemecahan isu
tersebut yaitu Optimalisasi Penjaminan Mutu menggunakan Formulir Audit pada
Pelayanan Handling Cytotoxic di Rumah Sakit Kanker Dharmais
4.2Kegiatan
Tabel 2. Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan Sumber (SKP, Penugasan Pimpinan, Inovasi)
1. Melakukan identifikasi setiap uji
penjaminan mutu pada drug, work processes, personnel, facility & equipmentberdasarkan standar terbaru
2. Membuat desain Formulir Audit
Penjaminan Mutu pada Pelayanan
Handling Cytotoxic
3. Menyesuaikan SPO terkait Formulir
Audit Penjaminan Mutu pada Pelayanan
Handling Cytotoxic dengan berkoordinasi kepada atasan
4. Sosialisasi cara pengisian Formulir Audit
Penjaminan Mutu pada Pelayanan
Handling Cytotoxic dan Evaluasi
SKP dan Inovasi
SKP dan Inovasi
Penugasan Pimpinan dan Inovasi
SKP dan Penugasan Pimpinan
9
BAB 5
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
5.1Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Apoteker Ahli Pertama, Rumah Sakit Kanker Dharmais
Identifikasi Isu : 1. Belum tersedianya protokol kemoterapi elektronik
2. Belum optimalnya dokumentasi dispensing kemoterapi rawat inap
3. Belum optimalnya pelaksanaan penjaminan mutu pada pelayanan HandlingCytotoxic
Isu yang dipilih : Belum optimalnya pelaksanaan penjaminan mutu pada pelayanan HandlingCytotoxic
Isu : Optimalisasi Penjaminan Mutu Menggunakan Formulir Audit Pada Pelayanan HandlingCytotoxic
Gagasan Pemecahan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Tabel 3. Matriks Rancangan Aktualisasi
Output
/Hasil
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
terhadap Visi
dan Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai Budaya
Organisasi
1 Melakukan identifikasi setiap uji
penjaminan mutu
berdasarkan standar terbaru
a. Melakukan penelusuran literatur mengenai uji-uji yang harus dilakukan
b. Melakukan diskusi dengan apoteker lain
mengenai uji penjaminan
Catat hasil identifik asi dan diskusi
Melakukan penelusuran literatur dengan bertanggung jawab, cermat dan berintegritas tinggi (Akuntabel)
Menggunakan literatur yang
disediakan instansi (Akuntabel)
Melakukan penelusuran dari
Mendukung Visi RS
Kanker Dharmais
Menjadi “Caring & Smart National Cancer Center”
Kegiatan ini diharapkan dapat
memberikan
penguatan
terhadap nilai
budaya organisasi
yaitu Profesional,
2. Membuat desain
Formulir Audit
Penjaminan Mutu pada Pelayanan
Handling Cytotoxic
mutu
berbagai literatur untuk
mendapatkan hasil yang terbaik (Kompeten)
Mengembangkan disukusi
mencerminkan lingkungan kerja yang kondusif (Harmonis)
Memberi kesempatan kepada
apoteker untuk berkontribusi dan bekerja sama (Kolaboratif)
Kegiatan ini juga
mendukung Misi RS
Kanker Dharmais
yaitu:
Memberikan
pelayanan kanker
komprehensif
sesuai dengan
perkembangan
kekinian berbasis
Care, Continuous Improvement,dan Synergy.
Pro: Professional mengandung
makna
melaksanakan dan
menyelesaikan
a.Membuat desain
Formulir Audit Penjaminan Mutu
b. Konsultasi dengan
apoteker lain untuk hasil desain Formulir
Desain Formulir Audit
Penjami an Mutu
Berinovasi dan mengembangkan kreativitas dalam pembuatan desain (Adaptif)
Memahami dan memenuhi kebutuhan penjaminan mutu subunit
Produksi Farmasi (Berorientasi pelayanan)
Konsultasi dengan apoteker lain (Kolaboratif)
bukti serta Good Clinical Governance, Patient Safety dan Patient Care Center
suatu pekerjaan
tertentu secara tuntas, memuaskan, dan tepat waktu.
3. Menyesuaikan SPO
terkait Formulir
Audit Penjaminan Mutu pada
Pelayanan Handling
Cytotoxic dengan berkoordinasi
a.Memasukkan prosedur pengisian Formulir Audit
Penjaminan Mutu
b. Konsultasi dengan Kepala Subinstalasi Produksi Farmasi
c. Meminta Persetujuan
Draft revisi SPO
Bertindak proaktif dalam revisi SPO (Adaptif)
Melakukan perbaikan dalam SPO yang tidak relevan lagi (Berorientasi pelayanan)
Melakukan konsultasi dengan kepala
subinstalasi produksi farmasi
Care: Care atau
Peduli
mengandung makna
berkomunikasi
dengan santun
kepada semua
pihak
C: Continuous Improvement atau
11
kepada atasan revisi SPO (Kolaboratif) Perbaikan
Berkelanjutan mengandung
makna menghargai
4. Sosialisasi cara
pengisian Formulir Audit Penjaminan
Mutu pada
Pelayanan Handling
Cytotoxic dan
Evaluasi
a.Membuat undangan
sosialisasi cara pengisian
Formulir Audit Penjaminan
Mutu
b. Melakukan Foto
Formulir Audit Penjaminan
Mutu
c. Evaluasi desain Formulir Audit berdasarkan hasil
sosialisasi
Foto
Kegiatan
Sosialisa si dan
Desain
Final
Formulir
Audit
Sosialisasi dengan setiap apoteker
produksi dalam suasana ramah dan kondusif (Berorientasi Pelayanan, Harmonis)
Membantu apoteker lain memahami
pengisian Formulir Audit Penjaminan
Mutu (Kompeten)
Melakukan perbaikan terhadap
desain formulir audit (Berorientasi
pelayanan)
umpan balik, coaching dan mentoring
S: Synergy mengandung
makna saling berkomunikasi
dengan jelas dan terbuka.
12